pengaruh kelayakan investasi dan risiko proyek pltu …

18
Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343 29 PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU SUMSEL 5 TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA PT. PLN (PERSERO) DI WILAYAH SUMATERA SELATAN Candra Putra Kiswara 1) Omar Hendro. Yuhanis Ladewi 1) Alumni Program Pascasarjana Ilmu Manajemen UM. Palembang Assistant Engineer PT. PLN (Persero) Proyek Jaringan SUMSEL [email protected] 1) Abstrak Penelitian ini berjudul Pengaruh Kelayakan Investasi dan Risiko Proyek Pembangkit Listrik SUMSEL 5 terhadap Keberlanjutan Bisnis di PT. PLN (Persero) di Wilayah Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menganalisis pengaruh kelayakan investasi proyek PLTU SUMSEL 5 terhadap keberlanjutan usaha di PT. PLN (Persero) di wilayah Sumatera Selatan dan (2) Untuk menganalisis pengaruh risiko proyek pembangkit listrik SUMSEL 5 terhadap keberlanjutan bisnis di PT. PLN (Persero) di wilayah Sumatera Selatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Variabel yang digunakan adalah variabel independen yaitu NPV (X1), IRR (X2), PI (X3), DPP (X4), Biaya Hutang (X5), Biaya Ekuitas (X6), WACC (X7), dan BETAS (X8), dan juga variabel dependen yaitu Keberlanjutan Bisnis (Y). Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, metode analaisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Menurut hasil penelitian, temukan: (1) Hasil analisis deskriptif menjelaskan bahwa investasi dalam proyek Pembangkit SUMSEL 5 layak (dapat diterima) untuk dijalankan berdasarkan NPV, IRR, PI, DPP, Biaya Hutang dan Biaya Analisis ekuitas, tetapi tidak layak (ditolak) menurut analisis WACC, (2) Hasil analisis statistik membuktikan secara empiris bahwa: (a) kelayakan investasi (diwakili oleh NPV, IRR, PI, dan DPP) di proyek Pembangkit Listrik SUMSEL 5 berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis di PT. PLN (Persero) di wilayah Sumatera Selatan dan (b) Risiko proyek (diwakili oleh Biaya Hutang, Biaya Ekuitas, WACC, dan Betas) di Pembangkit Listrik SUMSEL 5 memiliki pengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis di PT. PLN (Persero) di Wilayah Sumatera Selatan. Kata kunci: Kelayakan Investasi, Risiko Proyek dan Keberlanjutan Bisnis. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik dalam jumlah yang cukup merupakan salah satu faktor penting dalam memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat modern saat ini. Kebutuhan akan tenaga listrik di Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2009 adalah 25,171 MW, dan kebutuhan tersebut diperkirakan akan terus tumbuh dengan rata-rata 9.3% per tahun menjadi 59,863 MW di tahun 2019, sehingga peningkatan produksi tenaga listrik merupakan isu penting. Pembangunan ketenagalistrikan perlu direncanakan secara cermat dengan perencanaan sistem ketenagalistrikan yang

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

29

PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU

SUMSEL 5 TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA PT. PLN

(PERSERO) DI WILAYAH SUMATERA SELATAN

Candra Putra Kiswara1) Omar Hendro. Yuhanis Ladewi 1)Alumni Program Pascasarjana Ilmu Manajemen UM. Palembang

Assistant Engineer PT. PLN (Persero) Proyek Jaringan SUMSEL

[email protected])

Abstrak

Penelitian ini berjudul Pengaruh Kelayakan Investasi dan Risiko Proyek

Pembangkit Listrik SUMSEL 5 terhadap Keberlanjutan Bisnis di PT. PLN (Persero) di

Wilayah Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menganalisis pengaruh

kelayakan investasi proyek PLTU SUMSEL 5 terhadap keberlanjutan usaha di PT. PLN

(Persero) di wilayah Sumatera Selatan dan (2) Untuk menganalisis pengaruh risiko

proyek pembangkit listrik SUMSEL 5 terhadap keberlanjutan bisnis di PT. PLN

(Persero) di wilayah Sumatera Selatan Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah asosiatif. Variabel yang digunakan adalah variabel independen

yaitu NPV (X1), IRR (X2), PI (X3), DPP (X4), Biaya Hutang (X5), Biaya Ekuitas (X6),

WACC (X7), dan BETAS (X8), dan juga variabel dependen yaitu Keberlanjutan Bisnis

(Y). Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, metode analaisis

menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Menurut hasil penelitian,

temukan: (1) Hasil analisis deskriptif menjelaskan bahwa investasi dalam proyek

Pembangkit SUMSEL 5 layak (dapat diterima) untuk dijalankan berdasarkan NPV,

IRR, PI, DPP, Biaya Hutang dan Biaya Analisis ekuitas, tetapi tidak layak (ditolak)

menurut analisis WACC, (2) Hasil analisis statistik membuktikan secara empiris

bahwa: (a) kelayakan investasi (diwakili oleh NPV, IRR, PI, dan DPP) di proyek

Pembangkit Listrik SUMSEL 5 berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis di

PT. PLN (Persero) di wilayah Sumatera Selatan dan (b) Risiko proyek (diwakili oleh

Biaya Hutang, Biaya Ekuitas, WACC, dan Betas) di Pembangkit Listrik SUMSEL 5

memiliki pengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis di PT. PLN (Persero) di

Wilayah Sumatera Selatan.

Kata kunci: Kelayakan Investasi, Risiko Proyek dan Keberlanjutan Bisnis.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik dalam jumlah yang

cukup merupakan salah satu faktor

penting dalam memajukan perekonomian

dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat modern saat ini. Kebutuhan

akan tenaga listrik di Indonesia secara

keseluruhan pada tahun 2009 adalah

25,171 MW, dan kebutuhan tersebut

diperkirakan akan terus tumbuh dengan

rata-rata 9.3% per tahun menjadi 59,863

MW di tahun 2019, sehingga peningkatan

produksi tenaga listrik merupakan isu

penting.

Pembangunan ketenagalistrikan

perlu direncanakan secara cermat dengan

perencanaan sistem ketenagalistrikan yang

Page 2: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

30

baik. Pembangunan tersebut juga harus

mempertimbangkan likuiditas dan

profitabilitas perusahaan agar tidak

menimbulkan kerugian besar. Salah satu

pembangunan ketenagalistrikan saat ini

adalah pembangunan PLTU SUMSEL 5

yang bekerjasama dengan PT Dian

Swastatika Sentosa Power (DSSP).

Kapasitas PLTU SUMSEL 5 rencananya

adalah sebesar 2 × 150 MW yang

berlokasi di Desa Sindang Marga

Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten

Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kontribusi pendapatan PLTU

SUMSEL 5 diperkirakan rata-rata

pertahun sebesar US$ 25 juta. Nilai

proyek pembangunan PLTU SUMSEL 5

akan menghabiskan dana sebesar US$ 400

juta. Perjanjian Jual-Beli (PJB) tenaga

listrik yang sudah disepakati akan berlaku

selama 35 tahun ke depan, dan setelah 35

tahun beroprasi, maka Asset PLTU

SUMSEL 5 akan menjadi milik PT. PLN

(Persero).

Fenomena yang dihadapi dari

kebijakan investasi proyek PT.PLTU

SUMSEL 5 ini adalah pasokan batubara

sebagai bahan baku utama yang harganya

sangat fluktuatif (terpengaruh harga

dunia), sedangkan harga listrik yang

ditawarkan dengan harga yang sudah

terstandar. Hal ini tentu akan

mengakibatkan kerugian bagi PT. PLN

(Persero), karena harga jual listrik kepada

konsumen dan industri tidak serta merta

dapat dinaikkan.

