pengaruh pembelajaran matematika dengan · pdf filebab ii kajian pustaka, bab iii metode...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI
PAGARALAM TAHUN AJARAN 2012-2013
Skripsi oleh :
ASMADI
Nomor Pokok Mahasiswa 0819038
Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP Muhammadiyah Pagaralam
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PAGARALAM
TAHUN 2012
www.asmaditsaqib.wordpress.com
ii
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI
PAGARALAM TAHUN AJARAN 2012-2013
Skripsi Oleh :
ASMADI
Nomor Pokok Mahasiswa 0819038
Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP Muhammadiyah Pagaralam
Disetujui
Pembimbing I
Halimah Tusa’diah, S.PdNBM. 866068
Pembimbing II
Erma Magdalena, S.PdNBM. 819727
Disahkan oleh :
Ketua STKIP Muhammadiyah Pagaralam
Drs. H. Idrusin Senamit, MMNBM. 7977380
www.asmaditsaqib.wordpress.com
iii
Telah diujikan dan lulus pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 03 Nopember 2012 M18 Dzulhijjah 1433 H
Tim Penguji :
1. Ketua : Halimah Tusa’diah, S.Pd ( )
2. Anggota : Iin Tri Apriyani, S.Pd ( )
3. Anggota : Ria Erviana, S.Pd ( )
Pagaralam, Nopember 2012Diketahui,Ketua Program StudiPendidikan Matematika
Jemiyo Siswanto, S.Pd, M.PdNBM : 989670
www.asmaditsaqib.wordpress.com
iv
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. ( Q.S. Insyiroh 5-6)
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al Baqarah 153)
Dengan ilmu hidup itu menjadi mudah, dengan dzikir hidup itu menjadi indah, dengan
agama hidup itu menjadi terarah, dengan tali silahturahmi hidup menjadi bahagia.
Kupersembahkan karya ini sebagai wujud syukur, cinta dan terima kasihku kepada :
Ayah dan Ibuku (Mukhsin (alm) dan Sudaryati) yang selalu mendo’akan
keberhasilanku.
Ayah dan Ibuku (M. Jahi (alm) dan Nurbaya) yang selalu mendukungku.
Istriku tercinta (Siti Fatimah) yang selalu menemani, mendukung, mendo’akan dan
memberi semangat untukku.
Anak-anakku tersayang (Abdillah Nur Tsaqib dan Aghniya Afiqah) yang menjadi
penghibur hatiku.
Kakak-kakakku (Ahmad Toto Suryadi, Achmad Firmansyah, Siti Rizulkholidah,
Ahmad Firdaus, Ahmad Ridwan, Ahmad Tansil) terima kasih atas do’anya.
Adik-adikku (Ifa Wiwiani, Syarifudin, Asna Wati), serta keponakan-keponakanku.
Seluruh mahasiswa STKIP Muhammadiyah angkatan IX yang sama-sama berjuang.
Para dosen STKIP Muhammadiyah yang telah membimbingku selama ini.
Almamaterku.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
v
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul : Pengaruh
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI Pagaralam Tahun
Ajaran 2012-2013 adalah hasil karya saya sendiri. Apabila ternyata skripsi
tersebut dikemudian hari terbukti secara jelas dan nyata bukan hasil karya saya,
saya bersedia diberi sanksi oleh STKIP Muhammadiyah Pagaralam dalam bentuk
pencopotan atau pembatalan akademi saya.
Pagaralam, 1 Nopember 2012Yang Menyatakan,
ASMADINPM. 0819038
www.asmaditsaqib.wordpress.com
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
”Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI Pagaralam
Tahun Ajaran 2012-2013”, pada Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Muhammadiyah Kota Pagaralam program studi Pendidikan Matematika.
Penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan,
Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, Bab V Simpulan dan Saran. Penulisan skripsi ini diajukan untuk
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program
Studi Pendidikan Matematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Muhammadiyah Pagaralam.
Skripsi ini disusun dengan melibatkan banyak pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, ucapan terima kasih
diucapkan kepada:
1. Yth. Bapak Drs. H.Idrusin Senamit, MM selaku ketua STKIP Muhammadiyah
Pagaralam.
2. Yth. Bapak Jemiyo Siswanto, S.Pd, M.Pd selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika.
3. Yth. Ibu Halimah Tusa’diah, S. Pd selaku Pembimbing I.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
vii
4. Yth. Ibu Erma Magdalena, S.Pd selaku Pembimbing II.
5. Seluruh dosen dan staf TU STKIP Muhammadiyah Pagaralam yang
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Yth. Darius Murod, S.Pd selaku Kepala SMK PGRI Pagaralam yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK PGRI
Pagaralam.
7. Yth. Bapak Denhar selaku guru bidang studi matematika kelas X.2 dan X.4
SMK PGRI Pagaralam yang juga membantu penulis melakukan penelitian di
dalam kelas X.2 dan X.4 di SMK PGRI Pagaralam.
8. Seluruh teman seperjuangan.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini
dapat bermanfaat untuk pengajaran bidang studi matematika di sekolah menengah
dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pagaralam, Nopember 2012
Penulis
www.asmaditsaqib.wordpress.com
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL ............................................................. iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTRAR GRAFIK ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Masalah dan Batasan Masalah.................................................. 3
1.2.1. Masalah......................................................................... 3
1.2.2. Batasan Masalah ........................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
1.5. Anggapan Dasar dan Hipotesis ................................................ 5
1.5.1. Anggapan Dasar............................................................ 5
1.5.2. Hipotesis ....................................................................... 5
www.asmaditsaqib.wordpress.com
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran ............................................................................ 7
2.1.1. Pengertian Pembelajaran .............................................. 7
2.1.2. Teori-teori Psikologi Pembelajaran .............................. 9
2.1.3. Pendekatan Pembelajaran ............................................. 12
2.1.4. Metode Pembelajaran ................................................... 13
2.2. Inquiry Discovery Learning .................................................... 15
2.2.1. Pengertian Inquiry ........................................................ 15
2.2.2. Pengertian Discovery .................................................... 16
2.2.3. Pendekatan Inquiry Discovery Learning ...................... 17
2.3. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan
Pendekatan Inquiry Discovery Learning.................................. 21
2.4. Matematika ............................................................................... 23
2.5. Hasil Belajar ............................................................................. 24
2.5.1. Pengertian Hasil Belajar ............................................... 24
2.5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ 25
2.6. Uraian Materi Tentang Bilangan Berpangkat........................... 26
BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 28
3.2. Variabel Penelitian ................................................................... 28
3.3. Populasi dan Sampel................................................................. 29
3.3.1. Populasi ........................................................................ 29
3.3.2. Sampel .......................................................................... 30
www.asmaditsaqib.wordpress.com
x
3.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
3.5. Uji Coba Instrumen .................................................................. 31
3.5.1. Reliabilitas .................................................................... 31
3.5.2. Taraf Kesukaran............................................................ 32
3.5.3. Daya Pembeda .............................................................. 33
3.6. Teknik Analisis Data ................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penilaian .............................................. 37
4.2. Pengujian Instrumen................................................................. 39
4.2.1. Pengujian Reliabilitas ................................................... 43
4.2.2. Pengujian Taraf Kesukaran........................................... 46
4.2.3. Pengujian Daya Pembeda ............................................. 47
4.3. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52
4.3.1. Analisis Data Hasil Tes Kelas Eksperimen .................. 52
4.3.2. Analisis Data Hasil Tes Kelas Kontrol ......................... 55
4.4. Analisis Pengujian Hipotesis .................................................... 58
4.5. Pembahasan .............................................................................. 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan................................................................................... 63
5.2. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 67
www.asmaditsaqib.wordpress.com
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Populasi............................................................................................. 29
Tabel 2. Sampel............................................................................................... 30
Tabel 3. Klasifikasi Interprestasi Tingkat Kesukaran ..................................... 32
Tabel 4. Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda ........................................... 34
Tabel 5. Hasil Tes Uji Coba Instrumen........................................................... 39
Tabel 6. Daftar Hasil Tes Uji Coba Instrumen ............................................... 41
Tabel 7. Varians Skor Tiap-Tiap Item ............................................................ 44
Tabel 8. Daftar Taraf Kesukaran..................................................................... 46
Tabel 9. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Atas dan Kelompok Bawah ....... 48
Tabel 10. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Atas .......................................... 49
Tabel 11. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Bawah ...................................... 49
Tabel 12. Daftar Daya Pembeda ..................................................................... 51
Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Uji Coba............................................................ 51
Tabel 14. Hasil Tes Siswa Kelas X.4 (Kelas Eksperimen) ............................. 53
Tabel 15. Hasil Tes Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol).................................... 55
Tabel 16. Rata-Rata Dan Simpangan Baku..................................................... 58
Tabel 17. Hasil Uji-t Terhadap Hasil Belajar Matematika ............................. 61
www.asmaditsaqib.wordpress.com
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Uji t dengan pihak kanan sebelum nilai 't didapat........................... 36
Grafik 2. Uji t dengan pihak kanan setelah nilai t’ didapat............................. 61
www.asmaditsaqib.wordpress.com
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas X.1 (Kelas Uji Coba Instrumen)
Lampiran 2 : Daftar Nama Siswa Kelas X.4 (Kelas Eksperimen)
Lampiran 3 : Daftar Nama Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol)
Lampiran 4 : Usulan Judul Dan Pembimbingan Skripsi
Lampiran 5 : Surat Izin Untuk Mengadakan Penelitian
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keputusan
Lampiran 8 : Kartu Pembimbing Skripsi
Lampiran 9 : Silabus
Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 11 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen
Lampiran 12 : Soal Uji Coba Instrumen
Lampiran 13 : Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen
Lampiran 14 : Lembar Jawaban Siswa Uji Coba Instrumen
Lampiran 15 : Lembar Reliabilitas
Lampiran 16 : Lembar Daya Pembeda
Lampiran 17 : Lembar Taraf Kesukaran
Lampiran 18 : Kisi-Kisi Soal Tes
Lampiran 19 : Soal Tes
Lampiran 20 : Kunci Jawaban Soal Tes
Lampiran 21 : Lembar Jawaban Tes Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 22 : Lembar Jawaban Tes Siswa Kelas Kontrol
Lampiran 23 : Tabel Nilai-Nilai Dalm Distribusi T
Lampiran 24 : Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
www.asmaditsaqib.wordpress.com
xiv
ABSTRAK
Asmadi. 2012. ”Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan MenggunakanPendekatan Inquiry Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XSMK PGRI Pagaralam Tahun Ajaran 2012-2013”. SKRIPSI. Program studiPendidikan Matematika, Program Sarjana (S1). Sekolah Tinggi Keguruan danIlmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Pagaralam. Pembimbing I HalimahTusa’diah, S.Pd, Pembimbing II Erma Magdalena, S.Pd.
