pengaruh jarak elektroda dan kuat arus …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

6
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008 PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUAT ARUS TERHADAP INTENSITAS FE, MG, DAN MN PADA ANALISIS IMPURITAS U30S MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI Aryadi, Tony Raharjo PTAPB BATAN Yogyakarta ABSTRAK PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUA T ARUS TERHADAP INTENSITAS Fe, Mg, DAN Mn PADA ANALISIS IMPURITAS U308 MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI. Te/ah dilakukan ana/isis Fe, Mg dan Mn di da/am U30B dengan mengatur jarak elektroda dan arus untuk memperoleh kondisi operasi yang optimum. Dibuat standar simulasi unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B dengan konsentrasi masing-masing 5 ppm dan ditambah pengemban sulingan (campuran AgCI, LiF dan Ga203) sebanyak 5 % berat. Ditimbang 100 mg standar U30B, dimasukkan kedalam elektroda grafit. Dilakukan eksitasi dengan variasi jarak elektroda dan kuat arus. Dari percobaan didapatkan bahwa jarak 2 mm dan arus 10 amper adalah kondisi yang optimum. Kondisi optimum tersebut dipergunakan untuk analisis unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B. Hasil analisis yang dilakukan didapatkan bahwa kadar unsur Fe, Mg dan Mn di di dalam U30B masing-masing adalah 16,48 ppm, 3,71 ppm dan 2,78 ppm. ABSTRACT INFLUENCE APART THE ELECTRODE AND CURRENT STRENGTH TO INTENSITY OF Fe, Mg, AND Mn AT ANALYSIS OF IMPURITAS U308 BY SPEKTROGRAFI EMISION METHODE. Analysis of Fe, Mg And Mn in U30B by spacing electrode and current to obtain get the optimum operation condition have been done .. Made standard of simulation of element Fe, Mg And Mn in U30B with the concentration each 5 ppm and added carrier distillation (mixture Agel, LiF and Ga203) as much 5 % of heavy. Deliberated 100 mg of standard U30B, entered into graphite electrode. Excitation with the variation [of] apart the electrode and current strength to be done. The result from the experiment to got that distance 2 mm and current 10 ampere is optimum condition. the Optimum condition utilized to analyse the element Fe, Mg And Mn in U308. The analysis result that was doing done gets some element of Fe, Mg And Mn in U30B with in 16,48 ppm, 3,71 ppm and 2,78 ppm. PENDAHULUAN Uranium merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan di dalam reaktor nuklit yang dapat menghasilkan unsur-unsur dapat belah dengan reaksi penangkapan neutron. Uranium terdapat di alam yang jumlahnya lebih dari 100 jenis mineral uranium, an tara lain Hydropitchblende, Otenite, Torbemite, Uranozircite, Parsonite, Tyuyamunite, Carnotite, Uranophane and p uranotile, Uranothorite, Tyrochlor, Curite, Uraninite, Pitchblende, Coffinite, Brannerite dan Carnatite J). Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan terutama batuan asam, seperti gran it dengan kadar 3 -4 gram dalam I ton batuan. Beberapa bentuk senyawa uranium yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir, an tara lain: U02, Uranium Logam, UxSiy dan uc. Seiring dengan kebutuhan energi saat ini selain minyak bumi dan batu bara diperlukan pula energi alternatif yaitu dengan penggunaan energi atom. Hal ini didukung dengan fakta bahwa jumlah energi yang didapat dari U dan Th cadangan dalam kerak bumi melebihi jumlah energi batu bara dan minyak bumi. Masalah yang 6 ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk

Upload: trantruc

Post on 09-Sep-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUAT ARUS TERHADAPINTENSITAS FE, MG, DAN MN PADA ANALISIS IMPURITAS

U30S MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI

Aryadi, Tony RaharjoPTAPB BATAN Yogyakarta

ABSTRAK

PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUA T ARUS TERHADAP INTENSITAS

