pengaruh experiential marketing dan kualitas...
TRANSCRIPT
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH DENGAN
KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
MUHAMAD BILAL
63012170008
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH DENGAN
KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
MUHAMAD BILAL
63012170008
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax0298 (323433) Salatiga 50721
Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakannya pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi Saudara:
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF
MOUTH DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 11 Maret 2019
Pembimbing
Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc., M.SI.
NIP. 19800409 200801 1 015
iii
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax0298 (323433) Salatiga 50721
Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Experiential Marketing dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan Sebagai
Variabel Intevening (Studi Kasus pada Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali)
Menyatakan bahwa naskah Skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang telah dirujuk
sumbernya.
Salatiga, 10 Maret 2019
Saya yang menyatakan,
Muhamad Bilal
NIM: 63012170008
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax0298 (323433) Salatiga 50721
Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Skripsi ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi.
Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 10 Maret 2019
Saya yang menyatakan,
Muhamad Bilal
NIM: 63012170008
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
- MOTTO -
I Know I Can and Impossible is Nothing
"Wanita itu Ada untuk Dicintai dan Dilindungi Bukan tuk Disakiti"
-Vinsmoke Kuroashi no Sanji-
"Jangan Pernah Berifikir untuk Memperoleh Upah Sebesar Mungkin dari Orang Lain, Tapi
Berfikirlah untuk Memberikan Upah Sebesar Mungkin kepada Orang Lain"
-Sugeng Rahayu-
- PERSEMBAHAN -
Terimakasihku juga ku persembahkan kepada Orang Tua, Saudaraku, Dosen-dosen ku, terutama
Pembimbingku, pengelola Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali, dan para Sahabatku yang
senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
sehingga penyusunan Skripsi ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak
lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat
dalam penulisan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
para sahabat, tabi‟in dan tabiat serta kepada kita selaku umatnya.
Skripsi ini disusun sebagai syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul “Pengaruh
Experiential Marketing dan Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth dengan
Kepuasan Sebagai Variabel Intevening (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali)”. Penulis mengakui bahwa semua ini tak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Skripsi ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan
terimakasih kadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepada kedua orang tuaku, Ibu (Khamidah) dan Bapak tercinta (Supardi)
yang dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan, membimbing,
mengarahkan, memberi kepercayaan dan dukungan kepada penulis baik
viii
materi, moril maupun spritual serta adikku Maylani Dwi Rohmah dan
Muhammad Idharulhaq yang senantiasa mendoakan dan penulis sayangi.
2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syari‟ah,
dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc., M.SI. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala
bentuk keluh kesah selama penelitian.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya
Program Studi S1 Perbankan Syari‟ah yang telah memberikan bekal berbagai
teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
7. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.
8. Segenap karyawan Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali yang telah
membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.
9. Kepada seluruh nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali yang
bersedia mengisi kuesioner penelitian skripsi ini.
10. Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan buku-
buku kepada penulis hingga terselesaikannya Skripsi ini.
ix
11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga,
khususnya pada jurusan S1 Perbankan Syari‟ah (Transfer) angkatan tahun
2017 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran
pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan
laporan penelitian ini.
Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang
lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan
kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis
menyadari bahwa penulisan Skripsi ini jauh dari sempurna tapi penulis akan
berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang
diberikan sangat berharga dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dengan senang
hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Salatiga, 10 Maret 2019
Penulis,
Muhamad Bilal
NIM. 63012170008
x
ABSTRAK
Bilal, Muhamad. 2019. Pengaruh Experiential Marketing dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Intevening (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1
Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc.,
M.SI.
Kata Kunci: Experiential Marketing, Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Word of
Mouth.
Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Experiential Marketing (X1), Kualitas Pelayanan (X2), terhadap Word
of Mouth (Y) dengan Kepuasan (Z) sebagai variabel mediasi. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
teknik non probability sampling dan purposive sampling, dengan sampel 100
nasabah. Pengumpulan data melalui kuesioner atau angket, wawancara, dan studi
pustaka. Uji statistik terdiri dari uji ttest, Ftest, dan koefisien determinasi (R2).
Teknik analisis yang digunakan adalah uji Path Analysis dengan Sobel test.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu IBM SPSS statistic
version 25.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa
variabel word of mouth dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen
experiential marketing, kualitas pelayanan, dan kepuasan sebesar 58.9%. Hasil uji
Ftest menunjukkan bahwa variabel experiential marketing, kualitas pelayanan, dan
kepuasan secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel word of mouth.
Hasil uji ttest menunjukkan bahwa variabel experiential marketing dan kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Variabel
experiential marketing dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
word of mouth, sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap word of mouth. Hasil dari uji Path Analysis menunjukkan
bahwa variabel kepuasan dapat memediasi hubungan antara experiential
marketing dan kualitas pelayanan terhadap word of mouth.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 16
A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 16
xii
B. Kerangka Teori..................................................................................... 25
1. Experiential Marketing .................................................................. 25
2. Kualitas Pelayanan ......................................................................... 30
3. Kepuasan ........................................................................................ 35
4. Word of Mouth ............................................................................... 40
C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 44
D. Hipotesis ............................................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 51
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 51
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 52
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54
E. Skala Pengukuran ................................................................................. 55
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 56
G. Instrumen Penelitian............................................................................. 59
H. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 59
1. Uji Deskriptif ................................................................................. 60
2. Uji Kualitas Data ........................................................................... 60
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 62
4. Uji Statistik .................................................................................... 65
5. Path Analysis (Analisis Jalur) ........................................................ 68
6. Alat Analisis .................................................................................. 69
xiii
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 71
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 71
1. Identitas Lembaga .......................................................................... 71
2. Sejarah Bank Syariah Sragen ......................................................... 73
3. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen ..................................... 74
B. Statistik Deskriptif Data Responden .................................................... 75
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 75
2. Profil Responden Berdasarkan Usia............................................... 76
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 77
4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................. 78
C. Analisis Data ........................................................................................ 79
1. Uji Kualitas Data ............................................................................ 79
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 81
3. Uji Statistik .................................................................................... 86
4. Path Analysis (Analisis Jalur) ........................................................ 94
D. Pembahasan Uji Hipotesis ................................................................... 99
BAB V PENUTUP ..............................................................................................108
A. Kesimpulan ..........................................................................................108
B. Saran .....................................................................................................109
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................112
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 44
Gambar 4.1. Logo Bank Syariah Sragen .......................................................... 71
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen ................................... 74
Gambar 4.3. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen Cabang Boyolali ....... 75
Gambar 4.4. Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................ 96
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Research Gap ................................................................................. 6
Tabel 2.1. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 50
Tabel 3.1. Skala Pengukuran .......................................................................... 56
Tabel 3.2. Indikator Variabel .......................................................................... 58
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden .............................................................. 76
Tabel 4.2. Usia Responden ............................................................................. 76
Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir Responden .................................................... 77
Tabel 4.4. Pekerjaan Responden ..................................................................... 78
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 79
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas ......................................................................... 80
Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................ 82
Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji White ........................... 83
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Regresi ......................................................... 84
Tabel 4.10. Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier Regresi .............................. 85
Tabel 4.11. Hasil Uji Linearitas Persamaan Kuadrat Regresi .......................... 85
Tabel 4.12. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(1) ......................................... 87
Tabel 4.13. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(2) ......................................... 88
Tabel 4.14. Hasil Uji Ftest (Uji Simultan) .......................................................... 89
Tabel 4.15. Hasil Uji ttest (1) ............................................................................. 90
Tabel 4.16. Hasil Uji ttest (2) ............................................................................. 92
xvi
Tabel 4.17. Hasil Signifikansi Uji ttest (1) ......................................................... 94
Tabel 4.18. Hasil Uji Signifikansi Uji ttest (2) ................................................... 95
Tabel 4.19. Hasil Uji Hipotesis .........................................................................107
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Karakteristik Responden
Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden
Lampiran 4 Statistik Deskriptif Data Responden
Lampiran 5 Hasil Uji Kualitas Data
Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 7 Hasil Uji Statistik
Lampiran 8 Nota Pembimbing Skripsi
Lampiran 9 Lembar Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10 Lembar Pemberian Izin Penelitian di Bank Syariah Sragen Kantor
Cabang Boyolali
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 12 Lembar Penilaian Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKK)
Lampiran 13 Lembar Pernyataan Kesediaan Publikasi
Lampiran 14 Lembar Declaration
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan perbankan syariah di Indonesia makin pesat
dan berkembang secara fantastis. Perbankan syariah dapat dikategorikan
sebagai jenis industri baru yang mempunyai daya tarik cukup tinggi. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya pemain baru yang bermain, tidak hanya dalam
bentuk bank umum dan BPRS, tetapi juga dalam bentuk UUS (Hilman, dkk.,
2003: 38). Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan
masyarakat semakin tinggi kepada perbankan syariah dan pada akhirnya
menimbulkan persaingan antar lembaga keuangan syariah semakin ketat. Pada
dasarnya perusahaan akan berupaya untuk memperkenalkan produk mereka
kepada konsumen dengan melakukan promosi yang tepat hal ini
mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk yang
ditawarkan pada akhirnya bertujuan meningkatkan laba perusahaan (Robot,
2015: 255). Akan tetapi yang menjadi fenomena yang dihadapi saat ini adalah
semakin sulit mempertahankan nasabah agar tidak berpindah ke lembaga
keuangan lain.
Sebagai bentuk usaha mempertahankan nasabahnya, bank syariah harus
bisa menciptakan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Strategi
diciptakan untuk dapat memenangkan persaingan dengan menawarkan konsep
yang jelas dari suatu produk serta keunggulan yang khas yang ada didalamnya.
2
Selain itu lembaga keuangan syariah juga harus memperhatikan kebutuhan dan
keinginan nasabah (Rahmayanty, 2010: 6). Salah satu promosi yang tidak
memerlukan banyak biaya dan sangat efektif adalah word of mouth. Kotler dan
Keller (2007: 204), mengemukakan word of mouth adalah proses komunikasi
yang berupa saran atau rekomendasi baik secara individu maupun kelompok
terhadap suatu produk atau jasa yang memiliki tujuan untuk memberikan
informasi secara personal. Saluran komunikasi personal dalam ucapan atau
perkataan dari mulut ke mulut (Word of Mouth) bisa menjadi metode promosi
yang efektif karena pada umumnya disampaikan dari konsumen oleh
konsumen dan untuk konsumen, sehingga konsumen yang memiliki
pengalaman positif dapat menjadi media iklan bagi perusahaan. Selain itu,
Hasan (2013: 93) menuturkan bahwa konsumen yang percaya pada penyedia
jasa atau terlibat dalam proses pembelian cenderung untuk berpartisipasi dalam
rekomendasi mulut ke mulut (Word of Mouth) dan pembelaan terhadap
penyedia jasa.
Hogan dalam Styawati (2011: 533) mengatakan bahwa keberhasilan
WoM tiga kali lebih efektif dari iklan biasa dan dapat mengubah sikap yang
kurang baik atau netral menjadi positif. Sedangkan menurut Mowen & Minor
(2002: 180), pengaruh rekomendasi WoM dua kali lebih efektif dari iklan
radio, empat kali lebih efektif dari personal selling, dan tujuh kali lebih efektif
dari surat kabar atau majalah. Walaupun WoM penting, dan secara empirik
merupakan bentuk komunikasi yang cukup ampuh, WoM akan bersifat
3
membantu perusahaan jika pesan yang disampaikan bersifat positif tetapi justru
akan menjadi boomerang bagi perusahan apabila pesan yang disampaikan
bersifat negatif (Irfan dkk, 2014: 812). Yang menjadi pertanyaan bagaimana
WoM positif dapat ditingkatkan, dan mendorong konsumen untuk
merekomendasikan termasuk dalam perbankan syariah.
Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi terciptanya WoM
diantaranya ialah kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan dan Experiential
Marketing. Ketiga variabel ini sangat penting dan menentukan sejauh mana
keberhasilan WoM yang diinginkan perusahaan. Ketiga variabel ini akan
menentukan WoM seperti apa yang akan disebar, apakah positif atau negatif.
Mengingat betapa pentingnya ketiga variabel di atas dalam penciptaan WoM.
Maka, hendaknya potensi ini dapat dimanfaatkan, mengingat WoM dapat
mempengaruhi perilaku pelanggan (Mismiwati, 2016: 20).
Salhuteru (2017: 85) mengemukakan dalam usaha WoM, memuaskan
pelanggan adalah wajib. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
manfaat diantaraya hubungan antara perusahaan dan bagi pelanggan menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang terciptanya
loyalitas pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
(word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2007: 24).
Dalam sebuah studi US Office of Consumer Affairs menunjukkan WOM
memberikan efek yang signifikan terhadap penilaian pelanggan. Disebutkan
bahwa secara rata-rata, satu pelanggan tidak puas akan mengakibatkan
4
sembilan calon pelanggan lain yang akan menyebabkan ketidakpuasan.
Sedangkan pelanggan yang puas hanya akan mengabarkan kepada lima calon
pelanggan lain.
Selain itu pelanggan saat ini menginginkan sesuatu yang lebih dari
sekedar sebuah produk atau jasa, mereka menginginkan pengalaman yang
menyenangkan untuk kepuasan maksimal sesuai yang diharapkan. Menurut
Schmitt (2011: 56) pendekatan experiential makreting merupakan pendekatan
pemasaran yang menyediakan pengalaman melalui berbagai media (experience
provider). Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan baru untuk
memberikan informasi mengenai merek dan produk. Dalam pendekatan ini
pemasar menciptakan jasa atau produk yang dapat menstimulus konsumen
melalui pancaindera, hati dan pikiran sehingga membentuk pengalaman
(Lupiyoadi, 2013: 130). Pengalaman yang diberikan perusahaan kemudian
mampu menyentuh emosional pelanggan akan menambah kepuasan tersendiri
bagi pelanggan. Dengan demikian perusahaan harus memaksimumkan
pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan dan meminimumkan
pengalaman kurang menyenangkan bagi pelanggan (Niswatun, 2016: 3).
Ketika pelanggan memperoleh pengalaman positif yang unik serta
berkesan, dan pelanggan senang atas pengalaman yang diperolehnya, maka hal
ini menunjukkan bahwa kinerja atas produk dan jasa yang diberikan sesuai atau
bahkan melebihi harapan pelanggan yang artinya pelanggan puas atas produk
atau jasa tersebut. Ketika pelanggan puas secara konsisten dan berkelanjutan,
5
maka mereka ingin terus mengulangi pengalaman konsumsi yang memberikan
kepuasan ini dengan melakukan pembelian ulang serta merekomendasikannya
pada orang lain disekitar dalam hal ini WoM bersifat positif (Devindiani dan
Wibowo, 2016: 150).
Selain experiential marketing, dalam menciptakan kepuasan pelanggan
kaitannya dengan word of mouth, perusahaan harus dapat meningkatkan
kualitas layanannya (service quality). Sangadji & Sopiah, (2013: 100),
mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan yang baik memberikan dorongan
kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan jasa.
Selain itu kepuasan pelanggan dapat diciptakan melalui kualitas layanan yang
diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Semakin baik kualitas
layanannya, akan semakin tinggi pula kepuasan pelanggan terhadap perusahaan
tersebut (Salhuteru, 2017: 85).
Kualitas layanan merupakan salah satu faktor kunci bagi keberhasilan
perusahaan dan tidak dapat dipungkiri dalam dunia bisnis saat ini, karena tidak
ada yang lebih penting lagi bagi sebuah perusahaan kecuali menempatkan
masalah kepuasan pelanggan melalui pelayanan sebagai salah satu komitmen
bisnisnya. Service quality bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan
merupakan bagian dari konsep yang lebih luas dari kepuasan dan loyalitas
6
pelanggan. Kualitas layanan dianggap semakin penting terhadap kepuasan
pelanggan baik dalam bisnis maupun dalam akademisi. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan dan terhadap loyalitas serta terhadap WoM (Widodo dan
Shihab, 2016: 3).
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kepuasan terhadap word of
mouth, penelitian Naufaldy dan Sukresna (2017), Salhuteru (2017)
menyimpulkan hasil positif dan signifikan, tetapi penelitian Asnawi, dkk
(2015) menyatakan tidak berpengaruh yang signifikan. Sedangkan hasil
penelitian tentang pengaruh experiential marketing terhadap word of mouth,
penelitian Mismiwati (2016), Muhammad dan Artanti (2016) menyimpulkan
hasil positif dan signifikan, tetapi penelitian Arif (2010) menyatakan tidak
berpengaruh (signifikan negatif). Sedangkan hasil penelitian tentang pengaruh
kualitas pelayanan terhadap word of mouth, penelitian Putra dan Yasa (2015),
Febriyadi (2016), menyimpulkan hasil signifikan dan positif, tetapi penelitian
Widodo dan Shihab (2016) menyatakan tidak berpengaruh.
Berikut temuan peniliti dan hasilnya yang menunjukkan adanya gap
dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1.1.
Research Gap
No Peneliti
(Tahun)
Variabel Penelitian Hasil Temuan
X Y
A Kepuasan terhadap Word of Mouth
1
Naufaldy &
Sukresna
(2017)
Kepuasan Word of Mouth + / Signifikan
7
2 Salhuteru
(2017) Kepuasan Word of Mouth + / Signifikan
3
Asnawi,
Faridah dan
Khaliq (2015)
Kepuasan Word of Mouth - / Tidak
Signifikan
B Experiential Marketing terhadap Word of Mouth
1 Mismiwati
(2016) Experiential Marketing Word of Mouth + / Signifikan
2
Muhammad
dan Artanti
(2016)
Experiential Marketing Word of Mouth + / Signifikan
3 Arif (2010) Experiential Marketing Word of Mouth - / Tidak
Signifikan
C Kualitas Pelayanan terhadap Word of Mouth
1 Putra dan Yasa
(2015) Kualitas Pelayanan Word of Mouth + / Signifikan
2 Febriyadi
(2016) Kualitas Pelayanan Word of Mouth + / Signifikan
3
Widodo dan
Muchsin
(2016)
Kualitas Pelayanan Word of Mouth - / Tidak
Signifikan
No Peneliti
(Tahun) Variabel Intervening Hasil
D Kepuasan sebagai Variabel Intervening
1
Muhammad
dan Artanti
(2016)
Kepuasan Kepuasan
Memediasi
2 Anita dan
Gede (2015) Kepuasan
Kepuasan
Memediasi
(Sumber: Berbagai sumber diolah)
Perbedaan hasil penelitian tersebut juga menunjukkan inkonsistensi hasil
antara peneliti dan menarik untuk menjadi dasar perlunya melakukan penelitian
serupa. Dari penelitian terdahulu tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat banyak faktor yang dapat mendorong pelanggan atau dalam hal ini
nasabah untuk melakukan positive word of mouth kepada orang lain, di
antaranya adalah experiential marketing, kualitas pelayanan, dan kepuasan
8
sebagai variabel intervening. Selain itu terdapat beberapa perbedaan penelitian
dari penelitian terdahulu antara lain objek penelitian yang akan dilakukan di
Bank Syariah Sragen Cabang Boyoali, dalam penelitian ini peneliti
menggabungkan beberapa variabel yang peneliti usung dan ada dalam research
gap. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dan purposive
sampling. Metode pengumpulan data menggunakan primer melalui kuesioner
dan data skunder melalui studi pustaka. Skala pengukuran menggunakn skala
Likert.
