pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap … · 2018. 2. 11. · b. tujuan penelitian...
TRANSCRIPT
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN
BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
GINANJAR YUDHA DUVAMINDRA
B 200 110 246
PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH
DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA)
GINANJAR YUDHA DUVAMINDRA
B 200 110 246
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah dengan budaya
organisasi dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Populasi dalam
penelitian ini adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Kota Surakarta.
Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 56 responden. Dalam
penelitian ini untuk menganalisis data dilakukan menggunakan analisis regresi
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan angggaran
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja aparat, dengan turut serta para
pegawai dalam proses penyusunan anggaran, maka mereka juga merasa
bertanggung jawab atas keberhasilan program yang dijalankan. Selain itu, dalam
penelitian ini juga terdapat faktor-faktor situasional yang dapat berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja aparat yaitu komitmen organisasi dan budaya
organisasi. Tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan menjadikan individu
lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadinya, sehingga tiap-
tiap individu akan selalu meningkatkan kinerjanya karena mereka akan selalu
berusaha agar organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Demikian juga dengan faktor budaya organisasi, penelitian ini membuktikan
bahwa budaya organisasi yang dilandasi rasa saling percaya, kekeluargaan,
menghargai gagasan bawahan dan adanya komunikasi yang terbuka secara
signifikan dapat meningkatkan kinerja para pegawai pemerintah.
Kata kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja aparatur pemerintah,
budaya organisasi dan komitmen organisasi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor
swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah.
Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang
tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor pemerintahan atau publik
anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik dan
didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan. Anggaran sektor
publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik (Mardiasmo,
2005; 61).
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, salah satu fondasi utama
dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam
rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan
meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome
yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi
yang akuntabel.
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku
penyusunan (due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan
pertanggungjawaban profesional KSAP. Penyusunan PSAP dilandasi oleh
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, yang merupakan konsep dasar
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan
merupakan acuan bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun
laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna laporan keuangan dalam mencari
pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Keuangan Negara tersebut,
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan
tersebut menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan,
belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban,
dan ekuitas dana.
Mediaty dan Syarifudin (2010) yaitu dalam penelitian ini penulis
menggantikan subjek penelitian, peneliti sebelumnya studi kasus pada
pemerintah Kabupaten Barru Sul-Sel dan sekarang studi empiris pada
pemerintah Kota Surakarta. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti
tertarik untuk mengambil judul: “PENGARUH PARTISIPASI
PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR
PEMERINTAH DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN
KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Surakarta)”.
B. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah.
2. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dalam hubungan
antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur
pemerintah daerah.
3. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi dalam hubungan
antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur
pemerintah daerah.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Kontinjensi
Teori kontinjensi digunakan pada saat menghubungkan pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. Pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah mempunyai faktor-faktor
kontijensi, faktor-faktor tersebut adalah faktor budaya organisasi dan
komitmen organisasi. Faktor budaya organisasi dan komitmen organisasi
adalah variabel moderating, yang dapat memperkuat atau memperlemah
pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja aparat pemerintah daerah.
B. Penyusunan Anggaran Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya ke dalam kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terbatas.
C. Kinerja Aparat Pemerintah Daerah
Kinerja aparat dilihat berdasarkan kemampuan aparat dalam melaksanakan
tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi,
supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan representasi (Mahoney dalam Leach-
Lopez et al.,2007).
D. Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah nilai-nilai dari keyakinan yang dimiliki para
anggota organisasi yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma
perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan
(pendekatan dimensi praktek) (Hofstede dkk, 1990).
E. Komitmen Organisasi
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal,
karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk
mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi
pencapaian tujuan.
F. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran teoritis menggambarkan hubungan antar
variabel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar
Kerangka Pemikiran Penelitian
G. Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan Subagyo (2004) yang berjudul pengaruh partisipasi
dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial: komitmen tujuan
sebagai variabel intervening. Data penelitian diperoleh dari 72 responden
yang berada pada manajemen tingkat menengah Rumah Sakit tipe A,B,C di
wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa hipotesis pertama menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kemudian hipotesis kedua
menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif
terhadap komitmen tujuan. Kemudian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa
komitmen tujuan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, serta
hipotesis keempat menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh positif terhadap kinerja menajerial melalui komitmen tujuan.
Sardjito dan Muthaher (2007) meneliti tentang pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah: budaya
organisasi dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari data primer melalui metode survei. Pengambilan
sampel dilakukan dengan metode sensus. Berdasarkan data di Kantor
Pemerintah Kota dan Kabupaten Semarang, sebanyak 18 kantor dinas dan ada
150 pejabat setingkat kepala bagian/bidang/subdinas dan kepala
Penyusunan
Anggaran
Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah
Komitmen
Organisasi
Budaya
Organisasi
subbagian/subbidang/seksi dari dinas dan kantor pada pemerintah daerah
kota/kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ternyata terdapat pengaruh antara
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, yang
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,054 dengan signifikasi sebesar
0,042 yang lebih kecil dari α=0,05. Adanya pengaruh positif antara partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah
menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran maka
akan semakin meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah.
Pengembangan Hipotesis a. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah
Menurut Muthaher (2007) dalam penelitiannya menemukan
hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penganggaran dengan
kinerja aparat pemerintah daerah. Namun demikian hasil penelitian Arifah
(2009) menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang tidak signifikan antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemerintah
daerah.Dari paparan di atas dibentuk hipotesis sebagai berikut :
H1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja aparat pemerintah daerah.
b. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Moderating
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dari keyakinan yang
dimiliki para anggota organisasi yang dituangkan dalam bentuk norma-
norma perilaku para individu atau kelompok organisasi ditempat individu
tersebut bekerja (Hofstede at.al 1990) dalam Sardjito (2007). Dari paparan
yang telah disampaikan dibuat hipotesis sebagai berikut :
H2 : Budaya organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dengan kinerja aparat pemerintah daerah.
c. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
Dorongan yang ada pada setiap individu dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi, jika individu tersebut berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran akan turut meningkatkan kinerja manajerial
(Bambang Sradjito dan Osmad Muthaher, 2007). Dari paparan tersebut
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dengan kinerja aparat pemerintah
daerah.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kausal merupakan
penelitian yang meneliti hubungan antar variabel. Sedangkan pengumpulan
data dilakukan melalui survei kuisioner terhadap kepala, sekretaris, dan kepala
bagian keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Surakarta.
B. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri yang ada dalam
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Teknik pengambilan sampel
menggunakan convenience sampling dengan kriteria berikut :
1. pegawai negeri yang ada dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
2. Responden dalam penelitian ini adalah Sekretaris SKPD, dan kepala bagian yang bertugas di sekretaris daerah, dinas-dinas, dan lembaga teknis daerah yang terdapat di Pemerintah Daerah Kota Surakarta
C. Data dan Sumber Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
baik dari individu atau perorangan Sugiyono (2011:137) dalam Mahaputra
(2014). Data primer dalam penelitian ini adalah hasil penelitian kuisioner oleh
responden seputar variabel yang dimaksud.
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja aparat pemerintah
daerah. Kinerja aparat dilihat berdasarkan kemampuan aparat dalam
melaksanakan tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan,
investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan
representasi (Mahoney dalam Leach-Lopez et al.,2007).
2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan
anggaran. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas
pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai
dari uang publik (Mardiasmo, 2005; 61).
3. Variabel Moderating
Variabel Moderating dalam penelitian ini adalah Budaya Organisasi dan
Komitmen Organisasi.
a. Budaya Organisasi adalah nilai-nilai dari keyakinan yang dimiliki para
anggota organisasi yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma
perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan
(pendekatan dimensi praktek) (Hofstede dkk, 1990).
b. Richard M. Steers (Sri Kuntjoro, 2002) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai
organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin
demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh
seorang pegawai terhadap organisasinya.
E. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dibagi ke dalam empat tahap.
Pertama, pengujian kualitas data. Tahap kedua, melakukan pengujian asumsi
klasik. Tahap ketiga, analisis regresi berganda. Tahap keempat, melakukan
pengujian hipotesis.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel
Berdasarkan kriteria-kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan,
penelitian ini memperoleh sampel sebanyak 80 orang. Selanjutnya, dari
jumlah tersebut sebanyak 56 kuesioner dapat kembali dan terisi penuh,
sebanyak 25 rusak dan tidak kembali. Sehingga sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menjadi sebanyak 56.
B. Deskripsi Data
Usia responden terbanyak dalam penelitian ini adalah berusia antara 41-50
tahun dengan besar persentase sebesar 46,4%, diikuti oleh rentang umur 31-40
tahun sebesar 30,3% kemudian umur <30 tahun dengan persentase sebesar
19,7% dan paling sedikit adalah rentang umur >51 dengan presentase sebesar
3,6%. Tingkat pendidikan terakhir dari responden diketahui bahwa responden
terbanyak dalam penelitian ini lulusan sarjana tingkat 1 dengan besar
presentase sebesar 75 %, selanjutnya terbanyak kedua adalah lulusan dari
Diploma dengan jumlah presentase 16,1%, kemudian diikuti oleh lulusan
pasca sarjana dengan persentase sebesar 9%.
C. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif
mengenai variabel-variabel yang diteliti dengan melihat dari nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata atau mean, dan standar deviasi. Tabel berikut
ini merupakan hasil analisis statistik deskriptif :
Tabel IV.6
Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maksimum Mean Std.
Deviation
PPA 54 63.00 95.00 70.7037 5.09765
KM 54 13.00 30.00 22.4259 3.64770
BO 54 71.00 100.00 86.5185 6.31184
KO 54 28.00 45.00 37.8148 3.92416
Sumber : data diolah, 2015
D. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validasi
Uji Validasi terhadap masing – masing pernyataan variabel partisipasi
penyusunan anggaran, kinerja aparatur pemerintah, budaya organisasi,
komitmen organisasi yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa
masing – masing pernyataan pada semua variabel memiliki rhitung yang
lebih besar dari rtabel, sehingga dapat diartikan masing – masing pertanyaan
dari variabel adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas yang dilakukan dengann cara menghitung nilai cronbach’s
alpa dari masing – masing instrumen dalam masing- masing variabel.
partisipasi penyusunan anggaran, kinerja aparatur pemerintah, budaya
organisasi, komitmen organisasi memiliki nilai cronbah’s alpa > 0,70
sehingga dapat dikatakan reliabel.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menguji nilai residual terstandarisasi pada model
regresi sudah berdistribusi normal atau belum. Penelitian ini menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov. Data penelitian berdistribusi normal karena nilai
signifikan sebesar 0,424 > 0,05
Tabel IV.14
Hasil Pengujian Normalitas
Persamaan Kolmogorov-Smirnov Z Simpulan
Persamaan 2 0,818 Data Terdistribusi Normal
Persamaan 3 1,231 Data Terdistribusi Normal
Persamaan 1 1,348 Data Terdistribusi Normal
Sumber : data diolah, 2015
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas menguji hubungan linear antara beberapa/
semua variabel independen secara sempurna maupun hampir sempurna.
Semua variabel independen memiliki Tolerance Value > 0,10 dan nilai VIF
< 10, maka tidak mengandung gejala multikolinieritas. Berikut ini
merupakan hasil pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini.
Tabel IV.15
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel Independen Tolerance VIF
Hipotesis 2
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,007 139,224
Budaya Organisasi 0,037 27,062
PPA_BO 0,004 232,130
Hipotesis 3
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,013 76,295
Komitmen Organisasi 0,034 29,300
PPA_KO 0,007 145,475
Sumber : data diolah, 2015
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas menguji tketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi dengan
menggunakan uji Glejser. Semua variabel independen dalam penelitian ini
tidak mengandung masalah heteroskedastisitas.
Tabel IV.16
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Persamaan Signifikansi Keterangan
Persamaan1
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,129 Bebas Heterokedastisitas
Persamaan 2
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,640 Bebas Heterokedastisitas
Budaya Organisasi 0,651 Bebas Heterokedastisitas
PPA_BO 0,608 Bebas Heterokedastisitas
Persamaan 3
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,209 Bebas Heterokedastisitas
Komitmen Organisasi 0,177 Bebas Heterokedastisitas
PPA_KO 0,136 Bebas Heterokedastisitas
Sumber : data diolah, 2015
F. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan model
persamaaan regresi berganda. Tabel berikut menunjukkan adanya pengaruh
variabel independen dengan variabel dependen dengan variabel moderating :
1. Uji Hipotesis Persamaan 1
Tabel IV.15
Hasil Analisis Koefisien Regresi Persamaan 1
Persamaan Koefisien Regresi t hitung Signifikansi
Persamaan 1
Constant 58,528 15,461 0,000
PPA 0,536 3,218 0,002
R2 = 0,166 F hitung = 10,357
Adjusted R = 0,150 Sig = 0, 002
Sumber: Data Primer Diolah 2015
Berdasarkan table diatas diperoleh persamaan 1 sebagai berikut:
KM= 58,528 + 0,536 PPA
Tabel
Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan 1
Variabel t-hitung t-tabel p-value Kesimpulan
PPA 3,218 1,673 0,000 Ha ditolak
Sumber: Data Primer Diolah 2015
2. Uji Hipotesis Persamaan 2
Tabel
Hasil Analisis Koefisien Regresi Persamaan 2
Persamaan Koefisien
Regresi
t hitung Signifikansi
Persamaan 2
Constant 159,652 27,781 0,000
PPA -6,331 1,291 0,000
BO -1,058 0,329 0,002
PPA_BO 0,074 0,015 0,000