Fe, Mg, DAN Mn PADA ANALISIS IMPURITAS U308 MENGGUNAKAN METODESPEKTROGRAFI EMISI. Te/ah dilakukan ana/isis Fe, Mg dan Mn di da/am U30B

dengan mengatur jarak elektroda dan arus untuk memperoleh kondisi operasi yangoptimum. Dibuat standar simulasi unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B dengankonsentrasi masing-masing 5 ppm dan ditambah pengemban sulingan (campuranAgCI, LiF dan Ga203) sebanyak 5 % berat. Ditimbang 100 mg standar U30B,

dimasukkan kedalam elektroda grafit. Dilakukan eksitasi dengan variasi jarakelektroda dan kuat arus. Dari percobaan didapatkan bahwa jarak 2 mm dan arus 10amper adalah kondisi yang optimum. Kondisi optimum tersebut dipergunakan untukanalisis unsur Fe, Mg dan Mn di dalam U30B. Hasil analisis yang dilakukan didapatkanbahwa kadar unsur Fe, Mg dan Mn di di dalam U30B masing-masing adalah 16,48ppm, 3,71 ppm dan 2,78 ppm.

ABSTRACT

INFLUENCE APART THE ELECTRODE AND CURRENT STRENGTH TOINTENSITY OF Fe, Mg, AND Mn AT ANALYSIS OF IMPURITAS U308 BYSPEKTROGRAFI EMISION METHODE. Analysis of Fe, Mg And Mn in U30B byspacing electrode and current to obtain get the optimum operation condition havebeen done .. Made standard of simulation of element Fe, Mg And Mn in U30B with theconcentration each 5 ppm and added carrier distillation (mixture Agel, LiF and Ga203)as much 5 % of heavy. Deliberated 100 mg of standard U30B, entered into graphiteelectrode. Excitation with the variation [of] apart the electrode and current strength tobe done. The result from the experiment to got that distance 2 mm and current 10ampere is optimum condition. the Optimum condition utilized to analyse the elementFe, Mg And Mn in U308. The analysis result that was doing done gets some elementof Fe, Mg And Mn in U30B with in 16,48 ppm, 3,71 ppm and 2,78 ppm.

PENDAHULUAN

Uranium merupakan salah satu bahan bakaryang digunakan di dalam reaktor nuklit yangdapat menghasilkan unsur-unsur dapat belahdengan reaksi penangkapan neutron. Uraniumterdapat di alam yang jumlahnya lebih dari 100

jenis mineral uranium, an tara lainHydropitchblende, Otenite, Torbemite,Uranozircite, Parsonite, Tyuyamunite, Carnotite,Uranophane and p uranotile, Uranothorite,Tyrochlor, Curite, Uraninite, Pitchblende,Coffinite, Brannerite dan Carnatite J). Mineral

uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampirsemua jenis batuan terutama batuan asam, sepertigran it dengan kadar 3 - 4 gram dalam I tonbatuan. Beberapa bentuk senyawa uranium yangdapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir,an tara lain: U02, Uranium Logam, UxSiy dan uc.

Seiring dengan kebutuhan energi saat iniselain minyak bumi dan batu bara diperlukan pulaenergi alternatif yaitu dengan penggunaan energiatom. Hal ini didukung dengan fakta bahwajumlah energi yang didapat dari U dan Thcadangan dalam kerak bumi melebihi jumlahenergi batu bara dan minyak bumi. Masalah yang

6 ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

timbul kemudian adalah bagaimana mencari dan

menggali bijih U dan Th serta cara pemisahannya.

Uranium sebelum digunakan sebagai

bahan bakar reaktor nuklir, maka bahan tam bang

yang banyak mengandung uranium tersebut harus

dipisahkan dari unsur-unsur lain dengan melalui

berbagai tahapan proses antara lain, pelarutan,pengendapan, pemisahan/ekstraksi, pengeringan,

kalsinasi, reduksi dan lain sebagainya.

