perhitungan interval waktu perawatan komponen...

14
PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING PLASTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENGARUH PERSEDIAAN SUKU CADANG Reyuni Lumban Gaol Wiwin Widiasih Siti Muhimatul Khoiroh Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected] ABSTRAK UD Rumpun Mas merupakan perusahaan manufaktur penghasil sandal yang terdiri atas sandal perempuan dan laki-laki. Untuk mendukung fasilitas proses produksi yang berlangsung maka dilakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam penggunaan mesin produksi tersebut. Selain itu juga diperlukan pertimbangan akan ketersediaan kebutuhan suku cadang dan perencanaan perawatan pada komponen mesin agar mesin atau unit yang akan digunakan dapat beroperasi dengan baik dan tidak mengalami gangguan kerusakan pada saat digunakan. Perawatan mesin injection molding plastic kurang diperhatikan oleh pabrik sehingga kerusakan dapat terjadi sewaku-waktu. Saat ini perawatan mesin yang biasa dilakukan pada mesin injection molding plastic hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan saja tanpa adanya perawatan yang teratur atau dijadwalkan. Penelitian ini menganalisis kerusakan dan persediaan suku cadang pada mesin Injection Molding Plastic dengan mempertimbangkan nilai probability, reliability, dan cost. Selanjutnya klasifikasi ABC-VED digunakan untuk menentukan komponen kritis yang dapat memperlihatkan pengaruh kondisi suku cadang ketika persediaan suku cadang

Upload: vocong

Post on 29-Mar-2019

303 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN

MESIN INJECTION MOLDING PLASTIK DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN PENGARUH PERSEDIAAN SUKU

CADANG

Reyuni Lumban Gaol

Wiwin Widiasih

Siti Muhimatul Khoiroh

Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

UD Rumpun Mas merupakan perusahaan manufaktur penghasil sandal yang terdiri

atas sandal perempuan dan laki-laki. Untuk mendukung fasilitas proses produksi yang

berlangsung maka dilakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas untuk meningkatkan

efektivitas dan efesiensi kerja dalam penggunaan mesin produksi tersebut. Selain itu juga

diperlukan pertimbangan akan ketersediaan kebutuhan suku cadang dan perencanaan

perawatan pada komponen mesin agar mesin atau unit yang akan digunakan dapat

beroperasi dengan baik dan tidak mengalami gangguan kerusakan pada saat digunakan.

Perawatan mesin injection molding plastic kurang diperhatikan oleh pabrik sehingga

kerusakan dapat terjadi sewaku-waktu. Saat ini perawatan mesin yang biasa dilakukan

pada mesin injection molding plastic hanya berupa corrective maintenance yaitu

mengganti komponen jika terjadi kerusakan saja tanpa adanya perawatan yang teratur atau

dijadwalkan. Penelitian ini menganalisis kerusakan dan persediaan suku cadang pada

mesin Injection Molding Plastic dengan mempertimbangkan nilai probability, reliability,

dan cost. Selanjutnya klasifikasi ABC-VED digunakan untuk menentukan komponen kritis

yang dapat memperlihatkan pengaruh kondisi suku cadang ketika persediaan suku cadang

Page 2: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

tidak available. Hasil dari klasifikasi ABC-VED didapatkan komponen kritis yaitu

komponen screw dan heater bands. Selanjutnya dilakukan perhitungan interval perawatan

dengan metode age replacement. Interval perawatan pada komponen screw perawatan

dilakukan setiap 10 hari dengan tingkat keandalan 36,12% serta biaya perawatan sebesar

Rp. 778.825,38. Interval perawatan pada komponen heater bands 11 hari dengan tingkat

keandalan 79,10% serta biaya perawatan sebesar Rp. 253.638,24. Penjadwalan perawatan

mesin injection molding plastik dalam 1 tahun juga dihasilkan pada penelitian ini.

