pengaruh pemberian merek berbahasa asing, iklan …

101
PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN DAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN (Produk Minuman Kesehatan Vita Charm) Oleh Helmi Tauhidi NIM: 102081026147 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009M

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING,

IKLAN DAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN

(Produk Minuman Kesehatan Vita Charm)

Oleh

Helmi Tauhidi NIM: 102081026147

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/2009M

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN

DAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN

(Produk Minuman Kesehatan Vita Charm)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh

Helmi Tauhidi

NIM 102081026147

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto, SE, M.Si NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

LEMBAR PENGUJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 07 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Helmi Tauhidi NIM: 102081026147

dengan judul Skripsi “PENGARUH PEMBERIAN MEREK ASING IKLAN

DAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN” (Study Kasus Produk

Minuman Kesehatan Vita Charm). Memperhatikan penampilan tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Agustus 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof.Dr.Ahmad Rodoni,MM

Heryanto,SE.M.Si

Ketua Sekretaris

Prof.Dr.Abdul Hamid,MS

Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

ABSTRACT

The purpose of this accuration to identity the influence between the

variable for given a brand in foreign language (X1), advertisement (X2) and media (X3) affect in consumen perception (Y) in healty drink product Vita

Charm.

The accuration methode which use are survey methode and 100

respondents which ever consuming the healthy drink product Vita Charm. The

sample technic which use in this accuration is with simple random sampling

methode.

Result of this accuration point that there is a significant influence between

the variable for given a brand in foreign language (X1) with consument perception

(X2) with value t-count more than from t-table (3,087 > 1,66), for advertisement

variable (X2) with consument perception (Y) with value t-count more than t-table

(3,087 > 1,66) whereas for media variable (X3) with consument perception (Y)

with value t-count more than from t-table (2,242 > 1,66), and the coefience is

0,434. and then also there is a significant influence between the variable for given

a brand in foreign language (X1), advertisement (X2), and media (X3) affect consument perception (Y) with value f-count more than from f-table (23,710 >

2,70) the multiple regression equation is Y= 2,339 + 0,305 + 0, 299 + 0,434 and determinant coefficient (R Square) is 0,426.

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh antara

variabel pemberian merek berbahasa asing (X1) iklan (X2) dan media (X3) terhadap persepsi konsumen (Y) pada produk minuman kesehatan Vita Charm.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dan responden sebanyak 100 yang pernah mengkonsumsi produk minuman kesehatan Vita

Charm. Teknik penentuan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling.

Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara

variabel pemberian merek berbahasa asing (X1) dengan persepsi konsumen (Y)

dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,087 > 1, 66), untuk variabel iklan

(X2) dengan persepsi konsumen (Y) dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel

(3,087 > 1, 66) sedangkan untuk variabel media (X3) dengan persepsi konsumen

(Y) dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,242 > 1, 66), dan koefisiennya

sebesar 0,434. Selain itu juga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

pemberian merek berbahasa asing (X1), iklan (X2) dan media (X3) terhadap

persepsi konsumen (Y) dengan nilai f-hitung lebih besar dari f-tabel (23,710 > 2,

98). Persamaan regresi bergandanya adalah Y= 2,339 + 0,305+ 0.299 + 0.434dan

koefisien determinasinya (R Square) 0,426.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur dan syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh pemberian merek

berbahasa asing, iklan dan media terhadap persepsi konsumen” (Produk

Minuman Kesehatan Vita Charm). Shalawat beserta salam selalu tercurahkan

kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari

zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti keadaan sekarang ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

ini masih jauh dari sempurna, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki sangat terbatas, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta

tanggapan dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi

ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

pengarahan, bimbingan dan do’a yang tulus serta memberikan dorongan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Antara lain:

1. Orang tua tercinta, Drs. H. Afwan Abdul Gafur, MA dan Ibunda Hj. E.

Maemunah yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tidak

terhingga dan tidak pernah sedikitpun akan terlupakan, serta dukungan

moril dan materil hingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dosen pembimbing I, yang

telah membantu dan meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

3. Bapak Heryanto, SE. M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah

banyak membantu dan meluangkan waktunya dalam penyusunan

penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badrun, MBA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Ketua Jurusan

Manajemen.

6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf akademika dan

karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, atas segala partisipasi dan bantuannya selama penulis

menuntut ilmu.

7. Untuk Kakak-kakakku yang tersayang Yayah Huliatunisa S.Ag, Taufik

Billah S.Sos. Yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan,

nasehat, motivasi dan semangat serta do’a nya yang tidak terhingga

bagi penulis dalam penulisan skripsi ini hingga dapat terselesaikan.

8. Special to: Husnul, Nt@, Jum’I, Arief, Daniel, Oyot, Izah, Ucup,

Sahirin (Cablak’s), Zaid, Jabeng, Ulil, Carman, Selvy, Iqbal, Izma

luthu, Iswahyudi (Cat), Suryadi, NobEl. Yang telah memberikan do’a,

bantuan dan dorongan semangat kepada penulis hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

9. Teman-temanku semua yang seperjuangan selama belajar di UIN yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dorongan

dan motivasi selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semoga semua amal dan kebaikan serta bantuan yang penulis terima

selama menjalani pendidikan mandapat balasan dan ridho dari Allah SWT,

Amiiin……

Akhir kata, semoga skripsi ini setidaknya dapat memberikan

sumbangan pikiran dan saran untuk perkembangan dalam pendidikan.

Wassalam

Jakarta, Februari 2008

Penulis

Helmi Tauhidi

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………………...i

Abstract …………………………………………………………………………..ii

Abstrak ………………………………………………………………………….iii

Kata Pengantar …………………………………………………………………iv

Daftar Isi ………………………………………………………………………..vii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………...x

Daftar Gambar ………………………………………………………………….xi

Daftar Lampiran ……………………………………………………………….xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………..1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………3

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………………...3

D. Perumusan Masalah ………………………………………………………4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Produk ……………………………………………………………………6

1. Definisi Produk ……………………………………………………….6

2. Tingkat Produk ………………………………………………………..7

3. Klasifikasi Produk …………………………………………………….9

4. Hierarki Produk ……………………………………………………...11

5. Tampilan Produk …………………………………………………….12

B. Merek ……………………………………………………………………13

1. Definisi Merek ………………………………………………………14

2. Istilah Merek ………………………………………………………...14

3. Syarat-syarat Merek yang Baik ……………………………………...15

4. Manfaat Merek ………………………………………………………16

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

C. Pemberian Merek Asing …………………………………………………18

1. Definisi Merek Asing ………………………………………………..18

2. Tujuan Pemberian Merek Asing …………………………………….19

3. Fungsi Merek Asing …………………………………………………20

4. Kriteria Merek Asing Yang Baik ……………………………………21

5. Merek Berbahasa Inggris ……………………………………………22

D. Iklan ……………………………………………………………………...24

1. Definisi Iklan ………………………………………………………...24

2. Kekuatan dan Kelemahan Iklan ……………………………………..25

E. Media …………………………………………………………………….26

1. Karakteristik Media ………………………………………………….27

F. Persepsi ………………………………………………………………….29

1. Definisi Persepsi ……………………………………………………..30

2. Persepsi dan Produk …………………………………………………30

3. Persepsi dan Strategi Pemasaran …………………………………….34

4. Hubungan Persepsi dan Merek Berbahasa Inggris …………………..38

G. Penelitian Terdahulu …………………………………………………….39

H. Kerangka Pemikiran ……………………………………………………..41

I. Hipotesis …………………………………………………………………42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………….43

B. Metode Penentuan Sampel ………………………………………………43

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………...44

D. Metode Analisis …………………………………………………………44

1. Uji Validitas dan Relibilitas …………………………………………46

2. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………...47

3. Analisis Regresi Berganda …………………………………………..49

4. Penguji Hipotesis ……………………………………………………50

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………………………………..52

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………….55

1. Sejarah Singkat Perusahaan …………………………………………55

2. Produk Vita Charm ………………………………………………….57

3. Jenis-Jenis Produk Vita Charm ……………………………………...57

B. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen ………………………………...58

C. Deskriftif Analisis ……………………………………………………….61

1. Merek Berbahasa Asing (X1) ………………………………………..61

2. Iklan (X2) ……………………………………………………………64

3. Media (X3) …………………………………………………………..67

4. Persepsi Konsumen (Y) ……………………………………………...69

D. Uji Asumsi Klasik ……………………………………………………….72

1. Uji Normalitas ……………………………………………………….72

2. Uji Multikolinearitas ………………………………………………...73

3. Uji Autokolerasi ……………………………………………………..74

4. Uji Heterokedastisitas ……………………………………………….74

E. Analisis Regresi Berganda ………………………………………………76

F. Penguji Hipotesis ………………………………………………………..77

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...82

B. Implikasi …………………………………………………………............83

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..85

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Helmi Tauhidi Tempat Tanggal Lahir : Serang 31 Desember 1984

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

Alamat : Jl. Jend A Yani No.81 RT 04/03 Ds. Kaduagung

Barat Kec. Cibadak Kab. Lebak Banten (42351)

Riwayat Pendidikan

• TK. PGRI 1 Kaduagung Timur : Lulus Tahun 1995

• SDN 1 Kaduagung Timur : Lulus Tahun 1996

• MTS.N Rangkas Bitung : Lulus Tahun 1999

• SMU Islam Al-Ghazali Gunung Sindur Bogor : Lulus Tahun 2002

• UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Lulus Tahun 2009

Jakarta, Februari 2008

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

DAFTAR TABEL

No. Tabel Keterangan Hal

2.1 Perbandingan Atribut Intrinsik dan Ekstrinsik …………..32

Skala Likert ……………………………………………...45

3.1 Operasionalisasi Variabel ………………………………..52

4.1 Hasil Try Out …………………………………………….61

4.2 Merek Vita Charm Memiliki arti yang Positif

apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia ………62

4.3 Merek Vita Charm Mudah Diucapkan …………………..62

4.4 Merek Vita Charm dapat mencerminkan citra yang

berkualitas seperti Negara asal …………………………..63

4.5 Merek Vita Charm memiliki arti yang sesuai dengan

jenis produk yang berupa produk minuman kesehatan ….63

4.6 Dengan adanya iklan Vita Charm menyebabkan anda

ingin mencobanya walaupun belum pernah ……………..64 4.7 Iklan Vita Charm lebih disukai dibandingkan dengan

produk minuman kesehatan lainnya ……………………..65 4.8 Iklan produk minuman kesehatan Vita Charm

mengandung Pesan yang positif …………………………65 4.9 Iklan televisi lebih disukai dibandingkan dengan

iklan di Media lainnya …………………………………...66 4.10 Iklan Vita Charm telah memberikan informasi

tentang Komposisi dan Khasiat produk …………………66

4.11 Media Elektronik lebih akurat dalam penyampaian

informasi tentang produk Vita Charm dibandingkan

dengan media lainnya ……………………………………67

4.12 Televisi merupakan media yang sering dilihat dalam

menyampaikan menyampaikan seluruh informasi ………68

4.13 Televisi mempunyai daya jangkauan yang cukup

luas dibandingkan dengan media lainnya dalam

penyampaian iklan

……………………………………….68

4.14 Vita Charm memiliki ciri-ciri khusus pada kemasan

Produknya

………………………………………………..69 4.15 Kemasan Vita Charm menarik dan sesuai

……………….70 4.16 Harga Vita Charm lebih murah dibandingkan

dengan minuman kesehatan lainnya ……………………..70 4.17 Vita Charm memiliki cita rasa yang khas ……………….71

4.18 Produk Vita Charm merupakan salah satu produk

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

yang Berkualitas …………………………………………71

4.19 Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………73 4.20 Hasil Uji Autokorelasi …………………………………...73

4.21 Hasil Analisis Regresi Berganda ………………………...76 4.22 Model Summary …………………………………………77

4.23 Hasil perhitungan Uji t …………………………………..79 4.24 Hasil Uji f anova ………………………………………...81

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Keterangan Hal

2.1 Lima Tingkatan Produk …………………………………..7

2.2 Pengaruh Intrinsik dan Ektrinsik terhadap

persepsi konsumen ………………………………………39

2.3 Skema Kerangka Pemikiran ……………………………..41

4.1 Logo Perusahaan ………………………………………...56

4.2 Logo Perusahaan ………………………………………...56

4.3 Logo Perusahaan ………………………………………...56

4.4 Hasil Uji Normalitas Data ……………………………….72

4.5 Hasil Uji Heterokedstisitas ………………………………75

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Keterangan Hal

1 Kuisioner Penelitian …………………………………87

2 Hasil input SPSS …………………………………….90

3 Data Primer Responden ……………………………...92

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, telah tercipta

berbagai macam produk minuman kesehatan, dari mulai produk yang

memiliki kandungan unsur alami yang tinggi sampai dengan produk yang

memiliki kandungan yang telah diolah melalui proses teknologi didalam

produknya. Selain itu juga timbul suatu fenomena baru yaitu dimana

konsumen mengkonsumsi produk – produk ramah lingkungan produk recycle,

atau lebih memilih pada produk dengan kandungan unsur alami tinggi,

perubahan tersebut timbul karena adanya kesadaran pada konsumen akan

dampak dari produk-produk sintetis yang dapat memberikan pengaruh kurang

baik pada jangka waktu tertentu.

Perubahan perilaku konsumen juga terjadi pada produk minuman.

Menurut data statistik terdapat peningkatan Indeks Harga Gabungan 43 Kota

di Indonesia per triwulan terhadap minuman tidak beralkohol pada periode

Desember 2005 Indeks Harga Konsumen sebesar (232, 97) perubahan

terhadap bulan sebelumnya 0,92%, Januari 2006 Indeks Harga Konsumen

sebesar (234, 55) perubahan terhadap bulan sebelumnya 0,68% dan Februari

2006 Indeks Harga Konsumen (235, 02) perubahan terhadap bulan

sebelumnya yaitu 0, 20%.% (BPS 2005 dan 2006).

Khusus untuk Jakarta, yang merupakan tempat peluncuran pertama

bagi rata - rata produk yang diproduksi oleh produsen juga terjadi

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

peningkatan, pada Desember 2005 sebesar (236, 99) perubahan terhadap bulan

sebelumnya 1,86%, Januari 2006 sebesar (237, 97) perubahan terhadap bulan

sebelumnya 0,41% dan Februari 2006 Indeks Harga Konsumen sebesar (238,

20) perubahan terhadap bulan sebelumnya sebesar 0,10% (BPS 2005 dan

2006).

