pengaruh inflasi, bi rate, nilai tukar rupiah, dan...

113
PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN HARGA EMAS DUNIA TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014 - 2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun oleh : Bama Pradika NIM : 1112085000031 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Upload: doandan

Post on 05-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN HARGA

EMAS DUNIA TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX

PERIODE 2014 - 2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun oleh :

Bama Pradika

NIM : 1112085000031

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

ii

Page 3: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

iii

Page 4: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

iv

Page 5: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

v

Page 6: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Bama Pradika

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17Agustus 1993

3. Alamat : Jln. Persatuan No. 285, RT 01/04

Depok, Jawa Barat

4. Telepon : 08992553544

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 08 Jakarta Selatan Tahun 2000-2006

2. SMP Negeri 226 Jakarta Tahun 2006-2009

3. SMA Negeri 66 Jakarta Tahun 2009-2012

4. S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Wakil Ketua Rohis 1 SMA Negeri 66 Jakarta masa khidmat 2011-2012

2. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masa khidmat 2013-

2014

3. Wakil Ketua 1 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta masa khidmat 2014-2015

4. Menteri Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta masa khidmat 2015-2016

5. Ketua Bidang III Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KOMFEIS) masa khidmat

2015 - 2016

6. Sekretaris Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Komisariat Cabang Ciputat masa khidmat 2017 - 2018

Page 7: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

vii

7. Sekretaris Ikatan Pelajar Nadhalatul Ulama (IPNU) Cabang Kota

Administrasi Jakarta Selatan masa khidmat 2017-2019

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Bambang Pancoro

2. Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 15 Agustus 1969

3. Ibu : Siti Mahmudah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 15 Juni 1971

5. Alamat : Jln. Persatuan No. 285, RT 01/04

Depok, Jawa Barat

Page 8: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

viii

ABSTRACT

Influence of Inflation, BI Rate, Rupiah Exchange Rate, World Gold Prices against

Jakarta Islamic Index (JII). Indonesian capital market in recent years developed

quite dynamically. One of them is characterized by the rapid growth of mutual

funds in a collective investment contract in the Indonesian capital market. In its

development has been present Islamic mutual fund that spesifically invest fund in

shares of companies that do not conflict with sharia. In 2000 established the

islamic stock index named Jakarta Islamic Index contains 30 stocks selected

based on the criteria of shariaas well as financial ratios have been determined.

This research analyze the influence between Inflation, BI Rate, Rupiah Exchange

Rate, World Gold Prices toward Jakarta Islamic Index to know how big influence.

By using times series data on 2014-2017 period. The analytical method is used

Vector Error Correction with Microsoft Excel 2010 and Eviews 9.0. Results from

this study indicate that the Inflation, BI Rate, Rupiah Exchange Rate, World Gold

Prices, World Oil Prices had a effect the JII.

Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic Mutual Fund, JII, Inflation, BI

Rate, Rupiah Exchange Rate, World Gold Prices against Jakarta Islamic Index

(JII), VECM.

Page 9: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

ix

ABSTRAK

Pengaruh Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap

Jakarta Islamic Index (JII). Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

berkembang cukup dinamis. Salah satunya ditandai dengan berkembangnya

secara pesat reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif di pasar modal

Indonesia. Dalam perkembangannya telah hadir reksa dana syariah yaitu reksa

dana yang khusus menginvestasikan dananya ke dalam saham-saham perusahaan

yang tidak bertentangan dengan syariah. Pada tahun 2000 dibentuklah indeks

saham syariah yang diberi nama Jakarta Islamic Index (JII) yang memuat 30

saham yang diseleksi berdasarkan kriteria syariah serta rasio keuangan yang telah

ditentukan. Penelitian ini menganalisis pengaruh Antara Inflasi, BI Rate, Nilai

Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Index (JII) dan

mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Metode yang digunakan data time series

periode 2014-2017. Metode analisis yang digunakan adalah Vector Error

Correction Model dengan Microsoft Excel 2010 dan Eviews 9.0. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah,

dan Harga Emas Dunia, berpengaruh terhadap JII.

Kata Kunci : Pasar Modal Indonesia, Reksa dana Syariah, JII, Inflasi, BI Rate,

Nilai Tukar Rupiah, Harga Emas Dunia, VECM.

Page 10: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

x

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Pengaruh Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga

Emas Dunia Terhadap Jakarta Islamic Index Periode 2014 – 2017”. Shalawat

serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar kita Muhammada SAW

yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki,

kesehatan dan umur yang panjang sehingga penulis bisa sampai titik

dimana skripsi ini terselesaikan.

2. Kedua orang tua, Bapak Bambang Pancoro dan Ibu Siti Mahmudah

yang selalu memberikan perhatian yang sangat luar biasa dan doanya

yang tidak pernah putus, yang selalu memberikan semangat dan

nasihat untuk anaknya. Terima kasih Bapak dan Ibu yang tidak

terhingga atas segala doa, ridha dan kerja kerasnya semoga kelak karya

tulis ini dapat memberikan kebanggaan untuk kalian.

3. Terima kasih saudara-saudaraku Conny Zanuar, Oktavia, Ardi, dan

lain-lain yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xi

4. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr.

Amilin, SE., Ak., CA., QIA., BKP., selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Bapak Dr. Desmadi

Saharuddin, M.A., selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Cut Erika Anandda Fatimah, SE., MBA selaku Ketua Jurusan dan

Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat kepada penulis.

7. Ibu Aini Masruroh SEI., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan, memberikan

motivasi serta memberikan banyak pengetahuan dan wawasan ilmu

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat dan berharga serta motivasi dan

dukungan bagi penulis selama perkuliahan.

9. Seluruh Staff Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memebantu penulis

dalam segala hal kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Sahabat-sahabati Perbankan Syariah 2012 yang sudah ada dari awal

perkuliahan yakni Harjuno, Komeng, Rara, Hafizah, Yanida, Miranti

dll… telah memberikan semangat, membantu saat susah maupun

senang.

11. Terima kasih untuk Kak Windi alias Opung dan Handiko yang selalu

memberikan semangat serta dukungannya.

Page 12: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xii

12. Kakak senior angkatan 2009-2011 FEB yang telah memberikan

bimbingan ilmu dan sharing dalam berorganisasi.

13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah

memberikan warna, ilmu yang berharga, dukungan dan kebahagian.

Semoga silahturahmi tetap terjalin dengan baik.

14. Terima kasih kepada sahabat-sahabati Perbankan Syariah yaitu

angkatan 2013-2017 yaitu Dapi, Aldi, Rillo, Zaki, Dannis, Farrah B,

Uphi, Ratna, Iir, Ulfa, Melby, dll… yang telah memberikan

memberikan dukungannya kepada penulis, Sukses untuk kalian.

15. Terima kasih teman-teman KKN Pribumi Tahun 2015 untuk tawa,

sedih, kebersamaan, kekeluargaan, persahabatan dan dukungannya dari

awal terbentuknya Panah Sosial dan sampai kapapun.

16. Sahabat-i Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII) Cabang Ciputat dan terkhusus Keluarga Besar Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

17. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis baik selama masa

perkuliahan sampai pengerjaan skripsi. Semoga Allah SWT membalas

kebaikan kalian semua. Amin

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk

pencapaian yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 31 Agustus 2018

Bama Pradika

Page 13: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xiii

DAFTAR ISI

COVER. .................................................................................................................. i

Lembar Pengesahan Pembimbing ....................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ......................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi

Abstract ................................................................................................................ viii

Abstrak .................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

D. Batasan Masalah ................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

G. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................... 8

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 14

A. Landasan Teori ................................................................................... 14

Page 14: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xiv

1. Saham Syariah ............................................................................. 14

2. Inflasi ........................................................................................... 23

3. Nilai Tukar Rupiah ...................................................................... 28

4. BI Rate ........................................................................................ 32

5. Harga Emas Dunia ....................................................................... 35

6. Jakarta Islamic Index ................................................................... 36

B. Hubungan Antara Keterkaitan Antar Variabel Independen

dengan Variabel Dependen ............................................................... 37

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 39

D. Hipotesis ............................................................................................. 40

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 42

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 42

B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 42

C. Sumber Data ....................................................................................... 43

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 43

E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 51

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 51

B. Pembahasan ........................................................................................ 56

C. Interpretasi ......................................................................................... 67

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 70

A. Simpulan ............................................................................................. 70

B. Saran ................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN ........................................................................................................ 75

Page 15: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xv

DAFTAR TABEL

1.1 JII, Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, dan

Inflasi….............................................................................................…...4

1.2 Hasil Penelitian Terdahulu……………………………………………...8

4.1 Data Jakarta Islamic Index ....................................................................... 52

4.2 Data Inflasi. .............................................................................................. 53

4.3 Data BI Rate ............................................................................................. 54

4.4 Data Nilai Tukar Rupiah .......................................................................... 55

4.5 Data Harga Emas Dunia ........................................................................... 55

4.6 Stationerits ADF Tingkat Level ................................................................ 57

4.7 Stationeritas ADF Tingkat Level 1st Difference ...................................... 57

4.8 Hasil Uji Multikonieritas .......................................................................... 59

4.9 Hasil Uji Heteroskesedatisitas .................................................................. 60

4.10 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................ 61

4.11 Hasil Diferensiasi Uji Autokorelasi ....................................................... 62

4.12 Hasil Uji T .............................................................................................. 63

4.13 Hasil Uji F .............................................................................................. 64

4.14 Hasil Koefisien Dterminasi .................................................................... 65

4.15 Hasil Metode Ordinary Least Square .................................................... 66

Page 16: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

xvi

DAFTAR GAMBAR

2. 1 Kerangka Pemikiran....................................................................................40

4. 1 Hasil Uji Normalitas.....................................................................................58

Page 17: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar

modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan

modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat

untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa

dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana

yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-

masing instrument.

Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar

modal Indonesia tercatat dengan hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta Islamic

Index (JII) pada bulan Juli tahun 2000. Jakarta Islamic Index (JII) sendiri

merupakan kelompok saham yang memenuhi kriteria investasi syariah Islam

dalam pasar modal Indonesia. Saham syariah yang menjadi konstituen Jakarta

Islamic Index (JII) terdiri dari 30-70 saham merupakan saham-saham syariah

paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Jakarta Islamic Index 70 (JII 70 Index) adalah indeks saham syariah

yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen hanya terdiri dari

70 saham syariah paling liquid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review

saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyakdua kali dalam

setahun, Mei dan November mengikuti jadwal review DES oleh OJK, namun

disini peneliti tidak tertuju pada jumlah perusahaannya

Pasar modal syariah menggunakan prinsip, prosedur, asumsi,

instrumentasi, dan aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam. Kenaikan

ataupun penurunan harga saham tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan

Page 18: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

2

eksternal perusahaan, faktor internal dan eksternal perusahaan merupakan

faktor fundamental yang sering dijadikan acuan dalam mengambil keputusan

investasi, faktor ekonomi makro merupakan faktor yang paling banyak

mendapatkan perhatian dari para pelaku pasar modal, seperti perubahan nilai

Kurs USD/Rupiah, Inflasi, Suku Bunga SBI (BI Rate), Jumlah Uang Beredar

(JUB), Harga Minyak Mentah, Harga Emas dan sebagainya.

Pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi makro, pasar modal

syariah Indonesia yang kinerjanya tercermin pada indeks harga saham JII pun

tidak bisa menampik akan hadirnya faktor-faktor tersebut. Sebagaimana

diketahui, variabel-variabel ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar uang

Rupiah terhadap US Dollar, tingkat suku bunga SBI sampai pada harga emas

terus senantiasa berfluktuasi di setiap periodenya sehingga terindikasi

berpengaruh terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Tinggi rendahnya

inflasi berpengaruh pada kegiatan investasi di pasar modal.

Apabila inflasi naik, akan berdampak pada naiknya harga bahan baku

yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya daya saing terhadap

produk barang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, hal ini akan berdampak

pada menurunya prospek perusahaan dan akan berdampak buruk pada harga

saham perusahaan tersebut di pasar modal. Selain itu, meningkatnya inflasi

akan menaikan biaya perusahaan yang mengakibatkan menurunya

profitabilitas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI yang

pada akhirnya akan memperkecil deviden yang diterima para pemegang saha,

yang selanjutnya akan mengurangi minat masyarakat (investor) untuk

berinvestasi di pasar modal. (Mulyani, 2014).

Sementara itu, nilai kurs rupiah terhadap dollar AS menjadi salah satu

faktor yang turut mempengaruhi pergerakan indeks saham di pasar modal

Indonesia. Kestabilan pergerakan nilai kurs menjadi sangat penting, terlebih

bagi perusahaan yang aktif dalam kegiatan ekspor impor yang tidak dapat

terlepas dari penggunaan mata uang asing yaitu dollar Amerika Serikat

sebagai alat transaksi atau mata uang yang sering digunakan dalam

perdagangan.

Page 19: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

3

Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Pada saat nilai rupiah

terdespresiasi dengan dollar Amerika Serikat, harga barang-barang impor

menjadi lebih mahal, khususnya bagi perusahaan yang sebagaian besar bahan

bakunya menggunakan produk-produk impor. Peningkatan bahan-bahan

impor tersebut secara otomatis akan meningkatkan biaya produksi dan pada

akhirnya terindikasi berpengaruh pada penurunan tingkat keuntungan

perusahaan, sehingga hal ini akan berdampak pula pada pergerakan harga

saham perusahaan yang kemudian memacu melemahnya pergerakan indeks

harga saham (Ananto, 2012).

Ketika kondisi perekonomian sedang mengalami kelesuan serta

diperparah dengan tingkat inflasi pada skala yang tinggi, maka tentunya akan

sulit untuk megharapkan gairah di pasar modal menjadi lebih berkembang.

Fenomena seperti ini justru akan menjadikan gairah investasi tidak lagi

menjadi menarik di mata investor, sehingga membuat para investor

mengalihkan dana yang sudah diinvestasikannya dalam bentuk investasi

lainnya. Akibatnya hal ini akan menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan

yang kemudian berdampak pada harga pasar saham.

Faktor ekonomi lainya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah tingkat suku

bunga. Penurunan tingkat suku bunga SBI akan diikuti penurunan tingkat suku

bunga komersial yang berlaku di pasar. Rendahnya tingkat suku bunga

komersial tentu tidak menguntungkan untuk menyimpan uang di bank.

Seseorang akan lebih tertarik membeli saham dengan tingkat

pengembalian (rate of return) lebih tinggi daripada menyimpan uangnya

dalam deposito. Pada saat kondisi perekonomian normal, penurunan tingkat

suku bungan komersial juga mendorong dunia usaha untuk melakukan

investasi. Maraknya investasi disektor riil ini berdampak pada pergerakan

pasar modal. Oleh sebab itu, penurunan tingkat suku bunga berdampak pada

kenaikan harga saham, maupun pada Indeks JII. Tetapi ketika kondisi

Page 20: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

4

perekonomian mengalami krisis, maka jaminan keamanan investasi seperti

deposito dirasa lebih aman bagi investor (Nazwar, 2008).

Investasi dalam bentuk emas dipercaya sebagai salah satu komoditi

yang menguntungkan disebabkan selain harganya yang cenderung mengalami

peningkatan, emas juga merupakan bentuk investasi yang sangat liquid,

karena dapat diterima di wilayah atau di negara mana pun. Ketika potensi

imbalan (return) berinvestasi dalam saham atau obligasi tidak lagi menarik

dan dianggap tidak mampu mengompensasi risiko yang ada, maka investor

akan mengalihkan dananya ke dalam aset riil seperti logam mulia atau

properti yang dianggap lebih layak dan aman (Prima, 2013).

Dari uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian terkait

pengaruh Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia

terhadap Jakarta Islamic Index, yang bertujuan agar para investor dapat

menentukan langkah terbaik dalam keputusan berinvestasi. Berikut harga

saham di Jakarta Islamic Index (JII) beserta faktor yang mempengaruhinya :

Tabel 1.1

JII, Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, dan Inflasi

Periode 2014-2017

No Periode JII HED NTR BI Rate Inflasi

1 2014 691.039 474.827 12.440 7,75 8,36

2 2015 603.349 470.619 13.795 7,5 3,35

3 2016 694.127 497.768 13.436 4,75 3.02

4 2017 759.070 567.454 10.367 4,25 3,61

Sumber: bi,idx, dan harga emas, 2018 (diolah)

Berdasarkan tabel 1.1, pada tahun 2014 sebesar 691.039. Namun, pada

tahun 2015 Indeks harga saham JII mengalami penurunan yaitu sebesar

603.349. Kemudian di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 694.127 dan

di tahun 2017 juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 759.070. Hal ini

tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa

peneliti terdahulu meneliti tentang analisis pengaruh variabel makroekonomi

terhadap indeks saham JII yang mana menunjukan fenomena hasil yang

Page 21: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

5

berbeda, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal

tersebut.

Mengingat terhadap hasil yang berbeda dari pergerakan Indeks JII dan

faktor yang mempengaruhi di setiap periodenya, maka dalam penelitian ini

variabel makro yang akan digunakan adalah Tingkat Inflasi, Kurs

USD/Rupiah, Suku Bunga SBI dan Harga Emas. Sementara data yang

digunakan adalah Indeks JII di Idx . Hal ini disebabkan karena saham-saham

yang masuk dalam perhitungan JII dipandang mencerminkan pergerakan

saham yang aktif diperdagangkan dan juga mempengaruhi keadaan pasar,

terdiri dari saham dengan likuiditas dan kapabilitas pasar yang tinggi memiliki

prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik. Maka dari itu,

berdasarkan penguraian diatas saya mengambil judul “Pengaruh Inflasi, BI

Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap Jakarta

Islamic Index Periode 2014 – 2017”.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi

permasalahannya sebagai berikut:

1. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan turunnya minat masyarakat untuk

berinvestasi di pasar modal.

2. Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat memicu melemahnya

pergerakan indeks harga saham.

3. Penurunan tingkat suku bunga akan menyebabkan orang lebih memilih

membeli saham daripada menyimpan uangnya di deposito.

4. Kemungkinan banyak investor yang mulai mengalihkan portofolionya

investasi kedalam bentuk Emas, hal ini akan mengakibatkan turunnya

indeks harga saham di negara yang bersangkutan karena aksi jual yang

dilakukan investor.

5. Adanya keterbatasan dan kesulitan bagi investor untuk melakukan analisis

fundamental atas indeks harga saham gabungan di masa yang akan datang

untuk memprediksi waktu yang profitable untuk melakukan investasi.

Page 22: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dalam penyusunan penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai dasar

kajian penelitian yang dilakukan, yaitu:

1. Apakah Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia

berpengaruh secara parsial terhadap Jakarta Islamic Index pada Periode

2014-2017 ?

2. Apakah Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia

berpengaruh secara simultan terhadap Jakarta Islamic Index pada Periode

2014-2017 ?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi Jakarta Islamic

Index pada Periode 2014-2017 ?

D. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan agar masalah yang akan diteliti tidak

terlalu meluas. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas yang digunakan adalah Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

Rupiah, dan Harga Emas Dunia.

2. Variabel terikat yang digunakan adalah Jakarta Islamic Index (JII).

3. Periode penelitian dari tahun 2014 sampai 2017.

4. Objek penelitian adalah Jakarta Islamic Index (JII).

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara

Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia terhadap

Jakarta Islamic Index pada Periode 2014-2017.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan antara

Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia terhadap

Jakarta Islamic Index pada Periode 2014-2017.

Page 23: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

7

3. Untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh paling

dominan terhadap Jakarta Islamic Index.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menjawab semua

masalah dalam penelitian ini, selain itu diharapkan juga berguna bagi :

1. Akademisi

Akademisi diharapkan dapat mengetahui wawasan di bidang pasar

modal, dalam hal ini yang berkaitan dengan pasar modal syariah yang

terdapat saham syariah pada Jakarta Islamic Index.

2. Peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di

bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khususnya pasar modal

syariah, serta sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan berbagai teori

perbankan syariah yang telah diperoleh dibangku kuliah.

3. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

bagaimana kondisi Jakarta Islamic Index dalam meningkatkan

profitabilitasnya, sehingga dapat membantu investor dalam melakukan

investasi.

G. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas

karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya.

Meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek, periode,

waktu dan alat analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak

hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk

saling melengkapi. Berikut beberapa ringkasan penelitian terdahulu :

Page 24: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

8

Tabel 1.2

Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Hafidz Ash-

Shidiq dan Aziz

Budi Setiawan

(2015).

Pengaruh Suku

Bunga SBI,

Uang Beredar,

Inflasi dan Nilai

Tukar Terhadap

Indeks Harga

Saham Jakarta

Islamic Index

(JII) Periode

2009-2014.

Variabel

Dependen :

Indeks Saham

Jakarta

Islamic Index

(JII)

Variabel

Independen:

Suku Bunga

SBI, Uang

Beredar,

Inflasi, dan

Nilai Tukar

Alat Analisis:

Eviews 7

Analisis

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Metode

purposive

sampling.

Variabel

Independen:

Uang

Beredar

syariah.

Objek

Penelitian:

Otoritas Jasa

Keuangan

Hasil

penelitian

menunjukkan

Variabel Suku

Bunga SBI,

Uang Beredar,

Inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap JII

dan Variabel

Nilai Tukar

Rupiah

berpengaruh

signifikan

terhadap JII

Page 25: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

9

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

2. Novita Ndari

Utoyo (2016)

Pengaruh

Tingkat Inflasi,

Suku Bunga,

Harga Emas

Dunia, dan Kurs

Rupiah Pada JII

Variabel

Dependen :

Jakarta

Islamic

Index (JII)

Variabel

Independen:

Inflasi, Suku

Bunga,

Harga Emas

Dunia dan

Kurs Rupiah

Alat

Analisis:

Eviews 7

Analisis

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambila

n Sampel:

Metode

purposive

sampling

Variabel

Independen

: BI Rate

Penelitian:

Otoritas

Jasa

Keuangan

Hasil

penelitian

menunjukkan

Variabel Suku

Bunga SBI,

Inflasi, dan

Nilai Tukar

Rupiah tidak

berpengaruh

terhadap JII

dan

Variabel

Harga Emas

Dunia

berpengaruh

positif

terhadap JII

3. Septian Prima

Rusbariandi

(2012)

Pengaruh

Tingkat Inflasi,

Harga Minyak

Dunia,

Harga Emas

Dunia, dan Kurs

Rupiah Terhadap

Jakarta Islamic

Index di Bursa

Efek Indonesia

(Periode Januari

2005 – Maret

2012)

Variabel

Dependen :

Jakarta

Islamic

Index (JII)

Variabel

Independen:

Inflasi,

Harga

Minyak

Dunia,

Harga Emas

Dunia dan

Kurs Rupiah

Alat

Analisis:

Eviews 7

Analisis

Variabel

Independen

: Uang

Beredar

syariah.

Objek

Penelitian:

Bursa Efek

Indonesia

Hasil

penelitian

menunjukkan

Variabel

Inflasi

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap JII ,

Variabel

Harga Miyak

Dunia

berpengaruh

positif

terhadap JII ,

Variabel

Harga Emas

Dunia tidak

Page 26: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

10

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambila

n Sampel:

Metode

purposive

sampling

berpengaruh

signifikan

terhadap JII,

Variabel Kurs

Rupiah

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap JII

Page 27: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

11

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

4. Hatmam

Maqdiyah

Sri Mangesti

Rahayu

Topowijono

(2014)

Pengaruh

Tingkat Bunga

Deposito,

Tingkat Infasi,

Produk Domestik

Bruto (PDB),

dan Nilai Tukar

Rupiah Terhadap

Indeks Harga

Saham Jakarta

Islamic Index

(JII)

Variabel

Dependen :

Indeks

Harga

Saham

Jakarta

Islamic

Index (JII)

Variabel

Independen:

Tingkat

Bunga

Deposito,

Tingkat

Inflasi,

Produk

Domestik

Bruto, dan

Nilai Tukar

Rupiah

Alat

Analisis:

Eviews 7

Analisis

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambila

n Sampel:

Metode

purposive

sampling

Variabel

Independen

: Tingkat

Bunga

Deposito,

Produk

Domestik

Bruto

syariah.

Objek

Penelitian:

Bursa Efek

Indonesia

Hasil

penelitian

menunjukkan

Variabel

Tingkat

Bunga

Deposito

berpengaruh

negatif dan

tidak

signifikan

terhadap JII,

Variabel

Inflasi

berpengaruh

positif dan

tidak

signifikan

terhadap JII ,

Variabel

Harga Produk

Domestik

Bruto

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap JII ,

Variabel Nilai

Tukar Rupiah

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap JII,

Variabel Kurs

Rupiah

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap JII

Page 28: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

12

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

5. Neny Mulyani

(2014)

Analisis

Pengaruh Inflasi,

Suku Bunga,

Nilai Tukar

Rupiah, Dan

Produk

Domestik Bruto

Terhadap Jakarta

Islamic Index

Variabel

Dependen :

Indeks

Harga

Saham

Jakarta

Islamic

Index (JII)

Variabel

Independen:

Inflasi, Suku

Bunga, Nilai

Tukar

Rupiah, dan

Produk

Domestik

Bruto

Alat

Analisis:

Eviews 7

Analisis

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambila

n Sampel:

Metode

purposive

sampling

Variabel

Independen

: Produk

Domestik

Bruto

Objek

Penelitian:

Bursa Efek

Indonesia

Hasil

penelitian

menunjukkan

Variabel

Inflasi

berpengaruh

positif

terhadap JII,

Variabel Suku

Bunga

berpengaruh

negatif ,

Variabel Nilai

Tukar Rupiah

berpengaruh

negatif

terhadap JII ,

Variabel

Produk

Domestik

Bruto

berpengaruh

positif

terhadap JII,

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan pemahaman dan memberi

gambaran kepada pembaca tentang penelitian yang diuraikan oleh penulis :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab satu berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah yang mendasari diadakannya penelitian, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitia, serta sistematika penulisan.

Page 29: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

13

BAB II : TINJAUAN TEORI

Bab dua berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang landasan

teori yang menjadi dasar dan bahan acuan dalam penelitian ini,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan keterkaitan antara

variabel dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab tiga berisi metode penelitian yang terdiri dari variabel

penelitian dan definisi operasional variabel penelitian, penentuan

populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data dan metode data.

BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

Bab empat berisi hasil dan pembahasan yang menjelaskan deskripsi

objek penelitian, analisis data dan interprestasi data.

BAB V : PENUTUP

Bab lima berisi penutup yang berisi kesimpulan dari hasil

Penelitian Pengaruh Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga

Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Index Periode 2014-2017,

keterbatasan penelitian dan saran yang berupa tindakan-tindakan

yang sebaiknya dilakukan.

Page 30: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Saham Syariah

Produk investasi berupa saham pada prinsipnya sudah sesuai

dengan ajaran Islam. Dalam teori percampuran, Islam mengenal akad

syirkah atau musyarakah yaitu suatu kerjasama antara dua atau lebih pihak

untuk melakukan usaha dimana masing-masing pihak menyetorkan

sejumlah dana, barang atau jasa. Adapun jenis-jenis syirkah yang dikenal

dalam ilmu fikih yaitu: 'inan mufawadhah, wujuh, abdan, mudharabah.

Pembagian tersebut didasarkan pada jenis setoran masing-masing pihak

dan siapa diantara pihak tersebut yang mengelola kegiatan usaha tersebut

(Rodoni, 2009).

Dalam ajaran Islam, kegiatan investasi juga dapat dikategorikan

sebagai kegiatan ekonomi yang masuk dalam kegiatan muamalah.

Kegiatan muamalah ialah suatu kegiatan yang mengatur hubungan antar

manusia. Dalam bidang pasar modal di Indonesia, pengaturan prinsip

syariah pada pasar modal diatur oleh fatwa Dewan Syariah Nasional

(DSN). Pengaturan penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal

terdapat pada fatwa DSN No.40/DSN-MUI/X/2003. Disebutkan dalam

fatwa tersebut bahwa yang tergolong jenis efek syariah yang

diperjualbelikan pada pasar modal mencakup Saham Syariah, Obligasi

Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun

Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah (Widuhung, 2014).

Dewi (2010:14) mendefinisikan saham syariah merupakan saham

yang memenuhi kriteria pemilihan saham syariah berdasarkan Peraturan

Bapepam & LK No.II.K.I tentang kriteria dan kriteria dan Penerbitan

Daftar Efek Syariah, pasal 1.b.7. kriteria tersebut telah diatur dalam Fatwa

Page 31: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

15

DSN No: 40/DSN-MUI/X/2003 Pasal 3 tentang kriteria emiten, antara

lain:

a. Jenis usaha, produk, jasa yang diberikan dan akad, serta cara

pengelolaan perusahaan emiten yang menerbitkan Efek Syariah tidak

boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

b. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

sebagaimana di maksud dalam pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:

1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi.

2) Lembaga keuangan konvensional, termasuk perbankan dan

asuransi konvensional.

3) Produsen, distributor, serta perdagang makanan dan minuman

haram.

4) Melakukan investasi pada emiten yang pada saat transaksi tingkat

hutang perusahaan kepda lembaga keuangan ribawi lebih besar

dari pada modalnya (Rosyida, 2015).

Perkembangan instrument syariah di Indonesia sudah terjadi sejak

tahun 1997. Berawal dari munculnya reksadana syariah yang diprakarsai

dan reksa. Pada tanggal 3 Juli tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (sekarang

menjadi PT Bursa Efek Indonesia) bersama PT Dana Reksa Investment

Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). JII

merupakan indeks yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten

yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan hukum syariah. Dari saham-

saham syariah yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES), JII memilih

30 saham syariah yang paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang

besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan

periode penerbitan DES oleh Bapepam & LK yang dituangkan ke dalam

DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan pada kinerja

perdagangannya (Widuhung, 2014).

a. Faktor faktor yang mempengaruhi Jakarta Islamic Index

Perkembangan IHSG dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti faktor politik dan faktor ekonomi. Faktor ekonomi khususnya

Page 32: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

16

dari sisi makro dan ekonomi. Faktor ekonomi khususnya dari sisi

makro diduga sangat berpengaruh terhadap pasar saham antara lain

adalah inflasi, BI rate, nilai tukar rupiah, dan harga emas dunia.

Penekanan pada faktor makro tersebut mengingat kondisi inflasi, BI

rate, dan harga emas dunia di Indonesia sangatlah fluktuatif dan

cenderung tinggi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investor

untuk menanmkan modalnya, khususnya di pasar modal. Demikian

pula dengan nilai tukar, oleh karena Indonesia adalah negara yang

termasuk kecil dalam lingkup “Keuangan Internasional” maka besar

kecilnya nilai tukar Indonesia sangat dipengaruhi faktor eksternal. Hal

ini menyebabkan nilai tukar rupiah umumnya akan berdampak positif

khususnya terhadap IHSG di JII (Triani, 2013).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan perkembangan IHSG

di JII (Jakarta Islamic Index) dipengaruhi beberapa faktor ekonomi.

Faktor-faktor ekonomi yang dimaksud diantara lain inflasi, BI rate,

nilai tukar rupiah, dan harga emas dunia.

b. Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan

yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan

public yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan

mekanisme aoperasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan

hukum muamalat Islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan

adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Sistem

mekanisme pasar modal konvensiional yang mengandung riba,

maysir, dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di

kalangan umat islam (Rodoni, 2009).

Pasar modal syari'ah dikembangkan dalam rangka

mengakomodir kebutuhan umat islam di Indonesia yang ingin

melakukan investasi dipasar modal sesuai dengan prinsip syariah. Hal

ini berkenaan dengan anggapan dikalangan sebagian umat islam

sendiri bahwa berinvestasi dipasar modal di satu sisi merupakan

Page 33: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

17

sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan) berdasarkan ajaran

islam sernentara disisi lain indonesia perlu memperhatikan dan

menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi di pasar

modal Indonesia, terutama investor dari negara-negara Timur Tengah

yang diyakini merupakan investor potensial.

Pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan

(sekuritas) jangka panjang, antara lain: dalam bentuk sendiri (stock)

maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan pemerintah (public

authorities) mau pun oleh perusahaan swasta (private sector).

Sedangkan pasar modal syariah merupakan tempat atau sarana

bertemuya penjual dan pembeli instrument keuangan syariah, dalam

bertransaksi berpedoman pada ajaran islam dan menjauhi hal-hal yang

dilarang, seperti penipuan dan penggelapan (Rodoni, 2009).

Di Indonesia pasar modal menerapkan sistem syariah islam

dalam operasionalnya, sementara ini masih dalam bentuk indeks yaitu

Jakarta Islamic Index (JII) pada PT. Bursa Efek Jakarta (Rodoni,

2009). Ditinjau dari segi landasan hukum positif di Indonesia, sampai

saat ini belum terdapat undang-undang khusus pasar modal syariah

kecuali dalam keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan No: Kep-130/BI/2006 tentang penerbitan efek

syariah pada tanggal 23 November 2006. Meskipun demikian, praktek

investasi secara syariah sudah berjalan sejak pertengahan 1997

melalui instrument pasar modal berbasissyariah yaitu reksadana

syariah dan obligasi secara seperti yang dikeluarkan Indosat tahun

2002 (Rodoni, 2009).

c. Prinsip Dasar Pasar Modal Syariah

Saat dibukanya penawaran uum pada perdana, terdapat berbagai

hal yang harus diperhatikan baik oleh investor maupun oleh emiten,

yaitu:

Page 34: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

18

1) Instrument atau efek yang diperjual belikan harus sejalan dengan

prinsip syariah, seperti saham syariah dan sukuk (obligasi syariah)

yng terbebas dari unsur riba (interest) dan gharar (ketidakpastian)

2) Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham atau

pun sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk

barang dan jasas harus sejalan etika ajaran islam. Seperti usaha

casino, perusahaan rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan

membuat emiten tidak boleh masuk dalam bursa saham dan obligasi

islami.

3) Semua efek harus berbasis pada harta (berbasis asset) atau

transaksi yang riil („ain), bukan mengharapkan keuntungan dari

kontak hutang piutang. Oleh karena itu, hasil investasi yang akan

diterima pemodal merupakan fungsi dari manfaat yang diterima

perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan efek (al-aid).

4) Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yang

berlebihan (gharar) atau spekulasi murni. Atau semua transaksi

tidak mengandung unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh

spekulasi tinggi (qimar) yang lebih tepat disebut dengan permainan

dengan asumsi kosong.

Prinsip-prinsip dan petunjuk fundamental Al-Qura’an yang

dapat dibangun dalam tataran muamalah, khususnya dalam

pembiayaan dan investasi keuangan, antara lain:

1) Pembiayaan atau investasi hanya dapat dilakukan pada asset atau

kegiatan usaha yang halal, spesifik, dan bermanfaat.

2) Uang merupakan alat bantu pertukaran nilai, dimana pemilik

harta akan memproleh bagi hasil dari kegiata usaha tersebut, maka

pembiayaan atau investasi harus pada mata uang yang sama dengan

pembukaan kegiatan usaha.

3) Akad yang terjadi antara pemilik harta dengan emiten harus

jelas. Tindakan maupun informasinya harus transparan dan tidak

boleh menimbulkan keraguan yang dapat merugikan salah satu

Page 35: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

19

pihak, sebagaiman sabda Rasulullah SAW; “tidak halal bagi seorang

muslim menjual dari saudaranya suatu jual beli di dalamnya ada aib,

cacat, kecuali ia menjelaskannya”. (HR. Bukhai).

4) Penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehati-hatian

baik pada investor maupun emiten. Konsekuensi dari prinsip-prinsip

tersebut, dalam tataran operasional pasar modal syariah harus

memenuhi kriteria berikut :

a) Efek yang diperjual-belikan harus merupakan representasi dari

barang dan jasa yang halal.

b) Informasi harus terbuka dan transparan, tidak boleh

menyesatkan, dan tidak ada manipulasi fakta.

c) Tidak boleh mempertukarkan efek sejenis dengan nilai nominal

yang berbeda.

d) Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan

keuntungan di atas laba normal, dengan cara mengurangi supply

agar harga jual naik (Rodoni, 2009).

d. Fungsi Pasar Modal Syariah

Fungsi keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut:

1) Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam

kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan

resikonya.

2) Memungkinakan para pemegang saham menjual ahamnya guna

mendapatkan likuditas.

3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

4) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka tidak

mengandung unsur jadi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi

tinggi (qimar) yang lebih tepat disebut dengan permainan dengan

asumsi kosong (Rodoni, 2009).

Page 36: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

20

e. Karakteristik Pasar Modal Syariah

Karakter yang diperlukan dalam membentuk struktur pasar

modal syariah, dimana memungkinkan para pemegang saham

individual dapat melepaskan sahamnya dan memperoleh keuntungan

dengan adanya komitmen antara pemegang saham dengan

perusahaan, untuk tidak mencairkan sahamnya setidak-tidaknya

dalam jangka 3 bulan adalah sebagai berikut :

1) Semua saham harus diperjual belikan pada bursa efek.

2) Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat

diperjual belikan pada bursa efek, diminta menyampaikan informasi

tentang perhiyungan keuntungan dan kerugian, serta neraca

keuntungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan jangka

waktu tidak lebih dari 3 bulan.

3) Saham tidak boleh diperdagangkan dengan harga lebih tinggi

dari HST.

4) HST ditetapkan dengan rumus:

5) Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu

minggu, periode perdagangan, setelah menentukan HST (Rodoni,

2009).

f. Instrumen Pasar Modal Syariah

Efek-efek yang boleh diperdagangkan dalam pasar modal

syariah memenuhi kriteria syariah, seperti saham syariah, obligasi

syariah, dan reksadana syariah. Untuk menghasilkan instrument yang

benar-benar sesuai dengan syariah, telah dilakukan upaya-upaya

rekonstruksi terhadap surat berharga, diantaranya:

1) Penghapusan bunga dan tetap mengalihkannya ke surat investasi

yang ikut serta dalam keuntungan dan dalam kerugian serta tunduk

pada kaidah Al-ghunmubi al-ghurn (keuntungan/penghasilan

berimbang dengan kerugian yang ditanggung).

Page 37: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

21

2) Penghapusan syarat jaminan atas kembalikanya harga obligasi dan

bunga, sehingga menjadi seperti saham biasa.

3) Pengalihan obligasi ke saham biasa.

Berdasarkan kaidah tersebut, maka diterbitkan instrument pasar modal

syariah dengan prinsip-prinsip berikut:

1) Muqaradah/ mudharabah funds

Adalah dana yang berbentuk saham yang memberikan kesempatan

kepada investor untuk bersama-sama dalam pembiayaan atau investasi

dengan perjnjian bagi hasil dan bagi resiko (profit and loss sharing).

2) Muraqhadah/ mudharabah bonds

Salah satu bentuk obligasi yang sesuai dengan ketentuan syariah

adalah obligasi berdasarkan prinsip mudharabah. Jenis obligasi ini

dikeluarkan oleh perusahaan untuk tujuan pembiayaan proyek –proyek

tertentu atau proyek yang terpisah dari kegiatan perusahaan yang

bersifat jangka panjang. Keuntungan dari proyek akan didistribusikan

secara periodic didasarkan pada presentase rasi laba rugi yang telah

disepakati oleh kedua belah pihak (Rodoni,2009).

g. Instrumen yang Dilarang Dalam Pasar Modal Syariah.

Adapun instrumen yang diharamkan dalam pasar modal syariah

adalah:

1) Preferred stock (saham istimewa)

Saham istimewa adalah saham yang memberikan hak lebih

besar daripada saham biasa dalam dividen pada waktu perseroan

dilikuidasi. Adapun karakteristik saham preference : pertama, hak

utama atas dividen; kedua, hak utama atas aktiva; ketiga,

penghasilan tetap; keempat, jangka waktu tidak terbatas; kelima,

tidak punya hak suara. Alasan mengapa diharamkan saham

preference, karena adanya keuntungan yang bersifat tetap (pre-

determined revenue), hal ini termasuk dalam kategori riba.

Sebagaimana firman Allah SWT: “…Allah telah menghalalkan

jual beli dan mengharamkan riba…”.(Q.S. Al-Baqarah (2): 275).

Page 38: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

22

a) Pemilik saham preference diperlakukan secara istimewa

terutama pada saat likuidasi, hal ini bertentangan dengan prinsip

keadiln. Dalam sebuah ayat disebutkan: dan janganlah kamu

memakan harta sesamamu secara bathil dan kamu bawa perkaranya

kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian harta orang

lain dengan cara berbuat dosa sedang kamu mengetahuinya”. (Q.S.

Al-Baqarah (2): 188).

2) Forward Contract

Forward contract merupakan salah satu jenis transaksi

yang diharamkan karena bertentangan dengan syariah. Forward

contract merupakan bentuk jual beli hutang yang di dalamnya

terdapat unsur riba, sedangkan tranaksi (jual beli) dilakukan

sebelum tanggal jatuh tempo. Sesuai dengan kaidah fiqih: “setiap

hutang piutang yang mendatangkan manfaat (bagi yang

beroiutang) adalah riba”. Dan dipertegas dengan ayat yang

berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. (Q.S. Al- Baqarah (2): 282).

3) Option

Option adalah transaksi yang tidak disertai dengan

underlying asset atau real asset, dengan kata lain objek yang

ditansaksikan tidak dimiliki oleh pihak penjual. Option termasuk

dalam kategori gharar (penipuan/spekulasi) dan maysir (judi).

Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi: “Hai orang-orang

yang beriman sesungguhnya (meminum) khammar, berjudi, dan

(berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah

perbuatan keji termasuk perbuatan setan.

Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu lantaran

(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari

mengingat Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu (dari

mengerjakan pekerjaan itu)” (Q.S. Al-Maidah (5): 90-91). Juga

Page 39: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

23

dapat beberapa hadist yang dijadikan rujukan mengenai gharar,”

Rasulullsh SAW. Melarang jual beli dengan hasab dan penjualan

gharar”. (HR. Muslim); “Dilarang menjual ikan dalam laut, yang

seperti gharar”. (HR. Ibnu Hambali); Dari Abdullah bin Umar ra,

katanya Rasulullah SAW bersabda; ”Janganlah kamu menjual

buah-buahan hingga nyata hasilnya, dan jangan kamu jual kurma

basah dengan kurma kering”. (HR. Bukhari).

4) Transaksi margin on trading

Transaksi ini adalah dimana pembeli membayar sebagian

harga secara tunai, yang sisanya dilunasi dari pinjaman kepada

bank melalui peratara dengan syarat surat berharga tersebut

dijadikan jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjaman.

Bentuk transaksi ini dilarang karena hal-hal berikut:

a) Kondisi dimana sisa harga akad yang belum dibayar oleh

pembeli harus dibayar dengan imbalan berupa bunga, diharamkan

secara syariah, karena berupa bunga.

b) Surat berharga yang menjadi objek akad dijadikan jaminan

pada pialang yang mengambil manfaat dari keuntungan.

c) Adanya dua akad secara bersarnaan dalam satu akad, yaitu

akad jual beli dan hutang (Rodoni, 2009).

Prinsip instrument pasar modal syariah berbeda dengan pasar

modal konvensional. Saham yang diperdagangkan pada pasar modal

syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria kriteria

syariah. Obligasi yang diterbitkan pun harus menggunakan prinsip

syariah, seperti mudharabah, musyarakah, ijarah, istishna, salam,

dan murabahah (Nazir, 2016).

2. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat

harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus selama waktu

tertentu. (Karim, 2008). Definisi lain Inflasi adalah kecenderungan

Page 40: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

24

dari harga-harga untuk menaikkan secara umum dan terus menerus

dalamjangka waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas

kepada (atau mengakibatkan kenaikkan) sebagian besar dari harga

barang-barang lain (Septian et all, 2016). Inflasi merupakan kenaikan

dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode

waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur

persentase perubahan dalam indeks harga konsumen yang

mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti

produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan

kesehatan dan listrik (Madura, 2000).

Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi permintaan

demand-pull inflation dan cost-push inflation. Cost-push inflation

disebabkan oleh turunnya produksi karena naiknya biaya produksi

(naiknya biaya produksi dapat terjadi karena naiknya biaya produksi

(naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya

perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan jatuh,

kenaikan harga bahan baku industry, adanya tuntutan kenaikan upah

dari serikat buruh yang kuat, dan sebagainya. Demand-pull inflation

dapat disebabkan oleh adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yang

terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran produksi

agregat (Septian et all, 2016).

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli

rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga

bisa disebut sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami

peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi

untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.

(Tandelilin, 2010).

Page 41: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

25

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan

arus barang. Angka inflasi dihitung oleh badan pusat statistik dari

persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada suatu saat

dibandingkan dengan IHK pada periode sebelumnya. IHK adalah

perbandingan perbandingan relative dari harga suatu paket barang dan

jasa pada suatu saat dibandingkan dengan harga-harga barang dan jasa

tersebut pada tahun dasar, dan dinyatakan dalam persen. (Gilarso,

2004).

b. Macam-Macam Inflasi

Macam-macam Inflasi anatara lain, sebagai berikut :

1) Berdasarkan Ukuran Inflasi

a) Inflasi ringan adalah tingkat inflasi yang berada di bawah 10%

dalam setahun.

b) Inflasi sedang adalah tingkat inflasi yang berada di antara 10-

30% dalam setahun.

c) Inflasi berat adalah tingkat inflasi yang berkisar antara 30-

100% dalam setahun.

d) Inflasi tinggi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang

berkisar dari 100% dalam setahun. (Boediono, 2014).

2) Berdasarkan sebabnya

Jenis inflasi berdasarkan sebabnya adalah sebagai berikut.

(Putong, 2000) :

a) Demand Pull Inflation.

Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan

yang tinggi disatu pihak dan kondisi produksi telah mencapai

kesempatan kerja penuh (full employment) dipihak lain. Sesuai

dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak dan

penawaran tetap, harga akan naik. Bila hal ini berlangsung

secara terus menerus akan mengakibatkan inflasi yang

Page 42: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

26

berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya

diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan

penambahan tenaga kerja baru.

b) Cost Push Inflation

Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya

biaya produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena

tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang

bersangkutan jatuh/turun, kenaikan harga bahan baku industri,

adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat,

dan sebagainya). Ada dua hal yang dapat dilakukan oleh

produsen sehubungan dengan naiknya biaya produksi, yaitu

langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah

penawaran yang sama atau harga produknya naik (karena tarik

menarik permintaan dan penawaran) karena penurunan jumlah

produksi.

c) Kelompok Teori Inflasi

Secara garis besar ada empat kelompok teori mengenai

inflasi, masing-masing dari teori ini menyatakan aspek-aspek

tertentu dari proses inflasi dan mencakup semua aspek penting

dari proses kenaikan harga dengan dikemukakan ahli ekonomi,

yaitu antara lain sebagai berikut (Dewi, 2011) :

1) Teori Kuantitas

Dalam teori ini hubungan antara uang harga

digambarkan dalam kuantitas dengan 2 jenus yaitu jenis

Fisher dan jenis Cambridge. Jenis Fisher merupakan teori

inflasi yang paling tua, namun teori ini masih sangat

berguna untuk menerangkan proses inflasi di zaman

modern ini, terutama di negara-negara yang sedang

berkembang. Dimana teori ini menjelaskan :

a) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan

volume uang yang berbeda tanpa ada kenaikan jumlah

Page 43: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

27

uang yang beredar, kejadian seperti ini misalnya

kegagalan panen hanya akan menaikkan harga untuk

sementara.

b) Laju inflasi ditentukan oleh penambahan jumlah uang

beredar dan mencegah kenaikan harga barang-barang di

masa yang akan datang.

2) Teori Keynes

Menurut Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin

hidup di luar kemampuan ekonominya. Dengan proses

melalui perebutan pembagian antara kelompok sosial yang

menginginkan barang dan jasa yang lebih.

3) Teori Strukturalis

Teori ini berpusat pada fleksibilitas dari struktur

perekonoian negara-negara yang sedang berkembang.

Teori ini berpusat pada fleksibilitas dari struktur

perekonomian negara-negara yang sedang berkembang.

Teori strukturalis memberikan titik tekan pada ketegaran

atau infleksibilitas dari struktur perekonomian negara-

negara berkembang. Faktor strukturalis inilah yang

menyebabkan perekonomian negara sedang berkembang

berjalan sangat lambat dalam jangka panjang. Menurut

teori ini ada dua faktor utama yang dapat menimbulkan

inflasi.

4) Kebijakan Mengatasi Inflasi

Kebijakan yang mungkin dilakukan pemerintah untuk

mengatasi inflasi adalah sebagai berikut (Huda, dkk.,

2009) :

a) Kebijakan fiskal yaitu dengan menambah pajak dan

pengeluaran pemerintah.

b) Kebijakan moneter yaitu dengan menaikkan suku bunga

dan menaikkan kredit.

Page 44: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

28

c) Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah

yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan

harga seperti mengurangi pajak impor atau pajak bahan

mentah melakukan penetapan harga menggalakan

pertambahan produksi dan perkembangan teknologi.

d) Inflasi dalam Perspektif Islam

Fenomena inflasi sebetulnya muncul sebagai akibat

dari mulai diberlakukan dan beredarnya dinar dan

dirham yang tidak murni (campuran). Kemudian, di

masa sekarang fenomena inflasi semakin bertambah

dengan diterapkannya mata uang kertas. Sebetulnya hal

ini telah diperingatkan oleh ulama, seperti Imam Syafi’i

yang melarang pemerintah mencetak dirham yang tidak

murni karena akan merusak nilai mata uang,

menyebabkan naiknya harga, dan hal itu merugikan

orang banyak serta menimbulkan kerusakan-kerusakan.

Ibnu Taimiyah pada masa Daulah Bani Mamluk juga

telah memperingatkan keadaan ini, ia menyatakan

bahwa uang yang berkualitas baik dari peredaran.

Apabila uang dibiarkan beredar sebagai alat tukar,

niscaya dinar dan dirham akan menghilang dari

peredaran. (Rozalinda, 2014).

3. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

a. Pengertian Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Exchange Rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer

dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga

pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang

domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang

domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan

tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya

Page 45: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

29

dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi

perdagangan internasional, turisme, investasi internasional, ataupun

aliran uang jangka pendek antarnegara, yang melewati batas-batas

geografis ataupun batas-batas hukum. (Karim, 2008).

Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang

domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan

untuk memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2004). Nilai

tukar rupiah (Kurs) merupakan harga suatu mata uang terhadap mata

uang lainnya. Pada kurs, yakni suatu mata uang terhadap mata uang

lainnya, juga merupakan sebuah harga aktiva atau harga aset (asset

price), prinsip-prinsip pengaturan harga aset-aset lainnya juga berlaku.

Setiap negara memiliki sebuah mata uang yang menunjukkan atau

menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Indonesia

dengan Rupiahnya, Amerika Serikat memiliki Dolar, Jerman punya DM,

di Inggris kita mendapatkan Poundsterling, dan seterusnya.

Kurs memainkan peranan penting dalam hubungan perdagangan

internasional, karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan

harga-harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai

negara. Perubahan kurs biasa disebut dengan apresiasi dan depresiasi.

Depresiasi mata uang suatu negara membuat harga-harga barangnya

menjadi lebih murah bagi pihak luar negeri, dengan anggapan bahwa

semua kondisi lainnya tetap (cateris paribus). Sebaliknya, jika terjadi

apresiasi mata uang suatu negara menyebabkan harga barang-barangnya

menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri dengan anggapan semua

kondisi lainnya tetap (Krugman dan Obstfeld, 2005).

b. Macam-macam Sistem Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Ada tiga macam sistem kurs/nilai tukar, antara lain sebagai berikut

(Dewi, 2011) :

1) Sistem kurs tetap (fixed exchange rate)

Dalam sistem ini Pemerintah menetapkan nilai tukar tetap mata

uang lainnya, tanpa memperhatikan permintaan ataupun penawaran

Page 46: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

30

terhadap valuta asing yang terjadi dan repotnya di dalam sistem ini

Pemerintah harus selalu siap dengan cadangan devisa di dalam

jumlah yang cukup.

2) Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)

Dalam sistem ini nilai tukar mata uang semata-mata ditentukan

oleh permintaan dan penawaran akan mata uang tersebut dan yang

terpenting bahwa Pemerintah melalui Bank Sentral tidak ikut

campur tangan di dalam menjaga nilai tukar tersebut pada tingkat

yang diinginkan.

3) Sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange

rate),

Dalam sistem ini nilai tukar ditentukan oleh Bank Sentral tetapi

lebih flexible karena bisa berubah setiap hari tetapi di dalam

kendali yang diinginkan oleh Pemerintah. Di dalam sistem ini

Pemerintah turut campur baik di dalam penentuan kurs maupun

tingkat intervensi yang dilakukan agar kurs tersebut tidak

mengalami gejolak yang terlalu besar.

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs

Perubahan dalam kurs valuta disebabkan oleh banyak faktor

diantaranya adalah sebagai berikut (Sukirno, 2004) :

a) Perubahan dalam Selera Masyarakat

Selera masyarakat mempengaruhi corak konsumsi

mereka. Maka perubahan selera masyarakat akan mengubah

corak konsumsi mereka ke atas barang-barang yang

diproduksikan di dalam negeri maupun yang di impor.

Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan

keinginan mengimpor berkurang dan ia dapat pula menaikkan

ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor

menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor

bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan

mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.

Page 47: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

31

b) Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor

Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor

penting yang menentukan apakah sesuatu barang akan di

impor atau di ekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat

dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor

dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang.

Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah

impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan

mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga-harga

barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam

penawaran dan permintaan ke atas mata uang negara tersebut.

c) Kenaikan Harga Umum (Inflasi)

Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs

pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya

cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.

Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut

: (i) inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih

mahal dari harga-harga di luar negeri dan oleh sebab itu

berkecenderungan menambah impor, (ii) inflasi menyebabkan

harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena

itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan (i)

menyebabkan permintaan ke atas valuta asing bertambah, dan

keadaan (ii) menyebabkan penawaran ke atas valuta asing

berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah (berarti

harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot).

c. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting

peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga

dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung

akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar

negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian

Page 48: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

32

investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri

masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke

sesuatu negara, permintaan ke atas mata uangnya bertambah,

maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang

sesuatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal

negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

d. Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi

kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak

pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu

terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka

permintaan ke atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat

dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara

itu naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan

impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata

uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan

oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.

4. Suku Bunga (BI Rate)

a. Pengertian Suku Bunga (BI Rate)

Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate merupakan

indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia

dalam upaya mencapai target inflasi. BI Rate digunakan sebagai

acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan hasil lelang operasi pasar

terbuka berada di sekitar BI Rate. (www.bi.go.id)

Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan

untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai

persentase per tahun). (Mishkin, 2008). Sedangkan menurut

Page 49: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

33

Judisseno (2005), suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh

oleh orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus

spending unit untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang

yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi

kekurangannya atau defisit spending units.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya suku bunga antara

lain (Ismail, 2011) :

1) Kebutuhan Dana

Besarnya suku bunga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan dana

bagi pihak yang memerlukannya. Sifat kebutuhan dana dibagi

menjadi tiga yaitu :

2) Keharusan, merupakan kebutuhan dana yang mendesak yang

tidak mungkin ditunda. Apabila pihak yang membutuhkan dana

tersebut pada kondisi sangat memerlukannya, maka akan

berpengaruh pada tingkat bunga dan pihak kreditor dapat

meminjamkan dananya dengan bunga yang lebih tinggi

dibanding market rate.

3) Kebutuhan, merupakan kebutuhan dana yang harus ada akan

tetapi, kebutuhannya masih bisa ditunda untuk beberapa waktu.

Sifat kebutuhannya tidak mendesak, maka suku bunga yang

diperoleh akan sama dengan market rate.

4) Keinginan, merupakan kebutuhan dana yang tidak harus ada

tetapi merupakan tambahan dana untuk memperluas usaha

nasabah. Sifatnya tidak mendesak dan bisa diabaikan, oleh

karena itu pihak debitur bisa memperoleh tingkat bunga yang

lebih rendah dibanding suku bunga di pasar.

a) Persaingan Antarbank

Bank tidak dapat menentukan suku bunga sesuai

dengan keinginan bank saja akan tetapi, ada faktor lain

yang diperhatikan yaitu, suku bunga yang diberikan oleh

Page 50: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

34

pesaing. Pada umumnya bank akan membeli dan menjual

bunga tidak jauh berbeda dengan tingkat suku bunga di

pasar. Bank akan menyalurkan kredit dengan suku bunga

sesuai dengan suku bunga di pasar.

b) Jangka Waktu

Faktor jangka waktu merupakan faktor yang penting

dalam menetapkan suku bunga. Semakin lama jangka

waktu yang diperjanjikan akan semakin besar

kemungkinan adanya fluktuasi bunga dalam market rate,

sehingga semakin lama jangka waktunya akan semakin

besar tingkat bunganya.

c) Kualitas Jaminan

Dalam menentukan besarnya bunga kredit yang

akan diberikan kepada debitur, bank juga melihat

jaminannya. Terdapat beberapa kekayaan yang dapat

digunakan sebagai agunan/jaminan. Apabila agunan

tersebut marketable, mudah diperjual belikan, serta nilai

agunan tersebut stabil atau meningkat maka bank dapat

memberikan bunga kredit yang lebih rendah, karena

risiko tidak tertagihnya kredit debitur dapat ditutup

adanya agunan yang layak.

d) Reputasi Nasabah

Bank akan lebih aman dalam memberikan kredit

kepada nasabah yang mempunyai reputasi usaha, karena

jaminan pembayaran atas kredit yang diberikan akan

lebih besar. Biasanya bank akan memperebutkan debitur

yang mempunyai reputasi usaha yang baik. Oleh karena

itu, bank sebagai kreditur tidak dapat membebankan

bunga sesuai dengan pasar, akan tetapi akan lebih rendah

dengan bunga di pasar.

Page 51: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

35

5. Harga Emas Dunia

Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan patokan seluruh dunia

adalah harga emas berdasarkan standar pasar emas London. Harga emas

tetap (sering disebut sebagai London Fix atau Gold Fix) ditetapkan setiap

hari pukul 10.30 GMT (London Gold AM Fix) dan juga jam 15:00 GMT (

London Gold PM Fix ). Penetapan harga saat itu (on spot) ataupun

penjualan yang akan datang (forward) ditentukan oleh “Tim Lima” yang

mewakili para dealer emas serta bank-bank yang paling berpengaruh dan

paling besar di dunia, yaitu N.M Rothschild (sebagai kepala tim), Societte

General, Hongkong Shanghai Bank – HSBC, Scotia Mocatta dan Deutsche

Bank (Utoyo dan Ridwan, 2016).

Emas mempunyai standar nilai internasional yang mudah dipantau,

emas sangat liquid (mudah diuangkan). Emas sebagai salah satu bentuk

investasi yang tidak terpengaruh oleh inflasi dan aman terhadap depresiasi

nilai tukar. Emas di dunia bersal dari dalam bumi berupa bongkahan

campuran batu dan emas, yang harus melalui proses pemurnian atau

refinery untuk dijadikan emas murni 24 karat atau 99,9 %. Emas murni 24

K umumnya berwujud dalam bentuk batangan (gold bar), koine mas dan

perhiasan (Susilo, 2011).

Harga emas di negara manapun megikuti harga emas dunia yang

ditentukan di London (pasar emas London) setiap hari. Harga emas dunia

ditentukan berdasarkan supply and demand emas dari seluruh penjuru

dunia, bukan ditetntukan dari satu daerah saja. Standar internasional emas

dalam US$ per troy ounce/oz (1 troy oz = 31.1 gr). Pasar emas London

menjadi rujukan pasar emas global dalam menentukan patokan harga emas

hamper di setiap negara (termasuk dengan harga Dinar Dirham Islam).

Selain di London, Pusat perdagangan emas lainnya adalah New York,

Zurich, Tokyo, Sydney dan Hongkong, dimana Hongkong menjadi pusat

perdagangan di Asia (Firman, 2012).

Page 52: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

36

6. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang

dikembangkan oleh BEJ yang bekerjasarna dengan Danareksa lnvesment

Management untuk merespons kebutuhan informasi yang berkaitan

dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan subset dari

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3

juli 2000 dan menggunakan tahun 1 januari 1995 sebagai base date

(dengan nilai 100).

JII melakukan penyaringan (filter) terhadap saham yang listing.

Rujukan dalam penyaringannya adalah fatwa syariah yang dikeluarkan

oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan fatwa inilah BEJ

memilah emiten yang unit usahanya sesuai dengan syariah. Perbedaan

mendasar antara indeks konvensional dengan indeks islam adalah indeks

konvensional memasukan seluruh saham yang tercatat di bursa dengan

mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang

terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku. Adapun syarat suatu

saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dikatakan syariah adalah

sebagai berikut:

a. Jenis usaha, produk barang jasa yang diberikan dan akad serta cara

pengolahan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) atau

perusahaan publik yang menebitkan saharn syariah tidak boleh

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan usaha

yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, antara Iain :

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

2) Lembaga keuangan ribawi, termasuk bank dan asuransi

konvensional.

3) Memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang haram.

4) Memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang -

barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Page 53: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

37

b. Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah wajib

untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai

dengan syariah atas saham syariah yang dikeluarkan.

c. Emiten atau perusahaan publik yang menerb1tkan saham syariah

wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip

Syariah dan memiliki syariah Compliance Of- ficer (fatwa DSN No.

40.2003).

d. Khan (2005) dalam menjelaskan identifikasi perusahaan yang dapat

ikut dalarn saham Islami mengajukan beberapa syarat:

a. Emiten/perusahaan tersebut tidak berkaitan dengan riba.

b. Perusahaan tersebut tidak membuat atau memproduksi barang

atau jasa yang dilarang oleh syariah.

c. Perusahaan tidak bertindak eksploitatif secara berlebihan

terhadap factor-faktor produksi alam yang diberikan Allah.

d. Perusahaan tidak mempermainkan harga sekehendaknya,

perusahaan tersebut tidak menghalangi terjadinya fee market.

B. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel

Dependen

1. Hubungan Inflasi dengan Jakarta Islamic Index.

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestemasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik (Madura, 2000).

Dalam penelitian Hafidz Ash-Shidiq (2015) Aziz Budi Setiawan

(2015) dan dkk. menjelaskan bahwa inflasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Jakarta Islamic Index artinya tinggi rendahnya inflasi

tidak memberi pengaruh terhadap Jakarta Islamic Index. Faktor lain yang

Page 54: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

38

mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index. yaitu

inflasi pada tahun 2011 hingga 2014 antara 3,79 hingga 8,36 dimana

inflasi tersebut dikategorikan jenis inflasi moderate (laju inflasinya antara

7-10%) adalah inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat

secara lambat.

Dengan keadaan inflasi yang termasuk kategori inflasi rendah

sehingga masyarakat masih bisa memenuhi konsumsinya tanpa harus

menarik dana simpanannya untuk digunakan sebagai konsumsi. Oleh

sebab itu, inflasi memiliki hubungan dengan Jakarta Islamic Index. yang

ada di Bursa Efek Indonesia.

2. Hubungan BI Rate dengan Jakarta Islamic Index.

Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang

yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk

digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan

menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya atau defisit

spending units. (Judisseno, 2005).

Dalam penelitian Novita Ndari Utoyo (2016) menjelaskan bahwa

BI Rate tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index artinya besar

kecilnya BI Rate tidak memberi pengaruh terhadap jumlah Islamic Index.

3. Hubungan Nilai Tukar Rupiah dengan Jakarta Islamic Index.

Kurs merupakan faktor eksternal (luar) yang juga mempengaruhi

Jakarta Islamic Index. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS,

mencerminkan kondisi perekonomian yang tidak menentu sehingga

meningkatkan risiko berusaha yang akan direspon oleh dunia usaha

dengan menitipkan uangnya pada bank syariah. (Sujatna, 2010).

Dalam penelitian Aziz Budi Setiawan (2015) menjelaskan nilai

tukar berpengaruh secara signifikan terhadap Jakarta Islamic Index. Ketika

menurunnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, mencerminkan

Page 55: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

39

stabilitas perekonomian yang semakin menurun akan risiko dalam

menjalankan usahanya, sehingga para investor yang sebelumnya

menanamkan modalnya ke pasar uang beralih ke dunia perbankan.

4. Hubungan Harga Emas Dunia dengan Jakarta Islamic Index

Dalam penelitian Novita Ndari Utoyo (2016) Kecenderungan

naiknya harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi

emas dari pada saham. Selain dengan resiko yang relatif lebih rendah,

emas dapat memberikan hasil imbal balik yang baik dengan kenaikan

harganya.

Ketika banyak investor yang membeli emas batangan saat harga

emas turun hal ini mengakibatkan turunnya indeks saham di Negara

bersangkutan karena aksi jual yang dilakukan investor, dan sebaliknya

apabila harga emas sedang mengalami kenaikan maka akan menaikkan

indeks saham karena aksi jual emas dan mengalihkan investasinya pada

saham.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat

disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan

keduanya (Hamid, 2010).

Page 56: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

40

D. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Dalam kerangka berfikir ilmiah, hipotesis diajukan adalah

sebagai jawaban sementara yang belum tentu benar dan perlu dibuktikan

kebenarannya melalui penelitian.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh serta hubungan yang

positif antara dua variable atau lebih perlu dirumuskan suatu hipotesis.

Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

Page 57: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

41

1. Hipotesis Parsial

: Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial Inflasi, BI

Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap

Jakarta Islamic Index Periode 2014-2017.

: Diduga terdapat pengaruh secara parsial Inflasi, BI Rate,

Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap Jakarta

Islamic Index Periode 2014-2017.

2. Hipotesis Simultan

: Diduga tidak terdapat pengaruh secara simultan Inflasi, BI

Rate, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap

Jakarta Islamic Index Periode 2014-2017.

: Diduga terdapat pengaruh secara simultan Inflasi, BI Rate,

Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Emas Dunia Terhadap Jakarta

Islamic Index Periode 2014-2017.

Page 58: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari laporan jumlah saham Jakarta Islamic

Index pada Januari 2014 – Desember 2017.

Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah

penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:11), penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun

juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode yang digunakan adalah

metode kausal-asosiatif yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan

setelah terjadinya suatu peristiwa. Identifikasi terhadap peristiwa tersebut

berkenaan dengan variabel independen yaitu: Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

Rupiah dan Harga Emas Dunia, dengan variabel dependen yaitu Jakarta

Islamic Index. Tempat penelitian ini adalah IDX di Indonesia.

B. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai data adalah JII,

Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, dan Inflasi. Berdasarkan

data yang tersedia di internet untuk semua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini tersedia data dari tahun 2014-2017. Alasan pemilihan periode

tahun yang digunakan adalah fluktuasi harga saham yang terdepresiasi

ditahun akhir 2014-2017. Pemilihan data bulanan adalah untuk

menghindarkan bias yang terjadi akibat kepanikan pasar dalam mereaksi

suatu informasi, sehingga dengan penggunaan data bulanan diharapkan dapat

memperoleh hasil yang lebih akurat.

Page 59: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

43

C. Sumber Data

Pengumpulan data diperoleh dari data statistik dan data yang

dipublikasi secara umum. Data data yang dikumpulkan adalah sebagai

berikut:

1. Data statistik Inflasi pada periode Januari 2014 sampai Desember 2017

bersumber dari Bank Indonesia (BI).

2. Data statistik BI Rate pada periode Januari 2014 sampai Desember 2017

bersumber dari Bank Indonesia (BI).

3. Data statistik Nilai Tukar Rupiah pada periode Januari 2014 sampai

Desember 2017 bersumber dari Bank Indonesia (BI).

4. Data statistik Harga Emas Dunia pada periode Januari 2014 sampai

Desember 2017 bersumber dari harga-emas.org.

5. Data statistik Jakarta Islamic Index pada periode Januari 2014 sampai

Desember 2017 bersumber dari www.dunia investasi.com.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Pemilihan alat analisis dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square

(OLS) yaitu suatu metode ekonometrik di mana terdapat variabel independen

sebagai variabel penjelas dan variabel dependen sebagai variabel yang

dijelaskan dalam suatu persamaan linier. Dalam OLS hanya terdapat satu

variabel dependen, sedangkan untuk variabel independen jumlahnya bisa

lebih dari satu.

Untuk analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer yaitu

program Microsoft Excel 2010 dan EViews 9.0. Standarisasi data dilakukan

menggunakan alat bantu piranti lunak EViews 9.0.

Page 60: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

44

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian

dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara

sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Uji stasioneritas

dapat dilihat dengan menggunakan uji grafik dan uji akar unit. Di sini

peneliti menggunakan metode uji akar unit agar mendapatkan hasil yang

lebih akurat.

Hasil uji akar-akar unit dengan membandingkan nilai t-hitung

dengan nilai kritis MCKinnon dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai

probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak stasioner. Jika data di

level normal, maka dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 (Winarno,

2015:11.5).

Hipotesis:

H0 : data tidak stasioner.

H1 : data stasioner.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Bila probabilitas>0.05, maka H0 diterima

Bila probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, terdapat variabel residual atau variabel pengganggu atau residual

mempunyai distribusi normal.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual memiliki

distribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Namun dalam penelitian ini lebih ditekankan untuk menguji dengan uji

statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan uji Jarque-Bera (JB).

Page 61: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

45

Data dalam penelitian ini dikatakan terdistribusi normal jika, nilai

probability Jarque-Bera lebih besar dari 0.05 (Ghozali, 2013:166).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa atau semua variabel independen dalam model

regresi. Menurut ghozali (2013:77), uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang

tinggi atau sempurna antar variabel independen.

Menurut Ghozali (2013:79), pendeteksian adanya multikolinearitas

dengan menggunakan uji efisiensi korelasi (r). Jika koefisien korelasi

cukup tinggi, yaitu di atas 0.90, maka diduga terjadi multikolinearitas

dalam model. Sebaliknya, jika koefisien relatif rendah maka diduga

model tidak terjadi multikolinearitas.

Hipotesis:

H0 = tidak ada multikolinearitas.

H1 = ada multikolinearitas.

Dasar pengambilan keputusan

Bila r<0.90 (tidak ada multikolinearitas), maka H0 diterima.

Bila r>0.90 (ada multikolinearitas), maka H0 diolak.

4. Uji heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:95), Uji heteroskedastisitas adalah uji yang

digunakan karena terjadinya gangguan (error) yang muncul dalam fungsi

regresi yang mempunyai varian yang tidak sama. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian

heteroskedastisitas yang penulis gunakan dilakukan melalui Uji White.

Dengan hipotesis sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

46

H0 = tidak ada heteroskedastisitas.

H1 = ada heteroskedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan:

Bila probabilitas Obs*R2>0.05, maka H0 diterima.

Bila probabilitas Obs*R2<0.05, maka H0 ditolak.

5. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013:137).

Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan Uji

Langrange Multiplier (LM Test) dengan membandingkan nilai

probabilitas R-Squared dengan α= 0.05.

Hipotesis:

H0 = tidak ada autokorelasi.

H1 = ada autokorelasi.

Dasar pengambilan keputusan:

Bila probabilitas Obs*R2>0.05, H0 diterima.

Bila probabilitas Obs*R2<0.05, maka H0 ditolak.

6. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. (Ghozali,

2013:63). Hipotesis:

Page 63: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

47

H0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

H1 = terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas>0.05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:61). Adapun cara pengujian dalam uji F ini

dengan melihat nilai signifikasi.

Hipotesis:

H0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 = terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas>0.05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013:59).

Page 64: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

48

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Regresi

Linier Berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS).

Metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi

linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ................. bnXn + e

Keterangan:

Y : Variabel terikat (nilai yang diproyeksikan)

a : Intercept (konstanta)

b1 : Koefisien regresi untuk X1

b2 : Koefisien regresi untuk X2

bn : Koefisien regresi untuk Xn

X1 : Variabel bebas pertama

X2 : Variabel bebas kedua

Xn : Variabel bebas ke-n

e : Nilai residu

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic

Index. Indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah

satu indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 3 Juli 2000, PT

Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment

Management (DIM) membentuk indeks saham yang berbasis syariah yaitu

Page 65: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

49

indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini diharapkan

menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah serta untuk

mengembangkan pasar modal syariah.

2. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Variabel yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini

adalah :

a. Inflasi (X1)

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan

terus-menerus (Rahardja, 2008: 165). Bahwasanya inflasi adalah suatu

kondisi perekonomian suatu negara dimana tingkat harga meningkat

secara terus-menerus atas sebagian barang atau jasa dan

mempengaruhi individu atau kelompok. Apabila kenaikan harga suatu

barang atau jasa bersifat sementara tidak disebut inflasi.

b. Bi Rate (X2)

Menurut situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id, BI rate adalah

suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan

moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada

publik. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia

setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada

operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan

likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai

sasaran operasional kebijakan moneter.

c. Nilai Tukar Rupiah (X3)

Pengertian nilai tukar mata uang asing secara bebas dapat diartikan

sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat

pembayaran yang sah di negara lain (Berlianita, 2005: 1). Nilai tukar

rupiah pada dasarnya merupakan alat pembayaran yang dikeluarkan

oleh suatu negara untuk melakukan transaksi ekonomi keuangan

Page 66: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

50

internasional dan mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral.

Pembayaran valuta asing ini terjadi oleh dua negara atau lebih, negara

yang melakukan pembayaran transaksi akan membayar sesuai dengan

permintaan mata uang asing yang diminta oleh lawan negara

transaksinya.

d. Harga Emas Dunia (X4)

Harga Emas Dunia merupakan harga spot yang terbentuk berdasarkan

akumulasi supply and demand emas di London (pasar emas london).

Harga emas yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga emas

untuk penutupan sore hari (harga emas Gold P.M).

Page 67: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami

banyak kemajuan, hal ini tercermin dari keluarnya beberapa Fatwa

Dewan Syariah Nasional MUI yang berkaitan dengan pasar modal

syariah. Ada 6 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun ke

enam fatwa dimaksud adalah:

1. No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham

2. No.20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi

untuk Reksa Dana Syariah.

3. No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah;

4. No.33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

5. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum

Penerapan Prinsip syariah di Bidang Pasar Modal.

6. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah.

Untuk mendukung pasar modal syariah dibentuklah Jakarta

Islamic Index (JII) yang merupakan hasil kerja sama antara Pasar Modal

Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa

Invesment Management (PT DIM). JII telah dikembangkan sejak tanggal 3

Juli 2000.

Page 68: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

52

1. Data Jakarta Islamic Index

Tabel 4. 1

Data Jakarta Islamic Index Tahun 2014-2017

Sumber : Data Idx yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 data Jakarta Islamic Index tertinggi pada tahun

2014 data Jakarta Islamic Index tertinggi terjadi pada bulan Agustus

sebesar 691132 dan terendah pada bulan Januari sebesar 602873. Pada

tahun 2015 data Jakarta Islamic Index tertinggi terjadi pada bulan Maret

sebesar 728204 dan terendah pada bulan September sebesar 556088. Pada

tahun 2016 data Jakarta Islamic Index tertinggi terjadi pada bulan Agustus

sebesar 746872 dan terendah pada bulan Januari sebesar 612750. Pada

tahun 2017 data Jakarta Islamic Index tertinggi terjadi pada bulan

Desember sebesar 759070 dan terendah pada bulan Januari sebesar

690593.

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 602873 706676 612750 690593

Februari 626864 722098 641860 698083

Maret 640411 728204 652687 718350

April 647674 664803 653258 738193

Mei 656830 698069 648852 733692

Juni 656830 656991 694344 749603

Juli 690396 641971 726610 748371

Agustus 691132 598284 746872 746258

September 687619 556088 739690 733296

Oktober 670443 586096 739911 728690

November 683015 579797 682711 713658

Desember 691039 603349 694127 759070

Page 69: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

53

2. Data Inflasi

Tabel 4. 2

Data Inflasi Tahun 2014-2017 dalam Persentase (%)

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2, Inflasi pada tahun 2014 inflasi tertinggi

terjadi pada bulan Desember 8,36% dan terendah pada bulan Juli sebesar

4,53% dan bulan September sebesar 4,53%. Pada tahun 2015 inflasi

tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 7,26% dan bulan Juli sebesar

7,26% dan terendah pada bulan Desember sebesar 3,35%. Sedangkan

selama periode penelitian inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember

2014, yaitu sebesar 8,365 dan nilai terendah terjadi pada bulan Desember

tahun 2015, yaitu sebesar 3,35%.

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 8,22 6,96 4,14 3,49

Februari 7,75 6,29 4,42 3,83

Maret 7,32 6,38 4,45 3,61

April 7,25 6,79 3,60 4,17

Mei 7,32 7,15 3,33 4,33

Juni 6,70 7,26 3,45 4,37

Juli 4,53 7,26 3,21 3,88

Agustus 3,99 7,18 2,79 3,82

September 4,53 6,83 3,07 3,72

Oktober 4,83 6,25 3,31 3,58

November 6,23 4,89 3,58 3,30

Desember 8,36 3,35 3,02 3,61

Page 70: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

54

3. Data BI Rate

Tabel 4. 3

Data Suku Bunga (BI Rate) tahun 2014-2017

dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 7,50 7,75 7,25 4,75

Februari 7,50 7,50 7,00 4,75

Maret 7,50 7,50 6,75 4,75

April 7,50 7,50 6,75 4,75

Mei 7,50 7,50 6,75 4,75

Juni 7,50 7,50 6,50 4,75

Juli 7,50 7,50 6,50 4,75

Agustus 7,50 7,50 5,25 4,50

Septembe

r

7,50 7,50 5,00 4,25

Oktober 7,50 7,50 4,75 4,25

Novembe

r

7,50 7,50 4,75 4,25

Desember 7,75 7,50 4,75 4,25

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3, Pada tahun 2014 BI Rate tertinggi terjadi

pada bulan Desember sebesar 7,75% dan terendah pada bulan Januari

sampai bulan November sebesar 7,50%. Pada tahun 2015 BI Rate tertinggi

terjadi pada bulan Januari sebesar 7,75% dan terendah pada bulan Februari

sampai bulan Desember sebesar 7,50%. Sedangkan selama periode

penelitian BI Rate tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 dan bulan

Januari 2015, yaitu sebesar 7,75% dan nilai terendah terjadi pada bulan

Februari sampai bulan Desember 2012 dan bulan Januari sampai bulan

Mei 2013, yaitu sebesar 5,75%.

Page 71: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

55

4. Data Nilai Tukar Rupiah

Tabel 4. 4

Data Nilai Tukar tahun 2014-2017

dalam Puluhan Ribu Rupiah

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 12,226,00 12,625,00 13,846,00 13,343,00

Februari 11,634,00 12,863,00 13,395,00 13,347,00

Maret 11,404,00 13,084,00 13,276,00 13,321,00

April 11,532,00 12,973,00 13,204,00 13,327,00

Mei 11,611,00 13,211,00 13,615,00 13,321,00

Juni 11,969,00 13,332,00 13,180,00 13,319,00

Juli 11,591,00 13,481,00 13,094,00 13,323,00

Agustus 11,717,00 14,027,00 13,300,00 13,351,00

September 12,212,00 14,657,00 12,998,00 13,492,00

Oktober 12,082,00 13,639,00 13,051,00 13,572,00

November 12,196,00 13,840,00 13,563,00 13,514,00

Desember 12,440,00 13,795,00 13,436,00 13,548,00

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4, Pada tahun 2014 nilai tukar tertinggi terjadi

pada bulan Desember sebesar Rp. 12,440,00 dan terendah pada bulan

Maret sebesar Rp 11,404,00. Pada tahun 2015 nilai tukar tertinggi terjadi

pada bulan September sebesar Rp 14,567,00 dan terendah pada bulan

Januari sebesar Rp 12,625,00.

5. Data Harga Emas Dunia

Tabel 4. 5

Data Harga Emas Dunia tahun 2014-2017

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 488713 521058 497777 520490

Februari 496849 502014 531003 539304

Maret 472112 499114 525987 534746

April 480590 500951 548902 543312

Mei 466671 505615 532108 543102

Juni 504603 504030 557736 531985

Page 72: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

56

Sumber : Data Dunia Ivestasi yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5, nilai tukar tertinggi pada tahun 2014 nilai

tukar tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar Rp 504,603,00 dan terendah

pada bulan Oktober sebesar Rp 453,937,00. Pada tahun 2015 nilai tukar

tertinggi terjadi pada bulan September sebesar Rp 525,708,00 dan

terendah pada bulan Desember sebesar Rp 470,619,00. Pada tahun 2016

nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar Rp. 568,789,00 dan

terendah pada bulan Desember sebesar Rp 497,768,00. Pada tahun 2017

nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar Rp 567,454,00

dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp 520,490,00.

B. Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder runtut waktu (time series) mulai tahun 2014 - 2017. Penelitian

mengenai Jakarta Islamic Index menggunakan data pada Bursa Efek di

Indonesia sebagai variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel

independen terdiri dari Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga

Emas Dunia. keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan

penelitian diperoleh dari laporan bulanan di Bank Indonesia.

Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan

Microsoft Excel 2010 dan EViews 9.0 untuk mempercepat hasil yang dapat

menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan dilakukan

dengan Uji Stasioneritas, Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis.

Juli 477248 474773 568789 543141

Agustus 491296 511545 559436 565161

September 485241 525708 550535 554785

Oktober 453937 503096 534360 553872

November 458181 473533 512110 554833

Desember 474827 470619 497768 567454

Page 73: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

57

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian

dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara

sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Hasil uji akar-akar

unit dengan melihat probabilitas, jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Jika data tidak

stasioner di tingkat level, data dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1

(Winarno, 2015:11.5).

Setelah data diolah menggunakan aplikasi Eviews 9, maka terlihat

hasil uji akar unit sebagai berikut :

Tabel 4.6

Stasioneritas ADF Tingkat Level

Variabel Level

t-stat Probabilitas Keterangan

JII -1.565318 0.4929 Tidak Stasioner

INFLASI -0.870975 0.7897 Tidak Stasioner

BI RATE 0.461447 0.9837 Tidak Stasioner

NTR -1.457369 0.5471 Tidak Stasioner

HED -1.926007 0.3181 Tidak Stasioner

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji stsioneritas pada tingkat level, variabel JII,

INFLASI, BI RATE, NTR, dan HED tidak stasioneritas karena memiliki

probabilitas lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu, maka uji stasioneritas

dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Stasioneritas ADF Tingkat 1st Difference

Variabel 1

st Difference

t-stat Probabilitas Keterangan

JII -7.097986 0.0000 Stasioner

INFLASI -6.224580 0.0000 Stasioner

BI RATE -7.374058 0.0000 Stasioner

NTR -7.703934 0.0000 Stasioner

HED -7.806051 0.0000 Stasioner

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 74: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

58

Seluruh hasil uji pada diferensiasi tingkat 1 menunjukkan semua

variabel sudah stasioner. Dari output yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai

probabilitas seluruh variabel lebih kecil dari nilai kritis (0.0000<0.05).

Dengan demikian data telah stasioner pada tahap diferensiasi Dengan

demikian data telah stasioner pada tahap diferensiasi tingkat 1 dan

hipotesis H0 (data tidak stasioner) dapat ditolak.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal atau

tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah

dengan menggunakan metode Jarque-Bera (JB). model regresi yang

baik adalah data berdistribusi normal. Dalam software EViews,

normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai

Jarque-Bera. Uji JB didapat dari histogram normality (Ghozali,

2013:165).

Setelah data diolah menggunakan EViews 9 maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Series: Residuals

Sample 2014M01 2017M12

Observations 48

Mean -1.43e-16

Median 0.006685

Maximum 0.109421

Minimum -0.141383

Std. Dev. 0.055535

Skewness -0.272564

Kurtosis 2.561896

Jarque-Bera 0.978199

Probability 0.613178

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan gambar 4.1, dihasilkan nilai JB sebesar

0.978199, dengan probabilitas sebesar 0.613178 yang berarti nilai

Page 75: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

59

ini lebih dari 0.05. Maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa

data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independen (Ghozali,2013:79).

Pada penelitian ini uji multikolinearitas yang digunakan

menggunakan metode perhitungan koefisien korelasi, di mana jika

hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya di

bawah 0.90, maka antar variabel tersebut tidak terdapat gejala

multtikolinearitas. Sebaliknya, jika koefisien korelasi yang dihasilkan

di atas 0.90 maka dapat dikatakan terdapat gejala multikolinearitas.

Setelah data diolah menggunakan EViews 9, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

INFLASI BI_RATE NTR HED

INFLASI 1.000000 -0.694413 -0.722995 0.335823

BI_RATE -0.694413 1.000000 0.741933 -0.719973

NTR -0.722995 0.741933 1.000000 -0.260830

HED 0.335823 -0.719973 -0.260830 1.000000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai korelasi

variabel independen antara INFLASI dan BI RATE adalah -0.694413,

antara INFLASI dan NTR adalah -0.722995, antara INFLASI dan

HED adalah 0.335823, antara BI RATE dan NTR adalah 0.741933,

antara BI RATE dan HED adalah -0.719973, dan antara NTR dengan

HED adalah -0.260830.

Nilai korelasi variabel independen (INFLASI, BI RATE, NTR dan

HED) tertinggi hanya mencapai 0.741933, yaitu antara BI RATE dan

NTR. karena nilai 0.741933 < 0.90, maka diputuskan H0 diterima,

Page 76: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

60

sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil tersebut

menyatakan bahwa variabel independen penelitian ini terbebas dari

gejala multikolinearitas. Sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian

selanjutnya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali,2013:95).

Untuk mendeteksi data memiliki masalah heteroskedastisitas

atau tidak yaitu jika probabilitas OBS*R2>0.05, maka data tidak

terdapat heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan aplikasi EViews 9.0 dengan menggunakan uji white,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.996381 Prob. F(4,43) 0.1121

Obs*R-squared 7.517922 Prob. Chi-Square(4) 0.1109

Scaled explained SS 4.711664 Prob. Chi-Square(4) 0.3182

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa nilai probabilitas

Chi Square sebesar 0.1109 yang lebih besar dari nilai α sebesar

0.05. Karena nilai probabilitas Chi Square> dari α= 5%

(0.1109>0.05), maka dalam hal ini H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima dan data tersebut bersifat

homoskedastisitas dan tidak terdapat heteroskedastisitas.

Page 77: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

61

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2013:137).

Uji autokorelasi dapat dilakukan melalui uji LM Test yang

kemudian hasil dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi Square. Jika

probabilitas Chi Square lebih besar dari tingkat signifikansi 5%, maka

dikatakan tidak terdapat autokorelasi. Hasil pengujian uji autokorelasi

menggunakan EViews 9.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 17.52231 Prob. F(2,41) 0.0000

Obs*R-squared 22.12046 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Sumber: Output EViews 9.0 (data diolah)

Dari tabel 4.10, diketahui bahwa nilai probabilitas Chi

Square<α=5% (0.0000<0.05), maka H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa data terdapat masalah autokorelasi. Oleh karena itu,

perlu dilakukannya perbaikan, pada masalah autokorelasi ini dapat

diperbaiki dengan Metode Diferensiasi Tingkat Pertama. Untuk

mengatasinya, perlu dilakukan estimasi dengan diferensi tingkat satu

dengan memasukkan persamaan (d(y) c d(x)) (Winarno, 2015:5.37).

Setelah dilakukannya perubahan estimasi dengan metode

diferensiasi tingkat pertama, maka hasil output dari uji autokorelasi

adalah sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

62

Tabel 4.11

Hasil Diferensiasi Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.221295 Prob. F(2,41) 0.3053

Obs*R-squared 2.698834 Prob. Chi-Square(2) 0.2594

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa nilai probabilitas Chi

Square>α (0.2594>0.05), maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa data tidak terdapat masalah autokorelasi. berarti variabel

independen secara parsial (individu) mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan.

3. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel-variabel independen Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap variabel dependen, yaitu

Jakarta Islamic Index. Salah satu cara untuk melakukan uji-t adalah

dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji statistik t. Apabila

nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan α yaitu 0.05,

berarti variabel independen secara parsial (individu) mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

Page 79: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

63

Tabel 4.12

Hasil Uji-t

Dependent Variable: JII

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:44

Sample: 2014M01 2017M12

Included observations: 48

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.837020 2.486010 3.956951 0.0003

INFLASI -0.011862 0.014865 -0.797981 0.4293

BI_RATE 0.045157 0.111233 0.405968 0.6868

NTR -0.426560 0.151448 -2.816534 0.0073

HED 0.585312 0.236571 2.474147 0.0174

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Dari hasil tabel 4.12, hasil uji statistik t didapatkan sebagai berikut:

1) Pengaruh Inflasi Terhadap JII

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil probabilitas sebesar

0.4294 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan

menerima H0 dan secara parsial perubahan Inflasi tidak

mempengaruhi tingkat JII secara signifikan.

2) Pengaruh BI Rate Terhadap JII

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil probabilitas sebesar

0.6868 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan

menerima H0 dan secara parsial perubahan BI Rate tidak

mempengaruhi tingkat JII secara signifikan.

Page 80: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

64

3) Pengaruh NTR Terhadap JII

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil probabilitas sebesar

0.0073 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan

menolak H0 dan secara parsial perubahan NTR mempengaruhi

tingkat JII secara signifikan.

4) Pengaruh HED Terhadap JII

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil probabilitas sebesar

0.0174 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan

menolak H0 dan secara parsial perubahan HED mempengaruhi

tingkat JII secara signifikan.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen (INFLASI, BI RATE, NTR, dan HED) secara simultan

(bersama-sama) terhadap variabel dependen, yaitu JII.

Tabel 4.13

Hasil Uji-F

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.13, diperoleh hasil F-statistik sebesar

10.10510 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000007, karena

probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan menolak

H0 dan dapat disimpulkan bahwa perubahan INFLASI, BI RATE,

Page 81: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

65

NTR, dan HED secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap JII.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi model regresi terbaik. Dikarenakan dalam penelitian

ini menggunakan lebih dari satu variabel independen.

Tabel 4.14

Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil koefisien determinasi pada tabel 4.14,

dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R-Squared sebesar 0.436589,

hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen (JII) secara

bersama-sama mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen

(INFLASI, BI RATE, NTR dan HED) sebesar 43.65 persen.

Sedangkan sisanya sebesar 56.35 persen dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel yang diteliti.

4. Persamaan Model Regresi

Hasil pengolahan data menggunakan regresi linier berganda

dengan metode OLS dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 82: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

66

Tabel 4.15

Hasil Estimasi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: JII

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:44

Sample: 2014M01 2017M12

Included observations: 48

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.837020 2.486010 3.956951 0.0003

INFLASI -0.011862 0.014865 -0.797981 0.4293

BI_RATE 0.045157 0.111233 0.405968 0.6868

NTR -0.426560 0.151448 -2.816534 0.0073

HED 0.585312 0.236571 2.474147 0.0174

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9

Berdasarkan tabel 4.15, maka dapat disusun persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut:

JII = 9.83701974039 - 0.0118618299489*INFLASI +

0.0451569037513*BI_RATE - 0.426559618901*NTR +

0.585312172147*HED

Page 83: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

67

Dimana:

Y : JII (Jakarta Islamic Index)

X1 : INFLASI

X2 : BI RATE

X3 : NTR (Nilai Tukar Rupiah)

X4 : HED (Harga Emas Dunia)

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Dari hasil data OLS, nilai konstanta sebesar 9.837020, artinya bahwa

apabila variabel bebas (independen) dianggap konstan atau tidak

mengalami perubahan maka akan menaikkan tingkat JII sebesar

9.837020. Hal ini menunjukkan akan terjadi kenaikkan tingkat JII

apabila variabel indepeden dianggap konstan.

b. Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar -0.011862 yang berarti jika

Inflasi mengalami penurunan sebesar 1 persen, maka akan menaikan

JII sebesar 0.011862.

c. Nilai koefisien regresi BI Rate sebesar 0.045157 yang berarti jika BI

Rate mengalami peningkatan sebesar 1 persen, maka akan menaikkan

JII sebesar 0.045157.

d. Nilai koefisien regresi NTR sebesar -0.426560 yang berarti jika

NTR mengalami penurunan sebesar 1 persen, maka akan menaikkan

JII sebesar 0.426560.

e. Nilai koefisien regresi HED sebesar 0.585312 yang berarti jika HED

mengalami peningkatan sebesar 1 persen, maka akan menaikkan JII

sebesar 00.585312.

C. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Inflasi

mempunyai nilai signifikan 0.4294>0.05, hal ini berarti menerima HO1.

Page 84: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

68

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Inflasi secara parsial tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami

(2016) dan Asg-Shidiq dan Setiawan (2015) yang menyatakan bahwa

Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Variabel Inflasi menunjukkan nilai single digit pada (tabel 4.2)

maka secara umum, perekonomian akan menjaga kondisi itu supaya tidak

terpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

2. Pengaruh BI Rate terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

Dari hasil penelitian dapat diketahui variabel BI Rate mempunyai

nilai signifikan 0.6868>0.05, hal ini berarti memolak H01. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel BI Rate secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Jakarta Islamic Banking (JII). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sadnyana di mana hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa BI Rate tidak memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap Jakarta Islamic Banking (JII).

Variabel BI Rate menunjukkan nilai single digit pada (tabel 4.3)

maka secara umum, perekonomian akan menjaga kondisi itu supaya tidak

terpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

3. Pengaruh Nilai Tikar Rupiah terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

Dari hasil penelitian dapat diketahui variabel Nilai Tukar rupiah

mempunyai nilai signifikan 0.0073<0.05, hal ini berarti menolak H01.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Nilai Tukar Rupiah secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami

(2016), Ash-Shidiq dan Setiawan dan Maqdiyah (2015), Rahayu dan

Topowijoyo (2014), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic

Index (JII).

Page 85: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

69

4. Pengaruh variabel Harga Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Index

(JII)

Dari hasil penelitian dapat diketahui variabel Harga Emas Dunia

mempunyai nilai signifikan 0.0174<0.05, hal ini berarti menolak H01.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Harga Emas Dunia secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Utoyo

(2016), dimana hasil penelitian menunjukan bahwa Harga Emas Dunia

berpengaruh positif terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

5. Pengaruh Variabel Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga Emas

Dunia terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga Emas Dunia secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index

(JII). Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji-F yang menunjukkan nilai

probabilitas 0.000007<0.05, yang berarti menolak H02. Berarti model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi Jakarta Islamic Index (JII),

atau dapat disimpulkan bahwa Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan

Harga Emas Dunia secara bersama-sama berpengaruh terhadap Jakarta

Islamic Index (JII).

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Utami (2016), Ash-Shidiq dan Setiawan dan Maqdiyah (2015), Rahayu

dan Topowijoyo (2014), Sadnyana dan Utoyo (2016) yang menyatakan

bahwa Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga Emas Dunia

secara simultan berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Page 86: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, variabel Inflasi memiliki nilai signifikat lebih besar dari

0,05 yaitu 0,4294 dan BI Rate memiliki nilai signifikat lebih besar dari

0,05 yaitu 0,6868 yang berarti kedua variabel tersebut tidak berpengaruh

signifikan terhadap Jakarta Islamic Index. Secara parsial variabel Nilai

Tukar Rupiah memiliki nilai signifikat lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,0073

dan Harga Emas Dunia memiliki nilai signifikat lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,0174 yang berarti kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan

terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

2. Secara simultan, Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Rupiah dan Harga Emas

Dunia berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2014-2017.

3. Dari variable-variabel yang mempengaruhi Jakarta Islamic Index (JII)

ditemukan variable yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap

Jakarta Islamic Index (JII) adalah Harga Emas Dunia dengan nilai

Coefficient 0.585312.

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. Bagi investor yang hendak melakukan investasi pada saham-saham JII,

disarankan untuk lebih mempertimbangkan informasi seperti tingkat

inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah dan harga emas dunia. Informasi

tersebut diperlukan untuk memprediksi fluktuasi indeks harga saham

Page 87: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

71

Jakarta Islamic Index (JII) yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan yang tepat.

2. Bagi perusahaan sebelum melakukan kebijakan ekspor-impor atau

kebijakan operasional lainnya dapat menggunakan informasi terkait

tingkat inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah dan harga emas dunia sebagai

pertimbangan agar manajemen tidak salah menentukan kebijakan

perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan

dan dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.

3. Pemerintah harus lebih bijak di dalam mengendalikan dan mengatur

kondisi-kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, BI Rate, nilai tukar

rupiah dan harga emas dunia agar perekonomian tetap stabil dan baik.

Harapannya memberikan dampak kepada masyarakat untuk menanamkan

modalnya pada pasar modal di Indonesia.

4. Bagi penelitian lebih lanjut, terutama mengenai indeks harga saham Jakarta

Islamic Index (JII), disarankan untuk menambah atau mempergunakan

indikator lainnya yang berasal dari dalam negeri (internal) seperti ekspor-

impor, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, dan faktor yang berasal

dari luar negeri (eksternal) seperti harga logam mulia, harga minyak dunia

dan indeks bursa negara lain. Selain itu, disarankan pula untuk menambah

periode waktu penelitian agar dapat memperoleh hasil yang lebih mendekati

dengan kondisi yang sebenarnya.

Page 88: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

72

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, Bagus. 2012. “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku

Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Jakarta Islamic

Index (JII)”. Jurnal. Universitas Gunadarma.

Ascarya dan Yumanita, Diana. 2005. Bank Syariah : Gambaran Umum. Pusat

Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Jakarta

Ash-Shidiq, Hafidz. 2015. Analisis Pengaruh Suku Bunga Sbi, Uang Beredar,

Inflasi Dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta

Islamic Index (JII) Periode 2009-2014. Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah Vol. 3. No.2, Oktober, 2015: 25-46, ISSN (cet):

2355-1755.

A Wangsawidjaja Z. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012

Boediono. 2014. Ekonomi Makro, Yogyakarta: BPFE.

Dewan Syariah Nasional. 2002. Fatwa DSN No: 40/DSNMUI/X/2003 tentang

Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik. www.bapepam.com diakses

pada tanggal 12 Juli 2018.

Dewi, Friderica Widyasari. 2010. “Kinerja Pasar Modal Syariah di

Indonesia”. Makalah disajikan dalam Seminar Pasar Modal Syariah.

Jakarta.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilarso, T.2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Yogyakarta: Kanisius.

Handiani, Sylvia. 2014. “Pengaruh Harga Emas Dunia, Harga Minyak

Dunia, dan Nilai Tukar Dolar Amerika/Rupiah Terhadap Indeks

Page 89: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

73

Harga Saham Gabungan Pada Periode 2018-2013”. E-Journal

Graduate Unpar, Vol 1, No.1.

Huda, Nurul & Mustafa Edwin Nasution. 2008. “Investasi pada Pasar Modal

Syariah”. Jakarta: Kencana.

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana.

Judisseno, Rimsky K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan Indonesia.

Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Karim, Adiwarman. 2008. “Ekonomi Makro Islami”. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan.

Edisi 8. Salemba Empat : Jakarta.

M Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld, 2005, Ekonomi Internasional

Teori Dan Kebijakan, edisi 5 jilid 2, Jakarta, PT.Indeks kelompok

Gramedia adura, Jeff. 2000. Manajemen Keuangan Internasional. Jilid

1, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Mulyani, Neny. 2014. “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar

Rupiah, Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index”.

Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif, vol 1, No.1

Nazir, Ahmad. 2016. “Pasar Modal Syariah Di Indonesia”. Jurnal Hikamuna,

Vol 1, No.2.

Nazwar, Chairul. 2008. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap

Return Saham Syariah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Prima, Septian. 2013. “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak

Dunia, Harga Emas Dunia, Dan Kurs Rupiah Terhadap Jakarta

Islamic Index”. Jurnal Universitas Gunardama.

Page 90: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

74

Rodoni, Ahmad. 2009. “Investasi Syariah”. Kualitas Audit dan

Pengukurannya”. Jakarta: Lembaga Penerbit UIN JAKARTA.

Rozalinda. 2014. Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas

Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rosyida, Gama Ajeng. 2015. “Perbandingan Tingkat Pengembalian, Risiko,

dan Koefisen Variasi pada Saham Syariah dan Non Syariah Di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013”. Jurnal Universitas

Airlangga.

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Triani, Lely Fera. (2013). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan

Indeks Harga Saham Di Jakarta Islamic Index Selama Tahun 2011”.

Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol 9, No.2.

Utoyo, Novita Ndari dan Riduwan, Akhmad. 2016. “Pengaruh Tingkat Inflasi,

Suku Bunga, Haega Emas Dunia, dan Kurs Rupiah Pada JII”. Jurnal

Ilmu dan Riset Kuntansi, Vol 5, No.8.

Widuhung, Sisca Debyola. 2014. “Perbandingan Return Dan Risiko Investasi

Pada Saham Syariah Dan Emas”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri

Panata, Vol 2, No.3.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

http://www.bi.go.id. Diakses pada tanggal 13 Juli 2018.

. Diakses pada tanggal 13 Juli 2018. http://www.harga-emas.org.com

http://www.dunia.investasi.com. Diakses pada tanggal 13 Juli 2018

Page 91: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

75

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Sampel Penelitian

Tahun INFLASI BI RATE NTR HED JII

2014M1 0.0822 0.075 12226 488713 602873

2014M2 0.0775 0.075 11634 496849 626864

2014M3 0.0732 0.075 11404 472112 640411

2014M4 0.0725 0.075 11532 480590 647674

2014M5 0.0732 0.075 11611 466671 656830

2014M6 0.067 0.075 11969 504603 656830

2014M7 0.0453 0.075 11591 477248 690396

2014M8 0.0399 0.075 11717 491296 691132

2014M9 0.0453 0.075 12212 485241 687619

2014M10 0.0483 0.075 12082 453937 670443

2014M11 0.0623 0.0775 12196 458181 683015

2014M12 0.0836 0.0775 12440 474827 691039

2015M1 0.0696 0.0775 12625 521058 706676

2015M2 0.0629 0.075 12863 502014 722098

2015M3 0.0638 0.075 13084 499114 728204

2015M4 0.0679 0.075 12973 500951 664803

2015M5 0.0715 0.075 13211 505615 698069

2015M6 0.0726 0.075 13332 504030 656991

2015M7 0.0726 0.075 13481 474773 641971

2015M8 0.0718 0.075 14027 511545 598284

2015M9 0.0683 0.075 14657 525708 556088

2015M10 0.0625 0.075 13639 503096 586096

2015M11 0.0489 0.075 13840 473533 579797

2015M12 0.0335 0.075 13795 470619 603349

2016M1 0.0414 0.0725 13846 497777 612750

2016M2 0.0442 0.07 13395 531003 641860

2016M3 0.0445 0.0675 13276 525987 652687

2016M4 0.036 0.0675 13204 548902 653258

2016M5 0.0333 0.0675 13615 532108 648852

2016M6 0.0345 0.065 13180 557736 694344

2016M7 0.0321 0.065 13094 568789 726610

2016M8 0.0279 0.065 13300 559436 746872

2016M9 0.0307 0.065 12998 550535 739690

Page 92: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

76

Tahun INFLASI BI RATE NTR HED JII

2016M10 0.0331 0.065 13051 534360 739911

2016M11 0.0358 0.065 13563 512110 682711

2016M12 0.0302 0.065 13436 497768 694127

2017M1 0.0349 0.0475 9963 520490 690593

2017M2 0.0383 0.0475 10223 539304 698083

2017M3 0.361 0.0475 10173 534746 718350

2017M4 0.417 0.0475 10029 543312 738193

2017M5 0.433 0.0475 9901 543102 733692

2017M6 0.437 0.0475 10026 531985 749603

2017M7 0.388 0.0475 10399 543141 748371

2017M8 0.382 0.045 10562 565161 746258

2017M9 0.372 0.0425 10606 554785 733296

2017M10 0.358 0.0425 10540 553872 728690

2017M11 0.33 0.0425 10316 554833 713658

2017M12 0.361 0.0425 10367 567454 759070

Page 93: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

77

Lampiran 2: Data Logaritma Natural

Tahun INFLASI BI RATE NTR HED JII

2014M1 -2.4986 -2.59027 9.41132 13.09953 13.30946

2014M2 -2.55748 -2.59027 9.361687 13.11604 13.34848

2014M3 -2.61456 -2.59027 9.341719 13.06497 13.36987

2014M4 -2.62417 -2.59027 9.352881 13.08277 13.38114

2014M5 -2.61456 -2.59027 9.359708 13.05338 13.39518

2014M6 -2.70306 -2.59027 9.390075 13.13153 13.39518

2014M7 -3.09445 -2.59027 9.357984 13.07579 13.44502

2014M8 -3.22138 -2.59027 9.368796 13.1048 13.44609

2014M9 -3.09445 -2.59027 9.410174 13.0924 13.44099

2014M10 -3.03032 -2.59027 9.399472 13.02571 13.41569

2014M11 -2.77579 -2.55748 9.408863 13.03502 13.43427

2014M12 -2.48171 -2.55748 9.428672 13.07071 13.44595

2015M1 -2.66499 -2.55748 9.443434 13.16362 13.46833

2015M2 -2.76621 -2.59027 9.46211 13.12638 13.48992

2015M3 -2.752 -2.59027 9.479145 13.12059 13.49834

2015M4 -2.68972 -2.59027 9.470626 13.12426 13.40725

2015M5 -2.63806 -2.59027 9.488805 13.13353 13.45607

2015M6 -2.62279 -2.59027 9.497922 13.13039 13.39543

2015M7 -2.62279 -2.59027 9.509037 13.07059 13.3723

2015M8 -2.63387 -2.59027 9.548739 13.14519 13.30182

2015M9 -2.68385 -2.59027 9.592673 13.1725 13.22868

2015M10 -2.77259 -2.59027 9.520689 13.12854 13.28124

2015M11 -3.01798 -2.59027 9.535318 13.06798 13.27043

2015M12 -3.39621 -2.59027 9.532061 13.0618 13.31025

2016M1 -3.18447 -2.62417 9.535752 13.11791 13.32571

2016M2 -3.11903 -2.65926 9.502637 13.18252 13.37213

2016M3 -3.11227 -2.69563 9.493713 13.17303 13.38885

2016M4 -3.32424 -2.69563 9.488275 13.21568 13.38973

2016M5 -3.4022 -2.69563 9.518927 13.1846 13.38296

2016M6 -3.3668 -2.73337 9.486456 13.23164 13.45072

2016M7 -3.4389 -2.73337 9.479909 13.25126 13.49615

2016M8 -3.57913 -2.73337 9.495519 13.23468 13.52365

2016M9 -3.48349 -2.73337 9.472551 13.21865 13.51399

2016M10 -3.40822 -2.73337 9.47662 13.18883 13.51429

Page 94: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

78

Tahun INFLASI BI RATE NTR HED JII

2016M11 -3.32981 -2.73337 9.515101 13.14629 13.43383

2016M12 -3.49991 -2.73337 9.505693 13.11789 13.45041

2017M1 -3.35527 -3.04703 9.206656 13.16253 13.44531

2017M2 -3.26231 -3.04703 9.232419 13.19803 13.45609

2017M3 -1.01888 -3.04703 9.227529 13.18955 13.48471

2017M4 -0.87467 -3.04703 9.213269 13.20544 13.51196

2017M5 -0.83702 -3.04703 9.200403 13.20505 13.50584

2017M6 -0.82782 -3.04703 9.212928 13.18437 13.5273

2017M7 -0.94675 -3.04703 9.249456 13.20512 13.52565

2017M8 -0.96233 -3.10109 9.264972 13.24487 13.52283

2017M9 -0.98886 -3.15825 9.269208 13.22634 13.5053

2017M10 -1.02722 -3.15825 9.262973 13.22469 13.499

2017M11 -1.10866 -3.15825 9.241493 13.22642 13.47816

2017M12 -1.01888 -3.15825 9.246397 13.24891 13.53985

Page 95: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

79

Lampiran 3: Uji Stasioneritas Data Tahap Level

1) JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Null Hypothesis: JII has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.565318 0.4929

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JII)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:51

Sample (adjusted): 2013M09 2017M12

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

JII(-1) -0.093706 0.059864 -1.565318 0.1238

C 1.261640 0.802957 1.571242 0.1224

R-squared 0.046715 Mean dependent var 0.004780

Adjusted R-squared 0.027649 S.D. dependent var 0.036093

S.E. of regression 0.035591 Akaike info criterion -3.795765

Sum squared resid 0.063335 Schwarz criterion -3.720717

Log likelihood 100.6899 Hannan-Quinn criter. -3.766993

F-statistic 2.450219 Durbin-Watson stat 1.934155

Prob(F-statistic) 0.123816

Page 96: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

80

2) INFLASI

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.870975 0.7897

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:50

Sample (adjusted): 2013M09 2017M12

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI(-1) -0.050364 0.057825 -0.870975 0.3879

C -0.102990 0.156710 -0.657198 0.5141

R-squared 0.014945 Mean dependent var 0.027167

Adjusted R-squared -0.004756 S.D. dependent var 0.339451

S.E. of regression 0.340257 Akaike info criterion 0.719472

Sum squared resid 5.788746 Schwarz criterion 0.794520

Log likelihood -16.70628 Hannan-Quinn criter. 0.748244

F-statistic 0.758597 Durbin-Watson stat 1.703848

Prob(F-statistic) 0.387931

Page 97: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

81

3) BI RATE

Null Hypothesis: BI_RATE has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.461447 0.9837

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BI_RATE)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:47

Sample (adjusted): 2013M09 2017M12

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

BI_RATE(-1) 0.016169 0.035039 0.461447 0.6465

C 0.035870 0.095684 0.374879 0.7093

R-squared 0.004241 Mean dependent var -0.008171

Adjusted R-squared -0.015675 S.D. dependent var 0.048800

S.E. of regression 0.049181 Akaike info criterion -3.148933

Sum squared resid 0.120937 Schwarz criterion -3.073885

Log likelihood 83.87226 Hannan-Quinn criter. -3.120161

F-statistic 0.212933 Durbin-Watson stat 1.907630

Prob(F-statistic) 0.646479

Page 98: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

82

4) NILAI TUKAR RUPIAH

Null Hypothesis: NTR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.457369 0.5471

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NTR)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:51

Sample (adjusted): 2013M09 2017M12

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

NTR(-1) -0.091496 0.062782 -1.457369 0.1513

C 0.859425 0.590440 1.455568 0.1518

R-squared 0.040748 Mean dependent var -0.001006

Adjusted R-squared 0.021563 S.D. dependent var 0.049579

S.E. of regression 0.049042 Akaike info criterion -3.154577

Sum squared resid 0.120256 Schwarz criterion -3.079529

Log likelihood 84.01899 Hannan-Quinn criter. -3.125805

F-statistic 2.123925 Durbin-Watson stat 2.021484

Prob(F-statistic) 0.151267

Page 99: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

83

5) HARGA EMAS DUNIA

Null Hypothesis: HED has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.926007 0.3181

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(HED)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:48

Sample (adjusted): 2013M09 2017M12

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HED(-1) -0.162821 0.084538 -1.926007 0.0598

C 2.141969 1.111089 1.927810 0.0596

R-squared 0.069066 Mean dependent var 0.002025

Adjusted R-squared 0.050447 S.D. dependent var 0.037742

S.E. of regression 0.036778 Akaike info criterion -3.730133

Sum squared resid 0.067631 Schwarz criterion -3.655085

Log likelihood 98.98345 Hannan-Quinn criter. -3.701361

F-statistic 3.709504 Durbin-Watson stat 2.000219

Prob(F-statistic) 0.059799

Page 100: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

84

Lampiran 4: Uji Stasioneritas Data Tahap 1st Difference

1) JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Null Hypothesis: D(JII) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.097986 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JII,2)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:51

Sample (adjusted): 2013M10 2017M12

Included observations: 51 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(JII(-1)) -1.037520 0.146171 -7.097986 0.0000

C 0.005225 0.005171 1.010504 0.3172

R-squared 0.506950 Mean dependent var 0.001423

Adjusted R-squared 0.496888 S.D. dependent var 0.051781

S.E. of regression 0.036728 Akaike info criterion -3.732114

Sum squared resid 0.066099 Schwarz criterion -3.656356

Log likelihood 97.16890 Hannan-Quinn criter. -3.703164

F-statistic 50.38141 Durbin-Watson stat 1.885784

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 101: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

85

2) INFLASI

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.224580 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI,2)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:50

Sample (adjusted): 2013M10 2017M12

Included observations: 51 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(INFLASI(-1)) -0.883016 0.141859 -6.224580 0.0000

C 0.025555 0.048278 0.529325 0.5990

R-squared 0.441566 Mean dependent var 0.002650

Adjusted R-squared 0.430169 S.D. dependent var 0.455407

S.E. of regression 0.343774 Akaike info criterion 0.740760

Sum squared resid 5.790838 Schwarz criterion 0.816518

Log likelihood -16.88938 Hannan-Quinn criter. 0.769709

F-statistic 38.74539 Durbin-Watson stat 2.005358

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 102: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

86

3) BI RATE

Null Hypothesis: D(BI_RATE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.374058 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BI_RATE,2)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:48

Sample (adjusted): 2013M10 2017M12

Included observations: 51 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(BI_RATE(-1)) -0.990882 0.134374 -7.374058 0.0000

C -0.010396 0.006650 -1.563236 0.1244

R-squared 0.526006 Mean dependent var -0.002141

Adjusted R-squared 0.516332 S.D. dependent var 0.067317

S.E. of regression 0.046816 Akaike info criterion -3.246753

Sum squared resid 0.107396 Schwarz criterion -3.170995

Log likelihood 84.79220 Hannan-Quinn criter. -3.217804

F-statistic 54.37673 Durbin-Watson stat 2.019187

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 103: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

87

4) NILAI TUKAR RUPIAH

Null Hypothesis: D(NTR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.703934 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NTR,2)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:52

Sample (adjusted): 2013M10 2017M12

Included observations: 51 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(NTR(-1)) -1.079721 0.140152 -7.703934 0.0000

C -0.002315 0.006949 -0.333064 0.7405

R-squared 0.547764 Mean dependent var -0.001103

Adjusted R-squared 0.538535 S.D. dependent var 0.073039

S.E. of regression 0.049616 Akaike info criterion -3.130570

Sum squared resid 0.120627 Schwarz criterion -3.054812

Log likelihood 81.82954 Hannan-Quinn criter. -3.101621

F-statistic 59.35059 Durbin-Watson stat 1.982896

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

88

5) HARGA EMAS DUNIA

Null Hypothesis: D(HED) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.806051 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(HED,2)

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:49

Sample (adjusted): 2013M10 2017M12

Included observations: 51 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(HED(-1)) -1.105665 0.141642 -7.806051 0.0000

C 0.002761 0.005335 0.517534 0.6071

R-squared 0.554280 Mean dependent var 0.000966

Adjusted R-squared 0.545183 S.D. dependent var 0.056443

S.E. of regression 0.038065 Akaike info criterion -3.660620

Sum squared resid 0.070998 Schwarz criterion -3.584863

Log likelihood 95.34582 Hannan-Quinn criter. -3.631671

F-statistic 60.93444 Durbin-Watson stat 2.034438

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 105: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

89

Lampiran 5 : Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Series: Residuals

Sample 2014M01 2017M12

Observations 48

Mean -1.43e-16

Median 0.006685

Maximum 0.109421

Minimum -0.141383

Std. Dev. 0.055535

Skewness -0.272564

Kurtosis 2.561896

Jarque-Bera 0.978199

Probability 0.613178

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 106: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

90

Lampiran 6 : Uji Multikolenieritas

INFLASI BI_RATE NTR HED

INFLASI 1.000000 -0.694413 -0.722995 0.335823

BI_RATE -0.694413 1.000000 0.741933 -0.719973

NTR -0.722995 0.741933 1.000000 -0.260830

HED 0.335823 -0.719973 -0.260830 1.000000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 107: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

91

Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.996381 Prob. F(4,43) 0.1121

Obs*R-squared 7.517922 Prob. Chi-Square(4) 0.1109

Scaled explained SS 4.711664 Prob. Chi-Square(4) 0.3182

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 108: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

92

Lampiran 8 : Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 17.52231 Prob. F(2,41) 0.0000

Obs*R-squared 22.12046 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 09/08/18 Time: 20:12

Sample: 2014M01 2017M12

Included observations: 48

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.553043 1.872034 0.295423 0.7692

INFLASI 0.003343 0.011215 0.298117 0.7671

BI_RATE 0.005006 0.084072 0.059548 0.9528

NTR 0.000514 0.114140 0.004505 0.9964

HED -0.040706 0.178092 -0.228569 0.8203

RESID(-1) 0.656034 0.157795 4.157518 0.0002

RESID(-2) 0.038091 0.159372 0.239009 0.8123

R-squared 0.460843 Mean dependent var -1.43E-16

Adjusted R-squared 0.381942 S.D. dependent var 0.055535

S.E. of regression 0.043660 Akaike info criterion -3.290747

Sum squared resid 0.078153 Schwarz criterion -3.017864

Log likelihood 85.97793 Hannan-Quinn criter. -3.187624

F-statistic 5.840770 Durbin-Watson stat 1.814018

Prob(F-statistic) 0.000181

Page 109: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

93

Lampiran 9 : Hasil Diferensiasi Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.221295 Prob. F(2,41) 0.3053

Obs*R-squared 2.698834 Prob. Chi-Square(2) 0.2594

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 110: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

94

Lampiran 10 : Hasil Uji-t

Dependent Variable: JII

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:44

Sample: 2014M01 2017M12

Included observations: 48

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.837020 2.486010 3.956951 0.0003

INFLASI -0.011862 0.014865 -0.797981 0.4293

BI_RATE 0.045157 0.111233 0.405968 0.6868

NTR -0.426560 0.151448 -2.816534 0.0073

HED 0.585312 0.236571 2.474147 0.0174

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 111: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

95

Lampiran 11 : Hasil Uji-F

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 112: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

96

Lampiran 12 : Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 113: PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41868/2/BAMA PRADIKA-FEB.pdf · Keywords: Indonesia Capital Market, Islamic

97

Lampiran 13 : Hasil Estimasi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: JII

Method: Least Squares

Date: 08/07/18 Time: 20:44

Sample: 2014M01 2017M12

Included observations: 48

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.837020 2.486010 3.956951 0.0003

INFLASI -0.011862 0.014865 -0.797981 0.4293

BI_RATE 0.045157 0.111233 0.405968 0.6868

NTR -0.426560 0.151448 -2.816534 0.0073

HED 0.585312 0.236571 2.474147 0.0174

R-squared 0.484539 Mean dependent var 13.42816

Adjusted R-squared 0.436589 S.D. dependent var 0.077351

S.E. of regression 0.058060 Akaike info criterion -2.756332

Sum squared resid 0.144954 Schwarz criterion -2.561415

Log likelihood 71.15197 Hannan-Quinn criter. -2.682673

F-statistic 10.10510 Durbin-Watson stat 0.587039

Prob(F-statistic) 0.000007

Sumber: Output EViews 9 ( Di olah)