Kata kunci: probability, reliability,cost, klasifikasi ABC-VED, metode age replacement

ABSTRACT

UD Rumpun Mas is a manufacturing company that produces sandals including

women and men. To support the ongoing production process facility, facility maintenance

activities are carried out to improve the effectiveness and efficiency of work in the use of

production machinery. It is also necessary to consider the availability of spare parts

requirements and maintenance planning on the engine components for the machine or unit

to be used to operate properly and do not suffer damage at the time of use. Treatment of

injection molding machine plastic less paid attention by the factory so that damage can

occur at any time. Currently the usual engine maintenance was done on a plastic injection

molding machine only in the form of corrective maintenance is to replace the component if

there is damage only without any regular or scheduled maintenance. This research

analyzes the damage and spare parts inventory on Injection Molding Plastic machine by

considering probability value, reliability, and cost. Furthermore the ABC-VED

classification is used to determine the critical component that can show the effect of spare

parts conditions when spare parts inventory is not available. The result of ABC-VED

classification is found critical component that is screw component and heater bands.

Furthermore, the calculation of maintenance interval with age replacement method.

Intervals maintenance of screw components are performed every 10 days with a reliability

level of 36.12% and maintenance costs of Rp. 778.825,38. Interval maintenance of the

component heater bands 11 days with a reliability level of 79.10% and maintenance costs

Page 3: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

of Rp. 253.638,24. Scheduling of plastic injection molding machine maintenance in 1 year

was also produced in this research.

Key words: probability, reliability, cost, ABC-VED classification, age replacement method

PENDAHULUAN

Sandal jepit merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita

sehari-hari. Sandal dapat didefinisikan sebagai pelindung telapak kaki dengan tali pengikat

yang melewati punggung kaki atau beberapa jenis melewatin pergelangan kaki. Seiring

dengan kebutuhan sandal yang meningkat maka semakin bertambah perusahaan sandal.

Pada perkembangannya kini perusahaan sandal harus bisa bersaing membuat produk

sandal yang berkualitas dan menarik agar dapat bertahan.

Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang industri barang yaitu UD.

Rumpun mas. Perusahaan yang berlokasi di Kemlaten Gg. XII/5-10 Karangpilang kota

Surabaya ini awalnya hanya melayani jasa pembuatan moulding atau cetakan sepatu,

seiring dengan waktu, perusahaan ini semakin berkembang sehingga saat ini dapat

memproduksi sandal. Produk sandal terdiri atas berbagai macam yaitu sandal perempuan

dan sandal laki-laki. Untuk sandal perampuan sendiri dibagi lagi dalam beberapa model

antara lain: BL 008 pamela, BL 009 galaksi, BL 009 celmatris, kimono, slim brigita BL

008 mirna, BL 008 shera slim kumis, dan slim burberry. Sedangkan untuk sandal laki-laki

antara lain BL 051 anthena, BL 051 Flash, BL 051 ninja, BL 051 casual, BL bumper,

boloni giok, sandal gunung, 7 magic. UD. Rumpun Mas saat ini banyak mendapat

persaingan dari perusahaan sejenisnya. Oleh karena itu dari persaingan tersebut perusahaan

ini berusaha memproduksi sandal-sandal dengan kualitas yang baik sesuai dengan

permintaan dari konsumen.

Proses pembuatan alas sandal pertama-tama pekerja harus membuat cetakan alas

sandal dari besi dan dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan pemesan. Kemudian

bahan baku dimasukan kedalam mesin mixer yang berfungsi untuk mencampurkan bahan

baku dengan warna yang diinginkan, kemudian dipindahkan ke cetakan besi yang telah

dibuat, tak perlu menunggu lama untuk melepaskan alas dari cetakan alas karena semakin

panas suhu nya maka semakin mudah dalam proses pelepasan alas sandal. Sedangkan

Page 4: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

proses pembuatan tali sandal hampir sama dengan dengan proses pembuatan alas sandal,

hanya saja disini bahan baku yang sudah dicampur dimasukan kedalam mesin bole yang

didalamnya sudah ada cetakan tali sandal yang terbaut dari besi, setelah itu tali yang sudah

dicetak dipotong secara manual.

