pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan...

153
PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE) Oleh : Maudina Aisyah Putri 11140810000102 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018

Upload: truongbao

Post on 23-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD OF

MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS PADA RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE)

Oleh :

Maudina Aisyah Putri

11140810000102

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2018

ii

PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD OF

MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS PADA RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Maudina Aisyah Putri

NIM: 11140810000102

Di Bawah Bimbingan

mbimbing I

Pembimbing uyiyuiyuiyuiyuiyui1Pembimbing 1

Leis Suzanawaty, SE., M.Si.

NIP: 19720809 200501 2 004

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 8 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Maudina Aisyah Putri

2. NIM : 11140810000102

3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Harga, Lokasi, Store

Atmosphere, dan Word of Mouth

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Kasus Pada Restoran Warunk Upnormal

Cinere)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Maret 2018

1. Muniaty Aisyah S.T., M.M.

NIP. 197803072011012003

2. Dwi Nur‟aini Ihsan, S.E., M.M.

NIP. 197721102014112001

iv

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Rabu 24 Oktober 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

mahasiswa:

1. Nama : Maudina Aisyah Putri

2. NIM : 11140810000102

3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Harga, Lokasi, Store

Atmosphere, dan Word of Mouth

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Kasus Pada Restoran Warunk Upnormal

Cinere)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Oktober 2018

1. Dr.Titi Dewi Warninda, SE. M.Si ( ______________ )

NIP. 197312212005012002 Ketua

2. Leis Suzanawaty, SE., M.Si. ( ______________ )

NIP. 197208092005012004 Sekretaris

3. Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM ( ______________ )

NIP. 197803072011012003 Penguji Ahli

4. Leis Suzanawaty, SE., M.Si. ( ______________ )

NIP. 197208092005012004 Pembimbing I

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maudina Aisyah Putri

NIM : 11140810000102

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap karya karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ini, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap untuk dikenakan

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya

vii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Maudina Aisyah Putri

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Juli 1996

3. Alamat : Villa Pamulang Mas C3 No.8 Bambu

Apus, Pamulang

4. Telepon : 081296710470

5. Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Islam Al-Syukro : 2002-2006

2. SDN Gunung 01 Pagi : 2006-2008

3. SMP Negeri 11 Jakarta : 2008-2011

4. SMA Negeri 6 Jakarta : 2011-2014

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2014-2018

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2008-2011 : Anggota Tari Saman SMP Negeri 11 Jakarta

2. 2011 : Anggota Tari Saman SMA Negeri 6 Jakarta

viii

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of, price, location, store atmosphere,

and word of mouth on purchase decision. This research is a case study with

quantitive approach. The data used in this research is the primary data of

collected through a questionnaire using incidental sampling technique. Data

analysis techniques in the research were multiple linear analysis using stastitical

software product and service solutions (SPSS) 25.

The result of this research shows that price, location, store atmosphere, and word

of mouth have partial and simultaneous effect on purchase decision

Keyword : price, location, store atmosphere, word of mouth, purchase decision.

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi, store

atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini

merupakan studi kasus dengan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner

menggunakan teknik incidental sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini

adalah analisis linear berganda menggunakan software statistical product and

service solutions (SPSS) 25.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga, lokasi, store atmosphere, dan

word of mouth berpengaruh parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci : harga, lokasi, store atmosphere, word of mouth, keputusan

pembelian.

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmutullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,

serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW dan para sahabtnya. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, petunjuk, serta saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta, Bapak Yusuf Padang Pradapa dan Ibu Marianne yang

senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepada

penulis, dan menjadi inspirasi utama penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih untuk segala kasih sayang, kesabaran, dan nasihat yang begitu

berharga yang tidak henti diberikan kepada penulis.

2. Kakak-kakak dan adik tercinta, Muhammad Riza Pradana Pradapa, Syifa

Fauziah Aphrodita, Ilham Fatih Pradapa, dan Muhammad Griff Pradapa yang

selalu memberikan motivasi, nasihat, masukan, dukungan, doa, dan menjadi

penyemangat penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

3. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

xi

6. Ibu Leis Susanawaty, SE., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima

kasih telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya,

yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, arahan dan solusi

dari setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Supriyono, M. M. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa

perkuliahan.

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan dan membantu

penulis.

9. Teman-teman Ekonomi 2014, khususnya Mitha, Eli, Rifa, Ilham, Liza, Vivi,

Vicky, Miftah, Fajar, Farraz, Eki, Eka, Elis, Kautsar, Anita, Tanu yang telah

memberikan bantuan serta warna kepada penulis di kampus. Senior-senior,

Kak Anis dan kak Mulki, serta kelas Konsentrasi Pemasaran yang telah

membantu, mendukung, saling bertukar ilmu dan senantiasa berjuang

bersama.

10. Annisa Nur Hikmah (Annica) yang selalu setia menemani penulis selama

penyusunan skripsi ini serta memberikan motivasi bagi penulis.

11. Namira Insyiranda yang selalu bersedia membantu, mendoakan, dan

menyemangati penulis di kala penulis mulai lengah, serta memberikan

motivasi yang begitu berharga bagi penulis.

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu

kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,

terima kasih banyak.

xii

Akhir kata, penulis memahami bahwasanya tak ada satupun di dunia ini

yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini, oleh karena itu penulis

mengharapkan kepada pembaca berkenan memberikan saran yang

membangun guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan diadakan

perbaikan untuk penulis berikutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 20 September 2018

Maudina Aisyah Putri

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMAH .................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil ........................... 9

1. Pemasaran Ritel ................................................................................. 9

2. Harga ............................................................................................... 11

3. Lokasi .............................................................................................. 17

4. Store Atmosphere ............................................................................ 21

5. Word of Mouth ................................................................................ 27

6. Keputusan Pembelian ...................................................................... 31

B. Keterkaitan Antara Variabel .................................................................. 40

C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 42

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 44

E. Hipotesis………………………………………………………………..45

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 46

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 46

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 46

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 48

D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50

1. Uji Kualitas Data ............................................................................. 50

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 51

3. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 54

E. Operasional Variabel Penelitian............................................................. 56

xiv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 61

B. Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 62

1. Deskripsi Data Responden .............................................................. 62

2. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................... 65

3. Analisis Deskriptif .......................................................................... 71

4. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................. 78

5. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 97

A. Kesimpulan ............................................................................................ 97

B. Saran ...................................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103

LAMPIRAN ........................................................................................................ 106

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI) Cafe 2016-2017................................................. 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 41

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 58

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 62

Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 63

Tabel 4.3 Pendidikan Akhir Responden................................................................ 64

Tabel 4.4 Pekerjaan atau Kegiatan Responden ..................................................... 65

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Harga................................................................. 66

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Lokasi ............................................................... 67

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Store Atmosphere .............................................. 68

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Word of Mouth .................................................. 69

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ....................................... 69

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas .................................................................................... 70

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga ................................ 71

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lokasi .............................. 72

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Store Atmosphere ............. 74

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth ................. 76

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian ...... 77

Tabel 4.16 Uji Kolgomorov-Smirnov ................................................................... 80

Tabel 4.17 Uji Heterokedestisitas ......................................................................... 82

Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 83

Tabel 4.19 Analisis Regresi Linear Berganda....................................................... 84

Tabel 4.20 Hasil Uji t ............................................................................................ 87

Tabel 4.21 t Statistika ............................................................................................ 88

Tabel 4.22 Hasil Uji F ........................................................................................... 94

Tabel 4.23 F Statistika........................................................................................... 95

Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ................................................. 96

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................. 43

Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Data ............................................................... 79

Gambar 4.2 Uji Heterokedestisitas Scatterplot ..................................................... 81

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 106

Lampiran 2.1 Uji Validitas Variabel Harga ........................................................ 113

Lampiran 2.2 Uji Validitas Variabel Lokasi ....................................................... 113

Lampiran 2.3 Uji Validitas Variabel Word of Mouth ......................................... 115

Lampiran 2.4 Uji Validitas Variabel Store Atmosphere ..................................... 116

Lampiran 2.5 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ............................... 117

Lampiran 3.1 Uji Reliabilitas Variabel Harga .................................................... 119

Lampiran 3.2 Uji Reliabilitas Variabel Lokasi ................................................... 119

Lampiran 3.3 Uji Reliabilitas Variabel Word of Mouth ...................................... 119

Lampiran 3.4 Uji Reliabilitas Variabel Store Atmosphere.................................. 119

Lampiran 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian ........................... 119

Lampiran 4.1 Uji Normalitas .............................................................................. 120

Lampiran 4.2 Uji Kolgomorov-Smirnov............................................................. 120

Lampiran 4.3 Uji Heterokedesitas....................................................................... 121

Lampiran 4.4 Uji Glejser..................................................................................... 121

Lampiran 5 Uji Multikolinearitas..................................................................... 122

Lampiran 6 Uji Analisis Linear Berganda ....................................................... 122

Lampiran 6.1 Uji t ............................................................................................... 123

Lampiran 6.2 Uji F .............................................................................................. 123

Lampiran 7.1 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Harga .................................... 124

Lampiran 7.2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lokasi ................................... 125

Lampiran 7.3 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Store Atmosphere.................. 126

Lampiran 7.4 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Word of Mouth ...................... 127

Lampiran 7.5 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian ........... 128

Lampiran 8.1 Data Penelitian Harga ................................................................... 129

Lampiran 8.2 Data Penelitian Lokasi .................................................................. 131

Lampiran 8.3 Data Penelitian Store Atmosphere ................................................ 133

Lampiran 8.4 Data Penelitian Word of Mouth .................................................... 135

Lampiran 8.5 Data Penelitian Keputusan Pembelian .......................................... 137

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, persaingan bisnis menjadi semakin ketat baik di pasar

domestik (nasional), maupun pasar internasional. Di Indonesia sendiri,

persaingan bisnis ini membuka peluang dan tantangan bagi perusahaan yang

beroperasi di tanah air. Peluang untuk memperluas pasar produknya, dan

tantangan untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak di bidang

yang sama. Untuk itu, perusahaan harus senantiasa berinovasi dan

menentukan strategi pemasaran yang tepat agar perluasan pasar produk bagi

perusahaan dapat tercipta dan perusahaan mampu bersaing sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai.

Salah satu kebutuhan konsumen yang sangat diperlukan adalah

kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan primer dan merupakan suatu

keharusan dalam mempertahankan kehidupan. Dalam melakukan segala

aktivitas, manusia memerlukan energi dan energi tersebut diperoleh dari

makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, usaha di

bidang pangan merupakan salah satu usaha yang memberikan peluang yang

besar bagi pelakunya, karena kebutuhan pangan adalah kebutuhan yang harus

selalu dipenuhi.

Restoran merupakan salah satu tujuan konsumen dalam mengonsumsi

kebutuhan pangan. Restoran pertama kali dikembangkan di Paris pada tahun

1975, selanjutnya diikuti dengan banyak coffee house dan tavern (warung

2

kopi) yang didirikan di Amerika Serikat. Kata restoran berasal dari

“restaurer” yang berarti restore atau restorasi yang memiliki makna dalam

bahasa Indonesia memulihkan atau memperbaiki (Wiwoho, 2008:1).

Restoran merupakan suatu tempat yang menyediakan makanan dan

minuman untuk para tamu sebagai konsumsi, sebagai kebutuhan yang sangat

mendasar akan makan dan minum dalam rangka memulihkan kembali

stamina. Tujuan seluruh jenis restoran adalah menyediakan dan menyajikan

makanan dan minuman kepada umum dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan sesuai dengan yang diinginkan (Wiwoho, 2008:2).

Dikutip dari www.metrotvnews.com (diakses pada 12 April 2018),

Qraved, sebuah aplikasi direktori dan reservasi restoran di Indonesia

mencatat 10 makanan yang paling banyak dicari oleh lebih dari 12 juta

pengunjung aktif sepanjang tahun 2016. Berbeda dengan tahun sebelumnya

yang menempatkan nasi goreng sebagai juara dalam kategori makanan paling

sering dicari, maka tahun 2016 mie instan menyingkirkan nasi goreng. Hal ini

juga menjadi satu fenomena unik dimana mie instan yang biasa diidentikan

sebagai makanan murah yang biasa hanya ditemui di warung kecil yang buka

tengah malam, kini menjadi makanan berkelas yang disajikan pula di restoran

dengan berbagai konsep dan topping yang menarik.

Warunk Upnormal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang industri kuliner yang pertama kali didirikan di kota Bandung pada

tahun 2014. Sesuai dengan namanya, menu yang disajikan di Warunk

Upnormal memang tidak biasa alias abnormal (upnormal). Warunk Upnormal

3

menjual Indomie dengan berbagai macam topping dan kreasi, roti bakar, serta

beraneka macam kopi. Yang menarik lagi, Warunk Upnormal juga

menyediakan mainan seperti uno, dan juga menyediakan wifi gratis bagi

konsumennya. Desain eksterior dan interiornya pun dibuat semenarik

mungkin sehingga konsumen bisa menyantap hidangan dengan nyaman

(www.indonesiana.tempo.co, diakses pada 18 Desember 2017).

Dari awal pembangunan sampai sekarang, Warunk Upnormal sudah

mempunyai hampir 80 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia

yaitu Bandung, Bali, Banjarmasin, Banten, Batam, Bekasi, Bogor, Cilacap,

Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jambi, Jatinangor, Karawang, Kediri,

Lampung, Makassar, Malang, Palembang, Pekanbaru, Purwokerto,

Samarinda, Semarang, Solo, Subang, Sumenep, Surabaya, Tangerang,

Tasikmalaya, dan Yogyakarta (www.warunkupnormal.com, diakses pada 18

Desember 2017).

Tabel 1. 1

Top Brand Index (TBI) Café/Tempat Nongkrong 2016-2017

Tahun 2016 TBI 2017 TBI

Merek

Merek

7-Eleven 32,3% 7-Eleven 29,0%

Starbucks !2,8% Starbucks 9,8%

Indomaret Point 5,7% Lawson 5,6%

Lawson 5,1% Warunk

Upnormal

3,7%

Circle-K 3,6% Comic Café 3,6%

Sumber: www.topbrand-award.com diakses pada 18 Desember 2017

4

Berdasarkan data di atas, dapat kita lihat bahwa Warunk Upnormal

mengalami kemajuan di mana pada tahun 2017 Warunk Upnormal memasuki

bahkan menempati posisi keempat dalam daftar Top Brand Index kategori

café/tempat nongkrong, sementara pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2016,

Warunk Upnormal tidak masuk dalam daftar tersebut. Hal ini menunjukan

bahwa Warunk Upnormal telah mampu meraih minat konsumen yang

sebelumnya memilih produk/restoran lain kepada produk miliknya dan

mampu menyandang posisi sebagai salah satu restoran yang paling banyak

diminati dan menggeser produk/restoran lain yang sebelumnya menyandang

posisi tersebut. Hal ini juga menunjukan bahwa Warunk Upnormal memiliki

peluang besar untuk meperluas pasarnya mengingat kemajuan pesat yang

dialaminya pada tahun 2016-2017. Namun demikian, ada hal-hal yang harus

diperhatikan oleh Warunk Upnormal agar konsumen baru bisa tetap

berdatangan.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan

pembelian seperti memberikan harga yang terjangkau. Perusahaan harus

menyediakan atau menjual barang dan jasa yang diinginkan konsumen

dengan harga yang pantas dan setimpal dengan kualitas barang dan jasa yang

disediakannya. Banyaknya jumlah gerai retail yang bermunculan saat ini

membuat konsumen semakin selektif dalam menentukan pilihannya. Salah

satu pertimbangan yang dimiliki konsumen adalah pada aspek harga, dimana

setiap gerai memiliki harga yang bervariatif sesuai dengan strategi pemasaran

yang telah disiapkannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 62), harga

5

adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Harga

adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan rupiah atau

satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang dibebankan

kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa.

