pengaruh gaya hidup, citra merek, dan atribut produk

22
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO RABBANI Aisyah Dewi Puspitasari [email protected] Sariyati [email protected] ABSTRAKSI Indonesia adalah negara dimana mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh karena itu Indonesia dikenal dengan populasi muslim yang besar. Kebutuhan untuk busana muslim dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang menarik untuk digarap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, citra merek, dan atribut produk terhadap keputusan pembelian produk Rabbani. Sample penelitian sebanyak 100 responden. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk Rabbani outlate Rabbani di Ujung Harapan. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Normalitas, Heteroskedastisitas, Multikolinieritas, Uji Koefisien Determinasi, Uji T dan Uji F. Alat Analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan bantuan SPSS versi 22. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup secara parsial tidak berpengaruh pada keputusan pembelian produk Rabbani, sedangkan citra merek, dan atribut produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Rabbani. Gaya hidup, citra merek dan atribut produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Rabbani. Kata Kunci : gaya hidup, citra merek, atribut produk, dan keputusan pembelian ABSTRACT Indonesia is a country where the majority of the population is Muslim. Therefore, Indonesia is known for its large Muslim population. The need for Muslim clothing can be seen as an attractive business opportunity to work on. This study aims to determine the effect of lifestyle, brand image and product attributes on purchasing decisions for Rabbani products. The research sample was 100 respondents. Respondents in this study were consumers who bought Rabbani outlate Rabbani products in Ujung Harapan. The data analysis method used was the Validity Test, Reliability Test, Normality, Heteroscedasticity, Multicollinearity, Determination Coefficient Test, T Test and F Test.The analytical tool used was Multiple Linear Regression with the help of SPSS version 22. From the research results, it can be seen that the lifestyle variables partially do not affect the purchasing decisions of Rabbani products, while the brand image and product attributes influence the purchasing decisions of Rabbani products. Lifestyle, brand image and product attributes simultaneously influence the purchasing decisions of Rabbani products Keywords: product attributes, brand image, lifestyle, and purchase decisions.

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO RABBANI

Aisyah Dewi Puspitasari

[email protected]

Sariyati

[email protected]

ABSTRAKSI

Indonesia adalah negara dimana mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh

karena itu Indonesia dikenal dengan populasi muslim yang besar. Kebutuhan untuk

busana muslim dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang menarik untuk digarap.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, citra merek, dan atribut

produk terhadap keputusan pembelian produk Rabbani.

Sample penelitian sebanyak 100 responden. Responden dalam penelitian ini

adalah konsumen yang membeli produk Rabbani outlate Rabbani di Ujung Harapan.

Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Normalitas,

Heteroskedastisitas, Multikolinieritas, Uji Koefisien Determinasi, Uji T dan Uji F. Alat

Analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan bantuan SPSS versi 22.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup secara parsial

tidak berpengaruh pada keputusan pembelian produk Rabbani, sedangkan citra merek,

dan atribut produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

Rabbani. Gaya hidup, citra merek dan atribut produk berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian produk Rabbani.

Kata Kunci : gaya hidup, citra merek, atribut produk, dan keputusan pembelian

ABSTRACT

Indonesia is a country where the majority of the population is Muslim. Therefore,

Indonesia is known for its large Muslim population. The need for Muslim clothing can be

seen as an attractive business opportunity to work on. This study aims to determine the

effect of lifestyle, brand image and product attributes on purchasing decisions for

Rabbani products.

The research sample was 100 respondents. Respondents in this study were

consumers who bought Rabbani outlate Rabbani products in Ujung Harapan. The data

analysis method used was the Validity Test, Reliability Test, Normality,

Heteroscedasticity, Multicollinearity, Determination Coefficient Test, T Test and F

Test.The analytical tool used was Multiple Linear Regression with the help of SPSS

version 22.

From the research results, it can be seen that the lifestyle variables partially do not

affect the purchasing decisions of Rabbani products, while the brand image and product

attributes influence the purchasing decisions of Rabbani products. Lifestyle, brand image

and product attributes simultaneously influence the purchasing decisions of Rabbani

products

Keywords: product attributes, brand image, lifestyle, and purchase decisions.

Page 2: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pakaian pada dasarnya adalah

kebutuhan primer yang sangat

dibutuhkan oleh manusia di dunia,

dalam ilmu ekonomi sering

diistilahkan dengan kata “sandang”.

Perkembangan beragam jenis pakaian

dibuktikan dengan munculnya

berbagai model dan bahan yang

sangat bervariasi di seluruh dunia.

Hal itu akibat adanya pengaruh dari

globalisasi yang berimplikasi pada

gaya berpakaian. Selain itu pakaian

juga dapat berkaitan dengan budaya

dan perkembangan masyarakat.

Indonesia adalah negara

dimana mayoritas penduduknya

adalah muslim. Oleh karena itu

Indonesia dikenal dengan populasi

muslim yang besar. Kebutuhan untuk

busana muslim dapat dilihat sebagai

peluang bisnis yang menarik untuk

digarap. Mulai dari hijab, pakaian,

hingga aksesoris pelengkap bergaya

muslim terus berkembang di

Indonesia.

