pengaruh mewarnai mandala terhadap ...viola dena halifah, dan angela mericci jessica yang selalu...
TRANSCRIPT
PENGARUH MEWARNAI MANDALA TERHADAP
KECEMASAN AKADEMIS PADA MAHASISWA PENULIS SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Maria Yosephin
149114103
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Spread love everywhere you go
Let no one ever come to you without leaving happier
-Mother Teresa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus sebagai sumber
berkat dan pengharapan
Papa, Mama, Kakak, Adik, serta seluruh keluarga besar yang penuh cinta
Semua sahabat yang selalu ada untukku
serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH MEWARNAI MANDALA TERHADAP
KECEMASAN AKADEMIS PADA MAHASISWA PENULIS SKRIPSI
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Maria Yosephin
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh mewarnai mandala
terhadap kecemasan akademis pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Hipotesis penelitian ini
adalah ada pengaruh mewarnai mandala terhadap penurunan kecemasan akademis. Individu yang
mendapatkan perlakuan berupa mewarnai mandala mengalami penurunan kecemasan akademis.
Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek dalam
penelitian ini sebanyak 40 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
memiliki tingkat kecemasan kategori sedang. Subjek terbagi ke dalam dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kontrol. Data diperoleh dengan menggunakan skala kecemasan
akademis. Peneliti melakukan analisis data dengan independent samples t-test (between group) dan
paired samples t-test (within group). Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara kecemasan akademis kelompok eksperimen dan kontrol (p: 0,000). Hasil analisis
untuk skor pretest dan posttest menunjukkan adanya penurunan kecemasan akademis pada
kelompok eksperimen (p: 0,000; d: -3,85). Melalui hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
metode mewarnai mandala dapat menurunkan kecemasan akademis.
Kata kunci: mewarnai mandala, kecemasan akademis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE EFFECT OF COLORING MANDALA
ON ACADEMIC ANXIETY AMONG THESIS STUDENTS
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Maria Yosephin
ABSTRACT
This study is aimed to investigate the effect of coloring mandala on academic anxiety
among thesis students. The hypothesis of this study is that there are some effects of coloring
mandala in reducing academic anxiety. Individuals who receive treatment of coloring mandala
are likely to reduce academic anxiety. This study used pretest-posttest control group design. The
subjects in this study were 40 college students of Sanata Dharma University Yogyakarta which
had medium level of anxiety category. The subjects were divided into two groups: experimental
and control group. The data were obtained using an academic anxiety scale. The data were
analyzed using independent samples t-test (between group) and paired samples test (within
group). The result of data analysis showed a significant difference of academic anxiety between
the experimental and control group (p: 0,000). The analysis results for both pretest and posttest
scores showed a decrease in academic anxiety in the experimental group (p: 0,000; d: -3,85).
Through the results of this study, it could be concluded that the method of coloring mandala could
reduce academic anxiety.
Keywords: coloring mandala, academic anxiety
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan kasih-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Mewarnai
Mandala Terhadap Kecemasan Akademis pada Mahasiswa Penulis Skripsi”
dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D selaku Kaprodi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Maria Laksmi Anantasari, M.Si, yang
telah membantu saya dalam kelancaran perkuliahan.
4. Dosen Pembimbing Skripsi, Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si yang telah
bersedia membimbing dan selalu sabar.
5. Mas Muji sebagai Kepala Laboratorium Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah membantu kelancaran dalam pengambilan
data.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang sudah mengajar dan membantu saya dalam
menghadapi perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Keluargaku yang terkasih, papa, mama, kakak, dan adik yang telah
memberikan cinta, motivasi, dukungan, bantuan, dan semangat selama
proses pengerjaan skripsi. Skripsi ini ku persembahkan untuk kalian.
8. Christian Alvinnata yang selalu memberikan ilmu, semangat, dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesabaran
dan kasih sayang yang selalu diberikan.
9. Sahabat-sahabat saya Angelica Rivera dan Grace Nathania yang telah
menemani dan membantu penulis untuk melalui setiap kesulitan yang
dihadapi.
10. Sahabat saya Elisabeth Dina Laksmiwati yang menemani saya dari awal
perkuliahan sampai akhir perkuliahan ini. Terima kasih untuk proses yang
kita lalui selama empat tahun perkuliahan.
11. Sahabat-sahabat saya Stephanie Pauline, Kinanti Nabila, Anggie Giovanda,
Viola Dena Halifah, dan Angela Mericci Jessica yang selalu mendukung
saya dalam segala hal.
12. Kakak saya di Psikologi Nikolaus Kusumasmara yang selalu ada untuk
saya dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan ini. Terima kasih
sudah bersedia menjadi tempat curhatku dan tidak pernah lelah
memberikan dukungan serta perhatian.
13. Teman-teman seperjuangan Umi, Puspita, Nanda, Deo, Monik, Irene,
Angel, dan Mas Hans yang telah bersedia bertukar pikiran dan informasi
selama mengerjakan skripsi. Tetap semangat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Teman-teman di Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas periode 2017-
2018. Terima kasih dinamika yang luar biasa selama kurang lebih 1 tahun.
15. Seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2014 yang mendukung dan
berdinamika selama 4 tahun. Semoga kita selalu menjadi keluarga.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk menolong dan mendukung
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan di masa yang
akan datang. Terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ........................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9
A. Mahasiswa Penulis Skripsi .............................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Kecemasan ..................................................................................................... 10
1. Definisi Kecemasan ................................................................................ 10
2. Jenis Kecemasan .................................................................................... 11
C. Kecemasan Akademis .................................................................................... 12
1. Definisi Kecemasan Akademis .............................................................. 12
2. Karakteristik Kecemasan Akademis ...................................................... 13
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Akademis ................... 15
D. Mewarnai Mandala ........................................................................................ 17
1. Teori Warna ............................................................................................ 17
2. Makna Warna ......................................................................................... 17
3. Mandala .................................................................................................. 19
E. Dinamika Pengaruh Mewarnai Mandala terhadap Kecemasan Akademis pada
Mahasiswa Penulis Skripsi ................................................................................. 24
F. Skema Penelitian ............................................................................................ 26
G. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 28
B. Variabel Penelitian ......................................................................................... 28
C. Definisi Operasional ...................................................................................... 28
D. Subjek Penelitian ........................................................................................... 30
E. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 31
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................................. 35
G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 37
H. Metode Analisis Data .................................................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
A. Pilot Study ..................................................................................................... 42
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 43
1. Pretest ..................................................................................................... 43
2. Perlakuan untuk Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................ 45
3. Posttest ................................................................................................... 46
C. Analisis Data .................................................................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Uji Asumsi .............................................................................................. 47
2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 50
D. Pembahasan ................................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59
A. Kesimpulan .................................................................................................... 59
B. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian ........................................................... 59
C. Saran .............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62
LAMPIRAN .......................................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Penilaian Skala Kecemasan Akademis ....................................... 36
Tabel 3.2 Distribusi Item Skala Kecemasan Akademis Sebelum Uji Coba ......... 36
Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kecemasan Akademis Setelah Uji Coba ............ 39
Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Kecemasan Akademis ............................................. 44
Tabel 4.2 Data Deskriptif Subjek .......................................................................... 47
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 48
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 49
Tabel 4.5 Group Statistics Independent Sample T-Test Skor Pretest ................... 50
Tabel 4.6 Hasil Independent Sample T-Test Skor Pretest .................................... 51
Tabel 4.7 Group Statistics Independent Sample T-Test Gain Score ..................... 52
Tabel 4.8 Hasil Independent Sample T-Test Gain Score ...................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent ............................................................................. 68
Lampiran 2. Try Out Skala Kecemasan Akademis ............................................... 70
Lampiran 3. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Kecemasan Akademis ... 79
Lampiran 4. Administrasi Pilot Study ................................................................... 81
Lampiran 5. Instruksi Mewarnai Mandala Pilot Study ......................................... 83
Lampiran 6. Skala Penelitian Kecemasan Akademis ............................................ 84
Lampiran 7. Administrasi Penelitian .................................................................... 92
Lampiran 8. Instruksi Penelitian Mewarnai Mandala ........................................... 96
Lampiran 9. Pola Mandala .................................................................................... 97
Lampiran 10. Data Deskriptif Subjek ................................................................... 98
Lampiran 11. Hasil Penelitian .............................................................................104
Lampiran 12. Uji Normalitas ..............................................................................105
Lampiran 13. Uji Homogenitas ...........................................................................106
Lampiran 14. Independent Sample T-Test .........................................................107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Skripsi merupakan hal yang menakutkan bagi para mahasiswa. Hal ini
diakibatkan karena dalam proses pengerjaan skripsi, mahasiswa sering
dihadapkan pada hambatan-hambatan yang berasal dari faktor internal, yaitu
merasa tidak mampu mengerjakan skripsi, maupun faktor eksternal, seperti
kurang mendapatkan dukungan dari keluarga (Papilaya, 2013). Oleh karena
itu, skripsi menjadi suatu tantangan dan beban yang berat bagi mahasiswa
yang memicu munculnya kecemasan akademis (Wisudaningtyas dalam
Papilaya, 2013).
Mahasiswa yang sedang menghadapi beban skripsi tersebut berada
dalam tahap perkembangan dewasa awal dengan rentang usia 18 sampai 25
tahun (Santrock, 2014). Individu yang berada dalam tahap perkembangan
dewasa awal seharusnya telah mampu mengatasi emosi-emosi negatif dan
kecemasan yang dialami karena telah mengalami proses belajar dari
pengalaman masa kecil hingga remaja (Hurlock, 1953). Kemampuan dalam
mengendalikan emosi menjadi salah satu hal yang penting agar individu
dapat disebut sebagai individu dewasa (Nelson et.al. dalam Santrock, 2014).
Namun dalam kenyataannya, masih terdapat individu yang dikendalikan oleh
kecemasannya. Hal ini disebabkan karena individu tidak memahami
kecemasan dengan baik dan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
strategi yang efektif untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami
(Tomb & Hunter, 2004; Kostyunina & Drozdikova-Zaripova, 2016).
Kecemasan akademis merupakan kondisi mental yang lazim terjadi di
dalam kehidupan individu, namun kebanyakan isu kecemasan akademis
diabaikan (Tomb & Hunter, 2004; Das, Halder, & Mishra, 2014). Menurut
Ottens (1991) kecemasan akademis merupakan kekhawatiran mengenai
kemungkinan terjadinya kinerja yang buruk di lingkungan akademik.
Kecemasan akademis dapat menyebabkan terganggunya pola pikir, respon
fisik, dan perilaku. Banga (2016) menyebutkan bahwa kecemasan akademis
dapat menyebabkan gejala-gejala fisik berupa jantung berdebar dan
ketegangan otot. Gejala perilaku juga muncul berupa penurunan kinerja
dalam belajar, seperti menghabiskan terlalu banyak waktu pada soal yang
tidak dapat dikerjakan.
Kondisi kecemasan akademis tersebut dibuktikan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Penn’s Center for Collegiate Mental Health
terhadap 100.000 mahasiswa menunjukkan bahwa lebih dari 50.000
mahasiswa mendatangi klinik kesehatan karena kecemasan terkait bidang
akademik. Survey yang dilakukan oleh American College Health Association
(ACHA) pada tahun 2015 juga menunjukkan bahwa satu dari enam
mahasiswa (15,8%) didiagnosa mengalami kecemasan akademis (Brown,
2016).
Mahasiswa yang mengalami kecemasan akademis cenderung merasa
semua yang dilakukan merupakan hal yang salah, khawatir, kurang percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
diri, dan memunculkan perilaku menghindar berupa prokrastinasi (Ottens,
1991). Apabila kecemasan akademis tidak ditangani dengan segera,
mahasiswa akan mengalami tantangan yang serius yang berdampak pada
kinerja akademis dan kondisi psikologis (Papilaya. 2013; Beidel & Turner;
Bodas & Ollendick; McDonald; Wren & Benson dalam Carsley, Heath, &
Fajnerova, 2015).
Kecemasan akademis merupakan salah satu jenis dari state anxiety yang
tingkat kecemasannya dapat diturunkan melalui intervensi (Spielberger dalam
Groth & Marnat, 2003; Bihari, 2014). Salah satu intervensi yang dapat
digunakan untuk mengatasi kecemasan adalah mewarnai mandala. Mewarnai
menjadi metode yang lebih efektif untuk mengurangi kecemasan apabila
menggunakan bentuk geometris yang kompleks seperti mandala. Mewarnai
mandala mencakup dua pendekatan, yaitu pendekatan meditasi dan art
therapy (Curry & Kasser, 2005).
Meditasi merupakan salah satu aktivitas yang bertujuan untuk
membatasi atensi dan pikiran (Smith dalam Curry & Kasser, 2005). Dengan
mewarnai pola geometris yang berada di dalam lingkaran, individu
memusatkan diri pada aktivitas mewarnai. Ketika individu memusatkan diri
pada aktivitas tersebut, pikiran dan perasaan individu akan terfokus pada
aktivitas tersebut, sehingga individu mengabaikan dan melepaskan pikiran
dan perasaan negatif yang dialami (Cornell University Program of Computer
Graphics, Jung dalam Curry & Kasser, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
Warna yang digunakan pada saat mewarnai memberikan pengaruh
terhadap tubuh individu (Harini, 2013). Warna yang digunakan pada saat
mewarnai akan diteruskan ke lensa. Lensa akan membiaskan cahaya agar
difokuskan ke retina. Fotoreseptor pada retina mengkonversi cahaya menjadi
gelombang listrik yang mengarah ke sistem limbik, yaitu hipotalamus,
kelenjar endokrin, dan amigdala (Angela Wright dalam Kurt & Osueke,
2014; Lavalle, 2015). Hipotalamus mengatur kelenjar endokrin dan hormon
endorphin yang mampu menurunkan aktivitas pada syaraf simpatis, sehingga
terjadi penurunan denyut nadi (Rudiansyah dalam Purwandari, 2009; Angela
Wright dalam Kurt & Osueke, 2014). Proses mewarnai mandala juga dapat
menurunkan aktivitas amigdala yang merupakan bagian dasar otak yang
terlibat dalam mengendalikan emosi, stress, dan kecemasan (Pinel, 2009;
Santos, 2014).
Mewarnai mandala menjadi salah satu mekanisme pertahanan
psikologis jenis sublimasi untuk mengurangi kecemasan. Mekanisme
pertahanan psikologis jenis sublimasi mengurangi rasa cemas dengan
mengubah pikiran negatif ke dalam bentuk yang lebih positif (Feist & Feist,
2009). Individu yang mampu berpikir positif dapat mengatasi ketegangan dan
konflik yang dialaminya (Taylor, 1999).
Mewarnai mandala dapat digunakan sebagai keterampilan coping untuk
mengekspresikan diri dan menyembuhkan diri (Abuhoff, Gaydos, Goldblatt,
Chen, & Rose, 2009). Dalam bidang klinis, mewarnai mandala ini telah
terbukti dapat mereduksi gejala pada Post Traumatic Stress Disorder dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
gangguan kecemasan (Vennet & Serice, 2012). Metode ini juga digunakan
sebagai alat assessment untuk perempuan yang didiagnosis kanker payudara
dan individu yang mengalami Dissociative Identity Disorder (DID) (Cox,
Cohen, & Jones, 2000; Abuhoff et al., 2009).
Beberapa penelitian menemukan bahwa metode mewarnai mandala
efektif untuk menurunkan kecemasan. Curry dan Kasser (2005) menguji
efektivitas dari berbagai tipe aktivitas seni, yaitu mewarnai mandala, plaid
form, dan free form coloring. Hasil menunjukkan bahwa individu yang
mewarnai mandala selama 20 menit mengalami penurunan kecemasan yang
lebih banyak. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Anderson (2017)
yang menguji pola mandala dengan tingkat kesukaran sedang dengan
menyusun jig saw puzzle. Individu yang mewarnai pola mandala mengalami
penurunan yang lebih besar dibandingkan menyusun jig saw puzzle.
Penelitian tersebut juga menguji dua pola mandala yang menunjukkan bahwa
pola mandala yang mudah lebih banyak menurunkan kecemasan
dibandingkan pola mandala dengan tingkat kesukaran sedang.
Peneliti menemukan belum banyak penelitian di Indonesia yang
menggunakan mewarnai mandala sebagai metode untuk menurunkan tingkat
kecemasan akademis, khususnya pada mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi. Salah satu penelitian mengenai metode mewarnai mandala telah
dilakukan di Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Stefani (2016)
mengenai pengaruh mewarnai mandala untuk menurunkan tingkat kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
individu dewasa awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mewarnai
mandala selama 30 menit secara signifikan menurunkan kecemasan.
Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan, diketahui bahwa individu
yang mengerjakan skripsi tidak memahami kecemasan akademis dengan baik
dan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai metode yang efektif untuk
mengatasi kecemasan akademis (Tomb & Hunter, 2004; Kostyunina &
Drozdikova-Zaripova, 2016; Anderson, 2017). Hal ini menyebabkan individu
mengalami peningkatan kecemasan akademis yang dapat menyebabkan
gangguan psikologis dan menghambat kinerja individu (Papilaya. 2013;
Beidel & Turner; Bodas & Ollendick; McDonald; Wren & Benson dalam
Carsley, Heath, & Fajnerova, 2015). Peneliti tertarik menggunakan metode
mewarnai mandala karena tidak mengharuskan individu berbagi cerita
dengan orang lain sehingga individu terhindar dari kesadaran mengenai
kecemasan yang dialami (Christenfeld and Creager dalam Curry & Kasser,
2005). Mewarnai mandala juga merupakan treatment yang baru dan sedang
dikembangkan untuk mengatasi trauma dan kecemasan (Anderson, 2017).
Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh dari mewarnai mandala terhadap kecemasan akademis mahasiswa
penulis skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
B. Rumusan Masalah
Kecemasan akademis menjadi isu kesehatan mental yang paling umum
di kalangan mahasiswa namun isu kecemasan akademis banyak diabaikan.
Terdapat beberapa individu yang masih belum memahami dampak dan faktor
penyebab kecemasan akademis. Individu juga memiliki pengetahuan yang
kurang terkait strategi efektif untuk mengatasi kecemasan akademis.
Kecemasan akademis yang tidak ditangani dengan segera dapat menimbulkan
tantangan yang serius pada kinerja akademis dan gangguan psikologis. Maka
dari itu, memiliki strategi yang efektif untuk mengatasi kecemasan akademis
menjadi suatu hal yang penting. Berdasarkan penelitian terdahulu, metode
mewarnai mandala digunakan untuk mengatasi trauma dan kecemasan namun
masih sedikit penelitian mengenai metode mewarnai mandala di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang, penelitian ini mempunyai rumusan masalah
sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh dari mewarnai mandala terhadap
kecemasan akademis pada mahasiswa penulis skripsi?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mewarnai mandala
terhadap kecemasan akademis pada mahasiswa penulis skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan berupa peneguhan
teori mengenai pengaruh metode mewarnai mandala terhadap
kecemasan akademis pada mahasiswa penulis skripsi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat
intervensi mewarnai mandala pada kelompok atau individu yang
menghadapi kondisi kecemasan akademis terkait penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mahasiswa Penulis Skripsi
Berdasarkan tahap perkembangannya, mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi berada dalam tahap perkembangan dewasa (18-25
tahun). Menurut Nelson et al. kemampuan dalam mengendalikan emosi
menjadi salah satu hal yang penting agar individu dapat disebut sebagai
individu dewasa (Santrock, 2014). Individu yang berada dalam tahap
perkembangan tersebut telah mengalami proses belajar dari pengalaman masa
kecil hingga remaja. Hal ini membuat individu mampu mengatasi keadaan
tanpa melibatkan perasaan negatif, berupa rasa takut dan amarah (Hurlock,
1953). Walaupun demikian, terdapat individu yang masih dikendalikan oleh
emosi-emosi negatif karena memiliki pengetahuan yang kurang memadai
mengenai bahaya dari kecemasan dan strategi yang efektif untuk keluar dari
situasi yang tidak menyenangkan tersebut (Tomb & Hunter, 2004;
Kostyunina & Drozdikova-Zaripova, 2016; Anderson, 2017).
Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi mengalami peningkatan
kecemasan karena tekanan-tekanan yang dialami (Oktary dalam Widiarti &
Suhardi, 2015). Hal ini menyebabkan mahasiswa merasa memiliki beban
yang berat sehingga menyebabkan kecemasan akademis (Papilaya, 2013;
Slamet dalam Putri, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa
adalah individu yang berada di masa perkembangan dewasa awal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
mampu mengatasi keadaan tanpa melibatkan perasaan negatif, namun
mahasiswa yang sedang menulis skripsi mengalami peningkatan kecemasan
akademis karena hambatan- hambatan yang dialami dan kurang memiliki
pengetahuan mengenai bahaya kecemasan akademis serta strategi efektif
untuk mengatasi kecemasan akademis.
B. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Pada abad kesembilan belas para ahli biologi menaruh
perhatiannya kepada isu kecemasan dan ketakutan. Salah satu ahli
biologi yang memiliki ketertarikan mengenai kecemasan dan ketakutan
adalah Darwin. Darwin percaya bahwa kemungkinan untuk mengalami
ketakutan merupakan ciri yang melekat pada diri manusia dan hewan.
Terdapat dua reaksi terhadap rasa takut, yaitu mengatasi atau melarikan
diri dari bahaya yang mengancam (Spielberger, 1966).
Pada abad kedua puluh, kecemasan muncul sebagai masalah
utama dan tema dominan di kehidupan modern. Freud merupakan tokoh
yang pertama kali menjelaskan arti kecemasan dalam konteks teori
psikologi. Pada tahun 1894, Freud menganggap kecemasan sebagai
sesuatu yang dapat dirasakan oleh individu dan keadaan yang tidak
menyenangkan. Keadaan yang tidak menyenangkan ini seperti pada
pasien dengan kecemasan neurosis yang mengalami kegugupan,
ketakutan, dan ketidakyakinan. Freud percaya bahwa kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
dihasilkan dari ketegangan seksual somatik dan libido yang ditekan.
Kemudian, Freud memodifikasi pandangan tersebut dengan konsep
kecemasan yang lebih umum dimana fungsi ego lebih ditekankan.
Freud mendefinisikan kecemasan sebagai sinyal yang menunjukkan
adanya situasi bahaya. Minat dalam meneliti kecemasan dipicu oleh
pengembangan Taylor's Manifest Anxiety Scale dan Mandler pada
tahun 1953 dan Sarason's Test Anxiety Questionnaire tahun 1952 yang
merupakan instrumen psikometrik pertama yang dirancang untuk
menilai ketakutan dan kecemasan orang dewasa. Skala laporan diri
terus dikembangkan salah satunya untuk mengukur kecemasan umum
dan kecemasan akademis pada anak-anak (Spielberger, 1966; Harper,
1971).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecemasan adalah ciri yang melekat pada manusia dan kondisi
emosional dalam menghadapi suatu situasi di masa mendatang yang
dianggap mengancam.
2. Jenis Kecemasan
Berdasarkan teori kecemasan Spielberger (1966), kecemasan
dapat dibedakan menjadi dua:
a. State anxiety merupakan respon sementara yang dimunculkan
oleh individu terhadap suatu stimulus yang tidak menyenangkan
atau situasi yang mengancam baik secara objektif berbahaya
maupun tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
b. Trait anxiety merupakan karakteristik individu yang pencemas
yang dapat mempengaruhi intensitas cemas saat merespon
berbagai macam situasi sebagai sesuatu yang berbahaya atau
mengancam. Individu menjadi pribadi yang lebih pencemas
apabila dirinya memiliki trait anxiety yang tinggi.
C. Kecemasan Akademis
1. Definisi Kecemasan Akademis
Definisi dan alat tes mengenai kecemasan terus berkembang di
berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan. Sarason, Davidson,
Lighthall, Waite, & Ruebush mengungkapkan kecemasan akademis
melibatkan ketakutan, rasa bersalah, kesulitan, dan kemarahan untuk
menghindari bahaya (Spielberger, 1966). Menurut Ottens (1991)
kecemasan akademis adalah suatu keadaan yang penuh dengan
ketakutan dan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya sesuatu
yang buruk di lingkungan akademik. Kecemasan akademis
menyebabkan terganggunya pola pikir, respon fisik, dan perilaku. Attri
dan Neelam (2013) mengungkapkan bahwa kecemasan akademis
merupakan sebuah perasaan negatif berupa ketidaknyamanan atau
reaksi tertekan terhadap situasi akademik. Bihari (2014) mengatakan
bahwa kecemasan akademis merupakan salah satu jenis dari state
anxiety yang berhubungan dengan bahaya yang belum terjadi di
lingkungan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
Kecemasan akademis dalam taraf normal dibutuhkan oleh
individu untuk memicu kemauan berprestasi dan kewaspadaan diri,
namun kecemasan akademis dalam taraf tinggi dapat berdampak negatif
pada kesejahteraan psikologis dan kinerja individu (Attri & Neelam,
2013; Noor, Saleem, Azmat, & Arouj, 2017). Kecemasan akademis
yang tinggi juga dapat menyebabkan kegagalan, prokrastinasi,
membenci mata pelajaran dan guru, serta gangguan psikologis, salah
satunya adalah depresi (Mahato & Sunil, 2012; Papilaya, 2013; Carsley,
Heath, & Fajnerova, 2015).
Peneliti menggunakan definisi kecemasan akademis dari Ottens
(1991), yaitu keadaan yang penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran
mengenai kemungkinan terjadinya suatu hal yang buruk di lingkungan
akademik yang dapat menyebabkan gangguan pada pola pikir, respon
fisik, dan perilaku. Peneliti memilih definisi tersebut karena mampu
menggambarkan kecemasan akademis secara lebih terperinci.
2. Karakteristik Kecemasan Akademis
Ottens (1991) berpendapat bahwa terdapat empat karakteristik
kecemasan akademis, yaitu:
a. Pola aktivitas mental yang menimbulkan kecemasan (pattern of
anxiety- engendering mental activity).
Individu menunjukkan pikiran, persepsi, dan pandangan
yang mengarah pada kesulitan akademis yang dihadapi. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
melibatkan tiga aktivitas mental yang menjadi indikator pola
kecemasan, yaitu:
1) Kekhawatiran
Individu merasa tidak aman dengan menganggap
semua hal yang dilakukannya salah. Hal ini dapat
menimbulkan kekhawatiran terhadap hal yang dilakukannya
di waktu yang akan datang.
2) Dialog diri yang maladaptif
Dialog diri individu yang mengalami kecemasan
akademis sering ditandai dengan kritik diri yang keras,
penyalahan terhadap diri, dan kepanikan. Hal ini dapat
menyebabkan kecemasan, kurang percaya diri, dan
kesulitan dalam memecahkan masalah.
3) Keyakinan yang salah
Individu memiliki keyakinan yang salah tentang isu-
isu penting yang dapat menyebabkan munculnya kecemasan
akademis, seperti memotivasi diri dan cara mengatasi
kecemasan.
b. Perhatian yang salah arah (misdirected attention)
Pada umumnya individu diharapkan dapat berkonsentrasi
penuh pada tugas-tugas akademik, seperti membaca buku,
mengerjakan ujian maupun tugas rumah. Namun, individu yang
mengalami kecemasan akademis membiarkan perhatian mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
teralihkan. Perhatian dapat dialihkan dengan pengalihan eksternal,
berupa perilaku individu lain, jam, suara-suara bising, atau
melalui pengalihan internal, yaitu kekhawatiran, melamun, dan
reaksi fisik.
c. Distress secara fisik (physiological distress)
Indikator individu yang mengalami distress secara fisik
terlihat pada adanya ketegangan otot, berkeringat, jantung
berdebar, dan tangan yang gemetar.
d. Perilaku yang kurang tepat (inappropriate behaviors)
Ada beberapa indikator yang menunjukkan perilaku yang
kurang tepat pada situasi akademik, yaitu perilaku menghindar
(prokrastinasi) seperti menghindar dari melaksanakan tugas dan
berbicara dengan teman ketika sedang belajar, serta memaksakan
diri untuk melakukan suatu aktivitas.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Akademis
Kecemasan akademis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a. Personal meliputi gangguan emosi, kesehatan, kesulitan untuk
menyesuaikan diri, konsep diri yang rendah, cita-cita yang
rendah, inteligensi yang rendah (Kaur; Verma; Dagur; Gupta;
Joshi; Thilagavathi dalam Alam, 2017).
b. Familial meliputi status sosial ekonomi yang rendah dan perilaku
acuh tak acuh dari keluarga (Gautam; Sabapathy; Vandana;
Barinder; Yadav dalam Alam, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
c. Social meliputi norma yang irasional, castiesm, dan lingkungan
yang buta huruf (Gautam; Sabapathy; Vandana; Barinder; Yadav
dalam Alam, 2017).
d. Institutional meliputi tipe dan lingkungan sekolah, kegiatan
kulikuler dan ko-kulikuler, serta hubungan antara guru dan
mahasiswa (Mohanty; Mahtao & Jangir; Matto & Nabi; Singh &
Jha; Neel; Deb dalam Alam 2017)
Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan akademis adalah
keadaan yang penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran mengenai
kemungkinan terjadinya suatu hal yang buruk di lingkungan akademik
yang dapat menyebabkan individu mengalami gangguan pada pola
pikir, respon fisik, dan perilaku. Kecemasan akademis dipengaruhi
oleh empat faktor, yaitu personal, familial, social, dan institutional.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan individu merasa khawatir
terhadap hal-hal di masa mendatang dan kurang percaya diri. Individu
juga mengalami distress secara fisik, kesulitan berkonsentrasi, dan
menunjukkan perilaku yang kurang tepat, berupa prokrastinasi dan
memaksakan diri untuk melakukan aktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
D. Mewarnai Mandala
1. Teori Warna
Sejarah teori warna dimulai di zaman filsuf Yunani, yaitu Plato
dan Aristoteles. Para psikolog semakin berurusan tertarik untuk mencari
tahu mengenai bagaimana warna mempengaruhi manusia (Juric,
Vukovic, & Suput, 2014). Angela Wright, penulis buku The Beginner's
Guide to Color Psychology mengatakan bahwa warna dalam psikologi
dapat didefinisikan sebagai efek radiasi elektromagnetik pada suasana
hati dan perilaku manusia - reaksi universal, psikofisik yang tidak
begitu berat (Unal, 2015). Warna dapat juga diartikan sebagai suatu
spektrum yang berada di dalam cahaya yang memancarkan panjang
gelombang energi yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula
(Unal, 2015; Ottoson, 2016). Warna memiliki pengaruh terhadap tubuh
individu, misalnya menggambarkan suasana hati individu,
meningkatkan gairah kerja, dan memulihkan emosi individu (Harini,
2013; Huchendorf dalam Kurt & Osueke, 2014; Unal, 2015).
2. Makna Warna
a. Merah
Warna merah dapat meningkatkan kepercayaan diri,
kekuatan, nafsu makan, keberanian, kekuatan, kelangsungan
hidup (Juric, Vukovic, & Suput, 2014; Unal, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
b. Ungu
Warna ungu memiliki dampak yang menenangkan (Juric,
Vukovic, & Suput, 2014).
c. Biru
Warna ini membawa kedamaian, meningkatkan konsentrasi,
dan menurunkan denyut nadi (Juric, Vukovic, & Suput, 2014).
Warna biru menimbulkan efek fisik yang memperkuat kondisi
tubuh dan pikiran serta efek psikologis yang memulihkan stress
dan memberikan ketenangan (Wauters & Thomson dalam Harini,
2013).
d. Hijau
Warna hijau mampu membantu individu dengan mood
swings (Juric, Vukovic, & Suput, 2014). Warna hijau
menimbulkan efek fisik yaitu menenangkan sistem syaraf pada
masalah kesehatan berkenaan dengan organ jantung dan tekanan
darah yang tidak normal. Efek psikologis warna hijau merupakan
warna keseimbangan yang bermanfaat dalam kondisi stress,
emosi, dan perasaan takut (Wauters & Thomson dalam Harini,
2013).
e. Kuning
Warna kuning melambangkan kekuatan emosional,
optimisme, dan kepercayaan diri (Unal, 2015). Warna ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
mampu merangsang konsentrasi, kreativitas, dan perasaan tenang
(Juric, Vukovic, & Suput, 2014).
f. Jingga (oranye)
Warna jingga mampu meningkatkan kepercayaan diri,
kebahagiaan, dan perasaan positif (Juric, Vukovic, & Suput,
2014).
Penggunaan warna dalam penelitian ini menggunakan enam
warna, yaitu merah, hijau, biru, jingga, ungu, dan kuning yang
mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Curry dan
Kasser (2005).
3. Mandala
a. Paradigma Mandala
Mandala berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti
lingkaran (Jung, 1968). Lingkaran melambangkan keutuhan,
persatuan, meditasi, penyembuhan, dan doa. Di abad kesembilan
belas, Fabre d’Olivet seorang penulis asal Prancis pernah menulis
tentang mandala, namun Carl Jung, psikolog Swiss, menjadi
tokoh pertama yang membahas mandala dalam konteks psikologi.
Carl Jung mengeksplorasi kemampuan dan dampak mandala di
kehidupan individu. Carl Jung mendefinisikan mandala sebagai
lingkaran yang mengandung motif atau desain tertentu yang
memiliki dampak menenangkan dan menyembuhkan. Dampak ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
dilihat sebagai gerakan menuju pertumbuhan psikologis,
rekonsiliasi, dan keutuhan batin (Henderson, Rosen, & Mascaro,
2007; Chaudhary, 2012).
Mandala merupakan salah satu teknik meditasi dan art
therapy (Cornell University Program of Computer Graphics, Jung
dalam Curry & Kasser, 2005). Jung menggunakan beberapa pola
mandala yang memiliki simbol bintang, lingkaran, bunga, atau
batu permata (Hostie, 1957). Mandala digunakan sebagai alat
terapeutik untuk mengurangi stress dan kecemasan dengan
mengurangi munculnya respon dari syaraf simpatetik dan
meningkatkan respon dari parasimpatetik dan relaksasi
(Chaudhary, 2012; Lepere, 2017).
b. Tipe Mandala
Terdapat empat tipe mandala yaitu:
1) Constructed Mandala merupakan bentuk mandala yang
kosong yang disertai instruksi teknik yang spesifik untuk
terciptanya mandala (Small dalam Mann, 2013).
2) Free Form Mandala merupakan selembar kertas yang
kosong atau selembar kertas dengan bentuk lingkaran
kosong dimana seseorang diharapkan menciptakan sebuah
mandala (Curry & Kasser; Henderson et al., dalam Mann,
2013). Free form mandala didefinisikan sebagai mandala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
yang tidak disertai instruksi tertulis ataupun lisan dan tidak
memiliki format khusus.
3) Pre Drawn Mandala merupakan varietas mandala yang
terstruktur karena memiliki lingkaran dengan pola simetris
di dalamnya (Henderson, Rosen, & Mascaro dalam Carsley,
Heath, & Fajnerova, 2015). Jenis mandala ini menggunakan
petunjuk yang tersirat selama melengkapi pola geometris.
Pre drawn mandala adalah jenis mandala yang paling sering
dipelajari dalam literatur baru-baru ini dan dalam kaitannya
dengan penggunaan mandala dalam terapi seni (Curry &
Kasser; Small; Henderson et al.; Vennet & Serice dalam
Mann, 2013).
4) Unstructured Mandala, yaitu mandala kosong (lingkaran)
dengan instruksi untuk menciptakan sebuah mandala.
Unstructured mandala dianggap kurang terstruktur daripada
structured mandala, tetapi lebih terstruktur daripada free
form mandala (Mann, 2013).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan mandala jenis
pre drawn karena berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mandala
jenis pre drawn lebih efektif untuk menurunkan kecemasan
dibandingkan dengan mandala jenis constructed dan free form.
Hal ini disebabkan karena mandala jenis pre drawn lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
menunjukkan ciri-ciri dari art therapy, yaitu membebaskan
individu untuk berekspresi (Vennet & Serice, 2012; Mann, 2013).
c. Mewarnai Mandala
Mewarnai mandala adalah mewarnai pola geometris dalam
bentuk melingkar (Jung, 1968). Mewarnai mandala mencakup
dua pendekatan, yaitu pendekatan meditasi dan art therapy (Curry
& Kasser, 2005). Meditasi merupakan salah satu aktivitas yang
bertujuan untuk membatasi atensi dan pikiran (Smith dalam Curry
& Kasser, 2005). Dengan mewarnai pola geometris yang berada
di dalam lingkaran, individu memusatkan diri pada aktivitas
mewarnai. Ketika individu memusatkan diri pada aktivitas
mewarnai, pikiran dan perasaan individu akan terfokus pada
aktivitas tersebut, sehingga individu mengabaikan dan
melepaskan pikiran dan perasaan negatif yang dialami (Cornell
University Program of Computer Graphics, Jung dalam Curry &
Kasser, 2005).
Selain itu, warna yang digunakan pada saat mewarnai akan
diteruskan ke lensa. Lensa akan membiaskan cahaya agar
difokuskan ke retina. Potoreseptor pada retina mengkonversi
cahaya menjadi gelombang listrik yang mengarah ke sistem
limbik, yaitu hipotalamus, kelenjar endokrin, dan amigdala
(Angela Wright dalam Kurt & Osueke, 2014; Lavalle, 2015).
Hipotalamus adalah pusat kendali emosi dan suasana hati manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
yang mengatur kelenjar endokrin dan hormon endorphin yang
mampu menurunkan aktivitas pada syaraf simpatis, sehingga
terjadi penurunan denyut nadi (Rudiansyah dalam Purwandari,
2009; Angela Wright dalam Kurt & Osueke, 2014; Unal, 2015).
Proses mewarnai mandala juga dapat menurunkan aktivitas
amigdala yaitu bagian dasar otak yang terlibat dalam
mengendalikan emosi yang dipengaruhi oleh stress dan
kecemasan (Pinel, 2009; Santos, 2014). Hal ini menyebabkan
individu berada dalam kondisi tenang serta mengalami
berkurangnya reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis.
d. Manfaat Mewarnai Mandala
Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan adanya
manfaat dari kegiatan mewarnai mandala. Napoli, Krech, dan
Holley mengatakan bahwa mewarnai mandala dapat menurunkan
stress dan kecemasan yang dialami siswa di sekolah (Carsley,
Heath, & Fajnerova, 2015). Henderson et. al., menemukan bahwa
mandala dapat digunakan untuk menurunkan gejala gangguan
Post Traumatic and Stress Disorder (PTSD) (Vennet & Serice,
2012). Pada penelitian lain, mandala dapat mendorong anak-anak
agar mampu menangani stress dan kecemasan (DeLue dalam
Vennet & Serice, 2012). Mandala juga digunakan sebagai alat
assessment untuk perempuan yang didiagnosis kanker payudara
dan individu yang mengalami Dissociative Identity Disorder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
(DID) (Cox, Cohen & Jones, 2000; Abuhoff Gaydos, Goldblatt,
Chen, & Rose, 2009). Teknik mewarnai mandala juga dapat
menyembuhkan remaja yang mengalami ketergantungan dengan
mencegah kekambuhan dan menjaga ketenangan remaja
(Beckwith, 2014). Ahli psikoterapis juga menggunakan mandala
sebagai alat untuk self-awareness, self-expression, memecahkan
konflik, dan penyembuhan (Slegelis dalam Henderson, Rosen, &
Mascaro, 2007).
e. Administrasi Mewarnai Mandala
Sebelum mewarnai mandala, partisipan diminta untuk
mengisi data demografik dan mengisi kuesioner yang berisi item-
item skala kecemasan akademis. Administrasi mewarnai mandala
sangat sederhana, yaitu dengan mewarnai pola mandala dalam
kurun waktu 15-30 menit. Partisipan diberi lembar yang berisikan
pola mandala, peruncing, dan enam buah pensil warna, yaitu
warna merah, hijau, biru, jingga, ungu, dan kuning (Curry &
Kasser, 2005; Vennet & Serice, 2012; Carsley, Heath, &
Fajnerova 2015; Anderson, 2017).
E. Dinamika Pengaruh Mewarnai Mandala terhadap Kecemasan Akademis
pada Mahasiswa Penulis Skripsi
Dalam pengerjaan skripsi, mahasiswa dihadapkan pada berbagai
tantangan dan hambatan. Tantangan dan hambatan akan memicu munculnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
kecemasan akademis (Wisudaningtyas dalam Papilaya, 2013). Mahasiswa
yang mengalami kecemasan akademis akan merasakan kekhawatiran dan
ketakutan akan kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk di lingkungan
akademis (Ottens, 1991).
Untuk mengatasi dan mengurangi kecemasan akademis, individu perlu
untuk menemukan metode yang tepat untuk mengatasi kecemasannya. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah metode mewarnai mandala.
Metode mewarnai mandala membuat individu untuk membatasi atensi dan
pikiran (Smith dalam Curry & Kasser, 2005). Dengan mewarnai pola
geometris yang berada di dalam lingkaran, individu memusatkan diri pada
aktivitas mewarnai. Ketika individu memusatkan diri pada aktivitas tersebut,
pikiran dan perasaan individu akan terfokus pada aktivitas tersebut, sehingga
individu mengabaikan dan melepaskan pikiran dan perasaan negatif yang
dialami (Cornell University Program of Computer Graphics, Jung dalam
Curry & Kasser, 2005).
Warna yang digunakan pada saat mewarnai akan diteruskan ke lensa.
Lensa akan membiaskan cahaya agar difokuskan ke retina. Potoreseptor pada
retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang listrik yang mengarah ke
sistem limbik, yaitu hipotalamus, kelenjar endokrin, dan amigdala.
Hipotalamus akan mengatur kelenjar endokrin dan hormon endorphin yang
mampu menurunkan aktivitas pada syaraf simpatis, sehingga terjadi
penurunan denyut nadi. Hal ini menyebabkan individu berada dalam kondisi
tenang serta mengalami berkurangnya reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
sehingga kecemasan akademis menurun (Rudiansyah dalam Purwandari,
2009; Angela Wright dalam Kurt & Osueke, 2014).
F. Skema Penelitian
Di bawah ini merupakan skema penelitian yang memperlihatkan proses
reduksi variabel terikat (kecemasan akademis) menggunakan variabel bebas
(mewarnai mandala)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
G. Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh metode mewarnai mandala terhadap kecemasan
akademis individu. Individu yang mendapatkan perlakuan berupa mewarnai
mandala..mengalami..penurunan..kecemasan..akademis.
Memusatkan diri ke dalam
aktivitas mewarnai
Cahaya (warna) masuk ke
lensa
Kecemasan akademis
turun
Fokus ke dalam aktivitas
mewarnai
Lensa membelokkan
cahaya agar difokuskan ke
retina
Mewarnai Mandala
Cahaya dikonversi menjadi
gelombang listrik
Gelombang listrik menuju
sistem limbik
Mengendalikan hormon,
kelenjar, dan syaraf
Mengabaikan dan
melepaskan pikiran dan
perasaan negatif
Mahasiswa Penulis Skripsi
Kecemasan akademis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitan eksperimental. Penelitian
eksperimen dipilih untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dengan
memberikan variabel bebas kepada subjek penelitian. Rancangan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group
design yang memiliki kelompok eksperimen dan kontrol (Seniati, Yulianto,
& Setiadi, 2008). Peneliti melakukan kontrol terhadap ruangan berupa
variabel cahaya, suhu, dan tingkat kebisingan.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel terikat dan satu variabel
bebas. Masing-masing variabel tersebut adalah
1. Variabel Terikat : Kecemasan akademis
2. Variabel Bebas : Mewarnai mandala
C. Definisi Operasional
1. Kecemasan akademis
Kecemasan akademis adalah keadaan yang penuh dengan
ketakutan dan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya suatu hal
yang buruk di lingkungan akademik yang dapat menyebabkan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
mengalami gangguan pada pola pikir, respon fisik, dan perilaku.
Kecemasan akademis memiliki empat karakteristik, 1) pola aktivitas
mental yang menyebabkan kecemasan, berupa kekhawatiran, dialog diri
yang maladaptif, dan keyakinan yang salah, 2) perhatian yang salah arah,
3) adanya distress secara fisik, dan 4) adanya perilaku yang kurang tepat,
berupa prokrastinasi dan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas.
Kecemasan akademis diukur pada subjek yang berada pada masa dewasa
awal yang sedang menempuh penyusunan skripsi dengan menggunakan
skala kecemasan akademis yang dibuat oleh peneliti. Jumlah item dalam
skala kecemasan akademis sebanyak 60. Skala kecemasan akademis
menggunakan skala Likert, mulai dari angka 1 sampai 4. Tinggi
rendahnya kecemasan akademis subjek dilihat melalui jumlah skor pada
skala kecemasan akademis. Semakin tinggi skor dalam skala kecemasan
akademis maka subjek memiliki kecemasan akademis yang tinggi.
2. Mewarnai Mandala
Mewarnai mandala merupakan kegiatan mewarnai sebuah pola
geometris yang kompleks yang menyediakan kesempatan untuk
melepaskan pikiran dan emosi negatif. Berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu, peneliti memberikan perlakuan mewarnai mandala kepada
subjek penelitian sebanyak 3 kali pertemuan. Durasi kegiatan mewarnai
mandala adalah 15-30 menit. Subjek diberi sebuah kertas berukuran A4
dengan sebuah desain mandala dan 6 buah pensil warna, yaitu warna
merah, hijau, biru, jingga, ungu, dan kuning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
a. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen mendapat perlakuan mewarnai
mandala selama 3 hari.
b. Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sampel dari populasi yang dianggap mewakili
atau mempunyai karakteristik yang mencerminkan populasi asalnya
(Supratiknya, 2014). Subjek dipilih berdasarkan persamaan kriteria
pekerjaan, umur, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan kondisi sosial status
ekonomi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh dari faktor
bawaan individu terhadap variabel terikat (Seniati, Yulianto, & Setiadi,
2008). Subjek penelitian berjumlah 60 orang yang dibagi dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok subjek dipilih
berdasarkan tingkat kecemasan yang sama, yaitu tingkat kecemasan sedang
dan tinggi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi angkatan
2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang mengerjakan
skripsi, memiliki IPK lebih dari 3.00, dan mendapatkan penghasilan di atas
Rp 1.000.000,00 per bulan. Mahasiswa yang sedang menghadapi penyusunan
skripsi diketahui memiliki peningkatan kecemasan akibat tekanan yang
dialami. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri khusus yang dimiliki
oleh sebuah populasi (Hadi, 1984).
E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Membuat Alat Ukur
a. Membuat skala kecemasan akademis berdasarkan karakteristik
kecemasan akademis
b. Melakukan uji coba skala kecemasan akademis
c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas
d. Memilih item-item yang layak
2. Melakukan pengumpulan data dengan menyebar kuesioner berupa skala
kecemasan akademis kepada mahasiswa-mahasiswi angkatan 2014
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Menganalisis tingkat kecemasan kelompok tersebut berdasarkan hasil
alat ukur (skala kecemasan akademis) yang digunakan dan menentukan
subjek penelitian berdasarkan tingkat kecemasan. Subjek yang
memiliki tingkat kecemasan sedang dan tinggi dipilih sebagai subjek
penelitian (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), namun
subjek yang memiliki tingkat kecemasan rendah tidak akan dipilih
sebagai subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
pengaruh perlakuan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa penulis
skripsi.
4. Peneliti melakukan pilot study untuk menguji kekurangan instruksi
mewarnai mandala dan mencari baseline waktu penelitian.
5. Pengendalian variabel ekstra
No Variabel Cara Mengontrol Alasan
1. Usia Dikontrol dengan
teknik konstansi
karakteristik, yaitu
matching dengan
menyamakan usia
subjek (21-22 tahun).
Agar usia subjek tidak
mempengaruhi variasi
antar kelompok yang
bisa menimbulkan
hubungan antara
variabel bebas dan
tergantung yang tidak
diharapkan.
2. Pekerjaan Dikontrol dengan
teknik konstansi
karakteristik, yaitu
matching dengan,
menyamakan
pekerjaannya adalah
mahasiswa angkatan
2014 Universitas
Sanata Dharma
Agar lingkungan
pekerjaan subjek tidak
mempengaruhi antar
kelompok yang bisa
menimbulkan
hubungan antara
variabel bebas dan
tergantung yang tidak
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
Yogyakarta.
3. Inteligensi Dikontrol dengan
teknik konstansi
karakteristik, yaitu
matching dengan
menyamakan IPK
subjek yaitu ≥ 3.00
Agar IPK subjek tidak
mempengaruhi antar
kelompok yang bisa
menimbulkan
hubungan antara
variabel bebas dan
tergantung yang tidak
diharapkan.
4. Status Sosial
Ekonomi
Dikontrol dengan
teknik konstansi
karakteristik, yaitu
matching dengan
menyamakan
pendapatan bulanan
subjek yaitu ≥
1.000.000 per bulan
Agar kondisi ekonomi
subjek tidak
mempengaruhi antar
kelompok yang bisa
menimbulkan
hubungan antara
variabel bebas dan
tergantung yang tidak
diharapkan.
5. Kondisi
Ruangan
Dikontrol dengan
teknik balancing dan
eliminasi, yaitu
menggunakan ruangan
yang sama setiap
Agar kondisi ruangan
yang dipakai tidak
mempengaruhi antar
kelompok yang bisa
menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
eksperimen
berlangsung. Selain itu,
tingkat kebisingan
dikontrol dengan cara
menggunakan ruang
kedap suara. Variabel
cahaya dan suhu
dikontrol dengan cara
menggunakan ruangan
yang memiliki cahaya
yang cukup dan suhu
ruangan yang sejuk.
hubungan antara
variabel bebas dan
terganung yang tidak
diharapkan dan
pelaksanaan pelatihan
eksperimen ini tidak
terganggu oleh suara
bising atau gaduh.
6. Pelaksanaan Eksperimen (Mewarnai Mandala)
a. Pada hari pertama eksperimen, peneliti menjelaskan prosedur
penelitian dan memberikan informed consent serta membuat
kesepakatan bersama kelompok. Peneliti juga melakukan pretest
dengan memberikan skala kecemasan akademis.
b. Dari hari pertama hingga ketiga, peneliti memberikan perlakuan
berupa mewarnai mandala pada kelompok eksperimen selama 20
menit dan diakhiri dengan posttest dengan skala kecemasan
akademis untuk melihat skor kecemasan akademis subjek setelah
diberi perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
7. Kelompok kontrol menjalani pretest pada hari pertama dan posttest di
hari ketiga tanpa mendapatkan perlakuan mewarnai mandala.
8. Peneliti melakukan analisis data skala, dengan melihat perbedaan skor
posttest dan pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol.
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design.
Desain ini menggunakan lambang ( ) pretest sebagai lambang pengukuran
variabel terikat sebelum eksperimen, tanda (X) melambangkan variabel bebas
yang dimanipulasi, dan lambang ( ) posttest melambangkan kondisi
variabel terikat setelah eksperimen berlangsung.
Kelompok Eksperimen X
Kelompok Kontrol
Alat pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
tingkat kecemasan akademis yang disusun oleh peneliti. Skala ini
menggunakan metode penskalaan likert. Skala likert bertujuan untuk
meminta subjek menyatakan kesetujan-ketidaksetujuannya dalam sebuah
kontinum respon untuk mengukur atribut psikologis tertentu (Supratiknya,
2014). Skala ini memiliki empat pilihan jawaban dan disajikan dalam bentuk
pernyataan favorable dan unfavorable. Pada skala tingkat kecemasan
akademis, pemberian skor dalam pilihan jawaban untuk item favorable, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
4 untuk respon “sangat setuju”, 3 untuk respon “setuju”, 2 untuk respon
“tidak setuju”, 1 untuk respon “sangat tidak setuju”. Sedangkan untuk item
unfavorable, pemberian skor yaitu, skor 1 untuk respon “sangat setuju”, 2
untuk respon “setuju”, 3 untuk respon “tidak setuju”, 4 untuk respon “sangat
tidak setuju”.
Tabel 3.1
Skor Penilaian Skala Kecemasan Akademis
Respon Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Tabel 3.2
Distribusi Item Skala Kecemasan Akademis Sebelum Uji Coba
Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favorable Unfavorable
Aktivitas
mental
Khawatir 1,10,11,58,60 4,9,12,23,26 30
Dialog diri yang
maladaptif
3,22,24,25,41 2,8,20,21,28
Keyakinan diri
yang rendah
5,16,19,43,59 6,17,30,38,40
Perhatian
pada arah
yang salah
15,35,47,51,5
7
14,46,49,50,5
5
10
Distress
Fisik
Jantung berdetak
kencang
13 39 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
Ketegangan otot 44 32
Berkeringat 33,48 42,52
Tangan gemetar 7 34
Perilaku Menghindar 29,31,36,53,5
6
18,27,31,45,5
4
10
TOTAL 60
G. Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah kualitas dari sebuah alat tes yang menunjukkan
sejauh mana tes tersebut sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis
yang hendak diukur. Validitas juga dapat didefinisikan sebagai taraf
sejauh mana bukti-bukti empiris dan teoritis membenarkan cara
menafsirkan skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes
(Supratiknya, 2014). Evidensi validitas yang digunakan adalah
evidensi terkait isi tes. Pengujian isi dari skala dilakukan dengan
analisis rasional melalui professional judgement dan peer judgement.
Validitas isi adalah taraf sejauh mana unsur-unsur dalam suatu
alat ukur mampu mewakili konstruk yang dituju untuk tujuan asesmen.
Penelitian ini menggunakan metode indeks validitas isi (IVI)
(Supratiknya, 2016).
Skor IVI taraf item dihitung dengan rumus di bawah ini:
IVI-I =
∑
Skor IVI taraf skala total dihitung dengan rumus di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
IVI-S = ∑
∑
Item dianggap baik dan dapat digunakan apabila memiliki skor
IVI-I lebih dari 0,78 dan skor IVI-S lebih dari 0,90 (Supratiknya, 2016).
Hasil IVI-I pada skala kecemasan akademis memiliki skor antara 0,6-1
dan IVI-S sebesar 0,98. Pada item nomor 11, 27, dan 38 memiliki skor
IVI-I sebesar 0,6 sehingga peneliti melakukan perbaikan terhadap item
tersebut.
b. Analisis Item
Analisis item bertujuan untuk memilih item-item yang akan
membentuk sebuah skala tes yang bersifat homogen dan memiliki daya
diskriminasi yang baik (Kline dalam Supratiknya, 2014). Analisis item
menggunakan korelasi item total dengan batasan koefisien korelasi
yang digunakan untuk menyeleksi item adalah korelasi item total ≥
0,30. Maka, item yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30 dianggap
memuaskan dan baik digunakan, sedangkan item yang memiliki
koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap memiliki daya
diskriminasi rendah dan kurang baik untuk digunakan (Azwar, 1999).
Dalam uji validitas skala kecemasan akademis, sebelas item pada
skala kecemasan akademis memiliki validitas yang rendah, dengan nilai
< 0,2/0,3. Peneliti memutuskan untuk menggunakan item dengan
nilai > 0,2 agar tiap aspek dari karakteristik kecemasan akademis
terpenuhi. Terdapat tiga item yang digugurkan agar item favorable dan
unfavorablenya seimbang. Secara keseluruhan, peneliti menggugurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
empat belas item skala kecemasan akademis. Dengan demikan, skala
kecemasan akademis yang digunakan berjumlah 46 item.
Tabel 3.3
Distribusi Item Skala Kecemasan Akademis Setelah Uji Coba
Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Favorable Unfavorable
Aktivitas
mental
Khawatir 1,10,11*,5
8,60
4,9*,12,23,26 8 24
Dialog diri
yang
maladaptif
3,22*,24,2
5,41
2,8,20*,21,28 8
Keyakinan diri
yang rendah
5,16,19,43
*,59
6,17,30,38*,4
0
8
Perhatian
pada arah
yang
salah
15,35*,47
*,51,57
14*,46,49,50
*,55
6 6
Distress
Fisik
Jantung
berdetak
kencang
13 39* 1 6
Ketegangan
otot
44* 32 1
Berkeringat 33,48* 42,52* 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
Tangan
gemetar
7 34 2
Perilaku Menghindar 29,31,36,5
3,56
18,27,31,45,5
4
10 10
TOTAL 46
Keterangan: item gugur ditandai dengan tanda (*)
c. Uji Reliabilitas
Menurut AERA, APA, dan NCME, reliabilitas adalah konsistensi
hasil pengukuran jika prosedur pengetesan dilakukan secara berulang
terhadap suatu populasi individu atau kelompok (Supratiknya, 2014).
Koefisien minimum untuk reliabilitas tes yang dipandang memuaskan
adalah 0,70 (Priyatno, 2014). Uji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan Alfa Cronbach. Hasil menunjukkan bahwa skala
kecemasan akademis memiliki α= 0,93. Hal ini memperlihatkan bahwa
skala kecemasan akademis memiliki reliabilitas yang baik.
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data gain score untuk menguji hipotesis.
Gain score adalah selisih antara data posttest dan pretest (Seniati, Yulianto,
& Setiadi, 2008). Penelitian ini melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk test karena jumlah
data kurang dari 50. Uji homogenitas menggunakan Levene’s test untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
mengetahui varian populasi data apakah antara dua kelompok atau lebih data
memiliki varian yang sama atau berbeda.
Peneliti menggunakan rancangan pretest posttest control group design
sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah independent sample t-test untuk
membandingkan gain score kelompok eksperimen dan kontrol (Seniati et.al.,
2008). Apabila sebaran data tidak normal, teknik yang digunakan adalah
teknik non-parametrik Mann-Whitney..U.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pilot Study
Pilot study diadakan selama dua hari yaitu pada hari Selasa dan Rabu,
10 s.d 11 April 2018 di Ruang Observasi Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma. Pilot study dilaksanakan selama 1 jam. Pilot study
melibatkan 6 mahasiswi semester 8 Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Peserta pilot study dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dengan pola mandala yang mudah, sedang, dan kelompok
kontrol. Peneliti mengadministrasikan pretest skala kecemasan akademis,
instruksi kegiatan mewarnai mandala, dan posttest skala kecemasan
akademis. Peneliti menguji dua jenis pola mandala. Pola pertama merupakan
pola dengan tingkat kesukaran mudah yang pernah digunakan oleh Anderson
(2017), sedangkan pola kedua merupakan pola mandala yang pernah
digunakan oleh Curry dan Kasser (2005) (lihat lampiran).
Pada hari pertama, peneliti membagi subjek ke dalam tiga kelompok
dengan cara mengundi. Kelompok yang mendapatkan nomor undian 1
mewarnai pola mandala dengan tingkat kesukaran rendah sedangkan subjek
yang mendapatkan nomor undian 2 mewarnai pola mandala dengan tingkat
kesukaran sedang. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kegiatan mewarnai
pola mandala membutuhkan waktu 20 menit. Di hari pertama, peneliti
memberikan batasan waktu mewarnai selama 20 menit. Peneliti melihat
bahwa semua subjek tidak dapat menyelesaikan pewarnaan pola. Di hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
kedua, peneliti memberikan batasan waktu selama 30 menit. Subjek yang
mendapatkan pola mandala mudah dapat menyelesaikan pewaraaan namun
tidak untuk subjek yang mendapatkan pola dengan tingkat kesukaran sedang.
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan skor kecemasan akademis antara kelompok pola mandala
dengan tingkat kesukaran rendah dan pola mandala dengan tingkat kesukaran
sedang, kelompok pola mandala dengan tingkat kesukaran rendah dan
kelompok kontrol, serta kelompok pola mandala dengan tingkat kesukaran
sedang dan kelompok kontrol. Peneliti melihat bahwa subjek beberapa subjek
mengeluh karena pola yang terlalu detail dan membingungkan. Subjek juga
membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam proses mewarnai pola dengan
tingkat kesukaran sedang. Di sisi lain, subjek yang mendapatkan pola
mandala dengan tingkat kesukaran rendah mengatakan bahwa mereka senang
dan dapat melepaskan beban mereka. Peneliti memilih pola mandala dengan
tingkat kesukaran rendah karena mampu membawa subjek ke dalam
ketenangan dan menggembirakan. Berdasarkan hasil pilot study maka peneliti
memutuskan untuk menggunakan pola mandala dengan tingkat kesukaran
rendah.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pretest
Pelaksaan pretest berlangsung selama 7 hari, dari tanggal 3 Mei
2018 sampai dengan 10 Mei 2018. Peneliti memberikan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
penelitian kepada mahasiswa angkatan 2014 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Peneliti mendapatkan 99 subjek yang dapat
menjadi pertimbangan untuk diikutsertakan dalam penelitian. Peneliti
menentukan terlebih dahulu batas skor pretest yang akan digunakan.
Jenjang yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rendah, sedang, dan
tinggi (Azwar, 1999). Rentang minimum dan maksimum skala
kecemasan adalah 46 sampai dengan 184. Standar deviasi skor
kecemasan akademis adalah 23 dan meannya sebesar 138. Berdasarkan
data tersebut maka kategorisasi untuk skor kecemasan akademis
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kategorisasi Skor Kecemasan Akademis
Keterangan Norma Kategorisasi Rentang
Tinggi (µ+1,0 σ) ≤ X X ≥161
Sedang (µ-1,0 σ) ≤ X < (µ+1,0 σ) 115 ≤X<161
Rendah X < (µ-1,0 σ) X<115
Keterangan: X: skor; µ: mean teoritik; σ: deviasi standar
Peneliti hanya mendapatkan subjek dengan kecemasan tingkat
sedang yang akan diikutsertakan ke dalam penelitian. Peneliti
mendapatkan 50 mahasiswa (perempuan dan laki-laki) dengan kategori
kecemasan tingkat sedang. Peneliti memilih subjek yang akan masuk ke
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Terdapat 8
mahasiswa yang gugur sebelum penelitian dimulai dan 2 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
yang mengundurkan diri saat penelitian berlangsung. Oleh karena itu,
peneliti mendapatkan 40 subjek penelitian (36 perempuan dan 4 laki-
laki), yang terdiri dari 20 subjek yang berada dalam kelompok
eksperimen dan 20 subjek yang berada dalam kelompok kontrol.
2. Perlakuan untuk Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok eksperimen akan mendapatkan sebuah perlakuan,
yaitu mewarnai mandala. Perlakuan mewarnai mandala dilakukan
sebanyak 3 kali pada tanggal 14 Mei 2018 sampai dengan 16 Mei 2018.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Observasi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada pukul 18.30-19.30 WIB.
Subjek yang mendapatkan perlakuan mewarnai mandala sebanyak 20
mahasiswa (18 perempuan dan 2 laki-laki). Secara keseluruhan,
suasana ruangan cukup nyaman karena sejuk dan penerangan yang
cukup, namun terkadang suara dari luar ruangan masih dapat terdengar.
Perlakuan ini diawali dengan pretest. Hal ini dilakukan peneliti
untuk memastikan bahwa subjek yang digunakan adalah subjek yang
memiliki kecemasan tingkat sedang. Perlakuan mewarnai mandala
dilakukan selama 30 menit. Berdasarkan pilot study, 30 menit adalah
waktu yang cukup untuk menyelesaikan kegiatan ini karena banyak
subjek yang mampu menyelesaikan kegiatan mewarnai.
Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan mewarnai mandala. Kelompok kontrol diminta untuk
mengisi pretest pada tanggal 14 Mei 2018 pada pukul 08.30 WIB di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Ruang Observasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Pelaksaan pretest kelompok kontrol dan eksperimen
dilaksanakan di waktu yang berbeda karena pertimbangan kesediaan
subjek. Subjek yang berada di kelompok kontrol sebanyak 20 orang (18
perempuan dan 2 laki-laki). Setelah subjek melakukan pretest, subjek
diperbolehkan pulang dan diminta untuk datang kembali untuk
melakukan posttest.
3. Posttest
Posttest dilakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 16 Mei
2018. Posttest pada kelompok kontrol dilakukan pada pukul 08.30 WIB
sedangkan pukul 18.30 WIB pada kelompok eksperimen. Kegiatan ini
dilaksanakan di Ruang Observasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Peneliti memberikan skala penelitian kepada 40 subjek
penelitian dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Terdapat 3
subjek eksperimen yang tidak dapat datang sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Oleh karena itu, posttest dilaksanakan pada tanggal 16 Mei
2018 pukul 15.30 WIB di Ruang Observasi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
Tabel 4.2
Data Deskriptif Subjek
Kelompok ∑ Subjek Awal ∑ Subjek Akhir
Eksperimen L: 2 L: 2
P: 20 P:18
Kontrol L: 2 L: 2
P:18 P:18
Total
Subjek
Eksperimen 22 20
Kontrol 20 20
C. Analisis Data
1. Uji Asumsi
Peneliti menggunakan uji independent sample t-test untuk
membandingkan tingkat kecemasan akademis kelompok eksperimen
dan kontrol. Terdapat dua asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk
melakukan uji independent sample t-test, yaitu uji normalitas dan
homogenitas data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang sebarannya
normal atau tidak (Siregar, 2017). Uji normalitas dilakukan pada
data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
data menggunakan uji Shapiro-Wilk karena subjek penelitian
kurang dari 50 orang.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Grup Statistic df Sig
Pretest Eksperimen 0,923 20 0,111
Kontrol 0,910 20 0,063
Posttest Eksperimen 0,952 20 0,400
Kontrol 0,946 20 0,317
Gainscore Eksperimen 0,915 20 0,078
Kontrol 0,941 20 0,254
Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) menunjukkan data yang normal
apabila nilai p lebih dari 0,05. Hasil menunjukkan bahwa pre test
dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
adalah normal dimana nilai p pada pretest kelompok eksperimen
sebesar 0,111; p pada posttest kelompok eksperimen sebesar
0,400; p pada pretest kelompok kontrol sebesar 0,063; p pada
posttest kelompok kontrol sebesar 0,317. Nilai p pada gain score
juga menunjukkan data yang normal dimana nilai p pada gain
score kelompok eksperimen sebesar 0,078 dan nilai p pada gain
score kelompok kontrol sebesar 0,254.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene’s test for
Equality of Variance untuk melihat apakah data sampel berasal
dari populasi yang memiliki variasi yang sama atau setara
(Siregar, 2017).
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas
F p
Pretest Equal variances
assumed
0,042 0,840
Posttest Equal variances
assumed
1,166 0,287
Gain score Equal variances
assumed
2,714 0,108
Homogenitas data dilihat melalui nilai Levene’s test. Nilai
Levene’s test dianggap signifikan apabila nilai p lebih dari 0,05.
Nilai Levene’s test yang diperoleh pada saat pretest sebesar 0,840;
posttest sebesar 0,287; gain score sebesar 0,108. Hal ini
memperlihatkan bahwa varian antara kedua kelompok bersifat
homogen atau memiliki variasi yang setara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
2. Uji Hipotesis
a. Independent Sample T-Test Skor Pretest
Independent sample t-test digunakan untuk membandingkan
skor kecemasan akademis antara dua kelompok sampel yang
tidak berhubungan (Sarwono, 2012). Peneliti melakukan analisis
independent sample t-test pada skor pretest kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar
peneliti mengetahui mengenai perbedaan kecemasan akademis
pada kedua kelompok sebelum perlakuan diberikan (Santoso,
2015).
Tabel 4.5
Hasil Group Statistics Uji Beda Skor Pretest
Group Statistics
grup N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
pre eksperimen 20 122.25 6.265 1.401
kontrol 20 122.90 6.472 1.447
Tabel 4.5 menunjukkan data statistik deskriptif rerata skor
pretest kedua kelompok. Rerata skor pretest kelompok
eksperimen ialah 122.25 dan rerata skor pretest kelompok kontrol
sebesar 122.90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Tabel 4.6
Hasil Independent Sample T-Test Skor Pretest
Independent Samples Test
P
e
d
o
m
a
n
p
Pengambilan keputusan:
- = Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- = Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- Jika probabilitas >0,05 maka diterima
- Jika probabilitas <0,05 maka ditolak
Berdasarkan tabel di atas, nilai uji t yang diperoleh sebesar
-0,323 dengan signifikansi sebesar 0,749 atau berada di atas nilai
t-test for Equality of Means
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
pre Equal
varianc
es
assume
d
-.323 38 .749 -.650 2.014 -4.727 3.427
Equal
varianc
es not
assume
d
-.323 37.960 .749 -.650 2.014 -4.728 3.428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
probabilitas 0,05. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
skor pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Independent Sample T-Test Gain Score
Peneliti melakukan analisis independent sample t-test gain
score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini
dilakukan agar peneliti mengetahui mengenai perbedaan
kecemasan akademis pada kelompok yang sudah mendapatkan
perlakuan dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan.
Tabel 4.7
Hasil Group Statistics Gain Score
Group Statistics
Tabel 4.7 menunjukkan data statistik deskriptif rerata gain
score kedua kelompok. Nilai rerata gain score kecemasan
akademis pada kelompok eksperimen sebesar -3,75 dan kelompok
kontrol sebesar 1,85. Hal ini menujukkan bahwa kelompok
eksperimen mengalami penurunan skor kecemasan akademis
sebesar 3,75 dan kelompok kontrol mengalami kenaikan skor
kecemasan akademis sebesar 1,85.
grup N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Gainscore eks 20 -3.75 3.354 .750
kon 20 1.85 4.923 1.101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
Tabel 4.8
Independent Sample T-Test Gain Score
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Gain
score
Equal
variances
assumed
-4.204 38 .000 -5.600 1.332 -8.297 -2.903
Equal
variances
not
assumed
-4.204 33.511 .000 -5.600 1.332 -8.309 -2.891
Pedoman pengambilan keputusan:
- = Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap gain score
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- = Ada perbedaan yang signifikan terhadap gain score pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- Jika probabilitas >0,05 maka diterima
- Jika probabilitas <0,05 maka ditolak
Berdasarkan tabel di atas, nilai uji t yang diperoleh sebesar
-4,204 dengan signifikansi sebesar 0,000 atau berada di bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
nilai probabilitas 0,05. Artinya ada perbedaan yang signifikan
antara gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak perlakuan berupa
mewarnai mandala terhadap kecemasan akademis pada mahasiswa penulis
skripsi. Peneliti menggunakan analisis independent sample t-test gain score
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk melihat perbedaan skor
kecemasan akademis dari kedua kelompok setelah pelaksanaan eksperimen.
Hasil menunjukkan nilai uji t sebesar -4,204 dengan signifikansi sebesar
0,000 atau berada di bawah nilai probabilitas 0,05. Artinya ada perbedaan
yang signifikan antara gain score kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Nilai rerata gain score kecemasan akademis pada kelompok
eksperimen sebesar -3,75 dan kelompok kontrol sebesar 1,85. Hal ini
menujukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki rerata yang lebih rendah
daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, perlakuan mewarnai mandala
dapat menurunkan kecemasan akademis mahasiswa penulis skripsi.
Hasil independent sample t-test tersebut didukung oleh uji normalitas
dan homogenitas. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk (Sig.). Hasil
menunjukkan bahwa pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah normal dimana nilai p pada pretest kelompok
eksperimen sebesar 0,111; p pada posttest kelompok eksperimen sebesar
0,400; p pada pretest kelompok kontrol sebesar 0,063; p pada posttest
kelompok kontrol sebesar 0,317. Nilai p pada gain score juga menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
data yang normal dimana nilai p pada gain score kelompok eksperimen
sebesar 0,078 dan nilai p pada gain score kelompok kontrol sebesar 0,254.
Homogenitas data dilihat melalui nilai Levene’s test. Nilai Levene’s test
dianggap signifikan apabila nilai p lebih dari 0,05. Nilai Levene’s test yang
diperoleh pada saat pretest sebesar 0,840; posttest sebesar 0,287; gain score
sebesar 0,108. Hal ini memperlihatkan bahwa varian antara kedua kelompok
bersifat homogen atau memiliki variasi yang setara. Untuk memperkuat hasil
uji homogenitas, peneliti melakukan independent sample t-test pada skor
pretest. Hasil memperlihatkan nilai uji t yang diperoleh sebesar -0,323
dengan signifikansi sebesar 0,749 atau berada di atas nilai probabilitas 0,05.
Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan akademis
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberi sebuah
perlakuan nilai. Berdasarkan uji homogenitas dan independent sample t-test
pada skor pretest diketahui bahwa subjek kelompok eksperimen dan kontrol
memiliki kondisi yang setara sehingga peneliti dapat meyakini bahwa
penurunan kecemasan akademis terjadi karena adanya perlakuan mewarnai
mandala.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mewarnai pola mandala yang
sederhana mampu memberikan pengaruh terhadap skor kecemasan akademis.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Anderson
(2017) dimana menguji tiga jenis pola mandala dengan tingkat kesukaran
yang berbeda yang dihubungkan dengan kepribadian Big Five. Hasil
menunjukkan bahwa mewarnai pola mandala dengan tingkat kesukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
mudah menurunkan kecemasan daripada mandala dengan tingkat kesukaran
sedang. Curry dan Kasser (2005) membandingkan tiga jenis aktivitas seni,
yaitu mewarnai mandala dengan tingkat kesukaran sedang, free form
coloring, plaid form coloring. Hasil membuktikan bahwa mewarnai mandala
dengan tingkat kesukaran sedang mampu menurunkan kecemasan daripada
aktivitas seni yang lain. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Anderson
(2017) dimana pola mandala dengan tingkat kesukaran rendah, sedang, dan
tinggi sama-sama mampu menurunkan kecemasan.
Mewarnai mandala merupakan aktivitas seni yang dapat menjadi salah
satu teknik coping dan mekanisme pertahanan diri yang berdampak positif
dalam diri individu. Hal ini didukung oleh penelitian Drake, Searight, dan
Pupek (2014) yang meneliti mengenai pengaruh aktivitas art making terhadap
mood negatif pada individu. Ia mengungkapkan bahwa semua aktivitas art
making dapat menurunkan kecemasan, ketegangan, dan depresi yang dialami
oleh individu. Noor, Saleem, Azmat, dan Arouj (2017) berpendapat bahwa
metode mewarnai dapat mengurangi kecemasan dengan membantu individu
masuk ke dalam tahap meditasi.
Individu menaruh perhatian penuh melalui gerakan mewarnai yang
berulang sehingga individu akan mengabaikan pikiran dan perasaan negatif.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Curry dan Kasser
(2005) dan Drake, Searight, dan Pupek (2014) yang menggunakan berbagai
jenis aktivitas untuk menurunkan kecemasan. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa mewarnai mandala merupakan metode yang lebih efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
dibandingkan aktivitas seni yang lain. Penelitian tersebut mendukung hasil
penelitian ini bahwa mandala merupakan metode yang efektif untuk
menurunkan kecemasan akademis.
Individu yang diberi instruksi dan batas durasi pewarnaan yang cukup
lama cenderung akan mengalami penurunan kecemasan. Pernyataan ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Curry dan Kasser (2005)
dimana individu yang mendapatkan model free form cenderung merasa
kebingungan karena tidak ada instruksi pengerjaan yang jelas. Durasi
pewarnaan juga mempengaruhi penurunan kecemasan individu. Individu
yang mewarnai mandala dalam jangka waktu yang lama diketahui akan
mengalami penurunan kecemasan yang lebih besar. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Anderson (2017) diketahui bahwa durasi pewarnaan
selama 30 menit mengindikasikan adanya penurunan yang signifikan
terhadap kecemasan. Perlakuan mewarnai mandala dibatasi selama 20 menit
dan memiliki hasil bahwa perlakuan tersebut berpengaruh terhadap
penurunan kecemasan (Curry & Kasser, 2005; Henderson, Rosen, &
Mascaro, 2007; Vennet & Serice, 2012).
Warna yang digunakan saat mewarnai juga memiliki peran penting
terhadap penurunan kecemasan akademis. Warna yang ditangkap secara
visual akan disalurkan ke sistem limbik sehingga mengatur kelenjar endokrin
dan hormon endorphin yang merupakan pusat kegembiraan dan ketenangan.
Hormon tersebut berfungsi untuk menurunkan aktivitas pada syaraf simpatis,
sehingga terjadi penurunan denyut nadi (Rudiansyah dalam Purwandari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
2009; Angela Wright dalam Kurt & Osueke, 2014). Purwandari (2009)
melakukan penelitian mengenai pengaruh terapi seni terhadap penurunan
tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi. Hasil penelitian
menyatakan bahwa terapi seni tidak efektif untuk menurunkan kecemasan.
Hal ini dapat terjadi karena kondisi awal kedua kelompok tidak serupa
sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Walaupun diketahui bahwa terapi
seni ini tidak efektif untuk menurunkan kecemasan, namun terapi seni
mampu menurunkan denyut nadi sehingga anak merasa tenang.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat dijelaskan bahwa
metode mewarnai mandala mampu menurunkan kecemasan akademis.
Metode ini memiliki dampak berupa ketenangan dan kegembiraan bagi
individu, sehingga individu dapat menghadapi berbagai sumber kecemasan
dengan tenang. Hasil penelitian eksperimen terhadap 40 subjek pada usia
dewasa awal menunjukkan bahwa kelompok subjek yang mendapatkan
perlakuan mewarnai mandala sebanyak tiga kali memperoleh skor kecemasan
akademis yang lebih rendah dibandingkan kelompok subjek yang tidak
mendapatkan perlakuan. Hal ini juga diperkuat dengan beberapa penelitian
yang dilakukan di berbagai negara lain yang membuktikan bahwa perlakuan
mewarnai mandala mampu menurunkan kecemasan pada
individu,..khususnya..kecemasan..akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil independent sample t-test pada gain score, diketahui
bahwa perlakuan mewarnai mandala berpengaruh secara signifikan terhadap
kecemasan akademis yang dialami oleh mahasiswa penulis skripsi. Hasil juga
menunjukkan bahwa perlakuan mewarnai mandala dapat menurunkan
kecemasan akademis mahasiswa penulis skripsi.
B. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Kelebihan dalam penelitian ini terletak pada adanya pengujian pola
mandala yang akan digunakan berdasarkan hasil penelitian yang terdahulu.
Hal ini dilakukan agar peneliti memiliki pengetahuan mengenai pola yang
akan digunakan dan tidak sekedar mengambil pola mandala yang sudah
digunakan di penelitian sebelumnya. Kedua, subjek dalam penelitian ini
merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan. Pemilihan
mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan menjadi peluang generalisasi
penelitian ke populasi mahasiswa yang lebih besar.
Kekurangan dalam penelitian ini terletak pada dana yang digunakan
cukup banyak untuk menyediakan pensil warna. Selain itu, jumlah subjek
yang minim yang disebabkan oleh subjek yang tidak memenuhi syarat
penelitian. Komposisi gender pada penelitian ini juga tidak seimbang yaitu 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
laki-laki dan 36 perempuan. Di penelitian ini, peneliti berperan sebagai
eksperimenter. Hal ini dapat menimbulkan bias experimenter. Selain itu,
pretest dan posttest pada penelitian ini tidak dilakukan pada hari yang sama.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan kecemasan akademis bukan karena
perlakuan yang diberikan, namun disebabkan oleh faktor retroactive history.
Pelaksanaan eksperimen yang berlangsung selama tiga hari menyebabkan
terjadinya mortalitas subjek. Pada saat pelaksanaan eksperimen, kelompok
kontrol tidak mendapatkan perlakuan apapun.
C. Saran
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai pengaruh
mewarnai mandala terhadap skor kecemasan akademis, peneliti
menyarankan untuk menambah jumlah subjek eksperimen menjadi
paling sedikit 30 subjek per kelompok. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi gugurnya subjek sebelum maupun saat penelitian
eksperiman berlangsung. Peneliti selanjutnya sebaiknya juga berperan
sebagai pengamat selama eksperimen berlangsung. Hal ini dilakukan
agar meminimalisir kemungkinan adanya bias experimenter. Peneliti
juga dapat melakukan follow-up setelah eksperimen berlangsung. Hal
ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi mengenai berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
lama dampak dari mewarnai mandala akan bertahan. Selain itu, peneliti
dapat mempertimbangkan untuk menggunakan crayon sebagai
pengganti pensil warna agar meminimalisir gangguan yang terjadi
selama proses mewarnai. Kelompok kontrol sebaiknya diberikan
perlakuan, seperti menunggu.
2. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana untuk membagi
informasi kepada mahasiswa mengenai manfaat mewarnai mandala
bagi kecemasan akademis. Mahasiswa diharapkan untuk menggunakan
metode mewarnai mandala ini sebagai metode untuk mengurangi
kecemasan..akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Abuhoff, D. E., Gaydos, M., Goldblatt, R., Chen, M., & Rose, S. (2009). Mandala
drawings as an assessment tool for woman with breast cancer. The Arts in
Psychotherapy, 231-238.
Alam, M.J.F. (2017). Impact and factors of academic anxiety: A review.
Internation Journal of Advance Research and Innovative Ideas in
Education, 3(3), 3819-3822.
Anderson, K. (2017). Effects of coloring mandalas on state-anxiety reduction with
a focus on big-five personality traits. Psychology Honors Papers, 68, 1-61.
Attri, A. K & Neelam. (2013). Academic anxiety and achievement of secondary
school students – A study on gender differences. International Journal of
Behavioral Social and Movement Sciences, 2(1), 27-33.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Banga, C. L. (2016). Academic anxiety of adolescent boys and girls in Himachal
Pradesh. Himachal Pradesh University Shimla, 6, 7-12.
Beckwith, P. M. (2014). Mindfulness and mandalas: Alternatif therapeutic
techniques for AOD adolescents. Capital University’s Undergraduate
Research Journal, 1-5.
Bihari, S. (2014). Academic anxiety among Secondary School Students with
reference to gender, habitat and types of school. International Journal of
Education and Psycholoical Research, 3(4), 30-32.
Brown, J. (2016, Februari 10). Anxiety the most common mental health diagnosis
in college students. Dipungut 20 Oktober 2017 dari
http://www.bu.edu/today/2016/college-students-anxiety-and-depression/
Carsley, D., Heath, N. L., & Fajnerova, S. (2015). Effectiveness of a classroom
mindfulness coloring activity for test anxiety in children. Journal of Applied
School Psychology, 31(3), 239-255.
Chaudary, N. (2012). Mandala-A powerful tool for self-discovery. The Scientific
Ravi, 146-164.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
Cox, C. T., Cohen, B. M., & Jones. L. K. (2000). Mandala artwork by clients with
DID: Clinical observations based on two theoretical models. Art Therapy:
Journal of the American Art Therapy Association, 17(3), 195-201.
Curry, N., & Kasser, T. (2005). Can mandalas reduce anxiety? Art Therapy:
Journal of the American Art Therapy Association, 22 (2), 81-85.
Das, S. K., Halder, U. K., & Mishra, B. (2014). A study on academic anxiety and
academic achievement on secondary level school students. Indian Streams
Research Journal, 4(6), 1-5.
Dobson, C. (2012). Effects of academic anxiety on the perfomance of students
with and without learning disabilities and how students can cope with
anxiety at school. Thesis: Nothern Michigan University.
Drake, C. R., Searight, H. R., & Pupek, K. O. (2014). The influence of art-making
on negative mood states in university student. American Journal of Applied
Psychology, 2(3), 69-72.
Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Teori Kepribadian (ed. Ke-7, buku 1). Jakarta:
Salemba Humanika.
Groth, G., & Marnat. (2003). Handbook of Psychological Assessment.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadi, S. (1984). Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM.
Harini, N. (2013). Terapi warna untuk mengurangi kecemasan. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan, 1(2), 291-303.
Harper, F. B. W. (1971). Specific anxiety theory and the Mandler-Sarason Test
Anxiety Questionnaire. Educational and Psychological Measurement,
31,1011-1014.
Henderson, P., Rosen, D., & Mascaro, N. (2007). Empirical study on the healing
nature of mandalas. Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts, 1(3),
148-154.
Hostie, R. (1957). Religion and the Psychology of Jung. London and New York:
Sheed and Ward.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
Hurlock, E. B. (1953). Developmental Psychology. United State of America:
McGraw-Hill Book Company, Inc.
Jung, C. G. (1968). The Archetypes and the Collective Unconcious. New York:
Princeton University Press.
Juric, B., Vukovic, D., & Suput, B. (2014). The influence of colors on the
purchase decision making process when developing sustainable products.
Tourism and Hospitality Industry Conference Paper, 556-583.
Keng, S. L., Smoski, M. J., & Robins, C. J. (2011). Effects of mindfulness on
psychological health: A review of empirical studies. Clin Psychol Rev,
31(6), 1041-1056 .
Kostyunina, N. Y., & Drozdikova-Zaripova, A. R. (2016). Adolescents’ school
anxiety correction by means of mandala art therapy. International Journal
of Environmental & Science Education, 11 (6), 1105-1116.
Kurt, S., & Osueke, K. K. (2014). The effect of color on the moods of college
students. Article, 1-12.
Lavalle, S. M. (2015). Virtual Reality. Cambridge: Cambridge University Press.
Lepere, A. L. (2017). Can coloring reduce stress and increase working memory in
the elderly? UNF Theses and Dissertations, 1-28.
Mahato, B., & Sunil, J. (2012). A study on academic anxiety among adolescents
of Minicoy Island. International Journal of Science and Research, 1, 12-14.
Mann, A. A. E. (2013). Pre-drawn mandala versus constructed mandalas versus
unstructured mandalas: Which creates a greater reduction in anxiety?
Thesis. New York: Nazareth College.
Noor, S, M., Saleem, T., Azmat, J., & Arouj, K. (2017). Mandala-coloring as a
therapeutic intervention for anxiety reduction in university students. Pak
Armed Forces Med J, 67(6), 904-907.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka
Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
Ottens, A. J. (1991). Coping with Academic Anxiety. New York: The Rosen
Publishing Group.
Ottosson, O.O. (2016). Colour realities and the effects on the human psyche.
Iceland Academy of Arts,1-29.
Papilaya, J. O. (2013). Perbedaan tingkat kecemasan dalam penyusunan skripsi
pada mahasiswa yang bertipe kepribadian ekstrovers dan introvers. Jurnal
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 11(1), 69-74.
Pinel, J. P. J. (2009). Biopsikologi. Edisi ke 7. Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: PT Andi
Offset.
Purwandari, H. (2009). Pengaruh terapi seni dalam menurunkan tingkat
kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi di wilayah
Kabupaten Banyumas. Tesis. Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
Putri, D. K. S., Siti, I. S. (2013). Pengalaman menyelesaikan skripsi: Studi
fenomenologis pada mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya.
Character, 2(2), 1-14.
Santos, E. (2014, Oktober 13). Coloring isn’t just for kids. It can actually help
adults combat stress. Dipungut 04 Maret 2018 dari
https://www.huffingtonpost.com/2014/10/13/coloring-forstress_n_5975832.
html
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Santrock, J. W. (2014). Essentials of life-spans development. New York:
McGraw-Hill.
Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset
Eksperimental. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2008). Psikologi Eksperimen. Jakarta:
Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
Siregar, S. (2017). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif: Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara.
Spielberger, C.D. (1966). Theory and Research on Anxiety. New York: Academic
Press.
Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan & Psikologi.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Stefani, R. (2016). Pengaruh mewarnai mandala pada kecemasan dewasa awal.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Taylor, S. E. (1999). Health Psychology edition. San Fransisco: Mc Graw Hill
Inc.
Tomb, M., & Hunter, L. (2004). Prevention of anxiety in children and adolescents
in a school setting: The role of school-based practitioners. Children &
School, 26, 87-101.
Unal, Y. (2015). The effect of colour on human body and psychology.
International Journal of Life Sciences Research, 3(4), 126-128.
Vennet, R. V. D., & Serice, S. (2012). Can coloring mandalas reduce anxiety? A
replication study. Journal of the American Art Therapy Association, 29(2),
87-92.
Widiarti, W. A., & Suhardi. (2015). Penurunan kecemasan menghadapi skripsi
dengan menggunakan aromaterapi inhalasi. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,
4,..82-19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
Lampiran 1. Informed Consent
FORMULIR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT FORM)
Lembar persetujuan ini dibuat terkait penelitian eksperimen tentang
Manfaat Mewarnai bagi Mahasiswa yang akan dilakukan oleh:
Nama : Maria Yosephin
Pekerjaan : Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Semester : VIII
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat mewarnai pada
mahasiswa. Dalam penelitian ini anda akan diminta untuk mewarnai sebuah pola.
Penelitian ini akan berlangsung selama 3 hari.
Anda memiliki hak untuk menolak mengikuti eksperimen ini. Anda juga
berhak untuk berhenti ketika eksperimen ini telah berlangsung dengan
memberitahu peneliti terlebih dahulu. Partisipasi dalam penelitian ini bersifat
sukarela dan tanpa imbalan apapun.
Peneliti menjamin kerahasiaan data yang anda berikan dalam penelitian.
Jika data anda akan dipakai untuk penelitian lebih lanjut peneliti akan meminta
izin kepada anda terlebih dahulu dan anda berhak untuk menolaknya. Peneliti
memastikan bahwa data yang terkumpul akan digunakan dengan bijaksana sesuai
kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
Jika terdapat pertanyaan terkait hal yang kurang dipahami dalam
penelitian ini, anda dapat menghubungi saya, Maria Yosephin melalui email:
[email protected] atau nomor HP/WA: 082138325502
Yogyakarta, 14 Mei 2018
__________________
(Nama Lengkap)
___________________
(Tanda tangan peserta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
Lampiran 2. Try Out Skala Kecemasan Akademis
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Maria Yosephin
149114103
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Maria Yosephin, mahasiswi semester 8 Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala yang
diberikan dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan
lupa membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh
kode etik Psikologi
Atas kesediaan dan bantuan Saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Maria Yosephin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LEMBAR IDENTITAS
Nama Lengkap : ………………………………
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu)
Usia : ………. tahun
IPK : ……….
Semester : ……….
Jurusan dan Prodi : ……….
Pendapatan Per Bulan : ……….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
kondisi diri Saudara/i saat ini. Saudara/i dimohon untuk membaca setiap
pernyataan yang tersedia dengan seksama. Kemudian Saudara/i diminta memilih
pilihan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi diri Saudara/i sekarang.
Pilihan jawaban dengan memberi tanda (X) pada kolom jawaban. Terdapat empat
(4) pilihan jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu:
SS : Apabila Saudara/i merasa Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S : Apabila Saudara/i merasa Setuju dengan pernyataan yang ada
TS : Apabila Saudara/i merasa Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS : Apabila Saudara/i merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang
ada
Jika Saudara/i ingin mengganti jawaban, berilah tanda (X) pada jawaban
yang dirasa kurang sesuai. Kemudian Saudara/i berikan tanda (X) pada jawaban
yang dirasa lebih sesuai dengan kondisi Saudara/i saat ini.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah karena jawaban yang
Saudara/i berikan merupakan kondisi yang Saudara/i rasakan saat ini. Oleh sebab
itu, Saudara/i dimohon mengisi skala ini dengan jujur.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya merasa gelisah karena saya merasa kurang
mampu mengerjakan skripsi
2 Saya mampu mencari solusi atas kesulitan yang saya
hadapi
3 Saya memiliki masa depan yang kurang baik apabila
saya tidak lulus dengan segera
4 Saya selalu siap menerima koreksi skripsi dari dosen
karena saya yakin dengan kemampuan saya
5 Bimbingan skripsi adalah hal yang menakutkan bagi
saya
6 Saya merasa yakin bahwa saya dapat lulus sidang
skripsi
7 Tangan saya gemetaran saat membicarakan mengenai
skripsi
8 Saya dapat melakukan semaksimal mungkin dalam
mengerjakan skripsi
9 Saya tidak merasa khawatir apabila progress skripsi
saya lebih lambat daripada teman-teman saya
10 Saya takut mengumpulkan revisi skripsi kepada
dosen karena saya merasa materi skripsi yang saya
kerjakan salah
11 Saya merasa khawatir jika usaha saya tidak
membuahkan hasil yang baik
12 Saya merasa mampu mencapai target lulus yang saya
tetapkan
13 Jantung saya berdegup kencang saat akan mengikuti
bimbingan skripsi
14 Saya berusaha mengabaikan suara-suara dari luar
ketika sedang mengerjakan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
15 Fokus saya dalam mengerjakan skripsi cepat
teralihkan apabila ada orang lain yang bergerak di
sekitar saya
16 Dalam menghadapi kesulitan skripsi, saya merasa
tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusinya
17 Ketika saya mengalami kegugupan, saya mampu
mengatasinya
18 Saya mementingkan skripsi dibandingkan kegiatan
lain
19 Saya merasa memiliki banyak kekurangan
20 Saya mengatakan kepada diri saya bahwa saya harus
tetap berusaha mengerjakan skripsi karena saya ingin
lulus
21 Saya memiliki kemampuan untuk menulis skripsi
22 Saya mengecewakan orangtua apabila tidak lulus
tepat waktu
23 Saya merasa yakin dengan skripsi saya karena saya
telah mempersiapkan diri dengan matang
24 Saya adalah pribadi yang gagal menyelesaikan
skripsi
25 Saya merasa bersalah ketika saya gagal
26 Saya merasa semua yang saya kerjakan akan berjalan
dengan lancar
27 Saya memilih untuk mencari materi dan buku untuk
mengerjakan skripsi
28 Saya mampu membanggakan orangtua saya
29 Ketika saya mencari materi skripsi yang sulit, saya
menyerah atau hanya mengerjakan bagian yang
mudah saja
30 Saya merasa yakin mampu memotivasi diri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
mengerjakan skripsi
31 Saya menunda-nunda membaca refrensi penunjang
skripsi hingga saya terpaksa melakukannya
32 Saya tidak merasakan ketegangan otot saat berdiskusi
mengenai skripsi
33 Membicarakan skripsi membuat telapak tangan saya
mudah berkeringat
34 Saya tenang dan tidak gemetaran saat membicarakan
mengenai skripsi
35 Ketika handphone saya berbunyi, saya dengan segera
melihatnya walau sedang mengerjakan skripsi
36 Saya tidak menepati waktu yang sudah disepakati
untuk bimbingan skripsi
37 Saya segera mengerjakan revisi dari dosen
38 Dengan membuat skripsi yang baik saya akan lebih
mudah mendapatkan pekerjaan
39 Jantung saya tidak berdegup kencang saat akan
mengikuti bimbingan skripsi
40 Bimbingan skripsi membantu saya dalam kelancaran
skripsi
41 Jika ada hal yang menghambat saya dalam
mengerjakan skripsi, saya merasa cemas dan bingung
menghadapi situasi
42 Telapak tangan saya tidak berkeringat saat
membicarakan skripsi
43 Teman-teman saya akan berkurang apabila saya
mengulur waktu untuk menyelesaikan skripsi
44 Saya merasakan ketegangan otot saat berdiskusi
mengenai skripsi
45 Saya selalu menyediakan beberapa jam setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
harinya untuk mengerjakan skripsi agar tidak
terburu-buru
46 Saya dapat menahan diri untuk mengabaikan
handphone yang berbunyi
47 Selama saya mengerjakan skripsi, saya sering
memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan
skripsi
48 Saya mudah berkeringat saat mengikuti bimbingan
skripsi
49 Saya mampu berkonsentrasi dengan baik
50 Mendengarkan musik sambil mengerjakan skripsi
tidak membuat konsentrasi saya terpecah
51 Permasalahan yang belum terselesaikan menghambat
saya dalam mengerjakan skripsi
52 Keringat saya tidak keluar secara berlebihan selama
proses bimbingan skripsi
53 Saya selalu mempunyai alasan untuk tidak membuat
janji utuk bertemu dengan dosen pembimbing
54 Meski dosen belum datang, saya tetap menunggu
agar dapat bimbingan sesuai dengan hari yang
disepakati
55 Saya selalu memperhatikan informasi terkait skripsi
yang diberikan dengan sebaik-baiknya walau saya
sedang sakit
56 Saya lebih suka mengerjakan kegiatan lain yang lebih
menyenangkan meskipun saya belum mengerjakan
skripsi saya yang sudah dekat batas
pengumpulannya
57 Saya mudah merasa bosan saat mengerjakan skripsi
58 Saya takut karena saya merasa kurang memahami isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
skripsi saya
59 Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk
mengerjakan skripsi
60 Saya merasa kurang percaya diri dengan kemampuan
yang saya miliki
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan!
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Kecemasan Akademis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 60
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
i1 128.94 293.060 .682 .914
i2 129.61 302.831 .669 .915
i3 129.03 302.461 .384 .917
i4 129.85 301.746 .535 .916
i5 129.52 301.099 .480 .916
i6 129.90 307.451 .362 .917
i7 129.78 304.274 .427 .917
i8 129.62 302.315 .605 .916
i9 128.68 308.168 .201 .919
i10 129.57 301.941 .538 .916
i11 128.62 302.495 .395 .917
i12 129.63 302.799 .574 .916
i13 129.27 298.454 .570 .915
i14 129.44 308.276 .253 .918
i15 128.91 302.800 .429 .917
i16 129.41 300.654 .597 .915
i17 129.39 304.421 .580 .916
i18 129.28 305.460 .373 .917
i19 128.46 306.559 .316 .918
i20 130.15 311.772 .190 .918
i21 129.78 305.812 .508 .916
i22 127.99 313.423 .063 .919
i23 129.49 298.740 .731 .914
i24 129.94 301.188 .536 .916
i25 128.39 305.780 .313 .918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
i26 129.43 304.018 .536 .916
i27 129.77 309.204 .323 .917
i28 129.86 304.403 .517 .916
i29 129.28 303.357 .471 .916
i30 129.65 299.437 .625 .915
i31 128.96 303.781 .470 .916
i32 129.20 308.753 .224 .918
i33 129.53 305.996 .423 .917
i34 129.48 301.432 .597 .915
i35 128.76 310.467 .162 .919
i36 129.43 301.889 .446 .916
i37 129.46 303.200 .486 .916
i38 129.42 313.016 .077 .919
i39 129.41 313.988 .148 .918
i40 129.96 307.037 .341 .917
i41 128.67 305.839 .365 .917
i42 129.38 308.059 .224 .919
i43 128.65 317.411 -.092 .922
i44 128.99 311.833 .149 .919
i45 129.11 300.846 .487 .916
i46 129.05 306.074 .363 .917
i47 128.73 311.069 .141 .919
i48 128.37 326.799 -.479 .924
i49 129.23 307.460 .330 .917
i50 129.53 309.688 .180 .919
i51 128.61 306.908 .318 .918
i52 129.52 311.689 .113 .919
i53 129.58 303.400 .471 .916
i54 129.75 303.012 .535 .916
i55 129.57 303.530 .471 .916
i56 129.19 306.002 .291 .918
i57 128.78 301.556 .477 .916
i58 129.20 300.548 .524 .916
i59 129.32 297.450 .667 .915
i60 129.16 296.549 .627 .915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
Lampiran 4. Administrasi Pilot Study
Selamat pagi teman-teman, selamat datang di Ruang Observasi Fakultas
Psikologi. Perkenalkan saya Maria Yosephin mahasiswa Psikologi angkatan 2014.
Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan pada pagi hari ini. Teman-teman, seperti yang telah
diberitahukan sebelumnya, kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan
akan berlangsung selama 2 hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen teman-
teman untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
Sekarang, saya akan membagikan lembar kuesioner kepada teman-teman.
Silahkan teman-teman mengisi identitas dan membaca lembar petunjuk
pengerjaan terlebih dahulu. Apabila sudah, teman-teman dapat mengerjakan
kuesioner tersebut. Ingatlah untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri teman-teman.
Kegiatan yang akan kita lakukan adalah kegiatan mewarnai. Sekarang,
saya akan membagikan pensil warna dan kertas sesuai dengan nomor undian yang
sudah teman-teman dapatkan. Setelah semua menerima kertas dan pensil warna,
silahkan mengisikan identitas teman-teman di kolom identitas dan nomor undian
yang teman-teman dapatkan tadi. Kemudian, silahkan membaca instruksi kegiatan
di halaman pertama.
Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai
kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai mewarnai
selama 20 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
Mulai!
Berhenti! Silahkan meletakan pensil warna di atas meja.
Teman-teman, kegiatan pagi hari ini sudah selesai. Terima kasih karena
teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok kita
bertemu lagi jam 9 pagi di tempat ini. Terima kasih dan selamat pagi.
Catatan:
Hari kedua, meminta subjek memberikan saran terhadap kejelasan
instruksi
Meminta subjek menuliskan pikiran dan perasaan selama mereka
mewarnai pola mandala dan sesudah mewarnai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
Lampiran 5. Instruksi Mewarnai Mandala Pilot Study
Untuk 3 hari ke depan, saya minta teman-teman mewarnai sebuah pola
lingkaran. Dalam kegiatan ini, saya ingin teman-teman dapat dengan bebas
berkreasi dan mengekspresikan diri dalam mewarnai. Teman-teman dapat dengan
bebas memilih warna yang akan digunakan dengan pensil warna yang telah
disediakan. Kegiatan ini berlangsung selama 20 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Lampiran 6. Skala Penelitian Kecemasan Akademis
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Maria Yosephin
149114103
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Maria Yosephin, mahasiswi semester 8 Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala yang
diberikan dengan jujur sesuai keadaan diri Saudari masing-masing. Jangan
lupa membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudari dijamin dan dilindungi oleh
kode etik Psikologi
Atas kesediaan dan bantuan Saudari, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Maria Yosephin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LEMBAR IDENTITAS
Nama Lengkap : ………………………………
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu)
Usia : ………. tahun
IPK : ……….
Semester : ……….
Jurusan dan Prodi : ……….
Pendapatan Per Bulan : ……….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
kondisi diri Saudara/i saat ini. Saudari dimohon untuk membaca setiap pernyataan
yang tersedia dengan seksama. Kemudian Saudara/i diminta memilih pilihan
jawaban yang paling sesuai dengan kondisi diri Saudara/i sekarang. Pilihan
jawaban dengan memberi tanda (X) pada kolom jawaban. Terdapat empat (4)
pilihan jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu:
SS : Apabila Saudara/i merasa Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S : Apabila Saudara/i merasa Setuju dengan pernyataan yang ada
TS : Apabila Saudara/i merasa Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS : Apabila Saudara/i merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang
ada
Jika Saudari ingin mengganti jawaban, berilah tanda (X) pada jawaban
yang dirasa kurang sesuai. Kemudian Saudara/i berikan tanda (X) pada jawaban
yang dirasa lebih sesuai dengan kondisi Saudara/i saat ini.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah karena jawaban yang
Saudara/i berikan merupakan kondisi yang Saudara/i rasakan saat ini. Oleh sebab
itu, Saudara/i dimohon mengisi skala ini dengan jujur.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya merasa gelisah karena saya merasa kurang
mampu mengerjakan skripsi
2 Saya mampu mencari solusi atas kesulitan yang saya
hadapi
3 Saya memiliki masa depan yang kurang baik apabila
saya tidak lulus dengan segera
4 Saya selalu siap menerima koreksi skripsi dari dosen
karena saya yakin dengan kemampuan saya
5 Bimbingan skripsi adalah hal yang menakutkan bagi
saya
6 Saya merasa yakin bahwa saya dapat lulus sidang
skripsi
7 Tangan saya gemetaran saat membicarakan mengenai
skripsi
8 Saya dapat melakukan semaksimal mungkin dalam
mengerjakan skripsi
9 Saya takut mengumpulkan revisi skripsi kepada
dosen karena saya merasa materi skripsi yang saya
kerjakan salah
10 Saya merasa mampu mencapai target lulus yang saya
tetapkan
11 Jantung saya berdegup kencang saat akan mengikuti
bimbingan skripsi
12 Fokus saya dalam mengerjakan skripsi cepat
teralihkan apabila ada orang lain yang bergerak di
sekitar saya
13 Dalam menghadapi kesulitan skripsi, saya merasa
tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusinya
14 Ketika saya mengalami kegugupan, saya mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
mengatasinya
15 Saya mementingkan skripsi dibandingkan kegiatan
lain
16 Saya merasa memiliki banyak kekurangan
17 Saya memiliki kemampuan untuk menulis skripsi
18 Saya merasa yakin dengan skripsi saya karena saya
telah mempersiapkan diri dengan matang
19 Saya adalah pribadi yang gagal menyelesaikan
skripsi
20 Saya merasa bersalah ketika saya gagal
21 Saya merasa semua yang saya kerjakan akan berjalan
dengan lancar
22 Saya memilih untuk mencari materi dan buku untuk
mengerjakan skripsi
23 Saya mampu membanggakan orangtua saya
24 Ketika saya mencari materi skripsi yang sulit, saya
menyerah atau hanya mengerjakan bagian yang
mudah saja
25 Saya merasa yakin mampu memotivasi diri untuk
mengerjakan skripsi
26 Saya menunda-nunda membaca refrensi penunjang
skripsi hingga saya terpaksa melakukannya
27 Saya tidak merasakan ketegangan otot saat berdiskusi
mengenai skripsi
28 Membicarakan skripsi membuat telapak tangan saya
mudah berkeringat
29 Saya tenang dan tidak gemetaran saat membicarakan
mengenai skripsi
30 Saya tidak menepati waktu yang sudah disepakati
untuk bimbingan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
31 Saya segera mengerjakan revisi dari dosen
32 Bimbingan skripsi membantu saya dalam kelancaran
skripsi
33 Jika ada hal yang menghambat saya dalam
mengerjakan skripsi, saya merasa cemas dan bingung
menghadapi situasi
34 Telapak tangan saya tidak berkeringat saat
membicarakan skripsi
35 Saya selalu menyediakan beberapa jam setiap
harinya untuk mengerjakan skripsi agar tidak
terburu-buru
36 Saya dapat menahan diri untuk mengabaikan
handphone yang berbunyi
37 Saya mampu berkonsentrasi dengan baik
38 Permasalahan yang belum terselesaikan menghambat
saya dalam mengerjakan skripsi
39 Saya selalu mempunyai alasan untuk tidak membuat
janji utuk bertemu dengan dosen pembimbing
40 Meski dosen belum datang, saya tetap menunggu
agar dapat bimbingan sesuai dengan hari yang
disepakati
41 Saya selalu memperhatikan informasi terkait skripsi
yang diberikan dengan sebaik-baiknya walau saya
sedang sakit
42 Saya lebih suka mengerjakan kegiatan lain yang lebih
menyenangkan meskipun saya belum mengerjakan
skripsi saya yang sudah dekat batas
pengumpulannya
43 Saya mudah merasa bosan saat mengerjakan skripsi
44 Saya takut karena saya merasa kurang memahami isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
skripsi saya
45 Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk
mengerjakan skripsi
46 Saya merasa kurang percaya diri dengan kemampuan
yang saya miliki
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan!
