pengaruh kemudahan penggunaan dan keamanan … · 2020-01-27 · pengaruh kemudahan penggunaan...
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(1): 262 - 275 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019
PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN
KEAMANAN BERTRANSAKSI ONLINE MELALUI
APLIKASI SHOPEE TERHADAP MINAT PEMBELIAN
ULANG KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2015 – 2017
Universitas Mulawarman)
Sri Wulan Ayu Lestari 1
Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan e-commerce yang
memiliki ulasan kurang baik di Google Playstore yaitu perusahaan Shopee.
Berdasarkan data pada Google Playstore. Shopee memiliki total bintang 1
sebanyak (5,9%) sedangkan kompetitornya Tokopedia memiliki total bintang 1
sebanyak (5,3%) dari total pengguna. Shopee memiliki persentase bintang 1 lebih
banyak dibandingkan Tokopedia. Dalam penelitian ini menggunakan teori e-
commerce menurut Siregar (2010) E-commerce adalah suatu kegiatan
perniagaan/bisnis yang mencakup proses pembelian, penjualan barang/jasa dan
pertukaran informasi dengan menggunakan komputer yang didukung oleh
kecanggihan teknologi.Teknik sampling yang digunakan non probability sampling
(purposive sampling). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 responden.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS 23.
Hasil perhitungan regresi linear berganda Berdasarkan uji F diketahui bahwa
nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan
penggunaan dan keamanan bertransaksi online secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Dari hasil uji t diketahui
bahwa variabel bebas kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Demikian juga variabel
bebas keamanan bertransaksi online secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap minat pembelian ulang konsumen. Untuk perusahaan Shopee, agar
dapat mempertahankan kemudahan dalam penggunaan aplikasi dan
meningkatkan sistem keamanan dalam fitur – fitur aplikasi agar meminimalisasi
terjadinya masalah dalam proses transaksi.
Kata kunci: Kemudahan Penggunaan, Keamanan Bertransaksi Online, Minat
Pembelian Ulang
Pendahuluan
Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat keterbatasan jarak,
waktu, dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Implementasi teknologi dalam hal
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
263
meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan
menggunakan electronic commerce (e-commerce). Penelitian dilakukan pada
salah satu perusahaan besar yang menerapkan e-commerce yaitu perusahaan PT
Shopee Internaational Indonesia yang menaungi Shopee. Pelaksanaan Pemilu
2004 ini dilaksanakan dalam dua putaran. Menurut data dari Cheetah Mobile, data
pengguna aktif Shopee mingguan mencapai 3,99% dibandingkan kompetitornya
Lazada yang memiliki pengguna aktif mingguan 3,74% dan Tokopedia 3,26%
(indotelkom.com, 2017). Shopee menghadirkan banyak program – program
penjualan yang menawarkan hadiah menarik bagi para pelanggan Shopee.
Berdasarkan data dari Google Playstore diketahui bahwa kinerja aplikasi Shopee
membuat toko belanja online ini mendapatkan nilai 4,2 dari 5 dan memiliki total
ulasan sebanyak 496.040. Shopee berhasil berada pada tingkat ke 5 untuk
perolehan nilai terbaik di mana diketahui Shopee adalah perusahaan e-commerce
yang beroperasi di Indonesia dan berdiri pada tahun (2015). Dari data di atas,
Shopee memiliki total bintang 1 sebanyak (5,9%) dari total pengguna sedangkan
kompetitornya Tokopedia memiliki total bintang 1 sebanyak (5,3%) dari total
pengguna. Shopee memiliki persentase bintang 1 lebih banyak dibandingkan
Tokopedia, namun Shopee lebih diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya di
kalangan remaja yang ingin berbelanja online.
Kerangka Dasar Teori
Sistem Informasi
Menurut Al Fatta (2009:9) menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan
sejumlah data yang telah terorganisasi dengan menyediakan tata cara
penggunaannya yang tidak hanya mencakup penyajian data namun juga beberapa
hal secara luas.
