pengaruh pemberian ampas tempe pada...

134

Click here to load reader

Upload: lynguyet

Post on 02-Mar-2019

297 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

1

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA PAKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

(Sebagai Alternatif Pengembangan untuk Pengajaran Pada Materi Pertumbuhan

dan Perkembangan SMA Kelas XII Semester Ganjil)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

Listiyani

NPM. 1311060180

Jurusan: Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA PAKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

(Sebagai Alternatif Pengembangan untuk Pengajaran Pada Materi Pertumbuhan

dan Perkembangan SMA Kelas XII Semester Ganjil)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

Listiyani

NPM. 1311060180

Jurusan: Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd

Pembimbing II : Gres Maretta, M.Si

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 1438 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA PAKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

Oleh

Listiyani

Lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu lele

unggulan. Lele ini memiliki pertumbuhan yang dua kali lebih cepat bila

dibandingkan benih lele dumbo lainnya pada tingkatan umur yang sama. Lele

sangkuriang merupakan salah satu ikan tawar yang sangat digemari oleh

masyarakat Indonesia. Menurut informasi, lele sangkuriang memiliki citarasa

yang lebih unggul, banyak dikonsumsi karena mudah diolah, banyak disukai,

memiliki kandungan protein yang tinggi, dan umur panen yang lebih singkat.

Penyediaan pakan yang merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan

budidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya

produksi yang dikeluarkan. Oleh karena itu, diperlukan solusi dengan

menggunakan alternatif bahan pakan tambahan menggunakan limbah industri

rumah tangga pembuatan tempe yaitu kulit biji kacang kedelai atau ampas tempe.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas tempe

pada pakan terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

Penelitian ini di laksanakan di Desa Sukabanjar RT 001 RW 005, Bukit

Rejo, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran. Metode penelitian yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan

dengan satu sebagai kontrol, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali

pengulangan. Penelitian menggunakan 120 ekor ikan lele sangkuriang berumur 7

minggu dengan berat awal 23 gram yang ditempatkan di 12 kolam plastik hitam.

Berat, panjang, suhu dan pH air diukur setiap 7 hari sekali selama 35 hari.

Hasil penelitian diuji menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANSIRA),

hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh perbedaan yang nyata pada

pemberian pakan yang ditambah dengan pemberian ampas tempe terhadap

pertumbuhan berat maupun panjang badan ikan lele sangkuriang. Pakan terbaik

terdapat pada perlakuan P3 dengan dosis 20% dengan bobot berat badan 40 gram,

panjang mutlak yaitu 6,66 cm dan memperoleh nilai konversi terendah diantara

perlakuan lainnya yaitu 274.

Kata Kunci: Ampas Tempe, Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi
Page 5: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi
Page 6: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

MOTTO

ي علوا لعلهم يرجعون ل لناس ليذيقهم بعض ٱ

لبحر بما كسبت ٱيدي ٱ

لب وٱ

لفساد ف ٱ

٤١ظهر ٱ

Artinya: “ Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari

akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar-

rum : 41).

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

P E R S E M B A H A N

Sebuah persembahan dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT dan bahagia,

penulisan skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku, ayahanda Tohari dan Ibunda Robinah tercinta yang

senantiasa selalu memberikan do’a nya disetiap langkahku serta yang telah

memberikan semangat, motivasi, menjadi teladan dalam menjalani hidup dan

meraih cita-cita.

2. Adik-adik yang sangat kusayangi, Adi Akbar yang juga satu almamater di

kampus UIN Raden Intan Lampung semoga selalu diberi kemudahan dan

sukses dengan kuliahnya, dan Anggun Sahlima yang sedang menempuh

jenjang sekolah di pondok, semoga diberi kemudahan untuk menjadi

penghapal Al-Qur’an dan juga meraih cita-cita. Semuanya telah memberikan

do’a dan dukungannya kepadaku sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang selalu kubanggakan

tempatku menimba ilmu pengetahuan dan memperbanyak teman untuk

menjalin silaturahmi.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

RIWAYAT HIDUP

Listiyani, dilahirkan pada tanggal 09 Februari 1994, di Natar yang

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Tohari dan

Robinah

Pendidikan di mulai dari TK atau Raudhatul Athfal Al Fatah Muhajirun,

Kecamatan Natar dan tamat pada tahun 2001, melanjutkan di Sekolah Madrasah

Ibtidaiyyah (MI) Al Fatah Muhajirun, Kecamatan Natar dan tamat pada tahun

2007, kemudian melanjutkan ke Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Fatah

Muhajirun, Kecamatan Natar dan tamat pada tahun 2010, selanjutnya melanjutkan

ke Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Al Fatah Muhajirun, Kecamatan Natar dan

tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, melanjutkan ke jenjang perguruan

tinggi di IAIN yang sekarang sudah berubah siklus PT menjadi UIN Raden Intan

Lampung Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Biologi.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Alhamdulillah, puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada hambanya yang bertaqwa dan

berkat Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, yang

syafaatnya selalu kita nantikan sampai akhir zaman.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan serta

tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai

pihak. Tanpa bimbingan dan bantuan ketersediaannya fasilitas, skripsi ini tidak

akan tersususn sebagaimana mestinya. Untuk ini penulis bersyukur kepada Allah

SWT dan juga tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan

semua pihak, kiranya tidak berlebihan dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada :

1. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden

Intan Lampung.

2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Prodi Biologi

3. Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I, dan Gres

Maretta, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu serta pikiran dalam membimbing, memotivasi dan mengarahkan

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

4. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah, yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas kepada penulis.

5. Pimpinan dan Karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Institut yang

telah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain.

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan kasih

sayang dan motivasi.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas jasa dan kebaikan kepada semua

pihak yang telah membantu dan juga mendo’akan sampai terselesaikannya skripsi

ini.

Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

Bandar Lampung, November 2017

Listiyani

NPM. 1311060180

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

ABSTRAK ...............................................................................................................ii

PERSETUJUAN ..................................................................................................... iii

PENGESAHAN ...................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

C. Batasan Masalah ....................................................................................... 7

D. Perumusan Masalah.................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Tempe .......................................................................... 9

B. Tinjauan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) .................................... 12

1. Klasifikasi Lele Sangkuriang ............................................................... 12

2. Morfologi Lele Sangkuriang ................................................................ 12

3. Keunggulan Lele Sangkuriang ............................................................. 14

4. Lingkungan Ideal ................................................................................. 16

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

D. Pakan ........................................................................................................ 16

1. Pakan Buatan ........................................................................................ 16

2. Pakan Alami ......................................................................................... 18

E. Jumlah Pemberian Pakan .......................................................................... 20

F. Waktu dan Frekuensi Pemberian Pakan ................................................... 21

G. Cara Pemberian Pakan ............................................................................. 22

H. FCR (feed conversion ratio) ..................................................................... 23

I. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 24

J. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27

B. Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 27

C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel ................................. 28

D. Cara Kerja ................................................................................................. 29

E. Parameter Pengamatan............................................................................... 32

F. Analisis Data .............................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan ....................................................................................... 35

1. Hasil Data Pengamatan Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang ...... 35

2. Laju Pertumbuhan Harian Ikan ............................................................... 46

3. Hasil Pengamatan Konversi Pakan (FCR) .............................................. 54

4. Hasil Pengamatan Panjang Mutlak ......................................................... 55

5. Hasil Pengamatan Kualitas Air Kolam ................................................... 56

B. Pembahasan ................................................................................................. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 74

B. Saran ............................................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Karakteristik Lele Sangkuriang dibandingkan dengan Lele Dumbo ................. 15

2.2 Karakter yang dihasilkan Lele Dumbo Sangkuriang dengan Lele Dumbo........ 16

3.1 Pedoman Pengelolaan Pakan.............................................................................. 30

4.1 Hasil Rata-rata Pertumbuhan Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang ................... 36

4.2 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan

Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-7 ............................ 38

4.3 Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-7 ............................................ 39

4.4 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan

Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-14 .......................... 40

4.5 Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-14 .......................................... 40

4.6 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan

Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-21 .......................... 42

4.7. Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-21 .......................................... 42

4.8 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan

Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-28 .......................... 43

4.9 Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-28 .......................................... 44

4.10 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan

Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-35 .......................... 45

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

4.11. Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-35 .......................................... 45

4.12. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-7 ......................... 46

4.13. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-14 ....................... 48

4.14. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-21 ....................... 49

4.15. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-28 ....................... 51

4.16. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang Hari Ke-35 ....................... 53

4.17. Nilai Konversi Pakan Ikan Lele Sangkuriang Selama Penelitian ................... 54

4.18. Hasil Pertumbuhan Panjang Mutlak................................................................ 55

4.19. Hasil Pengukuran Suhu Pada Masing-masing Perlakuan ............................... 56

4.20. Hasil Pengukuran pH Air Kolam Pada Masing-masing Perlakuan ................ 58

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar

Halaman

Gb 2.1 Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) ........................................................ 13

Gb 4.1 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang ................................ 37

Gb 4.2 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Berat Hari Ke-7 ........................................... 47

Gb 4.3 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Berat Hari Ke-14 ......................................... 48

Gb 4.4 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Berat Hari Ke-21 ......................................... 50

Gb 4.5 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Berat Hari Ke-28 ......................................... 52

Gb 4.6 Grafik Rata-rata Pertumbuhan Berat Hari Ke-35 ......................................... 53

Gb 4.7 Grafik Rata-rata Pengukuran Suhu Air Kolam Selama Penelitian .............. 57

Gb 4.8 Grafik Rata-rata pH Air Kolam Selama Penelitian ...................................... 59

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Selama Penelitian (gram) ................................................................... 1

Lampiran 2. Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut

BNT Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-7 .................. 2

Lampiran 3. Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut

BNT Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-14 ................ 6

Lampiran 4. Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut

BNT Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-21 ............... 10

Lampiran 5. Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut

BNT Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-28 ............... 14

Lampiran 6. Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut

BNT Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-35 ............... 18

Lampiran 7. Perhitungan Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian Ikan ........................ 22

Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Pakan Berdasarkan Jumlah Pakan Yang

Diberikan Serta Efisiensi Pemberian Pakan ............................................................. 27

Lampiran 9. Hasil Rata-rata Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Lele Sangkuriang

(Clarias gariepinus) .................................................................................................. 31

Lampiran 10. Tabel Nilai F (0,05) ........................................................................... 33

Lampiran 11. Hasil Pengukuran Suhu Air Kolam Pada Masing-masing Perlakuan

Selama Penelitian ..................................................................................................... 35

Lampiran 12. Hasil Pengukuran pH Air Kolam Pada Masing-masing Perlakuan

Selama Penelitian ..................................................................................................... 36

Lampiran 13. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 37

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 14. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 40

Lampiran 15. RPP .................................................................................................... 41

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) adalah salah satu ikan air tawar

yang banyak dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia. Ikan lele sangkuriang

memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dibandingkan dengan ikan lele dumbo

lainnya, selain itu ikan lele sangkuriang adalah salah satu ikan air tawar yang

banyak disukai karena mudah diolah untuk dikonsumsi serta pemeliharaannya

yang mudah. Bahkan, lele menjadi salah satu penyumbang budidaya perikanan

dengan tingkat pertumbuhan 17-18% per tahun.1

Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi

untuk dikembangkan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Komoditas

budidaya ikan air tawar seperti lele sangkuriang memiliki permintaan cukup tinggi

yaitu mencapai ± 500.000 ekor/minggu di pasar domestik. 2

Berbicara soal budidaya, khususnya budidaya ikan lele sangkuriang,

dimana pada budidaya ikan ini membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi

yang baik. Karena kandungan nutrisi yang baik dalam pakan berpengaruh

terhadap kecepatan pertumbuhannya. Oleh karena itu, dalam budidaya ikan lele

1 Sri Rahayu, Budidaya Lele di lahan sempit, (Jakarta:Infra Pustaka, 2013), h. 18. 2 Lele Dramaga, Budidaya Lele Sangkuriang, http//www.leledramaga.com, 2010, Diakses

tanggal 24 Maret 2017.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

sangkuriang ini tidak lepas dari pakan yang diberikan untuk mendukung

pertumbuhannya.

Kandungan nutrisi dalam pakan sangat penting berperan dalam

pertumbuhan ikan lele sangkuriang, karena ikan lele sangkuriang akan tumbuh

dengan baik apabila seluruh kebutuhan nutrisinya bisa terpenuhi secara maksimal.

Misalnya kandungan atau kebutuhan protein tersedia dalam pakan dalam

komposisi dan jumlah yang memadai. Protein unsur yang paling penting dalam

pakan. Di dalam protein terkandung sejumlah asam amino yang sangat diperlukan

untuk penyusunan tubuh dan pertumbuhan ikan. Secara garis besar, fungsi utama

protein dalam tubuh ikan adalah berperan dalam pertumbuhan maupun

pembentukkan jaringan tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak, komponen

dan sebagai sumber energi bagi ikan.3 Oleh karena itu, kandungan nutrisi dalam

pakan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ikan lele sangkuriang.

Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya yang

menunjang pertumbuhan ikan budidaya. Pakan pada kegiatan budidaya umumnya

adalah pakan komersial yang menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya

produksi yang dikeluarkan. 4 Dalam budidaya ikan air tawar, biaya pakan

merupakan biaya produksi terbesar dalam usaha budidaya. Pemanfaatan bahan

tambahan pakan alternatif, merupakan salah satu cara untuk mengatasi tingginya

3 Mahyuddin Kholish, Paduan Lengkap Agribisnis Lele, (Jakarta: Penebar Swadaya,

2008), h. 91. 4 Hendri Ahmadi, et.al. Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) pada Pendederan II, Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol 3 No

4, 2012.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

biaya produksi yang bersumber dari bahan pakan.5 Oleh karena itu, alternatif

bahan pakan tambahan yang menarik diamati adalah pemanfaatan limbah industri

rumah tangga pembuatan tempe yaitu kulit biji kacang kedelai atau ampas tempe.

Bahan pakan ini ketersediaannya cukup banyak dan tidak bersaing dengan

manusia.

Berkaitan dengan hal tersebut, dimana ampas tempe merupakan limbah

padat dari hasil produksi pembuatan tempe yang dapat mencemari lingkungan jika

proses pembuangan limbahnya dibuang begitu saja. Padahal tidak semua hasil

limbah tidak dapat dimanfaatkan, hasil limbah seperti limbah ampas tempe masih

dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak atau sebagai tambahan pakan

alternatif dalam budidaya ikan lele sangkuriang. Oleh karena itu, sebaiknya ampas

tempe yang berasal dari limbah hasil pembuatan tempe dapat dimanfaatkan dan

tidak dibuang begitu saja yang nantinya dapat membuat kerusakan lingkungan.

Karena penanganan yang baik berkaitan dengan pemanfaatan limbah yang tidak

dibuang begitu saja dapat mengurangi dampak negatif yang disebabkannya yang

dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, sebagaimana di dalam salah satu

firman Allah SWT QS. Ar-rum ayat 41 yang berbunyi.

٤١ ٱن ف ظ ف د وا ٱظ ظ ن د ل ظ ل ف د وظ ظ ظ ظ ٱل ظ ظ اد ف ٱل ظ ر ظ ٱل ظ ل ف ف ظ ظ ظ ظ ل ظ ل ف ٱلن اف ٱف د ف يظ د ظ ل ظ

5 Wirawan et al. Peningkatan Kecernaan Limbah Tempe dengan Mikroba Selulotik dan

Respons Pemberiannya Pada Itik, Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2, 2015.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Artinya: “ telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari

akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar

rum:41).6

Limbah tempe atau ampas tempe adalah kulit ari kedelai yang dapat

dimanfaatkan untuk pakan ternak. Ketersediaan ampas tempe cukup banyak dan

belum banyak dimanfaatkan. Ampas tempe akan cepat busuk dan baunya dapat

mencemari lingkungan, oleh karena itu harus segera dimanfaatkan atau dilakukan

pengawetan agar dapat dimanfaatkan diwaktu lain. Kandungan nutrisi ampas

tempe terdiri dari air 82,57%, protein 12,63%, lemak 9,71%, TDN 83,18% dan

abu 8,60 %.7

Penelitian penggunaan limbah ampas tempe sering digunakan sebagai

pakan ternak, sebagaimana dalam penelitian Rofiqoh (2008) melaporkan bahwa

penggunaan ampas tempe dalam ransum terhadap performan domba lokal jantan

tidak menurunkan konsumsi pakan, selain itu penelitian yang dilakukan Nindya

Agung (2007) melaporkan bahwasannya ampas tempe mempunyai kualitas

nutrien yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kecernaan pada domba lokal

jantan. Wirawan et al (2015) melaporkan bahwa penggunaan 15% kulit ari kacang

kedelai terfermentasi dalam ransum secara nyata meningkatkan konsumsi ransum,

berat badan akhir, penambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum.

