pengaruh konsentrasi dan interval waktu skripsi juni …repository.utu.ac.id/321/1/bab i_v.pdf ·...

46
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) SKRIPSI JUNI GUNAWAN 07C10407087 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTUPEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANTERUNG (Solanum melongena L.)

SKRIPSI

JUNI GUNAWAN07C10407087

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT2013

Page 2: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTUPEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANTERUNG (Solanum melongena L.)

SKRIPSI

JUNI GUNAWAN07C10407087

Skripsi Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT2013

Page 3: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Terung (Solanum melongena L.)

Nama : Juni GunawanNPM : 07C10407087Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Jasmi, S.P., M.Sc Ir. Said Mahjali, M.MNIDN. 0127088002 NIDN. 0110116502

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agroteknologi

Diswandi Nurba, S.TP., M.Si Jasmi, S.P., M.ScNIDN. 0128048202 NIDN. 0127088002

Tanggal Lulus : 30 Agustus 2013

Page 4: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

RINGKASAN

JUNI GUNAWAN. ” Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung(Solanum melongena L.)” di bawah bimbingan Jasmi sebagai ketua dan SaidMahjali sebagai anggota.

Penelitian ini dilaksanakan di desa Seuneubok Kecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat. Pelaksanaan penelitian dimulai dari 2 Mei sampai dengan7 September 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruhkonsentrasi dan interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut yang sesuaiterhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung serta nyata tidaknya interaksiantara kedua faktor tersebut.

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih terung varietasBungo F1, pupuk kandang sapi, pupuk Urea, SP-36 dan KCl sebagai pupuk dasar,dan POC Bintang Kuda Laut.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) polafaktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor konsentrasiterdiri dari 4 taraf yaitu 0 cc/liter air, 1 cc/liter air, 3 cc/liter air, dan 5 cc/liter air,dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu 10 hari sekali,20 hari sekali, dan 30 hari sekali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanamanpada umur 20, 30 dan 40 HST, diameter pangkal batang pada umur 20, 30 dan 40HST, jumlah daun pada umur 20, 30, dan 40 HST, jumlah buah dan berat buahterung yang dihitung pada saat panen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC Bintang Kuda Lautberpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksitanaman terung yang diamati. Pertumbuhan dan produksi tanaman terung terbaikdijumpai pada perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air. Interval waktu pemberian POCBintang Kuda Laut berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubahpertumbuhan dan produksi tanaman terung yang diamati. Produksi tanamanterung terbaik dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian pupuk 10 harisekali dan 20 hari sekali. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasidan interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan danproduksi tanaman terung.

iii

Page 5: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan selawat beserta salam kepada

junjungan Rasulullah SAW atas segala petunjuknya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu

Pemberian POC Bintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Terung (Solanum melongena L.)”. Penulisan skripsi ini adalah salah satu tugas yang

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Universitas

Teuku Umar Fakultas Pertanian Meulaboh.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jasmi dan Bapak Said Mahjali

sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dekan Fakultas

Pertanian dan Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Teuku Umar beserta

staf atas bantuan dan fasilitasnya guna menyelesaikan studi.

Selanjutnya penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga penulis

ucapkan kepada Ayahanda Usman dan Ibunda Kasimar yang telah memberikan doa,

dukungan dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada seluruh

teman-teman Fakultas Pertanian angkatan 2007.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin Yarabbal ’Alamin.

Meulaboh, 20 September 2013

Penulis

iv

Page 6: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR viiDAFTAR LAMPIRAN viii

I. PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan Penelitian 21.3 Hipotesis Penelitian 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 42.1 Botani Tanaman Terung 42.2 Morfologi Tanaman Terung 42.3 Syarat Tumbuh 62.4 POC Bintang Kuda Laut 6

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 103.1 Tempat dan Waktu 103.2 Bahan dan Alat 103.3 Rancangan Percobaan 103.4 Pelaksanaan Penelitian 123.5 Pengamatan 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 164.1 Hasil Penelitian 164.2 Pembahasan 294.3 Pengaruh Interaksi 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN 345.1 Kesimpulan 345.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35LAMPIRAN-LAMPIRAN 37

v

Page 7: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Gambaran Umum Pupuk Kimia dan Organik 8

2. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Konsentrasi dan Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut 11

3. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 16

4. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai KonsentrasiPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 17

5. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 19

6. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 20

7. Rata-rata Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 21

8. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 23

9. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai IntervalWaktu Pemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30dan 40 HST 24

10. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 25

11. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 27

12. Rata-rata Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 28

vi

Page 8: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 17

2. Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 18

3. Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 19

4. Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 21

5. Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 22

6. Tinggi Tanaman Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 23

7. Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 25

8. Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 26

9. Jumlah Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 27

10. Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 28

11. Bagan Percobaan 48

vii

Page 9: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 20 HST (cm) 37

2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 20 HST 37

3. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 30 HST (cm) 38

4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 30 HST 38

5. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 40 HST (cm) 39

6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 40 HST 39

7. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 20 HST (mm) 40

8. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 20 HST 40

9. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 30 HST (mm) 41

10. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 30 HST 41

11. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 40 HST (mm) 42

12. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 40 HST 42

13. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 20 HST 43

14. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 20 HST 43

15. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 30 HST 44

16. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 30 HST 44

17. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 40 HST 45

18. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 40 HST 45

19. Rata-rata Jumlah Buah 46

20. Analisis Ragam Jumlah Buah 46

21. Rata-rata Berat Buah 47

22. Analisis Ragam Berat Buah 47

23. Foto-foto Kegiatan 49

24. Daftar Riwayat Hidup 52

viii

Page 10: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ujung Tanah pada tanggal 13 Desember 1989 dari

Bapak Usman dan Ibu Kasimar. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara.

Pada tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 2 (SDN 2) Ujung

Tanah Kabupaten Aceh Barat Daya. Kemudian pada tahun 2004 penulis

menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Tangan-tangan

Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada tahun 2007 penulis lulus dari Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Teuku Umar

pada Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Page 11: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

1

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Terung (Solanum melongena L.) merupakan jenis tumbuhan herba, semak

dan tumbuhan kerdil. Tanaman terung berasal dari Benua Asia terutama India,

Birma, kemudian dibawa ke Cina dan Spanyol dan disebarluaskan ke negara-

negara lain di Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Malaysia dan Indonesia (Samadi,

2001).