Hal lain yang tidak boleh luput dari perhatian adalah masalah lokasi

toko. Meskipun bukan bagian lingkungan internal toko, lokasi toko adalah

aspek penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke

toko, menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja

konsumen secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran berbagai

produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaaan lokasi toko dapat

berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat laba (Peter & Olson,

2014:268).

Selanjutnya konsumen kini makin mendambakan toko dengan store

atmosphere yang unik, nyaman dan homey. Untuk itu perusahaan harus

berusaha memberikan store atmosphere seperti yang diinginkan konsumen

yang mengikuti perkembangan zaman demi menarik dan mempertahankan

minat konsumen. Donovan dan Rositter berpendapat bahwa store atmosphere

melibatkan afeksi dalam bentuk keadaan emosi konsumen yang berbelanja di

dalam toko yang mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya (Peter & Olson,

2014:265). Stimulus lingkungan, termasuk di dalamnya store atmosphere,

memengaruhi kondisi emosi konsumen, yang pada gilirannya memengaruhi

perilaku mendekat atau menghindar. Store atmosphere yang menarik dan

nyaman akan memengaruhi perilaku mendekat konsumen. Sebaliknya, store

6

atmosphere yang kurang menarik dan kurang nyaman akan memengaruhi

perilaku menghindar konsumen.

Strategi pemasaran perusahaan dalam memenuhi keinginan konsumen

selanjutnya dapat lebih optimal dengan adanya word of mouth. Word of

mouth communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut

merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik

secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang

bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Kotler dan Keller,

2012:568). Konsumen menggunakan word of mouth untuk membicarakan

lusinan merek tiap harinya mulai dari media dan produk hiburan seperti film,

acara TV, dan publikasi hingga produk makanan, jasa travel, dan toko ritel.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti dan mengangkat judul “Pengaruh Harga, Lokasi,

Store Atmosphere, dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian

(Studi Kasus pada Konsumen Warunk Upnormal Cinere)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang tercakup dalam latar belakang masalah di

atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen Warunk Upnormal Cinere?

2. Apakah lokasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen Warunk Upnormal Cinere?

7

3. Apakah store atmosphere secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere?

4. Apakah word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere?

5. Apakah harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth secara

simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Warunk

Upnormal Cinere?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

konsumen Warunk Upnormal Cinere.

2. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian

konsumen Warunk Upnormal Cinere.

3. Untuk menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap keputusan

pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere.

4. Untuk menganalisis pengaruh word of mouth terhadap keputusan

pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere.

5. Untuk menganalisis pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word

of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen Warunk Upnormal

Cinere.

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran

khususnya mengenai harga, lokasi, store atmosphere, word of mouth,

serta keputusan pembelian. Di samping itu penulis diharapkan

mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan

mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang

objektif dalam mengambil keputusan serta pedoman untuk menentukan

langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang

akan datang.

3. Bagi Akademisi

Menambah pengetahuan akademisi khususnya mahasiswa atau

mahasiswi program studi Manajemen Pemasaran tentang seberapa besar

pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth terhadap

keputusan pembelian.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil

1. Pemasaran Ritel

Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi,

perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah

keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian

layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai

pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif,

peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga yang tepat,

pada waktu dan tempat tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel terhadap

karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal

yang sangat penting.

Dalam operasionalnya, peritel menjalankan beberapa fungsi antara

lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai prosuk dan jasa,

maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan, pengelolaan bisnis ritel

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen yang terintegrasi baik

pada fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun

operasional.

Ritel adalah satu set aktivitas bisnis yang menambahkan nilai kepada

produk dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah

tangga, sementara peritel adalah seorang pebisnis yang menjual barang dan

atau jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga

10

mereka. Peritel adalah komponen kunci dalam sebuah rantai pasokan yang

menghubungkan produsen ke konsumen (Levy dan Weitz, 2014:7).

Peritel memiliki efisiensi yang lebih dalam melakukan penguraian

aktivitas-aktivitas yang menjadikannya niali tambah bagi produk dan jasa

untuk konsumen. Menurut Levy dan Weitz (2014:8), terdapat empat aktivitas

penciptaan nilai yang dilakukan oleh peritel, yakni meliputi:

a. Menyediakan beragam produk dan jasa

Menawarkan beragam produk dan jasa memungkinkan konsumen mereka

untuk dapat memilih sejumlah produk, merek, ukuran, dan harga pada satu

lokasi.

b. Memecah kuantitas besar

Hal ini penting bagi produsen dan konsumen karena memungkinkan

produsen untuk melakukan pengiriman secara efisien dalam kuantitas

besar dan kemudian memungkinkan konsumen untuk membeli produk

dalam kuantitas yang lebih kecil dan lebih berguna.

c. Menjaga persediaan

Penjagaan persediaan memungkinkan konsumen untuk membeli produk

saat menginginkannya. Konsumen dapat menyimpan persediaan dalam

jumlah kecil di rumah mereka, karena mereka tahu bahwa peritel memiliki

persediaan untuk kebutuhan mereka ketika mereka membutuhkannya.

Aktivitas ini penting bagi konsumen dengan tempat persediaan kecil,

seperti keluarga yang tinggal di apartemen kecil.

11

d. Menyediakan layanan

Peritel menyediakan layanan yang dapat mempermudah konsumen untuk

membeli dan menggunakan produk. Sebagai contoh, peritel menawarkan

kredit yang membuat konsumen dapat langsung memiliki produk yang

diinginkannya dan membayarnya kemudian atau di lain waktu. Beberapa

peritel menempatkan pekerja di toko atau situs resmi mereka untuk

menjawab pertanyaan dan menyediakan informasi tambahan mengenai

produk yang mereka jual.

2. Harga

a. Pengertian Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan dan

pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya berupa

produk, distribusi, dan promosi membutuhkan pengeluaran dana

(Tjiptono, 2007:151).

Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu

menetapkan harga produk tersebut. Dalam arti sempit, harga adalah

jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa. Lebih luas, harga

merupakan jumlah dari semua nilai yang konsumen serahkan untuk dapat

memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Secara historis, harga

sudah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli. Dalam

beberapa dekade terakhir, faktor-faktor nonharga semakin penting.

12

Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen terpenting yang

menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan (Kotler dan

Armstrong, 2008:284).

Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai jumlah

uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung

utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu

produk.

b. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Swastha dan Sukotjo (2010:211), penetapan harga

bertujuan untuk:

1) Mendapatkan laba maksimum. Dalam praktek, terjadinya harga

memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya

beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan penjual untuk

menetapkan tingkat harga tinggi. Dengan demikian penjual

mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum

sesuai dengan kondisi yang ada.

2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

pengembalian pada penjualan bersih. Harga yang dapat dicapai

dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara

berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan

investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba

hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah

biaya seluruhnya.

13

3) Mencegah atau mengurangi persaingan. Tujuan mencegah atau

mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan

harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan

barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu, persaingan hanya

mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi

dnegan servis lain. Persaingan seperti itu disebut persaingan bukan

harga (non-price competition).

4) Mempertahankan atau memperbaiki market share. Memperbaiki

market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan

dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, disamping

itu juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran,

keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini harga merupakan faktor

yang penting. Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan

sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar

mempertahankan market share. Perbaikan market share kurang

diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:122), tujuan perusahaan

melalui penetapan harga terdapat enam tujuan yaitu:

1) Bertahan hidup

2) Maksimalisasi laba jangka pendek

3) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek

4) Pertumbuhan penjualan maksimum

5) Menyaring pasar secara maksimum

14

6) Unggul dalam suatu produk

c. Strategi Penentuan Harga

Menurut Peter dan Olson (2014:250) strategi penentuan harga

menyangkut tiga masalah umum: (1) jika harga ditetapkan untuk produk

baru, (2) jika perubahan jangka panjang sedang dipertimbangkan untuk

membuat produk, dan (3) ketika perubahan harga jangka pendek sedang

dipertimbangkan. Pemasar bisa mengubah harga untuk berbagai alasan,

misalnya peningkatan biaya, perubahan harga produk pesaing, atau

perubahan pada saluran distribusi.

Lebih lanjut, Peter dan Olson (2014:250) mengembangkan model

enam tahap pendekatan strategis untuk penentuan harga.

1) Menganalisis Hubungan Konsumen-Produk

Strategi penentuan harga yang dibuat untuk produk baru, atau

produk yang sudah ada dapat memanfaatkan tahap pertama dalam

proses, yaitu menganalisis hubungan konsumen-produk.

Pertanyaan pokoknya adalah apakah produk itu sendiri memiliki

keuntungan kompetitif yang membuat konsumen rela membayar

untuknya atau apakah keuntungan kompetitif harus diciptakan

berdasarkan variabel bauran pemasaran yang lain.

2) Menganalisis Situasi Lingkungan

Tidak bisa dipungkiri bahwa perusahaan harus mempertimbangkan

elemen-elemen lingkungan, seperti kecenderungan ekonomi,

pandangan politik, perubahan sosial, dan batasan-batasan

15

hukum―ketika membuat strategi penentuan harga. Elemen-elemen

tersebut harus dipertimbangkan sejak awal pada proses pembuatan

setiap bagian strategi pemasaran dan harus dipantau terus-menerus.

Ketika perusahaan membuat keputusan harga, masalah-masalah

tersebut harus telah dipertimbangkan. Selain untuk analisis

persaingan, pertimbangan itu juga perlu untuk strategi penentuan

harga.

3) Menentukan Peran Harga Pada Strategi Pemasaran

Langkah ini melibatkan penentuan apakah harga akan menjadi

aspek utama dari pemosisisan produk (product positioning) ataukah

ia akan memainkan peran lain. Jika perusahaan berusaha

memosisikan merek sebagai daya tawar produk, maka harga yang

rendah adalah bagian penting dari strategi ini. Demikian juga,

ketika perusahaan ingin memosisikan merek sebagai barang yang

bergengsi, maka harga yang tinggi menjadi penanda utama untuk

menunjukkan posisi tersebut.

4) Menghitung Biaya Relevan Produksi dan Pemasaran

Biaya memproduksi dan memasarkan suatu produk memberi tolak

ukur bagi pembuatan keputusan harga. Variabel biaya produksi dan

pemasaran biasanya menentukan harga terendah yang harus

ditagihkan perusahaan ketika menawarkan produknya ke pasar.

16

5) Menentukan Tujuan Penentuan Harga

Tujuan penentuan harga harus diturunkan dari tujuan pemasaran

keseluruhan, yang pada akhirnya juga diturunkan dari tujuan

perusahaan. Pada praktiknya, tujuan umum adalah untuk mencapai

laba atau investasi.

6) Mengembangkan Strategi Penentuan Harga dan Menentukan Harga

Analisis menyeluruh pada tahap-tahap sebelumnya akan

memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat strategi

dan menentukan harga. Makna produk bagi konsumen dan biaya

konsumen sudah dianalisis. Lingkungan, khususnya persaingan,

juga sudah dianalisis. Peran strategi pemasaran harga telah

ditentukan. Biaya produksi dan pemasaran telah diperkirakan.

Tujuan penentuan harga telah ditentukan. Tugas penentuan harga

sekarang adalah menentukan strategi dan harga yang (1) cukup di

atas biaya agar bisa membuat tingkat laba yang diinginkan dan

mencapai tujuan, (2) terkait dengan harga kompetitif, yaitu sesuai

dengan strategi pemasaran dan pemosisian, dan (3) dirancang untuk

membuat permintaan konsumen berdasarkan kompromi harga dan

nilai.

d. Indikator Harga

Oentoro (2012: 150) mengemukakan indikator harga sebagai

berikut:

17

1) Harga dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang

atau jasa.

2) Harga sesuai dengan kualitas produk suatu barang

3) Harga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

3. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Menurut Peter dan Olson (2014:268) lokasi adalah tempat atau

berdirinya perusahaan atau tempat usaha. Lokasi adalah aspek penting

dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke toko,

menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja konsumen

secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran berbagai

produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaan lokasi toko

dapat berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat laba. Selain

itu, keputusan mengenai lokasi toko mewakili komitmen keuangan

jangka panjang, maka wajarlah jika perubahan ke lokasi yang buruk akan

sulit dan berbiaya besar. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:76)

tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran. Fungsinya memudahkan calon konsumen untuk

mendapatkan produk yang ditawarkan.

b. Tipe lokasi

Levy dan Weitz (2014:184) membedakan tipe lokasi ritel sebagai

berikut:

18

1) Freestanding sites. Toko yang berdiri sendirian tanpa ada toko lain

di dekatnya. Lokasi ritel yang terisolasi dan tidak terhubung dengan

peritel lain, tapi lokasinya berdekatan dengan freestanding sites yang

lain, shopping center, ataupun berada di dalam gedung perkantoran

atau di dalam shopping center.

2) Urban locations atau CBD (Central Business Distict). Pusat bisnis

tradisional yang berada di kota. Di area ini biasanya muncul gerai-

gerai ritel yang menguntungkan karena berlokasi di tempat yang

kepadatan lalu lintasnya sangat tinggi dibanding lokasi yang lain.

3) Main street. Pusat perbelanjaan tradisional di kota-kota kecil dan

area perbelanjaan sekunder di kota-kota besar dan pinggiran kota.

4) Strip shopping centers. Ritel yang berada di lingkungan sebuah

komunitas, yang biasanya lapangan parkirnya berada di tempat

terbuka.

5) Power centers. Pusat perbelanjaan, di sini terdapat banyak toko-toko

di dalamnya, terutama toko-toko besar dan terkenal.

6) Enclosed shopping malls. Pusat perbelanjaan tertutup, dengan toko

ritel di salah satu atau kedua sisi jalan tertutup.

7) Lifestyle centers. Pusat perbelanjaan yang paling cepat berkembang,

pusat perbelanjaan dengan udara terbuka, biasanya berisi toko

spesialis, tempat hiburan, restoran, biasanya menyerupai jalan utama,

di dalamnya terdapat taman dan lain-lain.