Bank Syariah Sragen merupakan Bank Syariah pertama di Sragen yang
berdiri sejak tahun 2008 dan tidak akan pernah terlepas dari persaingan ketat
yang ada dalam dunia lembaga keuangan baik konvensional maupun syariah.
Namun, Bank Syariah Sragen yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Sragen
mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per
Desember 2018 memiliki aset Rp. 196 Milyar dengan Laba Rp. 4,6 Milyar dan
tercatat sebagai BPR Syariah terbesar se Jateng dan DIY
(www.banksyariahsragen.com). Prestasi yang diperoleh Bank Syariah Sragen
tidak dipungkiri bahwasanya prestasi tersebut dapat terwujud karena hasil
kinerja dari seluruh kantor cabang yang ada di bawahnya. Salah satu kantor
cabang dari Bank Syariah Sragen yang ikut meningkatkan kinerja Bank
Syariah Sragen adalah Kantor Cabang Boyolali yang merupakan cabang
pertama dari PT BPRS Sukowati Sragen.
9
Boyolali punya julukan, New Zealand Van Java atau Selandia Baru dari
Jawa. Selain itu Boyolali merupakan kota yang strategis, program Pemerintah
Boyolali sejak tahun 2016 adalah „Boyolali Pro Investasi‟. Ada 5 sektor
potensi dan peluang investasi di Kabupaten Boyolali, terdiri atas Kawasan
Industri, Sektor Peternakan dan Perikanan, Sektor Pertanian dan Perkebunan,
Sektor Pariwisata dan Sektor Infrastruktur (www.boyolali.go.id). Hal tersebut
merupakan peluang bagi perbankan untuk memperluas jaringan bisnisnya di
Boyolali. Mengingat lembaga keuangan dan perbankan merupakan pusat
perekonomian masyarakat, maka dengan adanya lembaga keuangan dan
perbankan tersebut mata rantai perekonomian suatu daerah dapat berjalan
dengan lancar. Dengan demikian, kota Boyolali merupakan daerah yang
memiliki market yang tinggi untuk BPRS Sukowati Sragen, berbagai produk
yang dimiliki dan semakin sesuai dengan kebutuhan setiap nasabah.
Dengan potensi letak yang cukup strategis inilah Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali tentunya dapat menjadi salah satu pendorong
meningkatnya sumber dana pihak ketiga (DPK) yang ada di Bank Syariah
Sragen. Meningkatnya sumber dana pihak ketiga juga dapat diindikasi adanya
kepuasan pada nasabah dan berdampak pada strategi word of mouth pada Bank
Syariah Sragen. Peneliti juga ingin membuktikan bahwa kepuasan nasabah dan
word of mouth pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali dipengaruhi
oleh adanya strategi experiential marketing dan kualitas pelayanan.
10
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai
faktor experiential marketing dan kualitas pelayanan terhadap word of mouth
dengan kepuasan sebagai variabel intervening dengan objek penelitian pada
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali. Oleh karena itu, diambil judul:
“Pengaruh Experiential Marketing dan Kualitas Pelayanan terhadap Word of
Mouth dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali)”.
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kepuasan di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali?
2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan di Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali?
3. Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap word of mouth di
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali?
4. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap word of mouth di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali?
5. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap word of mouth di Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali?
11
6. Apakah kepuasan berpengaruh dalam memediasi hubungan antara
experiential marketing terhadap word of mouth di Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali?
7. Apakah kepuasan berpengaruh dalam memediasi hubungan antara kualitas
pelayanan terhadap word of mouth di Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
2. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
3. Mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap word of mouth di
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
4. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap word of mouth di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
5. Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap word of mouth di Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali.
12
6. Mengetahui pengaruh kepuasan dalam memediasi hubungan antara
experiential marketing terhadap word of mouth di Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali.
7. Mengetahui pengaruh kepuasan dalam memediasi hubungan antara kualitas
pelayanan terhadap word of mouth di Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan manfaat bagi pihak antara
lain:
1. Bagi Pihak IAIN Salatiga
a. Menjadi tambahan referensi bacaan untuk mahasiswa setelah penulis
melakukan penelitiam dan pengamatan.
b. Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lembaga
keuangan.
2. Bagi Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali
a. Sebagai persiapan untuk menghadapi persaingan yang semakin sengit
dan ketat.
b. Untuk menjaga citra baik Bank Syariah.
c. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan
operasional perbankan syariah.
13
d. Memberikan analisis yang dapat digunakan untuk meningkatkan positve
Word of mouth bank syariah.
3. Bagi Penulis
a. Sebagai alat ukur agar dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan dan mempraktikkan teori-teori dari mata
kuliah yang pernah diberikan terkait dengan tema yang penulis usung.
b. Menambah pengalaman dan pengetahuan secara langsung di lapangan.
4. Bagi Peneliti Lain
a. Memberikan informasi sebagai sumber referensi penelitian berkaitan
dengan Experiential Marketing, Kualitas pelayanan serta pengaruhnya
terhadap Word of mouth dan Kepuasan sebagai Variabel Intervening.
b. Menjadi bahan pembanding dan acuan dalam memperoleh informasi
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab, dimana setiap
bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan uraian
secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas, guna mempermudah
dalam memahami dan melihat hubungan suatu bab dengan yang lainnya.
Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:
14
BAB I adalah Pendahuluan, bab ini berisikan uraian dan penjelasan
mengenai berbagai hal yang melatar belakangi dilakukanya kegiatan penelitian
ini, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori
maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini.
Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena
dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan
kegunaan penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai
mengacu pada latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang
diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan
mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam
skripsi.
BAB II adalah Landasan Teori, bab ini menguraikan tinjauan teori, yang
berisi jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta
membantu dalam analisis hasil penelitian yang berkaitan dengan variabel yang
peneliti usung. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta
merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.
BAB III adalah Metode Penelitian, dalam bab ini menguraikan variabel
penelitian dan efisiensi operasional dimana skripsi terhadap variabel yang
digunakan dalam penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian
15
secara operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan
dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan
sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data yang digunakan
untuk variabel penelitian. Metode analisis data mengungkapkan bagaimana
gambaran model analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV adalah Analisis Data, pada bab ini menjelaskan tentang diskripsi
objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam
penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk
yang sederhana yang mudah dibaca dan yang mudah diintrepretasikan
melipuuti diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan
pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan intrepretasi untuk memaknai
implikasi penelitian.
BAB V adalah Penutup, dalam bab ini penyusun menyajikan kesimpulan
yang diambil berdasarkan pada analisis data penelitian yang telah dilakukan,
dan berisikan saran yang disusun dari hasil kesimpulan tersebut, baik bagi
pihak objek penelitian ataupun bagi pihak-pihak lainnya yang membutuhkan
untuk digunakan sebagai bahan referensi yang juga bertujuan demi perbaikan
di masa yang akan datang.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Sebelum melakukan penelitian penulis melakukan pengkajian pustaka
dan karya yang mempunyai relevansi terhadap topik yang diteliti. Telaah
pustaka dalam penelitian ini adalah:
1. Experiential Marketing terhadap Kepuasan
Penelitian Sinaga, dkk (2013) tentang Pengaruh Penerapan
Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus:
Cinema XXI Imax Gandaria City Jakarta). Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa experiential marketing berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Penelitian Gresivonda dan Astuti (2014) tentang Pengaruh
Penerapan Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan di
Rumah Makan Lesehan Joyo Taman Pinang Sidoarjo. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa experiential marketing (sense, feel, think, act dan
relate) secara simultan dan parsial mempengaruhi kepuasan konsumen
secara signifikan.
Penelitian Rosita (2015) tentang Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan Pelanggan Swalayan Sinar Rahayu Negara tahun 2014.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa experiential marketing berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan.
17
Penelitian Setiadi (2015) tentang Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Survey Pada Nasabah Prima
Bank Kalbar Cabang Sekadau). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
variabel experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap variabel
kepuasan nasabah.
Penelitian Yuliawan dan Mbayak (2016) tentang Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT Bank
Mandiri Cabang Medan Balai Kota. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
secara bersama-sama variabel sense, feel, think, act dan relate (experiential
marketing) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
2. Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Penelitian Mustofa dan Yudi (2015) tentang Pengaruh Kualitas Jasa
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Bank Umum Syariah di Surakarta.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan
yang signifikan variabel compliance, assurance, reliability, tangibility,
empathy, dan responsiveness (kualitas pelayanan) terhadap variabel dependen
yaitu kepuasan nasabah bank syariah.
Penelitian Wiyanto (2016) tentang Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Tinggi dan Rendah Nasabah di Bank
Syari‟ah Mandiri Cabang Salatiga. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
kualitas pelayanan dengan lima indikatornya secara bersama-sama
18
berpengaruh pada kepuasan tinggi dan rendah nasabah Bank Syariah
Mandiri Cabang Salatiga.
Penelitian Febriana (2016) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Perbankan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah XYZ
di Jakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh kualitas
pelayanan berdasarkan dimensi compliance, assurance, reliability,
tangibles, emphaty, dan responsiveness, secara simultan terhadap kepuasan
nasabah BMI KCP Tulungagung.
Penelitian Wahab (2017) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah Industri Perbankan Syariah di Kota
Pekanbaru. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara serempak
variabel reliability, responsiveness, empathy, assurance dan tangible
(kualitas pelayanan) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap kepuasan nasabah.
Penelitian Susanti dan Arsyad (2019) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Pinang). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas
pelayanan secara parsial dan simultan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Pinang.
19
3. Experiential Marketing terhadap Word of Mouth
Penelitian Rahman, dkk (2014) tentang Pengaruh Customer
Experience Quality Terhadap Sikap Melakukan Positive Word of Mouth
(Survei Dilakukan Terhadap Peserta Heritage City Tour CV. Bandung
Trails). Hasil penelitian menyimpulkan customer experience qualiy
berpengaruh terhadap positive word of mouth pada heritage city tour yang
diadakan Bandung Trails.
Penelitian Hendrayana, dkk (2015) tentang Pengaruh Kepuasan
Pelanggan, Kualitas Produk, dan Experiential Marketing Terhadap Word of
Mouth Mahasiswa Universitas Terbuka. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa variabel experiential marketing secara langsung dan signifikan
mempengaruhi variabel word of mouth mahasiswa.
Penelitian Nabila, dkk (2015) tentang Analisis Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth Sepeda Motor Yamaha
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Tahun 2014).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel experiential marketing
terhadap word of mouth berpengaruh positif dan signifikan.
Penelitian Mismiwati (2016) tentang Pengaruh Kepuasan Pelanggan,
Kualitas Produk, dan Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth
Pada Percetakan Sabilul HAQ. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
variabel kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif terhadap variabel
20
word of mouth, variabel experiential marketing juga memiliki pengaruh
positif terhadap variabel word of mouth.
Penelitian Naufaldy dan Sukresna (2017) tentang Dampak Dimensi
Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen, Timbulnya Word
of Mouth dan Minat Beli Ulang (Studi Kasus Jasa Pencucian Kendaraan
Maxx Carwash & Detailing Semarang). Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap word of
mouth.
4. Kualitas Pelayanan terhadap Word of Mouth
Penelitian Batubara, dkk (2014) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program
Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap word of mouth mahasiswa.
Penelitian Putra dan Yasa (2015) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiwa, Citra Dan Positive Word of
Mouth Politeknik Negeri Bali. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
variabel service quality mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap variabel kepuasan, dan variabel positive word of mouth. Variabel
kepuasan mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap variabel variabel positive word of mouth Politeknik Negeri Bali.
21
Penelitian Indriani dan I Nyoman (2015) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth yang diMediasi oleh Kepercayaan
Pelanggan Pada PT. Auto Bagus Rent A Car Denpasar. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap word of mouth (WOM).
Penelitian Fibriyadi (2016) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Dan Word of Mouth Pada Program Pendidikan
Lanjutan LP3I Kampus Kramat Jakarta. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap variabel kepuasan, variabel kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap variabel word of
mouth, variabel kepuasan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap variabel word of mouth pada pendidikan program lanjutan LP3I.
Penelitian Salhuteru (2017) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Word of Mouth Pada Rumah Sakit Umum Daerah DR. M.
Haulussy Ambon. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas layanan
berpengaruh positif dan signifikan baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap words of mouth melalui kepuasan pasien.
5. Kepuasan terhadap Word of Mouth
Penelitian Putri dan Febriyadi (2013) tentang Hubungan antara
Kepuasan Pelanggan dengan Word of Mouth pada Pelanggan Klinik
Kecantikan London Beauty Centre. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
22
terdapat korelasi yang signifikan antara kepuasan pelanggan dengan word
of mouth pada pelanggan Klinik Kecantikan London Beauty Centre.
Penelitian Rahmawati dan Bagus (2014) tentang Pengaruh Kepuasan
dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Word of Mouth Pada Pelanggan Honda
Motor di Surabaya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dari kepuasan pelanggan terhadap word of mouth.
Penelitian Ulag (2014) tentang Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan Dan Word Of Mouth Yang Positif Pada
Pelanggan Telkom Speedy Di Kota Manado. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa pengaruh kepuasan pelanggan terhadap word of
mouth yaitu menunjukkan nilai signifikansi positif.
Penelitian Sijabat (2016) tentang Membangun Word of Mouth
Positif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan dan
kepuasan pelanggan secara statistik terbukti berpengaruh positif signifikan
terhadap WoM.
Penelitian Zulherwan dan Abror (2019) tentang Pengaruh
Satisfaction, Trust, Commitment Terhadap Word of Mouth Pada Rumah
Makan Sambalado di Kota Padang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
variable Satisfaction berpengaruh signifikan secara positif terhadap word of
mouth pada Rumah Makan Sambalado.
23
6. Kepuasan Memediasi Experiential Marketing
Penelitian Muhammad dan Artanti (2016) tentang The Impact of
Experiential Marketing on Word of Mout (WOM) With Customer
Satisfaction as The Intervening Variable PT. Maktour. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa variabel experiential marketing memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel satisfaction, variabel satisfaction
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of mouth,
variabel experiential marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel word of mouth, variabel experiential marketing memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of mouth dengan
variabel satisfaction sebagai variabel intervening.
Penelitian Naufaldy dan Sukresna (2017) tentang Dampak Dimensi
Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen, Timbulnya Word
of Mouth dan Minat Beli Ulang (Studi Kasus Jasa Pencucian Kendaraan
Maxx Carwash & Detailing Semarang). Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa kepuasan konsumen memediasi pengaruh experiential marketing
terhadap word of mouth.
Penelitian Syahputra (2019) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
dan Experiential Marketing Terhadap Niat Berkunjung Ulang dengan
Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Pengunjung Wisata
Edukasi Kampung Coklat Blitar). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
24
Kepuasan memediasi hubungan antara experiential marketing terhadap
niat berkunjung ulang.
7. Kepuasan Memediasi Kualitas Pelayanan
Penelitian Utomo (2014) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Mediasi
(Studi Pada Perusahaan Organda PO). Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa kualitas pelayanan bepengaruh terhadap word of mouth dengan
kepuasan konsumen sebagai variabel intervening.
Penelitian Anita dan Gede (2015) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap WoM Melalui Kepuasan Pada PT. Sarana Dewata
Courier. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara langsung maupun
tidak langsung kualitas pelayanan berpengaruh terhadap word of mouth
melalui kepuasan pelanggan pada PT. Sarana Dewata Courier Denpasar.
Penelitian Satmoko, dkk (2016) tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth Melalui Kepercayaan dan Kepuasan
Konsumen Sebagai Variabel Intervening Pada Star Clean Car Wash
Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepuasan memediasi
pengaruh kualitas pelayanan terhadap variabel word of mouth.
Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas maka penelitian yang
akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa
perbedaan penelitian itu antara lain objek penelitian yang akan dilakukan di
25
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali. Pada penelitian terdahulu
sepengetahuan peneliti belum ada yang meneliti dengan menggunakan variabel
experiential marketing sebagai X1, kualitas pelayanan sebagai X2, word of
mouth sebagai Y dan kepuasan (Z) sebagai variabel intervening dalam satu
penelitian. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dan purposive
sampling. Metode pengumpulan data menggunakan primer melalui kuesioner
serta wawancara dan data skunder melalui studi pustaka. Skala pengukuran
menggunakn skala Likert, sedangkan uji instrumen penelitian meliputi uji
kualitas data, uji asumsi klasik, uji statistik, dan path analysis.
B. Kerangka Teori
1. Experiential Marketing
a. Konsep Experiential Marketing
Experiential marketing berasal dari dua kata yaitu experience dan
marketing. Experience adalah “pengalaman merupakan peristiwa-
peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu
(misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah
pembelian barang atau jasa). Sedangkan marketing adalah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk melengkapi
nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler & Armstrong, 2008: 6).
26
Scmitt dalam Lupiyoadi (2013: 131), mengemukakan bahwa
eksperiential marketing didefinisikan sebagai suatu kemampuan
pemberi produk barang/jasa dalam menawarkan pengalaman emosi
sehingga menyentuh hati dan perasaan konsumen. Sedangkan menurut
Kartajaya (2010: 23), experiential marketing adalah suatu konsep
pemasaran yang bermanfaat untuk membentuk pelanggan yang loyal
dikarenakan adanya suatu pengalaman positif yang dirasakan konsumen.
Dari pengertian-pengertian diatas yang dikemukakan oleh
beberapa ahli bisa disimpukan bahwa experiential marketing adalah
suatu pendekatan yang berfokus pada sisi emosial pelanggan pada saat
pemasar memberikan produk/jasa yang dimilikinya.
b. Indikator Experiential Marketing
Menurut Schmitt (1999) dalam Lupiyoadi (2013: 132), ada 5
atribut-atribut dari experiential marketing, yaitu:
1) Sense (Panca Indera)
Tipe experience yang muncul untuk menciptakan pengalaman
panca indera melalui mata, telinga, kulit, lidah dan hidung. Sense
marketing merupakan salah satu cara untuk menyentuh emosi
konsumen melalui pengalaman yang dapat diperoleh konsumen
lewat panca indera (mata, telinga, lidah, kulit dan hidung) yang
mereka miliki melalui produk dan service (Kartajaya 2004: 163).