Proyek pembangunan PLTU Sumsel

5 ini diharapakan berjalan sesuai rencana,

baik dari segi waktu, maupun biaya.

Perencanaan biaya tidak terlepas dari

analisis kebijakan investasi dan risiko

proyek. Berdasarkan fenomena ini maka

penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Kebijakan

Investasi dan Risiko Proyek PLTU

SUMSEL 5 Terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero) di Wilayah

Sumatera Selatan”.

Berdasarkan atas latar belakang

yang telah diuraikan di atas maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul yaitu: “Pengaruh

Kelayakan Investasi dan Risiko Proyek

PLTU SUMSEL 5 Terhadap

Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera

Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu:

”Bagaimana pengaruh kebijakan investasi

dan risiko Proyek PLTU SUMSEL 5

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera Selatan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kebijakan investasi

dan risiko Proyek PLTU SUMSEL 5

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera Selatan.

Manfaat penelitian ini adalah, pertama

secara teoritis, penelitian ini diharapkan

dapat menyumbangkan pengembangan

keilmuan untuk peneliti selanjutnya,

terutama tentang investasi yang

berhubungan dengan pelaksanaan proyek

pada suatu perusahaan. Kedua, secara

praktis, menambah khasanah keilmuan

khususnya manajemen keuangan, yang

berkaitan dengan investasi terhadap

pelaksanaan proyek di PT. PLN (Persero)

di Wilayah Sumatera Selatan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori penelitian

2.1.1 Kebijakan Investasi

Kebijakan investasi adalah tentang

dapat tidaknya suatu proyek (biasanya

proyek investasi) dilaksanakan dengan

berhasil (Husnan dan Suwarsono, 2015:4).

Page 3: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

31

Sedangkan menurut Nitisemito dan

Burhan, (2014:1), kebijakan investasi

pada hakikatnya adalah suatu metode

penjajakan dari suatu gagasan usaha

tentang kemungkinan layak atau tidaknya

gagasan usaha tersebut dilaksanakan.

Kebijakan investasi didefinisikan

sebagai suatu konsep yang dikembangkan

dari konsep manajemen keuangan,

terutama ditunjuk-kan dalam rangka

mencari atau menemukan inovasi baru

dalam perusahaan. Sofyan (2013:3).

Kebijakan investasi adalah suatu kegiatan

yang mempelajari secara mendalam

tentang suatu kegiatan, usaha, dan bisnis

yang akan dijalankan (Kasmir dan Jakfar,

2010:6).

Ukuran kebijakan masing-masing jenis

usaha sangat berbeda, misal antara usaha

jasa dan usaha non jasa. Akan tetapi

aspek-aspek yang digunakan untuk

menyatakan layak atau tidaknya adalah

sama, meskipun bidang usahanya berbeda.

2.1.2 Tujuan Kebijakan Investasi

Berdasarkan beberapa pendapat

tersebut, pada dasarnya studi kelayakan

merupakan suatu kegiatan penelitian pada

suatu proyek atau investasi untuk

menentukan layak atau tidak suatu proyek

tersebut dilaksanakan. Tujuan

dilakukannya studi kelayakan proyek

adalah untuk menghindari keterlanjuran

penanaman modal yang terlalu besar

untuk kegiatan yang ternyata tidak

menguntungkan (Husnan dan Suwarsono,

2015:6).

Tujuan pengukuran investasi, (Husnan

dan Suwarsono, 2015:15), yaitu sebagai

berikut:

1) Menyediakan informasi yang

bermanfaat dalam pengambilan

keputusan mengenai investasi yang

digunakan oleh manajer divisi.

2) Memotivasi mereka untuk melakukan

keputusan yang tepat mengukur

prestasi divisi sebagai kesatuan usaha

yang berdiri sendiri.

3) Menyediakan alat perbandingan

prestasi antar divisi untuk penentuan

alokasi sumber ekonomi.

4) Menghasilkan laba yang memadai

dengan wewenang mengambil

keputusan tentang sumber ekonomi

dan fasilitas fisik yang digunakan.

5) Mengambil keputusan untuk

menambah investasi bila investasi

tersebut memberikan kembalian

(return) yang memadaimengambil

keputusan untuk melepas/mengurangi

investasi yang tidak memberikan

kembalian (return) yang memadai.

2.1.3 Pengukuran Kebijakan Investasi

Setiap penilaian layak yang

diberikan nilai yang standar untuk usaha

yang sejenis dengan cara membandingkan

dengan rata-rata industri atau target yang

telah ditentukan. Prakteknya ada beberapa

kriteria untuk menentukan apakah suatu

usaha layak atau tidak untuk dijalankan

ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini

sangat tergantung dari kebutuhan masing-

masing perusahaan dan metode mana

yang akan digunakan. Setiap metode yang

digunakan mempunyai kelebihan dan

kelemahannya masing-masing. Penilaian

suatu usaha hendaknya penilai

menggunakan beberapa metode sekaligus.

Artinya penilai menggunakan beberapa

metode yang digunakan, maka semakin

memberikan gambaran yang lengkap,

sehingga diharapkan memberikan hasil

yang akan diperoleh menjadi lebih

sempurna.

Adapun kriteria yang biasa

digunakan untuk menentukan kelayakan

suatu usaha atau investasi adalah:

1) Payback Period (PP)

2) Average Rate of Return (ARR)

3) Net Present Value (NPV)

4) Interval Rate of Return (IRR)

5) Profitability Index (PI)

Page 4: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

32

2.1.4 Aspek-aspek Kelayakan Investasi

Aspek-aspek Studi Kelayakan

Investasi secara umum, aspek yang dikaji

untuk menilai kelayakan usaha adalah

aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum,

aspek teknis dan produksi, aspek

manajemen, dan aspek keuangan, dan

aspek ekonomi serta sosial. Hal tersebut

tergantung pada besar kecilnya dana yang

tertanam dalam investasi tersebut (Husnan

dan Suwarsono, 2015:17).

2.1.5 Investasi

Investasi merupakan hal yang sangat

penting bagi setiap perusahaan karena

dengan melakukan investasi perusahaan

akan mampu meningkatkan kemakmuran

perusahaannya. Selain itu, dengan

melakukan investasi perusahaan juga akan

memperoleh tingkat pengembalian baik

jangka pendek untuk investasi dalam

aktiva lancar maupun jangka panjang

untuk investasi dalam aktiva tetap. Istilah

investasi juga bisa berkaitan dengan

berbagai macam aktivitas.

Menginvestasikan sejumlah dana pada

asset real (tanah, emas, mesin atau

bangunan) maupun asset financial

(deposito, saham maupun obligasi)

merupakan aktivitas investasi yang

umumnya dilakukan.

2.1.6 Bentuk-bentuk Investasi

Bentuk-bentuk nvestasi, dilihat dari

jangka waktu investasinya, investasi dapat

dibedakan menjadi 3 macam, (Martono

dan Harjito, 2015:138), yaitu sebagai

berikut:

a) Investasi Jangka Pendek

b) Investasi Jangka Menengah

c) Investasi Jangka Panjang

2.1.7 Risiko Proyek

Risiko merupakan kombinasi dari

kemungkinan suatu kejadian dan akibat

dari kejadian tersebut dengan tidak

menutup kemungkinan bahwa ada lebih

dari satu akibat yang mungkin terjadi

untuk satu kejadian tertentu.Pada

umumnya risiko dipandang dari perspektif

negatif, seperti kehilangan, bahaya,

kerugian, kegagalan dan lain

sebagainya.Hal-hal tersebut pada

prinsipnya merupakan bentuk ketidak

pastian yang mestinya dipahami dan

dikelola secara efektif sehingga dapat

menjadi nilai tambah bagi organisasi

(Husnan dan Suwarsono, 2015:21).