6 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya, (Diponegoro:Bandung.,2010), H.

408. 7Adiwinarti, R et al. Performans Domba yang diberi Pakan Tambahan Limbah Tempe

pada Aras yang Berbeda Animal Production, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Semarang, 2001.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Penelitian ampas tempe juga dilakukan oleh Siti Sulastri (2008) yang melaporkan

bahwasannya ampas tempe dapat digunakan dalam ransum domba lokal jantan

sampai taraf 30% dari total ransum dilihat dari konsumsi dan kecernaan bahan

kering maupun bahan organik. Akan tetapi, belum ditemukan penelitian

penggunaan ampas tempe dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan lele

sangkuriang (Clarias gariepinus). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan

judul “PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA PAKAN

TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias

gariepinus)”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, adapun masalah yang dapat di

identifikasi yaitu:

1. Masih kurangnya informasi bagi pembudidaya ikan air tawar tentang

pakan tambahan yang mempunyai kandungan nutrisi cukup baik dapat

digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan lele sangkuriang

(Clarias gariepinus).

2. Pemberian ampas tempe pada pakan terhadap pertumbuhan ikan lele

sangkuriang (Clarias gariepinus).

3. Komposisi pakan tambahan alternatif ampas tempe yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan dalam proposal

ini, maka penulis membatasi permasalahan. Adapun batasan permasalahan dalam

hal ini diantaranya adalah:

1. Pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap pertumbuhan berat

ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

2. Pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap pertumbuhan

panjang ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

3. Pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap efisiensi pakan

ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka

rumusan proposal ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)?

2. Bagaimana pengaruh pemberian ampas tempe dengan komposisi berbeda

pada pakan terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias

gariepinus)?

3. Bagaimana pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap

efisiensi pakan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas tempe dengan komposisi

berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias

gariepinus).

3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap

efisiensi pakan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yang

berguna bagi peneliti maupun masyarakat yaitu:

1. Secara Teoritis:

Bagi peneliti, hasil penelitian yang telah dilakukan dapat menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan

terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

2. Secara Praktis:

a. Bagi peserta didik yaitu sebagai alternatif sumber belajar yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan.

b. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca

terutama pembudidaya ikan tentang alternatif bahan pakan tambahan dari

hasil limbah pembuatan tempe berupa ampas tempe yang masih memiliki

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

kandungan nutrisi cukup baik dapat digunakan sebagai alternatif pakan

tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan, dan juga dapat

bermanfaat sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu,

masyarakat memperoleh informasi bahwa limbah hasil buangan industri

pembuatan tempe ataupun rumah tangga masih dapat dimanfaatkan

sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang Tempe

Tempe merupakan salah satu produk olahan dari kedelai yang difermentasi

dengan Rhizopus sp. Proses pembuatan tempe yaitu dengan cara merendam biji

kedelai, direbus, dan melepas kedelai dari kulit arinya kemudian dilakukan

peragian dan dibungkus (Dirjen Bina Produksi Peternakan dan Fakultas

Peternakan IPB, 1986). Pada proses pembuatan tempe dihasilkan banyak limbah

baik yang berupa cair maupun limbah padat. Menurut survey Direktorat Bina

Produksi Peternakan dan Fakultas Peternakan IPB (1986) yang disitasi oleh

Purbowati et al (2001) angka konversi (persentase bobot limbah dari bahan baku)

berkisar antara 10% - 20% (rata-rata 16.6%). Limbah tempe yang berupa kulit ari

kedelai atau biasa disebut ampas tempe dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Limbah tempe akan cepet busuk dan baunya akan mencemari lingkungan, oleh

karena itu harus segera dimanfaatkan. Melalui pengeringan, ampas tempe dapat

digunakan dalam waktu yang lebih lama sehingga penggunaannya sebagai pakan

ternak akan optimal.8

Proses produksi tempe, memerlukan banyak air yang digunakan untuk

perendaman, perebusan, pencucian serta pengupasan kulit kedelai. Limbah yang

8 Nurul Huda, Pengaruh Penggunaan Ampas Tempe dalam Ransum Terhadap Performan

Domba Lokal Jantan, (Skripsi fakultas pertanian universitas sebelas maret, Surakarta, 2008).

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

diperoleh dari proses-proses tersebut diatas dapat berupa limbah cair maupun

limbah padat. Sebagian besar limbah padat yang berasal dari kulit kedelai, kedelai

yang rusak dan mengambang pada proses pencucian serta lembaga yang lepas

pada waktu pelepasan kulit, sudah banyak yang dimanfaatkan untuk makanan

ternak. Limbah cair berupa air bekas rendaman kedelai dan air bekas rebusan

kedelai masih dibuang langsung di perairan disekitarnya.9

Pada umumnya pembuatan tempe merupakan industri rumah tangga yang

tidak menggunakan alat yang modern, dan proses pembuatannya secara

tradisional dan konvensional. Biji kacang kedelai yang merupakan bahan baku

pembuatan tempe, mula-mula direndam kemudian direbus dan dilepas kulit

arinya, untuk kemudian dilakukan peragian dan pembungkusan. Kulit ari kedelai

inilah yang merupakan limbah (ampas) tempe. Jumlah besarnya limbah tempe ini

berkisar 10 – 20 persen dari bahan baku tempe (kedelai).10

Jika kita urutkan dari proses pembuatan tempe, maka limbah dapat berasal

mulai dari air bekas pencucian dan perebusan pertama, rendaman pertama berupa

limbah cair. Kemudian pengupasan menghasilkan limbah padat, dilanjutkan

pencucian ke dua sampai penirisan yang juga menghasilkan limbah cair.11

9 Wiryani, Erry. Analisis Kandungan Limbah Cair Pabrik Tempe, Lab Ekologi dan

Biosistematik Jur. Biologi FMIPA UNDIP, Semarang. 10

Departemen pertanian. Inventarisasi Potensi dan Pemanfaatan Limbah Industri

Pertanian, (Laporan Survey Direktorat Bina Produksi Direktorat Jenderal Peternakan Departemen

Pertanian dan Fakultas Peternakan Intitut Pertanian Bogor, Bogor, 1985). 11

Tutuko Pindo, Faslih.. Alternatif Pengelolaan Limbah Rumah Produktif Kampung

Sanan Tempe Malang. Disampaikan pada seminar pascasarjana III ITS Surabaya. Juni 2003.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Limbah tempe atau ampas tempe adalah kulit ari kedelai yang dapat

dimanfaatkan untuk pakan ternak. Ketersediaan ampas tempe cukup banyak dan

belum banyak dimanfaatkan. Ampas tempe akan cepat busuk dan baunya dapat

mencemari lingkungan, oleh karena itu harus segera dimanfaatkan atau dilakukan

pengawetan agar dapat dimanfaatkan diwaktu lain. Kandungan nutrisi ampas

tempe terdiri dari air 82,57 persen, protein 12,63 persen, lemak 9,71 persen, TDN

83,18 persen dan abu 8,60 persen.12

Ampas tempe merupakan salah satu limbah industri pembuatan tempe

berupa kulit kedelai (kupasan kulit ari) yang dapat dijadikan sumber serat ternak.

Limbah industri pembuatan tempe juga berupa limbah cair rebusan yang dapat

dimanfaatkan untuk bahan makanan ikan. Kulit ari kedelai mempunyai kandungan

bahan kering 92,82 %, 4,24% protein, 5,45% lemak dan 8,60 persen abu,

sedangkan air rebusan mempunyai kandungan air 72,08%, 5,29% protein, 0,54%

lemak dan 3,38% abu.

Menurut Setyorini (2007) ampas tempe mempunyai kandungan bahan kering

90,71%, 14,53% protein kasar, 52,91 TDN, 54,16% SK dan masing-masing atas

dasar BK. Sedangkan menurut Direktorat Gizi cit Nurrichana et al (2002)

komposisi kimia kulit ari kedelai terdiri dari 37,74% SK, 34,9% protein, 0,23%

Ca, 0,58% Fosfor dan zat-zat lain 26,06%.13

12

Adiwinarti, R et al. Performans Domba yang diberi Pakan Tambahan Limbah Tempe

pada Aras yang Berbeda Animal Production. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro,

Semarang, 2001. 13 Sulastri siti. Pengaruh Penggunaan Ampas Tempe Dalam Ransum Terhadap

Kecernaan Nutrien Domba Lokal Jantan. (Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret,

Surakarta 2008).

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

B. Tinjauan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

1. Klasifikasi Lele Sangkuriang

Kingdom : Animalia

Phillum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Telestei

Ordo : Ostariophusi

Sub Ordo : Siluridae

Suku : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias gariepinus14

2. Morfologi Lele Sangkuriang

Lele unggulan ini memiliki lensa mata yang dapat bergerak keluar masuk

sehingga dalam menghadapi objek bisa lebih fokus. Mata kecilnya dapat

mengenali warna dan bentuk lewat objek yang dilihatnya. Lele sangkuriang juga

memiliki hidung yang sangat peka di bagian anterior. Fungsinya untuk

mendeteksi bau. Kepalanya berbentuk pipih ke bawah dengan panjang mencapai

hampir sepertiga dari panjang tubuhnya, artinya lebih panjang dari kepala lele

dumbo. Kepala lele sangkuriang dilapisi oleh tulang pelat yang cukup keras. Di

14 Kres Warisno, Meraup Untung dari Beternak Lele Sangkuriang, (Yogyakarta: Lily

Publisher, 2009), H. 4.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

dalamnya terdapat sebuah rongga di atas insang yang merupakan tempat alat

pernapasan tambahan berupa labirin. Fungsinya untuk menghirup oksigen dari

udara bebas saat menyembul atau melompat ke permukaan air.

https://agusrochdianto.files.wordpress.com/2013/11/

Gambar 2.1

Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Lele sangkuriang juga memiliki gigi yang berupa tulang kasar dan letaknya

di mulut bagian depan. Pada bagian mulut, terdapat empat pasang sungut, yaitu

sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibula dalam, dan sepasang sungut

maxilar. Badannya berbentuk bulat pada bagian tengah dan kemudian memipih ke

samping di bagian belakang. Kulitnya tak bersisik, dilapisi lendir yang licin, dan

membuat tubuhnya yang berwarna hitam kehijauan di bagian punggung serta

putih kekuningan di bagian perut ini menjadi berkilau. Kulitnya cenderung polos

dengan bintik tubuh tidak sebanyak bintik pada lele dumbo biasa. Sirip punggung

sangkuriang memiliki panjang hampir mencapai panjang badannya. Lele

sangkuriang memiliki sirip dada yang berfungsi sebagai alat bantu gerak dan

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

senjata untuk mempertahankan diri. Pada sirip ini terdapat bagian yang keras yang

disebut patil. Fungsinya sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Sirip dada ini

juga berfungsi untuk menopang tubuh saat bergerak di darat. Selain itu, sirip lele

sangkuriang memiliki ekor berbentuk kipas yang berfungsi untuk bergerak maju.15

Lele sangkuriang (Clarias gariepinus var Sangkuriang) adalah salah satu

varietas atau strain unggul yang dihasilkan oleh peneliti di tanah air. Lele ini

merupakan hasil perbaikan genetik lele yang dilakukan oleh Balai Besar

Pengembangan Budi Daya Air Tawar ( BBPBAT) Sukabumi dengan melakukan

silang-balik (backcross) terhadap induk lele dumbo yang ada di Indonesia.16

3. Keunggulan Lele Sangkuriang

Lele sangkuriang memiliki keunggulan dibandingkan lele dumbo.

Keunggulan lele sangkuriang dibandingkan dengan lele dumbo di antaranya

adalah fekunditas telur yang lebih banyak, yaitu mencapai 60.000 butir dengan

derajat penetasan telur >90%, sedangkan lele dumbo hanya 30.000 butir dengan

derajat penetasan >90%. Untuk karakter pertumbuhan, panjang rata-rata benih lele

sangkuriang umur 26 hari dapat mencapai 3-5 cm, sedangkan lele dumbo hanya 2-

3 cm. Keunggulan paling penting adalah nilai konversi pakan atau FCR (Feed

15 Sri Rahayu, Budidaya Lele di lahan sempit, (Jakarta:Infra Pustaka, 2013), H. 14-16.

16 M. Ghufran. H. Kordi K. Kiat sukses pembesaran lele unggul, (Yogyakarta: Lili

publisher 2012), H. 11.

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Convertion Rate) lele sangkuriang yang berada pada kisaran 0,8-1, sedangkan

untuk lele dumbo nilai FCR- nya dari 1.17

Tabel 2.1.

Beberapa Karakter Lele Sangkuriang Dibandingkan Dengan Lele Dumbo

Deskripsi

Karakter Reproduksi

Lele Sangkuriang Lele Dumbo

Kematangan gonad pertama 8-9 bulan 4-5 bulan

Fekunditas (butir telur/kg induk

betina)

40.000-60.000 20.000-30.000

Diameter telur (mm) 1,1-1,4 1,1-1,4

Lamanya inkubasi telur pada

suhu 23-24°C

30-36 30-36

Lamanya kantong telur terserap

pada suhu 23-24°C (hari)

4-5 4-5

Derajat penetasan telur (%) >90 >80

Sifat larva Tidak kanibal Tidak kanibal

Kelangsungan hidup larva (%) 90-95 90-95

Pakan alami larva Moina sp,

Daphnia sp,

Tubifex sp

Moina sp,

Daphnia sp,

Tubifex sp

17 Ibid. H. 11

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 2.2

Karakter Yang Dihasilkan Lele Dumbo Sangkuriang Dengan Lele Dumbo

Deskripsi

Karakter Pertumbuhan

Lele Sangkuriang Lele Dumbo

Pendederan benih I (umur 5-26

hari):

-Pertumbuhan harian (%) 29,26 20,38

-Panjang standar (cm) 3-5 2-3

-Kelangsungan hidup (%) >80 >80

Pendederan benih I (umur 26-40

hari):

-Pertumbuhan harian (%) 13,96 12,18

-Panjang standar (cm) 5-8 3-5

-Kelangsungan hidup (%) >90 >90

Sumber: DKP, 2003

4. Lingkungan Ideal

Lele termasuk ikan yang dapat hidup dalam lingkungan atau air dalam kondisi

apapun. Lele sangkuriang memiliki daya tahan yang relatif tinggi terhadap kondisi

yang kurang baik. Namun demikian, diperlukan suatu kondisi lingkungan yang

ideal agar lele sangkuriang dapat tumbuh dengan baik. Beberapa kriteria

lingkungan dan air yang ideal adalah sebagai berikut:

1. Lele sangkuriang dapat dibudidayakan pada ketinggian 0-800 dpl. Bahkan

ada kemungkinan untuk dibudidayakan dengan baik hingga pada ketinggian

di atas 1000 meter dpl.

2. Lele sangkuriang dapat hidup di dalam air bersuhu antara 20-35° C, dengan

suhu optimal untuk pertumbuhan antara 25-29° C.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. Tingkat keasaman air (pH) dimana lele sangkuriang dapat hidup adalah

antara 6-9. pH air paling optimal untuk pertumbuhannya adalah 6,5-7,2.18

C. Pakan

Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya yang

menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan budidaya. Pakan pada

kegiatan budidaya umumnya adalah pakan komersial yang menghabiskan sekitar

60-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan.

Kebutuhan pakan berperan penting dalam budidaya ikan lele dumbo

sangkuriang. Lele dumbo memang rakus dalam hal soal pakan. Kandungan nutrisi

yang ada di dalam pakan berpengaruh pada kecepatan tumbuh kembangnya.

Pakan berprotein tinggi akan mempercepat perkembangan tubuhnya. Dosis

pemberian pakan dan kandungan protein di sesuaikan dengan ukuran dan jumlah

lele yang sedang dipelihara. Kandungan nutrisinya harus sesuai dengan tumbuh

kembang lele dan mendukung kesehatannya. Ada dua jenis pakan yaitu pakan

alami dan pakan buatan.19

1. Pakan Buatan

Pakan buatan yang diberikan kepada ikan lele dapat berupa tepung, remah, dan

pelet. Pakan buatan untuk ikan lele harus sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

Apabila pakan yang diberikan pada lele budidaya mempunyai kandungan nutrisi

18 Ibid, H 8 19 Yusnu Iman nur hakim, Langsung hasil ternak lele sangkuriang, ( Jakarta: Infra

pustaka, 2015), h. 49

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

yang cukup tinggi maka tidak saja akan menjamin hidup dan aktivitas ikan tetapi

juga mempercepat pertumbuhannya. Oleh karena itu, pakan yang diberikan pada

lele selama dipelihara, tidak hanya sekedar cukup dan tepat waktu tetapi juga

pakan tersebut harus memiliki kandungan nutrisi atau gizi yang cukup. Bila lele

budidaya mengkonsumsi pakan yang kandungan nutrisinya rendah maka

pertumbuhan terhambat, bahkan akan timbul gejala-grejala tertentu yang disebut

kekurangan gizi (malnutrition).20

2. Pakan Alami

Pakan alami merupakan pakan yang sudah tersedia di alam. Pakan alami berupa

mikroorganisme yang hidup di lingkungan perairan. Mikroorganisme tersebut

berasal dari jenis-jenis plankton, udang-udang renik dan cacing-cacing kecil.

