pengaruh pemanfaatan serat kelapa …konteks.id/p/04-114.pdf · batasan penelitian ini adalah...

8
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 157 PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI Diena Muliasari 1 dan Bernardinus Herbudiman 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, Jl. PHH Mustofa 23 Bandung e-mail: [email protected]; [email protected] 2 Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, Jl. PHH. Mustofa 23, Bandung 40124, e-mail: [email protected] ABSTRAK Penggunaan serat kelapa pada campuran beton merupakan suatu upaya untuk pemanfaatan limbah serat kelapa yang banyak dijumpai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan serat kelapa terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat tarik lentur pada beton mutu tinggi. Metoda SNI 03-2834-2000 digunakan untuk menghitung komposisi campuran beton dengan kuat tekan rencana 50 MPa. Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) faktor air semen (w/c), yang digunakan dalam perencanaan adalah 0,52; 2) ukuran agregat maksimum sebesar 20 mm; 3) penambahan kadar serabut 0, 0,01, 0,1, 0,2, 0,5 dan 1%; 4) ukuran panjang serabut kelapa divariasi sepanjang 0,2, 0,5, 1, 1,5 dan 2 cm; 5) penambahan superplasticizer Structuro 335 sebesar 0, 0,5, 0,7 dan 1%, untuk mempermudah tingkat kelacakan beton; dan 6) variasi nilai slump 0-10, 10-30, 30-60 dan 60-180 mm. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini adalah silinder 10x20cm dan balok 15cmx15cmx60cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada seluruh variasi campuran. Sedangkan pengujian kuat tarik lentur hanya untuk mengetahui pengaruh panjang serat dan kadar serat. Benda uji yang dibuat diuji pada saat umur beton berumur 28 hari. Pada beton normal tanpa serat kelapa diperoleh kuat tekan dan tarik belah beton rata-rata sebesar 51,14 dan 4,47 MPa. Pada panjang serat 1 cm, penambahan kadar serat yang optimum adalah 0,5% dengan kuat tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 44,46 dan 4,37 MPa. Pada kadar serat 0,1%, panjang serat optimum yang dihasilkan adalah 1,5 cm dengan nilai kuat tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 52,40 dan 5,27 MPa. Pada kadar serat 0,1% dan panjang serat 1 cm, kadar superplasticizer yang optimum adalah 0,7 % yang menghasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah rata-rata sebesar 44,37 dan 4,30 MPa. Pada variasi slump, slump yang paling optimum adalah pada slump 60-180 mm dengan nilai kuat tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 54,68 dan 5,06 MPa. Pada variasi panjang serat, perolehan kuat tarik lentur balok tertinggi dihasilkan pada kadar serat 0,5% sebesar 5,57 MPa dan pada variasi panjang serabut, kuat tarik lentur tertinggi yang dihasilkan didapat pada panjang serat 2 cm sebesar 5,53 MPa. Kata kunci: serat kelapa, kuat tekan, kuat tarik dan kuat tarik-lentur balok 1. PENDAHULUAN Beton mempunyai beberapa sifat menguntungkan apabila dibandingkan dengan jenis bahan bangunan lainnya yaitu, memiliki ketahanan yang lebih baik, memiliki kuat tekan yang tinggi, tidak memerlukan perawatan khusus, bahan campuran beton mudah didapat dari alam sekitar, dan lebih awet dibandingkan bahan bangunan lain. Akan tetapi, beton juga memiliki kelemahan yakni tidak mampu menahan kuat tarik dikarenakan tegangan tariknya yang relatif kecil, tidak mampu menahan lentur, bersifat getas dan berat sendirinya yang sangat besar. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin banyak pula penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dari sifat-sifat beton mulai dari segi kekuatannya, daya tahan, keawetan, kemudahan pengerjaannya bahkan sampai pada upaya untuk membuat beton yang lebih ringan tetapi mempunyai kekuatan yang tinggi. Salah satu usaha untuk melakukan peningkatan mutu dan kekuatan beton diantaranya dengan menambahkan zat aditif atau dengan menambahkan serat alam ke dalam campuran beton. Penelitian ini mencoba mengaplikasikan serat alam yakni serat kelapa dalam pembuatan beton. Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa yang banyak dijumpai melalui pengolahan manual. Alasan pemilihan serat alam ini karena bahan tersebut mudah didapatkan, tidak beracun, mempunyai berat jenis yang kecil, dan secara visual mempunyai kuat tarik yang tinggi. Dengan demikian, melalui penambahan serat kelapa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan beton, baik kuat tekan maupun kuat tariknya.

