pengaruh kepemimpinan kepala sekolah wanita …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/purnomo...

88
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN WARU, BAKI, SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Oleh: PURNOMO JATI NIM. 12.22.1.1.084 JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017

Upload: doantuyen

Post on 12-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

i

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN

KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN

WARU, BAKI, SUKOHARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Oleh:

PURNOMO JATI

NIM. 12.22.1.1.084

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

ii

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN

KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN

WARU, BAKI, SUKOHARJO.

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah

Oleh:

PURNOMO JATI

NIM. 12.22.1.1.084

Surakarta, 29 Desember 2016

Disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pemimbing Skripsi

Drs. Basuki Rahardjo, M.S.

NIP. 19530526 1981031 1 001

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

iii

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN

KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN

WARU, BAKI, SUKOHARJO.

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Untuk Memperoleh Sebagian Persyaratan

GunaMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah

Oleh:

PURNOMO JATI

NIM. 12.22.1.1.084

Surakarta, 29 Desember 2016

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Biro Skripsi

Ika Yoga, S.E., M.M.

NIP 19790406 201403 1 001

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

iv

SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI

Assalamu’alaikum, Wr, Wb

Yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : PURNOMO JATI

NIM : 12.22.1.1.084

JURUSAN : MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH WANITA DAN KINERJA GURU DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI

KELURAHAN WARU, BAKI, SUKOHARJO

Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti

sebelumnya. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan

plagiasi , saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Surakarta, 29 Desember 2016

Purnomo Jati

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

v

Drs. Basuki Rahardjo, M.S.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

NOTA DINAS

Hal : SKRIPSI

Sdr. : Purnomo Jati

Kepada Yang Terhormat

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Di Tempat

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan

mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara

Purnomo Jati NIM: 12.22.1.1.084 yang berjudul:

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN

KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN WARU, BAKI, SUKOHARJO.

Sudah dapat dimunaqosyahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (SE.) dalam bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah. Oleh

karena itu, kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosyahkan dalam

waktu dekat.

Demikian atas terkabulnya permohonan ini disampaikan terimakasih

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Surakarta, 29 Desember 2016

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Basuki Rahardjo, M.S.

NIP. 19530526 1981031 1 001

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

vi

PENGESAHAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN

KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN

WARU, BAKI, SUKOHARJO.

Oleh:

PURNOMO JATI

NIM. 12.22.1.1.084

Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah

Pada hari kamis tanggal 26 Januari 2017 dan dinyatakan

Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi

Dewan Penguji :

Penguji I (Merangkap Ketua Sidang)

Ika Yoga, S.E., M.M. __________________

NIP. 19790406 201403 1 001

Penguji II

Awan Kostrad Diharto, S.E., M.Ag. __________________

NIP. 19651225 200003 1 001

Penguji III

Budi Sukardi, S.E.I., M.S.I. __________________

NIP. 19791111 200604 1 003

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

IAIN Surakarta

Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D

NIP. 19561011 198303 1 002

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

vii

MOTTO

Barang siapa yang meringankan penderitaan seseorang mukmin di dunia, niscaya

Allah akan meringankan penderitaan (kesulitan)nya kelak di hari kiamat dan

barang siapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya

Allah akan memudahkan urusanya di dunia dan akhirat

(HR. Muslim)

Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kebaikan itu untuk dirimu. Dan jika kamu

berbuat jahat, berarti kamu telah berbuat jahat atas dirimu pula

(QS. Al- Israa: 7)

Sampaikanlah kabar gembira, jangan menakut-nakuti, dan permudahlah

jangan mempersulit

(HR. Muslim)

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa

Karya yang sederhana ini untuk:

Bapak dan ibu tercinta,

kakakku yang tersayang,

Almamater IAIN Surakarta,

Teman-teman satu kelas saya Manajemen Bisnis Syariah B

Terimakasih

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr, Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,

Karunia dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA

DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS

PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN WARU, BAKI,

SUKOHARJO”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1

(S1) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,

waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

setulus hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Mudofir, S.Ag, M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Awan Kostrad Diharto, SE., M.ag, Dosen Pembimbing Akademik Jurusan

Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

5. Drs. Basuki Rahardjo, M.S., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan

skripsi.

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

x

6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam

menyelesaikan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8. Ibu dan bapakku, terimakasih atas doa, cinta dan pengorbanan yang tak

pernah ada habisnya, kasih sayangmu sungguh mulia.

9. Kakak-kakaku yang saya sayangi dan selalu menyemangati dan

mendoakanku.

10. Sahabat-sahabatku Putiksari Setiawati, Pandu Prasetyo dan Muslih Adi

Saputra yang selalu menolong dan mendukung saya selama ini dan teman-

teman seperjuanganku kelas Manajemen Syariah B.

11. Teman-teman angkatan 2012, dan Adik-adik tingkat.

12. Guru-guru yang membantu berpartisipasi mengisi kuisioner, semoga beliau

dipermudah dalam setiap urusan.

13. Teman-teman Karang Taruna SIREMA yang selalu memberikan dorongan

dan pengalaman.

Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa

serta Puji Syukur kepada Allah SWT, semoga diberikan balasan kebaikan kepada

semuanya. Aamiin.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Surakarta, 29 Desember 2016

Penulis

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xi

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the influence of woman

headmaster leadership and the teachers' work againts improvement

quality/education quality. The populations in this study was the teachers who

teach SD/MI in Waru region and lead by woman headmaster in total 54. The

Sampling technique used was convenience sampling were 50 respondents. There

are two variables in this study, they are dependent Variable and independent

variable.

The dependent variable was Improvement quality/education quality(y).

For the independent variable were Leadership (x1),and teachers' work (x2). The

analysis method used multiple linear regression analysis. Quantitative research

method. For the data used IBM SPSS Statistics 20.0.

The result of this study showed that partially positive and significant

influence againts improvenent quality/education quality was the leadership and

teachers' work variable. The variable most dominant influence was leadership.

Keywords: leadership, teachers' work, improvement quality/education quality

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah wanita dan kinerja guru terhadap peningkatan

kualitas/mutu pendidikan. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru yang

mengajar di SD/MI di kelurahan Waru yang di pimpin kepala sekolah wanita yang

berjumlah 54. Teknik pengambilan sampel menggunakan Convenience sampling

dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 50 responden. Variabel penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen.

Untuk variabel dependen (y) dari penelitian ini adalah peningkatan mutu/

kualitas pendidikan. Untuk variabel independen (x) meliputi: kepemimpinan (x1),

dan kinerja guru (x2). Untuk metode analisis data dengan menggunakan model

analisis regresi linear berganda. Sedangkan untuk olah data dengan mengunakan

program IBM SPSS Statistik 20.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu/kualitas pendidikan adalah

variabel kepemimpinan dan kinerja guru. Variabel yang berpengaruh paling

dominan adalah kepemimpinan.

Kata Kunci :Kepemimpinan, kinerja guru, peningkatan mutu/kualitas pendidikan.

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI .................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ............................................ iv

HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRACT .............................................................................................................. x

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9

1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 9

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 9

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 10

1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xiv

1.7 Jadwal Penelitian ................................................................................. 11

1.8 Sistematika Penulisan ......................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

2.1. Kajian Teori ........................................................................................ 14

2.1.1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Wanita ......................................... 14

1. Pengertian Kepemimpinan ........................................................ 14

2. Teori-teori Kepemimpinan ........................................................ 14

3. Gaya Kepemimpinan ................................................................. 16

4. Wanita dan Kepemimpinan ....................................................... 17

5. Peningkatan Perempuan sebagai Pemimpin ............................. 17

6. Perbedaan Pemimpin Wanita dan Pemimpin Pria ..................... 18

7. Persamaan antara Pemimpin Wanita dan laki-laki ................... 19

2.1.2. Kinerja Guru ................................................................................... 19

1. Pengertian Kinerja Guru ............................................................ 19

2. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Kinerja Guru ...................... 21

2.1.3. Kualitas Pendidikan ......................................................................... 23

1. Pengertian Kualitas Pendidikan ............................................... 23

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pendidikan .......... 27

2.2. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 30

2.3. Kerangka Berfikir ............................................................................... 31

2.4. Hipotesis ............................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33

3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ........................................................... 33

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xv

3.2. Jenis Penelitian ................................................................................... 33

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 33

3.4. Data dan Sumber data......................................................................... 35

3.5. Teknik pengupulan data ..................................................................... 35

3.6. Variabel- Variabel Penelitian ............................................................. 37

3.6.1 Variabel Penelitian .................................................................... 37

3.6.2. Definisi Operasional Variabel .................................................. 38

3.7. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39

3.7.1. Uji Instrumen Penelitian........................................................... 39

1. Uji Validitas ....................................................................... 39

2. Uji Reliabilitas .................................................................... 39

3.7.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 40

1. Uji Multikolinieritas ............................................................. 40

2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 41

3. Uji Normalitas ...................................................................... 41

3.7.3. Uji Ketetapan Model ................................................................ 41

1. Koefisien Determinasi ......................................................... 41

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ......................................... 42

3.7.4. Analisis Regresi Berganda ...................................................... 43

3.7.5. Uji Signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) ........... 44

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 45

4.1. Gambaran Umum Penelitian .............................................................. 45

4.1.1. Prrofil MI M Waru ................................................................... 45

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xvi

4.1.2. Profil SD N Waru 01 ................................................................ 47

4.1.3. Profil SD N Waru 02 ................................................................ 49

4.2. Karakteristik responden ...................................................................... 50

4.3. Pengujian dan Hasil Analisis Data ..................................................... 50

4.3.1. Uji Instrumen Penelitian........................................................... 50

1. Uji Validitas .......................................................................... 51

2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 52

4.3.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 53

1. Uji Multikolonieritas ............................................................ 53

2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 54

3. Uji Normalitas ...................................................................... 54

4.3.3 Uji Ketetapan Model ................................................................ 55

1. Koefisien Determinasi ......................................................... 55

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................... .56

4.3.4 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 57

4.3.5 Uji Signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) ........... 58

4.4. Pembahasan Hasil Analisis Data ........................................................ 59

4.4.1. Pengaruh kepemimpinan terhadap kualitas pendidikan .......... 60

4.4.2. Pengaruh kinerja guru terhadap kualitas pendidikan ............... 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................... .63

5.1. Kesimpulan .................................................................................... .63

5.2. Keterbatasan Penelitian ................................................................. .63

5.3. Saran .............................................................................................. .64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .66

LAMPIRAN. .................................................................................................... .69

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rangking Sekolah .......................................................................... 8

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 38

Tabel 4.1 Info MI M Waru ............................................................................ 45

Tabel 4.2 Rekapitulasi Sekolah MI Muhammadiyah Waru .......................... 46

Tabel 4.3 Info SD N Waru 01……………………………………………….47

Tabel 4.4 Info SD N Waru 02……………………………………………….49

Tabel 4.5 Hasil Uji validitas .......................................................................... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji realibilitas ....................................................................... 52

Tabel 4.7 Hasil uji multikolonieritas ............................................................. 53

Tabel 4.8 Hasil uji heteroskedastisitas .......................................................... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji normalitas ....................................................................... 55

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi ................................................................... 56

Tabel 4.11 Uji statistik F ................................................................................. 56

Tabel 4.12 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 57

Tabel 4.13 Hasil Uji t ...................................................................................... 59

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir .......................................................................... 31

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ............................................................................70

Lampiran 2: Kuisioner Penelitian .......................................................................71

Lampiran 3: Hasil Rekap Kuesioner ...................................................................75

Lampiran 4: Hasil Olah Data SPSS ....................................................................79

Lampiran 5: Surat Penelitian ...............................................................................86

Lampiran 6: Daftar Riwayat Hidup.....................................................................90

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia, Wanita sebagai pemimpin telah berlangsung terutama pada

profesi tenaga akademis, keperawatan dan usaha-usaha kesejahteraan sosial.

banyaknya perempuan usia 15 tahun ke atas dari pada laki-laki usia 15 tahun ke

atas pada periode 2015-2019 menunjukkan semakin terbukanya kesempatan

kepada perempuan sebagai pemimpin dan mengambil bagian dalam pengambilan

keputusan. Namun jajak pendapat yang dilakukan oleh UNDP dalam jurnal

Management of Education (Halilah, 2010: 38) tentang perilaku dan persepsi

terhadap partisipasi perempuan secara sosial, ekonomi dan politis

mengungkapkan bahwa 77,6% responden laki-laki maupun perempuan

memandang bahwa laki-laki harus menjadi pengambil keputusan dan memimpin

kalangan masyarakat.