Mikroorganisme ini memilki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap perairan

setempat. Pakan alami ini tidak mudah rusak oleh pengaruh lingkungan. Pakan

alami yang berlebih tidak begitu berpengaruh pada kualitas air kolam.

a. Fitoplankton dan jenis-jenisnya

Diatomae. Diatomae adalah ganggang bersel tunggal yang masuk dalam divisi

Thallophyta dan Bacillariophyta. Mikroorganisme ini berbentuk silinder dan

lonjong. Bentuk Diatomae silinder hidup di air laut, sedangkan Diatomae lonjong

hidup di air tawar. Nama lain Diatomae yaitu ganggang kersik. Sebagai pakan

alami untuk lele, kandungan nutrisinya terdiri dari protein, karbohidrat, lemak,

20 M. Ghufran. H. Kordi K. Kiat sukses pembesaran lele unggul, (Yogyakarta: Lili

publisher, 2012), H. 32.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

vitamin, dan mineral. Nutrisi dan gizi yang ada pada Diatomae sangat baik

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan benih-benih lele.

Chlorella sp. Mikroorganisme ini ber sel tunggal. Termasuk ganggang hijau.

Bentuknya bulat telur dan memiliki klorofil. Warnanya hijau cerah. Panjang

Chlorella 3-8 mikron. Untuk bukaan larva-larva lele sangat cocok.

Spirulina sp. Ganggang berwarna hijau kebiruan. Berbentuk seperti benang tipis

dan menyerupai spiral. Berdiameter 1-3 mikron. Ada jenis Spirulina lain sangat

cocok untuk pakan alami larva-larva lele.21

b. Plankton hewani (zooplankton)

Brachionus memiliki panjang sekitar 60-80 mikron. Kandungan protein jenis

plankton ini tinggi, 57%. Larva-larva sangat membutuhkan pakan alami untuk

mempercepat tumbuh kembangnya.

Infusiora sp ber sel tunggal. Panjang tubuhnya 40-100 mikron. Pada saat

menggerombol akan terlihat seperti lapisan susu. Kandungan proteinnya 35%.

Benih-benih yang berukuran 1-1,5 cm masih bisa memakannya. Termasuk larva-

larva lele yang berumur kurang dari 7 hari.

Kutu air merupakan masuk kelompok udang renik. Dikenal dua jenis kutu air

yaitu monia dan daphina. Bentuk monia berdiameter 0,9-1,8 mm, warnanya

kemerahan dan dindingnya tebal. Bentuk daphnia lonjong pipih, berukuran 1-2

mm. Kandungan proteinnya 66%.

21 Yusnu Iman nur hakim, Op.Cit, H. 50

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Cacing Tubifex atau cacing sutera. Cacing ini mudah terlihat mata. Panjang

tubuhnya 10-30 mm. Bentuk mirip rambut, berwarna merah kecoklatan dan

beruas-ruas. Kandungan proteinnya 57% dan lemak 13,3%. Benih-benih yang

sudah berumur dua minggu akan segera lahap memakan cacing-cacing tubifex

ini.22

D. Jumlah Pemberian Pakan

Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Apabila

pakan yang diberikan kurang dari yang dibutuhkan, kemungkinan yang terjadi

adalah pakan tersebut hanya digunakan untuk memepertahankan kondisi tubuh

saja. Sementara itu, jika berlebihan, ikan tidak dapat menghabiskannya sehingga

terjadi pembusukkan sisa pakan di dasar kolam. Pemberian pelet mengacu pada

berat tubuh ikan. Jumlah pemberian pakan untuk lele per hari, yaitu 3-6 % dari

bobot ikan yang dipelihara. Persentase pakan tersebut fleksibel. Artinya, jumlah

pakan bisa diatur menurut nafsu makan ikan saat itu. pemberian pakan jangan

dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Awalnya, pakan ditebarkan separuh dosis.

Jika masih agresif , pakan dapat ditambahkan sampai lele malas menyambat

pakan.23

Contoh perhitungan kebutuhan pakan lele ada dua metode, yaitu

berdasarkan bobot total benih dan umur tebar. Untuk contoh berdasarkan bobot

total benih, misalnya, bobot total benih lele yang memiliki padat tebar 5.250 ekor

22 Ibid, H. 50-51. 23 Mahyuddin Kholish, Paduan Lengkap Agribisnis Lele, (Jakarta : Penebar Swadaya,

2008), H. 94

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

adalah 157,5 kg (30 g/ekor). Kebutuhan pakan per hari pada tahap awal 5% X

157,5 kg= 7,9 kg. Setelah 10 hari pemeliharaan, dilakukan sampling ikan. Jika

berat rata-rata ikan bertambah 15 gram/ekor, bobot total ikan menjadi 236 kg.

Kebutuhan pakan per hari menjadi 11,8 kg dengan asumsi persentase pakan 5%.

Menjelang panen, sekitar dua minggu, persentase pakan dikurangi menjadi 2-3%

dari bobot total. Metode lain yang bisa dipakai, yaitu menambah pakan secara

berkala sesuai umur tebar. Sebagai patokan awal adalah kepadatan tebar.

Contohnya, padat tebar 5.250 ekor diberi pakan awal sekitar 5-10 kg selama dua

minggu pertama, dua minggu berikutnya volume pakan dinaikkan atau diturunkan

sesuai nafsu makan ikan. 24

E. Waktu dan Frekuensi Pemberian Pakan

Waktu dan frekuensi pemberian pakan untuk ikan yang masih kecil atau

masih benih lebih sering dibandingkan dengan ikan besar. Frekuensi pemberian

pakan untuk ikan yang masih kecil bisa 4-5 kali dalam sehari. Sementara itu,

frekuensi pemberian pakan ikan yang besar, yaitu 3 kali dalam sehari. Waktu

pemberian pakan ditetapkan dengan memperhatikan nafsu makan ikan. Waktu

pemberian pakan bisa pagi, siang, sore, atau malam hari. Lele adalah binatang

nokturnal sehingga mempunyai kecenderungan beraktivitas pada malam hari,

terutama dalam hal mencari makan. Oleh karena itu, pakan diberikan sebagian

24

Ibid, H. 94

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

besar pada sore atau malam hari karena nafsu makan lele pada waktu itu sedang

tinggi. Dengan demikian, jadwal waktu pemberian pakan pada pagi pukul 07.00,

siang pukul 12.00, sore pada pukul 17.00, dan malam hari pada pukul 22.00.25

F. Cara Pemberian Pakan

Cara pemberian pakan ditaburkan secara merata di setiap sisi kolam agar

setiap ikan memiliki peluang mendapatkan jatah yang sama. Setiap pergantian

jenis atau ukuran pakan yang berbeda dilakukan secara bertahap. Caranya adalah

pakan lama dicampur dengan pakan pengganti. Tujuannya agar ikan dapat

beradaptasi terhadap pakan dengan jenis atau ukuran yang berbeda. Adaptasi

setiap pergantian ukuran pakan bisa berlangsung lebih lama jika tingkat

keragaman ukuran ikan di dalam wadah pemeliharaan besar.

Ukuran pakan ditetapkan dengan mempertimbangkan ukuran bukaan mulut

ikan. Semakin besar ukuran tubuh ikan dan bukaan mulut ikan, semakin besar

ukuran pakan. Untuk mengurangi kanibalisme akibat ukuran lele yang tidak

seragam, pakan yang memiliki ukuran dan kandungan protein berbeda di campur,

lalu diberikan bersamaan. Dengan cara tersebut, diharapkan pertumbuhan ikan

bisa seragam.26

25

Ibid, H. 94-95

26 Ibid, H. 95

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

G. FCR ( feed conversion ratio) atau konversi pakan

Feed conversion ratio atau konversi pakan adalah suatu ukuran yang

menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kg

daging lele. Konversi pakan (FCR) dapat digunakan untuk mengetahui kualitas

pakan yang diberikan terhadap pertumbuhan ikan. Rumus untuk menghitung

konversi pakan (FCR) adalah sebagai berikut.

FCR = F

Wt-Wo

Keterangan:

F = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (kg)

Wo = Berat total ikan saat awal penebaran (kg)

Wt = Berat total ikan saat panen (kg)

Perhitungan konversi pakan, misalnya, jumlah pakan yanng diberikan selama

pemeliharaan 360 kg, sedangkan berat ikan saat penebaran (berat awal) 40 kg, dan

berat ikan saat panen (berat akhir) 400 kg.

FCR= 360 kg = 1

400 kg – 40 kg

Artinya, setiap satu kg pakan yang diberikan pada ikan dapat membentuk

satu kg daging ikan. Kualitas pakan yang diberikan (analog dengan pertumbuhan

ikan baik). Namun, jika konversi pakannya tinggi, berarti kualitas pakannya

kurang baik atau jumlah pakan yang diberikan tidak efektif untuk pertumbuhan

berat badan ikan. Pakan lele yang baik seharusnya mempunyai nilai konversi

rendah, yaitu sama atau kurang dari satu. Artinya, untuk menghasilkan lele dumbo

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

sebanyak satu kg, diperlukan pakan sebanyak satu kg. Harga pakan dengan nilai

konversi rendah lebih mahal dibandingkan dengan pakan yang nilai konversinya

tinggi. Pakan yang bernilai konversi tinggi, mutu pakannya kurang baik. Pakan

merupakan sarana produksi yang nilainya dapat mencapai 60% dari biaya

produksi. Oleh karena itu, pakan yang digunakan harus diperhitungkan mutunya

(angka konversi serendah mungkin) dan jumlah pemakaiannya agar mencapai

efisiensi yang optimal bagi pertumbuhan lele.27

H. Kerangka Berfikir

Lele sangkuriang adalah salah satu ikan air tawar yang banyak

dibudidayakan di Indonesia, dimana dalam budidaya ikan air tawar ini tidak lepas

dari kandungan nutrisi pakan yang baik untuk menunjang pertumbuhan ikan lele

sangkuriang. Akan tetapi, seringkali pakan menjadi sebuah kendala dalam

budidaya lele sangkuriang karena menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya

produksi yang dikeluarkan. Oleh karena itu, diperlukan solusi dengan

menggunakan alternatif bahan pakan tambahan.

Pemanfaatan bahan tambahan pakan alternatif merupakan salah satu cara

untuk mengatasi tingginya biaya produksi yang bersumber dari bahan pakan.

Bahan pakan tambahan alternatif yang menarik diamati adalah pemanfaatan

limbah hasil produksi pembuatan tempe, berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya bahwasannya ampas tempe banyak digunakan sebagai

27 Ibid, H. 96

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

pakan ternak, misalnya penelitian yang dilakukan Nindya Agung (2007)

melaporkan bahwasannya ampas tempe mempunyai kualitas nutrien yang lebih

baik sehingga dapat meningkatkan kecernaan pada domba lokal jantan. Wirawan

et al (2015) melaporkan bahwa penggunaan 15% kulit ari kacang kedelai

terfermentasi dalam ransum secara nyata meningkatkan konsumsi ransum, berat

badan akhir, penambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum. Oleh

karena itu, pada penelitian ini menggunakan alternatif pakan tambahan limbah

hasil pembuatan tempe yaitu ampas tempe. Karena bahan pakan tambahan ini

cukup banyak ditemukan dan tidak bersaing dengan manusia. Selain itu,

penelitian tentang pemanfaatan ampas tempe dalam pakan terhadap pertumbuhan

ikan lele sangkuriang belum ditemukan.

Berkaitan dengan hal tersebut, dimana ampas tempe merupakan limbah

padat dari hasil produksi pembuatan tempe yang dapat mencemari lingkungan jika

proses pembuangan limbahnya dibuang begitu saja. Berkaitan dengan tujuan

pembelajaran biologi yaitu meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam

menjaga kelestarian lingkungan, guru sebaiknya tidak hanya memberikan materi

tetapi juga menumbuhkan kesadaran para siswa untuk ikut berperan aktif menjaga

kelestarian lingkungan, diharapkan peserta didik mampu berlatih dalam

menghadapi masalah, lebih efektif didalam berfikir setelah pembelajaran terkait

pelestarian lingkungan. Tidak hanya itu, penelitian ini kaitannya dengan

pembelajaran berhubungan dengan sub konsep pertumbuhan dan perkembangan.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Pengukuran pertumbuhan ikan lele sangkuriang berupa panjang

maupun berat pada penelitian ini dilakukan setiap 7 hari sekali selama 35 hari di

kolam plastik berwarna hitam. Dalam proses pembelajaran biologi yang dilakukan

oleh guru sebaiknya tidak lepas dari kegiatan praktikum. Berkaitan dengan

hakikat pembelajaran biologi yang berbasis pengalaman langsung. Menggunakan

materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, diharapkan para siswa

memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman keterampilan yang luas

berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

I. Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap pertumbuhan ikan

lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tempat pemeliharaan lele sangkuriang

(Clarias gariepinus) di dusun V Sukabanjar, Bukit Rejo, kecamatan Gedongtataan

kabupaten Pesawaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September- Oktober 2017.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, jaring

ikan, baskom atau mangkuk, pH meter, thermometer, alat tulis (penggaris, kertas,

pena, penghapus, pensil), kamera, plastik berwarna hitam berukuran panjang 1 m,

lebar 1 m dan tinggi 0,5 m, dibuat sebanyak 12 buah.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tempe

yang diperoleh dari pabrik pengolahan tempe, benih ikan lele sangkuriang

sebanyak 120 ekor, pakan buatan komersial berupa pellet.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.28

Sedangkan menurut S.

Margono, populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.29

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ikan Lele Sangkuriang. Dalam

teknik pengambilan sampel dengan teknik mengambil 3 ekor secara acak pada

masing-masing kolam (RAL). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.30

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ikan Lele

Sangkuriang berumur 7 minggu, dengan panjang 12-15 cm dan berat 23 gram.

Sampel yang digunakan sebanyak 120 ekor.

Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

P0 : pelet tanpa penambahan ampas tempe

P1 : pelet + 10 % ampas tempe

P2 : pelet + 15 % ampas tempe

P3 : pelet + 20 % ampas tempe

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan satu sebagai kontrol,

masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali pengulangan.

28 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), H. 173.

29 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidika, (Semarang: Rineka Cipta,1996), H. 118.

30 Suharismi, Op.cit. H. 174

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

D. Cara Kerja

Langkah awal yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah persiapan

kolam pemeliharaan, persiapan benih, persiapan pakan, pemberian pakan, dan

pemeliharaan ikan lele sangkuriang.

1. Persiapan Kolam Pemeliharaan

Kolam plastik hitam yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan lele

sangkuriang dengan dilengkapi bambu. Bambu berfungsi sebagai dinding untuk

menegakkan kolam.

2. Persiapan Benih

Persiapan benih ikan lele sangkuriang dalam penelitian ini adalah bibit ikan lele

sangkuriang sebanyak 120 ekor yang berumur 7 minggu dengan panjang 12-15

cm dan berat 23 gram yang sebelumnya diadaptasikan terlebih dahulu.

3. Persiapan Pakan Ikan

Persiapan pakan ikan lele sangkuriang yaitu pelet dan menyediakan ampas tempe

yang diperoleh dari pabrik pembuatan tempe sebanyak 4 kg. Proses pencampuran

pellet dengan ampas tempe yaitu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan,

sebelumnya ampas tempe diawetkan dengan cara dikeringkan dibawah sinar

matahari. Kemudian ampas tempe diblender atau ditumbuk halus. Selanjutnya

mencampurkan ampas tempe yang telah halus dengan pellet sesuai komposisi

yang telah ditentukan. Kemudian menambahkan sedikit air hingga membentuk

suatu adonan, mencetak pelet dan dikeringkan dibawah sinar matahari.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 3.1 Pedoman Pengelolaan Pakan

Bobot Ikan (gr) Dosis Pemberian Pakan

(Bobot Tubuh per hari ) %

1-5

5-20

20-100

100-200

200-400

10-7

6-4

4,2-5

2,5-2

2-1,5

Jumlah pakan yang diberikan perhari berkisar antara 3-5 % berat total biomassa

ikan. Ikan dengan berat 50 gram/ekor jumlah pakan yang diberikan 5 % dari

biomassa ikan, sedangkan ikan dengan berat biomassa lebih dari 50 gram jumlah

pakan yang diberikan 3 % biomassa ikan.

