pengaruh pembelajaran vark berbasis gaya...

201
PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA BELAJAR KOLB TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATERI HUKUM NEWTON (Quasi Eksperimen di MA Pembangunan UIN Jakarta) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: AHMAD RIFAโ€™I NIM 11160163000014 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA BELAJAR KOLB

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATERI

HUKUM NEWTON

(Quasi Eksperimen di MA Pembangunan UIN Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AHMAD RIFAโ€™I

NIM 11160163000014

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

i

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

iv

ABSTRAK

AHMAD RIFAโ€™I (11160163000014). Pengaruh Pembelajaran VARK Berbasis

Gaya Belajar KOLB terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi

Hukum Newton. Skripsi Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu siswa memiliki gaya belajar khusus,

kurangnya guru mengkombinasikan metode ceramah dengan metode belajar lainnya

dan soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh dan respon siswa terhadap kemampuan berpikir tingkat

tinggi setelah melakukan pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB. Penelitian

ini dilaksanakan di MA Pembangunan UIN Jakarta selama tiga minggu pada bulan

Januari-Februari 2020 dengan sampel sebanyak 55 siswa. Metode penelitian yang

digunakan yaitu quasi experiment dengan desain penelitian posttest only control group.

Sampel dipilih secara cluster sampling dengan 55 siswa yang terbagi dalam dua kelas

tanpa ada campur tangan peneliti. Hasil uji hipotesis posttest dengan uji Mann-Whitney

pada ฮฑ = 0,05 diperoleh nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,000 dengan kesimpulan H1

diterima (terdapat pengaruh pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi). Respon siswa sangat baik (82%) terhadap

penggunaan pembelajaran VARK. berbasis gaya belajar KOLB.

Kata kunci: pembelajaran VARK, gaya belajar KOLB, kemampuan berpikir tingkat

tinggi, hukum Newton

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

v

ABSTRACT

The Effects of VARK Learning Based on KOLB Learning Style to High Order

Thinking Skills on Newton's Law Material.

Thesis of Physics Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2020

The main problems in this study are students who have special learning styles, teachers

who combine lecture methods with other learning methods and questions that hone the

ability to think at a higher level. This study aims to determine the effect and response

of students on higher order thinking skills after learning VARK based on the KOLB

learning style. This research was conducted at the MA Pembangunan of UIN Jakarta

for three weeks in January-February 2020 with a sample of 55 students. The research

method used is quasi experiment with posttest only control group research design. The

sample was selected by cluster sampling with 55 students divided into two classes

without the intervention of researchers. The results of the posttest hypothesis test with

the Mann-Whitney test at ฮฑ = 0.05 obtained sig. (2-tailed) value of 0,000 with the

conclusion that H1 was accepted (there is an effect of VARK learning based on KOLB

learning style to higher order thinking skills). Student response was excellent (82%)

towards the use of VARK learning based on KOLB learning style.

Keywords: VARK learning, KOLB learning style, HOTs, Newton's law

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul โ€œPengaruh

Pembelajaran VARK Berbasis Gaya Belajar KOLB terhadap Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi pada Materi Hukum Newtonโ€. Sholawat dan salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta

kita selaku umatnya yang selalu mengikuti ajarannya yang tak lain hanya untuk

mendapat syafaatnya.

Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa pihak-pihak yang terus memberikan bimbingan,

doโ€™a, semangat serta bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apresiasi

dan terimakasih disampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin,M.Pd. Dewan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Kepala Program Studi Tadris

Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu

dalam membimbing, mengarahkan, memberikan saran dan kritik kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Erina Hertanti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa tadris fisika.

4. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya program studi tadris fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

5. Seluruh ahli yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun kepada

penulis agar media alat peraga gerak parabola yang telah dibuat dan instrumen

tes yang telah disusun menjadi lebih baik.

6. Bapak Zakariya, MA selaku Kepala MA Pembangunan UIN Jakarta yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Ibu Mayuriko Olivia Pertiwi, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika MA

Pembangunan UIN Jakarta Kelas X (sepuluh) yang telah meluangkan waktunya

untuk menjadi narasumber peneliti dalam studi pendahuluan dan telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

vii

8. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswa MA Pembangunan UIN Jakarta

khususnya X MIA yang telah membantu penulis selama proses penelitian.

9. Kedua orangtua yang dirahmati Allah, Bapak Muhammad Aswi Nasution dan

Ibu Asnam Lubis yang selalu memberikan dukungan baik berupa materi, moril

serta doโ€™a yang tidak pernah terputus.

10. Kakak Nia yang telah menjadi tempat bertanya, memberikan arahan dan

bantuan dalam berbagai bentuk kepada penulis.

11. Abang-abang tiga sejoli, bang Habib, bang Haris, dan bang Sidiq yang sudah

membimbing penulis selama berlangsungnya perkuliahan.

12. Keluarga Tadris Fisika angkatan 2016 beserta kakak-kakak tingkat Tadris

Fisika yang telah menjadi tempat berbagi selama proses perkuliahan dan

penyelesaian skripsi.

13. Keluarga Indonesian Android Community yang telah memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis selama pendidikan dan penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan dan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan, dukungan, saran dan bimbingan yang diberikan

kepada penulis mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT. Aamiin.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat

menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Penulis menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Jakarta, 11 Juni 2020

Penulis

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆi

LEMBAR PENGESAHAN โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................................. iii

ABSTRAKโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ..iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRANโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆxii

BAB Iโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

E. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5

BAB IIโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ..7

A. Kajian Teoritis ..................................................................................................... 7

1. Model Pembelajaran ......................................................................................... 7

2. Pembelajaran VARK (visual, auditory, read and write, dan kinestetic) .......... 7

3. Gaya Belajar KOLB ....................................................................................... 10

4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................ 12

5. Hukum Newton .............................................................................................. 14

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 24

C. Kerangka Berpikir.............................................................................................. 25

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 26

BAB IIIโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ..27

A. Tempat dan Waktu ............................................................................................. 27

B. Metode dan Desain ............................................................................................ 27

C. Variabel Penelitian ............................................................................................. 28

D. Prosedur Penelitian ............................................................................................ 28

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

ix

E. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 31

F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................. 32

G. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 34

1. Instrumen Tes ................................................................................................. 34

2. Instrumen Non Tes ......................................................................................... 42

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 43

I. Hipotesis Statistik .............................................................................................. 46

BAB IVโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ..48

A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 48

1. Gaya Belajar Siswa ........................................................................................ 48

2. Gaya Belajar KOLB Siswa ............................................................................ 48

3. Proses Pembelajaran Siswa ............................................................................ 49

4. Hasil Posttest .................................................................................................. 50

5. Hasil Uji Prasyarat ......................................................................................... 57

6. Hasil Angket Respon Siswa ........................................................................... 59

B. Pembahasan ....................................................................................................... 60

C. Keterbatasan Penelitian...................................................................................... 64

BAB Vโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ66

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 66

B. Saranโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ..66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 67

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Konsep Hukum Newton ................................................................ 15

Gambar 2. 2 Gambar pada Bidang Datar dan Bidang Miring ................................... 17

Gambar 2. 3 Benda pada Bidang Licin ...................................................................... 18

Gambar 2. 4 Benda pada Bidang Kasar ..................................................................... 19

Gambar 2. 5 Gerak Benda pada Bidang Miring Licin ............................................... 19

Gambar 2. 6 Gerak Benda pada Bidang Miring Licin Ditarik ke bawah. ................. 20

Gambar 2. 7 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar ................................................ 21

Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah.................. 22

Gambar 2. 9 Gerak Benda pada Gerak Melingkar ..................................................... 23

Gambar 2. 10 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................. 26

Gambar 3. 1 Tahapan Prosedur Penelitian ................................................................. 31

Gambar 4. 1 Gaya Belajar Siswa X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta ............... 48

Gambar 4. 2 Gaya Belajar KOLB Siswa Kelas X MIA MA Pembangunan UIN

Jakarta .......................................................................................................................... 49

Gambar 4. 3 Hasil Tes Proses Pembelajaran Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ....................................................................................................... 50

Gambar 4. 4 Diagram Batang Distribusi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ....................................................................................................... 51

Gambar 4. 5 Skor Rata-rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ......................................................................................................................... 52

Gambar 4. 6 Hasil Posttest Berdasarkan Gaya Belajar Siswa ................................... 53

Gambar 4.7 Hasil Posttest Berdasarkan Keterampilan Berpikir KOLB Siswa ......... 54

Gambar 4. 8 Persentase Jenjang Kognitif C4 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................................ 55

Gambar 4. 9 Persentase Jenjang Kognitif C5 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................................ 55

Gambar 4. 10 Persentase Jenjang Kognitif C6 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................................ 56

Gambar 4. 11 Rekapitulasi Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................................ 57

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Prinsip Dasar Proses Pembelajaran Berbasis VARK (dimodifikasi dari

Norasmah Othman dan Mohd Hasril Amiruddin) ......................................................... 9

Tabel 3. 1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................. 34

Tabel 3. 3 Kategori Validitas ...................................................................................... 37

Tabel 3. 4 Kategori Validitas ...................................................................................... 37

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ............................................................. 37

Tabel 3. 6 Kategori Nilai content Validity Index (CVI) ............................................. 39

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Isi ................................................................................ 39

Tabel 3. 8 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal............................................................. 40

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 40

Tabel 3. 10 Interpretasi Daya Pembeda ...................................................................... 41

Tabel 3. 11 Hasil Uji Daya Pembeda .......................................................................... 41

Tabel 3. 12 Klasifikasi Indeks Kesukaran .................................................................. 42

Tabel 3. 13 Hasil Uji Taraf Kesukaran ....................................................................... 42

Tabel 3. 14 Kisi-kisi Instrumen Non Tes .................................................................... 42

Tabel 3. 15 Skala Penilaian Angket ............................................................................ 46

Tabel 3. 16 Kriteria Interpretasi Skor ......................................................................... 46

Tabel 4. 1 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ....................................................................................................... 51

Tabel 4. 2 Hasil Posttest Jenjang Kognitif Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ....................................................................................................... 54

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol. ........................................................................................................................ 57

Tabel 4. 4 Hasil Uji Homogenitas Posttest pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol. ...................................................................................................... 58

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hipotesis Posttest ....................................................................... 59

Tabel 4. 6 Respon Siswa terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran VARK ......... 59

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN................................................... 70

LAMPIRAN A.1 RPP Kelompok Kontrol .............................................................. 71

LAMPIRAN A.2 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 90

LAMPIRAN A.3 Soal Evaluasi pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen .......... 112

LAMPIRAN A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS)....................................................... 120

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .......................................................... 125

LAMPIRAN B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Penelitian ............................................ 126

LAMPIRAN B.2 Instrumen Tes Penelitian ........................................................... 127

LAMPIRAN B.3 Analisis Hasil Uji Instrumen Tes .............................................. 140

LAMPIRAN B.4 Lembar Validasi Ahli Materi .................................................... 148

LAMPIRAN B.5 Lembar Validasi Ahli Kontruk .................................................. 150

LAMPIRAN B.6 Lembar Validasi Ahli Bahasa ................................................... 153

LAMPIRAN B.7 Angket Gaya Belajar VARK ..................................................... 155

LAMPIRAN B.8 Angket Gaya Belajar KOLB ..................................................... 158

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN .................................................. 160

LAMPIRAN C.1 Hasil Posttest ............................................................................. 161

LAMPIRAN C.2 Hasil Olah Data per Jenjang Kognitif Bloom ........................... 163

LAMPIRAN C.3 Uji Normalitas ........................................................................... 167

LAMPIRAN C.4 Uji Homogenitas ....................................................................... 171

LAMPIRAN C.5 Uji Hipotesis .............................................................................. 172

LAMPIRAN C.6 Data Hasil Angket Respon Siswa.............................................. 174

LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN ..................................................... 177

LAMPIRAN D.1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 178

LAMPIRAN D.2 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 179

LAMPIRAN D.3 Lembar Uji Referensi ................................................................ 180

LAMPIRAN D.4 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 187

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA sederajat di Indonesia pada

materi fisika masih rendah. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat dilihat dari

hasil UN (Ujian Nasional) 2019.1 Nilai fisika yang diperoleh adalah 46,47 dari nilai

maksimal 100. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa disebabkan model

pembelajaran yang diterapkan di kelas belum melatih keterampilan latihan dan

penugasan (multipresentasi) dan soal latihan yang diberikan tidak mendorong

tumbuhnya kemampuan berpikir tingkat tinggi.2 Berbagai daerah di Indonesia memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi yang masih rendah seperti Cilacap dan Bandar

Lampung. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA N 1 Cilacap dikategorikan

rendah dimana skor rata-rata yang diperoleh siswa 8,5 dari skor maksimal 30.3

Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa dikarenakan beberapa

faktor, yaitu 1) model pembelajaran; 2) tipe soal yang diberikan oleh guru; 3) materi itu

sendiri.4 Kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika SMA di Bandar Lampung termasuk

rendah dimana dari 456 responden nilai rata-rata yang diperoleh 4,4 dari nilai maksimal

10.5

Kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika di MA Pembangunan UIN Jakarta

masih rendah khususnya pada materi hukum Newton. Kemampuan berpikir tingkat

tinggi fisika di MA Pembangunan UIN Jakarta dapat dilihat dari hasil UN (Ujian

Nasional) 2019, nilai rata-rata diperoleh 57,50 dari nilai maksimal 100.6 Pada materi

hukum Newton dikategorikan cukup dengan nilai 60 dari nilai maksimal 100.7

Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dikarenakan kurangnya guru

dalam memberikan soal-soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. 8

1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/ 2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ringkasan Eksekutif UN 2019 SMA/MA, hal. 24 3 Gilang Ramadan, dkk, Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking

Skills) Menggunakan Instrumen Two Tier Multiple Choice Materi Konsep dan Fenomena Kuantum Siswa

SMA di Kabupaten Cilacap, Jurnal Unnes Physiscs Education, Vol.7, No.3, 2018 4 Ibid 5 Nur Fauziah, Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Fisika Kelas X

SMA di Bandar Lampung, Skripsi:Universitas Malang, 2019. 6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/ 7 Ibid 8 Hasil Observasi Lapangan.

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

2

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas X MIA MA Pembangunan masih

dikategorikan rendah, sebagaimana yang diungkapkan oleh guru fisika kelas X bahwa

siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi,

hal ini disebabkan karena kurangnya memberikan soal-soal kemampuan berpikir

tingkat tinggi dan ketika diberikan soal kemampuan berpikir tingkat tingi siswa tidak

mampu dalam memahami soal yang disajikan.9 Ketidakmampuan siswa dalam

memahami soal dan materi dikarenakan kurangnya guru dalam mengkombinasikan

metode ceramah dengan metode belajar lainnya sehingga membuat siswa cepat lupa

dan tidak paham materi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa setiap siswa memiliki gaya

belajar khusus yang membuatnya mudah untuk memahami materi, seperti membaca,

menghafal, mendengarkan, praktek langsung di lapangan, dan melihat tampilan-

tampilan di proyektor.10 Ketika guru hanya menjelaskan dengan metode ceramah tanpa

mengkombinasikan dengan metode belajar lainnya maka kemungkinan besar siswa

dengan gaya belajar mendengarkan saja yang akan mudah dalam memahami materi.

Siswa dengan gaya belajar melihat tampilan akan kesulitan dalam memahami materi

karena ketidaksanggupan dalam mengimajinasikan suatu kegiatan dalam kasus-kasus

fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa gaya belajar membaca dan

menghafal akan mengalami kesulitan dalam memahami materi jika guru secara terus

menerus menggunakan metode ceramah karena siswa tersebut tidak ada kesempatan

untuk membaca dan menghafal ide-ide pokok materi yang disampaikan. Siswa dengan

praktek di lapangan akan kesulitan dalam memahami materi karena siswa merasa tidak

terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Guru menggunakan metode ceramah akan berdampak pada pemahaman siswa.

Materi hukum Newton yang diajarkan menggunakan metode ceramah akan membuat

siswa sulit untuk memahami materi karena pada materi hukum Newton ada beberapa

kasus yang seharusnya diperlihatkan atau diperagakan oleh siswa untuk memahami

materi tersebut seperti penerapan hukum Newton pada bidang miring dan gaya

sentripetal. Ketidakmampuan siswa dalam memahami materi akan berdampak pada

materi-materi berikutnya sehingga dapat menimbulkan miskonsepsi dan

9 Ibid 10 Ibid

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

3

ketidakpahaman siswa pada konsep-konsep selanjutnya yang berhubungan dengan

hukum Newton. Ketidakmampuan siswa dalam memahami materi akan berdampak

pada mengerjakan soal berpikir tingkat tinggi seperti pada soal UN (Ujian Nasional)

dan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan

menerapkan pembelajaran VARK (visual, auditory. read and write, dan kinesthetic).

Pembelajaran berbasis VARK adalah pembelajaran yang melibatkan gerakan fisik dan

aktivitas siswa dengan menggunakan panca indra berupa penglihatan, pendengaran, dan

peraba. VARK merupakan akronim dari empat kecenderungan utama, yaitu: visual,

auditory. read and write, dan kinesthetic.11 Pembelajaran berbasis VARK itu sendiri

memaksimalkan penggunaan panca indra untuk meningkatkan empat kecenderungan

siswa dalam belajar seperti melihat, mendengar, membaca atau menulis, dan

menerapkan. Pembelajaran VARK ini akan membantu siswa dalam permasalahan-

permasalahan di kelas ketika belajar di kelas. Gaya belajar visual memaksimalkan siswa

untuk memahami materi fisika dengan menampilkan contoh-contoh kasus fisika dalam

kehidupan sehari-hari sehingga bagi siswa yang belum pernah melakukan kegiatan

tersebut, namun siswa dapat mengimajinasikan kegiatan itu karena pernah melihatnya.

Gaya belajar auditory memaksimalkan siswa dalam memahami materi dengan

penjelasan yang sangat mudah dimengerti siswa dan siswa juga dapat berdiskusi dengan

teman sebaya untuk menyelesaikan permasalahan dalam belajar. Gaya belajar read and

write memaksimalkan siswa dalam kegiatan membaca dan menulis dengan cara

membuat kelompok-kelompok kecil yang kemudian saling bertukar pikiran untuk

menuntaskan suatu permasalahan. Sebelum melakukan diskusi siswa akan terlebih

dahulu membaca dan sesudah itu siswa akan berdiskusi dan mencatat hasil atau ide-ide

pokok suatu permasalahan. Gaya belajar kinesthetic memaksimalkan siswa dalam

memahami materi dengan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

yang dilakukan berupa simulasi-simulasi kecil dalam kasus fisika di kehidupan sehari-

hari, sehingga siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kasus fisika

tersebut.

11 Miftahul Huda, Model_model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paragdimatis,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hal.180

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

4

Siswa yang sudah memiliki gaya belajar VARK akan lebih terarah aspek

psikomotor nya jika siswa tersebut diuji dengan instrumen learning style KOLB.

Pemilihan instrumen learning style KOLB berdasarkan adanya kedekatan cara

keterampilan berpikir dengan keterampilan abad 21 yang sedang berkembang saat ini.

Penjelasan di atas memungkinkan dapat mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-

soal kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi fisika khususnya hukum Newton.

Berdasarkan pemaparan masalah yang sudah dikemukakan di atas peneliti

memutuskan untuk mengambil judul penelitian โ€œPengaruh Pembelajaran VARK

Berbasis Gaya Belajar KOLB terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Materi Hukum Newton di MA Pembangunan UIN Jakartaโ€

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah-

masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Kurangnya guru dalam mengkombinasikan metode ceramah dengan metode belajar

lainnya sehingga membuat siswa cepat lupa dan tidak paham materi.

2. Ketidakmampuan siswa dalam memahami materi, karena siswa memiliki gaya

belajar sendiri seperti menghafal, membaca, melihat, mendengarkan dan praktek di

lapangan.

3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi materi fisika hukum Newton siswa masih

rendah, karena kurangnya guru memberikan soal kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini agar lebih terarah maka peneliti perlu membatasi masalah

yang akan diteliti, yaitu:

1. Gaya belajar VARK yang diteliti, yaitu visual, auditory. read and write, dan

kinesthetic

2. Gaya belajar KOLB yang diteliti, yaitu diverger, assimilator, converger, dan

accomodator

3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diukur hanya berorientasi pada ranah

kognitif yang merujuk pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson

dan Krathwohl mulai dari C4 sampai C6, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

5

4. Konsep hukum Newton mencakup Hukum-hukum Newton (Hukum I Newton,

hukum II Newton, Hukum III Newton), Jenis-jenis gaya (gaya berat, gaya normal,

gaya gesek, dan gaya sentripetal) dan penerapan nya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut: โ€œApakah terdapat pengaruh pembelajaran

VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

materi hukum Newton?โ€

Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB

berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa pada materi

hukum Newton?

2. Bagaimana kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa pada materi hukum

Newton setelah diberi perlakuan pembelajaran VARK?

3. Bagaimana kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa jika dilihat dari ranah

kognitif Taksonomi Bloom?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pembelajaran

VARK berbasis gaya belajar KOLB pada materi hukum Newton?

E. Tujuan Pembelajaran

Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu:

1. Mengetahui pengaruh pembelajaran visual, auditory, read and write, and kinestetic

(VARK) berbasis gaya belajar KOLB terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi

fisika siswa pada materi hukum Newton.

2. Mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa pada materi hukum

Newton setelah diberi perlakuan pembelajaran VARK.

3. Mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa jika dilihat dari ranah

kognitif Taksonomi Bloom.

4. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pembelajaran

VARK berbasis gaya belajar KOLB pada materi hukum Newton.

F. Manfaat Penelitian

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis dalam

upaya meningkatkan pembelajaran fisika pada materi hukum Newton, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti lain menjadi landasan dalam pengembangan model pembelajaran

VARK berbasis gaya belajar KOLB secara lebih lanjut.

b. Bagi guru fisika, menambah wawasan dalam upaya meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa pada materi fisika.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi pembelajaran

di sekolah terkait model pembelajaran yang digunakan guru dalam

pembelajaran fisika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan menggunakan

pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB.

b. Bagi siswa, membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi fisika siswa dengan melakukan pembelajaran VARK.

c. Bagi guru, mengenal dan memahami karakteristik gaya belajar siswa sehingga

memudahkan guru untuk membuat siswa memahami materi.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis

1. Model Pembelajaran

Arti โ€˜modelโ€™ menurut KBBI adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya)

dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.12 Model mengandung teori atau sudut

pandang, cara berpikir tentang suatu proses dari perhatian, pertimbangan dan tindakan

dalam tatanan pendidikan. Model akan membantu dalam memahami dan menerapkan

suatu teori dalam suasana pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan moral.13

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanโ€“

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas yang lain.14 Model

pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman

untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi, teknik, metode,

bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.15 Berdasarkan beberapa pengertian

model pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan

seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan

sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang

digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

2. Pembelajaran VARK (visual, auditory, read and write, dan kinestetic)

Gaya belajar merupakan sesuatu yang dimiliki pelajar untuk memproses

informasi menjadi pengetahuan.16 Salah satu yang memiliki kaitannya dengan

modalitas dan gaya belajar siswa dalam menyerap informasi adalah Pembelajaran

VARK dari Neil Flemming, yaitu 1) pembelajaran visual, 2) pembelajaran auditory, 3)

pembelajaran read and write, dan 4) pembelajaran kinesthetic. 17

12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Model, http://kbbi.web.id/model 13 Sarbaini, Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral, (Yogyakarta:Aswaja Pressindo,

2011), hal 11 14 Nurdyansyah & Eni Faruyatul, Inovasi Model Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamial Learning

Center, 2016), hal. 34 15 Afandi, Muhammad dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah (Semarang:Unissula

Press, 2013), hal.15 16 Hasibuan & Neila Ramdhani, Model Pembelajaran dengan Pendekatan Gaya Belajar,

Jurnal:ResearchGate, 2016, hal.5 17 Sreenidhi dan Tay Chinyi, Styles of Learning Based on the Research of Fernald, Keller,

Orton, Gillingham, Stillman , Montessori and Neil D Fleming, Jurnal:ResearchGate, 2017, hal.18

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

8

Pembelajaran visual dilakukan dengan mengasosiasikan ide-ide, konsep, data,

teknik, dan informasi lainnya yang dikaitkan dengan gambar.18 Seorang siswa yang

memiliki gaya belajar visual lebih menyukai gaya belajar dengan melihat sesuatu

dengan kemampuan memvisualisasikan gambar atau data yang mereka lihat. Siswa

visual suka menggunakan angka, gambar, dan alat simbolis seperti grafik, diagram dan

informasi media cetak. Mereka menjelaskan konsep kepada orang lain dengan

menggunakan gambar-gambar kecil untuk mempermudah menjelaskan konsep

tersebut.19

Pembelajaran auditory merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan panca

indra pendengaran.20 Seorang siswa auditory menggunakan pendengaran dan berbicara

sebagai gaya belajar utama sehingga mereka harus dapat mendengarkan materi atau

konsep yang disampaikan oleh guru untuk memahaminya dan mereka yang kuat pada

pendengaran karena mereka kesulitan dengan instruksi tertulis.21 Pelajar auditory

berorientasi pada keterampilan menghafal dan dapat memanfaatkan model

pembelajaran tradisional seperti ceramah. Siswa dapat memperkuat ingatan mereka

dengan mendengarkan kembali rekaman kaset audio, dengan mengajar orang lain dan

berdiskusi dengan guru. Siswa auditory biasanya membaca dengan mudah,

menceritakan dengan cerdik, menulis cerita atau puisi dengan mudah, belajar bahasa

asing dengan cepat, memiliki kosa kata yang baik, mengeja dengan lancar, suka menulis

surat, dan memiliki kemampuan yang kuat dalam mengingat nama atau fakta22

Pembelajaran read and write merupakan pembelajaran yang mengandalkan

media teks cetak sebagai metode untuk mendapat informasi.23 Seorang siswa read and

write memperoleh informasi dari glosarium, buku teks, catatan di kelas dan sirkulasi.