Terung termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari berbagai

kalangan di pelosok tanah air. Buah terung memiliki citarasa yang enak, bernilai

gizi diantaranya vitamin A, B1, B2, C, P dan Fosfor (Peni, 1998).

Saat ini terung merupakan salah satu komoditi hortikultura yang bernilai

ekonomi tinggi, apabila dilihat rata-rata produksi terung di Indonesia pada tahun

1997 adalah 300.000 ton dari areal panen 135.000 hektar. Menurut biro statistik

pada tahun 1990 produksi terung di Indonesia mengalami penurunan menjadi

250.560 ton walaupun areal panen meningkat seluas 158,280 hektar (Rukmana,

1994).

Dalam upaya meningkatkan produksivitas tanaman terung, maka perlu

usaha pemakaian pupuk sebagai sumber hara. Pemupukan dapat dilakukan

melalui tanah dan daun, melalui daun salah satu pupuk yang beredar di pasaran

adalah POC (Pupuk Organik Cair) Bintang Kuda Laut (Anonim, 2011).

Selain pemupukan, dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman terung dapat dipengaruhi tingkat sifat fisik, kimia, maupun biologis

tanah. Maka perlu keseimbangan pemberian pupuk dengan kesesuaian (interval)

Page 12: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

2

untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, karena organisme tanah

berperan aktif dalam pembentukan dan pemanfaatan struktur tanah (Yuliprianto,

2010). Agar tercapainya pertumbuhan yang optimal maka pemupukan harus

dilakukan tepat dosis, tepat waktu dan secara terus-menerus (Adisarwanto, 2008).

Apabila konsentrasi berlebihan atau kurang dari yang dibutuhkan, maka

pertumbuhan tanaman terung kemungkinan akan semakin buruk. Demikian juga

halnya dengan interval waktu pemberian pupuk. Apabila frekuensi pemberian

pupuk terlalu sering dilakukan ataupun dalam rentang waktu yang dekat maka

dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi tidak optimal dan juga dapat

menyebabkan pemborosan pupuk (Abdullah dan Pujianto, 1992). Dengan

pemakaian konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk yang tepat akan

menentukan manfaat dari POC Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman sehingga dapat mengoptimalkan hasil produksi terung.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk POC

Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.

2. Tujuan Penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval waktu

pemberian pupuk POC Bintang Kuda Laut yang tepat untuk menghasilkan

pertumbuhan dan produksi tanaman terung yang optimal, serta nyata tidaknya

pengaruh interaksi kedua faktor tersebut.

Page 13: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

3

3. Hipotesis

1. Konsentrasi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

terung.

2. Interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman terung.

3. Terdapat interaksi antara konsentrasi dan interval waktu pemberian POC

Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.

Page 14: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Botani Tanaman Terung

Tanaman terung dapat diklasifikasikan secara botani sebagai berikut

(Cahyono, 2003) :

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum melongena L.

2. Morfologi Tanaman Terung

a. Akar

Tanaman terung memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang

tumbuh lurus sampai dengan kedalaman 1 meter. Sedangkan akar serabutnya

tumbuh menyebar secara horizontal (mendatar) hingga 80 cm dari pangkal batang

tanaman. Akar tanaman merupakan bagian tumbuh yang berfungsi untuk

berdirinya tanaman dan penyerapan zat hara (makanan) serta air. Perakaran

tanaman terung tidak tahan terhadap genangan air (tanah becek) yang

berkepanjangan (Cahyono, 2003).

Page 15: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

5

b. Batang

Batang tumbuh tegak, cabang-cabangnya tersusun rapat, berbentuk bulat,

berwarna keunguan, umumnya ditutupi rambut tipis berbentuk bintang berwarna

kelabu, ada yang memiliki duri tempel dan ada yang tidak memiliki (Fahn, 1982).

c. Daun

Daun berbentuk bulat telur, elips, atau memanjang, memiliki permukaan

yang cukup luas (3-15 cm x 2-9 cm), bentuk helaiannya menyerupai telinga, letak

helaian daun-daunnya tersebar pada cabang batang, umumnya berlekuk dengan

tepi daun berombak, kedua sisi daun umumnya ditutupi rambut tipis yang masing-

masing berbentuk bintang berwarna kelabu, tulang daun tersusun menyirip, pada

tulang daun yang besar sering terdapat duri tempel (Fahn, 1982).

d. Bunga

Bunga merupakan bunga majemuk dan sempurna, tumbuh pada cabang

batang secara berseling, panjang anak tangkai bunga antara 1-2 cm, kelopak

bertajuk lima dan berambut, tabung kelopak berbentuk lonceng dan bersudut

dengan tinggi 5-6 mm, mahkotanya berwarna ungu dan berjumlah lima, satu sama

lain dihubungkan dengan selaput tipis, kepala sarinya berwarna kuning, tergolong

dalam bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), pada bunga terdapat

benang sari maupun putik (Tjitrosoepomo, 2005).

e. Buah

Buah terung merupakan buah sejati tunggal yang terdiri atas kulit buah,

daging buah dan biji. Kulit buah sangat tipis. Daging buah tebal dan lunak, tekstur

halus dan berair, berwarna putih sampai hijau muda. Biji berbentuk pipih,

Page 16: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

6

berwarna coklat muda, berukuran kecil, terdapat dalam daging buah dan

jumlahnya sangat banyak (Cahyono, 2003).

Buah berbentuk buni atau bulat memanjang, panjang tangkainya ± 3 cm,

diameter buah ± 3 cm, buahnya berwarna ungu (Tjitrosoepomo, 2005).

3. Syarat Tumbuh

a. Ketinggian Tempat dan Iklim

Tanaman terung dapat hidup di daerah daratan rendah maupun daratan

tinggi mulai dari 1-1200 m di atas permukaan laut, dengan temperatur antara 240C

- 270C dan suhu rata-rata yang optimal 27 -300C (Arsyad, 2007).

b. Tanah.

Keadaan tanah yang baik untuk tanaman terung adalah lempung, lempung

berpasir, dan lempung berliat dan juga memiliki bahan organik agar tanaman

dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Keasaman tanah (pH) 5,5 – 6,5

(Siswadi, 2006).

