pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing …digilib.unila.ac.id/32366/3/skripsi tanpa bab...

56
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017) (Skripsi) Oleh PEGGY NURIDA ASRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: ngodan

Post on 20-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran

Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017)

(Skripsi)

Oleh

PEGGY NURIDA ASRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKURI TERBIMBINGDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 17 Pesawaran

Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh:

PEGGY NURIDA ASRI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada

materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control group

design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 17

Pesawaran tahun pelajaran 2016/2017 yang terdistribusi dalam 8 kelas. Sampel

dari penelitian adalah seuruh siswa kelas VIII-D dan VIII-E yang dipilih melalui

teknik purposive sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa model Inkuiri

Terbimbing berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

siswa.

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Komunikasi Matematis.

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran

Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Peggy Nurida Asri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Karangrejo, Kota Metro, Lampung pada tanggal 7 April

1996. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak

Heri Wiyanto dan Ibu Nur Setyaningsih. Penulis beralamatkan di RT/RW 016/004

Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro Nomor penulis 089698124399.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 7 Metro Utarapada tahun

2007, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 3 Metro pada tahun 2010,

dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2013. Pada

tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur tes

Penerimaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT)

di Pekon Gaya Baru 2, Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung

Tengahserta melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri

1 Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, dan melakukan penelitian

pendidikan di SMP Negeri 17 Pesawaran untuk meraih gelar sarjana pendidikan

tahun 2017.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

MOTTO

Life isn't about getting and having, it's about giving and being.

–Kevin Kruse–

Everyone is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will

live its whole life believing that it is stupid.

– Albert Einstein–

Aku tak akan memaksa secangkir kopi ini menjadi manis ketika pahit telah

menjadi pilihan dan ketika aku merasakan pahitnya maka aku tak akan sekalipun

memohon untuk ditambahkan gula pada kopiku.

– KangdeBar–

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

i

Persembahan

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha SempurnaSholawat serta Salam selalu tercurah kepada Uswatun Hasanah Rasulullah

Muhammad SAW

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasih sayangku kepada:

Papaku tercinta (Heri Wiyanto) dan Mamaku tercinta (Nur Setyaningsih) yang telahmembesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan pengorbanan yang tulus

serta selalu mendoakan yang terbaik untuk keberhasilan dan kebahagiaanku

Saudari-saudariku tercinta Herning Tiara Ayu dan Tasya Herastri Imanda yang telahmemberikan dukungan dan semangatnya padaku

Sahabat-sahabatku Alex Sulaksono, Hamidun, Indra Gunawan, Ahmad Zuber Yusuf,Akhmad Kurniawan, Medy Adha Riansyah, Diana Anggraini dkk, Cyndya Ferianadkk, fitri Anita Sari dkk, Eka May Widyastuti dkk, Mohamad Ghozali dkk, Arifit

Raih Nur Fadhilla dkk, Rosita Aryani dkk, Levi Rachmawati dkk, Desti Faulia yangterus memberikan do’anya, terima kasih

Para pendidik yang telah mengajar dan mendidik dengan penuh kesabaran.

Semua sahabat-sahabatku yang begitu tulus menyayangiku dengan segalakekuranganku, dari kalian aku belajar memahami arti ukhuwah. Sesungguhnya

ukhwah yang tulus merupakan mata uang yang sangat langka di zaman ini.

Almamater Universitas Lampung tercinta

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

ii

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Sholawat serta salam selalu tercurah pada junjungan kita yang

membawa kita dari zaman Jahiliah ke zaman yang terang benderang, yaitu

Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Lingkaran

(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran Semester Genap Tahun

Pelajaran 2016/ 2017)”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini disadari sepenuhnya tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas

kepada:

1. Ayahku (Heri Wiyanto) dan Ibuku (Nur Setyaningsih) tercinta yang tak

pernah lelah mendoakanku, memberiku semangat dan kasih sayang;

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

iii

3. Bapak Dr. Haninda Bharata, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini;

4. Bapak Dr. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

5. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan sumbangan pemikiran,

kritik, saran, memotovasi, dan semangat kepada penulis selama penyusunan

skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

6. Ibu Widyastuti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II dan pembimbing

akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,

memberikan sumbangan pemikiran, perhatian, kritik, saran, memotovasi, dan

semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik;

7. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan

masukandansaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;

9. Ibu Rita Seprida Sari, S. Pd., selaku guru mitra yang telah banyak membantu

dalam penelitianserta seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran

Tahun Pelajaran 2016/ 2017, khususnya siswa kelas VIII-D dan VIII-E atas

perhatian dan kerjasama yang telah terjalin;

10. Kepala SMP Negeri 17 Pesawaran beserta Wakil, staf, dan karyawan yang

telah memberikan kemudahan selama penelitian;

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

iv

11. Saudari-saudariku tercinta Herning Tiara Ayu dan Tasya Herastri Imanda

yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi kepadaku;

12. Teman-teman karibku tersayang: Fitri Anita Sari, Eka May Widyastuti,

Mohamad Ghozali, Wahyu Setiawan, Verko Hadi Yusuf, Chintya Martanovi,

Cinta Octaviani, Destrianto Padang Pamungkas, Djakia Ulfa, Afria

Wulandari, Shinta Khairunisa, Siti Hotijah, Maulana Eka Pratikta, dan Evi

Tirto Nanda;

13. Pak Liyanto dan Pak Mariman, penjaga gedung G, terima kasih atas bantuan

dan perhatiannya selama ini.

14. Almamater Universitas Lampung tercinta yang telah mendewasakanku.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini

bermanfaat. Aamiin ya Robbal ‘Alamin.