Dapat dipahami bahwa sense marketing berkaitan dengan sesuatu
27
yang dapat ditangkap oleh panca indra manusia yaitu suara, rasa,
pandangan, sentuhan dan bau. Faktor ini memberikan kesan
keindahan, kesenangan, kepuasan, melalui adanya rangsangan,
proses, dan konsekuensi atau akibat.
2) Feel (Perasaan)
Feel berhubungan dengan perasaan yang paling dalam dan
emosi pelanggan. Iklan yang bersifat feel good biasanya digunakan
untuk membuat hubungan dengan pelanggan, menghubungkan
pengalaman emosional mereka dengan produk atau jasa, dan
menantang pelanggan untuk bereaksi terhadap pesan. Menurut
Kartajaya (2004: 164) feel adalah suatu perhatian-perhatian kecil
yang ditunjukkan kepada konsumen dengan tujuan untuk menyentuh
emosi konsumen secara luar biasa. Ketika pelanggan merasa senang
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, pelanggan akan
menyukai produk dan perusahaan, begitupun sebaliknya.
3) Think (Pikiran)
Tipe experience yang bertujuan untuk menciptakan kognitif,
pemecahan masalah yang mengajak konsumen untuk berfikir kreatif.
Think marketing adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membawa komoditi menjadi pengalaman (experience) dengan
melakukan pemesanan secara terus menerus (Kartajaya, 2004: 164).
28
Tujuan dari think marketing adalah untuk mempengaruhi pelanggan
agar terlibat dalam pemikiran yang kreatif dan menciptakan
kesadaran melalui proses berfikir yang berdampak pada evaluasi
ulang terhadap perusahaan, produk dan jasanya.
4) Act (Tindakan)
Tipe experience yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku,
gaya hidup dan interaksi dengan konsumen. Act Marketing adalah
suatu cara membentuk persepsi pelanggan terhadap produk dan jasa
yang bersangkutan (Kartajaya, 2004:164). Act marketing didesain
untuk menciptakan pengalaman konsumen dalam hubungannya
dengan physical body, lifestyle dan interaksi dengan orang lain.
5) Relate (Hubungan)
Tipe experience yang digunakan untuk mempengaruhi
pelanggan dan menggabungkan seluruh aspek, sense, feel, think, dan
act serta menitik beratkan pada penciptaan persepsi positif dimata
pelanggan. Relate Marketing adalah suatu cara membentuk atau
menciptakan komunitas pelanggan dengan komunikasi (Kartajaya,
2004: 165). Relate marketing menggabungkan aspek sense, feel,
think dan act dengan maksud untuk mengkaitkan individu dengan
apa yang ada diluar dirinya dan mengimplementasikan hubungan
29
antara other people dan other social group sehingga mereka bisa
merasa bangga dan diterima dikomunitasnya.
c. Manfaat Experiential Marketing
Fokus perhatian utama experiential marketing adalah diutamakan
pada tanggapan panca indera, pengaruh, cognitive experience, tindakan
dan hubungan. Oleh karena itu pemasar badan usaha harus dapat
menciptakan experiential brands yang dapat menghubungkan dengan
kehidupan yang nyata pelanggan. Experiential marketing dapat
dimanfaatkan secara efektif apabila diterapkan pada situasi tertentu.
Schmitt dalam Kustini (2007: 47) menyimpulkan beberapa manfaat
yang dapat diterima dan dirasakan apabila badan usaha menerapkan
experiential marketing. Manfaat tersebut meliputi:
1) Untuk membangkitkan kembali merek yang sedang merosot.
2) Untuk membedakan satu produk dengan produk pesaing.
3) Untuk menciptakan citra dan identitas sebuah badan usaha.
4) Untuk mempromosikan inovasi.
5) Untuk memperkenalkan percobaan, pembelian dan yang paling
penting adalah konsumsi loyal.
30
2. Kualitas Pelayanan
a. Konsep Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan berasal dari dua kata, yaitu kualitas dan
pelayanan. kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat diprediksi dari
keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai
dengan pasar (Tjiptono, 2000: 20). Sedangkan pelayanan adalah setiap
tindakan atau suatu kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002: 83).
Tjiptono (2002: 59) menyatakan bahwa service quality adalah
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Sedangkan
Lovelock dan Waright (2007: 97), mengemukakan bahwa kualitas
pelayanan jasa merupakan evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan
terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan.
Dari pengertian dari beberapa ahli di atas dapat dipahami bahwa
kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang
diberikan, serta sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Artinya bahwa
kualitas pelayanan bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan.
31
b. Indikator Kualitas Pelayanan
Salah satu konsep kualitas pelayanan yang paling popular adalah
SERVQUAL. Parasuraman et all (1998) dalam Ratnasari dan Aksa (2011:
107-109) kualitas pelayanan diyakini memiliki lima indikator yaitu:
1) Keandalan (Reliability)
Merupakan kemampuan perusahaan menyampaikan jasa yang
akurat dan konsisten. Dimensi reliability adalah dimensi yang
mengukur kehandalan perusahaan dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan. Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan
menyediakan pelayanan sesuai dengan yang disajikan, sikap
simpatik, ketepatan waktu pelayanan, sistem pencatatan yang akurat.
Dimensi ini dianggap paling penting dari berbagai industri jasa.
2) Daya tanggap (Responsiveness)
Merupakan kemauan untuk memberikan pelayanan dan
membantu pelanggan dengan segera. Dimensi ini terlihat pada
kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, keinginan
karyawan untuk membantu para pelanggan, menyusun agenda dan
prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-program
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat
(Ratminto dan Atik, 2005: 180).
32
3) Jaminan (Assurance)
Adalah kompetensi, sopan santun, kredibilitas, dan keamanan
yang akan membantu keyakinan pelanggan bahwa ia akan
mendapatkan jasa yang diharapkan. Dimensi ini berkaitan dengan
kemampuan karyawan untuk menanamkan kepercayaan kepada
pelanggan, sikap sopan dan kemampuan karyawan dalam menjawab
pertanyaan pelanggan. Berdasarkan riset, terdapat empat aspek
dalam dimensi ini yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan
keamanan (Durianto, 2004: 10).
4) Empati (Empathy)
Dimensi empathy dapat dijelaskan dengan gambaran bahwa
pelanggan dari kelompok menengah ke atas mempunyai harapan
yang tinggi agar perusahaan penyedia jasa mengenal mereka,
kebutuhan mereka secara spesifik, dan mengetahui apa yang menjadi
hobi dan karakter orang lain. Dimensi ini meliputi kemudahan dalam
melakukan hubungan dengan konsumen, komunikasi yang baik,
perhatian dan memahami pelanggan. Dimensi empathy merupakan
penggabungan dari dimensi:
a) Akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa
yang ditawarkan perusahaan.
33
b) Komunikasi (communication), merupakan kemampuan
melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan.
c) Pemahaman kepada pelanggan (Understanding the Customer),
meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan serta keinginan pelanggan (Umar, 2000: 39).
5) Wujud fisik (Tangibles)
Dimensi ini merupakan aspek perusahaan jasa yang mudah
terlihat dan ditemui pelanggan. Dimensi ini berkaitan dengan
fasilitas fisik, peralatan, teknologi dan penampilan karyawan. Aspek
tangibles menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan
(Irawan, 2009: 58).
c. Ciri-ciri Pelayanan yang baik
Menurut Kasmir (2004: 209-211) dalam melayani nasabah hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah kepuasan nasabah terhadap pelayanan
yang diberikan. Puas artinya nasabah akan merasa semua keinginan dan
kebutuhannya dapat dilakukan secara tepat waktu. Ciri-ciri pelayanan
yang baik adalah:
1) Tersedia Sarana dan Prasarana yang Baik
Kelengkapan dan kenyamanan sarana dan prasarana akan
mengakibatkan nasabah betah untuk berurusan dengan baik.
34
2) Tersedia Personil yang Baik
Kenyamanan nasabah juga sangat tergantung dari petugas CS
(costomer service) yang melayaninya. Petugas bank harus ramah,
sopan dan menarik.
3) Bertanggung Jawab Kepada Setiap Nasabah Sejak Awal Hingga
Selesai.
Nasabah akan merasa puas jika petugas bertanggung jawab
terhadap pelayanan yang diinginkannya. Jika terjadi sesuatu maka
segera petugas yang dari semula mengerjakannya mengambil alih
tanggung jawabnya.
4) Mampu Melayani Secara Tepat dan Cepat
Layanan yang diberikan sesuai jadwal untuk pekerjaan tertentu
dan jangan membuat kesalahan dalam arti pelayanan yang diberikan
sesuai dengan keinginan nasabah.
5) Mampu Berkomunikasi.
Petugas bank harus dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
jelas dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan istilah yang sulit
dimengerti.
35
6) Memberikan Jaminan Kerahasiaan Setiap Transaksi
Menjaga rahasia bank sama artinya dengan menjaga rahasia
nasabah. Karena rahasia bank merupakan taruhan kepercayaan
nasabah kepada bank.
7) Memiliki Pengetahuan dan Kemampuan yang Baik
Petugas bank selalu berhubungan dengan manusia, maka harus
memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu.
8) Berusaha Memahami Kebutuhan Nasabah
Harus tanggap dengan apa yang diinginkan nasabah. Usahakan
mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan nasabah.
9) Mampu Memberikan Kepercayaan Kepada Nasabah
Kepercayaan calon nasabah mutlak diperlukan sehingga calon
nasabah mau menjadi nasabah bank yang bersangkutan. Demikian
pula untuk menjaga nasabah yang lama agar tidak lari perlu dijaga
kepercayaannya.
3. Kepuasan
a. Konsep Kepuasan
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, misalnya perbankan
mempunyai peranan penting dalam menciptakan kepuasan. Tujuannnya
yaitu memberikan kepuasan, baik dari segi kualitas maupun pelayanan
36
yang disediakan perusahaan. Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan
selalu menyadari pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu
mengukur tingkat kepuasan pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal
tersebut tidaklah mudah.
Menurut Kotler (2002: 177) kepuasan konsumen sebagai perasaan
senang atau kecewa seseorang yang telah muncul setelah
membandingkan antara kinerja (hasil) produk atau jasa yang dipikirkan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Sedangkan Alma (2001: 145)
mengartikan kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan
yang membandingkan kesannya terhadap produk atau jasa yang dia beli
dihubungkan dengan yang dia harapkan.
Menurut Tjiptono (2007: 24), bila perusahaan dapat menciptakan
kepuasan pelanggan, maka nantinya akan memberikan sejumlah manfaat
yang menguntungkan seperti:
1) Terjalin relasi saling menguntungkan jangka panjang antar
perusahaan dan para pelanggan,
2) Terbukanya peluang pertumbuhan bisnis melalui pembelian ulang.
3) Loyalitas pelanggan dapat terbentuk.
4) Terjadinya komunikasi mulut ke mulut (word of mouth) positif yang
berpotensi menarik pelanggan baru.
5) Presepsi pelanggan dan public terhadap reputasi perusahaan semakin
positif.
37
6) Laba yang diperoleh bisa meningkat.
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa kepuasan pelanggan
adalah sikap dan harapan yang dirasakan pelanggan saat menggunakan
pelayanan jasa yang diberikan perusahaan, dengan mendapatkan nilai
yang lebih dibanding perusahaan jasa lainnya.
b. Jenis-jenis Kepuasan
Sedangkan menurut Umar (2005: 50-51) kepuasan konsumen
adalah “Tingkat perasaan konsusmen setelah membandingkan dengan
harapannya”. Kepuasan dibagi atas 2 macam:
1) Kepuasan fungsional. Merupakan kepuasan yang diperoleh dari
fungsi suatu produk yang dimanfaatkan.
2) Kepuasan psikologikal. Merupakan kepuasan yang diperoleh dari
atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk.
c. Faktor Kepuasan Pelanggan
Zeithmal et all dalam Haryono (2016: 90) mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan akan ditentukan oleh lima faktor, yaitu:
1) Fitur Produk dan Layanan
Fitur produk dan layanan yang diterima akan dievluasi
pelanggan, apakah mampu memberikan kepuasan atau tidak.
38
2) Emosi Pelanggan
Emosi pelanggan (senang/gembira atau sedih/susah) akan
mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam menerima layanan yang
diberikan perusahaan.
3) Atribut dari Keberhasilan/Kegagalan Layanan
Apakah layanan yang diberikan istimewa atau mengecewakan
menjadi alasan yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4) Persepsi Akan Kewajaran dan Keadilan
Kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh kewajaran dan
keadilan yang diterimanya jika dibandingkan dengan yang diterima
oleh pelanggan lain.
5) Pelanggan yang Lain, Anggota Keluarga, dan Rekan
Kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh pelanggan yang
lain, anggota keluarga, atau rekannya.
d. Indikator Kepuasan
Menurut Hawkins dan Lonney dalam Tjiptono (2004: 101)
atribut pembentuk kepuasan terdiri dari:
1) Kesesuaian Harapan
Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang
diharapkan oleh pelanggan dengan yang dirasakan oleh pelanggan,
meliputi:
39
a) Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
b) Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi
dengan yang diharapkan.
c) Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan
yang diharapkan.
2) Minat Berkunjung Kembali
Merupakan kesedian pelanggan untuk berkunjung kembali atau
melakukan pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi:
a) Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang
diberikan oleh karyawan memuaskan.
b) Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat
yang diperoleh setelah engkonsumsi produk.
c) Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang
yang disediakan memadai.
3) Kesediaan Merekomendasikan
Merupakan kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan
produk yang telah dirasakannya kepada teman atau keluarga,
meliputi:
a) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang
ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan.
40
b) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang
ditawarkan karena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.
c) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang
ditawarkan karena nilai atau manfaat yang didapat setelah
mengkonsumsi sebuah produk jasa.
4. Word of Mouth
a. Konsep Word of Mouth
Word of mouth atau WoM, adalah suatu komunikasi interpersonal
tentang produk diantara pembeli dan orang-orang di sekitarnya (Kotler
dan Amstrong, 2001: 430). Hal lain juga diungkapkan Suryadana &
Octavia (2015: 94), bahwa WoM atau disebut dengan komunikasi dari
mulut ke mulut yang bersifat positif. Dimana rekomendasi merupakan
kecenderungan akan merekomendasi kepada calon konsumen lain dan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan.
Dalam kaitannya dengan word of mouth, Kotler dan Keller (2008:
6) menyatakan bahwa saluran komunikasi personal dalam ucapan atau
perkataan dari mulut ke mulut bisa menjadi metode promosi yang efektif
karena pada umumnya disampaikan dari konsumen oleh konsumen dan
untuk konsumen, sehingga konsumen yang puas dapat menjadi media
iklan bagi perusahaan. Menurut Lupioyadi (2001: 110), rekomendasi wom
memiliki pengaruh yang besar dan dampaknya terhadap pemasaran jasa
41
dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. Karena dengan kata
lain konsumen akan berbicara kepada pelanggan lain.
Adapun beberapa teori tentang faktor yang mempengaruhi
terciptanya WoM diantaranya ialah:
1) Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
timbul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja
suatu produk dan harapan-harapannya. Pelanggan yang puas akan
cenderung menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut
kepada orang lain (Kotler dan Keller, 2009 : 243).
2) Kualitas Pelayanan
Goodman (2005) dalam Febriyadi (2016: 39) menyebutkan
bahwa dengan memelihara pelayanan yang baik bagi konsumen,
sehingga memberikan pengalaman yang baik yang bagi konsumen,
dapat meningkatkan rekomendasi atau word of mouth yang positif
bagi calon konsumen lain.
3) Experiential Marketing
Menurut Kertajaya (2004: 72) jika pemasar dapat menciptakan
pengalaman seputar produk atau jasa yang ditawarkannya
(experiential marketing), maka konsumen akan selalu mengingat,
membuat kunjungan kembali berdasarkan pengalaman tersebut, dan
akan menyebarkan kisah tersebut kepada teman-teman mereka.
42
Ke tiga variabel ini sangat penting dan menentukan sejauh mana
keberhasilan WoM yang diinginkan perusahaan. Ke tiga variabel ini
akan menentukan WoM seperti apa yang akan disebar, apakah positif
atau negatif. Jadi dapat dipahami bahwa word of mouth adalah kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan agar konsumen membicarakan,
mempromosikan, merekomendasikan dan mau menjual produk/jasa
perusahaan kepada orang lain.
b. Jenis-jenis Word of Mouth
Menurut pendapat Sernovitz (2012: 5) Word of Mouth terdiri dari
dua jenis, yaitu:
1) Organic Word of Mouth adalah pembicaraan yang bersemi secara
alami dari kualitas positif perusahaan.
2) Amplified Word of Mouth adalah pembiaraan yang dimulai oleh
kampanye yang disengajakan untuk membuat orang-orang berbicara.
Sedangkan menurut Harsasi (2006: 73), bila dilihat dari
karakteristik dan sifatnya, maka word of mouth dapat dibagi ke dalam 2
jenis, yaitu:
1) Negative Word of Mouth
Merupakan bentuk word of mouth yang bersifat negatif dan
membahayakan kesuksesan perusahaan, Dkatakan bahay karena,
43
konsumen yang tidak puas akan menyebarkan ketidakpuasannya
tersebut kepada orang lain.
2) Positive Word of Mouth
Kebalikan dari word of mouth negatif, word of mouth positif
sangat berguna bagi perusahaan dan memiliki dampak serta efek
pada keputusan pembelian orang-orang disekitarnya.
c. Indikator Word of Mouth
Menurut Babin et all (2005: 136) indikator word of mouth adalah
sebagai berikut:
1) Menceritakan Hal yang Positif.
Kemauan seseorang untuk menceritakan hal-hal positif tentang
produk atau jasa kedapa orang lain. Konsumen berharap
mendapatkan kepuasan yang maksimal dari pelayanan yang baik dan
memiliki pengalaman sebagai bahan menarik untuk diceritakan
dengan orang lain.
2) Kecenderungan untuk Merekomendasikan.
Konsumen menginginkan produk atau jasa yang bisa
memuaskan dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang
lain, sehingga mereka akan cenderung merekomendasikan kepada
orang lain.
44
3) Mendorong Orang Lain untuk Datang
Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melalukan
transaksi atas produk dan jasa. Konsumen menginginkan timbal
balik yang menarik pada saat mempengaruhi orang lain untuk
memakai produk atau jasa yang telah diberikan.