Pendidik harus mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembanganbelajar siswa, termasuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Semua initidak terlepas dari bagaimana pendidik menampilkan kemampuan kepribadiannyadalam proses belajar mengajar. Hal inilah yang disebut peran pendidik sebagaimotivator. Sehingga penulis mengadakan penelitian deskriptif kuantitatif yangberjudul Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan PendekatanInquiry Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK PGRIPagaralam Tahun Ajaran 2012-2013. Masalah pada penelitian ini adalah Apakahada pengaruh hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan InquiryDiscovery Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK PGRI PagaralamTahun Ajaran 2012-2013?. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh hasil belajar dengan menggunakan pendekatan InquiryDiscovery Learning dalam mata pelajaran matematika dikelas X SMK PGRIPagaralam Tahun Ajaran 2012-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhsiswa kelas X SMK PGRI Pagaralam Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah240 siswa, sampel penelitian ini adalah kelas X.2 dan X.4. Pengumpulan datadiambil dengan metode tes dalam bentuk essay, sedangkan analisis datamenggunakan deskriptif kuantitatif yaitu uji hipotesis dengan rumus statistiksubjek t (statistik uji t). Setelah diadakan penelitian maka didapat
21
2211'ww
twtwt
yaitu 2.639 > 1.693 maka Ho ditolak Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar dengan menggunakan pendekatanInquiry Discovery Learning dalam mata pelajaran matematika dikelas X SMKPGRI Pagaralam Tahun Ajaran 2012/2013. Berkaitan dengan hasil penelitian,guru matematika disarankan untuk dapat menggunakan pendekatan InquiryDiscovery Learning sebagai salah satu metode pembelajaran untuk meningkatkanhasil belajar siswa.
Kata Kunci : Inquiry Discovery Learning
www.asmaditsaqib.wordpress.com
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan memiliki keterampilan. Dewasa ini bangsa Indonesia
dituntut bersaing disegala bidang. Hal ini harus diiringi dengan kesiapan generasi
penerus bangsa baik mental, spiritual juga keterampilan dan wawasan yang dapat
menunjang kondisi tersebut. Semua itu dapat terlaksana dengan baik apabila
bidang pendidikan terus diperhatikan sehingga mutu pendidikan dapat terus
ditingkatkan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No 20
Tahun 2003 yaitu :
“Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan
pengajaran yang terjalin hubungan interaksi antara pengajar dan peserta didik
secara interaktif dapat memberikan makna dari proses pembelajaran dengan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, dengan menyediakan
lingkungan dan membangkitkan semangat dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran matematika seharusnya diarahkan kepada kegiatan-kegiatan
yang dapat memotivasi siswa untuk memahami matematika. Kegiatan
pembelajaran dikelas bertujuan untuk membantu siswa aktif membangun
www.asmaditsaqib.wordpress.com
2
pengetahuannya. Pengetahuan dibangun bila siswa aktif dan terlibat dalam
kegiatan pembelajaran, bertanya secara aktif, dan mengelola bahan secara kritis
sehingga dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Jadi tekanan dalam
kegiatan pembelajaran adalah keterlibatan yang aktif dari siswa. Bahkan
keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan untuk mengelola bahan, mengerjakan soal,
membuat kesimpulan dan merumuskan sesuatu dengan kata-katanya sendiri
adalah hal yang paling efektif guna membantu siswa membangun pengetahuan.
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah
mudah. Dan sikap anak didik yang pasif ternyata tidak hanya terjadi pada mata
pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk
matematika.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu diberikan formula
pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika. Salah satu tipe dalam pembelajaran matematika yang
dianggap peneliti dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses
belajar mengajar adalah dengan pendekatan Inquiry Discovery Learning.
Dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan Inquiry Discovery
Learning ini pada dasarnya merupakan perpaduan pendekatan inquiry dengan
pendekatan discovery. Pendekatan Inquiry Discovery Learning ini merupakan
metode pengajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif menggunakan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip materi yang
sedang dipelajari.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
3
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan
untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul: Pengaruh Pembelajaran
Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI Pagaralam Tahun Ajaran
2012-2013.
1.2. Masalah dan Batasan Masalah
1.1.1. Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah dalam
penelitian ini, yaitu “Apakah ada pengaruh pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar
siswa untuk kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013?
1.2.1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mempunyai tujuan yang tepat sasarannya,
maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pendekatan Inquiry
Discovery Learning.
2. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran
2012/2013.
3. Materi pokok yang diajarkan adalah operasi pada bilangan berpangkat.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
www.asmaditsaqib.wordpress.com
4
Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK PGRI
Pagaralam tahun ajaran 2012/2013.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan kapasitas
dasar yang dimilikinya sehingga dapat mengembangkan kemampuan
belajarnya secara optimal.
b. Memacu semangat siswa untuk lebih aktif lagi sehingga siswa merasa
tertantang untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk berprestasi
seoptimal mungkin.
2. Bagi Guru
a. Sumber data bagi guru yang berguna untuk perbaikan dan peningkatan
perannya di dunia pendidikan.
b. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh
guru bidang studi untuk pelaksanaan pengajaran. Adanya informasi
tersebut diharapkan guru dapat lebih memperhatikan, menerapkan, dan
meningkatkan kepribadian teladan pada saat proses belajar mengajar
sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
3. Bagi Sekolah
a. Sumbangan informasi dalam usaha meningkatkan kemampuan siswa pada
mata pelajaran matematika.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
5
b. Memberi masukan kepada sekolah mengenai pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan inquiry discovery learning.
4. Bagi Peneliti
c. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu
pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah.
d. Sebagai sumbangan informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan
siswa.
1.5. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.5.1. Anggapan Dasar
Menurut Winarno Surakhmad (dalam Arikunto, 2010:107) anggapan dasar
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Dan anggapan ini merupakan suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti.
Berdasarkan pendapat di atas, anggapan dasar yang dapat penulis
kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode pendekatan Inquiry Discovery Learning siswa
dapat menemukan beberapa konsep dan prinsip materi yang dipelajari.
2. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi operasi
bilangan berpangkat berbeda-beda.
3. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah materi
operasi bilangan berpangkat.
1.5.2. Hipotesis
Menurut Riduwan (2008:37) istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani
yaitu hupo dan thesis. Hupo berarti lemah, kurang atau dibawah dan thesis berarti
www.asmaditsaqib.wordpress.com
6
teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis dapat
diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
Berdasarkan anggapan dasar penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut:
Ada pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK PGRI
Pagaralam Tahun Ajaran 2012/2013.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran
2.1.1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa yang mempunyai makna
bahwa pembelajaran merupakan kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan strategi yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan
secara optimal. Menurut Moedjiono dan Moh. Damayati dalam bukunya yang
berjudul “Strategi Belajar Mengajar” mengatakan bahwa pembelajaran adalah
kegiatan yang melibatkan komponen-komponen antara lain sebagai berikut :
1) Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima dan penyimpan isi
pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2) Guru
Sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
keterlibatan guru sangat penting dan menentukan arah tujuan dari proses
mengajar.
3) Tujuan
Pernyataan tentang perilaku yang diinginkan pada siswa setelah mengikuti
KBM.
4) Isi Pelajaran
Materi yang disampaikan dari guru ke siswa.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
8
5) Metode
Cara penyampaian materi.
6) Media
Peralatan yang digunakan dalam KBM.
7) Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses belajar mengajar.
Proses pembelajaran merupakan seperangkat kegiatan belajar yang
dilakukan siswa (peserta didik). Kegiatan belajar sering dikaitkan dengan
mengajar, bahkan belajar mengajar digabungkan menjadi pembelajaran, sehingga
belajar mengajar sulit dipisahkan. Namun perlu diingat bahwa tidak selalu
kegiatan belajar harus ada yang mengajar, dan sebaliknya tidak selalu kegiatan
mengajar menghasilkan kegiatan belajar. Menurut Makmun (dalam Iskandar,
2009:100) proses pembelajaran mengajar merupakan suatu rangkaian interaksi
antara siswa dengan guru dalam rangkaian mencapai tujuannya. Maknanya terjadi
perilaku belajar pada siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru yang terjadi
hubungan interaktif yang bersifat mengikat antara aktivitas kedua belah pihak.
Menurut Syaiful Sagala (dalam Iskandar, 2009:100) pembelajaran adalah
suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Syaiful Sagala,
menyatakan bahwa pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu:
1. Dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
9
2. Dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya
jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu
dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka
konstruksi sendiri.
Menurut Depdiknas (dalam Iskandar, 2009:101) pembelajaran dibangun
oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pembelajaran bukanlah
seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
guru dan siswa bekerjasama dalam proses pembelajaran, yaitu siswa melakukan
aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh
guru.
2.1.2. Teori-teori Psikologi Pembelajaran
Menurut Iskandar (2009:109) perkembangan teori-teori psikologi tentang
pembelajaran sekarang sangatlah beragam. Jika kita menelaah literatur kajian
psikologi pendidikan kita menemukan banyak teori-teori yang berhubungan
dengan pembelajaran yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Beberapa
aliran-aliran psikologi yang sangat dominan mempengaruhi proses pembelajaran
yaitu :
1. Teori Belajar Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan salah satu teori psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi jasmaniah, dan mengabaikan mental. Makna teori ini
www.asmaditsaqib.wordpress.com
10
tidak mengakui adanya kecerdasan, minat, emosi, dan perasaan individu
dalam suatu proses pembelajaran. Peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu. Teori belajar ini sering disebut S-R psikologi yang artinya bahwa
tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan penguatan
(reinforcement) dari lingkungan.
Aplikasi teori behaviorisme dalam pembelajaran adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Perubahan perilaku dapat berwujud sesuatu yang konkret atau yang non
konkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Aplikasi teori
belajar behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti
tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakteristik siswa, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia.
2. Teori Belajar Humanistivisme (Humanistik)
Menurut Abraham (dalam Iskandar, 2009:114) yang terpenting dalam
melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya. Humanistik lebih melihat
pada sisi perkembangan kepribadian manusia dari pada berfokus pada
“ketidaknormalan” atau “sakit” seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisa
freud. Pendekatan ini melihat kejadian setelah “sakit” tersebut sembuh, yaitu
bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang
positif. Kemampuan yang bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi
manusia dan para pendidik yang beraliran humanistik biasanya memfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
11
Melihat hal-hal yang diusahakan oleh para pendidik humanistik, tampak
bahwa pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia
pendidikan. Freudian melihat emosi sebagai hal yang mengganggu
perkembangan, sementara humanistik melihat keuntungan pendidikan emosi.
Jadi emosi adalah karakteristik yang sangat kuat yang tampak dari para
pendidik beraliran humanistik.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme merupakan teori perkembangan mental
Piaget. Salah satu teorinya yang terkenal yaitu tentang memahami
perkembangan kognitif individu.
Menurut Ruseffendi (dalam Iskandar, 2010:118) teori belajar
konstruktivisme berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas
dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap
perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan cirri-ciri tertentu
dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan.
Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa, yang artinya bahwa
siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan
kematangan kognitif yang dimilikinya.
Manfaat teori bihaviorisme, humanistivisme, dan konstruktivisme dalam
melaksanakan proses pembelajaran diantaranya adalah:
1. Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar.
2. Membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
12
3. Membantu guru untuk mengelola kelas.
4. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil
belajar siswa yang telah dicapai.
5. Membantu proses belajar lebih efektif, efisien, dan produktif.
6. Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa
sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.
2.1.3. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita dalam
memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar
(Gulo,2002:4). Sudut pandang itu menggambarkan cara berpikir dan sikap
seorang guru yang tidak hanya berpikir tentang apa yang diajarkan, tetapi tentang
siapa yang menerima pelajaran, apa makna belajar bagi siswa dan kemampuan
apa yang ada pada siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
(Gulo,2002:4).
