pengaruh keragaman produk dan etika bisnis...
TRANSCRIPT
PENGARUH KERAGAMAN PRODUK DAN ETIKA BISNIS
ISLAM TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN
JASA BMT “ROBBANI” KALIWUNGU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh :
LAILATUL HIKMAH 072411069
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
ABSTRAK
Di Indonesia lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan non Bank. perbankan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu Bank umum dan Bank perkreditan rakyat, sedangkan lembaga keuanagan non Bank itu antara lain berbentuk koperasi, asuransi dan yang lainnya yang melakukan kegiatan usahanya dalm bentuk konvensional maupun syariah. Salah satu lembaga keuangan non Bank yang berbentuk syariah adalah BMT, dari beberapa BMT yang ada di Kaliwungu BMT Robbani lah yang penulis teliti kali ini yang sudah melalui observasi oleh penulis sebelumnya.
Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keragaman produk dan etika bisnis Islam terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mana terdapat dua variabel yaitu keragaman produk dan etika bisnis Islam sebagai variabel bebas (independent) dan minat nasabah sebagai variabel terikat (dependent). Dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BMT Robbani yang masih aktif, adapun sampel yang digunakan sebanyak 82 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan quesioner. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji validitas dan rebilitas, selanjutnya metode untuk menganalisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T, uji simultan (uji F) dan koefisien determinasi.
Adapun dari hasil penelitian, dilihat secara persial dengan uji T bahwa keragaman produk berpengaruh signifikan dengan minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu dengan nilai t hitung sebasar 2,117 dan nilai signifikan sebasar 0,037 di bawah 0,05. Sedangkan variabel etika bisnis Islam berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbnai kaliwungu dengan nilai t hitung 5,109 dan nilai signifikan sebesar 0,000 di bawah 0,05. Selanjutnya dalam uji F atau uji simultan menunjukan bahwa keragaman produk dan etika bisnis Islam berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu dengan nilai F hitung sebesar 26,397. Dan koefisien deteminasi menunjukan bahwa variasi perubahan variabel minat nasabah dipengaruhi oleh variabel keragaman produk dan etika bisnis Islam sebesar 40,1%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak terutama dalam meningkatkan kinerja karyawan dan kemajuan BMT Robbani.
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang
telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian
juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2011
Deklarator,
Lailatul Hikmah NIM. 072411069
vi
MOTTO
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Az-zalzalah: 7-8)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya selama
ini kepada hambanya ini
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan penulis, atas segala kasih sayang
serta do’anya yang setulus hati untuk kesuksesan penulis.
Adikku tersayang satu-satunya Muhammad Hidayatullah teruskanlah belajar
untuk meraih cita-citamu.
Mas Ali Murtando yang selalu memberiku semangat, do’a dan cinta walaupun
jauh di sana untuk melaksanakan tugas negara
Sahabat-sahabatku, ari, maulana, fida, zulfa, aiena, retno dan teman-teman EIB
’07 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih untuk semangat
dan motivasi dari kalian
Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendoakan dan
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah selalu
memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya serta kesabaran dan ketabahan
kepada semua dalam perjalanan hidup ini.
“TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA”
viii
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرحمن الرحیمPuji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayah-Nya dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman
Jahiliyah ke Zaman Islamiyah.
Skripsi berjudul “Pengaruh keragaman produk dan etika bisnis Islam
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu” ini
disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-
1 pada Program Studi ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur Fatoni,
M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.
3. Achmad Arief Budiman, M.Ag. selaku dosen pembimbing I dan H.
Muchamad Fauzi, SE., MM. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
4. H. Suwanto, S.Ag,. MM. yang telah meluangkan waktu untuk membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
ix
6. Ayahanda dan Ibunda dan adik tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa, restu,
suport, motivasi serta materi yang tiada henti dan tidak mengharap balasan.
7. Mas Ali Murtando beserta keluarga yang selalu memberikan motivasi dan
do’a yang tulus.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran
dalam proses penulisan skripsi ini.
9. BMT Robbani yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sana.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin.
Semarang,
Penulis
Lailatul Hikmah NIM. 072411069
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... iv
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ x
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7
1.3.1 Tujuan penelitian ...................................................... 7
1.3.2 Manfaat penelitian..................................................... 8
1.4 Sistematika Penulisan......................................................... 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lembaga Keuangan ........................................................... 9
2.2 Lembaga Keuangan Syariah .............................................. 10
2.3 BMT ................................................................................ . 11
2.3.1 Pengertian BMT ..................................................... 11
2.3.2 Visi dan Misi BMT ................................................. 12
2.3.3 Tujuan dan Prinsip BMT ........................................ 13
2.4 Produk .............................................................................. 15
2.4.1 Pengertian Produk ................................................. 15
2.4.2 Keragaman Produk ................................................. 16
xi
2.5 Etika Bisnis Islam ............................................................. 17
2.5.1 Pengertian Etika Bisnis ........................................... 17
2.5.2 Pengertian Etika Bisnis Islam ................................. 18
2.5.3 Fungsi Etika Bisnis Islam ....................................... 19
2.5.4 Tatakrama Etika Bisnis Islam ................................. 19
2.5.5 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islami ......................... 21
2.6 Minat ................................................................................ 24
2.6.1 Pengertian Minat .................................................... 24
2.7 Penelitian Terdahulu ......................................................... 25
2.8 Kerangka Pemikiran .......................................................... 26
2.9 Hipotesis ........................................................................... 27
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ............................................................. 29
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 30
3.2.1 Populasi .................................................................. 30
3.2.2 Sampel .................................................................... 30
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 31
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................. 33
3.5 Teknis Analisis Data .......................................................... 35
3.5.1 Metode Analisis Statistik ........................................ 35
3.5.1.1 Uji Validitas ............................................... 35
3.5.1.2 Uji Realibilitas ............................................ 36
3.5.2 Uji Asumsi Klasik .................................................. 36
3.5.2.1 Uji Normalitas............................................. 36
3.5.2.2 Uji Multikolinieritas .................................... 37
3.5.2.3 Uji Heteroskidastisitas................................. 37
3.5.2.4 Uji Autokorelasi.......................................... 37
3.6 Analisis Regresi Berganda.................................................. 38
3.6.1 Uji T........................................................................ 38
3.6.2 Uji F ........................................................................ 38
xii
3.6.3 Uji Koefisien Determinasi R2................................... 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BMT Robbani ....................................... 40
4.1.1 Sejarah Berdirinya BMT Robbani ........................... 40
4.1.2 Dasar Penggerak, Tujuan dan Fungsi BMT Robbani 42
4.1.2.1 Dasar Penggerak BMT Robbani .................. 42
4.1.2.2 Tujuan BMT Robbani ................................. 43
4.1.2.3 Fungsi BMT Robbani ................................. 43
4.1.3 Visi dan Misi BMT Robbani ................................... 44
4.1.4 Program Kerja BMT Robbani ................................. 45
4.1.5 Struktur Organisasi BMT Robbani .......................... 45
4.1.6 Produk-Produk BMT Robbani ................................ 49
4.1.7 Operasional BMT Robbani ..................................... 50
4.2 Deskripsi Respoden ........................................................... 56
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................ 59
4.3.1 Variabel Keragaman Produk ................................... 59
4.3.2 Variabel Etika Bisnis Islam ..................................... 61
4.3.3 Variabel Minat Nasabah .......................................... 65
4.4 Hasil Analisis Data ............................................................ 67
4.4.1 Uji Statistik ............................................................. 67
4.4.1.1 Uji Validitas ............................................... 67
4.4.1.2 Uji Reliabilitas ............................................ 68
4.4.2 Uji Asumsi Klasik .................................................. 69
4.4.2.1 Uji Normalitas .............................................. 69
4.4.2.2 Uji Multikolonieritas ................................... 70
4.4.2.3 Uji Heteroskedasitas ................................... 72
4.4.2.4 Uji Autokorelasi .......................................... 74
4.4.3 Analisis Regresi Berganda ...................................... 75
4.4.4 Pengujian Hipotesis ................................................ 76
4.4.4.1 Uji Signifikan Persial (Uji T) ...................... 76
xiii
4.4.4.2 Uji F ............................................................ 78
4.4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ........................... 79
4.5 Pembahasan ....................................................................... 80
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................ 85
5.2 Saran-saran ........................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Penelitian.
Lampiran 2 : Tabel Uji Validitas.
Lampiran 3 : Tabel Uji Reabilitas.
Lampiran 4 : Tabel Regresi Berganda dan Hipotesis.
Lampiran 5 : Tabel Uji Asumsi Klasik
Lampiran 8 : Surat Izin Riset
Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua
bentuk yaitu lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan non Bank.
Mengenai lembaga keuangan bank atau perbankan, Menurut undang-
undang no. 10 tahun 1998, perbankan adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Sekarang ini pertumbuhan perbankan di Indonesia sangatlah cepat,
sehingga membawa perekonomian Indonesia semakin berkembang. Sektor
perbankan sangatlah berperan dalam memobilisasikan dana masyarakat
untuk berbagai tujuan mengalami peningkatan yang sangat besar. Dahulu
sektor perbankan tersebut tidak lebih hanya sebagai fasilitator kegiatan
pemerintah dan beberapa perusahaan besar, dan kini telah berubah menjadi
sektor yang sangat berpengaruh bagi perekonomian.
Sistem perbankan di Indonesia itu sendiri diatur dalam UU No. 7
tahun 1992 (diubah dengan UU No. 10 tahun 1998) tentang perbankan
bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu Bank umum
dan Bank perkreditan rakyat.1 Yang masing-masing dapat melakukan
kegiatan usaha konvensional ataupun kegiatan usaha berdasarkan prinsip
1 Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
2
syariah. Sedangkan lembaga keuanagan non Bank itu antara lain berbentuk
koperasi, asuransi dan yang lainnya yang melakukan kegiatan usahanya
dalm bentuk konvensional maupun syariah.
Tetapi belakangan ini di Indonesia masih marak-maraknya
bermunculan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank
yang berprinsip syariah. Dan bericara mengenai lembaga keuangan syariah
di Indonesia, perkembangannya ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat
Indonesia (BMI) pada 1 November 1991. Kehadirannya memberikan
inspirasi untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih
menyentuh kalangan bawah (grass root). Semula harapan ini hanya
bertumpu pada BMI. Namun harapan ini terhambat oleh UU perbankan,
karena usaha kecil/mikro tidak mampu memenuhi prosedur perbankan yang
telah dibakukan oleh UU. BMI sebagai Bank umum terkendala dengan
prosedur ini. Meskipun misi keumatannya cukup tinggi, namun realitas
dilapangannya mengalami banyak hambatan, baik dari segi prosedur, plafon
pembiayaan maupun lingkunagan bisnisnya.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik luas kepada
masyarakat bawah, dibentuklah BPRS. Nama perkreditan sesungguhnya
tidak tepat, karena Bank Islam tidak melayani perkreditan tetapi
pembiayaan, sehingga penggunaan nama perlu dipertimbangkan. Istilah
perkreditan menjadikan makna pembiayaan menjadi kabur. Harapan kepada
BPRS, menjadi sangat besar, mengingat cakupan bisnis bank ini lebih kecil.
Namun sungguhpun demikian, dalam realitasnya sistem bisnis BPRS juga
3
terjebak pada pemusatan kekayaan hanya pada segelintir orang, yakni para
pemilik modal. Komitmen untuk membantu meningkatkan derajat hidup
masyarakat bawah mengalami kendala baik dari sisi hukum maupun teknis.
Dari sisi hukum, prosedur peminjaman Bank umum dan BPRS sama, begitu
juga dari sisi teknis. Padahal inilah kendala utama pengusaha kecil,
sehingga harapan besar pada BPRS hanya menjadi idelita.2
Dari persoalan diatas, mendorong munculnya keuangan syariah
alternatif. Yakni sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis tetapi
juga sosial. Juga lembaga yang tidak melakukan pemusatan kekayaan pada
sebagian kecil orang pemilik modal (pendiri) dengan penghisapan pada
mayoritas orang, tetapi lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara
merata dan adil. Lembaga yang terlahir dari kesadaran umat dan
“ditakdirkan” untuk menolong kelompok mayoritas yakni pengusaha
kecil/mikro. Lembaga yang tidak terjebak pada permainan bisnis untuk
keuntungan pribadi, tetapi membangun kebersamaan untuk mencapai
kemakmuran bersama. Lembaga yang tidak terjebak pada pikiran pragmatis
tetapi memiliki konsep idealis yang istiqomah. Lembaga tersebut adalah
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).3
Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya
pada sektor keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti usaha
perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota (nasabah)
serta menyalurkan kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan.
2Muhammad Ridwan, “Manajemen Baitu Maal Wa Tamwil (BMT)”, Yogyakarta: UII Press, 2004. h. 72
3Ibid., h. 73
4
Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan
bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan lain yang dilarang
dilakukan oleh lembaga keungan Bank. Karena BMT bukan Bank, maka ia
tidak tunduk pada aturan perbankan.4
Perlu dimengerti hingga sekarang ini di tahun 2011 di daerah
Kecamatan Kaliwungu terdapat 5 lembaga keuangan dalam bentuk syari’ah.
