pengaruh konvergensi ifrs terhadap manajemen laba …

109
PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017) SKRIPSI Oleh RAHMAWATI NIM 105730536115 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 04-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMENLABA DENGAN KUALITAS

AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

SKRIPSI

OlehRAHMAWATI

NIM 105730536115

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 2: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

ii

PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAPMANAJEMEN LABA DENGAN KUALITASAUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food And BaveragesYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

SKRIPSI

OlehRAHMAWATI

NIM 105730536115

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan

Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 3: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

iii

MOTTO

“Kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya

mengenai orang yang dipimpinnya.

(H.R. Bukhari Muslim)

PERSEMBAHAN

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih,

menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku

untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan

Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku

semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan

yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan

yang ada didepanku.,, Ayah,.. Ibu... terimalah bukti kecil ini sebagai kado

keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam hidupmu

demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal

lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan

anakmu Ayah,,, Ibu,, masih saja ananda menyusahkanmu..

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam..

seraya tangaku menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih

telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu

ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah

berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah

mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu..

Untukmu Ayah Ibu Terimakasih....

Page 4: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …
Page 5: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …
Page 6: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …
Page 7: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konvergensi Ifrs

Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi

(Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Anwar dan ibunda tercinta Ratna yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Dan saudara-saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

Page 8: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

viii

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Edi Jusriadi, SE, MM, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu Wa Ode Rayyani, SE., M.Si. AK. CA selaku Pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Ibu Dr. Ir. A. Ifayani Haanurat, MM. CBC, selaku Pembina Galeri Investasi

BEI-Unismuh Makassar yang telah berkenan memberikan izin saya meneliti

guna kelengkapan data skripsi saya sehingga dapat saya selesaikan.

9. Terima kasih teruntuk Muhammad alim, Saudari Rismawati yang

selalu memberi semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

ix

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 20 Desember 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

ix

ABSTRAK

Rahmawati, (2019). Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap Manajemen LabaDengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Sub SektorPerusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode2013-2017), Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UniversitasMuhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Edi Jusriadi danPembimbing II Waode Rayyani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konvergensi IFRSterhadap manajemen laba dengan kualitas audit sebagai variabel moderasiSurvey pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages yang terdaftar di BursaEfek Indonesia Periode 2013-2017. Jenis penelitian yang digunakan dalampenelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan dekskriptif kuantitatif.Data yang diolah adalah ringkasan IFRS, dummy kualitas audit dan manajemenlaba Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2013-2017 yang didapatkan dari laporan tahunan (AnnualReport). Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian adalah menghitungpengaruh konvergensi IFRS dengan dummy terhadap manajemen laba dihitungdengan DAC. Dengan Kualitas Audit dengan dummy Big 4 Sebagai VariabelModerasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan IFRS berpengaruh negatif tetapi tidaksignifikan terhadap manajemen laba, sehingga dapat diartikan bahwa ketikaperusahaan di Indonesia mulai mengadopsi IFRS maka akan berpengaruhterhadap keberadaan manajemen laba di suatu perusahaan, Kualitas Auditterbukti mampu memediasi pengaruh IFRS terhadap Manajemen Laba. Dengankata lain manajemen laba mampu meningkat dengan dimediasi oleh kualitas audityang baik dengan walaupun IFRS berpengaruh negatif.

Kata Kunci : IFRS, kualitas audit, manajemen laba

Page 11: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

x

ABSTRACT

Rahmawati, (2019). The Effect of Ifrs Convergence on ProfitManagement with Audit Quality as a Moderation Variable (Survey of Food andBaverage Companies Sub Sector Listed on the Indonesia Stock Exchange Period2013-2017), Thesis of the Faculty of Economics and Business AccountingDepartment, Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Supervisor I Dr.Jusriadi, SE., MM and Supervisor II Waode Rayyani, SE., M. Si. Ak. Ca

This study aims to determine the effect of IFRS convergence on earningsmanagement with audit quality as a survey moderating variable in the Sub-SectorFood and Baverage Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange Period2013-2017.

This type of research used in research is survey research with quantitativedescriptive approach. The processed data is a summary of IFRS, dummy auditquality and earnings management of the Food and Baverage Companies SubSector Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2013-2017 Period obtainedfrom the annual report (Annual Report). The calculation technique used in thisstudy is to calculate the effect of dummy ifrs convergence on earnings managementcalculated with DAC. With Audit Quality with Big 4 dummy as ModerationVariable. The IFRS research results have a negative but not significant effect onearnings management, so it can be interpreted that when companies in Indonesiabegin to adopt IFRS, it will affect the existence of earnings management in acompany, Audit Quality is proven to be able to mediate the effect of IFRS on ProfitManagement. In other words, earnings management can improve by beingmediated by good audit quality, even though IFRS has a negative effect.

Keywords: IFRS, audit quality, earnings management

Page 12: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................... iHALAMAN JUDUL ....................................................................................... iiHALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iiiHALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ivHALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... vHALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... viKATA PENGANTAR .................................................................................... viiABSTRAK BAHASA INDONESIA................................................................. ixABSTRACT .................................................................................................. xDAFTAR ISI ................................................................................................. xiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xivDAFTARA GAMBAR/BAGAN ....................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1B. Rumusan Masalah............................................................... 5C. Tujuan Penelitian................................................................. 5D. Manfaat Penelitian............................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. IFRS (International Financial Reporting Standard)............... 71. Pengertian IFRS (International Financial Reporting

Standard) ........................................................................ 72. Konvergensi Akuntansi Indonesia ke IFRS...................... 83. Manfaat konvergensi IFRS (International Financial

Reporting Standars) ........................................................ 114. Perbedaan IFRS dengan GAAP ..................................... 11

B. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................ 12C. Manajemen Laba................................................................. 13

1. Pengertian Manajemen Laba .......................................... 132. Pola Manajemen Laba .................................................... 133. Motivasi Manajemen Laba .............................................. 144. Faktor Pendorong Manajemen Laba ............................... 165. Mekanisme Manajemen Laba ......................................... 176. Manajemen Laba Akrual ................................................ 17

D. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia .......................... 18E. Kualitas Audit....................................................................... 18F. Evaluasi Peneltian Terdahulu .............................................. 20G. Penelitian Terdahulu............................................................ 20H. Kerangka Konsep ............................................................... 26I. Hipotesis.............................................................................. 26

Page 13: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................... 27B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 27C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran.................... 27

1. Variabel Dependen (Y).................................................... 272. Variabel Moderasi (Kualitas Audit) .................................. 283. Variabel Independen ....................................................... 28

D. Populasi dan Sampel........................................................... 291. Populasi .......................................................................... 292. Sampel............................................................................ 30

E. Jenis Data dan Sumber Data............................................... 32F. Teknik Pengumpulan Data................................................... 32G. Teknik Analisis Data ............................................................ 32H. Uji Model ............................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................... 361. Objek Umum Tempat Penelitian...................................... 36

a. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF) ................. 36b. PT. Multi Bintang, Tbk (MLBI)..................................... 37c. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA) ................. 37d. PT Akasha Wira International, Tbk (ADES) ................ 38e. PT. Mayora Indah, Tbk (MYOR) ................................. 39f. PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk (ULTJ) ..................... 39g. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) ................... 40h. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk (PSDN)..................... 40i. PT. Delta Djakarta, Tbk (DLTA) .................................. 40j. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP) .......... 41

2. Deskripsi Variabel Penelitian........................................... 42a. IFRS pada Sub Sektor Perusahaan Food And

Baverages Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2013-2017..................................... 42

b. Kualitas Audit pada Sub Sektor PerusahaanFood And Baverages Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Periode 2013-2017................... 43

c. Manajemen Laba pada Sub Sektor PerusahaanFood And Baverages Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Periode 2013-2017................... 44

3. Analisis Data ................................................................... 47a. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 47

1) Uji Normalitas ........................................................ 472) Uji Multikolinearitas ............................................... 483) Uji Heteroskedastisitas .......................................... 494) Uji Autokorelasi ..................................................... 50

b. Model Regresi Bertahap ............................................. 50c. Koefisien Determinasi................................................. 54d. Pengujian Hipotesis.................................................... 55

1) Uji Simultan (F-test) ............................................... 552) Uji Parsial (t-test).................................................... 56

Page 14: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xiii

B. Pembahasan ....................................................................... 581. Pengaruh IFRS terhadap Manajemen Laba ........................ 582. Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap

Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit SebagaiVariabel Moderasi ............................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Simpulan................................................................................ 63B. Saran ..................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 65

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1 Listing Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Di BEI .......... 303.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 314.1 IFRS .................................................................................................... 424.2 Kualitas Audit ........................................................................................ 434.3 Manajemen Laba ................................................................................... 454.4 Uji Normalitas ........................................................................................ 484.5 Uji Multikolinearitas ................................................................................ 484.6 Uji Autokorelasi...................................................................................... 504.7 Regresi Jalur 1 ...................................................................................... 514.8 Regresi Jalur 2 ...................................................................................... 524.9 Koefisien Determinasi Jalur 1 .................................................................. 544.10 Koefisien Determinasi Jalur 2 .................................................................. 544.11 Uji Simultan........................................................................................... 554.12 IFRS Terhadap Manajemen Laba ............................................................ 564.13 Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba ................................................ 57

Page 16: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 264.1 Uji Normalitas.................................................................................. 474.2 Uji Heterokedastis........................................................................... 49

Page 17: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Manajemen Laba.......................................................................... 662 Dummy IFRS ................................................................................ 763 Dummy Kualitas Audit................................................................... 804 Uji Normalitas ............................................................................... 815 Uji Multikolinearitas....................................................................... 826 Uji Heterokedastis......................................................................... 837 Uji Autokorelasi............................................................................. 848 Analisis Regresi ............................................................................ 859 Koefisien Determinasi ................................................................... 86

10 Uji Simultan .................................................................................. 8711 Uji Parsial ..................................................................................... 8812 Tabel F dan t ................................................................................ 89

Page 18: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, menuntut perusahaan untuk

lebih meningkatkan standar akuntasinya sehingga lebih efektif dan efisien

dalam penggunaannya, standar akuntansi merupakan acuan perusahaan

atau tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mengelola keuangan atas

dasar-dasar akuntansi. Pelaporan keuangan digunakan sebagai sarana

informasi keuangan dalam mempertanggungjawabkan kinerja

keuangannya berupa laba bersih yang dihasilkan. Analisis laporan

keuangan merupakan hasil konversi transnasional sebagai pelaporan

keuangan dalam industri perusahaan cenderung memberikan dampak

positif dan negatif pada perusahaan bila dikaitkan sesuai tujuan dan

manfaatnya. Dunia bisnis di dunia ini tidak memiliki keterbatasan sama

sekali, sumber daya produksi perusahaan khususnya berupa finansial

yang dimiliki oleh investor nasional maupun internasional tertentu dapat

dipindahkan dengan mudah ke negara lain misalnya melalui mekanisme

bursa saham. Itulah mengapa perlu mengetahui pengembangan dan

standar keuangan yang terus melakukan perbaharuan.

Laporan keuangan adalah informasi keuangan dalam perusahaan

berbagai sektor. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan

adalah hasil dari proses kegiatan akuntan dalam menyediakan laporan

keuangan yang berkenaan dengan kinerja keuangan perusahaan. Dalam

laporan keuangan pengungkapan dan penyajian informasi akurat sangat

dibutuhkan untuk para pengguna laporan keuangan.

Page 19: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

2

Salah satu informasi yang penting dalam laporan keuangan adalah

manajemen laba. Manajemen adalah stuktur atau penerapan aturan

internal manajemen suatu perusahaan dan laba adalah keuntungan

perusahaan dalam menghasilkan laba atau jasa (Suwardjo, 2010). Laba

dalam perusahaan sangat penting untuk bisa mengetahui apakah laba

perusahaan itu sehat atau tidak. Laba yang berkualitas pasti akan

menarik banyak investor karena laporan manajemen laba yang baik akan

membawa dampak yang baik dan mengurangi resiko yang akan muncul

nantinya pada perusahaan.

Penerapan IFRS dalam SAK di Indonesia bisa membantu para

akuntan Indonesia dalam memahami standar keuangan yang digunakan

oleh negara-negara di dunia yang sifatnya sudah internasional. Pada

tanggal 1 Januari 2012, Indonesia mengadopsi IFRS hampir secara

keseluruhan bersamaandengan India dan Malaysia (Kuspratiwi dan Ari,

2014).

Menurut Dian Rohaeni dan Titik Aryati (2010) tentang pengaruh

konvergensi IFRS terhadap income smoothing dengan kualitas audit

menyatakan bahwa konvergensai IFRS ini terbukti berpengaruh negatif

terhadap income smoothing. Artinya jika IFRS dengan kualitas audit

ditingkatkan setara dengan nilai kofisiennya maka akan meningkatkan

manajemen laba perusahaan. Dengan kualitas audit yabng baik maka

Konvergensi IFRS diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaporan

keuangan. Dengan demikian, konvergensi IFRS diharapkan melakukan

peningkatan kualitas pelaporan keuangan, seperti transparansi dan

Page 20: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

3

komparabilitas serta IFRS ini dapat mengurangi peluang menejemen laba

(Ari Dewi Cahyani, 2011).

Bagi para investor informasi laba suatu perusahaan itu sangat

penting. Investor pasti mempertimbangkan jika laba dalam perusahaan itu

rendah (low quality) karena itu merupakan signal kurang baik bagi

perusahaan. Kondisi laba yang rendah jelas tidak akan dilirik oleh para

investor. Informasi yang terkandung dalam manajemen laba (earnings)

memiliki peran penting dalam kinerja perusahaan.

Manfaat laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber daya

ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan, menghasilkan

arus kas yang baik, serta menjadi pertimbangan tentang efektivitas

perusahaan dengan pemanfaatan sumber daya akuntasi konvergensi

untuk standar IFRS sesuai karakterisktik IFRS seperti, berdasarkan

prinsip, penggunaan nilai wajar, dan pengungkapan berbasis prinsip

standarnya.

Sementara penggunaan item nilai wajar dilakukan pada laporan

keuangan yang disajikan dengan nilai aktual. Lebih banyak

pengungkapan akan mengurangi tingkat asimetri informasi. Yona Octiani

Lestari (2011) mendefinisikan konvergensi IFRS itu pada perkiraan

peningkatan laporan keuangan, transparansi dan comparability (Dina

Hidayati, 2011).

Sedangkan menurut Anggraini Dwi Astuti dan Dwi Ratmono (2015)

analisis pengaruh IFRS terhadap manajemen laba dengan corporate

governance sebagai variabel moderating menyatakan bahwa hasil tes

menemukan bahwa penerapan IFRS dapat meingkatkan level

Page 21: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

4

manajemen laba perusahaan. IFRS cenderung memilki tingkat

pendapatan manajemen lebih tinggi dan ditunjukkan oleh pengaruh

keahlian akuntansi dan keuangan dimiliki oleh komite audit dalam

meningkatkan efek positif IFRS pada manajemen laba.

Hasil penelitian Wulan Dwi Utami, dkk (2011) menyatakan bahwa

terdapat pula investigasi dari hasil konvergensi IFRS di Indonesia, dari

governance membuktikan bahwa variabel yaitu jumlah rapat dewan,

jumlah rapat komite audit, proporsi komisaris independen, leverage,

profitabilitas dan tipe auditor ternyata tidak mempengaruhi tingkat

kepatuhan dengan pengungkapan wajib IFRS dan hanya mengandung

prinsip konservatisme.

