pengaruh model scramble terhadap hasil belajar biologi …

14
PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN NEGERI MUSI RAWAS ARTIKEL ILMIAH Oleh Rieuni Roudotul Jannah NPM 4212074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN

NEGERI MUSI RAWAS

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

Rieuni Roudotul Jannah

NPM 4212074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

2017

Page 2: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN

NEGERI MUSI RAWAS

Oleh: Rieuni Roudotul Jannah 1, Ria Dwi Jayati, M.Pd.

2, Ivoni Susanti, M.Pd.Si

3.

1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Scramble Terhadap Hasil Biologi Siswa

Kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi Rawas”. Rumusan Masalah pada penelitian

ini adalah “Adakah pengaruh model Scramble terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi Rawas?”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh model Scramble terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi Rawas. Jenis penelitian ini adalah penelitian

eksperimen murni menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi

Rawas yang terdiri dari 114 siswa dan dan sampelnya adalah kelas XI.1 sebagai

kelas eksperimen yang berjumlah 38 siswa dan kelas XI.3 sebagai kelas kontrol

yang berjumlah 38 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Data

yang terkumpul menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 72

diperoleh thitung>ttabel (2,01>1,67), rata-rata nilai akhir kelas eksperimen sebesar

73,38 dan pada kelas kontol sebesar 66,71, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh model Scramble terhadap hasil belajar Biologi siswa dengan materi

limbah di SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.

Kata Kunci: Model Scramble, Hasil Belajar.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu usaha untuk

mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas

merupakan faktor yang paling berharga dalam pembangunan. Salah satu upaya

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan cara

memperbaiki mutu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu pondasi watak,

mental dan spiritual manusia sehingga pendidikan suatu bangsa merupakan tolak

ukur kualitas bangsa itu sendiri (Departemen Dinas Pendidikan, 2003: 134) .

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran

biologi SMK Pertanian Negeri Musi Rawas menunjukkan bahwa nilai rata-rata

siswa masih relatif rendah atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

Page 3: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa

pada mata pelajaran biologi belum sesuai dengan yang diharapkan, terlihat dari

nilai ulangan Sesmester tahun pelajaran 2016/2017 pada kelas XI yang berjumlah

114 siswa, hanya 40 siswa (31,7%) yang sudah mencapai KKM sedangkan 86

siswa (68,2%) belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan pada saat proses

pembelajaran siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran, siswa juga masih

cendrung pasif, tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, ada siswa

yang sibuk sendiri saat guru sedang menyampaikan materi sehingga menyebabkan

hasil belajar rendah. Penyebab lain juga disebabkan karena guru masih

menggunakan pembelajaran konvensional sehingga membuat siswa kurang aktif

dalam proses pembelajaran.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh model

Scramble terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri

Musi Rawas?”.

B. LANDASAN TEORI

Menurut Anwar (2003:43) kata pengaruh berasal dari kata efektif (kata sifat)

yang artinya ada efeknya‟ (akibatnya, pengaruhnya, kessannya). sementara itu,

pengaruh memiliki pengertian „keefektifan‟. “pengaruh adalah suatu dorongan

yang dapat mengubah sesuatu pengalaman atau perubahan, menjadi yang lebih

baik atau pun sebaliknya. “Sedangkan menurut Ahmadi (2006:45), “Pengaruh

dalam hal ini merupakan suatu yang dapat menjadikan perubahan, baik perubahan

kepada yang lebih baik atau pun menjadi lebih buruk dari yang ada.

1. Pengertian model pembelajaran kooperatif

Kesulitan dalam menguasai dan memahami konsep yang disampaikan oleh

guru sering dialami oleh siswa. Untuk mengatasinya, salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah saling berdiskusi, bekerja sama dan saling membantu antar siswa

dalam suatu kelompok. Cara ini dinamakan sebagai proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (dalam Isjoni,

2007:15) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa

Page 4: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

lebih bergairah dalam belajar. Trianto (2007:42) berpendapat bahwa pembelajaran

cooperative disusun dalam sebuah usaha untuk memfasilitasi siswa dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta

memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama

siswa yang berbeda latar belakangnya.

