pengaruh investasi, kebijakan dividen, kebijakan …digilib.unila.ac.id/54887/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKANHUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016
(Skripsi)
Oleh
INDAH CATURINI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKANHUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016
Oleh
INDAH CATURINI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi, kebijakan dividendan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data sekunder, yaitu dengan populasi semua perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dandiperoleh total sampel 83 perusahaan manufaktur. Metode pengolahan data yangdigunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis koefisien regresi,koefisien uji determinasi, uji f dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukan bahwakebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kebijakandividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: nilai perusahaan, investasi, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen
ABSTRACT
INFLUENCE OF INVESTMENT, DIVIDEND POLICY, DEBT POLICY ONMANUFACTURING COMPANY VALUES IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE IN 2012-2016
By
INDAH CATURINI
This study aims to determine the effect of investment, dividend policy and debtpolicy on firm value in manufacturing companies listed on the Indonesia StockExchange for the period 2012-2016. The data used in this study is secondary data,with a population of all manufacturing companies listed on the Indonesia StockExchange (www.idx.co.id). The sampling technique used was purposive samplingmethod and obtained a total sample of 83 manufacturing companies. The dataprocessing method used is descriptive analysis, classic assumption test,regression coefficient analysis, determination test coefficient, F test and t test. Theresults of this study indicate that debt policy does not have a significant effect onfirm value, investment decision has positive influence to the firm value, anddividend policy has negative influence to the firm value..
Keywords: firm value, investment, debt policy, and dividend policy
PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANGTERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2012-2016
Oleh
INDAH CATURINI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuhan Maringgai, Lampung Timur pada tanggal 25 Januari
1996. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dari bapak Johan A.Md. dan
ibu Tri Soekesi, A.Md. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di
TK Al- Amin Labuhan Maringgai pada tahun 2002. Pendidikan Dasar di SD Negeri
3 Sawah Brebes Bandar Lampung pada tahun 2008. Sekolah Menengah Pertama
ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dan diselesaikan pada
tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di
MAN 1 Model Bandar Lampung hingga tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SBMPTN. Selama menjadi
mahasiswi, penulis terdaftar sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan Mahasiswa
Akuntansi), UKM-F KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal), dan UKM-F EBEC
FEB Unila.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah
diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Kedua orangtuaku, Bapak Johan, A.Md dan Ibu Tri Soekesi, A.Md
yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat dan
fasilitas untuk penulis meraih pendidikan hingga saat ini. Terimakasih
atas segala pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga
bapak dan ibu selalu diberi kesehatan, rezeki dan kebahagiaan dunia
maupun akhirat dari Allah SWT.
Kakak-kakakku, Dwi Ramadhan, A.Md., dan Indra Trilesmana
terimakasih untuk segala kasih sayang, doa dan dukungan yang selalu
diberikan selama ini.
Seluruh keluarga besar ku atas segala dukungan, doa, nasihat dan
perhatian yang telah diberikan.
Sahabat dan teman-temanku, terimakasih untuk keceriaan, dukungan,
motivasi dan nasihat dikala suka maupun duka yang selalu diberikan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.(QS. Al-Insyirah: 5)
“Do the best and pray, God will take of the rest”.(Anonymous)
Man Jadda Wa Jada(Anonymous)
“Apa yang dibutuhkan bangsa adalah kuku yang lebih kotor dan pikiran yang lebihbersih”
(Will Rogers)
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul " Pengaruh
Investasi, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 " sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat
membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., CA. selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing Utama.
Terima Kasih atas bimbingan, saran, arahan dan nasihat yang telah diberikan
selama proses penyelesaian skripsi.
5. Ibu Chara Pratami T Tubarad, S.E., M.Acc., Akt. selaku Pembimbing
Pendamping. Terima kasih atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang
telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
6. Bapak Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. CA. selaku dosen Penguji,
Terimakasih atas masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan untuk
penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., Akt. selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan saran dan nasihat selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis
selama menempuh program pendidikan S1.
9. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff
keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan
skripsi, terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.
10. Kepada Orang tua ku yang sangat aku cintai, Bapak Johan A.Md dan Ibu Tri
Soekesi A.Md yang selalu mendoakan dan menjadi penyemangat untuk
menyelesaikan studi ini. Terimakasih telah menjadi orangtua yang sempurna,
yang selalu memberikan motivasi dan doa serta selalu bekerja keras mendidik
penulis untuk menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Aku persembahkan karya sederhana ini untuk kalian.
11. Teruntuk mbahku tersayang Semi(Alm), terimakasih atas kasih sayang, doa,
serta perhatian yang tiada batas. Semoga Allah selalu memberikan tempat
terindah untuk mbah semiku tersayang.
12. Kakak-kakak ku tersayang, Dwi Ramadhan A.Md beserta istri Kiki Septian,
Amd dan Indra Trilesmana beserta istri Anggraini Nugroho terimakasih untuk
segala kasih sayang, doa, dukungan, keceriaan dan kejailan yang selalu
diberikan selama ini.
13. Keponakan-keponakanku yang menggemaskan, Bayu, Gading dan si kecil
Moza yang selalu memberikan senyuman, keceriaan dan tingkah yang unik
yang bisa menghapus rasa lelah selama ini.
14. Keluarga BG, Mayza kurus, Dilcis, Tutut, Ninda kiting, Ridwan bone, dan
Opa Syihab terimakasih atas celotehan manis dan kasar kalian yang
membangun serta yang selalu tak hentinya memberikan support untukku
dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga silaturahmi kita tetap terjalin
dengan baik ya. Together till jannah guys!
15. Teman-teman surga, seperjuangan, tim sukses, tim hore, dan segalanya yaitu
Tika Pratiwi, Ninda Pangastuti, Ismatul Umi dan Rahel Rekalita terimakasih
karena telah menjadi sahabat-sahabat terbaikku atas kesetiakawanan kita
selama 4 tahun ini dari maba hingga sekarang dan selamanya. Semoga selalu
bisa bersama dan saling mengingatkan satu sama lain. See u on Top guys!
16. Sahabatku si AYAM BETINA Katrin, Eka, Umi, Dindanila, Adin, Ninda,
Sendy, Tika, Ulan, Merta, Toge, Rahel yang selalu ada setiap ku
membutuhkan. Selalu memberikan segala macam berita. Tim sukses terhebat
yang bisa handle segala macam persoalan. Selalu menjadi tempat ku kembali
dikala diri ini gabut dengan guyonan receh dan unfaedah tapi terkadang
berfaedah. Terima kasih untuk segalanya. Kalian wanita-wanita tangguh.
17. Melinda Sopiani, teman KKN selama 40 hari di Desa Surabaya Ilir, Bandar
Surabaya. Terimakasih sudah menjadi teman yang baik selama KKN dan
sampai saat ini. Semoga selama pembelajaran saat KKN dapat menjadi bekal
kita kelak dalam hidup bermasyarakat.
18. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, Bila, Saha, Winda,
Fani, Dhissa, Arini, Elsa, Dana, Zelda, Yandi, Ilham, Micho, Bagus, Rifki,
Ghazy, Ani, Dini, Eko, Yanto, Tonang, Aminudin, Citra, Clara, Iroh, Zahrati,
dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas
kebersamaan dan kenangan terbaik kalian. Sukses selalu kawan.
19. Teman-teman kecilku, Devi Wahyuningsih, Deva Wahyuningrum, Jeanis
Afriani, Elok Deswiana dan lainnya terimakasih atas kebersamaan sebagai
support system, kenangan kalian akan selalu ada dihati. Semoga kita Sukses
bersama.
20. Teman- teman susah signal, Shannaz, Acil, Ucup, Rini, Nevi, Tika, Dila,
Rizka, Cabun, Ilham, Paksi, Danang dan X7 lainnya. Terimakasih untuk
kalian semoga berkah.
21. Sahabat SDku, Winda, Rara, Candra, Faqih, Jaka, dan lainnya. Terimakasih
banyak. Kalian luar biasa!
22. Teruntuk seseorang yang selalu hadir kapanpun dibutuhkan selama
perkuliahan. Rahmad Santoso.
23. Seluruh teman, kerabat, dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga
Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandar Lampung, 7 Desember 2018
Penulis,
Indah Caturini
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK
ABSTRACT
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTTO
SANWACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 71.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 71.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori ....................................................................................9
2.1.1 Teori Sinyal ............................................................................... 92.1.2 Trade-off Theory .......................................................................102.1.3 Nilai Perusahaan........................................................................12
2.1.4 Kebijakan Dividen..................................................................... 132.1.5 Kebijakan Hutang...................................................................... 14
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 142.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 162.4 Hipotesis.............................................................................................. 17
2.4.1 Kebijakan Investasiterhadap Nilai Perusahaan ......................... 172.4.2 Keputusan Dividen terhadap Nilai Perusahaan......................... 182.4.3 Kebijakan Hutangterhadap Nilai Perusahaan............................ 20
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Populasi dan Sampel ...........................................................................223.2 Data Penelitian .................................................................................... 233.3 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 23
3.3.1 Variabel Independen ................................................................. 233.3.1.1 Kebijakan Investasi....................................................... 233.3.1.2 Keputusan Dividen ....................................................... 243.3.1.3 Kebijakan Hutang ......................................................... 25
3.3.2 Variabel Dependen.................................................................... 253.4 Model Analisis Data............................................................................ 28
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 283.4.2 Pengujian Regresi Berganda ..................................................... 283.4.3 Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 29
3.4.3.1 Uji Normalitas .............................................................. 293.4.3.2 Uji Multikolinieritas ..................................................... 303.4.3.3 Uji Heterokedastisitas ................................................... 313.4.3.4 Uji Autokorelasi............................................................ 31
3.4.4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 323.4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)..................................... 323.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).................... 323.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Data dan Sampel.................................................................................. 344.2 Analisis Data ....................................................................................... 35
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 354.2.2 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 374.2.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 39
4.2.3.1 Uji Normalitas .............................................................. 394.2.3.2 Uji Multikoliniearitas.................................................... 404.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................. 424.2.3.4 Uji Autokorelasi............................................................43
4.2.4 Uji Hipotesis..............................................................................444.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi R2 .......................................444.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...................464.2.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .47
4.2.5 Pembahasan dan hasil Analisis .................................................494.2.5.1 Pengaruh kebijakan Investasihutangterhadap nilai
Perusahaan ................................................................... 49
4.2.5.2 Pengaruh Keputusan deviden terhadap nilaiPerusahaan .................................................................... 50
4.2.5.3 Pengaruh kebijakan hutangterhadap nilaiPerusahaan .................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan.............................................................................................. 555.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 565.3 Saran.................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 14
Tabel 4.1Kriteria Penerimaan Sampel .................................................................. 34
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ................................................................................ 36
Tabel 4.3 Uji Koefisien Regresi............................................................................ 38
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 45
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................................. 46
Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ......................... 48
Tabel 4.9 Hasil Penelitian ..................................................................................... 54
DAFTAR GAMBAR
Gamabar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.......................................................................... 17
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Model Regresi................................................. 40
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 43
DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Data perusahaan yang menjadi sampel penelitianLampiran 2 TabelPerhitunganVariabelIndependen
Lampiran 3 TabelPerhitunganVariabelDependen
Lampiran 4 Tabel Statistik Deskriptif
Lampiran 5 Hasil Uji Koefisien Regresi
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Model Regresi
Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinieritas
Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 9 Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Lampiran 11 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Lampiran 12 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia modern saat ini, seorang manajer suatu perusahaan dituntut untuk
dapat memainkan peranan yang penting dalam kegiatan operasi, pemasaran, dan
pembentukan strategi perusahaan secara keseluruhan. Setiap pendirian suatu
perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas, antara lain tujuan jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam jangka pendek tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan
pendapatan laba dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan
secara keseluruhan, investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya,
seperti dalam bentuk saham bertujuan untuk memaksimumkan kekayaan yang
didapat dari dividen ataupun capital gain. Sementara untuk jangka panjang tujuan
perusahaan yaitu memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham
dengan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dengan harga sahamnya.
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon investor apabila
suatu perusahaan akan dijual (Sartono, 2010).
Nilai perusahaan mencerminkan besarnya nilai aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja
perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
Dengan semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para
2
shareholdernya (Fenandar dan Surya, 2012). Jadi, semakin tinggi nilai
perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diperoleh oleh pemilik
saham, semakin tinggi harga sahamnya maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
Peningkatan harga saham mempengaruhi nilai perusahaan secara maksimum
sehingga memberikan kemakmuran bagi pemegang saham ketika harga saham
tinggi, maka kemakmuran pemegang sahamnya semakin tinggi. Enterprise Value
(EV) atau firm value (nilai perusahaan) adalah suatu indikator bagi pasar dalam
memberikan penilaian secara keseluruhan terhadap perusahaan.
Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang
menarik untuk dibicarakan saat ini. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun
2008 lalu menghasilkan dampak yang cukup signifikan terhadap pasar modal di
Indonesia yang tercermin dari turunnya harga saham hingga 40 sampai 60 persen
dari posisi awal pada tahun 2008 (kompas.com). Fenomena ini disebabkan oleh
aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan
diperparah oleh ikutnya investor domestik yang juga melepas saham secara
beramai-ramai. Kondisi tersebut dinilai mempengaruhi nilai perusahaan karena
nilai perusahaan itu tercermin dari harga sahamnya. Kondisi tersebut secara
mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri diamati
melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham
perusahaan di pasar modal. Hal ini juga tercermin dari banyaknya perusahaan
yang mengalami penurunan laba sampai dengan mengalami kerugian sehingga
menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut terjadi pada
3
dasarnya adalah gagalnya pengelolaan hutang yang berimplikasi pada keputusan
investasi dan pembagian laba.
