pengaruh kebijakan ekonomi orde baru terhadap keadaan perekonomian

Upload: muhammad-asykarullah

Post on 10-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Pengaruh Kebijakan Ekonomi Orde Baru terhadap Keadaan Perekonomian Indonesia Saat Ini

Pengaruh Kebijakan Ekonomi Orde Baru terhadap Keadaan Perekonomian Indonesia Saat IniAfika Eliyana (1101931)Cellin Wanti Novtaline (1102809)Christhopi S. Sinulingga (1102099){1Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto dari segi ekonomi dapat dikatakan membangun perekonomian Indonesia pasca jatuhnya rezim Orde Lama yang juga dibarengi dengan turunnya perekonomian pada masa akhir pemerintahan Orde Lama. Seoharto pada masa Orde Baru yang menjadi presiden Republik Indonesia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan. Pembangunan di segala bidang yang khususnya pembangunan dalam bidang perekonomian adalah salah satu kebijakan Soeharto yang paling menonjol. Latar Belakang2Pembahasan...3Semenjak tahun 1950 tingkat produksi dan investasi di berbagai sektor utama menunjukan kemunduran, pada tahun 1966 pendapatan riil per kapita sangat lebih dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penerimaan ekspor sangat menurun dan selama tahun 1964-1966 hiperinflasi melanda Negara ini dengan akibat lumpuhnya perekonomian.Perekonomian Indonesia Sejak Pertengahan Tahun 40anPerokonomian tumbuh lebih cepat dan lebih mantap dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pendukung strategi pembangunan ekonomi pemerintah mengatakan bahwa dalam sejarah Republik Indonesia baru sekarang ini suatu tindakan menyeluruh dan terpadu betul-betul dilaksanakan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk. Sebaliknya para kritikus mengatakan bahwa pertumbuhan yang telah terjadi hanya memberikan manfaat kepada segolongan kecil masyarakat yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi, sedangkan golongan besarnya belum memperoleh manfaat bahkan dirugikan.

4Perekonomian Indonesia Sejak Pertengahan Tahun 40anPemerintah orde baru ini di bawah pimpinan Jendral Soeharto yang mulai memegang kekuasaan pemerintahan pada bulan Maret 1966 memberikan prioritas utama bagi pemulihan roda perekonomian. Menjelang tahun 1969 stabilitas moneter telah tercapai dengan cukup baik. Perokonomian tumbuh lebih cepat dan lebih mantap dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Perokonomian tumbuh lebih cepat dan lebih mantap dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pendukung strategi pembangunan ekonomi pemerintah mengatakan bahwa dalam sejarah Republik Indonesia baru sekarang ini suatu tindakan menyeluruh dan terpadu betul-betul dilaksanakan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk. Sebaliknya para kritikus mengatakan bahwa pertumbuhan yang telah terjadi hanya memberikan manfaat kepada segolongan kecil masyarakat yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi, sedangkan golongan besarnya belum memperoleh manfaat bahkan dirugikan.

5Pada tahun 1966, pemerintah Orde Baru makin mantap kedudukannya dan nampak adanya prioritas-prioritas ekonomi baru yang tercermin dalam berbagai pernyataan kebijaksanaan pemerintah.

Tekanan khusus diberikan pada produksi pangan (terutama beras) dan sandang, sedang modal asing didorong, terutama disektor industri dan pertambangan. Dilihat dari segi pertumbuhan output sektoral, pencapaian dari kebijakan pemerintah ini sangat mengesankanPertumbuhan dan Perubahan Struktural6Menjelang tahun 1977 perekonomian Indonesia telah mengalami penurunan struktur secara cukup mencolok, sebagai akibat kebijaksanaan ekonomi pemerintah bersama-sama dengan kenaikan harga minyak.Pertumbuhan dan Perubahan Struktural7Teknologi BaruPerubahan KelembagaanSikap terhadap Prioritas PembangunanFaktor Pembatas yang Bersifat EksternPengelolaan Perekonomian dalam Negeri

