pengaruh iklim sekolah terhadap motivasi belajar...

117
PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 TIRTAYASA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Hamidah NIM. 11150182000013 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 01-Jun-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI SMAN 1 TIRTAYASA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh:

Hamidah

NIM. 11150182000013

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya
Page 3: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya
Page 4: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya
Page 5: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya
Page 6: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya
Page 7: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

i

ABSTRAK

Hamidah (NIM 11150182000013), Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap

Motivasi Belajar Siswa di SMAN 1 Tirtayasa. Skripsi Program Strata Satu

(S-1), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah

terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitaif dengan pendekatan

analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas XI di SMAN 1 Tirtayasa yang berjumlah 234 siswa dan sampel yang

digunakan yaitu berjumlah 70 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu

menggunakan angket, sedangkan dokumentasi hanya sebagai pelengkap dalam

mencari data.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dari iklim sekolah terhadap motivasi belajar siswa SMAN 1 Tirtayasa. Hal ini

dapat terlihat dari hasil pengujian statistik (uji T) hasil nilai sebesar 7,112

dan sebesar 1,995 dengan signifikansi 0,000. Kriteria pengujian dalam

penelitian ini yaitu jika > dan jika signifikansi < 0,05 maka

ditolak. Kemudian pada pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana

menunjukan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 23,978 dan nilai koefisien regresi

variabel harga (b) sebesar 0,768. Angka ini mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1% iklim sekolah (X) maka motivasi belajar siswa meningkat

sebesar 0,768. Serta nilai R Square sebesar 0,427 yang artinya sebesar 42,7%

motivasi belajar siswa dipengauhi oleh iklim sekolah dan 57,3% dipengaruhi oleh

faktor lain diluar penelitian.

Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif antara iklim sekolah

terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa dan iklim sekolah

memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa di SMAN 1 Tirtayasa.

Kata kunci: Iklim Sekolah, Motivasi Belajar Siswa

Page 8: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

ii

ABSTRACK

Hamidah (NIM 11150182000013), The Effect of School Climate on Student

Learning Motivation at SMAN 1 Tirtayasa. Undergraduate Program Thesis

(S-1), Tarbiyah and Teaching Faculty, Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta, 2020.

This study aims to determine the effect of the school climate on student

motivation in SMAN 1 Tirtayasa. The research method used in this study is a

quantitative method with a simple linear regression analysis approach. The

population in this study were all students of class XI at SMAN 1 Tirtayasa

totaling 234 students and the sample used was 70 students. Data collection

techniques are using a questionnaire, while the documentation is only as a

complement in finding data.

The results of the study stated that there is a significant influence of the

school climate on students' motivation to study at SMirt 1 Tirtayasa. This can be

seen from the results of statistical tests (T tests) the results of the calculated T_

value of 7.112 and T_table of 1.995 with a significance of 0,000. The testing

criteria in this study are if T_count > T_table and if significance <0.05 then H_0 is

rejected. Then in statistical testing through a simple linear regression test shows

that the constant value (a) of 23.978 and the value of the variable price regression

coefficient (b) of 0.768. This figure implies that for every 1% increase in school

climate (X), students' learning motivation increases by 0.768. And R Square value

of 0.427, which means 42.7% of students' learning motivation is influenced by the

school climate and 57.3% is influenced by other factors outside the study.

Thus there is a positive influence between the school climate on student

motivation in SMAN 1 Tirtayasa and the school climate making a significant

contribution in increasing student motivation in SMAN 1 Tirtayasa.

Keywords: School Climate, Student Learning Motivation.

Page 9: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis

mendapatkan kemudahan dan kekuatan dalam menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul “Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa di

SMAN 1 Tirtayasa”. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya, mudah-

mudahan mendapatkan syafa’at di yaumil kiamat kelak Amin.

Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam

merampungkan skripsi ini. Akan tetapi, semua rintangan itu dapat dihadapi

dengan kerja keras, bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Muarif SAM, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikirannya dalam membantu dan mengarahkan penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama penulis menjalani

perkuliahan di Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 10: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

iv

5. Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan bantunnya dengan penuh

kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan

yang baik kepada penulis selama penulis selama menjalani perkuliahan.

7. Ade Nurul Huda, S,Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Tirtayasa, Anang

Syukron, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Iin Sakinah,

S. Psi., M. Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Sulistyo

Hatmoko M.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana

SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan

lainnya serta siswa-siswi SMAN 1 Tirtayasa khususnya kelas XI yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Untuk kedua orang tuaku tersayang, Abah H. Khudari dan Ibunda Hj.

Sunariyah dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih

atas do’a, cinta, kasih sayang, dan segala dukungan baik moril maupun

materil yang kalian berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik semoga kelak anakmu dapat membalas semua pengorbanan Abah dan

Ibu.

9. Kakak dan adikku tercinta, Syukron Maulana, Halipah, Sukhaemi,

Khadiroh, Khafidoh, Sodikin, Khotimah, dan Sukhaebi terima kasih telah

memberikan banyak dukungan moril maupun materi sehingga penulis

dapat menyelesaikan perkuliahan ini dengan baik.

10. Tetehku Teti Tresnawati yang telah membantu, memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi, dan sudah menjadi teteh dan sahabat yang selalu

siap berbagi kesenangan dan kesedihan dengan penulis selama di Ciputat.

11. Sahabatku GHG Crew, Taty Sumiyati, Lilis Anggraeni, Malisa, Fatimatul

Hasanah, Siti Neng Wahda, dan Rifa Atul Mahmudah. Terima kasih sudah

menjadi teman, sahabat dan keluarga yang tulus dalam menampung segala

kesedihan dan kesenangan selama di Ciputat.

Page 11: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

v

12. Teteh dan kakak HMB Jakarta, Wilu Analia, Siti Syifa Fauziyah,

Awaduduin Angkrih, M. Adhiya Mudzakki, Robi Ahdiyat, Bintang Tri

Fajar, Dede Imron Rosyadi, Siti Mahfudzoh tidak satu. Terima kasih telah

membantu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, terima

kasih telah menjadi keluarga yang memberikan begitu banyak pelajaran

hidup kepada penulis sehingga penulis bisa mencapai ke titik ini.

14. Teman-teman Asrama Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta.

Terima kasih telah menjadi rumah ternyaman yang menampung

kesenangan dan kesedihan yang tidak bisa penulis lupakan.

15. UKM HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Divisi

Sholawat. Terima kasih sudah menjadi bagian dari keluarga penulis yang

memberikan begitu banyak ilmu dan pengalaman yang luar biasa dan

mungkin tidak bisa didapatkan dimana pun.

16. Keluarga Irmas Nurul Hilal khsusunya Siti Nafisah Ahmad, Atika Fitri

Ana, Siti Mudrikah, Nurul Mahmudah, Adji Vikiantoro, Fawaz, Ahmad

Badruzzaman, Jefri Maulana, Awal, Mierza, dan teman-teman Irmas yang

lain. Terima kasih telah menjadi keluarga baru penulis selama perkuliahan

ini semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga.

17. Teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 terima kasih telah

membuat hari-hari perkuliahan menjadi hidup dan membuat begitu banyak

kenangan indah. Namun, penulis harus merasa terima kasih kepada Niken

Latiefa Maharani, Fitra Oktafia, Lola Amelia Ainun, Lulu Fatihatul Uyun,

Anisha Fitriani, Atika Fitri Ana, Siti Nurhalimah, Siti Chairuwidha, yang

telah banyak membantu dan memotivasi penulis saat merasa sulit dalam

mengerjakan skripsi.

18. Teman-teman KKN Merpati khususnya Austina Luthfiyanti, Desi Novita

Sari terima kasih telah menjadi keluarga baru yang selalu mendukung dan

memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

vi

19. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi yang tidak

bisa disebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda kepada semuanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan

senang hati. Akhirnya dengan kerendahan hati penulis sangat berharap agar

skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi

kita semua.

Jakarta, 22 November 2019

Hamidah

Page 13: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACK .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 8

A. KAJIAN TEORI .......................................................................................... 8

1. Iklim Sekolah ........................................................................................... 8

2. Motivasi Belajar ..................................................................................... 13

B. PENELITIAN YANG RELEVAN ............................................................ 21

C. KERANGKA PIKIR .................................................................................. 22

D. HIPOTESIS ................................................................................................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 24

B. Metode Penelitian....................................................................................... 25

Page 14: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

viii

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 25

1. Populasi .................................................................................................. 25

2. Sampel .................................................................................................... 26

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 28

F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 30

G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 30

H. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 40

A. Gambaran Umum SMAN 1 Tirtayasa........................................................ 40

1. Sejarah Singkat SMAN 1 Tirtayasa ....................................................... 40

2. Profil SMAN 1 Tirtayasa ....................................................................... 41

3. Visi dan Misi SMAN 1 Tirtayasa ........................................................... 42

4. Data Guru SMAN 1 Tirtayasa ................................................................ 43

5. Data Siswa SMAN 1 Tirtyasa .................................................................... 44

B. Deskripsi Data ............................................................................................ 45

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ................................. 46

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya ................................. 50

C. Uji Persyaratan Analisis ............................................................................. 54

1. Uji Normalitas ........................................................................................ 54

2. Uji Lineritas ............................................................................................ 56

3. Uji Homogenitas ..................................................................................... 57

D. Hasil Pengujian Statistik ............................................................................ 58

1. Uji Regresi Linear .................................................................................. 58

Page 15: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

ix

2. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 60

3. Koefisien Determinasi ............................................................................ 61

E. Interpretasi Data ......................................................................................... 62

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 67

A. Kesimpulan ................................................................................................ 67

B. Implikasi ..................................................................................................... 67

C. Saran ........................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 73

BIODATA PENULIS .......................................................................................... 99

Page 16: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 24

Tabel 3. 2 Jumlah Populasi Kelas XI SMAN 1 Tirtayasa..................................... 25

Tabel 3. 3 Proporsi Sampel Untuk Masing-Masing Kelas .................................... 26

Tabel 3. 4 Bobot Nilai Pada Skala Likert ............................................................. 27

Tabel 3. 5 Kriteria Penilaian Hasil Angket ........................................................... 28

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel X (Iklim Sekolah) .... 29

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel Y (Motivasi Belajar

Siswa) .................................................................................................................... 30

Tabel 3. 8 Uji Validitas Instrumen ........................................................................ 31

Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas Variabel X (Iklim Sekolah) ................................... 33

Tabel 3. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) .................. 34

Tabel 3. 11 Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Iklim Sekolah) ............................... 35

Tabel 3. 12 Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) ................ 35

Tabel 4. 1 Data Guru SMAN 1 Tirtayasa ............................................................. 43

Tabel 4. 2 Data Siswa SMAN 1 Tirtayasa ............................................................ 44

Tabel 4. 3 Data Variabel X (Iklim Sekolah) ......................................................... 46

Tabel 4. 4 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Iklim Sekolah) ...................... 50

Tabel 4. 5 Data Variabel Y (Motivasi Belajar siswa) ........................................... 51

Tabel 4. 6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Motivasi Belajar) .................. 54

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 55

Tabel 4. 8 Hasil Uji Linearitas .............................................................................. 56

Tabel 4. 9 Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 57

Tabel 4. 10 Metode Uji Regresi Linear Sederhana ............................................... 58

Tabel 4. 11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ..................................... 59

Tabel 4. 12 Hasil R square .................................................................................... 61

Page 17: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas Variabel X (Iklim Sekolah) ............................ 56

Page 18: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Iklim Sekolah ................................ 74

Lampiran 2 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Motivasi Belajar Siswa ................. 75

Lampiran 3 Angket Uji Coba Variabel Iklim Sekolah dan Variabel Motivasi

Belajar Siswa ......................................................................................................... 76

Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Angket Uji Coba Variabel Iklim Sekolah ........... 80

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Angket Uji Coba Variabel Motivasi Belajar Siswa

............................................................................................................................... 81

Lampiran 6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 82

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Iklim Sekolah ........................... 86

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Motivasi Belajar Siswa ............ 87

Lampiran 9 Statistik Deskriptif ............................................................................. 88

Lampiran 10 Tabel Distribusi F ............................................................................ 89

Lampiran 11 Tabel Distribusi T ............................................................................ 90

Lampiran 12 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ............................................ 91

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 92

Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 93

Lampiran 15 Tabel Uji Referensi .......................................................................... 94

Page 19: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan unsur pokok yang dibutuhkan oleh setiap manusia.

Pendidikan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan informasi

baru, mampu meningkatkan produktivitas, dan dapat membentuk seseorang

menjadi lebih mandiri. Selain itu, dengan adanya pendidikan seseorang dapat

meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan memperbaiki kepribadiannya.

Pendidikan dibutuhkan sebagai sarana keberhasilan manusia agar mampu bersaing

dengan orang lain baik nasional maupun internasional. Dengan demikian

dibutuhkan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia agar Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki potensi yang berkualitas

sehingga dapat bersaing dengan yang lainnya.

Menurut UU No. 20 Tahun 2013 tentang Sisdiknas dijelaskan bahwa

pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Berdasarkan pengertian di atas dapat

dipahami bahwa pendidikan dilakukan secara sengaja dan secara sadar agar anak

didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik sesuai dengan yang diatur oleh

pemerintah tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan dilakukan dengan

proses pembelajaran atau transfer ilmu antara guru dengan siswa. Pendidikan

menjadi wadah untuk mencetak generasi yang berpengetahuan dengan

memfasilitasi proses belajar yang aktif melalui instansi pendidikan. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap pendidikan harus dilaksanakan melalui proses

belajar.

1 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), h. 9

Page 20: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

2

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2 Secara

psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

dan interaksi dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar adalah cara untuk memperoleh pengetahuan atau menguasai suatu

pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapat pengalaman, dan

mendapatkan informasi-informasi baru.3 Belajar dapat dikatakan sebagai salah

satu proses penting bagi kehidupan manusia sehingga, pemahaman terhadap

konsep belajar yang baik harus dipahami oleh setiap kalangan khsusunya tenaga

pendidik yang terlibat langsung dengan proses pembelajaran di sekolah. Dengan

demikian belajar merupakan cara seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru

melalui pengalaman dan interaksi yang didapatkan di lingkungan sekitar.

Pada hakikatnya belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya

sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam

bentuk sikap dan nilai-nilai yang positif.4 Dalam kegiatan belajar terjadi interaksi

antara individu dengan individu lain seperti siswa dengan guru, guru dengan guru,

siswa dengan staf administrasi dan siswa dengan siswa, karenanya aktivitas ini

menjadi bahan untuk merubah mental, tingkah laku, dan kepribadian dari

seseorang. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan

tingkah laku seseorang yang dilakukan melalui interaksi antara guru dengan siswa

dengan tujuan untuk merubah tingkah laku dan kepribadian seorang siswa agar

menjadi lebih baik dan terarah.