Untuk memenuhi proses produksi sangat diperlukan kesiapan mesin sebagai

penunjang, tetapi dalam memenuhi semua target yang diinginkan perusahaan sering

mengabaikan perawatan dari mesin-mesin yang digunakan. Perawatan yang dilakuan

diperusahaan ini sangat kurang sekali sehingga hal ini dapat membuat mesin mudah rusak

jika digunakan terus menerus tanpa diimbangi adanya perawatan yang baik. Pada mesin

injection molding plastic perawatan mesin juga kurang diperhatikan sehingga kerusakan

dapat terjadi sewaku-waktu. Perawatan mesin yang biasa dilakukan pada mesin injection

molding plastic oleh perusahaan hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti

komponen jika terjadi kerusakan saja tanpa adanya perawatan yang teratur. Disadarin

ataupun tidak tidakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena

pergantian komponen yang mengalami kerusakaan pada saat proses produksi sedang

berjalan. Berbeda dengan preventive maintenance yang dapat memperkecil kemungkinan

terjadinya kerusakan mesin produksi sehingga proses dapat berjalan dengan lancar. Selain

itu umur dari mesin-mesin produksi akan lebih lama. Untuk itu perlu dibuat sistem

penjadwalan preventive maintenace yang diharapkan dapat menekan biaya yang harus

ditanggung oleh perusahaan. Diperusahaan ini juga kurang memperhatikan kesedian suku

cadang mesin tersebut, sehingga hal itu dapat menggangu proses produksi karena mesin

harus berhenti menuggu ketersediaan suku cadang, perusahaan tak menyadari bahwa hal

ini dilakukan terus menerus perusahaan akan mengalami kerugian dari segi biaya dan

waktu.

Tabel 1. 1 Data frekuensi pemakaian

Komponen Jumlah suku

cadang

Frekuensi

pemakaian (%)

Frekuensi kumulatif

pemakaian

Screw 2 31,05 31,05

Heater bands 2 22,73 53,78

Barrel 1 16,95 70,73

Page 5: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

Komponen Jumlah suku

cadang

Frekuensi

pemakaian (%)

Frekuensi kumulatif

pemakaian

Cavity 1 13,95 84,68

Rear platten 1 7,23 91,91

Clamping unit 1 3,40 95,31

Hopper 1 2,3 97,61

Hydraulie screw

drive 1 1.15 98,76

Statonary

platten 1 0,62 99,38

Moving platten 1 0,62 100

(sumber: Data UD Rumpun Mas)

.

Klasifikasi ABC dilakukan untuk menekan nilai dan frekuensi dari permintaan suku

cadang mesin. Hal ini perlu dipertimbangkan apabila perusahaan menaruh perhatian pada

tingginya nilai yang tersimpan pada persediaan suku cadang. Pada klasifikasi ABC, suku

cadang dipisahkan berdasarkan jumlah penggunaan dan unit cost. Klasifikasi VED secara

umum merupakan metode yang dapat memberikan analisis yang mencakup faktor-faktor

yang dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan. Klasifikasi VED bertujuan untuk

memberikan penentuan akhir mengenai tingkat kepentingan suku cadang setelah

pertimbangan frekuensi penggunaan dan biaya. Pada klasifikasi ini terdapat beberapa

faktor yang digunakan yaitu dari sisi teknis yang berkaitan dengan operasional mesin, lead

time pengadaan suku cadang dan pengaruh ada tidaknya suku cadang. Tiga faktor ini

digunakan dalam pengambilan keputusan karena ketiga hal inilah yang selama ini menjadi

pertimbangan terbesar dalam melakukan pengadaan persediaan suku cadang. Berdasarkan

permasalahan di atas sangat penting untuk dicarikan solusi oleh karena itu dilakukan

penelitian ini yang berjudul “Perhitungan interval waktu perawtaan mesin injection

molding plastik dengan mempertimbangkan pengaruh persediaan suku cadang”

Page 6: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

MATERI DAN METODE

Perawatan merupakan fungsi yang sama pentingnya dengan produksi dalam suatu

perusahaan atau pabrik. Hal ini karena peralatan atau fasilitas yang kita gunakan

memerlukan pemeliharaan atau perawatan agar peralatan atau fasilitas dapat digunakan

dengan baik dan agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar.

