pengaruh jarak elektroda dan kuat arus …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUAT ARUS TERHADAPINTENSITAS FE, MG, DAN MN PADA ANALISIS IMPURITAS
U30S MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI
Aryadi, Tony RaharjoPTAPB BATAN Yogyakarta
ABSTRAK
PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUA T ARUS TERHADAP INTENSITAS
Fe, Mg, DAN Mn PADA ANALISIS IMPURITAS U308 MENGGUNAKAN METODESPEKTROGRAFI EMISI. Te/ah dilakukan ana/isis Fe, Mg dan Mn di da/am U30B
dengan mengatur jarak elektroda dan arus untuk memperoleh kondisi operasi yangoptimum. Dibuat standar simulasi unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B dengankonsentrasi masing-masing 5 ppm dan ditambah pengemban sulingan (campuranAgCI, LiF dan Ga203) sebanyak 5 % berat. Ditimbang 100 mg standar U30B,
dimasukkan kedalam elektroda grafit. Dilakukan eksitasi dengan variasi jarakelektroda dan kuat arus. Dari percobaan didapatkan bahwa jarak 2 mm dan arus 10amper adalah kondisi yang optimum. Kondisi optimum tersebut dipergunakan untukanalisis unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B. Hasil analisis yang dilakukan didapatkanbahwa kadar unsur Fe, Mg dan Mn di di dalam U30B masing-masing adalah 16,48ppm, 3,71 ppm dan 2,78 ppm.
ABSTRACT
INFLUENCE APART THE ELECTRODE AND CURRENT STRENGTH TOINTENSITY OF Fe, Mg, AND Mn AT ANALYSIS OF IMPURITAS U308 BYSPEKTROGRAFI EMISION METHODE. Analysis of Fe, Mg And Mn in U30B byspacing electrode and current to obtain get the optimum operation condition havebeen done .. Made standard of simulation of element Fe, Mg And Mn in U30B with theconcentration each 5 ppm and added carrier distillation (mixture Agel, LiF and Ga203)as much 5 % of heavy. Deliberated 100 mg of standard U30B, entered into graphiteelectrode. Excitation with the variation [of] apart the electrode and current strength tobe done. The result from the experiment to got that distance 2 mm and current 10ampere is optimum condition. the Optimum condition utilized to analyse the elementFe, Mg And Mn in U308. The analysis result that was doing done gets some elementof Fe, Mg And Mn in U30B with in 16,48 ppm, 3,71 ppm and 2,78 ppm.
PENDAHULUAN
Uranium merupakan salah satu bahan bakaryang digunakan di dalam reaktor nuklit yangdapat menghasilkan unsur-unsur dapat belahdengan reaksi penangkapan neutron. Uraniumterdapat di alam yang jumlahnya lebih dari 100
jenis mineral uranium, an tara lainHydropitchblende, Otenite, Torbemite,Uranozircite, Parsonite, Tyuyamunite, Carnotite,Uranophane and p uranotile, Uranothorite,Tyrochlor, Curite, Uraninite, Pitchblende,Coffinite, Brannerite dan Carnatite J). Mineral
uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampirsemua jenis batuan terutama batuan asam, sepertigran it dengan kadar 3 - 4 gram dalam I tonbatuan. Beberapa bentuk senyawa uranium yangdapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir,an tara lain: U02, Uranium Logam, UxSiy dan uc.
Seiring dengan kebutuhan energi saat iniselain minyak bumi dan batu bara diperlukan pulaenergi alternatif yaitu dengan penggunaan energiatom. Hal ini didukung dengan fakta bahwajumlah energi yang didapat dari U dan Thcadangan dalam kerak bumi melebihi jumlahenergi batu bara dan minyak bumi. Masalah yang
6 ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
timbul kemudian adalah bagaimana mencari dan
menggali bijih U dan Th serta cara pemisahannya.
Uranium sebelum digunakan sebagai
bahan bakar reaktor nuklir, maka bahan tam bang
yang banyak mengandung uranium tersebut harus
dipisahkan dari unsur-unsur lain dengan melalui
berbagai tahapan proses antara lain, pelarutan,pengendapan, pemisahan/ekstraksi, pengeringan,
kalsinasi, reduksi dan lain sebagainya.
