pengaruh net profit margin (npm), earning per …

114
i PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2015-2018 JUDUL SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: YOSHEPIN MALIA ARDANTI NIM : 111510370 FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI - 2019

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

i

PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER

SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS)

TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SEKTOR CONSUMER GOODS

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE TAHUN

2015-2018

JUDUL

SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

YOSHEPIN MALIA ARDANTI

NIM : 111510370

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI - 2019

Page 2: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

ii

Page 3: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

iv

Page 4: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

v

Page 5: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

vi

ABSTRAK

PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER SHARE (EPS)

DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR CONSUMER GOODS YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE TAHUN 2015-2018

Oleh:

YOSHEPIN MALIA ARDANTI

NIM: 111510370

Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat menjadi penggerak positif bagi

perusahaan-perusahaan manufaktur terkhusus yang bergerak dalam bidang

Consumer Goods. Tidak terkecuali pada perdagangan saham, indeks Consumer

Goods mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan indeks

sektoral yang lain. Dalam keputusan berinvestasi, para pemegang saham

menggunakan rasio keuangan sebagai acuan dalam memilih perusahaan untuk

menanamkan investasinya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net

Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis regresi data

panel dan menggunakan software Eviews 10. Data yang digunakan adalah data

sekunder berupa data tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia,

Kustodian Sentral Efek Indonesia dan situs resmi perusahaan, dengan teknik

dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling dan mendapatkan 44 data selama periode 2015-2018 pada 11

perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Hasil pengujian menggunakan uji t mendapatkan kesimpulan bahwa

variabel Net Profit Margin dan Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap

harga saham, sebaliknya hanya variabel Dividend Per Share yang memiliki

pengaruh positif dan signifkan terhadap harga saham perusahaan manufaktur

sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian.

Kata Kunci : Net Profit Margin, Earning Per Share, Dividend Per Share,

Harga Saham, Consumer Goods.

Page 6: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING

PER SHARE (EPS) AND DIVIDEND PER SHARE (DPS) TOWARD

STOCK PRICE ON MANUFACTURING COMPANY GOODS

CONSUMER SECTORS LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

PERIOD 2015-2018

By :

YOSHEPIN MALIA ARDANTI

NIM: 111510370

The increasing level of public consumption is a positive driver for manufacturing

companies specifically engaged in Consumer Goods. No exception in stock

trading, the Consumer Goods index recorded the highest growth compared to

other sectoral indices. In investing decisions, shareholders use financial ratios as a

reference in choosing companies to invest. The ratios used in this study are Net

Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) and Dividend Per Share (DPS).

This research is a quantitative study using panel data regression analysis method

and using Eviews 10. The data used is secondary data in the form of annual data

obtained from the Indonesia Stock Exchange, the Indonesian Central Securities

Depository and the company's official website, with documentation technique.

The sampling technique was carried out using the purposive sampling method and

obtained 44 data during the 2015-2018 period in 11 consumer goods

manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange. The test

results using the t test concluded that the Net Profit Margin and Earning Per Share

variables had no effect on stock prices, on the contrary only the Dividend Per

Share variable had a positive and significant effect on the stock prices of

manufacturing companies in the consumer goods sector listed on the Indonesia

Stock Exchange during the period research.

Keywords: Net Profit Margin, Earning Per Share, Dividend Per Share, Stock

Prices, Consumer Goods.

Page 7: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan kasih-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang mengambil judul

“Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per

Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer

Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2018”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Pelita

Bangsa.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak

yang senantiasa memberikan bantuan baik moril maupun materil, baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Skripsi ini hingga selesai.

Maka dari itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Hamzah Muhammad M.,SKM.,M.M. selaku Rektor Universitas

Pelita Bangsa.

2. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P. selaku Wakil Rektor I Universitas Pelita

Bangsa.

3. Bapak M. Hatta Fahamsyah, S.Sy.,M.Sc. selaku Wakil Rektor II

Universitas Pelita Bangsa.

4. Ibu Preatmi Nurastuti, SE., MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

5. Bapak Adrianna Syariefur R, S.Sy.,M.Si. selaku Wakil Dekan Universitas

Pelita Bangsa.

6. Ibu Yunita Ramadhani Ratnaningsih DS.,SE.,MSc, selaku Ketua Program

Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

7. Ibu Siska Wulandari, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar

memberikan bimbingan dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi.

Page 8: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

ix

8. Bapak Kuwat Riyanto, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik

kelas B2.2 angkatan tahun 2015.

9. Orang tua penulis, Bapak Maryono dan Ibu Sri Suwarni yang senantiasa

memberikan dukungan serta senantiasa mendoakan dari jauh.

10. Saudari penulis, Yohana Ninggar Arjanti yang selalu memberikan energi

positif di dalam proses menyelesaikan skripsi.

11. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa

angkatan 2015 terkhusus kelas B2.2 dan B2 Keuangan.

12. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Bekasi, 29 September 2019

Penulis

Page 9: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

x

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 8

2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Saham dan Harga Saham ................................................ 8

2.1.2 Pengertian Net Profit Margin (NPM) ............................................. 10

2.1.3 Pengertian Earning Per Share (EPS) .............................................. 11

2.1.4 Pengertian Dividend Per Share (DPS) ............................................ 13

2.2 Penelitan Terdahulu yang Relevan ......................................................... 14

2.3 Hipotesis ................................................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 25

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 25

3.3 Kerangka Konsep ..................................................................................... 26

3.3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 26

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................ 27

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel ......................................................... 29

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 31

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 32

3.6.1 Analisis Deskriptif .......................................................................... 32

3.6.2 Analisis Regresi Data Panel ............................................................ 32

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 37

3.6.4 Uji Hipotesis ................................................................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN .................................... 41

4.1 Bursa Efek Indonesia .............................................................................. 41

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ......................................................... 41

4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...................................... 43

4.1.3 Profil Bursa Efek Indonesia ............................................................ 44

4.2 PT Delta Djakarta Tbk ........................................................................... 44

Page 10: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

xi

4.2.1 Sejarah PT Delta Djakarta Tbk ....................................................... 44

4.2.2 Struktur Organisasi PT Delta Djakarta Tbk .................................... 46

4.2.3 Profil PT Delta Djakarta Tbk .......................................................... 48

4.3 PT Gudang Garam Tbk .......................................................................... 49

4.3.1 Sejarah PT Gudang Garam Tbk ...................................................... 49

4.3.2 Struktur Organisasi PT Gudang Garam Tbk ................................... 51

4.3.3 Profil PT Gudang Garam Tbk ......................................................... 52

4.4 PT Mandom Indonesia Tbk .................................................................... 53

4.4.1 Sejarah PT Mandom Indonesia Tbk ................................................ 53

4.4.2 Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk ............................ 55

4.4.3 Profil PT Mandom Indonesia Tbk .................................................. 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 57

5.1 Analisis Data Penelitian ......................................................................... 57

5.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 57

5.1.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel ............................................. 59

5.1.3 Persamaan Analisis Regresi ............................................................ 62

5.1.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 64

5.1.5 Uji Hipotesis ................................................................................... 69

5.2 Pembahasan ............................................................................................ 72

5.2.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham ...................... 72

5.2.2 Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham ..................... 73

5.2.3 Pengaruh Dividend Per Share terhadap Harga Saham ................... 74

BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 76

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 76

6.2 Saran ....................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

Page 11: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sektor Manufaktur Bursa Efek Indonesia berdasarkan JASICA ..... 2

Tabel 2.1 Jenis Saham dan Ciri-cirinya............................................................ 8

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 28

Tabel 3.3 Daftar Populasi Penelitian ................................................................ 29

Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian .................................................................. 31

Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ........................................ 42

Tabel 4.2 Daftar Jajaran Komisaris dan Direksi BEI ....................................... 43

Tabel 4.3 Profil Perusahaan BEI ...................................................................... 44

Tabel 4.4 Daftar Jajaran Manajemen PT Delta Djakarta Tbk ......................... 47

Tabel 4.5 Profil Perusahaan PT Delta Djakarta Tbk ........................................ 48

Tabel 4.6 Perkembangan PT Gudang Garam Tbk ........................................... 50

Tabel 4.7 Daftar Jajaran Komisaris dan Direksi PT Gudang Garam Tbk ........ 52

Tabel 4.8 Profil Perusahaan PT Gudang Garam Tbk ....................................... 52

Tabel 4.9 Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk .................................... 53

Tabel 4.10 Profil Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk ................................ 56

Tabel 5.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 57

Tabel 5.2 Hasil Estimasi Common Effect Model .............................................. 60

Tabel 5.3 Hasil Estimasi Fixed Effect Model ................................................... 60

Tabel 5.4 Hasil Uji Chow ................................................................................. 61

Tabel 5.5 Hasil Estimasi Random Effect Model ............................................... 61

Tabel 5.6 Hasil Uji Hausman ........................................................................... 62

Tabel 5.7 Hasil Regresi Fixed Effect Model..................................................... 62

Tabel 5.8 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 66

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas Transformasi Log ................................. 67

Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 68

Tabel 5.11 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 68

Tabel 5.12 Hasil Uji t Parsial ............................................................................. 69

Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ........................................ 71

Page 12: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Pertumbuhan Harga Saham Indeks Sektoral Periode 2015-2018 .... 3

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 26

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi BEI ....................................................... 43

Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi PT Delta Djakarta Tbk ......................... 46

Gambar 4.3 Bagan Struktur Organisasi PT Gudang Garam Tbk ........................ 51

Gambar 4.4 Bagan Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk ................. 55

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas dengan Jarque-Bera ...................................... 64

Gambar 5.2 Penambahan Series Log per Variabel ............................................. 65

Gambar 5.3 Hasil Uji Normalitas Transformasi Log dengan Jarque-Bera ........ 66

Page 13: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................. 83

Lampiran 02 Tabulasi Data Penelitian .............................................................. 87

Lampiran 03 Hasil Common Effect Model ........................................................ 89

Lampiran 04 Hasil Fixed Effect Model ............................................................. 90

Lampiran 05 Hasil Random Effect Model ......................................................... 91

Lampiran 06 Hasil Uji Chow ............................................................................ 92

Lampiran 07 Hasil Uji Hausman ...................................................................... 93

Lampiran 08 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................. 94

Lampiran 09 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 95

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Transformasi Log ...................................... 95

Lampiran 11 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................... 96

Lampiran 12 Hasil Uji Multikolinearitas Transformasi Log ............................ 96

Lampiran 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 97

Lampiran 14 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................. 98

Lampiran 15 Transformasi Log Variabel pada Eviews 10 ............................... 99

Lampiran 16 Hasil Uji t dan Koefisien Determinasi.........................................100

Lampiran 17 T Tabel.........................................................................................101

Page 14: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua perusahaan memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik

(Go Public) dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Go

Public sendiri berarti menawarkan saham atau obligasi untuk dijual kepada umum

dengan tujuan mendapatkan tambahan modal dalam menjalankan perusahaan.

Saat pertama kali perusahaan melakukan penawaran saham perdananya disebut

dengan IPO atau Initial Public Offering (www.idx.co.id). IPO dilakukan melalui

pasar modal dengan fasilitator perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan-perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Indonesia (BEI) diklasifikasikan ke dalam 9 Sektor berdasarkan pada kualifikasi

industri yang ditetapkan oleh BEI yang disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange

Industrial Clasification). Pengkategorian ini memudahkan para investor pasar

modal dalam membuat keputusan investasi. Keputusan inilah yang nantinya akan

menyebabkan terjadinya transaksi jual beli efek yang akan berdampak pada harga

saham yang akan bereaksi berlebihan ketika frekuensi perdagangan juga berada

pada volume yang tinggi (Frank Zhang, 2010). Salah satu sektor berdasarkan

kualifikasi JASICA adalah Sektor Manufaktur yang terdiri dari perusahaan-

perusahaan industri yang kegiatannya adalah mengelolah bahan baku dan atau

memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat menghasilkan barang yang

Page 15: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

2

2

memiliki nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk juga jasa industri

(Undang-undang No. 3 tahun 2014).

Tabel 1.1 Sektor Manufaktur Bursa Efek Indonesia berdasarkan JASICA

Primary

Sectors Agriculture

Mining

Secondary

Sectors

(Industry and

Manufacturing)

Basic Industry and

Chemical

Miscellaneous

Industry

Consumer Goods

Tertiary

Sectors

(Service)

Property, Real Estate

and Building

Construction

Infrastructure, Utilities

and Transportation

Finance

Trade, Services and

Investment Sumber : Bursa Efek Indonesia.

Majalah Kontan pada 6 Januari 2019 merilis artikel mengenai saham

sektor consumer goods yang tercatat menjadi sektor yang paling cemerlang pada

perdagangan saham di pekan pertama bulan Januari 2019. Adapun berdasarkan

data Bursa Efek Indonesia (BEI) consumer goods industry berhasil menghijau

2,98% year to date (ytd). Mengutip pernyataan Analis Senior CSA Research

Institute, Reza Priyambada, sentimen yang menggerakkan sektor consumer goods

ini adalah dari kinerja emiten serta anggapan mulai membaiknya tingkat konsumsi

masyarakat. Sama halnya pada tahun 2017 sepanjang sepekan untuk periode 4

Desember 2017 - 8 Desember 2017, indeks consumer goods dan manufaktur

mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibanding indeks sektoral lainnya dimana

indeks sektor consumer goods mencapai 2.663,71 atau menjadi titik tertinggi dari

sepekan, tumbuh 4,04% sepanjang pekan.

Page 16: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

3

3

Gambar 1.1 Pertumbuhan Harga Saham Indeks Sektoral periode 2015-2018

Kasmir (2012:106-107) menyatakan bahwa untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan yang nantinya akan berdampak pada naik turunnya harga

saham perusahaan tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan

salah satunya Growth Ratio yang terdiri dari pertumbuhan penjualan, laba bersih,

pendapatan per saham dan dividen per saham. Sedangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Collins (1957) dalam

International Journal of Research in Management & Technology/IJRMT (2013)

antara lain dividen, laba bersih, laba operasi dan nilai buku. Namun hasil

penelitian tersebut menunujukkan hasil sebaliknya dimana variabel Dividend Per

Share (DPS) tidak secara signifikan mempengaruhi pergerakan harga saham

(Nidhi Malhotra dan Kamini Tandon, 2013). Sama halnya dengan penelitian

Imelda Khairani (2016) dimana hasil penelitiannya serempak maupun parsial

Sumber : Bursa Efek Indonesia, data diolah penulis, 2019.

Page 17: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

4

4

tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikatnya, dengan kata lain

Dividend Per Share (DPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara

teoritis, nilai dividen yang tinggi yang ditawarkan perusahaan akan

mempengaruhi minat para investor untuk menanamkan saham di perusahaan

tersebut, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Christian V. Datu dan

Djeini Maredesa (2017) menunjukkan hasil yang sama yaitu vairabel Dividend

Per Share (DPS) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

harga saham.

Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan juga dilihat dari variabel

Earning Per Share (EPS) dimana jika suatu perusahaan memiliki nilai Earning

Per Share (EPS) yang tinggi, maka investor akan mendapat gambaran jumlah

keuntungan yang akan diperoleh saat menanamkan saham di perusahaan tersebut.