Isjoni (2007:16), mengatakan cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar

mengajar yang berpusat pada siswa (studend oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan oleh guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak

dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada

orang lain.

2. Model Pembelajaran Scramble

Shoimin (2014:166), menyatakan bahwa scramble merupakan model

pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dan

menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan

lembar jawaban yang disertai dengan alternative jawaban yang tersedia. Scramble

yang digunakan oleh peneliti, yaitu Scramble kata, yakni sebuah permainan yang

menyusun huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu

kata tertentu yang bermakna. Misalnya: tpeian = petani.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran scramble adalah sebagai

berikut: a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, b) Guru memotivasi dengan

memberi pertanyaan, c) Guru menjelaskan model yang akan digunakan yaitu

model Scramble, d) Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok, e) Guru

menyampaikan materi pembelajaran, f) Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti, g) Guru membagi kartu

soal dan jawaban pada kelompok yang sudah dibuat oleh guru, h) Siswa

berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok

dengan menyusun huruf-huruf yang di acak, i) Guru mengevaluasi keberhasilan

dengan memberikan siswa pertanyaan yang sesuai dengan kartunya, j) Guru

membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari,

k) Penutup.

Page 5: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Menurut Tampubolon (2014:109) kelebihan model pembelajaran Scramble

adalah: Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dikerjakan dalam kelompoknya, model pembelajaran ini akan memungkinkan

siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka dapat berekreasi sekaligus belajar

dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuatnya stress atau

tertekan, selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan

tertentu, model scramble juga dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok,

materi yang diberikan melalui salah satu model permainan ini biasanya

mengesankan dan sulit untuk dilupakan, sifat kompetitif dalam model ini dapat

mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju. Sedangkan kekurangan model

scramble yaitu: Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya, oleh

karena itu terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar, terkadang dalam

menerapkannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit

menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan, selama kriteria

keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi

pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit di terapkan oleh guru, model

permainan seperti ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan

mengganggu kelas yang berdekatan.

3. Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono (2006:3) menyatakan hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berkahirnya puncak proses belajar. Menurut Davies, dkk (Dimyati dan

Mudjiono, 2006:201) ranah tujuan hasil pendidikan berdasarkan hasil belajar

siswa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Menurut Bloom (dalam Suorijono, 2009:6)

Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut

Suprijono (2009:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Page 6: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

C. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan desain bentuk pretest dan post test group

desain atau desain kelompok eksperimen disebut juga penelitian kuantitatif.

Menurut Sukma (2008: 53) “Penelitian kuantitatif adalah mengambil jarak antara

peneliti dengan objek yang diteliti, penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat

positif yang menekan fenomena-menomena objektif dan dikaji secara meneliti”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni,

yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena memenuhi

persyaratan yaitu adanya kelompok lain (kontrol) dan ikut mendapat pengamatan.

Dengan adanya kelompok kontrol dapat diketahui secara pasti karena

dibandingkan dengan yang tidak mendapat perilakuan (Arikunto, 2010: 86).

Penelitian ini, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan

model Scramble, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan

model konvensional (metode ceramah) yaitu guru hanya memyampaikan materi

pada siswa. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model

Scramble. Pada akhir penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes

akhir untuk melihat strategi pembelajaran yang digunakan berpengaruh atau tidak

dalam penelitian. Desain eksperimen yang digunakan berbentuk control group

pretest-postes menurut Arikunto (2010: 125) dapat dilihat pada tabel 3.1:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y1 - Y2

Sumber: Sugiyono, (2013:112)

Keterangan:

Y1 = Pretest

Y2 = Postest

X = Pengaruh model pembelajaran Scramble

- = Menggunakan model pembelajaran konvensional

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Metodelogi penelitian

variabel yang dimaksud adalah gejala bervariasi yang menjadi objek penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian lapangan (Arikunto,

2010: 98). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni dua variabel bebas

Page 7: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

disimbolkan dengan X sedangkan variabel terikat disimbolkan dengan Y. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Scramble Sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar

biologi siswa setelah digunakan model pembelajaran Scramble.

Adapun populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMK

pertanian Negeri Musi Rawas sebanyak tiga kelas, yakni 114 orang siswa.