Bahan uranium yang dipergunakan dalam
reaktor antara lain berupa 2) :
a. Logam uranium dalam bentuk campuran
aluminium, zirkonium, molybdenum, nikel
dan logam-Iogam lain yang mempunyai luas
penampang penyerapan neutronnya rendah.
b. Uranium dioksid yang penggunaannya dalam
reaktor nuklir cukup luas karena mempunyai
beberapa sifat-sifat penting seperti titik lebur
tinggi dan tahan terhadap panas.Oengan demikian pengolahan bijih
uranium mentah menjadi bahan bakar nuklir harusdibatasi pada pengolahan dioksida atau logam
uranium. Bahan bakar nuklir dengan tingkat
kemumian yang tinggi dapat diperoleh melalui
metode pengolahan tertentu. Pengolahan bijih
uranium menjadi bahan bakar nuklir akan sangat
tergantung dari komposisi atau bentuk-bentuk
senyawa uranium, tingkat kemumian bahan bakar
dan sifat-sifat dari bahan mentahnya.
Skema teknologi yang banyak diterapkan
untuk memproduksi bahan bakar nuklir adalah
sebagai berikut 3):I. Penyiapan bijih untuk proses pel indian
(leaching) yang melibatkan penghancuran
secara mekanis, pengkayaan danpenggilingan.
2. Pelepasan uranium dengan asam, karbon atatau pelarut lain yang encer.
3. Ekstraksi uranium dari larutan pekat dengan
bantuan resin penukar ion atau pengekstrak.4. Penyiapan konsentrat uranium atau triuranium
oktosida tingkat teknis dengan pengendapan
uranium menggunakan bermacam-macamreagen.
5. Pemumian konsentrat uranium atau
peningkatan kualitas U30g dengan
menggunakan pelarut dengan metode
pengendapan yang diikuti dengan pembuatan
UO) dan U02 dari garam-garam mumi.6. Pembuatan uranium tlorida-tetratlorida dan
heksatlorida
7. Produksi logam uranium dengan reduksithermal uranium oksida atau uranium
tetratlorida dengan kalsium atau magnesium.
8. Pemurnian uranium cair dan penyiapan peletuntuk reaktor nuklir.
Pelarut yang biasa digunakan dalam
proses pel indian tergantung tipe kandungan
mineralnya, antara lain berupa H2S04, HNO),
HCI atau NaOH. Dalam proses pel indian ini bijihuranium tidak dapat diambil 100 % karena
sebagian uranium dalam konsentrat tersebut
masih tercampur dengan pengotor. Kandunganuranium dalam konsentrat berkisar antara 40 % 60%.
Untuk bahan bakar, uranium yang
dipakai harus dalam tingkat mumi nuklir. Oleh
sebab itu sebelum digunakan sebagai bahan bakar
nuklir harus dilakukan pemumian uranium dari
pengotor-pengotor yang terdapat dalamkonsentrat tersebut. Pemumian ini bisa dilakukan
dengan proses pelarutan menggunakan HNO)
atau HCI, kemudian dilakukan ekstraksi dengan
menggunakan tributil fosfat (TBP) denganpengencer kerasin. Uranium yang berada dalam
fase organik dilakukan reeksktraksi (stripping)dengan menambahkan HN03 5 - 10 %. Oari
proses stripping ini uranium berpindah ke fase airyang kemudian dilakukan pengendapan denganmenambahkan NH40H atau Na2C03. Setelah
pengendapan dilakukan penyaringan. Endapan
yang didapat mengandung sekitar 90 % U.Oi Bidang Kimia dan Teknologi Proses
Bahan PT APB - BA TAN tidak melakukan proses
dari batuan uranium, tetapi dimulai dari
konsentrat hingga pada proses pemumian.Uranium yang akan dipakai sebagai
bahan bakar nuklir harus bebas dari unsur-unsur
pengotor-pengotomya terutama dari unsur-unsur
yang mempunyai tampang lintang elektron besar
seperti boron, kadmium, logam-Iogam tanahjarang dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti
hanya unsur-unsur yang mempunyai tampang
lintang besar saja yang harus
diperhatikan/dianaiisis, unsur-unsur pengotor
lainpun harus dianalisis untuk memastikan
kemumiannya.