Penelitian Ventje Ilat bersama Gerald E. Y. Egam dan Sonny Pangerapan (2017),

dimana hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa Earning Per

Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham meskipun di tahun

sebelumnya peneliti Imelda Khairania (2016) menyatakan variabel Earning Per

Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Variabel lain yang juga menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi

adalah Net Profit Margin (NPM), dimana nilai Net Profit Margin (NPM) yang

tinggi menunjukkan seberapa presentase yang tersisa untuk membayar dividen

kepada para pemegang saham ataupun untuk berinvestasi kembali pada

perusahaannya. Seorang peneliti bernama Ventje Ilat melakukan dua kali

penelitian untuk variabel Net Profit Margin (NPM) dan menunjukkan hasil yang

Page 18: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

5

5

berbeda terhadap harga saham. Hasil penelitian Ventje Ilat bersama Rosdian

Widiawati Watung (2016) menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan di tahun berikutnya

Ventje Ilat bersama Gerald E. Y. Egam dan Sonny Pangarepan (2017) hasil

analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Berdasarkan penelitian dengan hasil yang berbeda-beda tersebut, penelitian

ini akan meneliti tentang pengaruh Net Profit Margin (NPM), Earnings Per Share

(EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham dimana objek yang

diteliti adalah perusahaan manufaktur Sektor Consumer Goods yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2018.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode tahun 2015-2018?

2. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode tahun 2015-2018?

3. Apakah Dividend Per Share (DPS) berpengaruh terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode tahun 2015-2018?

Page 19: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

6

6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui

pengaruh Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per

Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer

Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2018.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan

untuk kepentingan investasi.

2. Bagi Emiten, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang

keuangan, terutama dalam rangka untuk mencapai tujuan manajemen

keuangan yaitu memaksimumkan nilai kekayaan pemegang saham.

3. Bagi Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi keuangan khususnya berkaitan dengan perkembangan rasio

keuangan yang berpengaruh terhadap harga saham.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut dan menghasilkan lebih

banyak kesimpulan yang lebih akurat.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada

aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen STIE

Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2019:14-32), sehingga dapat diuraikan sebagai

berikut :

Page 20: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

7

7

1. Bab I Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang kajian

pustaka meliputi pengertian masing-masing variabel yaitu Harga Saham

beserta variabel Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan

Dividend Per Share (DPS), selanjutnya menjelaskan tentang penelitian

terdahulu yang relevan dan hipotesis.

3. Bab III Metodologi Penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang

meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian,

selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan

data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif

dan tahap pengujian instrumen penelitian.

4. Bab IV Gambaran Umum Obyek Penelitian, dimana pada bab ini

menjelaskan tentang sejarah obyek penelitian, struktur organisasi obyek

penelitian dan kegiatan operasional obyek penelitian.

5. Bab V Hasil Penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang hasil

analisis deskriptif, uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas, analisis regresi

dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

6. Bab VI Penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran

bagi pihak-pihak yang terkait.

Page 21: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Saham dan Harga Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai bentuk penyertaan modal dalam sebuah

perusahaan dimana ketika seorang investor memiliki saham suatu perusahaan bisa

dikatakan bahwa si investor memiliki perusahaan tersebut sebesar presentase

tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki (Joko Salim, 2012:5).

Saham dibagi menjadi dua jenis yaitu Saham Utama (Prefered Stock) dan Saham

Biasa (Common Stock) yang merupakan jenis saham yang lebih banyak

diperdagangkan di bursa.

Tabel 2.1

Jenis Saham Dan Ciri-Cirinya

No Saham Utama (Prefered Stock) Saham Biasa (Common Stock)

1 Tidak memiliki hak suara untuk

menunjuk direksi dan komisaris

Memiliki hak suara untuk menunjuk

manajemen

2 Dividen yang diterima sudah pasti atau

tetap

Dividen tergantung pada keuntungan

perusahaan dan disetujui dalam Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS)

3 Memiliki hak klaim terlebih dahulu

jika perusahaan dilikuidasi

Hak klaim terakhir jika perusahaan

dilikuidasi

4 Dapat dikonversi ke jenis saham lain

Memiliki hak memesan terlebih dahulu

sebelum saham ditawarkan ke

masyarakat Sumber : Parluhutan S, Jauhari M dan Tri Listiyarini (2010:2-3)

Saat terjadinya transaksi saham di bursa, tidak akan terlepas dari komponen

harga, dimana naik turunnya harga saham diharapkan dapat mendatangkan

Page 22: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

9

9

keuntungan bagi para investor (Joko Salim, 2012:20). Darmadji & Fakhrudin

(2012) mendefinisikan harga saham adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu

tertentu yang bisa berubah naik atau pun turun dalam hitungan waktu yang begitu

cepat, ia dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat berubah dalam

hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung dengan permintaan

dan penawaran antara pembeli saham dengan penjual saham.

Menurut Widoatmodjo (2000) dalam Azis, Mintarti dan Nadir (2015), harga

saham dibedakan sebagai berikut :

1. Harga Nominal

Merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan

oleh emiten untuk menilai setiap lembar yang dikeluarkan.

2. Harga Perdana

Harga pada waktu saham tersebut dicatatkan di bursa efek dalam rangka

penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO

(Initial Public Offering).

3. Harga Pasar

Adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga

ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.

Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja

perusahaan. Sri Elvani, Ramadona S dan Sri Puspa Dewi (2019) menyatakan

bahwa harga saham merupakan salah satu indikator yang menunjukkan prestasi

perusahaan dimana harga saham yang tinggi akan menguntungkan dalam bentuk

capital gain dan image yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan

Page 23: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

10

10

manajemen untuk mendapat dana dari luar perusahaan. Secara teoritis jika kinerja

perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya

dengan peningkatan harga saham, sebaliknya semakin menurun kinerja emiten

maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan

diperdagangkan.

Harga saham merupakan harga pada pasar riil dan harga yang paling mudah

ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang

berlangsung atau jika pasar ditutup (Musdalifah Azis : 2015). Berdasarkan

pengertian diatas maka indikator harga saham pada penelitian ini diambil dari

nilai harga saham penutup (close price).

2.1.2 Pengertian Net Profit Margin (NPM)

Adalah rasio profitabilitas yang dipakai untuk mengukur persentase laba

bersih terhadap penjualan bersih suatu perusahaan. Net Profit Margin (NPM) ini

menunjukan proposisi penjualan yang tersisa sesudah dikurangi seluruh biaya

yang terkait. Mamduh M. Hanafi (2009:83) dalam jurnal Hakiki Muliadi dan

Irham Fahmi (2016) menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) merupakan

rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba

bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin tinggi nilai Net Profit Margin

(NPM) maka itu menunjukkan semakin baik sehingga marjin dengan laba yang

tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang

baik yang melebihi harga pokok penjualan.

Dengan memeriksa margin laba dan norma industri suatu perusahaan pada

tahun-tahun sebelumnya, dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan

Page 24: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

11

11

harga serta persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri tersebut

(Irham Fahmi, 2014:136). Dengan kata lain Net Profit Margin (NPM) ini dipakai

untuk mengukur sampai seberapa efisienkah manajemen mengelola

perusahaannya dan memprediksi profitabilitas masa depan perusahaan

berdasarkan peramalan penjualan yang dibuat oleh manajemennya.

Menurut Kasmir (2012:200) Net Profit Margin (NPM) merupakan ukuran

keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak

dibandingkan dengan penjualan, sehingga Net Profit Margin (NPM) dapat

dihitung dengan menggunakan formula :

Tujuan dari perhitungan Net Profit Margin (NPM) yaitu untuk mengatur

tingkat keberhasilan keseluruhan bisnis suatu perusahaan. Dimana Net Profit

Margin (NPM) yang tinggi menunjukkan suatu perusahaan dalam menetapkan

harga produknya benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik. Nilai rasio

Net Profit Margin (NPM) yang tinggi juga menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan baik karena dapat menghasilkan laba yang tinggi melalui aktivitas

penjualannya dan laba bersih yang tinggi akan menarik minat investor untuk

berinvestasi sehingga harga saham perusahaan akan mengalami kenaikan pula (Sri

Elvani, Ramadona S dan Sri Puspa Dewi : 2019).

2.1.3 Pengertian Earning Per Share (EPS)

Irham Fahmi (2014:138) menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) atau

pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang

diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.

Page 25: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

12

12

Earning Per Share (EPS) menggambarkan profitabilitas perusahaan yang

tergambar pada setiap lembar saham sehingga makin tinggi nilai Earning Per

Share (EPS) tentu saja menggembirakan pemegang saham karena makin besar

laba yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan

jumlah dividen yang diterima pemegang saham.

Laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan, karena itu

para pemodal seringkali memusatkan perhatian pada besarnya Earning Per Share

(EPS) dalam melakukan analisis saham. Semakin tinggi nilai Earning Per Share

(EPS) tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba

yang disediakan untuk pemegang saham (Eduardus Tandelilin : 2011). Rasio laba

menunjukkan dampak gabungan dari likuiditas serta manajemen aktiva dan

kewajiban terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Rasio Earning Per Share (EPS) menunjukkan berapa besar kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih per lembar saham yang merupakan indikator

fundamental. Earning Per Share (EPS) lebih menggambarkan nilai saham yang

seharusnya dimiliki suatu perusahaan dimana menghitung perbandingan antara

pendapatan yang dihasilkan perusahaan terhadap jumlah saham yang

beredar di pasar saham, sehingga rumus dalam menghitung EPS adalah :

Prinsipnya, Earning Per Share (EPS) ini merupakan informasi internal

perusahaan yang dikeluarkan agar pihak luar perusahaan yang membutuhkan

informasi tentang hal ini dapat mengetahuinya. Selain mempengaruhi keputusan

Page 26: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

13

13

dalam pembagian dividen, Earning Per Share (EPS) akan mampu menunjukan

tingkat kesejahteraan perusahaan. Maksudnya semakin tinggi Earning Per Share

(EPS) yang dibagikan kepada para investor, semakin menandakan perusahaan itu

mampu meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan tingkat

pengembalian yang tinggi pula, pun sebaliknya semakin rendah Earning Per

Share (EPS) yang dibagikan menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil

untuk memuaskan pemegang saham (Kasmir, 2012:207).

2.1.4 Pengertian Dividend Per Share (DPS)

Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham

berdasarkan jumlah saham yang dimiliki (Parluhutan S, Jauhari M dan Tri

Listiyarini, 2010:51). Pembagian dividen pada umumnya diputuskan oleh dewan

direksi dan memerlukan persetujuan dari para pemegang saham. Namun perlu

diketahui bahwa perusahaan tidak diwajibkan untuk membayarkan dividen kepada

pemegang sahamnya. Jadi dengan kata lain, dividen akan diterima oleh pemegang

saham hanya apabila badan usaha menghasilkan cukup uang untuk membagi

dividen tersebut dan bila Dewan Direksi menganggap layak bagi perusahaan

mengumumkan dividen (Bagyo Tri A, Rina Arifati dan Abrar : 2016). Robbert

Ang (1997) dalam jurnal Christian V. Datu dan Djeini Maredesa (2017)

menyatakan bahwa Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua dividen

yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, baik dividen intern, dividen total

atau dividen saham. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa dividen

merupakan laba yang diterima oleh pemilik saham sesuai dengan jumlah

Page 27: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

14

14

kepemilikan sahamnya yang berasal dari keuntungan perusahaan selama usahanya

dalam suatu periode..

Untuk menghitung dividen per lembar saham dapat menggunakan rumus

sebagai berikut :

Brigham dan Houston (2006:76) dalam jurnal Asmiranto (2015)

menyatakan perusahaan yang Dividen Per Share (DPS) lebih tinggi dibandingkan

dengan perusahaan perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor, karena

investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkannya, yaitu hasil

berupa dividen. Namun menurut Halim (2005) dalam jurnal Imelda Khariani

(2016) menyatakan bahwa pembayaran dividen yang mengalami penurunan dapat

menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan karena dividen merupakan

tanda tersedianya laba perusahaan dan besarnya yang dibayarkan sebagai

informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan di masa mendatang. Dengan

anggapan tersebut, harga saham menjadi turun karena banyaknya pemegang

saham yang akan menjual sahamnya kembali.

2.2 Penelitan Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu merupakan hasil – hasil penelitian terdahulu yang

memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil dan pembahasan

yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan,

penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Denies Priatinah Prabandaru dan Adhe Kusuma dalam artikel berjudul

Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS) dan

Page 28: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

15

15

Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010 terbit di

Jurnal Nominal Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen Indonesia Vol.

1, No. 2 (2012) menghasilkan kesimpulan bahwa Earning Per Share (EPS)

dan Dividen Per Share (DPS) secara parsial juga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham.

2. Atika Jauharia Hatta dan Bambang Sugeng Dwiyanto dalam artikel berjudul

The Company Fundamental Factors and Systematic Risk In Increasing

Stock Price terbit di Journal of Economics, Business and Accountancy

Ventura ISSN 2087-3735 Vol. 15, No. 2 (2012) menghasilkan kesimpulan

bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham, sedangkan Net Profit Margin (NPM) memiliki efek

negatif dan signifikan terhadap harga saham.

3. Nidhi Malhotra dan Kamini Tandon dalam artikel Determinants of Stock

Prices : Empirical Evidence from NSE 100 Companies terbit di

International Journal of Research in Management and Technology (IJMRT)

ISSN 2249-9563 Vol. 3, No. 3 (2013) menghasilkan kesimpulan bahwa

Earning Per Share (EPS) memiliki hubungan positif yang signifikan

terhadap harga saham sedangkan Dividend Per Share (DPS) tidak secara

signifikan mempengaruhi pergerakan harga saham.

4. Yuyun Yuliani dan Yoyon Supriadi dalam artikel berjudul Pengaruh

Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham

Perusahaan Yang Go Public terbit di Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan

Page 29: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

16

16

Vol. 2, No. 2, April 2014 menghasilkan kesimpulan variabel Earning Per

Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham, variabel

Dividend Per Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga

saham dan kedua variabel simultan (bersama) berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

5. Aditya Pratama dan Teguh Erawati dalam artikel berjudul Pengaruh Current

Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)

terbit di Jurnal Akuntansi Vol. 2 No. 1, Juni 2014 menghasilkan kesimpulan

probabilitas value untuk Earning Per Share diketahui bahwa Earning Per

Share mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga

saham, sedangkan probabilitas value diketahui bahwa Net Profit Margin

tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, yang berarti

bahwa variasi perubahan nilai variabel independen tidak dapat menjelaskan

variabel dependen. Hal ini dikarenakan data yang dimiliki oleh perusahaan

yang relatif kecil sehingga tidak dapat memberi pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham.

6. Abdullah Masum dalam artikel berjudul Dividend Policy and Its Impact

on Stock Price – A Study on Commercial Banks Listed in Dhaka Stock

Exchange terbit di jurnal Global Disclosure of Economics and Business

ISSN 2305-9168 Volume 3, No 1 (2014) menghasilkan kesimpulan bahwa

Page 30: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

17

17

Earning per Share (EPS) memiliki dampak positif yang signifikan secara

statistik terhadap harga saham.

7. Edhi Asmirantho dan Elif Yuliawati dalam artikel Pengaruh Dividen Per

Share (DPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Price To Book Value (PBV),

Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Return On

Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub

Sektor Makanan dan Minuman Dalam Kemasan Yang Terdaftar di BEI

terbit di Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi Vol. 1, No. 2 (2015)

menghasilkan kesimpulan bahwa Dividen Per Share (DPS) secara parsial

tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham.

