pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe nht …etheses.uinmataram.ac.id/786/1/mariatul...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBER HEAD TOGETHER) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTs HAQQUL YAQIN SAYANG-SAYANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
MARIATUL AULIA
NIM. 15.1.09.6.134
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2014
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBER HEAD TOGETHER) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTs HAQQUL YAQIN SAYANG-SAYANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram
Untuk MelengkapiPersyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
MARIATUL AULIA
NIM. 15.1.09.6.134
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2014
iii
PERSETUJUAN
Skripsi Mariatul Auli, NIM. 151.09.6.143, yang berjudul ““Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Terhadap Motivasi belajar Siswa di MTs Haqqul Yaqin Sayang-Sayang tahun Ajaran 2014/2015”” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal, .
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
H. M. Zaki,S.Ag. M.Pd
NIP:197112311997031005
Pembimbing II
Yudin Citriadin, M.Pd
NIP:197808162007101006
iv
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490-Fax.625337 Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram
NOTA DINAS
Hal : Munaqasah
Mataram, 18 Oktober 2014
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
Di –
Mataram
Assalamu’alaikum, Wr, Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Mariatul Aulia, NIM 15.1.09.6.134 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Terhadap Motivasi belajar Siswa di MTs Haqqul Yaqin Sayang-Sayang tahun Ajaran 2014/2015” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
Demikian atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, Wr, Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
H. M. Zaki, S. Ag. M.Pd
NIP:19671231200501129
Yudin Citriandin, M.Pd
NIP: 1978081620077101006
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mariatul Aulia
NIM : 15.1.09.6.134
Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Institut : IAIN Mataram
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII
MTs Haqqul Yaqin Tahun Pelajran 2013/2014” ini secara keseluruhan adalah
hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN
Mataram.
Mataram,30 September 2014
Mariatul Aulia
NIM: 15.1.09.6.134
vi
Motto:
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (Q.S. An-Nahel .43)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk
1. Kedua orang tuaku yang tersayang dan tercinta yaitu ayahandaku (Alm.
M. Siddik Ummar) dan ibundaku (Hj. Husnul Khotimah), yang selalu
mendo’akan setiap langkah dan perjalananku serta telah memberikan
dukungan, motivasi dan bantuan baik dari segi moril maupun materil demi
menyelesaikan studi di IAIN Mataram lebih-lebih dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
2. Suamiku (Hamdani) yang selalu memberikan semangat dan dukungan agar
terus berjuang untuk dapat menggapai impian dan cita-cita.
3. Kakakku (Habibah) yang selalu memberikan semangat dan dukungan agar
terus berjuang untuk dapat menggapai impian dan cita-cita.
4. Keluarga besarku yang selalu menanti perjuanganku dalam menyelesaikan
studi di IAIN Mataram dan selalu menanti kesuksesanku.
5. Sahabat-sahabati seperjuangan dan khususnya kelas A IPS angkatan 2009,
yang selalu memotivasi dalam menuntut ilmu demi meraih wujud dari
sebuah mimpi.
6. Sahabat-sahabati yang selalu menyayangi dan merindukanku, yang selalu
merikan masukan, dukungan untuk terus maju dalam menyelesaikan
penyususnan skripsi ini.
7. Buat Almamaterku Tercinta.
viii
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490-Fax.625337 Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Number Head Together) Terhadap Motivasi belajar Siswa di MTs Haqqul Yaqin
Sayang-Sayang tahun Ajaran 2014/2015” oleh Mariatul Aulia,
NIM.15.1.09.6.134., Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Mataram, telah di munaqasyahkan pada tanggal 18 Oktober
2014 dan telah dinyatakan syah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/ H. M. Zaki,S.Ag. M.Pd
Pembimbing I NIP:197112311997031005 (________________)
2. Sekertaris Sidang Yudin Citriadin, M.Pd
Pembimbing II NIP:197808162007101006 (________________)
3. Penguji I H. L. Agus Satriawan, Lc. MA
NIP : 196808142003121001 (________________)
4. Penguji II Sarafudin, MA
NIP : 197812312007011090 (________________)
Mengetahui,
An Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Wakil Dekan I Bidang Akademik
Drs. Wildan, M. Pd
NIP.196812311998031014
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah AWT yang maha Esa karena dengan izin-Nya,
penulis bisa menyelesaikan penyususnan skripsi ini, dan tidak lupa penulis
haturkan shalawat serta kepada junjungan alam Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menyebarkan agama islam sampai ke penjuru dunia dan tak lupa
pula penulis haturkan salam kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai
akhir zaman.
Atas berkat rahmat dan hidayahnya penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII MTs Haqqul Yaqin Tahun Pelajran 2013/2014”dapat
terselesaikan pada waktunya.
Dengan selesainya skripsi ini, maka penulis menyampaikan rasa
terimaksih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telak banyak
memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak H. M. Zaki, S.Ag.M.Pd selaku dosen pembimbing I dan kepada
bapak Yudin Citriadin, M. Pd selaku pembimbing II, yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. H.M Taufik, M. Ag selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, bapak Supardi, M.Pd selaku ketua jurusan pendidikan IPS
Ekonomi.
x
3. Bapak Dr. H. Nashuddin, M.Pd selaku Rektor IAIN Mataram
4. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram dan
pegawai IAIN Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan bantuan pada masa studi di IAIN Mataram. Semoga
dengan ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat bagi penulis, masyarakat
dan bangsa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
jauh dari kekurangan, kekeliruan dan kejanggalan. Oleh karena itu diharapkan
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis demi penyempurnaan
skripsi ini.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis kembalikan segala urusan dan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT
meridhoinya. Amin
Mataram, 30 September 2014
Penulis
xi
DAFATR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
KEASLIAN SKRIPSI .................................................................................... v
HALAMAN MOTO ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ..................................................... 5
1. Rumusan Masalah .................................................................. 5
2. Batasan Masalah..................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6
1. Tujuan .................................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............... 8
A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 8
xii
1. Konsep Model Pembelajaran ................................................. 8
2. Konsep Dasar Motivasi .......................................................... 19
B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 25
C. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 28
A. Desain dan Pendekatan Penelitian................................................. 28
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 29
1. Populasi .................................................................................. 29
2. Sample .................................................................................... 30
C. Instumen Penelitian ....................................................................... 31
1. Angket .................................................................................... 31
2. Observasi ................................................................................ 32
3. Dokumentasi .......................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33
1. Metode Angket ...................................................................... 34
2. Metode Observasi................................................................... 35
3. Metode Dokumentasi ............................................................. 36
E. Tekhnik Analisis Data ................................................................... 37
F. Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 39
1. Validitas Instrument ............................................................... 39
2. Reliabilitas Instrument ........................................................... 40
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 41
A. Validitas Instrumen ....................................................................... 41
xiii
1. Validitas Angket Penelitian.................................................... 41
2. Reliabilitas Angket Penelitian ................................................ 43
B. Pengumpulan dan Penyajian Data ................................................. 45
1. Pengumpulan Data ................................................................ 45
2. Penyajian Data ....................................................................... 47
C. Analisis Data ................................................................................. 48
D. Hasil Analisis ................................................................................ 51
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 55
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil ........................................................... 55
B. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 59
C. Pembahasan .................................................................................. 59
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 63
A. Kesimpulan.................................................................................... 63
B. Saran .............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
Mariatul Aulia, 151 096 134 “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT (Number Head Together) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MTs Haqqul Yaqin Sayang-Sayang Tahun Ajaran 2013/2014” Skripsi Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi.
Pembimbing I : H.M.Zaki, S.Ag. M.Pd, Pembimbing II : Yudin Citriadi,M.Pd
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dapat digunakan dalam melaksanakan metode pembelajaran, oleh karena itu, berdasarkan penerapan bahwa model pembelajaran kooperatif ini dapat menigkatkan motivasi belajar siswa di MTs Haqqul Yaqin Sayang-Sayang. Hal ini dapat dilihat melalui semangat siswa adalah mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT, tanpa adanya paksaan dari orang lain. oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan.
Pengaruh model pembelajaran kooperatif hal yang penting di dalam melaksanakan metode pembelajaran. atas dasar inilah peniliti mengangkat permasalahan ini dengan rumusan masalah. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) adalah meningkatkan motivasi belajar siswa. adapun tujuannya adalah ingin mengetahui jauh manakah pengaruh model pembelajran kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar siswa di MTs. Haqqul Yakin sayang-sayang TA 2013/2014
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif kehadiran peniliti dilokasi penelitian sebagai instrumentasi teknik pengumpulan data melalui angket, dokumentasi dan observasi. teknik analisis data yang digunakan adalah ragrasi linier sederhana dan koralasi produce moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar siswa .
Kata Kunci: Pengaruh Model Pembelajaran NHT. Motivasi Belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di sekolah merupakan
salah satu fokus perhatian pemerintah, dalam rangka meningkatkan sumber
daya manusia.Disisi lain, guru harus memahami dan menghayati para siswa
yang dibinanya, Guru merupakan pendidik dan pengajar yang menyentuh
kehidupan pribadi siswa. Oleh siswa guru sering dijadikan tokoh identifikasi
diri.Oleh karna itu, guru seyogyanya memiliki perilaku yang memadai untuk
dapat mengembangkan diri siswa secara utuh.
Perkembangan model pembelajaran dari waktu kewaktu terus
mengalami perubahan.Model-model pembelajaran tradisonal kini mulai
ditinggalkan berganti dengan model pembelajaran modern.Sejalan dengan
pendekatan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model
pembelajaran kooperatif atau cooperative learning.1
Pada model cooperatif learning siswa diberi kesempatan untuk
berkomunikasi dan berintraksi sosial dengan temannya untuk mencapai
tujuan pembelajaran, sementara guru berperan sebagai motivator dan
fasilitator aktifitas siswa.Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan aktif
dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung
jawab atas hasil pembelajarannya.
1 Isjono, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2013), h, 5
2
Demi penyempurnaan pendidikan pemerintah mengadakan pembagian
kewenangan penyelenggaraan pendidikan, di mana pemerintah pusat melalui
diktorat pendidikan dasar, menengah dan pusat kurikulum hanya menetapkan
standar kompetensi, materi pokok pembelajaran dan kalender pendidikan saja
dan untuk selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab sekolah.
Otonomi daerah yang sedang digalakan pemerintah seperti yang
disebutkan di atas membawa angin segar bagi dunia pendidikan, bagaimana
tidak, sebuah kurikulum baru menekankan pada otonomi pendidikan yaitu
kurikulum 2013 lahir sebagai akumulasi perbaikan-perbaikan kurikulum
sebelumnya yang tentu diharapkan mampu menjadi titik tolak menuju sistem
pendidikan nasional yang lebih baik dan layak. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang sudah mulai diimplementasikan disekolah-sekolah dewasa
ini, mulai dari SD, SMP dan SMA sebagai wujud demokratisasi pendidikan.
Oleh karena itu, dengan adanya kurikulum 2013 sekolah-sekolah diberi
keleluasaan mengembangkan sendiri silabus pendidikan.
