pengaruh pemberian tablet besi dan vitamin c … fileberpengaruh pada aktivitasnya, termasuk...

12
PENGARUH PEMBERIAN TABLET BESI DAN VITAMIN C TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh: MUAMAR KADAFI J 210090032 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: lekiet

Post on 28-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN TABLET BESI DAN VITAMIN CTERHADAP KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI S1KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

MUAMAR KADAFI

J 210090032

FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

perpus
Typewriter
21 Agustus 2015
perpus
Typewriter

1

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

PENGARUH PEMBERIAN TABLET BESI DAN VITAMIN CTERHADAP KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI S1KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

Abstrak

Muamar Kadafi*, Sulastri**, Endang Zulaicha***Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS**Staf pengajar FIK UMS

Kadar hemoglobin yang rendah merupakan salah satu masalah kesehatan yangsering dialami oleh seorang wanita. Apabila seorang wanita mengalami anemia, akanberpengaruh pada aktivitasnya, termasuk mahasiswi dalam mengikuti proses belajarmengajar. Untuk meningkatkan kadar hemoglobin, maka diperlukan tambahansuplemen seperti tablet Fe dan vitamin C agar kadar hemoglobin menjadi normal.Tujuan penelitian adalah mengetahui Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dan VitaminC Terhadap kadar hemoglobin mahasiswi S1 Keperawatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Penelitian ini adalah Quasi experiment dengan rancanganpre-tets post-test with control group. Sampel penelitian adalah 55 mahasiswi S1Keperawatan UMS, yang terbagi atas 25 sebagai kelompok perlakuan, dan 30 orangsebagai kelompok control. Instrument penelitian berupa pengukuran kadarhemoglobin pada pre test dan post, serta pemberian tablet Fe selama 30 hari kepadakelompok perlakuan. Analisis data menggunakan uji paired sample test dan ujiWilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin kelompokperlakuan pre test sebesar 10,66 gr% post test menjadi 11,11 gr% . Rata-rata kadarhemoglobin kelompok kontrol pre test sebesar 10,59 gr% menjadi 10,52 gr%. Hasiluji statistik kelompok perlakuan dengan uji Paired sample test diperoleh nilaip= 0,001 (p<0,05), sehingga disimpulkan ada pengaruh pemberian tablet besi danvitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mahasiswi FIK UMS.Berdasarkan hasil uji statistic dengan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilaip= 0,425 (p>0,05), sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan kadar hemoglobinpada mahasiswi FIK UMS kelompok kontrol.

Kata kunci : tablet Fe, vitamin C, kadar hemoglobin, mahasiswi

2

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

INFLUENCE OF GIVING IRON TABLET AND VITAMIN C TOHEMOGLOBIN LEVEL OF AN STUDENT OF NURSING PROGRAM

IN MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA

Muamar Kadafi*, Sulastri**, Endang Zulaicha***Student**Lecturer

AbstractThe low haemoglobin levels is one of health problems and often experienced forwoman. If a woman with anemia, will influence for their activities, including studentin study process. To increase levels of hemoglobin, its need a supplement is like irontablet and vitamin c to become normal hemoglobin the purposes this study is toknow influence of giving iron tablet and vitamin c to hemoglobin level of anstudent of nursing program in Muhammadiyah University of Surakarta. the study isquasi research and pre-test post-test with control group. The sample was 55students nursing program, which are divided into 25 as treatment group and 30 acontrol group. Instrument study with measurement of hemoglobin levels in pre testand post test, and give iron tablets for 30 days to treatment group. Data analysiswas using paired test sample test and wilxocon test. The results of the study showsthe average hemoglobin levels for treatment group in pre test was 10,66 gr % andpost test become 11,11 gr %. The average hemoglobin levels for control group inpre test 10.59 gr % and post test with 10,52 gr %. Statistical testing at treatmentgroup by test paired sample test obtained p = 0,001 ( p<0.05 ), so that it wasconcluded there is an influence of giving iron tablet and vitamin c to hemoglobinlevel of an student of nursing program in Muhammadiyah University of Surakarta.Based on results of test wilcoxon sign rank test for control group, obtained p = 0,425( p>; 0.05), so that it was concluded there is no difference hemoglobin level ofstudent of nursing program in Muhammadiyah University of Surakarta betweenpre test and post test.