Adanya peluang pada minuman tidak beralkohol serta bertambahnya

kesadaran pada masyarakat akan kesehatan merangsang produsen untuk

berlomba -lomba memproduksi minuman kesehatan, sebagai salah satu

alternatif dari beragam minuman tidak beralkohol dimana minuman kesehatan

merupakan minuman yang memberikan efek atau dampak bagi kesehatan atau

vitalitas tubuh manusia secara berkala untuk mencapai kondisi prima tanpa

merasakan efek samping yang merugikan kesehatan.

Hasil data statistik dari BPS untuk Indeks Harga Konsumen Gabungan

per triwulan pada 43 kota di Indonesia kategori Jasa Kesehatan dan Obat-

obatan memperlihatkan akan kecenderungan peningkatan masyarakat sadar

akan pentingnya kesehatan dapat dilihat pada Desember 2005 Indeks Harga

Konsumen (202, 74) perubahan terhadap bulan sebelumnya 0, 12%, Januari

2006 (203, 46) perubahan terhadap bulan sebelumnya 0, 36%, Februari 2006

(205, 67) perubahan terhadap bulan sebelumnya 1, 06% (BPS 2005 dan 2006).

Produk minuman kesehatan dengan merek beragam telah beredar di

pasaran seperti: Vita Charm, Bertonest, Ginzana, Ginzeng, Ener Bee dan lain-

lain. Merek-merek tersebut dapat membingungkan konsumen dalam

menentukan produk yang akan dikonsumsinya.

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk satu dan

lainnya sebagai penilaian awal. Dengan cara mengidentifikasikan dan

memperoleh informasi melalui iklan dan media mengenai produk tersebut

konsumen akan memiliki anggapan tersendiri terhadap produk. pada

kenyataannya konsumen jarang mengetahui produk atau pelayanan secara

detail. Mereka cenderung untuk menilai produk dengan atribut yang mereka

anggap penting yang pada akhirnya akan menimbulkan persepsi tertentu.

Persepsi konsumen tidak selalu diperoleh melalui kesadaran atau rasional

penuh melainkan dapat timbul karena dorongan emosional (Arnold 1992: 8).

B. Identifikasi Masalah

1. Apakah pemberian merek berbahasa asing dapat mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap produk Minuman Kesehatan Vita Charm.

2. Apakah iklan dapat memberikan informasi yang detail sehingga dapat

mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk Minuman Kesehatan

Vita Charm.

3. Apakah penggunaan Media yang tepat sebagai alat atau sarana

penyampaian informasi produk dapat mempengaruhi persepsi konsumen

terhadap produk Minuman Kesehatan Vita Charm.

C. Pembatasan Masalah

1. Konsumen yang diteliti berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan

latar belakang pekerjaan sebagai Pelajar, Mahasiswa, Pegawai Negeri,

Pegawai Swasta, Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga atau lainnya.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

2. Responden merupakan konsumen dari produk minuman kesehatan Vita

Charm.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut "Apakah Terdapat Pengaruh

Pemberian Merek Berbahasa Asing, Iklan dan Media terhadap Persepsi

Konsumen Pada Produk Minuman Kesehatan Vita Charm?”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh pemberian merek

asing iklan dan media terhadap persepsi konsumen pada produk

minuman kesehatan Vita Charm.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap penelitian ini

akan memberikan informasi dan sumbangan pikiran mengenai persepsi

konsumen terhadap produk yang memiliki bahasa asing terutama

sebagai bahan perbandingan dalam penelitian yang sama, guna

memberikan manfaat yang diperlukan.

b. Untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh pemberian merek

berbahasa asing, iklan dan media terhadap persepsi konsumen pada

produk minuman kesehatan Vita Charm.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

c. Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pemasaran, wawasan dan

pengalaman khususnya dalam hal pemberian merek berbahasa asing,

iklan, media dan persepsi konsumen.

BAB II

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

TINJAUAN PUSTAKA

A. Produk

Dalam bauran pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P, terdiri atas:

product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat atau

lebih cocok disebut sebagai distribusi). Bagi produsen produk yang diciptakan

harus mampu bersaing dipasaran dengan keunikan tersendiri sehingga berbeda

dari para pesaingnya. Dengan tujuan agar dapat menarik minat konsumen

terhadap produk dan tercapainya kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan

1. Definisi Produk

Menurut Kotler (2000: 394): "Product is anything that can be

offered to a market to satisfy a want or need".

Maksud dari definisi diatas yaitu: Produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan.

Definisi lain menurut Keegan (1995: 9): "A product is any goods,

services, or idea that can offered to a market and that satisfies customer's

want and need".

Artinya produk adalah segala barang, jasa, atau gagasan yang dapat

ditawarkan kepada pasar dan dapat memuaskan segala keinginan dan

kebutuhan konsumen.

Kesimpulan yang didapat dari kedua definisi diatas, bahwa produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen, termasuk

didalamnya barang, jasa, atau gagasan, yang dapat memuaskan kebutuhan

atau keinginan konsumen.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

2. Tingkat Produk

Produsen, dalam upayanya menawarkan produk dipasaran perlu

membuat suatu perencanaan dan memperhatikan terlebih dahulu posisi

produk yang dihasilkannya sesuai dengan tingkatan produk yang ada.

Gambar 2.1.

Lima Tingkatan Product

Five Product Level Kotler (200: 395)

Menurut Kotler (2000: 395), terdapat lima tingkatan produk, yaitu:

a. Manfaat Utama (Core Benefit)

Adalah manfaat utama yang sebenarnya ingin dibeli oleh konsumen,

misalnya seorang yang menyewakan kamar hotel sebenarnya dia

membeli sesuatu agar yang bersangkutan dapat istirahat dan tidur.

b. Produk Dasar (Basic Product)

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Adalah sesuatu yang melengkapi dan mutlak harus dimiliki. Jadi

misalnya sebuah kamar hotel, termasuk didalamnya tempat tidur, meja

hias, kamar mandi, kloset, kursi, dan.lain - lain.

c. Produk yang Diharapkan (Expected Product)

Adalah kumpulan atribut dan kondisi yang umumnya diharapkan bila

membeli produk tersebut, misalnya konsumen jasa perhotelan

mengharapkan tempat tidur dan kamar mandi yang bersih, handuk

yang selalu baru setiap hari, dan lain - lain.

d. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product)

Adalah produk yang ditingkatkan agar sesuai dengan keinginan

konsumen sampai melampaui harapan mereka. Misalnya suatu hotel

dapat meningkatkan produknya dengan menyertakan satu set televisi

dengan kendali jarak jauh, bunga segar, check in cepat, check out

segera, makanan dan pelayanan kamar yang baik dan sebagainya.

e. Produk Potensial (Potensial Product)

Adalah segala perluasan dari transformasi yang mungkin akan dialami

oleh suatu produk. Dimasa yang akan datang, dimana perusahaan –

perusahaan secara intensif mencari cara – cara baru untuk memuaskan

Konsumen yang berbeda dengan para pesaingnya. Misalnya para

pelanggan hotel diberikan kenang – kenangan yang berbentuk satu set

perlengkapan makan, tiket gratis ke suatu tempat hiburan, gantungan

kunci berlogo hotel yang bersangkutan dan lain - lain.

3. Klasifikasi Produk

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Menurut Kotler dan Armstrong (1977: 241-243) klasifikasi produk

terdiri atas dua kelompok utama, yaitu barang konsumsi (consumer goods)

dan barang industri (industrial goods). Perbedaan antara kedua kelompok

utama produk tersebut terletak pada perlakuan produk yang telah dibeli

oleh konsumen.

Barang konsumsi (Consumer Goods) adalah barang-barang yang

dibeli oleh konsumen pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan

barang konsumsi atas dasar kebiasaan konsumen dalam berbelanja, karena

cara konsumen berbelanja mempunyai implikasi langsung bagi strategi

pemasaran nya. Barang konsumsi dapat dibagi lagi menjadi empat

golongan yaitu:

a. Barang Kebutuhan Sehari-hari (Convenience Goods)

Yaitu barang-barang yang frekwensi pembeliannya tinggi dan hanya

memerlukan sedikit usaha dalam perbandingan dan pembelian,

keputusan pembelian dilakukan dengan cepat. Contohnya: sabun,

rokok.

b. Barang Belanjaan (Shoping Goods)

Yaitu barang-barang yang mana dalam proses pemilihan dan

keputusan pembeliannya konsumen melakukan pembandingan

berdasarkan harga kwalitas, model, dan hal-hal lainnya. Frekwensi

pembelian agak jarang dan tidak teratur. Contohnya: Meubel,

Kosmetik.

c. Barang Spesial (Special Goods)

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Yaitu barang-barang dengan karakteristik tertentu atau merek yang

untuk kelompok pembeli tertentu dalam melakukan pembelian,

biasanya melakukan usaha khusus. Contohnya : peralatan menyelam,

peralatan fotografi.

d. Barang yang tidak dicari (Unsought Goods)

Merupakan barang-barang yang tidak terpikir oleh konsumen untuk

merencanakan pembelian barang-barang ini. Contohnya: batu nisan,

batu baterai.

Barang Industri (lndustrial Goods) adalah barang-barang yang dibeli

dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang lain. Sehingga

perbedaan antara barang industri dan barang konsumsi dapat dilihat

berdasarkan tujuan pembelian barang tersebut. Barang industri juga dapat

dibagi menjadi tiga golongan yaitu:

a. Bahan baku dan suku cadang (Materials and Parts)

Yaitu barang-barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk akhir.

Misalnya: besi, tutup botol

b. Barang modal (Capital Items)

Yaitu barang-barang yang hanya sebagian memasuki produk akhir.

Misalnya: alat-alat kantor, mobil Derek.

c. Persediaan dan jasa (Supplies and Services)

Yaitu barang-barang yang sama sekali tidak menjadi bagian akhir dari

produk akhir. Misalnya: pelumas, kertas tik.

4. Hierarki Produk

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Hierarki produk merupakan urutan kebutuhan manusia akan lima

jenis produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dimana antara satu

produk dan produk lainnya memiliki hubungan status sama lain.

Menurut Kotler (2000: 396) hierarki produk terdiri atas:

a. Kelompok Kebutuhan (Need Family)

Merupakan kebutuhan dasar atau inti bagi manusia. Contohnya: rasa

aman, rasa lapar.

b. Kelompok Produk (Product Family)

Merupakan seluruh kelas produk yang dapat memuaskan dasar atau

inti dengan cukup efektif. Contohnya: tabungan dengan penghasilan

seseorang.

c. Kelas Produk (Product Class)

Merupakan sekumpulan produk didalam kelompok produk yang

memiliki hubungan fungsional tertentu. Contohnya: instrumen

keuangan.

d. Lini Produk (Product Line)

Merupakan sekumpulan produk didalam kelas produk yang

berhubungan erat, karena berfungsi dengan cara yang sama atau karena

dijual pada kelompok pelanggan yang sama atau dipasarkan melalui

jalur distribusi yang sama atau karena harganya berbeda dengan skala

yang sama. Contohnya: asuransi jiwa.

e. Tipe Produk (Product TyPe)

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Merupakan produk yang ada dalam lini produk yang memiliki salah

satu bentuk dari produk tersebut. Contohnya: tabungan berjangka.

f. Merek (Brand)

Merupakan nama yang dihubungkan dengan salah satu atau lebih

produk dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasikan

sumber atau karakter dari tipe produk tersebut. Contohnya: Coca-cola,

Mercedes Benz.

g. Jenis Produk (Product Item)

Merupakan suatu unit dalam merek atau lini produk yang berbeda

dalam ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Contohnya:

Asuransi yang dapat diperbaharui.

5. Tampilan Produk

Menurut Beardon (1996: 218-226) suatu produk memiliki ciri-ciri

khususnya yang ditampilkan. Bagi suatu media untuk promosi, hal ini

lazim disebut sebagai tampilan produk (product features) yang terdiri atas:

a. Kualitas (Quality)

Kualitas suatu produk akan menentukan seseorang konsumen membeli

atau sebaliknya tidak membeli produk tersebut. Konsumen sangat

memperhatikan kekuatan atau daya tahan dan bentuk fisik suatu

produk.

b. Desain (Design)

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Dalam disain harus dipertimbangkan tentang model, keindahan, dan

fungsi dari suatu produk, ini berarti bahwa produk harus memiliki

model yang menarik dan indah, disamping bermanfaat bagi konsumen.

c. Merek (Brand)

Pemberian merek pada suatu produk sangat berguna untuk

mengidentifikasikan produk. Konsumen akan lebih mudah mencari

produk yang telah lebih dikenal melalui merek produk. Di pasar

swalayan, dimana produk dipajang di rak secara bersama-sama merek

sangat menolong dalam hal pemilihan atas suatu produk disamping

memberi pengaruh secara psikologis, oleh karena merek dapat

memberikan citra tertentu atas produk.

d. Kemasan (Packaging)

Kemasan merupakan salah satu bagian penting dari produk. Fungsi

dasar dari kemasan adalah untuk memberikan perlindungan pada

produk yang ada didalamnya. Saat ini fungsi kemasan semakin

berkembang, yaitu sebagai salah satu media promosi yang efektif bagi

produk yang dikemasnya.

B. Merek

Suatu merek sebagai salah satu bagian dari hierarki produk dapat

memberikan tanda bagi konsumen mengenai sumber dari produk tersebut, dan

dapat memberikan perlindungan bagi konsumen ataupun produsen dari para

pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Bagi perusahaan, keputusan pemberian merek pada produk dihadapkan

pada keputusan dalam menggunakan bahasa dari negara yang bersangkutan

atau menggunakan bahasa dari negara lain sebagai nama mereknya.

1. Definisi Merek

Menurut Kotler (2000: 404): "A Brand is a name, term, symbol, or a

combination of them, intended to identify the good services of one seller or

group of sellers and to differentiate them those of competitors."

Arti dari definisi tersebut yaitu mereka adalah sebuah nama, inisial,

tanda, simbol, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksud untuk

mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang penjual kelompok

penjual dan untuk membedakan dari produk atau jasa pesaing.