Fenomena krisis global juga terjadi di tahun 2012. Krisis global di 2012 akan
sangat memberikan dampak berupa tekanan terhadap pertumbuhan industri
manufaktur (inilah.com), salah satu sektor yang akan mengalami tekanan akibat
krisis global di 2012 adalah sektor manufaktur. Di mana demand dari Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang akan turun, ke depannya perlu langkah-langkah untuk
meningkatkan akses terhadap pendanaan, infrastruktur dan peraturan tenaga kerja.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan
sektor-sektor jasa yang terkait, penjelasan dari Lead Economist bank dunia di
Indonesia.
Fenomena-fenomena tersebut berimplikasi pada kebijakan perusahaan, yaitu
sulitnya melakukan keputusan pendanaan yang membiayai perusahaan untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan, karena perusahaan akan berkonsentrasi
menekan jumlah hutang. Selain itu perusahaan akan sulit menerapkan kebijakan
dividen karena laba tidak diperoleh atau terlalu kecil. Kondisi ini tentu tidak akan
memuaskan stakeholders khususnya para pemegang saham (shareholders).
Terdapat faktor-faktor dalam mempengaruhi nilai perusahaan, antara lain:
keputusan investasi, kebijakan dividen dan kebijakan hutang. Faktor-faktor
tersebut memiliki hubungan dan pengaruh yang konsisten terhadap nilai
perusahaan (Salvatore, 2011).
Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah keputusan investasi,
keputusan menempatkan sejumlah dana oleh seorang investor pada suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Keputusan investasi merupakan salah
4
satu faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan, dimana jika semakin
tinggi keputusan investasi yang ditetapkan oleh perusahaan maka semakin tinggi
kesempatan perusahaan dalam memperoleh return atau tingkat pengembalian
yang besar. Karena dengan perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang
tinggi maka mampu untuk mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan,
sehingga mampu meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan tersebut.
Dengan demikian, semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi pada
perusahaan maka keputusan investasi tersebut berdampak pada meningkatnya
nilai perusahaan. Keputusan investasi merupakan ketetapan yang dibuat oleh
pihak perusahaan dalam membelanjakan dana yang dimilikinya dalam bentuk aset
tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang
(Nahdiroh, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Ardestani et al. (2013)
menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan
dividen.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan
dividen, yaitu kebijakan mengenai keputusan yang diambil perusahaan mengenai
laba yang diperoleh apakah dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna membiayai investasi perusahaan di
masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Herawati (2013) besarnya
dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga saham karena
menurut Theory Bird In Hand investor lebih menyukai pengembalian yang berasal
dari dividen dibandingkan dengan capital gain. Pembayaran dividen yang lebih
besar tidak selalu dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Berdasarkan teori
5
preferensi pajak pembayaran dividen yang rendah juga dapat meningkatkan harga
saham. Kebijakan dividen adalah salah satu dari persoalan yang sangat
diperdebatkan di keuangan (finance).
Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah kebijakan
hutang. Dalam hal ini manajer dalam suatu perusahaan juga harus memiliki
kewaspadaan dan kehati-hatian dalam melakukan peminjaman dana terhadap
pihak luar perusahaan. Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang dikeluarkan
dalam penentuan seberapa besar hutang yang akan dipinjam dalam pemenuhan
kebutuhan perusahaan. Manfaat dalam peminjaman hutang biasanya dapat
membantu perusahaan dalam pembayaran pajak. Namun secara umum, apabila
perusahaan sudah memiliki hutang yang besar maka hal ini dapat berdampak
negatif terhadap nilai perusahaan di mata para investor.
Hutang adalah instrumen yang sangat sensitive terhadap perubahan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal (Jusriani dan
Rahardjo, 2013). Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga
saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai
perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil
daripada biaya yang ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan lebih suka
perusahaan menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai
perusahaan.
Teori struktur modal menyebutkan bahwa ketika struktur modal berada di atas
dari target optimal, ketika pertambahan hutang terjadi maka menyebabkan nilai
perusahaan menurun. Dalam trade off theory (diasumsikan titik target dari struktur
modal yang belum optimal) nilai perusahaan akan meningkat ketika rasio utang
6
pada stuktur modal ditingkatkan. Perusahaan akan meningkatkan hutang sampai
dengan tingkat utang tertentu, dimana biaya keagenan menyebabkan suatu
perusahaan kredibilitasnya akan menurun. Penurunan kredibilitas perusahaan
terjadi karena adanya pengurangan pajak dari penambahan biaya hutang atau
biaya kesulitan keuangan.
Alasan mengapa perusahaan manufaktur dipilih sebagai sampel dalam penelitian
ini adalah karena perusahaan manufaktur skala produksinya cukup besar dan
membutuhkan modal yang besar pula untuk pengembangan produk dan ekspansi
pasarnya, sehingga cenderung mempunyai tingkat Debt Earning Ratio (DER)
yang cukup tinggi. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dalam
penyusunan proposal skripsi ini mengambil judul : “Pengaruh Investasi,
Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016”.
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kebijakan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang terdapat di BEI (Bursa Efek Indonesia) ?
2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur
yang terdapat di BEI (Bursa Efek Indonesia) ?
3. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur
yang terdapat di BEI (Bursa Efek Indonesia) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh bukti
empiris tentang pengaruh secara parsial kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012 - 2016.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat pada pihak-pihak
seperti berikut :
1. Bagi Emiten
Hasil penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi perusahaan dalam rangka mengoptimalkan nilai
8
perusahaan melalui kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan
dividen perusahaan.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi pada perusahaan manufaktur terkait informasi mengenai
kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen yang
mempengaruhi nilai perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
3. Bagi Penelitian Berikutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan dasar awal penelitian-
penelitian berikutnya terutama penelitian terkait pengaruh kebijakan hutang,
kebijakan investasi, dan kebijakan dividen.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Sinyal
Teori sinyal (Signalling theory) merupakan teori yang membahas mengenai
bagaimana perusahaan memberikan informasi atau sinyal baik positif maupun
negatif bagi pemegang saham (Himawan dan Christiawan, 2016). Perusahaan
yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan
demikian pasar diharap dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan
buruk (Sukirni, 2012). Sinyal yang dimaksud adalah apa saja yang dilakukan
manajemen yang akan memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan.
Signalling theory menyatakan peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar
sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dimasa yang akan
datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara
positif oleh pasar (Prapaska, 2012). Jadi, kenaikan pembagian dividen dapat
menjadi sinyal yang baik bagi investor. Teori sinyal juga menjelaskan alasan
mengapa perusahaan perlu memberikan informasi laporan keuangan pada pihak
eksternal. Hal ini dikarenakan adanya asimetri informasi. Asimetri informasi
adalah suatu kondisi di mana terjadi perbedaan informasi yang dipunyai
manajemen dan investor (Himawan dan Christiawan, 2016).
10
Dari segi investor, asimetri informasi akan menyebabkan investor cenderung
melindungi dirinya dengan memberikan harga rendah bagi perusahaan. Hasilnya
adalah harga saham perusahaan yang rendah, padahal harga saham adalah proksi
nilai perusahaan. Di sisi lain, manajemen perlu meningkatkan nilai perusahaan.
Oleh karena itu, manajemen akan berusaha mengurangi asimetri informasi. Salah
satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal
pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya
dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan
datang (Prapaska, 2012).
Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik
mengenai perusahaannya ke publik secepat mungkin, misalnya melalui jumpa
pers. Namun pihak diluar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi yang
disampaikan tersebut. Jika manajer dapat memberi sinyal yang meyakinkan, maka
publik akan terkesan dan hal ini akan terefleksi pada harga sekuritas. Jadi dapat
disimpulkan karena adanya asymetric information, pemberian sinyal kepada
investor atau publik melalui keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat
penting. Dengan berkurangnya asimetri informasi, investor akan lebih percaya
akan masa depan perusahaan sehingga mereka akan menaikkan nilai perusahaan.
2.1.2. Trade-off Theory
Teori ini membahas tentang hubungan antara struktur modal dengan nilai
perusahaan. Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan
merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang
dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Esensi
trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan
11
pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat
lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena
penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan (Kohar dan Akramunnas, 2017).
Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di atas
target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan. Penentuan target struktur modal optimal adalah
salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan. Struktur modal adalah
proporsi pendanaan dengan utang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio
laverage (pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari
struktur modal perusahaan dan merupakan instrumen yang sangat sensitive
terhadap perubahan nilai perusahaan. Penggunaan hutang sebagai sumber
pendanaan perusahaan memiliki kuntungan dan kerugian. Keuntungan
penggunaan hutang diperoleh dari pajak (bunga hutang adalah pengurangan pajak)
dan disiplin manajer (kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin
manajemen), sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan
timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan.
Dalam trade off theory (diasumsikan titik target dari struktur modal yang belum
optimal) nilai perusahaan akan meningkat ketika rasio hutang pada stuktur modal
ditingkatkan. Perusahaan akan meningkatkan hutang sampai dengan tingkat
hutang tertentu, dimana biaya keagenan menyebabkan suatu perusahaan
kredibilitasnya akan menurun. Penurunan kredibilitas perusahaan terjadi karena
adanya pengurangan pajak dari penambahan biaya hutang atau biaya kesulitan
keuangan.
12
Teori trade-off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai
perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih lebih besar dari biaya tekanan
financial dan biaya keagenen. Teori trade-off juga memprediksi hubungan positif
antara struktur modal dengan tingkat profitabilitas atau kinerja keuangan
perusahaan. Pengurangan bunga hutang pada perhitungan penghasilan kena pajak
akan memperkecil proporsi beban pajak, sehingga proporsi laba bersih (net
income) setelah pajak menjadi semakin besar, atau tingkat profitabilitas semakin
tinggi.
Struktur modal merupakan kunci kinerja perusahaan dan perbaikan produktivitas.
Untuk mengoptimalkan nilai perusahaan dijelaskan dalam teori struktur modal
yaitu financial policy (kebijakan pendanaan perusahaan) yang digunakan untuk
menentukan bauran antara hutang dan ekuitas.
2.1.3 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan dimana hal ini
sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Nilai perusahaan
adalah nilai sekarang dari pendapatan yang diharapkan di masa mendatang serta
mencerminkan dampak atas keputusan yang telah diambil oleh manajer keuangan
terhadap harga saham perusahaan (Wijaya, et al., 2010). Nilai perusahaan
didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan
dalam mengelola sumber dayanya.
Nilai perusahaan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting karena dengan
nilai perusahaan yang tinggi maka akan diikuti dengan tingginya kemakmuran
pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran
bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan
13
menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Fenandar dan Surya,
2012). Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan,
semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin tinggi juga kemakmuran para
pemilik saham.
2.1.4 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan salah satu return yang diperoleh oleh pemegang
saham dalam kegiatan menanam modal di perusahaan selain capital gain.
Kebijakan dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan
terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan
guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Apabila perusahaan
memilih untuk membagikan laba perusahaan sebagai dividen, maka akan
mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana
intern atau internal financing. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan
digunakan sebagai laba ditahan, maka kemampuan pembentukan dana intern
perusahaan akan semakin besar (Ningsih dan Iin, 2012).
Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, maka dapat diartikan oleh
investor sebagai sinyal harapan manajemen tentang membaiknya kinerja
perusahaan dimasa yang akan datang sehingga kebijakan dividen memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan dua pihak
yang memiliki kepentingan berbeda, yaitu pemegang saham dan perusahaan itu
sendiri.
14
2.1.5 Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang yaitu kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa besar
kebutuhan pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Kebijakan hutang
merupakan kebijakan pendanaan perusahaan yang sumbernya berasal dari
eksternal perusahaan. Kebijakan hutang pada umumnya lebih banyak digunakan
oleh perusahaan daripada menerbitkan saham baru karena dirasa lebih aman,
sehingga dengan demikian semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan pada
tingkat tertentu maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kebijakan hutang
berkaitan erat dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu
komposisi dalam struktur modal.
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi setiap
perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen perusahaan dalam
rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
NoPenulis, Tahun
dan Judul
VariabelKesimpulan
Independen Dependen
1. Jusriani danRahardjo(2013)
Analisis PengaruhProfitabilitas,Kebijakan Deviden,Kebijakan Utang,dan KepemilikanManajerial terhadapNilai Perusahaan
Profitabilitas,KebijakanDeviden,KebijakanUtang danKepemilikanManajerial.
NilaiPerusahaan.
Variabel profitabilitas (ROE)diperoleh memiliki pengaruhpositif yang signifikanterhadap nilai perusahaan(PBV).Variabel kebijakan dividen(DPR) diperoleh memilikipengaruh positif yangsignifikan terhadap nilaiperusahaan (PBV).Variabel kebijakan utang
15
(Studi Empiris padaPerusahaanManufaktur yangTerdaftar di BursaEfek IndonesiaPeriode 2009 –2011)
(DER) diperoleh tidakmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap nilaiperusahaan (PBV).Variabel kepemilikanmanajerial (INSDR)diperoleh tidak memilikipengaruh yang signifikanterhadap nilai perusahaan(PBV).
2. Sumiati dan Rizqia(2013)
Effect ofManagerialOwnership,FinancialLeverage,Profitability,Firm Size, andInvestmentOpportunity onDividend Policyand Firm Value
KepemilikanManajerial,FinancialLeverage,Profitabilitas,UkuranPerusahaan,dan PeluangInvestasi.
KebijakanDividen, NilaiPerusahaan.
Kepemilikan manajerial danpeluang investasiberpengaruh negatif terhadapkebijakan dividen. Sementaraitu, financial leverage,profitabilitas, dan ukuranperusahaan tidakberpengaruh terhadapkebijakan dividen.