Key word: iron tablet. vitamin c, hemoglobin level, student

3

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

PENDAHULUAN

Data Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkanproporsi kejadian anemia padakelompok usia 15-24 tahun sebesar18,4% dari seluruh kelompok usia 1-75tahun, sedangkan dilihat dari proporsikejadian anemia berdasarkan jeniskelamin diketahui perempuan sebesar23,9%. Upaya pencegahan danpenanggulangan anemia yang telahdilakukan selama ini ditujukan pada ibuhamil, sedangkan remaja putri secaradini belum terlalu diperhatikan. Agaranemia bisa dicegah atau diatasi makaharus banyak mengkonsumsi makananyang kaya zat besi. Selain itupenanggulangan anemia defisiensi besidapat dilakukan dengan pencegahaninfeksi cacaing dan pemberian tablet Feyang dikombinasikan dengan vitamin C(Masrizal, 2007).

Mahasiswi Program Studi S1keperawatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta (UMS)berpotensi besar menderita anemia olehkarena kesibukan akademik yangdisebabkan oleh padatnya jadwal kuliah.Hasil studi pendahuluan kepada 10mahasiswi S1 keperawatan UMS denganwawancara diketahui 6 mahasiswi seringtidak sarapan pagi sebelum mengikutikegiatan perkuliahan. Mahasiswitersebut lebih sering makan setelah jam11 siang. Keluhan yang sering dirasakanadalah adalah rasa lemas. Berbedadengan 4 mahasiswi yang menyatakanselalu sarapan pagi baik sebelummengikuti perkuliahan atau tidak adajadwal kuliah pagi. Tujuan Penelitianmengetahui pengaruh pemberian tabletbesi dan vitamin C terhadap kadar Hb

Mahasiswi S1 Keperawatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

LANDASAN TEORIKadar Hemoglobin

Hemoglobin adalah suatusenyawa protein dengan besi (Fe) yangdinamakan konjugasi protein. Sebagaiintinya, besi (Fe) dengan rangkaprotoporpyrin dan globulin (tetra phirin).Warna darah merah disebabkan karenaadanya besi (Fe). Oleh karena ituhemoglobin dinamakan juga zat warnadarah. Bersama-sama dengan eritrosithemoglobin dengan karbondioksidamenjadi karboksihemoglobin danwarnanya merah tua. Darah arterimengandung oksigen dan darah venamengandung karbondioksida(Hoffbrand, 2005).

Tablet Besi (Fe)Fe adalah suatu mikroprotein

penting dalam tubuh yang berfungsimembentuk sel-sel darah (Budiyanto,2004). Kebutuhan Fe yang dibutuhkan/hari ada bayi 3-5 mg, balita 8-9 mg,anak sekolah 10 mg, remaja laki-laki 14-17 mg, remaja perempuan 14-25 mg,dewasa laki-laki 13 mg, dewasaperempuan 14-26 mg sedangkan padaIbu hamil dan Ibu menyusui kebutuhanakan Fe adalah di atas 20 mg (Almatsier,2004).

Vitamin CVitamin C adalah kristal putih

yang mudah larut dalam air. Dalamkeadaan kering Vitamin C cukup stabil,tetapi dalam keadaan terlarut Vitamin Cmudah rusak karena bersentuhan denganudara (oksidasi) terutama dalam keadaanpanas Vitamin C tidak stabil dalamlarutan alkali tetapi cukup stabil dalam

4

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

larutan asam. Vitamin C adalah vitaminyang paling labil (Almatsier, 2003).

METODE PENELITIANPenelitian ini adalah quasi

experiment dengan rancangan pre-tetspost-test with kontrol group. Penelitianini hanya menggunakan satu kelompokperlakuan yaitu dengan pemberiantablet besi dan vitamin C. Populasidalam penelitian ini adalah semuamahasiswi semester II, IV, VI dansemester VIII Program Studi S1Keperawatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta sebanyak 312mahasiswi. Pengambilan sampel denganmetode accidental sampling. Sampelkelompok perlakuan 25 orangmahasiswi dan kelompok kontrolsebanyak 30 orang mahasiswi.

Kriteria sampel penelitianKriteria inklusi:Bersedia menjadi responden penelitian,Mahasiswi Keperawatan FIK UMS

semester 2, 4 dan 6,Berusia 18 – 23tahun.Kriteria eksklusi:Subyek tidak menyelesaikan treatmentsampai 7 hari dari 30 yang telahditentukan, Subyek tidak menjalankanprosedur penelitian baik itu pre testataupun post test selama penelitian tidakteratur mengikuti prosedur penelitian.

Instrumen Penelitian1. Formulir kesediaan mahasiswi

menjadi responden.2. Formulir untuk memantau kepatuhan

suplementasi besi dan Vitamin Cuntuk mahasiswi.