Menurut Sudjana (2005:42) terdapat tiga macam pendekatan dalam
pembelajaran, yaitu :
a. Pendekatan eksekutif, memandang bahwa pendidik adalah sebagai seorang
yang menjadi pengelola (pengatur) yang bertanggung jawab untuk
menumbuhkan kegiatan belajar bagi peserta didik. Pendekatan ini
menekankan bahwa peserta didik harus mampu menggunakan keterampilan
sebaik mungkin yang didukung oleh teknik-teknik pembelajaran yang cocok.
b. Pendekatan terapis, memandang bahwa pendidik sebagai orang yang empatik
dan bertanggung jawab untuk membantu masing-masing peserta didik untuk
www.asmaditsaqib.wordpress.com
13
berkembang guna mencapai aktualisasi diri setinggi mungkin, penuh
pengertian, dan dapat menerima kenyataan diri dan menghargai orang lain.
Psikoterapi, psikologi humanistik, dan filsafat eksistensial yang melandasi
pendekatan ini.
c. Pendekatan liberal, memandang bahwa pendidik adalah sebagai pembebas,
yaitu orang yang memerdekakan pikiran peserta didik dan sebagai
pengembang nilai-nilai kemanusiaan secara lengkap, utuh, mandiri, rasional,
dan bermoral.
2.1.4. Metode Pembelajaran
Pendekatan inquiry discovery merupakan salah satu dari jenis-jenis metode
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peranan metode dalam pembelajaran
sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang dilaksanakan
oleh seorang guru dalam menyampaikan pesan kepada siswanya.
Menurut Sunhaji (2009:38) istilah metode berasal dari bahasa Yunani
yaitu methodos yang berasal dari kata ”meta” dan ”hodos.” Kata meta berarti
melalui sedang hodos berarti jalan, sehingga metode berarti jalan yang harus
dilalui, cara melakukan sesuatu atau prosedur. Metode adalah cara untuk
menyampaikan sesuatu agar tercapai tujuan, cara melaksanakan, cara menyelidiki,
taktik, siasat. Metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
Ahmadi (2005:74) mengemukakan beberapa metode-metode yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran yang diklasifikasikan dari aspek
pendekatan pengajaran, yaitu :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
14
1. Problem solving
Metode ini mendorong anak untuk berpikir secara sistematis dengan
menghadapkannya pada problem-problem.
2. Inquiry Discovery
Metode selalu mengusahakan agar siswa terlibat dalam masalah-masalah yang
dibahas. Siswa diusahakan sedemikian rupa hingga mereka memperoleh
berbagai pengalaman dalam rangka ”menemukan sendiri” konsep-konsep
yang direncanakan oleh guru.
3. Ekspositori
Dalam metode ini, guru menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan lengkap sehingga anak didik hanya
menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur.
4. Role playing
Metode ini disebut juga sosiodrama maupun bermain peranan. Pada metode
ini para siswa diberi kesempatan dalam menggambar, mengungkapkan atau
mengekspresikan suatu sikap, tingkah laku atau penghayatan sesuatu yang
dipikirkan, dirasakan, atau diinginkan seandainya ia menjadi tokoh yang
diperankannya itu.
5. Simulasi
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Maksudnya ialah siswa
www.asmaditsaqib.wordpress.com
15
(dengan bimbingan guru) melakukan peran dalam simulasi tiruan untuk
mencoba menggambarkan kejadian yang sebenarnya.
2.2. Inquiry Discovery Learning
2.2.1. Pengertian Inquiry
Pendekatan inquiry adalah pendekatan mengajar di mana siswa
merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data sampai mengambil keputusan sendiri.
Inquiry yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan atau
pemeriksaan, penyelidikan. Gulo (2002) menyatakan metode inquiry berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis.
Metode inquiry menurut Roestiyah N.K (2008:75) merupakan suatu teknik
atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus
dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di
dalam kelompok. Hasil kerja mereka kemudian dibuat laporan yang kemudian
dilaporkan.
Pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
sesuatu (benda, manusia, peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
16
Berdasarkan pengertian yang tersebut di atas metode inquiry adalah suatu
cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mempunyai
kemampuan untuk bertanya, memeriksa, atau menyelidiki sesuatu. yang
melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya.
2.2.2. Pengertian Discovery
Pendekatan discovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan
proses mental, seperti mengamati, mengukur, menggolongkan, menduga, men-
jelaskan, dan mengambil kesimpulan.
Menurut Ahmadi (2005:76) Discovery ditinjau dari arti katanya,
”discover” berarti menemukan dan ”discovery” adalah penemuan. Seorang siswa
dikatakan melakukan ”discovery” bila siswa tersebut terlihat menggunakan proses
mentalnya dalam usaha menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip.
Menurut pendapat Sund, yang dikutip Roestiyah N.K (2008:20)
dinyatakan bahwa metode discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental tersebut misalnya :
mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Yang dimaksud
konsep misalnya : segitiga, panas, demokrasi, dan sebagainya. Sedangkan prinsip
misalnya : logam apabila dipanaskan akan mengembang.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode discovery
sengaja dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa yang lebih besar,
www.asmaditsaqib.wordpress.com
17
berorientasi pada proses, untuk menemukan sendiri informasi yang diperlukan
untuk mencapai tujuan instruksional. Dengan demikian metode discovery
berorientasi pada proses dan hasil secara bersama-sama.
2.2.3. Pendekatan Inquiry Discovery Learning
Pendekatan inquiry discovery learning adalah salah satu metode
pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif menggunakan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip materi yang
sedang dipelajari. Pendekatan inquiry discovery learning juga dikenal sebagai
metode pembelajaran yang dikembangkaan agar siswa dapat menemukan konsep
atau prinsip berdasarkan proses inquirynya dari pertanyaan, fakta, kesimpulan,
dan generalisasi yang berupa merancang eksperimen, menganalisis data dan
menarik kesimpulan sendiri.
Peran guru dalam pembelajaran menggunakan metode inquiry discovery
learning tidak lagi sebagai pemberi informasi melainkan berperan sebagai
fasilitator pembelajaran, penyaji permasalahan, penjabar ide siswa dan sumber
rujukan. Pada metode inquiry discovery learning guru tidak menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan
menemukan sendiri.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode inquiry
discovery learning pada dasarnya merupakan perpaduan dan modifikasi tahapan
pelaksanaan metode inquiry dan metode discovery.
Amien (dalam Ahmadi, 2005:76) mengemukakan bahwa metode inquiry
discovery learning memiliki tiga tahap pembelajaran, yaitu :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
18
1. Tahap Diskusi
Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk kemudian
didiskusikan oleh siswa. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi awal
siswa.
2. Tahap proses
Tahapan ini merupakan tahapan inti kegiatan pembelajaran. Guru
mengarahkan siswa melakukan percobaan untuk menemukan konsep yang
benar.
3. Tahap pemecahan masalah
Pada tahapan ini siswa diminta membandingkan hasil diskusi sebelum
observasi (konsepsi awal siswa) dengan hasil kegiatan observasi.
Ahmadi (2005:22) memaparkan langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam pembelajaran menggunakan metode inquiry discovery learning, yaitu :
1. Stimulasi (Stimulation)
Guru mulai bertanya atau menyuruh siswa membaca atau mendengarkan
uraian yang memuat permasalahan.
2. Perumusan masalah (Problem Statement)
Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul.
Selanjutnya dari masalah ini siswa dituntut untuk membuat hipotesis sebagai
jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan oleh siswa.
3. Pengumpulan data (Data Collection)
www.asmaditsaqib.wordpress.com
19
Untuk menjawab dan membuktikan benar tidaknya hipotesis siswa, siswa
diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi yang
relevan dan jelas, yaitu dengan cara telaah literatur, melakukan percobaan,
melakukan observasi dan sebagainya.
4. Analisis data (Data Processing)
Semua data dan informasi yang didapatkan siswa diolah (dicek,
diklasifikasikan, ditabulasikan dan sebagainya) serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
5. Verifikasi (Verification)
Berdasarkan hasil pengolahan data tafsiran atau data informasi, guru
mengarahkan siswa untuk mengecek hipotesis yang dibuat siswa di awal
kegiatan apakah hipotesis terbukti atau tidak.
6. Generalisasi (Generalization)
Tahap akhir yaitu generalisasi. Guru mengarahkan siswa untuk belajar
menarik generalisasi atau kesimpulan berdasarkan hasil verifikasi yang telah
dilakukan.
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan inquiry discovery learning diuraikan oleh Sudirman N, dkk
(Http://bangkititahermawati.wordpress.com/ipa-kelas-vii/pembelajaran-inquiry-
dan-discovery/) sebagai berikut :
Kelebihan metode inquiry discovery learning:
1. Strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi
oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi proses
www.asmaditsaqib.wordpress.com
20
mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada
proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah
sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak.
2. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide lebih baik.
3. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer
kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.
4. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
5. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber
belajar.
6. Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari
sehingga retensinya (tahan lama dalam ingatan) menjadi lebih baik.
Kekurangan metode inquiry discovery learning :
1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri dan
berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah
kebiasaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah
bertahun-tahun dilakukan.
2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam
belajar. Inipun bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa
belum puas kalau tidak banyak menyajikan informasi (ceramah).
www.asmaditsaqib.wordpress.com
21
3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak
berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan
terarah.
4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih
baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya
metode ini sulit terlaksana dengan baik.
2.3. Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan
Pendekatan Inquiry Discovery Learning
Penggunaan metode pendekatan Inquiry Discovery Learning dapat melatih
siswa untuk lebih aktif dalam belajar, metode ini merupakan suatu cara yang
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mempunyai kemampuan
untuk bertanya, memeriksa, atau menyelidiki sesuatu. yang melibatkan seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Dan tujuan
pembelajaran dengan metode pendekatan Inquiry Discovery Learning adalah
membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau
pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya terhadap mata pelajaran
matematika.
Langkah-langkah melalui metode ini adalah sebagai berikut:
Dilihat dari siswa yang belajar:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menggali dan merefleksikan tentang ide-ide
bilangan dalam bentuk pangkat yang mempengaruhi belajar selanjutnya.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
22
2. Siswa diberi kesempatan untuk menggali dan memperoleh pengetahuan baru
tentang bentuk pangkat dengan membentuk pengetahuan.
3. Siswa diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan baru tentang bentuk
pangkat yang dibangun oleh siswa yang berasal dari seperangkat ragam
pengalaman.
4. Siswa diberi kesempatan untuk memahami, meneliti, dan mencari pokok
permasalahan dalam mengerjakan dan mengimplementasikan bentuk pangkat.
5. Merangsang interaksi siswa dengan siswa lainnya.
Dilihat dari guru yang mengajar:
1. Menyiapkan situasi yang mengandung permasalahan tentang bentuk pangkat
yang akan dipecahkan.
2. Mengecek pengertian siswa tentang bentuk pangkat yang digunakan untuk
merangsang belajar dengan metode inquiry discovery.
3. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif.
4. Membimbing siswa melakukan penyelidikan.
5. Bertindak sebagai fasilitator.
6. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil
penyelidikannya.
Dengan adanya pembelajaran yang bersifat melatih siswa untuk lebih aktif
dalam belajar sebagaimana dituntut dalam pembelajaran Inquiry Discovery
Learning, maka siswa akan merasa mudah mempelajari matematika karena belajar
matematika itu menyenangkan sehingga pada akhirnya kemampuan belajar anak
akan meningkat dan nilai pelajaran matematika akan mencapai ketuntasan serta
www.asmaditsaqib.wordpress.com
23
dengan diterapkannya metode ini siswa dapat memecahkan suatu permasalahan
tentang mata pelajaran matematika.
