pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas …

6
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016 98 ISSN ISSNL 23376686 23383321 PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS PRODUK, PELAYANAN, HARGA, DAN KENYAMANAN BERBELANJA TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN PADA LOTTE MART BEKASI JUNCTION Rahmi Rosita Politeknik LP3I Jakarta Email:[email protected] Abstrak: Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Konsumen mempunyai banyak alternatif dalam memilih tempat untuk berbelanja. Oleh sebab itu pasar modern (ritel) harus memperhatikan berbagai faktor persepsi konsumen yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih tempat belanja yang menurut konsumen terbaik. Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, kenyamanan berbelanja. (2). mengetahui kontribusi faktorfaktor paling dominan dalam mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang diambil dengan purposive sampling dengan instrument kuesioner. Pengukuran dengan skala likert. Teknik analisis diolah dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, dan kenyamanan belanja terhadap minat beli ulang konsumen, kecuali variabel pelayanan berpengaruh negatif terhadap minat beli ulang konsumen. (2). Variabel harga memiliki pengaruh yang paling dominan dari ke enam variabel penentu terhadap minat beli ulang konsumen. Kata kunci: ritel, lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, kenyamanan belanja, minat beli ulang Abstract: Indonesia with a population of about 240 million more a potential market for modern retail business. Consumers have many alternatives in choosing where to shop. Therefore the modern market (retail) must consider a variety of factors that will influence the consumer's perception of consumer behavior in choosing the best shopping by consumers.The purpose of this experiment is (1). To test the effect of the location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping. (2). to determine the contribution of these factors is most dominant in influencing consumer buying interest re. The study involved 100 respondents taken by purposive sampling with questionnaires instrument. Measurements with Likert scale. The analysis technique processed using SPSS. This research is a quantitative and qualitative research, using multiple linear regression. The results showed that: (1). There is a significant relationship between the variables of location, range of products, product quality, service and shopping convenience to the buying interest reconsumers, except for the variable service negatively affect the buying interest reconsumers. (2) It was found that the price variable has the most dominant influence on all six variables decider against the consumer purchase interest. Keywords: retail, location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping, buying reinterest PENDAHULUAN Latar belakang dari penelitian ini adalah semakin maraknya persaingan bisnis ritel yang telah menjadi bisnis global, menjadikan Indonesia tidak terhin darkan dari serbuan ritel asing. Dengan kekuatan yang besar dari segi keuangan, manajemen, maupun jaringannya, ritel modern raksasa masuk ke Indonesia sehingga terjadi perubahan peta bisnis yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir akibat jatuh bangunnya bisnis ritel. Serbuan ritel modern di Indonesia dengan format baru telah menggeser ritel tradisional. Ketika di awal tahun 1980’an supermarket mewah mulai menyerbu Jakarta, maka pasar tradisionil seperti pasar Cikini, pasar Santa dan pasar lain yang melayani penduduk menengah atas di pusat kota Jakarta mulai kehilangan pamor. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis ritel modern dengan format hypermarket, supermarket dan minimarket menjamur, menyusul maraknya pemba ngunan mall atau pusat perbelanjaan di kotakota besar. Peritel besar seperti hypermarket dan department store menjadi anchor tenant yang dapat menarik minat pengunjung. Bahkan kini bisnis ritel mulai merambah ke kotakota kabupaten terutama jenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis ritel tumbuh pesat di pinggiran kota, mengingat lokasi permukiman banyak di daerah tersebut. Dengan dibukanya pintu masuk bagi para peritel asing sebagaimana Keputusan Presiden No 118/2000 yang telah mengeluarkan bisnis ritel dari negative list bagi penanam Modal Asing (PMA), maka sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Serbuan ritel modern di Indonesia bukan kali ini terjadi, setiap dekade muncul format baru ritel modern yang menggeser ritel tradisional. Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pela

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 201698

ISSNISSN­L

2337­66862338­3321

PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITASPRODUK, PELAYANAN, HARGA, DAN KENYAMANAN

BERBELANJA TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMENPADA LOTTE MART BEKASI JUNCTION

Rahmi RositaPoliteknik LP3I Jakarta

E­mail:[email protected]

Abstrak: Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Konsumenmempunyai banyak alternatif dalam memilih tempat untuk berbelanja. Oleh sebab itu pasar modern (ritel) harus memperhatikanberbagai faktor persepsi konsumen yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih tempat belanja yang menurutkonsumen terbaik. Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga,kenyamanan berbelanja. (2). mengetahui kontribusi faktor­faktor paling dominan dalam mempengaruhi minat beli ulang konsumen.Penelitian ini melibatkan 100 responden yang diambil dengan purposive sampling dengan instrument kuesioner. Pengukuran denganskala likert. Teknik analisis diolah dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif,menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Terdapat hubungan yang signifikan antara variabellokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, dan kenyamanan belanja terhadap minat beli ulang konsumen, kecuali variabelpelayanan berpengaruh negatif terhadap minat beli ulang konsumen. (2). Variabel harga memiliki pengaruh yang paling dominan dari keenam variabel penentu terhadap minat beli ulang konsumen.

Kata kunci: ritel, lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, kenyamanan belanja, minat beli ulang

Abstract: Indonesia with a population of about 240 million more a potential market for modern retail business. Consumers have manyalternatives in choosing where to shop. Therefore the modern market (retail) must consider a variety of factors that will influence theconsumer's perception of consumer behavior in choosing the best shopping by consumers.The purpose of this experiment is (1). To testthe effect of the location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping. (2). to determine the contribution ofthese factors is most dominant in influencing consumer buying interest re. The study involved 100 respondents taken by purposivesampling with questionnaires instrument. Measurements with Likert scale. The analysis technique processed using SPSS. This researchis a quantitative and qualitative research, using multiple linear regression. The results showed that: (1). There is a significantrelationship between the variables of location, range of products, product quality, service and shopping convenience to the buyinginterest re­consumers, except for the variable service negatively affect the buying interest re­consumers. (2) It was found that the pricevariable has the most dominant influence on all six variables decider against the consumer purchase interest.

Keywords: retail, location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping, buying reinterest

PENDAHULUANLatar belakang dari penelitian ini adalah semakin

maraknya persaingan bisnis ritel yang telah menjadibisnis global, menjadikan Indonesia tidak terhin­darkan dari serbuan ritel asing. Dengan kekuatanyang besar dari segi keuangan, manajemen, maupunjaringannya, ritel modern raksasa masuk ke Indonesiasehingga terjadi perubahan peta bisnis yang cukupsignifikan dalam lima tahun terakhir akibat jatuhbangunnya bisnis ritel.

Serbuan ritel modern di Indonesia dengan formatbaru telah menggeser ritel tradisional. Ketika di awaltahun 1980’an supermarket mewah mulai menyerbuJakarta, maka pasar tradisionil seperti pasar Cikini,pasar Santa dan pasar lain yang melayani pendudukmenengah atas di pusat kota Jakarta mulai kehilanganpamor.

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritelmodern. Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis ritel

modern dengan format hypermarket, supermarket danminimarket menjamur, menyusul maraknya pemba­ngunan mall atau pusat perbelanjaan di kota­kotabesar. Peritel besar seperti hypermarket dandepartment store menjadi anchor tenant yang dapatmenarik minat pengunjung. Bahkan kini bisnis ritelmulai merambah ke kota­kota kabupaten terutamajenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis riteltumbuh pesat di pinggiran kota, mengingat lokasipermukiman banyak di daerah tersebut.

Dengan dibukanya pintu masuk bagi para peritelasing sebagaimana Keputusan Presiden No 118/2000yang telah mengeluarkan bisnis ritel dari negative listbagi penanam Modal Asing (PMA), maka sejak ituritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Serbuanritel modern di Indonesia bukan kali ini terjadi, setiapdekade muncul format baru ritel modern yangmenggeser ritel tradisional.

Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruhlokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pela­

Page 2: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

RahmiRosita,98 ­ 103

Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 201699

yanan, harga, kenyamanan berbelanja. (2). menge­tahui kontribusi faktor­faktor paling dominan dalammempengaruhi minat beli ulang konsumen. Dalampenelitian ini digunakan metode survei. Variabel yangditeliti meliputi variabel bebas yaitu lokasi, keleng­kapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, dankenyamanan berbelanja, sedangkan variabel terikat­nya adalah minat beli ulang konsumen.