Adapun untuk pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik simple random

sampling. Menurut Suryabrata (2003: 36) Simple Random Sampling ialah

rumpun-rumpun yang merupakan kelompok individu yang tersedia sebagai unit

populasi. Penentuan sampelnya secara acak sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

tes. Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Tes pada penelitian ini yang dipergunakan untuk mengukur hasil belajar pada

aspek kognitif. Instrumen tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda

sebanyak 30 soal.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16 Januari sampai 16 Februari di SMK

Pertanian Negeri Musi Rawas tahun ajaran 2016/2017 dengan sampel penelitian

siswa kelas X1.1 (37 siswa) sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X1.3 (37

siswa) sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan tes awal kelas

eksperimen dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 47,58 dan

simpangan baku kelas eksperimen 10,65 sedangkan nilai rata-rata tes awal kelas

kontrol 49,05 dan simpangan baku kelas kontrol 13,58. Rekapitulasi nilai rata-rata

dan simpangan baku dari pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Data Hasil Pre-test

Kelas Nilai rata-rata (x ̅) Simpangan Baku

Eksperimen 47,58 10,65

Kontrol 49,05 13,58

Page 8: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh model

Scramble terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri

Musi Rawas tahun pelajaran 2016/2017”. Seperti yang telah dijelaskan pada bab

III sebelum pengujian hipotesis tersebut, terlebih dahulu menguji normalitas data,

selanjutnya uji homogenitas varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah itu menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapat

berdistribusi normal atau tidak. Setelah perhitungan skor rata-rata dan simpangan

baku dari tes awal selanjutnya diadakan normalitas untuk mengetahui apakah data

tersebut normal atau tidak.

Tabel 4.2.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pre-test

Kelas 𝑥2hitung Dk 𝑥2

tabel Keterangan

Eksperimen 10,6067 5 11,070 Normal

Kontrol 7,7105 5 11,070 Normal

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas sampel untuk mengetahui seragam tidaknya varians-

varians sampel yang diambil dari kelas eksperimen dan kontrol, yang berasal dari

populasi kelas X SMK Pertanian Negeri Musi Rawas pada pelajaran Biologi.

Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:

H0 : kedua varians sama/homogen

Ha : kedua tidak sama/tidak homogen

Berdasarkan perhitungan statistik tentang uji homogenitas Fhitung ≤ Ftabel,

maka varians dari kedua kelas tersebut adalah homogen. Hasil uji homogenitas

varians pre-test pada taraf kepercayaan α =0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Pre-test

Kelas 𝑠2 Fhitung DK Ftabel Kesimpulan

Eksperimen 10,65 1,05 36 dan 36 1,78 Homogen Kontrol 13,58

Page 9: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

c. Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kemampuan awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan data hasil analisis uji normalitas dan uji homogenitas yang dilakukan

maka uji kesamaan dua rata-rata untuk nilai Pre-test menggunakan analisis uji t.

Hipotesis yang akan diuji yaitu:

Ho : µ1 = µ2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sama dengan

rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol.

Ha : µ1 ≠ µ2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen tidak sama

dengan rata rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol.

Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk data pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Terhadap Skor Pre-test

Kelas thitung DK ttabel Keterangan

Eksperimen -0,52 72 2,00

thitung< ttabel (H0

diterima) Kontrol

2. Deskripsi dan Analisis Post-test

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi Limbah merupakan hasil

belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan akhir diperoleh

melalui tes akhir (post-test). Pelaksanaan tes akhir bertujuan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model Scramble di kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi

Rawas. Rekapitulasi nilai rata-rata dan simpangan baku post-test dapat dilihat

pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

Rekapitulasi Data Hasil Post-test

Kelas Nilai rata-rata (x ̅) Simpangan Baku

Eksperimen 73,38 13,61

Kontrol 66,71 13,50

Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, diketahui bahwa skor rata-rata yang

didapatkan dari post-test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda,

kelas eksperimen mendapatkan skor rata-rata lebih besar dari pada skor rata-rata

Page 10: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

kelas kontrol. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan skor

rata-rata pre-test dan post-test dari kedua kelas. Peningkatan skor rata-rata

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Nilai Rata-rata Hasil Pre-test dan Post-test

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapat

berdistribusi normal atau tidak. Setelah perhitungan skor rata-rata dan simpangan

baku dari tes awal selanjutnya diadakan normalitas untuk mengetahui apakah data

tersebut normal atau tidak.