Kegiatan perawatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau pabrik dapat

dibedahkan menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Corrective maintenance

Perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelainan pada fasilitas

atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Tindakan perawatan

yang dilakukan biasanya berupa perbaikan atau reparasi Perawatan dengan

menggunakan system perawatan korektif kelihatanya membutuhkan biaya

operasional lebih murah dibandingkan menggunakan system preventive

maintenance.

b. Preventive maintenance

Pemeliharaan pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang

dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang ridak terduga dan

menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami

kerusakan pada waktu yang digunakan dalam proses produksi.

Analisis ABC atau dikenal dengan klasifikasi Pareto merupakan salah satu metode

yang digunakan untuk memecahkan masalah penentuan titik optimum, baik jumlah

pemesanan maupun order point, serta berguna dalam menentukan barang-barang yang

harus diprioritaskan. Analisis ABC sangat berguna dalam memfokuskan perhatian

manajemen terhadap penentuan jenis barang yang paling penting dalam sebagian besar

investasi. ABC Analisis mengklasifikasikan persediaan dalam tiga kategori, yaitu: A, B,

dan C dengan basis volume penggunaan biaya persediaan dalam setahun.

Secara umum kekritisan dari spare part dapat ditentuak dari kerugian downtime,

karena secara umum untuk suku cadang yang tidak tersedia pada saat diperlukan.

Berdasarkan kekritisan, suku cadang secara konvesional diklasifikasikn menjadi tiga kelas

yaitu vital, essential, dan desirable (Vaisakh, 2013):

Page 7: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

1. Vital (V): Item kategori penting adalah suku cadang yang tidak ada ketika

dibutuhkan akan membuat kegiatan produksi terhenti, atau setidaknya menjadi

sangat berpengaruh. Dalam proses produksi, sebagian besar suku cadang untuk

bottleneck atau proses adalah item vital.

2. Essential (E): Sebuah suku cadang akan dianggap penting jika tidak ada

kesediannya, maka kerugian akan terjadi

3. Desirable (D): Sebuah suku cadang akan diinginkan (desirable) jika kehilangan

produksi tidak terlalu signifikan karena ketidaksediaanya. Sebagian besar bagian

akan jatuh dibawah kategori ini.

Klasifikasi VED bertujuan untuk memberikan penentuan akhir mengenai tingkat

kepentingan suku cadang berdasarkan 3 faktor yang digunakan dalam pengambialan

keputusan yaitu usia pemakaian, leadtime pengadaan suku cadang dan pengaruh ada

tidaknya ketersediaan suku cadang.

Melakukan tindakan penggantian pencegahan adalah untuk menghindari terhentinya

mesin akibat kerusakan komponen. Tindakan penggantian pencegahan dapat dilakukan

dengan menentukan interval waktu antara tindakan penggantian (tp) yang optimal dari

suatu komponen sehingga dicapai minimasi downtime yang maksimal. Frekuensi

penggantian pencegahan yang meningkat dapat meningkatkan downtime karena

penggantian, namun ini dapat mengurangi downtime karena penggantian kegagalan dan

menyeimbangkan waktu terbaik antara penggantian pencegahan dengan downtime.

Metode perhitungan yang digunakan adalah metode Age Replacement. Dalam

metode Age Replacement tindakan penggantian dilakukan pada saat pengoperasiannya

sudah mencapai umur yang ditetapkan yaitu sebesar tp. Jika pada selang waktu tp terjadi

kerusakan, maka dilakukan penggantian komponen sebagai tindakan korektif. Selanjutnya

umur tindakan penggantian tp dimulai dari awal dengan acuan waktu mulai bekerjanya

sistem setelah dilakukan tindakan perawatan korektif.