C. Kerangka Penelitian
Dari penjabaran landasan teori dan penelitian terdahulu tersebut, maka
dapat disusun suatu kerangka penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel
bebas (independen variable) adalah Experiential Marketing (X1), Kualitas
Pelayanan (X2). Variabel terikat (dependen variable) adalah kinerja WoM
Recomendation (Y). Sedangkan untuk variabel intervening adalah Kepuasan
(Z). Berikut adalah kerangka konseptual pada penelitian ini:
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
H5
H3
H2
H1
Experiential Marketing
(X1)
Kepuasan
(Z)
Kualitas Pelayanan
(X2)
Word of Mouth
(Y)
H4
45
Kepuasan sebagai variabel intervening didasarkan pada penelitian yang
dilakukan oleh: Utomo (2014), Anita dan Gede (2015), Muhammad dan
Artanti (2016), Satmoko, dkk (2016), Naufaldy dan Sukresna (2017),
Syahputra (2019). Sedangkan penelitian tentang pengaruh experiential
marketing, kualitas pelayanan, kepuasan terhadap word of mouth didasari pada
penelitian Putri dan Febriyadi (2013), Ulag (2014), Batubara, dkk (2014),
Rahman dkk (2014), Rahmawati dan Bagus (2014) Putra dan Yasa (2015),
Nabila, dkk (2015), Asnawi dkk (2015), Hendrayana dkk (2015), Indriani dan I
Nyoman (2015), Mismiwati (2016), Sijabat (2016), Febriyadi (2016),
Salhuteru (2017), dan penelitian Zulherwan dan Abror (2019).
D. Hipotesis
Hipotesis merupakkan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2015: 51). Sedangkan Arikunto (2006 : 67),
mengemukakan bahwa hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.
Berdasarkan kajian teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
46
1. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan
Kotler dan Armstrong (2008: 10) mengemukakan bahwa
pengalaman yang menyenangkan dengan produk yang dikonsumsi akan
menentukan kepuasan konsumen dan menciptakan pembelian ulang.
Sedangkan penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
experiential marketing terhadap variabel kepuasan adalah penelitian
Sinaga, dkk (2013), Gresivonda dan Astuti (2014), Rosita (2015), Setiadi
(2015), Yuliawan dan Mbayak (2016) menyimpulkan bahwa variabel
experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kepuasan. Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Experiential marketing berpengaruh positif terhadap kepuasan.
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Tjiptono (2007: 33) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan
mendorong ke arah peningkatan kepuasan konsumen, kualitas pelayanan
memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan konsumen, kualitas
pelayanan yang tinggi menghasilkan kepuasan konsumen yang tinggi pula.
Sedangkan penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
kualitas pelayanan terhadap variabel kepuasan adalah penelitian Mustofa
dan Yudi (2015), Wiyanto (2016), Febriana (2016), Wahab (2017), Susanti
dan Arsyad (2019) menyimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan.
47
Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H2 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan.
3. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth
Kertajaya (2004: 72) mengemukakan jika pemasar dapat
menciptakan pengalaman seputar produk atau jasa yang ditawarkannya
(Experiential marketing), maka konsumen akan selalu mengingat,
membuat kunjungan kembali berdasarkan pengalaman tersebut, dan akan
menyebarkan kisah tersebut kepada teman-teman mereka.
Sedangkan Penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
experiential marketing terhadap variabel word of mouth adalah penelitian
Rahman, dkk (2014), Hendrayana, dkk (2015), Nabila, dkk (2015),
Mismiwati (2016), Naufaldy dan Sukresna (2017) menyimpulkan bahwa
variabel experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel word of mouth. Berdasarkan penelitian sebelumnya
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Experiential marketing berpengaruh positif terhadap word of mouth.
4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth
Goodman (2005) dalam Febriyadi (2016: 39) menyebutkan bahwa
dengan memelihara pelayanan yang baik bagi konsumen, sehingga
memberikan pengalaman yang baik yang bagi konsumen, dapat
48
meningkatkan rekomendasi atau word of mouth yang positif bagi calon
konsumen lain.
Sedangkan Penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
kualitas pelayanan terhadap variabel word of mouth adalah penelitian
Batubara, dkk (2014), Putra dan Yasa (2015), Indriani dan I Nyoman
(2015), Fibriyadi (2016), Salhuteru (2017) menyimpulkan bahwa variabel
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
word of mouth. Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap word of mouth.
5. Pengaruh Kepuasan Terhadap Word of Mouth
Kotler dan Keller (2009: 243) mengemukakan bahwa pelanggan
yang puas akan cenderung menceritakan hal-hal yang baik tentang produk
tersebut kepada orang lain.
Sedangkan Penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
kepuasan terhadap variabel word of mouth adalah penelitian Putri dan
Febriyadi (2013), Rahmawati dan Bagus (2014), Ulag (2014), Sijabat
(2016), Zulherwan dan Abror (2019) menyimpulkan bahwa variabel
kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of
mouth. Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5 : Kepuasan berpengaruh positif terhadap word of mouth.
49
6. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth dengan
Variabel Intervening Kepuasan
Peter dan Olson (2000: 157) menyatakan bahwa jika konsumen
merasa puas dengan suatu produk atau merek, maka mereka cenderung
akan terus membeli dan menggunakan serta memberi tahu orang lain
tentang pengalaman (experience) mereka yang menyenangkan dengan
produk tersebut.
Sedangkan penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
experiential marketing terhadap variabel word of mouth dengan variabel
intervening kepuasan adalah penelitian Muhammad dan Artanti (2016),
Naufaldy dan Sukresna (2017), Syahputra (2019) menyimpulkan bahwa
variabel experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel word of mouth dengan variabel intervening kepuasan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H6 : Kepuasan memediasi hubungan antara experiential marketing
terhadap word of mouth.
7. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth dengan
Variabel Intervening Kepuasan
Brown et all (2005) dalam Nisa dan Harti (2015: 14), menyatakan
bahwa ketika seorang pemasar mampu menawarkan tingkat kepuasan
50
(pelayanan) yang maksimal kepada konsumen, maka konsumen akan
memiliki kecenderungan untuk melakukan positive word of mouth.
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel kualitas
pelayanan terhadap variabel word of mouth dengan variabel intervening
kepuasan adalah penelitian Utomo (2014), Anita dan Gede (2015),
Satmoko dkk (2017) menyimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of mouth
dengan variabel intervening kepuasan. Berdasarkan penelitian sebelumnya
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H7 : Kepuasan memediasi hubungan antara kualitas pelayanan terhadap
word of mouth
Berikut adalah hipotesis jawaban sementara terhadap rumusan masalah
dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.1. Hipotesis Penelitian
H Hipotesis
H1 Experiential marketing berpengaruh positif terhadap
kepuasan
H2 Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
kepuasan
H3 Experiential marketing berpengaruh positif terhadap
word of mouth
H4 Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap word
of mouth
H5 Kepuasan berpengaruh positif terhadap word of mouth
H6 Kepuasan memediasi hubungan antara experiential
marketing terhadap word of mouth
H7 Kepuasan memediasi hubungan antara kualitas
pelayanan terhadap word of mouth
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian survey. Penelitian survey ini
dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (Sujarweni, 2017:
47) yaitu nasabah mengenai kaitannya variabel experiential marketing dan
kualitas pelayanan terhadap word of mouth dengan kepuasan sebagai
pemediasi.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Menurut Azwar (2004: 5) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Penelitian
kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang
diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif
dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh
signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali. Sedangkan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019.
52
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
2. Sampel
Arikunto (2006: 131) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan oleh peneliti adalah nonprobability sampling.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017: 117). Selain itu Teknik
yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah
menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah responden,
subjek atau elemen yang dipilih karena memiliki karakteristik atau kualitas
tertentu, dan mengabaikan mereka yang tidak memenuhi kriteria yang
ditentukan (Morissan, 2015: 117). Oleh karena itu sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
53
a. Merupakan nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali dan
merupakan nasabah aktif selama minimal 1 (satu) tahun.
b. Nasabah berusia diatas 18 tahun dan telah memiliki pendapatan sendiri.
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Adapun teknik dalam penentuan jumlah sample pada penelitian ini
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n =𝑁
1 + 𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
n = Jumlah Sample
N = Jumlah Populasi
e = Toleransi Eror
Berikut adalah perhitungan sample dari jumlah populasi nasabah
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali sebanyak 3200 sebagai
berikut:
n =3200
1 + 3200 (0,1)2
n =3200
1 + 32
n =3200
33
54
n = 96,96
Sehingga dari rumus diatas didapatkan besarnya sampel yang
diperlukan adalah 96,96 dibulatkan menjadi 100 orang nasabah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Penelitian ini sendiri
menggunakan jenis data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan (Sugiyono, 2015: 193). Dalam penelitian ini data diperoleh
melalui wawancara kepada responden dan angket atau kuesioner yang
disebar langsung kepada nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006: 29). Angket dalam penelitian ini berisikan daftar
pertanyaan maupun pernyataan mengenai gambaran umum tentang
pengalaman nasabah, kualitas pelayanan, melalui kepuasan dan
pengaruhnya terhadap komunikasi mulut ke mulut (word of mouth) positif
yang berpotensi menarik pelanggan baru bagi Bank Syariah Sragen Kantor
Cabang Boyolali.
55
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu (Bawono, 2006: 30).
Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
pustaka. Dalam studi kepustakaan ini peneliti membaca, meneliti, dan
mempelajari bahan-bahan tertulis seperti buku-buku, artikel-artikel, jurnal-
jurnal, internet dan informasi-informasi tertulis lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengembangkan instrumen yang
digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau
sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan suatu objek, alternatif
kebijakan yang harus dibuat, implementasi kebijakan, output kebijakan dan
outcome kebijakan (Sugiyono, 2017: 132). Peneliti menggunakan skala Likert
karena skala ini paling banyak digunakan untuk pengukuran penelitian dalam
pemasaran, lebih menarik dan lebih mudah dipahami.
Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden
menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan
memilih salah satu dari pilihan tersedia. Kuesioner dengan skala Likert dapat
dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 3.1.
Skala Pengukuran
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2017: 132)
F. Definisi Konsep dan Operasional
a. Definisi Konsep
Soedjadi (2000: 14) memberikan pengertian konsep adalah ide
abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau
penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah.
Sedangkan definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-
masalah variabel yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan
memudahkan dalam mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk
memahami dan memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada
dalam penelitian ini, maka akan ditentukan beberapa definisi konseptual
yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara lain:
1. Experiential Marketing
Scmitt dalam Lupiyoadi (2013: 131), mengemukakan bahwa
eksperiential marketing didefinisikan sebagai suatu kemampuan
pemberi produk barang/jasa dalam menawarkan pengalaman emosi
sehingga menyentuh hati dan perasaan konsumen. Experiential
57
marketing dalam penelitian ini sebagai variabel independen (X1), yaitu
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya varibel dependen (Ghozali, 2013: 6).
2. Kualitas Pelayanan
Tjiptono (2002: 59) menyatakan bahwa service quality adalah
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas
pelayanan dalam penelitian ini sebagai variabel independen (X2).
3. Kepuasan
Menurut Kotler (2002: 177) kepuasan konsumen sebagai perasaan
senang atau kecewa seseorang yang telah muncul setelah
membandingkan antara kinerja (hasil) produk atau jasa yang dipikirkan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasan dalam penelitian ini
sebagai variabel intervening (Z), yaitu variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung, sehingga variabel independen
tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2017: 39).
4. Word of Mouth
Word of mouth atau WoM, adalah suatu komunikasi interpersonal
tentang produk diantara pembeli dan orang-orang di sekitarnya (Kotler
58
dan Amstrong, 2001: 430). Word of mouth dalam penelitian ini sebagai
variabel dependen (X1), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013: 6).
b. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2015: 86), definisi operasional variabel adalah
suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti. Adapun indikator-
indikator setiap variabel yang digunakan penulis dalam penelitian ini
dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2.
Indikator Variabel
No Variabel Indikator Skala Ukur Sumber
1
Experiential
Marketing
(X1)
a. Sense (Panca Indera)
b. Feel (Perasaan)
c. Think (Pikiran)
d. Act (Tindakan)
e. Relate (Hubungan)
Skala likert Schmitt
(1999)
2
Kualitas
Pelayanan
(X2)
a. Keandalan (Reliability)
b. Daya tanggap
(Responsiveness)
c. Jaminan (Assurance)
d. Empati (Empathy)
e. Wujud fisik (Tangibles)
Skala likert Parasuraman
et all (1998)
3 Kepuasan
(Z)
a. Kesesuaian harapan
b. Minat berkunjung
kembali
c. Kesediaan
merekomendasikan
Skala likert
Hawkins
dan Lonney
dalam
Tjiptono
(2004: 101)
4 Word of Mouth
(Y)
a. Menceritakan Hal yang
Positif
b. Kecenderungan untuk
Merekomendasikan
c. Mendorong Orang Lain
untuk Datang
Skala likert
Babin, Lee,
Kim, dan
Griffin
(2005: 136)
(Sumber: Berbagai sumber diolah)
59
G. Instrumen Penelitian
Insrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010: 87). Alat pengumpulan data penelitian
ini diperoleh dari:
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
langsung dengan wawancara dan memberikan kuesioner atau daftar
pertanyaan kepada nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
2. Data Skunder
Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka. Dalam studi kepustakaan ini peneliti membaca, meneliti, dan
mempelajari bahan-bahan tertulis seperti buku-buku, artikel-artikel, jurnal-
jurnal, internet dan informasi-informasi tertulis lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
H. Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, hipotesis akan diuji dengan menggunakan path
analysis. Sebelum analisis dilaksanakan, terlebih dahulu akan dilakukan uji
asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk menghasilkan nilai parameter
model penduga yang sah. Jika pengujian asumsi klasik memenuhi asumsi
normalitas, serta tidak terjadi multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan
60
linearitas maka nilai tersebut akan terpenuhi. Berikut adalah uji instrumen
penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah:
1. Uji Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang memberikan gambaran
diskripsi terhadap obyek penelitian, yang dapat meliputi rata-rata, standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013: 19). Termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif tidak ada
uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud
membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi
(Sugiyono, 2017: 141).
2. Uji Kualitas Data
Agar suatu penelitian dikatakan akurat, maka terlebih dahulu seorang
peneliti melakukan uji pada setiap instrumen atau alat ukur variabel yang
digunakan. Dalam pengujian tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas (Bawono, 2006: 63).
Pengujian ini bertujuan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul
dan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable
61
sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil
penelitian.
a. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013 : 47) uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Software SPSS 25.0 memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronboach Alpha (α). Kuesioner
dikatakan reliable jika Cronboach Alpha > 0,70 dan tidak reliable jika
sama dengan atau dibawah 0,70 (Ghozali, 2016: 48).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau
pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Sugiyono, 2017: 430).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikan dua arah (sig 2-Tailed). Jika signifikan
dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, tetapi jika signifikansi dua arah (sig 2-Tailed)
> 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52).
62
Kesimpulan juga dapat diambil apabila pada total skor masing-masing
butir soal menghasilkan tanda bintang, yang artinya itu signifikan.
Dimana ada dua kemungkinan, yaitu tanda bintang satu (*) berarti
korelasi signifikan pada level 5% (0,05) dan berbintang dua (**) berarti
signifikansi pada level 1% (0,01) (Bawono, 2006: 76).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias dan konsisten. Model regresi linier berganda dapat disebut model
yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi
klasik statistik, baik itu normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas,
dan linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Normalitas data
dapat dilihat menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov
(Ghozali, 2013: 29). Dengan pengambilan keputusan:
63
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) > 0,05 maka data berdistribusi
normal.
2) Jika Asymp. Sig. (2 – tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (independen). Jika variabel bebas (independen) saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas (independen) yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas (independen) sama dengan nol (Ghozali, 2013:
105-106). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
a) Mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) ≤ 10
b) Mempunyai nilai TOLERANCE ≥ 0,10
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
64
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah uji white. Uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual
kuadrat dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan
perkalian (interaksi) variabel independen. Maka persamaan regresi
dalam penelitian ini adalah :
U2T = X1 + X2 + Z + X12 + X2
2 + Z
2 + X1X2 + X1Z+ X2Z
Dari persamaan regresi ini dapat nilai R2 untuk mengitung c2,
dimana c2 = n x R
2 (Gujarti, 2003). Pengujiannya adalah jika c
2 hitung
< c2 tabel, maka hipotesis alternative adanya heteroskedastisitas dalam
model ditolak atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:
143).
d. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.
Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi model empiris tersebut
(Ghozali, 2013:166). Dalam penelitian ini model yang digunakan untuk
menguji linieritas adalah model uji Durbin-Watson, uji ini biasanya
dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model
regresi. Peneliti akan menguji apakah spesifikasi model yang tepat itu
dalam bentuk linier atau kuadrat dengan alat bantu SPSS.16, dalam uji
65
ini membuat dua persamaan regresi yaitu linier dan kuadrat sebagai
berikut (Bawono, 2006:179):
1. Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3Z
2. Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3Z + β1X12 + β2X2
2 + β3Z
2
Persamaan di atas berlaku untuk setiap persamaan regresi dalam
penelitian ini. Dari persamaan regresi linier dan kuadrat tersebut maka
diperoleh nilai D-W untuk setiap model. Kemudian nila D-W yang
diperoleh dibandingkan dengan D-W tabel (du). Jika persamaan
tersebut berada diantara du dan 4 - du, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat kesalahan spesifikasi model atau keduanya layak dipakai.
Dengan kata lain spesifikasi model linier layak untuk digunakan untuk
model regresi (Bawono, 2006: 181).
4. Uji Statistik
Uji statistik menurut Bawono (2006: 88) digunakan untuk melihat
tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk
menaksir data yang sedang dianalisa. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai
t hitung, F hitung dan koefisien determinasi.
Berkaitan dengan apakah uji statistik ini lolos atau tidak tergantung
dari tingkat signifikansi dari hasil perhitungannya. Jika hasilnya berada
didaerah kritis atau yang menolak H0 maka dikatakan bahwa uji statistiknya
66
lolos dan layak untuk melakukan uji selanjutnya dan ini berlaku sebaliknya
jika berada di daerah yang menerima H0.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase
perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel
bebas (X). Jika R2 semakin besar, maka prosentase perubahan variabel
tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin
tinggi. Jika R2 semakin kecil, maka prosentase perubahan variabel tidak
bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah.
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang relative rendah
karena adanya variasi yang besar antar masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013 : 97).
b. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91).