Sejak 1966 terjadi perubahan dalam beberapa faktor, diantaranya:Teknologi Baru. Bidang pertanian diawal pemerintahan Orde Baru, bersamaan dengan timbulnya revolusi hijau, telah mengakibatkan banyak perubahan dalam tata-cara penanaman padi. Berbagai bidang diluar pertanian pedesaan, beberapa perubahan teknologi juga telah merembes ke kegiatan masyrakat yang secara tradisional merupakan sember kesempatan kerja bagi penduduk desa. Dalam industri tekstil, perusahaan-perusahaan modern yang memperoleh sember keuangannya dari luar negeri (terutama Jepang) mengakui perkembangan pesat yang mempunyai akibat negative terhadap produsen tekstil kecil.Selain dalam bidang teknologi baru, juga terjadi pada Perubahan Kelembagaan. Perubahan kelembagaan juga terjadi diberbagai bidang dan menghasilkan akibat-akibat ekonomis yang penting. Suatu perubahan kelembagaanyang mempunyai akibat social luas lainnya adalah semakin meluasnya system panen tebasan. Dalam system ini, pelaksanaan panen (terutama padi) diborongkan kepada para pedagang perantara dari luar desa.Sikap Terhadap Priorotas Pembangunan. Nasionalisasi telah mengakibatkan kemunduran industri-industri ekspor. Ini disebabkan oleh kelangkaan tenaga tertatih untuk menggantikan tenaga asing yang pergi. Disamping itu memang prioritas pemerintah sendiri tidak memberikan penekanan pada usaha peningkatan produksi. Faktor-faktor Pembatas yang bersifat Eksteren. Selama dasawarsa 50-an dan 60-an, perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi di Indonesia selalu tertumbuk dan dibatasi oleh timbulnya krisis-krisis neraca pembayaran.Pengelolaan Perekonomian Dalam Negeri. Dipaksa oleh keadaan pada waktu itu, keputusan-keputusan dalam dunia usaha maupun dalam lembaga-lembaga pemerintah cenderung didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan jangka pendek, dan kegiatan-kegiatan di sector pemerintahan dan swata menjurus pada ketidakteraturan. Dalam konteks ini dapat dikatakan Orde Baru telah mencapai hasil yang mengesankan dibidang perombakan kebijakan fiscal dan moneter.

8DualismeKewiraswastaan Golongan PribumiSikap Melihat ke Dalam dan ke LuarPemranan Pemerintah di Bidang Ekonomi

Adapun masalah pembangunan yang belum teratasi:Dualisme.Sejak jaman pejajahan sampai saat ini perekonomian Indonesia masih juga menunjukan cirri-ciri adanya dualism, baik yang bersifat teknologis maupun yang bersifat ekonomis, social dan cultural. Masuknya modal asing sejak tahun 1968 telah mempertajam perbedaan antara sector modern dengan sector tradisisonal didaerah-daerah kota. Dismaping itu, tersebarnya teknologi baru didaerah pedesaan telah meperjelas sifat dualistis perekonomian pedesaan dibandingkan dengan keadaan semasa jaman penjajahan.Kewiraswastaan Golongan PribumiGolongan wiraswasta pribumi terhambat perumbuhannya oleh factor-faktor dan sikap budaya tradisional dan juga oleh perkembangan perusahaan-perusahaan asing yang lebih besar dan lebih efisien serta akibat kebijaksanaan pemerintah sendiri yang kurang membantu pertumbuhan yang sehat bagi sector swasta pribumi.Sikap Melihat Kedalam dan Melihat KeluarDisebutkan bahwa sikap yang timbul di Indonesia selama masa Orde Lama yang cenderung melihat kedalam dari pada harus tergantung kepada luar negeri masih cukup kuat sampai sekarang. Peranan Pemerintah di Bidang Ekonomi Sejak dilaksanakannya system ekonomi Terpimpin, perekonomian Indonesia zmenjadi semakin terkendali, dengan makin meluasnya campur tangan pemerintah dan makin meningkatnya pengawasan administrative langsung. Beberapa penulis berpendapat bahwa kecendrungan kea rash pengaturan pemerintah yang berlebihan itu adalah konsekuensi dari politik etika yang dijalankan pemerintah Belanda Di Indonesia pada awal abad ini.

