pengaruh lama penyinaran terhadap pelepasan spora … · 2020. 2. 6. · sel. dalam pembelahan sel...

45
PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DEWI ASTUTI SARI 10594095415 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 08-Sep-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN

SPORA RUMPUT LAUT Gracilaria sp.

DEWI ASTUTI SARI

10594095415

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN

SPORA RUMPUT LAUT Gracilaria sp.

Dewi Astuti Sari

10594095415

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Pada

Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 3: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan
Page 4: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan
Page 5: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Lama Penyinaran

Terhadap Pelepasan Spora Gracilaria sp. adalah benar hasil karya saya yang belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data

dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Agustus 2019

Dewi Astuti Sari

10594095415

Page 6: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

HALAMAN HAK CIPTA

@ Hak Cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebahagian atau seluruh karya tulis ini tampa

mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan,

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebahagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk laporan apapun tampa izin Unismuh Makassar.

Page 7: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

ABSTRAK

Dewi Astuti Sari 10594095415, Pengaruh Lama Penyinaran Terhadap

Pelepasan Spora Gracilaria sp. Dibimbing oleh Darmawati dan Nur Insana

Salam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama penyinaran yang optimum

terhadap pelepasan spora Gracilaria sp. yang lebih baik. Penelitian ini terdiri dari

empat perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu A ( 24 jam terang ), B ( 12 jam terang

12 jam gelap ), C ( 16 jam terang 8 jam gelap ), D ( 8 jam terang 16 jam elap ) dan

menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Pemeliharaan Gracilaria sp. uji

menggunakan wadah cawan petri berdiameter 9 cm yang diletakkan didalam

ruangan berAC dengan suhu ruangan 22°C dengan setiap wadah terdapat 4

eksplan dimana setiap ekplan terdapat 5 cystokarp serta volume air media 30

ml/wadah.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pelepasan spora yang

optimal terdapat pada perlakuan B yang menggunakan lama penyinaran 12 jam

terang 12 jam gelap yaitu 73.000 spora/cystocart.

Kata kunci : Gracilaria sp,pelepasan spora

Page 8: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah selalu terucap kepada Allah SWT yang senantiasa

memberikan berbagai macam rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan sebuah Proposal Penelitian yang merupakan salah satu kewajiban

selaku tokoh akademik pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul skripsi Pengaruh Lama

Penyinaran Terhadap Pelepasan Spora Gracilaria sp. Shalawat serta salam,

yang selalu tercurahkan kepada beliau, Muhammad SAW, sebagai tokoh desainer

dunia yang mampu melululantahkan peradaban kebiadaban hingga menata

peradaban yang penuh dengan nilai-nilai kemanusian, serta mampu

menghantarkan ajaran-ajaran Tuhan yang sebaik mungkin.

Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih

secara tulus dan ikhlas atas kerjasama dan dukungannya selama ini sehingga dapat

membuahkan hasil pada hari ini, kepada:

1. Ibunda Rosmawati dan Ayahanda Sudirman yang tak henti-hentinya

selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis serta

pengorbanannya dalam menyekolahkan penulis mulai dari sekolah

dasar hingga program strata satu semoga keduanya senantiasa

diberikan kekuatan lahir dan bathin.

2. Ibunda Dr. Ir. Darmawati, M.Si. dan Ibunda Nur Insana

Salam.S.Pi.,M.Si. masing masing selaku pembimbing I dan

Page 9: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Pembimbing II yang selalu memberikan bantuan & arahan kepada

penulis.

3. Ayahanda H. Burhanuddin, S.Pi., M.P. sebagai Dekan Fakultas

Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd. sebagai ketua Program Studi

Budidaya Perairan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Rekan - rekan mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan angkatan

2015 terkhusus kepada Nurhayati, Andi Sriwahyuni,S.Psi,Hartina Rauf

,Hardiyanti Bangsawang, Firmansyah,Herman, Nur hayati,S.Pi,

Muh.Amri Maulana,Idi Asrul,Ade Rahanzaz dan Nurul Magfirah

Hamid.

6. Terakhir kepada saudara dan sepupu Trisno Wahyudi, Bayu

Dermawan, Afqari Fahrul, Faika Nur Amalia, Nelpi Amria dan Wanti

Eka Putri.

Dan jika selama ini penulis pernah berbuat kesalahan kepada semuanya baik

disengaja maupun tidak disengaja, penulis menyampaikan permohonan maaf lahir

dan bathin.

Billahi Fi Sabilil’haq Fastabiqul Khaerat

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, Agustus 2019

Dewi Astuti Sari

Page 10: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iii

HALAMAN HAK CIPTA .......................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2.Tujuan Penelitian & Manfaat Penelitan .............................................. 2

2. TINJAUN PUSTAKA

2.1. Gracilia sp .......................................................................................... 3

2.2. Lama Penyinaran Terhadap Pelepasan Sel Spora

Gracilaria sp………………………….…………………………………….14

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 16

3.2. Alat dan bahan .................................................................................. 16

3.3. Bahan dan Uji ................................................................................... 16

3.4.Tahapan Penelitian ............................................................................ 16

3.5. Rancangan Penelitian ....................................................................... 18

3.6. Peubah Yang di Amati……………………………………………..18

3.7. Analisis Data……………………………………………….………18

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil………………………………………………………………..19

4.2. Pembahasan……………………………………….……………….19

5. Penutup

5.1. Kesimpulan………………………………………………………..22

Page 11: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

5.2. Saran……………………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWATAT HIDUP

Page 12: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Gambar Rumput Laut Gracilaria sp.

Gambar 2 : Diagram pertumbuhan lama penyinaran cahaya terhadap pelepasan

spora Gracilaria sp.