Sedangkan kebutuhan pakan ikan dapat dihitung dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Menentukan berat ikan per ekor (A)

2. Menentukan jumlah populasi ikan dalam 1 terpal (B)

3. Menentukan dosis pemberian pakan per hari (C)

4. Menghitung dengan cara B x A x C.31

31

Ade Irmawati, Pengaruh Tepung Azolla microphylla Sebagai Pakan Tambahan

Terhadap Kandungan Protein dan Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus),

Skripsi Program Pendidikan Biologi IKIP PGRI Semarang, Semarang, 2013, H. 26

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Untuk menghitung pemberian pakan dalam masing-masing kolam dapat

dicari dengan perhitungan sebagai berikut dengan menggunakan rumus di

atas yaitu:

(B) (A) (C)

10 x 23 x 5/100 = 11,5 gram

Keterangan:

B x A x C

B = jumlah populasi dalam 1 terpal

A = berat ikan per ekor

C = dosis pemberian pakan

4. Persiapan Pemberian Pakan

Dalam penelitian ini pemberian pakan ikan lele sangkuriang pada masing-masing

kolam pemeliharaan dilakukan dengan frekuensi tiga kali yaitu pemberian pakan

pada pagi hari pukul 07.00 WIB, siang pukul 12.00 WIB, dan sore pukul 17.00

WIB.

5. Tahap Pemeliharaan

Pemeliharaan ikan lele sangkuriang dilakukan dengan cara pemberian pakan

berupa pellet dengan dicampur ampas tempe yang berbeda dosis. Ikan lele

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

sangkuriang yang berumur 7 minggu dengan bobot berat 23 gram dimasukkan

kedalam kolam yang berjumlah 12 buah, setiap kolam diisi dengan 10 ekor ikan

lele sangkuriang yang diadaptasi terlebih dahulu. Pemberian pakan diberikan

sebanyak tiga kali yaitu pagi pukul 07.00 WIB, siang pukul 12.00 WIB, dan sore

pukul 17.00 WIB.

E. Parameter Pengamatan

a. Data Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Data berat badan ikan lele sangkuriang diukur setiap 7 hari sekali yang dinyatakan

dalam satuan gram dengan timbangan digital selama 35 hari. Untuk menghitung

laju pertumbuhan harian ikan yang digunakan rumus yang dikemukakan oleh

Hariati (1989), sebagai berikut:

SGR = Wt- Wo x 100%

t

Keterangan : SGR = Laju pertumbuhan Harian (%)

Wt = Bobot rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (g)

Wo = Bobot rata-rata ikan di awal pemeliharaan (g)

T = Lama waktu pemeliharaan (hari)32

32 Jaya Berian, dkk. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Kakap

Putih (Lates Calcarifer, Bloch) dengan Pemberian Pakan yang Berbeda. Maspari Journal. Vol 5

No 1. 2013.

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

b. Konversi Pakan

Data konversi pakan dihitung pada akhir penelitian dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

FCR = F

Wt-Wo

Keterangan:

F = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (g)

Wo = Berat total ikan saat awal penebaran (g)

Wt = Berat total ikan saat panen (g)33

c. Pertumbuhan Panjang Mutlak (L)

Pertumbuhan panjang mutlak digunakan untuk menghitung pertambahan panjang

ikan selama pemeliharaan, dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:

Lm = TL1- TLo

Keterangan:

TL1 : Panjang total pada akhir pemeliharaan (cm)

TLo : Panjang total pada awal pemeliharaan (cm)

Lm : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)34

33

Effendie, Biologi Perikanan, (Yayasan Pustaka Nusatama, 1997) dikutip Oleh Hendri

Ahmadi dkk, “Pemberian Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang

(Clarias gariepinus) Pada Pendederan II”, Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol 3, No 4, 2012. 34 Jaya Berian, dkk, Op. Cit, H, 60

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

d. Parameter Lingkungan

Parameter lingkungan yang diukur yaitu suhu dan pH air.

a. Suhu

Pengukuran suhu menggunakan thermometer dengan cara memasukkan

ujung batang kurang lebih 5 cm kedalam kolam, kemudian membaca

perubahan suhu pada thermometer dan menunggu sampai angka pada

thermometer tidak berubah lagi. Kemudian mencatat suhu yang diperoleh

pada tabel pengamatan, prosedur tersebut dilakukan pada pukul 06.00

WIB selama percobaan.

b. Pengukuran pH

Pengukuran pH menggunakan pH meter dengan cara memasukkan ujung

pH meter kurang lebih 4 cm kedalam kolam, setelah itu menunggu 5 menit

dan melihat perubahan warna tersebut. Mencatat pH yang diperoleh pada

tabel pengamatan.

Pengukuran parameter kualitas air yaitu pH dan suhu sebagai data penunjang

dilakukan setiap 7 hari sekali.

F. Analisis Data

Untuk melihat pengaruh perlakuan seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan

anlisis sidik ragam (ANSIRA). Selanjutnya untuk mengetahui perlakuan mana

yang berpengaruh paling baik dilanjutkan dengan uji BNT taraf signifikan 5 %.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan ikan lele

sangkuriang selama 35 hari menunjukkan bahwa pemberian ampas tempe

berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ikan lele sangkuriang.

1. Hasil Data Pengamatan Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengukuran berat ikan lele

sangkuriang dari setiap perlakuan (P0) 0% tidak menggunakan ampas tempe, (P1)

pelet yang dicampur dengan ampas tempe 10 %, (P2) pelet yang dicampur dengan

ampas tempe 15%, (P3) pelet yang dicampur dengan ampas tempe 20%.

Pengukuran berat badan ikan lele sangkuriang ini dilakukan setiap 7 hari sekali

selama 35 hari, dan menunjukkan bahwasannya adanya peningkatan pada rata-rata

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (tabel 4.1).

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.1

Hasil Rata-rata Pertumbuhan Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) pada ulangan 1,2,3 (gram)

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran Berat Badan Ikan Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) (gram)

Pengamatan Ke-

0 7 14 21 28 35

1 P0 (0%) 1 23 24 25 25 26 28

2 23 23 24 25 27 28

3 23 24 26 27 27 26

Rata-rata 23 23,66 25 25,66 26,66 27,33

2 P1 (10%) 1 23 25 28 28 30 32

2 23 26 28 30 33 33

3 23 25 27 30 32 35

Rata-rata 23 25,33 27,66 29,33 31,66 33,33

3 P2 (15%) 1 23 27 30 32 34 37

2 23 25 29 31 34 35

3 23 26 28 30 33 33

Rata-rata 23 26 29 31 33,66 35

4 P3 (20%) 1 23 26 31 35 39 42

2 23 26 30 37 41 37

3 23 25 30 33 40 40

Rata-rata 23 25,66 30,33 35 40 39,66

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pengukuran berat badan ikan

lele sangkuriang (Clarias gariepinus) pada setiap perlakuan P0 (0%), P1 (10%),

P2 (15%), dan P3 (20%) memperoleh rata-rata yang selengkapnya dapat dilihat

pada gambar 4.1.

0

10

20

30

40

50

60

0 7 14 21 28 35

Ber

at

Ba

da

n I

ka

n (

gra

m)

Hari Ke-

(Pengamatan)

P0 (0%)

P1 (10%)

P2 (15%)

P3 (20%)

Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Selama Penelitian

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

a. Pengujian Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada hari ke 7

Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis sidik ragam (ansira) melalui

data hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang

pada hari ke-7 menunjukkan bahwasannya F hitung (6,44) > F tabel (4,07)

sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya pemberian ampas tempe

pada pakan memberi pengaruh terhadap berat badan ikan lele sangkuriang. Hasil

pemberian ampas tempe pada pakan berpengaruh nyata pada taraf 0,05% pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-7

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F

Hitung

F

Tabel

5%

Pakan 3 ( ) 9,67 3,22 6,44* 4,07

Galat 8 ( ) 4 0,5 - -

Total 11 13,67 -

Keterangan* = nyata

Percobaan ini mempunyai derajat kejituan dan keandalan sebesar 2,7%

oleh karena itu dilakukan pengujian lanjutan dengan uji beda nyata terkecil.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.3

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-7

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (1,31)

P0 (0%) 23,66 a a

P1 (10%) 25,33 ab b

P2 (15%) 26 abc b

P3 (20%) 25,66 abcd b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Berdasarkan hasil uji BNT di atas menunjukkan bahwasannya pada

konsentrasi P1 (10%), P2 (15%), P3 (20%) tidak berbeda nyata, akan tetapi P1

(10%) berbeda nyata dengan P0 (0%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata

dengan P1 (10%) dan P3 (20%), akan tetapi berbeda nyata dengan P0 (0%).

Konsentrasi P3 (20%) tidak berbeda nyata dengan P1 (10%) dan P2 (15%), akan

tetapi berbeda nyata dengan P0 (0%), dan semua perlakuan berbeda dengan

kontrol.

b. Pengujian Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada hari ke 14

Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis sidik ragam (ansira) melalui

data hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang

pada hari ke-14 menunjukkan bahwasannya F hitung (23) > F tabel (4,07)

sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya pemberian ampas tempe

pada pakan memberi pengaruh terhadap berat badan ikan lele sangkuriang. Hasil

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

pemberian ampas tempe pada pakan berpengaruh nyata pada taraf 0,05% pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-14

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F

Hitung

F

Tabel

5%

Pakan 3( ) 46,6 15,53 23** 4,07

Galat 8 ( ) 5,4 0,675 - -

Total 11 52 -

Keterangan** = sangat nyata

Percobaan ini mempunyai derajat kejituan dan keandalan sebesar 2,9%

oleh karena itu dilakukan pengujian lanjutan dengan uji beda nyata terkecil.

Tabel 4.5

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-14

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (1,54)

P0 (0%) 25 a a

P1 (10%) 27,66 ab b

P2 (15%) 29 abc bc

P3 (20%) 30,33 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan hasil uji BNT di atas menunjukkan bahwasannya pada

konsentrasi P1 (10%) dan P2 (15%) tidak berbeda nyata, akan tetapi P1 (10%)

berbeda nyata dengan P0 (0%) dan P3 (20%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda

nyata dengan P1 (10%) dan P3 (20%), akan tetapi P2 (15%) berbeda nyata dengan

konsentrasi P0 (0%). P3 (15%) tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) dan berbeda

nyata dengan P1 dan P0, dan P0 (0%) berbeda nyata dengan semua perlakuan.

c. Pengujian Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada hari ke 21

Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis sidik ragam (ansira) melalui

data hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang

pada hari ke-21 menunjukkan bahwasannya F hitung (23,54) > F tabel (4,07)

sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya pemberian ampas tempe

pada pakan memberi pengaruh terhadap berat badan ikan lele sangkuriang. Hasil

pemberian ampas tempe pada pakan berpengaruh nyata pada taraf 0,05% pada

tabel 4.6.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.6

Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-21

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F

Hitung

F

Tabel

5%

Pakan 3( ) 134,91 44,97 23,54** 4,07

Galat 8 ( ) 15,34 1,91 - -

Total 11 150,25 -

Keterangan** = sangat nyata

Percobaan ini mempunyai derajat kejituan dan keandalan sebesar 1% oleh

karena itu dilakukan pengujian lanjutan dengan uji beda nyata terkecil (tabel 4.7).

Tabel 4.7

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-21

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (2,58)

P0 (0%) 25,66 a a

P1 (10%) 29,33 ab b

P2 (15%) 31 abc b

P3 (20%) 35 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Berdasarkan hasil uji BNT di atas menunjukkan bahwasannya pada

konsentrasi P1 (10%) tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) dan berbeda nyata

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

dengan P3 (20%) dan P0 (0%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata dengan

P1 (10%) akan tetapi berbeda nyata dengan P3 (20%) dan P0 (0%). Konsentrasi

P3 (20%) berbeda nyata dengan P2 (15%), P1 (10%), dan P0 (0%) dan semua

perlakuan berbeda nyata dengan perlakuan kontrol.

d. Pengujian Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada hari ke 28

Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis sidik ragam (ansira) melalui

data hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang

pada hari ke-28 menunjukkan bahwasannya F hitung (4,44) > F tabel (4,07)

sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya pemberian ampas tempe

pada pakan memberi pengaruh terhadap berat badan ikan lele sangkuriang. Hasil

pemberian ampas tempe pada pakan berpengaruh nyata pada taraf 0,05% pada

tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-28

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F

Hitung

F

Tabel

5%

Pakan 3( ) 13,32 4,44 4,44* 4,07

Galat 8 ( ) 0,01 0,001 - -

Total 11 13,33 -

Keterangan* = nyata

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Percobaan ini mempunyai derajat kejituan dan keandalan sebesar 0,02% oleh

karena itu dilakukan pengujian lanjutan dengan uji beda nyata terkecil (tabel 4.9).

Tabel 4.9

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-28

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (0,16)

P0 (0%) 26,66 a a

P1 (10%) 31,66 ab b

P2 (15%) 33,66 abc c

P3 (20%) 40 abcd d

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Berdasarkan hasil uji BNT di atas menunjukkan bahwasannya pada

konsentrasi P0 (0%), P1 (10%), P2 (15%) dan P3 (20%) berbeda nyata antara

perlakuan satu dengan perlakuan lainnya.

e. Pengujian Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada hari ke 35

Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis sidik ragam (ansira) melalui

data hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang

pada hari ke-35 menunjukkan bahwasannya F hitung (22,25) > F tabel (4,07)

sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya pemberian ampas tempe

pada pakan memberi pengaruh terhadap berat badan ikan lele sangkuriang. Hasil

pemberian ampas tempe pada pakan berpengaruh nyata pada taraf 0,05% pada

tabel 4.10.

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.10

Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-35

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F

Hitung

F

Tabel

5%

Pakan 3( ) 233,67 77,89 22,25** 4,07

Galat 8 ( ) 28 3,5 - -

Total 11 261,67 -

Keterangan** = sangat nyata

Percobaan ini mempunyai derajat kejituan dan keandalan sebesar 5% oleh karena

itu dilakukan pengujian lanjutan dengan uji beda nyata terkecil (tabel 4.11).

Tabel 4.11

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-35

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (3,5)

P0 (0%) 27,33 a a

P1 (10%) 33,33 ab b

P2 (15%) 35 abc b

P3 (20%) 39,66 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Berdasarkan hasil uji BNT di atas menunjukkan bahwasannya pada

konsentrasi P1 (10%) tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) akan tetapi berbeda

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

nyata dengan P3 (20%) dan P0 (0%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata

dengan P1 (10%), akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P3 (20%) dan P0

(0%). Konsentrasi P3 (20%) berbeda nyata dengan P0 (0%), P1 (10%), P2 (15%),

dan semua perlakuan berbeda nyata dengan kontrol.

2. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang

Perhitungan laju pertumbuhan harian ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

selama penelitian pada setiap perlakuan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

7. Hasil perhitungan laju pertumbuhan harian ikan terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12

Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada

Hari Ke-7

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 23,66 7 9,4

P1 (10%) 23 25,33 7 33

P2 (15%) 23 26 7 42,8

P3 (20%) 23 25,66 7 38

Berdasarkan tabel laju pertumbuhan harian ikan diatas, menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P2, yaitu 42,8%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 9,4%.

Grafik rata-rata laju pertumbuhan pada hari ke-7 dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

0

5

10

15

20

25

30

Bera

t B

ad

an

Ik

an

(g

ra

m)

P0 (0%) P1 (10%) P2 (15%) P3 (20%)

Perlakuan P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%), P3 (20%)

Gambar 4.2

Grafik Rata-rata pertumbuhan Berat Ikan Lele

Sangkuriang Pada Hari Ke-7

Pada gambar 4.2 pembahasan mengenai hasil pengukuran berat ikan

setelah pemberian ampas tempe pada pakan pada hari ke-7 adalah berbeda pada

setiap perlakuan. Perlakuan dengan penambahan ampas tempe sangat berbeda

dengan kontrol yaitu perlakuan tanpa pemberian ampas tempe. Pengaruh

penambahan ampas tempe pada hari ke-7 memperoleh berat rata-rata yaitu pada

perlakuan P1 (10%) dengan rata-rata 25,33 gram, dan pada perlakuan P2 (15%)

dengan rata-rata 26 gram, selanjutnya pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-rata

25,66 gram, dan pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 23,66 gram. Pengaruh

pemberian ampas tempe terhadap rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele

sangkuriang pada hari ke-7 yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P2 (15%)

dengan rata-rata 26 gram dan pertumbuhan berat terendah pada perlakuan P0 (0%)

dengan rata-rata 23,66 gram.

