pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas …eprints.ums.ac.id/48213/1/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PASIEN PENGGUNA BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI RAWAT
INAP RSU SLAMET RIYADI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II
pada Jurusan Magister Manajemen
Oleh :
Ritna Rahmawati Dewi
P100 140 057
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PASIEN PENGGUNA BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI RAWAT
INAP RSU SLAMET RIYADI
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RITNA RAHMAWATI DEWI
P 100 140 057
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing I
Prof. Dr. H.M. Wahyuddin, MS
NIK. 319
Dosen Pembimbing II
Dr. Syamsudin, MM
NIK. 19570217 1986 031 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PASIEN PENGGUNA BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI RAWAT
INAP RSU SLAMET RIYADI
Oleh:
RITNA RAHMAWATI DEWI
P 100 140 057
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu, 14 Desember 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Prof. Dr. H.M. Wahyuddin, MS (…………………..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Syamsudin, MM (…………………..)
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Drs. M. Farid Wajdi, M. M., Ph. D (…………………..)
(Anggota 2 Dewan penguji)
Direktur,
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati
NIK. 537
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata II
di suatu perguruan tinggi dan ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 11 November 2016
Penulis
RITNA RAHMAWATI DEWI
P 100 140 057
1
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PASIEN PENGGUNA BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI RAWAT
INAP RSU SLAMET RIYADI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh: 1) kualitas
pelayananan terhadap kepuasan pasien. 2)kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pasien. 3) kepuasaan pasien terhadap loyalitas pasien. Data yang digunakan
adalah data primer yang diperoleh dari jawaban 100 orang responden. Alat
analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil pengujian
instrument menyimpulkan bahwa semua variabel valid dan reliable sebagai alat
pengumpulan data. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa: 1) kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. 2)
kualiatas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien.
3) kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien.
Kata Kunci: Kualitas pelayanan, kepuasaan pasien, loyalitas pasien
Abstract
This research aims to identify and analyze the effect of: 1) the quality service to
satisfaction. 2) quality of service to patient loyalty. 3) patient satisfaction to
patient loyalty. The data of this research is the premier data which was obtained
from the answers of 100 respondents. Data analysis tools using path analysis (path
analysis). The test results concluded that all variables instrument valid and reliable
as a data collection tool. In the data analysis shows that: 1) the service quality has
significant and positive effect on patient satisfaction. 2) The service quality has
significant and positive effect on patient loyalty. 3) patient satisfaction has
positive and significant impact on patient loyalty.
Keywords: service quality, patient satisfaction, patient loyalty
2
1. PENDAHULUAN
Saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin
meningkat pula tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Hal
ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang lebih baik. (Anonim, 2004:26)
Bagi pengelola rumah sakit memberikan pelayanan dengan kualitas
yang terbaik bukanlah hal yang mudah, karena pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit menyangkut gaya hidup pasien sehingga bila terjadi sedikit
kesalahan dalam tindakan medis dapat berdampak buruk bagi pasien. Oleh
karena itu, tingkat kepuasaan penerima layanan dapat di ukuran dari
keberhasilan penyedia pelayanan kesehatan. “Kepuasan penerima layanan
dicapai apabila penerima layanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diharapkan”. (Wigati, 2005:70)
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat
yang penyediaanya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dan pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas
penyedia fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak”.
Memperoleh pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi
setiap orang. Semua orang ingin merasa dihargai, ingin dilayani, ingin
mendapatkan kedudukan yang sama di mata masyarakat. Akan tetapi sering
terdapat perbedaan dalam upaya pelayanan kesehatan di Indonesia. Sudah
begitu banyak kasus yang menggambarkan betapa suramnya wajah pelayanan
kesehatan di negeri ini. Seolah-olah pelayanan kesehatan yang baik hanya
diperuntukkan bagi mereka yang memiliki dompet tebal. Sementara orang-
orang kurang mampu tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang adil dan
proposional. (Efyou, 2011:3)
3
Memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasiennya merupakan
tuntutan penyedia jasa pelayanan kesehatan. Seseorang yang membutuhkan
jasa pelayanan kesehatan tentunya akan mencari penyedia jasa kesehatan
yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri,
2003:25). Masalah utama sebagai sebuah penyedia jasa pelayanan kesehatan
adalah semakin banyaknya pesaing yang muncul pada jaman sekarang. Oleh
karena itu, penyedia jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk selalu menjaga
kepercayaan pasien dengan meningkatkan kualitas pelayanannya supaya
kepuasaan pasien meningkat dan berdampak loyalitas pasien. Pihak penyedia
jasa pelayanan kesehatan perlu secara cermat menentukan kebutuhan pasien
sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasaan atas
pelayanan yang diberikan. (John J, 1992:57).