8. Thio Lie Sha dalam artikel berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen,

Likuiditas, Net Profit Margin, Return On Equity dan Price To Book Value

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia 2010 – 2013 terbit di Universitas Tarumanagara

Journal of Accounting Vol. 19, No.2 (2015) menghasilkan kesimpulan uji

hipotesis dengan hasil uji t yang menunjukkan dividen mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sedangkan Likuiditas, Net

Profit Margin, Return On Equity dan Price To Book Value tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

9. Nur Aminah, Rina Arifati, SE, M.Si dan Agus Supriyanto, SE, MM dalam

artikel berjudul Pengaruh Deviden Per Share, Return On Equity, Net Profit

Page 31: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

18

18

Margin, Return On Investment dan Return On Asset Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2011-2013 terbit di Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1

Akuntansi Universitas Pandanaran Vol. 2, No. 2, Maret 2016 menghasilkan

kesimpulan variabel Deviden Per Share berpengaruh positif terhadap harga

saham pada perusahaan Perusahaan real estate dan Properti di Bursa Efek

Indonesia, sedangkan variabel Net Profit Margin berpengaruh negatif tetapi

tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Perusahaan real

estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia.

10. Bagyo Tri Atmojo, Rina Arifati dan Abrar dalam artikel berjudul Pengaruh

Rasio Profitabilitas, Dividen Per Share, Earning Per Share, dan Return On

Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur (Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2009-2013) terbit di Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1

Akuntansi Universitas Pandanaran Vol. 2, No. 2, Maret 2016 menghasilkan

kesimpulan bahwa variabel Dividen Per Share dan Earning Per Share

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

11. Imelda Khairani dalam artikel berjudul Pengaruh Earning Per Share (EPS)

dan Deviden Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013 terbit di

Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2016 menghasilkan

kesimpulan bahwa secara serempak maupun parsial tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikatnya, dengan kata lain bahwa Earning

Page 32: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

19

19

Per Share dan Dividen Per Share tidak berpengaruh terhadap harga saham

pada sektor pertambangan.

12. Hakiki Muliadi dan Irham Fahmi dalam artikel berjudul Pengaruh Dividen

Per Share, Return On Equaty dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia terbit di Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 1, No. 2, November 2016

menghasilkan kesimpulan Dividend per Share berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham di perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sedangkan Net Profit Margin berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

13. Rosdian Widiawati Watung dan Ventje Ilat dalam artikel berjudul Pengaruh

Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share

(EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2015 terbit di Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi,

Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 4, No. 2 (2016) menghasilkan

kesimpulan secara parsial Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share

(EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2015.

14. Christian V. Datu dan Djeini Maredesa dalam artikel berjudul Pengaruh

Devidend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia terbit di Jurnal Riset

Akuntansi Going Concern Vol. 12, No. 2 (2017) menghasilkan kesimpulan

Page 33: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

20

20

dimana dapat disimpulkan bahwa variabel Dividend Per Share (DPS) dan

Earning Per Share (EPS) secara simultan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham.

15. Gerald Edsel Yermia Egam, Ventje Ilat dan Sonny Pangerapan dalam artikel

berjudul Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net

Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2013-2015 terbit di Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi,

Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 5, No. 1 (2017) menghasilkan

kesimpulan Net Profit Margin memiliki pengaruh negatif terhadap harga

saham yang terdaftar di indeks LQ45, implikasinya ketika Net Profit Margin

naik, harga saham akan mengalami penurunan. Earning Per Share memiliki

pengaruh positif terhadap harga saham yang terdaftar di indeks LQ45,

implikasinya ketika Earning Per Share naik, harga saham akan mengalami

peningkatan.

16. Arie Setyawan Muhammad dalam artikel berjudul Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE)

Terhadap Harga Saham terbit di Jurnal Profita Vol. 5, No. 6 (2017)

menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif variabel Ukuran

Perusahaan, Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE)

terhadap harga saham.

17. Jojor Gustmalnar dan Mariani dalam artikel berjudul Analisis Pengaruh

Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Gross Profit Margin, Return On

Page 34: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

21

21

Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2016 terbit di

Bilancia : Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2, No. 4, Desember 2018

menghasilkan kesimpulan bahwa hanya variabel Earning per Share (EPS)

yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada

Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI tahun 2010-2016.

18. Fachrun Nisa dan Elly Suryani dalam artikel berjudul Pengaruh Earning Per

Share, Pembagian Dividen, Laba Bersih dan Pertumbuhan Penjualan

Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub

Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2014-2016) terbit di eProceedings of Management Vol. 5, No. 3,

Desember 2018 menghasilkan kesimpulan pembagian dividen berpengaruh

negatif signifikan terhadap terhadap perubahan harga saham, sedangkan

Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI tahun 2012-2016.

19. Pande Widya Rahmadewi dan Nyoman Abundanti dalam artikel berjudul

Pengaruh EPS, PER, CR, dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek

Indonesia terbit di E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 7, No. 4 (2018)

menghasilkan kesimpulan secara parsial EPS, CR dan ROE berpengaruh

negatif terhadap harga saham hal ini menunjukkan bahwa investor tidak

mempertimbangkan EPS, CR dan ROE sebagai keputusan untuk membeli

saham.

Page 35: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

22

22

20. Sri Elviani, Ramadona Simbolon dan Sri Puspa Dewi dalam artikel berjudul

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan

Telekomunikasi terbit di JRAM : Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma

Vol. 6, No. 1, Juli 2019 menghasilkan kesimpulan bahwa variabel Net Profit

Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap harga saham.

2.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian dengan tema Pengaruh Net Profit Margin

(NPM), Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga

Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode tahun 2015-2018 adalah sebagai berikut :

Hipotesis pertama (H1) : dinyatakan bahwa variabel Net Profit Margin

(NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2015-2018 dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :

1. Arie Setyawan Muhammad dalam artikel berjudul Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE)

Terhadap Harga Saham terbit di Jurnal Profita Vol. 5, No. 6 (2017)

menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif variabel Net

Profit Margin (NPM) terhadap harga saham.

2. Nur Aminah, Rina Arifati, SE, M.Si dan Agus Supriyanto, SE, MM dalam

artikel berjudul Pengaruh Deviden Per Share, Return On Equity, Net Profit

Margin, Return On Investment dan Return On Asset Terhadap Harga Saham

Page 36: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

23

23

Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2011-2013 terbit di Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1

Akuntansi Universitas Pandanaran Vol. 2, No. 2, Maret 2016 menghasilkan

kesimpulan variabel Net Profit Margin berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap harga saham.

Hipotesis kedua (H2) : dinyatakan bahwa variabel Earning Per Share

(EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2015-2018 dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :

1. Jojor Gustmalnar dan Mariani dalam artikel berjudul Analisis Pengaruh

Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Gross Profit Margin, Return On

Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2016 terbit di

Bilancia : Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2, No. 4, Desember 2018

menghasilkan kesimpulan bahwa hanya variabel Earning per Share (EPS)

yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

2. Pande Widya Rahmadewi dan Nyoman Abundanti dalam artikel berjudul

Pengaruh EPS, PER, CR, dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek

Indonesia terbit di E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 7, No. 4 (2018)

menghasilkan kesimpulan secara parsial EPS berpengaruh negatif terhadap

harga saham.

Hipotesis ketiga (H3) : dinyatakan bahwa variabel Dividend Per Share

(DPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor

Page 37: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

24

24

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2015-2018 dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :

1. Bagyo Tri Atmojo, Rina Arifati dan Abrar dalam artikel berjudul Pengaruh

Rasio Profitabilitas, Dividen Per Share, Earning Per Share, dan Return On

Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur (Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2009-2013) terbit di Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1

Akuntansi Universitas Pandanaran Vol. 2, No. 2, Maret 2016 menghasilkan

kesimpulan bahwa variabel Dividen Per Share berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham.

2. Hakiki Muliadi dan Irham Fahmi dalam artikel berjudul Pengaruh Dividen

Per Share, Return On Equaty dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia terbit di Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 1, No. 2, November 2016

menghasilkan kesimpulan Dividend per Share berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham.

Page 38: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian yaitu

berupa data-data laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini yaitu periode tahun 2015 – 2018 dengan menggunakan data

sekunder yang dimana data tersebut sudah di buat oleh perusahaan. Data yang

diperoleh berupa informasi tertulis dan dokumentasi serta laporan-laporan melalui

website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id, website resmi

Kustodian Sentral Efek Indonesia di www.ksei.co.id dan situs resmi masing-

masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam sektor consumer goods periode

tahun 2014 – 2018 dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai

dengan September 2019. Adapun waktu penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Page 39: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

26

26

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Sumber : Data diolah penulis, 2019.

3.3 Kerangka Konsep

3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Sumber : Data diolah penulis, 2019.

No Uraian Kegiatan Tahun 2019

Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt

1 Observasi

2 Menyusun Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Mengumpulkan Data

5 Penelitian

6 Bimbingan Skripsi

7 Menganalisa Data

8 Ujian Skripsi

Net Profit Margin

( X1 )

Earning Per Share

( X2 )

Dividend Per Share

( X3 )

Harga Saham

( Y )

Arie Setyawan Muhammad (2017)

Jojor Gustmalnar dan Mariani (2018)

Bagyo Tri Atmojo, Rina Arifati dan

Abrar (2016)

Sri Elviani, Ramadona Simbolon

dan Sri Puspa Dewi (2019)

Page 40: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

27

27

Keterangan :

H1= X1 Y : Arie Setyawan Muhammad, Jurnal Profita Volume 5,

Nomor 6, 2017.

Gerald Edsel Yermia Egam, Ventje Ilat dan Sonny Pangerapan,

Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan

Akuntansi Volume 5, Nomor 1, 2017.

H2 = X2 Y : Jojor Gustmalnar dan Mariani, Bilancia : Jurnal Ilmiah

Akuntansi Volume 2, Nomor 4, 2018.

Pande Widya Rahmadewi dan Nyoman Abundanti E-Jurnal

Manajemen Unud Volume 7, Nomor 4, 2018.

H3 = X3 Y : Bagyo Tri Atmojo, Rina Arifati dan Abrar Jurnal Ilmiah

Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pandanaran Volume 2,

Nomor 2, 2016.

Hakiki Muliadi dan Irham Fahmi Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Ekonomi Manajemen Volume 1, Nomor 2, 2016.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan

pada tabel berikut :

Page 41: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

28

28

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Uraian

Variabel

Instrumen/Dimensi Penjelasan Atas Instrumen

Variabel

Net

Profit

Margin

(X1)

Rasio profitabilitas yang

dipakai untuk mengukur

persentase laba bersih terhadap

penjualan bersih suatu

perusahaan. Net Profit Margin

ini menunjukan proposisi

penjualan yang tersisa sesudah

dikurangi seluruh biaya yang

terkait.

Earning

Per

Share

(X2)

Rasio yang menunjukkan

bagian laba untuk setiap

saham. Earning Per Share

menggambarkan profitabilitas

perusahaan yang tergambar

pada setiap lembar saham

sehingga makin tinggi nilai

Earning Per Share tentu saja

menggembirakan pemegang

saham karena makin besar laba

yang disediakan.

Dividend

Per

Share

(X3)

Rasio untuk mengetahui laba

yang diterima oleh pemilik

saham sesuai dengan jumlah

kepemilikan sahamnya yang

berasal dari keuntungan

perusahaan selama usahanya

dalam suatu periode. Karena

dasar utama untuk dividen

adalah laba, maka Dividen Per

Share (DPS) umumnya

digunakan investor untuk

menilai investasi saham

alternative.

Harga

Saham

(Y)

Indikator harga saham diambil dari nilai

harga saham penutup (close price).

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia

harga saham pun dinilai dari harga

penutup.

Harga pada pasar riil dan

harga yang paling mudah

ditentukan karena merupakan

harga dari suatu saham pada

pasar yang sedang berlangsung

atau jika pasar ditutup Sumber : Berbagai sumber, data diolah penulis, 2019.

Page 42: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

29

29

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 53

perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

yang menurut Arikunto (2007) dalam jurnal Imelda Khairani (2016) yaitu teknik

pengambilan sampel yang mempertimbangkan dengan kriteria tertentu. Adapun

kriteria – kriteria yang dipertimbangkan oleh peneliti antara lain :

1. Perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk

dalam Sektor Consumer Goods.

2. Perusahaan yang menyampaikan data atau laporan keuangan secara lengkap

yang sesuai dengan periode penelitian ini.

3. Perusahaan yang membagikan dividen secara rutin setiap tahun sekali (laba

bersih tahun buku periode akhir tahun bukan periode kuartal) sesuai dengan

periode penelitian ini.

Berdasarkan kriteria diatas, maka di peroleh daftar perusahaan sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Daftar Populasi Penelitian

No Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

Kriteria

sampel

penelitian

1 2 3

1 ADES Akasha Wira International Tbk -

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk -

4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk -

5 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk -

6 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk - -

Page 43: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

30

30

7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk -

8 CINT Chitose Internasional Tbk

9 CLEO Sariguna Primatirta Tbk - -

10 COCO Wahana Interfood Nusantara Tbk - -

11 DLTA Delta Djakarta Tbk

12 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tb -

13 FOOD Sentra Food Indonesia Tbk - -

14 GGRM Gudang Garam Tbk

15 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk - -

16 HMSP H.M. Sampoerna Tbk

17 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk - -

18 HRTA Hartadinata Abadi Tbk - -

19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk -

20 IIKP Inti Agri Resources Tbk -

21 INAF Indofarma (Persero) Tbk - -

22 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk -

23 ITIC Indonesian Tobacco Tbk - -

24 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

25 KICI Kedaung Indah Can Tbk -

26 KINO Kino Indonesia Tbk

27 KLBF Kalbe Farma Tbk

28 KPAS Cottonindo Ariesta Tbk - -

29 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk - -

30 MBTO Martina Berto Tbk - -

31 MERK Merck Tbk -

32 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk -

33 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk -

34 MRAT Mustika Ratu Tbk -

35 MYOR Mayora Indah Tbk

36 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk - -

37 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk - -

38 PEHA Phapros Tbk - -

39 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk -

40 PYFA Pyridam Farma Tbk -

41 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk -

42 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

43 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk - -

44 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Tbk -

45 SKBM Sekar Bumi Tbk -

46 SKLT Sekar Laut Tbk

47 STTP Siantar Top Tbk - -

48 TCID Mandom Indonesia Tbk

49 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk -

Page 44: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

31

31

50 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk -

51 UNVR Unilever Indonesia Tbk -

52 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk -

53 WOOD Integra Indocabinet Tbk - - Sumber : Bursa Efek Indonesia, data diolah penulis, 2019.

Dilihat dari daftar di atas terdapat 11 perusahaan yang memenuhi ketiga

kriteria metode purposive sampling untuk dijadikan sampel pada penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4

Daftar Sampel Penelitian

No Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 CINT Chitose Internasional Tbk

2 DLTA Delta Djakarta Tbk

3 GGRM Gudang Garam Tbk

4 HMSP H.M. Sampoerna Tbk

5 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

6 KINO Kino Indonesia Tbk

7 KLBF Kalbe Farma Tbk

8 MYOR Mayora Indah Tbk

9 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

10 SKLT Sekar Laut Tbk

11 TCID Mandom Indonesia Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia, data diolah penulis, 2019.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode dalam mengumpulkan data, yaitu

dengan metode dokumentasi dan pencarian. Metode dokumentasi dilakukan

dengan mempelajari data sekunder laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan

oleh Bursa Efek Indonesia dengan website www.idx.co.id dan laporan dividen

tunai perusahaan yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia dengan

Page 45: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

32

32

website www.ksei.co.id serta situs resmi ke-11 perusahaan yang menjadi sampel

dalam penelitian ini dimana data yang digunakan adalah data pada periode tahun

2015 - 2018 dilanjutkan penghitungan sekaligus pencatatan. Metode pencarian

dilakukan dengan cara mencari informasi melalui jurnal dan data yang tersedia

melalui website resmi yang terdapat di internet.

