pengaruh jumlah pembiayaan mudharabah...

130
PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN INFLASI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Oleh: Masnurdiyansyah Gestama NIM: 1112081000139 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: vothuan

Post on 11-Aug-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN INFLASI TERHADAP

TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH YANG

TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2010-2014

Oleh:

Masnurdiyansyah Gestama

NIM: 1112081000139

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

i

Page 3: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

ii

Page 4: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

iii

Page 5: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

iv

Page 6: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Masnurdiyansyah Gestama

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 September 1993

3. Alamat : Jl. Sedap Malam A-2/29 Pamulang Indah

(M.A), Kelurahan Pamulang Timur,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang

Selatan, Provinsi Banten

4. Telepon : 085717072380

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Dharma Karya UT Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 68 Jakarta Tahun 2005-2008

3. MAN 4 Jakarta Tahun 2008-2011

4. Program Profesional TI Perbankan Syariah, Tahun 2011-2013

CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia

5. Program Sarjana S1 Manajemen, Tahun 2012-2015

FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Pelatihan Pengaplikasian MYOB Accounting Tahun 2011

2. Pelatihan Diagram Alur Logika GPSJakarta Consulting Tahun 2011

3. Kuliah Informal Ekonomi Islam FSI FE UI Tahun 2011

4. Kurus Bahasa Inggris LBPP LIA Tahun 2012

5. Pelatihan Software Ekonomika Bank Mini FEB UIN Tahun 2014

6. Sekolah Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Tahun 2015

Page 7: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

vi

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008

2. Sekretaris Umum Ikatan Remaja Masjid An-Naas Tahun 2011-2015

3. Sekretaris Umum KomDa FEB LDK Syahid UIN Tahun 2013-2014

4. Staff Departemen Kemahasiswaan BEM FEB Tahun 2013-2014

5. Koordinator Departemen Ekonomi Kreatif DEMA FEB Tahun 2015-2016

V. KEPANITIAAN

1. Anggota Divisi Perlengkapan Muharram Fair 2013 oleh KomDA FEB

LDK

2. Ketua Divisi Perlengkapan Acara EKSPRESI 2014 (Eksplorasi Potensi

Diri Islami) oleh LDK Syahid UIN Jakarta

3. Mentor Acara OPAK 2014 (Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan) oleh BEM FEB UIN

4. Wakil Ketua Acara Company Visit BEI 2014 oleh Komda FEB LDK

Syahid

5. Ketua Panwaslu FEB Acara Pemilihan Umum Raya UIN 2014

6. Mentor Acara OPAK 2015 (Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan) oleh DEMA FEB UIN

7. Steering Commitee Acara Economy Expo 2015 oleh DEMA FEB UIN

Page 8: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of Mudharaba,

Musyaraka, Financing to Deposit Ratio (FDR), and Inflation towards Profitability

on Sharia Banking of Indonesia. This research using sharia bank has listed in Bank

of Indonesia. The sampling technique used in this research is purposive sampling.

Sharia banks are selected as the object of study as many as 7 BUS are still active

in financing for five years of research to be analyzed as a sample. The data using

in this research was 5 years from 2010 until 2014 periods which yearly data

published financial reports sharia banking. This research used econometric and

multiple linear regression techniques with methods of Ordinary Least Square (OLS)

using the computer program of Eviews version 8.0 and Microsoft Excel 2013 with

a significance level of alpha 0,050. The result of this research has find that the

partially variable mudharaba has a positive to profitability with value 0,0008,

musyaraka has a negative to profitability with value 0,0447, Whereas Financing To

Deposit Ratio (FDR) and inflation doesn’t affect to profitability with value 0,5756

and 0,0680. And the relationship between the independent variable on the

dependent variable is equal to 37,83%, which means that the rest is equal to 8,28%

influenced by other variables not included in the model.

Keywords : Mudharaba, Musyaraka, Financing to Deposit Ratio (FDR), Inflasi,

and Profitability.

Page 9: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah

pembiayaan mudharabah, musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan sampel bank

umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Bank umum syariah yang terpilih

sebagai objek penelitian sebanyak 7 BUS yang masih aktif dalam pembiayaan dan

selalu ada selama lima tahun penelitian untuk dianalisis sebagai sampel.. Data yang

digunakan pada penelitian ini adalah selama 5 tahun dari tahun 2010 sampai dengan

2014 yang telah dipublikasikan oleh bank umum syariah. Penelitian ini

ekonometrik dan teknik regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least

Square (OLS) menggunakan program computer Eviews versi 8.0 dan Microsoft

Excel 2013 dengan tingkat signifikansi alfa 0,050. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara parsial variabel mudharabah berpengaruh positif terhadap

profitabilitas dengan nilai 0,0008, musyarakah berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas dengan nilai 0,0447, sedangkan variabel FDR dan inflasi tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai 0,5756 dan 0,0680. Dan hubungan

antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 37,83%, yang

berarti bahwa sisa nya sebesar 8,28% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model ini.

Kata Kunci : Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), Inflasi,

dan profitabilitas

Page 10: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang mengadakan dan Yang mengembalikan

makhluk-Nya, Yang Maha Membuat apa yang Dia kehendaki. Pemilik arsy yang

agung, Pemberi petunjuk kepada hamba-hamba pilihan-Nya menuju aturan

(manhaj)-Nya yang lurus dan “jalan” yang kokoh. Pemberi nikmat kepada mereka

setelah menyatakan syahadat tauhid dengan memelihara akidah mereka dari

kegelapan akibat keraguan dan kebimbangan. Syukur Alhamdulillah, segala puji

saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya yang telah

dilimpahkan, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah,

Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Inflasi terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode

2010-2014”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita

Rasulullah SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh

ilmu pengetahuan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi

Manajemen Informasi Perbankan Syariah (MIPS), Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya

skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril

maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Page 11: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

x

1. Ibunda Nurmaini dan ayahanda Dr. Masno Marjohan, S.E., M.M tercinta yang

telah memberikan dukungan moral, material, spiritual, kasih sayang, cinta, dan

tidak pernah berhenti mendoakan serta mendidik penulis dengan penuh

kesabaran. Kalian adalah motivasi terkuat bagi penulis untuk bisa segera

menyelesaikan skripsi ini yang tidak terhingga. Semoga Allah Subhanahu

Wata’ala memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada

ibunda tercinta, dan semoga penulis dapat membahagiakan keduanya meskipun

tidak akan sebanding dengan apa yang telah mereka berikan, aamiin Ya Robbal

’Alamin.

2. Adikku tercinta Annisa Nurlita Putri yang turut memberikan dukungan serta

doa kepada penulis. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan

kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada adikku kelak menjadi anak

yang sholehah, anak kebanggaan kedua orangtua maupun keluarga serta cepet

lulus kuliah nya, sehingga tercapai semua cita-citanya, aamiin Ya Robbal

’Alamin.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Dr. Amilin, S.E.Ak, M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, M.H, sebagai Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 12: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xi

6. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., M.A, sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, S.E., M.A.B, sebagai Dosen Pembimbing I

yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang

begitu besar pada penulis.

8. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., M.M, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulisan skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis

9. Bapak Adhitya Ginanjar, S.E., M.Si sebagai Dosen Penasehat Akademik yang

telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus

ini.

10. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, M.M yang telah banyak membantu dan memberikan

jalan bagi kami di konsentrasi MIPS ini.

11. Ibu Titi Dewi Warnida, S.E., M.M, sebagai Ketua Jurusan Manajemen

12. Ibu Ella Patriana, M.M, sebagai Sekretaris Jurusan Manajemen

13. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu

yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis

14. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya

melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan

administrasi, keuangan dan lain-lainnya, khususnya Pak Alfred, Pak Ali, Bu

Halimah, Pak Rahmat, Pak Bonik, Pak Sofyan, Bang Arkom, dan Mas Ajiz

Page 13: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xii

15. Teman seperjuanganku selama di CCIT FTUI dan MIPS, terimakasih atas

dukungan dan motivasi kalian. Semoga Allah SWT selalu memudahkan

langkah kalian untuk menuju cita-cita dan tujuan.

16. Sahabat-sahabatku yang telah kuanggap sebagai keluargaku Hafidz Nurizal,

Nino Megiawan, Ahmad Rozali, Alfin Nurfaiz, Pramonosidi Wijanarko,

Subarkah Yudi Wijaya, Riyan Apriansyah, dan Rindo Khossario.

17. Keluarga besar Komda FEB LDK Syahid periode 2014/2015, keluarga besar

Badan Eksekutif Mahasiswa FEB periode 2014/2015, keluarga besar Dewan

Eksekutif Mahasiswa FEB periode 2015/2016. Yang telah memberikan

pengalaman dan pelajaran yang begitu berharga dalam kepengurusan ini serta

selama masa perkuliahan yang menjadikan pribadi penulis lebih baik lagi dari

waktu ke waktu. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga.

18. Teman-teman IRMAS An-Naas Pamulang Timur, seperti Farhan, Ari, Febri,

Ferdi, Liga, Edo, Imus, Jimmy, Reza, Anggita, Ka Tisa, Anggi, Ulian, Aa

Dadan yang mampu memberikan semangat moril untuk tetap melanjutkan

penulisan skripsi ini sama selesai

19. Teman-teman GABUTERS yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam

penulisan ini tapi mampu memberikan pengalaman, pelajaran, keceriaan yang

begitu berharga, terutama saat trip ke Pulau Pahawang sehingga membuat

penulis menjadi bersemangat untuk tetap melanjutkan skripsi ini sampai

selesai,

Page 14: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xiii

20. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, tetapi

mampu memberi semangat moril untuk tetap melanjutkan penulisan skripsi ini

sampai dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian

ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan karena hanya ridha-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.

Jakarta, 24 Oktober 2015

Masnurdiyansyah Gestama

Page 15: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xiv

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .......................................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .......................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. v

Abstract ..................................................................................................... vii

Abstrak ..................................................................................................... viii

Kata Pengantar ........................................................................................ xi

Daftar Isi .................................................................................................. xiv

Daftar Tabel ............................................................................................. xviii

Daftar Gambar ........................................................................................ xix

Daftar Lampiran ...................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 17

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 18

1. Tujuan Penelitian ........................................................ 18

2. Manfaat Penelitian ....................................................... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 20

A. Landasan Teori ................................................................... 20

1. Manajemen Keuangan .................................................. 20

Page 16: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xv

2. Rasio Keuangan Bank .................................................. 21

3. Pembiayaan .................................................................. 24

4. Al-Mudharabah ............................................................ 27

5. Al-Musyarakah ............................................................. 31

6. Inflasi ........................................................................... 36

B. Keterkaitan Antar Variabel Bebas dan Variabel Terikat ...... 37

1. Pengaruh Mudharabah terhadap Profitabilitas .............. 37

2. Pengaruh Musyarakah terhadap Profitabilitas ................ 38

3. Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas ........................... 38

4. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas ......................... 39

C. Penelitian Terdahulu ........................................................... 39

D. Kerangka Pemikiran .......................................................... 46

E. Hipotesis ............................................................................ 48

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel .................................................. 50

C. Metode Pengumpulan Data ................................................. 51

D. Metode Analisis Data .......................................................... 53

1. Pengujian Dasar Asumsi Klasik .................................... 53

a. Uji Normalitas ....................................................... 54

b. Uji Multikolinieritas .............................................. 55

c. Uji Heteroskedastisitas .......................................... 55

d. Uji Autokorelasi .................................................... 56

Page 17: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xvi

2. Analisis Regresi Linear Berganda ................................. 57

3. Uji Hipotesis ................................................................. 58

a. Uji Statistik F ........................................................ 58

b. Uji Statistik t ......................................................... 59

c. Koefisien Determinasi (R2) .................................... 59

E. Operasional Variabel Penelitian .......................................... 59

1. Variabel Dependen ....................................................... 60

2. Variabel Independen .................................................... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 62

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ......................... 62

1. PT Bank Muamalat Indonesia ...................................... 62

2. PT Bank BRI Syariah ................................................... 64

3. PT Bank Jabar Banten Syariah ..................................... 66

4. PT Bank BNI Syariah ................................................... 68

5. PT Bank Syariah Mandiri ............................................. 70

6. PT Bank Syariah Bukopin ............................................ 74

7. PT BCA Syariah .......................................................... 76

B. Analisis Deskriptif ............................................................. 78

C. Hasil dan Pembahasan ....................................................... 80

1. Pengujian Dasar Asumsi Klasik ................................... 80

a. Uji Normalitas ......................................................... 80

b. Uji Multikolinieritas ................................................ 81

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 82

Page 18: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xvii

d. Uji Autokorelasi ...................................................... 84

2. Analisis Regresi Linear Berganda ................................ 86

3. Uji Hipotesis ................................................................. 88

a. Uji Statistik F........................................................... 88

b. Uji Statistik t ............................................................ 89

c. Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 92

D. Interpretasi ......................................................................... 93

1. Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas .......... 94

2. Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas ........... 94

3. FDR terhadap Profitabilitas ........................................... 95

4. Inflasi terhadap Profitabilitas......................................... 96

BAB V PENUTUP ............................................................................... 97

A. Kesimpulan......................................................................... 97

B. Saran .................................................................................. 97

Daftar Pustaka ......................................................................................... 99

Lampiran ................................................................................................. 104

Page 19: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xviii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah ....................... 3

1.2 Perkembangan Jumlah Pembiayaan di BUS dan UUS ......... 8

1.3 Perkembangan Rasio Keuangan di BUS dan UUS ............... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................... 44

3.1 Metode Pengambilan Sampel Penelitian ............................. 51

4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................... 79

4.2 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 81

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................. 82

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 83

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................... 85

4.6 Hasil Analisis Regresi ........................................................ 86

4.7 Hasil Uji F ........................................................................... 89

4.8 Hasil Uji t ............................................................................ 90

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................... 93

Page 20: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema al-Mudharabah ........................................................ 28

2.2 Skema al-Musyarakah ......................................................... 33

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................ 47

Page 21: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Penelitian .................................................................... 104

2 Deskriptif Statistik .............................................................. 104

3 Output Hasil Pengujian ........................................................ 104

Page 22: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ukuran dari kemajuan suatu negara dapat dilihat dari

kemajuan perekonominya. Sementara itu, yang menjadi salah satu faktor

dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Adapun permasalahan yang

sering dihadapi oleh perusahaan sebagai pelaku bisnis yang bergerak dalam

bidang usaha apapun tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (capital) untuk

membiayai usahanya. Meskipun di Indonesia terdapat lembaga keuangan

non bank, akan tetapi lembaga keuangan bank yang paling banyak

memegang peranan dalam memenuhi kebutuhan dana (modal) pada dunia

bisnis. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu

berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2011:13).

Maraknya perbankan syariah dewasa ini bukan merupakan gejala

baru dalam dunia bisnis syariah. Keadaan ini ditandai dengan semangat

tinggi dari berbagai kalangan, yaitu: ulama, akademisi, dan praktisi untuk

mengembangkan perbankan tersebut dari sekitar pertengahan abad ke-20.