4. Pupuk Organik Cair Bintang Kuda Laut.

Pupuk organik cair atau POC Bintang Kuda Laut merupakan pupuk

organik cair lengkap, digunakan dengan cara disemprot pada bagian bawah

permukaan daun, ranting, dan batang. Kandungan unsur hara dalam pupuk

organik cair Bintang Kuda Laut adalah C Organik lebih dari 4 %, P2 O5 tersedia

maksimal 2 %, K2O tersedia maksimal 2 %, pH 4-8, Zn tersedia maksimal 1.000

ppm, Cu tersedia maksimal 1.000 ppm, Mn tersedia maksimal 1.000 ppm, Co

tersedia maksimal 5 ppm, B tersedia maksimal 500 ppm, Mo tersedia maksimal 1

ppm, Fe tersedia maksimal 800 ppm. Berdasarkan hasil penelitian pupuk Bintang

Page 17: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

7

Kuda Laut dapat memberikan kebutuhan nutrisi pada tanaman antara lain unsur

hara makro (N, P, K, Ca dan Mg) dan mikro (Si, Fe, Mo dan Zn), zat pengatur

tumbuh serta mikroorganisme tanah. Pupuk Bintang Kuda Laut ini sangat cocok

untuk berbagai jenis tanaman antara lain sayuran, buah-buahan, tanaman hias,

padi, dan palawija (PT. Pertani, 2013).

Manfaat dan keunggulan pupuk organik cair lengkap Bintang Kuda Laut

yaitu; (1) meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan

penyakit tanaman, (2) mengandung unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg), mikro

(Si, Fe, Mo dan Zn) dan protein tinggi sebagai hasil senyawa organik bahan alami

nabati yang mengandung sel-sel aktif, (3) merangsang pertumbuhan akar, batang,

daun, bunga dan buah, (4) mencegah kelayuan dan kerontokan daun dan buah, (5)

menghemat biaya produksi serta meningkatkan produktifitas, (6) mempercepat

panen, (7) ramah lingkungan, (8) dapat digunakan bersamaan dengan pupuk cair

yang sejenisnya, dan (9) dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman (PT.

Pertani, 2013).

Dosis anjuran untuk penggunaan pupuk Bintang Kuda Laut untuk tanaman

sayuran seperti bayam, bawang, cabe, kangkung, kacang panjang, kentang, sawi,

dan lain sebagainya yaitu setiap 1-3 cc dilarutkan ke dalam 1 liter air, dan

disemprotkan setiap 10 hari sekali (PT. Pertani, 2013).

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan

atau manusia seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos baik yang

berbentuk cair maupun padat. Manfaat utama pupuk organik adalah dapat

memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologis tanah (Samekto, 2006).

Page 18: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

8

Tabel 1. Gambaran umum Pupuk Kimia dan Organik

Kimia / Sintetik Organik / Non-sintetik

Bahan Sintetik.

Mengandung hara tertentu.

Tanah menjadi keras.

Daya simpan air rendah.

Pertumbuhan tanaman terlalu cepat,

sehingga rentan serangan

organisme pengganggu tanaman.

Unsur hara yang larut mudah

tercuci air.

Bahan dasar mahal, sulit dibuat

sehingga harganya mahal.

Dibuat oleh pabrik, cenderung

kurang aman bagi kesehatan dan

lingkungan.

Bahan dari alam.

Selain N, P, K terdapat juga

beberapa unsur mikro.

Tekstur tanah lebih baik.

Daya simpan air tinggi.

Pertumbuhan tanaman relatif

lambat dan lebih tahan serangan

organisme pengganggu tanaman.

Unsurhara tidak mudah tercuci.

Bahan dasar murah, dan mudah

dibuat sehingga harganya murah.

Dapat dibuat sendiri dan aman

bagi kesehatan dan lingkungan.

Sumber : Sutejo, 2002

Pemupukan tanaman lewat daun biasanya disebut foliar feeding yaitu

suatu cara pemupukan yang disemprotkan lewat daun dan diharapkan pupuk yang

disemprotkan dapat masuk ke dalam daun melalui stomata (mulut daun) dan

celah-celah kutikula (Samekto, 2006).

Daya larut yang menentukan cepat atau lambatnya unsur hara yang ada di

dalam pupuk untuk diserap tanaman atau hilang karena tercuci. Pupuk daun yang

berkualitas memiliki daya larut yang tinggi sehingga akan memudahkan dalam

aplikasi pupuk, terutama tidak perlu waktu yang terlalu lama. Pupuk berdaya larut

tinggi memungkinkan seluruh unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun dapat

sampai dan diserap oleh permukaan daun. Selain menentukan jenis pupuk yang

Page 19: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

9

tepat, perlu diketahui juga cara aplikasi yang benar, sehingga takaran pupuk yang

diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada

terganggunya pertumbuhan tanaman, bahkan unsur hara yang dikandung oleh

pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman (Novizan, 2005).

Page 20: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

10

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilaksanakan di Desa Seuneubok Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat, dimulai dari 2 Mei sampai dengan 7 September 2012.

2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih terung varietas

Bingo F1, pupuk kandang, POC Bintang Kuda Laut, pupuk Urea, SP-36 dan KCl

sebagai pupuk dasar.

b. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa babybag, polybag,

cangkul, garu, parang, handsprayer, meteran, jangka sorong, gembor, ember,

timbangan, papan nama, tali, wadah (mangkuk), saringan, kaleng, ajir, gunting,

dan alat-alat tulis.

3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor yang diteliti adalah

konsentrasi POC Bintang Kuda Laut dan interval waktu pemberian POC Bintang

Kuda Laut.

a. Faktor konsentrasi POC Bintang Kuda Laut :

B0 = 0 cc/liter air (kontrol)

B1 = 1 cc/liter air

B2 = 3 cc/liter air

B3 = 5 cc/liter air

Page 21: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

11

b. Faktor interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut :

I1 = 10 hari sekali

I2 = 20 hari sekali

I3 = 30 hari sekali

Berdasarkan banyaknya faktor dan taraf perlakuan yang dicobakan maka

diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan yang masing-masing

terdiri atas 3 kali ulangan dan 4 tanaman sampel sehingga secara keseluruhan

jumlah tanaman dalam penelitian ini terdapat 4 x 3 x 3 x 4 = 144 tanaman.

Susunan kombinasi perlakuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Konsentrasi dan Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut.