Pemasaran Interaktif (Pemasaran Online)
Menurut Kotler dan Keller (2012:478), pemasaran interaktif (interactive
marketing) adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. E-Commerce
Menurut Siregar (2010) E-commerce adalah suatu kegiatan
perniagaan/bisnis yang mencakup proses pembelian, penjualan barang/jasa dan
pertukaran informasi dengan menggunakan komputer yang didukung oleh
kecanggihan teknologi.
Komponen-Komponen E-Commerce
Menurut Hidayat (2008), e-commerce memiliki beberapa komponen standar
yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi bisnis yang dilakukan secara offline,
yaitu:
a. Produk
b. Tempat Menjual Produk
c. Cara Menerima Pesan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
264
d. Cara Membayar
e. Metode Pengiriman
f. Customer Service
Model Bisnis E-Commerce
Menurut Pradana (2015), ter dapat lima model bisnis e-commerce, yaitu:
a) Iklan Baris/Classifieds/Listing
Adalah model bisnis e-commerce yang dimana penjual dapat menjual barang
mereka kapan saja atau hanya ingin menjualnya sekali-kali saja, seperti barang
bekas atau barang yang stoknya dalam jumlah yang sedikit.
b) Marketplace C2C (Customer to customer)
Adalah model bisnis yang menggunakan fasilitas pihak ketiga untuk menjamin
keamanan transaksinya. Penjual hanya akan menerima uang ketika pembeli
telah menerima barang yang telah dikirim. Selama barang belum berada
ditangan konsumen, uang tersebut disimpan di rekening pihak ketiga agar
terhindar dari adanya penipuan.
c) Shopping Mall
Model bisnis ini sangat mirip dengan marketplace, namun perbedaannya hanya
pada produk yang dijual saja.
d) Toko Online B2C (Business to Consumer)
Model bisnis ini adalah sebuah toko online milik sendiri dan memiliki domain
sendiri. Keunggulan dari model bisnis ini adalah pemilik/owner bebas
menetapkan kebijakan, mengubah jenis tampilan pada toko onlinenya, dan
lain-lain.
e) Toko Online di Media Sosial
Model bisnis ini memanfaatkan instagram, facebook dan media sosial lainnya
dalam menjual ataupun memasarkan produknya. Sebutan yang biasanya
digunakan untuk model bisnis ini adalah Online Shop.
Kemudahan Penggunaan (Easy of use)
Menurut Wen et al dalam Trisnawati (2012), kemudahan penggunaan
adalah situasi dimana konsumen merasa mudah dalam hal berbelanja dan
berinteraksi dengan toko yang berbasis web yang menawarkan sebuah produk,
konsumen juga dapat dengan mudah menerima segala informasi yang telah
tersedia tentang produk yang diinginkan. Adapun indikator kemudahan
penggunaan menurut Nugraha (2015) antara lain meliputi:
a) Easy to use, kondisi dimana pengguna mudah untuk menggunakan dan
memesan barang melalui aplikasi Shopee;
b) Simple to use, tampilan menu aplikasi Shopee sederhana untuk digunakan dan
proses transaksi nya tidak menyulitkan pengguna;
c) User friendly, secara otomatis transaksi pembayaran akan langsung diterima
oleh sistem dan tampilan aplikasi yang tidak membuat pengguna merasa
bingung.