Bahan uranium yang dipergunakan dalam

reaktor antara lain berupa 2) :

a. Logam uranium dalam bentuk campuran

aluminium, zirkonium, molybdenum, nikel

dan logam-Iogam lain yang mempunyai luas

penampang penyerapan neutronnya rendah.

b. Uranium dioksid yang penggunaannya dalam

reaktor nuklir cukup luas karena mempunyai

beberapa sifat-sifat penting seperti titik lebur

tinggi dan tahan terhadap panas.Oengan demikian pengolahan bijih

uranium mentah menjadi bahan bakar nuklir harusdibatasi pada pengolahan dioksida atau logam

uranium. Bahan bakar nuklir dengan tingkat

kemumian yang tinggi dapat diperoleh melalui

metode pengolahan tertentu. Pengolahan bijih

uranium menjadi bahan bakar nuklir akan sangat

tergantung dari komposisi atau bentuk-bentuk

senyawa uranium, tingkat kemumian bahan bakar

dan sifat-sifat dari bahan mentahnya.

Skema teknologi yang banyak diterapkan

untuk memproduksi bahan bakar nuklir adalah

sebagai berikut 3):I. Penyiapan bijih untuk proses pel indian

(leaching) yang melibatkan penghancuran

secara mekanis, pengkayaan danpenggilingan.

2. Pelepasan uranium dengan asam, karbon atatau pelarut lain yang encer.

3. Ekstraksi uranium dari larutan pekat dengan

bantuan resin penukar ion atau pengekstrak.4. Penyiapan konsentrat uranium atau triuranium

oktosida tingkat teknis dengan pengendapan

uranium menggunakan bermacam-macamreagen.

5. Pemumian konsentrat uranium atau

peningkatan kualitas U30g dengan

menggunakan pelarut dengan metode

pengendapan yang diikuti dengan pembuatan

UO) dan U02 dari garam-garam mumi.6. Pembuatan uranium tlorida-tetratlorida dan

heksatlorida

7. Produksi logam uranium dengan reduksithermal uranium oksida atau uranium

tetratlorida dengan kalsium atau magnesium.

8. Pemurnian uranium cair dan penyiapan peletuntuk reaktor nuklir.

Pelarut yang biasa digunakan dalam

proses pel indian tergantung tipe kandungan

mineralnya, antara lain berupa H2S04, HNO),

HCI atau NaOH. Dalam proses pel indian ini bijihuranium tidak dapat diambil 100 % karena

sebagian uranium dalam konsentrat tersebut

masih tercampur dengan pengotor. Kandunganuranium dalam konsentrat berkisar antara 40 % ­60%.

Untuk bahan bakar, uranium yang

dipakai harus dalam tingkat mumi nuklir. Oleh

sebab itu sebelum digunakan sebagai bahan bakar

nuklir harus dilakukan pemumian uranium dari

pengotor-pengotor yang terdapat dalamkonsentrat tersebut. Pemumian ini bisa dilakukan

dengan proses pelarutan menggunakan HNO)

atau HCI, kemudian dilakukan ekstraksi dengan

menggunakan tributil fosfat (TBP) denganpengencer kerasin. Uranium yang berada dalam

fase organik dilakukan reeksktraksi (stripping)dengan menambahkan HN03 5 - 10 %. Oari

proses stripping ini uranium berpindah ke fase airyang kemudian dilakukan pengendapan denganmenambahkan NH40H atau Na2C03. Setelah

pengendapan dilakukan penyaringan. Endapan

yang didapat mengandung sekitar 90 % U.Oi Bidang Kimia dan Teknologi Proses

Bahan PT APB - BA TAN tidak melakukan proses

dari batuan uranium, tetapi dimulai dari

konsentrat hingga pada proses pemumian.Uranium yang akan dipakai sebagai

bahan bakar nuklir harus bebas dari unsur-unsur

pengotor-pengotomya terutama dari unsur-unsur

yang mempunyai tampang lintang elektron besar

seperti boron, kadmium, logam-Iogam tanahjarang dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti

hanya unsur-unsur yang mempunyai tampang

lintang besar saja yang harus

diperhatikan/dianaiisis, unsur-unsur pengotor

lainpun harus dianalisis untuk memastikan

kemumiannya.

Untuk mengetahui kandungan unsurpengotomya, maka uranium harus dianalisis

dengan alat analisis yang sesuai. Spektrografemisi adalah alat analisis yang mampu

menganalisis unsur-unsur logam dan non logamsecara serempak hingga konsentrasi bagian

perjuta atau ppm dalam waktu yang relatif

singkat. Alat analisis spektrograf emisiberdasarkan pada intensitas spektrum unsur yang

dipancarkan saat terjadi eksitasi, kemudian

dibandingkan dengan unsur standar pembandingyang sudah diketahui konsentrasinya 4).

Untuk menentukan kondisi alat apakah

hasilnya masih optimal atau tidak, maka perludilakukan kalibrasi dan standarisasi. Untuk lebih

meyakinkan kondisi operasi alat, maka dilakukan

Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 7

PROSIDING SEMINAR

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

penelitian tentang pengaruh jarak elektroda dankuat arus saat eksitasi. Dengan mengetahui jarakelektroda (anoda dan katoda) dan arus yangoptimal, maka akan didapatkan spektrum yangyang optimal pula, sehingga didapatkan hasilanalisis yang terbaik.

TAT AKERJA

Bahan:

Standar U30g NBS, Sampel U30g hasilkalsinasi, LiF, Ga203, AgCI, HN03 dan Elektrodagrafit

Alat:

Unit eksitasi, Unit pencucian film, Unitdensitometer, Timbangan analitik Sartorius 6degit dibelakang koma, Furnace, Mortar agate

Cara Kerja :

I. Preparasi pengembanOitimbang AgCI, LiF dan Ga203 dengan

perbandingan 95 : 4 : I digerus dan campurhingga homogen

2. Preparasi standar U30gOitimbang 7(tujuh) seri standar U30g

dari NBS masing-masing I gram.Masing-masing standar ditambah 5 %

pengemban atau 50 mgram untuk standar I gram,kemudian dicampur hingga homogen di atasmortar agate. Masing-masing standar ditimbang100 mgram dan dimasukkan ke dalam elektrodagrafit.

3. Preparasi standar simulasiUranium padat dilarutkan dengan HN03

3 N, setelah larut dikeringkan lalu dikalsinasipada suhu 850°C selama 3 jam, lalu didinginkan.

Uranium oksida (U30g) hasil kalsinasiditambah dengan pengemban (campuran AgCl,LiF dan Ga203) sebanyak 5 % berat dan ditambahunsur pengotor (Fe, Mn, Mg) dalam bentukoksida sehingga didapatkan unsur pengotordengan konsentrasi 5 ppm. Campuran standarsimulasi ini ditimbang masing-masing seberat 100mgram dan dimasukkan kedalam elektroda grafituntuk dieksitasi sebanyak 14 standar.

4. Optimasia. Eksitasi standar simulasi

Standar dan cuplikan yang telah siap didalam elektroda grafit dieksitasi denganspektrograf emisi dengan kondisi alat :

• Gratting : 590 grows/mm• Sudut blaze : 5400

• Sumber arus : DC-Arc

• Arus :variasi(5-12ampere)• Exposure : 30 detik

• Pre-burn : 0 detik

• Jarak elektroda : (variasi 1-6 mm)

b. Pencucian film

Film yang digunakan untuk merekamspektrum unsur-unsur teranalisis adalah FujiMedical X- Ray Film New RX ID 063220. Adapuntahap-tahap pencuciannya adalah sebagai berikut :

Film direndam di dalam Kodak

deveioperD-19 selama ± 30 detik, dibilas denganair lalu direndam di dalam Kodak Fixer selama 3

menit, dicuci dengan air mengalir (air kran) dandikeringkan

c. Pengamatan spektrum unsurFilm yang telah kering diletakkan pada

alat densitometer untuk diamati keberadaan unsur

dan intensitasnya. Unsur yang diamatiintensitasnya adalah Fe, Mg dan Mn.

d. Eksitasi standar dan cuplikan U30g

Eksitasi untuk standar dan cuplikanmenggunakan kondisi op~rasi hasil optimasi,kemudian dilakukan perhitungan terhadap unsur­unsur pengotor melalui kurva kalibrasi standar.

Kondisi operasi hasil optimasi untukanalisis cuplikan U30g:

• Gra~ing : 590 grows/mm• Sudut blaze : 540°• Sumber arus : DC-Arc

• Arus : 10 amper• Exposure : 30 detik• Pre-burn : 0 detik

• Jarak elektroda : 2 mm)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum analisis unsur dilakukan, makaterlebih dahulu dilakukan eksitasi denganmengamati pengaruh jarak dan kuat arus terhadapintensitas spektrum unsur yang dianalisis (Fe, Mg,dan Mn).

Pengaruh jarak elektroda

Tabel I. Pengaruh jarak elektroda terhadap

intensitas Fe, Mg dan Mn pada A 3010 A

Jarak FeMMnElektroda T(%)

IT(%)IT(%) I(mm)

1

79,80,09855,70,25466,20,179

2

78,40,10653,10,27564,20,192

380,70,09353,40,27264,10,193

478,10,10753,20,27464,20,192

Keterangan:T = Transmitasi (%)I = Intensitas (log 1/T)

Dari pengamatan secara visual saateksitasi berlangsung dapat dilihat bahwa pada

ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Secara umum semakin tinggi arus yangdigunakan saat eksitasi, semakin banyak pulaunsur di dalam cuplikan yang tereksitasi,sehingga masing-masing unsur akan memberikanintensitas spektrum yang lebih besar. Namununtuk menyimpulkan kuat arus yang harusdigunakan perlu dilihat faktor-faktor lain sepertiintensitas latar dan kemudahan pengamatan danpengukuran.

Apabila dari data Tabel 2. dibuat kurvamaka akan terlihat jelas pengaruh arus yangdigunakan saat eksitasi terhadap intensitasspektrum unsur Fe, Mg dan Mn (Gambar 2)

0,9

jarak antara anoda dan katoda yang terdekat (Imm), nyaJa yang timbul kurang stabil. Hal inidimungkinkan karena saat awal eksitasi terjadiloncatan listrik yang tiba-tiba sehinggaberpengaruh terhadap kestabilan nyala. Oaripercobaan dapat dilihat bahwa samakin jauh jarakanoda dan katoda semakin stabil nyala yangditimbulkan, namun hal ini belum dilihatspektrum unsur yang dihasilkan.

Oari data intensitas ketiga unsur padaTabel 1 apabila dibuat kurva adalah sebagaiberikut

0,3

0,25 J----- .••

~ 0,21

Jr•••••••••

:!! 0,15

~ 0 '1

+-.-•~

0,05

I -+- Fe_Mg-.-Mn I

°°

1234

Jarak Elektroda

°4 6 8 10

Kuat Arus12

Gambar 1. Kurva pengaruh jarak elektrodaterhadap intensitas Fe, Mg dan Mn

Oari Gambar 1. terlihat bahwa padajarakI mm (anoda dan katoda) memberikan intensitaslebih rendah dibanding dengan yang lain. Hal inikarena jarak terlalu dekat sehingga loncatan apitiba-tiba menyebabkan beberapa cuplikan didalam anoda sebagian ada yang terbuang keluar.Sedangkan jarak 2 mm, 3 mm dan 4 mm secaraumum memberikan intensitas yang lebih besarwalaupun unsur Fe pada jarak 3 mm memberikanintensitas lebih rendah. Oari pengamatan secaravisual dan intensitas yang ditimbulkan dapatdiambil kesimpulan bahwa pad a jarak 2 mmmemberikan nyala yang stabil dan intensitasspektrum lebih besar.