2. lstilah Merek

Selain merek, ada beberapa istilah lain yang sangat berkait dengan

merek pada suatu produk. lstilah-istilah tersebut menurut Bearden (1996:

221-222) terdiri atas:

a. Merek (Brand)

Yaitu sebuah nama istilah, tanda simbol atau desain, atau kombinasi

dari semuanya ini, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan

produk atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk

membedakannya dari produk atau jasa pesaing.

b. Nama merek (Brand Name)

Yaitu bagian dari suatu merek yang dapat dilafalkan atau diucapkan.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

c. Tanda merek (Brand Mark)

Yaitu bagian dari suatu merek yang dikenal tetapi tidak dilafalkan

seperti simbol, desain, atau semacamnya.

d. Merek dagang (Trademark)

Yaitu merek atau bagian dari suatu merek yang mendapatkan

perlindungan hukum, karena mampu memperoleh hak eksklusif

penjual untuk menggunakan nama mereka atau tanda merek.

e. Hak cipta (Copyright)

Yaitu hak sah untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual bahan

dan bentuk tulisan, musik, atau karya seni.

3. Syarat-syarat Merek yang Baik

Keputusan pemberian merek terhadap suatu produk memerlukan

pertimbangan tertentu agar merek dapat diterima dengan baik. Adapun

syarat-syarat merek yang baik menurut Aaker (1991: 196) adalah:

a. Mudah dihapal dan diingat.

b. Menunjukan kelas produk tertentu

c. Mendukung sebuah slogan atau symbol

d. Menunjukan asosiasi-asosiasi yang, diinginkan tanpa menjadi bosan

atau sepele.

e. Nama tersebut sebaiknya otentik, bisa dipercaya, dan menyenangkan

serta tidak menyentuh harapan-harapan yang salah.

f. Istimewa, nama itu seharusnya tidak menimbulkan kebingungan

terhadap nama-nama pesaing lain.

g. Keberadaanya dapat dilindungi dari segi hukum.

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Kriteria merek yang baik juga disampaikan oleh Kotler (1991- 451)

diantara lain adalah:

a. Merek harus menunjukan suatu ciri-ciri produk seperti manfaat dari

mutu suatu produk.

b. Merek harus menyarankan ciri-ciri produk seperti kemampuan dari

warna pada produk.

c. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.

d. Merek harus menarik perhatian.

e. Merek harus punya kekhasan dan unik.

f. Merek harus tidak memiliki arti yang buruk dinegara lain dan bahasa

lain.

g. Merek harus terdaftar dan memenuhi kriteria dalam Undang- Undang

Merek Dagang.

Sedangkan menuru Arnold (4992: 16) sebuah merek sebaiknya:

terdiri dari unsur fisik yang unggul, rasional, dan daya tarik emosional.

Sehingga merek memiliki tampilan yang istimewa dan berkepribadian

yang jelas sehingga memberikan keuntungan nilai-nilai tersendiri bagi

konsumen.

4. Manfaat Merek

Merek pada suatu produk dapat memberikan berbagai manfaat baik

itu bagi produsen maupun bagi konsumen. Hal ini ditunjang dengan

semakin maraknya pasar yang menawarkan beragam produk yang

kesemuanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan

konsumen.

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Pride dan Ferrel (1995: 326) memberikan penjelasan mengenai

manfaat merek bagi masing-masing konsumen dan produsen, adalah:

a. Bagi Konsumen :

a) Membantu untuk mengidentifikasikn produk tertentu yang mereka

sukai atau tidak sukai sehingga mengurangi waktu yang

dibutuhkan untuk membeli suatu produk.

b) Membantu dalam mengevaluasi, terutama ketika mereka tidak

mampu menilai ciri-ciri produk. Dengan demikian mereka dapat

melambangkan tingkat mutu tertentu bagi pembeli.

c) Membantu mengurangi resiko ketika membeli suatu produk.

d) Menawarkan imbalan psikologis yang berasal dari pemikiran

sebuah merek yang merupakan simbol status.

b. Bagi Produsen:

a) Mengidentifikasikan produk-produk yang membantu pengulangan

pembelian menjadi lebih mudah bagi pembeli.

b) Membantu dalam memperkenalkan suatu produk baru,

c) Membantu usaha-usaha promosi, karena promosi setiap produk

yang bermerek serupa.

d) Membantu mengusahakan loyalitas merek. Loyalitas merek dapat

mengalami penurunan, sebagian disebabkan oleh ketergantungan

para pemasar pada penjualan kupon dan promosi jangka pendek

lainnya dan sebagian lagi karena banyak munculnya produk baru.

Sedangkan menurut Arnold (1992: 9) manfaat dari mereka antara

lain adalah: bahwa merek merupakan semacam bentuk mental sekilas. Dan

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

keuntungan yang dimilikinya adalah bahwa merek tersebut menggantikan

ketidaktentuan menjadi usaha yang sungguh-sungguh dalam menganalisa

pilihan diantara kategori produk yang sama Konsumen akan tidak

menghabiskan waktu dan tenaga untuk memperlakukan setiap pembelian

sebagai pembelian pertama kalinya dimana dengan memilih merek

tertentu, konsumen dapat menghemat waktu dan melakukan pilihan yang

bebas resiko dan dapat diandalkan.

C. Pemberian Merek Asing (Foreign Branding)

Keputusan pemberian merek pada suatu produk harus dipilih secara

hati-hati, baik itu untuk merek dalam bahasa asing ataupun tidak. Hal ini

dikarenakan suatu merek dapat memberikan asosiasi positif ataupun negatif

terhadap produk yang nantinya akan berpengaruh pada penerimaan dan

evaluasi produk oleh konsumen. Dan dalam pemberian merek asing akan

melekatkan citra dari negara asal bahasa dengan produk.

1. Definisi Merek Asing.

Menurut Leclerc, Schmitt, dan Dube (1994): "Foreign Branding is

the strategy of spelling or pronouncing a Brand name in a foreign

language”

Arti definisi tersebut, pemberian merek asing adalah strategi

pengejaan atau pengucapan sebuah merek kedalam bahasa asing.

Definisi lain yang dipaparkan oleh Aaker (1996: 82): "One more

strategic option is to associate one's Brand with a country or region that

will add credibility or it"

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Definisi tersebut memiliki arti bahwa salah satu pilihan strategi

adalah menghubungkan sebuah merek dengan suatu Negara atau kawasan

yang akan menambahkan kredibilitas merek tersebut. Dari kedua definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa merek asing adalah pengejaan ataupun

pengucapan sebuah merek dalam bahasa suatu Negara dan

menghubungkan dengan sebuah Negara atau kawasan tempat bahasa asing

tersebut berasal yang dapat menambah kredibilitas merek tersebut.

2. Tujuan Pemberian Merek Asing

Melihat hubungan antara pemberian merek asing dengan persepsi

yang akan ditimbulkan, maka pemberian merek dalam bahasa asing

memiliki tujuan tertentu seperti yang telah dipaparkan oleh Charmasson

(1988: 157) sebagai berikut:

a. Menciptakan citra produk

Dengan menggunakan bahasa asing dari suatu negara, maka akan

memberikan persepsi bahwa produk tersebut diproduksi oleh negara

tersebut atau berhubungan dengan negara tersebut Sehingga citra yang

ditimbulkan produk akan berhubungan dengan citra dimana bahasa

Negara tersebut berasal.

b. Meningkatkan kualitas Produk

Biasanya negara tempat asal bahasa asing yang digunakan sebagai

merek memiliki kelebihan dalam produksi produk yang sama.

Sehingga dengan menggunakan bahasa asing dari Negara tersebut

dapat memberikan kesan kualitas yang baik terhadap produk.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

c. Menciptakan keistimewaan

Merek dengan bahasa asing biasanya memiliki keunikan tersendiri

dibandingkan dengan merek-merek lain. Sehingga produk dapat

berkesan lebih istimewa dan konsumen akan merasa lebih bangga

apabila merek tersebut menggunakan bahasa dari Negara yang

memang memiliki kelebihan dalam memproduksi produk tersebut.

3. Fungsi Merek Asing

Menurut Aaker (1991: 162), merek asing mempunyai beberapa fungsi

yang antara lain adalah:

a. Membantu Penyusunan Informasi

Dengan menggunakan merek berbahasa asing, maka akan membantu

konsumen untuk mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan diakses.

Sebuah merek asing juga dapat memberikan informasi yang padat bagi

konsumen, mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi

terutama pada saat konsumen melakukan pembuatan keputusan

pembelian.

b. Menciptakan Perbedaan

Sebuah merek asing dapat menjadi dasar penting dalam usaha

membedakan dan memisahkan antara suatu merek dengan merek

lainnya. Perbedaan ini juga dapat menjadi suatu keunggulan kompetitif

atas suatu.

c. Menimbulkan Keinginan Membeli

Pengaruh yang diberikan merek asing terhadap suatu produk adalah

pada saat konsumen mengambil keputusan pembelian. Dimana merek

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

asing tersebut memberikan kredibilitas dan rasa percaya diri pada

konsumen.

d. Menciptakan Sikap / Perasaan Positif

Merek bahasa asing mampu memberikan rangsangan perasaan positif

sesuai dengan asal negaranya. Dan beberapa merek asing yang

menciptakan perasaan positif selama pengalaman tersebut menjadi

sesuatu yang lain daripada yang lain.

e. Menjadi Dasar untuk Melakukan Perluasan

Sebuah merek asing mampu menghasilkan dasar bagi perluasan

dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek tersebut dengan

sebuah produk baru, atau dengan menampilkan alasan untuk membeli

produk perluasan tersebut.

4. Kriteria Merek Berbahasa Asing yang baik

Menurut Kepferer (1989: 217), merek berbahasa asing memiliki

kriteria sebagai berikut:

a. Merek harus memiliki arti yang positif dalam bahasa negara lain.

Dikarenakan pada tiap-tiap negara memiliki bahasa yang berbeda,

maka sebuah kata dalam suatu bahasa dapat Memiliki arti yang

berbeda dalam bahasa yang lain dan belum tentu diketahui oleh semua

orang. Oleh karenanya, keputusan pemberian merek asing oleh suatu

perusahaan harus didahului dengan menyelidiki apakah suatu merek

tersebut memiliki arti positif maupun negatif dalam bahasa lainnya

agar merek tersebut tidak menimbulkan persepsi yang tidak diinginkan

dimata konsumen.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

b. Merek harus mudah diucapkan

Dikarenakan tidak setiap orang mampu membaca merek dalam bahasa

asing yang seringkali sulit untuk dilafalkan merek yang dipilih

sebaiknya mudah untuk diucapkan oleh masyarakat dimana produk

tersebut dipasarkan agar masyarakat lebih mudah untuk mengingatnya.

c. Bahasa asing yang digunakan sebaiknya berasal dari Negara dengan

citra yang baik

Dikarenakan setiap negara memiliki citra dan budaya yang berbeda,

maka ada beberapa Negara memiliki citra yang baik untuk produk-

produk tertentu. Sehingga dalam hal ini produsen harus berhati-hati

dalam memilih merek berbahasa asing agar merek asing yang

digunakan memiliki citra baik dan sesuai bagi produk tersebut

sehingga konsumen akan memiliki anggapan bahwa produk tersebut

berkualitas dan diharapkan konsumen akan lebih tertarik untuk

membeli produk tersebut.

d. Nama yang dipilih memiliki arti sesuai dengan jenis produk

Sebaiknya merek asing yang digunakan memiliki arti. Hal ini

dikarenakan konsumen biasanya berkeinginan untuk mengetahui arti

sesungguhnya merek tersebut. Sehingga merek yang digunakan

sebaiknya sesuai dengan jenis produk agar nama tersebut benar-benar

sesuai dengan produknya.

5. Merek Berbahasa Inggris

Merek berbahasa inggris, sering digunakan oleh para produsen

dengan alasan bahwa Bahasa inggris merupakan bahasa yang telah

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

mendunia, sehingga telah diketahui oleh sebagian besar konsumen.

Selanjutnya, pengetahuan akan merek terdiri atas 2 dimensi: kesadaran

merek (seperti ingatan dan pengenalan merek) serta citra atau asosiasi

merek (yaitu persepsi merek seperti yang direfleksikan oleh suatu jaringan

asosiasi dalam ingatan konsumen) (Keller, 1993)

Hasil riset yang dilakukan oleh Leclerc, Schmitt, dan Dube-Rioux

(1989) menyatakan bahwa efek dari penyebutan nama merek berbahasa

Perancis atau Inggris terhadap persepsi dari produk cangkokan memiliki

tampilan yang seimbang antara Hedonik dan Utilitarian dan menurut

Leclerc, Schmitt dan Dube (1994), produk hedonik adalah produk yang

dinilai berdasarkan seberapa besar kesenangan yang diberikannya.

Sedangkan produk Utilitarian adalah produk yang dinilai berdasarkan atas

seberapa besar produk tersebut memberikan fungsi.

Produk yang memiliki merek berbahasa Inggris dan merupakan

produk Utilitarian, akan lebih disukai dari pada produk dengan merek

Perancis karena, kurangnya keserasian antara tampilan yang disuguhkan

oleh.steorotip kebudayaan dengan tampilan produk. Sedangkan merek

Perancis dengan asosiasi yang hedonik akan memberikan keserasian

persepsi yang lebih baik untuk produk-produk hedonik dibandingkan

dengan nama Inggris dan hasilnya akan lebih positif terhadap sikap merek

(Brand atittudes)

Bagi produk hybrid, dimana adanya keseimbangan yang relative

antara tampilan hedonik dan utilitarian. Merek Perancis dan Inggris akan

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

menghasilkan sikap merek yang sama positifnya (Leclerc, Scmitt, dan

Dube, 1994).

D. Iklan

Setiap pengusaha menginginkan hasil produksinya laku keras di

pasaran, maka peusahaannya harus melakukan komunikasi pemasaran.

Menurut Shimp, (1997: 107) komunikasi pemasaran adalah proses

penyesuaian persepsi anatara komunikator pemasaran dengan konsumen

mengenai suatu produk bermerek.

Yang dimaksud dengan penyesuaian persepsi di sini adalah baik

komunikator maupun konsumen mempunyai pemahaman dan penilaian yang

sama bahwa produk yang ditawarkan itu baik dan cocok untuk dikonsumsi.

1. Definisi Iklan

Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang

dilakukan dengan menunjukan performance (penampilan wajah) atau

informasi-informasi suatu produk bermerek melalui media massa, dengan

maksud agar orang yang melihat atau mendengarnya memperhatikan dan

tertarik untuk membelinya (Wells, et al.1998; 8)

Iklan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan

melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Iklan

merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap

lapisan atau anggota masyarakat, ukuran yang digunakan juga sangat

beragam, mulai dari yang paling kecil dan sederhana sampai iklan yang

berwarna dengan ukuran raksasa.

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

2. Kekuatan dan Kelemahan Iklan

Menurut Tom Brannan (2004: 52) iklan mempunyai kelemahan dan

kekuatan yaitu:

a. Kekuatan Iklan.

Kekuatan iklan dan fungsinya yang serbaguna dapat

memberikan beragam kreativitas yang dapat diimplementasikan

melalui penglihatan, suara atau bahkan penciuman.

Disamping itu, iklan mampu mengatasi pesan dan proposisi

paling kompleks sekalipun. Iklan juga secara luas telah digunakan

untuk menjelaskan berbagai argumen yang kompleks atas nama

kelompok kepentingan tertentu.

Kekuatan utama dari iklan barangkali terletak pada fakta bahwa

iklan dibayar untuk publisitas. Artinya, kita dapat memilih media yang

tepat untuk mencapai audiens sasaran, melaksanakan kampanye dan,

yang paling penting, menyampaikan pesan secara secara tepat

mengenai apa yang kita inginkan.

b. Kelemahan Iklan.

Tidak semua teknik periklanan mempunyai kekuatan. Dalam

pemasaran langsung, iklan memang mampu berperan sebagai tenaga

penjual, sedangkan dalam lingkup yang lebih luas iklan hanya bisa

membantu mendekatkan pada penjualan, biasanya dengan cara

membangun merek. Teknik periklanan sering kali mengalami kesulitan

memberikan kontribusinya secara konkret. Oleh karena itu, tidaklah

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

mengherankan jika pemahaman kita tentang proses penjualan tidak

sempurna.

E. Media

Harold D. Laswell (Effendi, 1997: 10) mengatakan bahwa cara yang

baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan Who

says what, in which channel, to whom, with what effect, and which channel?

Laswell menunjukan sebuah kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran

komunikasi. Saluran komunikasi ini dapat diwujudkan melalui penggunaan

media. dalam proses komunikasi primer, komunikator dengan komunikan

berhadapan langsung tanpa disela oleh objek lainnya atau media, sehingga

efek dari komunikasi dapat diperoleh secara langsung. Sedangkan dalam

komunikasi sekunder, proses komunikasi yang terjadi antara komunikator

dengan komunikan terjadi melalui penggunaan alat atau media.

Onong U. Effendi (1997; 18) mengatakan bahwa proses komunikasi

sekunder menggunakan media yang dapat digolongkan sebagai media massa

dan media nirmassa atau nonmassa. Lebih lanjut Effendy juga menyebutkan

contoh media massa: radio, surat kabar, dan film bioskop. Media-media itu

dikategorikan sebagai media massa karena memiliki sifat masif atau missal.

Adapun contoh media nonmassa adalah: surat, telepon, telegram, poster,

spanduk, papan pengumuman, bulletin, majalah, radio amatir.

Sedangkan dalam istilah ekonomi, media dibagi menjadi dua, yaitu

media luar ruang (outdoor advertising) dan media dalam ruang (indoor

advertising). Contoh dari media luar ruang adalah papan nama, spanduk, dan

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

poster, sedangkan contoh media dalam ruang adalah selebaran, faksimili, dan

surat.

Griffin dan Ebert berkata: “Advertising is a paid nonpersonal

communication by identified sponsors to inform an audience about products.”

(1996: 523). Advertising tidak menggunakan komunikasi primer, tetapi semua

bentuk komunikasi yang menggunakan media sebagai saluran penyampaian

pesan, baik ditujukan pada massa, kelompok, atau personal. Dalam kajian

advertising dikenal pula istilah media lini-atas (above the line) dan media lini

bawah (below the line). Contoh media lini-atas adalah media yang ditujukan

pada khalayak ramai seperti televisi, radio, bioskop, dan surat kabar,

sedangkan media lini-bawah meliputu poster, banner, folder atau brosur yang

ditujukan pada kalangan tetuju atau mungkin juga individu.

1. Karakteristik Media

Beberapa jenis media memiliki karakteristik yang meliputi

kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap jenis media, diantaranya:

a. Televisi, jenis media ini memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan

diantaranya:

• Kekuatan

1. Memiliki daya jangkauan yang cukup luas

2. Memiliki efek suara dan gambar (gambar bergerak) yang

secara langsung dapat dilihat.

3. Memilki daya rangsang yang sangat kuat atau cukup tinggi.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

• Kelemahan

1. Hanya dapat dilihat dan didengar kembali apabila ada

pengulangan siaran.

2. Harga tarif sewa slot iklan memerlukan biaya yang cukup

mahal.

b. Radio, kekuatan dan kelemahannya anatara lain:

• Kekuatan

1. Pesan yang disampaikan juga dapat dalam bentuk ulasan

2. Memiliki daya rangsang tinggi

3. Para pendengar dapat berimajinasi melalui suara

4. Harga tarif slot iklan dapat terjangkau

• Kelemahan

1. Hanya terdengar suara

2. Hanya dapat didengar jika siaran diputar kembali

3. Memiliki jangkauan yang terbatas

c. Surat kabar, kekuatan dan kelemahannya antara lain:

• Kekuatan

1. Dapat dibaca dimana saja

2. Dapat dibaca berulang kali

3. Biaya pemasangan relative murah atau rendah

• Kelemahan

1. Memeiliki jangkauan yang terbatas

2. Memiliki daya rangsang yang cukup rendah

3. Kualitas visual tergantung pada kualitas cetakan

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

d. Majalah, kekuatan dan kelemahannya antara lain:

• Kekuatan

1. Dapat dibaca dimana saja

2. Dapat dibaca berulang-ulang

3. Biaya relatif lebih rendah

4. Kualitas visual cukup tinggi karena mutu kertas lebih baik dari

surat kabar

5. Memiliki daya rangsang yang cukup

6. Biaya untuk sewa ruang iklan relative sedang

7. Jika selesai dibaca, biasanya disimpan untuk dibuka kembali

kemudian

• Kelemahan

1. Memiliki daya jangkauan yang terbatas

2. Memiliki daya rangsang yang rendah

3. Dibeli jika ada berita yang dapat menarik perhatian.

F. Persepsi

Setiap produk yang ada dipasaran dan memilliki karakteristik tertentu

akan menimbulkan persepsi dan sikap tertentu bagi konsumen. Karenanya,

bagi produsen persepsi konsumen amatlah penting. Persepsi konsumen yang

positif akan mendorong perilaku konsumen dalam membentuk keputusan

untuk membeli dan mengkonsumsi suatu produk.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

1. Definisi persepsi

Menurut D. Weils dan prensky (1996: 257): “perception is the

process by which an individual select stimuli, organizes information about

select and interprets the information"

Yang artinya: Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang memilih

stimuli dan mengorganisasikan informasi tersebut, kemudian

menginterprestasikannya.

Sedangkan menurut Kotler (2000: 173): "Perception is the process

by which an individual select, organizes an interprets information inputs

to create a meaningful picture of the world”.

Artinya: Persepsi adalah sebuah proses yang mencakup dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan infomasi untuk

menciptakan sebuah gambaran yang penuh arti.

Definisi persepsi lainnya disampaikan oleh Sciffman dan Lazar

(2000: 122) "Perception is defined as the process by which an Individual

selects, organizes and interprets stimuli a meaningful and coherenth

picture of the world". Artinya: Persepsi didefinisikan menjadi suatu proses

dimana individu menyeleksi, mengorganisasikan, menginterprestasikan

stimuli menjadi suatu bentuk yang bermakna dan berarti berhubungan

dengan gambaran dunia.

2. Persepsi dan Produk.

Produk memliki atribut yang menyertainya, terdiri atas suatu bentuk

fisik dan produk tambahan. Atribut-atribut tersebut dapat mempengaruhi

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

persepsi konsumen terhadap suatu produk. Richardtson dan K. Jain (1994)

menyatakan bawa persepsi konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh:

1. Tanda Intrinsik

Menampilkan atribut-atribut yang berhubungan secara langsung dengan

produk dan tidak dapat dimanipulasi tanpa merubah produk secara fisik.

Seperti bahan-bahan yang digunakan.

2. Tanda Ekstrinsik

Merupakan atribut-atribut produk yang tidak memiliki hubungan secara

fisik terhadap produk. seperti kemasan.

Sedangkan menurut Morris dan Hallaq (1994: 268) persepsi

konsumen terhadap produk dilihat melalui:

1. Tanda Intrinsik yang berupa cita rasa, kinerja, dan kualitas.

2. Tanda Ekstrinsik terdiri atas: harga, merek dan asal negara.

Tanda Intrinsik merupakan semua atribut yang mempengaruhi

produk secara fisik (rasa, warna, bentuk dan tingkatan rasa). Sedangkan

ekstrinsik merupakan semua atribut dari produk yang berhubungan dengan

produk tetapi tidak memiliki hubungan secara fisik dari produk itu sendiri

dan menjadi bagian luar dari produk. Seperti: harga, merek dan iklan

merupakan tanda ekstrinsik untuk kualitas (A. Zeitham. L: 1998).

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Tabel 2.1

Perbandingan Atribut Intrinsik dan Ekstrinsik

yang mempengaruhi persepsi konsumen

Richardson &

K. Jain

Morris & Hallaq A. Zeitham L

INTRINSIK

Bahan-bahan yang

digunakan secara

langsung terhadap

produk

• Citarasa

• Kinerja

• Kualitas

• Rasa

• Warna

• Tekstur

EKSTRINSIK

• Warna

• Merek

• Kemasan

• Harga

• Merek

• Asal Negara

• Harga

• Merek

• Iklan

Richardtson dan K. Jain, Morris dan Hallaq, A. Zeitham. L

3. Demensi Persepsi

Berdasarkan teori yang dikemukakan Richarsdson dan K. Jain (1994)

bahwa tanda intrinsik dan tanda ekstrinsik yang mempengaruhi

persepsi konsumen terdiri atas beberapa dimensi. Untuk lebih jelasnya,

beberapa keterangan tentang indicator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanda Intrinsik

Merupakan semua bahan-bahan yang digunakan untuk

memproduksi produk tersebut, berhubungan langsung dengan

produk dan tidak merubah bentuk fisik dari produk. dimana bahan-

bahan tersebut menjadi bahan baku dari produk yang dikonsumsi.

2. Tanda Ekstrinsik

Merupakan semua atribut yang memiliki hubungan secara fisik

dengan produk atau secara tidak langsung. Yang terdiri atas:

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

• Harga

Menurut Stanton (1994: 240) definisi harga adalah: "Price is the

money (plus some goods) that is needed to acquire some

combinations. of product and, its accompanying service."

Artinya harga merupakan jumlah uang (ditambah sejumlah

barang) yang diperlukan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari suatu produk dan pelayanannya.

Kotler (1996: 3O) berpendapat bahwa: “price is amount of

money charged for a product or service, or the sum of the value

that consumer exchange for the benefit of having or using the

product or service." Definisi tersebut memiliki pengertian

bahwa harga adalah sejumlah uang yang dikenakan untuk suatu

produk atau jasa, atau jumlah nilai yang dibayar oleh konsumen

atas keuntungan dari pemilikan atau penggunaan dari produk

atau jasa tersebut.

• Merek

Dari ketiga definisi yang dikemukakan Kotler (2000:404) Aaker

(1991: 7) dan Arnold (1992: 247) dapat disimpulkan pengertian

dari mereka adalah: nama, istilah, tanda, atau kombinasi dari

semuanya itu, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan

produk atau jasa, sehingga dapat membedakannya dari pesaing.

• Kemasan

Kotler (2000: 418) mengemukakan bahwa pengertian dari

kemasan adalah:" Packaging includes the activities of designing

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

and producing the container for a product." Yang artinya,

pengemasan mencakup semua kegiatan merancang dan

memproduksi wadah atau pembungkus untuk suatu produk.

Stanton (1994: 273) menerangkan bahwa kemasan adalah

"Packaging which consits of all the activities of designing and

producing the countainer or wrapper for the product.” Yang

artinya bahwa pengemasan merupakan kelompok aktivitas

secara umum dalam suatu perencanaan produk yang melibatkan

kegiatan merancang dan membuat wadah atau tempat bagi suatu

hasil produk.

3. Persepsi dan Strategi Pemasaran

Informasi merupakan bahan utama yang diperlukan para

pemasar untuk mempengaruhi konsumen. Oleh karena itu,

pengetahuan dari informasi merupakan hal-hal yang sangat perlu

dalam strategi pemasaran. Di dalam strategi pemasaran terdapat tujuh

faktor khusus yang digunakan, antara lain:

a. Strategi Pemasaran melalui Media

Didalam kenyataannya proses pengenalan produk melalui media

seharusnya lebih baik dilakukan secara selektif daripada secara

acak untuk memudahkan strategi melalui media. Jika proses

pengenalan produk dilakukan secara acak, maka pesan yang

terkandung dalam iklan tersebut tidak dapat ditangkap dengan jelas

oleh konsumen. Sedangkan jika proses pengenalan produk

dilakukan secara tidak acak, maka maksud atau tujuan dari

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

pemasaran tersebut dapat dimengerti atau ditangkap dengan baik

oleh konsumen.

Para konsumen sangat selektif untuk memilih kategori produk yang

sangat cocok dengannya dan akan mempertimbangkan berbagai

informasi produk yang akan dipilihnya. Dan dalam situasi

pemasarannya, para pemasar harus menemukan media yang cocok

untuk target pemasarannya. Iklan merupakan alat yang tepat untuk

menyampaikan maksud atau pesan dalam suatu produk dan media

sangat berperan penting dalam hal ini. Salah stu media yang

menunjukan eksistensinya adalah iklan melalui majalah atau surat

kabar, karena pesan atau maksud yang disampaikan melalui media

majalah atau surat kabar jelas menarik. Dan target-target

pemasaran melalui media dapat diklasifikasikan berdasarkan umur,

suku, kelas sosial, dan berdasarkan minat seseorang.

b. Strategi Pemasaran melaui Pedagang Kecil (Retail)

Banyak lingkungan pedagang-pedagang kecil yang memiliki

informasi atau pengetahuan yang sangat luas. Faktanya bahwa para

konsumen tidak dapat memproses semua informasi, dan para

pedagang yang menjadi solusi dari kecemasan para konsumen.