Untuk menguji ini digunakan statistik F dengan salah satu kriteria
pengambilan keputusan yaitu bila nilai F lebih besar daripada 4, maka
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
67
menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji ttest (Uji Parsial)
Menurut Bawono (2006: 89) uji ttest digunakan untuk melihat
signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri-sendiri. Sedangkan untuk melakukan uji ttest
adalah sebagi berikut (Ghozali, 2013: 99):
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih,
dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi
= 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai t tabel atau nilai signifikansi < 0.05, kita menerima hipotesis
alternatif (HA) yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
68
5. Path Analysis (Analisis Jalur)
Path Analysis adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausaliitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249). Dalam penelitian ini word of mouth
sebagai variabel dependen (terikat), dan experiential marketing dan kualitas
pelayanan sebagai variabel independen (bebas), dan kepuasan sebagai
variabel mediasi. Maka digunakan persamaan Path Analysis dengan rumus,
sebagai berikut:
Persamaan Sub Struktur I:
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Z = Kepuasan
β = Koefisien Regresi
X1 = Experiential Marketing
X2 = Kualitas Pelayanan
e = Residual atau Prediction Error
Persamaan Sub Struktur II:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3Z + e
Keterangan:
Y = Word of Mouth
69
Z = Kepuasan
β = Koefisien Regresi
X1 = Experiential Marketing
X2 = Kualitas Pelayanan
e = Residual atau Prediction Error
Untuk melihat apakah ada mediasi atau tidak maka menggunakan
Sobel test dengan rumus berikut:
Sp2p3 = 𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
Keterangan :
p2 = Koefisien regresi unstandardized beta variabel
independen terhadap variabel mediasi.
p3 = Koefisien regresi unstandardized beta variabel
mediasi terhadap variabel dependen.
Sp2 = Standard error of estimastion dari pengaruh variabel
independen terhadap variabel mediasi
Sp3 = Standard error of estimastion dari pengaruh variabel
mediasi terhadap variabel dependen.
6. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan SPSS. SPSS (Statistical Product and Service Sollution)
70
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta
menghasilkan output yang dikehendaki. SPSS yang digunakan dalam
penelitian ini adalah program computer IBM SPSS statistic version 25.
analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang
selanjutnya di interprestasikan dalam pembahasan.
71
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Identitas Lembaga
Berikut adalah lembaga objek penelitian yaitu PT. BPRS Sukowati
Sragen yang dikenal juga dengan Bank Syariah Sragen:
a. Nama Lembaga : PT. BPRS Sukowati Sragen (Bank Syariah
Sragen),
b. Diresmikan pada tanggal : 2 Juni 2008,
c. Alamat Kantor Pusat : Jl. Raya Sukowati No. 348 Sragen, Jawa
Tengah 57214 Telp.
d. Telepon/Fax : 0271-891186, 8821186 / 0271-893791,
e. Website : http://www.banksyariahsragen.com/
f. Logo :
Gambar 4.1. Logo Bank Syariah Sragen
g. Alamat Kantor Cabang :
1) Kantor Cabang Boyolali
Alamat : Jl. Pandanaran No. 231 Boyolali, Jawa Tengah 57313
Telp. : 0276-323230, 321785
72
Fax. : 0276-323230
2) Kantor Cabang Wonogiri
Alamat : Jl. Diponegoro No. 94 B Wonogiri, Jawa Tengah 57615
Telp. : 0273-322210
Fax. : . 0273-322210
3) Kantor Cabang Karanganyar
Alamat : Jl. Nusa Indah IV No. 18 Ngringo, Jaten Karanganyar,
Jawa Tengah 57772
Telp. : 0271-822095
Fax. : 0271-822095
4) Kantor Cabang Grobogan
Alamat : Jl. A. Yani Ruko No. 4 Perumahan Grand Mutiara
Grobogan, Jawa Tengah 58111
Telp. : 0292-4270270
Fax. : 0292-422857
5) Kantor Kas Gemolong
Alamat : Jl. Sukowati KM 1 Gemolong-Sragen Jawa Tengah
57274
Telp. : 0271-6811831
Fax. : 0271-6811831
6) Kantor Kas Nglangon:
Alamat : Kios Nglangon, Karang Tengah-Sragen Jawa Tengah
73
Telp. : 0271-8851400
Fax. : 0271-8851400
2. Sejarah Bank Syariah Sragen
PT. BPRS Sukowati (Bank Syariah Sragen) mulai beroperasi sejak 2
juni 2008 dengan bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah sesuai dengan
Perda No. 7 tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Syari‟ah (PD. BPRS) Kabupaten Sragen tanggal 15 Agustus 2007
dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor
10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian Ijin Usaha PD. BPRS
Sragen tanggal 12 mei 2008. Namun sejak 2 November 2009 bentuk Badan
Hukum dan Nama Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas Bank
Pembiayaan Rakyat Syari‟ah (PT. BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan:
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
tanggal 16 Juli 2008.
b. Perda No. 4 Tahun 2009 tetang Perubahan Naman dan Bentuk Badan
Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen tanggal
16 Mei 2009.
c. Akta No. 15 Notaris Sunastitiningsih, SH tanggal 9 Juni 2009.
d. Pengesahan Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU-
41113.A.H.01.01.
74
e. Surat BI Nomor: 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang Persetujuan ijin
Usaha Perubahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28-10-2009.
PT BPRS Sukowati memiliki 4 cabang dan 2 kantor kas yang
tersebar di wilayah eks. Karesidenan Surakarta, diantaranya Boyolali,
Wonogiri, Karanganyar, dan Grobogan. PT BPRS Sukowati berupaya
untuk menjadi solusi dalam bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah
dengan terus mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat
serta membangun 12 kemitraan dengan pemerintah. Dalam penelitian
skripsi ini dilakukan pada salah satu cabang Bank Syariah Sragen, yaitu
Kantor Cabang Boyolali yang beroperasi sejak 2 November 2010 dan
merupakan cabang pertama dari Bank Syariah Sragen.
3. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen
Berikut adalah struktur organisasi Bank Syariah Sragen:
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen
75
Gambar 4.3. Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen Cabang Boyolali
B. Statistik Deskriptif Data Responden
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada nasabah
Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali sebanyak 100 kuesioner, yang
selanjutnya dianalisis dengan prosedur statistik. Sebelum melakukan analisis,
terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang data-data responden yang
digunakan sebagai sampel yang diambil dari nasabah Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali, sebagai berikut:
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin
yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin
dengan jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
76
Tabel 4.1.
Jenis Kelamin Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 56 56,0 56,0 56,0
Perempuan 44 44,0 44,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini
terdiri dari 44% perempuan yaitu sebanyak 44 responden, dan 56% laki-
laki yaitu sebanyak 56 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden yang paling dominan dalam penelitian ini di Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali adalah laki-laki.
.
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
Pengelompokan usia dari responden ini terbagi menjadi lima
kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 Tahun 3 3,0 3,0 3,0
21-30 Tahun 60 60,0 60,0 63,0
31-40 Tahun 19 19,0 19,0 82,0
41-50 Tahun 17 17,0 17,0 99,0
> 50 Tahun 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
77
Tabel 4.2. di atas menunjukkan usia Bank Syariah Sragen Kantor
Cabang Boyolali yang diambil sebagai responden, berdasarkan tabel
tersebut responden yang paling banyak berusia 21-30 tahun sebanyak 60
responden (60%). Terbanyak kedua yaitu berusia 31-40 tahun dengan
jumlah 19 responden (19%), kemudian usia 41-50 tahun sebanyak 17
responden (17%), dan yang paling sedikit yaitu berusia lebih dari 50 tahun
sebanyak 1 responden (1%).
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan terakhir dalam
penelitian ini terbagi menjadi lima kelompok yang dapat dilihat pada tabel
4.3. sebagai berikut:
Tabel 4.3.
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD/Sederajat 2 2,0 2,0 2,0
SMP/Sederajat 11 11,0 11,0 13,0
SMA/Sederajat 39 39,0 39,0 52,0
D3 31 31,0 31,0 83,0
S1 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir
nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali yang dijadikan
responden dalam penelitian ini yang paling banyak yaitu SMA sebanyak 39
78
responden (39%), kemudian D3 sebanyak 31 responden (31%), setelah itu
Sarjana sebanyak 17 responden (17%), sedangkan SMP sebanyak 11
responden (11%) dan yang paling sedikit adalah SD hanya 2 responden
(2%).
4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pengelompokan responden berdasarkan jenis pekerjaan dalam
penelitian ini terbagi menjadi lima kelompok yang dapat dilihat pada tabel
4.4. sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 21 21,0 21,0 21,0
Pegawai Negeri 8 8,0 8,0 29,0
Pegawai Swasta 29 29,0 29,0 58,0
Petani 10 10,0 10,0 68,0
Wiraswasta 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan responden
terbanyak adalah yang mengisi wiraswasta sebanyak 32 responden (32%),
kemudian pegawai swasta sebanyak 29 responden (29%), kemudian
mahasiswa sebanyak 21 responden (21%), kemudian pegawai negeri
sebanyak 8 responden (8%).
79
C. Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
Agar suatu penelitian dikatakan akurat, maka terlebih dahulu seorang
peneliti melakukan uji pada setiap instrumen atau alat ukur variabel yang
digunakan. Dalam pengujian tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas (Bawono, 2006: 63). Berikut
adalah hasil uji kualitas data pada penelitian ini:
a. Hasil Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994) dalam Ghozali (2013: 48). Hasil uji
reliabilitas yang dilakukan, dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Experiential Marketing (X1) 0,721 Reliable
Kualitas Pelayanan (X2) 0,712 Reliable
Word of Mouth (Y) 0,720 Reliable
Kepuasan (Z) 0,730 Reliable
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa semua variabel
adalah reliable, hal ini terlihat dari nilai koefisien alpha (Cronbach
Alpha) yang memiliki nilai lebih dari 0,70. Nilai koefisien alpha
(Cronbach Alpha) dari variabel experiential marketing, kualitas
pelayanan, kepuasan, dan word of mouth mendekati angka 1 yang
80
artinya bahwa mempunyai ketepatan atau kehandalan yang tinggi untuk
dijadikan variabel dalam suatu penelitian.
b. Hasil Uji Validitas
Menurut Sutrisno Hadi (1991) dalam Bawono (2006: 68) uji
validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat alat ukur yang
digunakan dalam mencerminkan variabelnya. Item kuesioner dikatakan
valid apabila nilai person correlation ada tanda bintang satu (*) yang
berarti korelasi signifikansi pada level 5% (0,05), atau berbintang dua
(**) berarti korelasi signifikansi pada level 1% (0,01) (Bawono,
2006:76). Berikut ini merupakan hasil uji validitas pada setiap
pertanyaan masing-masing variabel:
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation Keterangan
Experiential
Marketing (X1)
P1 .631** Valid
P2 .660** Valid
P3 .723** Valid
P4 .721** Valid
P5 .715** Valid
Kualitas
Pelayanan (X2)
P6 .585** Valid
P7 .688** Valid
P8 .712** Valid
P9 .744** Valid
P10 .683** Valid
Kepuasan (Z)
P11 .762** Valid
P12 .822** Valid
P13 .824** Valid
Word of Mouth
(Y)
P14 .763** Valid
P15 .817** Valid
P16 .836** Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
81
Berdasarkan tabel 4.6. di atas, hasil uji validitas setiap butir
pertanyaan nomor 1 sampai 16 dalam kuesioner dinyatakan valid.
Karena menunjukkan signifikansi berbintang dua (**) pada level 1%
(0,01). Sehingga dinyatakan valid, tidak ada pertanyaan yang dihapus
dan layak untuk pengujian selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias dan konsisten. Berikut adalah hasil uji asumsi klasik pada
penelitian ini:
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas ini dilakukan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Dalam pengujian ini, peneliti melihat variance inflation factor (VIF)
dalm uji multikolonieritas, nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Sedangkan nilai cutoff
yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya multikolonieritas
adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10
(Ghozali, 2013: 105-106). Berikut adalah hasil uji multikolinieritas
yang di uji berdasarkan masing-masing persamaan regresi:
82
Tabel 4.7.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,244 ,919 1,354 ,179
X1 ,223 ,070 ,343 3,192 ,002 ,371 2,695
X2 ,078 ,067 ,111 1,172 ,244 ,479 2,089
Z ,390 ,098 ,392 3,975 ,000 ,440 2,273
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.7. di atas, dapat dilihat pada nilai tolerance
variabel experiential marketing (0.371), kualitas pelayanan (0.479), dan
kepuasan (0.440), ketiga variabel independen tersebut memiliki nilai
tolerance lebih dari 0.10 sehingga dapat diartikan tidak terdapat
korelasi antar variabel independen. Hasil perhitunga nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, bahwa nilai
VIF variabel experiential marketing (2.695), kualitas pelayanan
(2.089), dan kepuasan (2.273) kurang dari 10. Oleh karena demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
independen dalam model persamaan regresi satu.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari persamaan regresi yang telah dijabarkan di bab tiga, dapat
nilai R2 untuk mengitung c
2, dimana c
2 = n x R
2 (Gujarti, 2003).
Pengujiannya adalah jika c2 hitung < c
2 tabel, maka hipotesis alternative
83
adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 143). Hasil dari pengujian
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.8.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji White
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,243a ,059 -,035 3,02434
a. Predictors: (Constant), X2_Z, X1_2, X2_2, Z, X2, X1, Z_2, X1_Z,
X1_X2
b. Dependent Variable: U2T
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Dari tabel di atas diketahui R2 sebesar 0,059, maka dapat
menghitung c2 hitung, yaitu 0,059 x 100 = 5,9. Sedangkan besarnya c
2
tabel adalah, yaitu: 77,93. Karena c2 hitung < c
2 tabel, maka gejala
heteroskedastisitas dalam model persamaan ini tidak ada.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji dalam model regresi
apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk hasil yang lebih akurat peneliti menguji normalitas data dengan
uji statistik, peneliti penggunakan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). ketentuan analisa pada uji statistik K-S
adalah apabila nilai Kolmogorov-Smirnov dan nilai signifikansinya
tidak signifikan, maka data residual telah terdistribusi normal (Ghozali,
84
2013: 160-163). Adapun hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-
Smirnov sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Normalitas Regresi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,15793909
Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080
Negative -,075
Test Statistic ,080
Asymp. Sig. (2-tailed) ,116c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.9. di atas, dapat dilihat nilai N=100 yang
berarti jumlah sampel yang diambil sebanyak 100, nilai kolmogorov-
smirnov z (test statistic) menunjukkan angka 0.80 dan Asymp. Sig. (2-
tailed) menunjukkan angka 0.116. dapat disimpulkan bahwa data pada
persamaan regresi satu tersebut terdistribusi normal karena Asymp. Sig.
(2-tailed) lebih dari 0.05 atau tidak signifikan.
d. Hasil Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi yang
peneliti gunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain. Peneliti
85
menggunakan model Durbin-Watson, dengan membuat dua persamaan
terlebih dahulu yaitu persamaan linier dan kuadrat. Dari kedua
persamaan tersebut dicari nilai D-W, kemudian dibandingkan dengan
nilai D-W tabel. Jika persamaan tersebut berada diantara du dan 4 - du,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesalahan spesifikasi
model atau keduanya layak dipakai. Dengan kata lain spesifikasi model
linier layak untuk digunakan untuk model regresi.
Berikut adalah hasil uji model D-W, pada kedua persamaan
model regresi dalam penelitian ini:
Tabel 4.10.
Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier Regresi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,767a ,589 ,576 1,176 2,121
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Tabel 4.11.
Hasil Uji Linearitas Persamaan Kuadrat Regresi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,778a ,605 ,579 1,171 2,165
a. Predictors: (Constant), Z_2, X2_2, X1_2, Z, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
86
Berdasar hasil output SPSS di atas, maka dapat diketahui
besarnya nilai Durbin-Watson keduanya dalam model regresi satu yaitu
untuk persamaan linier (tabel 4.10.) sebesar 2.121 dan persamaan
kuadrat (tabel 4.11.) sebesar 2.165. Sedangkan nilai tabel Durbin-
Watson diketahui dengan ketentuan jumlah sampel atau observasi =
100, jumlah variabel independen dalam model regresi satu (k) = 3,
dengan asumsi derajat kepercayaan 5%, nilai tabel du = 1.736, nilai 4 -
du = 4 - 1.736 = 2.264, dikarenakan nilai DW test kedua persamaan
tersebut diantara du dan 4 - du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan spesifikasi model atau keduanya layak dipakai.
Sehingga dengan kata lain bahwa spesifikasi model linier layak untuk
digunakan untuk model regresi satu.
3. Uji Statistik
Uji statistik menurut Bawono (2006: 88) digunakan untuk melihat
tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk
menaksir data yang sedang dianalisa. Berikut adalah hasil uji statistik pada
penelitian ini:
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika
R2 semakin besar, maka prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y)
87
yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R2
semakin kecil, maka prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y)
yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah (Ghozali,
2013 : 97). Hasil uji koefisien determinasi (R2) variabel experiential
marketing, kualitas pelayanan, dan kepuasan terhadap word of mouth
pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.12.
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(1)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,748a ,560 ,551 1,218
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Koefisien korelasi (R) pada hasil uji R2 (1) di atas sebesar 0.748
ini artinya bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara variabel
independen dengan variabel dependen, karena mendekati angka 1.
Dari hasil output SPSS model Summary tabel 4.12. koefisien
determinasi R2 (1) R Square adalah 0.560, hal ini berarti 56%, variabel
kepuasan dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen
experiential marketing, dan kualitas pelayanan, sedangkan sisanya
(100% - 56% = 44%) dijelaskan oleh sebab-sebab diluar model.
88
Tabel 4.13.
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,767a ,589 ,576 1,176
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Koefisien korelasi (R) pada hasil uji R2 (2) di atas sebesar 0.767
ini artinya bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara variabel
independen dengan variabel dependen, karena mendekati angka 1.
Dari hasil output SPSS model Summary tabel 4.13. besarnya
koefisien determinasi R2 (2) R Square adalah 0.589, hal ini berarti
58.9%, variabel word of mouth dapat dijelaskan oleh variasi dari
variabel independen experiential marketing, kualitas pelayanan, dan
kepuasan sedangkan sisanya (100% - 58.9% = 41,1%) dijelaskan oleh
sebab-sebab diluar model.
b. Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Untuk menguji ini digunakan statistik F dengan
salah satu kriteria pengambilan keputusan yaitu bila nilai F lebih besar
daripada 4, maka dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5% (Ghozali,
89
2013: 98). Hasil uji Ftest pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.14.
Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 189,849 3 63,283 45,767 ,000b
Residual 132,741 96 1,383
Total 322,590 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Dari uji ANOVA atau Ftest didapat nilai F sebesar 45.767 lebih
besar dari 4 dengan probabilitas 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil
dari 0.05, maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa
variabel experiential marketing, kualitas pelayanan, dan kepuasan
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel word of mouth
pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
c. Hasil Uji ttest (Uji Parsial)
Uji ttest digunakan untuk melihat signifikansi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri
(Bawono, 2006: 89). Pengujian ini dilakukan secara parsial atau
individu dengan menggunakan uji ttest statistik pada setiap variabel
independen, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Ghozali, 2013: 98-
99). Pengambilan keputusan dalam penelitian ini, apabila thitung > ttabel
90
atau nilai signifikansi < nilai α (0.05) maka variabel tersebut dinyatakan
positif mempengaruhi variabel dependennya.