No Kombinasi Perlakuan Konsentrasi (cc/liter)Interval Waktu

Pemberian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

B0I1

B0I2

B0I3

B1I1

B1I2

B1I3

B2I1

B2I2

B2I3

B3I1

B3I2

B3I3

0 cc/liter air

0 cc/liter air

0 cc/liter air

1 cc/liter air

1 cc/liter air

1 cc/liter air

3 cc/liter air

3 cc/liter air

3 cc/liter air

5 cc/liter air

5 cc/liter air

5 cc/liter air

10 hst

20 hst

30 hst

10 hst

20 hst

30 hst

10 hst

20 hst

30 hst

10 hst

20 hst

30 hst

Page 22: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

12

Model Matematis yang digunakan adalah:

Yijk = + i + Bj + Ik + (BI)jk + ijk

Keterangan:

Yijk = Pengaruh bersama yang ditimbulkan oleh faktor Konsentrasi POC

Bintang Kuda Laut taraf ke-j dan faktor Interval Waktu Pemberian

taraf ke-k yang terdapat pada blok ke-i.

= Nilai tengah (rata-rata).

i = Pengaruh blok ke-i.

Bj = Pengaruh pada faktor Konsentrasi POC Bintang Kuda Laut pada

taraf ke-j.

Ik = Pengaruh pada faktor Interval Waktu Pemberian taraf ke-k.

(BI)jk = Pengaruh interaksi antara faktor Konsentrasi POC Bintang Kuda

Laut pada taraf ke-j dengan faktor Interval Waktu Pemberian pada

taraf ke-k.

ijk = Pengaruh acak.

Apabila dalam analisis sidik ragam tersebut ada pengaruh nyata terhadap

nilai rata-rata perlakuan maka untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan

dilakukan uji BNJ 5% (Hanafiah, 2000).

4. Pelaksanaan Penelitian.

a. Pembibitan.

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih terung varietas

Bungo F1 sebanyak 5 gram. Benih direndam dalam wadah (mangkuk) dengan

menggunakan air hangat selama 6 jam untuk memecahkan dormansi benih.

Page 23: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

13

Setelah itu benih ditiriskan dengan saringan dan dibungkus dengan menggunakan

kain lembab yang di atasnya dilapisi dengan kertas tisu, kemudian bungkusan

benih disimpan dalam kotak pemeram selama 3 malam.

Media semai disiapkan sebelum persemaian dilakukan, terdiri dari tanah

dan pupuk kandang dengan perbandingan volume 1 tanah : 1 pupuk kandang.

Media semai yang telah disediakan diaduk hingga merata lalu dimasukkan ke

dalam babybag kemudian didiamkan selama satu minggu sebelum persemaian

atau penanaman benih.

b. Penanaman Benih.

Sebelum benih ditanam terlebih dahulu media semai disiram hingga cukup

basah, lalu media semai dilubangi dengan kedalaman 1-2 cm, kemudian barulah

benih ditanam 1 benih per babybag.

c. Persiapan Media.

Media tanam disiapkan 2 minggu sebelum penanaman dilakukan, terdiri

dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan volume 1 tanah : 1 pupuk

kandang yang kemudian dimasukkan ke dalam polybag kemudian didiamkan

selama satu minggu sebelum pemberian pupuk dasar.

d. Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk dasar yang diberikan per polybag adalah Urea 25 kg/Ha (4,2

gram/polybag), SP-36 150 kg/Ha (25,2 gram/polybag) dan KCl 100 kg/Ha (16,8

gram/polybag). Pupuk diberikan dengan cara dicampur pada tanah dan kemudian

didiamkan selama seminggu sebelum penanaman.

e. Persiapan Lahan.

Page 24: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

14

Dilakukan dengan menggunakan cangkul guna membersihkan tanah dari

kotoran-kotoran dan sisa-sisa tanaman yang berada pada lahan penelitian

kemudian dibuat plot dengan ukuran 1,2 cm x 1,4 cm untuk diletakkan polybag

yang berisi tanaman penelitian beserta papan nama perlakuan.

f. Penanaman

Penanaman dilakukan ketika bibit berumur 28 hari setelah semai, dengan

jumlah 1 tanaman per polybag dimana per unit perlakuannya terdapat 4 polybag

tanaman penelitian. Jarak tanam yang digunakan dalam penelitian adalah 60 cm x

70 cm. Penanaman dilakukan pada sore hari.

g. Pemeliharaan

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari, tergantung pada

kondisi lingkungan setempat.

2. Aplikasi Pupuk Organik Cair Bintang Kuda Laut

Aplikasi POC Bintang Kuda Laut dilakukan dengan cara penyemprotan

menggunakan hand sprayer. Aplikasi POC Bintang Kuda Laut dalam

penelitian ini sesuai dengan konsentrasi (0 cc/liter air, 1 cc/liter air, 3

cc/liter air, dan 5 cc/liter air) dan interval waktu pemberian ( 10 hari sekali,

20 hari sekali, dan 30 hari sekali).

3. Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir pada tanaman dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 tepat

3 minggu setelah tanam, dengan panjang ajir 150 cm yang ditancapkan di

samping tanaman dalam polybag sebelum percabangan rimbun di sisi

kanan dan kiri.

Page 25: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

15

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara manual yaitu

dengan mencabut bagian tanaman yang terserang hama penyakit.

5. Pengamatan dan Pengumpulan data

Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini antara lain :

a. Tinggi Tanaman (cm)

Pengukuran tinggi dilakukan dengan mengunakan mistar mulai dari

pangkal batang hingga ke titik tumbuh tunas pucuk semai. Pengukuran tinggi pada

saat tanaman berumur 20 HST, 30 HST dan 40 HST.

b. Diameter Pangkal Batang (mm).

Pengukuran diameter pangkal batang dilakukan dengan mengunakan

jangka sorong, diukur pada ketinggian 1 cm di atas pangkal batang. Pengukuran

dilakukan pada umur 20, 30, dan 40 HST.

c. Jumlah Daun

Jumlah daun diamati sebanyak tiga kali masing-masing pada umur 20, 30

dan 40. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung semua jumlah daun.

d. Jumlah Buah per Tanaman

Perhitungan jumlah buah per tanaman dilakukan pada saat panen yaitu

pada saat tanaman terung berumur 90 HST.

e. Berat Buah per Tanaman (gram)

Perhitungan berat buah per tanaman dilakukan pada saat panen yaitu pada

saat tanaman terung berumur 90 HST.

Page 26: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian.

a. Pengaruh Konsentrasi.

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomor genap 2 sampai

dengan 18) menunjukkan bahwa konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap

semua parameter pertumbuhan dan produksi tanaman terung yang diamati.