Upload: ledieu

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4)

Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 157

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA

TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI

Diena Muliasari1 dan Bernardinus Herbudiman

2

1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, Jl. PHH Mustofa 23 Bandung

e-mail: [email protected]; [email protected] 2Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung,

Jl. PHH. Mustofa 23, Bandung 40124, e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penggunaan serat kelapa pada campuran beton merupakan suatu upaya untuk pemanfaatan limbah

serat kelapa yang banyak dijumpai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan serat kelapa terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat tarik lentur pada beton mutu

tinggi. Metoda SNI 03-2834-2000 digunakan untuk menghitung komposisi campuran beton dengan

kuat tekan rencana 50 MPa. Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) faktor air semen (w/c),

yang digunakan dalam perencanaan adalah 0,52; 2) ukuran agregat maksimum sebesar 20 mm; 3)

penambahan kadar serabut 0, 0,01, 0,1, 0,2, 0,5 dan 1%; 4) ukuran panjang serabut kelapa divariasi

sepanjang 0,2, 0,5, 1, 1,5 dan 2 cm; 5) penambahan superplasticizer Structuro 335 sebesar 0, 0,5,

0,7 dan 1%, untuk mempermudah tingkat kelacakan beton; dan 6) variasi nilai slump 0-10, 10-30,

30-60 dan 60-180 mm. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini adalah silinder 10x20cm dan

balok 15cmx15cmx60cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada seluruh variasi

campuran. Sedangkan pengujian kuat tarik lentur hanya untuk mengetahui pengaruh panjang serat

dan kadar serat. Benda uji yang dibuat diuji pada saat umur beton berumur 28 hari. Pada beton

normal tanpa serat kelapa diperoleh kuat tekan dan tarik belah beton rata-rata sebesar 51,14 dan

4,47 MPa. Pada panjang serat 1 cm, penambahan kadar serat yang optimum adalah 0,5% dengan

kuat tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 44,46 dan 4,37 MPa. Pada kadar serat 0,1%, panjang

serat optimum yang dihasilkan adalah 1,5 cm dengan nilai kuat tekan dan tarik belah rata-rata

sebesar 52,40 dan 5,27 MPa. Pada kadar serat 0,1% dan panjang serat 1 cm, kadar superplasticizer

yang optimum adalah 0,7 % yang menghasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah rata-rata sebesar

44,37 dan 4,30 MPa. Pada variasi slump, slump yang paling optimum adalah pada slump 60-180

mm dengan nilai kuat tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 54,68 dan 5,06 MPa. Pada variasi

panjang serat, perolehan kuat tarik lentur balok tertinggi dihasilkan pada kadar serat 0,5% sebesar

5,57 MPa dan pada variasi panjang serabut, kuat tarik lentur tertinggi yang dihasilkan didapat pada

panjang serat 2 cm sebesar 5,53 MPa.

Kata kunci: serat kelapa, kuat tekan, kuat tarik dan kuat tarik-lentur balok

1. PENDAHULUAN

Beton mempunyai beberapa sifat menguntungkan apabila dibandingkan dengan jenis bahan bangunan lainnya yaitu,

memiliki ketahanan yang lebih baik, memiliki kuat tekan yang tinggi, tidak memerlukan perawatan khusus, bahan

campuran beton mudah didapat dari alam sekitar, dan lebih awet dibandingkan bahan bangunan lain. Akan tetapi,

beton juga memiliki kelemahan yakni tidak mampu menahan kuat tarik dikarenakan tegangan tariknya yang relatif

kecil, tidak mampu menahan lentur, bersifat getas dan berat sendirinya yang sangat besar. Semakin berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin banyak pula penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki

kelemahan dari sifat-sifat beton mulai dari segi kekuatannya, daya tahan, keawetan, kemudahan pengerjaannya

bahkan sampai pada upaya untuk membuat beton yang lebih ringan tetapi mempunyai kekuatan yang tinggi. Salah

satu usaha untuk melakukan peningkatan mutu dan kekuatan beton diantaranya dengan menambahkan zat aditif atau

dengan menambahkan serat alam ke dalam campuran beton. Penelitian ini mencoba mengaplikasikan serat alam

yakni serat kelapa dalam pembuatan beton. Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa yang

banyak dijumpai melalui pengolahan manual. Alasan pemilihan serat alam ini karena bahan tersebut mudah

didapatkan, tidak beracun, mempunyai berat jenis yang kecil, dan secara visual mempunyai kuat tarik yang tinggi.