Maka pengaruh penggunaan metode ini yaitu akan meningkatnya hasil
belajar siswa setelah menggunakan metode pendekatan Inquiry Discovery
Learning dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode
ini.
2.4. Matematika
Menurut Dikmenum (dalam Tukiran, 2010: 66) matematika berasal dari
bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang
dipelajari. Matematika merupakan salah satu kekuatan utama pembentuk konsepsi
tentang alam, serta hakekat dan tujuan manusia dalam kehidupan.
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan
ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu
merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk mengambarkan konsep-konsep
abstrak, dimana masing-masing bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam
menyelesaikan masalah. Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika
dengan aritmatika atau berhitung. Padahal, matematika memiliki cakupan yang
lebih luas daripada aritmatika. Aritmatika hanya merupakan bagian dari
matematika, dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang
tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2003:252)
matematika adalah simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
www.asmaditsaqib.wordpress.com
24
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoretisnya
adalah untuk memudahkan berpikir.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga
SMA dan bahkan juga diperguruan tinggi.
2.5. Hasil Belajar
2.5.1. Pengertian Hasil Belajar
Keberhasilan siswa dalam proses mengajar dipengaruhi oleh kualitas
pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Proses belajar mengajar
dilaksanakan dengan maksud untuk melakukan perubahan pada diri siswa.
Perubahan ini dapat dilihat dari hasil akhir yang diperoleh oleh siswa, hasil akhir
ini identik dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang
akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh
mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan
tercapai.
Menurut Abdurrahman (2003:37) hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Winkel (dalam Herlina,
2004:6) hasil belajar adalah kemampuan atau hasil yang telah dicapai seseorang.
Sedangkan menurut Arikunto (dalam Warmi, 2008:26) hasil belajar adalah hasil
yang dicapai oleh siswa secara optimal dan berupa mata pelajaran pada suatu
waktu yang dia bisa diberi lambang.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
25
Berdasarkan uraian diatas, hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diperoleh dengan sungguh-sungguh.
Hasil belajar juga merupakan bukti keberhasilan siswa dalam memahami suatu
materi pelajaran yang berupa nilai yang dinyatakan dengan simbol angka atau
huruf dalam raport dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu. Pada penelitian ini hasil belajar dilihat dari nilai tes siswa
setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry
discovery learning pada pelajaran matematika.
2.5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Hamalik (dalam Herlina, 2004:7) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar antara lain :
1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
2) Faktor yang berasal dari lingkungan sekolah.
3) Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga.
4) Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat.
Menurut Roestiyah (dalam Herlina, 2004:8) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar antara lain :
1) Faktor-faktor endogen, antara lain faktor biologis, motivasi belajar dan fungsi
psikologis. Faktor psikologis meliputi minat, perhatian dan intelegensi.
2) Faktor-faktor eksogen, antara lain faktor sosial yang berupa guru, teman dan
lingkungan masyarakat. Faktor sosial dapat berupa waktu, tempat, alat atau
media.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
26
2.6. Uraian Materi Tentang Bilangan Berpangkat
Pengertian bilangan berpangkat
Bilangan berpangkat dirumuskan sebagai berikut :
an = a x a x a x a x . . . x a
1. Pengertian pangkat bulat positif
Seringkali kita temukan suatu bilangan yang merupakan hasil perkalian
suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara beruntun. Misalnya :
3 x 3 x 3 ditulis sebagai 33 dibaca tiga pangkat tiga.
4 x 4 x 4 x 4 x 4 ditulis sebagai 45 dibaca empat pangkat lima.
5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 ditulis sebagai 57 dibaca lima pangkat tujuh.
Jadi, pangkat bulat positif adalah perkalian berganda dengan faktor-faktor
yang sama. Bilangan 34 merupakan bilangan berpangkat, dengan 3 merupakan
bilangan pokok dan 4 merupakan pangkat. Definisinya jika a R, dan n bilangan
bulat positif lebih besar dari 1 (n A, n > 1), maka perkalian sembarang a
sebanyak n kali adalah an (dibaca a pangkat n). Bilangan a disebut bilangan
pokok, sedangkan n disebut pangkat atau eksponen.
2. Sifat-sifat bilangan dengan pangkat bulat positif
a. Perkalian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama
ap x aq = ap + q
b. Pembagian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama
ap : aq = ap – q
c. Pemangkatan bilangan pemangkatan
n
www.asmaditsaqib.wordpress.com
27
(ap)q = ap x q
d. Pemangkatan dari perkalian dua bilangan
(a x b)p = ap x bp
e. Pemangkatan dari pembagian dua bilangan
(a : b)p = ap : bp
3. Bilangan berpangkat negatif
Perhatikan bahwa a4 : a6 = a4 – 6 = a–2
2-6
4
a
1
axa
1
axaxaxaxaxa
axaxaxa
a
a
Jadi a–22-a
1
Dari contoh di atas dapat definisikan bilangan berpangkat bulat negatif
sebagai berikut : Untuk setiap a R, a 0, dan bilangan bulat bulat positif
berlaku a–nna
1
4. Pemangkatan bilangan pecahan
Sifat bilangan pemangkatan bilangan pecahan adalahq paa q
p
Misalnya3 255 3
2
.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilihat dari jenisnya merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberikan uraian
mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan
tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
berdasarkan indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara variabel. (Iskandar, 2009:18)
Dalam pengumpulan data peneliti mengadakan eksperimen dengan
mengajar di kelas-kelas yang menjadi sampel. Penelitian ini dilaksanakan di kelas
X SMK PGRI Pagaralam. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 9 Oktober 2012
sampai dengan 23 Oktober 2012.
3.2. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu sebagai berikut :
1) Variabel Bebas (X) (Indpendent Variabel)
Menurut Sugiyono (2009:4) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Inquiry Discovery
Learning.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
29
2) Variabel Terikat (Y) (Dependent Variabel)
Menurut Sugiyono (2009:4) variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Beberapa definisi populasi :
1) Arikunto (2010:173) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.”
2) Sugiyono (2009:61) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI
Pagaralam tahun ajaran 2012 – 2013.
Tabel 1. Populasi(Siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam)
No Kelas Laki-laki PerempuanJumlahSiswa
123456
X.1X.2X.3X.4X.5X.6
17 Siswa18 Siswa21 Siswa18 Siswa19 Siswa19 Siswa
21 Siswa22 Siswa19 Siswa21 Siswa22 Siswa23 Siswa
38 Siswa40 Siswa40 Siswa39 Siswa41 Siswa42 Siswa
Jumlah 112 Siswa 128 Siswa 240 siswa(SMK PGRI Pagaralam)
www.asmaditsaqib.wordpress.com
30
3.3.2. Sampel
Beberapa definisi sampel :
1) Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”.
2) Sugiyono (2009:62) memberikan pengertian bahwa “Sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dmiliki oleh populasi”.
Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak sebanyak 2 kelas yaitu kelas
X.4 dan X.2 SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012 – 2013.
Tabel 2. Sampel(Siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam)
No Kelas Laki-laki PerempuanJumlahSiswa
Keterangan
12
X.4X.2
18 Siswa18 Siswa
21 Siswa22 Siswa
39 Siswa40 Siswa
Kelas EksperimenKelas Kontrol
Jumlah 36 Siswa 43 Siswa 79 Siswa 79 Siswa(SMK PGRI Pagaralam)
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Menurut Arikunto (2010;193), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif yang
berbentuk essay. Menurut Arikunto (2007:162) tes bentuk essay adalah sejenis tes
kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau
www.asmaditsaqib.wordpress.com
31
uraian kata-kata. Soal-soal bentuk essay jumlahnya 5 buah soal dalam waktu 80
menit. Soal-soal bentuk essay ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat
mengorganisir, menginterprestasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang
telah dimiliki, tes essay juga dapat menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat
dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
3.5. Uji Coba Instrumen
3.5.1. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas
instrumen dalam bentuk tes subjektif digunakan rumus Alpha, yaitu :
i
i
n
nr
2
11 11
(Arikunto, 2009:109)
Dimana:
11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan
2
i = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item/ banyaknya soal
2i = Varians total
Kriteria : Jika 11r > tabelr maka butir soal dikatakan reliabel, dengan taraf
signifikasi = 5% dan dk = N – 1.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
32
3.5.2. Taraf Kesukaran
Menurut Arikunto (2009:207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,00. Untuk perhitungan butir soal apakah termasuk mudah, sedang, atau
sukar digunakan rumus:
JS
BP (Arikunto, 2009:208)
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3. Klasifikasi Interprestasi Tingkat Kesukaran
P (Proporsi) Jenis soal
0,00 Sangat sukar0,00 < P 0,30 Sukar0,30 < P 0,70 Sedang0,70 < P 1,00 Mudah
1,00 Sangat mudah(Arikunto, 2009:210)
www.asmaditsaqib.wordpress.com
33
3.5.3. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2009:211) daya pembeda soal adalah kemampuan
sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkembang tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper group) dan
kelompok bodoh atau kelompok bawah (lower group). Rumus untuk menentukan
indeks diskriminasi adalah:
BAB
B
A
A PPJ
B
J
BD
(Arikunto, 2009:213)
Dimana:
D = Indeks diskriminasi
AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
AJ = Banyaknya peserta kelompok atas
BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah
AP =A
A
J
B
BP =B
B
J
B
www.asmaditsaqib.wordpress.com
34
Tabel 4. Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda
D (Indeks diskriminasi) Jenis soal
0,00 < D 0,20 Jelek0,20 < D 0,40 Cukup0,40 < D 0,70 Baik0,70 < D 1,00 Sangat baik
D = Negatif Semuanya tidak baik(Arikunto, 2009:218)
3.6. Teknik Analisis Data
Sebelum sampai dalam pengujian hipotesis, penulis melakukan langkah-
langkah yang dianggap penting untuk menganalisis data, sehingga kesimpulan
yang penulis dapatkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah tersebut adalah :
Langkah 1. Mencari nilai rata-rata (mean) data tunggal :
i
ii
n
xx (Sudjana, 2005:67)
Keterangan :
ix = Rata-rata hitung dari hasil tes kelas i
ix = Jumlah nilai tes siswa kelas i
ni = Jumlah siswa kelas i
Langkah 2. Menghitung simpangan baku
)1(
)( 222
ii
iiii nn
xxns
(Sudjana, 2005:94)
Langkah 3. Uji hipotesis menggunakan rumus statistik subjek t dalam hal ini
menggunakan statistik t.
Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha), ditulis sebagi berikut :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
35
H0 : μ1 = μ2 : Tidak ada pengaruh pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan Inquiry Discovery Learning terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran
2012 – 2013.
Ha : μ1 > μ2 : Ada pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012 – 2013.
Selanjutnya adalah menggunakan rumus uji statistik sebagai berikut :
2
22
1
21
21,
n
s
n
s
xxt
(Sudjana, 2005:241)
Dimana:
1x = Nilai rata-rata kelas ke-1 (Kelas Eksperimen)
2x = Nilai rata-rata kelas ke-2 (Kelas Kontrol)
1n = Jumlah siswa kelas ke-1 (Kelas Eksperimen)
2n = Jumlah siswa kelas ke-2 (Kelas Kontrol)
1s = Nilai standar deviasi siswa kelas ke-1 (Kelas Eksperimen)
2s = Nilai standar deviasi siswa kelas ke-2 (Kelas Kontrol)
Langkah 4. Kriteria Pengujian dari Uji t
Penulis menggunakan uji t, uji satu pihak yaitu pihak kanan dengan taraf
signifikan 5%. Tolak H0 jika
21
2211'ww
twtwt
(Sudjana, 2005:243)
www.asmaditsaqib.wordpress.com
36
Dengan:
1
21
1 n
sw ;
2
22
2 n
sw
1,11 1 ntt ; 1,12 2 ntt (Sudjana, 2005:243)
dan terima Ho jika terjadi sebaliknya, peluang untuk penggunaan daftar
distribusi t ialah ( )1 sedangkan dk-nya masing-masing (n1 – 1) dan (n1 – 1)
dengan taraf signifikasi = 5%.