Untuk mengetahui kandungan unsurpengotomya, maka uranium harus dianalisis
dengan alat analisis yang sesuai. Spektrografemisi adalah alat analisis yang mampu
menganalisis unsur-unsur logam dan non logamsecara serempak hingga konsentrasi bagian
perjuta atau ppm dalam waktu yang relatif
singkat. Alat analisis spektrograf emisiberdasarkan pada intensitas spektrum unsur yang
dipancarkan saat terjadi eksitasi, kemudian
dibandingkan dengan unsur standar pembandingyang sudah diketahui konsentrasinya 4).
Untuk menentukan kondisi alat apakah
hasilnya masih optimal atau tidak, maka perludilakukan kalibrasi dan standarisasi. Untuk lebih
meyakinkan kondisi operasi alat, maka dilakukan
Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 7
PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
penelitian tentang pengaruh jarak elektroda dankuat arus saat eksitasi. Dengan mengetahui jarakelektroda (anoda dan katoda) dan arus yangoptimal, maka akan didapatkan spektrum yangyang optimal pula, sehingga didapatkan hasilanalisis yang terbaik.
TAT AKERJA
Bahan:
Standar U30g NBS, Sampel U30g hasilkalsinasi, LiF, Ga203, AgCI, HN03 dan Elektrodagrafit
Alat:
Unit eksitasi, Unit pencucian film, Unitdensitometer, Timbangan analitik Sartorius 6degit dibelakang koma, Furnace, Mortar agate
Cara Kerja :
I. Preparasi pengembanOitimbang AgCI, LiF dan Ga203 dengan
perbandingan 95 : 4 : I digerus dan campurhingga homogen
2. Preparasi standar U30gOitimbang 7(tujuh) seri standar U30g
dari NBS masing-masing I gram.Masing-masing standar ditambah 5 %
pengemban atau 50 mgram untuk standar I gram,kemudian dicampur hingga homogen di atasmortar agate. Masing-masing standar ditimbang100 mgram dan dimasukkan ke dalam elektrodagrafit.
3. Preparasi standar simulasiUranium padat dilarutkan dengan HN03
3 N, setelah larut dikeringkan lalu dikalsinasipada suhu 850°C selama 3 jam, lalu didinginkan.
Uranium oksida (U30g) hasil kalsinasiditambah dengan pengemban (campuran AgCl,LiF dan Ga203) sebanyak 5 % berat dan ditambahunsur pengotor (Fe, Mn, Mg) dalam bentukoksida sehingga didapatkan unsur pengotordengan konsentrasi 5 ppm. Campuran standarsimulasi ini ditimbang masing-masing seberat 100mgram dan dimasukkan kedalam elektroda grafituntuk dieksitasi sebanyak 14 standar.
4. Optimasia. Eksitasi standar simulasi
Standar dan cuplikan yang telah siap didalam elektroda grafit dieksitasi denganspektrograf emisi dengan kondisi alat :
• Gratting : 590 grows/mm• Sudut blaze : 5400
• Sumber arus : DC-Arc
• Arus :variasi(5-12ampere)• Exposure : 30 detik
• Pre-burn : 0 detik
• Jarak elektroda : (variasi 1-6 mm)
b. Pencucian film
Film yang digunakan untuk merekamspektrum unsur-unsur teranalisis adalah FujiMedical X- Ray Film New RX ID 063220. Adapuntahap-tahap pencuciannya adalah sebagai berikut :
Film direndam di dalam Kodak
deveioperD-19 selama ± 30 detik, dibilas denganair lalu direndam di dalam Kodak Fixer selama 3
menit, dicuci dengan air mengalir (air kran) dandikeringkan
c. Pengamatan spektrum unsurFilm yang telah kering diletakkan pada
alat densitometer untuk diamati keberadaan unsur
dan intensitasnya. Unsur yang diamatiintensitasnya adalah Fe, Mg dan Mn.
d. Eksitasi standar dan cuplikan U30g
Eksitasi untuk standar dan cuplikanmenggunakan kondisi op~rasi hasil optimasi,kemudian dilakukan perhitungan terhadap unsurunsur pengotor melalui kurva kalibrasi standar.