Page 13: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil perhitingan lama penyinaran terhadap pelepasan spora rumput

laut Gracilaria sp.

Lampiran 2 : Persiapan Wadah

Lampiran 3 : Persiapan rumput laut Gracilaria sp.

Lampiran 4 : Pengamatan

Lampiran 5 : Eksplan spora rumput laut Gracilaria sp.

Lampiran 6 : Alat penelitian

Page 14: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gracilaria sp. merupakan salah satu rumput laut komoditas andalan

dalam program Departemen Perikanan dan Kelautan selain ikan kerapu, ikan nila

dan udang windu. Selain itu usaha budidaya teknologinya sangat sederhana,

namun daya serap pasarnya tinggi dan biaya relative rendah, sehingga

masyarakat petani nelayan dapat melakukan secara perorangan (Departemaen

Pertanian, 2001).

Budidaya Gracilaria sp. pada dasarnya sangat memerlukan adanya

pencahayaan untuk proses fotosintesis yang nantinya berpengaruh terhadap

pelepasan spora Gracilaria sp. Menurut Ayuningtiaz et al. (2010), lampu

fluorescent (FL) dapat digunakan sebagai pengganti cahaya sinar matahari, untuk

mengetahui lama penyinaran terbaik dari lama penyinaran yang berbeda-beda

yang dapat mempengaruhi pelepasan spora Gracilaria sp. Dengan menggunakan

lampu.

Seperti halnya rumput laut jenis Gracilaria sp. yang merupakan golongan

alga merah penghasil agar (agarofit) dan merupakan tumbuhan laut yang menjadi

prioritas untuk dikembangkan. Kandungan agarnya mencapai 47,34% yang

banyak digunakan sebagai bahan pengental dan pengemulsi dalam industri

makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan industri

bioteknologi (Nurrahmawan dan Jadid, 2017). Salah satu permasalahan yang

sering dihadapi pada budidaya alga laut adalah ketersediaan bibit yang kontinu

untuk mendukung kegiatan budidaya. Penyediaan bibit yang berkualitas baik

Page 15: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan

rumput laut di masa mendatang. Salah satu teknologi harapan yang banyak di

bicarakan dan telah terbukti memberikan keberhasilan dalam memproduksi bibit

rumpul laut Gracillaria sp. adalah produksi bibit yang berasal dari spora.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui Lama penyinaran terhadap pelepasan dan penempelan spora rumput

laut Gracilaria sp. dan mengetahui tingkat cahaya yang baik untuk pelepasan

spora sehingga menunjang untuk pertumbuhan spora selanjutnya.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui pengaruh lama penyinaran

terhadap pelepasan dan penempelan spora Gracilaria sp.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah mengetahui penyediaan

bibit Gracilaria sp. yang berkualitas.

Page 16: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput Laut (Glacilaria sp.)

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Gambar 1.Gambar rumput laut (Gracilaria sp.)

Gracilaria sp. merupakan rumput laut yang termasuk dalam kelas alga

merah (Rhodophyceae) (Winarno 1996). Gracilaria sp. menghasilkan metabolit

primer senyawa hidrokoloid yang disebut agar. Klasifikasi Gracilaria sp. menurut

Anggadiredja et al. (2006) yaitu:

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Gracilariaceae

Genus : Glacilaria

Jenis : Glacilaria sp.

Ciri umum dari Gracilaria sp. adalah mempunyai bentuk thallus silindris

atau gepeng dengan percabangan mulai dari yang sederhana sampai pada yang

rumit dan rimbun, di atas percabangan umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh

Page 17: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

tanaman) agak mengecil, permukaannya halus atau berbintil-bintil,

diameter thallus berkisar antara 0,5 – 2 mm. Panjang dapat mencapai 30 cm atau

lebih dan Glacilaria tumbuh di rataan terumbu karang dengan air jernih dan arus

cukup dengan salinitas ideal berkisar 20-28 per mil (Anggadiredja et al. 2006).

2.1.2 Habitat dan Penyebaran

Gracillaria sp. bersifat eurihalin, hidup dan tumbuh pada kisaran salinitas

yang sempit antara 20 sampai 30 permil dan tersebar luas pada wilayah tropis

(Risiani,2004). Pertumbuhan Gracilaria sp. umumnya lebih baik di daerah

dangkal daripada di tempat yang dalam. Tumbuh melekat pada subtrat karang di

terumbu karang berarus sedang, disamping juga dapat tumbuh di sekitar muara

sungai. Alga jenis ini sekarang merupakan tanaman budidaya di tambak yang

banyak dijumpai di daerah Takalar, Sulawesi selatan. Jenis rumput laut ini hidup

kosmopolit, karena tidak mempunyai akar sebenarnya, rumput laut menempel

pada subtratnya (fitobentes) dan seluruh bagian thallus mengambil makanan dari

air sekitarnya dengan cara osmosa. Di alam subtrat itu dapat merupakan lumpur,

pasir, karang, fragmen karang mati, kulit kerang, batu dan kayu. Tumbuhan yang

melekat pada tumbuhan lainnya disebut ephyphit (Mubarok,1990). Selanjutnya

Gracilaria sp dapat hidup pada perairan yang tenang atau di tempat tergenang

(kolam atau tambak), bersubtrat dasar lumpur dan mempunyai toleransi yang

tinggi terhadap kisaran salinitas yang cukup besar (Sulistijo, 1985).

Gracilaria sp. dapat tumbuh di berbagai kedalaman, namun pada

umumnya pertumbuhan jenis ini lebih baik di tempat dangkal dari pada di tempat

yang dalam. Di samping itu, sebagian besar Gracillaria sp. lebih menyukai

Page 18: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

intensitas cahaya yang tinggi dan suhu merupakan faktor penting untuk

pertumbuhan serta perkembangbiakannya. Suhu optimum untuk pertumbuhan

adalah antara (20-28) °C.