Grafik 1. Uji t dengan pihak kanan sebelum nilai 't didapat
(Sudjana, 2005:224)
DaerahPenolakan H0
(daerah kritis)
21
2211
ww
twtw
DaerahPenerimaan H0
Luas =
www.asmaditsaqib.wordpress.com
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data diperoleh dari hasil tes. Penelitian ini dilaksanakan di
SMK PGRI Pagaralam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas dengan
keseluruhan berjumlah 240 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X.4
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39 orang terdiri dari 18 laki-laki dan 21
perempuan yang dalam pembelajarannya diajarkan dengan menggunakan metode
pendekatan inquiry discovery learning. Sedangkan kelas X.2 sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 40 orang terdiri dari 18 laki-laki dan 22 orang perempuan yang
dalam pembelajarannya diajarkan tanpa menggunakan metode pendekatan inquiry
discovery learning. Sehingga keseluruhan sampel yang diteliti berjumlah 79
orang.
Penelitian di SMK PGRI Pagaralam dilaksanakan dari tanggal 9 Oktober
2012 sampai dengan 23 Oktober 2012, sebanyak enam kali pertemuan. Dengan
rincian empat kali proses pembelajaran dan dua kali tes dalam bentuk esay.
Alokasi waktu untuk setiap kali pertemuan adalah 2 x 40 menit (2 jam pelajaran).
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah operasi pada bilangan
berpangkat. Data hasil belajar diperoleh melalui tes setelah diterapkan
pembelajaran dengan metode pendekatan inquiry discovery learning. Sebelum
diadakan tes dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
www.asmaditsaqib.wordpress.com
38
terlebih dahulu pada siswa yang dijadikan sampel, dengan tujuan siswa dapat
memahami dan menyelesaikan soal-soal operasi pada bilangan berpangkat.
Kegiatan pembelajarannya yaitu :
1. Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode
pendekatan Inquiry Discovery Learning
2. Guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk pangkat.
3. Guru memberikan informasi agar siswa dapat memahami tentang bilangan
berpangkat.
4. Dengan metode Inquiry, melalui contoh siswa diajak untuk memahami
bentuk-bentuk pangkat.
5. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, siswa disuruh memahami, meneliti dan
mencari pokok permasalahan dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat .
6. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang bilangan berpangkat.
7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam
bentuk essay berjumlah 5 soal dengan materi operasi pada bilangan berpangkat.
Untuk memberikan skor pada jawaban siswa, terlebih dahulu peneliti membuat
bobot penskoran atau acuan penskoran, lima soal jawaban yang benar bobot
penskorannya yaitu nomor 1 = 10, nomor 2 = 10, nomor 3 = 15, nomor 4 = 10,
nomor 5 = 15. Skor maksimum yang diberikan untuk jawaban benar dari 5 soal
tersebut adalah 60. Berdasarkan hasil tes digunakan untuk mengetahui ada atau
www.asmaditsaqib.wordpress.com
39
tidaknya pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
pendekatan inquiry discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013.
4.2. Pengujian Instrumen
Sebelum mengadakan tes, peneliti mengadakan uji coba instrumen dan
terlebih dahulu peneliti menyusun kisi-kisi soal uji coba instrumen. Uji coba
instrumen tersebut diadakan di kelas X.1 SMK PGRI Pagaralam dengan jumlah
siswa 38 orang. Kegiatan pelaksanaan tes uji coba instrumen, peneliti membuat 8
soal dengan materi operasi pada bilangan berpangkat. Sebelum memberikan skor
peneliti terlebih dahulu membuat bobot soal pada jawaban yang benar. Bobot soal
nomor 1 = 10, nomor 2 = 10, nomor 3 = 10, nomor 4 = 15, nomor 5 = 15, nomor 6
= 10, nomor 7 = 15, nomor 8 = 15. Skor maksimum yang diberikan untuk
jawaban benar dari 8 soal tersebut adalah 100. Hasil tes uji coba instrumen kelas
X.1 SMK PGRI dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Hasil Tes Uji Coba Instrumen
No Nama Siswa
Nomor Soal/Skor Soal JlhSkor(Y)1 2 3 4 5 6 7 8
10 10 10 15 15 10 15 15 1001 Agung Saputra 8 10 2 3 2 1 10 0 362 Andriani 10 10 0 15 10 5 5 0 553 Anggra Krendana 10 1 2 4 3 1 1 0 224 Ariansyah Putra 10 10 5 6 3 5 7 0 465 Arif Prayetno 7 10 9 7 7 2 7 1 506 Atmaja 6 7 5 13 2 10 7 0 507 Deki Kurniawan 7 7 6 5 2 4 7 2 408 Erna Pustika 8 5 2 3 3 5 10 2 389 Ety Karnila 8 5 0 10 0 4 4 0 3110 Febriyanto 8 10 2 15 4 5 15 0 59
www.asmaditsaqib.wordpress.com
40
11 Ferry Ardiansyah 10 10 10 15 5 5 5 0 6012 Fitriani 10 10 10 10 4 4 10 2 6013 Ilham Firmansyah 7 7 6 6 3 4 2 2 3714 Ina Astri Kusyanti 10 10 5 6 3 1 0 0 3515 Ipen Ilanas 7 10 8 0 0 0 0 0 2516 Kesa Renaldi 7 10 2 3 2 2 10 0 3617 Lia Amelia 8 8 5 10 0 4 8 0 4318 Lika Astriani 10 10 10 15 1 1 0 0 4719 Marisa Nurpita Sari 5 5 4 8 3 3 2 0 3020 Melin Oktarianti 10 10 8 15 10 4 10 1 6821 Neni Agustia 3 4 4 6 2 4 3 3 2922 Pendriansyah 5 4 3 7 0 2 7 0 2823 Piki Arwandi 10 6 3 8 2 1 5 0 3524 Popi Purnama Sari 5 5 4 10 2 4 6 2 3825 Puput Laresi 9 4 3 5 0 5 10 0 3626 Sefta Nuriyadi 7 7 6 8 2 5 9 0 4427 Septi Pirga Suryani 10 5 3 4 0 0 10 0 3228 Sintia Ayu Lestari 10 7 7 10 2 10 8 0 5429 Tiara Anggraini 9 10 6 9 3 2 0 0 3930 Titi Maria 7 7 7 5 2 2 8 0 3831 Vogi Effendi 10 10 10 15 5 5 15 5 7532 Wika Juliyanti 10 10 10 10 4 4 10 0 5833 Wiwin Saputri 7 7 5 13 1 2 8 2 4534 Yeti Wahyuni 9 7 7 12 2 5 10 7 5935 Yuliana 10 5 3 2 2 2 10 0 3436 Yunita 10 10 8 15 5 5 13 10 7637 Zepi Hariando 10 10 4 7 3 5 8 0 4738 Zulkarnain 8 8 10 5 0 0 0 0 31
Jumlah 315 291 204 320 104 133 260 39 1666Sumber: hasil tes uji coba instrumen kelas X.1 di SMK PGRI Pagaralam
tahun ajaran 2012/2013
www.asmaditsaqib.wordpress.com
41
Tabel 6. Daftar Hasil Tes Uji Coba Instrumen
No Nama Siswa
Nomor Soal/Skor Soal JlhSkor(Y)
Jlh2Y
Nomor Soal/Skor Soal
1X 2X 3X 4X 5X 6X 7X 8X 21X 2
2X2
3X 24X
25X 2
6X 27X
28X
1 Agung Saputra 8 10 2 3 2 1 10 0 36 1296 64 100 4 9 4 1 100 0
2 Andriani 10 10 0 15 10 5 5 0 55 3025 100 100 0 225 100 25 25 0
3 Anggra Krendana 10 1 2 4 3 1 1 0 22 484 100 1 4 16 9 1 1 0
4 Ariansyah Putra 10 10 5 6 3 5 7 0 46 2116 100 100 25 36 9 25 49 0
5 Arif Prayetno 7 10 9 7 7 2 7 1 50 2500 49 100 81 49 49 4 49 1
6 Atmaja 6 7 5 13 2 10 7 0 50 2500 36 49 25 169 4 100 49 0
7 Deki Kurniawan 7 7 6 5 2 4 7 2 40 1600 49 49 36 25 4 16 49 4
8 Erna Pustika 8 5 2 3 3 5 10 2 38 1444 64 25 4 9 9 25 100 4
9 Ety Karnila 8 5 0 10 0 4 4 0 31 961 64 25 0 100 0 16 16 0
10 Febriyanto 8 10 2 15 4 5 15 0 59 3481 64 100 4 225 16 25 225 0
11 Ferry Ardiansyah 10 10 10 15 5 5 5 0 60 3600 100 100 100 225 25 25 25 0
12 Fitriani 10 10 10 10 4 4 10 2 60 3600 100 100 100 100 16 16 100 4
13 Ilham Firmansyah 7 7 6 6 3 4 2 2 37 1369 49 49 36 36 9 16 4 4
14 Ina Astri Kusyanti 10 10 5 6 3 1 0 0 35 1225 100 100 25 36 9 1 0 0
15 Ipen Ilanas 7 10 8 0 0 0 0 0 25 625 49 100 64 0 0 0 0 0
16 Kesa Renaldi 7 10 2 3 2 2 10 0 36 1296 49 100 4 9 4 4 100 0
17 Lia Amelia 8 8 5 10 0 4 8 0 43 1849 64 64 25 100 0 16 64 0
18 Lika Astriani 10 10 10 15 1 1 0 0 47 2209 100 100 100 225 1 1 0 0
19 Marisa Nurpita S 5 5 4 8 3 3 2 0 30 900 25 25 16 64 9 9 4 0
20 Melin Oktarianti 10 10 8 15 10 4 10 1 68 4624 100 100 64 225 100 16 100 1
www.asmaditsaqib.wordpress.com
42
21 Neni Agustia 3 4 4 6 2 4 3 3 29 841 9 16 16 36 4 16 9 9
22 Pendriansyah 5 4 3 7 0 2 7 0 28 784 25 16 9 49 0 4 49 0
23 Piki Arwandi 10 6 3 8 2 1 5 0 35 1225 100 36 9 64 4 1 25 0