3.6 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, maka beberapa metode

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menurut Indra Sakti (2018)

adalah sebagai berikut :

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analsis deskriptif digunakaan untuk mengetahui kondisi masing-masing

variabel yaitu Net Porfit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Dividend

Per Share (DPS) terhadap harga saham.

3.6.2 Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel, yaitu penggabungan cross section dan time

series. Data cross section adalah data observasi pada beberapa subjek penelitian

dalam satu waktu, misalnya dalam satu tahun. Sedangkan data time series adalah

data observasi pada satu subjek penelitian diamati dalam satu periode waktu,

misalnya selama sembilan tahun. Dalam data panel, observasi dilakukan pada

beberapa subjek dianalisis dari waktu ke waktu. Persamaan model dengan data

cross section ditunjukkan oleh :

; i = 1,2…….,N

Page 46: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

33

33

N = banyak data cross section

Sedangkan persamaan model dengan time series adalah sebagai berikut :

; t = 1,2,…….,T

T = banyak data time series

Sehingga persamaan data panel yang merupakan gabungan dari data cross

section dan time series dapat ditulis sebagai berikut :

; i = 1,2,…….,N; t = 1,2, ,…….,T

Keterangan :

N = banyaknya obervasi

T = banyaknya waktu

N x T = banyaknya data panel

Menurut Widarjono (2007:251) pada Indra Sakti (2018) menyatakan dalam

analisis regresi data panel terdapat tiga pendekatan estimasi yaitu model common

effect, fixed effect dan random effect.

1. Model Common Effect

Model common effect yang mengkombinasikan data cross section dan time

series tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Pendekatan

yang sering dipakai dalam model ini adalah dengan menggunakan pendekatan

metode Ordinary Least Square (OLS). Model common effect ini mengabaikan

perbedaan dimensi individu maupun waktu dengan kata lain perilaku data antar

individu sama dalam berbagai kurun waktu. Secara umum, persamaan model

common effect ditulis sebagai berikut :

Page 47: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

34

34

Keterangan :

Yit = variabel dependen di waktu t

α = intersep

= parameter untuk variabel ke – j

= variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i

𝜀𝑖𝑡 = komponen error di waktu t untuk unit cross section i

i = urutan perusahaan yang di observasi

t = time series (urutan waktu)

j = urutan variable

2. Model Fixed Effect

Pendekatan dengan model ini adalah dengan memasukan variabel dummy

untuk mengijinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda – beda baik

cross section maupun time series. Penambahan variabel dummy ini juga dikenal

dengan sebutan least square dummy variable (LSDV).

Keterangan :

= variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i

𝛼 = intersep yang berubah-ubah antar cross section

= parameter untuk variabel ke-j

= variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i

= komponan error di waktu t untuk unit cross section i

Page 48: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

35

35

= Dummy Variable

3. Random Effect Model

Didalam model fixed effect yang dimana model ini memasukan variabel

dummy, sehingga model tersebut mengalami ketidakpastian yang mengakibatkan

penggunaan variabel dummy mengalami penurunan derajat bebas (degree of

freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang

diestimasi maka solusi atas kelemahan yang dimiliki oleh model fixed effect

adalah dengan mengunakan Random Effect Model. REM menggunakan residual

yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu sehingga

mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki perbedaan intersep yang

merupakan variabel random. Persamaan model REM secara umum dituliskan

sebagai berikut :

Keterangan :

= Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-i

𝛼 = Intercept model regresi

= Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu

ke-i

𝛽 = Koefisien slope atau koefisien arah

= Error pada unit observasi ke-i dan waktu ke t

𝑢𝑖 = Komponen error cross section

Page 49: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

36

36

= Komponen error time series

= Komponen error gabungan

3.6.2.1 Pemilihan Model Regresi Data Panel

Pemilihan Model Regresi Data Panel yang paling tepat diantara model

Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect menurut Widarjono

(2007:258) pada Indra Sakti (2018) terdiri dari beberapa uji yang dilakukan,

yaitu :

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukan apakah model common effect

lebih baik digunakan dari pada metode fixed effect. Pengambilan

keputusan dilakukan jika :

a. Nilai probabilitas > taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima atau

model common effect lebih tepat daripada model fixed effect.

b. Nilai probabilitas < taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak atau

model fixed effect lebih tepat daripada model common effect.

2. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk menentukan apakah model fixed effect

lebih baik digunakan dari pada model random effect. Pengambilan

keputusan dilakukan jika :

a. Nilai probabilitas > taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima atau

model random effect lebih tepat daripada model fixed effect.

b. Nilai probabilitas < taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak atau

model fixed effect lebih tepat daripada model random effect.

Page 50: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

37

37

3. Uji Lagrange Multiplier (LM)

Uji Lagrange Multiplier (LM) dilakukan untuk menentukan apakah

model common effect atau random effect yang lebih tepat digunakan

dalam estimasi regresi data panel. Pengambilan keputusan dilakukan

jika :

a. Nilai probabilitas > taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima atau

model common effect lebih tepat daripada model random effect.

b. Nilai probabilitas < taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak atau

model random effect lebih tepat daripada model common effect.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk

melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Model

regresi yang baik adalah model yang memiliki nilai residual yang terdistribusi

secara normal. Uji normalitas data menurut Widarjono (2007:54) dalam Indra

Sakti (2018) dapat dilakukan dengan uji Jarque-Bera dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Jika probabilitas Jarque-Bera > taraf signifikan (0,05) maka Ho

diterima atau residual terdistribusi normal.

Page 51: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

38

38

b. Jika probabilitas Jarque-Bera < taraf signifikan (0,05) maka Ho

ditolak atau residual tidak terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Nachrowi dan Hardius (2006:95) dalam Indra Sakti (2018),

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear antara variabel bebas yang

dilakukan pada saat model regresi menggunakan lebih dari satu variabel bebas.

Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas / variabel independen. Metode pengujian dilakukan dengan melihat

koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas yaitu sebagai berikut :

a. Jika nilai koefisien masing-masing variabel > 0,85 maka Ho ditolak

atau terdapat multikolinearitas.

b. Jika nilai koefisien masing-masing variabel < 0,85 maka Ho diterima

atau tidak terdapat masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah residual dalam

model regresi memiliki varians yang konstan atau tidak (Indra Sakti : 2018).

Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut :

a. Jika probabilitas chi square > taraf signifikansi (0,05) maka Ho

diterima atau tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

b. Jika probabilitas chi square < taraf signifikansi (0,05) maka Ho

ditolak atau terdapat masalah heteroskedastisitas.

Page 52: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

39

39

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada

korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada peridode sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah model yang tidak adanya masalah autokorelasi.

Metode pengujian yang dapat digunakan adalah dengan metode Lagrange

Multiplier, menurut Widarjono (2007:258) dalam Indra Sakti (2018) pengambilan

keputusan metode Lagrange Multiplier adalah sebagai berikut :

a. Jika probabilitas chi square > taraf signifikansi (0,05) maka Ho

diterima atau tidak terjadi masalah autokorelasi.

b. Jika probabilitas chi square < taraf signifikansi (0,05) maka Ho

ditolak atau terdapat masalah autokorelasi.

3.6.4 Uji Kelayakan Model

1. Uji parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara parsial atau individu. Uji t pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Net Proftt Margin (NPM), Earning Per

Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham. Kriteria

penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan berdasarkan nilai signifikansi yaitu

sebagai berikut :

a. Jika signifikansi > 0.05 maka Ho diterima

b. Jika signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak

Page 53: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

40

40

2. Koefisien determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberepa besar

pengaruh yang diberikan variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat

(dependen). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Menurut

Widarjono (2007:1978) dalam Indra Sakti (2018) sebuah model dikatakan baik

jika nilai R2 mendekati satu dan sebaliknya dikatakan kurang baik jika nilai R2

mendekati nol. Nilai tersebut bisa dilihat dari hasil analisis regresi data panel pada

output Model Summary. Besarnya nilai koefisien determinasi dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

Kd = Koefisien determinasi

= Koefisien korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen lemah.

b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen kuat.

Page 54: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Bursa Efek Indonesia

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun

1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring

dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 55: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

42

42

Tabel 4.1

Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Waktu Keterangan

14 Des 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh

Pemerintah Hindia Belanda

1914 – 1918 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya

1939 Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup karena adanya

isu politik (Perang Dunia II)

1945 – 1952 Bursa Efek di Jakarta

ditutup kembali selama Perang Dunia II

1956 – 1977 Program nasionalisasi perusahaan Belanda

Perdagangan di Bursa Efek vakum dan semakin tidak aktif

10 Agt 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto

Bursa Efek Jakarta dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan

Pelaksana Pasar Modal)

16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta

22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem Computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)

10 Nov 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal yang mulai diberlakukan Januari 1996

23 Des 1997 Pendirian Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI)

21 Juli 2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di Pasar Modal Indonesia

30 Nov 2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek

Indonesia (BEI) Sumber : www.idx.co.id

Pada aspek infrastruktur kebursaan, BEI bersama seluruh pemangku

kepentingan pasar modal berhasil merealisasikan implementasi percepatan

penyelesaian transaksi T+3 menjadi T+2. Dalam perkembangannya, BEI terus

menerus melakukan pembenahan dan penyempurnaan sistem, sarana dan

infrastruktur penunjang pasar modal, termasuk pengembangan teknologi digital,

guna kemajuan Pasar Modal Indonesia.

Page 56: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

43

43

4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi BEI

Sumber : www.idx.co.id

Tabel 4.2

Daftar Jajaran Komisaris dan Direksi BEI

No Jabatan Nama

1 Komisaris Utama John Aristianto Prasetio

2 Komisaris Garibaldi Thohir

Hendra H. Kustarjo

Lidya Trivelly Azhar M. N. R

Page 57: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

44

44

3 Direktur Utama Inarno Djajadi

4 Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna

5 Direktur Perdagangan dan Pengaturan

Anggota Bursa

Laksono W. Widodo

6 Direktur Pengawasan Transaksi dan

Kepatuhan

Kristian S. Manullang

7 Direktur Teknologi Informasi dan

Manajemen Resiko

Fithri Hadi

8 Direktur Pengembangan Hasan Fawzi

9 Direktur Keuangan dan SDM Risa E. Rustam Sumber : www.idx.co.id

4.1.3 Profil Bursa Efek Indonesia

Berikut adalah profil tentang Bursa Efek Indonesia :

Tabel 4.3

Profil Perusahaan BEI

Nama Perusahaan : Bursa Efek Indonesia

Tanggal Pendirian : 14 Desember 1912

(Resmi bernama Bursa Efek Indonesia pada 30

November 2007)

Alamat Kantor Pusat : Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt 6

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan

12190

Website Resmi : www.idx.co.id

No. Telp : 0800-100-9000 Sumber : www.idx.co.id

4.2 PT Delta Djakarta Tbk

4.2.1 Sejarah PT Delta Djakarta Tbk

PT Delta Djakarta Tbk.. (“PT Delta” or “the Company”) didirikan pertama

kali di Indonesia pada tahun 1932 sebagai perusahaan produksi bir Jerman

bernama “Archipel Brouwerij, NV.” Perseroan kemudian dibeli oleh Perusahaan

Belanda dan berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij. Perseroan resmi

menggunakan nama PT Delta Djakarta sejak tahun 1970. Di tahun 1984, PT Delta

Page 58: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

45

45

menjadi salah satu perusahaan Indonesia pertama yang mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), mengukuhkan statusnya

sebagai pemain utama industri bir dalam negeri. Tahun 1990an adalah era

derasnya penanaman modal asing ke Indonesia. Pada masa inilah San Miguel

Corporation "SMC" melalui San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd. (yang sepenuhnya

dimiliki oleh San Miguel Brewing Limited yang merupakan anak perusahaan

SMC), menjadi pemegang saham pengendali di Perseroan.

SMC adalah salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Filipina, yang

bergerak di bidang usaha minuman, makanan, kemasan, energi, bahan bakar dan

penyulingan minyak, infrastruktur, dan pertambangan. Pemerintah Daerah DKI

Jakarta juga merupakan pemegang saham utama Perseroan, dengan total saham

sebanyak 26,25%. Di tahun 1997, Perseroan memulai rencana ekspansi besar-

besaran dengan memindahkan fasilitas produksi bir dari Jakarta Utara ke fasilitas

yang lebih moderen dan luas di Bekasi, Jawa Barat. PT Jangkar Delta Indonesia,

anak perusahaan PT Delta, didirikan pada tahun 1998 agar dapat bertindak

sebagai distributor tunggal Perseroan dengan jaringan yang luas, dari Medan di

Sumatera Utara ke Jayapura, Papua.

PT Delta memproduksi bir Pilsener dan Stout berkualitas terbaik untuk

pasar domestik dengan merek dagang meliputi Anker Bir, Anker Stout, Anker

Lychee, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San Miguel Cerveza

Negra, dan Kuda Putih. PT Delta juga memproduksi dan mengekspor bir Pilsener

dengan merek dagang Batavia. Pada kwartal akhir 2017, Perseroan mulai

Page 59: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

46

46

mengekspor bir ke Timor Leste dan di tahun 2018, Perseroan juga mulai

mengekspor San Miguel Cerveza Negra ke Thailand dan Vietnam.