Keandalan didefinisikan sebagai peluang suatu unit atau system berfungsi normal,

jika digunakan menurut kondisi operasi tertentu untuk suatu periode tertentu (Gaspernz,

1192). Pengetahuan tentang teori keandalan dewasa ini sangat membantu memecahkan

masalah yang ada hubunganya dengan manajemen system perawatan. Misalnya untuk

memperkirakan keadalan peralatan sehingga ditentukan saat atau waktu untuk perawatan

Page 8: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

suatu peralatan. Model probabilitas dari alat merupakan langkah utama yang harus

diketahui untuk menghitung keandalan dari suatu alat. Model probabilitas ini biasanya

dinyatakan denngan distribusi statistik. Distribusi yang bias digunakan adalah distribusi

eksponensial negatif, distribusi weilbull, distribusi normal dan distirbusi hiper

eksponensial.

1. Distribusi Normal

Rumus yang digunakan pada distribusi normal yaitu :

𝑓(𝑡) =1

√2𝜋𝜎 𝑒

⌊1

2(𝑡−𝜇

𝜎)2⌋ ............................................................... (2.1)

Keterangan :

µ= rata-rata

σ= simpang baku

π=3,1416 (bilangan konstan)

e=2,7183 (bilangan konstan)

X=absis dengan batas -∞ < X <π

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Klasifikasi ABC

Faktor-faktor yang digunakan dalam Klasifikasi ABC:

1) Frekuensi pemakaian

2) Jumlah penggunaan

Tabel hasil analisis klasifikasi ABC

No Nama

komponen

volume

tahunan

% volume

pemakaian

%

Komulatif

pemakaian

biaya per unit

% volume

tahunan dalam

nilai uang

%

jumlah

barang

kelas

1 Screw 2 31,05

53,78

RP 27.000.000 RP 54.000.000

20% A 2

Heater

bands 2 22,73 RP 5.150.000 RP 10.300.000

Page 9: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

3 Barrel 1 16,95

39,13

RP 28.000.000 RP 28.000.000

40% B 4 Cavity

1 14,95 Rp12.000.000 Rp12.000.000

5 Rear platten 1 7,23 RP 5.000.000 RP 5.000.000

6 Clamping

unit 1 3,55

7,09

RP 13.450.000 RP 13.450.000

50%

C

7 Hopper 1 2,3 RP 350.000 RP 350.000

8 Hydraulie

screw drive 1 2.15 RP 875.000 RP 875.000

9 Statonary

platten 1 0,62 RP 400.000 RP 400.000

10 Moving

platten 1 0,62 RP 3.500.000 RP 3.500.000

100 100 Rp106.700.000 Rp135.200.000 100

Pada klasifikasi ABC faktor kekritisan yang digunakan adalah jumlah penggunaan

suku cadang dan harga perunit setiap komponennya, sehingga didapat komponen kritis

adalah kelas A yaitu komponen screw dan heater bands yang mempunyai tingkat

pemakaian sebesar 53,78 %. kelas B yaitu komponen barrel, cavity, dan rear platten

dengan tingkat pemakaian sebesar 39,13 % dan kelas C yaitu komponen clamping unit,

hopper, hydrauline screw drive, stationary platten, dan moving platten dengan tingkat

pemakaian sebesar 7,09 %.

2. Klasifikasi VED

Faktor-faktor yang digunakan dalam klasifikasi VED :

a. Umur pakai

b. Lead time

c. Pengaruh stock

No Faktor Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3

1. Umur pakai < 2 tahun (60) 2 tahun (100) >2 tahun (150)

2. Lead time <3 hari (60) 3 hari(100) > 3 hari(150)

3. Pengaruh stock < berpengaruh(60) berpengaruh (100) >

berpengaruh(150)

Page 10: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

Nilai kriteria yang digunakan :