Konservatisme juga tidak hilang begitu saja karena tidak “ditekankan”

dalam standar ketidakpastian penerapannya dalam laporan keuangan.

Konservatisme akuntansi masih dalam tahap implementasi dari IFRS

(Ahmad Juanda, 2012). Dengan demikian, peningkatan kuallitas informasi

akuntansi tidak hanya dinilai dari sisi standar yang digunakan, tapi juga

berhubungan dengan manajer dan auditor, sebagai pihak yang

melakukan pemeriksaan terhadap informasi tersebut dan pihak yang akan

mengidentifikasi setiap kecurangan yang terjadi pada pelaporan

keuangan (Atik, 2008 dalam Rohaeni dan Aryati, 2012).

Tahap audit adalah sebuah proses yang sistematisnya memiliki

tujuan mengevaluasi kejadian-kejadian ekonomi perusahaan dan

memastikan tingkat kesuaian dengan standar penerapan audit.

Kemampuan auditor tercermin dari kualitas mengaudit suatu laporan

keuangan. Adanya proses audit ini bisa menjadikan kinerja perusahaan

Page 22: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

5

lebih transparan dan objektif. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

adanya suatu standar yang lebih baik seperti IFRS bukan berarti dalam

penerapannya tidak memiliki kendala. Namun, seiring berjalannya dan

dikenalnya IFRS yang ternyata mampu menjadi standar yang

meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan melalui konvergensi

IFRS. Tetapi, untuk menilai sebuah laporan keuangan perlu dilakukan

penilaian dari auditor dan juga memiliki kompetensi baik. Itulah mengapa

IFRS sebagai standar terbaru yang dikonvergensi terhadap manajemen

laba nantinya akan menggunakan audit sebagai kompetensi penilaian

pendukung dalam melihat sejauh mana IFRS mampu memberikan

pengaruh terhadap sebuah manajemen laba pada perusahaan.

Berdasarkan research gap yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti

menyimpulkan untuk meneliti kembali Pengaruh Indikator Konvergensi

IFRS Terhadap Indikator Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit

Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food

And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-

2017).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

yang akan diteliti yaitu : Apakah indikator konvergensi IFRS berpengaruh

pada indikator manajemen laba dengan kualitas audit sebagai variabel

moderasi (Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)?

Page 23: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan diatas tujuan penelitian ini yaitu : Mengetahui

pengaruh indikator konvergensi IFRS terhadap indikator manajemen laba

dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi (Survey pada Sub

Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2017).

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai

berikut:

1. Bagi perusahaan

Memberikan masukan tentang penerapan IFRS sebagai standar

lebih baik dalam meningkatkan manajemen laba perusahaan.

2. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis

tentang pengaruh konvergensi IFRS terhadap manajemen laba

dengan menggunakan kualitas audit sebagai variabel moderasi serta

mengetahui seberapa berpengaruhnya manajemen laba pada kualitas

audit perusahaan terkhusus perusahaan manufaktur dari segi

penggunaan standar IFRS.

3. Bagi pihak Lain

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada

umumnya dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan serta

bahan kepustakaan guna menambah pengetahuan dan diharapkan

juga dapat bermanfaat bagi peneliti yang akan meneliti pada objek

atau masalah yang sama.

Page 24: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. IFRS (International Financial Reporting Standard)

1. Pengertian IFRS (International Financial Reporting Standard)

IFRS merupakan standar akuntansi international yang disusun

oleh International Accounting Standards Board (IASB), yang pada

awal terbentuknya bernama International Accounting Standars

(IASC). IASC terbentuk di London, Inggris pada tahun 1973 disaat

sering terjdi perubahan mendasar pada peraturan berkaitan dengan

akuntansi.

Handayani (2014) menjelaskan bahwa IFRS adalah standar

pelaporan keuangan yang disusun sebagai solusi masalah perbedaan

standar local diberbagai Negara. IFRS pertama kali diterapkan penuh

oleh negara- negara Uni Eropa yang kemudian disusul Australia,

Brazil, Kanada, Singapura dan beberapa negara di dunia termasuk

Indonesia.

Indonesia perkembangan standar akuntansi melalaui Dewan

Standar Ikatan Akuntan Indonesia yang menetapkan pengembangan

terhadap PSAK menggunakan peta arah (roadmap). Komitmen

konvergensi standar akuntansi international memberikan pekerjaan

yang tidak mudah untuk mengkaji sebelum di implemetansikan,

Golrida Karyawati (2011).

Kajian IFRS terdapat kajian yang menarik dalam hal konvergensi

penerapan yang bersifat konservatisme. Hellman (2007) menyatakan

konservatisme merupakan konsep akuntansi merupakan suatu

Page 25: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

8

problematic yang berarti banyak teoritis yang tidak menyukai ide

sebab pelaporan asset terlalu rendah, utang terlalu tinggi, penyegaran

pembiayaan, dan terdapat penundaan pada pengakuan revenue. Hal

yang menarik pada konservatisme ini memiliki pengaruh yang bersifat

akuntansi global.

Menurut Rahmany (2009) mengemukakan beberapa dampak

dalam penerapan konvergensi IFRS antara lain:

a. Akses kependanaan internasional akan lebih terbuka karena

laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor

global;

b. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak

menggunakan nilai wajar;

c. Disisi lain, kinerja keuangan atau penyajian (laporan laba rugi)

akan lebih fluktuatif apabila penyajian harganya memang harga-

harga fluktuatif;

d. Pengunaan income smoothing menjadi lebih sulit karena

penggunaannya hanya pada balance sheet approach dan fair

value;

e. Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan

laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan bila

dalam penggunaan professional judgment ditumpangi dengan

kepentingan yang mengatur laba (earning management); 6)

Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.

Page 26: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

9

2. Konvergensi Akuntansi Indonesia ke IFRS

Beranjak kepada pengadopsian International Finacial Reporting

Standars (IFRS) sebagai pedoman dalam penyusunan laporan

keungan merupakan wujud adanya penolakan dan kritik terhadap

prinsisp konservatisme akuntansi. Penting untuk membedakan antara

konvergensi IFRS dan adopsi IFRS. Dalam hal konvergensi IFRS itu

adalah mekanisme bertahap yang dilakukan suatu negara untuk

menggantikan standar akuntansi nasional dengan standar yang

terbaru seperti IFRS. Sedangkan, adopsi IFRS adalah standar

akuntansi naisonal yang secara langsung di gantikan dengan IFRS.

Konvergensi banyak ditemukan di negara berkembang (Nobes, 2010

dalam Marsono dan Qomariah, 2013). Walaupun bukan adopsi penuh

konvergensi menunjukkan perbedaan yang minimal dengan IFRS.

Letak perbedaannya biasa terjadi dalam hal penerapan, hal waktu,

ataupun sedikit pengecualian dalam standar tertentu. Di Indonesia

mengadopsi secara penuh IFRS mulai 2012, dimana diwajibkan untu

menggunakan prinsip fair value dalam penyajian laporan

keuangannya pada setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Prof Indra Wijaya (2009) Mengemukakan “Indonesia mengadopsi

secara penuh seperti Australia sangat tidak mungkin, adopsi yang

mungkin adalah mengadopsi IFRS berkarakter Indonesia yang lebih

bersifat taylor-made namun memenuhi kebutuhan internasional serta

dapat melepaskan diri dari tekanan dunia internasional”.

Page 27: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

10

TABEL 2.1

ROADMAP KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

Tahap Adopsi(2008 – 2010)

Tahap PersiapanAkhir (2011)

Tahap Implementasi(2012)

Adopsi seluruhIFRS ke PSAK.

Persiapaninfrastruktur yangdiperlukan.Evaluasi dan keloladampak adopsiterhadap PSAKyang berlaku.

Penyelesaianpersiapaninfrastruktur yangdiperlukan.

Penerapan secarabertahap beberapaPSAK berbasis IFRS.

Penerapan PSAKberbasis IFRS secarabertahap.

Evaluasi dampakpenerapan PSAKsecara komprehensif.

Sumber : Jurnal Konvergensi International Financial ReportingStandards, 2019

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam

pratiwi. Pratiwi (2016), membedakan 5 tingkat pengadopsian IFRS

yaitu:

a. Full Adoption: Mengadopsi keseluruhan standar IFRS dan

menerjemahkan IFRS persis dengan menggunakan bahasa

negara tersebut.

b. Adopted: kondisi mengadopsi IFRS namun disesuaikan dengan

kondisi negara tersebut.

c. Piecemeal: Adalah mengadopsi sebagian besar nomor IFRS atau

memilih paragrapf tertentu saja.

d. Referenced (Konvergence): Dijadikan referensi yang diterapkan

hanya mengacu pada IFRS tertentu yang bahasa disusun sendiri

oleh badan pembuat standar.

e. Not adopted all: tidak sama sekali mengadopsi IFRS.

Page 28: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

11

3. Manfaat konvergensi IFRS (International Financial Reporting

Standars)

Setiap standar pasti ingin agar bisa menyempurnakan dan lebih

praktis dalam penerapannya. Manfaat standar pun menjadi

pertimbangan dalam tahap pengimplementasian. Handayani (2014),

mengemukakan tujuh manfaat penerapan IFRS adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).

b. Mengurangi biaya SAK.

c. Meningkatkan kredibilitas & kegunaan laporan keuangan.

d. Meningkatkan Komparabilitas laporan keuangan.

e. Meningkatkan transparansi keuangan.

f. Meningkatkan Efesiensi penyusunan laporan keuangan.

g. Meningkatkan efesiensi penyusunan laporan keuangan.

Dari manfaat diatas sudah pasti anda melakukan pertimbangan

standar akuntansi yang dinginkan baik dalam penerapan

perusahaan secara manajemen maupun sisi publiknya.

4. Perbedaan IFRS dengan GAAP

Sebeluim digunakan IFRS akuntansi menggunakan historical cost

untuk pengukuran transaksinya. Umumnya GAAP itu relevansi pada

nilai seperti, nilai prediksi, nilai umpan balik, dan tepat waktu. Penting

mengetahui lebih jelas perbedaan yang signifikan sehingga IFRS pun

Page 29: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

12

diadopsi mulai 2012 di Indonesia. Ahmar, dkk (2016) menjelaskan

ada tiga perbedaan yaitu:

a. IFRS mengharuskan pengungkapan yang lebih banyak dan rinci,

IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang

resiko baik kualitatif maupun kuantitatif dari standar sebelumnya.

b. IFRS condong pada penggunaan fair value (nilai wajar)

sedangkan aturan sebelumnya menggunakan historical cost.

Menurut lampiran keeputusan ketua Bapepam dan LK nomor:

KEP-347/BL/2012 nilai wajar adalah nilai dimana suatu asset

dipertukarkan atau liabilitas diselesaikan antara pihak yang

memahami atau berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Sedangkan historical cost adalah kas/setara kas lain diserahkan

untuk memperoleh suatu aktiva.

c. IFRS merupakan standar berbasis prinsip (Principal Based),

sebelum dikonversikan ke IFRS, FASB merumuskan US GAAP

sebagai standar yang digunakan di Indonesia. US GAAP

merupakan standar yang berbasis aturan. Principal Based berarti

pengaturan tingkat prinsip yang meliputi segala hal dibawahnya.

B. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan salah satu bentuk dari game theory, yang

berarti suatu model kontraktual antara dua pihak atau lebih, yang

menjelaskan antara agent (manajemen suatu usaha) dengan principal

(pemilik usaha). Dalam hal ini manager sebagai agent yang memegang

kuasa dari principal biasanya cenderung melakukan perilaku yang tidak

Page 30: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

13

seharusnya (Dysfunctional behavior). karena adanya asimetri informasi

dalam penyajian laporan keuangan. Seperti halnya agent (management)

cenderung memiliki tujuan dalam penyusunan laporan keuangannya, baik

menyangkut kepentingan pribadi maupun perusahaan yang dikelola.

Jansen dan Meckling (1976) dalam Ahmar, dkk (2016) menyatakan dalam

hubungan keagenan terdapat kontrak antara agent dan principal. Dimana

kontrak yang ada lebih pada keuntungan pada pihak agent baik seperti

penguasaan laporan keungan terlihat baik, laba yang menarik, sajian

standar yang telah diperbarui.

C. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen Laba

Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu

intervensi yang memiliki tujuan tertentu dalam proses pelaporan

keuangan eksternal demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Manajemen laba akan mengakibatkan laba tidak sesuai dengan

realitas ekonomi yang ada, sehingga kualitas laba yang dilaporkan

menjadi rendah. Laba yang disajikan mungkin tidak mencerminkan

realitas ekonomi, tetapi lebih karena keinginan manajemen untuk

memperlihatkan sedemikian rupa kinerjanya dapat terlihat baik.

2. Pola Manajemen Laba

Menurut scott (2009) terdapat beberapa bentuk manajemen laba,

yaitu:

Page 31: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

14

a. Taking a bath

Taking a bath dilakukan dengan mengakui adanya biaya-

biaya pada periode yang akan dating dan kerugian periode

berjalan sehingga mengharuskan manajemen membebankan

perkiraan-perkiraan biaya mendatang. Akibatnya, laba periode

berikutnya lebih tinggi.

b. Income minimization

Income minimization dilakukan pada saat perusahaan

mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi jika laba periode

mendatang diperkirakan menurun drastic dapat diatasi dengan

mengambil laba periode sebelumnya.

c. Income maximization

Income maximization dilakukan pada saat laba menurun.

Tindakan atas income maximization bertujuan melaporkan net

income yang tinggi untuk tujuan bonus yang besar.

d. Income Smoothing

Income smoothing atau perataan laba merupakan salah satu

bentuk manajemen laba yang dilakukan dengan cara membuat

laba akuntansi relative konsisten (rata atau smooth) dari period

eke periode.

3. Motivasi Manajemen Laba

Menurut Scott (2009) terdapat berbagai motivasi mengapa

melakukan manajemen laba, yaitu:

Page 32: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

15

a. Bonus Scheme

Banyak perusahaan yang berusaha memacu dan

meningkatkan kinerja karyawan dengan menetapkan kebijakan

bonus.

b. Other Contractual Motivations

Manajer memiliki dorongan untuk memilih kebijakan akuntansi

yang dapat memenuhi kewajiabn kontraktual.

c. Political Motivations

Untuk mengurangi political cost dan pengawasan dari

pemerintah, biasanya pemerintah lebih memberikan perhatian

pada perusahaan yang menjadi sorotan publik. Dalam hal ini

manajemen laba dilakukan dengan cara menaikkan laba.

d. Taxation Motivations

Pada kondisi seperti ini manajer biasa melakukan manajemen

laba untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayar.

e. Change of CEO

Manajer melakukan manajemen laba salah satunya agar

kinerja dinilai baik. Manajer biasa melakukan pada akhir tahun

tugasnya, berupa melaporkan laba yang tinggi sehingga CEO

yang baru akan merasa sangat berat dengan tingkat laba tersebut.

f. Initial Public Offerings (IPO)

Manajer melakukan manajemen laba dalam laporan keuangan

bertujuan untuk mempengaruhi pasar, tindakan mempertinggi laba

Page 33: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

16

dilakukan dalam usaha memaksimalkan penerimaan (Procceds)

dari penawaran saham perdana pada perusahaan.

g. To Communicate Informations To Investors

Manajer melakukan manajemen laba anggaran laporan

keuangan perusahaan terlihat baik dan jadi bahan peniliaian

investor untuk menilai suatu perusahaan.

4. Faktor Pendorong Manajemen Laba

Terdapat 3 hipotesis Positive Accounting Theory yang dapat

dijadikan tindakan manajemen laba. Menurut watss dan Zimmerman

(1990) dalam Handayani (2014) adalah:

a. The Bonus Plan Hypothesis

Dalam kontrak bonus ini dikenal dua istilah yaitu bogey

(tingkat laba terendah untuk mendapatkan bonus) dan cap (tinggat

laba tinggi). Jika laba bersih berada dibawah bogey, manajer

cenderung memperkecil laba dengan harapan memperoleh bonus

lebih besar pada periode berikutnya, demikian pula jika berada di

atas cap. Jadi jika laba bersih berada di bogey dan cap, manajer

akan berusaha menaikkan laba bersih perusahaan.

b. The Debt Covenant Hypothesis

Pada perusahaan yang mempunyai rasio debt to equality

tinggi, manajer perusahaan cenderung menggunakan metode

akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan atau laba.

c. The Political Cost Hypothesis (Size Hypothesis)

Page 34: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

17

Pada perusahaan besar yang memiliki biaya poltik yang tinggi,

manajer akan lebih memilih metode akuntansi yang menagguhkan

laba yang dilaporkan dari periode sekarang ke periode mendatang

sehingga memperkecil laba yang dilaporkan.

5. Mekanisme Manajemen Laba

Menurut Subramanyam (2010) Mekanisme laba yang digunakan

perusahaan antara lain:

a. Pemindahan laba

Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan

memindahkan laba dari periode satu ke periode selanjutnya.

Pemindahan laba ini dapat dilakukan dengan mempercepat

maupun menunda pengakuan pendapatan atau beban.

b. Manajemen laba melalui Klasifikasi

Laba juga dapat ditentukan secara mengklasifikasikan beban

dan pendapatan pada bagian tertentu pada laporan laba rugi.

Laba dilakukan klasifikan untuk mempermudah mengetahui pos-

pos manajemen keuangan sehingga dapat diketahui mana laba

yang dianggap penting oleh analis.

6. Manajemen Laba Akrual

Sistem akuntansi akrual sebagaimana yang ada pada prinsip

akuntansi yang diterima umum memberikan kesempatan pada

manajer untuk membuat pertimbangan akuntansi yang member

pengaruh pada laopran keuangan. Manajemen laba dapat terjadi

Page 35: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

18

karena penyusunan laopran keungan secara akrual (Handayani,

2014). Menurut Irianto (2014) menjelaskan bahwa komponen akrual

merupakan komponen yang tidak memerlukan bukti kas secara fisik

sehingga mempermainkan besar kecilnya komponen akrual tidak

harus disertai dengan kas yang diterima atau dikeluarkan

perusahaan. Manajemen laba akrual dilakukan pada akhir periode

ketika manajer mengetahui laba sebelum direkayasa sehingga dapat

menegtahui berapa besar manipulasi yang diperlukan agar target

laba tercapai.

D. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Standar akuntansi keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan

komite prinsipil akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan

prinsip akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan

terapan dari beberapa standar yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP,

GAAP. Konvergensi IFRS merupakan hal yang baru dalam standar

akuntansi serta menjadi pencetus munculnya paradigma perkembangan

standar. Di Indonesia SAK diterapkan berdasarkan IFRS pada tahun

2012.

E. Kualitas Audit

Menurut arens (2012) Auditing adalah pengumpulan serta

pengevalusian bukti atas informasi untuk melaporkan tingkat kesesuaian

informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ikatan Akuntan Indonesia

menyatakan bahwa audit keuangan yang baik adalah menggunakan

Page 36: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

19

auditor yang berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar

pengendalian mutu. Auditor berkualitas tinggi sering di asumsikan mampu

mencengah dan mengurangi praktik akuntansi yang dipertanyakan dan

melaporkan kesalahan ketidakteraturan pada auditor berkualitas rendah.

1. Variabel Kualitas Audit

a. Ukuran KAP

Pengukuran besarnya kantor akuntan yang dikenal dengan

istilah Big Four. Menurut Riyatno (2007) kualitas audit

menggunakan ukuran KAP sebagai alat ukur untuk melihat

kualitas audit. Ukuran KAP menggunakan pengukuran variabel

dummy, auditor perusahaan yang termasuk KAP big four diberi

nilai 1, sedangkan KAP non big four diberi nilai 0., KAP yang

termasuk kelompok big four di Indonesia adalah:

1) KAP Hans Tuanakotta Mustofa & Rekan yang berafiliasi

dengan DeloitteTouche Toumatsu (HTM).

2) KAP Haryanto, Sahari & Rekan; Drs. Hadi Susanto & Rekan

yang berafiliasi dengan Price Waterhuose Coopers (PWC).

3) KAP Prasetyo, Sarwoko dan Sandjaja yang berafiliasi dengan

Ernst & Young.

4) KAP Siddharta & Wijaya yang berafiliasi dengan KPMG.

5) KAP Aryanto, Amir Yusuf, Mawar & Saptoto (RSM).

6) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath).

7) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, & Rekan (BDO).

8) Giani, Sigiro, & Handayani (Grnat Thortnton)

Page 37: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

20

9) Mulyamin, Sensi, Suryanti, & Lianny (Moore Stephens).

10) Hadori, Sugiarto, Adi, & Rekan (BKR).

Variabel ini merupakan variabel dummy, yaitu menggunakan

skala 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four yang

berskala 0 untuk perusahan yang diaudit oleh KAP non Big Four.

F. Evaluasi Peneltian Terdahulu

Anggraini Dwi Nastiti dan Dwi Ratmono (2015) “Analisis Pengaruh

Konvergensi IFRS terhadap Manajemen laba dengan Corporate

Governance sebagai variabel moderating”. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa penerapan IFRS dapat meningkatkan level

perusahaan manajemen laba. jadi setelah IFRS, perusahaan cenderung

memiliki tingkat pendapatan manajemen lebih tinggi. mekanisme tata

kelola perusahaan dapat memoderasi dampak IFRS pada manajemen

pendapatan. ini ditunjukkan oleh pengaruh keahlian akuntansi dan

keuangan dimiliki oleh komite audit dalam meningkatkan efek positif IFRS

pada manajemen laba.

Dian dan Titik (2012) yang berjudul “IFRS terhadap income

smoothing dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi”. Hasil

penelitian ini mendukung bahwa konvergensi IFRS terbukti berpengaruh

negatif terhadap income smoothing. Sedangkan hipotesis kedua tidak

mendapatkan dukungan data dalam penelitian ini.

G. Penelitian Terdahulu

Perkembangan kegiatan ekonomi dan globalisasi menuntut adanya

suatu perkembangan standard akuntansi internasional yang dapat di

Page 38: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

21

terima dan di pahami secara international. Itulah mengapa dalam

pembahasan ini mengkaji standar terbaru IFRS, managemen laba, dan

kualitas audit. Penilitian terdahulu ini menyangkut tentang hasil - hasil

ikhtisar sehingga dapat disimpulkan dalam table penelitian terdahulu.

TABEL 2.2

PENELITIAN TERDAHULU

No Nama Judul Artikel MetodeAnalisis

Hasil Penelitian

1 DianRohaeni,

Titik Aryati

(2010)

PengaruhKonvergensi IfrsTerhadap IncomeSmoothingDengan KualitasAudit SebagaiVariabelModerasi

Kuantitatif Konvergensi Ifrs TerbuktiBerpengaruh NegatifTerhadap IncomeSmoothing. SedangkanHipotesis Kedua TidakMendapatkan DukunganData Dalam Penelitian Ini.Interaksi Antara VariabelIfrs Dengan Kualitas AuditBerpengaruh PositifTerhadap IncomeSmoothing.

2 Ari DewiCahyati

(2011)

PeluangManajemen LabaPascaKonvergensi Ifrs:Sebuah

Tinjauan TeoritisDan Empiris

Kualitatif Standar AkuntansiKonvergensi Untuk IfrsMenimbulkan BerbagaiPengaruh, Sesuai DenganKarakteristik Ifrs Seperti:Berbasis Prinsip,Penggunaan Nilai WajarDan Lebih BanyakPengungkapan. StandarBerbasis PrinsipMembutuhkan LebihBanyak PertimbanganDalam Penerapannya,Sementara PenggunaanItem Nilai Wajar MembuatLaporan Keuangan.

Page 39: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

22

3 YonaOctianiLestari

(2011)

KonvergensiInternationalFinancialReportingStandards (Ifrs)

Dan ManajemenLaba DiIndonesia

Kualitatif Akuntansi konvergensistandar Untuk IfrsMeningkatkan BerbagaiPengaruh, Sesuai DenganKarakteristik Ifrsseperti:Berdasarkan Prinsip,Penggunaan Nilai WajarDan Lebih BanyakPengungkapan. BerbasisPrinsip standarMembutuhkan LebihBanyak PertimbanganDalam Penerapannya,Sementara PenggunaanItem Nilai Wajar DilakukanLaporan KeuanganDisajikan Dengan NilaiAktual, Lebih banyakPengungkapan Akanmengurangi TingkatAsimetri Informasi.

4 DinaHidayati

(2011)

PengaruhKonvergensi IfrsTerhadapManajemen LabaDenganKomposisi DewanKomisarisIndependenSebagai VariabelModerasi.

Kuantitatif Konvergensi IfrsDiperkirakan Akanmeningkat kualitasPelaporan Keuangan,Seperti, PeningkatanCamparability DanTransparansi Keuangan

5 Anggrainidan Dwi

(2015)

AnalisisPengaruhKonvergensi IfrsTerhadap

Manajemen LabaDenganCorporateGovernance

Sebagai VariabelModerating

Kuantitatif Hasil Tes MenemukanBahwa Penerapan IfrsDapat Meningkatkan LevelPerusahaan ManajemenLaba. Jadi Setelah Ifrs,Perusahaan CenderungMemiliki TingkatPendapatan IniManajemen Lebih Tinggi.Mekanisme Tata KelolaPerusahaan DapatMemoderasi Dampak Ifrs

Page 40: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

23

Pada ManajemenPendapatan.

6 Utami

(2011)

Investigasi DalamKonvergensiIFRS DiIndonesia:TingkatKepatuhanPengungkapanWajib DanKaitannyaDenganMekanismeCorporateGovernance

Mix Metode: KuantitiafdanKualitatif

Variabel Independen(Mekanisme Tata KelolaPerusahaan) YangMempengaruhi TingkatKepatuhan TerhadapPengungkapan Wajib IfrsAdalah KepemilikanManajerial DanKepemilikan Institusional.Variabel Lain Yaitu JumlahRapat Dewan, JumlahRapat Komite Audit,Proporsi KomisarisIndependen, Leverage,Profitabilitas Dan TipeAuditor TidakMempengaruhi TingkatKepatuhan DenganPengungkapan WajibIFRS.

7 AhmadJuanda

(2012)

KandunganPrinsipKonservatismeDalam

StandarAkuntansiKeuanganBerbasis Ifrs

(InternationalFinancialReportingStandard)

Kualitatif Hasilnya Menunjukkan Itu.Konservatisme AkuntansiMasih Berperan DalamImplementasi

Dari Ifrs. Standar Iasb (Ifrs)Tidak Merujuk SecaraEksplisit Pada PenerapanPrinsip

Konservatisme, KarenaTidak Sesuai DenganKerangka KerjaKonseptual Ifrs. Namun,

Konservatisme TidakHilang Begitu Saja KarenaTidak "Ditekankan" DalamStandar. Dengan

Ketidakpastian Penerapan

Page 41: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

24

Konservatisme Akan TetapAda Dalam LaporanKeuangan. MenyediakanLayanan Pada Publik,Tanpa MengejarKeuntungan. Agar DapatDigunakan OlehOrganisasi Publik,Balanced Scorecard PerluDimodifikasi.

8 GloryAugustaE.M.Sianipar,

Marsono

AnalisisKomparasiKualitas InformasiAkuntansi

Sebelum DanSesudahPengadopsianPenuh Ifrs Di

Indonesia

Kuantitatif Tidak Ada PerbedaanAntara Sebelum DanSesudah Penuh

Adopsi Ifrs Pada RelevansiNilai, Pengakuan KerugianTepat Waktu, DanManajemen Laba. Meliputi:

(1) Merencanakan, (2)Proses Manajemen, Dan(3) Produktivitas.

Berdasarkan hasil penetian terdahulu diatas, fokus yang akan saya

ambil sebagai bahan penelitian. Maka penelitian yang saya dengan

menggunakan International Financial Reporting Standars (IFRS).

H. Kerangka Konsep

Berdasarkan pembahasan diatas, maka model kerangka konsep

sebagai berikut:

H1

GAMBAR 2.1

KERANGKA KONSEP

MANAJEMEN LABA (Y)

KUALITAS AUDIT (Y1)

KONVERGENSI IFRS (X)

Page 42: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

25

Maka kerangka konsep yang diambil dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Konveregensi IFRS akan berpengaruh positif apabila informasi di

pasar modal didapat tepat waktu maka tidak akan menimbulkan

reaksi negatif terhadap manajemen laba, namun apabila terjadi

keterlambantan informasi pihak manajerial laba akan kesulitan dalam

menentukan keputusan, sehingga terjadi reaksi negatif terhadap

manajemen laba.

2. Kualitas audit hanya dibutuhkan oleh pihak eksternal saja untuk

mendapatkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan,

namun kualitas audit yang baik bisa meningkatkan manajemen laba,

karena informasi untuk kedepannya mengenai keputusan yang harus

dibuat mengenai optimalisasi manajemen laba akan maksimal.

3. Kualitas audit akan mampu meningkatkan IFRS jika reaksi di pasar

positif, namun ketika reaksi di pasar negatif yaitu akibat

keterlambatan informasi, maka kualitas audit akan memoderasi

dalam penurunan manajemen laba.

IFRS yang baik membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan

akurat, maka dari itu mampu meningkatkan manajemen laba, perusahaan

yang baik adalah perusahaan yang mampu mengambil keputusan yang

tepat akan manajeman laba yang harus dilaluinya. Kualitas audit sebagai

mediator atau variabel yang mempu mendongkrak IFRS dalam

meningkakan maupun menurunkan manajemen laba.

Page 43: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

26

I. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014), hipotesis merupakan dugaan sementara

hasil penelitian, yang kemudian harus diuji kebenarannya. Berdasarkan

kerangka konsep diatas maka hipotesis yang ditarik yaitu:

H1 : Konvergensi IFRS berpengaruh terhadap manajemen laba dengan

menggunakan Kualias Audit sebagai variabel moderasi

Page 44: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode

deskriptif dan kausalitas. Dengan kata lain penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel antara variabel independen dengan dependen, melalui

variabel moderasi sebagai mediasi kedua variabel tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Sub Sektor Perusahaan

Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2017. Waktu penelitian sampai tahap rampungnya kurang lebih dua

bulan dari bulan Juli sampai Agustus 2019

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

manajemen laba (earning management) dapat di ukur melalui

discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba yang dihitung

menggunakan Model Jones yaitu model yang dapat digunakan untuk

mendeteksi earnings management. Model perhitunganya yaitu:

a. Menghitung Total Acrual Periode 2013 - 2017

TAC = Net Income – Cash Flow From Operation

Page 45: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

28

b. Menghitung Acrual NDAC Periode 2013 - 2017

NDACt = Akrual diskresioner pada tahun t

∆salest = Penjualan Bersih pada tahun t dikurangi tahun t-1

∆RECt = Piutang bersih pada tahun t dikurangi t-1

PPPt = Gross property, plant and equipment pada akhir

tahun t (asset tetap)

TA t-1 = Total asset tahun t-1 sebelumnya

c. Menghitung DAC Periode 2013 - 2017

DAC = TAC - NDAC

2. Variabel Moderasi (Kualitas Audit)

Kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor

menemukan dan melaporkan tentang adanya sesuatu pelanggaran dalam

laporan akuntansinya. Kualitas audit dapat diukur melalui tingkat reputasi

Kantor Akuntan Publik KAP. Pengukurannya menggunakan dummy,

dimana skor yang diberikan 1 untuk auditor big 4 dan 0 untuk auditor non

big 4.

3. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah konvergensi IFRS.

Pengukuran ini didasarkan pada laporan mengenai perbandingan antara

GAAP local suatu negara dibandingkan IFRS yang dikeluarka oleh kantor

akuntan public seperti Ernst dan Young, Price water house, Cooper,

Deloitte, dan KMPG yang bersifat global. Kriteria Pengukuran variabel

yang digunakan sebagai berikut:

Page 46: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

29

a. Nilai 1 apabila dalam laporan mengenai perbandingan GAAP local

(PSAK) dengan IFRS dinyatakan bahwa tidak ada standar akuntansi

yang ekuivalen (no similar guidance, no specific, guidance atau

requirement) dengan GAAP local.

b. Nilai 2 apabila laporan mengenai perbandingan antara GAAP local

(PSAK) dengan IFRS terdapat standar yang ekuivalen, namun tidak

sama dengan IFRS dan dijelaskan mengenai perbedaan-

perbedaannya. Misalnya dalam PSAK mengakui satu dari dua criteria

tersebut.

c. Nilai 3 apabila laporan mengenai perbandingan antara GAAP local

(PSAK) dengan IFRS dinyatakan bahwa standar GAAP local mirip

dengan IFRS dengan pengecualian tertentu (has similar requirement,

except for atau broadly simila).

d. Nilai 4 apabila laporan mengenai perbandingan antara GAAP local

(PSAK) dengan IFRS dinyatakan bahwa standar dalam GAAP local

mirip dengan IFRS (similar to IFRS) seluruhnya tanpa ada penjelasan

mengeni perbedaan antara GAAP dan IFRS.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan segala sesuatu yang di jadikan subjek

penelitian dengan memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Populasi

dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan pada laporan keuangan Sub

Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2017. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 47: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

30

TABEL 3.1

LISTING PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI

No Kode Nama PerusahaanTanggal

Listing

1 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 11-Jun-1997

2 ALTO PT. Tri Abnyan Tirta, Tbk 10-Jul-2012

3 CAMP Campina Ice Cream Industry, Tbk 19-Des-2017

4 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk 9-Jul-1996

5 CLEO Sariguna Primatirta, Tbk 5-Mei-2017

6 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk 12-Feb-1984

7 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada, Tbk 22-Jun-2017

8 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 7-Okt-2010

9 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 14-Jul-1994

10 MLBI PT. Multi Bintang, Tbk 17-Jan-1994

11 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 4-Jul-1990

12 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi, Tbk 29-Des-2017

13 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk 18-Okt-1994

14 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk 5-Jan-1993

15 SKBM PT. Sekar Bumi, Tbk 28-Jun-2010

16 SKLT PT. Sekar Laut, Tbk 8-Sep-1993

17 ADES PT. Akarsa Wijaya, Tbk 16-Des-1996

18 ULTJ PT. Ultra Jaya, Tbk 2-Jul-1990

Sumber: Galeri Investasi Fakultas Ekonomi

2. Sampel

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013), Adapun kriteria sampel

penelitian yang diambil adalah sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

31

a. Memiliki duplikasi laporan keuangan secara lengkap dari tahun ke

tahunnya.

b. Sumber Perusahaan Food And Baverages yang listing lebih dari 10

tahun di BEI dalam periode 2013-2017

c. Sumber yang profitable dalam periode 2013-2017 dan terdaftar di

IFRS.

Berdasarkan kriteria di atas maka, dapat diambil kesimpulan

bahwa sampel yang diambil adalah 10 Perusahaan Food And Baverages.

Diantaranya sebagai berikut:

TABEL 3.2

SAMPEL PENELITIAN

No Kode Nama PerusahaanTanggal

Listing

1 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 14-Jul-1994

2 MLBI PT. Multi Bintang, Tbk 17-Jan-1994

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 11-Jun-1997

4 ADES PT. Akarsa Wijaya, Tbk 16-Des-1996

5 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 4-Jul-1990

6 ULTJ PT. Ultra Jaya, Tbk 2-Jul-1990

7 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk 5-Jan-1993

8 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk 18-Okt-1994

9 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk 12-Feb-1984

10 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 7-Okt-2010

Sumber: Galeri Investasi Fakultas Ekonomi

Page 49: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

32

E. Jenis Data dan Sumber Data

Ditinjau dari sumbernya, data ini bersifat data sekunder. Data sekunder

yaitu data yang sudah ada terlebih dahulu dan kemudian dimasukkan dalam

penelitian selanjutnya. Pengumpulan data yang digunakan menggunakan

data time series yang berarti data yang berasal dari satu objek perusahaan

yang memiliki runtun waktu yang lebih dari satu tahun.

Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan Sub Sektor

Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017 yang diperoleh dari website BEI (www.idx.co.id).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi

berupa laporan keuangan Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Data diperoleh dari

website resmi BEI (www.idx.co.id).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses penggujian data

setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Adapun

melakukan analisis data pada peneltian sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu informasi

yang sesuai dengan fakta. Menurut Saputra (2015) menyatakan bahwa

teknik deskriptif dalam penelitian berarti mengumpulkan dan menyajikan

nilai rata-rata, nilai maksimum, dan nilai minimum dari variabel penelitian.

Page 50: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

33

2. Analisis Induktif

a. Model Regresi Data Panel

Data panel adalah gabungan antara dua jenis data yaitu runtun

waktu (time series) dan terdiri banyak sampel (cross section).

Menurut Agus Widarjono (2007) menyatakan bahwa beberapa

keunggulan dan keuntungan jika menggunakan data panel lebih

efektif dan efisien dalam mengerjakan penelitian. Dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi dua tahap karena data yang

digunakan memiliki tiga jenis, yaitu variabel independen,

mediator, dan dependen dan peneliti hanya ingin mengetahui

pengaruh variabel IFRS terhadap variabel Manajemen Laba

melalui Kualitas Audit, dapat mengetahui hubungan antar

variabel X dengan mediator yaitu IFRS melaui Kualitas Audit,

apakah memberikan pengaruh atau tidak kualitas audit sebagai

variabel moderate.

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah membuat

keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen

dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau

tidak. Menurut Sugiyono (2013) model persamaan regresi dua

tahap sebagai berikut:

Y1 = a + bX1 + e1 (Jalur 1)

Y = a + b2Y1 + b3X1 + e2 (Jalur 2)

Dimana:

Page 51: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

34

Y1 : Kualitas Audit

Y : Manajemen Laba

X1 : IFRS

b : Koefisien Regresi

e : Error/Residu

Pengaruh Tidak Langsung X1 melalui Y1 terhadap Y = p2 x p3 =

p4

b. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi pada

data sudah mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian

ini menggunakan analisis statisik one sample kolmogrof smirnof

test. Data dinyatakan terdistribusi secara normal jika variabel-

variabel tersebut memilki probability value > 0,5 (lebih besar 0,05)

(Ghozali, 2011).

b) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi diterjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain.

c) Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Alat statistik yang di gunakan adalah variance

inflation factor (VIF) yang mana jika nilai tolerance < 0,10 atau

sama dengan nilai VIF >10 maka hasilnya sama dengan tidak

Page 52: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

35

mendapat toleransi atau variabel tersebut harus dikeluarkan dari

model regresi agar hasil diperoleh tidak biasa.

d) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah terjadi korelasi

suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Pada penelitian

ini alat analisisnya yaitu uji Durbi-Watson (Ghozali, 2011).

H. Uji Model

1. Uji koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk menguji besar pengaruh variabel independen

dengan dependen dari model regresi dimana untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan menerangkan variasi variabel dependen maka dapat

dilihat dari nilia adjust R2. (Ghozali, 2011).

2. Uji – Test (Hipotesis)

Uji Statistik F dan Uji t ini digunakan untuk menguji tingkat signifikan

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap terhadap variabel

dependen secara parsial. Pengujian ini dilakukan menggunakan

signifikansi tingkat 0,05 (alpha=5%) (Sugiyono, 2017).

Secara Parsial

Jika signifikansi t > (α= 0,05), maka H0 diterima Ha ditolak

Jika signifikansi t < (α= 0,05), maka H0 ditolak Ha diterima.

Secara simultan

Jika signifikansi F > (α= 0,05), maka H0 diterima Ha ditolak

Jika signifikansi F < (α= 0,05), maka H0 ditolak Ha diterima.

Page 53: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Objek Umum Tempat Penelitian

a. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF)

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berdiri tanggal 14 Agustus

1990 nama awalnya PT Panganjaya Intikusuma dan mulai

kegiatan operasi usahanya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF

berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend.

Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 – Indonesia. Sedangkan

pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di

berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi

dan Malaysia.

Indofood telah memiliki produk antara lain produk andalan mi

instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan

Mi Telur Cap 3 Ayam), dairy (Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi,

Indomilk Champ, Calci Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim),

penyedap makan (Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan

Maggi), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Govit dan Provita),

minuman-minuman (Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up,

Tropicana Twister, Fruitamin, dan Indofood Freiss), tepung terigu

& Pasta (Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana

Merah, Chesa, La Fonte), minyak goreng dan mentega (Bimoli dan

Palmia).

Page 54: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

37

b. PT. Multi Bintang, Tbk (MLBI)

Sejarah panjang perusahaan dimulai dengan didirikannya N.V

Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun

1921. Brewery pertama berada di Surabaya dan secara Resmi

beroperasional secara komersial pada 21 November 1931. Pada

tahun 1936, tempat kedudukan perusahaan dipindahkan dari

Medan ke Surabaya dan Heineken menjadi pemegang saham

terbesar perusahaan dan berubah nama menjadi N.V Heineken’s

Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. Lalu pada

tahun 1951, Perusahaan kembali berubah nama menjadi

Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V.

c. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA)

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) merupakan

perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan

(TPS Food). Sejalan dengan proses transformasi bisnis yang

dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu perusahaan

yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF

menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar “A

List of the Top 40 Best Performing Listed Company” dari Majalah

Forbes Indonesia dan pada 2012, TPSF mendapatkan

penghargaan Indonesia Best Corporate Transformation dari

Majalah SWA.

Page 55: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

38

d. PT Akasha Wira International, Tbk (ADES)

Akasha Wira International Tbk (dahulu Ades Waters Indonesia

Tbk) (ADES) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada

tahun 1985 dan mulai beroperasional secara komersial pada tahun

1986. Kantor pusat ADES berlokasi di Perkantoran Hijau Arkadia,

Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520 – Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan ADES adalah industri air minum dalam kemasan, industri

roti dan kue, kembang gula, makaroni, kosmetik dan perdagangan

besar. Kegiatan utama Akasha International adalah bergerak

dalam bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam

kemasan (merek Nestle Pure Life dan Vica) serta perdagangan

besar produk-produk kosmetika.

e. PT. Mayora Indah, Tbk (MYOR)

Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan

mulai beroperasional secara komersial pada bulan Mei 1978.

Kantor pusat Mayora berlokasi di Gedung Mayora, Jl.Tomang

Raya No. 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia, dan pabrik terletak di

Tangerang dan Bekasi.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Mayora adalah menjalankan usaha dalam bidang

industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini, Mayora

menjalankan bidang usaha industri biskuit (Roma, Danisa, Royal

Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari

Page 56: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

39

Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress.), kembang gula

(Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk), wafer (beng beng, Astor,

Roma), coklat (Choki-choki), kopi (Torabika dan Kopiko) dan

makanan kesehatan (Energen) serta menjual produknya di pasar

lokal dan luar negeri.

f. PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk (ULTJ)

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)

didirikan tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasional

secara komersial pada awal tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik

Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang – 40552,

Kab. Bandung Barat.

g. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari Roti) didirikan 08

Maret 1995 dengan nama PT Nippon Indosari Corporation dan

mulai beroperasional komersial pada tahun 1996. Kantor pusat

dan salah satu pabrik ROTI berkedudukan di Kawasan Industri

MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang Barat,

Bekasi 17530 – Jawa Barat, dan pabrik lainnya berlokasi di

Kawasan Industri Jababeka Cikarang blok U dan W – Bekasi,

Pasuruan, Semarang, Makassar, Purwakarta, Palembang,

Cikande dan Medan.

Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham ROTI (IPO) kepada masyarakat sebanyak

Page 57: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

40

151.854.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham

dengan harga penawaran Rp1.250,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal

28 Juni 2010.

h. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk (PSDN)

Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) didirikan tanggal 16 April

1974 dengan nama PT Aneka Bumi Asih dan memulai kegiatan

usaha komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat PSDN terletak

di Gedung Plaza Sentral, Lt. 20, Jln. Jend. Sudirman No. 47,

Jakarta 12930 dan pabriknya berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindho,

Kertapati, Palembang.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

Prasidha Aneka Niaga Tbk, antara lain: Innovest Offshore

Ventures Ltd (pengendali) (46,93%), Igianto Joe (18,92%), PT

Aneka Bumi Prasidha (9,48%), PT Aneka Agroprasidha (7,92%)

dan Lion Best Holdings Limited (7,77%).

i. PT. Delta Djakarta, Tbk (DLTA)

Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor

pusat DLTA dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum

Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.

DLTA merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group,

Filipina. Induk usaha DLTA adalah San Miguel Malaysia (L)

Private Limited, Malaysia. Sedangkan Induk usaha utama DLTA

Page 58: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

41

adalah Top Frontier Investment Holdings, Inc, berkedudukan di

Filipina. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

Delta Djakarta Tbk, antara lain: San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd

(pengendali) (58,33%) dan Pemda DKI Jakarta (23,34%).

j. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP)

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02

September 2009 dan mulai beroperasional secara komersial pada

tahun 1 Oktober 2009. ICBP merupakan hasil pengalihan kegiatan

usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood Sukses

Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali. Kantor pusat

Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower,

Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910,

Indonesia.

Merek-merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk, antara lain: untuk produk Mi Instan (Indomei, Supermi,

Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam),

Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter,

Indoeskrim dan Milkuat), penyedap makan (bumbu Racik, Freiss,

Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Enak Piring

Lombok, Bumbu Spesial Indofood dan Indofood Magic Lezat),

Makanan Ringan (Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays),

nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun, Govit dan Provita).