Global Islamic Economy

memprediksi pertumbuhan pasar

fashion muslim dunia pada 2020 akan

mencapai US$327 miliar. Dari 15

subsektor industri kreatif Indonesia,

industri fashion menduduki peringkat

kedua dengan menyumbang 27% nilai

tambah bruto atau sebesar 181 triliun

rupiah, Industri kreatif mengalami

pertumbuhan yang cukup baik

dibanding industri lainnya. Setiap

tahun industri ini terus berkembang

dengan baik, hal ini bisa dilihat dari

nilai Produk Domestik Bruto (PDB)

industri kreatif yang mengalami

pertumbuhan rata-rata sekitar 10%

setiap tahunnya.

Maraknya busana muslimah di

Indonesia, tentu saja menjadi peluang

besar bagi para produsen untuk dapat

mengambil andil dalam

perkembangan tren busana. Hal ini

membuat semakin banyaknya

produsen yang menawarkan beraneka

jenis dan model busana muslimah.

Disisi lain, tren busana muslimah

selain menjadi peluang dalam bisnis,

juga dapat menjadi peluang dalam

berdakwah.

Perkembangan busana

muslimah di Indonesia saat ini

mengalami perubahan yang sangat

signifikan. Kaidah berpakaian

menurut Islam diadaptasi dengan

Page 3: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

luwes dan cair di Indonesia,

disesuaikan dengan kultur setempat.

Busana muslim dan hijab

merupakan salah satu trend fashion

karena sudah semakin banyak wanita

muslim di Indonesia yang

mengenakan pakaian muslim dan

hijab, sebelum menjadi trend fashion

hanya digunakan pada saat lebaran

dengan perkembangan zaman sudah

dapat dipakai untuk aktivitas sehari –

hari. Seiring waktu berjalan dari

aktivitas perusahaan mulai fokus

dalam membidik strategi pemasaran

yang tepat agar dapat membuat

produk menjadi lebih unggul,

dijalankan dengan baik sehingga bisa

mencapai target yang diinginkan

dalam sasaran pasar yang tepat dan

membidik untuk kalangan menengah.

Rabbani merupakan toko

busana muslim yang didirikan oleh

Amry Gunawan bersama istrinya Ibu

Hj. Nia Kurnia yaitu sebuah produsen

yang mendirikan outlet dan

memproduksi hijab atau busana

muslim, outlet tesebut diberi nama

Rabbani yang terkenal di indonesia

selama bertahun-tahun selalu duduk

dibangku pertama Top Brand Index.

Top Brand Index adalah sebuah

penghargaan yang diberikan kepada

merek – merek yang meraih predikat

TOP Rabbani sebagai jawara di

segmen pasar hijab indonesia. Rabbani

salah satu perusahaan kerudung instan

pertama yang mampu bertahan dan

mencapai kesuksesan yang besar hingga

saat ini.

Rabbani berhasil memiliki

website dengan nama

www.rabbani.co.id pada tahun 2005.

Rabbani merubah nama dan Motto-

nya dengan yang nama lebih familiar

dan diterima oleh masyarakat luas,

yaitu "Rabbani Kerudung Instant"

dengan motto "trend Setter Kerudung

Instant". Melalui motto dan spirit di

atas, Rabbani senantiasa

bermetamorfosis kearah yang lebih

baik bidang usaha yang dijalankan

oleh Rabbani dengan

mengembangkan dan menambah

kapasitas produksinya seperti

kerudung, busana muslim seperti

gamis, Tshirt muslimah, koko, kazko,

manset, dan lain-lain. Rabbani

mengembangkan strategi

pemasarannya, selain Pemasaran

langsung ke konsumen, Rabbani

membina network pemasaran yaitu

membuka mitra dealer atau

Page 4: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

distributor tunggal per kota/kabupaten

dan mengembangkan network

pengembangan outlet/reSHARE

(retail outlet shariah) Rabbani.

Tampilnya Rabbani sebagai

jawara di segmen pasar hijab

Indonesia tentu didasari beberapa

faktor. Salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen

dalam melakukan pembelian adalah

gaya hidup. Gaya hidup mengacu

pada suatu pola konsumsi yang

mencerminkan pilihan seseorang

terhadap berbagai hal serta bagaimana

menghabiskan waktu dan uangnya.

(Kasali; 2001).

Cara merek adalah bagian dari

merek yang dapat dikenali namun

tidak dapat diucapkan, seperti

lambang, desain huruf atau warna

khusus, atau persepsi pelanggan atas

sebuah produk atau jasa yang diwakili

oleh mereknya. (Surachman:2008).

Citra merek Rabbani memang sudah

dikenal luas. Rabbani sudah banyak

mengeluarkan berbagai model, wanita

yang memakai produk dari Rabbani

memilki rasa bangga tersendiri

dengan adanya logo yang menjadikan

ciri khas pada merek Rabbani. Citra

merek menurut Rangkuti (2008:3),

brand image adalah “Sekumpulan

asosiasi merek yang terbentuk dan

melekat di benak konsumen.”

Atribut produk adalah unsur-

unsur produk yang dipandang penting

oleh pelanggan dan dijadikan sebagai

dasar pengambilan keputusan. Atribut

produk meliputi merek, kemasan,

jaminan (garansi), pelayanan, dan

sebagainya. (Fandy Tjiptono; 2015).