3. Seperangkat keperluan pemeriksaankadar Hb metode Cyanment

4. Tablet Fe merk Sangobion sebanyak30 tablet untuk tiap respondenkelompok perlakuan yangdikonsumsi 1 tablet per hari.

Analisis Bivariat dengan uji pairedsample test dan uji nonparametric yaituWilcoxon Sign Rank Test.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden1. Usia

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

Usia Kel perlakuan Kel kontrol

Jumlahorang (%)

Jumlahorang (%)

19 tahun 5 20.0 6 20.0

20 tahun 7 28.0 8 26.7

21 tahun 10 40.0 11 36.7

22 tahun 3 12.0 5 16.6

Total 25 100.0 30 100.0Berdasarkan tabel 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berusia

21 tahun baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol.

5

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

Analisis UnivariatPemberian Tablet Besi dan vitamin C

Pemberian tablet besi yang mengandung besi 250 mg kepada 25 respondensebanyak 30 tablet yang diminum selama 30 hari.

Berdasarkan hasil penelitian kadar hemoglobin pada responden kelompokperlakuan dan kelompok kontrol ditampilkan dalam gambar 4

Gambar 1. Diagram nilai kadar hemoglobinBerdasarkan gambar 1 diketahui bahwa rata-rata kadar hemoglobin kelompok

perlakuan meningkat dari pre test sebesar 10,66 gr% menjadi 11,11 gr%ataumeningkat 3,83%. Rata-rata kadar hemoglobin kelompok kontrol menurun dari pretest sebesar 10,59 gr%menjadi 10,52 gr%atau menurun 0,66%. Berdasarkan datapada gambar 4 penilaian kadar hemoglobin pada responden dapat dikategorikansebagai berkut

Tabel 2. Distribusi frekwensi responden berdasarkan kadar hemoglobin

Kadar hemoglobin

Kel. perlakuan Kel. kontrol

Pre test Post test Post test Post test

f (%) f (%) f (%) f (%)

Normal 10 40 17 68 9 30 7 23

Ringan 15 60 8 32 21 70 23 77

Total 25 100 25 100 30 100 30 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa kelompok perlakuan, pada pre test banyak yangmempunyai kadar hemoglobin yang tidak normal (mengalami anemia ringan), dansetelah mengkonsumsi tablet besi dan vitamin C selama 30 hari banyak yangmempunyai kadar hemoglobin normal. Kelompok kontrol baik pada pre test maupunpost test menunjukkan banyak yang mengalami anemia ringan.

6

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

Analisis BivariatTabel 3. Hasil uji normalitas data

Data p Kesimpulan data

Pre test hemoglobin kel perlakuan 0.270 Berdistribusi normal

Pre test hemoglobin kel kontrol 0.094 Berdistribusi normal

Post test hemoglobin kel perlakuan 0.769 Berdistribusi normal

Post test hemoglobin kel kontrol 0.023 Tidak Berdistribusi normalUji hipotesisKelompok perlakuan

Tabel 4. Hasil uji beda rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok perlakuan

kel perlakuan Mean p Keputusan

Pre test hemoglobin 10.66 0,001 Ho ditolak

Post test hemoglobin 11.11

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada pre testsebesar 10.66 gr% dan meningkat menjadi 11,11 gr%. Berdasarkan hasil uji statisticdenganmenggunajan uji Paired sample test diperoleh nilai p= 0,001 (p<0,05),sehingga disimpulkan ada pengaruh pemberian tablet besi dan vitamin C terhadappeningkatan kadar hemoglobin pada mahasiswi FIK UMS kelompok perlakuan.

Kelompok kontrolTabel 5. Hasil uji beda rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol

kel perlakuan Mean p Keputusan

Pre test hemoglobin 10.59 0,425 Ho diterima

Post test hemoglobin 10.52Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada pre test

sebesar 10.59 gr/dl dan menurun menjadi 10.52 gr/dl. Berdasarkan hasil uji statisticdengan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p= 0,425 (p>0,05), sehinggadisimpulkan tidak ada perbedaan kadar hemoglobin pada mahasiswi FIK UMSkelompok kontrol.

PEMBAHASAN

Karakteristik respondenBerdasarkan hasil penelitian,

diketahui bahwa usia rata-rata respondendari kedua kelompok penelitian adalah21 tahun. Banyaknya usia responden 21tahun lebih disebabkan faktor kebetulan,

artinya bahwa peneliti mendapatkanmahasiswi FIK UMS berdasarkan padakesediaan untuk mengikuti jalannyapenelitian, dan tidak memperhitungkanberapa usia responden. Namun berkaitandengan hasil penelitian bahwa usiaresponden dari 19 tahun sampai dengan22 tahun mempunyai kadar hemoglobin

7

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

yang bervariasi dari 9,22 gr% sampai12,22 gr%. Hal ini mencerminkanbahwa usia responden yang semakinmeningkat tidak selalu diikuti olehpeningkatan kadar hemoglobin.