Berdasarkan survey tersebut menunjukkan bahwa masih ada sebagian

masyarakat yang meragukan kemampuan memimpin seorang perempuan.

Walaupun sebenarnya perempuan mempunyai peran yang strategis baik dalam

keluarga maupun lingkungannya. Kepemimpinan perempuan dianggap mampu

menyelesaikan beberapa, persoalan dalam dunia pendidikan. Naisbitt J dan

Aburdene P (1990) menjelaskan bahwa jalan menuju kepemimpinan bagi

perempuan dimulai dengan pendidikan. Perempuan yang memiliki pendidikan

yang tinggi dapat memilih berbagai alternative pekerjaan yang kini terbuka lebar

1

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

baginya, misalnya menjabat sebagai presiden, rektor, kepala sekolah dan

sebagainya.

Melihat kemampuan yang dimiliki perempuan sudah selayaknya wanita

mendapatkan

kepercayaan dan di berikan kesempatan sebagai seorang pemimpin.

Khususnya sebagai kepala sekolah dengan harapan agar persoalan-persoalan

rendahnya mutu pendidikan di indonesia bisa teratasi dengan gaya kepemimpinan

perempuan, kesuksesan perempuan memimpin karena gayanya yang non

tradisional yang mana kepemimpinan perempuan muncul dari keinginanan

mengerjakan apa yang mereka inginkan atau mempunyai kendali atas dirinya

sendiri, tidak memandang jabatan kepemimpinan sebagai perintah dan kendali

tetapi muncul dari mendapatkan kepatuhan dan kesetiaan dengan memahami serta

memenuhi kebutuhan orang lain dan dikatakan juga bahwa model kepemimpinan

perempuan berdasarkan pada nilai.

Nilai membentuk hakikat mengenai cara perempuan menerapkan perilaku

kepemimpinan harian, mulai dari mengembangkan visi, menciptakan tim

berkinerja tinggi dan mengambil risiko. Frankel (2007:19) mengemukakan ada

enam nilai yang menjadi model kepemimpinan perempuan yang menurutnya

adalah model kepemimpinan yang diperlukan pada saat ini. Keenam nilai itu

adalah penetapan arah, mempengaruhi orang lain, pembentukan tim, pengambilan

resiko, kemampuan memotivasi, dan kecerdasan emosi.

Pendidikan adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktiv mengembangkan potensi

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk

mendapatkan yang diharapkan, peserta didik bisa mendapatkan melalui lembaga

pendidikan, karena lembaga pendidikan merupakan tempat untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar terbentuk sesuai dengan apa yang

telah diungkapkan diatas. Lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk

menghasilkan peserta didik yang berkualitas, tidak lepas dari usaha-usaha kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, orang tua, masyarakat

dan komite sekolah (stakeholders).

Dalam hal ini yang mempunyai peran dalam membawa sekolah menjadi

lembaga pendidikan yang berkualitas adalah pemimpinya, yang dimaksud disini

adalah kepala sekolah. Kepala sekolah adalah orang yang berpengaruh dan

mempunyai kebijakan-kebijakan sekolah serta merupakan orang yang membawa

kemana sekolah diarahkan. Dengan demikian maka kepala sekolah merupakan

salah satu komponen pendidikan yang berperan dalam meningkatkan pendidikan.

Seperti diungkapkan (H.E. Mulyasa, 2005) sangat berkaitan mutu kepala sekolah

dengan aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim disiplin budaya

sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersediaakan terwujud

dengan baik apabila didukung secara optimal oleh kepemimpinan yang baik.

Mutu pendidikan sangat berkaitan dengan kepemimpinan dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu dalam upaya

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

peningkatan mutu pendidikan perlu pula dilakukan upaya pola kepemimpinan

partisiparotis. Realitanya dalam kepemimpinan partisipatoris itu masih ada

kesenjangan seperti belum terintegrasinya stakeholder secara menyeluruh dalam

rangka peningkatan mutu yang diharapkan.

Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di dalam sekolah yang

diharapkan dapat berperan dalam mempengaruhi bawahanya, khususnya para guru

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Untuk melaksanakan pekerjaan

seperti itu tidaklah mudah karena pekerjaan tidak hanya memiliki kemampuan di

bidang pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan mengendalikan emosi

untuk dapat memahami diri sendiri dan orang lain.

Berdasarkan hasil studi pendekatan sifat, ada tiga macam sifat pribadi

yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat berhasil dalam

kepemimpinannya, yakni: 1) ciri-ciri fisik seperti tinggi badan dan penampilan;

2) kepribadian, seperti menjunjung tinggi harga diri, berpengaruh, dan stabilitas

emosi 3) kemampuan atau kecakapan, seperti kecerdasan umum, lancar berbicara,

keaslian, dan sense social (Davis dalam Thoha, 1998: 127).

Kepemimpinan dalam sekolah sangat penting, karena pada dasarnya

sekolah merupakan intuisi yang memegang peranan penting dalam menentukan

mutu pendidikan. Peningkatan mutu sekolah memerlukan kepala sekolah sebagai

berikut: (a) Memandang bahwa sumber daya yang ada adalah guna

menyediakan dorongan yang memadai bagi guru-guru. (b) Mencurahkan

banyak waktu Untuk pengelolaan dan koordinasi proses instruksional. (c)

Page 24: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Berkomunikasi secara teratur dengan staf, orang tua, siswa dan anggota

masyarakat di sekitarnya (Sudjana, 2001: 23).

Harapan tentang keberhasilan peningkatan mutu/kualitas pendidikan

utama pada suatu pendidikan dasar dan menengah sangat bergantung pada guru

dan kepala sekolah. Karena dua faktor tersebut merupkan kunci yang menentukan

dalam menggerakan berbagai komponen dan dimensi sekolahan yang lain (Uhur

Suharsaputra, 2010:108). Dalam posisi tersebut baik buruknya komponen yang

lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah, tapi tanpa

mengurangi arti penting tenaga kependidikan lainnya. Mutu, proses dan hasil

pendidikan akan lebih banyak tergantung pada kinerja guru sebagai pihak dalam

praktek pembelajaran.

Menurut Sanjaya Wina (2011:52) dalam proses pembelajaran, guru tidak

hanya sebagai model atau teladan bagi siswa, tetapi juga sabagai pengelola

pembelajaran, dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak di pundak

guru, oleh karenanya keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan

oleh kualitas dan kinerja guru.

Kinerja guru yang professional amat sangat penting bagi pembentukan

sekolah, implementasi kemampuan professional guru mutlak diperlukan sejalan

dengan diberlakukan otonomi daerah, khususnya di bidang pendidikan.

Kemampuan professional guru akan terwujud apabila guru memiliki kesadaran

dan komitmen yang tinggi dan mengelola interaksi belajar mengajar pada tataran

mikro, dan memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan pada

tataran mikro (Setiawan Maman, 2010:37). Berkualitas tidaknya pendidikan

Page 25: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki kepala sekolah dan

kesunguhan guru dalam mengajar.

Pendapat tersebut masih relevan dijadikan suatu inspirasi bahwa begitu

pentingnya peran dan fungsi kepala sekolah dan kinerja guru dalam rangka

melakukan perubahan di lingkungannya yang mengarah pada peningkatan

kualitas pendidikan.

Kepala Sekolah juga berupaya memperbaiki manajemen pendidikan dasar

dengan cara (Mulyasa H.E,2005) (1) melaksanakan desentralisasi bidang

pendidikan secara bertahap, bijaksana dan profesional, termasuk peningkatan

peranan Komite Sekolah dengan mendorong daerah untuk melaksanakan

rintisan penerapan konsep pembentukan Dewan Sekolah; (2) mengembangkan

pola penyelenggaraan pendidikan berdasarkan manajemen berbasis sekolah untuk

meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan dengan

memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat; (3) meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, seperti diversifikasi

penggunaan sumber daya dan dana; (4) mengembangkan sistem insentif yang

mendorong kompetisi yang sehat baik antar lembaga dan personel sekolah untuk

mencapai tujuan pendidikan; (5) memberdayakan personel dan lembaga, antara

lain, melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga profesional. Program

pemberdayaan ini perlu diikuti dengan pemantauan dan evaluasi secara

bertahap dan intensif agar kinerja sekolah dapat bertahan sesuai dengan standar

mutu pendidikan yang ditetapkan; (6) meninjau kembali semua produk hukum di

bidang pendidikan yang tidaksesuai lagi dengan arah dan tuntutan

Page 26: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

pembangunan pendidikan; dan (7) merintis pembentukan badan akreditasi dan

sertifikasi mengajar di daerah untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan

secara independen .

Umumnya Kepala Sekolah negeri di Indonesia memiliki otonomi yang

terbatas dalam mengelola sekolah dan mengalokasi sumber daya yang diperlukan.

Tambahan pula, kepala sekolah kebanyakan tidak dilengkapi dengan kemampuan

manajerial kepemimpinan yang memadai. Banyak di antara kepala sekolah yang

hanya mengikuti pelatihan beberapa hari tentang konsep administrasi dan

orientasi peraturan kebijaksanaan pendidikan ketika mereka baru menjabat

sebagai kepala sekolah. Selain itu promosi sebagai kepala sekolah secara ketat

didasarkan pada urutan jenjang kepangkatan, dan belum ada suatu pola yang

mantap (World Bank Study, 1988).