Siswa dapat mengatur catatan kuliah ke dalam bentuk sketsa, catatan kelas parafrase,

dan mempelajari soal-soal ujian pilihan ganda24

Pembelajaran kinesthetic merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

dengan melakukan aktivitas fisik dan pembelajaran ini disebut dengan pembelajaran

18 Ibid, hal.19 19 Norasmah dan Amiruddin, Different Perspectives of Learning Styles from VARK Model,

Jurnal:Procedia, 2010, hal.6 20 Op.cit, hal.20 21 Ibid, hal.20 22 Op.cit, hal.6 23 Ibid, hal.6 24 Ibid, hal.6

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

9

taktil (merasakan atau menyentuh).25 Siswa yang memiliki gaya belajar kinesthetic

dianggap pembelajar penemuan alami. Mereka lebih suka belajar sambil melakukan

daripada berpikir terlebih dahulu sebelum memulai tindakan. Dengan kecenderungan

untuk lebih menyukai mengeksplorasi konsep melalui eksperimen, mereka mungkin

tidak mendapat manfaat dari belajar dengan membaca atau mendengarkan. Selain itu,

siswa tersebut membutuhkan sedikit instruksi lisan atau tertulis untuk berpartisipasi

dalam kegiatan. Pelajar kinesthetic akan senang belajar melalui kegiatan praktis dan

belajar di laboratorium, bengkel, gimnasium, simulasi atau lingkungan nyata di mana

mereka dapat aktif.26

Tabel 2. 1 Prinsip Dasar Proses Pembelajaran Berbasis VARK (dimodifikasi dari

Norasmah Othman dan Mohd Hasril Amiruddin)27

Modalitas Prinsip Dasar Proses Pembelajaran

Visual

Metode/media: gambar, peta konsep, video pembelajaran,

spidol warna-warni.

Teknik: Mengganti kata-kata dengan simbol atau gambar,

penggunaan spidol warna-warni dalam penulisan maupun

membuat gambar memperlihatkan gambar-gambar materi

terkait.

Auditory

Metode/media: ceramah, tanya jawab, diskusi, video

pembelajaran.

Teknik: Melibatkan siswa aktif dalam tanya jawab dan

diskusi, mendiskusikan ide secara verbal, serta membaca

materi dengan suara keras.

Read and

write

Metode/media: buku bacaan, handout, catatan

Teknik: Menuliskan kata-kata secara berulang, menuliskan

kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda,

menerjemahkan semua gambar ke dalam kata-kata serta

membaca catatan.

Kinesthetic Metode/media: demonstrasi, diskusi, alat peraga, video

pembelajaran.

25 Op.cit, hal 20 26 Ibid, hal.20 27 Op.cit, hal.8

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

10

Modalitas Prinsip Dasar Proses Pembelajaran

Teknik: Menggunakan benda-benda untuk

mengilustrasikan ide, memasukan berbagai macam contoh

mengenai materi yang sedang dipelajari untuk

memudahkan dalam mengingat konsep, memperbolehkan

siswa berjalan-jalan untuk berdiskusi.

3. Gaya Belajar KOLB

Gaya belajar merupakan sesuatu yang dimiliki pelajar untuk memproses

informasi menjadi pengetahuan. Setiap pelajar memiliki gaya belajar yang berbeda, hal

ini disebabkan karena pelajar memiliki latar belakang prior knowledge yang tidak sama.

Prior Knowledge merupakan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh pelajar.28 Gaya

belajar Kolb merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan

mengidentifikasikan siswa menjadi empat tipe pelajar, yaitu 1) Concrete experience, 2)

Reflective observation, 3) Abstract conceptualization dan 4) Active experimentation.29

Concrete experience merupakan tipe pelajar yang mampu menjawab

(merespon) dengan baik penjelasan bahan ajar yang terkait dengan pengalamannya

(experience), minatnya (interest) dan karirnya ke depan. Pelajar yang termasuk pada

tipe ini biasanya bisa menjelaskan pertanyaan โ€œwhyโ€. Tipe pelajar ini mempunyai

karakteristik yang lebih menyenangi dalam bidang penelitian di laboratorium, orientasi

lapangan atau proses pengamatan di lapangan.

Reflective observation merupakan pelajar yang memiliki kemampuan berpikir

lebih mendalam dari pelajar lain. Pelajar tersebut mampu melakukan analisis yang

mendalam dari berbagai sumber masukan. Dalam menganalisis biasanya pelajar akan

menemukan berbagai masukan atau ide untuk perkembangan lebih lanjut. Pelajar pada

tipe ini lebih menyenangi kegiatan penelitian.

Abstract conceptualization merupakan pelajar yang mendalami konsep dari

pada praktek. Pelajar ini lebih senang dengan materi yang bersifat teoritis dan akhirnya

menghasilkan konsep. Berbeda dengan reflective observation yang lebih kepada

28 Hasibuan & Neila Ramdhani, Model Pembelajaran dengan Pendekatan Gaya Belajar,

Jurnal:ResearchGate, 2016, hal.5 29 Ibid, hal.6

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

11

praktek. Pelajar ini juga umumnya mempunyai daya ingat yang lebih dari pelajar lain.

Kebanyakan ciri-ciri abstract conceptualization ini terdapat pada profesi dosen, guru

dan politikus.

Active experimentation merupakan pelajar yang menyenangi pendekatan

praktek dari pada teori. Ciri berikutnya mereka lebih menyukai kepada sebuah

pendekatan pemecahan masalah (solve problem) dan membuat keputusan berdasarkan

hasil dari eksperimen yang telah dilakukan.

Tipe pelajar yang dikemukakan oleh Kolb disimpulkan dengan membagi pelajar

berdasarkan seorang pelajar melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan

informasi baru. Proses ini merupakan alami dan setiap pelajar pasti berbeda tergantung

prior knowledge yang dimiliki. Kemudian Kolb menggabungkan ke empat tipe pelajar

tersebut menjadi empat gaya belajar, yaitu 1) diverger, 2) assimilator, 3) converger dan

4) accommodator.30

Diverger merupakan gabungan dari concrete experience dan reflective

observation. Pada tipe ini pelajar melihat sesuatu permasalahan dengan pandangan yang

luas dari berbagai sudut pandang. Pelajar ini memiliki sifat sensitive dan sangat teliti

sebelum mengambil tindakan. Mereka lebih banyak menggunakan feeling (perasaan).

Sehingga pelajar ini sangat baik untuk ilmu sosial dan mereka lebih tepat untuk

berkelompok.

Assimilator merupakan gabungan dari abstract conceptualization dan reflective

observation. Pendekatan yang dilakukan dengan pemikiran yang logis. Konsep dan ide

lebih diutamakan dari pada hal yang lain. Sehingga mereka lebih jelas dalam

memberikan pengertian terhadap sesuatu hal yang konsep ketimbang praktek. Pelajar

yang berada pada tipe ini lebih cocok masalah yang berkenaan dengan science dan

informasi. Mereka ini senang membaca, mengajar, dan menganalisis. Pelajar pada tipe

ini dalam mempunyai pemahaman yang lebih terhadap sesuatu. Pelajar ini dalam

melakukan pembelajaran lebih kepada pendekatan thinking dan watching.

Converger merupakan gabungan dari abstract conceptualization dan active

experimentation. Pada tipe converger pelajar lebih menyukai sesuatu yang berkaitan

dengan praktek ketimbang teori. Mereka dapat memecahkan permasalahan dari

pelajaran situasi dan kondisi sebelumnya. Dalam hal ini mereka lebih mengutamakan

30 Ibid, hal.7

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

12

hasil dan proses teknisnya tanpa memikirkan kondisi sosial yang dihasilkan. Mereka

pada umumnya lebih menyenangi eksperimen dari pada teori dan rumusan ide,

kemudian mereka melakukan simulasi dan akhirnya menggunakan aplikasi. Mereka

pada umumnya dapat menjadi profesional di bidangnya. Pelajar pada tipe ini dalam

melakukan pelajaran menggunakan pendekatan thinking dan doing.

Accomodator merupakan gabungan dari concrete experience dan active

experimentation. Pada tahapan ini pelajar mendapat pengalaman baru berdasarkan trial

and error, learning by doing dan pengamatan. Mereka pada umumnya menggunakan

analisa orang lain kemudian bertindak berdasarkan pengalaman. Tahapan

accommodator seperti ini lebih baik bekerja team.

Gaya belajar diverger dicirikan dengan kemampuan gaya belajar berpikir

kreatif, gaya belajar assimilator dicirikan dengan kemampuan gaya belajar berpikir

kritis, gaya belajar converger sebagai berpikir keterampilan proses sains, serta gaya

belajar accommodator sebagai berpikir pemecahan masalah.31

4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan untuk

menghubungkan, memanipulasi, dan mengubah pengetahuan serta pengalaman yang

sudah dimiliki secara kritis dan kreatif dalam menentukan keputusan untuk

menyelesaikan masalah pada situasi baru.32 Taksonomi Bloom merupakan sebagai

dasar dalam pengelompokan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Taksonomi Bloom

revisi dibagi menjadi dua kemampuan berpikir yaitu, kemampuan berpikir tingkat

rendah (lower order thingking skill) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher

order thingking skill).33 Kemampuan berpikir tingkat rendah mencakup kemampuan

mengingat, memahami, dan mengaplikasikan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi

mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Kemampuan menganalisis dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antarbagian

tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-

31 Zulfiani dan Suwarna, Pengaruh Science Adaptive Assessment Tool Berbasis Gaya Belajar

Kolb terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Jurnal:Edusains, Vol.11, No.2, 2019, hal.3 32 Husna Nur Dinni, HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan Kemampuan

Literasi Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika (E-journal), Vol.1, 2018, hal.170 33 Artha Mahindra, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS), Jurnal:Reseapedia, Vol.1,

No.1, 2019, hal.6

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

13

argumen yang menyokong suatu pernyataan. Kemampuan mengevaluasi adalah

kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah idea, kreasi, cara atau

metode. Kemampuan mencipta adalah kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-

elemen untuk membentuk sebuah struktur yang baru dan unik, merancang cara, dan

menemukan jawaban lebih dari satu solusi dan kemampuan penalaran ini diperlukan

dalam proses berpikir dan menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.34

Kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi di dalamnya kemampuan

pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan

berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan. Seorang peserta didik akan dapat

membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan baik, mampu

memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan

memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas.35 Kemampuan berpikir tingkat tinggi

akan terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah

tersimpan di dalam ingatannya dan mengaitkannya serta mengembangkan informasi

tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan suatu penyelesaian dari suatu

keadaan yang sulit dipecahkan. 36

Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah pola berpikir siswa dengan

mengandalkan kemampuan untuk menganalisis, mencipta, dan mengevaluasi semua

aspek dan masalah. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dengan

menggunakan indikator berpikir tingkat tinggi yang telah direvisi oleh Anderson dan

Krathwohl dalam taksonomi Bloom.

Kemampuan menganalisis memiliki dua kategori proses, yaitu memberi atribut

(attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan muncul

apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan

membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa pada

informasi-informasi asal mula dan alasan suatu hal ditemukan dan diciptakan.

Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi

dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat menghasilkan hubungan

34 Dian Kurniati , Romi Harimukti dan Nur Asiyah Jamil, Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Siswa Smp di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa, Jurnal:UNY,

Vol.20, No.2, 2016, hal.143 35 Op.cit, hal.171 36 Ibid, hal.171

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

14

yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa membangun hubungan yang

sistematis dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan.37

Kemampuan mengevaluasi memiliki dua kategori proses, yaitu mengecek

(checking) dan mengkritisi (critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian

hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi

mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan

standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis.38

Kemampuan mengevaluasi memiliki dua kategori, yaitu menggeneralisasikan

(generating) dan memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan

merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan.

Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari

berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi

pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual.39

5. Hukum Newton

a. Peta Konsep Hukum Newton tentang Gerak

Konsep hukum Newton tentang gerak terdiri dari: hukum 1, hukum 2 dan

hukum 3 Newton, jenis-jenis gaya (gaya berat, gaya normal, gaya gesek, dan gaya

sentripetal) dan penerapan hukum Newton pada sistem katrol, bidang datar, bidang

miring, gerak vertikal dan gerak melingkar. Peta konsep hukum Newton tentang

gerak dapat dilihat pada gambar 2.1.

37 Imam Gunawan dan Anggarini Retbo, Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka

Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Penilaian, Makalah FIP IKIP (E-Journal), 2016, hal.

106 38 Ibid, hal.107 39 Ibid, hal.107

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

15

Gambar 2. 1 Peta Konsep Hukum Newton

b. Hukum Newton Tentang Gerak

1) Hukum I Newton

โ€œJika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda

tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturanโ€. Hukum 1 Newton

dinyatakan sebagai berikut:

๐›ด๐น = 0 (2.1)

Keterangan:

ฮฃF = resultan gaya pada benda (N)

2) Hukum II Newton

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

16

โ€œPercepatan yang timbul pada sebuah benda karena pengaruh gaya yang bekerja

pada benda, besarnya berbanding lurus dengan gaya yang mempengaruhi benda dan

berbanding terbalik dengan massa bendaโ€. Hukum 2 Newton dapat dinyatakan

sebagai berikut

๐‘Ž =(โˆ‘๐น)

๐‘š (2.2)

Keterangan:

ฮฃ๐น = Jumlah gaya pada benda (N)

m = massa pada benda (kg)

๐‘Ž = percepatan pada benda (m/s2)

3) Hukum III Newton

โ€œJika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, benda tersebut akan

mengerjakan gaya pada anda yang sama besarnya, tetapi dengan arah yang

berlawananโ€. Hukum 3 Newton dapat dinyatakan sebagai berikut:40

๐น๐ด๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘…๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– (2.3)

c. Jenis โ€“ Jenis Gaya dalam Hukum Newton

1) Gaya Berat

Gaya yang arahnya selalu menuju pusat bumi. Gaya berat yang dialami benda

besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda dengan percepatan

gravitasi (g). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

๐‘ค = ๐‘š ๐‘ฅ ๐‘” (2.4)

Keterangan:

w = gaya berat (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

2) Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan, arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh.

40 Berliana Fairuz dan Indra Rahardian, 2In1 Buku + Mr.Kodu Fisika Sma/Ma X, Xi, Xii,

(Jakarta: Edu Pinguin, 2016), hal.64-68

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

17

Gambar 2. 2 Gambar pada Bidang Datar dan Bidang Miring

3) Gaya Gesek (f)

Gaya gesek adalah gaya yang terjadi jika permukaan dua benda bersentuhan

langsung secara fisik. Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak

benda. Gaya gesek dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek

kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama

benda tersebut diam. Sedangkan gaya gesek kinetis (fk) gaya gesek yang terjadi pada

benda ketika benda bergerak. Nilai koefisien gesek berkisar antara 0 dan 1. Jadi, 0

โ‰ค ๐œ‡ โ‰ค 1. Ada dua koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (๐œ‡๐‘ ) dan koefisien

gesek kinetis (๐œ‡๐‘˜) dimana ๐œ‡๐‘˜ < ๐œ‡๐‘ . Besarnya gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek

kinetis (fk) adalah sebagai berikut:

๐‘“๐‘˜ = ๐œ‡๐‘˜. ๐‘ (2.5)

๐‘“๐‘  = ๐œ‡๐‘ . ๐‘ (2.6)

Keterangan:

fk = gaya gesek kinetis (N)

fs = gaya gesek statis (N)

๐œ‡๐‘˜ = koefisien gesek kinetis

๐œ‡๐‘  = koefisien gesek statis

N = gaya normal (N)

4) Gaya sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Adapun besar gaya sentripetal adalah:

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

18

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ 

as adalah percepatan sentripetal, dimana nilai as dirumuskan:

๐‘Ž๐‘  = ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Sehingga,

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘… (2.7)

Keterangan:

Fs = gaya sentripetal (N)

ฯ‰ = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari (m)

v = kecepatan linear (m/s)

d. Penerapan Hukum Newton pada Bidang Datar

1) Pada Bidang Licin

Gambar 2. 3 Benda pada Bidang Licin

Benda yang diletakkan pada suatu bidang licin tidak akan mempunyai gaya

gesek, sehingga untuk mencari gaya yang terjadi pada benda tersebut dapat di

tulis persamaan :

๐น = ๐‘š. ๐‘Ž (2.8)

Keterangan:

a = percepatan sistem (m/s2)

F = gaya yang bekerja (N)

m = massa benda (kg)

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

19

2) Pada Bidang Kasar

Gambar 2. 4 Benda pada Bidang Kasar

Benda yang berada di atas bidang kasar akan mengalami gaya gesek antara

benda dengan bidang datar tersebut. Sehingga persamaanya dapat ditulis

sebagai berikut :

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

๐น โ€“ ๐‘“๐‘”๐‘’๐‘ ๐‘’๐‘˜ = ๐‘š. ๐‘Ž (2.9)

Keterangan:

fgesek = gaya gesek pada benda (N)

e. Penerapan Hukum Newton pada Bidang Miring

1) Benda pada bidang licin

Sebuah balok yang berada pada bidang miring akan mengalami gaya-gaya

sebagai berikut:

Gambar 2. 5 Gerak Benda pada Bidang Miring Licin

Benda bergerak akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar pada

permukaan bidang miring. Berdasarkan hukum II Newton percepatan gerak

benda sebagai berikut:

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu x:

โˆ‘๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘ค sin ๐œƒ = ๐‘š. ๐‘Ž

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

20

๐‘Ž =๐‘ค sin ๐œƒ

๐‘š

๐‘Ž =๐‘š๐‘” sin ๐œƒ

๐‘š (2.10)

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y:

โˆ‘๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž โ†’ ๐‘Ž = 0

โˆ‘๐น๐‘ฆ = 0

๐‘ โˆ’ ๐‘ค cos ๐œƒ = 0

๐‘ = ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ (2.11)

Gambar 2. 6 Gerak Benda pada Bidang Miring Licin Ditarik ke bawah.

Pada gambar 2.6 benda bergerak akibat adanya gaya tarik F dan komponen gaya

berat (w sin ฯด) yang sejajar permukaan bidang miring.

Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda:

โˆ‘๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž

๐น cos ๐œƒ + ๐‘ค sin ๐œƒ = ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘Ž =๐น cos ๐œƒ + ๐‘ค sin ๐œƒ

๐‘š

๐‘Ž =๐น cos ๐œƒ+๐‘š๐‘” sin ๐œƒ

๐‘š (2.12)

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y:

โˆ‘๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž โ†’ ๐‘Ž = 0

โˆ‘๐น๐‘ฆ = 0

๐น sin ๐œƒ + ๐‘ โˆ’ ๐‘ค cos ๐œƒ = 0

๐‘ = ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ โˆ’ ๐น sin ๐œƒ (2.13)

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

21

2) Benda pada bidang kasar

Benda bergerak pada bidang miring akibat adanya komponen gaya berat yang

sejajar permukaan bidang miring. Karena permukaan bidang miring kasar, maka

terdapat gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda.

Gambar 2. 7 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu x:

โˆ‘๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘ค sin ๐œƒ โˆ’ ๐‘“๐‘” = ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘Ž =๐‘ค sin ๐œƒ โˆ’ ๐‘“๐‘”

๐‘š

๐‘Ž =๐‘š๐‘” sin ๐œƒโˆ’๐‘“๐‘”

๐‘š (2.14)

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y:

โˆ‘๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž โ†’ ๐‘Ž = 0

โˆ‘๐น๐‘ฆ = 0

๐‘ โˆ’ ๐‘ค cos ๐œƒ = 0

๐‘ = ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

22

Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah.

Benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik yang sejajar permukaan

bidang miring (F cos ฯด) dan komponen gaya berat yang sejajar bidang miring

(w sin ฯด). Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan

(fg) yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda.

Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda:

โˆ‘๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž

๐น cos ๐œƒ + ๐‘ค sin ๐œƒ โˆ’ ๐‘“๐‘” = ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘Ž =๐น cos ๐œƒ + ๐‘ค sin ๐œƒ โˆ’ ๐‘“๐‘”

๐‘š

๐‘Ž =๐น cos ๐œƒ+๐‘š๐‘” sin ๐œƒโˆ’๐‘“๐‘”

๐‘š (2.15)

Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y:

โˆ‘๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž โ†’ ๐‘Ž = 0

โˆ‘๐น๐‘ฆ = 0

๐น sin ๐œƒ + ๐‘ โˆ’ ๐‘ค cos ๐œƒ = 0

๐‘ = ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ โˆ’ ๐น sin ๐œƒ

f. Penerapan pada Gerak Melingkar

Pada gerak melingkar beraturan kecepatan berubah karena arah vektor,

kecepatan selalu berubah setiap saat walaupun besar kecepatannya konstan.

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

23

Gambar 2. 9 Gerak Benda pada Gerak Melingkar

Sehingga diperoleh persamaan,

๏ฟฝโƒ—๏ฟฝ =๏ฟฝโƒ—๏ฟฝ๐ต โˆ’ ๏ฟฝโƒ—๏ฟฝ๐ด

๐‘ก

Menghitung dari gambar vektor di atas bahwa besar selisih vektor kecepatan B

dikurangi vektor kecepatan A adalah

๐‘ฃ๐ต โˆ’ ๐‘ฃ๐ด = 2๐‘ฃ sin(1

2๐œƒ)

Sehingga diperoleh,

๐‘Ž =2๐‘ฃ sin(

12 ๐œƒ)

๐‘ก

sin (1

2๐œƒ) =

1

2๐œƒ

๐‘Ž =2๐‘ฃ

12 ๐œƒ

๐‘ก

Dalam gerak melingkar diketahui bahwa,

๐œƒ =๐‘ 

๐‘…

Sehingga,

๐‘Ž =๐‘ฃ๐‘ 

๐‘…๐‘ก

Nilai s dalam gerak adalah s = v.t

Sehingga,

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

24

๐‘Ž =๐‘ฃ. ๐‘ฃ. ๐‘ก

๐‘…๐‘ก

๐‘Ž =๐‘ฃ2

๐‘…

๐น = ๐‘š๐‘Ž

๐น๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘™ = ๐‘š๐‘ฃ2

๐‘… (2.16)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Hasil penelitian Rahayu Utami dalam skripsinya yang berjudul โ€œPengaruh

Pembelajaran Berbasis VARK terhadap Kemampuan Representasi Matematis

Siswaโ€ menunjukkan bahwa dengan pembelajaran VARK dapat membatu siswa

dalam meningkatkan representasi matematika siswa.41

2. Hasil penelitian Norasmah Othman dan Mohd Hasril dalam jurnalnya yang berjudul

โ€œDifferent Perspectives of Learning Styles from VARK Modelโ€ menunjukan bahwa

pembelajaran VARK mampu memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada

siswa.42

3. Hasil Penelitian Maistika Ratih dan Taufina dalam jurnalnya yang berjudul

โ€œPengembangan Bahan Ajar Membaca Permulaan dalam Pembelajaran Tematik

dengan Model VARKโ€ dinyatakan efektif dan dapat meningkatkan pembaca

pemula.43

4. Hasil Penelitian Mansur dalam jurnalnya yang berjudul โ€œPeningkatan Kreativitas

Matematika melalui Model VARK Flemingโ€ menunjukan bahwa terjadi

peningkatan kreativitas matematika siswa.44

5. Hasil penelitian Mulabbiyah, Ismiati, dan Ahmad Sulhan dalam jurnalnya yang

berjudul โ€œPenerapan Model Pembelajaran Fleming-VAK (Visual, Auditory,

Kinesthetic) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Thohir Yasin

41 Rahayu Utami, Pengaruh Pembelajaran Berbasis VARK terhadap Kemampuan Representasi

Matematis Siswa, Skripsi, 2016 42 Norasmah dan Amiruddin, Different Perspectives of Learning Styles from VARK Model,

Jurnal:Procedia, 2010, hal.6 43 Maistika dan Taufina, Pengembangan Bahan Ajar Membaca Permulaan dalam Pembelajaran

Tematik dengan Model VARK, Jurnal, Vol.7, No.2, 2019. 44 Mansur, Peningkatan Kreativitas Matematika melalui Model VARK Fleming pada Siswa

Kelas V SDN 8 Tampan, Jurnal:PGSD,2020.