1. Tinggi Tanaman (cm).

Rata-rata tinggi tanaman pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda

Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat

pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

Simbol Konsentrasi 20 HST 30 HST 40 HST

B0

B1

B2

B3

0 cc/liter air

1 cc/liter air

3 cc/liter air

5 cc/liter air

10,53a

13,43bc

15,34c

12,74b

10,83a

14,07bc

16,42c

13,14b

11,55a

15,43c

18,11d

14,18b

BNJ 0,05 1,31 1,15 1,22Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 3 menunjukkan bahwa tanaman terung tertinggi dijumpai pada

konsentrasi 3 cc/liter air (B2). Pada umur 20 dan 30 HST konsentrasi 3 cc/liter air

(B2) berbeda nyata dengan konsentrasi 0 cc/liter air (B0) dan 5 cc/liter air (B3)

tetapi berbeda tidak nyata dengan 1 cc/liter air (B1). Pada umur 40 HST

konsentrasi 3 cc/liter air (B2) berbeda nyata dengan konsentrasi 0 cc/liter air (B0),

1 cc/liter air (B1) dan 5 cc/liter air (B3). Hubungan antara tinggi tanaman pada

Page 27: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

17

berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang Kuda Lautpada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Berdasarkan grafik pada gambar 1, dapat dilihat bahwa tanaman tertinggi

dijumpai pada perlakuan konsentrasi POC Bintang Kuda Laut 3 cc/liter air (B2).

2. Diameter Pangkal Batang (mm).

Rata-rata diameter pangkal batang pada berbagai konsentrasi POC Bintang

Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Perlakuan Diameter Pangkal Batang (mm)

Simbol Konsentrasi 20 HST 30 HST 40 HST

B0

B1

B2

B3

0 cc/liter air1 cc/liter air3 cc/liter air5 cc/liter air

1,93a4,46c5,05d3,69b

3,54a8,38c9,29d6,21b

3,89a8,49c9,80d6,67b

BNJ 0,05 0,33 0,60 0,60Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Konsentrasi (cc/liter air)

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

10,53

13,4315,34

12,7410,83

14,0716,42

13,1411,55

15,43

18,11

14,18

02468

101214161820

0 1 3 5

20 HST30 HST40 HST

Page 28: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

18

Tabel 4 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang terung terbesar pada

umur 20, 30 dan 40 HST dijumpai pada konsentrasi 3 cc/liter air (B2) yang

berbeda nyata dengan konsentrasi 0 cc/liter air (B0), 1 cc/liter air (B1) dan 5

cc/liter air (B3). Hubungan antara diameter pangkal batang pada berbagai

konsentrasi POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat

pada Gambar 2.

Gambar 2. Diameter Pangkal Batang Terhadap Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Berdasarkan grafik pada gambar 2, dapat dilihat bahwa diameter pangkal

batang tertinggi dijumpai pada perlakuan konsentrasi POC Bintang Kuda Laut 3

cc/liter air (B2).

3. Jumlah Daun.

Rata-rata jumlah daun pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut

pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada

Tabel 5.

Konsentrasi (cc/liter air)

Dia

met

er P

angk

al B

atan

g (m

m)

1,93

4,465,05

3,693,54

8,389,29

6,21

3,89

8,499,8

6,67

0

2

4

6

8

10

12

0 1 3 5

20 HST30 HST40 HST

Page 29: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

19

Tabel 5. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang KudaLaut pada Umur 20, 30 dan 40 HST

Perlakuan Jumlah Daun

Simbol Konsentrasi 20 HST 30 HST 40 HST

B0

B1

B2

B3

0 cc/liter air1 cc/liter air3 cc/liter air5 cc/liter air

2,06a3,28bc4,33c3,06b

3,06a5,06c6,72d3,89b

6,67a9,06bc10,00c8,28b

BNJ 0,05 0,28 0,38 0,84Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah daun tertinggi pada umur 20, 30 dan

40 HST dijumpai pada perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air (B2). Pada umur 20 dan

40 HST konsentrasi 3 cc/liter air (B2) berbeda nyata dengan konsentrasi 0 cc/liter

air (B0) dan 5 cc/liter air (B3) tetapi berbeda tidak nyata dengan konsentrasi 1

cc/liter air (B1). Pada umur 30 HST konsentrasi 0 cc/liter air (B0) berbeda nyata

dengan konsentrasi 1 cc/liter air (B1), 3 cc/liter air (B2) dan 5 cc/liter air (B3).

Hubungan antara jumlah daun pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut

pada umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang Kuda Lautpada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Konsentrasi (cc/liter air)

Jum

lah

Dau

n

2,063,28

4,333,063,06

5,06

6,72

3,89

6,67

9,0610

8,28

0

2

4

6

8

10

12

0 1 3 5

20 HST30 HST40 HST

Page 30: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

20

Berdasarkan grafik pada gambar 3, dapat dilihat bahwa jumlah daun

tertinggi dijumpai pada perlakuan konsentrasi POC Bintang Kuda Laut 3 cc/liter

air (B2).

4. Jumlah Buah.

Rata-rata jumlah buah pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut

setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang KudaLaut.

PerlakuanJumlah Buah

Simbol Konsentrasi

B0

B1

B2

B3

0 cc/liter air

1 cc/liter air

3 cc/liter air

5 cc/liter air

3,22a

5,33c

5,97d

4,58b

BNJ 0,05 0,39Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah buah tertinggi dijumpai pada

perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air (B2) yang berbeda nyata dengan konsentrasi 0

cc/liter air (B0), 1 cc/liter air (B1) dan 5 cc/liter air (B3). Hubungan antara jumlah

buah pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut dapat dilihat pada

Gambar 4.

Page 31: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

21

Gambar 4. Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang Kuda Laut.

Berdasarkan grafik pada gambar 4, dapat dilihat bahwa jumlah buah

tertinggi dijumpai pada perlakuan konsentrasi POC Bintang Kuda Laut 3 cc/liter

air (B2).

5. Berat Buah (gram).

Rata-rata berat buah pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut

setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rata-rata Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang KudaLaut.