Atribut produk adalah unsur-unsur

yang menjadi pengembangan atau

pembeda pada suatu produk, sehingga

memberikan nilai tambah, manfaat

serta menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan

pembelian. Atribut produk dapat

berupa fitur, kualitas, harga, kemasan,

merek, garansi dan pelayanan. Atribut

produk mempunyai pengaruh besar

pada persepsi pembeli terhadap

produk.

Keputusan pembelian adalah

tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembeli dimana konsumen

benar-benar membeli. Pengambilan

keputusan merupakan suatu kegiatan

individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang

ditawarkan. (Kotler dan Keller:

Page 5: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

2009). Keputusan pembelian

konsumen mempunyai beberapa

pertimbangan dengan memilih

berbagai produk diantaranya adalah

keputusan tentang jenis produk,

bentuk produk, merek, penjualnya,

jumlah produk, waktu pembelian dan

cara pembayaran. Keputusan

pembelian adalah tindakan dari

konsumen untuk mau membeli atau

tidak terhadap produk.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah yang telah dijelaskan dan

data yang dikumpulkan dari beberapa

sumber dapat diketahui bahwa

maraknya busana muslimah di

Indonesia, tentu saja menjadi peluang

besar bagi para produsen untuk dapat

berperan dalam perkembangan tren

busana muslim. Kondisi ini

menimbulkan persaingan antar merek

dari berbagai macam busana muslim,

salah satunya Rabbani. Munculnya

berbagai macam merek busana

muslim, membuat konsumen harus

mempertimbangan beberapa hal

terkait keputusanya dalam memilih

busana muslim. Berdasarkan hal

tersebut, maka muncul pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah gaya hidup berpengaruh

secara parsial terhadap keputusan

pembelian pada Toko Rabbani di

Ujung Harapan?

2. Apakah citra merek berpengaruh

secara parsial erhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan?

3. Apakah atribut produk

berpengaruh secara parsial

terhadap keputusan pembelian

pada Toko Rabbani di Ujung

Harapan?

4. Apakah gaya hidup, citra merek,

dan atribut produk berpengaruh

secara simultan terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan?

Batasan Masalah

Dalam penelitian ini Penulis

membatasi masalah yaitu pada

variabel pengaruh gaya hidup, citra

merek dan atribut produk dan

pengaruhnya terhadap keputusan

pembelian produk Rabbani.

Responden dalam penelitian ini

adalah konsumen yang membeli

produk Rabbani outlate Rabbani di

Ujung Harapan-Bekasi. Pengambilan

data penelitian dilakukan pada tgl 27

Page 6: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

April sampai 24 Juli 2020, jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah

100 responden.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang

dan rumusan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, penelitian ini

mempunyai tujuan. Tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara

parsial gaya hidup terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan

2. Untuk mengetahui pengaruh secara

parsial citra merek terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan

3. Untuk mengetahui pengaruh secara

parsial atribut produk terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan

4. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan gaya hidup, citra merek,

dan atribut produk terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani di Ujung Harapan

2. LANDASAN TEORI

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah

suatu proses yang dilewati oleh

individu atau kelompok dalam

pencarian, pembelian, penggunaan,

evaluasi serta pembuang produk / jasa

setelah digunakan untuk pemenuhan

kebutuhan dirinya. Perilaku

konsumen dapat dilihat dan terbagi ke

dalam beberapa proses yaitu tahapan

sebelum membeli, pada saat

pembelian, dan setelah pembelian.

Pada proses sebelum pembelian

seorang konsumen terlebih dulu akan

melakukan suatu pencarian informasi

terkait dengan produk dan jasa yang

akan digunakan.

Menurut Sunyoto (2015:251)

Perilaku konsumen (consumer

behavior) dapat didefinisikan

kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang atau jasa termasuk

didalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dalam

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Perilaku konsumen memiliki

kepentingan khusus bagi orang yang

dengan berbagai alasan berhasrat

untuk mempengaruhi atau mengubah

perilaku tersebut,termasuk orang yang

Page 7: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

kepentingan utamanya adalah

pemasaran. Tidak mengherankan jika

studi tentang perilaku konsumen ini

memiliki akar utama dalam bidang

ekonomi terlebih lagi dalam

pemasaran.

Model Perilaku Konsumen

Model adalah penyederhanaan

dari suatu kenyataan. Variabel-

variabel yang mempengaruhi perilaku

konsumen yang sangan komplek,

untuk itu dibutuhkan penyederhanaan.

Penyederhanaan dilakukan dengan

hanya memasukkan variabel-variabel

dalam kenyataan yang menarik :

1. Stimulus-stimulus pemasaran

(marketing stimuli).

2. Respon pasar sasaran (target

audience response) terhadap

pemasaran yang dirancang oleh

perusahaan. Stimulus pemasaran bisa

berupa strategi dan metode pemasaran

yang dikembangkan produsen atau

pemasar untuk memasarkan produk.

Dengan stimulus tersebut diharapkan

konsumen tertarik untuk membeli produk

dan merasa puas.

Gaya Hidup

Menurut Kasali (2001:91)

mengemukakan gaya hidup mengacu

pada suatu pola konsumsi yang

mencerminkan pilihan seseorang

terhadap berbagai hal serta bagaimana

menghabiskan waktu dan uangnya.

Menurut Setiadi (2010:148)

mendefinisikan gaya hidup secara

luas sebagai cara hidup yang

diidentifikasi oleh bagaimana orang

menghabiskan waktu mereka

(aktifitas), apa yang mereka anggap

penting dalam lingkungannya

(keterkaitan), dan apa yang mereka

perkirakan tentang diri mereka sendiri

serta dunia sekitarnya (pendapat).

Klasifikasi Gaya Hidup

Menurut Kasali (2001:226-

227) mengemukakan bahwa para

peneliti pasar yang menganut

pendekatan gaya hidup cenderung

mengklasifikasikan konsumen

berdasarkan variabel activity

(aktifitas), interest (minat), dan 25

opinion (pandangan-pandangan).

Nilai dan Gaya Hidup

Menurut Setiadi (2010:152-

153) menyatakan gaya hidup yang

berkembang di masyarakat

merefleksikan nilai-nilai yang dianut

oleh masyarakat itu sendiri. Untuk

memahami bagaimana gaya hidup,

Page 8: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

sekelompok masyarakat diperlukan

program atau instrumen untuk

mengukur gaya hidup yang

berkembang SRI Internasional telah

mengembangkan program untuk

mengukur gaya hidup ditinjau dari

aspek kultur

Citra Merek

Menurut Surachman

(2008:13) mendefinisikan citra merek

sebagai bagian dari merek yang dapat

dikenali namun tidak dapat

diucapkan, seperti lambang, desain

huruf atau warna khusus, atau

persepsi pelanggan atas sebuah

produk atau jasa yang diwakili oleh

mereknya.

Menurut Aaker (2011), citra

merek dapat diindikasikan oleh hal-

hal sebagai berikut.

1. Pengakuan (recognition), yakni

tingkat dikenalnya suatu merek oleh

konsumen.

2. Reputasi (reputation), yakni

tingginya tingkatan atau status dari

suatu merek karena terbukti memiliki

track record yang lebih baik.

3. Afinitas (affinity), yakni suatu

hubungan emosional yang terbentuk

antara suatu merek dan konsumennya.

Dimensi Citra Merek

Menurut Kotler dan

Armstrong dalam Sondakh (2014:24)

bahwa pengukur citra merek dapat

dilakukan berdasarkan pada aspek

sebuah merek yaitu:

a) Kekuatan (Strengthness)

Strength mengarah pada berbagai

keunggulan-keunggulan yang dimiliki

merek yang bersangkutan yang

bersifat fisik, dan tidak ditemukan

pada merek lainnya. Keunggulan

merek ini mengacu pada atribut-

atribut fisik atas merek lainnya.

Termasuk pada kelompok strength ini

antara lain: penampilan fisik produk,

keberfungsian semua fasilitas dari

produk, harga produk, maupun

penampilan fasilitas pendukung dari

produk bersangkutan.

b) Keunikan (Uniqueness)

Sementara uniqueness adalah

kemampuan untuk membedakan

sebuah merek diantara merek-merek

lainnya. Kesan unik ini muncul dari

atribut produk, kesan unik ini antara

Page 9: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

lain: variasi layanan dan harga serta

diferensiasi.

c) Keunggulan (Favourable)

Favourable mengarah pada

kemampuan merek tersebut untuk

mudah diingat oleh pelanggan.

Termasuk dalam kelompok

favourable ini antara lain: kemudahan

merek produk untuk diucapkan,

kemampuan mereka untuk tetap

diingat pelanggan, maupun

kesesuaian antara kesan merek

dibenak pelanggan dengan citra yang

diinginkan perusahaan atas merek

bersangkutan.

Hubungan Citra Merek terhadap

Atribut Produk

Citra Merek dan atribut

produk adalah hal yang

berkesinambungan. Menurut Freddy

Rangkuti (2002:35) atribut perlu

dikelola agar pelanggan mengerti dan

mengetahui dengan pasti atribut-

atribut apa yang terdapat dalam

merek.

Atribut Produk

Atribut produk adalah unsur-

unsur yang menjadi pengembangan

atau pembeda pada suatu produk,

sehingga memberikan nilai tambah,

manfaat serta menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan

keputusan pembelian. Atribut produk

dapat berupa fitur, kualitas, harga,

kemasan, merek, garansi dan

pelayanan. Atribut produk

mempunyai pengaruh besar pada

persepsi pembeli terhadap produk.

Selain membedakan suatu produk

dengan produk lain, atribut produk

juga harus mampu menjadi suatu

daya tarik bagi konsumen. Hal itu

disebabkan karena secara fisik atribut

produk membawa berbagai macam

manfaat yang dibutuhkan dan

diinginkan pembeli.

Unsur – unsur Atribut Produk

Konsumen melihat setiap

produk sebagai kumpulan dari sifat

dan ciri- ciri tertentu dengan

kemampuan yang berbeda dalam

memberikan manfaat yang dicari dan

dapat memuaskan. Konsumen akan

memberikan perhatian yang lebih

pada produk yang dapat memberikan

manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk

tersebut tercermin dari berbagai

atribut yang melekat pada sebuah

produk.