Populasi dalam penelitian ini yaitu para pengun­jung Lotte Mart Bekasi Junction. Sedangkan sampelpenelitian adalah 100 responden yang diambil denganpurposive sampling dengan instrument kuesioner.Pengukuran dengan skala likert. Teknik analisis dio­lah dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini meru­pakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, menggu­nakan regresi linear berganda

PEMBAHASAN

Pengertian PemasaranKotler dan Amstrong (2008) menyatakan pema­

saran sebagai proses perusahaan menciptakan nilaibagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuatdengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkapnilai dari pelanggan sebagai imbalannya. SelanjutnyaFandy Tjiptono (2005), menyatakan lima konsepyaitu: Konsep Produksi, yaitu pemasaran yangberpegang pada konsep ini berorientasi pada prosesproduksi/operasi (internal); Konsep Produk. Dalamkonsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumenlebih menghendaki produk­produk yang memilikikuallitas, kinerja, fitur (features), atau penampilansuperior; Konsep penjualan, konsep ini merupakankonsep yang berorientasi pada tingkat penjualan(internal), dimana pemasar beranggapan bahwakonsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk)agar penjualan dapat mengingkat; Konsep Pemasa­ran. Berbeda dengan tiga konsep terdahulu yangberorientasi pada lingkungan internal, konseppemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkunganeksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanyaakan bersedia membeli produk­produk yang mampumemenuhikebutuhan dan keinginannya serta membe­rikan kepuasan; Konsep Pemasaran Sosial, pemasa­ran yang menganut konsep ini beranggapan bahwakonsumen hanaya bersedia membeli produk­produkyang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan­nya serta berkontribusi pada kesejahteraan ling­kungan sosial konsumen.

Menurut Engel (2006), perilaku konsumen

adalah tindakan yang langsung terlibat dalammendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskanproduk atau jasa, termasuk proses keputusan yangmendahului dan menyusuli tindakan ini.

Masuknya ritel asing dalam bisnis ini,menunjukkan bisnis ini sangat menguntungkan.Namun di sisi lain, masuknya hypermarket asingyang semakin ekspansif memperluas jaringan gerai­nya, dapat menjadi ancama bagi peritel lokal. Peritelasing tidak hanya membuka gerai di Jakarta saja,misalnya Carrefour dalam lima tahun belakangansudah merambah ke luar Jakarta termasuk keYogyakarta, Surabaya, Palembang dan Makassar.Namun saat ini di wilayah DKI pemberian izinminimarket diperketat karena sudah terlalu banyak.

Perkembangan bisnis ritel modern saat inimengalami pertumbuhan sangat pesat. Pada tahun2009, ritel asing yaitu Grup Lotte dari Korea selatanmasuk ke Indonesia dengan mengakuisisi Makroyang sebelumnya dimiliki oleh SHV Holding dariBelamda senilai US$ 223 juta. Setelah diakuisisi kiniMakro berubah menjadi Lotte Mart. Grup Lottemenjalankan bisnis ritel sejak 1979, mengoperasikanlebih dari 90 gerai di berbagai Negara diantaranyaChina, Rusia, Vietnam, dan India.

Dalam lima tahun terakhir peningkatan omsetritel modern cukup pesat, hal ini juga didukung olehpertumbuhan jumlah ritel yang pesat yaitu mencapai18.152 gerai pada 2011, dibandingkan 10.365 geraipada 2007. Menurut Asosiasi Perusahaan RitelIndonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis ritel diIndonesia antara 10­15% per tahun. Penjualan ritelpada 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, namunmelesat hingga mencapai Rp 100 triliun pada 2010.Sedangkan pada 2011 pertumbuhan ritel diperkirakanmasih sama yaitu 10%­15% atau mencapai Rp 110triliun, menyusul kondisi perekonomian dan daya belimasyarakat yang relatif bagus. Jumlah pendapatanterbesar merupakan konstribusi dari hypermarket,kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket.

