pengaruh modal kerja terhadap return on assets …

98
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) HALAMAN JUDUL SKRIPSI HIJRAWATI 105720548515 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONIMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk YANG

TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

HIJRAWATI 105720548515

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONIMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

ii

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk YANG

TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

HIJRAWATI 105720548515

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONIMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PESEMBAHAN Karya Ilmiah ini penulis persembahkan dengan penuh rasa syukur kepada

Allah SWT yang tak henti-henti memberikan petunjuk dan memberikan

kelancaran atas terselesainnya skripsi ini, dan ucapan terimakasih kepada

Kedua orang tuaku Papa Abd. Haris dan mama Syamsiah atas dukungan dan

do’anya, terimakasih Kakakku (Syarifuddin dan Irmawati) , Adekku Filsa Nur

Aisyah dan keluarga yang selalu memberi dorongan dan motivasi, terima

kasih teruntuk dosen Pembimbing yang selalu memberi arahan, terima kasih

kepada dosen Jurusan Manajemen, terima kasih kepada Teman-teman

seperjuangan angkatan 2015 yang selalu membantu, dan terima kasih untuk

almamaterku.

MOTTO HIDUP

Disaat seseorang meremehkanmu

Jangan pernah membalasnya dengan perkataan

Karena sesunggahnya pembalasan yang terbaik adalah kesuksesan

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul,

“Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Asset Pada PT. Indocement

Tunggal Prakarsa, Tbk Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)” dapat

diselesaikan, yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana serta

untuk memenuhi kurikulum studi pada jurusan manajemen di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Abd. Haris dan ibu Syamsiah yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Dan saudara-saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

yang telah memberi andil yang cukup besar, terutama buat kedua orang tuaku,

saudara-saudariku yang selalu mendoakan penulis dengan tulus dan ikhlas

disertai dengan dorongan yang sangat kuat dalam menyusun skripsi ini, oleh

karena itu penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar atas segala kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM , selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur R, SE., MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Ir. A Ifayani Haanurat, MM., CBC, selaku pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,

sehingga sklripsi dapat selesai dengan baik.

5. Bapak Faidhul Adzim, S.E., M.Si, selaku pembimbing II yang telah berkenaan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang meluangkan ilmunya kepada penulis.

7. Segenap Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program studi

Manajemen angkatan 2015 terkhusus kelas M15G yang selalu belajar

bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Sahabat-sahabat ku Fitri Handayani, Ella yunita, Icha Rahmadani, Riskawati,

Sartina, Nurintan dan Ermiwati, yang selalu menemaniku dalam keadaan suka

dan duka. Semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap terjalin

selamanya.Dan terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya

ix

tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini

Akhirnya lewat skripsi ini, penulis ingin menyumbangkan secuil

pengetahuan yang sekiranya dapat memberikan sebuah warna yang berbeda

dalam menjawab tantangan zaman. Setidaknya penulis bangga jika pada

akhirnya skripsi ini dapat menjadi suatu acuan dalam membuat skripsi yang lebih

sempurna lagi. Terakhir, apa yang penulis telah lalui bukanlah sebuah akhir,

akan tetapi awal dari munculnya tantangan yang lebih nyata.

Makassar, Februari 2020

Penulis

x

ABSTRAK

HIJRAWATI. 2020. Nim 105720548515. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Asset Pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dibimbing oleh A. Ifayani Haanurat dan Faidhul Adzim.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap return on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Adapun jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif, kemudian sumber data yang digunakan, yaitu data primer dan sekunder. Data-data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, artinya data-data yang diperoleh diolah sedemikian rupa sehingga memberikan pemahaman yang sistematis.

Perhitungan statistik dengan analisis regresi berganda, koefisien korelasi,

koefisien determinasi (𝑟2) dan uji-f. Dari hasil perhitungan tersebut maka didapatkan hasil dari persamaan Y= 0,452+0,209X1+0,184X2+0,129X3+0,172X4, sedangkan nilai koefisien korelasi berganda(r) sebesar 0.828 dan koefisien

determinasi berganda (𝑟2) sebesar 68,60%, hasil perhitungan uji-f dimana f-hitung>f-tabel yaitu 25,617>2,70, hal ini menyatakan bahwa benar terdapat pengaruh positif secara simultan perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap return on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kata kunci : Modal Kerja, Return On asset.

ABSTRAK BAHASA INDONESIA

xi

ABSTRACT

HIJRAWATI. 2020. Nim 105720548515. Influence of Working Capital

Against Return On Assets At PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, guided

by A. Ifayani Haanurat and Faidhul Adzim.

This study aims to determine the effect of working capital on return on

assets at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. The types of data used are

qualitative and quantitative data, then the data sources used are primary and

secondary data. The data collected is analyzed descriptively, meaning that the

data obtained is processed in such a way that provides a systematic

understanding.

Statistical calculations with multiple regression analysis, correlation

coefficient, coefficient of determination (r ^ 2) and f-test. From the results of these

calculations we get the results of the equation Y = 0.452 + 0.209X1 + 0.184X2 +

0.129X3 + 0.172X4, while the value of the multiple correlation coefficient (r) of

0.828 and the coefficient of multiple determination (r ^ 2) of 68.60%, f-test

calculation results where f-count> f-table is 25.617> 2.70, this states that there is

a true positive influence simultaneously cash turnover, accounts receivable

turnover, and inventory turnover on return on assets at PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.

Keywords : Working Capital, Return on assets.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PESEMBAHAN ................................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA................................................................................ x

ABSTRACT ..................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 7

A. Manajemen Keuangan ................................................................................. 7

B. Laporan Keuangan ....................................................................................... 8

C. Modal Kerja .................................................................................................... 18

D. Return On Assets (ROA) .............................................................................. 31

E. Hubungan Modal Kerja Terhadap Return On Assets (ROA) .................. 33

F. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 34

G. Kerangka Pikir ................................................................................................ 40

H. Hipotesis .......................................................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 42

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 42

xiii

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 42

C. Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 43

E. MetodeAnalisis ............................................................................................... 44

A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 49

B. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 55

C. Analisis Statistik ............................................................................................. 63

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 71

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 71

B. Saran ............................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 73

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 76

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian terdahulu ...................................................................... 35

2. Pedoman interpretasi koefisien korelasi ........................................ 47

3. Perputaran kas ............................................................................. 56

4. Perputaran piutang ......................................................................... 58

5. Perputaran persediaan ................................................................... 60

6. Return On Asset ............................................................................. 62

7. Hasil analisis SPSS linear berganda ............................................... 64

8. Hasil uji hipotesis simultan .............................................................. 66

9. Hasil uji parsial ............................................................................... 67

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir……………………………………………… 41

2. Struktur Organisasi………………………………………… 51

3. Rata-rata Perputaran kas…………………………………. 57

4. Rata-rata Perputaran kas…………………………………. 59

5. Rata-rata Perputaran kas…………………………………. 61

6. Rata-rata ROA……………………………………………… 63

7. Kurva uji statistik koefisien korelasi……………………… 69

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan

semakin banyak perusahaan yang berkembang menjadi pesaing yang

berhasil memasuki pasar internasional. Maka modal merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam sistem proses kegiatan operasi perusahaan

sehari-hari. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam

menjalankan segala aktifitas usahanya, modal kerja yang digunakan

diharapkan akan kembali masuk dengan waktu singkat melalui penjualan hasil

produksi. Hasil ini dikerjakan modal kerja akan berputar secara terus menerus

setiap periodenya dapat dialokasikan kembali untuk membiayai perusahaan

setiap tahunnya.

Perusahaan dapat dikatakan efisien dalam menggunakan modal kerja

apabila penggunaan modal kerja tersebut mengalami kenaikan dari tahun

ketahun, dan sebaiknya apabila tingkat penggunaan modal kerja dari tahun

ketahun mengalami penurunan maka perusahaan belum efisien dalam

menggunakan modal kerjanya. Penggunaan dana untuk modal kerja dapat

diperoleh dari kenaikan aktiva dan menurunnya pasiva. Pengelolaan dan

penggunaan dana dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan memiliki

kontrol yang baik. Mengingat pentingnya dana, maka dalam penggunaan

dana harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Karena baik kelebihan dan

kekurangan dana akan dapat mempengaruhi tingkat return on asset

perusahaan.

2

Modal kerja merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap

perusahaan. Modal kerja sangat dibutuhkan untuk membiayai aktivitas operasi

perusahaan sehari-hari serta sangat mempengaruhi kontinuitas dari

perusahaan itu sendiri.

Tersedianya modal kerja yang segera dapat dipergunakan dalam

operasi tergantung pada sifat aktiva lancar yang dimiliki seperti kas (surat

berharga lainnya), persediaan dan piutang. Tetapi modal harus cukup

jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau

operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan

menguntungkan bagi perusahaan, disamping itu juga memungkinkan bagi

perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien.

Dampak tersebut akan memberikan beberapa keuntungan lainnya

seperti, melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya

nilai dari aktiva lancar, memungkinkan untuk dapat membayar semua

kewajiban-kewajiban tetap pada waktunya, menjamin dimilikinya kredit

standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan

untuk dapat menghadapi kesulitan keuangan yang akan terjadi,

memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

dapat melayani para konsumennya, memungkinkan bagi perusahaan untuk

dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk

memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

Agar modal kerja dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu

adanya penyesuaian antara modal kerja yang tersedia dengan kebutuhan

operasi perusahaan. Modal kerja sangat erat kaitannya dengan keuntungan

atau tingkat profitabilitas perusahaan. Return on asset itu sendiri diukur

3

berdasarkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih

menunjukkan jumlah penjualan atau target yang dicapai perusahaan dalam

satu tahun atau periode sehingga dapat dijadikan alat ukur terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu disebut profitabilitas.

Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu

usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik. Perlu diingat

bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya akan lebih

dari setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi jumlahnya

pasti akan lebih besar.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk mencari keuntungan. Profitabilitas dapat digunakan

sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan dari suatu perusahaan dalam

menjalankan usahanya dan juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam

menilai prospek return dari modal yang akan ditanamkan oleh investor,

sedangkan bagi perusahaan rentabilitas dapat digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal kerja secara efektif

untuk menghasilkan tingkat laba tertentu yang diharapkan dalam setiap

tahunnya.

Fenomena PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk merupakan

perusaahan yang bergerak dalam bidang pembuatan semen. Pada proses

pembuatan semen pengolahan bahan baku memiliki peranan yang penting

karena mempengaruhi kualitas dan karakteristik hasil dari produksi. Hasil

produksi yang dihasilkan PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk ialah semen

4

portland composte cement (PCC) yang biasanya dipakai sebagai bahan

pembuatan gedung-gedung tinggi, rumah, jembatan, jalan dan lain-lain.

Persaingan dengan semen lain sangat ketat, maka dari itu perusahaan

harus memproduksi semen dengan kualitas yang bagus dibandingkan dengan

semen yang lain. Semen yang bermerek portland composte cement (PCC)

merupakan semen yang memiliki kualitas yang baik, karena diproduksi

dengan teknologi yang canggih pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

Berdasarkan latar belakang ini penulis mengambil sebuah judul

“Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Asset Pada PT. Indocement

Tunggal Prakarsa, Tbk Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah perputaran kas berpengaruh terhadap return on asset pada PT.

Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018?

2. Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap return on asset pada

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018?

3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap return on asset pada

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018?

4. Apakah modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap return on asset

pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan yang sudah dirumuskan sebelumnya maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap return on asset

5

(ROA) pada. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018.

2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap return on asset

(ROA) pada. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap return on

asset (ROA) pada. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-

2018.

4. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja secara simultan terhadap return

on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis.

Bagi penulis agar dapat meningkatkan pemahaman penulis tentang

pengaruh perputaran modal kerja terhadap return on assets pada PT.

Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2014-2018.

b. Bagi Pembaca

Penelitian digunakan sebagai bahan penambahan informasi, referensi,

serta dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi pihak-pihak yang akan

melakukan penelitian dengan objek penelitian ataupun judul yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Perusahaan

Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan

informasi dan bahan pertimbangan dalam melakukan investasi yang

benar dan juga menjadi bahan acuan bagi pihak manajemen.

6

b. Bagi Pihak Akademik

Bagi akademik, agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam

menambah informasi untuk melakukan penelitian sejenisnya

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2013:3), manajemen keuangan dapat diartikan

sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-

usaha mendapatkan dana dengan biaya yang murah serta usaha untuk

menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi.

Sedangkan Martono dan Hartijo (2014:16), menyatakan bahwa manajemen

keuangan atau yang sering pula disebut dengan istilah pembelanjaan

adalah seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh dana,

menggunakan dana dan mengelola asset untuk menghasilkan profit.

Menurut Syamsuddin (2015:3), mendefinisikan manajemen keuangan

merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelolah

keputusan-keputusan yang menyangkut masalah financial perusahaan.

Sedangkan Fahmi (2015:2), mendefinisikan manajemen keuangan

merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji

dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan

mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan-perusahaan untuk

mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu

memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham, dimana

keputusan keuangan diimplementasikan dalam kegiatan perusahaan

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dapat dilihat

8

dari tugas dan tanggung jawab seorang manajer atau direktur keuangan.

Tugas dan tanggung jawab setiap manajer keuangan antar perusahaan

mungkin saja berbeda. Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga

keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, utamanya

seorang manajer atau direktur keuangan. Keputusan keuangan ini

diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari untuk dapat memperoleh

laba.

Menurut Harmono (2013:18), ada macam-macam fungsi manajemen

keuangan yaitu :

a. Keputusan Investasi

Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan

mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan

mendatangkan suatu keuntungan dimasa yang akan datang. Hasil dari

kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva

neraca perusahaan.

b. Keputusan Pembelanjaan Kegiatan Usaha

Dalam hal ini seorang manajer keuangan juga dituntut untuk

mempertimbangkan dan dapat menganalisis kombinasi sumber-sumber

pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai

kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya dalam suatu

perusahaan.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu laporan aktivitas perusahaan

9

yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan

oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut

seefisien mungkin. Manajer itu sendiri merupakan seseorang yang

mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

perkembangan dalam bidang ini sangat cepat dan penting untuk diterapkan

dalam setiap organisasi.

Menurut Suandy (2015:5), laporan keuangan adalah segala aktivitas

yang dapat berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan

aset dengan beberapa tujuan secara menyeluruh semua. Sedangkan

Riyanto (2013:4), laporan keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang juga

bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan

atau mengalokasikan dana tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa

manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan

untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dengan

menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk

menghasilkan laba.

Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak

eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan seharusnya

menggunakan suatu alat yang mampu menganalisis laporan keuangan

yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan dalam melihat kondisi

keuangan perusahaan.

Munawir (2013:2), mengemukakan bahwa laporan keuangan pada

dasarny adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

10

aktivitas perusahaan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat, maka

laporan keuangan bisa memberi informasi mengenai perusahaan.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Suatu perusahaan dapat dikatakan berkembang atau tidak, dapat

dilihat dengan cara melihat kondisi keuangannya, sedangkan kondisi

keuangan dilihat dari laporan keuangan yang perusahaan tersebut.

Beberapa macam laporan keuangan menurut Kasmir (2013:113), yaitu :

a. Neraca, yaitu merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva

(harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas). Artinya, dari

suatu neraca akan tergambar beberapa jumlah harta, kewajiban, dan

modal suatu perusahaan. Dalam neraca disajikan berbagai informasi

yang berkaitan dengan komponen yang ada dineraca, yaitu meliputi :

1) Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki

2) Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva

3) Jenis-jenis kewajiban atau utang (liability)

4) Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang

5) Jenis-jenis modal (equity)

6) Serta jumlah rupiah masing-masing jenis modal

b. Laporan laba rugi, yaitu menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Artinya, laporan laba rugi harus dibuat

dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui

jumlah perolehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah

dikeluarkan, sehingga dapat diketahui perusahaan dalam keadaan laba

atau rugi. Adapun informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan

11

laba rugi meliputi :

1) Jenis-jenis pendapatan (penjualan) yang diperoleh

2) Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.

3) Jumlah keseluruhan pendapatan.

4) Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.

5) Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dikeluarkan

dan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

6) Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan

dan biaya. Selisih ini disebut laba atau rugi.

7) Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.

8) Penerimaan bersih dikurangi beban periode itu.

9) Total neto.

c. Laporan perubahan modal, yaitu merupakan laporan yang

menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

Kemudian laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-

sebab berubahnya modal. Informasi yang diberikan dalam laporan

perubahan modal meliputi :

1) Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini

2) Jumlah rupiah tiap jenis modal

3) Jumlah rupiah modal yang berubah

4) Sebab-sebab berubahnya modal

5) Jumlah rupiah modal sesudah perubahan

d. Laporan catatan atas laporan keuangan, yaitu merupakan laporan yang

dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini

memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas

12

laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab

penyebabnya. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi

jelas akan data yang disajikan.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Fahmi (2015:11), mengatakan bahwa tujuan dari laporan keuangan

agar para pembuat keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak

mampu menghindarkan kerugian yang lebih besar, semua keputusan harus

didasarkan pada informasi yang lengkap, realiadle, valid, dan penting.

Informasi yang menyajikan karakteristik seperti itu salah satunya adalah

laporan keuangan.

Menurut Hanafi (2015:21), tujuan pembuatan dan penyusunan

laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta modal

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan

d. Memberikan informasi tentang tentang jumlah biaya dan jenis biaya

yang dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, passive, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

13

Menurut Kasmir (2015:12), agar tujuan laporan keuangan tersebut

dapat dicapai, maka setiap laporan keuangan harus dapat memenuhi

karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.

b. Relevan

Informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dlam proses pengambilan keputusan.

c. Keandalan

Informasi laporan keuangan harus dapat memiliki kualitas andal jika

bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan

dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur

dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan

dapat disajikan.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat juga melakukan pembandingan atas laporan

keuangan perusahaan antara setiap periode untuk dapat megidentifikasi

kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Dari laporan keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu

perusahaan sehinga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen suatu

perusahaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan

menjadi patokan atau ukuran berhasil atau tidaknya manajemen kebijakan

yang telah digariskan oleh perusahaan. Jadi, dari laporan keuangan

tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan

14

gambaran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan dinilai melalui

rasio-rasio keuangan yang ada, sehingga akan diketahui kondisi keuangan

perusahaan yang sesungguhnya.

4. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan

dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan semua informasi yang

dibutuhkan oleh para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat juga

menghasilkan keuntungan. Dengan membaca laporan keuangan dengan

tepat, seseorang dapat juga melakukan tindakan ekonomi menyangkut

lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan

keuntungan baginya.

Harahap (2015:120), para pemakai laporan keuangan antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Pemegang Saham

Pemegang saham ini mengetahui kondisi keuangan perusahaan,

aset, utang, modal, hasil, biaya dan laba. Pemegang saham ingin

melihat prestasi suatu perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang

diberikan amanah, ingin mengetahui jumlah deviden yang diterima

dalam setiap periode, jumlah pendapatan per saham setiap periode,

jumlah laba yang ditahan dan ingin mengetahui perkembangan

perusahaan dari waktu ke waktu, sebagai perbandingan usaha.

b. Investor

Investor ingin melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan

diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan

setiap periodenya.

15

c. Analisis Pasar Modal

Analisis pasar modal ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan

dan posisi keuangan perusahaan.

d. Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang

dipimpinnya. Seorang manajer selalu dihadapkan oleh seribu satu

masalah yang memerlukan keputusan cepat dan setiap saat. Untuk

sampai pada keputusan yang tepat, ia harus mengetahui selengkap-

lengkapnya kondisi keuangan perusahaan baik posisi semua pos

neraca, laba rugi, likuiditasi, rentabilitasi, solvabilitasi, break even point

(BEP), laba kotor dan sebagainya.

e. Karyawan dan Serikat Pekerja

Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk

dapat menetapkan apakah ia masih akan terus bekerja atau pindah dan

untuk bisa dapat menilai apakah penghasilan yang diterimanya adil atau

tidak.

f. Instansi Pajak

Instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai

ukuran dasar untuk dapat menentukan kebenaran perhitungan pajak,

pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan restitusi

g. Pemberi Dana (kreditur)

Sama dengan pemegang saham, investor, lender seperti bank,

investasi fund, perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi

16

tentang situasi dan kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman

maupun yang akan diberi pinjaman.

h. Supplier

Laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui

apakah perusahaan layak untuk diberikan fasilitas kredit, seberapa

lama akan diberikan dan sejauh mana potensi resiko yang dimiliki

perusahaan.

i. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi

Pemerintah ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti

peraturan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya Kasmir (2013:14), pihak-pihak yang berkepentingan

dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan pihak eksternal, antara

lain sebagai berikut:

a. Pihak Internal

1) Pihak manajemen, berkepentingan langsung serta sangat juga

memerlukan dan membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan

suatu pengendalian (controlling), pengoordinasian (coordinating) dan

perencanaan (planning) suatu perusahaan.

2) Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya

pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam

memimpin perusahaann demi tercapainya suatu tujuan awal dalam

perusaahaan.

17

b. Pihak Eksternal

1) Investor, penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan

dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi

yang mereka lakukan. Mereka sangat membutuhkan informasi untuk

membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau

menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada

informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen.

2) Kreditur, merasa berkepentingan terhadap pada perusahaan

pengembalian/pembayaran kredit yang telah diberikan kepada

perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja keuangan.

3) Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan

karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,

menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik

pendapatan nasional dan statisti lainnya.

4) Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan,

tertarik dengan informasi untuk dapat menilai kemampuan

perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan

kesempatan kerja.

5) Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi

18

berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang

dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.

6) Pemasok dan kreditor usaha lainnya, pemasok dan kreditor usaha

lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada

saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan

dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman

kecuali kalau sebagai pelanggan utama rnereka adalah bergantung

pada system kelangsungan hidup perusahaan dapat memberikan

kontribusi berarti pada perekonomian nasional pada umumnya.

7) Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi

mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka

terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan pada perusahaan.

C. Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja

Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus

dapat diperhatikan dalam perusahaan. Apabila suatu perusahaan tidak

dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka

kemungkinan perusahan akan berada dalam keadaan insolvent (tidak

mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo). Menurut

Syamsuddin (2013:201), aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat

menutupi hutang lancar (hutang jangka pendek) sehingga menggambarkan

tingkat keamanan (margin of safety) yang memuaskan.

Menurut Fahmi (2015:26), modal kerja adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk mengembangkan atau memenuhi kegiatan operasional

19

perusahaan pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, surat-surat

berharga, piutang dan persedian dikurangi hutang lancar yang digunakan

untuk melindungi aktiva lancar. Modal kerja dapat dibagi menurut konsep

sebagai berikut:

a. Konsep kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva

lancar yang disebut sebagai modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep kualitatif, modal kerja adalah sebagai aktiva lancar yang benar-

benar digunakan untuk dapat membiayai operasi perusahaan tanpa

mengganggu likuiditasnya, dengan kata lain kelebihan aktiva lancar atas

hutang lancar yang disebut modal kerja netto (nett working capital).

c. Konsep fungsional, modal kerja ditinjau berdasarkan fungsi dalam aktiva

tetap baru, membeli saham dari perusahaan lain (inventasi jangka

panjang).

d. Kebijaksanaan pembayaran dividen yang tidak tetap, karena harapan

keuangan terus membaik pimpinan perusahaan masih melanjutkan

kebijaksanaan dividen seperti tahun-tahun sebelumnya harus tetap

dijalankan.

e. Kenaikan tingkat harga, karena kenaikan harga-harga perusahaan

mengeluarkan jumlah rupiah lebih banyak untuk mempertahankan

volume fisik yang sama.

f. Pelunasan utang yang sudah jatuh tempo, yaitu manajemen tidak

menyisihkan sebagian pendapatan bersih untuk utang jangka panjang.

g. Sumber modal kerja, modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan

menjadi dua golongan yakni, sebagai berikut :

1) Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah suatu modal

20

kerja nominal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat

melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara

terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.

2) Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang

jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan.

Menurut Riyanto (2013:57), yang dimaksud dengan modal kerja

adalah keseluruhan hasil dari jumlah aktiva lancar dalam kaitannya dengan

hutang lancar. Soediyono (2015:160), menyebutkan bahwa modal kerja

dapat merupakan sumber pembiayaan jangka panjang dan yang khusus

dapat membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan. Sedangkan Munawir

(2013:115), modal kerja adalah suatu kelebihan nilai aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

Dari berbagai pengertian di atas, maka modal kerja merupakan

sejumlah dana yang tertanam untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaan dan merupakan investasi hasil perusahaan dalam jangka

pendek juga hasil atau aktiva lancar, investasi jangka pendek merupakan

investasi perusahaan dalam satu periode akutansi. Dalam pembahasan

modal kerja menurut Riyanto (2013:57) dikenal 3 (tiga) konsep modal kerja:

a. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang diperlukan

untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya

yang bersifat rutin, atau jangka pendek.

b. Konsep Kualitatif.

Dalam konsep ini pengertian modal kerja dikaitkan dengan

besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang harus segera dibayar.

21

Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar harus disediakan

untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan,

dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya.

Oleh karena itu, modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian

dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya yaitu yang

merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Modal kerja

dalam pengertian ini sering disebut modal kerja neto (net working

capital).

c. Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada dasar fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam

sebuah perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan dari

usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk

menghasilkan pendapatan periode ini (current income).

2. Jenis-jenis Modal Kerja

Menurut Riyanto (2013:61), modal kerja digolongkan beberapa jenis:

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada

pada perusahaan untuk dapat menjalani fungsinya atau dengan kata

lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran

usaha. Modal kerja ini terdiri dari :

22

1) Modal kerja primer (primary working capital), yaitu jumlah modal kerja

minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga

kontinuitas usahanya.

2) Modal kerja normal (normal working capital), yaitu modal kerja yang

dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-

ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini anatara lain

terdiri dari :

1) Modal kerja musiman (seasonal working capital), yaitu modal kerja

yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.

2) Modal kerja siklis (cyclical working capital), yaitu modal kerja yang

jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.

3) Modal kerja darurat (emergency working capital), yaitu modal kerja

yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak

diketahui sebelumnya.

3. Tujuan Modal Kerja

Menurut Kasmir (2013:252), modal kerja memiliki arti yang sangat

penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen

modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Oleh karena

itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya,

agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Kemudian, dengan terpenuhi modal

kerja, perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan labanya.

Perusahaan yang kekurangan modal kerja dapat membahayakan

kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat tidak dapat

23

memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal

kerja juga merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.

Kasmir (2013:254), arti penting modal kerja bagi perusahaan,

terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam

kegiatan operasional perusahaan dari waktu kewaktu. Ini merupakan

manajemen modal kerja.

b. Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering sekali mengalami

perubahan serta cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal

kerja perusahaan, artinya perubahan tersebut akan berpengaruh

terhadap modal kerja.

c. Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan

bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.

Dengan kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari

total aktiva.

d. Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja amat penting.

Perusahaan kecil relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal

besar untuk proses jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih

mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang

bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.

Kasmir (2013:255), tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan

adalah :

a. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan

b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan

24

untuk memenuhi kewajiban pada waktunya

c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam

rangka memenuhi kebutuhan pelanggangnya.

d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari

para kreditur, apabila rasio keuangannya itu memenuhi syarat.

e. Memungkingkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik

minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.

f. Guna memaksimalkan kegunaan aktiva lancar guna meningkatkan

penjualan dan laba.

g. Melindungi dari apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai

aktiva lancar, serta.tujuan lainnya.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Menurut Kasmir (2015:256), modal kerja yang dibutuhkan

perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Namun, terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang

diinginkan tidaklah selalu tersedia. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya

kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam menjalankan

kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya pemenuhan

modal kerja harus selalu memerhatikan faktor-faktor tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi modal kerja, yaitu jenis

perusahaan, syarat kredit, waktu produksi, tingkat perputaran sediaan.

Jenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam, yaitu:

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan non jasa (industri).

Kebutuhan modal dalam suatu perusahaan industri lebih besar jika

25

dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri, investasi

dalam bidang kas, piutang, dan sediaan relatif lebih besar jika

dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena itu, jenis kegiatan

perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerja suatu

perusahaan.

5. Pengelolaan Modal Kerja

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan

usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnover period)

saat dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen-komponen

modal kerja sampai pada saat kembali lagi menjadi kas.

Semakin pendek suatu periode tersebut berarti semakin cepat

perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja perusahaan

tinggi. Sebaliknya semakin panjang periode perputaran modal kerja berarti

semakin lambat perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal

kerja perusahaan rendah. Apabila suatu saldo yang kas yang besar dapat

juga mempengaruhi perputaran suatu modal kerja dalam perusahaan.

Lama suatu periode perputaran modal kerja tergantung kepada berapa

lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja

tersebut Riyanto, (2013:61).

Untuk menilai efisiensi modal kerja dapat digunakan rasio antara total

penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata yang sering disebut working

capital turnover (perputaran modal kerja). Rasio ini menunjukkan hubungan

antara modal kerja dengan penjualan yang dapat diperoleh perusahaan

untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah

26

menujukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan

rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang

terlalu besar.

Perputaran modal kerja menurut Riyanto (2013:64), antara lain

sebagai berikut:

a. Perputaran Kas (Cash Turnover)

Kas adalah merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi

tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah yang ada dalam perusahan

berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti suatu perusahaan

mempunyai resiko yang lebih kecil dalam memenuhi suatu kewajiban

finansialnya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus

mempertahankan uang kas dalam jumlah yang relatif besar, karena

makin besar kas makin banyak uang yang menganggur sehingga akan

memperkecil profitabilitas.

Menurut Rudianto (2016:206), kas adalah suatu alat pembayaran

yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun

menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu kas

mencakup semua alat-alat pembayaran yang dapat dimiliki sebuah

perusahaan yang dapat disimpan didalam perusahaan maupun juga di

bank dan siap digunakan.

Menurut Firdaus (2016:125), yang dimaksud dengan kas adalah

uang kas yang ada di perusahaan dan uang yang disimpan di bank,

yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum

perusahaan. Sedangkan menurut Kamaruddin (2017:61), kas adalah

nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain

27

yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat

pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat yang paling

tinggi tingkat likuiditasnya.

Jumlah kas pada suatu saat dapat dipertahankan dengan cara

besarnya jumlah aktiva lancar dan hutang lancer, jumlah kas yang ada

dalam perusahaan hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari

jumlah aktiva lancar. Jumlah kas dapat pula dihubungkan hasil dengan

jumlah penjualan. Perbandingan hasil antara penjualan dengan jumlah

rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover).

Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam

satu periode.

Menurut Hanafi dan Halim (2013:111), perputaran kas dapat

dihitung dengan menggunakan rumus penjualan bersih dibagi rata-rata

kas per tahunnya. Karena itu kas mencakup semua alat-alat

pembayaran yang dapat dimiliki sebuah perusahaan yang dapat

disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena

semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Akan tetapi cash turnover

yang berlebih-lebihan tingginya dapat berarti bahwa jumlah kas yang

tersedia terlalu kecil untuk volume penjualan jadi dapat berdampak pada

kas suatu perusahaan.

28

b. Perputaran Piutang (Receivables Turnover)

Setiap pemimpin perusahaan harus selalu menginginkan

penjualan barang dagangannya dibayar secara tunai. Namun dilain

pihak penjualan secara kredit justru memberi tambahan laba usaha.

Menurut Fees dan Warren (2018:356), jenis-jenis piutang yang

dialih bahasakan oleh Amanugrahani dan Hendrawan. diklasifikasikan

sebagai berikut :

1) Piutang Usaha

Transaksi paling umum yang dapat menciptakan piutang adalah

penjualan barang dagang atau suatu jasa secara kredit. Piutang

dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha dapat

diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.

2) Wesel Tagih

Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah yang dapat

terutang bagi pelanggan disaat perusahaan telah menerbitkan surat

utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan dan akan tertagih

dalam proses setahun, maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca

sebagai aktiva lancar.

3) Piutang Lain-lain

Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam

neraca. Jika piutang ini diharapan akan tertagih dalam satu tahun,

maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika

penagihannya lebih dari satu tahun, maka piutang ini diklasifikasikan

sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi.

29

Piutang lain-lain (other receivable) meliputi piutang bunga, piutang

pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2014:67), perputaran piutang

dapat dihitung dengan menggunakan rumus penjualan kredit dibagi rata-

rata piutang tiap tahunnya. Dimana dalam perputaran piutang proses

penagihan menjadi hal yang paling penting.

Perputaran piutang dalam suatu perusahaan tergantung dan

bagaimana sebuah perusahaan mengaturnya. Semakin besar tingkat

perputaran piutang menandakan semakin singkat waktu antara piutang

tercipta karena penjualan kredit dengan pembayaran piutang maka

semakin baik begitu pula sebaliknya.

c. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Menurut Wibowo dan Arif (2018:144) definisi persediaan adalah

sebagai asset berwujud yang diperoleh perusahaan dan yang diperoleh

untuk diproses lebih dulu dan dijual. Sedangkan menurut Ristono

(2015:11), dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk

dapat digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan

setengah jadi, dan persediaan barang jadi, semua persediaan hanya

untuk kebutuhan mendesak.

Menurut Kasmir (2015:160), mendefinisikan bahwa persediaan

adalah nama yang diberikan untuk barang-barang baik yang dibuat atau

dibeli untuk dijual kembali dalam bisnis normal. Jadi persediaan

merupakan sejumlah barang yang disediakan dan bahan-bahan yang

terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang

30

atau produk jadi yang disebabkan untuk memenuhi permintaan dari

konsumen atau langganan setiap waktu.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang penting dalam

perusahaan karena jumlah persediaan akan menentukan atau

mempengaruhi kelancaran produksi serta efektivitas dan efesiensi

perusahaan. Persediaan barang yang terdapat di dalam perusahaan

dapat dibedakan atau dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang

tersebut dalam urutan pengerjaan produk.

Dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang menurut

Mulyadi (2017:353), persediaan terdiri dari perusahaan manufaktur:

1) Persediaan barang jadi

2) Persediaan produk dalam proses

3) Persediaan bahan baku

4) Persediaan penolong

5) Persediaan bahan habis pakai pabrik

6) Persediaan suku cadang.

Inventory atau persediaan merupakan juga prioritas yang utama

dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar,

di mana secara terus menerus mengalami perubahan. Masalah

investasi dalam inventory merupakan masalah pembelanjaan aktif,

seperti halnya investasi dalam aktiva-aktiva lainnya. Masalah penentuan

besar investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek

yang berdampak langsung terhadap semua keuntungan perusahaan.

Perputaran persediaan (inventory turnover) yang terjadi dengan

membandingkan antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai

31

membandingkan rata-rata persediaan yang dimiliki, Munawir, (2013:98),

dapat dinyatakan dengan rumus harga pokok penjualan dibagi dengan

rata-rata persediaaan tiap tahunnya.

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang

tertanam dalam persediaan yang berputar dalam suatu periode.

Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah

modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam

persediaan) semakin rendah.

Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil

risiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau

karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat

ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa

atau periode yang akan dating terdiri dari persediaan bahan baku,

persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

Berdasarkan dari pendapat ahli, maka dapat dikatakan persediaan

merupakan sejumlah barang yang disediakan dan bahan-bahan yang

terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi.

D. Return On Assets (ROA)

1. Pengertian Return On Assets

Return On Asset (ROA) yang semakin meningkat memperlihatkan

kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan

memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat.

Menurut Hanafi (2015:27), return on assets merupakan rasio

keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur

32

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat

pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Sedangkan Mardiyanto

(2014:196), return on assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal

dari aktivitas investasi.

Kasmir (2015:120), rasio ini dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Semakin besar return on assets, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula

posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Sedangkan Sawir

(2014:196), return on assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.

Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas

asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan

meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya

tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh

investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan semakin besar.

Hal ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut

di pasar modal yang akan semakin meningkat sehingga return on assets

akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Adapun rumus

yang digunakan return on assets menurut Harahap (2015:43) adalah

sebagai berikut :

ROA = Laba Tahun Berjalan

Total Aktiva

33

2. Keunggulan dan Kelemahan Return On Assets

Menurut Munawir (2013:91), keunggulan dari return on asset, adalah

sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek

akuntansi yang baik dengan menggunakan teknik analisa ROA dapat

mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produksi dan

efisiensi bagian penjualan. Sedangkan menurut Syamsuddin (2013:58),

kelebihan atau keunggulan return on assets adalah selain berguna sebagai

alat kontrol, untuk keperluan perencanaan juga sebagai sistem control

langsung. Misalnya ROA dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.

Adapun Kelemahan return on assets (ROA) menurut Munawir

(2013:92), adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya

belinya) suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam

keadaan inflasi nilanya berbeda dengan kalau dibeli pada waktu tidak ada

inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment

turnover dan profit margin. Sedangkan Syamsuddin (2013:59), mengenai

kelemahan return on assets (ROA) adalah sulit membandingkan rate of

return suatu perusahaan dengan perusahaan lain, karena perbedaan

praktek akuntansi antar perusahaan dan analisa return on assets (ROA)

saja tidak dapat dipakai untuk membandingkan antara dua perusahaan

atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.

E. Hubungan Modal Kerja Terhadap Return On Assets (ROA)

Menurut Kasmir (2015:196), untuk mengukur tingkat keuntungan

perusahaan itu sendiri bisa digunakan rasio keuntungan atau rasio

profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Sedangkan

34

James (2015:308), untuk mengukur modal kerja terhadap return on assets

bagi perusahaan distribusi, jumlahnya bahkan lebih besar dimana tingkat

aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan

merealisasi pengembalian atas investasi yang rendah begitupun sebaliknya.

Oleh karena itu di dalam laporan keuangan akan terlihat bagaimana posisi

keuangan dan kekuatan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas

perusahaan setiap periodenya.

Menurut Sartono (2015:393), modal kerja berbeda dengan metode

keterkaitan dana, karena metode in menentukan kebutuhan modal kerja

dengan memperhatikan elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas,

piutang dan persediaan kemudian utuk mengukur dan menghitung modal

kerja digunakan antara lain: aktiva lancar dan hutang lancar. Sedangkan

Syamsuddin (2015:63), juga mengemukakan bahwa return on assets

merupakan suatu kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di

dalam perusahaan dan dengan mengetahui ROA, barulah dapat dinilai

apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktiva perusahaan

tersebut dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.

F. Penelitian Terdahulu

Dalam rangka menunjang penelitian maka perlu juga dilakukan

peninjauan terhadap penelitian berkaitan pengaruh modal kerja terhadap

return on assets yang terkait dengan topik penelitian tersebut yang telah

dilakukan sebelumnya.

35

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel/

Metode Penelitian

Hasil

1.

Irmam

Deny

(2015)

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang Dan

Perputaran

Persediaan

Perusahaan

Terhadap Return

On Assets (Roa)

Pada Perusahaan

Manufaktur

- Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

- Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

2.

Oktary

Budiansya

h, Yancik

Syafitri,

Cheryya

(2015)

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang, dan

Perputaran

Persediaan

Terhadap

Profitabilitas

- Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

- Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

3.

Neneng

Septian

(2018)

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang, dan

Perputaran

Persediaan

Terhadap

Profitabilitas

- Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

-Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

4.

Eka Ayu

Rahayu/

Joni

Susilo

Wibowo

(2014

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang Dan

Perputaran

Persediaan

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

erputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

36

5.

Rika Ayu

Nurafika

(2018)

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang Dan

Perputaran

Persediaan

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Semen

-Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

- Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel perputaran

piutang berpengaruh

negatif terhadap variabel

profitabilitas, perputaran

kas dan perputaran

persediaan berpengaruh

positif signifikan

terhadap profitabilitas.

6.

Dede

Rohiman

(2017)

Pengaruh Modal

Kerja Terhadap

Profitabilitas Pada

Perusahaan

Otomotif Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

-Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode Regresi

Berganda

- Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat pengarug

secara simultan antara

modal kerja terhadap

profitabilitas.

7.

Mohamad

Tejo

Suminar

(2013)

Pengaruh

Perputaran

Persediaan,

Perputaran

Piutang Dan

Perputaran Kas

Terhadap

Profitabilitas Pada

Perusahaan

Sektor Industri

Barang Konsumsi

Yang Terdaftar Di

BEI.

Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode

penelitan Regresi

Berganda

- Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel perputaran

piutang berpengaruh

negatif tidak signifikan

terhadap variabel

profitabilitas, perputaran

kas dan perputaran

persediaan berpengaruh

positif signifikan

terhadap profitabilitas.

8.

A. Ifayani

Haanurat

(2013)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan Dan

Ekonomi Makro

Terhadap Return

Saham Syariah

Yang Listing Di

Jakarta Islamic

Index

- EPS(X1)

- DRE(X2)

- ROA(X3)

- CR(X4)

- Inflsi(X5)

- Kurs(X6)

- Variabel Y

Return saham

syariah.

- Metode

penelitan Regresi

Linier Berganda

- Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara parsial variable

independen ROA dan

kurs valuta

asingberpengaruh positif

yang signifikan terhadap

return saham

syariah.sementatra itu

tingkat inflasi

berpengaruh negatif

yang signifikan terhadap

return saham syariah.

Variabel EPS, DER, dan

CR terbukti tidak

37

berpengaruh signifikan

terhadap return saham

syariah serta hasil

penelitian ini

menunjukkan bahwa

inflasi merupakan

variable yang paling

dominan mempengaruhi

return saham syariah.

9.

Andi

Zulfikar

Syukriadi

(2014)

Pengaruh

Perputaran

Persediaan,

Perputaran

Piutang Dan

Perputaran Kas

Terhadap

Profitabilitas Pada

Perusahaan

Perusahaan

Konstruksi Dan

Listing Yang

Terdaftar Di BEI

Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode

penelitan Regresi

Berganda

- Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

10.

Yoyon

Supriadi/

Fani

Fazriani

(2014)

Pengaruh Modal

Kerja Terhadap

Profitabilitas Pada

PT. Timah Antam

Perputaran Kas

(X1)

- Perputaran

Piutang (X2)

- Perputaran

Persediaan (X3)

- Variabel Y

Return On Assets.

- Metode

penelitan Regresi

Berganda

- Terdapat pengaruh

secara simultan antara

perputaran kas,

perputaran piutang,

perputaran persediaan

terhadap return on

assets.

Sumber: Irmam Deny (2015), Oktary Budiansyah/Yancik Syafitri/Cherrya (2015),

Neneng Septian (2018), Eka Ayu Rahayu/Joni Susilo Wibowo (2014), Rika Ayu

Nurafika (2018), Dede Rohiman (2017), Mohamad Tejo Suminar (2013), A.

Ifayani Haanurat (2013), Andi Zulfikar Syukriadi (2014), dan Yoyon Supriadi/Fani

Fazriani (2014).

Peneliti Irmam Deny. Jenis karya ilmiah jurnal 2015. Judul penelitian

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan

Perusahaan Terhadap Return On Assets (Roa) Pada Perusahaan Manufaktur.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil

38

penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan antara modal

kerja terhadap return on assets.

Peneliti Oktary Budiansyah, Yancik Safitri, dan Cherrya. Jenis karya

ilmiah jurnal 2015. Judul penelitian Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan antara modal kerja terhadap

return on assets. Kemudian secara parsial, perputaran kas dan perputaran

piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hanya variabel perputaran

persediaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Peneliti Neneng Septian. Jenis karya ilmiah jurnal 2018. Judul penelitian

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan

Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat

pengaruh secara simultan antara perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas.

Peneliti Eka Ayu Rahayu dan Joni Susilo Wibowo. Jenis karya ilmiah

jurnal 2014. Judul penelitian Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang

Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hasil

penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan antara perputaran

kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas.

Peneliti Rika Ayu Nurafika. Jenis karya ilmiah jurnal 2018. Judul penelitian

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan

Terhadap Profitabilitas Perusahaan Semen. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel perputaran piutang berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap variabel profitabilitas, perputaran kas dan perputaran persediaan

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

39

Peneliti Dede Rohiman. Jenis karya ilmiah jurnal 2017. Judul penelitian

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengarug secara simultan antara modal kerja terhadap profitabilitas.

Peneliti Mohamad Tejo Suminar. Jenis karya ilmiah jurnal 2013. Judul

penelitian Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Dan

Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri

Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Hasil penelitian menunjukkan

terdapat pengaruh secara simultan perputaran persediaan, perputaran piutang

dan perputaran kas terhadap profitabilitas.

Peneliti A. Ifayani Haanurat. Jenis karya ilmiah jurnal 2013. Judul

penelitian Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap

Return Saham Syariah Yang Listing Di Jakarta Islamic Index. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial variable independen ROA dan kurs valuta

asingberpengaruh positif yang signifikan terhadap return saham

syariah.sementatra itu tingkat inflasi berpengaruh negatif yang signifikan

terhadap return saham syariah. Variabel EPS, DER, dan CR terbukti tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah serta hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa inflasi merupakan variable yang paling dominan

mempengaruhi return saham syariah.

Peneliti Andi Zulfikar Syukriyadi. Jenis karya ilmiah jurnal 2014. Judul

penelitian Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Dan

Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi Dan

Listing Yang Terdaftar Di BEI. Hasil penelitian menunjukkan terdapat

pengaruh secara simultan perputaran persediaan, perputaran piutang dan

40

perputaran kas terhadap profitabilitas, hasil ini ditunjukkan melalui nilai

Fhitung = 4,057 dan Probability (sig) = 0,014 < 0,050. Demikian pula

kontribusi atau sumbangan pengaruh ketiga variabel independen tersebut

adalah sangat besar terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini ditunjukkan

melalui besarnya koefisien determinasi (R2) = 0,253 atau 25,30%. Sedangkan

sebesar 0,747 atau 74,70% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijadikan

variabel dalam penelitian ini. Hasil koefisien regresi menunjukkan pula bahwa

perputaran kas dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas perusahaan Kontruksi.

Peneliti Yoyon Supriyadi dan Fani Fazriani. Jenis karya ilmiah jurnal

2014. Judul penelitian Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT.

Timah Antam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara

simultan perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas

terhadap profitabilitas.

G. Kerangka Pikir

Dari kerangka pemikiran dijelaskan bahwa variabel modal kerja

mempunyai pengaruh terhadap return on assets yang artinya dimana faktor

modal kerja dapat mempengaruhi suatu perusahaan

41

Gambar 1

Kerangka Pikir

H. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka

hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah:

1. Diduga bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap return on assets pada

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

2. Diduga bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap return on assets

pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

3. Diduga bahwa perputaran persediaan berpengaruh terhadap return on

assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

4. Diduga bahwa modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap return

on assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

Perputaran Kas

(X1)

Perputaran Piutang

(X2)

Perputaran Persediaan

(X3)

Return On Asset (ROA)

(Y)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data

numerik yang memberikan informasi berupa angka yang diperoleh dari

laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT.Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk.

Pengambilan data dilakukan pada galeri Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang beralamat di Jl. Sultan Alauddin No.259 Makassar.Waktu

penelitian dilaksanakanselama2 (dua) bulan yakni bulan desember 2019 –

januari 2020.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Perputaran Kas

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Adapun variabel independen (x) dalam penelitian ini

adalah perputaran kas (x1). Menurut Hanafi dan Halim (2013:111),

perputaran kas merupakan suatu kemampuan dalam menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam

satu periodenya pada perusahaan.

43

2. Perputaran Piutang

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Adapun variabel independen (x) dalam penelitian ini

adalah perputaran piutang (x2). Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2014:67),

perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk bisa dapat

mengukur berapa lama proses dalam melakukan suatu penagihan piutang

dalam satu periode.

3. Perputaran Persediaan

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Adapun variabel independen (x) dalam penelitian ini

adalah perputaran persediaan (x3). Menurut Munawir (2013:98), perputaran

persediaanmerupakan hal yang sangat penting dalam menunjang modal.

4. Return On Assets (ROA)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen (Y)

dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA). Menurut Kasmir

(2015:120),return on assets adalah rasio yang mengukur laba setelah

pajak dengan rata-rata total aktiva.

D. Teknik Pengumpulan Data

AdapunTeknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian kepustakaan (library research).

Penelitian kepustakaan adalah teknikpengumpulan data dengan cara

membaca laporan-laporan keuangan perusahaan yang telah dilegalisir oleh

44

badan pengawas perusahaan serta, buku-buku, literature, jurnal-jurnal serta

sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. MetodeAnalisis

1. Analisis Deskriptif

Analisis secara deskriptif, yaitu memberikan gambaran

mengenaihasil penelitian secara umum terhadap beberapa rasio yang

merupakan unsurdari modal kerja, dengan rasio sebagai berikut:

a. Modal Kerja

1) Perputaran Kas

Perputaran kas merupakan suatu kemampuan kas dalam

menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang

kas berputar dalam satu periodenya.

Perputaran Kas =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝐾𝑎𝑠

2) Perputaran Piutang

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk bisa

dapat mengukur berapa lama proses dalam melakukan suatu

penagihan piutang dalam satu periode. Dapat digunakan rumus:

Perputaran Piutang =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

3) Perputaran Persediaan

Perputaran persediaanmerupakanhal yang sangat penting dalam

menunjang modal kerja.Untuk dapat menghitung perputaran

persediaan, maka dapat digunakan rumus dalam sebagai berikut:

Perputaran Persediaan =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

45

b. Return On Assets

Return on assets adalah rasio yang mengukur laba setelah pajak

dengan rata-rata total aktiva. Adapun rumusnyaebagai berikut :

Return On Assets (ROA) =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛(𝐸𝐴𝑇)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)

2. Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan pendekatan kausalitas dengan metode

kuantitatif, yaitu penjelasan hubungan korelasi antar variabel yaitu melalui

pengujian hipotesis.Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu satu 3

variabel dependen berupa perputaran kas (x1), perputaran piutang (x2)

serta perputaran persediaan (x3)dan variabel independen berupa return on

assets(y).Teknikanalisis data yang digunakan adalah model analisis regresi

berganda yang didalamnya terdapat koefisien korelasidankoefisien

determinasi satu dengan lainnya untuk dapat mengetahui apakah ada

terdapat pengaruh dari variabel perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan (independen) terhadap variabel dependen return on

asstes tersebut.

a. Analisis regresi linear berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan

perputaran persediaan terhadap return on assets. Menurut

Sugiyono (2017:140) bahwa Analisis regresi linear berganda

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediator dimanipulasi.

46

Menurut Sugiyono (2017:141) Persamaan Regresi linier berganda

yang ditetaqpkan sebagai berikut :

Y= a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

dimana :

Y = Return on assets

a = Konstanta

b1, b2,b3, = Koefisien regresi

X1 = Perputaran kas

X2 = Perputaran piutang

X3,= Perputaran persediaan

b. Koefisien Korelasi (r)

Analisis ini mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan

(independen) terhadap variabel return on assets (dependent).

Perhitungan ini mengisyaratkan bahwa populasi asal sampel

mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal.

Tabel 2

Klarifikasi koefisien korelasi

Hubungan Keterangan

0.00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0.399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0,80 – 1.000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, (2017:184)

47

c. Koefisien Determinasi (Kd)

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh

variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan

terhadap variabel return on assets maka penulis menggunakan analisis

koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien

korelasinya yaitu :

d. Uji Hipotesis (uji f)

Uji f adalah uji parsial yang dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan terhadap variabel return on assets. Adapun langkah-langkah

pengujian sebagai berikut :

1) Melalui uji parsial, yaitu :

a) H0 ∶ r ≤ 0 , artinya tidak ada pengaruh perputaran kas, perputaran

piutang dan perputaran persediaan terhadapreturn on assets

(ROA)

b) Hα ∶ r > 0 , artinya ada pengaruh perputaran kas, perputaran

piutang dan perputaran persediaan terhadap return on assets

(ROA)

2) Menentukan tingkat signifikan pada ∝ yakni sebesar 5% denganf-

tabel pada tingkat signifikan 5% dengan rumus :

df1 = k-1

df2 = n-k

dimana :

n = Total sampel

KD = r² x 100%

48

k = Jumlah variabel yakni X1, X2, X3dan Y.

r2 = Koefisien determinasi

f-tabel :

df1 = 4 – 1= (3)

df2 = 5 – 4 = (1)

n1 = (3) n2 = (1)

jadi nilai f-tabel sebesar (2,16)

3) Membandingkan antara fhitung dengan ftabel kemudian membuat

kesimpulan, yakni apabila fhitung lebih besar dari ftabel maka, Ho, ditolak

dan menerima Ha, sedangkan apabila fhitung lebih kecil dari

ftabel maka, Ho diterima dan menolak Ha.

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada bulan April 1992 dikeluarkan izin prinsip dari Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai pendirian pabrik semen

dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun kepada PT. Kodeco Cement

Indonesia pada Kabupaten Kotabaru. Pada tahun 1993 dilakukan studi

kelayakan pertama oleh Nihon Cement di lokasi yang direncanakan, dan

disarankan untuk menambah kapasitas menjadi 2,45 juta ton per tahun.

Pada tahun 1994 dilakukan studi kelayakan yang kedua oleh Tong Yang

Cement. Pada tanggal 1 Maret 1994, tepat ditandatanganinya perjanjian

nota kesepakatan bersama mengenai memorandum of Understanding

antara PT. Kodeco dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

Sebagai tindak lanjutan, maka pada tanggal 19 April 1995 di tanda

tangani perjanjian joint venture agreement dengan nama PT.

Indo Kodeco Cement (PT. IKC) serta disetujuinya juga penambahan

kapasitas dari 1,5 juta ton per tahun menjadi 2,45 juta ton per tahun oleh

BKPM pada tanggal 29 Mei 1995. Upacara peletakkan batu pertama

pembangunan fisik pabrik tepatnya dilakukan pada tanggal 8 Februari

1996 oleh Executive Committe PT. IKC, sedangkan upacara pemasangan

terhadap tiang pancang pertama dilakukan pada tanggal 8 April 1996

yang dihadiri duta besar Republik Korea, Gubernur Kalimantan Selatan

dan Executive Committee PT.I KC untuk dapat melakukan

50

penandatanganan dimulainya semua kegiatan fisik pembangunan pabrik.

Pabrik mulai beroprasi yang ditandai dengan Kiln (tungku bakar) firing

untuk pertama kalinya tepatnya tanggal 30 Juni 1999. Pada bulan

Desember tahun 2000, secara resmi PT. IKC bergabung (marger)

dengan PT. ITP, Tbk menjadi PT. ITP, Tbk. Unit Produksi Tarjun-Plant

12.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-

cita atau nilai inti sebuah perusahaan. Misi merupakan tujuan masa

depan sebuah perusahaan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,

mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi perusahaan

Menjadi perusahaan semen terkemuka dengan agregat pangsa

pasar dalam dan luar negeri.

b. Misi perusahaan

Kami berkecimbung dalam bisnis penyediaan semen dan

bahan bangunan yang berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap

memperhatikan pembangunan berkelanjutan serta lebih mengutamaka

n kualitas dari produk yang kami miliki.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Manajemen yang baik dapat tertuang dalam struktur hal ini di

karenakan di dalam suatu struktur organisasi adalah suatu susunan

suatu komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi dan

perusahaan serta Strukutur organisasi menunjukkan mengenai

spesialisasi dari pekerjaan tersebut, sehingga masing-masing

51

karyawan mengetahui tugas, pekerjaan dan penyampaian laporan.

Berikut adalah struktur organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa,

Tbk.

KOMITE

AUDIT

CORPORATE SECRETARY

DIREKSI INTERNAL

AUDIT

GENERAL

MANAGER

DIVISI CORPORATE

FINANCE

DIVISI

MARKETING

DIVISI

SDM

MANAJER UNIT

Karyawan/buruh

MANAJER UNIT

Karyawan/buruh

MANAJER UNIT

Karyawan/buruh

DEWAN KOMISARIS

52

Gambar 2

Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Sumber : PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2020.

4. Uraian Tugas

Uraian tugas merupakan sebuah catatan secara sistematis

untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab setiap jabatan tertentu.

Berikut ini uraian tugas dari struktur organisasi di PT.Indocemnet

Tunggal Prakarsa:

a. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain

yaitu :

1) Melakukan pengawasan atas operasi perusahaan, pengurusan

perusahaan dan kegiatan usaha perseroan serta melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat dan rekomendasi kepada

Direksi untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan perseroan.

2) Melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik,

tanggung jawab dan kehati-hatian.

3) Bertanggung jawab atas semua serta kerugian perseroan yang

disebabkan oleh faktor-faktor kelalaian atau kesengajaan dalam

pelaksanaan tugas mereka.

4) Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai

dengan kewenangannya sebagaimana yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan dan anggaran dasar.

53

5) Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja, menyiapkan risalah rapat

Dewan Komisaris, melaporkan kepada perseroan kepemilikan saham

mereka.

b. Komite Audit

Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain,

yaitu sebagai berikut:

1) Bertugas dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa

publikasi laporan keuangan dan proyeksi kinerja perseroan kepada

pemegang saham sudah dilaksanakan.

2) Melakukan pengkajian (review) melalui prosedur perusahaan.

3) Bertugas untuk melakukan audit internal pada proses bisnis yang

berjalan atau untuk bagian keuangan.

c. Sekretaris Perusahaan

Sekertaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab

antara lain sebagai berikut:

1) Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

2) Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang pasar modal.

3) Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata

kelola perusahaan.

d. Direksi

Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain

sebagai berikut:

54

1) Berwenang melakukan pengurusan perusahaan sesuai dengan

maksud tujuan Perseroan sebagaimana diatur dalam anggaran

dasar perseroan.

2) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik,

tanggung jawab penuh dan kehati-hatian.

3) Merekomendasikan mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota

Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS

Perseroan untuk mendapatkan persetujuan.

4) Merekomendasikan pihak-pihak independen untuk calon anggota

Komite Audit kepada Dewan Komisaris.

e. Internal Audit

Internal Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain

sebagai berikut:

1) Melakukan penilaian terhadap proses, risiko dan sistem

pengendalian di perseroan dan entitas anak perusahaan.

2) Melaksanakan fungsi audit terhadap operasional perseroan.

3) Internal Audit membantu setiap anggota manajemen dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif.

4) Internal Audit berkewajiban memberikan saran perbaikan dan

informasi yang obyektif mengenai kegiatan yang diperiksa oleh

semua tingkat manajemen.

5) Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan kepada Direktur

Utama dan Dewan Komisaris, serta untuk memantau, menganalisa

dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut khusus apabila

diperlukan, disetujui dan ditugaskan oleh direktur.

55

6) Menguji dan memastikan kualitas sistem pengadilan internal

perusahaan kegiata audit.

f. General Manager

General Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab antara

lain sebagai berikut:

1) Bertugas untuk mengawasi produktivitas perusahaan yang

dikerjakan oleh karyawan.

2) Memantau atau mengawasi staff yang sedang mengerjakan tugas

masing-masing dan mengawasi jalannya produktivitas perusahaan

setiap harinya.

3) Bertanggung jawab dalam menumbuhkan kepercayaan bagi setiap

karyawan dalam perusahaan.

4) Menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki

organisasi.

B. Analisis Deskriptif

1. Modal Kerja

Modal kerja merupakan suatu analisa terhadap sumber dan

penggunaan modal kerja bagi penganalisa intern maupun extern, modal

kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan dalam setiap

periodenya. Untuk dapat mengetahui lebih rinci suatu perhitungan modal

kerja pada PT. Indocement, Tbk, maka akan di bahas rasio-rasio yang

ada didalamnya.

a. Peputaran Kas

Rasio ini merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya. Makin besar jumlah yang ada dalam perusahan berarti

56

makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti suatu perusahaan

mempunyai resiko yang lebih kecil dalam memenuhi suatu kewajiban

finansialnya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus

mempertahankan uang kas dalam jumlah yang relatif besar, karena

makin besar kas makin banyak uang yang menganggur sehingga

akan memperkecil profitabilitas.

Berdasarkan formulasi tersebut dapatlah diketahui perputaran

kas pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah sebagai

berikut:

Tabel 3

Perputaran Kas 2014-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Pendapatan Kas Perputaran Kas (kali)

2014 19.996.264 11.256.129 1,77

2015 17.798.055 8.655.562 2,05

2016 15.361.894 9.674.030 1,58

2017 14.431.211 8.294.891 1,73

2018 15.190.283 7.225.876 2,10

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 3, di atas menjelaskan bahwa rasio perputaran kas

tahun 2014-2015 mengalami peningkatan menjadi 2,05 kali, yang

berarti dana dalam kas berputar sebanyak 2,05 kali dalam setahun.

Sedangkan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,58 kali, yang

berarti dana dalam kas berputar sebanyak 1,58 kali dalam setahun.

Hal ini dikarenakan berkurangnya pendapatan serta meningkatnya

kas yang dimiliki perusahaan.

Pada tahun 2017 perputaran kas mengalami peningkatan

menjadi 1,73 kali, yang berarti dana dalam kas berputar sebanyak

1,73 kali dalam setahun. Sedangkan tahun 2018 perputaran kas

57

kembali mengalami peningkatan sebesar 2,10 kali, yang berarti dana

dalam kas berputar sebanyak 2,10 kali dalam setahun. Hal ini

dikarenakan bertambahnya pendapatan serta menurunnya kas yang

dimiliki perusahaan. Semakin tinggi perputaran kas, maka dapat

dikatakan bahwa modal kerja perusahaan dalam keadaan baik.

2,10x 2,05x 1,77x 1,73x 1,58x 0,00x -2,10x -2,05x -1,77x -1,73x 13 14 15 16 17 18

Gambar 3

Rata-rata Perputaran Kas

Gambar 3 grafik diatas, menjelaskan bahwa perputaran kas

yang terjadi pada perusahaan tahun 2014-2018 mengalami

peningkatan. Pada tahun 2016 perputaran kas terendah mencapai

titik 1,58 kali. Sedangkan ukuran tertinggi perputaran kas terjadi pada

tahun 2018 sebesar 2,10 kali.

b. Perputaran Piutang

Perputran piutang ini memberikan gambaran tentang berapa

kali (dalam rata-rata) piutang itu terjadi atau timbul dan diterima

pembayarannya dalam suatu periode tertentu. Perputaran piutang

merupakan rasio yang digunakan mengukur berapa lama penagihan

piutang selama satu periode.

58

Berdasarkan formulasi tersebut diketahui perputaran piutang

pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Perputaran Piutang 2014-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Pendapatan Piutang Usaha Perputaran Piutang (kali)

2014 19.996.264 2.670.993 7,48

2015 17.798.055 2.534.690 7,02

2016 15.361.894 2.605.323 5,89

2017 14.431.211 2.484.800 5,80

2018 15.190.283 2.965.777 5,12

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 4, di atas menjelaskan bahwa rasio perputaran piutang

tahun 2014-2015 mengalami penurunan menjadi 7,02 kali, yang

berarti dana dalam piutang berputar sebanyak 7,02 kali dalam

setahun. Sedangkan tahun 2016 kembali mengalami penurunan

sebesar 5,89 kali, yang berarti dana dalam piutang berputar sebanyak

5,89 kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan berkurangnya

pendapatan serta meningkatnya piutang perusahaan.

Pada tahun 2017 perputaran piutang kembali mengalami

penurunan menjadi 5,80 kali, yang berarti dana dalam piutang

berputar sebanyak 5,80 kali dalam setahun. Sedangkan tahun 2018

perputaran piutang juga kembali mengalami penurunan sebesar 5,12

kali, yang berarti dana dalam piutang berputar sebanyak 5,12 kali

dalam setahun. Hal ini dikarenakan bertambahnya pendapatan serta

meningkatnya piutang usaha yang dimiliki perusahaan. Semakin

rendah perputaran piutang, maka dapat dikatakan bahwa modal kerja

perusahaan dalam keadaan kurang baik.

59

7,48x 7,02x 5,89x 5,80x 5,12x 0,00x -7,48x -7,02x -5,89x -5,80x 13 14 15 16 17 18

Gambar 4

Rata-rata Perputaran Piutang

Gambar 4 grafik diatas, menjelaskan bahwa perputaran

piutang perusahaan tahun 2014-2018 mengalami penurunan. Pada

tahun 2018 perputaran piutang terendah mencapai titik 5,12 kali.

Sedangkan ukuran tertinggi perputaran piutang terjadi pada tahun

2014 sebesar 7,48 kali.

c. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang

tertanam dalam persediaan yang berputar dalam suatu periode.

Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka modal kerja yang

dibutuhkan semakin rendah.

Berdasarkan formulasi tersebut diketahui perputaran piutang

pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah sebagai berikut:

60

Tabel 5

Perputaran Persediaan 2014-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun HPP Persediaan Perputaran Persediaan (kali)

2014 10.909.595 1.665.546 6,50

2015 9.888.919 1.608.670 6,14

2016 9.030.433 1.780.410 5,07

2017 9.423.490 1.768.603 5,32

2018 10.821.254 1.837.769 5,88

Sumber: Data diolah, 2020.

Tabel 5, di atas menjelaskan bahwa rasio perputaran

persediaan tahun 2014-2015 mengalami penurunan menjadi 6,14 kali,

yang berarti dana dalam persediaan berputar sebanyak 6,14 kali

dalam setahun. Sedangkan tahun 2016 kembali mengalami

penurunan sebesar 5,07 kali, yang berarti dana dalam persediaan

berputar sebanyak 5,07 kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan

berkurangnya harga pokok pendapatan serta meningkatnya

persediaan perusahaan.

Pada tahun 2017 perputaran persediaan mengalami

peningkatan menjadi 5,32 kali, yang berarti dana dalam persediaan

berputar sebanyak 5,32 kali dalam setahun. Sedangkan tahun 2018

perputaran persediaan kembali mengalami peningkatan menjadi 5,88

kali, yang berarti dana dalam persediaan berputar sebanyak 5,88 kali

dalam setahun. Hal ini dikarenakan bertambahnya harga pokok

pendapatan serta meningkatnya persediaan yang dimiliki perusahaan.

Semakin tinggi perputaran persediaan, maka dapat dikatakan bahwa

modal kerja perusahaan dalam keadaan baik.

61

6,50x 6,14x 5,88x 5,32x 5,07x 0,00x -6,50x -6,14x -5,88x -5,32x 13 14 15 16 17 18

Gambar 5

Rata-rata Perputaran Persediaan

Gambar 5 grafik diatas, menjelaskan bahwa perputaran

persediaan perusahaan tahun 2014-2018 mengalami peningkatan. Pada

tahun 2016 perputaran persediaan terendah mencapai titik 5,07 kali.

Sedangkan ukuran tertinggi perputaran persediaan terjadi pada tahun

2014 sebesar 6,50 kali.

2. Return On Asset

Return on assets merupakan kemampuan perusahaan dalam

mengelola investasinya serata menunjukkan produktivitas dari seluruh

dana perusahaan atas aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam

memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan

daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik

perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh

investor.

Berdasarkan formulasi tersebut diketahui return on asset pada PT.

Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah sebagai berikut:

62

Tabel 6

Return On Asset 2014-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Laba Tahun Berjalan Total Aktiva ROA

2014 5.274.009 28.884.973 0,18

2015 4.356.661 27.638.360 0,15

2016 3.870.319 30.150.580 0,12

2017 1.859.818 28.863.676 0,06

2018 1.145.937 27.788.562 0,04

Sumber: Data diolah, 2020.

Tabel 6 di atas, menjelaskan bahwa rasio return on assets pada

tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebesar 15%, yang berarti setiap

Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,15 laba bersih. Sedangkan tahun

2016 kembali mengalami penurunan menjadi 12%, yang berarti setiap Rp

1 total aktiva menghasilkan Rp 0,12 laba bersih. Hal ini disebabkan

berkurangnya laba bersih dan meningkatnya total aktiva.

Tahun 2017 return on assets juga mengalami penurunan sebesar

6%, yang berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,06 laba bersih.

Sedangkan pada tahun 2018 juga kembali mengalami penurunan sebesar

4%, yang berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,04 laba bersih.

Hal ini disebabkan berkurangnya laba bersih dan menurunnya total aktiva.

Semakin rendah rasio return on asset, maka dapat dikatakan bahwa modal

kerja perusahaan dalam keadaan kurang baik.

63

18,00% 17,00% 15,00% 14,00% 12,00% 06,00% 04,00% 0,00% -18,00% -17,00%13 14 15 16 17 18

Gambar 6

Rata-rata Roa

Gambar 3 grafik diatas, menjelaskan bahwa return on assets

perusahaan tahun 2014-2018 mengalami penurunan. Sedangkan ukuran

tertinggi return on assets terjadi pada tahun 2014-2015 sebesar

menghasilkan 0,18 atau 18%.

C. Analisis Statistik

Sebagaimana telah diungkapkan di depan bahwa dalam penelitian ini

variabel yang digunakan terdiri dari 3 variabel independen, yakni perputaran

kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3), serta 1

variabel dependen, yakni return on assets (Y).

64

Tabel 7

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Program SPSS 22.0 for Windows

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 7 di atas, terlihat angka standard error of the estimate sebesar

0,22579, di mana angka tersebut lebih kecil dari standar deviasi 0,38690. Hal

ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam bertindak

sebagai prediktor terhadap return on asset pada PT. Indocement Tunggal

Prakarsa, Tbk lebih baik dari pada nilai rata-rata (mean).

Dari output korelasi (correlation) pada lampiran terlihat hubungan

yang signifikan terjadi pada semua faktor yang dimasukkan sebagai variabel

independen, yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan

perputaran persediaan (X3). Nilai signifikansi (Sig.1-tailed) untuk seluruh

variabel berada jauh di bawah 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh

variabel independen (perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran

Variabel Koefisien Regresi

T Hitung

Sig Keterangan Koefisien Korelasi Berganda

Keterangan

X1 Perputaran Kas X2 Perputaran Piutang X3 Perputaran Persediaan

0,209 0,184 0,129

2,119 2,435 1,992

0,036 0,017 0,005

Signifikan Signifikan Signifikan

0,880 0,748 0,876

Sangat Erat Erat Sangat Erat

F- hitung/Sig 25,617 0,000 Signifikan

Mean Std. Error of Est. Std. Deviation Konstanta

R Square

Adj. R Square

4,5778 0,22579 0,38690 -0,452

0,686

0,659

65

persediaan) yang dimasukkan sebagai predictor terhadap variabel dependen

(return on asset) adalah signifikan.

Besarnya atau kuatnya pengaruh variable bebas secara bersama-

sama (simultan) terhadap variabel terikat dapat dilihat dari besarnya koefisien

determinasi (R2) atau R square yaitu sebesar 0,686 (68,6%). Dalam hal ini

nilai Adjusted R square (Adj. Rsquare) yang digunakan, karena variabel

independen dalam penelitian lebih dari tiga. Berdasarkan nilai koefisien

determinasi Adjusted R square (R2) sebesar 0.659, berarti 65,9 persen return

on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dapat dijelaskan oleh

variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran

persediaan (X3), sedangkan sisanya sebesar 34,1 persen (100 persen – 65,9

persen) merupakan pengaruh dari faktor lain di luar faktor yang diteliti.

Berdasarkan hal di atas, maka dikatakan bahwa seluruh variable

bebas yang terdiri dari variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2),

dan perputaran persediaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh

yang erat terhadap return on assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa,

Tbk.

Berdasarkan hasil olah data dari komputer tersebut, diperoleh hasil

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,452 + 0,209 X1 + 0,184 X2 + 0,129 X3

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas, maka dapat di

interpretasikan sebagai berikut:

66

1. Jika persepsi terhadap atribut-atribut pada perputaran kas (X1) semakin

meningkat, maka return on assets akan meningkat, dengan anggapan

bahwa faktor lainnya yaitu perputaran piutang (X2), dan perputaran

persediaan (X3) tidak berubah.

2. Jika persepsi terhadap perputaran piutang (X2) semakin meningkat,

maka return on assets akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor

lainnya yaitu perputaran kas (X1), dan perputaran persediaan (X3) tidak

berubah.

3. Jika persepsi terhadap atribut-atribut pada perputaran persediaan (X3)

semakin meningkat, maka return on assets akan meningkat, dengan

anggapan bahwa faktor lainnya yaitu perputaran kas (X1), dan

perputaran piutang (X2) tidak berubah.

Dari persamaan regresi linier di atas, menggambarkan bahwa

seluruh variabel bebas (perputaran kas X1, perputaran piutang X2, dan

perputaran persediaan X3) yang dimasukkan sebagai prediktor terhadap

return on assets (Y), mempunyai pengaruh positif atau searah. Hal ini

menunjukkan bahwa keempat variabel bebas (perputaran kas, perputaran

piutang, dan perputaran persediaan) berpengaruh secara positif atau

searah dengan return on assets, di mana variabel perputaran kas (X1)

mempunyai pengaruh yang paling besar.

Signifikan tidaknya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,

dan perputaran persediaan, tersebut secara bersama-sama (simultan)

dapat dilihat dari hasil Uji – F (FHITUNG) serta tingkat probabilitas dengan

tingkat kepercayaan 95 persen atau α = 0,05. Jika FHITUNG> FTABEL dan

probabilitas < α 0,05 berarti ada pengaruh, sehingga hipotesis nol (HO)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, selanjutnya, jika FHITUNG<

67

FTABEL dan probabilitas > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh, maka hipotesis

nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

Tabel 8

Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Koefisien Korelasi Ganda

Sumber: Data diolah,2020

Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi ganda seperti

yang dilihat dalam Tabel 8 di atas, dapat dikatakan bahwa Ho ditolak,

karena FHITUNG = 25,617> FTABEL = 2,70 pada taraf kepercayaan 95 persen

atau α = 0,05, atau dengan melihat nilai Signifikansi (Sig.) = 0,000

(perhitungan komputer memperlihatkan angka 1013E-065). Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara perputaran

kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) terhadap

return on assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara

bersama-sama (simultan).

Untuk dapat mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas

secara parsial terhadap variabel tidak bebas dilakukan uji – t (t – student),

dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α= 0,05. Jika tHITUNG>tTABEL dan

probabilitas< α 0,05, maka ada pengaruh sehingga hipotesis nol (HO)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Selanjutnya jika tHITUNG<tTABEL

Sampel Observasi

(N)

Koefisien Korelasi

(R)

Koefisien Determinasi

(R2)

Adjusted R Square

F Hitung F Tabel (5%)

Sig

5 0,828 0,686 0,659 25,617 2,70 0,000

68

probabilitas> α 0,05 maka tidak ada pengaruh, sehingga hipotesis nol (Ho)

diterima dan hipotesis (Ha) ditolak.

Tabel 9

Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)

Variabel Beta t hitung t tabel

Perputaran Kas (X1) 0,209 2,119 1,183

Perputaran Piutang (X2) 0,184 2,435 1,183

Perputaran Persediaan (X3) 0,129 1,992 1,183

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan analisis dengan uji – t di atas, maka dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Apabila diperoleh nilai t HITUNG untuk variabel perputaran kas (X1)

sebesar 2,119 lebih besar dari nilai tTABEL pada taraf signifikansi 0,05

sebesar 1,183. Oleh karena tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran kas

(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset,

dengan koefisien regresi sebesar 0,209. Hal ini berarti jika persepsi

modal kerja terhadap atribut-atribut pada perputaran kas (X1) semakin

meningkat, maka return on asset akan meningkat.

2. Berdasarkan analisis dengan uji – t di atas, diperoleh nilai tHITUNG untuk

variabel perputaran piutang (X2) sebesar 2,435 lebih besar dari nilai

tTABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Oleh karena

tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat

disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang (X2) mempunyai

69

pengaruh yang signifikan terhadap return on asset, dengan koefisien

regresi sebesar 0,184. Hal ini berarti jika persepsi modal kerja terhadap

perputaran piutang (X2) yang tinggi semakin meningkat, maka return on

asset akan meningkat.

3. Apabila nilai tHITUNG untuk variabel perputaran persediaan (X3) sebesar

1,992 lebih besar dari nilai tTABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar

1,183. Oleh karena tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan (X3)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset, dengan

koefisien regresi sebesar 0,129. Jika persepsi modal kerja terhadap

atribut-atribut pada perputaran persediaan (X3) semakin meningkat,

maka return on asset akan meningkat.

Berdasarkan hasil uji – t di atas, terlihat bahwa empat variabel

independen, yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan

perputaran persediaan (X3) yang dimasukkan sebagai prediktor untuk

menjelaskan hasil return on asset menghasilkan nilai significance (Sig.)

yang jauh lebih kecil dari level α = 0,05 atau 5 persen, sedangkan variabel

perputaran piutang (X2), mempunyai nilai signifikansi di atas level α = 0,05

atau 5 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara parsial

perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan

(X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu return on

asset (Y).

70

Daerah menolak Ha/

menerimaH0

Terima Ha

0 f. tabel = 2,70 f. hitung = 25,617

Gambar 7

Grafik Uji Statistik Koefisien Korelasi

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan

pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perputaran kas (X1) sebesar 2,119 lebih besar dari nilai tTABEL pada nilai

signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Karena itu dapat disimpulkan bahwa

variable perputaran kas (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return on asset, dengan koefesien regresi sebesar 0,209.

2. Perputaran piutang (X2) sebesar 2,435 lebih besar dari nilai tTABEL pada nilai

signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Karena itu dapat disimpulkan bahwa

variable perputaran piutang (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return on asset, dengan koefesien regresi sebesar 0,184.

3. Perputaran persediaan (X3) sebesar 1,992 lebih besar dari nilai tTABEL pada

nilai signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Karena itu dapat disimpulkan bahwa

variable perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return on asset, dengan koefesien regresi sebesar 0,129.

4. Modal kerja berpengaruh terhadap return on asset, dimana menunjukkan

standard error sebesar 0,22579 angka tersebut lebih kecil dari standar

deviasi 0,38690. Nilai (Sig. 1-tailed) untuk seluruh variable berada jauh

dibawah 0,05 (5%). Besarnya atau kuatnya pengaruh variable bebas

secara bersama-sam (simultan) terhadap variable terikat dapat dilihat dari

besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square yaitu sebesar 0,686

(68,6%).

72

B. Saran

Adapun saran-saran yang penulis dapat sampaikan sehubungan

dengan kesimpulan dan hasil penelitian di atas, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. harus mengelola aktiva

lancar serta hutang lancarnya secara produktif, karena apabila tidak

dikelola dengan baik maka hal tersebut dapat memberikan pengaruh

terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan dan ketidak mampuan

perusahaan memenuhi kewajibannya.

2. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi untuk memperkaya yang dapat

dipergunakan untuk keperluan proses belajar mengajar serta sebagai

bahan bacaan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian dengan

judul yang sama.

3. Bagi Penelitian.

Menambah wawasan dalam melatih diri berpikir secarah ilmiah

pada bidang pemasaran yang berkaitan dengan budaya, sosial, pribadi

dan psikologis terhadap keputusan pembelian, serta sebagai bekal dalam

melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

73

DAFTAR PUSTAKA

Alfiani. (2014). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Assets Pada PT.

Total Bangun Persada, Tbk Tahun 2017-2011. STIE Tridharma

Nusantara. Makassar.

Aryani, R. (2012). Pengaruh Penggunaan Modal Kerja Terhadap Peningkatan

Profitabilitas Pada PT. Metrodata Electronics, Tbk (Doctoral dissertation,

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIEF KASIM RIAU).

AYU RAHAYU, E. K. A. (2015). Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang

dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan

Manufaktur. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 2(4).

Beny. (2015). Pengaruh Modal Kerja, Hutang Terhadap Return On Assets Pada

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2008-2012. STIE YPUP.

Makassar.

Budiansyah, O., Safitri, Y., & DW, C. (2015). Pengaruh Perputaran Kas,

Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Dahlan. (2015). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Assets Pada PT.

Indomobil, Tbk Tahun2008-2012. STIE Tridharma Nusantara. Makassar.

Deni, I. (2014). Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi

Umrah

Dian. (2016). Pengaruh Modal Kerja, Persediaan Terhadap Retirn On Assets

Pada PT. Colorpark Indonesia, Tbk Tahun 2009-2013. STIE YPUP.

Makassar.

Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Fess dan Warren. 2018. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced scorecard.

Jakarta. Bumi Aksara.

Firdaus. 2016. Akuntansi Intermedite, Ikhtiar Teori. BPFE. Yogyakarta.

Haanurat, A. Ifayani. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi

Makro Terhadap Return Saham Syariah Yang Listing Di Jakarta Islamic

Index. vol 3 No..2. Jurmabis.

Hanafi. 2015. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Hanafi dan Halim. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Salemba

74

Empat. Jakarta.

Harahap, Sofyan Safri. 2015. Analisis Kritis Dalam Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harmono. 2013. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE. Yogyakarta.

Husnan dan Pudjiastuti, Enny. 2014. Dasar-dasar Teori Manajemen Keuangan Dan Perbankan, Edisi keempat, Cetakan Pertama. Upp Amp Ykpn.

Yogyakarta.

James, C, Van, Horne. 2015. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12.

Salemba Empat. Jakarta.

Kamaruddin. 2017. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Ed. 2.

Rineka Cipta. Jakarta.

Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana. Jakarta.

----------. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mardiyanto. 2014. Manajemen Keuangan. Pustaka. Bandung.

Margaretha, F., & Oktaviani, C. (2016). Pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada usaha kecil dan menengah di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 18(1), 11-24.

Martono dan Agus Harjito, D. 2014. Manajemen Keuangan. Edisi kelima

Ekonisia. Yogyakarta.

Mulyadi. 2017. Manajemen Keuangan Perusahaan. Grafindo. Jakarta.

Munawir, S. 2013. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Ristono, Agus. 2015. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.

Rudianto. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan. ANDI. Yogyakarta.

Setyawan, A. I. (2009). Pengaruh perputaran modal kerja (Perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) terhadap profitabilitas (Studi pada Perusahaan Manufatur yang listing di BEI periode 2005-2007). Pengaruh perputaran modal kerja (Perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) terhadap profitabilitas (Studi pada Perusahaan Manufatur yang listing di BEI periode 2005-2007)/Achmad Ishak Setyawan.

Sartono. 2015. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. BPFE.

75

Sawir, Agnes. 2014. Analisa Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan. Gramedia. Jakarta.

Soediyono. 2015. Analisis Laporan Keuangan. BumiAksara. Jakarta.

Suandy, Erly. 2015. Perencaan Pajak. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. EKONISIA. Yogyakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan. Konsep Aplikasi Perencanaan, Pengawasan. Jakarta. Rajawali Pers.

---------------------------------. 2013. Manajemen Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Widasari, E., & Apriyanti, S. (2017). PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA). The Asia Pacific Journal Of Management Studies, 4(1).

Widiasmoro, R. (2018). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas/Roa Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Smooting, 15(3).

Wibowo dan Arif. 2018. Manajemen Keuangan. Ekonisia. Yogyakarta.

Wijaya, L. V., & Tjun, L. T. (2017). Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover Terhadap Return On Asset Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013–2015. Jurnal Akuntansi Maranatha, 9(1).

76

LAMPIRAN

L

A

M

P

I

R

A

N

Lampiran 1

Tabel Penolong

Sumber : Data diolah, 2020

𝐍𝐨 X1 X12 X2 X2

2 X3 X32 Y Y2 X1.Y X2.Y X3.Y X1.X2 X1.X3 X2.X3

1 1,77 3,13 7,48 55,95 6,50 42,25 0,18 0,032 0,318 1,346 1,17 13,23 11,50 48,62

2 2,05 4,20 7,02 49,28 6,14 37,69 0,15 0,022 0,307 1,053 0,921 14,39 12,58 43,10

3 1,58 2,49 5,89 34,69 5,07 25,70 0,12 0,014 0,189 0,706 0,608 9,30 8,01 29,86

4 1,73 2,99 5,80 33,64 5,32 28,30 0,06 0,003 0,103 0,348 0,319 10,03 9,20 30,85

5 2,10 4,41 5,12 26,21 5,88 34,57 0,04 0,001 0,084 0,204 0,235 10,75 12,34 30,10

∑ 1,33 17,22 31,31 199,77 28,91 168,51 0,55 0,072 1,001 3,657 3,253 57,7 53,63 182,53

HASIL UJI DESKRIPTIF

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Perputaran kas

Perputaran piutang

Perputaran persediaan

Return on asset

Valid N (listwise)

5

5

5

5

4,00

4,00

5,00

9,00

14,00

14,00

23,00

21,00

9,9400

10,4400

16,8300

16,2100

2,37759

2,43841

4,19007

2,68665

HASIL UJI NORMALITAS

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perputaran

Kas Perputaran

Piutang Perputaran

Persediaan Return On

Asset

N Normal Parametersa,b Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

5 9,9400

2,37759

,122 ,072

-,122

1,221 ,101

5 10,4400

2,43841

,121 ,072

-,121

1,208 ,108

5 16,8300

4,19007

,106 ,089

-,106

1,062 ,210

5 16,2100

2,68665

,117 ,059

-,117

1,174 ,127

HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Regression Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed

Method

1 Perputaran_ Kas, Perputaran_Piutang

Perputaran_ Persediaan

.

Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Return On_Asset

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R Square Std. Error of

The Estimate

1 ,667a ,686 ,659 ,22579

a. Predictors: (Constant), Perputaran_Kas, Perputaran_Piutang,

Perputaran_Persediaan

b. Dependent Variable: Return On_Asset

ANOVAb

Model

Sum of

Squares

df

Mean Squares

F

Sig.

1 Regression

Residual

Total

537,357

177,233

714,590

4

29

33

4,5778

1,866

25,617 ,000a

a. Predictors: (Constant), Perputaran _ Kas, Perputaran _ Piutang, Perputaran _Persediaan,

b. Dependent Variable: Return On_Asset

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

t

Sig

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant)

Kas Piutang

Persediaan

-,452

,209 ,184

,129

,817

,084

,075

,042

,193 ,279

,355

4,236

2,119 2,435

1,992

,000

,036 ,017

,005

,472 ,557

,595

2,120 1,794

1,682

a. Dependent Variable: Return On_Asset

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Regression Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed

Method

1 Perputaran_ Kas, Perputaran_Piutang

Perputaran_ Persediaan

.

Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ABS_RES

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R Square Std. Error of

The Estimate

1 ,158a ,025 -,016 ,84533

a. Predictors: (Constant), Perputaran _ Kas, Perputaran _ Piutang,

Perputaran _Persediaan,

ANOVAb

Model

Sum of

Squares

df

Mean Squares

F

Sig.

1. Regression

Residual

Total

1,723

67,171

68,893

4

29

33

,431

,715

,603 ,662a

b. Predictors: (Constant), Perputaran _ Kas, Perputaran_Piutang,

Perputaran_Persediaan.

b. Dependent Variable: ABS_RES

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

t

Sig B Std. Error Beta

2 (Constant)

Kas

Piutang

Persediaan

,750

,014

,024

,023

,513

,052

,047

,026

,041

,070

,117

1,461

,277

,512

,888

,147

,783

,610

,377

a. Dependent Variable: ABS_RES

HASIL UJI REGRESI BERGANDA Regression Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed

Method

1 Perputaran_ Kas, Perputaran_Piutang

Perputaran_ Persediaan

.

Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Return On_Asset

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted

R Square Std. Error of

The Estimate

1 ,667a ,686 ,659 ,22579

a. Predictors: (Constant), Perputaran_Kas, Perputaran_Piutang,

Perputaran_Persediaan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares

df

Mean Squares

F

Sig.

2 Regression

Residual

Total

537,357

177,233

714,590

4

29

33

4,5778

1,866

25,617 ,000a

Predictors: (Constant), Perputaran_Kas, Perputaran_Piutang, Perputaran_Persediaan

b. Dependent Variable: Return On_Asset

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

t

Sig B Std. Error Beta

3 (Constant) Kas

Piutang

Persediaan

-,452 ,209

,184

,129

,817

,084

,075

,042

,193

,279

,355

4,236 2,119

2,435

1,992

,000 ,036

,017

,005

a. Dependent Variable: Return On_Asset

BIOGRAFI PENULIS

Hijrawati. Dilahirkan di Kelurahan Tassililu Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pada tanggal 14 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Abd. Haris dan Ibunda Syamsiah.

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Negeri

68 Manipi dan tamat pada tahun 2009, tamat di SMP Negeri

1 Sinjai Barat atau sekarang di kenal dengan SMP Negeri 3 Sinjai pada tahun

2012, dan tamat SMA Negeri 1 Sinjai Barat atau sekarang di kenal dengan SMA

Negeri 6 Sinjai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama (2015) penulis

melanjutkan pendidikan pada Program Srata 1 (S1) program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.