4.2.2 Struktur Organisasi PT Delta Djakarta Tbk

Sumber : www.deltajkt.co.id (data 2019)

Gambar 4.2

Bagan Struktur Organisasi PT Delta Djakarta Tbk

Page 60: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

47

47

Tabel 4.4

Daftar Jajaran Manajemen PT Delta Djakarta Tbk

No Jabatan Nama

1 Komisaris Utama Sarman Simanjorang

2 Komisaris Carlos Antonio Mayo Beba

Fumiaki Ozawa

3 Komisaris Independen Reynato Serrano Puno

Jeje Nurjaman

4 Direktur Utama Jose Daniel A. Javier

5 Direktur Allan De Vera Fernandez

Webster Andres Gonzales

Allan Inocente Abrea

6 Direktur Independen Ronny Titiheruw

7 Financial Planning and Corporate

Reporting Manager

Poltak O. Siahaan

8 Financial Services Manager Irfan Azani

9 Internal Audit Manager M. Goenawan Kartiyasa

10 Brewing Manager Richardo Steven Bintoro

11 Packaging Manager Dwi Hardi Sugeng Sutanto

12 Quality Assurance Manager Albert Yuda Sutanto

13 Engineering Manager Denny Tjatur Indarto

14 Trade Marketing Group Manager Harry Wiyanto

15 Trade Promo and Merchandising

Manager

Agustinus Budiyanto

16 Sales Information Manager Junita Sulistyorini

17 National Channel Manager Erry Yulianto

18 Regional Sales Manager - Region 1 Syahbeni

19 Regional Sales Manager - Region 2 Dharmawan Afirfianto

20 Regional Sales Manager - Region 3 Denny Razil Arbain

21 Regional Sales Manager - Region 4 Nikson Simanjuntak

22 Regional Sales Manager - Region 5 Fadli

23 Regional Sales Manager - Region 6 Wilson Purnama

24 Group Product Manager and Product

Manager for Anker Bir & Lychee

Majara Jeson Siregar

25 Product Manager – Carlsberg Nouvera Aprileni

26 Product Manager - San Miguel

Brands

Jaka Sebastian

27 Product Manager - Anker Stout and

Kuda Putih

Adhy Martua P. Hutabarat

28 Logistics Manager Aguscik Johar

29 Materials Management Manager Ridwan Siagian

30 Product Supply Operations Manager Farid Amr

31 Human Resources and Lia Moelyati

Page 61: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

48

48

Administration Manager

32 Information Technology Manager Elia Yahya Kawinda

Sumber : www.deltajkt.co.id (data 2019)

4.2.3 Profil PT Delta Djakarta Tbk

Berikut adalah profil tentang PT Delta Djakarta Tbk :

Tabel 4.5

Profil Perusahaan PT Delta Djakarta Tbk

Nama Perusahaan : PT Delta Djakarta Tbk

Tanggal Pendirian : Tahun 1932

(Resmi bernama PT Delta Djakarta pada tahun

1970)

Alamat Kantor Pusat : Jalan Inspeksi Tarum Barat, Tambun Bekasi

Timur 17510, Bekasi 17081, Jawa Barat

Website Resmi : www.deltajkt.co.id

No. Telp : +62-21 882 2520, 880 0511

No. Fax : +62-21 881 9423, 880 0513

Aktivitas Perusahaan : Produksi minuman berbasis Malt

Produk dan Merek : Untuk Pasar Domestik :

Anker Bir, Anker Stout, Anker Lychee,

Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig

Light, San Miguel Cerveza Negra and Kuda

Putih

Untuk Pasar Ekspor :

Batavia Beer, Anker Bir, Anker Stout, San

Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San

Miguel Cerveza Negra and Kuda Putih

Share Listing

Sektor : Consumer Goods Industri

Sub Sektor : Food and Beverages

Kode Perusahaan : DLTA

Listing Date : 12 Februari 1984

IPO Price : 2.950

Issued Shares : 800.659.050 Sumber : www.deltajkt.co.id dan RTI Analytics (data tahun 2019)

Page 62: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

49

49

4.3 PT Gudang Garam Tbk

4.3.1 Sejarah PT Gudang Garam Tbk

Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok

terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa

Timur. Berawal dari industri rumahan, perusahaan kretek Gudang Garam telah

tumbuh dan berkembang seiring tata kelola perusahaan yang baik dan

berlandaskan pada filosofi “Catur Dharma”. Nilai-nilai tersebut merupakan

panduan kami dalam tata laku dan kinerja perusahaan bagi karyawan, pemegang

saham, serta masyarakat luas.

Apa yang dicapai Gudang Garam saat ini tentunya tidak terlepas dari peran

penting sang pendiri, Surya Wonowidjojo, seorang wirausahawan sejati yang

dimatangkan oleh pengalaman dan naluri bisnis. Di mata para karyawan, beliau

bukan hanya berperan sebagai pemimpin, melainkan juga sosok seorang bapak,

saudara, serta sahabat yang amat memperhatikan kesejahteraan karyawan.

Surya Wonowidjojo meninggal dunia pada 28 Agustus 1985 dengan

meninggalkan kesan mendalam bukan hanya di mata karyawan, melainkan juga di

hati masyarakat Kediri dan sekitarnya. Beliau merupakan seorang panutan yang

menanamkan nilai-nilai luhur bagi perusahaan, yang dituangkannya ke dalam

“Catur Dharma” Perusahaan :

1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan

suatu kebahagiaan.

2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.

3. Kesuksesan tidak terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain.

Page 63: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

50

50

4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

Tabel 4.6

Perkembangan PT Gudang Garam Tbk

Waktu Keterangan

1958 Perusahaan rokok Gudang Garam yang bermula dari sebuah

industri rumahan. Produk kretek yang diproduksi pertama kali

adalah sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-

tangan (SKT).

1960 Gudang Garam membuka cabang produksi SKL dan SKT

didirikan di Gurah, 13 km arah tenggara Kota Kediri, guna

memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat.

1968 Gudang Garam membuka 2 unit lahan baru pada bulan

September 1968 didirikan unit produksi bernama Unit I di

atas sebidang lahan seluas 1000 meter persegi. Pada tahun

yang sama dibangun pula sebuah unit produksi baru yang

disebut Unit II.

1969 Gudang Garam merubah status dari Industri Rumah Tangga

atau Perusahaan Perseorangan menjadi Firma. Unit Produksi

dipindah dari Gurah ke Kediri.

1971 Gudang Garam kembali mengubah status dari Firma menjadi

Perseroan Terbatas (PT). Pada tahun yang sama, terbit

bantuan fasilitas dari pemerintah berupa Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), yang semakin mendukung

perkembangan usaha.

1979 Gudang Garam mengembangkan jenis produk Sigaret Kretek

Mesin (SKM).

1990 Gudang Garam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya, yang mengubah statusnya menjadi

Perusahaan Terbuka.

2002 Gudang Garam memproduksi jenis rokok baru, yaitu kretek

mild yang ditandai dengan berdirinya Direktorat Produksi

Gempol di Pasuruan Jawa Timur.

2013 Gudang Garam memperluas daerah produksinya dimana areal

perusahaan yang semula hanya seluas 1000 meter persegi kini

telah berkembang menjadi sekitar 208 hektar yang terletak di

wilayah Kabupaten dan Kota Kediri serta di wilayah

Pasuruan. Bulan Januari 2013, mulai beroperasi gedung baru

di Jakarta, untuk menunjang proses produksi yang semakin

progresif. Sumber : www.gudanggaramtbk.com

Page 64: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

51

51

4.3.2 Struktur Organisasi PT Gudang Garam Tbk

Gambar 4.3

Bagan Struktur Organisasi PT Gudang Garam Tbk

Sumber : www.gudanggaramtbk.com

Page 65: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

52

52

Tabel 4.7

Daftar Jajaran Komisaris dan Direksi PT Gudang Garam Tbk

No Jabatan Nama

1 Presiden Komisaris Juni Setiawati Wonowidjojo

2 Komisaris Lucas Mulia Suhardja

3 Komisaris Independen Frank W. van Gelder

Gotama Hengdratsonata

4 Presiden Direktur Susilo Wonowidjojo

5 Direktur Heru Budiman

Herry Susianto

Buana Susilo

Istata Taswin Siddharta

Susanto Widiatmoko

Andik Wahyudi

Hamdhany Halim

6 Direktur Independen Sony Sasono Rahmadi Sumber : www.gudanggaramtbk.com dan RTI Analytics (data 2019)

4.3.3 Profil PT Gudang Garam Tbk

Berikut adalah profil tentang PT Gudang Garam Tbk :

Tabel 4.8

Profil Perusahaan PT Gudang Garam Tbk

Nama Perusahaan : PT Gudang Garam Tbk

Tanggal Pendirian : Tahun 1958

Alamat Kantor Pusat : Jalan Semampir II/1, Kediri 64121

Website Resmi : www.gudanggaramtbk.com

No. Telp : (62-354) 682 091

No. Fax : (62-354) 681 555

Aktivitas Perusahaan : Produksi rokok kretek

Produk dan Merek :

Handmade/Sigaret Kretek Tangan (SKT) :

Klobot, Sriwedari, Djaja

Machine made/Sigaret Kretek Mesin (SKM) :

Gudang Garam Series

Low Tar Nicotine/Rendah Tar Nikotin (LTN) :

Gudang Garam Signature Mild, Merah Series,

Surya Series, GG Move, Surya Pro Mild dan

GG Mild

Share Listing

Sektor : Consumer Goods Industri

Page 66: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

53

53

Sub Sektor : Tobacco Manufacturers

Listing Date : 27 Agustus 1990

IPO Price : 10.250

Issued Shares : 1.924.088.000 Sumber : www.gudanggaramtbk.com dan RTI Analytics (data tahun 2019)

4.4 PT Mandom Indonesia Tbk

4.4.1 Sejarah PT Mandom Indonesia Tbk

Secara garis besar, berikut sejarah berdirinya PT Mandom Indonesia Tbk :

Tabel 4.9

Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk

Waktu Keterangan

1969 Berdiri dengan nama PT Tancho Indonesia Co. Ltd, sebagai

joint venture antara Mandom Corporation dan NV The City

Factory

1973 Meluncurkan Tancho Hair Dye Powder

1975 Meluncurkan seri kosmetik pria, Mandom

1978 Membangun pabrik II dan gudang II di Sunter

1980 Meluncurkan seri kosmetik pria, Gatsby dan Spalding

1987 Mulai memasuki pasar kosmetik wanita

1990 Berubah nama menjadi PT Tancho Indonesia

Mulai penjualan domestik dan ekspor ke negara-negara

ASEAN dan Jepang

1993 Mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta

Meluncurkan Splash Cologne dari merek Pucelle

1995 Mulai bisnis dengan GEM Plaza di Dubai yang melakukan re-

ekspor ke negara-negara di Afrika dan Eropa Timur

Peresmian bangunan baru di Sunter Jakarta Utara untuk

Pabrik Kosmetik dan Kantor Pusat Perseroan

Meluncurkan Pixy Two-Way Cake

1996 Meluncurkan produk make-up Excel untuk konsumen

menengah keatas

1997 Meluncurkan Lovillea, produk cologne tanpa alcohol

1999 Meluncurkan produk dengan merek Johnny Andrean untuk

konsumen salon

2001 Nama perseroan berubah menjadi PT Mandom Indonesia Tbk

Persemian pabrik baru kemasan plastik di Cibitung

Meluncurkan merek LA Beaute untuk konsumen menengah

kebawah

2003 Meluncurkan Gatsby Hair Wax untuk menciptakan tren baru

dalam penataan rambut

Page 67: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

54

54

2005 Meluncurkan produk Splash Cologne Pucelle dalam seri

Sweet Joy

2007 Peresmian pabrik di Cibitung yang kedua dan Pusat Logistik

2012 Grand Launching Gatsby Moving Rubber produk hairstyling

nomor 1 di Jepang

Masuk kategori anak-anak dengan meluncurkan produk

personal care untuk anak dengan karakter Angry Birds

2015 Peresmian kantor pusat dan factory 1 di Kawasan Industri

MM 2100 Bekasi, Jawa Barat

2018 Perpindahan kantor pusat ke Wisma 46 Kota BNI Jakarta

Pusat Sumber : www.mandom.co.id

Page 68: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

55

55

4.4.2 Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk

Gambar 4.4

Bagan Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk

Sumber : www.mandom.co.id

Page 69: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

56

56

4.4.3 Profil PT Mandom Indonesia Tbk

Berikut adalah profil tentang PT Mandom Indonesia Tbk :

Tabel 4.10

Profil Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk

Nama Perusahaan : PT Mandom Indonesia Tbk

Tanggal Pendirian : November 1969

(Resmi bernama PT Mandom Indonesia Tbk

pada Januari 2001)

Alamat Kantor Pusat : Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, 7th floor

Jalan Jend.Sudirman Kav.1 Jakarta 10220

Website Resmi : www.mandom.co.id

No. Telp : +6221 2980 9500

Aktivitas Perusahaan : Produk untuk perawatan rambut dan kulit,

parfum dan kosmetik

Produk dan Merek : General Product :

Johnny Andrean, Tancho, Fresh n Fresh

For Women :

Lucido~L, Pixy, Pucelle, Glazelle de Pucelle,

Miratone, Lovillea

For Men :

Gatsby, Mandom, Spalding

Export Product :

Axya, Oxxo, Style Up

Share Listing

Sektor : Consumer Goods Industri

Sub Sektor : Cosmetics and Household

Listing Date : 30 September 1993

IPO Price : 7.350

Issued Shares : 201.066.667 Sumber : www.mandom.co.id dan RTI Analytics (data tahun 2019)

Page 70: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

57

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data Penelitian

5.1.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, mendiskripsikan

atau menggambarkan data dari masing-masing variabel yang akan dimasukkan ke

dalam model penelitian. Obyek penelitian berjumlah 44 data yang terdiri dari data

cross-section sebanyak 11 perusahaan manufaktur sektor consumer goods dan

data time series sebanyak 4 tahun.

Tabel 5.1

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

NPM EPS DPS HS

Mean 0.104132 533.6432 372.2198 12510.57

Median 0.080350 71.82500 26.50000 2660.000

Maximum 0.378600 4050.270 2600.000 94000.00

Minimum 0.024800 13.55000 3.300000 284.0000

Std. Dev. 0.084763 1115.366 793.2032 24254.88

Skewness 2.001148 2.385726 2.323243 2.377722

Kurtosis 6.405738 7.124248 6.658628 7.306845

Jarque-Bera 50.63193 72.92299 64.12155 75.46582

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 4.581800 23480.30 16377.67 550465.0

Sum Sq. Dev. 0.308944 53493785 27054364 2.53E+10

Observations 44 44 44 44 Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Dari tabel 5.1 di atas dapat menghasilkan kesimpulan bahwa :

Page 71: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

58

58

1. Net Profit Margin

Nilai tertinggi Net Profit Margin pada periode tahun 2015-2018 adalah

37,86% yaitu milik PT. Delta Djakarta, Tbk pada tahun 2018 sedangkan

nilai terendah Net Profit Margin mencapai angka 2,48% yaitu milik PT.

Sekar Laut, Tbk di tahun 2016. Nilai rata-rata Net Profit Margin sebesar

10,41% dengan standar deviasi 8,47% dimana nilai mean > daripada standar

deviasi sehingga mengindikasi hasil yang cukup baik. Hal tersebut

dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang tinggi

sehingga penyebaran data dari variabel Net Profit Margin menunjukkan

hasil normal dan tidak menyebabkan bias.

2. Earning Per Share

Nilai tertinggi Earning Per Share pada periode tahun 2015-2018 adalah

4.050,27 yaitu milik PT. Gudang Garam, Tbk pada tahun 2018 sedangkan

nilai terendah Earning Per Share mencapai angka 13,55 yaitu milik PT.

Chitose Internasional, Tbk di tahun 2016. Nilai rata-rata Earning Per Share

sebesar 533,64 dengan standar deviasi 1.115,36 dimana nilai mean <

daripada standar deviasi sehingga mengindikasi hasil yang kurang baik

dimana pada periode penelitian ini variabel Earning Per Share tidak terlalu

besar fluktuasinya.