POINT KLASIFIKASI

270-350 VITAL

200-270 ESSENTIAL

100-200 DESIRABLE

Hasil Analisis Klasifikasi VED

No Komponen mesin Umur

pakai Leadtime

Pengaruh

stock total kelas

1. Screw 150 60 100 310

V 2. Heater bands 100 100 100 300

3. Barrel 150 100 60 310

E

4. Cavity 100 60 100 260

5. Rear platten 100 60 60 210

6. Clamping unit 100 60 60 220

7. Hopper 60 60 60 180

D

8. Hydraulie screw

drive 60 60 60 180

9. Statonary platten 60 60 60 180

10. Moving platten 60 60 60 180

Suku cadang berdasarkan tingkat kekritisan dari 10 komponen diklasifikasikn

menjadi tiga kelas yaitu kelas V(vital) terdiri dari 2 item, kelas E(essential) terdiri dari 4

item dan kelas D (desirable) terdiri dari 4 item. Dengan faktor yang digunakan adalah

umur pemakaian, lead time, dan pengaruh stock. Kelas V yaitu suku cadang yang memiliki

tingkat kekritisan tinggi. Suku cadang kelas V harus tersedia di perusahaan, jika tidak

tersedia pada saat yang dibutuhkan akan menyebabkan downtime. Kelas E yaitu suku

cadang yang memiliki tingkat kekritisan sedang, jika suku cadang jenis ini tidak tersedia

Page 11: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

pada saat yang dibutuhkan maka akan menurunkan kinerja mesin. Kelas D yaitu suku

cadang yang memiliki tingkat kekritisan rendah. Tidak tersediaanya suku cadang jenis ini

tidak berpengaruh buruk terhadap kinerja pabrik.

3. Metode Age Replacement

1. Tingkat Probabilitas Kerusakan Komponen

Tabel 1 Hasil Probabilitas Kerusakan Komponen Screw

Interval (tp) dalam hari Fungsi padat probabilitas [F(tp)]

1 0,00840

2 0,00881

3 0,00923

4 0,00966

5 0,01008

6 0,01051

7 0,01093

8 0,01135

9 0,01177

10 0,01218

Hasil perhitungan fungsi padat probabilitas diatas dapat diketahui bahwa nila

tertinggi yaitu pada interval hari ke-10 dengan nilai 0,01218, maka probabilitas komponen

screw pada interval ke-10 (hari).

Tabel 2 Hasil Probabilitas Kerusakan Komponen Heater Bands

Interval (tp) dalam hari Fungsi padat probabilitas [F(tp)]

1 0,0070

2 0,0066

3 0,0084

4 0,0059

5 0,0123

6 0,0053

7 0,0050

8 0,0047

9 0,0038

10 0,0041

11 0,0150

Hasil perhitungan fungsi padat probabilitas diatas dapat diketahui bahwa nilia

tertinggi yaitu pada interval hari ke-11 dengan nilai 0,0150, maka probabilitas komponen

heater bands pada interval ke-11 (hari).

Page 12: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

2. Tingkat Keandalan Komponen

Tabel Hasil Tingkat Keandalan Komponen Screw

Interval (tp) dalam hari Fungsi Keandalan R(tp)

1 0,8665

2 0,8665

3 0,7438

4 0,7438

5 0,6438

6 0,5186

7 0,5186

8 0,4910

9 0,4910

10 0,3612

tingkat keandalan komponen screw dapat dilihat bahwa tingkat keandalan komponen

mesin semakin menurun sesuai dengan bertambahnya waktu. Dan interval ke 10 dengan

nilai fungsi keandalan sebesar 0,3612 (36,12%).

Hasil Tingkat Keandalan Komponen Heater Bands

Interval (tp) dalam hari Fungsi Keandalan R(tp)

1 0,8869

2 0,8665

3 0,8665

4 0,8438

5 0,8438

6 0,8438

7 0,8186

8 0,8186

9 0,7910

10 0,7910

11 0,7910

Pada tabel tingkat keandalan komponen heater bands dapat dilihat bahwa tingkat

keandalan komponen mesin semakin menurun sesuai dengan bertambahnya waktu. Dan

interval ke-11 dengan nilai fungsi keandalan sebesar 0,7910 (79,10%) merupakan batas

keandalan minimal yang telah ditetapkan yaitu 70 %.