Dari sisi lain begitu berat beban guru khususnya guru IPS, dalam
menerjemahkan kurikulum 2013. Sebab dewasa ini banyak orang memandang
IPS sebagai bidang studi yang cukup sulit dipahami.Pengimplementasian
kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran
IPS benar-benar menuntut sosok guru yang kreatif dan inovatif. Kurikulum
2013 menuntut guru IPS untuk mampu meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar di kelas sehingga nantinya diharapkan dapat mengembangkan pola
pembelajran yang dapat melibatkan siswa dalam belajar. Akan tetapi
3
sekarang ini kenyataan menunjukkan bahwa model pembelajaran IPS yang
diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifatkonvensianal, dimana
sistem penyampaianya banyak didominasi oleh guru, cenderung bersifat
intruktif dalam proses komunikasinya satu arah. Hal ini penyebab kreatifitas
dan kemandirian siswa tidak berkembang.Banyak siswa yang dulunya kreatif
dan kritis menjadi apatis karena suasana belajar dikelas kurang
mendukung.Tidak sedikit siswa merasa bosen dan kurang semangat karena
gaya-gaya pembelajaran melemahkan smangat belajar siswa.
Kondisi pembelajaran masih terjadi dibeberapa sekolah yang masih
menggunakan model pembelajaran konvensional, termasuk MTs. Haqqul
Yaqien sayang-sayang.Model pembelajaran yang diterapkan di MTs. Haqqul
Yaqien sayang-sayang adalah model pembelajaran langsung. Model
pembelajran langsung merupakan model pembelajaran yang dirancang secara
khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan
mengembangkan prosedural dan deklaratif. Model pembelajaran ini
memerlukan perencanaan dan palaksanaan yang cukup rinci, pembelajaran
berpusat pada guru tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa.Tetapi
kenyataan di lapangan menunjukan model pembelajaran ini kurang
membuahkan hasil yang memuaskan, sehingga motivasi belajar siswa untuk
lebih baik menjadi kurang.
Permasalahan yang sering dialami oleh siswa dalam belajar adalah
tidak adanya intraksi dengan guru atau dengan sesama siswa, sehingga
menyebabkan kurangnya kepercayaan diri siswa dalam mengasah keaktifan
4
bertanya baik itu kepada guru ataupun kesesama siswa, ketidak beranian
dalam berpendapat atau menolak pendapat siswa yang lain.
Berdasarkan permasalahan diatas dapat digunakan model
pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa. Salah satu contoh
model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa adalah model
pembelajaran kooperatipe tipe NHT (Number Heads Together). Tipe ini
sangat sederhana, karena hanya membagi siswa kedalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang, kemudian memberikan nomor pada masing-
masing anggota kelompok serta nama pada setiap anggota kelompok. Dengan
demikian semua siswa mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pendapat
mereka tentang suatu masalah.
Pada hakekatnaya model pembelajran ini bertujuan menggali dan
mengembangkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
mengajar dan ini lebih tepat digunakan pada mata pelajaran IPS pada
umumnya dalam materi pokok pada khususnya IPS secara umum sangat sulit
dipahami oleh siswa, karena IPS memiliki objek yang sifatnya abstrak dan
membutuhkan penalaran yang cukup tinggi untuk memahami setiap konsep-
konsep IPS,sehingga perlu menerapkan model pembelajaran yang tepat dan
tidak membosankan guna membantu siswa memahami pembelajaran IPS.
Poses pembelajaran juga sangat dibutuhkan adanya motivasi, yang
diberikan guru kepada siswa atau motivasi teman sebayanya. Motivasi teman
5
sebaya dapat digunakan secara efektifitas di kelas untuk meningkatkan,baik
pembelajaran kognitif siswa maupun pertumbuhan efektif siswa.2
Menurut Irawan, Mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr bahwa
dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang
keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir
merupakan salah satu faktor yang baik. Walber.Menyimpulkan bahwa
motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap prestasi
belajar. Studi yang dilakukan Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi
motivasi sebesar 36% sedangkan McClelland menunjukan bahwa motivasi
berprestasi mempunyai kontribusi sampai 64% terhadap prestasi belajar.3
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil judul “ Pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together ) terhadap
motivasi belajar IPS terpadu pada siswa kelas VIII MTs. Haqqul Yaqien
sayang-sayang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan
permasalahan yaituApakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe NHT (Number Heads Together) dalam meningkatkan motivasi
belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII MTs.NW Haqqul Yaqqien
Sayang-sayang Tahun Pelajaran 2013/2014.?
2 Isjono, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 57 3 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 162
6
2. Batasan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini, maka penulis sekaligus peneliti
membatasi masalah, antara lain4, maka peneliti mengambil judul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head
Together) Motivasi Belajar Siswa, dimana:
a. Model Pembelajaran kooperatif Tipe NHT ( X )
b. Motivasi Belajar Siswa ( Y )
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiPengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs.NW. Haqqul
Yaqien Sayang-sayang tahun pelajaran 2013/2014.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah khazanah dan wawasan keilmuan, baik bagi peneliti
maupun pihak lain yang terlibat dalam penelitian ini.
b. Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
4Sugiono, Metode Penelitian Kuanlitatif & Kuantitatif R&B ( Bandung, Alfabeta, 2012), h.
281.
7
1) Bagi sekolah
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPS.
2) Bagi guru IPS
Dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap kualitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan dikelas.
3) Bagi Siswa
Dapat memberikan informasi tentang tingkat keberhasilan
belajar yang telah mereka capai.
4) Bagi Peneliti
Dapat menjadi salah satu masukan dalam mengembangkan
penilaian berikutnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoritis
1. Konsep Model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil
pembelajaran.Dalam penerapannya, model pembelajaran harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing
model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama
yang berbeda-beda.5Model pembelajaran kooperatif merupakan
suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama diantara
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.6
Pada model pembelajaran ini para siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi
yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk
membangkitkan intraksi yang efektif di antara anggota kelompok
melalui diskusi, yang dalam hal ini sebagian besar aktifitas
pembelajaran berpusat pada siswa.
Menurut Irzani,7 pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:
5Ibid, h. 49. 6 Irzani, Strategi Belajar Mengajar MTK. ( Yogyakarta: Grafindo Press, 2009), h. 39 7Ibid, h. 40
8
9
1) Siswa belajar dalam kelompok, aktif mendengar,
mengemukakan pendapat dan membuat keputusan secara
bersama.
2) Setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.
3) Jika terdapat siswa yang terdiri dari berbagi ras, suku, agama,
budaya dan jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan
dalam setiap kelompok pun terdapat ras, suku, agama dan jenis
kelamin yang berbeda pula.
4) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
kerja individu.
Tiga konsep sentral yang menjadi karaktristik cooperatif
learning sebagaimana yang dikemukakan Slavin (1995), yaitu
penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu, dan
kesempatan yang sama untuk berhasil.
Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan
untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting
yang dirangkum Ibrahim, et al. (2000),yaitu:8
1) Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, banyak ahli yang
berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif unggul
8 Isjono, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabet, 2013), h. 27
10
dalam membantu dalam membantu peserta didik untuk
memahami konsep-konsep yang sulit.
2) Penerimaan terhadap keragaman
Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa
dapat menerima teman-temannya yang berasal dari latar
belakang yang berbeda.Perbedaan tersebut meliputi perbedaan
suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat sosial.
3) Pengembangan keterampilan sosial
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial
yang di maksud antara lain adalah berbagai tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain memancing teman untuk
bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat dan bekerja dalam
kelompok.
Pada dasarnya tujuan utama dalam penerapan model belajar
mengajar cooperative learning adalah agar peserta didik dapat
belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengancara
saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan
pendapat mereka secara berkelompok.9
9 Ibid, h. 6
11
Selanjutnya menurut Sharan (1990),10 siswa yang belajar
menggunakan metode kooperatif learning akan memliki motivasi
tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sebaya.Cooperatif
learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik,
meningktkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubungan
persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar mengunakan
sopa-santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap
terhadap sekolah dan belajar mengurangu tingkah laku yang kurang
baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang
lain.
Dalam model cooperative learning dibutuhkan proses yang
melibatkan niat dan kiat (will and skill) dari anggota kelompoknya
sehingga masing-masing siswa harus memiliki niat untuk bekerja
sama dengan anggota lainnya. Disamping itu, juga harus memiliki
kiat-kiat bagaimana caranya berintraksi dan bekerjasama dengan
orang lain. Dalam pengelolaan kelas model kooperative learning ini
ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni pengelompokan,
pemberian motivasi, kepada kelompok, dan penataan ruamg kelas.11
Pada model pembelajaran kooperatif terdapat enam fase
utama. Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, menyajikan informasi mengorganisasikan siswa
kedalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok
10Ibid, h. 23 11Ibid, h. 64
12
bekerja dan belajar, dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase
terakhir pembelajaran kooperatif meliputi persentase hasil akhir
kerja kelompok dan evaluasi tentang materi yang dipelajari dan
memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun
individu.Keenam fase pembelajaran kooperatif tersebut terangkum
dalam table berikut
Table 2
Fase dan Peran Guru Dalam Model Pembelajaran Kooperatif 12
Fase Indikator Kegiatan Guru 1 Menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
2 Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui demonstrasi atau bacaan
3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompo-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan prestasi hasil kerja masing-masing kelompok
6 Memberi penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok
Bila diperhatikan fase-fase model pembelajaran kooperatif
pada table diatas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran
aktif siswa dikelas sanggat menonjol dibandingkan model-model
pembelajaran yang lain.
12 Anita Lie, CooperativeLearning, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 65
13
b. Model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.Secara umum
pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di
mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelsaikan masalah yang dimaksud.13
Model pembelajaran ialah Pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun
tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-
tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model
pembelajaran dapat didifinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.14
Mills berpendapat bahwa “model adalah bentukrepresentasi
akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau
sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”.
13Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), h. 54-55 14Ibid, h. 46
14
Model merupakan interprestasi terhadap hasil observasi dan
pengukuran yang di peroleh dari beberapa sistem.15
Model pembelajaran merupakan landasan praktik
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori
belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi
kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.Model
pembelajaran dapat diartikan juga pula sebagai pola yang digunakan
untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi
petunjuk kepada guru dikelas.16
c. Pengertian Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) dikenalkan oleh Spencer
Kagan pada tahun 1992.Numbered Head Together adalah bagian dari
pembelajran kooperatif struktural yang menekankan pada struktur-
struktur khusus yang dirancanag untuk mempelajari pola interaksi
siswa.Struktur ini menghendaki agar para siswa bekerja saling
bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Head
Together diawali degan proses Numbering. Guru membagi kelas
menjadi kelompok-kelompok kecil. Kemudian tiap-tiap orang dalam
kelompok diberi nomor. Setelah kelompok terbentuk guru
mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap
kelompok.Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan
15Ibid, h. 45 16Ibid, h. 45-46
15
kepalanya “Heads Together” bediskusi memikirkan pertanyaan dari
guru.Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang
memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi
kesempatan memberikan jawaban atas pertanyaan yang dierima dari
guru.
d. Langkah-langkah Penerapan Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together dikembangkan sebagai bahan
alternative dari struktur kelas tradisional seperti mengacungkan
tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru dalam
menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini
menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena siswa saling berebut
dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru
Adapun langkah-langkah penerapan metode Numbered Head
Together
1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
setiap anggota kelompok dapat mengerjakan/ mengetahui
jawaban.
4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
16
5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjukan
nomor yang lain.
6) Kesimpulan17
Sebagai ganti mengajukan pertanyaan kepada seluluh kelas,
guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut:18
1) Penomoran
Dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 5-8 orang. Selanjutnya
guru member siswa nomor sesuai dengan jumlah siswa didalam
kelompok.