Motivasi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi proses

belajar siswa. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang

melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan, kekuatan ini

2 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2010), h. 2 3 Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Arruz Media, 2010), h. 13

4 Rohmalina Wahab, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grofindo, 2016), h. 18

Page 21: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

3

dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan, tingkah

laku, tujuan, dan umpan balik.5 Dengan demikian motivasi merupakan aspek

penting yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran.

Seseorang akan melaksanakan proses belajar dengan baik dan tekun apabila

mempunyai keinginan atau motivasi belajar yang tinggi. Tanpa adanya motivasi

belajar yang tinggi seorang siswa tidak akan mengikuti proses belajar dengan baik

sehingga akan berdampak kepada hasil belajar siswa tersebut. Motivasi adalah

sebuah konsep yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah dan intensitas

perilaku individu. Dengan demikian motivasi belajar menjadi satu hal terpenting

dalam proses belajar karena motivasi merupakan salah satu aspek yang

mendorong seseorang untuk belajar, oleh karena itu dengan motivasi yang tinggi

tersebut akan memperlancar proses belajar sehingga akan menambah hasil belajar

pula.

Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi dalam belajar akan

mendapatkan hasil yang tinggi pula. Dengan demikian, hasil belajar siswa dapat

di pengaruhi oleh motivasi karena dengan motivasi yang tinggi maka usaha-usaha

yang dilakukan siswa dalam belajar akan semakin tinggi pula sehingga dapat

mencapai keberhasilan yang di harapkan. Motivasi siswa akan terbangun apabila

di dukung oleh semua pihak seperti orang tua, guru, teman sebaya, atau

lingkungan sekitar karena siswa akan merasa semangat apabila mendapatkan

dukungan baik moril maupun moral dari lingkungan sekitarnya. Siswa yang

mempunyai motivasi yang tinggi terlihat dari minat untuk belajar tinggi seperti

rajin masuk kelas, memperhatikan saat guru menerangkan dikelas, mengerjakan

tugas tepat waktu, tidak terlambat, dan selalu berpakaian rapih. Sebaliknya,

apabila siswa terlihat jarang masuk kelas, sering terlambat, tidak memperhatikan

guru saat menerangkan, berpakaian tidak rapih, dan tidak mengerjakan tugas

maka siswa tersebut memiliki motivasi yang rendah.

Besarnya motivasi belajar siswa juga dapat diperoleh dari berbagai aspek

salah satunya adalah iklim. Iklim sekolah atau yang biasa disebut dengan

5 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grofindo, 2014), h. 47

Page 22: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

4

lingkungan sekolah akan mempengaruhi tinggi rendah nya motivasi pada siswa.

Iklim sekolah adalah keadaan yang diamati dan diinterprestasikan oleh siswa yang

meliputi kondisi sekolah,dan fisik sekolah dengan mencakup tempat (lingkungan

fisik), kebudayaan (lingkungan budaya), dan kelompok hidup bersama

(lingkungan sosial atau masyarakat). Iklim sekolah merupakan lingkungan belajar

untuk mendorong siswa seseorang agar berprilaku positif yang bertujuan untuk

menciptakan proses belajar mengajar dengan optimal. Iklim sekolah terdapat

norma, harapan, dan kepercayaan dari warga sekolah yang dapat memberikan

dorongan atau motivasi-motivasi belajar yang tinggi kepada siswa untuk bersikap

atau bertindak baik.

Iklim sekolah menggambarkan lingkungan yang bersih, nyaman, dan

tenang sehingga membuat semua elemen di sekolah seperti guru menjalankan

tugas dan fungsinya dengan baik dan optimal. Dengan demikian aktivitas di

sekolah menjadi lebih produktif dan kondusif untuk kegiatan belajar siswa

sehingga membuat motivasi belajar siswa tinggi dengan dukungan guru dan warga

sekolah lainnya. Dengan demikian, sekolah mempunyai peran penting dalam

keberlangsungan pendidikan bagi anak didik yang didukung dengan iklim atau

lingkungan sekolah yang baik, karena mutu sekolah tidak hanya dilihat dari

outputnya saja tetapi juga lingkungannya, seperti pengelolaan sekolah, fasilitas

sekolah, dan metode belajar yang diterapkan oleh tenaga pendidik di sekolah

tersebut. Oleh karena itu, iklim sekolah harus dirancang semaksimal mungkin

agar memberikan kenyamanan bagi anak didik dalam melaksanakan proses

pembelajaran di sekolah yang nantinya akan memotivasi siswa dalam

melaksanakan proses belajar.

Adanya iklim sekolah yang kondusif dapat memberikan dampak baik bagi

warga sekolah terutama bagi siswa. Peran guru sebagai pendidik sangat penting

bagi perkembangan siswa terutama dalam hal memotivasi. Siswa akan rajin dan

tekun dalam belajar apabila seorang guru selalu memotivasi siswa setiap waktu

dan mengajar dengan metode-metode yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa

bosan dan mengantuk ketika pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu, kondisi

Page 23: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

5

sarana dan prasarana sekolah juga berpengaruh kepada motivasi belajar siswa

karena jika sarana prasarana seperti alat olahraga, alat laboraturium, alat seni,

komputer, dan alat lainnya dalam keadaan baik dan modern maka minat belajar

siswa akan berkembang sehingga menambah motivasi belajar siswa, skill atau

kemampuan siswa juga dapat di asah dengan didukungnya sarana dan prasarana

yang memadai tersebut.

Umumnya motivasi belajar siswa rendah. Hal ini terlihat dari banyak

dijumpainya beberapa siswa yang keluar pada saat jam pelajaran berlangsung

seperti ke kantin, mushola, dan sebagainya. Masih banyak juga siswa yang datang

terlambat, bahkan pada saat proses pembelajaran berlangsung para siswa asyik

mengobrol bersama temannya, dan ketika guru tidak ada dikelas para siswa ribut

bahkan bolos sekolah. Sikap siswa diatas menyebabkan proses transformasi

pendidikan tidak maksimal sehingga menyebabkan ketidakpahaman siswa

terhadap materi yang sudah diberikan oleh guru dan akhirnya berdampak pada

hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu sarana dan prasarana sekolah yang

menjadi media pembelajaran juga masih terbatas seperti referensi buku yang

tersedia di perpustakaan, laboraturium, alat-alat olahraga, seni, dan alat-alat

pendukung belajar lainnya. Dengan beberapa fakta tersebut menyebabkan

motivasi belajar siswa rendah karena aspek internal dan eksternal siswa tidak

mendukung dalam proses belajar disekolah.

Tinggi atau rendahnya motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak

faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor

yang berhubungan dengan pribadi siswa yakni keinginan atau cita-cita siswa

tinggi sehingga semangat dalam mengikuti pelajaran sangat tinggi karena adanya

tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk menguasai mata pelajaran dan mendapatkan

nilai yang tinggi agar cita-cita mereka dapat terwujud. Faktor internal juga

meliputi keadaan fisik dan psikologis siswa seperti kecerdasan intelektual siswa

dan kondisi fisik siswa seperti cacat, atau kelainan fisik lainnya yang berpengaruh

kepada motivasi belajar siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu berhubungan

dengan keadaan atau situasi lingkungan sekitar atau terjadi karena adanya

Page 24: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

6

rangsangan dari luar. Faktor ini meliputi situasi belajar, metode belajar, media

pembelajaran, teman, guru, staff administrasi, masyarakat sekitar, dan iklim

sekolah.

Nampaknya rendahnya motivasi belajar siswa terjadi dibanyak sekolah

salah satunya di SMAN 1 Tirtayasa sering terlihat siswa-siswa yang keluar masuk

kelas pada saat jam pelajaran, main-main saat kegiatan belajar berlangsung, izin

tidak masuk kelas, terlambat mengikuti upacara bendera, keluar lingkungan

sekolah pada saat istirahat, bolos sekolah dan tidak mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Hal ini juga terlihat dari iklim sekolah yang masih kurang

kondusif terlihat dari sarana dan prasarana yang kurang memadai diantara nya

yaitu ruang laboraturium yang tidak terawat, pengelolaan perpustakaan yang tidak

baik, fasilitas meja dan kursi yang rusak, dan proses belajar mengajar yang tidak

menarik sehingga dapat mempengaruhi minat peserta didik dalam belajar di

sekolah dan berdampak pada motivasi belajar yang rendah. Hubungan antara guru

dengan siswa tidak terjalin dengan baik sehingga banyak siswa yang tidak tertib

dalam mengikuti pembelajaran. Setiap kegiatan pembelajaran tidak sedikit guru

yang menggunakan metode ceramah yang monoton dan tidak diselingi oleh

motivasi-motivasi yang membangun pada minat belajar siswa sehingga membuat

siswa bosan dan berakibat pada prestasi siswa rendah karena rendah pula motivasi

belajarnya.

Fenomena ini menarik untuk dikaji lebih jauh melalui suatu penelitian

dengan judul “Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa di

SMAN 1 Tirtayasa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan sebelumnya diketahui banyak masalah yang

berkontribusi terhadap rendahnya motivasi belajar siswa yaitu:

a. Kurangnya penyediaan fasilitas belajar seperti ruang laboraturium bagi peserta

didik untuk belajar

b. Kurangnya tenaga pendidik (guru) yang profesional

Page 25: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

7

c. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik

d. Kurangnya komunikasi internal siswa dengan lingkungan sekolah

e. Kurangnya motivasi belajar pada siswa

C. Pembatasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang ada diatas, maka peneliti membatasi

faktor yang akan menjadi fokus kajian mengenai penelitian motivasi belajar

dibatasi dengan iklim sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka

peneliti merumuskan masalah yaitu: “Bagaimana pengaruh iklim sekolah

terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa?”

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi dan pengaruh iklim

sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak pihak

terutama:

1. Bagi Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan dan kajian keilmuan tentang iklim sekolah dan

motivasi belajar.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam

membuat kebijakan terkait dengan iklim dan motivasi belajar.

3. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi pendukung untuk meneliti lebih

lanjut terkait iklim dan motivasi belajar.

Page 26: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Iklim Sekolah

a. Pengertian Iklim Sekolah

Iklim sekolah merupakan suasana yang terdapat didalam suatu sekolah.

Iklim sekolah menggambarkan keadaan warga sekolah tersebut dalam keadaan

riang dan mesra ataupun kepedulian antara satu sama lainnya.6 Menurut

Sergiovanni dan Startt (1993) dalam buku Hadiyanto menyatakan bahwa iklim

sekolah merupakan karakteristik yang ada, yang menggambarkan ciri-ciri

psikologis dari suatu sekolah tertentu, yang membedakan suatu sekolah dari

sekolah yang lain, mempengaruhi tingkah laku guru dan peserta didik dan

merupakan perasaan psikologis yang dimiliki guru dan peserta didik di

sekolah tertentu.7

Iklim sekolah merupakan efek subjektif yang dirasakan (percieved

subjective effects) dari sistem formal, gaya informal dari manajer, dan faktor

penting yang lain dari lingkungan sikap (attitude), kepercayaan (beliefs), nilai

(values), dan motivasi (motivation) orang-orang yang bekerja pada suatu

lembaga tertentu (sekolah). Iklim sekolah adalah situasi atau suasana yang

muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru

dengan guru, guru dengan peserta didik atau hubungan antarpeserta didik yang

menjadi ciri khas sekolah yang ikut memengaruhi proses belajar mengajar di

sekolah.8 Pengertian lain menjelaskan bahwa iklim sekolah merupakan

kualitas dan frekuensi interaksi diantara guru, siswa, pendidik, antara kepala

sekolah dengan pembelajar, staf sekolah, orang tua, dan komunitas pendidikan

lainnya yang lebih luas.9

6Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013),

h. 207 7Hadiyanto, Teori dan Pengembangan Iklim Kelas dan Iklim Sekolah, h. 89

8Hadiyanto, Teori dan Pengembangan Iklim Kelas dan Iklim Sekolah, (Jakarta: Kencana,

2016), h. 89-90 9Sukron Fujiaturrahman, “Iklim Sekolah dan Efikasi Diri dengan Motivasi Kerja Guru”,

Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.7, Edisi 1 (Mei 2016): h.160

Page 27: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

9

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim

sekolah merupakan karakteristik yang melekat pada suatu sekolah, yang

merupakan pembeda dari sekolah-sekolah lainnya dan dapat mempengaruhi

tingkah laku seluruh warga sekolah.

b. Manfaat Iklim Sekolah

Merujuk kepada berbagai hasil penelitian, memberikan beberapa

kesimpulan mengenai pentingnya iklim sekolah bagi berbagai pihak, yaitu

sebagai berikut:10

1) Iklim sekolah dapat memengaruhi banyaknya orang di sekolah.

2) Iklim sekolah di perkotaan beresiko tinggi menunjukan bahwa lingkungan

yang positif, mendukung, dan budaya sadar iklim sekolah yang signifikan

dapat membentuk kesukesan siswa perkotaan dalam memperoleh prestasi

akademik.

3) Hubungan interpersonal yang positif dan kesempatan belajar yang optimal

bagi siswa di semua lingkungan demografis dapat meningkatkan prestasi

4) Iklim sekolah yang positif berkaitan dengan peningkatan kepuasan kerja

bagi personil sekolah.

5) Iklim sekolah dapat memainkan peran penting dalam menyediakan

suasana sekolah yang sehat dan positif.

6) Interaksi dari berbagai sekolah dan faktor iklim kelas dapat memberikan

dukungan yang memungkinkan semua anggota komunitas sekolah untuk

mengajar dan belajar dengan optimal

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah

mempunyai manfaat dan dapat memengaruhi semua pihak yang ada di sekolah

yang bertujuan untuk pertumbuhan pribadi dan dapat meningkatkan prestasi

akademis.

c. Iklim Sekolah yang Kondusif

Iklim sekolah merupakan bagian dari lingkungan belajar yang dapat

mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang, karena dalam

10

Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya, h. 230

Page 28: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

10

melaksanakan tugas sekolahnya seorang siswa akan selalu berinteraksi dengan

lingkungan belajarnya.

Iklim sekolah yang kondusif baik secara fisik maupun nonfisik

merupakan landasan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan

produktif. Oleh karenanya sekolah perlu menciptakan iklim sekolah yang

kondusif untuk menumbuhkan semangat belajar siswa di sekolah. Iklim

sekolah yang kondusif mencakup lingkungan yang aman, nyaman, tertib serta

menumbuhkan harapan yang baik bagi warga sekolah.11

Adapun cara yang

bisa dilakukan untuk menciptakan hubungan yang serasi antara guru dan siswa

antara lain:12

1) Tegur Sapa dan Salam

Hal ini dilakukan beberapa menit sebelum. Para bapak dan ibu guru datang

lebih awal dari jam semestinya bertugas. Adapun tujuannya untuk

menyambut siswa merasa diperhatikan, pihak sekolah dapat sekaligus

melakukan ceking, dengan adanya hubungan tersebut guru dengan siswa

akan lebih dekat.