Jaminan sosial adalah hak asasi manusia yang dilindungi baik secara
Internasional (Universal Declaration of Human Rights) maupun secara
nasional. Dalam UU SJSN menjelaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan
ketentuan hak atas jaminan sosial sebagai hak asasi manusia sebagaimana
dimuat dalam pasal 28 H ayat (3) UUD 1945: “Setiap orang berhak atas
jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat”. Dengan demikian hak atas jaminan sosial
merupakan hak konstitusional bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus
dipenuhi oleh negara.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia
menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor
24 Tahun 2011. Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tetang
sistem jaminan Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba. Undang-
undang Nomor 24 Tahun 2011 BPJS akan menggantikan lembaga jaminan
sosial yang ada di Indonesia. (Depkes, 2013)
Permasalahan yang berkaitan dengan loyalitas pasien yang perlu
diperhatikan oleh rumah sakit adalah kualitas layanan dengan bukti fisik,
keandalan, daya tangkap, jaminan, dan empati yang diberikan pada pasien
4
sehingga menciptakan kepuasan pasien. Pada saat ini pengguna jasa pelayanan
kesehatan khususnya yang memakai BPJS tidak hanya melihat hasil akhirnya
yang berupa kesembuhan, tetapi mereka juga menilai apa yang mereka lihat
dan rasakan selama perawatan. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka
pihak rumah sakit tidak bisa bertindak semaunya sendiri, tetapi harus mampu
mewujudkan pelayanan, kepercayaan, dan komitmen yang terbaik pada
pasiennya jika tidak ingin ditinggalkan pelanggannya dimasa mendatang.
2. METODE
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien pengguna BPJS di Rawat Inap RSU
Slamet Riyadi dengan kepuasan pasien sebagai variable intervening. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survai, yaitu dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama untuk
mengambil beberapa sampel yang berasal dari populasi penelitian ini.
Populasi yang digunakan adalah pasien pengguna jasa pelayanan kesehatan di
RSU Slamet Riyadi.
Lokasi penelitian ini di area SRU Slamet Riyadi yang beralamat di Jl.
Brigjend Slamet Riyadi No. 321 Purwosari, Laweyan, Surakarta. Ruang
lingkup penelitian adalah kualitas pelayanan, kepuasaan pasien dan loyalitas
pasien BPJS di RSU Slamet Riyadi.
populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang akan ditarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pengguna BPJS di
Rawat Inap RSU Slamet Riyadi. Sampel penelitian ini adalah 100 pasien yang
mempunyai kartu BPJS yang menjalani perawatan Rawat Inap RSU Slamet
Riyadi.
2.1 Data dan Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang berasal
langsung dari responden yang berhubungan langsung dengan
permasalahan yang diteliti. Data primer yang diperlukan dalam penelitian
5
ini adalah data yang didapat dari jawaban para responden terhadap
rangkaian pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Responden yang
menjawab kuesioner tersebut adalah pasien pengguna BPJS di Rawat Inap
RSU Slamet Riyadi.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan
metode-metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan menggunakan daftar angket atau pertanyaan tertulis secara
terstruktur yang disebarkan kepada seluruh responden dengan tujuan
memperoleh data mengenai obyek penelitian.
2.2 Metode Analisis Data
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:116), ada beberapa langkah
dalam pengujian analisis jalur yaitu :
Merumuskan hipotesis dan persamaan structural
Model persamaan I
Y1 = py1x X + py1Ɛ1
Model persamaan II
Y2 = py1x X + py1y2Y1 + py1Ɛ1
Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
(a) Menggambarkan diagram jalur lengkap dan menentukan sub-sub
strukturnya serta merumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai
hipotesis.
Hipotesis : naik turunnya variabel dependen (Y) dipengaruhi
secara signifikan oleh variable independen (X)
(b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan
Persamaan regresi ganda : Y = a + b1x1 + Ɛ1
Uji F atau Ketepatan Model
Menurut Widiyanto (2010:110), uji F berfungsi untuk mengetahui
apakah model yang digunakan pada penelitian ini tepat dan dapat
digunakan untuk memprediksi Y atau tidak. Jika nilai Fhitung lebih besar
6
dari nilai Ftabel dan tingkat signifikansi < 0,005, maka model yang
digunakan adalah tepat atau fit atau robust.