9Sejalan dengan cita-cita Orde Baru yang ingin melaksanakan tatanan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen, maka langkah awal yang diambil adalah dengan menata kembali lembaga-lembaga Negara yang ada sesuai dengan apa yang diamanatkan Undang Undang Dasar 1945. Kebijakan EkonomiMasa Orde Baru10Pembangunan ekonomi Indonesia diawali dengan dilakukannya koreksi terhadap ekonomi yang didominasi perusahaan negara dan intervensi yang sangat kuat oleh pemerintah terhadap perekonomian nasional pada masa Orde Lama, yaitu dengan melakukan liberalisasi ekonomi secara mendasar.

Selanjutnya direncanakanlah sebuah Rencana Pembangunan yang didasarkan kepada situasi objektif dan bisa diwujudkan.Kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dalam Kurun Waktu 30 Tahun11Kebijaksanaan ekonomi pada Pelita I diarahkan pada peningkatan Produksi dalam negeri, Peningkatan perdagangan dan investasi sebagai langkah rehabilitasi dan stabilitasi ekonomi.Repelita I (1969/70-1973/74)12Kebijakan investasi asing yang liberal pada Pelita I mulai diperketat pada Pelita II dengan diarahkan untuk melanjutkan pengembangan industri substitusiimpor yang berorientasi pada barang setengah jadi dan barang modal. Repelita II (1974/75-1978/79)13Adanya boom minyak hingga tahun 1981 telah mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada swasta nasional untuk berperan. Kebijaksanaan industri serta perdagangan diarahkan pada perlindungan industri dalam negeri.Repelita III (1979/80-1983/84)14Berbagai kebijakan deregulasi dilakukan untuk memperkuat daya saing perekonomian nasional. Hal ini juga merupakan reaksi atas memburuknya perekonomian dunia dan neraca pembayaran Indonesia pada Repelita III.Repelita IV (1984/85-1988/89)15Sektor industri diarahkan pada peningkatan efisiensi dan daya saing industri serta mengembangkan produk unggulan yang mampu bersaing di pasaran internasional. Deregulasi sektor riil dan sektor moneter terus dilakukan untuk mendorong tercapainya perekonomian yang lebih efisien.Repelita V (1989/90-1993/94)16Repelita VI ini merupakan tahap pembangunan yang teramat penting sebab merupakan Repelita yang memperkuat landasan sebelum tinggal landas.Repelita VI (1994/95-1998/99)Fokus Repelita VI ditujukan kepada pemantapan dan penataan industri nasional, peningkatan diversifikasi usaha dan hasil pertanian serta peningkatan ekstensifikasi dan intesifikasi pertanian yang didukung oleh industri pertanian. Peningkatan dan pemantapan koperasi, peningkatan peran pasar dalam negeri serta perluasan pasar luar negeri. Disamping itu dilakukan pula peningkatan pemerataan yang meliputi peningkatan kegiatan ekonomi rakyat, kesempatan usaha, lapangan kerja serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Repelita VI ini merupakan tahap pembangunan yang teramat penting sebab merupakan Repelita yang memperkuat landasan sebelum tinggal landas.

17Jumlah penduduk miskin, yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan, juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Kalau pada 1976 jumlah penduduk miskin Indonesia ada sekitar 54,2 juta orang atau 40,08 persen dari jumlah penduduk, maka pada 1996 jumlah penduduk miskin telah berkurang menjadi 22,5 juta orang atau hanya 11,34 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Ekonomi tumbuh dengan pesat. Pada Repelita I ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 5 % per tahun. Repelita II tumbuh dengan 7,5 %. Repelita III tumbuh dengan 6,5 %. Repelita IV mengalami pertumbuhan 5 persen dan Repelita V 5 %.Pertumbuhan Ekonomi dan Cicilan Hutang18Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Pemihakan dan perlindungan ditujukan pada ekonomi rakyat yang sejak zaman penjajahan sampai 57 tahun Indonesia merdeka selalu terpinggirkan. Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi nasional yang berkeadilan sosial adalah berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya (Mubyarto, 2002).Ekonomi Kerakyatan19Menurut ketetapan GBHN, pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, meteriil dan spiritual berdasarkan Pancasila; di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat; dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis; serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai (T. Gilarso, 1986: 210).Program Pembangunan Nasional20Menurut Anne Booth dalam Donald K. Emmerson (2001: 190) dalam rencana pembangunan lima tahun (Repelita) pertama, yang dimulai pada April 1969, pertanian diberi perhatian utama, dan pada pertengahan 1980-an Indonesia telah mampu mencapai tingkat berswasembada dalam persediaan beras, asal tidak terjadi kendala yang tak terduga. Ketimbang negara pengekspor minyak dan gas lainnya yang menganggap kenaikan harga energi dunia sebagai kesempatan yang enak untuk membayar harga impor makanan dengan penghasilan dari ekspor hidrokarbonminyak dan gasperhatian Indonesia terhadap pemeliharaan hasil pertanian dalam negeri benar-benar mengesankan.Program Pembangunan Nasional21Prospek perekonomian suatu Negara ditentukan oleh tiga hal penting:Pertama, kondisi ekonomi Negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming atau showing down (mengalami resesi) atau stagnasi.Kedua, kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan dikeluarkan dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis seperti banker, pedagang, industrialisasi, pengusaha, penanaman modal, dan masyarakat. Dalam kata lain, apa respon pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dalam menghadapi kondisi ekonomi ekonomi saat ini sangat menetukan prospek ekonomi di masa mendatang. Ketiga, kondisi ekonomi dunia atau external environments. Ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami suatu krisis besar yang menyebabkan proses pembangunannya sedang krisis besar yang menyebabkan proses pembangunannya sedang mengalami resesi.

Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad 2122Struktur ekonomi harus diperbaikiMeningkatkan jumlah SDM dengan kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dimasa depanPembangunan saran dan prasarana (infrastruktur fisik dan nonfisik) Terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi yang konsisten dan terencanaKiat-kiat yang perlu dilakukanPerekonomian Indonesia dapat baik kembali, selain ditentukan oleh external environmental, juga tergantung apakah Indonesia mampu melepaskan diri dari krisis tersebut. Pertanyaan sekarang: kiat-kiat apa yang harus dilakukan oleh Indonesia, khususnya pemerintah dan pelaku bisnis. Kiat-kiat tersebut yang sekaligus juga untuk meningkatkan daya saing global produk-produk Indonesia, adalah terutama:Struktur ekonomi harus diperbaiki: pembangunan dan pertumbuhan sector-sektor ekonomi harus relative merata dengan suatu system pembangunan dimana ada sector kunci sebagai penggerak utama proses pembangunan dan pertumbuhan. Alokasi SDA SDM, energy, modal dan input-input produksi lainnya yang ada harus diprioritaskan ke sektor kunci itu dan sector-sektor lainnya yang mempunyai kaitan produksi bisnis dengan sektor kunci itu yang paling tidak secara potensial bisa sangat produktif dan memiliki total multiplier effects (pendapatan, produksi dan kesempatan kerja) yang besar.Meningkatkan jumlah SDM dengan kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dimasa depan. Perlu kerja sama yang baik antara perguruan tinggi (PT) dengan dunia usaha.Pembangunan saran dan prasarana (infrastruktur fisik dan nonfisik) yang menunjang kegiatan dunia usaha harus lebih digiatkan lagi dan merata ke seluruh tanah air, dan peranan swasta harus ditingkatkan.Terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi yang konsisten dan terencana, terutama di sektor real.23Indnesia harus sudah memiliki suatu visi ke depan yang jelasPemerintah harus bersih sepenuhnyaPola patron-client yang ada selama ini sebagai patologi ekonomi harus dilenyapkanDiversifikasi ekspor non migas terus ditingkatkan

Kiat-kiat yang perlu dilakukanIndnesia harus sudah memiliki suatu visi ke depan yang jelas, agar bisa segera menetukan strategi pembangunan ekonomi nasional jangka panjang. Pertanyaan penting: pada abd ke-21 nanti apakah Indonesia mau menjadi suatu Negara yang unggul di produk-produk tekstil, minyak, makanan, kerajinan, kapal laut, mobil, atau pesawat terbang. Pemerintah harus bersih sepenuhnya. Praktek korupsi dankolusi (system dirigisme) dengan pengusaha-pengusaha besar tertentu harus dibasmi segera, dan otoriterisme pemerintah harus dikurangi secara drastic.Pola patron-client di dalam kehidupan masyarakat terutama relasi antara pemerintah dengan pelaku bisnis yang ada selama ini sebagai patologi ekonomi harus dilenyapkan, yang terbukti telah menggerogoti efisiensi ekonomi nasional.Diversifikasi ekspor non migas terus ditingkatkan.24Undang-undang yang menciptakan suatu iklim persaingan yang fair dan kondusif harus segera dikeluarkanPengembangan ushaa kecil dan menengah yang tangguh, efisien, produktif, fleksibel dan mandiri harus diteruskanKemitraan dalam arti strategic alliance antara sesame perusahaan di dalam negeri muapun di luar negeri Kiat-kiat yang perlu dilakukanUndang-undang yang menciptakan suatu iklim persaingan yang fair dan kondusif harus segera dikeluarkan. Monopoli dan semacamnya yang ada selama ini karena kebijakan pemerintah yang memihak harus segera dihilangkan.Pengembangan ushaa kecil dan menengah yang tangguh, efisien, produktif, fleksibel dan mandiri harus diteruskan, terutama di sektor industry manufaktur baik sebagai sub-kontraktor terhadap industry skala besar maupun sebagai industri akhir.Kemitraan dalam arti strategic alliance antara sesame perusahaan di dalam negeri muapun di luar negeri (jadi bukan seeprti yang dikenal Indonesia yaitu kemitraan yang lebih didasari oleh factor social dan politik atau belas kasihan)

25Usaha penyehatan dan liberalisasi sektor keuanganBank Indonesia (BI) harus lebih tegas lagi dalam mengatur perkembangan perbankan di IndonesiaMembangun industri-industri mindstreamAktif melakukan promosiJumlah pengusaha yang berjiwa industrialis dengan tingkat entrepreneurship yang tinggi harus ditingkatkanKali inipemerintah harus tegas mengatakan bahwa ketergantungan ekonomi nasional pada hutang luar negeriKiat-kiat yang perlu dilakukanUsaha penyehatan dan liberalisasi sektor keuangan, khususnya perbankan terus dilanjutkan. Perbaikan sektor perbankan mencakup semua aspek termasuk perbaikan standar akuntansi dan manajemen.Bank Indonesia (BI) harus lebih tegas lagi dalam mengatur perkembangan perbankan di Indonesia.Membangun industri-industri mindstream, seperti industri pembuat barang modal dan alat-alat produksi harus segera dilaksanakan.Aktif melakukan promosi, termasuk membuat jaringan distribusi/pemasaran.Jumlah pengusaha yang berjiwa industrialis dengan tingkat entrepreneurship yang tinggi harus ditingkatkan.Kali inipemerintah harus tegas mengatakan bahwa ketergantungan ekonomi nasional pada hutang luar negeri, termasuk pinjaman tahunan dari CGI akan segera dikurangi.

26Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat denganpermintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.Perekonomian Indonesia saat iniDi lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). Prospek perekonomian ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi, kata Darmin.Dia mengatakan, permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia menambahkan, Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah mencapai target pertumbuhan di 2011. Meski demikian, inflasi tinggi masih akan menjadi tantangan serius di tahun ini.Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat dari PDBPendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15).Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.

27Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan summer daya alamMenimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).Pembangunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merataMeskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.Perbedaan ekonomi antardaerah, antargolongan pekerjaan, antarkelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam.Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi sosial)Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpadiimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan.Pembagunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlahwilayah yang justru menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau,Kalimantan Timur, dan Irian.Dampak negatif kebijakan orde baru28Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnya pun dapat dilihat secara konkritIndonesia mengubah ststus dari Negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.

Dampak positif kebijakan orde baru29Sekian dan terima kasih atas perhatiannya30