pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak

Upload: febrianprotego

Post on 15-Oct-2015

395 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

latihan

TRANSCRIPT

1

PENGARUH METODE LATIHAN PENGULANGAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA ATLET PENCAK SILAT SMP NEGERI 1 GUNUNG TOAR

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:Enny waryantiNPM: 106610156

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI PENJASKESREKUNIVERSITAS ISLAM RIAUPEKANBARU2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPerkembangan olahraga yang semakin pesat pada saat ini membutuhkan penanganan dan persiapan yang matang. Hal ini perlu dilakukan agar cita-cita anak bangsa Indonesia yang seutuhnya yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani melalui olahraga bisa diwujudkan. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis mendorong, memberi, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Olahraga sebagai salah satu aspek yang penting dalam peningkatan kualitas manusia membutuhkan upaya pembinaan dan pengembangan guna melaksanakan terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang utuh secara mental, fisik, sportifitas, kepribadian serta pencapaian prestasi dalam cabang-cabang olahraga. Melalui aktivitas olahraga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi untuk mengatasi kekurangan yang di alami serta memahami nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga, sesuai dengan perkembangannya olahraga berkembang menjadi olahraga prestasi. UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang pembinaan bakat melalui jalur pendidikan pasal 21 ayat 4 mengatakan bahwa:Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat yang berbasis pada pengembangan olahraga untuk semua orang yang berlansung sepanjang hayat.Dalam hai ini olahraga pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan baik tingkat daerah, nasional, regiaonal maupun tingkat internasional, mulai dari usia dini, remaja, dan sampai usia dewasa. Perkembangan olahraga pencak silat sekarang ini cukup membanggakan dengan semakin tersebarnya perguruan pencak silat dinusantara bahkan diluar bangsa Indonesia. Keberhasilan seorang pesilat dalam pertandingan dapat dipengaruhi oleh kualitas kondisi fisik, keteampilam teknik yang dimilikinya, pengaruh teknik dalam bertanding, dan kematangan dalam bertanding, dan kematangan dalam malakukan teknik tersebut, yang paling utama yang harus dikuasai yaitu teknik dasar yang sering digunakan oleh seorang pesilat dalam bertanding antara lain: kida-kuda, sikap pasang, langkah, taknik serang, teknik tendangan, teknik jatuhan, dan teknik tangkapan. Dimana dalam teknik menyerang terdapat satu teknik tendangan yaitu tendanga depan.Tendangan merupakan serangan mengunakan kaki yang sangat kuat dalam menghadapi lawan karena memiliki kekuatan yang lebih besar dan jangkuan yang lebih jauh dibandingkan dengan pukulan. Untuk menunjang agar tercapai sasaran yang diinginkan diperlukan latihan beban yang baik dan benar. Sehingga kecepatan dari tendangan tersebut dapat dilakukan dengan baik pada saat latihan meupun pertandingan.Tendangan depan adalah teknik dan taktik serang yang mempergunakan untuk jarak jangkauan jauh dan serang yang mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerangan,, tendangan depan adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki kanan atau pun kiri dan marupakan salah satu teknik dasar dalam olahraga pencak silat khususnya dalam kategori laga atau tanding. Sangat penting penguasaan teknik dasar dalam menyusun teknik tendangan depan bagi pencapaian prestasi maksimal seorang pesilat.Yang mempegaruhi tendangan depan diantaranya adalah kekuatan, daya tahan, kelenturan, kecepatan, keseimbangan dan kelincahan. Untuk itu, dalam pencapaian prestasi yang maksimal seorang pesilat, haruslah menguasai teknik dasar, teknik bertanding, dan memerlukan kualitas fisik yang baik. Semua ini dikarenakan bahwa dalam olahraga pencak silat, kecepatan dalam melakukan tendangan depan atau lurus diperlukan pada teknik tendangan dalam pertandingan pencak silat. Dalam meningkatkan kemampuan melakukan teknik tendangan depan diperlukan latihan yang berulang, salah satu bentuk latihan yang cocok adalah dengan mengunakan bentuk metode latihan pengulang. Metode latihan pengulangan adalah suatu metode latihan yang lebih menekankan pada kerja dengan intensitas yang sangat tinggi kemudian dilakukan istirahat penuh dengan waktu istirahat yang lebih panjang. Diantara sisi materi latihan dengan intensitas beban yang sangat tinggi terdapat interval-interval yang membawah kepemulihan sempurna (penuh). Jadi apabila tendangan depan dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan tendangan yang lebih baik dan terarah, karena dalam metode ini menekankan pada kerja dengan intensitas yang sangat tinggi dan diselingi dengan istirahat.Berdasarkan observasi penelitian di Smp Negeri 1 Gunung Toar, dapat dilihat para atlet dalam melakukan latihan dan sparing (tanding) kurang dapat melakukan tendangan depan secara efektif, serangannya mudah diantisipasi oleh lawan dan mudah ditangkap. Berdasarkan pengamatan itulah terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tendangan depan diantaranya teknik, kekuatan, daya tahan, kelenturan, daya ledak otot tungkai bagian bawah (kaki), kecepatan, keseimbangan dan kelincahan. Dan dilihat dalam penempatan posisi atau kuda-kuda pada saat melakukan tendangan kurang baik maka sasaran yang ingin tidak dicapai karna tendangan akan keluar dari target pasnya dan akan mempengaruhi kecepatan dalam menendang. Dari segi sarana dan prasarananya sekolah memiliki 2 samsak, 2 terget pas 4 body pelindung dan 2 pengaman buat cwo hanya saja sekolah tidak memiliki matras untuk pertandingan yang seharusnya, dan dari segi latihan atlet melakukan latihan 2 kali dalam seminggu dan waktu latiahn mulai dari jam 3-5 sore.Dari uraian latar belakang diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan tersebut, dan menuangkannya dalam bentuk makalah penelitian dengan memilih judul : Pengaruh Metode Latihan Pengulangan Terhadap Kecepatan Tendangan Depan pada Atlet Pencak Silat di SMP N 1 Gunung Toar.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimana kemampuan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp Negeri 1 Gunung Toar?2. Bagaimana pelaksanaan metode latihan pengulangan dalam proses latihan pada atlet pencak silat Smp Negeri 1 Gunung Toar?3. Bagaimana sarana dan prasarana di Smp Negeri 1Gunung Toar itu?4. Bagaimana pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp Negeri 1 Gunung Toar?C. Pembatas MasalahBerdasarkan Latar Belakang yang diatas maka yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat di Smp Negeri 1 Gunung Toar.D. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah adalah bagaimanakah pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp Negeri 1 Gunung Toar ?E. Tujuan PenelitianSesuai dengan masalah yang dibahas diatas tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp Negeri 1 Gunung Toar.F. Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S-1 di universitas islam riau pekanbaru.2. Sebagai bahan acuan bagi atlet dalam memahami metode latihan pengulangan dengan baik sehingga berpengaruh terhadap kemampuan tendangan depan atau lurus dalam pertandingan3. Sebagai masukan bagi pelatih kedepannya untuk meningkatkan prestasi olahraga pencak silat di Smp Negeri 1 Gunung Toar4. Bagi universitas untuk menambah bahan bacaan refrensi diperpustakaan.