Mereka tidak ingin para konsumen menjadi cemas. Para pedagang

kecil biasanya menggunakan cara yang efektif untuk mengenalkan

produknya. Strategi yang dilakukan para pedagang kecil adalah

mendesain interior toko nya seindah mungkin, barang-barang

disusun berdasarkan klasifikasinya, dengan cara ini konsumen akan

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

melihat bahwa toko tersebut merupakan toko serba ada. Dengan

cara seperti ini dapat meningkatkan total penjualan. Dari segi

penempatan atau pendirian sebuah toko pun sangat berpengaruh,

jika pendapatan ingin tinggi maka penempatan sebuah toko

ditempat yang strategis. Selain penempatan atau pendirian sebauh

toko, harga, serta kualitas dari sebuah merek (brand) juga sangat

mempengaruhi target penjualan.

c. Iklan dan Desain Kemasan

Iklan dan desain harus memiliki dua faktor yang harus dipenuhi

yaitu menarik perhatian dan dapat menyampaikan maksud dengan

jelas. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam proses

pemasaran yaitu target pemasaran, produk yang akan dipasarkan,

dan situasi pasar. Jika produk yang dipasarkan menarik, merk nya

pun berkualitas, serta target pemasarannya mudah dijangkau, maka

perhatian konsumen atas produk tersebut akan tinggi dan

pemasarannya pun juga tidak banyak masalah. Para konsumen

akan menyukai suatu produk penyampaian dan informasi terhadap

produk tersebut jelas. Tetapi adakalanya konsumen akan sangat

jenuh pada sebuah produk, pada saat itu sulit untuk meraih

konsumen pada angka yang sangat tinggi dan para pemasar sangat

sulit untuk meningkatkan penjualan pada saat ketertarikan mereka

pada suatu produk lemah. Diduga bahwa kejenuhan konsumen

terhadap suatu produk disebabkan oleh desain kemasan yang

membosankan, oleh karena itu diperlukan pembaharuan atau

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

inovasi terhadap desain kemasan tersebut. Terdapat beberapa

strategi untuk membuat desain kemasan menjadi lebih menarik,

salah satunya adalah memanfatkan karakteristik yang dapat

memacu sebagi contoh: membuat desain lebih berwarna dan

disertai dengan gambar animasi. Yang kedua adalah dapat

menyampaikan pesan dan informasi dengan jelas.

Iklan juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

meningkatkan target penjualan. Untuk menarik perhatian para

konsumen para pembuat iklan biasanya menggunakan artis atau

bintang iklan dalam mempromosikan suatu produk dan jenis

kelamin juga sangat mempengaruhi ketertarikan konsumen

terhadap sebuah iklan.

d. Peraturan dari Pesan dalam Pemasaran

Banyak agen-agen iklan yang lebih mengarahkan pesan suatu

produk dalam iklan kepada penafsiran dan penggabungan

terhadap suatu hal yang berkaitan.

e. Merek-Merek yang Berkembang

Shakespeare dengan penafsirannya mengatakan bahwa, para

pelaku pasar tidak percaya bahwa “setangkai mawar dengan jenis

yang berbeda terdapat bau yang sama”. Nama merek meupakan hal

yang sangat penting bagi konsumen dan produk industri. Suatu

perusahaan yang ingin merubah nama atau merek produknya akan

sangat sulit menemukan nama yang sesuai dengan permintaan

pasar. Ketika mereka akan merubah suatu nama atau merek, suatu

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

perusahaan biasanya ingin meningkatkan keuntungan dari

ketertarikan konsumen terhadap produk yang lama.

f. Evaluasi dalam Periklanan

Periklanan yang sukses harus menjalankan 4 hal penting yaitu:

a) Penampilan : harus dapat ditangkap secara fisik oleh konsumen

b) Perhatian : harus dapat diperhatikan oleh konsumen

c) Penafsiran : harus benar-benar dapat dimengerti

d) Ingatan : harus benar-benar tersimpan dalam ingatan

Kelengkapan dari periklanan harus diteliti secara menyeluruh,

banyak dari percobaan yang terpaku kepada perhatian serta

ingatan. Kekuatan dalam menarik perhatian konsumen terdapat

pada perdagangan dan desain kemasan. Para pelaku pasar biasanya

meneliti penafsiran konsumen dan ketertarikan mereka terhadap

suatu barang.

4. Hubungan antara Persepsi dan Merek berbahasa Inggris

Persepsi konsumen dapat tercipta melalui tanda Intrinsik dan

ekstrinsik dari atribut-atribut atau produk tertentu. Mereka telah

menjadi bagian dari tanda ekstrinsik dari suatu produk. Sehingga

merek memiliki kaitan terhadap terbentuknya suatu persepsi konsumen

terhadap produk. Menurut Morris dan Hallaq (1994: 268) tanda

ekstrinsik sering digunakan oleh konsumen sebagai pengganti dari

kualitas suatu produk. Sedangkan tanda intrinsik sering digunakan

sebagai dasar untuk mengevaluasi produk secara keseluruhan.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Sehingga merek berbahasa Inggris yang baik dan menjadi bagian dari

tanda ekstrinsik dapat memberikan pengaruh terhadap persepsi

konsumen baik secara negatif maupun positif.

Seperti yang telah dipaparkan oleh Mc'Guire (1976), bahwa kedua

tanda intrinsik dan ekstrinsik dapat memberikan informasi perspektif

pada konsumen sehingga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap

produk tertentu.

Gambar 2.2

Pengaruh Intrinsik dan Ektrinsik terhadap persepsi konsumen

G. Penelitian Terdahulu

Boonghee Yoo, Neveen Donthu, Sungho Lee, (2000) “An

Examination of Selected Marketing Mix Elements and Brand Equity”. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa seringnya promosi harga, seperti potongan

harga, terkait pada ekuitas merek yang rendah, sementara pengeluaran

pengiklanan yang besar, harga yang tinggi, citra took yang baik, dan

intensistas distribusi yang tinggi terkait dengan pada ekuitas merek yang

Intrinsik

• Citarasa

• Kinerja

• Kualitas

Ektrinsik

• Harga

• Merek

• Kemasan

• Asal

negara

Persepsi Konsumen

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

tinggi. Ekuitas merek memberikan keunggulan kompetitif yang bertahan

karena menciptakan penghalang kompetitif yang berarti.

Gil dan Sanchez (1997), melakukan studi dengan judul “Consumers

preferences for wine attributes: a conjoint approach”. Hasil studi ini

menunjukan bahwa konsumen di daerah Navarra preferensi utamanya pada

asal produk anggur, preferensi yang kedua pada harga, dan yang ketiga pada

tahun pembuatan. Konsumen di daerah Aragon preferensi utamanya juga pad

asal produk, tetapi preferensi kedua pada tahun pembuatan dan ketiga pada

harga. Konsumen di dua daerah ini memiliki perbedaan perilaku yang

signifikan berkenaan dengan preferensinya terhadap harga dan asal produk

anggur.

Leclerc, Bernd H. Schmitt, Dube (1994) Melakukan studi dengan

judul “Foreign Branding and its Effects on Product Perceptions an

Attitudes”. Hasil study ini menyatakan bahwa efek dari penyebutan nama

merek berbahasa perancis dan inggris terhadap persepsi dari produk

cangkokan memeliki tampilan yang seimbang antara Hedonik dan Utilitarian.

Monjardino dan Monteiro (2000) melakukan studi dengan judul

“Conjoint measurement of preferences for traditional cheeses in Lisbon”.

Hasil studi ini menunjukan bahwa sebanyak 28% responden preferensinya

pada bentuk keju yang krim. Sebanyak 16,2% responden pada harga yang

murah. Sebanyak 55,8% pada tanda asal keju diproduksi yaitu dari Lisbon.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

H. Kerangka Pemikiran

Dalam rangka memenangkan kompetisi dipasaran, pemberian merek

terhadap suatu produk akan memberikan ciri khas tersendiri. Merek pada

produk memberikan identitas bagi produk, informasi bagi konsumen dan

kemudahan dalam mengenali produk. Mereka juga memberikan gambaran

secara umum terhadap produk. Pada akhirnya, dalam pemberian merek

produsen dihadapkan pada masalah apakah menggunakan merek dalam bahasa

asing dan media apa untuk memasarkan kepada konsumen.

Apabila merek dalam bahasa asing, iklan dan media nya sudah

terpilih, maka nama merek iklan dan media nya akan disesuaikan dengan

produk tersebut. Sehingga adanya penggunaan merek dalam bahasa asing

tertentu diharapkan memberikan citra berkualitas / baik terhadap produk.

Dengan demikian, pemberian merek berbahasa asing iklan dan

media akan memberikan persepsi tertentu bagi konsumen. Dimana konsumen

juga dapat melihat, menilai melalui iklan dan media akan produk tersebut.

Secara singkat, uraian dari kerangka pemikiran diatas dapat dilihat pada bagan

berikut ini:

Pemberian Merek Bahasa

Asing

Persepsi Konsumen

Iklan

Media

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

I. Perumusan Hipotesa

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka pada penelitian

ini digunakan Hipotesis sebagai berikut:

Ho1: Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian merek

berbahasa asing terhadap persepsi konsumen produk minuman

kesehatan Vita Charm.

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian merek terhadap

persepsi konsumen konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Ho2: Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan terhadap persepsi

konsumen konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan terhadap persepsi

konsumen konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Ho3: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media terhadap persepsi

konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara media terhadap persepsi

konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ditujukan dan dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan responden adalah masyarakat umum (Karyawan/pegawai,

Pelajar/Mahasiswa, pengusaha dan lain-lain) yang menjadi pemegang

keputusan pembelian produk minuman kesehatan Vita Charm untuk keperluan

yang dibutuhkan.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi

produk minuman kesehatan Vita Charm pada saat penelitian berlangsung

dan pelanggan yang berlangganan produk tersebut.

2. Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan metode sampel probability yaitu

teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode

yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan

sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa melihat strata yang

ada di dalam itu. Maka sampel yang diambil adalah 100 responden, sesuai

dengan teori.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini diperlukan data-data yang dapat

memberikan pemecahan dari permasalahan yang telah ditentukan pada bab

sebelumnya. Berdasarkan cara perolehan dari data tersebut jenis data yang

dipergunakan adalah:

1. Data Primer, diperoleh melalui survey lapangan yaitu dengan cara:

a. Wawancara (Interview)

Yaitu dengan memberikan berbagai pertanyaan kepada pihak-pihak

yang telah mengkonsumsi produk minuman kesehatan Vita Charm.

b. Angket (Kuisioner)

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab dengan jumlah pertanyaan 17

pertanyaan, sebelum dilakukan penyebaran kepada 100 responden

terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji pertanyaan-pertanyaan

mana saja yang valid.

D. Metode Analisis

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

instrument yang disusun berbentuk kuesioner yang di isi oleh para responden.

Kuesioner diberikan kepada pelanggan produk minuman kesehatan Vita

Charm selesai transaksi pada saat penelitian berlansung. Isi kuesioner disusun

berdasarkan indikator yang berasal dari konstruk dan sintesis dari masing-

masing variabel penelitian.

Pedoman kuesioner disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian,

yaitu:

1. Merek Berbahasa Asing

2. Iklan

3. Media

4. Persepsi Konsumen

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh merek berbahasa asing, iklan

dan media terhadap persepsi konsumen dilakukan dengan menggunakan skala

likert (R.A likert, 1932) mengembangkan prosedur perskalaan dimana

mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan ujung kanan

(dengan angka besar) menggambarkan positif. Seperti:

Tabel 3.1

Skala Likert

Sangat Tidak

Setuju

Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat

Setuju

( STS )

1

( TS )

2

( R )

3

( S )

4

( SS )

5

Sumber: Parasuraman (1998)

Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dimana

hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel

dianalisis berdasarkan variabel merek berbahasa asing, iklan dan media yang

kemudian dapat dilihat pengaruhnya kepada persepsi konsumen. Setelah

dilakukan perhitungan atas kuesioner pengolahan data kuantitatif yang didapat

mengenai kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepusan pelanggan,

maka sebelum di uji statistik di atas terlebih dahulu data yang diperoleh harus

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Iqbal Hasan (2002:77)

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Sebagaimana dikemukakan dimuka, bahwa validitas adalah

ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu

mengukur apa yang diukur. Menurut Mardani (2001:51) uji validitas

dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat dapat

digunakan untuk mengukur apa hendak diukur secara cepat. Tipe

validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi (Construct

validity). Validitas kontruksi menentukan validitas alat pengukur

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-

masing item yang berupa pertanyaan ataupun pertanyaan dengan skor

totalnya.

Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil

penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor

totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi

dengan skor totalnya maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur

tersebut valid.

b. Uji Reliabilitas

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka

tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai

ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur

gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas, maka

dihitung alpha cronbach masing-masing instrument. Variabel-

variabel tersebut dikatakan reliable bila cronbach alpha nya memiliki

nilai lebih besar 0,60 (Purbayu 2005:251). Uji reliabilitas bertujuan

untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni

apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang

digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan rumus:

= ∑ 2

2

1)1(

t

In

S

S

k

kr

Keterangan :

rn = Reliabilitas tes

k = Jumlah soal

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

∑ 2

iS = Jumlah varian dari skor soal

2

tS = Jumlah varian dari skor total

Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki

koefisien alpha cronbach minimal 0, 60 yang berarti bahwa

instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpulan data yang

handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan

pengukuran ulang.

2. Uji Asumsi Klasik

Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam

ekonometrika dijelaskan bahwa peniliti tidak dapat menghindarkan diri

dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi

menggunakan SPSS 11.5 for windows.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak

dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji

normalitas karena pada analisis statistic parametic, asumsi yang harus

dimiliki oleh data adalah bahwa data tesebut terdistribusi secara

normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data

akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bahwa data memusat pada

nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data

kita bisa menggunakan grafik distribusi.

2. Uji Multikolinearitas

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Uji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independent yang

satu dengan independent yang lain dalam model regresi tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Suatu data

terbebas dari multikolinearitas jika nilai Variance Inflation Factor

(VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0, 1.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi

dimana variable dependent tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri.

Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variable

dependent tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik

nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk

mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-Watson

(DW). Uji ini menghasilkan nilai DW dihitung (d) dan nilai DW

tabel )&( VL dd .

Hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson -2 sampai dengan 2

Ha : Ada autokorelasi positif/negatif jika Durbin-Watson <-2 maka

terjadi autokorelasi positif, dan jika DW >2 maka terjadi

autokorelasi negatif

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

antara satu pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regresi,

salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak

memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan

nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala varians

yang tidak sama ini disebut dengan gejala heterokedastisitas,

sedangkan adanya gejala varians residual yang sama dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain disebut dengan

heterokedastisitas. Salah satu uji untuk menguji heterokedasitisas ini

adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

3. Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi

berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variable

dengan dua atau lebih independent variable (Arikunto 2002:56).