Kondisi operasi hasil optimasi untukanalisis cuplikan U30g:
• Gra~ing : 590 grows/mm• Sudut blaze : 540°• Sumber arus : DC-Arc
• Arus : 10 amper• Exposure : 30 detik• Pre-burn : 0 detik
• Jarak elektroda : 2 mm)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum analisis unsur dilakukan, makaterlebih dahulu dilakukan eksitasi denganmengamati pengaruh jarak dan kuat arus terhadapintensitas spektrum unsur yang dianalisis (Fe, Mg,dan Mn).
Pengaruh jarak elektroda
Tabel I. Pengaruh jarak elektroda terhadap
intensitas Fe, Mg dan Mn pada A 3010 A
Jarak FeMMnElektroda T(%)
IT(%)IT(%) I(mm)
1
79,80,09855,70,25466,20,179
2
78,40,10653,10,27564,20,192
380,70,09353,40,27264,10,193
478,10,10753,20,27464,20,192
Keterangan:T = Transmitasi (%)I = Intensitas (log 1/T)
Dari pengamatan secara visual saateksitasi berlangsung dapat dilihat bahwa pada
ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Secara umum semakin tinggi arus yangdigunakan saat eksitasi, semakin banyak pulaunsur di dalam cuplikan yang tereksitasi,sehingga masing-masing unsur akan memberikanintensitas spektrum yang lebih besar. Namununtuk menyimpulkan kuat arus yang harusdigunakan perlu dilihat faktor-faktor lain sepertiintensitas latar dan kemudahan pengamatan danpengukuran.
Apabila dari data Tabel 2. dibuat kurvamaka akan terlihat jelas pengaruh arus yangdigunakan saat eksitasi terhadap intensitasspektrum unsur Fe, Mg dan Mn (Gambar 2)
0,9
jarak antara anoda dan katoda yang terdekat (Imm), nyaJa yang timbul kurang stabil. Hal inidimungkinkan karena saat awal eksitasi terjadiloncatan listrik yang tiba-tiba sehinggaberpengaruh terhadap kestabilan nyala. Oaripercobaan dapat dilihat bahwa samakin jauh jarakanoda dan katoda semakin stabil nyala yangditimbulkan, namun hal ini belum dilihatspektrum unsur yang dihasilkan.
Oari data intensitas ketiga unsur padaTabel 1 apabila dibuat kurva adalah sebagaiberikut
0,3
0,25 J----- .••
~ 0,21
Jr•••••••••
:!! 0,15
~ 0 '1
+-.-•~
0,05
I -+- Fe_Mg-.-Mn I
°°
1234
Jarak Elektroda
°4 6 8 10
Kuat Arus12
Gambar 1. Kurva pengaruh jarak elektrodaterhadap intensitas Fe, Mg dan Mn
Oari Gambar 1. terlihat bahwa padajarakI mm (anoda dan katoda) memberikan intensitaslebih rendah dibanding dengan yang lain. Hal inikarena jarak terlalu dekat sehingga loncatan apitiba-tiba menyebabkan beberapa cuplikan didalam anoda sebagian ada yang terbuang keluar.Sedangkan jarak 2 mm, 3 mm dan 4 mm secaraumum memberikan intensitas yang lebih besarwalaupun unsur Fe pada jarak 3 mm memberikanintensitas lebih rendah. Oari pengamatan secaravisual dan intensitas yang ditimbulkan dapatdiambil kesimpulan bahwa pad a jarak 2 mmmemberikan nyala yang stabil dan intensitasspektrum lebih besar.
Pengaruh kuat arus
Tabel 2. Pengaruh kuat arus terhadap intensitasFe, Mg dan Mn
ArusFeMqMn
(Am per)
T(%)IT(%) IT(%) I5
78,50,10526,40,578448,30,3161
6
62,20,20624,80,605545,60,3410
7
58,30,23422,30,651741,50,3820
8
52.30,28119,40,712238,10,4191
9
46,30,33416,40,785236,20,4413
10
40,20,39615,20,818233,50,4750
11
39,80,40014,90,826833,30,4776
12
39,20,40714,70,832732,80,4841
Gambar 2, Kurva pengaruh kuat arus terhadapintensitas Fe, Mg dan Mn
Oari Gambar 2. terlihat bahwa semakin
tinggi arus yang digunakan saat eksitasiberlangsung, maka semakin besar pula intensitasspektrum unsur yang ditimbulkan. Hal inidimungkinkan karena semakin tinggi arus yangdigunakan, maka semakin tinggi pula suhueksitasi sehingga semakin banyak pula unsurunsur di dalam cuplikan yang tereksitasi yangberakibat pada semakin besar intensitas spektrumunsur yang ditimbulkan. Namun apabila dilihatpada Gambar 2, bahwa pada arus di atas 10 ampertidak memberikan kenaikan intensitas unsur yangsignifikan, sedangkan intensitas latar semakinbesar. Oari uraian tersebut di atas dapatdisimpulkan bahwa arus 10 amper memberikanintensitas spektrum yang terbaik.
Analisis cuplikan lI30a.Untuk menghitung kandungan unsur
yang dianalisis yaitu Fe, Mg dan Mn di dalamU30g, maka setiap unsur terlebih dahulu diukurtransmitasinya pada panjang gelombang tertentu.Kemudian dari hasil pengamatan dari alatdensitometer keluarannya berupa angka persentransmitasi diubah menjadi intensitas denganpersamaan rumus sebagai berikut:
II = log
T
dimana :
Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 9
PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Gambar 4. Kurva Kalibrasi standar Mg A
2593,73 A
Oensitas spektrum Mg pada cuplikanU30g A 2593,73 A di dapatkan persen transmitasirata-rata = 53,6 kemudian diubah menjadiintensitas didapatkan 0,286, Perasamaan garisregresi standar unsur Fe adalah Y = 0,0062x +0,2635.
Setelah intensitas cuplikan Mgdimasukkan kedalam persamaan tersebutdidapatkan konsentrasi unsur Mg di dalamcuplikan 3,71 ppm
Kurva kalibrasi standar unsur Mn padapanjang gelombang 2576, loA disajikan padaGambar 5.
y = 0.0062x + 0.2635
R2 = 0.9915
Konsentrasi (ppm)
I = IntensitasT= Transmitasi
Tabel3. Konsentrasi standar unsur Fe, Mg danMn dengan Intensitasnya
FeMqMn
C
T ICT ICT I
10
90,10,045 158,20,2350,762,30,205
15
86,70,061 352,80,2771,759,80,223
20
82,20,085 650,40,2973,256,20,250
30
76,10,1181144,50,355,750,90,293
60
67,50,1702138,20,4181144,60,350
110
48,30,3165125,10,6002631,30,504
210
30,10,52110113,20,8795115,40,812
Keterangan:
C = Konsentrasi (ppm)
T = Transmitasi (%)
I = Intensitas (log 1fT)
Oari Tabel 3. diatas masing-masing unsurdibuat kurva kalibrasi standar untuk mendapatkanpersamaan garis regresi yang dipergunakan untukmenghitung kandungan unsur di dalam cuplikan.
Kurva kalibrasi standar unsur Fe pad apanjang gelombang 3020,64 A disajikan padaGambar 3.
0.8
~ 0.6.;;;c2 0.4.EO
0.2
o
o 20 40 60 80 100
0.6
E 0.4enc:Q)
E 0.2
o
o
y = 0.0024x + 0.0341
R2 = 0.9943
50 100 150
Konsentrasi (ppm)
200
0.8
III
.~0.6IIIcOJ
:E0.4
0.2
o
o
y = 0.0118x + 0.2098
R2 = 0.9974
10 20 30 40
Konsentrasi (ppm)
50 60
Gambar 3. Kurva kalibrasi standar Fe A 3020,64A.