Dewasa ini bank syariah sedang menjadi pilihan bagi pelaku bisnis

Page 23: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

2

perbankan sampai dengan pertengahan tahun 2001 (Muhammad, 2008: 1).

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2001:26) perkembangan perbankan

syari’ah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya UU No. 10 Tahun

1998. Dalam Undang-Undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum

serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh

bank syari’ah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-

bank konvensional untuk membuka cabang syari’ah atau bahkan

mengkonversikan diri secara total menjadi bank syari’ah.

Langkah Bank Indonesia yang mendorong jumlah pertumbuhan dan

perkembangan bank syariah, menyebabkan beberapa bank konvensional

membuka unit usaha syariah dan mengembangkan jaringannya. Hingga

tahun 2007 terdapat terdapat 3 institusi bank umum syariah di Indonesia

yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega

Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah

adalah 26 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara

Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah

juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah

berkembang 114 BPR Syariah

Dalam kiprah bisnis perbankan syariah, Bank Syariah Mandiri

merupakan Bank Umum Syariah (BUS) dengan asset terbesar disusul Bank

Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI).

Hingga September 2006, asset BSM tercatat sebesar Rp 8,89 Triliun dengan

dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan masing-masing sebesar Rp 7,57

Page 24: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

3

Triliun dan Rp 7,23 Triliun. Sedangkan aset BMI tercatat Rp 8,05 Triliun

dan aset BSMI sebesar Rp 1,964 Triliun. Begitu pula dengan perkembangan

laba perbankan syariah, perkembangan laba diambil dari tiga bank umum

syariah di Indonesia berkembang cukup pesat yaitu Rp 258,10 miliar laba

bank syariah per September 2006 atau meningkat 30,19% dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu Rp 198,25 miliar

Statistik perbankan syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

(BI) per April menunjukkan FDR perbankan syariah masih berada di level

101 persen dengan total pembiayaan mencapai Rp. 39,726 triliun dan dana

pihak ketiga (DPK) sebesar Rp. 39,193 triliun. “Posisi FDR perbankan

syariah saat ini sudah terlalu tinggi dan menjadi ancaman serius bagi

likuiditas bank. Dampak krisis keuangan global masih terasa dan belum

bisa dipastikan akan cepat membaik. Menurut Ahmad Riawan Amin (2009)

FDR idealnya berada di posisi 80-90 persen, perbankan harus

memperhatikan rasio FDR yang sudah terlampau tinggi dan harus

diturunkan dari 101 persen menjadi 80-90 persen.

Tabel 1.1 Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah

Sumber : Statistik Perbankan Syariah

Kelompok Bank 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Umum Syariah 11 11 11 11 11

Unit Usaha Syariah 23 24 24 23 23

Jumlah Kantor BUS dan UUS 1477 1737 2262 2588 2651

BPRS 150 155 158 163 163

Jumlah Kantor BPRS 286 364 401 402 430

Page 25: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

4

Tabel 1.1 terlihat perkembangan jumlah lembaga perbankan syariah

mengalami peningkatan yang pesat dari tahun per tahun. Pada tahun 2009

lalu terdapat 6 BUS, tahun 2010-2014 meningkat menjadi 11 BUS. Pada

tahun 2009 lalu terdapat 25 UUS, kemudian pada tahun 2010 mengalami

penurunan yakni sebesar 23 UUS, yang artinya sudah berdiri sendiri

menjadi BUS, tahun 2011-2012 terdapat 24 UUS dan kemudian pada tahun

2013-2014 kembali mengalami penurunan menjadi 23 UUS. Pada tahun

2009 terdapat 138 BPRS, tahun 2010 terdapat 150 BPRS, tahun 2011

terdapat 155 BPRS, tahun 2012 terdapat 158 BPRS dan pada tahun 2013

meningkat menjadi 163 BPRS. Kemudian di tahun 2014 terdapat 163 BPRS

yang di mana sama dengan tahun sebelumnya.

Sebagaimana dengan bank konvensional, bank syariah juga

memiliki peranan sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan

kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan

dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana

(deficit unit). Untuk itu minat masyarakat dalam menyimpan dana di bank

syariah semakin besar, hal ini ditandai dengan pertumbuhan dana pihak

ketiga yang dihimpun BUS dan UUS sepanjang tahun 2014 tercatat tumbuh

sebesar 24,4% (yoy), sedangkan pada BPRS mencapai 24,8% (yoy).

Dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 27,8% (yoy), pertumbuhan DPK

BUS dan UUS tersebut melambat meskipun masih lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan nasional sebesar 13,6% (yoy).

Berdasarkan jenis instrument, perlambatan pertumbuhan terutama terjadi

Page 26: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

5

pada giro dan tabungan, masing-masing tumbuh sebesar 4,6% (yoy) untuk

giro dan 26,9% untuk tabungan, sementara pertumbuhan deposito masih

mencapai 27,2% (Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2014).

Dilihat dari perkembangan BUS dan UUS sampai akhir tahun 2014,

maka sudah mulai terlihat kepercayaan dan keinginan masyarakat untuk

menabung serta melakukan transaksi di Bank Syariah. Jumlah kantor BUS

dan UUS yang meningkat secara signifikan sampai tahun 2014 (yoy) ini

juga membuktikan bahwa terdapat animo masyarakat terhadap bank syariah

sebagai dana pihak ketiga. Faktor lainnya juga terdapat peningkatan secara

signifikan jumlah kantor BPRS sampai tahun 2014 (yoy) di dorong dengan

tingkat kebutuhan masyarakat dalam melakukan pembiayaan di BPRS ini.

Aktivitas ekonomi dan bisnis ditentukan oleh kepentingan utama

dalam bidang keuangan. Selama tahun 1900-an, pembahasan ekonomi dan

keuangan menekankan pada masalah konsolidasi, merger, dan peraturan

pemerintah. Artinya, masalah tersebut memperoleh perhatian yang cukup

besar di bidang manajemen keuangan. Setelah keadaan ekonomi mulai

meluas pada tahun 1920an, tekanan di bidang keuangan beralih ke masalah

cara dan prosedur yang digunakan untuk memperoleh dana perusahaan.

(Moeljadi, 2006:1)

Produk-produk pembiayaan bank syariah, khususnya pada bentuk

pertama, ditujukan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat

ke sektor riil dengan tujuan produktif dalam bentuk investasi bersama

Page 27: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

6

(investment financing) yang dilakukan bersama mitra usaha (kreditor)

menggunakan pola bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) dan dalam

bentuk investasi sendiri (trade financing) kepada yang membutuhkan

pembiayaan menggunakan pola jual beli (murabahah, salam, dan istishna)

dan pola sewa (ijarah dan ijarah muntahia bittamlik)

Berdasarkan prinsip dasar produk tersebut, sesungguhnya bank

syariah memiliki core product pembiayaan berupa produk bagi hasil yang

dikembangkan dalam produk pembiayaan musyarakah dan mudharabah.

Meskipun jenis produk pembiayaan dengan akad jual beli (murabahah,

salam, dan istishna) dan sewa (ijarah dan ijarah muntahia bittamlik) juga

dapat dioperasionalkan, kenyataannya bank syariah tingkat dunia maupun

di Indonesia, produk pembiayaannya masih di dominasi oleh produk

pembiayaan dengan akad jual beli (tijarah). Sebagai dinyatakan oleh Karim

(2001) bahwa “hampir semua bank syariah di dunia di dominasi dengan

produk pembiayaan murabahah, sedangkan sistem bagi hasil sangat sedikit

diterapkan, kecuali di dua Negara, yaitu Iran (48%) dan Sudan (62%).

Perbankan di Indonesia mengalami perkembangan dengan seiring

berkembangnya pemikiran masyarakat tentang sistem syariah yang tanpa

mengunakan bunga (riba). Bank terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan

bank konvensional. Kedua jenis bank ini memiliki produk bank yang hampir

sama, hanya berbeda pada sistem operasinya. Bank konvensional

menggunakan sistem bunga, sedangkan bank syariah menerapkan sistem

bagi hasil. Produk bank yang menerapkan sistem bagi hasil adalah pada

Page 28: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

7

pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bentuk pembiayaan

mudharabah dan musyarakah.

Pembiayaan tidak dapat lepas dari aktivitas bisnis. Bisnis adalah

sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui

proses penyerahan barang atau jasa. Pelaku bisnis dalam menjalankan

bisnisnya sangat membutuhkan modal usaha. Apabila pelaku tidak memiliki

modal secara cukup, maka ia akan berhubungan dengan pihak lain, seperti

bank guna mendapatkan suntikan dana (Muhammad, 2015: 16).

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (UU No. 10 pasal 1 ayat 12).

Sedangkan menurut Muhammad (2005) pembiayaan atau financing

adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun lembaga. Pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini memiliki

perbedaan pada pembagian modal dan pengelolaan usaha, serta pembagian

keuntungan. Jika pembiayaan mudharabah, pihak bank 100%

menyumbangkan modal, sedangkan pihak nasabah hanya mengelola usaha

saja.

Page 29: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

8

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Pembiayaan di BUS dan UUS

Sumber : Statistik Perbankan Syariah

Tabel 1.2 terlihat perkembangan jumlah pembiayaan di BUS dan

UUS mengalami peningkatan secara signifikan (yoy). Pada tahun 2010

terdapat 865.920 jenis pembiayaan, pada tahun 2011 meningkat menjadi

1.399.690 jenis pembiayaan, pada tahun 2012 terdapat 2.512.295 jenis

pembiayaan, kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar

3.479.979 jenis pembiayaan, pada tahun 2014 mengalami peningkatan

sebesar 3.637.152 jenis pembiayaan. Jadi pada data ini mengungkapkan

bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pembiayaan di BSM meningkat

sebesar 131%.

Pembagian keuntungan berdasarkan besar modal yang

disumbangkan. Jika pembiayaan musyarakah, pihak bank dan nasabah

sama-sama menyumbangkan modal dan mengelola usaha, biasanya sebesar

60% : 40%. Pembagian keuntungan juga berdasarkan besar modal yang

disertakan dalam usaha tersebut. Adanya mismatch antara kebutuhan

pembiayaan dan penyediaan asset yang likuidi. Adanya opportunity cost

(cost adanya dana yang idle karena di jadikan cadangan) pada dana

Jenis Pembiayaan 2010 2011 2012 2013 2014

Akad Mudharabah 39.844 46.510 48.725 46.461 46.134

Akad Musyarakah 22.799 29.951 40.470 50.267 59.677

Akad Murabahah 586.706 797.912 1.754.412 2.776.068 3.035.995

Akad Istishna’ 1.335 1.491 1.846 2.568 2.699

Akad Ijarah 7.682 34.271 49.092 69.317 66.440

Akad Qardh 207.554 489.555 617.750 535.298 426.207

Total 865.920 1.399.690 2.512.295 3.479.979 3.637.152

Page 30: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

9

likuiditas, bank harus membuat semua investasi/pembiayaan

menguntungkan setelah mempunyai likuiditas yang cukup. Umumnya,

produk pembiayaan bank syariah beroperasi dengan prinsip jual beli

(murabahah), prinsip sewa (ijarah), serta bagi hasil (mudarabah).

Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 mengenai

perbankan, penyediaan dana tidak hanya dalam bentuk kredit, tapi dapat

pula berbentuk pembiayaan syariah. Adapun dalam pembiayaan bank

syariah yaitu pembiayaan murabahah. Berdasarkan pembiayaan tersebut

bank syariah akan berfungsi sebagai penjual yang menyediakan asset yang

dibutuhkan oleh nasabah sebagai pembeli, transaksi murabahah tidak harus

dalam bentuk pembayaran tangguh (kredit), melainkan dapat juga dalam

bentuk tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil

setelah menerima barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar

sekaligus dikemudian hari. (PSAK 102 paragraf: 8).

Ada sejumlah alasan kenapa murabahah begitu populer dalam

operasi investasi perbankan syariah. Menurut Usmani (2003), pertama,

murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan

dibandingkan dengan profit and loss sharing cukup memudahkan; kedua,

mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan demikian rupa sehingga

memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding

dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-

bank Islam; ketiga, murabahah menjauhkan dari ketidakpastian yang ada

pada pendapatan bisnis-bisnis dengan sistem profit and loss sharing;

Page 31: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

10

keempat, murabahah tidak memungkinkan bank-bank Islam untuk

mencampuri manajemen bisnis, karena bukanlah mitra si nasabah, sebab

hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan hutang-piutang

dagang.

Dengan fenomena yang tergambar diatas maka dapat dikatakan

proyeksi trend pembiayaan masih di dominasi skim murabahah, bahwa

sebagian besar penduduk Indonesia bersifat konsumtif. Kebutuhan yang

paling mendesak adalah kebutuhan perumahan dan kendaraan. Tidak hanya

itu produk pembiayaan mudharabah tentunya juga memiliki trend yang

sangat penting untuk membantu nasabah dalam mendirikan sebuah usaha,

dimana bank sebagai penyedia modal dan nasabah sebagai pengelola modal

di dalam transaksi ini. Lain halnya dengan akad musyarakah, dimana pihak

bank dan nasabah bersama memberikan kontribusi modal dalam sebuah

usaha, serta bank tidak hanya berperan sebagai kreditor ataupun debitor

pada nasabah tetapi juga berperan sebagai mitra di dalam usaha yang

didirikan oleh nasabah tersebut.

Tiap produk bank memberikan keuntungan bagi pihak bank, sama

halnya dengan kedua pembiayaan investasi tersebut. Keuntungan itu dapat

dilihat dari tingkat profitabilitas yang diukur menggunakan rasio keuangan.

Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio Return On Equity (ROE) yaitu

tingkat pengembalian modal bank tersebut. Alasan menggunakan rasio

dikarenakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam mengelola modal

Page 32: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

11

yang dimilikinya untuk pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Rasio

ini juga merupakan ukuran kepemilikan bersama dari pemilik bank tersebut.

Rasio rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha dan digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh

bank. Dengan kata lain, rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui

kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga

bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam

menjalankan operasional perusahaannya. (Kasmir, 2012: 327)

Athanasoglou et al. (2006), menyatakan bahwa profitabilitas bank

merupakan fungsi dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal

merupakan faktor mikro atau faktor spesifik bank yang menentukan

profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal merupakan variabel-variabel yang

tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi faktor

tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan

hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan. Menurut

Ogunleye (2001), faktor yang tidak dapat dikontrol atau faktor eksternal

dapat mempengaruhi kinerja bank.

Tabel 1.3 Perkembangan Rasio Keuangan di BUS dan UUS

Sumber : Statistik Perbankan Syariah

Jenis Rasio 2010 2011 2012 2013 2014

CAR 16,25 16,63 14,13 14,42 15,94

ROA 1,67 1,79 2,14 2,00 0,85

ROE 17,58 15,73 24,06 13,18 8,55

NPF 3,02 2,52 2,22 2,62 4,04

FDR 89,67 88,94 100 100,32 98,65

BOPO 80,54 78,41 74,97 78,21 82,93

Page 33: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

12

Tabel 1.3 terlihat perkembangan rasio keuangan di BUS dan UUS

mengalami fluktuatif (yoy). Rasio keuangan profitabilitas terendah terdapat

pada tahun 2014 yakni ROA sebesar 0,85% dan tertinggi terdapat pada

tahun 2012 yakni ROE sebesar 24,06%. Sedangkan rasio keuangan

likuiditas terendah terdapat pada tahun 2011 yakni FDR sebesar 88,94% dan

tertinggi terdapat pada tahun 2013 yakni FDR sebesar 100,32%. Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa BUS dan UUS terlalu sering dalam

menggunakan aset nya namun.

