pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa...

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak mengenal peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan jual beli, keberadaan pasar merupakan salah satu hal yang paling penting karena tempat untuk melakukan kegiatan tersebut selain menjadi indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat suatu wilayah.Sama halnya dengan bangsa lain, bangsa Indonesia telah lama mengenal pasar khususnya pasar tradisional. Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia pasar berarti tempat orang berjual beli sedangkan tradisional dimaknai sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang kepada norma dan adat kebiasaan yang ada serta turun temurun. Berdasarkan arti diatas maka pasar tradisional adalah tempat orang barjual beli yang berlangsung di suatu tempat berdasarkan kebiasaan. Di Indonesia keberadaan pasar Tradisional bukan semata merupakan urusan ekonomi tetapi lebih jauh kepada norma ranah budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama di berbagai wilayah di Indonesia.Ditengah arus modernitas, keberadaan pasar tradisional sebagai suatu budaya bangsa saat ini mencoba untuk bertahan dan mengembangkan diri agar bisa besaing ditengah arus tersebut. Liberalisasi investasi yang semakin tidak terbendung telah membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak komoditi, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut telah membuat masyarakat indonesia berpaling dari bagian kebudayaan dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan intensitas intraksi yang minim.Pasar itu sendiri terdiri dari dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat

Upload: rojikin-aish

Post on 12-Apr-2017

597 views

Category:

Economy & Finance


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak

mengenal peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam

kegiatan jual beli, keberadaan pasar merupakan salah satu hal yang

paling penting karena tempat untuk melakukan kegiatan tersebut

selain menjadi indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat

suatu wilayah.Sama halnya dengan bangsa lain, bangsa Indonesia

telah lama mengenal pasar khususnya pasar tradisional. Berdasarkan

Kamus Umum Bahasa Indonesia pasar berarti tempat orang berjual

beli sedangkan tradisional dimaknai sikap dan cara berfikir serta

bertindak yang selalu berpegang kepada norma dan adat kebiasaan

yang ada serta turun temurun.

Berdasarkan arti diatas maka pasar tradisional adalah tempat

orang barjual beli yang berlangsung di suatu tempat berdasarkan

kebiasaan. Di Indonesia keberadaan pasar Tradisional bukan semata

merupakan urusan ekonomi tetapi lebih jauh kepada norma ranah

budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama di

berbagai wilayah di Indonesia.Ditengah arus modernitas, keberadaan

pasar tradisional sebagai suatu budaya bangsa saat ini mencoba

untuk bertahan dan mengembangkan diri agar bisa besaing ditengah

arus tersebut. Liberalisasi investasi yang semakin tidak terbendung

telah membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan

bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak

komoditi, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut telah

membuat masyarakat indonesia berpaling dari bagian kebudayaan

dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan

intensitas intraksi yang minim.Pasar itu sendiri terdiri dari dua yaitu

pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat

Page 2: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

2

berjual beli dimana konsumen masih bisa melakukan tawar menawar,

salah satu contoh dari pasar tradisional yang sering terlihat di pinggir

jalan atau di pemukiman penduduk yang biasa disebut pedagang

kelontong. Sedangkan pasar modern tempat dimana konsumen dapat

membeli barang-barang yang diinginkan tapi di tempat ini tidak dapat

lagi melakukan tawar-menawar seperti pasar tradisional karena

harganya sudah terpatok. Salah satu contoh dari pasar modern ini

adalah minimarket seperti alfamart, alfamidi, indomart dan sebagainya

Sejak saat itu, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan

meramaikan industri ritel Indonesia. Beberapa contohnya adalah

Continent, Carrefour, Hero, Walmart, Yaohan, Lotus, Mark & Spencer,

Sogo, Makro, Seven Eleven, dan lain-lain. Ritel modern tersebut

terbagi menjadi beberapa skala usaha yakni Department Store,

Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket. Pertumbuhan pasar-

pasar modern itu sendiri disebut kawasan yang mencerminkan suatu

bentuk aktifitas perdagangan retail, pusat perbelanjaan serta daerah

hiburan yang terletak di tengah kota yang memiliki pengaruh besar

terhadap kegiatan ekonomi. Minimarket sebenarnya adalah semacam

toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan,

namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda

dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan,

dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-

rak dagangan dan membayarnya di kasir. Minimarket yang ada di

Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle K,

dan lain-lain.