19

8) Mixed-use developments. Kompleks yang berisi gabungan ritel,

perkantoran, perumahan, hotel, tempat rekreasi, dan lain-lain.

9) Outlet centers. Pusat perbelanjaan yang sebagian besar berisi toko-

toko produsen dan peritel.

10) Theme/festival centers. Pusat perbelanjaan yang biasanya

menggunakan tema yang menyesuaikan dengan toko-toko yang ada

di dalamnya, biasanya menjadi tujuan turis.

11) Omnicenters. Pengembangan pusat perbelanjaan baru yang

menggabungkan enclosed malls, lifestyle centers, dan power centers.

c. Dimensi Lokasi

Menurut Tjiptono (2007:92), pemilihan lokasi memerlukan

pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana

transportasi umum.

2) Visibilitas, yaitu lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak

pandang normal.

3) Lalu lintas (traffic), berkaitan dengan banyaknya orang yang lalu

lalang, bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya

impulsive buying.

4) Fasilitas perparkiran, tempat parkir yang nyaman dan aman untuk

kendaraan.

5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan

usaha di kemudian hari.

20

6) Lingkungan, yaitu daerah yang mendukung produk atau jasa yang

ditawarkan.

7) Kompetisi, yaitu lokasi pesaing.

8) Peraturan pemerintah yang berisi untuk mengatur lokasi dari

sebuah usaha tertentu.

Berman dan Evans (2010:287) mengemukakan dimensi lokasi

sebagai berikut:

1) Lalu lintas pejalan kaki

Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur nilai dari

suatu lokasi adalah jumlah dan tipe orang yang melewati lokasi

tersebut. Tidak setiap orang yang melewati sebuah lokasi adalah

prospek yang bagus untuk semua tipe toko.

2) Lalu lintas kendaraan

Kuantitas dan karakteristik dari lalu lintas kendaraan menjadi

sangat penting untuk peritel menarik konsumen yang berkendara di

sana.

3) Fasilitas parkir

Dalam merencanakan pusat perbelanjaan, tempat parkir adalah

sesuatu yang memang disediakan oleh semua toko yang berada di

sana. Jumlah dan kualitas dari lokasi parkir, jarak tempat parkir

terhadap toko, dan memungkinkannya pegawai parkir di sana

menjadi keseluruhan yang harus dievaluasi.

21

4) Transportasi

Hal yang perlu dikaji dalam dimensi transportasi ini adalah

tersedianya transportasi massa, akses ke jalan utama dan

memudahkan untuk pengiriman.

5) Komposisi toko

Dalam dimensi komposisi toko yang harus diperhatikan adalah

ukuran dari toko dan juga daya tarik toko.

6) Spesifikasi lokasi

Spesifikasi lokasi mengacu pada toko terlihat jelas, penempatan

lokasi toko, ukuran dan kondisi bidang tanah, ukuran dan kondisi

bangunan toko dan juga kondisi usia dari bidang tanah dan

bangunan toko.

4. Store Atmosphere

a. Pengertian Store Atmosphere

Levy dan Weitz (2014:507) menjelaskan bahwa atmospherics

mengacu kepada sebuah lingkungan yang menstimulus lima panca indera

konsumen. Banyak peritel yang menyadari keuntungan tambahan dalam

mengembangkan atmosfir yang melengkapi aspek lain dari desai toko dan

barang dagangan.

Atmosphere mengacu kepada karakteristik fisik yang

memproyeksikan citra dan gambaran konsumen akan toko. Atmosphere

dari suatu toko dapat memengaruhi kenyamanan belanja konsumen,

seperti berkeliling, keinginan untuk berkomunikasi dengan pegawai,

22

kecenderungan untuk membuang-buang waktu dan uang dari yang

direncanakan dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan tetap (Berman

dan Evans, 2010:508).

Sedangkan Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa store

atmosphere dapat memengaruhi keadaan emosional konsumen tetapi

konsumen mungkin tidak sepenuhnya sadar akan suasana toko saat

berbelanja.

b. Tujuan Store Atmosphere

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2007: 110) tujuan dari store

atmosphere (suasana toko) adalah sebagai berikut:

1) Penampilan toko ritel membantu menentukan citra toko, dan

memosisikan toko ritel dalam benak konsumen.

2) Tata letak toko yang efektif tidak hanya akan menjamin

kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai

pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku

berbelanja.

Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa terdapat empat

jenis perilaku mendekat atau menjauh yang berkaitan dengan tujuan dari

store atmosphere pada toko eceran, yaitu:

1) Penghindaran dan pendekatan fisik, yang dapat dikaitkan dengan

keinginan pelanggan toko pada tingkat mendasar.

2) Pendekatan dan penghindaran eksplanatori, yang dapat dikaitkan

dengan pencarian eksposur dalam toko.

23

3) Penghindaran dan pendekatan komunikasi, yang dapat dikaitkan

pada interaksi dengan tenaga penjual serta karyawan.

4) Penghindaran dan pendekatan kinerja dan kepuasan, yang dapat

dikaitkan dengan frekuensi berbelanja ulang dan peningkatan

jumlah waktu yang dihabiskan di dalam toko dan uang yang

dibelanjakan di dalam toko.

c. Dimensi Store Atmosphere

Dimensi store atmosphere terbagi menjadi empat, yaitu exterior,

general interior, store layout, dan displays (Berman dan Evans,

2010:509).

1) Exterior

Exterior toko memiliki dampak yang kuat terhadap citra dan harus

direncanakan dengan matang. Kombinasi dari exterior ini dapat

membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol,

dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko. Exterior toko

mencakup plang nama toko, jalan masuk, jendela, pencayahaan dan

konstruksi material.

2) General interior

Ketika konsumen memasuki toko, maka elemen dari general interior

yang memengaruhi afeksi konsumen. Elemen penataan general

interior sangat penting karena posisi inilah biasanya pengambilan

keputusan untuk membeli diambil sehingga akan memengaruhi

jumlah penjualan. Penataan yang baik yaitu yang dapat menarik

24

perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah

mengamati, memeriksa, dan memilih barang-barang itu dan akhirnya

melakukan pembelian. General interior terdiri dari beberapa

indikator yaitu lantai, warna, pencahayaan, aroma, musik,

perlengkapan toko, suhu, pengaturan jarak, karyawan, barang

dagangan yang beragam, label harga, dan kebersihan toko.

Elemen tersebut dijelaskan oleh Levy dan Weitz (2014:507)

sebagai berikut:

a) Pencahayaan

Pencahayaan yang baik dalam sebuah toko lebih dari sekedar

memanipulasi ruang. Pencahayaan dapat menyoroti barang

dagangan dan menangkap suasana hati atau perasaan yang

meningkatkan citra toko.

(1) Menyoroti barang dagangan

Sistem pencahayaan yang baik dapat membantu membuat

perasaan tertarik di dalam toko.

(2) Pencipta suasana hati

Peritel menggunakan pencahayaan untuk menciptakan

suasana hati yang baik untuk konsumen.

(3) Lampu hemat energi

Sebagai peritel yang baik, harus memerhatikan efisiensi

energi yang digunakan dan juga pendekatan kepada

lingkungan dengan menggunakan lampu hemat energi.

25

b) Warna

Dengan menggunakan warna yang kreatif, peritel dapat

menambahkan citra dan membantu menciptakan suasana hati.

Warna cerah (merah, emas, dan kuning) menciptakan

emosional, semangat, gairah, dan respon yang aktif. Sementara

warna dingin (putih, biru, dan hijau) memberikan kesan damai,

lembut, dan menenangkan. Warna mungkin dapat memberikan

efek berbeda tergantung dari sifat konsumen yang bermacam-

macam, seperti budaya mereka.

c) Musik

Musik dapat menambah atau justru merusak atmosfir toko.

Sebagian besar pembeli mendengarkan musik yang diputar di

toko, dan hampir setengah dari mereka mengatakan bahwa

mereka akan pergi jika mereka tidak menyukai pilihan

musik/lagu yang dimainkan.

d) Aroma

Aroma memiliki dampak yang besar pada suasana dan emosi

konsumen. Aroma, dalam hubungannya dengan musik, dapat

membuat dampak positif pada tingkat kegembiraan dan

kepuasan konsumen dengan pengalaman berbelanja.

e) Rasa/selera

Menarik selera konsumen juga merupakan hal yang perlu

diperhatikan. Namun, elemen ini adalah elemen yang sedikit

26

lebih sulit untuk dilakukan dibanding dengan keempat elemen

sebelumnya.

3) Store layout

Store layout merupakan salah satu elemen penting yang ada dalam

faktor store atmosphere. Layout toko dapat mengundang masuk atau

menyebabkan pelanggan menjauhi toko tersebut ketika konsumen

melihat bagian dalam toko melalui jendela atau pintu masuk.

Penataan toko yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk

betah berkeliling lebih lama dan membelanjakan uangnya lebih

banyak. Beberapa hal yang termasuk dalam store layout adalah

alokasi ruangan, pengelompokan barang, pola arus lalu lintas

konsumen, posisi kasir pada toko.

Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk

penjualan, barang dagangan, karyawan, dan pelanggan. Ruang untuk

pelanggan adalah area yang dibuat untuk meningkatkan kenyamanan

konsumen seperti toilet, café, ruang tunggu, area merokok dan lain-

lain.

4) Interior (Point of Purchase) Displays

Setiap point of purchase displays menyediakan informasi bagi

pelanggan, menambah suasana toko dan memberikan peranan

penting terhadap promosi. Interior displays meliputi beragam

tampilan barang dagangan, tampilan yang disesuaikan dengan tema

tertentu dan petunjuk mengenai lokasi produk.

27

Theme-setting display adalah display yang menyesuaikan dengan

lingkungan/musiman. Pengecer menggunakan display yang sesuai

dengan trend maupun event khusus. Seluruh toko atau beberapa toko

diadaptasi untuk event tertentu, seperti Christmas Sale yang

digunakan untuk menarik konsumen. Setiap tema spesial yang

dihadirkan membuat toko lebih menarik perhatian dan membuat

suasana berbelanja lebih menyenangkan.

5. Word of Mouth

a. Pengertian Word of Mouth

Word of mouth menurut Rangkuti (2009:77) adalah usaha

pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan,

mempromosikan, merekomendasikan, dan menjual suatu produk, jasa,

atau merek kepada pelanggan lain. Sedangkan menurut Sumardy dan

Silviana (2011:67) word of mouth adalah tindakan penyediaan informasi

oleh konsumen kepada konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2012:568) word of mouth

communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan

proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara

individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang

bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.

Word of mouth adalah tindakan konsumen yang memberikan

informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada orang lain (antar

pribadi) non komersial baik merek, produk maupun jasa. Word of mouth

28

marketing adalah upaya memberikan alasan agar orang berbicara tentang

merek, produk maupun jasa dan membuat berlangsungnya pembicaraan

itu lebih mudah (Hasan, 2010:29).

b. Filosofi Word of Mouth

Menurut Hasan (2010:32) word of mouth menjadi media yang

paling kuat dalam mengomunikasikan produk atau jasa kepada dua atau

lebih konsumen. Umumnya para manajer atau advisor merek yang secara

alami mendorong para marketeer untuk memancarkan tingkat

kepercayaan yang kuat pada konsumen, kejujuran CEO, marketeer dan

usahawan yang alamiah tanpa rekayasa adalah kunci terbentuknya

tingkat kepercayaan konsumen. Filosofi yang mendasar pada word of

mouth adalah sebagai berikut:

1) Keberlanjutan suara pelanggan, bukan suara perusahaan.

2) Alami, asli, proses jujur bukan buatan dan juga manipulasi.

3) Konsumen mencari sumber informasi bukan perusahaan.

4) Konsumen berbicara tentang produk, layanan, atau merek dan

mereka telah memiliki pengalaman.

Menurut Hasan (2010:25) ada beberapa alasan yang membuat

WOM dapat menjadi sumber informasi yang kuat, yaitu:

1) WOM adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika

informasi datang dari seorang teman itu lebih dari kredibel karena

tidak ada asosiasi dari orang dengan perusahaan atau produk).

29

2) WOM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang

bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui

pengalaman teman dan kerabat.

3) WOM disesuaikan dengan orang yang tertarik di dalamnya,

seseorang tidak akan bergabung dnegan percakapan, kecuali mereka

tertarik pada topik diskusi.

4) WOM menghasilkan media iklan informasi.

5) WOM dapat dimulai dari satu sumber tergantung bagaimana

kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat

dan secara luas kepada orang lain.

6) WOM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti ikatan

sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya. Internet

mengurangi, bahkan melebihi batas-batas komunikasi antara orang-

orang (misalnya online chat room).

Kemudian Hasan (2010:32) mengukur word of mouth dengan

indikator sebagai berikut:

1) Keinginan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif dan

pengalaman kepada orang lain.

2) Rekomendasi produk kepada orang lain.

3) Dorongan terhadap teman atau relasi terhadap produk.

4) Komunikasi dengan media promosi kepada orang lain.

30

c. Jenis-Jenis Word of Mouth

Menurut Sumardy dan Silviana (2011:67) word of mouth terbagi

menjadi dua jenis yaitu Organic Word of Mouth dan Amplified Word of

Mouth.

1) Organic Word of Mouth

Organic Word of Mouth adalah WOM yang terjadi secara alami dari

kualitas positif perusahaan. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan untuk meningkatkan keberhasilan Organic WOM ini

yakni fokus terhadap kepuasan pelanggan, meningkatkan kualitas

produk dan tingkat kegunaannya, tanggap terhadap keluhan dan

kritik, membuka jalur dialog dan lebih berupaya untuk „mendengar‟.

Jika semua tahapan ini sudah dilakukan, loyalitas konsumen

hanyalah sebuah keniscayaan.

2) Amplified Word of Mouth

Amplified Word of Mouth adalah WOM yang terjadi karena sengaja

dibuat oleh perusahaan. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar

amplified word of mouth dapat berjalan seperti yang diharapkan

yakni menciptakan komunitas, membangun perangkat yang

memungkinkan individu dapat saling berbagi pendapat mereka,

memotivasi para konsumen loyal agar mereka semakin aktif

mempromosikan produk, melengkapi konsumen loyal dengan segala

informasi yang mereka butuhkan.

31

6. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Tjiptono (2007:20) menyatakan dalam keputusan membeli barang

seringkali terdapat lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses

pertukaran dan pembeliannya. Umumnya terdapat lima peranan yang

dapat dilakukan seseorang yaitu initiator, influencer, decider, buyer, dan

user. Keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2004:227)

adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana

konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan

suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian

Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli

konsumen secara amat rinci untuk menyatakan pertanyaan mengenai apa

yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli,

serta mengapa mereka membeli. Salah satu cara untuk membentuk hal

tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi

pembelian.

1) Faktor Budaya

(a) Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,

keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota

masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

32

(b) Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yang

berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi

yang umum.

(c) Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif dan

berjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbagi nilai,

minat, dan perilaku yang sama.

2) Faktor Sosial

(a) Kelompok. Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yang

berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

(b) Keluarga. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang

penting dalam masyarakat, seperti suami, istri, dan anak-anak.

(c) Peran dan status. Maksudnya peran terdiri dari aktivitas yang

diharapkan dilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap

peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang

diberikan oleh masyarakat.

3) Faktor Pribadi

(a) Usia dan tahap siklus hidup. Membeli juga dibentuk oleh siklus

hidup keluarga mengenai tahap-tahap yang mungkin dilalui

keluarga sesuai kedewasaannya. Dari usia muda, usia

pertengahan, dan usia tua.

(b) Pekerjaan. Maksudnya adalah pekerjaan seseorang

memengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.

33

(c) Situasi ekonomi. Situasi ekonomi memengaruhi pilihan produk.

Pemasaran produk yang peka terhadap pendapatan mengamati

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat

minat.

(d) Gaya hidup. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan

seseorang yang diwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup

yang dimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi,

berbelanja, olahraga, dan kegiatan sosial), minat (makanan,

mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk).

(e) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality)

mengacu pada karakteristik psikologi unik sesorang yang

menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan orang itu sendiri.

4) Faktor Psikologis

(a) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari keputusan atas kebutuhan

tersebut.

(b) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,

mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk

gambaran dunia yang berarti.

(c) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.

34

(d) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikiran

deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap

(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif

konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

c. Proses Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2009:235) mengemukakan bahwa terdapat lima

tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian, yaitu:

1) Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh

rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama yaitu yang

dicetuskan oleh rangsangan internal, salah satu kebutuhan umum

seseorang misalkan harus mencapai ambang batas tertentu dan mulai

menjadi pendorong untuk mencari air minum. Dalam kasus kedua,

kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang bisa

mengagumi mobil baru rekan kerjanya yang memicu pemikiran

tentang kemungkinan melakukan pembelian.

Para pemasar (marketeer) perlu mengidentifikasi keadaan yang

memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari

sejumlah konsumen. Pemasar kemudian dapat menyusun strategi

pemasaran yang mampu memicu minat konsumen untuk membeli

produknya.

35

2) Pencarian informasi

Seseorang konsumen yang terangsang terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat dibagi ke dalam

dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan

dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar

lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang

itu mungkin mulai aktif untuk mencari informasi: mencari bahan

bacaan, menelpon temannya, mengunjungi toko untuk mengetahui

detail mengenai produk tertentu.

Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber

informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif

setiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya.

Sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko, kemasan,

pajangan toko.

c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu

peringkat konsumen.

d) Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, dan

penggunaan produk.

Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu

berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik

pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar

36

informasi tentang produk tertentu dari sumber komersial yaitu

sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang

paling efektif berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang

merupakan wewenang independen. Setiap sumber informasi

melakukan fungsi berbeda dalam memengaruhi keputusan

pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi

pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi

legitimasi atau evaluasi. Contohnya, dokter sering mengenal obat

baru dari sumber komersial namun berpaling ke para dokter lain

untuk mendapatkan informasi sebagai dasar evaluasi.

Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut

mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur merek

tersebut. Masing-masing konsumen hanya akan mengetahui sebagian

dari merek-merek (kumpulan kesadaran). Beberapa merek akan

memenuhi kriteria pembelian awal (kumpulan pertimbangan). Ketika

seseorang mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya sedikit

merek tersisa sebagai calon untuk dipilih (kumpulan pilihan). Merek-

merek dalam kumpulan pilihan itu semuanya mungkin dapat

diterima.

3) Evaluasi alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan

oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi

pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-

37

model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai

proses yang berorientasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap

konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar

dan rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami

proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi

kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi

produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk

sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda

dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan

kebutuhan itu.

Para konsumen memberikan perhatian besar pada atribut yang

memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk tertentu sering

mendapat disegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol bagi

kelompok konsumen yang berbeda-beda.

Dalam tahap ini, seruan-seruan periklanan yang rasional dan

emosional memainkan peranan penting. Bagaimana konsumen

memproses informasi mengenai merek yang bersaing dan membuat

pertimbangan nilai terakhir dalam semua situasi pembelian.

4) Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi merek

produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka. Konsumen juga

dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil

38

beberapa sub keputusan seperti penyalur (penyalur 2) dan metode

pembayaran (keputusan tentang cara dan prosedur pembelian).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Tjiptono (2012:184) pada pilihan

penyalur, setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-

beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor letak

toko yang dekat dan strategis, persediaan barang yang lengkap dan

beragam, dan lain-lain.

Kotler (2007:242) mengungkapkan dua faktor yang berada

diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama

adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal:

pertama, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang

disukai konsumen dan kedua, motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan

semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen akan semakin

mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya berlaku

preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika

orang yang konsumen sukai juga sangat menyukai merek yang sama.

Pengaruh orang lain menjadi rumit jika beberapa orang yang dekat

dengan konsumen memiliki pendapat yang saling berlawanan.

Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang

dapat muncul dan mengubah nilai pembelian. Preferensi dan bahkan

39

niat pembelian bukan merupakan peramal perilaku pembelian yang

benar-benar handal.

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, dan

menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko

yang dipikirkan (perceived risk). Besarnya resiko yang dipikirkan

berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya

ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen.

Para konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi

resiko seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi dari

teman-teman dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta

garansi. Para pemasar harus memahami faktor-faktor yang

menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan

memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko

yang dipikirkan itu.

5) Perilaku pasca pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh konsumen,

melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah

pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan

konsumen terhadap produk akan memengaruhi tingkah laku

konsumen berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan

memperlihatkan peluang membeli dalam kesempatan berikutnya dan

akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk

40

yang bersangkutan serta merekomendasikannya kepada orang lain.

Apabila konsumen dalam melakukan pembelian merasa

ketidakpuasan dengan produk yang telah dibelinya, maka konsumen

akan merubah sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang

negatif, bahkan mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang

terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, para pemasar harus

memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,

dan pemakaian produk pasca pembelian.

B. Keterkaitan Antara Variabel

1. Harga dengan keputusan pembelian

Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai jumlah

uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung

utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu

produk.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianuingrum dan Wahyono (2013)

menyatakan bahwa harga mampu memengaruhi konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian, bahkan menjadi pertimbangan yang

paling penting dalam melakukan keputusan pembelian.

2. Lokasi dengan keputusan pembelian

Penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dan Santosa (2015) menyatakan

bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, di

mana lokasi menentukan penerimaan dan intensitas kunjungan yang

41

dilakukan seseorang pada toko untuk membeli suatu produk. Lokasi yang

baik dengan kemudahan dan aksebilitas yang tinggi akan menjadi salah satu

tujuan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan sebaliknya lokasi

penjualan yang memiliki aksebilitas yang sulit akan menjadikan calon

konsumen untuk menjangkaunya.

3. Store atmosphere dengan keputusan pembelian

Menurut penelitian Noviawaty dan Yuliandi (2014), dalam keputusan

pembeliannya konsumen tidak hanya memberi respon terhadap barang dan

jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon

terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi konsumen,

sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukai dan melakukan

pembelian. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pernyataan “customer

purchasing behavior is also inbfluenced by the store atmosphere” Levy &

Weitz (2001:556).

4. Word of mouth terhadap keputusan pembelian

Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha, Suharyono, dan

Kusumawati (2015) menyatakan bahwa word of mouth berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian, di mana informasi positif yang

didapat oleh calon konsumen akan mendorong untuk melakukan keputusan

pembelian.

42

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun) Judul Hasil Penelitian

1. Noviawaty & Yuliandi

(2014)

Pengaruh Store

Atmosphere Terhadap

Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Outlet

Nyenyes Palembang

Terbukti bahwa

store atmosphere

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian.

2.

Nugraha, Suharyono &

Andriani

(2015)

Pengaruh Word Of Mouth

Terhadap Keputusan

Pembelian Dan Kepuasan

Konsumen (Studi Pada

Konsumen Kober Mie

Setan Jalan Simpang

Soekarno-Hatta Nomor 1-

2 Malang)

Terbukti bahwa

word of mouth

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian dan

kepuasan

konsumen.

3. Korniawan & Santosa

(2015)

Analisis Pengaruh Lokasi,

Kualitas Pelayanan Dan

Persepsi Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Di

T.B Rajawali Kalicilik,

Demak (Studi Pada Toko

Bangunan Rajawali

Kalicilik, Demak)

Terbukti bahwa

lokasi, kualitas

pelayanan, dan

persepsi harga

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian.

4.

Verina, Yulianto, &

Wasis A.

(2014)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Keputusan Pembelian

Pada Toko Fashion Di

Jejaring Sosial Facebook

(Survei Pada Konsumen

Toko Fashion Di Jejaring

Sosial Facebook Yang

Berlokasi Di Indonesia)

Terbukti bahwa

atmosfir dan

promosi lebih

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian

dibanding harga

dan produk.

43

No. Peneliti

(Tahun) Judul Hasil Penelitian

5.

Hussain

& Ali

(2015)

Effect of Store

Atmosphere on Consumer

Purchase Intention

Terbukti bahwa

store atmosphere

berpengaruh

terhadap minat beli

konsumen

44

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 1

Model Kerangka Pemikiran Penelitian

45

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijabarkan, maka dapat

dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam

penelitian ini, yaitu:

a. Ho1: β1 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga

(X1) terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha1: β1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X1)

terhadap keputusan pembelian (Y).

b. Ho2: β2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi

(X2) terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha2: β2 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi (X2)

terhadap keputusan pembelian (Y).

c. Ho3: β3 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel store

atmosphere (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha3: β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel store

atmosphere (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).

d. Ho4: β4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel word of

mouth (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha3: β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel word of mouth

(X3) terhadap keputusan pembelian (Y).

46

e. Ho5: β1,2,3,4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga

(X1), lokasi (X2), store atmosphere (X3), dan word of mouth (X4)

terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha5: β1,2,3,4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X1),

lokasi (X2), store atmosphere (X3), dan word of mouth (X4) terhadap

keputusan pembelian (Y).

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan responden dalam penelitian

adalah masyarakat yang pernah melakukan pembelian di Warunk Upnormal

Cinere. Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Agustus 2018. Pada

penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan pengaruh

antara variabel independen yaitu lokasi (X1), harga (X2), store atmosphere

(X3), dan word of mouth (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan

pembelian (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:115). Jadi populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen

tertentu dimana kita dapat menarik beberapa kesimpulan.

Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

masyarakat yang pernah melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere

selama 6 bulan terakhir.

47

2. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel non-

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2011:116).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan non-probability sampling

dengan cara incidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2011:122).

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melakukan

pembelian di Warunk Upnormal Cinere.

Sugiyono (2011) menyarankan tentang ukuran sampel untuk

penelitian sebagai berikut:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

b. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30.

c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitian ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel

= 10 x 5 = 50.

48

Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel

masing-masing antara 10 s/d 20. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut

maka peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian

ini adalah sebanyak 60 sampel.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Menurut Sunyoto (2014:28) data primer adalah data asli yang

dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah riset secara khusus.

Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari

sumbernya, sehingga periset merupakan tangan pertama yang

memperoleh data tersebut. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data

dengan langkah menyebar kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142). Kuesioner

merupakan instrumen penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis

yang disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan, dan dibagikan

langsung kepada koresponden, yaitu konsumen yang pernah melakukan

pembelian di Warunk Upnormal Cinere selama 6 bulan terakhir.

Kuesioner diukur menggunakan skala likert (likert scale).

49

2. Data sekunder

Sunyoto (2014:42) menyatakan bahwa ada beberapa pengertian

data sekunder yang dapat menjadi rujukan untuk dapat digunakan dalam

suatu riset yaitu:

a) Data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan tidak

hanya untuk satu riset tertentu saja.

b) Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak

lain, bukan oleh periset itu sendiri, untuk tujuan lain, hal ini

mengandung arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang

sudah ada untuk risetnya.

c) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data dan sudah dipublikasikan kepada masyarakat

pengguna data.

d) Data sekunder mencakup informasi yang telah dikumpulkan dan

hanya mungkin relevan dengan permasalahan yang ada.

Dengan kata lain, data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung dan ataupun telah disajikan oleh pihak lain (Sugiyono,

2011:81). Dalam hal ini peneliti menggunakan data sekunder yakni dengan

Riset Perpustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh bahan yang diperlukan antara lain melalui buku, jurnal dan

internet yang berkaitan dengan topik penelitian.

50

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.

1. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, peneliti

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas ini dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom

(df)= n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel, dan alpha=0,05 (dengan

uji dua sisi). Serta dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang

digunakan, ialah sebagai berikut:

1) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dianggap valid.

2) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2013:47). Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach

51

Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48).

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, penulis

melakukan uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolineartias.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal.

Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk

mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:154).

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang

lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot untuk

menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada

prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

52

histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan uji

normalitas adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati- hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik

dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2013:156). Selain dengan

melihat kurva probability plot, uji normalitas juga dapat dilakukan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila nilai

sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi dengan normal. Namun jika

nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi dengan normal.

b. Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

53

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedestisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali,

2013:134).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1) Uji Scatterplot

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013:134).

2) Uji Glejser

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan uji glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model

regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi

dari masing-masing variabel bebas ada signifikan pada tingkat

kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala

heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan

diatas 5%, mengindifikasikan tidak adanya gejala

heteroskedastisitas.

54

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama

dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipanggil

untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:104).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu

variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel

dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variable independen

atau bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian, sedangkan variabel independennya adalah harga, lokasi, store

atmosphere, dan word of mouth.

Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda

dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + е

55

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

α = Konstanta

b1-b4 = Koefisien Variabel Independen

X1 = Harga

X2 = Lokasi

X3 = Store Atmosphere

X4 = Word of Mouth

е = Error

Pembuktian hipotesis dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F,

dan koefisien determinasi.

a. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

dependen (Ghozali, 2013:97). Cara melakukan uji t adalah dengan

melihat jumlah degree of freedom (df). Bila jumlah degree of freedom

(df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho

yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif,

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

memengaruhi variabel dependen. Kemudian dengan membandingkan

antara thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

56

b. Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan

menerima Ha (Ghozali, 2013:96).

c. Koefisen Determinasi (R2)

Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013:95).

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan

mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode

pengukuran sikap yang digunakan dengan skala Likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument

yang akan berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono, 2011:93).