3. Himawan danChristiawan(2016)
PengaruhKeputusanPendanaan danKebijakan Dividenterhadap NilaiPerusahaan padaSektor Manufakturdi Indonesia
KeputusanPendanaan,KebijakanDeviden,UkuranPerusahaan,Profitabilitas
NilaiPerusahaan
Keputusan pendanaanberpengaruh positifsignifikan terhadap nilaiperusahaan.Kebijakan dividen tidakberpengaruh terhadap nilaiperusahaan.Ukuran perusahaanberpengaruh positifsignifikan terhadap nilaiperusahaan.Profitabilitas berpengaruhpositif signifikan terhadapnilai perusahaan.
4. Ilhamsyah(2017)
PengaruhKebijakan Dividen,KeputusanInvestasi, danProfitabilitasterhadap NilaiPerusahaan
KebijakanDividen,KeputusanInvestasi, danProfitabilitas
NilaiPerusahaan
Kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadapnilai perusahaan food andbeverages.Hasil pengujianmenunjukkan bahwakeputusan investasiberpengaruh positif terhadapnilai perusahaan.Profitabilitas berpengaruhpositif terhadap nilaiperusahaan
5. Prastuti et al. Struktur Nilai Struktur modal berpengaruh
16
(2016)
Pengaruh StrukturModal, KebijakanDividen, danUkuran Perusahaanterhadap NilaiPerusahaan padaPerusahaanManufaktur
Modal,KebijakanDeviden, danUkuranPerusahaan
Perusahaan positif dan signifikanterhadap nilai perusahaan.Kebijakan dividen memilikipengaruh positif dansignifikan terhadap nilaiperusahaan.Ukuran perusahaanberpengaruh negatif dansignifikan terhadap nilaiperusahaan
6. Solichah(2017)
PengaruhKebijakan Hutangdan Dividenterhadap NilaiPerusahaanProperty dan RealEstate
KebijakanHutang,KebijakanDeviden
NilaiPerusahaan
Kebijakan hutang dankebijakan devidenberpengaruh parsial dansignifikan terhadap nilaiperusahaan property dan realestate di Bursa EfekIndonesia periode tahun2012-2014.Kebijakan hutang dankebijakan devidenberpengaruh simultan dansignifikan terhadap nilaiperusahaan property dan realEstate di Bursa EfekIndonesia periodetahun 2012-2014.Kebijakan devidenberpengaruh dominanterhadap nilai perusahaanproperty dan real estate diBursa Efek Indonesiaperiode tahun 2012-2014.
Sumber : Jurnal – jurnal tahun 2012-2017
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penjelasan tentang nilai perusahaan dari beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa nilai perusahaan merupakan seberapa besar harga yang
bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Dimana calon
pembeli yang akan membeli perusahaan tersebut dapat melihat dari harga saham
perusahaan yang akan dibeli. Semakin tinggi harga saham perusahaan maka juga
menunjukkan bahwa nilai perusahaan juga tinggi. Karena nilai perusahaan yang
tinggi menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan para pemegang saham juga
17
semakin tinggi. Sehingga dapat membuat calon pembeli tertarik untuk membeli
saham perusahaan tersebut dan membuat para investor tetap mempertahankan
dana bahkan meningkatkan investasi kepada perushaan tersebut. Faktor-faktor di
antaranya meliputi keputusan investasi, kebijakan deviden, dan kebijakan hutang.
Kerangka teoritis dalam penelitian ini digambarkan oleh kerangka pemikiran
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
2.4.1 Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Setelah perusahaan mencoba untuk medapatkan dana, maka dana tersebut akan
dipergunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kentungan dimasa yang akan
datang. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan dimasa yang
akan datang. Apabila perusahaan salah di dalam pemilihan investasi, maka
kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini tentunya akan
mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan.
H3
H2
H1KEPUTUSANINVESTASI
KEBIJAKANDIVIDEN
KEBIJAKANHUTANG
NILAI PERUSAHAAN
18
Untuk itu, manajer hendaknya menjaga pertumbuhan investasi agar dapat
mencapai tujuan perusahaan melalui kesejahteraan pemegang saham sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Michelle
dan Megawati (2005) menyatakan bahwa tingkat pengembalian investasi berupa
dividen bagi investor dapat diprediksi melalui rasio profitabilitas, likuiditas, dan
leverage (hutang) dari perusahaan. Menurut Herawati (2013) keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kenaikan investasi akan
meningkatkan nilai perusahaan. Apabila tingkat investasi di sebuah perusahaan
tinggi, maka akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan
tersebut karena pertumbuhan investasi tersebut dapat dipersepsikan sebagai
informasi yang bagus bagi investor. Selain itu, peningkatan investasi ini akan
dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang dan penentu
nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan
melalui kegiatan investasi perusahaan. Menurut Winarto (2015) Kebijakan
Investasi berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
Ha : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.4.2 Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Menurut teori Modigliani dan Mertoh H, bahwa kebijakan dividen tidak relevan
terhadap nilai perusahaan yang berarti tidak ada kebijakan dividen yang optimal
karena dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Sementara itu, dividen lebih
kecil risikonya daripada capital gain, sehingga dividen setelah pajak dan
menawarkan dividen yield yang lebih tinggi akan meminimumkan biaya modal.
19
Pendapat yang lain menyatakan bahwa karena dividen cenderung dikenakan pajak
dari pada capital gain, maka maka investor akan meminta tingkat keuntungan
yang lebih tinggi untuk saham dengan dividend yield yang tinggi. Kelompok ini
menyarankan bahwa dengan dividend payout ratio (DPR) yang lebih rendah akan
memaksimumkan nilai perusahaan. Ketiga pendapat nampak bertentangan, namun
coba kita mempertimbangkan kandungan informasi, maka dapat dikatakan bahwa
pembayaran dividen sering diikuti oleh kenaikan harga saham. Kenaikan
pembayaran dividen dilihat sebagai signal bahwa perusahaan memiliki prospek
yang baik. Sebaliknya penurunan pembayaran dividen akan dilihat sebagai
prospek perusahaan yang buruk.
Menurut Nofrita (2013) berdasarkan uji secara parsial (uji t) antara kebijakan
dividen terhadap nilai perusahaan, diperoleh hasil bahwa kebijakan dividen
berpengaruh secara signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Hasil Penelitian
Winarto (2015) juga menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan
positif terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian Jusriani dan Rahardjo, (2013) dengan
judul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Utang, dan
Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan dengan Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011
menghasilkan kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
dengan arah positif. Dengan demikian hipotesis yang dapat dibangun adalah:
Ha: Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
20
2.4.3 Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan
Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan, karena saat kebutuhan
hutangnya naik, itu akan digunakan untuk pembiayaan perusahaan. Peningkatan
nilai tersebut dikaitkan dengan harga saham dan penurunan hutang akan
menurunkan harga saham. Namun demikian peningkatan hutang juga akan
menimbulkan peningkatan risiko kebangkrutan bila tidak diimbangi dengan
penggunaan hutang yang hati-hati (Jusriani dan Rahardjo, 2013).
Pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan telah beberapa kali
dilakukan dan menghasilkan hasil yang beragam. Hasil yang menunjukkan
kebijakan profitabilitas dan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan arah positif. Sedangkan untuk kebijakan hutang dan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,
diteliti oleh Jusriani dan Rahardjo, (2013) yang meneliti pengaruh profitabilitas,
kebijakan deviden, kebijakan hutang, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011, metode pengolahan data
yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, multiple analisis
regresi, koefisien uji determinasi, uji f dan uji t.
Himawan dan Christiawan, (2013) meneliti pengaruh keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan sampel sebanyak 475
pengamatan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI tahun 2010-2014,
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini
adalah keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Dimana yang dimaksud keputusan pendanaan dalam penelitian
21
tersebut adalah kebijakan hutang. Atas dasar hasil-hasil penelitian di atas, maka
hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut :
Ha: Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016, karena perusahaan manufaktur
merupakan kelompok industri terbesar di BEI sehingga diharapkan dapat
diperoleh jumlah sampel yang representatif.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian
dipilih secara purposive sampling dimana sampel yang dipilih sesuai dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk menjadi
anggota sampel adalah sebagai berikut ini :
1. Perusahaan manufaktur yang telah go public per 1 Januari 2012 sampai
dengan per 31 Desember 2016;
2. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen tunai selama kurun waktu
2012 sampai dengan 2016;
23
3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami kerugian selama periode
penelitian 2012 sampai dengan 2016;
4. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
mencantumkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian selama
kurun waktu 2012 sampai dengan 2016.
3.2 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian
bersumber dari Bursa Efek Indonesia yang diteliti berdasarkan jumlah saham yang
diperdagangkan dan jumlah saham yang beredar untuk masing-masing sampel
perusahaan selama periode waktu pengamatan pada 2012-2016.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel-variabel seperti berikut :
3.3.1.1 Keputusan Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang
dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Aktivitas perusahaan juga mengalami perkembangan yaitu dalam peningkatan
produktivitas kerja, salah satunya dalam penentuan investasi perusahaan, yaitu
menetapkan kombinasi dari harta (asset mix) yang paling baik bagi perusahaan,
baik investasi dalam modal kerja maupun harta tetap perusahaan. Penetapan
investasi perlu mendapat perhatian agar tercipta pendayagunaan dana yang
optimal dan tercipta keseimbangan antara unsur likuiditas dan rentabilitas dalam
perusahaan. Keputusan investasi adalah keputusan menyangkut pengalokasian
24
dana berasal dari dalam dan luar perusahaan dalam berbagai bentuk investasi.
Pada penelitian ini keputusan investasi diukur menggunakan price earning ratio
(PER) yang menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per
saham (earning per share). Price earning ratio (PER) memperlihatkan seberapa
besar harga yang para investor bersedia untuk membayar setiap rupiah laba yang
dilaporkan. Menurut Warsono dalam Rochmah dan Asyik, (2015) PER dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
(PER) = ℎ ℎ3.3.1.2 Kebijakan Dividen
Kebijakan Dividen juga bisa dikaitkan dengan nilai perusahaan. Memang masih
terdapat tiga kelompok yaitu MM berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak
relevan yang berarti tidak ada kebijakan dividen yang optimal karena dividen
tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Kelompok kedua adalah pendapat Gordon
Lintner yaitu dividen lebih kecil risikonya daripada capital gain, sehingga
dividen setelah pajak dan menawarkan dividen yield yang lebih tinggi akan
meminimumkan biaya modal. Kelompok ketiga adalah bahwa karena dividen
cenderung dikenakan pajak daripada capital gain, maka maka investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividend yield
yang tinggi.
Kebijakan dividen diukur dengan menggunakan rasio pembayaran dividen
(dividend payout ratio). Semakin tinggi rasio DPR menunjukkan semakin tinggi
laba yang didistribusikan kepada para pemilik melalui pembayaran dividen. Rasio
DPR diperoleh dengan membagi dividen per lembar dengan laba per lembar
25
saham. Menurut Mardiyanti et al., (2012) rasio DPR dapat diformulasikan sebagai
berikut :
= ℎℎ ℎ3.3.1.3 Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang juga akan terkait dengan nilai perusahaan. Dengan
mempertimbangkan pajak, maka nilai perusahaan atau harga saham akan
ditentukan oleh struktur modal. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin
tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan
hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Kebijakan hutang dalam
penelitian ini dukur dengan proksi seperti berikut ini
(DER) =3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan
adalah nilai sekarang dari pendapatan yang diharapkan di masa mendatang serta
mencerminkan dampak atas keputusan yang telah diambil oleh manajer keuangan
terhadap harga saham perusahaan (Himawan dan Christiawan, 2016). Nilai
perusahaan juga merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan
indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan yang tercermin dalam
harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
26
Nilai perusahaan dapat dihitung melalui dua metode yaitu menggunakan Tobin’s
Q dalam Mandasari, et al., (2013), Sumiati dan Rizqia (2013) dan Price Book
Value dalam Himawan dan Christiawan (2016), Ilhamsyah (2017) . Kedua rasio
ini menggambarkan bagaimana investor menilai perusahan secara keseluruhan.
Rasio Tobin’s Q dapat menjadi proksi nilai perusahaan yang baik dari segi
investasi sedangkan rasio Price Book Value menunjukkan hubungan antara harga
saham perusahaan dengan laba dan nilai buku perusahaan, dimana melalui rasio
ini, manajemen dapat mengetahui bagaimana tanggapan investor terhadap kinerja
dan prospek perusahaan.
Tobin’s Q adalah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya
tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu proforma manajemen dalam
mengelola aktiva perusahaan. Nilai Tobin’s Q menggambarkan suatu kondisi
peluang investasi yang dimiliki perusahaan atau potensi pertumbuhan perusahaan
(Tobin dalam Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Nilai Tobin’s Q dihasilkan dari
penjumlahan nilai pasar saham (market value of all outstanding stock) dan nilai
pasar hutang (market value of all debt) dibandingkan dengan nilai seluruh modal
yang ditempatkan dalam aktiva produksi (replacement value of all production
capacity), maka Tobin’s Q dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan,
yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan. Tobin’s Q dapat
diformulasikan sebagai berikut :
= MVS + MVDRVAKeterangan :
MVS = Market value of all outstanding stock.
MVD = Market value of all debt.
RVA = Replacement value of all production capacity
27
Di dalam penggunaannya, Tobin’s Q mengalami modifikasi. Modifikasi Tobin’s
Q versi Chung dan Pruitt dalam Sudiyatno dan Puspitasari, (2010) telah
digunakan secara konsisten karena disederhanakan diberbagai simulasi
permainan. Modifikasi versi ini secara statistik kira-kira mendekati Tobin’s Q asli
dan menghasilkan perkiraan 99,6% dari formulasi aslinya yang digunakan oleh
Lindenberg dan Ross dalam Sudiyatno dan Puspitasari, (2010). Formulasi
rumusnya sebagai berikut:
= +Keterangan :
MVS = Market value of all outstanding shares.
D = Debt.
TA = Firm’s asset’s.
Market value of all outstanding shares (MVS) merupakan nilai pasar saham yang
diperoleh dari perkalian jumlah saham yang beredar dengan harga saham
(Outstanding Shares*Stock Price). Debt merupakan besarnya nilai pasar hutang,
dimana nilai ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
D = (AVCL – AVCA) + AVLTD
Keterangan :
AVCL = Accounting value of the firm’s Current Liabilities.
= Short Term Debt + Taxes Payable.
AVLTD = Accounting value of the firm’s Long Term Debt.= Long Term Debt.
AVCA = Accounting value of the firm’s Current Assets.
= Cash + Account Receivable + Inventories.
28
3.4 Model Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik
deskriptif dan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini analisis data yang
diperoleh akan diolah menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 20.
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewness/kemencengan distribusi (Ghozali, 2016).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau penyebaran data sampel
atau populasi.
Analisis statistik deskriptif dipilih berdasarkan skala pengukurannya. Untuk data
berskala nominal dan interval, teknik analisis data deskriptif yang bisa digunakan
hanya modus, sementara data berskala interval dan rasio bisa dilakukan semua
teknik analisis data deskriptif.
3.4.2 Pengujian Regresi Berganda
Model regresi berganda adalah bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
independen sebagai faktor predictor dinaik-turunkan nilainya (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini digunakan model regresi berganda. Untuk mengetahui
pengaruh kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan digunakan model regresi berganda yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tobin’s Q = b0+b1DER + b2DPR + b3PER + ε ................................... (i)
29
Keterangan :
Tobin’s Q = nilai perusahaan
b0 = konstanta
b1, ....b3 = koefisien regresi
DER = debt to equity ratio
DPR = dividend payout ratio
PER = price earning ratio
ε = standart error
3.4.3 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk memberikan penilaian atau
kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
estimasi, tidak bias, dan konsisten. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik
yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji
heteroskedasitas, diuraikan sebagai berikut:
3.4.3.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016), uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau
distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah
dengan menggunakan metode trimming, yaitu menghilangkan data yang bersifat
oulier. Oulier adalah data yang memiliki nilai di luar batas normal. Setelah data
oulier dihilangkan, uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov. Dengan uji
ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati terdistribusi
normal. Kriteria pengujian dengan dua arah (twotailed test) yaitu dengan
membandingkan probabilitas dengan tarif signifikan 0,05. jika p > 0,05 maka data
terdistribusi normal.
30
Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik P-P plot. Menurut
Santoso (2001) ketentuannya adalah sebagai berikut:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.4.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi
hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga
sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu
terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel
bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk
mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Hair et al, dalam Priyatno
(2010) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai
tolerance lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
Jika dalam model regresi terdapat multikolinieritas atau nilai tolerance ≤ 0,10 atau
VIF ≥ 10 maka terjadi multikolonieritas atau variabel bebas harus dikeluarkan dari
persamaan supaya hasil yang diperoleh tidak bias. Namun, apabila model regresi
mempunyai nilai tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10 maka menunjukkan bebas
multikolonieritas (Ghozali, 2016).
31
3.4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan
model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi
lain. Dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter pada
output SPSS, dimana menurut Priyatno (2010) ketentuannya adalah sebagai
berikut :
1. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu teratur maka diindikasikan terdapat
masalah heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2016).
3.4.3.4 Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji run
test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data
residual terjadi secara random atau tidak sistematis (Ghozali, 2016).
Pengambilan keputusan dalam uji run test:
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejela
autokorelasi.
32
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05 maka tidak terdapat
gejala autokorelasi.
3.4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
berupa kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan dengan tingkat signifikansi yang masih bisa ditoleransi ditetapkan
0,05 (α = 5%).
3.4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur proporsi pengaruh seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Semakin kecil nilai R2, maka semakin terbatas kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya.
Untuk mengetahui berapakah proporsi pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen yang dimasukkan dalam model, penelitian harus
menggunakan nilai Adjusted R Square (Adj R2) karena terdapat lebih dari satu
variabel independen dan apabila hanya ada satu variabel independen maka
menggunakan R Square (R2) dalam menjelaskan pengaruh variabel
independennya (Ghozali, 2016).
3.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
F-test juga digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2016). Uji
33
Statistik F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil
regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi level 0.05 (α= 5%).
F-test (Uji-F) memiliki kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Ha ditolak yaitu apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih dari
nilai α = 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit)
untuk digunakan dalam penelitian.
b. Ho diterima yaitu apabila value < 0,05 atau bila nilai signifikansi kurang
dari atau sama dengan nilai α = 0,05 berarti model regresi dalam penelitian
ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.
3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang dilakukan untuk
melihat apakah masingmasing variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel independen. Uji T dalam penelitian ini menggunakan tingkat
signifikansi 5%.
Ho diterima Ha ditolak; pvalue > 0.05 berarti variabel bebas secara individu tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Ho ditolak Ha diterima; pvalue < 0.05 berarti variabel bebas secara individu
berpengaruh terhadap variabel terikat.
55
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang, keputusan
investasi dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keputusan investasi yang diproksikan dengan Price earning ratio (PER)
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
yang di proksikan dengan Tobin’s Q.
2. Kebijakan dividen yang dihitung menggunakan Dividend payout ratio (DPR)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang di
proksikan dengan Tobin’s Q.
3. Kebijakan hutang yang diproksikan dengan Debt to equity ratio (DER) tidak
memiliki berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang di proksikan
dengan Tobin’s Q.
56
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan 5 tahun periode penelitian selama 2012-
2016, sehingga hanya dapat diperoleh 83 perusahaan manufaktur yang
menjadi sampel.
2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu kebijakan
hutang, kebijakan investasi dan kebijakan dividen.
3. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur tanpa
memisahkan jenis industri, sehingga kemungkinan dapat terjadi pengaruh
perbedaan karakteristik pada hasil penelitian.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa
saran, antara lain:
1. Penelitian berikutnya dapat menambah atau memperpanjang periode
penelitian, sehingga dapat diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan
jumlah observasi yang lebih memungkikan untuk dapat diperoleh hasil yang
lebih baik secara statistik.
2. Penelitian berikutnya dapat menambah variabel independen dalam model
penelitian sehingga dapat diperoleh hasil penelitian terkait faktor yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara lebih mendalam. Faktor yang
dapat ditambahkan seperti ukuran perusahaan dan good coorporate
governance dan profitabilitas.
57
3. Penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian yang sama dengan
memisahkan sampel perusahaan manufaktur sesuai dengan jenis industri
sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih spesifik dan terhindar
dari pengaruh perbedaan karakteristik industri.
DAFTAR PUSTAKA
Andinata, Wawan. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan DividenTerhadap Nilai Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ekonomi.
Ardestani, Hananeh Shahteimoori, et. al. 2013. Dividend Payout Policy,Investment Opportunity Set and Corporate Financing in the IndustrialProducts Sector of Malaysia. Journal of Applied Finance & Banking. Vol.3, No. 1, pp.123 - 136. Scienpress Ltd.
Bangun, Nurainun, dan Sinta Wati. 2007. Analisis Pengaruh Profitabilitas DanKebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa, DanInvestasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi. TahunIX, No. 2, Mei 2007: 107-120.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2011. Dasar - dasar ManajemenKeuangan. Buku 2. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Christiawan, Yulius Jogi, dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial:Kebijakan Utang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi danKeuangan. Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 1-8.
Endarmawan, Yogi. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Artikel Ilmiah.Universitas Jember.
Fenandar, I., Gany dan Raharja, Surya. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Per usahaan.Jurnal Akuntansi. Vol 1, No 2, Hal 01-10. Semarang: UNDIP.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.
Herawati, Titin. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang danProfitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Vol 2, No 02.
Hidayati, Nur. 2006. Teori Kebijakan Dividen (Dividend Policy).www.scribd.com/doc/80617598/18/Teori-Kebijakan-Dividen. diaksesseptember 2017.
Himawan, Mey Rianaputri dan Yulius Jogi Christiawan. 2016. PengaruhKebijakan Deviden dan Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan(Studi pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014).Jurnal Akuntansi Bisnis. Volume 4. Nomor 1. Surabaya: Universitas KristenPetra.
Husnan, Suad. 2001. Dasar - Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. AMPYPKN. Yogyakarta.
Ilhamsyah, Fendyka Luqman, dan Hendri Soekotjo. 2017. Pengaruh KebujakanDeviden, Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol 6, No 2, Februari 2017.
Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis PengaruhProfitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan KepemilikanManajerial terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011).Diponegoro Journal of Accounting. Vol 2, No 2, Hal 1-10.
Kohar, Andi dan Akramunnas. 2017. Pengaruh Struktur Modal dan KebijakanDividen terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Muslim Indonesia. Vol 7 no1; 1-16.
KOMPAS. 2008. Ketika Krisis dan Bursa Global Berjatuhan. Kompas.com. 25november 2008. Diakses pada 2 februari 2018.https://ekonomi.kompas.com/read/2008/11/25/11505763/ketika.krisis.dan.bursa.global.berjatuhan.
Mandasari, P. Y., Kamaliah dan Hanif, R. A. 2013. The Influence of CorporateSocial Responsibility to Firm Value With Profitability and Leverage as aModerating Variable (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI Tahun 2010-2012). Jurnal Ekonomi 21(4): 1-20.
Mardiyanti, U., G.N. Ahmad, dan R. Putri. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen,Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010. JurnalRiset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) 3(1): 1-17.
Michele & Megawati. 2005. Tingkat pengembalian investasi dapat diprediksimelalui profitabilitas, likuiditas dan leverage. kumpulan jurnalekonomi.com
Mulyono. 2000. Peramalan Bisnis dan Ekonometrika Edsi Pertama. Yogyakarta :BPFE.
Nahdiroh. 2013. Studi Empiris Keputusan Dividen, Investasi, dan PendanaanEksternal pada Perusahaan - Perusahaan Indonesia yang Go Public di BEI.Jurnal Otonomi, 13(1):h:91-104.
Narita, Rona Mersi. 2012. Analisis Kebijakan Hutang. Accounting AnalysisJournal. Vol 1 (2) (2012). ISSN 2252-6765.
Ningsih, Putri Prihatin dan Indarti iin. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2007 – 2009). Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis. Vol 1No. 1 tahun 2012. Page 1- 23.
Nuryono, Sandlyu. 2012. Industri Manufaktur Tertekan Akibat Krisis Global.Inilah.com. 14 desember 2012. Diakses pada 27 februari 2018.https://ekonomi.inilah.com/read/detail/1807662/industri-manufaktur-tertekan-akibat-krisis-global.
Prapaska, Johan Ruth Dan Siti Mutmainah. 2012. Analisis Pengaruh TingkatProfitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan KebijakanDeviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BeiTahun 2009-2010. Diponegoro Jurnal of Accounting. Vol. 1, No. 1, Hal 1-12.
Prastuti, Ni Kadek Rai dan Sudiartha, I Gede Merta. 2016. Pengaruh StrukturModal, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan terhadap NilaiPerusahaan pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal ManajemenUnud,.Vol.5, No.3, 2016: 1572-1598. Bali : Universitas Udayana.
Priyatno, Duwi. 2010. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 19. Yogyakarta:Andi
Rakhimsyah, Leli Amnah dan Gunawan, Barbara. 2011. Pengaruh KeputusanInvestasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat SukuBunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi Vol. 7, No. 1, Juni.
Rochmah, A. M. dan N.F. Asyik. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan danKeputusan Investasi terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. JurnalIlmu dan Riset Akuntansi 4(4): 1-21.
Rustendi, Tedi, dan Farid Jimmi, 2008. Pengaruh Utang dan KepemilikanManajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur. JurnalAkuntansi. Vol. 3, No. 1, 2008: 411-422.
Salvatore, Dominick. 2011. Managerial Economics. 10th ed. Hoboken, NewJersey : John Wiley & Sons.
Santoso, Singgih. (2001). SPSS Versi Mengolah Data Statistik Secara Profesional.PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat.Yogyakarta: BPFE.
Solichah, Fatmawati. 2017. Pengaruh Kebijakan Hutang dan Deviden terhadapNilai Perusahaan Property dan Real Estate. Jurnal Akademika. Vol. 15.No.2 Agustus 2017.
Sudiyatno, Bambang dan Elen Puspitasari. 2010. Tobin’s Q dan Altman Z-ScoreSebagai indikator pengukur kinerja perusahaan. Kajian Akuntansi, Februari2010, Hal 9-21. Vol 2 No. 1, ISSN: 1979-4886
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuanktitatif, Kualitatif, dan Kombinasi(Mixed Methods). Bandung : Badan Penerbit Alfabeta.
Sumiati, Siti Aisjah dan Dwita Ayu Rizqia. 2013. Effect of ManagerialOwnership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and InvestmentOpportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal ofFinance and Accounting. Vol.4, No.11, 2013.
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,Leverage, Faktor Interen dan Faktor Eksteren terhadap Nilai Perusahan.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9,No. 1.
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan.Accounting Analysis Journal. Volume 1. Nomor 2.
Sulistiono. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan UkuranPerusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI.Jurnal Ekonomi Akuntansi. Februari 2010.
Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan TerhadapNilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai VariabelIntervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-25
Winarto. J. 2015. The Determinants of Manufacture Firm Value in IndonesiaStock Exchange. International Journal of Information, Business andManagement 7(4).
Wijaya, L. R., Bandi, dan A. Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi,Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan.Prosiding. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.