PerlakuanBerat Buah (gram)

Simbol Konsentrasi

B0

B1

B2

B3

0 cc/liter air

1 cc/liter air

3 cc/liter air

5 cc/liter air

600,00a

1270,00c

1416,67d

987,78b

BNJ 0,05 89,17Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Jum

lah

Bua

h

Konsentrasi (cc/liter air)

3,22

5,335,97

4,58

0

1

2

3

4

5

6

7

0 1 3 5

Page 32: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

22

Tabel 7 menunjukkan bahwa berat buah tertinggi pada saat panen dijumpai

pada perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air (B2) yang berbeda nyata dengan

konsentrasi 0 cc/liter air (B0), 1 cc/liter air (B1) dan 5 cc/liter air (B3). Hubungan

antara berat buah pada berbagai konsentrasi POC Bintang Kuda Laut dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5. Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC Bintang Kuda Laut.

Berdasarkan grafik pada gambar 5, dapat dilihat bahwa berat buah

tertinggi dijumpai pada perlakuan konsentrasi POC Bintang Kuda Laut 3 cc/liter

air (B2).

b. Pengaruh Interval Waktu Pemberian.

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomor genap 2 sampai

dengan 18) menunjukkan bahwa interval waktu pemberian berpengaruh sangat

nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksi tanaman terung yang

diamati.

Konsentrasi (cc/liter air)

Ber

at B

uah

(gr)

600

12701416,67

987,78

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 1 3 5

Page 33: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

23

1. Tinggi Tanaman (cm).

Rata-rata tinggi tanaman pada berbagai interval waktu pemberian POC

Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji dengan uji BNJ 0,05

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

Simbol Interval Waktu 20 HST 30 HST 40 HST

I1

I2

I3

10 hari sekali20 hari sekali30 hari sekali

14,22a12,88a11,94a

14,72a13,60a12,53a

15,85a14,85a13,76a

BNJ 0,05 1,63 1,43 1,52Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 8 menunjukkan bahwa tanaman terung tertinggi pada umur 20, 30

dan 40 HST dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1)

yang tidak berbeda nyata dengan 20 hari sekali (I2) dan 30 hari sekali (I3).

Hubungan antara tinggi tanaman terung pada berbagai interval waktu pemberian

POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat pada

Gambar 6.

Gambar 6. Tinggi Tanaman Terhadap Berbagai Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Interval Waktu Pemberian (hari sekali)

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

14,2212,88

11,94

14,7213,6

12,53

15,8514,85

13,76

0

5

10

15

20

10 20 30

20 HST30 HST40 HST

Page 34: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

24

Berdasarkan grafik pada gambar 6, dapat dilihat bahwa tanaman tertinggi

dijumpai pada perlakuan inetrval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut 10

hari sekali (I1).

2. Diameter Pangkal Batang (mm).

Rata-rata diameter pangkal batang pada berbagai interval waktu

pemberian POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji

dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Perlakuan Diameter Pangkal Batang (mm)

Simbol Interval Waktu 20 HST 30 HST 40 HST

I1

I2

I3

10 hari sekali

20 hari sekali

30 hari sekali

4,12b

3,83b

3,39a

7,66b

6,80ab

6,28a

7,98c

7,04b

6,45a

BNJ 0,05 0,41 0,75 0,75

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbedanyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 9 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang tertinggi pada umur

20, 30 dan 40 HST dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian 10 hari

sekali (I1). Pada umur 20 HST perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali

(I1) tidak berbeda nyata dengan 20 hari sekali (I2) tetapi berbeda nyata dengan 30

hari sekali (I3). Pada umur 30 HST perlakuan interval waktu pemberian 10 hari

sekali (I1) berbeda nyata dengan 30 hari sekali (I3) tetapi berbeda tidak nyata

dengan 20 hari sekali (I2). Pada umur 40 HST perlakuan interval waktu pemberian

10 hari sekali (I1) berbeda nyata dengan 30 hari sekali (I3) dan 20 hari sekali (I2).

Hubungan antara diameter pangkal batang pada berbagai interval waktu

pemberian POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat

pada Gambar 7.

Page 35: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

25

Gambar 7. Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Berdasarkan grafik pada gambar 7, dapat dilihat bahwa diameter pangkal

batang tertinggi dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian POC Bintang

Kuda Laut 10 hari sekali (I1).

3. Jumlah Daun.

Rata-rata jumlah daun pada berbagai interval waktu pemberian POC

Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST setelah diuji dengan uji BNJ 0,05

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Perlakuan Jumlah Daun

Simbol Interval Waktu 20 HST 30 HST 40 HST

I1

I2

I3

10 hari sekali

20 hari sekali

30 hari sekali

3,42a

3,21a

2,92a

5,21c

4,67b

4,17a

9,13a

8,67a

7,71a

BNJ 0,05 0,35 0,48 1,05Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Interval Waktu Pemberian (hari sekali)

Dia

met

er P

angk

al B

atan

g(m

m)

4,12 3,83 3,39

7,666,8

6,28

7,987,04

6,45

0

2

4

6

8

10

10 20 30

20 HST30 HST40 HST

Page 36: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

26

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah daun tertinggi pada umur 20, 30 dan

40 HST dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1).

Pada umur 20 dan 40 HST perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1)

tidak berbeda nyata dengan 20 hari sekali (I2) dan 30 hari sekali (I3). Pada umur

30 HST interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1) berbeda nyata dengan 20 hari

sekali (I2) dan 30 hari sekali (I3). Hubungan antara jumlah daun pada berbagai

interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut pada umur 20, 30 dan 40 HST

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu Pemberian POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST.

Berdasarkan grafik pada gambar 8, dapat dilihat bahwa jumlah daun

tertinggi dijumpai pada perlakuan inetrval waktu pemberian POC Bintang Kuda

Laut 10 hari sekali (I1).

4. Jumlah Buah.

Rata-rata jumlah buah pada berbagai interval waktu pemberian POC

Bintang Kuda Laut setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 11.

Interval Waktu Pemberian (hari sekali)

Jum

lah

Dau

n

3,42 3,21 2,92

5,214,67

4,17

9,13 8,677,71

0123456789

10

10 20 30

20 HST30 HST40 HST

Page 37: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

27

Tabel 11. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut.

PerlakuanJumlah Buah

Simbol Interval Waktu

I1

I2

I3

10 hari sekali

20 hari sekali

30 hari sekali

5,15a

4,79a

4,40a

BNJ 0,05 0,49Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah buah tertinggi dijumpai pada

perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1) yang tidak berbeda nyata

dengan 30 hari sekali (I3) dan 20 hari sekali (I2). Hubungan antara jumlah buah

pada berbagai interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut dapat dilihat

pada Gambar 9.