Michael Fulan (1995:12), mengemukakan isi pokok lemahnya peraturan

kepala sokolah dalam mengelola lembaganya. Ada tiga faktor, yaitu pertama,

pada umumnya kepala sekolah dasar memiliki otonomi yang sangat terbatas

dalam mengelola sekolahnya atau dalam memutuskan pengalokasian sumber

daya. Kedua, pada sisi kepala sekolah sendiri di identifikasi bahwa kepala

sekolah kurang memiliki ketrampilan untuk mengelola sekolah dengan baik.

Ketiga, kecilnya peran masyarakat dalam pengelolaan sekolah, padahal perolehan

dukungan dari masyarakat merupakan bagian dari peran kepemimpinan kepala

sekolah. Oleh sebab itu menarik perhatian penulis untuk menganalisis upaya-

upaya apa yang dapat disumbangkan kepada suatu rencana atau keadaan di masa

Page 27: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

depan berkenaan dengan pendidikan, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

di Indonesia.

Salah satu yang menjadi perhatian, baik secara konseptual maupun praktik

di lapangan pendidikan, yaitu kepemimpinan kepala sekolah wanita di lingkungan

Dinas Pendidikan Kecamatan Baki, yang semula untuk kedudukan Kepala

Sekolah khususnya pada jenjang Sekolah Dasar lebih banyak diisi oleh pria.

Namun dalam perkembangannya, para guru wanita yang potensial mulai

menduduki jabatan kepala sekolah. Hal tentunya menimbulkan paradigma dalam

keorganisasian dengan adanya kesangsian akan kualitas kepemimpinan para

wanita tersebut terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di

institusi yang dipimpinnya.

Kondisi demikian muncul karena adanya pandangan bahwa wanita adalah

sosok yang lemah sebagai decision maker atau pengambil keputusan. Namun pada

kenyataan, para kepala sekolah wanita dapat berbuat lebih banyak dengan

keberhasilan membawa sekolah yang dipimpinnya dapat berprestasi lebih jauh

dilihat dari rangking sekolah dalam satu kecamatan yang menempati ringking 10

besar dari 44 sekolah yang berada dikecamatan baki.

Tabel 1.1

Rangking sekolah

NO Nama Sekolah Jumlah Nilai Peringkat

1 MI Muhamadiyah Waru 261.3 1

2 SD Islam AL-Azhar 28 257.2 2

3 MIN Baki 256.7 3

4 SDN 01 Gentan 256.2 4

Page 28: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

5 SDN 01 Mancasan 255.7 5

6 SDN Waru 02 252.7 6

7 SDN Waru 01 249.8 7

Sumber: http://20310521.siap-sekolah.com/sekolah-profil/).

Berdasarkan fenomena di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti

tentang kepemimpinan wanita dengan mengambil judul penelitian: “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah Wanita dan Kinerja Guru dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tingkat SD/MI di Kelurahan Waru,

Baki, Sukoharjo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa identifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Kecenderungan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkaan kualitas

pendidikan, dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan dan Kinerja guru.

2. Peningkatan kualitas pendidikan sangat bergantung terhadap kepemimpinan

atau kepala sekolah dan kinerja guru.

3. Kepemimpinan wanita dianggap lemah, karena adanya pandangan bahwa

wanita adalah sosok yang lemah sebagai decision maker atau pengambil

keputusan.

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini dilakukan terhadap guru di Sekolah Dasar/ MI di desa

Waru yang di bawahi Kepala sekolah wanita.

Page 29: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian kuantitatif tersebut.

1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah wanita berpengaruh terhadap

peningkatan kulitas/mutu pendidikan?

2. Apakah kinerja guru berpengaruh terhadap peningkatan kualitas/ mutu

pendidikan?

3. Faktor apa yaang paling berpengaruh terhadap peningkatan kualitas/mutu

pendidikan di SD/ MI di desa Waru yang di bawahi Kepala sekolah wanita?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah wanita terhadap

peningkatan kualitas pendidikan.

2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap peningkatan kualitas

pendidikan.

3. Untuk mengetahui factor apa yang paling berpengaruh terhadap peningkatan

mutu/kualitas pendidikan

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang

menjadi manfaat dan kegunaan dari penulisan penelitian adalah sebagai berikut :

1.Secara teoritis

Page 30: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

a. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki sumbangan teoritis dalam

khasanah pengetahuan dalam bidang ma najemen pendidikan khususnya

tentang kepemimpinan.

b. Memenuhi persyaratan bagi penulis untuk memperoleh gelar sarjana

manajemen bisnis syariah pada IAIN Surakarta

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan informasi bagi pihak manajemen pendidikan

mengenai pentingnya kepemimpinan wanita dalam meningkatkan

kualitas pendidikan.

b. Bagi stakeholders pendidikan, sebagai bahan kaji untuk rujukan

pengambilan keputusan, terutama yang terkait langsung dengan

persoalan kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam upaya

peningkatan kualitas pendidikan dengan mengoptimalkan

kepemimpinan kepala sekolah

1.7 Jadwal Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada Guru SD/ MI di kelurahan Waru yang

dikepalai Kepala Sekolah Perempuan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan

April 2016 sampai Desember 2016.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut

BAB I Pendahuluan

Page 31: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Bab ini menguraikan tentang latar belakang mengenai

pokok pikiran penyusunan tentang fenomena yang terjadi.

Identifikasi masalah berisi berbagai masalah yang relevan. Batasan

masalah menunjukan fokus objek dan variabel yang akan dikaji.

Rumusan masalah merupakan inti dari gambaran skripsi yang akan

dikaji. Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai

peneliti yang mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.

Manfaat penelitian merupakan bagian yang isinya menyebutkan

mengenai berbagai manfaat yang akan diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan. Jadwal penelitian menerangkan

kapan penelitian akan dilakukan. Sistematika penulisan penelitian

mencangkup uraian singkat pembahasan dari tiap bab.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang kajian teori yang relevan yan

menjelaskan teori-teori yang relevan dengan variabel penelitian.

Hasil penelitian berisi analis hasil penelitian terdahulu yang

relevan dengan masalah yang diteliti. Kerangka berfikir berisi pola

hubungan ant ar variabel kerangka konsep yang akan digunakan

untuk menjawab masalah yang diteliti.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan waktu dan wilayah penelitian, metode

penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian.

Variabel-variabel menjelaskan dan menyebutkan variabel-variabel

Page 32: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

yang di gunakan dalam penelitian. Operasional variabel

mengemukakan batasan-batasan variabel secara operasional untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Populasi dan

sampel menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan populasi,

sampel, jumlah sampel dan seterusnya. Data dan sumber data

menjelaskan berbagai hal terkait dengan data. Alat analis data

menjelaskan alat analis yang digunakan penelitian dalam menguji

data.

BAB IV Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan profil subyek penelitian yang

menjelaskan dan menggambarkan subyek penelitian. Pengujian

dan hasil analisis data menampilkan proses pengujian data dengan

menggunakan model dan alat analisis data serta hasil pengujian

tersebut. Pembuktian hipotesis menyajikan jawaban atas hipotesis

yang dibuat peneliti. Pembahasan hasil analisis menjelaskan dan

membahas hasil pengujian di atas dan mengintrepertasikan dalam

kalimat naratif. Jawaban atas pertanyaan dalam perumusan

masalah menyajikan atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan

dalam perumusan masalah.

BAB V Penutup

Berisi uraian hasil kesimpulan yang merangkum hasil

penelitian yang telah diuraiakan dalam bab IV. Keterbatasan

menunjukan adanya kelemahan yang dilakukan oleh

Page 33: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

peneliti.Saran-saran merupakan rekomendasi lebih lanjut dari hasil

dan kesimpulan penelitian.

Page 34: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Stogdill (1974), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi

kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasikan menuju kepada

penentuan/ pencapaian tujuan. Keberhasilan dan kegagalan pemimpin ditentukan

sifat dan gaya kepemimpinan dalam mengarahkan dinamika kelompoknya.

2. Teori-teori Kepemimpinan

Untuk mengetahui teori-teori kepemimpinan, dapat dilihat dari beberapa

literatur yang membahas hal-hal yang sama. Dari literatur tersebut diketahui ada

teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Ada pula

yang menyatakan bahwa pemimpin itu terjadi karena adanya kelompok-

kelompok, orang-orang, dan ia melakukan pertukaran dengan yang dipimpin.

Teori lain mengemukakan bahwa pemimpin timbul karena situasinya

memungkinkan ia ada. Dan teori yang paling mutakhir melihat kepemimpinan

lewat perilau organisasi (Thoha, 2010: 32). Berikut ini akan diuraikan beberapa

teori yang tidak asing lagi, antara lain:

14

Page 35: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

1. Teori Sifat

Teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri kembali pada zaman Yunani

kuno dan zaman Roma. Pada waktu itu orang-orang percaya bahwa pemimpin itu

dilahirkan, bukannya dibuat. Suatu kenyataan yang dapat diterima bahwa sifatsifat

kepemimpinan itu tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi dapat juga dicapai lewat

suatu pendidikan dan pengalaman. Sifat itu berinteraksi sebagai suatu integrator

dari kepribadian dan pelaku atau bagaimana situasi menentukan relevisi dari

berbagai sifat dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin, (Daryanto

2007: 20)

2. Teori pelaku

Hasil penelitian dari Michigan University menunjukan bahwa perilaku

pemimpin memiliki kecenderuangan berorientasi kepada bawahan dan

berorientasi pada produksi/ hasil. (Daryanto, 2007 :21) .

3. Teori Kontingensi

Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin

dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektifitas kepemimpinan. (Daryanto,

2007: 21).

4. Teori Atribut Kepemimpinan

Teori atribut kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan

semaata mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seseorang

pemimpin mengenani individu-individu lain yang menjadi bawahannya.

Page 36: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3. Gaya Kepemimpinan

Menurut Daryanto 2007. Gaya kepemimpinan ada 4 yaitu :

a. Otoriter

Kepemimpinan ini dilaksanakan dengan kekuasaan berada di tangan satu

orang atau sekelompok kecil orang, yang diantara mereka selalu ada seseorang

yang menempatkan diri sebagai orang yang paling berkuasa. Seorang pemimpin

yang otoriter menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan,

untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan

mengawasi bawahannya terpusat di tangannya. Seorang pemimpin yang otoriter

mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan maksud untuk meminimumkan

penyimpangan dari arah yang ia berikan.

b. Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya yang menempatkan manusia

sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan

mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Dasar dari

gaya kepemimpinan demokratis ini adalah pengakuan dan penerimaan bahwa

manusia merupakan mahluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia

dengan hak asasi yang sama.

c. Pelengkap

Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakukan

dengan member kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi kelompoknya

yang memerlukan.

Page 37: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

e. Bebas

Tipe kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota

organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus

diri masing-masing. Sehingga pemimpin hanya memberi sedikit pengarahan atau

petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari

tugas pokok organisasi.