Page 59: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

42

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. IFRS pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 -2017

IFRS merupakan standar akuntansi international yang disusun

oleh International Accounting Standards Board (IASB), yang pada

awal terbentuknya bernama International Accounting Standars

(IASC). IASC terbentuk di London, Inggris pada tahun 1973 disaat

sering terjdi perubahan mendasar pada peraturan berkaitan

dengan akuntansi. Di bawah ini merupakan besar IFRS dari 10

perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2017, adalah sebagai berikut:

TABEL 4.1

IFRS PADA SUB SEKTOR PERUSAHAAN FOOD AND

BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2013-2017

No Kode 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah %1 INDF 4 4 4 4 4 20 13,892 MLBI 4 3 3 4 4 18 12,503 AISA 3 3 3 3 3 15 10,424 ADES 3 2 2 3 3 13 9,035 MYOR 3 2 4 4 4 17 11,816 ULTJ 4 4 4 3 4 19 13,197 ROTI 2 2 1 2 2 9 6,258 PSDN 2 2 2 2 1 9 6,259 DLTA 2 2 2 2 2 10 6,9410 ICBP 3 3 2 3 3 14 9,72Total 144 100

Sumber : Data Diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai IFRS terbesar

dimiliki oleh PT. Indofood, Tbk sebesar 13,89% artinya

perusahaan ini sudah mampu memasuki pasar global, dengan

Page 60: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

43

IFRS investor lokal maupun internasional akan lebih mudah dalam

akses, memiliki tingkat revelansi laporan keuangan yang tinggi,

sedangkan terendah berada di PT. Nippon Indosari Corporindo,

Tbk dan PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk sebesar 6,25%.

b. Kualitas Audit pada Sub Sektor Perusahaan Food And

Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2017

Auditing adalah pengumpulan serta pengevalusian bukti-bukti

atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat

kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan.

TABEL 4.2

KUALITAS AUDIT PADA SUB SEKTOR PERUSAHAAN FOOD

AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2013-2017

No Kode 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah1 INDF 1 1 1 1 1 52 MLBI 1 1 1 1 1 53 AISA 0 0 0 0 0 04 ADES 0 0 1 0 1 25 MYOR 0 0 0 0 0 06 ULTJ 0 0 0 0 0 07 ROTI 1 1 1 1 1 58 PSDN 1 1 0 1 1 49 DLTA 0 1 1 1 1 410 ICBP 1 1 1 1 1 5

Sumber : Data Diolah, 2019

Berdasarkan data di atas yang memiliki kualitas audit yang

baik dan mampu diterima di publik maupun para investor di pasar

Page 61: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

44

saham adalah PT. Indofood, Tbk, PT. Multi Bintang, Tbk, PT. PT.

Nippon Indosari Corporindo, Tbk dan PT. Indofood CBP Sukses

Makmur, Tbk. Perusahaan ini memiliki kualitas audit Big 4. Ukuran

dari kantor akuntan Audit dengan kualitas yang lebih tinggi dan

memungkinkan untuk menerbitkan laporan audit yang

berkelanjutan dan klien di kantor yang besar mampu membuktikan

managemen laba yang kurang agresif.

Variabel ukuran kantor akuntan publik (KAP) memiliki nilai

minimum 0 artinya perusahaan food and beverages di Indonesia

menggunakan KAP non Big Four atau KAP kecil untuk mengaudit

laporan keuangannya, nilai maksimum sebesar 1 artinya

perusahaan food and beverages di Indonesia menggunakan KAP

Big Four atau KAP besar untuk mengaudit laporan keuangannya,

menunjukan bahwa perusahaan food and beverages di Indonesia

yang menggunakan KAP besar atau Big Four untuk mengaudit

laporan keuangannya masih sedikit.

c. Manajemen Laba pada Sub Sektor Perusahaan Food And

Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2017

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah manajemen laba yang diukur dengan Discretionary Accrual

yakni selisih antara Total Accruall dengan Non Discretionary

Accruall. Dari tabel statistika deskriptif, besarnya Manajemen Laba

(DA) dari 10 sampel mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar -

322,88 yang artinya rata-rata perusahaan yang menjadi observasi

Page 62: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

45

melakukan tindakan manajemen laba. Manajemen laba sangat

penting bagi perusahaan yang sudah go publik, perusahaan go

publik memiliki laporan keuangan yang terbuka, sehingga

siapapun bisa menilai laporan keuangan perusahaan.

TABEL 4.3

MANAJEMEN LABA PADA SUB SEKTOR PERUSAHAAN

FOOD AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2013-2017

KODE Tahun TAC NDAC ManajemenLaba (DAC)

INDF

2013 -2.221 0,000017 -22212014 -4.403 0,000013 -44032015 654 0,000012 6542016 -2.191 0,000011 -21912017 -1.468 0,000012 -1468

MLBI

2013 -316 -0,00038 -3162014 -120 0,00058 -1202015 -423 0,00015 -4232016 -266 0,00056 -2662017 -9 0,00044 -9

AISA

2013 269 -0,2430 269,2432014 24 0,2550 23,7452015 -26 -0,0050 -25,9952016 256 0,0030 255,9972017 579 -0,0040 579,004

ADES

2013 -10 0,040 -10,042014 -14 0,143 -14,1432015 -45 0,133 -45,1332016 -64 0,307 -64,3072017 -49 -0,199 -48,801

MYOR

2013 660 0,121 659,8792014 846 0,232 845,7682015 -331 0,046 -331,0462016 1019 0,249 1018,751

Page 63: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

46

2017 773 0,041 772,959

ULTJ

2013 -88 0,01 -88,012014 -203 0,07 -203,072015 -341 0,02 -341,022016 -80 0,08 -80,082017 -378 0,04 -378,04

ROTI

2013 -156,00 0,26 -156,262014 -176,00 0,24 -176,242015 -84,00 0,12 -84,122016 -151,00 0,13 -151,132017 -246,00 -0,02 -245,98

PSDN

2013 -12,00 -0,05 -11,952014 -11,00 -0,47 -10,532015 -10,00 -0,14 -9,862016 -11,00 0,09 -11,092017 -11,00 0,70 -11,7

DLTA

2013 -31,00 0,08 -31,082014 -38,00 -0,01 -37,992015 -54,00 -0,19 -53,812016 -5,00 0,09 -5,092017 -63,00 0,02 -63,02

ICBP

2013 -939,00 -14,20 -924,82014 -1188,00 18,90 -1206,92015 -1403,00 -0,77 -1402,232016 -949,00 -5,18 -943,822017 -2643,00 -3,82 -2639,18

Rata-rata -322,88Maksimal 1018,751Minimal -4403Standar Deviasi 925,608

Sumber : Data Diolah, 2019

Berdasarkan data manajemen laba di atas diketahui bahwa

nilai manajemen laba terbesar berada pada tahun 2016 berada

pada PT. Mayora, Tbk sebesar 1018,751 dan terendah berada di

tahun 2014 di PT. Indofood, Tbk sebesar -4403, dengan standar

deviasi 925,608. Semakin besar manajemen laba perusahaan

Page 64: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

47

maka akan semakin baik perusahaan menghasilkan laba

maksimal. Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan kepada

stakeholder di akhir periode adalah membuat laporan keuangan.

Selain berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab, laporan

keuangan juga merupakan media komunikasi perusahaan

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Hasil yang di dapat dari hasil pengolahan SPSS versi 21

memperlihatkan data yang diperoleh berada menyebar

disekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat

diartikan data berdistribusikan normal sehingga dapat

dikatakan uji normalitas terpenuhi.

GAMBAR 4.1

UJI NORMALITAS

Page 65: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

48

TABEL 4.4

UJI NORMAL ITAS DATA

Hipotesis Sig Keputusan1 Data IFRS Berdistribusi Normal

dengan rata-rata 14.400 danstandar deviasi 4,1

0,965 > 0,05 HipotesisDiterima

2 Data QA Berdistribusi Normaldengan rata-rata 3.000 danstandar deviasi 2,26

0,455 > 0,05 HipotesisDiterima

3 Data IFRS Berdistribusi Normaldengan rata-rata -322,882 danstandar deviasi 761,66

0,172 > 0,05 HipotesisDiterima

Berdasarkan hasil ouput SPSS di atas nilai normalitas

IFRS 0,965 > 0,05, QA 0,455 < 0,05 dan ML 0,172 < 0,05.

Artinya ketiga variabel tersebut memiliki data yang

berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).

TABEL 4.5

UJI MULTIKOLINEARITAS

t Sig. Korelasi Statistik KolinearitasTanpa urutan Parsial Part Toleransi VIF

2,532 ,039-2,328 ,053 -,326 -,661 -,529 ,911 1,098-3,208 ,015 -,599 -,772 -,729 ,911 1,098

Dari hasil pengujian SPSS versi 21 mendapatkan hasil

pada kolom tolerance menunjukan bahwa IFRS (0,911 > 0,10)

dan Kualitas Audit (0,911 > 0,10) selain itu pada kolom VIF

IFRS (1,098 < 10) dan Kualitas Audit (1,098 < 10). Maka

Page 66: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

49

dapat disimpulkan bahwa variabel IFRS dan Kualitas Audit

tidak terjadi multikolinearitas sehingga uji multikolinearitas

terpenuhi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi diterjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain.

GAMBAR 4.2

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Dari hasil data yang telah diolah, dapat diketahui tidak

terjadi heteoskedastisitas karena tidak ada pola yang jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat dikatakan uji

heteroskedastisitas terpenuhi.

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah terjadi

korelasi suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1).

Page 67: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

50

Pada penelitian ini alat analisisnya yaitu uji Durbi-Watson

(Ghozali, 2011).

TABEL 4.6

UJI MAUTOKORELASI

Perubahan Statistik Durbin-WatsonR Square

ChangeF

Changedf1 df2 Sig. F

Change,638 6,176 2 7 ,028 2,556

Hasil uji autokorelasi menunjukan nilai DW 2,556 > -4 ,

dan DW 2,556 < +4., yang artinya tidak ada autokorelasi.

Model regresi ini dapat digunakan untuk penelitian dan

menguji hipotesis.

b. Model Regresi Bertahap

Data yang digunakan adalah data panel dari 10 perusahaan

selama lima tahun dengan runtun waktu (time series) dan terdiri

banyak sampel (cross section). Keuntungan jika menggunakan

data panel lebih efektif dan efisien dalam mengerjakan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dua

tahap karena data yang digunakan memiliki tiga jenis, yaitu

variabel independen, mediator, dan dependen dan peneliti

hanya ingin mengetahui pengaruh variabel IFRS terhadap

variabel Manajemen Laba melalui Kualitas Audit, dapat

mengetahui hubungan antar variabel X dengan mediator

yaitu IFRS melaui Kualitas Audit, apakah memberikan

pengaruh atau tidak kualitas audit sebagai variabel

moderate.

Page 68: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

51

Besarnya pengaruh IFRS Terhadap Manajemen Laba Melalui

Kualitas Audit pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017,

dengan menggunakan analisis regresi bertahap.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dua tahap

karena data yang digunakan memiliki tiga jenis, yaitu variabel

independen, moderasi, dan dependen dan peneliti hanya ingin

mengetahui pengaruh variabel IFRS terhadap variabel

Manajemen Laba melalui Kualitas Audit, dapat mengetahui

hubungan antar variabel X dengan moderasi yaitu IFRS melaui

Kualitas Audit. Manfaat dari hasil analisis regresi bertahap adalah

membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel

dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

independen atau tidak.

Berdasarkan output SPSS, diperoleh persamaan Jalur Model

Regresi Bertahap sebagai berikut:

TABEL 4.7

REGRESI JALUR 1

Model KoefisienTidak Standar

KoefisienStandar

tSig.

B Std. Error Beta

1 Konstanta 546,633 922,937 ,592 ,570IFRS -60,383 61,860 -,326 -2,976 ,002

Y = 546,633 – 60,383 X + e (Jalur 1)

Dimana:

Y = Manajemen Laba

546,633 = Konstanta

Page 69: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

52

X = IFRS

– 60,383 = Koefisien Regresi IFRS

Interprestasi:

a. Konstanta sebesar 546,633 menunjukan bahwa jika variabel

IFRS (0) maka Manajemen Laba yang terjadi sebesar

546,633.

b. Koefisien regresi IFRS (X) sebesar – 60,383, artinya setiap 1

kenaikan IFRS akan menurunkan Manajemen Laba sebesar –

60,383. Sebaliknya setiap 1 penurunan IFRS akan

meningkatkan Manajemen Laba sebesar – 60,383.

TABEL 4.8

REGRESI JALUR 2

Model KoefisienTidak Standar

KoefisienStandar

t Sig.

B Std. Error Beta

1Konstanta 1927,100 761,051 2,532 ,039

IFRS -102,615 44,085 -,554 -2,328 ,053QA -257,444 80,243 -,764 -3,208 ,015

Y = 1927,100 - 102,615 X - 257,444 Y1 + e (Jalur 2)

Dimana:

Y = Manajemen Laba

1927,100 = Konstanta

X = IFRS

-102,615 = Koefisien Regresi IFRS

Y1 = Kualitas Audit

-257,444 = Koefisien Regresi Kualitas Audit

Page 70: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

53

Interprestasi:

a. Konstanta sebesar 1927,100 menunjukan bahwa jika variabel

IFRS (0) maka Manajemen Laba yang terjadi sebesar

1927,100.

b. Koefisien regresi IFRS (X) sebesar -102,615, artinya setiap 1

kenaikan IFRS akan menurunkan Manajemen Laba sebesar

102,615. Sebaliknya setiap 1 penurunan IFRS akan

meningkatkan Manajemen Laba sebesar 102,615.

c. Koefisien regresi Kualitas Audit (Y1) sebesar -257,444, artinya

setiap 1 kenaikan Kualitas Audit akan menurunkan

Manajemen Laba sebesar -257,444. Sebaliknya setiap 1

penurunan Kualitas Audit akan meningkatkan Manajemen

Laba sebesar 257,444.

Dari persamaan regresi (Jalur 2) ini diperoleh angka β1 = -

0,554 (negatif) dan β2 = -0,764 (negatif). Hal ini menjelaskan

bahwa pengaruh variabel independen Kualitas Audit (Y1) tidak

searah dengan variabel dependennya Manajemen Laba (Y).

Demikian juga dengan Setiap meningkatnya nilai IFRS akan diikuti

menurunkan nilai Kualitas Audit (Y1).

Pengaruh Mediasi dengan metode sobel Mendeteksi

pengaruh Kualitas Audit dalam memediasi hubungan IFRS

terhadap Manajemen Laba, adalah sebagai berikut:

Perhitungan = β1 . β2 = -0,554 x -0,764 = -0,423 (β4)

Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian (β2.β3)

diuji dengan Sobel test. Berdasarkan perhitungan sobel test

Page 71: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

54

didapat t hitung = 3,208 > t tabel 1.676 dengan 0,015 < sig 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi -0,423 signifikan

dan berarti Kualitas Audit (Y1) tidak terbukti mampu memediasi

pengaruh IFRS (X) terhadap Manajemen Laba (Y). Dengan kata

lain manajemen laba tidak mampu meningkat dengan dimediasi

oleh kualitas audit yang baik dengan walaupun IFRS berpengaruh

negatif. IFRS di moderasi melalui kualitas audit maka akan

memperkuat terhadap kenaikan dan penurunan manajemen laba

perusahaan. Kualitas auditor yang baik akan memberikan hasil

audit yang berkualitas.

c. Koefisien Determina si

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh variabel dalam memberikan arah, apakah positif

atau negatif.

Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka kemampuan

variabel - variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya

semakin besar. Koefisien determinasi yang digunkan dalam

penelitian ini adalah corelations dan R Square.

TABEL 4.9

KOEFISIEN DETERMINASI JALUR 1

Model R R Square Disesuaikan RSquare

Std. Error of theEstimate

1 ,799a ,638 ,535 519,40898

Page 72: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

55

Berdasarkan output SPSS (Jalur 1), nilai R-Square adalah

sebesar 0,638 atau 63,8%. Artinya besarnya pengaruh IFRS

terhadap Manajemen Laba secara simultan sebesar 63,8%,

sedangkan sisanya sebesar 36,2% adalah pengaruh faktor lain.