Persebaran minimarket pada satu sisi memiliki dampak yang

baik, hal ini membuktikan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup

tinggi dan menciptakan investasi, namun di sisi lain hal ini dapan

menyebabkan kelesuan para pedagang kios tradisional, bahkan

mematikan usaha mereka. Kehadiran pasar modern tersebut telah

memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat yang merugikan

Page 3: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

3

pedagang kios kecil. Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang

timpang tersebut juga berpotensi munumbuhkan benih-benih

kecemburuan sosial di antara para pelaku perdagangan. membuat

pedagang kios kecil semakin terpuruk bahkan mati karena tergerus

keberadaan minimarket yang menawarkan kenyamanan berbelanja,

kemudahan pembayaran, kualitas produk yang lebih baik dan nilai

plus lainnya bila dibandingkan dengan apa yang dapat ditawarkan

oleh pedagang Kios tradisional. Terlebih lagi sekarang banyak

bermunculan minimarket yang membuka tokonya 24 jam

sehingga persaingan antara mini market dengan pedagang kios

kecil semakin tidak seimbang.

Dengan menjamurnya minimarket 24 jam di Indonesia sudah

pasti mempengeruhi penjualan pedagang tradisonal. Saingan para

pedagang tradisional akan bertambah. Saingan antara sesama

pedagang dan saingan dengan toko modern (minimarket). Selain itu,

banyak pasar tradisional yang digusur pemerintah karena alasan tata

kota. Lahan mereka dijadkan pusat perbelanjaan yang lebih mewah

dan mahal

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana

pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi

pedagang pasar tradisional di Desa Sribantolo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:Untuk menjelaskan pengaruh keberadaan

minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar

tradisional di Desa Sribantolo.

Page 4: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

4

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Khusus dari penelitian ini adalah: Dapat bermanfaat dan

menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan semua

pihak akademisi. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadi

sumbangan pemikiran .

b. Manfaat Umum dari penelitian ini : Untuk mengantisipasi dampak

negatif keberadaan mini market terhadap kondisi ekonomi pasar

tradisional.

1.5 Hipotesis

1. Keberadaan mini market berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang pasar.

2. Keberadaan mini market tidak berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang pasar .

Page 5: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Minimarket

Pengertian Minimarket Secara Kata merupakan gabungan dari

kata, “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil” sedang market berarti

“pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau

diperjelas menjadi sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-

barang bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Minimarket dan

toko kelontong memiliki banyak kesamaan. Toko kelontong kini juga

sudah banyak yang menggunakan komputer. Toko kelontong juga

sudah banyak yang menggunakan rak standar.Secara bahasa

Pengertian minimarket adalah pasar swalayan kecil.Sebuah

minimarket sebenarnya adalah semacam "Toko Kelontong" atau yang

menjual segala macam barang dan makanan, perbedaan nya disini

biasa nya minimarket menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of

sale untuk penjualan nya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah

supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan

sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia

butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin

kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang.Sebuah

minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket,

minimarket circkle K 24 jam bukanya hingga 24 jam. Minimarket yang

ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart,

CirclK, dan banyak minimarket yang dikelola individu perorangan

lainnya.

2.2 Pengertian Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan

transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar.

Barang yang diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari

Page 6: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

6

masyarakat, seperti makanan, kue, buah-buahan, pakaian, barang

elektronik, dan jasa.

Biasanya setiap pasar tradisional diberi nama. Ada yang diberi

nama menurut tempatnya, seperti Pasar Jatinegara dan Pasar

Palmerah. Ada yang diberi nama menurut hari, seperti Pasar Jumat,

Pasar Rebo, dan Pasar Senen. Ada juga yang diberi nama menurut

barang yang diperdagangkan, seperti pasar hewan yang hanya

menjual hewan, pasar buah yang khusus menjual buah, pasar beras

yang hanya menjual beras, dan pasar sayur mayur yang hanya

menjual sayur mayur.

Pasar tradisional semacam itu disebut juga pasar induk. Di

pasar inilah para pedagang membeli barang dagangan untuk dijual

kembali di tempat lain.Bangunan di pasar tradisional berbentuk toko

dan los. Toko biasanya digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian,

dan barang pecah belah. Adapun losnya digunakan untuk berjualan

sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging.