R2 = 0,654 F hitung = 31,533
Adjusted R = 0,633 Sig = 0,000
Sumber: Data Primer Diolah 2015
Berdasarkan table diatas diperoleh persamaan 2 sebagai berikut:
KM=159,652 - 6,331 PPA - 1,058 BO + 0,074 PP*BO
Tabel IV.18
Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan 2
Variabel t-hitung t-tabel p-value Kesimpulan
PPA_BO 4,943 1,673 0,000 Ha ditolak
Sumber: Data Primer Diolah 2015
Tabel IV.19
Hasil Analisis Koefisien Regresi Persamaan 3
Persamaan Koefisien
Regresi
t hitung Signifikansi
Persamaan 3
Constant 118,410 4,262 0,000
PPA -3,073 1,305 0,023
KO -1,498 0,752 0,052
PPA_KO 0,091 0,035 0,011
R2 = 0,355 F hitung = 9,180
Adjusted R = 0,316 Sig = 0,000
Sumber: Data Primer Diolah 2015, Lampiran 18
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan 3 sebagai berikut:
KM = 118,410 - 3,073 PPA - 1,498 KO + 0,091 PPA*KO
Tabel
Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan 3
Variabel t-hitung t-tabel p-value Kesimpulan
PPA_KO 2,626 1,673 0,000 Ha ditolak
Sumber: Data Primer Diolah 2015
Berdasarkan pengujian tersebut dapat diketahui :
1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah.
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel Kinerja aparatur pemerintah
daerah diketahui nilai thitung (3,218) lebih besar dari pada ttabel
(1,673) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05.
Hal ini berarti H1 diterima, dengan demikian kinerja aparatur
pemerintah daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
aparatur pemerintah.
2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Aparatur Pemerintah dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel
Moderating
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel budaya
organisasi diketahui nilai thitung (4,943) lebih besar dari pada ttabel
(1,673) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05.
Hal ini berarti H2 diterima, dengan demikian interaksi antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan budaya organisasi sebagai
variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja aparatur
pemerintah daerah.
3. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Aparatur Pemerintah dengan Komitmen Organisasi sebagai
Variabel Moderating
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel komitmen
organisasi diketahui nilai thitung (2,626) lebih besar dari pada ttabel
(1,673) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 > = 0,05.
Hal ini berarti H3 diterima, dengan demikian interaksi antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat. Hal
ini ditunjukan dari hasil uji t, yang mana menunjukan nilai t hitung > t table
(3,218 > 1,673) dengan p-value 0,000<0,05. Oleh karena itu H1 terdukung
secara statistik.
2. Partisipasi penyusunan anggaran dengan budaya organisasi sebagai
variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji t, yang mana diperoleh nilai t hitung
> t table (4,943 > 1,673) dengan p-value 0,000<0,05. Oleh karena itu H2
terdukung secara statistik.
3. Partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai
variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah Hal ini ditunjukan dari hasil uji t yang memperoleh nilai yang mana
diperoleh nilai t hitung > t table (2,626 > 1,673) dengan p-value 0,000<0,05.
Oleh karena itu H3 terdukung secara statistik.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam
penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut
:
1. Populasi dan sampel penelitian pada penelitian selanjutnya diharapkan
memperluas populasi dengan menambah pegawai bawahan agar lebih
mengetahui bagaimana kinerja pemerintah daerah secara menyeluruh.
2. Memperbanyak jumlah sampel penelitian dan melakukan wawacara
kepada responden.
3. Bagi penelitian mendatang hendaknya untuk memperluas pengambilan
sampel ke pemerintah daerah lainnya sehingga daya generalisasi hasil
penelitian dapat dipersebar dengan mempertimbangkan factor-faktor yang
mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan
kinerja aparat.
DAFTAR PUSTAKA
A.H. Maslow, Frederick Herzberg, dan David McClelland. 2005. Job Satisfaction
Theory.
Abdullah, H. 2004. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Pada Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Program Pasca Sarjana UGM: Yogyakarta.
Allen J, Natalie & Meyer, John P. 1990. The Measurement and Antecedents of
Affective, Continuance and Normative Commitment to The Organization.
Journal of Occupational Psychology. Vol 63
As'ad, M. 2000. ”Psikologi Industri : Seri Sumber Daya Manusia”. Yogjakarta :
Liberty.
Bangun ,Andarias. 2009.”Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran,
Kejelasan sasaran Angggaran Dan Struktur Desentralisasi Terhadap
Kinerja Manajerial SKPD Dengan pengawasan Internal Sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi Kasus Pada Pemerintah Deli Serdang)”. Universitas
Diponegoro.
Brownell, P. 1982. “A Field Study Examination of Budgetary Participation and
Locus of Control”. The Accounting Review. Vol. LVII (4). October: 766-
777.
Brownell, P. dan M. McInnes. 1986. “Budgetary Participation, Motivation, and
Managerial Performance”. The Acccounting Review. Vol. LXI(4).
October: 587-600. Deputi IV BPKP.2005.
Edward E. Lawler. 2003. ”Dampak Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja”. Editor
Usmara, dalam Handbooks of Organization. Yogyakarta : Amara Books.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
cetakan IV. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hakim, abdul. Analisis pengaruh motivasi, komitmen organisasi, dan iklim
organisasi terhadap kinerja pegawai, studi pada dinas perhubungan dan
telekomunikasi Propinsi Jawa Tengah, JRBI Vol.2, No.2, Juli 2006 :
165-180.
Hehanusa Maria.2009.” Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja
Aparat: Integrasi Variabel Intervening Dan Variabel Moderasi Pada
Pemerintah Kota Ambon Dan pemerintah Kota Semarang. Universitas
Diponegoro.
Heriyanti, Dewita. 2007. “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja,
dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening (Stuidi pada PT.PLN
(Persero) APJ Semarang)”. Tesis Magister Manajemen. Diponegoro.
Semarang.
Hofstede G. Neuijen, B. Ohavy, DD, and Sanders G. 1990. Measuring
Organization Culture: A Qualitative and Quantitative Study Across
Twenty Cases. Administrative Science Quarterly, Vol 35, pp. 286-316
Ikhsan, A dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat. Jakarta.
Ivano, yudha. 2009. “Pengaruh motivasi dan komitmen organisasi terhadap
kinerja pegawai (studi pada kantor pertanahan BPN kota Semarang)”.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Kouzes, James.M, Barr Z.Posner. 1993. Credibility, How Leaders Gains and Lose
it, Why People Demand it. Jossey-Bases, Inc.
Kreitner, Robert, dan Kinicki, Angelo, (2005), Perilaku Organisasi
(Organizational Behavior), Buku 1 edisi 5, diterjemahkan oleh Erly
Suandy, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN
Mahoney, T.A. Jardee dan S, J. Caroll. 1963. Development of Managerial
Performance : AResearch Approach. Southwestern Publishing, Co.
Cincinati, Ohio.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi II. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Minogue, M., Polidano, C. & Hulme, D. 1998. Beyond the New Public
Management : Changing Ideas and Practices in Governance. Edward
Elgar, Cheltenham, UK.
Mowday dalam Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi, Yogyakarta : Andi
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Keuangan Negara.
Poznanski; Peter J & Blinc, Dennis M. 1997. Using Structural Equation Modeling
to Investigate The Causal Ordering of Job Satisfaction and
Organizational Commitment Among Staf Accounting. Behaviour
Research in Accounting. Vol 9.
Prasetyono dan Nurul Kompyurini. 2008. “Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah
Berdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan
Akuntabilitas Publik (Survei Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur)”.
Simposium Nasional Akuntansi 11. IAI. Pontianak.
Robbins SP, dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat
Sabrina, Nur.2009.Pengaruh partisipasi penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi
Sebagai Variabel Moderating. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sardjito,Bambang.2007. Pengaruh partisipasi penyusunan Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Moderating”. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.Universitas Hasanudin Makasar.
Sheridan, E, John, 1992,”Organizational Culture Employee Retention”, Academy
of Management Journal, vol.35, no.3
Steer, R.M. 1985. Efektifitas Organisasi, terjemahan oleh magdalena jamin,
cetakan kedua, terjemahan. Erlangga jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Verbeeten, Frank H.M.2008 “Performance management practices in public sector
Organizations Impact on Performances.” Accounting, Auditing, &
Accountability Journal, Vol.21, No.3, pp. 427-454. 12 Januari 2011.
Yenti, R. R. 2003. “Pengaruh Keadilan Distributib, Keadilan Prosedur, Komtimen
terhadap Tujuan, Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Dalam
Penyusunan Anggaran.” Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya
Yuwono, dkk. 2005. Penganggaran Sektor Publik, Pedoman Praktis, Penyusunan,
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBD (Berbasis Kinerja).
Bayumedia Publising, Malang.