Pengaruh kuat arus

Tabel 2. Pengaruh kuat arus terhadap intensitasFe, Mg dan Mn

ArusFeMqMn

(Am per)

T(%)IT(%) IT(%) I5

78,50,10526,40,578448,30,3161

6

62,20,20624,80,605545,60,3410

7

58,30,23422,30,651741,50,3820

8

52.30,28119,40,712238,10,4191

9

46,30,33416,40,785236,20,4413

10

40,20,39615,20,818233,50,4750

11

39,80,40014,90,826833,30,4776

12

39,20,40714,70,832732,80,4841

Gambar 2, Kurva pengaruh kuat arus terhadapintensitas Fe, Mg dan Mn

Oari Gambar 2. terlihat bahwa semakin

tinggi arus yang digunakan saat eksitasiberlangsung, maka semakin besar pula intensitasspektrum unsur yang ditimbulkan. Hal inidimungkinkan karena semakin tinggi arus yangdigunakan, maka semakin tinggi pula suhueksitasi sehingga semakin banyak pula unsur­unsur di dalam cuplikan yang tereksitasi yangberakibat pada semakin besar intensitas spektrumunsur yang ditimbulkan. Namun apabila dilihatpada Gambar 2, bahwa pada arus di atas 10 ampertidak memberikan kenaikan intensitas unsur yangsignifikan, sedangkan intensitas latar semakinbesar. Oari uraian tersebut di atas dapatdisimpulkan bahwa arus 10 amper memberikanintensitas spektrum yang terbaik.

Analisis cuplikan lI30a.Untuk menghitung kandungan unsur

yang dianalisis yaitu Fe, Mg dan Mn di dalamU30g, maka setiap unsur terlebih dahulu diukurtransmitasinya pada panjang gelombang tertentu.Kemudian dari hasil pengamatan dari alatdensitometer keluarannya berupa angka persentransmitasi diubah menjadi intensitas denganpersamaan rumus sebagai berikut:

II = log­

T

dimana :

Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 9

PROSIDING SEMINAR

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Gambar 4. Kurva Kalibrasi standar Mg A

2593,73 A

Oensitas spektrum Mg pada cuplikanU30g A 2593,73 A di dapatkan persen transmitasirata-rata = 53,6 kemudian diubah menjadiintensitas didapatkan 0,286, Perasamaan garisregresi standar unsur Fe adalah Y = 0,0062x +0,2635.

Setelah intensitas cuplikan Mgdimasukkan kedalam persamaan tersebutdidapatkan konsentrasi unsur Mg di dalamcuplikan 3,71 ppm

Kurva kalibrasi standar unsur Mn padapanjang gelombang 2576, loA disajikan padaGambar 5.

y = 0.0062x + 0.2635

R2 = 0.9915

Konsentrasi (ppm)

I = IntensitasT= Transmitasi

Tabel3. Konsentrasi standar unsur Fe, Mg danMn dengan Intensitasnya

FeMqMn

C

T ICT ICT I

10

90,10,045 158,20,2350,762,30,205

15

86,70,061 352,80,2771,759,80,223

20

82,20,085 650,40,2973,256,20,250

30

76,10,1181144,50,355,750,90,293

60

67,50,1702138,20,4181144,60,350

110

48,30,3165125,10,6002631,30,504

210

30,10,52110113,20,8795115,40,812

Keterangan:

C = Konsentrasi (ppm)

T = Transmitasi (%)

I = Intensitas (log 1fT)

Oari Tabel 3. diatas masing-masing unsurdibuat kurva kalibrasi standar untuk mendapatkanpersamaan garis regresi yang dipergunakan untukmenghitung kandungan unsur di dalam cuplikan.

Kurva kalibrasi standar unsur Fe pad apanjang gelombang 3020,64 A disajikan padaGambar 3.

0.8

~ 0.6.;;;c2 0.4.EO

0.2

o

o 20 40 60 80 100

0.6

E 0.4enc:Q)

E 0.2

o

o

y = 0.0024x + 0.0341

R2 = 0.9943

50 100 150

Konsentrasi (ppm)

200

0.8

III

.~0.6IIIcOJ

:E0.4

0.2

o

o

y = 0.0118x + 0.2098

R2 = 0.9974

10 20 30 40

Konsentrasi (ppm)

50 60

Gambar 3. Kurva kalibrasi standar Fe A 3020,64A.