Pad a pengukuran densitas spektrum Fepad a cuplikan U30g A 3020,64 A didapatkanpersen transmitasi rata-rata = 84,4 kemudiandiubah menjadi intensitas didapatkan 0,074,Perasamaan garis regresi standar unsur Fe adalahY = 0,0024x + 0,034 I.
Setelah intensitas cuplikan Fedimasukkan kedalam persamaan tersebutdidapatkan konsentrasi unsur Fe di dalamcuplikan 16,48 ppm.
Kurva kalibrasi standar unsur Mg pad apanjang gelombang 2593,73 A disajikan padaGambar 4.
Gambar 5. Kurva Kalibrasi standar Mn A
2576,10 A
Perhitungan kadar Mn di dalam U30gdilakukan dengan mengukur densitas spektrumMn yaitu didapat 57,2 kemudian diubah menjadiintensitas yaitu 0,242604. Persamaan garisstandar Mn adalah Y=O,O118x + 0.2098 yangdijadikan dasar untuk menghitung kadar Mndalam cuplikan. Berdasarkan persamaan tersebutdi atas maka kadar Mn di dalam cuplikan U30gadalah 2,78 ppm.
KESIMPULAN
.larak elektroda (anoda dan katoda) padasaat eksitasi berlangsung berpengaruh terhadapkestabilan nyala. Nyala yang stabil dan
10 ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
menghasilkan densitas besar adalah pada jarak 2mm.
Kuat arus sangat berpengaruh terhadapdensitas spektrum yang dihasilkan. Semakintinggi arus yang digunakan saat eksitasi, semakinbesar pula densitas spektrum unsur yangdihasilkan seiring dengan kenaikan densitas latar.Arus yang terbaik adalah pada 10 amper.
Hasil analisis unsur Fe, Mg dan Mn didalam U30g masing-masing adalah 16,48 ppm,3,71 ppm dan 2,78 ppm.
DAFT AR PUST AKA
I. ISCHAQ MA'SUM, 1986, Diklat Keah/ianDasar Bidang Tenaga Atom : PengolahanBahan Bakar Nuk/ir, Pusat Pendidikan danLatihan, Badan Tenaga Atom Nasional,Yogyakarta.
2. GALKIN, B.N. DKK., 1966 "Technology ofUranium ", Israel for Scientific Translation,Jerusalem.
3. GALKIN, B.N. DKK., 1960 "The Technologyof the Treatment of uranium Consentrates".
4. RUKIHA TI, 1985, "Penggunaan PengembanSulingan Pada Penentuan Dy, Eu, Gd, Smdalam Bahan Bakar Nuklir ThO] Secara
Spektrografi Emisi ", Tesis Pasca SarjanaUGM, Yogyakarta.
5. MEGGERS, W.F., CORLISS, C.H., andSCRIBNER, B.F., 1962, Tables of Spectral
Line-Intensities, U.S. Government PrintingOffice USA. 1072 p.
TANYA JAWAB
Sudaryadi~ Mengapa arus 10 amper yang dipakai sebagai
arus optimum sedangkan pada arus 12 amperunsur yang dianalisis mempunyai intensitasspektrum lebih tinggi?
~ Apakah tidak dicoba arus diatas 12 amper?
Aryadi~ Pada arus 10 amper intensitas unsur yang
diana/isis secara visual tampak lebih jelas,gangguan spektrum latar rendah. sedangkanpada arus 12 amper, intensitas spektrumunsur yang diana/isis memang lebih tinggi,namun spektrum latarnya juga besar,sehingga mengganggu saat pengukuranintensitas spektrum unsur yang diana/isisdengan demikian akan memperbesarkesalahan analisis.
~ Arus 12 amper, spektrum latarnya sudahmenggangu unsue yang diana/isis, apalagikalau arus diperbesar. Disamping itukemampuan alat yang sudah usang.
Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 II