2) Pengajuan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan
yang diberikan diambil dari materi pelajaran tertentu yang
memang sedang dipelajari.
3) Berfikir bersama
Guru meminta siswa berfikir bersama untuk menemukan
jawaban dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu serta, menyakinkan tiap anggota dalam timnya
mengetahui jawaban atas pertanyaan.
17Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram 2008, Materi Penguatan Kompetensi
Keguruan Mahasiswa akta 4 Fkultas Tarbiyah, h. 2. 18Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar), h, 92
17
4) Pemberian jawaban
Guru memanggil suatu numor tertentu, kemudian siswa
yang nomornya sesuai mengacungkan tanggannya untuk
menjawab pertannyaan. Selanjutnya yang mempunyai nomor
yang sama menanggapi jawaban tersebut.
Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dianggap efektif untuk dapat
membantu siswa dalam rangka memahami konsep atau materi
pelajaran dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar.
5) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
a) Kelebihan
Jarolimek dan Parker (1993) mengatakan
keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran ini
adalah:19
(1) Saling ketergantungan yang positif
(2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan
individu
(3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan n pengelolaan
kelas
(4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan
(5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat
antara siswa dengan guru
19Isjono, Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok,(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 24
18
(6) Memiliki banyak kesempatan untuk meng-ekspresikan
pengalaman emosi yang menyenangkan.
b) Kelemahan20
(1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secar matang,
disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga,
pemikiran dan waktu.
(2) Agar proses pembelajaran beljalan dengan lancar maka
dibutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang cukup
memadai.
(3) Selama kegiatan diskusi kelompok ada berlangsung,
ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang
dibahas meluar sehingga tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
(4) Saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang, hal
ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila siswa
memahami materi pelajaran yang diberikan. Untuk memberikan
pemahaman kepada siswa, maka siswa perlu dibentuk dalam suatu
komunitas belajar (belajar kelompok), salah satunya dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
20Ibid, h. 25
19
2. Konsep Dasar Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Kata” motif ”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.21
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “ feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
b. Macam-macam motivasi
Berbicara tentang macam dan jenis motivasi ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang.Dengan demikian, motivasi atau motif-
motif yang aktif itu sangat bervariasi yaitu berupa motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik.22
1) Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau
mendorongnya,ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya.
21 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2011), h. 72
22Ibid, h. 89-90
20
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai
contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan
ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik
ini tidak baik dan tidak penting.Dalam kegiatan belajar-
mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan
siswa itu bersifat dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi
ekstrinsik.
c. Bentuk-bentuk Motivasi
Didalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik
intristik maupun ekstintik sangan di perlukan.Dengan motivasi,
pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memerihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis
menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam.Tetapi untuk
motivasi ekstrintik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga
21
bisa kurang sesui. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan
dan memberi motivasi bagi kegiatan beljar anak didik.23
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar disekolah.24
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
hasil belajarnya.Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk
mencapai angka/nilai yang baik.Sehingga siswa biasanya yang
dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport angkanya
baik-baik.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi
tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan,
mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang
atau tidak berbakat dalam suatu pekerjaan tersebut
3) Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa.Persaingan, baik
persaingan individual maupun persingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
23Ibid, h. 91 24Ibid, h. 92-95
22
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangansehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui
akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga
merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru,
adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitis.Dalam hal ini guru juga
harus terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus
diberitahukan kepada siswanya.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apabila kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
Semakin mengetahu grafik hasil beljar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan hasil belajar
terus meningkat.
7) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelsaikan
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian ini adalah bentuk
reinforcement positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
23
baik.Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi,
pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi
kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi.Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan
segala sesuatu kegiatan yang tiada maksud.Hasrat untuk belajar
berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10) Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga
dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar
kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antra lain dapat
dikaitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
24
b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang
lampau.
c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
d) Menggunakan berbagai macam bentuk belajar.
11) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh
siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa
sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah
untuk terus belajar.
d. Fungsi motivasi dalam belajar
Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi.Motivation
is an essential condition of learning.Hasil belajar akan menjadi
optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.25
Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu
tujuan. Contoh para pelajar mengurung dirinya dalam kamar untuk
belajar, karena akan menghadapi ujian pada pagi harinya. Dengan
demikian, motivasi mempengaruhi adanya kegiatan.
25Ibid, h. 84
25
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan
belajat dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain
kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.26
B. Kerangka Berfikir
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
IPS, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal dengan
menerapkan berbagai model pembelajaran. Dalam mengajar IPS, salah satu
hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan suatu materi pokok
adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan, karena melihat karakteristik siswa yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya dalam menerima materi pelajaran yang disajikan guru dikelas,
26Ibid, h. 85
26
ada yang mempunyai daya serap cepat dan adapula siswa yang mempunyai
daya tanggap yang lama.
Menyikapi kenyataan ini, peneliti menilai perlu digunakan model
pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT, yaitu membagi siswa dalam
beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang siswa dan tiap kelompok
mempunyai tingkat kemampuan yang beragam, ada yang pinter, sedang, dan
ada pula yang tingkat kemampuannya kurang. Kemudian setiap anggota
kelompok diberikan tanggung jawab untuk memecahkan masalah atau soal
dalam kelompoknya dan diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa
merasa takut salah.Oleh karena itu tidak tampak lagi mana siswa yang unggul
karena semuanya berbaur dalam satu kelompok dan sama-sama bertanggung
jawab terhadap kelompoknya tersebut. Dengan demikian, untuk meningkatan
motivasi belajar IPS siswa kelas VIII MTs. Nurul Yakiqm sayang-sayang,
guru perlu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam
mengajar materi pokok tersebut karena daya serap siswa dalam menerima
materi pada materi pokok tidak sama dan diharapkan dengan model
pembelajaran NHT setiap siswa akan memepunyai tingkat kemampuan yang
relatif sama terhadap materi pokok yang lain dan pada akhirnya motivasi
belajar siswa akan lebih baik.
C. Hipotesis Penelitian
Suharsimi Arikunto27 mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 71
27
terbukti melalui data yang terkumpul. Yang dimaksud hipotesis dalam
penelitian ini adalah jawaban yang bersifat sementara yang belum diakui
kebenarannya sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul dalam satu
penelitian ilmiah.Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan “ Model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Number Head Together ) ada pengaruh terhadap
motivasi belajar IPS siswa kelas VIII MTs.NW Haqqul Yaqien Sayang-
Sayang.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Desain penelitian memaparkan strategi dalam mengatur penelitian
agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karaktristik variabel
dan tujuan penelitian.28Jadi desain penelitian adalah rencana peneliti tentang
bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan
secara ekonomis dan serasi supaya sesuai dengan tujuan penelitian.Sesuai
dengan masalah yang diuji dalam penelitian ini serta memperhatikan tujuan
dan manfaatnya, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatankuantitatif
korelasional sebab akibat.Korelasi dikatakan menujukkan sebab akibat
jikasebelumnya sudah diketahui bahwa antara kedua gejala yang dicari
hubungannya terdapat saling ketergantungan 29.
Dimana pendekatan kuantitatif korelasional sebab akibat dapat
menguji suatu hipotesis mengenai gejala yang dicari hubungannya antar
variabel atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh kedua variabel
yang akan diuji yaitumetode kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar
siswa.
Adapun pendekatan kuantitatif adalah “suatu bentuk penelitian yang
lebih menekankan pada angka.30 Pendapat lain mengatakan metode kuantitatif
28 Anonim, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: IAIN, 2010), h. 45 29 Subana Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 36. 30 Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif (Bandung, Alfa Beta,2005), h. 1.
28
29
adalah “penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik”.31
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah rencana peneliti tentang bagaimana mengumpulkan
dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan
serasi supaya sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpilan.32 Sedangkan
Nawawi (1985: 141) alam bukunya Ridwan menyebutkan bahwa populasi
adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualilatif dari pada karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan obyek tertentu.33
Berbagai pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa populasi adalah
sekumpulan subyek dan obyek yang jelas dan berada pada satu wilayah
untuk dipelajari sifat-sifatnya dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII MTs. NW. Haqqul Yaqien Sayang-Sayang Lombok Barat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluluh siswa kelas VIII MTs
Haqqul Yaqien sayang-sayang tahun pelajaran 2014/2015.
31 Sugiyono, Op., Cit., h. 7. 32Sugiono, Statistik Untuk Penalitian (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 61. 33Ridwan, Dasar-Dasar Statistik (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 8.
30
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.34 Ardhana Wayan dalam Supardi dijelaskan bahwa
sampel adalah sejumlah unsur yang terbatas yang dipilih sebagai wakil
yang representatif dari populasi.35 Jadi sampel merupakan sebagian dari
populsi yang dipilih oleh peneliti sebagai wakil dari populasi yang
representatif yang dijadikan subyek dalam penelitian untuk memudahkan
peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data di lokasi penelitian.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebuah penelitian
dalam menggunakan sampel menurut S. Margono dalam Zuriah, sebagai
berikut:
a. Ukuran populasi b. Masalah biaya c. Masalah waktu d. Percobaan yang sifatnya merusak e. Masalah penelitian f. Masalah ekonomis.36
Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas dan melihat keadaan
populasi berkelompok-kelompok yaitu kelas VIIIA–VIIIB maka dalam
penelitian ini peneliti menggunakan sampel untuk memperoleh data
penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik probability
sampling yaitu teknik acak berkelompok (teknik cluster random
sampling). Probability sampling adalah pengambilan sampel yang
34 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, h. 81. 35 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2010), hal. 89. 36 Nurul Zuriah, Metodeologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi(Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2009), h. 120.
31
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
dipilih menjadi anggota sampel.37
Dari 69 jumlah populasi yang tersebar di 2 (dua) kelas, peneliti menetapkan kelas VIIIB sebagai sampel penelitianyang dipilih dengan teknik cluster sampling yang siswanya berjumlah 25 orang. 2.Instumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian mempunyai kedudukan yang sangat
penting, karena instrumen menentukan lancar dan validnya hasil penelitian.
Yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah “ alat pada waktu
penelitian menggunakan metode”.38
Menurut Arikunto dalam Iskandar,”...instrumen penelitian adalah
suatu yang penting dan strategis kedudukannya didalam pelaksanaan
penelitian.39
Berdasarkan pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa istrumen
penelitian adalah suatu alat untuk mendapatkan atau mengumpulkan data
penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini berupa angket, observasi
dan dokumentasi.
1. Angket
Angket yaitu “alat pengumpulan data dari responden dengan
menyampaikan pertanyaan tertulis dan dijawab secara tertulis untuk
mencapai tujuan penelitian dan pembuktian hipotesis”.40Angket ini
digunakan untuk memperoleh informasi/data mengenai variable X, yaitu
37Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010),
hal. 82. 38 Suharsimi Arikunto, Prosedur…., h. 132 39Ibid h. 78. 40 Pabundu Tika, Metodelogi penelitian Geografi, (Jakarta: Bumu Aksara, 2005), h. 54.