Athanasoglou et al., (2006) menyatakan bahwa faktor eksternal yang

perlu diperhatikan adalah inflasi, suku bunga dan siklus output, serta

variabel yang mempresentasikan karakteristik pasar. Tingginya angka

inflasi dapat berdampak pada sektor perbankan. Oleh karena itu, Bank

Indonesia juga perlu untuk menetapkan tingkat suku bunga (BI Rate) yang

sesuai sebagai dasar atau patokan bank umum dan swasta untuk menentukan

suku bunga mereka agar mereka dapat tetap likuid dan menguntungkan.

Salah satu penyebab krisis yang dialami.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi selama tahun

2013 di angka 8,38%. Mengutip data BPS, inflasi ini tercatat yang paling

tinggi sejak 5 tahun terakhir. Di 2008, inflasi mencapai 11,06% karena

dampak krisis ekonomi global. Bank Indonesia (BI) sendiri memprakirakan

inflasi keseluruhan tahun 2013 dapat lebih rendah dari 8,5% dan terus

menurun dalam kisaran target 4,5±1% pada tahun 2014. Inflasi di 2013 ini

Page 34: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

13

juga ditopang akibat kenaikan harga BBM yang menyebabkan harga-harga

ikut melambung.

Tingginya angka inflasi dapat berdampak pada sektor perbankan.

Oleh karena itu, Bank Indonesia juga perlu untuk menetapkan tingkat suku

bunga (BI Rate) yang sesuai sebagai dasar atau patokan bank umum dan

swasta untuk menentukan suku bunga mereka agar mereka dapat tetap likuid

dan menguntungkan. Salah satu penyebab krisis yang dialami oleh

Indonesia adalah inflasi yang berkepanjangan. Inflasi adalah suatu keadaan

dimana terjadi kenaikan harga-harga barang secara tajam (absolute) yang

berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama

yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang

suatu negara (Khalwaty, 2000). Revell (1979) menyatakan adanya

hubungan antara profitabilitas bank dengan inflasi, dia memberikan catatan

bahwa dampak dari inflasi tergantung apakah gaji dan biaya operasional lain

yang lebih cepat tinggi dibanding dengan inflasi. Selain itu, sebagian besar

penelitian (Bourke 1989; Molyneux & Thornton 1992) melihat adanya

hubungan positif antara inflasi atau suku bunga jangka panjang dengan

profitabilitas. Serta adanya hubungan negatif antara inflasi dengan

profitabilitas bank, seperti dimukakan oleh Uche (1996) dan Ogowewo &

Uche (2006).

Dari uraian diatas, secara teoritis terdapat hubungan yang erat antara

pembiayaan dengan profitabilitas bank syariah. Setiap bank pasti

melakukan penghimpunan dana dan mengalokasikan dana nya untuk

Page 35: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

14

kegiatan lain yang menghasilkan keuntungan. Salah satu pengalokasian

dana tersebut adalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Kedua

pembiayaan ini akan menghasilkan laba (profit) sesuai dengan perhitungan

bagi hasil (profit sharing) nya. Keuntungan tersebut akan dibagi antara bank

dan nasabah sebagai pengelolanya. Keuntungan tersebut akan digunakan

untuk mengembalikan modal yang dialokasikan di dalam pembiayaan.

Tingkat pengembalian modal tersebut dapat mengukur tingkat profitabilitas

suatu bank dengan cara membandingkan keuntungan dan modal yang

dmiliki nya. Kemudian adanya hubungan erat antara inflasi dengan

profitabilitas bank, salah satu dampak dari inflasi tergantung pembayaran

gaji dengan biaya operasional terhadap pendapatan operasional lain yang

dimaan mengalami percepatan lebih tinggi dibanding dengan inflasi.

Profitabilitas dan resiko memiliki keterikatan pada setiap keputusan dan

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan (Value of the firm).

Profitabilitas dan resiko ditentukan oleh skala perusahaan, jenis peralatan

operasional, proporsi hutang dengan sumber pembiayaan, posisi likuiditas,

dll. Resiko tinggi maka keuntungan juga tinggi atau sebaliknya.

Alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah karena

berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diketahui bahwa terdapat

beberapa aspek yang membantu bank syariah berhasil berkembang, dan

memiliki eksistensi di dunia perekonomian. Salah satunya karena

momentum perkembangan ekonomi yang kondusif dan kepercayaan

Page 36: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

15

masyarakat yang cukup tinggi kepada bank syariah, terbukti dengan tingkat

profitablitias yang terus meningkat.

Siew Chun Hong dan Sheikh Hamzah (2015) meneliti pengaruh

jumlah GDP dan Inflasi terhadap profitabilitas pada Bank Islam di Malaysia.

Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa GDP Nominal berpengaruh

positif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan inflasi berpengaruh

negatif signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Islam di Malaysia.

Russely Permata, Fransisca Yaningwati, dan Zahroh (2014)

menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap

tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.

Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah dan

musyarakah berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

Pengaruh ini dilihat dari penyertaan modal pihak bank pada pembiayaan ini

namun resiko yang ditanggung berbeda beda tiap pembiayaan tersebut

Hendra Gunawan (2013) meneliti pengaruh jumlah pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan Non Perfoming Financing (NPF) terhadap

profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. Hasil pengujian parsial

menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap

profitabilitas, mudharabah berpengaruh negative terhadap profitabilitas,

sedangkan non perfoming financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri

Page 37: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

16

Aditya Satriawan dan Zainul Arifin (2012) meneliti analisis

profitabilitas dari pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil pengujian parsial

menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu mudharabah,

musyarakah, dan murabahah berpengaruh terhadap variabel dependen

profitabilitas.

Febrina Dwijayanthy dan Prima Naomi (2009) menganalisis

pengaruh inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang terhadap Profitabilitas

Bank. Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa inflasi dan nilai tukar

mata uang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank

Rida Rahim dan Yuma Irpa (2008) menganalisa efisiensi

operasional terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah. Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa BOPO dan

NPL berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Sedangkan FDR tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, timbul keinginan penulis

dalam menyusun sebuah Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan

Inflasi Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah yang

Terdaftar di Bank Indonesia periode 2010-2014”

Page 38: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

17

B. Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh pembiayaan Mudharabah secara parsial terhadap

tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia?

b. Bagaimana pengaruh pembiayaan Musyarakah secara parsial terhadap

tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftari di Bank

Indonesia?

c. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial

terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Bank Indonesia?

d. Bagaimana pengaruh Inflasi secara parsial terhadap tingkat

profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia?

e. Bagaimana pengaruh pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,

Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi secara simultan terhadap

Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia?

Page 39: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

18

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisa pengaruh pembiayaan Mudharabah

terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia?

b. Untuk menganalisa pengaruh pembiayaan Musyarakah

terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia?

c. Untuk menganalisa pengaruh Financing to Deposit Ratio

(FDR) berpengaruh secara parsial terhadap tingkat

profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia?

d. Untuk menganalisa pengaruh variabel Inflasi terhadap tingkat

profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia?

e. Untuk menganalisa pengaruh pembiayaan Mudharabah,

Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi

terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

yang terdaftar di Bank Indonesia?

Page 40: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

19

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat, sebagai berikut :

a. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi penulis yang

di mana sangat berguna untuk menambah wawasan serta

pengetahuan penulis tentang praktek manajemen perbankan

syariah khususnya tentang masalah yang berkaitan dengan

profitabilitas dan pembiayaan.

b. Bagi Perbankan

Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk membantu pihak

manajemen bank terhadap pengaruh pembiayaan dalam

meningkatkan profitabilitas sebagai pengukuran keberhasilan

operasional bank.

c. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepusatakaan di bidang

manajemen perbankan syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan

bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang

pembiayaan pada perbankan syariah terhadap profitabilitas.

Penelian ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.

Page 41: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan, dan

manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai latar

belakangnya. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan keberadaan

beberapa tujuan atau sasaran, karena penilaian untuk apakah suatu

keputusan keuangan efisien atau tidak harus berdasarkan pada standar

tertentu. Umumnya tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan

kesejahteraan pemilik perusahaan yang ada saat ini (Horne dan Wachowicz,

2005:4)

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik

yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi

yang efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien,

dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh (Moeljadi, 2006:9)

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni

yang membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seorang

manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya

perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan

tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang

saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Dari

Page 42: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

21

definisi tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan manajemen keuangan

adalah berkutat di sekitar (Fahmi, 2013:2).:

1. Bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya

2. Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga tujuan perusahaan

tercapai

3. Bagaimana perusahaan mengelola asset yang dimiliki secara

efisien dan efektif

Dari pengertian tersebut dalam disimpulkan bahwa aktivitas

manajemen keuangan berhubungan erat dengan bagaimana mengelola

keuangan di perusahaan, termasuk lembaga yang berhubungan erat dengan

sumber pendanaan dan investasi keuangan perusahaan serta instrumen

keuangan dan lembaga keuangan salah satunya adalah bank.

2. Rasio Keuangan Bank

Rasio keuangan dihitung berdasarkan financial statement yang telah

tersedia, yang terdiri dari a) balance sheet atau neraca, dan b) income

statement atau laporan laba rugi. Untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan tersebut, yaitu a) analisis trend (historical analysis), b) norma

industry: kita harus membandingkan dengan industry sejenis. Perlu

diperhatikan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan lain,

apakah sama dengan perusahaan kita (Rodoni & Ali, 2014:24).

Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank, maka dapat dilihat

laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan

Page 43: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

22

ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut.

(Kasmir, 2012:310).

Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data

keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua

macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan

antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan

secara numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio

ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode

tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan

bank selama periode keuangan tersebut (Riyadi, 2006:155)

a. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah jumlah dana tunai yang diperlukan perusahaan

untuk membiayai pengeluarannya dan biasanya sangat tergantung pada

sifat bisnis perusahaan tersebut. Pada umumnya manajemen kurang

menyukai penggunaan benchmark tertentu untuk rasio likuiditasnya.

Walaupun begitu, perusahaan pada umumnya kekurangan likuid aset

segera sebelum episode kepailitan terjadi dan biasanya perusahaan

tersebut meminjam lebih banyak lagi untuk mengelola kewajiba jangka

pendeknya (Rodoni & Ali, 2014:191)

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.

Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya

Page 44: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

23

pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah

diajukan (Kasmir, 2012:315).

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio antara seluruh

jumlah kredit yang diberikan dengan dana yang diterima bank.

Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung antara

lain pada kekhususan bank, besarnya bank dan sebagainya. FDR

dirumuskan sebagai berikut:

FDR = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡𝑥 100%

b. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan harus dilihat sebagai factor pendorong

dalam memantau aspek likuiditas dan solvabilitas. Dalam jangka

panjang, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang cukup dari

usahanya sehingga mampu membayar kewajibannya. Kerugian yang

terus-menerus akan segera memperburuk aspek solvabilitas perusahaan

dan apabila perusahaan akan memperluas usahanya, perusahaan

memerlukan retained earning untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam

jangka pendek, kerugian segera akan menurunkan likuiditas

perusahaan. Lebih lanjut, profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan dari luar.

(Rodoni & Ali, 2014:192)

Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan

modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang

dimiliki bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio

Page 45: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

24

mendekati pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau

aset di hitung secara rata-rata selama periode tersebut (Slamet Riyadi,

2006:155).

Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang

menunjukkan perbandingan antara laba (setalah pajak) dengan

modal (modal inti) bank, rasio ini menunjukkan tingkat %

(persentase) yang dapat dihasilkan. ROE dirumuskan sebagai

berikut :

ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑥 100%

3. Pembiayaan

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

untuk mendukung investasi yang direncanakan. Pendanaan tersebut

diadakan berdasar kesepakatan antara lembaga keuangan dan pihak

peminjam untuk mengembalikan utangnya setelah jatuh tempo dengan

imbalan atau bagi hasil (Muhammad, 2005:17).

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu

pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit (Antonio, 2001:160)

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro dan tingkat makro. Secara

makro, pembiayaan bertujuan untuk : (Muhammad, 2005:17)

Page 46: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

25

1. Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatka taraf ekonominya

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk

pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan

3. Meningkatkan produktivitas, artinya: adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya

produksinya. Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya

dana.

4. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektor-sektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha

tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau

membuka lapangan kerja baru.

5. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif

mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh

pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari

pendapatan masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi

pendapatan

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:

1. Upaya memaksimalkan laba, artinya: setiap usaha yang dibuka

memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap

pengusaha menginginkan mampu mencapai laba maksimal. Untuk

Page 47: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

26

dapat menghasilkan laba maksimal maka mereka perlu dukungan dana

yang cukup

2. Upaya meminimalkan risiko, artinya: setiap usaha yang dilakukan agar

mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu

meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko kekurangan modal

usaha dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

3. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam

dengan sumber manusianya ada, dan sumber daya modal tidak ada.

Maka dapat dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian,

pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-

sumber daya ekonomi.

4. Penyaluran kelebihan dana, artinya: dalam kehidupan masyarakat ini

ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang

kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme

pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan

penyaluran kelebihan dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus)

kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan bank syariah adalah semua pendanaan yang dilakukan oleh

bank syariah kepada nasabahnya untuk mendukung investasi dalam

menjalankan sebuah usaha dan mendapatkan keuntungan sesuai dengan

fungsinya

Page 48: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

27

4. Al-Mudharabah

Al-Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses

seseorang memukul kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis, al-

mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh 100% modal, sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan

apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan

akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena

kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung

jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2001:95).

Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana

dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

telah disepakati bersama (Muhammad, 2005:22)

Jika proyek selesai, mudharib akan mengembalikan modal tersebut

kepada penyedia modal berikut porsi keuntungan yang telah disetujui

sebelumnya. Bila terjadi kerugian maka seluruh kerugian dipikul oleh

shahibul maal. Sedang mudharib kehilangan keuntungan (imbalan bagi –

hasil) atas kerja yang telah dilakukannya Ada dua tipe mudharabah, yaitu

Mutlaqah (tidak terikat) dan Muqayyadah (terikat) (Arifin, 2002:25):

Page 49: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

28

Mudharabah Mutlaqah : pemilik dana memberikan keleluasaan

penuh kepada pengelola untuk menggunakan dana tersebut dalam

usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Pengelola

bertanggung jawab untuk mengelola usaha sesuai dengan praktek

kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf).