57

Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

58

Tabel 3. 1

Tabel Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Harga (X1)

Oentoro

(2012:150)

1. Harga sesuai

dengan manfaat

produk

Likert

2. Harga sesuai

dengan kualitas

produk

Likert

3. Harga yang

ditetapkan dapat

memberikan rasa

puas kepada

konsumen

Likert

Lokasi (X2)

Berman dan

Evans

(2010:287)

Lalu lintas

pejalan kaki

4. Lalu lintas pejalan

kaki yang tinggi Likert

Lalu lintas

kendaraan

5. Lalu lintas

kendaraan yang

tinggi

Likert

Fasilitas parkir

6. Luasnya tempat

parkir

7. Tempat parkir yang

dekat dengan toko

8. Tempat parkir yang

aman

Likert

Transportasi 9. Akses transportasi

massa yang mudah Likert

Komposisi toko

10. Ukuran toko yang

luas

11. Tampilan toko

yang memiliki

daya tarik

Likert

Spesifikasi toko

12. Toko mudah

terlihat dari jalan

raya

13. Kondisi bangunan

toko yang baik

Likert

59

Variabel Dimensi Indikator Skala

Store

Atmosphere (X3)

Berman dan

Evans

(2010:509)

Exterior

14. Plang nama toko

terlihat jelas

15. Tersedia jalan

masuk toko yang

lebar

Likert

Interior

16. Lantai toko yang

baik

17. Warna interior

yang menarik

18. Pencahayaan yang

baik

19. Aroma di dalam

toko yang segar

20. Musik yang

membuat nyaman

21. Perlengkapan toko

seperti meja

didesain dengan

baik

22. Pengaturan suhu

yang baik

23. Karyawan yang

berpenampilan

baik

24. Label harga

terlihat jelas

25. Toko yang bersih

Likert

Store layout

26. Terdapat toilet di

dalam toko

27. Terdapat area

merokok pada toko

28. Posisi kasir yang

jelas

Likert

Interior displays

29. Menghias toko

pada event tertentu

dengan baik

Likert

Word of Mouth

(X4)

Hasan

(2010:32)

30. Mendengar

pengalaman positif

tentang produk

Likert

60

Variabel Dimensi Indikator Skala

31. Mendapat

rekomendasi

produk

Likert

32. Didorong orang

lain untuk membeli

produk

Likert

33. Mendengar

promosi tentang

produk

Likert

Keputusan

Pembelian (Y)

Kotler dan Keller

(2009:235)

Tjiptono

(2012:184)

Penyalur

Metode

pembayaran

34. Letak toko yang

strategis

35. Produk yang

beragam

36. Metode

pembayaran yang

mudah

Likert

Likert

61

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Warunk Upnormal pertama kali didirikan oleh Citarasa Prima Group

(CRP Group) sejak tahun 2014. Restoran pertamanya didirikan di Jl. P. H.

H.Mustofa no. 73, Bandung. Dalam waktu kurang dari setahun setelah

didirikan, Warunk Upnormal telah memiliki 9 cabang yaitu di Suci, Istana

Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2, Antapani, Cimindi-

Cimahi, Buah Batu, dan Tasikmalaya. Dan kini memasuki tahun

keempatnya, Warunk Upnormal sudah mempunyai hampir 80 cabang yang

tersebar di kota-kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Bali, Banjarmasin,

Banten, Batam, Bekasi, Bogor, Cilacap, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta,

Jambi, Jatinangor, Karawang, Kediri, Lampung, Makassar, Malang,

Palembang, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Subang,

Sumenep, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.

Warunk Upnormal Cinere sendiri didirikan tahun 2017 dan beralamat

di Jl. Cinere Raya No. 12A, Depok dan beroperasi mulai pukul 12 siang

hingga 12 malam. Warunk Upnormal Cinere menjual Indomie dengan

berbagai macam topping dan kreasi, roti bakar, serta beraneka macam kopi.

Warunk Upnormal Cinere juga dilengkapi dengan fasilitas seperti wifi gratis,

dan permainan UNO (www.warunkupnormal.com).

62

B. Analisis dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden memberikan gambaran mengenai

karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi

jenis kelamin, rentang usia, pendidikan akhir, dan pekerjaan atau kegiatan

responden.

Responden dalam penelitian ini adalah laik-laki/perempuan yang

pernah melakukan pembelian dan mengonsumsi produk makanan atau

minuman di Warunk Upnormal Cinere dalam jangka waktu kurang dari atau

sama dengan 6 bulan selama penelitian berlangsung. Jumlah responden

adalah sebanyak 60 orang. Adapun uraian gambaran umum responden pada

penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 1

Jenis Kelamin Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Laki-laki 23 38,3%

Perempuan 37 61,7%

Total 60 100%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

63

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak berjenis

kelamin perempuan yaitu berjumlah 37 responden atau sebesar 61,7%,

sedangkan sisanya laki-laki berjumlah 23 responden atau sebesar 38,3%.

b. Karakteristik responden menurut usia

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 2

Usia Responden

Keterangan Jumlah Persentase

12 – 25 Tahun 39 65%

26 – 45 Tahun 11 18,3%

46 – 65 Tahun 10 16,7%

>65 Tahun 0 0%

Total 60 100%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang berusia 12 –

25 tahun berjumlah 39 responden atau sebesar 65% dan memiliki jumlah

terbesar. Selanjutnya responden yang berusia 26 – 45 tahun berjumlah 11

responden atau sebesar 18,3%, dan jumlah responden yang berusia 46 –

65 tahun berjumlah 10 responden atau sebesar 16,7% serta tidak ada

responden yang berusia lebih dari 65 tahun.

64

c. Karakteristik responden menurut pendidikan akhir

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pendidikan akhir

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 3

Pendidikan Akhir Responden

Keterangan Jumlah Persentase

SD/SMP/SMA 24 40%

D1/D2/D3 10 16,7%

S1 19 31,7%

S2/S3 7 11,6%

Total 60 100%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 data menunjukkan 24 responden atau sebesar

40% berpendidikan akhir SD/SMP/SMA, 10 responden atau sebesar

16,7% berpendidikan akhir D1/D2/D3, 19 responden atau sebesar 31,7%

berpendidikan akhir S1, dan yang berpendidikan akhir S2/S3 7

responden atau sebesar 11,6%, serta 2 responden atau sebesar 3,3%

berpendidikan diluar pilihan.

d. Karakteristik responden menurut pekerjaan/kegiatan

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut

pekerjaan/kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

65

Tabel 4. 4

Pekerjaan atau Kegiatan Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Pelajar/mahasiswa 31 51,70%

PNS 7 11,70%

Pegawai Swasta 12 20%

Wiraswasta 6 10%

Ibu rumah tangga 2 3,30%

Lain-lain 2 3,30%

Total 60 100%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 data menunjukkan 31 responden atau 51,7%

dari seluruh responden adalah pelajar/mahasiswa, responden yang

berprofesi sebagai PNS berjumlah 7 responden atau 11,7%, responden

yang berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 12 responden atau

20%, responden yang berprofesi sebagai wiraswasta berjumlah 6

responden atau 10%, dan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga

berjumlah 2 responden atau 3,3%, serta responden yang berprofesi diluar

pilihan sebanyak 2 responden atau 3,3%.

2. Hasil Uji Kualitas Data

Sebelum Kuesioner dibagikan kepada 60 responden, peneliti

melakukan prasurvei kepada 30 orang responden dengan memberikan 36

butir pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian variabel utama, yaitu: harga,

lokasi, store atmosphere, word of mouth dan keputusan pembelian untuk

menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan yang diajukan.

66

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n

– 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel, dan alpha=0,05 (dengan uji dua

sisi). Nilai r tabel yaitu sebesar 0,361 yang didapat dari degree of freedom

(df) = n – , dalam hal ini n adalah jumlah sampel pretest yaitu 30

responden. Maka (df) = 30-2 = 28, pada rtabel dengan alpha = 5% atau

0,05 dan (df) = 28, didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu pernyataan

atau indikator dinyatakan valid apabila rhitung > 0,361 dan sebaliknya.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari lima variabel

yang digunakan dalam penelitian ini. harga, lokasi, store atmosphere,

word of mouth, dan keputusan pembelian dengan 30 sampel responden.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.

1) Variabel Harga (X1)

Tabel 4. 5

Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X1)

Pernyataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

Harga 1 0,361 0,790 Valid

Harga 2 0,361 0,952 Valid

Harga 3 0,361 0,952 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018

67

Tabel 4.5 menunjukkan variabel harga (X1) mempunyai kriteria

valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung

yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

2) Variabel Lokasi (X2)

Tabel 4. 6

Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi (X2)

Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

Lokasi 1 0,361 0,938 Valid

Lokasi 2 0,361 0,893 Valid

Lokasi 3 0,361 0,816 Valid

Lokasi 4 0,361 0,604 Valid

Lokasi 5 0,361 0,614 Valid

Lokasi 6 0,361 0,776 Valid

Lokasi 7 0,361 0,815 Valid

Lokasi 8 0,361 0,553 Valid

Lokasi 9 0,361 0,938 Valid

Lokasi 10 0,361 0,893 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018

Tabel 4.6 menunjukkan semua item pernyataan pada variabel lokasi

(X2) mempunyai kriteria valid dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel

yaitu 0,361.

68

3) Variabel Store Atmosphere (X3)

Tabel 4. 7

Hasil Uji Validitas Store Atmosphere (X3)

Peryataan Nilai r Tabel Nilai r

Hitung Keterangan

SA 1 0,361 0,927 Valid

SA 2 0,361 0,934 Valid

SA 3 0,361 0,785 Valid

SA 4 0,361 0,888 Valid

SA 5 0,361 0,882 Valid

SA 6 0,361 0,920 Valid

SA 7 0,361 0,848 Valid

SA 8 0,361 0,857 Valid

SA 9 0,361 0,913 Valid

SA 10 0,361 0,934 Valid

SA 11 0,361 0,496 Valid

SA 12 0,361 0,927 Valid

SA 13 0,361 0,875 Valid

SA 14 0,361 0,780 Valid

SA 15 0,361 0,934 Valid

SA 16 0,361 0,545 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018

Tabel 4.7 menunjukkan variabel store atmosphere (X3)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

69

4) Variabel Word of Mouth (X4)

Tabel 4. 8

Hasil Uji Validitas Word of Mouth (X4)

Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

WoM 1 0,361 0,754 Valid

WoM 2 0,361 0,892 Valid

WoM 3 0,361 0,679 Valid

WoM 4 0,361 0,824 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018

Tabel 4.8 menunjukkan variabel word of mouth (X4) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

5) Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4. 9

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

KP 1 0,361 0,783 Valid

KP 2 0,361 0,873 Valid

KP 3 0,361 0,869 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018

Tabel 4.9 menunjukkan variabel keputusan pembelian (Y)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

70

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha 0,70 (Ghozali, 2013:48). Tabel 4.9 menunjukkan

hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4. 10

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N of items Keterangan

Harga (X1) 0,880 3 Reliabel

Lokasi (X2) 0,931 10 Reliabel

Store Atmosphere

(X3) 0,971 16 Reliabel

Word of Mouth

(X4) 0,792 4 Reliabel

Keputusan

Pembelian (Y) 0,786 3 Reliabel

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 24, 2018

Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel harga

sebesar 0,880, lokasi sebesar 0,931, store atmosphere sebesar 0,971,

word of mouth sebesar 0,792 dan keputusan pembelian sebesar 0,786.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner

ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70.

Maka semua variabel dinyatakan reliabel dan penelitian ini dapat

dilanjutkan.

71

3. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan

hasil yang telah diperoleh dari jawaban seluruh responden terhadap masing-

masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Harga (X1)

Variabel X1 pada penelitian ini menggunakan 3 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap harga

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. 11

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Harga yang ditetapkan di

Warunk Upnormal

Cinere sesuai dengan

manfaat yang saya

rasakan

0% 0% 13,3% 55% 31,7%

2

Harga yang ditetapkan di

Warunk Upnormal

Cinere sesuai dengan

kualitas yang saya

dapatkan

0% 0% 10% 51,7% 36,7%

3

Harga yang ditetapkan di

Warunk Upnormal

Cinere membuat saya

puas

0% 0% 10% 51,7% 36,7%

Rata-rata 0% 0% 11,1% 52,8% 35%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

72

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada variabel Harga mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 52,8%. Dan dari 3 butir peryataan

yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan nomor 1, hal

ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar

55% pada pernyataan nomor 1.

b. Lokasi (X2)

Variabel X2 pada penelitian ini menggunakan 10 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap lokasi

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. 12

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lokasi

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Lokasi Warunk

Upnormal Cinere

dilalui banyak

pejalan kaki

0% 0% 10% 51,67% 36,67%

2

Lokasi Warunk

Upnormal Cinere

dilalui banyak

kendaraan

0% 0% 3,33% 51,67% 35%

3

Warunk Upnormal

Cinere memiliki

tempat parkir yang

luas

0% 0% 5% 60% 33,33%

4

Letak tempat

parkir dekat

dengan Warunk

Upnormal Cinere

0% 0% 13,33% 50% 35%

5

Warunk Upnormal

Cinere memiliki

tempat parkir yang

aman

0% 0% 13,33% 58,33% 28,33%

73

No. Pernyataan STS TS R S SS

6

Lokasi Warunk

Upnormal Cinere

mudah dijangkau

oleh transportasi

umum

0% 3,33% 13,33% 58,33% 23,33%

7

Ukuran Warunk

Upnormal Cinere

luas

0% 3,33% 3,33% 63,33% 28,33%

8

Tampilan Warunk

Upnormal Cinere

menarik

0% 1,67% 8,33% 60% 30%

9

Warunk Upnormal

Cinere mudah

terlihat dari jalan

raya

0% 0% 10% 51,67% 36,67%

10

Warunk Upnormal

Cinere memiliki

kondisi bangunan

yang baik

0% 8,33% 3,33% 51,67% 35%

Rata-rata 0 6,67% 8,64% 50,76% 29,24%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada variabel lokasi mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 50,76%. Dan dari 10 butir

peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan

nomor 7, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab

“setuju” sebesar 63,3% pada peryataan nomor 7.

c. Store Atmosphere (X3)

Variabel X3 pada penelitian ini menggunakan 16 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-

