pengaruh kerapatan terhadap pengembangan …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018...

15
A-4 Rosidah, et.al 169 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018 PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN TEBAL DAN PENYERAPAN AIR PAPAN PARTIKEL DARI SABUT KULIT BUAH NIPAH Rosidah, Mochamad Arief Soendjoto, Hj. Arfa Agustina Rezekiah Staf Pengajar Fakultas Kehutanan ULM Banjarbaru ABSTRAK. Kerapatan papan partikel berpengaruh pada nilai pengembangan tebal dan tingkat penyerapan air, dua parameter tersebut penting terkait dengan mutu papan partikel dari serat sabut. Hipotesisnya adalah semakin tinggi kerapatan, semakin meningkat pengembangan tebal dan penyerapan air. Tujuan penelitian adalah menguji pengaruh kerapatan terhadap pengembangan tebal dan penyerapan air papan partikel sabut buah nipah. Kerapatan papan = 0,6 gr/cm 3 maka untuk papan partikel 25 x 25 x 1 cm 3 diperlukan bahan seberat: 625 cm 3 x 0,6 cm 3 = 375 gram/papan. Jumlah contoh uji papan partikel 15 buah dengan komposisi perekat urea formaldehid 87%, tepung gandum dan tepung buah nipah 12%, dan CaCl2 1% dari bahan perekat. Sebelum data dianalisis, dilakukan uji pendahuluan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk membuktikan adanya pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangan tebal dan penyerapan air dilakukan uji F dengan analisis keragaman. Nilai kerapatan berpengaruh nyata terhadap penyerapan air (Fhit.= 3,844; 0,05), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel (Fhit.= 0,983; 0,05). Kisaran nilai kerapatan papan partikel 0,43 g/cm³- 0,48 g/cm³. Nilai ini memenuhi standar SNI-03-2105-2006 (0,40 g/cm³ – 0,90 g/cm³). Nilai pengembangan tebal 11,03% – 16,22 % memenuhi standar SNI-03-2105-2006 (≤ 20%). Dari nilai penyerapan air (125,68%- 157,27%), papan partikel termasuk tipe 8 dengan perekat tipe U tidak dipersyaratkan dalam SNI 03-2105-2006. Kata kunci. : Pengaruh, Kerapatan, pengembangan tebal, penyerapan air Penulis untuk korespondensi,surel : [email protected] PENDAHULUAN Persediaan kayu dari hutan alam setiap tahun semakin berkurang, baik dari segi mutu maupun volumenya. Hal ini disebabkan kecepatan pemanenan yang tidak seimbang dengan kecepatan penanaman, sehingga tekanan terhadap hutan alam makin besar. Di sisi lain kebutuhan kayu untuk bahan baku industri semakin meningkat, hal ini berarti pasokan bahan baku pada industri perkayuan semakin sulit, Tumbuhan nipah yang tumbuh disepanjang sungai di desa Bunipah kabupaten Banjar merupakaan kekayaan sumber daya alam serat non kayu yang melimpah dan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Buah nipah yang melimpah disetiap musimnya dapat dijadikan sebagai sumber pangan yang bernilai gizi tinggi. Buah yang muda dapat dimakan langsung sebagai campuran es buah, buah nipah pada kematangan sedang dapat diolah menjadi manisan buah (manisan basah dan manisan kering) sedangkan buah yang tua dapat diolah menjadi tepung buah (Radam, et al 2011). Buah nipah yang sudah diambil daging buahnya akan menyisakan kulit sabut yang kalau dibiarkan akan menjadi limbah yang akan mencemari lingkungan. Serupa dengan pelepahnya yang digunakan untuk keperluan industri, seperti papan serat (Roliadi et al. 2012, Indrawan et al. 2013) atau papan partikel (Santoso et al. 2016), buah nipah pun dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri non-pangan, walaupun masih dalam skala laboratorium. Kulit sabutnya dapat dijadikan briket arang berkualitas baik (Radam et al. 2018) dan bahkan terbaik, apabila dicampur dengan perekat tepung tapioka 20% dan kapur 5% (Mulyadi et al. 2013). Kulit sabut nipah yang dicampur dengan arang alaban (Vitex pubescens) dapat dijadikan briket arang, walaupun efisiensi sebagai bahan bakar masih di bawah arang alaban (Nurrohim et al. 2018). Tepung buah dapat dijadikan ekstender pada perekat urea formaldehid dalam pembuatan papan partikel (Sari et al. 2008).

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

A-4 Rosidah, et.al

169Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN TEBALDAN PENYERAPAN AIR PAPAN PARTIKEL DARI SABUT

KULIT BUAH NIPAH

Rosidah, Mochamad Arief Soendjoto, Hj. Arfa Agustina RezekiahStaf Pengajar Fakultas Kehutanan ULM Banjarbaru

