pengaruh earning per share return on assets,...
TRANSCRIPT
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
17
PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON ASSETS, RETURN ONEQUITY TERHADAP PERTUMBUHAN HARGA SAHAM
(Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2010-2014)
Mochamad BimanSarjito Surya
ABSTRAK
Pasar Modal yang menjadi objek penelitian memiliki banyak variabel yang salingterkait satu sama lain, baik itu variabel ekonomi maupun variabel non ekonomi.Kompleksitas inilah yang kemudian menjadikan pasar modal sebagai representasi darikondisi perekonomian. Beberapa variabel ekonomi yang dianggap mempunyaipengaruh terhadap pertumbuhan harga saham adalah profitabilitas perusahaan,sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share, returnon assets, return on equity terhadap pertumbuhan harga saham perusahaan food andbeverages.
Pengujian hipotesis pertama dapat disimpukan bahwa earning per share, returnon assets, return on equity berpengaruh terhadap pertumbuhan harga saham. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh signifikan terhadappertumbuhan harga saham, sedangkan return on assets, dan return on equity tidakberpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Kata kunci: Earning Per Share, Return On Assets, Return On Equity, danPertumbuhan Harga Saham
1. PENDAHULUAN
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan fungsi sebagai lembaga perantara yang memberikan fasilitas
untuk menghubungkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana ke pihak yang
kekurangan dana untuk menjalankan operasi perusahaan. Investor akan mengharapkan
keuntungan dari investasi yang telah dilakukan dan mempunyai hak dalam kepemilikan
perusahaan tanpa harus terlibat langsung didalamnya,sebaliknya pihak perusahaan
(emiten) dengan memperoleh alteranatif sumber dana memungkinkan mereka
melakukan investasi tanpa harus tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan (Suad
Husnan, 2005: 4).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa
yang akan datang (Tandelin, 2001: 3). Menurut Sasongko, Nur (2006) pada dasarnya
investor mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
18
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya
merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan, karena laba merupakan
indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada para penyandang
dana.
Penelitian yang dilakukan menganalisis faktor-faktor fundamental yaitu meliputi
rasio earning per share (EPS), return on assets (ROA), dan return on equity (ROE).
Pemilihan faktor-faktor tersebut sebagai variable independen didasarkan pada
pemikiran bahwa faktor tersebut menggambarkan harga saham yang akan diterima para
pemodal atas investasi pada suatu saham (Hartono, 1998: 63). Indikator yang digunakan
untuk melihat kemampuan perusahaan memperoleh profitabilitas ini ditunjukkan dari
beberapa ratio keuangan, antara lain return on assets, return on equity dan earning per
share mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
asset tertentu (Hanafi, 2008: 42).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa return on assets (ROA) adalah
rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh
kekayaan yang dimiliki perusahaan. Menurut Freddy Rangkuti (2006: 77) return on
equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari
investasi pemilik modal dan dihitung berdasarkan pembagian antara laba bersih
(keuntungan neto sesudah pajak). Menurut Tandelilin (2001: 241) earning per share
adalah laba bersih setelah pajak per lembar saham atau lebih menentukan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui
pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity
(ROE) terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
selama lima tahun berturut-turut mulai 2010 sampai 2014. Oleh karena itu judul
penelitian ini adalah “Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA),
dan Return On Equity (ROE) Terhadap Pertumbuhan Harga Saham (Studi pada
Perusahaan Food and Beverages yang Listing di Bursa Efek Indonesia )”.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
19
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
Menurut Pandji dan Piji (2003:6) Pasar modal adalah suatu bidang usaha
perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Pasar
modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam
hal ini disebut sebagai investor dengan pinjaman dana dalam hal ini disebut dengan
nama emiten (perusahaan yang go public). Para modal meminta instrumen pasar modal
untuk keperluan investasi portofolio .
Pasar modal merupakan (capital market) merupakan pasar untuk berbagi
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang
(obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrument derivative maupun instrumen lainnya
(Fabozzi, 2001: 12). Menurut Widoatmodjo (2012: 15) pasar modal dapat dikatakan
pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu
dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.
2.2 Pertumbuhan Harga Saham
Menurut Sartono (2001: 34) Pertumbuhan harga saham terbentuk melalui
mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Harga saham mengalami
perubahan naik turun dari satu ke waktu yang lain. Pertumbuhan tersebut tergantung
pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila suatu saham mengalami kelebihan
permintaan, maka harga saham akan cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan
penawaran, maka harga saham akan cenderung turun.
Menurut Jogiyanto (2010: 98) Pertumbuhan harga saham merupakan
pertumbuhan harga saham suatu saham dari waktu ke waktu yang ditentukan pleh
penawaran dan permintaan saham yang bersangkutan di pasar modal. Cara untuk
menghitung pertumbuhan harga saham dilihat dari tahun pengamatan terhadap periode
sebelumnya. Untuk menghitung nilai pertumbuhan harga saham ini digunakan rumus :
PH = HSt – HSt-1 X 100%Keterangan :PH = pertumbuhan harga sahamHSt = Harga saham t
HSt-1 = Harga saham t-1
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
20
Harga saham diperoleh dari harga penutupan tahunan. HS t merupakan harga
harga saham pada tahun pengamatan, HS t-1 merupakan harga saham pada penutupan
tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan harga saham
menurut (Agus Sartono, 2011: 9) adalah sebagai berikut :
1. Proyeksi laba per lembar saham
2. Tingkat resiko dari proyeksi laba
3. Proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas
4. Kebijakan pembagian deviden
5. Kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya
6. Pajak dan keadaan bursa saham
7. Kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar
8. Kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham
2.3 Earning Per Share
Earning per share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan per lembar saham (Darmadji dan Fakhruddin,
2001: 139). Menurut (Kasmir, 2010:116) mendefinisikan Earning Per Share (EPS)
adalah kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh
kepada pemegang sahamnya.
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 7) memaksimalkan kekayaan
pemegang saham dapat diukur dari pendapatan per lembar saham (EPS) sehingga dalam
hal ini EPS akan mempengaruhi kepercayaan investor pada perusahaan. Selain itu
menurut Brigham dan Houston (2006: 33-34) terdapat korelasi yang tinggi antara
Earning per Share, arus kas dan harga saham.
Earning per Share merupakan salah satu indikator keberhasilan yang telah
dicapai perusahaan dalam menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Menurut
Widoatmodjo (1996: 96) perdagangan saham EPS sangat berpengaruh terhadap harga
saham. Semakain tinggi EPS maka akan semakin mahal suatu saham dan sebaliknya,
karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio keuangan untuk menilai kinerja
perusahaan.
Rumus untuk menghitung earning per share adalah:
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
21
Menurut (Ang, 1997) dalam perhitungan earning per share terdapat dua jenis
earning per share, yaitu:
1. Earning per share hostoris, yaitu earning per share yang dihitung berdasarka kinerja
perusahaan pada tahun buku yang telah lampau. Earning per share historis adalah
nilai intrisik yang telah terjadi dimasa lampau
2. Earning per share proyektif, yaitu earning per share yang diperkirakan terjadi
dengan asumsi sesuai dengan proyeksi kinerja emiten.
2.4 Return On Asset (ROA)
Menurut Kasmir (2008: 201) return on assets (ROA) merupakan rasio yang
menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain
itu, return on assets memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan
karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan.
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012: 158) return on assets (ROA) adalah
rasio yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atas aset yang dimiliki perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk mencari rasio return on assets adalah sebagai
berikut :
2.5 Return On Equity (ROE)
(Tjiptono Darmadji dan Henry M, 2006) return on equity (ROE) merupakan rasio
keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, khususnya
menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on equity (ROE) untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri.
Return on equity merupakan rasio yang sangat diminati oleh para investor, karena
ROE merupakan indikator mengenai laba bagi para pemegang saham, karena semakin
tinggi ROE maka semakin baik produktifitas aset dalam memperoleh laba, dan tingkat
pengembalian akan semakin besar. Sehingga akan berdampak pada harga saham
perusahaan tersebut.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
22
Pengertian return on equity menurut Kasmir (2012: 204) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Sedangkan menurut Irham
(2012: 98), return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas ekuitas. Rumus return on equity adalah sebagai berikut :
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 1Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1 DwiatmaPatriawan (2008)
Pengaruh EarningPer Share (EPS),Debt To Equity Ratio(DER), Return OnAssets (ROA)terhadap harga saham
Earning Per Share(EPS), Debt To EquityRatio (DER), Return OnAssets (ROA), dan hargasaham
Earning Per Share (EPS)berpengaruh signifikan terhadapharga saham. Sedangkan variabelReturn On Equity (ROE), dan DebtOn Equity (DER) tidakberpengaruh signifikan terhadapharga saham.
2 Zulia Hanum(2011)
Pengaruh EarningPer Share (EPS),Return On equity(ROE) dan Return OnAssets(ROA)terhadap harga saham
Earning Per Share(EPS), Return On equity(ROE), Return OnAssets(ROA), dan hargasaham
Return On Assets (ROA) secaraparsial tidak memiliki pengaruhyang signifikan terhadap hargasaham dan Return On Equity(ROE) secara parsial berpengaruhsignifikan dan negative terhadapharga saham dan juga Earning PerShare (EPS) secara parsialberpengaruh signifikan dan positifterhadap harga saham
3 RahmaliaNurhasanah(2011)
Pengaruh EarningPer Share (EPS),Return On Assets(ROA), Return Onequity (ROE)terhadap harga saham
Earning Per Share(EPS), Return On Assets(ROA), Return On equity(ROE), dan harga saham
Secara parsial Return On Assets(ROA) tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap harga saham.Serta Return OnEquity (ROE) danEarning Per Share (EPS)berpengaruh signifikan terhadapharga saham.
4 Elis Darnita(2012)
Pengaruh EarningPer Share (EPS),Return On Assets(ROA), Return Onequity (ROE), danNet profit Margin(NPM) terhadapharga saham
Earning Per Share(EPS), Return On Assets(ROA), Return On equity(ROE), Net profitMargin (NPM), danharga saham
Secara parsial variabel Return OnAsset (ROA) dan Earning PerShare (EPS) tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap hargasaham, sedangkan variabel ReturnOn Asset (ROA) dan Net ProfitMargin (NPM) berpengaruhsignifikan terhadap harga saham.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
23
2.7 Kerangka Teoritis
Kerangka pemikiran disusun untuk menggambarkan pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen. Earning Per Share (EPS),Return on assets
(ROA) dan Return On Equity (ROE) merupakan variabel independen, sedangkan
Pertumbuhan Harga Saham merupakan variabel dependen.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya serta kesimpulan landasan teori
yang ada, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. H1 = Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham di perusahaan food and beverages.
2. H2 = Ratio On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham di perusahaan food and beverages.
3. H3 = Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham di perusahaan food and beverages.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah objek yang akan diteliti dan dianalisis. Dalam
pelaksanaan dan penelitian ini, objek yang diteliti adalah earning per share (EPS),
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
24
return on assets (ROA), return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan
food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
3.2 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berturut-turut mengeluarkan laporan
keuangan selama periode 2010-2014.
3.3 Unit Analisis
Menurut Sekaran (2006: 173), unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data
yang dikumpulkan selama tahap analisis dan selanjutnya. Terdapat beberapa unit
analisis, yaitu individual, pasangan, kelompok, organisasi, dan kebudayaan. Dalam
penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah laporan keuangan organisasi, yaitu
perusahaa food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.4 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 80) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah Perusahaan Sub-Sektor food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan dari
periode 2010-2014 sebanyak 15 perusahaan.
Menurut Sugiyono (2013: 81) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Sampel didalam penyusunan skripsi ini merupakan perusahaan food and
beverages sebanyak 10 perusahaan yang telah dipersempit dengan teknik pengambilan
sampel yang dilakukan.
40
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
25
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, yaitu metode penarikan sampel berdasarkan syarat dan kriteria yang
ditentukan agar memperoleh data yang diinginkan.
Pemilihan sampel yang akan diteliti berdasarkan semua perusahaan manufaktur
sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
tahun 2010-2014.
2. Perusahaan menerbitkan laporan tahunan pada tiap tahun selama periode
pengamatan serta memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang
dibutuhkan.
3. Tidak mengalami kerugian selama kurun waktu penelitian.
4. Tidak di-delisting dalam kurun waktu 2010-2014.
Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat secara jelas dalam
tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1Kriteria Penentuan Sampel
NoKode
Perusahaan
Nama EmitenKriteria
Status1 2 3 4
1 ADES PT. Akasha Wira Intenasional Tbk Memenuhi2 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Memenuhi3 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk Memenuhi4
ICBPPT. Indofood CBP Sukses MakmurTbk
Memenuhi
5 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Memenuhi6 MYOR PT. Mayora Indah Tbk Memenuhi7 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk Memenuhi8 SKLT PT. Sekar Laut Tbk Memenuhi9 STTP PT. Siantar Top Tbk Memenuhi
10ULTJ
PT. Ultra Jaya Milk Industry &Trading Company Tbk
Memenuhi
Dari data yang didapat dari tabel 3.1 kriteria penentuan sampel telah didapatkan,
sampel perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan memenuhi kriteria adalah 10 perusahaan.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
26
3.6 Operasional Variabel
Definisi operasional Variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang
membentuknya. Indikator –indikator variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan variabel independen dalam penelitian ini.
Earning Per Share (EPS) adalah tingkat keuntungan yang diperoleh untuk setiap
lembar saham. Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih
setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. Semakin
tinggi EPS maka akan semakin mahal suatu saham dan sebaliknya. Suatu earning
per share dibawah 35 % dikatakan sebagai nilai yang rendah dan diatas 35%
dikatakan sebagai nilai yang sangat tinggi .Earning Per Share (EPS) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Tjiptono Darmadji dan Hendy M, 2006).
b. Return On Assets ( ROA)
Return On Assets ( ROA) atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba
usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Menurut Irham Fahmi
(2012: 100) umumnya suatu perusahaan yang mempunyai ROA kurang dari 12%
dinilai sebagai investasi yang rendah dan perusahaan yang mempunyai ROA 12 %
dinilai sebagai suatu investasi yang sedang. Perusahaan-perusahaan yang bisa
menghasilkan lebih dari 15 % secara konsisten adalah sangat tinggi dan nilai sebagai
investasi yang wajar.
Return On Assets ( ROA) dirumuskan sebagai berikut:
c. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) menurut Kasmir (2012: 204) adalah rasio yang
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Menurut Irham Fahmi
(2012: 99) umumnya suatu perusahaan yang mempunyai ROE dibawah 14% dinilai
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
27
sebagai suatu investasi yang rendah dan untuk perusahaan yang mempunyai nilai
ROE 14 % dinilai sebagai suatu investasi yang sedang . Perusahaan-perusahaan yang
bisa menghasilkan lebih dari 17 % secara konsisten adalah sangat tinggi dan nilai
sebagai investasi yang wajar. Return On Equity (ROE) dirumuskan sebagai berikut
Definisi operasional variabel disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2Operasionalisasi Variabel
4.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Earning Per Share (EPS)
Earning per share yang dipakai dalam penelitian ini adalah pembagian antara
laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Berikut adalah nilai
earning per share setiap perusahaan periode tahun 2010 sampai dengan 2014.
Tabel 4.1Earning Per Share Perusahaan Food and Beverages Periode 2010-2014
NoKode
Perusahaan
Earning Per Share (EPS) (%)Rata-Rata Keterangan
2010 2011 2012 2013 20141 ADES 54,00 44,00 41,40 94,35 52,59 57,27 Sangat Rendah2 AISA 45,00 74,22 72,18 106,08 110,61 81,62 Sangat Rendah
3 CEKA 99,37 324,00 196,00 256,00 176,00 210,27 Rendah4 ICBP 344,00 339,00 374,00 382,00 447,00 377,20 Sedang5 INDF 336,00 350,00 371,00 286,00 442,00 357,00 Sedang6 MYOR 631,00 614,00 952,00 1.115,00 451,00 752,60 Sangat Tinggi7 ROTI 106,00 115,00 147,00 17,00 37,00 84,40 Sangat Rendah8 SKLT 7,00 8,65 11,53 16,56 23,86 13,52 Sangat Rendah9 STTP 32,54 32,58 56,97 87,38 94,27 60,75 Sangat Rendah
10 ULTJ 37,00 44,00 122,00 95,00 98,00 79,20 Sangat RendahRata-rata 169,11 194,54 271,67 245,54 193,23 214.818
Max 631,00 614,00 952,00 1.115,00 451,00 752,60Min 7,00 8,65 11,53 16,56 23,86 13,52
Sumber : pengolahan data sekunder
No Variabel Pengukuran1 Pertumbuhan Harga Saham PH = HSt – HSt-1 X 100%2 Earning Per Share (EPS)
3 Return On Assets (ROA)
4 Return On Equity (ROE)
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
28
4.1 Return On Assets (ROA)
Return On Assets merupakan hasil pembagian antara laba sebelum pajak dengan
total aset perusahaan. Berikut ini hasil perhitungan return on Assets pada perusahaan-
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 4.2Return On Assets (ROA) Perusahaan Food And Beverages periode
2010-2014
NoKode
PerusahaanReturn On Assets (ROA) (%) Rata-
rataKeterangan
2010 2011 2012 2013 20141 ADES 10,33 9,37 19,65 12,62 6,14 11,62 Tinggi2 AISA 3,88 4,58 6,56 6,91 5,13 5,41 Sangat Rendah3 CEKA 9,57 8,43 6,37 6,85 3,27 6,90 Rendah4 ICBP 21,50 18,10 17,20 14,20 13,60 16,94 Sangat tinggi5 INDF 14,40 13,50 12,20 8,90 8,80 11,56 Tinggi6 MYOR 11,21 7,54 9,23 10,37 4,83 8,64 Rendah7 ROTI 17,56 15,27 12,38 8,67 8,80 12,54 Tinggi8 SKLT 2,43 2,45 3,24 3,88 5,02 3,40 Rendah9 STTP 6,57 4,57 5,97 7,78 7,26 6,42 Rendah10 ULTJ 10,11 7,19 18,91 15,53 12,87 12,92 Tinggi
Rata-rata 10,75 9,10 11,17 9,57 7,57 9,63Max 21,50 18,10 19,65 15,53 13,60 16,94Min 2,43 2,45 3,24 3,88 3,27 3,40
Sumber : Pengolahan Data Sekunder
4.2 Return On Equity (ROE)
Return on equity merupakan hasil pembagian antara laba bersih dengan
total ekuitas perusahaan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan return on equity
pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 4.3Return On Equity (ROE) Perusahaan Food And Beverages Periode Tahun
2010-2014
Sumber : Pengolahan Data Sekunder
NoKode
PerusahaanReturn On Equity (ROE) (%) Rata-
rataKeterangan
2010 2011 2012 2013 20141 ADES 9,75 20,57 39,87 22,36 14,03 21,32 Sangat Tinggi2 AISA 13,07 8,18 12,47 14,71 10,52 11,80 Sedang3 CEKA 3,48 6,58 6,85 6,00 3,00 5,18 Sangat Rendah4 ICBP 33,30 20,60 20,10 17,70 17,90 21,97 Sangat tinggi5 INDF 19,50 17,30 14,51 9,54 13,00 14,77 Sedang6 MYOR 24,12 19,26 24,35 26,48 10,15 20,87 Sangat tinggi7 ROTI 21,91 21,22 22,37 20,07 19,64 21.04 Sangat tinggi8 SKLT 4,13 4,90 6,25 8,21 10,83 6,87 Sangat Rendah9 STTP 9,53 8,71 12,87 16,49 15,10 12,54 Sedang
10 ULTJ 8,25 9,50 21,08 16,13 12,51 13,50 SedangRata-rata 14,70 13,68 18,07 15,77 12,67 14,97
Max 33,30 21,22 39,87 26,48 17,90 21,97Min 3,48 4,90 6,25 6,00 3,00 5,18
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
29
4.3 Pertumbuhan Harga Saham
Pertumbuhan Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
harga penutupan (closing price) saham tiap akhir tahun pada tahun pengamatan –
harga penutupan (closing price) tahun sebelumnya. Berikut adalah nilai
pertumbuhan harga saham pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini.
Tabel 4.4Pertumbuhan Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Periode Tahun
2010-2014
NoKode
perusahaanPertumbuhan Harga Saham Rata-
rataKeterangan
2010 2011 2012 2013 20141 ADES 9,80 -6,10 9,10 0,80 -6,25 1,47 Rendah2 AISA 4,2 -2,85 2,80 3,80 6,65 2,92 Rendah3 CEKA -1,20 -1,50 2,80 -0,70 3,40 0,56 Rendah4 ICBP 12,75 5,25 29,00 21,00 29,00 19,40 Sedang5 INDF -6,25 -2,75 12,50 7,50 1,50 2,50 Rendah6 MYOR 62,50 30,00 45,86 92,00 51,00 56,30 Sangat tinggi7 ROTI -28,50 6,75 25,75 -58,80 3,65 -10,23 Rendah8 SKLT -0,1 0,00 0,40 0,00 1,20 0,30 Rendah9 STTP -0,25 0,50 2,50 6,00 13,30 4,41 Rendah10 ULTJ 6,30 3,05 4,50 33,60 -7,80 7,93 Rendah
Rata-rata 5,93 3,76 13,52 10.52 9,56 8,69Max 62,50 30,00 45,86 92,00 51,00 56,30Min -28,50 -6,10 0,40 -58,80 -7,80 -10,23
Sumber : Pengolahan Data Sekunder
Rekapitulasi Data Penelitian
Tabel 4.5Rekapitulasi Data Penelitian
KodeEmiten
Variabel /Sub
Variabel2010 2011 2012 2013 2014
Rata-rata
EPS 54,00 44,00 41,40 94,35 52,59 57,27ADES ROA 0,1033 0,0937 0,1965 0,1262 0,0614 11,62
ROE 0,0975 0,2057 0,3987 0,2236 0,1403 21,32P.HS 9,80 -6,10 9,10 0,80 -6,25 1,47EPS 45,00 74,22 72,18 106,08 110,61 81,62
AISA ROA 0,0388 0,0458 0,0656 0,0691 0,0513 5,41ROE 0,1307 0,0818 0,1247 0,1471 0,1052 11,80P.HS 4,2 -2,85 2,80 3,80 6,65 2,92EPS 99,37 324,00 196,00 256,00 176,00 210,27
CEKA ROA 0,0957 0,0843 0,0637 0,0685 0,0327 6,90ROE 0,0346 0,0658 0,0685 0,0600 0,0300 5,18P.HS -1,20 -1,50 2,80 -0,70 3,40 0,56
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
30
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dalam periode penelitian dari
tahun 2010 sampai dengan 2014, bahwa nilai earning per share tertinggi terjadi pada
PT. Mayora Indah Tbk sebesar 1.115,00 pada tahun 2013. Nilai return on assets
tertinggi terjadi pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 21,50 % atau
0,2150 pada tahun 2010. Nilai return on equity tertinggi terjadi pada PT. Akasha Wira
Internasional Tbk sebesar 39,87 % atau 0,3987 pada tahun 2012. Kemudian untuk
pertumbuhan harga saham tertinggi terjadi pada PT. Mayora Indah Tbk sebesar 92,00
pada tahun 2013.
4.4 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukkan nilai
maksimum, nilai minimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi earning per share (EPS), return
on assets (ROA), return on equity (ROE), dan harga saham. Hasil olah data statistic
deskriftif dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
EPS 344,00 339,00 374,00 382,00 447,00 377,20ICBP ROA 0,2150 0,1810 0,1720 0,1420 0,1360 16,92
ROE 0,3330 0,2060 0,2010 0,1770 0,1790 14,77P.HS 12,75 5,25 29,00 21,00 29,00 19,40EPS 336,00 350,00 371,00 286,00 442,00 357,00
INDF ROA 0,1440 0,1350 0,1220 0,0890 0,0880 11,56ROE 0,1950 0,1730 0,1451 0,0954 0,1300 14,77P.HS -6,25 -2,75 12,50 7,50 1,50 2,50EPS 631,00 614,00 952,00 1.115,00 451,00 752,60
MYOR ROA 0,1121 0,0754 0,0923 0,1037 0,0483 8,64ROE 0,2412 0,1926 0,2435 0,2648 0,1015 20,87P.HS 62,50 30,00 45,86 92,00 51,00 56,27EPS 106,00 115,00 147,00 17,00 37,00 84,40
ROTI ROA 0,1756 0,1527 0,1238 0,0867 0,0880 12,54ROE 0,2191 0,2122 0,2237 0,2007 0,1964 21,04P.HS -28,50 6,75 25,75 -58,80 3,65 -10,23EPS 7,00 8,65 11,53 16,56 23,86 13,52
SKLT ROA 0,0243 0,0245 0,0324 0,0388 0,0502 3,40ROE 0,0413 0,0490 0,0625 0,0821 0,1083 6,87P.HS -0,1 0,00 0,40 0,00 1,20 0,30EPS 32,54 32,58 56,97 87,38 94,27 60,75
STTP ROA 0,0657 0,0457 0,0597 0,0778 0,0726 6,42ROE 0,0953 0,0871 0,1287 0,1649 0,1510 12,54P.HS -0,25 0,50 2,50 6,00 13,30 4.41EPS 37,00 44,00 122,00 95,00 98,00 79,20
ULTJ ROA 0,1011 0,0719 0,1891 0,1553 0,1287 12,92ROE 0,0825 0,0950 0,2108 0,1613 0,1251 13,50P.HS 6,30 3,05 4,50 33,60 -7,80 7.93
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
31
Tabel 4.6Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 10 13.52 752.60 207.3830 230.33382ROA 10 3.40 16.92 9.6330 4.15638ROE 10 5.18 21.92 14.9810 6.14535P.HS 10 -10.23 56.27 8.5530 18.30441Valid N(listwise)
10
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah data yang valid pada penelitian ini adalah
10 (sepuluh) sampel. Dari 10 (sepuluh) Dari hasil data pada tabel 4.34 rata-rata variabel
tertinggi dicapai oleh earning per share sebesar 207,3830 sedangkan rata-rata terendah
dimiliki oleh variabel pertumbuhan harga saham yaitu 8,5530. adapun nilai standar
deviasi setiap variabel angka terendah dimiliki oleh return on assets sebesar 4,15638
sedangkan angka tertinggi pada standar deviasi dicapai oleh variabel earning per share
yaitu 230,33382, dengan ini menunjukan makin tinggi nilai standar deviasi maka
semakin tidak stabil variabel tersebut.