2) Ucapan Selamat bagi Siswa yang Sukses

Ucapan ini merupakan upaya menjalin keakraban hubungan guru dengan

siswa. Memberi penghargaan atau penghormatan bagi siswa yang

berprestasi. Dengan arti prestasi yang sangat luas meliputi olahraga,

kesenian, keterampilan dan apapun yang bernilai plus.

Kontak perseorangan selalu terjadi dalam kegiatan belajar. Kalau guru

mempunyai hubungan yang dekat (penuh kasih sayang) dengan siswanya,

maka siswa akan lebih giat dalam belajar dan kegiatan lainnya. Agar lebih

akrab hubungan guru dengan siswa, guru harus mengenal siswa-siswanya

secara individu sehingga dapat membimbing siswa dengan sebaik-baiknya.

11

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), h. 23 12

Nursisto, Peningakatan Prestasi Sekolah Menengah, (Jakarta: Insan Cendikia, 2002), h.

22

Page 29: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

11

Adapun peran seorang guru dalam mengembangkan iklim sekolah yang

kondusif sebagai berikut:13

1) Kreatifitas yang mendorong siswa untuk lebih berminat terhadap

pelajaran, memikirkan kebenaran tentang sesuatu dan mendapatkan waktu

yang cukup

2) Kebebasan mengajar yang mereka temukan kepada siswa serta sabar

dalam melayani siswa

3) Mempunyai kemampuan memanfaatkan sumber yang tersedia

4) Antusias, bergairah dan mempunyai kemauan yang kuat untuk

melaksanakan tugasnya dalam kondisi apapun

5) Empati yaitu kesediaan untuk selalu memperhatikan dan merasakan apa

yang dirasakan siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa iklim

sekolah yang kondusif mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar

mengajar.Iklim sekolah yang kondusif dapat memberikan kenyamanan bagi

warga sekolah. Namun sebaliknya jika iklim sekolah negatif maka akan

menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi warga sekolah.

d. Faktor-Faktor Pembentuk Iklim Sekolah

Dimensi iklim sekolah dikembangkan atas dasar dimensi umum, yaitu

dimensi hubungan, dimensi pertumbuhan, atau perkembangan pribadi,

dimensi perubahan dan perbaikan sistem, dan dimensi lingkungan fisik.

1) Dimensi Hubungan

Dimensi hubungan mengukur sejauh mana keterlibatan personalia yang

ada di sekolah seperti kepala sekolah, guru dan peserta didik, saling

mendukung dan membantu, dan sejauh mana mereka dapat

mengekspresikan kemampuan mereka secara bebas dan terbuka.Moos

mengatakan bahwa dimensi ini mencakup aspek afektif dari interaksi

antara guru dengan guru, dan antara guru dengan personalia sekolah

lainnya dengan kepala sekolah.Skala yang termasuk dalam dimensi ini

13

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 9

Page 30: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

12

diantaranya adalah dukungan peserta didik, afiliasi, keretakan, keintiman,

kedekatan dan keterlibatan.

2) Dimensi Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi

Dimenasi pertumbuhan pribadi yang disebut juga dimensi yang

berorientasi pada tujuan membicarakan tujuan utama sekolah dalam

mendukung pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan motivasi diri

guru untuk tumbuh dan berkembang skala-skala iklim sekolah yang

dikelompokkan kedalam dimensi ini diantaranya adalah minat professional

(professional interest), halangan (hindrance), kepercayaan (thrust), standar

prestasi (achievement standard) dan orientasi pada tugas (task orientation).

3) Dimensi Perubahan dan Perbaikan sistem

Dimensi ini membicarakan sejauh mana iklim skeolah mendukung

harapan, memperbaiki kontrol dan merespon perubahan. Skala-skala iklim

sekolah yang termasuk dalam dimensi ini anatar lain adalah kebebasan staf

(staff freedom), partisipasi dalam pembuatan keputusan (participatory

decision), inovasi (innovation), tekanan kerja (work pressure),

kejelasan(clarity) dan pengawasan (control).

4) Dimensi Lingkungan Fisik

Dimensi ini membicarakan sejauh mana lingkungan fisik seperti fasilitas

sekolah dapat mendukung harapan pelaksanaan tugas, skala-skala yang

termasuk dalam dimensi ini diantaranya adalah kelengkapan sumber

(resource adequacy) dan kenyamanan lingkungan (physical comfort).14

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang

dapat mempengaruhi iklim sekolah adalah (a) dimensi hubungan, (b) dimensi

pertumbuhan dan perkembangan pribadi, (c) dimensi perubahan dan perbaikan

sistem, (d) dimensi lingkungan fisik.

Faktor pendukung dan faktor penghambat iklim sekolah yaitu:

14

Hadiyanto, Teori dan Pengembangan Iklim Kelas dan Iklim Sekolah, h. 90-91

Page 31: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

13

1) Faktor pendukung adalah suatu hal yang dapat menunjang atau

memperlancar terjaminnya keamanan, pembelajaran, hubungan

interpersonal, dan hubungan institusional sehingga tujuan sekolah tercapai

dengan baik.

2) Faktor penghambat adalah sesuatu yang mengganggu rasa keamanan,

proses pembelajaran, hubungan interpersonal, hubungan institusional

sehingga pencapaian tujuan tidak tercapai.15

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah suatu usaha mengubah tingkah laku. Adanya kegiatan

belajar ini akan membawa perubahan-perubahan pada diri seseorang tidak hanya

dalam segi ilmu pengetahuan melainkan berbentuk kecakapan, keterampilan,

watak, minat, dan harga diri.16

Pengertian lain menjelaskan bahwa belajar adalah

kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini menandakan bahwa

keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian pendidikan tergantung pada proses

belajar yang dialami siswa selama berada dilingkungan sekolah maupun

keluarganya sendiri.17

Pencapaian keberhasilan siswa tersebut dapat diperoleh dari

ketekunan, keaktifan, dan keterampilan siswa selama mengikuti proses belajar di

sekolah, karena belajar merupakan proses membangun gagasan atau pemahaman

sendiri pada siswa.

Senada dengan Slameto dalam jurnal Vina Rahmayanti menyatakan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman sendiri berinteraksi dengan

lingkungan.18

Sedangkan pengertian belajar menurut Purwanto terbagi dalam

beberapa elemen penting yaitu:

15Irwan, “Iklim Sekolah di SMKN 1 Papalang Kabupaten Mamuju”, Jurnal Elektika,

Vol.4, No.1, (April 2016): h. 58 16

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rajawali Pers, 2003), h.21 17

Muhibbin Syah, “Psikologi Belajar”, (Jakarta:PT Grafindo, 2003), h. 63 18

Vina Rahmayanti, “Pengaruh Minat Belajar Siswa dan Persepsi Atas Upaya Guru

dalam Memotivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMP di

Depok”, Jurnal SAP, Vol. 1, No.2 (Desember 2016): h. 212

Page 32: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

14

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku. Perubahan ini dapat

mengarah kepada tingkah laku yang baik atau kemungkinan mengarah kepada

tingkah laku yang buruk.

2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.

3) Belajar membutuhkan waktu yang relatif panjang. Perubahan itu dapat

berlangsung selama berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun.

4) Tingkah laku yang dapat berubah melalui proses belajar menyangkut aspek

kepribadian baik fisik maupun psikis seperti pemecahan masalah,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, maupun sikap.19

Dari beberapa pengertian mengenai belajar di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat fundamental dan dapat

membawa perubahan-perubahan yang baik pada siswa baik itu dalam segi ilmu

pengetahuan maupun ilmu-ilmu lainnya sehingga membentuk kepribadian yang

baik sesuai dengan norma yang berlaku dilingkungnnya. Perubahan itu

membutuhkan waktu yang cukup panjang, bisa terjadi selama berhari-hari,

berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun. Dengan demikian, perlu adanya

perangsang atau motivasi yang dapat menambah semangat dalam melakukan

proses belajar tersebut. Dalam belajar, siswa membutuhkan motivasi-motivasi

yang positif agar menambah semangat dan kegigihan pada siwa dalam

menjalankan proses belajar. Selain itu, pemberian motivasi kepada siswa

sangatlah penting untuk menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai, karena

motivasi dan belajar merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi satu

sama lain.

Motivasi berasal dari kata “motiv” yang berarti rangsangan, dorongan,

pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku.20

Kata motif dapat

diartikan sebagai daya upaya dalam mendorong seseorang untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu. Maka kata motif diartikan sebagai daya penggerak

seseorang dalam melakukan suatu aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai

tujuan yang diinginkan. Winkel yang dikutip oleh Nyayu Khodijah menyatakan

19

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Rosdakarya, 2013), h. 85 20

Sarwono, WS, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 57

Page 33: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

15

bahwa motivasi merupakan motif yang sudah menjadi aktif pada saaat tertentu,

sedangkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan

kegiatan tertentu.21

Dengan demikian motivasi dapat dikatakan sebagai daya

pendorong seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitas-aktivitas

yang diinginkan. Motivasi digunakan sebagai suatu usaha untuk memperbesar

atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh

seseorang.

Menurut Mc. Donald dalam Syaiful Bahri, motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif

(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.22

Menurut Rahmalia Wahab,

Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin

kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan

tujuannya dapat tercapai.23

Hal ini menunjukan bahwa motivasi sangat penting

diberikan kepada siswa karena tanpa adanya motivasi dalam diri siswa maka

aktivitas belajar tidak akan berjalan karena bakat dan kemampuan berfikir tidak

akan berpengaruh tanpa pemberian motivasi dan dukungan kepada siswa agar

meningkatkan prestasinya.

Abraham Maslow sebagaimana dikutip Prawira mendefinisikan motivasi

sebagai sesuatu yang bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi

dan bersifat kompleks, dan hal itu merupakan karakteristik universal pada setiap

kegiatan organisme.24

Motivasi merupakan usaha untuk meningkatkan kegiatan

dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk kegiatan belajar. Motivasi belajar

dimaksudkan untuk mendorong seseorang dalam melakukan suatu kegiatan atau

21

Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, Ed.1 Cet2, (Jakarta: PT Raja Grofindo, 2014),

h. 157 22

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Cet.3 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h.

148 23

Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grofindo, 2016), h. 128 24

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Yogjakarta: Ar-

Aruzz Media, 2016), h. 320

Page 34: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

16

aktivitas belajar agar menjadi lebih giat untuk memperoleh prestasi yang lebih

baik.

M. Ngalim Purwanto mengemukakan definisi motivasi adalah sebagai

pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang

agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil

atau tujuan tertentu.25

Dengan demikian motivasi dikatakan sebagai pembeda

seseorang yang akan melaksanakan sesuatu dengan yang mau melaksanakan.

Maka pernyataan berikut menyimpulkan bahwa motivasi mengarahkan pada yang

mau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Uno menjelaskan lebih jauh bahwa motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Indikator motivasi belajar tersebut diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya

hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan

dalam belajar; (5) adanya kegiatan menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan

belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa menjalankan proses belajar

dengan baik.26

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah kondisi psikologis siswa yang muncul akibat adanya dorongan

untuk melakukan suatu tindakan demi mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya

motivasi belajar yaitu untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar

agar tujuan dari belajar tersebut tercapai dengan baik dan mendapatkan hasil yang

memuaskan.

b. Fungsi dan Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar

Dalam belajar motivasi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan gairah

belajar pada siswa. Tanpa adanya motivasi belajar pada diri siswa maka siswa

tidak akan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik sehingga akan

mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. Motivasi

25

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, h.71 26

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis dibidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 23

Page 35: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

17

mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang siswa. Siswa

yang memiliki motivasi yang kuat dalam belajar akan mendapatkan hasil yang

memuaskan, karena semakin kuat motivasi yang diberikan kepada siswa maka

tingkat pencapaian keberhasilan belajar atau prestasi belajar akan mudah di dapat

siswa.

Menurut Syaiful Bahri, ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai “Pendorong

Perbuatan, Penggerak Perbuatan, dan Mengarahkan Perbuatan”:

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Anak didik pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada

sesuatu yang ingin dicari dan rasa ingin tahu anak yang tinggi maka muncul

minat belajar pada anak. Sesuatu yang belum diketahui pada anak akhirnya

mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu terhadap

suatu objek yang diminati. Disini anak didik mempunyai keyakinan dan tekad

atas tentang apa yang harus dilakukan dalam mencari tahu tentang sesuatu

yang diminati tersebut. Dengan demikian, motivasi berfungsi sebagai

pendorong dan mempengaruhi sikap atau tindakan apa yang seharusnya

seorang ambil oleh seorang anak.

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu

merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma

dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik mulai melakukan

aktivitas-aktivitas yang diminati dan mulai belajar dengan segenap jiwa dan

raga. Akal pikiran anak berproses dengan sikap yang cenderung tunduk

kepada kehendak yang ada. Karenanya sikap seorang anak berada dalam

kepastian perbuatan dan akal pikirannya mencoba untuk membedah nilai-

nilai, prinsip, dan hukum yang sudah tertanam dalam suatu .

3) Motivasi sebagai pengarahan perbuatan

Seorang anak akan mampu menyeleksi perbuatan mana yang seharusnya

dilakukan dan mana yang harus diabaikan apabila sudah mempunyai motivasi

belajar yang tinggi. Seorang anak akan memilih mata pelajaran yang diminati

dan tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. Sesuatu

Page 36: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

18

yang akan dicari oleh anak merupakan tujuan belajar yang akan ia capai.

Dengan penuh ketekunan dan konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya

dalam mencari pengetahuan baru dapat tercapai. Hal inilah peran motivasi

belajar yang dapat mengarahkan perbuatan dan minat seorang anak dalam

melakukan aktivitas belajar.27

RBS. Fudyartanto yang dikutip oleh Purwa Atmaja Prawira dalam buku

Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru mengemukakan bahwa fungsi-fungsi

motivasi yaitu sebagai berikut:

1) Motivasi bersifat mengarahkan dan mengatur tingkah laku

Motivasi sering digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan

pengorientasi suatu tujuan tertentu dari individu. Dengan demikian, motivasi

dipastikan memiliki tujuan, ketekunan, dan kegigihan dalam bertindak.

2) Motivasi sebagai penyeleksi tingkah laku individu

Motivasi membuat individu bertindak secara terarah kepada suatu tujuan

tertentu.

3) Motivasi memberi energi dan menahan tingkah laku individu

Motivasi diketahui sebagai pendorong dan peningkatan tenaga sehingga

terjadi perbuatan yang tampak pada individu tersebut. Motivasi juga

mempunyai fungsi untuk mempertahankan agar minat dapat berlangsung

secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.28

Sardiman mengemukakan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong

usaha pencapaian prestasi. Karena dengan adanya motivasi yang baik dalam

melaksanakan kegiatan belajar akan menunjukan hasil yang baik pula. Oleh

karenanya usaha yang tekun akan melahirkan prestasi yang baik dan intensitas

motivasi seseorang sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.29

Dalam hal ini menunjukan bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan

27

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, h. 157 28

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, h. 320 29

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 85-86

Page 37: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

19

pemberian motivasi yang positif maka siswa akan belajar dengan baik sehingga

prestasi belajar akan tercapai dengan optimal.