ABSTRAK. Kerapatan papan partikel berpengaruh pada nilai pengembangan tebal dan tingkatpenyerapan air, dua parameter tersebut penting terkait dengan mutu papan partikel dari seratsabut. Hipotesisnya adalah semakin tinggi kerapatan, semakin meningkat pengembangan tebaldan penyerapan air. Tujuan penelitian adalah menguji pengaruh kerapatan terhadappengembangan tebal dan penyerapan air papan partikel sabut buah nipah. Kerapatan papan =0,6 gr/cm3 maka untuk papan partikel 25 x 25 x 1 cm3 diperlukan bahan seberat: 625 cm3 x 0,6cm3 = 375 gram/papan. Jumlah contoh uji papan partikel 15 buah dengan komposisi perekaturea formaldehid 87%, tepung gandum dan tepung buah nipah 12%, dan CaCl2 1% dari bahanperekat. Sebelum data dianalisis, dilakukan uji pendahuluan yaitu uji normalitas dan ujihomogenitas. Untuk membuktikan adanya pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangantebal dan penyerapan air dilakukan uji F dengan analisis keragaman. Nilai kerapatanberpengaruh nyata terhadap penyerapan air (Fhit.= 3,844; 0,05), tetapi tidak berpengaruh nyataterhadap pengembangan tebal papan partikel (Fhit.= 0,983; 0,05). Kisaran nilai kerapatan papanpartikel 0,43 g/cm³- 0,48 g/cm³. Nilai ini memenuhi standar SNI-03-2105-2006 (0,40 g/cm³ – 0,90g/cm³). Nilai pengembangan tebal 11,03% – 16,22 % memenuhi standar SNI-03-2105-2006 (≤20%). Dari nilai penyerapan air (125,68%- 157,27%), papan partikel termasuk tipe 8 denganperekat tipe U tidak dipersyaratkan dalam SNI 03-2105-2006.

Kata kunci. : Pengaruh, Kerapatan, pengembangan tebal, penyerapan air

Penulis untuk korespondensi,surel : [email protected]

PENDAHULUAN

Persediaan kayu dari hutan alam setiap tahun semakin berkurang, baik dari segi mutu maupunvolumenya. Hal ini disebabkan kecepatan pemanenan yang tidak seimbang dengan kecepatanpenanaman, sehingga tekanan terhadap hutan alam makin besar. Di sisi lain kebutuhan kayuuntuk bahan baku industri semakin meningkat, hal ini berarti pasokan bahan baku pada industriperkayuan semakin sulit, Tumbuhan nipah yang tumbuh disepanjang sungai di desa Bunipahkabupaten Banjar merupakaan kekayaan sumber daya alam serat non kayu yang melimpah danyang belum dimanfaatkan secara optimal. Buah nipah yang melimpah disetiap musimnya dapatdijadikan sebagai sumber pangan yang bernilai gizi tinggi. Buah yang muda dapat dimakanlangsung sebagai campuran es buah, buah nipah pada kematangan sedang dapat diolahmenjadi manisan buah (manisan basah dan manisan kering) sedangkan buah yang tua dapatdiolah menjadi tepung buah (Radam, et al 2011). Buah nipah yang sudah diambil daging buahnyaakan menyisakan kulit sabut yang kalau dibiarkan akan menjadi limbah yang akan mencemarilingkungan.

Serupa dengan pelepahnya yang digunakan untuk keperluan industri, seperti papan serat(Roliadi et al. 2012, Indrawan et al. 2013) atau papan partikel (Santoso et al. 2016), buah nipahpun dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri non-pangan, walaupun masih dalamskala laboratorium. Kulit sabutnya dapat dijadikan briket arang berkualitas baik (Radam et al.2018) dan bahkan terbaik, apabila dicampur dengan perekat tepung tapioka 20% dan kapur 5%(Mulyadi et al. 2013). Kulit sabut nipah yang dicampur dengan arang alaban (Vitex pubescens)dapat dijadikan briket arang, walaupun efisiensi sebagai bahan bakar masih di bawah arangalaban (Nurrohim et al. 2018). Tepung buah dapat dijadikan ekstender pada perekat ureaformaldehid dalam pembuatan papan partikel (Sari et al. 2008).

Page 2: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

Rosidah, et.al A-4

170 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Sifat papan partikel berhubungan erat dengan sifat bahan baku, bahan penolong dan teknologiproses yang dipakainya. Dalam pembuatan papan partikel, perekat yang digunakan dankerapatan sangat penting dalam pembuatan produk ini. Perekat dan kerapatan yang akanmenentukan sifat fisis dan mekanis dari papan partikel tesebut, Kerapatan papan partikelberpengaruh pada nilai pengembangan tebal dan tingkat penyerapan air, dua parameter tersebutpenting terkait dengan mutu papan partikel dari serat sabut. Hipotesisnya adalah semakin tinggikerapatan, semakin meningkat pengembangan tebal dan penyerapan air. Tujuan dari penelitianini adalah untuk menguji pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangan tebal danpenyerapan air papan partikel dengan berbagai komposisi bahan ekstender tepung buah nipahpada perekat urea formaldehyde yang digunakan.

Pembuatan papan partikel dari kulit sabut buah nipah ini merupakan salah satu usahapemanfaatan hasil hutan non kayu yang cukup berlimpah ketersediannya, sehingga peluangsebagai bahan baku papan buatan sangat memungkinkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas KehutananUniversitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, waktu yang diperlukan dalam penelitian ini ± 3 (tiga)bulan yang meliputi tahapan persiapan, pengambilan bahan buah nipah, pengolahan danpengujian papan partikel, pengolahan data dan pembuatan laporan/artikel ilmiah.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bak air, sebagai tempat perendaman papan partikel.2. Kaliper sebagai alat untuk mengukur dimensi kayu (tebal)3. Penggaris sebagai alat untuk mengukur dimensi kayu (panjang dan lebar)4. Timbangan sebagai alat untuk mengukur bobot papan partikel5. Kalkulator sebagai alat penghitung data6. Oven sebagai alat untuk mengeringkan papan serat7. Alat tulis sebagai prasarana pendukung data

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Kulit Sabut Buah Nipah2. Tepung Buah Nipah3. Perekat UF (Urea Formaldehida)4. CaCl2 dan tepung terigu.5. Air untuk merendam contoh uji