2.1.8 Pengukuran Risiko Proyek

Pengukuran risiko dengan cara

mengetahui potensial terjadinya severity

(kerusakan) dan probabilitas terjadinya

risiko tersebut. Analisis risiko adalah

suatu pendekatan kearah pengembangan

satu pemahaman serta kesadaran

menyeluruh tentang risiko yang

berhubungan dengan satu variabel

tertentu. Masalah pokok dengan membuat

keputusan tentang investasi dalam satu

proyek adalah suatu proses yang meliputi

ramalan yang ditandai ketidakpastian

sehingga patut dipertimbangkan.

Berdasarkan hal tersebut,

dikembangkan suatu teknik Monte Carlo

Simulation (MCS) yang merupakan

pengembangan dari pemodelan unsur-

unsur ketidakpastian. Untuk menghindari

atau mengurangi kesalahan pada penilaian

risiko, maka tiap-tiap level dampak dan

probabilitas dapat didefinisikan dengan

jelas dan dikonversikan ke dalam angka-

angka tertentu. Pembangunan sebuah

model yang bersifat global analisis

maupun dinamis analisis diharapkan

mampu menjawab semua permasalahan

yang ditimbulkan. Penyusunan model

yang terpenting adalah menggunakan data

historical yang diolah secara statistik dan

metode kuantitatif.

Teknik-teknik kuantitatif tersebut

(Norris, 2012:46) adalah sebagai berikut:

Page 5: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

33

1) Analisis sensitivitas

Secara sederhana, analisis sensitivitas

menentukan efek pada keseluruhan

proyek dari perubahan salah satu

variabel risiko seperti keterlambatan

desain atau material.

2) Analisis probabilistik

Analisis ini melakukan spesifikasi

sebuah distribusi probabilitas untuk

tiap risiko dan kemudian

mempertimbangkan efek dari

kombinasi risiko. Bentuk umum dari

analisis probabilistik menggunakan

teknik sampling yang dikenal dengan

Simulasi Monte Carlo.

2.1.9 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses

sistematik dari perencanaan, identifikasi,

analisis, pemberian respon, dan

pengawasan dari risiko proyek

.Manajemen risiko melibatkan proses-

proses, alat-alat, dan teknik-teknik yang

akan membantu manajer memaksimalkan

kemungkinan dan konsekuensi dari

kejadian-kejadian positif dan

meminimalkan kemungkinan dan

konsekuensi dari kejadian-kejadian

negatif. Manajemen-risiko proyek paling

efektif dilakukan pada awal dari suatu

proyek dan bertanggung jawab terus

menerus selama proyek berlangsung.

Pengukuran resiko didasarkan pada

perbedaan yang muncul antara performa

yang telah direncanakan dengan performa

yang sebenarnya dibandingkan terhadap

indikator/ukuran performa (Husnan dan

Suwarsono, 2015:29).

Manajemen risiko meliputi 6 cara

mengatur respon-respon dari setiap risiko

(Husnan dan Suwarsono, 2015:29), yaitu:

1) Mengenali kriteria pencegahan untuk

meminimalkan risiko

2) Mengimplementasikan rencana-

rencana yang mungkin untuk

menghitung risiko

3) Mengurangi keraguan melalui

investigasi dengan informasi yang

berguna

4) Mengalihkan risiko ke aset yang lain

5) Alokasi risiko ke dalam persetujuan

kontrak.

6) Mengatur kemungkinan untuk

mengalokasikan anggaran.

Risiko merupakan suatu kesempatan

atau peluang yang secara matematis dapat

diformulasikan (Husnan dan Suwarsono,

2015:32) sebagai berikut:

Risk Exposure = Risk Likelihood X Risk

Impact

Risk likelihood adalah probabilitas

terjadinya suatu peristiwa yang

dikuantifisir menjadi angka probabilitas,

risk impact adalah dampak dari peristiwa

tersebut yang biasanya diukur dengan

satuan moneter misalnya rupiah, sedang

tingkat kepentingan risiko disebut risk

exposure, yang dalam analisis biaya-

manfaat akan mencerminkan besarnya

biaya. Risk exposure inilah yang nantinya

akan diperbandingkan dengan risk

exposure suatu pekerjaan lainnya dan

menjadi acuan bagi orang untuk memilih

pekerjaan mana yang akan dilakukan.

2.1.10 Jenis-jenis Risiko

Terdapat 4 (empat) jenis risiko

yang selama ini sudah dikenal orang

(Sofyan, 2013:85), yakni:

a) Risiko Operasional

Risiko yang berhubungan dengan

operasional organisasi, antra lain

misalnya risiko yang mencakup sistem

organisasi, proses kerja, teknologi dan

sumber daya manusia.

b) Risiko Finansial

Risiko yang berdampak pada kinerja

keuangan organisasi seperti kejadian

risiko akibat dari fluktuasi mata uang,

tingkat suku bunga termasuk risiko

Page 6: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

34

pemberian kredit, likuiditas dan kondisi

pasar.

c) Hazard Risk

Risiko yang terkait dengan kecelakaan

fisik seperti kerusakan karena

kebakaran, gempa bumi, ancaman fisik

dan lain-lain

d) Risiko Stratejik

Risiko yang ada hubungannya dengan

strategi perusahaan, politik, ekonomi,

hukum. Risiko ini juga terkait dengan

reputasi kepemimpinan organisasi dan

perubahan selera pelanggan.

2.1.11 Manajemen Risiko Proyek

Manajemen risiko pada proyek

meliputi langkah memahami dan

mengidentifikasi masalah potensial yang

mungkin terjadi, mengevaluasi,

memonitoring dan menangani risiko.

Manajemen risiko yang proaktif artinya

menjawab bagaimana orang secara aktif

berusaha mengurangi risiko serta

memperbaiki tingkat probabilitas

keberhasilan pelaksanaan proyek (Sofyan,

2013:86).

Secara umum, tujuan manajemen risiko

yang utama adalah mencegah atau

meminimalisasi pengaruh yang tidak baik

akibat kejadian yang tidak terduga melalui

penghindaran risiko atau persiapan

rencana kontingensi yang berkaitan

dengan risiko tersebut.

Dalam manajemen proyek risiko

proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi

yang tidak pasti, dan jika terjadi

mempunyai pengaruh positif atau bisa

juga negatif pada tujuan proyek. Suatu

risiko mempunyai sebab dan bila terjadi

akan membawa dampak, oleh karena itu

risiko dapat dinyatakan sebagai fungsi

dari kemungkinan dan dampak (Sofyan,

2013: 87)

Lebih jauh, dalam konteks

manajemen proyek, manajemen risiko

proyek dipahami sebagai seni dan ilmu

untuk mengidentifikasi, menganalisis dan

merespon risiko selama umur proyek dan

tetap menjamin tercapainya tujuan

proyek.. Manajemen risiko proyek yang

baik akan mampu memperbaiki tingkat

keberhasilan proyek secara signifikan.

Bagaimanapun, manajemen risiko proyek

akan memberikan suatu pengaruh positif

dalam hal memilih proyek, menentukan

lingkup proyek, membuat jadwal yang

realistis dan estimasi biaya yang baik.

Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu

diperhatikan dalam manajemen risiko

proyek (Sofyan, 2013: 88), yaitu:

1) Identifikasi

Analisis dan penilaian risiko di awal

proyek secara sistematis serta

mengembangkan rencana untuk

mengantisipasi risiko.

2) Alokasi Resiko

Mengalokasikan tanggungjawab

kepada pihak yang paling sesuai untuk

mengelola risiko memastikan bahwa

biaya penanganan risiko adalah cukup

kecil dibanding nilai proyek. Artinya

bahwa biaya yang diperlukan untuk

mengurangi dampak negatif dari suatu

risiko relatif lebih rendah atau sama

dengan besaran manfaat dari

terhindarnya/berkurangnya risiko

tersebut.

3) Ketidakpastian Risiko

Pengambilan keputusan secara umum

bisa masuk ke dalam tiga kategori,

yaitu

a) Pengambilan keputusan dalam

kondisi pasti.Yang dimaksud di

sini adalah bahwa dalam kondisi

pasti, artinya semua informasi

tentang suatu peristiwa dapat

ditentukan dengan pasti sehingga

hasil setiap keputusan dapat

diketahui dengan pasti pula.

Perbandingan dari berbagai

alternatif keputusan dapat

dilakukan secara langsung karena

semua informasi terkait alternatif

Page 7: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

35

keputusan dapat diketahui dengan

pasti

b) Pengambilan keputusan di bawah

risiko. Artinya bahwa bahwa

keputusan diambil dengan kondisi

tersedianya informasi yang pasti

tentang kemungkinan dan dampak

sehingga nilai harapan dapat

diketahui.

c) Pengambilan keputusan dalam

ketidakpastian. Artinya keputusan

diambil dengan kondisi dimana

informasi tentang kemungkinan

dan dampak tidak dapat diperoleh

sehingga orang tidak dapat

memperkirakan apapun tentang

kemungkinan-keumngkinan.

2.1.12 Keberlanjutan Usaha

Keberlanjutan usaha merupakan

suatu organisasi yang didirikan dengan

tujuan untuk memaksimalkan kekayaan

para pemilikmodalnya profitability,

disamping itu adapula tujuan lain yang

tidak kalah penting yaitu harus menjaga

keberlanjutan usahanya survive dalam

persaingan.

Tujuan keberlanjutan usaha dapat

diartikan sebagai maksimasi dari

kesejahteraan badan usaha yang

merupakan nilai sekarang badan usaha itu

terhadap prospek masa depannya. Prinsip

keberlanjutan usaha menganggap bahwa

badan usaha akan terus melakukan

operasinya sepanjang proses penyelesaian

proyek, perjanjian dan kegiatan yang

sedang berlangsung.

Prediksi keberlanjutan usaha suatu

badan usaha sangat penting bagi

manajemen dan pemilik badan usaha

untuk mengantisipasi kemungkinan

adannya potensi kebangkrutan, karena

kebangkrutan menyangkut terjadinya

biaya-biaya baik biaya langsung maupun

tidak langsung (Husnan dan Suwarsono,

2015:21).

Keberlanjutan usaha adalah sebuah

kondisi disaat perusahaan memiliki

kecukupan dana untuk menjalankan dan

mengembangkan usahannya.

Keberlanjutan usaha selalu berkaitan

dengan kebangkrutan.Pada umumnya

setiap perusahaan selalu lebih

memperhatikan suatu kondisi yang

berpotensi merugikan perusahaan tesebut

seperti kebangkrutan (Baridwan,

2014:278).

Kebangkrutan merupakan kesulitan

keuangan yang menunjukan

adanyamasalah likuidasi yang parah yang

tidak dapat dipecahkan tanpa melalui

penjadwalan kembali secara besar-besaran

terhadap operasi dan struktur

perusahaan.Kebangkrutan biasanya

diartikan sebagai kegagalan perusahaan

dalam menjalankan operasi perusahaan

untuk menghasilkan laba.Kebangkrutan

juga sering disebut likuidasi perusahaan

atau penutupan perusahaan atau

insolvabilitas (Foster dalam Darsono dan

Ashari, 2015:101).

2.1.13 Faktor Eksternal Keberlanjutan

Usaha

Terdapat 4 (empat) faktor eksternal

bisnis yang bisa dijadikan bahan untuk

memetakan keberlanjutan bisnis di masa

yang akan datang (Baridwan, 2014:279),

yaitu, Kekutan Industri, pesaing (Pelaku),

Pemain Baru (Pengacau), mengenali

pemain baru yang mengganggu dan

mencari tahu apakah mereka bersaing

dengan model bisnis yang berbeda dari

Anda. produk dan Jasa Pengganti,

pemasok dan Pelaku Rantai Nilai Lainnya,

dan stakeholder, menspesifikasikan siapa

saja yang dapat mempengaruhi organisasi

dan model bisnis Anda. Pertanyaan Kunci

Stakeholder mana yang dapat

mempengaruhi model bisnis Anda?

Seberapa besar pengaruh

mereka?Pekerja?Pemerintah?Pelobi?

Page 8: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

36

2.1.14 Capital Budgeting

Analisis capital budgeting seringkali

digunakan untuk memecahkan masalah

yang sangat penting dihadapi oleh

manajemen, yaitu menemukan atau

menciptakan proyek investasi yang

menghasilkan nilai lebih tinggi daripada

biaya yang dikeluarkan. Keputusan

investasi yang dilakukan dengan

perhitungan capital budegting melibatkan

dana yang besar dan periode waktu yang

panjang. Capital budgeting.melibatkan

alokasi dana atas waktu yang bertujuan

untuk memaksimalkan market value dari

common stock perusahaan, atau dengan

kata lain adalah meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham. (Shapiro,

2015:110)

2.1.15 Teknik Evaluasi Proyek

Salah satu keputusan penting

manajemen adalah mengambil keputusan

investasi dari sekian altenatif yang

tersedia. Terdapat berbagai prosedur

evaluasi yang berbeda yang dapat

digunakan manajer dalam menganalisa

proyek yang potensial, (Shapiro, 14: 2015

:120)

2.2 Kerangka Pemikiran

Secara sistematis kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Untuk menjawab permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini, maka

penulis menggunakan dua hipotesis, yaitu

sebagai berikut:

H1 : Kebijakan investasi proyek PLTU

SUMSEL 5 berpengaruh signifikan

terhadap Keberlanjutan Usaha PT.

PLN (Persero) di Wilayah Sumatera

Selatan.

H2 : Risiko proyek PLTU SUMSEL 5

berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera

Selatan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini

manajemen keuangan membahas

mengenai pengaruh “Kebijakan dan

Risiko investasi proyek PLTU SUMSEL 5

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera Selatan.”,

dengan tahapan penelitian sebagai berikut:

a. Kajian Pustaka, pada tahap ini

melakukan pengumpulan literatur

(buku, jurnal dan browsing) mengenai

investasi terhadap keberlanjutan usaha.

b. Analisis Masalah, pada tahap ini

melakukan identifikasi dan penentuan

masalah yang berhubungan dengan

investasi terhadap keberlanjutan usaha

Keberlanjutan

usaha (Y)

Risiko proyek (cost of

debt, cost of equity,

WACC, dan Beta)

Kebijakan Investasi (NPV, IRR, PI, dan

DPP)

Page 9: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

2

c. Rancangan Instrumen Penelitian,

melakukan perancangan analisa rasio

keuangan yang berhubungan dengan

investasi terhadap keberlanjutan usaha

d. Pengumpulan data-data keuangan

Proyek PLTU SUMSEL 5.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Proyek

PLTU SUMSEL 5 kerjasama dengan PT.