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

25

pada Muatan Pelajaran IPAโ€ menunjukan bahwa dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada pelajaran IPA materi sumber energi.45

C. Kerangka Berpikir

Hasil UN (Ujian Nasional) menunjukan bahwa kemampuan fisika masih berada

pada kategori rendah. Pada materi hukum Newton berada pada kategori cukup dengan

nilai interval 60 dari maksimal 100. Soal yang diujikan pada UN (Ujian Nasional)

merupakan soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Siswa tidak bisa

memahami dan mengerjakan soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi akan

berpengaruh terhadap materi selanjutnya khususnya pada materi mekanika. Kurangnya

kemampuan siswa dalam menjawab soal UN (Ujian Nasional) disebabkan pada saat

proses pembelajaran, guru masih sering menggunakan metode ceramah dan kurangnya

memberikan soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada dasarnya

setiap siswa mempunyai cara belajar atau gaya belajar sendiri untuk memperoleh

informasi atau pengetahuan baru, sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak

mendapatkan pengetahuan baru secara maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan

pembelajaran dengan menyesuaikan gaya belajar siswa.

Model pembelajaran dengan berbagai macam gaya belajar yang membuat siswa

lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa adalah model pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB. Pembelajaran

VARK adalah pembelajaran yang melibatkan gerakan fisik dan aktivitas siswa dengan

menggunakan panca indra berupa penglihatan, pendengaran, dan peraba. Pembelajaran

ini dirancang untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar sehingga

mampu mengejakan soal-soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh

karena itu model pembelajaran VARK yang diterapkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi hukum Newton. Siswa yang

sudah memiliki gaya belajar VARK akan lebih terarah aspek psikomotor nya jika siswa

tersebut diuji dengan instrumen learning style KOLB. Berikut kerangka berpikir

disajikan pada gambar 2.10:

45 Mulabbiyah, Ismiati, dan Ahmad Sulhan, โ€œPenerapan Model Pembelajaran Fleming-VAK

(Visual, Auditory, Kinesthetic) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Thohir Yasin

pada Muatan Pelajaran IPAโ€, Jurnal, Vol.10, No.1, 2018.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

26

Gambar 2. 10 Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka

hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pembelajaran VARK berbasis

gaya belajar KOLB terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi

hukum Newton.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di MA Pembangunan UIN Jakarta yang beralamat di

Jln. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pisangan, Kec. Ciputat

Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten. Pengambilan data dilakukan selama tiga

minggu dari tanggal 23 Januari sampai tanggal 6 Februari 2020 pada semester genap

tahun ajaran 2019/2020.

B. Metode dan Desain

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi

experiment (eksperimen semu). Metode quasi experiment (eksperimen semu)

merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk mencari pengaruh dari sebuah

treatment atau perlakuan yang diberikan terhadap sebuah populasi atau sampel, desain

ini mempunyai kelompok control, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen.46 Metode

pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir

tingkat tinggi fisika siswa adalah metode pembelajaran VARK (visual. auditory, read

and write, kinesthetic). Desain penelitian ini menggunakan desain posttest only control

group design. Rancangan desain ini merupakan salah satu rancangan eksperimen yang

cukup populer dan diterapkan karena pretest memberikan efek-efek yang kurang

diharapkan. Para partisipan dikategorisasikan atau ditempatkan secara acak (random

assignment) dalam dua kelompok.47 Satu kelompok bertindak sebagai kelompok

kontrol dan kelompok lain bertindak sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang

diberikan perlakuan disebut sebagai kelompok eksperimen, sedangkan yang tidak diberi

perlakuan disebut kelompok kontrol. Setelah perlakuan selesai, dilakukan pengukuran

terhadap kedua kelompok. Perbandingan hasil antara kedua kelompok menunjukkan

efek dari perlakuan yang telah diberikan. Kelompok kontrol yang berfungsi sebagai

pembanding dengan kelompok eksperimen yang telah diberikan perlakuan selama

kurun waktu tertentu. Kelemahan dalam desain penelitian ini sulit menentukan jika

46 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

(Bandung: Alfabeta, 2013), hal.77 47 Ibid, hal.76

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

28

perbedaan aktual dari kemungkinan perbedaan pada permulaan studi. Pengaruh adanya

perlakuan adalah (O1 : O2). Model desainnya sebagai berikut:

R (X) โ†’ O1

R โ†’ O2

Keterangan: R : Random

O1 : Posttest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok control

X : Perlakuan (Metode pembelajaran VARK)

Pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dilihat dari perbedaan

skor posttest dari kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O2). Apabila

terdapat perbedaan skor antara kedua kelompok dimana skor pada kelompok

eksperimen (O1) lebih tinggi dibandingkan dengan skor pada kelompok kontrol (O2),

maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh atau

efektif terhadap perubahan yang terjadi pada variabel terikat.48

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.49

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independent atau variabel

bebas (variabel X) dan variabel dependen atau variabel terikat (variabel Y).

Variabel bebas (X): Model Pembelajaran VARK (visual, auditory, read and write,

kinesthetic) Berbasis Keterampilan Berpikir KOLB

Variabel terikat (Y): Kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa pada materi

hukum Newton.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap

pelaksanaan dan tahap akhir.

1. Tahap awal

a. Studi pendahuluan

48 Ibid, hal.76 49 Ibid, hal. 38

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

29

Studi pendahuluan terdiri dari observasi dan wawancara mengenai

pembelajaran fisika, gaya belajar siswa dan keterampilan berpikir siswa.

Observasi dilakukan dengan menyebarkan angket dan wawancara kepada siswa

kelas XI MIA MA Pembangunan UIN Jakarta. Wawancara juga ditujukan

kepada guru fisika MA Pembangunan UIN Jakarta.

b. Merumuskan masalah

Rumusan masalah ditentukan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang

ditemukan dari hasil studi pendahuluan.

c. Menyusun instrumen tes dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Instrumen tes dan RPP disusun dengan menyesuaikan IPK (Indikator

Pencapaian Kompetensi) yang belum dicapai oleh siswa yang tidak tuntas pada

materi hukum Newton.

d. Menyelesaikan perizinan uji kelayakan instrumen dan penelitian

Peneliti membuat surat perizinan untuk menguji kelayakan instrumen yang telah

dibuat kepada para ahli dan membuat surat perizinan untuk melakukan

penelitian.

e. Uji kelayakan instrumen

Instrumen yang telah dibuat diuji oleh para ahli, yaitu ahli materi/konten, ahli

konstruk, dan ahli bahasa.

f. Menganalisis data hasil uji kelayakan instrumen

Instrumen yang telah diuji kelayakannya dianalisis untuk dipergunakan pada

posttest sebagai tes pengukur hasil belajar siswa pada penelitian ini.

1. Tahap pelaksanaan

a. Tes gaya belajar VARK

b. Tes gaya belajar VARK diberikan kepada siswa kelas X MIA MA

Pembangunan UIN Jakarta untuk mengetahui siswa yang memiliki gaya belajar

VARK

c. Tes keterampilan berpikir KOLB

Tes keterampilan berpikir KOLB diberikan kepada siswa kelas X MIA MA

Pembangunan UIN Jakarta untuk mengetahui keterampilan berpikir siswa

d. Pembelajaran VARK

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

30

Pembelajaran VARK diterapkan pada kelompok eksperimen, sedangkan pada

kelompok kontrol tidak diterapkan pembelajaran VARK

e. Posttest

Posttest diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk

mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan.

2. Tahap akhir

a. Menganalisis data hasil penelitian

Peneliti menganalisis data hasil penelitian selama tahap pelaksanaan.

b. Menguji hipotesis

Data yang telah dianalisis kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui

adanya pengaruh pembelajaran VARK berbasis keterampilan berpikir KOLB

terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi hukum Newton.

c. Penarikan kesimpulan penelitian

Data yang telah diuji hipotesis kemudian ditarik kesimpulannya.

Tahapan prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

31

Gambar 3. 1 Tahapan Prosedur Penelitian

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.50 Populasi dalam

penelitian ini berjumlah 55 siswa kelas X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta semester

genap tahun ajaran 2019/2020 yang terbagi dalam dua kelas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang dijadikan objek atau subjek

penelitian. Teknik sampel yang digunakan adalah probability sampling. Probability

50 Ibid, hal.80

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

32

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi,

simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate

stratified random sampling, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut

daerah).51 Teknik probability sampling yang dipilih peneliti adalah cluster random

sampling. Teknik ini merupakan teknik kombinasi dari cluster sampling dan random

sampling.

Cluster random sampling ini dipilih karena sampel yang diambil untuk

penelitian adalah kelompok siswa yang telah terbentuk tanpa ada campur tangan

peneliti, artinya peneliti menggunakan kelas yang sudah terbentuk di sekolah tersebut.

Cluster random sampling memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Maka kelas yang diambil untuk dijadikan sampel adalah

siswa kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2 Penelitian ini akan menggunakan dua kelas

untuk diteliti yaitu digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi kelompok eksperimen yaitu

kelas X MIA 1 dan kelompok kontrol yaitu kelas X MIA 2.52

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi

tiga tahap yaitu teknik pengumpulan data sebelum pembelajaran, ketika pembelajaran,

dan setelah pembelajaran berlangsung. Ketiga tahap tersebut dapat dilihat pada Tabel

3.1 berikut.

Tabel 3. 1 Teknik Pengumpulan Data

Tahap Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Sebelum

pembelajaran

Guru Fisika

kelas X

MIA MA

Pembangua

nan UIN

Jakarata

Informasi tentang

pembelajaran fisika

dan gaya belajar

siswa

Wawancara Pedoman

wawancara

51 Ibid, hal 82 52 Hasil Observasi Lapangan

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

33

Tahap Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Siswa

kelas X

MIA MA

Pembangu

anan UIN

Jakarata

Informasi tentang

gaya belajar VARK

siswa

Tes Instrumen tes

gaya belajar

VARK

Siswa

kelas X

MIA MA

Pembangu

anan UIN

Jakarata

Informasi tentang

gaya belajar KOLB

siswa

Tes Instrumen tes

gaya belajar

KOLB

Ketika

pembelajaran

Kelompok

eksperimen

dan

kelompok

kontrol

Hasil belajar siswa

setelah diberikan

perlakuan. Kelas

eksperimen

menggunakan

model pembelajaran

VARK (visual,

auditory, read and

write, and

kinesthetic). Kelas

kontrol

menggunakan

pembelajaran

konvensional.

Tes akhir

(posttest)

Butir KPM

soal essay

Tahap setelah

pembelajaran

Kelas

eksperimen

Angket untuk

mengetahui respon

siswa pada

pembelajaran

menggunakan

model pembelajaran

VARK

Angket Lembar

angket

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

34

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan

instrumen nontes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Instrumen Tes Gaya Belajar VARK

Instrumen tes gaya belajar VARK ini digunakan untuk mengetahui gaya belajar

apa saja yang dimiliki siswa kelas X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta, sehingga

dapat diketahui siswa mana saja yang memiliki gaya belajar visual, auditory, read and

write, dan kinesthetic.

b. Intrumen Tes Keterampilan berpikir KOLB Siswa

Instrumen tes keterampilan berpikir KOLB ini digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menjawab jenis soal. Jenis-jenis soal diantaranya, yaitu

diverger (berpikir kreatif), assimilator (berpikir kritis), converger (keterampilan proses

sains), dan accommodator (pemecahan masalah).

c. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diujikan berupa tes

essay. Tes essay dilakukan sesudah diajarkan konsep hukum Newton. Tes ini

ditunjukkan pada siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kisi-kisi

instrumen tes tersebut seperti Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

No Indikator

Pembelajaran

KKO (Kata

Kerja

Operasional)

Keterampilan

Berpikir KOLB

Indikator

Kognitif Jumlah

C4 C5 C6

1

Menganalisis

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum 1

Newton.

Menemukan

Assimilator

(Berpikir Kritis)

โˆš

1

2

Menganalisis

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

Menemukan โˆš

1

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

35

No Indikator

Pembelajaran

KKO (Kata

Kerja

Operasional)

Keterampilan

Berpikir KOLB

Indikator

Kognitif Jumlah

C4 C5 C6

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum 2

Newton.

3 Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

pada bidang

datar.

Mendeteksi

Accomodator

(Pemecahan

Masalah)

โˆš 1

4 Menilai โˆš

1

5

Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

Menilai

Converger

(Keterampilan

Proses Sains)

โˆš

1

6

Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

pada bidang

miring

Menguji โˆš

1

7

Merumuskan

saran terbaik

pada kasus

yang terjadi

dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

pada bidang

miring

Mengkontruksi

Diverger

(Berpikir

Kreatif)

โˆš

1

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

36

No Indikator

Pembelajaran

KKO (Kata

Kerja

Operasional)

Keterampilan

Berpikir KOLB

Indikator

Kognitif Jumlah

C4 C5 C6

8

Merumuskan

saran terbaik

pada kasus

yang terjadi

dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

gerak

melingkar

Mengkontruksi

โˆš

1

Sebuah instrumen tes dapat dikatakan baik apabila memenuhi empat kriteria,

yaitu: validitas; reliabilitas; taraf kesukaran; dan daya pembeda. Untuk memenuhi

keempat kriteria tersebut, maka peneliti melakukan uji kelayakan instrumen dengan

menggunakan bantuan software AnatesV4. Berikut ini adalah pengujian yang berkaitan

dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian.

1) Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur sehingga data tersebut valid.53 Pengujian validitas instrumen

pada penelitian ini dilakukan secara dua tahap yaitu validitas konstruk dan validitas isi.

a) Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan suatu ukuran dari valid atau tidaknya suatu alat

ukur berdasarkan cocok atau tidaknya dengan konstruksi teoritik dimana tes itu

dibuat.54 Rumus untuk menguji validitas butir soal adalah menggunakan teknik korelasi

product moment. Rumus korelasi product moment sebagai berikut55 :

53 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

(Bandung: Alfabeta, 2011), h.121 54 Iwan Permana Suwarna, Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan

โ€œPengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer Based Test pada

Program Studi Pendidikan Fisikaโ€, (Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan (PUSLITPEN)

LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), hal. 49. 55 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksar,

2015), hal.87

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

37

๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ =๐‘ โˆ‘ ๐‘‹๐‘Œ โˆ’ (โˆ‘ ๐‘‹)(โˆ‘ ๐‘Œ)

โˆš(๐‘ โˆ‘ ๐‘‹2

โˆ’ (๐‘๐‘‹)2)(๐‘ โˆ’ โˆ‘ ๐‘Œ2

โˆ’ (โˆ‘ ๐‘Œ)2)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = skor butir soal yang menjawab benar

X = skor total siswa yang menjawab benar

Y = jumlah siswa

Uji validitas konstruk dilakukan untuk membandingkan hasil output rxy dengan

ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan menetapkan derajat kebebasan terlebih dahulu

dengan df = N โ€“ 2. Tabel kategori validitas lapangan berdasarkan perbandingan output

rxy dengan rtabel dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3. 3 Kategori Validitas56

Ketentuan Nilai Kategori

rxy โ‰ฅ rtabel Signifikan

rxy < rtabel Tidak Signifikan

Nilai yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas

butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3. 4 Kategori Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 โ€“ 1,00 Sangat tinggi

0,60 โ€“ 0,80 Tinggi

0,40 โ€“ 0,60 Cukup

0,20 โ€“ 0,40 Rendah

0,00 โ€“ 0,20 Sangat rendah

Pada penelitian ini uji validitas konstruk menggunakan bantuan software

AnatesV4. Hasil uni validitas konstruk dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini:

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah soal 8

56 Ibid., hal. 89.

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

38

Statistik Butir Soal

Jumlah siswa 20

Nomor soal yang diujikan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

Nomor soal yang valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

Persentase soal valid 100%

b) Validitas Isi

Validitas isi dalam penelitian ini ditentukan oleh penilaian kesesuaian antara

instrumen dengan beberapa aspek yang diukur dari para ahli/judgement.57 Penilaian

tersebut terbagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek konten/materi, aspek konstruksi, dan

aspek bahasa. Aspek konten/materi mengukur kesesuaian isi materi fisika dalam soal

dengan materi fisika yang digunakan yaitu hukum Newton. Aspek konstruksi mengukur

kesesuaian isi instrumen soal dengan teori penyusunan soal. Aspek bahasa mengukur

kesesuaian bahasa yang digunakan dalam soal dengan kaidah penulisan bahasa

Indonesia.

Hasil penilaian oleh para ahli diolah dengan menggunakan content validity ratio

(CVR) dan content validity index (CVI). Rumus untuk menentukan CVR dengan cara

sebagai berikut:58

๐ถ๐‘…๐‘‰ =๐‘›๐‘’ โˆ’

๐‘2

๐‘2

Keterangan:

ne = jumlah ahli pemberi nilai (penting/relevan/esensial)

N = Jumlah ahli

Nilai CVR akan berkisar antara +1 sampai -1. Nilai positif (+) menunjukkan

bahwa setidaknya setengah panelis menilai item sebagai penting/esensial. Semakin

lebih besar CVR dari 0, maka semakin โ€œpentingโ€ dan semakin tinggi validitas isinya.

Setelah mengetahui nilai CVR selanjutnya mencari nilai CVI. Secara sederhana CVI

merupakan rata-rata dari nilai CVR.59

๐ถ๐‘‰๐ผ =โˆ‘ ๐ถ๐‘‰๐‘…

โˆ‘ ๐‘ ๐‘œ๐‘Ž๐‘™

57 Sugiyono, op.cit., hal. 125 58 Iwan Permana Suwarna, op.cit., hal. 50 59 Ibid., hal. 51

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

39

Tabel 3. 6 Kategori Nilai content Validity Index (CVI)

Rentang Nilai Kategori

0,00 โ€“ 0,33 Tidak sesuai

0,34 โ€“ 0,67 Sesuai

0,68 โ€“ 1,00 Sangat Sesuai

Hasil uji validitas isi dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Isi

Aspek yang Dinilai Skor CVI Kategori

Konten materi 0,95 Sangat sesuai

Konstruksi 0,95 Sangat sesuai

Bahasa 0,85 Sangat sesuai

Tabel 3.7 menunjukkan ketiga aspek yang dinilai termasuk ke dalam kategori

sangat sesuai, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini bersifat valid dan

layak digunakan dalam penelitian.

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang

sama.60 Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Dalam

penelitian ini pengetesan hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali.

Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown

sebagai berikut:61

๐‘Ÿ11 =2๐‘Ÿ1

2โ„ 12โ„

(1 + ๐‘Ÿ12โ„ 1

2โ„ )

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

๐‘Ÿ12โ„ 1

2โ„ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Penentuan klasifikasi koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:

60 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksar,

2015), hal. 100 61 Ibid, hal. 107

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

40

Tabel 3. 8 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,80 1,00 Sangat tinggi

0,60 0,80 Tinggi

0,40 0,60 Cukup

0,20 0,40 Rendah

0,00 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas

Statistik Reliabilitas Soal

๐‘Ÿ11 0,98

Kesimpulan Sangat Tinggi

3) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut

indeks diskriminasi, disingkat D.62

Soal yang baik adalah soal dengan daya pembeda bertanda positif (+) dan lebih

dari 0,25. Daya pembeda soal uraian diperoleh melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus:

๐ท๐‘ƒ =๐‘€๐‘’๐‘Ž๐‘› ๐ด โˆ’ ๐‘€๐‘’๐‘Ž๐‘›๐ต

๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘€๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘š

Keterangan:

DP = daya pembeda soal uraian

MeanA = rata-rata skor siswa pada kelompok atas

MeanB = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah

Skor maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran63

Interpretasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

62 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 273 63 Rahmah Zulaihah, Analisis Soal Secara Manual (Jakarat: Departemen Pendidikan Nasional,

2008), hal. 25

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

41

Tabel 3. 10 Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Kategori

DP > 0,25 Diterima

0 < DP โ‰ค 0,25 Diperbaiki

DP โ‰ค 0 Ditolak

Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut.

Tabel 3. 11 Hasil Uji Daya Pembeda

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Diterima 8 100%

Diperbaiki 0 0%

Ditolak 0 %

Jumlah 8 100%

Tabel 3.11 menunjukkan instrumen tes yang digunakan memiliki daya pembeda

di atas 0,25. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini dapat membedakan

siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.

4) Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.64

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0.

Indeks kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:65

๐‘ƒ =๐ต

๐ฝ๐‘†

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

64 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2015, hal. 222 65 Ibid., hal. 223

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

42

Uji taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software AnatesV4

kemudian output indeks kesukaran diinterpretasikan dalam sebuah klasifikasi tertentu.

Klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut.

Tabel 3. 12 Klasifikasi Indeks Kesukaran66

Interval Indeks Kesukaran Kategori

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 - 1,00 Mudah

Hasil uji taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3. 13 Hasil Uji Taraf Kesukaran

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 0 0%

Sedang 8 100%

Sukar 0 0%

Jumlah 8 100%

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui respon

siswa terhadap pembelajaran VARK pada kelas eksperimen. Instrumen non tes berupa

lembar angket yang berisi beberapa aspek yang ingin dinilai. Angket adalah sebuah

daftar pertanyaan yang harus diisi oleh subjek yang akan diukur (responden).67 Angket

dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang 1 sampai 5. Angket yang

digunakan adalah angket tertutup dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut kisi-kisi

instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian seperti pada Tabel 3.14

Tabel 3. 14 Kisi-kisi Instrumen Non Tes

No Indikator Angket Kriteria Jumlah

Soal Positif Negatif

1 Penggunaan model pembelajaran

VARK dalam proses pembelajaran 1 2 2

66 Ibid., hal. 225 67 Ibid., h. 42

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

43

No Indikator Angket Kriteria Jumlah

Soal Positif Negatif

2 Pemahaman konsep fisika 3, 5 4, 6 4

3 Pemahaman kemampuan berpikir

tingkat tinggi 7, 9 8, 10 4

4 Pemahaman penggunaan gaya belajar

VARK saat pembelajaran

11, 12,

13, 14 4

Jumlah Soal 9 5 14

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Tes

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis agar

hasil dari data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis

penelitian.

a. Instrumen Gaya Belajar VARK

Gaya belajar siswa kelas X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta dianalisis

dengan bantuan software Microsoft Excel untuk mengidentifikasi persentase siswa

dengan gaya belajar visual, Auditory, read and write, atau kinesthetic.

๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘’ ๐‘”๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ =๐ฝ๐‘’๐‘›๐‘–๐‘  ๐‘”๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ

๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘  ๐‘‰๐ด๐‘…๐พ ๐‘ฅ 100%. 68

b. Instrumen Keterampilan Berpikir KOLB

Keterampilan berpikir KOLB siswa kelas X MIA MA Pembangunan UIN

Jakarta dianalisis dengan bantuan software Microsoft Excel untuk mengidentifikasi

persentase siswa dengan keterampilan berpikir diverger, assimilator, converger, dan

accommodator.

๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘’ =๐ฝ๐‘’๐‘›๐‘–๐‘  ๐‘˜๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘–๐‘˜๐‘–๐‘Ÿ

๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘  ๐‘ฅ 100%

c. Instrumen Tes Hasil Belajar

Analisis data instrumen tes hasil belajar pada penelitian ini menggunakan

bantuan software IBM SPSS dalam menguji normalitas, homogenitas, dan hipotesis.

68 Zulfiani dan Suwarna, โ€œScience Education Adaptive Learning System As A Computer Based

Science Learning With Learning Style Variationsโ€, Journal of Baltic Science Education, Vol. 17, 2018,

hal. 718.

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

44

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal

dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji

normalitas Shapiro-Wilk yang terdapat pada software SPSS.

Pengujian normalitas menggunakan bantuan software SPSS dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perumusan hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

b. Masukan file โ€œData Normalitasโ€ dengan cara klik file, open, dan pilih data

c. Pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Desriptive

Statistics, kemudian klik Explore.

d. Masukan variabel โ€œDataโ€ pada kotak Dependent List kemudian pilih plots.

e. Klik Normality plots with test, lalu klik Continue dan OK.

f. Membandingkan hasil output SPSS dengan nilai signifikansi

H0 : distribusi populasi normal, jika probabilitas > 0,05, H0 diterima.

H1 : distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas โ‰ค 0,05, H0 ditolak.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa

bagian sampel, yakni seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari

populasi yang sama. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene

dengan bantuan software IBM SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:69

a. Tetapkan hipotesis statistik

โ€ข tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)

โ€ข ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)

b. Buka editor IBM SPSS. Klik File, sorot Open. Klik Data, arahkan ke file yang ingin

diuji, lalu klik file tersebut dan klik Open.

c. Setelah file terbuka di editor, klik Analyze. Sorot Compare Means. Klik One- Way

Anova, maka akan muncul kotak dialog One-Way Anova.

69 Edi Riadi, Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS), (Yogyakarta: Andi,

2016), hal. 122-123.