Persamaannya yaitu:

Y = a+b1x1+b2x2 +b3X3…….error

Keterangan:

Y = Variabel terikat (persepsi konsumen)

a = Konstanta (harga y bila x = 0)

b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan

nilai variabel independent.

X1= Variabel bebas (merek berbahasa asing)

X2 = Variabel bebas (iklan)

X3 = Variabel bebas (media)

4. Penguji Hipotesis

1. Uji t

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Metode pengujian ini untuk menguji koefisien regresi secara

parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis

yang telah dikemukakan oleh Subiyanto (2000:203) sebagai berikut:

Jika:

� Jika sig t > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti secara

parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

� Jika sig t < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti secara

parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

2. Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara

simultan menurut Suprato (2000:267), langkah-langkah uji F-statistik

adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis nol dan hipotesis alternatife yang digunakan yaitu:

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara merek asing, iklan

dan media terhadap persepsi konsumen pada produk minuman

kesehatan Vita Charm.

Ha: b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh antara merek asing, iklan dan

media terhadap persepsi konsumen pada produk minuman

kesehatan Vita Charm.

Tingkat signifikan yang digunakan yaitu α = 0.05

b. Menghitung nilai F :

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

)1()1(

)1(2

2

−−−

−=

knR

kRFhitung

Dimana:

2R = Koefisien regresi yang ditemukan

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

F = hitungF yang selanjutnya diuji dengan tabelF

� Jika sig F > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti

tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

� Jika sig F < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

ada pengaruh antara variabel bebas dengan terikat.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variabel

penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan kedalam empat variabel. Yakni

variable dependent (Y) dan variable indenpendent (X1, X2 dan X3).

1. Variabel terikat (Variable Dependent)

Yaitu variabel terikat dalam penelitian ini adalah Persepsi

konsumen dimana merek asing, iklan dan media yang baik dan yang

dirasakan konsumen akan mempengaruhi persepsi konsumen. Variabel

terikat di konotasikan dengan huruf (Y).

2. Variabel bebas (Variable Independent)

Yaitu variabel bebas dalam penelitian ini adalah merek asing, iklan

dan media yang di konotasikan (X1), (X2) dan (X3).

Tabel 3.2

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Dimensi /

Ukuran

(X1)

Merek

Asing

Merek

1. Merek harus memiliki arti

yang positif dalam bahasa

Negara lain 2. Merek harus mudah

diucapkan 3. Bahasa asing yang digunakan

sebaiknya bahasa dari Negara dengan citra yang baik

4. Nama yang dipilih harus memiliki arti yang sesuai

dengan jenis produk

Ordinal

(X2)

Iklan

Iklan

1. Memberikan informasi yang

berkaitan dengan jenis produk

2. Merupakan bentuk

komunikasi pemasaran

3. Memiliki daya tarik kepada

konsumen mengenai produk

yang ditawarkan

4. Iklan mampu bersaing

dengan iklan produk lain

yang sejenis.

5. iklan mengandung pesan

yang positif.

Ordinal

(X3)

Media

Media

1. Sebagai Alat Komunikasi

2. Memiliki Daya Jangkau Yang

Menyeluruh

3. Segmentasi yang dituju dapat tercapai

Ordinal

(Y)

Persepsi

Konsumen

Persepsi

1. Menampilkan atribut-atribut

yang berhubungan dengan

produk tersebut

2. Memiliki ciri-ciri khas dalam

kemasan

3. Harga berbeda dengan

produk lain yang sejenis

4. Citarasa yang khas

5. Produk Memiliki kualitas

Ordinal

Sumber: Data Primer 2007

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perjalanan di Indonesia berawal pada tahun 1948 ketika

penerimaan masyarakat terhadap minuman kesehatan tradisional semakin

meluas. Untuk memenuhi kebutuhan ini sebuah pabrik dibangun di

Semarang, lalu di Jakarta dua tahun kemudian.

Sejalan dengan berkembangnya usaha dan kebutuhan masyarakat,

pun membangun berbagai fasilitas produksi serta unit usaha baru,

dimulai dengan pasta gigi dan sikat gigi dengan merek FORMULA.

Pada tahun 1985 membentuk holding company dengan nama

ADA, singkatan dari Attention, Direction and Action. Di bawah bendera

ADA pengembangan usaha dan diversifikasi produk pun terus berlanjut.

Peningkatan kapasitas produksi yang terus menerus berlangsung dan

bertambahnya produk yang dihasilkan membutuhkan tim penjualan yang

solid. Untuk menangani dan menguasai jalur distribusi dalam penyebaran

produk-produk ini, Manajemen menunjuk P.T. Arta Boga Cemerlang

sebagai distributor tunggal di Indonesia. Penetrasi produk-produk ke

pasar tradisional maupun modern ditangani dan dikelola dengan baik oleh

Arta Boga Cemerlang.

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Gambar 4.2

Logo Perusahaan

Pada tahun 1995 ADA kembali berganti nama menjadi ORANG

TUA. Merek ORANG TUA yang sarat nilai historis ternyata telah

mengakar dalam masyarakat Indonesia, sehingga menjadi salah satu

keunggulan dalam memposisikan dirinya di tengah masyarakat. Di lain

sisi, kata ORANG TUA itu juga identik dengan minuman kesehatan

tradisional yang sudah tertanam di benak konsumen. Oleh karena itu

revitalisasi nama dan logo dirasa perlu dilakukan sejalan dengan strategi

pengembangan bisnis yang memasuki bisnis consumer goods.

Gambar 4.2

Logo Perusahaan

Pada tahun 2004 logo ORANG TUA dimodifikasi untuk

mencerminkan sebagai perusahaan produk-produk bermerek pilihan

utama konsumen yang dinamis, penuh semangat, berjiwa muda, dan

menjadi kebanggaan para karyawannya.

Gambar 4.2

Logo Perusahaan

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Bisnis semakin berkembang dengan penambahan unit usaha dan

produk-produk baru. Kini telah memasuki berbagai kategori industri,

seperti Personal Care, Confectionery, Health Drink, Biscuit, Noodle,

Dairy Product dan Jelly Product. Perusahaan yang semula bergerak dalam

produksi minuman kesehatan tradisional kini telah berkembang menjadi

produsen produk kebutuhan sehari-hari.

2. Produk Vita Charm

Vita Charm adalah sebuah produk minuman susu fermentasi yang

memiliki kandungan atau komposisi didalamnya berupa Multi Probiotik

dan mengandung sari buah asli. Dimana didalam kandungan produk

tersebut terdapat lactobacilius dan bifido defensia.

Kandungan lactobacilius memiliki reaksi didalam usus halus

sedangkan bifido defensia bereaksi didalam usus besar.

3. Jenis-jenis Produk Vita Charm dan manfaatnya

a. Vita Charm Classic White

Minuman susu fermentasi yang mengandung kultur probiotik

hidup Lactobacilius acidophilus yang diformulasikan dengan

cermat untuk kesehatan pencernaan.

b. Vita Charm Strawberry

Minuman susu fermentasi rasa strawberry yang mengandung kultur

probiotik hidup Lactobacilius acidophilus untuk menjaga kondisi

tubuh.

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

c. Vita Charm Orange

Minuman susu fermentasi yang mengandung kultur probiotik

hidup Lactobacilius acidophilus untuk membantu penyerapan

laktosa. VitaCharm Orange, mengandung kebaikan jus jeruk,

manfaat susu fermentasi, dan khasiat probiotik.

d. Vita Charm Grape

Minuman susu fermentasi rasa manis anggur yang mengandung

kultur probiotik hidup Lactobacilus acidophilus membantu

menekan jumlah bakteri merugikan di pencernaan Anda.

e. Vita Charm Apple

Perpaduan eksotis dari jus apel dengan Minuman susu fermentasi

yang menyegarkan mengandung kultur probiotik hidup

Lactobacilus acidophilus yang membantu menjaga keseimbangan

mikroflora didalam usus.

B. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item,

yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah skor tiap butir. Mansyur (1979) menyatakan bahwasannya didalam

analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai

sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.

Kemudian didalam memberikan interpretasi terhadap koefisien

korelasi adalah item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang

cukup tinggi.

Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah adanya

kepercayaan terhadap alat tes (instrument). Suatu instrument dapat memiliki

tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan hasil tetap. Dengan demikian masalah reliabilitas tes

(instrument) berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi

perubahan tes (instrument), maka perubahan itu dianggap tidak berarti.

Untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan kepada

konsumen dapat dikatakan valid atau tidak, maka penulis melakukan uji coba

atau try out kepada 15 responden dengan memberikan 17 butir pertanyaan

untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan yang telah

diberikan.

Standarisaasi kuisioner dilakukan setelah dilakukannya try out terhadap

15 responden. Kuisioner dibagi menjadi empat variabel utama yaitu variabel

merek berbahasa asing, variabel Iklan, variabel media dan Variabel persepsi

konsumen.

Variabel merek asing dibagi menjadi empat indikator yaitu merek harus

memiliki arti yang positif dalam bahasa negara lain, merek harus mudah

diucapkan, bahasa asing yang digunakan berasal dari bahasa negara dengan

citra yang baik, nama yang dipilih memiliki arti yang sesuai dengan produk.

Pada variabel Iklan dibagi menjadi lima indikator yaitu memberikan

informasi yang berkaitan dengan jenis produk, merupakan bentuk komunikasi

pemasaran, memiliki daya tarik kepada konsumen terhadap produk yang

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

ditawarkan, mampu bersaing dengan iklan produk lain sejenis dan iklan

mengandung pesan yang positif.

Pada variabel media dibagi menjadi tiga indikator yaitu sebagai alat

komunikasi, memiliki daya jangkau yang menyeluruh, dan segmentasi yang

dituju dapat tercapai.

Pada variabel persepsi konsumen dibagi menjadi lima indikator yaitu

menampilkan atribut-atribut yang berhubungan dengan produk tersebut,

memiliki ciri-ciri khas dalam kemasan, harga berbeda dengan produk lain

yang sejenis, cita rasa yang khas, dan produk memiliki kualitas.

Dari hasil try out diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 17

pertanyaan yang diberikan kepada 15 responden tidak satupun pertanyaan

tersebut yang memiliki nilai korelasi negatif. Sehingga ketika dilakukan

penyebaran terhadap 100 responden 17 pertanyaan tersebut digunakan

kembali.

Tabel 4.1

Hasil Try out instrument pengaruh merek berbahasa asing, iklan dan media

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

terhadap persepsi konsumen pada produk minuman kesehatan Vita Charm

No. Butir Instrumen r-hitung r-tabel keterangan

Merek berbahasa asing

(X1)

1

2 3

4

Iklan (X2)

5 6

7 8

9

Media (X3)

10

11

12

Persepsi Konsumen (Y)

13

14

15

16

17

0,621

0,749 0,691

0,638

0,657 0,785

0,797 0,614

0,671

0,848

0,849

0,876

0,892

0,846

0,916

0,804

0,879

0,533

0,533

0,533

0,533

0,576 0,576

0,576 0,576

0,576

0,532

0,532

0,532

0,576

0,576

0,576

0,576

0,576

Valid

Valid Valid

Valid

Valid Valid

Valid Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran relative konsisten apabila pengukuran tersebut di ulangi dua kali

atau lebih. The realibility of measure andicate the stability and consistency

whit which the instrument is measuring the concept and help to assess the

goodness of a measure (Uma Sekaran 2000:204).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s

Alpha yaitu koefisien yang menunjukan hubungan yang positif antara item

atau pertanyaan yang satu dengan yang lain.

Reliable atau tidak nya pengukuran harus memenuhi suatu kriteria.

Dari banyak nya penetapan standar reliabilitas maka penelitian ini akan

menggunakan reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Item-item pertanyaan yang digunakan dalam suatu kuesioner dinyatakan

reliable apabila memiliki Cronbach’s Alpha > 0,60 (Uma Sekaran), maka pada

dasar pengambilan keputusan adalah:

1. Jika Cronbach’s Alpha > 0,60 maka pertanyaan dalam kuesioner

dinyatakan reliabel.

2. Jika Cronbach’s Alpha < 0,60 maka pertanyaan dalam kuesioner

dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengelolaan data, diperoleh hasil pengujian

reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas

No Variabel Item

Cronbach’s

Coefficient

Alpha

Kesimpula

n

1 Merek Berbahasa

Asing

4 0,834 Reliabel

R Iklan 5 0,891 Reliabel

3 Media 3 0,931 Reliabel

4 Persepsi Konsumen 5 0,951 Reliabel

Berdasarkan pengukuran reliabilitas diatas dengan menggunakan

software SPSs.

Seperti tabel diatas, koefisien Cronbach’s Alpha untuk masing-

masing Variabel ternyata data yang dihasilkan melalui pengujian reliabilitas

dengan menggunakan software SPSs lebih besar dari pada 0,60, artinya

Cronbach’s Alpha dapat diterima, setelah pengujian validitas dan reliabilitas,

menyatakan bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing variabel

dinyatakan valid dan reliabel.

C. Deskriftif Analisis

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Merek berbahasa asing, iklan dan media terhadap persepsi konsumen

dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan merek

berbahasa asing, iklan dan media tersebut. Hal ini berdasarkan output dari

kuesioner yang diberikan kepada responden.

1. Merek berbahasa asing (X1)

Merek berbahasa asing dapat diukur dengan menggunakan indikator

sebagai berikut: merek Vita Charm memiliki arti yang positif apabila

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, merek Vita Charm mudah

diucapkan, merek Vita Charm dapat mencerminkan citra yang berkualitas/

baik seperti negara asal, merek Vita Charm memiliki arti yang sesuai

dengan jenis produk yang berupa produk minuman kesehatan.

Tabel 4.3

Merek Vita Charm memiliki arti yang positif

apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak setuju 10 10,0

3 Ragu-ragu 27 27,0

4 Setuju 51 51,0

5 Sangat setuju 12 12,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa 10 responden yang

menyatakan tidak setuju, 27 responden yang menyatakan ragu-ragu, 51

responden yang menyatakan setuju, 12 responden yang menyatakan sangat

setuju, Artinya sebanyak 51% responden menyatakan setuju bahwa merek

Vita Charm memiliki arti yang positif apabila diterjemahkan kedalam

bahasa indonesia.