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
265
Keamanan Bertransaksi Online
Menurut Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada
kemampuan untuk melindungi terhadap ancaman potensial. Namun, dalam
lingkungan online, keamanan didefinisikan sebagai kemampuan dari website
perusahaan online untuk melindungi informasi konsumen dan data transaksi
keuangan mereka dicuri selama terjadi hubungan diantara mereka. Adapun
indikator kemanan bertransaksi online menurut Nuseir et al (2010) adalah sebagai
berikut :
a) Jaminan Keamanan Transaksi, Shopee menjaga dan menjamin keamanan
informasi identitas diri pelanggan dan proses transaksi;
b) Ketentuan pembayaran yang jelas, Shopee memberikan kebijakan gratis ongkir
dan metode pembayaran pada aplikasinya dengan jelas;
c) Penerimaan barang tepat waktu, Shopee memastikan barang yang telah
dipesan oleh konsumen dapat sampai tepat waktu dan memberikan garansi jika
barang datang lewat dari waktu yang telah ditentukan. Shopee memberikan
informasi status pengiriman barang secara up to date .
Minat Pembelian Ulang (Repurchase intention)
Menurut Corin et al., di kutip dalam Hendarsono dan Sugiharto (2013)
pengertian minat beli ulang adalah perilaku pelanggan di mana pelanggan
merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan dan
berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkomsusi kembali produk
perusahaan tersebut. Adapun indikator minat pembelian ulang menurut Wijaya,
Sugiharto (2015:18) sebagai berikut :
a) Kesediaan konsumen yang akan melakukan pembelian, kondisi di mana
konsumen melakukan pembelian ulang atas dasar keinginan ataupun
ketertarikannya sendiri bukan karena paksaan ataupun perintah;
b) Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian di masa depan, kondisi di
mana konsumen telah percaya berbelanja pada aplikasi Shopee dan akan
melakukan pembelian ulang di masa mendatang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya;
c) Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian ulang, kondisi di mana
konsumen loyal terhadap suatu produk dan telah mengetahui spesifikasi
produk tersebut, hal ini membuat konsumen memiliki keinginan untuk kembali
berbelanja pada aplikasi Shopee dan melakukan pembelian ulang pada toko
yang sama/terpercaya.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yang mana
penelitian ini termasuk metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
266
Definisi Operasional
Untuk memudahkan masalah yang telah dikemukakan pada bab
pendahuluan, perlu diberikan rumusan yang dapat menjadi batasan pengertian
dari variabel-variabel yang akan dipertimbangkan dan pokok materi secara
operasional. Variabel – veriabel tersebut antara lain:
1. Variabel Bebas
Variabel Bebas dalam suatu model analisis jalur ialah semua variabel yang
tidak ada penyebab – penyebabnya eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada
anak – anak panah yang menunju kearahnya, selain pada bagian kesalahan
pengukuran. Pada penelitian ini variabel bebas adalah Kemudahan Penggunaan
(X1) dan Keamanan Bertransaksi Online (X2).
2. Variabel Terikat
Variabel Endogen (Endegenous) ialah variabel yang mempunyai anak –
anak panah menuju variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya
ialah mencakup variabel terikat pada penelitian ini. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah Minat Pembelian Ulang (Y).
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Administrasi Bisnis
Angkatan 2015-2017 Universitas Mulawarman sebanyak 274 orang. Sampel yang
diambil sebanyak 80 responden dengan teknik pengambilan sampling Non
probability Sampling (Purposive Sampling) di mana karakteristik sampling ini
adalah orang-orang yang pernah melakukan pembelian ulang melalui aplikasi
Shopee.
Teknik Analisis Data
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor
totalnya. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria
menggunakan r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika
nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dikatakan valid, jika r
hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk untuk mengukur
reabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai α > 0,60. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas pada model regresi digunkan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
267
Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas residual dengan
metode grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbel diagonal
pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual jika titik-titik
menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka niali residual
tersebut telah normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas artinya antar variable independen yang terdapat dalam
model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau hampir mendekati
sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna
di antara variable bebasnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji
multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance lebih dari 0,01 dan
Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 pada model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua
pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas.Pada penelitian ini peneliti menggunakan motode uji
Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variable
independen dengan nilai absolut , residualnya.
Analisis Regresi Linear Berganda
a. Persamaan Regresi
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis liner
berganda. Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear
sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi
permintaan dimasa akan datang berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui
pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tak bebas
(Syofian, 2012). Rumus linear berganda:
Dimana :
Y = Variabel terikat ( minat pembelian ulang )
X1 = Variabel bebas pertama (kemudahan penggunaan)
X2 = Variabel bebas kedua (keamanan bertransaksi online)
a dan b1 serta b2 = Konstanta
e = Standar error
b. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan
variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent
secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Berikut rumus untung
perhitungan koefisien korelasi menurut Sugiyono (2015: 228):
rxy =
Dimana:
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
268
rxy = Korelasi antara variabel x dengan y
x = (xi - )
y = (yi - )
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh
besarnya koefisien determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien
determinasi (R²) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Uji Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen.
b. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X
dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (kemudahan penggunaan dan keamanan
bertransaksi online) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (minat
pembelian ulang konsumen) secara terpisah atau parsial.
c. Uji Variabel Paling Berpengaruh
Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh, dilakukan dengan
melihat nilai koefisien regresi baku, dimana nilai yang paling besar adalah
variabel yang paling berpengaruh.
Hasil Penelitian
Analisis
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistic
Product and Service Solution) versi 23 for Windows dan menunjukkan bahwa
semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel pada nilai signifikansi 5%. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian ini valid
sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dilihat dari Cronbach’s Alpha dan menunjukkan hasil
yang dikatakan reliabilitas karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari
0,60.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas residual dengan metode grafik, yaitu dengan melihat
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
269
regression standardized residual dan hasilnya menunjukkan bahwa titik – titik
yang ada tidak menyebar jauh dari diagonal dan mendekati arah garis
diagonalnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai tolerance untuk
variabel X1 sebesar 0,415 dan nilai tolerance untuk variabel X2 sebesar 0,415 >
0,01. Sedangkan, nilai VIF variabel X1 sebesar 2,412 dan nilai VIF variabel X2
sebesar 2,412 < 10. Dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari
10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
dalam model regresi penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolut residualnya lebih dari 0,05 dan hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel kemudahan penggunaan
sebesar 0,355 dan variabel keamanan bertransaksi online sebesar 0,153 lebih
besar dari signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
a. Persamaan Regresi
Untuk memperoleh hasil yang akurat peneliti menggunakan bantuan
program software SPSS versi 23. Hasil pengujian dengan SPSS menghasilkan
output sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,399 1,839 -,217 ,829
Kemudahan Penggunaan ,654 ,107 ,590 6,124 ,000
Keamanan Bertransaksi
Online ,307 ,100 ,296 3,066 ,003
a. Dependent Variable: YTOTAL
Sumber: data diolah 2018 dari SPSS 23
Data di atas menunjukkan bahwa coefficients bagian B diperoleh
persamaan regresi linear sebagai berikut:
Y= -0,399 + 0,654 X1 + 0,307 X2
Pada persamaan regresi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta adalah -0,399 menyatakan bahwa jika variabel
kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
270
nilainya adalah nol, maka nilai konsistensi minat pembelian ulang (Y)
nilainya adalah -0,399
2. Koefisien Regresi Variabel Kemudahan Penggunaan (X1) Variabel
kemudahan penggunaan mempengaruhi minat pembelian ulang sebesar
0,654, artinya variabel kemudahan penggunaan (X1) berpengaruh positif
terhadap minat pembelian ulang (Y). Jika variabel kemudahan
penggunaan ditingkatkan 1 satuan, maka minat pembelian ulang akan
meningkat sebesar 0,654.
3. Koefisien Regresi Variabel Keamanan Bertransaksi Online (X2)
Variabel keamanan bertransaksi online mempengaruhi minat pembelian
ulang sebesar 0,307, artinya variabel keamanan bertransaksi online (X2)
berpengaruh positif terhadap variabel minat pembelian ulang (Y). Jika
variabel keamanan bertransaksi online ditingkatkan 1 satuan, maka
minat pembelian ulang akan meningkat sebesar 0,307.
b. Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel maka dapat dilihat
pada table berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,839a ,703 ,695 2,42503
a. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi Online (X2), Kemudahan Penggunaan
(X1)
Sumber: data diolah 2018 dari SPSS 23
Berdasarkan data output di atas, maka diperoleh nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,839 atau 83,9% yang artinya tingkat hubungan antara variabel
kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2) terhadap
minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee termasuk pada tingkat
hubungan “Sangat Kuat”
c. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel maka dapat dilihat
pada table berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,839a ,703 ,695 2,42503
a. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi Online (X2), Kemudahan Penggunaan
(X1)
Sumber: Data diolah 2018 dari SPSS 23
Nilai koefisien determinasi diperoleh besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 0,703 atau 70,3%. Maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan variabel bebas terdiri dari
kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2) terhadap
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
271
minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee (Y) termasuk pada
tingkat hubungan “kuat”. Sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Uji Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri
dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat
pembelian ulang (Y) pada aplikasi Shopee. Hasil uji Fhitung dengan
menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1072,666 2 536,333 91,201 ,000b
Residual 452,821 77 5,881
Total 1525,488 79
a. Dependent Variable: Minat Pembelian Ulang b. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi OnlineL(X2), Kemudahan Penggunaan (X1)
Sumber: Data diolah 2018 dari SPSS 23
Berdasarkan data output di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 91,201 dan
nilai Sig. Sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05), sedangkan Ftabel
adalah 3,11. Oleh karena Fhitung > Ftabel (91,201 > 2,72) dan nilai Sig. < (0,05)
(0,000 < 0,05), maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan
bahwa variabel kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi
online (X2) berpengaruh signifikan secara simultan atau bersama – sama
terhadap minat pembelian ulang (Y).
b. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing – masing variabel
bebas yang terdiri dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan
bertransaksi online (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat yaitu minat pembelian ulang (Y) pada aplikasi Shopee. Hasil
uji thitung dengan menggunakan SPSS versi 23 adalah sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,399 1,839 -,217 ,829
Kemudahan Penggunaan ,654 ,107 ,590 6,124 ,000
Keamanan Bertransaksi Online
,307 ,100 ,296 3,066 ,003
a. Dependent Variable:Minat Pembelian Ulang
Sumber: Data diolah, 2018 dari SPSS 23
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
272
Hasil data output di atas menunjukkan nilai thitung sebesar 6,124 > ttabel
1,991 dan Sig. thitung untuk kemudahan penggunaan (X1) adalah 0,000 lebih
kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka hipotesis diterima, artinya variabel
kemudahan penggunaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat pembelian ulang (Y). Nilai untuk keamanan bertransaksi online
(X2) thitung sebesar 3,066 > ttabel 1,991 dan Sig. thitung 0,003 lebih kecil daripada
0,05 (< 0,05). Maka hipotesis diterima, artinya variabel keamanan bertransaksi
online (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel minat
pembelian ulang (Y)
c. Uji Variabel Paling Berpengaruh
Uji variabel yang paling dominan ini bertujuan untuk mengetahui
variabel yang paling berpengaruh, dilakukan dengan melihat nilai koefisien
regresi baku, dimana nilai yang paling besar adalah variabel yang paling
berpengaruh. Hasil uji dominan dengan menggunakan SPSS versi 23, variabel
yang paling berpengaruh adalah variabel kemudahan penggunaan (X1) sebesar
0,590 terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee.
Pembahasan
Analisis Secara Simultan
a. Pengaruh Kemudahan Penggunaan dan Keamanan Bertransaksi Online
secara simultan terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen pada aplikasi
Shopee
Berdasarkan hasil analisis bahwa variabel kemudahan penggunaan (X1)
dan keamanan bertransaksi online (X2) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi pengaruh kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi
online (X2) terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y). 0,000 < 0,05 dan
Fhitung sebesar 91,201 lebih besar dari Ftabel 2,72.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Wen et al dalam Trisnawati
(2012), kemudahan penggunaan adalah situasi di mana konsumen merasa
mudah dalam hal berbelanja dan berinteraksi dengan toko yang berbasis web
yang menawarkan sebuah produk.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugroho
(2018) yang menyatakan bahwa kemudahan penggunaan dan keamanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan transaksi menggunakan
sistem e-commerce.
Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,839 atau 83,9% yang berarti bahwa
hubungan antara variabel bebas yaitu variabel kemudahan penggunaan (X1)
dan keamanan bertransaksi online (X2) secara serentak dengan varibel terikat
yaitu minat pembelian ulang konsumen (Y) termasuk pada tingkat hubungan
“Sangat Kuat”. Kemudian analisis koefisien determinasi R2 sebesar 0,703 atau
70,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan variabel bebas terdiri
dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)
terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee (Y) termasuk
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
273
pada tingkat hubungan “kuat”. Sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Analisis Secara Parsial
a. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Pembelian Ulang
Konsumen
Berdasarkan hasil uji t parsial (thitung) pengaruh kemudahan penggunaan
terhadap minat pembelian ulang diperoleh hasil yaitu nilai Sig. thitung untuk
kemudahan penggunaan (X1) adalah 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05)
dan thitung sebesar 6,124 > ttabel 1,991. Maka hipotesis diterima, artinya variabel
kemudahan penggunaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat pembelian ulang (Y).
Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan teori yang dikemukakan
oleh Wen et al (dalam Trisnawati 2012), kemudahan penggunaan adalah
situasi dimana konsumen merasa mudah dalam hal berbelanja dan berinteraksi
dengan toko yang berbasis web yang menawarkan sebuah produk, konsumen
juga dapat dengan mudah menerima segala informasi yang telah tersedia
tentang produk yang diinginkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugroho
(2018) yang menyatakan bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan transaksi menggunakan sistem e-commerce. Hasil
penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Yulia (2017) yang menyatakan
bahwa Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
secara online di situs e-commerce Lazada.
b. Pengaruh Keamanan Bertransaksi Online Terhadap Minat Pembelian Ulang
Konsumen
Berdasarkan hasil uji t parsial (thitung) pengaruh keamanan bertransaksi
online terhadap minat pembelian ulang diperoleh hasil yaitu nilai Sig. thitung
untuk keamanan bertransaksi online (X2) 0,003 lebih kecil daripada 0,05 (<
0,05) dan thitung sebesar 3,066 > ttabel 1,991. Maka hipotesis diterima, artinya
variabel keamanan bertransaksi online (X2) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel minat pembelian ulang (Y).
Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan teori yang dikemukakan
oleh Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada kemampuan
untuk melindungi terhadap ancaman potensial. Namun, dalam lingkungan
online keamanan didefinisikan sebagai kemampuan dari website perusahaan
online untuk melindungi informasi konsumen dan data transaksi keuangan
mereka dicuri selama terjadi hubungan diantara mereka.
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Yulia (2017) yang
menyatakan bahwa keamanan bertransaksi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli secara online.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275
274
c. Variabel yang paling berpengaruh terhadap Minat Pembelian Ulang
Konsumen pada aplikasi Shopee
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel Kemudahan
Penggunaan (X1) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel
Minat Pembelian Ulang Konsumen pada aplikasi Shopee.
Hal ini dapat diketahui dari nilai regresi linear berganda bahwa
standardized coefficients beta variabel Kemudahan Penggunaan (X1) sebesar
0,590, lebih besar dari variabel Keamanan Bertransaksi Online (X2) sebesar
0,296. Selain itu, dari deskripsi responden rata – rata menjawab sangat setuju
dan setuju pada variabel Kemudahan Penggunaan tepatnya pada indikator
easy to use. Maka, hipotesis yang menyatakan Keamanan Bertransaksi Online
(X2) adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap Minat Pembelian
Ulang Konsumen pada aplikasi Shopee ditolak.
Penutup
Hasil uji regresi linear berganda secara simultan ditemukan bahwa seluruh
variabel independen yaitu kemudahan penggunaan dan keamanan bertransaksi
online berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen minat pembelian ulang
konsumen pada aplikasi Shopee.
Hasil uji regresi linear berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh
variabel independen yaitu kemudahan penggunaan dan keamanan bertransaksi
online memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel dependen minat
pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee.
Hasil uji variabel paling berpengaruh diketahui bahwa variabel
kemudahan penggunaan merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee. hal ini
dikarenakan standardized coefficients beta variabel Kemudahan Penggunaan
lebih tinggi dibandingkan variabel Keamanan Bertransaksi Online. Perusahaan Shopee di harapkan dapat mempertahankan kemudahan dalam
penggunaan aplikasi baik dari fitur maupun proses transaksi, memberikan inovasi
untuk program penjualan yang lebih menarik seperti memberikan free ongkir
sepenuhnya pada hari – hari tertentu, mempertegas kebijakan pengembalian
barang baik kepada pembeli dan penjual lebih detail dalam menginput dana
konsumen yang dikeluarkan, selalu memantau barang yang dikirim oleh ekspedisi
agar tetap dalam keadaan utuh tanpa cacat/rusak.
Daftar Pustaka
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri, 2012. Manajemen Pemasaran. Depok: PT
Raja Grafindo Persada.
Akbar M.M and Parvez. 2009. Impact of Service Quality, Trust, and Customer
Satisfaction Loyalty, ABAC Journal, Vol. 29, No.1.Januari, 24-38.
Nuseir et.al 2010, Keamanan dalam Online Shop, Jakarta.
Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)
275
Kotler, dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 13. Jakarta:
Erlangga
Mulyanto, Agus, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis.Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Siregar R.R, 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan BisnisPerusahaan dengan
Penerapan E-Commerce.
Sugiyono, 2014. Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Siregar, Syofian, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Prenadamedia
Group.
Taufik, Hidayat, 2008. Panduan Membuat Toko Online dengan OSCommerce,
Jakarta : Mediakita.
Adi, Rifki Nugroho, 2013. “Analisisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian dengan Sistem Pre-Order secara Online (Studi
Kasus pada Online Shop Choper Jersey)”. Skripsi UNDIP.
Al Fatta, Hanif, 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern”. Yogyakarta
: Andi.
Andriyani, Dewi, 2014. “Pengaruh Faktor Keamanan, Pengetahuan Teknologi
Internet, Kualitas Layanan dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial”. Bengkulu : Universitas
Bengkulu.
Hidayah, Rachmahita Resti, 2018. “Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan
Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Situs E-Marketplace”.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah.
Kigongo, Nakayima Juliet. 2011. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use,
Behavorial Intention to Use and Actual System Usage in Centenary
Bank.” Kampala.
Nugraha, 2015. “Evaluasi Human Computer Interaction Model Android Mobile
Phone Use”. Palembang : Universitas Bina Darma.
Oetomo, Rahadian Ali, 2012. “Analisis Pengaruh Keragaman Menu, Persepsi
Harga dan Lokasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi Pada
Restoran Waroeng Taman Singosari Semarang)”. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Trisnawati, Ella, 2012. ”Analisis Faktor-Faktor Kunci dari Niat Pembelian
Kembali Secara Online (Study Kasus Pada Konsumen Fesh Shop).
Purwekerto : Universitas Jenderal Soedirman.
Wijaya, Finna Anastasia dan Sugiono Sugiharto, 2015. “Pengaruh Celebrity
Endosrement Terhadap Purchase Intention dengan Brand Image Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Iklan Produk Perawatan Kecantika
Pond’s)”. Surabaya : Universitas Kristen Petra.