Pengaruh pemberian tablet Besi danvitamin C dalam meningkatkan kadarhemoglobin

Pemberian tablet Besi dan vitaminC selama 30 hari kepada 25 respondenmenunjukkan adanya peningkatan kadarhemoglobin. Data pre test, nilai rata-ratakadar hemoglobin kelompok perlakuanadalah 10,71 gr% dan meningkatmenjadi 11,11 gr%. Berdasarkan hasilanalisis uji statistik diperoleh nilai p =0,001 sehingga disimpulkan adapengaruh yang signifikan denganmengkonsumsi besi terhadappeningkatkan kadar hemoglobin.

Adanya peningkatan kadarhemoglobin pada kelompok perlakuandapat dijelaskan sebagai berikut: secaragaris besar metabolisme zat besi dalamtubuh terdiri dari proses penyerapan,pengangkutan dan pemanfaatan,penyimpanan, dan pengeluaran. Zat besidari makanan di serap ke usus haluskemudian masuk kedalam plasma darah,selain itu ada sejumlah zat besi yangkeluar dari tubuh melalui tinja. Didalamplasma berlangsung proses turn over,yaitu sel-sel darah yang lama di gantidengan sel-sel yang baru. Jumlah zatbesi yang mengalami turn over setiaphari berkisar hanya 35 mg yang berasaldari makanan, hemoglobin, dan sel-seldarah merah yang sudah tua dandiproses oleh tubuh agar dapat dipergunakan lagi, namun padakenyataaanya bahwa konsumsimakananan yang bersumber nabatiuntuk mencukupi kebutuhan besi dalamsehari, jumlah tersebut tak mungkinterpenuhi kebutuhannya. kondisi

kebutuhan besi yang tidak terpenuhi darimakanan, maka respondenmengkonsumsi Suplementasi Fe gunamencegah dan menanggulangi anemiamenjadi sangat efektif dan efesien(Depkes RI, 2005). Oleh karena itu,responden kelompok perlakuan denganmengkonsumsi Fe rata-rata selama 30hari, maka terjadi peningkatan kadarhemoglobin dari 10,71 gr% danmeningkat menjadi 11,11 gr%.

Berdasarkan hasil penelitian padakelompok kontrol menunjukkan bahwanilai rata-rata kadar hemoglobin padapre test sebesar 10,59 gr% dan menurunmenjadi 10,52 gr%. Penurunan nilairata-rata ini dapat disebabkan adanyafaktor tidak adanya konsumsi besi danvitamin C secara teratur.

Menurut Varney (2007) terdapatsejumlah faktor yangmenjadi penyebabanemia seperti status ekonomi. Statusekonomi yang lebih rendahmenimbulkan angka nutrisi buruk yanglebih tinggi dan sehinggamengakibatkan angka anemia defisiensizat besi lebih tinggi. Penyebabnya antaralain makanan yang kurang bergizi,gangguan pencernaan dan mal absorpsi,kurangnya zat besi dalam makanan(kurang zat besi dalam diit), kebutuhanzat besi yang meningkat, kehilangandarah banyak seperti persalinan yanglalu, haid, penyakit kronik seperti TBCparu, cacing usus, malaria.

Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian Widarsa (2012) yangmenyatakan adanya peningkatan Hb danindek eritrosit ibu hamil setelahmengkonsumsi suplemen besi secarateratur. Hasil penelitian yang berbedaditunjukkan oleh penelitian (Fikawati,2010) yang menyebutkan tidak terdapatperbedaan kenaikan kadar Hb siswi yangdiberikan suplementasi 1 kali perminggu adalah sebesar 2,20 gr%

8

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

sedangkan yang diberikan suplementasi2 kali perminggu sebesar 2,28 gr%.

Pemberian tablet besi yangmengandung vitamin C jugamenunjukkan peningkatan kadarhemoglobin. Hasil ini menunjukkanbahwa ada manfaat pemberian vitamindalam meningkatkan kadar hemoglobin.Hasil penelitian Zulaikah (2012)menyatakan bahwa intervensi padakelompok besi, vitamin C danpendidikan gizi memberikanpeningkatan kadar hemoglobin relatiflebih besar dibandingkan dengankelompok yang tidak diberikanpendidikan gizi.