2.1.3 Perkembangbiakan

Rumput laut dapat berkembangbiak secara aseksual degan pembelahan sel,

perkembangbiakan spora dan fragmentasi sedangkan secara seksual dengan

pembentukan gamet-gamet yang akan bersatu menjadi kasposporosit. Siklus

hidupnya mengalami pergantian generasi antar fase vegetatif (aseksual) dan fase

generatif (seksual). Seperti umumnya Rhodopeciae, daur hidup Gracilaria bersifat

„trifasik‟ (tiga bentuk pertumbuhan), yang mengalami pergantian generasi antara

aseksual dan seksual, yaitu pembentukan satu fase haploid (gametofit jantan dan

gametofit betina) dan fase diploid yaitu tetrasporofit dan kartosporofit (Sjafrie,

1990).]

Aslan (1998), menyatakan bahwa musim mempengaruhi produksi spora

rumput laut, misalnya produksi maksimal teraspora dan karpospora Gracilaria

umumnya terjadi pada musim panas. Pengaruh musim terhadap perkembangan

rumput laut berkaitan dengan pergerakan ombak dan angin. Pergerakan ombak

yang besar dan angin yang bertiup kencang menyebabkan rumput laut terlepas

dari subtratnya. Selain itu timbulnya arus akibat tiupan angin yang besar

mengakibatkan terjadinya pelepasan spora-spora rumput laut yang baru menempel

pada subtrat tertentu.

Page 19: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

2.1.4 Pertumbuhan dan Pengaruh Faktor Lingkungan.

Pertumbuhan adalah perubahan ukuran suatu organisme yang dapat berupa

berat atau panjang dalam waktu tertentu. Pertumbuhan rumput laut sangat

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yang berpengaruh antara lain jenis, galur, thallus (bibit) dan umur.

Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain lingkungan atau

oseanografi, bobot bibit, jarak tanam dan teknik penanaman (Kamlasi, 2008).

Pertumbuhan rumput laut menunjukkan adanya pertumbuhan besar, panjang serta

cabang. Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan dari sel-sel yangmenyusun

rumput laut tersebut. Perbanyakan sel-sel dapat terjadi karena pembelahan pada

sel-sel yang menyusun rumput laut. Proses pembelahan sel ini dimulai dengan

pembelahan intinya yang selanjutnya terjadi pembelahan plasma atau pembelahan

sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis.

Budidaya rumput laut yang dilakukan oleh para petani atau nelayan

kebanyakan menggunakan dengan cara stek, karena pemilihan metode ini bersifat

mudah dan lebih murah dari pada cara seksual. Thallus atau cabang yang diambil

untuk metode ini adalah cabang yang masih muda. Laju pertumbuhan rumput laut

yang dianggap cukup menguntungkan adalah 3% pertambahan berat per hari.

Pertumbuhan adalah suatu peningkatan secara kuantitatif tubuh mahluk hidup

yang dapat dikontrol oleh dua faktor yaitu genetika dan lingkungan. Menurut

Aslan (1998) pertumbuhan rumput laut Gracillaria sp. dipengaruhi oleh faktor

lingkungan seperti cahaya, subtrat, pH, salinitas , suhu, gerakan air, zat hara

(nitrat dan fosfat), dan faktor biologis seperti hama pengganggu.

Page 20: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

2.1.4.1 Faktor Lingkungan

a. Cahaya

Cahaya matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis.

Gracilaria sp. sebagai tumbuhan berklorofil, maka fotosintesis merupakan proses

utama penentu laju pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan fotosintesis merupakan

proses pengubahan zat organik dengan bantuan sinar matahari yang kemudian

digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang secara normal (Rifai,

2002). Selanjutnya Kadi dan Atmadja (1998) menyatakan bahwa mutu dan

banyaknya cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Kecerahan

perairan berhubungan erat dengan penetrasi cahaya matahari. Kecerahan perairan

yang ideal untuk makroalga dalam memperoleh cahaya matahari lebih dari 1 m.

Air yang keruh dapat menghalangi tembusnya cahaya matahari ke dalam air

sehingga proses fotosintesis menjadi terganggu. Disamping itu kotoran dapat

menutupi permukaan thallus dan menyebabkan thallus tersebut membusuk dan

patah. Secara keseluruhan kondisi ini akan mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan rumput laut (DKP, 2004) . Menurut Lideman et all (2014). Cahaya

yang di gunakan untuk memproduksi bibit Gracilaria sp. yang berasal dari spora

yang di tempelkan pada tali polithylene.

b. Suhu dan Musim

Selain beradaptasi terhadap cahaya, Gracilaria sp. juga memiliki

kemampuan beradaptasi yang baik terhadap suhu. Kemampuan adaptasi

Gracilaria verrucosa sangatlah bervariasi tergantung pada lingkungan

dimana tumbuhan tersebut hidup. Suhu mempengaruhi daya larut gas-gas

Page 21: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

yang diperlukan untuk fotosintesis seperti C dan , gas-gas ini mudah

terlarut pada suhu rendah dari pada suhu tinggi akibatnya kecepatan

fotosintesis ditingkatkan oleh suhu rendah. Panas yang diterima

permukaan laut dari sinar matahari menyebabkan suhu di permukaan

perairan bervariasi berdasarkan waktu.Rumput laut biasanya dapat tumbuh

dengan baik di daerah yang mempunyai suhu antara (26-30)°C (Afrianto

dan Liviawati, 2001). Kondisi ideal untuk pembudidayaan rumput laut

adalah dengan transparasi penglihatan 1,5 m (Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia, 2000). Dan lideman et all (2016)

c. Subtrat

Rumput laut memerlukan subtrat sebagai tempat menempel

biasanya pada karang mati, moluska, pasir dan lumpur. Menurut Dawson

(1956), pantai berkarang merupakan tempat hidup yang baik bagi sejumlah

besar spesies rumput laut dan hanya sedikit yang hidup di pantai berpasir.