TABEL 4.10

KOEFISIEN DETERMINASI JALUR 2

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 ,926a ,857 ,725 763,66318

Berdasarkan output SPSS (Jalur 2), nilai R-Square adalah

sebesar 0,857 atau 85,7%. Artinya besarnya pengaruh IFRS

secara simultan sebesar 85,7%, sedangkan sisanya sebesar

14,3% adalah pengaruh faktor lain.

d. Pengujian Hipotesis

1) Uji Simultan (F -test)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari

variabel IFRS terhadap Manajemen Laba, dapat ditentukan

dengan membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel.

TABEL 4.11

UJI SIMULTAN

Model Jumlah Kuadrat df Mean Square F Sig.

1

Regresi 3332618,378 2 1666309,189 6,176 ,028b

Residu 1888499,809 7 269785,687

Total 5221118,188 9

Page 73: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

56

Dimana Fhitung sebesar 6,176 > dari Ftabel sebesar 3,232,

artinya IFRS berpengaruh signifikan terhadap Manajemen

Laba. Dalam hal ini tingkat signifikansi α yang digunakan

adalah 5% atau 0,05 jika sig-F < sig-α, maka di tolak H0 dan

diterima Ha. Sedangkan jika sig-F > sig-α, maka ditolak Ha dan

diterima H0.

Berikut adalah hasil uji simultan: Berdasarkan output

SPSS, nilai sig F adalah sebesar 0,028 < 0,05. Karena sig F <

sig-α yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat

disimpulkan bahwa secara simultan IFRS berpengaruh

signifikan terhadap Manajemen Laba pada Sub Sektor

Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2013-2017.

2) Uji Parsial (t -test)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial

(masing-masing variabel bebas) IFRS terhadap Manajemen

Laba melalui Kualitas Audit pada Sub Sektor Perusahaan

Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017. Dengan menggunakan tingkat signifikansi

α sebesar 0,05 sebagai pembanding, maka kriteria

pengambilan keputusannya adalah ditolak H0, diterima Ha jika

probabilitas t < sig α, dan ditolak Ha, diterima H0 jika

probabilitas 1 > sig α. Hasil uji hipotesis secara parsial adalah

sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

57

a) Pengaruh IFRS terhadap Manajemen Laba pada Sub

Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017

TABEL 4.12

IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA

Model Koefisien TidakStandar

KoefisienStandar

t Sig.

B Std. Error Beta

1Konstanta 1927,100 761,051 2,532 ,039

IFRS -102,615 44,085 -,554 -2,328 ,053QA -257,444 80,243 -,764 -3,208 ,015

Berdasarkan output SPSS, dapat diketahui bahwa

IFRS mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,053 > sig α

0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima, dan t

hitung sebesar 2,328 > dari t tabel sebesar 1,676, maka

dapat disimpulkan bahwa secara parsial IFRS berpengaruh

tidak searah yaitu negatif tetapi tidak signifikan terhadap

Manajemen Laba pada Sub Sektor Perusahaan Food And

Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017.

b) Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba pada

Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017

TABEL 4 .13

KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

Model Koefisien TidakStandar

KoefisienStandar

t Sig.

B Std. Error Beta

1Konstanta 1927,100 761,051 2,532 ,039

IFRS -102,615 44,085 -,554 -2,328 ,053QA -257,444 80,243 -,764 -3,208 ,015

Page 75: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

58

Berdasarkan output SPSS, dapat diketahui bahwa

Kualitas Audit mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,015

< sig α 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak,

dan t hitung sebesar 3,208 > dari t tabel sebesar 1,676

maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial Kualitas

Audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Manajemen Laba pada Sub Sektor Perusahaan Food And

Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017.

c) Pengaruh IFRS terhadap Manajemen Laba Melalui Kualitas

Audit pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-

2017.

Berdasarkan perhitungan sobel test didapat t hitung =

3,208 > t tabel 1.676 dengan sig 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa koefisien mediasi -0,423 signifikan dan

berarti Kualitas Audit (Y1) tidak terbukti mampu memediasi

pengaruh IFRS (X) terhadap Manajemen Laba (Y). Dengan

kata lain manajemen laba tidak mampu meningkat dengan

dimediasi oleh kualitas audit yang baik dengan walaupun

IFRS berpengaruh negatif. Bahwa IFRS mempunyai nilai

probabilitas sebesar 0,053 > sig α 0,05. Dengan demikian

Ha ditolak dan H0 diterima, dan t hitung sebesar 2,328 >

dari t tabel sebesar 1,676 maka dapat disimpulkan bahwa

secara parsial IFRS berpengaruh negatif tetapi tidak

Page 76: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

59

signifikan terhadap Manajemen Laba pada Sub Sektor

Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2013-2017. sayangnya dengan

variabel moderate kualitas audit berpengaruh negatif

signifikan sebesar -0,423 atau -42,3% dalam memediasi

IFRS dalam mempengaruhi kenaikan manajemen laba.

B. Pembahasan

1. Pengaruh IFRS terhadap Manajemen Laba

Hasil uji regresi dari IFRS terhadap manajemen laba menunjukkan

nilai R² sebesar 0,857 atau dapat dikatakan bahwa variabel IFRS

hanya menjelaskan sebesar 85.7% manajemen laba. IFRS mempunyai

nilai probabilitas sebesar 0,053 > sig α 0,05. Dengan demikian Ha

ditolak dan H0 diterima, dan t hitung sebesar 2,328 > dari t tabel

sebesar 1,676 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial IFRS

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Manajemen Laba

pada Sub Sektor Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ditemukan bahwa IFRS

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap manajemen laba,

sehingga dapat diartikan bahwa ketika perusahaan di Indonesia mulai

mengadopsi IFRS maka akan berpengaruh terhadap keberadaan

manajemen laba di suatu perusahaan.

Manajemen yang berperan sebagai agen di dalam suatu instansi

atau perusahaan, berusaha untuk memenuhi kepentingan pribadinya

dengan memilih metode akuntansi yang sesuai dengan keinginan

Page 77: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

60

mereka dan sesuai dengan kebutuhan mereka atau bahkan mereka

mengubah yang sudah ada untuk upaya meningkatkan, menurunkan

atau meratakan laba mereka. Sehingga pada akhirnya keberadaan

IFRS sebagai standar pun tidak membuat manajemen untuk

mengurangi aktivitas manajemen laba.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lusiana

Rahmawa, Henny Murtini (2015) menyatakan bahwa hasil penelitian

mereka tidak ada pengaruh antara IFRS terhadap manajemen laba

Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh yang Rohaeni dan Titik (2012) Penelitian mereka menyatakan

bahwa pengadopsian IFRS berpengaruh terhadap manajemen laba.

Mereka tidak menemukan bukti bahwa penerapan IFRS bisa

meningkatkan manajemen laba.

2. Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap Manajemen Laba Dengan

Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan perhitungan sobel test didapat t hitung = 3,208 > t

tabel 1.676 dengan 0,015 < sig 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi 0,423 atau 42,3% signifikan dan berarti Kualitas

Audit (Y1) tidak terbukti mampu memediasi pengaruh IFRS (X)

terhadap Manajemen Laba (Y). Dengan kata lain manajemen laba

tidak mampu meningkat dengan dimediasi oleh kualitas audit yang

baik dengan walaupun IFRS berpengaruh negatif. Secara individual

nilai yang di hasilkan dalam uji t sebesar 0,015 yang berada di bawah

0.05 menunjukkan bahwa variabel kualitas audit bukanlah variabel

Page 78: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

61

pemoderasi hubungan antara adopsi IFRS dengan manajemen laba.

Sehingga dapat diartikan bahwa H2 diterima.

Berdasarkan pengujian tersebut, variabel kualitas audit variabel

pemoderasi hubungan antara IFRS terhadap manajemen laba, berarti

meskipun perusahaan tersebut menggunakan jasa dari kantor akuntan

publik terkenal menjamin untuk memperkuat atau memperlemah

hubungan antara adanya IFRS terhadap manajemen.

Dengan kata lain keberadaan akuntan publik baik yang Big Four

maupun yang Non Big Four membuktikan mampu untuk memperkuat

hubungan antara adopsi IFRS terhadap manajemen laba di suatu

perusahaan. KAP Big Four maupun Non Big Four mampu menahan

perusahaan untuk melakukan manajemen laba meskipun telah

mengadopsi IFRS. Keberadaan akuntan publik untuk menghasilkan

laporan yang berkualitas mempengaruhi manajemen untuk melakukan

Manajemen laba.

Kualitas audit secara langsung berhubungan dengan ukuran dari

perusahaan audit, dengan proksi untuk ukuran perusahaan audit

adalah jumlah klien. Perusahaan audit yang besar adalah dengan

jumlah klien yang lebih banyak. Hasil ini menunjukkan bahwa

perusahaan audit yang besar akan berusaha untuk menyajikan

kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan audit

yang kecil. Karena perusahaan audit yang besar jika tidak memberikan

kualitas audit yang tinggi akan kehilangan reputasinya, dan jika ini

terjadi maka dia akan mengalami kerugian yang lebih besar dengan

kehilangan klien. The Big Four telah menghasilkan persepsi

Page 79: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

62

kemampuan dan pengalaman auditing yang lebih tinggi pula.

Selanjutnya, sebagaimana The Big Four telah mengalokasikan dana

yang lebih besar bagi auditor mereka, para auditor tersebut juga

memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dian

Rohaeni dan Titik (2012), yang menyatakan bahwa dalam penelitian

mereka menemukan bukti bahwa kualitas audit dari KAP Big Four atau

Non Big Four mampu membatasi praktik manajemen laba bagi

perusahaan.

Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sari (2015), yang menyatakan bahwa dengan

adanya standar akuntansi internasional yang mampu mengurangi

fleksibilitas manajemen dalam mengelola laba dan ditambah dengan

audit yang berkualitas dari kantor akuntan publik Big four dapat

menurunkan kecenderungan manajemen laba.

Page 80: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

63

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai Pengaruh

Konvergensi Ifrs Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit

Sebagai Variabel Moderasi (Survey pada Sub Sektor Perusahaan Food

And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-

2017). Maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. IFRS berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap

manajemen laba, sehingga dapat diartikan bahwa ketika

perusahaan di Indonesia mulai mengadopsi IFRS maka akan

berpengaruh terhadap keberadaan manajemen laba di suatu

perusahaan. Alasan IFRS berpengaruh negatif adalah

Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari

pelaku pasar modal

2. Kualitas audit merupakan koefisien moderate -0,423 atau -42,3%

signifikan dan berarti Kualitas Audit (Y1) terbukti mampu memediasi

pengaruh IFRS (X) terhadap Manajemen Laba (Y), namun dalam

hal menurunkan manajemen laba. Dengan kata lain manajemen

laba tidak mampu meningkat dengan dimediasi oleh kualitas audit

yang baik dengan walaupun IFRS berpengaruh negatif. Secara

individual nilai yang di hasilkan dalam uji t sebesar 0,015 yang

berada di bawah 0.05 menunjukkan bahwa variabel kualitas audit

bukanlah variabel pemoderasi hubungan antara adopsi IFRS

Page 81: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

64

dengan manajemen laba. Sehingga dapat diartikan bahwa H2

diterima

B. Saran

Saran yang dapat diberikan Kepada Mahasiswa dan Pelaku usaha

berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-

masing indikator tiap variabel adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan lebih banyak sub

sektor perusahaan maupun perbankan dan menambah periode

dalam penelitiannya. Misalnya menggunakan seluruh industri yang

terdaftar di BEI dan menambah periodenya menjadi 10 tahun, guna

memperkuat validitas data keuangan

2. Diharapkan bisa menggunakan jenis variabel moderasi yang lainnya

seperti good coorporate responsibilitiy.

3. Penelitian selanjutnya disarankan bisa menambah variabel-variabel

lain yang berpengaruh terhadap manajemen laba.

Page 82: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

66

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, C.S., Barth, M.E., Jagolinzer, A.D., & Riedl, E.J. (2007). Marketreaction to the adoption of IFRS in Europe.

Ball, R., & Shivakumar, L., (2005). Earnings quality in UK private firms:Comparative loss recognition timeliness. Journal of Accounting andEconomics, 39, 83-128.

Barth, M.E., Landsman, W.R., & Lang, M.H. (2008). International accountingstandards and accounting quality. Journal of Accounting Research, 46,467-498.

Beidleman CR. Income smoothing: the role of management. The AccountingReview 1973;48(4):653–68.

Burgstahler, D., & Dichev, I. (1997). Earnings management to avoid earningsdecreases and losses. Journal of Accounting and Economics, 24, 99-126.

Choi, Y. S., Lin, S., Walker, M., & Young, S. (2007). Disagreement over thepersistence of earnings components: Evidence on the properties ofmanagement-specific adjustments to GAAP earnings. Review ofAccounting Studies, 12, 595−622.

Aprilicia, Vergiana. 2014. Road Map International Financial ReportingStandard(IFRS) dan Implementasinya di Indonesia.Jurnal JIBEKA Volume. 8, No.1.

Aryati, Titik. 2015. Konvergensi IFRS dan Perilaku Manajemen Laba diIndonesia, Malaysia, dan Singapura. Media Ekonomi dan ManajemenVol. 30, No.2.

Rohaeni Dian dan Aryati Titik. 2012. Pengaruh Konvergensi IFRS TerhadapIncome Smoothing dengan Kualitas Audit Sebagai VariabelModerasi..Universitas Trisakti. Jakarta.

Suwardjono, 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisiketiga BPFE,Yogyakarta.

Dwi Anggraini. 2015. Analisis Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap ManajemenLaba dengan Corporate Governace sebagai variabel moderasi.

Baskerville, R.F. 2010. 100 Questions (and Answers) About IFRS. WorkingPaper Victoria University of Wellington: 1-50.

Juanda, Ahmad, 2006, Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi terhadapHubungan antara Konflik Kepentingan Ivestor Vs Kreditor dankonservatisma pelaporan keuangan. Disertasi FE-UGM.

Page 83: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

66

Schipper, K. (1989). Commentary on earnings managements. AccountingHorizons, 3, 91-102. Scott, William R. (2009). Financial AccountingTheory. Fifth Edition. Canada Prentice Hall.