Pada 2009 Lotte Group dari Korea menyerbuIndonesia dengan langkah strategis yaitu mengambilalih Makro yang awalnya dimiliki oleh SHV HoldingNV asal Belanda. Untuk akuisisi tersebut Lotte me­ngeluarkan dana sekitar US$ 223 juta. Lotte Groupdirintis oleh Shin Kyuk Ho pada 1973, kini memilki45 anak usaha yang bergerak dalam bidang perho­telan, makanan, distribusi, ritel, kimia, dan jasa kons­truksi. Grup ini merambah bisnis ritel sejak 1979,mengoperasikan lebih dari 90 gerai di berbagai

Page 3: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

RahmiRosita,98 ­ 103

Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016100

negara, antara lain Cina, Rusia, Vietnam, dan India.Lotte Group adalah grup bisnis kelima terbesar diKorea Selatan dengan total aset mencapai 31 miliarEuro dan pendapatan bersih sebesar 23 miliar Europada 2007.

Konsumen mempunyai banyak alternatif dalammemilih tempat untuk berbelanja. Oleh sebab itupasar modern (ritel) harus memperhatikan berbagaifaktor persepsi konsumen yang akan mempengaruhiperilaku konsumen dalam memilih tempat belanjayang menurut konsumen terbaik, diantaranya adalahfaktor lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk,pelayanan, harga, dan kenyamanan belanja. Masuk­nya format baru hypermarket dengan skala yang lebihbesar, dengan pilihan produk yang beraneka ragam,dengan harga yang relatif lebih murah dari super­market dengan lokasi yang sangat strategis di pusatbisnis dan pusat pemukiman kalangan menengah atasmengakibatkan peta persaingan semakin kuat.

Terdapat beberapa faktor di antaranya, lokasiyang strategis, kelengkapan produk, kualitas produk,pelayanan, harga yang bersaing dan kenyamanan saatberbelanja yang dapat mempengaruhi minat beliulang konsumen untuk berbelanja. Keenam faktor ter­sebut memiliki tingkat pengaruh yang berbeda­bedakepada konsumen yang berbelanja. Berdasarkan latarbelakang di atas, maka keputusan minat beli ulangkonsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Perma­salahan yang hendak di jawab dalam penelitian iniadalah : Apakah variabel lokasi, kelengkapan produk,kualitas produk, pelayanan, harga yang kompetitifdan kenyamanan berbelanja berpengaruh terhadapminat beli ulang konsumen pada Lotte Mart BekasiJunction?; Apakah faktor harga (X5) merupakanfaktor yang berpengaruh dominan terhadap minat beliulang konsumen?.

Terdapat beberapa penelitian empiris yang men­dukung bahwa faktor lokasi, promosi berpengaruhterhadap minat beli ulang pada supermarket (Yuzwar2009). Penelitian selanjutnya yang dilakukan olehKurniawan, dkk (2008), hasil yang diperoleh daripenelitian ini adalah variabel kualitas produk, inten­sitas promosi, dan harga telah terbukti secara empirismerupakan variabel­variabel yang penting dalam me­ningkatkan minat beli ulang. Penelitian Aditya (2011)juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara variabel promosi, keragaman menu,variabel pelayanan dan kesadaran merek terhadapkeputusan pembelian.

Kerangka pemikiran konseptual dan rumusan

hipotesis sebagai berikut:Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual

Hipotesis sebagai berikut : Diduga bahwa varia­bel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pe­layanan, harga dan kenyamanan belanja berpengaruhpositif terhadap minat beli ulang konsumen padaLotteMart Bekasi Junction. Diduga bahwa faktorharga merupakan variabel yang paling dominanberpengaruh terhadap minat beli ulang konsumenuntuk berbelanja pada LotteMart Bekasi Junction.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjungLotte Mart Bekasi Junction. Pengambilan sampledilakukan terhadap 100 responden yang dimintauntuk mengisi lembar kuesioner. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling, dimanateknik penentuan sampel dengan pertimbangan ter­tentu. Berikut adalah gambaran umum reapondenberdasarkan umur, jenis kelamin, status, pekerjaan,pendidikan dan penghasilan.

Tabel 1. Karakteristik Responden

Usia

Jenis Kelamin

Status

Pendidikan Terakhir

1. < 25 tahun2. 26 ­ 35 tahun3. 36 ­ 45 tahun4. > 45 tahun

1. Laki­laki2. Perempuan

1. Belum menikah2. Menikah

1. SD2. SLTP3. SLTA4. Diploma

Keterangan

1175131

2179

3763

023029

Jumlah (orang)

1175131

2179

3763

023029

%

Page 4: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

RahmiRosita,98 ­ 103

Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016101

Uji Validitas dan ReliabilitasSetelah mengumpulkan kuesioner dari respon­

den, maka dimasukanlah data kedalam table distri­busi frkwensi untuk dilakukan uji validitas dan relia­bilitas dengan terlebih dahulu menyusun jawabanresponden kedalam tabel distribusi frekwensi terha­dap data yang diperoleh.

Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatandan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukanfungsi ukurnya. Uji validitas ini dapat dilakukandengan melihat korelasi antar skor masing­masingitem dalam kuesioner dengan total skor yang ingindiukur, yaitu dengan menggunakan pearson corre­lation. Setelah dilakukan uji validitas, didapati bahwasemua item pertanyaan pada kuesioner memiliki nilaipearson correlation positif dan nilai signifikansi <0,05 yang berarti sudah valid atau sudah tepat untukmengukur masing­masing variabel.

Uji relliabilitas digunakan sebagai alat untukmengukur konsistensi/keandalan alat ukur. Hasil ujireliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefi­sien cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas menun­jukkan bahwa seluruh variabel adalah reliable. Inidapat dilihat dari keseluruhan nilai cronbach’s alphastandar > 0,60, sehingga dapat diinterpretasikan bah­wa item atau butir­butir pertanyaan pengukur varia­ble dari kuesioner adalah reliable, yang berarti bahwakuesioner yang digunakan dalam penelitian ini meru­pakan kuesioner yang handal.

Analisis Regresi Linear BergandaBerdasarkan data penelitian yang dikumpulkan

baik untuk variable terkait (Y) maupun variablebebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, yang diolah denganbantuan program SPSS v20, maka diperoleh regresilinear berganda sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Regresi Berganda

Berdasarkan tabel tersebut didapat persamaanregresi berganda linear sebagai berikut.

Dari hasil persamaan regresi tersebut diatas,maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :4,351 = merupakan nilai konstanta, yang diarti­

kan bahwa jika keenam variable bebasnilainya nol, maka skor minat beliulang konsumen adalah sebesar 4,351.

0,236X1 = menunjukkan bahwa variable lokasiberpengaruh positif terhadap minat beliulang konsumen. Jika variable ini me­ningkat sebesar 1 poin, maka persepsiresponden tentang minat beli ulangkonsumen meningkat sebesar 0,236poin, dengan asumsi variable lainnyakonstan.

0,197X2 = menunjukkan bahwa variabel kelengka­pan produk berpengaruh positif terha­dap minat beli ulang konsumen. Jikavariabel ini meningkat sebesar 1 poin,maka persepsi responden tentang minatbeli ulang konsumen meningkat sebe­sar 0,197 poin, dengan asumsi variabellainnya konstan.

0,238X3 = menunjukkan bahwa kualitas produkberpengaruh positif terhadap minat beliulang konsumen. jika variabel inimeningkat sebesar 1 poin, makapersepsi responden tentang minat beliulang konsumen meningkat sebesar0,238 poin dengan asumsi variabellainnya konstan.

­0,298X4 = menunjukkan bahwa pelayanan ber­pengaruh negatif terhadap minat beliulang konsumen. Jika variabel inimeningkat sebesar 1 poin, maka per­sepsi responden tentang minat beliulang konsumen menurun sebesar0,298 poin dengan asumsi variabellainnya konstan.

(constant)X1X2X3X4X5X6

4.3520.2360.1970.238­.298.270.185

ModelB

.750

.926

.652

.738

.742

.788

Tolerance

1.3331.0801.5341.3551.3481.268

VIF

2.774.098.099.106.075.097.087

Std.Error

.228

.170

.227

.381

.263

.196

Beta

1.5692.4101.9922.238

­3.9922.7682.121

t.

.120

.018

.049

.028

.000

.007

.037

Sig.