Berikut merupakan hasil uji ttest variabel independen terhadap
variabel dependen:
Tabel 4.15.
Hasil Uji ttest (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,485 ,939 1,581 ,117
X1 ,371 ,062 ,566 6,000 ,000
X2 ,165 ,067 ,233 2,467 ,015
a. Dependent Variable: Z
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji ttest (1) pada tabel 4.15. di atas, peneliti
mendapat nilai t hitung masing-masing variabel experiential marketing
(X1), kualitas pelayanan (X2) dan diketahui juga persamaan regresi
sebagai berikut:
Z = 1.485 + 0.371X1 + 0.165X2 + e………........................….(1)
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1) Konstanta sebesar 1.485, menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata kepuasan sebesar
1.485.
91
2) Konstanta regresi experiential marketing (X1) sebesar 0.371,
menyatakan bahwa setiap penambahan experiential marketing (X1)
akan meningkatkan kepuasan (Z) sebesar 0.371.
3) Konstanta regresi kualitas pelayanan (X2) sebesar 0.165,
menyatakan bahwa setiap penambahan pelayanan (X2) akan
meningkatkan kepuasan (Z) sebesar 0.165.
Apabila nilai sig. < 0,05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan tabel 4.15. hasil uji t hitung (1) masing-masing variabel
yaitu:
1) Experiential marketing (X1) mempunyai nilai t sebesar 6.000 dan
nilai signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi < 0.05, hal
ini berarti bahwa experiential marketing (X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan (Z).
2) Kualitas pelayanan (X2) mempunyai nilai t sebesar 2.467 dan nilai
signifikansi sebesar 0.015. Nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti
bahwa kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan (Z).
92
Tabel 4.16.
Hasil Uji ttest (2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,244 ,919 1,354 ,179
X1 ,223 ,070 ,343 3,192 ,002
X2 ,078 ,067 ,111 1,172 ,244
Z ,390 ,098 ,392 3,975 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji ttest (2) pada tabel 4.16. di atas, peneliti
mendapat nilai t hitung masing-masing variabel experiential marketing
(X1), kualitas pelayanan (X2), kepuasan (Z), dan diketahui juga
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1.244 + 0.223X1 + 0.078X2 + 0.390Z + e………................(2)
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1) Konstanta sebesar 1.244, menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata word of mouth
sebesar 1.244.
2) Konstanta regresi experiential marketing (X1) sebesar 0.223,
menyatakan bahwa setiap penambahan experiential marketing (X1)
akan meningkatkan word of mouth (Y) sebesar 0.223.
93
3) Konstanta regresi kualitas pelayanan (X2) sebesar 0.078,
menyatakan bahwa setiap penambahan kualitas pelayanan (X2)
akan meningkatkan word of mouth (Y) sebesar 0.078.
4) Konstanta regresi kepuasan (Z) sebesar 0.390, menyatakan bahwa
setiap penambahan kepuasan (Z) akan meningkatkan word of mouth
(Y) sebesar 0.390.
Apabila nilai sig. < 0,05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan tabel 4.16. hasil uji t hitung (2) masing-masing variabel
yaitu:
1) Experiential marketing (X1) mempunyai nilai t sebesar 3.192 dan
nilai signifikansi sebesar 0.002. Karena nilai signifikansi < 0.05, hal
ini berarti bahwa experiential marketing (X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap word of mouth (Y).
2) Kualitas pelayanan (X2) mempunyai nilai t sebesar 1.172 dan nilai
signifikansi sebesar 0.244. Nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti
bahwa kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap word of mouth (Y).
3) Kepuasan (Z) mempunyai nilai t sebesar 3.975 dan nilai signifikansi
sebesar 0.000. Nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa
kepuasan (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of
mouth (Y).
94
4. Hasil Path Analysis (Analisis Jalur)
Path Analysis adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausaliitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249). Uji analisis jalur ini lakukan untuk
melihat pengaruh variabel intervening pada model yang telah ditetapkan
berdasarkan teori. Berikut adalah hasil uji untuk analisis jalur:
Tabel 4.17. Hasil Signifikansi Uji ttest (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,485 ,939 1,581 ,117
X1 ,371 ,062 ,566 6,000 ,000
X2 ,165 ,067 ,233 2,467 ,015
a. Dependent Variable: Z
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Dari hasil signifikansi uji ttest (1), diperoleh unstandardized beta pada
variabel experiential marketing (X1) sebesar 0.371 (p1) dengan nilai sig
0.000, dan kualitas pelayanan (X2) sebesar 0.165 (p2) dengan nilai sig
0.015.
Sedangkan dari hasil output SPSS model Summary tabel 4.12.
diperoleh koefisien determinasi R2 (1) R Square 0.560. Maka besarnya nilai
e1 adalah sebagai berikut:
e1 = (1 − R2)
= (1 − 0.560)
95
= 0.440
= 0.663
Tabel 4.18. Hasil Uji Signifikansi Uji ttest (2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,244 ,919 1,354 ,179
X1 ,223 ,070 ,343 3,192 ,002
X2 ,078 ,067 ,111 1,172 ,244
Z ,390 ,098 ,392 3,975 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2019.
Dari hasil signifikansi uji ttest (1), diperoleh unstandardized beta pada
variabel experiential marketing (X1) sebesar 0.223 (p4) dengan nilai sig
0.002, kualitas pelayanan (X2) sebesar 0.078 (p5) dengan nilai sig 0.224,
dan kepuasan (Z) sebesar 0.390 (p3) dengan nilai sig 0.000.
Sedangkan dari hasil output SPSS model Summary tabel 4.13.
diperoleh koefisien determinasi R2 (1) R Square 0.589. Maka besarnya nilai
e2 adalah sebagai berikut:
e2 = (1 − R2)
= (1 − 0.589)
= 0.411
= 0.641
96
Secara lengkap hasil persamaan jalur dalam penelitian ini dapat
dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.4. Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur mempertimbangkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil analisis
di atas, berikut merupakan hasil kesimpulan analisis secara menyeluruh:
1) Experiential Marketing terhadap Word of Mouth melalui Kepuasan
Experiential marketing (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan (Z) dengan konstanta regresi sebesar 0.371 (p1) dan
std. error sebesar 0.062 (Sp1). Kepuasan (Z) berpengaruh positif dan
signifiikan terhadap word of mouth (Y) dengan konstanta regresi
sebesar 0.390 (p3) dan std. error sebesar 0.098 (Sp3).
0.641
0.663 p3 0.390
p4 0.223
p2 0.165
p1 0.371
Experiential Marketing
(X1)
Kepuasan
(Z)
Kualitas Pelayanan
(X2)
Word of Mouth
(Y)
p5 0.078 e2
e1
97
Besarnya pengaruh langsung sebesar 0.223 (p4). Sedangkan
besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung terlebih dahulu, yaitu:
(0.371 x 0.390 = 0.14469). Dengan total pengaruh 0.223 + 0.14469 =
0.36769.
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p1
x p3) untuk X1 sebesar 0.36769 signifikan atau tidak, diuji dengan
Sobeltest dengan menghitung standar error dari koefisien indirect effect
sebagai (Sp1p3) berikut:
Sp1p3 = 𝑝32𝑆𝑝12 + 𝑝12𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝12𝑆𝑝32
= 0.390 2 0.062 2 + 0.371 2 0.098 2 + 0.062 2 0.098 2
= 0.1521 0.003844 + 0.137641 0.009604 + 0.003844 0.009604
= 0.000584672 + 0.001321904 + 0.00003691776
= 0.001943493776
= 0.044085
Berdasarkan hasil Sp1p3 di atas, maka dapat dihitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑝1𝑝3
𝑆𝑝1𝑝3 =
0.371 0.390
0.044085 =
0.14469
0.044085 = 3.2821
Hasil dari nilai thitung 3.2821 lebih besar dari ttabel dengan tingkat
signifikansi 0.05 dan df (N-2= 98) yaitu 1.66055, maka dapat
98
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan pada variabel
experiential marketing (X1) yang berarti terdapat pengaruh mediasi.
Kepuasan (Z) dapat memediasi experiential marketing (X1).
2) Kualitas Pelayanan terhadap Word of Mouth melalui Kepuasan
Kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan (Z) dengan konstanta regresi sebesar 0.165 (p2) dan
std. error sebesar 0.067 (Sp2). Kepuasan (Z) berpengaruh positif dan
signifiikan terhadap word of mouth (Y) dengan konstanta regresi
sebesar 0.390 (p3) dan std. error sebesar 0.098 (Sp3).
Besarnya pengaruh langsung sebesar 0.078 (p5). Sedangkan
besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung terlebih dahulu, yaitu:
(0.165 x 0.390 = 0.06435). Dengan total pengaruh 0.078 + 0.06435 =
0.14235
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2
x p3) untuk X2 sebesar 0.14235 signifikan atau tidak, diuji dengan
Sobeltest dengan menghitung standar error dari koefisien indirect effect
sebagai (Sp2p3) berikut:
Sp2p3 = 𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= 0.390 2 0.067 2 + 0.165 2 0.098 2 + 0.067 2 0.098 2
= 0.1521 0.004489 + 0.027225 0.009604 + 0.004489 0.009604
= 0.000682777 + 0.000261469 + 0.000043112356
99
= 0.000987358356
= 0.031422
Berdasarkan hasil Sp2p3 di atas, maka dapat dihitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3 =
0.165 0.390
0.031422 =
0.06435
0.031422 = 2.0479
Hasil dari nilai thitung 2.0479 lebih besar dari ttabel dengan tingkat
signifikansi 0.05 dan df (N-2= 98) yaitu 1.66055, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan pada variabel kualitas
pelayanan (X2) yang berarti terdapat pengaruh mediasi. Kepuasan (Z)
dapat memediasi kualitas pelayanan (X2).
E. Pembahasan Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan bantuan IBM SPSS
Statistics 25 terlihat bahwa variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari uji ANOVA atau Ftest didapat
nilai F sebesar 45.767 lebih besar dari 4 dengan probabilitas 0.000. Nilai
probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka regresi dapat digunakan untuk
memprediksi bahwa variabel experiential marketing, kualitas pelayanan, dan
kepuasan secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel word of mouth
pada nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
100
Dengan demikian, experiential marketing dan kualitas pelayanan yang
telah diterapkan dan adanya kepuasan nasabah telah mempengaruhi tingkat
word of mouth pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali. Namun
secara parsial terdapat perbedaan hasil, experiential marketing berpengaruh
positif dan signifikan, sedangkan kualtas pelayanan berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap word of mouth nasabah.
Dengan upaya memasukkan variabel kepuasan pada analisis model
sebagai variabel mediator (intervening), diperoleh hasil bahwa variabel
kepuasan secara signifikan memediasi hubungan tidak langsung dari
experiential marketing dan kualitas pelayanan terhadap word of mouth pada
nasabah Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali.
Berikut merupakan pembahasan mengenai rumusan masalah terkait
pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini:
1) Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan
Berdasarkan pengujian ttest pertama pada tabel 4.14. nilai koefisien
sebesar 6.000 dengan tingkat signifikansi pada 0.000 lebih kecil dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan, sehingga H1 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sinaga, dkk (2013), Gresivonda dan Astuti (2014), Rosita
(2015), Setiadi (2015), Yuliawan dan Mbayak (2016) menyimpulkan
101
bahwa variabel experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kepuasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Kotler dan Armstrong (2008: 10) mengemukakan bahwa pengalaman yang
menyenangkan dengan produk yang dikonsumsi akan menentukan
kepuasan konsumen dan menciptakan pembelian ulang.
2) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Berdasarkan pengujian ttest pertama pada tabel 4.14. nilai koefisien
sebesar 2.467 dengan tingkat signifikansi pada 0.015 lebih kecil dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan, sehingga H2 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mustofa dan Yudi (2015), Wiyanto (2016), Febriana (2016),
Wahab (2017), Susanti dan Arsyad (2019) menyimpulkan bahwa variabel
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
kepuasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Tjiptono (2007: 33) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan mendorong
ke arah peningkatan kepuasan konsumen, kualitas pelayanan memiliki
hubungan yang positif dengan kepuasan konsumen, kualitas pelayanan
yang tinggi menghasilkan kepuasan konsumen yang tinggi pula.
102
3) Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth
Berdasarkan pengujian ttest kedua pada tabel 4.15. nilai koefisien
sebesar 3.192 dengan tingkat signifikansi pada 0.002 lebih kecil dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap word of mouth, sehingga H3 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rahman, dkk (2014), Hendrayana, dkk (2015), Nabila, dkk
(2015), Mismiwati (2016), Naufaldy dan Sukresna (2017) menyimpulkan
bahwa variabel experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel word of mouth.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Kertajaya (2004: 72) mengemukakan jika pemasar dapat menciptakan
pengalaman seputar produk atau jasa yang ditawarkannya (Experiential
marketing), maka konsumen akan selalu mengingat, membuat kunjungan
kembali berdasarkan pengalaman tersebut, dan akan menyebarkan kisah
tersebut kepada teman-teman mereka.
4) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth
Berdasarkan pengujian ttest kedua pada tabel 4.15. nilai koefisien
sebesar 1.172 dengan tingkat signifikansi pada 0.244 lebih besar dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap word of mouth, sehingga H4 ditolak.
103
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Batubara, dkk (2014), Putra dan Yasa (2015), Indriani dan I
Nyoman (2015), Fibriyadi (2016), Salhuteru (2017) menyimpulkan bahwa
variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel word of mouth.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Goodman (2005) dalam Febriyadi (2016: 39) menyebutkan bahwa dengan
memelihara pelayanan yang baik bagi konsumen, sehingga memberikan
pengalaman yang baik yang bagi konsumen, dapat meningkatkan
rekomendasi atau word of mouth yang positif bagi calon konsumen lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas layanan
searah positif, tidak nyata terhadap peningkatan word of mouth nasabah.
Nasabah yang menjadi responden mayoritas adalah pegawai perusahaan
swasta yang menjalin kerja sama dengan pihak Bank Syariah Sragen
Kantor Cabang Boyolali. Sebagian nasabah yang menabung di Bank
Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali sebagian dari mereka bukan atas
dasar keinginan nasabah sendiri, melainkan atas dasar kerja sama antara
pihak perusahaan swasta dengan pihak bank. Sedangkan pada sisi
pembiayaan, nasabah yang juga memiliki pembiayaan dan tabungan dari
gaji yang diperoleh dari perusahaan swasta di Boyolali sering kali
pembayaran angsuran langsung di potong dari tabungan tersebut.
104
Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian lain yang
dilakukan oleh Li (2013) Wahyuni, Nani & Trinita (2016) yang
menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan terbukti berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap word of mouth. Tentunya Bank Syariah Sragen Cabang
Boyolali harus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, agar
meningkatkan rekomendasi atau word of mouth yang positif bagi calon
nasabah lain.
5) Pengaruh Kepuasan Terhadap Word of Mouth
Berdasarkan pengujian ttest kedua pada tabel 4.15. nilai koefisien
sebesar 3.975 dengan tingkat signifikansi pada 0.000 lebih kecil dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap word of mouth, sehingga H5 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Putri dan Febriyadi (2013), Rahmawati dan Bagus (2014),
Ulag (2014), Sijabat (2016), Zulherwan dan Abror (2019) menyimpulkan
bahwa variabel kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel word of mouth.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Kotler dan Keller (2009 : 243) mengemukakan bahwa pelanggan yang puas
akan cenderung menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut
kepada orang lain.
105
6) Pengaruh Kepuasan dalam Memediasai Hubungan antara Experiential
Marketing Terhadap Word of Mouth
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel experiential
marketing terhadap word of mouth yang dimediasi oleh kepuasan nasabah
diperoleh pengaruh sebesar 0.14469 dengan thitung 3.2821 lebih besar dari
ttabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu 1.66055, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti terdapat
pengaruh mediasi. Dapat dikatakan bahwa experiential marketing
berpengaruh terhadap word of mouth yang dimediasi oleh kepuasan,
sehingga H6 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Muhammad dan Artanti (2016), Naufaldy dan Sukresna
(2017), Syahputra (2019) menyimpulkan bahwa variabel experiential
marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of
mouth dengan variabel intervening kepuasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Peter
dan Olson (2000: 157) menyatakan bahwa jika konsumen merasa puas
dengan suatu produk atau merek, maka mereka cenderung akan terus
membeli dan menggunakan serta memberi tahu orang lain tentang
pengalaman (experience) mereka yang menyenangkan dengan produk
tersebut.
106
7) Pengaruh Kepuasan dalam Memediasai Hubungan antara Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel kualitas pelayanan
terhadap word of mouth yang dimediasi oleh kepuasan nasabah diperoleh
pengaruh sebesar 0.06435 dengan thitung 2.0479 lebih besar dari ttabel dengan
tingkat signifikansi 0.05 yaitu 1.66055, maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi signifikan yang berarti terdapat pengaruh mediasi. Dapat
dikatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap word of mouth
yang dimediasi oleh kepuasan, sehingga H7 diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Utomo (2014), Anita dan Gede (2015), Satmoko dkk (2017)
menyimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel word of mouth dengan variabel intervening
kepuasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Brown et all (2005) dalam Nisa dan Harti (2015: 14), menyatakan bahwa
ketika seorang pemasar mampu menawarkan tingkat kepuasan (pelayanan)
yang maksimal kepada konsumen, maka konsumen akan memiliki
kecenderungan untuk melakukan positive word of mouth.
Berikut adalah hasil uji hipotesis dalam penelitian ini yang disajikan
dalam tabel di bawah ini:
107
Tabel 4.19.
Hasil Uji Hipotesis
H Hipotesis Kesimpulan
H1 Experiential marketing berpengaruh positif
terhadap kepuasan Diterima
H2 Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
kepuasan Diterima
H3 Experiential marketing berpengaruh positif
terhadap word of mouth Diterima
H4 Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
word of mouth Ditolak
H5 Kepuasan berpengaruh positif terhadap word of
mouth Diterima
H6 Kepuasan memediasi hubungan antara
experiential marketing terhadap word of mouth Diterima
H7 Kepuasan memediasi hubungan antara kualitas
pelayanan terhadap word of mouth Diterima
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, yang
kemudian dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas untuk melihat
konsitensi jawaban dan sah tidaknya kuesioner. Hasil pengujian reliabilitas dan
validitas dari data yang dipakai di Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
Boyolali menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel dan
valid.
Kemudian data diuji asumsi klasik yang meliputi uji multikolonieritas,
uji heteroskedastisitas dengan metode uji-white, uji normalitas dengan metode
uji Kolmogrov-Smirnov (K-S) dan uji linieritas dengan model Durbin-Watson
yang menunjukkan pada model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
tidak ditemukan adanya gejala multikolonieritas dan heteroskedastisitas, model
terdistribusi normal dan dinyatakan bahwa model persamaan regresi linier
adalah benar.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa
variabel word of mouth dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen
experiential marketing, kualitas pelayanan, dan kepuasan sebesar 58.9%.
Sedangkan hasil uji Ftest menunjukkan bahwa variabel experiential marketing,
kualitas pelayanan, dan kepuasan secara serentak dan signifikan mempengaruhi
109
variabel word of mouth dengan nilai F sebesar 45.767 lebih besar dari 4 dengan
probabilitas 0.000..
Dengan demikian berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis
dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil
kesimpulan berdasarkan hasil uji ttest dan uji Path Analysis sebagai berikut:
1. Experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan.
2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.
3. Experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of
mouth.
4. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap word
of mouth.
5. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth
6. Kepuasan dapat memediasi hubungan antara experiential marketing
terhadap word of mouth.
7. Kepuasan dapat memediasi hubungan antara kualitas pelayanan terhadap
word of mouth.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang Pengaruh Experiential Marketing
dan Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan Sebagai
Variabel Intevening (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang
110
Boyolali), maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat
dijadikan pertimbangan dan masukan, yaitu:
1. Bagi Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali
Hasil kesimpulan di atas menunjukkan bahwa secara langsung
kualitas pelayanan berpengaruh tidak signfikan terhadap word of mouth,
namun kepuasan dapat memediasi pengaruh antara kualitas pelayanan
terhadap word of mouth. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali hendaknya lebih meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah dan tetap mempertahankan strategi experiential
marketing agar berpengaruh secara langsung terhadap word of mouth
positif bagi perusahaan.
Selain itu Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali juga harus
dapat mempertahankan kualitas pelayanan kepada nasabah dan tetap
mempertahankan strategi experiential marketing agar nasabah terus
bertambah nilai kepuasannya dan berimplikasi terhadap word of mouth bagi
perusahaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai
bahan acuan dan referensi dalam penelitian sejenis. Penelitian selanjutnya
terkait tentang strategi pemasaran dalam hal ini word of mouth perlu
melihat faktor-faktor lain yang dapat mengembangkan dan meningkatkan
word of mouth, dengan lebih banyak variabel-variabel, dan melibatkan
111
lebih banyak responden dalam melakukan penelitian. Sehingga agar dalam
penelitian selanjutnya diperoleh nilai signifikansi lebih besar.
112
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN.
Durianto, Darmadi. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
__________. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Hasan, Ali. 2011. Marketing dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth). Yogyakarta:
Media Press.
Hayono, Budi. 2016. How To Win Customer Through Customer Service with
Heart. Yogyakarta: Andi.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis
Data. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Hilman, Iman, dkk. 2003. Perbankan Syariah Masa Depan, Jakarta: Senayan
Abadi Publishing.
Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Kartajaya, Hermawan. 2010. Connect! Surfing New Wafe Marketing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
_________________. 2002. Manajemen Pemasaran Indonesia Buku 2. Jakarta:
Salemba empat.
_________________. 2004. Marketing in Venus. Jakarta: Markplus&Co.
_________________. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarat: Erlangga.
Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.
113
Kotler, Philip & Amstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi bahasa
indonesia. Jilid 1. Jakarta: Prenhalindo.
________________________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2 Edisi
Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
___________. 2002. Manajemen Pemasaan. Jakarta: Prenhalindo.
Lovelock, Christoper & Wright, Lauren K. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: PT. Indeks Indonesia.
Lupioyadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
_______________. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.
Morissan. 2015. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Prenadamedia Group.
Mowen, J. C., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rahmayanty, Nina. 2010. Manajemen Pelayanan Prima Mencegah Pembelotan
dan Membangun Customer Loyality. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. . Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Belajar. 2005.
Ratnasari, Ririn Tri & Mastuti Aksa. 2011. Teori dan Kasus Manajemen
Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sangadji, E. M., & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen-Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan Jurnal Penelitan. Yogyakarta: Andi.
Sernovitz. 2009. Word of Mouth Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
_______. 2017. Metode Penelitian Kebijakan. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan: Teori, Aplikasi, &
Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
114
Suryadana, M. L., & Octavia, V. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata.
Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
_____________. 2004. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer.
Yogyakarta: Andi.
_____________. 2007. Strategi Pemasaran Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
_____________. 2002. Manajemen Jasa Edisi II. Yogyakarta: Penerbit Andi
Ofset.
Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
___________. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pusat
JURNAL
Anita, Ni Luh Nyoman Yuni., & Gede Bayu Rahanatha. 2015. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap WoM Melalui Kepuasan Pada PT. Sarana Dewata
Courier. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4 No. 8. 2192-2209.
Asnawi, Haris Faulidi., Rohana Faridah., & Restu Khaliq. 2015. Pengaruh
Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Jurusan Ekonomi Syariah
dengan Keinginan untuk Melakukan Word of Mouth Communication. AT-
TARADHI Jurnal Studi Ekonomi, Vol. 6. No. 2. 219-236.
Babin, Barry J., Yong-Ki Lee., Eun-Ju Kim., & Mitch Griffin. 2005. Modeling
consumer satisfaction and word-of-mouth: restaurant patronage in Korea.
Journal of Services Marketing. Vol. 19. No. 3. 133-139.
Batubara, Aida W., Paham Ginting., & Arlina Nurbaity. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program
Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. Jurnal Manajemen
dan Bisnis. Vol. 14. No. 02. 191-202.
Devindiani, Eva & Lili Adi Wibowo. 2016. Pegaruh Experiential Marketing
Terhadap Customer Satisaction Serta dampaknya pada Customer Loyalty
(Survei pada Pengguna Smartphone di Komunitas Online Apple dan
Samsung Regional Bandung). Journal of Business Management and
Enterpreneurship Education. Vol. 1, No. 1. 147-157.
115
Djatmiko, Yeyasa & Claudia Vega Adartha. 2018. Pengaruh Penerapan
Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen di The Singhasari
Resort Baru. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. Vol. 6. No. 1. 80-88.
Febriana, Nina Indah. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Perbankan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah XYZ di Jakarta. Jurnal An-
Nisbah. Vol. 03. No.01. 146-168.
Fibriyadi, Itsna. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan
Word of Mouth Pada Program Pendidikan Lanjutan LP3I Kampus Kramat
Jakarta. Jurnal Lentera Bisnis. Vol. 5. No. 1. 31-49.
Gresivonda & Mudji Astuti. 2014. Pengaruh Penerapan Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan Pelanggan di Rumah Makan Lesehan Joyo Tamang
Pinang Sidoarjo. Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan. Vol. 1. No. 1. 1-
22.
Harsasi, Meirani. 2006. Word of Mouth dalam Industri Jasa Kaitannya dengan
Sikap dan Kemungkianan Membeli. Jurnal Bisnis Strategis. Vol. 15. No.1.
131-141.
Hendrayana, Angga Sucitra., Imas Maesaroh., & Deden Taryana. 2015. Pengaruh
Exeriential Marketing dan Citra Universitas Terbuka Terhadap Word of
Mouth Mahasiswa. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. XII. No. 2. 215-226.
Indriani. Anak Agung Sagung Istri., & I Nyoman Nurcaya. 2015. Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth yang diMediasi oleh
Kepercayaan Pelanggan Pada PT. Auto Bagus Rent A Car Denpasar. E-
Jurnal Manjemen Unud. Vol. 4. No. 5. 1301-1321.
Kustini. 2007. Penerapan Experiential Marketing. Jurnal Riset Ekonomi dan
Bisnis, Vol. 7. No. 2. 44-57.
Li, Shao Chang. 2013. Exploring the Relationship among Service Quality,
Customer Loyalty and Word of Mouth for Private Higher Education in
Taiwan. Asia Pacific Management Review. Vol. 18 No. 4. 375-389.
Mismiwati. 2016. Pengaruh Kepuasan Pelanggan, Kualitas Produk, dan
Experiential Marketing Terhadap Word of Mouth Pada Percetakan Sabilul
HAQ. Jurnal I-Economic Vol. 2. No. 1. 19-30
Muhammad & Artanti. 2016. The Impact of Experiential Marketing on Word of
Mout (WOM) With Customer Satisfaction as The Intervening Variable PT.
Maktour. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 7. No. 2. 182-190.
116
Mustofa, Ulul Azmi., & Yudi Siyamto. 2015. Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap
Kepuasan Nasabah Pada Bank Bank Umum Syariah di Surakarta. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam. Vol. 01. No. 02. 94-105.
Nabila, Rifda., Sri Wahyuni & Jonet Ariyanto Nugroho. 2015. Analisis Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap Word Of Mouth Sepeda Motor Yamaha
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Tahun 2014).
Jurnal. Vol. 1. No. 1. 1-12.
Naufaldy, Iqbal & I Made Sukresna. 2017. Dampak Dimensi Experiential
Marketing Terhadap Kepuasa Konsumen, Timbulnya Word of Mouth dan
Minat Beli Ulang (Studi Kasus Jasa Pencucian Kendaraan Maxx Carwash &
Detailing Semarang). Vol. 6. No. 4. 1-12
Nilasari, Eswika & Istiatin. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen pada Dealer PT. Ramayana Motor Sukoharjo. Jurnal
Paradigma. Vol. 13. No. 01. 1-12.
Nisa, Prevista Fakhrun & Harti. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Word of Mouth Melalui Kepuasan Konsumen Pada Jasa BUS utra MAS
Kelas Ekonomi. Jurnal pendidikan tata niaga. Vol. 3. No. 2. 1-17.
Niswatun. 2016. Pengaruh Experiential Marketing dan Kualitas Produk terhadap
Kepuasan Pelanggan pada Rumah Makan Soto Ayam Lamongan Cak Har.
Jurnal Ilmu dan Reset Manajemen, No. 5. Vol. 6. 1-15.
Putra, I Komang Mahayana & Nyoman Kerti Yasa. 2015. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiwa, Citra Dan Positive Word of
Mouth Politeknik Negeri Bali. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol . 11.
No. 1. 90-102.
Putri, Nindhira Rosellini., & Fendy Suhariadi. 2013. Hubungan antara Kepuasan
Pelanggan dengan Word of Mouth pada Pelanggan Klinik Kecantikan
London Beauty Centre. Jurnal Industri dan Organisasi. Vol. 02. No. 1. 1-8.
Rahman, Irfan Taufik., Vanessa Gaffar., & Yeni Yuniawati. 2014. Pengaruh
Customer Experience Quality TerhadapSikap Melakukan Positive Word of
Mouth. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. IV. No.2.
811-817.
Rahmawati, Yuli., & Bagus Suminar. 2014. Pengaruh Kepuasan dan Loyalitas
Pelanggan Terhadap Word of Mouth Pada Pelanggan Honda Motor di
Surabaya. Journal of Business and Banking. Vol 4. No. 1. 25-30.
Robot, Juwita Mariska. 2015. Analisis Pengaruh Advertising, Personal Selling,
Sales Promotion, Publicity dan Word of Mouth terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen . Vol. 3. No. 3. 254-267.
117
Rosita, Ni Putu Septia. 2015. Pengaruh Penerapan Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan Pelanggan Swalayan Sinar Rahayu Negara Tahun 2014.
Jurnal. Vol 5. No. 1. 1-11.
Satmoko, Taufiq Dwi., Handojo Djoko., & Ngatno. 2016. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth Melalui Kepercayaan dan Kepuasan
Konsumen Sebagai Variabel Intervening Pada Star Clean Car Wash
Semarang. Jurnal ilmu administrasi bisnis. Vol. 5. No. 1. 1-10.
Salhuteru, Andrie Ch. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Pasien
Terhadap Word of Mouth pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.
Haulussy Ambon. Jurnal Manajemen dan Inspirasi. Vol. 4. No. 1. 84-94.
Setiadi, Teguh Doto. 2015. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Nasabah (Survey Pada Nasabah Prima Bank Kalbar Cabang
Sekadau). Jurnal Mahasiswa Magister Manajemen. Vol 3. No. 1. 20-33.
Sijabat, Rauly. 2016. Membangun Word of Mouth Positif. Jurnal INFOKAM. No.
I. Vol. XII. 24-31.
Sinaga, Sol Noni Cecilia., Muchsin Saggaf Shihab., & Krisfarah Syarfuan. 2013.
Pengaruh Penerapan Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen
(Studi Kasus: Cinema XXI Imax Gandaria City Jakarta). Jurnal Manajemen
dan Bisnis Sriwijaya. Vol. 11. No. 3. 245-262.
Susanti, Novia., & Arsyad Syahrian. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah (Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Pondok Pinang). Jurnal Feasibel. Vol. 1. No. 1. 55-62.
Suyanto, A.M.A & Fika Yurdatila. 2013. Pengaruh Penerapan Experiential
Marketing Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Breadtalk Mall
Kelapa Gading 3 Jakarta. Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis. Vol. 04, No.
02. 1-8.
Syahputra, Suharsono. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Experiential
Marketing Terhadap Niat Berkunjung Ulang dengan Kepuasan Sebagai
Variabel Mediasi (Studi Pada Pengunjung Wisata Edukasi Kampung Coklat
Blitar). Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 7. No. 1. 265-272.
Ulag, Acid. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Dan
Word Of Mouth Yang Positif Pada Pelanggan Telkom Speedy Di Kota
Manado. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol 2. No 3. 103-117.
Utomo. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth dengan
Kepuasan Konsumen Sebagai Mediasi (Studi Pada Perusahaan Organda
PO). Students’ Journal of Economic and Management. Vol 3. No. 1. 51-65.
118
Yuliawan, Eko., & Mbayak Ginting. 2016. Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT Bank Mandiri Cabang Medan Balai
Kota. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 6. No. 01. 1-11.
Wahab, Wirdayani. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Industri Perbankan Syariah di Kota Pekanbaru. Maqdis: Jurnal
Kajian Ekonomi Islam. Vol. 2. No. 1. 51-66.
Wahyuni, Sri., Nani Fitriani & Trinita Beatrice Nainggolan. 2016. Does Service
of Customer Support Influence Customer Satisfaction and Word of Mouth:
A Case Study at PT Amadeus Indonesia. International Journal of Advanced
Research. Vol. 4. No. 2. 397-404.
Wiyanto. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Tinggi
dan Rendah Nasabah di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Salatiga. Jurnal
Muqtasid. Vol. 7. No. 2. 117-135.
Widodo, Rendy Candra Aji & Muchsin Saggaff Shihab. 2016. Membangun
Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Persepsi Harga untuk Mendukung
Word of Mouth Melalui Kepuasan. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.
Vol. 14 No.1. 1-16.
Zulherwan., & Abror. 2019. Pengaruh Satisfaction, Trust, Commitment Terhadap
Word of Mouth Pada Rumah Makan Sambalado di Kota Padang. Jurnal
Kajian Manajemen dan Wirausaha. No. 01. Vol. 01. 331-343.
WEBSITE
http://www.banksyariahsragen.com/: Beranda PT. BPRS Sukowati Sragen. 1
April 2019, 22.14 WIB.
http://www.boyolali.go.id/: Page Geografis dan Sekilas Boyolali. 1 April 2019,
22.37 WIB.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH DENGAN KEPUASAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor Cabang Boyolali)
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yth Bapak/Ibu/Sdr/i Responden,
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Experiential
Marketing dan Kualitas Pelayanan terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan
sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Kantor
Cabang Boyolali)”. Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dengan
mengisi lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar
arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon untuk mengisi
kuesioner ini secara benar dan jujur. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan
jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i. Atas kesediaan dan bantuan responden, saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Hormat Saya,
Muhamad Bilal
Lampiran 1
A. Identitas Responden
*) Mohon diisi sesuai kondisi responden
Nama : ............................................... (boleh tidak diisi)
Usia : < 20 tahun 41-50 tahun
21-30 tahun > 50 tahun
31-40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Pend. Terakhir : SD / Sederajat D III
SMP / Sederajat Sarjana
SMA / Sederajat Lainnya..............
Pekerjaan : Wiraswasta Petani
Pegawai Negeri Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta Lainnya ..............
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
2. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara 5 alternatif jawaban
dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom yang disediakan.
3. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Apabila ada kekeliruan dalam memilih alternatif jawaban berikan tanda
sama dengan ( = ) pada jawaban yang telah dibuat tadi kemudian beri
tanda silang pada jawaban yang baru.
