pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga...

15
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Disusun Oleh: ADE YUNIATI A. 210 090 053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: doanngoc

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh:

ADE YUNIATI

A. 210 090 053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI
Page 3: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI
Page 4: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Ade Yuniati. A210090053 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2013. 75 Halaman

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar

terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan

keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi. 3) Untuk mengetahui pengaruh

motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

AKUNTANSI SMK BATIK I Surakarta yang berjumlah 110 siswa, dengan

jumlah sampel 84 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket

dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier

berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh garis persamaan regresi Y

= 42,130+ 0,444.X1 + 0,227.X2, yang berarti bahwa prestasi belajar dipengaruhi

oleh motivasi belajar dan lingkungan keluarga. Kesimpulan yang diambil adalah:

1) Motivasi Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung ˃ ttabel yaitu

3,976 ˃ 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil

perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar

20,605%. 2) Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai

thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu

0,013, dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan

efektif sebesar 11,095%. 3) Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga

berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan

berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 18,769 >

3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, berarti motivasi

belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar akuntansi. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar

0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan

lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7% sedangkan sisanya 68,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga.

Page 5: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

1

A. PENDAHULUAN

Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara

menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

Oleh karena itu ditempuh berbagai upaya untuk memantapkan pembentukan

kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor

penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan, yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu faktor

terpenting dalam kehidupan suatu bangsa, dengan pendidikan perkembangan dan

kelangsungan hidup bangsa tersebut akan terjamin. Dalam UU No 2 tahun 1989

tentang sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa “Dalam kehidupan suatu

bangsa , pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin

perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”. Setiap

bangsa menginginkan adanya generasi-generasi penerus bangsa yang beriman

kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional,

bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani. Dalam jiwa para penerus

bangsa juga harus tertanam akan jiwa patriotik, cinta tanah air, menghargai jasa

para pahlawan, mengetahui sejarah bangsa, dan berwawasan masa depan. Melalui

pendidikan inilah diharapkan dapat mencetak generasi-generasi penerus bangsa

yang memiliki sifat-sifat tersebut.

Pendidikan nasioanal bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,

cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung

jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasionaljuga

harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air,

meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan social, serta

kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan,

serta berorientasi masa depan (GBHN.1998).

Page 6: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

2

Dengan pendidikan manusia dapat memiliki pengetahuan yang luas,

keterampilan, pengendalian diri, bersosialisasi dengan mudah, dan dapat

memperbaiki kehidupan agar dapat hidup lebih baik dan makmur. Pendidikan tidak

dapat dilakukan secara instan, tetapi harus direncanakan secara matang agar objek

dapat menerima pendidikan dengan baik dan dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Seperti pengertian pendidikan yang tercantum dalam Sisdiknas (2001)

dalam Jumali dkk (2008:21)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana

belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, sikap social dan ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah), pendidikan

informal (keluarga) dan pendidikan non formal (lingkungan). Pendidikan sekolah

merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar

mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah memberikan kesempatan

kepada setiap anak untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dirinya yang

masih bersifat potensial, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai

individu maupun sebagai warga Negara.

Dalam dunia pendidikan kemampuan siswa akan diukur berdasarkan nilai yang

tertera di dalam rapot, nilai-nilai tersebut merupakan hasil rekap nilai anak didik

setiap satu semester. Ketika nilai didalam rapot buruk maka dapat dikatakan bahwa

proses belajar mengajar disekolah tidak berhasil. Dalam kegiatan belajar, motivasi

dapat dilakukan sebagai daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar

dapat dicapai.

Menurut Uno (2007:8) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,

yaitu:

Page 7: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

3

1) Faktor intinsik, terdiri dari: hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan

kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita.

2) Faktor ekstrinsik, terdiri adanya penghargaan, lingkungan belajar yang

kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Dengan demikian, motivasi

belajar dapat meningkatkan prestasi belajar. Karena dengan harapan yang

kuat dalam mendapatkan peluang kerja maka seseorang akan semakin

termotivasi untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasi yang ingin

dicapainya.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan belajar yang yang banyak

memberikan sumbangan dan besar pengaruhnya terhadap proses belajar maupun

perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga

merupakan lingkungan primer yang kuat pengaruhnya kepada individu dibandingkan

dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Selainitu keluarga juga

merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak pertama

kali dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan dan keluarga.

Supardi (2003:2) menyatakan “Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan

mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Menurut

Kartono (1985:19) “Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak,

tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial”

Prestasi belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anak didik.

Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Merson dalam Tu’u (2004:78)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mencapai

hasil belajar yang baik terdiri dari : faktor intern (kecerdasan, bakat, minat,

dan perhatian, kesehatan, cara belajar). Dan faktor ekstern (lingkungan

keluarga, pergaulan, sekolah, sarana pendukung belajar).

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh motivasi belajar

terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap

Page 8: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

4

prestasi belajar akuntansi. 3) pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga

terhadap prestasi belajar akuntansi.

B. METODE PENELITIAN

Arikunto (2006:136) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu dimana hasil yang diteliti dapat

dihitung dengan angka atau dapat diambil nilai secara matematis. Data yang

digunakan diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket

dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai

dengan metode statistik yang digunakan.

Penelitian ini dilakukan di SMK Batik I Surakarta pada siswa kelas XI

Akuntansi angkatan 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110

siswa. Sugiyono (2008:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan tabel

penentuan jumlah sampel, apabila populasi 110 dengan taraf kesalahan 5% maka

sampelnya 84. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random

sampling dengan cara undian, dan teknik pengumpulan data menggunakan angket

dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

terikat prestasi belajar (Y) dan variabel bebas motivasi belajar (X1) dan

lingkungan keluarga (X2). Instrumen penelitian yang berupa item pertanyaan

dalam angket yang berjumlah 30 item, yang terdiri dari 15 item pertanyaan untuk

variabel motivasi belajar (X1) dan 15 item pertanyaan untuk variabel lingkungan

keluarga (X2), sebelum digunakan terlebih dahulu diuji cobakan kepada anggota

populasi yang tidak menjadi sampel sebanyak 26 orang. Hasil uji coba instrument

kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk

mengetahui tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji

validitas variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) semua item

Page 9: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

5

dinyatakan valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki rhitung > rtabel

pada taraf signifikansi (α) = 5% yaitu 0,388. Sehingga seluruh item dalam angket

dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.

Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan item pertanyaan yang valid

saja. Angket dinyatakan reliabel jika rhitung > rtabel dan nilai r positif. Hasil uji

reliabilitas angket motivasi belajar dan lingkungan keluarga memperoleh

koefisien reliabilitas (r11) masing-masing sebesar 0,906 dan 0,834. Nilai (r11) dari

masing-masing variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (α) = 5%

yaitu sebesar 0,388 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan layak

digunakan sebagai instrument penelitian.

Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen

disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memperoleh data. Setelah

data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan

uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan

persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat

analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).

Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat, dan dilanjutkan dengan uji F untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-

sama, dan terakhir adalah mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif

(SE).

Page 10: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

6

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

SMK Batik I Surakarta berdiri pada tahun 1967 di Desa Pajang,

Kecamatan Laweyan, yang memiliki visi “Menjadikan SMK Batik I Surakarta

sebagai lembaga diklat Bisnis Dan Manajemen yang dapat menghasilkan

tenaga tingkat menengah professional yang mampu bersaing di era global

berdasarkan Iman dan Taqwa”.

Data prestasi belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari

out put SPSS versi 15 diperoleh nilai tertinggi sebesar 88, nilai terendah

sebesar 63, nilai rata-rata sebesar 72,88, median atau nilai tengah sebesar 73,

modus atau nilai yang sering muncul 72, dengan standar deviasi sebesar

5,528. Data motivasi belajar (X1), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan

dari out put SPSS for windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian

angket responden sebesar 57, nilai terendah sebesar 34, nilai rata-rata sebesar

46,02, median atau nilai tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering

muncul 46, dengan standar deviasi sebesar 5,018. Data lingkungan keluarga

(X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS for

windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar

55, nilai terendah sebesar 32, nilai rata-rata sebesar 45,39, median atau nilai

tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering muncul 55, dengan standar

deviasi sebesar 6,265.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors

dengan bantuan program SPSS for windows versi 15 melalui uji Kolmogorov-

Sminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi normal atau

tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari daftar uji

Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji

normalitas diperoleh harga Lohitung < Ltabel dengan taraf signifikan () = 0,05

Page 11: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

7

dan N = 84, yaitu variabel prestasi belajar 0,091 < 0,096, variabel motivasi

belajar 0,061 < 0,096, dan variabel lingkungan keluarga 0,086 < 0,096,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data-data tersebut berdistribusi normal.