Page 10: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Keputusan Pembelian

Menurut Morrisan (2010:111)

keputusan pembelian adalah tahap

selanjutnya setelah adanya niat atau

keinginan membeli, namun keputusan

pembelian adalah tidak sama dengan

pembelian yang sebenarnya (actual

purchase).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah

penelitian kualitatif. Metode

penelitian kualitatif merupakan

metode yang lebih menekankan pada

aspek pengukuran secara obyektif

terhadap fenomena sosial. Dengan

demikian pada penelitian ini

digunakan penelitian kuantitatif

karena peneliti ingin mengetahui

seberapa besar pengaruh yang ada

antara pengaruh gaya hidup, citra

merek, dan atribut produk terhadap

keputusan pembelian pada toko

rabbani di ujung harapan.

Populasi dan Sampel

Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117)

Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dari pengertian

tersebut, maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah para

konsumen yang telah melakukan

pembelian di toko Rabbani

Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118)

sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apabila peneliti

melakukan penelitian terhadap

populasi yang besar, sementara

peneliti ingin meneliti tentang

populasi tersebut dan peneliti

memeiliki keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti

menggunakan teknik pengambilan

sampel, sehingga generalisasi kepada

populasi yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini para konsumen yang

telah melakukan pembelian.

Ukuran populasi dalam penelitian ini

tidak dapat diketahui dengan pasti,

maka besar sampel yang digunakan

menurut Rao Purba (2006) dalam

Kharis (2011:50) menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 11: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

n = Z2

4 (Moe)2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

Z = 1,96 score pada tingkat

signifikansi tertentu (derajat

keyakinan ditentukan 95%)

Moe = Margin of error, tingkat

kesalahan maksimum adalah 10%

Dengan menggunakan rumus diatas,

maka diperoleh perhitungan sebagai

berikut:

n = (1,96)2

4 (10%)2

n = 96,04 = 96

minimal sampel adalah 96 responden

dan dibulatkan menjadi 100. Maka

sampel penelitian adalah 100

responden

Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk

mengukur sah atau validnya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan Pearson Correlation

yaitu dengan cara menghitung

korelasi antar skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor

(Ghozali, 2009:49).

Keterangan :

X = Skor yang diperoleh kualitas

pelayanan & citra perusahaan

Y = Skor total yang diperoleh

dari keputusan pembelian

ΣX = Total Jumlah dari Variabel X

ΣY = Total Jumlah dari Variabel Y

ΣX2 = Kuadrat dari Total Jumlah

Variabel X

ΣY2 = Kuadrat dari Total Jumlah

Variabel Y

ΣXY = Hasil Perkalian dari Total

Jumlah Variabel X dan Variabel Y

N = Banyaknya responden

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu

Page 12: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban

pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60

Rumus :

Keterangan:

α = Koefisien Reliabilitas

k = Banyaknya butir

S^2 x = Varians Skor Total

S^2 j = Varians butir ke-j

N = banyaknya populasi

Uji Normalitas

Uji normalitas adalah

pengujian tentang kenormalan

distribusi variabel terikat dan variabel

bebas dalam model regresi. Menurut

(Ghozali, 2006:148) model regresi

yang baik harus memiliki distribusi

data normal atau penyebaran data

statistik pada sumbu diagonal dan

grafik distribusi normal.

Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain

(Imam Ghozali, 2005). Jika varian

dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas (Imam Ghozali,

2005).

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan

untuk menguji dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar

variabel-variabel bebas (Imam

Ghozali, 2005).

Cara yang digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya

multikorlinieritas a dalah dengan

Page 13: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

menggunakan Variance Inflation

Factor (VIF).

Ri2 adalah koefisien determinasi yang

diperoleh dengan meregresikan salah

satu variabel bebas X1 terhadap

variabel bebas lainnya. Sebagai dasar

acuannya dapat disimpulkan:

a. Jika nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

b. Jika nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada

multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi

Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini

berhubungan dengan pengumpulan

dan peringkasan data. Penggunaan

statistika deskriptif bertujuan agar

data dari hasil kuesioner lebih teratur

dan diringkas dengan baik sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan.

Analisis Regresi linear berganda

Menurut Hasan (2008:23),

analisis linier berganda adalah di

mana variabel terikatnya (Y)

dihubungkan atau dijelaskan lebih

dari satu variabel, mungkin dua, tiga,

dan seterusnya variabel bebas (X1,

X2, X3, ..., Xn) namun masih

menunjukkan diagram hubungan

yang linear. Penambahan variabel

bebas ini diharapkan dapat lebih

menjelaskan karakteristik hubungan

yang ada walaupun masih saja ada

variabel yang terabaikan. Bentuk

umum persamaan regresi linear

berganda dapat dituliskan sebagai

berikut.

Rumus

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

b1, b2, b3, ..., bk = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Gaya Hidup

X2 = Variabel Citra Merek

X3 = Variabel Atribut Produk

e = Kesalahan pengangguna

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2)

dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat ketepatan paling baik dalam

Page 14: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

analisa regresi dimana hal yang

ditunjukan oleh besarnya koefisien

determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I

(satu). Koefisien determinasi (R2) nol

variabel independen sama sekali tidak

berpengaruh terhadap variabel

dependen. Apabila koefisien

determinasi semakin mendekati satu,

maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Uji Parsil (Ujit)

Uji t digunakan untuk

mengetahui pengaruh masing -

masing variabel independen terhadap

variabel dependen, apakah variabel

gaya hidup (X1), citra merek (X2),

dan atribut produk (X3) benar – benar

berpengaruh secara parsial (terpisah)

terhadap variabel dependennya yaitu

keputusan pembelian (Y)

Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Menurut Kuncoro (2009:12),

uji F digunakan untuk menguji

signifikan tidaknya pengaruh variabel

bebas secara simultan terhadap

variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

No Variabel R hitung R tabel Keteranga

n

1. Gaya Hidup

X1.1 0,248

0,196

6

Valid

X1.2 0,764

X1.3 0,773

X1.4 0,811

X1.5 0,803

2. Citra Merek

X2.1 0,707

0,196

6

Valid

X2.2 0,737

X2.3 0,849

X2.4 0,702

X2.5 0,749

4. Atribut Produk

X3.1 0,593

0,1966

Valid X3.2 0,778

X3.3 0,722

0,1966

Valid X3.4 0,619

X3.5 0,544

5.

Keputusan Pembelian

Y1.1 0,680

0,1966

Valid

Y1. 2 0,731

Y1.3 0,678

Y1.4 0,771

Y1.5 0,738

Sumber : Data diolah, 2020

Page 15: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Berdasrkan pada hasil uji

menunjukan bahwa nilai r hitung

pada setiap variabel indikator lebih

besar dari pada nilai r tabel dengan

sampel 100 orang pada tingkat

signifikan 0.05 yaitu 0,1966. Dapat

dinyatakan bahwa setiap pernyataan

terbukti valid, karena nilai r hitung

dari masing-masing pernyataan lebih

besar dari r tabel yang bernilai

0,1966.

Hasil Uji Realiabilitas

Variabel Cronb

ach

Alpha

Cut of

Value

Ketera

ngan

Gaya

Hidup

0,739

0,60

RELI

ABEL

Citra

Merek

0,796

Atribut

Produk

0,663

Keputusan

Pembelian

0,759

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan pada hasil uji

menunjukan bahwa nilai Cronbach

Alpha dari uji realiabilitas secara

keseluruhan adalah reliabel. Gaya

hidup sebesar 0,739, Citra Merek

sebesar 0,796, Atribut Produk sebesar

0,663, dan Keputusan Pembelian

sebesar 0,759. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh instrumen

dalam penelitian ini reliabel karena

Cronbach Alpha > 0,60

Hasil Uji Normalitas

. Hasil Uji menunjukan

bahwa pola distribusi mengikuti

pola distribusi normal dengan

membentuk pola distribusi normal,

maka hal tersebut menunjukkan

normal tidaknya data tidak hanya

dilihat dari grafik histogram.

Hasil Uji Normalitas Dengan

Grafik Normal Probability Plot

Page 16: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Hasil uji menunjukkan data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal , maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas

Hasil Uji heteroskedastisitas

Hasil Uji menunjukkan tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka diidentifikasi

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Data primer, diolah 2020

Berdasarkan dari tabel diatas

dinyatakan bahwa tidak ada

multikolinearitas. Karena nilai VIF

sebesar 1,211 karena nilai VIF < 10

maka dapat dinyatakan bahwa tidak

ada multikolinearitas

Berdasarkan dari tabel diatas

dinyatakan bahwa tidak ada

multikolinearitas. Karena nilai VIF

sebesar 1,211 karena nilai VIF < 10

maka dapat dinyatakan bahwa tidak

ada multikolinearitas.

Hasil Uji Analisis Regresi Linier

Berganda

Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh bauran

pemasaran terhadap variabel

keputusan pembelian dari setiap

peningkatan atau penurunan variabel.

Berikut adalah hasil pengujian dari

regresi linier berganda :

Y = -1,239 + 0,103 X1 + 0,334 X2 +

0,618 X3 + e

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Const

an) -1,239 1,666 -,744 ,459

TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092 ,826 1,211

TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001 ,467 2,144

TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000 ,415 2,411

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Const

ant) -1,239 1,666 -,744 ,459

TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092

TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001

TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000

Page 17: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

1. Nilai konstanta (a) bernilai

negatif yaitu -1,239 artinya jika

variabel – variabel independent

yaitu gaya hidup (X1), citra

merek (X2), dan atribut produk

(X3), bernilai nol maka besar

nilai keputusan pembelian (Y)

akan sama dengan nilai

konstanta yaitu sebesar -1,239

2. Nilai koefisien variabel Gaya

Hidup (X1) sebesar 0,103

dengan tanda koefisien positif,

artinya jika variabel Gaya Hidup

mengalami peningkatan satu –

satunya maka keputusan

pembelian (Y) akan mengalami

kenaikan sebesar 0,103 dengan

asumsi variabel bebas lain tetap.

3. Nilai koefisien variabel Citra

Merek (X2) sebesar 0,334 dengan

tanda koefisien positif, artinya

jika variabel Citra Merek

mengalami peningkatan satu -

satunya maka keputusan

pembelian (Y) akan mengalami

kenaikan sebesar 0,334 dengan

asumsi variabel bebas lain tetap.

