5-6. teknik pengulangan

Upload: miftahul-yoko-khair

Post on 14-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    1/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    5. Teknik Pengulangan

    Counter

    Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini

    dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga

    junlah pengulangan dapat diketahui.

    Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai

    berikut :

    Proses A

    Proses B

    Proses C

    Proses D

    Proses B

    Proses C

    Proses D

    Proses BProses C

    Proses D

    Proses E

    Dari contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali.

    Pengulangan ini terjadi setelah proses A dan sebelum proses E dikerjakan.

    Jika diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang

    tersusun berderet. Hal ini tidak efisien.

    Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan kounter sebagai pengontrol

    jumlah pengulangan ketiga proses tersebut.

    Teknik pengulangan 1

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    2/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh :

    START

    PROSES B

    PROSES D

    PROSES C

    PROSES E

    K = K + 1

    K = 3

    END

    T

    Y

    K = 0

    Dari flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :

    1. Pertama kali dikerjakan adalah proses A.2. Persiapkan variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini

    digunakan untuk mengontrol jumlah pelaksanaan proses B, C dan D yang telah

    dikerjakan.

    3. Kerjakan proses B, C, D secara berurutan.

    4. Variabel kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan

    untuk proses B, C dan D.

    5. Periksa isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi

    variabel K =3, maka kerjakan proses E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3 berarti

    proses B, C, D masih perlu diulang.

    Teknik pengulangan 2

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    3/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam

    flowchart.

    Sebuah perusahaan ingin mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut

    tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.

    Spesifikasi proses adalah :

    Input data diperoleh dari dik yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan

    alamat.

    Data habis jika input data yang dibaca /*

    Setiap halaman terdapat judul .

    Satu halaman hanya memuat 30 baris data.

    Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu

    variabel kounter. Kounter ini digunakan untuk menghitung jumlah data yang telah

    dicetak pada setiap halaman.

    Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya

    telah mencapai 30 maka pencetakan dilakukan pada halaman berikutnya dan

    lakukan proses pencetakan judul.

    Teknik pengulangan 3

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    4/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Bentuk flowchart dari persoalan diatas :

    START

    N = 0

    PRINT

    JUDUL

    READ

    NO, NM,

    ALM

    /*

    N = N + 1

    END

    PRINT

    NO, NM,

    ALM

    N =30

    N = 0

    1

    1

    Y

    T

    Y

    T

    Berdasarkan flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :

    1. Siapkan variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = 0.

    2. Cetak judul.

    3. Baca data dan simpan di dalam variabel :

    NO untuk data nomor pegawai.

    NM untuk data nama pegawai.

    ALM untuk data alamat pegawai

    4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.

    5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui

    jumlah data yang telah dicetak untuk setiap halaman.

    6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.

    7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris.

    Oleh karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 1 yaitu mencetka

    Teknik pengulangan 4

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    5/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses

    selanjutnya kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa

    mencetak judul lagi.

    LOOPING

    Merupakan pengolahan data yang berulang yang lebih dari satu diadalam arus

    diagram alur untuk itu digunakan tanda panah ke pengolahan data tersebut.

    Contoh :

    START

    READ

    A, B

    C = A + B

    C > 5

    D = C + 3

    PRINT

    C

    PRINT

    D

    Y

    N

    Untuk menghentikan proses diatas dapat digunakan :

    Flag

    Digunakan jika ada instruksi read atau input data . Fungsi dari flag ini adalah :

    a. Untuk menghindari out of data.b. Flag biasanya digunakna berupa data string atau character dan bisa berupa

    data numeric atau angka-angka.

    Contoh : String = XXX, ZZZ

    Numeric = 999, 000

    Teknik pengulangan 5

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    6/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    c. Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam

    pelaksanaan proses.

    d. Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan

    variabel yang dibaca.

    Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang digunakan ada 2 flag.

    Contoh :

    START

    READ

    A,B

    C = A + B

    PRINT

    C

    data 1,2,3,4,5,6,999,99 START

    READ

    A,B

    A = 999

    C = A + B

    PRINT

    C

    END

    Y

    N

    Hasil : 3 Hasil: 3

    7 711 11

    999 = out of data

    NESTED LOOP ( LOOPING BERSARANG)

    Dalam sebuah kalang FOR-NEXT diperbolehkan untuk membuat kalang

    FOR-NEXT lainnya. Pada operasi kalang dalam kalang tersebut, urutan eksekusi

    dimulai dari kalang yang paling dalam sehingga instruksi-instruksi yang didapat

    pada kalang yang paling dalam akan paling banyak dieksekusi.

    Syarat yang harus diperhatikan untuk operasi FOR-NEXT kalang tersarang :

    Setiap kalang tidak boleh menggunakan variabel counter yang sama

    Antara kalang-kalang tersebut tidak boleh saling berpotongan (overlapping)

    Teknik pengulangan 6

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    7/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh kalang berpotongan (Salah ) Contoh kalang Bersarang (Benar)

    START

    FOR I = 1 TO

    10

    FOR J = 1 TO

    10

    Print I,J

    NEXT J

    NEXT I

    START

    FOR I = 1 TO

    10

    FOR J = 1 TO

    10

    Print I,J

    NEXT J

    NEXT I

    END END

    Teknik pengulangan 7

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    8/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh dua Loop yang terpisah (Benar, tapi bukan Nested )

    START

    FOR I = 1 TO 10

    Print J

    NEXT I

    NEXT J

    FOR J = 1 TO10

    Print I

    END

    contoh

    1. Buat flowchart untuk mencetak hasil sbb :

    1 1

    1 2

    2 1

    2 2

    3 1

    3 2

    2. Apa output flowchart dibawah ini

    Teknik pengulangan 8

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    9/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Teknik pengulangan 9

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    10/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    3. Hasil dari flowchart dibawah ini adalah :

    Start

    FOR J = 1 TO 2

    NEXT I

    FOR I = 1 TO 2

    NEXT J

    J , I

    End

    Teknik pengulangan 10

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    11/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    ARRAY ( Variabel Berindeks )

    Pengertian Array ( Variabel Berindeks ) adalah veriabel yang mempunyai tipe

    data sejenis, misalnya numerik atau string, yang mampu menampung banyak nilai

    dan didefinisikandengan Sebuah nama variabel berindeks.

    Contoh suatu variabel berindeks adalah matriks. Misalkan matriks X berisi :

    1 2 3

    4 5 6

    7 8 9

    Untuk menyimpan nilai matriks X tidak dapat digunakan sebuah variabel. Untuk itu

    harus digunakan variabel berindeks, yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8 dan X9.

    Berdasarkan jumlah dimensi indeks dalam sebuah variabel array, dikenal

    adanya array dimensi satu dan arrray dimensi banyak.

    Beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila ingin memasukkan

    deretan data kedalam variabel array adalah :

    a. Tipe data yang akan disimpan kedalam variabel harus diketahui, karena

    variabel array numerik hanya dapat menerima data numerik dan variabel array

    string hanya dapat menerima data string.

    b. Banyaknya data harus lebih kecil atau sama dengan jumlah subkrip ( indeks )

    dari array tersebut.

    c. Untuk memasukkan deretan data dalam suatu variabel indeks dapat digunakan

    intruksi perulangan.

    d. Banyaknya indeks yang ditentukan menunjukkan banyknya ruang memori yang

    dialokasikan, oleh karena itu dalam menentukan banyaknya indeks sebaiknya

    disesuaikan dengan banyaknya data sehingga tidak memboroskan

    pengalokasian ruang memori.

    Teknik pengulangan 11

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    12/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh 1.

    Perhatikan flowchart dibawah ini, tentukan hasil jika diketahui datanya

    5,10,15,20

    Start

    Baca A(K)

    FOR K = 1 TO 3

    NEXT K

    A (K)

    END

    Hasil : 5 10 15

    Teknik pengulangan 12

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    13/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh 2 :

    Algoritma Program dari penjumlahan matriks :

    Berapa Jumlah Ordonya.

    Berapa jumlah baris ? Diisi ke variabel B.

    Berapa jumlah kolomnya ? Diisi ke variabel K.

    Memesan varaibel A, B dan C, yang masing-masing dapat menampung sebanyak B

    baris dan K kolom.

    Pengisian angka-angka di Matriks A :

    a. Untuk BRS dari 1 hingga B, kerjakan nomor 3b.

    b. Untuk KLM dari 1 hingga K, kerjakan nomor 3c.

    c. Posisi untuk baris :

    YA = BRS + 2

    d. Posisi untuk kolom :

    XA = 3 * KLM

    e. Pada baris ke YA dan kolom ke XA, angka untuk matriks A diisi, dimasukkan

    ke variabel :

    A ( BRS , KLM )

    f. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 3b.

    g. Bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 3a

    .

    Pengisian angka angka di Matriks B.

    a. Untuk BRS dari 1 hingga B, dikerjakan nomor 4b.

    b. Untuk KLM dari 1 hingga K, kerjakan nomor 4c.

    c. Posisi untuk baris :

    YA = BRS + 2

    d. Posisi untuk kolom :

    XA = 40 + ( 3 * KLM )

    e. Pada baris ke YA dan kolom ke XA, angka untuk matriks B diisi, dimasukkan

    ke

    variabel :

    B ( BRS , KLM )

    Teknik pengulangan 13

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    14/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    f. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 4b.

    g. Bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 4a.

    Proses penjumlahan dan cetak matriks C :

    a. Untuk BRS dari 1 hingga B kerjakan nomor 5b.

    b. Untuk KLM dari 1 hingga K kerjakan nomor 5c.

    c. Menjumlahkan matriks A dan matriks B untuk dimasukkan ke matriks C :

    C ( BRS , KLM ) = A ( BRS , KLM ) + B ( BRS , KLM )

    d. Cetak matriks C dari variabel :

    C ( BRS , KLM )

    Untuk angka-angka berikut, dicetak disebelah kanan

    e. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 5b.

    f. Kosongkan 1 baris.

    g. bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 5a.

    Teknik pengulangan 14

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    15/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Start

    Masukkan nilai

    B ?

    Masukkan nilai

    B ?

    DIM A(B,K),

    B(B,K),

    C(B,K),

    FOR BRS 1 =

    TO B

    FOR KLM 1 =

    TO K

    Masukkan nilai

    A (BRS, KLM)

    NEXT BRS

    NEXT KLM

    A

    A

    FOR KLM 1 =

    TO K

    FOR BRS 1 =

    TO B

    Masukkan nilai

    B (BRS, KLM)

    NEXT KLM

    NEXT BRS

    FOR KLM 1 =

    TO B

    FOR BRS 1 =

    TO K

    A(BRS,KLM)

    B(BRS,KLM) +

    C(BRS,KLM)

    NEXT KLM

    Cetak

    C (BRS,KLM)

    B

    NEXT BRS

    B

    End

    Teknik pengulangan 15

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    16/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Contoh 3.

    Perhatikan flowchart dibawah ini, kemudian tentukan outputnya jika diketahui

    datanya 10,20,30,40

    Start

    FOR U = 10 SAMPAI 40 STEP 10

    BACA A(U)

    JUMLAH 1 + A(U)

    A(U);

    NEXT U

    JUMLAH

    END

    Hasil : 11 21 31 41

    104

    Teknik pengulangan 16

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    17/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    SUB PROGRAM (SUB RUTIN)

    Semula subprogram, yang sering disebut dengan nama subrutin,

    dikembangkan untuk mempersingkat penulisan program. Tetapi kemudian tujuan

    penulisan subprogram menjadi berkembang. Sesuai dengan namanya maka

    subprogram adalah satu bagian program yang bisa dikatakan terpisah dari program

    utamanya. Struktur program yang demikian disebut dengan struktur modular. Tujuan

    lain dari penulisan subprogram adalah dalam hal kemudahan pelacakan dan

    pembacaan program tersebut. Karena program tersusun atas modul-modul, dimana

    setiap modul biasanya tidak terlalu panjang, maka jika dalam sebuah modul terjadi

    kesalahan, kita tidak perlu melacak seluruh program, tetapi cukup kita lihat dari

    modul dimana kesalahan terjadi.

    Secara garis besar sebuah program yang berisi sub rutin, alur flowchartnya

    dapat digambar sebagai berikut :

    Teknik pengulangan 17

    START

    GO SUB 200

    CALL

    END

    RETURN

    SUBRUTIN 2

    SUB..

    END SUB

    PROSES

    SUBRUTIN 1

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    18/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Beberapa cara pemanggilan subrutin yaitu :

    1. Statemen GOSUB RETURN

    Misal GOSUB 200

    Berarti memanggil Subrutin yang diawali dengan label 200 dan diakhiri dengan

    RETURN

    2. Statemen FN

    Subrutin yang dipanggil dengan fungsi FN ini harus diawali dengan statemen DEF

    FN dengan atau diakhiri dengan statemen END DEF

    3. Satemen CALL

    untuk memanggil subrutin yang diawali dengan SUB dan diakhiri dengan END SUB

    4. Statemen FUNCTION

    untuk memanggil subrutin yang diawali dengan FUNCTION dan diakhiri dengan

    END FUNCTION

    contoh :

    START

    GOSU

    ? Contoh

    subrutin

    END

    Hitung

    Input bil1

    Input bil2

    Rata=(bil1+bil

    2)/2

    Print rata

    RETURN

    Teknik pengulangan 18

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    19/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    IMPLEMENTASI DALAM PROGRAM BASIC

    Berikut contoh program yang menggunakan kounter.

    REM PROGKOUNTER1DATA 2,4,6,8,999

    C = 0

    10 READ BIL

    IF BIL = 999 THEN 20

    C = C + 1

    GO TO 10

    20 PRINT C

    END

    Output :

    4

    Pada program di atas yang dimaksud variable kounter adalah C. Setiap kali

    statemen C = C + 1 dilaksanakan, maka harga C bertambah dengan 1.

    REM PROGKOUNTER2

    N = 0 : K=010 READ X

    K = K + 1

    IF K = 9 THEN 30

    IF X > 3 THEN 20

    GOTO 10

    20 N = N + 1

    GOTO 10

    30 PRINT N

    DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,8

    END

    Output :

    5

    Teknik pengulangan 19

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    20/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Program di atas akan menghitung banyaknya bilangan-bilangan yang lebih besar

    dari 3. Variabel kounter dari program diatas adalah K, yang juga digunakan sebagai

    pemberhentian perulangan saat K = 9. Sedangkan N adalah variable penampung

    yang menghitung banyaknya bilangan yang lebih besar dari 3.

    Array Dimensi Satu

    Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adl :

    DIM namavar({cacah | awalto akhir}) [As tipe]

    Dengan cacah : banyaknya elemen array

    Awal : nomor awal subskrib

    Akhir : nomor akhir subskrib

    Tipe : tipe data elemen array.

    Contoh : DIM baristabel(5)

    DIM baristabel( 1 to 5)

    DIM baristabel(5) As Integer

    Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk

    array baristabel dengan jumlah elemen 5.

    40 30 100 80 75

    Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib.

    Baristabel(1) = 40, Baristabel(2) = 30, Baristabel(3) = 100

    Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75

    REM PROGARRAY1

    DIM A(5)

    LET A(1)=40 : A(2)=30 : A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75

    C = A(1) + A(2) + A(3) + A(4) + A(5)

    Teknik pengulangan 20

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    21/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    PRINT A(1) , A(2) , A(3) , A(4) , A(5)

    PRINT HASIL JUMLAH = ; C

    END

    Output:

    40 30 100 80 75

    HASIL JUMLAH = 325

    Array Dimensi Dua

    Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :

    DIM namavar(baris,kolom) [As tipe] atau

    DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2) [As tipe]

    Dengan Namavar : nama variable yang akan dideklarasikan sebagai array dua

    dimensi

    Baris : cacah baris

    Kolom : cacah kolom

    Contoh : DIM M(2,3) atau

    DIM M( 1 to 2, 1 to 3)

    Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk

    array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3 kolom..

    30 50 20

    10 10 10

    Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib.

    M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20,

    M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10

    Teknik pengulangan 21

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    22/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    REM PROGARRAY2 output :

    DIM M(2,3) 40

    M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20 10

    M(2,1)=10: M(2,2)=10: M(2,3)=10

    PRINT M(1,1) +M(2,2)

    PRINT M(2,3)

    END

    Array Dimensi Banyak

    Bentuk umum deklarasinya :

    DIM namavar(b,k,h,,dn) [As tipe ] atau

    DIM namavar(b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,, dn1 to dn2) [As tipe]

    Contoh : DIM M(2,3,4) atau

    DIM M(1 to 2, 1 to 3, 1 to 4)

    Dalam operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu :

    M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4)

    M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4)

    M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4)

    M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4)

    M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4)

    M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4)

    Teknik pengulangan 22

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    23/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    Latihan

    1. Buatlah sebuah program untuk menghasilkan laporan sbb:

    DAFTAR GAJI PEGAWAI

    NAMA TOTAL GAJI

    ----------------------------------

    INA 1500000

    ANI 1300000

    NIA 1250000

    ANE 1000000

    ANU 7500000

    Dengan variable subskrib nama, gapok, tunjangan diinput dengan looping

    menggunakan teknik kounter.

    Total gaji diperoleh dari gapok ditambah tunjangan.

    Jawab :

    DIM NAMA$(5), GAPOK (5), TUNJ(5), TOTALGAJI(5)

    K= 1

    10 INPUT NAMA = , NAMA$(K)

    INPUT GAJI POKOK = ,GAPOK(K)

    INPUT TUNJANGAN = ,TUNJ(K)

    TOTALGAJI(K) = GAPOK(K) + TUNJ(K)

    IF K=5 THEN 20

    K = K + 1

    GOTO 10

    20 PRINT DAFTAR GAJI PEGAWAI

    PRINT

    PRINT NAMA;TAB(15);TOTAL GAJI

    PRINT -----------------------------------

    FOR K = 1 TO 5

    Teknik pengulangan 23

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    24/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    PRINT NAMA$(K);TAB(15);TOTALGAJI(K)

    NEXT K

    END

    ON n GOTO

    Bentuk Umum :

    ON n GOTO nomor baris [.,nomor baris]

    Contoh :

    CLS

    PRINT Ketik 1, 2, 3, 4 atau 5

    INPUT n

    ON n GOTO 60, 40, 80, 100, 110

    40 PRINT ANDA MASUK GROUP BASIC

    GOTO 110

    60 PRINT ANDA MASUK GROUP COBOL

    GOTO 110

    80 PRINT ANDA MASUK GROUP PASCAL

    GOTO 110

    100 PRINT ANDA MASUK GROUP FORTRAN

    110 END

    ON GOSUB

    Statement ini sifatnya adalah gabungan antara statement ON n GOTO dan

    GOSUB-RETURN itu sendiri.

    Dimana :

    ON n GOTO, proses menuju ke nomor baris yang tergantung dari nilai N nya,

    untuk kemudian proses berlanjut seperti biasa.

    Teknik pengulangan 24

  • 7/13/2019 5-6. Teknik Pengulangan

    25/25

    Algoritma dan Pemrograman 1

    ON n GOSUB-RETURN, proses ini juga akan menuju ke nomor baris yang

    tergantung dari nilai N nya, tetapi proses akan kembali lagi ke program yang

    memanggilnya di bawah statement ON n GOSUB bersangkutan bila ditemui

    statement RETURN.

    Contoh :

    FOR I = 1 to 2

    ON I GOSUB 50, 60

    NEXT I

    PRINT END

    END

    50 PRINT I = ; I ; Ke nomor baris 50

    RETURN

    60 PRINT I = ; I ; Ke nomor baris 60

    RETURN

    END