pengaruh return on investment terhadap harga …
TRANSCRIPT
PENGARUH RETURN ON INVESTMENT TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEMEN
YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
SKRIPSI
OLEH
POPPI ALDIAWINATI PUTRI
105721128716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH RETURN ON INVESTMENT TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEMEN
YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
POPPI ALDIAWINATI PUTRI 105721128716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua saya Ayahanda Ali Burhan Umar dan Ibunda Kasmawati
Yambo yang telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya yang telah memberikan dukungan untuk proses penyelesaian
karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
“ Belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak”
iv
v
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Skripsi ini penulis buat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang
tua penulis Bapak Ali Burhan Umar dan Ibu Kasmawati Yambo yang senantiasa
mendoakan, mengarahkan, dan memberi semangat tanpa kenal kata lelah. Dan
saudara-saudaraku yang senantiasa memberi dukungan dan semangat hingga
akhir studi ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia dan akhirat nanti.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Begitu juga
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak penulis
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M., Ag., Rektor Universitas Muammadiyah
Makassar.
ix
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Nur Rasyid SE., MM., Selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Abdul Muttalib, SE., MM. Selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan dan memberi semangat
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Nasrullah, SE., MM. Selaku Pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan dan memberi
semanagat kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
angkatan 2016 utamanya kelas Manajemen H angkatan 2016 yang selalu
belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas
studi penulis.
9. Sahabat-sahabatku yang telah banyak memberi dukungan dan memberi
semangat kepada penulis.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
utamanya kepada Almamater Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, November 2020
POPPI ALDIAWINATI PUTRI
xi
ABSTRAK
POPPI ALDIAWINATI PUTRI, 2020. Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abdul Muttalib,. Pembimbing II Nasrullah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 6 perusahaan yang terdaftar di BEI. Teknik pengumpulan data menggunakan tenik dokumentasi.
Teknik analisis menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis statistik inferensial, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, multikolinearitas), uji hipotesis (uji simultan atau uji F), uji parsial (uji t) dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial (uji t) variable Return On Investment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. Berdasarkan uji simultan (uji f) setiap variabel Return On Investment, secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci : Return On Investment, ROI, Harga Saham
xii
ABSTRACT
POPPI ALDIAWINATI PUTRI, 2020. The Effect of Return On Investment on Stock Prices in Manufacturing Companies on the Indonesian Stock Exchange. Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Abdul Muttalib. Advisor II Nasrullah.
This study aims to determine the effect of return on investment on stock
pricesin manufacturing companies on the Indonesian stock exchange. This type of research used in this research is a quantitative approach with a sample of 6 companies listed on the IDX.
Data collection techniques using documentation techniques. The analysis
technique uses descriptive statistical analysis, inferential statistical analysis, classical assumption test (normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity), hypothesis testing (simultaneous test or partial test (t test) and determination coefficient test.
The results showed that based on the partial test (t test) , the variable
Return On Investment did not significantly influence stock prices. Based on the simultaneous test (f test) of each Return On Investment variable, simultaneously it does not have a significant effect on stock prices. Keywords: Return On Investment, ROI, Stock Price.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. v
SURAT PERNYATAAN……………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................... x
ABSTRACT ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ...................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Pengertian Manajemen Keuangan ............................................. 5
B. Tinjauan Empiris ........................................................................ 13
xiv
C. Kerangka Konsep ...................................................................... 17
D. Hipotesis .................................................................................... 18
III. METODE PENELITIAN 19
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 19
B. Lokasi dan waktu penelitian ...................................................... 19
C. Definisi operasional variable dan pengukuran ............................ 19
D. Populasi dan Sampel ................................................................. 20
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 23
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 23
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 61
A. Kesimpulan .................................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62
LAMPIRAN .............................................................................................. 65
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 14
4.1 Profit Margin ...................................................................................... 47
4.2 Hasil Perhitungan ROI ....................................................................... 49
4.3 Nilai Buku .......................................................................................... 51
4.4 Hasil Perhitungan Regresi ................................................................. 52
4.5 Hasil Uji Normalitas............................................................................ 55
4.7 Hasil Uji F .......................................................................................... 58
4.8 Hasil Uji T .......................................................................................... 59
4.9 Hasil Uji Determinasi .......................................................................... 60
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kerangka Pikir .................................................................................. 17
4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 42
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Uji Normalitas ...................................................................................... 65
B. Uji Multikolinearitas ............................................................................. 65
C. Uji Heteroskidatisitas ........................................................................... 66
D. Uji Regresi Linear Berganda ............................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan
perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh. Setiap investor
melakukan investasi pada perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk
mendapatkan capital gain, yaitu selisih dari harga jual dan harga beli saham dan
dividen yang berupa laba atau keuntungan perusahaan yang akan dibagikan
kepada investor. Harga saham mempunyai nilai penting tersendiri bagi
perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan tinggi hal ini memberikan
kesempatan untuk perusahaan mendapatkan tambahan investasi dari investor
dari kenaikan harga sahamnya. Untuk investor, jika harga saham suatu
perusahaan terus meningkat, investor akan menyimpulkan bahwa perusahaan
tersebut memiliki kinerja yang baik.
Salah satu cara pemodal atau investor untuk menanamkan modalnya
adalah dengan kepemilikan saham suatu perusahaan di pasar modal. Tujuan
semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis perusahaan tersebut pada
dasarnya adalah melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang
bisa menghasilkan return terbaik dan risiko terkecil atas investasinya.
Perhitungan terakhir yang perlu dilakukan investor yaitu menghitung Beta
Individual. Salah satu ukuran dari risiko sistematis adalah beta (Hartono, 2014:
406). Beta individual sendiri mencerminkan kondisi dari suatu perusahaan,
karena pergerakan beta ditentukan dari pergerakan harga saham harian
perusahaan.
2
Seorang investor dalam melakukan investasi tentu akan menanamkan
modalnya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang baik
menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang
sahamnya. Oleh karena itu, pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk
menentukan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan
pemegang sahamnya. Artinya, perusahaan berhasil memberikan tingkat
pengembalian yang diharapkan investor. Perkembangan yang semakin pesat
membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan. Perusahaan dituntut
untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap
bertahan dalam persaingan yang ketat. Untuk itu diperlukan suatu pengukuran
dalam hal ini adalah pengukuran kinerja agar dapat mengetahui kinerja
perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat bertahan dalam persaingan yang
semakin ketat.
Untuk menilai kinerja perusahaan, investor umumnya melihat dan
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu strategi dalam bidang keuangan terutama untuk menilai
prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan, yang dapat dianalisis melalui
perbandingan rasio- rasio keuangan. Untuk melakukan evaluasi atas pengukuran
kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu. Pada umumnya dikenal metode
pengukuran kinerja keuangan yaitu Return On Investment (ROI).
Analisa Return On Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai
arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang
bersifat menyeluruh (komprehensif). ROI merupakan salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
3
operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating
asset).
ROI (Return On Investment) adalah rasio yang mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dari keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi rasio,
semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROI 4 merupakan rasio terpenting di
antara rasio profitabilitas lain jika digunakan untuk memprediksi return saham,
karena ROI merupakan teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh
(komprehensif).
Kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam
per lembar saham merupakan indikator fundamental keuangan perusahaan yang
nantinya menjadi bahan pertimbangan investor dalam menetukan saham.
Dengan penilaian yang akurat dan cermat dapat meminimalkan risiko dan
membantu investor dalam meraih keuntungan.
Berdasarkan latar belakang diatas, menjadi dasar pertimbangan penulis
untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan keuangan, maka peneliti
mengambil judul “Pengaruh Return On Investment tergadap Harga Saham
pada PerusahaanSemen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Apakah Return
On Investment berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Semen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dituliskan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On
Investment terhadap harga saham pada Perusahaan Semen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.
b. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan gambaran dan informasi dalam mengetahui faktor
apa yang paling berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan
Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi sebuah karya yang
melengkapi pengetahuan dan wawasan yang ada di perpustakaan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan
keuangan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk
mendapatkan dana perusahaan serta meminimalkan biaya perusahaan
dan juga upaya pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau
organisasi untuk dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Manajemen keuangan adalah kegiatan memperoleh sumber dana
dengan biaya semurah-murahnya dan menggunakan dana seefektif
mungkin untuk menciptakan laba dan nilai tambah ekonomi (Economic
Value Added). Manajemen keuangan juga diartikan suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi
atau perusahaan.
Menurut Musthafa (2017:3) Manajemen Keuangan menjelaskan
tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan
investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan
dana, dan keputusan kebijakan dividen.
1. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX)
merupakan pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indonesia
memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk
berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif penanaman modal.
6
Bagi perusahaan, BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan
tambahan modal dengan cara go public yaitu kegiatan penawaran saham
atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang go
public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU
Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya dalam Qoribulloh (2013).
Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri. Instrumen keuangan yang diperjualbelikan
di pasar modal antara lain saham, obligasi, waran, right, obligasi konversi,
dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call), dalam
Qoribulloh (2013).. Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan sebuah
perusahaan. Pemilik saham berhak atas laba perusahaan yang disebut
sebagai dividend an juga menanggung resiko bila perusahaan merugi,
Zubir (2013). Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber
daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk
memperoleh 2 sebuah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi
dalam bentuk saham mempunyai risiko yang sesuai dengan prinsip
investasi yaitu high risk high return, low risk low return. Semakin tinggi
potensi keuntungan dari suatu instrumen investasi, semakin tinggi pula
kemungkinan risiko yang akan diderita investor, demikian pula
sebaliknya. Investor dalam menanamkan modalnya berharap untuk
memperoleh return saham yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu
investor membutuhkan berbagai jenis analisis, sehingga investor dapat
menilai kinerja perusahaan yang diperlukan untuk pengembalian
keputusan investasi. Secara garis besar analisis yang diperlukan investor
7
terdiri dari analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal dilakukan
dengan melihat pergerakan harga saham. Hal tersebut dikarenakan
harga saham ini menunjukkan prestasi dan umumnya berbanding lurus
dengan kinerja dari emiten. Apabila mempunyai prestasi atau kinerja
perusahaan yang baik maka keuntungan perusahaan juga akan ikut baik,
dengan keadaan seperti ini harga saham akan cenderung untuk naik.
Analisis fundamental membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham
dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga saham tersebut
sudah mencerminkan nilai intrinsiknya. Ide dasar pendekatan ini adalah
bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Dan kinerja
perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan 3
perekonomian secara makro. Analisis fundamental mendasarkan pola
perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi
perilaku variabel-variabel dasar kinerja perusahaan. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa harga saham ditentukan oleh nilai perusahaan. Apabila
kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha
yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk
menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.
Dari berbagai sektor industri yang terdaftar di BEI, sektor industri yang
menjadi obyek penelitian ini adalah sektor industri barang konsumsi
dengan sub sektor industri food and beverages yang merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman.
Sektor bisnis makanan dan minuman merupakan peluang bisnis yang
memiliki prospek cerah, lebih-lebih di Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk yang besar dengan kebutuhan yang sangat besar pula, serta
8
daya beli yang tinggi. Dengan berkembangnya suatu industri dengan
sangat pesat, dan didukung dengan peluang bisnis yang menjanjikan,
akan mendorong berbagai investor untuk menanamkan modal pada suatu
industri tersebut. Tentunya investor akan melakukan penilaian secara
terperinci mengenai peluang bisnis dan estimasi penghasilan dari suatu
investasi yang akan digelontorkan. Apakah investasi tersebut layak
dijalankan dan di mana investor akan menanamkan modalnya tersebut.
2. Return On Investment (ROI)
a. Return On Investment adalah kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dalam hubungannya dengan total aktiva. ROI
mencerminkan kemampuan perusahaan dalarn mengukur aktiva
seoptimal mungkin sehingga tercapai laba bersih yang diinginkan,
ROI dapat diketahui dengan cara membagi laba setelah pajak dengan
total aktiva. Metode ROI mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
dengan metode-metode lain, metode tersebut menggunakan
perhitungan yang sangat sederhana.
ROI (singkatan bahasa Inggris: return on investment) atau ROR
(singkatan bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia
disebut laba atas investasi – adalah rasio uang yang diperoleh atau
hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang
diinvestasikan.
Menurut Kasmir (2015) Rasio ini merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya.
9
b. Faktor Yang Mempengaruhi ROI
Menurut Hesty Mariyati Lumbanraja (2014:18) ROI dipengaruhi oleh
dua faktor :
1. Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
perusahaan.
2. Profit margin dan besar keuntungan operasi yang dinyatakan
dalam presentase dan jumlah penjualan bersih.
Efek dari kedua faktor tersebut adalah ROI berubah apabila terdapat
perubahan pada profit margin atau asset turnover. ROI naik ketika profit
margin naik, dengan cara efisiensi sektor produksi, penjualan dan lain-
lain. ROI naik ketika asset turnover juga besar dengan cara manajemen
dalam membuat kebijaksanaan investasi dana dalam aktiva.
c. Cara Menghitung ROI
ROI juga bisa diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya.
Rumus menghitung ROI adalah sebagai berikut:
ROI= (Total Penjualan-Investasi)
Investasi x 100%
Misalnya, jika investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan
sebesar Rp 15.000.000. Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam
dalam presentase adalah
ROI= (Total Penjualan-Investasi)
Investasi x 100%
Misalnya, jika investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan
sebesar Rp 15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam presentase adalah
10
ROI= (Rp15.000.000-Rp10.000.000)
Rp 10.000.000x 100%
ROI = 50%
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan tingkat ROI adalah 50%.
3. Saham
a. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling
diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang
menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyetaan modal
seorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak
tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset
perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS).
Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham. Saham dapat dibedakan
menjadi saham preferen dan saham biasa. Harga saham adalah nilai
suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya
sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor
yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya semakin naik.
Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau
melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun.
Terdapat tiga jenis informasi yang dapat mempengaruhi harga saham
yaitu gerakan harga saham masa lalu, informasi yang tersedia bagi
11
publik, dan seluruh informasi baik yang tersedia untuk publik maupun
milik perusahaan sebagai berikut :
1. Bentuk lemah Harga sahamnya secara penuh mencerminkan
informasi masa lalu.
2. Bentuk setengah kuat Harga sahamnya tidak saja mencerminkan
kecenderungan harga periode sebelumnya tetapi juga informasi lain
yang telah dipublikasikan.
3. Bentuk kuat Harga sahamnya mencerminkan kecenderungan
perubahan harga periode sebelumnya, informasi yang telah
dipublikasikan dan diinformasikan secara privat. Setiap investor yang
berinvestasi dalam saham akan sering memantau perkembangan
terakhir kondisi emiten dimana mereka menginvestasikan uang dan
mengamati pergerakan saham di bursa secara keseluruhan.
b. Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader
Dalam trading kita pasti mengenal beberapa macam alat analisis
teknikal salah satunya yaitu indikator. Indikator berguna untuk
memprediksi kecenderungan arah pergerakan harga saham. Sama
seperti analisis rasio keuangan untuk memprediksi fundamental
perusahaan, indikator saham juga memiliki jumlah yang sangat banyak,
bahkan bias puluhan sampai ratusan.
Maka dari itu, pada umumnya trader saham tidak menggunakan
semua indicator untuk menganalisis saham. Nah, untuk kepentingan
analisis teknikal, ada beberapa indikator teknikal saham yang paling
sering digunakan trader.
12
Selain karena indikator tersebut mudah digunakan, indikator-indikator
tersebut juga popular, sehingga trader lebih suka mencoba-coba
menggunakan indikator tersebut untuk analisis. Berikut ini adalah
indikator-indikator teknikal saham yang sering dipakai oleh trader:
1. Stochastic Oscillator (SO)
SO adalah salah satu indikator leading yang digunakan untuk
melihat sinyal buy dan sell dari suatu saham. SO terdiri dari
dua macam garis dan area jenuh beli dan jenuh jual. Level-
level inilah yang akan anda untuk gunakan untuk
memprediksi arah kecenderungan harga saham perusahaan.
2. Relative Strengh Index (RSI)
RSI merupakan indikator leading. Kegunaannya kurang lebih
sama dengan SO, karena RSI juga sama-sama indikator
leading, Bedanya RSI hanya menggunakan satu garis sebagai
sinyal, sedangkan SO menggunakan dua buah garis. RSI
cukup akurat untuk memprediksi harga saham, dan bagus jika
anda kombinasikan dengan indikator2 lainnya.
3. Moving Average (MA)
MA ini adalah indikator yang rasanya sih digunakan hamper
oleh semua orang. Bahkan broker2 dan analisis2 di sekuritas
sering menggunakan analisis MA untuk melihat analisis harga
saham. MA memiliki banyak sekali fungsi, salah satunya bisa
sebagai garis support dan resisten.
13
4. Bollinger Bands (BA)
BB mengukur minat pasar terhadap suatu saham dan juga
bisa menentukan kecenderungan tren saham perusahaan,
sama seperti MA. Indikator BB termasuk dalam indikator
lagging, dan indikator BB sangat popular digunakan.
5. Moving Average Convergence Divergence (MACD) Volume
MACD digunakan untuk melihat tekanan beli dan tekanan jual
dari suatu saham, yang bisa anda lihat dari histogram
volumenya. Selain itu, indikator MACD juga menggunakan
garis moving average untuk melihat kecenderungan arah
harga saham.
B. Tinjauan Empiris
Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan
dalam penelitian yang berkaitan pengaruh return on investment terhadap
harga saham
14
Tabel 2.1
Tinjauan Empiris
No Nama/Tahun Judul Metode Hasil Penelitian
1. Achmad Agus
Yasin Fadli
(2017)
Analisis
pengaruh
Return On
Investment
(ROI) dan Debit
Equity Ratio
(DER) terhadap
Dividend Payout
Ratio (DPR)
pada PT.
Hanjaya
Mandala
Sampoerna,
TBK Periode
2011-2015
Dalam
penelitian ini
penulis
menggunakan
penelitian
deskriptif
kuantitatif.
Return On
Investment dan
Debt to Equity
Ratio secara
simultan tidak
mempunyai
hubungan yang
signifikan
terhadap
Dividend Payout
Ratio pada PT.
HM Sampoerna
Tbk.
2. Dian Maulita
Muhammad
Arifin
(2018)
Pengaruh return
on investment
(ROI) dan
earning per
share (EPS)
terhadap return
saham syariah
Penelitian ini
menggunakan
riset kuantitatif,
Berdasarkan
hasil penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa (1) ROI
tidak
berpengaruh
15
signifikan
terhadap return
saham syariah.
(2) EPS tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham syariah.
(3) ROI dan EPS
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham syariah.
3.
Sulia (2017) Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Harga Saham
Pada
Perusahaan
LQ45 Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Penelitian ini
merupakan
penelitian
desktiptif
kuantitatif yang
menekankan
pada
hubungan
kausal.
Variabel Return
On Equity (ROE)
merupakan
variabel moderasi
yang dapat
memperkuat atau
memperlemah
pengaruh antara
variabel
independen
terhadap harga
16
saham pada
perusahaan
LQ45 yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2012 -
2015.
4. Danies Pratina
dan
Prabandaru
Adhe Kusuma
(2018)
Pengaruh
Return
(ROI),earning
Per Share
(DPS) Terhadap
Harga Saham
Perusahaan
Pertambangan
yang Terdaftar
Di Bursa Efek
Indonesia
Dalam
penelitian ini
penulis
menggunnakan
metode
purposive
sampling.
Hasil penelitian
ini menunjukan
bahwa return on
investment
secara versial
berpengaruh
positif terhadap
harga saham.
5. Erviva fariantin
(2019)
Analisis
Pengaruh return
on investment
terhadap harga
saham pada
perusahaan
tekstil dan
Dalam
penelitian ini
penulis
menggunakan
metode
purposive
sampling.
Hasil penelitian
menunjukkan
secara persial
bahwa semua
variable bebas
tidak
berpengaruh
17
Garmen, TBK
yang terdaftar di
bursa efek
Indonesia.
pada harga
saham, tetapi
secara simultan
independen
variable
pengaruh
terhadap harga
saham.