Lidiawati, Novi dan Nur Fadjrih Asyik. 2016. Pengaruh Kualitas Audit,KomiteAudit,Kepemilikan Isntitusional, Ukuran Perusahaan TerhadapManajemen Laba. Jurnal ISSN : Ilmu 2460-0585 dan Riset Akuntansi :V

65

Page 84: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

66

Lampiran 1

Ringkasan Keuangan

Variabel Dependen (Y) Manajemen Laba

1. Menghitung TAC

Dalam Milliar Rupiah

Th INDF MLBI AISA ADES MYORNI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC

2013 4.707 6.928 -2.221 865 1.181 -316 347 78 269 55 65 -10 992 332 6602014 4.866 9.269 -4.403 794 914 -120 377 353 24 31 45 -14 384 -462 8462015 4.867 4.213 654 496 919 -423 373 399 -26 32 77 -45 1266 1597 -3312016 4.984 7.175 -2.191 982 1.248 -266 719 463 256 55 119 -64 1345 326 10192017 5.039 6.507 -1.468 1.322 1.331 -9 846 267 579 38 87 -49 1570 797 773

Dalam Milliar Rupiah

Th ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBPNI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC NI CFO TAC

2013 574 662 -88 158 314 -156 21 33 -12 270 301 -31 2205 3144 -9392014 455 658 -203 188 364 -176 28 39 -11 288 326 -38 2543 3731 -11882015 524 865 -341 263 347 -84 42 52 -10 192 246 -54 2025 3428 -14032016 699 779 -80 263 414 -151 36 47 -11 254 259 -5 3635 4584 -9492017 694 1072 -378 124 370 -246 53 64 -11 279 342 -63 2531 5174 -2643

Page 85: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

67

Dalam Milliar Rupiah

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP Rata-rataTAC

2013 -2.221 -316 269 -10 660 -88 -156 -12 -31 -939 -2842014 -4.403 -120 24 -14 846 -203 -176 -11 -38 -1188 -5282015 654 -423 -26 -45 -331 -341 -84 -10 -54 -1403 -2062016 -2.191 -266 256 -64 1019 -80 -151 -11 -5 -949 -2442017 -1.468 -9 579 -49 773 -378 -246 -11 -63 -2643 -352

2. Menghitung Acrual NDAC

a. Mencari α1Dalam Milliar Rupiah

Th INDF MLBI AISA ADES MYOR1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1

2013 1 59.528 0,000017 1 1.471 0,00068 1 1.544.940 0,00000065 1 361.864 0,0000028 1 8.302.506 0,0000001202014 1 77.777 0,000013 1 1.782 0,00056 1 2.445.504 0,00000041 1 441.064 0,0000023 1 9.712.969 0,0000001032015 1 86.077 0,000012 1 2.231 0,00045 1 7.373.868 0,00000014 1 502.990 0,0000020 1 10.297.997 0,0000000972016 1 91.831 0,000011 1 2.100 0,00048 1 9.060.980 0,00000011 1 653.224 0,0000015 1 11.342.716 0,0000000882017 1 82.174 0,000012 1 2.275 0,00044 1 9.254.539 0,00000011 1 767.479 0,0000013 1 12.922.422 0,000000077

Th ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1 1 TA t-1 α1

2013 1 2.239.221 0,00000045 1 1.204.944 0,00000083 1 682.611 0,0000015 1 754.226 0,00000133 1 19.272 0,00005192014 1 2.919.941 0,00000034 1 1.822.689 0,00000055 1 681.832 0,0000015 1 872.682 0,00000115 1 21.410 0,00004672015 1 3.231.937 0,00000031 1 2.142.894 0,00000047 1 620.929 0,0000016 1 997.443 0,00000100 1 25.029 0,00004002016 1 3.539.997 0,00000028 1 2.706.324 0,00000037 1 620.399 0,0000016 1 1.038.322 0,00000096 1 26.560 0,00003772017 1 4.239.200 0,00000024 1 2.919.641 0,00000034 1 653.797 0,0000015 1 1.197.797 0,00000084 1 28.901 0,0000346

Page 86: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

68

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP2013 0,0000168 0,0006800 0,0000006 0,0000028 0,0000001 0,0000004 0,0000008 0,0000015 0,0000013 0,00005192014 0,0000129 0,0005600 0,0000004 0,0000023 0,0000001 0,0000003 0,0000005 0,0000015 0,0000012 0,00004672015 0,0000116 0,0004500 0,0000001 0,0000020 0,0000001 0,0000003 0,0000005 0,0000016 0,0000010 0,00004002016 0,0000109 0,0004800 0,0000001 0,0000015 0,0000001 0,0000003 0,0000004 0,0000016 0,0000010 0,00003772017 0,0000122 0,0004400 0,0000001 0,0000013 0,0000001 0,0000002 0,0000003 0,0000015 0,0000008 0,0000346

b. Mencari α2

ThINDF MLBI AISA ADES MYOR

∆salest-∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

2013 4066 59.528 0.068 -1281 1.204.944 -0,001060 -375.738 1.544.940 -0,243 14296 361.864 0,03951 1.004.586 8.302.506 0,1212014 7681 77.777 0.099 37 1.822.689 0,000020 622.741 2.445.504 0,255 63117 441.064 0,1431 2.250.859 9.712.969 0,2322015 -4746 86.077 -0.055 -634 2.142.894 -0,000300 -39.910 7.373.868 -0,005 67117 502.990 0,13344 475.830 10.297.997 0,0462016 528 91.831 0.006 216 2.706.324 0,000080 25.797 9.060.980 0,003 200231 653.224 0,30653 2.824.082 11.342.716 0,2492017 1413 82.174 0.017 8 2.919.641 0,000003 -34.666 9.254.539 -0,004 -152992 767.479 -0,19934 525.100 12.922.422 0,041

ThULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

∆salest -∆RECt TA t-1 α2

2013 28660 2.239.221 0,013 307.909 1.204.944 0,256 -31.372 682.611 -0,046 61.625 754.226 0,0817 -273.739 19.272 -14,2042014 189771 2.919.941 0,065 441.331 1.822.689 0,242 -318.613 681.832 -0,467 -12.494 872.682 -0,0143 405.195 21.410 18,9262015 59391 3.231.937 0,018 262.539 2.142.894 0,123 -87.297 620.929 -0,141 -192.070 997.443 -0,1926 -19.259 25.029 -0,7692016 285855 3.539.997 0,081 351.801 2.706.324 0,130 53.014 620.399 0,085 95.672 1.038.322 0,0921 -137.617 26.560 -5,1812017 151365 4.239.200 0,036 -56.486 2.919.641 -0,019 458.321 653.797 0,701 25.564 1.197.797 0,0213 -110.372 28.901 -3,819

Page 87: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

69

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP2013 0.068 -0,001060 -0,243 0,03951 0,121 0,013 0,256 -0,046 0,0817 -14,2042014 0.099 0,000020 0,255 0,14310 0,232 0,065 0,242 -0,467 -0,0143 18,9262015 -0.055 -0,000300 -0,005 0,13344 0,046 0,018 0,123 -0,141 -0,1926 -0,7692016 0.006 0,000080 0,003 0,30653 0,249 0,081 0,130 0,085 0,0921 -5,1812017 0.068 0,000003 -0,004 -0,19934 0,041 0,036 -0,019 0,701 0,0213 -3,819

c. Mencari α3

Dalam Jutaan Rupiah

ThINDF MLBI AISA ADES MYOR

1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3

2013 1 1 45.628.292 0,0000000219 1 1.782.148 0,00000056 1 16553332 0,000000060 1 141.558 0,0000071 1 3.282.9032014 1 1 45.063.124 0,0000000222 1 1.315.305 0,00000076 1 1.785. 691 0,000000560 1 171.282 0,0000058 1 3.789.2282015 1 1 49.014.781 0,0000000204 1 1.266.072 0,00000079 1 2. 290.408 0,000000437 1 284.380 0,0000035 1 3.888.3682016 1 1 53.189.072 0,0000000188 1 2.220.942 0,00000045 1 2.587.235 0,000000387 1 374.177 0,0000027 1 7.118.3732017 1 1 55.424.089 0,0000000180 1 2.338.194 0,00000043 1 3.178.987 0,000000315 1 478.184 0,0000021 1 7.394.464

ThULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP

1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3 1 PPt α3

2013 1 988.556 0,000001010 1 1.678.276 0,00000060 1 275.646 0,000003628 1 93.079 0,000010700 1 12.539.855 0,0000000802014 1 1.110.644 0,000000900 1 1.777.266 0,00000056 1 294.075 0,000003400 1 113.596 0,000008800 1 12.939.255 0,0000000772015 1 1.233.438 0,000000811 1 1.870.124 0,00000054 1 287.328 0,000003480 1 105.314 0,000009500 1 13.139.285 0,0000000762016 1 1.364.378 0,000000733 1 1.970.226 0,00000051 1 282.157 0,000003544 1 96.275 0,000010400 1 13.330.586 0,0000000752017 1 1.746.950 0,000000572 1 2.239.636 0,00000045 1 269.911 0,000003705 1 89.979 0,000011100 1 15.040.183 0,000000066

Page 88: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

70

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP2013 0,000000022 0,000000561 0,000000060 0,000007064 0,000000305 0,000001010 0,000000596 0,000003628 0,000010700 0,0000000802014 0,000000022 0,000000760 0,000000560 0,000005838 0,000000264 0,000000900 0,000000563 0,000003400 0,000008800 0,0000000772015 0,000000020 0,000000790 0,000000437 0,000003516 0,000000257 0,000000811 0,000000535 0,000003480 0,000009500 0,0000000762016 0,000000019 0,000000450 0,000000387 0,000002673 0,000000140 0,000000733 0,000000508 0,000003544 0,000010400 0,0000000752017 0,000000018 0,000000428 0,000000315 0,000002091 0,000000135 0,000000572 0,000000447 0,000003705 0,000011100 0,000000066

d. Perhitungan NDAC

Th INDF MLBI AISAα1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC

2013 0,000017 0.068 0,000000022 0,000017 0,00068 -0,001060 0,000001 -0,000379 0,00000065 -0,243 0,00000006 -0,2432014 0,000013 0.099 0,000000022 0,000013 0,00056 0,000020 0,000001 0,000581 0,00000041 0,255 0,00000056 0,2552015 0,000012 -0.055 0,000000020 0,000012 0,00045 -0,000300 0,000001 0,000151 0,00000014 -0,005 0,00000044 -0,0052016 0,000011 0.006 0,000000019 0,000011 0,00048 0,000080 0,000000 0,000560 0,00000011 0,003 0,00000039 0,0032017 0,000012 0.068 0,000000018 0,000012 0,00044 0,000003 0,000000 0,000443 0,00000011 -0,004 0,00000032 -0,004

ADES MYORα1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC

2,76E-06 0,0000028 0,03951 0,0000071 0,040 0,000000120 0,121 0,0000003052,27E-06 0,0000023 0,1431 0,0000058 0,143 0,000000103 0,232 0,0000002641,99E-06 0,0000020 0,13344 0,0000035 0,133 0,000000097 0,046 0,0000002571,53E-06 0,0000015 0,30653 0,0000027 0,307 0,000000088 0,249 0,0000001401,30E-06 0,0000013 -0,19934 0,0000021 -0,199 0,000000077 0,041 0,000000135

Page 89: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

71

Th ULTJ ROTI PSDNα1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC

2013 0,00000045 0,013 0,00000101 0,013 0,00000083 0,256 0,00000060 0,256 0,00000146 -0,046 0,00000363 -0,0462014 0,00000034 0,065 0,00000090 0,065 0,00000055 0,242 0,00000056 0,242 0,00000147 -0,467 0,00000340 -0,4672015 0,00000031 0,018 0,00000081 0,018 0,00000047 0,123 0,00000054 0,123 0,00000161 -0,141 0,00000348 -0,1412016 0,00000028 0,081 0,00000073 0,081 0,00000037 0,13 0,00000051 0,130 0,00000161 0,085 0,00000354 0,0852017 0,00000024 0,036 0,00000057 0,036 0,00000034 -0,019 0,00000045 -0,019 0,00000153 0,701 0,00000371 0,701

DLTA ICBPα1 α2 α3 NDAC α1 α2 α3 NDAC

0,0000013 0,0817 0,0000107 0,082 0,0000519 -14,204 0,000000080 -14,2000,0000012 -0,0143 0,0000088 -0,014 0,0000467 18,926 0,000000077 18,9000,0000010 -0,1926 0,0000095 -0,193 0,0000400 -0,769 0,000000076 -0,7690,0000010 0,0921 0,0000104 0,092 0,0000377 -5,181 0,000000075 -5,1800,0000008 0,0213 0,0000111 0,021 0,0000346 -3,819 0,000000067 -3,820

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP2013 0,0000170 -0,0003790 -0,2430000 0,0395000 0,1210000 0,0130000 0,2560000 -0,0460000 0,0817000 -14,20000002014 0,0000130 0,0005810 0,2550000 0,1430000 0,2320000 0,0650000 0,2420000 -0,4670000 -0,0143000 18,90000002015 0,0000120 0,0001510 -0,0050000 0,1330000 0,0460000 0,0180000 0,1230000 -0,1410000 -0,1930000 -0,76900002016 0,0000110 0,0005600 0,0030000 0,3070000 0,2490000 0,0810000 0,1300000 0,0850000 0,0921000 -5,18000002017 0,0000120 0,0004430 -0,0040000 -0,1990000 0,0410000 0,0360000 -0,0190000 0,7010000 0,0213000 -3,8200000

Page 90: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

72

3. Menghitung DAC

ThINDF MLBI AISA ADES MYOR

TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC2013 -2.221 0,000017 -2221,00 -316 -0,00038 -316,00 269 -0,2430 269,2430 -10 0,040 -10,040 660 0,121 659,8792014 -4.403 0,000013 -4403,00 -120 0,00058 -120,00 24 0,2550 23,7450 -14 0,143 -14,143 846 0,232 845,7682015 654 0,000012 654,00 -423 0,00015 -423,00 -26 -0,0050 -25,9950 -45 0,133 -45,133 -331 0,046 -331,0462016 -2.191 0,000011 -2191,00 -266 0,00056 -266,00 256 0,0030 255,9970 -64 0,307 -64,307 1019 0,249 1018,7512017 -1.468 0,000012 -1468,00 -9 0,00044 -9,00 579 -0,0040 579,0040 -49 -0,199 -48,801 773 0,041 772,959

Th ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBPTAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC TAC NDAC DAC

2013 -88 0,01 -88,01 -156,00 0,26 -156,26 -12,00 -0,05 -11,95 -31,00 0,08 -31,08 -939,00 -14,20 -924,802014 -203 0,07 -203,07 -176,00 0,24 -176,24 -11,00 -0,47 -10,53 -38,00 -0,01 -37,99 -1188,00 18,90 -1206,902015 -341 0,02 -341,02 -84,00 0,12 -84,12 -10,00 -0,14 -9,86 -54,00 -0,19 -53,81 -1403,00 -0,77 -1402,232016 -80 0,08 -80,08 -151,00 0,13 -151,13 -11,00 0,09 -11,09 -5,00 0,09 -5,09 -949,00 -5,18 -943,822017 -378 0,04 -378,04 -246,00 -0,02 -245,98 -11,00 0,70 -11,70 -63,00 0,02 -63,02 -2643,00 -3,82 -2639,18

INDF MLBI AISA ADES MYOR ULTJ ROTI PSDN DLTA ICBP Rata-rata2013 -2221,00 -316,00 269,2430 -10,040 659,879 -88,01 -156,26 -11,95 -31,08 -924,80 -283,0022014 -4403,00 -120,00 23,7450 -14,143 845,768 -203,07 -176,24 -10,53 -37,99 -1206,90 -530,2362015 654,00 -423,00 -25,9950 -45,133 -331,046 -341,02 -84,12 -9,86 -53,81 -1402,23 -206,2212016 -2191,00 -266,00 255,9970 -64,307 1018,751 -80,08 -151,13 -11,09 -5,09 -943,82 -243,7772017 -1468,00 -9,00 579,0040 -48,801 772,959 -378,04 -245,98 -11,70 -63,02 -2639,18 -351,176