Berdanier (2008) menyatakanpenyerapan mineral dalam usus halusdipengaruhi oleh beberapa faktor salahsatunya adalah adanya interaksi denganzat gizi lain. Interaksi ini dapat dalambentuk interaksi sinergistik (salingbekerjasama / menguntungkan).Interaksi zat besi sinergistik terlihatantara zat besi dengan vitamin C.Vitamin C mempunyai peranan yangsangat penting dalam penyerapan besiterutama dari besi non hem yang banyakditemukan dalam makanan nabati.Vitamin C bertindak sebagai enhanceryang kuat dalam mereduksi ion besirimenjadi ion besirro, sehingga mudahdiserap dalam pH lebih tinggi dalamduodenum dan usus halus. Vitamin Cmenghambat pembentukan hemosiderinyang sukar dimobilisasi untukmembebaskan besi bila diperlukan.Absorpsi besi dalam bentuk nonhemmeningkatkan empat kali lipat bila adavitamin C (Almatsier, 2005).

Vitamin C menghambatpembentukan hemosiderin yang sukardimobilisasi untuk membebaskan besibila diperlukan. Absorpsi besi dalambentuk nonhem meningkatkan empatkali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C

berperan dalam memindahkan besi daritransbesirin di dalam plasma kebesirritin (Almatsier, 2005).

Banyaknya besi yang dimanfaatkanuntuk pembentukan hemoglobinumumnya sebesar 20-25 mg per hari.Pada sumsum tulang yang berfungsibaik, dapat memproduksi sel darahmerah dan hemoglobin sebanyak enamkali. Besi yang berlebihan disimpansebagai cadangan dalam bentuk besiritindan hemosiderin di dalam selretikuloendotelial sumsum tulang, hati,dan limfa.

Simpulan1. Kadar Hb mahasiswi S1

Keperawatan sebelum pemberiantablet besi dan vitamin C padakelompok perlakuan dan kontrolsebagian besar dalam kategorianemia ringan. Kadar Hb mahasiswiS1 Keperawatan kelompokperlakuan sesudah pemberian tabletbesi dan Vitamin C sebagian besardalam kategori normal dan kontrolsebagian besar dalam kategorianemia ringan.

2. Terdapat pengaruh pemberian tabletbesi dan vitamin C terhadap kadarHb mahasiswi kelompok perlakuan

3. Tidak terdapat perbedaan antara pretest dan post test terhadap kadar Hbmahasiswi kelompok kontrol.

Saran1. Responden

Diharapkan responden untukmau mengkonsumsi tablet besi danvitamin C pada saat mengalamianemia, yang ditandai seperti cepatletih, lesu atau pada saat mengalamimenstruasi.

2. PendidikDiharapkan para pendidik

dilingkungan FIK UMS untukberperan aktif dan tanggap dalam hal

9

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

kesehatan khususnya mahasiswiyang sering mangalami anemia, agarhal tersebut tidak berdampak

terhadap proses kegiatan belajar dilingkungan kampus.

10

NASKAH PUBLIKASI—MUAMAR KADAFI - J 210090032

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia : Jakarta.

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia : Jakarta.

Bobak J, L. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4,Jakarta: EGC

Brooker, C. (2008). Ensiklopedia keperawatan. Jakarta: EGC

Depkes RI. (2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: PenerbitSalemba Medika

Fikawati S. (2010). Pengaruh Suplementasi Zat Besi Satu Dan Dua Kali Per Mingguterhadap Kadar Hemoglobin Pada Siswi yang Menderita Anemia JurnalIlmiah. Vol.24 No.4 Universa Medicina

Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis DanPatologis. Jakarta: Salemba Medika

Hoffbrand A.V, Pettit JE, Moss PAH, (2005) Kapita Selekta Hematologi edisi 4.EGC. Jakarta.

Masrizal (2007). Anemia Defisiensi Besi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, September2007, Volume II (No. 1) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FakultasKedokteran Universitas Padjajaran, Bandung.

Varney.S, H. 2007. Asuhan Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: EGC

Widarsa, Kt. T. (2012) Efek Suplemen Besi Terhadap Peningkatan Hb Dan IndekEritrosit Ibu Hamil. Indonesian Journal of Public Health. Vol; Vol. 1 No. 1 :28 – 34. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jl PB Sudirman DenpasarBali.

Zulaekah, S. (2009) Efek Suplementasi Besi, Vitamin C, Dan Pendidikan GiziTerhadap Perubahan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Yang AnemiaDi Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Kesehatan. ISSN:1243-15-31. Vol. III. No .1