BAB IIKAJIAN TEORIA. Landasan Teori1. Pengertian Metode Latihan PengulanganMetode latihan pengulangan adalah suatu metode latihan yang lebih menekankan pada kerja dengan intensitas yang sangat tinggi kemudian dilakukan istirahat penuh dengan waktu istirahat yang lebih panjang. Diantara sisi materi latihan dengan intensitas beban yang sangat tinggi terdapat interval-interval yang membawah kepemulihan sempurna (penuh). (Syafruddin,1995:119)Metode latihan pengulangan terdiri dari mengulangi latihan-latihan tertentu yang dilakukan dengan istirahat penuh.Sifat-sifat latihan pengulangan adalah:a. Latihan dengan intensitas yang konstanb. Waktu istirahat yang optimalc. Bentuk ulangan yang bermacam-macamPeningkatan beban latihan pada metode latihan pengulangan juga seperti pada metode latihan interval, dan dalam penelitian peningkatan beban dilakukan dengan meningkatkan jumlah ulangan (repetisi). (Syafruddin,1995:119)Peningkatan tujuan latihan perlu diberikan berkenaan bahwa latihan itu harus bersifat khusus. Prinsip-prinsip dasar latihan tersebut berkaitan dengan sumber energi utama yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas yang diperlukan, dengan menerapkan prinsip peningkatan beban latihan dalam menyusun program latihan. Peningkatanbeban tersebut dapat dapat dilakukan dengan peningkatan salah satu atau semua variable latihan, yaitu: intensitas latihan, volume latihan, jumlah ulangan, waktu istirhat, dan frekuensi latihan.Latihan menurut metode pengulangan ini dibedakan dua prinsip pembebanan yaitu:1. Prinsip peningkatan beban (training pyramid)2. Prinsip beban tetap (training seri)Sebagai tanda atau cirri metode pengulangan denganprinsip pyramid training adalah terjadi penurunan volume beban (pengulangan) pada penambahan intensitas beban secara bersamaan. Dalam pyramid training diberikan istirahat pemulihan yang sempurna selama 3-5 menit. Sesuai dengan keadaan latihan dilatih pyramid per materi latihan. Maka itu diberikan istirahat yang lebih lama dengan latihan-latihan pelemasan dan peregangan. (Syafruddin,1995:120).Metode pengulangan juga dilakukan dengan beban tetap dalam bentuk training seri. Jumlah seri untuk setiap latihankira-kira 4-6 seri. Dalm setiap seri dilakukan 1-10 pengulangan dari tiap-tiap latihan atau isi materi latihan, tergantung dari setiap tujuan latihan. Disini juga berlaku prinsip setiap intensitas beban yang tinggi maka volume beban yang rendah. Lama istirahat antara seri dapat berlansung sampai 15 menit, tergantung dari intensitas beban dan menuntut pemulihan yang penuh. (Syafruddin,1995:120).Metode pengulangan atau repetisi adalah mengulang tentang latihan-latihan tertentu yang dilakukan dengan atau tanpa istirahat. (Tangkudung,2006:50)Ciri-cirinya yaitu:1. Latihan dengan konstan2. Untuk istirahat yang optimal3. Untuk latihan pengulangan bermacam-macamDari uraian diatas disimpulkan bahwa metode latihan pengulangan adalah pengulangan materi latihan dengan intensitas yang sangat tinggi terdapat interval-interval yang membawah pemulihan yang sempurna (penuh).Selanjutnya dinyatakan bahwa prestasi seseorang dalam dunia olahraga ditentukan oleh banyak faktor menurut rieder/lehnertz (1983) terdiri dari: kondisi fisik, pengalaman gerakan, bakat dan kemampuan belajar, motivasi, bentuk informasi dan intruksi yang diberikan, lingkungan. Dan peranan kondisi fisik dalam penelitian ini disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan pada saat latihan. (Syafruddin, 2012:141)2. Hakikat Pencak Silata. Pengertian pencak silatPencak silat atau silat adalah seni beladiri asia yang berakar dari budaya melayu. Di Indonesia, pencak silat diwariskan oleh para leluhur bangsa sejak berabad-abad yang lalu. Perkembangan pencak silat banyak dipengaruhi oleh agama hindu, budha maupun islam. Pada umumnya, dahulu pencak silat dilakukan dipusat keagamaan (pesantren) maupun prajurit karaton sebagai usaha untuk mempertahankan kerajaan. (Naharsari,2008:1)Pencak silat merupakan salah satu budaya asli bangsa indonesia, dimana sangat diyakini olah para pendekarnya dan pakar pencak silat bahwa masyarakat melayu saat itu menciptakan dan mempergunakan ilmu bela diri ini sejak masa penjajahan dan pada saat itu manusia harus menghadapi alam yang keras dan [ada akhirnya manusia mengembangkan gerak-gerak bela diri. (Depdiknas,2004:47)Dari uraian diatas diambil kesimpulan bahwa pencak silat adalah olahraga yang berupa hasil budaya manusia bangsa Indonesia untuk membela dan untuk mempertahankan diri dari ancaman dari luar.b. Teknik dasar pencak silatPembentukan sikap dan gerakGerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terancana, terarah, terkoordinasi dan terkendali (Naharsari,2008:13)a). Sikap salam dan sikap berdoaSikap ini digunakan untuk memulai dan menghakhiri latihan dengan memohon keselamatan kepada tuhan yang maha.b). Sikap berdiri1. Sikap tegak adalah pendangan kedepan, kedua tangan disamping badan dan kedua tumit rapat membentuk sudut 90.2. Sikap kangkang adalah pandangan kedepan, kedua tangan mengepal dipinggang, kedua kaki dibuka kira-kira 35-40 cm.3. Sikap kuda-kuda adalah teknik yang mempertahankan sikap dari kedua kaki dalam keadaan tidak bergerak. Sikap kuda-kuda adalah satu posisi kaki sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap bela serang.c). Sikap pasang adalah kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda, sikap tubuh, dam sikap tangan.d). Dasar pembelaan adalah usaha membela dengan cara memindahkan bidang sasaran terhadap serangan lawan.e). Serangan yaitu mengunakan serangan tangan, tungkai (kaki).c. Hakikat kecepatan tendangan depan dalam pencak silatAgar berhasil dalam pelaksanaan keterampilan gerak, diperlukan kemampuan untuk memperhatikan posisi atau sikap tubuh. Hal tersebut menunjukkan salah satu sifat dasar dalam olahraga yang menbutuhkan perubahan mendadak dalam gerakan, sebagai contoh, pesilat yang baru saja melakukan tendangan, berusaha mendapatkan kembali atau menarik tendangan secepat mungkin.Kecepatan yaitu salah satu elemen kondisi fisik yang sangat penting adalah kecepatan (speed). Kecepatan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu jarak tertentu dengan capat (bompa & haff, 2009:315), disisi lain, jonath atau krempel (1981) dan martin (1977) mengemukakan bahwa kecepatan dapat diartikan dari dua sudut pandang yaitu secara fisiologis (ilmu pyisiologi) dan secara fisikalis (ilmu fisika). (Syafruddin,2011:86)Dari uraian diatas uditarik kesimpulan bahwa keberhasil dalam pelaksanaan keterampilan gerak, diperlukan kemampuan untuk memperhatikan posisi atau sikap tubuh. Hal tersebut menunjukkan salah satu sifat dasar dalam olahraga yang menbutuhkan perubahan mendadak dalam gerakan pencak silat dan mengunakan kecepatan dalam melakukan suatu gerakan.Dalam pertandinagan pencak silat terdapat beberapa tendanagan yaitu:1). Tendangan lurus (depan)2). Tendangan samping3). Tendanagan sabit4). Tendangan belakangB. Kerangka PemikiranAdapun kerangka konseptual yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:Metode latihan pengulangan merupakan segala bentuk tuntunan yang diberikan kepada atlet dalam latihan secara berulang-ulang dengan volume latihan dan intensitas latihan tinggi dan diprogram. Dalam penelitian ini metode latihan pengulangan diberikan dalam latihan kecepatan tendangan depan dalam pertandingan pencak silat.Kecepatan tendangan depan atau lurus dalam pertandinagn pencak silat sangat diperlukan dalam pertahanan maupun penyerangan, dan apabila atlet dapat menguasai dan mmelaksanakan teknik tersebut dengan sempurna maka lawan akan kesulitan dalam menangkis tendangan yang dapat menguras waktu dan tenaga lawan, sehingga lawan akan cepat lelah dan stress dalam menghadapinya.Untuk melakukan tendangan depan atau lurus yang sempurna atau baik dapat melakukan pengulangan latihan secara kontiniu. Karena metode latihan pengulangan dapat meningkatkan volume beban, intensitas beban, interval beban, frekuensi dan lamanya beban dalam latihan.Dalam melaksanakan tendangan depan atau lurus memerlukan fisik dan kekuatan otot yang kuat, dalam tendangan depan atau lurus otot-otot yang berperan yaitu otot tungkai yang digunakan untuk menendang. Jadi agar kekuatan otot tungkai tersebut berfingsi dengan baik dalam tendangan depan atau lurus diperlukan beban latihan yang maksimal. Dapat diambil kesimpulan bahwa metode latihan pengulangan memiliki pengaruh terhadap kemampuan kecepatan tendangan depan atau lurus dalam pertandingan pencak silat.Agar lebih jelasnya gambaran pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan atau lurus pada atlet pencak silat Smp N 1 Gunung Toar sebagai berikut:

Kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat SMP N 1 GUNUNG TOAR(Y)

Metode Latihan Pengulangan(X)

Pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp N 1 Gunung Toar C. Hipotesis PenelitianBerdasarkan paparan teori dan kerangka pemikiran diatas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Metode latihan pengulangan berpengaruh positif dan baik terhadap kecepatan tendangan depan pada atlet pencak silat Smp N 1 Gunung Toar

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis PenelitianAdapun jenis penelitian ini adalah penelitian dengan perlakuan percobaan (eksperimental) mengartikan pendekatan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau menyingkirkan factor-faktor lain yang menganggu.(Arikunto, 2006:3).Lebih lanjut digambarkan desain penelitian eksperimen sebagai berikut: (Arikunto, 2006:85)Didalam desin ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi sebelum eksperimen () disebut pree test, dqan observasi sesudah eksperimen ( disebut post test. Perbedaan antara dan yakni - diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen.Adapun variable penelitian yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pengaruh metode latihan pengulangan atau variable (X) sebagai veriabel bebas dan kecepatan tendangan depan sebagai veriabel terikat (Y).B. Populasi dan Sampel1. Populasi Populasi adalah keseluruhan atau totalitas subjek dalam penelitian, (Arikunto,2006:130)Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah atlet pencak silat pada Smp N 1 Gunung Toar putra dan putri yang berjumlah 10 orang.2. Sampel Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto,2006:131)Berpedoman kepada populasi penelitian, maka sampel dalam penelitan ini adalah semua populasi yang ada yaitu atlet pencak silat pada Smp N 1 Gunung Toar putra dan putri yaitu sebanyak 10 orang.Sesuai dengan penjelasan para ahli mengatakan: Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jadi teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. (Arikunti, 2006:134)C. Defenisi OperasionalUntuk menghindari kesalah pahaman tentang judul yang akan diteliti maka penulis perlu menjelaskan istilah yang berkaitan dengan judul proposal ini.1). Metode latihan pengulangan adalah suatu metode latihan yang lebih menekankan pada kerja dengan intensitas yang sangat tinggi kemudian dilakukan istirahat penuh (sempurna) dengan waktu istirahat yang lebih panjang.2). Tendanagn depan adalah mengunakan sebelah kaki dan tungkai, dengan kenaan pangkal jari-jari kaki bagian dalam.3). Pencak silat adalah cabang olahraga yang berupa hasil budaya manusia bangsa Indonesia untuk membela dan untuk mempertahankan kemandirian dan menunggalkan terhadap lingkungan hidup untuk mencapai keselarasan hidup dan meningkatkan ilmu dan taqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam pencek silat juga memerlukan kualitas fisik dan penguasaan teknik-teknik yang benar.D. Pengembangan InstrumenInstrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160)Peneliti berbentuk metode eksperimen, jadi peneliti menggunakan tes dan pengukuran serta observasi tujuannya untuk menentukan seberapa besar pengaruh metode latihan pengulangan terhadap kecepatan tendangan depan pada pencak silat.

a. Tes pengukuranTes pengukuran adalah pertatanyaan atau latihan serta alat yang lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150)Tendangan depan atlet akan dugunakan tes sebagai berikut:1. Tujuan: untuk mengetahui kemampuan kecepatan tandangan 2. Peralatan: Target (hand box), Meteran, Stop Watch3. Petugas: pengukuran ketinggian target, pencatat waktu, penjaga target.4. Pelaksanaan:Atlet bersikap-siap berdiri di belakang target dengan satu kaki tumpu berada dibelakang garis sejauh 50 cm (putri) 60 cm (putra). Pada saat aba-aba Y atlet melakukan tendangan dengan kaki kanan dan kembali ke posisi awal dengan menyentuh lantai yang berada dibelakang garis, kemudian melanjutkan tendangan kanan secepat-cepatnya selama 10 detik. Demikian juga dengan kaki kiri selama 10 detik. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian target 75 cm (putri) 100 cm (putra)Penilain : Skor berdasarkan banyaknya tendangan atletUntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1Tes Kecepatan TendanganSumber : Depdiknas (2004:47)

5. PenilaianSkor berdasarkan banyaknya tendangan atlet :Format Penilaian Kecepatan TendanganNama :Umur : Jenis kelamin : laki-laki/perempuan

Teknik tendanganLuruskananLurusKiriSamping kananSamping kiriSabit kananSabit kiri

Tes 1

Tes 2

Tes 3

Tes terbaik

(Penilai I) (Penilai II) (Penilai III)Table 1. Penilaian Kecepatan Tendangan Keterampilan AtletKategoriPutriPutra

Baik sekali>23>25

Baik19-2220-24

Cukup14-1815-19

Kurang8-1310-14

Kurang sekali