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung <

Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan

memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji

linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu

variabel motivasi belajar 1,173 < 1,767 dan variabel lingkungan keluarga

1,087 < 1,742 dan nilai probabilitas signifikan > 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat berbentuk linier atau garis lurus.

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi

belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi dengan

SPSS for windows versi 15, diperoleh persamaan Y = 42,130 + 0,444.X1 +

0,227.X2. 42,130 berarti jika tidak ada nilai skor motivasi belajar (X1) dan

lingkungan keluarga (X2), maka prestasi belajar akuntansi akan sama dengan

42,130. 0,444, berarti bahwa setiap penambahan satu skor motivasi belajar,

maka skor prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,444. 0,227,

berarti bahwa setiap penambahan satu skor lingkungan keluarga, maka skor

prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,227.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi

belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara

individual dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, Kriteria

pengujian adalah Ho diterima apabila : -t tab ( a /2; n-k-1) ≤ ttab ( a /2; n-k-1)

atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila : thitung > ttabel ( a /2; n-k-1)

atau thitung < -ttabel ( a /2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05. Diketahui ttabel = t (α/2,

n-k-1) = t (0, 025; 81) = 1,990. 1) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

Page 12: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

8

belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai thitung sebesar

3,976 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung >

ttabel yaitu 3,976 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu

0,000, yang berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh positif secara

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) lingkungan keluarga

terhadap prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh

nilai thitung sebesar 2,539 dengan signifikansi 0, 013. Keputusan Uji H0 ditolak,

karena thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi

< 0,05, yaitu 0,013, yang berarti bahwa lingkungan keluarga berpengaruh

positif secara signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi

belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara

bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, kriteria

pengujian H0 diterima apabila F hitung < F (α,k;n-k-1) atau signifikansi > 0, 05 dan

H0 ditolak apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau signifikansi < 0, 05, diketahui

Ftabel = F (α,k;n-k-1) = F (0,05;2,81) = 3,109. Berdasarkan hasil analiais data

diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,769 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan uji

H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 18,769 > 3,109 dan nilai probabilitas

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa ada pengaruh motivasi

belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.

Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (motivasi

belajar dan lingkungan keluarga) terhadap variabel terikat (prestasi belajar

akuntansi). Berdasarkan dari hasil perhitungan sumbangan relatif dan

sumbangan efektif variabel motivasi belajar memberikan sumbangan relatif

sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar 20,605%, sedangkan variabel

lingkungan keluarga memberikan sumbangan relatif sebesar 35% dan

sumbangan efektif sebesar 11,095%.

Page 13: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

9

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi

belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

akuntansi secara individual dan secara bersama-sama. Hal ini dapat diketahui

dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif,

seperti dalam persamaan regresi linier ganda yaitu:

Y = 42,130 + 0,444.X1 + 0,227.X2

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel

yaitu 3,976 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000

menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan oleh nilai

persamaan regresi b1X1, yaitu +0,444 yang berarti motivasi belajar

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan hasil

perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar

20,605%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi

belajar maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa.

Sebaliknya, semakin buruk motivasi belajar, maka semakin rendah pula

prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel

yaitu 2,539 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,013

menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan oleh nilai

persamaan regresi b2X2, yaitu +0,227 yang berarti lingkungan keluarga

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan hasil

perhitungan sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan efektif sebesar

11,095%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan

keluarga, maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi yang diperoleh

siswa. Sebaliknya, semakin rendah lingkungan keluarga, maka semakin

rendah pula prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Page 14: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

10

Berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar

18,769 > 3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,

berarti motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar dan lingkungan

keluarga maka semakin baik pula prestasi belajar akuntansi. Sebaliknya

semakin rendah motivasi belajar dan lingkungan keluarga, maka semakin

rendah pula prestasi belajar akuntansi.

Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi

belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7%, sedangkan

sisanya 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

2. Lingkungan Keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

3. Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK

Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

Page 15: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA …eprints.ums.ac.id/25122/11/09_JURNAL_PUBLIKASI_ADE.pdf · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1998.GBHN. Solo: Sendang Ilmu.

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Jumali, M dkk.2008.Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University

Press

Kartono, Kartini. 1985. Peranan keluarga memandu anak. Jakarta: CV Rajawali S

Supardi, Imam.2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT. Alumni

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tu’u Tulus.2004.Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Gramedia Widyasarana Indonesia.

Undang-undang RI. No.2 Tahun 1989. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dharma

Bakti

Uno, Hamzah B.2007.T eori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara