pengaruh mekanisme corporate gorvernance,...

117
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP AGENCY COST (Studi Empiris pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI 2014-2016) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Jibril Adam Harahap 1113082000077 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H / 2017M

Upload: vudiep

Post on 05-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE,

UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG

TERHADAP AGENCY COST

(Studi Empiris pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI 2014-2016)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Jibril Adam Harahap1113082000077

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1439H / 2017M

Page 2: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
Page 3: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
Page 4: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
Page 5: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
Page 6: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Jibril Adam Harahap

2. Tempat Tanggal Lahir : Medan, 13 Juni 1995

3. Alamat : Jl. H. Nimin III RT 04/03 No, 44

Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

4. Telepon : 082299565769

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 049 Tahun 2001-2007

2. MTS. Pondpes Ar-Raudlatul Hasanah Tahun 2007-2010

3. MA. Pondpes Ar-Raudlatul Hasanah Tahun 2010-2013

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Organisasi Pelajar Raudlah (OPRH) Medan (2011-2012)

2. Andalan Koordinator Kepramukaan Gugus Depan (2011-2012)

Page 7: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

vi

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of corporate governance Mechanism,size of company, and debt policy to agency cost. The independent variables that isused in this research is corporate governance Mechanism which is measured byboard of commissioners, institusional ownership, and audit committe). and size ofcompany measured by log natural assets, and debt policy measured by liabilitiesdivided to total assets. Variables dependent agency costs which is measured bySTA ratio (sales to total assets).

This study Data used in secondary data. The population consist ofproperty companies listed on Indonesia Stock Exchange during 2014-2016.Samples are selected using purposuve sampling method and acquired 40companies each year. After processing the data, on criteria selected samplesamounted to 39 companies, so that the final used are 39 companies. The totalsamples used in this study are 105 companies. Test analysis using multipleregression analysis.

The results of this study show that the board of commissioners, and debtpolicy have a significant effect on agency cost. While institutional ownership,audit committee, and firm size have no effect on agency cost.Keywords : agency cost, board of commissioners, institutional ownership, audit

committee, debt policy, size of company.

Page 8: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Mekanisme CorporateGovernance, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Hutang terhadap Agency Cost.Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mekanismecorporate governance dengan melakukan penghitungan jumlah dari dewankomisaris, kepemilikan institusional, dan komite audit. Kemudian melakukanperhitungan ukuran perusahaan dengan Log natural aset, dan kebijakan hutangdari pembagian liabilities terhadap total aset. Variabel dependen dalam penelitianini adalah agency cost menggunakan rasio STA (sales to total asset).

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian iniadalah perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Sampelpenelitian dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yangdiperoleh 40 perusahaan pertahunnya. Setelah dilakukan pengolahan databerdasarkan kriteria terpilih sampel berjumlah 39 perusahaan, sehingga jumlahsampel akhir yang digunakan adalah 39 perusahaan. Total sampel yang digunakanadalah 105 perusahaan Uji analisis menggunakan model analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dewan komisaris, dan kebijakanhutang berpengaruh signifikan terhadap agency cost. Sedangkan kepemilikaninstitusional, komite audit, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadapagency cost.

Kata kunci : agency cost, dewan komisaris, kepemilikan institusional, komiteaudit, kebijakan hutang, ukuran perusahaan.

Page 9: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

viiiviii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tax Avoidance Terhadap

Nilai Perusahaan dan Agency Cost Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai

Variabel Moderating (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015)”. Shalawat serta salam

senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna

meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah

penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya.

Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Harmansyah Harahap SE.ME dan Ibu Dra.

Yulastrina yang telah memberikan bimbingan, dukungan, serta doa yang tiada

hentinya.

2. Adik-adikku (Aulia Mardhiyah, Anisa Firda, dan Muhamaad Mikail) yang

telah memberikan semangat dan doanya dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

ix

1. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Abdul Hamid Cebba. MBA.AK.CPA. selaku dosen Pembimbing

Skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga

untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas

segala masukan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

3. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

4. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

5. Keluarga besar Akuntansi B 2013, terimakasih atas kenangan belajar bersama-

sama dan semangatnya selama ini. Semoga apa yang di cita-citakan kalian

dapat kalian wujudkan.

6. Sahabat-sahabat (Ivan, Cerdick , Cakra, Taufik, Rifki, Irsan, Deyan,

Yefananda, Iqbal) yang solid yang saling mengingatkan dan memotivasi lulus

tepat waktu. Terimakasih banyak atas rasa persahabatn yang kalian berikan,

bahagia berjuang bersama kalian.

7. Teman- teman KKN Possible, terimakasih atas perjuangannya untuk

menyelesaikan laporan KKN.

8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2013, terimakasih atas doa dan inspirasinya selama ini.

9. Delvi Irna Suryani yang telah memberikan motivasi dan semangat agar

segera cepat lulus.

10. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Page 11: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

x

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 Desember 2017

(Jibril Adam Harahap)

Page 12: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI................................................................. 10

A. Tinjauan Literatur.................................................................. 10

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ................................... 10

2. Mekanisme Corporate Governance................................ 15

a. Dewan Komisaris ...................................................... 16

Page 13: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xii

b. Kepemilikan Institusional ......................................... 17

c. Komite Audit............................................................. 20

3. Ukuran Perusahaan.......................................................... 24

4. Kebijakan Hutang............................................................ 27

5. Agency Cost..................................................................... 30

B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 32

C. Kerangka Pemikiran.............................................................. 39

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis.......... 41

1. Pengaruh Corporate Governance terhadap Agency Cost 41

2. Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap Agency Cost...... 43

3. Kebijakan hutang terhadap Agency Cost......................... 44

BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................... 46

A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 46

B. Metode Penentuan Sampel.................................................... 46

C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 47

D. Metode Analisis Data............................................................ 47

1. Statistik Deskriptif .......................................................... 48

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 48

a. Uji Normalitas ........................................................... 48

b. Uji Multikoloneritas .................................................. 50

c. Uji Autokorelasi ........................................................ 50

d. Uji Heteroksidasitas .................................................. 51

3. Analisis Regresi .............................................................. 53

Page 14: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xiiixiiixiii

4. Pengujian Hipotesis......................................................... 54

a. Koefisien Determinasi............................................... 54

b. Uji Parsial.................................................................. 54

c. Uji T (parsial)............................................................ 55

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian..................................... 56

1. Variabel Dependen.......................................................... 55

2. Variabel Independen ....................................................... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 62

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 62

B. Analisis dan Pembahasan...................................................... 63

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... 63

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 64

3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 69

C. Interpretasi Hasil................................................................... 72

1. Pengaruh dewan komisaris terhadap Agency Cost.......... 72

2. Pengaruh kepemilikan Institusional terhadap

Agency Cost..................................................................... 73

3. Pengaruh komite audit terhadap Agency Cost................. 74

4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Agency Cost....... 75

5. Pengaruh kebijakan hutang terhadap Agency Cost ......... 76

BAB V Kesimpulan dan Saran ............................................................. 78

A. Kesimpulan ........................................................................... 78

B. Implikasi................................................................................ 79

Page 15: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xivxiv

C. Saran...................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 85

Page 16: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xvxv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 33

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian.................................................. 61

4.1 Kriteria Penentuan Sampel................................................................. 62

4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................. 63

4.3 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 65

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 66

4.5 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson.............................................. 68

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi........................ ................................ 68

4.7 Hasil Uji Statistik t ............................................................................. 69

4.8 Uji F ................................................................................................... 70

4.9 Uji Statisik T ...................................................................................... 71

Page 17: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xvixvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran........................................................................... 40

4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Model ................................................... 65

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model.................................................. 67

Page 18: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Lampiran 1 : Data Daftar Perusahaan Sampel ................................... 86

2 Lampiran 2: Hasil Perhitungan Agency Cost ........................ ............ 88

3. Lampiran 3: Output Hasil Pengujian Data di SPSS........................... 93

Page 19: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan-perusahaan yang telah menjual sahamnya ke publik

diperlukan adanya corporate governance (tata kelola perusahaan) yang

berguna untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan

yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam sebuah

perusahaan. Pada prinsipnya tata kelola perusahaan menyangkut kepentingan

pemegang saham yaitu dengan memberikan perlindungan dan jaminan hak

terhadap stakeholder, termasuk di dalamnya yaitu shareholders (Aga, 2012).

Perusahaan ini wajib melaporkan laporan keuangannya kepada publik serta

para pemegang sahamnya yang di-publish dalam situs resmi www.idx.co.id

baik itu laporan keuangan tahunan.

Para pemegang saham adalah pihak yang menerima langsung dampak

yang diakibatkan oleh keputusan yang dibuat manajemen. Penunjukan

manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam

kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan

berbenturan dengan tujuan pribadi manajer. Masalah lain adalah bagaimana

cara pengaturan perusahaan yang dilakukan, meskipun terdapat pengenalan

struktur tata kelola perusahaan yang modern, masih terdapat pertanyaan

tentang ke efektivan suatu kerangka kerja tata kelola perusahaan yang

bersangkutan. Permasalahan yang sering timbul dalam corporate governance

adalah adanya pemisahan antara kepemilikan dan tata kelola perusahaan

Page 20: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2

sehingga mengakibatkan konflik ke-agenan yaitu adanya perbedaaan

kepentingan antara pihak principal (pemilik) dan agen (manajer) yang

memicu terjadinya agency cost serta mengabaikan kepentingan investor.

Perkembangan bisnis properti di Indonesia dinilai semakin pesat dan

meningkat di tahun 2014. Bahkan dari 15 kota di Asia Pasifik, Jakarta

termasuk menjadi salah satu kota terbaik dalam berbisnis properti. Disisi lain

adanya krisis ekonomi di eropa menyebabkan investor tertarik melihat

negara-negara kawasan Asia yang dinilai lebih potensial dan salah satunya

adalah Indonesia. Banyak perusahaan asing dan iternasional mengalihkan

pengurangan bisnis di Eropa ke Indonesia. Ini banyak dapat dilihat dari

banyaknya permintaan ruang-ruang bermacam ragam bidang sector bisnis.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir November 2012 secara

sektoral dalam properti mengalami kenaikan dalam satu tahun (sejak

Desember 2011) yaitu sebesar 63,49% dengan level 322.566. sedangkan

sektor industri dasar hanya tumbuh dengan 37,48% diposisi penutupan

dengan 513.321 dan sector perdagangan dan jasa yang naik 33,82% dengan

posisi penutupan 736.812, padahal sebelumnya di akhir November 2012

sektor jasa dan perdagangan masih terdepan dengan nilai 54,86% dan

sementara properti 52,9% (propertiindonesia.co.id, januari 2013).

Berkembangnya perusahaan properti dan realestate ini di Indonesia pada

akhir tahun 2012 sampai dengan saat ini membuat peneliti tertarik untuk

meneliti tentang adanya agency cost yang tidak stabil pada perusahan-

perusahaan tersebut yang akan dilihat dari keterkaitannya dengan mekanisme

Page 21: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

3

corporate governanace (dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan

komite audit), serta ukuran perusahaan dan kebijakan hutang yang

dimanfaatkan dalam pendanaan terhadap perusahaan tersebut. Berdasarkan

fenomena dan latar belakang ini yang juga menambah keunikan dari

penelitian ini.

Pada penelitian-penelitian sebelumnya memiliki adanya perbedaan

dengan objek sampel perusahaanya seperti pada penelitian yang dilakukan

oleh Septiawan (2016) yang menggunakan objek pada perusahaan non-

keuangan, juga mengunakan pengukuran agency cost dengan Asset turnover

(AT). Penlitian yang sama dilakukan oleh Jesica (2014) yang mengkaitkan

agency cost dengan struktur kepemilikan dan mekanisme corporate

governance, juga melakukan pengukuran agency cost dengan Asset turnover

administrative expenxe rate. Penelitian yang lain dilakukan oleh Yuni

Kusuma (2014) yang melakukan dalam mengukur kebijkan hutang dengan

hutang jangka panjang dibagi dengan junlah hutang dan ditambah oleh

ekuitas. Dan pengukuran agency cost yang diproksikan dengan rasio

pemanfaatan aset.

Serta masalah lain yang timbul akibat adanya biaya keagenan yaitu

saat pemegang saham dominan mengambil alih kekayaan saham minoritas.

Kondisi ini terjadi karena asymmetry information antara manajemen dan

pihak lain yang tidak memiliki sumber dan akses yang memadai untuk

memperoleh informasi yang digunakan untuk memonitor tindakan

manajemen. Stuktur kepemilikan adalah suatu mekanisme yang dapat

Page 22: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

4

mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham sehingga agency

cost dapat dikurangi dengan adanya struktur kepemilikan Faisal (2004).

Terdapat tiga struktur kepemilikan yaitu kepemilikan Pemerintah,

kepemilikan terkosentrasi, kepemilikan asing dan kepemilikan institusional.

Masalah corporate governance mengalami peningkatan pesat sejak beberapa

kasus kegagalan perusahaan listing di BEI. Komite audit dan kepemilikan

saham dianggap menjadi alternatif yang dipilih untuk mengatasi masalah

corporate governance dan akuntabilitas perusahaan yang lebih tinggi. audit

komite merupakan elemen penting dalam corporate governance dan dalam

menjamin kualitas pelaporan keuangan, telah ada berbagai penelitian

mengenai pengaruh barbagai faktor corporate governance atas pelaporan

keuangan dan kualitas audit dan tingkat biaya audit.

Penelitian ini dilakukan karena adanya pemisahan kepemilikan dan

pengendalian sehingga terdapat masalah keagenan agency cost atas kualitas

angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Konflik keagenan muncul saat pihak

manajemen terpisah dari pemilik. Pihak manajemen bertindak atas

kepentingan pribadi dan memberikan hasil laporan keuangan yang keliru

dengan alasan “oportunistis” meski hal itu berarti merugikan kepentingan

para pemegang saham (Jensen & Meckling 1976). Peranan kualitas audit

yang tinggi sangat penting untuk memeriksa dan membatasi perilaku

manajerial oportunistik (Linda, 2015) Pemegang saham dengan tingkat

kepemilikan saham yang besar, baik oleh perorangan, maupun institusional,

akan secara aktif memonitor manajemen perusahaan dan membatasi

Page 23: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

5

fleksibilitas akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang

menyimpang untuk kepentingan pribadi. Pada situasi ini, dampak negatif dari

masalah keagenen (agency problem) dan risiko bawaan (inherent risk) dari

salah saji material dalam pelaporan keuangan akan berkurang. Pada klien

tersebut, auditor akan menetapkan risiko audit lebih rendah sehingga aktivitas

audit juga lebih rendah yang pada akhirnya memberikan biaya audit lebih

rendah. Selain itu, dengan tingkat kepemilikan oleh manajemen yang tinggi

mendorong manajer menghasilkan informasi yang lebih relevan

dibandingkan hanya menyusun angka akuntansi secara oportunis demi

kepentingan pribadi. Hal ini mengakibatkan salah saji material sehingga

mengurangi risiko audit dan biaya audit. Permintaan untuk jasa dan audit

yang berkualitas merupakan usaha efesien untuk kontrak masalah.

Dari satu sisi, pemegang saham yang kompleks akan meminta

manajer perusahaan untuk menggunakan jasa audit berkualitas tinggi sebagai

jaminan deteksi kecurangan laporan keuangan yang ada. Di sisi lain, manajer

dapat membeli jasa audit berkualitas tinggi dan luas untuk meningkatkan

kredibilitas informasi laporan keuangan untuk menarik minat investor dan

pemegang saham besar. Selain itu, manajer ingin menciptakan persepsi

(penilaian) positif untuk memperoleh berbagai manfaat ekonomi. Oleh karena

itu, biaya audit ditentukan baik oleh faktor demand maupun supply. Komite

audit bukan bersifat wajib (mandatory) dan tidak selalu ada pada perusahaan

kecil, namun komite audit wajib ada pada perusahaan publik sesuai aturan

BAPEPAM. Peran komite audit dalam corporate governance makin penting

Page 24: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

6

apalagi dalam peraturan Bapepam IX.1.5 tahun 2012 menekankan pada peran

komite audit pengawasan pada proses pelaporan keuangan dan mengawasi

hubungan antara manajemen perusahaan dan auditor eksternal.

Pada peraturan Bapepam tersebut telah menyebutkan mengenai

komposisi dan aktivitas komite audit. Tanggung jawab komite audit meliputi:

mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati

sistem pengendalian internal (termasuk audit internal). Dari ketiga tanggung

jawab tersebut, pengawasan pada laporan keuangan dan pengawasan pada

audit eksternal adalah yang berkaitan dengan biaya audit. Pengawasan pada

laporan keuangan meliputi review laporan keuangan dan kebijakan akuntansi.

Komite Audit merupakan sub-komite dewan direksi utama dari perusahaan,

biasanya terbentuk dari direktur noneksekutif dan bertanggung jawab pada

hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan keuangan dan audit.

Manajemen laba muncul sebagai dampak dari teori keagenan (agency

theory) yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara

pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan (agen). Salah satu

cara untuk mengendalikan tindakan oportunistik yang dilakukan manajemen

tersebut adalah corporate governance Frendy (2014). Mekanisme corporate

governance yang dapat digunakan untuk mengatasi konflik keagenan

diantaranya adalah komisaris independen dan komite audit. Ukuran

perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk

menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal

ini jika dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan besar yang memiliki biaya

Page 25: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

7

keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas

untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Di samping itu, perusahaan yang

berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi

yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan

lain adalah perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar

tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk

mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang

saham, berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan. Hal ini

dikarenakan tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal.

Penelitian ini menguji faktor kepada perusahaan-perusahaan Properti

yang tercatat disaham Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan pada uraian

diatas, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH MEKANISME

CORPORATE GORVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN

KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP AGENCY COST”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka

pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh Mekanisme Corporate Gorvernance Dewan

Komisaris terrhadap Agency Cost ?

2. Bagaimana pengaruh Mekanisme Corporate Gorvernance Kepemilikan

Institusional terrhadap Agency Cost ?

3. Bagaimana pengaruh Mekanisme Corporate Gorvernance Komite Audit

terhadap Agency Cost ?

Page 26: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

8

4. Bagaimana Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Agency Cost?

5. Bagaimana pengaruh Kebijakan Hutang mempengaruhi terhadap Agency

Cost?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas yang menguji pengaruh

langsung faktor-faktor yang mempengaruhi Agency Cost sebagai berikut :

1. Membuktikan Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Agency Cost

2. Membuktikan Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Agency

Cost.

3. Membuktikan Komite Audit berpengaruh terhadap Agency Cost

4. Membuktikan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Agency

Cost.

5. Membuktikan bahwa Kebijakan Utang berpengaruh terhadap Agency

Cost.

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dan kontribusi sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai panduan dalam melakukan control

management dalam penerapan ataupun implementasi mekanisme

Corporate Gorvernance yaitu dari kedudukan jumlah dewan komisaris

Page 27: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

9

dan juga kualitas audit, kemudian ukuran perusahaan yang salah satu

didalamnya adalah total aset, dan kebijakan hutang yang memiliki

pengukuran terhadap liabilities dan ekuitas sehingga akan memberikan

hasil yang lebih efektif dan efisien terhadap agency cost.

b. Bagi para akademisi dan peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan bukti empiris dan

mendukung penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai

yang mempenagruhi agency cost, serta sebagai informasi dan bahan

masukan dalam melakukan penelitian.

Page 28: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Agency Theory

Hubungan keagenan yang merupakan salah satu bentuk interaksi

sosial yang paling tua dan umum muncul ketika ada pemisahan fungsi

pengelolaan dan fungsi kepemilikan, dimana salah satu pihak (agent)

bertindak sebagai perwakilan pihak lain (principal) dalam pengambilan

keputusan. Pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan

menimbulkan agency problems karena adanya perbedaan kepentingan.

Masalah keagenan di Indonesia unik karena saham perusahaan

banyak dimiliki oleh keluarga pendiri. Hal ini dikarenakan perusahaan di

Indonesia banyak yang dikendalikan oleh keluarga (Shiela, 2016). Teori

keagenan ingin menyelesaikan masalah yang timbul dari hubungan

keagenan yakni ketika principal tidak dapat mengetahui dengan pasti

apakah agen sudah bertindak dengan tepat, dan ketika principal memiliki

pandangan yang berbeda dengan agen terkait risiko.

Agency Theory menjelaskan hubungan keagenan yang terjadi antara

satu atau lebih orang (principal) dengan orang lain (agent) dalam sebuah

kontrak, dimana agent diminta untuk mewakili principal dalam membuat

keputusan. Seiring dengan semakin kompleksnya aktivitas bisnis

perusahaan, muncul kebutuhan pemilik perusahaan untuk mempekerjakan

10

Page 29: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

11

pihak yang kompeten dan profesional untuk menjalankan aktivitas

operasional (Pancawati 2012).

Pemilik perusahaan (principal) mempekerjakan manajer (agent) dan

mendelegasikan beberapa otoritas pengambilan keputusan agar manajer

dapat bertindak sebagai perpanjangan tangan dari sang pemilik (Jensen &

Meckling, 1976). Akan tetapi kondisi tersebut dapat menjadi tidak ideal

apabila manajer bersifat oportunistik untuk memaksimumkan

kepentingannya, dan mengesampingkan kepentingan pemilik. Dalam

kondisi dimana manajer sebagai agen bertindak oportunistik dan tidak

mengoptimalkan pencapaian kepentingan prinsipal, maka muncul

permasalahan keagenan (agency problem).

Untuk mengatasi permasalahan keagenan tersebut, prinsipal akan

melakukan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan fungsi pengawasan

(monitoring) dan pengikatan (bounding). Pelaksanaan kebijakan-kebijakan

untuk meminimalisasi permasalahan keagenan tersebut tentunya akan

menimbulkan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan, yang disebut

sebagai biaya keagenan (agency cost). Oleh sebab itu, biaya keagenan

merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai titik temu

atas perbedaan kepentingan antara agen dan prinsipal. Salah satu pemicu

utama yang menyebabkan munculnya agency problem adalah adanya

pemisahan antara kepemilikan dan tata kelola perusahaan pada corporate

governance.

Page 30: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

12

Konflik keagenan dapat diminimalisasi melalui mekanisme

pengawasan dan pengendalian, yakni melalui kepemilikan manajerial, dan

kebijakan utang. Kepemilikan manajerial dapat menyelaraskan

kepentingan manajer dengan kepentingan shareholders karena manajer

juga bertindak sebagai shareholders. Peningkatan hutang menyebabkan

bunga yang harus dibayarkan perusahaan setiap periode semakin tinggi,

sehingga free cash flow dalam perusahaan akan berkurang dan kesempatan

manajer melakukan tindakan perquisite dapat diminimalisasi.

Peningkatan hutang akan mengurangi pendanaan melalui ekuitas

eksternal, sehingga mengurangi konflik antara manajer dan shareholders).

Dengan adanya hutang, kinerja manajer akan diawasi oleh pihak kreditur,

sehingga manajer yang masih ingin mempertahankan jabatannya akan

memperbaiki kinerjanya agar selaras dengan kepentingan pihak eksternal.

Agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur

proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap

memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.

Kontrak kerja merupakan seperangkat aturan yang mengatur

mengenai mekanisme bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return

maupun risiko-risiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen. Kontrak kerja

akan menjadi optimal bila kontrak dapat fairnes yaitu mampu

menyeimbangkan antara prinsipal dan agen yang secara matematis

memperlihatkan pelaksanaan kewajiban yang optimal oleh agen dan

pemberian insentif/imbalan khusus yang memuaskan dari prinsipal ke

Page 31: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

13

agen. Inti dari Agency Theory atau teori keagenan adalah pendesainan

kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen

dalam hal terjadi konflik kepentingan (Dista 2012).

Dista (2012) menyatakan bahwa, terdapat beberapa teknik untuk

mengurangi konflik agensi, dengan cara demikian biaya agensi dapat

dikurangi. Teknik tersebut dibedakan menjadi mekanisme internal dan

eksternal. Mekanisme internal diantaranya adalah kontrak kompensasi

(compensation contracts), pengikatan (Bonding), dan aktivitas

pengawasan (Monitoring activities) dalam perusahaan. Sedangkan

mekanisme external dilakukan melalui aktivitas pengawasan oleh pasar

modal, pembuat undang-undang, penanaman modal profesional dan para

investor.

Dalam Agency cost ini didalamnya mencakup biaya untuk

pengawasan oleh pemegang saham biasanya biaya yang dikeluarkan oleh

manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan, termasuk biaya

audit yang independen dan pengendalian internal serta, biaya yang

disebabkan karena menurunnya nilai kepemilikan pemegang saham

sebagai bentuk Bonding expenditures yang diberikan kepada manajemen

dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan menyelaraskan

kepentingan manajemen dengan pemegang saham (Shareholder).

Untuk meminimalkan agency cost yang ada, maka shareholder

melakukan pengawasan melalui komite audit terhadap pihak manager

dengan meminta pengungkapan yang lebih luas, pengungkapan akan lebih

Page 32: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

14

meningkat lagi sebanding dengan banyaknya jumlah shareholder external,

(Dista2012). Perubahan kebijakan mengenai pengungkapan yang

dilakukan perusahaan bertepatan dengan perubahan ekonomi perusahaan

corporate governance dan strukturnya yang dirancang dengan baik akan

memaksimalkan kebijakan dalam hal pengungkapan. sebagai dasar dalam

memahami corporate governance. Teori keagenan adalah sebuah kontrak

antara pemilik (prinsipal) dan manajer (agen) (Jensen & Meckling, 1976).

Perencanaan kontrak yang tepat antara pemilik dan manajer untuk

menyamakan kepentingan inilah yang menjadi masalah inti dari agency

theory terhadap agency cost. Teori keagenan dalam manajemen keuangan

membahas adanya hubungan keagenan (Jensen & Meckling 1986) yaitu,

hubungan mengenai adanya pemisahan antara kepemilikan dan

pengelolaan yang dilakukan oleh manajer. Manajemen pihak yang

diberikan kewenangan oleh pemilik perusahaan untuk mengelola

perusahaan namun dalam kenyataanya jika perusahaan tidak memperoleh

hasil yang menggembirakan seharusnya pemilik modal bisa memutuskan

untuk mengganti manajemen yang tidak meningkatkan kemakmuran.

Pancawati (2012), hubungan keagenan yang terjadi karena adanya

pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan manajer, pemisahan

tersebut terjadi karena pemilik modal melakukan diversifikasi portofolio

dengan mendelegasikan kewenangan dan pengambilan keputusan kepada

manajer dalam mengelola sejumlah dananya.

Page 33: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

15

2. Mekanisme Corporate Gorvernance

Corporate governance menggambarkan proses, kebiasaan,

kebijakan, hukum dan mengarahkan organisasi dan perusahaan dalam

bertindak, mengelola dan mengendalikan operasi perusahaan. Mekanisme

corporate governance bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan

mengelola hubungan antara para pemangku kepentingan termasuk dewan

direksi dan pemegang saham. Perusahaan memiliki masalah keagenan

yang besar apabila perusahaan belum maksimal menerapkan corporate

governance. Masalah yang muncul dalam hubungan ke-agenan dapat

dikurangi dengan menggunakan kontrak, namun tidak semua aspek dapat

dituangkan dalam kontrak, sehingga diperlukan suatu mekanisme

corporate governance (Dharmastuti, 2013).

Agency model mengusulkan sejumlah mekanisme corporate

governance yang dirancang untuk mengurangi agency cost yang berkaitan

dengan pemisahan kepemilikan dan kontrol (Shiela, 2016). Tujuannya

adalah untuk meyelaraskan kepentingan pemegang saham dan manajer.

Mekanisme corporate governance dapat dibagi menjadi dua kategori

yaitu, internal dan eksternal. Mekanisme peranan pihak internal dan

eksternal corporate governance perusahaan dapat membantu mengurangi

ekspektasi biaya yang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Putu

Mudyasani 2014).

Mekanisme internal corporate governance merupakan mekanisme

yang berada didalam perusahaan, dan berasal dari dua pihak yakni, dewan

Page 34: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

16

komisaris sebagai titik tertinggi yang melakukan sistem pengendalian

internal dan manajemen yang bertindak sebagai agen perusahaan.

Mekanisme internal berasal dari dewan komisaris, kontrol internal, dan

fungsi internal audit. Penurunan ataupun peningkatan agency cost

dipengaruhi oleh sejumlah variabel internal corporate governance yaitu,

persentase non-eksekutif dan eksekutif direktur, proporsi dewan komisaris,

kepemilikan institusonal, dan komite audit. Tidak hanya mekanisme

internal corporate governance yang dapat mempengaruhi agency cost,

mekanisme eksternal corporate governance yang dapat meningkatkan

maupun menekan agency cost. Dalam penelitian ini, mekanisme eksternal

corporate governance akan diproksikan dengan kepemilikan institusional.

a. Dewan komisaris

Kunci dari terciptanya good corporate governance ialah,

pembentukan dewan komisaris. Untuk mengatasi kemungkinan adanya

asimetri informasi, prinsipal menunjuk dewan komisaris dalam

perusahaan. Dewan komisaris beroperasi sebagai perwakilan prinsipal,

baik mayoritas maupun minoritas. Untuk melindungi kepentingan

pemengang saham minoritas, Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mewajibkan minimum 30%

jumlah anggota dewan komisaris harus independen dari perusahaan

dan pemegang saham mayoritas.

Dalam perannya, komisaris independen diharapkan memiliki

kompetensi dan pengalaman sesuai dengan kebutuhan perusahaan,

Page 35: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

17

yang akan membawa dewan komisaris lebih efektif dalam

menjalankan tugasnya (Hadiprajitno 2013). Penelitian Sanjaya (2012)

mendukung teori tersebut, apabila proporsi komisaris independen

meningkat maka agency cost akan menurun. Sebaliknya Hadiprajitno,

(2013) menemukan jumlah komisaris independen dan rapat dewan

justru meningkatkan agency cost. Dewan Komisaris bertugas dan

bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa

perusahaan melaksanakan GCG (Komite Nasional Kebijakan

Governance, 2006). Selain itu, (Komite Nasional Kebijakan

Governance 2006) menyatakan bahwa dewan komisaris terdiri dari

komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi atau dikenal sebagai

komisaris independen dan komisaris yang terafiliasi. Dewan komisaris

yang berasal dari luar perusahaan akan meningkatkan efektivitas dalam

mengawasi manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam

pembuatan laporan keuangan.

b. Kepemilikan Institusional

Menurut Bursa Efek Indonesia, kepemilikan institusional

merupakan instrumen keuangan yang palig populer. Kepemilikan

institusional dapat dikatakan sebegai proporsi saham yang beredar

yang dimiliki oleh institusi lain diluar perusahaan, seperti perusahaan

investasi, perusahaan asuransi, bank, dana pensiun dan yang lain-lain

pada akhir tahun yang diukur dalam prosentase. Aga (2012)

Page 36: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

18

menyatakan dalam peneltiannya mendefinisikan kepemilikan

institusional sebagai kepemilikan saham institusi keuangan seperti

investment banking. Kepemilikan institusional merupakan jumlah

kepemilikan saham yang dimiliki pihak institusi. Proporsi kepemilikan

saham yang dimiliki oleh pemilik institusi dan blockhoder pada akhir

tahun (Sartika 2015).

Sedangkan yang dimaksud blockholder adalah kepemilikan

individu atas nama perorangan diatas 5% yang tidak termasuk dalam

kepemilikan manajerial. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa, kepemilikan institusional merupakan kepemilikan hak suara

yang dimiliki institusional yang terdiri dari pemilik institusi dan

blockholders. Kepemilikan saham berkaitan dengan hak suara dalam

suatu perusahaan sesuai dengan proporsi kepemilikannya. Struktur

kepemilikan menggambarkan para pihak pemegang saham dan porsi

kepemilikan yang dimiliki oleh investor dalam perusahaan, yang

berkaitan dengan pengaruhnya di dalam perusahaan. Dalam struktur

kepemilikan perusahaan, investor dapat berupa investor individual atau

perseorangan dan investor institusional.

Kepemilikan Instutisional dipengaruhi oleh jumlah saham yang

dimiliki oleh pihak institusi dari keseluruhan saham yang beredar.

Institusi yang dimaksud berupa perusahaan asuransi, perusahaan

swasta, atau pemerintah, bank, mutual funds, yayasan, atau bentuk

institusi lainnya. Tingkat kepemilikan saham institusional yang besar

Page 37: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

19

akan mempengaruhi aktivitas pengawasan yang dilakukan oleh para

pemegang saham atas tindakan yang dilakukan oleh perusahaan

termasuk pada proses pelaporan keuangan. Berdasarkan mekanisme

tata kelola (governance) mensyaratkan digunakannya jasa audit yang

berkualitas tinggi untuk mengurangi agency costs dan mengurangi

kecenderungan adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan, yang

mengakibatkan semakin tingginya biaya audit.

Supply-side (risk-based) perspektif bahwa faktor tata kelola

(governance) dapat mengurangi masalah keagenan dalam pelaporan

keuangan dan mengurangi resiko salah saji akuntansi sehingga lingkup

pekerjaan audit menjadi lebih sempit yang pada akhirnya akan

menurunkan biaya audit.

Kepemilikan institusional merupakan suatu bentuk kepemilikan

saham dimana pemegang sahamnya berbentuk institusi atau bersifat

pasif dalam kegiatan operasional perusahaan. Institusi sebagai investor

perusahaan memiliki kemampuan dalam memperoleh informasi

perusahaan, melakukan monitoring agen, dan mempengaruhi kebijakan

strategis perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan saham

institusional yang besar ke perusahaan dengan kepemilikan saham

(lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya.

Untuk memonitor manajemen (Dharmastuti 2013) Pemegang

saham pasti berkeinginan agar mendapat return yang optimal atas

investasi perusahaan, sehingga kepemilikan oleh institusional akan

Page 38: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

20

mendorong peningkatan pengawasan pada kinerja manajemen. Makin

tinggi tingkat kepemilikan institutional maka cenderung akan makin

mendorong perusahaan emiten membeli jasa audit dari kantor akuntan

publik besar untuk mendapatkan hasil audit yang berkualitas. Hal ini

akan meningkatkan nilai perusahaan, yaitu dengan meningkatkan

peringkat kreditnya, mengurangi biaya hutang (the cost of debt), dan

biaya modal secara keseluruhan (cost of capital), menarik investasi

institusional, dan pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas

perusahaan dipasar saham. Dengan demikian, tercipta hubungan positif

antara kepemilikan dengan biaya audit.

c. Komite audit

Komite audit disebut sebagai salah satu keberhasilan good

corporate gorvenance. Komite audit merupakan subset dari dewan

komisaris dan memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi

proses pelaporan keuangan perusahaan. Dan meningkatkan prosedur

pengendalian internal, pelaporan eksternal, dan juga manjemen resiko

perusahaan. Komite audit berperan penting dalam menghubungkan

dewan komisaris, auditor eksternal, dan auditor internal. BRC (Blue

Ribbon Committee) menegaskan bahwa komite audit adalah

pengawasan utama sistem akuntansi pelaporan keuangan (Metta 2012).

Komite audit hadir untuk membantu dewan komisaris dalam

menjalankan tugasnya.

Page 39: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

21

Bapepam dengan Surat Edaran No. SE03/PM/2000

mensyaratkan bahwa setiap perusahaan publik di Indonesia wajib

membentuk komite audit dengan anggota minimal 3 orang yang

diketuai oleh satu orang komisaris independen perusahaan dengan dua

orang eksternal yang independen terhadap perusahaan serta menguasai

dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan. Jika fungsi

pengawasan benar-benar dijalankan dengan baik tentu kecurangan

didalam pengelolaan perusahaan akan dapat dihindari salah satunya

adalah mengurangi agency cost. Anggota komite audit diangkat dan

diberhentikan oleh dewan komisaris perusahaan tercatat. Komite audit

bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses

pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas

laporan keuangan (Metta 2012).

Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi

yang diterapkan oleh perusahaan, menilai penegendalian internal,

menelaah sistem pelaporan eksternal, dan kepatutan terhadap peraturan

yang berlaku tertentu. Adanya komunikasi formal antara komite audit,

auditor eksternal, dan auditor internal akan menjamin proses audit

diantara kedua pihak audit tersebut dilakukan dengan baik. Proses

audit internal dan eksternal yang baik akan meningkatkan akurasi

dalam pelaporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan

terhadap laporan keuangan.

Page 40: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

22

Komite audit juga bertugas sebagai pihak penengah apabila

terjadi selisih pendapat antara manajemen dan auditor mengenai

interpretasi dan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk

mencapai keseimbangan akhir sehingga laporan lebih akurat Komite

audit yang beranggotakan pihak independen dan memiliki pengetahuan

dalam bidang keuangan dan akuntansi cenderung mendukung pendapat

auditor.

Komite audit mendorong terjadinya interaksi antara manajemen

dengan auditor eksternal, termasuk mengenai estimasi akuntansi,

penilaian (judgement) dari manajemen, dan ketidak kesepakatan antara

manajemen dan auditor eksternal. Komite audit juga dapat

mengevaluasi masalah hukum dan peraturan pemerintah yang dapat

mempengaruhi resiko perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.

a. Peran Komite Audit dalam Proses Negosiasi Audit

Menurut Linda, (2015) komite audit dapat melakukan tiga

tindakan berukut berkaitan dengan auditor eksternal dalam rangka

menghasilkan lingkup audit atau audit assurance yang lebih tinggi:

1. Anggota komite dapat meminta manajemen untuk memilih auditor

yang memiliki reputasi tinggi (Linda, 2015) menemukan bahwa

perusahaan dengan komite audit yang semuanya anggota berasal

dari dewan komisaris independen, yang bertemu (mengadakan

rapat) minimal dua (2) kali dalam setahun cenderung memilih

auditor dari KAP Big 5.

Page 41: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

23

2. Komite audit dapat meminta lingkup audit yang lebih luas kepada

auditor eksternal Komite audit akan bertemu dengan ketua auditor

independen perusahaan dan manajemen untuk me-review lingkup

audit yang diusulkan pada tahun berjalan, prosedur audit yang akan

ditempuh dan pada tahap akhir audit, me-review temuan audit

termasuk komentar dan rekomendasi dari ketua tim auditor

independen. Bila memperluas lingkup audit dikaitkan dengan

meningkatnya kualitas, maka juga dapat dikatakan kualitas komite

audit juga meningkat. Tugas utama anggota komite audit adalah

untuk me-review hasil pekerjaan auditor eksternal.

3. Komite audit secara tidak langsung dapat mempengaruhi luasnya

lingkup audit dengan mengurangi ancaman manajemen untuk

mengganti auditor (Linda 2015). Demikian pula, pada saat

penentuan lingkup audit (pada tahap perencanaan audit) sering

melibatkan negosiasi antara auditor dan manajemen, manajemen

memiliki keinginan untuk meminimalkan biaya audit Dengan

adanya negosiasi ini, komite audit dapat melindungi auditor dari

tekanan manajemen untuk menyelesaikan audit dengan cepat,

menerima representasi manajemen tanpa bukti yang memadai atau

ruang lingkup audit yang terbatas, sehingga mengurangi

kewenangan auditor.

Page 42: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

24

b. Aktivitas Komite Audit

Komite audit harus memiliki saluran komunikasi langsung

dengan auditor eksternal untuk membahas dan mengkaji isu-isu

spesifik yang sesuai. Penelitian terbaru mendukung pentingnya

frekuensi pertemuan komite audit menemukan bahwa komite audit

dari perusahaan yang melakukan penipuan (fraud), bertemu kurang

sering dari pada komite audit dari perusahaan non-fraud. komite

audit melakukan pertemuan setidaknya empat kali setiap tahun

cenderung tidak menyajikan kembali laporan keuangan auditan.

Komite audit yang sering mengadakan pertemuan lebih memiliki

informasi tentang masalah audit saat ini, dan lebih rajin dalam

melaksanakan tugas-tugas mereka. Hal ini berarti bahwa komite

audit yang sering bertemu secara proaktif dan positif dapat

mempengaruhi cakupan audit selama tahapan audit. Komite audit

yang efektif dapat dilihat oleh auditor sebagai meningkatkan

lingkungan kontrol keseluruhan sehingga, mengurangi risiko

pengendalian auditor dan jumlah yang dihasilkan dari pekerjaan

audit dianggap perlu Linda ( 2015).

3. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan adalah karakteristik perusahaan dalam

kaitannya dengan struktur perusahaan. Ukuran perusahaan dapat

menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukkan oleh total

aset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aset, penjualan,

Page 43: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

25

dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.

Semakin besar aset, maka semakin besar modal yang ditanam, semakin

banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin

besar kapitalisasi pasar. Dari ketiga variabel ini, variabel total aset sering

digunakan dalam mengukur ukuran perusahaan karena nilai aset relatif

lebih stabil dibandingkan dengan penjualan dan kapitalisasi pasar. Kinerja

perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memberikan

keuntungan dari aset, ekuitas, maupun hutang.

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi agency cost

Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin

mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat

internal maupun eksternal. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati

(2007) ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Namun ukuran perusahaan mempunyai nilai

negatif dan signifikan oleh Siallagan, (2006). Dalam hal ukuran

perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan, yang

dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen

lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut.

Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran

yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah total asset yang besar

akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik

perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang

Page 44: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

26

dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai

perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak

digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan. Hal ini jika dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan

besar yang memiliki biaya ke-agenan yang lebih besar akan

mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya

keagenan tersebut.

Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung

memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding

perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan

besar dan memiliki agency cost yang lebih besar tentu akan

mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk

mengurangi agency cost yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang

saham, berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan. Pengaruh

ukuran perusahaan juga mempengaruhi agency cost dari total aset yang

akan meningkatkan pengaruh terhadap agency cost. Pengelolaan aset yang

telah dipercayakan kepada manajer perusahaan diharapkan bisa

memperoleh nilai tambah. Sesuai tujuan perusahaan memaksimalisasi

kesejahteraan pemilik modal, melalui peningkatan nilai perusahaan

(Pancawati 2012).

Pengelola perusahaan memegang peranan penting untuk mencapai

tujuannya dengan beberapa kebijakan, namun harus mempertimbangkan

kepentingan pihak-pihak yang akan terlibat akibat dari kebijakan yang

Page 45: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

27

diambil. Namun kadang manajemen mempunyai tujuan yang berbeda

dengan tujuan para pemilik modal, meskipun pada dasarnya manajemen

seharusnya bertindak berdasarkan kepentingan para pemilik modal.

Pemisahan kepemilikan perusahaan dengan pihak manajemen dapat

mengakibatkan situasi dimana pada manajemen bertindak untuk

kepentingan mereka sendiri dan tidak bertindak untuk kepentingan pemilik

modal. Pancawati (2012) menemukan struktur aset dan ukuran perusahaan

mempunyai hubungan yang negatif dengan rasio hutang yang mungkin

merupakan hasil dari adanya permasalahan informasi asimetris yang

rendah pada perusahaan besar dengan aset tetap yang besar.

4. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan kebijakan perusahaan tentang

seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan hutang. Dalam

penelitian yang dilakukan Yuni (2014) Terdapat beberapa teori tentang

pendanaan hutang dengan hubungan terhadap nilai perusahaan dan

keagenan yaitu:

a. Teori struktur modal dari Miller & Modligiani dan Yuni dkk (2014)

(Capital structure theory) Pada teori ini mereka berpendapat bahwa

dengan asumsi tidak ada pajak, bancruptcy cost, tidak adanya

informasi asimetris antara pihak manajemen dengan para pemegang

saham, dan pasar terlibat dalam kondisi yang efisien, maka hasil yang

bisa diraih oleh perusahaan tidak terkait dengan bagaimana

perusahaan melakukan strategi pendanaan. Setelah menghilangkan

Page 46: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

28

asumsi tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak yang

dibayar (karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang

mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak) sehingga, nilai

perusahaan bertambah.

b. Trade off theory Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi

perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang maka

semakin besar pula resiko mereka untuk mengalami kesulitan

keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi para

debtholders setiap tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum

pasti (bancruptcy cost of debt).

c. Pendekatan teori keagenan (Agency approach) menurut pendekatan

ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai

kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan

manajer sebenarnya adalah konsep free cash flow. Tetapi ada

kecenderungan bahwa manajer ingin menahan sumber daya (termasuk

free cash flow) sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya

tersebut. Hutang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik

keagenan terkait free cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang

maka manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan

(untuk membayar bunga).

d. Teori signalling Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek

perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat,

manajer tersebut tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut

Page 47: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

29

kepada para investor. Manajer bisa menggunakan hutang yang lebih

banyak, yang nantinya berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya.

Ini karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang

sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan dimasa

yang akan datang. Investor diharapkan akan menangkap sinyal

tersebut, sinyal yang mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai

prospek yang prospektif dimasa depan. Jadi, kita dapat menyimpulkan

dari penjelasan diatas bahwasanya hutang merupakan tanda atau

signal positif dari perusahaan.

Jensen, (1986) menyarankan bahwa dalam hal suatu perusahaan

berada pada kondisi pertumbuhan yang rendah biaya keagenan akan

muncul, sehingga seharusnya hutang harus diterbitkan. Penelitian

Indahningrum (2009) menyebutkan pertumbuhan perusahaan

mempunyai pengaruh yang tidak searah dengan prediksi kebijakan

hutang perusahaan. Hasil penelitian Yeniatie (2010) menjelaskan

bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap

kebijakan hutang. (Indahningrum 2009) perusahaan dengan profit

yang tinggi maka akan semakin rendah tingkat kebijakan hutangnya.

Terkait dengan adanya konflik kepentingan antara manajer

dengan pemilik dan hasil penelitian yang masih inkon-sistensi, maka

penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji bagaimana pengaruh

profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, terhadap kebijakan hutang.

Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran bagaimana

Page 48: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

30

perkembangan usaha yang dilakukan periode sekarang dibandingkan

dengan periode sebelumnya. Suatu perusahaan yang mengalami

pertumbuhan yang tinggi berarti perusahaan tersebut berhasil

meningkatkan nilai perusahaan untuk menghasilkan keuntungan/laba.

Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi menunjukan

bahwa dengan sumber daya yang dimiliki bisa menghasilkan

pertumbuhan yang baik. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan

yang tinggi akan lebih memaksimalkan penggunaan sumber daya yang

dimiliki.

5. Agency Cost

Biaya agensi (agency cost) timbul karena adanya perbedaan

kepentingan antara prinsipal dan agen. Pemegang saham memberikan

imbalan atas kinerja manajemen dalam memenuhi keinginan

pemegang saham. Konflik keagenan memicu timbulnya biaya

keagenan (agency cost). Septiawan (2016) menyatakan biaya

keagenan adalah kos yang timbul agar manajer bertindak selaras

dengan tujuan pemilik. Terdapat tiga jenis kos keagenan yaitu

monitoring cost adalah biaya yang timbul untuk mengukur dan

mengontrol tingkah laku manajer, bonding cost adalah biaya untuk

menjamin bahwa agen tidak akan mengambil keputusan yang

merugikan prinsipal, dan residual loss adalah biaya yang timbul akibat

dari keputusan manajemen yang seharusnya dapat mengoptimalkan

Page 49: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

31

keuntungan pemegang saham. Pemegang saham menginginkan agar

biaya keagenan dapat diminimalisir.

Berdasarkan asumsi sifat manusia yang mementingkan diri

sendiri mengakibatkan terdapat perbedaaan antara kepentingan bagi

manajer dan kepentingan pemilik. Pihak pemilik termotivasi untuk

mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang terus meningkat,

sedangkan pihak manajer termotivasi untuk memaksimalkan

pemenuhan ekonomi, antara lain dalam hal memperoleh investasi dan

pinjaman. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda

didalam perusahaan dimana masing–masing pihak berusaha untuk

mencapai kemakmuran yang dikehendaki. Masalah keagenan antara

prinsipal dan agen dari suatu perusahaan perlu diatasi. Biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk mengurangi masalah keagenan disebut

agency costs (biaya keagenan) yang meliputi biaya untuk monitoring,

bonding dan residual loss. Jensen & Meckling (1976) mengatakan

bahwa:

1. Biaya monitoring by the principle dikeluarkan untuk mengawasi

perilaku agen, termasuk usaha untuk membatasi anggaran dan

kebijakan kompensasi.

2. Biaya bonding by the agent dikeluarkan oleh agen untuk

menjamin dirinya tidak akan melakukan tindakan tertentu yang

merugikan prinsipal atau untuk menjamin bahwa prinsipal akan

diberi kompensasi jika ia tidak mengambil banyak tindakan.

Page 50: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

32

3. The residual loss merupakan penurunan tingkat kesejahteraan

principal maupun agen setelah adanya hubungan keagenan.

Besarnya agency cost atau biaya pengawasan yang dikeluarkan

tercermin dari pemanfaatan aset perusahaan maupun melalui

administrative expense rate (Jesica 2014). Tingkat agency cost

dapat direfleksikan dari tingginya tingkat perputaran aset.

Semakin efisien penggunaan aset perusahaan maka biaya

pengawasan yang dikeluarkan akan semakin kecil, sehingga

tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap manajer akan

semakin besar.

B. Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitan ini, berikut akan dikemukanan beberapa

hasil penelitian yang berhubungan dengan variabel penelitian. Penelitian

terdahulu ini diambil dari berbagai jurnal yang telah diterbitkan oleh lembaga

penelitian maupun instansi-instansi pendidikan. Berikut merupakan tabel

mengenai data penelitian terdadulu yang telah dilakukan.

Page 51: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 CapitalStructure andProfitability ofNigerianQuoted Firms:The AgencyCost TheoryPerspective

Ishaya LukaChechet, PhD danAbduljeleel BadmusOlayiwola (2014)

1. Menggunakanvariabel rasiohutang kewajibandibagi total asetsebagai variabelindependen.

2. Menggunakanagency cost yangdiukur STA dannilai perusahaansebagai variabeldependen

1. Menambahkanvariabelkepemilikaninstitusional danukuranperusahaansebagai variabelpemoderasi.

2. Objekpenelitianmenggunakanperusahaanproperty yangterdaftar diBursa EfekIndonesia.

3. Periodepenelitian 2012-2016.

1. Proporsi hutangyang lebih tinggidalam campuranatau strukturkeuanganberdampaknegatif padatingkatprofitabilitasperusahaan.

2. Perusahaan yangmengalamikonflik biayakeagenan janganmemprioritaskanpengumpulandana untukekspnasi atauoperasi (rasiohutang) lebihtinggi. Dipastikanprioritaskanekuitas atashutang.

33

Page 52: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian HasilPersamaan Perbedaan

2 Agency Cost,CorporateGovernance,OwnershipStructure,(the Case OfPakistan).

Sajid gul,MuhammadSajid, NasirRazzaq, danFarman Afzal(2014)

1. Menggunakanvaribelindependenukuran strukturdewan komisaris,dan kepemilikanimstitusional.

2. Menggunakanvariabeldependen padaagency cost.

1. tidakmenggunakanindependen padakepemilikanmanajerial,dewan direksi,kepemilikaneksternal, strukturremunerasi

2. Menggunakanmetode analisisregresimultivariasi

1. Kepemilikandireksi, dankepemilikanInstitusionalyang lebihtinggimempengaruhitingkat biayaagensi

2. Ukuran strukturdewankomisarismempengaruhisignifikannegativeterhadap biayaagensi

3. Ukuran dewanindependensimempengaruhisignifikanpositif terhadaprasio utilitasiaset

34

Page 53: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil

3 PengaruhStrukturModal, danMekanismeCorporateGovernance,TerhadapAgency Cost

Jesica Handoko,(2014)

1. Menggunakanvariabelindependekepemilikaninstitusional,komite audit, danproporsi dewankomisaris.

2. Melakukanmetode analisisregresi bergandaMenggunakanobjek sampelpada perusahaanproperti

1. Menggunakanvariabelindependenstruktur modaldengan total debtto asset, longterm debt to asset

2. Menggunakanindependen padacorporategovernance padakepemilikanmanajerial.

3. Menggunakankepemilikanpemerintah.

1. Pengaruhstruktur dewankomisaris, dankomite audittidakberpengaruhterhadap agencycost

2. Kepemilikanmanajerial dankepemilikaninstitusionaltidakberpengaruhsignifikanterhadap agencycost.

3. Long term toasset dapatmengurangiagency cost

35

Page 54: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

4 PengaruhStrukturKepemilikandanMekanismeCorporateGovernanceTerhadapBiayaKeagenan

Aga NugrohoSaputro, danMuchamadSyafruddin(2012)

1. MenggunakanvariabelMekanismeCorporateGorvernancesebagai variabelindependen

2. Penukuran MCGdiambil daridewan komisarisdan kepemilikaninstitusional.danmenggunakananalisis regresilinear danmultivariate

3. Menggunakanagency cost divariabeldependen.

1. GoodcorporateGorevernancetidakmengukurkomite auditdivariabelindependen.

2. Tahunpenelitian diambil 2012-2016 di BEIpadaperusahaanproperty.

1. Komposisi dewankomisaris tidakberpengaruhterhadapagency costyang diukur denganATO (rasio perputaranasset)

2. Komposisidewankomisarisberpengaruh signifikanterhadap agency costyang diukur denganOGA (operatinggeneral andadministrasi)

36

Page 55: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

5 PengaruhKepemilikanAsing,UkuranPerusahaan,danKebijakanUtang padaAgency Cost

Kadek HerySeptiawan, danNi Gusti PutuWirawati (2016)

1. MenggunakanUkuranPerusahaan danKebijakan Utangsebagai variabelyangmempengaruhisebagai variabelindependen.

2. UkuranPerusahaandiukur dari logtotal aset

3. Kebijakan Utangdiukur dengan(DAR) debt tototal asset ratio.

1. Tidakmenggunakankepemilikanmanajerial divariabelindependen

2. Agency Costsebagaivariabeldependendiukur denganAsset turnover(AT)

1. Ukuran Perusahanberpengaruh positif padaagency cost.

2. Kebijakan utangberpengaruh negatif padaagency cost.

37

Page 56: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

No Judul Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

6 PengaruhMekanismeCorporateGovernanceterhadapAgency Cost

Made AyuMentari Putri,dan I MadeSukartha (2016)

1. MenggunakanvariabelMekanismeCorporateGorvernancedenganpengukurandewan komisaris,kepemilikan dankomie auditsebagai variabelindependen

2. Menggunakanagency cost padavariabeldependen.

1. Tidakmenggunakanpengukurankomposisi dewandireksi, danstruktur utang

2. Pengukuranagency costdiukur denganlogaritma naturaldan rasio pbv.

3. Tahun penelitiandi ambil 2012-2014 di BEI padaperusahaan non-keuangan.

1. Komisarisindependen tidakberpengaruhterhadapmonitoringagency cost

2. Komite Audit tidakberpengaruh padaagency cost

3. Kepemilkaninstitusonal tidakberpengaruhterhadap agencycost.

38

Page 57: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

39

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan, maka peneliti

mengindikasi bahwa agency cost merupakan satu poin beban penting bagi

perusahaan-perusahaan yang dapat berdampak bagi mekanisme proses

keuntungan perusahaan. Sehingga dengan adanya teori agensi, maka

manajemen sebagai agen akan berupaya melakukan kecendrungan hal yang

berdampak terhadap pembiayaan. Dalam praktiknya agency cost juga dapat

memberikan dampak negatif ataupun positf bagi perusahaan yang akan

menimbulkan kontra antara prinsipal dan agen. Penghindaran agency cost

yang berdampak pada kerugian perusahaan yang mempengaruhi faktor-faktor

dari mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan, dan kebijakan

hutang yang terdapat biaya langsung terhadap agency cost. Peneliti ingin

melihat hubungan antara faktor yang mempengaruhi terhadap agency cost.

Variabel mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan, dan

kebijakan hutang sebagai variabel independen. Variabel agency cost sebagai

variabel dependen:

Page 58: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

40

Kerangka

rdafta

i Berg

Berpikir

ulan d

Pengaruh MCG, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan HutangTerhadap Agency Cost

Perusahaan Properti Yang Te r di Bursa Efect Indonesia Tahun2014-2016

Teori Agensi

Mekanisme CorporateGorvernance

1. Jumlah DewanKomisaris (X1)

2. KepemInstitusinoal (X2)

3. Komite Audit(X3)

Ukuran Perusahaan (X4)

Agency Cost

(Y)

Kebijakan Hutang (X5)

Metode Analisis : Regres anda hasil pengujian danpembahasan

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimp an Saran

Page 59: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

41

D. Pengembangan Hipotesis dan Keterikaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Corporate Gorvernance terhadap Agency Cost

a. Dewan Komisaris

Jesica (2014) menyebutkan bahwa dewan direksi dalam suatu

perusahaan akan menentukan kebijakan yang akan diambil atau

strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun jangka

panjang dan peran dewan komisaris dalam suatu perusahaan lebih

ditekankan pada fungsi monitoring dari kebijakan direksi.

Berdasarkan perspektif agensi, fungsi monitoring sangat krusial

dalam melimitasi tindakan oportunis agen dan mereduksi biaya

keagenan. Terkait dengan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat

tersebut, maka dewan komisaris dengan ukuran yang lebih besar

akan mampu menjalankan fungsinya dengan lebih baik, sehingga

agency cost akan menurun. Berdasarkan penjelasan di atas akan diuji

hipotesis:

H1 : jumlah dewan komisaris berpengaruh terdahap agency cost

b. Kepemilikan Institusional

Institusi dapat menjadi alat monitoring terhadap kebijakan-

kebijakan yang dibuat perusahaan karena institusi dianggap lebih

mempunyai pengalaman dalam menjalankan operasional sebuah

perusahaan daripada investor publik lainnya (Jesica, 2014).

Kepemilikan institusional yang tinggi akan memungkinkan

dikendalikannya pada perilaku manajer agar tidak dalam berusaha

Page 60: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

42

memaksimalkan dirinya sendiri karena kepemilikan ini mewakili

satu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk

mendukung/melarang juga tindakan/keputusan manajemen, sehingga

manajer akan berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan,

Dengan kata lain makin tingginya kepemilikan institusional akan

mengurangi agency cost. Berdasarkan penjelasan di atas akan diuji

hipotesis:

H2: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap agency

cost

c. Komite audit

Tugas utama dari komite audit pada prinsipnya adalah

membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan

atas kinerja perusahaan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan

sistem pengendalian internal perusahaan, kemudian memastikan

kualitas laporan keuangan dan meningkatkan efektivitas fungsi audit

yang kemudian diverifikasi oleh eksternal auditor. Apabila komite

audit menjalankan fungsinya dengan baik maka tindakan manajemen

akan dapat dimonitor agar tetap berfokus pada peningkatan kinerja

untuk kemakmuran pemegang saham. Komite audit merupakan

perpanjangan tangan dari dewan komisaris. Sehingga komite audit

membantu fungsi dewan komisaris dalam melakukan pengawasan

terhadap agen perusahaan. Semakin efektif pengawasan yang

dilakukan dewan komisaris bersamaan dengan komite audit, maka

Page 61: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

43

agency cost dapat dikurangi. Keberadaan komite audit dalam

perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas laba dan nilai

perusahaan (Made 2016). Aga (2012) menemukan bahwa komite

audit berpengaruh negatif terhadap biaya keagenan, dan penelitian

Putu (2014) menyebutkan bahwa komite audit dapat menekan

agency Dengan kata lain, komite audit yang efektif akan

menurunkan agency cost. Berdasarkan penjelasan di atas akan diuji

hipotesis:

H3: komite audit berpengaruh terhadap agency cost

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Agency Cost

Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap agency cost.

Dengan ukuran perusahaan yang besar cenderung terjadi moral

hazard, di mana manajer biasanya memanfaatkan insentif yang

sesuai dengan kepentingannya dan kemungkinan hal tersebut tidak

termasuk dalam kontrak kerja. Kontrak kerja mengatur masing-

masing hak kewajiban dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan

secara keseluruhan. Kontrak kerja merupakan seperangkat aturan

yang mengatur mekanisme bagi hasil, baik yang berupa keuntungan,

return, maupun risiko-risiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen.

Kontrak kerja yang baik adalah fairness, yang memerlihatkan

pelaksanaan kewajiban yang optimal oleh agen dan pemberian

insentif yang memuaskan dari prinsipal kepada agen. Aga (2012)

menemukan bahwa ukuran berpengaruh positif signifikan terhadap

Page 62: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

44

agency cost. Gul (2014) menemukan bahwa size berpengaruh positif

signifikan terhadap agency cost. Peningkatan jumlah aset perusahaan

tentu dapat terjadi karena efektifitas pemanfaatan aset yang

dilakukan relatif kecil, kondisi tersebut mendorong adanya sejumlah

aset yang menumpuk,

H4: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Agency Cost

3. Kebijakan Hutang terhadap Agency Cost

Kebijakan hutang oleh Septiawan (2016) meneliti mengenai

pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

kebijakan deviden, dan leverage pada kos keagenan menemukan

bahwa kepemilikan institusional, tidak memiliki pengaruh terhadap

agency cost. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widanaputra

(2008) yang meneliti tentang pengaruh kebijakan deviden, leverage

dan kepemilikan manajerial terhadap kos keagenan menyimpulkan

bahwa kebijakan hutang berpengaruh signifikan. Septiawan (2016)

menyatakan bahwa dengan meningkatkan pendanaan melalui hutang

dapat mengurangi konflik keagenan. Perusahaan memiliki kewajiban

mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga secara

periodik. Manajemen harus berusaha untuk meningkatkan labanya

agar dapat memenuhi kewajibannya. Semakin besar utang yang

dimiliki maka perusahaan harus memiliki jumlah kas yang lebih

besar untuk membayar bunga serta pokok pinjaman yang

menyebabkan jumlah dana menganggur di perusahaan menjadi kecil.

Page 63: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

45

Seperti yang dinyatakan oleh Jensen & Meckling, (1976) adalah

untuk menengahi konflik keagenan yaitu adalah dengan

meningkatkan hutang. Erkaningrum (2013) bukti empiris interaksi

antara kepemilikan insider, kebijakan dividen, kebijakan hutang,

keputusan investasi, dan risiko bisnis membantu dalam kebijakan

keuangan dan meminimalkan masalah keagenan. (Yuni, 2014)

menunjukkan bahwa kebijakan hutang adalah dua mekanisme dalam

mengurangi arus kas bebas. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

dapat dihipotesiskan bahwa

H5: Kebijkan Hutang mempengaruhi terhadap Agency Cost

Page 64: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Peneletian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu mekanisme

corporate governance, ukuran perusahaan, dan kebijakan hutang variabel

dependen yaitu, agency cost. Objek penelitian ini adalah perusahaan properti

yang terdaftar di BEI selama periode 2014-2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2014-2016. Data penelitian

ini meliputi data perusahaan properti go public yang mencakup periode 2014-

2016 yang dipandang cukup mewakili kondisi-kondisi perusahaan di

Indonesia. Alasan menggunakan data dari Perusahaan properti di Bursa Efek

Indonesia adalah karena praktik agency cost yang dipicu oleh konflik

keagenan dalam kegiatannya mengelola. Sektor properti banyak melahirkan

perusahaan unggulan yang produksinya menjadi konsumsi masyarakat

Indonesia sehingga hal ini menyebabkan sebagian besar investor banyak

menanamkan modalnya didalam perusahaan properti dan praktik biaya

keagenan juga yang banyak dilakukan oleh perusahaan properti.

Oleh karena itu, perusahaan properti dipilih untuk dikaji dalam

penelitian ini. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

46

Page 65: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

47

menggunakan teknik non-random sampling yaitu purposive sampling dan

analisis regresi berganda. Kriteria yang diharapkan oleh peneliti untuk

sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan properti yang terdaftar di BEI untuk periode 2014 sampai

dengan periode 2016.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dan annual report

selama periode pengamatan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.

3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan per-tanggal 31 Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data dalam penelitian

ini didapatkan dari www.idx.co.id. dan www.sahamok.com Selain itu juga

peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan memperoleh data

yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang diteliti melalui berbagai

literatur seperti buku, jurnal, maupun situs dari internet. Ini dikarenakan

kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian sekunder.

D. Metode Analisis Data

Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan menguji

hipotesis yaitu, dengan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik,

dan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft

Excel dan SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

Page 66: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

48

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk

dipahami. Statistik deskriptif dapat dilihat dari nilai rata-rata mean,

median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum

(Ghozali, 2013). Statistik deskriptif dapat menjelaskan variabel-variabel

yang terdapat dalam penelitian ini. Uji statistik deskriptif tersebut

dilakukan dengan program SPSS 22.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian moderasi regresi linier dapat dilakukan setelah model

pada penelitian ini memenuhi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah

data tersebut harus dengan terdistribusi secara normal tidak mengandung

multikolonieritas, heteroksidasitas, dan autokorelasi. Untuk itu sebelum

melakukan pengujian regresi linier berganda perlu lebih dahulu pengujian

asumsi klasik yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013) pengujian normalitas memiliki tujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi memiliki distribusi normal

atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat distribusi

dari variabel-variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu

variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji

statistik akan lebih baik jika semua variabel terdistribusi normal. Jika

variabel tidak terdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan

Page 67: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

49

terdegradasi. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan

grafik atau uji statistik (Ghozali 2013).

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-

S). Jika hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan

diatas 0,05 maka data variabel terdistribusi dengan normal.

Sedangkan jika hasil uji Kolmogrov- Smirnov menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data variabel terdistribusi tidak

normal (Ghozali, 2013). Cara lain untuk menguji normalitas data,

penelitian ini menggunakan analisis grafik. Pengujian normalitas

melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis grafik normal

probabiliti plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,

ploting, dan residual yang akan dibandingkan dengan garis diagonal.

Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titik tersebar disekitar

garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Pada

prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola

Page 68: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

50

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas Ghozali (2013).

b. Uji Multikoloniearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance

digunakan untuk mengukur variabilitas independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10

atau sama dengan VIF >10 Ghozali (2013).

c. Uji Autokorelasi

Uji yang ketiga dalam asumsi lebih menguji autokorelasi. Uji

autokorelasi terjadi apabila terdapat penyimpangan terhadap suatu

observasi oleh penyimpangan yang lain atau terjadi korelasi

diantara observasi menurut waktu dan tempat. Konsekuensi dari

Page 69: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

51

adanya korelasi dalam suatu model regresi adalah variabel tidak

menggunakan tidak menggambarkan variabel populasinya lebih

jauh lagi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, salah satunya dengan uji

Run Test.

Menurut Santoso (2010), & Sunyoto (2011) salah satu ukuran

untuk menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi adalah

dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi positif jika niai DW dibawah -2 (DW< -2).

2) Tidak terjadi autokrelasi jika nilai DW berada diantara -2dan +2

atau -2 ≤ DW ≤ 2

3) Terjadi autokorelasi negative jika nilai DW diatas 2 atau (DW >

2).

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali, (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apa kah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika tidak disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang memiliki

sifat homoskedatisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas. Salah satu cara menguji adanya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

Page 70: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

52

prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID.

Diteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di studentized

(Ghozali 2013). Menurut Ghozali (2013) dasar analisis

heteroskedastisitas adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka megindikasi telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Cara lain juga bisa menggunakan uji satitistik untuk

mengetahui adanya heterosidaksitas yaitu dengan melakukan Uji

Park. Park mengemukakan metode bahwa variance (s2)

merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Apabila

koefisieb parameter beta dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukan bahwa dalam

dalam data model empiris ditemukan adanya heterosidaksitas.

Dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara

Page 71: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

53

statistic, maka asumsi homosidaksitas pada data model tersebut

tidak dapat ditolak.

3. Analisis Regresi

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan model persamaan analisis regresi yaitu analisis regresi

berganda. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel

independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata

populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui Ghozali 2013). Hasil analisis regresi berupa

koefisien masing-masing variabel independen, yang diperoleh dengan cara

memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Dalam

penelitian ini didapat persamaan regresi yaitu:

a) Model

Berdasarkan hipotesis yang setelahnya maka untuk melihat

pengaruh variabel dependen terhadap hubungan antara vaiabel-variabel

independen Sebagai berikut:

Dimana:

Keterangan:

AC = α + DK + KA + KI + UP+ KU

AC = Agency cCost

α = Konstanta

DK = Jumlah Dewan Komisaris

KA = Jumlah Komite Audit

Page 72: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

54

UP = Ukuran Perusahaan

KI = Jumlah Kepemilikan Institusional

KU = Kebijakan Hutang

4. Uji Hipotesis

a. Uji Kofisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

koefisien determinasi yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen hampir memberikan semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2013).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam

model. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model

regresi terbaik. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai

negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif (Ghozali,

2013).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimaksud dalam penelitian mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali

Page 73: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

55

2013). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi F pada output hasil

regresi menggunakan SPSS dengan nilai signifikansi 0,05 dengan

cara sebagai berikut:

1. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan

(Sig ≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti

bahwa secara simultan variabel independen mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen; dan

2. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan

(Sig ≥ 0,05), maka hipotesis tidak dapat diterima, ini berarti

bahwa secara simultan variabel independen tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

c. Uji T (parsial)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Pengujian ini pada

dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali

2013). Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel berarti

t hitung signifikan yang berarti hipotesis diterima. Sebaliknya

apabila t hitung yang diperoleh lebih kecil dari t tabel maka berarti

hipotesis ditolak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

significance level 0,05 (α=5%).

Page 74: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

56

E. Operasional Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen atau variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

dependennya adalah nilai perusahaan dan agency cost.

a) Agency Cost

Biaya agensi merupakan biaya yang diberikan oleh principal

untuk agen agar dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan

keinginan principal. Menurut Ghozali (2013), suatu variabel disebut

bisa menjadi mediator jika variabel tersebut ikut memengaruhi

variabel kriterion (dependen). Terdapat dua rasio dalam mengukur

biaya agensi (Chen et., al, 2013) yaitu: Rasio sales to total assets

(STA) dan ratio period expenses to sales (OETS). Dalam penelitian

ini, peneliti hanya menggunakan rasio sales to total assets (STA)

sebagai proksi biaya agensi. STA didapat dari membagi jumlah

beban operasi yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum

dan administrasi dengan penjualan.

AC= STA =

Page 75: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

57

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel dependen, yang menjadi sebab timbulnya keterkaitan antara

variabel terikat (dependen) dengan variabel yang mempengaruhi

(independen) adalah (Sugiyono 2013). Variabel Independen dalam

penelitian ini adalah variabel MCG, ukuran perusahaan, dan

kebijakan hutang.

a. Mekanisme Corporate Governance

MCG diukur dengan menggunakan perhitungan kumulatif

jumlah dewan komisaris, komite audit, kepemilikan institusional.

selama tiga tahun berturut–turut sesuai dengan penelitian yang

telah dikembangkan oleh Jessica Handoko (2014). Seperti

berikut:

1. Dewan Komisaris

Untuk mengatasi kemungkinan adanya asimetri

informasi, pemegang saham menunjuk dewan komisaris

sebagai perwakilan mereka untuk mengawasi aktivitas

manajemen. Dengan asumsi dewan komisaris mewakili

pemegang saham, baik pengendali maupun minoritas, maka

dewan komisaris merupakan alat pengendalian dan merupakan

elemen yang sangat penting dalam mekanisme internal CG.

Indonesia mengadopsi sistem dual board, yang terdiri dari

dewan direksi dan dewan komisaris. Wardhani (2008)

Page 76: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

58

menyebutkan bahwa dewan direksi dalam suatu perusahaan

akan menentukan kebijakan yang akan diambil atau strategi

perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun jangka

panjang dan peran dewan komisaris dalam suatu perusahaan

lebih ditekankan pada fungsi monitoring dari kebijakan direksi.

Berdasarkan perspektif agensi, fungsi monitoring dewan

komisaris, terutama dewan komisaris independen (DK), sangat

krusial dalam mengurangi tindakan oportunis agen atau

mengurangi agency cost.

2. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional (KI) diukur dengan

menggunakan rasio antara jumlah lembar saham yang dimiliki

oleh institusi terhadap jumlah lembar saham perusahaan yang

beredar secara keseluruhan Jesica (2014). Institusi yang

dimaksud dapat mencakup pemerintah, institusi keuangan,

institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian

dan institusi lainnya pada akhir tahun. Dari pengertian tersebut,

penelitian sekarang akan menggunakan variabel dummy untuk

mengetahui apakah perusahaan yang sahamnya dimiliki juga

oleh pemerintah lebih efektif dalam mengurangi agency cost.

Menurut Jesica (2014) dengan pengawasan yang optimal dari

pemegang saham institusi terhadap pihak manajemen maka

diharapkan keputusan atau kebijakan yang diambil oleh

Page 77: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

59

manajemen dapat lebih meningkatkan kinerja perusahaan

melalui pengurangan agency cost

KI = x 100%

3. Komite Audit

Tugas utama dari komite audit (KA) pada prinsipnya

adalah membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi

pengawasan atas kinerja perusahaan. Hal tersebut terutama

berkaitan dengan sistem pengendalian internal perusahaan,

kemudian memastikan kualitas laporan keuangan dan

meningkatkan efektivitas fungsi audit yang kemudian

diverifikasi oleh eksternal auditor. Dalam gambaran tersebut,

dapat dikatakan bahwa komite audit berfungsi sebagai

jembatan penghubung antara perusahaan dengan eksternal

audit. Menurut peraturan BEI dan BAPEPAM atau-LK, setiap

perusahaan publik yang terdaftar di BEI wajib memiliki komite

audit yang independen dan minimal beranggotakan tiga orang,

terdiri dari satu orang komisaris independen sebagai ketua dan

minimal dua orang pihak eksternal yang independen sebagai

anggota.

Page 78: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

60

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan

perhitungan dari Log Natural TA dengan penelitian yang telah

dikembangkan oleh Chan, et, al, (2013), dan Septiawan (2016)

UP = Ln Total Assets

c. Kebijakan Hutang

Kebijakan utang diukur dengan menggunakan perhitungan

dari liabilities dibagi dengan total selama periode yang berlaku

sesuai dengan penelitian yang telah dikembangkan oleh Septiawan

(2016)

KU =

Page 79: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

61

Tabel 3.1Operasional Variabel

Variabel Jenis Variabel Indikator Skala

Agency costChen et., al,( 2013) Dependen STA = Rasio

Mekanisme corporategovernance

(Aga Nugroho Saputro,Muchamad Syafruddin,

(2012)

Independen

DK = Jumlah Dewan Komisaris

KI = x100

Nominal

Rasio

KepemilikanInstitusional

Jesica Handoko (2014)Independen KA = Jumlah Komite Audit Nominal

Ukuran PerusahaanKadek Hery Septiawan

dan Ni Gst Putu Wirawat(2016)

Independen LOG natural TA Rasio

Kebijakan Utang KadekHery Septiawan dan Ni

Gst Putu Wirawat (2016) IndependenKU =

Rasio

Page 80: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI

periode 2014-2016. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan

properti yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data yang didapat terdapat 40

perusahaan properti yang terdaftar di BEI selama periode 2014-2016.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purpose sampling, dan data yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1Sampel Perusahaan Properti

Keterangan JumlahPerusahaan properti terdaftar di BEI tahun 2014-2016 40Perusahaan properti yang tidak memilki data lengkaptahun 2014-2016

(1)

Perusahaan properti yang dianalisis 39Jumlah Sampel perusahaan yang akan dianalisis 117Jumlah outlier 12Sampel yang digunakan 105

Sumber: Data yang telah diolah

Jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama Periode 2014-2016 berjumlah 40 perusahaan. Rincian perusahaan

yang dikeluarkan dari sampel adalah sebagai berikut: terdapat 1 perusahaan

yang memiliki data yang tidak lengkap, Dari keseluruhan jumlah perusahaan

properti yang sudah dianalisis pada BEI periode 2014-2016, terdapat 39

perusahaan yang digunakan dalam pemilihan sampel sehingga jumlah

observasi (n) dalam penelitian ini adalah 117.

62

Page 81: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

63

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi

data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan

standar deviasi yang dihasikan dari variabel penelitian. Hasil analisis

dengan statistik deskriptif menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa jumlah

observasi dalam penelitian (N) adalah 105. Nilai rata-rata pada variabel

dependen agency cost sebesar 0,198. Nilai minimum sebesar 0,01 dan

maksimum 0,42 dengan standar deviasi sebesar 0,094.

Pada nilai rata-rata variabel dewan komisaris sebesar 4,08. Nilai

minimum sebesar 2 dan maksimum 9 dengan standar deviasi sebesar

1,627.

Variabel Kepemilikan institusinal merupakan perbandingan jumlah

kokepemilikan institusional terhadap jumlah keseluruhan, dari tabel diatas

diketahui bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai nilai rata-

Page 82: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

64

rata sebesar 0,6546. Nilai minimum sebesar 0,188 dan maksimum 0,995

dengan standar deviasi 0,2231

Variabel komite audit perusahaan yaitu rata-rata sebesar 2,95. Nilai

minimum sebesar 2 dan maksimum sebesar 3 dengan standar deviasi

sebesar 0,214.

Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan nilai

logaritma natural (ln) dari total aset perusahaan. Variabel ukuran

perusahaan pada tabel diatas menunjukan nilai rata-rata sebesar 15,021.

Nilai minimum sebesar 10,73 dan nilai maksimum sebesar 19,46 dengan

standar deviasi sebesar 1,504

Variabel kebijakan utang pada tabel diatas menunjukan nilai rata-rata

sebesar 0,374. Nilai minimum sebesar 0,00 dan maksimumnya sebesar

0,69 dengan standar deviasi dengan 0,173

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk menguji apakah

dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Cara yang

dilakukan untuk melihat normalitas adalah menggunakan grafik

histogram, normal probabiliy plot, dan uji kolmogorov smirnov (K-S).

Grafik histogram membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Dalam normal probability

plot, jika data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Page 83: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

65

Gambar 4.1Grafik normal P-Plot

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized

Residual

NNormal Parametersa,b Mean Std.

DeviationMost Extreme Differences Absolute

PositiveNegative

Test StatisticAsymp. Sig. (2-tailed)

105.0000000

.07826446

.049

.049-.042.049.200c,d

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Page 84: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

66

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram,

tampak bahwa histogram memberikan pola terdistribusi secara normal

dan tidak menceng ke kanan atau ke kiri. pada uji kolmogorov-smirnov,

nilai dari Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 dan signifikan pada 0,05

(karena p = 0,200 > 0,05) yang berarti bahwa residual terdistribusi

secara normal.

b) Uji Multikolonieritas

Tujuan dilakukannya uji multikolonieritas yaitu untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Hasil dari uji multikolonieritas adalah sebagai

berikut

Tabel 4.4Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF(Constant)

DK

KI

KA

UP

KU

.913 1.095

.874 1.145

.940 1.064

.888 1.126

.884 1.132

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai tolerance > 0,10

dan nilai VIF < 10 untuk semua variabel dewan komisaris,

kepemilikan institusional, komite audit, ukuran perusahaan, dan

Page 85: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

67

kebijakan hutang, Hal ini menunjukan bahwa tidak ada

multikolonieritas dalam model regresi.

c) Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan grafik scatterplot.

Gambar 4.2Grafik Scatterplot

Sumber: Data yang telah diolah

Grafik plot menunjukan penyebaran titik-titik secara acak dan

tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y

sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan

Uji statistik Park

Page 86: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

68

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .555a .308 .273 .08022 1.833

Tabel 4.5Uji Park

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant)

KU

DK

KI

KA

UP

-8.686 3.749 -2.317 .023

2.090 1.162 .189 1.799 .075

.082 .119 .070 .687 .494

-.231 .889 -.027 -.260 .795

-.264 1.018 -.026 -.259 .796

.154 .131 .121 1.174 .243

Sumber: data yang telah diolah (2017)

Hasil tampilan output memberikan koefisien parameter untuk

variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterosidaksitas hal

ini konsisten dengan hasil uji scatterplot.

d) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan

uji Durbin-Watson (DW-Test).

Tabel 4.6Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Page 87: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

69

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .555a .308 .273 .08022 1.833

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil uji Durbin

Watson sebesar 1,833. Nilai DW berada pada -2 ≤ DW ≤ 2 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model

regresi.

3. Hasil Uji Hipotesis

a) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

Tabel 4.7Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai dari adjusted R²

sebesar 0,273 yang berarti sebesar 27,3% variasi variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa sebesar 27,3% agency cost dipengaruhi

oleh variabel ukuran dewan komisaris, kepemilkan institusional,

komite audit, ukuran perusahaan dan kebijakan utang. Sedangkan

sisanya sebesar 72,7% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel

yang digunakan dalam penelitian ini seperti strktur modal, tax

avoidance, kepemilikan asing, kepemilikan manajerial, Nilai

Perusahaan, kebijakan deviden dan lain-lain.

Page 88: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

70

b) Uji F (F Test)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji

F dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8Uji statistik F

Model

Mean

Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

,060 8,661 ,000b

,007

Sumber: data yang telah diolah (2017)

Pada tabel 4.8 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar

8,661 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran dewan

komisaris, kepemilikan institusional, komite audit, ukuran

perusahaan, dan kebijakan utang secara bersama-sama berpengaruh

terhadap agency cost.

c) Uji Parsial (t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

mempengaruhi masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.

Adapun hasil dari uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada

tabel 4.7 sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

71

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant)

DK

KI

KA

UP

KU

.173 .145 1.196 .235

.014 .005 .238 2.721 .008

.066 .038 .156 1.739 .085

-.055 .038 -.125 -1.447 .151

-.001 .006 -.018 -.207 .837

.283 .048 .522 5.866 .000

Tabel 4.9Uji Statistik T

S

Sumber: Data yang telah diolah (2017)

Hasil dari tabel 4.8 menunjukan tingkat signifikansi variabel

dewan komisais 0,008 dan lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa

dewan komisaris berpengaruh terhadap agency cost dengan kata lain

H1 diterima, variabel kepemilikan institusional menunjukan

signifikansi sebesar 0,085 dan lebih besar dari 0,05 yang artinya

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap agency cost

dengan kata lain H2 ditolak. Variabel komite audit menunjukan

signifikansi sebesar 0,151 dan lebih besar dari 0,05 yang artinya

komite audit tidak berpengaruh terhadap agency cost dengan kata lain

H3 ditolak. Variabel ukuran perusahaan menunjukan signifikansi

sebesar 0,837 dan lebih besar dari 0,05 yang artinya ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap agency cost dengan kata lain

H4 ditolak, dan variabel kebijakan utang menunjukan signifikansi

sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kebijakan

Page 90: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

72

utang berpengaruh terhadap agency cost dengan kata lain H5 diterima.

Setelah melakukan uji t seperti yang tertera pada tabel 4.7 maka

persamaan regresi yang terbentuk adalah:

AC = 0,173 + 0,014 DK + 0,066 KI - 0,055 KA - 0,001 UP +0,83 KU + ε

Pada persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai

konstanta 0,173 menyatakan bahwa jika variabel indepeden dianggap

konstan, maka agency cost sebesar 0,173. Variabel dewan komisaris

sebesar 0,014 bernilai positif, yang artinya bahwa apabila dewan

komisaris bertambah sebesar 1 satuan, maka agency cost akan naik

sebesar 0,014. Kepemilikan institusional sebesar 0,066 bernilai positif,

yang artinya bahwa apabila kepemilikan institusional bertambah

sebesar 1 satuan, maka agency cost akan naik sebesar 0,066. Komite

audit sebesar 0,055 bernilai negatif, yang artinya apabila komite audit

bertambah sebesar 1 satuan, maka agency cost akan turun sebesar

0,055. Ukuran perusahaan sebesar 0,001 bernilai negatif, yang artinya

apabila ukuran perusahaan bertambah 1 satuan, maka agency cost

akan turun sebesar 0,001. Kebijakan utang sebesar 0,83 bernilai

positif, yang artinya apabila kebijakan utang bertambah 1 satuan maka

agency cost akan naik sebesar 0,83.

C. Interpretasi Hasil

1. Pengaruh Dewan Komisaris Terhadap Agency Cost

Berdasarkan hasil pengujian variabel komite audit memiliki t hitung

sebesar 2,721 dan nilai sig sebesar 0,008. Nilai sig sebesar 0,008 < α 0,05

Page 91: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

73

berarti variabel dewan komisaris berpengaruh terhadap agency cost, oleh

karena itu H1 dewan komisaris berpengaruh terhadap agency cost atau

diterima. Berdasarkan perspektif agensi, fungsi monitoring sangat krusial

dalam melimitasi tingkat oputnis dan juga mereduksi biaya keagenan

Artinya komposisi jumlah dewan komisaris di suatu perusahaan bisa

mempengaruhi menurunnya agency cost. Terkait dengan fungsi pengawasan

dan pemberian nasihat tersebut, maka dewan komisaris dengan ukuran yang

lebih besar akan mampu menjalankan fungsinya dengan lebih baik,

sehingga agency cost akan menurun

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aga Nugroho dan Muhammad Syafruddin (2012) yang menyatakan bahwa

dewan komisaris mempengaruhi agency cost.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Jesica Handoko (2014)

yang menyatakan bahwa dalam penelitiannya dewan komisaris tidak

berepengaruh terhadap agency cost.

2. Pengaruh Kepemilkan Institusional Terhadap Agency Cost

Berdasarkan hasil pengujian variabel ukuran perusahaan memiliki t

hitung sebesar 1,739 dan nilai sig sebesar 0,085. Nilai sig sebesar 0,085 >

α 0,05 berarti variabel kepemilkan institusional tidak berpengaruh

signifikan terhadap agency cost, oleh karena itu Ha2 kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap agency cost atau ditolak. Hal

tersebut menunjukan bahwa semakin besar kepemilikan institusional yang

dimiliki suatu perusahaan maka tidak akan menurunkan tingkat agency

Page 92: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

74

cost di perusahaan tersebut Institusi dapat menjadi alat monitoring

terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat perusahaan karena institusi

dianggap lebih mempunyai pengalaman dalam menjalankan operasional

sebuah perusahaan daripada investor publik lainnya (Jesica 2014).

Kepemilikan institusional yang tinggi akan memungkinkan bagi para

pengelola untuk berusaha memaksimalkan kepentingannya sendiri karena

kepemilikan institusi ini mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat

digunakan untuk mendukung keputusan manajemen. Dengan kata lain

semakin tinggi kepemilikan intitusional juga tidak mempenagruhi dalam

mengurangi agency cost.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jesica Handoko (2014) dan Made Ayu dan I made Surkatika (2016) bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap agency

cost.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Wulan Ningrum dan

Mauria Eurelia (2013) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa

kepemilkan institusional berpengaruh signifikan terhadap agency cost.

3. Pengaruh Komite Audit Terhadap Agency Cost.

Berdasarkan hasil pengujian variabel leverage memiliki t hitung

sebesar -1,447 dan nilai sig sebesar 0,151. Nilai sig sebesar 0,151 > α 0,05

berarti variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap agency cost oleh

karena itu Ha3 “komite audit tidak berpengaruh terhadap agency cost atau

Page 93: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

75

ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan dengan tingkat

jumlah komposisi komite audit yang banyak dengan kata lain komite audit

yang tidak efektif akan menurunkan agency cost yang berkaitan dengan

sistem pengendalian internal perusahaan, kemudian memastikan kualitas

laporan keuangan dan meningkatkan efektivitas fungsi audit yang

kemudian diverifikasi oleh eksternal auditor tidak signifikan dengan

penurunanya agency cost. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan

bahwa pembentukan komite audit yang mempunyai keahlian di bidang

akuntansi dan keuangan hanya didasarkan pada peraturan yang berlaku

(Pamudji dkk, 2013) dalam Made (2016). Selain itu komite audit yang

telah dibentuk oleh perusahaan tidak menjalankan fungsi dan peranannya

secara efektif sehingga komite audit tidak mempunyai pengaruh terhadap

agency cost.

Hasil Peneltian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Made Ayu dan I made Surkatika (2016) bahwa komite audit tidak

berpengaruh terhadap agency cost.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Aga (2012) yang

menyatakan dalam penelitiannya bahwa komite audit berpengaruh negatif

terhadap agency cost.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Agency Cost.

Berdasarkan hasil pengujian variabel ukuran perusahaan memiliki t

hitung sebesar -0,207 dan nilai sig sebesar 0,837 Nilai sig sebesar 0,837 >

Page 94: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

76

α 0,05 berarti variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

agency cost, oleh karena itu Ha4 ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap agency cost atau ditolak. Semakin meningkatnya ukuran

perusahaan dalam jumlah aset perusahaan bukanlah menajadi penentu

akan dapat terjadinya keefektifitasan pemanfaatan aset yang dilakukan.

situasi tersebut belum tentu dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk

melakukan kecurangan agar mendapatkan keuntungan pribadi salah

satunya meningkatnya agency cost. Peningkatan jumlah aset perusahaan

tentu dapat terjadi karena efektifitas pemanfaatan aset yang dilakukan

relatif kecil, kondisi tersebut mendorong adanya sejumlah aset yang

menumpuk, situasi tersebut tentu dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk

melakukan kecurangan agar mendapatkan keuntungan pribadi salah

satunya meningkatnya agency cost.

Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan Nadia, Didik, dan Nurdin.

(2016) yang mengungkapkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap agency cost.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Septiawan, dan Wirawati (2016) yang dalam penelitiannya adalah

menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap agency cost.

5. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Agency Cost

Berdasarkan hasil pengujian variabel kebijakan hutang memiliki t

hitung sebesar 5,866 dan nilai sig sebesar 0,000 Nilai sig sebesar 0,000 < α

0,05 berarti variabel kebijakan hutang berpengaruh terhadap agency cost,

Page 95: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

77

oleh karena itu H5 kebijakan utang berpengaruh terhadap agency cost atau

diterima. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan

positif antara kebijakan hutang terhadap agency cost yang berarti bahwa

peningkatan kebijakan hutang pasti akan menaikkan rasio pemanfaatan

aset dan sebaliknya akan menurunkan agency cost. Semakin meningkatnya

kebijakan utang dalam struktur modal perusahaan, maka kos keagenan

dapat diturunkan. Monitoring yang dilakukan oleh pemilik dana atau pihak

ketiga dapat menyebabkan kos keagenan menurun karena monitoring dari

pemilik perusahaan dapat disubstitusi dengan monitoring dari pihak ketiga

seperti bank dan lembaga keuangan lainnya. Perusahaan memiliki

kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga

secara periodik

Hasil penelitian ini terdahulu yang diteliti oleh Yuni Kusuma,

Djumahir, dan Siti aisah (2014) serta septiawan dan Ni Gst Wirawati

(2016) yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positf

terhadap agency cost.

Page 96: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme

corporate governance, ukuran perusahaan, dan keijakan utang terhadap

agency cost dengan. Populasi penelitian ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014 hingga 2016. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan

teknik purposive sampling sehingga diperoleh 39 perusahaan yang memenuh

kriteria, dengan total sampel sebesar 105 data. Teknik analisis yang

digunakan adalah analisi regresi berganda dengan menggunakan persamaan

moderated regression analysis (MRA), maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Variabel dewan komisaris (DK) berpengaruh terhadap agency cost. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aga Nugroho

dan Muhammad Syafruddin (2012) yang menyatakan bahwa dewan

komisaris mempengaruhi agency cost.

2. Kepemilikan institusional (KI) tidak berpengaruh terhadap agency cost.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jesica

Handoko (2014) dan Made Ayu dan I made Surkatika (2016) bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap agency

cost.

3. Komite audit (KA) tidak berpengaruh terhadap agency cost. Hasil

Peneltian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Made Ayu

78

Page 97: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

79

dan I made Surkatika (2016) bahwa komite audit tidak berpengaruh

terhadap agency cost.

4. Ukuran perusahaan (UP) tidak berpengaruh terhadap agency cost. Hasil

penelitian ini sesuai dengan dengan Nadia, Didik, dan Nurdin. (2016)

yang mengungkapkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

agency cost.

5. Kebijakan utang (KU) berpengaruh terhadap agency cost. Hasil

penelitian ini terdahulu yang diteliti oleh Yuni Kusuma, Djumahir, dan

Siti aisah (2014) serta Kadek hery septiawan dan Ni Gusti Wirawati

(2016) yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positf

terhadap agency cost.

B. Implikasi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya pada bidang tata kelola

perusahaan yang baik dan penanganan mengenai akitivitas agency cost.

Sangat diharapkan dapat pula memberikan tambahan informasi mengenai

dampak aktivitas mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan, dan

kebijkan hutang terhadap agency cost.

Implikasi dari penelitian ini adalah untuk Bagi pihak prinsipal

diharapkan untuk tetap memantau pelaksanaan good corporate governance

sebagai upaya meminimalkan kerugian yang mucul akibat dari tindakan dan

kebijakan yang dibuat agen. Bagi pihak agen disarankan untuk konsisten

Page 98: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

80

dalam menerapkan good corporate governance sehingga dapat memberi

kepercayaan pada pihak prinsipal bahwa tindakan agen sesuai dengan tujuan

perusahaan.

C. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan, dan

kebijakan hutang terhadap agency cost. Berikut adalah saran yang dapat

dipertimbangkan bagi peneliti yang akan dating yaitu:

1) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lingkup

penelitian ini dengan menggunakan variabel lain yang dapat

mempengaruhi agency cost, dan juga menggunakan entitas jenis-jenis

perusahaan lain untuk menambah populasi perusahaan yang akan

dijadikan sampel penelitian.

2) Peneliti selanjutnya diharapkan penerapan pada aktivitas good corporate

governance dalam perusahaan dapat berjalan secara optimal sehingga

fungsi semua organ menunjukan independensi yang selama ini

diharapkan serta dapat memperoleh hasil penelitian yang akurat dalam

jangka panjang.

Page 99: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

DAFTAR PUSTAKA

Aga Nugroho Saputro, dan Muchamad Syafruddin “Pengaruh StrukturKepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap AgencyCost”, Diponegoro Djournal Of Accounting, 2012

Andri Rachmawati dan Hanung Triatmoko. ”Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”.MakalahDisampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 10. Makasar, 26 – 28Juli. 2007.

Bapepam, Surat Edaran Bapepam. No.SE-03/PM/2000 Tentang Komite Audit.2000.

Bapepam, Surat Edaran Bapepam. No. SE-IX.1.5. 2012, Tentang PeraturanKomite Audit. 2012

Chen , Xudong, Na Hu, Xue Wang dan Xiaofei Tang, “Tax Avoidance and FirmValue: Evidence From China”, Nankai Business Review International,Vol. 5 No. 1, 2013.

Dharmastuti, Christiana Fara. “Analisis Pengaruh Mekanisme Internal danExternal Corporate Governance Terhadap Profitabilitas dan KebijakanDividen Perusahaan. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 9(1), h: 21-30.2013.

Dista Amalia. “Praktek Teori Agensi Pada Entitas Publik, dan Non Publik”.Universitas Sultan Agung Semarang. Vol. 9 .No. 1. 6. 2012.

Erkaningrum, Indri F. Interactions Among Insider Ownership, Dividend Policy,Debt Policy, Investment Decision, And Business Risk. Journal ofIndonesian Economy and Business, Volume 28, Number (1): 132 – 148.2013.

Faisal.. “Analisis Agency Costs, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme CorporateGovernance.” Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar Bali, 2-3Desember, 2004.

Frendy, Wahidahwati, dan Nur Fadjrih. “Pengaruh Corporate Governance danUkuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba di Industri PerbankanIndonesia”. STIESIA. Vol.3.No. 10. 2014.

Ghozali, Imam , “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Edisi 7”,Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

81

Page 100: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

82

Gul, S., M. Sajid, N. Razzaq, F. Afzal. Agency Cost, Corporate Governance andOwnership Structure (The Case of Pakistan). International Journal ofBusiness and Social Science, 3(9), pp: 268-277, 2014.

Hadiprajitno, Paulus Basuki. Struktur Kepemilikan, Mekanisme Tata KelolaPerusahaan, dan Biaya Keagenan di Indonesia. Jurnal Akuntansi &Auditing, 9(2), h: 97-127. 2013.

Hastuti, dan Theresia Dwi. “Hubungan Corporate Governance dengan KinerjaKeuangan ( Studi Kasus pada Perusahaan yagn listing di Bursa EfekJakarta”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Dibahas pada SimposiumNasional Akuntansi ke VIII di Solo. 2005.

Indahningrum dan Handayani, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, KepemilikanInstitusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow, danProfitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan, Jurnal Bisnis danAkuntansi Vol. 11 No. 3 Desember 2009, Hlm. 189-207. 2009.

Ishaya, and abduljellel.“Capital Structure and Profitability of Nigerian QuotedFirms: The Agency Cost Theory Perspective”. American internationaljournal. Vol. 3.no. 1. January, 2014.

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976.”Theory of The Firm: ManagerialBehaviour, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of FinancialEconomics3. Hal. 305-360. 1976.

Jensen, Michael C.Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, andTakeovers. American Economic Review, 76(2), pp: 323-329. 1986.

Jesica Handoko. “Pengaruh Struktur Modal dan Mekanisme CorporateGovernance Terhadap Agency Cost Perusahaan LQ45 di BEI Tahun2013”. Jurnal Bussiness and Economic Transformation Towards AEC,2014.

Komite Nasional Corporate Governance. Code Of Good Corporate Governance:Prinsip Good Corporate Governance. www.bapepam.go.id. Diakses 11Januari 2011.

Li, Jing, Richard Pike, dan Roszaini Haniffa. “Intellectual Capital Disclosure inKnowledge Rich Firms: The Impact of Market and Corporate GovernanceFactors”, Working paper series, 2007.

Linda Kusumaning, “Aktivitas Komite Audit, Kepemilikan Institusional, danBiaya Audit”. Universitas Katolik Atma Jaya. Vol. 17, No. 1, Mei 2015,

Made Ayu, I Made Sukartha. “Pengaruh Corporate Governance pada AgencyCost”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 15, No.2. 2016.

Page 101: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

83

Metta. “Pengaruh Independensi Komite Audit dan Kepemilikan InstitusionalTerhadap Manajemen Laba”. Prestasi Vol. 9. No.1.6. 2012.

Nadia, Dikdik, dan Nurdin. “Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran PerusahaanTerhadap Agency Cost Industri Barang Konsumsi”. Universitas IslamBandung. Vol.3. No.1. 2017.

Pancawati, Rachmawati. “Determinan Kebijakan Hutang Dalam Agency Theorydan Pecking Order Theory. Dinamika Akuntansi, Keuangan, danPerbankan. Vol. 1. No.1. 2012

Putu Mudyasani, I Wayan Putra. “Pengaruh Good Corporate Governance PadaBiaya Keagenan”. Universitas Udayana, E Jurnal Akuntansi. 9.3 2014.

Sanjaya, I Putu Sugiartha and Indah Christianti. “Corporate Governance andAgency Cost: Case in Indonesia”. 2nd International Conference onBusiness, Economics, Management and Behavioral Sciences, pp: 112-119.2012.

Santoso, Singgih, “Statisitik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, PT.Elex Media Komputindo Gramfia, 2010.

Sartika, Dewi dan Fidiana, “Moderasi Kepemilikan Institusional terhadapHubungan Perencanaan Pajak dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Ilmu &Riset Akuntansi, Vol. 4 ,No. 12,2015.

Septiawan, I Kadek H dan Ni Gst Putu Wirawati, “Pengaruh Kepemilikan Asing,Ukuran Perusahaan, Kebijakan Utang Pada Kos Keagenan”, ISSN: 2302-8556, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17, No 1, 2016.

Shiela, Putu, dan Liliana. “Uji Model Keseimbangan Teori Keagenan: PengaruhKebijkan Utang dan Kebijakan Dividen Terhadap KepemlikanManajerial.” Derema jurnal manajemen vol. 11.No.1, mei, 2016.

Siallagan, Hamonangan dan Mas. Ud. Machfoedz. Mekanisme CorporateGovernance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Artikel SimposiumNasional Akuntansi (SNA) IX, Padang. 2006.

Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sunyoto, Danang, “ Praktik SPSS Untuk Kasus”, Yogyakarta: Nuha Medika,2011.

Wahidahwati, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusionalpada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency”,Simposium Nasional Akuntansi IV, hlm. 1084-1105. 2001.

Page 102: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

84

Wida, Ni Putu P. D dan I Wayan Suartana, “ Pengaruh Kepemlikan Manajerialdan Kepemilikan Institusiona Pada Nilai Perusahaan”, ISSN: 2302-8556 ,E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol 9, No.3, 2014.

Widanaputra, A.A.G.P. dan Ratnadi, Ni Made Dwi. Pengaruh Kebijakan Dividendan Kepemilikan Manajerial terhadap Kos Keagenan. AUDI JurnalAkuntansi dan Bisnis, 3(2), h:186-197. 2008.

Wulan, Maria Eurelia. “ Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan,dan Struktur Modal Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan NonKeuangan”. Universitas Indonesia. 2013.

Yeniatie dan Destriana, N.” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KebijakanHutang pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vl.12 No.1. April 2010 Hlm.1-16.(2010).

Yuni, Djumahir, dan Siti Aisah. “ Pengaruh Kepemilikan Manajerial, KebijakanUtang, Kebijakan Dividen Terhadap Kinerja Keuangan, dan BiayaAgency”. Jurnal Wawasan Manejemen,Vol.2.No.2, Juni. 2014.

www.idx.co.id

www.sahamok.com

Page 103: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

LAMPIRAN – LAMPIRAN

85

Page 104: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

LAMPIRAN 1.1DATA PERUSAHAAN SAMPEL

NO KODEPERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN

1 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk2 ASRI PT. Alam Sutera Reality Tbk3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula Tbk4 BCIP PT. Bumi Citra Permai Tbk5 BEST PT. Bekasi Fajar Industri Estate Tbk6 BIPP PT. Bhuanatala Indah Permai Tbk7 BKDP PT. Bukit Darmo Property Tbk8 BKSL PT. Sentul City Tbk9 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk

10 COWL PT. Cowell Development Tbk11 CTRA PT. Ciputra Development Tbk12 DART PT. Duta Anggara Reality Tbk13 DILD PT. Intiland Development Tbk14 DUTI PT. Duta Pertiwi Tbk15 ELTY PT. Bakriland Development Tbk16 EMDE PT. Megapolitan Development Tbk17 FMII PT. Fortune Mate Indonesia Tbk18 GAMA PT. Gading Development Tbk19 GMTD PT. Goa Makasar Tourism Develompent TBK20 GPRA PT. Perdana Gaputra Prima Tbk21 GWSA PT. Greenwood Sejahtera TBK22 JRPT PT. PT. Jaya Real Property Tbk23 KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk24 LAMI PT. Lamicitra Nusantara Tbk25 LCGP PT. Laguna Cipta Griya Tbk26 LPCK PT. Lipo Cikarang Tbk27 LPKR PT. Lipo Karawaci Tbk28 MDLN PT. Modernland Reality Tbk29 MTLA PT. Metropolitan Land Tbk30 NIRO PT. Nirvana Development Tbk31 OMRE PT. Indonesia Prima Property Tbk32 PLIN PT. Plaza Indonesia Reality Tbk33 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk34 RBMS PT. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk35 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk36 RODA PT. Piko Development Tbk37 SCBD PT. Dadanayasa Arthatama Tbk

86

Page 105: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

38 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur Tbk39 SMRA PT. Summarecon Agung Tbk40 TARA PT. Sitara Propertindo Tbk

87

Page 106: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

88

Lampiran 1.2Data Sampel Penelitian

Kode Tahun DK KI KA UP KU ACAPLN 2014 3 .7007 3 14.68 .64 .22ASRI 2014 3 .6419 3 12.08 .43 .26BAPA 2014 3 .9510 3 13.29 .58 .37BCIP 2014 3 .9950 3 15.11 .22 .23BEST 2014 3 .6635 3 13.33 .27 .16BIPP 2014 4 .4216 3 13.63 .28 .13BKDP 2014 5 .4763 3 16.10 .37 .07BKSL 2014 8 .6448 3 19.46 .34 .20BSDE 2014 3 .9332 3 15.12 .63 .15COWL 2014 4 .3852 3 16.96 .51 .27CTRA 2014 3 .8966 3 15.45 .37 .25DART 2014 7 .8860 3 15.90 .22 .19DILD 2014 3 .7422 3 13.98 .49 .26DUTI 2014 5 .5998 3 14.14 .21 .11ELTY 2014 3 .8539 3 14.23 .41 .37EMDE 2014 2 .7953 3 14.65 .00 .08FMII 2014 5 .7962 3 15.72 .52 .29GAMA 2014 4 .1997 3 15.96 .45 .33GMTD 2014 3 .9289 3 13.36 .37 .21GPRA 2014 9 .4220 3 15.28 .38 .42GWSA 2014 9 .2334 3 17.45 .53 .31JRPT 2014 5 .3596 3 16.16 .49 .26KIJA 2014 6 .8928 3 14.99 .37 .34

85

Page 107: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

LAMI 2014 3 .6653 3 14.93 .43 .08LCGP 2014 6 .9050 3 13.61 .21 .30LPCK 2014 3 .8497 3 15.33 .48 .33LPKR 2014 3 .5762 3 16.64 .51 .23MDLN 2014 3 .7617 3 18.86 .15 .32MTLA 2014 3 .8583 2 16.62 .02 .03NIRO 2014 3 .6831 3 14.94 .31 .22OMRE 2014 5 .8253 3 15.53 .29 .17PLIN 2014 3 .9518 3 14.96 .30 .13PWON 2014 4 .3792 3 16.55 .61 .35RBMS 2014 2 .6004 3 18.70 .02 .04RDTX 2014 3 .7713 3 17.02 .63 .24RODA 2014 3 .7689 3 12.08 .43 .14SCBD 2014 3 .6678 3 13.42 .62 .25SMDM 2014 5 .5813 3 15.35 .34 .15SMRA 2014 3 .7699 3 14.10 .19 .08TARA 2014 6 .5457 3 16.23 .41 .05APLN 2015 8 .6457 3 17.40 .39 .17ASRI 2015 4 .9240 3 15.08 .67 .16BAPA 2015 3 .4392 3 17.08 .50 .29BCIP 2015 3 .8966 3 15.56 .40 .15BEST 2015 6 .4213 3 16.15 .54 .21BIPP 2015 6 .8856 3 16.01 .24 .19BKSL 2015 3 .1880 3 16.50 .55 .10BSDE 2015 4 .6678 3 13.99 .45 .27

89

Page 108: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

COWL 2015 2 .5918 3 14.11 .18 .09CTRA 2015 3 .7223 3 14.27 .40 .26DART 2015 3 .7949 3 15.73 .08 .01DILD 2015 5 .7910 3 15.84 .45 .28DUTI 2015 5 .2585 3 16.09 .49 .32ELTY 2015 8 .2344 3 17.54 .54 .22EMDE 2015 5 .3404 3 16.37 .53 .22FMII 2015 5 .8888 3 15.10 .39 .30GAMA 2015 3 .5426 3 14.96 .09 .16GMTD 2015 6 .8073 3 13.62 .21 .32GPRA 2015 4 .8733 3 15.36 .48 .35GWSA 2015 3 .5219 3 16.75 .50 .25JRPT 2015 3 .1918 3 12.11 .08 .09KIJA 2015 3 .8267 2 14.44 .15 .23LAMI 2015 3 .6831 2 14.99 .22 .33LPCK 2015 5 .8253 3 15.53 .32 .18LPKR 2015 3 .9518 3 14.90 .27 .11MDLN 2015 4 .3792 3 16.75 .60 .30MTLA 2015 2 .6815 3 14.07 .19 .09NIRO 2015 3 .7702 3 17.06 .62 .23OMRE 2015 5 .4389 3 16.82 .64 .13PLIN 2015 3 .7689 3 12.10 .40 .19PWON 2015 3 .3826 3 13.58 .61 .29RBMS 2015 5 .5813 3 15.47 .35 .16RTDX 2015 3 .7699 3 14.32 .27 .07

90

Page 109: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

RODA 2015 4 .4374 3 13.57 .30 .07SCBD 2015 4 .4880 3 16.25 .37 .11SMDM 2015 5 .6107 3 17.46 .36 .17SMRA 2015 4 .9543 3 15.07 .66 .16TARA 2015 3 .4644 3 17.19 .51 .23APLN 2016 3 .9113 3 15.62 .40 .12ASRI 2016 6 .8856 3 16.09 .20 .21BAPA 2016 3 .7519 3 13.56 .13 .05BCIP 2016 2 .5918 3 14.11 .18 .04BEST 2016 9 .6500 3 14.02 .48 .24BIPP 2016 3 .8525 3 14.27 .36 .27BKDP 2016 3 .7953 3 13.45 .69 .20BKSL 2016 5 .8034 3 15.95 .42 .28BSDE 2016 3 .2487 3 16.19 .47 .35COWL 2016 3 .9289 3 13.39 .13 .15CTRA 2016 7 .4220 3 15.55 .25 .27DART 2016 6 .4054 3 10.73 .52 .23DILD 2016 6 .8466 3 15.18 .36 .29DUTI 2016 3 .5429 3 15.15 .22 .07ELTY 2016 7 .7358 3 15.27 .03 .06EMDE 2016 4 .9400 3 15.34 .50 .36FMII 2016 3 .5615 3 14.54 .47 .23GAMA 2016 4 .7639 3 12.03 .03 .11GMTD 2016 3 .8816 2 14.56 .13 .19GPRA 2016 4 .6831 3 15.05 .19 .15

91

Page 110: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

GWSA 2016 5 .8253 3 15.56 .28 .18JRPT 2016 3 .9518 3 14.95 .20 .16KIJA 2016 4 .3778 3 14.55 .61 .26LAMI 2016 2 .7066 3 14.01 .14 .04LPCK 2016 5 .2439 3 16.49 .48 .11LPKR 2016 3 .1880 3 16.50 .55 .10MDLN 2016 2 .1936 3 16.46 .54 .12MTLA 2016 3 .7007 3 14.68 .64 .22NIRO 2016 3 .6419 3 12.08 .43 .26OMRE 2016 3 .9510 3 13.29 .58 .37PLIN 2016 3 .9950 3 15.11 .22 .23PWON 2016 3 .6635 3 13.33 .27 .16RBMS 2016 4 .4216 3 13.63 .28 .13RTDX 2016 5 .4763 3 16.10 .37 .07RODA 2016 8 .6448 3 19.46 .34 .20SCBD 2016 3 .9332 3 15.12 .63 .15SMDM 2016 4 .3852 3 16.96 .51 .27SMRA 2016 3 .8966 3 15.45 .37 .25TARA 2016 7 .8860 3 15.90 .22 .19

92

Page 111: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

93

Lampiran 3

Output Hail Pengujian Data Dengan SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Page 112: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

94

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

NNormal Parametersa,b Mean Std.

DeviationMost Extreme Differences Absolute

PositiveNegative

Test StatisticAsymp. Sig. (2-tailed)

105.0000000

.07826446

.049

.049-.042.049.200c,d

Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF(Constant)

DK

KI

KA

UP

KU

.913 1.095

.874 1.145

.940 1.064

.888 1.126

.884 1.132

Page 113: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

95

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson

1.555a .308 .273 .08022 1.833

Uji AutokorelasiModel Summaryb

TableUji Park

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant)

KU

DK

KI

KA

UP

-8.686 3.749 -2.317 .023

2.090 1.162 .189 1.799 .075

.082 .119 .070 .687 .494

-.231 .889 -.027 -.260 .795

-.264 1.018 -.026 -.259 .796

.154 .131 .121 1.174 .243

Page 114: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

96

Uji Koefisien Determinasi

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

EstimateDurbin-Watson

1.555a .308 .273 .08022 1.833

TabelUji statistik F

Model

Mean

Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

,060 8,661 ,000b

,007

Sumber: data yang telah diolah (2017)

Page 115: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

Uji Statistik t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant)

DK

KI

KA

UP

KU

.173 .145 1.196 .235

.014 .005 .238 2.721 .008

.066 .038 .156 1.739 .085

-.055 .038 -.125 -1.447 .151

-.001 .006 -.018 -.207 .837

.283 .048 .522 5.866 .000

97

Page 116: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

98

Page 117: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GORVERNANCE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

99