24 Popi Purnama S 5 5 4 10 2 4 6 2 38 1444 25 25 16 100 4 16 36 4
25 Puput Laresi 9 4 3 5 0 5 10 0 36 1296 81 16 9 25 0 25 100 0
26 Sefta Nuriyadi 7 7 6 8 2 5 9 0 44 1936 49 49 36 64 4 25 81 0
27 Septi Pirga S 10 5 3 4 0 0 10 0 32 1024 100 25 9 16 0 0 100 0
28 Sintia Ayu Lestari 10 7 7 10 2 10 8 0 54 2916 100 49 49 100 4 100 64 0
29 Tiara Anggraini 9 10 6 9 3 2 0 0 39 1521 81 100 36 81 9 4 0 0
30 Titi Maria 7 7 7 5 2 2 8 0 38 1444 49 49 49 25 4 4 64 0
31 Vogi Effendi 10 10 10 15 5 5 15 5 75 5625 100 100 100 225 25 25 225 25
32 Wika Juliyanti 10 10 10 10 4 4 10 0 58 3364 100 100 100 100 16 16 100 0
33 Wiwin Saputri 7 7 5 13 1 2 8 2 45 2025 49 49 25 169 1 4 64 4
34 Yeti Wahyuni 9 7 7 12 2 5 10 7 59 3481 81 49 49 144 4 25 100 49
35 Yuliana 10 5 3 2 2 2 10 0 34 1156 100 25 9 4 4 4 100 0
36 Yunita 10 10 8 15 5 5 13 10 76 5776 100 100 64 225 25 25 169 100
37 Zepi Hariando 10 10 4 7 3 5 8 0 47 2209 100 100 16 49 9 25 64 0
38 Zulkarnain 8 8 10 5 0 0 0 0 31 961 64 64 100 25 0 0 0 0
Jumlah 315 291 204 320 104 133 260 39 1666 79732 2739 2455 1418 3384 494 661 2410 209Sumber: hasil tes uji coba instrumen kelas X.1 di SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013
www.asmaditsaqib.wordpress.com
43
4.2.1. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mandapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpulan data yang digunakan. Untuk menganalisis reliabilitas yang
diperoleh dari hasil uji coba instrumen di kelas X.1 SMK PGRI Pagaralam dalam
menyelesaiakan soal operasi pada bilangan berpangkat digunakan rumus Alpha
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :
NN
XX i
i
i
22
2
Maka :
36,338
82,12738
18,26112739
3838
992252739
3838
3152739
NN
XX
2212
121
96,538
55,22638
45,22282455
3838
846812455
3838
2912455
NN
XX
2222
222
50,838
84,32238
16,10951418
3838
416161418
3838
2041418
NN
XX
2232
323
14,1838
26,68938
74,26943384
3838
1024003384
3838
3203384
NN
XX
2242
424
www.asmaditsaqib.wordpress.com
44
51,538
37,20938
63,284494
3838
10816494
3838
104494
NN
XX
2252
525
14,538
50,19538
50,465661
3838
17689661
3838
133661
NN
XX
2262
626
61,1638
05,63138
95,17782410
3838
676002410
3838
2602410
NN
XX
2272
727
45,438
97,16838
03,40209
3838
1521209
3838
39209
NN
XX
2282
828
Dari tabel 6 (Daftar Hasil Tes Uji Coba Instrumen), dapat disimpulkan
bahwa :
Tabel 7. Varians Skor Tiap-Tiap Item
No.Soal 1X 2
1X 2i
1 315 2739 3,362 291 2455 5,963 204 1418 8,504 320 3384 18,145 104 494 5,516 133 661 5,147 260 2410 16,618 39 209 4,45
Jumlah 67,67
www.asmaditsaqib.wordpress.com
45
Langkah 2: Jumlah varians semua item 21
67,67
45,461,1614,551,514,1850,896,536,32t
2t
28
27
26
25
24
23
22
21
21
Langkah 3 : Menghitung varians total
08,176
38
05,669138
95,730407973238
38
277555679732
3838
166679732
NN
YY
2t
2t
2t
2t
2
2t
212
12t
Langkah 4: Menghitung nilai reliabel dengan rumus Alpha
706,062,014,1r
38,0114,1r
08,176
67,671
18
8r
11k
kr
11
11
11
2t
2t
11
Jika hasil r11 = 0,706 ini dikonsultasikan dengan nilai tabel r product
moment dengan dk = n – 1 = 38 – 1 = 37 maka diperoleh rtabel = 0,325
Langkah 5 : Kesimpulan
Karena r11 = 0,706 lebih besar dari rtabel = 0,325, maka semua data yang
dianalisis dengan metode Alpha adalah reliabel.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
46
4.2.2. Pengujian Taraf Kesukaran
Besarnya indeks kesukaran yaitu antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk
menganalisis perhitungan butir soal apakah termasuk mudah, sedang, atau sukar
dari hasil uji coba instrumen di kelas X.1 SMK PGRI Pagaralam maka digunakan
rumus :
JS
BP (Arikunto, 2005:208)
Dari tabel 6 (daftar hasil tes uji coba instrumen), dapat ditafsirkan bahwa :
Tabel 8. Daftar Taraf Kesukaran
No Nama Siswa
Nomor Soal/Skor Soal JlhSkor(X)1 2 3 4 5 6 7 8
10 10 10 15 15 10 15 15 100
1 Agung Saputra 8 10 2 3 2 1 10 0 36
2 Andriani 10 10 0 15 10 5 5 0 55
3 Anggra Krendana 10 1 2 4 3 1 1 0 22
4 Ariansyah Putra 10 10 5 6 3 5 7 0 46
5 Arif Prayetno 7 10 9 7 7 2 7 1 50
6 Atmaja 6 7 5 13 2 10 7 0 50
7 Deki Kurniawan 7 7 6 5 2 4 7 2 40
8 Erna Pustika 8 5 2 3 3 5 10 2 38
9 Ety Karnila 8 5 0 10 0 4 4 0 31
10 Febriyanto 8 10 2 15 4 5 15 0 59
11 Ferry Ardiansyah 10 10 10 15 5 5 5 0 60
12 Fitriani 10 10 10 10 4 4 10 2 60
13 Ilham Firmansyah 7 7 6 6 3 4 2 2 37
14 Ina Astri Kusyanti 10 10 5 6 3 1 0 0 35
15 Ipen Ilanas 7 10 8 0 0 0 0 0 25
16 Kesa Renaldi 7 10 2 3 2 2 10 0 36
17 Lia Amelia 8 8 5 10 0 4 8 0 43
18 Lika Astriani 10 10 10 15 1 1 0 0 47
19 Marisa Nurpita Sari 5 5 4 8 3 3 2 0 30
20 Melin Oktarianti 10 10 8 15 10 4 10 1 68
21 Neni Agustia 3 4 4 6 2 4 3 3 29
22 Pendriansyah 5 4 3 7 0 2 7 0 28
23 Piki Arwandi 10 6 3 8 2 1 5 0 35
24 Popi Purnama Sari 5 5 4 10 2 4 6 2 38
www.asmaditsaqib.wordpress.com
47
25 Puput Laresi 9 4 3 5 0 5 10 0 36
26 Sefta Nuriyadi 7 7 6 8 2 5 9 0 44
27 Septi Pirga Suryani 10 5 3 4 0 0 10 0 32
28 Sintia Ayu Lestari 10 7 7 10 2 10 8 0 54
29 Tiara Anggraini 9 10 6 9 3 2 0 0 39
30 Titi Maria 7 7 7 5 2 2 8 0 38
31 Vogi Effendi 10 10 10 15 5 5 15 5 75
32 Wika Juliyanti 10 10 10 10 4 4 10 0 58
33 Wiwin Saputri 7 7 5 13 1 2 8 2 45
34 Yeti Wahyuni 9 7 7 12 2 5 10 7 59
35 Yuliana 10 5 3 2 2 2 10 0 34
36 Yunita 10 10 8 15 5 5 13 10 76
37 Zepi Hariando 10 10 4 7 3 5 8 0 47
38 Zulkarnain 8 8 10 5 0 0 0 0 31
Jumlah 1666
Skor yang diperoleh (B) 315 291 204 320 104 133 260 39
Skor Maksimum (JS) 380 380 380 570 570 380 570 570Tingkat Kesukaran
JS
BP 0,829 0,766 0,537 0,561 0,182 0,350 0,456 0,068
Kriteria Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar
Setelah dilakukan uji tingkat kesukaran diperoleh hasil sebagai berikut :
ada 2 butir soal dengan kategori mudah yaitu butir soal nomor 1, dan 2. Butir soal
dengan kategori sedang ada 4 butir soal yaitu nomor 3, 4, 6, dan 7. Butir soal
dengan kategori sukar ada 2 butir soal yaitu nomor 5, dan 8.
4.2.3. Pengujian Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk menganalisis
daya pembeda yang diperoleh dari hasil tes uji coba instrumen di kelas X.1 SMK
PGRI Pagaralam dalam menyelesaikan soal operasi pada bilangan berpangkat
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
48
Langkah 1 : Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dari tabel 8 (Daftar
pengujian taraf kesukaran).
Tabel 9. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Atas dan Kelompok Bawah
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai1 Yunita 76 1 Tiara Anggraini 392 Vogi Effendi 75 2 Erna Pustika 383 Melin Oktarianti 68 3 Popi Purnama Sari 384 Ferry Ardiansyah 60 4 Titi Maria 385 Fitriani 60 5 Ilham Firmansyah 376 Febriyanto 59 6 Agung Saputra 367 Yeti Wahyuni 59 7 Kesa Renaldi 368 Wika Juliyanti 58 8 Puput Laresi 369 Andriani 55 9 Piki Arwandi 3510 Sintia Ayu Lestari 54 10 Ina Astri Kusyanti 3511 Arif Prayetno 50 11 Yuliana 3412 Atmaja 50 12 Septi Pirga Suryani 3213 Lika Astriani 47 13 Ety Karnila 3114 Zepi Hariando 47 14 Zulkarnain 3115 Ariansyah Putra 46 15 Marisa Nurpita Sari 3016 Wiwin Saputri 45 16 Neni Agustia 2917 Sefta Nuriyadi 44 17 Pendriansyah 2818 Lia Amelia 43 18 Ipen Ilanas 2519 Deki Kurniawan 40 19 Anggra Krendana 22
Berdasarkan tabel 9 maka didapat banyak peserta kelompok atas (JA)
adalah 19 orang dan banyak kelompok bawah (JB) adalah 19 orang.
Langkah 2 : Menentukan banyak peserta kelompok atas dan kelompok bawah
yang menjawab benar.