Page 13: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

3. Biaya Perbaikan

Tabel Hasil biaya perawatan

Komponen Biaya tidak melakukan perawatan Biaya perawatan

penjadwalan

Komponen screw Rp 294.186.000,00

Rp 149.258.713,68

Komponen heater

bands

Rp 71.646.500.00

Rp 56.011.561.92

KESIMPULAN

1. Hasil penentuan komponen kritis dengan menggunakan klasifikasi ABC-VED,

komponen yang kritis adalah komponen screw dan heater bands.

2. Penjadwalan perawatan mesin injection molding pada komponen screw dan heater

bands di UD Rumpun Mas agar tercapai minimalisasi biaya yaitu pada komponen

screw setiap 10 hari dengan tingkat keandalan 0,3612 (36,12%).biaya yang optimal

setiap kali melakukan kegiatan perawatan pencegahan adalah sebesar Rp 7788.25,38

pada interval hari ke-10, sedangkan komponen heater bands setiap 11 hari dengan

tingkat keandalan 0,7910 (79,10%). Biaya optimal setiap kali melakukan kegiatan

perawatan pencegahan dalah sebesar Rp 253.638,24 pada interval hari yang ke-11.

3. Waktu yang optimal untuk melakukan perawatan adalah dalam kurun waktu satu

tahun pada komponen screw yaitu sebanyak 36 kali perawatan atau dalam setiap

interval 10 hari, dan komponen heater bands yaitu sebanyak 33 kali perawatan atau

dalam setiap interval 11 hari.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diatas, maka penulis berusaha

memberikan saran untuk menjadikan masukan yang bermamfaat bagi perusahaan.

Saran yang dapat diberikan yaitu : perawatan komponen screw dan heater bands

sebaiknya dilakukan perawatan dengan interval perawatan yaitu 10 dan 11 hari sekali

untuk menghindari kerugian yang besar karena terjadinya kerusakan yang cukup yang

besar.

Page 14: PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TA6.pdf · PERHITUNGAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN MESIN INJECTION MOLDING

DAFTAR ISI

Amelia, Indah,.2012,”Analisa pengendalian persedian suku cadang mesin di PT

Uniplastindo Interbuana Plant Karawang dengan metode kombinasi ABC-

VED”[jurnal], Jakarta: Universitas Gunadarma.

B. S. Dhillon, Engineering Maintenance : A Modern Approach, USA: CRC Press, Boca

Raton, 2002.

Data diakses pada tanggal 11 Maret 2018 pukul 21.00 dilink https://tirto.id/perjalanan-

sandal-melintas-zaman-bkep.

Data diakses pada tanggal 4 April 2018 pukul 01.40 dilink

http://www.google.co.id/search?q=komponen+utama+injection+molding&tbm=isc

h&tbs=rimg:CU_1HvEJAaLiTIjiT9Xg2WKeQ8_1QCV0CVYdlAB010OZWCt5L

Eb1sYlSt9vfuG3emJrCXxC7uKNIJ3T5pTFTD8YNkZBioSCZP1eDZYp5DzERp9

z_1pH9ecBKhIJ9AJXQJVh2UARZd4wRS_1JcbkqEgkHTXQ5lYK3khHTZ-

qFffajzCoSCcRvWxiVK329EaQ7ugS8--XbKhIJ-

4bd6YmsJfERbpXpteST3F0qEgkLu4o0gndPmhGJibqVLZ1miioSCVMVMPxg2R

kGETydipi4VFy0&tbo=u&sa=X&ved=2ahUKEwiHrMbt357aAhWBsI8KHfBfBZ

UQ9C96BAgAEBg&biw=1366&bih=588&dpr=1

Gasperz, V., 1992, “Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri”,

edisi pertama, Tarsito,Bandung.

Kini, Lodimeda, dkk.,2015,”Manajemen persedian suku cadang mesin high pressure

compressor dengan klasifikasi FSN-ABC-VED”[jurnal], Malang: Universitas

Brawijaya.

Kurniawan, Fajar., 2013, “Manajemen Perawatan Industri”, Yogyakarta 55283 : Graha

Ilmu.