32
apakah ada pengaruh metode kooperatif tipe NHT terhadap motivasi
belajar siswa diMTs.NW Haqqul Yaqqien Sayang-Sayang.
a. Jika responden menjawab a memperoleh hasil 4
b. Jika responden menjawab b memperoleh hasil 3
c. Jika responden menjawab c memperoleh hasil 2
d. Jika responden menjawab d memperoleh hasil 1
2. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa : observasi
merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.41
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatatat secara sistematik gejala-gejala yang
diteliti.42
Berdasarkan teknik dan keikitsertaan observer didalamnya,
observasi dibagi menjadi dua, yakni observasi partisipan dan non-
partisipan, tetapi dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi
non-partisipan karena peneliti tidak ikut terlibat dalam obyek penelitian
yang dilakukan.
Orang sering kali mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang
sempit, karena memperhatikan suatu dengan mata. Di dalam pengertian
psikologik, observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi
41Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan(Bandung: Alfabeta, 2010) , h. 150 42Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian( Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 70
33
kegiatan terhadap suatu obyek dengan menggunakanseluruh alat indra.
Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
peraba, dan pengecapan. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan
langsung.43
Jadi yang dimaksud dengan observasi adalah kegiatan
mengumpulkan data dengan melihat langsung gejala-gejala dilapangan
yang ada dalam obyek penelitian yang akan diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis. Pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyediakan
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.44
Dapat disimpulkan bahwa dokumentasi tidaklah jauh beda dengan
observasi hanya saja didalam dokumentasi peneliti mengumpulkan data
yang akan diteliti melalui buku-buku, majalah, peraturan-peraturan,
notulen rapat, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Sedangkan
observasi dta diperoleh dari hasil pengamatan yang dilihat secara
langsung di lapangan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari pnelitian ini adalah mendapatkan
43Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,( Jakarta: Rineka Cipta 2006), h. 156 44Ibid, h. 158
34
data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket, observasi,dokumentasi.
1. Metode Angket
Wardi Bachtiar mengatakan bahwa angket adalah “ alat
pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dimana peneliti
dapat menghimpun data yang relevan dengan tujuan penelitian dan
memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi”.45 Jadi, angket
merupakan cara pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
terhadap obyek yang diteliti dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
relevan.
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa cara memberikan respon
angket ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Angket Terbuka
Angket terbuka yaitu angket yang disajikan dan diberikan
kepada responden dengan memberi kesempatan untuk menjawab
dengan kata-kata dan kalimatnya sendiri.
b. Angket Tertutup
Angket tertutup yaitu angket yang diberikan kepada
responden dengan sudah menyediakan jawaban, sehingga responden
tinggal memilih dan memberi tanda (X) pada jawaban yang sesuai.46
45Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah( Jakarta: Logos, 1997), h. 21. 46Arikunto, Prosedur.....h. 152
35
Dalam penelitian ini, angket yang di gunakan adalah angket
tertutup, di mana angket tertutup sudah disedikan jawabannya dan
responden hanya memilih salah satu jawaban yang bener. Angket dalam
penelitian ini berjumlah 20 butir soal pertanyaan yang akan diberikan
kepada siswa IPS Terpadu MTs. NW. Haqqul Yaqqien Sayang-Sayang
lombok barat
2. Metode Observasi
Observasi ( pengamatan) menurut Narbuko dan Ahmadi adalah “
alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diteliti”.47 Jadi, observasi
adalah pengamatan yang dilakukan dengan cara secermat mungkin
sampai pada yang sekecil sekalipun.
Menurut Suharsimi Arikunto ( 1989 ) dalam bukunya Supardi
mengatakan, bahwa observasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Observasi Partisipan
Observasi partisipan merupakan suatu teknik pencarian data di
mana peneliti terlibat secara langsung sebagai bagian dari subyek
yang diteliti.
b. Observasi Non Partisipan
47Narbuko & Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 70.
36
Observasi non partisipan merupakan tenik pencarian data yang
dilakukan sebatas memantau setiap peristiwa atau perkembangan dan
tidak terlibat sebagai bagian dari subyek yang diteliti.48
Peneliti mengunakan observasi nonpartisipan untuk mengetahui
langkah-langkah metode yang digunakan, hambatan yang ditemukan
dalam penerapan metode, serta letak geografis MTs. NW. Haqqul Yaqien
Sayang-Sayang.
3. Metode Dokumentasi
Menurut pendapat Suharsimi, metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.49
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini yaitu
meminta secara langsung dari sekolah atau wakil kepala sekolah
mengenai data-data yang ingin diperoleh.
Adapun untuk melengkapi data melalui metode dokumentasi
yaitu sebagai berikut:
a. Keadaan siswa MTs. Haqqul Yaqien NW Sayang-Sayang.
b. Sejarah Berdirinya MTs. Haqqul Yaqien NW Sayang-Sayang.
c. Keadaan Gutu dan Pegawai MTs. Haqqul Yaqien NW Sayang-
Sayang.
48Supardi, Metodologi Penelitian, (Mataram Lombok: Yayasan Cerdas Press,2006), h. 90
49Suharsimi, Metodologi Penelitian, h. 203
37
d. Keadaan sarana dan Prasarana MTs. Haqqul Yaqien NW Sayang-
Sayang
e. Struktur Organisasi MTs. Haqqul Yaqien NW Sayang-Sayang
D. Tekhnik Analisis Data
Untuk menganalisis data statistik dalam suatu penelitian, ada berbagi
jenis metode analisis data yang sering digunakan. Namun dari berbagai jenis
analisis tersebut, penelitian akan menggunakan suatu metode yang sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu mencari pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe NTH (Number Head Together ) terhadap motivasi belajar IPS
pada siswa kelas VIII MTs Nurul Yakiqm sayang-sayang tahun pelajaran
2013/2014.
Analisis data adalah kegiatan untuk memaparkan data, sehingga dapat
diperoleh suatu kebenaran atau ketidak benaran dari suatu hipotesis, batasan
ini di ungkapkan bahwa analisis data adalah sebagai proses yang merinci
usaha sebagai formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti
yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada
tema dan ide.50
Sesuai dengan judul, latara belakang masalah, tujuan, dan hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis statistik dengan menggunakan rumus regresi linier
sederhana.Regresi linier sederhana didasarkan pada fungsional ataupun
kausal satu variabl indevenden dengan satu variabl dependen.Namun sebelum
50 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 103.
38
melakukan analisis dengan statistik terlebih dahulu dilakukan pengujian
validitas dan reliabelitas.
Setiap analisis disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan, dalam
penelitian ini diperoleh data kuantitatif yaitu data yang direalisasikan dalam
bentuk angka.Sementara angka yang diperoleh dari penelitian ini masih
merupakan data mentah.Untuk memperoleh suatu kesimpulan, maka data
tersebut diolah dengan menggunakan analisis statistik.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini penganalisisan
rumus regresi linier sederhana. Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Y^= a+ bX
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau yang
tidak dipengaruhi dilambangkan dengan X adalah metode pembelajran NHT.
Sedangkan yang menjadi variabel dependen atau yang dipengaruhi
dilambangkan dengan Y adalah motivasi belajar siswa.
Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan rumus:
a =
39
b =
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Instrument
Dalam suatu instrument dikatakan baik jika alat ukur yang
digunakan untuk mendapat data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Macam-macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga
kategori, yaitu:
a. Validitas isi (content validity)
b. Validitas berdasarkan criteria (criterion-related validity)
c. Validitas konstruk
Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk
mnguji apakah pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang
sama, untuk itu dipergunakan validitas konstruk.
Validitas konstruk digunakan untuk mengukur kemampuan guru
dalam mengelola kelas setelah melakukan pengamatan dan pemberian
engket (pertanyaan-pertanyaan) terhadap siswa-siswa MTs. Haqqul Yaqin
Sayang-Sayang. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara
variable/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas
konstruk yaitu dengan mencari korelasi masing-masing pertanyaan
dengan cara skor total menggunakan rumus teknik korelasi product
moment, sebagai berikut:
40
Ketrangan:
rxy = Koefesien korelasi
n = Jumlah subyek atau responden
x = Skor butir
y = Skor total
Dalam suatu instrument dikatakan valid atau tidak dapat diketahui
dengan cara mengkorelasi antara skor butir dengan skor total (Y). bila
harga korelasi di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrument tersebut tidak valid.
2. Reliabilitas Instrument
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk menguji
reliabilitas instrument, pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik
belah dua (split helf) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
Keterangan:
= Reliabilitas instrument
= yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrument
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas Instrumen
Validitas instrumen merupakan langkah yang arus di tempuh oleh
peneliti guna mencetak apakah instrumen yang peneliti gunakan mampu
mengukur variabel yang diteliti. Kesesuaian harga r yang diperoleh dari
perhitungan dengan menggunakan rumus product moment dikonsultasikan
dengan tabel r kritik product moment
Kaidah keputusan apabila r hitung > r tabel, maka instrumen
dikatakan valid. sebaliknya apabila r< r tabel, maka instrumen tidak layak
untuk pengambilan data
Hasil validitas instrumen angket tentang pemberian tugas (X) pada
mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTs NW Haqqul Yaqin Sayang-
Sayang.
1. Validitas Angket Penelitian
Penyebaran angket pada penelitian ini dilakukan pada Juli 2014
yaitu diikuti oleh 25 orang siswa tahun pelajran 2014/2015. Dilakukan
dengan penyebaran angket pada 25 responden yang berjumlah 20 butir
pertanyaan yang berupa angket tentang metode pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa pada kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di
MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang 2014/2015.
41
42
Angket tentang motivasi belajar siswa ini sebelum digunakan
untuk penelitian terlebih dahulu uji validitas dengan menggunakan rumus
korelasi product moment sebagai berikut:51
rxy = Koefesien korelasi antara X dan Y XY = product dan X kali Y N = Jumlah subyek atau responden x = Variabel X y = Variabel Y X2 = Kuadarat dari X Y2 = Kuadrat dari Y
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir.52 Dalam tabel telah ditunjukkan skor totalnya yang
merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
lampiran 1.
51 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008). h.71 52 Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2012). h.187
43
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen dalam
Menerapkan Metode NHT Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas VIII
No Koefesien
korelasi r hitung r hitung r table Keputusan
1 0,193 2,484 0,396 Valid 2 0,101 1,159 0,396 Valid 3 0,770 0,891 0,396 Valid 4 0,507 3,064 0,396 Valid 5 1,875 3,095 0,396 Valid 6 0,524 2,945 0,396 Valid 7 0,435 5,376 0,396 Valid 8 0,611 4,671 0,396 Valid 9 0,448 2,685 0,396 Valid 10 1,202 12,981 0,396 Valid 11 1,128 1,785 0,396 Valid 12 1,742 4,096 0,396 Valid 13 0,504 3,238 0,396 Valid 14 1,775 3,958 0,396 Valid 15 1,697 4,330 0,396 Valid 16 0,052 2,592 0,396 Valid 17 2,113 2,924 0,396 Valid 18 0,763 9,078 0,396 Valid 19 0,320 1,681 0,396 Valid 20 0,598 3,714 0,396 Valid
Harga rhitung selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel dengan
taraf kesalahan 5% maka harga rtabel = 0,396. Karena harga rhitung lebih
besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka angket yang digunakan dapat
dinyatakan valid.
2. Reliabilitas Angket Penelitian
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua (split
helf) yang dianalisis dengan rumus spearman brown. Untuk itu, maka
butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
44
instrumen ganjil dan instrumen genap. Selengkapnya dapat dilihat pada
table berikut ini.