Proses belajar mengajar sangat diperlukan untuk memberikan motivasi-

motivasi yang positif kepada siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik. Pemberian

motivasi ini bertujuan agar siswa tekun dan rajin dalam belajar. Ada beberapa

bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan siswa dalam belajar

di dalam kelas yaitu sebagai berikut:

1) Memberi angka

2) Hadiah

3) Kompetisi

4) Ego-involment

5) Memberi ulangan

6) Mengetahui Hasil

7) Pujian

8) Hukuman

9) Hasrat untuk belajar

10) Minat

11) Tujuan yang diakui30

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi tingkatan motivasi belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono,

ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya:

1) Cita-cita dan aspirasi siswa

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar peserta didik. Misalnya

seorang siswa mempunyai cita-cita menjadi pemain bulutangkis maka ia akan

memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, ia akan rajin

berolah raga dan tekun belajar bulutangkis.

2) Kemampuan siswa

30

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, h. 159-168

Page 38: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

20

Keinginan seorang anak perlu diikuti dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Sebagai contoh seorang anak yang tidak bisa

mengucapkan huruf “r” di beri latihan berulang kali sehingga ia mampu

mengucapkan huruf “r”. Keberhasilan ini pastinya akan menyenangkan

hatinya maka secara perlahan-lahan terjadi kegemaran membaca pada anak

ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan seseorang akan

memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas dengan baik.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani ini akan

mempengaruhi motivasi belajar siswa. Sebagai contoh, siswa yang sakit akan

mempengaruhi pada motivasi belajarnya, sedangkan siswa yang sehat akan

lebih memusatkan perhatiannya dalam belajar. Dengan demikian, kondisi

jasmani dan rohani akan mempengaruhi kondisi belajar siswa.

4) Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, tempat tingal,

pergaulan, dan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan masyarakat sekitar

akan mempengaruhi sikap peserta didik peserta didik dalam belajar siswa.

Tempat tinggal yang kumuh dan pergaulan yang salah juga akan berpengaruh

kepada kesungguhan peserta didik dalam belajar.

5) Upaya dalam membelajarkan siswa

Guru sebagai pendidik akan bergaul dengan mudah dengan siswa disekolah.

Interaksi yang efektif antara guru dengan siswa akan mempengaruhi pada

pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa.31

Selain itu, pendapat lain menjelaskan bahwa ada empat faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar diantaranya yaitu:

1) Sikap (attitude). Kecenderungan dalam merespon kebutuhan belajar

berdasarkan pemahaman tentang untung-rugi dalam melakukan perbuatan

yang sedang dilakukan.

31

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 2006), h. 97

Page 39: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

21

2) Kebutuhan (need). Kekuatan dari dalam mendorong untuk berbuat menuju ke

arah yang ditetapkan.

3) Rangsangan (stimulation). Perasaan yang timbul bahwa kemampuan yang

diperoleh dari belajar dapat meningkatkan kemampuan untuk menguasai

lingkungannya.

4) Emosi (affect). Perasaan yang timbul saat menjalankan kegiatan belajar.32

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Iklim mempunyai pengaruh yang besar terhadap manusia.Oleh karena itu

iklim sekolah dijadikan tolak ukur keberhasilan sesuatu seperti minat, motivasi

belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian terdapat beberapa penelitian yang

membahas tentang iklim sekolah, penelitian yang relevan tersebut antara lain:

1. Adi Sunardi, “Pengaruh Iklim Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Praktik Siswa Di SMK Negeri 2 Wonosobo”.

(Skripsi). Mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Negeri Yogyakarta 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

pengaruh iklim sekolah di SMKN 2 Wonosobo terhadap prestasi belajar

sedangkan penelitian penulis menunjukan adanya pengaruh motivasi belajar

terhadap motivasi belajar siswa. Perbedaan penelitian ini yaitu pada variabel

Y yaitu prestasi belajar sedangkan penulis motivasi belajar dan terdapat

perbedaan dalam pengambilan sampel.

2. Desy Noor Indah Fitriana, “Pengaruh Iklim Sekolah Dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Guru SD Di Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang”.

(Skripsi). Mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Universitas

Negeri Yogyakarta 2013. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

pengaruh antara iklim sekolah terhadap kinerja guru. Perbedaan penelitian ini

yaitu pada variabel Y yaitu kinerja guru sedangkan penulis yaitu motivasi

belajar dan pengambilan sampel.

3. Tommy Ardoninata, “Pengaruh Iklim Sekolah terhadap Motivasi Belajar

Siswa di SMAN 5 Solok Selatan”. (Skripsi). Mahasiswa Program Studi

32

Ahmad Badaruddin, “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling

Klasikal”, (Jakarta: Abe Kreatindo, 2011), h. 28-29

Page 40: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

22

Pendidikan Geografi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

PGRI Sumatera Barat 2016. Hasil penelitian ini menunjukan motivasi belajar

siswa di SMAN 5 Solok Selatan sedangkan penulis di SMAN 1 Tirtayasa dan

sampel yang digunakan penulis yaitu siswa kelas XI. Perbedaan penelitian ini

yaitu pada tempat, tahun, dan target yang akan diteliti sehingga

memungkinkan terdapat perbedaan hasil.

4. Azwar Antoni, “Pengaruh Iklim Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Motivasi

Belajar Siswa SMKN 1 Bukitkemuning Kecamatan Bukitkemuning

Kabupaten Lampung Utara”. (Skripsi). Mahasiswa Megister Program Studi

Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung

2015. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh iklim sekolah dan kinerja

guru terhadap motivasi siswa sedangkan penulis hanya menunjukan pengaruh

iklim sekolah terhadap motivasi belajar siswa. Perbedaan penelitian ini yaitu

menggunakan tiga variabel yaitu Iklim Sekolah, Kinerja Guru, dan Motivasi

siwa sedangkan penulis hanya menggunakan dua variabel yaitu X Iklim

Sekolah dan variabel Y Motivasi Belajar Siswa. Selain itu perbedaan

penelitian ini yaitu tempat, tahun, dan target penelitian.

C. KERANGKA PIKIR

Motivasi menjadi salah satu bagian terpenting dalam belajar. Motivasi

tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi motivasi perlu dikondisikan dan

perlu dirancang dengan baik salah satunya dengan menghadirkan iklim. Iklim

sekolah merupakan sarana yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan

formal. Iklim sekolah menjadi faktor yang menentukan baik atau buruknya suatu

sekolah yang didukung oleh interaksi yang baik antara guru, siswa, kepala

sekolah, staf kependidikan, dan organisasi sekolah di lingkungan sekitar.

Sekolah menjadi tempat terjadinya interaksi yang saling mempengaruhi

antar individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial

sehingga menimbulkan kesan dan perasaan tertentu. Hal ini tentunya menjadi

tugas kepala sekolah untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan

menyenangkan bagi seluruh warga sekolah.

Page 41: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

23

Iklim sekolah yang kondusif dapat menumbuhkan dan mengembangkan

motivasi belajar pada siswa dan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang

baik bagi guru dan staf. Dengan demikian, ciptakan lingkungan fisik sebaik

mungkin seperti kebersihan, kerapihan, dan sebagainya. Selain itu, dikembangkan

juga lingkungan sosial-psikologis seperti hubungan antar pribadi, kelompok,

pengawasan,kepemimpinan, masyarakat, dan sebagainya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa iklim sekolah sangat penting

dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, diduga kuat

terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi belajar.

Semakin kondusif iklim maka semakin tinggi motivasi belajar siswa, sebaliknya

semakin tidak kondusif iklim sekolah maka motivasi belajar siswa akan semakin

rendah.

D. HIPOTESIS

Secara umum, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

yang akan diuji dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian

merupakan jawaban yang paling mungkin diberikan dan memiliki tingkat

kebenaran lebih tinggi dari opini (yang tidak mungkin dilakukan dalam

penelitian).33

Hipotesis merupakan hasil dari refleksi peneliti berdasarkan kajian

pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel X dan Variabel Y maka

hipotesis yang dilakukan yaitu:

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah dengan

motivasi belajar

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi

belajar.

33

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta : PT

Kharisma Putra Utama, 2015), h.146

Page 42: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Tirtayasa yang

beralamat di Jl. Sultan Agung Tirtayasa Kec. Tirtayasa Kabupaten Serang

Provinsi Banten. Alasan memilih tempat tersebut karena berada dalam jangkauan

penulis sehingga diharapkan penelitian akan berjalan efektif dan efisien. Adapun

waktu penelitian direncanakan selama 9 bulan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Jul Agst Sep Okt Nov Des Jan

1. Revisi Proposal

Skripsi

2.

Menyerahkan

Surat izin

penelitian

3.

Penyusunan

instrumen

penelitian

4. Pengambilan

data populasi

5.

Penyusunan

BAB IV dan

BAB V

6. Sidang

Munaqosah

7. Revisi Skripsi

Page 43: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

25

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

digunakan untuk mengukur apakah ada pengaruh iklim sekolah terhadap motivasi

belajar di SMAN 1 Tirtayasa. Penggunaan metode kuantitatif juga bertujuan

untuk memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan dan memudahkan penulis

dalam menggambarkan peristiwa dan fakta yang ada yang diperoleh dari hasil

analisis data yang penulis lakukan mengenai pengaruh iklim sekolah dengan

motivasi belajar.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian.34

Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1

Tirtayasa yang berjumlah 234 siswa. Untuk lebih jelasnya populasi penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 2

Jumlah Populasi Kelas XI SMAN 1 Tirtayasa

No. Kelas Populasi

1. XI IPA 1 33 Siswa

2. XI IPA 2 34 Siswa

3. XI IPA 3 34 Siswa

4. XI IPA 4 33 Siswa

5. XI IPS 1 34 Siswa

6. XI IPS 2 34 Siswa

7. XI IPS 3 32 Siswa

Jumlah 234 Siswa

34

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder, Ed. Revisi 2, (Jakarta: PT Raja Grofindo Persada, 2016), h. 76

Page 44: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

26

2. Sampel

Sampel merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian.35

Karena jumlah populasi cukup banyak, dan keterbatasan tenaga,

waktu, dan waktu maka sampel yang akan digunakan peneliti sebesar 30% dari

jumlah populasi yaitu 234 x 30% = 70,20 siswa dibulatkan menjadi 70 siswa.

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling (sampel acak

sederhana), yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.36

Teknik ini digunakan

karena setiap anggota populasi mempunyai hak yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

Tabel 3. 3

Proporsi Sampel Untuk Masing-Masing Kelas

No. Kelas Populasi Sampel

1. XI IPA 1 33 Siswa 10 Siswa

2. XI IPA 2 34 Siswa 10 Siswa

3. XI IPA 3 34 Siswa 10 Siswa

4. XI IPA 4 33 Siswa 10 Siswa

5. XI IPS 1 34 Siswa 10 Siswa

6. XI IPS 2 34 Siswa 10 Siswa

7. XI IPS 3 32 Siswa 10 Siswa

Jumlah 234 Siswa 70 Siswa

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel X adalah iklim

sekolah sebagai variabel bebas (independent variabel) dan variabel Y adalah

motivasi belajar sebagai variabel terikat (dependent variabel).

35

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder, h. 76 36

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder, h. 78

Page 45: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

27

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan diambil dalam penelitian ini adalah angket. Angket

atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung.

Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut dengan angket yang berisi

sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh responden.37

Metode ini dilakukan untuk menggali data guna mengukur motivasi belajar

siswa.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert sebagai skala

pengukurannya. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.38

Dalam skala likert, bobot nilai ada yang memiliki gradasi yang sangat

positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Tabel 3. 4

Bobot Nilai Pada Skala Likert

Positif Bobot Nilai (+) Bobot Nilai (-)

Selalu/yang setara 4 1

Sering/yang setara 3 2

Kadang-kadang/yang setara 2 3

Tidak pernah/yang setara 1 4

Data yang didapat kemudian dihitung dan diberikan skor. Kemudian

langkah selanjutnya adalah menghitung presentase skor jawaban dari setiap item

atau butir soal dengan rumus sebagai berikut.

Jawaban =

x 100%

37

Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2012), h. 219

38

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2016), h.93

Page 46: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

28

Sesuai dengan jumlah butir soal yang valid, maka skor ideal untuk

variabel X dalam presentase diberi bobot 120, dan untuk variabel Y diberi bobot

100. Untuk mengetahui iklim sekolah dan motivasi belajar yang diukur, maka

penilaian hasil angket dikelompokkan seperti tabel dibawah ini.

Tabel 3. 5

Kriteria Penilaian Hasil Angket

F. Instrumen Penelitian

Alat ukur penelitian dinamakan dengan instrumen penelitian. Instrumen

penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati. Fenomena ini disebut dengan variabel penelitian.39

Dalam hal

ini peneliti menggunakan angket untuk mendukung penelitian ini.

1. Iklim Sekolah

a. Definisi Konseptual

Iklim sekolah adalah suasana yang ada dalam lingkungan sekolah yang

menggambarkan keadaan sekolah dan merupakan karakteristik yang

membedakan sekolah satu dengan sekolah lainnya.

b. Definisi Operasional

Iklim sekolah dalam penelitian ini adalah suasana sekolah SMAN 1 Tirtayasa

yang diciptakan oleh hubungan antar warga sekolah yakni hubungan antara

guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan siswa, dan guru dengan

pimpinan sekolah.

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2016), h. 102

Presentase Jawaban Kriteria Hasil Penelitian

81 – 100 Sangat Tinggi

61 – 80 Tinggi

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

00 – 20 Buruk

Page 47: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

29

c. Kisi-kisi Instrumen iklim sekolah

Tabel 3. 6

Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel X (Iklim Sekolah)

Variabel Indikator No Butir Soal Jumlah

Iklim

Sekolah

(X)

1. Kelengkapan fasilitas sekolah/

sarana dan prasarana

2. Kerapian dan kebersihan

3. Suasana sekolah

4. Hubungan antar civitas sekolah

5. Tata terbit sekolah

6. Kegiatan ekstrakulikuler

7. Aktivitas belajar

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30, 31, 32

33, 34, 35,

36, 37, 38, 39, 40

12

5

3

6

6

3

5

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah kondisi psikologis seseorang siswa yang muncul

akibat adanya dorongan baik internal maupun eksternal untuk melakukan

suatu tindakan berupa belajar.

b. Definisi Operasional

Motivasi belajar dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket yang

disebarkan kepada siswa kelas XI SMAN 1 Tirtayasa yang bertujuan untuk

mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar.

c. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Page 48: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

30

Tabel 3. 7

Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Variabel Indikator No Butir Soal Jumlah

Motivasi Belajar

(Y)

1. Ketekunan

2. Keuletan

3. Minat

4. Prestasi

5. Kemandirian

1, 2,3, 4,5,

6,7,8,9,10,11,12

13,14,15,16,17,22

18,19,20,21,26

23,24,25,27,28,29,30

5

7

6

5

7

F. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh data penelitian ini, maka peneliti menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing yaitu meneliti semua angket mengenai kelengkapan dan kejelasan

dalam pengisiannya.

2. Skoring yaitu memberi skor pada setiap angket

3. Tabulating yaitu mentabulasi data kedalam bentuk tabel yang selanjutnya

dibuat dalam bentuk frekuensi.

G. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

1) Penjabaran Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa

cermat suatu item dalam mengukur apa yang perlu diukur. Suatu item dikatakan

valid apabila adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini

menunjukan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap sesuatu yang ada

di kuesioner tersebut.40

Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat

kevalidan suatu instrumen agar mendapatkan ketapatan antara data yang terjadi

pada objek data yang telah dikumpulkan peneliti. Syarat yang harus dipenuhi oleh

item valid adalah jika ≥ . Peneliti menggunakan uji validitas dengan

40

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta : ANDI,

2017) h. 63

Page 49: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

31

menggunakan analisis butir dan pengujian validitas instrumen menggunakan

teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:

= ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= koefisien korelasi x dan y

jumlah responden

∑ Jumlah perkalian X dan Y

∑ jumlah skorX

∑ = jumlah skor Y

∑ = jumlah kuadrat skor X

∑ = jumlah kuadrat skor Y

2) Hasil Uji Validitas

Uji coba instrumen dilakukan kepada 25 orang siswa sebagai responden.

Kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel diperoleh dari N=25=0,396,

tingkat signifikansi 5%, maka didapat r tabel= 0,396. Jika r hitung < r tabel, butir

soal tidak valid, dan jika r hitung > r tabel maka butir soal dikatakan valid. Hasil

uji validitas sebagai berikut:

Tabel 3. 8

Uji Validitas Instrumen

No

Soal

Nilai Validitas

Variabel X

Valid/Tidak

(Variabel X)

No

Soal

Nilai Validitas

Variabel Y

Valid/Tidak

(Variabel Y)

1 0,540 Valid 1 0,150 Tidak Valid

2 0,554 Valid 2 0,131 Tidak Valid

3 0,275 Tidak Valid 3 -0,209 Tidak Valid

4 0,261 Tidak Valid 4 0,608 Valid

5 0,426 Valid 5 0,639 Valid

6 0,387 Tidak Valid 6 0,556 Valid

7 0,344 Tidak Valid 7 0,398 Tidak Valid

Page 50: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

32

8 0,630 Valid 8 0,663 Valid

9 0,321 Tidak Valid 9 0,351 Tidak Valid

10 0,298 Tidak Valid 10 0,497 Valid

11 0,585 Valid 11 0,344 Tidak Valid

12 0,490 Valid 12 0,487 Valid

13 0,388 Tidak Valid 13 0,499 Valid

14 0,426 Valid 14 0,120 Tidak Valid

15 0,372 Valid 15 0,303 Tidak Valid

16 0,427 Valid 16 0,520 Valid

17 0,094 Tidak Valid 17 0,475 Valid

18 0,049 Tidak Valid 18 0,866 Valid

19 0,702 Valid 19 0,638 Valid

20 0,378 Tidak Valid 20 0,127 Tidak Valid

21 0,490 Valid 21 0,686 Valid

22 0,008 Tidak Valid 22 0,560 Valid

23 0,458 Valid 23 0,319 Tidak Valid

24 0,068 Tidak Valid 24 0,257 Tidak Valid

25 0,187 Tidak Valid 25 0,404 Valid

26 0,646 Valid 26 0,542 Valid

27 0,624 Valid 27 0,578 Valid

28 0,266 Tidak Valid 28 0,595 Valid

29 0,413 Valid 29 0,415 Valid

30 0,005 Tidak Valid 30 0,354 Tidak Valid

31 0,220 Tidak Valid

32 0,412 Valid

33 0,477 Valid

34 0,457 Valid

35 0,234 Tidak Valid

36 0,291 Tidak Valid

37 0,554 Valid

Page 51: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

33

38 0,534 Valid

39 0,639 Valid

40 -0,160 Tidak Valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir dengan menggunakan SPSS

versi 23, untuk variabel X terdapat 21 butir soal valid dan 19 butir soal tidak

valid. Sedangkan untuk variabel Y terdapat 18 butir soal valid dan 12 butir soal

tidak valid. Dengan demikian, penulis mengambil semua butir valid untuk

dijadikan bahan penelitian dalam bentuk angket yang berjumlah 39 butir soal.

Tabel 3. 9

Hasil Uji Validitas Variabel X (Iklim Sekolah)

Variabel Indikator No Butir Soal No Butir

Soal Valid Jumlah

Iklim

Sekolah

(X)

1. Kelengkapan fasilitas sekolah/

sarana dan prasarana

2. Kerapian dan kebersihan

3. Suasana sekolah

4. Hubungan antar civitas sekolah

5. Tata terbit sekolah

6. Kegiatan intrakulikuler

7. Aktivitas belajar

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12

13, 15, 16, 17,

14, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30, 31, 32

33, 34, 35,

36, 37, 38, 39, 40

1, 2, 5, 8,

11, 12

15, 16,

14, 19

21, 23, 26,

27, 29, 32,

33, 34,

37, 38, 39

6

3

2

3

3

2

3

Page 52: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

34

Tabel 3. 10

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Variabel Indikator No Butir Soal

No Butir

Soal Valid Jumlah

Motivasi

Belajar (Y)

1. Ketekunan

2. Keuletan

3. Minat

4. Prestasi

5. Kemandirian

1, 2,3, 4,5,

6,7,8,9,10,11,12

13,14,15,16,17,22

18,19,20,21,26

23,24,25,27,28,29,30

4,5

6,7,10,12

13,16,17,22

18,19,21,26

25,,27,28,29

2

4

4

4

4

b. Uji Reabilitas

1) Penjabaran Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang ada

pada kuisioner, maksudnya apakah alat ukur tersebut mendapatkan pengukuran

yang tetap konsisten jika pengkuran diulang kembali. Metode yang digunakan

dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) adalah

Cronbach Alpha. Uji reabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas dimana

item yang masuk hanya yang valid saja.41

r 11=*

+ *

+ dengan s

= ∑ (

)

Keterangan:

r = Reliabilitas instrumen

S1 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap butir angket

St 2

= Varians angket

K = Banyaknya butir angket yang valid

Σx = Jumlah skor seluruh siswa pada tiap butir angket

Σx2 = Jumlah kuadrat skor seluruh siswa pada tiap butir angket

N = Number of Cases.

2) Hasil Uji Reabilitas

41

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, h. 79

Page 53: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

35

Perhitungan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

versi 23. Berikut merupakan hasil uji reabilitas:

Tabel 3. 11

Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Iklim Sekolah)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,858 21

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Untuk variabel X, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha adalah

0,858, maka dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena reabilitas kurang dari

0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan 0,8 adalah baik. Karena nilai

Cronbach Alpha 0,8 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen reliabel.

Tabel 3. 12

Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,885 18

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian

Untuk variabel Y, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha adalah

0,885, maka dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena reabilitas kurang dari

0,6 kurang baik, 0, 7 dapat diterima, dan 0,8 adalah baik. Karena nilai Cronbach

Alpha 0,8 maka instrumen dapat dinyatakan bahwa instrumen reliabel.

H. Uji Prasyarat Analisis Data

Uji Prasyarat analisis data digunakan untuk menentukan jenis statistik

yang akan digunakan, apakah menggunakan statistik parametrik atau

nonparametrik. Uji prasyarat yang digunakan meliputi uji normalitas, uji

linearitas, dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

Page 54: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

36

perhitungan uji prsyarat analisis data menggunakan bantuan program SPSS versi

23.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam

analisis parametrik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang

diambil berdistribusi normal atau tidak.42

Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan perhitungan dengan aplikasi SPSS versi 23. Uji normalitas ini

menggunakan tabel Tests of Normality dengan uji Kolmogorov –Smirnov dan

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Dengan pengujian ini

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Tests of Normality dengan uji Kolmogorov –Smirnov

a) Jika data lebih dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.

b) Jika data kurang dari 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi

normal.

2) Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

diagonal maka tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat

dalam analisis korelasi pearson atau regresi linear.43

Uji linearitas dihitung

menggunakan SPSS versi 23 dimana dasar pengambilan keputusannya yaitu:

1) Berdasarkan nilai signifikansi

a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y

b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan Variabel Y.

42

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, h. 85 43

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, h. 95

Page 55: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

37

2) Berdasarkan nilai F

a) Jika < maka terdapat hubungan linear antara variabel X

dengan variabel Y

b) Jika > maka tidak terdapat hubungan linear antara variabel X

dengan variabel Y.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang

akan diteliti memiliki varian yang sama atau berbeda.44

Kriteria pengambilan

keputusan dalam uji homogenitas yaitu jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa varian dari dua varibel adalah sama, sebaliknya jika nilai

signifikan ≥ 0,05 maka varian dua variabel atau lebih adalah tidak sama.

d. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t. Uji t dikenal

dengan parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.45

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Membandingkan nilai dengan

a) Apabila ≤ maka diterima

b) Apabila ≥ maka ditolak46

2) Menggunakan angka probabilitas signifikansi

a) Apabila Sig > (0,05) maka dan ditolak

b) Apabila Sig < (0,05) maka dan diterima

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi persamaan

regresi.47

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati

44

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, h. 101 45

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS (Yogjakarta:

Gava Media, 2013), h. 50 46

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, h. 51

Page 56: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

38

satu berarti variabel independen memberikan pengaruh yang cukup besar

terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai yang mendekati 0 berarti variabel

independen tidak memberikan informasi yang pengaruh terhadap variabel

dependen.

Dalam penelitian ini, yang digunakan untuk mengukur kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted R

square.

e. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh

atau hubungan secara linear antara satu variabel independen dengan satu variabel

dependen.48

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana

karena hanya terdapat satu variabel bebas (independent) yaitu iklim sekolah dan

satu variabel tak bebas (dependent) yaitu motivasi belajar. Analisis regresi linier

(garis lurus) sederhana pada sampel digunakan persamaan sebagai berikut:

Ŷ = a + b X

Keterangan:

Ŷ = linearitas regresi

X = nilai variabel X

a = nilai linearitas regresi apabila nilai X di manipulasi

b = nilai koefisien regresi49

f. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. diterima apabila <

b. ditolak apabila >

Keterangan:

47

Bambang Suharjo, Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 93

48

Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta : ANDI,

2017) h. 151

49

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan

dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2010), h. 126

Page 57: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

39

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah dengan

motivasi belajar

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi

belajar

Dengan melihat hipotesis di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa

dalam penelitian diharapkan pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah

dengan motivasi belajar.

Page 58: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMAN 1 Tirtayasa

1. Sejarah Singkat SMAN 1 Tirtayasa

SMAN 1 Tirtayasa merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri

di Kecamatan Tirtayasa wilayah Serang Timur bagian pesisir pantai tepatnya di

Jalan Sultan Agung Tirtayasa Desa/Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

Provinsi Banten.

Sebelum berdirinya SMA 1 Tirtayasa, telah berdiri sekolah SMAN 1

Pontang pada tahun 1991. Seiring berjalannya waktu proses perkembangan minat

masyarakat untuk menyekolahkan putra dan putrinya di SMA Negeri semakin

meningkat sehingga setiap tahun ajaran baru SMAN 1 Pontang tidak bisa

menampung semua animo orang tua/masyarakat. Berkaca dari permasalahan

tersebut, para Dewan Pendiri SMA 1 Tirtayasa yang terdiri dari unsur Muspika.

Tokoh masyarakat dan Tokoh Pendidikan Kecamatan Tirtayasa mulai merintis

sekitar bulan Juli 2001. Berikut ini para pembina dan pendiri SMA 1 Tirtayasa:

1) H. Munib : DPRD Kab. Serang (Penanggung Jawab)

2) Hasan Basri, BA : Camat Tirtayasa (Penanggung Jawab)

3) Drs. H. Huzaemi : Kepala KCD Kec. Tirtayasa (Ketua)

4) H. Muhidin Musa : Pejabat Depkap Serang (Anggota)

5) Drs. Asep Casripin : Kepala SMPN 1 Tirtayasa (Anggota)

6) Miftahul Choer, S. Pd : Guru SMPN 1 Tiratayasa (Anggota)

7) H. Muhidin : Kades Tirtayasa (Anggota)

8) H. Fadil AS : Kades Sujung (Anggota)

9) H. Subli : Kades Laban (Anggota)

10) H. Bahtiar : Kades Puser (Anggota)

11) Fahrijal : Kades Kemanisan (Anggota)

12) Tajudin : Kades Pontang Legon (Anggota)

13) Didik Tasdik Fatah, S. Pd : Guru SMPN 1 Tiryasa (Anggota)

Page 59: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

41

14) H. Nasrudin NS, BA : Kepala SMP Muhamadiyah Tirtayasa

(Anggota)

Selanjutnya, pada tanggal 27 Juli 2001 SMA Tirtayasa mulai membuka

dan menerima siswa baru SMA Tirtayasa Filial (Kelas Jauh). Pada saat itu, SMA

1 Tirtayasa dipimpin oleh Drs. Satal Mawardi sebagai pelaksana haran (PLH)

dengan jumlah siswa sebanyak 58 orang atau 2 Rombel dan memiliki guru/staff

sebanyak 20 orang. Saat itu proses belajar mengajar masih menempati ruang kelas

di SMPN 1 Tirtayasa selama 3 tahun lamanya. Pada tanggal 1 Juli 2003 SMA 1

Tirtayasa berubah status menjadi Sekolah Negeri berdasarkan SK Bupati Serang

Nomor: 421/Kep.425-Urg/2003 dengan gedung milik sendiri sebagai hibah dari

SMPN 1 Tirtayasa serta tanah seluas 4000 dan 4 lokal kelas. Kemudian pada

tanggal 8 Agustus 2006 luas tanah bertambah oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Serang sebanyak 6000 sehingga total tanah seluas 10.000 .

Sebagai SMA Negeri satu-satunya di Kecamatan Tirtayasa, maka pihak

sekolah terus berjuang untuk menambah sarana dan prasarana serta meningkatkan

kualitas mutu sekolah sehingga pada tahun 2007 telah memperoleh Akreditasi B

dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/Madrasah Provinsi Banten.

Kemudian pada Tahun 2011 SMAN 1 Tirtayasa kembali memperoleh Akreditasi

B dan terakhir pada Tahun 2016 mendapatkan Akreditasi A. Selama 18 Tahun

berdiri, SMAN 1 Tirtayasa telah meluluskan siswa/siswi sebanyak XVI angkatan

dan telah mengalami empat kali pergantian pimpinan Kepala Sekolah yaitu Drs.