4. Wanita dan Kepemimpinan

Menurut Henning M dan Jardin A (1977), Kebanyakan wanita melihat

dirinyasebagai seseorang yang ragu, bimbang, bingung akan tujuan-tujuan mereka

dalam hidup, dan menunggu dipilih atau disadari keberadaannya oleh pria.

Mereka tidak suka mengambil risiko dan mereka menjadi gelisah dalam situasi di

mana mereka tidak mengetahui banyak hal. Jika demikian, bagaimana bisa wanita

menjadi pemimpin? Sifat-sifat seperti itu bertentangan dengan sifat yang

seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin seseorang yang bertanggung jawab,

menetapkan tujuan, mengambil risiko,dan membuat keputusan. Oleh karena itu,

wanita dapat menjadi pemimpin mungkin karena mereka dididik dengan cara

yang berbeda atau mereka mengenali potensi kepemimpinan yang ada dan telah

belajar untuk memimpin .

5. Peningkatan Perempuan Sebagai Pemimpin

Menurut Murniati (2004: 63), usaha yang harus dilakukan untuk

meningkatkan peran perempuan sebagai pemimpin adalah:

a. Perempuan harus menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang bermartabat

dan haknya sama dengan manusia laki-laki.

Page 38: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

b. Perempuan perlu menyadari dan memahami pengaruh struktur kebudayaan

patriarkhi terhadap laki-laki.

c. Perempuan meningkatkan dirinya menjadi androgynous manager. Untuk

mencapai hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah:

1) Mengembangkan kualifikasi manajer seperti keberanian memasuki

persaingan sehat, percaya diri, objektif dalam berpikir, agresif, ulet,

berambisi, berani bertanggung jawab dan mau menanggung resiko.

2) Meningkatkan keterampilan dalam analisis dan penyelesaian masalah

dalam kaitannya untuk meningkatkan keterampilan mengambil keputusan.

3) Membiasakan diri dalam memimpin dan melakukan proses pengelolaan

aksi-relfeksi-perencanaan dan seterusnya sehingga dapat menemukan

model pengelolaan yang makin berdasarkan pengalaman dan direfleksi

terus menerus.

6. Perbedaan Pemimpin Wanita Dan Pemimpin Pria

Menurut Robbin (2001: 35), memang ada kecendrungan perbedaan dalam

gaya kepemimpinan antara wanita dan laki-laki karena sifatnya. Perbedaan antara

wanita dan laki-laki adalah bahwa wanita memiliki gaya kepemimpinan yang

lebih demokratis. Mereka mendorong partisipasi, berbagai kekuasaan dan

informasi, dan mencoba untuk meningkatkan “kemanfaatan” bagi pengikutnya.

Mereka cenderung memimpin melalui pelibatan atau pemberdayaan dan

mendasarkan pada kharisma, keahlian, kontak, dan keahlian interpersonal dalam

mempengaruhi orang lain. Sedangkan laki-laki merasa lebih nyaman dengan gaya

yang bersifat directive (menekankan pada cara-cara yang bersifat perintah).

Page 39: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Mereka lebih mendasarkan pada jabatan otoritas formal sebagai dasar baginya

untuk melakukan pengaruhnya. Perbedaan yang dapat dilihat selanjutnya adalah

bagaimana wanita dan laki-laki berkomunikasi. Bahwa wanita menekankan pada

hubungan keakraban, sedangkan laki-laki berbicara dan menekankan status dan

kemandirian.

7. Persamaan antara pemimpin wanita dan laki-laki

Menurut Robbin (2001:37), kesamaan antara kepemimpinan wanita dan

laki-laki tidak begitu mengherankan. Hampir semua studi yang melihat pada isu

tersebut mnggunakan “jabatan manajerial” sebagai persamaan dari

kepemimpinan. Jelasnya para individu, perempuan maupun laki-laki yang

memilih karir manajerial cenderung memiliki kesamaan. Para individu dengan

sifat kepribadian yang berkaitan dengan kepemimpinan, seperti kecerdasan,

kepercayaan diri, dan kemampuan bersosialisasi, kemungkinan lebih diterima

sebagai para pemimpin dan mendorong untuk lebih mengejar karir di bidang

manajerial.

2.1.2 Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

kinerja atau performance adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorangatau sekelompok orang dalam suatu

organisasi sesuai dengan wewenang dantanggung jawab masing-masing

dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moralmaupun etika. Menurut Whitmore

dalam Uno (2014: 59), secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah

Page 40: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Menurut Supardi

(2014 45), kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah

ditetapkan. Menurut Whitmore dalam Uno (2014: 59) secara sederhana

mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari

seseorang. Mangkunegara dalam Wahyudi (2012:7), kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang di capai seseorang dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadannya.

Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha

seseorang yang di capai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam

situasi tertentu. Berbagai pengertian kinerja diatas, dapat dipahami bahwa

kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan yang dilakukan seseorang secara

kualitas dan kuantitas sesuai dengan kemampuan dan perbuatannya.

Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Guru

merupakan subsistem penting yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan

proses dan mutu peserta didik. Secara sederhana, guru berarti orang yang

mengajarkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan

masyarakat adalah orang yang mengajar di tempat tertentu, tidak hanya di

lingkungan lembaga formal, tetapi juga di rumah, tempat ibadah atau di tempat

lain. Tugas dan tanggung jawab guru tidak sekadar mengajarkan ilmu

pengetahuan, tetapi lebih kompleks dari itu. Seorang guru mengemban amanah

sebagai pengajar, juga sekaligus sebagai seorang pendidik. Guru bukan semata

sebagai pengajar yang mentransfer pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga

Page 41: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

sebagai pendidik yang mentransfer nilai-nilai dan sekaligus sebagai

pembimbing yang memberikan arahan dan tuntunan kepada peserta didik.

Menurut Djamarah (2000:12), guru adalah figur pemimpin, sekaligus

arsitektur yang membangun dan membentuk jiwa dan watak peserta didik.

Berdasarkan penjelasan dan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan,

kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu apa yang

dikerjakan didalam kelas dan bagaimana caranya mengajar menggunakan

metode dan model pembelajaran sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, antara lain

kemampuan dan kemauan. Kemampuan tanpa adanya kemauan tidak

menghasilkan kinerja. Demikian halnya, kemauan tanpa disertai kemampuan

juga tetap tidak menghasilkan kinerja optimal. Menurut Mulyasa (2010:16),

yang berkaitan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja atau

produktivitas, yaitu faktor teknologi, tata nilai, iklim kerja, derajat kesehatan

dan tingkat upah minimal, serta kepemimpinan dalam hal ini kepala sekolah.

Sejalan dengan pendapat tersebut, sedangkan menurut Sedarmayanti

(2001:67), menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja antara lain: sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja,

dan budaya kerja), pendidikan, keterampilan, manajemen kepemimpinan,

tingkat penghasilan, gaji dan kesehatan, jaminan sosial dan kesejahteraan, iklim

Page 42: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

kerja, sarana dan prasarana yang memadai,teknologi, dan kesempatan untuk

berprestasi. Kedua pendapat tersebut merujuk pada variabel yang sama,

yakni beberapa aspek yang terdapat pada individu, lingkungan dan budaya

kerja, sarana dan prasarana, dan kesejahteraan sebagai motivasi kerja.

Secara umum, kinerja menurut Hasibuan (2001:126) dapat di

terjemahkan dalam penilaian perilaku yang secara mendasar meliputi kualitas

kerja, kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau

pernyataan yang disampaikan, keputusan yang diambil, perencanaan kerja,

dan daerah organisasi kerja. Jika, kinerja adalah kualitas dan kuantitas pekerjaan

yang dapat diselesaikan oleh seseorang, maka kinerja merupakan keluaran

pelaksanaan tugas. Kinerja berpengaruh erat dengan produktivitas karena

merupakan indikator dalam menentukan bagaimanan upaya untuk mencapai

tingkat produktivitas yang tinggi dalam organisasi.

Kinerja merupakan hal-hal seperti yang diungkapkan Nawawi (2003:

13), yaitu sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan

kerja. Kaitannya dengan kinerja yang dimaksudkan adalah prestasi atau

kemampuan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengaruh antar pribadi.

Kinerja gurua dalah perilaku atau respon yang memberi hasil yang mengacu

kepada apa yang dikerjakan ketika menghadapi suatu tugas.

Sementara Yamin dan Maisah (2010: 87), berpendapat bahwa kinerja

guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru, jawaban

yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja guru yang baik

pada suatu instansi terlihat dari kehadiran guru di kelas, kesungguhan mengajar

Page 43: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

dengan disertai dedikasi dan semangat yang tinggi, serta diiringi rasa senang.

Ukuran kinerja dikatakan baik jika dapat ditunjukan dengan kinerja yang baik

ditinjau dari berbagai faktor. Ukuran kinerja guru tertuang pada kompetensi

pedagogik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil proses

pembelajaran.

Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan kinerja

guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya dalam mengartikulasikan kecakapan atau kemampuan,

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu dengan keluaran yang dihasilkan

tercermin secara kuantitas dan kualitas yang didasari oleh pengetahuan, sikap,

keterampilan, dan motivasi, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

dan pengaruh antar pribadi. Atau beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan

yang dimaksud dengan kinerja guru merupakan kualitas kerja, kecepatan/

ketepatan kerja, inisiatif kerja, kemampuan kerja, dan komunikasi kerja.

2.1.3 Kualitas Pendidikan

1. Pengertian Kualitas Pendidikan

Masalah mutu pendidikan merupakan salah satu masalah nasional

yang sedangdihadapi dan dapat perhatian sungguh-sungguh dalam sistem

pendidikan nasional Indonesia dewasa ini. Sebelum mutu pendidikan ada baiknya

mengetahui apa itu mutu dan apa itu pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf, atau

derajat (kepandaian, kecerdasan). Secara substantif, istilah mutu itu sendiri

mengandung dua hal, yaitu pertama sifat dan kedua taraf. Menurut Uwes

Page 44: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

(1999:27), sifat adalah sesuatu yang menerangkan keadaan benda sedangkan taraf

menunjukkan kedudukan dalam suatu benda.

Menurut Komariah (2005:9), dalam pengertian mutu dapat dilihat dari

dua segi, yaitu mutlak/ absolut dan relatif. Dalam pengertian mutlak mutu adalah

suatu jasa yang memiliki nilai tertinggi, bersifat unik dan sangat berkaitan dengan

ungkapan kebaikan (goodness), keindahan (beauty), kebenaran (truth), dan

idealitas. Dalam arti relatif, mutu berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa mutu adalah ukuran untuk menyatakan esensi suatu

benda atau hal berupa standar ideal yang ingin dicapai oleh suatu proses.

Sedangkan Pendidikan dalam Undang-undang Pendidikan No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan diartikan

sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Menurut

Lengeveld dalam Sabri (2005: 8,) pendidikan adalah pemberian bimbingan atau

bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pendidikan itu terjadi melalui

pengaruh dari seseorang yang telah dewasa kepada orang yang belum

dewasa.

Dalam hal ini, Lengeveld menegaskan pendidikan ialah semua usaha,

pengaruh, perlindungan, serta bantuan yang diberikan harus tertuju kepada anak

didiknya atau dengan kata lain membantu anak didik agar cukup cakap

dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Beberapa pengertian menurut

pandangan dari beberapa tokoh, yang pada dasarnya menjelaskan bahwa

pendidikan itu merupakan pemberian bimbingan atau bantuan kepada mereka

Page 45: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

yang memerlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani,

menuju kesempurnaan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup masa kini dan masa

yang akan datang.

Sebelum penulis menarik kesimpulan tentang mutu pendidikan. Ada

yang perlu dijelaskan terlebih dahulu yaitu bahwa pengertian mutu

pendidikan, merupakan suatu konsep yang bisa berkembang seirama dengan

tuntunan kebutuhan hasil pendidikan, yang berkaitan dengan kemajuan ilmu

dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya

manusia. Mutu pendidikan yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan

lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk

meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.

Dalam konteks menurut Departemen Pendidikan Nasional, sebagaimana

dikutip Mulyasa dalam Qomar (2007:206), pengertian mutu mencakup input,

proses, dan output. Konsepsi input dan output pendidikan sejauh ini

merupakan gambaran mutu pendidikan adalah gambaran dan karakteristik

menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam

memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Mutu pendidikan

tidak terlepas dari seperangkat pelaksana pendidikan, karena perangkat

pelaksana pendidikan memiliki lingkup kegiatan langsung berkaitan dengan

pelaksanaan proses pembelajaran. Menurut Suryadi (1999:299), mutu

pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam dua dimensi yaitu

kemampuan teknis dan pengelolaan.

Page 46: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Menurut Dzaujak Ahmad dalam buku Umiarso & Gojali (2010: 124),

mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara

operasional danefisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan

sekolah, sehinga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut

norma/ standar yang berlaku. Sedangkan menurut Sallis (2010:267), mutu

pendidikan merupakan fungsi dari dari proses pembelajaran yang efektif,

kepemimpinan, peran serta guru, peran serta siswa, manajemen, organisasi,

lingkungan fisik dan sumberdaya, kepuasan pelanggan sekolah, dukungan

input dan fasilitas, dan budaya sekolah. Optimalisasi dari masing-masing

komponen ini menentukan mutu sekolah sebagai satuan penyelenggara

pendidikan.

Menurut Danim (2008: 53), mutu pendidikan mengacu pada masukan,

proses, iuran, dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sisi.

Pertama,kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia, seperti kepala

sekolah,guru, laboran, staf tata usaha, dan siswa. Kedua, memenuhi atau tidaknya

kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-buku, kurikulum,

prasarana, sarana sekolah, dan lain-lain . Ketiga, memenuhi atau tidaknya

kriteria masukan yang berupa perangkat lunak, seperti peraturan, struktur

organisasi, dan deskripsi kerja. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan

dan kebutuhan, seperti visi, motivasi, ketentuan, dan cita-cita.

Mutu pendidikan difokuskan kepada mutu proses pendidikan. Inti

dari proses pendidikan adalah pembelajaran peserta didik. Proses pembelajaran

ini mencaku psejumlah unsur utama yang mendasar yang membentuk mutu

Page 47: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

kurikulum, guru, sarana dan prasarana, dana, manajemen dan evaluasi. Dengan

demikian, pengertian tentang mutu pendidikan adalah tingkat atau taraf atau

derajat kemampuan dalam pengelolaan secara operasional dan efisien

terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah sehingga

menghasilkan nilai tambah terhadap komponen-komponen tersebut menurut

norma atau standar yang berlaku.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu/kualitas

pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan

kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan

prasarana pendidikan dan meningkatkan mutu manajemen sekolah. Namun

demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan

yang berarti, sedangkan sekolah terutama dikota-kota, menunjukan peningkatan

mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya

masih memprihatinkan. Keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan akan

menjadi agenda utama semua birokrasi pendidikan, semua komponen

persekolahan, semua orang tua dan wali murid, serta pihak-pihak lainnya yang

memiliki jaringan langsung atau tidak terhadap dunia pendidikan. Mutu

pendidikan sangat ditentukan oleh banyak pihak, pemerintah, masyarakat,

sekolah, orangtua dan siswa itu sendiri.

Menurut Maslikhah (2007:889), ada tiga faktor yang menyebabkan

mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata. Pertama,

fungsi dan tujuan pendidikan kurang melekat pada pelaksana dan

Page 48: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

pelaksanaan pendidikan. Kedua, prinsip penyelenggaraan pendidikan yang

demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif tidak dijadikan sebagai

prinsip yang harus dijunjung tinggi. Ketiga, masyarakat sering kali

diberlakukan sebagai komunitas untuk melegalkan sebuah kebijakan pelaksana

pendidikan, dan bukan sebagai pelaku untuk memberdayakan sekolahnya.

Keempat, evaluasi pendidikan seringkali dibelok kandengan kepentingan tertentu.

Menurut Isjoni (2006: 22), pembangunan pendidikan hendaknya

diarahkan kepada beberapa sektor yang merupakan kebutuhan mendasar

karena langsung memberikan dampak terhadap peningkatan mutu pendidikan

diantaranya yaitu: pertama, sarana dan prasarana pendidikan, meliputi

pembangunan ruang belajar, renovasi dan rehabilitasi ruang belajar beserta

perangkat pendukungnya, ruang laboratorium, perpustakaan, komputer, pusat

sumber belajar, dan termasuk rumah guru, kepala sekolah, penjaga sekolah,

WC guru dan murid. Kedua, sarana dan prasarana pembelajaran, berkaitan

dengan pengadaan alat dan media pembelajaran, untuk bidang IPA, IPS,

Bahasa, dan bidang lainnya, seperangkat alat praktek laboratorium, pengadaan

buku-buku perpustakaan, dan sebagainya. Ketiga, Pembangunan SDM,

kualifikasi pendidikan guru. Keempat, Pembangunan sektor pendidikan luar

sekolah. Kelima, pembangunan life skill.

Menurut Sidi (2001: 74), ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan:

a) Pembenahan kurikulum pendidikan yang dapat memberikan kemampuan

dan keterampilan dasar minimal.

Page 49: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

b) Peningkatan kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan kebutuhan.

c) Penetapan standar kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

d) Pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah.

e) Penciptaan iklim dan suasana kompetitif dan koperatif antar sekolah.

Sedangkan Isjoni menjelaskan dalam bukunya “Pendidikan sebagai

Investasi Masa Depan” ada tujuh aspek yang dijadikan pertimbangan dalam

pembangunan pendidikan:

a. Pengadaan guru

b. Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

c. Pengembangan kurikulum

d. Peningkatan kualitas pendidikan

e. Peningkatan profesionalisme dan tanggung jawab terhadap profesi

f. Peningkatan kesejahteraan guru

g. Pemberdayaan masyarakat.

Dari semua pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas dapat

penulis simpulkan bahwa peningkatan mutu pendidikan menitik beratkan

kepada pengembangan komponen-komponen yang ada dalam satuan

pendidikan dan pembangunan mutu secara keseluruhan mulai dari

pemerintah, sekolah dan masyarakat atau stakeholder pendidikan, agar dalam

proses peningkatan mutu pendidikan dapat mencapai tujuan yang telah

direncanakan baik dari aparatur pemerintah maupun satuan pendidikan itu

sendiri.

Page 50: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Faktor penentu atas keberhasilan dalam meningkatkan mutu

pendidikan juga ditentukan atas kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran,

bagaimana guru akan mengajar lebih efektif, dan hasil belajar anak didiknya

baik, kalau sarana pembelajaran dalam kelas tidak tersedia. Ini jelas akan

menjadi kebijakan pemerintah karena itu tugas pemerintahlah untuk

menyediakan sarana pembelajaran di kelas yang diperlukan guru. Seperangkat

pembelajaran tersebut sangat menentukan dalam mewujudkan mutu pendidikan.

2.2 Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini

yakni mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi kualitas/ mutu pendidikan

yang telah banyak dilakukan. Hasil dari beberapa penelitian akan digunakan

sebagai bahan refrensi dan perbandingan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu

yang dipilih diantaranya sebagai berikut.

Paul D. Hirtz, Susan L. Murray dan Ctherine A. Riordan. Penelitian

berjudul The Effects of Leadership on Quality (2007). (Pengaruh

Kepemimpinan pada Mutu 2007). Penelitian memeriksa manajemen mutu telah

difokuskan terutama pada organisasi manufaktur dengan perhatian khusus

diarahkan karyawan organisasi. Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan

transformasional dalam transaksional dan non transaksional klasifikasi dievaluasi

relatif terhadap kinerja organisasi berdasarkan kriteria dari Baldrige Quality

Award. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memang memiliki

mempengaruhi pada kualitas, dan gaya transformasional dan transaksional

tertentu lebih efektif.

Page 51: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Agustina (2016). “Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah,

dan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di smp negri kecamatan Terbanggi

besar kabupaten Lampung Tengah”. Hasil penelitian ini menunjukan

kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru berpengaruh positif terhadap mutu

pendidikan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear

berganda.

2.3 Kerangka berfikir

Dari data yang telah dijelaskan diatas tersebut maka dari itu kita dapat

membuat kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan agar penelitian

memiliki arah penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut:

H1

H2

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008: 93), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara maka perlu

dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul. Dengan menguji

hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat

ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Kepemimpinan

kepala sekolah (X1)

Kinerja guru (X2)

Kualitas/ mutu

pendidikan (Y)

Page 52: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1= Diduga kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas/ mutu pendidikan.

2. H2= Diduga kinerja guru berpengaruh terhadap kualitas/ mutu pendidikan.

Page 53: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian

Waktu penelitian direncanakan dimulai dari penyusunan usulan penelitian

sampai terlaksana laporan penelitian ini, yakni pada bulan April 2016 sampai

bulan Desember 2016. Penelitian dilaksanakan di SD/MI Kelurahan Waru, Baki,

Sukoharjo yang dipimpin kepala sekolah perempuan.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa

angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan (Elvinaro,2014: 47).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah wanita dan kinerja guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan.

3.3 Populasi, Sampel, Teknik pengambilan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian dicari kesimpulan (Sugiyono, 2011: 61).

Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SD/MI Kelurahan

Waru yang di pimpin kepala sekolah wanita yaitu ada 2 SD yang terdiri dari 30

guru dan satu MI yang berjumlah 24 guru jadi total ada 54 guru.

33

Page 54: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2011: 62). Adapun sampel yang digunakan dalam

penelitian ini guru yang dipimpin kepala sekolah wanita. Roscoe (1975),

mengatakan bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 50 berdasarkan pada responden yang dipimpin kepala sekolah wanita.

Sehingga jumlah sampel yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan

analisis.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen

secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman

tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan

sifat atau karaktersistik tersebut pada elemen populasi (Noor, 2011: 148). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan convenience sampling.

Convenience sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan

mengumpulkan data dari anggota populasi yang tersedia dan bersedia

memberikannya (Noor, 2011: 155). Populasi penelitian ini ada 54 orang guru,

ketika peneliti melakukan pengambilan data dengan kuesioner ada 3 guru yang

cuti dan 1guru bertugas diluar kota. Sehinga pengambilan sampel melalui teknik

convenience sampling berhasil mengumpulkan 50 guru sebagai sampel untuk

penelitian ini.

Page 55: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3.4 Data dan Sumber Data

Data merupakan yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Suharsimi

(2006:107), sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan dioleh sendiri langsung

oleh peneliti dari sumber penelitian (Sugiyono, 2009: 402). Data primer diperoleh

dari jawaban kuesioner yang diberikan langsung pada guru di SD/MI yang

dipimpin Kepala sekolah Wanita.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara sebagai contoh dari buku-buku, jurnal, majalah, home

page internet, dan referensi-referensi lainnya yang berhubungan dalam penelitian

ini (Sugiyono, 2009: 402). Data sekunder diperoleh secara tidak langsung yang

digunakan untuk melengkapi data primer. Jenis data ini merupakan data tambahan

yang diperlukan dari objek penelitian, seperti profil di SD/MI Waru.

3.5 Teknik Pengumpulan Data.

3.5.1 Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan

respons atas dasar pertanyaan tersebut (Noor, 20011: 139). Daftar pertanyaan

yang diberikan pada guru di SD/MI Waru dengan maksud orang tersebut bersedia

Page 56: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti. Kuisioner berupa data

pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden.

3.5.2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka atau wawancara dan responden

atau orang diwaancarai, dengan atau menggunakan pedoman wawancara

(Elvinaro, 2014: 164). Peneliti melakukan wawancara dengan mempersiapkan

pedoman tertulis tentang apa yang hendak ditanyakan responden.

3.5.3 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra serta dibantu dengan

pancaindra lainnya (Elvinaro, 2014: 165). Pada observasi ini peneliti melakukan

observasi dengan melihat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah wanita dan

kinerja guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan dikalangan guru-guru di

SD/MI di desa Waru.

3.5.4 Kepustakaan

Metode ini digunakan untuk memperoleh landasan teori yang memadai

dan dipergunakan untuk menentukan variabel-variabel yang diukur dan

menganalisis hasil-hasil penelitian sebelumnya (review) dengan membaca

literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang memiliki hubungan dengan

penelitian yang dilakukan.

Page 57: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3.6 Variabel-Variabel Penelitian

3.6.1 Variabel Penelitian

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 42), variabel penelitian adalah suatu

konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi.

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagaii berikut :

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel independen merupakan variabel stimulus atau variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel independen merupakan variabel yang

variabilitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Sarwono, 2013 : 62).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah

(x1) dan kinerja guru (x

2), .

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/ respon jika

dihubungkan dengan variabel independen atau bebas. Variabel dependen adalah

variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh

yang disebabkan oleh variabel independen (Sarwono, 2013: 62). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kualitas pendidikan (y).

Page 58: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3.6.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1

Definisi Oprasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah

Manajerial dapat diartikan sebagai kemampuan mengelola sumber daya melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektiv dan efisien (Kandar, 2007:1)

(a). Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah. (b). pelaksanaan monitoring n dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sekoalh dan tindak lanjutnya (c). memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (d).menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkat perencanaan (e).melakukan tugas-tugas pengawasan dan pengendalian (f).memimpin tugas sekolah dalam rangka pendayagunaan SDM secara optimal

Kinerja Guru Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajran dan evaluasi hasil pembelajaran (Suyanto, 2001:3)

(a).kesetiaan dan komitmen mengajar (b).menguasai dan mengembangkan bahan ajar (c).kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya (d).kreatif dalam melakukan pengajaran (e).bekerjasama dengan sekolah (f).berkebribadiaan yang objektif (g).bertangung jawab terhadap tugasnya

Mutu Pendidikan

Menurut Dzaujak Ahmad dalam buku Umiarso & Gojali (2010:124), mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/ standar yang berlaku.

(a). peningkatan kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan. (b). penetapan standar kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. (c). pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah. (d). penciptaan iklim dan suasana kompetitif dan koperatif antar sekolah.

Sumber: data diolah penulis, 2016

Page 59: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan skala likert

dan nilai jawaban dari setiap responden akan diberi skor 1-5 dengan nilai

tanggapan tertinggi adalah 5 dan tanggapan terendah adalah 1. Adapun skala likert

yang digunakan dalam pengukuran variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Selalu SL 5

2. Sering S 4

3. Kadang-kadang K 3

4. Jarang J 2

5. Tidak pernah T 1

Skala likert ini digunakan untuk mengukur pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru terhadap kualitas pendidikan.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut (Ghozali, 2013:52). Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-

Total Statistics. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel maka

dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas merupakan alat untuk menguji kekonsistenan jawaban

responden atas pertanyaan di quisioner. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika

Page 60: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2013: 47).

Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini dilakukan

dengan Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode one shot

dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban.

Dalam pengukurannya one shot akan dilakukan dengan analisis Cronbach’s

Alpha. Ghozali (2013: 238) mengklasifikasikan nilai cronbach’s alpha sebagai

berikut:

a) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,00 - 0,20 dikatakan kurang reliabel;

b) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,21 - 0,40 dikatakan agak reliabel;

c) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,41 - 0,60 dikatakan cukup reliabel;

d) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,61 - 0,80 dikategorikan reliabel;

e) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,81 – 1,00 dikatakan sangat reliabel.

3.7.2 Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen). Kriteria pengujian

pada uji multikolonieritas, nilai Tollerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥

10 menunjukan adanya multikolonieritas antar variabel independen dalam model

regresi (Ghozali, 2013:105).

Page 61: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regeresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013:139).

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedatisitas. Untuk mendeteksi problem heteroskedestisitas pada model

regresi dengan cara melihat grafik glejser, yaitu jika variabel independen, maka

ada indikasi terjadi heteroskedasitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji

t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Cara

untuk mendeteksi apakah residul berdistribusi normal atau tidaknya dengan

analisis grafik yaitu dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot

(Ghozali, 2013:160).

3.7.3 Uji Ketetapan Model

1. Uji Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

dependen amat terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

Page 62: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-

masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya

mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan kedalam model (Ghozali, 2013: 97).

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/ terikat (Ghozali, 2013: 98). Adapun langkah-langkah

dalam pengujian adalah:

Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya variabel-variabel bebas (kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru) tidak dapat digunakan untuk menjelaskan variabel

terikatnya (kualitas pendidikan).

Ha : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (faktor kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru) dapat digunakan untuk menjelaskan variabel terikatnya

(kualitas pendidikan).

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Dengan menggunakan

angka probabilitas signifikansi

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

faktor kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru tidak dapat

menjelaskan variabel kualitas pendidikan.

Page 63: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya faktor kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dapat

menjelaskan variabel kualitas pendidikan (untuk tingkat signifikansi = 5 % ).

c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

Apabila F table > F hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Apabila F table < F hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.7.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan

regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen

Algifari (2000: 62).

Sesuai kerangka pada pengolahan data menggunakan analisis berganda

dengan menggunakan IBM SPSS 20.0. Analisis linear berganda digunakan untuk

mengetauhi keeratan hubungan antara profitabilitas (variabel dependen) dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun bentuk persamaanya sebagai berikut :

Y=α+c+ b1X1+b2X2+ e

Dimana:

Y = Kualitas pendidikan

α = Konstanta

b1, b2, = Koefisien regresi parsial

X1 = Variabel kepemimpinan

X2 = Variabel kinerja guru

e = Eror

Page 64: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

3.7.5 Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel (Ghozali : 2013: 98).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : β = 0, artinya variabel-variabel bebas (artinya faktor kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru) secara individual tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhada variabel terikat (kualitas

pendidikan).

Ha : β ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (artinya factor kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru) secara individual mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat (kualitas pendidikan).

Page 65: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Penelitian

Gambaran umum penelitian berisi tentang informasi dari objek penelitian.

Objek penelitian ini adalah profil dari MI M Waru.

4.1.1 Profil MI M Waru

1. Info sekolah

Tabel 4.1

Info MI M Waru

MI MUHAMMADIYAH WARU

NPSN : -

NSS : 111233110053

Nama : MI MUHAMMADIYAH WARU

Akreditasi : Akreditasi A

Alamat : Waru

Kodepos : 57556

Nomer Telpon : 02717890684

Nomer Faks : -

Email : [email protected]

Jenjang : SD

Status : Swasta

Situs :

Lintang : -7.587352533780697

Bujur : 110.76795145869255

Ketinggian : 107

Waktu Belajar : Sekolah Pagi

Kota : Kab. Sukoharjo

Propinsi : Jawa Tengah

Kecamatan : Baki

Kelurahan : Waru

Kodepos : 57556

Sumber : MIM Waru, 2016

45

Page 66: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

2. Rekapitulasi Sekolah MI MUHAMMADIYAH WARU

Tabel 4.2

Rekapitulasi Sekolah MI MUHAMMADIYAH WARU

532 siswa

24 guru

1 juru san

17 kelas

106 pelajaran

3 ekstrakurikuler

Sumber: http://20310521.siap-sekolah.com/sekolah-profil/).

3. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

4. Visi dan Misi MI M Waru

Visi

Terwujudnya madrasah yang unggul, dinamis dan berkepribadian

islami, dalam pengembangan ilmu pengetauhan dan peradaban islam, serta

pembinaan akhlak karimah.

Misi

a. Sekolah/ Madrasah berupaya memberikan ilmu pengetahuan dan

penanaman nilai-nilai agama pada anak didiknya agar menjadi anak yang

“Taqwa, Cerdas dan Terampil”.

Page 67: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Agar masyarakat Leuwiliang dan sekitarnya dapat mengenyam

pendidikan yang memadai.

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, dengan

menggunakan metode dan bervariasi dan berpusat pada peserta didik

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah /

madrasah, dengan meningkatkan prestasi belajar anak untuk memperoleh

hasil yang terbaik dalam bidang agama maupun ilmu pengetahuan umum

untuk menjadi sekolah Unggulan.

4.1.2 Profile SD N Waru 01

1. Info sekolah

Tabel 4.3

Info SD N 01 Waru

Nama sekolah :SD NEGERI WARU 01

NSPN :20310630

Alamat :karanglo Rt 4 Rw IV

Kode Pos :57556

Desa /Kelurahan :Waru

Kecamatan :Baki

Kab.-Kota :Sukoharjo

Propinsi :Jawa Tengah

Status sekolah :NEGERI

Waktu penyelengaran :Pagi

Jenjang pendidikan :SD

Jumlah siswa :79

Jumlah guru :15

Sumber :http://.Refrensi.Data.Kemdikbud.go.id

Page 68: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

2. Visi dan Misi SD N Waru 01

Visi

Santun dalam budaya, umgul dalam IPTEK dan IMTQ,

Terwujudnya budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan sopan dalam

perilaku terhadap sesama, berdasarkan iman dan taqwa.

Misi

a. Menyiapkan sumber daya manusia yang budaya, cerdas terampil, dan

berbudi.

b. Pekerti luhur Yng berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ

c. Meningkatkan wawasan dan kreatif budaya lewat bimbingan dan

latihan

d. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman dan nyaman

demi efektifitas seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dan

peningkatan mutu pendidikan

e. Menumbuh kembangkan semangat berprestasi dan mewujudkan budaya

kompetitif yang jujur dan sportif bagi seluruh warga sekolah dalam

berlomba meraih prestasi.

f. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama

yang dianut sehingga terbangun insan yang beriman, bertaqwa serta

berakhlak mulia.

Page 69: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

4.1.3 Profile SD N Waru 02

1. Info Sekolah

Tabel 4.4

Info SD N 01 Waru

Nama sekolah :SD NEGERI WARU 02

NSPN :20310335

Alamat :Nglondo Rt 3 Rw VIII

Kode Pos :57556

Desa /Kelurahan :Waru

Kecamatan :Baki

Kab.-Kota :Sukoharjo

Propinsi :Jawa Tengah

Status sekolah :NEGERI

Waktu penyelengaran :Pagi

Jenjang pendidikan :SD

Jumlah siswa :123

Jumlah guru :15

Sumber :http://.Refrensi.Data.Kemdikbud.go.id

2. Visi dan Misi SD N Waru 02

Visi

Menciptakan insan berprestasi, berbudaya dan bertaqwa,

menjalankan nilai- nilai agama, berprilaku akhlakuil karimah dalam

kehidupan sehari-hari

Misi

a. Melaksankan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenengkan

untuk mengembangkan potensi keilmuan peserta didik.

b. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada seluruh warga sekolah.

Page 70: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

c. Membimbing dan mengembangkan bakat dan minat pesereta didik

d. Terlaksananya program ekstrakulikuler untuk menghasilkan siswa

yang berprestasi dan bermanfat bagi kehidupan sehari-hari

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden menjelaskan gambaran mengenai identitas

responden dalam penelitian ini, sebab dengan menjelaskan identitas responden

yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana

identitas responden dalam penelitian ini. Oleh karena itu, karakteristik responden

dalam penelitian ini meliputi berapa kali berganti kepala sekolah dan pengalaman

di pimpin kepala sekolah laki-laki.

4.3 Pengujian dan Hasil Analisis Data

Pengujian dalam penelitian ini untuk menjelaskan data yang ada dalam

penelitian. Hasil dari uji tersebut menjelaskan seberapa akurat data yang

digunakan, model yang dibuat dalam penelitian sudah layak atau tidak, dan

hipotesis dalam penelitian memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak.

4.3.1 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen data dalam penelitian ini untuk melihat data yang digunakan

seakurat mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan. Uji instrrumen data dalam

penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Hasilnya dapat dijelaskan satu

per satu sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Page 71: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Pengujian validitas dilakukan pada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu

kepemimpinan, kinerja guru, dan kualitas pendidikan. Teknik yang dipakai yaitu

melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan/pernyataan dengan total skor

konstruk atau variabel. Teknik ini membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, rtabel

dicari pada siginifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 50, df = n-2

maka didapat rtabel sebesar 0,279

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir

Pernyataan

Corrected Item-Total

Correlation ( r hitung) r tabel Keterangan

Kepemimpinan

(X1)

K1 0,525 0,279 Valid

K2 0,883 0,279 Valid

K3 0,633 0,279 Valid

K4 0,829 0,279 Valid

K5 0,806 0,279 Valid

K6 0,660 0,279 Valid

Kinerja Guru (X2)

KG1 0,648 0,279 Valid

KG2 0,791 0,279 Valid

KG3 0,764 0,279 Valid

KG4 0,837 0,279 Valid

KG5 0,683 0,279 Valid

KG6 0,668 0,279 Valid

KG7 0,759 0,279 Valid

Mutu Pendidikan

(Y)

MP1 0,543 0,279 Valid

MP2 0,632 0,279 Valid

MP3 0,723 0,279 Valid

MP4 0,549 0,279 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2016.

Pada table 4.5 Nilai corrected item-total correlation yang kurang dari rtabel

menunjukkan bahwa pertanyaan tidak mampu mengukur variabel yang ingin

diukur, dan apabila r hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Dilihat dari hasil

tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai korelasi dari tiap skor butir pernyataan

variabel yang ada dalam penelitian di atas rtabel yaitu 0,279 yang berarti valid

Page 72: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

semua item pernyataan mampu mengukur variabel kepemimpinan, kinerja guru,

dan kualitas pendidikan.

2. Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian

reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan jawaban

responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengukur variabel

kepemimpinan, kinerja guru, dan kualitas pendidikan. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for Windows, yang

memberi fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha

Coefficient (α). Hasil perhitungan uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai

berikut :

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Penelitian Alpha cronbach”s Critical value Kesimpulan

Kepemimpinan 0,896 0,70 Reliabel

Kineja Guru 0,916 0,70 Reliabel

Mutu pendidikan 0,796 0,70 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:53). Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa

setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya

semua jawaban responden sudah konsisten dalam menjawab setiap item

pertanyaan yang mengukur masing-masing variabel. Variabel tersebut meliputi

kepemimpinan, kinerja guru, dan kualitas pendidikan.

Page 73: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atau persamaan regresi berganda yang digunakan.

Pengujian ini terdiri atas uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas. Berikut hasilnya akan dijelaskan satu per satu.

1. Uji multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen) (Ghozali,

2013:105). Hasil pengujian Multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Keterangan

Tolera

nce

VIF

1

Kepemimpinan 0,877 1,141 Tidak terjadi

multikolonieritas

Kinerja guru 0,877 1,141 Tidak terjadi

multikolonieritas

a. Dependent Variable: Mutu pendidikan

Sumber: Data primer diolah, 2016

Dari table 4.7 dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai dalam

penelitian ini karena syarat untuk tidak terjadi multikolonieritas sudah dipenuhi

yakni nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF <10.

2. Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regeresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

Page 74: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

yang lain (Ghozali, 2013:13). Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil uji heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Sig. Keterangan

1 Kepemimpinan 0,117 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Kinerja guru 0,076 Tidak terjadi heteroskedastisitas

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: data primer diolah, 2016

Pada tabel 4.8 berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikasi

variabel kepemimpinan (X1) sebesar 0,117 lebih besar dari 0,05, artinya tidak

terjadi heteroskedastisitas pada variabel kepemimpinan. Sementara itu, diketahui

itu nilai signifikasi variabel kinerja guru (X2) yaitu sebesar 0,076, artinya tidak

terjadi heteroskedastisitas pada variabel kinerja guru.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013: 160).

Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan tabel One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test sebagai berikut.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Page 75: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Std.

Deviation 1.75514490

Most Extreme

Differences

Absolute .135

Positive .135

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .952

Asymp. Sig. (2-tailed) .325

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. pada hasil

uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Besarnya nilai Kolmogorov smirnov yaitu sebesar 0,952. Hasil nilai Asym. Sig

diperoleh sebesar 0,325, hasil ini bila dibandingkan dengan probabilitas 0,05

maka lebih besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi

secara normal.

4.3.3 Uji Ketetapan Model

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai semakin

mendekati angka satu berarti kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen semakin tinggi (Ghozali, 2013: 97)

Hasil analisis koefisien determinasi (R2) yang dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi pada software SPSS 20.0 for Windows memperoleh

sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Tabel 4.10

Koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .759a .576 .558 1.792

a. Predictors: (Constant), Kinerja guru, Kepemimpinan

b. Dependent Variable: kualitas pendidikan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil analisis koefisien determinasi (R2) diketahui nilai R Square

sebesar R Square menunjukan nilai sebesar 0,576 atau 57,6% pada variabel

kepemimpinan dan kinerja guru secara bersama-sama mempengaruhi mutu

pendidikan sudah bagus karena >0,5 atau 5% atau karena lebih besar dari 0,5

Sedangkan 42,4% lagi dijelskan oleh variabel lain diluar model.

2. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/ terikat (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji statistik F

sebagai berikut.

Tabel 4.11

Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 205.374 2 102.687 31.974 .000b

Residual 150.946 47 3.212

Total 356.320 49

a. Dependent Variable: kualitas Pendidikan

b. Predictors: (Constant), Kinerja guru, Kepemimpinan

Berdasarkan tabel 4.11 uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 31,974 dan nilai

Page 77: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Sig. F 0,000. Nilai Sig. F tersebut lebih kecil dari nilai alpha (α) yang dalam

penelitian ini sebesar 5% (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini lebih

besar jika dibandingkan dengan Ftabel diperoleh nilai Ftabel =3,19 (diperoleh dari

excel) maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukan bahwa faktor kepemimpinan,

dan kinerja guru secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kualitas

pendidikan.

4.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan

regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen

Algifari (2000: 62).

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh

variabel bebas yaitu mutu pendidikan. Hasil analisis regresi linear berganda dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7.125 1.709 4.168 .000

Kepemimpinan .333 .056 .602 5.940 .000

Kinerja guru .146 .050 .297 2.927 .005

a. Dependent Variable: kualitas Pendidikan

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.12 model regresi linear berganda berdasarkan hasil

analisis regresi adalah sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Y= 7,125+ 0,333X1+ 0,146X2

Dari persamaan regresi linear berganda dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Nilai konstanta (a) adalah 7,125, artinya jika variabel kepemimpinan (X1), dan

kinerja guru (X2) nilainya 0, maka kualitas pendidikan nilainya positif, yaitu

7,125.

b. Koefisien untuk variabel kepemimpinan adalah 0,333 dan mempunyai nilai

koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan

variasi faktor kepemimpinan maka akan mengalami peningkatan nilai kualitas

pendidikan sebesar 0,333.

c. Koefisien untuk variabel kinerja guru adalah 0,146 dan mempunyai nilai

koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan

variasi faktor kinerja guru maka akan mengalami peningkatan nilai kualitas

pendidikan sebesar 0,146.

4.3.5 Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel (Ghozali : 2006). Uji t

bermaksud untuk menguji pengaruh variabel independen (kepemimpinan dan

kinerja guru) terhadap variabel dependen (kualitas pendidikan) secara terpisah.

Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji t

Model

T

Sig.

Keterangan

Kepemimpinan 5,940 0,000 Kepemimpinan berpengaruh

signifikan positif terhadap kualitas

Page 79: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

pendidikan

Kinerja guru 2,927 0,005 Kinerja guru berpengaruh

signifikan positif terhadap kualitas

pendidikan

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.13 mengenai hasil uji t di atas dapat diketahui sebagai

berikut:

Variabel kepemimpinan diperoleh nilai thitungsebesar 5,940 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676) maka thitung>

ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterim dan H0 ditolak, artinya

kepemimpinan berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas pendidikan.

Variabel kinerja guru diperoleh nilai thitungsebesar 2,927 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676) maka thitung>

ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak, artinya

kinerja guru berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas pendidikan.

4.4 Pembahasan Hasil analisis data

Dari hasil uji F regresi yang dilakukan ditemukan bahwa seluruh variabel

yang meliputi kepemimpinan dan kinerja guru secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas pendidikan.

Sedangkan dari hasil uji t yang dilakukan bahwa secara parsial variabel

berpengaruh adalah kepemimpinan dan kinerja guru secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas pendidikan Penjelasan dari tiap variabel sebagai berikut:

4.4.1 Faktor Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kualitas Pendidikan

Page 80: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Berdasarkan uji t, variabel kepemimpinan diperoleh nilai thitungsebesar 5,940

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676)

maka thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterim dan H0

ditolak, artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan positif terhadap mutu

pendidikan.

Hasil penelitian didukung oleh penelitian Paul D. Hirtz, Susan L. Murray

dan Ctherine A. Riordan mengenai kepemimpinan pada mutu atau kualitas

pendidikan yang menunjukan bahwa kepemimpinan mempengaruhi pada kualitas.

Hasil penelitian juga didukung oleh teori Sudjana yang menyatakan bahwa

kepemimpinan dalam sekolah sangat penting, karena pada dasarnya sekolah

merupakan intuisi yang memegang peranan penting dalam menentukan kualitas

pendidikan.

Kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan tingkat sd/ mi di

kelurahan Waru, Baki, Sukoharjo. Pada dasarnya kepemimpinan kepala sekolah

wanitu juga sangat berpengaruh dan memiliki peran yang sangat penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kepemimpinan di sd/mi Waru, Baki,

Sukoharjo lebih disiplin untuk melakukan perencanaan mengenai pelaksanaan

kegiatan yang ada di sekolah misalnya memanfaatkan teknologi informasi yang

ada di sekolah agar pembelajaran di sd/mi Waru, Baki, Sukoharjo lebih maju,

melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai jadwal, berkomunikasi secara

teratur dengan guru, staf, orang tua, siswa dan anggota masyarakat disekitarnya

untuk kepentingan pendidikan sehingga kepemimpinan kepala sekolah di SD/MI

Page 81: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Waru, Baki, Sukoharjo yang ditampilkan sudah baik dan akan berpengaruh pada

kualitas pendidikan di SD/MI Waru, Baki, Sukoharjo.

4.4.2 Pengaruh Kinerja Guru berpengaruh terhadap Kualitas Pendidikan

Berdasarkan uji t, variabel kinerja guru diperoleh nilai thitungsebesar 2,927

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676)

maka thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0

ditolak, artinya kinerja guru berpengaruh signifikan positif terhadap mutu

pendidikan.

Hasil penelitian didukung oleh penelitian Agustina (2016). “Pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan kinerja guru terhadap mutu

pendidikan di smp negri kecamatan Terbanggi besar kabupaten Lampung

Tengah”. Hasil penelitian ini menunjukan kepemimpinan kepala sekolah dan

kinerja guru berpengaruh positif terhadap mutu atau kualitas pendidikan.

Penelitian ini didukung oleh suhardana (2006: 9) dikemukakan bahwa

kinerja guru merupakan titik sentral dalam usaha informasi pendidikan dan

mereka menjadi kunci keberhasilan setiap usaha meningkatkan mutu pendidikan.

Kinerja guru berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Pada dasarnya

kinerja guru di di SD/MI Waru, Baki, Sukoharjo begitu professional memberiakan

pembelajaran di sekolah tersebut. Selalu setia, berkomitmen serta bertanggung

jawab dalam melakukan tugas-tugas yang ada di sekolah. Dan tugas dari guru

tidak sekadar mengajarkan ilmu pengetahuan, melainkan juga sebagai pendidik

yang mentransfer nilai-nilai dan sekaligus sebagai pembimbing yang

memberikan arahan dan tuntunan kepada peserta didik. Sehingga dengan

Page 82: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

kinerja guru yang seperti itu juga akan berpengaruh pada kualitas pendidikan di

SD/MI Waru, Baki, Sukoharjo.

Page 83: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kepemimpinanan kepala

sekolah wanita dan kinerja guru terhadap peningkatan kualitas/ mutu pendidikan

pada sekolah yang dipimpin kepala sekolah wanita, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah wanita berpengaruh signifikan dan positif

terhadap Peningkitan kualitas pendidikan di SD dan MI yang berada di

Kelurahan Waru.

2. Kinerja guru berpengaruh signifikan dan positif terhadap Peningkitan kualitas

pendidikan di SD/MI yang berada di Kelurahan Waru.

3. Berdasarkan hasil regresi, kepemimpinan mempunyai pengaruh yang paling

dominan terhadap peningkatan kualitas/mutu pendidikan pada SD MI yang

berada di desa Waru dengan standardized coefficients beta sebesar 0,602

dibandingkan dengan Variabel kinerja guru.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data penelitian diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada

responden dengan tanya jawab secara langsung dengan responden dan hanya

responden guru yang mengajar di SD/MI yang berkepala sekolah wanita.

64

Page 84: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

2. Keterbatasan jumah sampel yang diteliti. Peneliti hanya menggunakan 50

sampel. Dan hanya responden guru yang mengajar di SD dan MI yang

berkepala sekolah wanita.

5.3. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang menunjukkan

bahwa Variabel kepemimpinan yang paling berpengaruh terhadap terhadap

peningkatan kualitas/mutu pendidikan pada SD/MI yang dipimpin kepala

sekolah wanita yang berada di Desa Waru, maka disarankan agar kualitas/

mutu pendidikan meningkat sebaiknya kepala sekolah harus baik dalam

memimpin sehingga akan berpengaruh pada peningkatan kualitas/mutu

pendidikan.

2. Dalam meningkatkan kualitas/mutu pendidikan disekolah, sekolah perlu

memperhatikan dari semua sisi dan dikombinasikan, karena semua faktor

penting. Sekolah perlu melihat kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja

guru secara keseluruhan. Namun sekolah perlu melihat faktor mana yang

paling berpengaruh dan mana yang paling tidak berpengaruh, sehingga strategi

yang diterapkan tepat untuk meningkatkan kualitas/mutu pendidikan.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini semua variabel yang terbukti

saling mempengaruhi satu sama lain, namun untuk pengembangan penelitian

Page 85: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

yang akan dating, penambahan variabel lainnya di luar variabel, sehingga di

sarankan untuk penelitian selanjutnya di harapkan dapat meneliti dengan

menggunakan variabel-variabel lain di luar variabel yang telah diteliti agar

memperoleh hasil yang lebih variatif serta memperkaya teori yang ada.

Page 86: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

DAFTAR PUSTAKA

Abas & Suyanto. (2001). Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa.

Yogyakarta: Adicita.

Ahmad, Sabri. (2005). Strategi Belajar M engajar. Padang: Quantum Teaching.

Algifari. (2000). Analisis Regresi. Edisi Ke dua. Yogyakarta. BPFE.

Aplikasi, Jakarta: Balai Pustaka, 1999

Danim. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi, Jakarta : CV. Pustaka Setia.

Daryanto. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Psikolog Belajar. Rieneka Cipta: jakarta.

Elvinaro, Ardianto. (2014). Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosarekatama Media.

Frankel, Lois P. (2007). See Jane Lead: 99 Kiat Sukses Memimpin Bagi

Perempuan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21

Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Halilah. (2010). Kepemimpinan Wanita dalam Manajemen Kependidikan. Jurnal

Manajemen Of Education, Vol 1, Is 1. Hlm 1-9.

Hasibuan, Malayu S.P,. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara. Indonesia

Henning, M. & Jardian, A. (1977). The Managerial woman. Anchor

Press/Doubleday.New York

Isjoni. (2006). Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan, Jakarta: Yayasan Obor

Jakarta: Bumi Akasara

Kandar. (2007). Guru Profesional. Yogyakarta. Rajawali Pres

Komariah, Aan. (2005). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Maslikhah, Quo Vadis. (2007). Pendidikan Multikultur; Rekonstruksi Sistem

Pendidikan

Michael Fulan. (1992). The Future Educational Change. The Meaning of

Educational. Ontarion: OISE Press.

Page 87: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Mulyasa, Enco. (2012). Menjadi Guru Profesional;Menciptakan Pembelajaran

Mulyasa, Endang. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Mulyasa, H.E. (2005). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Murniati, Nunuk. (2004). Getar Gender, Magelang: Indonesia Tera.

Naisbitt, J., & Aburdene, P. (1990.) Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru Untuk

Tahun. 1990-an. Alih Bahasa F.X. Budijanto. Jakarta: Bina Putra Aksara.

Nawawi, Hamdani. (2003). Kepemimpinan yang Efektif, Jakarta: Gajah Mada

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Kencana.

Paul D. Hirtz, susan L. Murray dan Ctherine A. Riordan. (2007). The effects of

leadership on Quality.

Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi, Edisi 8. Prentice Hall. Jakarta.

Rosco, J.T. (1975). Fundamental Research Statistic For The Behavior Sciencess.

(2nd

, end), Holt, Rinehart and Winston. New York.

Sallis, Edward.( 2010). Total Quality Management in Education, Manajemen

Mutu

Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup.

Sarwono, Jonathan. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwono, S.W. (2010). Psikologi Remaja, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Setiawan Maman. (2006). Pengaruh Struktur Kepemimpinan, Karekteristik

Perusahaan, dan Karekteristik tata kelola Koprasi terhadap Kinerja

Perusahaan. Laporan Penelitian Universitas Padjajaran: Diterbitkan.

Sidi, Indra. (2001). Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru

Stogdill, R.M. (1974). Handbook of Leadership: A Survey Of Theory and

Research. New York: Free Press, Suatu divisi dari Macmillan.

Sudjana,D. (2001). Metode & Teknik Pembelajara Partisipatif. Bandung: Falah

Production.

Page 88: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA …eprints.iain-surakarta.ac.id/336/1/Purnomo Jati.pdf · Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Dewan Penguji

Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suharsaputra, Uhur. (2010). Adminitrasi Pendiddikan. Bandung: PT. Reflika

Aditama.

Suharsini. (2006). Metodologi Penelitian: Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Supardi. (2010). Kinerja Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Suryadi. (1999). Ace Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan; Isu, Teori

dan

Thoha, Miftah. (1998). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Jakarta: Rajawali press.

Thoha. (2010). Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Umiarso & Imam, Gojali. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi

Undang-Undang RI Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

University Press

Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. ( 2014). Teori Kinerja Dan

Pengukurannya. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Uwes, Sanusi. (1999). Manajemen Pengebangan Mutu Dosen, Jakarta: Logos

Wacana Ilmu

Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta:

PrestasiPustaka

Word Bank Study. (1989). Indonesia: Basic Eucation Study. Washington D.C.:

Word Bank.

Yamin dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung

Persada Press