Tabel 4.4

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Merek Vita Charm mudah diucapkan

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 7 7,0

2 Tidak setuju 15 15,0

3 Ragu-ragu 28 28,0

4 Setuju 39 39,0

5 Sangat setuju 11 11,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa 7 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden yang menyatakan tidak

setuju, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu, 39 responden yang

menyatakan setuju, dan 11 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa merek

Vita Charm mudah untuk diucapkan.

Tabel 4.5

Merek Vita Charm dapat mencerminkan citra yang berkualitas

seperti Negara asal

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak setuju 20 20,0

3 Ragu-ragu 28 28,0

4 Setuju 41 41,0

5 Sangat setuju 11 11,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa 20 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu,

41 responden yang menyatakan setuju, 11 responden yang menyatakan

sangat setuju. Artinya sebanyak 41% responden yang menyatakan setuju

bahwa merek Vita Charm dapat mencerminkan citra yang berkualitas

seperti negara asal.

Tabel 4.6

Merek Vita Charm memiliki arti yang sesuai dengan jenis produk

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

yang berupa produk minuman kesehatan

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 2 2,0

2 Tidak setuju 21 21,0

3 Ragu-ragu 31 31,0

4 Setuju 32 32,0

5 Sangat setuju 14 14,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa 2 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden yang menyatakan tidak

setuju, 31 responden yang menyatakan ragu-ragu, 32 responden yang

menyatakan setuju, dan 14 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 32% responden yang menyatakan setuju bahwa merek

Vita Charm memiliki arti yang sesuai dengan jenis produk yang berupa

minuman kesehatan.

2. Iklan (X2)

Iklan dapat diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut:

dengan adanya iklan Vita Charm menyebabkan anda ingin mencobanya

walaupun belum pernah, anda lebih menyukai iklan produk minuman

kesehatan Vita Charm dibandingkan dengan produk minuman kesehatan

lainnya, iklan produk minuman kesehatan Vita Charm mengandung pesan

yang positif, anda lebih menyukai iklan yang ditayangkan di televisi

dibandingkan dengan media lainnya, iklan Vita Charm memberikan

seluruh informasi tentang komposisi dan khasiat produk.

Tabel 4.7

Dengan adanya iklan Vita Charm menyebabkan anda ingin

mencobanya walaupun belum pernah

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

1 Sangat tidak setuju 6 6,0

2 Tidak setuju 5 5,0

3 Ragu-ragu 34 34,0

4 Setuju 50 50,0

5 Sangat setuju 5 5,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa 6 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, 34 responden yang menyatakan ragu-ragu, 50 responden yang

menyatakan setuju, dan 5 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 50% responden yang menyatakan setuju bahwa dengan

adanya iklan Vita Charm menyebabkan ingin mencobanya.

Tabel 4.8

Iklan Vita Charm lebih disukai dibandingkan dengan produk

minuman kesehatan lainnya

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak setuju 23 23,0

3 Ragu-ragu 41 41,0

4 Setuju 33 33,0

5 Sangat setuju 3 3,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa 23 responden yang

menyatakan tidak setuju, 41 responden yang menyatakan ragu-ragu, 33

responden yang menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 41% responden yang menyatakan ragu-ragu

bahwa iklan Vita Charm lebih disukai dibandingkan dengan produk

minuman kesehatan lainnya.

Tabel 4.9

Iklan Produk Minuman Kesehatan Vita Charm

mengandung pesan yang positif

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak setuju 27 27,0

3 Ragu-ragu 32 32,0

4 Setuju 35 35,0

5 Sangat setuju 6 6,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa 27 responden yang

menyatakan tidak setuju, 32 responden yang menyatakan ragu-ragu, 35

responden yang menyatakan setuju, 6 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 35% responden yang menyatakan setuju bahwa

ilan produk minuman kesehatan Vita Charm mengandung pesan yang

positif.

Tabel 4.10

Iklan Televisi lebih disukai dibandingkan dengan iklan

di Media lainnya

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0,0 0,0

2 Tidak setuju 27 27,0

3 Ragu-ragu 32 32,0

4 Setuju 34 34,0

5 Sangat setuju 7 7,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa 27 responden yang

menyatakan tidak setuju, 32 responden yang menyatakan ragu-ragu, 34

responden yang menyatakan setuju, 7 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 34% responden yang menyatakan setuju bahwa

iklan televisi lebih disukai dibandingkan dengan iklan di media lainya.

Tabel 4.11

Iklan Vita Charm telah memberikan informasi tentang Komposisi

dan khasiat produk

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak setuju 19 19,0

3 Ragu-ragu 33 33,0

4 Setuju 40 40,0

5 Sangat setuju 8 8,0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa 19 responden yang

menyatakan tidak setuju, 33 responden yang menyatakan ragu-ragu, 40

responden yang menyatakan setuju, 8 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 40% responden yang menyatakan setuju bahwa

iklan Vita Charm telah memberikan informasi tentang komposisi dan

khasiat produk.

3. Media (X3)

Media dapat diukur dengan menggunakan indikator sebagai

berikut: media elektronik lebih akurat dalam penyampaian informasi

tentang produk Vita Charm dibandingkan dengan media lainnya, televisi

merupakan media yang sering dilihat didalam menyampaikan semua

informasi, televisi mempunyai daya jangkauan yang cukup luas

dibandingkan dengan media lainnya dalam penyampaian iklan.

Tabel 4.12

Media Elektronik lebih akurat dalam penyampaian informasi

tentang produk Vita Charm dibandingkan dengan media lainnya

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 6 6.0

2 Tidak setuju 10 10.0

3 Ragu-ragu 21 21.0

4 Setuju 52 52.0

5 Sangat setuju 11 11.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa 6 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden yang menyatakan tidak

setuju, 21 responden yang menyatakan ragu-ragu, 52 responden yang

menyatakan setuju, dan 11 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 52% responden yang menyatakan setuju bahwa media

elektronik lebih akurat dalam penyampaian informasi tentang produk Vita

Charm dibandingkan dengan media lainnya.

Tabel 4.13

Televisi merupakan media yang sering dilihat didalam

menyampaikan seluruh informasi

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0.0

2 Tidak setuju 13 13.0

3 Ragu-ragu 14 14.0

4 Setuju 53 53.0

5 Sangat setuju 20 20.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa 13 responden yang

menyatakan tidak setuju, 14 responden yang menyatakan ragu-ragu, 53

responden yang menyatakan setuju, 20 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 53% responden yang menyatakan setuju bahwa

televisi merupakan media yang sering dilihat didalam menyampaikan

seluruh informasi.

Tabel 4.14

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Televisi mempunyai daya jangkauan yang cukup luas

dibandingkan dengan media lainnya dalam penyampaian iklan

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 12 12.0

2 Tidak setuju 4 4.0

3 Ragu-ragu 23 23.0

4 Setuju 33 33.0

5 Sangat setuju 28 28.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa 12 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden yang menyatakan tidak

setuju, 23 responden yang menyatakan ragu-ragu, 33 responden yang

menyatakan setuju, dan 28 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 33% responden yang menyatakan setuju bahwa televisi

mempunyai daya jangkau yang cukup luas dibandingkan dengan media

lainnya dalam penyampaian iklan.

4. Persepsi Konsumen (Y)

Kepuasan konsumen dapat diukur dengan indikator sebagai

berikut: Vita Charm memiliki ciri-ciri khusus pada kemasan produknya,

kemasan Vita Charm menarik dan sesuai, harga Vita Charm lebih murah

dibandingkan dengan minuman kesehatan lainnya, Vita Charm memiliki

cita rasa yang khas, produk Vita Charm merupakan salah satu produk yang

berkualitas.

Tabel 4.15

Vita Charm memiliki ciri-ciri khusus pada kemasan produknya

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

1 Sangat tidak setuju 6 6.0

2 Tidak setuju 5 5.0

3 Ragu-ragu 34 34.0

4 Setuju 50 50.0

5 Sangat setuju 5 5.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa 6 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, 34 responden yang menyatakan cukup ragu-ragu, 50 responden

yang menyatakan setuju, dan 5 responden yang menyatakan sangat setuju.

Artinya sebanyak 50% responden yang menyatakan setuju bahwa Vita

Charm memiliki ciri-ciri khusus pada kemasan produknya.

Tabel 4.16

Kemasan Vita Charm menarik dan sesuai

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0.0

2 Tidak setuju 24 24.0

3 Ragu-ragu 28 28.0

4 Setuju 45 45.0

5 Sangat setuju 3 3.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa 24 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu,

45 responden yang menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan

sangat setuju. Artinya sebanyak 45% responden yang menyatakan setuju

bahwa kemasan Vita Charm menarik dan sesuai.

Tabel 4.17

Harga Vita Charm lebih murah dibandingkan dengan

minuman kesehatan lainnya

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0.0

2 Tidak setuju 27 27.0

3 Ragu-ragu 32 32.0

4 Setuju 35 35.0

5 Sangat setuju 6 6.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.17 diatas dapat diketahui bahwa 27 responden yang

menyatakan tidak setuju, 32 responden yang menyatakan ragu-ragu, 35

responden yang menyatakan setuju, 6 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 35% responden yang menyatakan setuju bahwa

harga Vita Charm lebih murah dibandingkan dengan minuman kesehatan

lainnya.

Tabel 4.18

Vita Charm memiliki cita rasa yang khas

No Pertanyaan Frekwensi Prosentase

1 Sangat tidak setuju 0 0.0

2 Tidak setuju 27 27.0

3 Ragu-ragu 32 32.0

4 Setuju 34 34.0

5 Sangat setuju 7 7.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa 27 responden yang

menyatakan tidak setuju, 32 responden yang menyatakan ragu-ragu, 34

responden yang menyatakan setuju, 7 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 34% responden yang menyatakan setuju bahwa

Vita Charm memiliki cita rasa yang khas.

Tabel 4.19

Produk Vita Charm merupakan salah satu produk yang berkualitas

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

No Pertanyaan Frekuensi Persentase

1 Sangat tidak setuju 0 0.0

2 Tidak setuju 19 19.0

3 Ragu-ragu 32 32.0

4 Setuju 40 40.0

5 Sangat setuju 9 9.0

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.19 diatas dapat diketahui bahwa 19 responden yang

menyatakan tidak setuju, 32 responden yang menyatakan ragu-ragu, 40

responden yang menyatakan setuju, 9 responden yang menyatakan sangat

setuju. Artinya sebanyak 40% responden yang menyatakan setuju bahwa

produk Vita Charm merupakan salah satu produk yang berkualitas.

D. Asumsi Klasik

Suatu model persamaan regresi yang telah di uji dan dibutuhkan dapat

diterima secara ekonometrik, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu

dengan menggunakan metode kuadrat terkecil atau OLS (Original Least

Square). Dapat dikatakan bahwa setiap penelitian tidak akan dapat

menghindari pengimpangan dari asumsi kenormalan klasik. Untuk dapat

memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimate), maka dapat diperlukan

beberapa asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrsi

variable devenden dan indevenden atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal.

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: pesepsi

Untuk mengetahui variabel dependen dan independent atau

keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.1.

berikut.

Gambar 4.1

Uji Normalitas Data

Berdasarkan gambar 4.1 diatas bahwa Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi layak digunakan atau berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka

terdapat multikolinearitas, dimana model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, dapat dilihat dalam tabel 4.20

dibawah ini:

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients(a)

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics Model

B Std. Error Beta

t

Sig. tolerance VIF

1 (Constant) 2,339 2,127 1,100 ,274

merek ,305 099 .283 3,087 ,003 ,712 1,404

iklan ,299 ,061 ,346 3,087 ,000 ,679 1,474

media ,434 ,194 ,191 2,242 ,004 ,824 1,213

a Dependent Variable: pesepsi

Penyimpangan asumsi model klasik yang pertama adalah adanya

multikolinearitas dalam model regresi yang dihasilkan. Model regresi yang

bebas dari masalah multikoliniearitas menurut Sugardito yaitu pada nilai

VIF (Variance Inflation Factor) yaitu tidak lebih dari 10 dan tolerannya

tidak kurang dari 0.1. Jika kita lihat pada tabel diatas maka dapat diketahui

bahwa nilai VIF X1 sebesar 1.404, X2 sebesar 1.474, X3 1.213 dan nilai

tolerance X1 sebesar 0.712, X2 sebesar 0.679, X3 sebesar 0.824. Maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolinearitas dan

layak digunakan.

3. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.21 dibawah ini:

Tabel 4.21

Hasil Uji Autokorelasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error

of the Estimate Durbin-Watson

1 ,652(a) ,426 ,408 1,64589 1,664

a Predictors: (Constant), iklan, media, merek

b Dependent Variable: pesepsi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi

dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya. Artinya bahwa

nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan variabel itu sendiri,

baik nilai periode sebelumnya maupun nilai periode sesudahnya.

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Regression Studentized Residual

20-2-4

Re

gre

ssio

n S

tan

da

rd

ize

d P

re

dic

ted

V

alu

e

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: pesepsi

Pada tabel 4.21 diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson

(DW) yang diperoleh darai hasil 1.664. Hal ini berarti angka durbin

watson berada diantara -2 sampai dengan 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa

model tersebut tidak ada atau tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode T dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya) pada model regresi yang dibuat dalam penelitian ini

(Singgih Santoso 2000).

4. Uji Heterokedastisitas

Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau

residual pada model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang

konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Gejala heterokedastisitas

lebih sering terjadi apabila regresi menggunakan data berupa silang tempat

(cross-section) dibandingkan dengan data runtut waktu (time-series).

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4

Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, Scatterplot menunjukkan

penyebaran titik data sebagai berikut, menunjukkan model regresi linier

berganda terbebas dari uji asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu:

Page 91: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

b. Titik-titik data menyebar di atas dan di sekitar angka nol

c. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

d. Penyebaran titik-titik tidak tidak berpola

Penyebaran titik-titik dan tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemungkinan menyempit dan melebar kembali

Sehinga dapat disimpulkan bahwa regresi berganda antara

variabel merek berbahasa asing (X1) iklan (X2) dan media (X3) dengan

variabel persepsi konsumen (Y) memiliki heterokedasitisitas.