Dengan demikian, melalui penambahan serat kelapa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan beton, baik

kuat tekan maupun kuat tariknya.

Page 2: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Diena Muliasari dan Bernardinus Herbudiman

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 158

2. PENGGUNAAN SERAT PADA BETON

Menurut Amri, S. (2005), serat merupakan bahan tambahan yang akan digunakan sebagai bahan campuran dalam

beton untuk memperbaiki sifat beton yang getas menjadi lebih daktail. Beberapa studi tentang sifat-sifat mekanika

dan aplikasi dalam praktek pemakaian beton serat telah banyak dilaporkan dalam ACI (American Concrete

Institute). Serat kelapa yang digunakan pada penelitian ini dibedakan berdasarkan ukuran panjang. Panjang serat

yang digunakan pada penelitian ini dimulai dari serat dengan ukuran paling kecil yakni 0,2 cm, 0,5 cm, 1 cm, 1,5

cm, dan maksimum di 2 cm dengan tujuan untuk mengetahui dimulai dari ukuran berapakah serat mampu

memberikan kekuatan terhadap beton, jika dibandingkan dengan penelitian lain yang menggunakan ukuran serat

yang lebih besar dari 5 cm. Adanya perbedaan ukuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mencegah

terjadinya penggumpalan (bailing effect) pada saat pencampuran beton dikarenakan semakin panjang ukuran serat

yang digunakan. Penggunaan serat kelapa pada penelitian ini hanya digunakan sebagai bahan tambahan saja.

Hannant D.J. (1978), menyatakan bahwa faktor utama yang menentukan kemampuan bahan serat adalah sifat fisik

serat dan kekuatan lekatan serta keduanya. Pada hal ini regangan rata-rata serat adalah dua sampai tiga kali lebih

besar dari tegangan runtuh. Sehingga akan meyebabkan beton retak sebelum kuat tarik maksimum serat tercapai.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Benda uji yang digunakan untuk kuat tekan dan kuat tarik belah adalah silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi

200 mm, sedangkan untuk kuat tarik lentur menggunakan balok dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm.

Jumlah benda uji 6 buah untuk setiap pengujian, sehingga jumlah benda uji silinder sebanyak 108 buah dan untuk

balok sebanyak 10 buah benda uji.

Pengujian kuat tekan dilakukan untuk mengetahui apakah beton yang dihasilkan memiliki kuat tekan yang sesuai

dengan kuat tekan yang direncanakan. Menurut Mulyono, T. (2003), nilai kuat tekan beton dengan kuat tariknya

tidak berbanding lurus. Pengujian kuat tarik belah dilakukan dengan memberikan suatu beban tegak lurus terhadap

sumbu longitudinal yang ditempatkan secara horisontal diatas pelat baja dan pengujian kuat tarik lentur dilakukan

dengan sistem pembebanan tiga titik (Third Point Loading), yaitu satu titik terpusat ditengah bentang kemudian

disalurkan melalui pelat baja menjadi dua titik beban pada jarak 1/3 bentang.

Kuat Tekan Kuat Tarik Belah Kuat Tarik Lentur

Gambar 1. Macam-macam Pengujian Benda Uji

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metoda Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000) untuk

kuat tekan rencana 50 MPa, komposisi campuran yang digunakan berdasarkan slump rencana 10-30 terdiri dari

kebutuhan semen sebanyak 515,15 kg/m3, air 170 kg/m

3, agregat kasar 1075,104 kg/m

3, agregat halus 604,746

kg/m3, kadar serat 0,1 %, panjang serat 1 cm, dan superplasticizer Structuro 335 0,7 %. Sedangkan variasi

campuran dalam pembuatan campuran beton ini, meliputi 1) penggunaan ukuran agregat dan 2 cm; 2) Penambahan

kadar serat 0, 0,01, 0,1, 0,2, 0,5 dan 1%; 3) Panjang serat 0,2, 0,5, 1, 1,5, dan 2 cm; 4) superplasticizer Structuro