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
Lampiran 7. Administrasi Penelitian
Hari Pertama
Selamat malam teman-teman, selamat datang di Ruang Observasi Fakultas
Psikologi. Perkenalkan saya Maria Yosephin mahasiswa Psikologi angkatan 2014.
Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan pada malam hari ini. Teman-teman, seperti yang telah
diberitahukan sebelumnya, kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan
akan berlangsung selama 3 hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen teman-
teman untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
Sekarang, saya akan membagikan lembar persetujuan untuk mengikuti
penelitian ini. Teman-teman memiliki hak untuk menolak ataupun mengundurkan
diri dari penelitian ini namun teman-teman dimohon memberi tahu kepada
peneliti.
Lalu, saya akan membagikan lembar kuesioner kepada teman-teman.
Silahkan teman-teman mengisi identitas dan membaca lembar petunjuk
pengerjaan terlebih dahulu. Apabila sudah, teman-teman dapat mengerjakan
kuesioner tersebut. Ingatlah untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan
keadaan diri teman-teman.
Kegiatan yang akan kita lakukan adalah kegiatan mewarnai. Sekarang,
saya akan membagikan pensil warna dan kertas sesuai dengan nomor undian yang
sudah teman-teman dapatkan. Setelah semua menerima kertas dan pensil warna,
silahkan mengisikan identitas teman-teman di kolom identitas. Kemudian,
silahkan membaca instruksi kegiatan di halaman pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai
kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai mewarnai
selama 30 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap?
Mulai!
Berhenti! Silahkan meletakan pensil warna di atas meja.
Teman-teman, kegiatan malam hari ini sudah selesai. Terima kasih karena
teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok kita
bertemu lagi jam 18.30 WIB di tempat ini. Terima kasih.
Hari Kedua
Selamat malam teman-teman, selamat datang di Ruang Observasi Fakultas
Psikologi. Perkenalkan saya Maria Yosephin mahasiswa Psikologi angkatan 2014.
Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan pada malam hari ini.
Sekarang, saya akan membagikan pensil warna dan kertas sesuai dengan
nomor undian yang sudah teman-teman dapatkan. Setelah semua menerima kertas
dan pensil warna, silahkan mengisikan identitas teman-teman di kolom identitas.
Kemudian, silahkan membaca instruksi kegiatan di halaman pertama.
Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai
kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai mewarnai
selama 30 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap?
Mulai!
Berhenti! Silahkan meletakan pensil warna di atas meja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Teman-teman, kegiatan malam hari ini sudah selesai. Terima kasih karena
teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok kita
bertemu lagi jam 18.30 WIB di tempat ini. Terima kasih.
Hari Ketiga
Selamat malam teman-teman, selamat datang di Ruang Observasi Fakultas
Psikologi. Perkenalkan saya Maria Yosephin mahasiswa Psikologi angkatan 2014.
Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan pada malam hari ini.
Hari ini kita akan melakukan kegiatan mewarnai seperti hari sebelumnya.
saya akan membagikan pensil warna dan kertas sesuai dengan nomor undian yang
sudah teman-teman dapatkan. Setelah semua menerima kertas dan pensil warna,
silahkan mengisikan identitas teman-teman di kolom identitas. Kemudian,
silahkan membaca instruksi kegiatan di halaman pertama.
Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai
kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai mewarnai
selama 20 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap?
Mulai!
Berhenti! Silahkan meletakan pensil warna di atas meja.
Saya akan membagikan lembar kuesioner kepada teman-teman. Silahkan
teman-teman mengisi identitas dan membaca lembar petunjuk pengerjaan terlebih
dahulu. Apabila sudah, teman-teman dapat mengerjakan kuesioner tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
Ingatlah untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri teman-
teman.
Teman-teman, kegiatan malam hari ini sudah selesai. Terima kasih karena
teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai.
Selamat malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 8. Instruksi Penelitian Mewarnai Mandala
INSTRUKSI
Untuk 3 hari ke depan, saya minta teman-teman mewarnai sebuah pola
lingkaran. Dalam kegiatan ini, saya ingin teman-teman dapat dengan bebas
berkreasi dan mengekspresikan diri dalam mewarnai. Teman-teman dapat dengan
bebas memilih warna yang akan digunakan dengan pensil warna yang telah
disediakan. Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
Lampiran 9. Pola mandala
Pola mandala mudah
Pola mandala tingkat kesukaran sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
Lampiran 10. Data Deskriptif Subjek
a. Kelompok Eksperimen
Inisial Usia Semester Prodi Jenis Kelamin IPK Pendapatan
GN 22 8 PSI Perempuan 3.01 1750000
T 22 8 PBI Perempuan 3.00 1000000
P 22 8 PSI Perempuan 3.25 1000000
YD 22 8 FARMASI Perempuan 3.20 1500000
NL 22 8 SASING Perempuan 3.68 1000000
N 22 8 PBI Perempuan 3.82 1000000
I 22 8 PBI Perempuan 3.43 1000000
MW 22 8 PBI Perempuan 3.40 1000000
BL 22 8 PSI Perempuan 3.30 1500000
M 22 8 PSI Perempuan 3.37 2000000
S 21 8 FARMASI Perempuan 3.40 2000000
V 21 8 FARMASI Perempuan 3.90 2000000
B 22 8 PSI Laki-laki 3.85 2000000
D 22 8 PSI Laki-laki 3.00 1200000
N 22 8 PSI Perempuan 3.13 1000000
OY 22 8 FARMASI Perempuan 3.12 1750000
GD 22 8 PBI Perempuan 3.00 1000000
LK 21 8 PBI Perempuan 3.51 1500000
AA 22 8 FARMASI Perempuan 3.12 1000000
MV 22 8 SASING Perempuan 3.31 1500000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Frequencies
Statistics
Semester Prodi Gender IPK Pendapatan Umur
N Valid 20 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0 0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21 3 15.0 15.0 15.0
22 17 85.0 85.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 8 20 100.0 100.0 100.0
Prodi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PSI 7 35.0 35.0 35.0
FARMA
SI
5 25.0 25.0 60.0
PBI 6 30.0 30.0 90.0
SASING 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Gender
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI LAKI 2 10.0 10.0 10.0
PEREMPUA
N
18 90.0 90.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Indeks Prestasi Kumulatif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 3 15.0 15.0 15.0
3.01 1 5.0 5.0 20.0
3.12 2 10.0 10.0 30.0
3.13 1 5.0 5.0 35.0
3.20 1 5.0 5.0 40.0
3.25 1 5.0 5.0 45.0
3.30 1 5.0 5.0 50.0
3.31 1 5.0 5.0 55.0
3.37 1 5.0 5.0 60.0
3.40 2 10.0 10.0 70.0
3.43 1 5.0 5.0 75.0
3.51 1 5.0 5.0 80.0
3.68 1 5.0 5.0 85.0
3.82 1 5.0 5.0 90.0
3.85 1 5.0 5.0 95.0
3.90 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1000000 9 45.0 45.0 45.0
1200000 1 5.0 5.0 50.0
1500000 4 20.0 20.0 70.0
1750000 2 10.0 10.0 80.0
2000000 4 20.0 20.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
b. Kelompok Kontrol
Inisial Usia Semester Prodi Jenis Kelamin IPK
Pendapatan
per Bulan
PB 22 8 PSI Perempuan 3.20 1000000
V 22 8 PSI Perempuan 3.20 1500000
N 22 8 SEJARAH Laki-Laki 3.40 1300000
D 22 8 SASING Perempuan 3.35 1000000
M 22 8 PMAT Perempuan 3.45 1000000
A 22 8 SASING Perempuan 3.40 1500000
T 21 8 FARMASI Laki-Laki 3.89 2000000
M 21 8 FARMASI Perempuan 3.51 1000000
C 21 8 FARMASI Perempuan 3.18 2000000
S 22 8 FARMASI Perempuan 3.35 1500000
M 21 8 FARMASI Perempuan 3.13 1000000
DA 21 8 PSI Perempuan 3.40 1200000
AN 21 8 PSI Perempuan 3.21 1000000
S 21 8 FARMASI Perempuan 3.10 1500000
G 22 8 FARMASI Perempuan 3.12 1300000
AD 21 8 FARMASI Perempuan 3.76 2000000
CA 22 8 PSI Perempuan 3.45 1250000
TR 21 8 PSI Perempuan 3.49 1500000
ED 21 8 PSI Perempuan 3.11 1500000
P 22 8 PSI Perempuan 3.12 1000000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Frequencies
Statistics
Semester Prodi Gender IPK Pendapatan Umur
N Valid 20 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0 0
Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
21 10 50.0 50.0 100.0
22 10 50.0 50.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 8 20 100.0 100.0 100.0
Prodi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PSI 8 40.0 40.0 40.0
SASING 2 10.0 10.0 50.0
FARMAS
I
8 40.0 40.0 90.0
PMAT 1 5.0 5.0 95.0
SEJARA
H
1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
Gender
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 1 5.0 5.0 5.0
Perempuan 19 95.0 95.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Indeks Prestasi Kumulatif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.10 1 5.0 5.0 5.0
3.11 1 5.0 5.0 10.0
3.12 2 10.0 10.0 20.0
3.13 1 5.0 5.0 25.0
3.18 1 5.0 5.0 30.0
3.20 2 10.0 10.0 40.0
3.21 1 5.0 5.0 45.0
3.35 2 10.0 10.0 55.0
3.40 3 15.0 15.0 70.0
3.45 2 10.0 10.0 80.0
3.49 1 5.0 5.0 85.0
3.51 1 5.0 5.0 90.0
3.76 1 5.0 5.0 95.0
3.89 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1000000 7 35.0 35.0 35.0
1200000 1 5.0 5.0 40.0
1250000 1 5.0 5.0 45.0
1300000 2 10.0 10.0 55.0
1500000 6 30.0 30.0 85.0
2000000 3 15.0 15.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
Lampiran 11. Hasil Penelitian (Skor Kecemasan Akademis)
No Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pre Post d Pre Post d
1. 122 117 -5 124 122 -2
2. 115 111 -4 119 118 -1
3. 126 124 -2 115 110 -5
4. 115 112 -3 120 122 2
5. 131 118 -13 121 120 -1
6. 120 119 -1 115 123 8
7. 117 115 2 134 133 -1
8. 121 117 -4 120 135 15
9. 116 112 -4 117 119 2
10. 118 116 -2 125 124 -1
11. 136 130 -6 131 126 -5
12. 117 115 -2 129 132 3
13. 127 119 -8 129 133 4
14. 131 127 -4 118 124 6
15. 125 119 -6 131 134 3
16. 124 120 -4 115 120 5
17. 125 122 -3 118 123 5
18. 115 118 3 135 129 -6
19. 116 112 -4 122 127 3
20. 128 123 -5 120 123 3
Mean -3.75 Mean 1.85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
Lampiran 12. Uji Normalitas
Case Processing Summary
grup Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pre eks 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kon 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
post eks 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kon 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
gainsc
ore eks 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kon 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
Tests of Normality
grup Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre eks .151 20 .200* .923 20 .111
kon .173 20 .119 .910 20 .063
post eks .145 20 .200* .952 20 .400
kon .153 20 .200* .946 20 .317
gainsc
ore eks .170 20 .131 .915 20 .078
kon .119 20 .200 .941 20 .254
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
Lampiran 13. Uji Homogenitas
Group Statistics
grup
N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pretest Eks 20 122.25 6.265 1.401
Kon 20 122.90 6.472 1.447
Posttest Eks 20 118.30 5.069 1.133
kon 20 124.85 6.368 1.424
Gainscore Eks 20 -3.75 3.354 .750
Kon 20 1.85 4.923 1.1
Test of Homogenitiy of Variance
Levene Statistic F
Pretest Equal variances assumed .840 .042
Posttest Equal variances assumed .287 1.166
Gainscore Equal variances assumed .108 2.714
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Lampiran 14. Independent Sample T-Test
a. Skor Pretest
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
pre eksperim
en
20 122.25 6.265 1.401
kon 20 122.90 6.472 1.447
Independent Sample Test
t-test for Equality of Means
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
pre Equal
variance
s
assumed
-.323 38 .749 -.650 2.014 -4.727 3.427
Equal
variance
s not
assumed
-.323 37.960 .749 -.650 2.014 -4.728 3.428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
b. Gain Score
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Gainsc
ore
eks 20 -3.75 3.354 .750
kon 20 1.85 4.923 1.101
Independent Sample Test
t-test for Equality of Means
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Gai
n
scor
e
Equal
variance
s
assumed
-4.204 38 .000 -5.600 1.332 -8.297 -2.903
Equal
variance
s not
assumed
-4.204 33.511 .000 -5.600 1.332 -8.309 -2.891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI