pengaruh intensitas r&d dan corporate social ...digilib.unila.ac.id/31231/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH INTENSITAS R&D DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA
PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2016)
(SKRIPSI)
Oleh
Amalia Pratiwi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS R&D DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA
PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2016)
Oleh
Amalia Pratiwi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas R&D dan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap harga saham pada perusahaan non-
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di tahun 2016. R&D dan CSR
dianggap sebagai strategi kompetitif perusahaan yang penting dalam
merealisasikan kinerja perusahaan. harapan dalam memenuhi kebutuhan pasar dan
memenangkan persaingan. R&D dan CSR dinilai untuk meningkatkan nilai
perusahaan, yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang baik. Kinerja
perusahaan yang baik mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan,
sehingga investor dapat memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan atau tidak.
Dengan menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder dari Bursa Efek
Indonesia, penelitian ini memiliki 69 perusahaan sampel dalam pemilihan
berdasarkan teknik purposive sampling pada tahun 2016 dari 471 perusahaan yang
diamati. Analisis data menggunakan analisis linier berganda dengan software
SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas R&D dan corporate
social responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap harga saham. Implikasi
praktis dari penelitian ini sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam
melakukan kebijakan untuk melakukan kegiatan investasi dalam R&D dan
meningkatkan intensitas R&D dan melakukan kegiatan CSR sebagai
pertimbangan terkait dengan penambahan nilai perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan utama perusahaan, dan pertimbangan bagi investor dalam
menilai perusahaan sebelum berinvestasi dengan melihat R&D perusahaan dan
CSR di mana ini akan memberikan harga saham yang baik bagi investor.
Kata kunci: book value of equity, corporate social responsibility, earnings per
share, harga saham, intensitas R&D
ABSTRACT
THE EFFECT OF R&D INTENSITY AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) ON STOCK PRICE (STUDY AT NON-FINANCIAL
COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE IN 2016)
By
Amalia Pratiwi
This research aims to determine the effect of the R&D intensity and corporate
social responsibility (CSR) on stock prices at non-financial companies listed on
the Indonesia Stock Exchange in 2016. R&D and CSR are considered as an
important firms competitive strategy in realizing the firm's expectations in
meeting market needs and win the competition. R&D and CSR are assessed to
increase the firm value, which reflects the good firms financial performance.
Good corporate performance affects investors' valuation of the firm, so investors
can decide to invest in the firm or not. Using quantitative methods with secondary
data from the Indonesia Stock Exchange, this study has 69 sample companies in
the selection based on purposive sampling technique in 2016 from 471 companies
observed. Data analysis using multiple linear analysis with software SPSS 23. The
result of this research indicate that the R&D intensity and corporate social
responsibility (CSR) have positive effect on stock price. The practical implications
of the research as a consideration for firms in conducting policies to conduct
investment activities in R&D and increase the R&D intensity and conduct CSR
activities as consideration related to the addition of firm value in order to achieve
the main objectives of the firm, and a consideration for investors in assessing the
firm before investing by looking at corporate R&D and CSR where this will
provide a good stock price for investors.
Keywords: book value of equity, corporate social responsibility, earnings per
share, R&D Intensity, stock price
PENGARUH INTENSITAS R&D DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA
PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2016)
Oleh
Amalia Pratiwi
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20
Februari 1996 dengan nama lengkap Amalia Pratiwi dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak
Amat Zakaria dan Ibu Helna Yunita. Penulis menempuh
pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 01 Kupang Raya pada tahun 2002-
2008, selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di SMP Negeri 16 Bandar Lampung pada tahun 2011, dan kemudian
menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMK Negeri 4
Bandar Lampung pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswi S1 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswi
penulis terdaftar sebagai brigadir muda BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEB
Unila pada awal perkuliahan, selain itu penulis terdaftar sebagai anggota aktif
HIMAKTA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila anggota bidang
keilmuan pada periode 2015/2016, dan terdaftar sebagai anggota aktif KSPM
(Kelompok Studi Pasar Modal) FEB Unila juga sebagai anggota bidang keilmuan
pada periode 2015/2016.
Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi eksternal Komunitas Jago
Akuntansi Indonesia dan diamanahkan menjadi Bendahara Chapter Lampung
periode 2016/2017. Kemudian pada periode 2017/2018 penulis diamanahkan
menjadi Kepala Biro Rumah Tangga Komunitas Jago Akuntansi Indonesia Pusat.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang
begitu besar kepada penulis.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Amat Zakaria dan Ibunda Helna
Yunita. Terimakasih yang tiada tara kepada ibu dan ayah yang selalu memberikan
doa yang tiada henti, nasihat yang bermanfaat, kekuatan dalam segala kondisi, dan
selalu memberikan dukungan untuk cita-citaku. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perlindungan di dunia maupun di akhirat untuk ibu dan ayah.
Adik-adikku tercinta, Muhammad Alqindy dan Leny Agustriani.
Terimakasih atas segala keceriaan, canda tawa, kasih sayang, pengertian dan
dukungannya selama ini.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengatahui,
sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 6-8)
“Bukan tentang bagaimana kini kita berdiri, tapi tentang bagaimana dahulu kita
jatuh dan tidak pernah lelah mencoba untuk bangkit lagi.”
(Amalia Pratiwi)
“No matter how much it hurts right now, one day you'll look back and realize it
changed your life for the better.”
(Anonymous)
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Intensitas R&D dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2016)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku
Dosen Pembimbing Pendamping. Terimakasih untuk kesediaannya
memberikan waktu, bimbingan, arahan, masukan dengan penuh kesabaran
selama proses penyelesaian skripsi ini..
4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan
nasihat yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji
Utama yang telah memberikan saran-saran yang membangun mengenai
pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Komarudin, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan saran dan nasihat selama penulis menjadi
mahasiswa.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta
pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.
8. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama
penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Amat Zakaria dan Ibunda Helna
Yunita yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa yang
tiada henti, dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.
Terimakasih untuk segala kepercayaan yang tiada pernah henti. Sehat terus
ya Mah, Bah.
10. Adik-adikku terkasih, Muhammad Alqindy dan Leny Agustriani.
Terimakasih untuk segala kasih sayang, pengertian, doa, dan canda tawa
selama ini. Semoga kelak, kalian bisa sampai di tahap ini, bahkan lebih.
11. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah
diberikan.
12. Sahabatku, Siti Ulfa Nabila. Terimakasih sudah menjadi rumah untuk
pelarian kapanpun kubutuhkan, terimakasih sudah menjadi wadah untuk
air mata yang kutumpahkan, terimakasih sudah menjadi apapun yang
kubutuhkan. Semoga silaturahmi kita, keluarga kita tetap terjalin sampai
kapanpun. Sukses selalu ya, Ung.
13. Sahabatku, Yunita Sari. Terimakasih sudah memahami selama 10 tahun
ini, terimakasih untuk tidak pernah berubah dan menjadi moodboster
selama ini, terimakasih untuk perhatian, dan canda tawa selama ini.
Semoga silaturahmi kita, keluarga kita tetap terjalin sampai kapanpun.
Sukses selalu, Nyun.
14. Ukhti Sholehah, Umi Choirunnisa, Oftika Sari, Faila Suffah, Dewi
Yulyana, Dhiyaa Ronaa dan Zahrati. Terimakasih untuk semua waktu dan
momen yang telah dilalui, terimakasih untuk semua pembelajaran hidup
yang berharga. Terimakasih untuk selalu mengertu mesti ego dan hati
selalu ingin mendahului. Semangat terus kawan.
15. Future Accountant, Umi Choirunnisa, Oftika Sari, Faila Suffah, Dewi
Yulyana, Dhiyaa Ronaa, Zahrati, Amin Sobri, Ahmad Aminudin, Agro
Niago Utomo, Teguh Prasetyo, Ariyanto dan Micho Zyafutra. Terimakasih
atas ribuan canda tawa, dukungan, motivasi, dan doa yang kalian berikan.
Semoga tidak putus sampai kapanpun.
16. Calon Istri Sholehah, Umi Choirunnisa dan Oftika Sari. Terimakasih
untuk bantuannya selama perkuliahan ini, untuk support dan pengalaman
berharga yang selalu baru kita temui bersama.
17. Sobat Aing, Novita, Indi, Putri, Oftika, Gading, Aggil, Rexsiki, dan Jerry.
Terimakasih untuk semua waktu dan momen yang telah dilalui.
Terimakasih untuk segala canda tawa dan dukungan selama ini.
18. Seluruh teman terbaik yaitu Bipa, Ajeng, Anggit, Anisa, Arini, Atika,
Bella, Chaki, Chatia, Dani, Dhana, Dhissa, Dicky, Dila, Dilla Ayu, Dina,
Elsa, Fani, Ujo, Iroh, Icha, Bila, Niken, Ocha, Beka, Reka, Dodo, Ika,
Reggy, Rume, Soni, Winda, Yandi, Yuda, Zelda serta seluruh teman-
teman angkatanku, S1 Akuntansi 2014 lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan dan canda tawa
selama masa kuliah. Sukses selalu kawan.
19. Keluarga KKN Desa Jayasakti, Vielda, Kak Fanya, Ayu, Sutan, Kak
Yasin, Elham dan Kak Ahmad. Terimakasih untuk kerja sama dan
pengalaman hidup selama 40 hari. Semoga kesuksesan telah menanti
kalian di kemudian hari.
20. Anggota Komunitas Jago Akuntansi Indonesia Chapter Lampung, Robert,
Agnes, Resti, Putri, Paul, Anisa, Kak Arif, Kak Ruri, Kak Tria, Kak Riska,
Kak Azhar, Kak Cepe, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Terimakasih atas kebersamaan, dan momen yang takkan terlupakan.
Semoga kita menjadi besar karena berjiwa besar.
21. Baby Shark Squad, Amirul, Chatia, Gilda, Dicky, Rume. Terimakasih
teman-teman untuk saling mendukung dan menemani selama proses
penyusun skripsi ini, sukses untuk kita semua ya.
22. Teruntuk Kak Fatma Nur Soffitri. Terimakasih atas semua kesabaran
menghadapi banyak pertanyaan yang kuajukan, untuk semua jawaban dan
motivasi yang membangun serta bantuan yang tidak dapat disebutkan.
Sukses selalu, Kak Fat.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik
ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Bandar Lampung, 17 April 2018
Penulis,
Amalia Pratiwi
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan ........................................................ 1
1.2 Rumusan Permasalahan ................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 8
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................. 10
2.1.1 Resource Based View Theory ........................................... 10
2.1.2 Stakeholder Theory .......................................................... 11
2.1.3 Signaling Theory .............................................................. 12
2.1.4 Intensitas Research and Development .............................. 13
2.1.5 Corporate Social Responsibility ....................................... 14
2.1.6 Harga Saham .................................................................... 15
2.1.7 Earnings ........................................................................... 17
2.1.8 Book Value ....................................................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................... 19
2.3 Model Penelitian .......................................................................... 21
2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................. 21
2.4.1 Intensitas R&D berpengaruh terhadap Harga Saham....... 21
2.4.2 Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap
Harga Saham .................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................... 24
3.1.1 Populasi ............................................................................. 24
3.1.2 Sampel ............................................................................... 24
3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 25
3.3 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 26
3.3.1 Variabel Independen ........................................................ 26
ii
3.3.1.1 Intensitas R&D ..................................................... 26
3.3.1.2 Corporate Social Responsibility ........................... 27
3.3.2 Variabel Dependen ........................................................... 27
3.3.3 Variabel Kontrol ............................................................... 28
3.3.3.1 Earnings................................................................ 28
3.3.3.2 Book Value ............................................................ 29
3.4 Metode Analisis Data .................................................................. 29
3.4.1 Statistik Deskriptif ........................................................... 29
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 30
3.4.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 30
3.4.2.2 Uji Multikolonieritas ............................................ 31
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 31
3.4.2.4 Uji Autokorelasi ................................................... 32
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 33
3.4.4 Uji Hipotesis .................................................................... 34
3.4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................ 34
3.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........... 35
3.4.4.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) .......... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 36
4.2.1 Harga Saham .................................................................... 37
4.2.2 Earnings ........................................................................... 38
4.2.3 Book Value ....................................................................... 38
4.2.4 Intensitas Research and Development ............................. 39
4.2.5 Corporate Social Responsibility ...................................... 40
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 40
4.3.1 Uji Normalitas ................................................................... 40
4.3.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 42
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 44
4.3.4 Uji Autokorelasi ............................................................... 45
4.4 Hasil Uji Hipotestis ...................................................................... 46
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 46
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................ 47
4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ...... 48
4.4.3.1 Hubungan Intensitas Research and Development
terhadap Harga Saham .......................................... 49
4.4.3.2 Hubungan Corporate Social Responsibility
terhadap Harga Saham .......................................... 49
4.4.3.3 Hubungan Earnings terhadap Harga Saham ........ 50
4.4.3.4 Hubungan Book Value terhadap Harga Saham ..... 50
4.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 51
4.5 Pembahasan dan Hasil Analisis.................................................... 52
4.5.1 Pengaruh Intensitas Research and Development terhadap
Harga Saham .................................................................... 52
4.5.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Harga Saham ..................................................................... 54
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 57
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 58
5.3 Saran ............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 18
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ................................................................................... 24
Tabel 3.2 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 31
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 36
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................... 42
Tabel 4.3 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................... 47
Tabel 4.7 Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ....................... 48
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 20
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Model Regresi – Histogram ............................. 40
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Model Regresi – P-P Plot ................................. 41
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastitas ................................................................ 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan zaman yang semakin modern memicu perkembangan bisnis antar
perusahaan semakin modern pula. Meningkatnya penggunaan teknologi sejalan
dengan meningkatnya persaingan dalam bidang ekonomi dan bisnis yang semakin
kompetitif. Perusahaan dituntut untuk tetap bertahan dalam pasar maupun tetap
menjadi market leader usahanya dalam keadaan apapun. Faktor persaingan
menyebabkan perusahaan harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan
pasar dan memenangkannya. Hal ini membuat Penelitian dan Pengembangan atau
Research and Development (R&D) dianggap sebagai strategi kompetitif
perusahaan yang penting dalam mewujudkan harapan tersebut.
Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Sugiyono (2012:297) menyebutkan
bahwa Research and Development (R&D) pada perusahaan industri merupakan
ujung tombak dari suatu industri dalam menghasilkan produk-produk baru yang
dibutuhkan oleh pasar. Tanpa inovasi, tiada satu perusahaan yang dapat bertahan
(Daft, 2011:5).
2
Negara-negara maju di dunia telah menjadikan R&D sebagai investasi yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaannya. Menurut data Global
Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (2017) negara maju
atau negara berkembang yang progresif, rata-rata mengalokasikan anggaran cukup
besar untuk R&D. Korea Selatan menganggarkan dana untuk R&D sebesar 5%
dari PDB, Israel 4% dari PDB, Jepang 3,5% dari PDB, Amerika Serikat
mendekati 3% dari PDB, Singapura 2,36% dari PDB, Tiongkok di atas 2% dari
PDB, Malaysia mendekati dari 2%, dan Vietnam 0,1% dari PDB. Sedangkan
Indonesia hanya mengalokasikan anggaran sebesar 0,09% dari PDB, sangat kecil
dibandingkan negara-negara tersebut.
Data tersebut menggambarkan masih kurangnya perhatian pemerintah Indonesia
terhadap aktivitas R&D pada berbagai aspek. Selain pemerintah, kenyataannya
memang hanya sebagian kecil perusahaan di Indonesia yang telah melakukan
kegiatan R&D (Mahdita dan Satyawan, 2016). Sedangkan R&D merupakan
aktivitas perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan
dan dapat mempengaruhi nilai perusahaan melalui perbaikan dan inovasi baik
proses maupun produknya (Padgett dan Galan, 2010). Aktivitas R&D memang
belum menjadi perhatian khusus di Indonesia, baik sebagai bentuk investasi
perusahaan maupun sebagai bentuk topik penelitian oleh para akademisi. Banyak
perusahaan yang belum menyadari bahwa R&D adalah hal penting yang harus
dimiliki oleh perusahaan.
Saat ini laporan keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan harus dapat
mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga bermanfaat bagi
3
masyarakat umum. Informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan
haruslah informasi yang mempunyai relevansi. Salah satu indikator bahwa suatu
informasi akuntansi relevan adalah adanya reaksi investor pada saat
diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari adanya pergerakan harga
saham (Naimah dan Utama, 2006). Informasi yang digunakan oleh investor dalam
pengambilan keputusan ini dapat berupa informasi keuangan maupun informasi
non-keuangan. Informasi non-keuangan tersebut dapat berupa informasi-informasi
yang lebih kompleks mengenai aktivitas perusahaan yang dapat memberikan
manfaat dalam jangka panjang bagi para pemangku kepentingan. Salah satunya
kegiatan R&D yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Pada kenyataannya para investor akan melihat sebuah perusahaan yang sehat
dengan menilai R&D dalam mengevaluasi kinerja masa depan, terutama ketika
mengevaluasi sebuah investasi jangka panjang (Arifian, 2011). R&D dinilai dapat
meningkatkan nilai perusahaan, dimana hal ini mencerminkan baiknya kinerja
keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik mempengaruhi penilaian
investor terhadap perusahaan, sehingga investor dapat memutuskan untuk
melakukan investasi pada perusahaan atau tidak.
Selain kegiatan R&D, pengungkapan kegiatan CSR dapat dijadikan investor
sebagai salah satu informasi non-keuangan penting lainnya yang dilihat dalam
pengambilan keputusan investasinya. CSR merupakan salah satu bentuk
komitmen yang ditunjukkan oleh perusahaan dalam hal memperhatikan
lingkungan maupun keadaan sosial sekitar. Investor kini tidak hanya berfokus
4
pada informasi keuangan sebuah perusahaan saja, namun juga terhadap citra baik
perusahaan yang tercermin dalam CSR dan brand image-nya dimata masyarakat.
Kedua kegiatan tersebut, baik R&D maupun CSR merupakan informasi non-
keuangan yang akan menambah penilaian bagi investor untuk menanamkan
modalnya berdasarkan prospek masa depan, tentu dengan melihat keberlanjutan
usaha (going concern) perusahaan yang akan diinvestasikan. Selain itu, alasan
pengungkapan CSR oleh perusahaan adalah untuk memperoleh keunggulan
kompetitif, untuk memenuhi ketentuan kontrak pinjaman dan memenuhi
ekspektasi masyarakat, untuk melegitimasi tindakan perusahaan, dan untuk
menarik investor (Deegan dan Blomquist, 2001; Hasnas, 1998; Ullman, 1985;
Patten, 1992; dalam Basamalah, et al., 2005) (Sayekti dan Wondabio, 2007).
Beberapa perusahaan selalu memilih untuk melampaui harapan dan kebijakan
pemangku kepentingan dengan melibatkan tindakan CSR yang meminimalkan
limbah dan mengurangi konsumsi energi dan dengan memprakarsai program
pengelolaan sumber daya manusia progresif (Chapple, et al., 2004 dalam Padgett
dan Galan, 2010). Hal ini membuktikan bahwa investor memberikan penekanan
tersendiri terhadap penilainnya mengenai perusahaan dan direalisasikan melalui
kegiatan CSR. CSR merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah
perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan
atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier
bahkan juga competitor (Latupono, 2015). Konsep ini sering disebut dengan
konsep Triple Bottom Line (TBL) yaitu keseimbangan antara tiga aspek, people-
5
sosial; planet-environment; dan profit-economic yang dikembangkan oleh
(Elkington, 1997 dalam Berkovics, 2010).
Banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan bahwa R&D dan CSR
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang salah satunya
dapat dilihat dari harga saham sebagai bentuk relevansi nilai informasi keuangan
dan non-keuangan tersebut. Yuliana (2012) menyatakan bahwa intensitas R&D
mempunyai pengaruh signifikan secara individu terhadap nilai perusahaan di
sektor manufaktur. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan
Mertha (2016) yang menyatakan bahwa intensitas R&D dan INTAV berpengaruh
positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan kinerja perusahaan. Kemudian
hasil penelitian yang dilakukan oleh Latupono (2015) menunjukkan bahwa CSR
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisien positif.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi (2013) dan Ryu, et al., (2016)
yang menunjukkan bahwa CSR memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap tingkat pengembalian saham yang dilihat dari selisih harga saham.
Sarumpaet, et al., (2017) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara
kinerja lingkungan yang diproksikan dengan PROPER dan harga saham pada
perusahaan yang masuk ke dalam kategori superior performers.
Penelitan-penelitian tersebut mengindikasikan bahwa investor akan bereaksi dan
memberikan respon positif terhadap pengungkapan R&D, juga terhadap
pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan yang dapat diukur dengan
harga saham, financial performance, stock return, dan abnormal return
(Balabanis, et al.,1988; Nurdin dan Cahyandito, 2006; Suratno dan Mutmainah,
6
2006; Nuzula dan Kato, 2010; Cheng dan Christiawan, 2011; Hendarto dan
Purwanto, 2012; dan Yu, et al., 2014 dalam Tjiasmanto dan Juniarti, 2015). Hasil
penelitian ini kemudian dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan Santoso
(2016) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara CSR
(Corporate Social Responsibility) dan Research and Development (R&D)
terhadap nilai perusahaan.
Namun terdapat hasil berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih
dan Purwanto (2013) yang menyatakan bahwa Research and Development
Intensity tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Setino dan Hartomo (2016) yang menyatakan
bahwa R&D berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain
itu penelitian yang dilakukan oleh Safira dan Riduan (2015) menyatakan bahwa
corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayansyah, dkk. (2015)
yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham.
Pada penelitian-penelitian sebelumnya para peneliti masih belum berfokus untuk
memisahkan perusahaan sektor keuangan dan sektor non-keuangan sebagai
perusahaan sampel, sehingga hasil penelitian mengenai pengaruh intensitas R&D
belum dapat diterapkan secara keseluruhan dikarenakan perbedaan sektor tersebut
dikhawatirkan membuat hasil penelitian menjadi bias. Selain itu, penilaian CSR
dalam penelitian ini menggunakan guidelines yang dikeluarkan oleh Global
Reporting Initiative (GRI) G4 yang meliputi 91 item pengungkapan, dimana item-
7
item pengungkapan tersebut lebih banyak dilakukan atau dianjurkan untuk
perusahaan-perusahaan sektor non-keuangan. Sehingga apabila penelitian ini
menggunakan sampel perusahaan sektor keuangan maka penilaian mengenai CSR
tidak cocok ataupun tidak dapat diterapkan secara maksimal. Oleh karena itu,
penelitian ini hanya memfokuskan penelitian pada perusahaan sektor non-
keuangan saja.
Berdasarkan ketidakkonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya terkait dengan
intensitas R&D dan CSR, serta penjelasan yang telah dipaparkan tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Intensitas
R&D dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Harga Saham
(Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016)”.
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Intensitas Research and Development (R&D) berpengaruh positif
terhadap Harga Saham?
2. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif
terhadap Harga Saham?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Intensitas Research and Development (R&D)
terhadap Harga Saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Harga Saham.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
berkontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi khususnya mengenai
pengaruh intensitas R&D dan CSR terhadap harga saham pada perusahaan di
Indonesia.
1.4.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Akademisi, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman
mengenai hubungan intensitas R&D dan CSR terhadap harga saham di
suatu perusahaan.
2. Perusahaan, penelitian ini sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam
melakukan kebijakan untuk melakukan kegiatan investasi dalam R&D
maupun meningkatkan intensitas dalam R&D dan melakukan kegiatan
9
CSR sebagai pertimbangan terkait penambahan nilai perusahaan agar
tercapainya tujuan utama perusahaan.
3. Investor, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor
dalam menilai perusahaan sebelum melakukan investasi dengan melihat
R&D dan CSR perusahaan dimana hal ini akan memberikan harga saham
yang baik bagi investor.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Resource-Based View Theory (Teori RBV)
Teori Resource-Based View (RBV) memandang perusahaan sebagai kumpulan
sumber daya dan kemampuan (Penrose, 1959; Wernerfelt, 1984). Sumber daya
perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu, berwujud, tidak berwujud dan
sumber daya manusia (Grant, 2002). Perbedaan sumber daya dan kemampuan
perusahaan dengan perusahaan pesaing akan memberikan keuntungan kompetitif
(Peteraf, 1993). Selain Peteraf (1993), Barney (1991) juga menggambarkan teori
RBV sebagai sustained competitive advantage, penggunaan dan pengembangan
sumber daya tertentu untuk mendapatkan keuntungan kompetitif jangka pendek
dan kemudian mempertahankannya. Barney (1991) menjelaskan empat indikator
agar perusahaan memiliki sustained competitive advantage, yakni: bernilai
(valuable), langka (rareness), sangat sulit ditiru (imperfectly imitable) dan sulit
digantikan (insubstitutability).
Keunggulan sumber daya, khususnya intangible assets tidak dapat dipisahkan
dengan adanya peran dari Research and Development (R&D). Hal ini mendukung
banyak pendapat bahwa R&D merupakan salah satu strategi keunggulan
kompetitif yang dapat digunakan oleh perusahaan. Selain itu, Hull dan
11
Rothenberg (2008) dalam Arifian (2011) berpendapat bahwa CSR juga
merupakan strategi yang digunakan untuk membedakan perusahaan dengan
kompetitor sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif.
Perusahaan memiliki banyak cara untuk menarik minat konsumen maupun
investor, namun dalam hal ini R&D merupakan suatu strategi yang sangat baik
apabila didukung dengan pertanggungjawaban sosial yang baik pula. Sehingga,
interaksi dari keduanya dapat menarik minat para pemangku kepentingan ini yang
akan berdampak pada naiknya nilai perusahaan yang dapat tercermin pada harga
saham perusahaan.
2.1.2 Stakeholder Theory (Teori Stakeholder)
Deegan (2004) menyatakan bahwa stakeholder theory adalah teori yang
menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak memperoleh informasi
mengenai aktivitas perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan
mereka. Para stakeholder juga dapat memilih untuk tidak menggunakan informasi
tersebut dan tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu
perusahaan. Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholder (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,
pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).
Tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya melampaui tindakan
memaksimalkan laba untuk kepentingan pemegang saham (stakeholder), namun
12
lebih luas lagi bahwa kesejahteraan yang dapat diciptakan oleh perusahaan
sebetulnya tidak terbatas kepada kepentingan pemegang saham, tetapi juga untuk
kepentingan stakeholder, yaitu semua pihak yang mempunyai keterkaitan atau
klaim terhadap perusahaan (Untung, 2008). Menurut Ulum, et al. (2008) teori
stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholder-nya yang dianggap powerful, oleh karena itu pengelolaan sumber
daya yang maksimal dapat meningkatkan nilai perusahaan dan akan meningkatkan
laba perusahaan sekaligus menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham.
2.1.3 Signaling Theory (Teori Sinyal)
Signaling theory (teori sinyal) digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya
suatu informasi dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif maupun
negatif kepada pemakainya. Teori sinyal (Leland dan Pyle dalam Scott, 2012:475)
menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan yang memiliki informasi lebih
baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi
tersebut kepada calon investor dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan sinyal melalui laporan
tahunannya. Manajemen tidak sepenuhnya menyampaikan seluruh informasi yang
diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke
pasar modal, sehingga jika manajemen menyampaikan suatu informasi ke pasar,
maka umumnya pasar akan bereaksi terhadap informasi tersebut sebagai suatu
sinyal (Listiana, 2009).
13
Pengungkapan intensitas R&D dan CSR dalam annual report diharapkan mampu
dijadikan sinyal oleh perusahaan ketika menarik minat investor untuk
menanamkan dana pada saham perusahaan. Investor diharapkan akan bereaksi
positif apabila melihat perusahaan melakukan kegiatan R&D serta
mengimplementasikan CSR. Hal inilah yang memotivasi perusahaan mencoba
memberikan sinyal positif ketika mengungkapkan kegiatan R&D dan CSR.
Dengan kata lain, informasi mengenai kegiatan R&D dan CSR akan menyebabkan
harga saham naik.
2.1.4 Intensitas Research and Development (R&D)
Menurut Padgett dan Galan (2010) penelitian dan pengembangan merupakan
aktivitas perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan
dan dapat mempengaruhi nilai perusahaan melalui perbaikan dan inovasi baik
proses maupun produknya. Menurut PSAK No. 19 Revisi 2015 tentang aset tidak
berwujud, maksud dari riset dan pengembangan (Research and Development)
yaitu:
Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.
Sementara pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan
lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk,
proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan
substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.
Kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan kegiatan yang
berperan dalam sebuah inovasi dan memiliki kepentingan komersial dalam
14
kaitannya dengan riset ilmiah murni dan perkembangan aplikatif di bidang
teknologi (Kurniawan dan Mertha, 2016). Menurut Prihadyanti dan Laksani
(2015) terdapat peran aktivitas R&D terhadap peningkatan kapabilitas inovasi
yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap tingkat inovasi yang dihasilkan.
Inovasi telah terbukti menjadi faktor penentu kesuksesan bersaing dan juga
pertumbuhan bisnis perusahaan.
Moncada-Paterno-Castello dan Grassano (2014) menjelaskan beberapa peran
utama R&D , yakni:
1. Mengembangkan knowledge yang fundamental atau 'enabling
technologies', dimana hal ini berpengaruh terhadap kemampuan
perusahaan untuk berinovasi dengan memanfaatkan invensi yang
dihasilkan sendiri maupun yang dihasilkan oleh pihak lain;
2. Mendukung proses manufaktur, pengelolaan pelanggan dan bisnis secara
umum;
3. Mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi baru.
2.1.5 Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada prinsipnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang biasa dikenal
dengan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki definisi yang beragam,
tergantung pada visi perusahaan. Johnson (2006); Holme dan Watts (2006), dalam
Hadi (2011) mendefinisikan CSR sebagai cara perusahaan dalam mengelola bisnis
dengan menghasilkan produk yang berorientasi positif terhadap masyarakat dan
lingkungan demi terjaminnya going concern perusahaan. Menurut The World
Business Council for Sustainable Development, dalam Rahman (2009), CSR
15
didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya,
serta peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih
luas.
Meski CSR memilki banyak definisi, namun secara esensi CSR merupakan wujud
kegiatan ekonomi perusahaan yang berkelanjutan (Arifian, 2011). Dimana hal ini
tercermin dalam konsep Triple-Bottom-Line (TBL) yang dikembangkan oleh
Elkington (1997) dalam Berkovics (2010) yaitu people, profit dan planet karena
tidak hanya berfokus dalam bidang ekonomi saja, namun juga pada bidang sosial
dan lingkungan juga.
2.1.6 Harga Saham
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham
(Hartono, 2015). Saham merupakan surat yang menyatakan bukti kepemilikan
dari suatu perusahaan. Menurut Haryuningputri dan Widyawarti (2012) saham
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan dibursa efek dan merupakan
sumber keuangan entitas yang berasal dari pemilik entitas serta bukti kepemilikan
dari suatu entitas oleh pemegangnya. Dengan kata lain, saham adalah surat
berharga yang diperdagangkan dalam bursa efek yang merupakan bukti
kepemilikan dari suatu perusahaan. Dalam penawarannya, saham memiliki harga
yang berbeda-beda untuk setiap lembarnya.
Harga saham adalah harga pasar yang terbentuk dalam pasar jual-beli saham
(Putri, 2013). Menurut Sunariyah dalam Hutami (2012) mengungkapkan bahwa
16
harga saham merupakan harga satu lembar saham yang berlaku dalam bursa efek
saat ini. Pakpahan (2010) mengatakan bahwa harga saham adalah persepsi
investor mengenai keberhasilan kinerja perusahaan menggunakan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah
harga dalam satu lembar saham yang terbentuk akibat pasar jual beli saham dalam
bursa efek yang dapat menggambarkan mengenai keberhasilan kinerja suatu
perusahaan. Pada dasarnya harga saham cenderung berfluktuasi, akan tetapi harga
yang diharapkan oleh investor adalah harga saham yang stabil serta memiliki
pergerakan yang selalu naik seiring dengan berjalannya waktu.
Harga saham menurut Ang, dalam Dini dan Indarti (2012) dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu sebagai berikut:
1) Par Value (Nilai Nominal)
Par Value disebut juga stited value atau face value yang artinya nilai nominal
atau nilai pari. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang telah tercantum
dalam saham suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk tujuan akuntansi.
2) Base Price (Harga Dasar)
Harga dasar suatu saham perusahaan sangat erat kaitannya dengan harga pasar
suatu saham perusahaan, karena harga dasar suatu saham merupakan harga
pada penawaran perdananya dalam bursa efek. Harga dasar saham dapat
dipergunakan sebagai perhitungan indeks harga saham.
3) Market Price (Harga Pasar)
Harga pasar adalah harga yang paling mudah untuk ditentukan, karena harga
pasar merupakan harga suatu saham saat berlangsungnya penawaran dalam
pasar. Apabila penawaran saham dalam pasar bursa efek sudah tutup, maka
17
harga pasar adalah harga pada saat penutupannya (closing price). Jadi harga
pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham suatu perusahaan.
Menurut Husaini (2012) nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya.
Apabila suatu perusahaan dapat mencapai prestasi yang baik, maka saham dari
perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh investor.
2.1.7 Earnings
Menurut Tryfino (2009:11) Earnings atau Earnings Per Share (EPS) adalah rasio
yang digunakan untuk menghitung laba/keuntungan bersih yang diperoleh dari
selembar saham. Kegunaan dari metode ini adalah untuk mengukur kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan menghitung rasio EPS, investor
dapat mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari setiap lembar saham. Semakin
besar EPS dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif/baik.
Sedangkan menurut Sihombing (2008:91) Earning Per Share (EPS) adalah laba
bersih yang diterima oleh setiap lembar saham. Jika untuk modal usahanya emiten
hanya mengeluarkan saham biasa (common stock), maka EPS dihitung dengan
cara membagi laba bersih dengan jumlah saham perusahaan yang beredar.
Sedangkan Fabozzi (2000:861) Earning Per Share adalah suatu analisis yang
dihitung dengan membagi laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba
setelah pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata tertimbang
jumlah lembar saham yang beredar selama periode perhitungan dilakukan.
18
2.1.8 Book Value
Tryfino (2009:9) mengatakan bahwa Book Value (BV) adalah nilai/harga buku per
lembar dari suatu saham yang diterbitkan. Book Value per lembar saham yang
diterbitkan pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang dimiliki perusahaan
tersebut. Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting untuk
mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Ini juga penting untuk
digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan wajar atau tidaknya harga saham
di pasar (market value).
Menurut Sihombing (2008:93) Book Value (BV) atau Nilai Buku suatu
perusahaan adalah modal pemegang saham (shareholder’s equity). Modal
pemegang saham adalah jumlah aset-aset perusahaan (company’s assets)
dikurangi dengan kewajiban. Menurut Hartono (2015:82) nilai buku (book value)
per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh
pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih
adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar
saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
19
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Hasil Penelitian
1 Hamdani (2014) Hasil menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR di dalam laporan
tahunan berhubungan signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan
yang direfleksikan oleh indikator
current ratio. Pengungkapan CSR
berhubungan signifikan terhadap
harga saham. Kinerja keuangan
perusahaan berhubungan signifikan
terhadap harga saham.
2 Sarumpaet, et al. (2017) Hasil menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif antara PROPER dan
harga saham diantara superior
performers (perusahaan dengan rating
yang baik), meskipun tidak ditemukan
adanya asosiasi diantara inferior
performers (perusahaan dengan rating
yang buruk).
3 Mahdita dan Satyawan (2016) Hasil menunjukkan bahwa Intensitas
Research and Development (R&D)
dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan Nilai Perusahaan.
Kinerja perusahaan belum mampu
mempengaruhi nilai perusahaan yang
melakukan kegiatan Research and
Development (R&D).
4 Padgett dan Galan (2010) Hasil menunjukkan bahwa pengaruh
intensitas R&D terhadap CSR sangat
positif dan signifikan dalam industri
manufaktur. Sementara pada industri
non-manufaktur, intensitas R&D tidak
berpengaruh signifikan terhadap CSR.
5 Ryu, et al. (2016) Hasil menunjukkan bahwa PMC dan
CSR tidak memiliki efek individual
terhadap tingkat pengembalian saham,
namun memiliki efek signifikan pada
tingkat pengembalian saham melalui
interaksi mereka. Secara khusus, CSR
memiliki pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap tingkat
pengembalian saham di lingkungan
yang kurang kompetitif
20
6 Santoso (2016) Hasil menunjukkan bahwa ada
pengaruh signifikan antara CSR
(Corporate Social Responsibility) dan
Research and Development (R&D)
terhadap nilai perusahaan.
Kepemilikan Asing memoderasi
pengaruh antara Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Research
and Development (R&D) terhadap
nilai perusahaan.
Adanya pengaruh signifikan antara
nilai perusahaan (PBV) dan return
saham.
7 Naimah dan Utama (2006) Hasil menunjukkan bahwa laba
akuntansi maupun nilai buku ekuitas
mempunyai pengaruh terhadap harga
saham.
8 Risdiyanto dan Suhermin
(2016)
Hasil menunjukkan bahwa secara
simultan ROI, EPS dan PER secara
bersama-sama berpengaruh terhadap
return saham.
PER berpengaruh signifikan terhadap
return saham, sedangkan ROI dan
EPS tidak berpengaruh terhadap
return saham.
9 Latupono (2015) Hasil menunjukkan bahwa CSR
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan arah koefisien
positif.
Good corporate governance dengan
proksi kepemilikan manajerial mampu
mempengaruhi hubungan CSR dengan
nilai perusahaan.
10 Budi (2013) Hasil menunjukkan bahwaCorporate
Social Responsibility (CSR), kinerja
keuangan diukur dengan rasio
probabilitas NPM, ROA serta rasio
pasar EPS, PER secara simultan
berpengaruh positif terhadap return
saham perusahaan yang terdaftar
dalam Indeks LQ45 BEI periode
2008-2010.
21
2.3 Model Penelitian
Kerangka pemikiran mengenai penelitian ini digambarkan dengan model
penelitian sebagai berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Intensitas R&D berpengaruh terhadap Harga Saham
Menurut Kurniawan dan Mertha (2016) kegiatan penelitian dan pengembangan
(Research and Development/R&D) merupakan kegiatan yang berperan dalam
sebuah inovasi dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitannya dengan riset
ilmiah murni dan perkembangan aplikatif di bidang teknologi. Dilakukannya
kegiatan R&D bertujuan untuk menciptakan suatu produk baru atau
mengembangkan produk yang sudah ada agar bisa menarik para konsumen
sehingga adanya peningkatan jumlah konsumen dan konsumen menjadi loyal
terhadap perusahaan dan nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan
bagi perusahaan.
Ha2
Ha1
(X1)
Intensitas R&D
(Y)
Harga Saham (X2)
CSR
Variabel Kontrol
Earnings (X3)
Book Value (X4)
22
Penelitian yang dilakukan oleh Mahdita dan Satyawan (2016) menunjukkan
bahwa intensitas Research and Development (R&D) dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan nilai perusahaan. Hal ini ditegaskan lagi oleh penelitian yang
dilakukan oleh Santoso (2016) dengan hasil yang sama dan juga menunjukkan
bahwa adanya pengaruh signifikan antara nilai perusahaan (PBV) dan return
saham yang dilihat dari harga saham. Dari pembahasan tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Intensitas R&D berpengaruh positif terhadap harga saham
2.4.2. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap Harga
Saham
Corporate Social Rresponsibility (CSR) merupakan salah satu hal yang dinilai
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh
secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan memperhatikan dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena keberlanjutan merupakan
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan ekonomi, lingkungan dan
masyarakat (Latupono, 2015) dimana dimensi-dimensi tersebut tercermin pada
pengungkapan CSR. Pelaksanaan CSR akan meningkatkan nilai perusahaan
dilihat dari harga saham dan laba perusahaan (earning) sebagai akibat dari para
investor yang menanamkan saham di perusahaan (Junizar, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Budi (2013) menunjukkan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return
saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 BEI periode 2008-2010. Hal
ini sejalan oleh penelitian yang dilakukan oleh Ryu, et al. (2016) yang
23
menunjukkan bahwa secara khusus, CSR memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap tingkat pengembalian saham di lingkungan yang kurang
kompetitif. Serta penelitian yang dilakukan oleh Hamdani (2014) yang
menyatakan bahwa pengungkapan CSR berhubungan signifikan terhadap harga
saham. Dari pembahasan tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha2: Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap
harga saham
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi, menurut Indriantoro dan Supomo (2014) adalah sekelompok orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Non-Keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 yaitu sejumlah 471 perusahaan.
3.1.2 Sampel
Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) sampel merupakan sekelompok atau
beberapa bagian di dalam sebuah populasi. Untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa
kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan Non-Keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan
mengunggah laporan tahunan dan laporan keuangan yang sudah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik ke website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) per 31 Desember pada periode 2016.
2. Perusahaan yang mencantumkan akun penelitian dan pengembangan
(R&D) dalam laporan keuangannya pada periode 2016.
25
3. Perusahaan yang melaporkan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam laporan keuangannya pada periode 2016.
4. Perusahaan yang memberikan data lengkap terkait variabel-variabel yang
diteliti yang digunakan selama tahun penelitian.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian Periode 2016
No Keterangan Jumlah
1 Seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2016 559
2 Perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI tahun
2016 (88)
3
Perusahaan yang tidak mengunggah Laporan
Tahunan dan/atau Laporan Keuangan ke dalam
website BEI tahun 2016
(70)
4 Perusahaan Non-Keuangan yang tahun bukunya tidak
berakhir pada tanggal 31 Desember (1)
5
Perusahaan Non-Keuangan yang tidak
mencantumkan data lengkap terkait variabel R&D,
CSR dan harga saham dalam laporan keuangannya
selama tahun 2016
(331)
Jumlah Sampel 69
Sumber: www.idx.co.id, data diolah tahun (2017)
Berdasarkan tabel diatas, total sampel akhir yang digunakan dalam penelitian ini
sejumlah 69 perusahaan Non-Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2016.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Arikunto (2002)
menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah penggunaan data atau dokumen
yang sudah ada. Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain
26
berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk
laporan program. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara, seperti bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (Indriantoro dan Supomo, 2014).
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan
perusahaan. Laporan tersebut dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia
(BEI): www.idx.co.id dan website resmi masing-masing perusahaan untuk tahun
2016.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel bebas yang bisa mempengaruhi atau
menjelaskan variabel dependen.Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
3.3.1.1 Intensitas R&D
Penelitian dan pengembangan sering diproksikan dalam intensitas penelitian dan
pengembangan yang penghitungannya membagi total pengeluaran R&D dengan
total penjualan (Padgett dan Galan, 2010) dan (Arifian, 2011).
Penelitian ini menggunakan perbandingan antara beban penelitian dan
pengembangan terhadap total aset perusahaan seperti yang dilakukan oleh Lu
et.al. (2010).
27
Formulasi rasio intensitas penelitian dan pengembangan menurut Lu, et.al. (2010)
adalah sebagai berikut:
RDit=
Keterangan :
RDit : Intensitas R&D perusahaan i pada tahun t
R&D Expense : Beban Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Total Assets : Jumlah asset perusahaan
3.3.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) diukur dengan proksi Corporate Social
Responsibility Index (CSRI) berdasarkan indikator Global Reporting Initiative
(GRI) G4 Guidelines. CSRI dinilai dengan membandingkan jumlah
pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dengan jumlah pengungkapan
yang disyaratkan dalam GRI G4 yang meliputi 91 item pengungkapan. CSR
diukur dengan menggunakan:
CSRIit =
Keterangan :
CSRI : Indeks pengungkapan perusahaan i pada tahun t
V : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan perusahaan i pada tahun t
M : Jumlah item yang diharapkan diungkapkan perusahaan i pada tahun t
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang bergantung atau dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang bebas. Dalam penelitian ini, variabel dependennya
adalah harga saham. Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat
penutupan pada 31 Maret di tahun berikutnya (t+1), dengan asumsi laporan
28
tahunan dan laporan keuangan diterbitkan 90 hari setelah tutup buku (31
Desember).
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel pelengkap untuk melengkapi atau mengontrol
hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih
lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
3.3.3.1 Earnings
Earnings atau earnings per share didapatkan dari laba tahunan dibagi dengan
jumlah saham umum yang beredar (Ely dan Waymire, 1999; Aboody, et al., 2002)
dalam (Naimah dan Utama, 2006). Penelitian ini menggunakan perbandingan
antara laba sebelum bunga dan pajak terhadap jumlah saham beredar perusahaan
seperti yang dilakukan oleh Sarumpaet, et.al. (2017), dengan rumus sebagai
berikut:
Eit =
Keterangan :
Eit : Earnings Per Share perusahaan i pada tahun t
EBIT : Laba sebelum bunga dan pajak
Shares : Jumlah saham beredar perusahaan
29
3.3.3.2 Book Value
Book value didapatkan dari nilai buku aktiva dikurangi dengan nilai buku
kewajiban pada awal tahun dibagi dengan jumlah saham umum yang beredar (Ely
dan Waymire, 1999; Aboody, et al., 2002) (Naimah dan Utama, 2006). Penelitian
ini menggunakan perbandingan antara nilai buku ekuitas terhadap jumlah saham
beredar perusahaan seperti yang dilakukan oleh Sarumpaet, et.al. (2017), dengan
rumus sebagai berikut:
BVit =
Keterangan :
BVit : Book value per share perusahaan i pada tahun t
BVE : Nilai buku ekuitas
Shares : Jumlah saham beredar perusahaan
3.4 Metode Analisis Data
Dalam penelitian metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
analisis regresi berganda. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini akan
diolah menggunakan bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Product and
Service Solutions) versi 23.
3.4.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan
informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis.
Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai
dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang
bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik despkriptif ini meliputi nilai
30
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model
dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa di
dalam model regresi tidak terdapat multikolonieritas, heteroskedastisitas,
autokolerasi serta memastikan bahwa data yang dihasilkan terdistribusi normal
(Ghozali, 2016). Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data yang diperoleh
dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar. Asumsi
klasik terdiri dari:
3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016).
31
3.4.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,05
atau sama dengan nilai VIF≥ 5. Oleh karena itu, suatu model regresi dikatakan
tidak ada multikolonieritas apabila memiliki nilai tolerance > 0,05 dan nilai
VIF<5 (Ghozali, 2016).
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homoskedasitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, salah satunya melalui grafik plot (Ghozali, 2016).
32
Dasar analisis yaitu:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah suatu model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi maka
dalam penelitian ini digunakan Durbin Watson Test (DW-Test) dengan ketentuan
du≤d≤4-du (Ghozali, 2016). Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi:
Tabel 3.2
Pengukuran Autokorelasi Durbin-Watson (DW Test)
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 <d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du
Tidak ada korelasi negative Tolak 4 -dl<d< 4
Tidak ada korelasi negative No decision 4 -du ≤d≤4 –dl
Tidak ada autokorelasi, positif
atau negative
Tidak ditolak du<d<4 –du
Sumber: Ghozali (2016)
33
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis linier berganda. Penggunaan
regresi linier berganda untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
atau lebih dan juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen sehingga dapat membedakan kedua variabel dalam penelitian
(Ghozali, 2016).
Penelitian ini diuji menggunakan model Ohlson (1995) mengenai relevansi nilai
yang dimodifikasi dengan menambahkan informasi non-keuangan yaitu intensitas
R&D dan CSR. Mengadopsi (Clarkson, et al., 2004) dan (Sarumpaet, et al., 2017)
model diperluas lagi kemudian diuji tambahan dengan menambahkan informasi
akuntansi lainnya sebagai variabel kontrol.
Analisis regresi yang digunakan menggunkan model Ohlson (1995) adalah
sebagai berikut:
PRICEit= δ0 + δ₁Eit + δ₂BVit+ δ3RDit+ δ4CSRIit+ εit
Keterangan:
PRICEit : Harga saham perusahaan i pada tahun t
δ0 : Konstanta
Eit : Earnings per share perusahaan i pada tahun t
BVit : Book value per share perusahaan i pada tahun t
RDit : Intensitas R&D perusahaan i pada tahun t
CSRIit : CSR Index perusahaan i pada tahun t
δ₁ δ₂ δ3 δ4 : Koefisien Regresi Berganda
ε : Eror term
34
3.4.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menyatakan hubungan antar variabel
dependen, yaitu PRICE (Harga Saham) dengan variabel independen, yaitu RD
(Intensitas R&D) dan CSRI (Corporate Social Responsibility) dan variabel
kontrol yaitu E (Earnings Per Share) dan BV (Book Value Per Share).
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam ini. Pengujian yang
digunakan dalam analisis ini adalah uji koefisien determinasi (R2), uji signifikansi
simultan (uji statistik F), dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t).
3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Penelitian ini juga menggunakan Adjusted R Square (Adj R2) karena terdapat
lebih darisatu variabel independen dan apabila hanya ada satu variabel
independen maka menggunakan R Square (R2) dalam menjelaskan pengaruh
variabel independennya (Ghozali, 2016).
35
3.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
F-test digunakan untuk menguji apakah variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2016).
Kriteria pengujiannya (Uji-F) adalah seperti berikut:
1. Ha ditolak yaitu apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih dari
nilai α 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit)
untuk digunakan dalam penelitian.
2. Ha diterima yaitu apabila value = 0,05 atau bila nilai signifikansi kurang
dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti model regresi dalam penelitian
ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.
3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian signifikansi parameter individual ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2016).
Kriteria pengujian hipotesis adalah seperti berikut ini:
1. Ha ditolak, yaitu apabila value > 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari
nilai α 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Ha diterima, yaitu apabila value = 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang
dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas research and
development (R&D) dan corporate social responsibility (CSR) terhadap harga
saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2016. Penelitian yang dilakukan pada 69 perusahaan sampel
menunjukkan hasil bahwa:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas research and development
(R&D) berpengaruh positif terhadap harga saham.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa corporate social responsibility (CSR)
berpengaruh positif terhadap harga saham.
Kegiatan R&D menjadi strategi kompetitif perusahaan yang diharapkan dapat
membuat perusahaan akan terus berinovasi dan memenangkan persaingan usaha
sehingga perusahaan memiliki nilai dalam evaluasi masa depan dan investasi
jangka panjang dimata investor, oleh karena itu intensitas R&D berpengaruh
positif terhadap harga saham. Selanjutnya, kegiatan CSR perusahaan juga terbukti
berpengaruh positif terhadap harga saham, artinya komitmen yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap lingkungan maupun keadaan sosial sekitar menjadi strategi
kompetitif yang tidak kalah penting, dimana citra perusahaan maupun brand
58
image yang terbentuk di masyarakat mengenai perusahaan adalah baik dan
masyarakat memberikan kepercayaan lebih terhadap perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian diantaranya, yakni:
1. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016, sehingga hasilnya validitas eksternal
penelitian ini masih rendah karena tidak dapat diterapkan pada perusahaan-
perusahaan keuangan. Hal ini juga menyebabkan hasil penelitian masih belum
dapat digeneralisasi dan belum dapat mempresentasikan semua perusahaan
yang ada karena keterbatasan jumlah sampel yang diperoleh.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini relatif pendek, yaitu hanya satu
periode saja (tahun 2016), hal ini dikarenakan keterbatasan dalam perolehan
data yang dibutuhkan dalam penelitian pada annual report perusahaan.
Sehingga terdapat beberapa perusahaan sampel yang tidak mencantumkan
beban penelitian dan pengembangan yang dipisahkan dari beban lain-lain tetap
dimasukkan ke dalam sampel penelitian, namun dengan nilai data variabel
intensitas R&D sebesar 0 (nol).
5.3 Saran
Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya yakni:
1. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memisahkan perusahaan
sampel berdasarkan sektor atau mempersempit sektornya, misalnya sektor
59
manufaktur, sektor industri dan kimia, sektor pertambangan dan sektor lainnya
agar hasil penelitian menjadi tidak bias dan dapat digeneralisasikan pada
berbagai sektor yang ada. Serta memperbaiki model penelitian dengan
menambah atau mengganti variabel penelitian dengan variabel lain seperti
intangible asset, intellectual capital, return saham dan lain sebagainya.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah cakupan periode penelitian yang
lebih panjang agar sampel tetap mencukupi dengan nilai data variabel tidak
menggunakan beban penelitian dan pengembangan yang digabungkan dengan
beban lain-lain dan memberikan hasil penelitian yang lebih baik. Dikarenakan
hasil penelitian ini memberikan hasil yang positif antara intensitas R&D dan
harga saham, maka sebaiknya perusahaan memberikan perhatian khusus lagi
mengenai pengalokasian dana untuk kegiatan R&D dan memisahkannya dari
beban lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arifian, D. dan Yuyetta, E.N.A. 2011. Pengaruh Intensitas R&D dan Profitabilitas
Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) (Studi Empiris: Perusahaan terdaftar di BEI). Doctoral
Dissertation. Universitas Diponegoro.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Barney, J. 1991. Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal
of Management. Vol. 17, pp 656-665.
Basamalah, Anies S., and Johnny Jermias. 2005. Social and Environmental
Reporting and Auditing in Indonesia: Maintaining Organizational
Legitimacy?. Gadjah Mada International Journal of Business, January-
April 2005, Vol. 7, No. 1, pp. 109 – 127.
Berkovics, Dalma. 2010. Fiche De Lecture: Cannibals with Forks. Paris: Majeure
Alternative Management.
Budi, T. S. W., dan Djazuli, A. 2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham
Perusahaan di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Vol 1, No. 2.
Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Keuangan Tahunan. www.idx.co.id
Clarkson, P. M., Li, Y., and Richardson, G. D. 2004. The Market Valuation of
Environmental Capital Expenditures by Pulp and Paper Companies. The
Accounting Review. Vol 79, No. 2, pp. 329–353.
Daft, Richard L. 2011. Era Baru Manajemen. Terjemahan Tita Maria Kanita.
Jakarta: Salemba Empat.
Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. Sydney: McGraw-Hill Book
Company.
Dini dan Indarti. 2012. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets
(ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham yang
Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010. Jurnal Kajian
Akuntansi dan Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala.
Semarang. Vol.1, No. 1.
Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gleason, Katherine I. dan Mark Klock. 2003. Intangible Capital in the
Pharmaceutical and Chemistry Industry. The Quarterly Review of
Economics and Finance. Vol. 4, No. 1, pp. 300-314.
Global Report Initiative (GRI). 2013. Sustainability Reporting Guidelines.
www.globalreporting.org.
Grant, Robbert M. dan Craig, James C. 2002. Strategic Management (Manajemen
Strategi). Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Gu, Lifeng. 2016. Product Market Competition, R&D Investment and Stock
Returns. Journal of Financial Economics. Vol. 199, No. 2, pp. 441-455.
Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Hadi, N. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamdani, Mailani. 2014. Hubungan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan dan Harga Saham Pada
Perusahaan LQ45. Jurnal Organisasi dan Manajemen. Vol. 10, No. 1, pp.
27-36.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 10.
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Hartono, Jogiyanto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Haryuningputri dan Widiarti. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA
Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Manufaktur di BEI Tahun
2007-2010. Diponegoro Journal Of Management. Vol. 1, No. 2, pp. 67-79.
Hidayansyah, P. Fika., M. Hubeis., dan A. K. Irwanto. 2015. Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja
Keuangan dan Harga Saham pada Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol. VI, No 1, April 2015.
Husaini, Achmad. 2012. Pengaruh Variabel Return On Assets , Return On
Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham
Perusahaan. Jurnal Profit. Vol. 6, No. 1.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity
dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri
Manufaktur yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Jurnal Nominal. Vol. I, No. I.
IAI. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.19 (Revisi 2015): Aset
Tidak Berwujud. Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis,
Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Junizar. 2015. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Hubungan Corporate
Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan. Jurnal Magister
Akuntansi. ISSN 2302-0164. Vol. 4, No. 1. pp. 65- 73
Kurniawan, A.P dan Mertha, I. M. 2016. Kinerja Keuangan Sebagai Pemediasi
Pengaruh Intensitas Research And Development dan Aset Tidak Berwujud
Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 14.
No. 1, pp. 723-750. ISSN: 2303-8556
Latupono, S. S. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan: Good Corporate Governance Variabel Moderating. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 4 No. 8
Lu, Y. H., Tsai, C. F., Yen, D. C. 2010. Discovering Important Factors of
Intangible Firm Value by Association Rules. The International Journal of
Digital Accounting Research. Vol. 10, pp. 55-85. ISSN: 1577-8517.
Mahdita, S. C. M. dan M. D. Satyawan. 2016. Pengaruh Intensitas Research and
Development dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Unesa. Vol. 5, No.1.
Moncada-Paternò-Castello, P. and Grassano, N. 2014. Innovation,
Competitiveness and Growth without R&D? Analysis of Corporate R&D
Investment-A Country Approach: Italy. JRC Policy Brief. European
Comission. EUR 26876 EN.
Naimah, Zahroh Dan Siddharta Utama. 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon
Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.
Vol. 1, pp. 26
Ohlson, J. A. (1995). Earnings, book values, and dividends in equity valuation.
Contemporary Accounting Research. Vol 11, No. 2, pp. 661–686.
Padgett, R. C and Galan, J. I. 2010. The Effect of R&D Intensity on Corporate
Social Responsibility. Journal of Business Ethics. Vol. 93, pp. 407–418
DOI 10.1007/s10551-009-0230-x
Pakpahan, Rosma. 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2003-2007). Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan dan Akuntansi. Vol. 2, No. 2.
Penrose, E. T. (1959). The Theory of the Growth of the Firm. New York: John
Wiley.
Peteraf, M. A. (1993). The cornerstones of competitive advantage: A resource-
based view. Strategic Management Journal. Vol 14, pp. 179-191. DOI:
10.1002/smj.4250140303
Putri dan Hernawati. 2013. Pengaruh Net Profit Margin dan Pendapatan Return
On Equity Asset pada Harga Saham Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Prihadyanti, D. dan Laksani, C. S. 2015. R&D dan Inovasi di Perusahaan Sektor
Manufaktur Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol.14, No.2.
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan
Kenyataan. Cetakan pertama. Yogyakarta: Media Pressindo.
Risdiyanto. 2016. Pengaruh ROI, EPS dan Per Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 5, No. 7.
ISSN: 2461-0593.
Ryu, D., Ryu, D. dan Hwang, J. H. 2016. Corporate Social Responsibility, Market
Competition, and Shareholder Wealth. Investment Analysts Journal, Vol.
45, No. 1, pp. 16-30, DOI: 10.1080/10293523.2015.1125059.
Safira, Zhara dan A. Riduan. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan
Kinerja Keuangan Pada Harga Saham. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi.
Vol. 4 No. 6.
Santoso, Adi. 2016. Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility dan
Intensitas Research And Development Pada Perusahaan Go-Publik.
Syariah Paper Accounting. Vol. 2, No. 1. ISSN 2460-0784
Sarumpaet, Susi., M.L. Nelwan., D.N. Dewi. 2017. The Value Relevance of
Environmental Performance: Evidence from Indonesia. Social
Responsibility Journal. Vol. 13, No. 4, pp. 817-827. DOI: 10.1108/SRJ-
01-2017-0003
Sayekti, Y. danWondabio, L.S. 2007. Pengaruh CSR Disclosure terhadap
Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. pp. 1-
35
Setino, A. Pajar dan D. D Hartomo. 2016. R&D, Nilai Perusahaan dan
Karakteristik Perusahaan. Fokus Manajerial 2016. Vol. 14, No.1, pp. 39-
50.
Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham.
Yogyakarta: Penerbit Indonesia Cerdas.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatis dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sujadi. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sunarsih, N. M. dan Mendra, N.P.Y. 2012. Pengaruh Modal Intelektual terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi XV.
Tjiasmanto, V. M dan Juniarti. 2015. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Respon Investor dalam Sektor Aneka Industri.
Business Accounting Review. Vol. 3, No.1, pp. 67-77.
Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: Transmedia Pustaka
Ulum, Ihyaul., I. Ghozali., dan A. Chariri. 2008. Intellectual Capital Dan Kinerja
Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least
Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pp. 1-31
Wahyuningsih, Panca dan A. B. Purwanto. 2013. Pengaruh Tata Kelola
Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Intensitas Penelitian dan
Pengembangan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009–2011. Fokus
Ekonomi. Vol. 8 No. 2 , pp. 179–196.
Wernerfelt, B. (1984). A resource-based view of the firm. Strategic
Management Journal. Vol 5, pp. 171–80.
World Economic Forum. 2017. Global Competitiveness Report : Global
Competitiveness Index 2017-2018. www.weforum.org
Wu, Yanrui. 2012. R&D Behaviour in Chinese Firms. University of Western
Australia, Discussion Paper 12.26.
Yahoo! Finance. 2018. Data Histori Saham”. http://finance.yahoo.com. Diakses
tanggal1 Maret 2018 pukul 16.30 WIB.
Yuliana, Tanti. 2013. Analisis Pengaruh DER dan Intensitas R&D Terrhadap
Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2011). Jurnal Akuntansi
Unesa. Vol. 1, No. 3.