335 sebesar 0, 0,5, 0,7, dan 1%; 5) Variasi slump rencana 0-10, 10-30, 30-60, dan 60-180 mm. Perawatan beton

yang dilakukan pada penelitian ini yakni dengan proses perendaman dengan tujuan agar reaksi hidrasi tetap

berlangsung sehingga kekuatan beton umur 28 hari dapat tercapai.

Page 3: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Pengaruh Pemanfaatan Serat Kelapa Terhadap Kinerja Beton Mutu Tinggi

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 159

4. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh kadar serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Pengaruh kadar serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton ditujukkan pada Tabel 1. Variasi komposisi

ini dilakukan pada panjang serat 1 cm, superplasticizer Structuro 335 0,7% dan slump 10-30 mm.

Tabel 1. Pengaruh kadar serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Kadar serabut

%

Kuat Tekan

MPa

Kuat Tekan

rata-rata

MPa

Kuat Tarik

belah

MPa

Kuat Tarik

rata-rata

MPa

31.76 4.28

46.42 4.11 0 43.92

40.70 3.53*

4.20

44.79 4.17

46.41 3.47* 0.01 41.50

44.23 4.36

4.27

40.95 3.61*

47.78 4.15 0.1 38.62*

44.37 4.45

4.30

58.12* 4.58

50.30 4.38 0.2

36.10

43.20

4.06

4.34

45.46 4.28

43.45 4.25 0.5 33.18*

44.46 4.58

4.37

34.09 5.00*

46.42 3.75 1 45.82

42.11 4.42

4.09

Gambar 1. Pengaruh kadar serat terhadap kuat tekan Gambar 2. Pengaruh kadar serat terhadap kuat tarik

belah beton

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian diatas, tampak bahwa kadar serat optimum yang dihasilkan terletak

pada penambahan serat dengan kadar 0,5 %. Nilai kuat tekan dan tarik yang dihasilkan sebesar 44,46 MPa dan 4,37

MPa. Penurunan yang terjadi pada penambahan serat dengan kadar kurang dari 0,5% dapat dimungkinkan karena

beberapa faktor, misalnya terlalu sedikitnya jumlah serat yang dimasukkan sehingga tidak sesuai dengan

perbandingan volume campuran betonnya, sehingga ketika benda di uji tidak ada pengaruh yang diberikan dari oleh

serat kelapa yang ada didalam campuran beton dikarenakan terlalu sedikitnya atau bahkan tidak adanya serat

dikarenakan penyebaran yang tidak merata pada setiap silinder. Sedangkan penggunaan kadar yang terlalu banyak

pula akan mengurangi kelecakan beton dengan sangat drastis, sehingga beton akan sulit dipadatkan dan banyak

rongga udara yang terjebak didalamnya.

Page 4: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Diena Muliasari dan Bernardinus Herbudiman

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 160

Pengaruh panjang serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Pengaruh panjang serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton ditujukkan pada Tabel 2. Variasi komposisi

ini dilakukan pada kadar serat 0,1 %, superplasticizer Structuro 335 0,7% dan slump 10-30 mm.

Tabel 2. Pengaruh panjang serat kelapa terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Panjang Serabut

cm

Kuat Tekan

(MPa)

Kuat Tekan

Rata-rata

(MPa)

Kuat Tarik

Belah

(MPa)

Kuat Tarik

Rata-rata

(MPa)

