pengaruh independensi, pengalaman kerja, due …eprints.ums.ac.id/54413/1/naskah publikasi.pdf ·...

14
PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : DHADY WIJAYA B 200 130 185 PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: trinhtuong

Post on 27-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE

PROFESIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

DHADY WIJAYA

B 200 130 185

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

ii

iii

1

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE

PROFESIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY)

ABSTRAKSI

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh

independensi, pengalaman kerja, due profesional care, akuntabilitas terhadap

kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor

akuntan publik di Jawa Tengah dan DIY. Metode pengumpulan sampel dengan

mengunakan teknik convenience sampling. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 49 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis

data dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi,

pengalaman kerja, due profesional care tidak mempunyai pengaruh terhadap

kualitas audit. Sedangkan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Nilai

koefisien determinasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama independensi,

pengalaman kerja, due profesional care, dan akuntabilitas memberikan

sumbangan terhadap variabel dependen (kualitas audit) sebesar 52,7% sedangkan

sisanya 47,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Kata kunci: independensi, pengalaman kerja, due profesional care, akuntabilitas,

dan kualitas audit

ABSTRACT

This research aimed in investigating the influences of independence, work

experience, due profesional care, and accountability to the audit quality. The

population of this research were auditors of public accounting firm in Central Java

and DIY region. The method for collecting sample was by using convenience

sampling technique. The sample used in this research were 49 respondents. The

technique for analyzing the data was by using linear regression analysis.

The result showed that independence, work experience, and due profesional

care variable had no influence the audit quality, while the accountability was

influenced the audit quality. The coefficient of determination showed that

independence, work experience, due professional care, and accountability

contributed to the dependent variable (audit quality) of 52.7% while the remainder

47.3% was influenced by other factors out of the models.

Keywords: independence, work experience, due profesional care, accountability,

and audit quality

2

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan

masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan pulik

sering digunakan oleh pihak luar perusahaan untuk memberikan penilaian

atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

keuangan memberikan gambaran dan informasi atas kinerja perusahaan yang

diperlukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut finally accounting standart

board (FASB), laporan keuangan perusahaan harus memiliki dua karakteristik

penting yaitu relevan dan dapat diandalkan. Untuk itu dibutuhkan jasa

akuntan publik untuk memberi jaminan relevan dan dapat diandalkannya

laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan

pihak-pihak bersangkutan terkait perusahaan tersebut (Wiratama dan

Budiartha, 2015).

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna

menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam

melaksanakan tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada standar audit

yang ditetapkan oleh Istitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yakni standar

umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Dimana standar

umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang

auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan

teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan pekerjaan

lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal mengumpulkan

data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama audit serta kewajiban

auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang di audit

secara keseluruhan (Tjun dkk, 2012).

Kualitas audit ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya kompetensi,

independensi dan profesionalisme auditor (Agusti dan Nastia, 2013). Kualitas

audit merupakan hal yang penting karena kualitas yang tinggi akan

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan.

3

Kasus yang belakangan menjadi sorot-sorotan publik adalah kasus Enron

Corporation di Amerika. Enron Corporation diaudit oleh kantor akuntan

Arthur Anderson dan laporan keuangannya dinyatakan wajar tanpa

pengecualian. Secara mengejutkan Enron Corporation dinyatakan pailit. Hal

ini disebabkan adanya manipulasi laporan keuangan yang dilakukan Enron

Corporation agar investor tetap tertarik dengan saham yang dijual. Manipulasi

didukung oleh peran aktif KAP Anderson, dimana didorong oleh fakta yaitu

sebagian staff Enron Corporation berasal dari KAP Anderson. Sehingga

menyebabkan independensi Arthur Anderson menjadi lemah. KAP Anderson

dituduh melakukan tindak kriminal dalam bentuk manipulasi data dan

penghancuran dokumen yang berkaitan dengan invetigasi dan kebangkrutan

Enron Corporation.

Dalam kasus Enron, akuntan publik memiliki hubungan dengan

perusahaan yang menyebabkan akuntan publik menjadi terpengaruh dan

memihak. Hal ini menjelaskan bahwa auditor tidak lagi independen dalam

melaksanakan tugasnya. Adanya hubungan tersebut menyebabkan auditor

terpengaruh terhadap pandangan subjektif lain, sehingga tidak objektif dalam

pemeriksaan. Adanya bentuk manipulasi dan penghancuran dokumen yang

dilakukan juga mencerminkan bahwa auditor telah kehilangan integritasnya.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survai, yaitu metode penelitian kuantitatif

yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat

ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan

untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari

sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan

pengamatan (kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk

digeneralisasikan (Sugiyono, 2014:81). Data yang digunakan pada penelitian ini

adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumber atau tempat dimana peneliti ini dilakukan secara langsung

4

Sampel yang diambil adalah sebagian auditor yang bekerja pada KAP di

Jawa Tengah dan DIY. Dalam melakukan pengambilan sampel, metode yang

digunakan dalam pengambilan sampel adalah convience sampling,

merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan kemudahan

(Sugiyono, 2010:122).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi

linear berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu

variabel terhadap variabel lain. analisi linear berganda yang digunakan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

KA = α + β1I + β2PK + β3DPC + β4AK + e

Keterangan :

KA = Kualitas Audit

α = Konstanta

β1 – β4 = Koefisien Regresi

I = Independensi

PK = Pengalaman kerja

DPC = Due Profesional Care

AK = Akuntabilitas

e = error.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari 49 kuesioner yang diolah, didapatkan bahwa Berdasarakan jenis

kelamin yang menjadi responden menunjukan bahwa jumlah responden laki-

laki sebanyak 21 orang (43%) dan perempuan sebanyak 28 orang (57%).

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, sebagian besar pendidikan terakhir

responden adalah strata 1 (S1) sebanyak 44 orang (90%). Berdasarkan lama

umur responden, bahwa sebagian besar responden berumur < 30 tahun

sebanyak 37 orang (76%), sedangkan 31-40 tahun sebanyak 8 orang (16%),

sedangkan umur 41-50 tahun sebanyak 8 orang (8%).

5

3.1 Uji hipotesis

3.1.1 Analisi regresi berganda

Untuk menguji hipotesis digunakan persamaan model regresi liniar

berganda. berikut tabel hasil analisis linier berganda:

Tabel III.1

Hasil Analisi Regresi Linier Berganda

variabel B T

Sig (P-

Value)

Constaant 3,333 0,643 0,524

Independensi 0,144 1,113 0,272

Pengalaman Kerja 0,193 1,001 0,322

Due profesional Care 0,231 1,122 0,268

Akuntabilitas 0,382 3,851 0,000

Sumber: data primer 2017, diolah

Hasil analisis regresi tersebut dapat disusun persamaan sebagai berikut:

KA = 3,333 + 0,144I + 0,193PK + 0,231DPC + 0,382AK + e

Hasil konstanta sebesar 3,333 dengan parameter positif menunjukan

bahwa jika independnesi, pengalaman kerja, due profesional care, dan

akuntabilitas bernilai nol, maka secara konstan nilai kualitas audit sebesar 3,333.

Nilai koefisien regresi variabel independensi menunjukan nilai koefisien positif

sebesar 0,144 dengan demikian dapat diketahui apabila semakin tinggi

independensi, maka semakin tinggi kualitas audit. Nilai koefisien regresi variabel

pengalaman kerja menunjukan nilai koefisien positif sebesar 0,193 dengan

demikian dapat diketahui apabila semakin tinggi independensi, maka semakin

tinggi kualitas audit. Nilai koefisien regresi variabel due profesional care

menunjukan nilai koefisien positif sebesar 0,231 dengan demikian dapat diketahui

apabila semakin tinggi independensi, maka semakin tinggi kualitas audit. Nilai

koefisien regresi variabel akuntabilitas menunjukan nilai koefisien positif sebesar

0,382 dengan demikian dapat diketahui apabila semakin tinggi independensi,

maka semakin tinggi kualitas audit.

6

3.1.2 Uji koefisien determinasi

Hasil perhitungan nilai diperoleh angka sebesar 0,527 (52,7%). Hal ini

berarti bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kualitas uadit dapat dijelaskan oleh

variabel independensi, pengalaman kerja, due profesional care, dan akuntabilitas ,

sedangkan sisanya sebesar 0,473 (47,3%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar

model yang diteliti.

3.1.3 Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama

Tabel III.2

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

12,518 2,61 0,000 Model Fit

Sumber: data primer 2017, diolah

Berdasarkan uji statistik F pada tabel III.2 diketahui bahwa nilai signifikan

dibawah 0,05 artinya independensi, pengalaman kerja, due profesional care, dan

akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit.

3.1.4 Uji statistik t

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

independensi secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali,

2011).

Tabel III.3

Variabel B thitung ttabel Sig.

Independensi 0,144 1,113 2,021 0,272

Pengalaman 0,193 1,001 2,021 0,322

Due Profesional Care 0,231 1,122 2,021 0,268

Akuntabilitas 0,382 3,851 2,021 0,000

Sumber : data primer 2017, diolah

Berdasarkan tabel III.3 dapat diketahui bahwa:

a. Variabel Independensi diketahui nilai (1,113) lebih kecil daripada

(2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,272 > α = 0,05,

7

maka H1 ditolak, artinya independensi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit.

b. Variabel Pengalaman Kerja diketahui nilai (1,001) lebih kecil

daripada (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,322 > α

= 0,05, maka H1 ditolak, artinya Pengalaman Kerja tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas audit.

c. Variabel Due profesional Care diketahui nilai (1,122) lebih kecil

daripada (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,268 > α

= 0,05, maka H1 ditolak, artinya Due Profesional Care tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

d. Variabel Akuntabilitas diketahui nilai (3,851) lebih besar daripada

(2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < α = 0,05,

maka H1 ditolak, artinya Akuntabilitas mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa independensi, pengalaman kerja, due profesional care dan akuntabilitas

berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian maka, semakin tinggi

independensi, pengalaman kerja, due profesional care dan akuntabilitas maka

semakin tinggi atau semakin baik kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.