4.5 Analisis Korelasi
Analis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara
earning per share (X1), return on assets (X2), dan return on equity (X3) terhadap harga
saham (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti
pengaruh yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati angka 0 maka pengaruh
yang terjadi semakin rendah.
Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut :
Tabel 4.7Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,000 – 0,1999 Sangat Rendah0,200 – 0,3999 Rendah0,400 – 0,5999 Sedang0,600 – 0,7999 Kuat0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
32
Adapun nilai koefisien korelasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8Koefisien Korelasi
Correlations
EPS ROA ROE P.HS
EPS
Pearson Correlation 1 .245 .404 .878**
Sig. (2-tailed) .495 .246 .001
N 10 10 10 10
ROAPearson Correlation .245 1 .732* .087Sig. (2-tailed) .495 .016 .811N 10 10 10 10
ROEPearson Correlation .404 .732* 1 .369Sig. (2-tailed) .246 .016 .295N 10 10 10 10
P.HS
Pearson Correlation .878** .087 .369 1
Sig. (2-tailed) .001 .811 .295
N 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai koefisien earning per share terhadap
pertumbuhan harga saham sebesar 0,878. Nilai korelasi return on assets terhadap
pertumbuhan harga saham sebesar 0,807. Nilai korelasi return on equity terhadap
pertumbuhan harga saham sebesar 0,369.
4.6 Analisis Regresi Berganda
Dari hasil analisis panel data sampel perusahaan food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ((BEI) selama periode 2010-2014 diperoleh nilai
variabel independen ( earning per share, return on assets, dan return on equity ) yang
akan digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap variabel dependen (pertumbuhan
harga saham) baik secara parsial maupun simultan. Metode analisis yang digunakan
adalah regresi linear berganda pada panel data. Untuk memperoleh nilai regresi ini
penulis menggunakan IBM SPSS Statistic 20 for windows. Persamaan model regresi
berganda ditulis sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
33
Dimana :Y = Pertumbuhan Harga sahama = Konstantab1 – b3 = Koefisien regresi bergandaX1 = Earning Per Share (EPS)X2 = Return On Assets (ROA)X3 = Return On Equity (ROE)e = Error term
Setelah hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda
yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.9Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.632 8.856 .410 .696
EPS .068 .015 .853 4.386 .005
ROA 1.318 1.149 .299 1.147 .295
ROE .723 .824 .243 .878 .414
a. Dependent Variable: P.HS
Berdasarkan Tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut :
Y = 3,632 + 0,068 + 1,318 + 0,723
Hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 3,632 artinya apabila X1 (earning per share), X2 (return on
assets), dan X3 (return on equity) nilainya 0 (nol), maka nilai Y (pertumbuhan
harga saham) adalah 3,632.
2. Nilai koefisien regresi earning per share (X1) sebesar 0,068 artinya bahwa
perubahan nilai earning per share sebesar 1 (satu), maka akan mengalami kenaikan
pertumbuhan hargsa saham sebesar 0,068.
3. Nilai koefisien regresi return on assets (X2) sebesar 1,338.
4. Nilai koefisien regresi return on equity (X3) sebesar 0,723, artinya bahwa
perubahan nilai return on equity sebesar 1 (satu), maka akan mengalami kenaikan
pertumbuhan harga saham sebesar 0,723 .
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
34
4.7 Pengujian Hipotesis
Bagian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pengujian
hipotesis dilakukan melalui 2 (dua) pengujian :
1. Pengujian signifikansi simultan (Uji-F)
Hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut :
a. H0 : yX1X2X3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari earning per
share, return on assets, return on equity secara simultan terhadap pertumbuhan
harga saham.
b. H1 : yX1X2X3 = 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari earning per share,
return on assets, return on equity secara simultan terhadap pertumbuhan harga
saham.
Tabel 4.10Uji Signifikan FANOVAa
Model Sum ofSquares
df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 2447.416 3 815.805 8.617 .014b
Residual 568.045 6 94.674
Total 3015.462 9
a. Dependent Variable: P.HSb. Predictors: (Constant), ROE, EPS, ROA
Dari tabel 4.10 uji hipotesis secara simultan dapat diperoleh informasi sebagai
berikut :
• Nilai F sig. sebesar 0,014 < 0,05
Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga hasil pengujian ini dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara earning per share, return on assets, dan
return on equity secara simultan terhadap pertumbuhan harga saham perusahaan food
and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014.