Tabel 4.2 Kelompok Instrumen Ganjil dan Genap
No Responden Ganjil
(X)
Genap
(Y) XY X
2 Y
2
1 Afrian Azmi 29 30 870 841 900 2 Rosdiana 37 37 1369 1369 1369 3 Islamiah 35 39 1365 1225 1521 4 musnim 26 24 624 676 576 5 Ahmad saupi 43 44 1892 1849 1936 6 Herna suliati 34 34 1156 1156 1156 7 Kamsar wadi 34 35 1190 1156 1225 8 Rosniati 39 37 1443 1521 1369 9 M. arbain 41 40 1640 1681 1600 10 Hermawati 33 32 1056 1089 1024 11 Juhardi 38 43 1634 1444 1049 12 M. darwis 42 37 1554 1764 1369 13 Rabiul halawiah 45 48 2160 2025 2304 14 M. jafri 27 28 756 729 784 15 Feri efandi 33 33 1089 1089 1089 16 Yuti riskiani 37 33 1221 1369 1089 17 Yulia safitri 32 30 960 1024 900 18 Iskandar 35 34 1190 1225 1156 19 Muliawi 36 30 1080 1296 900 20 Mutiah 36 40 1440 1296 1600 21 Hilkiyah 34 38 1292 1156 1444 22 Todi yustiadi 35 34 1190 1225 1156 23 Munawir 33 29 957 1083 841 24 Siti Toharoh 39 37 1443 1521 1369 25 Rohanah 29 26 754 841 676 ∑x=882 ∑y=839 ∑xy=31055 ∑x2=31656 ∑y2=31202
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Jumlah skor ganjil
Y = Jumlah skor genap
XY = Koefesien Korelasi
45
=
=
=
=
=
=
= 0,846
Setelah korelasi product momen belahan pertama dan belahan
kedua diketahui selanjutnya dimasukkah ke dalam rumus spearman brown:
=
=
=
=
= 0,916
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Data yang otentik tentang pengaruh metode pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas
VIII sangat diharapkan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Oleh sebab
itu, peneliti menyebarkan angket tentang pengaruh metode pembelajaran
46
kepada siswa kelas VIII IPS terpadu yang terdiri atas 20 butir pertanyaan
dan mendokumentasi nilai siswa untuk mengetahui hasil motivasi siswa
yang berjumlah 20 soal.
a. Pengumpulan data dengan angket
Untuk setiap pertanyaan angket disediakan 4 alternatif
jawaban yaitu (a, b, c, dan d) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk jawaban a diberi skor 4
2) Untuk jawaban b diberi skor 3
3) Untuk jawaban c diberi skor 2
4) Untuk jawaban d diberi skor 1
b. Pengumpulan data dengan observasi
Metode observasi digunakan untuk memperolah data dengan
cara mengamati dan ikut terlibat seara langsung dalam proses belajar
mengajar dan mengamati segala gejala-gejala yang ada pada obyek
penelitian.
c. Pengumpulan data dengan dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data
mengenai nilai siswa yang digunakan oleh guru-guru, dan juga untuk
memperoleh data mengenai keadaan sekolah, guru, dan siswa. Untuk
melengkap proses penilaian.
47
2. Penyajian Data
Data hasil angket yang diperoleh dari pengaruh metode
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di MTs haqqul Yaqin.
Sehubungan dengan hal ini.
Tabel 4.1. Data Pengaruh metode pembelajaran NHT (X) dan
motivasi belajar siswa (Y) pada mata pelajaran IPS
terpadu MTs Haqqul Yaqin Sayang-Sayang.
NO NAMA MAHASISWA X Y
1 Afrian Azmi 61 6 2 Rosdiana 71 6 3 Islamiah 73 6 4 Musnim 60 6 5 Ahmad saupi 75 7 6 Herna suliati 69 6 7 Kamsar wadi 68 6 8 Rosniati 71 7 9 M. arbain 74 7 10 Hermawati 69 6 11 Juhardi 76 8 12 M. darwis 74 8 13 Rabiul halawiah 78 8 14 M. jafri 69 7 15 Feri efandi 65 6 16 Yuti riskiani 67 7 17 Yulia safitri 69 6 18 Iskandar 63 6 19 Muliawi 58 6 20 Mutiah 66 6 21 Hilkiyah 58 6 22 Todi yustiadi 56 6 23 Munawir 61 7 24 Siti Toharoh 61 7 25 Rohanah 57 7
JUMLAH ∑x = 1669 ∑y = 164 Sumber: Tabulasi data hasil angket untuk variabel X, dan total nilai akhir untuk variabel Y.
48
C. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mengadakan
analisis data dalam rangka pengujian hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Adapun
prosedur dalam menganalisis data berikut ini:
1. Menentukan variabel X (metode pembelajaran NHT) dan variabel Y
(motivasi belajar siswa) pada mata pelajaran IPS Terpada Kelas VIII MTs
NW Haqqul Yaqin Sayang-Sayang.
2. Membuat tabel pembantu masing-masing variabel
3. Menentukan persamaan Ỷ = a + bX dengan terlebih dahulumencari nilai a
dan b
4. Melakukan pengujian linearitas regresi
5. Melakukan perhitungan uji F regresi linear sederhana untuk pengujian
hipotesis
6. Melakukan perhitungan besarnya kontribusi antara variabel X dengan Y
Langkah pertama adalah membuat tabel hasil skor angket tentang
metode pembelajaran NHT (variabel X) dan nilai-rata-rata dari 20 nilai
motivasi belajar pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII MTs NW Haqqul
Yaqin Sayang-Sayang tahun Pelajaran 2014/2015(variabel Y).
Langkah selanjutnya adalah membuat tabel pembantu untuk variabel
X dan variabel Y. Berikut penulis sajikan pada tabel di bawah ini:
49
Table 4.4 Tabel Pembantu Product Moment Hasil Angket dan Nilai
Motivasi Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPS Terpadu MTs
NW Haqqul Yaqin
No X Y X2
Y2
XY
1 61 6 3721 36 366 2 71 6 5041 36 426 3 73 6 5329 36 438 4 60 6 3600 36 360 5 75 7 5625 49 525 6 69 6 4761 36 414 7 68 6 4624 36 408 8 71 7 5041 49 497 9 74 7 5476 49 518 10 69 6 4761 36 414 11 76 8 5776 64 608 12 74 8 5476 64 592 13 78 8 6084 64 624 14 69 7 4761 49 483 15 65 6 4225 36 390 16 67 7 4489 49 469 17 69 6 4761 36 414 18 63 6 3969 36 378 19 58 6 3364 36 348 20 66 6 4356 36 396 21 58 6 3364 36 348 22 56 6 3136 36 336 23 61 7 3721 49 427 24 61 7 3721 49 427 25 57 7 3249 49 399 N ∑x = 1669 ∑y = 164 112431 ∑y2 = 1139 11005
Adapun bentuk persamaan regresi linear sederhana yang digunakan
sebagai berikut: Ŷ = a + bX
Persamaan regresi linear sederhana ini digunakan untuk
memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, jika nilai
variabel independen dimanipulasi atau dirubah.
Sebelum menyusun persamaan regresi terlebih dahulu mencari nilai a
dan b, untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut:
50
Rumus ini digunakan untuk mencari nilai Y jika harga X = 0. Dengan
demikian perhitungan nilai a sebagai berikut:
Dari perhitungan diatas didapatkan nilai a = 2829. Ini artinya nilai
variabel Y sebesar 2829 jika nilai atau harga variabel X = 0. Sedangkan untuk
mencari nilai b (koefisien regresi) sebagai berikut:
2i
2i
iii2
ii
XXn
YXXXY a
2i
2i
iiii
XXn
YXYXn b
2i
2i
iii2
ii
XXn
YXXXY a
51
D. Hasil Analisis
Jk (T) =
= 1184
Jk (A) =
=
= 1.075.84
Jk (b/a) = }
= –
= –
=
= 23.8
Jk (S) = Jk (T) – Jk (a) – Jk (b/a)
= 1184-1.075.84-23.8
= 106400 – 23.8
= 4,470
52
TABLE PERHITUNGAN Jk (G)
X Kelompok n y
56 1 1 6
57
2 2
6
7
58 3 1 6
58 3 2
8
60 6
61 4 1 7
61 5
7
61 7
63 6 1 6
66
4
6
67 6
68 7
69 6
69 10 2
7
69 6
69 1 9
71
11 3
6
71 7
73 6
74 13 1 7
75 14 2
6
6
76 14 1 8
78 15 1 7
53
Jk (G) =
=
+
+
+
+
+
+
= 0+0,5+0+2+0+0+0+0,75+0,5+0+0,7+0+0+1
=5,45
Jk (Tc) = Jk (s) – Jk (G)
= 4.470 – 5,45
= 0.98
54
Tabel 4.6
Daftar anava untuk regresi linear Y = 4,248,+ 0,034 X
Sumber variasi Dk Jk kt f
total 25 1184
Koefesien (a)
Regresi (b/a)
Sisa
1
1
23
1.075.84
23.8
4.470
23.8
Tuna Cocok
Galat
12
11
7,1
5,45
0,98
55
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
1. Gambaran umum lokasi penelitian
a. Analisis Situasi
MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-sayang dibuka dengan resmi
pada tahun 1987 oleh pengurus pendidikan yayasan NW Mataram,
dibawah pengawas Haqqul Yaqin, dengan setatus suwasta pada tahun
1987 mendapat status terdaftar berdasarkan piagam No. WX/3 –d/kp.
080/ 4090/1994.
Madrasah ini terletak disayang-sayang tempatnya barada dijalan
Pangeran Diponogoro No 38 sayang-sayang. Posisi MTs Haqqul
Yaqin NW Sayang-sayang terbilang strategis, karena tepat berada
disepanjang jalan utama, sehingga mudah dijankau dari berbagai arah
tempai tinggal siswa.