Dari tabel 6 (daftar hasil tes uji coba instrumen), dapat ditafsirkan bahwa :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
49
Tabel 10. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Atas
No Nama SiswaNomor Soal/Skor Soal
1 2 3 4 5 6 7 810 10 10 15 15 10 15 15
1 Yunita 10 10 8 15 5 5 13 102 Vogi Effendi 10 10 10 15 5 5 15 53 Melin Oktarianti 10 10 8 15 10 4 10 14 Ferry Ardiansyah 10 10 10 15 5 5 5 05 Fitriani 10 10 10 10 4 4 10 26 Febriyanto 8 10 2 15 4 5 15 07 Yeti Wahyuni 9 7 7 12 2 5 10 78 Wika Juliyanti 10 10 10 10 4 4 10 09 Andriani 10 10 0 15 10 5 5 010 Sintia Ayu Lestari 10 7 7 10 2 10 8 011 Arif Prayetno 7 10 9 7 7 2 7 112 Atmaja 6 7 5 13 2 10 7 013 Lika Astriani 10 10 10 15 1 1 0 014 Zepi Hariando 10 10 4 7 3 5 8 015 Ariansyah Putra 10 10 5 6 3 5 7 016 Wiwin Saputri 7 7 5 13 1 2 8 217 Sefta Nuriyadi 7 7 6 8 2 5 9 018 Lia Amelia 8 8 5 10 0 4 8 019 Deki Kurniawan 7 7 6 5 2 4 7 2Skor yang diperoleh
AB169 170 127 216 72 90 162 30
Skor Maksimum AJ 190 190 190 285 285 190 285 285
Tingkat
KesukaranA
AA J
BP 0,889 0,895 0,668 0,758 0,253 0,474 0,568 0,105
Tabel 11. Daftar Nama dan Nilai Kelompok Bawah
No Nama SiswaNomor Soal/Skor Soal
1 2 3 4 5 6 7 810 10 10 15 15 10 15 15
20 Tiara Anggraini 9 10 6 9 3 2 0 021 Erna Pustika 8 5 2 3 3 5 10 222 Popi Purnama S 5 5 4 10 2 4 6 2
www.asmaditsaqib.wordpress.com
50
23 Titi Maria 7 7 7 5 2 2 8 024 Ilham Firmansyah 7 7 6 6 3 4 2 225 Agung Saputra 8 10 2 3 2 1 10 026 Kesa Renaldi 7 10 2 3 2 2 10 027 Puput Laresi 9 4 3 5 0 5 10 028 Piki Arwandi 10 6 3 8 2 1 5 029 Ina Astri K 10 10 5 6 3 1 0 030 Yuliana 10 5 3 2 2 2 10 031 Septi Pirga S 10 5 3 4 0 0 10 032 Ety Karnila 8 5 0 10 0 4 4 033 Zulkarnain 8 8 10 5 0 0 0 034 Marisa Nurpita S 5 5 4 8 3 3 2 035 Neni Agustia 3 4 4 6 2 4 3 336 Pendriansyah 5 4 3 7 0 2 7 037 Ipen Ilanas 7 10 8 0 0 0 0 038 Anggra Krendana 10 1 2 4 3 1 1 0Skor yang diperoleh
BB146 121 77 104 32 43 98 9
Skor Maksimum BJ 190 190 190 285 285 190 285 285
Tingkat
KesukaranB
BB J
BP 0,768 0,637 0,405 0,365 0,112 0,226 0,344 0,032
Langkah 3 : menentukan daya pembeda
Berdasarkan hasil uji daya pembeda yang dilakukan terhadap 8 butir soal
terdapat 5 butir soal dengan kategori cukup yaitu butir soal nomor 2, 3, 4 6, dan 7
dengan indeks diskriminasi masing-masing 0,258, 0,263, 0,393, 0,247, dan 0,225.
Dan terdapat 3 butir soal berkategori jelek yaitu butir soal nomor 1, 5, dan 8
dengan indeks diskriminasi 0,121, 0,140, dan 0,074. Pada penelitian ini butir soal
dipakai jika daya bedanya cukup, baik atau sangat baik, untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel 12 berikut ini :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
51
Tabel 12. Daftar Daya Pembeda
NoA
AA J
BP
B
BB J
BP
IndeksDiskriminasi
(D = Pa –Pb)
JenisSoal
1 0,889 0,768 0,121 Jelek2 0,895 0,637 0,258 Cukup3 0,668 0,405 0,263 Cukup4 0,758 0,365 0,393 Cukup5 0,253 0,112 0,140 Jelek6 0,474 0,226 0,247 Cukup7 0,568 0,344 0,225 Cukup8 0,105 0,032 0,074 Jelek
Berdasarkan perhitungan hasil tes uji reliabilitas butir soal, tingkat
kesukaran dan daya pembeda di atas, dapat disimpulkan bahwa soal yang
digunakan untuk tes kepada sampel penelitian sebanyak 5 butir soal yaitu soal
nomor 2, 3, 4, 6, 7. Sedangkan butir soal yang tidak digunakan sebanyak 3 soal
yaitu nomor 1, 5, 8, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 13 dibawah ini :
Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Uji Coba
No Reliabilitas IndeksKesukaran
DayaPembeda
Keterangan
1. Reliabel Mudah Jelek Tidak dipakai2. Reliabel Mudah Cukup Dipakai3. Reliabel Sedang Cukup Dipakai4. Reliabel Sedang Cukup Dipakai5. Reliabel Sukar Jelek Tidak dipakai6. Reliabel Sedang Cukup Dipakai7. Reliabel Sedang Cukup Dipakai8. Reliabel Sukar Jelek Tidak dipakai
www.asmaditsaqib.wordpress.com
52
4.3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 : μ1 = μ2 : Tidak ada pengaruh pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan Inquiry Discovery Learning terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran
2012 – 2013.
Ha : μ1 > μ2 : Ada pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012 – 2013.
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil belajar siswa kelas X.4
dan siswa kelas X.2 di SMK PGRI Pagaralam dalam menyelesaikan operasi pada
bilangan berpangkat digunakan rumus statistik subjek t dengan langkah-langkah
yang sudah ditentukan.
4.3.1. Analisis Data Hasil Tes Kelas Eksperimen
Analisis data dilakukan pada data hasil belajar matematika yang
menggunakan metode pendekatan inquiry discovery learning pada proses
pembelajarannya dan yang tanpa menggunakan metode pendekatan inquiry
discovery learning. Di kelas X.4 yang dalam proses belajar mengajar
menggunakan metode pendekatan inquiry discovery learning, nilai hasil tes
akhirnya dapat dilihat pada tabel berikut:
www.asmaditsaqib.wordpress.com
53
Tabel 14. Hasil Tes Siswa Kelas X.4 (Kelas Eksperimen)
No Nama SiswaNomor Soal/Skor Soal
Nilai
1XNilai
21X
1 2 3 4 510 10 15 10 15
1 Andika Julius 10 10 6 3 2 51,67 2669,442 Andre Zulkarnain 10 8 8 3 1 50,00 2500,003 Aprial Nazalmi 10 8 7 5 2 53,33 2844,444 Ayu Indah Kurniati 10 8 15 2 5 66,67 4444,445 Beni Prayitno 10 4 8 2 7 51,67 2669,446 Deri Sugara 4 8 7 6 7 53,33 2844,447 Dian Wahyu Ramadan 6 9 8 6 7 60,00 3600,008 Dimansyah Aidil Fajar 10 10 8 6 8 70,00 4900,009 Edi Saputra Jaya 4 6 5 7 8 50,00 2500,0010 Enda Popiliana 10 10 5 10 3 63,33 4011,1111 Engga Anggraini 10 3 8 5 6 53,33 2844,4412 Eno Pebby Saputri 10 7 8 4 5 56,67 3211,1113 Fentika Rahmadona 10 4 8 6 8 60,00 3600,0014 Fiska Wulandari 10 3 8 9 7 61,67 3802,7815 Gunawan 10 6 8 9 7 66,67 4444,4416 Hengki Dwi Jaya 10 9 8 4 5 60,00 3600,0017 Ince Oktavia 10 3 15 5 7 66,67 4444,4418 Jeni Rahmawati 10 8 9 6 5 63,33 4011,1119 Joni Zulpikar 10 10 8 5 4 61,67 3802,7820 Linda Sari 10 5 8 5 9 61,67 3802,7821 Lisa Astuti 10 3 5 7 5 50,00 2500,0022 Martinus Taufik 10 5 13 9 4 68,33 4669,4423 Merin Shyntia 10 5 9 8 15 78,33 6136,1124 Nopra Warsito 10 6 7 2 3 46,67 2177,7825 Novia Putri Wulandari 10 3 14 4 9 66,67 4444,4426 Nurdamayani 10 6 8 4 3 51,67 2669,4427 Redi Saputra 10 10 7 7 13 78,33 6136,1128 Rheza Pratamah 10 8 7 6 15 76,67 5877,7829 Rinda Damayanti 5 4 9 4 15 61,67 3802,7830 Rio Rendiansyah 10 6 7 0 7 50,00 2500,0031 Saras Wati 10 9 13 2 5 65,00 4225,0032 Sela Novera 10 4 13 7 7 68,33 4669,4433 Sepriansya 10 6 8 4 7 58,33 3402,7834 Serpika Sari 6 3 7 3 6 41,67 1736,11
www.asmaditsaqib.wordpress.com
54
35 Suyitno 10 4 8 5 8 58,33 3402,7836 Ucy Wulan Dari 10 10 15 7 9 85,00 7225,0037 Widia Nopita Sari 10 8 15 3 6 70,00 4900,0038 Yulia Riska 10 5 3 9 7 56,67 3211,1139 Yuni Lusiana 10 6 6 2 5 48,33 2336,11
Jumlah 2361,67 146569,44Sumber : hasil tes X.4 SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013
Langkah 1: Mencari nilai rata-rata (mean) data tunggal.
Untuk mencari nilai rata-rata dari hasil tes siswa kelas X.4 di SMK
PGRI Pagaralam digunakan rumus :
i
ii
n
xx
Dengan :
1n = 39
67,23611 x
Maka :
56,60
39
67,2361
1
1
1
11
x
x
n
xx
Langkah 2: Menghitung simpangan baku
Setelah nilai rata-rata hasil tes siswa kelas X.4 didapat, maka mencari
simpangan baku dengan menggunakan rumus :
)1(
)( 222
nn
xxns ii
i
Dengan perhitungan sebagai berikut :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
55
62,93
1482
1387391482
55774695716208
13939
67,236144,14656939
1
21
21
21
22
1
2
1212
1
S
S
S
S
nn
xxnS
Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas
eksperimen 56,601 x dan simpangan baku kelas eksperimen 62,9321 S .
4.3.2. Analisis Data Hasil Tes Kelas Kontrol
Di kelas X.2 yang dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan
metode pendekatan inquiry discovery learning, nilai hasil tes akhirnya dapat
dilihat dari tabel berikut :
Tabel 15. Hasil Tes Siswa Kelas X.2 (Kelas Kontrol)
No Nama SiswaNomor Soal/Skor Soal
Nilai
1XNilai
21X
1 2 3 4 510 10 15 10 15
1 Ahmad Repaldo Agung 10 10 4 2 5 51,67 2669,442 Agung Kurniawan 3 4 5 4 5 35,00 1225,003 Amriansyah 10 10 6 3 3 53,33 2844,444 Anan Sarkoni 10 10 6 6 7 65,00 4225,005 Angga Wahyudi 10 9 4 6 8 61,67 3802,786 Arip Aprianto 4 5 5 3 6 38,33 1469,447 Arlansyah 10 10 9 3 6 63,33 4011,118 Ayu Tri Wahyuni 3 2 4 6 1 26,67 711,119 Becry Lorenza 7 5 7 5 8 53,33 2844,4410 Bella Rezka Putri 10 10 10 8 10 80,00 6400,0011 Deki Yandri Romadona 6 10 8 6 7 61,67 3802,7812 Desi Selviani 10 6 5 5 4 50,00 2500,0013 Dina Oktavia 4 6 8 3 4 41,67 1736,11
www.asmaditsaqib.wordpress.com
56
14 Epa Gustiana 10 10 4 3 4 51,67 2669,4415 Erik Gustiawan 10 7 9 8 8 70,00 4900,0016 Hengki Nova Prananda 10 8 11 5 2 60,00 3600,0017 Heru Eka Saputera 10 7 5 2 2 43,33 1877,7818 Jhony Handika 10 9 10 9 9 78,33 6136,1119 Liana 4 8 7 2 4 41,67 1736,1120 M. Piko Saputra 8 6 8 4 10 60,00 3600,0021 Marisa Marcelina 6 10 8 8 5 61,67 3802,7822 Mariyadi 8 4 4 5 2 38,33 1469,4423 Martensen 10 7 7 5 8 61,67 3802,7824 Meldia Puspa Sari 8 5 7 5 5 50,00 2500,0025 Misdalia 4 7 7 4 5 45,00 2025,0026 Nadia Septa Apriani 10 10 9 6 6 68,33 4669,4427 Nesi Wepispa 4 3 4 3 3 28,33 802,7828 Novita Sari 10 9 4 6 6 58,33 3402,7829 Nyimas Farach Aprilia Mufa 7 6 7 5 7 53,33 2844,4430 Okto Sastra 10 10 7 5 8 66,67 4444,4431 Oktori 10 6 7 3 6 53,33 2844,4432 Ponimin 3 10 9 7 3 53,33 2844,4433 Puput Winarti 5 7 8 5 8 55,00 3025,0034 Rosalia Apridayanti 10 10 6 6 7 65,00 4225,0035 Susi Nopitasari 3 6 3 5 4 35,00 1225,0036 Tri Puspita Sari 10 10 9 9 7 75,00 5625,0037 Wendri Zahara 6 3 6 5 3 38,33 1469,4438 Yesindi Legansari 4 3 3 4 3 28,33 802,7839 Yulia Peronika 10 5 5 3 3 43,33 1877,7840 Yuliana Lispita 8 10 10 8 8 73,33 5377,78
Jumlah 2138,33 121841,67Sumber : hasil tes X.2 SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran 2012/2013
Langkah 1: Mencari nilai rata-rata (mean) data tunggal.