5. Jawablah semua pertanyaan yang ada tanpa ada yang terlewati.
No Pernyataan (Experiential Marketing) STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Letak kantor Bank Syariah Sragen strategis
2 Iklan yang diberikan Bank Syariah Sragen
menarik
3 Saya memberikan saran produk/jasa Bank Syariah
Sragen
4 Saya menggunakan produk/jasa Bank Syariah
Sragen
5 Saya berbagi pengalaman menggunakan
produk/jasa Bank Syariah Sragen ke orang lain
No Pernyataan (Kualitas Layanan) STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Karyawan Bank Syariah Sragen memberikan
pelayanan kepada nasabah secara cepat dan akurat
2 Karyawan Bank Syariah Sragen selalu siap untuk
menanggapi permintaan nasabah
3 Bank Syariah Sragen dapat menjaga kerahasiaan
nasabah
4 Semua nasabah yang datang disambut baik oleh
karyawan
5 Semua nasabah disediakan tempat duduk yang
nyaman
No Pernyataan (Kepuasan) STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Bank Syariah Sragen memberi layanan sesuai
dengan yang diharapkan
2 Saya ingin menggunakan kembali produk/jasa
Bank Syariah Sragen
3 Saya menginformasikan produk/jasa Bank Syariah
Sragen kepada orang lain
No Pernyataan (Word of Mouth) STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya menceritakan kelebihan Bank Syariah
Sragen kepada orang lain
2 Saya merekomendasikan Bank Syariah Sragen
kepada orang lain
3 Saya mengajak orang lain untuk memakai
produk/jasa Bank Syariah Sragen
Tabulasi Jawaban Karakteristik Responden
No Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan Terakhir
1 1 2 1 4
2 1 4 5 5
3 2 4 5 1
4 2 2 1 4
5 2 2 1 4
6 2 2 5 4
7 1 2 1 4
8 2 2 1 4
9 2 2 1 3
10 2 2 1 4
11 2 2 1 3
12 1 2 1 4
13 2 2 5 4
14 2 2 5 4
15 2 2 1 3
16 2 2 5 4
17 1 2 1 3
18 2 2 3 4
19 2 2 3 5
20 1 2 1 4
21 2 2 5 4
22 2 2 3 4
23 1 2 4 3
24 2 2 3 4
25 2 2 1 4
26 1 2 1 5
27 1 2 1 4
28 1 2 1 3
29 2 4 5 3
30 1 4 2 5
31 2 2 5 5
32 1 2 1 3
33 2 2 5 4
34 1 2 2 3
35 1 2 3 3
36 2 2 3 4
Lampiran 2
37 2 2 5 4
38 2 2 1 3
39 2 2 3 4
40 2 2 3 4
41 1 2 5 4
42 1 3 5 3
43 2 3 3 3
44 2 3 3 3
45 1 4 4 2
46 1 2 3 4
47 1 2 3 3
48 1 2 3 3
49 1 2 2 5
50 1 2 3 3
51 1 2 3 3
52 1 3 5 2
53 1 3 3 3
54 1 2 3 3
55 1 2 4 2
56 1 2 3 3
57 1 3 4 2
58 1 3 5 3
59 1 4 5 5
60 2 2 1 3
61 2 1 5 3
62 1 3 5 4
63 1 4 5 4
64 2 3 5 5
65 2 1 1 3
66 2 1 1 3
67 2 3 5 5
68 1 3 3 5
69 1 3 3 4
70 2 2 3 3
71 2 2 3 4
72 1 2 5 3
73 2 2 5 3
74 1 2 4 2
75 1 3 3 4
76 1 2 2 5
77 2 3 2 5
78 1 2 2 5
79 1 4 5 4
80 1 4 2 5
81 1 4 2 5
82 1 4 5 3
83 1 2 4 2
84 1 2 5 3
85 1 4 5 2
86 1 4 5 3
87 1 2 5 5
88 2 2 5 5
89 1 4 5 2
90 2 4 4 2
91 1 3 5 3
92 1 5 4 1
93 1 4 3 2
94 2 4 3 3
95 1 3 4 2
96 1 3 4 3
97 1 3 3 3
98 2 3 3 3
99 2 2 3 3
100 2 2 3 3
Keterangan:
Jenis Kelamin 1 : Laki-laki 2 : Perempuan
Usia 1 : < 20 Tahun 2 : 21-30 Tahun 3 : 31-40 Tahun 4 : 41-50 Tahun 5 : >50 Tahun
Pekerjaan 1 : Mahasiswa 2 : Pegawai Negeri Sipil 3 : Pegawai Swasta 4 : Petani 5 : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir 1 : SD/Sederajat 2 : SMP/Sederajat 3 : SMA/Sederajat 4 : DIII 5 : S1 6 : S2
Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden
No X1 X2 Z Y
P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3
3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3
5 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
6 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
7 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
9 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
10 2 3 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 5 4
11 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4
12 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3
13 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
15 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
16 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3
17 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 2
18 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
19 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 3
20 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
22 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4
23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
26 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
27 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4
28 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
29 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4
30 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3
31 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2
32 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
35 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
Lampiran 3
36 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
37 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
38 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
39 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
40 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
41 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
42 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4
43 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4
44 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5
45 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
46 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3
47 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3
48 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4
49 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3
50 3 4 3 2 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3
51 3 4 3 2 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3
52 5 3 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4
53 5 4 5 3 3 4 5 3 4 3 5 5 3 4
54 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3
55 5 4 4 2 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4
56 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5
57 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2
58 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
59 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5
60 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
61 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
63 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4
65 3 3 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4
66 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
67 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4
68 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
69 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4
70 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4
71 3 4 5 2 4 4 3 5 3 4 5 4 4 3
72 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2
73 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3
74 2 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4
75 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4
76 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3
77 5 4 4 4 3 4 4 5 3 3 2 4 3 4
78 4 3 3 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 3
79 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4
80 5 3 5 5 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4
81 5 4 5 3 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4
82 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 2 4 4
83 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4
84 5 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 5 4 4
85 4 3 2 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 3
86 5 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 5 4
87 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3
88 2 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3
89 4 3 5 5 5 3 4 3 4 5 5 4 5 5
90 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 5
91 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2
92 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5
93 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5
94 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4
95 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5
96 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4
97 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
98 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
99 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5
100 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
Keterangan:
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat Setuju
STATISTIK DESKRIPTIF DATA RESPONDEN
FREQUENCIES VARIABLES=Jenis_Kelamin Usia Pekerjaan
Pendidikan_Terakhir
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Jenis_Kelamin Usia Pekerjaan
Pendidikan_Ter
akhir
N Valid 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 56 56,0 56,0 56,0
Perempuan 44 44,0 44,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 Tahun 3 3,0 3,0 3,0
21-30 Tahun 60 60,0 60,0 63,0
31-40 Tahun 19 19,0 19,0 82,0
41-50 Tahun 17 17,0 17,0 99,0
> 50 Tahun 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Lampiran 4
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD/Sederajat 2 2,0 2,0 2,0
SMP/Sederajat 11 11,0 11,0 13,0
SMA/Sederajat 39 39,0 39,0 52,0
D3 31 31,0 31,0 83,0
S1 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 21 21,0 21,0 21,0
Pegawai Negeri 8 8,0 8,0 29,0
Pegawai Swasta 29 29,0 29,0 58,0
Petani 10 10,0 10,0 68,0
Wiraswasta 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
HASIL UJI KUALITAS DATA
1. Hasil Uji Reliabilitas
a. Experiential Marketing (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98,0
Excludeda 2 2,0
Total 102 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,721 5
b. Kualitas Pelayanan (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98,0
Excludeda 2 2,0
Total 102 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,712 5
c. Word of Mouth (Y)
Case Processing Summary
N %
Lampiran 5
Cases Valid 100 98,0
Excludeda 2 2,0
Total 102 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,730 3
d. Kepuasan (Z)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98,0
Excludeda 2 2,0
Total 102 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,720 3
2. Hasil Uji Validitas
a. Experiential Marketing (X1)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 X1
P1 Pearson Correlation 1 ,295** ,288
** ,352
** ,263
** ,631
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,004 ,000 ,008 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation ,295** 1 ,363
** ,321
** ,348
** ,660
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation ,288** ,363
** 1 ,406
** ,352
** ,723
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation ,352** ,321
** ,406
** 1 ,474
** ,721
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation ,263** ,348
** ,352
** ,474
** 1 ,715
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation ,631** ,660
** ,723
** ,721
** ,715
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Kualitas Pelayanan (X2)
Correlations
P6 P7 P8 P9 P10 X2
P6 Pearson Correlation 1 ,338** ,198
* ,284
** ,185 ,585
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,048 ,004 ,066 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson Correlation ,338** 1 ,422
** ,368
** ,223
* ,688
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,026 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson Correlation ,198* ,422
** 1 ,421
** ,408
** ,712
**
Sig. (2-tailed) ,048 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P9 Pearson Correlation ,284** ,368
** ,421
** 1 ,476
** ,744
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P10 Pearson Correlation ,185 ,223* ,408
** ,476
** 1 ,683
**
Sig. (2-tailed) ,066 ,026 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation ,585** ,688
** ,712
** ,744
** ,683
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Word of Mouth (Y)
Correlations
P14 P15 P16 Y
P14 Pearson Correlation 1 ,439** ,458
** ,763
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
P15 Pearson Correlation ,439** 1 ,526
** ,817
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
P16 Pearson Correlation ,458** ,526
** 1 ,836
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Y Pearson Correlation ,763** ,817
** ,836
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
d. Kepuasan (Z)
Correlations
P11 P12 P13 Z
P11 Pearson Correlation 1 ,495** ,434
** ,762
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
P12 Pearson Correlation ,495** 1 ,483
** ,822
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
P13 Pearson Correlation ,434** ,483
** 1 ,824
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Z Pearson Correlation ,762** ,822
** ,824
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. Hasil Uji Multikolonieritas
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Z, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,767a ,589 ,576 1,176
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 189,849 3 63,283 45,767 ,000b
Residual 132,741 96 1,383
Total 322,590 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,244 ,919 1,354 ,179
Lampiran 6
X1 ,223 ,070 ,343 3,192 ,002 ,371 2,695
X2 ,078 ,067 ,111 1,172 ,244 ,479 2,089
Z ,390 ,098 ,392 3,975 ,000 ,440 2,273
a. Dependent Variable: Y
Coefficient Correlationsa
Model Z X2 X1
1 Correlations Z 1,000 -,243 -,520
X2 -,243 1,000 -,454
X1 -,520 -,454 1,000
Covariances Z ,010 -,002 -,004
X2 -,002 ,004 -,002
X1 -,004 -,002 ,005
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) X1 X2 Z
1 1 3,973 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,014 17,009 ,79 ,07 ,00 ,18
3 ,007 23,110 ,16 ,08 ,50 ,63
4 ,006 26,867 ,05 ,85 ,50 ,20
a. Dependent Variable: Y
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Metode-White)
COMPUTE U2T= RES_1 * RES_1.
EXECUTE.
COMPUTE X1_2= X1 * X1.
EXECUTE.
COMPUTE X2_2= X2 * X2.
EXECUTE.
COMPUTE Z_2= Z * Z.
EXECUTE.
COMPUTE X1_X2= X1 * X2.
EXECUTE.
COMPUTE X1_Z= X1 * Z.
EXECUTE.
COMPUTE X2_Z= X2 * Z.
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT U2T
/METHOD=ENTER X1 X2 Z X1_2 X2_2 Z_2 X1_X2 X1_Z X2_Z
/SAVE RESID.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X2_Z, X1_2,
X2_2, Z, X2, X1,
Z_2, X1_Z,
X1_X2b
. Enter
a. Dependent Variable: U2T
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,243a ,059 -,035 3,02434
a. Predictors: (Constant), X2_Z, X1_2, X2_2, Z, X2, X1, Z_2, X1_Z,
X1_X2
b. Dependent Variable: U2T
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 51,664 9 5,740 ,628 ,771b
Residual 823,196 90 9,147
Total 874,859 99
a. Dependent Variable: U2T
b. Predictors: (Constant), X2_Z, X1_2, X2_2, Z, X2, X1, Z_2, X1_Z, X1_X2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -9,236 16,360 -,565 ,574
X1 -,096 1,683 -,090 -,057 ,955
X2 ,510 1,508 ,440 ,338 ,736
Z 1,299 2,281 ,794 ,569 ,571
X1_2 ,056 ,100 1,898 ,564 ,574
X2_2 -,037 ,086 -1,181 -,431 ,668
Z_2 ,021 ,135 ,277 ,152 ,880
X1_X2 -,009 ,136 -,259 -,063 ,950
X1_Z -,189 ,191 -3,764 -,986 ,327
X2_Z ,102 ,206 1,930 ,497 ,621
a. Dependent Variable: U2T
3. Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,15793909
Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080
Negative -,075
Test Statistic ,080
Asymp. Sig. (2-tailed) ,116c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
4. Hasil Uji Linieritas (Durbin-Watson)
a. Persamaan Linier Regresi
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z
/RESIDUALS DURBIN.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Z, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,767a ,589 ,576 1,176 2,121
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
b. Persamaan Kuadrat Regresi
COMPUTE X1_2=X1 * X1.
EXECUTE.
COMPUTE X2_2=X2 * X2.
EXECUTE.
COMPUTE Z_2=Z * Z.
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z X1_2 X2_2 Z_2
/RESIDUALS DURBIN.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Z_2, X2_2, X1_2, . Enter
Z, X2, X1b
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,778a ,605 ,579 1,171 2,165
a. Predictors: (Constant), Z_2, X2_2, X1_2, Z, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
HASIL UJI STATISTIK
1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(1)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Z
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Z
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,748a ,560 ,551 1,218
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
(2)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z.
Regression
Lampiran 5 Lampiran 7
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Z, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,767a ,589 ,576 1,176
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
2. Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Z, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 189,849 3 63,283 45,767 ,000b
Residual 132,741 96 1,383
Total 322,590 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
3. Hasil Uji ttest (Uji Parsial)
a. Hasil Uji ttest (1)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Z
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Z
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,485 ,939 1,581 ,117
X1 ,371 ,062 ,566 6,000 ,000
X2 ,165 ,067 ,233 2,467 ,015
a. Dependent Variable: Z
b. Hasil Uji ttest (2)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 Z.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Z, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,244 ,919 1,354 ,179
X1 ,223 ,070 ,343 3,192 ,002
X2 ,078 ,067 ,111 1,172 ,244
Z ,390 ,098 ,392 3,975 ,000
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax 0298 (323433) Salatiga 50721
Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id
LEMBAR PENILAIAN SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
No. Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Keterangan Nilai
1 OPAK STAIN Salatiga 2014 18 – 19 Agustus 2014 Peserta 2
2 OPAK Jurusan Syariah dan Ekonomi
Islam 2014 20 – 21 Agustus 2014 Peserta 2
3
Orientasi Dasar Keislaman oleh LDK
Darul Amal dan ITTAQO STAIN
Salatiga
21 Agustus 2014 Peserta 1
4 Achievement Motivation Training
oleh CEC dan JQH STAIN Salatiga 23 Agustus 2014 Peserta 1
5 UPT Perpustakaan STAIN Salatiga 28 Agustus 2014 Peserta 2
6
SK Pengurus HMJ D-III Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga Tahun 2015
Masa Bakti 2015 Pengurus 4
7 Kelas Menulis oleh HMJ D-III
Perbankan Syariah
Setiap Hari Sabtu
Selama September-
November 2015
Peserta 1
8 Talkshow Sukses Kuliah Bersama
KAMMI Salatiga 16 September 2015 Peserta 1
9 Seminar Bisnis Online Syariah oleh
HMJ D-III Perbankan Syariah 26 September 2015 Panitia 8
10
Outbond FEBI “FEBI, Fun, Friends,
And Fantastic” oleh HMJ S1
Perbankan Syariah
04 Oktober 2015 Panitia 2
Lampiran 12
11 Edukasi Literasi Keuangan Bersama
OJK oleh KSEI IAIN Salatiga 12 Oktober 2015 Peserta 2
12
Seminar Nasional “Perbankan
Syari‟ah di Indonesia: Antara Teori &
Praktik” oleh HMJ HES IAIN
Salatiga
4 November 2015 Peserta 8
13
IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan diselenggarakan oleh
DEMA IAIN Salatiga
6 November 2015 Peserta 1
14
Seminar Nasional “Jendral Sudirman
Inspirasi Anak Bangsa” oleh HMJ
SKI IAIN Salatiga
11 November 2015 Peserta 6
15
Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter untuk Melahirkan Pemimpin
Masa Depan” oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga
17 November 2015 Peserta 6
16
Bazar Kewirausahaan Mahasiswa
“Food and Craft” oleh HMJ D-III
Perbankan Syariah
02 Desember 2015 Panitia 2
17 SK Pengurus HMJ D-III Perbankan
Syariah IAIN Salatiga Tahun 2016 Masa Bakti 2016 Pengurus 4
18
Makrab D-III Perbankan Syariah
“Mempererat Ukhuwah Islamiah”
oleh HMJ D-III Perbankan Syariah
30 April – 01 Mei
2016 Panitia 6
19
Kuliah Umum “Perkembangan
Perbankan Syariah dan Hasanah
Lifestyle” diselenggarakan atas kerja
sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam dengan PT. BNI Syariah
08 September 2016 Peserta 2
20
Seminar Nasional “Optimalisasi
Sumber Daya Insani dalam
Menghadapi Dunia Wirausaha” oleh
HMJ D-III Perbankan Syariah
29 September 2016 Panitia 8
21
Dialog Interaktif SEMA FEBI IAIN
Salatiga “Peran Politik dalam
Perekonomian di Indonesia”
04 Oktober 2016 Peserta 2
22
Seminar Nasional “Reaktualisasi
Hadis dalam Kehidupan Berbangsa
dan Berbudaya” oleh HMJ Ilmu
Hadis IAIN Salatiga
19 Oktober 2016 Peserta 6
23
Seminar Internasional “Developing
Islamic Economics Society throught
Islamic Non-bank Financial
Institution” oleh KSEI IAIN Salatiga
24 Oktober 2016 Peserta 10
24
Seminar Nasional “Sejarah dan
Revitalisasi Bangsa” oleh HMJ SKI
IAIN Salatiga
8 November 2016 Peserta 6
25
Bazar Kreativitas Mahasiswa
“December Inspiring Creativity”
oleh HMJ D-III Perbankan Syariah
05 Desember 2016 Peserta 1
26
Juara 1 dalam Bazar Kreativitas
Mahasiswa “December Inspiring
Creativity” oleh HMJ D-III
Perbankan Syariah
05 Desember 2016 Peserta 2
27
Seminar Nasional “Menumbuhkan
Jiwa Kewirausahaan Melalui Usaha
Online untuk Masyarakat Ekonomi
Mandiri” oleh HMI IAIN Salatiga
10 Desember 2016 Peserta 8
28
Seminar Internasional “Be Global
Citizien trough Non Formal Learning
in International Voluntary Service:
Another Way to Go Abroad” oleh
International Class Program IAIN
Salatiga
04 April 2017 Peserta 8
29
SK Praktikum Bank II di PT. BPRS
Sukowati Sragen Kantor Cabang
Boyolali
2 Januari-28 Februari
2017 Peserta 1
30
Sharia Banking Class “Kupas Tuntas
Perbankan Syariah” oleh HMJ S1-
Perbankan Syariah
25 April 2017 Peserta 2
31
Development and Degree Training
“Make Your Information Research
Easier” oleh DEMA IAIN Salatiga
23 Mei 2017 Peserta 1
32
Softskill Development
“Pengembangan Potensi Diri Melalui
Pelatihan Praktis Untuk Membentuk
Mahasiswa yang Memiliki Daya
Saing Dalam Dunia Kerja” oleh KSEI
IAIN Salatiga
29-30 Mei 2017 Peserta 3
33
Public Hearing “Suara Hati
Mahasiswa untuk FEBI” oleh SEMA
FEBI IAIN Salatiga
23 Mei 2017 Peserta 2
34
Islamic Economy Discussion “Bank
Syariah Vs Bank Konvensional” oleh
KSEI IAIN Salatiga
30 Mei 2017 Peserta 2
35
Ramadhan In Campus "Semangat
dalam Mengawal Umat untuk
Menjadi Bangsa yang Agamis dan
Nasionalis
14 Juni 2017 Peserta 1
Jumlah 124
Salatiga,13 Februari 2019
Mengetahui,
Kasubag Akademik, Kemahasiswaan
dan Alumni
Handayani Malihatun, M. Si.
NIP. 19770419 200604 2 001
PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Bilal
NIM : 63012170008
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Experiential Marketing dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan Sebagai
Variabel Intevening (Studi Kasus pada Bank Syariah
Sragen Kantor Cabang Boyolali)
Menyatakan bahwa Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-
repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 10 Maret 2019
Saya yang menyatakan,
Muhamad Bilal
NIM: 63012170008
Lampiran 13
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
herself, and it is not contained the materials writen are has been published by
other people and other’s people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be
proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s
graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope that this declaration can be
understood.
Salatiga, 10 Maret 2019
Writer,
Muhamad Bilal
NIM: 63012170008
Lampiran 14