Diantaranya 4 lembaga yang berbentuk BMT (Baitul Maal wal Tamwil) dan
1 pegadaian syariah. Dari 4 lembaga yang berbentuk BMT di kaliwungu,
BMT “Robbani” salah satunya, BMT “Robbani” yang menjadi salah satu
lembaga keuangan non Bank juga mempunyai tujuan yang sama dengan
BMT-BMT lainnya yaitu sebagai lembaga untuk meningkatkan kualitas
usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
BMT “Robbani” menjadi BMT yang paling eksis dalam
menjalankan tugas-tugasnya sebagai BMT. Di BMT tersebut sampai saat ini
selalu mengalami peningkatan nasabah dari tahun ketahun. Seperti dalam
tabel berikut ini:
4Ibid., h. 126
5
Tabel 1.1
Jumlah nasabah terhitung 3 tahun kebelakang
Tahun Jumlah Nasabah
2008 1810 orang
2009 1950 orang
2010 2100 orang
Sumber: data BMT Robbani
Produk merupakan keseluruhan konsep objek/proses yang
memberikan sejumlah nilai pada konsumen.5 Keragaman produk (Features),
dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat
menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur secara
subyektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini konsumen) yang
menunjukan adanya perbedaan kualitas suatu produk (jasa). Dengan
demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter
fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.6
Etika adalah sebagai ajaran baik-buruk, benar-salah, atau ajaran
tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi,
bersumber terutama dari ajaran agama.7 Dengan itu, maka etika bisnis Islam
menjunjung tinggi semangat paling percaya, kejujuran, dan keadilan,
sedangkan antara pemilik perusahaan dan karyawan berkembang sangat
5Rambat lupiyoadi dan A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Salemba
Empat 2006. h. 70 6Ibid., h. 176 7Johan Arifin, “Fiqih Perlindungan Konsumen”, Semarang: Rasail Semarang, 2007. h.64
6
kekeluargaan.8dalam contohnya, beberapa kiat dan etika Rasulullah dalam
membangun citra dagangnya adalah sebagai berikut: penampilan ,
pelayanan, persuasi, pemuasan.9
Maka dari itu, menurut A. Hanafi dan Hamid Salam, etika bisnis
Islam merupakan nilai-nilai etika Islam dalam aktivitas bisnis yang telah
disajikan dari perspektif Al Qur’an dan Hadits, yang bertumpu pada 6
prinsip, terdiri dari kebenaran, kepercayaan,, ketulusan, persaudaraan,
pengetahuan, dan keadilan.10
Dari observasi penulis dapat diidentivikasikan keragama produk
yang ada di BMT “Robbani” berbeda dengan yang lain dibeberapa BMT di
Kaliwungu yang keragaman produknya sangat sederhana. Sedangkan
mengenai etika bisnis Islam, BMT “Robbani” itu performensnya kurang
sepantasnya dengan apa yang disebut etika bisnis Islam, tetapi kenapa yang
menjadi nasabah di BMT “Robbani” ini terus meningkat. Sehingga perlu
dikaji permasalahan ini.
Dari observasi awal yang penulis telah lakukan, penulis disini
ingin mengambil judul : “ Pengaruh keragaman produk dan etika bisnis
Islam terhadap minat nasbah menggunakan jasa BMT “ Robbani”
Kaliwungu.”
8Ibid., h. 66 9Muhammad, “Etika Bisnis Islami”, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002. h. 102 10 Johan Arifin, op. Cit., h. 74
7
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalahan
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh dari keragaman produk di BMT “Robbani”
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT “Robbani”?
2. Seberapa besar pengaruh dari etika bisnis Islam terhadap minat nasabah
mengunakan jasa BMT “Robbani”?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji dan mengetahui secara empiris seberapa besar pengaruh
dari keragaman produk di BMT “Robbani” terhadap minat nasabah
menggunakan jasa BMT “Robbani”?
2. Untuk menguji dan mengetahui secara empiris seberapa besar pengaruh
dari etika bisnis Islam terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT
“Robbani”?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang
berkepentingan dan sebagai salah satu sumber referensi bagi pembaca
dalam mengatasi permasalahan yang sama.
8
2. Untuk menambah informasi bagi BMT yang mungkin dapat
meningkatan pelayanan di dalam pelayanan yang bermanfaat bagi
nasabah.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan, penulis menggunakan sistematika
sebagai berikut:
Bab I yang berjudul PENDAHULUAN berisi sub bab: Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Tujuan dan
Kegunaan, dan Sistematika Penelitian.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA, berisi Tinjauan pustaka,
Penelitian terdahulu, Kerangka Pemikiran Penelitian, Hipotesis.
Bab III METODE PENELITIAN berisi sub bab variabel
penelitian dan difinisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, metodelogi pengumpulan data, variabel penelitian dan pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN berisi sub bab
mengenai gambaran umum BMT Rabbani gambaran umum responden,
persebaran data responden, penyajian dan penjelasan hasil estimasi data.
Bab V PENUTUP berisi sub bab kesimpulan-kesimpulan dari
serangkaian pembahasan dan saransaran dari penulis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lembaga Keuangan
Menurut SK Menkue RI No. 792 tahun 1990, Lembaga keuangan
adalah semua badan yang kegiatannya bidang keuangan, melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan.11
Lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam dua bentuk, yaitu
Bank dan bukan Bank. Mengingat Kegiatan utama dari lembaga keungan
adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana, maka perbedaan antara
Bank dan lembaga keuangan bukan Bank dapat dilihat melalui kegiatan
utama mereka.
Bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No 10 Tahun
1998 tanggal 10 november 1998 yang merupakan
perubahan/penyempurnaan Undang-undang No 7 Tahun 1992 tentang
perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Tugas mengatur dan mengawasi lembaga perbankan tersebut
merupakan kewewenang dari Bank Indonesia berdasarkan pada Undang-
undang No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan Undang-undang No
11 Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Jakarta:Kencana, 2009. h. 27
10
10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam kaitan itu telah ditetapkan 2 (dua)
jenis Bank yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang masing-
masing dapat melakukan kegiatan usahanya konvensional ataupun kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah.12
2.2 Lembaga Keuangan Syariah
Kata bank dari kata bangue dalam bahasa Prancis, dan dari banco
dalam bahasa Itali, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata peti atau
lemari mrnyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda
berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya.
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.13
Definisi lain menuliskan bahwa, Bank syariah adalah Bank yang
dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka
penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prisip
syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.14
12 M. Sholahuddin, “Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam”, Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 2006. h. 4 13 Heri sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah deskripsi dan ilustrasi”,
Yogyakarta: Ekonisia, 2003. h. 27 14 Sigit Triandoro &Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain” ,Jakarta:
Salemba Empat, 2006. h.
11
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bank syariah adalah
lembaga keuangan yang menggunakan prinsip dan operasionalnya
berdasarkan prinsip syariah.
Lembaga keuangan syariah sama halnya dengan lembaga
keuangan konvensional, yaitu terdiri dari lembaga keuangan Bank dan non
Bank. Lembaga keuangan Bank syariah terdiri dari Bank yang berprinsip
syariah misalnya BPRS, sedangkan yang non Bank misalnya BMT.
2.3 BMT
2.3.1 Pengertian BMT
BMT merupakan kependekan dari baitul mal wal tamwil
atau dapat juga ditulis dengan baitul maal wa baitul tanwil. Secara
harfiah/lughowi baitul maal berarti rumah dana dan baitul tanwil
berarti rumah usaha. Dimana baitul maal berfungsi untuk
mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan
baitul tanwil merupakan lembaga bisnis. Dari pengertian tersebut
dapat ditarik suatu pengertian yanng menyeluruh bahwa BMT
merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial.15
BMT adalah sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi
bisnis tetapi juga sosial, juga lembaga yang tidak melakukan
pemusatan kekayaan pada sebagian kecil orang pemilik modal
(pendiri) dengan penghhisapan pada mayoritas orang (anggota,
15 Muhammad Ridwan, Op. Cit. h 126
12
peminjam yang mayorita usaha kecil dan mikro), tetapi lembaga
yang kekayaannya terdistribusi dan “ditakdirkan” untuk menolong
kelompok mayoritas yakni pengusaha kecil/mikro, lembaga yang
tidak terjebak pada permainan bisnis untuk keuntungan pribadi,
tetapi membangun kebersamaan untuk mencapai kemakmuran
bersama, lemabaga yanng tidak terjebak pada pikiran pragmatis
tetapi memiliki konsep idiallis yang istiqomah.16
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
BMT adalah sebuah lembaga yang tidak saja berkecimpung dalam
bisnis saja tetapi juga sosial.
2.3.2 Visi dan Misi BMT
Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan
BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah
anggota (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan
sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan kehidupan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan
tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil
berkemakmuran, berkemajuan, serta makmur maju berkeadilan
berlandaskan syariah dan ridho Allah SWT.17
16Ibid. h. 126 17Ibid, h. 127
13
Sebagai lembaga perekonomian Islam, BMT Robbani
mempunyai visi dan misi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Visi BMT Robbani : Meningkatkan kualitas ibadah
anggota, sehingga mampu berperan sebagi wakil Allah,
memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Misi BMT Robbani : Membangun dan mengembangkan
tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil
berkemakmuran, berkemajuan, serta makmur maju berkeadilan
berlandaskan syariah dan ridho Allah SWT.18
2.3.3 Tujuan dan Prinsip BMT
Tujuan didirikannya Baitul Maaal Wa Tamwil adalah
sebagai berikut:19
1. Kebijakan ekonomi pemerintah yang kurang berpihak pada
pemberdayaan ekonomi kerakyatan sehingga rasa keadilan dan
kesejahteraan ekonomi ummat masih jauh dari harapan.
2. Belum banyak perbankan syariah yang bisa menyentuh sektor
mikro.
3. Adanya sebagian masyarakat yang meragukan kehalalan bunga
Bank.
18 Skripsi Nurul hidayat,Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah di BMT
(Study Kasus di BMT Robbani Kaliwungu), 2007, h. 36 19 Sholahudin, “Ekonomi Islam”. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006. h.
75
14
4. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi, khususnya dikalangan
usaha kecil dan menengah melalui system syariah.
5. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha
mikro, UKM khususnya di Indonesia.
6. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bermuamalah secara
syariat dalam kehidupan kesehariannya termasuk dalam
berbisnis.
Adapun dalam melaksanakan usahanya, BMT berpegang
teguh pada prinsip utama sebagai berikut:20
1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan
mengimplementasikannya pada prinsip-prinsip syariah dan
muamalah islam ke dalam kehidupan nyata.
2. Keterpaduan, yakni nilai-nilai spiritual dan moral menggerakkan
dan mengarahkan etika bisnis yangdinamis, proaktif, progresif
adil dan berakhlak mulia.
3. Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi. Semua pengelola pada setiap tingkatan,
pengurus dengan semua lininya serta anggota, dibangun ras a
kekeluargaan, sehingga akan tumbuh rasa saling melindungi dan
menanggung.
4. Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita
antar semua elemen BMT. Antara pengelola dengan penguruas
20 Muhamad Ridwan, Op.cit, h. 130
15
harus memilki satu visi dan bersama-sama anggota untuk
memperbaiki kondisi ekonomi sosial.
5. Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik.
Mandiri berarti juga tidak tergantung dengan dana-dana
pinjaman dan bantuan tetapi senantiasa proaktif untuk
menggalang dana masyarakat sebanyak-banyaknya.
6. Profesionalisme, Yakni semangat kerja yang tinggi (’amalus
Sholih), yakni dilandasi dengan dasar keimanan. Kerja yang
tidak hanya berprientasi pada kehidupan dunia saja, tetapi juga
kenikmatan dan kepuasan ruhani dan akhirat.
7. Istiqomah, konsisten, konsekuen, kontinuitas/ berkelanjutan
tanpa henti dan tanpa pernah putus asa. Setelah mencapai suatu
tahap maka maju lagi ke tahap berikutnya dan hanya kepada
Allah SWT kita berharap.
2.4 Produk
2.4.1 Pengertian Produk
Produk merupakan keseluruhan konsep objek/proses yang
memberikan sejumlah nilai pada konsumen.21
Produk adalah apa saja, yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.22
21Rambat lupiyoadi dan A. Hamdani, op. cit. h. 70
16
Dari pengertian produk di atas dapat disimpulkan bahwa
produk adalah suatu ojek/proses yang dapat ditawarkan kepada
konsumen yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
mereka.
2.4.2 Keragaman Produk
Keragaman produk (features) dapat berbentuk tambahan
dari suatu produk inti yang menambah nilai suatu produk.
Keragaman produk biasanya diukur secara subyektif oleh masing-
masing individu (dalam hal ini konsumen) yang menunjukan adanya
perbedaan kualitas suatu produk (jasa). Dengan demikian,
perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas
agar dapat menyesuaikan diri dengan pasar.23
Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan
harga yang tinggi daripada dengan satu fungsi.24 Sebagian besar
produk dapat ditawarkan dengan feature yang berbeda-beda yang
melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang
pertama dalam memperkenalkan fitur baru yang dianggap berharga
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing.25
Perencanaan produk harus memikirkan produk pada tiga
tingkat. Tingkat paling dasar adalah produk inti. Produk inti terdiri
22 M. Taufik Amir, “Dinamika Pemasaran. Jelajahi dan Rasakan!”, Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2005. H. 8 23 Rambat Lupiyyoadi dan A. Hamdani, Op.Cit. h. 176 24 Ibid, h. 107 25 Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran, jilid 1”, Jakarta: Indeks, 2005. h. 350
17
dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari
konsumen mereka membeli suatu produk. Jadi, ketika merancang
produk, terlebih dahulu pemasar harus menetapkan ini manfaat
yang diberikan produk bagi konsumen. Kemudian perencanaan
produk harus menyusun produk aktual disekitar produk inti. Produk
aktual mungkin mempunyai lima macam karakteristik, yaitu tingkat
mutu, sifat, desain, nama merek, dan kemasan. Akhirnya,
perencanaan produk harus menyusun produk tambahan disekitar
produk inti dan produk aktual dengan menawarkan tambahan servis
dan manfaat bagi konsumen.26
Dari penjelasan di atas penulis menagmbil indikator untuk
keragaman produk yaitu produk inti, produk aktual, dan produk
tambahan.