Namun Gracilaria sp. dapat tumbuh dengan subtrat tanah berlumpur.

d. Kadar garam

Salinitas merupakan salah satu parameter kualitas air yang cukup

berpengaruh pada organisme dan tumbuhan yang hidup di perairan laut.

Salinitas akan menyebabkan adanya turgor antara bagian dalam dan luar

rumput laut (Luning, 1990). Budidaya Gracilaria di Indonesia, kisaran

salinitas adalah (18-32) ppt dengan optimum adalah 25 ppt. Menurut

Chen (1994), salinitas yang baik untuk pertumbuhan rumput laut

Gracilaria sp. berkisar antara (23 – 30) ppt dan yang optimum adalah

Page 22: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

berkisar antara (27– 30) ppt, sedangkan salinitas pada saat pemeliharaan

rumput laut Gracilaria sp. pada kultur pemeliharaan sebesar 30 ppt.

lideman et all (2019)

e. Gerakan air

Gerakan air merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat

berpengaruh pada kegiatan budidaya rumput laut. Kebanyakan spora

rumput laut bersifat plankonis sehingga gerakan dan sebarannya

dipengaruhi pola dan sifat gerakan air. Selain itu kekuatan gerakan air

berpengaruh terhadap perlekatan spora dan subtratnya. Spora alga yang

tumbuh diperairan tenang seperti Gracilaria erat kaitannya dengan

ukuran, bentuk, dan lapisan lendir pada spora. Gerakan air berperan

penting di dalam memperbaiki kondisi pertukaran zat hara dan

menghindarkan pengendapan untuk menunjang pertumbuhan (Aslan,

2003). Di samping itu, pergerakan air dianggap sebagia kunci diantara

faktor-faktor oseanografi lain karena massa air dapat menjadi homogen

dan pengangkutan zat-zat makanan berlangsung lebih baik dan lacar

(Indriani, 2004). Kecepatan arus yang ideal untuk pertumbuhan rumput

laut antara (20-40) m/menit atau (0,03-0,67 ) m/detik. Indikator arus yang

baik pada suatu lokasi yaitu ditandai dengan adanya terumbu karang

lunak dan padang lamun yang bersih dari kotoran dan memiliki

kemiringan yang searah (DKP, 2004). Menurut Deptan (1990) bahwa

ombak dapat terjadi karena angin. Ketinggian ombak yang cocok untuk

pertumbuhan rumput laut adalah (10-30) cm.

Page 23: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

e. pH

Power of Hydrogen (pH) adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion

hidrogen dan menunjukkan sifat asam atau basa suatu perairan

(Summerfelt, 1997). Power of Hydrogen (pH) air selama penelitian

berkisar antara 6-8. Aslan (1998) menyatakan bahwa pH optimum bagi

budidaya rumput laut berkisar antara 6,8-8,2. Namun Kadji dan Atmadja

(1998) menyatakan kisaran nilai pH yang baik untuk budidaya Gracilaria

di Indonesia antara 8-8,5. Derajat keasaman (pH) optimal air selama

budidaya Gracilaria verrucosa berkisar antara 6-9 (Luning, 1999). Air laut

mempunyai kemampuan untuk mencegah perubahan pH, karena

mempunyai sistem penyangga terhadap perubahan yang drastis.

g. Disolved Oksigen (DO)

Dissolved osigen atau oksigen terlarut adalah besarnya kandungan

oksigen yang terlarut dalam air yang biasa dinyatakan dalam satuan mg/l.

Kelarutan oksigen dipengaruhi oleh suhu, tekanan parsial gas-gas yang ada

di udara maupun di air, kadar garam dan unsur-unsur yang mudah

teroksidasi di dalam perairan, semakin meningkat suhu air, kadar garam,

tekanan gas-gas terlarut akan menyebabkan semakin berkurang kelarutan

oksigen dalam air (Wardoyo, 1981).

i. Nutrisi

Unsur hara fosfor dan nitrogen diperlukan oleh rumput laut untuk

pertumbuhannya. Umumnya unsur fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh

tumbuhan akuatik adalah dalam bentuk ortho-fosfat (P-P ), sedangkan

Page 24: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

nitrogen yang dapat diserap dalam bentuk nitrit (N ), nitrat (N ), dan

amonium (N ), namun yang paling banyak diserap oleh tumbuhan adalah

dalam bentuk ammonium (N ), karena dapat dimanfatkan secara langsung

oleh tumbuhan. Kadar nitrat (N ) di perairan yang tidak tercemar biasanya

lebih tinggi dari pada kadar ammonium (N ). Nitrat (N ) adalah bentuk

utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrisi utama bagi

pertumbuhan tanaman dan alga, karena nitrat sangat mudah larut dalam air

dan bersifat stabil. Menurut Aslan (1998), kadar nitrat (N ) dan fosfat (P )

mempengaruhi reproduksi alga bila zat hara tersebut melimpah di perairan.

Kisaran nitrat yang baik di lautan bagi kehidupan organisme adalah 0.01-5

mg/l (Luning, 1990). Untuk memenuhi Nutrisi dalam memproduksi bibit

Gracilaria sp. yang berasal dari spora, (Lideman et all 2016), mengunakan

media PES dan Grund.