74

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap store

atmosphere dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. 13

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Store Atmosphere

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Plang Warunk

Upnormal Cinere

terlihat jelas

0% 0% 1,7% 53,3% 45%

2

Warunk Upnormal

Cinere memiliki jalan

masuk yang lebar

0% 0% 1,7% 55% 43,3%

3

Warunk Upnormal

Cinere memiliki lantai

yang baik

0% 0% 5% 51,7% 43,3%

4

Warunk Upnormal

Cinere memiliki warna

interior yang menarik

0% 0% 1,7% 61,7% 36,7%

5

Warunk Upnormal

Cinere memiliki

pencahayaan yang baik

0% 0% 5% 60% 35%

6

Warunk Upnormal

Cinere memiliki aroma

yang segar

0% 0% 9% 58,3% 38,3%

7

Warunk Upnormal

Cinere memasang musik

yang membuat nyaman

0% 0% 1,7% 63,3% 35%

8

Perlengkapan di Warunk

Upnormal Cinere seperti

meja didesain dengan

baik

0% 0% 1,7% 65% 33,3%

75

No. Pernyataan STS TS R S SS

9

Suhu di Warunk

Upnormal Cinere

membuat nyaman

0% 0% 1,7% 53,3% 45%

10

Karyawan Warunk

Upnormal Cinere berpenampilan baik

0% 0% 1,7% 55% 43,3%

11

Harga pada menu yang

disediakan Warunk

Upnormal Cinere

terlihat jelas

0% 0% 5% 51,7% 43,3%

12

Warunk Upnormal

Cinere memiliki tingkat

kebersihan toko yang

baik

0% 0% 1,7% 61,7% 36,7%

13

Terdapat toilet di

Warunk Upnormal

Cinere

0% 0% 8,3% 56,7% 33,3%

14

Terdapat area merokok

di Warunk Upnormal

Cinere

0% 8,3% 3,3% 51,7% 35%

15 Posisi kasir di Warunk

Upnormal Cinere jelas 0% 0% 1,7% 55% 43,3%

16

Warunk Upnormal

Cinere dihias dengan

baik mengikuti waktu

tertentu (contoh:

Ramadhan)

0% 5% 15% 46,7% 30%

Rata-rata 0% 0,8% 4,1% 56,3% 38,8%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada variabel store atmosphere

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 56,33%. Dan dari 16

butir pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah

76

pernyataan nomor 8. Hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden

menjawab “setuju” sebesar 65% pada peryataan nomor 8.

d. Word of Mouth (X4)

Variabel X4 pada penelitian ini menggunakan 4 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pembelian

impulsif dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. 14

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Saya mendengar

pengalaman positif orang

lain tentang Warunk

Upnormal Cinere

0% 0% 13,3% 55% 31,7%

2

Saya mendapat

rekomendasi dari orang

lain untuk mencoba

Warunk Upnormal

Cinere

0% 0% 10% 51,7% 36,7%

3

Saya didorong orang lain

untuk mencoba Warunk

Upnormal Cinere

0% 1,7% 11,7% 53,3% 30%

4

Saya mendengar promosi

dari orang lain tentang

Warunk Upnormal

Cinere

0% 0% 6,7% 60% 31,7%

Rata-rata 0% 0,4% 10,4% 55% 32,5%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

77

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pada variabel word of mouth

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 55%. Dan dari 4 butir

pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan

nomor 4, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab

“setuju” sebesar 60% pada peryataan nomor 4.

e. Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Y pada penelitian ini menggunakan 3 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pembelian

impulsif dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. 15

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Saya memutuskan untuk

melakukan pembelian di

Warunk Upnormal Cinere

karena letak tokonya yang strategis

0% 8,3% 3,3% 51,7% 35,0%

2

Saya memutuskan untuk

melakukan pembelian di

Warunk Upnormal Cinere

karena pilihan makanan dan

minumannya beragam

0% 0% 1,7% 55% 43,3%

3

Saya memutuskan untuk

melakukan pembelian di

Warunk Upnormal Cinere

karena metode

pembayarannya yang

mudah

0% 5% 15% 46,7% 30%

Rata-rata 0% 4,4% 6,7% 51,1% 36,1%

Sumber: Diolah dari data primer, 2018

78

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa pada variabel keputusan pembelian

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 51,1%. Dan dari 4 butir

peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan

nomor 2, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab

“setuju” sebesar 55% pada peryataan nomor 2.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:154). Dalam uji

normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Uji normalitas data dengan analisis grafik menggunakan

pengelolahan SPSS versi 25.0 menghasilkan grafik sebagai berikut:

79

Gambar 4. 1

Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Pada gambar kurva p-plot di atas terlihat titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model regresi layak

dipakai karena asumsi normalitas.

Selain uji grafik, peneliti juga melengkapi pengujian normalitas

dengan uji statistik untuk menegaskan hasil uji normalitas grafik di atas.

80

Tabel 4. 16

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,70249698

Most Extreme Differences Absolute ,107

Positive ,107

Negative -,049

Test Statistic ,107

Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, nilai sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,083.

Yang berarti bahwa data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedestisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali,

2013:134). Uji heterokedestisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah,

yaitu secara grafik dan secara statistik, berdasarkan hasil pengolahan data

maka hasil uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:

81

Gambar 4. 2

Hasil Uji Heterokedestisitas Scatterplot

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat

bahwa titik-titik menybar secara acak serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Selain itu, untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas, peneliti

juga melakukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser. Jika nilai

signifikansi di bawah 5% atau 0,05 maka terdapat gejala

heteroskedastisitas sedangkan Jika nilai signifikansi di atas 5% atau 0,05

maka tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil

pengolahan data hasil uji glejser dapat dilihat sebagai berikut:

82

Tabel 4. 17

Hasil Uji Heterokedestisitas Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,720 ,698 2,465 ,017

Harga ,102 ,078 ,394 1,313 ,195

Lokasi ,007 ,015 ,082 ,451 ,654

Store Atmosphere -,013 ,014 -,176 -,958 ,342

Word of Mouth -,109 ,076 -,474 -1,423 ,160

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, tidak ada variabel bebas yang memiliki

signifikansi di bawah 0,05. Variabel harga (X1) memiliki signifikansi

0,195, variabel lokasi (X2) memiliki signifikansi 0,654, variabel store

atmosphere (X3) memiliki signifikansi 0,342 dan variabel word of mouth

(X4) memiliki signifikansi 0,160. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pada model regresi tidak ada masalah heterokedastisitas atau

bebas dari heterokedastisitas.

c. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel

83

independen sama dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang

umum dipanggil untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,

2013:105).

Tabel 4. 18

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007 ,187 5,351

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000 ,508 1,968

Store

Atmosphere

,096 ,023 ,368 4,217 ,000 ,501 1,997

Word of

Mouth

,365 ,125 ,463 2,919 ,005 ,152 6,589

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan hasil tabel 4.18 di atas, uji hasil Variance Inflation

Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < 10 dan

tolerance > 0,1 yaitu variabel harga (X1) memiliki nilai tolerance 0,187

dan nilai VIF 5,351, variabel lokasi (X2) yang memiliki nilai tolerance

0,508 dan nilai VIF 1,968, variabel store atmosphere (X3) memiliki nilai

tolerance 0,501 dan nilai VIF 1,997, serta variabel word of mouth yang

memiliki nilai tolerance 0,152 dan nilai VIF 6,589. Maka dapat

dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolonieritas

84

antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga

dapat digunakan dalam penelitian ini.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu

variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel

dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variable independen

atau bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian, sedangkan variabel independennya adalah harga, lokasi, store

atmosphere, dan word of mouth.

Tabel 4. 19

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000

Store Atmosphere ,096 ,023 ,368 4,217 ,000

Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

85

Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + е

Y= -1,490 - 0,360X1 + 0,140X2 + 0,96X3 + 0,365X4 + e

Keterangan:

Y = keputusan pembelian

α = konstanta

X1 = harga

X2 = lokasi

X3 = store atmosphere

X4 = word of mouth

b1 = koefisien harga

b2 = koefisien lokasi

b3 = koefisien store atmosphere

b4 = koefisien word of mouth

e = error

Berdasarkan tabel 4. 19 dan persamaan di atas, diperoleh nilai

konstanta sebesar -1,490 menunjukkan bahwa ketika variabel harga, lokasi,

store atmosphere, dan word of mouth nilainya sama dengan nol, maka nilai

keputusan pembelian adalah -1,490.

a. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

dependen (Ghozali, 2013:97). Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada

86

pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat,

dan sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah

hasil uji t dalam penelitian ini:

Tabel 4. 20

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000

Store Atmosphere ,096 ,023 ,368 4,217 ,000

Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diperoleh thitung untuk X1 sebesar -

2,828, X2 sebesar 5,825, X3 sebesar 4,217, dan X4 sebesar 2,919. Untuk

menentukan ttabel digunakan lampiran statistika tabel t, dengan

menggunakan ∞/2 , n- k – 1. Maka didapatkan hasil 0,05/2, 60-4-1 =

0,025, 55. Sehingga didapatkan ttabel 2,00404.

87

Tabel 4. 21

Tabel t Statistika

Pr df Signifikansi

0,025

54 2,00488

55 2,00404

56 2,00324

Sumber: Junaidi, 2010

Berikut ini analisis dari uji parsial antara harga, lokasi, store

atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian Warunk

Upnormal Cinere. Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing

variabel secara parsial dari hasil uji t.

1. Pengaruh harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)

Terlihat bahwa thitung untuk variabel harga adalah │-2.828│.

Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (│-2,828│ > 2,00404).

Maka dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian. Tanda negatif menunjukkan variabel

harga memberikan pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian,

di mana ketika harga semakin tinggi, maka keputusan pembelian

menurun atau sebaliknya, ketika harga semakin rendah, maka

keputusan pembelian meningkat. Harga yang dimaksud adalah

kesesuaian harga yang dinilai berdasarkan manfaat, kualitas, dan

kepuasan yang diperoleh oleh responden. Sehingga dengan hal ini

Ho ditolak dan Ha diterima.

88

Hal ini diasumsikan terjadi karena adanya ketidaksesuaian

atau belum sesuainya manfaat, kualitas, dan kepuasan yang

dirasakan oleh konsumen dengan harga yang ditetapkan oleh

Warunk Upnormal Cinere, di mana harga berada di bawah

ekspektasi konsumen yang artinya harga dinilai terlalu rendah untuk

manfaat, kualitas, dan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen

Warunk Upnormal Cinere.

2. Pengaruh lokasi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

Terlihat bahwa thitung untuk variabel lokasi adalah 5,825. Hal

ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (5,825 > 2,00404). Maka

dapat disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian. Tanda positif menunjukkan variabel

lokasi memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian,

di mana ketika lokasi dinilai semakin baik, maka akan keputusan

pembelian akan meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan

Ha diterima.

Peter dan Olson (2014:268) menyatakan lokasi adalah aspek

penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses

ke toko, menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola

belanja konsumen secara signifikan.

Lokasi toko yang baik akan memberikan peluang bagi

perusahaan untuk bersaing dan merebut konsumen. Jika konsumen

merasa akses menuju toko mudah, atau toko tersebut memiliki lokasi

89

yang baik, maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian di

toko tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Raharjo dan Santosa (2015) yang berjudul "Analisis Pengaruh

Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak” yang menyatakan

bahwa lokasi menentukan penerimaan dan intensitas kunjungan yang

dilakukan seseorang pada toko untuk membeli suatu produk. Lokasi

yang baik dengan kemudahan dan aksebilitas yang tinggi akan

menjadi salah satu tujuan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

dan sebaliknya lokasi penjualan yang memiliki aksebilitas yang sulit

akan menjadikan calon konsumen untuk menjangkaunya. Sehingga

lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Pengaruh store atmosphere (X3) terhadap keputusan

pembelian (Y)

Terlihat bahwa thitung untuk variabel store atmosphere adalah

4,217. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (4,217 >

2,00404). Maka dapat disimpulkan bahwa store atmosphere

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tanda

positif menunjukkan variabel store atmosphere memberikan

pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika store

atmosphere dinilai semakin baik, maka keputusan pembelian akan

meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.

90

Berman dan Evans (2010:508) menyatakan bahwa

atmosphere dari suatu toko dapat mempengaruhi kenyamanan

belanja konsumen, seperti berkeliling, keinginan untuk

berkomunikasi dengan pegawai, kecenderungan untuk membuang-

buang waktu dan uang dari yang direncanakan dan kemungkinan

untuk menjadi pelanggan tetap. Store atmosphere merupakan salah

satu elemen penting yang mampu memengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Noviawaty dan Yuliandi (2014) yang berjudul

“Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang” yang menyatakan

bahwa dalam keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya

memberi respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh

pengecer, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan

pembelian yang menyenangkan bagi konsumen, sehingga konsumen

tersebut memilih toko yang disukai dan melakukan pembelian.

Pernyataan tersebut dipertegas oleh pernyataan “customer

purchasing behavior is also inbfluenced by the store atmosphere”

Levy & Weitz (2001:556).

91

4. Pengaruh Word of Mouth (X4) terhadap Keputusan Pembelian

(Y)

Terlihat bahwa thitung untuk variabel word of mouth adalah

2,919. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (2,919 >

2,00404). Maka dapat disimpulkan bahwa word of mouth

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tanda

positif menunjukkan variabel word of mouth memberikan pengaruh

positif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika word of mouth

dinilai semakin baik, maka akan keputusan pembelian akan

meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.

Menurut Kotler dan Keller (2012:568) word of mouth

communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut

merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi

baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau

jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.

Word of mouth menjadi media yang paling kuat dalam

mengomunikasikan produk atau jasa kepada dua atau lebih

konsumen (Hasan, 2010:32). Hal ini mengindikasikan bahwa word

of mouth memegang peranan penting dalam keputusan pembelian

seorang konsumen.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Nugraha, Suharyono, dan Kusumawati (2015) yang

berjudul “Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian

92

Dan Kepuasan Konsumen” yang menyatakan bahwa informasi

positif yang didapat oleh calon konsumen akan mendorong untuk

melakukan keputusan pembelian.

b. Hasil Uji Statitik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan

menerima Ha (Ghozali, 2013:96). Berikut adalah hasil uji F pada

penelitian ini:

Tabel 4. 22

Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 109,617 4 27,404 51,765 ,000b

Residual 29,117 55 ,529

Total 138,733 59

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar 51,765. Untuk

menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F, dengan

93

menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah variable -1)

atau 5-1 = 4 dan df 2 (n-k-1) atau 60-4-1 = 55. Maka didapatkan hasil

Ftabel sebesar 2,54.

Tabel 4. 23

Tabel F Statistika

df 2 df 1

3 4 5

54 2,78 2,54 2,39

55 2,77 2,54 2,38

56 2,77 2,54 2,38

Sumber: Junaidi, 2010.

Hal ini mengartikan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 51,765 > 2,54.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima

yang berarti variabel independen yaitu harga, lokasi, store atmosphere,

dan word of muth secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

c. Hasil Analisis Koefisen Determinasi

Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

94

(Ghozali, 2013:97). Berikut adalah hasil analisis koefisien determinasi

dalam penelitian ini

Tabel 4. 24

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .893a .790 .775 .728

a. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Lokasi, Store_Atmosphere, Harga

Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan kepada tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

penelitian ini memiliki nilai sebesar 0,775. Nilai tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh harga, lokasi, store

atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen

Warunk Upnormal Cinere. Koefisien determinasi tersebut memiliki

maksud bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

adalah sebesar 77,5%. Sisanya sebesar 22,5% dipengaruhi variabel lain

selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis

pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth terhadap

keputusan pembelian dengan menggunakan model regresi linear berganda,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Harga berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pembelian

(studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).

2. Lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian

(studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).