2.5 Etika Bisnis Islam
2.5.1 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis berartiseperangkat prinsip dan norma di mana
para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi,
berperilaku, dan berelasi guna mencapai ‘daratan’ atau tujuan-tujuan
bisnisnya dengan selamat.27
Definisi dari etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang
baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada
26 Philip Kotler dan Gary Amstong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Jakarta: Prenhallindo, 1997. h. 274
27Faisal, Badroen, et al, “Etika Bisnis Dalam Islam”, Jakarta: Kencana, 2006. h. 15
18
prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis juga dikatakan
sebagai seperangkat prinsip dan norma dimana para pelaku bisnis
harus mempunyai komitmen dalam melakukan sebuah transaksi,
berperilaku, dan juga berelasi guna mencapai tujuan bisnisnya
dengan selamat.28
2.5.2 Pengertian Etika Bisnis Islam
menurut A. Hanafi dan Hamid Salam, etika bisnis Islam
merupakan nilai-nilai etika Islam dalam aktivitas bisnis yang telah
disajikan dari perspektif Al-Qur’an dan hadits, yang bertumpu pada
6 prinsip, terdiri dari kebenaran, kepercayaan,, ketulusan,
persaudaraan, pengetahuan, dan keadilan.29
Dan perilaku bisnis Islami tercermin dalam perilaku Nabi
Muhammad SAW dalam menjalankan roda bisnisnya selalu
memiliki motivasi dan perilaku Qur’an, perlunya berwawasan
kedepan dan menekankan perlunya perencanaan, hal itu
sebagaimana firman Allah QS. Al Hasyr : 18.
Artinya: “hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap) diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”(QS. Al Hasyr : 18)30
28Johan Arifin, op. cit. h. 63 29Ibid., h. 74 30 Mujamma’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al Mush-haf, Al Qur’an dan Terjemahannya”,
Saudi Arabiyah: Al Qur’anul Karim Kepunyaan Raja Fahd. H. 919
19
2.5.3 Fungsi Etika Bisnis Islami
Pada dasarnya terdapat fungsi khusus yang diemban oleh
etika bisnis Islami. Pertama, etika bisnis berupaya mencari cara
untuk menyelaraskan dan menyerasikan berbagai kepentingan dalam
dunia bisnis. Kedua, etika bisnis juga mempunyai peran untuk
senantiasa elakukan perubahan kesadaran bagi masyarakat tentang
bisnis, terutama bisnis Islami. Dan caranya biasanya dengan
memberikan suatu pemahaman serta cara pandang baru tentang
pentingnya bisnis dengan menggunakan landasan nilai-nilai
moralitas dan spiritualitas, yang kemudian terangkum dalam suatu
bentuk yang bernama etika bisnis. Ketiga, etika bisnis teruptama
etika bisnis Islami juga bisa berperan memberikan satu solusi
terhadap berbagai persoalan bisnis modern ini yang kian jauh dari
nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa bisnis yang beretika harus benar-
benar merujuk pada sumber utamanya yaitu Al Qur’an dan sunnah.31
2.5.4 Tatakrama Etika Bisnis Islam
Baik Al-Qur’an maupun hadist telah memberikan resep
tertentu dalam masalah tatakarma dan merekomendasikannya untuk
kebaikan perilaku dalam masalah bisnis. Seorang pelaku bisnis
Muslim diharuskan untuk berperilaku dalam bisnis mereka sesuai
31Johan Arifin, op. cit. h. 76
20
dengan apa yang dianjurkan Al-Qur’an dan sunnah. Tatakrama etika
bisnis itu dirangkum menjadi tiga garis besar32, yaitu :
a. Murah hati
Banyak Al-Qur’an dan sabda Rasulullah di dalam hadist-hadistnya yang memerintahkan kaum muslimin untuk bermurah hati. Salah satu firman Allah dalam surah Al-Anbiyya’ : 10733
Artinya: “dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta”.
b. Motivasi untuk berbakti
Melalui keterlibatkannya di dalam aktivitas bisnis,
seoarang Muslim hendaknya berniat untuk memberikan
pengabdian yang diharapkan oleh masyarakatnya dan manusia
secara keseluruhan. Seorang muslim juga harus mampu
menjadkan semangat berbakti mengalahkan diri sendiri.
Seperti hadist Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
)راوه ابن ماجة" (ساقى القو م ا خر ھم شر با" Artinya: “pelayan minum kaum itu yang terakhir diantara
mereka yang minum”.34
c. Ingat kepada Allah dan perioritas utama-Nya
Seorang Muslim diperintahkan untuk selalu mengingat
Allah, bahkan dalam suasana mereka sedang sibuk dalam
32Mustaq Ahmad, “EtikaBisnisdalam Islam”, Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2006. h. 109 33Ibid, h. 508 34IbnuHamzah Al Husaini Al Hanafi AD Damsyiqi, “AsbabulWurud 2”, Jakarta : Kalam
Mulia, 2009. h. 382
21
aktivitas mereka. Semua kegiatan bisnis hendaknya selaras
dengan moralitas dan nilai-nilai utama yang digariskan oleh Al-
Qur’an. Al-Quran menegaskan bahwa setiap tindakan dan
transaksi hendaknya ditunjukan untuk tujuan hidup yang lebih
mulia. Firman Allah dalam QS. An nissa’ : 74
Artinya: “karena itu hendaklah orang-orang yang menukar
kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang dijalan Allah. Barang siapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar”. (QS. An nissa’ :74)35
2.5.5 Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islami
Prinsip-prinsip etika bisnis Islami, yaitu :
1. Prinsip tauhid (kesatuan/unity)
Prinsip ini merupakan prinsip pokok dari segala sesuatu,
karena di dalamnya terkandung perpaduan keseluruhan aspek-
aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial dan lain sebagainya menjadi satu (homogeneous whole).
Maka Islam kemudian menawarkan keterpaduan antara agama
sebagai perwujudan dari sikap taat hamba kepada Khalik,
35 Mujama’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al Mush-haf. Op. Cit. h. 130
22
dengan berbagai aspek kehidupan di dunia (ekonomi, politik,
sosial, budaya dan lain sebagainya) yang bertujuan untuk
membentuk satu kesatuan yang utuh.
2. Prinsip keseimbangan (kedailan/equilibrium)
Prinsip yang kedua ini lebih menggambarkan dimensi
kehidupan pribadi yang bersifat horizontal. Prinsip keseibangan
(Equilibrium) yang berisikan ajaran keadilan merupakan salah
satu prinsip dasar yang harus dipegang oleh siapapun.
3. Prinsip kehendak bebas (ikhtiyar/free will)
Konsep Islam memahami bahwa institusi ekonomi
seperti pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan
perekonomian. Hal ini berlaku manakala terjadi persaingan
bebas dapat terjadi secara efektif, hal ini dimungkinkan terjadi
manakala tidak ada intervensi bagi pasar dari pihak manapun,
tak terkecuali oleh pemerintah.
Dalam islam kehendak bebas mempunyai tempat
tersendiri, karena potensi kebebasan itu sudah ada sejak manusia
dilahirkan di muka bumi ini. Namun, sekali lagi perlu
ditekankan bahwa kebebasan yang ada dalam diri manusia
bersifat terbatas, sedangkan kebebasan yang tak terbatas
hanyalah milik Allah semata.
23
4. Prinsip pertanggungjawaban (responsibility)
Dan untuk memenuhi segala bentuk kesatuan dan juga
keadilan, maka manusia harus bertanggungjawab atas semua
perilaku yang telah diperbuatnya. Dan dalam dunia bisnis hal
semacam itu juga sangat berlaku. Setelah melaksanakan segala
aktifitas bisnis dengan berbaagi bentuk kebebasan, bukan berarti
semuanya selesai saat tujuan yang dikehendaki tercapai, atau
ketika sudah mendapatkan keuntungan. Semua itu perlu adanya
pertanggungjawaban atas apa yang telah pebisnis lakukan, baik
itu pertanggungjawaban ketika ia bertransaksi, memproduksi
barang, menjual barang, melkukan jual-beli, melakukan
perjanjian dan lain sebagainya.
5. Prinsip kebenaran
Prinsip ini disamping memberi pengertian benar lawan
dari salah, merupakan prinsip yang mengandung dua unsur
penting yaitu kebajikan dan kejujuran. Kebenaran meupakan
satu prinsip yang tidak bertentangan dengan seluruh ajaran
Islam. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai
niat, sikap dan perilaku yang benar dan jauh dari kesan salah,
semisal dalam proses transaksi barang, proses mengembangkan
bisnis, maupun proses untuk mendapatkan keuntungan harus
berlandaskan prinsip kebenaran. Dan tentunya jika hal itu sudah
24
dilaksanakan dengan sendirinya nilai kehalalannya akan
tampak.
6. Prinsip ihsan (benevolence)
Prinsip ini mengajarkan untuk melakukan perbuatan
yang dapat mendatangkan manfaat kepada orang lain, tanpa
harus aturan yang mewajibkan atau memerintahnya untuk
melakukan perbuatan itu. Atau dalam istilah lainnya adalah
beribadah maupun berbuat baik seakan-akan melihat Allah, jika
tidak seperti itu, maka yakinlah bahwa Allah melihat apa yang
kita kerjakan.36
2.6 Minat
2.6.1 Pengertian Minat
Dari beberapa buku, minat diartikan hampir sama
diantaranya:
a. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.37
b. Minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja
yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung
dari bakat dan lingkungan.38
c. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa
36 Johan Arifin, op. cit., h. 80 37 Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan”, Bandung: Rosdakarya. 2009. h. 133 38 Agus Sujanto, “psikologi Umum”, Jakarta: Aksaraya Baru.1983. h. 101
25
takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.39
d. Minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi
jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada sesuatu,
dari dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat.40
Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa minat merupakan sikap seseorang yang
mempunyai keinginan yang tinggi terhadap sesuatu atau suatu rasa
kemauan yang kuat untuk melakukan suatu hal untuk mencapai
tujuan tertentu.
Peneliti mengmbil dari pengertian minat adalah sikap jiwa
orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi,
emosi), yang tertuju pada sesuatu, dari dalam hubungan itu unsur
perasaan yang kuat. (dari bukunya Abu Ahmadi “Psikologi Umum”)
sebagai acuan indikator.
2.7 Penelitian Terdahulu
Dalam rangka pencapaian penulisan skripsi yang maksimal,
sebagai bahan perbandingan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa antara lain:
1. Skripsi Fredy Lie dan Anneke Angkawijaya, dengan judul :
39 Andi Mappiare, “Psikologi Remaja”, Surabaya: Usaha Nasional. 1982. h. 62 40 Abu Ahmadi, “psikologi umum”, Jakarta: Rieneka Cipta. 1998. h. 151
26
“ analisis pengaruh promosi, variasi produk, dan atsmofer cafe terhadap
minat mahasisiwa universitas kristen petra surabaya untuk mengunjungi
cafe dari mahasiswa program manajemen perhotelan ”
Menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa promosi,
variasi produk, dan atmosfer cafe secara bersama-sama mepengaruhi
minat mahasiswa, sedangkan secara persial variasi produk memberikan
pengaruh yang paling signifikan.
2. Skripsi Dian Savitri, dengan judul :
“Pengaruh atribut produk terhadap minat beli konsumen kecap sedap di
Surabaya” (Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur)
Menyimpulkan bahwa Atribut produk berpengaruh terhadap minat beli
konsumen, hal ini menunjukkan bahwa atribut produk mempunyai
pengaruh untuk menimbulkan minat beli yang berarti konsumen akan
mencari seluruh informasi mengenai kecap sedaap, kemudian
mengevaluasi, jika konsumen merasa produk tersebut dapat
memberikan kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya maka akan
timbul keinginan untuk membeli.
2.8 Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang
bertujuan untuk menemukan kebenaran suatu penelitian, dapat di
gambarkan sebagai berikut :
27
Gambar 2. 1
2.9 Hipotesis
Hipotesisi merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian.41 Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya
dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan
penelitian dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam
pengumpulan data.42
Adapun hepotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
keragaman produk sebagai variabel independen (X1) berpengaruh signifikan
41Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008. h. 76 42BurhanBungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media. H. 75
Keragaman Produk (X1) : 1. Produk inti 2. Produk aktual 3. Produk tambahan
Etika Bisnis Islam (X2) : 1. Tauhid 2. Keseimbangan 3. Kehendak bebas 4. Pertanggung
jawaban 5. Kebenaran 6. Ihsan
Minat Nasabah Menggunakan Jasa BMT “Robbani” (Y): 1. Kognisi 2. Konasi 3. Emosi
28
terhadap minat nasabah (Y) menggunakan jasa BMT “Robbani”
Kaliwungu, etika bisnis Islam sebagai variabel independen (X2)
berpengaruh signifikan juga terhadap minat nasabah (Y) menggunakan jasa
BMT “Robbani” Kaliwungu. Dan secara bersama-sama keragaman produk
(X1) dan etika bisnis Islam (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat
nasabah (Y) menggunakan jasa BMT “Robbani” Kaliwungu.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian
yang dilakukan pada alam nyata dimana suatu fenomena terjadi dan
menjadi fokus perhatian untuk diteliti.43 Penelitian ini ditujukan untuk
memperoleh bukti empirik, menguji dan menjelaskan pengaruh keragaman
produk dan etika bisnis Islam terhadap minat nasbah menggunakan jasa
BMT. Jenis penelitin ini adalah kuantitatif.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu
data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber
asli. Dalam hal ini, maka proses pengumpulan datanya perlu dilakukan
dengan memperhatikan siapa sumber utama yang akan dijadikan objek
penelitian.44 Dalam hal ini data yang diperoleh dari nasabah BMT
“Robbani” Kaliwungu.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung pembahasan, yang
diperoleh dari orang lain baik berupa laporan-laporan, buku-buku, film
43 Skripsi Nurul Hidayat, Op. Cit. h. 9 44Muhammad, “metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitati”. Jakarta:
Rajawali Pers. 2008. h. 103
41
maupun surat kabar.45 Dalam hal ini penulis melakukan studi
kepustakaan dengan cara mengkaji literatur-literatur yang berkaitan
dengan objek penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi
merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah
pokok dalam suatu penelitian.46
Adapun yang dijadikan populasi dari penelitian ini adalah
seluruh nasabah di BMT Rabbani Kaliwungu. Nasabah BMT
Rabbani Kaliwungu secara keseluruhan berjumlah 2100 nasabah,
baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Untuk memudahkan
penelitian ini, maka penulis mengambil nasabah yang aktif saja
yaitu sebanyak 447 nasabah.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang
diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.47
45Skripsi Nurul Hidayat, op.cit. h. 10 46Muhammad, op.cit., h. 161 47Muhammad, op. cit., h. 162
42
Adapun penulis menetapkan sampel penelitian berdasarkan
rumus Slovin, yaitu:
N n = 1 + (N.E²) Keterangan:
n : ukuran sample
N : ukuran populasi
E : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran)
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).