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Cetakan atau matter untuk membuat contoh uji (30 x 30 x 1 cm),2. Ayakan/shieve shaker 30 mesh,3. Neraca analitik4. Bak untuk mencampur serat kulit sabut buah nipah5. Oven untuk mengeringkan contoh uji6. Hot press untuk menekan lembaran7. Pisau untuk membersihkan dan melepas batok buah nipah8. Timbangan untuk menimbang contoh uji9. Kaliper untuk mengukur tebal contoh uji10. Jerigen untuk menampung perekat11. Waterbath untuk merendam contoh uji12. Gergaji untuk memotong contoh uji13. Alat tulis menulis dan Kamera

Page 3: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

A-4 Rosidah, et.al

171Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Prosedur Penelitian

1. Persiapan Bahan Baku

a. Pembersihan kulit sabut buah nipah (Nyfa fruticans Wurmb)

Kulit sabut buah nipah yang akan dipakai untuk pembuatan papan partikel sebelumnyadibersihkan dengan memisahkan dengan batoknya dengan menggunakan pisau. Selanjutnyakulit sabut buah nipah dijemur sampai kering dibawah sinar matahari. sampai kering kemudiandipisah-pisahkan dengan menggunakan tangan.

b. Penentuan Komposisi

Penentuan komposisi kulit sabut buah nipah dan perekat dihitung berdasarkan berat keringtanur. Hasil papan partikel dan perekat dihitung berdasarkan berat kering tanur. Hasil papan yangdiinginkan berukuran 25 cm x 25 cm x 1 cm, kerapatan yang diinginkan 0,6 gr/cm3. MenurutSastradimadja (1990), jumlah tersebut dihitung menurut persamaan:

Volume papan x kerapatan papan = jumlah keseluruhan bahan (gram)

Dimana: Volume = 25 x 25 x 1 cm = 625 cm3. Kerapatan papan = 0,6 gr/cm3

Berdasarkan rumusan di atas maka untuk papan partikel 25 x 25 x 1 cm3 diperlukan bahanseberat: 625 cm3 x 0,6 cm3 = 375 gram/papan.

Kemudian pada masing-masing perlakuan ditambahkan perekat sebanyak 10% dari beratkering partikel.

2. Pembuatan Lembaran Papan

Serat kulit sabut buah nipah diletakkan di dalam bak kemudian dicampur dengan perekathingga merata, setelah itu hasil campuran dimasukan ke dalam cetakan atau matter dan diberipenutup kayu serta tekanan awal atau press dingin hingga permukaan menjadi rata. Selanjutnyadimasukkan ke dalam tahap presser dan kemudian memasuki tahap pengkondisian.

3. Pengkondisian

Papan yang telah dikeluarkan parai presser diletakkan di dalam ruangan dengan suhu kamarselama 7 hari.

Pembuatan Contoh Uji

Papan yang telah mengalami pengkondisian, dipotong potong untuk dibuat sampel uji sesuaidengan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2105-2006). Sampel sifat fisik yang diuji adalahkerapatan, penyerapan air dan pengembangan tebal.

Pengujian

a. Kerapatan

Menimbang berat masing-masing contoh uji dan mengukur dimensinya yaitu panjang, lebar,dan tebal, kemudian dihitung dengan persamaan berikut := (gr/cm3)Dimana: = Kerapatan papan serat (gr/cm)

M = Berat contoh uji (gr)V = Volume contoh uji (cm3)

b. Penyerapan air

Menimbang berat awal contoh uji, kemudian direndam selama 24 jam dan melakukan kembalipenimbangan berat setelah dihitung dengan persamaan berikut := 2 − 11 100%

Page 4: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

Rosidah, et.al A-4

172 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Dimana: = Penyerapan air (%)M1 = Berat contoh uji sebelum perendaman (gr)M2 = Berat contoh uji setelah perendaman (gr)

c. Pengembangan Tebal

Mengukur tebal contoh uji, kemudian direndam dalam air selama 24 jam dalam waterbath,setelah itu diukur kembali tebalnya dan menghitung pengembangan tebal dengan persamaansebagai berikut : = 2 − 11 100%Dimana: = Pengembangan Tebal (%)

T1 = Tebal contoh uji sebelum direndam (gr)T2 = Berat contoh uji setelah direndam (gr)

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pola rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan,maka jumlahcontoh uji yang diperlukan 5 buah dengan komposisi urea formaldehid 87%, tepung terigu dantepung buah nipah 12%, dan CaCl2 1% dari bahan perekat. Perlakuan variasi ekstender tepungbuah nipah dalam penelitian ini

A1 = 0% tepung gandum, 100% tepung buah nipahA2 = 25% tepung gandum : 75% tepung buah nipahA3 = 50% tepung gandum : 50% tepung buah nipahA4 = 75% tepung gandum : 25% tepung buah nipahA5 = 100% tepung gandum : 0% tepung buah nipah

Untuk menguji pengaruh nilai kerapatan terhadap penyerapan air dan pengembangan tenbaldilakukan uji Rancangan Acak Lengkap. Model umum rancangan acak lengkap yang digunakanmenurut Hanafiah KA (1991) adalah:= + ℴ +Dimana: Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke i ulangan ke j

= Nilai rata-rataℴ = Pengaruh faktor ke iEij = Kesalahan percobaan

Sebelum data dianalisis, dilakukan uji pendahuluan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Untuk mengetahui pengaruh variasi campuran tepung industry dan tepung buah nipah dilakukanuji F dengan analisis keragaman seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis Sidik Ragam

SumberKeragaman

DerajatBebas

JumlahKuadrat

KuadratTengah F Hitung F Tabel

5% 1%Perlakuan t – 1 JKP KTP KTP/KTSSisa t (r – 1) JKS KTSTotal t. r – 1 JKY

Pengaruh perlakuan ditetapkan berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel padatingkat 5% dan 1 %, kriteria yang dipakai adalah:

1. F hitung > F tabel, berarti perlakuan berpengaruh nyata2. F hitung < F tabel, berarti perlakuan tidak berpengaruh nyata

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien keragaman (KK) yang dinyatakan dalam persendengan rumus: = √ Ȳ 100%Keterangan: KK = Koefisien Keragaman

Page 5: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

A-4 Rosidah, et.al

173Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

KTG = Kuadrat Tengah GalatȲ = Rata-rata seluruh pengamatan

Menurut Hanafiah (1991), Uji Beda Nyata yang digunakan disesuaikan dengan nilai koefisienkeragaman dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika KK besar (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada kondisiheterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalan uji Duncan.

2. Jika KK sedang (antara 5 – 10% pada kondisi homogen atau antara 10 – 20% pada kondisiheterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Beda Nyata Terkecil.

3. Jika KK besar (maksimal 5% pada kondisi homogen atau maksimal 10% pada kondisiheterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Beda Nyata Jujur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian

Data rata-rata hasil pengujian kerapatan, penyerapan air dan pengembangan tebal papanpartikel dari kulit sabut buah nipah dengan 5 perlakuan dapat dilihat pada table 1 berikut.

Tabel 1. Rata-rata Nilai kerapatan (g/cm3), Penyerapan air (%)dan Pengembangan tebal (%)papan partikel dari kulit sabut buah nipah dengan 5 perlakuan.

Parameter uji PerlakuanA1 A2 A3 A4 A5

Kerapatan 0,45 0,44 0,46 0,43 0,44Penyerapan air 157,27 126,59 125,68 140,34 126,90

Pengembangan Tebal 16,22 11,03 13,18 16,21 12,28

KeteranganA1 = 0% tepung gandum : 100% tepung buah

nipahA4 = 75% tepung gandum : 25% tepung buah

nipahA2 = 25% tepung gandum : 75% tepung buah

nipahA5 = 100% tepung gandum : 0% tepung buah

nipahA3 = 50% tepung gandum : 50% tepung buah

nipah

Kisaran nilai kerapatan papan partikel kulit sabut buah nipah adalah 0,43 - 0,46 g/cm3memenuhi standar SNI 03-2105-2006 (0,40 g/cm³ – 0,90 g/cm³), tetapi nilai kerapatan papanpartikel kulit sabut buah nipah termasuk rendah, karena masih dalam kisaran standar 0,40 – 0,90g/cm³. Hal yang sama, bila nilai tersebut dibandingkan dengan Maloney (1993) yang menyebutbahwa nilai kerapatan ≤ 0,59 g/cm3 termasuk dalam golongan papan partikel berkerapatanrendah (low density).

Rata-rata nilai pengembangan tebal 11,03% – 16,22 % , , memenuhi standar pengembangantebal 11,03% – 16,22 % memenuhi standar SNI 03-2105-2006 (≤ 20%), sedangkan rata-ratapenyerapan air (125,68%- 157,27%) , penyerapan air ini tidak dipersyaratkan dalam standar SNI03-2105-2006 untuk tife 8 dengan perekat tife U.

Pengaruh Kerapatan Terhadap Nilai Penyerapan Air Papan Partikel

Diagram pengaruh nilai kerapatan terhadap nilai penyerapan air papan partikel kulit sabutbuah nipah setiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Page 6: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

Rosidah, et.al A-4

174 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Gambar 1. Diagram Pengaruh nilai kerapatan terhadap penyerapan air

Untuk membuktikan adanya pengaruh nilai kerapatan terhadap penyerapan air , sebelumdilakukan analisis keragaman, data diuji kenormalan dan uji homogen. Setelah dilakukanpengujian didapat bahwa data menyebar normal (LiMax = 0,1458; baik pada α = 0,05 maupun0,01) dan datanya homogen (χ2 hitung = 1,477, pada α = 0,05 dan 0,01). Setelah itu dilakukanpengujian analisis keragaman yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Analisis sidik ragam Pengaruh nilai kerapatan dengan nilai penyerapan air papan partikel

Sumberkeragaman

Derajatbebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Fhitung

Ftabel

0,05 0,01Perlakuan 4 2,241,263 560,316 3,844 # 3,48 5,99

Galat 10 1,457,789 145,779Total 14 3,699,052

Keterangan: * = berpengaruh nyata; KK = 8,92%

Nilai kerapatan berpengaruh nyata terhadap penyerapan air (Tabel 2), dengan nilai koefisienkeragaman (KK) 8,92%, maka digunakan uji lanjutan BNT untuk mengetahui perbedaanpengaruh masing-masing perlakuan. Perlakuan A1 berbeda nyata dengan perlakuan A5, danA2 , sedangkan perlakuan A1 dan A3 berbeda sangat nyata. (Tabel 3)

Tabel 3. Uji Lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) nilai kerapatan dan nilai penyerapan air papanpartikel dari kulit sabut buah nipah.