Page 91: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

73

2013 2014 2015 2016 2017INDF -2221 -4403 654 -2191 -1468 -1925,8MLBI -316 -120 -423 -266 -9 -226,8AISA 269,243 23,745 -25,995 255,997 579,004 220,3988ADES -10,04 -14,143 -45,133 -64,307 -48,801 -36,4848MYOR 659,879 845,768 -331,046 1018,751 772,959 593,2622ULTJ -88,01 -203,07 -341,02 -80,08 -378,04 -218,044ROTI -156,26 -176,24 -84,12 -151,13 -245,98 -162,746PSDN -11,95 -10,53 -9,86 -11,09 -11,7 -11,026DLTA -31,08 -37,99 -53,81 -5,09 -63,02 -38,198ICBP -924,8 -1206,9 -1402,23 -943,82 -2639,18 -1423,39

KODE Tahun TAC NDAC Manajemen Laba(DAC)

INDF

2013 -2.221 0,000017 -2221

2014 -4.403 0,000013 -4403

2015 654 0,000012 654

2016 -2.191 0,000011 -2191

2017 -1.468 0,000012 -1468

MLBI

2013 -316 -0,00038 -316

2014 -120 0,00058 -120

2015 -423 0,00015 -423

2016 -266 0,00056 -266

2017 -9 0,00044 -9

AISA

2013 269 -0,2430 269,243

2014 24 0,2550 23,745

2015 -26 -0,0050 -25,995

Page 92: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

74

2016 256 0,0030 255,997

2017 579 -0,0040 579,004

ADES

2013 -10 0,040 -10,04

2014 -14 0,143 -14,143

2015 -45 0,133 -45,133

2016 -64 0,307 -64,307

2017 -49 -0,199 -48,801

MYOR

2013 660 0,121 659,879

2014 846 0,232 845,768

2015 -331 0,046 -331,046

2016 1019 0,249 1018,751

2017 773 0,041 772,959

ULTJ

2013 -88 0,01 -88,01

2014 -203 0,07 -203,07

2015 -341 0,02 -341,02

2016 -80 0,08 -80,08

2017 -378 0,04 -378,04

ROTI

2013 -156,00 0,26 -156,26

2014 -176,00 0,24 -176,24

2015 -84,00 0,12 -84,12

2016 -151,00 0,13 -151,13

2017 -246,00 -0,02 -245,98

PSDN2013 -12,00 -0,05 -11,95

2014 -11,00 -0,47 -10,53

Page 93: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

75

2015 -10,00 -0,14 -9,86

2016 -11,00 0,09 -11,09

2017 -11,00 0,70 -11,7

DLTA

2013 -31,00 0,08 -31,08

2014 -38,00 -0,01 -37,99

2015 -54,00 -0,19 -53,81

2016 -5,00 0,09 -5,09

2017 -63,00 0,02 -63,02

ICBP

2013 -939,00 -14,20 -924,8

2014 -1188,00 18,90 -1206,9

2015 -1403,00 -0,77 -1402,23

2016 -949,00 -5,18 -943,82

2017 -2643,00 -3,82 -2639,18

Page 94: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

76

Lampiran 2 IFRS

NO

KODESAHAM NAMA EMITEN

KRITERIA

1 2 3 41 AALI Astra Agro Lestari, Tbk √ √ √ √2 ADRO Adaro Energy, tbk √ √ X √3 AKRA AKR Corporindo, Tbk √ X √ √4 ANTM Aneka Tambang (Persero), Tbk √ √ √ √5 ASII Astra International Tbk √ √ √ √6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk √ X √ √7 BBCA Bank Central Asia Tbk √ √ √ √8 BBKP Bank Bukopin, Tbk √ X √ √9 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk √ √ √ √10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ √11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk √ X √ √12 BDMN Bank Danamon Indonesia TbK √ √ √ √13 BHIT Bhakti Investama, Tbk √ X √ √14 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk√ √ √ √15 BKSL Sentul City, Tbk √ X √ √

16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk √ √ √ √17 BNBR Bakrie & Brothers Tbk √ X √ √18 BORN Borneo Lumbang Energi & Metal, Tbk √ X X √19 BRAU Berau Coal Energy, Tbk √ X X √

Page 95: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

77

20 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ X √ √21 BTEL Bakrie Telkom Tbk √ X X √22 BUMI Bumi Resources Tbk √ √ X √23 BWPT BW Plantation, Tbk √ X √ √24 CPIN Charoen Pokphand Indonesia, Tbk √ √ √ √25 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ √ X √26 ELSA Elnusa Tbk √ X √ √27 ELTY Bakrieland Development Tbk * √ √ √ √28 ENRG Energy Mega Persada Tbk √ X X √29 EXCL XL Axiata, Tbk √ X X √30 GGRM Gudang Garam Tbk √ √ √ √31 GJTL Gajah Tunggal, Tbk √ X √ √32 HRUM Harum Energy, Tbk √ X X √33 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk √ X √ √34 INCO International Nickel Indonesia Tbk √ √ X √35 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ √36 INDY Indika Energy Tbk √ √ X √37 INTA Intraco Penta, Tbk √ X √ √38 MLBI Multi Bintang Tbk √ √ √ √39 ISAT Indosat Tbk √ X √ √40 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √ X √41 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk √ √ × √42 ADES Akarsa Wijaya, Tbk √ × √ √43 MYOR Mayora Indah, Tbk √ √ √ √

Page 96: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

78

44 ULTJ Ultra Jaya, Tbk √ √ √ √45 ROTI Nippon Indosari Corporindo, Tbk √ × × √46 PSDN Prashida Aneka Niaga, Tbk × √ √ ×47 DLTA Delta Djakarta, Tbk × × √ √48 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk √ X √ √49 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk √ √ X √50 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk √ √ √ √51 SIMP Salim Ivomas Pratama, Tbk √ X √ √52 SMCB Holcim Indonesia Tbk √ X √ √53 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ √54 TINS Timah Tbk √ √ √ √55 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk √ √ √ √56 TRAM Trada Maritime, Tbk √ X X √57 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk √ X √ √58 UNTR United Tractors Tbk √ √ √ √59 UNVR Unilever Indonesia Tbk √ √ √ √

Catatan : Data pada Bakrieland Development Tbk (ELTY) tidak dapat digunakan

Page 97: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

79

No Kode 2013 2014 2015 2016 20171 2 3 4 IFRS 1 2 3 4 IFRS 1 2 3 4 IFRS 1 2 3 4 IFRS 1 2 3 4 IFRS

1 INDF √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 42 MLBI √ √ √ √ 4 √ × √ √ 3 √ √ × √ 3 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 43 AISA √ √ × √ 3 √ √ × √ 3 √ √ × √ 3 √ √ × √ 3 √ √ × √ 34 ADES √ × √ √ 3 √ × × √ 2 √ × × √ 2 √ × √ √ 3 √ × √ √ 35 MYOR √ √ × √ 3 √ × × √ 2 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 46 ULTJ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ × √ 3 √ √ √ √ 47 ROTI √ × × √ 2 √ × × √ 2 √ × × × 1 √ × × √ 2 √ × × √ 28 PSDN × √ √ × 2 × √ √ × 2 × √ √ × 2 × √ √ × 2 × √ × × 19 DLTA × × √ √ 2 × × √ √ 2 × × √ √ 2 × × √ √ 2 × × √ √ 2

10 ICBP √ × √ √ 3 √ × √ √ 3 √ × √ × 2 √ × √ √ 3 √ × √ √ 3

No Kode 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Rata-rata1 INDF 4 4 4 4 4 20 4,002 MLBI 4 3 3 4 4 18 3,603 AISA 3 3 3 3 3 15 3,004 ADES 3 2 2 3 3 13 2,605 MYOR 3 2 4 4 4 17 3,406 ULTJ 4 4 4 3 4 19 3,807 ROTI 2 2 1 2 2 9 1,808 PSDN 2 2 2 2 1 9 1,809 DLTA 2 2 2 2 2 10 2,0010 ICBP 3 3 2 3 3 14 2,80Rata-rata 3 2,7 2,7 3 3 14,4

Page 98: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

80

Lampiran 3

Ringkasan Keuangan

Variabel Moderasi (M) Kualitas Audit

No Kode 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah1 INDF 1 1 1 1 1 52 MLBI 1 1 1 1 1 53 AISA 0 0 0 0 0 04 ADES 0 0 1 0 1 25 MYOR 0 0 0 0 0 06 ULTJ 0 0 0 0 0 07 ROTI 1 1 1 1 1 58 PSDN 1 1 0 1 1 49 DLTA 0 1 1 1 1 410 ICBP 1 1 1 1 1 5

Page 99: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

81

Lampiran 4

Uji Normalitas

Page 100: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

82

Lampiran 5

Uji Multikolinearitas

Page 101: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

83

Lampiran 6

Uji Heteroskedastisitas

Page 102: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

84

Lampiran 7

Uji Autokorelasi

Page 103: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

85

Lampiran 8

Regresi Berganda

Page 104: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

86

Lampiran 9

Koefisien Determinasi

Page 105: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

87

Lampiran 10

Uji Simultan

Page 106: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

88

Lampiran 11

Uji Parsial

Page 107: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

89

Lampiran 12 Tabel F dan t

Tabel FDf 1

1 2 3 4 5 6 7 81 161,448 199,500 215,707 224,583 230,162 233,986 236,768 238,8832 18,513 19,000 19,164 19,247 19,296 19,330 19,353 19,3713 10,128 9,552 9,277 9,117 9,013 8,941 8,887 8,8454 7,709 6,944 6,591 6,388 6,256 6,163 6,094 6,0415 6,608 5,786 5,409 5,192 5,050 4,950 4,876 4,8186 5,987 5,143 4,757 4,534 4,387 4,284 4,207 4,1477 5,591 4,737 4,347 4,120 3,972 3,866 3,787 3,7268 5,318 4,459 4,066 3,838 3,687 3,581 3,500 3,4389 5,117 4,256 3,863 3,633 3,482 3,374 3,293 3,23010 4,965 4,103 3,708 3,478 3,326 3,217 3,135 3,07211 4,844 3,982 3,587 3,357 3,204 3,095 3,012 2,94812 4,747 3,885 3,490 3,259 3,106 2,996 2,913 2,84913 4,667 3,806 3,411 3,179 3,025 2,915 2,832 2,76714 4,600 3,739 3,344 3,112 2,958 2,848 2,764 2,69915 4,543 3,682 3,287 3,056 2,901 2,790 2,707 2,64116 4,494 3,634 3,239 3,007 2,852 2,741 2,657 2,59117 4,451 3,592 3,197 2,965 2,810 2,699 2,614 2,54818 4,414 3,555 3,160 2,928 2,773 2,661 2,577 2,51019 4,381 3,522 3,127 2,895 2,740 2,628 2,544 2,47720 4,351 3,493 3,098 2,866 2,711 2,599 2,514 2,44721 4,325 3,467 3,072 2,840 2,685 2,573 2,488 2,42022 4,301 3,443 3,049 2,817 2,661 2,549 2,464 2,39723 4,279 3,422 3,028 2,796 2,640 2,528 2,442 2,37524 4,260 3,403 3,009 2,776 2,621 2,508 2,423 2,35525 4,242 3,385 2,991 2,759 2,603 2,490 2,405 2,33726 4,225 3,369 2,975 2,743 2,587 2,474 2,388 2,32127 4,210 3,354 2,960 2,728 2,572 2,459 2,373 2,30528 4,196 3,340 2,947 2,714 2,558 2,445 2,359 2,29129 4,183 3,328 2,934 2,701 2,545 2,432 2,346 2,27830 4,171 3,316 2,922 2,690 2,534 2,421 2,334 2,26631 4,160 3,305 2,911 2,679 2,523 2,409 2,323 2,25532 4,149 3,295 2,901 2,668 2,512 2,399 2,313 2,24433 4,139 3,285 2,892 2,659 2,503 2,389 2,303 2,23534 4,130 3,276 2,883 2,650 2,494 2,380 2,294 2,22535 4,121 3,267 2,874 2,641 2,485 2,372 2,285 2,21736 4,113 3,259 2,866 2,634 2,477 2,364 2,277 2,20937 4,105 3,252 2,859 2,626 2,470 2,356 2,270 2,20138 4,098 3,245 2,852 2,619 2,463 2,349 2,262 2,19439 4,091 3,238 2,845 2,612 2,456 2,342 2,255 2,18740 4,085 3,232 2,839 2,606 2,449 2,336 2,249 2,180

Page 108: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

90

Tabel t (Pada taraf signifikansi 0,05)

Df Signifikansi Df Signifikansi

0,025 0,05 0,025 0,05

1 12,706 6,314 46 2,013 1,6792 4,303 2,920 47 2,012 1,6783 3,182 2,353 48 2,011 1,6774 2,776 2,132 49 2,010 1,6775 2,571 2,015 50 2,009 1,6766 2,447 1,943 51 2,008 1,6757 2,365 1,895 52 2,007 1,6758 2,306 1,860 53 2,006 1,6749 2,262 1,833 54 2,005 1,67410 2,228 1,812 55 2,004 1,67311 2,201 1,796 56 2,003 1,67312 2,179 1,782 57 2,002 1,67213 2,160 1,771 58 2,002 1,67214 2,145 1,761 59 2,001 1,67115 2,131 1,753 60 2,000 1,67116 2,120 1,746 61 2,000 1,67017 2,110 1,740 62 1,999 1,67018 2,101 1,734 63 1,998 1,66919 2,093 1,729 64 1,998 1,66920 2,086 1,725 65 1,997 1,66921 2,080 1,721 66 1,997 1,66822 2,074 1,717 67 1,996 1,66823 2,069 1,714 68 1,995 1,66824 2,064 1,711 69 1,995 1,66725 2,060 1,708 70 1,994 1,66726 2,056 1,706 71 1,994 1,66727 2,052 1,703 72 1,993 1,66628 2,048 1,701 73 1,993 1,66629 2,045 1,699 74 1,993 1,66630 2,042 1,697 75 1,992 1,66531 2,040 1,696 76 1,992 1,66532 2,037 1,694 77 1,991 1,66533 2,035 1,692 78 1,991 1,66534 2,032 1,691 79 1,990 1,66435 2,030 1,690 80 1,990 1,66436 2,028 1,688 81 1,990 1,66437 2,026 1,687 82 1,989 1,66438 2,024 1,686 83 1,989 1,66339 2,023 1,685 84 1,989 1,66340 2,021 1,684 85 1,988 1,66341 2,020 1,683 86 1,988 1,66342 2,018 1,682 87 1,988 1,663

Page 109: PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP MANAJEMEN LABA …

RIWAYAT HIDUP

Rahmawati, Lahir pada tanggal 02 Juli 1997 di Pandang-Pandang

Kecamatan Somba Opu Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis ini adalah anak

ke enam dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Anwar dan Ibu

Ratna. Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah

Sekolah Dasar di SDI pandang-pandang lulus tahun 2009, setelah tamat dari

SD penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Syekh Yusuf pada tahun 2012,

Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Makassar dan lulus pada

tahun 2015. Selanjutnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan memilih program

studi akuntansi pada fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan

selesai pada tahun 2019 dengan gelar sarjana ekonomi . Pengalaman organisasi penulis SMP

di MTs. Syekh Yusuf yaitu OSIS MTs. Syekh Yusuf, Kemudian Di SMA Man 2 Model Makassar

mengikuti Paskibra kota Makassar unit 502. Dalam dunia kampus penulis terus

mengembangkan diri dengan bergabung di beberapa organisasi baik internal seperti Himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Himansi) , dan eksternal seperti volunteer YKAKI (Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia), KJR (klub Jantung Remaja) Cabut SULSEL, FOSMA (Forum

silaturrahim Mahasiswa) 165, IMAI (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia) Simpul SULSEL.