3. Dividend Per Share

Nilai tertinggi Dividend Per Share pada periode tahun 2015-2018 adalah Rp

2.600 yaitu milik PT. Gudang Garam, Tbk pada tahun 2015-2018 sedangkan

nilai terendah Dividend Per Share yaitu Rp 3,30 milik PT. Chitose

Page 72: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

59

59

Internasional, Tbk di tahun 2018. Nilai rata-rata Dividend Per Share sebesar

372,21 dengan standar deviasi 793,20 dimana nilai mean < daripada standar

deviasi sehingga mengindikasi hasil yang kurang baik dimana pada periode

penelitian ini variabel Dividend Per Share tidak terlalu besar fluktuasinya.

4. Harga Saham

Harga saham tertinggi yaitu Rp 94.000 adalah harga saham PT. H.M

Sampoerna, Tbk di tahun 2015 sedangkan harga saham terendah yaitu Rp

284 yaitu PT. Chitose Internasional, Tbk di tahun 2018. Nilai rata-rata

pencapaian harga saham pada sektor consumer goods adalah sebesar Rp

12.510,57.

5.1.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel

Pemilihan model regresi data panel tergantung dari asumsi peneliti dan

pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar sehingga hasilnya

dapat dipertanggungjawabkan secara statistik. Langkah pertama yang dilakukan

untuk dapat menentukan model regresi yang paling tepat dari ketiga model regresi

adalah meregresikan data panel yang sudah dikumpulkan untuk kemudian dicoba

terlebih dahulu menggunakan model common effect, yang dapat dilihat hasilnya

sebagai berikut :

Page 73: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

60

60

Tabel 5.2

Hasil Estimasi Common Effect Model

Selanjutnya untuk hasil regresi dengan model fixed effect dapat dilihat

hasilnya sebagai berikut :

Tabel 5.3

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Setelah estimasi model common effect dan fixed effect sudah didapat, maka

selanjutnya dilakukan Uji Chow untuk menentukan model regresi mana yang

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 74: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

61

61

paling tepat antara model common effect dan fixed effect. Berikut hasil Uji Chow

dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 5.4

Hasil Uji Chow

Pada tabel hasil Uji Chow diatas menunjukkan nilai probabilitas 0,00 < 0,05

yang artinya Ho ditolak atau model fixed effect lebih tepat dibandingkan dengan

model common effect.

Kemudian mengestimasi regresi data panel dengan menggunakan model

random effect dan berikut hasilnya :

Tabel 5.5

Hasil Estimasi Random Effect Model

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 75: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

62

62

Langkah selanjutnya setelah diperoleh hasil estimasi fixed effect dan random

effect adalah melakukan Uji Hausman untuk menentukan model mana yang paling

tepat untuk pengolahan data dalam penelitian ini. Berikut hasil Uji Hausman dapat

dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 5.6

Hasil Uji Hausman

Dari hasil Uji Hausman diatas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,00

< 0,05 yang artinya Ho ditolak atau model fixed effect lebih tepat dibandingkan

dengan model random effect.

Setelah dilakukan Uji Chow dan Uji Hausman yang sama-sama

menunjukkan model terbaik menggunakan model Fix Effect Model maka tidak

perlu dilakukan Lagrange Multipler test lagi.

5.1.3 Persamaan Analisis Regresi

Persamaan regresi data panel dengan menggunakan model fixed effect

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.7

Hasil Regresi Fixed Effect Model

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 76: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

63

63

Dilihat dari tabel di atas, dapat dituliskan persamaan model analisis regresi

sebagai berikut :

HS = 1705.408 - 130421.2*NPM + 16.00154*EPS + 42.57443*DPS

Berdasarkan persamaan regresi data panel yang telah terbentuk diatas,

berikut penjelasan dari persamaan tersebut :

1. Nilai Konstanta sebesar 1705,408. Apabila semua variabel bebas yaitu Net

Profit Margin, Earning Per Share dan Dividend Per Share diasumsikan

bernilai nol, maka akan terjadi nilai konstanta pada harga saham sektor

consumer goods sebesar 1705,408.

2. Nilai koefisien regresi variabel Net Profit Margin menunjukkan angka -

130421,2 dimana koefisien bertanda negatif berarti Net Profit Margin

berpengaruh berlawanan dengan harga saham. Maka setiap kenaikan Net

Profit Margin sebesar 1 satuan akan menurunkan harga saham sebesar

130421,2 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol.

3. Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share menunjukkan angka

16,00154 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan Earning Per Share sebesar

1 satuan akan meningkatkan harga saham sebesar 16,00154 satuan dengan

asumsi variabel lain bernilai nol.

4. Nilai koefisien regresi variabel Dividend Per Share menunjukkan angka

42,57443 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan Dividend Per Share

sebesar 1 satuan akan meningkatkan harga saham sebesar 16,00154 satuan

dengan asumsi variabel lain bernilai nol.

Page 77: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

64

64

5.1.4 Uji Asumsi Klasik

5.1.4.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui (data) residual yang

dibentuk model regresi terdistribusi normal atau tidak Model regresi yang

baik adalah yang nilai residualnya terdistribusi normal. Keputusan

terdistribusi normal tidaknya residual secara sederhana dengan

membandingkan nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung dengan tingkat

alpha 0,05 (5%). Apabila Probabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal dan sebaliknya,

apabila nilainya lebih kecil maka dinyatakan bahwa residual tidak

terdistribusi normal.

Gambar 5.1

Hasil Uji Normalitas dengan Jarque-Bera

Pada penelitian ini hasil pengujian normalitas diperoleh nilai JB

hitung sebesar 0,00 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan data penelitian ini

tidak mempunyai distribusi normal.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 78: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

65

65

Untuk mendapatkan residual yang terdistribusi normal maka perlu

dilakukan perbaikan / transformasi data. Transformasi data bertujuan untuk

mengubah skala pengukuran data asli ke dalam bentuk lain sehingga data

dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam (Anwar

Hidayat, 2017). Salah satu jenis transformasi data adalah Transfromasi

Logaritma dimana pada saat penggunaan software Eviews 10 dibuatkan

object series baru menggunakan Log pada masing-masing variabel, misal

series hs menjadi loghs dan berlaku pada variabel bebas yang lain dimana

data yang ada di dalamnya berubah secara otomatis untuk kemudian dapat

dilakukan pengujian dan memenuhi uji asumsi klasik.

Gambar 5.2

Penambahan Series Log per Variabel

Dari variabel-variabel yang sudah ditransformasi Log, maka diperoleh

hasil uji normalitas sebagai berikut :

Page 79: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

66

66

Gambar 5.3

Hasil Uji Normalitas Transformasi Log dengan Jarque-Bera

Hasil pengujian normalitas diperoleh nilai JB hitung sebesar 0,81 >

0,05 yang artinya Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

mempunyai nilai distribusi normal.

5.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ada korelasi

yang tinggi antar variabel independen tersebut, maka hubungan antara

variabel dependen dan independen menjadi terganggu. Model regresi yang

baik adalah yang tidak memiliki korelasi antar variabel bebas (independen).

Tabel 5.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 80: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

67

67

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode korelasi

berpasangan diatas, menunjukkan bahwa ada nilai korelasi variabel yang

lebih besar dari 0,85 yang berarti Ho ditolak atau terdapat masalah

multikolinearitas pada data penelitian ini.

Sama seperti uji normalitas sebelumnya, pada uji multikolinearitas

akan dilakukan perbaikan data menggunakan transformasi Log dan berikut

hasilnya :

Tabel 5.9

Hasil Uji Multikolinearitas Transformasi Log

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode korelasi

berpasangan dan transformasi Log diatas, menunjukkan bahwa nilai korelasi

masing-masing variabel < 0,85 yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat

masalah multikolinearitas pada data penelitian ini.

5.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan pada data

yang unstrucktured/undated karena dalam uji heteroskedastisitas ini

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 81: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

68

68

analisanya membutuhkan struktur data yang tidak mempertimbangkan

adanya perbedaan individu maupun periode.

Tabel 5.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas diperoleh nilai

probabilitas chi squares sebesar 0,1443. Nilai probabilitas chi squares lebih

besar dari taraf signifikansi (0,1443 > 0,05) yang berarti Ho diterima atau

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada data penelitian ini.

5.1.4.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah model regresi

memiliki korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode

sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi. Sama halnya dengan pengujian heteroskedastisitas, pengujian

autokorelasi ini dilakukan pada data yang unstrucktured/undated karena

dalam analisanya membutuhkan struktur data yang tidak

mempertimbangkan adanya perbedaan individu maupun periode.

Tabel 5.11

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 82: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

69

69

Berdasarkan hasil uji autokorelasi diatas diperoleh nilai probababiliras

chi squares sebesar 0,0596. Hasil tersebut lebih besar dati taraf signifikansi

(0,0596 > 0,05) yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat masalah

autokorelasi pada data penelitian ini.

5.1.5 Uji Kelayakan Model

5.1.5.1 Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial

berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas di penelitian ini

adalah Net Profit Margin, Earning Per Share dan Dividend Per Share,

sedangkan variabel terikatnya adalah harga saham.

Tabel 5.12

Hasil Uji t Parsial

Berdasarkan tabel hasil uji t parsial diatas menunjukkan :

1. Pada variabel Net Profit Margin diperoleh t hitung sebesar -0,459 < t

tabel sebesar 2,021 dengan tingkat signifikansi 0,649 > 0,05 yang

artinya tidak menolak Ho. Nilai t hitung yang negatif menunjukkan

bahwa variabel Net Profit Margin memiliki hubungan yang

berlawanan arah dengan variabel harga saham. Dari hasil uji t tersebut

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 83: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

70

70

disimpulkan bahwa Net Profit Margin tidak memiliki pengaruh

terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods.

2. Pada variabel Earning Per Share diperoleh t hitung sebesar 0,591 < t

tabel sebesar 2,021 dengan tingkat signifikansi 0,558 > 0,05 yang

artinya tidak menolak Ho. Dari hasil uji t tersebut disimpulkan bahwa

Earning Per Share tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham

perusahaan manufaktur sektor consumer goods.

3. Pada variabel Dividend Per Share diperoleh t hitung sebesar 6,029 > t

tabel sebesar 2,021 dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 yang

artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji t tersebut

disimpulkan bahwa Earning Per Share memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor

consumer goods.

5.1.5.2 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variasi dari

variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas. Widarjono

(2007:198) dalam Indra Sakti (2018) menyatakan bahwa sebuah model

penelitian yang baik adalah jika nilai R2 mendekati angka 1 dan sebaliknya

dikatakan kurang baik jika nilai R2 mendekati angka 0. Dalam penelitian ini

menggunakan lebih dari dua variabel bebas, maka koefisien determinasi

yang digunakan adalah Adjusted R-Square. Berikut hasil perhitungan

koefisien determinasi :

Page 84: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

71

71

Tabel 5.13

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil diatas, nilai koefisien determinasi (Adjusted R-

Squared) sebesar 0,902 yang artinya 90,2% variabel terikat yaitu harga

saham dapat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Net Profit Margin,

Earning Per Share dan Dividend Per Share.

Pada penelitian ini pemilihan model estimasi terbaik adalah fixed

effect model, yang mana pada model tersebut terdapat individual effect yang

berkorelasi dengan variabel X untuk mengakomodir heterogenitas yang

terjadi antar individu. Implikasi dari pengestimasian efek individu tersebut

adalah R-Squared modelnya membesar. Adjusted R-squared yang dihasilkan

pada model fixed effect merupakan Adjusted R-squared yang

sebenarnya semu karena variabel X sebenarnya tidak menjelaskan

seutuhnya benar-benar sebesar Adjusted R-squared tersebut. Hal ini

dikarenakan variasi dari dependen pada model tersebut sebenarnya juga

dijelaskan oleh efek individu (variabel dummy pada model fixed effect)

yang bisa saja menangkap variabel-variabel yang belum kita gunakan pada

penelitian ini.

Sumber : Output Eviews 10, data diolah penulis, 2019.

Page 85: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

72

72

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Dari hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa Net Profit Margin memiliki t

hitung sebesar -0,459 dan nilai probabilitas sebesar 0,649. Nilai t hitung lebih

kecil dari nilai t tabel (-0,459 < 2,021) dan nilai probabilitas lebih besar dari

tingkat signifikansi (0,649 > 0,05) yang artinya tidak menolak Ho atau menolak

Ha dimana variabel Net Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap harga

saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2015-2018. Kesimpulan dari penelitian ini sesuai dengan

hasil dari penelitian Thio Lie Sha (2015) yang menyimpulkan bahwa Net Profit

Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Begitupun dengan hasil penelitian Sri Elvani,

Ramadona S dan Sri Puspa Dewi (2019) dengan obyek penelitian perusahaan

telekomunikasi serta hasil penelitian Ina Rinati (2012) untuk obyek perusahaan

indeks LQ45 yang sama-sama menyatakan secara parsial Net Profit Margin tidak

berpengaruh terhadap harga saham.

Dengan kata lain perusahaan dengan informasi Net Profit Margin yang lebih

besar justru kurang memiliki nilai informasi yang signifikan. Net Profit Margin

merupakan rasio yang memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang

saham sebagai presentase dari penjualan. Variabel Net Profit Margin dalam

penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sehingga

memberikan indikasi bahwa tingkat pengembalian investasi yang akan diterima

Page 86: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

73

73

investor rendah, sehingga investor tidak tertarik untuk membeli saham tersebut,

dan hal ini cenderung menyebabkan harga pasar saham cenderung turun.

5.2.2 Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham

Hasil uji parsial (uji t) variabel Earning Per Share diperoleh t hitung sebesar

0,591 dan nilai probabilitas sebesar 0,58. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel

(0,591 < 2,021) dan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (0,558 >

0,05) yang artinya menolak Ha atau Ho diterima. Dari hasil uji t tersebut

disimpulkan bahwa Earning Per Share tidak memiliki pengaruh terhadap harga

saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2015-2018. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil dari

penelitian dari Fachrun Nisa dan Elly Suryani (2018) yang menyatakan bahwa

Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan

manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Begitupun dengan hasil penelitian Imelda Khairani (2016) dengan

obyek penelitian perusahaan pertambangan serta hasil penelitian dari Sri Elvani,

Ramadona S dan Sri Puspa Dewi (2019) dengan obyek penelitian perusahaan

telekomunikasi yang sama-sama menyatakan secara parsial Earning Per Share

tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasio Earning per Share

atau laba per lembar saham tidak selalu menjadi acuan investor dalam berinvestasi

saham dan menyebabkan naik turunnya harga saham suatu perusahaan. Meskipun

Earning Per Share menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar

dalam setiap lembar saham, semakin tingginya nilai Earning Per Share tidak

Page 87: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

74

74

selalu menjadi perhatian bagi pemegang saham dalam perhitungan laba yang

diterima saat berinvestasi saham.

5.2.3 Pengaruh Dividend Per Share terhadap Harga Saham

Hasil dari uji parsial (uji t) variabel Dividend Per Share yaitu memiliki t

hitung sebesar 6,029 dan nilai probabilitas sebesar 0,00. Nilai t hitung lebih besar

dari t tabel (6,029 > 2,021) dan nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi (0,00 < 0,05) yang artinya Ha diterima atau Ho ditolak. Dari hasil uji t

tersebut disimpulkan bahwa Dividend Per Share memiliki pengaruh terhadap

harga saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi menunjukkan pengaruh yang positif antar variabel,

kesimpulan ini menerima Ha1 yang berdasar pada penelitian Bagyo Tri A, Rina

Arifati dan Abrar (2016) yang menyatakan bahwa variabel Dividend Per Share

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil ini pun sama dengan hasil penelitian

Christian V. Datu dan Djeini Maredesa (2017) serta Yuyun Yuliani dan Yoyon

Supriadi (2014) dengan obyek penelitian yang sama yaitu perusahaan go public di

Bursa Efek Indonesia yang sama-sama menyatakan bahwa Dividend Per Share

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Dividend Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar bagi

hasil suatu perusahaan yang akan dibagikan setiap periode tahunan kepada para

pemegang saham. Hasil penelitian ini menarik kesimpulan bahwa semakin besar

dividen yang dibagikan oleh suatu perusahaan terhadap investor maka minat

Page 88: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

75

75

investor pun semakin besar dalam menanamkan sahamnya untuk perusahaan

tersebut yang pada akhirnya terjadi lebih banyak transaksi jual beli saham dan

berpengaruh juga terhadap naik turunnya harga saham perusahaan tersebut.

Page 89: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

76

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan

pembahasan yang sudah dijelaskan tentang pengaruh Net Profit Margin, Earning

Per Share dan Dividend Per Share terhadap saham perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2018,

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Net Profit Margin memiliki nilai t hitung -0,459 lebih kecil dari

nilai t table dan nilai probabilitas 0,649 > 0,05 yang artinya variabel Net

Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham atau Hipotesis

1 (H1) yang menyatakan “Net Profit Margin memiliki pengaruh terhadap

harga saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018” ditolak.

2. Variabel Earning Per Share memiliki nilai t hitung 0,591 lebih kecil dari

nilai t tabel dan nilai probabilitas 0,558 > 0,05 yang artinya variabel

Earning Per Share tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham atau

Hipotesis 2 (H2) yang menyatakan “Earning Per Share memiliki pengaruh

terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018” ditolak.

3. Variabel Dividend Per Share memiliki nilai t hitung 6,029 lebih besar dari t

tabel dan nilai probabilitas 0,00 < 0,05 yang artinya variabel Dividend Per

Page 90: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

77

77

Share memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham atau

Hipotesis 3 (H3) yang menyatakan “Dividend Per Share memiliki pengaruh

terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018” diterima.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang diberikan adalah

sebagai berikut :

1. Melihat variabel Dividend Per Share yang berpengaruh positif dan

signifikan dari penelitian ini sebaiknya dapat juga menjadi referensi bagi

para investor yang hendak mengambil keputusan dalam berinvestasi pada

suatu perusahaan.

2. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dapat juga menjadikan besaran nilai dividen sebagai referensi

untuk menarik minat para pemegan saham supaya menanamkan sahamnya.

3. Penelitian lebih lanjut dapat menerapkan penelitian pada sektor yang lain

untuk dapat mengetahui apakah hasil yang sama dari penelitian ini berlaku

juga pada sektor yang lain atau bisa juga dengan memperluas lingkup sektor

perusahaan sehingga dapat melihat hasil yang lebih akurat.

4. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah periode perusahaan,

menambahkan variabel raiso keuangan yang lain sehingga dapat mengetahui

rasio apa saja yang dapat mempengaruhi transaksi jual beli saham suatu

perusahaan yang nantinya akan berdampak pada naik turunnya harga saham

itu sendiri sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.

Page 91: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

78

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, N., Arifati, R., & Supriyanto, A. (2016). Pengaruh Deviden Per Share,

Return on Equity, Net Profit Margin, Return On Investment dan Return On

Asset Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013. Journal

Of Accounting, 2(2).

http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/view/546. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Asmirantho, E., & Yuliawati, E. (2015). Pengaruh Dividen Per Share (DPS),

Dividen Payout Ratio (DPR), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity

Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA)

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan

dan Minuman Dalam Kemasan yang Terdaftar di BEI. JIAFE (Jurnal Ilmiah

Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(2), 95-117.

https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe/article/view/525. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Asmirantho, E., & Yuliawati, E. (2015). Pengaruh Dividen Per Share (DPS),

Dividen Payout Ratio (DPR), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity

Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA)

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan

dan Minuman Dalam Kemasan yang Terdaftar di BEI. JIAFE (Jurnal Ilmiah

Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(2), 95-117.

https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe/article/view/525. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Datu, C. V., & Maredesa, D. (2017). PENGARUH DEVIDEND PER SHARE

DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAMPADA

PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal

Riset Akuntansi Going Concern, 12(2).

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/18696. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Egam, G. E., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share

(EPS) terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks

LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. Jurnal EMBA:

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).

Page 92: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

79

79

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/15455.(Diakses

pada tanggal 12 Mei 2019)

Elviani, S., Simbolon, R., & Dewi, S. P. (2019). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi. JRAM (Jurnal

Riset Akuntansi Multiparadigma), 6(1).

https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/JRAM/article/view/1408. (Diakses pada

tanggal 07 Agustus 2019)

Fahmi, I. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung:Alfabeta.

Gustmainar, J., & Mariani, M. (2018). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To

Equity Ratio, Gross Profit Margin, Return On Investment, Dan Earning Per

Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Lq 45 Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2016. Bilancia: Jurnal Ilmiah

Akuntansi, 2(4), 465-476.

http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/BILANCIA/articl

e/view/79. (Diakses pada tanggal 07 Agustus 2019)

Hatta, A. J., & Dwiyanto, B. S. (2012). The company fundamental factors and

systematic risk in increasing stock price. Journal of Economics, Business,

and Accountancy Ventura, 15(2), 245-256.

https://pdfs.semanticscholar.org/9f01/79d3da932b1ac58e1df40561f7dd2625

e9af.pdf. (Diakses pada 13 Juni 2019)

Joko Salim, S. (2012). Jangan Coba-coba Main Saham Sebelum Baca Buku

Ini.Jakarta: VisiMedia.

Kasmir. (2015) Analisis Laporan Keuangan Edisi 1-8. Jakarta:Rajawali Pers.

Khairani, I. (2016). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share

terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013. Jurnal Manajemen dan

Keuangan, 5(2), 566-572.

https://ejurnalunsam.id/index.php/jmk/article/view/75. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Kusuma, P. A., & Priantinah, D. (2012). Pengaruh Return On Investment (ROI),

Earning Per Share (EPS), Dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga

Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2008-2010. Nominal, Barometer Riset Akuntansi dan

Manajemen, 1(2).

https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/998. (Diakses pada

tanggal 12 Mei 2019)

Page 93: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

80

80

Masum, A. (2014). Dividend policy and its impact on stock price–A study on

commercial banks listed in Dhaka stock exchange. Global Disclosure of

Economics and Business, 3(1).

https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2724964 (Diakses pada

tanggal 07 Agustus 2019)

Muliadi, H., & Fahmi, I. (2016). Pengaruh Dividen Per Share, Return On Equaty

Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 1(2),

71-80. http://www.jim.unsyiah.ac.id/EKM/index.(Diakses pada tanggal 07

Agustus 2019)

Nisa, F., & Suryani, E. (2018). Pengaruh Earning Per Share, Pembagian Dividen,

Laba Bersih Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Perubahan Harga Saham

(studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). eProceedings

of Management, 5(3).

https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/art

icle/view/7323. (Diakses pada tanggal 07 Agustus 2019)

Pratama, A., & Erawati, T. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

Return On Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap

Harga Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011). Jurnal akuntansi, 2(1), 1-10.

http://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/20. (Diakses

pada tanggal 12 Mei 2019)

Sakti, Indra. (2018). Analisis Data Panel Menggunakan Eviews.

Jakarta:Universitas Esa Unggul.

Setyawan, M. D.. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin (Npm),

Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham. Jurnal Profita, 5(6).

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/profita/article/view/9840.

(Diakses pada tanggal 14 Juni 2019)

Situmorang P., Mahardika, J., & Listiyarini, T. (2010). Jurus-jurus Berinvestasi

Saham Untuk Pemula. Jakarta: TransMedia Pustaka.

Tandon, K., & Malhotra, N. (2013). Determinants of stock prices: Empirical

evidence from NSE 100 companies. International Journal of Research in

Management & Technology (IJRMT), ISSN, 2249, 9563.

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33509528/3vol3no3.pd

f. (Diakses pada 13 Juni 2019)

Page 94: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

81

81

Watung, R. W., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Return On Asset (Roa), Net Profit

Margin (Npm), Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal

EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(2).

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/13108. (Diakses

pada tanggal 12 Mei 2019)

Yuliani, Y., & Supriadi, Y. (2014). Pengaruh Earning Per Share dan Dvidend Per

Share Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Go Public. Jurnal Ilmiah

Manajemen Kesatuan, 2(2), 111-118.

https://www.researchgate.net/profile/Yoyon_Supriadi/publication/32607111

7. (Diakses pada tanggal 07 Agustus 2019)

Zhang, Frank. Desember 2010. High-Frequency Trading, Stock Volatility, and

Price Discovery. Social Science Research Network (SSRN).

https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1691679. (Diakses

pada tanggal 21 Juli 2019)

Zuliarni, S. (2012). Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada

perusahaan mining and mining service di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis, 3(1), 36-48.

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32091985/%283%29.

(Diakses pada tanggal 13 Mei 2019)

Sumber dari internet :

https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s2&sub_sub_m=4

https://idx.co.id/

https://investasi.kontan.co.id/news/sektor-saham-konsumen-paling-moncer-pada-

pekan-pertama-2019

https://market.bisnis.com/read/20171209/7/716708/indeks-sektor-consumer-

goods-manufaktur-jadi-jawara-

https://scholar.google.co.id

https://www.chitose-indonesia.com/

https://www.deltajkt.co.id

https://www.gudanggaramtbk.com/

https://www.kalbe.co.id

https://www.kimiafarma.co.id

https://www.kino.co.id

https://www.ksei.co.id/

https://www.mandom.co.id

https://www.mayoraindah.co.id

https://www.researchgate.net

https://www.sahamok.com/jasica-jakarta-stock-industrial-classification/

https://www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei/

Page 95: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

82

82

https://www.sampoerna.com

https://www.sariroti.com

https://www.sekarlaut.com

https://www.statistikian.com/2013/01/transformasi-data.html/amp

https://www.statistikian.com/2013/01/uji-heteroskedastisitas.html/amp

https://www.statistikian.com/2017/01/tutorial-regresi-linear-dengan-

eviews.html/amp

https://www.statistikian.com/2017/02/tutorial-uji-asumsi-klasik-eviews.html

https://www.statistikian.com/2017/02/tutorial-uji-asumsi-klasik-eviews.html

https://www.statistikian.com/2017/03/tutorial-cara-input-data-panel-dengan-

eviews.html

https://www.statistikian.com/2017/04/cara-membaca-hasil-regresi-data-

panel.html/amp

https://www.statistikian.com/2017/04/hausman-test-dengan-eviews-regresi-data-

panel.html

https://www.statistikian.com/2017/04/tutorial-regresi-data-panel-dengan-

eviews.html/amp

Page 96: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

83

83

LAMPIRAN 01

PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Variabel Penelitian Metode

Analisis Hasil (Kesimpulan)

1. Denies

Priatinah dan

Prabandaru

Adhe

Kusuma

(2012)

Variabel Independen :

Return On Investment,

Earning Per Share,

Dividen Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Return On

Investment, Earning

Per Share dan

Dividen Per Share secara berpengaruh

(+) dan signifikan

2. Atika

Jauharia

Hatta dan

Bambang

Sugeng

Dwiyanto

(2012)

Variabel Independen :

Earning Per Share,

Price Earnings Ratio,

Debt Equity Ratio,

Current Ratio, Net

Profit Margin,

Dividend Payout

Ratio, Returns on

Asset, β

Variabel Dependen :

Stock Price

Regression

analysis and

mckinnon,

White, and

Davidson test

(MWD test)

a. Earning Per Share and Price Earnings

Ratio have (+) and

significant effects

b. Debt Equity Ratio and

Net Profit Margin

have (-) and

significant effects

c. Current Ratio ,

Dividend Payout

Ratio, Returns on

Asset and Beta have

insignificant effect

3. Nidhi

Malhotra dan

Kamini

Tandon

(2013)

Variabel Independen :

Market Price, Book

Value, Dividend Per

Share, Earning Per

Share, Price Earnings

Ratio, Dividend Yield

Variabel Dependen :

Stock Price

Linear

Regression

Model

a. Book Value, Earning

Per Share and Price

Earnings Ratio have a

significant (+)

b. Dividend Per Share and Dividend Yield

have a significant (-)

4. Yuyun

Yuliani dan

YoyOn

Supriadi

(2014)

Variabel Independen :

Earning Per Share,

Dividend Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Earning Per Share dan Dividend Per

Share berpengaruh

(+) dan signifikan

5. Aditya

Pratama dan

Teguh

Erawati

Variabel Independen :

Current Ratio, Debt

To Equity Ratio,

Return On Equity, Net

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Current Ratio, Debt

To Equity Ratio, Net

Profit Margin dan

Earning Per Share

Page 97: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

84

84

(2014) Profit Margin,

Earning Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

berpengaruh (+) dan

signifikan

b. Return On Equity

berpengaruh (-) dan

signifikan

6. Abdullah

Masum

(2014)

Variabel Independen :

Market Price,

Dividend Yield,

Retention Ratio, Profit

After Tax, Earning

Per Share, Return on

Equity

Variabel Dependen :

Stock Price

Panel Data

Methodology

a. Dividend Yield and

Profit After Tax have

(-) and insignificant

effects

b. Retention Ratio,

Earning Per Share

and Return on Equity

have (+) and

significant effects

7. Edhi

Asmirantho

dan Elif

Yuliawati

(2015)

Variabel Independen :

Dividen Per Share,

Dividen Payout Ratio,

Price To Book Value,

Debt to Equity Ratio,

Net Profit Margin,

Return On Asset

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Dividen Per Share berpengaruh (-) dan

signifikan

b. Dividen Payout Ratio

dan Debt to Equity

Ratio berpengaruh (-)

dan tidak signifikan

c. Price To Book Value,

Net Profit Margin dan Return On Asset

berpengaruh (+) dan

signifikan

8. Thio Lie Sha

(2015)

Variabel Independen :

Kebijakan Dividen,

Likuiditas, Net Profit

Margin, Return On

Equity, Price To Book

Value

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Kebijakan Dividend

berpengaruh (+) dan

signifikan

b. Likuiditas, Net Profit

Margin, Return On

Equity dan Price To

Book Value tidak

berpengaruh

signifikan

9. Nur Aminah

Rina Arifati,

SE, M.Si dan

Agus

Supriyanto,

SE, MM

(2016)

Variabel Independen :

Deviden Per Share,

Return On Equity, Net

Profit Margin,

Return On Investment,

Return On Asset

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Dividend Per Share dan Return On

Investment

berpengaruh (+) dan

signifikan

b. Return On Equity

berpengaruh (-) dan

signifikan

c. Net Profit Margin dan Return On Asset

berpengaruh (-) dan

Page 98: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

85

85

tidak signifikan

10. Bagyo Tri

Atmojo, Rina

Arifati dan

Abrar (2016)

Variabel Independen :

Rasio Profitabilitas,

Dividen Per Share,

Earning Per Share,

Return On Equity

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Return On Asset,

Dividend Per Share

dan Earning Per

Share berpengaruh

(+) dan signifikan

d. Return On Equity

tidak berpengaruh

signifikan

11. Imelda

Khairani

(2016)