Dalam penelitian ini populasi (N) adalah 447 orang,
sedangkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
penarikan sampel (E) nya adalah 10%, yaitu 0,1. jadi besarnya
sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
447 n = 1 + (447.0,1²)
447 n = 1 + (447.0,01)
n = 81,72 dibulatkan menjadi 82 orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
penulis menggunakan bebarapa metode, diantaranya:
43
1. Teknik Pertanyaan (Questioner)
Teknik ini merupakan bentuk alat pengumpulan data dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan dengan menyebarkan daftar
pertanyaan kepada setiap responden, peneliti dapat menghimpun data
yang relevan dengan tujuan penelitian dan memiliki tingkat reliabilitas
serta validitas yang tinggi.48 Metode ini digunakan untuk memperoleh
data respon nasabah mengenai keragaman produk dan etika bisnis Islam
di BMT “Robbani” Kaliwungu.
2. Wawancara
Adalah teknik untuk mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan
proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan data. Pencarian
data dengan teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan
dan bertatap muka langsung antara seorang atau beberapa orang
pewawancara dengan seorang atau beberapa oarang yang
diwawancari.49Metode ini digunakan untuk memperoleh data seberapa
banyak jumlah nasabah di BMT Rabbani Kaliwungu.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data
tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran
tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah
penelitian.50Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang BMT
48Muhammad, op.cit., h 151 49Ibid., h. 151 50Ibid., h. 152
44
yang ada di Kaliwungu, serta jumlah nasabah di BMT Robbani yang
yang samapai sekarang masih aktif.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel yaitu mengubah
konsep-konsep yang masih abstrak dengan menggunakan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain berdasarkan variabel-variabel yang
digunakan.51 Untuk mengukur penulis menggunakan dua variabel yaitu
variabel independen dan variabel dependen.
1. variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
oleh variabel lain. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel
independen, yaitu keragaman produk dan etika bisnis Islam di BMT
”Robbani” Kaliwungu.
Adapun dalam pengukuran keragaman produk ini menggunakan
beberapa indikator, diantaranya:
- Produk inti
- Produk aktual
- Produk tambahan
Sedangkan dalam pengukuran etika bisnis Islam menggunakan
beberapa indikator, yaitu :
51Skripsi Nurul hidayat.Op..cit. h. 14
45
- Tauhid
- Keseimbangan
- Kehendak bebas
- Pertanggungjawaban
- Kebenaran
- Ihsan
2. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah minat
nasabah menggunakan jasa BMT ”Robbani” Kaliwungu.
Adapun dalam pengukuran ini menggunakan beberapa indikator,
diantaranya:
- Kognisi
- Konasi
- Emosi
Variabel Penelitan
Definisi Operasional Indikator Alat Ukur
1. Keragaman Peoduk (X1)
Keragaman produk (features) dapat berbentuk tambahan dari suatu produk inti yang menambah nilai suatu produk.52
1. Produk inti 2. Produk aktual 3. Produk
tambahan
Skala likert
2. Etika bisnis Islami (X2)
etika bisnis Islam merupakan nilai-nilai etika Islam dalam aktivitas bisnis yang telah disajikan dari perspektif Al-Qur’an dan hadits, yang bertumpu pada 6
1. Tauhid 2. Keseimbangan 3. Kehendak
bebas 4. Pertanggung
jawaban 5. Kebenaran
Skala likert
52 Rambat Lupiyyoadi, A. Hamdani, Op.Cit. h. 176
46
prinsip, terdiri dari kebenaran, kepercayaan, ketulusan, persaudaraan, pengetahuan, dan keadilan.53
6. Ihsan
3. Minat Nasabah (Y)
minat merupakan sikap seseorang yang mempunyai keinginan yang tinggi terhadap sesuatu atau suatu rasa kemauan yang kuat untuk melakukan suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Kognisi (pengetahuan tentang BMT Robbani)
2. Konasi (kemauan, kehendak nasabah)
3. Emosi
Skala likert
Skala likert itu berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak
senang dan baik-tidak baik.54
3.5 Teknik Analisis Data
Adapun dalam penelitian ini merupakan sebuah problema untuk
melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan antara
variabel bebas/independen dengan variabel terikat/dependen.
Adapun dalam pengolahan data ini menggunakan metode
diantaranya:
3.5.1 Metode Analisis Statsitik
3.5.1.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas
53 Johan Arifin, op. cit. h. 74 54Muhammad, op. cit. h 154
47
adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi
validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau
pengamatan.
ketentuan pengujian sebagai berikut :
- apabila r hitung > r kritis, maka indikator dinyatakan
valid.
- Apabila r hitung < r kritis, maka indikator dinyatakan
tidak valid.55
3.5.1.2 Uji realibitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan
stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabillitas
berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan
hasilnya.56
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah
angket yang disebar terdistribusi normal apa tidak.
3.5.2.2 Uji Multikolineritas
55http://blog-indonesia.com/blog-archive-12132-270.html 56Jonathan sarwono, “metode penellitian kuantitatif & kualitatif”, Yogyakarta: graha
ilmu, 2006. h. 100
48
Multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan
linier yang sempurna.57 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi
variabel dan variance inflantion factor (VIF) dengan
membandingkan sebagai berikut :
a. Jika, VIF < 5 maka tidak terdapat dimultikolinier
b. Jika, Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat dimultikolinier
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroksidasitas adalah untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi
persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
disebut homoskedasitas.
3.5.2.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi
anatara kesalahan pengganggu pada periode T dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).58
57Purwanto dam SK Suharyanto,“Statistik, untuk Ekonomi dan Keungan Modern”, Jakarta: Salemmba Empat, 2004.h. 528
58 http://studikustatistik.wordpress.com./2008/09/12/uji-asumsi
49
3.5.3 Analisis Regresi Berganda
Untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh
variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua dikenal dengan
analisis berganda. Bentuk persamaan regresi dengan dua variabel
independen adalah:59
Y = a + b1 x 1 + b2x2
Y = Minat nasabah menggunakan jasa BMT ”Robbani”
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X 1 = Keragaman produk
X2 = Etika bisnis islam
3.5.3.1 Uji signifikan persial atau Uji T
Uji signifikasi persial atau individual adalah untuk
menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak
terhadap variabel tidak bebas.60
3.5.3.2 Uji F
Uji ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan
menyeluruh dari variabel bebas yaiu X1, X2 .....Xk, untuk
dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman
variabel tidak bebas Y. Uji global juga dimaksudkan untuk
59Purwanto dan SK Haryanto,Op. cit , h. 508 60Ibid, h. 525
50
mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien
regresi sama dengan nol.61
3.5.3.3 Koefisien Determinasi R2
Koefisien Determinasi (R²) merupakan ukuran untuk
mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu
persamaan regresi.62 Dan untuk menghitung R² digunakan
rumus sebagai berikut:
Nilai R² akan berkisar 0 sampai 1. Apabila nilai R² = 1
menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh
varian persamaan regresi, atau variabel bebas baik X1 maupun
X2 mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%. Sebaliknya
apabila nilai R² = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total
varians yang diterangkan oleh varian bebas dari persamaan
regresi baik X1 maupun X2.63
61Ibid., h. 523 62Ibid., h. 514 63Ibid.,h. 515
40
BAB IV
Analisis Data dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum BMT Robbani
4.1.1 Sejarah Berdirinya BMT Robbani64
BMT Robbani beralamat di jalan Sekopek Kidul RT:
02/RW:VIII Desa Plantaran Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Kendal. Secara geografis BMT Robbani terletak di sebelah timur
Desa Sukomulyo, sebelah selatan Desa Sarirejo, sebelah barat Desa
Krajankulon, dan di sebelah utara Desa Magelung.
BMT Robbani terletak tidak jauh dari Pasar Gladak,
sehingga memudahkan mengoperasikan kegiatan ekonominya.
Dengan begitu BMT Robbani menjadi salah satu pusat kegiatan
ekonomi yang cukup dikenal di Kaliwungu.
BMT Robbani didirikan untuk memajukan kemandirian
masyarakat Kaliwungu dengan meningkatkan ekonomi masyarakat
kecil sebagai sasaran utamanya. Sebagai salah satu lembaga
keuangan yang berbasis syariah, BMT Robbani dibentuk dengan
upaya untuk memberikan kebutuhan pasar yang berkesinambungan
pada pengusaha kecil sesuai dengan prinsip syariah.
Pada saat BMT Robbani didirikan, banyak pengusaha-
pengusaha kecil yang mengalami kesulitan untuk memperoleh jasa
64 Dokumen BMT Robbani dalam bentuk Soft Copy
41
simpan pinjam. Sementara itu, kondisi perekonomian di Indonesia
masih mengalami kondisi ketidakpastian. Hal ini ditandai dengan
tingkat bunga yang tinggi serta syarat administrasi yang sangat
rumit, sehingga para pengusaha kecil tidak berani untuk meminjam
modal di bank. Keadaaan itu membuat BMT Robbani tergerak untuk
berdiri dan mengabdi kepada masyarakat kecil karena mengingat
BMT Robbani berjalan bukan atas dasar bunga, melainkan atas
dasar bagi hasil yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pada tanggal 19
Desember 1998 didirikan lembaga keuangan syariah yang diberi
nama Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Robbani di Jl. Sekopek Kidul
RT. 02 RW. VIII Desa Plantaran Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Kendal. Dengan badan hukum No. BH. 003/BH/KDK. 11-
2/XII/1998 yang diprakarsai oleh bapak Hadi Waluyo dan bapak
Junaidi Abdillah.
Pada awal berdirinya, BMT Robbani bisa merekrut nasabah
sebesar 74 nasabah, dan sampai sekarang pada tahun 2011, telah
mengalami perkembangan dengan jumlah sebanyak 2100 nasabah.
Namun sejalan dengan lajunya perekonomian, maka hingga
sekarang ini aggota BMT Robbani yang masih aktif kurang lebih
447 nasabah.
42
4.1.2 Dasar Penggerak, Tujuan dan Fungsi BMT Robbani
4.1.2.1 Dasar Penggerak BMT Robbani
BMT Robbani sebagai salah satu lembaga
keuangan yang berbasis syariah memiliki tiga konsep
yang dijadikan sebagai dasar penggerak sehingga seluruh
komponen dan sumber daya yang ada senantiasa bekerja
hanya untuk mardhatillah, yang artinya tidak hanya
memikirkan untuk kepentingan duniawi semata. Tiga
konsep dasar penggerak tersebut yaitu:
a. Profit
Kegiatan bisnis yang berlandaskan ekonomi religius
senantiasa mengedepankan misi profesionalisme
kinerja SDM, untuk mencapai profit yang optimal
berlandaskan nilai-nilai sunnatullah sehingga
keberhasilan akan dipandang sebagai keberhasilan
yang hakiki.
b. Dakwah
Tujuan pengembangan ekonomi Islam melalui BMT
Robbani adalah iqtishadiyah (dakwah melalui jalur
ekonomi), sehingga salah satu pendukung dari dakwah
ini adalah profit (hasil) dari kegiatan ekonomi
sehingga profit dan dakwah merupakan komponen
yang paling mendukung.
43
c. Sosial
Kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia
disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara
hak dan kewajiban antara muzakki dan mustahiq,
sehingga hak-hak dhuafa tidak tersalurkan. Di
samping melakukan kegiatan bisnis yang berorientasi
profit BMT Robbani juga menyalurkan zakat maal
dari muzzaki kepada mustahiq. Hal ini dimaksudkan
untuk menyikapi kesenjangan sosial yang terjadi.
4.1.2.2 Tujuan BMT Robbani
Dalam melangkah BMT Robbani mempunyai
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut yaitu:
a. Untuk memperkuat kemandirian anggota dan
masyarakat secara marginal.
b. Meningkatkan kesadaran dan kualitas sumberdaya
manusia serta kecerdasan dan keadilan sosial.
4.1.2.3 Fungsi BMT Robbani
Adapun fungsi BMT Robbani sebagaimana
tersebut di bawah ini:
a. Turut memperjuangkan perubahan tata ekonomi secara
adil
44
b. Pendukung, penguat, pemberdaya dan fasilitator dalam
mengembangkan kepentingan masyarakat marginal
untuk meningkatkan sumber daya manusia.
c. Membangun posisi tawar menawar melalui kerja sama
dengan berbagai pihak.
4.1.3 Visi dan Misi BMT Robbani
Sebagai lembaga perekonomian Islam BMT Robbani
mempunyai visi dan misi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
1. Visi BMT Robbani
Meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan
sebagai wakil pengabdi Allah, dan memakmurkan kehidupan
anggota pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
2. Misi BMT Robbani
Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan
struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran,
berkelanjutan, serta makmur maju berkeadilan berdasarkan
syari’at dan ridho Allah SWT.
45
4.1.4 Program Kerja BMT Robbani
Dalam sebuah lembaga ataupun organisasi biasanya
mempunyai program kerja, begitu juga dengan BMT Robbani.