Perlakuan Nilai tengah Nilai bedaA1 A4 A5 A2

A1 157,272

A4 140,343 16,929tb

A5 126,903 30,369* 13,440tb

A2 126,593 30,679* 13,750tb 0,310tb

A3 125,679 31,594** 14,665tb 1,225tb 0,914tb

BNT 5% 21,964

1% 31,241

Pada perlakuan A1 (Papan partikel dengan 100 % tepung buah nipah sebagai ekstender padaperekat Urea Formaldehide) nilai kerapatan 0,48 g/cm3 sedang penyerapan air sebesar 157,27%, sedangkan pada perlakuan A5 (Papan partikel dengan 100 % tepung gandum sebagaiekstender pada perekat Urea Formaldehide) nilai kerapatan 0,48 g/cm3dengan penyerapan airsebesar 126,90 %. Hal ini disebabkan karena factor teknis pada proses pencampuran partikel

0

50

100

150

200

0,480,44

0,460,43

0,48

157,27126,59 125,68 140,34

126,9

Nila

i pen

yera

pan

Air

Kerapatan

Page 7: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

A-4 Rosidah, et.al

175Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

dengan perekat yang kurang sempurna yang diakibatkan dari pembentukan lembaran papanpartikel secara manual dapat mengakibatkan pendistribusian partikel dan perekat padapembentukan lembaran dalam cetakan tidak merata. terdapat rongga rongga didalam papanpartikel yang menyebabkan tingginya nilai penyerapan air. Lain halnya dengan perlakuan A5menggunakan 100 % tepung gandum pada saat pencampuran partikel serat sabut campurannyalebih solid dibandingkan pada perlakuan A1, sehingga penyerapan air lebih rendah. Selanjutnyaperlakuan A1 juga berbeda nyata dengan perlakuan A2, dimana pada perlakuan A2 (Ekstender75 % tepung nipah dan 25 % tepung gandum) nilai kerapatan 0,44 mampu menyerap air sebesar126,593 %. Nilai penyerapan air perlakuan A2 dengan nilai kerapatan 0,44 g/cm3hampir samabesarnya dengan nilai penyerapan air pada perlakuan A5 dengan nilai kerapatan A5 sebesar0,48 g/cm3. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pada perlakuan A2 dengan nilai kerapatan 0,44lebih baik dibandingkan dengan perlakuan A5 ditinjau dari penyerapan air.

Perlakuan A1 sangat berbeda nyata dengan perlakuan A3 (ektender 50 % tepung buah nipahdan 50 % tepung gandum) dengan nilai kerapatan 0,46 g/cm3 penyerapan air sebesar 125,68%. Pada perlakuan ini diduga dengan campuran ekstender 50 % tepung buah nipah dan 50 %tepung gandum yang dicampurkan dengan perekat urea formaldehyde yang digunakan dimanaperekat dapat memenuhi seluruh permukaan papan dengan baik sehingga terbentuk garisperekat yang lebih kompak antar partikel dan perekat. Adanya ikatan yang kompak inilah yangmengakibatkan nilai kerapatan menjadi lebih tinggi dari perlakuan A2. Hal ini diduga karenaperekat yang digunakan dapat memenuhi seluruh permukaan papan dengan baik sehinggaterbentuk garis perekat yang lebih kompak antar partikel dan perekat. Adanya ikatan yangkompak inilah yang mengakibatkan penyerapan air berkurang/lebih rendah dari perlakuan A1,karena air atau uap air tidak mudah masuk kedalam papan partikel. Perlakuan A3 (ekstender 50% tepung buah nipah dan 50 % tepung gandum)yang terbaik adalah perlakuan yang terbaikkualitasnya, karena dengan nilai kerapatan 0,46 % penyerapan airnya yang terrendah 12, 28%.

Pengaruh nilai Kerapatan Terhadap Nilai Pengembangan Tebal Papan Partikel

Diagram pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangan tebal papan partikel kulitsabut buah nipah setiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Gambar 1. Diagram Pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangan tebal

Untuk membuktikan adanya pengaruh nilai kerapatan terhadap pengembangan tebal ,sebelum dilakukan analisis keragaman, data diuji kenormalan dan uji homogen. Setelahdilakukan pengujian didapat bahwa data menyebar normal (LiMax =0,1913; baik pada α = 0,05maupun 0,01) dan datanya homogen (χ2 hitung = 1,987, pada α = 0,05 dan 0,01). Hasil analisiskeragaman nilai kerapatan tidak berpengaruh terhadap pengembangan tebal papan partikel(Tabel 2).

0

5

10

15

20

0,48 0,44 0,460,43

0,48

16,22

11,03 13,1816,21

12,28

Peng

emba

ngan

Teb

al

Kerapatan

Page 8: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

Rosidah, et.al A-4

176 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Tabel 2. Analisis sidik ragam Pengaruh nilai kerapatan dengan pengembangan tebal papan partikeldari kulit sabut buah nipah.