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

45

d. Klik variabel โ€œNilaiโ€ pindahkan ke kotak Dependent List dengan mengklik tombol

panah. Klik variabel โ€œKelompokโ€, pindahkan ke kotak Factor. Klik Options dan

centang Homogeneity of variance test. Klik Continue dan klik OK, maka akan

muncul output tabel Test of Homogeneity of Variances dan tabel Anova.

e. Perhatikan significance (sig.) pada output tersebut.

f. Gunakan ketentuan penerimaan/penolakan sebagai berikut:

โ€ข Jika sig โ‰ค (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima

โ€ข Jika sig > (0,05), maka H0 diterima, H1 ditolak

3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis harus disesuaikan dengan hasil uji normalitas dan uji homogenitas

yang telah dilakukan sebelumnya. Jika data yang diperoleh tidak memenuhi syarat

analisis parametrik seperti normalitas atau homogenitas maka pengujian hipotesis

menggunakan uji nonparametrik.70 Berikut adalah langkah-langkah uji hipotesis

menggunakan software SPSS:71

1) Tetapkan hipotesis statistik

๐ป0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata HOTS siswa pada kelas eksperimen dan

siswa pada kelas kontrol.

๐ป1 = terdapat perbedaan rata-rata HOTS siswa pada kelas eksperimen dan siswa

pada kelas kontrol.

2) Gunakan taraf signifikansi ๐›ผ = 5%.

3) Perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh significance (2-tailed) pada output yang

dihasilkan setelah pengelolaan data.

4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

a) Jika ๐‘ ๐‘–๐‘”. โ‰ค 0,05 (5%) maka ๐ป0 ditolak, ๐ป1 diterima, dengan kesimpulan tidak

terdapat perbedaan rata-rata HOTS siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

b) Jika ๐‘ ๐‘–๐‘”. โ‰ฅ 0,05 (5%) maka ๐ป0 diterima, ๐ป1 ditolak, dengan kesimpulan

terdapat perbedaan rata-rata HOTS siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

70 Ibid., h. 285. 71 Ibid., h. 354-355

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

46

2. Teknik Analisis Data Non Tes

Data dalam penelitian ini berupa angket respon siswa setelah diberikan

perlakuan model pembelajaran VARK kepada kelas eksperimen. Pengolahan data

tersebut dilakukan menggunakan Microsoft Excel. Hasil angket dihitung menggunakan

skala likert seperti pada Tabel 3.15:

Tabel 3. 15 Skala Penilaian Angket72

Alternatif Jawaban Skor Penilaian Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Cukup (C) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

Data dari hasil perolehan skor diubah dalam bentuk persentase dengan

menggunakan rumus:73

๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘’ =โˆ‘ ๐‘ ๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘™๐‘’โ„Ž

โˆ‘ ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘๐‘œ๐‘›๐‘‘๐‘’๐‘› ๐‘ฅ 5 ๐‘ฅ 100%

Data dalam bentuk persentase diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria

interpretasi skor pada Tabel 3.16 berikut.

Tabel 3. 16 Kriteria Interpretasi Skor

Persentase Kriteria

0% - 20% Sangat tidak baik

21% - 40% Tidak baik

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat baik

I. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya,

maka hipotesis statistic pada penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:

72 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2010), hal. 16 73 Ibid, hal. 18

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

47

Ho : ฮผ = ฮผo

H1 : ฮผ โ‰  ฮผo

Keterangan

ฮผ : Rata โ€“ rata kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa kelas eksperimen

yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran VARK

ฮผo : Rata โ€“ rata kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa kelas kontrol yang

diberi perlakuan pembelajaran konvensional.

Ho : Hipotesis nol

Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika

siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol .

H1 : Hipotesis alternatif

Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika siswa

eksperimen dengan kelas kontrol.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini merupakan deskripsi umum dari hasil penelitian pengaruh

model pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada materi hukum Newton. Hasil data yang telah diperoleh, diantaranya:

hasil gaya belajar siswa; hasil gaya belajar KOLB; hasil proses pembelajaran siswa;

hasil posttest; hasil respon dari kelompok eksperimen dan hasil uji hipotesis.

1. Gaya Belajar Siswa

Melakukan tes gaya belajar sebelum memulai pembelajaran salah satu inovasi

dalam peningkatan pembelajaran di kelas. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar

yang disukai mampu meningkatkan prestasi belajar dan kinerja diri ketika sedang

berlangsungnya pembelajaran.74 Hasil gaya belajar siswa dilakukan oleh seluruh siswa

kelas X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta dengan jumlah 55 siswa yang terbagi atas

dua kelas, yaitu kelompok eksperimen 28 siswa dan kelompok kontrol 27 siswa.

Persentase hasil gaya belajar dari kedua kelas disajikan dalam Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4. 1 Gaya Belajar Siswa X MIA MA Pembangunan UIN Jakarta

2. Gaya Belajar KOLB Siswa

Tes gaya belajar KOLB siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana seorang

siswa melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan informasi baru. Proses ini

74 Galih Fajar Gumelar, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Berdasarkan Gaya Belajar Vark, Universitas

Pendidikan Indonesia, Skripsi, 2016

42,8635,71

3,5714,29

44,44

18,52 18,52 18,52

0

20

40

60

80

100

Auditory Kinestetic Read and Write Visual

Per

sen

tase

(%

)

Gaya Belajar

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

49

merupakan suatu yang alami oleh siswa karena setiap siswa pasti berbeda tergantung

pengetahuan sebelumnya yang dimiliki oleh siswa. Berikut empat tipe gaya belajar

KOLB, yaitu diverger (berpikir kreatif), assimilator (berpikir kritis), converger

(keterampilan proses sains), dan accommodator (pemecahan masalah). Hasil gaya

belajar KOLB siswa disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4. 2 Gaya Belajar KOLB Siswa Kelas X MIA MA Pembangunan UIN

Jakarta

3. Proses Pembelajaran Siswa

Proses pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dimana setiap

pertemuan di akhir pembelajaran dilakukan tes soal untuk mengetahui penguasaan

siswa terhadap materi yang diberikan. Selain itu tujuan dilakukan tes ini untuk

menunjang kemampuan siswa ketika melakukan penilaian harian (uji posttest). Tes ini

diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut hasil tes proses

pembelajaran siswa disajikan pada Gambar 4.3 berikut:

17,86 17,86

28,57 32,1425,93 22,22 18,52

29,63

0

20

40

60

80

100

Accomodator Assimilator Converger Diverger

Per

sen

tase

Gaya Belajar KOLB

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

50

Gambar 4. 3 Hasil Tes Proses Pembelajaran Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

pada pertemuan pertama memiliki skor rata-rata yang sama, yaitu 100. Pada Pertemuan

kedua kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata lebih tinggi daripada kelompok

kontrol, yaitu masing-masing 42,63 dan 27,32. Pertemuan ketiga kelompok eksperimen

juga lebih memiliki skor rata-rata lebih tinggi daripada kelompok kontrol, yaitu masing-

masing 19,42 dan 17,13.

Tes yang diberikan pada pertemuan pertama merupakan soal kognitif jenjang

C1 dan C2. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap siswa memiliki kesetaraan yang

sama karena pembelajaran yang dilakukan masih tahap pengenalan materi. Pertemuan

pertama

4. Hasil Posttest

Hasil posttes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan

perlakuan. Hasil posttest tersebut merupakan hasil secara keseluruhan tanpa

berdasarkan gaya belajar. Hasil posttest penelitian ini disajikan dalam bentuk nilai

interval dengan batasan berselisih sepuluh skor setiap intervalnya seperti pada Gambar

4.4 berikut:

100

42,63

19,42

100

27,32

17,13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pert.1 Pert.2 Pert.3

Sko

r

Skor rata-rata

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

51

Gambar 4. 4 Diagram Batang Distribusi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Gambar 4.4 menunjukkan perbedaan jumlah siswa dalam hasil posttest tiap

interval nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tersebut hasil

secara keseluruhan tanpa mengelompokkan berdasarkan gaya belajar VARK dan gaya

belajar KOLB. Siswa kelompok eksperimen memperoleh skor terbanyak pada interval

nilai 10-19 yaitu 14 siswa (50%) sedangkan di kelompok kontrol memperoleh skor

terbanyak pada interval nilai 0-9 yaitu 12 siswa (44%). Skor posttest terendah kelompok

eksperimen berada pada interval nilai 10-19 dengan jumlah 14 siswa (50%) sedangkan

skor posttest terendah kelompok kontrol berada pada interval nilai 0-9 dengan jumlah

12 siswa (44%). Skor posttest tertinggi kelompok eksperimen berada pada interval nilai

90-91 dengan jumlah 1 siswa (4%) sedangkan skor posttest tertinggi kelompok kontrol

berada pada interval nilai 30-39 dengan jumlah 1 siswa (4%).

Skor pemusatan dan penyebaran data dari hasil posttest berdasarkan

perhitungan statistik disajikan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4. 1 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

Mean 29,07 13,19

Median 19,50 11,00

Modus 13 3

Nilai Terendah 12 2

Nilai Tertinggi 91 31

0

14

6

2 20 1 1 1 1

12

9

5

1 0 0 0 0 0 0

-2

3

8

13

18

23

28

0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

Jum

lah

Sis

wa

Nilai Interval

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

52

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

Standar Deviasi 22,40 9,157

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berbeda. Skor rata-rata (mean) kelompok eksperimen adalah 29,07

sedangkan pada kelompok kontrol adalah 13,19. Skor terendah dari kelompok

eksperimen adalah 12 sedangkan skor terendah dari kelompok kontrol adalah 2. Skor

tertinggi dari kelompok eksperimen adalah 91 sedangkan skor tertinggi dari kelompok

kontrol adalah 31. Skor tengah (median) yang dihasilkan kelompok eksperimen adalah

19,50 sedangkan pada kelompok kontrol adalah 11,00. Skor yang sering muncul

(modus) pada kelompok eksperimen adalah 13 sedangkan pada kelompok kontrol

adalah 3. Standar deviasi yang diperoleh adalah 22,40 untuk kelompok eksperimen dan

9,16 untuk kelompok kontrol.

Skor rata-rata hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat

dilihat pada Gambar 4.5 berikut ini:

Gambar 4. 5 Skor Rata-rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Gambar 4.5 menunjukkan gambaran rerata hasil posttest pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Skor rerata kedua kelompok memiliki selisih yang

jauh. Selisih antara kedua kelompok tersebut sebesar 15,88. Dengan demikian dapat

diartikan bahwa terdapat perbedaan antara skor siswa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan desain penelitian yang

29,07

13,19

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sko

r

Skor rata-rata

Kelompok Eksperimen

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

53

digunakan bahwa skor akhir kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok

kontrol terjadi pengaruh atau efektif terhadap perubahan yang terjadi pada variabel

terikat dan kedua kelompok memiliki pengetahuan akhir yang berbeda.

a. Hasil Posttest Berdasarkan Gaya Belajar Siswa

Hasil posttest berdasarkan gaya belajar siswa pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol disajikan dalam bentuk skor rata-rata seperti pada Gambar 4.6

berikut:

Gambar 4. 6 Hasil Posttest Berdasarkan Gaya Belajar Siswa

Gambar 4.6 menunjukan bahwa hasil posttest memiliki skor rata-rata yang

berbeda. Kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki skor rata-rata

tertinggi pada siswa yang memiliki gaya belajar kinesthetic, yaitu masing-masing 38,9

dan 17,9. Skor rata-rata terendah pada kelompok eksperimen yaitu siswa yang memiliki

gaya belajar visual, sedangkan skor rata-rata terendah pada kelompok kontrol adalah

siswa yang memiliki gaya belajar read and write.

b. Hasil Posttest Berdasarkan Gaya Belajar KOLB Siswa

Hasil posttest berdasarkan keterampilan berpikir KOLB siswa pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam bentuk skor rata-rata seperti pada

Gambar 4.7 berikut:

18,524,77 29

38,9

17 12,38 7,617,8

0

20

40

60

80

100

Visual Auditory Read and write Kinesthetic

Sko

r

Gaya Belajar VARK

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

54

Gambar 4.7 Hasil Posttest Berdasarkan Keterampilan Berpikir KOLB Siswa

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa hasil posttest memiliki skor rata-rata yang

berbeda. Kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata tertinggi pada siswa yang

memiliki keterampilan berpikir converger yaitu 45.87, sedangkan kelompok kontrol

memiliki skor rata-rata tertinggi pada siswa yang memiliki keterampilan berpikir

assimilator yaitu 15.71. Skor rata-rata terendah pada kelompok eksperimen yaitu siswa

yang memiliki keterampilan berpikir accomodator, sedangkan skor rata-rata terendah

pada kelompok kontrol adalah siswa yang memiliki keterampilan berpikir diverger.

c. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan kemampuan kognitif

siswa pada jenjang C4, C5 dan C6. Hasil posttest pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4. 2 Hasil Posttest Jenjang Kognitif Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Proses

Kognitif

Skor

Maksimum

Posttest

Eksperimen Kontrol

๏ฟฝฬ…๏ฟฝ % ๏ฟฝฬ…๏ฟฝ %

C4 20 9.61 48% 4.07 20%

C5 50 14.36 29% 7.44 15%

C6 30 5.11 17% 1.67 6%

Total 100 29.08 29% 13.18 13%

24,67 23,17

45,87

17,211,13

15,71 13 13,14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Diverger Assimilator Converger Accomodator

Sko

r

Gaya Belajar KOLB

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

55

Persentase hasil posttest siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol berdasarkan jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.8, Gambar 4.9 dan

Gambar 4.10 berikut:

Gambar 4. 8 Persentase Jenjang Kognitif C4 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Gambar 4.8 menunjukkan gambaran hasil posttest jenjang kognitif C4 pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil posttest menunjukkan bahwa

persentase siswa yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C4 sebesar 48% di

kelompok eksperimen dan 20% di kelompok kontrol. Persentase antara kedua

kelompok memiliki selisih yang jauh. Selisih antara kedua kelompok sebesar 28%.

Persentase posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok

kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan akhir jenjang kognitif C4 antara

kedua kelompok berbeda.

Gambar 4. 9 Persentase Jenjang Kognitif C5 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

48%

20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Posttest

Pe

rse

nta

se

Jenjang Kognitif C4

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

29%

15%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Posttest

Pe

rse

nta

se

Jenjang Kognitif C5

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

56

Gambar 4.9 menunjukkan gambaran hasil posttest jenjang kognitif C5 pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil posttest menunjukkan bahwa

persentase siswa yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C5 sebesar 24% di

kelompok eksperimen dan 11% di kelompok kontrol. Persentase antara kedua

kelompok memiliki selisih yang jauh. Selisih antara kedua kelompok sebesar 13%.

Persentase posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok

kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan akhir jenjang kognitif C5 antara

kedua kelompok berbeda.

Gambar 4. 10 Persentase Jenjang Kognitif C6 Hasil Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Gambar 4.10 menunjukkan gambaran hasil posttest jenjang kognitif C6 pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil posttest menunjukkan bahwa

persentase siswa yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C6 sebesar 17% di

kelompok eksperimen dan 6% di kelompok kontrol. Persentase antara kedua kelompok

memiliki selisih yang jauh. Selisih antara kedua kelompok sebesar 11%. Persentase

posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan akhir jenjang kognitif C5 antara kedua

kelompok berbeda.

Rekapitulasi persentase jenjang kognitif hasil posttest kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol disajikan pada Gambar 4.11 berikut:

17%6%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Posttest

Pe

rse

nta

se

Jenjang Kognitif C6

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

57

Gambar 4. 11 Rekapitulasi Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

5. Hasil Uji Prasyarat

Uji prasyarat dilakukan untuk mengetahui secara signifikan rata-rata skor tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dengan analisis Independent Samples T Test menggunakan software SPSS. Uji

prasyarat tersebut, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini

dengan taraf signifikansi (ฮฑ) = 0,05. Uji ini dilakukan pada data posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas dilakukan melalui aplikasi software

IBM SPSS dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian normalitas

dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol.

Shapiro-Wilk Posttest

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Statistic 0,234 0,158

Df 28 27

sig. 0,000 0,083

Keputusan Tidak Terdistribusi

Normal Terdistribusi Normal

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi (ฮฑ) =

0,05 atau 5% keputusan diambil sesuai pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas,

48%

29%

17%20%15%

6%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

C4 C5 C6

Pe

rse

nta

se

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

58

yaitu jika sig. โ‰ฅ 0,05 maka H0 diterima (data dinyatakan berdistribusi normal) namun

jika sig. < 0,05 maka H1 ditolak (data dinyatakan tidak berdistribusi normal). Tabel 4.3

menunjukkan bahwa data posttest kelompok eksperimen memiliki nilai sig. 0.000 yang

berarti sig. < ฮฑ maka H0 ditolak dan dinyatakan tidak berdistribusi normal sedangkan

kelompok kontrol memiliki nilai sig. 0.083 yang berarti sig. โ‰ฅ ฮฑ maka H0 diterima dan

dinyatakan berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki

varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini

dengan taraf signifikansi (ฮฑ) = 0,05. Uji ini dilakukan pada data posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas dilakukan melalui aplikasi software

IBM SPSS dengan menggunakan uji Levene. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Homogenitas Posttest pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol.

Levene statistic Posttest

sig. 0,05

ฮ‘ 0,05

Kesimpulan Data Homogen

Keputusan diambil sesuai pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas,

yaitu jika sig. โ‰ฅ 0,05 maka H0 diterima (data dinyatakan memiliki varians yang

homogen) namun jika sig. < 0,05 maka H1 ditolak (data dinyatakan memiliki varians

tidak yang homogen). Tabel 4.3 menunjukkan bahwa data posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai sig. 0.05 yang berarti sig. โ‰ฅ ฮฑ maka

H0 diterima dan dinyatakan memiliki varians yang homogen.

c. Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji prasyarat statistik menunjukkan bahwa data posttest kelompok

eksperimen berdistribusi tidak normal sedangkan kelompok kontrol berdistribusi

normal. Varian kedua kelompok saat posttest homogen. Pada penelitian ini

menggunakan dua uji hipotesis, yaitu dengan menggunakan analisis statistik parametrik

dan non parametrik. Uji hipotesis menggunakan aplikasi software IBM SPSS melalui

uji Mann-Whitney. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.5 di berikut.

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

59

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hipotesis Posttest

Mann-Whitney Posttest

sig. (2-tailed) 0,000

ฮ‘ 0,05

Keputusan H1 diterima

Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika

sig. โ‰ฅ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig.

(2-tailed) data posttest lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

6. Hasil Angket Respon Siswa

Angket respon siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan seorang guru

memberikan informasi baru menggunakan model pembelajaran VARK pada materi

fisika hukum Newton pada saat pembelajaran. Hasil data angket respon siswa diperoleh

dari kelompok eksperimen direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing untuk

setiap indikator. Skor yang telah diperoleh dihitung persentase nya dan

diinterpretasikan dalam bentuk keterangan tanggapan siswa terhadap penggunaan

metode pembelajaran VARK. Hasil respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut

Tabel 4. 6 Respon Siswa terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran VARK

No Indikator Angket Persentase Respon

Siswa Interpretasi

1

Penggunaan model

pembelajaran VARK

dalam proses

pembelajaran

86% Sangat Baik

2 Pemahaman konsep fisika 81% Sangat Baik

3 Peningkatan kemampuan

berpikir tingkat tinggi 79% Baik

4

Pemahaman penggunaan

gaya belajar VARK saat

pembelajaran

80% Sangat Baik

Rata-rata 82% Sangat Baik

Tabel 4.6 menunjukkan seluruh indikator angket respon siswa menghasilkan

interpretasi sangat baik yang berarti siswa memberi respon positif terhadap perlakuan

yang diberikan.

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

60

B. Pembahasan

Hasil tes pada saat proses pembelajaran pertemuan pertama semua siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang setara. Ketika

pembelajaran sesuai hasil observasi lapangan bahwa kedua kelompok menggunakan

metode pembelajaran yang sama dengan mengarahkan siswa untuk membaca materi

yang ada pada buku paket siswa. Dalam poses pembelajaran ini kelompok eksperimen

dinamakan model pembelajaran read and write. Tes soal yang diberikan pada

pertemuan pertama merupakan soal kognitif jenjang C1 dan C2. Pada pertemuan kedua

terdapat perbedaan skor rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dimana kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran visual,

auditory lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yang belajar pembelajaran

konvensional. Pertemuan ketiga kelompok eksperimen yang belajar dengan model

pembelajaran kinesthetic lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yang belajar

pembelajaran konvensional. Tes soal yang diberikan pada pertemuan kedua merupakan

soal kognitif jenjang C3 dan pertemuan ketiga merupakan soal kognitif jenjang C4.

Hasil posttest penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kemampuan berpikir tingkat tinggi kelompok eksperimen yang belajar dengan

menggunakan pembelajaran VARK lebih tinggi daripada kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat

dilihat dari jenjang kognitif soal yang diujikan, yaitu kemampuan menganalisis (C4),

mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Berdasarkan data di atas bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa pada jenjang kognitif kelompok eksperimen mendominasi

daripada kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan pada

kelompok eksperimen untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pembelajaran read and

write melatih siswa dalam membaca dan menulis sehingga siswa mampu menganalisis,

memahami dan mencatat ide-ide pokok pada suatu permasalahan. Pembelajaran visual

memberikan informasi kepada siswa tentang kasus-kasus fisika dalam kehidupan

sehari-hari sehingga siswa mampu memahami kasus-kasus yang ada pada

permasalahan fisika dan siswa juga mampu menginovasikan atau menciptakan ide-ide

baru dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam fisika. Pembelajaran auditory

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

61

melatih siswa dalam menyelesaikan permasalahan fisika dan siswa juga dapat

berdiskusi dengan teman sebaya atau kepada gurunya langsung. Pembelajaran

kinesthetic mengarahkan siswa untuk terjun langsung pada kasus fisika dalam

kehidupan sehari-hari sehingga siswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pada konsep fisika tersebut.75

Pencapaian pada jenjang kognitif dari C4 sampai C6 semakin menurun, hal ini

disebabkan karena tingkat kompleksitas materinya yang semakin tinggi sehingga siswa

harus menghubungkan konsep sebelumnya dengan konsep yang akan dipelajari. Pada

kemampuan menganalisis (C4) dengan indikator menemukan. Kedua kelompok

memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata

lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena pada proses pembelajaran

yang dilakukan pada kelompok eksperimen pembelajaran yang dapat mengasah

kemampuan menganalisis dengan pembelajaran visual dan kinestetik. Pembelajaran

visual yang dilakukan dengan menampilkan kasus-kasus fisika dalam kehidupan sehari-

hari baik berupa video, gambar, dan ilustrasi. Sehingga siswa dapat menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi pada kasus fisika tersebut. Pembelajaran kinesthetic

melakukan praktek langsung dengan menggunakan alat peraga sederhana, sehingga

siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada kemampuan mengevaluasi (C5), kelompok eksperimen memiliki nilai

rata-rata lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Proses pembelajaran yang dilakukan

pada kelompok eksperimen dengan melakukan pembelajaran read and write dan

auditory. Siswa diarahkan dengan kegiatan membaca dan berdiskusi dengan teman

sebaya kemudian siswa melakukan evaluasi pada kegiatan sebelumnya dengan

menuliskan ide-ide pokok materi dan dilanjutkan dengan tes kemampuan soal.

Kemampuan mencipta (C6), kelompok eksperimen lebih mendominasi daripada

kelompok kontrol dengan persentase nilai masing-masing 17% dan 6%. Pada kelompok

eksperimen dilakukan proses pembelajaran kinesthetic. Proses pembelajaran yang

dilakukan dengan praktek langsung menggunakan alat peraga sederhana sehingga

menuntun siswa untuk dapat membuat rancangan sebagai solusi dari permasalahan

yang disajikan. Dengan begitu, siswa dapat melatih kemampuan merumuskan masalah

75 Rahayu Utami, Pengaruh Pembelajaran Berbasis VARK terhadap Kemampuan Representasi

Matematis Siswa, Skripsi, 2016, hal.

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

62

yang disajikan. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelompok

kontrol karena metode pembelajaran yang digunakan masih kurang maksimal.