3. Store atmosphere berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).

4. Word of mouth berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).

5. Harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada Warunk

Upnormal Cinere).

98

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk Perusahaan

a. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh

negatif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan

oleh Warunk Upnormal Cinere berada di bawah ekspektasi

konsumen jika dibandingkan dengan manfaat, kualitas, dan kepuasan

yang dirasakan oleh konsumen, yang artinya harga dinilai terlalu

rendah. Oleh karena itu, bisa menjadi pertimbangan oleh Warunk

Upnormal Cinere untuk meningkatkan harga karena sesuai dengan

hasil penelitian ini, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih tinggi

terhadap harga dengan manfaat, kualitas, dan kepuasan yang

dirasakan saat melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere.

b. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya lokasi, maka

akan semakin tinggi keputusan pembelian. Namun jika dilihat dari

hasil pembahasan analisis deskriptif, pada pernyataan nomor 10 di

variabel lokasi yang berbunyi “Warunk Upnormal Cinere memiliki

kondisi bangunan yang baik” terdapat sejumlah 8,3% responden

menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi

99

saran kepada Warunk Upnormal Cinere untuk lebih memperhatikan

kondisi bangunannya, seperti contohnya melakukan pengecekan

bangunan berkala.

Sama halnya dengan pengecekan fasilitas, pengecekan

bangunan juga sebaiknya dilakukan secara berkala agar dapat

mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan sebelum kerusakan

tersebut dirasakan oleh konsumen nantinya, sehingga membuat

konsumen merasa lebih aman dan nyaman.

c. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel store atmosphere

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya store

atmosphere, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian.

Namun jika dilihat dari hasil pembahasan analisis deskriptif, pada

pernyataan nomor 14 di variabel store atmosphere yang berbunyi

“Terdapat area merokok di Warunk Upnormal Cinere” terdapat

sejumlah 8,3% responden menjawab “tidak setuju”. Hal ini mungkin

dapat terjadi karena dua hal, pertama konsumen yang tidak merokok

merasa terganggu saat berdekatan dengan konsumen lain yang

merokok, atau kedua konsumen yang merokok tidak menyadari

dengan jelas area khusus yang disediakan untuk merokok.

Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi saran kepada

Warunk Upnormal Cinere untuk lebih memperjelas area khusus

perokok, contohnya dengan memasang papan petunjuk area merokok

100

dan papan larangan merokok pada area khusus konsumen bukan

perokok. Sehingga baik konsumen perokok maupun bukan perokok

bisa menyesuaikan tempat yang ingin mereka tempati pada saat

melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere.

d. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel word of mouth

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya word of mouth,

maka akan semakin tinggi keputusan pembelian. Word of mouth juga

memiliki nilai koefisien regresi paling tinggi yang menujukkan

bahwa word of mouth paling memberi pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian Warunk Upnormal Cinere.

Sesuai dengan yang dikutip dari www.nielsen.com (2015), di

Asia Tenggara, 88% konsumen menempatkan tingkat tertinggi

kepercayaan mereka pada rekomendasi word of mouth dari orang

yang mereka kenal. Untuk itu, disarankan kepada Warunk Upnormal

Cinere untuk mempertahankan hal-hal yang sudah dianggap baik

oleh konsumen, diantaranya lokasi dan store atmosphere yang

terbukti melalui penelitian ini memberi pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian. Sehingga, berdasarkan hal tersebut diharapkan

rekomendasi dari konsumen ke konsumen lainnya tentang Warunk

Upnormal Cinere meningkat.

101

2. Untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melibatkan jumlah sampel

yang lebih besar, sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat

digeneralisasikan. Selain itu, penelitian selanjutnya juga disarankan

untuk meneliti variabel-variabel lain yang juga mungkin berperan dalam

memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang manajemen pemasaran.

103

DAFTAR PUSTAKA

Berman, Barry & Evans, Joel R. 2010. “Retail Management A Strategic

Apporoach”. Twelfth Edition. Pearson. Jakarta.

Fitrianingrum & Wahyono, Tries Edi. 2013. “Pengaruh Harga Dan Mutu

Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler”. Modernisasi Vol. 9,

No.2

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program IBM

SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali. 2010. “Marketing dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)”.

Media Press. Yogyakarta.

Hussain, Riaz & Ali, Mazhar. “Effect of Store Atmosphere on Consumer

Purchase Intention”. 2015. International Journal of Marketing Studies; Vol. 7,

No. 2

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. “Dasar-Dasar Pemasaran”. Edisi

kesembilan. PT Indeks. Jakarta

______________________________, 2008. “Principles of Marketing”. Twelfth

Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. “Manajemen Pemasaran”. Edisi

ketiga belas. Erlangga. Jakarta.

______________________________, 2012. “Marketing Management”.

Fourteenth Edition. Pearson Prentice Hall. London.

Kotler, Philip. 2007. “Manajemen Pemasaran”. Edisi kedua belas. PT Indeks.

Jakarta.

Lamb, Charles W., Hair, Joseph F. & McDaniel, Carl. 2007. “Pemasaran”.

Salemba Empat. Jakarta.

Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2001. “Retailing Management”. Fourth

edition. McGraw-Hill Education. New York.

Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2014. “Retailing Management”. Ninth

Edition. McGraw-Hill Education. New York.

104

Noviawaty & Yuliandi, Beli. 2014. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang”.

Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya Vol.12, No.1

Nugraha, Finnan Aditya Ajie, Suharyono & Kusumawati, Andriani. 2015.

“Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Dan

Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Kober Mie Setan Jalan

Simpang Soekarno-Hatta Nomor 1-2 Malang)”. Jurnal Administrasi

Bisnis Vol. 22, No. 1

Oentoro, Deliyanti. 2012. “Manajemen Pemasaran Modern”. LaksBang

PRESSindo. Yogyakarta

Peter, J. P. & Olson, J. C.. 2011. “Consumer Behavior and Marketing Strategy”.

International Edition. McGraw-Hill. New York.

______________________. 2013. “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”.

Edisi kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.

___________________, 2014. “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”.

Edisi kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.

Priyanto, Duwi. 2008. “Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis dan Uji Statistik”.

Mediakom. Yogyakarta.

Raharjani, Jeni. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus

Pada Pasar Swalayan DI Kawasan Seputar Simpang Lima Semarang)”.

Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Vol. 2, No. 1

Raharjo, Korniawan & Santosa, Suryono Budi. 2015. “Analisis Pengaruh Lokasi,

Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak (Studi Pada Toko

Bangunan Rajawali Kalicilik, Demak)”. Diponegoro Journal Of

Management Vol. 4, No. 4, 1-11

Rangkuti, F. 2009. “Strategi Promosi yang Kreatif”. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Alfabeta.

Bandung.

Sujana, Asep. 2013. “Manajemen Minimarket”. Raih Asa Sukses. Bogor.

105

Sumardy, Marlin & Silviana, Melina Melone. 2011. “The Power of Mouth

Marketing”. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2014. “Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku

Konsumen”. CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Yogyakarta.

Swastha, Bashu & Sukotjo, Ibnu. 2010. “Pengantar Bisnis”. Edisi ketiga. Liberti.

Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2007. “Strategi Pemasaran”. Edisi kedua. ANDI. Yogyakarta.

_______________, 2012. “Service Management Mewujudkan Layanan Prima”. CV

Andi Offset. Yogyakarta.

Verina, Eunika, Yulianto, Edi & Latief, Wasis A. 2014. “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Toko Fashion Di Jejaring

Sosial Facebook (Survei Pada Konsumen Toko Fashion Di Jejaring

Sosial Facebook Yang Berlokasi Di Indonesia)”. Jurnal Administrasi

Bisnis Vol. 10, No. 1

Wiwoho, Ardjuno. 2008.”Pengetahuan Tata Hidang”. Esensi. Jakarta

www.indonesiana.tempo.co. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017

www.metrotvnews.com. Diakses pada tanggal 12 April 2018

www.topbrand-award.com. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017

www.warunkupnormal.com. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017

www.nielsen.com. Diakses pada tanggal 9 September 2018.

106

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Kepada YTH

Bapak/Ibu/Saudara/i/Responden Penelitian

Di tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Maudina Aisyah Putri

NIM : 11140810000102

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan

judul “PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD

OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA

RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE)”. Maka untuk mendukung

keberhasilan pelaksanaan penelitian ini, saya memohon kesediaan

Bapak/Ibu?saudara/I untuk mengisi daftar pernyataan yang saya ajukan.

Kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I merupakan bantuan yang sangat bernilai bagi

saya.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk mengisi

semua pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Maudina Aisyah Putri

107

IDENTITAS RESPONDEN

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan

Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menceklis pertanyaan dan pernyataan berikut ini:

Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I pernah mengonsumsi makanan dan minuman di

Warunk Upnormal Cinere? : ( ) Ya ( ) Tidak (Jika menjawab tidak,

silakan berhenti di sini)

Kapan terakhir kali Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I mengonsumsi makanan dan

minuman di Warunk Upnormal Cinere? : ( ) Kurang dari/sama dengan 6 bulan

yang lalu ( ) Lebih dari 6 bulan yang lalu (Jika menjawab lebih dari 6 bulan yang

lalu, silakan berhenti di sini)

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Usia : ( ) 12 – 25 tahun ( ) 26 – 45 tahun

( ) 46 – 65 tahun ( ) > 65 tahun

Pendidikan terakhir : ( ) SD/SMP/SMA ( ) D1/D2/D3 ( ) S1

( ) S2/S3 ( ) Lain-lain

Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) PNS

( ) Pegawai Swasta ( ) Wiraswasta

( ) Ibu tumah tangga ( ) Lain-Lain

108

CARA PENGISIAN KUESIONER

Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, pilihlah salah satu jawaban

yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/I paling tepat, dengan memberikan tanda ceklis (√)

pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

1. STS : Sangat Tidak Setuju = 1

2. TS = Tidak Setuju = 2

3. R = Ragu-ragu = 3

4. S = Setuju = 4

5. SS = Sangat Setuju = 5

DAFTAR PERNYATAAN

Harga

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Harga yang ditetapkan di Warunk

Upnormal Cinere sesuai dengan manfaat

yang saya rasakan

2

Harga yang ditetapkan di Warunk

Upnormal Cinere sesuai dengan kualitas

yang saya dapatkan

3 Harga yang ditetapkan di Warunk

Upnormal Cinere membuat saya puas

109

Lokasi

No. Pernyataan STS TS R S SS

1 Lokasi Warunk Upnormal Cinere dilalui

banyak pejalan kaki

2 Lokasi Warunk Upnormal Cinere dilalui

banyak kendaraan

3 Warunk Upnormal Cinere memiliki

tempat parkir yang luas

4 Letak tempat parkir dekat dengan Warunk

Upnormal Cinere

5 Warunk Upnormal Cinere memiliki

tempat parkir yang aman

6 Lokasi Warunk Upnormal Cinere mudah

dijangkau oleh transportasi umum

7 Ukuran Warunk Upnormal Cinere luas

8 Tampilan Warunk Upnormal Cinere

menarik

9 Warunk Upnormal Cinere mudah terlihat

dari jalan raya

10 Warunk Upnormal Cinere memiliki

kondisi bangunan yang baik

110

Store atmosphere

No. Pernyataan STS TS R S SS

1 Plang Warunk Upnormal Cinere terlihat

jelas

2 Warunk Upnormal Cinere memiliki jalan

masuk yang lebar

3 Warunk Upnormal Cinere memiliki lantai

yang baik

4 Warunk Upnormal Cinere memiliki

warna interior yang menarik

5 Warunk Upnormal Cinere memiliki

pencahayaan yang baik

6 Warunk Upnormal Cinere memiliki

aroma yang segar

7 Warunk Upnormal Cinere memasang

musik yang membuat nyaman

8 Perlengkapan di Warunk Upnormal

Cinere seperti meja didesain dengan baik

111

Store atmosphere

No. Pernyataan STS TS R S SS

9 Suhu di Warunk Upnormal Cinere

membuat nyaman

10 Karyawan Warunk Upnormal Cinere

berpenampilan baik

11 Harga pada menu yang disediakan

Warunk Upnormal Cinere terlihat jelas

12 Warunk Upnormal Cinere memiliki

tingkat kebersihan toko yang baik

13 Terdapat toilet di Warunk Upnormal

Cinere

14 Terdapat area merokok di Warunk

Upnormal Cinere

15 Posisi kasir di Warunk Upnormal Cinere

jelas

16

Warunk Upnormal Cinere dihias dengan

baik mengikuti waktu tertentu (contoh:

Ramadhan)

112

Word of mouth

No. Pernyataan STS TS R S SS

1 Saya mendengar pengalaman positif orang

lain tentang Warunk Upnormal Cinere

2

Saya mendapat rekomendasi dari orang

lain untuk mencoba Warunk Upnormal

Cinere

3 Saya didorong orang lain untuk mencoba

Warunk Upnormal Cinere

4 Saya mendengar promosi dari orang lain

tentang Warunk Upnormal Cinere

Keputusan pembelian

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

Saya memutuskan untuk melakukan

pembelian di Warunk Upnormal Cinere

karena letak tokonya yang strategis

2

Saya memutuskan untuk melakukan

pembelian di Warunk Upnormal Cinere

karena pilihan makanan dan minumannya

beragam

3

Saya memutuskan untuk melakukan

pembelian di Warunk Upnormal Cinere

karena metode pembayarannya yang

mudah

113

LAMPIRAN 2

HASIL UJI VALIDITAS

2.1 Variabel Harga

Correlations

Harga 1 Harga 2 Harga 3 Harga

Harga 1 Pearson Correlation 1 ,564** ,564** ,790**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000

N 30 30 30 30

Harga 2 Pearson Correlation ,564** 1 1,000** ,952**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000

N 30 30 30 30

Harga 3 Pearson Correlation ,564** 1,000** 1 ,952**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000

N 30 30 30 30

Harga Pearson Correlation ,790** ,952** ,952** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2.2 Variabel Lokasi

Correlations

Lokasi

1

Lokasi

2

Lokasi

3

Lokasi

4

Lokasi

5

Lokasi

6

Lokasi

7

Lokasi

8

Lokasi

9

Lokasi

10 Lokasi

Lokasi

1

Pearson

Correlation

1 ,892** ,803** ,469** ,436* ,635** ,726** ,489** 1,000** ,892** ,938**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

2

Pearson

Correlation

,892** 1 ,661** ,439* ,331 ,549** ,647** ,520** ,892** 1,000** ,893**

Sig. (2-

tailed)

,000

,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000

114

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

3

Pearson

Correlation

,803** ,661** 1 ,519** ,402* ,582** ,664** ,360 ,803** ,661** ,816**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000

,003 ,028 ,001 ,000 ,050 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

4

Pearson

Correlation

,469** ,439* ,519** 1 ,493** ,494** ,289 ,149 ,469** ,439* ,604**

Sig. (2-

tailed)

,009 ,015 ,003

,006 ,005 ,122 ,432 ,009 ,015 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