Sumberkeragaman

Derajatbebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Fhitung

Ftabel

0,05 0,01Perlakuan 4 66,088 16,522 0,983 tn 3,48 5,99

Galat 10 167,998 16,800Total 14 234,087

Keterangan: tn= Tidak berpengaruh nyata; KK = 29,73%

Tidak berpengaruhnya kerapatan papan partikel terhadap pengembangan tebal papanpartikel, karena dengan perbedaan nilai kerapatan, nilai- nilai perkembangan tebal tidak jauhberbeda. Tetapi walaupun nilai kerapatan tidak berpengaruh nyata terhadap pengembangantebal, nilai kerapatan perlakuan A1= 0,48 g/cm3 dengan nilai pengembangan tebal 16,22 %,perlakuan A2 nilai kerapatan 0,44 g/cm3 pengembangan tebal = 11,03 %, perlakuan A3 nilaikerapatan 0,66 g/cm3 pengembangan tebal sebesar 13,18 %, perlakuan A4 nilai kerapatan 0,43g/cm3 pengembangan tebalnya hampir sama dengan perlakuan A1 yaitu 16,21 %, dan perlakuanA5 nilai kerapatan 0,66 g/cm3 pengembangan tebal = 12,28 %. Dari nilai kerapatan yang terbesaryaitu dari perlakuan A1. A3 dan A2, dapat dikatakan nilai kerapatan berbanding lurus dengannilai pengembangan tebal papan partikel, dan ini sesuai dengan pendapat Subiyanto (2003),yaitu semakin tinggi kerapatan berarti tinggi tinggi pula pemampatan dimensi seratnya, sehinggasifat pengembangan tebalnya juga semakin tinggi. Sebaliknya kalau dilihat pada perlakuan A4dengan nilai kerapatan 0,43 g/cm3pengembangan tebalnya = 16,61 % dan perlakuan A5 dengannilai kerapatan 0,48 g/cm3 pengembangan tebalnya 12,28 %. Dibandingkan dengan perlakuanA1 yang juga nilai kerapatannya 0,48 % , pengembangan tebal pada perlakuan 5 lebih kecil(12,28 %) dibandingkan dengan perlakuan A1 pengembangan tebalnya 16,22 %. Hal ini didugakarena tepung buah nipah yang digunakan sebagai ekstender pada perekat urea formaldehydememiliki kandungan serat yang lebih tinggi dari tepung gandum, sehingga menyebabkan terjadiperubahan dimensi yaitu pengembangan dimensi serat saat terjadi penyerapan air oleh papanpartikel tersebut. perubahan dimensi serat akibat pengembangan dinding sel serat atauperubahan ukuran rongga serat akibat menyerap air. Penyerapan uap air akan menyebabkanmengembangnya dinding sel serat sehingga sifat pengembangan tebalnya juga semakin tinggi.Perlakuan A2 dengan nilai kerapatan 0,44 % adalah perlakuan yang terbaik karenapengembangan tebalnya terndah dari perlakuan lainnya yaitu 11,03 %.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Nilai kerapatan berpengaruh nyata terhadap penyerapan air : Perlakuan A1 berbeda nyataterhadap perlakuan A2 dan A5, perlakuan A1 sangat berbeda sangat nyata denganperlakuan A3. Perlakuan A3 (ekstender 50 % tepung buah nipah dan 50 % tepunggandum)yang terbaik adalah perlakuan yang terbaik kualitasnya, karena dengan nilaikerapatan 0,46 % penyerapan airnya yang terrendah yaitu 12, 28 %.

2. Nilai kerapatan tidak berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel sabutkulit nipah. Pada perlakuan A1 sampai perlakuan A3 semakin tinggi nilai kerapatan makasifat pengembangan tebal juga semakin tinggi. perlakuan A4 dengan nilai kerapatan 0,43g/cm3pengembangan tebalnya = 16,61 % dan perlakuan A5 dengan nilai kerapatan 0,48g/cm3 pengembangan tebalnya 12,28 %. Dibandingkan dengan perlakuan A1 yang juga nilaikerapatannya 0,48 % , pengembangan tebal pada perlakuan 5 lebih kecil (12,28 %)dibandingkan dengan perlakuan A1 pengembangan tebalnya 16,22 %. Perlakuan A2dengan nilai kerapatan 0,44 % adalah perlakuan yang terbaik karena pengembangantebalnya terndah dari perlakuan lainnya yaitu 11,03 %.

Page 9: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

A-4 Rosidah, et.al

177Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Saran

Pada pembentukan lembaran papan partikel secara manual, harus diperhatikan prosespencampuran partikel dengan perekat agar perekatan lebih sempurna, sehingga pendistribusianpartikel dan perekat pada pembentukan lembaran dalam cetakan merata.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian MasyarakatDirektorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi yang telah membiayai pelaksanaan penelitian ini melalui Kontrak PenelitianNo. 040//UN8.2/PL/2018 Tahun Anggaran 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Dalming T, Aliyah, Mufidah, Margareth V, Asmawati A. 2018. Kandungan serat buah nipah (Nypafruticans Wurmb) dan potensinya dalam mengikat kolesterol secara in vitro. Media Farmasi,14(1): 140-145.

Iswanto dkk. (2007) Pengaruh Perendaman Partikel terhadap Sifat Fisis dan Mekanis PapanPartikel dari Ampas tebu (Saccarum officinarum). Jurnal Perennial. 4 (1), 6-9

Hanafiah, K.A. 1991 Rancangan Percobaan. Jakarta. Citra Niaga Rajawali Press

Maloney TM. 1993. Modern Particle Board and Dry Process Fibre Board Manufacturing, MillerFreeman, Inc., San Fransisco.

Mulyadi AF, Dewi IA, Deoranto P. 2013. Pemanfaatan kulit buah nipah untuk pembuatan briketbioarang sebagai sumber energi alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(1): 65-72.

Nafidzah I, Radam R, Arryati H. 2018. Rendemen pengolahan tepung buah nipah (Nypa fruticansWurmb) dari Desa Bunipah Kecamatan Aluh-Aluh Kalimantan Selatan. Jurnal SylvaScienteae, 1(1): 65-71.

Nurrohim, Sari M, Radam R. 2018. Uji pembakaran briket arang dari kulit sabut buah nipah (Nypafruticans) dan arang alaban (Vitex pubescens Valh). Jurnal Sylva Scienteae, 1(1): 128-135.