2.1.4.2. Faktor Biologis

a. Penyakit Ice-ice pada Rumput Laut

Penyakit pada budidaya rumput laut yang sulit ditanggulangi dan

berakibat fatal adalah penyakit ice-ice, penyakit tersebut penularannya

sangat cepat dan dalam jangka 2 minggu, akan menyebabkan budidaya

rumput laut hancur, sehingga tidak dapat dipanen. Hal tersebut dapat

ditandai dengan memutih dan memudarnya warna batang yang berlendir

dan diselimuti oleh kotoran seperti tepung putih, serta kulit luar atau

epidermisnya terkelupas, sehingga terlihat jaringan dalam/mendula pada

batang (thalli). Terinfeksinya pada thalli tersebut dimulai dari bagian

Page 25: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

tertentu, antara lain (Sulistijo, 1996; Yulaianto dan Hatta, 1998) Infeksi

berawal dari bagian luka pada pangkal stek akibat dari pemetikan atau

pemotongan. 2) Infeksi dimulai dari bagian yang luka pada bekas gigitan

predator ikan. 3) Infeksi dimulai dari bagian yang luka karena gesekan

atau terlalu erat mengikat rumput laut. 4) Infeksi akibat tertularnya bagian

batang yang sehat oleh bagian batang yang terinfeksi dari satu rumpun

atau berasal dari rumpun yang lain.

b. Hama Pengganggu

Binatang laut seperti moluska dan ikan dapat mempengaruhi

persporaan alga. Moluska dapat memakan spora dan dapat menghambat

pertumbuhan alga. Sedangkan ikan herbivora memakan alga sehingga

dapat merusak thalli dan akan mengurangi jumlah spora yang dihasilkan

oleh alga. Hama yang menyerang tanaman budidaya rumput laut

berdasarkan ukurannya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

hama mikro dan hama makro. Hama mikro yang sering dijumpai pada

tanaman budidaya rumput laut adalah larva bulu babi (Tripneustse) dan

larva teripang (Holothoria spp). Larva bulu babi bersifat plankonik

(melayang-layang di air) yang kemungkinan menempel pada rumput laut,

sehingga menutupi permukan thallus dan menyebabkan thallus bewarna

kuning. Begitu juga dengan larva teripang, baik sifat maupun

penempelannya terhadap rumput laut relatif sama dengan larva bulu babi.

Larva ini kemudian tumbuh dan menjadi besar, setelah membesar dapat

memakan thallus rumput laut dengan cara menyisipkan ujung-ujung

Page 26: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

cabang rumput laut ke dalam mulutnya (DKP, 2004). Hama makro yang

sering menyerang rumput laut antara lain ikan beronang (Siganus spp),

bintang laut (Protoneuses nodosus), bulu babi (Diadema spp), bulu babi

duri pendek (Tripneustes spp) dan penyu hijau (Chelonia mydas). Bulu

babi (Diadema spp) dan bulu babi duri pendek (Tripneustes spp)

merupakan hama perusak bgian tengah thallus, sehingga cabang-

cabangnya terpisah dari tanaman induk, selanjutnya penyu hijau,

merupakan hama yang paling ganas dalam merusak tanaman budidaya

rumput laut dan umumnya menyerang pada malam hari. Penyu ini dapat

memangsa habis tanaman budidaya yang berarea tidak telalu luas (DKP,

2004). Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut

diantaranya adalah tumbuhan penempel atau pengganggu. Tumbuhan

penempel ini bersifat kompetitor dalam menyerap nutrisi untuk

pertumbuhan. Disamping itu, alga filamen dapat juga menjadi pengganggu

karena menutupi permukaan rumput laut yang menghalangi proses

penyerapan dan fotosintesa. Tumbuhan penempel tersebut antara lain

adalah Hipnea, Dictyota, Achanthopora, Laurencia, Padina, Ampiroa dan

alga filamen seperti Chaetomorpa, Lingbya dan Slympoca (Atmaja dan

Sulistijo, 1977). Selain tumbuhan, binatang penempel yang berkoloni

cukup besar juga dapat mengganggu pertumbuhan rumput laut, misalnya

tunikata. Penempelan ini dapat menutupi batang rumput laut, sehingga

menyebabkan terganggunya proses fotosintesa. Gangguan ini dapat

Page 27: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

mengakibatkan tanaman menjadi busuk pada bagian yang tertutup total

oleh tunikata (DKP, 2004).

2.2 Lama Penyinaran Terhadap pelepasan Sel Spora Gracilaria sp.

Intensitas cahaya (penyinaran) adalah jumlah energy yang diterima oleh

bumi pada waktu dan areal tertentu (Wetsel dan Litcken 1979). Jumlah energi

yang diterima oleh bumi bergantung pada kualitas dan lama penyinaran, yang

merupakan faktor abiotik utama yang sangat menentukan laju produktivitas

perairan. Intensitas cahaya matahari sering menjadi pembatas karena cepat

memudar karena pengaruh kedalaman dan kekeruhan. Umumnya fotosintesis

meningkat sejalan dengan meningkatnya intensitas cahaya sampai pada satu nilai

optimum tertentu (cahaya saturasi). Di atas nilai optimum, cahaya merupakan

penghambat fotosintesis (cahaya inhibisi), sedangkan di bawahnya merupakan

cahaya pembatas (limitasi) sampai pada batas tertentu sehingga fotosintesis sama

dengan respirasi.

Intensitas cahaya mempunyai korelasi yang sangat kuat dengan proses

fotosintesis, tetapi tidak selamanya penambahan intensitas diikuti oleh

peningkatan proses fotosintesis. Setiap cahaya mempunyai panjang gelombang

yang berbeda, daya serap oleh pigmen yang berbeda dan kemampuan penetrasi

yang berbeda pula. Untuk warna cahaya yang memiliki kemampuan penetrasi

kedalam air yang paling baik adalah warna cahaya biru (Grahame, 1987).

Cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap laju fotosintesis. Rumput laut melakukan fotosintesis untuk mendapatkan

energi, sehingga cahaya merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan. Penyerapan

Page 28: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

cahaya oleh tanaman bergantung pada intensitas dan lamanya penyinaran.

Lideman et al menjelaskan bahwa dalam memproduksi bibit Gracilaria sp.

mengunakan 12 jam terang dan 12 jam gelap.

Page 29: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2019

bertempat di Labolatorium Kultur Jaringan Balai Perikanan Budidaya Air Payau

(BPBAP) Takalar, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong Selatan,

Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri disk 9,,

tandon air laut, ember, timer, refraktometer, hemasitometer,microskop,pengatur

lampu otomatis,longger, termometer, pH indikator universal, tali, batu karang.

Bahan penelitian yang digunakan adalah gracilaria sp dan air laut.

3.3 Bahan Uji

Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu thallus Gracillaria sp.

yang terdapat cystocarp (kantong spora) yang di tandai dengan adanya bintik-

bintik timbul di permukaan thalus yang di peroleh dari petani rumput laut di desa

Ujung Baji, Kecamatan Sandrobone, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi

Selatan. Thallus tersebut kemudian dipotong untuk mendapatkan eksplan yang

akan di tanam di media perlakuan. Setiap cawan petri berisi 4 eksplan perwadah.

3.4 Tahapan Penelitian

Tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Wadah Dan Media Kultur:

Wadah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan wadah

cawan petri dengan diameter 9 cm. Wadah pemeliharaan disterilisasi

Page 30: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

menggunakan autoclave selama 5-6 jam dengan tekanan 1 atmosfer kemudian

disterilisasi menggunakan oven selama 20 menit dengan suhu 120˚C. Selanjutnya

pembuatan kotak dan pemasangan lampu dengan intensitas cahaya 1000 lux.

2. Koleksi dan Aklimatisasi Gracilaria sp. Fertil

Sampel Gracilaria sp. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Gracillaria sp yang telah mengandung spora (fertil) tipe carpospores yang di

budidayakan di Desa Ujung Baji, Kecamatan Sandrobone, Kabupaten Takalar,

Sulawesi Selatan. Alga laut fertil yang diperoleh kemudian akan di masukan

kedalam coolbox, kemudian di bawah ke laboratorium basah kultur spora

Gracillaria sp BPBAP Takalar untuk di aklimatisasi dalam Bak fiber.

3. Setting Alga Laut Gracillaria sp Fertile

Gracillaria sp fertil yang akan digunakan di seleksi terlebih dahulu dengan

ciri-ciri thallus-nya bersih dari kotoran, warna agak kekuningan dan kantong

sporanya (cytocarp) berwarna coklat cerah dengan diameter yang relatif lebih

besar. Carposporophyte yang sudah diseleksi tadi kemudian dipotong dengan

panjang1 - 1,5 cm yang mengandung 5 cystocamp.

4. Sterilisasi

Sterilisasi eksplan di lakukan dengan merendam potongan-potongan

thallus kedalam larutan betadine dengan dosis (1% Betadin : 100 ml air laut

steril) dan diamkan selama 2-3 menit.

5. Pengamatan Spora Gracillaria sp.

Eksplan yang sudah mengalami proses sterilisasi kemudian dimasukkan ke

dalam media perlakuan yang sudah dipersiapkan. Eksplan diamati setiap hari

Page 31: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

dibawah mikrosop untuk melihat jumlah spora yang lepas dan menempel pada

substrak. Suhu ruangan selama kultur eksplan adalah 25° - 27°C.

3.5 Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola

Faktorial dengan empat perlakuan dan tiga ulangan:

A : Lama penyinaran selama 24 jam terang.

B : Lama penyinaran selama 12 jam terang dan 12 jam gelap.

C : Lama penyinaran selama 16 jam terang dan 8 jam gelap.

D : Lama penyinaran selama 8 jam terang dan 16 jam gelap.

Proses sampling pada penelitian ini di lakukan setiap hari dan di hitung

percawang petri dengan menggunakan hemasitometer dibawah mikroskop.

3.6 Peubah Yang di Amati

Penghitungan spora dilakukan dengan cara menghitung jumlah spora yang

dikeluarkan dan yang menempel oleh Gracilaria sp. pada setiap perlakuan di

cawan petri dengan menggunakan mikroskop.

3.7 Analisis Data

Untuk mengetahui adanya pengaruh lama penyinaran terhadap

pertumbuhan spora Gracilaria sp. maka data dianalisis menggunakan analisis

deskriftif..

Page 32: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil penelitian pengaruh lama penyinaran terhadap pelepasan spora

rumput laut Gracilaria sp. yang di hitung setiap hari di Balai Perikanan Budidaya

Air payau (BPBAP) Takalar. Dapat di lihat pada Grafik berikut :

Gambar 2. Diagram perhitungan lama penyinaran cahaya terhadap pelepasan

spora Gracilaria sp.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada diagram diatas bahwa dari

hasil analisis lama penyinaran terhadap pelepasan spora rumput laut Gracilaria

sp. dengan intensitas cahaya sebesar 1000 lux disetiap perlakuan dengan waktu

lama penyinaran yang berbeda didapatkan hasil tertinggi dari perlakuan lainya

pada perlakuan B (12 jam terang : 12 jam gelap) dengan jumlah spora yang lepas

sebanyak 73.000 spora/cystocart. Hal ini sesuai dengan pendapat, Lideman, et. al.

(2013) bahwa untuk proses fotosintesis dan respirasi, maka alga memerlukan

38000

73000

51000

43000

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

A B C D

Rata-rata perhitungan lama penyinaran terhadap pelepasan

spora Gracilaria sp.