Hipotesis statistik persamaan I dirumuskan sebagai berikut :
(a) H0: py1x = 0
(b) H1: py1x ≠ 0
Hipotesis statistik persamaan II dirumuskan sebagai berikut :
(a) H0: py2x = py1y2 = 0
(b) H1: py2x ≠ Py1y2 ≠ 0
Kriteria pengujian:
H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel atau signifikansi > 0,05, berarti
pemilihan variabel-variabel X tidak tepat untuk menjelaskan variabel Y.
H1 diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel atau signifikansi < 0,05, berarti
pemilihan variabel-variabel X tepat untuk menjelaskan variabel Y.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Jalur (Path Analysis)
Persamaan Analisis Jalur 1
Tabel 1
Koefisien Jalur Persamaan 1
Model Standardized Coefficients Beta
1 Kualitas Pelayanan 0,745
a. Dependent Variable : Kepuasan Pelanggan
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Jadi, fungsi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai
berikut:
Y1 = 0,745 (X)
7
Persamaan Analisis Jalur 2
Tabel 2
Koefisien Jalur Persamaan 2
Model Standardized Coefficients Beta
1 Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pasien
0,379
0,414
a. Dependent Variable : Loyalitas Pasien
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Jadi, fungsi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai
berikut:
Y2 = 0,379 (X) + 0,414 (Y1)
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Persamaan 1
Y1 = 0,745 (X)
Tabel 3
Pengaruh Tidak Langsung X terhadap Y2 melalui Y1
Pengaruh tidak langsung Besar Kontribusi
X terhadap Y2 melalui Y1 0,745
Total pengaruh Xterhadap Y2 melalui Y1 0,745
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa pengaruh yang dimiliki variabel
kualitas pelayanan (X) terhadap loyalitas pasien (Y2) melalui variabel
kepuasan pasien (Y1) sebagai variabel intervening adalah sebesar 0,745
atau 74,5%.
8
Persamaan 2
Y2 = 0,379 (X) + 0,414 (Y1)
Tabel 4
Perngaruh Langsung X dan Y1 terhadap Y2
Pengaruh langsung Besar Kontribusi
X terhadap Y2 0,379
Y1 terhadap Y2 0,414
Total Pengaruh X dan Y1 terhadap Y2 0,793
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pengaruh kualitas pelayan (X)
terhadap loyalitas pasien (Y2) adalah sebesar 0,379 atau 37,9% dan
pengaruh kepuasan pasien (Y1) terhadap loyalitas pasien (Y2) adalah
sebesar 0,414 atau 41,4%, sehingga total pengaruh yang diberikan
variabel kualitas pelayanan (X) dan kepuasan pasien (Y1) terhadap
loyalitas pasien (Y2) adalah sebesar 0,793 atau 79,3%.
Pengujian Hipotesis
Uji F
Tabel 5
Hasil Uji F Persamaan 1
Nilai Fhitung Signifikansi
122,174 0,000a
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Ftabel = F(α; k; n-k-1) = F(0,05; 1; 98) = 3,94
Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 122,174 atau
(122,174 ≥ 3,94) dengan signifikansi kurang dari 0,05 atau (0,000 <
0,05). Sehingga pemilihan variabel kualitas pelayanan telah tepat untuk
dapat menjelaskan variabel kepuasan pelanggan.
9
Tabel 6
Hasil Uji F Persamaan 2
Nilai Fhitung Signifikansi
58,951 0,000a
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pelanggan, Kualitas pasien
b. Dependent Variable: Loyalitas Pasien
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Ftabel = F(α; k; n-k-1) = F(0,05; 2; 97) = 3,94
Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 58,951 atau
(58,951 ≥ 3,94) dengan signifikansi kurang dari 0,05 atau (0,000 < 0,05).
Sehingga pemilihan variabel kualitas pelayanan, dan kepuasan pasien telah
tepat untuk dapat menjelaskan variabel loyalitas pasien.
Uji t
Tabel 7
Hasil Uji t Persamaan 1
Model Nilai thitung Signifikansi
1 Kualitas Pelayanan
11,053
0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Pengujian Hipotesis Pertama
Hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung sebesar 11,053 dan p
value 0,000 sehingga nilai thitung lebih besar dari ttabel atau (11,053 > 1,984)
dan p value lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak
artinya kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien.
10
Tabel 8
Hasil Uji t Persamaan 2
Model Nilai thitung Signifikansi
1 Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pasien
3,709
4,046
0,000
0,00
a. Dependent Variable: Loyalitas Pasien
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Pengujian Hipotesis Kedua
Hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung sebesar 3,709 dan p
value 0,000 sehingga nilai thitung lebih besar dari ttabel atau (3,709 > 1,985)
dan p value lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak
artinya kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien.
Pengujian Hipotesis Ketiga
Hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung sebesar 4,046 dan p
value 0,000 sehingga nilai thitung lebih besar dari ttabel atau (4046 > 1,985)
dan p value lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak
artinya kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien.