Radam RM, Lusyiani, Ulfah D, Sari NM, Violet. 2018. Kualitas briket arang dari kulit sabut buahnipah (Nypa fruticans Wurmb) dalam menghasilkan energi. Jurnal Hutan Tropis, 6(1): 52-62.

Radam RM, Sari HNM, Lusyiani H. 2011. Pembuatan Tepung buah nipah senagai tepungsubstitusi di Propinsi Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian Fundamental. FakultasKehutanan ULM. Banjarbaru

Sari NM, Rosidah, Rahman MY. 2008. Penggunaan tepung buah nipah (Nyfa fruticans Wurmb)sebagai ekstender pada perekat urea formaldehid untuk papan partikel. Jurnal IlmuKehutanan, 2(1): 48-54.

Sastradimaja, 1990. Pemanfaatan sekam pad pembuatan papan semen. Politeknik Samarinda.

SNI, 2006. Papan Partikel. Badan Standardisasi Nasional SNI-03-2105-2006. ICS 79-060.20-

Subiyanto et al 2003. Pemanfaatan serbuk sabut kelapa sebagai bahan penyerap air dan oliberupa panel papan partikel. Masyarakat Peneliti kayu Indonesia.

Tamunaidu P. Saka S. 2011. Chemical characterization of various parts of nipa palm (Nypafruticans). I

Page 10: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai
Page 11: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

iProsiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI HASIL HUTAN 2018

OPTIMALISASI PEMANFAATANHASIL HUTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG

REVOLUSI HIJAU

Banjarbaru, Sabtu, 13 Oktober 2018

di Hotel Roditha Banjarbaru

Kalimantan Selatan

Lambung Mangkurat University Press

Page 12: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

ii Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI HASIL HUTAN 2018OPTIMALISASI PEMANFAATAN HASIL HUTANDALAM RANGKA MENDUKUNG REVOLUSI HIJAU

Pengarah : Rektor ULMProf. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Sc., M.Si.

Penasehat : 1. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan HumasProf.Dr.Ir. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc

2. Tenaga PendidikProf.Dr.Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.S

Penanggungjawab : Dekan Fakultas Kehutanan ULMIr. Sunardi, M.S

Steering Committee : 1. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.P2. Prof. Dr. Ir. Syarifuddin Kadir, M.S3. Dr. Ir. Daniel Itta, M.S4. Ir. M. Faisal Mahdie, M.P5. Dr. Ir. Mufidah Asy’ari, M.P6. Dr. Hamdani Fauzi, S.Hut., M.P7. Dr. Hafizianor, S.Hut., M.P8. Dr. Yusanto Nugroho, S.Hut., M.P

Organizing CommitteeKetua : Dr. Adi Rahmadi, S.Hut., M.TWakil Ketua : Ir. H. Gt. A.R. Thamrin, M.PSekretaris : Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Sc., Ph.DBendahara : Yuniarti, S.Hut., M. SiStaf Keuangan : Moniqa Daratullaura, S.HutKesekretariatan : 1. Fatriani, S.Hut., M.P

2. Susilawati, S.Hut., M.P3. Rahmiyati, S.Hut4. Akhmad Mujahid, S.Hut5. Yudha Asmara, S.Hut6. Dwi Haryana, S.Sos

Sponsorship : 1. Dr. Ir. Ahmad Jauhari, M.P2. Ir. Violet, M.P3. Ir. Diana Ulfah, M.P4. Dr. Ir. Muhammad Helmi, M.P

Acara : 1. Siti Hamidah, S.Hut., M.P2. Ir. Noor Mirad Sari, M.P3. Ir. Fonny Rianawati, M.P4. Khairun Nisa, S.Hut., M.P5. Dina Naemah, S.Hut., M.P6. Farah Mahriti, S.E

Page 13: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

iiiProsiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

Humas, Pubulikasi : 1. Asysyifa, S.Hut., M.P& Dokumentasi 2. Syam’ani, S.Hut., M.P

3. Zuhra Zuraida, S.H4. Agus Mulyawan, S.Hut

Transportasi : 1. Dr. Ir. Muhammad Nafarin, M.P& Akomodasi 2. Dr. Badaruddin, S.Hut, M.P

3. Noordiansyah, S.Hut4. Rusliannoor, S.I.Kom

Konsumsi : 1. Ir. Lusyiani, M.P2. Ir. Emmy Winarni, M.S3. Ir. Rosidah, M.P4. Ir. Henny Arryati, M.P5. Rofiah, S.Hut6. Dwi Lestari, S.Hut

Perlengkapan Umum : 1. Ir. Trisnu Satriadi, S.Hut., M.Si., IPM2. Dr. Abdi Fitria, S.Hut., MP3. Ir. Kurdiansyah, M.P4. Tumiran

Reviewer : 1. Prof.Dr.Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.S2. Prof. Dr. Ir. Syarifuddin Kadir, M.S3. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.P4. Dr. Ir. Ahmad Jauhari, M.P5. Dr. Ir. Muhammad Helmi, M.P

Editor : 1. Dr. Adi Rahmadi, S.Hut., M.T2. Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Sc., Ph.D3. Ir. Trisnu Satriadi, S.Hut, M.Si, IPM4. Fatriani, S.Hut, M.P

Layout dan Cover : Rahmiyati, S.HutISBN : 978-602-6483-91-1Issue : Cetakan Pertama, Februari 2019

KerjasamaFAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATdenganDINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Penerbit:Lambung Mangkurat University Pressd/a Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan ULMLantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat ULMJl. Hasan Bashri, Kayu Tangi Banjarmasin, 70123Telp/Fax. (0511) 3305195

Page 14: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

iv Prosiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas segala limpahan karunia-Nya kepada kita semua, akhirnya Prosiding Seminar Nasionaldengan tema utama “Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Rangka MendukungProgram Revolusi Hijau” telah selesai diwujudkan.