Beberapa faktor yang menyebabkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa rendah,

yaitu: 1) kurangnya melibatkatkan siswa dalam pembelajaran, proses pembelajaran di

kelas hanya berjalan satu arah, seperti yang diungkapkan oleh Herin bahwa

pembelajaran satu arah membuat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa

terlihat hanya menyimak dan mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru;76 2)

siswa belum terlatih untuk menganalisis konsep-konsep fisika yang ada disekitarnya;77

3) siswa belum terlatih dengan soal-soal yang mengasah kemampuan berpikir tinggi; 4)

pembelajaran yang dilakukan guru lebih menekankan hasil belajar siswa yang

menyebabkan kurangnya kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan membangun

pengetahuan yang ada pada dirinya.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan gaya belajar VARK

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki skor rata-rata tertinggi pada gaya

belajar kinesthetic, namun kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok

kontrol, hal ini dikarenakan pada kelompok eksperimen dilakukan pembelajaran

kinesthetic yang melibat siswa untuk mempraktekkan kasus-kasus fisika dalam bentuk

sederhana atau menggunakan alat peraga sederhana. Gaya belajar visual memiliki skor

rata-rata terendah di kelompok eksperimen sedangkan di kelompok kontrol memiliki

skor rata-rata terendah pada gaya belajar read and write. Gaya belajar visual memiliki

nilai terendah di kelompok eksperimen dikarenakan siswa belum terbiasa melihat atau

mengetahui kasus-kasus fisika dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasakan

tampilan sesuatu yang baru dan harus dipelajari secara detail lagi.78 Gaya belajar read

and write memiliki skor rata-rata terendah pada kelompok kontrol dikarenakan siswa

kurang memiliki minat membaca dan menulis.79

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan gaya belajar KOLB

siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini direnakan

76 Grelsiana Herin, Pola Interaksi Satu Arah Dalam Proses Pembelajaran di Kelas XI IPS SMA

Negeri 6 Makassar, Jurnal: Sosialisasi Pendidikan Sosiologi, hal. 22 77 Hasil observasi lapangan 78 Hasil observasi lapangan 79 Ibid

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

63

sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasibuan dan Neila bahwa adanya hubungan antar

psikologis gaya belajar. Gaya belajar VARK merupakan teori pembelajaran

connectivism yang di dalamnya terdapat aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Gaya

belajar KOLB merupakan teori pembelajaran behaviorism yang di dalamnya

mengandung aspek psikomotor.80 Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya belajar

KOLB merupakan bagian dari gaya belajar VARK. Tes gaya belajar KOLB siswa

dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara gaya belajar VARK dengan gaya belajar

KOLB siswa. Hasil penelitian menunjukan untuk kelompok eksperimen bahwa gaya

visual memiliki gaya belajar KOLB accommodator (pemecahan masalah). Hasil ini

menunjukkan bahwa adanya kesesuaian gaya belajar dengan keterampilan berpikir

siswa, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Eka Fauzi dalam penelitiannya

yang menyatakan siswa dengan gaya belajar accommodator memiliki kemampuan

belajar yang baik dari hasil pengalaman yang nyata dan dilakukan oleh sendiri.81 Dalam

pembelajaran visual guru menampilkan kasus-kasus fisika dalam kehidupan sehari-hari

sehingga siswa merasa seakan-akan sedang melakukan kasus tersebut. Gaya belajar

auditory memiliki gaya belajar KOLB assimilator (berpikir kritis). Hasil ini

menunjukkan bahwa adanya kesesuaian gaya belajar dengan keterampilan berpikir

siswa, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Eka Fauzi dalam penelitiannya bahwa

memiliki kelebihan dan kemampuan dalam memahami berbagi sajian informasi yang

dikumpulkan berbagai sumber,82 hal ini sejalan dengan pembelajaran yang dilakukan

dimana siswa bertukar pikiran atau berdiskusi dengan teman sebaya dan guru. Gaya

belajar read and write memiliki gaya belajar KOLB diverger (berpikir kreatif). Hasil

ini menunjukkan bahwa adanya kesesuaian gaya belajar dengan keterampilan berpikir

siswa, hal ini sesuai dengan dengan yang diungkapkan Eka Fauzi dalam penelitiannya

bahwa kekuatan gaya belajar diverger terletak dalam kemampuan imajinasinya.83

Dalam pembelajaran read and write yang dilakukan bahwa guru menekankan pada

kegiatan membaca dan menulis sehingga siswa dapat menulis hasil ide-ide pokok dari

kegiatan membaca dan siswa dapat berpikir kreatif ketika menemukan kasus-kasus

80 Hasibuan & Neila Ramdhani, Model Pembelajaran dengan Pendekatan Gaya Belajar,

ResearchGate, 2016, hal. 4 81 Eka Fauzi dkk, Pengaruh Gaya Belajar David KOLB terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pencemaran Lingkungan , Jurnal, No.1, 2017, hal. 11 82 Ibid, hal. 12 83 Ibid, hal. 13

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

64

dalam fisika. Gaya belajar kinesthetic memiliki gaya belajar KOLB converger

(keterampilan proses sains). Hasil ini menunjukkan bahwa adanya kesesuaian gaya

belajar dengan keterampilan berpikir siswa, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan

oleh Zulfiani dan Suwarna dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa keterampilan

berpikir converger memiliki kekuatan pada praktek langsung kasus-kasus fisika

menggunakan alat peraga sederhana.84 Pembelajaran kinesthetic yang dilakukan guru

melibatkan siswa untuk terjun langsung pada kegiatan-kegiatan fisika seperti

melakukan percobaan fisika. Seorang diverger memiliki kecenderungan minat pada

bidang sosial, assimilator memiliki kecenderungan minat pada ilmu matematika dan

teknik komputer, converger memiliki kecenderungan minat pada ilmu alam dan

accommodator memiliki kecenderungan minat pada ilmu aplikasi.85

Hasil uji hipotesis statistik posttest menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima. Hasil uji hipotesis statistik posttest memberikan informasi bahwa terdapat

perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Hasil uji hipotesis statistik posttest diperoleh nilai sig. sebesar

0,000 dan taraf signifikasi sebesar 0,05. Artinya nilai sig. (2-tailled) < taraf signifikasi,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Penggunaan metode

pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada materi hukum Newton. Penggunaan Pembelajaran VARK dapat

membuat siswa lebih termotivasi dalam memahami konsep pada materi hukum

Newton. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain oleh Rahayu Utami yang

menyatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran VARK dapat meningkatkan

repsesentasi matematis siswa.86

C. Keterbatasan Penelitian

Penggunaan metode pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi hukum Newton memiliki keterbatasan

dalam penelitian diantaranya:

84 Zulfiani & Suwarna, Pengaruh Science Adaptive Assessment Tool Berbasis Gaya Belajar

KOLB terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Jurnal Edusains, Vol.11, No.2, hal.3 85 Ibid, hal.8 86 Rahayu Utami, Pengaruh Pembelajaran VARK terhadap Kemampuan Representasi

Matematis Siswa, Skripsi, 2016, hal.73

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

65

1. Pembelajaran VARK membutuhkan waktu yang cukup banyak dikarenakan

menggunakan berbagai fasilitas dalam memaksimalan panca indra siswa guna

menunjang penggunaan empat kecenderungan utama siswa dalam belajar.

2. Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran VARK yang harus melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran

3. Penelitian dilakukan hanya dalam waktu 3 pertemuan pembelajaran, sehingga

pengaruh metode pembelajaran VARK berbasis keterampilan berpikir KOLB

terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi hukum Newton belum

maksimal.

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh pembelajaran VARK berbasis gaya belajar KOLB terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi hukum Newton. Nilai rata-

rata kelompok eksperimen lebih unggul dari pada kelompok kontrol

2. Siswa mampu mengerjakan soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi setelah

dilakukan pembelajaran VARK.

3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dilihat dari ranah kognitif taksonomi Bloom C4

(menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta) berbeda-beda. Terjadi

penurunan nilai rata-rata dari C4 sampai C6.

4. Respon siswa sangat baik (82%) terhadap penggunaan pembelajaran VARK

berbasis gaya belajar KOLB. Siswa termotivasi mempelajari materi hukum

Newton.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran VARK dapat mengasah

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi hukum Newton, sehingga

model pembelajaran ini bisa dijadikan pilihan utama dalam proses pembelajaran di

kelas.

2. Menggunakan pembelajaran VARK dengan maksimal membutuhkan waktu yang

cukup lama.

3. Penelitian desain posttest only dapat dilakukan dengan catatan peneliti terlebih

dahulu mengetahui kemampuan awal siswa baik dengan memberikan soal atau tes

berupa soal sederhana (tidak menggunakan soal yang digunakan di posttest).

4. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menganalisis hubungan gaya

belajar VARK dengan learning style KOLB.

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

67

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad dkk. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:

Unissula Press, 2013.

Artha Mahindra. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS). Jurnal: Reseapedia,

Vol.1, No.1, 2019.

Dian Kurniati, Romi Harimukti dan Nur Asiyah Jamil. Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar

Pisa. Jurnal: UNY, Vol.20, No.2, 2016.

Edi Riadi. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). Yogyakarta: Andi,

2016.

Eka Fauzi dkk. Pengaruh Gaya Belajar David KOLB terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal, Vol. 1, 2017.

Galih Fajar Gumelar, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Berdasarkan Gaya Belajar Vark, Universitas Pendidikan Indonesia, Skripsi,

2016

Gilang Ramadan, dkk. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order

Thinking Skills) Menggunakan Instrumen Two Tier Multiple Choice Materi

Konsep dan Fenomena Kuantum Siswa SMA di Kabupaten Cilacap. Jurnal

Unnes Physiscs Education, Vol.7, No.3, 2018.

Grelsiana Herin. Pola Interaksi Satu Arah Dalam Proses Pembelajaran di Kelas XI IPS

SMA Negeri 6 Makassar, Jurnal: Pendidikan Sosiologi, 2016

Hasibuan & Neila Ramdhani. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Gaya Belajar.

Jurnal: ResearchGate, 2016.

Husna Nur Dinni. HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan

Kemampuan Literasi Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika (E-

journal), Vol.1, 2018.

Imam Gunawan dan Anggarini Retbo. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif:

Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Penilaian. Makalah

FIP IKIP (E-Journal), 2016.

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

68

Iwan Permana Suwarna. Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan

โ€œPengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer

Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisikaโ€. Jakarta: Pusat Penelitian

dan Pengembangan (PUSLITPEN) LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Model, http://kbbi.web.id/model

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-

un/

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ringkasan Eksekutif UN 2019 SMA/MA.

Maistika dan Taufina. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Permulaan dalam

Pembelajaran Tematik dengan Model VARK. Jurnal, Vol.7, No.2, 2019.

Mansur. Peningkatan Kreativitas Matematika melalui Model VARK Fleming pada

Siswa Kelas V SDN 8 Tampan. Jurnal: PGSD, 2020.

Marthen Kanginan. Fisika untuk SMA Kelas X semester 1. Jakarta: Erlangga, 2002.

Miftahul Huda. Model_model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan

Paragdimatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Mulabbiyah, Ismiati, dan Ahmad Sulhan. Penerapan Model Pembelajaran Fleming-

VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas IV MI Thohir Yasin pada Muatan Pelajaran IPA. Jurnal, Vol.10, No.1,

2018.

Norasmah dan Amiruddin. Different Perspectives of Learning Styles from VARK

Model. Jurnal: Procedia, 2010.

Nur Fauziah. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Fisika

Kelas X SMA di Bandar Lampung. Skripsi pada Program Sarjana Universitas

Malang. Malang: 2019.

Nurdyansyah & Eni Faruyatul. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamial

Learning Center, 2016.

Rahayu Utami. Pengaruh Pembelajaran Berbasis VARK terhadap Kemampuan

Representasi Matematis Siswa, Skripsi pada Program Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Jakarta: 2016.

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

69

Rahmah Zulaihah. Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Bandung: Alfabeta,

2010.

Sarbaini. Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2011.

Sreenidhi dan Tay Chinyi. Styles of Learning Based on the Research of Fernald, Keller,

Orton, Gillingham, Stillman, Montessori and Neil D Fleming. Jurnal:

ResearchGate, 2017.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksar,

2015.

Yanti Herlanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

Zulfiani & Suwarna. Pengaruh Science Adaptive Assessment Tool Berbasis Gaya

Belajar KOLB terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal:

Edusains, Vol.11, No.2, 2019.

Zulfiani. Science Education Adaptive Learning System as A Computer Based Science

Learning With Learning Style Variations. Journal of Baltic Science Education,

Vol. 17, 2018.

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

70

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelompok Kontrol

2. RPP Kelompok Eksperimen

3. Soal Evaluasi pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

71

LAMPIRAN A.1 RPP Kelompok Kontrol

RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1 (satu)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerak lurus benda terhadap

percepatan benda serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan

tentang interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan dalam

gerak lurus.

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

72

IPK 3 IPK 4

3.7.1 Menjelaskan hukum 1 Newton

3.7.2 Menjelaskan hukum 2 Newton

3.7.3 Menjelaskan hukum 3 Newton

3.7.4 Menjelaskan jenis-jenis gaya

3.7.5 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 1 Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

3.7.6 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 2 Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

3.7.7 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 3 Newton dalam kehidupan

sehari-hari

3.7.8 Mengidentifikasi penerepan prinsip

gaya gesek kinetis dan statis dalam

kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.1 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 1 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.2 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 2 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.3 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 3 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.4 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis gaya

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.5 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 1 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

3.7.6 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 2 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

3.7.7 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 3 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

73

3.7.8 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip gaya gesek kinetis

dan statis dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang

ditampilkan pada kegiatan eksplorasi

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Jenis-jenis Gaya

1. Gaya Berat

Gaya benrat benda adalah gaya gravitasi (gaya tarik) yang dialami oleh suatu

benda. Arah gaya berat benda (w) selalu vertika ke bawah.

๐‘ค = ๐‘š. ๐‘” โ†” ๐‘š =๐‘ค

๐‘”

Keterangan: w = gaya berat (N)

m = massa (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

74

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan, arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh

3. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

a. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

b. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

4. Gaya sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Adapun besar gaya sentripetal adalah:

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ 

as adalah percepatan sentripetal, dimana nilai as dirumuskan:

๐‘Ž๐‘  = ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Sehingga,

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

75

Keterangan: Fs = gaya sentripetal (N)

ฯ‰ = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari (m)

v = kecepatan linear (m/s)

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah dan tanya jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta

salah satu

siswa untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa.

3. Menanggapi

guru saat

pemeriksaan

kehadirannya.

5

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

76

Apersepsi

Menggali

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œApakah yang

akan terjadi jika

suatu benda

diletakan di atas

kertas, kemudian

kertas ditarik

dengan lambat

dan cepat?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban 5

menit

Inti

Eksplorasi

(penyampaian)

1. Menjelaskan

tentang

hukum 1

Newton

2. Menjelaskan

tentang

hukum 2

Newton

3. Menjelaskan

tentang

hukum 3

Newton

4. Menjelaskan

tentang jenis-

jenis gaya.

Siswa

mendengarkan

penjelasan dari

guru

35

menit

Elaborasi

(pelatihan)

1. Memberikan

contoh soal

tentang hukum

1 Newton.

2. Memberikan

contoh soal

tentang hukum

2 Newton.

3. Memberikan

contoh soal

tentang hukum

3 Newton.

4. Memberikan

contoh soal

Siswa

memperhatikan

dan

mendengarkan

contoh soal yang

dipaparkan oleh

guru

40

menit

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

77

tentang jenis-

jenis gaya

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

Siswa bertanya

kepada guru

15

menit

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada

siswa (soal)

sebanyak 8 butir

soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab

tes akhir secara

individu

(kinestetik)

30

menit

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

78

RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2 (dua)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan gerak

lurus benda terhadap percepatan benda

serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan

tentang interaksi gaya serta

hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus.

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

79

IPK 3 IPK 4

3.7.9 Menghitung besar tegangan tali pada

suatu benda berdasarkan sifat

kelembaman.

1.7.10 Menghitung salah satu variable

berdasarkan hukum 2 Newton

3.7.11 Mengidentifikasi besarnya gaya aksi

reaksi pada suatu benda

3.7.12 Mendiskusikan tentang sifat

kelembaman (inersia) benda,

hubungan antara gaya, massa,gerakan

benda, gaya aksi reaksi, terhadap gaya

gesek

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.9 Siswa diharapkan dapat menghitung besar tegangan tali setelah kegiatan

demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.10 Siswa diharapkan dapat menghitung besar salah satu variabel pada hukum

2 Newton setelah kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.11 Siswa diharapkan dapat menghitung besar gaya aksi reaksi setelah

kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.12 Siswa diharapkan dapat mendiskusikan sifat kelembaman (inersia) benda,

hubungan antara gaya, massa,gerakan benda, gaya aksi reaksi, terhadap gaya

gesek setelah kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

80

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

c. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

d. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

81

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Wakt

u Guru Siswa

Pendahulua

n

Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta salah

satu siswa

untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa.

3. Menanggapi

guru saat

pemeriksaan

kehadirannya.

5

menit

Motivasi

Menyiapkan siswa

untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Apersepsi

Menggali

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œApakah yang

akan terjadi jika

sebuah gerobak

didorong di lantai

yang licin dengan

lantai yang kasar?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

5

menit

Inti

Eksplorasi

(penyampaian

)

1. Menjelaskan

tentang sifat

kelembaman

2. Menjelaskan

faktor-faktor

yang

1. Siswa

mengamati dan

mendengarkan

.

2. Siswa

mengamati dan

25

menit

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

82

mempengaruh

i pada hukum

2 Newton.

3. Menjelaskan

tentang gaya

aksi reaksi

4. Meminta

siswa untuk

berdiskusi

dengan teman

sebaya tentang

tentang sifat

kelembaman

(inersia) benda,

hubungan

antara gaya,

massa,gerakan

benda, gaya

aksi reaksi,

terhadap gaya

gesek.

mendengarkan

.

3. Siswa

mengamati dan

mendengarkan

.

4. Siswa

berdiskusi

dengan teman

sebaya tentang

tentang sifat

kelembaman

(inersia) benda,

hubungan antara

gaya,

massa,gerakan

benda, gaya aksi

reaksi, terhadap

gaya gesek.

Elaborasi

(pelatihan)

1. Meminta siswa

untuk

menghitung

besar tegangan

tali pada suatu

benda.

2. Meminta siswa

untuk

menghitung

salah satu

variabel pada

hukum 2

Newton

3. Meminta siswa

untuk

menghitung

besar gaya aksi

reaksi pada

suatu benda.

4. Meminta siswa

untuk

menghitung

hukum Newton

1. Siswa

menghitung

besar tegangan

tali pada suatu

benda.

2. Siswa

menghitung

salah satu

variabel pada

hukum 2

Newton

3. Siswa

menghitung

besar gaya aksi

reaksi pada

suatu benda.

4. Siswa

menghitung

hukum Newton

terhadap gaya

gesek.

20

menit

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

83

terhadap gaya

gesek.

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan untuk

bertanya kepada

guru

Siswa bertanya

kepada guru

10

menit

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada siswa

(soal) sebanyak 5

butir soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab

tes akhir secara

individu

20

menit

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

84

RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3 (tiga)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan gerak

lurus benda terhadap percepatan benda

serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan

tentang interaksi gaya serta

hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus.

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

85

IPK 3 IPK 4

3.7.13 Menghitung hukum Newton pada

bidang datar

3.7.14 Menghitung hukum Newton pada

bidang miring

3.7.15 Menghitung hukum Newton pada

gerak melingkar.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.13 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada bidang datar

setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan median intarktif

berdasarkan kegiatan elaborasi

3.7.14 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada bidang miring

dengan gesekan setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan

median intarktif berdasarkan kegiatan elaborasi

3.7.15 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada gerak melingkar

setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan median intarktif

berdasarkan kegiatan elaborasi

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

86

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Jenis-jenis Gaya

1. Gaya Berat

Gaya benrat benda adalah gaya gravitasi (gaya tarik) yang dialami oleh suatu

benda. Arah gaya berat benda (w) selalu vertika ke bawah.

๐‘ค = ๐‘š. ๐‘” โ†” ๐‘š =๐‘ค

๐‘”

Keterangan: w = gaya berat (N)

m = massa (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan, arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh

3. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

a. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

b. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

87

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

4. Gaya sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Adapun besar gaya sentripetal adalah:

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ 

as adalah percepatan sentripetal, dimana nilai as dirumuskan:

๐‘Ž๐‘  = ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Sehingga,

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Keterangan: Fs = gaya sentripetal (N)

ฯ‰ = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari (m)

v = kecepatan linear (m/s)

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta

salah satu

siswa untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

d. Menjawab

salam.

e. Berdoa.

f. Menanggapi

guru saat

pemeriksaan

kehadirannya.

5

menit

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

88

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan

siap melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Apersepsi

Menggali

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œBagaimanakah

perbedaan

percepatan pada

bidang datar dan

bidang miring?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

5

menit

Inti

Eksplorasi

(penyampaian)

1. Menjelaskan

contoh soal

hukum Newton

pada bidang

datar

2. Menjelaskan

contoh soal

hukum Newton

pada bidang

miring 3. Meminta siswa

untuk

menghitung

hukum Newton

pada gerak

melingkar.

Siswa

memperhatikan

dan mendengarkan

penjelasan guru

40

menit

Elaborasi

(pelatihan)

1. Meminta

siswa

berdiskusi

tentang

Newton pada

bidang datar

2. Meminta

siswa

berdiskusi

tentang

Siswa berdikusi 40

menit

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

89

Newton pada

bidang miring

3. Meminta

siswa

berdiskusi

tentang

Newton pada

gerak

melingkar

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

kepada guru

Siswa bertanya

kepada guru

20

menit

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada

siswa (soal)

sebanyak 4 butir

soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab

tes akhir secara

individu

(kinestetik)

20

menit

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

90

LAMPIRAN A.2 RPP Kelas Eksperimen

RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1 (satu)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan gerak

lurus benda terhadap percepatan benda

serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan

tentang interaksi gaya serta

hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus.

IPK 3 IPK 4

3.7.1 Menjelaskan hukum 1 Newton

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

91

3.7.2 Menjelaskan hukum 2 Newton

3.7.3 Menjelaskan hukum 3 Newton

3.7.4 Menjelaskan jenis-jenis gaya

3.7.5 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 1 Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

3.7.6 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 2 Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

3.7.7 Mengidentifikasi penerapan prinsip

hukum 3 Newton dalam kehidupan

sehari-hari

3.7.8 Mengidentifikasi penerepan prinsip

gaya gesek kinetis dan statis dalam

kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.1 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 1 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.2 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 2 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.3 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan hukum 3 Newton

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.4 Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis gaya

setelah melakukan kegiatan membaca dan menulis berdasarkan kegiatan

eksplorasi

3.7.5 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 1 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

3.7.6 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 2 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

3.7.7 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip hukum 3 Newton

dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang ditampilkan pada

kegiatan eksplorasi

3.7.8 Siswa diharapkan dapat mengetahui penerepan prinsip gaya gesek kinetis

dan statis dalam kehidupan sehari-hari setelah melihat video yang

ditampilkan pada kegiatan eksplorasi

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

92

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Jenis-jenis Gaya

1. Gaya Berat

Gaya benrat benda adalah gaya gravitasi (gaya tarik) yang dialami oleh suatu

benda. Arah gaya berat benda (w) selalu vertika ke bawah.

๐‘ค = ๐‘š. ๐‘” โ†” ๐‘š =๐‘ค

๐‘”

Keterangan: w = gaya berat (N)

m = massa (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan, arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

93

3. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

a. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

b. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

4. Gaya sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Adapun besar gaya sentripetal adalah:

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ 

as adalah percepatan sentripetal, dimana nilai as dirumuskan:

๐‘Ž๐‘  = ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Sehingga,

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Keterangan: Fs = gaya sentripetal (N)

ฯ‰ = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari (m)

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

94

v = kecepatan linear (m/s)

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran VARK (Visualization, Auditory, Read and Write,

Kinestetic)

Metode : Ceramah, diskusi, dan drill soal

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta salah

satu siswa

untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

4. Menjawab

salam.

5. Berdoa.

6. Menanggapi

guru saat

pemeriksaan

kehadirannya.

5

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Apersepsi

Menggali

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œApakah yang

akan terjadi jika

suatu benda

diletakan di atas

kertas, kemudian

kertas ditarik

dengan lambat

dan cepat?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban 5

menit

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

95

Inti Eksplorasi

(penyampaian)

1. Meminta

siswa untuk

membaca dan

menulis ide-

ide pokok

tentang hukum

1 Newton

2. Meminta

siswa untuk

membaca dan

menulis ide-

ide pokok

tentang hukum

2 Newton

3. Meminta

siswa untuk

membaca dan

menulis ide-

ide pokok

tentang hukum

3 Newton

4. Meminta

siswa untuk

membaca dan

menulis ide-

ide pokok

tentang jenis-

jenis gaya.

5. Menampilkan

contoh-contoh

hukum 1

Newton dalam

kehidupan

sehari-hari.

6. Menampilkan

contoh-contoh

hukum 2

Newton dalam

kehidupan

sehari-hari.

7. Menampilkan

contoh-contoh

hukum 3

Newton dalam

kehidupan

sehari-hari.

8. Menampilkan

contoh-contoh

1. Siswa

membaca dan

menulis ide-ide

pokok tentang

hukum 1

Newton

2. Siswa

membaca dan

menulis ide-ide

pokok tentang

hukum 2

Newton

3. Siswa

membaca dan

menulis ide-ide

pokok tentang

hukum 3

Newton

4. Siswa

membaca dan

menulis ide-ide

pokok tentang

hukum 4

Newton

5. Siswa

mengamati

contoh-contoh

hukum 1

Newton yang

ditampilkan.

6. Siswa

mengamati

contoh-contoh

hukum 2

Newton yang

ditampilkan.

7. Siswa

mengamati

contoh-contoh

hukum 3

Newton yang

ditampilkan.

8. Siswa

mengamati

contoh-contoh

tentang gaya

gesekan yang

ditampilkan.

35

menit

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

96

tentang gaya

gesekan dalam

kehidupan

sehari-hari.

(Read and

Write, Visual)

Elaborasi

(pelatihan)

1. Meminta siswa

untuk

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 1

Newton.

2. Meminta siswa

untuk

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 2

Newton.