Tabel 4.6.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Post-test

Kelas 𝑥2hitung Dk 𝑥2

tabel Keterangan

Eksperimen 10,254 5 11,070 Normal

Kontrol 7,7251 5 11,070 Normal

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas sampel untuk mengetahui seragam tidaknya varians-

varians sampel yang diambil dari kelas eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang

digunakan dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:

0

20

40

60

80

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

47.5849,05

73.38

66.71

Pree-test PostTest

Page 11: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

H0 : kedua varians data sama/homogen

Ha : kedua varians data tidak sama/tidak homogen

Berdasarkan perhitungan statistik tentang uji homogenitas Fhitung Ftabel, maka

varians dari kedua kelas tersebut adalah homogen. Hasil uji homogenitas varians

tes akhir pada taraf kepercayaan α =0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Post-test

Kelas 𝑠2 Fhitung DK Ftabel Kesimpulan

Eksperimen 13,61 1,02 36 dan 34 1,78 Homogen Kontrol 13,50

c. Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kemampuan awal dan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Berdasarkan data hasil analisis uji normalitas dan uji homogenitas yang

dilakukan maka uji kesamaan dua rata-rata menggunakan analisis uji t. Hipotesis

yang akan diuji yaitu:

Ho : µ1 ≤ µ2 : Rata-rata kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan Nilai

rata-rata kelas kontrol.

Ha : µ1 > µ2 : Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata

kelas kontrol.

Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk data post-test dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Terhadap Skor Post-test

Kelas thitung DK ttabel Keterangan

Eksperimen 2,01 70 1,671

thitung> ttabel (Ha

diterima) Kontrol

Pada tabel 4.8 hasil perhitungan uji t untuk post-test nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

(2,01 > 1,671), dengan taraf kepercayaan ∝ = 0,05 menggunakan uji satu pihak

dan dk = (𝑛1 + 𝑛2 − 2) hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian rata-rata skor post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata

Page 12: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

skor post-test kelas kontrol ada. Jadi ada pengaruh model Scramble terhadap hasil

belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.

2. Pembahasan

Penelitian dilaksanakan pada kedua kelas yang menjadi sampel penelitian,

terlebih dahulu melakukan tes uji instrumen pada kelas XI1.1 SMK Pertanian

Negeri Musi Rawas pada tanggal 18 Januari 2017 dengan jumlah siswa yang ikut

melaksanakan adalah 34 siswa pada materi Limbah mengunakan soal pilihan

ganda sebanyak 30 soal yang telah dibuat oleh peneliti, hal ini karena dipahami

bahwa peneliti sebagai mahasiswa dan merupakan peneliti pemula yang dinilai

belum layak untuk membuat soal, oleh karena itu, harus diajukan terlebih dahulu

untuk menentukan soal yang mana yang dikategorikan baik sehingga dapat

digunakan untuk penelitian. Hasil dari analisis, ternyata dari 30 soal yang

diujikan, hanya 20 soal yang memenuhi kriteria soal yang dapat digunakan

sebagai soal pre-test dan post-test pada penelitian.

Pertemuan pertama yakni pemberian pretest dilakukan pada tanggal 23

januari 2017, jumlah siswa yang hadir untuk kelas eksperimen 37 tidak lengkap 1

siswa yang tidak hadir, 1 siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit sedangkan

untuk kelas kontrol 37 siswa tidak lengkap 1 siswa yang mengundurkan diri.

Pretest dilakukan sebelum perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Kempuan awal siswa relative sama antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, tidak ada perbedaan yang begitu besar dari kedua

kelas tersebut. Karena pada pretest siswa belum diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran dan materi juga belum diajarkan sehingga

siswa hanya mengingat-ingat materi tersebut yang telah yang telah dipelajari

dijenjang sebelunya. Kemudian setelah pretest diberi perlakuan pada kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran Scramble dan kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional. Perlakuan yang diberikan pada kelas

eksperimen menggunakan model Scramble diperoleh rata-rata 47,58 dengan

simpangan baku 10,65, pada kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan

metode konvensional diperoleh rata-rata 49,05 dengan simpangan baku 13,58. Hal

Page 13: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

ini menunjukkan rata-rata kemampuan awal siswa sama anatara kedua kelas

tersebut.