DSSP Sinarmas dengan PT. PLN

(Persero) Sumatera Selatan tepatnya di

Daerah Bayung Lencir,Kabupaten Musi

BanyuasinSumatera Selatan

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data

kuantitatif yaitu data yang dipaparkan

dalam bentuk angka-angka, yaitu Laporan

Keuangan. Sumber data berasal dari data

sekunder berupa total investasi PT. PLN

per tahun, lamanya waktu investasi, total

laba yang dihasilkan per tahun, tingkat

suku bunga, harga saham, dan data-data

lainnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang

digunakan Peneliti untuk memperoleh dan

mengumpulkan data penelitian yang

diperlukan menurut Sugiyono (2007:130)

adalah :

a. Studi Lapangan

1). Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara

bertanya langsung dengan pihak-pihak

yang dianggap membantu dalam

mendapatkan data yang diperlukan.

2). Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode

pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengutip catatan-catatan

dan laporan keuangan kemudian diolah

menjadi data penunjang dalam

pembahasan.

3). Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan

data yang melalui pengamatan dan

pencatatan oleh pengumpul data

terhadap gejala/peristiwa yang

diselidiki pada obyek penulis.

4). Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu metode

pengumpulan data dengan cara

mempelajari literatur yang

berhubungan dengan objek yang diteliti

melalui teori. Teori-teori yang

digunakan yaitu manajemen keuangan

yang berhubungan dengan investasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari

analisis deskriftif dan analisis statistik,

sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Deskriftif

Analisis ini bertujuan untuk

memaparkan tentang kebijakan investasi

dan risiko proyek PLTU SUMSEL 5

kerjasama dengan PT. DSSP Sinarmas

dengan PT. PLN (Persero) Sumatera

Selatan, yang terdiri dari:

1) Kebijakan Investasi (X1)

Untuk mengukur kebijakan investasi

PLTU SUMSEL 5 yaitu dengan

melakukan analisis NPV, IRR, DPP,

dan PI

2) Risiko Proyek (X2)

Untuk mengukur risiko proyek PLTU

SUMSEL 5 yaitu dengan melakukan

analisis WACC, Cost of Debt, Cost of

Equity, dan Betas

3.5.2 Analisis Statistik

Uji statistik dengan menggunakan uji

normalitas data, uji asumsi dasar regresi

berganda, serta melakukan uji regresi

berganda, koefisien determinasi, dan uji

hipotesis.

1) Model Regresi Berganda

Persamaan regresi linier berganda

dengan rumus sebagai berikut:

37

Page 10: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

3

Y =α+ β1X1 +β2X2 + β3X3 +β4X4 + β5X5

+β6X6 + β7X7 +β8X8 + e

Keterangan:

Y = Keberlanjutan Usaha

α = Nilai Konstanta

β1, β2… β8= Koefisien Regresi

X1 = Net Present Value (NPV)

X2 = Internal Rate of Return (IRR)

X3 = Profitabilit Index (PI)

X4 = Discounted Payback Period

(DPP)

X5 = Cost of Debt(CoD)

X6 = Cost of Equity (CoE)

X7 = Weighted Average Cost of

Capital (WACC)

X8 = BETAS

e = Error of Term

2) Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk

menjelaskan seberapa besar

Keberlanjutan Usaha (Y) dijelaskan

oleh Kebijakan Investasi (X1) dan

Risiko Usaha (X2)

3) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini

terdiri dari 2 pengujian, yaitu pengujian

secara simultan dengan uji hipotesis F

dan pengujian secara parsial dengan uji

hipotesis t

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriftif

a) Kebijakan Investasi

(1) Net Present Value (NPV)

Investasi pada proyek PLTU

SUMSEL 5 menghasilkan NPV >

0, maka investasi diterima, karena

investasi menguntungkan.

(2) Internal Rate of Return (IRR)

Rata-rata prediksi suku bunga

tahun 2016-2050 sebesar 7,07%;

sedangkan IRR sebesar 10,25%,

IRR (10,25%) > i (7,07%), maka

investasi diterima, karena investasi

menguntungkan

(3) Profitabilit Index (PI)

Nilai PI sebesar 1,48; berarti nilai

PI > 1, maka dapat disimpulkan

bahwa berdasarkan penilai

Profitabilit Index, invetasi pada

Proyek PLTU SUMSEL 5

diterima, karena investasi

menguntungkan

(4) Discounted Payback Period (DPP)

DPP sebesar 4 tahun, 11 bulan, 18

hari, hal ini berarti bahwa DPP <

IPP, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Proyek PLTU SUMSEL 5

diterima, karena waktu

pengembalian investasi lebih kecil

daripada lamanya waktu investasi.

b) Risiko Proyek

(1) Cost of Debt (CoD)

Rata-rata cost of debt sebesar

7,70%; jika dibandingkan dengan

nilai IRR, maka IRR (10,25%) >

Ki (7,70%), sehingga proyek

PLTU SUMSEL 5 menguntungkan

karena penerimaan (IRR) lebih

besar daripada biaya hutang (Ki).

(2) Cost of Equity (CoE)

Rata-rata cost of equity sebesar

7,61%; jika dibandingkan dengan

IRR (10,25%) > Ke (7,61%),

sehingga proyek PLTU SUMSEL

5 menguntungkan karena

penerimaan (IRR) lebih besar

daripada biaya modal sendiri (Ke)

(3) Weighted Average Cost of Capital

(WACC)

Rata-rata WACC sebesar 15,31%,

maka IRR (10,25%) < WACC

(15,31%), berarti keuntungan

investasi lebih kecil daripada biaya

modal keseluruhan, sehingga jika

PT. PLN (Persero) melakukan

investasi dengan menggunakan

modal sendiri dan hutang

sekaligus, maka investasi akan

merugikan. Sehingga PT. PLN

38

Page 11: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

4

(Persero) harus menggunakan

salah satu sumber modal saja,

maka investasi masih

menguntungkan

(4) BETAS

Nilai BETAS sudah

diperhitungkan pada perhitungan

Cost of Equity, sehingga nilai rata-

rata nilai beta adalah sebesar

8,6435.

4.1.2 Analisis Statitik

a) Hasil Uji Asumsi Regresi Berganda

Data-data yang digunakan sudah

terdistribusi dengan normal, tidak

terjadi multikolinieritas, tidak terjadi

heterokedastisitas, dan tidak

mengandung autokorelasi

b) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan,

diperoleh hasil pengujian regresi linier

berganda, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda dan Hipotesis t

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 7,680 ,583

5,226 ,000

NPV ,649 ,273 ,588 6,013 ,000

IRR ,561 ,213 ,503 5,142 ,000

PI ,407 ,197 ,398 5,066 ,000

DPP ,478 ,140 ,464 5,441 ,000

COD ,381 ,194 ,327 4,389 ,025

COE ,386 ,122 ,352 5,337 ,021

WACC ,358 ,137 ,313 4,886 ,034

BETAS ,282 ,101 ,245 3,076 ,039

Sumber : SPSS for Windows Versi 20.00

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut di

atas, maka dibentuk suatu persamaan

regresi linier berganda, yaitu sebagai

berikut:

Y =α+ β1X1 +β2X2 + β3X3 +β4X4 + β5X5 +β6X6

+ β7X7 +β8X8 + e

Y = 7,680 + 0,649.X1 + 0,561.X2 +

0,407.X3 + 0,478.X4 + 0,381.X5 +0,386.X6 +

0,358.X7 +0,282.X8

Koefisien regresi variabel NPV (X1)

sebesar 0,649; artinya pengaruh NPV (X1)

terhadap Keberlanjutan Usaha (Y) sebesar

0,649 (64,9%). Koefisien regresi variabel

IRR (X2) sebesar 0,561 artinya pengaruh

IRR(X2) terhadap Keberlanjutan Usaha

sebesar 0,561 (56,1%) Koefisien regresi

variabel PI (X3) sebesar 0,407; artinya

pengaruh PI (X3) terhadap Keberlanjutan

Usaha (Y) sebesar 0,407 (40,7%)

Koefisien regresi variabel DPP (X4)

sebesar 0,478; artinya pengaruh DPP (X4)

terhadap Keberlanjutan Usaha (Y) sebesar

0,478 (47,8%)

Koefisien regresi variabel Cost of

Debt(X5) sebesar 0,381; artinya pengaruh

Cost of Debt(X5) terhadap Keberlanjutan

Usaha (Y) sebesar 0,381 (38,1%).

Koefisien regresi variabel Cost of

Equity(X6) sebesar 0,386; artinya bahwa

pengaruh Cost of Equity(X6) terhadap

Keberlanjutan Usaha (Y) sebesar 0,386

(38,6%). Koefisien regresi variabel

WACC (X7) sebesar 0,358; artinya

pengaruh WACC (X7) terhadap

Keberlanjutan Usaha (Y) sebesar 0,358

(35,8%), dan Koefisien regresi variabel

BETAS(X8) sebesar 0,282; artinya

pengaruh BETAS(X8) terhadap

39

Page 12: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

2

Keberlanjutan Usaha (Y) sebesar 0,282

(28,2%).

4.1.3 Hasil Pengujian Koefisien

Determinan (R-Square)

Berdasarkan hasil perhitungan,

diperoleh hasil koefisien determinasi,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Koefisien determinasi

Sumber :SPSS for Windows Versi 20.00

Nilai R Square sebesar 0,980

(98,0%), berarti bahwa Keberlanjutan

Usaha pada PLN (Persero) di Wilayah

Sumatera Selatan, dapat dijelaskan oleh

NPV, IRR, PI, DPP, Cost of Debt, Cost of

Equity, WACC, dan BETAS sebesar

98,0%, selebihnya sebesar 2,0%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini, seperti arus

kas operasi (operating cash flows), arus

kas bebas (free cash flows), likuiditas,

profitabilitas, leverage, maupun faktor-

faktor lainnya.

4.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis

(1) Hasil Uji Anova (Uji Kelayakan

Model)

Berdasarkan hasil uji dengan

menggunakan bantuan program SPSS

for Windows Versi 20.00, diperoleh

hasil uji Anova (Uji Kelayak Model),

yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Anova (Uji

Kelayakan Model)

Sumber :SPSS for Windows Versi 20.00

Nilai F-hitung sebesar 186,787 dan Sig. F

sebesar 0,000. Nilai F-tabel dengan α =

5% (0,05), yaitu: df = (n-k-1) = (35–8–

1) = 26 dan k = 8, maka nilai F-tabel

(5%; 26; 8) adalah + 2,320.

Sehingga F-hitung (186,787) > F-tabel

(2,320) atau Sig F (0,000) <α (0,05),

maka Ho ditolak dan Ha diterima,

berarti bahwa NPV, IRR, PI, DPP,

Cost of Debt, Cost of Equity, WACC,

dan BETAS pada investasi proyek

PLTU SUMSEL 5 berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero) di Wilayah

Sumatera Selatan.

(2) Hasil Pengujian Hipotesis t (Uji

Parsial)

Untuk menentukan nilai t-tabel dengan α

= 5% (0,05), df = (n–2) = (35–2) = 33.

Berarti nilai t-tabel (5%; 33), adalah

sebesar + 2,040; maka berdasarkan

Tabel 1., bahwa: Nilai t-hitung NPV (X1)

(6,013) > t-tabel (2,040) dan nilai Sig. t

(0,000) <α (0,05), sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, berarti NPV

berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha. Nilai t-hitung

IRR (X2) (5,142) > t-tabel (2,040), dan

nilai Sig t (0,000) <α (0,05); sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

IRR berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha. Nilai PI (X3) t-

hitung (5,066) > t-tabel (2,040), dan nilai

Sig t (0,000) <α (0,05); sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya PI

berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha. Nilai t-hitung

DPP (X4) (5,441) > t-tabel (2,040), dan

nilai Sig t (0,000) <α (0,05); sehingga

ANOVAb

1,329 7 ,190 186,787 ,000a

,027 27 ,001

1,356 34

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predic tors : (Constant), BETAS, IRR, COD, DPP, PI, NPV, COEa.

Dependent Variable: KUb.

40

Page 13: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

3

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

DPP berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha

Nilai t-hitung Cost of Debt(X5) (4,389)

> t-tabel (2,040), dan nilai Sig t (0,025)

<α (0,05); sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya Cost of

Debtberpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha. Nilai t-hitung

Cost of Equity (X6) (5,337) > t-tabel

(2,040), dan nilai Sig t (0,021) <α

(0,05); sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya Cost of Equity

berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha. Nilai t-hitung

pengaruh WACC (X7) (4,886) > t-tabel

(2,040), dan nilai Sig t (0,034) <α

(0,05); sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya WACC berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha, dan nilai t-hitung (3,076) > t-tabel

(2,040), dan nilai Sig t (0,039) <α

(0,05); sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya BETAS berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Pengaruh Kebijakan

Investasi Proyek PLTU SUMSEL 5

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera Selatan

Berdasarkan hasil analisis deskriftif

didapatkan hasil, bahwa:

a) NPV memberikan nilai positif (NPV >

0), berarti investasi pada proyek PLTU

SUMSEL 5 masih akan memberikan

keuntungan di masa yang akan datang

setelah diperhitungkan present value

sebesar 29 trilyun, sehingga layak

untuk dijalankan.

b) Persentase nilai IRR (10,25%) >i

(7,07%), berari tingkat keuntungan

investasi di masa datang setelah

diperhitungkan present value sebesar

10,25%, sedangkan investasi yang

tidak beresiko yaitu menyimpan dana

di Bank, hanya memberikan rata-rata

keuntungan hanya sebesar 7,07%,

maka investasi pada proyek PLTU

SUMSEL 5 lebih menguntungkan

daripada menabungkan dana tersebut

ke Bank.

c) Nilai PI (1,48) > 1, berarti keuntungan

investasi pada proyek PLTU SUMSEL

5 setelah diperhitungkan present value

memberikan kelebihan sebesar 0,48

(48%) di atas dana yang ditanamkan

dalam investasi, maka investasi

tersebut memberikan keuntungan bagi

PT. PLN (Persero).

d) Investasi pada proyek PLTU SUMSEL

5 setelah diperhitungkan nilai

sekarangnya (present value)

membutuhkan waktu hanya selama 4

tahun, 11 bulan, dan 18 hari untuk reak

even point, sedangkan lamanya waktu

investasi (initial payback period)

selama 35 tahun), maka investasi pada

Proyek PLTU SUMSEL 5 masih

memberikan kesempatan bagi PT. PLN

(Persero) mencari keuntungan setelah

tercapainya break even point

Berdasarkan hasil perhitungan

kelayakan investasi dengan metode NPV,

IRR, PI, dan DPP maka investasi pada

Proyek PLTU SUMSEL 5 sangat layak

untuk dijalankan, karena akan

memberikan keuntungan bagi PT. PLN

(Persero. Sedangkan berdasarkan hasil

analisis statistik pada uji regresi linier

berganda dan uji hipotesis t, didapatkan

hasil bahwa :

a) Pengaruh NPV terhadap Keberlanjutan

Usaha sebesar 0,649 (64,9%) dan hasil

uji hipotesis bahwa NPV berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero)

b) Pengaruh IRR terhadap Keberlanjutan

Usaha sebesar 0,561 (56,1%) dan hasil

uji hipotesis bahwa IRR berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero).

41

Page 14: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

4

c) Pengaruh PI terhadap Keberlanjutan

Usaha sebesar 0,407 (40,7%) dan hasil

uji hipotesis bahwa NPV berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero).

d) Pengaruh DPP terhadap Keberlanjutan

Usaha sebesar 0,478 (47,8%) dan hasil

uji hipotesis bahwa NPV berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero)

Berdasarkan hasil uji regresi linier

berganda dan hasil uji hipotesis t bahwa

kebijakan investasi (NPV, IRR, PI, dan

DPP) pada proyek PLTU SuSEL 5

memberikan dampak positif terhadap

keberlanjutan usaha pada PT. PLN

(Persero), berarti jika PT. PLN (Persero)

menjalankan investasi proyek PLTU

SUMSEL 5, bukan saja memberikan

keuntungan bagi PT. PLN (Persero),

namun juga dapat mempertahankan

keberlanjutan usahanya, sekaligus dapat

memenuhi kebutuhan listrik Nasional dan

Sumatera Selatan pada khususnya.

4.2.2 Pembahasan Pengaruh Risiko

Proyek PLTU SUMSEL 5 terhadap

Keberlanjutan Usaha PT. PLN (Persero)

di Wilayah Sumatera Selatan.

Berdasarkan hasil analisis deskriftif

didapatkan hasil, bahwa:

a) Rata-rata cost of debt sebesar 7,70%,

sedangkan nilai IRR sebesar 10,25%,

sehingga IRR (10,25) > Ki (7,70%),

berarti jika investasi pada proyek

PLTU SUMSEL 5 dibiayai dengan

hutang dari pihak ketiga, maka akan

menanggung cost of debt sebesar

7,70%, sedangkan keuntungan yang

akan didapat di masa depan setelah

diperhitungkan present value sebesar

10,25%, berarti jika PT. PLN (Persero)

menjalankan investasi pada proyek

PLTU SUMSEL 5, dengan

menggunakan hutang, maka masih

akan memberikan keuntungan setelah

diperhitungkan present value-nya

sebesar 2,55% (10,25% - 7,70%)

b) Rata-rata cost of equity sebesar 7,61%,

sedangkan nilai IRR sebesar 10,25%,

sehingga IRR (10,25) > Ki (7,61%),

berarti jika investasi pada proyek

PLTU SUMSEL 5 dibiayai dengan

modal sendiri, maka akan menanggung

cost of equity sebesar 7,61%,

sedangkan keuntungan di masa depan

setelah diperhitungkan present value

sebesar 10,25%, berarti jika PT. PLN

(Persero) menjalankan investasi pada

proyek PLTU SUMSEL 5, dengan

menggunakan modal sendiri, maka

masih akan memberikan keuntungan

setelah diperhitungkan present value-

nya sebesar 2,64% (10,25% - 7,61%).

c) WACC sebesar 15,31 sedangkan nilai

IRR sebesar 10,25%, sehingga IRR

(10,25%) < WACC (15,31%), berarti

jika investasi pada proyek PLTU

SUMSEL 5 dibiayai dengan hutang

dan sekaligus dengan modal sendiri,

maka akan menanggung WACC

sebesar 15,31%, sedangkan keuntungan

di masa depan setelah present value

sebesar 10,25%, berarti jika PT. PLN

(Persero) menjalankan investasi pada

proyek PLTU SUMSEL 5, dengan

menggunakan hutang dan sekaligus

dengan modal sendiri, maka masih

akan mengalami kerugian setelah

diperhitungkan present value-nya

sebesar –5,06% (10,25% - 15,31%).

Berdasarkan kajian tentang risiko

proyek tersebut di atas, maka apabila PT.

PLN (Persero) ingin menjalankan

investasi pada proyek PLTU SUMSEL 5,

harus menggunakan salah satu sumber

dana saja, apakah menggunakan hutang

ataukah modal sendiri, karena jika

menggunakan salah satu sumber saja,

maka masih akan memberikan keuntungan

bagi PT. PLN (Persero), namun jika

menggunakan kedua sumber dana tersebut

42

Page 15: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

5

sekaligus, maka hal tersebut akan

merugikan PT. PLN (Persero).

Sedangkan berdasarkan hasil

analisis statistik pada uji regresi linier

berganda dan uji hipotesis t, didapatkan

hasil bahwa :

a) Pengaruh Cost of Debt terhadap

Keberlanjutan Usaha sebesar 0,381

(38,1%) dan hasil uji hipotesis bahwa

Cost of Creditberpengaruh signifikan

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero)

b) Pengaruh Cost of Equity terhadap

Keberlanjutan Usaha sebesar 0,386

(38,6%) dan hasil uji hipotesis bahwa

Cost of Equity berpengaruh signifikan

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero).

c) Pengaruh WACC terhadap

Keberlanjutan Usaha sebesar 0,358

(35,8%) dan hasil uji hipotesis bahwa

WACC berpengaruh signifikan

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero)

d) Pengaruh BETAS terhadap

Keberlanjutan Usaha sebesar 0,282

(28,2%) dan hasil uji hipotesis bahwa

BETAS berpengaruh signifikan

terhadap Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero).

Berdasarkan hasil uji regresi linier

berganda dan hasil uji hipotesis t bahwa

risiko proyek (Cost of Debt, Cost of

Equity, WACC, dan BETAS) memberikan

dampak positif terhadap keberlanjutan

usaha pada PT. PLN (Persero), berarti jika

PT. PLN (Persero) menjalankan investasi

proyek PLTU SUMSEL 5, maka risiko

proyek masih dapat ditutupi dengan

keuntungan, dan sekaligus dapat

mempertahankan usahanya, serta

mendukung Pemerintah dalam

menyiapkan kebutuhan listrik di Indonesia

dan Sumatera Selatan pada khususnya.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

1) Hasil analisis deskriftif menjelaskan

bahwa investasi pada proyek PLTU

SUMSEL 5 layak (diterima) untuk

dijalankan berdasarkan berdasarkan

analisis NPV, IRR, PI, DPP, Cost of

Debt, dan Cost of Equity, namun tidak

layak (ditolak) menurut analisis

WACC.

2) Hasil analisis statistik membuktikan

secara empirik bahwa:

a) Kebijakan investasi (diwakili oleh

NPV, IRR, PI, dan DPP) proyek

PLTU SUMSEL 5 berpengaruh

signifikan terhadap Keberlanjutan

Usaha PT. PLN (Persero) di

Wilayah Sumatera Selatan.

b) Risiko proyek (diwakili oleh Cost of

Debt, Cost of Equity, WACC, dan

Betas) PLTU SUMSEL 5

berpengaruh signifikan terhadap

Keberlanjutan Usaha PT. PLN

(Persero) di Wilayah Sumatera

Selatan.

5.2 Saran

Beberapa rekomendasi yang

mungkin berguna bagi Sektor Industri

Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia,

diantaranya sebagai berikut:

1) PT. PLN (Persero) sebaiknya

menjalankan (menerima) investasi pada

proyek PLTU SUMSEL 5, karena

memberikan nilai NPV yang positif,

nilai IRR >i (tingkat suku bunga yang

berlaku), nilai PI > 1, nilai DPP < IPP,

Cost of Debt< IRR, dan Cost of

Equity< IRR, sehingga investasi

tersebut menguntungkan.