3. Meminta siswa

untuk

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 3

Newton.

4. Meminta siswa

untuk

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

jenis-jenis

gaya

5. Meminta siswa

menuliskan

contoh-contoh

tentang hukum

1 Newton

selain yang

ditampilkan

oleh guru.

6. Meminta siswa

menuliskan

contoh-contoh

1. Siswa

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 1

Newton

2. Siswa

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 2

Newton

3. Siswa

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

hukum 3

Newton

4. Siswa

mencocokan

hasil resume

dengan teman

sebaya tentang

jenis-jenis

gaya.

5. Siswa menulis

contoh-contoh

tentang hukum

1 Newton.

6. Siswa menulis

contoh-contoh

tentang hukum

2 Newton.

7. Siswa menulis

contoh-contoh

tentang hukum

3 Newton.

8. Siswa menulis

contoh-contoh

40

menit

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

97

tentang hukum

2 Newton

selain yang

ditampilkan

oleh guru.

7. Meminta siswa

menuliskan

contoh-contoh

tentang hukum

3 Newton

selain yang

ditampilkan

oleh guru.

8. Meminta siswa

menuliskan

contoh-contoh

tentang gaya

gesekan selain

yang

ditampilkan

oleh guru.

tentang gaya

gesekan.

(auditory, read

and write)

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyampaikan

dan menjelaskan

hasil resume dan

contoh-contoh

yang dituliskan.

Salah seorang

siswa

menjelaskan hasil

resume dan

contoh-ontoh

yang dituliskan.

Siswa lain

mendengarkan,

mengemukakan

pendapat,

memberikan

gagasan dan

menanggapi

penjelasan yang

dipaparkan.

(auditoriy)

25

menit

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada

siswa (soal)

sebanyak 8 butir

soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab

tes akhir secara

individu

(kinestetik)

20

menit

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

98

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

99

RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2 (dua)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan gerak

lurus benda terhadap percepatan benda

serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan

tentang interaksi gaya serta

hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus.

IPK 3 IPK 4

3.7.9 Menghitung besar tegangan tali

pada suatu benda berdasarkan sifat

kelembaman.

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

100

3.7.10 Menghitung salah satu variable

berdasarkan hukum 2 Newton

3.7.11 Mengidentifikasi besarnya gaya

aksi reaksi pada suatu benda

3.7.12 Mendiskusikan tentang sifat

kelembaman (inersia) benda,

hubungan antara gaya,

massa,gerakan benda, gaya aksi

reaksi, terhadap gaya gesek

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.9 Siswa diharapkan dapat menghitung besar tegangan tali setelah kegiatan

demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.10 Siswa diharapkan dapat menghitung besar salah satu variabel pada hukum 2

Newton setelah kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.11 Siswa diharapkan dapat menghitung besar gaya aksi reaksi setelah kegiatan

demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

3.7.12 Siswa diharapkan dapat mendiskusikan sifat kelembaman (inersia) benda,

hubungan antara gaya, massa,gerakan benda, gaya aksi reaksi, terhadap gaya gesek

setelah kegiatan demonstrasi berdasarkan kegiatan eksplorasi.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Page 114: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

101

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

a. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

b. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

E. METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran VARK (Visualization, Auditory, Kinestetic)

Metode : Ceramah, diskusi, dan drill soal

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

Page 115: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

102

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta

salah satu

siswa untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa.

3. Menanggapi

guru saat

pemeriksaan

kehadirannya.

5

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan

siap melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Apersepsi

Menggali

pengetahuan

awal siswa

dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œApakah yang

akan terjadi jika

sebuah gerobak

didorong di lantai

yang licin dengan

lantai yang

kasar?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

dan memberikan

jawaban

5

menit

Inti Eksplorasi

(penyampaian)

1. Menjelaskan

dan

menghitung besar tegangan

tali pada suatu

benda

berdasarkan

sifat

kelembaman

2. Menjelaskan

dan

menghitung

salah satu

variabel pada

1. Siswa

mengamati dan

mendengarkan.

2. Siswa

mengamati dan

mendengarkan.

3. Siswa

mengamati dan

mendengarkan.

4. Siswa

berdiskusi

dengan teman

sebaya tentang tentang sifat

kelembaman

25

menit

Page 116: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

103

hukum 2

Newton.

3. Menjelaskan

dan

menghitung

besar gaya

aksi reaksi

4. Meminta

siswa untuk

berdiskusi

dengan

teman sebaya

tentang tentang sifat

kelembaman

(inersia)

benda,

hubungan

antara gaya,

massa,gerakan

benda, gaya

aksi reaksi,

terhadap gaya

gesek.

(inersia) benda,

hubungan antara

gaya,

massa,gerakan

benda, gaya aksi

reaksi, terhadap

gaya gesek.

(Auditori)

Elaborasi

(pelatihan)

1. Meminta

siswa untuk

menghitung

besar

tegangan tali

pada suatu

benda.

2. Meminta

siswa untuk

menghitung

salah satu

variabel pada

hukum 2

Newton

3. Meminta

siswa untuk

menghitung

besar gaya

aksi reaksi

pada suatu

benda.

4. Meminta

siswa untuk

menghitung

hukum

1. Siswa

menghitung

besar tegangan

tali pada suatu

benda.

2. Siswa

menghitung

salah satu

variabel pada

hukum 2

Newton

3. Siswa

menghitung

besar gaya aksi

reaksi pada

suatu benda.

4. Siswa

menghitung

hukum Newton

terhadap gaya

gesek.

(Read and Write,

Kinestetic)

20

menit

Page 117: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

104

Newton

terhadap gaya

gesek.

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menuliskan dan

menjelaskan

jawabannya di

papantulis.

Salah satu siswa

menuliskan

jawabannya di

papantulis dan

siswa yang lain

melihat dan

mendengarkan.

(auditory)

10

menit

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada

siswa (soal)

sebanyak 5 butir

soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab

tes akhir secara

individu

(kinestetik)

20

menit

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 118: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

105

RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Dua

Peminatan : IPA

Materi Pokok : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3 (tiga)

A. KOMPETENSI INTI

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasionalโ€.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

KD-3 KD-4

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerak lurus benda terhadap

percepatan benda serta

penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

4.7.1 Melakukan simulasi

percobaan tentang interaksi gaya

serta hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus.

IPK 3 IPK 4

3.7.13 Menghitung hukum Newton pada

bidang datar

4.7.1 Melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum

Page 119: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

106

Newton pada bidang datar

menggunakan media interaktif.

3.7.14 Menghitung hukum Newton pada

bidang miring

4.7.2 Melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum

Newton pada bidang miring

menggunakan media interaktif.

3.7.15 Menghitung hukum Newton pada

gerak melingkar. 4.7.3 Melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum

Newton pada gerak melingkar

menggunakan media interaktif.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.7.13 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada bidang datar

setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan median intarktif

berdasarkan kegiatan elaborasi

3.7.14 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada bidang miring

dengan gesekan setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan

median intarktif berdasarkan kegiatan elaborasi

3.7.15 Siswa diharapkan dapat menghitung hukum Newton pada gerak melingkar

setelah melakukan simulasi percobaan menggunakan median intarktif

berdasarkan kegiatan elaborasi

4.7.1 Siswa diharapkan dapat melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum Newton pada bidang datar menggunakan media

interaktif berdasarkan kegiatan elaborasi dan konfirmasi.

4.7.2 Siswa diharapkan dapat melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum Newton pada bidang miring menggunakan media

interaktif berdasarkan kegiatan elaborasi dan konfirmasi.

4.7.3 Siswa diharapkan dapat melakukan simulasi percobaan dan

mempresentasikannya hukum Newton pada gerak melingkar menggunakan media

interaktif berdasarkan kegiatan elaborasi dan konfirmasi.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum-hukum Newton

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi โ€œjika gaya yang bekerja pada suatu benda sama

dengan nol (gaya-gaya seimbang), maka benda yang semula diam akan terus

diam atau yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap

pada suatu lintasan (GLB).โ€

โˆ‘ ๐น = 0 โ†” โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = 0 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = 0

2. Hukum II Newton

Page 120: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

107

Hukum II Newton berbunyi โ€œresultan yang bekerja pada suatu benda

sebanding dengan massa benda dan percepatannya, arah resultan gaya

searah dengan arah percepatannya.โ€

๐‘Ž =โˆ‘ ๐น

๐‘š

โˆ‘ ๐น = ๐‘š. ๐‘Ž

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ‘ ๐น๐‘ฆ = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ฆ

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi โ€œjika benda pertama mengerjakan gaya pada

benda yang kedua maka benda yang kedua akan mengerjakan gay pada benda

yang pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berbedaโ€

๐น๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘– = โˆ’๐น๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–

Keterangan: F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Jenis-jenis Gaya

1. Gaya Berat

Gaya benrat benda adalah gaya gravitasi (gaya tarik) yang dialami oleh suatu

benda. Arah gaya berat benda (w) selalu vertika ke bawah.

๐‘ค = ๐‘š. ๐‘” โ†” ๐‘š =๐‘ค

๐‘”

Keterangan: w = gaya berat (N)

m = massa (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan, arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh

3. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua buah benda saling bertemu.

Prinsip dari gaya gesek adalah arah gaya melawan arah gerak benda.

Gaya gesek ada dibagi dua, yaitu :

a. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang

diberikan. Benda tepat akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada

Page 121: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

108

benda tersebut sama dengan gaya gesek statis maksimum. Secara

matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘  = ๐‘. ๐œ‡๐‘ 

b. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang

bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik lebih kecil

dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat dituliskan

๐‘“๐‘˜ = ๐‘. ๐œ‡๐‘˜

Kondisi benda karena gaya gesek:

โœ“ F < fsโ€™ benda diam dan gaya gesek sebesar F

โœ“ F = fsโ€™ benda mulai bergerak dan gaya gesek sebesar Fmaks = fs

โœ“ F > fsโ€™ benda bergerak dan gaya gesek sebesar fk

4. Gaya sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Adapun besar gaya sentripetal adalah:

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐‘Ž๐‘ 

as adalah percepatan sentripetal, dimana nilai as dirumuskan:

๐‘Ž๐‘  = ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Sehingga,

๐น๐‘  = ๐‘š. ๐œ”2. ๐‘… =๐‘‰2

๐‘…

Keterangan: Fs = gaya sentripetal (N)

ฯ‰ = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari (m)

v = kecepatan linear (m/s)

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran VARK (Visualization, Auditory, Read and Write,

Kinestetic)

Metode : Ceramah, diskusi, dan drill soal

F. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media

1) Pemaparan materi melalui microsoft power point

2) Media pembelajaran interaktif untuk melakukan percobaan

b. Alat da Bahan

1) Papan tulis, spidol, dan penghapus

2) Laptop

c. Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas X

Page 122: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

109

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan

salam.

2. Meminta

salah satu

siswa untuk

memimpin

doa.

3. Memeriksa

kehadiran

siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa.

3. Menanggapi guru

saat pemeriksaan

kehadirannya. 5

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan focus dan siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran.

5

menit

Apersepsi

Menggali

pengetahuan

awal siswa

dengan

memberikan

pertanyaan:

โ€œBagaimanakah

perbedaan

percepatan pada

bidang datar dan

bidang miring?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

dan memberikan

jawaban

5

menit

Inti Eksplorasi

(penyampaian)

1. Meminta siswa

untuk

menghitung

hukum Newton

pada bidang

datar . 2. Meminta siswa

untuk

menghitung

hukum Newton

pada bidang

miring 3. Meminta siswa

untuk

menghitung

hukum Newton

pada gerak

melingkar.

1. Siswa menghitung

hukum Newton pada

bidang datar . 2. Siswa menghitung

hukum Newton pada

bidang miring 3. Siswa menghitung

hukum Newton pada

gerak melingkar.

(kinestetic)

40

menit

Page 123: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

110

Elaborasi

(pelatihan)

1. Melakukan

simulasi

percobaan

tentang

Newton pada

bidang datar

tanpa gesekan

menggunakan

alat peraga

sederhana

2. Melakukan

simulasi

percobaan

tentang

Newton pada

bidang miring

dengan

gesekan

menggunakan

alat peraga

sederhana

3. Melakukan

simulasi

percobaan

tentang

Newton pada

gerak

melingkar

menggunakan

alat peraga

sederhana

1. Siswa melakukan

simulasi percobaan

tentang Newton

pada bidang datar

tanpa gesekan

menggunakan

media interaktif.

2. Siswa melakukan

simulasi percobaan

tentang Newton

pada bidang miring

dengan gesekan

menggunakan

media interaktif

3. Siswa melakukan

simulasi percobaan

tentang Newton

pada gerak

melingkar

menggunakan

media interaktif

(kinestetic)

40

menit

Konfirmasi

(penyampaian

hasil)

Memberikan

kesempatan

kepada

perwakilan

masing-masing

kelompok untuk

menyampaikan

hasil

percobaannya.

Salah seorang siswa

perwakilan dari

masing-masing

kelompok membaca

dengan keras dan

mempresentasikan

hasil diskusinya

( kinestetik). 20

menit

Memberikan

kesempatan

kepada kelompok

lain untuk

menanggapi hasil

diskusi yang

disampaikan.

Siswa dari kelompok

lain mendengarkan,

mengemukakan

pendapat,

memberikan gagasan

dan menanggapi

Page 124: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

111

presentasi dari

kelompok lain

(visual,

auditori dankinestetik)

Penutup

Evaluasi

(pelaksanaan

tes)

Memberikan tes

akhir kepada

siswa (soal)

sebanyak 4 butir

soal untuk

mengetahui

seberapa besar

keberhasilan

belajar yang

dicapai siswa.

Siswa menjawab tes

akhir secara individu

(kinestetik)

20

menit

H. PENILAIAAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : Tes Formatif secara Tertulis (Kognitif)

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

Jakarta Selatan, 6 Februari 2020

Mengetahui

Guru Fisika MA Pembangunan UIN Jakarta Peneliti

Mayuriko Olivia Pertiwi Ahmad Rifaโ€™i

NIS. NIM. 11160163000014

Page 125: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

112

Lampiran A3 Soal Evaluasi pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen

INSTRUMEN TEST PER PERTEMUAN

Hukum Newton

Judul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran VARK Berbasis Gaya Belajar KOLB

terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi

Hukum Newton

Penyusun : Ahmad Rifai

Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd

Pertemuan : I (satu)

No Indikator Soal Jawaban

1 Menjelaskan hukum 1

Newton

Adi sedang pergi ke sebuah taman wisata di

Jakarta menggunakan mobil. Adi membawa

mobil dengan kecepatan 60 km/jam, ketika di

perjalanan Adi tidak menyadari kalua di

depannya ada lampu lalu lintas dan

menunjukkan lampu merah, sehingga Adi

mengerem mendadak dan badanya pun

terdorong sedikit ke depan.

Peristiwa diatas merupakan contoh konsep โ€ฆ

A. Kecepatan

B. Percepatan

C. Gerak lurus beraturan

D. Hukum 1 Newton

E. Hukum 2 Newton

D

2 Menjelaskan hukum 2

Newton

Topan adalah anak berusia 6 tahun dan

mempunyai sebuah mobil mainan, kemudian

Topan menarik mobil mainan menggunakan

tali dengan perlahan maka mobil tersebut

akan mulai bergerak. Semakin kuat Topan

menariknya, akan semakin cepat mobil

mainan tersebut bergerak. Kasus tersebut

merupakan konsep โ€ฆ

A. Gaya tarik menarik

B. Gerak lurus beraturan

C. Hukum 1 Newton

D. Hukum 2 Newton

E. Hukum 3 Newton

D

3 Menjelaskan hukum 3

Newton

Beckham adalah seorang pemain bola. Setiap

hari Beckham selalu latihan, dan Beckham

memiliki tendangan yang bagus

dibandingkan dengan pemain yang lain.

Ketika Beckham menendang bola, maka bola

akan terlempar ke depan. Peristiwa Beckham

C

Page 126: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

113

menendang bola, merupakan prinsip konsep

โ€ฆ

A. Hukum 1 Newton

B. Hukum 2 Newton

C. Hukum 3 Newton

D. Gerak melingkar

E. Gerak vertikal

4

Menjelaskan jenis-jenis

gaya

Seorang siswa sedang memindahkan sebuah

benda pada bidang miring di atas permukaan

lantai yang kasar, seperti gambar berikut:

Jika Anda seorang ahli fisika dan Anda

sedang mengamati siswa tersebut, maka

siswa tersebut sedang melakukan gaya โ€ฆ

A. Gaya berat, gaya normal, dan gaya

sentripetal.

B. Gaya berat, gaya gesek, dan gaya

sentripetal.

C. Gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek.

D. Gaya normal, gaya gesek, dan sentripetal.

E. Gaya normal, gaya sentripetal, dan gaya

gravitasi

C

5

Mengidentifikasi

penerapan prinsip hukum

1 Newton dalam

kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa peristiwa salam kehidupan

sehari-hari:

1. Mobil yang dalam kondisi berhenti,

kemudian bergerak cepat ke depan maka

penumpang akan terdorong ke belakang

2. Firman mendorong lemari, dan lemari

bergerak

3. Rudi berkendaraan menggunakan motor

kemudian mengerem mendadak.

4. Ahmad menendang bola.

Yang termasuk penerapan prinsip hukum 1

Newton adalahโ€ฆ

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 1 dan 4

D. 2 dan 3

E. 3 dan 4

B

6

Mengidentifikasi

penerapan prinsip hukum

2 Newton dalam

kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa kasus dalam

kehidupan sehari-hari:

1. Ahmad berlari dengan cepat

2. Ahmad berlari dengan pelan

E

Page 127: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

114

3. Ahmad berlari pelan kemudian semakin

lama semakin cepat

4. Ahmad berlari dengan cepat kemudian

semakin lama semakin pelan

Yang termasuk penerapan prinsip hukum 2

Newton adalah โ€ฆ

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

7

Mengidentifikasi

penerapan prinsip hukum

3 Newton dalam

kehidupan sehari-hari.

Berikut ini beberapa peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari:

1. Bola basket yang dipantulkan ke tanah

akan memantul kembali

2. Seseorang yang duduk di atas kursi berat

badan mendorong kursi ke bawah

sedangkan kursi mendorong (menahan)

badan ke atas.

3. Seseorang yang memakai sepatu roda dan

mendorong tubuhnya ke dinding, maka

dingin akan mendorong balik sebesar

gaya dorong yang dikeluarkan, sehingga

menjauhi dinding.

4. Adanya gaya magnet, gaya listrik, dan

gaya gravitasi

5. Yang termasuk penerapan prinsip hukum 3

Newton adalahโ€ฆ

A. 1 dan 2

B. 1, 2, dan 3

C. 1, 2, 3 dan 4

D. 2 dan 3

E. 3 dan 4

C

8

Mengidentifikasi

penerapan prinsip gaya

gesek kinetis dan statis

dalam kehidupan sehari-

hari.

Berikut ini beberapa peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari:

1. Mendorong balok di atas karpet

2. Seseorang yang duduk di atas kursi berat

badan mendorong kursi ke bawah

sedangkan kursi mendorong (menahan)

badan ke atas.

3. Seseorang yang memakai sepatu roda

dan mendorong tubuhnya ke dinding,

maka dingin akan mendorong balik

sebesar gaya dorong yang dikeluarkan,

sehingga menjauhi dinding.

4. Seorang pekerja bangunan sedang

menggragaji kayu

Yang termasuk penerapan prinsip gaya gesek

adalahโ€ฆ

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 1 dan 4

C

Page 128: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

115

D. 2 dan 3

E. 3 dan 4

Judul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran VARK Berbasis Gaya Belajar KOLB

terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi

Hukum Newton

Penyusun : Ahmad Rifai

Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd

Pertemuan : II (dua)

9

Menghitung besar

tegangan tali pada suatu

benda berdasarkan sifat

kelembaman

Dio adalah orang yang rajin membantu orang

tuanya. Setiap hari dia selalu menimba air untuk

keperluan rumah. Dio menimba air di sumur

hanya menggunakan tali, seperti gambar

berikut:

Jika setiap kali Dio menimba air massanya

sama dengan 5 kg, maka besar tegangan tali

adalah โ€ฆ

A. 50 N

B. 51 N

C. 52 N

D. 53 N

E. 54 N

A

10 Menghitung percepatan

pada suatu benda

Jika dua buah balok dihubungkan

menggunakan tali dan digantung pada katrol

licin, yaitu balok A dan B seperti gambar

berikut:

D

Page 129: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

116

Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka

berapakah percepatan yang dialami balok

tersebut โ€ฆ

A. 1 m/s2

B. 2 m/s2

C. 5 m/s2

D. 6 m/s2*

E. 8 m/s2

11

Mengidentifikasi besarnya

gaya aksi reaksi pada suatu

benda.

Di desa Anda sedang melakukan perlombaan

tarik tambang dan Anda pun ikut dalam

perlombaan tarik tambah tersebut. Setiap satu

tim membutuhkan 5 orang, kemudian Anda pun

mengajak teman-teman Anda untuk ikut lomba,

berikut nama-nama dan massa badan tim dan

lawan:

Tim Lawan

Nama Berat

(kg) Nama

Berat

(kg)

Budi 60 Riko 55

Sutan 70 Dio 50

Padi 75 Mat 75

Hasan 50 Dodi 70

Beni 55 Komar 60

Tali yang digunakan merupakan tali tambang

yang massanya diabaikan. Ketika memulai

perlombaan tiba-tiba tim Anda Padi bertukaran

dengan tim lawan Mat. Maka yang akan terjadi

adalahโ€ฆ

A. Percepatan tali nol dan tali akan diam.*

B. Percepatan tali sama dengan percepatan

gravitasi.

C. Percepatan tali nol dan bergerak kea rah tim

lawan

D. Tali akan bergerak ke arah tim Anda.

E. Tali akan bergerak kea rah tim lawan.

A

12

Menghitung besar

tegangan tali pada sifat

kelembaman (inersia)

benda, yang berhubungan

antara gaya, massa, dan

Sepulang sekolah Anda disuruh oleh guru Anda

untuk memindahkan tiga tumpukan buku yang

massanya masing-masing 20 kg, 25 kg, dan 30

kg.

C

Page 130: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

117

gerakan benda, gaya aksi

reaksi, terhadap gaya

gesek

Di waktu yang bersamaan ayah Anda telah

datang untuk menjemput Anda pulang sekolah,

kemudian Anda mendesain cara agar buku

tersebut dapat dipindahkan dengan cepat.

Jika TA adalah tegangan tali antara massa 20 kg

dengan 25 kg dan TB adalah tegangan tali antara

massa 25 kg dengan 30 kg, maka besarnya

tegangan tali TA dan TB adalah โ€ฆ

A. 20 N dan 55 N

B. 25 N dan 65 N

C. 30 N dan 75 N *

D. 35 N dan 85 N

E. 45 N dan 95 N

Judul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran VARK Berbasis Gaya Belajar KOLB

terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi

Hukum Newton

Penyusun : Ahmad Rifai

Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd

Pertemuan : III (tiga)

13

Menghitung hukum

Newton pada bidang datar

menggunakan sistem

katrol .

Balok A diletakkan di atas meja kemudian

diikat tali yang menghubungkan balok B. Tali

yang menghubungkan balok A dan B melalui

sebuah katrol seperti yang diperlihatkan pada

gambar sistem katrol di atas. Massa balok A dan

balok B berturut-turut adalah 3 kg dan 2 kg. Jika

massa katrol diabaikan sedangkan gravitasi 10

dan koefisien gesek kinetiknya adalah 0,4.

C

Page 131: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

118

Besar percepatan sistem katrol tersebut adalah

โ€ฆ. m/s2

A. 0,4

B. 0,8

C. 1,6

D. 2,4

E. 3,2

14

Menghitung besar

percepatan dan tegangan

tali pada bidang miring.

Andi adalah seorang karyawan di salah satu PT

sepatu di Bandung. Andi seorang karyawan

yang bertugas memindahkan sepatu-sepatu

yang sudah jadi dalam kardus. Andi

memindahkan sepatu-sepatu tersebut ke lantai

dua atau lantai tiga. Dari perusahan alat-alat

sudah disediakan yang mempermudah Andi

untuk melakukan tugasnya, seperti gambar

berikut:

Bidang miring membentuk sudut ฮฑ= 370

terhadap bidang horizontal dan setiap kardus

sepatu (m1) memiliki massa 20.000 gram dan m2

memiliki massa 50.000 gram. Jika koefisien

gesekan kinetis bidang dengan benda 1 adalah

0,2, maka besar percepatan gerak kedua benda

dan besar gaya tegangan tali adalah โ€ฆ

A. 5 m/s2 dan 10 N

B. 6 m/s2 dan 9 N

C. 7 m/s2 dan 8 N

D. 8 m/s2 dan 7 N

E. 9 m/s2 dan 6 N

A

15

Menghitung besar

tegangan tali pada gerak

melingkar.

Sebuah bola dengan massa 2 kg diikatkan di

ujung seutas tali dan kemudian diputar dalam

bidang horizontal dengan kelajuan tetap 5 m/s

seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:

E

Page 132: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

119

Apabila jari-jari lingkaran nya adalah 1 m, besar

gaya tegangan tali adalah โ€ฆ

A. 10 N

B. 20 N

C. 30 N

D. 40 N

E. 50 N*

Page 133: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

120

Lampiran A4 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 134: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

121

Lembar Kerja Siswa (LKS)

A. Judul Percobaan

Menghitung gaya gesek pada bidang miring

B. Tujuan Praktikum

1. Siswa dapat lebih memahami tentang Hukum Newton.

2. Siswa dapat menentukan koefisien gesek statis pada bidang miring

3. Siswa dapat menentukan percepatan benda yang bergerak di atas bidang.

C. Dasar teori

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda

akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Terdapat dua jenis

gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yang dibedakan antara

titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti / menggeser :

a. Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif

satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke

bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan ฮผs,

dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.

๐œ‡๐‘  ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ = ๐‘š๐‘” sin ๐œƒ

๐œ‡๐‘  =sin ๐œƒ

cos ๐œƒ= tan ๐œƒ

Atau

๐œ‡๐‘  =๐‘ฆ

๐‘ฅ

y

N x

mg sin

mg cos mg

Page 135: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

122

b. Gaya Gesek Kinetis adalah gaya gesek yang terjadi ketika dua benda bergerak relatif

satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan

dengan ฮผk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material

yang sama.

๐œ‡๐‘˜ =(g. sin ๐œƒ) โˆ’ ๐‘Ž

(๐‘”. cos ๐œƒ)

๐‘Ž =2. ๐‘ ๐‘ก

๐‘ก2

D. Langkah Percobaan

1. Susunlah alat dan bahan yang akan digunakan seperti pada gambar berikut ini:

2. Ukurlah jarak dan sudut berdasarkan data pengamatan

3. Letakkan benda di atas bidang miring

4. Kemudian ukur waktu yang dibutuhkan benda hingga jatuh ke lantai

5. Lakukan percobaan selanjutnya dengan massa benda yang berbeda

E. Data Pengamatan

Massa: 50 gram

Benda: Licin

No t (waktu) st (jarak) a (percepatan) ๐๐’Œ(koefisien

kinetis)

1

2

3

rata-rata

Page 136: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

123

Massa: 50 gram

Benda: Kasar

No t (waktu) st (jarak) a (percepatan) ๐๐’Œ(koefisien

kinetis)

1

2

3

rata-rata

Massa: 100 gram

Benda: Licin

No t (waktu) st (jarak) a (percepatan) ๐๐’Œ(koefisien

kinetis)

1

2

3

rata-rata

Massa: 100 gram

Benda: Kasar

No t (waktu) st (jarak) a (percepatan) ๐๐’Œ(koefisien

kinetis)

1

2

3

rata-rata

F. Pertanyaan

1. Bagaimana hubungan antara waktu dan jarak? Jelaskan!

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

2. Bagaimana hubungan percepatan benda dengan massa benda? Jelaskan!

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

Page 137: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

124

3. Bagaimana hubungan antara besar sudut bidang dengan koefisien kinetis benda?

Jelaskan!

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

Page 138: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

125

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Penelitian

2. Instrumen Tes Penelitian

3. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes

a. Validasi Ahli Materi

b. Validasi Ahli Konstruk

c. Validasi Ahli Bahasa

d. Uji Validasi Butir Soal

e. Uji Reliabilitas Instrumen

f. Uji Daya Pembeda

g. Uji Taraf Kesukaran

h. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Tes

4. Lembar Validasi Ahli Materi

5. Lembar Validasi Ahli Kontruk

6. Lembar Validasi Ahli Bahasa

7. Angket Gaya Belajar VARK

8. Angket Gaya Belajar KOLB

Page 139: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

126

LAMPIRAN B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Penelitian

No Indikator

Pembelajaran

KKO (Kata

Kerja

Operasional)

Keterampilan

Berpikir KOLB

Indikator Kognitif

Jumlah C4 C5 C6

1

Menganalisis

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum 1

Newton.

Menemukan

Assimilator

(Berpikir Kritis)

โˆš

1

2

Menganalisis

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum 2

Newton.

Menemukan โˆš

1

3 Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

pada bidang

datar.

Mendeteksi

Accomodator

(Pemecahan

Masalah)

โˆš 1

4 Menilai โˆš

1

5

Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

Menilai

Converger

(Keterampilan

Proses Sains)

โˆš

1

6

Mengevaluasi

kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

Menguji โˆš

1

Page 140: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

127

No Indikator

Pembelajaran

KKO (Kata

Kerja

Operasional)

Keterampilan

Berpikir KOLB

Indikator Kognitif

Jumlah C4 C5 C6

pada bidang

miring

7

Merumuskan

saran terbaik

pada kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

pada bidang

miring

Mengkontruksi

Diverger

(Berpikir Kreatif)

โˆš

1

8

Merumuskan

saran terbaik

pada kasus yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari

tentang

penerapan

hukum Newton

gerak melingkar

Mengkontruksi

โˆš

1

Jumlah 2 4 2 8

Persentase 25% 50% 25% 100%

Page 141: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

127

LAMPIRAN B.2 Instrumen Tes Penelitian

No

Indikator

Pembelaj

aran

Konsep

Kata kerja

Operasiona

l (KKO)

Indikator

Soal Soal Pembahasan

Sk

or

Indikator

Kognitif Juml

ah C

4

C

5

C

6

1

Mengana

lisis

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

1

Newton.

Hukum

1

Newto

n

Memilih Disajikan

sebuah

kasus pak

Ali ingin

menimba

air supaya

tidak

putus.

Siswa

mampu

menemuk

an batas

maksimu

m berat air

dan

tegangan

pada tali.

Seorang pekerja bangunan sedang

menimba air untuk keperluan

mengaduk pasir dan semen.

Pekerja tersebut memilik 2 ember

yang berukuran 10 liter dan 15

liter. Jika keperluan air untuk

mengaduk pasir dan semen 60 liter

dan maksimum besar tegangan tali

adalah 90 N, maka cara yang

dilakukan pekerja tersebut agar

keperluan air terpenuhi dengan

waktu yang efisen adalah โ€ฆ (1

liter = 0.75 kg)

Diketahui :

Ember = massa

ma = 10 liter = 7.5 kg

mb = 15 liter = 11.25 kg

Ttali = 90 N

Ditanyakan :

Cara yang paling efisienโ€ฆ?

โˆ‘ ๐น = 0

๐‘‡ โˆ’ ๐‘Š = 0

๐‘‡ = ๐‘Š = ๐‘š. ๐‘”

90 ๐‘ = ๐‘š 10๐‘š

๐‘ 2

๐‘š =90

10= 9 ๐‘˜๐‘”

Maka maksimal air yang

tertarik oleh tali adalah 9 kg

(12 liter)

Sehingga pekerja dapat

menggunakan ember yang

berukuran 15 liter (11.25 kg)

dengan kondisi air tidak

penuh atau 12 liter (9 kg)

Jawab :

2

4

4

โˆš

2 Mengana

lisis

Hukum

2

Memilih Disajikan

dua buah Seorang pekerja memindahkan

suatu benda dengan berat 50 kg

Diketahui :

a. Menggunakan katrol

โˆš

Page 142: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

128

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

2

Newton.

Newto

n

kasus

untuk

memindah

kan suatu

benda.

Siswa

mampu

menemuk

an

percobaan

yang

paling

efektif dan

efisien

untuk

memindah

kan suatu

benda

tersebut

menggunkan sebuah katrol

dengan menggunakan pemberat

40 kg dengan jarak 10 m.

Di tempat lain seorang

karyawan memindahkan suatu

benda yang beratnya 50 kg

dengan mendorong benda

tersebut dengan jarak 10 m.

Benda di dorong dengan gaya F

= 40 N.

Prosedur yang paling efektif

dan efisien yang dapat

digunakan sehingga

mengahasilkan percepatan

yang lebih besar adalah โ€ฆ

ma = 50 kg

mb = 40 kg

s = 10 m

b. Didorong

m = 50 kg

F = 40 N

s = 10 m

Ditanyakan :

a (percepatan benda) โ€ฆ?

Jawab :

a. Menggunakan katrol

๐‘Ž =๐‘€๐ต . ๐‘”

๐‘€๐ด + ๐‘€๐ต

๐‘Ž =50 ๐‘˜๐‘” . 10

๐‘š๐‘ 2

40 ๐‘˜๐‘” + 50 ๐‘˜๐‘”

= 5.56 ๐‘š

๐‘ 2

b. Didorong

๐‘Ž =๐น

๐‘š

๐‘Ž =40๐‘

50 ๐‘˜๐‘”= 0.8

๐‘š

๐‘ 2

Prosedur yang paling

efektif dan efisien adalah

dengan menggunakan

2

4

4

Page 143: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

129

katrol, karena memiliki

percepatan paling besar.

3

Mengeva

luasi

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

Newton

pada

bidang

datar.

Hukum

Newto

n pada

bidang

datar

Mendeteksi Disajikan

sebuah

kasus Budi

sedang

mendoron

g dua buah

kotak yang

massanya

berbeda.

Siswa

dapat

mendeteks

i

percepatan

masing-

masing

kotak.

Budi adalah seorang pekerja toko

Jayamaju. Setiap hari Budi selalu

menyusun kardus-kardus berisi

barang di dalam Gudang. Budi

memindahkan kardus tersebut

dengan mendorongnya. Ketika

sedang menyusun kardus-kardus

Budi ingi selalu cepat selesai,

sehingga Budi memindahkan dua

kardus secara bersamaan.

Massa masing-masing m1 = 40 kg,

m2 = 25 kg dan tangan Budi

memegang pada barang pertama.

Jika Budi mendorong dengan gaya

sebesar 150 N, maka tentukanlah

percepatan kardus dan gaya

kontak antarbarang .

Diketahui :

m1 = 40 kg

m2 = 25 kg

F = 150 N

Ditanyakan:

aโ€ฆ.?

Fantarbarang โ€ฆ?

Keadaan benda 1 dan 2

saling bersentuhan

sehingga akan timbul

gaya kontak atau gaya

aksi reaksi berdasarkan

Hukum III Newton.

Sebagaimana gambar

berikut:

F12 adalah gaya aksi

yang diberikan barang 1

kepada barang 2.

Sedangkan F21 adalah

gaya reaksi yang

diberikan barang 2

2

2

โˆš

Page 144: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

130

kepada barang 1. Kedua

gaya ini memiliki besar

yang sama.

Untuk menentukan gaya

antarbarang

๐น12 = ๐‘š2. ๐‘Ž

Ditinjau dari sumbu X

barang 1

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š๐‘Ž

๐น โˆ’ ๐น21 = ๐‘š1. ๐‘Ž

Ditinjau dari sumbu X

barang 2

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š๐‘Ž

๐น12 = ๐‘š2. ๐‘Ž

Sehingga,

๐น12 = ๐น21

๐‘š2. ๐‘Ž = ๐น โˆ’ ๐‘š1. ๐‘Ž

๐น = ๐‘š2. ๐‘Ž + ๐‘š1. ๐‘Ž

๐น = ๐‘Ž (๐‘š2 + ๐‘š1)

๐‘Ž =๐น

(๐‘š2 + ๐‘š1)

๐‘Ž =150 ๐‘

(40 ๐‘˜๐‘” + 25 ๐‘˜๐‘”)

= 2.3๐‘š

๐‘ 2

๐น12 = ๐‘š2. ๐‘Ž

๐น12 = 25 ๐‘ฅ 2.3 = 57.5 ๐‘

6

Page 145: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

131

4

Hukum

Newto

n pada

bidang

datar

Menilai Disajikan

sebuah

kasus Dio

sedang

mendoron

g kotak

pada

bidang

datar

kasar.

Siswa

mampu

menilai

gaya gesek

dan

percepatan

pada

benda.

Dio adalah seorang karyawan

disalah satu perusahaan di Jakarta.

Tugas Dio di perusahaan tersebut

menyusun barang-barang dalam

bentuk kotak. Setiap kali Dio ingin

memindahkan kotak,Dio selalu

mendorongnya dengan gaya F 100

N karena kotak tersebut memiliki

massa yang cukup berat, yaitu 30

kg. Jika Dio mendorong kotak

tersebut di atas bidang datar kasar

(ยตs = 0,3 dan ยตk = 0,1), maka besar

gaya gesek dan percepatan balok

tersebut adalah โ€ฆ

Diketahui:

F = 100 N

m = 30 kg

ฮผs = 0,3

ฮผk = 0,1

g = 10 m/s2

Ditanyakan:

a โ€ฆ?

f โ€ฆ?

Langkah pertama,

gambarkan terlebih dahulu

diagram gaya-gaya yang

bekerja pada benda secara

lengkap seperti gambar

berikut:

besarnya gaya normal

dapat ditentukan dengan

menggunakan Hukum II

Newton sebagai berikut.

โˆ‘ ๐น๐‘Œ = ๐‘š๐‘Ž

๐‘ โˆ’ ๐‘ค = ๐‘š๐‘Ž

N โ€“ w = 0

2

4

โˆš

Page 146: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

132

N = w

N = m.g

N = 30 kg x 10 m/s2

N = 300 N

Menentukan pengaruh

gaya F dengan cara

menghitung besar gaya

gesek statis

maksimumnya (fs maks)

fs max = ฮผsN

fs max = ฮผsN

fs max = 0.3 x 300 N

fs max = 90 N

100 N > fs max maka kotak

bergerak

โˆ‘ ๐น๐‘ฅ = ๐‘š๐‘Ž

๐น โˆ’ ๐‘“๐‘˜ = ๐‘š๐‘Ž

๐น โˆ’ ฮผ๐‘˜๐‘ = ๐‘š๐‘Ž

100 N โ€“ (0.1)(300N) =

30 kg a

a = 100 N โ€“ 30 N

๐‘Ž =100 N โ€“ 30 N

30๐‘˜๐‘”= 2.3 ๐‘š/๐‘ 2

4

Page 147: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

133

5

Mengeva

luasi

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

Newton

Hukum

Newto

n

Menilai Disajikan

sebuah

kasus

Miko

sedang

mendoron

g dua buah

balok pada

bidang

miring.

Siswa

mampu

menilai

besar

percepatan

balok.

Dalam ruang kelas hanya ada

Anda bersama wali kelas,

kemudian Anda disuruh wali

kelas untuk memindah

tumpukan buku yang beratnya

tidak memungkinkan diangkat

oleh sendiri, sehingga Anda

memindahkan buku tersebut

berulang kali. Jika Anda

membagi tumpukan buku

tersebut menjadi dua tumpukan

buku dengan berat masing-

masing adalah 10 kg, sehingga

Anda membutuhkan waktu 10

detik untuk memindahkan satu

tumpukan buku.

Diwaktu yang bersamaan tiba-

tiba kepala sekolah memanggil

Anda untuk ke kantor sekolah.

Di dalam kelas hanya ada

beberapa batubata (8 kg) dan di

dalam lemari kelas ada alat-alat

praktikum sederhana salah

satunya adalah katrol kecil.

Kemudian Anda mendesain

Diketahui:

a. Buku I

m1 = 10 kg

s = 5 m

t = 10 s

b. Buku II

mA = 10 kg

mB = 8 kg

Ditanyakan:

Perbandingan percepatan

dari kedua percobaan ?

a. Buku I

๐‘ฃ =๐‘ 

๐‘ก=

5

10= 0.5 ๐‘š/๐‘ 

Percobaan pertama akan

memiliki percepatan

sama dengan 0, karena

mimiliki kecepatan

konstan.

b. Buku II

๐‘Ž =๐‘€๐ต . ๐‘”

๐‘€๐ด + ๐‘€๐ต

๐‘Ž =8 ๐‘˜๐‘” . 10

๐‘š๐‘ 2

10 ๐‘˜๐‘” + 8 ๐‘˜๐‘”

= 4.4 ๐‘š

๐‘ 2

2

5

8

โˆš

Page 148: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

134

cara agar buku ini tetap

terpindahkan, sebagai mana

gambar berikut:

Maka yang akan terjadi dengan

percepatan kedua tumpukan

buku adalahโ€ฆ

(Dipindahkan sendiri= buku I

dan dipindahkan menggunakan

katrol = buku II )

Sehingga percepatan buku II

lebih besar dari pada

percepatan buku I

6

Mengeva

luasi

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

Newton

pada

bidang

miring

Hukum

Newto

n

pada

bidang

miring

Menguji Disajikan

sebuah

kasus,

sebuah

benda

pada

bidang

miring.

Siswa

mampu

menguji

gaya gesek

pada

bidang

miring.

Anda sedang melakukan

percobaan dalam ruangan

laboratorium terpadu tentang

bidang miting. Sebuah benda

Anda letakan pada bidang miring

dengan sudut 300. Ternyata, benda

tepat akan meluncur ke bawah.

Jika percepatan gravitasi bumi

adalah 10 m/s2, maka koefisien

gesek antara benda dengan bidang

miring!

Diketahui:

ฮธ = 300

g = 10 m/s2

Ditanyakan

ฮผs โ€ฆ?

Karena benda belum

bergerak, maka a = 0.

2

4

โˆš

Page 149: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

135

Sehingga berlaku Hukum I

Newton sebagai berikut.

ฮฃFY = 0

N โ€“ w cos = 0

N = w cos ฮธ

ฮฃFX = 0

w sin ฮธ โ€“ fs = 0

w sin ฮธ โ€“ ฮผsN = 0

ฮผsN = w sin ฮธ

ฮผsw cos ฮธ = w sin ฮธ

๐œ‡๐‘  =๐‘ค sin ๐œƒ

๐‘ค cos ๐œƒ

๐œ‡๐‘  =๐‘ค sin 30

๐‘ค cos 30

๐œ‡๐‘  =

12

12 โˆš3

=1

3โˆš3

5

4

7

Merumu

skan

saran

terbaik

pada

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

Hukum

Newto

n pada

bidang

miring

Mengkontr

uksi

Disajikan

sebuah

benda

pada

bidang

miring.

Siswa

mampu

menguji

besar

percepatan

benda

Sebuah benda bermassa 10 kg

didorong dengan gaya F = 150 N

pada permukaan bidang miring.

Koefisien gesek antara benda

dengan bidang adalah 0,4.

Diketahui :

F = 50 N

m = 10 kg

g = 10 m/s2

ยตk = 0,4

Ditanyakan :

Percepatan benda (a) ?

Alternatif lain yang

dilakukan agar percepatan

yang diperoleh tetap sama

2

Page 150: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

136

tentang

penerapa

n hukum

Newton

pada

bidang

miring

pada kasus

yang

berbeda

Alternatif lain yang dilakukan agar

percepatan yang diperoleh tetap

sama jika koefisien antara benda

dan bidang 0,8 adalah โ€ฆ.

jika koefisien antara benda

dan bidang 0,8 ?

Jawab :

โˆ‘ ๐น = ๐น โˆ’ ๐‘“๐‘˜ โˆ’ ๐‘ค sin ๐œƒ

= ๐‘š. ๐‘Ž

๐‘ = ๐‘ค cos ๐œƒ

๐‘“๐‘˜ = ๐œ‡๐‘˜๐‘ = ๐œ‡๐‘˜ ๐‘ค cos ๐œƒ

๐‘“๐‘˜ = ๐œ‡๐‘˜๐‘ = ๐œ‡๐‘˜ ๐‘š๐‘” cos ๐œƒ

๐‘“๐‘˜

= (0,4) (10๐‘˜๐‘”) (10๐‘š

๐‘ 2) cos 37

๐‘“๐‘˜ = (0,4)(80) = 32 ๐‘

โˆ‘ ๐น = ๐น โˆ’ ๐‘“๐‘˜ โˆ’ ๐‘ค sin ๐œƒ

= ๐‘š. ๐‘Ž

150 ๐‘ โˆ’ 32 ๐‘ โˆ’ 60 ๐‘ = 10 ๐‘˜๐‘”. ๐‘Ž

๐‘Ž =58 N

10 ๐‘˜๐‘”=

5,8 ๐‘š

๐‘ 2

2

3

4

โˆš

Page 151: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

137

Alternatif lain yang

dilakukan agar percepatan

yang diperoleh tetap sama

jika koefisien antara benda

dan bidang 0,8 ?

Jawab :

Memperbesar gaya F

menjadi 182 N

๐น โˆ’ ๐œ‡๐‘˜๐‘ โˆ’ ๐‘ค sin ๐œƒ = ๐‘š. ๐‘Ž ๐น โˆ’ (0,8) (80)๐‘ โˆ’ 60 ๐‘

= 10 ๐‘˜๐‘”.5,8 ๐‘š

๐‘ 2

๐น โˆ’ 64๐‘ โˆ’ 60๐‘ = 58 ๐‘

๐น โˆ’ 124๐‘ = 58๐‘

๐น = 58๐‘ + 124๐‘ = 182 ๐‘

4

8

Merumu

skan

saran

terbaik

pada

kasus

yang

terjadi

dalam

kehidupa

n sehari-

hari

tentang

penerapa

n hukum

Hukum

Newto

n pada

gerak

meling

kar

Mengkontr

uksi

Disajikan

sebuah

kasus

Andi dan

Budi

sedang

bermain

baling-

baling.

Siswa

mampu

menguji

besar gaya

sentripetal

pada kasus

Andi dan Budi sedang bermain

baling-baling menggunakan batu

yang diikat menggunakan seutas

tali. Batu memiliki massa 500

gram dan panjang tali 1 meter.

Setiap Andi memutar baling-

balingnya membutuhkan waktu 2

detik setiap putarannya. Jika Budi

ingin membuat baling-baling yang

sama dengan Andi namun tali

yang digunakan oleh Budi hanya

0,5 meter, maka cara yang

dilakukan oleh Budi agar gaya

sentripetal baling-baling mereka

sama adalahโ€ฆ

Diketahui:

m = 500 gram = 0,5 kg

RAndi = 1 m

RBudi = 0,5 m

t = 2 s

Ditanyakan :

Fs โ€ฆ?

2

โˆš

Page 152: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

138

Newton

pada

gerak

melingka

r

yang

berbeda.

๐น๐‘  =๐‘š๐‘ฃ2

๐‘…

Keliling lingkaran =

๐œ‹ ๐‘ฅ 2๐‘Ÿ = 3.14 ๐‘ฅ 2 = 6.28 ๐‘š

๐‘ฃ =๐‘ 

๐‘ก=

6,28

2= 3.14

๐น๐‘  =๐‘š๐‘ฃ2

๐‘…

๐น๐‘  =0,5(3.142)

1= 4.93 ๐‘

Cara yang dilakukan budi

agar memiliki gaya

sentripetal yang sama dengan

Andiโ€ฆ

Memperkecil massa batu

yang digunakan budi sebesar

4.93 =๐‘š(3.142)

0,5

4

4

5

Page 153: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

139

๐‘š(3.142) = 4.93 (0.5)

6.28 ๐‘š = 2.46

๐‘š =2.46

6.28= 0.39 ๐‘”๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š

Page 154: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

140

LAMPIRAN B.3 Analisis Hasil Uji Instrumen Tes

a. Validasi Ahli Materi

No.

Soal

Validator

Nilai CVR Rata-

rata Anugrah Azhar, M.Si Saipuddin, M.Si Ryan Rizaldy, M.si

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0.6 1 0.9

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0.6 1 0.9

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0.6 0.9

4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 1 0.9

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah CRV 7.6

CVI 0.95

Kategori

Sangat

Baik

Page 155: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

141

b. Validasi Ahli Konstruk

No.

Soal

Validator

Nilai CVR Rata-

rata Anugrah Azhar, M.Si M. Feby Sumantri, M.Pd Ryan Rizaldy, M.si

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0.6 1 0.9

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0.6 1 0.9

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0.6 0.9

4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 1 0.9

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah CRV 7.6

CVI 0.95

Kategori

Sangat

Baik

Page 156: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

142

c. Validasi Ahli Bahasa

No.