E. Analisa Regresi Berganda

Tabel 4.22

Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien

regresi

t-

hitung

signifikan

konstan 2,339 1,100 0,274

Merek bahasa asing 0,305 3,087 0,003

Iklan 0,299 3,087 0,000

Media 0,434 2,242 0,004

Ad.R = 0,408 F-hitung = 23,710

R Multiplier = 0,652 F-tabel = 2,70

R Squer = 0,426 T-tabel = 1,66

Standar Eror of Estimate = 1,64589

Signifikasi = 0,000

Sumber out spss

Persepsi Konsumen = 2,339 + 0,305 X1 + 0,299 X2 + 0,434 X3

persamaan koefisien regresi di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Merek berbahasa asing adalah merupakan strategi pengejaaan atau

pengucapan sebuah merek ke dalam bahasa asing. Pada Tabel 4.22 di atas

dapat dilihat bahwa pemberian merek berbahasa asing terdapat pengaruh

Page 92: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

yang signifikan dengan persepsi konsumen dengan nilai koefisien regresi

0,305. Dapat dikatakan sangat berpengaruh dikarenakan suatu merek dapat

memberikan asosiasi positif ataupun negatif terhadap produk yang

nantinya akan berpengaruh pada penerimaan dan evaluasi produk oleh

konsumen.

b. Koefisien regresi iklan adalah 0,299 yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan dengan persepsi konsumen. Hal ini sama seperti yang oleh

(Shimp 1997: 107) bahwa iklan adalah proses penyesuaian persepsi antara

komunikator pemasaran dengan konsumen mengenai suatu produk

bermerek.

c. Koefesien regresi media adalah sebesar 0,434 menyatakan bahwa setiap

penambahan media sebesar 1 satuan maka persepsi konsumen akan

meningkat sebesar 0,434 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

F. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.23 Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,652(a) ,426 ,408 1,64589 1,664

a Predictors: (Constant), iklan, media, merek

b Dependent Variable: pesepsi

Tabel 4.23 model summary diatas, terlihat bahwa koefisien korelasi

berganda antara pemberian merek berbahasa asing (X1), iklan (X2) dan Media

(X3) adalah sebesar 0,652. Nilai koefisien determinasi dari persamaan regresi

adalah sebesar 0,426. hal ini menunjukan bahwa variabel merek berbahasa

asing, iklan dan media memiliki hubungan yang kuat

Page 93: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Dengan menggunakan persamaan regresi lebih dari satu variabel

maka koefiisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan

persamaan ini adalah determinasi R Square yang sudah disesuaikan (Adjusted

R Square) karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini. Maka nilai Adjusted R Square = 0.408. Artiya

40,8% variabel dependen persepsi konsumen dijelaskan oleh variabel

independen merek berbahasa asing, iklan dan media, sedangkan sisanya

sebesar 58,2% (100%-40,8%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel

yang digunakan atau dipengaruhi oleh faktor lain, seperti brosur dan lain-lain.

1. Pengujian variabel bebas secara parsial (merek berbahasa asing, iklan dan

media) terhadap persepsi konsumen.

Hasil pengujian variabel independen terhadap variabel dependen

secara parsial atau individual, sebagai berikut:

a. Pengaruh merek berbahasa asing (X1) terhadap persepsi konsumen (Y)

Berdasarkan uji signifikan dengan menggunakan uji t, untuk

variabel bebas merek berbahasa asing koefisien persamaan regresi dapat

diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,087 dengan nilai signifikan 0, 003. Nilai

t-tabel untuk pengujian signifikan diperoleh dengan nilai alpha 5%, dan

derajat kebesaran (df) = n- jumlah variabel independen = 100 - 3 = 97,

maka dapat diperoleh t- tabel sebesar 1,66. artinya nilai t-hitung lebih

besar dari t –tabel (3,087 > 1,66) dan nilai signifikan lebih kecil dari alpha

(0,003 < 0,005), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

variabel merek berbahasa asing (X1) terhadap persepsi konsumen (Y).

Page 94: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Sehingga hasil pengujian pada tingkat signifikan 5% hipotesis nol (Ho)

ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Charmasson (1988:157),

bahwa dengan adanya pemberian merek berbahasa asing maka akan

memberikan atau menimbulkan persepsi bahwa produk tersebut

diproduksi oleh negara tersebut atau berhubungan dengan Negara tersebut.

b. Pengaruh iklan (X2) terhadap persepsi konsumen (Y)

Berdasarkan uji signifikan dengan menggunakan uji t, untuk

variabel bebas iklan koefisien persamaan regresi dapat diperoleh nilai t-

hitung sebesar 3,087 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai t-tabel untuk

pengujian signifikan diperoleh dengan nilai alpha 5%, dan derajat

kebesaran (df) = n- jumlah variabel independen = 100 - 3 = 97, maka dapat

diperoleh t- tabel sebesar 1,66. artinya niali t-hitung lebih besar dari t –

tabel (3,087 > 1,66) dan nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 <

0,005), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel

iklan (X2) terhadap persepsi konsumen (Y). Sehingga hasil pengujian pada

tingkat signifikan 5% hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternative

(Ha) diterima.

Hal ini sama seperti yang telah dikemukan oleh Wells, (1998: 8)

menurutnya iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran

yang dilakukan dengan menunjukan performance atau informasi suatu

produk bermerek dengan maksud agar orang yang melihat atau mendengar

iklan akan terpengaruh untuk membelinya. Jadi dengan kata lain bahwa

Page 95: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

iklan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap timbulnya suatu persepsi

dari konsumen

c. Pengaruh media (X3) terhadap persepsi konsumen (Y)

Berdasarkan uji signifikan dengan menggunakan uji t, untuk

variabel bebas media koefisien persamaan regresi dapat diperoleh nilai t-

hitung sebesar 2,242 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai t-tabel untuk

pengujian signifikan diperoleh dengan nilai alpha 5%, dan derajat

kebesaran (df) = n- jumlah variabel independen = 100 - 3 = 97, maka dapat

diperoleh t- tabel sebesar 1,66. artinya niali t-hitung lebih besar dari t –

tabel (2,242 > 1,66) dan nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,004 <

0,005), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengruh antara variabel

media (X3) terhadap persepsi konsumen (Y). Sehingga hasil pengujian

pada tingkat signifikan 5% hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis

alternative (Ha) diterima.

Selain berdasarkan hasil penghitungan diatas bahwa pengaruh

media terhadap persepsi konsumen sangatlah jelas karena media

merupakan sebuah sarana atau objek untuk menyampaikan pesan atau

iklan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen mengenai

produk bermerek yang ingin mereka tawarkan, dari hasil penyampaian ini

maka akan menimbulkan suatu persepsi kepada konsumen mengenai apa

yang telah mereka saksikan.

d. Pengaruh variabel merek berbahasa asing (X1), iklan (X2) dan media (X3)

secara bersama sama dengan persepsi konsumen (Y).

Tabel 4.24

Hasil Perhitungan Uji t Coefficients(a)

Page 96: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics Model

B Std. Error Beta

t

Sig. tolerance VIF

1 (Constant) 2,339 2,127 1,100 ,274

merek ,305 099 .283 3,087 ,003 ,712 1,404

iklan ,299 ,061 ,346 3,087 ,000 ,679 1,474

media ,434 ,194 ,191 2,242 ,004 ,824 1,213

a Dependent Variable: pesepsi

Koefisien konstan adalah sebesar 2,339 dengnan nilai t-hitung sebesar

1,100 dan nilai signifikan sebesar 0,274. Koefesien merek berbahasa asing

adalah sebesar 0,305 dengan nilai t-hitung sebesar 3,087 dan nilai

signifikan sebesar 0,003. sedangkan nilai koefisien iklan adalah sebesar

0,299 dengan nilai t-hitung 3,087 dan nilai signifikan 0,000. sedangkan

nilai koefisien media 0,434 dengan nilai t-hitung 2,242 dan nilai signifikan

sebesar 0,004.

Dari Hasil persamaan regresinya adalah:

Y = 2.339 + 0.305x1 + 0.299x2 + 0.434x3

Dimana:

Y = Persepsi Konsumen

X1 = Merek Berbahasa Asing

X2 = Iklan

X3 = Media

Artinya jika variabel merek berbahasa asing (X1) bertambah 1 satuan,

maka variabel persepsi konsumen akan bertambah sebesar 0,305. Jika

variabel iklan (X3) bertambah 1 satuan maka akan bertambah 0,299.

Sedangkan apabila variabel media (X3) betambah 1 satuan maka akan

bertambah 0,434. Dan nilai konstan sebesar 2,339, berarti nilai persepsi

konsumen (Y) bertambah sebesar 2,339 dengan anggapan bahwa nilai

Page 97: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

variabel merek berbahasa asing (X1), Iklan (X2), dan media (X3) adalah

konstan.

2. Pengujian variabel bebas secara simultan

Hasil pengujian secara bersama-sama antara variabel independen dengan

variabel dependen secara simultan atau keseluruhan dapat dilihat pada

tabel 4.24. Bahwa hasil uji F menunjukan nilai F-hitung (23,710) > F-tabel

(2,70) dan nilai signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti F-hitung lebih

besar dari F-tabel.

Tabel 4.25 ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 192,689 3 64,230 23,710 ,000(a)

Residual 260,061 97 2,709

1

Total 452,750 99

a Predictors: (Constant), iklan, media, merek b Dependent Variable: pesepsi

Tabel 4.25 diatas menunjukan p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan,

sedangkan F hitung 23,710 > dari F table 2,70 artinya signifikan (df1 = 4 -

1= 3 dan df2 = 100 – 3 = 97). Signifikan disini berarti dapat disimpulkan

hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya

bahwa ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel merek

berbahasa asing, iklan dan media terhadap persepsi konsumen.

Page 98: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara merek berbahasa asing terhadap

persepsi konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara iklan terhadap persepsi konsumen

produk minuman kesehatan Vita Charm.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara media terhadap persepsi konsumen

produk minuman kesehatan Vita Charm.

4. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian merek asing, iklan dan

media secara bersama-sama (simultan) terhadap persepsi konsumen

dengan nilai F-hitung 23.710 lebih besar dari F-tabel 2.70 dan nilai

signifikansinya 0.000 < 0.05, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, bahwa terdapat

pengaruh yang kuat antara variabel independen yaitu pemberian merek asing

(X1) iklan (X2) dan Media (X3) terhadap variabel dependen persepsi

konsumen (Y) pada produk minuman kesehatan Vita Charm. Maka implikasi

dari penelitian ini adalah secara parsial pemberian merek berbahasa asing,

Page 99: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

iklan dan media mempengaruhi terhadap persepsi konsumen produk minuman

kesehatan Vita Charm. Sedangkan secara simultan pemberian merek

berbahasa asing, iklan dan media juga mempengaruhi terhadap persepsi

konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Implikasinya sebagai perusahaan yang berorientasi pada keuntungan

dan ingin memenangkan pasar produk yang sejenis, sebaiknya perusahaan

lebih memperhatikan dan melakukan pengembangan didalam tanda intrinsik

serta ekstrinsik dari produk yang ternyata menjadi acuan persepsi bagi

konsumen produk minuman kesehatan Vita Charm.

Selain itu juga perusahaan haruslah terlebih dahulu memahami sifat

dan karakteristik media, sehingga perusahaan dapat dengan mudah dalam

mengatur strategi pemilihan media promosi. Karena pemilihan media yang

sangat tepat ini akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan prediksi

peluang promosi setelah biaya promosi, sehingga kegiatan promosi dapat

berjalan secara efektif dan efisien. Media-media itu merupakan media yang

dapat berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dengan konsumen,

strategi pemilihan media membantu perusahaan dalam menentukan besar

biaya promosi dengan prediksi pendapatan dalam kurun waktu tertentu. Selain

itu juga pemahaman segmentasi pasar sangat penting untuk menetapkan

penggunaan media, bentuk visual, dan pesan iklan, karena tiga hal itu sangat

menentukan efektivitas penyampaian pesan pada konsumen.

Page 100: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS UIN Press, Cetakan 1,

Grafika Karya Utama, Jakarta, 2004.

Aaker, David A, Building Strong Brands, New York: The Free Press, 1996.

Aaker, David A, Managing Brand Equity, Capitalizing on The Value of A Brand

Name, New York: The Free Press, 1991.

Arnold David, The Handbook of Brand Management, Addison-Wesley Publishing

Company Reading, MA, 1992.

Budi Santoso, Purbayu. “Analisis Statistikdengan Microsoft Exel dan SPSS”.

Andi Yogyakarta, 2005.

Bearden, William O, Marketing: Principles and Perpective, Richard D. Irwin Inc.

1995.

Charmasson, Henri, The Name is The Game, Homewood, IL, Dow Jones-Irwin Inc,1995.

Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3S, 1986.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Management, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Kepferer, Jean Paul, Brand Management, New York: The Free Press, 1989.

Keegan, Warren J, Moniarty, Sandra E. and Duncan, Thomas R, Basic Of

Marketing, Prentice Hall Inc, 1996.

Kennedy Jhon E, Soemanagara Dermawan R, Marketing Communication, PT.

Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2006.

Keller, Kevin Lane, Conceptualizing, Measurring, and Managing Customerbased

Brand Equity, Journal of Marketing, 57, 1993.

Leclerc, France, Bernd H. Schmitt, and Laurette Dube, Foreign Branding and its

Effects on Product Perceptions and Attitudes, Journal of Marketig Research, Vol. XXXI, 1994.

McGuire, William. J, Some Internal Factor Influencing Consumer Choice,

Journal of Consumer Research, Vol. II (March), 1976.

Page 101: PENGARUH PEMBERIAN MEREK BERBAHASA ASING, IKLAN …

Moris Linda J., and Jhon Hallaq. Changing Short Korean Market Place:

Perceptions of Consumers Good. Journal of Marketing Consumer Marketing.

Park C., Whan, Beernard J. Jaworski, and Deborah J. Maclnnis, Strategic Brand

Concept Image Management, Journal of Marketing, 50, 1986.

Pride, William M,. and O. C Ferrel, Marketing 7th

Edition, Boston: Hougthon Miffin Company, 1995.

Richardson, Paul S., alan S Dick dan Arun K. Jain, Extrinsic and Intrinsic Cue

Effects on Perceptions ao Store Brand Quality, Journal of Marketing

Research, 1994.

Schiffman L dan Nazar Kanuk L., Consumer Behavior, 7th

Edition, 2000.

Sevilla, Consuelo G. etall, Pengantar Metode Penelitian, Terjemahan, UI-Press,

Jakarta, 1993.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, 1995.

Stanton, William J and harles Futrell, Fundamentals of Marketing, 10th

, New York, Mc. Graw Hill, 1994.

Supranto, J., Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi kelima, Jakarta: Erlangga, 1995.

Supranto, J., Metode Riset dan Aplikasinya Dalam Pemasaran, Edisi kelima,

Erlangga, Jakarta, 1997.

Wells, William D David Prensky, Consumer Behavior, Prentice Hall, New York,

1989.