Mudharabah Muqayyadah : pemilik dana menentukan syarat dan

pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut

dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha, dan sebagainya

Gambar 2.1 Skema al-Mudharabah

Sumber : (Antonio, 2001:98)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan mudharabah adalah suatu akad perjanjian bagi hasil antara

pemilik modal baik berupa uang atau barang dengan pengusaha yang

memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah usaha.

Page 50: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

29

Secara umum landasan dasar syariah al-mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-

ayat dan hadits berikut ini.

a. Al-Quran

“…dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

karunia Allah SWT… (al-Muzzammil: 20)

Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari surah al-

Muzammil:20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata

mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.

“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kami di muka bumi

dan carilah karunia Allah SWT…..”(al-Jumu’ah: 10)

“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu…”

(al-Baqarah: 198)

Page 51: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

30

2) Hadist/Assunah

“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah,

ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan

tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan

itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika

persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau

membenarkannya.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak

secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan

jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu

Majah dari Shuhaib).

Page 52: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

31

3) Al-Ijma

Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah

berkonsensus terhadap legitimasi pengelolahan harta yatim secara

mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadist

yang dikutip Abu Ubaid.

4) Kaidah fiqih

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil

yang mengharamkannya”. (Fatwa DSN-MUI)

5) Fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia No.07/DSN-MUI/IV/2000, tentang

Mudharabah. Dalam fatwa diatas bahwa segala sesuatu yang berkaitan

dengan ketentuan Mudharabah kepada nasabah telah dirangkum dalam

fatwa Dewan Syariah Nasional.

5. Al-Musyarakah

Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau amal/enterptise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan

(Antonio, 2001:90).

Page 53: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

32

Al-Musyarakah diartikan suatu perjanjian kerjasama antara dua

pihak atau lebih dalam suatu usaha atau proyek tertentu, dimana masing-

masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggungjawab atas

segala kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaan masing-masing.

Dalam hal ini pihak bank menyediakan sebagain dana dari pembiayaan bagi

usaha/kegiatan tertentu, sebagian lagi disediakan oleh mitra usaha lain.

Dalam Al-Musyarakah bank tidak hanya berperan sebagai penyedia dana

tetapi juga sebagai partner atau mitra usaha bagi nasabah. Jadi bukan

hubungan antara kreditur dan debitur seperti halnya yang terjadi dalam bank

konvensional (Martono, 2010: 110).

Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian diantara para pemilik

dana atau modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha

tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik dana/modal

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya (Muhammad,

2005:22).

Aplikasinya dalam perbankan adalah pada pembiayaan proyek oleh

bank bersama nasabahnya atau bank dengan lembaga keuangan lainnya, di

mana bagian dari bank atau lembaga keuangan diambil alih oleh pihak

lainnya dengan cara mengangsur. Akad ini juga dapat dilaksanakan pada

mudharabah yang modal pokoknya dicicil, sedangkan usahanya berjalan

terus menerus dengan modal yang tetap (Arifin, 2002:23).

Page 54: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

33

Gambar 2.2 Skema al-Musyarakah

Sumber : (Antonio, 2001:98)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan musyarakah adalah suatu akad kerjasama antara bank dan

nasabah yang saling berkontribusi mengeluarkan modal baik berupa uang

atau barang dalam mengelola sebuah usaha. Oleh karena itu bank disebut

sebagai partner bisnis nasabah, bukan sebagai debitur kreditur.

1) Al-Quran

Ayat–ayat Al–Quran yang secara umum membolehkan jual beli.

Diantaranya adalah firman Allah:

Artinya : “… maka mereka berserikat pada sepertiga…” (Q.S an-

Nisaa’:12)

Page 55: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

34

Artinya "…Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain,

kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat

sedikitlah mereka ini…." (Q.S Shaad:24)

Ayat ini munujukan bolehnya melakukan transaksi jual beli dan

Musyarakah merupakan salah satu bentuk dari jual beli.

Dan firman Allah:

Artinya: “Hai orang–orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali denganjalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”.

(QS.An-Nisaa: 29)

Dan firman Allah:

Artinya: “Tidak ada dosa bagimu mencari karunia (rezki hasil perniagaan)

dari Rabbmu”. (QS. Albaqarah : 198)

Page 56: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

35

2) Hadis/Assunah

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Allaihi Wassallam: “Pendapatan

yang paling afdhal (utama) adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli

yang mabrur”. (HR. Ahmad Al Bazzar Ath Thabrani).

Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW

berkata:

“Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang

bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain.

Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu

Daud, yang dishahihkan oleh al Hakim, dari Abu Hurairah).

Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian

yang mengharamkan yang halal atau menghalalkanyang haram; dan kaum

muslimin terikat dengan syarat-syaratmereka kecuali syarat yang

mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.

3) Al-Ijma

Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-mughni, telah berkata. “Kaum

muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global

walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen darinya”

Page 57: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

36

4) Kaidah fiqih

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya”. (Fatwa DSN MUI)

5) Fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia No.08/DSN-MUI/IV/2000, tentang

Musyarakah “Tentang etentuan umum Musyarakah dalam bank syariah,

ketentuan Musyarakah kepada nasabah, jaminan, utang dalam Musyarakah.

penundaan pembayaran, dan kondisi bangkrut pada nasabah Musyarakah.”

Dalam fatwa diatas bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan

ketentuan Musyarakah kepada nasabah telah dirangkum dalam fatwa

Dewan Syariah Nasional.

6. Inflasi

Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Dengan kata

lain, inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya

tingkat harga. Artinya harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan

inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus

menerus dan saling mempengaruhi (Rodoni & Ali, 2014: 195).

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara keseluruhan yang

diakibatkan oleh naiknya harga-harga secara serempak. Inflasi dapat diukur

Page 58: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

37

dengan melihat sejumlah besar barang dan jasa dan menghitung kenaikan

harga rata-rata selama beberapa periode waktu. Inflasi berkepanjangan

adalah kenaikan harga secara keseluruhan yang berlangsung terus selama

satu periode yang lama (Case dan Fair, 2007:57).

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku

dalam suatu perekonomian. Ada beberapa cara yang dikemukakan untuk

menggolongkan jenis-jenis inflasi. Penggolongan pertama didasarkan pada

parah atau tidaknya inflasi tersebut. membedakan beberapa macam inflasi

yaitu (Sukirno, 2005:11):

1. Inflasi Merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)

2. Inflasi Sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)

3. Hiperinflasi (inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan

tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.

Dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan kecenderungan harga-

harga yang naik secara umum dan terus-menerus (continue) di suatu negara.

B. Keterkaitan antar Variabel Bebas dan Variabel Terikat

1. Pengaruh Mudharabah terhadap Profitabilitas

Penelitian yang dilakukan oleh Sundjaja (2003) yang menyatakan

bahwa semakin besar ROE berarti semakin cepat pula tingkat

pengembalian modal perusahaan. Hal ini didukung dengan penelitian

Adhitya dan Zainul (2012) menyimpulkan bahwa mudharabah

memberikan pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank

umum syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan

Page 59: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

38

penelitian dari Russely dkk (2014) yang menunjukkan bahwa pembiayaan

mudharabah berpengaruh negatif terhadap ROE.

2. Pengaruh Musyarakah terhadap Profitabilitas

Penelitian yang dilakukan oleh Adhitya dan Zainul (2012)

menyatakan bahwa semakin besar musyarakah maka akan meningkatkan

juga ROE jadi modal yang ditanamkan atau kemampuan dari modal

sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham yang

ditanamkan atau kemapuan dari modal sendiri untuk menghasilkan

keuntungan bagi pemegang saham preferent dan saham biasa akan

meningkat juga sehingga tingkat pengembalian modal akan lebih cepat

sesuai dengan Ruselly dkk (2014) yang menunjukkan bahwa pembiayaan

musyarakah berpengaruh positif terhadap ROE.

3. Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas

Penelitian yang dilakukan oleh Rafelia dan Ardiyanto (2013)

menyatakan bahwa semakin besar FDR maka akan menunjukkan

semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya, sehingga

hal ini akan meningkatkan tingkat ROE bank. FDR mencerminkan

kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga pada kreditnya.

Nilai positif yang ditunjukkan FDR memberi pengertian bahwa semakin

besar FDR maka akan menunjukkan semakin efisien bank dalam

menjalankan aktifitas usahanya, sehingga hal ini akan meningkatkan

tingkat ROE bank. Hal ini sejalan dengan fungsi bank sebagai perantara

keuangan (financial intermediary) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Page 60: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

39

4. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas

Penelitian yang dilakukan oleh Chun Hong & Hamzah (2015) yang

menyatakan bahwa inflasi berpengaruh secara negatif terhadap ROE

bank syariah. Hal ini dikarenakan inflasi yang tinggi akan berdampak

pada kinerja bank dan menjadi salah satu sebab utama kesulitan dalam

institusi keuangan ini. Hal ini bukanlah sesuatu hal yang baru bahwa

inflasi yang tinggi mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi makro, tidak

adanya lingkungan ekonomi makro yang stabil serta secara materi

meningkatkan risiko bank, dan menurunkan profit bank.

C. Penelitian Terdahulu

Siew Chun Hong dan Shaikh Hamzah Abdul Razak (2015)

penelitian ini untuk mengukur pengaruh GDP dan Inflasi terhadap Kinerja

Keuangan Bank Syariah di Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel GDP memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas

bank syariah, sedangkan variabel inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap profitabilitas bank syariah. Pengukuran profitabilitas ini

menggunakan ROA dan ROE.

Silvia dan Khusnul (2015) penelitian ini untuk mengukur pengaruh

pertumbuhan GDP, inflasi, BI rate, dan nilai tukar terhadap kredit

bermasalah pada bank konvensional (NPL) dan bank syariah (NPF). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel GDP, Inflasi (IHK), BI rate, dan

nilai tukar terhadap dollar secara bersama-sama berpengaruh pada NPL.

Variabel yang berpengaruh signifikan pada NPL dalam jangka panjang

Page 61: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

40

adalah pertumbuhan GDP, Inflasi (IHK), BI rate, dan nilai tukar terhadap

dollar. Sedangkan dalam jangka pendek hanya nilai tukar yang berpengaruh

terhadap NPL. Sedangkan NPF menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan

GDP, Inflasi (IHK), BI rate, dan nilai tukar terhadap dollar secara bersama-

sama berpengaruh pada NPF. Variabel yang berpengaruh signifikan

terhadap NPF jangka panjang adalah BI rate, dan nilai tukar. Dalam jangka

pendek, keempat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

tidak signifikan berpengaruh terhadap NPF

Aris Munandar dkk (2015) penelitian ini menganalisis pengaruh

suku bunga dan inflasi terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suku bunga dan inflasi

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROE (Return on Equity).

Suku bunga berpengaruh negatif, sementara variabel inflasi berpengaruh

positif terhadap ROE.

Rusely, Fransisca, dan Zahroh (2014) penelitian ini untuk mengukur

pengaruh pembiayaan mudharabah, dan musyarakah terhadap tingkat

profitabilitas (ROE). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

pembiayaan mudharabah, dan musyarakah memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat ROE secara simultan. Pembiayaan mudharabah

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROE secara parsial.

Sedangkan pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan dan positif

terhadap tingkat ROE secara parsial. Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

Page 62: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

41

mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam

mempengaruhi tingkat ROE.

Slamet Riyadi dkk (2014) penelitian ini untuk menganalisis

pengaruh pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, financing to deposit

ratio (fdr) dan non performing financing (npf) terhadap profitabilitas bank

umum syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas,

pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dan FDR

berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Ayu Yanita (2013) penelitian ini untuk menganalisis pengaruh

inflasi, suku bunga BI, dan GDP terhadap ROA. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap ROA.

Namun pada pengujian inflasi dan GDP menunjukan hasil memiliki

pengaruh positif terhadap ROA. Serta secara bersama-sama inflasi, suku

bunga BI, dan GDP berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Ana Rachmawati (2013) penelitian ini untuk menganalisis

profitabilitas bank umum syariah di Indonesia menggunakan pendekatan

frontier. Hasil menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah, pembiayaan

mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan ijarah secara

signifikan mempengaruhi profitabilitas bank syariah.

Thyas Rafelia & Moh Didik Ardiyanto (2013) penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO terhadap ROE Bank

Syariah Mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan

Page 63: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

42

variabel CAR, FDR, NPF, dan BOPO terhadap ROE. Secara parsial CAR

dan FDR berpengaruh positif terhadap ROE namun NPF dan BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROE.

Aditya dan Zainul (2012) penelitian ini untuk menganalisis

profitabilitas dari pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah

pada bank syariah umum di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah secara

umum memiliki pengaruh dengan kinerja profitabilitas bank umum syariah

diukur menggunakan GPM, OPM, NPM, dan ROE, artinya profitabilitas

sebuah bank ditentukan oleh pelaksanaan realisasi pembiayaan.

Fauzan, Arfan, dan Darwanis (2012) penelitian ini untuk

menganalisis risiko pembiayaan musyarakah dan murabahah terhadap

tingkat profitabilitas (ROE) bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa resiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh

simultan

Ravika Fauziah (2012) penelitian ini untuk menganalisis pengaruh

inflasi terhadap tingkat profitabilitas bank muamalat Indonesia dan bank

central asia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa tidak terdapat

pengaruh antara Inflasi terhadap ROA, ROE, dan BOPO pada Bank

Muamalat Indonesia Maupun Bank Central Asia.

Suryani (2011) penelitian ini untuk menganalisis pengaruh

Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas perbankan syariah

Page 64: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

43

di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh

signifikan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap ROA dalam 3 tahun

pengamatan yaitu dari tahun 2008 sampai 2010

Febrina dan Naomi (2009) penelitian ini untuk menganalisis

pengaruh inflasi (IHK), BI rate, dan nilai tukar mata uang terhadap

profitabilitas bank. Hasil penelitian ini menunjukkan inflasi berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas bank. Naiknya tingkat inflasi akan

mengakibatkan suku bunga naik. BI rate tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas bank. Dalam penelitian ini lebih jauh tampak adanya korelasi

yang cukup antara inflasi dan BI rate. Nilai tukar mata uang terhadap

profitabilitas bank terbukti berpengaruh secara negatif. Hal ini

menggambarkan apabila mata uang mengalami apresiasi atau depresiasi

maka akan berdampak profit bank.

Rida Rahim (2008) penelitian ini untuk menganalisis Efisiensi

Operasional terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Unit

Syariah (Studi Kasus BSM dan BNI Syariah). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada BSM variabel CAR berpengaruh positif terhadap

profitabilitas dan variabel BOPO dan NPL berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Sedangkan FDR tidak berpengaruh pada profitabilitas. Hasil

penelitian pada BNI yaitu CAR berpengaruh positif dan FDR, BOPO, NPL

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uji F-statistik pada

kedua bank yaitu semua variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen

Page 65: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

44

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/T

ahun

Variabel

dan Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan 1. Siew

Chun

Hong,

Shaikh

Hamzah

Abdul

Razak

(2015)

1. Menggunakan

variabel Inflasi

dan ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel GDP

dan ROA

GDP memiliki

pengaruh positif

secara signifikan

terhadap ROA dan

ROE, sedangkan

inflasi memiliki

pengaruh negatif

secara signifikan

terhadap ROA dan

ROE

2. Silvia Eka

Febrianti,

Dr.

