pengaruh pemakaian fly ash dengan bahan tambah...

96
PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH ZAT KIMIA PADA KUAT TEKAN BETON TUGAS AKHIR MUHAMMAD BAYU NUGRAHA NIM : 150309267792 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2018

Upload: ngohanh

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN

TAMBAH ZAT KIMIA PADA KUAT TEKAN BETON

TUGAS AKHIR

MUHAMMAD BAYU NUGRAHA

NIM : 150309267792

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 2: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

i

PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN

TAMBAH ZAT KIMIA PADA KUAT TEKAN BETON

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

MUHAMMAD BAYU NUGRAHA

NIM : 150309267792

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 3: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN

TAMBAH ZAT KIMIA PADA KUAT TEKAN BETON

Disusun Oleh :

MUHAMMAD BAYU NUGRAHA

NIM : 150309267792

Pembimbing I Pembimbing II

Candra Irawan, ST., M.Si. Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP. 19770124 2007011010 NIP. 196404131990031015

Penguji I Penguji II

Karmila Achmad, ST., M.T. Totok Sulistyo, ST., M.T.

NIP. 19790317 2007012017 NIP. 197209022000121003

Mengetahui,

Kepala Program Studi Teknik Sipil

Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP. 196404131990031015

Page 4: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Bayu Nugraha

Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 7 Maret 1997

NIM : 150309267792

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul”PENGARUH

PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH ZAT

KIMIA PADA KUAT TEKAN BETON”Adalah bukan merupakan hasil

karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan

yang disebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 6 April 2018

Mahasiswa,

MUHAMMAD BAYU NUGRAHA

NIM : 150309267792

Page 5: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk ALLAH ‘AZZA WA JALLA , karena hanya

dengan rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini dan juga telah menghadirkan orang orang yang selalu memberikan doa serta

semangat dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini kupersembahkan

kepada:

Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai (Ayahanda Tetuko Joko Prakuso Dan

Ibunda Elvia Marda), adik ku tercinta ( Muhammad Irvan)

Serta orang orang terdekat ku yang selalu ada dan selalu membantu dalam

penyusunan Tugas Akhir ini, teruntuk :

Bunga Indah Feybillia Miranda

Page 6: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

v

ABSTRACT

One known method for increasing the strength of concrete is to provide a

mixture to replace part of the cement. One potential mixing is fly ash and adds

Concrete Additive. In this study efforts were made to produce normal concrete by

using the above mixture to partially replace the cement. This study aims to

determine the effect of the use of fly ash to compressive strength of concrete with

percentage variation 0%, 10%, 15% of the weight of cement.

Cubic specimens having dimensions of 15 cm x 15 cm x 15 cm were

prepared with the proportion of fly ash to 10% and 15% to the weight of cement.

Two identical specimens were prepared for each mixed proportion. Compression

test is performed when the specimen age is 7 days, 14 days and 28 days. As a

reference, unconfined concrete specimens were made and tested to produce 25

MPa compressive strength.

All samples enriched with mixtures with varying proportions showed

higher compressive strength than normal concrete. The highest compressive

strength is achieved by specimens where 10% of cement is replaced by fly ash,

showing a compressive strength of 32.71 MPa. The lowest compressive strength

of 12.67 MPa is recorded on specimens with 15% fly ash.

Keywords : fly ash, Concrete Additive, compressive strength

Page 7: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

vi

ABSTRAK

Salah satu metode yang dikenal untuk meningkatkan kekuatan beton

adalah dengan memberikan campuran untuk menggantikan bagian dari semen.

Salah satu pencampuran potensial adalah fly ash dan menambahkan Concrete

Additive. Dalam penelitian ini upaya dilakukan untuk menghasilkan beton normal

dengan menggunakan campuran di atas untuk sebagian menggantikan semen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian fly ash terhadap

kuat tekan beton dengan variasi persentase 0%, 10%, 15% dari berat semen.

Spesimen uji kubik yang memiliki dimensi 15 cm x 15 cm x 15 cm

disiapkan dengan proporsi abu terbang menjadi 10% dan 15% terhadap berat

semen. Dua spesimen yang identik disiapkan untuk setiap proporsi campuran. Tes

kompresi dilakukan ketika usia spesimen adalah 7 hari, 14 hari dan 28 hari.

Sebagai referensi, spesimen beton tanpa campuran dibuat dan diuji untuk

menghasilkan kekuatan tekan sebesar 25 MPa.

Semua sampel diperkaya dengan campuran dengan berbagai proporsi

menunjukkan kekuatan tekan yang lebih tinggi daripada beton normal. Kekuatan

tekan tertinggi dicapai oleh spesimen dimana 10% semen digantikan oleh fly ash,

menunjukkan kekuatan tekan sebesar 32.71 MPa. Kekuatan tekan terendah 12.67

MPa dicatat pada spesimen dengan fly ash 15%.

Kata Kunci : Abu Terbang, Bahan Aditif, Kuat Tekan

Page 8: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir dengan judul ”Pengaruh Pemakaian Fly Ash

Dengan Bahan Tambah Zat Kimia Pada Kuat Tekan Beton” Dimana

tujuan penulis menyusun Tugas Akhir adalah agar dapat menyelesaikan

pendidikan dan dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan program studi

Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan.

Selamapenulisan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali kekurangan dan

kendala, akan tetapi berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga proses penulisan Tugas Akhir ini dapat

selesai dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak rasa terima kasih

kepada :

1. Bapak Ramli, SE, MM, sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M. Eng selaku ketua program studi Teknik Sipil

Politeknik Negeri Balikpapan.

3. Bapak Candra Irawan, ST, M.Si sebagai pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

4. Bapak Drs. Sunarno, M. Eng sebagai pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan pengarahan dalam menyusun Tugas Akhir ini.

5. Kepada kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan semangat kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

6. Seluruh dosen beserta staff karyawan Politeknik Negeri Balikpapan.

7. Pak Sajali, staff pembimbing laboratorium Teknik Sipil PoliteknikNegeri

Balikpapan.

8. Teman-Teman mahasiswa teknik sipil angkatan’15 yang selalu memberikan

semangat dan dorongan.

Page 9: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

viii

9. Dan semua pihak yang telah memberikan semangat serta dorongan kepada

penulis sehingga terciptanya Tugas Akhir.

Besar harapan penulis Semoga usulan penelitian ini ada manfaatnya,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua dalam rangka menambah

wawasan pengetahuan dan pemikiran kita.

Balikpapan, 6 April 2018

MUHAMMAD BAYU NUGRAHA

Page 10: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

ix

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademis Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda

tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Program Studi : Teknik Sipil

Judul TA : Pengaruh Pemakaian Fly Ash Dengan Bahan Tambah

Zat Kimia Pada Kuat Tekan Beton

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak

kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Balikpapan

Pada tanggal : 6 April 2018

Yang menyatakan

(MUHAMMAD BAYU NUGRAHA)

Page 11: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL .................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

ABSTRACT .............................................................................................................v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 3

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................5

2.1 Beton ............................................................................................................. 5

2.2 Material Penyusun Beton .............................................................................. 7

2.2.1 Semen Portland (Portland Cement) ..................................................... 7

2.2.2 Air ........................................................................................................ 8

2.2.3 Agregat................................................................................................. 9

2.2.4 Abu Terbang (Fly Ash) ...................................................................... 12

2.2.5 Kerikil Palu ........................................................................................ 13

2.2.6 Pasir Samboja .................................................................................... 13

2.2.7 Am 78 ................................................................................................ 13

2.3 Kuat Tekan Beton ........................................................................................ 14

2.4 Slumb ........................................................................................................... 15

Page 12: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

xi

2.5 Perawatan Beton (Curing) ........................................................................... 16

2.6 Mix Design Beton ....................................................................................... 16

2.6.1 Mix Design SNI ................................................................................. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................19

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 19

3.1.1 Waktu Penelitian ............................................................................... 19

3.1.2 Rencana Sampel ................................................................................ 20

3.1.3 Rencana Pengujian ............................................................................ 20

3.1.4 Penamaan Benda Uji .......................................................................... 20

3.2 Diagram Alur Penelitian ............................................................................. 21

3.3 Bahan-Bahan Penelitian .............................................................................. 23

3.4 Peralatan Penelitian ..................................................................................... 23

3.5 Tahapan Pengujian Material Beton ............................................................. 24

3.5.1 Pemeriksaan Berat Volume Agregat ................................................. 24

3.5.2 Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat ........................................... 25

3.5.3 Pemeriksaan Kadar Lumpur pada Agregat Halus ............................. 26

3.5.4 Pemeriksaan Kadar Lumpur pada Agregat Kasar ............................. 26

3.5.5 Pemeriksaan Kadar Air pada Agregat ............................................... 27

3.5.6 Analisis Specific-Gravity dan Penyerapan Agregat Kasar ................ 28

3.5.7 Analisis Specific-Gravity dan Penyerapan Agregat Halus ................ 29

3.5.8 Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar ................................................ 30

3.6 Perencanaan Campuran (Mix Design) ......................................................... 31

3.7 Pembuatan Benda Uji ................................................................................. 31

3.8 Perawatan Beton ......................................................................................... 32

3.9 Pengujian Kuat Tekan Beton ...................................................................... 32

3.10 Analisa Data dan Kesimpulan ................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................34

4.1 Umum .......................................................................................................... 34

4.2 Hasil Pengujian Agregat Halus ................................................................... 34

4.2.1 Hasil Pengujian Gradasi Pasir Samboja ............................................ 34

4.2.2 Hasil Pengujian Berat Isi Pasir Samboja ........................................... 35

4.2.3 Hasil Pengujian Kadar Air Pasir Samboja ......................................... 36

Page 13: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

xii

4.2.4 Hasil Pegujian Kadar Lumpur Pasir Samboja ................................... 37

4.2.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Samboja ............ 37

4.2.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja) .......... 38

4.3 Hasil Pegujian Agregat Kasar (Kerikil Palu) .............................................. 39

4.3.1 Hasil Pegujian Gradasi Kerikil Palu .................................................. 39

4.3.2 Hasil Pengujian Berat Isi Kerikil Palu ............................................... 40

4.3.3 Hasil Pengujian Kadar Air Kerikil Palu ............................................. 41

4.3.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur Kerikil Palu ..................................... 42

4.3.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu ........... 42

4.3.6 Hasil Pengujian Tes Abrasi (Keausan) Kerikil Palu .......................... 43

4.3.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Kerikil Palu ................. 44

4.4 Hasil Perencanaan Campuran ..................................................................... 45

4.5 Perhitungan Kebutuhan Fly Ash .................................................................. 45

4.6 Pembuatan Benda Uji ................................................................................. 46

4.7 Perawatan Benda Uji ................................................................................... 46

4.8 Hasil Pengujian Kuat Tekan ....................................................................... 47

BAB V PENUTUP ................................................................................................52

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 52

5.2 Saran ........................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...53

LAMPIRAN ..........................................................................................................54

Lampiran 1. Mix Design dan Pemeriksaan Bahan ............................................ 54

Lampiran 2. Dokumentasi Material dan Alat - Alat yang Digunakan .............. 66

Lampiran 3. Dokumentasi Pengujian Material yang Digunakan ...................... 71

Lampiran 4. Dokumentasi Pembuatan Beton Sebagai Benda Uji ..................... 79

Lampiran 5. Dokumentasi Perawatan Beton dan Pengujian Beton ................... 80

Page 14: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Gradasi Saringan Ideal Agregat Kasar ........................................................ 10

2.2 Gradasi Saringan Ideal Agregat Halus ........................................................ 11

2.3 Nilai Slump beserta struktur yang diperhatikan .......................................... 15

3.1 Waktu Penelitian ......................................................................................... 19

3.2 Sampel benda uji ......................................................................................... 20

3.3 Umur Sampel ............................................................................................... 20

3.4 Penamaan Benda Uji ................................................................................... 20

4.1 Gradasi Butir Halus Pasir Samboja ............................................................. 34

4.2 Pengujian Berat Isi Pasir Samboja .............................................................. 36

4.3 Pengujian Kadar Air Pasir Samboja ........................................................... 37

4.4 Kadar Lumpur Pasir Samboja ..................................................................... 38

4.5 Berat Jenis dan Penyerapan air Pasir Samboja ............................................ 39

4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja) .................... 40

4.7 Gradasi Butir Halus Kerikil Palu ................................................................. 41

4.8 Pengujian Berat Isi Kerikil Palu .................................................................. 43

4.9 Kadar Air Kerikil Palu ................................................................................ 44

4.10 Kadar Lumpur Kerikil Palu ....................................................................... 45

4.11 Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu ............................................ 46

4.12 Hasil Tes Abrasi Kerikil Palu .................................................................... 47

4.13 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kerikil Palu ................................................ 48

4.14 Perencanaan Campuran Beton ................................................................... 49

4.15 Kebutuhan Fly Ash dan AM 78 ................................................................. 49

4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNA Umur 7 Hari ....................................... 54

4.17 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNB Umur 14 Hari ..................................... 54

4.18 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNC Umur 28 Hari ..................................... 54

4.19 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10A Umur 7 Hari ................................. 55

4.20 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10B Umur 14 Hari ............................... 55

4.21 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10C Umur 28 Hari ............................... 55

4.22 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15A Umur 7 Hari ................................. 56

Page 15: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

xiv

4.23 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15B Umur 14 Hari ............................... 56

4.24 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15C Umur 28 Hari ............................... 56

Page 16: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Butiran Fly Ash ............................................................................................ 12

3.1 Bagan Alur Tahap Penelitian ...................................................................... 21

4.1 Batas Gradasi Pasir Samboja ....................................................................... 35

4.2 Batas Gradasi Kerikil Palu .......................................................................... 42

4.3 Perbandingan Kuat Tekan Beton BNA, BFA10 dan BFA15 ...................... 57

Page 17: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan - pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek

penting untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga

memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan

ekonomi. Ini mengingat pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat pisahkan

dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan

energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari

pembangunan ekonomi selanjutnya.