Program kerja BMT Robbani diantaranya adalah:
1. Mengoptimalkan manajemen operasional BMT Robbani
2. Pengadaan atau melengkapi sarana dan prasarana kerja
3. Pengembangan pasar
4. Pengembangan kinerja penyertaan modal
5. Penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi tanpa
bunga
6. Memfasiitasi bantuan teknis sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi
7. Pengembangan sumber daya manusia dalam berbagai bidang
keahlian
8. Pendidikan dan penyuluhan
4.1.5 Struktur Organisasi BMT Robbani
Dalam suatu lembaga maupun organisasi selalu ada struktur
organisasi, hal ini bertujuan untuk memperjelas langkah dan
pembagian tugas pada masing-masing pegurus organisasi tersebut,
46
begitu juga dengan BMT Robbani yang mempunyai struktur
organisasi yang jelas. Berikut ini adalah struktur organisasi BMT
Robbani. 65
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Robbani
Sumber: BMT Robbani
Sesuai dengan susunan gambar 4.1 struktur dalam BMT
Robbani adalah sebagai berikut:
RAT : Seluruh anggota dan pegurus
Pengurus : Ketua : H. M. Arkham, ST.
Sekertaris : Kusnadi
Bendahara : Hj. Nur Khasanah
Dewan Syariah : Maqfiyudin, S.Ag.
65 Dokumen BMT Robbani
RAT
Pengurus
Teller
Dewan Syariah
Dewan Pengawas Manajer
Bag. Simpanan & Collector
Akuntansi
47
Dewan Pengawas : Ketua : Sugiri, S.Ag.
Sekertaris : Khairil Anwar
Anggota : H. Muzamil
Manager : Asmu’i
Bag. Simpanan & collector : 1. Abu Mansur
4. Joko Maryono
5. Maesaroh
Akuntasi : Umiyati, Amd.
Teller : Sri Daryanti
Adapun tugas tugas dan wewenang dari struktur organisasi
BMT Robbani adalah sebagai berikut:66
1. RAT
2. Pengurus
Bersama dewan syari’ah dan dewan pengawas melakukan
koordinasi
3. Dewan syariah
memberikan arahan-arahan dan masukan-masukan kepada
BMT Robbani
memantau dan menyetujui produk-produk baru
4. Dewan Pengawas
Melakukan pengawasan secara tidak langsung
Melakukan koordinasi dengan pengurus
66 Dokumen BMT Robbani
48
5. Manager
Memimpin organisasi dan bertanggung jawab penuh terhadap
pengelolaan BMT Robbani
Mengevaluasi dan memutuskan setiap permohonan dan
pembiayaan
Menandatangani perjanjian pembiayaan
Menandatangani buku tabungan dan sertifikat simpanan
berjangka
Menyampaikan laporan pertangguangjawaban pengelola BMT
Robbani kepada pengurus LM3 dan Departemen Koperasi
(Depkop)
6. Bagian Simpanan dan Collector
Mencari orang baru untuk menjadi anggota BMT Robbani
7. Accounting
Bertanggung jawab atas seluruh administrasi kegiatan BMT
Robbani
Menyetujui setiap permohonan pembiayaan untuk selanjutnya
dievaluasi dan diputuskan oleh menejer
Membuat buku tabungan dan sertifikat simpanan berjangka
Melakukan penagihan tunggakan pembiayaan
Membuat laporan keuangan bulanan dalam bentuk neraca dan
laporan sisa hasil usaha
Membuat laporan-laporan lain sesuai dengan kebutuhan
49
Melakukan pembukuan atas asset dan omzet BMT Robbani
8. Teller
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya uang kas
Menerima dan membayarkan uang atas seluruh transaksi
BMT Robbani berdasarkan buku-buku yang sah
Mengelola kas beserta manajer mencatat seluruh transaksi
keluar masuknya uang kas kedalam formulir atau buku yang
telah disediakan
4.1.6 Produk-produk BMT Robbani
Dalam operasionalnya BMT Robbani menawarkan berbagai
produk, diantaranya:67
1. BISMILLAH
Simpanan yang dapat disetor dan diambil sewaktu-waktu oleh
nasabahnya.
2. SIMPATRI (Simpanan Idul Fitri)
Simpanan yang pengambilannya pada saat menjelang hari raya.
3. SIMPEND (Simpanan Pendidikan)
Simpanan untuk biaya pendidikan.
4. SIQAH (Simpanan Aqiqah)
Simpanan yang pengambilannya pada saat nasabahnya akan
melaksanakan aqiqah.
67 Dokumen BMT Robbani
50
5. Simpanan Haji
Simpanan yang dilakukan untuk membayar ongkos naik haji atau
umroh.
6. SIMJANG (Simpanan Berjangka)
Simpanan istimewa ini ditujukan kepada masyarakat umum yang
ingin menginvestasikan dananya untuk kemajuan perekonomian
umat. Dengan jangka waktu simpanan: simpanan harian,
simpanan berjangka satu bulan, simpanan berjangka tiga bulan,
simpanan berjangka enam bulan, dan simpanan berjangka satu
tahun.
4.1.7 Operasional BMT Robbani
Secara umum dalam operasional BMT Robbani dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Biatul Maal
BMT Robbani menampung dan menyalurkan zakat, infaq,
dan shadaqah (ZIS) melalui program:68
1) Bea siswa
Pemberian bea siswa ini diberikan kepada SD dan MI wilayah
Kecamatan Kaliwungu setiap tahun ajaran baru yang memiliki
prestasi belajar atau yang mendapatkan peringkat satu sampai
tiga sebagai upaya pengembangan terhadap dunia pendidikan.
68 Wawancara dengan Bpk. Asmu’i selaku Menejer BMT Robbani (12 Agustus 2011)
51
2) Sumbangan sosial
Dana sumbangan sosial ini diberikan untuk mengadakan
perayaan hari-hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Isra’
Mi’raj, hari raya Idul Adha, untuk memperingati hari
kemerdekaan, untuk membuat sepanduk, permbuatan brosur
yang diadakan sekolah-sekolah baik SLTP, maupun SLTA/MA
di wilayah Kecamatan Kaliwungu yang mengajukan
permohonan ke BMT Robbani.
3) Pengembangan ekonomi produktif
Dalam upaya pengembangan ekonomi produktif, BMT
Robbani sebagai amil mendorong dan mengarahkan kepada
mustahiq untuk membuka usaha yang layak, dan apbila
usahanya tidak berkembang maka pada pihak amil (BMT)
memberikan motivasi dan menemukan langkah-langkah
pengembangannya dengan cara melakukan bimbingan dan
penyuluhan serta melakukan pemantauan, pengendalian dan
pengawasan sebagai upaya untuk menjaga agar usahanya tetap
berjalan dan berkembang serta mengamankan dana zakat dan
mustahiq bertanggung jawab terhadap segala keputusan bisnis
dan perilaku sosialnya.
52
b. Baitul Tanwil
Kegiatan berupa simpanan dan pembiayaan menurut
syaria’at Islam yaitu dengan sistim bagi hasil yang disepakati oleh
kedua belah pihak.
Berpijak dari inilah BMT Robbani mengembangkan
usaha-usahanya yang akan menarik kepercayaan nasabah serta
sebagai suatu daya tawar kepada para investor untuk
menanamkan sahamnya di BMT Robbani.
1) Pembiayaan Al Wadiah (gadai)
Melayani pembiayaan dengan melalui penitipan
barang sesuai akad yang disepakati bersama. Al wadiah
diartikan sebagai titipan (simpanan) dari pihak yang memiliki
barang berharga kepada pihak yang menyimpan (yang dititipi)
yang harus dijaga dan dikembalikan ketika pihak yang
memiliki barang menghendaki.
Adapun jenis barang titipannya adalah sebagai
berikut :
a) Harta benda
Harta benda yang menjadi jaminan dalam pembiayaan ini
adalah barang-barang yang memiliki nilai jual. Seperti
contoh: perhiasan emas, barang-barang elektronok (TV,
HP, tape).
53
b) Dokumen
Dokumen atau surat-surat berharga yang bisa memiliki niali
jual, misalnya: sertifikat tanah maupun rumah, BPKB, dan
lain sebagianya.
2) Pembiayaan mudharabah
Mudharabah adalah suatu akad kerja sama untuk
melakukan suatu usaha antara dua pihak, yaitu pihak shohibul
maal (penyedia dana) dan pihak mudharib (pengelola).
Pembiayaan mudharabah pada BMT Robbani
diantaranya mengadakan program:
a) Peminjaman modal kerja
b) Mencari mitra sebagai pengelola usaha BMT Robbani
Syarat pembiayaan mudharabah di BMT Robbani
adalah:
a) Modal
Dinyatakan dalam nilai nominal yang jelas
Dibayar secara tunai
Langsung diserahkan kepda pengelola untuk segera
mulai usaha
b) Bagi Hasil Usaha
Keuntungan dibagikan dengan perbandingan yang telah
disepakati bersama dan dituangkan dalam perjanjian
tertulis
54
Pembagian keuntungan dapat dilakukan setelah
pengelola mengembalikan seuruh atau sebagian modal
kepda pemilik modal
c) Resiko Usaha
Apabila terjadi kerugian maka seluruh kerugian akan
ditanggung oleh pemilik modal dan pengelola tidak
mendapat keuntungan usaha yang dilakukan
Untuk memperkecil resiko terjadinya kerugian pemilik
modal memberikan persyaratan kepada pengelola dalam
menajalankan usaha dan sesuai yang disepakati bersama
3) Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah suatu akad kerjasama antara
beberapa pemilik modal untuk menyeratakan modalnya dalam
suatu usaha, di mana masing-masing pihak mempunyai hak
utuk ikut serta, mewakili, membatalkan haknya dalam
melaksanakan usaha tersebut.
Keuntungan hasil usaha ini dapat dibagi menurut
perhitungan proporsi modal atau berdasarkan kesepakatan
bersama. Jika terjadi kerugian kewajiban masing-masing pihak
hanya sebatas jumlah modal yang disertakan.
Program usaha pembiayaan Musyarakah di BMT
Robbani adalah:
55
Pembiayaan proyek usaha dengan akad bersama antara
pengusaha dan BMT Robbani
Invesatasi saham BMT Robbani kepada suatu proyek yang
diajukan oleh para pengusaha
4) Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan dengan
sisitem jual beli, dimana BMT Robbani dapat membantu
nasabahnya dengan membiayai pembelian barang sesuai yang
dibutuhkan nasabah tersebut.
Harga jual kepada nasabah adalah sebesar harga beli
(pokok) barang ditambah keuntungan yang disepakati
sebelumnya antara BMT Robbani dengan nasabahnya.
Adapun penggunaan pembiayaan murabahah adalah
sebagai berikut:
Untuk usaha yang produktif yaitu untuk keperluan modal
kerja dan pembelian sarana usaha.
Diprioritaskan untuk sektor perdagangan, pertanian,
industri rumah tangga, serta jasa.
Sedangkan cara pembayaran dilakukan dengan
angsuran mingguan, dan jangka waktu pembayaran adalah 10
sampai 20 minggu.
56
Syarat-syarat pembiayaan:
Anggota BMT Robbani yang bertempat tingggal di wilayah
Kaliwungu.
Mempunyai usaha atau penghasilan
Mempunyai tabungan aktif di BMT Robbani
Jaminan:
Jaminan utama adalah barang yang dibiayai
Jaminan tambahan bila perlu, seperti surat tanah, BPKB
kendaraan bermotor.
5) Pembiayaan Qordhul hasan
Qordhul hasan adalah pembiayaan kebijakan yang
bersifat sosial semata dan si peminjam tidak dituntut untuk
pengembalikan apapun kecuali modal pinjaman dan biaya
administrasi.
4.2 Deskripsi Responden
Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna
untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat
memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
Untuk itu peneliti membaginya dalam 3 jenis, yaitu:
1. Berdasarkan jenis kelamin
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui
sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut:
57
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persen
Laki-laki 29 35,4
Perempuan 53 64,6
Total 82 100,0 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan. Dengan jumlah
53 responden atau 64,6% dari total responden berjenis kelamin
perempuan, dan sisanya sebanyak 29 responden atau 64,6% adalah
berjenis kelamin laki-laki.
2. Berdasarkan usia
Deskripsi reponden dalam klasifikasi usia, peneliti membaginya
dalam lima jenis, diantaranya responden dibawah 25 tahun, 26 tahun s/d
35 tahun, 36 tahun s/d 45 tahun, 46 tahun s/d 55 tahun, dan responden
yang berusia lebih dari 56 tahun. Sebagaimana dapat dillihat dalam tabel
4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persen < 25 tahun 5 6,1
26 s/d 35 tahun 26 31,7 36 s/d 45 tahun 46 56,1 46 s/d 55 tahun 4 4,9
> 56 tahun 1 1,2 Total 82 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2011
58
Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa usia responden di BMT
Robbani yang usianya kurang dari 20 tahun ada 5 orang atau 6,1%, usia 26
tahun s/d 35 tahun ada 26 orang atau 31,7%, dan dominasi usia ada di
antara usia 36 tahun s/d 45 tahun sebanyak 46 orang atau 56,1%,
sedangkan responden 46 tahun s/d 55 tahun sebesar 4 orang atau 4,9% dan
usia lebih dari 56 tahun ada 1 orang atau 1,2%.
3. Berdasarkan pekerjaan
Data tentang deskripsi responden dalam klasifikasi pekerjaan,
peneliti membaginya dalam tiga kategori, yaitu wiraswasta, PNS dan lain-
lain. Dapat dilihat dalam tabel, yaitu:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persen Wiraswasta 66 80,5
PNS 1 1,2 Lain-lain 15 18,3
Total 82 100,0 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.3 di atas memperllihatkan bahwa responden
berdasarkan pekerjaan dari wiraswasta sebesar 66 orang atau 80.5%
sedanngkan PNS sebanyak 1orang atau 1,2% dan lain-lain ada 15 orang
atau 19,3%.