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.13

Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada

Hari Ke-14

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 25 7 28

P1 (10%) 23 27,66 7 66,5

P2 (15%) 23 29 7 85,7

P3 (20%) 23 30,33 7 104,7

Berdasarkan tabel laju pertumbuhan harian ikan diatas, menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 104,7%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 28%.

Grafik rata-rata laju pertumbuhan pada hari ke-14 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

0

5

10

15

20

25

30

35

Bera

t B

ad

an

Ik

an

(g

ra

m)

P0 (0%) P1 (10%) P2 (15%) P3 (20%)

Perlakuan P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%), P3

(20%)

Gambar 4.3

Grafik Rata-rata pertumbuhan Berat Ikan Lele

Sangkuriang Pada Hari Ke-14

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Pada gambar 4.3 pembahasan mengenai hasil pengukuran berat ikan

setelah pemberian ampas tempe pada pakan pada hari ke-14 adalah berbeda pada

setiap perlakuan. Perlakuan dengan penambahan ampas tempe sangat berbeda

dengan kontrol yaitu perlakuan tanpa pemberian ampas tempe. Pengaruh

penambahan ampas tempe pada hari ke-14 memperoleh berat rata-rata yaitu pada

perlakuan P1 (10%) dengan rata-rata 27,66 gram, dan pada perlakuan P2 (15%)

dengan rata-rata 29 gram, selanjutnya pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-rata

30,33 gram, sedangkan pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 25 gram.

Pengaruh pemberian ampas tempe terhadap rata-rata pertumbuhan berat badan

ikan lele sangkuriang pada hari ke-14 yang paling tinggi terdapat pada perlakuan

P3 (20%) dengan rata-rata 30,33 gram dan pertumbuhan berat terendah pada

perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 25 gram.

Tabel 4.14

Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada

Hari Ke-21

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 25,66 7 38

P1 (10%) 23 29,33 7 90,4

P2 (15%) 23 31 7 114

P3 (20%) 23 35 7 171

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan tabel laju pertumbuhan harian ikan diatas, menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 171%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 38%.

Grafik rata-rata laju pertumbuhan pada hari ke-21 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

0

5

10

15

20

25

30

35

Bera

t B

ad

an

Ik

an

(g

ra

m)

P0 (0%) P1 (10%) P2 (15%) P3 (20%)

Perlakuan P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%), P3

(20%)

Gambar 4.4

Grafik Rata-rata pertumbuhan Berat Ikan Lele

Sangkuriang Pada Hari Ke-21

Pada gambar 4.4 pembahasan mengenai hasil pengukuran berat ikan

setelah pemberian ampas tempe pada pakan pada hari ke-21 adalah berbeda pada

setiap perlakuan. Perlakuan dengan penambahan ampas tempe sangat berbeda

dengan kontrol yaitu perlakuan tanpa pemberian ampas tempe. Pengaruh

penambahan ampas tempe pada hari ke-21 memperoleh berat rata-rata yaitu pada

perlakuan P1 (10%) dengan rata-rata 29,33 gram, dan pada perlakuan P2 (15%)

dengan rata-rata 31 gram, selanjutnya pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-rata

35 gram, sedangkan pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 25,66 gram.

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Pengaruh pemberian ampas tempe terhadap rata-rata pertumbuhan berat badan

ikan lele sangkuriang pada hari ke-21 yang paling tinggi terdapat pada perlakuan

P3 (20%) dengan rata-rata 35 gram dan pertumbuhan berat terendah pada

perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 25,66 gram.

Tabel 4.15

Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada

Hari Ke-28

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 26,66 7 52

P1 (10%) 23 31,66 7 123,7

P2 (15%) 23 33,66 7 152

P3 (20%) 23 40 7 242,8

Berdasarkan tabel laju pertumbuhan harian ikan diatas, menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 242,8%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 52%.

Grafik rata-rata laju pertumbuhan pada hari ke-28 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Bera

t B

ad

an

Ik

an

(g

ra

m)

P0 (0%) P1 (10%) P2 (15%) P3 (20%)

Perlakuan P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%), P3

(20%)

Gambar 4.5

Grafik Rata-rata pertumbuhan Berat Ikan Lele

Sangkuriang Pada Hari Ke-28

Pada gambar 4.5 pembahasan mengenai hasil pengukuran berat ikan

setelah pemberian ampas tempe pada pakan pada hari ke-28 adalah berbeda pada

setiap perlakuan. Perlakuan dengan penambahan ampas tempe sangat berbeda

dengan kontrol yaitu perlakuan tanpa pemberian ampas tempe. Pengaruh

penambahan ampas tempe pada hari ke-28 memperoleh berat rata-rata yaitu pada

perlakuan P1 (10%) dengan rata-rata 31,66 gram, dan pada perlakuan P2 (15%)

dengan rata-rata 33,66 gram, selanjutnya pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-

rata 40 gram. Sedangkan pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 26,66 gram.

Pengaruh pemberian ampas tempe terhadap rata-rata pertumbuhan berat badan

ikan lele sangkuriang pada hari ke-28 yang paling tinggi terdapat pada perlakuan

P3 (20%) dengan rata-rata 40 gram dan pertumbuhan berat terendah pada

perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 26,66 gram.

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.16

Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada

Hari Ke-35

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 27,33 7 61,8

P1 (10%) 23 33,33 7 147,5

P2 (15%) 23 35 7 171

P3 (20%) 23 39,66 7 238

Berdasarkan tabel laju pertumbuhan harian ikan diatas, menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 238%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 61,8%.

Grafik rata-rata laju pertumbuhan pada hari ke-35 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Bera

t B

ad

an

Ik

an

(g

ra

m)

P0 (0%) P1 (10%) P2 (15%) P3 (20%)

Perlakuan P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%), P3

(20%)

Gambar 4.6

Grafik Rata-rata pertumbuhan Berat Ikan Lele

Sangkuriang Pada Hari Ke-35

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Pada gambar 4.6 pembahasan mengenai hasil pengukuran berat ikan

setelah pemberian ampas tempe pada pakan pada hari ke-35 adalah berbeda pada

setiap perlakuan. Perlakuan dengan penambahan ampas tempe sangat berbeda

dengan kontrol yaitu perlakuan tanpa pemberian ampas tempe. Pengaruh

penambahan ampas tempe pada hari ke-35 dengan perlakuan P1 (10%) dengan

rata-rata 33,33 gram, dan pada perlakuan P2 (15%) dengan rata-rata 35 gram,

selanjutnya pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-rata 39,66 gram. Sedangkan

pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata 27,33 gram. Pengaruh pemberian ampas

tempe terhadap rata-rata pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang pada hari

ke-35 yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P3 (20%) dengan rata-rata 39,66

gram dan pertumbuhan berat terendah pada perlakuan P0 (0%) dengan rata-rata

27,33 gram.

3. Hasil Pengamatan Konversi Pakan (FCR)

Perhitungan nilai konversi pakan (FCR) ikan lele sangkuriang (Clarias

gariepinus) selama penelitian pada setiap perlakuan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 8. Hasil perhitungan FCR terdapat pada tabel 4.18 berikut ini.

Tabel 4.17

Nilai Konversi Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) selama

penelitian

Perlakuan FCR

P0 (0%) 1054

P1 (10%) 442

P2 (15%) 380,6

P3 (20%) 274

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan tabel nilai konversi pakan diatas, memperlihatkan

bahwasanya adanya perbedaan nilai FCR pada masing-masing perlakuan, dimana

nilai tertinggi FCR terlihat pada perlakuan P0 yaitu 1054 dan nilai FCR terendah

pada perlakuan P3 yaitu 274.

4. Hasil Pengamatan Panjang Mutlak

Perhitungan panjang mutlak ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

selama penelitian pada setiap perlakuan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

9. Hasil perhitungan panjang mutlak ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

terdapat pada tabel 4.19 dengan menggunakan rumus berikut ini.

Lm = TL1- TLo

Keterangan:

TL1 : Panjang total pada akhir pemeliharaan (cm)

TLo : Panjang total pada awal pemeliharaan (cm)

Lm : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

Tabel 4.18

Hasil Pertumbuhan Panjang Mutlak

Perlakuan TL1 (cm) Tlo (cm) Lm (cm)

P0 (0%) 17,66 13 cm 4,66

P1 (10%) 18,66 13 cm 5,66

P2 (15%) 19 13 cm 6

P3 (20%) 19,66 13 cm 6,66

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan tabel pertumbuhan panjang mutlak diatas, memperlihatkan

bahwasanya adanya perbedaan pada masing-masing perlakuan, dimana nilai

tertinggi pertumbuhan panjang mutlak terlihat pada perlakuan P3 yaitu 6,66 dan

nilai terendah pertumbuhan panjang pada perlakuan P0 yaitu 4,66.

5. Hasil Pengamatan Kualitas Air Kolam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengukuran

kualitas air yaitu suhu dan pH. Pengamatan suhu dan pH dilaksanakan setiap 7

hari sekali selama 35 hari penelitian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.20

dibawah ini.

Tabel 4.19

Hasil Pengukuran Suhu pada Masing-masing Perlakuan

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran Suhu Air Kolam Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pengamatan Ke-

7 14 21 28 35

1

P0 (0%)

1 25°C 25°C 25°C 26°C 25°C

2 25°C 26°C 26°C 25°C 26°C

3 24°C 26°C 26°C 26°C 25°C

Rata-rata 24,66°C 25,66°C 25,66°C 25,66°C 25,66°C

2

P1 (10%)

1 25°C 27°C 27°C 26°C 26°C

2 24°C 26°C 26°C 27°C 26°C

3 25°C 26°C 26°C 27°C 27°C

Rata-rata 24,66°C 26,33°C 26,33°C 26,66°C 26,33°C

3

P2 (15%)

1 25°C 27°C 26°C 26°C 26°C

2 26°C 26°C 26°C 27°C 28°C

3 26°C 26°C 25°C 26°C 27°C

Rata-rata 25,66°C 26,33°C 25,66°C 26,33°C 27°C

4

P3 (20%)

1 26°C 26°C 27°C 27°C 27°C

2 26°C 27°C 26°C 26°C 26°C

3 25°C 26°C 26°C 27°C 28°C

Rata-rata 25,66°C 26,33°C 26,33°C 26,66°C 27°C

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan hasil pengukuran rata-rata suhu air kolam pada masing-masing

perlakuan menunjukkan bahwa keadaan suhu air kolam relatif stabil berkisar

24,66°C sampai 27°C. Suhu ini juga merupakan kisaran suhu yang optimal untuk

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Berikut ini adalah grafik

hasil pengukuran suhu air kolam selama penelitian pada masing-masing

perlakuan.

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

26,5

27

27,5

7 14 21 28 35

Su

hu

Hari Ke-

(Pengamatan)

P0 (0%)

P1 (10%)

P2 (15%)

P3 (20%)

Gambar 4.7

Grafik Rata-rata Pengukuran Suhu air Kolam Selama Penelitian

Pada grafik diatas menunjukkan bahwasannya rata-rata suhu air kolam dari awal

penelitian hingga akhir penelitian pada masing-masing perlakuan tidak berbeda

jauh dan masih dalam kisaran suhu yang optimal untuk pertumbuhan ikan lele

sangkuriang (Clarias gariepinus) yaitu berkisar 24,66°C sampai 27°C.

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Tabel 4.20

Hasil Pengukuran pH Air Kolam Pada Masing-Masing Perlakuan

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran pH Air Kolam Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Pengamatan Ke-

7 14 21 28 35

1

P0 (0%)

1 7 8 8 7 8

2 6 7 7 7 8

3 6 6 7 6 7

Rata-rata 6,3 7 7,3 6,6 7,6

2

P1 (10%)

1 6 7 7 6 7

2 7 7 8 7 7

3 7 8 7 7 7

Rata-rata 6,6 7,3 7,3 6,6 7

3

P2 (15%)

1 6 7 7 6 7

2 6 6 7 7 8

3 7 7 8 7 7

Rata-rata 6,3 6,6 7,3 6,6 7,3

4

P3 (20%)

1 7 7 8 7 6

2 6 7 8 7 7

3 7 7 7 7 6

Rata-rata 6,6 7 7,6 7 6,3

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Berdasarkan hasil pengukuran pH yang telah dilakukan selama penelitian

35 hari pada masing-masing kolam perlakuan menunjukkan bahwasannya

keadaan pH air kolam selama penelitian merupakan kisaran yang masih dalam

batas kelayakan untuk pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

yaitu berkisar 6 hingga 7,6. Berikut ini adalah grafik hasil pengukuran pH air

kolam selama penelitian pada masing-masing perlakuan.

5

5,5

6

6,5

7

7,5

8

7 14 21 28 35

pH

Hari Ke-

(Pengamatan)

P0 (0%)

P1 (10%)

P2 (15%)

P3 (20%)

Gambar 4.8

Grafik Rata-rata Pengukuran pH air Kolam Selama Penelitian

Pada grafik diatas menunjukkan bahwasannya rata-rata pH air kolam dari

awal penelitian hingga akhir penelitian pada masing-masing perlakuan tidak

berbeda jauh dan masih dalam kisaran pH yang optimal untuk pertumbuhan ikan

lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yaitu berkisar 6, dan 7.

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan serta data hasil penelitian yang telah

diperoleh tentang pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan terhadap

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) pada masing-masing

perlakuan adalah meningkat.

Pertumbuhan berat badan dipengaruhi oleh pakan yang diberikan selama

pemeliharaan, tidak hanya sekedar cukup dan tepat waktu tetapi juga pakan

tersebut harus memiliki kandungan nutrisi atau gizi yang cukup. Bila ikan

budidaya mengkonsumsi pakan yang kandungan nutrisinya rendah maka

terhambat, bahkan akan timbul gejala-gejala tertentu yang disebut kekurangan gizi

( malnutrition).35

Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan

ikan terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

berdasarkan hasil analisis sidik ragam (ANSIRA) setiap 7 hari sekali selama 35

hari pada masing-masing perlakuan menunjukkan bahwa F hitung > F tabel, hal

ini berarti penambahan ampas tempe pada pakan ikan lele sangkuriang (Clarias

gariepinus) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat pada ikan lele

sangkuriang (Clarias gariepinus). Pakan yang diberikan kepada ikan lele

budidaya mempunyai peran penting. Namun, kadangkala pakan menjadi kendala

dalam pembudidayaan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yaitu

35 M. Ghufran, Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis, (Yogyakarta:

Lily Publisher, 2010), H. 221.

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

disebabkan karena tingginya biaya pakan.36

Pakan yang diberikan kepada ikan

budidaya harus dapat memacu pertumbuhan ikan. Ikan lele agar dapat tumbuh

optimal membutuhkan pakan yang mengandung protein sekitar 30%. Akan tetapi,

jika pakan tersebut digunakan sebagai makanan pokok, tanpa ditunjang makanan

alami maka kadar proteinnya perlu dinaikkan sampai 40%. 37

Mengingat harga

pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya ikan, terutama pakan yang

memiliki kandungan protein yang tinggi. Untuk itu, pakan tambahan yang

diberikan dalam penelitian ini adalah ampas tempe. Ampas tempe yang

merupakan limbah industri tempe memiliki kandungan protein yang cukup tinggi

untuk pertumbuhan ikan lele sangkuriang, mengingat bahwasannya lele akan

tumbuh dengan baik apabila semua kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi secara

maksimal. Akan tetapi, ampas tempe memiliki kelemahan sebagai bahan pakan

tambahan alternatif yaitu kandungan serat kasar dan kandungan air yang tinggi.

Kandungan serat kasar yang tinggi menyulitkan bahan pakan tersebut untuk

dicerna, dan kandungan air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya

menjadi lebih pendek. Oleh karena itu untuk mengurangi masalah tersebut,

diproses dengan cara dikeringkan dibawah sinar matahari dan ditumbuk halus

untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan pakan tambahan alternatif pada pakan

ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

36 Muktiani, Budidaya Lele Sangkuriang Dengan Kolam Terpal, (Yogyakarta:Pustaka

Baru Press, 2011), H.10. 37 Ahmad Mudjiman, Makanan Ikan, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011), H.153.

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil perhitungan rata-rata berat ikan ulangan 1, 2, 3 pada masing-masing

perlakuan berdasarkan uji lanjutan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada hari ke-7

menunjukkan bahwasannya pada konsentrasi P1 (10%), P2 (15%), P3 (20%) tidak

berbeda nyata, akan tetapi P1 (10%) berbeda nyata dengan P0 (0%). Konsentrasi

P2 (15%) tidak berbeda nyata dengan P1 (10%) dan P3 (20%), akan tetapi

berbeda nyata dengan P0 (0%). Konsentrasi P3 (20%) tidak berbeda nyata dengan

P1 (10%) dan P2 (15%), akan tetapi berbeda nyata dengan P0 (0%), dan semua

perlakuan berbeda dengan kontrol.