Beton merupakan suatu material struktur yang secara umum menjadi

kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur konstruksi yang semakin

meningkat seiring dengan perkembangan zaman, maka dari itu pemilihan beton

sebagai bahan baku utama konstruksi bangunan sangatlah penting. Beberapa hal

yang perlu ditinjau dalam pembuatan beton adalah harganya relatif murah, mudah

didapat, memiliki kuat tekan tinggi serta mempunyai sifat tahan terhadap faktor

kondisi lingkungan.

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang

terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari

beton adalah beton yang terdiri dari agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil),

semen dan air. Pemilihan bahan-bahan dalam pembuatan beton sangat penting

untuk mendapatkan mutu beton yang diinginkan sesuai dengan kegunaan beton itu

sendiri dan tentunya dengan biaya seekonomis mungkin. Salah satu bahan yang

dapat digunakan untuk campuaran beton adalah dengan memanfaatkan ampas

batubara yang sangat menumpuk yaitu fly ash.

Di Indonesia, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur, kota Balikpapan,

produksi limbah fly ash dari tahun ke tahun meningkat sebanding dengan

konsumsi penggunaan batubara sebagai bahan baku pada industri PLTU. Pada

masa lampau, fly ash diperoleh dari produksi pembakaran batubara secara

sederhana, dengan corong gas dan menyebar ke atmosfer. Hal ini yang

menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan, karena limbah padat hasil dari

Page 18: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

2

tempat pembakaran batubara dibuang sebagai timbunan. Fly ash memiliki

ukuran butiran yang halus berwarna keabu-abuan.

Fly ash dikategorikan sebagai limbah B3 karena terdapat kandungan oksida

logam berat yang akan mengalami pelindihan secara alami dan mencemari

lingkungan. Yang dimaksud dengan bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah

sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya beracun

yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan

lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,

kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Fly ash ini terdapat dalam

jumlah yang cukup besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak

menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, atau perairan, dan

penurunan kualitas ekosistem.

Beberapa riset dan eksperimen di bidang beton telah banyak dilakukan

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitasnya. Pengaruh fly ash sebagai bahan

penggantian sebagian semen mengakibatkan terjadi reaksi pengikatan kapur bebas

yang dihasilkan dalam proses hidrasi semen oleh silika yang terkandung dalam fly

ash (Aswin Budi Saputro, 2008). Teknologi bahan dan cara pelaksanaan yang

diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk

memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam pengerjaan di lapangan.

Upaya untuk mendapatkan beton mutu tinggi itu adalah dengan meningkatkan

mutu material pembentuknya, misalnya kekerasan agregat dan kehalusan semen.

Peningkatan mutu beton dapat dilakukan dengan memberikan bahan pengganti

sebagian semen dengan fly ash dan menambahkan bahan tambah kimia seperti Am

78 (Concrete Additive). Tujuan menggunakan bahan tambah ini yaitu dapat

mengurangi pemakaian air 15 – 20 % tanpa mempersulit proses pengerjaan.

Bahan tambah ini juga mampu meningkatkan kekuatan tekan (Compressive

Strength). Dengan pemakaian bahan tambahan ini diperoleh adukan dengan

faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama atau

diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer dengan faktor air semen yang

sama, sehingga kuat tekan beton lebih tinggi. Oleh karena itu dilakukan penelitian

Page 19: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

3

dengan judul “Pengaruh Pemakaian Fly Ash Dengan Bahan Tambah Zat

Kimia Pada Kuat Tekan Beton”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Berapa besar kuat tekan beton normal dan kuat tekan beton yang telah

menggunakan fly ash dan zat kimia ?

2. Berapa persen peningkatan kuat tekan beton normal dan kuat tekan beton

yang telah menggunakan fly ash dan zat kimia ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah agar penelitian terarah dan sesuai tujuan,

antara lain :

1. Menggunakan beton dengan campuran fly ash tipe F yang berasal dari PLTU

Kariangau Balikpapan.

2. Kuat tekan rencana beton sebesar 25 MPa.

3. Variasi penggunaan fly ash sebagai bahan pengganti sebagian semen pada

campuran adalah 0%, 10%, 15% terhadap volume semen.

4. Bahan tambah kimia yang digunakan adalah Am 78 .

5. Semen yang digunakan adalah semen Conch.

6. Agregat kasar yang digunakan adalah kerikil Palu.

7. Pasir yang digunakan berasal dari pasir Samboja.

8. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak

27 buah untuk uji kuat tekan beton.

9. Perencanaan campuran beton (mix design) dengan mengunakan metode SNI.

10. Pengujian berupa uji kuat tekan yang dilakukan setelah beton mencapai umur

7 hari, 14 hari, dan 28 hari.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui berapa besar kuat tekan beton normal dan kuat tekan beton yang

telah menggunakan fly ash dan zat kimia.

Page 20: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

4

2. Mengetahui berapa persen peningkatan kuat tekan beton normal dan kuat

tekan beton yang telah menggunakan fly ash dan zat kimia.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Memanfaatkan limbah batubara sebagai campuran beton sehingga dapat

mengurangi pencemaran lingkungan.

2. Memberikan informasi dalam pengembangan teknologi beton menyangkut

penambahan fly ash dan zat kimia pada campuran beton.

3. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi beton.

Page 21: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beton

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain,

agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan

yang membentuk massa padat. Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat

isi 2200-2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah

yang tidak menggunakan bahan tambahan (Sugiyanto, dkk, 2000).

Menurut (Sugiyanto, dkk, 2000), secara umum dalam volume beton

terkandung ± 68% agregat, ± 11% semen, ± 17% air dan ± 4% udara. Untuk

keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton maka perlu diketahui sifat-

sifat umum dari beton yaitu :

a. Kekuatan

Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan

adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas.

Walaupun dalam beton terdapat tegangan tarik yang kecil, diasumsikan

bahwa semua tegangan tekan didukung oleh beton tersebut (Mulyono, Tri,

2003). Nilai kuat tariknya berkisar antara 9%-15% dari kuat tekannya.

b. Keawetan (Durability)

Merupakan kemampuan beton bertahan seperti kondisi yang direncanakan

tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan. Dalam hal ini

perlu pembatasan nilai faktor air semen maksimum maupun pembatasan

dosis semen minimum yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan

(Sugiyanto, dkk, 2000). Pada bangunan tertentu seperti perkerasan kaku

jalan raya, landasan pesawat udara dan bendungan, beton khusus

diharapkan dapat tahan terhadap abrasi, erosi atau ausan.

c. Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton

dengan tegangan beton biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat beton

(Sugiyanto, dkk, 2000). Modulus elastisitas beton tergantung pada

modulus elastisitas agregat dan pastanya.

Page 22: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

6

d. Kelecakan (Workability)

Kelecakan (Workability) beton adalah kemampuan untuk dilaksanakan

atau dikerjakan, yang meliputi bagaimana beton itu mudah dikerjakan,

mudah dipadatkan dan mudah untuk dilakukan finishing.

e. Susut (Shrinkage)

Susut terjadi saat beton mengeras yang menyebabkan volume beton

berkurang atau lebih kecil daripada volume beton segar. Penguapan air

pada pasta semen menyebabkan terjadinya susut karena volume agregat

tidak berubah. Oleh karena itu, semakin banyak pasta semen semakin

besar susut beton.

f. Pemisahan Agregat Kasar (Segregation)

Segregation adalah peristiwa pemisahan komponen material dalam

campuran beton. Jika tingkat segregation pada beton sangat tinggi akan

menyebabkan sarang agregat kasar yang pada akhirnya membuat beton

menjadi keropos.

g. Bleeding

Bleeding adalah peristiwa naiknya air kepermukaan sesaat setelah beton

segar dicetak atau dipadatkan. Air yang naik membawa semen dan butir

halus agregat yang akan membentuk selaput saat beton mengeras.

Beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain mempunyai beberapa

kelebihan (Tjokrodimuljo, Kardiyono, 2012), antara lain yaitu :

a. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar yang

umumnya tersedia di dekat lokasi pembangunan, kecuali semen Portland.

Hanya untuk daerah tertentu yang sulit mendapatkan pasir atau kerikil

mungkin harga beton agak mahal.

b. Termasuk bahan yang awet, tahan aus, tahan kebakaran, tahan terhadap

pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, sehingga biaya

perawatan murah.

c. Kuat tekannya cukup tinggi sehingga jika dikombinasikan dengan baja

tulangan (yang kuat tariknya tinggi) dapat dikatakan mampu dibuat untuk

struktur berat. Beton dan baja tulangan boleh dikatakan mempunyai

Page 23: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

7

koefisien muai yang hampir sama. Saat ini beton bertulang banyak dipakai

untuk fondasi, kolom, balok, dinding, jalan raya, landasan pesawat

udara,gedung, penampung air, pelabuhan, bendungan, jembatan, dan

sebagainya.

d. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk

dan ukuran sesuai keinginan. Cetakan dapat pula dipakai beberapa kali

sehingga secara ekonomi menjadi murah.

Walaupun beton mempunyai kelebihan, namun beton juga mempunyai

kekurangan. Beberapa kekurangan itu antara lain :

a. Bahan dasar penyusun beton (agregat halus maupun agregat kasar)

bermacam-macam sesuai dengan lokasi pengambilannya, sehingga cara

perencanaannya bermacam-macam pula.

b. Beton keras mempunyai beberapa kelas kekuatan sehingga harus

disesuaikan dengan bagian bangunan yang dibuat.

c. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga getas atau rapuh dan

mudah retak. Oleh karena itu perlu diberikan cara-cara mengatasinya,

misalnya dengan memberikan baja tulangan, serat, dan sebagainya.

2.2 Material Penyusun Beton

2.2.1 Semen Portland (Portland Cement)

Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan secara

menghaluskan klinkuer yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang

bersifat hidrolis ditambah dengan bahan yang mengatur waktu ikat (umumnya

gips) (CUR 2, 1993). Semen berfungsi merekatkan butir-butir agregat agar

membentuk suatu massa padat dan juga untuk mengisi rongga udara diantara butir

agregat.

Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam

pembangunan fisik di sektor konstruksi sipil. Jika semen ditambah air akan

menjadi pasta semen. Jika pasta semen ditambah agregat halus akan menjadi

mortar dan jika semen ditambah air ditambah agregat halus dan agregat kasar

Page 24: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

8

akan menjadi campuran beton segar yang setelah mengeras akan menjadi beton

keras (concrete).

Menurut Peraturan Beton 1989 (SKBI. 1.4.53.1989) dalam ulasannya di

halaman 1, membagi semen portland menjadi lima jenis (SK.SNI T– 15–1990–

03:2) yaitu :

a. Jenis I : Semen Portland yang dalam penggunaanya tidak memerlukan

persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya. Biasanya digunakan dalam

konstruksi beton secara umum.

b. Jenis II : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan

ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Digunakan dalam

struktur bangunan air / drainase dengan kadar konsentrasi sulfat tinggi di

dalam air tanah.

c. Jenis III : Semen Portland untuk konstruksi yang menuntut persyaratan

kekuatan awal yang tinggi. Biasanya digunakan pada struktur-struktur

bangunan yang bekistingnya harus cepat dibuka dan akan segera dipakai

kembali.

d. Jenis IV : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan

panas hidrasi yang rendah. Biasanya digunakan pada konstruksi dam /

bendungan, dengan tujuan panas yang terjadi sewaktu hidrasi merupakan

faktor penentu bagi keutuhan beton.

e. Jenis V : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan

ketahanan yang tinggi tehadap sulfat. Digunakan untuk beton yang

lingkungannya mengandung sulfat, terutama pada tanah / air tanah

dengan kadar sulfat tinggi.

2.2.2 Air

Air memegang peranan penting dalam pembuatan adukan beton. Air dan

semen akan membuat suatu proses kimiawi, selain itu air juga akan membasahi

agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Jumlah penggunaan

air dalam pembuatan beton harus diperhatikan, karena jika penggunaan air terlalu

sedikit akan menyebabkan beton sulit dikerjakan, tetapi jika terlalu banyak akan

mengurangi kekuatan dari beton.

Page 25: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

9

Nilai banding berat air dan semen untuk suatu adukan disebut dengan Water

Cement Ratio (W/C) atau faktor air semen (fas). Perbandingan yang dipakai

adalah perbandingan berat. Umumnya semakin tinggi nilai fas maka semakin

rendah mutu beton yang dihasilkan, akan tetapi nilai fas yang rendah tidak

menjamin kekuatan beton semakin tinggi. Fas yang sangat rendah akan membuat

kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang berdampak pada turunnya mutu

beton. Umumnya nilai fas minimum yang diberikan sekitar 0.4 dan maksimum

0.6. Sebenarnya nilai fas yang dibutuhkan agar terjadi proses hidrasi kira-kira

hanya berkisar 0.3. Hidrasi sendiri yaitu reaksi kimia antara semen dan air yang

menyebabkan campuran ini menjadi keras setelah beberapa waktu tertentu.

Penggunaan air dalam adukan beton juga dipengaruhi oleh kandungan

kelembaban dalam agregat. Bila agregat kering akan menyerap air dan

menyebabkan turunnya nilai fas, bila agregat terlalu basah akan menyumbangkan

air kedalam adukan beton dan menyebabkan turunnya kekuatan beton. Oleh

karena itu dalam pelaksaan pembuatan adukan beton digunakan agregat dalam

keadaan SSD, yaitu butir-butir agregat yang jenuh air, artinya semua pori-pori

yang tembus air terisi penuh oleh air sedangkan permukaaannya kering. Dalam

kondisi ini agregat tidak akan menyumbangkan ataupun menyerap air dan

membuat nilai fas tetap sesuai dengan yang direncanakan.

Menurut PBBI 1971 N.I.–2, pemakaian air untuk beton tersebut sebaiknya

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Air harus bersih,

- Tidak mengandung lumpur,

- Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton seperti asam,

zat organic,

- Tidak mengandung minyak dan alkali,

- Tidak mengandung senyawa asam.