4.8 Pengujian signifikansi simultan (Uji-T)
Hipotesis statistik yang diajukan pada uji parsial ini adalah :
a. Earning per share (X1) terhadap pertumbuhan harga saham (Y)
H0 : b1 = 0, EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Ha : b1 < 0, EPS berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
35
b. Return on asset (X2) terhadap pertumbuhan harga saham (Y)
H0 : b1 = 0, ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Ha : b1 < 0, ROA berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
c. Return on equity (X3) terhadap pertumbuhan harga saham (Y)
H0 : b1 = 0, ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Ha : b1 < 0, ROE berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham
Tabel 4.11Uji Signifikan T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.632 8.856 .410 .696
EPS .068 .015 .853 4.386 .005
ROA 1.318 1.149 .299 1.147 .295
ROE .723 .824 .243 .878 .414
a. Dependent Variable: P.HS
Berdasarkan tabel 4.11 uji hipotesis secara parsial dapat diperoleh informasi
sebagai berikut :
Earning per share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan harga saham. Return on assets secara parsial berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap pertumbuhan harga saham. Return on equity secara parsial
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan harga saham.
Sehingga berdasarkan hasil pengujian hipotesis ini dapat dikatakan bahwa secara
parsial variabel independen earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan harga saham, sedangkan return on assets dan return on equity
berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan harga saham pada perusahaan food
and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
4.9 Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui presentase sumbangan pengaruh earning per share, return on assets, dan
return on equity terhadap pertumbuhan harga saham.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
36
Tabel 4.12Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error ofthe Estimate
1 .901a .812 .717 9.73007
a. Predictors: (Constant), ROE, EPS, ROA
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, diperoleh angka R2 (R square) sebesar 0,812 atau
81,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel
independen (earning per share, return on assets, dan retun on equity) terhadap variabel
dependen (pertumbuhan harga saham) sebesar 81,2 % atau variasi variabel independen
yang digunakan dalam model (earning per share, return on assets, dan retun on equity)
mampu menjelaskan sebesar 81,2 % variasi variabel dependen (pertumbuhan harga
saham), sedangkan sisanya 18,8 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
profitabilitas lainnya seperti gross margin on sales, net profit margin.
4.10 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian hanya dilakukan di perusahaan food and beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014, sehingga hanya dapat
memperoleh 10 perusahaan yang menjadi sampel.
2. Penelitian ini hanya menggunakan faktor internal perusahaan sebagai variabel
independen yang mempengaruhi pertumbuhan harga saham, yaitu earning per
share, return on assets, dan retun on equity. Pertumbuhan harga saham tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga dipengaruhi faktor eksternal perusahaan,
seperti tingkat suku bunga, dan kurs mata uang.
3. Penelitian hanya dilakukan di perusahaan food and beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014, sehingga hasil penelitian ini
tidak dapat digenalisir ke lingkup yang lebih luas.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui beberapa tahap,
penulis akan mencoba menyimpulkan penelitian tentang earning per share (EPS),
return on assets (ROA), dan return on equity (ROE) terhadap pertumbuhan harga
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
37
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2010-2014, dengan menggunakan bantuan IBM SPSS statistic
20.0 for windows.
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa earning per share di perusahaan food and
beverages periode 2010-2014. Menunjukkan bahwa earning per share yang tinggi.
Karena permintaan pasar yang sangat tinggi, akan meningkatkan laba pada
perusahaan food and beverages periode 2010-2014. Earning per share tertinggi
dimiliki oleh PT. Mayora Indah Tbk sebesar 752,60 %, sedangkan untuk nilai
earning per share terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk sebesar 13,52 %.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on assets di perusahaan food and
beverages periode 2010-2014. Menunjukkan bahwa return on assets yang tinggi
disebabkan oleh pendapatan sebelum pajak yang meningkat dan penjualan juga
meningkat, sehingga rasio profitabilitas juga ikut meningkat yang membuat total
assets pun meningkat. Return on assets tertinggi dimiki oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk sebesar 16,94 %, sedangkan untuk nilai return on assets
terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk sebesar 3,40 %.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on equity di perusahaan food and
beverages periode 2010-2014. Menunjukkan bahwa return on equity yang tinggi
disebabkan oleh pendapatan sesudah pajak yang meningkat dan penjualan juga ikut
meningkat, sehingga rasio profitabilitas juga ikut meningkat yang membuat total
assets pun meningkat. Semakin tinggi return on equity maka akan semakin baik
kinerja keuangan perusahaan. Return on equity tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 21,97 %, sedangkan untuk nilai return on equity
terendah dimiliki oleh PT. Cahaya Kalbar sebesar 5,18 %.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan harga saham di perusahaan
food and beverages periode 2010-2014. Karena menunjukkan semakin besar
pertumbuhan harga saham akan semakin besar juga tingkat suku bunga perusahaan
dan juga meningkatkan pula laba perusahaan. Pertumbuhan harga saham tertinggi
dimiliki oleh PT. Mayora Indah Tbk sebesar 56,30 %, sedangkan untuk nilai
pertumbuhan harga saham terendah dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corporindo
Tbk sebesar -10,23 %.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
38
5. Hasil pengujian earning per share (EPS), return on assets (ROA), dan return on
equity (ROE) secara simultan terhadap pertumbuhan harga saham menyatakan
bahwa earning per share (EPS), return on assets (ROA), dan return on equity
(ROE) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan harga saham. Hasil pengujian
earning per share (EPS), return on assets (ROA), dan return on equity (ROE)
secara parsial terhadap pertumbuhan harga saham menyatakan bahwa :
a. Earning per share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan
harga saham karena tingkat signifikannya sebesar 0,005 < 0,05 .
b. Return on assets (ROA) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pertumbuhan harga saham karena tingkat signifikannya sebesar 0,295 > 0,05.
c. Return on equity (ROE) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pertumbuhan harga saham karena tingkat signifikasinya sebesar 0,414 > 0,05.