4. Nilai koefisien variabel Atribut

Produk (X3) sebesar 0,618 dengan

tanda koefisien positif, artinya

jika variabel Atribut Produk

mengalami peningkatan satu –

satu maka keputusan pembelian

(Y) akan mengalami kenaikan

sebesar 0,618 dengan dengan

asumsi variabel bebas lain tetap

asumsi variabel bebas lain tetap.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2)

pada intinya mengukur seberapa besar

variabel independen dalam

menerangkan variasi variabel

dependen, berikut ini adalah tabel

hasil dari uji koefisien determinasi :

odel R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,804a ,646 ,635 1,681 1,771

a. Predictors: (Constant), TAT, TGH, TCM

b. Dependent Variable: TKP

Sumber : Data primer, diolah 2020

Hasil Uji bahwa nilai Adjusted R

Square sebesar 0,646. Artinya sebesar

64,6% variabel bebas Gaya Hidup,

Citra Merek, dan Atribut Produk,

mempengaruhi Keputusan Pembelian

dan sisanya 35,4% dipengaruhi oleh

variabel lainnya (Partisipan, Proses,

dan Lingkungan Fisik) yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

Page 18: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Hasil Uji T

Model

Unstandardized Coefficients

Standard

ized Coefficie

nts

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

-1,239 1,666 -,744 ,459

TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092

TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001

TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000

Dari data tabel hasil uji T dapat

disimpulkan bahwa:

1. Tidak ada pengaruh Gaya Hidup

terhadap Keputusan Pembelian

pada Toko Rabbani.

Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian sebelum-

nya yang dilakukan oleh Rosnani

(2019) yang mana hasil dalam

penelitian sebelumnya menyata-

kan bahwa variabel gaya hidup

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

2. Ada pengaruh Citra Merek

terhadap Keputusan Pembelian

pada Toko Rabbani.

Hasil penelitian in i mendukung

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Estu Mahanani

(2018) yang mana hasil dari

penelitian sebelumnya menyata-

kan bahwa variabel citra merek

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

3. Ada pengaruh Atribut Produk

terhadap Keputusan Pembelian

pada Toko Rabbani .

Hasil penelitian in i mendukung

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Nurul Rizka

Arumsari (2018) yang mana hasil

dari penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa variabel

atribut produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

Hasil Uji Simultan ( Uji F)

Sumber : Data primer, diolah 2020

Hasil uji menunjukan bahwa

nilai signifikan F sebesar

(0,000<0,05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa variabel gaya hidup, citra

merek, dan atribut produk

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian pada Toko

Rabbani.

ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Regres

sion 495,446 3 165,149 58,437 ,000b

Residu

al 271,304 96 2,826

Total 766,750 99

a. Dependent Variable: TKP

b. Predictors: (Constant), TAT, TGH, TCM

Page 19: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Simpulan dan Implikasi

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan mengenai pengaruh

gaya hidup, citra merek, atribut

produk terhadap keputusan

pembelian, maka dapat di tarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Citra Merek berpengaruh

secara parsial terhadap keputusan

pembelian pada produk Rabbani

2. Variabel Citra Merek

berpengaruh secara parsial

terhadap keputusan pembelian

pada produk Rabbani.

3. Variabel Atribut Produk

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk Rabbani.

4. Variabel gaya hidup, citra merek,

dan tribut produk berpengaruh

secara simultan terhadap

keputusan pembelian produk

Rabbani

Implikasi

1.Bagi pihak manajemen Rabbani,

berdasarkan hasil penelitian ini bahwa

citra merek dan atribut produk

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian akan tetapi gaya hidup

tidak berpengaruh. Dalam hal ini,

diharapkan perusahaan mempertahan-

kan dan senantiasa meningkatkan

keragaman produk terutama pada

ketersediaan produk secara lengkap

baik ukuran, model, kualitas produk

dan kualitas pelayanan yang diberikan

kepada konsumen. Pihak manajemen

Rabbani hendaknya selalu tanggap

dengan segala kebutuhan konsumen

secara cepat dan tepat dalam

memberikan bantuan yang

dibutuhkan konsumen saat berbelanja.

Hal ini karena pelayanan merupakan

elemen dari atribut produk

2. Bagi Peneliti selanjutnya,

sebaiknya menggunakan kuesioner

dengan skala rentang yang

menghasilkan data interval, sebagai

syarat minimal kalau ingin melakukan

uji pengaruh dengan regresi dan

hendaknya memperluas penelitian

dengan menambahkan variabel lain

seperti harga, lokasi, promosi dan

lain-lain, sehingga dapat memberikan

hasil yang lebih komprehensif

mengenai keputusan pembelian

produk Rabbani. Disamping itu

peneliti dapat memperluas wilayah

dalam penyebaran kuesioner dan

menambah jumlah sampelnya.

Page 20: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 2011. Manajemen

Ekuitas Merek: Mamanfaatkan Nilai

dari suatu Merek. Jakarta : Penerbit

Mitra Utama.

Amilia, Suri. 2017. “Pengaruh citra

merek, harga, dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian

handphone merek xiaomi di kota

langsa.” Jurnal Manajemen dan

Keuangan Vol.6, No.1.

A.M, Morissan. 2010. Periklanan

komunikasi pemasaran terpadu,

Jakarta : Penerbit Kencana.

Danang, Sunyoto. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Buku Seru.

Defriansyah, D. Islahuddin D, dan

Welly Ns. 2016. “Pengaruh Citra

Merek, Harga, Dan Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan Pembelian

Smartphone (Studi Kasus Mahasiswa

Universitas Sriwijaya Indralaya).”

Jurnal Manajemen Bisnis dan

Terapan Tahun XIII, No. 2

Ghozali, Imam 2005. Aplikasi

Analisis Multivariate dengan Program

SPSS.