2.2.3 Agregat

Agregat adalah bahan-bahan campuran beton yang saling diikat oleh

perekat semen ( CUR 2,1993 ). Agregat ini harus bergradasi sedemikian rupa

sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi sebagai benda yang utuh, homogen,

Page 26: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

10

dan rapat, dimana agregat yang berukuan kecil befungsi sebagai pengisi celah

yang ada diantara agregat berukuran besar. ( Nawy, 1998 ).

Dua jenis agregat adalah :

a. Agregat Kasar

Agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.

( PBBI1971, NI–2 ).

Syarat-syarat agregat kasar :

- Harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,

- Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau

hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik mataharidan hujan,

- Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusakbeton,

seperti zat-zat yang reaktif alkali,

- Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %. Apabila

kadar lumpur melampaui 1 % maka agregat kasar harus dicuci.

Persyaratan mengenai proporsi gradasi saringan untuk campuran beton

berdasarkan standar yang direkomendasikan ASTM C 33/ 03. Untuk gradasi

saringan ideal agregat kasar tercantum pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Gradasi Saringan Ideal Agregat Kasar

DiameterSaringan

(mm)

PersenLolos

(%)

GradasiIdeal

(%)

25.00 100 100

19.00 90 -100 95

12.50 - -

9.50 20 – 55 37.5

4.75 0 – 10 5

2.36 0 – 5 2.5

(Sumber: ASTM C 33/ 03)

Page 27: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

11

b. Agregat Halus

Agregat yang berupa pasir sebagai hasil desintegrasi alami dari batu-batuan

atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu

( PBBI 1971, N.I.– 2 ).

Syarat agregat halus :

- Agregat halus terdiri dari butir–butir yang tajam dan keras. Butir agregat

halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh

cuaca seperti terik matahari dan hujan,

- Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat

kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian–bagian yang dapat

melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur lebih dari 5%, maka

agregat harus dicuci,

- Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu

beton, kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan yang

diakui.

Persyaratan mengenai proporsi agregat dengan gradasi 16 ideal yang

direkomendasikan terdapat dalam standar ASTM C 33/ 03. Untuk gradasi

saringan ideal agregat halus tercantum pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Gradasi Saringan Ideal Agregat Halus

DiameterSaringan

(mm)

PersenLolos

(%)

GradasiIdeal

(%)

9.5 mm 100 100

4.75 mm 95 - 100 97.5

2.36 mm 80 - 100 90

1.18 mm 50 - 85 67.5

600 m 25 - 60 42.5

300 m 5 - 30 17.5

150 m 0 - 10 5

(Sumber: ASTM C 33/ 03)

Page 28: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

12

2.2.4 Abu Terbang (Fly Ash)

Fly ash adalah abu yang dihasilkan untuk pembakaran batu bara. Abu

terbang (fly ash) umumnya diperoleh dari sisa pembakaran Pusat Listrik Tenaga

Uap (PLTU). Menurut ASTM C618-86, terdapat dua jenis abu terbang, kelas F

dan kelas C. Kelas F dihasilkan dari pembakaran batubara jenis antrasit dan

bituminous, sedangkan kelas C dari batu bara jenis lignite dan subituminous.

Kelas C memiliki kadar kapur tinggi. Fly ash dapat dibedakan menjadi 3 jenis

(ACI Manual of Concrete Practice 1993 Parts 1 226.2R-2), yaitu :

a. Kelas C

Fly ash yang mengandung CaCo di atas 10% yang dihasilkan dari pembakaran

lignite atau sub-bitumen batubara (batubata muda) yaitu Kadar (Si +A + F ) >

50% dan Kadar CaO mencapai 10%.

b. Kelas F

Fly ash yang mengandung CaO lebih kecil dari 10% yang dihasilkan dari

pembakaran anthracite atau bitumen batubara yaitu Kadar (Si +A + F ) > 70% dan

Kadar CaO < 5%.

contoh gambar butiran fly ash tercantum pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Butiran Fly Ash

2.2.5 Kerikil Palu

Kerikil Palu merupakan material lokal yang saat ini banyak digunakan

sebagai campuran adukan beton. Umumnya kerikil Palu digunakan untuk beton

struktural dan sebagai pengganti batu split. Kerikil Palu biasanya batuan sungai

Page 29: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

13

yang dipecah sehingga memenuhi ukuran standar. Kerikil Palu banyak ditemukan

di kota palu , provinsi Sulawesi Tengah. Syarat kerikil yang dapat digunakan:

- Kerikil harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,

- Bersifat kekal, artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca,

- Kerikil tidak mengandung lumpur lebih dari 1% yang ditentukan berat

kering,

- Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak adukan

beton.

2.2.6 Pasir Samboja

Pasir Samboja merupakan material lokal yang saat ini dominan dipakai

sebagai mortar pasangan tembok dan plesteran karena butirannya yang halus.

Umumnya pasir Samboja digunakan untuk beton non struktural dan sebagai

campuran pasir Palu. Berikut syarat pasir yang dapat digunakan :

- Pasir yang baik tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan

apabila mengandung lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci,

- Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang

harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abransa" Harder dengan

larutan jenuh NaOH 3%,

- Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1.5

sampai 3.8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.

2.2.7 Am 78 (Concrete Additive)

Am 78 (Concrete Additive) adalah bahan additive yang sangat efektif untuk

mengurangi pemakaian air 15 – 20 % tanpa mempersulit proses pengerjaan. Am

78 juga mampu meningkatkan kekuatan tekan (Compressive Strength). Jadi,

bahan kimia tambahan ini dapat menjadi bahan tambah pengurang air yang

sangat efektif. Dengan pemakaian bahan tambahan ini diperoleh adukan

dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang

sama atau diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer dengan faktor air

semen yang sama, sehingga kuat tekan beton lebih tinggi. (Menurut ASTM

C494 dan British Standard 5075).

Page 30: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

14

2.3 Kuat Tekan Beton

SNI 03-1974-1990 mengemukakan bahwa kuat tekan beton adalah besarnya

beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani per

satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya

tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton

mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur, semakin tinggi tingkat kekuatan

struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan

(Mulyono, Tri, 2003).

Menurut Kardiyono Tjokrodimuljo (2012), bahwa kuat tekan beton

dipengaruhi faktor-faktor antara lain :

a. Umur Beton

Kuat tekan beton bertambah tinggi dengan bertambahnya umur. Yang

dimaksudkan umur di sini dihitung sejak beton dicetak. Laju kenaikan

kuat tekan beton mula-mula cepat, lama-lama laju kenaikan itu semakin

lambat, dan laju kenaikan tersebut menjadi relatif sangat kecil setelah

berumur 28 hari, sehingga secara umum dianggap tidak naik lagi setelah

berumur 28 hari. Oleh karena itu, sebagai standar kuat tekan beton (jika

tidak disebutkan umur secara khusus) ialah kuat tekan beton pada umur 28

hari.

b. Faktor Air Semen

Faktor air semen (FAS) ialah perbandingan berat antara air dan semen

Portland di dalam campuran adukan beton. Umumnya, nilas FAS pada

beton normal berkisar antara 0.40 dan 0.60.

c. Kepadatan Beton

Kekuatan beton berkurang jika kepadatan beton berkurang. Beton yang

kurang padat berarti berisi rongga sehingga kuat tekannya berkurang.

d. Jumlah Pasta Semen

Pasta semen dalam beton berfungsi untuk merekatkan butir-butir agregat.

Pasta semen akan berfungsi secara maksimal jika seluruh pori antar

butirbutir agregat terisi penuh dengan pasta semen, serta seluruh

permukaan butir agregat terselimuti pasta semen. Jika pasta semen sedikit

Page 31: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

15

maka tidak cukup untuk mengisi pori-pori antar butir agregat dan tidak

seluruh butir agregat terselimuti oleh pasta semen, sehingga rekatan antar

butir kurang kuat, dan berakibat kuat tekan beton rendah. Akan tetapi, jika

jumlah pasta semen terlalu banyak maka kuat tekan beton lebih didominasi

oleh pasta semen, bukan agregat. Karena umumnya kuat tekan pasta

semen lebih rendah daripada agregat, maka jika terlalu banyak pasta

semen kuat tekan beton menjadi lebih rendah. Pada nilai FAS sama,

variasi jumlah semen juga menggambarkan variasi jumlah pasta semen.

e. Jenis Semen

Masing-masing jenis semen Portland (termasuk Semen Portland pozolan)

mempunyai sifat tertentu, misalnya cepat mengeras, dan sebagainya,

sehingga mempengaruhi pula terhadap kuat tekan betonnya.

2.4 Slump

Slump merupakan tinggi dalam adukan kerucut terpancung terhadap tinggi

adukan setelah cetakan dicabut. Slump merupakan pedoman yang digunakan

untuk mengetahui tingkat kelecekan suatu adukan beton, semakin tinggi tingkat

kekenyalan maka semakin rendah pengerjaannya (nilai workability tinggi). Nilai

slump terbagi macam struktur yang harus diperhatikan seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Nilai slump beserta struktur yang diperhatikan

Sumber : Tri Mulyono, 2003

URAIAN

Nilai Slump (mm)

Maksimum Minimum

Dinding, pelat pondasi dan pondasi

telapak bertulang 80 25

Pondasi telapak tidak bertulang,

konstruksi di bawahTanah 80 25

Pelat, balok, kolom dan dinding 100 25

Perkerasan jalan 80 25

Pembetonan missal 50 25

Page 32: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

16

2.5 Perawatan Beton (Curing)

Prosedur curing mengacu pada standar ASTM C-192-81, tujuan dari perwatan

(curing) adalah mencegah penguapan air secara berlebihan dari lapisan beton yang

belum mengeras, dan mencegah pengurangan kebutuhan air selama proses hidrasi

semen. Peralatan yang dipakai adalah bak curing dengan air tawar. Perawatan ini

dilakukan setelah beton mengalami final setting, artinya beton telah mengeras.

Perawatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton

yang tinggi tapi juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton,

ketahanan terhadap aus dan dimensi struktur. Proses perawatan dilakukan

berlangsung sampai satu hari sebelum melakukan pengujian kuat tekan beton.

2.6 Mix Design Beton

Mix Design dapat didefinisikan sebagai proses merancang dan memilih bahan

yang cocok dan menentukan proporsi relatif dengan tujuan memproduksi beton

dengan kekuatan tertentu, daya tahan tertentu dan se ekonomis mungkin.

Rancangan campuran beton bukanlah tugas sederhana karena sifat yang sangat

beragam dari material penyusunnya, kondisi yang ada ditempat kerja, khusus.a

kondisi eksposur, dan kondisi yang dituntut untuk pekerjaan tertentu.

Desain campuran membutuhkan pengetahuan lengkap dari berbagai properti

bahan penyusuhan, ini membuat tugas perencanaan campuran yang lebih

kompleks dan sulit. Desain campuran beton tidak hanya membutuhkan

pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman dari perkerasan. Bahkan proporsi

bahan beton di laboratium memerlukan penyesuaian modifikasi dan kembali

disesuaikan dengan kondisi lapangan. Dengan pemahaman yang lebih baik dari

sifat, beton ini menjadi bahan yang lebih tepat daripada di masa lalu. Perancang

struktur menentukan kekuatan minimum tertentu dari desain campuran beton

dengan pengetahuan bahan, kondisi lokasi dan standar pengawasan yang tersedia

pada tempat kerja untuk mencapai kekuatan minimum dan daya tahan yang baik.

2.6.1 Mix Design SNI

Langkah-langkah pembuatan rencana campuran beton normal dilakukan

sebagai berikut :

Page 33: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

17

a. Ambil kuat tekan beton yang disyaratkan fXc pada umur tertentu.

b. Hitung deviasi standar.

c. Hitung kuat tekan.

d. Hitung kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan fXcr.

e. Tetapkan jenis semen.

f. Tentukan jenis agregat kasar dan agregat halus, agregat ini dapat dalam

bentuk tak dipecahkan (pasir atau koral) atau dipecahkan.

g. Tentukan faktor air semen. Bila dipergunakan grafik 1 dan 2 ikuti langkah-

langkah berikut :

- Tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari.

- Lihat grafik 1 untuk benda uji berbentuk silinder atau grafik 2 untuk

benda uji berbentuk kubus.

- Tarik garis tegak lurus keatas melalui faktor air-semen 0,5 sampai

memotong kurva kuat tekan yang ditentukan.

- Tarik garis lengkung melalui titik secara proporsional.

- Tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan sampai

memotong kurva baru yang ditentukan.

- Tarik garis tegak lurus ke bawah melalui titik potong tersebut untuk

mendapatkan faktor air-semen yang diperlukan.

h. Tetapkan air-semen maksimum (dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak).

Jika nilai faktor air-semen yang diperoleh lebih kecil dari yang dikehendaki,

maka yang dipakai yang terendah.

i. Tetapkan slump.

j. Tetapkan ukuran agregat maksimum.

k. Tentukan nilai kadar air.

l. Hitung jumlah semen yang besar kadar semennya adalah kadar air bebas

dibagi faktor air-semen.

m. Jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan, dapat diabaikan.

n. Tentukan jumlah semen seminimum mungkin.

o. Tentukan faktor air-semen yang disesuaikan jika jumlah semen berubah

karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan (atau lebih

Page 34: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

18

besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan), maka faktor air-

semen harus diperhitungkan kembali.

p. Tentukan susunan butir agregat halus (pasir) kalau agregat halus sudah

dikenal dan sudah dilakukan analisa ayak menurut standar yang berlaku.

q. Tentukan susunan agregat kasar.

r. Tentukan presentase pasir.

s. Hitung berat jenis relative agregat.

t. Tentukan berat isi beton.

u. Hitung kadar agregat gabungan yang besarnya adalah berat jenis beton

dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas.

v. Hitung kadar agregat halus.

w. Hitung kadar agregat kasar.

x. Proporsi campuran, kondisi agregat dalam keadaan jenuh kering permukaan.

y. Koreksi proporsi campuran.

z. Buatlah campuran uji, ukur dan catatlah besarnya slump serta kekuatan

tekan yang sesungguhnya, perhatikan hal berikut :

- Jika harga yang didapat sesuai dengan harga yang diharapkan, maka

susunan campuran beton tersebut dikatakan baik. Jika tidak, maka

campuran perlu dibetulkan.