Variabel Independen :

Earning Per Share,

Dividend Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Earning Per Share dan Dividend Per

Share tidak

berpengaruh

signifikan

12. Hakiki

Muliadi dan

Irham Fahmi

(2016)

Variabel Independen :

Dividend Per Share,

Return On Equity, Net

Profit Margin Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Dividend Per Share berpengaruh (-) dan

signifikan

b. Return on Equity

berpengaruh (+) dan

signifikan

c. Net Profit Margin berpengaruh (-) dan

tidak signifikan

13. Rosdian

Widiawati

Watung dan

Ventje Ilat

(2016)

Variabel Independen :

Return On Asset, Net

Profit Margin,

Earning Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Return On Asset, Net

Profit Margin dan

Earning Per Share berpengaruh (+) dan

signifikan

14. Christian V.

Datu dan

Djeini

Maredesa

(2017)

Variabel Independen :

Dividend Per Share,

Earning Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Earning Per Share dan Dividend Per

Share berpengaruh

(+) dan signifikan

15. Gerald Edsel

Yermia

Egam, Ventje

Ilat dan

Sonny

Pangerapan

(2017)

Variabel Independen :

Return On Asset,

Return On Equity, Net

Profit Margin,

Earning Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Return On Asset dan

Return On Equity

tidak berpengaruh

signifikan

b. Net Profit Margin berpengaruh (-) dan

signifikan

b. Earning Per Share berpengaruh (+) dan

signifikan

16. Arie

Setyawan

Variabel Independen :

Ukuran Perusahaan,

Analisis

Regresi

a. Ukuran Perusahaan,

Net Profit Margin

Page 99: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

86

86

Muhammad

(2017)

Net Profit Margin,

Return On Equity

Variabel Dependen :

Harga Saham

Sederhana

dan Analisis

Regresi

Linier

Berganda

dan Return On Equity

berpengaruh positif

17. Jojor

Gustmalnar

dan Mariani

(2018)

Variabel Independen :

Current Ratio, Debt to

Equity Ratio, Gross

Profit Margin, Return

On Investment,

Earning Per Share

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

a. Current Ratio dan

Return on Investment

tidak berpengaruh dan

tidak signifikan

b. Debt to Equity Ratio

dan Gross Profit

Margin berpengaruh

negatif dan signifikan

c. Earning Per Share

berpengaruh positif

dan signifikan

18. Elly Suryani

(2018)

Variabel Independen :

Earning Per Share,

Pembagian Dividen,

Laba bersih,

Pertumbuhan

Penjualan

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi Data

Panel

a. Earning Per Share,

Laba bersih dan

Pertumbuhan

Penjualan tidak

berpengaruh

b. Pembagian dividen

berpengaruh (-) dan

signifikan

19. Pande Widya

Rahmadewi

dan Nyoman

Abundanti

(2018)

Variabel Independen :

Earning Per Share,

Price Earnings Ratio,

Current Ratio, Return

On Equity

Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi Data

Panel

a. Earning Per Share

dan Current Ratio

berpengaruh (-) dan

tidak signifikan

b. Price Earning Ratio

berpengaruh (+) dan

signifikan

c. Return On Equity

berpengaruh (-) dan

signifikan

20. Sri Elviani,

Ramadona

Simbolon dan

Sri Puspa

Dewi (2019)

Variabel Independen :

Return On Equity,

Debt to Equity Ratio,

Return On Asset, Net

Profit Margin, Debt

to Asset Ratio,

Earning Per Share Variabel Dependen :

Harga Saham

Analisis

Regresi Data

Panel

a. Return On Equity dan

Debt to Equity

berpengaruh (+) dan

signifikan

b. Return On Asset, Net

Profit Margin, Debt

to Asset Ratio dan

Earning Per Share

tidak berpengaruh

positif dan signifikan

Page 100: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

87

87

LAMPIRAN 02

TABULASI DATA PENELITIAN

Perusahaan Tahun HS NPM EPS DPS

CINT 2015 338,00 9,35% 28,46 8,00

CINT 2016 316,00 6,30% 19,31 5,00

CINT 2017 334,00 7,93% 27,66 8,00

CINT 2018 284,00 3,66% 13,55 3,30

DLTA 2015 5.200,00 27,45% 239,86 120,00

DLTA 2016 5.000,00 32,84% 316,90 180,00

DLTA 2017 4.590,00 35,99% 349,39 260,00

DLTA 2018 5.500,00 37,86% 422,31 478,00

GGRM 2015 55.000,00 9,17% 3.344,78 2.600,00

GGRM 2016 63.900,00 8,75% 3.470,26 2.600,00

GGRM 2017 83.800,00 9,31% 4.030,66 2.600,00

GGRM 2018 83.625,00 8,14% 4.050,27 2.600,00

HMSP 2015 94.000,00 11,64% 89,09 2.225,00

HMSP 2016 3.830,00 13,37% 109,72 107,70

HMSP 2017 4.730,00 12,79% 108,93 107,30

HMSP 2018 3.710,00 12,68% 116,39 117,20

KAEF 2015 870,00 5,20% 44,81 8,96

KAEF 2016 2.750,00 4,67% 48,15 9,63

KAEF 2017 2.700,00 5,41% 58,84 17,66

KAEF 2018 2.600,00 5,39% 72,34 14,98

KINO 2015 3.840,00 7,30% 184,12 37,00

KINO 2016 3.030,00 5,18% 126,42 25,00

KINO 2017 2.120,00 3,47% 77,29 27,00

KINO 2018 2.800,00 4,16% 105,08 32,00

KLBF 2015 1.320,00 11,50% 42,76 19,00

KLBF 2016 1.515,00 12,13% 49,06 22,00

KLBF 2017 1.690,00 12,16% 51,28 25,00

KLBF 2018 1.520,00 11,85% 53,27 26,00

MYOR 2015 30.500,00 8,44% 55,92 300,00

MYOR 2016 1.645,00 7,57% 60,60 21,00

MYOR 2017 2.020,00 11,82% 71,31 27,00

MYOR 2018 2.620,00 7,32% 78,74 29,00

ROTI 2015 1.265,00 12,44% 53,45 10,61

ROTI 2016 1.600,00 11,09% 55,31 13,73

ROTI 2017 1.275,00 5,43% 28,84 5,82

ROTI 2018 1.200,00 4,60% 20,56 9,78

Page 101: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

88

88

Perusahaan Tahun HS NPM EPS DPS

SKLT 2015 370,00 2,69% 29,55 6,00

SKLT 2016 308,00 2,48% 29,88 5,00

SKLT 2017 1.100,00 2,51% 33,45 7,00

SKLT 2018 1.500,00 3,06% 46,26 9,00

TCID 2015 16.500,00 23,52% 2.707,93 410,00

TCID 2016 12.500,00 6,41% 806,00 410,00

TCID 2017 17.900,00 6,62% 890,88 410,00

TCID 2018 17.250,00 6,53% 860,66 420,00

Page 102: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

89

89

LAMPIRAN 03

HASIL COMMON EFFECT MODEL

Dependent Variable: HS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/17/19 Time: 22:39

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2973.631 1659.893 1.791459 0.0808

NPM -95.12761 120.3708 -0.790288 0.4340

EPS -4.666743 1.807361 -2.582076 0.0136

DPS 34.97368 2.536875 13.78613 0.0000 R-squared 0.929720 Mean dependent var 12510.57

Adjusted R-squared 0.924449 S.D. dependent var 24254.88

S.E. of regression 6666.842 Akaike info criterion 20.53419

Sum squared resid 1.78E+09 Schwarz criterion 20.69639

Log likelihood -447.7521 Hannan-Quinn criter. 20.59434

F-statistic 176.3831 Durbin-Watson stat 1.107691

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 103: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

90

90

LAMPIRAN 04

HASIL FIXED EFFECT MODEL

Dependent Variable: LOGHS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/17/19 Time: 23:34

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.556306 0.305383 24.74372 0.0000

NPM -0.017885 0.038926 -0.459450 0.6492

EPS 0.000254 0.000430 0.591139 0.5589

DPS 0.001597 0.000265 6.029594 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.931928 Mean dependent var 8.100039

Adjusted R-squared 0.902431 S.D. dependent var 1.582230

S.E. of regression 0.494227 Akaike info criterion 1.681727

Sum squared resid 7.327806 Schwarz criterion 2.249424

Log likelihood -22.99800 Hannan-Quinn criter. 1.892257

F-statistic 31.59324 Durbin-Watson stat 1.811354

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

91

91

LAMPIRAN 05

HASIL RANDOM EFFECT MODEL

Dependent Variable: HS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/17/19 Time: 22:40

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2370.170 1635.217 1.449452 0.1550

NPM -76.96828 116.8355 -0.658775 0.5138

EPS -4.477577 1.453401 -3.080758 0.0037

DPS 35.81570 1.947149 18.39392 0.0000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 2543.961 0.2353

Idiosyncratic random 4585.675 0.7647 Weighted Statistics R-squared 0.898534 Mean dependent var 8375.732

Adjusted R-squared 0.890924 S.D. dependent var 18911.02

S.E. of regression 6245.686 Sum squared resid 1.56E+09

F-statistic 118.0732 Durbin-Watson stat 1.193283

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.928410 Mean dependent var 12510.57

Sum squared resid 1.81E+09 Durbin-Watson stat 1.028121

Page 105: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

92

92

LAMPIRAN 06

HASIL UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FEM

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.454616 (10,30) 0.0001

Cross-section Chi-square 45.588410 10 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: HS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/17/19 Time: 23:21

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2973.631 1659.893 1.791459 0.0808

NPM -95.12761 120.3708 -0.790288 0.4340

EPS -4.666743 1.807361 -2.582076 0.0136

DPS 34.97368 2.536875 13.78613 0.0000 R-squared 0.929720 Mean dependent var 12510.57

Adjusted R-squared 0.924449 S.D. dependent var 24254.88

S.E. of regression 6666.842 Akaike info criterion 20.53419

Sum squared resid 1.78E+09 Schwarz criterion 20.69639

Log likelihood -447.7521 Hannan-Quinn criter. 20.59434

F-statistic 176.3831 Durbin-Watson stat 1.107691

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

93

93

LAMPIRAN 07

HASIL UJI HAUSMAN

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: REM

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 37.201695 3 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

NPM -

1304.211951 -76.968278 116797.05359

1 0.0003

EPS 16.001537 -4.477577 13.793376 0.0000

DPS 42.574432 35.815701 2.246689 0.0000

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: HS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/17/19 Time: 23:23

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1705.408 2833.488 0.601876 0.5518

NPM -1304.212 361.1753 -3.611022 0.0011

EPS 16.00154 3.988201 4.012219 0.0004

DPS 42.57443 2.457250 17.32605 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.975062 Mean dependent var 12510.57

Adjusted R-squared 0.964256 S.D. dependent var 24254.88

S.E. of regression 4585.675 Akaike info criterion 19.95263

Sum squared resid 6.31E+08 Schwarz criterion 20.52033

Log likelihood -424.9579 Hannan-Quinn criter. 20.16316

F-statistic 90.22958 Durbin-Watson stat 1.610812

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 107: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

94

94

LAMPIRAN 08

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF

Date: 09/17/19 Time: 22:37

Sample: 2015 2018 HS NPM EPS DPS Mean 12510.57 10.41318 533.6432 372.2198

Median 2660.000 8.035000 71.82500 26.50000

Maximum 94000.00 37.86000 4050.270 2600.000

Minimum 284.0000 2.480000 13.55000 3.300000

Std. Dev. 24254.88 8.476282 1115.366 793.2032

Skewness 2.377722 2.001148 2.385726 2.323243

Kurtosis 7.306845 6.405738 7.124248 6.658628

Jarque-Bera 75.46582 50.63193 72.92299 64.12155

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 550465.0 458.1800 23480.30 16377.67

Sum Sq. Dev. 2.53E+10 3089.436 53493785 27054364

Observations 44 44 44 44

Page 108: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

95

95

LAMPI.RAN 09

HASIL UJI NORMALITAS

LAMPIRAN 10

HASIL UJI NORMALITAS TRANSFORMASI LOG

Page 109: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

96

96

LAMPIRAN 11

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

LAMPIRAN 12

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS TRANSFORMASI LOG

Page 110: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

97

97

LAMPIRAN 13

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic 2.138407 Prob. F(1,41) 0.1513

Obs*R-squared 2.131546 Prob. Chi-Square(1) 0.1443

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 16:49

Sample (adjusted): 2 44

Included observations: 43 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 32158766 16360857 1.965592 0.0561

RESID^2(-1) 0.222418 0.152099 1.462329 0.1513 R-squared 0.049571 Mean dependent var 41262498

Adjusted R-squared 0.026390 S.D. dependent var 1.01E+08

S.E. of regression 99214886 Akaike info criterion 39.70887

Sum squared resid 4.04E+17 Schwarz criterion 39.79079

Log likelihood -851.7407 Hannan-Quinn criter. 39.73908

F-statistic 2.138407 Durbin-Watson stat 2.012656

Prob(F-statistic) 0.151275

Page 111: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

98

98

LAMPIRAN 14

HASIL UJI AUTOKORELASI

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.793882 Prob. F(2,38) 0.0738

Obs*R-squared 5.640610 Prob. Chi-Square(2) 0.0596

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 16:46

Sample: 1 44

Included observations: 44

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -237.7802 1595.753 -0.149008 0.8823

NPM -192.5532 11644.05 -0.016537 0.9869

EPS 0.604520 1.928448 0.313475 0.7556

DPS -0.116218 2.457439 -0.047292 0.9625

RESID(-1) 0.388678 0.164429 2.363798 0.0233

RESID(-2) -0.072487 0.189686 -0.382140 0.7045 R-squared 0.128196 Mean dependent var -3.31E-13

Adjusted R-squared 0.013485 S.D. dependent var 6430.074

S.E. of regression 6386.573 Akaike info criterion 20.48791

Sum squared resid 1.55E+09 Schwarz criterion 20.73121

Log likelihood -444.7340 Hannan-Quinn criter. 20.57813

F-statistic 1.117553 Durbin-Watson stat 2.074551

Prob(F-statistic) 0.367510

Page 112: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

99

99

LAMPIRAN 15

TRANSFORMASI LOG VARIABEL PADA EVIEWS 10

Page 113: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

100

100

LAMPIRAN 16

HASIL UJI T DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Dependent Variable: LOGHS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/17/19 Time: 23:34

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.556306 0.305383 24.74372 0.0000

NPM -0.017885 0.038926 -0.459450 0.6492

EPS 0.000254 0.000430 0.591139 0.5589

DPS 0.001597 0.000265 6.029594 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.931928 Mean dependent var 8.100039

Adjusted R-squared 0.902431 S.D. dependent var 1.582230

S.E. of regression 0.494227 Akaike info criterion 1.681727

Sum squared resid 7.327806 Schwarz criterion 2.249424

Log likelihood -22.99800 Hannan-Quinn criter. 1.892257

F-statistic 31.59324 Durbin-Watson stat 1.811354

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 114: PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), EARNING PER …

101

101

LAMPIRAN 17

T TABEL

Rumus t tabel = n - k = 44 – 4 = 40

Dengan taraf signifikansi 5% dan pengujian menggunakan uji dua arah.