5

Pearson

Correlation

,436* ,331 ,402* ,493** 1 ,893** ,447* ,071 ,436* ,331 ,614**

Sig. (2-

tailed)

,016 ,074 ,028 ,006

,000 ,013 ,710 ,016 ,074 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

6

Pearson

Correlation

,635** ,549** ,582** ,494** ,893** 1 ,618** ,127 ,635** ,549** ,776**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,002 ,001 ,005 ,000

,000 ,503 ,000 ,002 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

7

Pearson

Correlation

,726** ,647** ,664** ,289 ,447* ,618** 1 ,663** ,726** ,647** ,815**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 ,122 ,013 ,000

,000 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

8

Pearson

Correlation

,489** ,520** ,360 ,149 ,071 ,127 ,663** 1 ,489** ,520** ,553**

Sig. (2-

tailed)

,006 ,003 ,050 ,432 ,710 ,503 ,000

,006 ,003 ,002

115

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

9

Pearson

Correlation

1,000** ,892** ,803** ,469** ,436* ,635** ,726** ,489** 1 ,892** ,938**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006

,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi

10

Pearson

Correlation

,892** 1,000** ,661** ,439* ,331 ,549** ,647** ,520** ,892** 1 ,893**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,000

,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lokasi Pearson

Correlation

,938** ,893** ,816** ,604** ,614** ,776** ,815** ,553** ,938** ,893** 1

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2.3 Variabel Word of Mouth

Correlations

Word of

Mouth 1

Word of

Mouth 2

Word of

Mouth 3

Word of

Mouth 4

Word of

Mouth

Word of

Mouth 1

Pearson

Correlation

1 ,564** ,347 ,467** ,754**

Sig. (2-tailed) ,001 ,061 ,009 ,000

N 30 30 30 30 30

Word of

Mouth 2

Pearson

Correlation

,564** 1 ,429* ,827** ,892**

Sig. (2-tailed) ,001 ,018 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30

116

Word of

Mouth 3

Pearson

Correlation

,347 ,429* 1 ,323 ,679**

Sig. (2-tailed) ,061 ,018 ,081 ,000

N 30 30 30 30 30

Word of

Mouth 4

Pearson

Correlation

,467** ,827** ,323 1 ,824**

Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,081 ,000

N 30 30 30 30 30

Word of

Mouth

Pearson

Correlation

,754** ,892** ,679** ,824** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2.4 Variabel Store Atmosphere

117

118

2.5 Variabel Keputusan Pembelian

Correlations

Keputusan

Pembelian 1

Keputusan

Pembelian 2

Keputusan

Pembelian 3

Keputusan

Pembelian

Keputusan Pembelian

1

Pearson

Correlation

1 ,480** ,448* ,783**

Sig. (2-tailed) ,007 ,013 ,000

N 30 30 30 30

Keputusan Pembelian

2

Pearson

Correlation

,480** 1 ,763** ,873**

Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000

N 30 30 30 30

Keputusan Pembelian

3

Pearson

Correlation

,448* ,763** 1 ,869**

Sig. (2-tailed) ,013 ,000 ,000

N 30 30 30 30

Keputusan Pembelian Pearson

Correlation

,783** ,873** ,869** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

119

LAMPIRAN 3

HASIL UJI RELIABILITAS

3.1 Variabel Harga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,880 3

3.2 Variabel Lokasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,931 10

3.3 Variabel Store Atmosphere

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,971 16

3.4 Variabel Word of Mouth

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,792 4

3.5 Variabel Keputusan Pembelian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,786 3

120

LAMPIRAN 4

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

4.1 Uji Normalitas

4.2 Uji Kolgomorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,70249698

Most Extreme Differences Absolute ,107

Positive ,107

Negative -,049

Test Statistic ,107

Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

121

4.3 Hasil Uji Heterokedestisitas

Uji Scatterplot

4.4 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,720 ,698 2,465 ,017

Harga ,102 ,078 ,394 1,313 ,195

Lokasi ,007 ,015 ,082 ,451 ,654

Store Atmosphere -,013 ,014 -,176 -,958 ,342

Word of Mouth -,109 ,076 -,474 -1,423 ,160

a. Dependent Variable: RES2

122

LAMPIRAN 5

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007 ,187 5,351

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000 ,508 1,968

Store

Atmosphere

,096 ,023 ,368 4,217 ,000 ,501 1,997

Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005 ,152 6,589

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

LAMPIRAN 6

ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000

Store

Atmosphere

,096 ,023 ,368 4,217 ,000

Word of

Mouth

,365 ,125 ,463 2,919 ,005

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

123

6.1 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307

Harga -,360 ,127 -,404 -2,828

Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825

Store

Atmosphere

,096 ,023 ,368 4,217

Word of

Mouth

,365 ,125 ,463 2,919

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

6.2 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 109,617 4 27,404 51,765 ,000b

Residual 29,117 55 ,529

Total 138,733 59

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga

6.3 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,889a ,790 ,775 ,728 2,423

a. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

124

LAMPIRAN 7

Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

7.1 Variabel Harga

No PERNYATAAN

TOTAL 1 2 3

1 4 4 4 12

2 4 5 4 13

3 5 5 5 15

4 5 4 3 12

5 4 4 4 12

6 5 5 4 14

7 4 4 4 12

8 4 4 3 11

9 4 4 4 12

10 4 3 3 10

11 3 4 4 11

12 4 4 5 13

13 4 3 4 11

14 5 4 4 13

15 4 4 4 12

16 5 5 5 15

17 5 5 5 15

18 4 3 3 10

19 4 4 4 12

20 3 4 3 10

21 3 4 4 11

22 5 5 4 14

23 4 3 3 10

24 3 4 4 11

25 4 4 4 12

26 3 3 3 9

27 4 4 4 12

28 4 5 5 14

29 5 5 5 15

30 4 4 3 11

125

7.2 Variabel Lokasi

No PERNYATAAN

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 49

2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

3 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 44

4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

5 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 49

6 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

7 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 44

8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

9 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 5 48

10 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 4 44

11 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 35

12 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 48

13 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 44

14 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43

15 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

16 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

17 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 33

18 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

19 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40

20 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 41

21 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 49

22 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37

23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

24 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48

25 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 34

26 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

27 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

28 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

30 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

126

7.3 Variabel Store Atmosphere

No PERNYATAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

2 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74

5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68

6 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74

7 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68

8 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

10 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62

11 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62

13 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71

14 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

16 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 5 2 2 2 2 2 30

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

20 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70

21 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72

22 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62

24 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75

27 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33

28 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

30 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63

127

7.4 Word of Mouth

No PERNYATAAN

1 2 3 4 Total

1 4 5 4 5 18

2 5 5 5 5 20

3 5 4 4 4 17

4 4 4 4 4 16

5 5 5 5 4 19

6 4 4 4 4 16

7 4 4 4 5 17

8 4 4 4 4 16

9 4 3 5 3 15

10 3 4 4 4 15

11 4 4 4 4 16

12 4 4 5 5 18

13 5 4 4 4 17

14 4 4 4 4 16

15 5 5 5 5 20

16 5 5 4 5 19

17 4 3 3 3 13

18 4 4 5 4 17

19 3 4 4 4 15

20 3 4 4 4 15

21 5 5 4 5 19

22 4 3 3 4 14

23 4 4 3 4 15

24 4 4 5 4 17

25 3 3 3 3 12

26 4 4 4 4 16

27 4 5 4 5 18

28 5 5 5 5 20

29 4 4 5 4 17

30 4 4 5 4 17

128

7.5 Variabel Keputusan Pembelian

No PERNYATAAN

1 2 3 TOTAL

1 5 5 5 15

2 4 3 3 10

3 4 4 4 12

4 3 4 3 10

5 3 4 4 11

6 5 5 4 14

7 4 3 3 10

8 4 4 4 12

9 4 4 3 11

10 3 3 3 9

11 4 4 4 12

12 4 5 5 14

13 5 5 4 14

14 4 4 4 12

15 4 4 4 12

16 5 4 4 13

17 5 5 5 15

18 4 5 3 12

19 4 4 4 12

20 5 5 5 15

21 4 4 4 12

22 4 4 3 11

23 4 4 4 12

24 5 4 3 12

25 4 4 4 12

26 2 4 4 10

27 5 4 5 14

28 4 5 5 14

29 4 4 4 12

30 5 5 5 15

129

LAMPIRAN 8

Data Penelitian

8.1 Variabel Harga

No INDIKATOR

1 2 3 TOTAL

1 5 5 4 14

2 4 3 3 10

3 4 4 4 12

4 3 4 5 12

5 3 4 4 11

6 5 4 5 14

7 4 3 3 10

8 4 4 4 12

9 4 4 5 13

10 3 3 3 9

11 4 4 4 12

12 4 5 5 14

13 5 5 4 14

14 4 4 4 12

15 4 4 4 12

16 4 5 5 14

17 5 5 5 15

18 5 4 5 14

19 4 4 4 12

20 5 5 4 14

21 4 4 4 12

22 4 4 4 12

23 4 4 4 12

24 4 3 3 10

25 3 4 4 11

26 4 4 4 12

27 4 4 5 13

28 5 4 4 13

29 4 4 4 12

30 5 5 5 15

31 5 5 5 15

130

No INDIKATOR

1 2 3 TOTAL

32 4 4 4 12

33 3 4 4 11

34 4 5 5 14

35 4 4 4 12

36 5 5 5 15

37 4 3 3 10

38 3 4 4 11

39 3 5 4 12

40 4 4 4 12

41 4 4 4 12

42 4 4 4 12

43 4 5 5 14

44 4 4 4 12

45 4 3 4 11

46 4 5 5 14

47 5 5 5 15

48 5 5 5 15

49 5 4 4 13

50 5 5 4 14

51 4 4 4 12

52 4 4 4 12

53 4 5 5 14

54 4 5 5 14

55 5 4 5 14

56 5 5 5 15

57 3 3 3 9

58 4 5 4 13

59 5 4 4 13

60 5 5 5 15

131

8.2 Variabel Lokasi

No INDIKATOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL

1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 33

3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40

5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 41

6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 49

7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37

8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

9 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48

10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 34

11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

12 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

14 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

15 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

16 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 49

17 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

18 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 44

19 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

20 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 49

21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

22 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 44

23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

24 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 5 48

25 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 4 44

26 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 35

27 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 48

28 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 44

29 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43

30 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

31 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 49

32 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 35

33 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

34 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40

35 4 2 4 3 3 3 4 5 1 4 2 35

132

No INDIKATOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL

36 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 32

37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37

38 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

49 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48

40 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 36

41 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43

42 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

43 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

44 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

45 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 45

46 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

47 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 5 49

48 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51

49 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 5 49

50 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

51 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 5 48

52 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

53 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 41

54 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

55 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 45

56 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 38

57 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42

58 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 47

59 5 4 4 4 4 4 4 5 1 5 4 44

60 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 4 46

133

8.3 Variabel Store Atmosphere

NO INDIKATOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70

5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72

6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62

8 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

12 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

16 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

18 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74

19 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68

20 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74

21 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68

22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

24 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62

25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62

27 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71

28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79

32 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 2 4 3 63

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63

34 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 68

35 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 66

134

NO INDIKATOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL

36 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 5 3 69

37 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 61

38 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61

49 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 67

40 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 71

43 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 77

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

45 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 70

46 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 76

47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

48 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 75

49 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 69

50 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 77

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 66

55 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 67

56 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 4 70

57 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 2 70

58 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 71

59 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 68

60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 79

135

8.4 Word of Mouth

No INDIKATOR

1 2 3 4 TOTAL

1 5 5 4 5 19

2 4 3 3 3 13

3 4 4 5 4 17

4 3 4 4 4 15

5 3 4 4 4 15

6 5 5 4 5 19

7 4 3 3 4 14

8 4 4 3 4 15

9 4 4 5 4 17

10 3 3 3 3 12

11 4 4 4 4 16

12 4 5 4 5 18

13 5 5 5 5 20

14 4 4 5 4 17

15 4 4 5 4 17

16 4 5 4 5 18

17 5 5 5 5 20

18 5 4 4 4 17

19 4 4 4 4 16

20 5 5 5 4 19

21 4 4 4 4 16

22 4 4 4 5 17

23 4 4 4 4 16

24 4 3 5 3 15

25 3 4 4 4 15

26 4 4 4 4 16

27 4 4 5 5 18

28 5 4 4 4 17

29 4 4 4 4 16

30 5 5 5 5 20

31 5 5 4 4 18

32 4 4 3 4 15

33 3 4 4 3 14

34 4 5 4 4 17

136

No INDIKATOR

1 2 3 4 TOTAL

35 4 4 4 4 16

36 5 5 4 4 18

37 4 3 3 4 14

38 3 4 3 3 13

49 3 5 5 5 18

40 4 4 3 4 15

41 4 4 4 4 16

42 4 4 4 5 17

43 4 5 5 5 19

44 4 4 5 4 17

45 4 3 5 5 17

46 4 5 4 5 18

47 5 5 5 5 20

48 5 5 4 4 18

49 5 4 4 5 18

50 5 5 5 4 19

51 4 4 4 4 16

52 4 4 4 5 17

53 4 5 4 4 17

54 4 5 5 4 18

55 5 5 4 5 19

56 5 5 4 4 18

57 3 3 2 4 12

58 5 4 4 4 17

59 5 4 4 4 17

60 5 5 5 5 20

137

8.5 Keputusan Pembelian

No INDIKATOR

1 2 3 TOTAL

1 5 4 4 13

2 2 4 3 9

3 4 4 5 13

4 4 3 3 10

5 4 5 5 14

6 5 4 4 13

7 3 4 4 11

8 4 4 4 12

9 5 3 4 12

10 4 5 2 11

11 4 4 4 12

12 5 5 4 14

13 5 3 4 12

14 4 4 5 13

15 4 4 5 13

16 5 4 4 13

17 5 5 5 15

18 4 5 3 12

19 4 4 4 12

20 4 4 5 13

21 4 4 4 12

22 4 4 4 12

23 4 4 4 12

24 5 4 3 12

25 4 4 4 12

26 2 4 4 10

27 4 4 5 13

28 4 5 5 14

29 4 4 4 12

30 5 5 5 15

31 5 5 4 14

32 2 4 3 9

33 4 4 4 12

34 4 4 3 11

138

No INDIKATOR

1 2 3 TOTAL

35 2 4 5 11

36 2 5 3 10

37 3 3 4 10

38 4 4 4 12

39 5 4 2 11

40 4 4 3 11

41 4 4 4 12

42 5 5 4 14

43 5 5 5 15

44 4 4 5 13

45 5 4 5 14

46 4 5 4 13

47 5 5 5 15

48 5 5 3 13

49 5 4 4 13

50 4 4 5 13

51 5 4 4 13

52 4 4 4 12

53 4 4 4 12

54 4 4 3 11

55 4 4 4 12

56 2 5 4 11

57 4 5 2 11

58 5 5 5 15

59 4 4 4 12

60 4 5 5 14