Page 33: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

kondisi terang dan gelap karena itu, kondisi terang dan gelap dibuat dengan

perbandingan 12 jam terang dan 12 jam gelap. Dan diperkuat oleh pernyataan

(Serodio 2001), bahwa intensitas cahaya sangat berpengaruh besar terhadap

pelepasan spora rumput laut berkisar antara 1000-4000 Lux.

Pada perlakuan A (24 jam terang) hasil yang didapatkan paling rendah dari

perlakuan C (16 jam terang : 8 jam gelap) dan perlakuan D (8 jam terang dan 16

jam gelap) dikarenakan ruangan gelap kurang baik dalam proses fotosintesis dan

akibatnya spora yang lepas jumlahnya hanya sedikit sebesar 38000

spora/cytocarp. Sedangkan pada perlakuan C (16 jam terang : 8 jam gelap)

didapatkan spora yang lepas sebanyak 51.000 spora/cystocarp jauh lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan A (24 jam terang) dan perlakuan D ( 8 jam

terang dan 16 jam gelap ) di dapatkan spora yang lepas sebanyak 43.000

spora/cytocarp.

Cahaya mempunyai factor yang sangat penting terhadap fotosintesis yang

mempengaruhi intensitas dan panjang gelombang (sudiaji, 2005). Sumber cahaya

pada penelitian ini mengunakan lampu LED yang berwarna putih. Karena sinar

lampu LED ini tidak meningkatkan suhu ruangan secara drastis ( suhu stabil ) dan

cahayanya sesuai untuk pelepasan spora.

Lama penyinaran pada Gracilaria sp. memang membutuhkan cahaya

untuk brtfotosintesis karena sangat berpengaruh pada pelepasan spora rumput laut

Gracilaria sp. Reaksi fotosintesis ada dua yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

Dalam reaksi terang terjadi pemindahan energy cahaya menjadi energy kimia

yang akan menghasilkan oksigen ( O2 ). Sedangkan reaksi gelap terjadi

Page 34: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

pembentukan gula dari CO2 yang di peroleh dari udara bebas dan energy ( ATP

dan NADPH ) yang di dapatkan dari reaksi terang. Fungsi reaksi terang yaitu

untuk mengumpulkan energi kimia dari cahaya. Sedangkan reaksi gelap tidak

terjadi sama sekali di dalam proses fotosintesis karena tidak ada energi yang

bermanfaat untuk pelepasan spora.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pelepasan rumput laur adalah

nutrient yang dapat di peroleh dari pupuk (Aslan,1998). Pupuk yang di gunakan

dalam penelitian ini adalah pupuk grown. Dalam penelitian ini semua perlakuan di

beri pupuk yang sama sehingga pupuk mendukung pelepasan spora.

Suhu merupakan salah satu faktor yang penting bagi pelepasan rumput

laut (Raikar et al., 2001). Hal ini disebabkan oleh suhu mempengaruhi aktivitas

metabolisme dan perkembangan suatu organisme (Sahabuddin dan Tangko,

2008). Suhu yang di pakai dalam penelitian ini berkisar antara 25-27ºC. hal ini

sejalan dengan pernyataan Aslan (1998) yang menyatakan bahwa suhu yang baik

untuk pelepasan rumput laut berkisar antara 26-33ºC. Raikar, et al. (2001)

menyatakan bahwa suhu dibawah 25ºC dapat menyebabkan penurunan pelepasan

pada Gracilaria sp.

Page 35: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

V. KESIMPILAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa lama penyinaran

yang berbeda pada budidaya rumput laut Gracilaria sp. dengan intensitas cahaya

1000 lux di dapatkan hasil tertinggi pada perlakuan B (12 jam terang : 12 jam

gelap) dengan jumlah spora yang lepas sebanyak 73.000 spora/cystocarp.

5.2 Saran

Keberhasilan suatu penelitian adalah buah dari keseriusan dalam bekerja, jadi

kesuksesan dalam penelitian adalah mengikuti semua rangkaian kegiatan mulai

dari persiapan sampai selesainya penelitian dengan mengikuti standar operasional.

Page 36: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Anggadireja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto dan S. Istini. 2006. Rumput Laut.

Penebar Swadaya.

Aslan. 2003. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisisus. Yogyakarta.

Ayuningtiaz, O. N., Alamsjah, M. A., dan Subekti, S. 2010. Pengaruh Lama

Penyinaran Terhadap Pertumbuhan dan Klorofil a Gracilaria

verrucosa Pada Sistem Budidaya Indoor. Jurnal Ilmiah Perikanan

dan Kelautan. 2 (1).

Afrianto, E. dan E. Liviawati. 2001. Budidaya Laut dan Cara Pengolahannya.

Bharata: Jakarta

Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Atmaja, W. S., dan Subagja. 1995. Potensi Rumput Laut di Pantai Gili Air, Gili

Meno dan Gili Trawangan Lombok Nusa Tenggara Barat. P03-LIPI.

Jakarta.

Chen, J. X.,dan Shang.1976. Gracilaria Culture in China.

http://www.fao.org. 12/6/2008.

Dawson, E. Y.1956. How Know The Seaweed. W.MC. Brown Company

publisher. Dubuque. Iowa

[Deptan] Departemen Pertanian. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut.

Pusat Penelitian dan Pegembangan perikanan. Bekerjasama dengan

internasional Indonesia Fisheries Information System (INFIS),

Direktorat Jendral Perikaan.

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2010. Profil Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Takalar. Takalar.

[DKP] Departemen Perikanan dan Kelautan-Direktorat Jendral Perikanan

Budidaya. 2004. Profil Rumput Laut Indonesia.