- Kalau slumpnya ternyata terlalu tinggi atau rendah, maka kadar air perlu

dikurangi atau ditambah (demikian juga kadar semennya, karena faktor

air semen harus dijaga agar tetap, tak berubah).

- Jika kekuatan beton dari campuran ini terlalu tinggi atau rendah, maka

faktor air semen dapat atau harus ditambah atau dikurangi.

Page 35: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

Laboratorium Uji Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan, kemudian

sampel tersebut diuji kuat tekan pada umur sampel beton 28 hari. Objek penelitian

ini adalah pembuatan beton mutu tinggi dengan menggunakan bahan tambah yaitu

fly ash dan Am 78 (Concrete Additive).

Adapun waktu penelitian pada akan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan

antara bulan Maret 2018 sampai dengan bulan Juni 2018.

3.1.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang akan dilakukan terlihat pada table 3.1.

Table 3.1 Waktu penelitian

No Uraian

Bulan

Maret April Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengumpulan data &

studi literature

2 Persiapan alat dan

bahan

3 Pemeriksaan bahan

4 Perencanaan

campuran

5 Pembuatan benda uji

6 Perawatan benda uji

7 Pengujian benda uji

8 Analisa data dan

kesimpulan

Page 36: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

20

3.1.2 Rencana Sampel

Rencana sampel yang akan diteliti terlihat pada table 3.2.

Table 3.2 Sample benda uji

Jenis sampel Ukuran Jumlah

Kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm 27

3.1.3 Rencana Pengujian

Rencana pengujian pada penelitian ini terlihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Umur Sampel

Persentase limbah

serbuk fly ash

Umur beton Jumlah

Sampel

7 ( Hari)

14 (Hari)

28 (Hari)

0% 3 3 3 9

10% 3 3 3 9

15% 3 3 3 9

3.1.4 Penamaan Benda Uji

Penamaan pada benda uji diperlukan agar dapat mempermudah pengerjaan

pada bata ringan. Penamaan pada benda uji dapat dilihat dari tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Penamaan Benda Uji

Penamaan Sampel Keterangan

BNA Beton normal sampel 1-3 yang diuji umur 7 hari

BNB Beton normal sampel 1-3 yang diuji umur 14 hari

BNC Beton normal sampel 1-3 yang diuji umur 28 hari

BFA10A Beton normal dengan fly ash 10 % sampel 1-3 yang diuji

umur 7 hari

BFA10B Beton normal dengan fly ash 10 % sampel 1-3 yang diuji

umur 14 hari

BFA10C Beton normal dengan fly ash 10 % sampel 1-3 yang diuji

umur 28 hari

BFA15A Beton normal dengan fly ash 15 % sampel 1-3 yang diuji

umur 7 hari

BFA15B Beton normal dengan fly ash 15 % sampel 1-3 yang diuji

umur 14 hari

BFA15C Beton normal dengan fly ash 15 % sampel 1-3 yang diuji

umur 28 hari

Page 37: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

21

3.2 Diagram Alur Penelitian

Diagram alur penelitian pada penelitian ini terlihat pada gambar 3.1:

Mulai

Pengumpulan Data

Persiapan Alat dan Bahan

Pengujian Agregat Halus &

Kasar

• Pemeriksaan Gradasi

Pasir

• Pengujian Kadar Lumpur

• Pemeriksaan Kadar Air

• Berat Isi

• Berat Jenis

• Abrasi

Perencanaan Campuran

Semen

aair

Bahan Tambah

Fly Ash

Air

aair

Agregat

aair

Kadar

Lumpur

<5%

Ya

Tidak

A

Dicuci

aair

Page 38: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

22

Gambar 3.1 Bagan Alur Tahap Penelitian

Pembuatan Adukan Beton

A

Uji Slump

Perawatan Benda Uji

(Perendaman di Air)

Uji Kuat Tekan Beton

Kesimpulan & Saran

Selesai

Hasil Uji Kuat Tekan

Analisa Data

Page 39: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

23

3.3 Bahan - Bahan Penelitian

Bahan - bahan yang digunakan dalam prosees pencampuran adalah:

- Semen portland (PC) tipe I produksi PT. Semen Bosowa Maros kemasan

netto 40 kg.

- Agregat halus (pasir) diambil dari Samboja.

- Agregat kasar (kerikil) diambil dari Samboja.

- Air dari Laboratorium Uji Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri

Balikpapan.

- Bahan tambah Fly Ash diambil dari PLTU Kariangau, Balikpapan,

Kalimantan Timur.

- Bahan kimia yang digunakan adalah Am 78

3.4 Peralatan Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian:

- Saringan, timbangan, cawan.

- Mesin ayakan sieve shaker.

- Gelas ukur dengan kapasitas 100 ml.

- Oven, kerucut SSD.

- Penumbuk dengan diameter 10 mm dan panjang 30 cm.

- Ember, kain, takaran, cetok.

- Satu set alat cetak berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm.

- Plat baja berukuran 100 cm x 100 cm dengan tebal 5 mm untuk pengujian

slump.

- Kerucut Abrams dengan diameter lubang atas 10 cm dan 20 cm untuk

diameter bagian bawah dengan tinggi 30 cm.

- Mesin uji desak kapasitas 1500 kN dengan merk Pressure Gauge Indotest.

- Penggaris, sekop, bak air.

3.5 Tahapan Pengujian Material Beton

Pengujian material dilakukan untuk mendapatkan mix design. Pengujian

material bertujuan untuk mengetahui sifat atau karakteristik yang terdapat dalam

Page 40: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

24

material tersebut sesuai dengan peraturan. Berikut ini adalah langkah-langkah

dalam pengujian material penyusun beton:

3.5.1 Pemeriksaan Berat Volume Agregat

Pemeriksaan berat volume agregat untuk perbandingan antara berat material

kering dengan volume.

a. Peralatan

- Timbangan dengan ketelitian 0.1% dari berat material.

- Wadah tahan panas yang dengan kapasitas yang cukup besar.

- Batang pemadat berdiameter 15mm dan panjang 60cm dengan ujung

yang bulat.

- Sekop.

- Mistar perata / Cetok.

- Wadah silinder baja dilengkapi pegangan.

b. Bahan

- Pasir Samboja.

- Batu pecah Palu.

c. Prosedur Pengujian

- Timbang dan catalah berat wadah silinder.

- Masukan agregat sepertiga dari wadah silinder tusuk 25 kali secara

merata, lakukan perlakuan ini sampai 3 kali pengisian.

- Ratakan permukaan wadah dengan mistar perata.

- Timbang dan catat berat wadah beserta isi.

- Hitung berat volume agregat.

G=T/V ……………………………………………………………….(3.1)

Ket:

G = Berat agregat dan Cawan

T = Berat cawan

V = Volume cawan

Page 41: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

25

3.5.2 Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat

Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat dilakukan untuk menentukan

bagian butir (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agreagat diperlukan

dalam perencanaan adukan beton.

a. Peralatan

- Timbangan digital dari agregat yang akan di uji.

- Saringan-saringan yang telah di tentukan ukuran lubangnya.

- Oven dengan pengatur suhu ( 110 ± 5 ) ℃.

- Alat penggentar.

- Talam atau wadah.

- Kuas pembersih, sikat kuningan.

b. Bahan

- Pasir Samboja.

- Batu pecah Palu.

c. Prosedur Pengujian

- Bahan atau benda uji yang akan d uji di oven sampai mencapai berat

tetap.

- Masukan benda uji ke saringan yang telah disusun. Susunan saringan

dimulai dari saringan paling besar di atas sampai paling kecil d ibawah.

- Getarkan mesin penggetar (Sieve Shaker) sampai 15 menit.

- Pisahkan benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan.

- Timbang dan catat benda uji yang dipisahkan.

- Hitung analisis agregat saringan.

Yh = 𝑦𝑎+𝑦𝑏 ( 100−𝑥 )

100 ………………………………………………......(3.2)

Yh = 𝑦𝑎𝑥+𝑦𝑏

2 ………………………………………………………….(3.3)

Ket:

Ya = nilai % lolos saringan 4.75 pada agregat halus.

Yb = nilai % lolos saringan 4.75 pada agregat kasar.

Yh = milai pada pertemuan saringan 4.75 dangaris ideal.

Page 42: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

26

3.5.3 Pemeriksaan Kadar Lumpur pada Agregat Halus

Pemeriksaan kadar lumpur pada agregat halus bertujuan untuk mengetahui

kadar lumpur ada pasir. Kadar lumpur pasir harus kurang dari 5% sebagai

ketentuan agregat untuk beton.

a. Peralatan

- Gelas ukur.

- Alat pengaduk.

b. Bahan

- Pasir Samboja.

c. Prosedur pengujian

- Masukan benda uji kedalam gelas ukur.

- Tambahkan air untuk melarutkan benda uji.

- Gelas ukur di kocok untuk mencuci pasir dari lumpur.

- Diamkan gelas ukur sampai 24 jam di tempat yang rata agar lumpur

mengendap.

- Kemudian catat tinggi pasir dan tinggi lumpur pada gelas ukur.

- Hitung kadar lumpur benda uji.

Kadar lumpur = 𝑊3

𝑊1 x 100% ………………………………………….(3.4)

Ket:

𝑊1= berat awal pasir (gram)

𝑊3= berat pasir akhir (gram)

3.5.4 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pada Agregat Kasar

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kandungan lumpur

pada agregat kasar. Adapun syarat kadar lumpur untuk agregat kasar adalah

kurang dari 1 %. (PBI 71 hal 23)

a. Peralatan

- Timbangan digital.

- Oven.

- Saringan no 200.

b. Bahan

- Batu pecah Palu.

Page 43: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

27

c. Prosedur pengujian

- Mengeringkan kerikil dengan cara memasukannya ke dalam oven selama

24 jam dalam suhu 110ºC.

- Mengeluarkan kerikil dari oven, di dinginkan sampai mencapai suhu

ruangan, kemudian ditimbang kerikil yang sudah kering.

- Mencuci kerikil tersebut berulang-ulang sampai air menjadi jernih.

- Meletakkan kerikil yang telah dicuci ke dalam cawan atau wadah,

kemudian mengeringkan kerikil dengan mamasukkan kerikil ke dalam

oven selama 24 jam dengan suhu 110ºC.

- Mengeluarkan kerikil dari dalam oven kemudian di dinginkan hingga

mencapai suhu ruangan, kemudian ditimbang kembali beratnya.

- Hitung kadar lumpur pada agregat kasar.

Berdasarkan persamaan 3.4

3.5.5 Pemeriksaan Kadar Air pada Agregat

Pemeriksaan Kadar air agregat bertujuan untuk perbandingan antara berat

yang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai

kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan beton yang

disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan.

a. Peralatan

- Timbangan digital dengan ketelitian 0.01 gram.

- Oven yang suhunya dapat di atur sampai (110 ± 5 )℃.

- Talam yang cukup besar untuk penggeringan benda uji.

b. Bahan

- Pasir Samboja.

- Batu pecah Palu.

c. Prosedur pengujian

- Timbang berat talam untuk pengeringan. (W1)

- Masukan benda uji kedalam talam kemudian timbang berat talam beserta

benda uji. (W2)

- Masukan talam beserta benda uji kedalam oven sampai mencapai berat

kering tetap. (W3)

Page 44: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

28

- Setelah kering, Timbang dan catat berat talam dan benda uji. (W4)

- Hitung kadar air agregat.

- Hitunglah berat benda uji 𝑊3 = 𝑊2 −𝑊1…………………………...(3.5)

- Hitunglah berat benda uji kering 𝑊5 = 𝑊4 − 𝑊1…………………...(3.6)

- Kemudian hitung kadar air agregat (𝑊3−𝑊5)

𝑊5 x 100%...........................(3.7)

3.5.6 Analisis Specific-Gravity dan Penyerapan Agregat Kasar

Analisa Specific-Gravity dan penyerapan agregat kasar berfungsi untuk

mengetahui harga berat jenis dan mengetahui besarmya air yang diserap oleh

agregat kasar. Penyerapan agregat kasar ini mempengaruhi faktor air semen yang

akan digunakan.

a. Peralatan

- Timbangan dengan ketelitian 0.5 gram yang mempunyai kapasitas 5 kg.

- Oven yang suhunya dapat di atur sampai (110 ± 5 )℃.

- Keranjang besi .

- Penggantung.

- Handuk atau kain lap.

b. Bahan

- Batu pecah Palu.

c. Prosedur pengujian

- Benda uji direndam selama 24 jam.

- Keringkan benda uji sampai kering permukaan (SSD) menggunakan

handuk.

- Timbang benda uji yang sudah kering, hitung berat benda ujikondisi SSD.

- Benda uji dimasukan kembali ke dalam keranjang dan direndam kembali.

Goyang - goyang keranjang untuk melepas udara yang terperangkap

kemudian dalam posisi terendam timbang berat benda uji tersebut dan

hitung berat benda uji dalam kondisi jenuh.

Berat jenis curah =𝐵𝑘

(𝐵𝑗−𝐵𝑎) ……………………………...…………..(3.8)

Berat jenis jenuh kering muka =𝐵𝑗

(𝐵−𝐵𝑎) …………….………………(3.9)

Page 45: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

29

Berat jens semu =𝐵𝑘

(𝐵𝑘−𝐵𝑎) ……………………………...………….(3.10)

Penyerapan =(𝐵𝑗−𝐵𝑘)

𝐵𝑘 x 100% …………………………..………..(3.11)

- Benda uji di keluarkan kembali dan keringkan, setelah kering timbang

kembali benda uji dan hitung berat benda uji kondisi kering.

3.5.7 Analisis Specific-Gravity dan Penyerapan Agregat Halus

Analisa Specific-Gravity dan penyerapan agregat halus berfungsi untuk

mengetahui harga berat jenis dan mengetahui besarmya air yang diserap oleh

agregat kasar. Penyerapan agregat kasar ini mempengaruhi faktor air semen yang

akan digunakan.

a. Peralatan

- Timbangan dengan ketelitian 0.5 gram yang mempunyai kapasitas min 1

kg.

- Piknometer dengan kapasitas 500 gram.

- Cetakan kerucut pasir.

- Tongkat pemadat untuk kerucut pasir.

b. Bahan

- Pasir Samboja.

c. Prosedur pengujian

- Agregat halus dikeringakn dari berat jenuhnya sampai mencapai berat

kering tetap.

- Pasir dimasukan kedalam cetakan kerucut “metal send cone mold”

kemudian dipadatkan dengan tongkat sampai 25 kali tumbukan

Perlakuan ini sampai 3 kali pemadatan.

- Setelah diratakan permukaan angakat cetakan kerucut perlahan hingga

diperoleh berat benda uji SSD jika buturan pasir yang ada pada cetakan

longsor.

- Masukan benda uji 500 gram kedalam piknometer dan tambahkan air

sampai 90% penuh. Goyang-goyang piknometer untuk mengeluarkan

gelembung udara. Kemudian rendam piknomoter kedalam air selama24

jam dan timbang piknometer yang berisi air dan benda uji.

Page 46: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

30

- Pisahkan benda uji dari piknometer kemudian keringkan sampai berat

mencapai tetap atau selama 24 jam. Kemudian timbang berat bendauji

yang telah kering.

- Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna

penyesuaian dengan suhu standar 25℃.

3.5.8 Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar

Pemeriksaan keausan agregat adalah untuk mengetahui angka keausan suatu

agregat, yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan yang aus yaitu

lolos saringan No. 12 (1.7 mm) terhadap berat mula - mula, dalam persen (%), dan

juga sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap

keausan dengan mengunakan mesin Abrasi Los Angeles.

a. Peralatan

- Mesin los angeles dengan 500 putaran.

- Saringan 19.05 mm, 12.7 mm dan saringan 9.5 mm.

- Bola baja sebanyak 11 buah untuk gradasi B.

- Saringan No 12.

- Timbangan digital, ketelitian 0.001 gr..

- Oven.

- Wadah.

- Stopwatch.

b. Bahan

- Batu Pecah Palu 5 Kg.

c. Prosedur pengujian

- Mempersiapkan peralatan danbahan yang akan digunakan dalam

pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles.

- Ambil agregat kasar sebanyak 5000 gr, yaitu agregat yang lolos saringan

19.05 mm dan tertahan saringan 9.5 mm. ( Gradasi B)

- Lalu cuci agregat tersebut hingga bersih dan oven selama 24 jam, dan

setelah dioven dinginkan agar suhunya sama dengan suhu ruangan.

- Setelah dingin masukkan benda uji ke dalam mesin los angeles dan 11

buah bola baja.

Page 47: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

31

- Nyalakan mesin dengan kecepatan putaran 30 – 33 rpm yaitu sekitar 500

putaran selama 15 menit.

- Setelah selesai keluarkan agregat dari mesin los angeles dan saring

dengan menggunakan saringan No 12.

- Timbang berat agregat yang tertahan saringan 2.36 mm tersebut.

- Lakukan pengolahan data.

3.6 Perencanaan Campuran Beton (Mix Design)

Pada penelitian perencanaan campuran beton mengacu pada standar SNI

032834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.

Pembuatan adukan beton, yaitu pemilihan dari bahan-bahan beton yang memadai,

serta menentukan proporsi masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang

ekonomis dengan kualitas yang baik.

Perencanaan campuran beton harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut:

- Perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data sifat-

sifat bahan yang akan digunakan dalam produksi beton.

b. Susunan campuran beton diperoleh dari perencanaan ini harus dibuktikan

melalui campuran coba yang menujukkan bahwa proporsi tersebut dapat

memenuhi kekuatan beton yang disyaratkan.

3.7 Pembuatan Benda Uji

Benda uji yang dibuat pada penelitian ini benda uji dengan bentuk kubus

dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm untuk menghitung kuat tekan pada beton.

Benda uji yang dibuat sebanyak 12 benda uji. Prosedur pembuatan benda uji

sebagai berikut :

a. Menyiapkan dan menimbang bahan-bahan campuran adukan beton sesuai

dengan mix design.

b. Beri air pada molen terlebih dahulu sebelum memasukkan campuran beton.

c. Mencampurkan bahan-bahan tersebut dan mengaduknya sampai campuan

homogen dengan cara dimasukkan ke dalam molen secara berurutan. Mulai

dari air, pasir, batu pecah palu dan semen.

Page 48: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

32

d. Setelah adukan homogen lakukan test slump jika sudah sesuai slump yang

direncanakan, tuangkan adukan beton ke dalam cetakan kubus berukuran 15

cm x 15 cm x 15 cm hingga penuh sambil dipadatkan.

e. Pada setiap adukan dilakukan uji slump. Pengujian ini bertujuan untuk

menentukan nilai slump beton segar, sehingga dapat diketahui tingka

tkemudahan pengerjaannya (workability).

3.8 Perawatan Beton

Perawatan beton dilakukan setelah benda uji mongering dan dilepas dari

cetakan agar kelembapan pada beton tetap terjaga dengan baik. Bertujuan agar

proses pengerasan pada beton bekerja secara optimal. Adapun cara melakukan

perawatan beton direndam dalam bak yang berisi air selama masa perawatan.

Pada umumnya perawatan mencegah pengeringan yang biasa menyebabkan

kekurangan air yang dibutuhkan untuk proses pengerasan pada beton. Pada

penelitian benda uji diangkat sehari sebelum pengujian benda uji tekan beton yang

akan dilakukan.

3.9 Pengujian Kuat Tekan Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari.

Tujuannya untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur yang benar. Kuat

tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan

benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan

oleh mesin tekan. Alat yang digunakan adalah timbangan digital dan mesin uji

kuat tekan beton (Compressive Strength).

Prosedur pengujian kuat tekan beton adalah sebagai berikut:

a. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris,

b. Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar

antara 2 sampai 4 kg/𝑐𝑚2 perdetik,

c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban

maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji,

d. Catat hasil beban maksimum.

Cara menghitung kuat tekan beton:

Page 49: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

33

F = P/A ……………………..………………………………………(3.12)

Keterangan:

P = beban maksimum (kg)

A= luas penampang (cm2)

F = kuat tekan beton (fc’)

3.10 Analisa Data dan Kesimpulan

Analisa hasil perhitungan dapat dilakukan setelah data-data telah diolah.

Data-data yang didapat mulai dari awal penelitian, saat penelitian sampai akhir

penelitian. Hasil penelitian dibahas lebih rinci lagi pada bab IV.

Kesimpulan dari hasil data penelitian akan dibahas pada bab V beserta saran

untuk lebih dapat menyempurnakan hasil dari Tugas Akhir.

Page 50: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang dilakukan di

Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan yang terdiri dari data

dan hasil perhitungan pengujian pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel,

gambar dan grafik untuk dianalisa. Bahan yang diuji, yaitu pasir Samboja, kerikil

Palu.

4.2 Hasil Pengujian Agregat Halus

Pengujian agregat halus yang dilakukan pada penelitian ini meliputi, gradasi

butir halus agregat, berat isi, kadar air, kadar lumpur berat jenis dan penyerapan

air. Berikut ini hasil penelitian pasir Samboja:

4.2.1 Hasil Pengujian Gradasi Pasir Samboja

Pengujian ini ialah untuk mendapatkan persentase butiran agregat halus.

Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel dan grafik. Hasil

pengujian gradasi pasir Samboja dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.1

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Gradasi Butir Halus Pasir Samboja

Lubang

Saringan

Pasir Samboja

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

3/8 " 9.5 0 0.00 0 100

4 4.75 0 0.00 0.00 100.00

10 2.38 0.42 0.04 0.04 99.96

16 1.19 1.84 0.18 0.23 99.77

30 0.6 30.33 3.05 3.27 96.73

50 0.297 303.9 30.52 33.79 66.21

100 0.149 545.7 54.80 88.58 11.42

200 0.075 93.6 9.40 97.98 2.02

PAN 20.09 2.02 100.00 0.00

995.88 323.90

Modulus Halus Butir Pasir Samboja 3.08

Page 51: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

35

Gambar 4.1. Batas Gradasi Pasir Samboja

Gradasi Butir Halus Pasir Samboja dapat dilihat hasil dari pengujian gradasi

butir halus pasir Samboja maka didapatkan modulus halus butir pasir Samboja

yaitu 3.08. Kemudian hasil tersebut dimasukan pada grafik gradasi agregat halus

dan sesuai dengan syarat standar yang ditetapkan untuk MHB agregat halus

dengan kisaran 1.5 – 3.8 maka untuk nilai MHB pasir Samboja memenuhi syarat.

4.2.2 Hasil Pengujian Berat Isi Pasir Samboja

Pengujian berat isi pasir Samboja dilakukan dengan cara rodding. Cara

rodding dilakukan dengan cara menusuk-nusuk pasir Samboja sebanyak 25 kali

tusukan dalam kotak takar dengan 3 lapisan sama tebal.

Hasil pengujian berat isi pada Pasir Samboja dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai

berikut:

0

20

40

60

80

100

120

0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6

Ko

mu

lati

f L

olo

s S

arin

gan

Ukuran Ayakan (mm)

Batas Gradasi Zona 4

Batas Pasir Samboja Batas Bawah Zona 4 Batas Atas Zona 4

Page 52: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

36

Tabel 4.2 Pengujian Berat Isi Pasir Samboja

Sampel

Berat

Mould

Berat

Mould

+ Air

Berat

Mould

+ Pasir

Berat Bersih

Sampel

Berat

Air/Volume

Mould

Berat Isi

Agregat

W1 W2 W3 W4 = W3 - W1 V = W2 - W1

Kg Kg Kg Kg Liter gr/cm³

Mould 1 2.60 5.91 7.60 4.90 3.12 1.64

Mould 2 3.20 6.11 7.80 4.60 3.15 1.24

Rata-Rata 1.44

Pengujian Berat Isi Pasir Samboja dapat dilihat hasil pengujian berat isi

pasir Samboja diatas yang dilakukan dengan cara rodding dan dilakukan sebanyak

dua kali untuk memberi tingkat keakuratan berat isi pasir Samboja yang akan diuji

. Dari hasil data tabel diatas maka dapat dalam mould 1 berat isi yang tercatat

dalam data adalah 1.64 gr/cm³ dan data yang terdapat dalam mould 2 yaitu berat

isinya adalah 1.24 gr/cm³ maka rata-rata berat isi berdasarkan 2 pengujian dengan

cara rodding yaitu berat isi pasir Samboja adalah sebesar 1.44 gr/cm³. Berat isi

dari pasir Samboja memenuhi syarat karena persyaratan berat isi agregat tidak

boleh kurang dari 1.2 gr/cm³.

4.2.3 Hasil Pengujian Kadar Air Pasir Samboja

Pengujian ini adalah untuk memperoleh persentase kadar air yang

terkandung pada pasir Samboja.

Hasil pengujian kadar air yang terkandung dalam pasir Samboja tercantum pada

tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pengujian Kadar Air Pasir Samboja

Sampel

Berat

Cawan Berat Cawan +

Isi (Basah) Berat Cawan +

Isi (Kering) Kadar Air

(gr) (gr) (gr)

Cawan 1 13 89.52 86.05 4.35%

Cawan 2 12.95 85.79 82.59 4.50%

Cawan 3 13 89.5 86.05 4.82%

RATA-RATA 4.55%

Page 53: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

37

Pengujian Kadar Air Pasir Samboja dapat dilihat hasil dari pengujian

kadar air dilakukan dengan menggunakan tiga sampel untuk keakuratan data pada

benda uji yang akan diuji pada cawan I persentase kadar air 4.35 %, pada cawan II

persentase kadar air sebesar 4.50 % dan pada cawan III persentase sebesar 4.82 %

maka rata-rata persetase kadar air pada pasir Samboja sebesar 4.55%. Presentase

kadar air pada pasir Samboja memenuhi syarat SNI 03-1971-1990 karena syarat

kadar air bernilai ≤ 5%.

4.2.4 Hasil Pegujian Kadar Lumpur Pasir Samboja

Pengujian ini memiliki tujuan untuk menentukan persentase kandungan

kadar lumpur dalam pasir tersebut.

Hasil pengujian kadar lumpur yang terkandung pada pasir Samboja terdapat

pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Kadar Lumpur Pasir Samboja

Uraian Nilai

Tinggi Endapan Pasir (cm) 10.72

Tinggi Endapan Pasir + Endapan Lumpur (cm) 12.10

Kadar Lumpur 4.56%

Pengujian Berat Isi Pasir Samboja dapat dilihat hasil Kadar lumpur pasir

yang disyaratkan menurut SNI tahun 2002 yaitu ≤ 5%. Apabila kadar lumpur ≤ 5

%, maka pasir harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan lumpurnya

sebelum digunakan dalam campuran adukan beton. Berdasarkan pada tabel diatas

hasil kadar lumpur yang terkandung pada pasir Samboja adalah 4.56 % angka ini

memenuhi syarat.

4.2.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Samboja

Pengujian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan berat jenis curah, berat

jenis jenuh permukaan (SSD), berat jenis semu dan penyerapan pada pasir Palu.