Pada hari ke-14 menunjukkan bahwasannya pada konsentrasi P1 (10%)

dan P2 (15%) tidak berbeda nyata, akan tetapi P1 (10%) berbeda nyata dengan P0

(0%) dan P3 (20%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata dengan P1 (10%)

dan P3 (20%), akan tetapi P2 (15%) berbeda nyata dengan konsentrasi P0 (0%).

P3 (15%) tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) dan berbeda nyata dengan P1 dan

P0, dan P0 (0%) berbeda nyata dengan semua perlakuan.

Pada hari ke-21 menunjukkan bahwasannya pada konsentrasi P1 (10%)

tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) dan berbeda nyata dengan P3 (20%) dan P0

(0%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata dengan P1 (10%) akan tetapi

berbeda nyata dengan P3 (20%) dan P0 (0%). Konsentrasi P3 (20%) berbeda

nyata dengan P2 (15%), P1 (10%), dan P0 (0%) dan semua perlakuan berbeda

nyata dengan perlakuan kontrol.

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Pada hari ke-28 menunjukkan bahwasannya pada konsentrasi P0 (0%), P1

(10%), P2 (15%) dan P3 (20%) berbeda nyata antara perlakuan satu dengan

perlakuan lainnya.

Pada hari ke-35 menunjukkan bahwasannya pada konsentrasi P1 (10%)

tidak berbeda nyata dengan P2 (15%) akan tetapi berbeda nyata dengan P3 (20%)

dan P0 (0%). Konsentrasi P2 (15%) tidak berbeda nyata dengan P1 (10%), akan

tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P3 (20%) dan P0 (0%). Konsentrasi P3

(20%) berbeda nyata dengan P0 (0%), P1 (10%), P2 (15%), dan semua perlakuan

berbeda nyata dengan kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata hasil berat ikan

selama 35 hari pada perlakuan P0 sebesar 27,33 gram, pada perlakuan P1 sebesar

33,33 gram, pada perlakuan P2 sebesar 35 gram, dan pada perlakuan P3 sebesar

39,66 gram. Berkaitan dengan pertumbuhan harian ikan yang berfungsi untuk

menghitung persentase pertumbuhan berat ikan per hari. Berdasarkan hasil

penelitian laju pertumbuhan harian ikan pada hari ke-7 menunjukkan

bahwasannya laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P2, yaitu 42,8%

dan nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 9,4%. Pada

hari ke-14 laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 104,7% dan

nilai laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 28%. Pada hari

ke-21 laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 171% dan nilai

laju pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 38%. Pada hari ke-28

laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 242,8% dan nilai laju

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 52%. Pada hari ke-35 laju

pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan P3, yaitu 238% dan nilai laju

pertumbuhan harian terendah pada perlakuan P0 yaitu 61,8%, dengan demikian

dapat dikatakan bahwasannya pakan pada perlakuan P3 adalah pakan yang paling

baik karena nilai laju pertumbuhannya paling tinggi diantara pakan yang lain.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat

tertinggi pada perlakuan P3 (ampas tempe 20%) dan pertumbuhan berat terendah

pada perlakuan P0 (ampas tempe 0% + pellet 100%). Rendahnya pertumbuhan

berat pada perlakuan P0 yaitu pakan tanpa penambahan ampas tempe diduga

karena dipengaruhi oleh faktor kandungan nutrisi dalam pakan, yang mana

kandungan nutrisi dalam pakan berpengaruh pada pertumbuhan ikan lele

sangkuriang, yang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui

bahwasannya perlakuan P3 memperoleh pertumbuhan berat tertinggi diantara

perlakuan yang lain mengingat kandungan nutrisi ampas tempe cukup baik

digunakan dalam proses pertumbuhan ikan lele sangkuriang. Kandungan nutrisi

ampas tempe terdiri dari air 82,57 persen, protein 12,63 persen, lemak 9,71

persen, TDN 83,18 persen dan abu 8,60 persen.38

Menurut Setyorini (2007) ampas tempe mempunyai kandungan bahan

kering 90,71%, 14,53% protein kasar, 52,91 TDN, 54,16% SK dan masing-

masing atas dasar BK. Sedangkan menurut Direktorat Gizi cit Nurrichana et al

38

Adiwinarti, R et al. Performans Domba yang diberi Pakan Tambahan Limbah Tempe

pada Aras yang Berbeda Animal Production. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro,

Semarang, 2001.

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

(2002) komposisi kimia kulit ari kedelai terdiri dari 37,74% SK, 34,9% protein,

0,23% Ca, 0,58% Fosfor dan zat-zat lain 26,06%.39

Kandungan nutrisi dalam pakan sangat penting berperan dalam

pertumbuhan ikan lele sangkuriang, dimana ikan lele sangkuriang akan tumbuh

dengan baik apabila semua kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi secara maksimal.

Misalnya kandungan atau kebutuhan protein tersedia dalam pakan dalam

komposisi dan jumlah yang memadai. Protein unsur yang paling penting dalam

pakan. Di dalam protein terkandung sejumlah asam amino yang sangat diperlukan

untuk penyusunan tubuh dan pertumbuhan ikan. Secara garis besar, fungsi utama

protein dalam tubuh ikan adalah: sebagai sumber energi bagi ikan, berperan dalam

pertumbuhan maupun pembentukkan jaringan tubuh, mengganti jaringan tubuh

yang rusak, komponen utama dalam pembentukkan enzim dan hormon.40

Pada

perlakuan P3 dengan penambahan ampas tempe 20%, berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan diketahui bahwasannya pada perlakuan tersebut adalah

perlakuan yang memperoleh berat paling tinggi diantara perlakuan yang lain,

mengingat masih cukup baiknya kandungan protein yang ada dalam ampas tempe

tersebut yang dapat berperan dalam pertumbuhan ikan lele sangkuriang.

Dengan pengolahan pakan yang tepat, ikan lele sangkuriang dapat tumbuh

lebih cepat dan konversi pakan (FCR) bisa lebih rendah. Hasil pengamatan nilai

39 Sulastri siti. Pengaruh Penggunaan Ampas Tempe Dalam Ransum Terhadap

Kecernaan Nutrien Domba Lokal Jantan. (Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret,

Surakarta 2008). 40 Mahyuddin Kholish, Paduan Lengkap Agribisnis Lele, (Jakarta: Penebar Swadaya,

2008), H. 91.

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

konversi pakan (FCR) ikan lele sangkuriang selama penelitian pada setiap

perlakuan menunjukkan bahwasannya nilai konversi pakan dari perlakuan P3

sebesar 274 merupakan nilai terendah diantara perlakuan yang lain, hal ini

menunjukkan bahwa P3 merupakan perlakuan terbaik daripada perlakuan lainnya.

Sesuai dengan pernyataan Effendi, bahwa semakin rendah nilai konversi pakan

semakin sedikit pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan.

Artinya, semakin efisien pakan tersebut diubah menjadi daging.41

Penggunaan pakan oleh ikan menunjukkan nilai persentase pakan yang

dapat dimanfaatkan oleh tubuh ikan. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

efisiensi pakan adalah jenis sumber nutrisi dan jumlah dari masing-masing

komponen sumber nutrisi dalam pakan tersebut. Jumlah dan kualitas pakan yang

diberikan kepada ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. 42

Hasil perhitungan efisiensi pemberian pakan masing-masing perlakuan

menunjukkan bahwasannya ampas tempe dalam pakan memiliki efisiensi pakan

yang cukup baik bagi ikan lele sangkuriang. Efisiensi pakan adalah nilai

perbandingan antara pertambahan berat dengan pakan yang dikonsumsi yang

41 Effendie, Metode Biologi Perikanan, (Bogor, Yayasan Dewi Sri, 1979), dikutip oleh

Medinawati dkk, “Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap dan Kelangsungan Hidup Benih

Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)”, Media Libang Sulteng, 2011, Vol IV No 2, (Desember,

2011), h. 86. 42 Arief Muhammad,dkk. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada Pakan

Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Sangkuriang. Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan. Vol 6 No 1.

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

dinyatakan dalam persen.43

Efisiensi Penggunaan pakan menunjukkan nilai pakan

yang dapat merubah menjadi pertambahan pada berat ikan. Efisiensi pakan dapat

dilihat dari beberapa faktor dimana salah satunya adalah rasio konversi pakan.

Menurut Hariati (1989) bahwa tingkat efisiensi penggunaan pakan yang terbaik

akan dicapai pada nilai perhitungan konversi pakan terendah. Pada perlakuan P3

merupakan perlakuan dengan nilai konversi pakan terendah, merupakan kondisi

kualitas pakan lebih baik daripada perlakuan yang lain. Kondisi kualitas pakan

yang baik mengakibatkan energi yang diperoleh pada ikan lele sangkuriang lebih

banyak untuk pertumbuhan, sehingga ikan dengan pemberian pakan yang sedikit

laju pertumbuhan meningkat.44

Berdasarkan penjelasan diatas bahwasannya tingkat efisiensi penggunaan

pakan yang terbaik akan dicapai pada nilai perhitungan konversi pakan terendah.

Hasil rata-rata perhitungan nilai konversi pakan pada masing-masing perlakuan

berbeda, dimana perhitungan nilai konversi pakan terendah terdapat pada

perlakuan P3 (pellet+ ampas tempe 20%) yaitu 274, hal tersebut menunjukkan

bahwasannya pada perlakuan P3 sesuai dengan kebutuhan nilai sehingga

pencernaan dan penyerapan pakan yang dicampur dengan ampas tempe efektif

diserap untuk meningkatkan berat ikan dan persentase pakan yang diubah menjadi

daging meningkat. Sedangkan perlakuan P0 (tanpa penambahan ampas tempe)

43 Hariyadi,dkk. 2005. Evaluasi Efisiensi Pakan dan Efisiensi Protein Pada Ikan Karper

Rumput (Ctenopharyngodon Idella Val) Yang diberi Pakan dengan Kadar Karbohidrat dan

Energi Yang Berbeda. Fakultas Biologi Unseod. Purwokerto. 44 Arief Muhammad,dkk. 2014, Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada Pakan

Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Sangkuriang, Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan, Vol 6 No 1.

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

adalah perlakuan dengan perhitungan nilai konversi pakan tertinggi, hal ini

menunjukkan bahwasannya P0 tidak sesuai dengan kebutuhan nilai atau sumber

nutrisi dalam pakan tersebut, karena kualitas pakan yang diberikan berpengaruh

terhadap pertumbuhan ikan.

Pembahasan mengenai pertumbuhan panjang mutlak yang diperoleh dari

hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwasannya perhitungan

rata-rata pertumbuhan panjang mutlak adalah P0 4,66 cm, P1 5,66 cm, P2 6 cm

dan P3 6,66 cm. Pertumbuhan panjang yang paling tinggi adalah pada perlakuan

P3 (pellet+ ampas tempe 20%), kemungkinan karena pakan ini mengandung

protein yang paling tinggi dibandingkan pakan lain. Ikan yang mengkonsumsi

pakan yang kandungan protein nya tinggi maka akan cepat tumbuh baik itu berat

maupun panjang.45

Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pakan pada perlakuan P3

(pellet+ ampas tempe 20%) menghasilkan laju pertumbuhan yang tertinggi. Hal

ini karena pakan ini mempunyai keseimbangan energi dan protein yang memenuhi

kebutuhan ikan, sehingga lemak dan karbohidrat yang dikonsumsi dapat

dimanfaatkan dalam sintesis tubuh ikan.46

Kebutuhan protein yang optimal

dipengaruhi oleh penggunaan protein untuk energi, komposisi asam amino,

kecernaan pakan, serta imbangan energi protein. Apabila kandungan protein

45 Sudjiharo. 1999. Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer, Bloch) di Keramba

Jaring Apung, Departemen Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut Lampung 65 h. 46

Jaya Berian, dkk. 2013. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih

Kakap Putih (Lates Calcarifer, Bloch) dengan Pemberian Pakan yang Berbeda, Maspari Journal.

Vol 5 No 1.

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

terlalu tinggi, hanya sebagian yang akan diserap dan digunakan untuk membentuk

ataupun memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, sementara sisanya akan diubah

menjadi energi.47

Semua molekul organik dalam makanan dapat dimanfaatkan dalam

respirasi selular untuk membuat ATP. Selain glukosa, protein dapat dimanfaatkan

sebagai bahan bakar, namun harus dicerna terlebih dahulu menjadi asam amino

penyusunnya. Kemudian asam amino tersebut digunakan oleh organisme tersebut

untuk membangun protein baru. Jika asam amino dalam tubuh berlebihan maka

diubah oleh enzim menjadi intermediat pada glikolisis atau siklus asam sitrat.

Namun sebelum asam amino memasuki glikolisis atau siklus asam sitrat, gugus

asam aminonya harus dibuang melalui proses yang disebut deaminase yang

kemudian zat buangan bernitrogen ini disekresikan dari hewan dalam bentuk

amonia, urea atau produk-produk sisa lainnya. Begitu juga lemak, setelah lemak

dicerna menjadi gliserol dan asam lemak, gliserol diubah menjadi gliseraldehida-

3-fosfat (suatu intermediat pada glikolisis). Urutan metabolik yang disebut

oksidasi beta menguraikan asam lemak menjadi fragmen berkarbon dua yang

memasuki siklus asam sitrat sebagai asetil KoA. NADH dan FADH2 juga

dihasilkan selama oksidasi beta. Molekul-molekul tersebut dapat memasuki rantai

47 Buwono, Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan, (Yogyakarta:

Kanisius, 2000), dikutip oleh Kiki Haetami, “Konsumsi dan Efesiensi Pakan dari Ikan Jambal

Siam yang Diberi Pakan dengan Tingkat Energi Protein Berbeda”, Jurnal Akuatika, Vol III, No 2

(September 2012), H.155.

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

transfor elektron sehingga lebih banyak lagi ATP yang dihasilkan.48

Jadi jika

asupan karbohidrat kurang dalam pakan, maka ikan akan menggunakan protein

sebagai sumber energi untuk keperluan metabolisme bagi tubuhnya. Sehingga hal

ini akan membatasi fungsi protein yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan

ikan.

Menurut Usman dkk, bahwa kecernaan protein dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain sumber protein, ukuran partikel, perlakuan sebelum dan setelah

pembuatan pakan, jenis dan ukuran ikan, jumlah konsumsi pakan, suhu, dan

komponen nonprotein dalam pakan.49

Menurut Lovell, penyusunan ransum ikan perlu diperhartikan

keseimbangan antara protein dan energi. Pakan yang kandungan energinya rendah

dapat menyebabkan ikan menggunakan sebagian protein sebagai sumber energi

untuk metabolisme, sehingga bagian protein berkurang. Sebaliknya jika energi

pakan terlalu tinggi dapat membatasi jumlah pakan yang dimakan. Keadaan ini

dapat membatasi jumlah protein pakan yang dimakan ikan, akibatnya pakan relatif

rendah.50

Sesuai dengan pendapat Cowey dan Sargent yang menyimpulkan, bahwa

kandungan energi makanan yang rendah menyebabkan sebagian besar protein

makanan akan digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan metabolisme.

48

Campbell.Et.al, Biologi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2010). H.194-195. 49

Usman dkk, “Pengaruh Kadar Protein dan Lemak Pakan Terhadap dan Komposisi

Badan Ikan Kerapu Macan (Ephnihelus fuscogullotus), 2010, dikutip oleh Muhammad Marzuqi

dan Dewi Nasbha Anjusary, “Kecernaan Nutrien Pakan dengan Kadar Protein dan Lemak

Berbeda pada Juvenil Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus coralicola), Jurnal Ilmi dan Teknologi

Kelautan Tropis, Vol 5, No 2, Desember 2013, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Brawijaya, Malang, H. 311- 323. 50 Lovell, Nutrition and Fedding Of Fish, (New York: Van Nostrand Reinhold, 1988),

dikutip oleh Taufik Budi Pramono, Dyahruri Sanjayasari dan Hary Tjahja Soedibya, “Optimasi

Pakan dengan Level Protein dan Energi Protein untuk Calon Induk Ikan Senggaringan”, Jurnal

Protein, Vol 15, No. 2, (2007), H.156.