Pertemuan kedua yakni memberi perlakuan di kelas eksperimen dan kontrol

pada tanggal 30 Januari 2017. Sebelum memulai pelajaran peneliti terlebih dahulu

mengiforasikan langkah-langkah pelaksanaan model Scramble kemudian siswa

dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen setiap kelompok ada yang berjumlah

6-7 orang siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung dengan pembahasan materi

tentang limbah, pada awal pembelajaran siswa sedikit merasa kesulitan

memahami dan mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Scramble

ini termasuk pembelajaran yang baru bagi mereka. Hal ini bukan karena tidak

menguasai materi tetapi siswa masih kesulitan mengeluarkan pendapat,

kemampuan komunikasi siswa yang masih dalam tahap encoba dan siswa juga

asih takut dan kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya tentang

materi pelajaran yang akan diprestasikan tetapi ketika proses belajar berlangsung

seuanya berjalan dengan lancar.

Pertemuan ketiga yakni memberi perlakuan di kelas eksperimen dan kontrol

pada tanggal 6 Februari 2017, mengenai materi limbah anorganik. Disini siswa

sudah mulai terlihat tertarik dan berminat dalam belajar, ini dapat terlihat pada

saat pemberian materi pada setiap kelompok yang berisi materi pembelajaran

setelah diberi penjelasan oleh guru.Siswa langsung mendiskusikan materi yang

telah diberikan guru tadi.Sehingga siswa mampu menganalisis gambar dan

mengeluarkan pendapatnya. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

mengalami peningkatan dari pada pertemuan pertama karena sudah banyak siswa

yang melaksanakan tahap tersebut dengan baik. Siswa juga terlihat lebih aktif

dalam proses pembelajaran karena mereka merasa dilibatkan dalam belajar,

kemudian siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan ide/pendapat tentang

materi pembelajaran.

Pertemuan keempat yakni pemberian post-test pada tanggal 10 Februari

2017. Jumlah siswa yang hadir untuk kelas eksperimen 37 hanya ada 1 siswa yang

tidak hadir di kerenakan siswa tersebut sakit, sedangkan untuk kelas kontrol 35

tidak lengkap 3 siswa yang tidak hadir, 2 dikarenakan sakit dan 1 dikarenakan

Page 14: PENGARUH MODEL SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI …

sudah mengeluarkan diri. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

menggunakan model Scramble nilai rata-rat 73,38 dengan simpangan baku 13,61,

pada kelas kontrol yang diajarakan dengan menggunakan metode konvensional

diperoleh nilai rata-rata 66,71 dengan simpangan baku 13,50. Perbandingan

tersebut tidak terlihat begitu mencolok karena waktu yang diperlukan saat

penelitian relative singkat, maka siswa masih menyesuaikan diri dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model Scramble. Kemudian hasil perhitungan

uji normalitas menunjukkan bahwa homogenitas Fhitung<Ftabel maka kedua kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Pada akhir penelitian dilakukan tes

akhir (post-test) Kemampuan akhir siswa adalah dilaksanakan pada tanggal 06

Februari 2017. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 73,38 dengan nilai

terendah 45 dan nilai tertinggi 90. Selanjutnya dilakukan tes akhir pada kelas

kontrol memperoleh nilai rata-rata 66,71 memperoleh nilai terendah 40 dan nilai

tertinggi 85.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen

(73,38) lebih besar dari kelas kontrol (66,71) dari data hasil post-test dianalisis

dengan menggunakan uji t hasilnya menunjukan nilai thitung > ttabel (2,01 > 1,671).

Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Scramble terhadap hasil

belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogjakarta: Gajah mada.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Isjoni. 2007. Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. 2009. Cooperative learning. Yongyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno.2012. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Ganesha

Tampubolon. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta:Gramedia.

Trianto. 2007. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Gramedia