40.1 3.23

40.49 3.77 0.2 44.14

41.58 5.23*

3.50

32.55* 3.91*

44.31 4.37 0.5 43.5

43.91 4.17

4.27

38.62* 3.61*

47.78 4.15 1

40.95

44.37

4.45

4.30

52.64 5.15

42.63* 5.38 1.5 52.16

52.40 4.1*

5.27

44.35 3.66*

48.55 4.7 2 44.62

45.84 4.86

4.78

Gambar 3. Pengaruh perbedaan panjang serat terhadap Gambar 4. Pengaruh perbedaan panjang serat

kuat tekan kuat tarik belah

Berdasarkan hasil yang diperoleh, tampak bahwa hasil kuat tekan dan tarik yang paling optimum diperoleh pada

panjang serat 1,5 cm dengan kuat tekan rata-rata 52,40 MPa. Terjadinya penurunan nilai kuat tekan dan kuat tarik

pada panjang serat 0,2 cm, 0,5 cm dan 1 cm diakibatkan oleh faktor terlalu kecilnya ukuran serat yang digunakan

yang menyebabkan ikatan antara campuran beton dan seratnya kurang sehingga menghasilkan kuat tekan dan tarik

yang kecil dan kemungkinan terlepasnya serat dari campuran beton yang cukup besar apabila ukuran seratnya terlalu

kecil. Sedangkan penurunan yang terjadi pada panjang serat 2 cm disebabkan karena penyebaran yang tidak merata

dalam setiap silinder, sehingga mengakibatkan naik turunnya perolehan data hasil kuat tekan maupun kuat tarik.

Selain itu, posisi serat yang berada didalam masing-masing silinder sebagian tertekuk karena terlalu panjangnya

ukuran serat sehingga tidak mampu menahan kekuatan yang diharapkan.

Pengaruh superplasticizer Structuro 335 terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Pengaruh superplasticizer Structuro 335 terhadap kuat tekan dan tarik belah beton ditujukkan pada Tabel 3. Variasi

komposisi ini dilakukan pada kadar serat 0,1 %, panjang serat 1 cm dan slump 10-30 mm.

Page 5: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Pengaruh Pemanfaatan Serat Kelapa Terhadap Kinerja Beton Mutu Tinggi

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 161

Tabel 3. Pengaruh superplasticizer Structuro 335 terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Kuat Tarik Rata-rata

MPa superplasticizer

% Kuat Tekan

MPa

Kuat Tekan Rata-rata

MPa

Kuat Tarik MPa

35.10 3.33

49.87* 3.85 0

32.12

33.61

3.43

3.54

35.04 3.85

43.41 3.85 0.5

35.97

38.14

3.50

3.73

38.62* 3.61*

47.78 4.15 0.7

40.95

44.37

4.45

4.30

35.76 3.81

34.09 3.23 1

34.92

34.92

2.31*

3.52

Gambar 5. Pengaruh superplastisicer Structuro 335 Gambar 6. Pengaruh superplastisicer Structuro

terhadap kuat tekan 335 terhadap kuat tarik belah Pada dasarnya, penurunan nilai kuat tekan beton terutama untuk penambahan superplasticizer Structuro 335 dengan kadar dibawah 0,7%, diakibatkan karena terdapat banyak rongga udara sehingga beton tidak mencapai kepadatan yang baik. Hal ini disebabkan kecilnya nilai faktor air semen, sehingga pada penambahan superplasticizer dibawah 0,7% mengalami tingkat pengerjaan beton yang cukup sulit untuk dikerjakan. Lain halnya pada penambahan superplasticizer diatas 0,7%, dalam hal ini beton mengalami penurunan yang diakibatkan terjadinya bleeding (kecenderungan air untuk naik ke permukaan) dan segregation (kecenderungan butir kasar untuk lepas dari campuran beton).

Pengaruh slump terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Pengaruh slump terhadap Kuat Tekan dan Tarik Belah Beton ditujukkan pada Tabel 4. Variasi komposisi ini

dilakukan pada kadar serat 0,1 %, panjang serat 1 cm dan superplasticizer Structuro 335 0,7%.

Tabel 4. Pengaruh slump terhadap kuat tekan dan tarik belah beton

Kuat Tekan Kuat Tarik Kuat Tarik Slump Kuat Tekan

Rata-rata Belah Rata-rata cm (MPa) (MPa) (MPa) (MPa)

34.86* 3.91*

42.45 4.39 0 -10 43.07

42.76 4.35

4.37

40.95 3.61*

47.78 4.15 10-30 38.62*

44.37 4.45

4.30

47.69 4.8

49.49 3.57* 30-60 47.45

48.21 4.38

4.59

55.59 5.07 60 -180 53.77

54.68 5.04

5.06

Page 6: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Diena Muliasari dan Bernardinus Herbudiman