Satal Mawardi (2001-2003), H. Kholisan Darba, M. Pd (2004-2011), Drs. Dedi

(2012-2014) dan Ade Nurulhuda S. Pd (2015 Sampai Sekarang) disamping itu,

peran komite sekolah dan masyarakat tidak kalah pentingnya dalam membangun

sekolah yang unggul dan bermutu.

2. Profil SMAN 1 Tirtayasa

Nama Sekolah : SMAN 1 Tirtayasa

Alamat : Jl. S.A Tirtayasa Kec. Tirtayasa Kab. Serang

Prov. Banten 42193

Page 60: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

42

Telepon : 087808401237

NPWP Sekolah : 00.379.796.6-401.000

NPSN Sekolah : 20605095

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Sekolah Negeri

Akreditasi : Terakreditasi A

Email : [email protected]

Website : http://www.sman1tirtayasa.sch.id/

3. Visi dan Misi SMAN 1 Tirtayasa

a. Visi

Visi SMAN 1 Tirtayasa yaitu:

Unggul dalam Prestasi berdasarkan IMTAK dan IPTEK

b. Misi SMAN 1 Tirtayasa

Adapun yang menjadi misi SMAN 1 Tirtayasa yaitu:

1) Menumbuh kembangkan semangat belajar yang tinggi pada siswa.

2) Melaksanakan pembinaan yang terarah kepada siswa di bidang intra

dan ekstra untuk mencapai prestasi yang maksimal.

3) Menjadikan lembaga pendidikan SMA Negeri Tirtayasa sebagai

tempat (wahana) untuk membina generasi penerus yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia.

4) Menjadikan generasi penerus yang mampu menguasai disiplin ilmu

sebagai background untuk melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi

Negeri dan Swasta

5) Mengupayakan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa menjadi

khalifah di muka bumi yang mampu menggali potensi alam untuk

kepentingan diri sendiri dan masyarakat (menjadi manusia yang sholeh

dan sholehah), hal tersebut sesuai dengan Al Qur’an surat Al Anbiya

Ayat 105.

Page 61: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

43

4. Data Guru SMAN 1 Tirtayasa

Tabel 4. 1

Data Guru SMAN 1 Tirtayasa

No. Nama Jabatan Keterangan

1 Ade Nurul Huda, S. Pd Kepala Sekolah PNS

2 Anang Syukron, M. Pd Wakasek Kurikulum/Guru MTK PNS

3 Iin Sakinah, S. Psi., M.

Pd

Wakasek Kesiswaan/Guru

BP/BK

PNS

4 Sulistyo Hatmoko

M.Pd

Wakasek Sarana dan Prasarana PNS

5 Agung Nugraha, M.Pd Wakasek Humas/Guru Kimia PNS

6 H. Sarana, S.Pd Bendahara Sekolah PNS

7 Iroh Juharoh, M. Pd Guru Sejarah PNS

8 Ihah Solihah, M. Pd Guru Penjas PNS

9 Drs. Tunah. M. Si Guru PAI PNS

10 Juhrotunisa, SE Guru Ekonomi/Akuntansi PNS

11 Tati Rofidah, S. Pd Guru PKN PNS

12 Hawin N, S. Pd Guru BTA PNS

13 Sumyati, S. Pd Guru Biologi PNS

14 Suhriyah, M. Pd Guru B. Arab PNS

15 Taufik, M. Pd Guru PAI PNS

16 M. Efendi, S. Pd Guru Sejarah PNS

17 Yuli Ismayanti, S. Pd Guru Matematika PNS

18 Octaviai, S. Pd Guru B. Inggris PNS

19 Eka Cahyati, S. Pd Guru Fisika PNS

20 Sri Mulyanah, S. Pd Guru Bilogi PNS

21 M. Fachroni, S.Pd Guru Matematika IPS PNS

22 Suyoto, S. Sos, M.Pd Guru Geografi PNS

23 Hayati, SE Guru Sosiologi PNS

24 Subiana, S.Pd Guru B. Indonesia Non PNS

Page 62: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

44

25 Eti Setiawati, SH Guru Sosiologi Non PNS

26 Mamay Mahayati, S.

Pd

Guru Kimia Non PNS

27 Komarudin SM Guru Prakarya Non PNS

28 Rohmatullah SS Guru BTA Non PNS

29 Muslich, S. Pd Guru Penjas Non PNS

30 Edi Mulyadi, S. Pd Guru Prakarya Non PNS

31 M. Faqih Febriana, S.

Pd

Guru Matematika Non PNS

32 Khaerul Husen, S. Pd Guru Sejarah Indonesia Non PNS

33 Ues Athoillah, S. Pd Guru Sastra Inggris Non PNS

34 M. Heru, S. Pd Guru Matematika Non PNS

35 Emah Maryamah Guru Penjas Non PNS

36 Faisal Abdau, S. Pd Guru Sejarah Non PNS

37 Nidaul Hayati, S. Pd Guru B. Inggris Non PNS

38 Ahmad Syarif, S. Pd Guru Geografi Non PNS

39 Lina Rahmi Mauludi,

S. Pd

Guru BP/BK Non PNS

Sumber: Dokumen Sekolah SMAN 1 Tirtayasa

5. Data Siswa SMAN 1 Tirtyasa

Tabel 4. 2

Data Siswa SMAN 1 Tirtayasa

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas X IPA 1 14 22 36

2 Kelas X IPA 2 14 22 36

3 Kelas X IPA 3 13 23 36

4 Kelas X IPA 4 14 22 36

5 Kelas X IPA 5 14 22 36

6 Kelas X IPS 1 16 19 35

Page 63: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

45

7 Kelas X IPS 2 15 21 36

8 Kelas X IPS 3 15 21 36

9 Kelas X IPS 4 16 26 36

10 Kelas XI IPA 1 9 24 33

11 Kelas XI IPA 2 11 23 34

12 Kelas XI IPA 3 13 21 34

13 Kelas XI IPA 4 11 22 33

14 Kelas XI IPS 1 17 17 34

15 Kelas XI IPS 2 17 17 34

16 Kelas XI IPS 3 16 16 32

17 Kelas XII IPA 1 14 21 35

18 Kelas XII IPA 2 14 21 35

19 Kelas XII IPA 3 14 20 34

20 Kelas XII IPS 1 10 17 27

21 Kelas XII IPS 2 10 18 28

22 Kelas XII IPS 3 12 15 27

Jumlah 743

Sumber: Dokumen Data Siswa SMAN 1 Tirtayasa

B. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Tirtayasa menggunakan teknik

pengumpulan data pengolahan data iklim sekolah dan motivasi belajar siswa

yakni melalui angket. Dalam hal ini, peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri

dari 21 butir soal untuk variabel X (iklim sekolah) dan 18 butir soal untuk varibel

Y (motivasi belajar siswa) dengan alternatif jawaban yaitu: (1) Selalu, (2) Sering,

(3) Kadang-kadang, (4) Tidak Pernah.

Berikut ini akan dideskripsikan secara rinci mengenai hasil perhitungan statistik

dengan menggunkan uji regresi linear sederhana menggunakan SPSS versi 23.

Page 64: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

46

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel X (Iklim Sekolah)

Data iklim sekolah diperoleh dari hasil angket siswa. Sampel diambil

sebanyak 70 responden yang terdiri dari siswa kelas XI di SMAN 1 Tirtayasa.

Dari jumlah sampel tersebut peneliti mengumpulkan data dan melakukan

pengelompokan data tentang iklim sekolah. Hasil analisis penilaian iklim sekolah

dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 3

Data Variabel X (Iklim Sekolah)

No Responden Iklim

Sekolah No Responden

Iklim

Sekolah

1 Responden 1 79 36 Responden

36 62

2 Responden 2 75 37 Responden

37 59

3 Responden 3 70 38 Responden

38 70

4 Responden 4 74 39 Responden

39 71

5 Responden 5 72 40 Responden

40 61

6 Responden 6 63 41 Responden

41 71

7 Responden 7 62 42 Responden

42 71

8 Responden 8 60 43 Responden 74

Page 65: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

47

43

9 Responden 9 78 44 Responden

44 72

10 Responden

10 62 45

Responden

45 74

11 Responden

11 76 46

Responden

46 76

12 Responden

12 55 47

Responden

47 75

13 Responden

13 67 48

Responden

48 74

14 Responden

14 59 49

Responden

49 74

15 Responden

15 89 50

Responden

50 73

16 Responden

16 69 51

Responden

51 73

17 Responden

17 58 52

Responden

52 71

18 Responden

18 66 53

Responden

53 72

19 Responden

19 77 54

Responden

54 68

20 Responden 68 55 Responden 77

Page 66: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

48

20 55

21 Responden

21 72 56

Responden

56 72

22 Responden

22 63 57

Responden

57 81

23 Responden

23 76 58

Responden

58 76

24 Responden

24 73 59

Responden

59 78

25 Responden

25 65 60

Responden

60 76

26 Responden

26 64 61

Responden

61 81

27 Responden

27 70 62

Responden

62 74

28 Responden

28 59 63

Responden

63 74

29 Responden

29 71 63

Responden

64 61

30 Responden

30 61 64

Responden

65 83

31 Responden

31 71 65

Responden

66 74

32 Responden 66 67 Responden 77

Page 67: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

49

32 67

33 Responden

33 66 68

Responden

68 76

34 Responden

34 64 69

Responden

69 71

35 Responden

35 55 70

Responden

70 74

4921

b. Hasil Analisis Variabel X (Iklim Sekolah)

1. Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 89-55

= 34

2. Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 70

= 1 + 6,09

= 7,09= 7

3. Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang Nilai (r) : Jumlah Kelas (k)

= 34 : 7

= 4,86= 5

Page 68: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

50

4. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Iklim Sekolah)

Tabel 4. 4

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Iklim Sekolah)

Kelas Interval Fi Xi FiXi

55-59 6 57 342

60-64 10 62 620

65-69 9 67 603

70-74 27 72 1.944

75-79 14 77 1.078

80-84 3 82 246

85-89 1 87 87

70 504 4.920

5. Mean (Rata-rata)

Mean = ∑

=

=70,3

Dari hasil penelitian iklim sekolah di SMAN 1 Tirtayasa diperoleh nilai

rata-rata sebesar 70,3. Hasil nilai rata-rata iklim sekolah terhadap motivasi belajar

tersebut kemudian dikonveksi dengan skala rentang nilai 61-80. Rentang nilai ini

menunjukan bahwa iklim sekolah di SMAN 1 Tirtayasa diinterpretasikan tinggi.

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel Y (Motivasi Belajar)

Data motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil angket siswa. Sampel

diambil sebanyak 70 responden yang terdiri dari siswa kelas XI di SMAN 1

Tirtayasa. Dari jumlah sampel tersebut peneliti mengumpulkan data dan

melakukan pengelompokan data tentang motivasi belajar siswa. Hasil analisis

penilaian motivasi belajar siswa dapat dilihat secara rinci pda tabel berikut ini:

Page 69: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

51

Tabel 4. 5

Data Variabel Y (Motivasi Belajar siswa)

No Responden Motivasi

Belajar Siswa No Responden

Motivasi

Belajar Siswa

1 Responden 1 65 36 Responden

36

51

2 Responden 2 49 37 Responden

37

46

3 Responden 3 60 38 Responden

38

52

4 Responden 4 63 39 Responden

39

42

5 Responden 5 64 40 Responden

40

54

6 Responden 6 50 41 Responden

41

59

7 Responden 7 47 42 Responden

42

65

8 Responden 8 45 43 Responden

43

60

9 Responden 9 49 44 Responden

44

59

10 Responden

10

51 45 Responden

45

60

11 Responden

11

61 46 Responden

46

68

12 Responden

12

48 47 Responden

47

60

13 Responden

13

50 48 Responden

48

53

Page 70: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

52

14 Responden

14

46 49 Responden

49

53

15 Responden

15

66 50 Responden

50

60

16 Responden

16

59 51 Responden

51

58

17 Responden

17

48 52 Responden

52

55

18 Responden

18

49 53 Responden

53

58

19 Responden

19

69 54 Responden

54

46

20 Responden

20

51 55 Responden

55

52

21 Responden

21

55 56 Responden

56

50

22 Responden

22

45 57 Responden

57

65

23 Responden

23

47 58 Responden

58

55

24 Responden

24

57 59 Responden

59

61

25 Responden

25

54 60 Responden

60

55

26 Responden

26

24 61 Responden

61

61

27 Responden

27

67 62 Responden

62

61

28 Responden

28

44 63 Responden

63

57

Page 71: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

53

29 Responden

29

61 64 Responden

64

43

30 Responden

30

48 65 Responden

65

63

31 Responden

31

43 66 Responden

66

60

32 Responden

32

44 67 Responden

67

61

33 Responden

33

49 68 Responden

68

62

34 Responden

34

40 69 Responden

69

49

35 Responden

35

45 70 Responden

70

58

3785

b. Hasil Analisis Y (Motivasi Belajar Siswa)

1. Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 69-24

= 35

2. Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 70

= 1 + 6,09

= 7,09 = 7

3. Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang Nilai (r) : Jumlah Kelas (k)

= 35 : 7

= 5

Page 72: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

54

4. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Motivasi Belajar)

Tabel 4. 6

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Motivasi Belajar)

Kelas Interval Fi Xi FiXi

24-28 1 26 26

29-33 0 31 0

34-38 0 36 0

39-43 4 41 164

44-48 13 46 598

49-53 15 51 765

54-58 11 56 616

59-63 18 61 1.098

64-68 7 66 462

69 1 69 69

70 483 3.798

5. Mean (Rata-rata)

Mean = ∑

=

= 54,2

Dari hasil penelitian iklim sekolah di SMAN 1 Tirtayasa diperoleh nilai

rata-rata sebesar 54,2. Hasil nilai rata-rata iklim sekolah terhadap motivasi belajar

tersebut kemudian dikonveksi dengan skala rentang nilai 41-60. Rentang nilai ini

menunjukan bahwa motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa diinterpretasikan

cukup.

C. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas Residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual

yang dihasilkan berdistribusi secara normal atau tidak. Metode yang digunakan

Page 73: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

55

yaitu tabel Test of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan P-P Plot of

Regression Standardized Residual pada aplikasi SPSS versi 23. Berikut ini hasil

pengujian normalitas data yaitu:

Tabel 4. 7

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Iklim Sekolah ,140 70 ,194 ,968 70 ,070

Motivasi Belajar

Siswa ,099 70 ,087 ,956 70 ,016

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Olah Data Penelitian

Hipotesis:

: Data berasal dari distribusi yang normal

: Data berasal dari distribusi yang tidak normal

Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa data variabel X (Iklim Sekolah) dan variabel Y

(Motivasi Belajar Siswa) memiliki nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,194 dan 0,087. Karena nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05

maka data berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian menggunakan grafik

P-P Plotof Regression Standardized Residual yaitu:

Page 74: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

56

Gambar 4. 1

Hasil Uji Normalitas Variabel X (Iklim Sekolah)

P-P Plotof Regression StandardizeResidual

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian

Dari hasil diagram diatas, tergambar bahwa titik-titik menyebar

mengikuti garis diagonal. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Lineritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak.