Hasil pengujian berat jenis dan penyerapan air pada pasir Samboja dapat dilihat

pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

38

Tabel 4.5 Berat Jenis dan Penyerapan air Pasir Samboja

Uraian Nilai

Berat Pasir Kering Oven (gr) 482.9

Berat Pasir Jenuh Kering Permukaan (gr) 500

Berat Piknometer + Pasir + Air (gr) 1021.82

Berat Piknometer + Air (gr) 738.12

Berat Jenis Curah 2.23

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan 2.54

Berat Jenis Semu 2.42

Penyerapan Air (%) 3.62

Berat Jenis dan Penyerapan Air Pasir Samboja, hasil berat jenis jenuh kering

permukaan yaitu 2.54 yang dimana hasil tersebut tidak memenuhi syarat dari SNI

03-1970-1990 yaitu 2.5 – 2.7. Pada penyerapan air jenuh kering muka didapatkan

hasil 3.62 % , Hal ini memenuhi persyaratan penyerapan air yaitu sebesar ≤ 5%.

4.2.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja)

Setelah dilakukannya semua pengujian pasir Samboja telah dilakukan dan

didapat data-data pengujian secara keseluruhan maka selanjutnya dapat di

rekapitulasi kedalam tabel 4.6.Tabel rekapitulasi atau rangkuman hasil pengujian

agregat halus (pasir Samboja) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus (Pasir Samboja)

No Jenis

Pengujian Syarat Hasil Uji Keterangan

1

Berat Jenis :

SSD 2.5 - 2.7 (SNI 03 - 1970 -1990) 2.31 Tidak Memenuhi

Syarat

Penyerapan

Air ≤ 5 % (SNI 03 - 1971 - 1990) 3.62 % Memenuhi Syarat

2 Berat Isi ≥ 1.2 gr/cm³ (ASTM C33) 1.44 gr/cm³ Memenuhi Syarat

3 Kadar Air ≤ 5 % (SNI 03 - 1971 - 1990) 4.55 % Memenuhi Syarat

Page 55: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

39

4 Kadar

Lumpur ≤ 5 % (PUBI - 1992) 4.56 % Memenuhi Syarat

5 Gradasi Mhb 1.6 - 3.8 (SNI 03 - 2834 - 2000) 3.08 Memenuhi Syarat

4.3 Hasil Pegujian Agregat Kasar (Kerikil Palu)

Pengujian agregat kasar yang dilakukan pada penelitian ini meliputi, gradasi

butir halus agregat, berat isi, kadar air, kadar lumpur, berat jenis dan penyerapan

air. Berikut ini hasil penelitian kerikil Palu :

4.3.1 Hasil Pegujian Gradasi Kerikil Palu

Pengujian ini memiliki tujuan untuk, mendapatkan jumlah persentase

butiran agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel dan

grafik.

Hasil pengujian gradasi kerikil Palu yang telah diuji dapat dilihat pada tabel 4.7

sebagai berikut :

Tabel 4.7 Gradasi Butir Halus Kerikil Palu

Lubang Saringan Kerikil Palu

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

1.5" 38.1 0 0.00 0.00 100

1" 25.4 0 0.00 0.00 100.00

3/4" 19.1 38.95 0.78 0.78 99.22

3/8" 9.5 3245.12 64.91 65.69 34.31

4 4.76 869.56 17.39 83.08 16.92

8 2.38 622.61 12.45 95.53 4.47

16 1.19 89.51 1.79 97.32 2.68

30 0.59 35.39 0.71 98.03 1.97

50 0.297 31.25 0.63 98.66 1.34

100 0.149 15.9 0.32 98.97 1.03

PAN 51.25 1.03 100.00 0.00

4999.54 738.07

Modulus Halus Butir Kerikil Palu 6.78

Page 56: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

40

Gambar 4.2. Batas Gradasi Kerikil Palu

Gradasi Butir Halus Kerikil Palu, dapat dilihat hasil dari pengujian gradasi

butir halus kerikil Palu di dapatkan modulus halus butir kerikil Palu adalah 6.78.

Kemudian hasil tersebut dimasukan pada grafik gradasi agregat kasar dan sesuai

dengan syarat standar yang ditetapkan untuk MHB agregat kasar dengan MHB

sebesar 5.0 – 8.0 maka untuk nilai MHB kerikil Palu termasuk dalam kategori

memenuhi syarat.

4.3.2 Hasil Pengujian Berat Isi Kerikil Palu

Pengujian berat isi kerikil Palu dalam penelitian ini hanya dilakukan

dengan cara rodding dan shoveling. Hasil untuk pengujian berat isi pada Pasir

Palu dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

120

4.76 9.5 19 38 76

Ko

mu

lati

f L

olo

s S

arin

gan

Ukuran Ayakan (mm)

Grafik Agregat Kasar Ukuran Maksimal 20 mm

Batas Kerikil Palu Batas Bawah Ukuran 20 mm Batas Atas Ukuran 20 mm

Page 57: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

41

Tabel 4.8 Pengujian Berat Isi Kerikil Palu

Sampel

Berat

Mould

Berat

Mould

+ Air

Berat

Mould +

Pasir

Berat Bersih

Sampel

Berat

Air/Volume

Mould

Berat Isi

Agregat

W1 W2 W3 W4 = W3 - W1 V = W2 - W1

Kg Kg Kg Kg liter Kg

Mould 1 8.00 5.91 24.20 15.20 9.90 1.46

Mould 2 10.30 6.11 34.10 23.90 15.06 1.52

Rata-Rata 1.49

Hasil pengujian berat isi kerikil Palu diatas yang dilakukan dengan cara

rodding dan dilakukan sebanyak dua kali untuk memberi tingkat keakuratan berat

isi kerikil Palu yang akan diuji .Dari hasil data tabel diatas maka dapat dalam

mould 1 berat isi yang tercatat dalam data adalah 1.46 gr/cm³ dan data yang

terdapat dalam mould 2 yaitu berat isinya adalah 1.52 gr/cm³ maka didapat rata-

rata berat isi berdasarkan 2 pengujian dengan cara rodding yaitu berat isi kerikil

palu adalah sebesar 1.49 gr/cm³. Berat isi dari pasir Samboja telah memenuhi

syarat ASTM C33.

4.3.3 Hasil Pengujian Kadar Air Kerikil Palu

Pengujian ini memiliki tujuan untuk memperoleh angka persentase kadar

air yang terdapat pada kerikil Palu.

Hasil pengujian kadar air yang terkandung pada kerikil Palu terdapat pada tabel

4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Kadar Air Kerikil Palu

Sampel

Berat

Cawan Berat Cawan + Isi

(Basah) Berat Cawan + Isi

(Kering) Kadar Air

(gr) (gr) (gr)

Cawan 1 12.67 120.47 116.28 4.24%

Cawan 2 13.3 112.56 108.05 4.48%

Cawan 3 13.1 114.89 111.58 3.16%

RATA-RATA 3.95%

Page 58: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

42

Kadar Air Kerikil Palu dapat dilihat hasil dari pengujian kadar air pada

kerikil Palu sebesar 3.95%. Presentasi kadar air pada kerikil Palu memenuhi

syarat SNI 021971-1990 yang bernilai ≤ 5%.

4.3.4 Hasil Pegujian Kadar Lumpur Kerikil Palu

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase kandungan kadar

lumpur yang terdapat pada kerikil Palu.

Hasil pengujian kadar lumpur yang terkandung pada pasir Samboja terdapat

pada tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Kadar Lumpur Kerikil Palu

Uraian Nilai

Berat Kerikil Palu Awal (Kering) (gr) 1000

Berat Kerikil Palu Setelah Dicuci (Kering) (gr) 983.59

Kadar Lumpur 2.64%

Kadar Lumpur Kerikil Palu, Kadar lumpur pasir yang disyaratkan menurut

Standar Nasional Indonesia tahun 2002 yaitu ≤ 1%. Apabila kadar lumpur ≤ 1 %,

maka kerikil Palu harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan lumpurnya

sebelum digunakan dalam campuran adukan beton. Berdasarkan pada tabel diatas

hasil kadar lumpur yang terkandung pada kerikil Palu adalah 2.64%.

4.3.5 Hasil Pegujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu

Pengujian ini memiliki tujuan untuk memperoleh berat jenis curah, berat

jenis jenuh permukaan (SSD), berat jenis semu dan penyerapan pada kerikil Palu.

Hasil pengujian berat jenis dan penyerapan air pada kerikil Palu terdapat t

pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11 Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu

Uraian Nilai

Berat Benda Uji Awal (gr) 5000

Berat Benda Uji Kering Oven (gr) 4955.51

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan (gr) 4995.49

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan Dalam Air (gr) 3135.38

Page 59: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

43

Berat Jenis Curah 2.66

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan 2.58

Berat Jenis Semu 2.72

Penyerapan Air (%) 0.96

Berat Jenis dan Penyerapan Air Kerikil Palu, hasil berat jenis jenuh kering

permukaan yaitu 2.58 dimana hasil tersebut memenuhi syarat dari SNI 03-1970-

1990 yaitu 2.5 – 2.7. Pada penyerapan air jenuh kering muka didapatkan hasil

0.96%, hasil tersebut memenuhi syarat, persyaratan penyerapan air sebesar ≤ 5%.

4.3.6 Hasil Pengujian Tes Abrasi (Keausan) Kerikil Palu

Pemeriksaan keausan agregat adalah untuk mengetahui angka keausan suatu

agregat, yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan yang aus yaitu

lolos saringan No. 12 (1.7 mm) terhadap berat mula - mula, dalam persen (%), dan

juga sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap

keausan dengan mengunakan mesin Abrasi Los Angeles.

Adapun hasil pengujian tes abrasi atau keausan pada kerikil Palu dapat

dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Tes Abrasi Kerikil Palu

Ukuran Saringan Berat Dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat

(mm) Tertahan

(mm) A B C D E F G

76.2 63.5 2500

63.5 50.8 2500

50.8 38.1 5000 5000

38.1 25.4 1250 5000 5000

25.4 19.05 1250 5000

19.05 12.7 1250 2500 5000

12.7 9.5 1250 2500

9.5 6.35 2500

6.35 4.75 2500

Page 60: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

44

4.75 2.36 5000

Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12

Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Berat Awal Benda Uji gr 5000

Berat Tertahan Saringan No. 12 gr 4140

Hasil 17.20%

Pengujian tes abrasi tersebut menggunakan berat dan gradasi type B, dimana

lewat ayakan no. ¾” – ½” yang masing-masing jumlah berat agregat 2500 gram.

Jumlah berat agregat keseluruhan yaitu 5000 gram, setelah di tes abrasi

menggunakan alat Los Angeles kemudian disaring ayakan no.12 berat agregat

yaitu 4140 gram. Hasil pengujian batu lokal Semoi ini sebesar 17.20%, hasil ini

memenuhi syarat SNI 2417-2008, yaitu ≤ 40%.

4.3.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Kerikil Palu

Setelah berbagai pengujian kerikil Palu dilakukan maka akan didapat

didapat data-data pengujian, kemudian data-data tersebut dirangkum dalam tabel

4.13 rekapitulasi hasil pengujian kerikil Palu sebagai berikut:

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kerikil Palu

No Jenis

Pengujian Syarat Hasil Uji Keterangan

1

Berat Jenis :

SSD 2.5 - 2.7 (SNI 03 - 1970 -1990) 2.69 Memenuhi Syarat

Penyerapan Air ≤ 5 % (SNI 03 - 1971 - 1990) 0.96% Memenuhi Syarat

2 Berat Isi ≥ 1.2 gr/cm³ (ASTM C33) 1.49 gr/cm³ Memenuhi Syarat

3 Kadar Air ≤ 5 % (SNI 03 - 1971 - 1990) 3.95% Memenuhi Syarat

4 Kadar Lumpur ≤ 5 % (PUBI - 1992) 2.64% Tidak Memenuhi

Syarat

5 Gradasi Mhb 5.0 - 8.0 (SNI 03 - 2834 -

2000) 6.78 Memenuhi Syarat

6 Tes Abrasi ≤ 50% (SNI 2417-2008) 17.20% Memenuhi Syarat

Page 61: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

45

4.4 Hasil Perencanaan Campuran

Pada perencanaan campuran menggunakan Mix Design dengan metode

Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000). Berikut adalah hasil

perencanaan campuran beton:

Tabel 4.14 Perencanaan Campuran Beton

Campuran Beton

Variasi Semen Pasir Samboja Air Kerikil Palu

Jumlah Sampel (kg) (kg) (kg) (kg)

BN 16.92 12.58 5.32 34.11 9

BFA10 16.92 12.58 5.32 34.11 9

BFA15 16.92 12.58 5.32 34.11 9

Jumlah Sampel Total 27

Perencanaan Campuran Beton, Mix design tersebut digunakan untuk 9 sampel

BN , 9 sampel BFA10 (Beton yang Menggunakan fly ash 10%) dan 9 sampel

BFA15 (Beton yang Menggunakan fly ash 15%)yang akan diuji pada umur 7, 14

dan 28 hari. Untuk rincian perhitungan Mix Design dapat dilihat pada lampiran

no.1.

4.5 Perhitungan Kebutuhan Fly Ash dan AM78

Fly Ash yang digunakan adalah Fly Ash tipe F yang berasal dari PT PJB

UBJOM PLTU Kaltim Teluk di Balikpapan. Berikut adalah perhitungan proporsi

Fly Ash dengan variasi 10% dan 15% pada campuran beton normal dari berat

semen:

Tabel 4.15 Kebutuhan Fly Ash dan AM 78

NO Variasi Fly Ash

(%)

Berat Semen 3

Buah (kg)

Kebutuhan 3 buah

(kg)

AM 78

(ml)

1 10 5.64 0.564 20

2 15 5.64 0.846 20

Kebutuhan Fly Ash, kebutuhan fly ash yang digunakan untuk beton kubus dengan

ukuran 15x15x15 sebanyak 3 buah untuk variasi 10% yaitu 0.564 kg dan untuk

variasi 15% yaitu 0.846 kg. Untuk AM 78 sebanyak 20 ml.

Page 62: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

46

4.6 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji penelitian ini menggunakan benda uji berupa kubus

dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Selain itu, benda uji yang akan digunakan

pada penelitian ini memiliki 3 variasi masing masing mempunyai 9 sampel

dengan masing-masing 3 sampel untuk umur yaitu 7, 14 dan 28 hari.

Pegadukan beton segar dilakukan secara manual dengan mengaduk semen

dan pasir terlebih dahulu setalah dirasa homogen maka selanjutnya dicampur

dengan setangah komposisi air yang diperlukan. Apabila sudah merata maka

campur kerikil secara dikit semi sedikit dan tambahkan air sisanya sedikit demi

sedikit. Banyaknya air juga tergantung pada suhu udara seperti yang tercantum

pada catatan Tabel 3 di SNI 03-2834-2000 yaitu suhu diatas 25 ̊ C setiap kenaikan

5 derajat celcius maka C harus ditambah air 5 liter per m³ adukan beton.

Setelah proses pengujian nilai slump selesai maka selanjutnya proses

penuangan ke cetakan benda uji yang telah disiapkan menggunakan cetok atau

sendok adukan yang diisi sepertiga terlebih dahulu lalu dipadatkan dengan ditusuk

dengan menggunakan tongkat baja dan bagian luar cetakan uji dipukul dengan

palu karet agar tidak ada rongga udara yang ada dalam benda uji, lakukan hal ini

hingga cetakan terisi penuh dan tidak ada gelembung udara yang muncul lagi

dipermukaan atas cetakan. Setelah tidak ada gelembung udara maka selanjutnya

meratakan permukaan atas benda uji.

4.7 Perawatan Benda Uji

Perawatan beton dilakukan setelah benda uji mongering dan dilepas dari

cetakan agar kelembapan pada beton tetap terjaga dengan baik. Bertujuan agar

proses pengerasan pada beton bekerja secara optimal. Adapun cara melakukan

perawatan beton direndam dalam bak yang berisi air selama masa perawatan.

Pada umumnya perawatan mencegah pengeringan yang biasa menyebabkan

kekurangan air yang dibutuhkan untuk proses pengerasan pada beton. Pada

penelitian benda uji diangkat sehari sebelum pengujian benda uji tekan beton yang

akan dilakukan.

Page 63: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

47

4.8 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari.

Tujuannya untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur yang benar. Kuat

tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan

benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan

oleh mesin tekan. Alat yang digunakan adalah timbangan digital dan mesin uji

kuat tekan beton (Compressive Strength). Pengujian kuat tekan ini untuk

mengetahui perbandingan kuat tekan beton normal dan yang menggunakan fly

ash.

Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNA Umur 7 Hari

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNB Umur 14 Hari

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNA 7 (1) 12 225 8.445 600 22.13 31.62 225.70

2 BNA 7 (2) 12 225 8.320 540 19.92 28.46 203.13

3 BNA 7 (3) 12 225 8.510 610 22.50 32.15 229.46

8.43 583.33 21.52 30.74 219.43

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Jumat, 4 Mei 2018Jumat, 11 Mei

2018

Rata-Rata

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNB 14 (1) 13 225 8.150 720 26.56 30.18 270.84

2 BNB 14 (2) 13 225 8.435 750 27.67 31.44 282.12

3 BNB 14 (3) 13 225 8.160 760 28.04 31.86 285.88

8.25 743.33 27.42 31.16 279.61Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Selasa, 8 Mei 2018Selasa, 22 Mei

2018

Page 64: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

48

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Kuat Tekan BNC Umur 28 Hari

Dapat dilihat pada tabel-tabel diatas bahwa hasil pengujian kuat tekan beton

normal dan dengan yang menggunakan fly ash sudah didapatkan. Pengujian kuat

tekan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Pada umur 7 hari kuat tekan beton

normal kuat tekan rata-ratanya yaitu sebesar 21.52 Mpa. Pada umur 14 hari kuat

tekan rata-rata yaitu sebesar 27.42 Mpa dan pada umur 28 hari kuat tekan rata-rata

yaitu sebesar 29.76 Mpa

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10A Umur 7 Hari

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10B Umur 14 Hari

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BNC 28 (1) 13 225 7.475 800 29.51 29.51 300.93

2 BNC 28 (2) 13 225 7.930 820 30.25 30.25 308.45

3 BNB 28 (3) 13 225 7.760 800 29.51 29.51 300.93

7.72 806.67 29.76 29.76 303.44Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Selasa, 8 Mei 2018Selasa, 5 Juni

2018

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA10A 7 (1) 11 225 8.400 610 22.50 32.15 229.46

2 BFA10A 7 (2) 11 225 8.415 630 23.24 33.20 236.98

3 BFA10A 7 (3) 11 225 8.360 630 23.24 33.20 236.98

8.39 623.33 22.99 32.85 234.48

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Rabu, 9 Mei 2018Rabu, 16 Mei

2018

Rata-Rata

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA10B 14 (1) 12 225 8.435 800 29.51 33.54 300.93

2 BFA10B 14 (2) 12 225 8.325 830 30.62 34.79 312.22

3 BFA10B 14 (3) 12 225 8.345 820 30.25 34.37 308.45

8.37 816.67 30.13 34.23 307.20

No

Rata-Rata

Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Kamis, 10 Mei

2018

Kamis, 24 Mei

2018

Page 65: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

49

Tabel 4.21 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA10C Umur 28 Hari

Pada beton normal yang menggunakan fly ash 10% pada umur 7 hari kuat

tekan beton rata-rata yaitu sebesar 22.99 Mpa. Pada umur 14 hari kuat tekan rata-

rata yaitu sebesar 30.13 Mpa dan pada umur 28 hari kuat tekan mencapai rata-rata

yaitu sebesar 32.71 Mpa.

Tabel 4.22 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15A Umur 7 Hari

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15B Umur 14 Hari

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA10C 28 (1) 12 225 7.855 910 33.57 33.57 342.31

2 BFA10C 28 (2) 12 225 7.635 850 31.36 31.36 319.74

3 BFA10C 28 (3) 12 225 7.260 900 33.20 33.20 338.55

7.58 886.67 32.71 32.71 333.53Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Kamis, 10 Mei

2018

Kamis, 7 Juni

2018

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA15A 7 (1) 10 225 8.025 330 12.17 12.17 124.13

2 BFA15A 7 (2) 10 225 8.180 310 11.44 11.44 116.61

3 BFA15A 7 (3) 10 225 8.185 390 14.39 14.39 146.70

8.13 343.33 12.67 12.67 129.15

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Kamis, 10 Mei

2018

Kamis, 17 Mei

2018

Rata-Rata

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA15B 14 (1) 12 225 7.930 540 19.92 19.92 203.13

2 BFA15B 14 (2) 12 225 8.150 620 22.87 22.87 233.22

3 BFA15B 14 (3) 12 225 7.725 610 22.50 22.50 229.46

7.94 590.00 21.76 21.76 221.94

Jumat, 11 Mei

2018

Jumat, 25 Juni

2018

Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Page 66: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

50

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Kuat Tekan BFA15C Umur 28 Hari

Pada beton normal yang menggunakan fly ash 15% pada umur 7 hari kuat

tekan beton rata-rata yaitu sebesar 12.67 Mpa. Pada umur 14 hari kuat tekan rata-

rata yaitu sebesar 21.76 Mpa dan pada umur 28 hari kuat tekan mencapai rata-rata

yaitu sebesar 25.82 Mpa.

Adapun grafik yang menjelaskan perhitungan kuat tekan beton normal

dengan beton normal yang menggunakan variasi fly ash 10% dan 15%. Grafik

dibawah mengambil rata-rata setiap variasi sebagai berikut ini:

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Beton BN, BFA10 dan BFA15

SlumpLuas

PenampangBerat Sampel Beban

Kuat

Tekan

Estimasi

28 Hari

Kuat

Tekan

(cm) (cm) (Kg) (KN) Mpa Mpa Kg/cm²

1 BFA15C 28 (1) 12 225 8.350 690 25.45 25.45 259.55

2 BFA15C 28 (2) 12 225 8.305 730 26.93 26.93 274.60

3 BFA15C 28 (3) 12 225 8.125 680 25.08 25.08 255.79

8.26 700.00 25.82 25.82 263.31Rata-Rata

No Nama Variasi Tanggal CorTanggal Tes Kuat

Tekan

Jumat, 11 Mei

2018Jumat, 8 Juni 2018

BN BFA10 BFA15

7 Hari 21.52 22.99 12.67

14 Hari 27.42 30.13 21.76

28 Hari 29.76 32.71 25.82

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

Ku

at T

ekan

Bet

on

(M

pa)

Page 67: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

51

Dapat dilihat pada gambar 4.3 perbandingan kuat tekan beton BN, BFA10

dan BFA15 bahwa dapat disimpulkan kuat tekan yang lebih baik yaitu kuat tekan

BFA10. Pada umur 7 hari beton BN kuat tekannya lebih rendah dibanding beton

BFA10 yaitu 21.52 : 22.99 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 6.83%. Pada

14 hari dan 28 hari juga mengalami kenaikan sebesar 9.88% dan 9.91%,

sedangkan pada umur 7 hari beton BFA10 kuat tekannya lebih baik dibandingkan

dengan BFA15 karena mengalami penurunan sebesar 44.88%. Pada umur 14 hari

dan 28 hari juga mengalami hal yang sama yaitu mengalami penurunan sebesar

27.77% dan 21.06%. Hal ini menunjukkan kuat tekan beton yang direncanakan

memenuhi dari rencana mutu beton f’c = 25 Mpa yang telah direncanakan.

Page 68: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

52

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

- Kuat tekan beton normal Pada umur 7 hari kuat tekan beton normal kuat

tekan rata-ratanya yaitu sebesar 21.52 Mpa. Pada umur 14 hari kuat tekan

rata-rata yaitu sebesar 27.42 Mpa dan pada umur 28 hari kuat tekan rata-rata

yaitu sebesar 29.76 Mpa, Kuat tekan beton normal dengan fly ash 10%

menghasilkan mutu beton pada hari 7, 14, 28 berturut-turut sebesar 22.99

Mpa, 30.13 Mpa, 32.71 Mpa, Kuat tekan beton normal dengan fly ash 15%

menghasilkan mutu beton pada hari 7, 14, 28 berturut-turut sebesar 12.67

Mpa, 21.76 Mpa, 25.82 Mpa.

- Kuat tekan beton yang menggunakan fly ash 10% dibandingkan dengan

beton normal mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 6.83%, 9.88%

dan 9.91% dihari ke 7, 14 dan 28, sedangkan kuat tekan beton yang

menggunakan fly ash 15% mengalami penurunan berturut-turut sebesar

44.88%, 27.77% dan 21.06% pada umur 7, 14 dan 28 hari dibandingkan

dengan kuat tekan beton yang menggunakan fly ash 10%.

5.2. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adapun beberapa saran

yang dapat diberikan pada masa yang akan datang sebagai berikut:

- Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan 4 variasi

berbeda yaitu beton normal, beton normal dengan zat kimia, beton normal

dengan fly ash 7.5% dan beton normal dengan fly ash 12.5%.

- Diharapkan pada proses pencampuran untuk peneletian selanjutnya proses

pengadukan apabila dilakukan secara manual maka pastikan pencampuran

material dicampur dengan merata hingga homogen, apabila dirasa perlu

menggunakan mesin pengaduk agar campuran lebih homogen.

- Posisi penempatan benda uji kedalam alat uji tekan perlu diperhatikan agar

kuat tekan yang diperoleh maksimal.

Page 69: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

53

DAFTAR PUSTAKA

Aswin Budi Saputro, 2008, Tinjauan Kuat Tekan dan Tarik pada Beton dengan

Penggunaan Fly Ash, Tugas Akhir Jenjang S-1 FTSP UII, Yogyakarta.

Mulyono, Tri, 2003, Teknologi Beton, Andi Offist, Yogyakarta.

Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Andi Offist, Yogyakarta.

Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1992, Teknologi Beton, Biro Penerbit, Yogyakarta.

Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1995, Teknologi Beton, Biro Penerbit, Yogyakarta.

SK. SNI S-15-1990-F. 1990. Pernyataan Mutu Abu Terbang Sebagai Bahan

Tambahan Dalam Campuran Beton. Badan Standardisasi Nasional.

Bandung.

SNI 1969-2008. 2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar.

Badan Standardisasi Nasional. Bandung.

SNI 1970-2008. 2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus.

Badan Standardisasi Nasional. Bandung.

SNI, 03-1968-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Analisis Saringan Agregat

halus dan kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1969-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan

Air Agregat Kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1971-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Kadar Air Agregat. Jakarta:

Badan Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-1972-1990. (1990). Tata Cara Pengujian Slump Beton. Jakarta: Badan

Standardisasi Nasional BSN.

SNI, 03-2847-2000. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton

Normal. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional BSN.

Page 70: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

54

Lampiran 1. Mix Design dan Pemeriksaan Bahan

Perencanaan Campuran Beton

No Uraian Tabel/Grafik

/Perhitungan Nilai Ket.

