pengaruh pemanasan global pada kehidupan di dunia
DESCRIPTION
pemanasan global sangat berpengaruh pada hidup manusia.TRANSCRIPT
![Page 1: Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan Di Dunia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf97fe550346d03394e41d/html5/thumbnails/1.jpg)
Cut Nonda Maracilu (0807101010096)
Tharik Akbar (0507101010047)
Karya tulis dengan judul Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan di Dunia
ini adalah untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengancam akibat global
warming ini. Banyak sekali orang yang melakukan hal yang menyebabkan global
warming, entah mereka tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan saja. Karena itu
penulis membuat karya tulis ini dengan tujuan mengingatkan bahaya pemanasan global
yang boleh dibilang tidak lama lagi akan mencapai puncaknya. Menurut Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Aceh Singkil yang telah melakukan survei, tiga pulau( Pulau
Malelo, Pulau Jejawi, Pulau Gosong Sianje) di wilayah Pulau Banyak, Kabupaten Aceh
Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam dinyatakan hilang. Hingga saat ini hanya tersisa 66
pulau diwilayah itu. Ke-66 pulau ini juga berpotensi hilang karena ketinggian air laut
masih terus meningkat akibat pemanasan global.
Menurut penulis, pemanasan global sudah cukup parah untuk saat ini, dan akan
memperparah jika tidak ada usaha untuk diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita
sekarang malah memperparah keaadaan dengan cara seperti menambah jumlah emisi
gas kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak CO2, memakai hairspray yang
mengandung aerosol, dsb.
Harapan penulis, pemanasan global bisa dicegah se-maksimal mungkin dengan
cara, beberapanya mungkin kita semua bisa selalu menggunakan kertas di kedua sisinya,
matikan keran saat menggosok gigi, menggunakan kembali amplop bekas, gunakan
baterai isi ulang, mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan lebih memilih
memakai sepeda, karena selain berolahraga, menggunakan sepeda juga tidak
menyebabkan pemanasan global, dll. Tetapi pada kenyataannya, hal seperti itu sangat
sulit untuk diwujudkan. Mengingat keegoisan kita sendiri yang mementingkan
![Page 2: Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan Di Dunia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf97fe550346d03394e41d/html5/thumbnails/2.jpg)
kepentingan pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat saat sampai di
sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan. Oleh karena itu mungkin kita harus berpikir
dan berusaha se-maksimal mungkin untuk memperlambat pemanasan global, dengan
cara yang tidak terlalu rumit, tetapi berarti untuk bumi.
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih
terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun
1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-
skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-
model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus
pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan
terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca
telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-
![Page 3: Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan Di Dunia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf97fe550346d03394e41d/html5/thumbnails/3.jpg)
akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan
serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia
mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-
konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca.
Pengendalian Pemanasan Global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-
tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada
yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah
semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat
dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara
lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang
lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan
dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang
belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan
berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
![Page 4: Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan Di Dunia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf97fe550346d03394e41d/html5/thumbnails/4.jpg)
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas
rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan
menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut
carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah
kaca.
1. Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah
dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon,
terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang
sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam
kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang
mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena
tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk
lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini
adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin
bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan
menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong
agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi
gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal
ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana
karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan
bakar fosil. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber
![Page 5: Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan Di Dunia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf97fe550346d03394e41d/html5/thumbnails/5.jpg)
energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak
langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas
melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila
dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan
energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir,
walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya,
bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.
2. Persetujuan internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas
rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara
berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan
maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160
negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-
negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas
rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun
1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012.