Tabel 4. 8

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Y

*

X

Between

Groups

(Combined) 3009,462 25 120,378 3,308 ,000

Linearity 1966,755 1 1966,755 54,046 ,000

Deviation from

Linearity 1042,707 24 43,446 1,194 ,298

Within Groups 1601,181 44 36,390

Total 4610,643 69

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Page 75: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

57

Berdasarkan hasil output di atas, maka dasar pengambilan

keputusannya yaitu:

a) Berdasarkan nilai signifikansi

Nilai signifikansi yaitu 0,298. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel X (Iklim

Sekolah) dan variabel Y (Motivasi Belajar).

b) Berdasarkan nilai F

Nilai = 1,194 dan nilai dicari berdasarkan hasil output diatas

yaitu:

df 1= k – 1 = 2 – 1 = 1

df 2 = n – k = 70 – 2 = 68

Maka diperoleh nilai df 1 = 1 dan df 2 = 68, kemudian pada tabel distribusi F

0,05 maka ditemukan = 3,981 yang artinya (1,194) <

(3,981) maka terdapat hubungan linear antara variabel X (Iklim Sekolah)

dengan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa).

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti

memiliki varian yang sama. Dalam uji homogenitas, pengambilan keputusan yaitu

jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari populasi

adalah sama, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari populasi adalah tidak sama.

Tabel 4. 9

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

iklim sekolah terhadap motivasi belajar

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,650 1 138 ,201

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian

Page 76: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

58

Berdasarkan hasil output dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari

kedua variabel yaitu 0,201 > 0,05 sehingg dapat ditarik kesimpulan bahwa

populasi bervariasi homogen.

D. Hasil Pengujian Statistik

1. Uji Regresi Linear

Uji regresi linear dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 10

Metode Uji Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Iklim

Sekolahb

. Enter

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

b. All requested variables entered.

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Hasil output diatas menunjukan bahwa variabel independen yang

dimasukan ke dalam model adalah variabel X (Iklim Sekolah) dan variabel

dependennya yaitu variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). Sedangkan metode

regresi menggunakan Enter. Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan

sebagai berikut:

Ŷ = a + b X

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstan harga Y jka X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (predikasi) yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y.

Page 77: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

59

Tabel 4. 11

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23,978 7,623 ,015 ,988

Iklim

Sekolah ,768 ,108 ,653 7,112 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Hasil pengujian regresi linear sederhana dapat dilihat dari hasil output

Coefficients kemudian nilai-nilai dalam output dimasukkan kedalam persamaan

regresi sebagai berikut:

Ŷ = 23,978 + 0,768X

Dimana:

a) Nilai konstanta (a) adalah 23,978 ini dapat diartikan jika iklim sekolah adalah

23,978 maka motivasi belajar siswa bernilai 23,978.

b) Nilai koefisien regresi variabel berharga (b) bernilai 0,768 maka dapat

diartikan bahwa setiap peningkatan iklim sekolah sebesar 0,768 maka

motivasi belajar siswa juga meningkat sebesar 0,768.

Penjelasan kolom dari tabel diatas yaitu:

1) Understandarized Ciefficient adalah nilai koefisien yang tidak terstandarisasi.

Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan pada data variabel dependen.

Nilai ini menggunakan satuan yang dapat digunakan pada data variabel

dependen. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (harga Y jika X = 0) dan

koefisien regresi (nilai yang menunjukan peringkat atau penurunan variabel Y

yang didasarkan pada variabel X). Nilai-nilai tersebut yang termasuk dalam

regresi linear sederhana.

Page 78: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

60

2) Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam

memperkirakan rata-rata populasi berdasarkan sampel.

3) Standard Coefficient (nilai koefisien yang telah terstandarisasi), jika nilai

koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antar variabel X dengn

variabel Y tidak kuat. Sedangkan nilai Beta yang didapatkan pada output

diatas sebesar 0,653 maka dapat diartikan bahwa terjadi hubungan yang cukup

erat karena nilai yang diperoleh mendekati 1.

4) adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh variabel X

terhadap variabel Y. Uji t membandingkan antara dengan .

5) Signifikansi adalah besarnya probabilitas untuk memperoleh kesalahan dalam

mengambil keputusan.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T pada kasus ini digunakan untuk mengetahui apakah iklim sekolah

berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap mutu lulusan. Dalam

pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 1 sisi. Hasil uji T

dapat dilihat dari output Coefficients (tabel 4. 11). Dimana langkah-

langkah pengujiannya sebagai berikut:

1. Perumusan Hipotesis

: Iklim sekolah tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

di SMAN 1 Tirtayasa.

: Iklim sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di

SMAN 1 Tirtayasa.

2. Penentuan

Dari hasil output didapat nilai (equal variance assumed) yang

dilihat pada kolom ke 5 (tabel 4.5) adalah 7,112 dengan signifikansi

0,000

Page 79: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

61

3. Penentun

dapat dilihat pad tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025

(uji 2 sisi) dengan kebebasan (df) n-2 yaitu 70 – 2 = 68, hasil yang

diperoleh untuk sebesar 1,995

4. Kriteria Pengujian

a) Jika < maka diterima

b) Jika > maka ditolak

Berdasarkan signifikansi

a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka diterima

b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka ditolak

5. Membuat kesimpulan nilai > (7,112 > 1,995) dan nilai

signifikansi (0,000 < 0,05) maka ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara iklim sekolah terhadap

motivasi belajar siswa

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim sekolah (X) terhadap motivasi

belajar siswa (Y) didalam analisis regresi linear sederhana, bisa dilihat pada nilai

R Square atau R2 yang terdapat pada output yaitu:

Tabel 4. 12

Hasil R square

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,653a ,427 ,418 6,235 2,166

a. Predictors: (Constant), Iklim Sekolah

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian

Hasil tabel diatas menunjukan bahwa nilai R = 0,653 dan koefisien

determinasi (R Square) sebesar 0,427. Nilai ini menunjukn pengertian bahwa

Page 80: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

62

Motivasi Belajar Siswa (Y) dipengaruhi sebesar 42,7% sedangkan 57,3%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

E. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan terhadap kedua

variabel, maka variabel iklim sekolah memperoleh skor tertinggi 89, skor terendah

55 dan rata-rata 70,3. Jika dikonveksikan dengan skala penilaian rentang 61-80

maka nilai rata-rata variabel iklim sekolah berada pada kategori tinggi.

Sementara, pada hasil statistik untuk variabel motivasi belajar siswa,

diperoleh skor tertinggi 69, skor terendah 24 dan rata-rata 54,2. Skor ini jika

dikonveksikan juga dengan skala rentang 41-60 maka nilai rata-rata variabel iklim

sekolah berada pada kategori cukup.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang dilakukan dengan melalui empat uji

yaitu untuk uji normalitas dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal

pada grafik Normal PP Plot of Regression Standardized Residual (Gambar 4.1)

dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov (Tabel 4.7) disimpulkan bahwa data

pada variabel X (Iklim Sekolah) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,194 dan

variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,087. Karena nilai signifikansi lebih

dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Hasil analisis

menunjukan pada nilai statistik untuk Kolmogorov-Smirnov variabel X (Iklim

Sekolah) sebesar 0,140 > 0,05 dan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) 0,099 >

0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji

normlitas menggunakan grafik Normal PP Plot of Regression Standardized

Residual (Gambar 4.1) dapat disimpulkan bahwa grafik menghasilkan data Y

yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

sehingga data tersebut berdistribusi normal.

Hasil uji linearitas juga bisa dilihat pada tabel ANOVA (Tabel 4. 8).

Berdasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar

= 0,298 yang artinya 0,298 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan linear antara variabel X (Iklim Sekolah) dengan variabel Y (Motivasi

Belajar Siswa). Sedangkan berdasarkan nilai F diperoleh nilai = 1,194

Page 81: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

63

kemudian nilai dicari berdasarkan hasil output SPSS yaitu df 1.68

kemudian cari pada tabel distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai = 3,981.

Artinya, (1,194) < (3,981) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan linear antara variabel X ( Iklim Sekolah) dengan variabel Y (Motivasi

Belajar Siswa).

Untuk hasil uji homogenitas dapat dilihat pada output diagram

Homogenity (Tabel 4. 9), dalam uji ini apabila nilai signifikansi > 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa varian dari beberapa populasi bersifat homogen

sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari

beberapa populasi tidak bersifat homogen. Berdasarkan hasil output uji

homogenitas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel yaitu

0,201 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa populasi bervariasi homogen.

Hasil pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana dapat dilihat

pada (Tabel 4. 10) menunjukan bahwa nilai a = angka konstan dari

Unstandardized Coefficients sebesar 23,978 dan b = angka koefisien regresi

sebesar 0,768. Artinya, bahwa setiap penambahan 1% Iklim Sekolah (X) maka

Motivasi Belajar Siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,768. Karena nilai koefisien

regresi bernilai positif (+), maka dapat dikatakan bahwa Iklim Sekolah (X)

berpengaruh positif terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) sehingga persamaan

regresinya adalah Ŷ = 23,978 + 0,768X

Berdasarkan hasil besarnya persamaan Ŷ, maka untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh atau tidak antara variabel X (Iklim Sekolah) dengan

variabel Y (Motivasi Belajar Siswa), maka perlu dilakukan uji T yaitu dengan

membandingkan antara dengan . Namun, sebelum melakukan

perbandingan maka terlebih dahulu dicari derajat kebebasan atau df (degree

offreedom) yaitu : df = n – k = 70 – 2 = 68. Nilai df adalah 68, selanjutnya dicari

pada tabel statistik nilai signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi), maka diperoleh

nilai sebesar 1,995 sedangkan nilai diperoleh dari hasil output yaitu

sebesar 7,112.

Page 82: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

64

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, maka jika <

maka diterima sebaliknya, jika > maka ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara iklim

sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa.

Untuk melihat hasil presentase besarnya pengaruh variabel X (Iklim

Sekolah) dengan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) yaitu menggunakan

koefisien determinasi atau R Square. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan

satu. Nilai R Square yang mendekati nol berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dari hasil yang didapat pada tabel 4. 12 Diperoleh nilai R Square sebesar

0,427. Apabila di persentasikan hasilnya adalah 42,7%. Hal ini menunjukan

variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) dipengaruhi sebesar 42,7% oleh variabel X

(Iklim Sekolah) sedangkan sisanya yaitu 57,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar

penelitian.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dari iklim sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa. Hal ini

dapat dilihat pada hasil pengujian statistik (uji T), hasil nilai sebesar 7,112

dan sebesar 1,995 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan kriteria

pengujian jika > dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Sehingga hasilnya menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

iklim sekolah terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa.

Kemudian pada pengujian statistik uji regresi linear sederhana yaitu Ŷ =

a + bX, a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients nilainya sebesar

23,978 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,768. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Iklim Sekolah (X), maka

Motivasi Belajar Siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,768. Selanjutnya, nilai R

Square sebesar 0,427 yang artinya 42,7% motivasi belajar siswa SMAN 1

Page 83: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

65

Tirtayasa dipengaruhi oleh iklim sekolah dan sebesar 57,3% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain diluar penelitian.

Hal ini diperkuat oleh Sergiovanni dan Startt (1993) dalam buku

Hadiyanto menyatakan bahwa iklim sekolah merupakan karakteristik yang

menggambarkan ciri-ciri psikologis dari suatu sekolah tertentu, yang

membedakan suatu sekolah dari sekolah yang lain, mempengaruhi tingkah laku

guru dan peserta didik dan merupakan perasaan psikologis yang dimiliki guru dan

peserta didik di sekolah tertentu.

Pentingnya membuat iklim sekolah yang kondusif bagi sekolah yaitu

iklim dapat mempengaruhi banyak orang, iklim sekolah menunjukan lingkungan,

hubungan interpersonal yang positif, iklim sekolah yang positif berkaitan dengan

peningkatan kepuasan kerja, iklim sekolah menjadi peran penting dalam

menyediakan suasana sekolah yang sehat dan positif, dan iklim sekolah yang

kondusif mendukung untuk meningkatan produktivitas kerja.

Merujuk kepada pendapat Uno bahwa motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Indikator motivasi belajar diklasifikasikan sebaga berikut: (1) adanya hasrat dan

keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)

adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar;

(5) adanya kegiatan menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang

kondusif, sehingga memungkinkan siswa menjalankan proses belajar dengan baik.

Sedangkan adanya perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Tommy Ardodinata dengan judul “Pengaruh Iklim Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMAN 5 Solok Selatan” bahwa ia telah

berhasil melakukan penelitian yang menyatakan bahwa iklim sekolah secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar yang dibuktikan dengan

hasil perhitungan nilai variabel iklim sekolah sebesar 2,674 dengan signifikansi

0,009 sehingga dapat disimpulkan signifikansi 0,009 < 0,05 maka ditolak.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kondusif iklim

sekolah maka motivasi belajar siswa akan meningkat.

Page 84: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

66

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, tentunya peneliti memiliki keterbatasan-

keterbatasan antara lain:

1. Peneliti hanya menggunakan angket dalam pengambilan data atau informasi

dari sekolah, sehingga dirasa kurang mendalam.

2. Penyebaran angket membutuhkan waktu yang lama karena terhambat

kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa-siswi setiap harinya.

Kurang kondusifnya siswa yang menjadi responden dalam mengisi

instrumen sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengisi butir

soal yang terdapat didalam angket.

Page 85: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:

1. Iklim sekolah di SMAN 1 Tirtayasa dari segi keamanan dan hubungan

interpersonal antara kepala sekolah, guru, siswa, staf sekolah, dan orang tua

berjalan dengan baik. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa iklim sekolah

di SMAN 1 Tirtayasa dapat diinterpretasikan dalam kategori “tinggi” dengan

nilai rata-rata 70,3 dari 70 responden.

2. Terdapat korelasi yang positif antara iklim sekolah dengan motivasi belajar di

SMAN 1 Tirtayasa. Hal ini ditunjukan oleh hasil signifikansi sebesar 0,000 <

0,05 dan 7,112 > 1,995 dan nilai signifikansi < 0,05, maka

keputusan dalam penelitian ini diterima dan ditolak.

3. Tingkat motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa menunjukan dapat

dikategorikan “cukup” dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 54,2 dari 70

responden.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi belajar.