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Penelitian ini mengamati dua variabel bebas (independent variable)
yaitu variabel keragaman produk (X1) dan variabel etika bisnis Islam (X2).
59
Dan mengamati satu variabel terikat (dependent variable) yaitu minat nasabah
(Y).
4.3.1 Variabel Keragaman Produk (X1)
Dalam variabel keragaman produk ini ada tiga indikator, yaitu:
1. Indikator produk inti
Adapun hasil penelitian tentang tanggapan responden
terhadap indikator produk inti dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Produk Inti SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 12 14,6 54 65,9 16 19,5 0 0 0 0 82 100
2 4 4,9 47 57,3 28 34,1 3 3,7 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.4 di atas dapat dideskripsikan bahwa
tanggapan responden untuk indikator produki inti tergolong baik,
karena mayoritas responden memberi jawaban setuju bahwa BMT
Robbani terdapat ukuran biaya yang sesuai.
Sebanyak 65,9% item pertanyaan pertama didominasi oleh
jawaban setuju, 19,5% menjawab netral, dan 14,6% menjawab
sangat setuju. Sedangkan pada item pertanyaan kedua didominasi
oleh jawaban setuju sebanyak 57,3%, 34,1% menjawab netral,
4,9% menjawab sangat setuju dan sisanya 3,7% menjawab tidak
setuju.
60
2. Indikator produk aktual
Adapun hasil penelitian tentang tanggapan responden
terhadap indikator produk aktual, dapat dilihat pada tabel 4.5
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Produk Aktual SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 3 3,7 43 52,4 33 40,2 3 3,7 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa tanggapan
responden lebih didominasi pada jawaban setuju dengan persentase
52,4%, setelah itu 40,2% untuk jawaban netral, 3,7% jawaban
sangat setuju dan sisanya 3,7 untuk jawaban tidak setuju.
3. Indikator produk tambahan
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator produk tambahan dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Produk Tambahan SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 36 44 38 46,3 6 7,3 2 2,4 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa tanggapan
responden lebih didominasi pada jawaban setuju dengan persentase
61
46,3%, setelah itu 44% untuk jawaban sangat setuju, 7,3% jawaban
netral dan sisanya 2,4% untuk jawaban tidak setuju.
4.3.2 Variabel Etika Bisnis Islam (X2)
1. Indikator tahuid
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator tahuid dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tahuid SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 46 56,1 33 40,2 3 3,7 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.7 di atas dapat dideskripsikan bahwa
tanggapan responden untuk indikator tahuid tergolong baik, karena
mayoritas responden memberi jawaban sangat setuju bahwa BMT
Robbani terdapat etika Bisnis Islam yang baik.
Sebanyak 56,1% item pertanyaan pertama didominasi oleh
jawaban sangat setuju, 40,2% menjawab setuju, dan 3,7%
menjawab netral.
2. Indikator keseimbangan
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator keseimbangan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
62
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keseimbangan SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 27 32,9 40 48,8 15 18,3 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.8 di atas dapat dideskripsikan bahwa
tanggapan responden untuk indikator keseimbangan tergolong
baik, karena mayoritas responden memberi jawaban setuju bahwa
BMT Robbani terdapat etika bisnis Islam yang baik.
Didominasi oleh jawaban setuju sebanyak 48,8%, 32,9%
menjawab sangat setuju, dan sisanya 18,3% menjawab netral.
3. Indikator kehendak bebas
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator kehendak bebas dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Terhadap Indikator kehendak bebas SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 20 24,4 46 56,1 16 19,5 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.9 sebanyak 56,1% item pertanyaan pertama
didominasi oleh jawaban setuju, 24,4% menjawab sangat setuju,
dan 19,5% menjawab netral.
63
4. Indikator Pertanggung jawaban
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator pertanggungjawaban dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Terhadap Indikator
Pertanggungjawaban SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 12 14,6 46 56,1 24 29,3 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.10 didominasi oleh jawaban setuju sebanyak
56,1%, 29,3% menjawab netral, dan sisanya 14,6% menjawab
sangat setuju.
5. Indikator Kebenaran
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator kebenaran dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kebenaran SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 12 14,6 43 52,5 27 32,9 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.11 sebanyak 52,5% item pertanyaan pertama
didominasi oleh jawaban setuju, 32,9% menjawab netral, dan
14,6% menjawab sangat setuju.
64
6. Indikator Ihsan
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator ihsan dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Ihsan SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 1 1,2 31 37,8 43 52,5 7 8,5 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.12 di atas didominasi oleh jawaban netral
sebanyak 52,5%, 37,8% menjawab setuju, 8,5% untuk jawaban
tidak setuju dan sisanya 1,2% menjawab sangat setuju.
4.3.3 Variabel Minat Nasabah (Y)
1. Indikator Kognisi
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator Kognisi dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kognisi SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 7 8,5 46 56,1 27 32,9 2 2,5 0 0 82 100
2 17 20,7 47 57,3 18 22 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.13 sebanyak 56,1% item pertanyaan pertama
didominasi oleh jawaban setuju, 32,9% menjawab netral, 8,5%
menjawab sangat setuju dan 2,5% untuk jawaban tidak setuju.
65
Sedangkan pada item pertanyaan kedua didominasi oleh jawaban
setuju sebanyak 57,3%, 22% menjawab netral, dan sisanya 20,7%
menjawab sangat setuju.
2. Indikator Konasi
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator Konasi dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Konasi SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 29 35,4 36 43,9 17 20,7 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa tanggapan
responden lebih didominasi pada jawaban setuju dengan persentase
43,9%, setelah itu 35,4% untuk jawaban sangat setuju, dan sisanya
20,7% untuk jawaban netral.
3. Indikator Emosi
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai
indikator emosi dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Emosi SS S N TS STS Total Q
Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %
1 38 46,3 37 45,2 7 8,5 0 0 0 0 82 100
Sumber: data primer diolah, 2011
66
Dari tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa tanggapan
responden lebih didominasi pada jawaban sangat setuju dengan
persentase 46,3%, setelah itu 45,2% untuk jawaban setuju, dan
sisanya 8,5% untuk jawaban netral.
4.4 Hasil Analisis Data
4.4.1 Uji Statistik
4.4.1.1 Uji Validitas
Uji validitas ini penting dilakukan untuk mengetahui
atau menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen. Sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa ketentuan pengujian
validitas adalah apabila r hitung > r kritis, maka indikator
dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung < r kritis, maka
indikator dinyatakan tidak valid. Adapun hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tebel Keterangan q1 0,723 0,22 Valid q2 0,82 0,22 Valid
q3 0,849 0,22 Valid
Variasi
produk
(X1) q4 0,526 0,22 Valid q5 0,529 0,22 Valid
q6 0,757 0,22 Valid q7 0,786 0,22 Valid
Etika Bisnis
Islam q8 0,778 0,22 Valid
67
q9 0,601 0,22 Valid (X2)
q10 0,701 0,22 Valid q11 0,743 0,22 Valid
q12 0,83 0,22 Valid q13 0,826 0,22 Valid
Minat
(Y) q14 0,761 0,22 Valid
Sumber data: output spss yang sudah diolah, 2011
Dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai r hitung lebih
besar daripada r tabel dengan probabilitas 5% dengan uji dua sisi
dapat r tabel sebesar 0,22, dengan demikian r hitung dapat
dikatakan valid.
4.4.1.2 Uji Reabilitas
Untuk pengujian ini digunakan SPSS sebagai alternatif
pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah
jawaban tentang tanggapan responden. Untuk melakukan
pengujian reliabilitas penulis menggunakan program SPSS versi
17.0 dan dalam mengukur reliabilitas di sini menggunakan uji
statistik Cronbach Alpha (α), yang mana suatu variabel
dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60
( > 0,60).
Hasil pengujian uji reliabilitas instrumen menggunakan
alat bantu olah statistik SPSS versi 17.0 for windows dapat
diketahui sebagaimana dalam tabel berikut:
68
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Reliability Coefficients Alpha Keterangan
X1 4 item 0,709 Reliabel X2 6 item 0,786 Reliabel Y 4 item 0,799 Reliabel
Sumber: data output SPSS, 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), yang
artinya bahwa semua variabel X1, X2 dan Y adalah reliabel. Dengan
demikian pengolahan data dapat dilanjutkan ke jenjang
selanjutnya.
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
4.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah angket
yang disebar terdistribusi normal apa tidak. Untuk pengujian
normalitas ini, dalam penelitian ini hanya akan dideteksi melalui
analisis grafik yang dihasilkan melalui regresi dengan SPSS.
Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
Normalitas.
69
b. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada
gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal, serta penyebaranya mengikuti arah garis
diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk prediksi
Minat nasabah berdasar masukan variabel independent-nya.
70
4.4.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas ditujukan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable
independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
problem Multikolinieritas (Multi).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variable independent.
Hasil pengujian menggunakan SPSS diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinieritas
P
e
d
pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah :
Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10
Mempunyai angka TOLETANCE dibawah angka 1.
Catatan : Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF =1/Tolerance
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 3.013 1.873 1.608 .112
X1 .246 .116 .210 2.117 .037 .774 1.292
1
X2 .397 .078 .506 5.109 .000 .774 1.292
a. Dependent Variable: Y
71
Analisis : Pada bagian COEFICIENT terlihat untuk ke-
empat variable independent, angka VIF ada di bawah angka 10
(misal 1,292). Demikian juga nilai TOLERANCE dibawah
angka 1 (seperti untuk variable X1 adalah 0,774).
Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi
tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (MULTIKO).
4.4.2.3 Uji Heteroskedasitas
Menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut
Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedasitas.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS untuk
variabel minat nasabah (Y) adalah sebagai berikut:
72
Gambar 4.3
Grafik uji Hetteroksidastisitas
Sumber: data primer yang diperoleh, 2011
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara
acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik di atas maupiun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedasitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi Minat
berdasar masukan variable independennya.
73
4.4.2.4 Uji Autokorelasi
Menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Hasil uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .633a .401 .385 1.67115 1.025
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y Sumber : data primeryang diolah, 2011
Deteksi adanya Autokorelasi:
Besaran DURBIN-WANSTON
Panduan mengenai angka D-W (Durbin-Watson) untuk
mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tbel D-W, yang bisa
dilihat pada buku statistic yang relevan.
Namun demikian secara umum bisa diambil patokan :
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
74
Angka D-W di antara -2 samapai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.
Dan dapat di lihat pada tabel di atas, pada bagian
MODEL SUMMARY, terlihat angka D-W sebesar +1,025. Hal
ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah
autokorelasi.
4.4.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu
keragaman produk (X1), etika bisnis Islam (X2) dan minat nasabah (Y).
Dengan menggunakan bantuan alat olah SPSS versi 17.0
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 3.013 1.873 1.608 .112
X1 .246 .116 .210 2.117 .037 .774 1.292
1
X2 .397 .078 .506 5.109 .000 .774 1.292
a. Dependent Variable: Y Sumber : data primer yang diolah, 2011
75
Berdasarkan tabel hasil analisis regresi berganda di atas
diperoleh persamaan regresi:
Y = 3,013 + 0,246 X1 + 0,397 X2
Dimana :
Y = Variabel dependen (minat nasabah)
X1 = Variabel independen (keragaman produk)
X2 = Variabel independen (etika bisnis Islam)
Nilai Konstanta sebesar 3,013 menyatakan bahwa jika tidak ada
keragaman produk dan etika bisnis Islam maka Minat adalah 3,013.
Koefisienen regresi 0,246 menyatakan bahwa setiap penambahan
(karena tanda +) 1,- keragaman produk akan meningkatkan Minat
sebesar 0,246.
Koefisienen regresi 0,397 menyatakan bahwa setiap penambahan
(karena tanda +) 1,- biaya etika bisnis Islam akan meningkatkan
Minat sebesar 0,397.
4.4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.3.1 Uji signifikan persial (uji T)
Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap
variable independent, yaitu variabel keragaman produk (X1) dan
variabel etika bisnis Islam (X2).
Hipotesis :
H0 : Koefisiensi regresi tidak signifikan
76
H1 : Koefisiensi regresi signifikan
Pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas) :
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
Hasil pengujian (uji T) dapat dijelaskan pada tabel 4.21
sebagai berikut:
Tabel 4.21
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 3.013 1.873 1.608 .112
X1 .246 .116 .210 2.117 .037 .774 1.292
1
X2 .397 .078 .506 5.109 .000 .774 1.292
a. Dependent Variable: Y Sumber: data primer yang diolah, 2011
Hasil dari data di atas dapat dikatakan bahwa hasil dari
variabel keragaman produk (X1) menunjukan nilai t hitung 2,117
dan nilai signifikan sebesar 0,037 di bawah 0,05, yang artinya
bahwa keragaman produk berpengaruh terhadap minat nasabah
menggunakan jasa BMT Robbani. Berarti hasil hipotesis 1
diterima, yang menyatakan “Terdapat pengaruh keragaman
produk terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT
Robbani”.
77
Sedangkan hasil dari variabel etika bisnis Islam (X2)
menunjukan nilai dari t hitung 5,109 dan nilai signifikan sebesar
0,000 di bawah 0,05. artinya bahwa etika bisnis Islam
berpengaruh terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT
Robbani. Berarti hasil hipotesis 2 diterima, yang menyatakan
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika bisnis Islam
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani”.
4.4.3.2 Uji F
Uji F digunakan untuk melihat kemampuan menyeluruh
antara variabel independent terhadap variabel dependent. Uji
menyeluruh atau simultan ini, bertujuan untuk menguji yang
menjelaskan “terdapat pengaruh yang signifikan antara
keragaman produk dan etika bisnis Islam secara bersama-sama
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani”.