Gambar 9. Jumlah Buah Terhadap Berbagai Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut.

Berdasarkan grafik pada gambar 9, dapat dilihat bahwa jumlah buah

tertinggi dijumpai pada perlakuan inetrval waktu pemberian POC Bintang Kuda

Laut 10 hari sekali (I1).

Jum

lah

Bua

h

Interval Waktu Pemberian (hari sekali)

5,15

4,79

4,4

4

4,2

4,4

4,6

4,8

5

5,2

5,4

10 20 30

Page 38: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

28

Interval Waktu Pemberian (hari sekali)

1179,171058,33

968,33

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

10 20 30

5. Berat Buah (gram).

Rata-rata berat buah pada berbagai interval waktu pemberian POC Bintang

Kuda Laut setelah diuji dengan uji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Rata-Rata Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut.

PerlakuanBerat Buah (gram)

Simbol Interval Waktu

I1

I2

I3

10 hari sekali20 hari sekali30 hari sekali

1179,17b1058,33ab968,33a

BNJ 0,05 111,37Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji BNJ 0,05

Tabel 12 menunjukkan bahwa berat buah tertinggi dijumpai pada

perlakuan interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1) yang berbeda nyata dengan

30 hari sekali (I3) tetapi berbeda tidak nyata dengan 20 hari sekali (I2). Hubungan

antara berat buah pada berbagai interval waktu pemberian dapat dilihat pada

Gambar 10.

Gambar 10. Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu Pemberian POC BintangKuda Laut.

Ber

at B

uah

(gr)

Page 39: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

29

Berdasarkan grafik pada gambar 10, dapat dilihat bahwa berat buah

tertinggi dijumpai pada perlakuan inetrval waktu pemberian POC Bintang Kuda

Laut 10 hari sekali (I1).

4.2. Pembahasan.

a. Pengaruh Konsentrasi.

Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi

tanaman terung tertinggi dijumpai pada perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air (B2)

dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi 0 cc/liter air (B0), 1 cc/liter air (B1)

dan 5 cc/liter air (B3). Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 3 cc/liter air (B2)

sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung sehingga mampu

meningkatkan pertumbuhan tanaman terung, dimana ketersediaan unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman berada dalam keadaan cukup dan seimbang sehingga

hasil produksinya pun menjadi optimal.

Konsentrasi 3 cc/liter air (B2) meningkatkan laju pertumbuhan tinggi

tanaman, diameter pangkal batang dan jumlah daun tanaman terung diduga

dikarenakan unsur N yang terkandung dalam POC Bintang Kuda Laut berada

dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tinggi tanaman terung.

Sutedjo (2002) menjelaskan bahwasanya Nitrogen merupakan unsur hara utama

bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya sangat diperlukan untuk

pembentukan dan pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun,

batang dan akar. Harjadi (1998) menambahkan, selain tinggi tanaman dan jumlah

daun, diameter batang membesar sebagai akibat terjadinya pertumbuhan meristem

kambium dimana pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pemanjangan dan

Page 40: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

30

pembesaran sel yang sangat tergantung pada ketersediaan dan penyerapan hara

Nitrogen. Didukung oleh Jumin (2008) yang menyatakan bahwa ketersediaan

unsur hara N mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman terutama

daun, menambah tinggi tanaman, merangsang pertunasan, dan mempertinggi

kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain seperti Phosfor dan Kalium

yang berguna untuk hasil produksi tanaman. Phosfor, yang terkandung dalam

POC Bintang Kuda Laut, sangat penting dalam proses pembelahan sel dan

perkembangan jaringan meristem yang dapat menyebabkan pertumbuhan

tanaman, kuantitas, kualitas dan waktu panen tanaman menjadi optimal.

Sedangkan Kalium, yang terkandung dalam POC Bintang Kuda Laut, merupakan

aktivator dari berbagai enzim yang essensial dalam reaksi fotosintesis dan

respirasi, translokasi karbohidrat, sintesis protein dan pati (Hanafiah, 2005).

Proses fotosintesis yang berjalan dengan baik mampu menghasilkan asimilat

dalam jumlah cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan juga

digunakan oleh tanaman untuk pembungaan dan pembentukan buah. Produksi

suatu tanaman merupakan hasil dari proses fotosintesis, penurunan asimilat akibat

respirasi, dan translokasi karbohidrat ke dalam hasil tanaman. Oleh karena itu,

peningkatan produksi berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan dan

hasil fotosintesis (Jumin, 2008).

Menurunnya pertumbuhan dan produksi tanaman terung pada perlakuan

konsentrasi 0 cc/liter air (B0) dan 1 cc/liter air (B1) diduga dikarenakan

konsentrasi tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman terung

untuk tumbuh dan berkembang bila dibandingkan dengan konsentrasi 3 cc/liter air

(B2). Rachim (1996) menyatakan bahwa dalam memberikan pupuk harus

Page 41: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

31

diperhatikan kebutuhan akan jenis dan takarannya. Terlalu sedikit takaran dosis

atau konsentrasi pupuk yang diberikan dapat mengakibatkan penurunan

produktivitasnya.

Pada perlakuan konsentrasi 5 cc/liter air (B3) menyebabkan penurunan

pertumbuhan dan produksi tanaman terung. Diduga hal ini dikarenakan

konsentrasi pupuk yang diberikan berada dalam taraf yang telah melebihi dari

toleransi tanaman sehingga tanaman tidak mampu untuk tumbuh dan berkembang

dengan sebagaimana mestinya. Samekto (2006) mengatakan bahwa konsentrasi

suatu pupuk yang diberikan kepada tanaman, guna menunjang pertumbuhan

tanaman sehingga dapat menghasilkan produksi secara optimal, haruslah

mengikuti petunjuk yang tertera di kemasan pupuk tersebut. Hal ini dilakukan

agar jangan berlebihan dalam memberikan dosis suatu pupuk karena efeknya

dapat membuat tanaman tidak mengalami perubahan (pupuk sia-sia), keracunan

pada tanaman dan dapat juga terjadi klorosis dan nekrosis pada tanaman sehingga

menyebabkan kematian pada tanaman. Didukung oleh Rosmarkam dan Yuwono

(2011) yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk dengan kepekatan dua kali

lipat dari yang dianjurkan akan menyebabkan kerusakan pada tanaman. Sutejo

(2002) menambahkan bahwa baik buruknya pertumbuhan dan perkembangan

tanaman atau meningkat dan berkurangnya hasil produksi yang diberikan tanaman

dipengaruhi oleh pertambahan atau pengurangan unsur hara yang diberikan.