Pad a pengukuran densitas spektrum Fepad a cuplikan U30g A 3020,64 A didapatkanpersen transmitasi rata-rata = 84,4 kemudiandiubah menjadi intensitas didapatkan 0,074,Perasamaan garis regresi standar unsur Fe adalahY = 0,0024x + 0,034 I.

Setelah intensitas cuplikan Fedimasukkan kedalam persamaan tersebutdidapatkan konsentrasi unsur Fe di dalamcuplikan 16,48 ppm.

Kurva kalibrasi standar unsur Mg pad apanjang gelombang 2593,73 A disajikan padaGambar 4.

Gambar 5. Kurva Kalibrasi standar Mn A

2576,10 A

Perhitungan kadar Mn di dalam U30gdilakukan dengan mengukur densitas spektrumMn yaitu didapat 57,2 kemudian diubah menjadiintensitas yaitu 0,242604. Persamaan garisstandar Mn adalah Y=O,O118x + 0.2098 yangdijadikan dasar untuk menghitung kadar Mndalam cuplikan. Berdasarkan persamaan tersebutdi atas maka kadar Mn di dalam cuplikan U30gadalah 2,78 ppm.

KESIMPULAN

.larak elektroda (anoda dan katoda) padasaat eksitasi berlangsung berpengaruh terhadapkestabilan nyala. Nyala yang stabil dan

10 ISSN 1410 - 8178 Aryadi, dkk

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

menghasilkan densitas besar adalah pada jarak 2mm.

Kuat arus sangat berpengaruh terhadapdensitas spektrum yang dihasilkan. Semakintinggi arus yang digunakan saat eksitasi, semakinbesar pula densitas spektrum unsur yangdihasilkan seiring dengan kenaikan densitas latar.Arus yang terbaik adalah pada 10 amper.

Hasil analisis unsur Fe, Mg dan Mn didalam U30g masing-masing adalah 16,48 ppm,3,71 ppm dan 2,78 ppm.

DAFT AR PUST AKA

I. ISCHAQ MA'SUM, 1986, Diklat Keah/ianDasar Bidang Tenaga Atom : PengolahanBahan Bakar Nuk/ir, Pusat Pendidikan danLatihan, Badan Tenaga Atom Nasional,Yogyakarta.

2. GALKIN, B.N. DKK., 1966 "Technology ofUranium ", Israel for Scientific Translation,Jerusalem.

3. GALKIN, B.N. DKK., 1960 "The Technologyof the Treatment of uranium Consentrates".

4. RUKIHA TI, 1985, "Penggunaan PengembanSulingan Pada Penentuan Dy, Eu, Gd, Smdalam Bahan Bakar Nuklir ThO] Secara

Spektrografi Emisi ", Tesis Pasca SarjanaUGM, Yogyakarta.

5. MEGGERS, W.F., CORLISS, C.H., andSCRIBNER, B.F., 1962, Tables of Spectral

Line-Intensities, U.S. Government PrintingOffice USA. 1072 p.

TANYA JAWAB

Sudaryadi~ Mengapa arus 10 amper yang dipakai sebagai

arus optimum sedangkan pada arus 12 amperunsur yang dianalisis mempunyai intensitasspektrum lebih tinggi?

~ Apakah tidak dicoba arus diatas 12 amper?

Aryadi~ Pada arus 10 amper intensitas unsur yang

diana/isis secara visual tampak lebih jelas,gangguan spektrum latar rendah. sedangkanpada arus 12 amper, intensitas spektrumunsur yang diana/isis memang lebih tinggi,namun spektrum latarnya juga besar,sehingga mengganggu saat pengukuranintensitas spektrum unsur yang diana/isisdengan demikian akan memperbesarkesalahan analisis.

~ Arus 12 amper, spektrum latarnya sudahmenggangu unsue yang diana/isis, apalagikalau arus diperbesar. Disamping itukemampuan alat yang sudah usang.

Aryadi, dkk. ISSN 1410 - 8178 II