UnstandarizedCoefficients

StandarizedCoefficients

CollinearityStatistics

Dependent variable: Minat Beli Ulang Konsumen

Pekerjaan

PendapatanPerbulan

5. S16. S2

1. Pelajar / Mahasiswa2. Karyawan3. Ibu Rumah Tangga4. Profesi

1. < Rp 1.000.000,002. Rp 1.000.000,00 ­

Rp 2.500.000,003. Rp 2.500.000,00 ­

Rp 3.500.000,004. > Rp 3.500.000,00

Keterangan

363

206785

2310

63

4

Jumlah (orang)

363

206785

2310

63

4

%

Page 5: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

RahmiRosita,98 ­ 103

Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016102

0,270X5 = menunjukkan bahwa harga berpenga­ruh positif terhadap minat beli ulangkonsumen. jika variabel ini meningkatsebesar 1 poin, maka persepsi respon­den tentang minat beli ulang konsumenmeningkat sebesar 0,270 poin, denganasumsi variabel lainnya konstan.

0,185X6 = menunjukkan bahwa kenyamanan ber­belanja berpengaruh positif terhadapminat beli ulang konsumen. Jikavariabel ini meningkat sebesar 1 poin,maka persepsi responden tentangminat beli ulang konsumen meningkatsebesar 0,185 poin, dengan asumsivariabel lainnya konstan.

Hasil Uji Asumsi KalsikDalam penelitian ini uji asumsi klasik hanya uji

multikolinearitas. Uji ini bertujuan untuk mengujidalam model regresi ditemukan atau tidak korelasiyang tinggi atau sempurna antara variabel bebas(Sulaiman, 2004:89).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolli­nearitas antar variabel independen dapat dideteksidengan cara melihat nilai tolerance and varianceinflation factor (VIF). Nilai cutt of yang umumdipakai untuk menunjukkan tidak terjadi mulikolinea­ritas adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau samadengan VIF di bawah 10. Hasil uji multikolinearitasdalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai tolerancedari keenam variabel independen berada di atas 0.10.dan VIF kurang dari 10, dengan demikian dapatdiinterpretasikan bahwa pada model regresi tersebuttidak terdapat masalah multikolinearitas.

Analisis Koefisien Determinasi (R²)Ketangguhan model yang digunakan sebagai

predictor dapat diketehui dari besarnya nilai koefisiendeterminasi (R²) yang berada antara nol dan satu.Hasil nilai adjusted R Square dari regresi digunakanuntuk mengetahui ketangguhan minat beli ulang kon­sumen yang dipengaruhi oleh variabel­variabelbebasnya. Nilai koefisien determinasi (adjusted RSquare) dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 3. Nilai Koefisien Determinasi Model Sum­mary (b)

Pada tabel di atas nilai adjusted R Square sebesar0,149, hal ini berarti bahwa hanya 14,9 % variasivariabel dependen yaitu minat beli ulang konsumendijelaskan oleh lokasi, kelengkapan produk, kualitasproduk, pelayanan, harga, kenyamanan berbelanja.

Uji Simultan FUji serempak atau uji F untuk menguji

signifikansi pengaruh variabel Lokasi (X1), Keleng­kapan Produk (X2), Kualitas Produk (X3), Pelayanan(X4), Harga (X5), dan Kenyamanan Berbelanja (X6)secara bersama­sama terhadap variabel Minat BeliUlang Konsumen (Y). Uji F ini dilakukan denganmembandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Tabel 4. Hasil Uji Simultan F, ANOVA

Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel di atasmenunjukkan bahwa Fhitung sebesar 9.31, sedangkanhasil Ftabel pada tabel distribusi dengan tingkatkesalahan 5% adalah sebesar 2,76, artinya bahwaFhitung > Ftabel, maka dengan demikian hipotesis yangmenyatakan bahwa keenam variabel secara bersama­sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadapminat beli ulang konsumen, diterima.

Uji Parsial (Uji t)Untuk menguji signifikan atau tidak pengaruh

secara parsial masing­masing variabel Lokasi (X1),Kelengkapan Produk (X2), Kualitas Produk (X3),Pelayanan (X4), Harga (X5), dan KenyamananBerbelanja (X6), terhadap minat beli ulang konsumen,maka dilakukanlah uji t dengan taraf nyata 5%. Hasiluji t dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2dapat diinterpretasikan sebagai berikut:1. Variabel Lokasi (X1)

Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar 2.410 > t­

tabel (1,661) dan nilai signifikansi (0,018 < 0,050)artinya variabel Lokasi (X1), berpengaruh positifdan signifikan terhadap minat beli ulangkonsumen.

2. Variabel Kelengkapan Produk (X2)Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar 1,992 > t­

tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,049 < 0,050)artinya variabel Kelengkapan Produk (X2)berpengaruh positif dan signifikan terhadap minatbeli ulang konsumen.