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan
(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien (Y1).
Artinya semakin baik kualitas pelayanan sebuah rumah sakit maka
semakin tinggi pula kepuasan pasien dan sebaliknya. Sehingga hipotesis
pertama dalam penelitian ini telah terbukti kebenarannya. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Singh, et all (2013),
Mohammad Muzahid (2009) dan K. Ravichandran,dkk (2010).
11
Pengaruh kualitas pelayan dan kepuasan pasien terhadap loyalitas
pasien
Variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas pasien. Artinya semakin tinggi kualitas
pelayanan sebuah rumah sakit maka semakin tinggi loyalitas pasien dan
sebaliknya. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini telah terbukti
kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Loke, et all (2011), Mohammad Muzahid (2009) dan Mosahab, et all
(2010).
Pengaruh kualitas kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien
Variabel kepuasaan pasien memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalitas pasien. Artinya semakin tinggi kepuasaan
pasien maka semakin tinggi pula loyalitas pasien dan sebaliknya. Hipotesis
ketiga dalam penelitian ini telah terbukti kebenarannya. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mosahab, et all (2010)
dan Loke, et all (2011)
4. PENUTUP
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, khususnya dalam analisis dan
pembahasan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Variabel
kualitas pelayanan memberikan pengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti
kebenarannya.
Variabel kualitas pelayanan memberikan pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas pasien. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian
ini terbukti kebenarannya.
Variabel kepuasan pasien memberikan pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas pasien. Sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian
ini terbukti kebenarannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No.
1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
Assauri. 2003. Customer Service yang Baik Landasan Pencapaian Customer
Satisfaction dan Usahawan, No. 01 Tahun XXXII hal 25-30. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2010. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BPFE UNDIP.
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyality: How to earn it, How to keep it. USA: A
Division Of Simon and Schukers Inc.
Irawan, handi. 2003. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Prenhallindo.
John, Hopkins. 1992. Patient Satisfaction: The Impact of Past Exdperience.
JHCM. Vol 12. No. 3. Pp 56-64.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Edisi kesepuluh.
Jakarta: Indeks.
Kotler,Philip. 2012. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan
Pengendalian. (Terjemahan Ancella Anitawati Hermawan). Jilid
Kedua. Edisi 9. Jakarta: Prehallindo.
Kuncoro, Riduwan. 2008. Cara Menggunakan dan memakai Analisis Jalur (Path
Analysis). Jakarta: Alfabeta
Loke, Siew-Phaik, AyankunleAdegbiteTaiwo, Hanisah Mat Salim, and Alan G.
Downe.Service quality and customer satisfaction in a
relecommunication service provider.International Conferences on
Financial Management and Economics.IPEDR Vol. 11 (2011) IACSIT
Press, Singapore.
Lovelock, Christopher dan Wright, Lauren. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Malhotra, Naresh. 2004. Marketing Research An Applied Orientation. New
Jersey: Pearson Prentice Hall
Mohammad Muzahid, Noorjahan Parvez. 2009. Impact of service Quality, Trust
and Customer Satisfaction on Customers Lolyalty” ABAC Journal
Volume 29 No.1
13
Mosahab, Rahim, Osman Muhamad, and T. Ramayah. 2010. Service quality
customer statisfaction and loyality: a test of mediation. International
Business Research.Vol. 3 No. 4 2010
Nasution, Nur. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Galia Indonesia
Poppy, Rully. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung: Aditama
Ravichandran, Tamil Mani, Arum Kumar, Prabhakaran. @010. ”Influence of
Service Quality on Customer Satisfaction Application of Servqual
Model”. International Journal of Business and Management. Volume 5
Nomor 4
.
Singh, Ajmer. 2013. Relationship between service quality and customer
satisfaction in organized retail outlets. Developing Country
Studies.Vol. 4 No. 1. 2012.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung:
Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media
Tjiptono, Fandy. 2008. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran. Edisi 2.Andi Offset. Yogyakarta.
Trimumpuni, Ester Nunuk. 2009. Analisis pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan
Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Klien Rawat Inap di RSU
Puri Asih Salatiga. Semarang: Universitas Diponegoro.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1. Hak Asasi Manusia.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 3. Perekonomian Nasional dan
Kesejahteraan sosial
Waworuntu, Bob. 1997. Dasar-dasar Keterampilan Abdi Negara Melayani
Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Wijaya, Tony. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: PT Indeks
Wigati, Asmita. 2008. Analisis Pengaruh Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dokter
terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Umum Wilasa Citarum
Semarang. Tesis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.