Pertambahan atau pengurangan ini berarti adanya koreksi terhadap unsur hara

melalui pemberian pupuk yang tepat, seimbang dan teratur.

Page 42: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

32

b. Pengaruh Interval Waktu Pemberian.

Berdasarkan hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa pertumbuhan

tanaman terung tertinggi dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian 10

hari sekali (I1) dan produksi tanaman terung tertinggi dijumpai pada perlakuan

interval waktu pemberian 10 hari sekali (I1) dan 20 hari sekali (I2). Hal ini diduga

interval waktu pemberian pupuk 10 hari sekali sesuai bagi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman terung. Sesuai dengan pendapat Samekto (2006) yang

menyatakan bahwa pemberian pupuk pada tanaman, terutama penyemprotan

pupuk daun dapat dilakukan dengan masa penyemprotan setiap 10 hari sekali.

Rosmarkam dan Yuwono (2011) juga menyatakan bahwa waktu dan cara

pemberian pupuk yang tepat sangat penting, terutama pada saat persediaan pupuk

terbatas, maka penggunaan pupuk harus tepat waktu pemberiannya dan tepat cara

aplikasinya sehingga meningkatkan hasil seoptimal mungkin. Saptarini et al.

(2009) menambahkan bahwa pemberian pupuk harus dilakukan dengan benar

sesuai dengan aturan pakai atau dosis anjuran akan pemberian pupuk. Hal ini guna

menghindari klorosis dan nekrosis pada tanaman karena pupuk yang pemberian

dosisnya berlebihan dapat menyebabkan kematian pada tanaman, dan pemberian

yang terlalu sering akan menyia-nyiakan perlakuan pemupukannya sehingga

terjadi pemborosan dan tidak efisien dalam menggunakan pupuk.

Interval waktu pemberian dengan perlakuan 30 hari sekali (I3)

menunjukkan bahwa perlakuan tersebut tidak tepat dalam membudidayakan

tanaman terung sehingga produksinya menjadi menurun. Menurut Sutejo (2002)

pemakaian pupuk secara berlebihan, baik berupa dosis maupun waktu

pemberiannya, selain tidak ekonomis dapat pula membahayakan pertumbuhan

Page 43: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

33

tanaman. Samekto (2006) juga menjelaskan bahwasanya penyemprotan pupuk

yang tepat akan merangsang tanaman dalam meningkatkan hasil. Demikian juga

sebaliknya, apabila penyemprotan pupuk yang tidak tepat dosis dan waktunya,

maka akan menurunkan hasil produksi tanaman.

4.3. Pengaruh Interaksi.

Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang

nyata antara konsentrasi dan interval waktu pemberian terhadap semua parameter

pertumbuhan dan produksi tanaman terung yang diamati. Hal ini menunjukkan

bahwa pengaruh masing-masing faktor yang dicobakan tidak tergantung pada

faktor yang lain. Pengaruh konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman terung tidak tergantung pada interval waktu pemberian POC Bintang

Kuda Laut. Demikian juga dengan pengaruh interval waktu pemberian terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman terung tidak tergantung pada konsentrasi

POC Bintang Kuda Laut.

Page 44: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Konsentrasi dan interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.

2. Pertumbuhan dan produksi terung terbaik dijumpai pada perlakuan

konsentrasi 3 cc/liter air dengan interval waktu pemberian 10 hari sekali

dan 20 hari sekali.

3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi dan interval waktu

pemberian pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.

B. Saran

1. Disarankan untuk penerapan POC Bintang Kuda Laut konsentrasi 3

cc/liter air untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil produksi yang tinggi

bagi tanaman terung.

2. Disarankan untuk penerapan interval waktu pemberian pupuk 10 hari

sekali dan pupuk 20 hari sekali untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil

produksi yang tinggi bagi tanaman terung.

Page 45: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Pujianto. 1992. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgromediaPustaka. Jakarta.

Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta.

Anonim. 2011. Bercocok Tanam Terung. Diakses Agustus 2011.http://www.scribd.com/doc/58302257/9/8/2011 Bercocok Tanam terung

Anonim. 2013. PT. PERTANI (Pertanian Negara Indonesia). Kalimantan.Diakses April 2013.http://www.pertani-kalimantan.com/umum/poc-bintang-kuda-laut.html

Arsyad, H. 2007. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam Aneka Sayuran. Ricardo.Jakarta.

Buckman, H.O, dan N.G Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Soegiman).Bharata Karya. Jakarta.

Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya Terung. Yayasan Pustaka Nusantara.Yogyakarta.

Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Universitas SumateraUtara. Medan.

Fahn, A. 1982, Anatomi Tumbuhan, Edisi Ketiga, 278, 313, 698-701, UGMPress, Yogyakarta.

Hanafiah, K. A. 2000. Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. RajaGrafindoPersada. Jakarta.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. RajaGrafindo Persada.Jakarta.

Harjadi. 1998. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Jumin, H. B. 2008. Dasar-dasar Agronomi. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Pahan, I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Peni. 1998. Pro Kontra Terung Ungu Untuk Keperkasaan. Dalam Trubus.No.340.Tlm.XXIX.

Page 46: PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu

36

Rachim. 1996. Kiat Memupuk yang Menguntungkan. Balai Pengkajian TeknologiPertanian. Sulawesi Selatan.

Rosmarkam, A., dan N.W Yuwono. 2011. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.Yogyakarta.

Rukmana. R. 1994. Bertanam Terung. Kanisius. Yogyakarta.

Samadi. B. 2001. Budi Daya Terung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.

Samekto, R. 2006. Pupuk Daun. Citra Aji Parama. Yogyakarta.

Samekto, R. 2006. Pupuk Kandang. Citra Aji Parama. Yogyakarta.

Saptarini, N., Eti Widayati., Lila Sari., dan B. Sarwono. 2009. Agar TanamanCepat dan Rajin Berbuah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siswadi. 2006. Budidaya Tanaman Sayuran. Citra Aji Parama. Yogyakarta.

Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Pustaka Buana. Bandung.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Yuliprianto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaan. Graha Ilmu.Yogyakarta.