Prosiding ini berisi kumpulan tulisan dari kegiatan seminar nasional yang diikuti olehkalangan dosen, peneliti, praktisi, dan pemerhati lingkungan dari berbagai provinsi di Indonesia.Peserta yang hadir antara lain peserta pemakalah sebanyak 48 makalah, peserta nonpemakalah sebanyak 60 orang, undangan dari lembaga dan instansi pemerintah terkait, sertapemerhati lingkungan. Di samping makalah utama, terdapat juga makalah-makalah yangdisajikan pada sesi paralel yang terbagi menjadi 3 sub tema yaitu optimalisasi peningkatankualitas dan diversifikasi hasil hutan; inovasi dan optimalisasi teknologi industri kehutanan;diversifikasi energi baru dan terbarukan berbasis biomateri kehutanan; serta topik lain yangrelevan.

Pada kesempatan ini, panitia menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhinggakepada Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor; Rektor Universitas LambungMangkurat, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc. dan Wakil Rektor bidang Perencanaan,Kerjasama dan Humas, Prof. Dr. Ir. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc., Ketua Senat ULM, Prof. Dr. Ir.H. Gusti Muhammad Hatta, M.S. serta Dekan Fakultas Kehutanan, Ir. Sunardi, M.S. dan paraWakil Dekan, atas dukungan dan fasilitas yang disediakan. Selain itu, rasa terima kasih kamisampaikan pula kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi sponsortunggal untuk menyukseskan kegiatan ilmiah ini. Saya memberikan penghargaan yang tinggikepada seluruh anggota panitia serta para mahasiswa yang telah bekerja keras secara ikhlasdemi kelancaraan pelaksanaan seminar ini.

Atas nama panitia, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelaksanaankegiatan ini masih terdapat hal-hal yang kurang berkenan, baik pada saat praseminar,pelaksanaan, maupun pelayanan pascaseminar. Akhir kata, kami berharap semoga prosidingini memberikan sumbangan yang signifikan bagi pembangunan lingkungan hidup dankehutanan di Kalimantan Selatan, terutama untuk merancang, membuat dan melaksanakanroadmap penelitian yang mendukung program revolusi hijau.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ketua,

Adi Rahmadi

Page 15: PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PENGEMBANGAN …eprints.ulm.ac.id/6006/1/2018 prosiding-semnas-thh-169-177 Rosidah et al..pdfTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai

vProsiding Seminar Nasional Teknologi Hasil Hutan 2018

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... ivDaftar Isi ....................................................................................................... vRumusan Hasil Seminar ............................................................................... ix

MAKALAH PEMBICARA UTAMA

S-1 Kebijakan Percepatan Perhutanan Sosial dalam Mendukung Program“Revolusi Hijau” di Kalimantan SelatanI Gede Arya Subhakti, S.Hut, M.P (Kepala Bidang PemberdayaanMasyarakat dan Percepatan Perhutanan Sosial Dinas KehutananProvinsi Kalimantan Selatan) ......................................................... 1

S-2 Inovasi dan Hilirisasi Produk Teknologi untuk Industri HijauProf. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng (Deputi Informasi,Energi, dan Teknologi Material, BPPT) ........................................... 33

S-3 Pemanfaatan Hasil Hutan dengan Bisnis Terintegrasi yangBerkelanjutanIr. Yono Cahyono (Kepala Divisi Produksi dan Industri, PerumPerhutani) ....................................................................................... 69

S-4 Pulp dan Kertas di IndonesiaProf. Dr. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr (Guru Besar FakultasKehutanan UGM) ........................................................................ 79

S-5 Teknologi Pemanfaatan Asap Kayu dan Biopellet untuk “RevolusiHijau”Prof. Dr. Ir. Yusuf Sudo Hadi, M.Agr (Guru Besar Fakultas KehutananIPB) .............................................................................................. 98

S-6 Pemanfaatan Kayu Lokal Cepat Tumbuh untuk Mendukung ProgramRevolusi HijauWiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Sc., Ph.D (Dosen FakultasKehutanan Universitas Lambung Mangkurat) ................................ 112

KOMISI A : OPTIMALISASI PENINGKATAN KUALITAS DAN DIVERSIFIKASI HASIL HUTAN

A-1 Inovasi Teknologi Dalam Ketrampilan Produksi Pengolahan GulaArenDina Naemah, Emmy Winarni, Gt. AR. Thamrin, Yuniarti .............................141

A-2 Kajian Etnobotani Tumbuhan Berpotensi Obat Di Desa PatikalainKecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, KalimantanSelatanStevieanus Andy Sutanto , Eny Dwi Pujawati, Anang Kadarsah ..................148

A-3 Hasil dan Kandungan Getah Dua Jenis JelutungLies Indrayanti, SN Marsoem, T.A Prayitno, Misrita, Nursiah ..........................160

A-4 Pengaruh Kerapatan Terhadap Pengembangan Tebal DanPenyerapan Air Papan Partikel Dari Sabut Kulit Buah NipahRosidah, Mochamad Arief Soendjoto, Hj. Arfa Agustina Rezekiah ................169