2) Untuk menjalankan investasi pada

proyek PLTU SUMSEL 5, PT. PLN

(Persero) harus menggunakan salah

satu sumber modal saja, apakah

43

Page 16: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

6

menggunakan modal sendiri atau

hutang, karena jika menggunakan salah

satu sumber dana saja, maka investasi

tersebut masih dapat menguntungkan,

namun jika menggunakan sumber dari

modal sendiri dan sekaligus

menggunakan hutang dari pihak ketiga,

maka investasi tersebut akan

merugikan, karena nilai WACC > IRR.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I.R. 2013. Pemberdayaan,

Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas (Pengantar

pada Pemikiran dan Pendekatan

Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit

FE-UI.

Alexandri, Moh Benny, 2008, Manajemen

Keuangan Bisnis Teori dan Soal,

Alfabeta, Bandung.

Anggun Pratiwi JF. 2016. Analisis Risiko

Finansial Investasi Jalan Tol Akibat

Perubahan Inflasi (Studi Kasus: Jalan

Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa)

Jurnal Momentum, Vol.18 No.2

Agustus 2016, ISSN : 1693-752X

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar

Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

4.Yogyakarta : Penerbit BPFE

Baridwan, Zaki, 2014. Intermediate

Accounting. Edisi Revisi Yogyakarta.

Penerbit BPFE

Bowerman. B, Connell. R.T, Murphree

E.S. (2009). Business Statistics in

Practice (5th ed). New York:

McGraw-Hill

Damodaran, A. (2012). Investment

Valuation Tools and Techniques for

Determining the Value of Any Asset

(2nd ed.). New York: John Wiley &

Sons, Inc.

Darsono dan Ashari. 2010. Pedoman

Praktis Memahami Laporan

Keuangan Andi Offset. Yogyakarta.

Desi Marantika, Moch. Bayu Erwinsyah,

Jati Utomo Dwi Hatmoko, Riqi

Radian Khasani. 2017, Analisis Risiko

Investasi Proyek Kereta Cepat

Jakarta Bandung, Jurnal Karya

Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1,

Tahun 2017.

Djarwanto, 1993, Capital Budgeting,

Edisi Pertama, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Fitri, Aprilia, Darmintodan Sri M. 2014.

Analisis Kelayakan Investasi Atas

Rencana Penambahan Aktiva Tetap

Dengan Menggunakan Teknik Capital

Budgeting (Studi pada Perusahaan

Indah Cemerlang Singosari-

Malang.Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)| Vol. 8 No.2Maret2014.

administrasibisnis.studentjournal.ub.a

c.id

Haming, Murdifin dan Salim Basalamah,

2003. Studi Kelayakan Investasi:

Proyek dan Bisnis. Jakarta : PPM

Husien Umar. 2013. Manajemen Risiko :

Pendekatan Non Finasial dan

Finansial . Edisi Revisi. Cetakan ke

4, Jakarta : Penerbit Gramedia.

Husnan dan Suwarsono, 2015.

Manajemen Keuangan Perusahaan.

Yogyakarta. Penerbit BPFE

Indawati Jauhar Nino 2016.Analisis

Kelayakan Investasi Penggantian

Aktiva Tetap pada CV. Puja Kupang.

BISMAN Jurnal Bisnis &

44

Page 17: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

7

Manajemen Volume 2 Nomor 2

Desember 2016.

Kasmir dan Jakfar, 2010. Studi Kelayakan

Bisnis. Edisi kedua. Cetakan ke 4,

Jakarta : Penerbit Kencana Prenada

Media Grup

Kwak, Y.H & Ingall, L. (2017). Exploring

Monte Carlo Simulation Applications

for Project Management. Journal of

Department of Decision Sciences,

School of Business, The George

Washington University , 46-55.

Martono dn Harjito, Agus, 2015.

Manajemen Keuangan. Edisi

pertama, Cetakan ketujuh.Yogyakarta

: Ekonisia

Muhammad Idwenda Dachyar. 2012.

Analisis Kelayakan Investasi dan

Risiko Proyek Pembangunan PLTU

Indramayu PT.PLN (Persero).TESIS.

Fakultas Ekonomi Magister

Manajemen. Jakarta Universitas

Indonesia.

Mulyadi, 2001.Akuntansi Manajemen.

Edisi 3.Jakarta : Salemba Empat

Nazir.2005. Metode Penelitian untuk

Ekonomi dan Bisnis.Edisi Revisi

Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Nitisemito dan Burhan. 2014. Kelayakan

Investasi Perusahaan.. Edisi Kedua,

Cetakan Kelima. Jakarta. Rajawali

Persada.

Norris Christoper. 2012. Studi Kelayakan

Bisnis: Teori dan Praktek. PT.

Pustaka Indonesia. Jakarta

Oanda.Diakses pada 21 Januari 2018,

pukul 22.00 WIB.Historical

Exchange Rates.

http://www.oanda.com/cu

rrency/historical rates/

Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2010

Tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000

Tentang Usaha dan Peran Masyarakat

Jasa Konstruksi

Priyatno, Duwi. 2012. Paham Analisa

Statistik Data dengan SPSS. Cetakan

Pertama. Penerbit: PT. Buku Seru.

Yogyakarta.

RachmawatiRahayu. 2011. Analisis

Kelayakan Usaha. Jurnal Nasional,

Vol. 2, No. 2, 2011, pp. 22-42,

Oktober 2011, ISSN: 2211-9978

Ross, S.A., Wester Field,R.W., & Jaffe, J.

(2010). Corporate Finance (9th ed).

New York: McGraw-Hill.

Sekaran, 2013, Metodologi Penelitian

untuk Bisnis, Edisi ke 10. Jakarta:

Salemba Empat

Shapiro, A.C. (2015). Capital Budgeting

and Investment Analysis (1st ed.).

New Jersey: Pearson Education.

Situs Resmi Kementerian ESDM,

http://www.esdm.go.id

Sofyan Asauri. 2013. Studi Kelayakan

Bisnis. Edisi Revisi. Cetakan ke 4,

Jakarta : Penerbit Gramedia.

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian

Pendidikan.Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV.

Alfabeta.

Sutojo, Suwanto, 2002. Studi Kelayakan

Proyek Konsep, Teknik, dan Kasus.

Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka

45

Page 18: PENGARUH KELAYAKAN INVESTASI DAN RISIKO PROYEK PLTU …

Jurnal Adminika Volume 6. No. 1, Januari - Juni 2020 ISSN : 2442-3343

8

Syamsuddin, Lukman, 2011. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada

Tandelilin, Eduardus, 2010. Portofolio &

Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi

Pertama.Kanisius. Yogyakarta

Ulam, N.M.S. (2009). The Monte Carlo

Method. Journal of The American

Statistical Association, Vol.44.

No.247, 335-341.

Wibisana Bagus S. 2012, Analisis

Pendanan Proyek PT. PLN (Persero):

Studi Kasus Pembangkit Listrik,

Tenaga Uap (PLTU) Indramayu,

Tesis, Fakultas Ekonomi, Program

Magister Manajemen, Universitas

Indonesia, Jakarta

Yaningwati Fransisca, Retno D, dan

Vivianie, 2015.Analisis Kelayakan

Investasi Usaha Berdasarkan Capital

Budgeting Under Risk (Studi Pada

Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Banyuwangi., Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 26,

No. 1 September 2015.

46