18
C. Kerangka Konsep
Kerangka pikir merupakan salah satu bentuk kerangka berpikir yang dapat
digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Biasanya
kerangka pemikiran ini menggunakan pendekatan ilmiah dan memperlihatkan
hubungan antara variable dalam proses analisisnya. Adapun gambar
kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan
masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang
akan dilakukan. Adapun hipotesis yang diambil berdasarkan latar belakang
masalah, perumusan masalah, dan penelitian terdahulu diduga bahwa
Pengaruh Return On Investment berpengaruh terhadap Harga Saham
Perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Return On Ivestment (X)
1. Profit Margin
2. Turnover of
Operating Assets
(Tingkat Perputaran
Aktiva Usaha)
(Riyanto 1998:37)
Harga Saham (Y)
1.Nilai Buku (Book value) 2.Nilai Pasar (Market value) 3.Nilai Intristik (Intristik Value (Musdalifah Aziz 2015:85)
19
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. `Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada
saat sekarang berdasakan fakta yang terlihat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian ini terletak di Bursa Efek Indonesia.
2. Waktu penelitian yang dibutuhkan kurang lebih dua bulan mulai bulan
Oktober sampai November.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Denfinisi operasional variabel merupakan penggambaran secara singkat
masing-masing variabel yaitu minat dan keputusan. Dalam penelitian ini
terdapat dua jenis variable, yaitu
1. variabel bebas (independent variable)
variabel independen dalam penelitian ini adalah Return On Investment
(ROI) merupakan rasio yang menghubungkan keuntungan keuntungan
dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi
atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi
tersebut (net operating assets). Retrun on Investment dapat diketahui
dengan cara.
20
2. Variabel terikat (dependen variable)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga
saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham pada
Perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah semua objek penelitian yang menjadi pusat perhatian
dan menjadi sumber data penelitian. Populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dari penelitian
ini yaitu Perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 6 Perusahaan.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling artinya bahwa populasi yang dilakukan sampel
dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampell
yang dikehendaki peneliti sesuai dengan pertimbangan. Adapun sampel
pada penelitian ini yaitu perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sebanyak 6 perusahaan. Terdiri dari Perusahaan PT.
Indocement Tunggal Pekasa tbk, PT Semen Baturaja (persero) tbk, PT
Holcim Indonesia tbk, PT. Semen Indonesia (persero) tbk, PT. Wijaya
Karya Beton tbk, Waskita Beton Procast tbk.
21
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk penelitian ini data yang di gunakan adalah data yang berupa laporan
keuangan tahunan atau disebut data sekunder pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut dikumpulkan dengar cara
dokumentasi data tersebut diperoleh dari internet dengan situs www.idx.co.id
dan situs perusahaan lainnya. Dari data kuantitatif yang telah diperoleh yaitu
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini
menggunakan software SPSS dengan cara memasukkan hasil dalam
operasional variable yang akan diuji. Adapun analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Regrasi Linear sederhana
Regrasi sederhana yaitu bentuk pengujian yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh atau tidak berpengaruhnya variable bebas (X)
Terhadap variable terikat (Y). Adapun persamaan dari regrasi sederhana
adalah:
Y=a+bX
Dimana :
Y = Subjek dalam variabel yang di prediksi
a = Harga Y ketika X=0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan maupun penurunan variabel dependen yang di dasarkan
pada perubahan variabel dependen
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
22
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variable penjelas atau independent secara individual dalam menerangkan
variasi variable dependen. Apabila nilai probilitas signifikan < 0.05, maka
suatu variable independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variable dependen.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah singkat perusahaan
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia
mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun
kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.Bursa Efek Indonesia (BEI)
atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan
dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi
efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk
menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini
mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.BEI menggunakan sistem
24
perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22
Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2
Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru
bernama JATS-NextG yang disediakan OMX. Bursa Efek Indonesia berpusat
di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal
Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
b. Visi dan Misi BEI
1. Visi
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat tinggi.
2. Misi
Menyediakan insfrastuktur untuk mendukung terselenggaranya
perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien serta mudah
diakses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
Berikut perusahaan pabrik semen yang listing dibursa efek
Indonesia yang dijadikan sampel pada penelitian ini yang terdapat 6
perusahaan:
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
a. Profil Perusahaan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (selanjutnya
disebut Indocement) didirikan pada tanggal 16 Januari 1985
berdasarkan akta pendirian No. 227 dibuat di hadapan Notaris
di Jakarta, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
2876HT.01.01.Th.85 tanggal 17 Mei 1985 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambahan
25
No. 946 tanggal 16 Juli 1985. Sejarah Indocement tidak lepas
dari berdirinya PT Distinct Indonesia Cement Enterprise
(DICE) pada tahun 1975 yang mengelola pabrik semen di
Citeureup, Jawa Barat yang memiliki kapasitas produksi
terpasang tahunan 500.000 ton.Dalam kurun waktu sepuluh
tahun Indocement membangun tujuh pabrik tambahan
sehingga kapasitas produksi terpasangnya meningkat menjadi
sebesar 7,7 juta ton per tahun. Peningkatan tersebut turut
membantu penyediaan pasokan semen bagi pembangunan di
Indonesia yang semula merupakan negara importir semen,
berubah menjadi negara yang mampu mengekspor semen.
Kedelapan pabrik tersebut dikelola dan dioperasikan oleh
enam perusahaan berbeda, yaitu:
1. PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE);
2. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE);
3. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE);
4. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise
(PAUICE);
5. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE);
dan
6. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE).
Indocement didirikan untuk melebur keenam perusahaan
tersebut dan mengelola serta mengoperasikan kedelapan
pabriknya dalam satu manajemen yang terpadu. Akta pendirian
Indocement kemudian mengalami perubahan dengan akta
26
notaris No. 81 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris
Publik di Jakarta yang disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
3641HT.01.04.Th.85 tanggal 15 Juni 1985 dan menetapkan
bahwa semua saham ekuitas yang dimiliki keenam perusahaan
berbeda tersebut telah diakuisisi oleh Indocement melalui
penerbitan sahamnya sendiri.
Pada 1989, Indocement menapaki babak baru dengan
melakukan Penawaran Umum Saham Perdana dan menjadi
perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan kode “INTP” pada 5 Desember
1989. Kantor pusat Indocement berlokasi di Wisma Indocement,
lantai 13, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 70-71, Jakarta Selatan.
Guna mengantisipasi pertumbuhan pasar yang semakin kuat,
Indocement terus berupaya menambah jumlah pabriknya untuk
meningkatkan kapasitas produksi. Indocement mengakuisisi
Plant 9 pada 1991 dan menyelesaikan pembangunan Plant 10
di Kompleks Pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pada
1996. Selanjutnya pada 1997, Plant 11 selesai dibangun di
Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Pada 29 Desember 2000, dari hasil merger antara
Indocement dengan PT Indo Kodeco Cement (IKC), maka
Perseroan menjadi pemilik pabrik semen di Tarjun, Kotabaru,
Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut menjadi Plant 12
Perseroan. Pada 2001, HeidelbergCement Group menjadi
27
pemegang saham mayoritas melalui entitas anaknya,
Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Setelah mengakuisisi 61,7%
saham Indocement. Pada Oktober 2016, Indocement mulai
mengoperasikan pabrik ketiga belas yang disebut “Plant 14” di
Kompleks Pabrik Citeureup, yang merupakan pabrik semen
terintegrasi terbesar milik Indocement dengan kapasitas desain
terpasang mencapai 4,4 juta ton semen per tahun dan juga
merupakan pabrik semen terbesar yang pernah dibangun oleh
Indocement dan HeildelbergCement Group. Dengan
rampungnya Plant 14, saat ini Indocement telah mempunyai 13
pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9
juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik
Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik
Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks
Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi produsen semen terkemuka di Indonesia,
pemain di pasar beton siap-pakai (RMC) di Pulau Jawa dan
Sumatera Selatan, serta pemain nomor satu di pasar agregat
di Jabodetabek.
2. Misi
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen
dan bahan bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan
tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan.
28
2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
a. Profil Perusahaan
Perjalanan PT Semen Baturaja (Persero) dimulai sejak
pendirian resminya pada 14 November 1974. Komposisi kepemilikan
saham pada saat itu terbagi atas PT Semen Gresik sebesar 45% dan
PT Semen Padang sebesar 55%. Pada 9 November 1979, komposisi
kepemilikan saham berubah menjadi 88% milik Pemerintah Republik
Indonesia, 7% milik PT Semen Padang dan 5% milik PT Semen Gresik.
Seiring perubahan komposisi pemegang saham tersebut, status
Perseroan pun berubah dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
menjadi Persero. Pada tahun 1991, status Perseroan kembali berubah
menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan pengambilalihan saham
secara penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Lini bisnis yang dijalankan Perseroan bermula dengan produksi
terak dan semen. Produksi terak dijalankan dengan pusat produksi
terletak di Baturaja, Sumatera Selatan, sementara lokasi penggilingan
dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik
Palembang dan Pabrik Panjang.
Untuk mendukung level produksi tinggi dan optimal, Perseroan
berinvestasi pada peralatan yang ditargetkan untuk mencapai kapasitas
500.000 ton semen per tahun. Tak berhenti di situ, Perseroan
melancarkan Proyek Optimalisasi I (OPT I) pada tahun 1992 untuk
meningkatkan kapasitas terpasang. Dengan berjalannya proyek
tersebut, kapasitas terpasang dapat ditingkatkan menjadi 550.000 ton
semen per tahun dan Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan
29
dalam waktu dua tahun. Berhasilnya OPT I memberikan banyak
kemajuan dan masukan untuk eskalasi bisnis Perseroan.
Untuk itu, pada tahun 1996, Perseroan melaksanakan proyek
lanjutan Optimalisasi II (OPT II) dengan target peningkatan kapasitas
1.250.000 ton semen per tahun. OPT II berhasil diselesaikan pada
tahun 2001 dan terus aktif berproduksi hingga saat ini. Pengembangan
usaha Perseroan terus dilancarkan dengan diterbitkannya obligasi I
senilai Rp200 miliar. Kewajiban melunasi pinjaman untuk pelaksanaan
obligasi ini berhasil dilunasi pada bulan Juni 2010. Emis obligasi ini
berhasil menjadi batu loncatan restrukturisasi keuangan secara
keseluruhan sehingga Perseroan dapat meningkatkan proftabilitas dan
likuiditasnya.
Sejalan dengan optimalnya kapasitas produksi dan kuatnya
struktur modal yang telah teruji, Perseroan meraih kepercayaan untuk
menggarap proyek-proyek besar dan prestisius. Dengan kapasitas yang
telah mencapai 2.000.000 ton per tahun, Perseroan berhasil
menuntaskan proyek Cement Mill dan Packer dengan kapasitas
750.000 ton per tahun pada 2011 dan beroperasi secara komersil pada
Juli 2013.Pada 28 Juni 2013, Perseroan secara resmi menjadi
Perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran saham perdana
atau Initial Public Offering (IPO) dan berubah nama menjadi PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk. Sebesar 23,76% atau sebesar 2.337.678.500
saham diperdagangkan di pasar modal dengan kode saham SMBR.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum ini kemudian
30
dimanfaatkan untuk membangun pabrik Baturaja II yang ditargetkan
dapat mencapai kapasitas 1,85 juta ton semen tiap tahunnya.
Pembangunan Pabrik Baturaja II dimulai pada tahun 2015 dan
mulai berproduksi secara komersil pada tanggal 1 September 2017,
dengan demikian total kapasitas produksi semen baturaja menjadi
sebesar 3.850.000 ton semen per tahun. Pembangunan Pabrik Baturaja
II memakan waktu selama 26 bulan, yang merupakan pabrik semen
dengan masa pengerjaan paling cepat di Indonesia. Perseroan terus
berupaya meningkatkan kapasitas serta jaringan distribusinya demi
menjangkau pasar yang lebih luas. Saat ini, pasar utama Perseroan
adalah wilayah Sumatera Selatan, Lampung dan wilayah Indonesia
lainnya yang prospektif untuk pengembangan infrastruktur.
Perseroan pun terus menjaga tekad yang baik untuk
memberikan manfaat luas kepada seluruh pemangku kepentingan.
Kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
diwujudkan dalam bentuk pajak dan retribusi. Sementara untuk
pemegang saham, Perseroan berkontribusi dalam bentuk pembagian
dividen yang menguntungkan. Dan bagi masyarakat luas, Perseroan
membuka lapangan pekerjaan tenaga kerja local, kemitraan dan bina
lingkungan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitar pabrik.
31
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menjadi produsen semen
yang efisien, mempunyai daya saing dan tumbuh.
2. Misi
a. Memproduksi semen yang berkualitas, efisien dan
memasarkannya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
serta berwawasan lingkungan.
b. Membangun Sumber Daya Manusia yang profesional.
c. Memaksimalkan nilai tambah Perusahaan bagi Stakeholder.
3. PT Holcim Indonesia Tbk
a. Profil Perusahaan
PT Holcim Indonesia Tbk (“Holcim” atau “Perseroan”) adalah
perusahaan semen swasta. Mayoritas saham (80,65%) dimiliki dan
dikelola oleh LafargeHolcim Group, perusahaan semen terbesar di dunia
berbasis di Swiss, dengan lebih dari 81.000 karyawan dan beroperasi di
lebih dari 80 negara. Perseroan beroperasi secara komersial tahun 1975,
dimana produk-produknya dipasarkan di dalam dan luar negeri. Sebagai
salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, Holcim
mengoperasikan jaringan pasokan bahan bangunan domestik yang
mencakup distributor, pengecer, tukang batu, dan solusi nilai tambah.
Perseroan juga memiliki bisnis terintegrasi untuk semen, beton
siap-pakai, agregat, dan pengelolaan limbah oleh Geocycle. Di 2016,
Holcim menyelesaikan integritas integrasi strategis yang mengukuhkan
32
posisinya sebagai bagian dari LafargeHolcim Group global. Perseroan
berdomisili di Jakarta dan memiliki empat pabrik di Narogong (NAR) di
Provinsi Jawa Barat, Cilacap (CIL) di Provinsi Jawa Tengah, Tuban
(TUB) di Provinsi Jawa Timur dan Lhoknga (LHO) di Provinsi Aceh
(melalui operasional dari anak perusahaannya, PT Lafarge Cement
Indonesia).Total kapasitas pabrik mencapai 15 juta ton semen.
Keberadaan Holcim di Sumatra diperkuat dengan terminal semen di
Lampung serta gudang semen baru di Palembang yang diharapkan
dapat beroperasi pada tahun 2018. Perseroan juga memiliki dua pusat
penggilingan semen (di Ciwandan (CWD) di Provinsi Jawa Barat dan di
Kuala Indah di Provinsi Sumatera Utara yang saat ini ditutup sementara)
dan Holcim Beton (HB), anak perusahaan yang mengoperasikan
beberapa tambang agregat terbesar di Indonesia; serta pusat jaringan
batching plant untuk beton.
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi perusahaan yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam
industri bahan bangunan di Indonesia.
2. Misi
a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Memastikan nihil bahaya dalam setiap kegiatan operasional dan
bisnis.
b. Pelanggan
Bermitra dengan para pelanggan untuk mewujudkan solusi-solusi
berbeda dan inovatif Karyawan.
33
Mengembangkan sumber daya manusia yang berkinerja tinggi
melalui lingkungan kerja yang beragam dan melibatkan setiap
individu di dalamnya.
c. Pemangku Kepentingan
Menciptakan nilai yang sama dan solusi-solusi yang berkelanjutan
bagi para pemangku kepentingan.
4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
a. Profil Perusahaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT
Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus
1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000
ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi
Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang Go Public
dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi
pemegang saham pada saat itu: Pemerintah 73% dan masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran
Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi
kepemilikan saham menjadi Pemerintah 65% dan masyarakat 35%.
Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi
dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Total kapasitas
terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.
34
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan
sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang
dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V., perusahaan semen global
yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi Pemerintah 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%.
Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham
berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,01%, masyarakat
23,46% dan Cemex 25,53%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi
penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley
Holdings PTE Ltd. Sehingga komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi Pemerintah 51,01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,90% &
masyarakat 24,09%.
Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual
seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi
pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,01% &
public 48,99%. Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil
menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban IV berkapasitas 2,5 juta
ton. Setelah menjalani masa commissioning, pada bulan Juli 2012
pabrik baru tersebut diserahterimakan, diikuti peresmian operasional
komersial pada bulan Oktober 2012.
Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012, Perseroan juga berhasil
menyelesaikan pembangunan pabrik semen Tonasa V di Sulawesi.
Pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton tersebut menjalani masa
commissioning sejak September 2012, dan ditargetkan mulai beroperasi
komersial pada kuartal pertama 2013. Pada tanggal 18 Desember 2012
35
Perseroan resmi mengambil alih 70% kepemilikan saham Than Long
Cement Joint Stock Company (TLCC) dari Hanoi General Export-Import
Joint Stock Company (Geleximco) di Vietnam, berkapasitas 2,3 juta ton.
Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat sebagai BUMN
Multinasional yang pertama di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember
2012 Perseroan resmi berperan sebagai Strategic Holding Company
sekaligus merubah nama, dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Pada tanggal 20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta
pendirian Perusahaan patungan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI)
yang akan membangun pabrik pengolahan limbah berupa slag powder
sebagai bahan baku pembuatan semen. Selanjutnya pada tanggal 24
Desember 2013, Perseroan melanjutkan proses Transformasi Korporasi
dan memantapkan peran fungsi Strategic Holding dengan membentuk
anak perusahaan baru PT Semen Gresik.
Mulai tahun 2014 Perseroan merealisasikan pembangunan unit 2
pabrik baru di Padang dan di Rembang, dilanjutkan dengan
pengambilan keputusan untuk segera merealisasikan pembangunan 1
unit pabrik baru di Aceh. Perseroan juga merealisasikan pembangunan
pabrik Ground Granuleated Blast Furnace Slag di Cigading, melalui PT
Krakatau Semen Indonesia. Tahun 2016, Perseroan mendirikan PT
Semen Indonesia International (SII) dan PT Semen Indonesia Aceh
(SIA), PT Semen Kupang Indonesia (SKI) serta merubah nama PT SGG
Prima Beton menjadi PT Semen Indonesia Beton (SIB) sebagai bagian
dari rencana ekspansi dibidang persemenan dan nonsemen.
36
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang terkemuka di
Asia Tenggara.
2. Misi
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumeMewujudkan perusahaan
berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan
sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara
berkesinambungan.
2. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
3. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
4. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya
manusia.
5. PT Wijaya Karya Beton Tbk
a. Profil Perusahaan
PT Wijaya Karya Beton, Tbk disebut sebagai “Perseroan” atau
“WIKA Beton”, merupakan salah satu entitas anak usaha dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. WIKA
Beton didirikan pada 11 Maret 1997 dan memiliki visi untuk menjadi
perusahaan terkemuka dan memiliki visi untuk menjadi perusahaan
terkemuka di industri produk beton pracetak. Saat ini, WIKA Beton
merupakan produsen beton pracetak terbesar di seluruh Indonesia,
37
bahkan Asia Tenggara, dan telah menerapkan pola Precast
Engineering-Production-Installation (EPI). WIKA Beton terus
berkomitmen untuk dapat turut mendukung pertumbuhan industri
konstruksi di Indonesia melalui persebaran 14 pabrik dan 1 mobile plant
yang tersebar di beberapa wilayah di seluruh Indonesia.
Untuk dapat menunjang pengembangan usaha, WIKA Beton
telah memiliki 3 (tiga) entitas anak usaha, yakni PT Wijaya Karya
Komponen Beton (“WIKA KOBE”) yang berdiri pada tahun 2012, PT
Wijaya Karya Krakatau Beton (“WIKA KRATON”) didirikan pada akhir
tahun 2013, dan PT Citra Lautan Teduh (“CLT”) yang berdiri pada
September 2014. Selain itu, WIKA Beton memiliki 1 (satu) entitas
usaha asosiasi, yakni PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (“WIKA
Pracetak Gedung”) yang didirikan pada akhir tahun 2016.
Pada tahun 2014, WIKA Beton mengambil keputusan untuk
melakukan Initial Public Offering (IPO) dan menawarkan sahamnya
kepada publik sebanyak 2.045.466.600 lembar saham. Langkah ini
merupakan bagian dari kebijakan WIKA Beton untuk dapat semakin
meningkatkan skala usahanya, hingga akhirnya mampu menjadi
perusahaan terkemuka dalam industri beton di Indonesia.
WIKA Beton resmi berdiri pada 11 Maret 1997 dengan nama PT
Wijaya Karya Beton. Hingga kini, WIKA Beton tidak pernah melakukan
perubahan atau pergantian nama. Di tahun 2014, Perseroan resmi
melakukan IPO dan merubah status badan hukumnya menjadi
38
perusahaan terbuka (Tbk) dengan perdagangan saham yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir
disahkan melalui Akta No.72 tanggal 30 Mei 2017 yang dibuat oleh
Motaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., berkedudukan
di Jakarta dan telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0011827.AH.01.02.
Tahun 2017 tanggal 31 Mei 2017 tentang Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Wijaya Karya Beton Tbk,
maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang
perdagangan dan industri beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lain
yang terkait.
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Bidang Engineering,
Production, Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara
2. Misi
1. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan
memenuhi harapan Pelanggan.
2. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai
dengan persyaratan dan harapan pemangku kepentingan.
3. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna
untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan
dan kesehatan kerja yang berwawasan lingkungan.
39
4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat
dan berkesinambungan.
5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan Pegawai.
6. Waskita Beton Precast.Tbk
a. Profil Perusahaan
PT Waskita Beton Precast Tbk merupakan salah satu anak
perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi
BUMN terkemuka di Indonesia, yang bergerak dalam industri manufaktur
beton precast dan ready mix. Perseroan telah sukses mengerjakan
berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat tinggi
dan revitalisasi sungai. Bermula ketika PT Waskita Karya (Persero) Tbk,
yang terus melakukan upaya terbaik, dengan melakukan inovasi dan
terobosan agar dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek
secara maksimal. Kala itu, Waskita Karya banyak mendapat kepercayaan
dalam menangani mega proyek dan mendorong Waskita Karya untuk terus
menemukan metode dan strategi pengembangan Perusahaan yang
menjadikannya sebagai Perusahaan jasa konstruksi terkemuka.
Untuk mendukung hal tersebut, Waskita Karya melakukan inovasi
dan terobosan dalam pengembangan usaha produksi beton dengan
membentuk unit bisnis baru yang aktif beroperasi sejak 1 Januari 2013 dan
pada tanggal 7 Oktober 2014 menjadi anak usaha baru bernama PT
Waskita Beton Precast Tbk.
PT Waskita Beton Precast Tbk merupakan suatu perseroan
terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta
40
Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU -
29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (Akta Pendirian Perseroan No.
10/2014) dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni
2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
b. Visi dan Misi
1. Visi
“Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang
Manufaktur Percast, Ready Mix, Quarry, Jasa Konstruksi dan
Posttension Precast Concerete”
2. Misi
a. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh pelanggan serta melakukan inovasi dalam
pengembangan produk dan mendapatkan pengakuan dari
pelanggan.
b. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready
Mix, Quarry, Jasa Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
c. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang
berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
d. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.
41
c. Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Struktur Organisasi
Perusahaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk beraktivitas
dengan sistem organisasi untuk mencapai efektifitas yang dinamis, hal
ini berarti bahwa manajemen selamanya harus memperhatikan segala
macam kesempatan-kesempatan perusahaan dengan tidak melupakan
tujuan yang hendak dicapai. Itulah sebabnya maka management atau
pemimpin suatu organisasi menghadapi berbagai kesulitan di dalam
perusahaan yang timbul dan dapat ditanggulangi. Oleh sebab
pengorganisasian itu adalah suatu tindakan yang mampu menyesuaikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dengan setiap situasi yang baru, maka
suatu organisasi harus mempunyai bentuk struktur organisasi. Struktur
organisasi adalah merupakan salah satu syarat untuk dapat
menunjang suksesnya suatu perusahaan. Oleh karena itu struktur
organisasi perlu disusun dengan baik dan disertai dengan pembagian
tugas dan tanggung jawab yang jelas kepada karyawan dalam
menjalankan kegiatan, tanpa adanya suatu organisasi yang mantap
dapat mengakibatkan kesimpangsiuran dalam mengoperasikan jalannya
suatu perusahaan. Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi dan
tata kerja perusahaan pabrik semen di bursa efek Indonesia adalah
sebagai berikut:
42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Semen Yang
Listing di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: www.idx.co.id.diakses 20 Desember 2018, 2020
Keterangan: —————— Garis komando
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Dari struktur organisasi tersebut secara garis besarnya dapat
dilihat bahwa perusahaan industri otomotif yang terdaftar di bursa efek
Indonesia terdapat seperangkat organisasi guna menunjang kelancaran
kegiatan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Perangkat organisasi
tersebut terdiri dari:
a) Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan orang yang memiliki
kewenngan khusus yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau
Rapat Umum
Direktur Pengawasan
Transaksi dan
Kepatuhan
Devisi Hukum
Dewan
Komisaris
Direktur
Umum Satuan Pemeriksa
Internal
Sekretaris
Perusahaan
Direktur Keuangan
dan SDM
Direktur Penilaian
Direktur Manajemen
dan Manajemen Risiko
43
Direksi terkait penetapan keputusan-keputusan penting yang berhubungan
dengan kebijakan bursa. RUPST dilaksanakan sekali dalam setahun,
sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sewaktu-waktu bila perlu.
b) Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengelolaan
bursa secara umum dan dalam rangka mencapai hasil usaha yang telah
ditetapkan serta optimalisasi nilai bagi para pemangku kepentingan.
Direktur Utama juga bertanggungjawab atas upaya koordinasi kegiatan
kehumasan dan komunikasi perusahaan yang efektif, serta kegiatan
lainnya yang dapat meningkatkan citra bursa.
c) Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan dan
pengarahan direksi dalam mengelola bursa sehari-hari. Dewan Komisaris
bertugas mengarahkan pengelolaan tersebut sesuai dengan visi dan misi
bursa yang telah digariskan, yang berlaku dalam rangka mengupayakan
pertumbuhan nilai jangka panjang yang berkesinambungan bagi segenap
pemangku kepentingan didalam menjalankan fungsi pengawasan, setiap
anggota Dewan Komisaris secara berkala menerima penjelasan dan
laporan mengenai perkembangan pasar modal pada umumnya dan
perkembangan bursa pada khususnya. Untuk memperoleh informasi
lengkap yang mendukung proses pembuatan keputusan. Anggota Dewan
Komisari memiliki akses penuh kepada setiap pejabat senior bursa dan
jasa konsultan profesional independen yang ditunjuk bursa efek Indonesia.
44
d) Sekretaris Perusahaan
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah membantu
Direktur Utama dalam mengatur kegiatan kerja, menjadi penghubung bursa
dengan berbagai lembaga terkait, menyiapkan laporan pertanggung
jawaban Direksi, mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPST dan
RUPSLB, mengkoordinasikan dokumen resmi seperti risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi, daftar pemegang saham, dan mou dengan pihak
ketiga, serta membantu Direksi merancang dan mengkoordinasikan
perencanaan strategis.
e) Devisi Hukum
Devisi Hukum bertanggung jawab untuk mempartisipasikan
peraturan dan perjanjian perusahaan, membuat peraturan pencatatan serta
bekerja sama dengan lembaga hukum dan Menteri Kehakiman mengenai
kebijakan hukum yang digunakan dalam pembuatan aturan bursa.
f) Satuan Pemeriksa Internal
Tugas dan tanggung jawab Satuan Pemeriksa Internal adalah
mengkaji ulang proses audit internal bursa, mengevaluasi survei awal
kegiatan audit dan memastikan keandalan sistem maupun proses
pengendalian internal, mengawasi jalannya pelaksanaan audit umum,
menguji keabsahan laporan keuangan yang belum di audit maupun yang
sudah di audit, dan mempersiapkan agenda rapat yang dihadiri anggota
Dewan Komisaris dan Direksi untuk membahas pelaporan keuangan pada
tahun yang bersangkutan.
45
g) Direktur Penilaian Perusahaan
Direktur Penilaian Perusahaan bertanggung jawab untuk menilai
perusahaan yang ingin menjadi anggota dan perusahaan yang sudah
terdaftar di bursa, termasuk mengawasi aturan kerja yang berlaku antara
emiten dengan bursa, melakukan koordinasi dan pengawasan atas
pelaksanaan tindakan korporasi emiten, membangun arahan strategis dan
implementasi program pelatihan dan pendidikan emiten, serta melaporkan
semua kegiatan tersebut kepada Direktur Utama.
h) Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan bertanggung jawab
untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan memonitor kegiatan
audit eksternal agar kegiatan audit kepada anggota bursa dan partisipasi
berjalan secara efektif, pemeriksaan emiten, memastikan bahwa kegiatan
kepastian hukum dibursa, serta melaporkan semua kegiatan tersebut
kepada Direktur Utama.
i) Direktur Manajemen dan Manajemen Risiko
Direktur Manajemen dan Manajemen Risiko bertanggungjawab untuk
memimpin dan mengelola strategis pengembangan dan implementasi
sistem teknologi informasi, yang meliputi pengadaan yang meliputi
pengadaan peranti lunak dan keras untuk mendukung jalannya operasi,
bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk didalamnya
mengembangkan sistem penghubung antara platform dengan bursa-bursa
lainnya di dunia, serta mengembangkan sistem teknologi informasi untuk
memberikan solusi bisnis bagi kepentingan internal, organisasi, calon
46
investor, investor, dan pengguna jasa, serta melaporkan semua kegiatan
tersebut kepada Direktur Utama.
j) Direktur Keuangan dan SDM
Direktur Keuanan dan SDM bertanggung jawab untuk memimpin
dan mengelola pengembangan serta implementasi strategi SDM dalam
menunjang terciptanya tujuan organisasi bursa, mengatur urusan
administrasi, dan perencanaan keuangan, mengendalikan anggaran
tahunan, serta melaporkan semua kegiatan tersebut kepada Direktur
Utama.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan yang dikumpulkan dari laporan tahunan
perusahaan pabrik semen yang listing di bursa efek indonesia selama 5
tahun periode 2015-2019. Berikut ini adalah deskripsi data dari variabel
Return On Investment (ROI) (X) dan Harga Saham (Y):
a. Deskripsi Variabel ROI (X)
Return On Investment adalah kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dalam hubungannya dengan total aktiva. ROI
mencerminkan kemampuan perusahaan dalarn mengukur aktiva
seoptimal mungkin sehingga tercapai laba bersih yang diinginkan,
ROI dapat diketahui dengan cara membagi laba setelah pajak dengan
total aktiva. Metode ROI mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
dengan metode-metode lain, metode tersebut menggunakan
47
perhitungan yang sangat sederhana. Return On Investment (ROI)
dalam penelitian diukur dengan Profit Margin dan Turnover Of
Operating Assets (Tingkat Perputaran Akitava Usaha). Gambaran
Return On Investment perusahaan dapat diliat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan ROI Profit Margin
No Nama
perusahaan Kode
ROI Profit Margin
2015 2016 2017 2018 2019
1. Indocement
Tunggal Prakasa Tbk
INTP 489 693 370 314 331
2. Semen
Baturaja (Persero) TBk
SMBR 453 287 168 213 229
3. Solusi Bangun Indonesia Tbk
SMCB 65 046 54 27 108
4. Semen
Indonesia (Persero) Tbk
SMGR 160 127 157 195 136
5. Waskita Beton
Precast Tbk WSBP 33 171 152 140 162
6. Wijaya Karya
Beton Tbk WTON 1.24 156 134 154 139
Rata-Rata 221 247 173 174 184
Max. 489 693 370 314 331
Min. 33 46 54 27 108
Standar Deviasi 1989 2.322 1.051 0.947 0.827
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata Profit
margin ROI perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan atau
fluktuasi dari tahun 2015-2019. Pada tahun 2015 rata-rata Profit
margin ROI perusahaan semen sebesar 221%, pada tahun 2016
menurun sebesar 247%, pada tahun 2017 menurun sebesar 173%,
pada tahun 2018 meningkat sebesar 174%, pada tahun 2019
meningkat sebesar 184%.
48
ROI perusahaan yang diukur dengan Profit margin selama
tahun 2015 yang paling tinggi yaitu INTP sebesar 489% dan yang
paling rendah WSBP sebesar 33% dengan standar deviasi sebesar
1989. Pada tahun 2016 yang paling tinggi yaitu INTP sebesar 693%
dan yang paling rendah sebesar SMCB 46% deviasi sebesar 2.322.
Pada tahun 2017 yang paling tinggi yaitu INTP sebesar 370% dan
yang paling rendah sebesar SMCB sebesar 054% deviasi sebesar
1.051. Pada tahun 2018 yang paling tinggi yaitu INTP sebesar 314%
dan yang paling rendah sebesar SMCB sebesar 027% deviasi
sebesar 0.947. Pada tahun 2019 yang paling tinggi yaitu INTP
sebesar 331% dan yang paling rendah sebesar SMCB sebesar 108%
deviasi sebesar 0.82
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan ROI Turnover of Operating Assets (Tingkat Perputaran Aktiva Usaha)
No Nama
perusahaan Kode
Turnover of Operating Assets
2015 2016 2017 2018 2019
1. Indocement
Tunggal Prakasa Tbk
INTP 170 137 153 181 178
2. Semen Baturaja
(Persero) TBk SMBR 87 279 341 276 331
3. Solusi Bangun Indonesia Tbk
SMCB -672 -329 -382 -145 4544
4. Semen
Indonesia (Persero) Tbk
SMGR 684 1176 556 393 914
5. Waskita Beton Precast Tbk
WSBP -132 140 178 275 201
6. Wijaya Karya
Beton Tbk WTON 541 185 293 204 227
Rata-Rata 113 265 190 197 1066
Max. 684 1176 556 393 4544
Min. -672 -329 -382 -145 178
Standar Deviasi 4.877 4.945 3.150 1.835 17.264
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
49
Grafik 4.1 Rata-rata tingkat peputaran aktiva usaha perusahaan dari tahun
2015-2019
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa rata-rata
tingkat peputaran aktiva usaha perusahaan mengalami peningkatan
dan penurunan atau fluktuasi dari tahun 2015-2019. Pada tahun 2015
rata-rata rasio likuiditas perusahaan sebesar 113%, pada tahun 2016
meningkat sebesar 265%, pada tahun 2017 menurun sebesar 190%,
pada tahun 2018 meningkat sebesar 197%, pada tahun 2019
meningkat sebesar 1066%.
ROI perusahaan yang diukur dengan Turnover of Operating
Assets (Tingkat Perputaran Aktiva Usaha) selama tahun 2015 yang
paling tinggi yaitu SMGR sebesar 684% dan yang paling rendah
0%
200%
400%
600%
800%
1000%
1200%
2015 2016 2017 2018 2019
Series 1
50
SMCB sebesar -672% dengan standar deviasi sebesar 4.877. Pada
tahun 2016 yang paling tinggi yaitu SMGR sebesar 1176% dan yang
paling rendah SMCB sebesar -329% dengan standar deviasi sebesar
4.945. Pada tahun 2017 yang paling tinggi yaitu SMGR sebesar 556%
dan yang paling rendah SMCB sebesar -382% dengan standar
deviasi sebesar 3.150. Pada tahun 2018 yang paling tinggi yaitu
SMGR sebesar 393% dan yang paling rendah SMCB sebesar -145%
dengan standar deviasi sebesar 1.835. Pada tahun 2019 yang paling
tinggi yaitu SMCB sebesar 4544% dan yang paling rendah INTP
sebesar 178% dengan standar deviasi sebesar 17.264.
b. Deskripsi Variabel Harga Saham (Y)
Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk
memperjualbelikan di bursa efek yang diukur dengan nilai mata uang
(harga) dimana harga saham tersebut akan ditentukan antara
kekuatan demand dan supply. Analisa terhadap nilai saham
merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh investor
sebelum melakukan investasi. Harga saham dalam penelitian dapat
diukur melalui Book Value (Nilai Buku), Market Value (Nilai Pasar),
dan Intristik Value (Nilai Intristik). Gambaran nilai saham dapat dilihat
pada tabel berikut
51
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Harga Saham melalui Book Value (Nilai Buku),
No Nama
perusahaan Kode
Book Value (%)
2015 2016 2017 2018 2019
1. Indocement
Tunggal Prakasa Tbk
INTP -4 9 -4 -4 0
2. Semen Baturaja
(Persero) TBk SMBR 12 34 16 9 1
3. Solusi Bangun Indonesia Tbk
SMCB 1 14 -1 -5 5
4. Semen
Indonesia (Persero) Tbk
SMGR 11 16 11 4 56
5. Waskita Beton Precast Tbk
WSBP 260 217 9 2 6
6. Wijaya Karya
Beton Tbk WTON 23 60 46 30 5
Rata-Rata 50 58 13 6 12
Max. 260 217 46 30 56
Min. -4 9 -4 -5 0
Standar Deviasi 1.032 0.800 0.179 0.127 0.217
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata harga
saham mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun 2015-2019.
Pada tahun 2015 rata-rata pertumbuhan perusahaan sebesar 50%,
pada tahun 2016 meningkat sebesar 58%, pada tahun 2017 menurun
sebesar 13%, pada tahun 2018 menurun sebesar 6%, pada tahun
2019 meningkat sebesar 12%.
Harga saham yang diukur dengan Book Value berdasarkan
total assetnya pada tahun 2015 yang paling tinggi yaitu WSBP
sebesar 260% dan yang paling rendah INTP sebesar -4% dengan
standar deviasi sebesar 1.032. Pada tahun 2016 yang paling tinggi
yaitu WSBP sebesar 217% dan yang paling rendah INTP sebesar 9%
dengan standar deviasi sebesar 0.800. Pada tahun 2017 yang paling
tinggi yaitu WTON sebesar 46% dan yang paling rendah SMCB
52
sebesar -4% dengan standar deviasi sebesar 0.179. Pada tahun 2018
yang paling tinggi yaitu WTON sebesar 30% dan yang paling rendah
SMCB sebesar -5% dengan standar deviasi sebesar 0.127. Pada
tahun 2019 yang paling tinggi yaitu SMGR sebesar 56% dan yang
paling rendah INTP sebesar 0% dengan standar deviasi sebesar
0.217.
2. Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menjawab masalah
sekaligus menguji hipotesis. Analisis statistik inferensial ini dilakukan
dengan menggunakan alat statistik regresi linear berganda, dengan
pengolahan data menggunakan program SPSS versi 20. Hasil olah data
analisis regresi linear berganda dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Regresi
Variabel B Beta T Sig Ket.
Return On Investment
(X) 0.007 0.132 0.695 0.493
Harga Saham (Y)
-0.164 -0.168 -0.881 0.386
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan data tabel diatas dimana hasil analisis regresi
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 0.499 + 0.007X1 – 0.164X2 + e
Koefisien dari hasil perumusan regresi linear berganda diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. a = nilai 0.499 mengandung arti bahwa nilai konstanta variabel Y (Harga
Saham) adalah 0.499.
53
2. b1 = nilai 0.007 menunjukkan bahwa apabila Return On Investment (ROI)
mengalami peningkatan sebesar 1%, maka kepuasan konsumen akan
meningkat sebesar 0.007 dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap.
3. b2 = nilai -0.164 menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebesar 1%,
sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel Return On
Investment terhadap variabel Harga saham adalah tidak berpengaruh
positif.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Adapun Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
ialah kolmogorov-smimov test, yang mana pengujiannya
menggunakan program Statistik Product and Standart Solution
(SPSS) Versi 20, yaitu normal probability plot. Penelitian
menggunakan uji statistik kolmogorov-smimov untuk mendeteksi
normalitas data. Kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika tingkat Sig > 0,05 berarti seluruh data berdistribusi normal.
b. Jika tingkat Sig < 0,05 berarti seluruh data berdistribusi tidak
normal.
54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .56983529
Most Extreme Differences
Absolute .190
Positive .190
Negative -.157
Kolmogorov-Smirnov Z 1.038
Asymp. Sig. (2-tailed) .231
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa tingkat
signifikan lebih besar dari 0.05 yaitu 0.231 (0.231>0.05) dengan
menggunakan program SPSS versi 20. Hal ini berarti bahwa semua
data berdistribusi secara normal, sebaran data berada disekitar garis
diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini menyebabkan penafsiran koefisien-
koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil dari taksiran dapat
menjadi kurang dari yang semestinya. Untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan melalui uji dengan persamaan regresi
melalui SPSS, dengan melihat pada scatterplot dan tabel coefficient
hasil pengujian regresi.
55
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Scatterplot Dependent Variable: Harga Saham_Y
Gambar tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak,
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan
bahwa data dalam penelitian terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan
hasil tersebut maka hasil regresi ini kurang bisa dijadikan acuan
dalam memprediksinya.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(variabel independen). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas
adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 dan nilai Variance Inflation
56
Factor lebih kecil dari 10,00 maka dalam model tidak terdapat
multikolinearitas (Ghozali, 2015:106).
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics
Toleranc
e
VIF
1 ROI_X .970 1.031
Harga Saham_Y .970 1.031
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20,
Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai tolerance
sebesar 0.970 lebih besar dari pada 0.10 dan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) sebesar 1.031 lebih kecil dari pada 10, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat multikolinearitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Imam Ghozali (2011:101) jika nilai sig <0.05 mka
artinya variabel X secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y.
Uji F ialah uji secara simultan untuk mengetahui apakah variabel X
(ROI) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Y (Harga Saham). Uji F dilakukan dengan
membandingkan Fhitung dan Ftabel.
57
Tabel 4.7 Hasil Uji F
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression z.529 2 .264 .758 .478b
Residual 9.417 27 .349
Total 9.946 29
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.12 uji F yang diperoleh dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS maka
diperoleh nilai sig. sebesar 0,478 dengan Fhitung sebesar 0.758 dan
Ftabel sebesar 4.195 (0.758<4.195). Hal ini menunjukan bahwa secara
simultan variabel X tidak berpengaruh tehhadap variabel Y dan model
yang dibangun tidak menggambarkan fakta.
b. Uji Parsial (Uji T)
Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka dilakukan
dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen. Apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak,
yang berarti bahwa suatu faktor X memiliki pengaruh terhadap faktor
Y dan sebaliknya, apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima, yang
berarti bahwa suatu faktor X tidak mempunyai pengaruh terhadap
faktor Y. Adapun 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh dari tabel statistik sebesar
2.055 dengan tingkat signifikan (a) = 5% atau 0.05.
58
Tabel 4.8 Hasil Uji T
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .499 .157 3.185 .004
ROI .007 .010 .132 .695 .493
Harga Saham -.164 .186 -.168 -.881 .386
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.13 yang diperoleh dari pengolahan data
menggunakan program SPSS maka hasilnya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pengaruh ROI (X) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh ROI terhadap Harga
Saham diperoleh nilai thitung sebesar 0.695 dan ttabel sebesar 2.055 dengan taraf
signifikansi sebesar 0.493. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel dengan
signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
ROI (X) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Harga saham
(Y).
59
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R²), digunakan untuk melihat
besarnya pengaruh ROI (Return On Investement) sebagai variabel
independen terhadap harga saham sebagai variabel devenden. Nilai R²
ini terletak antara 0 dan 1. jika nilai R² mendekati 0, berarti sedikit sekali
variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen.
Jika nilai R² bergerak mendekati 1 berarti semakin besar variasi variabel
dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen jika ternyata
dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka ini menunjukkan bahwa
variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen.
Tabel 4.9 Hasil Uji Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .231a .053 -.017 .59056
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 20, Tahun 2020
Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai
R Square sebesar 0.053. Hal ini berarti penelitian ini memiliki tingkat
kecermatan sebesar 5.3% sisanya 94.7% merupakan keterbatasan
instrument dalam mengungkap fakta serta error penelitian.
C. Pembahasan
Pengaruh Return On Investment (ROI) Terhadap Kebijakan Deviden
en
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bagian
terdahulu diperoleh hasil bahwa secara statistik, ROI (X) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Harga saham pada perusahaan
60
pabrik semen yang lisiting di bursa efek indonesia. Hal ini disebabkan
karena nilai sig. variabel ROI (X) sebesar 0.493 yaitu lebih besar dari 0.05
(0.493<0.05) serta nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.695>2.055).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dian Maulita
Muhammad Arifin (2018) dengan judul Pengaruh return on investment
(ROI) dan earning per share (EPS) terhadap return saham syariah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) ROI tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. (2) EPS tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. (3) ROI dan EPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Sedangkan
penelitian Achmad Agus Yasin Fadli (2017) yang berjudul “Analisis
pengaruh Return On Investment (ROI) dan Debit Equity Ratio (DER)
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, TBK Periode 2011-2015” mengemukakan hasl penilitian
bahwa Return On Investment dan Debt to Equity Ratio secara simultan
tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio pada PT. HM Sampoerna Tbk.
Berbeda dengan penelitian Danies Pratina dan Prabandaru Adhe
Kusuma (2018) yang berjudul “Pengaruh Return (ROI),earning Per Share
(DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” yang menggunakan metode penelitian
dengan teknik metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa return on investment secara versial berpengaruh positif terhadap
harga saham.
61
Selanjutnya pada penelitian Sulia (2017) yang menggunakan
metode penelitian desktiptif kuantitatif yang menekankan pada hubungan
kausal yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga
Saham Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Variabel Return On Equity
(ROE) merupakan variabel moderasi yang dapat memperkuat atau
memperlemah pengaruh antara variabel independen terhadap harga
saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012 – 2015. Terakhir pada penelitian yang dilakukan Erviva
fariantin (2019) yang berjudul “Analisis Pengaruh return on investment
terhadap harga saham pada perusahaan tekstil dan Garmen, TBK yang
terdaftar di bursa efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara persial bahwa semua variable bebas tidak berpengaruh pada
harga saham, tetapi secara simultan independen variable pengaruh
terhadap harga saham.
Hal ini menujukkan bahwa beberapa penelitian terdahulu yang
menggunakan variabel X yakni ROI (Retrun On Invesment) dan variabel
Y nya yakni harga saham masih menujukkan bahwa Retrun On
Invesment belum signifikan terhadap harga saham. Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial (uji t) variable Return On
Investment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable Harga
Saham. Berdasarkan uji simultan (uji f) setiap variabel Return On
Investment, secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variable harga saham.
62
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai Pengaruh
Return On Investment Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pabrik
Semen Di Bursa Efek Indonesia, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh ROI terhadap
Harga Saham diperoleh nilai thitung sebesar 0.695 dan ttabel sebesar 2.055
dengan taraf signifikansi sebesar 0.493. Oleh karena nilai thitung lebih kecil
dari ttabel dengan signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel ROI (X) berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap Harga saham (Y).
2. Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh ROI terhadap
kebijakan dividen diperoleh nilai thitung sebesar -0.881 dan ttabel sebesar
2.055 dengan taraf signifikansi sebesar 0.386. Oleh karena nilai thitung
lebih kecil dari ttabel dengan signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel ROI (X) berpengaruh secara positif dan
tidak signifikan terhadap Harga saham (Y).
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi harga saham.
64
2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih memperhatikan data pada
varibel agar hasil yang didapat lebih baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengganti objek perusahaan yang
digunakan.
64
Daftar Pustaka
Achmad Agus Yasin Fadli, 2017, Analisis Pengaruh Return On Invesment (ROI) Dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, TBK Periode 2011-2015, JIEP-Vol 17, No 1 Maret 2017, ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851.
Agus Sartono, 2011, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Yogykarta BPFE. Dian Maulita, Muhammad Arifin, 2018, Pengaruh Return On Investment (ROI) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Syariah ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Pada indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2012-2016) Universitas Serang Raya, Vol 8, Nomor 1, Juni 2018.
Bursa Efek Indonesia, Laporan Keuangan Tahunan 2013, 2014, 2015, dan 2016.
(diakses di http://www.idx.co.id Hardiyan, Yodie. 2015.
http://market.bisnis.com/read/20150612/190/442962/mei-2015-penjualan-3-perusahaan semen-loyo
Hesty Mariyati Lumbanraja. (2014). “Pengaruh Return On Investment, Earningsper Share, Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada Perusahaan RealEstaden Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012”.Skripsi. FE Universitas Negeri Yogyakarta
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. Linzzy Pratami Putri, 2015, Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Pertambangan Batubara di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol. 16, No. 02, Oktober 2015.
Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan Yogyakarta CV Andi Offiset.
Putu Vido Veda Janitra1, Ketut Wijaya Kesuma2, 2015, Pengaruh EPS, ROI, Dan EVA terhadap Return Saham Perusahaan Otomotif Di BEI.
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7, 2015 : 1831-1844
Risdiyanto. (2016). Pengaruh ROI, EPS, Dan PER Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 7, Juli 2016
Santoso, Widodo. 2015. Perkembangan Industri Semen Indonesia. Asosiasi Semen Indonesia.
Sulia, 2017, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 7, Nomor 02, Oktober 2017.
65
Yunita Anggrahini. (2014). Pengaruh ROI, ROE, EPS Dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2009-2011. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Zubir, Z. (2013). Managemen Portofolio: Penerapannya dalam Investasi Saham.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
66
LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Uji Normalitas (Kolmogrov-Smirnov Test)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation .56983529
Most Extreme
Differences
Absolute .190
Positive .190
Negative -.157
Kolmogorov-Smirnov Z 1.038
Asymp. Sig. (2-tailed) .231
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
B. Uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 ROI_X .970 1.031
Harga Saham .970 1.031
a. Dependent Variable: Harga_Saham_Y
67
C. Uji heteroskidatisitas
1. scatterplot
2. glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .313 .118 2.659 .013
ROI_X .007 .007 .184 .969 .341
a. Dependent Variable: ABRESID
68
D. Uji regresi linear berganda
a. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .499 .157 3.185 .004
ROI_X .007 .010 .132 .695 .493
Harga Saham_Y -.164 .186 -.168 -.881 .386
a. Dependent Variable: Harga_Saham_Y T tabel = 2.055529
b. Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .231a .053 -.017 .59056
a. Predictors: (Constant), ROI_X
b. Dependent Variable: Harga_Saham_Y
c. Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .529 2 .264 .758 .478b
Residual 9.417 27 .349
Total 9.946 29
a. Dependent Variable: Harga_Saham_Y
b. Predictors: (Constant), ROI _X
69
Lampiran 3
NO. TAHUN KODE Return On Investment Harga Saham
1 2015 INTP 13,133,854,000,000.00 2,687,743,000,000.00
2 2016 INTP 14,424,622,000,000.00 3,187,742,000,000.00
3 2017 INTP 12,883,074,000,000.00 3,479,024,000,000.00
4 2018 INTP 12,315,796,000,000.00 3,925,649,000,000.00
5 2019 INTP 12,829,494,000,000.00 3,873,487,000,000.00
6 2015 SMBR 1,938,566,969,000 255,994,894,000
7 2016 SMBR 838,232,034,000.00 292,237,689,000.00
8 2017 SMBR 1,123,602,449,000.00 668,827,967,000.00
9 2018 SMBR 1,358,329,865,000.00 636,408,215,000.00
10 2019 SMBR 1,071,983,297,000.00 468,526,330,000.00
11 2015 SMCB 2,581,774,000,000.00 3,957,441,000,000.00
12 2016 SMCB 2,439,964,000,000.00 5,311,358,000,000.00
13 2017 SMCB 2,927,011,000,000.00 5,384,803,000,000.00
14 2018 SMCB 2,597,672,000,000.00 9,739,775,000,000.00
15 2019 SMCB 3,206,838,000,000.00 2,963,506,000,000.00
16 2015 SMGR 10,538,703,910,000.00 6,599,189,622,000.00
17 2016 SMGR 10,373,158,827,000.00 8,151,673,428,000.00
18 2017 SMGR 13,801,818,533,000.00 8,803,577,054,000.00
19 2018 SMGR 16,007,685,627,000.00 8,202,837,599,000.00
20 2019 SMGR 16,658,531,000,000.00 12,240,252,000,000.00
21 2015 WSBP 1,003,665,018,451.00 3,001,582,836,895.00
22 2016 WSBP 8,132,620,689,686.00 4,766,317,324,109.00
23 2017 WSBP 11,574,944,658,940.00 7,593,431,366,806.00
24 2018 WSBP 10,236,132,156,003.00 7,327,262,600,178.00
25 2019 WSBP 9,695,354,716,598.00 5,979,916,258,397.00
26 2015 WTON 13,117,854,903,000.00 10,600,100,431,000.00
27 2016 WTON 23,626,177,665,000.00 15,163,462,185,000.00
28 2017 WTON 34,910,108,265,000.00 25,975,617,297,000.00
29 2018 WTON 43,555,495,865,000.00 28,251,951,385,000.00
30 2019 WTON 42,335,471,858,000.00 30,349,456,945,000.00
70
NO. TAHUN KODE PENDAPATAN PERSEDIAAN
1 2015 INTP 17,798,055,000,000.00 1,521,197,000,000.00
2 2016 INTP 15,361,894,000,000.00 1,521,197,000,000.00
3 2017 INTP 14,431,211,000,000.00 1,768,603,000,000.00
4 2018 INTP 15,190,283,000,000.00 1,837,769,000,000.00
5 2019 INTP 15,939,348,000,000.00 1,895,176,000,000.00
6 2015 SMBR 1,461,248,284,000 185,853,457,000.00
7 2016 SMBR 1,522,808,093,000.00 174,238,004,000.00
8 2017 SMBR 1,551,524,990,000.00 203,191,611,000.00
9 2018 SMBR 1,995,807,528,000.00 291,077,112,000.00
10 2019 SMBR 1,999,516,771,000.00 340,862,066,000.00
11 2015 SMCB 9,239,022,000,000.00 553,364,000,000.00
12 2016 SMCB 9,458,403,000,000.00 556,291,000,000.00
13 2017 SMCB 9,382,120,000,000.00 880,760,000,000.00
14 2018 SMCB 10,377,729,000,000.00 962,614,000,000.00
15 2019 SMCB 11,057,843,000,000.00 1,102,680,000,000.00
16 2015 SMGR 26,948,004,471,000.00 2,408,974,072,000.00
17 2016 SMGR 26,134,306,138,000.00 2,671,144,517,000.00
18 2017 SMGR 27,813,664,176,000.00 3,686,332,189,000.00
19 2018 SMGR 30,687,625,970,000.00 3,544,142,429,000.00
20 2019 SMGR 40,368,107,000,000.00 4,641,646,000,000.00
21 2015 WSBP 2,644,319,999,853.00 54,551,293,293.00
22 2016 WSBP 4,717,150,071,779.00 231,947,161,468.00
23 2017 WSBP 7,104,157,901,230.00 858,693,375,039.00
24 2018 WSBP 8,000,149,423,527.00 2,228,092,184,118.00
25 2019 WSBP 7,467,175,916,375.00 1,536,505,202,969.00
26 2015 WTON 13,620,101,419,000.00 1,031,277,931,000.00
27 2016 WTON 15,668,832,513,000.00 1,164,210,665,000.00
28 2017 WTON 26,176,403,026,000.00 1,663,036,012,000.00
29 2018 WTON 31,158,193,498,000.00 5,978,533,161,000.00
30 2019 WTON 27,212,914,210,000.00 6,854,729,608,000.00
71
Kode Perusahaan
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 489% 693% 370% 314% 331%
SMBR 453% 287% 168% 213% 229%
SMCB 65% 46% 54% 27% 108%
SMGR 160% 127% 157% 195% 136%
WSBP 33% 171% 152% 140% 162%
WTON 124% 156% 134% 154% 139%
Rata-Rata 221% 247% 173% 174% 184%
Max. 489% 693% 370% 314% 331%
Min. 33% 46% 54% 27% 108%
Standar Deviasi 1.989 2.322 1.051 0.947 0.827
Kode Perusahaan
PT.SEMEN BATURAJA (persero) tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 432% 405% 319% 267% 282%
SMBR 685% 227% 138% 168% 156%
SMCB 51% 35% 38% 17% 71%
SMGR 123% 94% 115% 115% 98%
WSBP 32% 166% 141% 109% 136%
WTON 114% 148% 128% 133% 117%
rata-rata 239% 179% 147% 135% 143%
max. 685% 405% 319% 267% 282%
min. 32% 35% 38% 17% 71%
standar deviasi 2.620 1.282 0.929 0.819 0.741
Kode
Perusahaan
PT. HOLCIM INDONESIA tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 322% 303% 238% 184% 198%
SMBR 489% 115% 73% 73% 40%
SMCB 16% 6% 10% 3% 13%
SMGR 60% 35% 41% 64% 32%
WSBP 3% 88% 14% 18% 8%
WTON 24% 61% 43% 49% 34%
rata-rata 152% 102% 70% 65% 54%
max. 489% 303% 238% 184% 198%
min. 3% 6% 10% 3% 8%
standar deviasi 2.038 1.062 0.856 0.640 0.714
72
Kode Perusahaan
PT. SEMEN INDONESIA (persero) tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 170% 137% 153% 181% 178%
SMBR 87% 279% 341% 276% 331%
SMCB -672% -329% -382% -145% 4544%
SMGR 684% 1176% 556% 393% 914%
WSBP -132% 140% 178% 275% 201%
WTON 541% 185% 293% 204% 227%
rata-rata 113% 265% 190% 197% 1066%
max. 684% 1176% 556% 393% 4544%
min. -672% -329% -382% -145% 178%
standar deviasi 4.877
4.945
3.150
1.835
17.264
Kode Perusahaan
PT. WIJAYA KARYA BETON tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 15% 14% 19% 22% 21%
SMBR 11% 32% 45% 40% 56%
SMCB -40% -19% -36% -13% 453%
SMGR 61% 120% 74% 45% 105%
WSBP -3% 7% 22% 77% 41%
WTON 41% 14% 19% 39% 57%
rata-rata 14% 28% 24% 35% 122%
max. 61% 120% 74% 77% 453%
min. -40% -19% -36% -13% 21%
standar deviasi 0.352
0.482
0.362
0.297
1.644
Kode Perusahaan
WASKITA BETON PROCAST. tbk
2015 2016 2017 2018 2019
INTP 76% 128% 82% 298% 140%
SMBR 23% 34% 44% 48% 63%
SMCB 14% 40% 0% 0% 0%
SMGR 53% 40% 89% 26% 52%
WSBP 0% 60% 32% 68% 68%
WTON 17% 10% 22% 12% 13%
rata-rata 31% 52% 45% 75% 56%
max. 76% 128% 89% 298% 140%
73
min. 0% 10% 0% 0% 0%
standar deviasi 0.284
0.406
0.346
1.120
0.496
74
BIOGRAFI PENULIS
Poppi Aldiawinati Putri dilahirkan di Boepinang, 07
Agustus 1998. Penulis merupakan anak pertama dari
2 bersaudara dan pasangan dari Ayahanda Ali
Burhan Umar dan Ibunda Kasmawati Yambo.
Penulis mengawali pendidikan formal pada
tahun 2004 di SD Inpres Soakonora dan tamat pada
tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Galela dan tamat pada tahun 2013.
Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikan ke MAN Galela dan
tamat pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2016 penulis melanjutkan
pendidikan di perguruam tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dengan mengambil Jurusan Manejemen. Saat ini penulis
sebagai mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Makassar.
75