Adapun gambaran secara rinci berdasarkan hasil observasi yang
di peroleh baik secara lansung atapn dari data sekolah sebagai berikut:
1) Secara umum MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-sayang memiliki:
a) Jumlah ruang kelas : 5 Ruang
b) Ruang belajar : 5 Ruang
c) Ukuran ruang kelas : 7 m x 9 m
d) Ukuran ruang kantor : 5mx7m
55
56
2) Lingkup Geografis Lingkup geografis MTs Haqqul Yaqin NW
Sayang-sayang mempunyai batas-batas sebagai berikut:
a) Sebelah Barat : Rumah Penduduk
b) Sebelah Timur : Rumah Penduduk
c) Sebelah Utara : Pasar sayang-sayang
d) Sebelah Selatan : Masjid Nurul Yaqin Sayang-sayang
b. Keadaan sarana dan Prasarana
1) Rincian Gedug
a) Ruang kelas
(1) Kelas VII : 1 Lokal
(2) Kelas VIII : 2 Lokal, terdiri dari kelas VIIIA dan VIIIB
(3) Kelas IX : 2 Lokal, Terdiri dari IXA dan IXB
b) Ruang Kepala Madrasah : 1 Ruang
c) Ruang Guru , Perpustakaan : 1 Ruang
d) Ruang Tata Usaha : 2 Ruang
e) WC Guru : 2 Ruang
f) WC Siswa : 6 Ruang
2) Fasilitas/sarana
Adapun sarana yang disiapkan madarasah sebagai berikut :
a) Mushalla
b) Ruang Computer
c) Alat Olah Raga
57
3) Perangkat Madrasah
c. Data Guru dan Pegawai
Tenaga pengajar (guru) di MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-
sayang 14 orang dari semua mata pelajaran yang diprogramkan,
adapun data guru MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-sayang sebagai
berikut:53
No Nama Nip Jurusan Mengajar mata
pelajaran
1 H.L Samudra, S.Sos Kepala sekolah
Saspol BK
2 Arba’in, S.Ag Sekretaris Tarbiah TIK, B, Inggris 3 H. Tasrudin, QH Wakil
kepala seolah
Qur’an B. Arab/ Mulok
4 Adriani, S.PdI Guru Ttap T.Matematika Matematika 5 Sufyani, S.Ag Guru Ttap PAI Aqidah, QH, SKI 6 Ahmad Yani, Sp Guru Ttap Pertanian Penjaskes 7 Turmuzi, QH Guru Ttap Qur’an, Hds B. Arab, Fiqih 8 Halimatussa;diyah, S.Sos Guru Ttap Da’wah B. Indonesia 9 Hudatullah S.PdI Guru Ttap PAI IPS, Ekonomi 10 Amalia Rahmatin, S.PdI Guru Ttap PAI Fiqig, KTK 11 Sri Mulyana Guru Ttap PAI Geografi 12 Lin Mulhinnah, S.Pt Guru Ttap Peternakan Fisika, Biologi 13 Dian Fajran Hadi. S.PdI Guru Ttap Biologi Fisika, Biologi 14 Mustiarah, A.Ma Guru Ttap PAI PKN
d. Data Siswa
Rincian jumlah siswa MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-sayang
tahun pelajaran 2014-2015.54
a) Kelas VII, dengan rincian sebagai berikut:
Kelas VII : Jumlah siswa 51, laki-laki 21 dan perempuan
30
53 Dokumentasi, Data MTs. Haqqul Yaqin Sayang-Sayang. 54 Dokumentasi, Data MTs. Haqqul Yaqin Sayang-Sayang.
58
b) Kelas VIII dengan rincian sebagai berikut:
Kelas VIIIA : Jumlah siswa: 29 laki-laki 13 perempuan 16
Kelas VIIIB : Jumlah siswa: 29 laki-laki 16 perempua 13
c) Kelas IX, dengan rincian sebagai berikut :
Kelas IXA : Jumalah siswa: 23 perempuan
Kelas IXB : Jumlah siswa 23 laki-laki
Jadi secara keseluruhan jumlah siswa MTs Haqqul Yaqin NW
Sayang-sayang tahun pelajaran 2014-2015mencapai 155 siswa
e. Struktur organisasi
59
B. Pengujian Hipotesis
Data yang telah peneliti hitung dapat mengambil kesimpulan bahwa
hipotesis (Ho) ditolak, jadi hiipotesis Ha yang berbunyi “terdapat pengaruh
antara model pembelajaran NHT terhadap motivasi belajar siswa di MTs
Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang.
Berdasarkan hasil analisis data, nilai rxy yang diperoleh adalah 0,846
sedangkan angka t table yang terdapat pada tabel product moment pada taraf
signifikan 5% dan sampel 25 adalah 0,396. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
rxy > r table product moment (0,846>0,396). Dari hasil di atas terdapat
pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap motivasi
belajar siswa. Hal ini berarti (Ha) diterima sedangkan (Ho) ditolak.
C. Pembahasan
Masalah pendidikan merupaka kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat, baik di Negara yang sudah maju maupun di Negara
yang sedang berkembang, terutama bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Maju mundurnya suatu bangsa dapat ditemukan oleh pendidikan
yang ada di Negara itu sendiri. Sebagai bangsa yang memiliki harkat dan
martabat yang menghargai hasil perjuangan, sudah sehausnya tanggap
terhadap perkembangan yang terjad di era globalisasi ini. Menghadapi era
global, kondisi ini dapat dipandang sebagai tantangan yang harus direspon
dengan mengikatkan sumber daya manusia.
Upaya perbaikan di bidang pendidikan merupakan suatu keharusan
untuk selalu dilaksanakan agar suatu bengsa dapat maju dan berkembang
60
seiring denga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya perbaikan di
bidang pendidikan yang dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum,
peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbakan sarana-
sarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam
undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 bab II
Pasal 3, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangtka
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peseta didik
agara menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.55
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam
lembaga pendidika formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan
oleh keberhasilan pelaksana kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan
antara kegiatan guru dengan kegiatan peserta didik. Sebagai pendidik, guru
merupakan salah satupenentu keberhasilan setian upaya pendidikan.
Bagaimana peserta didik belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru
mengajar. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya
dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia selalu bermuara
pada factor guru. Sebagai pendidik, guru harus memiliki kemampuan dan
55 Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), Cet
Ke, -1, h.4
61
kecakapan dalam mengajar. Kemampuan dan kecakapan merupakan modal
dasar bagi seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Oleh karena itu, guru sangat dituntut untuk menjadi guru yang professional
yang memiliki berbagai kompentensi. Kopetensi merupakan suatu
kemampuan yang mutlak dimiliki guru dan merupakan salah satu kualifikasi
guru yang terpenting walaupun dalam kenyataan guru yang mempunyai
kompetensi mengajar yang baik dalam proses pembelajaran tidaklah mudah
ditemukan, karena kompetensi mengajar guru bukanlah persoalan yang
berdiri tetapi dipengaruhi oleh beberapa factor, di antaranya factor latar
belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan training keguruan yang
pernah diikuti. Dila kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia
tidak akan berkompeten dalam melakukan tugasnya dan hasilnya pun didak
akan optimal.
Berdasarkan deskripsi dari analisis di atas dapat diuraikan bahwa
pengaruh antara model pembelajaran NHT terhadap motivasi belajar siswa di
MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang.
Sesuai dengan hasil analisis data korelasi antara pengaruh antara
model pembelajaran NHT terhadap motivasi belajar siswa di MTs Haqqul
Yaqin NW Sayang-Sayang. Oleh karena itu, guru harus terus
mempertahankan dalam hal kompetensinya terutama kemampuan guru dalam
menerapkan metode pembelajaran. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa
ketika mengikuti proses belajar mengajar dan motivasi belajar siswa yakni
dari hasil analisis antara kedua variabel (X dan Y) terdapat pengaruh, hal ini
62
dilihat dari hasil analisi data yang menunjukkan nilai rxy = 0,846 sedangkan
nilai t tabel prodact moment = 0, 396, ini berarti rxy hasil analisis data = 0,846
> 0,396. Nilai dalam data prodact dengan jumlah responden (N) = 25 orang.
Dari hasil di atas terdapat pengaruh antaramodel pembelajaran
kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berarti (Ha)
diterima sedangkan (Ho) ditolak.
63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa Terdapat pengaruh antara metode pembelajaran
kooperatif NHT dengan motivasi belajar siswa tahun ajaran 2013/2014. Hal
ini terbukti pada hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi
prodact moment, maka rhitung yang didapatkan 0,846 dan nilai rtabel 0,396
dengan N =25 (0,846 > 0,396). Hal ini berarti bahwa hipotesis (Ha) Yang
diajukan oleh peneliti diterima dan hipotesis (Ho) ditolak.
B. Saran
Diakhir penulisan skripsi ini, ada beberapa saran yang penulis rasa
perlu diangkat sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi kepada
para pendidik untuk trus meningkatkan kualitas dalam proses belajar
mengajar. Mengingat berdasarkan hasil penelitian ini, guru merupakan
peran yang sangat penting dalam pencapaian presatsi siswa.
2. Kepada guru hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkatkan
penerapan pengelolaan kelas yang lebih efektif sehingga prestasi belajar
siswa pada kelas lebih ditingkatkan, memilih metode yang tepat untuk
pengajaran sesuai dengan kondisi dan memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang mungkin ada demi perbaikan prestasi yang dicapai.
64
3. Kepada siswa hendaknya lebih giat kembali dalam belajar,
memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru serta tidak segan bertanya
apabila ada materi yang masih difahami dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar.
65
Skor angket model pembelajaran kooperatif tipe NHT motivasi belajar siswa
yang bernomor genap
No Responden Skor Untuk Item Butir Genap
Jumlah 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
1 Afrian Azmi 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 30 2 Rosdiana 5 3 4 4 3 5 5 3 3 2 37 3 Islamiah 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 39 4 musnim 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 24 5 Ahmad saupi 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 44 6 Herna suliati 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 34 7 Kamsar wadi 5 3 4 4 3 4 3 3 3 2 35 8 Rosniati 5 3 4 3 3 4 5 3 3 3 37 9 M. arbain 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 40 10 Hermawati 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 11 Juhardi 5 5 5 4 3 4 5 4 4 3 43 12 M. darwis 5 4 3 3 5 4 5 3 2 3 37 13 Rabiul halawiah 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 14 M. jafri 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 28 15 Feri efandi 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 33 16 Yuti riskiani 4 4 5 4 3 4 3 2 3 2 33 17 Yulia safitri 4 2 3 2 2 4 3 2 5 3 30 18 Iskandar 4 2 3 4 4 4 4 2 4 5 34 19 Muliawi 2 4 4 2 4 4 2 3 5 2 30 20 Mutiah 5 4 5 3 3 5 4 2 4 4 40 21 Hilkiyah 3 3 4 4 3 4 3 3 5 3 38 22 Todi yustiadi 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 34 23 Munawir 2 3 3 2 3 3 5 3 2 3 29 24 Siti Toharoh 4 3 4 5 4 5 3 2 4 3 37 25 Rohanah 3 3 2 2 2 3 3 2 4 2 26
66
Skor angket model pembelajaran kooperatif tipe NHT motivasi belajar siswa
yang bernomor genap
No Responden Skor Untuk Item Butir Ganjil
Jumlah 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
1 Afrian Azmi 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 2 Rosdiana 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 37 3 Islamiah 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 35 4 musnim 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 26 5 Ahmad saupi 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 43 6 Herna suliati 3 3 3 4 3 3 5 2 4 4 34 7 Kamsar wadi 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 34 8 Rosniati 5 3 4 3 3 4 5 3 5 4 39 9 M. arbain 4 4 3 5 3 5 5 3 5 4 41 10 Hermawati 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33 11 Juhardi 4 3 5 4 3 4 3 3 5 4 38 12 M. darwis 4 5 3 4 5 4 5 3 5 4 42 13 Rabiul halawiah 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 45 14 M. jafri 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 27 15 Feri efandi 5 3 4 2 3 3 4 2 5 2 33 16 Yuti riskiani 4 3 4 3 3 4 5 3 5 3 37 17 Yulia safitri 3 4 5 2 2 3 3 3 4 3 32 18 Iskandar 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 35 19 Muliawi 4 2 4 3 4 4 2 5 5 3 36 20 Mutiah 4 4 4 2 3 3 4 3 5 4 36 21 Hilkiyah 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 34 22 Todi yustiadi 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 35 23 Munawir 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 33 24 Siti Toharoh 5 5 5 5 4 3 5 2 2 3 39 25 Rohanah 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 29
67
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
____________, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Anita Lie, CooperativeLearning, Jakarta: Grasindo, 2010. Anonim, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram: IAIN, 2010. Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram 2008, Materi Penguatan Kompetensi
Keguruan Mahasiswa akta 4 Fkultas Tarbiyah. Irzani, Strategi Belajar Mengajar IPS. Yogyakarta: Grafindo Press, 2009. Isjono, Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok,Bandung: Alfabeta, 2013. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru Bandung: PT Remaja Rosdakarya Narbuko & Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian .Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Pabundu Tika, Metodelogi penelitian Geografi, Jakarta: Bumu Aksara, 2005. Ridwan, Dasar-Dasar Statistik Bandung: Alfabeta, 2005 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajaGrafindo
Persada,2011. Subana Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005. Sugiono, Metode Penelitian Kuanlitatif & Kuantitatif R&B Bandung, Alfabeta,
2012. _______, Memahami Penelitian Kuantitatif Bandung, Alfa Beta,2005. _______, Metodologi Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta, 2010. _______. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Bandung: Alfabeta, 2012
68
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta 2006. Supardi, Metodologi Penelitian, Mataram Lombok: Yayasan Cerdas Press,2006. Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Jakarta: Logos, 1997.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : MTs.Haqqul Yaqin Sayang-Sayang
Mata Pelajaran : IPS Ekonomi
Kelas : VIIIB
Alokasi Waktu : 5 x 40 menit ( 2 x pertemuan )
Standar Kompetensi : memahami jenis kelangkaan dan jenis barang yang sering didapatkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : – Menjelaskan pengertian kelangkaan
_ Menjelaskan jenis kelangkaan
_Menyebutkan contoh kelangkaan.
Indikator : – Menjelaskan pengertian kelangkaan
_ Menjelaskan jenis kelangkaan
_Menyebutkan contoh kelangkaan.
Tujuan Pembelajaran : _Siswa dapat menjelaskan pengertian kelangkaan
_Siswa dapat menyebutkan jenis kelangkaan
_Siswa dapat menyebutkan contoh kelangkaan
Materi Pembelajaran : kelaangkaan n jenis barang
Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Pertemuan Pertama
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
-Membuka pelajaran sambil mengabsen siswa
- Memotivasi siswa dalam belajar
-Menyampaikan tujuan pembelajaran materi pokok kelangkaan
Kegiatan inti
-Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa
dan memberikan mereka nomor sehingga tiap siswa dalam kelompok tersebut
memiliki nomor yang berbeda.
-Menjelaskan cara kerja masing-masing kelompok dan fungsi masing-masing nomor
yang telah diberikan (Number)
-Memberikan beberapa tugas dengan menuliskan dipapan tulis. Nomor tugas
disesuaikan dengan jumlah anggota dalam satu kelompok.
-Memberikan kesempatan siswa untuk berfikir mengenai setiap pertanyaan pada
masing-masing anggota (Head Together) yaitu para siswa berfikir bersama untuk
menyakinkan bahwa tiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
-Mengawasi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
-Memanggil salah satu nomor untuk menuliskan jawaban pertanyaan yang telah
dikerjakan, sedangkan siswa yang lain dengan nomor yang sama memperhatikan
dengan seksama apabila jawabannya berbeda maka guru bersama siswa akan
membahasnya sehingga akan didapatkan jawaban yang sesuai dan tepat.
-Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
Penutup
-Menyimpulkan materi yang telah diajarkan
-Memberikan tugas untuk masing-masing individu
-Memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling aktif
Pertemuan Kedua
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
-Membuka pelajaran sambil mengabsen siswa
-Memotivasi siswa dalam belajar
-Menyampaikan tujuan pembelajaran materi pokok kelangkaan
Kegiatan inti
-Melanjutkan pembelajaran dengan mengajak siswa bergabung di dalam
kelompoknya.
-Guru kembali memberikan tugas di papan tulis untuk kemudian dijawab
oleh masing-masing siswa secara berkelompok.
-Guru mengajak siswa mendiskusikan jawaban dari tugas tersebut
khususnya kepada siswa yang memiliki sama dengan nomor soal.
-Memanggil salah satu nomor kedepan untuk menulis jawaban pertanyaan
yang telah dikerjakan, sedangkan siswa yang lain dengan nomor yang sama
memperhatikan dengan seksama apabila jawabannya berbeda maka guru
bersama siswa akan membahasnya sehingga akan didapat jawabab yang
benar dan tepat.
-Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
Penutup
-Menyimpulkan materi yang telah diajarkan
-Memberikan tugas kepad masing-masing individu
-Memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling aktif
Sumber belajar
-Buku paket IPS terpadu untuk SMP kelas VIII
-reverensi yang relevan
Penilian
-Teknik : Kelompok
-Bentuk instrumen : Angket
Mengetahui:
Kepala sekolah Peneliti
H.L Samudra, S. Sos Mariatul Aulia
NIM.151096134
1. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberikan petunjuk
yang jelas dalam proses belajar mengajar sehingga tidak terjadi kebingungan kepada
semua siswa?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberi tahu agar siswa
tepat waktu untuk masuk ke dalam kelas?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda menyampaikan materi
untuk memberikan tanggapan terhadap materi sebelumnya?
a.selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberikan petunjuk
yang jelas dalam proses belajar mengajar sehingga tidak terjadi kebinggungan
kepada semua siswa?
a.selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5. Sebelum jam pelajaran di mulai apakah Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPSTerpadu
anda ibu atau ibu guru anda menyampaikan tujuan pembelajaran? a.selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda menerangkan pelajaran?
a.selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Apakah Bapak/Ibu guru IPS Terpadu anda Memberikan arahan, nasehat?
a.selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda menciptakan kelompok
belajar untuk siswa agar proses pembelajaran menjadi efektif?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Apakah bapak/ibu guru mata pelajaran ips terpadu anda memilih teman kelompk
belajar anda?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10. Sebelum jam pelajaran di mulai apakah Bapak / Ibu guru mata pelajaran
IPSTerpadu anda bapak atau ibu guru anda memberikan motivasi atau arahan ?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak perah
11. Apakah pada saat proses belajar mengajar Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS
Terpadu anda guru membagikan kelompok belajar?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Apakah pada saat proses belajar berlangsung Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS
Terpadu anda memperhatikan setiap kelompok belajar?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Apakah Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda bertanya kepahaman
anda terhadap pelajaran yang diterangkan?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda Menggunakan kalimat
pertanyaan singkat dan jelas?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Apakah Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberikan
kesempatan kepada anda untuk bertanya tentang materi pelajaran yang diajarkan?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Apakah setelah selasai jam pelajaran berlangsung Bapak / Ibu guru mata pelajaran
IPS Terpadu anda bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah disampaikan?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
17. Apakah selseai belajar Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda di
berikan tugas untuk dijadikan evaluasi pembelajaran?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Apakah setelah jam pelajaran selesai Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu
anda mengevaluasi hasil belajar siswa?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Apakah Bapak/Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberikan hadiah
kepada siswa yang berprestasi?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
20. Apakah Bapak / Ibu guru mata pelajaran IPS Terpadu anda memberikan pujian
kepada siswa yang bisa menjawab?
a. selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
262Lampiran 20. Hasil Analisis Tryout Instrumen Afektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2
2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 2
3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3
5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4
6 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3
7 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2
8 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
9 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
10 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
12 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
15 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 3
16 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2
17 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4
18 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4
19 4 4 2 2 4 2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 2
20 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4
21 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3
22 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2
23 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3
24 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3
25 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 4 4 3 2
ΣX 94 100 83 79 82 87 79 79 79 75 84 91 96 86 71 70 97 82 81 74
No
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Afektif
Nomor Item
263ΣX2 360 400 283 267 282 317 265 267 261 237 294 343 374 310 211 210 379 280 273 232
ΣXY 6309 6676 5578 5362 5527 5901 5362 5339 5333 5066 5671 6132 6441 5807 4739 4730 6502 5482 5481 4993
Var 0.273 0.000 0.310 0.723 0.543 0.593 0.640 0.723 0.473 0.500 0.490 0.490 0.223 0.590 0.390 0.583 0.110 0.460 0.440 0.540
rtabel 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
rxy 0.413 ##### 0.426 0.665 0.459 0.775 0.396 0.491 0.551 0.536 0.58 0.522 0.436 0.549 0.401 0.478 0.509 0.432 0.712 0.461
Kriteria
V
a
l
i
d
#
D
I
V
/
0
!
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
V
a
l
i
d
keterangan
ΣX = Jumlah siswa yang menjawab benar pada item tertentuΣXY = Jumlah hasil kali siswa yang menjawab benar pada item tertentu dengan jumlah skor siswaVar = Variansi
rtabel = Koefisien korelasi tabel procut moment
rxy = Koefisien korelasi hitung
r11 = Reliabilitas
263
61 3721
71 5041
73 5329
60 3600
75 5625
69 4761
68 4624
71 5041
74 5476
69 4761
76 5776
74 5476
78 6084
69 4761
65 4225
67 4489
69 4761
63 3969
58 3364
66 4356
58 3364
56 3136
61 3721
61 3721
57 3249
1669 112431
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Afektif
Y Y2Nomor Item
263
42.023 var tot
9.094 St2
0.825 r11
Reliabilitas Tinggi
Tabel 1
X Y Xy X2 Y
2
3 59 177 9 3481 4 69 276 16 4761 3 71 213 9 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 3 68 209 9 4624 4 69 776 16 4761 5 76 380 25 5776 4 81 324 16 6561 4 65 260 16 4225 4 81 324 16 6561 4 79 316 16 6241 4 93 372 16 8649 3 55 165 9 3075 5 66 330 9 4356 4 70 280 16 4900 3 62 186 9 3844 3 69 207 9 4761 4 66 264 16 4356 4 76 304 16 5776 3 70 210 9 4900 4 69 207 16 4761 3 62 186 9 3844 5 76 380 25 5776 3 55 165 9 3025 94 1744 6591 341 124074
Tabel 2
X Y Xy X2 Y
2
4 59 236 16 3481 5 69 345 25 4761 4 71 284 16 5041 2 50 100 4 2500 5 87 435 25 7569 4 68 272 25 4624 5 69 345 16 4761 5 76 380 16 5776 4 81 324 25 6561 4 65 260 25 4225 5 81 405 25 6561 5 79 395 9 6241 5 93 465 16 8649 3 55 165 16 3075 4 66 264 16 4356 4 70 280 16 4900 4 62 248 4 3844 4 69 276 25 4761 2 66 132 9 4356 5 76 380 16 5776 3 70 210 4 4900 4 69 276 16 4761 2 62 134 9 3844 4 76 304 16 5776 3 55 165 9 3025
103 1744 7170 415 124074
Tabel 3
X Y Xy X Y
3 59 159 9 3481 3 69 207 9 4761 3 71 213 9 5041 3 50 150 9 2500 4 87 348 16 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 4 81 324 16 6561 4 65 260 16 4225 3 81 243 9 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 2 55 110 4 3075 3 66 198 9 4356 3 70 210 9 4900 4 62 248 16 3844 3 69 207 9 4761 2 66 132 4 4356 4 76 304 16 5776 3 70 210 9 4900 3 69 207 9 4761 3 62 201 9 3844 5 76 380 25 5776 2 55 110 4 3025 86 1744 6079 293 124074
Tabel 4
X Y Xy X Y
2 59 118 4 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 2 50 100 4 2500 4 87 348 16 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 16 5776 4 81 328 16 6561 4 65 260 25 4225 5 81 405 16 6561 4 79 316 25 6241 5 93 465 4 8649 2 55 110 16 3075 4 66 264 16 4356 4 70 280 4 4900 2 62 124 4 3844 2 69 138 16 4761 4 66 264 16 4356 4 76 304 9 5776 3 70 210 16 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 3 76 228 9 5776 3 55 165 9 3025 86 1744 6314 343 124074
Tabel 5
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 4 69 276 16 4761 3 71 213 9 5041 2 50 100 4 2500 3 87 261 9 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 4 76 304 16 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 5 81 405 25 6561 3 79 237 9 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 4 66 264 16 4356 4 70 280 16 4900 5 62 310 25 3844 4 69 276 16 4761 4 66 264 16 4356 4 76 304 16 5776 5 70 350 25 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 5 76 380 25 5776 4 55 220 16 3025
100 1744 6562 363 124074
Tabel 6
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 4 69 267 16 4761 4 71 284 16 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 3 68 204 9 4624 4 69 276 16 4761 4 76 304 16 5776 5 81 405 25 6561 3 65 195 9 4225 5 81 405 25 6561 3 79 237 9 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 5 70 350 25 4900 3 62 186 9 3844 3 69 207 9 4761 4 66 264 16 4356 5 76 380 25 5776 4 70 280 16 4900 3 69 207 9 4761 3 62 186 9 3844 4 76 304 16 5776 2 55 110 4 3025 93 1744 6650 365 124074
Tabel 7
X Y Xy X Y
2 59 118 4 3481 4 69 276 16 4761 3 71 213 9 5041 2 50 100 4 2500 3 87 261 9 7569 4 68 272 16 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 5 81 405 25 6561 4 65 260 16 4225 4 81 328 16 6561 4 79 316 16 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 2 66 132 4 4356 3 70 210 9 4900 2 62 124 4 3844 3 69 207 9 4761 3 66 198 9 4356 2 76 152 4 5776 4 70 280 16 4900 3 69 207 9 4761 3 62 186 9 3844 5 76 380 25 5776 3 55 165 9 3025 82 1744 5855 290 124074
Tabel 8
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 4 69 276 16 4761 3 71 213 9 5041 2 50 100 4 2500 5 87 435 25 7569 4 68 272 16 4624 4 69 276 16 4761 3 76 228 9 5776 4 81 328 16 6561 3 65 195 9 4225 4 81 328 16 6561 3 79 237 9 6241 5 93 465 25 8649 2 55 110 4 3075 3 66 198 9 4356 4 70 280 16 4900 2 62 124 4 3844 4 69 276 16 4761 2 66 132 4 4356 3 76 228 9 5776 4 70 280 16 4900 3 69 207 9 4761 2 62 124 4 3844 5 76 380 25 5776 2 55 110 4 3025 83 1744 5979 299 124074
Tabel 9
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 9 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 3 81 243 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 2 55 110 4 3075 3 66 198 9 4356 3 70 210 9 4900 2 62 124 4 3844 4 69 276 16 4761 4 66 264 16 4356 3 76 228 9 5776 3 70 210 9 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 4 76 304 16 5776 2 55 110 4 3025 83 1744 5929 293 124074
Tabel 10
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 9 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 3 81 243 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 2 55 110 4 3075 3 66 198 9 4356 3 70 210 9 4900 2 62 124 4 3844 4 69 276 16 4761 4 66 264 16 4356 3 76 228 9 5776 3 70 210 9 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 4 76 304 16 5776 2 55 110 4 3025 83 1744 5929 293 124074
Tabel 11
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 3 68 204 9 4624 4 69 276 16 4761 4 76 304 16 5776 5 81 405 25 6561 3 65 195 9 4225 4 81 324 16 6561 4 79 316 16 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 4 70 280 16 4900 3 62 186 9 3844 4 69 276 16 4761 4 66 264 16 4356 3 76 228 9 5776 3 70 210 9 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 3 76 228 9 5776 2 55 110 4 3025 96 1744 6349 331 124074
Tabel 12
X Y Xy X Y
4 59 236 16 3481 5 69 345 25 4761 5 71 355 25 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 4 68 272 16 4624 4 69 276 16 4761 4 76 304 16 5776 4 81 324 16 6561 3 65 195 9 4225 4 81 324 16 6561 4 79 316 16 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 4 66 264 16 4356 4 70 280 16 4900 4 62 248 16 3844 4 69 276 16 4761 4 66 264 16 4356 5 76 380 25 5776 4 70 280 16 4900 3 69 207 9 4761 3 62 186 9 3844 5 76 380 25 5776 3 55 165 9 3025 94 1744 7092 412 124074
Tabel 13
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 5 69 345 25 4761 4 71 284 16 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 5 68 340 25 4624 3 69 207 9 4761 5 76 380 25 5776 5 81 405 25 6561 3 65 195 9 4225 3 81 243 9 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 2 55 110 4 3075 4 66 264 16 4356 5 70 350 25 4900 3 62 186 9 3844 4 69 276 16 4761 2 66 132 4 4356 4 76 304 16 5776 3 70 210 9 4900 3 69 207 9 4761 4 62 284 16 3844 5 76 380 25 5776 3 55 165 9 3025 96 1744 6853 394 124074
Tabel 14
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 5 69 345 25 4761 3 71 213 9 5041 3 50 150 9 2500 4 87 384 16 7569 4 68 272 16 4624 3 69 207 9 4761 5 76 380 25 5776 5 81 405 25 6561 3 65 195 9 4225 5 81 405 25 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 3 70 210 9 4900 3 62 186 9 3844 4 69 276 16 4761 2 66 132 4 4356 4 76 304 16 5776 3 70 210 9 4900 3 69 207 9 4761 5 62 310 25 3844 3 76 228 9 5776 3 55 165 9 3025 87 1744 6614 360 124074
Tabel 15
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 2 50 110 4 2500 3 87 261 9 7569 2 68 136 4 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 3 81 243 9 6561 3 79 237 9 6241 2 93 186 4 8649 3 55 165 9 3075 2 66 132 4 4356 3 70 210 9 4900 3 62 186 9 3844 3 69 207 9 4761 5 66 330 25 4356 3 76 228 9 5776 3 70 210 9 4900 3 69 207 9 4761 3 62 186 9 3844 2 76 152 4 5776 4 55 220 16 3025 72 1744 5147 230 124074
Tabel 16
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 4 71 284 16 5041 2 50 110 4 2500 2 87 174 4 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 4 81 324 16 6561 3 65 195 9 4225 4 81 324 16 6561 3 79 237 9 6241 5 93 465 25 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 2 70 140 4 4900 2 62 124 4 3844 2 69 345 4 4761 3 66 198 9 4356 2 76 152 4 5776 3 70 210 9 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 2 76 152 4 5776 2 55 110 4 3025 73 1744 5602 229 124074
Tabel 17
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 4 69 276 16 4761 3 71 213 9 5041 3 50 150 9 2500 5 87 435 25 7569 4 68 272 16 4624 5 69 345 25 4761 5 76 380 25 5776 5 81 405 25 6561 3 65 195 9 4225 5 81 405 25 6561 5 79 395 25 6241 5 93 465 25 8649 3 55 150 9 3075 5 66 330 25 4356 5 70 350 25 4900 4 62 248 16 3844 4 69 276 16 4761 5 66 264 25 4356 5 76 380 25 5776 3 70 210 9 4900 3 69 207 9 4761 5 62 310 25 3844 2 76 152 4 5776 3 55 165 9 3025 95 1744 7155 440 124074
Tabel 18
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 3 69 207 9 4761 3 71 213 9 5041 2 50 100 4 2500 4 87 384 16 7569 3 68 204 9 4624 3 69 207 9 4761 3 76 228 9 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 4 81 324 16 6561 2 79 158 4 6241 4 93 372 16 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 3 70 210 9 4900 5 62 310 25 3844 4 69 276 16 4761 5 66 264 25 4356 4 76 304 16 5776 5 70 350 25 4900 4 69 276 16 4761 2 62 124 4 3844 4 76 304 16 5776 4 55 220 16 3025 86 1744 5763 314 124074
Tabel 19
X Y Xy X Y
3 59 177 9 3481 4 69 276 16 4761 4 71 284 16 5041 2 50 100 4 2500 5 87 435 25 7569 4 68 272 16 4624 3 69 207 9 4761 4 76 304 16 5776 4 81 324 16 6561 3 65 195 9 4225 4 81 324 16 6561 4 79 316 16 6241 4 93 372 16 8649 3 55 165 9 3075 2 66 132 4 4356 3 70 210 9 4900 3 62 168 9 3844 3 69 207 9 4761 3 66 198 9 4356 4 76 304 16 5776 4 70 280 16 4900 4 69 276 16 4761 3 62 186 9 3844 3 76 228 9 5776 3 55 165 9 3025 89 1744 6123 308 124074
Tabel 20
X Y Xy X Y
2 59 118 4 3481 2 69 138 4 4761 4 71 284 16 5041 2 50 100 4 2500 5 87 435 25 7569 3 68 204 9 4624 2 69 138 4 4761 3 76 228 9 5776 3 81 243 9 6561 3 65 195 9 4225 3 81 243 9 6561 3 79 137 9 6241 4 93 372 16 8649 3 55 165 9 3075 3 66 198 9 4356 2 70 210 4 4900 3 62 186 9 3844 5 69 345 25 4761 2 66 132 4 4356 4 76 304 16 5776 3 70 210 9 4900 2 69 138 4 4761 3 62 186 9 3844 3 76 228 9 5776 2 55 110 4 3025 74 1744 5347 247 124074
1. =
=
=
=
=
= = 0,193
t hitung =
=
=
=
=
= 2,484
2. =
=
=
=
=
= = 0,101
t hitung =
=
=
=
= = 0,159
3. =
=
=
=
=
= 0,770
t hitung =
=
=
= = 0.091
4. =
=
=
=
=
= = 0,507
t hitung =
=
=
=
=
=3,06
5. =
=
=
=
=
=
= 1,87
t hitung =
=
=
=
=
= 3,595
6. =
=
=
=
=
=
= 0,524
t hitung =
=
=
=
=
= 2,945
7. =
=
=
=
=
=
= 0,435
t hitung =
=
=
=
=
= 5,376
8. =
=
=
=
=
=
= 0,611
t hitung =
=
=
=
=
= 4,671
9. =
=
=
=
=
=
= 0,448
t hitung =
=
=
=
=
= 2,685
10. =
=
=
=
=
=
= 1,202
t hitung =
=
=
=
=
= 12,981
11. =
=
=
=
=
=
= 1,128
t hitung =
=
=
=
=
= 1785
12. =
=
=
=
=
=
= 1,742
t hitung =
=
=
=
=
= 4,096
13. =
=
=
=
=
=
= 0,504
t hitung =
=
=
=
=
= 3,238
14. =
=
=
=
=
=
= 1,775
t hitung =
=
=
=
=
= 3,958
15. =
=
=
=
=
=
= 1,697
t hitung =
=
=
=
=
= 4,330
16. =
=
=
=
=
=
= 0,052
t hitung =
=
=
=
=
= 2,592
17. =
=
=
=
=
=
= 2,113
t hitung =
=
=
=
=
= 2,924
18. =
=
=
=
=
=
= 0,763
t hitung =
=
=
=
=
= 9,078
19. =
=
=
=
=
=
= 0,320
t hitung =
=
=
=
=
= 1,681
20. =
=
=
=
=
=
= 0,598
t hitung =
=
=
=
=
= 3,714
21. =
=
=
=
=
= 0,435