Jadi secara parsial variabel independen earning per share berpengaruh positif
signifikan terhadap pertumbuhan harga saham, sedangkan variabel return on assets
dan return on equity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan
harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti menyarankan:
1. Bagi investor sebaiknya sebelum mengambil keputusan untuk menanamkan
dananya pada sebuah perusahaan yang tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI),
hendaknya investor mempertimbangkan berbagai macam faktor yang dapat
mempengaruhi harga saham. Dalam hal ini investor sebaiknya tidak hanya
memperhatikan laba bersih perusahaan saja, tetapi juga rasio keuangan tertutama
pada earning per share (EPS).
2. Bagi perusahaan-perusahaan yang tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus
lebih memperhatikan rasio keuangan profitabilitas seperti earning per share (EPS),
return on assets (ROA), dan return on equity (ROE), karena investor cenderung
lebih memperhatikan perbandingan antara earning per share yang diperoleh
perusahaan dengan harga saham dan menilai perusahaan yang memiliki return on
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
39
assets dan return on equity yang tinggi untuk memperoleh pertumbuhan harga
saham yang besar.
3. Bagi pihak-pihak yang memerlukan, penelitian ini masih banyak terdapat
keterbatasan, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan harga
saham, selain earning per share (EPS), return on assets (ROA), dan return on
equity (ROE), seperti rasio sistematis (beta saham), dividend payout ratio, return
saham (IHSG), debt equity ratio dan lain-lain.
6. DAFTAR PUSTAKA
Patriawan, Dwiatma. 2008, Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, ReturnOn Assets terhadap Harga Saham.
Hanum, Zulia. 2011. Pengaruh Earning Per Share, Return On equity dan Return OnAssets terhadap Harga Saham.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat Jakarta
Nurhasanah, Rahmalia. 2011. Pengaruh Earning Per Share, Return On Assets, ReturnOn equity terhadap Harga Saham.
Darnita, Elis. 2012. Pengaruh Earning Per Share, Return On Assets, Return On equity,dan Net profit Margin terhadap Harga Saham.
Sugiyono, 2011. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Djazuli, Abid 2006, Pengaruh Earning Per Share, Return On Investment, dan ReturnOn Equity terhadap Perubahan Harga Saham pada perusahaan sektor manufakturpada Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Udoki, Karmi. 2013. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham PerusahaanRokok. Universitas Negeri Gorontalo.
Weston, J. Fred & Bringham. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta :Erlangga.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia.Yogyakarta.
Sunaryah. 2006. Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat. Yogyakarta.
Suad Husnan. 2003. Dasar-dasar teori portofolio dan analisis sekuritas, Yogyakarta
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
40
Suad Husnan. 2005. Dasar-dasar teori portofolio. Edisi keempat. Yogyakarta
Fabozzi. 2002. Manajemen Investasi. Edisi kedua.
Samidji Widioatmodjo. 2012. Cara Sehat Memulai Investasi Sahan Panduan BagiPemula. Jakarta.
Samidji Widioatmodjo. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Bandung
Tandelilin. 2011. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi pertama,Yogyakarta: BPFE.
Sasongko, Nur. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas terhadap HargaSaham. Empirile
Fred and Copeland. 1996. Manajerial Finance, terjemahan.
Hartono. 1998. Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham.
Hanafi. 2008. Manjemen Keuangan, Edisi Satu. Yogyakarta: BPFE.
Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung.
Kasmir. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali.
Anggraeni, Dian. 2010. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Return On Assets.
Pandji dan Piji. 2003. Pasar Modal. Jakarta.
Husnan. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Edisi Ketiga. Yogyakarta.
Sumantoro. 1990. Pengantar Tentang Pasar Modal Indonesia. Jakarta.
Kertonegoro. 1995. Analisis dan Manajemen Investasi. Jakarta.
Darmadji, Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta,Salemba Empat.
Foster. 1986. Financial Statement Analysis, Edisi Kedua, Terjemahan.
Martono dan Harjito. 2005. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.
Western and Brigham. 2001. Fundamental Of Financial Statement : Dasar-dasarManajemen Keuangan, Terjemahan Alfonus.
Ang. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta.
Manurung. 1997. Model Penelitian Harga Saham.
Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta.
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VII No. 2 / November / 2015
41
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.Yogyakarta.
Agus Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Kencana. Jakarta.
Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Tiga. Yogyakarta:BPFE.
Brigham dan Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta.
Tandelilin. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin. 2004. Manajemen Keuangan, Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Irham, Fahmi.2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Sekaran. 2006. Research Method For Business. Salemba. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Irham, Fahmi. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung.
Ghozali. 2007. Aplikasi analisis Multivariate dengan menggunakan program SPSS.
Samidji Widioatmodjo. 1996. Manajemen Keuangan. Jakarta.
Sutrisno. 2003. Majemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta.Ekonisia.