Dengan demikian, motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui pemenuhan atau

peningkatan iklim sekolah. Semakin kondusif iklim sekolah, akan semakin tinggi

motivasi belajar siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka implikasi yang

dapat diperoleh dari hasil penelitian antara lain:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukan bahwa iklim sekolah berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

variabel iklim sekolah memiliki pengaruh yang kuat terhadap motivasi belajar

Page 86: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

68

siswa, apabila kepala sekolah tidak menciptakan iklim sekolah yang kondusif

maka akan berdampak pada motivasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Iklim Sekolah

Implikasi penelitian untuk iklim sekolah adalah jika kepala sekolah tidak

menciptakan iklim sekolah yang kondusif maka akan berpengaruh kepada

tingkat motivasi belajar siswa.

b. Motivasi Belajar Siswa

Implikasi penelitian untuk motivasi belajar siswa yaitu adanya keterkaitan

antara iklim sekolah dengan motivasi belajar siswa sehingga kepala sekolah

harus menciptakan iklim sekolah yang kondusif agar motivasi belajar siswa

meningkat.

C. Saran

Penelitian ini diharapkan mampu menyajikan hasil penelitian yang

berkualitas dengan beberapa masukan-masukan yang membangun diantaranya:

1. Saran untuk Pihak Sekolah

a. Berdasarkan hasil penelitian, iklim sekolah memiliki pengaruh positif

terhadap motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, pihak sekolah disarankan

untuk memperbaiki hubungan seluruh civitas akademika sekolah, dan

menambah fasilitas sekolah.

b. Pihak sekolah disarankan untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif

agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 1 Tirtayasa.

c. Disarankan kepada guru agar memberikan materi-materi dan metode

belajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.

2. Saran untuk peneliti lain

a. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan perlu menambahkan variabel

tambahan seperti minat belajar, prestasi belajar, produktivitas guru, dan

sebagainya. Sehingga pengukuran terhadap iklim sekolah dapat diperluas

dengan melihat faktor-faktor lain tersebut.

Page 87: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

69

b. Peneliti harus mencari waktu dan tempat yang tepat agar tidak terhambat

dalam proses pengambilan data.

c. Peneliti harus melakukan penelitian secara teliti yang sesuai dengan teknis

dan tata cara penelitian yang benar sehingga hasil penelitian dapat diterima

kebenarannya.

Page 88: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

70

DAFTAR PUSTAKA

Badruddin, Ahmad. 2011. “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

Konseling Klasikal”. Jakarta: Abe Kreatindo

Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arruz Media

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Cet.3. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fujiaturrahman, Sukron. “Iklim Sekolah dan Efikasi Diri dengan Motivasi Kerja

Guru”, Jurnal Pendidikan Dasar. Vol.7, Edisi 1. Mei 2016

Hadiyanto. 2016. Teori dan Pengembangan Iklim Kelas dan Iklim Sekolah,.

Jakarta: Kencana

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Irwan. “Iklim Sekolah di SMKN 1 Papalang Kabupaten Mamuju”. Jurnal

Elektika, Vol.4, No.1. April 2016

Khodijah, Nyanyu. 2014. Psikologi Pendidikan. Ed.1 Cet2. Jakarta: PT Raja

Grofindo

Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder. Ed. Revisi 2. Jakarta: PT Raja Grofindo Persada

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Musfah, Jejen. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenamedia Group

Nursisto. 2002. Peningakatan Prestasi Sekolah Menengah. Jakarta: Insan

Cendikia

Page 89: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

71

Prawira, Purwa Atmaja. 2016. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.

Yogjakarta: Ar-Aruzz Media

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS.

Yogjakarta: Gava Media

Priyatno, Duwi. 2017. Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS.

Yogyakarta : ANDI

Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya

Rahmayanti, Vina. Pengaruh Minat Belajar Siswa dan Persepsi Atas Upaya Guru

dalam Memotivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa

Indonesia Siswa SMP di Depok”, Jurnal SAP, Vol. 1, No.2. Desember

2016

Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sarwono, WS. 1976. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Bulan Bintang

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta : PT Kharisma Putra Utama

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suharjo, Bambang. 2013. Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan

SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sukmadinata, Nana Saodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Supardi. 2013. Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya. Jakarta: PT Raja

Grafindo

Page 90: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

72

Susetyo, Budi. 2010. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara

Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Rafika

Aditama

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo

Uno, B Hamzah. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis dibidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wahab, Rohmalina. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grofindo

Page 91: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 92: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

74

Lampiran 1

Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Iklim Sekolah

Variabel Indikator No Butir Soal Jumlah

Iklim

Sekolah

(X)

1. Kelengkapan fasilitas

sekolah/ sarana dan prasarana

2. Kerapian dan kebersihan

3. Suasana sekolah

4. Hubungan antar civitas

sekolah

5. Tata terbit sekolah

6. Kegiatan ekstrakulikuler

7. Aktivitas belajar

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30, 31, 32

33, 34, 35,

36, 37, 38, 39, 40

12

5

3

6

6

3

5

Page 93: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

75

Lampiran 2

Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator No Butir Soal Jumlah

Motivasi

Belajar (Y)

6. Ketekunan

7. Keuletan

8. Minat

9. Prestasi

10. Kemandirian

1, 2,3, 4,5,

6,7,8,9,10,11,12

13,14,15,16,17,22

18,19,20,21,26

23,24,25,27,28,29,30

5

7

6

5

7

Page 94: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

76

Lampiran 3

Angket Uji Coba Variabel Iklim Sekolah dan Variabel Motivasi Belajar

Siswa

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA

DI SMAN 1 TIRTAYASA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Saya Hamidah, mahasiswa S1 jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memohon kesediaan

para siswa untuk mengisi angket ini dengan teliti dan hati-hati. Angket ini

dimaksudkan untuk memperoleh data objektif siswa dalam rangka penyusunan

skripsi. Data yang didapatkan semata-mata hanya untu keperluan penelitian dan

tidak akan mempengaruhi nilai ulangan atau nilai Raport. Terimakasih atas

kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket ini.

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Umur :

d. Kelas :

2. Petunjuk Pengisian

a. Isilah identitas anda secara benar

b. Bacalah dengan seksama butir-butir pernyataan dalam angket berikut

c. Jawablah semua pernyataan dengan memilih jawaban paling sesuai

dengan pilihan adik-adik dengan memberi tanda () pada kolom

jawaban.

3. Keterangan

a. SL : Selalu

Page 95: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

77

b. SR : Sering

c. KD : Kadang

d. TP : Tidak Pernah

ANGKET IKLIM SEKOLAH (X)

NO PERNYATAAN NILAI

SL SR KD TP

1. Setiap kelas memiliki alat kebersihan yang memadai

2. Tersedia tempat sampah disetiap ruang kelas

3. Tersedia bangku taman untuk belajar di halaman

sekolah

4. Terjaga keindahan taman di sekolah

5. Tersedia lapangan parkir yang memadai

6. Tersedia ruang baca yang nyaman di perpustakaan

7. Sekolah menyediakan buku bacaan yang lengkap di

perpustakaan

8. Tersedia laboraturium untuk praktikum

9. Tersedia alat-alat laboraturium yang memadai

10. Tersedia alat-alat olahraga yang memadai

11. Tersedia lapangan olahraga yang memadai

12. Sekolah menyediakan sarana ibadah yang nyaman

13. Toilet di sekolah terjaga kebersihannya

14. Saya nyaman saat berada di kelas karena bersih dan

rapih

15. Ruang kelas ditata dengan baik dan rapih sehingga

terlihat indah

16. Saya membuang sampah sembarangan

Page 96: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

78

17. Saya tidak ikut melaksanakan piket disaat teman-

teman lainnya piket

18. Tidak terdapat tanaman di lingkungan sekolah

menyebabkan udara disekolah tidak sejuk

19. Setiap warga sekolah ikut menjaga kebersihan sekolah

20. Saya senang menjaga kebersihan lingkungan sekolah

21. Kepala sekolah tidak hanya sebagai pemimpin

melainkan orang tua bagi saya

22. Guru tidak hanya sebagai pengajar melainkan orang

tua bagi saya

23. Guru tidak membeda-bedakan siswa di sekolah

24. Saya bersikap sopan saat bertemu guru

25. Saya bersikap sopan saat bertemu staf sekolah

26. Saya menyapa ketika bertemu dengan karyawan

sekolah

27. Semua kegiatan sekolah dilaksanakan dengan baik

28. Saya bolos ketika bosan dengan mengikuti

pembelajaran

29. Saya datang ke sekolah tepat waktu

30. Saya mengikuti upacara bendera setiap hari senin

31. Saya merasa bahwa tata tertib yang ada di sekolah

tidak adil

32. Saya tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan

sekolah

33. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sekolah

34. Kegiatan ekstrakulikuler membuat prestasi saya

bertambah

Page 97: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

79

35. Saya mengikuti ekstrakulikuler karena kemauan

sendiri

36. Saya mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dengan

baik

37. Saya menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru

38. Saya menyimak materi yang disampaikan oleh setiap

guru

39. Saya senang disiplin belajar yang diterapkan oleh

setiap guru

40. Saya mengganggu teman saat belajar

Page 98: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

80

Lampiran 4

Rekapitulasi Hasil Angket Uji Coba Variabel Iklim Sekolah

Page 99: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

81

Lampiran 5

Rekapitulasi Hasil Angket Uji Coba Variabel Motivasi Belajar Siswa

Page 100: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

82

Lampiran 6

Instrumen Penelitian

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA

DI SMAN 1 TIRTAYASA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Saya Hamidah, mahasiswa S1 jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memohon kesediaan

para siswa untuk mengisi angket ini dengan teliti dan hati-hati. Angket ini

dimaksudkan untuk memperoleh data objektif siswa dalam rangka penyusunan

skripsi. Data yang didapatkan semata-mata hanya untu keperluan penelitian dan

tidak akan mempengaruhi nilai ulangan atau nilai Raport. Terimakasih atas

kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket ini.

4. Identitas Responden

e. Nama :

f. Jenis Kelamin :

g. Umur :

h. Kelas :

5. Petunjuk Pengisian

d. Isilah identitas anda secara benar

e. Bacalah dengan seksama butir-butir pernyataan dalam angket berikut

f. Jawablah semua pernyataan dengan memilih jawaban paling sesuai

dengan pilihan adik-adik dengan memberi tanda () pada kolom

jawaban.

6. Keterangan

e. SL : Selalu

f. SR : Sering

Page 101: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

83

g. KD : Kadang

h. TP : Tidak Pernah

ANGKET IKLIM SEKOLAH (X)

NO PERNYATAAN NILAI

SL SR KD TP

1. Setiap kelas memiliki alat kebersihan yang memadai

2. Tersedia tempat sampah disetiap ruang kelas

3. Tersedia lapangan parkir yang memadai

4. Tersedia laboraturium untuk praktikum

5. Tersedia lapangan olahraga yang memadai

6. Sekolah menyediakan sarana ibadah yang nyaman

7. Saya nyaman saat berada di kelas karena bersih dan

rapih

8. Ruang kelas ditata dengan baik dan rapih sehingga

terlihat indah

9. Saya tidak peduli saat teman membuang sampah

sembarangan

10. Setiap warga sekolah ikut menjaga kebersihan sekolah

11. Kepala sekolah tidak hanya sebagai pemimpin

melainkan orang tua bagi saya

12. Guru tidak membeda-bedakan siswa di sekolah

13. Saya menyapa ketika bertemu dengan karyawan

sekolah

14. Semua kegiatan sekolah dilaksanakan dengan baik

15. Saya datang ke sekolah tepat waktu

16. Saya tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan

sekolah

Page 102: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

84

17. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sekolah

18. Kegiatan ekstrakulikuler membuat prestasi saya

bertambah

19. Saya menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru

20. Saya menyimak materi yang disampaikan oleh setiap

guru

21. Saya senang disiplin belajar yang diterapkan oleh

setiap guru

ANGKET MOTIVASI BELAJAR (Y)

NO. PERNYATAAN NILAI

SL SR KD TP

1. Saya mencari buku diperpustakaan untuk referensi

belajar

2. Saya lebih senang mengulang pelajaran

dibandingkan dengan main games

3. Saya memperhatikan setiap penjelasan guru

4. Saya mengerjakan tugas sendiri

5. Saya senang setiap mendapat tugas dari guru

6. Saya bertanya kepada guru apabila ada penjelasan

yang belum paham

7. Saya malas mengulang kembali mata pelajaran

yang sudah dipelajari

8. Saya termotivasi belajar atas kemauan sendiri

9. Saya senang belajar karena metode mengajar yang

digunakan guru menarik

10. Saya berusaha meningkatkan pengetahuan dengan

banyak berlatih soal

12. Saya berlatih untuk mendapatkan nilai yang tinggi

Page 103: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

85

12. Saya mampu mengerjakan soal ulangan harian

tanpa bantuan teman

13. Saya mampu presentasi mewakili kelompok di

depan kelas

14. Saya lebih senang belajar kelompok setiap

mengerjakan tugas

15. Saya menontek setiap mengerjakan soal ujian

16. Saya senang mempelajari hal-hal baru

17. Saya aktif berdiskusi pada saat proses pembelajaran

berlangsung

18. Saya berinisiatif mengerjakan latihan tanpa disuruh

oleh guru

Page 104: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

86

Lampiran 7

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Iklim Sekolah

Page 105: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

87

Lampiran 8

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Motivasi Belajar Siswa

Page 106: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

88

Lampiran 9

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Iklim Sekolah 70 34 55 89 4921 70,30 6,956

Motivasi Belajar

Siswa 70 45 24 69 3785 54,25 8,174

Valid N (listwise) 70

Page 107: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

89

Lampiran 10

Tabel Distribusi F

Page 108: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

90

Lampiran 11

Tabel Distribusi T

Page 109: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

91

Lampiran 12

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 110: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

92

Lampiran 13

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 111: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

93

Lampiran 14

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 112: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

94

Lampiran 15

Tabel Uji Referensi

Page 113: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

95

Page 114: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

96

Page 115: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

97

Page 116: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

98

Page 117: PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SMAN 1 Tirtayasa, Lina Rahmi Mauludi, para guru, staf, dan karyawan lainnya

99

BIODATA PENULIS

Nama saya Hamidah, saya lahir di Serang, 29 Juni 1997.

Saya adalah anak ke-6 dari pasangan Ayahanda H.

Khudari dan Ibunda Hj. Sunariyah. Saat ini saya tinggal

di Kp. Cikeli RT 016/RW 004 Ds. Cerukcuk Kec.

Tanara Kab. Serang-Banten. Saya telah menempuh

pendidikan di SDN Cerukcuk 2 Tahun 2003-2009,

SMPN 1 Tirtayasa Tahun 2009-2012, SMAN 1

Tirtayasa Tahun 2012-2015. Dan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Pendidikan Tahun 2015-sekarang.

Organisasi yang pernah saya ikuti selama perkuliahan adalah Futsal Putri UIN

Jakarta, HIQMA (Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan HMB (Himpunan Mahasiswa Banten) Jakarta. Alamat

email saya [email protected].