1 .238

Model R

.149

Adjusted R Square

.42588

Std. Error of the Estimate

.056

R­Square

a. Predictors (Constant): lokasi, kelengkapan produk, pelayanan, harga, kenyamananberbelanja

b. Dependent Variable: Minat beli ulang konsumen

1 RegresionResidualTotal

171.101284.689455.790

Model Sum of Squares

69399

df

28.5173.061

Mean Square

9.316

F

0,000a

Sig.

a. Dependent variable: Yb. Predictors (constant): X1, X2, X3, X4, X5, X6

Page 6: PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …

RahmiRosita,98 ­ 103

Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction

Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016103

3. Variabel Kualitas Produk (X3)Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar 2.238 > t­

tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,028 < 0,050)artinya variabel Kualitas Produk (X3) berpe­ngaruh positif dan signifikan terhadap minat beliulang konsumen.

4. Variabel Pelayanan (X4)Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar ­3,992 < ­ t­

tabel (­1.661) dan nilai signifikansi (0,009 < 0,050)artinya variabel Kualitas Pelayanan (X4)berpengaruh negatif dan signifikan terhadapminat beli ulang konsumen.

5. Variabel Harga (X5)Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar 2,768 > t­

tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,007 < 0,050)artinya variabel Harga (X5) berpengaruh positifdan signifikan terhadap minat beli ulangkonsumen.

6. Variabel Kenyamanan Berbelanja (X6)Nilai t­hitung untuk variabel ini sebesar 2,121 > t­

tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,037 < 0,050)artinya variabel Kenyamanan Berbelanja (X6)berpengaruh positif dan signifikan terhadap minatbeli ulang konsumen.

PENUTUP

KesimpulanVariabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas

produk, harga dan kenyamanan belanja terbuktiberpengaruh positif terhadap minat beli ulangkonsumen, kecuali variabel Pelayanan berpengaruhnegative terhadap minat beli ulang konsumen di LotteMart Bekasi Junction. Variabel Harga memilikipengaruh yang paling dominan terhadap minat beliulang konsumen. Hal ini di dukung oleh data hasilpersamaan regresi dimana nilai koefisien variabelharga lebih besar dibandingkan dengan variabellainnya yaitu 0,270 dan signifikansi. Dengandemikian hipotesis kedua yang menya­takan bahwavariabel yang pengaruhnya paling domi­nan adalahvariabel harga, secara parsial diterima.

Saran1. Sebaiknya pihak manajemen bisnis ritel

memperbaiki kinerja dengan meningkatkanvariabel­variabel penentu minat beli ulangkonsumen seperti indikator keragaman produk,kualitas produk, lokasi dan kenyamananberbelanja dengan menginformasikan kepadakonsumen keunggulan yang dimiliki Lotte MartBekasi Junction yang sangat strategis dan mudahdijangkau.

2. Pihak manajemen bisnis ritel agar meningkatkankinerjanya dengan memperhatikan Indikator har­ga yang merupakan pengaruh yang palingdominan. Dengan menawarkan harga yang kom­petitif maka konsumen yang berbelanja semakinmeningkat. Agar konsumen loyal untuk mela­kukan pembelian ulang, pihak pebisnis eceran inilebih fokus pada keragaman/variasi produk,sarana pendingin ruangan (AC), memperbanyakgerai ATM, serta kualitas produk yang baik. De­ngan demikian konsumen yang berbelanja sema­kin loyal dan jumlahnya meningkat.

DAFTAR PUSTAKAEngel, et all. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I.

Terjemahan oleh Priyono. Binapura Aksara, Jakarta. 2000.Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Andi,

Yogyakarta. 2002.Kotler, Philip. Prinsip­prinsip Pemasaran, Edisi Ketiga.

Prenhallindo, Jakarta. 2000.___________. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid I.

Prenhallindo, Jakarta. 2000___________. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid 2.

Alih bahasa: Hendra Teguh, dkk.. Prenhallindo, Jakarta.2000.

___________. Manajemen Pemasaran, Edisi 11 Jilid 2. Alihbahasa: Benyamin Molan, dkk.. Indeks, Jakarta. 2000.

___________. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam. AlfaBeta. Bandung. 2009.