Bandarlampung, Mei 2017Penulis

Peggy Nurida Asri

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................ ….. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... ….. viii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8E. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .............................................. 10B. Kemampuan Komunikasi Matematis .................................................... 14C. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 18D. Kerangka Pikir ................................................................... ................... 19E. Anggapan Dasar ..................................................................................... 21F. Hipotesis ................................................................................................ 21

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ............................................................................. 22B. Desain Penelitian .................................................................................... 22C. Prosedur Penelitian ................................................................................ 23D. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 24E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 25F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 29

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

vii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 35B. Pembahasan ........................................................................................... 40

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................... 48B. Saran ...................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian.............................................................................. 23

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Koefisien Reliabilitas........................................... 27

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda...................................................... 28

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ............................................... 29

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba ...................................................... 30

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Gain......................................................................... 31

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Gain KemampuanKomunikasi Matematis .................................................................... 32

Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Homogenitas Data Gain KemampuanKomunikasi Matematis .................................................................... 33

Tabel 3.9 Rekapitulasi Uji t’Kemampuan Komunikasi Matematis ................. 35

Tabel 4.1 Data Skor Awal Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.......... 37

Tabel 4.2 Data Skor Akhir Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ......... 38

Tabel 4.3 Data IndeksGain Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ........ 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Gain KemampuanKomunikasi Matematis .................................................................... 40

Tabel 4.5 Pencapaian Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis ............ 42

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Silabus Pembelajaran................................................................. 51

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Kelas Eksperimen...................................................................... 55

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ....... 75

Lampiran A.4 Lembar Kerja Kelompok (LKK)............................................... 95

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ......... 119

Lampiran B.2 Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ......................... 120

Lampiran B.3 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan KomunikasiMatematis.................................................................................. 121

Lampiran B.4 Form Penilaian Validitas........................................................... 124

Lampiran C.1 Analisis Reliabilitas Hasil Tes Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa pada Kelas Uji Coba ..................................... 126

Lampiran C.2 Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran HasilTes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa padaKelas Uji Coba .......................................................................... 128

Lampiran C.3 Skor Tes Awal dan Akhir Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa Kelas Eksperimen ........................................................... 129

Lampiran C.4 Skor Tes Awal dan Akhir Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa Kelas Kontrol.................................................................. 132

Lampiran C.5 Skor Gain Kemampuan Komunikasi Matematis SiswaKelas Eksperimen...................................................................... 135

Lampiran C.6 Skor Gain Kemampuan Komunikasi Matematis SiswaKelas Kontrol ............................................................................ 136

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

xi

Lampiran C.7 Uji Normalitas Data Gain Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa Kelas Eksperimen ........................................................... 137

Lampiran C.8 Uji Normalitas Data Gain Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa Kelas Kontrol.................................................................. 141

Lampiran C.9 Uji Homogenitas Data Gain Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa ........................................................................................ 145

Lampiran C.10 Uji Kesamaan Dua Rata-rata t’ Kelas Eksperimen dan KelasKontrol ...................................................................................... 147

Lampiran C.11 Uji Proporsi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa KelasEksperimen................................................................................150

Lampiran C.12 Analisis Indikator Tes Kemampuan AwalKomunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen .................... 152

Lampiran C.13 Analisis Indikator Tes Kemampuan AwalKomunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol ........................... 154

Lampiran C.14 Analisis Indikator Tes Kemampuan AkhirKomunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen .................... 156

Lampiran C.15 Analisis Indikator Tes Kemampuan AkhirKomunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol ........................... 158

Lampiran D.1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 161

Lampiran D.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian......................... 162

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

sepanjang hayat. Tanpa pendidikan tidak mungkin suatu kelompok manusia dapat

hidup berkembang mencapai ataupun memenuhi cita-cita untuk maju, sejahtera dan

bahagia sesuai dengan tujuan dan pandangan hidup mereka. Begitu juga dalam suatu

negara, akan menjadi hal yang mustahil bagi suatu negara untuk maju tanpa adanya

pendidikan sebagai alat untuk mencapai dan meraih suatu kemajuan ataupun

kemakmuran. Hal ini selaras dengan pendapat Joesoef (2011) yang mengatakan

bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, perlu

adanya pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia

sebagai subjek yang berperan penting dalam melakukan pembangunan negara agar

menjadi lebih baik.

Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai apabila setiap pelakunya dapat berpegang

teguh pada suatu tujuan yang sama yaitu tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, mengatakan bahwa pendidikan

nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

2

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Salah satu langkah untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional adalah dengan diadakannya suatu proses pembelajaran pada berbagai bidang

studi, salah satunya adalah pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting

untuk diberikan di sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor

23 tahun 2006 (BNSP, 2013) mengatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali

peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan

kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal ini juga telah dibahas sebelumnya oleh

Depdiknas (2009: 387) untuk dapat menguasai dan menciptakan teknologi serta

bertahan di masa depan diperlukan penguasaan ilmu pendidikan matematika yang

kuat sejak dini. Dengan demikian, pelajaran matematika penting untuk diberikan

karena pelajaran matematika dapat mengembangkan kemampuan serta keterampilan

yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan yang selalu

berubah.

Kemampuan komunikasi adalah salah satu keterampilan yang patut untuk

dikembangkan dalam pembelajaran matematika. NCTM (2007) mengungkapkan

beberapa keterampilan yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika

yaitu: 1) komunikasi matematis; 2) penalaran matematis; 3) pemecahan matematis; 4)

koneksi matematis; 5) representasi matematis. Menurut Baroody dalam Yonandi

(2010), ada dua alasan kemampuan komunikasi matematis penting untuk dikem-

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

3

bangkan. Pertama, matematika merupakan sebuah bahasa bagi matematika itu sendiri

dan yang kedua, pembelajaran matematika merupakan hal yang penting sebagai

aktivitas sosial.

Meskipun kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan

yang harus dimiliki oleh siswa, namun kenyataan di lapangan masih banyak siswa

yang belum terampil menyelesaikan suatu masalah matematika yang berkaitan

dengan kemampuan komunikasi matematis. Indonesia menduduki peringkat ke 64

dunia dengan skor 375 dari skor rata-rata matematika dunia 494 (OECD, 2013: 19).

Dapat dilihat bahwa skor tersebut merupakan skor yang cukup rendah. Hal itu juga

telah diukur melalui penelitian pada Programme for International Student Assesment

(PISA) tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012. Hasil penelitian pada tahun 2012,

menunjukan rata-rata kemampuan membaca, matematika, dan sains untuk siswa

Indonesia menduduki peringkat kedua terbawah dari 65 negara di dunia dan pada

tahun 2015 menduduki peringkat ke 69 dari 76 negara yang ikut serta. Dalam

kemampuan matematika tentunya kemampuan komunikasi matematis merupakan

bagian yang cukup penting sehingga dengan rendahnya kemampuan matematika itu

maka kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki juga akan rendah. Oleh sebab

itu kemampuan matematika siswa terutama kemampuan komunikasi matematis masih

harus mendapatkan banyak perhatian.

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa tentunya disebabkan oleh

banyak faktor. Salah satunya adalah guru lebih terfokus untuk mengejar materi agar

selesai tepat waktu dan memberikan contoh-contoh soal yang sekiranya akan muncul

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

4

pada ujian. Pembelajaran seperti ini menyebabkan kemampuan matematis siswa

kurang terasah, terutama kemampuan komunikasi matematis siswa karena siswa

hanya dilatih untuk menyelesaikan soal-soal rutin saja dan kurang diberikan

kesempatan untuk berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru,

maupun interaksi siswa dengan lingkungan belajar.

Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 17 Pesawaran. Berdasarkan wawancara

yang dilakukan dengan guru SMP Negeri 17 Pesawaran diketahui bahwa guru masih

menggunakan pembelajaran yang lebih mengarahkankan siswa untuk mengingat atau

menghafal dan kurang melatih siswa untuk menyampaikan dan mengekspresikan

gagasan/idenya dalam bahasa matematis yang tepat. Hasil observasi menunjukan

bahwa dari proses pembelajarannya banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam

menggambarkan dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, sulit

menjelaskan ide, solusi, dan relasi matematika secara tulisan, menggunakan bahasa

matematika dan simbol secara tepat. Hasil analisis nilai siswa kelas VIII pada

Ulangan Semester Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMP Negeri 17 Pesawaran

menunjukan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal rutin

masih terbilang rendah yaitu hanya 50,75 dengan kriteria ketuntasan minimum 65.

Kemampuan komunikasi matematis mereka masih perlu mendapat perhatian lebih.

Hal itu dapat terlihat pada jawaban siswa dalam menjawab salah satu soal ulangan

harian terakhir mereka yang memuat beberapa indikator kemampuan komunikasi

matematis dengan soal seperti berikut:

“Johan ingin memetik kelapa di pohon yang tingginya 12 m, karena ia takutkelapa itu akan megenai kepalanya maka ia menjauh dari pohon kelapa tersebut

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

5

sejauh 5 m. Johan ingin mengambil kelapa tersebut dengan bambu lalu iamengukur bambu tersebut dengan menggunakan ukuran rentangan tangannya. Jikarentangan tangan Johan memiliki panjang 100 cm, maka berapa kali rentangantanngan untuk mengukur bambu agar dapat mencapai kelapa tersebut darikejauhan? Gambarlah Sketsanya!”

Setelah diberikan soal seperti di atas dari 53 siswa hanya 28,3% siswa yang hampir

menjawab dengan benar dan 71,7% lainnya salah atau tidak menjawab pertanyaan

tersebut. Berikut adalah contoh jawaban siswa dalam menjawab soal di atas.

Gambar 1.1. Foto jawaban siswa

Terlihat pada gambar di atas cara menjawab pertanyaan siswa pun belum cukup baik

dan penggunaan bahasa matematis baik simbol ataupun istilahnya masih perlu banyak

diperbaiki. Siswa belum dapat menggunakan ekspresi matematika dengan membuat

simbol matematika yang tepat, belum mampu menggambar dengan tepat, belum

mampu menjelaskan situasi dan relasi matematika mereka secara tepat serta

menyatakan solusi masalah tersebut dengan baik. Jawaban tersebut menunjukan

bahwa siswa belum memenuhi indikator komunikasi matematis yaitu

menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

6

gambar, bagan, tabel, dan secara aljabar; menjelaskan ide, situasi, dan relasi

matematika secara tulisan; dan menggunakan bahasa matematika dan simbol secara

tepat. Berdasarkan persentase siswa yang menjawab beserta jawaban mereka maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis SMP Negeri 17

Pesawaran masih belum cukup baik. Informasi tersebut mengindikasikan perlunya

pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kemampuan komunikasi

matematis bagi siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Pesawaran.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah di atas

adalah dengan menginovasikan pembelajaran yang lebih baik untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam penggunaan model

pembelajaran. Siswa SMP Negeri 17 Pesawaran sebenarnya memiliki potensi jika

dilihat dari keaktifan dan kreativitas mereka. Kemampuan komunikasi matematis

akan lebih mudah ditingkatkan jika siswa tertarik untuk memperhatikan serta

merespon dengan baik saat pembelajaran. Keaktifan mereka harus didukung oleh

model pembelajaran yang mampu membuat siswa terlibat lebih aktif dan memiliki

kesempatan lebih banyak dalam mengeksplorasi diri mereka. Salah satu model yang

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa tersebut adalah model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing adalah model penemuan yang dirancang

untuk menyesuaikan kemampuan dan tingkat perkembangan intelektual peserta didik,

mengurangi ketergantungan kepada guru dan memberi pengalaman seumur hidup

melalui proses mental mengasimilasikan konsep dan prinsip. Model pembelajaran

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

7

Inkuiri Terbimbing melibatkan proses penelitian yang didorong oleh pertanyaan demi

pertanyaan dan membuat penemuan dalam usaha mencari pemahaman atau jawaban

yang baru. Dalam proses pembelajaran dengan metode Inkuiri Terbimbing, siswa

dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang

guru. Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat membimbing (Wartono, 2009). Selain memberikan pertanyaan, guru juga

dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya pada saat siswa akan melakukan

percobaan, misalnya penjelasan tentang cara-cara melakukan percobaan. Model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing bertujuan untuk memberikan cara dan kebebasan

siswa dalam membangun konsep dengan bahasa dan kemampuan komunikasi

matematis dalam diri mereka. Dengan begitu siswa akan dengan sendirinya mengasah

serta melatih kemampuan komunikasi matematis mereka. Artinya melalui

pembelajaran ini siswa diharapkan untuk dapat mengomunikasikan tentang apa yang

telah ia pelajari lalu kemudian membangun suatu pengetahuan dengan konsep yang

sudah ia dapatkan melalui proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Novrian Eriantas Haqiqi tahun 2016 mengenai pengaruh model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa yang menunjukan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing

ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan kemampuan

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

8

komunikasi matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Pesawaran

kelas VIII semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian adalah:“Apakah model pembelajaran Inkuiri Terbimbing

berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

VIII SMP Negeri 17 Pesawaran?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

perkembangan pembelajaran matematika, terutama terkait kemampuan

komunikasi matematis siswa dan pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang dapat

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

9

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Selainitu, bagi peneliti

diharapkan dapat menambah dan melengkapi wawasan yang berkaitan dengan

pengaruh pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Dengan memperhatikan judul penelitian, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan

agar tidak terjadi perbedaan persepsi antara peneliti dengan pembaca.

1. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing adalah pembelajaran yang menekankan

pada proses berpikir siswa untuk mencari dan menemukan konsep mereka

sendiri, sehingga nantinya mereka dapat membuat kesimpulan yang mereka

dapatkan dengan menggunakan konsep dan bahasa mereka. Langkah-langkah

yang dilakukan ialah: 1) Orientasi; 2) Merumuskan masalah; 3) Merumuskan

hipotesis; 4) Mengumpulkan data; 5) Menguji hipotesis; 6) Merumuskan

kesimpulan.

2. Kemampuan komunikasi matematis siswa adalah kemampuan siswa dalam

mengekspresikan gagasan-gagasan, ide-ide, dan pemahamannya tentang konsep

dan proses matematika yang mereka pelajari.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Model pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

2009:194). Inkuiri Terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran

yang dapat melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses investigasi

untuk mengumpulkan data berupa fakta dan memproses fakta tersebut sehingga

siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan

atau permasalahan yang diajukan oleh guru (Bell dan Smetana dalam Maguire dan

Lindsay, 2010: 55).

Model pembelajaran Inkuiri Termimbing berorientasi pada siswa yang bertujuan

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Dengan demikian, dalam pembelajaran Inkuiri Terbimbing siswa tak hanya

dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat

menggunakan potensi yang dimilikinya secara optimal (Sanjaya, 2009:195).

Dalam penerapan model pembelajaran ini, Ibrahim (dalam Paidi, 2007: 8) mene-

rangkan guided inquiry sebagai kegiatan inkuiri di mana siswa diberikan

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

11

kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan

mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik,

pertanyaan, dan bahan penunjang, guru hanya sebagai fasilitator. Pada dasarnya

model pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih menekankan kepada proses mencari

dan menemukan, dimana materi pelajaran tidak diberikan secara langsung kepada

siswa.

Menurut Sanjaya (2009:202) langkah-langkah model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Orientasi Masalah

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif dengan menggiring siswa untuk mengetahui dan

mengenal permasalahan yang terjadi baik dalam pembelajaran maupun

lingkungan sekitar.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah adalah langkah yang membawa siswa kepada persoalan

yang mengandung teka-teki sehingga mereka lebih tertarik dan penasaran.

Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir

memecahkan teka-teki itu.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu pemasalahan yang sedang dikaji.

Karena hipotesis merupakan jawaban sementara, maka hipotesis perlu diuji

kembali kebenarannya melalui kegiatan pengumpulan data. Siswa diminta untuk

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

12

membuat jawaban sementara dari pertanyaan yang sudah diberikan pada

sebelumnya.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Siswa melakukan kegiatan seperti yang tertera

dalam LKK dan mulai mengumpulkan hasil berupa data berdasarkan pada

kegiatan yang telah mereka lakukan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

Disini siswa menyesuaikan data yan mereka peroleh dengan jawaban sementara

yang sudah mereka buat.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Siswa membuat ringkasan menentukan

intisari dari rangkaian kegiatan yang telah mereka lakukan.

Keunggulan dan kelemahan model pembelajran Inkuiri Terbimbing diantaranya

sebagai berikut.

1. Keunggulan

Model pembelajaran Inkuiri merupakan model pembelajaran yang banyak

dianjurkan dan digunakan di sekolah khususnya sekolah dasar. Menurut Sanjaya

(2009) ada beberapa keunggulan dari model pembelajaran ini diantaranya:

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

13

a. Model pembelajaran Inkuiri merupakan model pembelajaran yang

menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

secara seimbang sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih

bermakna.

b. Model pembelajaran Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk

belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c. Model pembelajaran Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dianggap

sesuai dengan perkembangan psikoogi modern yang menganggap belajar

adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata,

artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat

oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kelemahan

Model pembelajaran Inkuiri juga memiliki kelemahan. Sebagaimana

dikemukakan oleh Sanjaya (2009) kelemahannya antara lain:

a. Jika model pembelajaran Inkuiri digunakan sebagai model pembelajaran,

maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur

dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang

panjang sehingga guru sulit menyesuaikan waktu.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran Inkuiri akan sulit

diimplementasikan oleh setiap guru.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

14

Dengan demikian, dalam penelitian ini model pembelajaran Inkuiri Terbimbing

merupakan proses investigasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil

kesimpulan secara mandiri dan guru sebagai fasilitator.

B. Kemampuan Komunikasi Matematis

Komunikasi merupakan cara berbagi gagasan dan mengklasifikasikan pemaham-

an. Melalui komunikasi, gagasan menjadi objek-objek refleksi, penghalusan,

diskusi, dan perombakan (Wahyudin, 2008).Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan

pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami. Lebih lanjut, Azizah (2011: 17) mengata-

kan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, pemberitahuan, dan peneri-

maan ide-ide dari seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) mela-

lui media yang menimbulkan efek baik berupa lisan, tulisan, maupun gerakan

dimana melalui komunikasi ide-ide direfleksikan, diperbaiki dan didiskusikan

sehingga ide-ide yang disampaikan memiliki kesamaan makna diantara keduanya.

Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan

informasi dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematika.

Menurut Priyatno dkk. (2013: 385) komunikasi matematis adalah suatu cara siswa

untuk menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan metematika secara lisan

maupun tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus maupun

demonstrasi. Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematis

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

15

dikemukakan oleh Romberg dan Chair (dalam Izzati, 2010:725), yaitu:

menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide amatematika;

menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan

benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; menyatakan masalah sehari-hari dalam

bahasa dan simbol matematika; mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang

matematika; membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis,

membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi;

menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.

Turmudi (2008: 55) mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan bagian

esensial dalam matematika dan pendidikan metematika. NCTM (2006: 67)

menetapkan lima standar kemampuan metematis yang harus dimiliki oleh siswa,

yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan

komunikasi (communication), kemampuan koneksi (connection), kemampuan

penalaran (resoning), dan kemampuan representasi (representation). Hasil survei

PISA tahun 2015 (William, 2012) mengatakan bahwa komunikasi merupakan

salah satu dari tujuh kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran

matematika. Tujuh kemampuan tersebut yaitu: a) comonication; b) mathematic

abbility; c) representation; d) resoning and argument; e) devising strategies; f)

using symbolic, formal and technical language and operations, dan; g) using

mathematical tools. (Ansari, 2003) menelaah kemampuan komunikasi dari dua

aspek yaitu komunikasi lisan (talking), dan komunikasi tulisan (writing).

Komuniksai lisan diungkap melalui intensitas keterlibatan siswa dalam kelompok

kecil selama berlangsungnya proses pembelajaran. Kemampuan komunikasi lisan

siswa sulit diukur sehingga untuk mendapatkan informasi tersebut dibutuhkan

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

16

lembar observasi untuk mengamati kualitas diskusi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Sementara kemampuan komunikasi tulisan adalah

kemampuan dan keterampilan siswa menggunakan kosa kata (vocabulary), notasi

dan struktur matematika untuk menyatakan hubungan dan gagasan serta

memahaminya dalam memecahkan masalah. Komunikasi matematika tertulis

dapat diukur melalui soal (Mufrika, 2011). Berdasarkan hasil survey PISA tahun

2012 (William, 2012), hubungan antara pembelajaran matematika dengan

kemampuan komunikasi matematis siswa sebagai berikut.

a. Merumuskan situasi matematis dengan cara membaca, memecahkan kode, dan

membuat pengertian kalimat, pertanyaan, tugas, objek, gambar, atau animasi

dalam bentuk sebuah model mental dari situasi

b. Memanfaatkan konsep matematis , fakta, prosedur dan alasan dengan cara

mengeluarkan sebuah solusi, menunjukan pada saat pengerjaan melibatkan

pencapaian solusi atau meringkas dan menyajikan hasilnya secara matematis

c. Menginterprestasikan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil secara matematis

dengan cara membangun dan mengomunikasikan penjelasan dan pendapat-

pendapat dalam kaitan dengan masalah.

Selanjutnya menurut NCTM (Mahmudi Ali, 2009: 3) terkait dengan komunikasi

matematika, dalam Principles and Standards for School Mathematics disebutkan

bahwa standar kemampuan yang seharusnya dikuasai oleh siswa adalah sebagai

berikut.

1. Mengorganisasi dan mengonsolidasi pemikiran matematika dan

mengomunikasikan kepada siswa lain

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

17

2. Mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren dan jelas kepada siswa

lain, guru, dan lainnya

3. Meningkatkan atau memperluas pengetahuan metematika siswa dengan cara

memikirkan pemikiran dan strategi siswa lain

4. Menggunakan bahasa matematika secara tepat dalam berbagai ekspresi

matematika. Uraian di atas menunjukan bahwa komunikasi matematis terjadi

jika siswa belajar aktif baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan

komunikasi matematis siswa dapat dikembangkan jika siswa mampu

menghubungkan benda nyata, gambar, diagram dan peristiwa kehidupan

sehari-hari kedalam ide dan simbol matematika.

Baroody dalam Saragih (2007: 37) mengemukakan, terdapat lima aspek dalam

komunikasi sebagai berikut: 1) representasi (representing), diartikan sebagai

bentuk baru dari hasil perubahan suatu masalah atau ide, atau perubahan suatu

diagram dari model fisik kedalam simbol dan kata-kata; 2) mendengar (listening),

dalam diskusi mendengar adalah aspek yang sangat penting, kemampuan siswa

dalam memberikan pendapat atau komentar sangat terkait dengan kemampuan

mendengarkan topik utama atau konsep esensial yang didiskusikan; 3) membaca

(reading), kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks, karena

di dalamnya terdapat aspek mengingat, memahami, membandingkan, menemu-

kan, menganalisis, mengorganisasikan, dan mengaplikasikan apa yang terkandung

dalam bacaan; 4) diskusi (discussing), merupakan sarana bagi seseorang untuk

mengungkapkan dan merefleksikan pikirannya berkaitan dengan materi yang

diajarkan; dan 5) menulis (writing), kegiatan mengungkapkan dan merefleksikan

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

18

pikiran, hal ini dipandang sebagai proses berpikir keras yang dituangkan di atas

kertas.

Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian ini, kemampuan komunikasi

matematis memiliki indikator sebagai berikut.

1. Menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah

menggunakan gambar, bagan, tabel, dan secara aljabar

2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan;

3. Menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat.

C. Penelitian yang Relevan

Setelah membaca hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada dasarnya

suatu penelitian tidak akan murni berjalan dari nol, mereka tentunya sudah

mendapatkan pengetahuan jauh sebelum diadakannya penelitian. Kesamaan hasil

penelitian yang terdahulu inilah yang menyebabkan penting bagi kita untuk

melakukan kajian ulang dan mengetahui penelitian terdahulu ini.

Berdasarkan hasil penelitian Novrian Eriantas Haqiqi (2016) kemampuan

komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih tinggi daripada siswa yangmengikuti

pembelajaran konvensional ditinjau juga dari keefektifan penerapan pembelajaran.

Hal yang sama juga diperoleh dari penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh

Sonni Permana Sakti (2014) pada kelas VIII SMP N 10 Prambanan Sleman tahun

ajaran 2013/2014, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Inkuiri Terbimbing

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

19

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu untuk lebih mengembangkan

penelitian-penelitian yang ada sehingga memberikan hasil yang lebih baik, model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing akan diterapkan dalam pembelajaran kelas VIII

SMP Negeri 17 Pesawaran semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

D. Kerangka Pikir

Komunikasi matematis merupakan kemampuan yang paling mendasar yang harus

dimiliki oleh siswa. Komunikasi matematis yang baik akan sangat membantu

siswa dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematis dalam

kegiatan pembelajaran maupun dalam masalah dikehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan matematika. Komunikasi matematis memiliki beberapa

indikator yaitu menyatakan, mengekspresikan, melukiskan ide-ide matematika

kedalam bentuk gambar atau model matematika lain, menggunakan istilah-istilah,

notasi-notasi matematika untuk menyajikan ide, dan menyusun argumen secara

tertulis dalam menyelesaikan suatu masalah matematis. Komunikasi merupakan

aspek penting dari suatu pembelajaran, penekanan terhadap kemampuan

komunikasi dalam suatu model pembelajaran akan berakibat baik bagi siswa.

Model yang cukup mampu mengefektifkan kemampuan komunikasi matematis

siswa dalam pengaplikasiannya ialah model pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

Inkuiri Terbimbing merupakan pembelajaran yang diawali dengan menghadapkan

siswa pada suatu permasalahan dan penelitian matematika. Proses pembelajaran

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

20

dimulai dengan orientasi masalah lalu kemudian merumuskan masalah setelah itu

siswa diajak untuk bersama-sama mengajukan hipotesis dan mengumpulkan data

setelah data terkumpul mereka menguji hipotesis, dan terakhir merumuskan

kesimpulan.

Proses pembelajaran dilakukan dengan mengorganisasikan siswa untuk belajar

secara berkelompok. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok

heterogen dan siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian, siswa

berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk memecahkan permasalahan-

permasalahan yang terdapat pada LKS tersebut.Dalam aktivitas diskusi tersebut,

siswa dituntut untuk dapat mengomunikasikan ide-ide yang mereka miliki ke

dalam simbol matematis maupun ilustrasi gambar dengan baik serta dengan

penjelasan yang logis, hal tersebut tentunya dapat mengembangkan kemampuan

komunikasi matematis siswa dengan baik.Kemudian mereka diminta untuk

mengembangkan dan menyajikan hasil kerja kelompok masing-masing.

Dalam tahap ini, beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan

kelas dengan bimbingan dari guru dan kelompok lain menanggapi. Melalui proses

pembelajaran ini, siswa terlihat aktif dan diberikan kesempatan untuk mengemu-

kakan ide-ide serta pendapatnya. Aktivitas ini mengembangkan kemampuan

komunikasi matematis siswa. Dan sebelum proses belajar mengajar berakhirguru

dan siswa akan bersama-sama menyimpulkan, menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah. Dalam fase ini guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang

mereka gunakan. Dari penjabaran di atas Inkuiri Terbimbing berpeluang untuk

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

21

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

E. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut.

1. Semua siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 17 Pesawaran tahun

pelajaran 2016-2017 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kuri-

kulum tingkat satuan pendidikan.

2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis selain

model pembelajaran dikontrol sehingga memberikan pengaruh yang sangat

kecil dan dapat diabaikan.

F. Hipotesis

Berdasarkan pertanyaan dalam rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Umum

Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh dalam meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Hipotesis Khusus

Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan

kemampuan komunikasi matematis siswa yang tidak mengikuti model pembe-

lajaran Inkuiri Terbimbing.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Pesawaran. Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2016/2017 yang terdistribusi dalam

delapan kelas, yaitu kelas VIII-A sampai dengan VIII-H. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan

sampel secara selektif melalui pertimbangan tertentu dengan harapan sampel

dapat mewakili representasi keseluruhan populasi. Dari delapan kelas tersebut

dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, kelas VIII-E dengan jumlah 22 siswa

sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-D dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas

eksperimen.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest-postest control

group design agar data peningkatan yang diperoleh lebih valid meskipun dengan

kemampuan awal yang tidak sama. Kedua kelas diberi tes awal (pretest) yang

sama. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa model

pembelajaraan Inkuiri Terbimbing, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan

model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada saat pembelajaran. Hasil pretest dan

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

23

posttest pada masing-masing kelas dihitung dengan penghitungan N-Gain.

Perbedaan nilai N-Gain pada kedua kelas menunjukkan peningkatan hasil

perlakuan yang diberikan. Desain pada penelitian ini diadaptasi dari Frankel dan

Wallen (2009: 268) seperti berikut.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

KelasPerlakuan

Pre Pembelajaran PostE Y1 X Y2

P Y1 C Y2

Keterangan:E : Kelas eksperimenP : Kelas KontrolY1 : Pengambilan data awal (tes)Y2 : Pengambilan data akhir (tes)C : Pembelajaran KonvensionalX : Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

C. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur pada penelitian ini, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi untuk melihat karakteristik populasi yang ada.

b. Memilih sampel penelitian.

c. Menyusun proposal penelitian, perangkat pembelajaran dan instrumen tes.

d. Menguji validitas instrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Mengadakan pretest pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan juga

kelas kontrol.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

24

b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Inkuiri Terbimbing pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol.

c. Mengadakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap akhir

a. Mengolah data hasil penelitian.

b. Melakukan analisis hasil penelitian dalam pengambilan kesimpulan.

c. Membahas hasil penelitian serta menarik kesimpulan dan saran.

D. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan komunikasi matematis siswa,

berupa data kuantitatif yaitu skor yang diperoleh pada sebelum dilakukan proses

pembelajaran (pretest) dan sesudah (posttest) dilakukan proses pembelajaran de-

ngan dua model yang berbeda yaitu model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes pertama

dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) baik pada kelas kontrol maupun

eksperimen. Lalu tes diberikan sesudah pembelajaran (posttest) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dan posttest diberikan dengan tujuan untuk

mengetahui nilai N-gain sebagai dasar untuk melihat pengaruh model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

25

matematis siswa. Soal tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat tes

kemampuan komunikasi matematis berbentuk uraian. Materi yang diujikan adalah

pokok bahasan lingkaran. Untuk memperoleh data yang akurat maka instrumen

tes yang digunakan harus sudah diuji validitas tes, reliabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukarannya.

1. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas yang dilakukan adalah validitas isi. Validitas isi

dari tes komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi

yang terkandung dalam tes komunikasi matematis dengan indikator pembelajaran

yang hendak diukur dan indikator kemampuan komunikasi matematis, dengan

anggapan bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 17

Pesawaran mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen

tes ini didasarkan atas penilaian guru mata pelajaran matematika. Tes yang

dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar

dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Penilaian tersebut

dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis (√) oleh guru. Hasil penilaian

terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang digunakan telah memenuhi validitas

isi. Setelah semua soal dinyatakan valid, maka soal diujicobakan pada siswa yang

berada di luar sampel yaitu kelas IX-A. Kemudian, langkah selanjutnya adalah

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

26

mengolah data yang telah diperoleh dengan menggunakan bantuan Software

Microsoft Excel 2010 untuk mengetahui reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran. Perhitungan lebih lanjut dapat dilihat selengkapnya pada lampiran B.5.

2. Reliabilitas

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini soal tes yang berbentuk uraian.

Menurut Erman (2003: 153) untuk mencari koefisien reliabilitas (r11) bentuk urai-

an dikenal dengan rumus Alpha sebagai berikut:

r11 =

Keterangan:r 11 = Koefisien reliabilitas alat evaluasi

= Banyaknya butir soal

= Jumlah varians skor tiap soal= Varians skor total

Menurut Guilford (Erman, 2003: 139) koefisien reliabilitas diinterpretasikan

seperti yang disajikan pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi0,00 ≤ r11≤0,20 Sangat rendah0,20 <r11≤ 0,40 Rendah0,40 <r11≤ 0,60 Sedang0,60 <r11≤ 0,80 Tinggi0,80 <r11≤ 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen tes diperoleh bahwa nilai koefisien

reliabilitas soal sebesar 0,82535 yang berarti instrumen tes yang digunakan

memiliki kriteria sangat tinggi. Oleh karena itu, instrumen tes dianggap layak

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

27

digunakan. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba instrumen tes dapat dilihat pada

Lampiran C.1.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda dari sebuah soal menyatakan kemampuan soal untuk membedakan

siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dan rendah. Untuk menentukan

daya pembeda dapat dilakukan pengurutan dari siswa yang memiliki nilai

tertinggi hingga terendah. Setelah itu dibagi 27% untuk siswa di urutan atas

merupakan siswa dengan kemampuan tinggi (kelompok atas) dan 27% di urutan

bawah merupakan siswa dengan kemampuan rendah (kelompok bawah). Arifin,

(2011: 133) menjelaskan bahwa untuk menghitung daya pembeda ditentukan

dengan rumus:

Keterangan :DP : nilai daya pembeda suatu butir soal

: rata-rata skor suatu butir soal dari kelompok atas: rata-rata skor suatu butir soal dari kelompok bawah

Skor maks : skor maksimum suatu butir soal

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang

tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Daya Pembeda Kriteria0,40 ≤ daya pembeda ≤ 1,00 Sangat baik0,30 ≤ daya pembeda ≤ 0,39 Baik0,20 ≤ daya pembeda ≤ 0,29 Sedang-1,00 ≤ daya pembeda ≤ 0,19 Jelek

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

28

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh bahwa nilai daya pembeda tes antara

0,38 sampai dengan 0,63. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang

diujicobakan memiliki kriteria baik dan sangat baik. Hasil perhitungan daya

pembeda uji coba instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran C.2.

4. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir

soal. Sudijono (2011: 372) berpendapat bahwa perhitungan tingkat kesukaran

suatu butir soal ditentukan dengan rumus berikut.

Keterangan:P : tingkat kesukaran suatu butir soalB : jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal yang diperolehJS : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal

Jenis tingkat kesukaran yang digunakan pada butir soal penelitian ini adalah soal-

soal yang memiliki kriteria mudah, sedang, dan sukar.

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

indeks kesukaran menurut Sudijono (2011: 372) seperti terlihat pada Tabel 3.5

yang ada dibawah ini.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran (TK) InterpretasiSangat Sukar

SukarSedangMudah

Sangat Mudah

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

29

Berdasarkan hasil perhitungan instrumen tes diperoleh bahwa tingkat kesukaran

tes sebesar 0,51 sampai dengan 0,69 yang berarti instrumen tes yang digunakan

memiliki kriteria sedang. Hasil perhitungan secara rinci dapat dilihat pada

Lampiran C.2.

Setelah dilakukan analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran

terhadap soal tes kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh rekapitulasi

hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba

NoSoal

Reliabilitas Daya Pembeda TingkatKesukaran

Kesimpulan

10,82535

(Reliabilitastinggi)

0,63 (sangat baik) 0,69 (sedang) Dipakai2 0,38 (baik) 0,51 (sedang) Dipakai3 0,50 (sangat baik) 0,60 (sedang) Dipakai4 0,49 (sangat baik) 0,62 (sedang) Dipakai

Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa koefisien reliabilitas soal adalah 0,82535 yang

berarti soal memiliki reliabilitas yang tinggi. Daya pembeda untuk soal nomor 2

dikategorikan baik dan untuk soal nomor 1, 3, dan 4 dikategorikan sangat baik,

sedangkan tingkat kesukaran untuk nomor 1, 2, 3, dan 4 dikategorikan sedang.

Dengan demikian, semua soal dikatakan valid dan memenuhi kriteria reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukaran yang telah ditentukan maka soal tes

kemampuan komunikasi matematis yang disusun layak digunakan untuk

mengumpulkan data kemampuan komunikasi matematis.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Analisis data yang diambil dengan cara melakukan pretest-posttest. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

30

matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan

pembelajaran konvensional. Menurut Meltzer (2007: 3) besarnya skor

peningkatan (g) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Hasil perhitungan N-gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Indeks N-Gain

Indeks Gain (g) Kriteriag 0,7 Tinggi

0,3 g 0,7 Sedangg 0,3 Rendah

Hasil perhitungan skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa se-

lengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.5 dan C.6.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan agar dapat mengetahui apakah distribusi data yang

didapat berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Normalitas dalam

penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat Sudjana (2005: 273). Rumusan

hipotesis untuk uji ini adalah.

H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : adalah data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kemudian taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 dan Statistik uji yang

digunakan untuk Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

31

Keterangan :: frekuensi pengamatan: frekuensi yang diharapkan: banyaknya pengamatan

Dalam penelitian ini, terima H0 jika dengan

Sudjana (2009: 273). Hasil uji normalitas data N-gain kemampuan komunikasi

matematis disajikan dalam tabel 3.7 dan data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran C.7 dan C.8.

Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan KomunikasiMatematis

Sumber Data Pembelajaran Keputusan ujiH0

Kemampuankomunikasi

Matematis Siswa

InkuiriTerbimbing

5,0770 7,815 Diterima

Konvensional 7,5166 7,815 Diterima

Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh bahwa kedua data N-gain berdistribusi normal

sehingga perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu uji homogenitas. Karena nilai

x2 hitung < x2 tabel maka kedua data N-gain berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah kedua

kelompok data N-gain memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji Normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat Sudjana (2005: 273). Rumusan

hipotesis untuk uji ini adalah.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

32

Ho : (kedua kelompok data N-gain memiliki varians yang homogen)

H1 : (kedua kelompok data N-gain memiliki varians yang tak homogen)

Kemudian taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 dan statistik uji yang

digunakan adalah sebagai berikut.

Keterangan:= varians terbesar

= varians terkecil

Dalam penelitian ini, Tolak H0 jika dengan

yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan taraf

signifikan sebesar 0,05 dan dk pembilang = n1 – 1 dan dk penyebut = n2 – 1

Sudjana (2005: 273). Hasil uji homogenitas data N-gain kemampuan komunikasi

matematis disajikan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan KomunikasiMatematis

Kelas Varians Keputusan UjiInkuiri Terbimbing 0,62

20,667 2,09 H0 DitolakKonvensional 0,03

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kemampuan komunikasi

matematis pada kelas Inkuiri Terbimbing dan kelas konvensional memiliki

varians yang tak homogen. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran C.9.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

33

3. Uji Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, analisis berikutnya ada-

lah menguji hipotesis, yaitu uji kesamaan rata-rata skor N-gain kedua kelompok.

Karena data yang diperoleh berasal dari populasi yang berditribusi normal, tetapi

tidak homogen maka digunakan uji-t’ menurut Sudjana (2005: 241) dengan

hipotesis sebagai berikut.

(peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti model pembelajaran Inkuiri Terbimbing sama dengan

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional)

H1: µ1 > µ2 (peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi

dari peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional)

Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan Uji-t’ menurut Sudjana (2005: 239) sebagai berikut.

t’ =

Keterangan:= skor rata-rata posttest dari

kelas eksperimen= skor rata-rata posttest dari

kelas kontrol

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

34

n1 = banyaknya subyek kelaseksperimen

n2 = banyaknya subyek kelaskontrol

= varians kelompokeksperimen

= varians kelompok kontrol

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan α = 0,05, dengan kriteria uji

terima hipotesis Ho jika t’ < t kritis dengan t kritis = (W1t1 + W2t2)/(W1 + W2), dan

W1 = S12/n W2 = S2

2/n2; t1=t(1-α), (n1-1); t2=t(1-α), (n2-1). Peluang untuk

penggunaan daftar distribusi t ialah (1 – α) sedangkan derajat kebebasannya

masing-masing (n1 – 1) dan (n2 – 1). Rekapitulasi Uji-t data kemampuan

kemampuan komunikasi matematis disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Rekapitulasi Uji-t Data Kemampuan Komunikasi Matematis

thitung tuji Keputusan Uji

11,83496 1,721 ditolak

Berdasarkan data pada Tabel 3.9 diketahui bahwa thitung > tuji , yang berarti H0

ditolak maka ada perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa yang mengikuti model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.10.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

48

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa model

pembelajaran dengan model Inkuiri Terbimbing berpengaruh dalam

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini dapat dilihat dari

skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model Inkuiri Terbimbing lebih tinggi daripada peningkatan

kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukan yaitu:

1. Kepada guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis,

hendaknya menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam

pembelajaran matematika di kelas karena model pembelajaran tersebut efektif

dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh

pembelajaran dengan model Inkuiri Terbimbing terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa agar dalam prosesnya dapat berjalan dengan

lancar disarankan melakukan penelitian dengan terlebih dahulu mengkaji

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

49

permasalahan serta kendala pada penelitian kemampuan komunikasi matematis

siswa dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk mengantisipasi

kendala-kendala serupa sehingga dalam penerapannya hasil yang diperoleh

serta efisiensi waktu dalam proses pembelajaran dapat lebih optimal.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

DAFTAR PUSTAKA

A. Hasan Saragih. 2007. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar.

Tabularasa. Jurnal Pendidikan PPS UNIMED. vol. 1, hal: 23-54.

Ansari, B. I. 2003. Menumbuh kembangkan Kemampuan Pemahaman Dan

Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Think-Talk-Write.

Disertasi PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Azizah, H. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Dalam Menyelesaikan Masalah

Pada Bilangan pecahan. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Azizah, Nur. 2011. Pendidikan Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam

Jurnal Perempuan.com. Diakses pada 5 Februari 2017

BSNP. 2013. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: 2013

Cai, J.L, dan Jakabcsin, M.S. 2010. Communication in Mathematics K-12 and

Beyond. Virginia: NCTM

Depdiknas.2007. Panduan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis.

Kompetensi. Jakarta: Direktorat PPTK dan KPT Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2009. Garis-garis Besar Program Pengajaran dan Penilaian pada

Sistem Semester tentang Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen

Dikdasmen

Depdiknas. 2009. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: depdiknas

Dewi, Puspa. 2016. Efektivitas Model Guided Inquiry Untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Skripsi. Lampung: Unila.

diakses dari http://digilib.unila.ac.id/ pada 18 September 2016

Emran S. Ar. H. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika Untuk Guru dan.

Mahasiswa Calon Guru Matematika. Bandung. FMIPA UPI. Tidak

diterbitkan.

Haqiqi, Novrian Eriantas. 2016. Penerapan Model Guided Inquiry Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa

Kelas VIII Semester Genap MTs Hidayatul Islamiyah Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2014/2015). Skripsi. Lampung: Unila. diakses dari

http://digilib.unila.ac.id/ pada 18 September 2016

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

Joesoef, D. 2011. Pembodohan Siswa Tersistematis. Jakarta. Pinus Cetakan III

Maguire, L. dan M. Lindsay. 2010. Exploring Osmosis and Diffusion in Cells.

Diakses dari http://ctge_5634.wikispaces.com/file/view/Difusion.Osmosis.

pdf pada Jum’at, 30 November 2016 09:00 a.m.

Mahmudi, A. 2009. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal

MIPMIPA UNHALU. Vol. 8 (No. 1 Februari 2009).

Mufrika, Tika. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student

Facilitator and Expalining (SFE) Terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematika Siswa MTs. Manaratul Islam Jakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Jakarta : Universitas Islam Negeri Jakarta.

NCTM, 2007. Curriculum and Evaluation Standards for Scool Mathematics.

[online]. Tersedia:http//www.nctm.org/standards/content.aspx?id=270. [15

Januari 2017].

Paidi. 2007. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode

Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Diakses

dari http://staff.uny.ac.id/20Paidi/UNY.pdf pada Jum’at, 30 November 2015

09:35 a.m.

Priyatno dkk. 2013. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.

Yogyakarta: Andi

Puspaningtyas, Nicky Dwi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa. Skripsi. Lampung: Unila. Tidak diterbitkan.

Romberg, T.A, Chair, 2010. Curriculum and Evaluation Standards for School

Mathematics. Reston, Virginia: NCTM

Sakti, Sonni Permana. 2014. Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan

Pembelajaran Kooperatif Ditinjau Dari Peningkatan Pemahaman Konsep

Dan Komunikasi Matematis Siswa Smp. Skripsi. Lampung: Universitas

Negeri Yogyakarta. diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/13588/1/skripsi%20sonni%20permana%20sakti%20

%2808301244030%29. Diakses pada 18 September 2016

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saragih. 2007. Problem solving, reasoning, and communicating, K-8. Helping

Children think mathematically. New York : Macmillan Publishing

Company.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tasito.Edisi keenam.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/32366/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · materi lingkaran. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control

Sujarweni, V. Wiratna. dkk. 2012. Statistika untuk penelitian. Yogyakarta:

graham ilmu.

Sumarmo, U. 2002. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan

Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Makalah disajikan dalam

Seminar Nasional. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Turmudi, 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika

(Berparadigma Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cita Pustaka.

Wahyudin 2002. Matematika dan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal

Kependidikan Metalogika Bidang Kependidikan MIPA UNPAS Bandung

(5) 69-78.

Wartono, 2009. Materi pelatihan terintegrasi sains (buku 4), Jakarta: Proyek

PSPP depdiknas

Williams, Brian K., dan Sawyer, Stacey C. (2012). Using Information

Technology: Pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi. (Edisi

8). Yogyakarta: ANDI.

Yonandi, 2010. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah

melalui Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Komputer pada siswa

SMA.Disertasi pada PPs UPI, tidak dipublikasikan.

Zein, R., Suhaili R, Novita L, Mukhlis, Ningsih S, Swesty N, Novrian H. 2016.

Novel two stage vertical flow biofilter system for efficiency treatment of

restaurant wastewater.Accepted for publish on Research J of Pharm. Bio

and Chem . Sci. (RJPBCS). 7(5).