Soal

Validator

Nilai CVR Rata-

rata Dr, Nuryani, MA Dra. Mahmudah Fitriyani,

ZA, MA

A B C D A B C D A B C D

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 0.6 1 0.8

2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0.6 0.6 1 0.8

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0.6 0.9

4 0 1 1 1 1 0 1 1 06 0.6 1 1 0.8

5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.6 1 0.9

6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0.9

7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0.9

8 0 1 1 1 1 1 1 1 06 1 1 1 0.9

Jumlah CVR 6.8

CVI 0.85

Kategori Sangat

Baik

Page 157: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

143

d. Uji Validasi Butir Soal

Jumlah Subyek= 20

Butir Soal= 8

Nama berkas: E:\SKRIPSI\KBTT.AUR

No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 0.953 Sangat Signifikan

2 0.929 Sangat Signifikan

3 0.928 Sangat Signifikan

4 0.899 Sangat Signifikan

5 0.945 Sangat Signifikan

6 0.962 Sangat Signifikan

7 0.939 Sangat Signifikan

8 0.949 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 158: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

144

e. Uji Reliabilitas Instrumen

Rata2= 42.35

Simpang Baku= 16.92

KorelasiXY= 0.97

Reliabilitas Tes= 0.98

Nama berkas: E:\SKRIPSI\KBTT.AUR

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 N19 35 35 70

2 N13 31 29 60

3 N6 28 31 59

4 N14 28 30 58

5 N18 28 29 57

6 N1 27 29 56

7 N12 28 28 56

8 N5 27 28 55

9 N10 27 27 54

10 N11 25 29 54

11 N4 21 24 45

12 N8 11 17 28

13 N7 14 13 27

14 N3 13 13 26

15 N17 13 13 26

16 N16 13 12 25

17 N15 11 13 24

18 N2 13 10 23

19 N9 10 13 23

20 N20 11 10 21

Page 159: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

145

f. Uji Daya Pembeda

Jumlah Subyek= 20

Klp atas/bawah(n)= 5

Butir Soal= 8

Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku

Nama berkas: E:\SKRIPSI\KBTT.AUR

No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda DP(%)

1 5.80 2.00 3.8 38.00

2 5.60 1.20 4.4 44.00

3 6.40 2.00 4.4 44.00

4 6.60 2.60 4.0 40.00

5 9.40 3.80 5.6 37.33

6 8.80 4.00 4.8 32.00

7 8.40 3.80 4.6 30.67

8 9.80 3.80 6.0 40.00

Page 160: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

146

g. Uji Taraf Kesukaran

Jumlah Subyek= 20

Butir Soal= 8

Nama berkas: E:\SKRIPSI\KBTT.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran

1 1 39.00 Sedang

2 2 34.00 Sedang

3 3 42.00 Sedang

4 4 46.00 Sedang

5 5 44.00 Sedang

6 6 42.67 Sedang

7 7 40.67 Sedang

8 8 45.33 Sedang

Page 161: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

147

h. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Tes

Rata2= 42.35

Simpang Baku= 16.92

KorelasiXY= 0.97

Reliabilitas Tes= 0.98

Butir Soal= 8

Jumlah Subyek= 20

Nama berkas: E:\SKRIPSI\KBTT.AUR

No T DP (%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1... 38.00 Sedang 0.953 Sangat Signifikan

2 9.84 44.00 Sedang 0.929 Sangat Signifikan

3 1... 44.00 Sedang 0.928 Sangat Signifikan

4 8.53 40.00 Sedang 0.899 Sangat Signifikan

5 6.69 37.33 Sedang 0.945 Sangat Signifikan

6 9.80 32.00 Sedang 0.962 Sangat Signifikan

7 5.50 30.67 Sedang 0.939 Sangat Signifikan

8 7.88 40.00 Sedang 0.949 Sangat Signifikan

Page 162: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

148

LAMPIRAN B.4 Lembar Validasi Ahli Materi

Page 163: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

149

Page 164: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

150

LAMPIRAN B.5 Lembar Validasi Ahli Kontruk

Page 165: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

151

Page 166: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

152

Page 167: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

153

LAMPIRAN B.6 Lembar Validasi Ahli Bahasa

Page 168: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

154

Page 169: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

155

LAMPIRAN B.7 Angket Gaya Belajar VARK

Angket Gaya Belajar VARK

Instrumen Gaya Belajar VARK

NAMA: โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ KELAS: โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ

1. Saya menyukai laman internet (website) yang memiliki:

a. Fitur-fitur dimana saya bisa langsung meng-klik-nya

b. Informasi dan artikel yang menarik yang bisa di cetak

c. Channel musik, fitur chatting

d. Desain dan tampilan efek visual menarik

2. Suatu ketika saya sedang mempelajari program komputer baru atau game

komputer baru. Cara mempelajari yang paling saya sukai adalah:

a. Pertama saya akan melihat cara orang lain memainkannya

b. Membaca buku petunjuknya

c. Mendengar penjelasan dari orang lain dan menanyakan kepada orang tersebut

d. Membaca petunjuk yang dimuat dalam diagram.

3. Setelah membaca naskah sebuah drama, saya diminta untuk memainkan peran.

Yang akan saya lakukan adalah:

a. Menggambar atau membuat skets tentang sesuatu yang akan terjadi dalam

drama tersebut

b. Membaca dialog yang ada dalam drama tersebut

c. Mencoba berakting sesuai naskah drama tersebut

d. Menulis naskah drama tersebut

4. Saya ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab program liburan sekolah. Agar

program ini menarik untuk teman-teman, yang saya lakukan adalah :

a. Menjelaskan aktivitas-aktivitas yang akan saya lakukan dalam program

tersebut

b. Menunjukkan kepada teman-teman daftar kegiatan dalam program tersebut

c. Mempraktekkan salah satu kegiatan yang akan dilakukan dalam program

tersebut di hadapan teman-teman

d. Menunjukkan ke teman-teman peta lokasi kegiatan dan menunjukkan foto-foto

yang berkaitan dengan lokasi kegiatan

5. Saya ingin membuat sebuah acara mengejutkan untuk teman-teman. Yang akan

saya lakukan adalah:

a. Untuk persiapan, saya membuat daftar apa yang akan saya lakukan dan apa

yang harus saya beli

b. Membicarakannya dengan teman-teman lewat telpon atau dengan SMS

c. Langsung saja mengundang teman-teman pada acara tersebut

d. Membayangkan apa yang akan terjadi di acara nanti

e.

Page 170: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

156

6. Saya mendengar informasi bahwa ada film baru akan diputar di bioskop di kota

Jakarta. Untuk memutuskan apakah saya akan menonton atau tidak, yang akan

saya lakukan adalah:

a. Melihat cuplikan film itu terlebih dahulu

b. Mendengar penjelasan teman tentang film tersebut

c. Membaca kesan orang lain tentang film tersebut lewat internet atau majalah

d. Mengikuti apa yang diputuskan teman saja

7. Saya punya permasalahan pada bagian lutut. Yang saya harapkan disaat saya

berkunjung ke dokter adalah:

a. Dokter menunjukkan gambar bagian lutut yang bermasalah

b. Dokter menjelaskan secara lisan tentang gangguan lutut tersebut

c. Dokter mendemonstrasikan apa yang terjadi dengan menggunakan model lutut

buatan

d. Dokter menjelaskan menggunakan artikel yang bisa menerangkan secara

rinci penyebab permasalahannya

8. Saya diminta orang tua saya memasangkan komputer baru. Yang saya lakukan

adalah:

a. Membaca instruksi yang disertakan dalam computer

b. Mengikuti diagram yang menunjukkan instruksi pemasangan

c. Membuka kotak pembungkus komputer dan langsung memasangnya

d. Menelpon atau kirim SMS ke teman dan menanyakan bagaimana cara

memasangnya

9. Saya tidak yakin dengan ejaan sebuah kata, apakah yang benar โ€žanalisaโ€Ÿ ataukah

โ€žanalisisโ€Ÿ. Yang akan saya lakukan adalah:

a. Menulis terlebih dahulu kedua kata tersebut dan memilih salah satunya

b. Mengucapkannya dengan nyaring dan merekam dalam ingatan pikiran saya

c. Menemukan kata yang tepat melalui kamus

d. Melihat dengan cermat kedua kata tersebut dan memilih kira-kira yang pantas

10. Saya ingin melakukan sesuatu yang spesial untuk keluarga. Yang akan saya

lakukan adalah:

a. Membuat sesuatu yang pernah saya buat sebelumnya

b. Mendiskusikannya dengan teman-teman

c. Mencari petunjuk-petunjuk tertulis untuk membuatnya

d. Menemukan rencana dan ide melalui buku atau majalah

11. Saya bermaksud menunjukkan arah suatu tempat kepada seseorang yang cukup

dekat dengan tempat saya berada saat itu. Yang saya lakukan adalah:

a. Menjelaskan langsung kepada orang tersebut

b. Menuliskan arahnya menggunakan kalimat terperinci

c. Berjalan dengan orang tersebut

d. Menggambar peta di atas secarik kertas, atau mengakses peta secara on line

Page 171: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

157

12. Saya ingin membeli kamera digital atau handphone

(HP). Selain mempertimbangkan harganya, yang akan saya lakukan

adalah:

a. Mencoba kamera atau handphone tersebut

b. Mempertimbangkan penjelasan yang disampaikan oleh penjualnya (sales)

c. Mempertimbangkan desain keluaran terbaru yang kelihatan bagus

d. Membaca secara detail fitur-fitur yang menjelaskan kamera atau handphone

tersebut

13. Saya menginginkan ulasan dari sebuah kejadian, lomba, atau ujian yang sudah

dilakukan. Bentuk ulasan yang saya inginkan adalah:

a. Menggunakan contoh tentang apa yang sudah saya lakukan

b. Menggunakan grafik yang menunjukkan apa yang sudah saya peroleh

c. Mendapatkan penjelasan dari seseorang dan mendiskusikanya

d. Ulasan dalam bentuk tulisan atau rincian tentang hasil yang saya peroleh

14. Saya sedang belajar untuk mengambil foto dengan kamera digital atau

handphone. Saya ingin:

a. Mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan membicarakan tentang fitur-

fitur dari kamera atau handphone tersebut

b. Mendapatkan contoh foto yang bagus atau yang jelek yang diambil dari

kamera atau handphone tersebut

c. Mendapatkan penjelasan secara tertulis dengan jelas

d. Mendapatkan penjelasan melalui diagram yang menjelaskan bagaimana

menggunakan kamera tersebut

15. Saya menginginkan agar guru:

a. Menjelaskan melalui diskusi kelas, diskusi secara on line, chatting atau melalui

ceramah.

b. Belajar melalui masalah, menggunakan video, terjun ke lapangan, ber-

eksperimen di laboratorium, atau praktik

c. Menggunakan buku atau modul

d. Menjelaskan melalui diagram, bagan, diagram yang diberi keterangan

lengkap, atau peta

16. Saya diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide-ide di depan kelas. Saya

melakukan:

a. Saya menulis naskah yang akan saya sampaikan dan membacanya berkali-kali

b. Saya membuat diagram atau grafik untuk membantu agar mudah menjelaskan

ide-ide saya

c. Saya mengumpulkan contoh-contoh nyata dan praktis yang berkaitan dengan

tema yang akan saya sampaikan

d. Saya menulis kata-kata penting dan mempraktekkan

berulang-ulang mengenai apa yang akan saya ucapkan

Page 172: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

158

LAMPIRAN B.8 Angket Gaya Belajar KOLB

Inventori Gaya Belajar

PETUNJUK: Berikut ini terdapat 15 pertanyaan yang perlu dijawab.

1. Tandailah ceklis pada kotak (โˆš) dua buah pilihan yang paling sesuai dengan diri

Anda.Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Bersifat realistis

B. Suka menganalisis

C. Suka berimajinasi

D. Suka menyelidik

2. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Teratur

B. Kritis

C. Mudah beradaptasi

D. Penuh rasa ingin tahu

3. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Langsung pada permasalahan

B. Suka berdebat

C. Suka menghubung-hubungkan

D. Suka mencipta

4. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Praktis B. Akademis

C. Personal/pribadi D. Suka bertualang

5. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Tepat B. Sistematis

C. Fleksibel D. Penemu

6. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Teratur B. Penuh perasaan

C. Suka berbagi D. Mandiri

7. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Perfeksionis B. Logis

C. Kooperatif D. Kompetitif

8. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Kerja keras B. Intelektual

C. Sensitive D. Mau mengambil resiko

9. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Suka membuat perencanaan

B. Suka membaca

C. Suka bergaul

D. Mampu memecahkan masalah

10. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

Page 173: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

159

A. Suka/jago menghafal

B. Berpikir mendalam

C. Berasosiasi

D. Kreatif

11. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Mengharapkan arahan

B. Suka membuat penilaian

C. Spontan

D. Reformis

12. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Waspada/hati-hati

B. Menggunakan nalar

C. Berkomunikasi

D. Menemukan

13. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Suka berlatih/practicing

B. Memeriksa

C. Peduli

D. Suka tantangan

14. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Menyelesaikan pekerjaan

B. Mendapat gagasan

C. Menafsirkan

D. Melihat kemungkinan-kemungkinan

15. Pilihlah "dua pilihan" yang paling mendekati *

A. Mengerjakan B. Berpikir

C. Berperasaan D. Bereksperimen

Page 174: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

160

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN C

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil Posttest

2. Hasil Olah Data per Jenjang Kognitif Bloom

3. Uji Normalitas

4. Uji Homogenitas

5. Uji Hipotesis

6. Data Hasil Angket Respon Siswa

Page 175: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

161

LAMPIRAN C.1 Hasil Posttest

Siswa Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 28 16

2 30 32

3 5 13

4 21 77

5 14 13

6 14 40

7 11 32

8 2 15

9 14 14

10 10 25

11 15 13

12 3 23

13 31 13

14 15 14

15 11 22

16 3 29

17 4 22

18 5 64

19 20 80

20 6 17

21 3 91

22 6 17

23 30 47

24 21 15

25 7 17

26 7 15

27 20 12

28 26

Jumlah 356 814

Rata-rata 19.19 29.07

SD 9.157 22.40

Page 176: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

162

Descriptives

Kelas Statistic

Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

Mean 29.07

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

20.39

Upper Bound

37.76

5% Trimmed Mean 26.74

Median 19.50

Variance 501.772

Std. Deviation 22.400

Minimum 12

Maximum 91

Range 79

Interquartile Range 18

Skewness 1.718

Kurtosis 1.963

Kelompok Kontrol Mean 13.19

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

9.56

Upper Bound

16.81

5% Trimmed Mean 12.82

Median 11.00

Variance 83.849

Std. Deviation 9.157

Minimum 2

Maximum 31

Range 29

Interquartile Range 15

Skewness .666

Kurtosis -.671

Page 177: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

163

LAMPIRAN C.2 Hasil Olah Data per Jenjang Kognitif Bloom

Kelas Eksperimen

No Nama Jenis

Kelamin

Aspek Kognitif Nilai rata-

rata C4

Nilai rata-rata C5

Nilai rata-rata C6

1 2 3 4 5 6 7 8

1 MIA-1 P 4 8 12 2 2 4 0

2 MIA-2 P 8 10 18 8 4 2 14 0

3 MIA-3 L 2 2 3 2 6 11 0

4 MIA-4 P 8 8 16 6 8 9 8 31 15 15 30

5 MIA-5 P 2 7 9 0 2 2 4 0

6 MIA-6 P 6 8 14 2 9 10 21 2 3 5

7 MIA-7 L 4 8 12 8 2 3 4 17 3 3

8 MIA-8 L 2 2 8 3 11 2 2

9 MIA-9 L 2 2 2 8 10 2 2

10 MIA-10 P 3 5 8 5 5 7 5 12

11 MIA-11 P 2 2 2 2 4 5 2 7

12 MIA-12 L 6 2 8 2 2 4 2 9 11

13 MIA-13 L 4 4 4 5 9 0

14 MIA-14 P 4 4 8 2 2 2 6 0

15 MIA-15 P 2 2 2 2 2 2 8 8 4 12

16 MIA-16 P 8 8 9 8 2 2 21 0

17 MIA-17 L 2 4 6 2 2 8 4 16 0

18 MIA-18 L 8 8 16 9 7 15 13 44 2 2 4

19 MIA-19 P 8 10 18 7 8 15 15 45 13 4 17

20 MIA-20 L 4 2 6 4 2 2 1 9 2 2

21 MIA-21 P 10 10 20 7 9 15 15 46 15 10 25

Page 178: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

164

No Nama Jenis

Kelamin

Aspek Kognitif Nilai rata-

rata C4

Nilai rata-rata C5

Nilai rata-rata C6

1 2 3 4 5 6 7 8

22 MIA-22 L 2 8 10 2 2 5 5

23 MIA-23 L 9 10 19 8 5 11 24 4 4

24 MIA-24 P 5 5 3 5 2 10 0

25 MIA-25 P 4 5 9 2 2 2 2 8 0

26 MIA-26 P 4 5 9 2 1 2 1 6 0

27 MIA-27 L 4 6 10 2 2 0

28 MIA-28 L 6 8 14 6 4 10 2 2

Nilai rata-rata Aspek

Kognitif 9,61 14,36 5,11

Persentase Aspek

Kognitif 48% 29% 17%

Page 179: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

165

Kelas Kontrol

No Nama Jenis

Kelamin

Aspek Kognitif Nilai rata-

rata C4 Nilai rata-rata

C5 Nilai rata-rata

C6

1 2 3 4 5 6 7 8

1 MIA-1 L 2 2 4 10 8 6 24

0

2 MIA-2 L 2 10 12 10 6 2 18

0

3 MIA-3 L 0 2

2 3 3

4 MIA-4 L 5 5 6 2 8 3 5 8

5 MIA-5 P 10 10 1 1 1 1 4

0

6 MIA-6 L 4 4 10 10

0

7 MIA-7 P 1 1 2 1 1 4 2 8 1 1

8 MIA-8 P 1 1

1 1

0

9 MIA-9 L 1 1 3 10 13

0

10 MIA-10 L 0 10

10

0

11 MIA-11 P 1 1 10 1 1 12 1 1 2

12 MIA-12 P 0

1 1 2 1 1

13 MIA-13 P 1 9 10 8 1 5 14 2 5 7

14 MIA-14 P 1 1 8 1 2 1 12 2 2

15 MIA-15 P 10 10

0 1 1

16 MIA-16 P 1 1 1 1 2

0

17 MIA-17 L 0 3 1

4

0

18 MIA-18 L 1 1 2 1 1 2 1 1

19 MIA-19 L 1 8 9 1 1

2 7 2 9

20 MIA-20 P 1 1 1 1

2 2 1 3

21 MIA-21 L 3 3

0

0

Page 180: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

166

No Nama Jenis

Kelamin

Aspek Kognitif Nilai rata-

rata C4 Nilai rata-rata

C5 Nilai rata-rata

C6

1 2 3 4 5 6 7 8

22 MIA-22 P 1 1 1 1 1 1 4 1 1

23 MIA-23 L 4 10 14 8 1 5 1 15 1 1

24 MIA-24 L 4 10 14 2 1 1 1 5 1 1 2

25 MIA-25 P 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1

26 MIA-26 L 1 1 2 1 1 1 3

2 2

27 MIA-27 L 0 5 10 5 20

0

Nilai rata-rata Aspek

Kognitif 4,07 7,44 1,67

Persentase Aspek Kognitif 20% 15% 6%

Page 181: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

167

LAMPIRAN C.3 Uji Normalitas

A. Kelompok Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistik

Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ฮฑ = 5%

3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

a. jika sig.> 0,05 (5%) maka H0 diterima H1 ditolak

b. jika sig.<0,05 (5%) maka H0 ditolak H1 diterima

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N

Hasil Posttest Kelompok Kontrol 27 100.0% 0 0.0% 27

Descriptives

Kelas Statistic

Hasil Posttest Kelompok Kontrol Mean 13.19

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.39

Upper Bound 37.76

5% Trimmed Mean 12.82

Median 11.00

Variance 83.849

Std. Deviation 9.157

Minimum 2

Maximum 31

Range 29

Interquartile Range 15

Skewness .666

Kurtosis -.671

Page 182: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

168

Tests of Normality

Kelas Shapiro-Wilk

Statistic df Sig

Hasil Posttest Kelompok Kontrol .901 27 0.083

Kesimpulan:

Uji Shapiro-Wilk menunjukkan nilai sig. 0,083. Karena nilai sig. Shapiro-Wilk lebih

besar dari 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Page 183: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

169

B. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Tetapkan hipotesis statistik

Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Gunakan tingkat signifikan ฮฑ = 5%

3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

a. jika sig.> 0,05 (5%) maka H0 diterima H1 ditolak

b. jika sig.< 0,05 (5%) maka H0 ditolak H1 diterima

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N

Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 28 100.0% 0 0.0% 28

Descriptives

Kelas Statistic

Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Mean 29.07

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.39

Upper Bound 37.76

5% Trimmed Mean 26.74

Median 19.50

Variance 501.772

Std. Deviation 22.400

Minimum 12

Maximum 91

Range 79

Interquartile Range 18

Skewness 1.718

Kurtosis 1.963

Page 184: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

170

Tests of Normality

Kelas Shapiro-Wilk

Statistic df Sig

Hasil Posttest Kelompok Kontrol .730 28 0.000

Kesimpulan:

Uji Shapiro-Wilk menunjukkan nilai sig. 0,083. Karena nilai sig. Shapiro-Wilk lebih

kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

Page 185: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

171

LAMPIRAN C.4 Uji Homogenitas

Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:

2. Tetapkan hipotesis statistik

Ho = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)

H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)

2. Gunakan tingkat signifikan ฮฑ = 5%

3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

a. jika sig.> 0,05 (5%) maka H0 diterima H1 ditolak (homogen)

b. jika sig.< 0,05 (5%) maka H0 ditolak H1 diterima (tidak homogen)

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

8.792 1 53 .005

Kesimpulan:

Uji Levene menunjukkan nilai Sig. 0,005. Karena nilai Sig. lenih kecil dari 0,05

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua

varian kelompok tidak sama atau tidak homogen.

Page 186: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

172

LAMPIRAN C.5 Uji Hipotesis

Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:

1. Tetapkan hipotesis statistik

Ho = tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

materi hukum Newton

H1 = ada perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi

hukum Newton

2. Gunakan tingkat signifikan ฮฑ = 5%

3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data

4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

a. Jika sig.(2-tailed)> 0,05 (5%) maka H0 diterima H1 ditolak

b. Jika sig.(2-tailed) < 0,05 (5%) maka H0 ditolak H1 diterima

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Hasil Kelompok Eksperimen 28 35.43 992.00

Kelompok Kontrol 27 20.30 548.00

Total 55

Test Statisticsa

Hasil

Mann-Whitney U 170.000

Wilcoxon W 548.000

Z -3.506

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Page 187: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

173

Kesimpulan:

Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 yaitu 0.000

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi

hukum Newton.

Page 188: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

174

LAMPIRAN C.6 Data Hasil Angket Respon Siswa

Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Penggunaan Pembelajaran VARK

No Jenis

Kelamin

Penggunaan

model

pembelajaran

VARK

Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi

Pemahaman Penggunaan

gaya belajar VARK

(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+)

1 2 3 5 4 6 7 9 8 10 11 12 13 14

1 L 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 5

2 L 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4

3 P 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 5

4 P 5 5 3 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4

5 P 5 3 5 3 4 5 5 3 4 5 5 3 3 5

6 P 5 5 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4

7 L 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4

8 L 4 5 4 5 4 2 4 5 5 2 4 5 3 5

9 L 5 5 5 3 5 3 5 3 4 3 5 3 4 3

10 L 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 3 4

11 P 4 5 4 3 5 2 4 3 4 2 4 5 2 5

Page 189: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

175

No Jenis

Kelamin

Penggunaan

model

pembelajaran

VARK

Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi

Pemahaman Penggunaan

gaya belajar VARK

(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+)

1 2 3 5 4 6 7 9 8 10 11 12 13 14

12 L 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 3 4

13 L 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5

14 L 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5

15 P 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4

16 L 3 3 5 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 5

17 L 3 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5

18 P 4 3 5 4 2 4 4 4 2 5 4 4 2 4

19 P 5 3 5 3 4 3 5 5 4 4 5 3 3 5

20 P 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 5

21 L 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 5

22 P 5 5 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 3 4

23 P 4 4 4 3 5 5 4 3 3 5 4 4 2 5

24 P 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5

Page 190: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

176

No Jenis

Kelamin

Penggunaan

model

pembelajaran

VARK

Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi

Pemahaman Penggunaan

gaya belajar VARK

(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+)

1 2 3 5 4 6 7 9 8 10 11 12 13 14

25 P 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5

26 L 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4

27 P 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4

28 P 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5

Jumlah 121 120 118 112 111 113 115 115 102 111 119 117 97 127

Persentase (%) 86,4 85,6 84,3 80 79,2 80,7 82,1 82,1 72,8 79,3 85 83,5 69,3 90,7

Persentase per

Indikator (%) 86% 81% 79 % 82%

Rata-rata Total 82%

Page 191: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

177

LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN

LAMPIRAN D

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Penelitian

3. Lembar Uji Referensi

4. Daftar Riwayat Hidup Peneliti

Page 192: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

178

LAMPIRAN D.1 Surat Izin Penelitian

Page 193: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

179

LAMPIRAN D.2 Surat Keterangan Penelitian

Page 194: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

180

LAMPIRAN D.3 Lembar Uji Referensi

Page 195: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

181

Page 196: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

182

Page 197: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

183

Page 198: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

184

Page 199: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

185

Page 200: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

186

Page 201: PENGARUH PEMBELAJARAN VARK BERBASIS GAYA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51260...Gambar 2. 8 Gerak Benda pada Bidang Miring Kasar Ditarik ke bawah..... 22 Gambar

187

LAMPIRAN D.4 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

AHMAD RIFAโ€™I Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan

Muhammad Aswin Nasution dan Asnam Lubis. Lahir di Panyabungan

Julu, 20 November 1998 dan bertempat tinggal di Jl. Sibaroar

Panyabungan Tonga Kec. Panyabungan Kota Kab. Mandailing Natal.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya SD N 145606 Panyabungan Jae lulus pada tahun 2010,

SMP IT Al Husnayain lulus pada tahun 2013, SMA IT Al Husnayain

lulus pada tahun 2016. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi

Tadris Fisika pada tahun 2016 melalui jalur undangan SPAN-PTKIN.