Ruangan untuk berjualan di pasar tradisional tidak luas,

penerangan secukupnya, dan tanpa pendingin udara. Kebersihan juga

sering kurang terjaga. Sampah banyak berserakan sehingga

menimbulkan bau. Akibatnya jika hujan, pasar tradisional terlihat becek

dan kotor.

Namun, saat ini pengelolaan pasar tradisional mulai

ditingkatkan. Genangan air, lingkungan kumuh, dan suasana

berdesak-desakan jarang terlihat di pasar tradisional. Kini pasar

tradisional semakin bersih dan nyaman untuk dikunjungi

Kegiatan jual beli di pasar tradisional terjadi karena ada dua

pihak yang mau menjual dan membeli. Kedua pihak ini melakukan

tawar menawar harga. Penjual berusaha menawarkan barang dengan

harga setinggi-tingginya. Sebaliknya, pembeli berupaya mendapatkan

harga serendah-rendahnya. Kegiatan jual beli pun terjadi setelah ada

kesepakatan harga di antara keduanya.

Page 7: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

7

2.3 Definisi Sosial Ekonomi

Sosial Ekonomi - Sosial mengandung arti segala sesuatu yang

berhubungan dengan masyarakat, sementara itu ekonomi memiliki

artian sebagai ilmu yang berhubungan dengan asas produksi,

distribusi, pemakaian barang serta kekayaan. Sekilas Sosial dan

Ekonomi seperti dua hal dan cabang ilmu yang berbeda, namun

diantara keduanya sebenarnya terdapat kaitan yang erat. Salah satu

kaitan yang erat tersebut adalah, Jika keperluan ekonomi tidak

terpenuhi maka akan terdapat dampak sosial yang terjadi di

masyarakat kita. Jadi bisa dijadikan kesimpulan adalah bahwa sosial

ekonomi mengandung pengertian sebagai segala sesuatu hal yang

berhubungan dengan tindakan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat seperti sandang, pangan dan papan

Beberapa pengaruh pasar tradisional terhadap munculnya Mini market :

1. Pengaruh munculnya minimarket 24 jam terhadap pedagang

tradisional

Dengan menjamurnya minimarket 24 jam di kota-kota Indonesia

sudah pasti mempengeruhi penjualan pedagang tradisonal.

Saingan para pedagang tradisional akan bertambah. Saingan

antara sesama pedagang dan saingan dengan toko modern

(minimarket). Selain itu, banyak pasar tradisional yang digusur

pemerintah karena alasan tata kota. Lahan mereka dijadkan pusat

perbelanjaan yang lebih mewah dan mahal

2. Pengaruh minimarket terhadap system sosial budaya

Dengan adanya minimarket 24 jam maka masyarakat indoneisa di

bawa kearah perubahan sosial. Perubahan sosial disini sangat

merugikan pasar tradisional. Konsumen diajarkan untuk blanja

dengan lebih simple dan praktis tanpa adanya tawar menawar

Page 8: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

8

antara pedagang dan pembeli. Ini akan mrubah cirri khas

perdaganagn yang ada di Indoneisa. Semua harga sudah di

patokkan. Interaksi antara pembeli dan pedagang pun nyris tidak

ada.

Ada 2 faktor penyebab perubahan sosial dalam masyarakat

yaitu faktor extern dan intern:

a. Faktor Intern

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran,

kematian, migrasi)

2. Adanya Penemuan Baru.

3. konflik yang terjadi dalam masyarakat

4. Pemberontakan atau revolusi

b. Faktor Extern :

1. perubahan alam

2. peperangan

3.pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran

kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang

masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi

(pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang

sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).

Solusi pengaruh minimarket terhadap pasar tradisional:

1. Adanya perhitungan membangun minimarket di setiap daerah.

2. Harga produk supermarket dan minimarket harusnya lebih

mahal dibandingkan dengan harga pasar tradisonal.

3. Pemerintah seharusnya mampu mengelola pasar tradisonal

dengan lebih baik.

Namun dasar ekonomi dalam negeri yang tidak tergoyahkan

saat itu, yakni ekonomi perdesaan dan usaha kecil menengah.

Apabila kedua komponen tersebut juga ikut rusak, maka

perekonomian di negara kita bisa hancur.

Page 9: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

9

Krisis ekonomi global akan sangat berpengaruh terhadap

perekonomian di Indonesia. Sedikit saja perekonomian dunia terkena

krisis, maka dampaknya akan terasa bahkan hampir setiap 10 tahun

Indonesia terkena krisis. Kenapa India tidak goyah, atau China bahkan

Malaysia. Untuk itu, perekonomian perdesaan dan perusahaan kecil

menengah harus benar-benar dipertahankan karena keberadaannya

sangat penting dalam menopang perekonomian secara nasional.

Pasalnya sederhana maukah semua pihak mengikuti aturan

dan rambu yang ada. Disisi lain betul tumbuhnya toko modern bisa

menghidupkan daerah yang tidur, sehingga dengan adanya took

modern bisa jadi hidup. Tapi, kewajaran tumbuhnya toko modern

harus tetap mengacu terhadap peraturan yang ada.

Jadi, Keberadaan minimarket itu sangat berpengaruh dalam

penjualan kepada masyarakat sekitar. Pasalnya, konsumen lebih

memilih memilih belanja di minimarket walau hanya membeli sabun,

shampo atau kebutuhan pokok lain. Padahal di toko terdekat juga

menjual barang serupa tapi enggan masyarakat enggan membeli

barang di toko setempat. Pedagang pasar tradisional di sini

merupakan bagian dari sistem sosial yang ada. Fungsinya sebagai

tempat masyarakat berinteraksi, bisa dikatakan sangat penting.

Karena sebagai suatu subsistem, ia menjaga keseimbangan sosial

dalam masyarakat. Kegiatan interaksi yang terjadi di dalamnya,

menciptakan suasana yang harmonis antara pedagang dan pembeli

sebagai individu dalam masyarakat.

Proses sosialisasi yang terjadi di dalamnya, ideal dengan

budaya ketimuran orang Indonesia seperti yang telah dijelaskan di

atas. Persamaan makna dari suatu komunikasi, terlihat dari kegiatan

tawar-menawar yang dilakukan antara pedagang dan pembeli.

Interaksi yang ada antara pedagang dan pembeli, mengakibatkan

adanya proses saling mengenal satu sama lain.

Page 10: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

10

Dengan munculnya minimarket 24 jam, yang sekarang

menjamur, pedagang pasar tradisional mendapat tekanan-tekanan,

walaupun hal tersebut tidak langsung dirasakan mereka. Namun,

secara tidak sadar, hadirnya minimarket-minimarket ini, lama-

kelamaan akan menekan keberadaan mereka. mulai dari saingan

yang bertambah tidak hanya antara sesama pedagang, namun juga

dengan minimarket yang ada.

Hal ini juga dengan sendirinya merubah proses sosialisasi yang

ada. Sistem sosial yang ada akan berubah, menjadi tidak seimbang

lagi dikarenakan fungsi pasar tradisional sebagai tempat berinteraksi

telah berkurang. Ini tidak hanya berdampak pada proses sosial saja,

namun juga berdampak bagi masing-masing individu dalam

masyarakat. Akan muncul sifat individualis masyarakat. Sebagai

contoh, pada pasar tradisional pembeli sepenuhnya dilayani oleh

pedagang, yang mengakibatkan terjadinya interaksi secara langsung

satu sama lain. Namun tidak demikian di minimarket, atau

supermarket. Pelayanan dirubah menjadi swalayan, atau self service.

Yaitu, pembeli diarahkan untuk melayani diri sendiri dalam membeli

barang yang diinginkan. Hal ini mengakibatkan kurangnya interaksi

antara individu. Lama kelamaan, hal ini akan menjadi biasa, dan

menjadi gaya hidup dalam masyarakat.

Tidak hanya itu, dari segi ekonomi juga sangat berdampak bagi

pedagang pasar tradisional. Para pelanggan yang berkurang karena

mereka beralih pada minimarket dan supermarket, tentunya

mengurangi pendapatan para pedagang. Apabila hal ini dibiarkan

terus menerus, maka akan terjadi ketidakseimbangan di bidang

ekonomi. Para pedagang yang tadinya mengandalkan pendapatan

dari berdagang, terpaksa harus mencari lahan lain yang dapat

menghasilkan pendapatan.

Begitulah tinjauan berdasarkan fungsional struktural. Bahwa

setiap sistem sosial merupakan siklus yang selalu berubah dan

Page 11: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

11

membentuk suatu sistem yang baru. Adanya minimarket 24 jam,

mengakibatkan ketidakseimbangan dalam sistem sosial. Namun

perlahan-lahan, ketidakseimbangan tersebut akan bergerak dan

membentuk suatu keseimbangan yang baru. Mau tidak mau,

pedagang pasar tradisional harus mengikuti perkembangan tersebut.

Mereka akan beralih fungsi membentuk suatu tatanan yang baru, dan

kebiasaan yang baru pula.

Page 12: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah penelitian Metode deskriptif merupakan salah

satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif

bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang

melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau

memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat

perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang

lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari

pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada

waktu yang akan datang. Dengan demikian metode penelitian

deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini

bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja

menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan hasil observasi

dan data kuatitatif yang diperoleh.

1. Observasi adalah metode pengumpulan data melalui

pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan

langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini,

peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu

mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung

berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu

pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali

kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu

pengetahuan tersebut. Dengan observasi kita dapat memperoleh

gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui

dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki

sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan

Page 13: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

13

memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan

mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi,

jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai

data konkret secara langsung di lapangan atau tempat

penelitian.

2. Metode wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

(Esterberg, 2002). Wawancara merupakan alat mengecek ulang

atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi

langsung antara peneliti dan sampel.Dalam penelitian dikenal

teknik wawancara-mendalam .Teknik ini biasanya melekat erat

dengan penelitian kualitatif.

3.2 Prosedur Penelitian

Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta

empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari

mengkaji berbagai literatur relevan. Penelitian dilakukan secara

sistematis, empiris, dan kritis mengenai fenomena-fenomena yang

dipandu oleh prosedur berikut:

1. Menyiapkan target pengamatan beserta indikatornya

2. Menjalankan pengamatan.

3. Menyiapkan bahan pertanyaan wawancara kepada responden

4. Memperdalam temuan dengan wawancara

5. Mengumpulkan temuan pengamatan dan wawancara.

6. Menganalisis temuan.

7. Menyusun laporan penelitian

Page 14: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

14

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 November - 23

November 2015. Penelitian akan dilakukan Didesa Sribantolo

Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur.

Page 15: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa

setiap temuan dalam kegiatan observasi dan wawancara dengan

responden yang terpilih, mengenai pengaruh keberadaan minimarket

terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di Desa

Sribantolo, maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel Hasil Penelitian

No. Pertanyaan Jawaban No.

1 Apakah keberadaan mini market (Alfa/Indomaret) mempengaruhi usaha anda?

Ya 1

Ya sangat mempengaruhi 2

Ya 3

Tidak 4

Tidak 5

Ya sangat 6

2 Seberapa jauh pengaruh minimarket terhadap usaha anda ?

Tidak berpengaruh 1

Ya sangat berpengaruh karena harga barang diminimarket sering diskon terutama harga bahan pokok

2

Sangat berpengaruh karena harga barang diminimarket sangat lengkap

3

Tidak sama sekali 4

.tidak 5

Ya karena dengan ada mini market pasar tradisional sepi konsumen

6

3 Berapa penghasilan anda sebelum adanya mini market?

Kurang lebih 3 juta 1

1 juta

2

2 juta

3

Page 16: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

16

5 juta 4

500 ribu 5

2.5 juta 6

4 Berapa panghasilan anda setelah adanya minimarket ?

1 jt 1

700 rb 2

1,5 jt 3

2 juta 4

300 ribu 5

1 juta 6

5 Bagaimana seharusnya kebijakan pemerintah agar pengusaha minimarket tidak bersinggungan dengan pedagang biasa ?

Di samakan harganya 1

Harga sembako jangan telalu naik.

2

Harga di samakan 3

Seharusnya pemerintah tidak menaiki harga bahn pokok

4

Seharusnya diadakan sosialisai anatar pedagang dengan pengusaha minimarket

5

Harga sembako harus stabil jadi tidak ada perselisiahan

6

6 Bagaimana cara anda mengatasi keadaan ini?

Harga barang di turunkan 1

bersabar 2

Pemerintah harus bisa mengelola pasar tradisional lebih baik

3

Harus membuat strategi agar bisa menarik konsumen

4

Dengan mengadakan diskon seperti mini market

5

Kalau bisa di lengkapi barang barang seperti di minimarket

6

Page 17: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

17

4.2 Pembahasan

Keberadaan mini market ternyata secara perlahan menggeser

konsumen pasar tradisional secara perlahan baik disadari atau tidak

pedagang pasar telah dirugikan dengan keberadaan minimarket. Dari

responden yang dipilih secara acak secara keseluruhan terpengaruh

oleh keberadaan minimarket baik langsung maupun tidak langsung.

Dari seluruh responden 60% sadar keberadan minimarket telah

merugikan jalannya usaha mereka dan 40% masih menyatakan

keberadaan mini market tidak berpengaruh pada usaha mereka.

Tetapi ketika ditilik mengenai pengahasilan mereka sebelum

dan sesudah berdirinya minimarket secara keseluruhan mengalami

penurunan drastis. Penurunan penghasilan hingga 63% adalah bukti

nyata bagaimana keberadaan mini market telah menyedot konsumen

pasar tradisional di desa sribantolo.

Menjamurnya pasar modern yang ada di Indonesia, bahkan

sampai ke wilayah pedesaan dan mengakibatkan pasar-pasar

tradisional termasuk warung-warung kecil semakin tersingkirkan. Pola

pikir dan gaya hidup modern merupakan salah satu penyebab

masyarakat lebih senang untuk belanja kebutuhan sehari-hari di pasar

modern, yang dianggap lebih nyaman, bersih, dingin, dan lebih

terjamin kebersihannya, daripada belanja di pasar tradisional yang

dianggap kotor, becek, dan bau yang tidak sedap. Selain itu, strategi

pasar modern dapat menarik pembeli. Mereka melakukan berbagai

strategi harga dan non harga, misalnya dengan memberikan diskon

harga pada waktu tertentu, strategi non harga dalam bentuk iklan dan

parkir gratis.

Patut diakui bahwa pasar modern memang memiliki

keunggulan di tengah masyarakat yang cenderung berkarakter manja

dan serba instan. Pasar ini melakukan penjualan barang-barang yang

juga ada di pasar tradisional, termasuk kebutuhan-kebutuhan pokok

Page 18: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

18

manusia. Para pembeli dimanjakan dengan tawaran harga yang

menarik, kemasan yang rapi, jenis barang lebih lengkap, lingkungan

yang bersih dan nyaman, petugas pelayanan yang ramah dan

menarik, yang dapat menyebabkan pasar ini juga menjadi tempat

wisata keluarga yang murah dan menyenangkan. Dari aspek harga

pun pasar modern terkadang diopinikan dan terkesan lebih murah

daripada harga di pasar tradisional. Dengan strategi subsidi silang,

membuat harga suatu jenis barang menjadi lebih murah, dan

menjadikan harga barang yang lain menjadi lebih mahal dibandingkan

dengan harga di pasar tradisional. Kelangsungan pasar tradisional

berkaitan erat dengan perlindungan terhadap pasar tradisional.

Berbagai strategi telah dilakukan para pedagang pasar untuk

bisa bersaing dengan keberadaan minimarket sebagai pasar modern.

Namun untuk menghadapi persaingan dengan pasar modern, maka

pasar tradisional perlu memiliki strategi khusus dari para pedagang

pasar karena kenyataannya yang dihadapi saat ini pasar modern lebih

eksistensi dari pada pasar tradisional. Maka dari itu perlu adanya

strategi dari pedagang mempertahankan pelanggan dan keberadaan

usahanya membangun rencana mengubah citra dan khas yang

mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen sebagaimana

yang dilakukan oleh pasar modern. Peran Pengelola Pasar Tradisional

sangat penting untuk mengupayakan agar strategi tersebut berjalan

dengan baik, bahkan harus bisa mensinergikan setiap elemen atau

pihak yang terkait dalam pembinaan dan pemberdayaan pasar

tradisional tersebut.

Beberapa hal yang harus dibenahi seperti: kebersihan, lantai

yang kering tidak becek, penataan lokasi yang sesuai dengan jenis

barang yang dijual, lorong untuk pembeli yang lapang agar mudah

berlalu-lalang antara pembeli, adanya pengaturan pencahayaan dan

pengaturan udara, keamanan, tersedianya pusat informasi, adanya

pelatihan secara rutin bagi para pedagang tentang bagaimana

Page 19: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

19

mengatasi kebakaran dan bagaimana menyelamatkan diri jika terjadi

kebakaran. Maka, Pengelola Pasar Tradisional dituntut untuk menjaga

pasar tradisional tersebut agar tetap memiliki eksistensi, dikelola

dengan bersih, indah dan higienis secara terus-menerus. Jika pasar

tradisional dikelola dengan baik dan menarik, maka tidak perlu

khawatir menghadapi pasar modern karena keduanya adalah sama-

sama tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi.

Pasar Tradisional tidak sekedar berhenti pada pembangunan

sarana fisiknya saja, berbagai upaya perlu dilakukan seperti pelatihan

manajemen pengelolaan pasar tradisional, penyusunan model

pembangunan dan pengelolaan pasar dan peningkatan pengetahuan

dan kemampuan pedagang serta memfasilitasi pelaksanaan pos ukur

ulang dalam rangka peningkatan tertib ukur guna melindungi

konsumen. Seperti pedagan memberi tulisan informasi harga,

penataan dagangan, kebebasan konsumen memilih, keramahan

pelayan, citra pelayan. Pasar yang sehat, bersih dan dinamis akan

ramai dikunjungi dan tentunya akan menguntungkan pedagang,

pengelola, serta pemerintah daerah setempat.

Namun disayangkan untuk responden sendiri belum memiliki

solusi yang tepat untuk mengatasi keadaan ini maka perlu sosialisasi

dan peran pemerintah dalam memepertahankan eksistensi pedagang

pasar tradisional. Dari penelitian yang dilakukan didapat bahwa

keberadaan mini market telah menurunkan jumlah konsumen

pedagang pasar tradisional, dengan nilai penurunan omset antara

25% sampai 63% dan pada rata-rata 41%. Tentu penurunan

penghasilan ini akan menurunkan kesejahteraan ekonomi mereka

juga. Demikian pembahasan penelitian ini.

Page 20: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

20

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan mengenai pengaruh menjelaskan

pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi

pedagang pasar tradisional di Desa Sribantolo ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Keberadaan mini market telah menurunkan jumlah konsumen

pedagang pasar tradisional, dengan nilai penurunan omset

antara 25% sampai 63% dan pada rata-rata 41%. Tentu

penurunan penghasilan ini akan menurunkan kesejahteraan

ekonomi mereka

2. Pedagang pasar memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi

persaiang dengan minimarket maka perlu peran dan sosialisasi

pemerintah dalam memepertahankan eksistensi pedagang

pasar tradisional.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat maka peneliti

memberikan saran berikut ini:

1. Pemerintah harus kembali mengatur tata ruang keberadaan

pasar modern dan pasar tradisional.

2. Pasar tradisional harus berbenah diri baik dalam segi fisik

maupun citra pelayanan.

3. Diadakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini masih

bersifat rintisan.

Page 21: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

21

DAFTAR PUSTAKA

Arfan, Fachry. 2011. Pengaruh adanya minimarket terhadap tingkat

penjualan barang bagi pedagang pasar tradisional Ciputat. Bekasi.

Budianas, Nanang. 2013. Pengertian Omzet Penjualan. Makassar.

Dedi. 2012. Dampak Keberadaan Waralaba Minimarket Terhadap

Kelangsungan Bisnis Toko di Sekitarnya : Berdasarkan Penelitian di

Beberapa Kota Pada Kurun Waktu 2012. Jakarta.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Iffah, Melita (dkk). 2010. Pengaruh toko modern terhadap toko usaha

kecil skala lingkungan (studi kasus: minimarket kecamatan Blimbing,

kota Malang). Malang.

Juliandi, Azuar. 2006. Perkembangan Instrumen Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Pembeli.Jakarta.

Mei Ningrum, Putrie. 2011. Pengertian Manajemen Retail. Universitas

Gunadarma.

Membangun Minat Beli : Definisi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

dan Minat Pembelian Ulang (Future Intention).2011. Jakarta.

Ottis, Widiandra Damasus & Sasana Hadi. 2013. Analisis dampak

keberadaan pasar modern terhadap keuntungan usaha pedagang

pasar tradisional. Semarang.

Pakpahan, Effendi. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi omzet

penjualan. Universitas Muslim Nusantara Washliyah. Medan.

Prihati Ningsih, Wahyu. 2010. Pasar modern vs pasar tradisional.

Semarang.

Salindri. 2010. Penelitian dampak keberadaan pasar modern terhadap

(supermarket dan hypermarket) terhadap ritel koperasi/waserda dan

pasar tradisional. Jakarta.

Suratmi, Elita. 2012. Pengaruh Perkembangan Pasar Modern.

Jakarta.

Yanzehsan. 2012. Pengaruh Minimarket di Pedesaan Terhadap

Perekonomian Pedagang Kecil. Jakarta.

Page 22: Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di desa sribantolo

22