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 162

40.16* 2.91*

Gambar 7. Pengaruh slump rencana terhadap Gambar 8. Pengaruh slump rencana terhadap kuat tarik

kuat tekan beton belah beton

Tingkat kelacakan slump rencana 60-180 mm baik untuk digunakan karena memiliki nilai kuat tekan dan tarik yang

sangat tinggi. Pada slump 60-180 mm ini, beton lebih mudah untuk dikerjakan sehingga beton dapat mencapai

kepadatan yang baik dan dimungkinkan tidak terdapat rongga udara saat pengerjaan, akan tetapi pada slump 60-180

mm penggunaan semen yang digunakan relative banyak sehingga mengurangi nilai ekonomisnya. Sedangkan pada

beton dengan nilai slump rencana 0-10 mm, 10-30 mm dan 30-60 mm beton tidak mencapai nilai kelacakan yang

direncanakan sehingga beton tidak mencapai kepadatan yang baik dikarenakan sulitnya pekerjaan pengecoran akibat

terlalu kentalnya adukan. slump 0-10 mm, 10-30 mm dan 30-60 mm penggunaan tidak terlalu banyak sehingga nilai

ekonomisnya tercapai.

Perbandingan nilai kuat tekan beton normal terhadap panjang serat optimum dan slump optimum

Perbandingan nilai kuat tekan beton normal terhadap panjang serat optimum dan slump optimum ditujukkan pada

Tabel 5.

Tabel 5. Perandingan nilai kuat tekan beton bormal terhadap panjang serat optimum dan slump optimum

Kuat Tarik

Rata-rata

MPa Variasi

Kuat Tekan

MPa

Kuat Tekan

Rata-rata

MPa

Kuat Tarik

MPa

51.09 4.38

49.87 4.48 Beton Normal 51.18

51.14

4.55

4.47

Panjang serabut 1.5 cm 52.64 5.15

Kadar serabut 0,1% + sp 0,7% 42.63* 5.38

slump 10-30 52.16

52.40

4.1*

5.27

Panjang serabut 1 cm 55.59 5.07

Kadar serabut 0,1% + sp 0,7% 53.77 5.04

slump 60-180 40.16*

54.68

2.91*

5.06

Gambar 9. Perbandingan nilai kuat tekan beton normal Gambar 10. Perbandingan nilai kuat tarik beton

terhadap panjang serat optimum dan terhadap panjang serat optimum dan

Page 7: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Pengaruh Pemanfaatan Serat Kelapa Terhadap Kinerja Beton Mutu Tinggi

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 163

y = -3.75x2 + 3.225x + 4.89

R² = 1

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Ku

at

Ta

rik

Ra

ta-r

ata

(M

Pa

)

Kadar Serabut (%)

slump optimum slump optimum

Dari hasil perolehan data perbandingan nilai kuat tekan dan tarik beton normal terhadap panjang serat optimum dan

slump optimum diatas tampak bahwa dengan adanya penambahan suatu variasi pada beton normal, maka perubahan

yang terjadi adalah adanya lonjakan kenaikan kekuatan baik untuk kuat tekan maupun kuat tarik belah betonnya

Pengaruh kadar dan panjang serat terhadap kuat tarik lentur balok beton

Pengaruh kadar dan panjang serat terhadap kuat tarik lentur balok beton ditujukkan pada Tabel 6. Variasi komposisi

ini dilakukan pada kadar superplasticizer Structuro 335 0,7% dan slump 10-30 mm.

Tabel 6. Pengaruh kadar serat terhadap kuat tarik lentur balok beton

Kadar Serabut

%

Kuat Tarik

Lentur

MPa

Kuat Tarik Lentur

Rata-rata

MPa

Panjang Serabut

cm

Kuat Tarik

Lentur

MPa

Kuat Tarik Lentur

Rata-rata

MPa

4.80 4.24 0

4.98 4.89 0.2

4.28 4.26

5.04 5.04 0.1

5.31 5.18 1

5.31 5.18

5.51 5.43 0.5

5.62 5.57 2

5.62 5.53

Gambar 11. Pengaruh kadar serat terhadap Gambar 12. Pengaruh kadar serat terhadap kuat

kuat tarik lentur balok beton tarik belah beton

Perolehan hasil percobaan menunjukkan bahwa adanya peningkatan terhadap kuat tarik lentur sebesar 5,57 MPa

pada penambahan serat kelapa dengan kadar 0,5%. Dan Perolehan hasil percobaan pada penelitian ini menunjukkan

bahwa adanya peningkatan terhadap kuat tarik lentur sebesar 5,53 MPa pada penggunaan serat kelapa dengan

panjang 2 cm.

Perbandingan pengujian kuat tekan, tarik belah dan kuat tarik lentur dengan variasi panjang serat

Perbandingan pengujian kuat tekan, tarik belah dan kuat tarik lentur dengan variasi panjang serat ditunjukkan pada

Tabel 7. Variasi komposisi ini dilakukan pada kadar superplasticizer Structuro 335 0,7%, kadar serat 0,7% dan

slump 10-30 mm.

Tabel 7. Perbandingan pengujian kuat tekan, tarik belah dan kuat tarik lentur dengan variasi panjang serat

Panjang

cm

KuatTekan

MPa

Kuat Tarik Belah

MPa

Kuat Tarik Lentur

MPa

0,2 41.58 3.50 4.26

1 44.37 4.30 5.18

2 45.84 4.78 5.53

Page 8: PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA …konteks.id/p/04-114.pdf · Batasan penelitian ini adalah sebagai ... Serat kelapa yang digunakan diperoleh dari sabut buah kelapa ... air 170

Diena Muliasari dan Bernardinus Herbudiman

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 164

panjang 2 cm memiliki nilai kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat tarik lentur yang paling tinggi dibandingkan

dengan panjang 0,2 cm dan 1 cm.

Perbandingan pengujian kuat tekan dan tarik lentur dengan variasi kadar serat

Perbandingan Pengujian Kuat Tekan dan Tarik Lentur dengan variasi Kadar serat ditujukkan pada Tabel 8. Variasi

komposisi ini dilakukan pada kadar superplasticizer Structuro 335 0,7%, panjang serat 1 cm dan slump 10-30 mm.

Tabel 8. Perbandingan pengujian kuat tekan dan tariklentur dengan variasi kadar serat

Kadar Serabut

%

Kuat Tekan

MPa

Kuat Tarik Belah

MPa

Kuat Tarik Lentur

MPa

0 40.70 4.2 4.89

0.1 44.37 4.3 5.18

0.5 44.96 4.37 5.57

Kadar 0,5% memiliki nilai kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat tarik lentur yang paling tinggi dibandingkan

perolehan nilai tanpa kadar serat dan dengan penambahan kadar 0,1%.

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada beton normal tanpa serat kelapa diperoleh kuat tekan dan tarik belah beton rata-rata sebesar

51,14 dan 4,47 MPa.

2. Pada panjang serat 1 cm, penambahan kadar serat yang optimum adalah 0,5% dengan kuat tekan

dan tarik belah rata-rata sebesar 44,46 dan 4,37 MPa.

3. Pada kadar serat 0,1%, panjang serat optimum yang dihasilkan adalah 1,5 cm dengan nilai kuat

tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 52,40 dan 5,27 MPa.

4. Pada kadar serat 0,1% dan panjang serat 1 cm, kadar superplasticizer yang optimum adalah 0,7 %

yang menghasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah rata-rata sebesar 44,37 dan 4,30 MPa.

5. Pada variasi slump, slump yang paling optimum adalah pada slump 60-180 mm dengan nilai kuat

tekan dan tarik belah rata-rata sebesar 54,68 dan 5,06 MPa.

6. Pada variasi panjang serat, perolehan kuat tarik lentur balok tertinggi dihasilkan pada kadar serat

0,5% sebesar 5,57 MPa dan pada variasi panjang serabut, kuat tarik lentur tertinggi yang dihasilkan

didapat pada panjang serat 2 cm sebesar 5,53 MPa.

6. DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sjafei., 2005, Teknologi Beton, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hannant, D.J.1978, Fibre Cements and Fibre Concretes, John Wiley & Sons, New York.

Mulyono, T., 2003, Teknologi Beton, Andi, Jakarta.

SNI 03-2834-2000, 2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Badan Litbang PU.