1 Kuat tekan yang disyaratkan (benda uji

silinder/kubus) Ditetapkan 25 Mpa

2 Devisiasi Standar Ditetapkan 7 Mpa

3 Nilai Tambah

11.48 Mpa

4 Kekuatan rata-rata yang ditargetkan

36.48 Mpa

5 Jenis Semen Ditetapkan Portland Type I

6 Jenis Agregat :

Kasar

Batu pecah palu

Halus

Pasir Samboja

7 Faktor air semen bebas Grafik 2 0.41

8 Faktor air semen maksimum Tabel 4 0.6

9 Slump Ditetapkan 60-180 Mm

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 20 Mm

11 Kadar air bebas Tabel 3 205 kg/m³

12 Kadar semen 11:08 500.00 kg/m³

13 Kadar semen maksimum 11:07 500.00 kg/m³

14 Kadar semen minimum Tabel 4 325.00 kg/m³

15 Faktor air semen yang disesuaikan - -

16 Susunan besar butir agregat halus Grafik 6 Zona 4

17 Susunan agregat kasar atau gabungan Grafik 8 Zona 2

18 Persen agregat halus Grafik 14 27.5 %

19 Berat jenis relative, agregat (kering

permukaan) 2.40

20 Berat isi beton Grafik 16 2212.5 kg/m³

21 Kadar agregat gabungan 20-(12+11) 1507.50 kg/m³

22 Kadar agregat halus 18 x 21 414.56 kg/m³

23 Kadar agregat kasar 21-22 1092.94 kg/m³

24 Proporsi Campuran :

Semen (kg)

500.00 kg

Air (kg/ltr)

205 kg/ltr

Agregat halus (kg)

414.56 kg

Agregat kasar (kg)

1092.94 kg

26 Koreksi Campuran

Semen (kg)

500.00 kg

Air (kg/ltr)

175.30 kg/ltr

Agregat halus (kg)

414.16 kg

Agregat kasar (kg)

1123.04 kg

No Uraian Nilai Keterangan

1 Volume Kubus 0.003375 m³

2

Campuran 1 sampel

- Semen 1.88 kg

- Pasir Samboja 1.39 kg

- Kerikil Palu 3.79 kg

- Air 0.59 kg

Page 71: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

55

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

Pemeriksaan Agregat Halus : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : 10 April 2018

Lubang

Saringan

Pasir Samboja

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

3/8 " 9.5 0 0.00 0 100

4 4.75 0 0.00 0.00 100.00

10 2.38 0.42 0.04 0.04 99.96

16 1.19 1.84 0.18 0.23 99.77

30 0.6 30.33 3.05 3.27 96.73

50 0.297 303.9 30.52 33.79 66.21

100 0.149 545.7 54.80 88.58 11.42

200 0.075 93.6 9.40 97.98 2.02

PAN

20.09 2.02 100.00 0.00

Total 995.88

323.90

Modulus Halus Butir Pasir Samboja 3.08

Balikpapan, 10 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 72: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

56

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 11 April 2018

Lubang Saringan Kerikil Palu

Tertinggal Komulatif

No mm gram % Tertinggal Lolos

1.5" 38.1 0 0.00 0.00 100

1" 25.4 0 0.00 0.00 100.00

3/4" 19.1 38.95 0.78 0.78 99.22

3/8" 9.5 3245.12 64.91 65.69 34.31

4 4.76 869.56 17.39 83.08 16.92

8 2.38 622.61 12.45 95.53 4.47

16 1.19 89.51 1.79 97.32 2.68

30 0.59 35.39 0.71 98.03 1.97

50 0.297 31.25 0.63 98.66 1.34

100 0.149 15.9 0.32 98.97 1.03

PAN

51.25 1.03 100.00 0.00

Total 4999.54

738.07

Modulus Halus Butir Kerikil Palu 6.78

Balikpapan, 11 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 73: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

57

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT HALUS

Pemeriksaan Agregat Halus : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : 12 April 2018

Sampel

Berat

Mould

Berat

Mould

+ Air

Berat

Mould

+ Pasir

Berat Bersih

Sampel

Berat

Air/Volume

Mould

Berat Isi

Agregat

W1 W2 W3 W4 = W3 - W1 V = W2 - W1

Kg Kg Kg Kg Liter gr/cm³

Mould 1 2.60 5.91 7.60 4.90 3.12 1.64

Mould 2 3.20 6.11 7.80 4.60 3.15 1.24

Rata-Rata 1.44

Balikpapan, 12 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 74: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

58

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT KASAR

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 12 April 2018

Sampel

Berat

Mould

Berat

Mould

+ Air

Berat

Mould +

Pasir

Berat Bersih

Sampel

Berat

Air/Volume

Mould

Berat Isi

Agregat

W1 W2 W3 W4 = W3 - W1 V = W2 - W1

Kg Kg Kg Kg liter Kg

Mould 1 8.00 5.91 24.20 15.20 9.90 1.46

Mould 2 10.30 6.11 34.10 23.90 15.06 1.52

Rata-Rata 1.49

Balikpapan, 12 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 75: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

59

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR AGREGAT HALUS

Pemeriksaan Agregat Halus : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2018

Sampel

Berat

Cawan Berat Cawan +

Isi (Basah) Berat Cawan +

Isi (Kering) Kadar Air

(gr) (gr) (gr)

Cawan 1 13 89.52 86.05 4.35%

Cawan 2 12.95 85.79 82.59 4.50%

Cawan 3 13 89.5 86.05 4.82%

RATA-RATA 4.55%

Balikpapan, 13 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 76: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

60

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

KADAR AIR AGREGAT KASAR

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2018

Sampel

Berat

Cawan Berat Cawan + Isi

(Basah) Berat Cawan + Isi

(Kering) Kadar Air

(gr) (gr) (gr)

Cawan 1 12.67 120.47 116.28 4.24%

Cawan 2 13.3 112.56 108.05 4.48%

Cawan 3 13.1 114.89 111.58 3.16%

RATA-RATA 3.95%

Balikpapan, 13 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 77: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

61

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

Pemeriksaan Agregat Halus : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2018

Uraian Nilai

Tinggi Endapan Pasir (cm) 10.72

Tinggi Endapan Pasir + Endapan Lumpur (cm) 12.10

Kadar Lumpur 4.56%

Balikpapan, 14 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 78: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

62

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2018

Uraian Nilai

Berat Kerikil Palu Awal (Kering) (gr) 1000

Berat Kerikil Palu Setelah Dicuci (Kering) (gr) 983.59

Kadar Lumpur 2.64%

Balikpapan, 14 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M.Bayu Nugraha

NIM : 150309265692

Page 79: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

63

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PADA AGREGAT HALUS

Pemeriksaan Agregat Halus : Pasir Samboja

Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2018

Uraian Nilai

Berat Pasir Kering Oven (gr) 482.9

Berat Pasir Jenuh Kering Permukaan (gr) 500

Berat Piknometer + Pasir + Air (gr) 1021.82

Berat Piknometer + Air (gr) 738.12

Berat Jenis Curah 2.23

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan 2.54

Berat Jenis Semu 2.42

Penyerapan Air (%) 3.62

Balikpapan, 14 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309267792

Page 80: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

64

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PADA AGREGAT KASAR

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 15 April 2018

Uraian Nilai

Berat Benda Uji Awal (gr) 5000

Berat Benda Uji Kering Oven (gr) 4955.51

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan (gr) 4995.49

Berat Benda Uji Jenuh Kering Permukaan Dalam Air (gr) 3135.38

Berat Jenis Curah 2.66

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan 2.58

Berat Jenis Semu 2.72

Penyerapan Air (%) 0.96

Balikpapan, 15 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309265692

Page 81: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

65

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Soekarno Hatta Km. 8 Politeknik Negeri Balikpapan 76125

Telp. (0542) 860 895, 862305 Fax

Email :[email protected] Web : http//www.poltekba.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN

PENGUJIAN TES ABRASI DENGAN LOS ANGELES MACHINE

Pemeriksaan Agregat Kasar : Kerikil Palu

Tanggal Pemeriksaan : 15 April 2018

Ukuran Saringan Berat Dan Gradasi Benda Uji (gram)

Lewat

(mm)

Tertahan

(mm) A B C D E F G

76.2 63.5

2500

63.5 50.8

2500

50.8 38.1

5000 5000

38.1 25.4 1250

5000 5000

25.4 19.05 1250

5000

19.05 12.7 1250 2500

5000

12.7 9.5 1250 2500

9.5 6.35

2500

6.35 4.75

2500

4.75 2.36

5000

Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12

Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Berat Awal Benda Uji gr 5000

Berat Tertahan Saringan No. 12 gr 4140

Hasil 17.20%

Balikpapan, 15 April 2018

Laporan Peneliti

Sajali, A.md M. Bayu Nugraha

NIM : 150309265692

Page 82: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

66

Lampiran 2. Dokumentasi Material dan Alat - Alat yang Digunakan

Material

Berikut ini adalah foto-foto material pencampuran adukan beton yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berkut :

Pasir Samboja Kerikil Palu

Semen Portland Tipe 1 Fly ash Tipe F

Page 83: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

67

Alat – Alat

Berikut ini adalah foto alat– alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berkut :

Ayakan Agregat Satu Set

Cawan Compression Testing Machine(CTM)

Cetakan Kubus Ember

Page 84: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

68

Gerobak Kerucut Abram dan Tongkat Baja

Kotak Takar / Mould Kuas

Los Angeles Machine Meteran

Page 85: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

69

Oven

Piknometer Plat Baja (Wadah)

SarungTangan

Page 86: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

70

Trowel (Cetok) Sieve Shaker

Talam Timbangan Digital (Ketelitian0.01 gr)

Timbangan Digital (Ketelitian 5 gr) Timbangan Berat Jenis

Page 87: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

71

Lampiran 3. Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Material yang Akan Digunakan.

Pengujian Agregat

Berikut ini adalah foto-foto proses pengujian agregat yang digunakan dalam

campuran adukan beton sebagai berikut :

▪ Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus dan Agregat Kasar

Timbang Mould Kosong dengan Air Benda Uji dan Masukan ke Dalam

Mould

Tusuk Sebanyak 25 Kali (Rodding) Timbang Benda Uji dan Catat Data

yang Ada

Page 88: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

72

▪ Pemeriksaan Gradasi Butir Agregat Halus dan Agregat Kasar

Menyiapkan Satu Set Ayakan Untuk

Masing – Masing Agregat Oven Benda Uji

Timbang Benda Uji AgregatHalus 1

kg dan Agregat Kasar 5 kg

Masukan Benda Uji Kedalan Ayakan

yang Telah Diurutkan

Timbang Benda Uji yang Tertinggal di

Masing-Masing Ayakan dan Catat

Data yang Ada

Page 89: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

73

▪ Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus dan Agregat Kasar

Timbang Cawan Kosong Lalu

Timbang Cawan yang Telah Berisi

Benda Uji

Oven Benda Uji Suhu 110 ℃ Selama

24 Jam

Timbang Kembali Benda Uji yang

Telah Dioven

▪ Pemerikasan Kadar Lumpur Agregat Halus

Masukan Benda Uji Kedalam Gelas

Ukur

Masukan Air Kedalam Piknometer

yang Berisi Benda Uji

Page 90: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

74

Guncang Pasir dengan Air tersebut

Hingga Tercampur

Diamkan Selama 24 Jam dan Ukur

Data Ketinggian

▪ Pemerikasan Kadar Lumpur Agregat Kasar

Oven Benda Uji Pada Suhu 110 ℃

Selama 24 Jam

Ambil 1 Kg dan Cuci menggunakan

Ayakan No 200

Oven Kembali Benda Uji yang

TelahDicuci

TimbangKembaliBenda Uji Yang

TelahKering dan Catat Data Tersebut

Page 91: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

75

▪ Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus

Oven Benda Uji

Rendam Benda UjiSelama 24 Jam Lalu

Keringkan Permukan Sampai

Mendapatkan SSD

Timbang 500 gram Benda Uji yang

Telah Kering Permukaan (SSD) Timbang Piknometer dan Air

Isi Piknometer dan Air dengan Pasir

dan Guncang Agar Gelembung Hilang

Diamkan Selama 24 Jam Lalu

Timbang

Page 92: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

76

Oven Benda Kembali Benda Uji

Tersebut Hingga Berat Tetap

TimbangBenda Uji Untuk Mengetahui

Berat Keringnya

▪ Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar

Ambil Benda Uji 5 Kg Lalu Rendam

Benda Uji 24 Jam

Lap Benda Uji Hingga Pemukaan

Kering

Timbang Berat Kering Permukaan Timbang Benda Uji Di Dalam Air

Page 93: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

77

Oven Benda Uji Hingga Berat Tetap Timbang Berat Kering Benda Uji

▪ PengujianTesAbrasi (Keausan) AgragatKasar

Oven Benda Uji HinggaSelama 24 Jam

dengan Suhu 110 ℃

Pisahkan Sampel Sesuai Saringan

Kelompok dengan berat Masing-

Masing 2500 gr

Timbang Benda Uji Dengan Total

5000 gr

Masukan Benda Uji dan Bola Baja

Lalu Nyalakan Mesin Los Angeles

dengan 500 Putaran

Page 94: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

78

Ambil Benda Uji Lalu Ayak

Menggunakan Saringan No 12

Timbang Benda Uji yang Tertahan di

Saringan No 12

Page 95: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

79

Lampiran 4. Dokumentasi Pelaksanaan Pembuatan Beton Sebagai Benda Uji.

Pelaksanaan Pembuatan Benda Uji

Berikut ini adalah foto-foto proses pembuatan benda uji yang telah dilakukan :

Mempersiapkan Alat - Alat dan

Cetakan Benda Uji Yang Telah Dioles

Oli

Campur Semua Material yang Telah

Ditakar Sesuai Mix Design Hingga

Campuran Homogen

Melakukan Pengujian Slump Memasukan Beton Segar Ke Cetakan

Beton Segar ditusuk 25 Kali dengan

Tongkat Baja Agar Tidak ada Rongga

Pukul Bagian Sisi Cetakan Agar Tidak

Ada Rongga dan Ratakan Bagian Atas

Page 96: PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309267792_2018.pdf · tambah zat kimia pada kuat tekan beton tugas akhir muhammad bayu nugraha

80

Lampiran 5. Dokumentasi Pelaksanaan Perawatan Beton dan Pengujian Beton

Berikut ini adalah foto-foto proses perawatan benda uji hingga pengujian benda

uji dengan Compression Testing Machine(CTM):

Penamaan dan Pelepasan Benda Uji

dariCetakan

Perawatan Benda Uji dengan

Direndam

Masukan Benda Uji dan

NyalakanCompression Testing

Machine(CTM)

Catat Bacaan Alat Compression

Testing Machine(CTM) dan Keluarkan

Benda Uji

Baca nilai kuat tekan dan Catat Nilai

yang Ada