---------------------. 2006. Aplikasi

Analisis Multivariate dengan

Program SPSS (Edisi Ke 4).

Semarang:Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

____________.2009. Aplikasi

Analisis Multivariate dengan Program

SPSS. Semarang : Universitas

Diponegoro

____________.2011. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19 (edisi kelima). Semarang :

Universitas Diponegoro

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Jakarta :

PT. Buku Kita

J. Setiadi, Nugroho, 2010. Perilaku

Konsumen :Perspektif Kontemporer

pada Motif, Tujuan, dan Keinginan

Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada

Media.

Kasali, Rhenaldi. 2001.Membidik

Pasar Indonesia: Segmentation,

Targeting, and Positioning. Jakarta:

Gramedia Pustaka Umum.

Kharis. 2011. “Loyalitas Pelanggan:

Sebuah Kajian Konseptual sebagai

Panduan bagi Penalty”, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Kotler, Philip and Gary Armstrong.

2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran.

Edisi 12.

-------------. 2012. Principles Of

Marketing. Edisi 14.

NewJersey:Prentice-Hall Published.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.

2008. Manajemen Pemasaran.Jilid

1.Jakarta: Penerbit Erlangga.

-------------. 2009.Manajemen Pemasaran

Jilid 2.Edisi Ketiga Belas, Terjemahan

Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit

Erlangga

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode

Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.

Jakarta : Erlangga.

Mahanani, Estu. 2018. “Pengaruh

Citra, Merek, Kualitas Produk, Harga,

Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Produk

Mataharimall.Com”.Jurnal

HUMANIORA Vol. 2, No. 2

Ningsih, Erlita Prasetya, dan Rina

Astini. 2016. “Pengaruh Citra Merek

Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Tas Branded

Page 21: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Tiruan Pada Wanita Karir Di

Jakarta”.Jurnal Manajemen dan

Bisnis Vol.2, No.2

Pamungkas, Palguno A. dan Guridno

E. 2019. “Pengaruh Citra Merek,

Kualitas Produk, Dan Gaya Hidup

Terhadap Loyalitas Pengguna Motor

Vespa Di Jakarta Selatan”. Jurnal

Manajemen Oikonomia Vol.15, No.1

Pratama, Fikri Alvian, dan Rulirianto.

2018. “Pengaruh gaya hidup dan citra

merek terhadap keputusan pembelian

(studi pada pembelian Honda Brio di

Dealer Honda Sukun Malang).”

Jurnal Aplikasi Bisnis Vol.5, No.2.

Prentice Hall. New Jersey.

Terjemahan B. Sabran. 2009.

Manajemen Pemasaran. Edisi 13.

Erlangga. Jakarta

------------.2009. Manajemen

Pemasaran. Jilid 2, Terjemahan

Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Peter, J.P. dan J.C. Olson. 2010.

Consumer Behavior and Marketing

Strategy. 9th Edition. McGraw-Hill.

London. Terjemahan D.T. Dwiandani.

2013. Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran. Edisi 9. Salemba

Empat. Jakarta.

Purba, Rao. 2006. Measuring

Consumer Perception Throught

Factor Analysis. The Asian Manager

(February-March

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power

of Brand: Teknik Mengelola

BrandEquity dan Strategi

Pengembangan Merek. Jakarta:

Gramedia PustakaUtama.

-----------. 2008. The Power of

Brands. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Rosnani. 2019. “Pengaruh Gaya

Hidup, Citra Merek, Dan Atribut

Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Hijab Zoya (Studi Pada

Store Zoya, Mall Pekanbaru).” Jurnal

FISIP Vol. 6 : Edisi II

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.

2013. Perilaku Konsumen disertai:

Himpunan Jurnal Penelitian.

Yogyakarta. CV. Andri Offset.

Siregar, Syofian. 2010. Statistik

Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta:

Rajagrafindo Persada

Sondakh, Cony. 2014. Kualitas

Layanan, Citra Merek Dan

Pengaruhnya Terhadap Kepuasan

Nasabah dan Loyalitas Nasabah

Tabungan (Studi Pada Nasabah

Taplus BNI Cabang Manado).Jurnal

Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3

,No.1. Diakses pada 21 April 2017.

Sufian M Khwaldeh, Rand Al-Dmour,

Farah Hammdan, Hani Al-Dmour ,

Ala'aldin Alrowwad. 2017. The Effect

of Lifestyle on Online Purchasing

Decision for Electronic Services: The

Jordanian Flying, Jurnal University of

Jordan Asian Social Science; Vol. 13,

No. 11.

S uki, Norazah Mohd. 2013, “Green

Awareness Effect on Consumers’

Purchasing Desicion: Some Insights

From Malaysia” IJAPS; Vol. 9, No.

2.

Sunarto, Komanto. 2000. Pengantar

Sosiologi. Edisi Kedua. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Page 22: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK

Sugiyono.2010. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

-------.2010. MetodePenelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

-------. 2012.Metode Penelitian

Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Surachman. 2008. Dasar-Dasar

Manajemen Merek (Alat Pemasaran

Untuk Memenangkan Persaingan).

Malang: Bayumedia Publishing.

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku

Konsumen: Implikasi pada Strategi

Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi

Pemasaran.Yogyakarta: Andi