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Jadi pakan harus mempunyai rasio tertentu yang dapat menyediakan energi

nonprotein dalam jumlah yang cukup sehingga protein pakan sebagian besar

digunakan untuk proses pertumbuhan.51

Selain kandungan nutrisi pakan lengkap, dalam artian seluruh zat gizi telah

dikandung oleh pakan, komposisi pakan juga harus berimbang. Pakan yang tidak

seimbang atau salah satu komponennya berlebihan dapat juga menimbulkan

masalah. Oleh karena itu, sebelum membuat pakan, nutrisi yang dibutuhkan ikan

budidaya perlu diketahui dahulu.52

Pembahasan mengenai kualitas air yang dalam penelitian ini juga

merupakan parameter penunjang yang diamati dan juga merupakan gambaran dari

kesuburan suatu perairan. Walaupun beberapa jenis ikan dapat hidup dalam

kondisi air yang minimum. Salah satu ikan yang dapat hidup dan tumbuh pada

kualitas air yang minimum adalah ikan lele sangkuriang. Lele termasuk ikan yang

dapat hidup dalam lingkungan atau air dalam kondisi apapun. Lele sangkuriang

memiliki daya tahan yang relatif tinggi terhadap kondisi yang kurang baik.

Namun demikian, diperlukan suatu kondisi lingkungan yang ideal agar lele

sangkuriang dapat tumbuh dengan baik. Lele sangkuriang dapat hidup di dalam

air bersuhu antara 20-35°C, dengan suhu optimal untuk pertumbuhan antara 25-

29°C. Tingkat keasaman air (pH) dimana lele sangkuriang dapat hidup adalah

51 M. Ghufran, Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis, (Yogyakarta:

Lily Publisher, 2010), H. 224. 52 Ibid, H. 222.

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

antara 6-9, pH air paling optimal untuk pertumbuhannya adalah 6,5- 7,2.53

Hasil

pengamatan kualitas air selama penelitian diperoleh rata-rata suhu dan pH air

secara berturut-turut berkisar 25,2-26,6°C dan 6,7-6,9. Hal ini menunjukkan

bahwa kondisi tersebut masih dalam batas kelayakan untuk pertumbuhan ikan lele

sangkuriang (Clarias gariepinus).

Dengan demikian berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan

mengenai pemberian ampas tempe pada pakan untuk meningkatkan pertumbuhan

berat maupun panjang ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dapat

direkomendasikan sebagai alternatif pakan tambahan yang dapat diaplikasikan

oleh masyarakat maupun petani budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias

gariepinus) dengan beberapa kelebihan yaitu membantu para pabrik tempe dalam

pengendalian limbah padat hasil industri pembuatan tempe yang dikenal dengan

ampas tempe. Hasil penelitian juga membantu para petani untuk menekan biaya

kebutuhan pakan berupa pellet karena mengingat harga pakan semakin mahal di

pasaran, dan penggunaan ampas tempe dapat direkomendasikan sebagai pakan

alternatif tambahan pakan mengingat kandungan protein yang cukup untuk

pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).

53 Warisno, dan Kres Dahana, Meraup Untuk dari Beternak Lele Sangkuriang, 2009,

(Yogyakarta: Lily Publisher), H. 8.

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh serta analisis data yang telah

dilakukan tentang pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan untuk

meningkatkan berat badan ikan lele sangkuriang menunjukkan:

1. Pengaruh pemberian ampas tempe pada pakan ikan lele sangkuriang

berpengaruh terhadap pertumbuhan berat badan ikan lele sangkuriang.

2. Perlakuan P3 (20%) merupakan perlakuan dengan persentasi pemberian

ampas tempe yang paling tinggi yaitu 20% menghasilkan berat badan

mencapai rerata 40 gram.

3. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk

pertumbuhan ikan lele sangkuriang yaitu rata-rata suhu dan pH air secara

berturut-turut berkisar 25,2-26,6°C dan 6,7-6,9.

B. Saran

1. Penggunaan ampas tempe dapat dijadikan pakan tambahan alternatif pada

pakan untuk mengurangi biaya produksi dan mengingat kandungan protein

yang cukup pada ampas tempe untuk pertumbuhan ikan lele sangkuriang

(Clarias gariepinus).

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel ikan yang berbeda.

Page 91: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

DAFTAR PUSTAKA

Adiwinarti, R et al. Performans Domba yang diberi Pakan Tambahan Limbah

Tempe pada Aras yang Berbeda Animal Production, Fakultas Peternakan

Universitas Diponegoro, Semarang, 2001.

Ade Irmawati, Pengaruh Tepung Azolla microphylla Sebagai Pakan Tambahan

Terhadap Kandungan Protein dan Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang

(Clarias gariepinus), Skripsi Program Pendidikan Biologi IKIP PGRI

Semarang, Semarang, 2013.

Ahmad Mudjiman, Makanan Ikan, Jakarta: Penebar Swadaya, 2011.

Arief Muhammad,dkk, Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada Pakan

Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele

Sangkuriang, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol 6 No 1, 2014.

Buwono, Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan, (Yogyakarta:

Kanisius, 2000), dikutip oleh Kiki Haetami, Konsumsi dan Efesiensi

Pakan dari Ikan Jambal Siam yang Diberi Pakan dengan Tingkat Energi

Protein Berbeda, Jurnal Akuatika, Vol III, No 2, 2012.

Campbell.Et.al, Biologi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2010.

Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro,

2010.

Departemen pertanian. Inventarisasi Potensi dan Pemanfaatan Limbah Industri

Pertanian, (Laporan Survey Direktorat Bina Produksi Direktorat Jenderal

Peternakan Departemen Pertanian dan Fakultas Peternakan Intitut

Pertanian Bogor, Bogor, 1985).

Effendie, Biologi Perikanan, (Yayasan Pustaka Nusatama, 1997) dikutip Oleh

Hendri Ahmadi dkk,Pemberian Probiotik Dalam Pakan Terhadap

Pertumbuhan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Pendederan II,

Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol 3, No 4, 2012.

Page 92: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Effendie, Metode Biologi Perikanan, (Bogor, Yayasan Dewi Sri, 1979), dikutip

oleh Medinawati dkk, “Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap dan

Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)”,

Media Libang Sulteng. Vol IV No 2. 2011.

Elpawati, et.al, Aplikasi Effevtive Microorganism10 untuk Pertumbuhan Lele, Al-

Kauniyah Jurnal Biologi, Volume 8 Nomor 1, 2015.

Fauziah Rizki, Pemanfaatan Probiotik Cair pada Akuakultur sebagai Usaha

Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias

gariepinus), Skripsi Program S-1 Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga, 2016.

Hariyadi,dkk. Evaluasi Efisiensi Pakan dan Efisiensi Protein Pada Ikan Karper

Rumput (Ctenopharyngodon Idella Val) Yang diberi Pakan dengan Kadar

Karbohidrat dan Energi Yang Berbeda, Fakultas Biologi Unseod,

Purwokerto, 2005.

Hendri Ahmadi, et.al, Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan

Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) pada Pendederan II. Jurnal

Perikanan dan Kelautan, Vol 3 No 4, 2012.

Jaya Berian, dkk. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih

Kakap Putih (Lates Calcarifer, Bloch) dengan Pemberian Pakan yang

Berbeda, Maspari Journal, Vol 5 No 1, 2013.

Kres Warisno, Meraup Untung dari Beternak Lele Sangkuriang, Yogyakarta: Lily

Publisher, 2009.

Lele Dramaga, Budidaya Lele Sangkuriang, http//www.leledramaga. com, 2010,

diakses tanggal 24 Maret 2017.

Lovell, Nutrition and Fedding Of Fish, (New York: Van Nostrand Reinhold,

1988), dikutip oleh Taufik Budi Pramono, Dyahruri Sanjayasari dan Hary

Tjahja Soedibya, Optimasi Pakan dengan Level Protein dan Energi

Protein untuk Calon Induk Ikan Senggaringan, Jurnal Protein, Vol 15, No

2, 2007.

Page 93: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Mahyuddin Kholish, Paduan Lengkap Agribisnis Lele, Jakarta: Penebar Swadaya,

2008.

M. Ghufran. H. Kordi K, Kiat sukses pembesaran lele unggul, Yogyakarta: Lily

publisher, 2012.

M. Ghufran, Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis,

Yogyakarta: Lily Publisher, 2010.

Muktiani, Budidaya Lele Sangkuriang Dengan Kolam Terpal, Yogyakarta:

Pustaka Baru Press, 2011.

Nurul Huda, Pengaruh Penggunaan Ampas Tempe dalam Ransum Terhadap

Performan Domba Lokal Jantan, Skripsi fakultas pertanian universitas

sebelas maret, Surakarta, 2008.

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidika, Semarang: Rineka Cipta, 1996.

Sri Rahayu, Budidaya Lele di lahan sempit, Jakarta: Infra Pustaka, 2013.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Sudjiharo, Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer, Bloch) di Keramba

Jaring Apung, Departemen Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut

Lampung 65 h, 1999.

Sulastri siti, Pengaruh Penggunaan Ampas Tempe Dalam Ransum Terhadap

Kecernaan Nutrien Domba Lokal Jantan, Skripsi Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008.

Tutuko Pindo, Faslih, Alternatif Pengelolaan Limbah Rumah Produktif Kampung

Sanan Tempe Malang, Disampaikan pada seminar pascasarjana III ITS

Surabaya, Juni 2003.

Usman dkk, “Pengaruh Kadar Protein dan Lemak Pakan Terhadap dan

Komposisi Badan Ikan Kerapu Macan (Ephnihelus fuscogullotus), 2010,

dikutip oleh Muhammad Marzuqi dan Dewi Nasbha Anjusary,

Page 94: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

“Kecernaan Nutrien Pakan dengan Kadar Protein dan Lemak Berbeda

pada Juvenil Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus coralicola), Jurnal Ilmi dan

Teknologi Kelautan Tropis, Vol 5, No 2, Desember 2013, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, h.311- 323.

Warisno, dan Kres Dahana, Meraup Untuk dari Beternak Lele Sangkuriang,

Yogyakarta: Lily Publisher, 2009.

Wirawan et al. Peningkatan Kecernaan Limbah Tempe dengan Mikroba Selulotik

dan Respons Pemberiannya Pada Itik, Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18

No 2, 2015.

Wiryani, Erry, Analisis Kandungan Limbah Cair Pabrik Tempe, Lab Ekologi dan

Biosistematik Jurusan Biologi FMIPA UNDIP, Semarang.

Yusnu Iman nur hakim, Langsung hasil ternak lele sangkuriang, Jakarta : Infra

pustaka, 2015.

Page 95: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 1

Hasil Pengukuran Berat Badan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Selama Penelitian (gram)

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran Berat Badan Ikan Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) (gram)

Pengamatan Ke-

0 7 14 21 28 35

1 P0 (0%) 1 23 24 25 25 26 28

2 23 23 24 25 27 28

3 23 24 26 27 27 26

Rata-rata 23 23,66 25 25,66 26,66 27,33

2 P1 (10%) 1 23 25 28 28 30 32

2 23 26 28 30 33 33

3 23 25 27 30 32 35

Rata-rata 23 25,33 27,66 29,33 31,66 33,33

3 P2 (15%) 1 23 27 30 32 34 37

2 23 25 29 31 34 35

3 23 26 28 30 33 33

Rata-rata 23 26 29 31 33,66 35

4 P3 (20%) 1 23 26 31 35 39 42

2 23 26 30 37 41 37

3 23 25 30 33 40 40

Rata-rata 23 25,66 30,33 35 40 39,66

Page 96: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 2

Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut BNT

Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-7

a. Data Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan

Berat Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Hari Ke-7

Konsentrasi %

(t)

Ulangan (r)

Jumlah

Rerata 1 2 3

0% 24 23 24 71 23,66

10% 25 26 25 76 25,33

15% 27 25 26 78 26

20% 26 26 25 77 25,66

Jumlah 302 (Tij) 25,16 (Yij)

Jumlah Kuadrat:

1. Faktor Koreksi (FK) =

r x t

= = = 7600,33

2. JK Total = [ + +

- FK

= 7614 – 7600,33

= 13,67

Page 97: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. JK pakan = [ ] – FK

= 22830 - 7600,33

3

= 7610 – 7600,33 = 9,67

4. JK galat = JK total- JK pakan

= 13,67 – 9,67

= 4

b. Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-7

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F Hitung

F Tabel

Pakan 3( ) 9,67 3,22 6,44* 4,07

Galat 8 ( ) 4 0,5 - -

Total 11 13,67 -

Keterangan* = nyata

JK perlakuan KTp

KTp = F hitung =

V1 KTg

= 3,22

0,5

9,67 = 6,44

=

3

= 3,22

Page 98: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

JK galat

KTg =

V2

4

=

8

= 0,5

x 100%

x 100%

= x 100%

= 0,027 x 100% = 2,7%

c. Uji Lanjut BNT

Nilai KTG = 0,5 V = 8 r = 3 t (8) = 2,306

S` d

= 0,57

BNT 0,05 = 2,306 X 0,57

= 1,31

Page 99: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-7

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (1,31)

P0 (0%) 23,66 a a

P1 (10%) 25,33 ab b

P2 (15%) 26 abc b

P3 (20%) 25,66 abcd b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 100: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 3

Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut BNT

Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-14

a. Data Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Hari

Ke-14

Konsentrasi %

(t)

Ulangan (r)

Jumlah

Rerata 1 2 3

0% 25 24 26 75 25

10% 28 28 27 83 27,66

15% 30 29 28 87 29

20% 31 30 30 91 30,33

Jumlah 336 (Tij) 27,99 (Yij)

Jumlah Kuadrat:

1. Faktor Koreksi (FK) =

r x t

= = 9408

2. JK Total = [ +

]– FK

= 9460 – 9408 = 52

Page 101: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. JK pakan = [ + ] – FK

3

= 28364 - 9408

3

= 9454,6 – 9408 = 46,6

4. JK galat = JK total- JK pakan

= 52 – 46,6

= 5,4

b. Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-14

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F Hitung

F Tabel

Pakan 3( ) 46,6 15,53 23** 4,07

Galat 8 ( ) 5,4 0,675 - -

Total 11 52 -

Keterangan** = sangat nyata

JK perlakuan KTp

KTp = F hitung =

V1 KTg

= 15,53

0,675

46,6 = 23

=

3

= 15,53

Page 102: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

JK galat

KTg =

V2

5,4

=

8

= 0,675

x 100%

x 100%

= x 100%

= 0,029 x 100% = 2,9%

c. Uji Lanjut BNT

Nilai KTG = 0,675 V = 8 r = 3 t (8) = 2,306

S` d

= 0,67

BNT 0,05 = 2,306 X 0,67

= 1,54

Page 103: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-14

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (1,54)

P0 (0%) 25 a a

P1 (10%) 27,66 ab b

P2 (15%) 29 abc bc

P3 (20%) 30,33 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 104: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 4

Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut BNT

Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-21

a. Data Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Hari

Ke-21

Konsentrasi %

(t)

Ulangan (r)

Jumlah

Rerata 1 2 3

0% 25 25 27 77 25,66

10% 28 30 30 88 29,33

15% 32 31 30 93 31

20% 35 37 33 105 35

Jumlah 363 (Tij) 120,99 (Yij)

Jumlah Kuadrat:

1. Faktor Koreksi (FK) =

r x t

= 10980,75

2. JK Total = [ + +

]– FK

= 11131 – 10980,75 = 150,25

Page 105: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. JK pakan = [ + ] – FK

3

= 33347 - 10980,75

3

= 11115,667 – 10980,75 = 134,91

4. JK galat = JK total- JK pakan

= 150,25– 134,91

= 15,34

b. Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-21

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F Hitung

F Tabel

Pakan 3( ) 134,91 44,97 23,54** 4,07

Galat 8 ( ) 15,34 1,91 - -

Total 11 150,25 -

Keterangan** = sangat nyata

JK perlakuan KTp

KTp = F hitung =

V1 KTg

= 44,97

1,91

134,91 = 23,54

=

3

= 44,97

Page 106: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

JK galat

KTg =

V2

15,34

=

8

= 1,91

x 100%

x 100%

= x 100%

= 0,01 x 100% = 1%

c. Uji Lanjut BNT

Nilai KTG = 1,91 V = 8 r = 3 t (8) = 2,306

S` d

= 1,12

BNT 0,05 = 2,306 X 1,12

= 2,58

Page 107: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-21

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (2,58)

P0 (0%) 25,66 a a

P1 (10%) 29,33 ab b

P2 (15%) 31 abc b

P3 (20%) 35 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 108: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 5

Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut BNT

Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-28

a. Data Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Hari

Ke-28

Konsentrasi %

(t)

Ulangan (r)

Jumlah

Rerata 1 2 3

0% 26 27 27 80 26,66

10% 30 33 32 95 31,66

15% 34 34 33 101 33,66

20% 39 41 40 120 40

Jumlah 396 (Tij) 131,98 (Yij)

Jumlah Kuadrat:

1. Faktor Koreksi (FK) =

r x t

= 13,06

2. JK Total = [ + +

]– FK

Page 109: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

= 13.350 – 13,06 = 13,33

3. JK pakan = [ + ] – FK

3

= 40.026 - 13,06

3

= 13.342 – 13,06 = 13,32

4. JK galat = JK total- JK pakan

= 13,33 – 13,32

= 0,01

b. Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-28

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F Hitung

F Tabel

Pakan 3( ) 13,32 4,44 4,44* 4,07

Galat 8 ( ) 0,01 0,001 - -

Total 11 13,33 -

Keterangan* = nyata

JK perlakuan KTp

KTp = F hitung =

V1 KTg

= 4,44

0,001

13,32 = 4,44

=

3

= 4,44

Page 110: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

JK galat

KTg =

V2

0,01

=

8

= 0,001

x 100%

x 100%

= x 100%

= 0,0002 x 100% = 0,02%

c. Uji Lanjut BNT

Nilai KTG = 0,001 V = 8 r = 3 t (8) = 2,306

S` d

= 0,07

BNT 0,05 = 2,306 X 0,07

= 0,16

Page 111: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-28

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (0,16)

P0 (0%) 26,66 a a

P1 (10%) 31,66 ab b

P2 (15%) 33,66 abc c

P3 (20%) 40 abcd d

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 112: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 6

Perhitungan Untuk Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) dan Uji Lanjut BNT

Pada Data Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang pada Hari Ke-35

a. Data Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Hari

Ke-35

Konsentrasi %

(t)

Ulangan (r)

Jumlah

Rerata 1 2 3

0% 28 28 26 82 27,33

10% 32 33 35 100 33,33

15% 37 35 33 105 35

20% 42 37 40 119 4039,66

Jumlah 406 (Tij) 33,83 (Yij)

Jumlah Kuadrat:

1. Faktor Koreksi (FK) =

r x t

= 13736,33

2. JK Total = [ + +

]– FK

= 13.998 – 13736,33= 261,67

Page 113: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. JK pakan = [ + ] – FK

3

= 41910 - 13736,33

3

= 13.970 – 13736,33 = 233,67

4. JK galat = JK total- JK pakan

= 261,67– 233,67

= 28

b. Hasil Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Ampas Tempe

Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Lele Sangkuriang Pada

Hari Ke-35

Sumber

Keragaman

(SK)

Derajat

Bebas

(DB)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F Hitung

F Tabel

Pakan 3( ) 233,67 77,89 22,25** 4,07

Galat 8 ( ) 28 3,5 - -

Total 11 261,67 -

Keterangan** = sangat nyata

JK perlakuan KTp

KTp = F hitung =

V1 KTg

= 77,89

3,5

233,67 = 22,25

=

3

= 77,89

Page 114: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

JK galat

KTg =

V2

28

=

8

= 3,5

x 100%

x 100%

= x 100%

= 0,05 x 100% = 5%

c. Uji Lanjut BNT

Nilai KTG = 3,5 V = 8 r = 3 t (8) = 2,306

S` d

= 1,52

BNT 0,05 = 2,306 X 1,52

= 3,50

Page 115: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Ampas Tempe Pada Pakan Terhadap

Pertumbuhan Berat Lele Sangkuriang Pada Hari Ke-35

Konsentrasi Rerata (gr) BNT 0,05 (3,5)

P0 (0%) 27,33 a a

P1 (10%) 33,33 ab b

P2 (15%) 35 abc b

P3 (20%) 39,66 abcd c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata

Page 116: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 7

Perhitungan Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian Ikan

Perhitungan laju pertumbuhan harian digunakan rumus yang digunakan rumus

yang dikemukakan oleh Hariati (1989), sebagai berikut:

SGR = Wt- Wo x 100%

t

Keterangan : SGR = Laju pertumbuhan Harian (%)

Wt = Bobot rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (g)

Wo = Bobot rata-rata ikan di awal pemeliharaan (g)

T = Lama waktu pemeliharaan (hari)

a. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Pada Hari Ke-7

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 23,66 7 9,4

P1 (10%) 23 25,33 7 33

P2 (15%) 23 26 7 42,8

P3 (20%) 23 25,66 7 38

Page 117: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

b. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Pada Hari Ke-14

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 25 7 28

P1 (10%) 23 27,66 7 66,5

P2 (15%) 23 29 7 85,7

P3 (20%) 23 30,33 7 104,7

c. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Pada Hari Ke-21

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 25,66 7 38

P1 (10%) 23 29,33 7 90,4

P2 (15%) 23 31 7 114

P3 (20%) 23 35 7 171

d. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Pada Hari Ke-28

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 26,66 7 52

P1 (10%) 23 31,66 7 123,7

P2 (15%) 23 33,66 7 152

P3 (20%) 23 40 7 242,8

Page 118: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

e. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Sangkuriang (Clarias

gariepinus) Pada Hari Ke-35

Perlakuan Wo (gram) Wt (gram) t (hari) SGR (%)

P0 (0%) 23 27,33 7 61,8

P1 (10%) 23 33,33 7 147,5

P2 (15%) 23 35 7 171

P3 (20%) 23 39,66 7 238

Perhitungan Laju Pertumbuhan Harian Ikan

A. Pada Penelitian Hari Ke-7 B. Pada Penelitian Hari Ke-14

1. Perlakuan P0 1. Perlakuan P0

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 25-23 x 100%

= 23,66-23 x 100% 7

7

= 0,66 x 100% x 100%

7 7

= 0,094 x 100% = 9,4% = 0,28 x 100% = 28%

2. Perlakuan P1 2. Perlakuan P1

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 25,33-23 x 100% = 27,66-23 x 100%

7 7

= 2,33 x 100% 4,66 x 100%

7 7

= 0,33 x 100% = 33% = 0,665 x 100% = 66,5%

Page 119: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. Perlakuan P2 3. Perlakuan P2

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 26-23 x 100% = 29-23 x 100%

7 7

= 3 x 100% = 6 x 100%

7 7

= 0,428 x 100% = 42,8% = 0,857 x 100% = 85,7%

4. Perlakuan P3 4. Perlakuan P3

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 25,66-23 x 100% = 30,33-23 x 100%

7 7

= 2,66 x 100% = 7,33 x 100%

7 7

= 0,38 x 100% = 38% = 1,047 x 100% = 104,7%

C. Pada Penelitian Hari Ke-21 D. Pada Penelitian Hari Ke-28

1. Perlakuan P0 1. Perlakuan P0

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 25,66-23 x 100% = 26,66-23 x 100%

7 7

= 2,66 x 100% = 3,66 x 100%

7 7

= 0,38 x 100% = 38% = 0,52 x 100% = 52%

2. Perlakuan P1 2. Perlakuan P1

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 29,33-23 x 100% = 31,66-23 x 100%

7 7

= 6,33 x 100% = 8,66 x 100%

7 7

= 0,904 x 100% = 90,4% = 1,237 x 100% = 123,7%

Page 120: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

3. Perlakuan P2 3. Perlakuan P2

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 31-23 x 100% = 33,66-23 x 100%

7 7

= 8 x 100% = 10,66 x 100%

7 7

= 1,14 x 100% = 114% = 1,52 x 100% = 152%

4. Perlakuan P3 4. Perlakuan P3

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 35-23 x 100% = 40-23 x 100%

7 7

= 12 x 100% = 17 x 100%

7 7

= 1,71 x 100% = 171% = 2,428 x 100% = 242,8%

E. Pada Penelitian Hari Ke-35

1. Perlakuan P0 2. Perlakuan P1

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 27,33-23 x 100% = 33,33-23 x 100%

7 7

= 4,33 x 100% = 10,33 x 100%

7 7

= 0,618 x 100% = 61,8% = 1,475 x 100% = 147,5%

3. Perlakuan P2 4. Perlakuan P3

SGR = Wt- Wo x 100% SGR = Wt- Wo x 100%

t t

= 35-23 x 100% = 39,66-23 x 100%

7 7

= 12 x 100% = 16,66 x 100%

7 7

= 1,71 x 100% = 171% = 2,38 x 100% = 238%

Page 121: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 8

Perhitungan Jumlah Pakan Berdasarkan Jumlah Pakan Yang Diberikan

Serta Efisiensi Pemberian Pakan

1. Perhitungan Jumlah Pakan Yang Diberikan

a. Dosis Pemberian Pakan dari Hari 0-7 adalah 5%

Jumlah pakan ikan dalam sehari : Ʃ pakan = A x B x C x 3

= 23 x 10 x 5% x 3

= 34,5 gram

Untuk 3 Ulangan = 3 x 34,5 gr

= 103,5 gr

Selama 7 Hari = 7 x 103,5 gr

= 724,5 gr

b. Dosis Pemberian Pakan dari Hari 7-14 adalah 5%

Jumlah pakan ikan dalam sehari : Ʃ pakan = A x B x C x 3

= 27 x 10 x 5% x 3

= 40,5 gram

Untuk 3 Ulangan = 3 x 40,5 gr

= 121,5 gr

Selama 7 Hari = 7 x 121,5 gr

= 850,5 gr

Page 122: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

c. Dosis Pemberian Pakan dari Hari 14-21 adalah 5%

Jumlah pakan ikan dalam sehari : Ʃ pakan = A x B x C x 3

= 30 x 10 x 5% x 3

= 45 gram

Untuk 3 Ulangan = 3 x 45 gr

= 135 gr

Selama 7 Hari = 7 x 135 gr

= 945 gr

d. Dosis Pemberian Pakan dari Hari 21-28 adalah 5%

Jumlah pakan ikan dalam sehari : Ʃ pakan = A x B x C x 3

= 32 x 10 x 5% x 3

= 48 gram

Untuk 3 Ulangan = 3 x 48 gr

= 144 gr

Selama 7 Hari = 7 x 144 gr

= 1008 gr

e. Dosis Pemberian Pakan dari Hari 28-35adalah 5%

Jumlah pakan ikan dalam sehari : Ʃ pakan = A x B x C x 3

= 33 x 10 x 5% x 3

= 49,5 gram

Untuk 3 Ulangan = 3 x 49,5 gr

= 148,5 gr

Selama 7 Hari = 7 x 148,5 gr = 1039,5 gr

Page 123: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

2. Konversi Pakan

Menghitung efisiensi pemberian pakan dengan rumus:

Ep =

Keterangan: Ep = Efisiensi pemberian pakan

Wt = Berat total ikan saat panen (g)

W0 = Berat total ikan saat awal penebaran (g)

F = Jumlah Pakan yang diberikan Selama Pemeliharaan (g)

a. FCR pada Perlakuan P0

FCR

= 1054

b. FCR pada Perlakuan P1

FCR

= 442

Page 124: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

c. FCR pada Perlakuan P2

FCR

= 380,6

d. FCR pada Perlakuan P3

FCR

= 274

Page 125: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 9

Hasil Rata-rata Pertumbuhan

Panjang Mutlak Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran Panjang Ikan Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) (gram) -

Pengamatan Ke-

0 7 14 21 28 35

1

P0 (0%)

1 13 15 16 17 17 18

2 13 14 16 17 17 18

3 13 15 17 16 17 17

Rata-rata 13 14,66 16,33 16,66 17 17,66

2

P1 (10%)

1 13 17 18 19 19 18

2 13 16 18 18 18 19

3 13 17 17 17 18 19

Rata-rata 13 16,66 17,66 18 18,33 18,66

3

P2 (15%)

1 13 16 17 17 18 20

2 13 16 18 18 19 18

3 13 17 18 17 18 19

Rata-rata 13 16,33 17,66 17,33 18,33 19

4

P3 (20%)

1 13 16 18 19 19 20

2 13 16 17 18 18 19

3 13 16 17 17 18 20

Rata-rata 13 16 17,33 18 18,33 19,66

Page 126: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Perhitungan Panjang Mutlak Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Pertumbuhan panjang mutlak digunakan untuk menghitung pertambahan panjang

ikan selama pemeliharaan, dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:

Lm = TL1- TLo

Keterangan:

TL1 : Panjang total pada akhir pemeliharaan (cm)

TLo : Panjang total pada awal pemeliharaan (cm)

Lm : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

Pertumbuhan Panjang Mutlak

Perlakuan TL1 (cm) Tlo (cm) Lm (cm)

P0 (0%) 17,66 13 cm 4,66

P1 (10%) 18,66 13 cm 5,66

P2 (15%) 19 13 cm 6

P3 (20%) 19,66 13 cm 6,66

Page 127: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 10

Tabel Nilai F (0,05)

V2

V1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 161.4 199.5 215.7 224.6 230.2 234.0 236.8 238.9 240.5

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39

9 5.12 4.26 3.86 6.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02

11 4.84 3.98 3.59 3.26 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04

120 3.92 3.07 2.68 2.42 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96

∞ 384 3.00 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88

Sumber : Kemas Ali Hanafiah. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Rajawali Pers. 2012. Ftabel = 4,07

Page 128: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Daftar Nilai Baku t-student Pada Taraf Uji 10, 5 dan 1% Untuk Uji BNT

v= Derajat Bebas

Galat

Taraf Kritis

0,100 0,050 0,010

1 6,134 12,706 63,657

2 2,290 4,303 9,925

3 2,353 3,182 5,841

4 2,132 2,776 4,604

5 2,015 2,571 4,032

6 1,943 2,447 3,707

7 1,895 2,365 3,499

8 1,860 2,306 3,355

9 1,833 2,262 3,250

10 1,812 2,228 3,169

11 1,796 2,201 3,106

12 1,782 2,179 3,055

13 1,771 2,160 3,012

14 1,761 2,145 2,977

15 1,753 2,131 2,947

16 1,746 2,120 2,921

17 1,740 2,110 2,898

18 1,734 2,010 2,878

19 1,729 2,093 2,861

20 1,725 2,086 2,845

21 1,721 2,080 2,831

22 1,717 2,074 2,819

23 1,714 2,069 2,807

24 1,711 2,064 2,797

25 1,708 2,060 2,787

- 1,6448 1,9600 2,5758

Sumber : Kemas Ali Hanafiah. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

BNT 0,05(8)= 2,306

Page 129: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 11

Hasil Pengukuran Suhu Air Kolam pada Masing-masing Perlakuan Selama

Penelitian

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran Suhu Air Kolam Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pengamatan Ke-

7 14 21 28 35

1

P0 (0%)

1 25°C 25°C 25°C 26°C 25°C

2 25°C 26°C 26°C 25°C 26°C

3 24°C 26°C 26°C 26°C 25°C

Rata-rata 24,66°C 25,66°C 25,66°C 25,66°C 25,66°C

2

P1 (10%)

1 25°C 27°C 27°C 26°C 26°C

2 24°C 26°C 26°C 27°C 26°C

3 25°C 26°C 26°C 27°C 27°C

Rata-rata 24,66°C 26,33°C 26,33°C 26,66°C 26,33°C

3

P2 (15%)

1 25°C 27°C 26°C 26°C 26°C

2 26°C 26°C 26°C 27°C 28°C

3 26°C 26°C 25°C 26°C 27°C

Rata-rata 25,66°C 26,33°C 25,66°C 26,33°C 27°C

4

P3 (20%)

1 26°C 26°C 27°C 27°C 27°C

2 26°C 27°C 26°C 26°C 26°C

3 25°C 26°C 26°C 27°C 28°C

Rata-rata 25,66°C 26,33°C 26,33°C 26,66°C 27°C

Page 130: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Lampiran 12

Hasil Pengukuran pH Air Kolam Pada Masing-Masing Perlakuan Selama

Penelitian

No

Perlakuan

Ulangan

Hasil Pengukuran pH Air Kolam Lele

Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Pengamatan Ke-

7 14 21 28 35

1

P0 (0%)

1 7 8 8 7 8

2 6 7 7 7 8

3 6 6 7 6 7

Rata-rata 6,3 7 7,3 6,6 7,6

2

P1 (10%)

1 6 7 7 6 7

2 7 7 8 7 7

3 7 8 7 7 7

Rata-rata 6,6 7,3 7,3 6,6 7

3

P2 (15%)

1 6 7 7 6 7

2 6 6 7 7 8

3 7 7 8 7 7

Rata-rata 6,3 6,6 7,3 6,6 7,3

4

P3 (20%)

1 7 7 8 7 6

2 6 7 8 7 7

3 7 7 7 7 6

Rata-rata 6,6 7 7,6 7 6,3

Page 131: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Gambar Bahan dan Alat Penelitian

Pellet Ikan

Ampas Tempe Basah

Ampas Tempe Kering

Ampas Tempe Yang Sudah

Page 132: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Dihaluskan

pH universal

Thermometer

Proses Pengukuran pH Air

Proses Pengukuran Suhu Air

Page 133: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Proses Penimbangan Ikan

Proses Penimbangan Ikan

Jaring Ikan

Timbangan Digital

Page 134: PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEMPE PADA …repository.radenintan.ac.id/3087/1/SKRIPSI_LISTIYANI.pdfbudidaya lele sangkuriang dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi

Alat Tulis

Proses Pengukuran Panjang Ikan