Hasil uji F pada tabel 4.22 sebagai berikut:
78
Tabel 4.22
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 147.423 2 73.712 26.394 .000a
Residual 220.626 79 2.793 1
Total 368.049 81
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari Uji ANOVA atau F test di tabel atas, didapat F
hitung adalah 26,394 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model
regresi bisa dipakai untuk memprediksi minat atau bisa
dikatakan, keragaman produk dan etika bisnis Islam secara
bersama-sama berpengaruh terhadap minat nasabah
menggunakan jasa BMT Robbani.
4.4.3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen pada suatu persamaan regresi. Dan
hasil uji determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 4.23 sebagai
berikut:
79
Tabel 4.23
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .633a .401 .385 1.67115 1.025
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa angka R
sebesar 0,633 munujukkan bahwa korelasi / hubungan antara
Minat dengan dua variabel independen lainya adalah kuat.
Catatan : Definisi kuat karena angka di atas 0,5. Namun
demikian bisa saja untuk kasus lain batasan angka berbeda.
Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah
0,401 (berasal dari 0,633 x 0,633). Hal ini berarti 40,1% variasi
dari Minat bisa dijelaskan oleh variasi dari dua variabel
independent. Sedangkan sisanya (100%-40,1%=59,9%)
dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
4.5 Pembahasan
Di dalam pembahasan ini penulis menguraikan fakta-fakta
lapangan yang sudah diuraikan diatas kaitannya dengan menjawab rumusan
masalah, yaitu “apakah ada pengaruh keragaman produk dan etika bisnis Islam
terhadap minat nasabah” adalah sebagai berikut:
80
Persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan melihat
angka koefisien regresi, di mana dalam penelitian ini diketahui besarnya
parameter standar koefisien regresi variabel independen keragaman produk
(X1) dan etika bisnis Islam (X2) dengan variabel dependen minat nasabah (Y)
secara berturut-turut sebesar 0,246 (X1) dan 0,397 (X2) dengan konstanta
sebesar 3,013 sehingga dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,013 + 0,246 X1 + 0,397 X2
Dimana:
Y = Variabel dependen (minat nasabah)
X1 = Variabel independen (keragaman produk)
X2 = Variabel independen (etika bisnis Islam)
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa parameter koefisien regresi
untuk variabel keragaman produk dan etika bisnis Islam adalah positif
terhadap minat nasabah, dengan demikian setiap terjadi peningkatan kedua
variabel independen diatas, maka variabel minat nasabah juga akan
mengalami kenaikan dengan catatan, minat nasabah konstan pada angka
3,013. Nilai konstan (Y) sebesar 3,013 mengasumsikan bahwa variabel
keragaman produk (X1) dan etika bisnis Islam (X2) jika nilainya adalah 0
(nol), maka variabel minat nasabah (Y) akan berada pada angka 3,013 dan jika
koefisien regresi X1 (keragaman produk) mengalami peningkatan maka minat
nasabah (Y) juga akan meningkat dengan angggapan variabel X2 (etika bisnis
Islam) adalah konstan, dan sebaliknya.
81
Kontribusi keragaman produk dan etika bisnis Islam dalam upaya
mempengaruhi variabel minat nasabah secara simultan (bersama-sama) dapat
diwakili oleh besarnya koefisien determinasi. Sebagaimana sudah diuraikan di
atas, bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,401, yang artinya
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan adalah sebesar 40,1% sisanya sebesar 59,9% dipengaruhi oleh sebab-
sebab lain.
Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen perlu
dianalisis lebih lanjut guna mengetahui apakah hasilnya dapat diterima atau
tidak. Dan untuk mengetahui diperlukan uji hipotesa. Diketahui dalam
menguji hipotesa secara persial, diperlukan uji T, sedangkan untuk menguji
hipotesa secara simultan diperlukan uji F.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hasil perhitungan uji T,
variabel keragaman produk (X1) menunjukan nilai t hitung 2,117 dan nilai
signifikan sebesar 0,037 di bawah 0,05, yang artinya bahwa keragaman
produk berpengaruh terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT
Robbani. Berarti hasil hipotesis 1 diterima, yang menyatakan “Terdapat
pengaruh keragaman produk terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT
Robbani”.
Sedangkan hasil dari variabel etika bisnis Islam (X2) menunjukan
nilai dari t hitung 5,109 dan nilai signifikan sebesar 0,000 di bawah 0,05.
artinya bahwa etika bisnis Islam berpengaruh terhadap minat nasabah
menggunakan jasa BMT Robbani. Berarti hasil hipotesis 2 diterima, yang
82
menyatakan “Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika bisnis Islam
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani”.
Keragaman produk pada penelitian ini berpengaruh signifikan
terhadap minat nasabah sebab sesuai dengan indikator di atas yang meliputi
produk inti, produk aktual, dan produk tambahan. Produk inti di BMT
Robbani itu misalnya produk tabungan atau simpanan BISMILLAH, karena
setoran awalnya cuma Rp.10.000,- dan selanjutnya setorannya itu terserah
nasabah, simpanan ini bisa diambil sewaktu-waktu sesuai yang diinginkan
nasabah. Selanjutnya produk aktual, di BMT Robbani itu menurut penulis
sesuai dengan apa yang penulis ketahui yaitu SIMPATRI, karena dilihat dari
setorannya itu cuma Rp. 6000,-/minggu dan penarikan bisa berupa uang atau
paket idul fitri, tetapi penarikan SIMPATRI itu hanya dapat diambil mulai H-
15 sampai menjelang idul fitri. Dan yang terakhir produk tambahan, di BMT
Robbani produk tambahanya misalnya SIMJANG, simpanan ini untuk
berinfestasi, dengan menawarkan bagi hasil. Misalnya dalam waktu 3 bulan
bagi hasilnya buat nasabah 30% dan buat BMT 70%, dalam waktu 6 bulan
nasabah 40% dan BMT 60% tetapi simpanan ini hanya dapat diambil sesuai
jangka waktu yang telah ditentukan.
Diterimanya hipotesis yang ke 2 menunjukan bahwa etika bisnis
Islam berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah dikarenakan dalam etika
bisnis Islam terdapat pertanggungjawaban dan ihsan yang sangat diperlukan
oleh karyawan dalam hal melayani nasabah sehingga dapat meningkatkan
minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani.
83
Dalam upaya untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara
simultan, uji F diperlukan. Dibahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa nilai
F hitung adalah 26,394 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk
memprediksi minat atau bisa dikatakan, keragaman produk dan etika bisnis
Islam berpengaruh terhadap Minat.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, penulis
menyimpulkan:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keragaman produk terhadap
minat nasabah, hal ini terbukti t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar
0,037 > 0,05.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika bisnis Islam terhadap
minat nasabah, hal ini terbukti t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar
0,000 < 0,05.
3. Dan secara bersama-sama atau secara simultan variabel keragaman produk
dan etika bisnis Islam mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu. Hal
ini ditunjukan pada tabel F hitung sebesar 26,394 dengan tingkat
signifikan 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05.
Jadi dapat dikatakan bahwa hipótesis ketiga yang berbunyi “ada pengaruh
positif dan signifikan antara keragaman produk dan etika binis Islam
terhadap minat nasabah menggunakan jasa BMT Robbani Kaliwungu”
adalah diterima.
85
5.2 Saran – saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,
penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan
BMT Robbani, sebagai berikut:
1. Bagi BMT Robbani diharapkan lebih meningkatkan etika Bisnis Islam,
profesionalisme kerja, fasilitas dan sebagainya, karena hal-hal tersebut
memiliki andil dalam meningkatkan kualitas dari BMT Robbani sendiri.
2. Keragaman produk yang sudah ada agar dapat dipertahankan dan mungkin
dengan menambah keragaman produk di BMT Robbani akan lebih banyak
minat masyarakat untuk menjadi nasabah di sana.
3. Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at Islam
harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, karena hal
tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan Konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, “Psikologi umum”, Jakarta: Rieneka Cipta, 1998.
Ahmad, Mustaq, “Etika Bisnis dalam Islam”, Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2006.
Amir, Taufik. M, “Dinamika Pemasaran. Jelajahi dan Rasakan!”, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005.
Arifin, Johan, “Fiqih Perlindungan Konsumen”, Semarang: Rasail Semarang, 2007.
Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Badroen, Faisal, et al, “Etika Bisnis Dalam Islam”, Jakarta: Kencana, 2006.
Bungin, Burhan, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media.
Dokumen BMT Robbani
Hidayat, Nurul, “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah di BMT”,(Jurnal Skripsi) 2007.
http://blog-indonesia.com/blog-archive-12132-270.html
http://studikustatistik.wordpress.com./2008/09/12/uji-asumsi
Ibnu Hamzah Al Husaini Al Hanafi AD Damsyiqi, “Asbabul Wurud 2”, Jakarta : Kalam Mulia, 2009.
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran, jilid 1”, Jakarta: Indeks, 2005.
Mappiare, Andi, “Psikologi Remaja”, Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Muhammad, “Etika Bisnis Islami”, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002.
Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Mujamma’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al Mush-haf, Al Qur’an dan Terjemahannya”, Saudi Arabiyah: Al Qur’anul Karim Kepunyaan Raja Fahd, tt.
Philip kotler dan Gery Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Rambat lupiyoadi dan A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Salemba Empat 2006.
Ridwan, Muhammad, “Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)”, Yogyakarta: UII Press, 2004.
Sarwono, Jonathan, “Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif”, Yogyakarta: graha ilmu, 2006.
Sholahudin, “Ekonomi Islam”. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006.
Sholahuddin, M, “Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam”, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006.
Sigit Triandoro dan Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Soemitra, Andri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Jakarta:Kencana, 2009.
Sudarsono, Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”, Yogyakarta: Ekonisia, 2003.
Suharyanto dan Purwanto SK, “Statistik, untuk Ekonomi dan Keungan Modern”,, Jakarta: Salemba Empat, 2004.
Sujanto, Agus, “Psikologi Umum”, Jakarta: Aksaraya, 1983.
Syah, Muhibbin, “Psikologi Pendidikan”, Bandung: Rosdakarya, 2009.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Hal : Permohonan Pengisian Angket
Kepada Yth
Bapak/Ibu/Sdr/i Nasabah BMT Robbani Kaliwungu
Di tempat
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Lailatul Hikamah
NIM : 072411069
Jurusan : Ekonomi Islam
Mohon bantuan bapak/Ibu/sdr/i untuk mengisi angket terlampir guna
untuk kepentingan dalam penulisan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Variasi
Produk dan Etika Bisnis Islam Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa BMT
Robbani Kaliwungu”.
Data-data yang di sampaikan dalam angket ini sangat penting untuk
penulisan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh gelar
strata satu (S1) dan data yang Bapak/ibu/sdr/i berikan semata-mata untuk
kepentingan akademik dan dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/sdr/i dalam pengisian angket ini saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Semarang, Agustus 2011
Hormat saya,
Lailatul Hikmah
( Identitas Responden )
Nama :………………………………………………………….
Umur :………………………………………………………….
Jenis kelamin : a. L b. P
Pekerjaan : a. wiraswasta b. PNS c. lain-lain
Alamat :………………………………………………………….
Nasabah : BMT Robbani Kaliwungu
Petujuk pengisian :
Beri tanda ( √ ) untuk jawaban yang anda pilih.
SS : sangat setuju S : setuju N : Netral
TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju
Pernyataan untuk variabel Keragaman Produk (X1)
Pernyataan SS S N TS STS
Di BMT Robbani banyak pilihan produk dengan berbagai
manfaat yang berbeda-beda.
Saya dapat memilih produk sesuai dengan keinginan
saya,semisal: produk BISMILLAH yang dapat diambil
kapan saja.
Produk-produk yang ada di BMT Robbani dalam hal
penyetoran pertama dapat dijangkau oleh kalangan
masyarakat bawah ampe yang atas.
Penyetoran uang untuk produk simpanan atau dalam hal
penyetoran peminjaman sangat mudah dapat meminta
kepada petugas BMT Robbani untuk mengambilnya,
dirumah atau tempat kerja saya asalkan dapat dijangkau
dan dekat.
Pernyataan untuk variabel Etika Bisnis Islam (X2)
Pernyataan SS S N TS STS
BMT Robbani adalah sebuah lembaga keuangan yang
mengedepankan etika dan ajaran Islam yang menghindar
dari praktek-praktek bisnis yang kotor/haram
Karyawan yang ada di BMT Robbani dalam memberikan
pelayanan kepada nasabah telah berlaku adil tidak
membeda-bedakan nasabah
BMT Robbani telah menggunakan nama baitul maal
(rumah dana) atau sosialnya dengan baik, dengan semisal
ada pembagian / dana zakat tersendiri untuk masyarakat
yang membutuhkan
Karyawan BMT Robbani sudah terlihat bertanggung
jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing
Karyawan yang ada di BMT Robbani sudah telihat ada
sikap kebenaran dalam artian (kebajikan dan kejujuran)
terhadap nasabah
BMT Robbani memberi kelonggaran waktu kepada
nasabah untuk membayar pembiayaannya, apabila nasabah
belum dapat membayar dalam waktu yang sudah
ditentukan
Pernyataan untuk variabel Minat Nasabah (Y)
Pernyataan SS S N TS STS
Saya menjadi nasabah BMT Robbani karena terdapat
keragaman produk yang berbeda dengan BMT lainnya
Saya menjadi nasabah BMT Robbani karena karyawannya
belaku adil, sopan dan jujur kepada nasabah
Saya tertarik dengan BMT Robbani karena keragaman
produk dan perilaku karyawannya yang baik sesuai dengan
syariat Islam
Saya tidak akan menjadi nasabah BMT selain BMT
Robbani karena adanya keragaman produk dan perilaku
karyawannya dalam pelayanan kepada nasabah yang baik.
Kaliwungu, …...Agustus 2011
TTD
…………………………
LAMPIRAN 2
Jawaban keseluruhan responden terhadap masing-masing item pertanyaan
dan validitas
Keragaman Produk No. Kode
1 2 3 4 X1
1 R-1 4 3 3 5 15 2 R-2 5 4 4 4 17 3 R-3 4 4 4 5 17 4 R-4 3 3 3 5 14 5 R-5 3 3 3 5 14 6 R-6 4 4 4 4 16 7 R-7 4 3 3 5 15 8 R-8 4 4 4 5 17 9 R-9 4 4 4 5 17
10 R-10 5 5 5 5 20 11 R-11 4 3 3 5 15 12 R-12 3 3 3 3 12 13 R-13 5 5 5 5 20 14 R-14 4 3 3 5 15 15 R-15 3 3 3 4 13 16 R-16 4 4 4 5 17 17 R-17 4 4 4 4 16 18 R-18 5 5 4 4 18 19 R-19 4 4 4 5 17 20 R-20 4 4 4 5 17 21 R-21 4 4 4 4 16 22 R-22 4 2 2 4 12 23 R-23 3 3 3 5 14 24 R-24 5 4 4 4 17 25 R-25 3 3 3 4 13 26 R-26 4 4 4 5 17 27 R-27 3 3 3 4 13 28 R-28 4 4 4 5 17 29 R-29 4 4 4 4 16 30 R-30 4 3 3 5 15 31 R-31 4 4 4 5 17 32 R-32 4 4 4 4 16 33 R-33 4 4 3 4 15
34 R-34 4 4 4 2 14 35 R-35 4 3 3 4 14 36 R-36 3 3 3 3 12 37 R-37 4 4 2 2 12 38 R-38 4 4 5 4 17 39 R-39 3 4 3 3 13 40 R-40 4 3 3 4 14 41 R-41 5 4 4 4 17 42 R-42 4 3 4 3 14 43 R-43 4 4 4 5 17 44 R-44 4 4 4 4 16 45 R-45 3 3 3 5 14 46 R-46 4 4 4 5 17 47 R-47 4 4 4 4 16 48 R-48 4 4 3 5 16 49 R-49 3 3 3 5 14 50 R-50 4 4 4 4 16 51 R-51 3 3 3 5 14 52 R-52 4 4 4 4 16 53 R-53 4 4 4 5 17 54 R-54 4 4 4 5 17 55 R-55 5 3 4 4 16 56 R-56 5 5 4 5 19 57 R-57 4 3 3 4 14 58 R-58 3 3 3 4 13 59 R-59 4 4 3 4 15 60 R-60 4 4 4 4 16 61 R-61 5 4 4 4 17 62 R-62 3 3 3 4 13 63 R-63 5 4 4 5 18 64 R-64 4 4 4 4 16 65 R-65 4 3 3 4 14 66 R-66 5 4 4 5 18 67 R-67 5 4 4 5 18 68 R-68 3 3 3 5 14 69 R-69 4 3 3 5 15 70 R-70 4 3 3 4 14 71 R-71 4 4 4 3 15 72 R-72 4 4 3 5 16 73 R-73 4 2 3 4 13 74 R-74 4 4 4 5 17
75 R-75 4 4 4 4 16 76 R-76 4 4 4 5 17 77 R-77 4 4 3 4 15 78 R-78 4 4 4 4 16 79 R-79 4 2 2 3 11 80 R-80 4 4 4 4 16 81 R-81 4 4 4 4 16 82 R-82 3 3 3 4 13
324 298 292 354 1268
0.723 0.82 0.849 0.526
rtabel 0.22 0.22 0.22 0.22
Valid
itas
Ket. Valid Valid Valid Valid
Etika Bisnis Islam No. Kode
1 2 3 4 5 6 X2
1 R-1 4 4 4 3 3 3 21 2 R-2 5 5 5 5 3 3 26 3 R-3 5 5 5 5 5 5 30 4 R-4 4 4 5 5 3 3 24 5 R-5 5 5 5 3 3 2 23 6 R-6 5 5 5 5 5 4 29 7 R-7 4 4 4 4 4 3 23 8 R-8 5 3 4 3 3 3 21 9 R-9 5 5 5 5 3 3 26
10 R-10 5 4 4 4 4 3 24 11 R-11 5 3 3 3 4 3 21 12 R-12 4 3 3 3 3 3 19 13 R-13 5 5 4 4 4 4 26 14 R-14 5 3 3 3 3 3 20 15 R-15 5 4 4 4 4 4 25 16 R-16 5 5 4 4 3 3 24 17 R-17 4 4 4 4 4 3 23 18 R-18 5 5 5 5 4 4 28 19 R-19 4 4 4 4 5 4 25 20 R-20 5 5 5 4 4 4 27 21 R-21 4 4 4 4 4 4 24 22 R-22 3 3 3 3 3 2 17 23 R-23 4 3 3 4 5 3 22
X
xyr
24 R-24 4 5 5 4 4 4 26 25 R-25 5 4 4 3 4 2 22 26 R-26 5 5 4 4 4 4 26 27 R-27 5 4 3 3 3 3 21 28 R-28 5 5 5 4 4 4 27 29 R-29 4 4 4 4 4 3 23 30 R-30 5 4 3 3 3 3 21 31 R-31 4 4 4 4 4 4 24 32 R-32 5 4 4 4 4 4 25 33 R-33 4 3 5 4 4 4 24 34 R-34 5 5 4 4 4 3 25 35 R-35 5 4 3 3 4 3 22 36 R-36 5 5 5 4 4 3 26 37 R-37 4 4 4 4 4 3 23 38 R-38 5 4 4 3 4 3 23 39 R-39 4 3 3 3 4 3 20 40 R-40 4 4 3 4 3 3 21 41 R-41 5 4 4 3 3 3 22 42 R-42 3 4 3 4 3 2 19 43 R-43 5 5 4 4 4 3 25 44 R-44 5 5 5 5 4 3 27 45 R-45 5 5 4 4 3 4 25 46 R-46 5 5 5 5 5 4 29 47 R-47 5 5 5 5 3 3 26 48 R-48 5 4 4 3 4 3 23 49 R-49 3 3 3 3 3 3 18 50 R-50 4 4 4 4 4 3 23 51 R-51 5 3 3 3 3 3 20 52 R-52 5 4 4 4 4 4 25 53 R-53 5 5 3 3 3 3 22 54 R-54 5 5 5 5 5 4 29 55 R-55 4 3 4 4 3 4 22 56 R-56 4 5 5 4 3 4 25 57 R-57 5 3 4 3 4 3 22 58 R-58 4 3 4 4 3 3 21 59 R-59 4 4 4 4 4 4 24 60 R-60 4 4 4 4 3 3 22 61 R-61 5 4 4 4 5 4 26 62 R-62 5 4 3 3 4 3 22 63 R-63 4 5 4 4 4 4 25 64 R-64 5 5 5 5 4 4 28
65 R-65 4 3 4 4 4 3 22 66 R-66 5 5 4 4 5 4 27 67 R-67 5 4 4 4 5 3 25 68 R-68 4 4 4 4 4 4 24 69 R-69 5 5 5 5 5 4 29 70 R-70 4 4 4 4 5 3 24 71 R-71 4 4 4 4 4 4 24 72 R-72 5 4 5 4 4 3 25 73 R-73 4 4 4 3 3 2 20 74 R-74 4 4 4 4 4 4 24 75 R-75 5 4 4 4 4 4 25 76 R-76 5 5 4 4 4 4 26 77 R-77 5 4 4 3 5 3 24 78 R-78 4 4 4 4 4 4 24 79 R-79 4 4 3 3 3 2 19 80 R-80 4 4 4 4 4 3 23 81 R-81 4 3 4 4 4 2 21 82 R-82 4 4 4 3 3 3 21
371 340 332 316 313 272 1944
0.529 0.757 0.786 0.778 0.601 0.701
rtabel 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22
Valid
itas
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Minat No. Kode
1 2 3 4 Y
1 R-1 3 4 4 5 16 2 R-2 4 5 5 5 19 3 R-3 4 5 5 5 19 4 R-4 4 5 3 4 16 5 R-5 3 4 3 5 15 6 R-6 4 4 4 4 16 7 R-7 4 4 4 4 16 8 R-8 3 3 5 4 15 9 R-9 4 4 4 4 16
10 R-10 4 4 4 4 16 11 R-11 3 4 4 5 16 12 R-12 3 3 3 3 12 13 R-13 5 5 5 5 20 14 R-14 4 4 3 5 16
X
xyr
15 R-15 4 4 5 4 17 16 R-16 4 4 5 4 17 17 R-17 4 4 4 5 17 18 R-18 5 5 5 5 20 19 R-19 4 4 4 4 16 20 R-20 4 4 5 5 18 21 R-21 4 5 5 5 19 22 R-22 2 3 3 4 12 23 R-23 3 4 3 5 15 24 R-24 4 4 4 5 17 25 R-25 3 4 5 5 17 26 R-26 4 4 4 4 16 27 R-27 3 4 5 5 17 28 R-28 4 4 4 4 16 29 R-29 4 4 5 5 18 30 R-30 3 3 4 4 14 31 R-31 4 4 4 4 16 32 R-32 4 4 4 4 16 33 R-33 3 3 4 4 14 34 R-34 3 4 3 4 14 35 R-35 3 3 4 4 14 36 R-36 3 3 3 4 13 37 R-37 5 4 4 5 18 38 R-38 4 3 3 4 14 39 R-39 3 3 3 3 12 40 R-40 2 4 4 3 13 41 R-41 3 3 4 4 14 42 R-42 4 4 4 4 16 43 R-43 4 5 5 5 19 44 R-44 4 4 4 4 16 45 R-45 4 5 5 5 19 46 R-46 5 5 5 5 20 47 R-47 3 3 5 5 16 48 R-48 4 3 3 5 15 49 R-49 3 3 3 5 14 50 R-50 4 4 4 4 16 51 R-51 3 3 4 4 14 52 R-52 4 4 4 4 16 53 R-53 3 4 4 4 15 54 R-54 5 5 5 5 20 55 R-55 3 3 3 3 12
56 R-56 3 4 3 3 13 57 R-57 4 4 5 5 18 58 R-58 3 3 4 3 13 59 R-59 4 4 4 4 16 60 R-60 4 4 3 3 14 61 R-61 4 5 5 5 19 62 R-62 3 4 3 4 14 63 R-63 4 5 5 5 19 64 R-64 4 4 4 4 16 65 R-65 4 4 4 4 16 66 R-66 4 5 5 5 19 67 R-67 5 5 5 5 20 68 R-68 4 4 5 5 18 69 R-69 4 5 5 5 19 70 R-70 3 5 5 5 18 71 R-71 4 4 4 4 16 72 R-72 4 4 5 5 18 73 R-73 3 4 4 5 16 74 R-74 4 5 5 5 19 75 R-75 4 4 4 4 16 76 R-76 4 4 5 5 18 77 R-77 5 4 5 5 19 78 R-78 4 3 4 4 15 79 R-79 3 3 3 4 13 80 R-80 4 4 4 4 16 81 R-81 3 4 4 5 16 82 R-82 4 4 4 4 16
304 327 340 359 1330
0.743 0.83 0.826 0.761
rtabel 0.22 0.22 0.22 0.22
Valid
itas
Ket. Valid Valid Valid Valid
X
xyr
LAMPIRAN 3
Uji Reliabilitas
Variabel : Minat (Y)
Item-Total Statistics
12,51 2,895 ,544 ,342 ,78012,23 2,649 ,684 ,474 ,71412,07 2,488 ,647 ,433 ,73211,84 2,876 ,578 ,369 ,765
Soal_1Soal_2Soal_3Soal_4
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
,799 ,799 4
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Variabel : Keragaman Produk (X1)
Item-Total Statistics
11,51 2,228 ,509 ,336 ,61111,83 1,921 ,640 ,606 ,51911,90 1,867 ,695 ,614 ,48211,15 2,571 ,163 ,043 ,830
Soal_1Soal_2Soal_3Soal_4
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
,692 ,709 4
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Variabel : Etika Bisnis Islam (X2)
Item-Total Statistics
19,18 6,077 ,352 ,288 ,79219,56 4,990 ,606 ,487 ,73519,66 4,993 ,660 ,570 ,72219,85 5,065 ,652 ,606 ,72419,89 5,654 ,406 ,259 ,78520,39 5,352 ,544 ,345 ,751
Soal_1Soal_2Soal_3Soal_4Soal_5Soal_6
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
,786 ,783 6
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
LAMPIRAN 4 Output Regresi Berganda dari 82 Responden
Regression Variables Entered/Removedb
X2, X1a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .633a .401 .385 1.67115 1.025
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 147.423 2 73.712 26.394 .000a
Residual 220.626 79 2.793 1
Total 368.049 81
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 3.013 1.873 1.608 .112
X1 .246 .116 .210 2.117 .037 .774 1.292
1
X2 .397 .078 .506 5.109 .000 .774 1.292
a. Dependent Variable: Y
UJI ASUMSI KLASIK
UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .633a .401 .385 1.67115 1.025
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
UJI MULTIKORELASI
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 3.013 1.873 1.608 .112
X1 .246 .116 .210 2.117 .037 .774 1.292
1
X2 .397 .078 .506 5.109 .000 .774 1.292
a. Dependent Variable: Y
UJI NORMALITAS
UJI HETTEROKSIDASTISITAS
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang membuat daftar riwayat hidup ini :
1. Nama Lengkap : Lailatul Hikmah
2. NIM : 072411069
3. Tempat / Tanggal Lahir : Kendal, 5 Juni 1990
4. Nama Orang Tua :
a. Nama Ayah : Mahsun
b. Nama Ibu : Maemunatun
5. Alamat : Ds. Mororejo Rt. 03/Rw. VII
Kaliwungu – Kendal
6. Alamat Email : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan Formal :
a. TK Imamuddin tahun 1995
b. MI Mororejo 01 tahun 2001
c. MTs Negeri Kendal tahun 2004
d. MA Negeri Kendal tahun 2007
e. IAIN Walisongo Semarang 2011
Penulis,
Lailatul Hikmah