Kemudian hasil pengujian koefisien determinasi (R2) sebesar 0,527

menunjukkan bahwa 52,7% variabel yang berpengaruh terhadap kualitas audit

dapat dijelaskan oleh variabel independensi, pengalaman kerja, due profesional

care dan akuntabilitas, sedangkan sisanya sebesar 38,7% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain diluar model yang diteliti.

Dalam melaksanakan penelitian in tentunya terdapat keterbatasan yang

dialami oleh peneliti, namu diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi

manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain: (1) Penelitian ini

8

tidak mencakup keseluruhan kantor akuntan publik di Jawa Tengah dan DIY.

Dikarenkan hanya sembilan sepuluh kantor akuntan publik di Jawa Tengah dan

empat kantor akuntan publik di DIY yang bisa dijadikan sampel penelitian,

dengan menyebar sekitar 60 kuesioner. (2) Terdapat variabel independen lain

yang belum mampu dijelaskan sebesar 47,3% terhadap variabel kualitas audit

Dari keterbatasan yang sudah disampaikan, maka saran untuk penelitian

selanjutnya : (1) Bagi penelitian mendatang hendaknya bisa mencakup secara

utuh dan lengkap kantor akuntan publik di Daerah Istimewa Yogyakarta

sehingga tingkat generalisasinya lebih baik lagi, (2) bagi penelitian mendatang

hendaknya dapat menambah variabel lain yang dapat dipediksi mempengaruhi

kualitas audit seperti etika, risiko audit, gender, kompetensi, obyektifitas, dan

integritas. Atau bisa menambahkan variabel intervening maupun moderating. (3)

diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat simpulan karena instrument

peelitian rentan terhadap kuesioner responden yang tidak menggambarkan

keadaan yang sebenarmya dalam diri masing-masing. Pendekatan ini bisa

dilakukan dengan wawancara langsung kedalam intansi yang dijadikan lokasi

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi,

Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi

Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se Sumatra). Jurnal Ekonomi.

Volume 21. Nomor 3. September 2013

Ardini, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan

Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi Tahun XX, No. 3

Desember 2010. Surabaya.

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit

Auditor Independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah.

Volume 3. Nomor 2.

Chofila, saydah dan Bambang Suryono. 2015. Pengaruh Due Profesional Care,

Akuntabilitas, dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 2 (2015).

9

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik :

Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4,

No. 2, Nopember 2002 : 79 – 92.

Dewi, Dewa Ayu Chandra dan I Ketut Budiartha. 2015. Pengaruh Kompetensi

dan Independensi Auditor pada kualitas Audit Dimoderasi Oleh Tekanan

Klien. ISSN: 2302-8556 E-jurnal Akutansi Univrsitas Udayana, 11.1

(2015): 197-210.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

20. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

20. Edisi 6. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Halim, Abdul. 2008. Auditing: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi 4.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan

Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM PRESS

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba

Empat. Jakarta.

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal Nilai Tambah Bagi Organisasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE IKAPI.

Mulyadi. 2009. Auditing. Salemba Empat Jakarta.

Mulyadi. 2011. Auditing. Salemba Empat Jakarta.

Munawir, S. 1987. Auditing: Pokok-pokok pemeriksaan Akuntan. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Liberty.

Nirmala, Rr. Putri Ariska dan Nurcahyonowati. 2013. Penagruh Independensi,

Pengalaman, Due Profesional Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit,

Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada

Kantor Auditor KAP di Jawa Tengah dan DIY). Volume 2. Nomor 3.

Nugraha, Mikhail Edwin. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan

Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli 2012 : 56 – 59.

Purnamasari, Dina dan Erna Hernawati. 2013. Pengaruh Etika Audiotr,

Pengalaman, Pengetahuan, dan Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas

Audit. Jurnal Neo-Bis. Volume 7. Nomor 2. Desember 2013.

10

Samsi, N. Akhmad Riduwan dan Bambang Suryono. 2013. Pengaruh Pengalaman

Kerja, Independensi, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit: Etika

Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Volume 1 Nomor 2.

Singgih, Elisha Muliana dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas

Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia). Simposium

Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman.

Standar Profesional Akuntan Publik, Independensi. PSA No. 4, 2001 : 220.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.