Untuk mencari nilai rata-rata dari hasil tes siswa kelas X.2 di SMK
PGRI Pagaralam digunakan rumus :
i
ii
n
xx
www.asmaditsaqib.wordpress.com
57
Dengan :
2n = 40
33,21382 x
Maka :
46,53
40
33,2138
2
2
2
22
x
x
n
xx
Langkah 2: Menghitung simpangan baku
Setelah nilai rata-rata hasil tes siswa kelas X.2 didapat, maka mencari
simpangan baku dengan menggunakan rumus :
)1(
)( 222
nn
xxns ii
i
Dengan perhitungan sebagai berikut:
08,193
1560
3011971560
45724694873667
14040
33,213867,12184140
1
22
22
22
22
2
2
1212
2
S
S
S
S
nn
xxnS
Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas
kontrol 46,532 x dan simpangan baku kelas kontrol 08,19322 S .
www.asmaditsaqib.wordpress.com
58
4.4. Analisis Pengujian Hipotesis
Perhitungan rata-rata dan simpangan baku dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 16. Rata-Rata Dan Simpangan BakuKelas X.4 dan Kelas X.2
Kelas X.4 (Kelas Eksperimen) Kelas X.2 (Kelas Kontrol)
1n = 39 2n = 40
56,601 x 46,532 x
62,9321 S 08,1932
2 S
Setelah nilai nilai rata-rata dan simpangan baku dari hasil tes siswa kelas
X.4 dan kelas X.2 didapat, maka :
Langkah 3: Uji hipotesis menggunakan rumus statistik subjek t dalam hal ini
menggunakan statistik t.
Karena 21 ss maka peneliti menggunakan uji ,t , dengan rumus sebagai
berikut:
2
22
1
21
21,
n
s
n
s
xxt
Maka:
40
08,193
39
62,93
46,5356,60'
'
2
22
1
21
21
t
n
s
n
s
xxt
26,7
1,7'
83,440,2
1,7'
t
t
www.asmaditsaqib.wordpress.com
59
639,2'
69,2
1,7'
t
t
Langkah 4. Kriteria Pengujian dari Uji t
Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika :21
2211,
ww
twtwt
, taraf signi-
fikan yang digunakan ialah 5% = 0,05 dengan daftar distribusi t ialah ( %)51 =
(1 – 0,05) dan dk masing-masing dk1 = (39 – 1) = 38 dan dk2 = (40 – 1) = 39.
Karena dk1 = 38 dan dk2 = 39 tidak ada ditabel maka diambil selisih dari dk = 40
dan dk = 30, sehingga untuk menghitung ttabel dengan derajat kebebasan n1 = 38
dan n2 = 39 maka dicari dengan interpolasi yaitu karena n – 1 = 30 dan n – 1 = 40.
Dengan perhitungan sebagai berikut :
dk 30 = 1,697
dk 40 = 1,684
2
22
2
1
21
1
n
sw
n
sw
1w = 2,40
2w = 4,83
Maka :
)40)(95,0()30)(95,0()30)(95,0(3895,01 t30
30dkttt
)684,1697,1(30
8697,1
)684,1697,1(30
3038697,13895,01
tt
www.asmaditsaqib.wordpress.com
60
694,1
00351,0697,1
)013,0(27,0697,1
)40)(95,0()30)(95,0()30)(95,0(3995,02 30
30
t
dkttt
693,1
0039,0697,1
)013,0(3,0697,1
)684,1697,1(30
9697,1
)684,1697,1(30
3039697,13995,02
tt
21
2211'ww
twtwt
693,1'
23,7
24279,12'
23,7
17719,80656,4'
83,440,2
693,183,4694,140,2'
t
t
t
t
Dari perhitungan diatas tampak jelas bahwa21
2211'ww
twtwt
, yaitu 2,639
> 1,693 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh hasil belajar dengan menggunakan pendekatan Inquiry Discovery
Learning dalam mata pelajaran matematika untuk kelas X SMK PGRI Pagaralam
tahun ajaran 2012/2013.
Hasil perhitungan uji-t tersebut direkap pada tabel berikut :
www.asmaditsaqib.wordpress.com
61
Tabel 17. Hasil Uji-t Terhadap Hasil Belajar Matematika
Kelompok N Rata-rata dk Thitung Ttabel KeteranganPembelajaran denganmenggunakan metodependekatan InquiryDiscovery Learning
39 60,56 38
2,639 1,693
Ada pengaruhpembelajarandenganmenggunakanmetode pendekatanInquiry DiscoveryLearning terhadaphasil belajarmatematika
Pembelajaran tanpamenggunakan metodependekatan InquiryDiscovery Learning
40 53,46 39
Grafik 2. Uji t dengan pihak kanan setelah nilai t’ didapat
4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian yang menggunakan uji
t’ diperoleh thitung = 2,639 dan ttabel = 1,693 pada taraf signifikan 5% dengan dk =
(39 – 1 = 38) dan (40 – 1 = 39), maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara pembelajaran yang
menggunakan metode pendekatan inquiry discovery learning dengan
pembelajaran tanpa menggunakan metode pendekatan inquiry discovery learning,
berarti metode pendekatan inquiry discovery learning mempunyai pengaruh yang
positif terhadap hasil belajar matematika.
Dilihat dari hasil siswa menyelesaikan soal, ternyata soal nomor 1 lebih
mudah dijawab dengan benar oleh rata-rata siswa dibandingkan soal lainnya,
DaerahPenolakan H0
(daerah kritis)
1,693
DaerahPenerimaan H0
Luas =
2,639
www.asmaditsaqib.wordpress.com
62
sedangkan soal nomor 4 lebih sulit dijawab. Ini dibuktikan hanya ada satu siswa
yang menjawab benar, dan ada satu siswa yang sama sekali tidak menuliskan
jawaban. Siswa lebih memahami konsep dan sifat-sifat yang dipakai soal nomor
1. Soal nomor 4 merupakan soal pecahan berpangkat negatif, siswa kurang
memahami bentuk pecahan yang dipangkatkan, sehingga siswa sulit untuk
menyelesaiakn soal tersebut.
Setelah melihat kedua kelas yang mendapatkan perlakuan, diperoleh rata-
rata kelas yang pembelajarannya menggunakan metode pendekatan inquiry
discovery learning sebesar 60,56 dan rata-rata kelas yang pembelajarannya tanpa
menggunakan metode pendekatan inquiry discovery learning sebesar 53,46.
Ternyata rata-rata kelas yang pembelajarannya menggunakan metode pendekatan
inquiry discovery learning lebih besar dibanding rata-rata kelas yang
pembelajarannya tanpa menggunakan metode pendekatan inquiry discovery
learning dengan selisih 7,1.
Adanya pengaruh positif tersebut disebabkan karena metode pendekatan
inquiry discovery learning merupakan metode pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses
pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas
dalam memecahkan masalah. Sehingga dengan penerapan metode pendekatan
inquiry discovery learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan inquiry discovery learning baik digunakan agar hasil
belajar matematika siswa meningkat.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada BAB IV maka
penulis menyimpulkan bahwa :
1. Metode pendekatan inquiry discovery learning dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam.
2. Hasil belajar siswa kelas X.4 yang menggunakan metode pendekatan inquiry
discovery learning sebagai kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata
56,601 x dan simpangan baku kelas eksperimen 62,9321 S . Sedangkan
hasil belajar siswa kelas X.2 yang tanpa menggunakan metode pendekatan
inquiry discovery learning sebagai kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata
kontrol 46,532 x dan simpangan baku kelas kontrol 08,19322 S .
3. Ada pengaruh metode pendekatan inquiry discovery learning terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas X SMK PGRI Pagaralam tahun ajaran
2012/2013, yang dapat dilihat dari hasil analisis data diperoleh nilai thitung =
2,639 > ttabel = 1,693 dengan kriteria pengujian tolak Ho jika21
2211'ww
twtwt
,
jelas bahwa thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha
diterima.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
64
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, maka
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa, untuk menambah semangat untuk lebih aktif dalam belajar,
berfikir positif bahwa matematika bukanlah pelajaran yang sulit, berusaha
menyenangi pelajaran matematika dan memperbanyak latihan soal di rumah.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dapat meningkatkan hasil
belajar.
2. Bagi guru mata pelajaran matematika hendaknya memilih metode
pembelajaran yang baik agar siswa lebih tertarik pada matematika dan siswa
dapat menerapkan konsep matematika dalam pemecahan masalah. Guru harus
mengambil kebijakan yang tepat dalam usaha meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Bagi sekolah, hendaknya memberikan perhatian khusus kepada guru dan
siswa. Mengadakan pelatihan khusus untuk guru agar dapat menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuannya, mengadakan jam belajar tambahan
bagi siswa.
4. Bagi peneliti, penelitian ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan dan
ilmu pengatahuan untuk bekal di masa depan sehingga dapat menjadi lebih
baik lagi, karena melalui penelitian ini peneliti telah banyak mendapatkan
pengalaman tentang metode pengajaran yang baik dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan sehingga menjadi bekal bagi peneliti ketika terjun menjadi
seorang pengajar.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
65
Demikian simpulan dan saran dari peneliti. Semoga kelak dikemudian hari
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi saya sebagai calon
pendidik yang akan menjalankan profesi sebagai pendidik dalam rangka
meningkatkan kecerdasan bangsa dan meningkatkan mutu pendidikan.
www.asmaditsaqib.wordpress.com
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu H., Drs. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo. W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Herlina, Netti. 2004. “Studi Pembelajaran tentang pemberian tugas ProblemPosing di kelas I SLTP Negeri I Tanjung Raja”. Sripsi. Palembang: FKIPUniversitas Sriwijaya (UNSRI).
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press
Moedjiono Moh. Dimyati. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud,Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan PenelitiPemula. Bandung: Alvabeta.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta.
Roestiyah NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
___________.Http://bangkititahermawati.wordpress.com/ipa-kelas-vii/pembelaja-ran-inquiry-dan-discovery/. Diakses tanggal 19 Mei 2012
www.asmaditsaqib.wordpress.com
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
www.asmaditsaqib.wordpress.com
v
www.asmaditsaqib.wordpress.com