Khusnul

Ashar

(2015)

1.Menggunakan

variabel Inflasi

1.Tidak

menggunakan

variabel

GDP,ROA,NPF,

NPL, dan Nilai

Tukar

2. Tidak

menggunakan

Error

Correction

Model (ECM)

tetapi Regresi

Linear Berganda

Pertumbuhan GDP,

Inflasi, BI Rate,

dan Nilai Tukar

Rupiah terhadap

dollar secara

bersama

berpengaruh pada

NPL dan NPF

3. Aris

Munandar

(2015)

1. Menggunakan

variabel Inflasi

dan ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel suku

bunga

Suku bunga dan

inflasi berpengaruh

signifikan terhadap

ROE.

4. Russely

Inti Dwi

Permata,

Fransisca

Yaningwat

i,

Zahroh

1.Menggunakan

variabel

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

ROE

Pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah

memberikan

pengaruh yang

signifikan terhadap

tingkat ROE

Page 66: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

45

Z.A

(2014)

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

5. Slamet

Riyadi dan

Agung

Yulianto

(2014)

1.Menggunakan

variabel

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel

pembiayaan

murabahah dan

NPF

Pembiayaan

Musyarakah,

Mudharabah,

Murabahah, dan

NPF berpengaruh

signifikan terhadap

ROE

6. Ana

Rachmaw

ati (2014)

1.Menggunakan

variabel

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel

pembiayaan

murabahah,

Ijarah, dan NPF

Pembiayaan

Musyarakah,

Mudharabah,

Murabahah, Ijarah

dan NPF tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

ROE

7. Thyas

Rafelia &

Moh

Didik

Ardiyanto

(2013)

1. Menggunakan

variabel FDR

dan ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel CAR,

NPF, dan BOPO

CAR, FDR, NPF,

dan BOPO

berpengaruh

simultan terhadap

ROE. CAR dan

FDR berpengaruh

positif terhadap

ROE namun NPF

dan BOPO

berpengaruh

negatif terhadap

ROE

8. Aditya

Satriawan,

Zainul

Arifin

(2012)

1. Menggunakan

variabel

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel

pembiayaan

murabahah,

Ijarah, dan NPF

Pembiayaan

mudharabah,

murabahah,

musyarakah

memiliki pengaruh

secara signifikan

terhadap

profitabilitas

Page 67: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

46

9. Fauzan

Fahrul,

dkk (2012)

1. Menggunakan

variabel

Pembiayaan

Musyarakah,

ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel

pembiayaan

murabahah

Risiko pembiayaan

Musyarakah,

Murabahah

berpengaruh

terhadap tingkat

profitabilitas bank

syariah Banda

Aceh

10. Suryani

(2011)

Menggunakan

variabel FDR

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel ROA

FDR tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

ROA

11. Febrina

Dwijayant

hi, Prima

Naomi

(2009)

1. Menggunakan

variabel Inflasi,

Profitabilitas

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel BI

Rate, Nilai

Tukar Mata

Uang

Inflasi berpengaruh

negatif terhadap

profitablitas bank

12. Rida

Rahim dan

Yuma Irpa

(2008)

1. Menggunakan

variabel FDR

dan ROE

2.Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Tidak

menggunakan

variabel CAR,

BOPO, NPL

CAR, FDR, BOPO,

NPL berpengaruh

terhadap ROE

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual yang berkaitan

dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara

logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Sekaran,

2014:114). Kerangka pemikiran membahas saling ketergantungan

hubungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi paradigman

situasi dan kondisi yang sedang diteliti. Kerangka pemikiran di dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 68: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

47

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Musyarakah

(X2)

Profitabilitas (Y)

Bank Umum Syariah

FDR (X3)

Inflasi (X4)

Mudharabah

(X1)

Uji Hipotesis

Uji t

Kesimpulan dan Saran

Uji Asumsi Klasik

Multikolinie

ritas

Heteroskeda

stisitas

Autokorelasi

Normalitas

Uji R2 Uji F

Bank Indonesia

Model Regresi Berganda

Interpretasi

Page 69: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

48

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat bahwa Mudharabah,

Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi merupakan

variabel bebas (Independent Variables) yang dapat mempengaruhi

parameter kinerja di bank umum syariah dengan diukur dari indikator

Profitabililtias sebagai variabel terikat (Dependent Variable). Variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat, sedangkan

variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti

(Sekaran, 2014:116).

E. Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan

thesis (kesimpulan) (Noor, 2012:79). Hipotesis bisa di definisikan sebagai

hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel

yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat di uji (Sekaran,

2014:135). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. H0:β1=0 :Diduga tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Mudharabah

secara parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah.

Ha:β1≠0 :Diduga terdapat pengaruh Pembiayaan Mudharabah secara

parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah.

2. H0:β2=0 :Diduga tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Musyarakah

secara parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah.

Ha:β2≠0 :Diduga terdapat pengaruh Pembiayaan Musyarakah secara

parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah.

Page 70: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

49

3. H0:β3=0 :Diduga tidak terdapat pengaruh Financing to Deposit Ratio

(FDR) secara parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum

Syariah

Ha:β3≠0 :Diduga terdapat pengaruh Financing to Deposit Ratio

(FDR) secara parsial terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum

Syariah.

4. H0:β4=0 :Diduga tidak terdapat pengaruh Inflasi secara parsial

terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

Ha:β4≠0 :Diduga terdapat pengaruh Inflasi secara parsial terhadap

tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah

5. H0:β1=β2=β3=β4=0 :Diduga tidak terdapat pengaruh pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan

Inflasi secara simultan terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank

Umum Syariah.

Ha:β1≠β2≠β3≠β4≠0 :Diduga terdapat pengaruh pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan

Inflasi secara simultan terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank

Umum Syariah.

Page 71: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah pada perbankan

syariah yang termasuk dalam bank umum syariah di Indonesia periode

2010-2014. Penelitian ini termasuk ke dalam kelompok data time series

dengan melihat dari dimensi waktu yang digunakan selama periode

penelitian yaitu lima tahun, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal komparatif yaitu penelitian

yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

variabel indenpenden Mudharabah, Musyarakah, FDR, dan Inflasi serta

variabel dependen adalah Profitabilitas Bank Umum Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Noor, 2011:155). Adapun pertimbangan yang

dimaksud sebagai berikut:

1. Bank umum syariah yang telah berdiri selama kurang lebih 5

tahun

Page 72: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

51

2. Bank umum syariah yang rutin dalam melakukan penyaluran

pembiayaan mudharabah dan musyarakah dengan 5 tahun waktu

pengamatan (pada tahun 2010-2014)

3. Bank umum syariah yang memiliki tingkat rasio keuangan bank

secara positif.

4. Bank umum syariah yang laporan keuangan nya sudah teraudit BI

5. Bank umum syariah yang sudah memiliki kantor kas serta outlet

yang sudah tersebar di Indonesia.

Tabel 3.1

Metode Pengambilan Sampel Penelitian

Sumber : Data diolah

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder

Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang

diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau

No. Keterangan Jumlah

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia

11

2. Bank Umum Syariah yang tidak rutin dalam

melakukan penyaluran pembiayaan

mudharabah dan musyarakah dalam 5 tahun

terakhir berturut-turut periode 2010-2014

(4)

3. a. Bank Umum Syariah yang memiliki

rasio keuangan secara positif dalam 5

tahun terakhir berturut-turut periode

2010-2014

b. Bank Umum Syariah yang laporan

keuangan sudah teraudit BI

c. Bank Umum Syariah yang memiliki

kantor kas serta kantor cabang yang

sudah tersebar di Indonesia

7

4. Total Sampel Akhir 7

Page 73: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

52

yang diterbitkan atau dipublikasikan oleh berbagai instansi lain. Data

sekunder dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan bank

tahunan dan data tersebut berasal dari situs bank masing-masing. Dan

jenis data yang diambil berdasarkan time series, menggunakan deretan

waktu. Data yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Bank Muamalat, laporan keuangan tahunan bank (2010-2014)

2. Bank BRI Syariah, laporan keuangan tahunan bank (2010-2014)

3. Bank BJB Syariah, laporan keuangan tahunan bank (2010-2014)

4. Bank BNI Syariah, laporan keuangan tahunan bank (2010-2014)

5. Bank Syariah Mandiri, laporan keuangan tahunan bank (2010-

2014)

6. Bank Syariah Bukopin, laporan keuangan tahunan bank (2010-

2014)

7. Bank BCA Syariah, laporan keuangan tahunan bank (2010-2014)

2. Riset kepustakaan

Riset kepustakan yaitu melakukan studi kepustakaan dengan

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literatur yang berumber dari buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Terutama di lembaga pendidikan seperti

Univesitas Indonesia, Universitas Islam Negeri, Universitas Brawijaya,

dan sebagainya.

Page 74: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

53

D. Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Setelah mendapatkan model yang tepat untuk penelitian ini, hasil regresi

kemudian diuji untuk mengetahui apakah ada permasalahan

multicollinearity dan heteroscedasticity, sehingga hasil estimasi memenuhi

teorema Gauss-Markov Best Linear Unbiase Estimator (BLUE) (Gujarati,

2004) yaitu:

Best adalah β estimator yang memiliki varians minimum;

Linear artinya estimator α dan β memiliki nilai estimator;

Unbiased berarti nilai actual dari α dan β harus sama dengan nilai

sebenarnya;

Estimator artinya β sampel adalah estimator β dari populasi.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Gauss-Markov bahwa

estimator yang bersifat BLUE adalah :

1. Bersifat linear, merupakan sebuah fungsi linear atas sebuah variabel

random, seperti variabel dependen Y dalam suatu model regresi.

2. Bersifat tidak bias, artinya hasil nilai estimasi sesuai dengan nilai

sesungguhnya.

3. Bersifat efisien, artinya model yang linear dan tidak bias harus memiliki

varians yang minimum.

Page 75: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak (Suliyanto 2011:67). Apabila sebaran data sudah berdistribusi

normal, maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik bisa

dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak berdistribusi normal maka uji

lanjut dengan menggunakan statistik parametrik tidak bisa dilakukan,

tetapi menggunakan statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas

sebaran data bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu Chi-Square,

Lilifors dan Kormogorov Smirnov dan Skewness Kurtosis. Pada

penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque-bera yang bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel

independen maupun keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model

yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Pada

penelitian ini untuk menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah

dengan dua cara:

a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel.

Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandarisasi

dinyatakan berdistribusi normal.

b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat kesalahan α = 0.05,

maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan

kata lain, data terdistribusi normal.

Page 76: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

55

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel

independen didalam regresi berganda. Ada beberapa metode untuk

mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam suatu model

regresi berganda. multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat

kolerasi linier antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai

aturan yang kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi

yaitu diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.

Sebaliknya jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga

model tidak mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu

kehati-hatian terutama pada data time series seringkali menunjukan

kolerasi antar variabel independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini

terjadi karena data time series seringkali menunjukan unsur tren yaitu

data bergerak naik dan turun secara bersamaan (Agus Widarjono,

2010:75.77).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varianmvariabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut

dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah

yang homoskedastisitas (Suliyanto, 2011:95). Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan uji park untuk menguji masalah

heteroskedastisitas data.. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Page 77: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

56

heteroskedastisitas melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari

kuadrat residual terhadap variabel independen. Apabila probabilitas

signifikansi variabel independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu

5%, maka dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau

terjadi homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi

kurang dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).

Dalam penelitian ini deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilihat dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Jika nilai signifikansi variabel independen diatas tingkat kepercayaan

5% maka model regresi dapat dikatakan tidak mengandung adanya

heterokedastisitas. Sebaliknya, jika nilai signifikansi variabel

independen berada dibawah tingkat kepercayaan 5% maka, model

regresi mengandung heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson

Page 78: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

57

(D-W), dengan tingkat kepercayaan = 5%. Apabila D-W terletak antara

-2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso. 2002 : 219).

Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara

umum bisa diambil patokan (Singgih, 2000:218):

1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak autokorelasi

3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif. Pendapat lain dari

Danang Sunyoto (2011:134) salah satu ukuran dalam menentukan

adanya tidaknya masalah autokolerasi adalah dengan uji Durbin

Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan =2

atau -2 < DW , +2

3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2 atau DW

> +2

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis

regresi berganda. Penggunaan regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui

secara terpisah (parsial) berbagai variabel independen yang ada (dalam hal

ini mudharabah, musyarakah, FDR, inflasi, dan ROE) tanpa ada pengaruh

unsur variabel lain.

Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan alat analisis regresi

berganda. Selain dapat melihat pengaruh masing-masing variabel

Page 79: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

58

independen, analisis regresi berganda dapat juga digunakan untuk melihat

sejauh mana pengaruh interaksi variabel independen terhadap variabel

dependen

Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai

berikut:

𝐘 = 𝛃𝟎 + 𝛃𝟏𝐗𝟏 + 𝛃𝟐𝐗𝟐 + 𝛃𝟑𝐗𝟑 + 𝛃𝟒𝐗𝟒 + 𝛆

Keterangan:

Y : Profitabilitas dengan perhitungan Return on Equity (ROE)

β0 : Konstanta

X1 : Mudharabah

X2 : Musyarakah

X3 : FDR

X4 : Inflasi

β : Koefisien regresi

ε : Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F untuk uji

simultan dan Uji t untuk uji parsial.

a. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05. Jika

Page 80: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

59

nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika

signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak (Ghozali, 2006: 84).

b. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05, jika nilai

probability t lebih besar dari 0.05 maka ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:84).

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk membuat presentase variasi

variabel independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar

pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

Jika nilai koefisien determinasi adalah 1 berarti kuatnya kemampuan

fluktuasi variabel dependen, sebaliknya jika nilainya mendekati angka 0,

maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Ghozali,

2006:83).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai

(Indriantoro dan Supomo, 2002:61). Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu variabel independen, variabel

intervening dan variabel dependen. Seluruh variabel dalam penelitian ini akan

diukur dengan indicator-indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan

dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini

Page 81: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

60

menggunakan skala pengukuran Likert atau Ordinal. Berikut ini adalah

operasionalisasi variabel yang akan diteliti, yaitu:

1. Variabel Dependent (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

profitabilitas (ROE) yaitu menunjukan kemampuan manajemen bank dalam

laba selama periode tertentu dan untuk mengetahui stabilitas yaitu

kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang

diukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga atau hutangnya.

ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income (Kasmir,

2012:328). ROE dirumuskan sebagai berikut :

ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑥 100%

2. Variabel Independent (X)

Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Pembiayaan Mudharabah (X1)

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukul kakinya dalam menjalankan usaha

(Antonio, 2010:95)

b. Pembiayaan Musyarakah (X2)

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

Page 82: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

61

kontribusi dana (atau amal/enterptise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan

(Antonio, 2010:90).

c. FDR (X3)

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.

Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya

pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah

diajukan (Kasmir, 2012:315).

d. Inflasi (X4)

Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. dengan

kata lain, inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-

rendahnya tingkat harga (Rodoni & Ali, 2014:195)

Page 83: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

62

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. PT Bank Muamalat Indonesia

a. Sejarah PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius

Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan

operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan

dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari

komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam

modal senilai Rp 106 miliar

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank

syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa

maupun produk yang terus dikembangkan.

Page 84: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

63

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic

Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.

Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu

pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara

tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan

sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu

tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang

oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang

tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara

murni.

b. Visi dan Misi PT Bank Muamalat Indonesia

1) Visi PT Bank Muamalat Indonesia

"The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with

Strong Regional Presence"

2) Misi PT Bank Muamalat Indonesia

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat

kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan

sumber daya manusia yang islami dan professional serta

orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai

kepada seluruh pemangku kepentingan.

Page 85: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

64

2. PT Bank BRI Syariah

a. Sejarah Singkat PT Bank BRI Syariah

PT Bank BRI Syariah resmi beroperasi berdasarkan izin dari Bank

Indonesia pada anggal 16 Oktober 2008 melalui surat No.

10/67/KEP.GBI/DpG/2008. Pada tanggal 17 November 2008 PT Bank

BRI Syariah secara resmi beroperasi berdasarkan prinsip Syariah Islam.

Sejak saat ini, tanggal 17 November ditetapkan sebagai hari ulang tahun

PT Bank BRI Syariah. Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan

setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17

November 2008 PT Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip Syariah Islam.

Aktivitas PT Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk melebur ke dalam PT

Bank BRI Syariah (Proses Spin Off) yang berlaku efektif pada tanggal

1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir

selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan

Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.

Page 86: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

65

Tiga tahun lebih PT Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima dan menawarkan

beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.

Berdasarkan perhitungan asset, saat ini PT Bank BRI Syariah

berhasil menduduki peringkat ketiga dalam kategori bank syariah.

Angka ini dilandasi oleh pesatnya pertumbuhan dari sisi aset, jumlah

pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada

segmen menengah bawah dan mikro, PT Bank BRI Syariah

menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai

ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT Bank BRI Syariah merintis

sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dengan

memanfaatkan jaringan kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah (KLS) dalam mengembangkan

bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat

dan kegiatan consumer berdasarkan prinsip syariah.

b. Visi dan Misi PT Bank BRI Syariah

1) Visi PT Bank BRI Syariah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah

untuk kehidupan lebih bermakna

Page 87: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

66

2) Misi PT Bank BRI Syariah

a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan

pun dan dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas

hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. PT Bank Jabar Banten Syariah

a. Sejarah PT Bank Jabar Banten Syariah

Pendirian bank bjb syariah diawali dengan pembentukan

Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh

keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha

syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki

peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

Page 88: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

67

dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha

Syariah menjadi Bank Umum Syariah.

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada

tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta

Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah

mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari

2010.

Pada saat pendirian bank bjb syariah memiliki modal disetor

sebesar Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan

saham bank bjb syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk. dan PT Global Banten Development,

dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk. sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh

lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar

Rp.5.000.000.000 (lima milyar rupiah).

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor

12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu

dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang menjadi cikal

bakal bank bjb syariah.

Page 89: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

68

b. Visi dan Misi PT Bank Jabar Banten Syariah

1) Visi PT Bank Jabar Banten Syariah

Menjadi 5 Bank Umum Syariah terbesar, sehat dan

berkinerja baik di Indonesia.

2) Misi PT Bank Jabar Banten Syariah

a) Memberikan layanan perbankan syariah secara amanah dan

profesional.

b) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui

peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

c) Memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

4. PT Bank BNI Syariah

a. Sejarah Bank BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3

(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab

kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada

tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)

BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang

menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan

syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling)

Page 90: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

69

dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah

tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan

Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh

KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian

dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan

UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer

dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana

pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai

Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010

tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang

kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat.

Page 91: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

70

b. Visi dan Misi PT Bank BNI Syariah

1) Visi PT Bank BNI Syariah

“Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul

dalam layanan dan kinerja”

2) Misi PT Bank BNI Syariah

a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli

pada kelestarian lingkungan.Mendorong pertumbuhan

perekonomian daerah melalui peningkatan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM).

b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan

ibadah.

e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

5. PT Bank Syariah Mandiri

a. Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri

Lahirnya Undang-undang No. 10 tahun 1998, tentang perubahan

atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan

November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi

tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-undang tersebut

Page 92: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

71

memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau

dengan membuka cabang khusus syariah.

PT. Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara

dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999

dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger

sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan

suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang

Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT

Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan

PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank

Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Syariah Mandiri

(Persero).

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila

Bakti menjadi bank syariah.langkah awal dengan merubah Anggaran

Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah

Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29

pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8

September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah

Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Page 93: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

72

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila

Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti

menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah

Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha

bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan

Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran

bank syariah dilingkungan PT BankMandiri (Persero).

PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang

mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang

melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah

Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

b. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

1) Visi Bank Syariah Mandiri

“Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”

Page 94: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

73

2) Misi Bank Syariah Mandiri

a. Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat

berkembangdengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang

terkoordinasi dengan baik

b. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

melaluisinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank syariah

terkemuka diIndonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para

pemegang sahamdan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat

luas.

c. Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya

mengertioperasional perbankan syariah

d. Menunjukkan komitmen terhadap standar kinerja operasional

perbankandengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta

memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian

e. Mengutamakan mobilisasi pendanaan dari golongan

masyarakatmenengah dan ritel, memperbesar portofolio

pembiayaan untuk skala menengah dan kecil, serta mendorong

terwujudnya manajemen zakat,infak dan shadaqah yang lebih

efektif sebagai cerminan kepedulian sosial

f. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan

lain,segenap lapisan masyarakat dan investor asing

Page 95: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

74

6. PT Bank Syariah Bukopin

a. Sejarah PT Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan)

sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula

masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank

Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank

Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap

sejak 2005 hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia

yang sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional

didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor

102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah

Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990

tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2

(dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan

nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan

operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor

24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin

Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank.

Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh

Organisasi Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank

Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia

yang memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003

tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam akta nomor 109

Page 96: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

75

Tanggal 31 Januari 2003. Dalam perkembangannya kemudian PT

Bank Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi

oleh PT Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah

memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008

tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank

Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank

Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana

secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008,

kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M.

Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009.

Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan

kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor

Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1

(satu) unit mobil kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor

Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan

jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.

b. Visi dan Misi PT Bank Syariah Bukopin

1) Visi PT Bank Syariah Bukopin

“Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik”

2) Misi PT Bank Syariah Bukopin

a. Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah

Page 97: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

76

b. Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah

c. Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM

(Usaha Mikro Kecil & Menengah)

d. Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder

7. PT BCA Syariah

a. Sejarah PT BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat

dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat

mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi

kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta

Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris

Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA)

mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang

nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah.

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar

Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan

Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang

perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB

menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat

Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010.

Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke

BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997%

Page 98: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

77

dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh

PT BCA Finance.

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional

menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank

Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No.

12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan

memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah

resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

b. Visi dan Misi PT BCA Syariah

1) Visi PT BCA Syariah

“Menjadi Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat”

2) Misi PT BCA Syariah

a. Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai

penyedia jasa keuangan syariah dalam rangka memahami

kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi

nasabah.Membentuk sumber daya insani yang profesional dan

amanah

b. Membangun institusi keuangan syariah yang unggul di bidang

penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan

pembiayaan bagi nasabah perorangan, mikro, kecil dan

menengah.Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder

Page 99: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

78

B. Analisis Deskriptif

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang

sudah berdiri kurang lebih 5 tahun sesuai dengan tahun pengamatan penelitian,

yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Data penelitian diambil dari

masing-masing laporan keuangan yang di publikasikan oleh bank umum syaiah

tersebut. Adapun bank umum syariah yang terdaftar sampai dengan tahun 2014

sebanyak 11 BUS. Namun dari bank umum syariah yang memiliki laporan

keuangan lengkap dengan akad pembiayaan nya hanya 7 BUS, sehingga

memenuhi syarat untuk dijadikan objek penelitian, yaitu bank umum syariah

yang konsisten dengan akad pembiayaan aktif selama lima tahun masa

penelitian.

Bank umum syariah tersebut akan dilihat laporan keuangan akhir tahunan

masing-masing bank selama periode penelitian, yaitu lima tahun. Namun di

karenakan data yang tersedia hanya sampai tahun 2014, maka pengambilan data

tahunan yang digunakan hanya selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2010 hingga

tahun 2014. Data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, FDR, Inflasi, dan ROE

Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, FDR, ROE pertahun diperoleh dari

laporan keuangan tiap-tiap bank umum syariah. Inflasi diperoleh dari Badan

Pusat Statistik Indonesia. Sedangkan perkembangan bank umum syariah di

Indonesia diperoleh dari Bank Indonesia periode 2010 sampai dengan 2014.

Berikut ini adalah hasil dari uji deskriptif dari masing-masing variabel

dalam penelitian ini:

Page 100: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

79

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

LNMUD LNMUS FDR (%) INFLASI (%) ROE (%)

Mean 19.99845 20.98889 88.29543 6.358000 11.65771

Median 19.89436 20.68922 89.70000 6.960000 9.980000

Maximum 22.24732 23.69622 103.6700 8.380000 29.16000

Minimum 16.37353 17.67249 68.93000 3.790000 0.240000

Std. Dev. 1.374091 1.454778 9.138290 1.992797 9.103108

Skewness -0.180031 0.085298 -0.337699 -0.241312 0.411560

Kurtosis 2.735066 2.373662 2.283048 1.267783 1.749998

Jarque-Bera 0.291426 0.614544 1.414851 4.715522 3.266715

Probability 0.864406 0.735450 0.492912 0.094632 0.195273

Sum 699.9459 734.6113 3090.340 222.5300 408.0200

Sum Sq. Dev. 64.19628 71.95688 2839.284 135.0222 2817.464

Observations 35 35 35 35 35

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Statistik deskriptif di atas memberikan gambaran atau deskripsi suatu data.

Dalam statistik deskriptif berisi tentang jumlah sampel yang diteliti, nilai mean,

median, maksimum, minimum standar deviasi. Berdasarkan tabel 4.1 nilai

observation menunjukkan banyaknya data yang digunakan dalam penelitian,

yaitu sebanyak 35 data, yang merupakan jumlah sampel selama periode

penelitian 2010 sampai dengan 2014. Data-data laporan keuangan bank umum

syariah sudah teraudit oleh Bank Indonesia.

Tabel 4.1 di atas menunjukkan nilai rata–rata Mudharabah

sebesar 19.99845 dengan standar deviasi sebesar 1.374091, nilai minimum

sebesar 16.37353 dan maksimum sebesar 22.24732. Variabel Musyarakah

menunjukkan nilai rata–rata sebesar 20.98889 dengan standar deviasi sebesar

1.454778, nilai minimum sebesar 17.67249 dan maksimum sebesar 23.69622.

Variabel FDR menunjukkan nilai rata–rata sebesar 88.29543 dengan standar

deviasi sebesar 9.138290, nilai minimum sebesar 68.93000 dan maksimum

Page 101: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

80

sebesar 103.6700. Variabel Inflasi menunjukkan nilai rata–rata

sebesar 6.358000 dengan standar deviasi sebesar 1.992797, nilai minimum

sebesar 3.790000 dan maksimum sebesar 8.380000. sedangkan variabel ROE

menunjukkan nilai rata–rata sebesar 11.65771 dengan standar deviasi sebesar

9.103108, nilai minimum sebesar 0.240000 dan maksimum sebesar 29.16000.

C. Hasil dan Pembahasan

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda,

untuk menguji spesifikasi model dan kesesuaian teori-teori dengan kenyataan.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft

Excel 2013, dan Eviews 8.0

1. Pengujian Dasar Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak (Suliyanto 2011:67). Apabila sebaran data sudah berdistribusi

normal, maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik bisa

dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak berdistribusi normal maka uji

lanjut dengan menggunakan statistik parametrik tidak bisa dilakukan,

tetapi menggunakan statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas

sebaran data bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu Chi-Square,

Lilifors dan Kormogorov Smirnov dan Skewness Kurtosis

Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan

probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat

Page 102: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

81

kesalahan α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan

normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal.

Tabel 4.2

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-15 -10 -5 0 5 10 15

Series: Residuals

Sample 1 35

Observations 35

Mean 5.96e-16

Median 0.161915

Maximum 13.85649

Minimum -14.98280

Std. Dev. 7.177413

Skewness -0.106995

Kurtosis 2.571211

Jarque-Bera 0.334910

Probability 0.845815

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa uji normalitas dengan nilai

prob= 0.8458 > 0.05, sehingga H0 diterima, yang berarti data

residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.

Pada penelitian ini, ada atau tidaknya multikolinieritas dapat

diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel

bebas. Jika koefisien kolerasi diantara masing-masing variabel bebas

lebih besar dari 0,85 maka terjadi multikolinieritas (Agus

Widarjono,2010 : 77)

Page 103: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

82

Multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier antara

variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang kasar (rule

of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu diatas 0,85 maka

kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien

kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak mengandung

unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu diperhatikan terutama pada

data time series seringkali menunjukan kolerasi antar variabel

independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini terjadi karena data time

series seringkali menunjukan unsur tren yaitu data bergerak naik dan

turun secara bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).

Tabel 4.3

Uji Multikolinieritas

LNMUD LNMUS FDR INFLASI

LNMUD 1.000000 0.825665 0.378470 0.185998

LNMUS 0.825665 1.000000 0.331228 0.098431

FDR 0.378470 0.331228 1.000000 0.346508

INFLASI 0.185998 0.098431 0.346508 1.000000

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Pada tabel 4.5 terlihat pada bahwa hasil perhitungan nilai

kolerasi menunjukkan semua variabel berada dibawah 0,85 yang

berarti tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana terjadi

ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data

yang homoskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians

dalam model regresi. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Page 104: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

83

heteroskedastisitas melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari

kuadrat residual terhadap variabel independen. Apabila probabilitas

signifikansi variabel independen lebih besar dari α = 5%, maka dalam

model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi

homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang α =

5%, maka dalam model regresi ada indikasi terjadi heteroskedastisitas

(Winarno, 2009:5.12).

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:26

Sample: 1 35

Included observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.976755 11.96620 0.833744 0.4110

LNMUD 1.333832 1.004309 1.328109 0.1942

LNMUS -1.199727 0.928873 -1.291594 0.2064

FDR -0.045021 0.094124 -0.478317 0.6359

INFLASI -0.290588 0.408373 -0.711574 0.4822 R-squared 0.080391 Mean dependent var 5.647684

Adjusted R-squared -0.042223 S.D. dependent var 4.322129

S.E. of regression 4.412433 Akaike info criterion 5.938293

Sum squared resid 584.0869 Schwarz criterion 6.160486

Log likelihood -98.92013 Hannan-Quinn criter. 6.014994

F-statistic 0.655641 Durbin-Watson stat 1.337015

Prob(F-statistic) 0.627519

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Dari hasil uji asumsi klasik diatas terlihat tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas. Hal ini karena probabilitas dari variabel

independen pada model ini tidak signifikan yaitu berada diatas 0,05

Page 105: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

84

d. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dalam penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan salah satu uji

yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya otokorelasi

(Winarno, 2009:5.27).

Untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa

diambil patokan (Singgih, 2000:218):

1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak autokorelasi

3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif.

Autokolerasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling

kolerasi satu sama lainnya. Uji autokolerasi ini digunakan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-

1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada problema

autokolerasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu ukuran

dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi adalah

dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan

= 2 atau -2 < DW , +2

Page 106: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

85

3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2 atau

DW > +2

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.566505 Prob. F(2,28) 0.0947

Obs*R-squared 5.422247 Prob. Chi-Square(2) 0.0665

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:26

Sample: 1 35

Included observations: 35

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD -0.677609 1.694418 -0.399906 0.6923

LNMUS -0.237897 1.535630 -0.154918 0.8780

FDR 0.201469 0.178833 1.126578 0.2695

INFLASI -0.466879 0.704646 -0.662572 0.5130

C 3.682532 19.99730 0.184152 0.8552

RESID(-1) 0.278520 0.194223 1.434024 0.1626

RESID(-2) 0.312650 0.194690 1.605885 0.1195 R-squared 0.154921 Mean dependent var 5.96E-16

Adjusted R-squared -0.026167 S.D. dependent var 7.177413

S.E. of regression 7.270712 Akaike info criterion 6.982442

Sum squared resid 1480.171 Schwarz criterion 7.293512

Log likelihood -115.1927 Hannan-Quinn criter. 7.089823

F-statistic 0.855502 Durbin-Watson stat 1.882784

Prob(F-statistic) 0.539005

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Dari hasil uji asumsi klasik diatas terlihat tidak terjadi gejala

autokorelasi. Hal ini karena nilai Durbin Watson adalah sebesar

1.882784. maka dapat dilihat nilai Durbin Watson adalah -2 <

1.882784 < 2, maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi baik

secara positif maupun negatif.

Page 107: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

86

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan

regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients berdasarkan output SPSS

versi 22 terhadap keempat variabel independen yaitu cash flow, investment

opportunity set, leverage, dan capital expenditure terhadap cash holding.

Hasil analisis regresi ditunjukkan pada tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:25

Sample: 1 35

Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD 6.474669 1.739146 3.722901 0.0008

LNMUS -3.370818 1.608515 -2.095609 0.0447

FDR -0.092267 0.162993 -0.566079 0.5756

INFLASI -1.338941 0.707173 -1.893372 0.0680

C -30.41618 20.72168 -1.467843 0.1526 R-squared 0.378335 Mean dependent var 11.65771

Adjusted R-squared 0.295446 S.D. dependent var 9.103108

S.E. of regression 7.640940 Akaike info criterion 7.036482

Sum squared resid 1751.519 Schwarz criterion 7.258674

Log likelihood -118.1384 Hannan-Quinn criter. 7.113183

F-statistic 4.564374 Durbin-Watson stat 1.481462

Prob(F-statistic) 0.005343

Sumber : Output Eviews 8.0 (data diolah)

Dari tabel 4.6 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh mudharabah, musyarakah, FDR, dan inflasi terhadap

profitabilitas (ROE) sebagai berikut:

Page 108: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

87

𝐑𝐎𝐄 = −𝟑𝟎, 𝟒𝟏𝟔𝟏𝟖 + 𝟔, 𝟒𝟕𝟒𝟔𝟔𝟗𝐦𝐮𝐝 − 𝟑, 𝟑𝟕𝟎𝟖𝟏𝟖𝐦𝐮𝐬 − 𝟎, 𝟎𝟗𝟐𝟐𝟔𝟕𝐟𝐝𝐫 − 𝟏, 𝟑𝟑𝟖𝟗𝟒𝟏𝐢𝐧𝐟

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas, dapat dilihat

nilai konstanta sebesar -30,41618 yang berarti jika Mudharabah (X1),

Musyarakah (X2), FDR (X3), dan Inflasi (X4) bernilai nol atau konstan maka

ROE (Y) nilainya -30,41618. Apabila koefisien regresi mudharabah (X1)

adalah sebesar 6.474669 yang menunjukkan bahwa jika nilai mudharabah

mengalami kenaikan sebesar Rp. 1 (Satu Rupiah) maka akan menaikkan

profitabilitas sebesar 6.474669% dengan asumsi bahwa variabel lain

bernilai konstan atau tetap. Apabila koefisien regresi musyarakah (X2)

adalah sebesar -3.370818 yang menunjukkan bahwa jika nilai musyarakah

mengalami kenaikan sebesar Rp. 1 (Satu Rupiah) maka akan menurunkan

profitabilitas sebesar -3.370818% dengan asumsi bahwa variabel lain

bernilai konstan atau tetap. Apabila koefisien regresi FDR (X3) adalah

sebesar -0.092267 yang menunjukkan bahwa jika nilai FDR mengalami

kenaikan sebesar Rp. 1 (Satu Rupiah) maka akan menurunkan profitabilitas

sebesar -0.092267% dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan

atau tetap. Apabila koefisien regresi inflasi (X4) adalah sebesar -1.338941

yang menunjukkan bahwa jika nilai inflasi mengalami kenaikan sebesar Rp.

1 (Satu Rupiah) maka akan menurunkan profitabilitas sebesar -1.338941%

dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan atau tetap

Page 109: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

88

3. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Menurut Suliyanto (2011:40), uji F digunakan untuk menguji

pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat,

maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit.

Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal ini

akan masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel atau melihat dari nilai probabilitas (prob.) dari tabel.

Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka tolak H0 dan dapat disimpulkan

bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependennya. Apabila nilai probabilitas > 0,05, maka terima H0 dan

dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang

mempengaruhi variabel dependennya. Berikut hasil uji hipotesis

secara simultan menggunakan uji F:

Page 110: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

89

Tabel 4.7

Hasil Uji F

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:25

Sample: 1 35

Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD 6.474669 1.739146 3.722901 0.0008

LNMUS -3.370818 1.608515 -2.095609 0.0447

FDR -0.092267 0.162993 -0.566079 0.5756

INFLASI -1.338941 0.707173 -1.893372 0.0680

C -30.41618 20.72168 -1.467843 0.1526 R-squared 0.378335 Mean dependent var 11.65771

Adjusted R-squared 0.295446 S.D. dependent var 9.103108

S.E. of regression 7.640940 Akaike info criterion 7.036482

Sum squared resid 1751.519 Schwarz criterion 7.258674

Log likelihood -118.1384 Hannan-Quinn criter. 7.113183

F-statistic 4.564374 Durbin-Watson stat 1.481462

Prob(F-statistic) 0.005343

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, nilai Fhitung sebesar 4.564374

dengan tingkat signifikansi 0.005343. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa Mudharabah, Musyarakah, FDR, dan Inflasi

secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE).

b. Uji Statistik t

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara

individu atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(parsial) terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05. Apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka

Page 111: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

90

hasilnya terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen.

Selain itu dapat dengan indikator lain, yaitu apabila nilai t hitung

> t tabel, maka tolak H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependennya. Apabila

nilai t hitung < t tabel, maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependennya.

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji t

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:25

Sample: 1 35

Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD 6.474669 1.739146 3.722901 0.0008

LNMUS -3.370818 1.608515 -2.095609 0.0447

FDR -0.092267 0.162993 -0.566079 0.5756

INFLASI -1.338941 0.707173 -1.893372 0.0680

C -30.41618 20.72168 -1.467843 0.1526 R-squared 0.378335 Mean dependent var 11.65771

Adjusted R-squared 0.295446 S.D. dependent var 9.103108

S.E. of regression 7.640940 Akaike info criterion 7.036482

Sum squared resid 1751.519 Schwarz criterion 7.258674

Log likelihood -118.1384 Hannan-Quinn criter. 7.113183

F-statistic 4.564374 Durbin-Watson stat 1.481462

Prob(F-statistic) 0.005343

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Page 112: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

91

Dari hasil regresi uji t di atas terlihat bahwa Mudharabah

menunjukkan hubungan positif terhadap profitabilitas bank umum

syariah. Dengan melihat nilai t hitung (t-statistik) Mudharabah

sebesar 3.722901 > nilai t tabel sebesar 2,042 dengan probabilitas

0.0008 yang berati lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa

variabel Mudharabah secara parsial berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.

Variabel Musyarakah pada uji ini terlihat bahwa

Musyarakah menunjukkan hubungan negatif terhadap profitabilitas

bank umum syariah. Dengan melihat nilai t hitung (t-statistik)

Musyarakah sebesar --2.095609 < nilai t tabel sebesar 2,042 dengan

probabilitas 0.0447 yang berati lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

bahwa variabel musyarakah secara parsial berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas.

Variabel FDR (Financing to Deposit Ratio) pada uji ini

dengan nilai t hitung (t-statistik) FDR sebesar -0.566079 < nilai t tabel

sebesar 2,042 dengan probabilitas 0.5756 lebih besar dari nilai α=

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang

berarti bahwa variabel FDR secara parsial tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

Page 113: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

92

Variabel inflasi pada uji ini dengan nilai t hitung (t-statistik)

inflasi sebesar -1.893372 < nilai t tabel sebesar 2,042 dengan

probabilitas 0.0680 lebih besar dari nilai α= 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa

variabel inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau R Square (R2) merupakan

besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan

variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi

di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah

pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun

variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan

tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan. Berikut adalah hasil uji Adjusted R Square pada :

Page 114: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

93

Tabel 4.9

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:25

Sample: 1 35

Included observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD 6.474669 1.739146 3.722901 0.0008

LNMUS -3.370818 1.608515 -2.095609 0.0447

FDR -0.092267 0.162993 -0.566079 0.5756

INFLASI -1.338941 0.707173 -1.893372 0.0680

C -30.41618 20.72168 -1.467843 0.1526 R-squared 0.378335 Mean dependent var 11.65771

Adjusted R-squared 0.295446 S.D. dependent var 9.103108

S.E. of regression 7.640940 Akaike info criterion 7.036482

Sum squared resid 1751.519 Schwarz criterion 7.258674

Log likelihood -118.1384 Hannan-Quinn criter. 7.113183

F-statistic 4.564374 Durbin-Watson stat 1.481462

Prob(F-statistic) 0.005343

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square sebesar

0.378335 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen

(murabahah,musyarakah,fdr,inflasi) dalam menjelaskan variabel

dependen (profitabilitas/roe) adalah sebesar 37,8335%, sisanya sebesar

8,2889% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model

ini.

D. Interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat diuraikan bahwa dari empat

variabel yang diteliti ada dua variabel yang berpengaruh dan dua variabel yang

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dengan pengukuran Return on Equity

(ROE). Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 115: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

94

1. Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

Dari hasil regresi uji t di atas terlihat baik karena apabila pembiayaan

mudharabah meningkat maka akan meningkatkan ROE sesuai dengan teori

Sundjaja (2003) yang menyatakan bahwa semakin besar ROE berarti

semakin cepat pula tingkat pengembalian modal perusahaan. Hal ini

didukung dengan penelitian Satriawan dkk (2012) menyatakan adanya

hubungan positif antara pembiayaan mudharabah terhadap ROE. Hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dari Permata dkk (2014)

yang menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif

terhadap ROE.

Pengaruh positif yang ditunjukkan oleh mudharabah

mengindikasikan bahwa semakin tinggi jumlah pembiayaan mudharabah

yang dihimpun oleh bank maka akan meningkatkan profitabilitas bank.

2. Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas

Dari hasil regresi uji t di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi

pembiayaan musyarakah kepada nasabah maka ROE yang dihasilkan

rendah. Penyebab dari hubungan negatif antara pembiayaan musyarakah

pertama nasabah yang telah mendapatkan pembiayaan musyarakah dari

bank belum tentu mengembalikan dana yang didapat dari bank pada tahun

yang sama, kemudian belum tentu bank sepenuhnya menjadi partner bisnis

dalam melakukan usaha dengan nasabah. Hasil penelitian ini didukung oleh

Rachmawati (2013) yang menyatakan bahwa Musyarakah terdapat

Page 116: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

95

pengaruh negatif signifikan terhadap ROE. Hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian dari Satriawan dkk (2012) dan Permata dkk

(2014) yang menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh

positif terhadap ROE. Hal ini dapat dilihat dari pembagian penyertaan

modal yang dibagi oleh masing-masing pihak, sehingga resiko yang diambil

tidak besar, meskipun keuntungan yang didapatkan dibagi dua.

Adanya pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas,

dimana pembiayaan musyarakah dari bank belum tentu mengembalikan

dana yang diperoleh dari bank pada tahun yang sama, kemudian belum tentu

bank sepenuhnya menjadi partner bisnis dalam melakukan usaha dengan

nasabah. Disamping itu masih ada pembiayaan lain yang digunakan oleh

bank umum syariah. Akibatnya profitabilitas bank akan mengalami

perubahan.

3. FDR terhadap Profitabilitas

Dari hasil regresi uji t di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi

FDR maka tidak akan mengalami perubahan terhadap ROE. Hasil penelitian

ini didukung oleh Rahim dan Irpa (2008) yang menyatakan bahwa FDR

tidak berpengaruh terhadap ROE. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rafelia dan Ardiyanto (2013) menyatakan bahwa

semakin besar FDR maka akan menunjukkan semakin efisien bank dalam

menjalankan aktifitas usahanya, sehingga hal ini akan meningkatkan tingkat

ROE bank. FDR mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana

pihak ketiga pada kreditnya. Nilai positif yang ditunjukkan FDR memberi

Page 117: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

96

pengertian bahwa semakin besar FDR maka akan menunjukkan semakin

efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya.

4. Inflasi terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

Dari hasil regresi uji t di atas mengindikasikan bahwa semakin besar

nilai inflasi, maka nilai ROE tidak akan mengalami perubahan. Hal ini

dikarenakan sistem pada umumnya Bank Umum Syariah tidak menganut

sistem bunga dalam operasionalnya, sehingga uang yang dikelola tidak

menganut sistem bunga, dan tidak akan mengalami gejolak apabila

mengalami inflasi seperti halnya bank konvensional. Hal ini sesuai dengan

penelitian Osamwonyi dan Michael (2014) yang menyatakan inflasi tidak

berpengaruh terhadap ROE.

Page 118: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

oleh penulis, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil uji parsial (uji-t), bahwa variabel jumlah pembiayaan mudharabah,

berpengaruh positif, sedangkan pembiayaan musyarakah berpengaruh

negatif, namun Financing To Deposit Ratio (FDR) dan inflasi tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Bank Indonesia periode 2010-2014

2. Hasil uji simultan atau serempak (Uji F) menunjukkan bahwa setiap variabel

independen (Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing To

Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi secara bersamaan berpengaruh terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014.

B. Saran

Saran untuk penelitian pendatang yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan variabel pembiayaan mudharabah,

musyarakah, FDR, dan Inflasi. Dengan demikian, penelitian yang akan

datang dapat menguji variabel-variabel lain yang juga berpengaruh terhadap

profitabilitas, seperti jumlah deposito mudharabah, musyarakah, serta

variabel rasio keuangan dan faktor internal bank lainnya yang lebih

beragam.

Page 119: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

98

2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel Bank Umum Syariah di

Indonesia. Untuk itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan

pengujian pada Unit Usaha Syariah di Indonesia.

3. Dapam penelitian ini, peneliti menggunakan periode tahun 2010-2014

berjangka 5 tahun. Disarankan untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif

dan lebih baik, penelitian selanjutnya lebih menambah periode tahun yang

lebih banyak.

4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi

berganda atau bisa disebut juga dengan metode estimasi least square. Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan alat analisis berbeda untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 120: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

99

DAFTAR PUSTAKA

Alim, Syahirul. Analisis Pengaruh Inflasi dan BI Rate terhadap Profitabilitas Bank

Syariah di Indonesia. Modenisasi. Vol. 10 No.3, Oktober 2014

Ascarya.“Akad & Produk Bank Syariah”. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2011.

Azwar Karim, Adiwarman. “Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan”. Rajawali

Pers. Jakarta. 2013.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”. Gema

Insani: Jakarta. 2001

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”. AlvaBet : Jakarta. 2002

Bank Indonesia,1992, UU No. 7 tahun 1992, tentang Perbankan, Jakarta.

____________, 1998, UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap

UU No. 7 tahun 1992, Jakarta.

Case, karl E. & Fair, Ray C. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Edisi 8 Erlangga; Jakarta.

2007.

Chun Hong, Siew & Abdul Razak, Shaikh Hamzah The Impact of Nominal GDP

and Inflation on the Financial Perfomance of Islamic Banks in Malaysia.

Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 11 No. 1, Jan-

March 2015

Dwijayanthy, Febrina. “Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata

Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007”. Karisma. Vol 3.

No. 2.2009.

Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. MUI,

Jakarta, 2003.

Page 121: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

100

Fahmi, Irham. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Alfabeta. Bandung. 2013

Fahrul, Fauzan, Arfan M., & Darwanis. “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan

Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas

Bank Syariah”. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,

2012.

Ghozali, Imam. “Statistik Nonparametrik”. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

2006

Horne, J. C. V., Wachowicz, J. M. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Buku

1 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. 2005

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2012

--------- “Pengantar Manajemen Keuangan”. Kencana. Jakarta. 2010

Martono. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Ekonisia. Yogyakarta. 2010

Moeljadi. “Manajemen Keuangan”. Bayumedia. Malang. 2006

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah”. Rajawali

Pers. Jakarta. 2008.

---------------, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”. UPP AMP YKPN.

Yogyakarta. 2005.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.

Page 122: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

101

Ningtian, Irianti Yuni, Saifi M., dan Husaini, Achmad. “Analisis Perbandingan

Antara Rasio Keuangan Dan Metode Economic Value Added (Eva)

Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan” Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB) Vol. 9, No. 2, 2014

Noor, Juliansyah. “Metodologi Penelitian”. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta. 2012

Osamwonyi, Ifuero Osad & Michael, Chijuka Ify. “The Impact of Macroeconomic

Variabels on the Profitability of Listed Commercial Bank in Nigeria”

European Journal of Accounting Auditing and Finance Research Vol. 2, No.

10, pp.85-95. December 2014

Permata, Russely Inti Dwi, Yaningwati, Fransisca, dan Z.A Zahroh. “Analisis

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap

Tingkat Profitabilitas (Return On Equity)” Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB) Vol. 12, No. 1, 2014

Perwataatmadja, Karnaen & Antonio, M Syafi’i. “Apa & Bagaimana Bank

Islam”. Dana Bhakti Wakaf. Yogyakarta. 1999.

Rafelia, Thyas & Ardiyanto, Didik. Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO

terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Dipenogoro Journal of

Accounting. Vol. 1, No. 1, 2013

Rahim, Rida & Irpa, Yuma. “Analisa Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas

pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Jurnal Bisnis &

Manajemen Vol. 4, No. 3, 2008

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006

Rodoni, Ahmad & Ali, Herni. “Manajemen Keuangan Modern” Mitra Wacana

Media. Jakarta. 2014

Page 123: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

102

Satriawan, Aditya & Arifin, Zainul. Analisis Profitabilitas dari Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi. Vol. 12,

No. 1 April 2012

Singgih, Santoso. “Buku Latihan SPSS Parametrik”. Elex Media Komputindo.

Jakarta, 2000.

Subramanyam & John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat,

Jakarta, 2010.

Sukirno, Sadono. “Makroekonomi Teori Pengantar” Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2004

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Penerbit

Andi, Yogyakarta. 2009

Sundjaja, Ridwan. S, dan Berlian, Inge, Manajemen Keuangan 1, PT.Intan

Sejati. Klaten. 2003

Widarjono, Agus. “Analisa Statistika Multivariat Terapan”, Cetakan Pertama, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta. 2010.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi

Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Yanita Sahara, Ayu. 2013. “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Return on Asset (ROA) Bank Syariah

di Indonesia”. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1. 2013

Data Statistik Perkembangan Perbankan Syariah, data diakses pada 28 Juni 2015

dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Default.aspx

Page 124: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

103

Data Statistik Perkembangan Mudharabah, data di akses pada 28 Juni 2015

dari http://www.bapepam.go.id/syariah/fatwa/pdf/

Data Statistik Perkembangan Musyarakah, data di akses pada 28 Juni 2015

dari http://www.bapepam.go.id/syariah/fatwa/pdf/

Data produk-produk bank syariah, data di akses pada 28 Juni 2015 dari

http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank-syariah.htm

Data Statistik Inflasi di Indonesia, data di akses pada 20 Oktober 2015 dari

http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/907

Data Bank Syariah Mandiri, data diakses pada 20 September 2015

http://www.syariahmandiri.co.id

Data Bank Muamalat Indonesia, data diakses pada 28 Oktober 2015

http://www.bankmuamalat.co.id

Data Bank Syariah Bukopin, data diakses pada 28 Oktober 2015

http://www.syariahbukopin.co.id

Data Bank BRI Syariah, di akses pada 28 Oktober 2015 http://www.brisyariah.co.id

Data Bank BNI Syariah, di akses pada 28 Oktober 2015

http://www.bnisyariah.co.id

Data Bank Jabar Banten Syariah, di akses pada http://www.bjbsyariah.co.id

Data Bank BCA Syariah, di akses pada 28 Oktober 2015

http://www.bcasyariah.co.id

Page 125: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

104

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Penelitian

NO KODE TAHUN LNMUD LNMUS

FDR (%) INFLASI (%) ROE (%)

1 BMUA 2010 21.03408 22.51153 91.52 6.96 17.78

1 BMUA 2011 21.12759 22.82457 85.18 3.79 20.79

1 BMUA 2012 21.40918 23.27426 94.15 4.30 29.16

1 BMUA 2013 21.49809 23.60560 99.99 8.38 11.41

1 BMUA 2014 21.26769 23.69622 84.14 8.36 2.13

2 BRIS 2010 19.77503 20.64245 91.23 6.96 1.28

2 BRIS 2011 20.20988 20.83960 93.34 3.79 1.52

2 BRIS 2012 20.57157 21.27590 102.77 4.30 9.98

2 BRIS 2013 20.65786 21.83299 103.67 8.38 14.81

2 BRIS 2014 20.59123 22.11089 95.14 8.36 0.24

3 BJBS 2010 19.11137 19.02507 71.54 6.96 24.95

3 BJBS 2011 19.02507 19.58895 72.95 3.79 21.00

3 BJBS 2012 19.27993 20.57210 74.09 4.30 25.02

3 BJBS 2013 19.89436 19.27993 96.47 8.38 24.48

3 BJBS 2014 19.91699 19.36122 93.18 8.36 19.10

4 BNIS 2010 18.23677 20.20334 68.93 6.96 3.25

4 BNIS 2011 18.30844 20.56773 78.60 3.79 6.63

4 BNIS 2012 19.47522 20.68922 84.99 4.30 10.18

4 BNIS 2013 20.37967 20.78067 97.86 8.38 11.73

4 BNIS 2014 20.73982 21.06331 92.58 8.36 13.98

5 BSMA 2010 22.15206 22.16341 82.54 6.96 25.05

5 BSMA 2011 22.24732 22.35489 86.03 3.79 24.24

5 BSMA 2012 22.14914 22.52317 94.40 4.30 25.05

5 BSMA 2013 22.03260 22.67611 89.37 8.38 15.34

5 BSMA 2014 21.82396 22.71535 82.13 8.36 1.49

6 BSMA 2010 18.60126 19.85994 99.15 6.96 9.65

6 BSMA 2011 19.20894 19.84131 83.54 3.79 6.19

6 BSMA 2012 19.08474 20.28630 91.98 4.30 7.32

6 BSMA 2013 19.21867 20.56074 100.29 8.38 7.63

6 BSMA 2014 19.39337 20.87962 92.89 8.36 2.44

7 BCAS 2010 18.33158 17.67249 77.90 6.96 1.90

7 BCAS 2011 16.37353 19.08221 78.80 3.79 2.30

7 BCAS 2012 18.64193 19.64333 79.90 4.30 2.80

7 BCAS 2013 19.12312 20.09317 89.70 8.38 4.30

7 BCAS 2014 19.05382 20.51368 89.40 8.36 2.90

Page 126: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

105

Lampiran 2

Deskriptif Statistik

LNMUD LNMUS FDR (%) INFLASI (%) ROE (%)

Mean 19.99845 20.98889 88.29543 6.358000 11.65771

Median 19.89436 20.68922 89.70000 6.960000 9.980000

Maximum 22.24732 23.69622 103.6700 8.380000 29.16000

Minimum 16.37353 17.67249 68.93000 3.790000 0.240000

Std. Dev. 1.374091 1.454778 9.138290 1.992797 9.103108

Skewness -0.180031 0.085298 -0.337699 -0.241312 0.411560

Kurtosis 2.735066 2.373662 2.283048 1.267783 1.749998

Jarque-Bera 0.291426 0.614544 1.414851 4.715522 3.266715

Probability 0.864406 0.735450 0.492912 0.094632 0.195273

Sum 699.9459 734.6113 3090.340 222.5300 408.0200

Sum Sq. Dev. 64.19628 71.95688 2839.284 135.0222 2817.464

Observations 35 35 35 35 35

Lampiran 3: Output Hasil Pengujian

Estimation Command: ========================= LS ROE LNMUD LNMUS FDR INFLASI C Estimation Equation: ========================= ROE = C(1)*LNMUD + C(2)*LNMUS + C(3)*FDR + C(4)*INFLASI + C(5) Substituted Coefficients: ========================= ROE = 6.47466887274*LNMUD - 3.37081785809*LNMUS - 0.092266943738*FDR - 1.33894067037*INFLASI - 30.4161832483

Page 127: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

106

-20

-10

0

10

20

-10

0

10

20

30

5 10 15 20 25 30 35

Residual Actual Fitted

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-15 -10 -5 0 5 10 15

Series: Residuals

Sample 1 35

Observations 35

Mean 5.96e-16

Median 0.161915

Maximum 13.85649

Minimum -14.98280

Std. Dev. 7.177413

Skewness -0.106995

Kurtosis 2.571211

Jarque-Bera 0.334910

Probability 0.845815

Uji Multikolinieritas

LNMUD LNMUS FDR INFLASI

LNMUD 1.000000 0.825665 0.378470 0.185998

LNMUS 0.825665 1.000000 0.331228 0.098431

FDR 0.378470 0.331228 1.000000 0.346508

INFLASI 0.185998 0.098431 0.346508 1.000000

Page 128: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

107

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.655641 Prob. F(4,30) 0.6275

Obs*R-squared 2.813690 Prob. Chi-Square(4) 0.5895

Scaled explained SS 2.406732 Prob. Chi-Square(4) 0.6614

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:26

Sample: 1 35

Included observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.976755 11.96620 0.833744 0.4110

LNMUD 1.333832 1.004309 1.328109 0.1942

LNMUS -1.199727 0.928873 -1.291594 0.2064

FDR -0.045021 0.094124 -0.478317 0.6359

INFLASI -0.290588 0.408373 -0.711574 0.4822 R-squared 0.080391 Mean dependent var 5.647684

Adjusted R-squared -0.042223 S.D. dependent var 4.322129

S.E. of regression 4.412433 Akaike info criterion 5.938293

Sum squared resid 584.0869 Schwarz criterion 6.160486

Log likelihood -98.92013 Hannan-Quinn criter. 6.014994

F-statistic 0.655641 Durbin-Watson stat 1.337015

Prob(F-statistic) 0.627519

Page 129: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

108

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.566505 Prob. F(2,28) 0.0947

Obs*R-squared 5.422247 Prob. Chi-Square(2) 0.0665

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:26

Sample: 1 35

Included observations: 35

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD -0.677609 1.694418 -0.399906 0.6923

LNMUS -0.237897 1.535630 -0.154918 0.8780

FDR 0.201469 0.178833 1.126578 0.2695

INFLASI -0.466879 0.704646 -0.662572 0.5130

C 3.682532 19.99730 0.184152 0.8552

RESID(-1) 0.278520 0.194223 1.434024 0.1626

RESID(-2) 0.312650 0.194690 1.605885 0.1195 R-squared 0.154921 Mean dependent var 5.96E-16

Adjusted R-squared -0.026167 S.D. dependent var 7.177413

S.E. of regression 7.270712 Akaike info criterion 6.982442

Sum squared resid 1480.171 Schwarz criterion 7.293512

Log likelihood -115.1927 Hannan-Quinn criter. 7.089823

F-statistic 0.855502 Durbin-Watson stat 1.882784

Prob(F-statistic) 0.539005

Page 130: PENGARUH JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33196/1... · Anggota Rohis SMPN 68 Jakarta Tahun 2007-2008 2. Sekretaris ... to Deposit

109

Hasil Uji Statistik

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 12/05/15 Time: 06:25

Sample: 1 35

Included observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNMUD 6.474669 1.739146 3.722901 0.0008

LNMUS -3.370818 1.608515 -2.095609 0.0447

FDR -0.092267 0.162993 -0.566079 0.5756

INFLASI -1.338941 0.707173 -1.893372 0.0680

C -30.41618 20.72168 -1.467843 0.1526 R-squared 0.378335 Mean dependent var 11.65771

Adjusted R-squared 0.295446 S.D. dependent var 9.103108

S.E. of regression 7.640940 Akaike info criterion 7.036482

Sum squared resid 1751.519 Schwarz criterion 7.258674

Log likelihood -118.1384 Hannan-Quinn criter. 7.113183

F-statistic 4.564374 Durbin-Watson stat 1.481462

Prob(F-statistic) 0.005343