Grahame, J. 1987. Plankon and Fhisheries. University Of Leed. Edward Arnold.

London.

Indriani, H., dan E. Sumiarsih. 2004. Budidaya dan Pemasaran Rumput laut.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Kadi, A., dan Atmadja, W. S. 1988. Rumput Laut Jenis Algae. Reproduksi,

Produksi, Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi Potensi

Sumberdaya Alam Indonesia. Jakarta: Pusat penelitian dan

Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Page 37: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Kamlasi, Y. 2008. Kajian Ekologi dan Biologi untuk Pengembangan

Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottoni) di Kecamatan

Kupang Barat Kabupaten.

Lideman et all.2014. Pengembangan bibit rumput laut (Gracilaria sp.) yang di

pelihara di laut melalui Penempelan Spora pada Tali Polyethylene

(PE) Prosiding seminar “Indonesia Aquaculture 2014” (Indonesia

2014). Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, KKP.

Lideman et all,2013. Effect of temperature and light on the Photosynthesis as

measured by chlorophyll fluorescence of cultured gucheuma

denticulatum and Kappaphycus sp ( Strain sumba ) from Indonesia.

Journal of Applied Phycology, Vol. 25 No.2 hal. 339-406. DOI:

10.1007/z 10811-012-9874-5

Luning, K. 1990. Seaweed:Their Enviromental, Biography, Ecophysiologi. C

Yarish and Krikman, editor. John Wiley and Son, Inc. Canada.

Terjemahan dari: Meeresbotanik: Verbreitung, Okophysiologie und

Nutzung der Marinen Makroalgen.

Mubarok, H. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Lut. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Perikanan. Jakarta

Rifai, M. A. 2002. Kamus Biologi. Cetakan ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.

Risiani, Y. 2004. Potensi Sumber Daya Rumput Laut di Jawa Timur dan Jenis-

Jenis Ekonomi Penting. Universitas Brawijaya. Malang.

Serodio Joao, Jorge Marques da silva and Fernando Catarino. 2001. Use of in Vivi

Chlorophyll Fluorescence To Quantify Short-term Variaton In The

Productive Biomass of intertidal Micriphytobrntos. Marine Ecology

Progress Series. Vol. 218: 45 – 61. Published August 2001.

Sjafrie, N. D. M. 1990. Beberapa Catatan Mengenai Rumput Laut Gracilaria. Bul.

Pewarta Oceania. XV LON_LIPI, Jakarta.

Sujatmiko, W., dan W. I. Angkasa. 2006. Teknik Budidaya Rumput Laut dengan

Metode Tali Panjang. http://www.wordpress.com. 02/02/2006.

Sulistijo. 1985. Budidaya Rumput Laut

http://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E11. htm. 20 Februari

2006

Summerfelt, R. C. 1997.Water Quality Considerations for Aquaculture.

http://www.aquanic.org. 12/12/2008

Sulistijo. 1996. Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Dalam:

(Atmadja, W.S.; A. Kadi, Sulistijo dan Rachmaniar eds.),

Page 38: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Pengenalan Jenisjenis Rumput laut di Indonesia. Puslitbang

Oseanologi -LIPI Jakarta.

Winarno, F. G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut.Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta.

Wetzel, R. G., dan Licken, G. E. 1979. Lymnology Analyses. W. B. Sounders

Company. Phyladelphia.

Page 39: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 40: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Lampiran 1 : Hasil perhitungan lama penyinaran terhadap pelepasan spora rumput

laut Gracilaria sp.

Perlakuan

Hari

Ulangan

Rata-Rata

1 2 3

A 1 12000 12000 12000 12000

2 12000 15000 9000 12000

3 6000 24000 12000 14000

B 1 18000 42000 9000 23000

2 24000 39000 15000 26000

3 15000 36000 21000 24000

C 1 12000 27000 12000 17000

2 15000 18000 12000 15000

3 15000 33000 9000 19000

D 1 18000 27000 3000 16000

2 24000 15000 12000 17000

3 12000 12000 6000 10000

Page 41: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Lampiran 2 : Persiapan wadah

Lampiran 3 : Persiapan rumput laut Gracilaria sp.

Page 42: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Lampiran 4 : Pengamatan

Page 43: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Lampiran 5 : Eksplan spora rumput laut Gracilaria sp.

Page 44: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

Lampiran 6 : Alat penelitian

Page 45: PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP PELEPASAN SPORA … · 2020. 2. 6. · sel. Dalam pembelahan sel ada tiga cara yaitu amitosis, mitosis dan miosis. Budidaya rumput laut yang dilakukan

RIWAYAT HIDUP

DEWI ASTUTI SARI dilahirkan di Kabupaten Bulukumba

pada tanggal 10 November 1997, sebagai anak kedua dari ayah

yang bernama Sudirman,dan ibu bernama Rosmawati. Penulis

merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Penulis

menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 314 Marana dan tamat pada

tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 24

Bulukumba dan tamat pada tahun 2012 kemudian melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 5 Bulukumba dan lulus pada tahun 2015. Dan pada tahun 2015 penulis

melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas

Pertanian, program studi Budidaya Perairan.

Selama proses perkuliahan di Universitas Muhammadiyah makassar

penulis pernah melaksanakan magang di Benur kita kabupaten barru dan juga

melaksanakan KKP (Kuliah Kerja Profesi) di Kec. Tanete Rilau Kab. Barru.

Penulis akhirnya melakukan penelitian di BPBAP Takalar sebagai tugas akhir

dalam tahap penyelesaian study dengan judul ” Pengaruh Lama penyinaran

Terhadap Proses Pelepasan Spora Gracilaria sp.” dibawah bimbingan Dr. Ir.

Darmawati, M.Si dan Nur Insana Salam,S.Pi .,M.Si.