pengaruh dioksin terhadap lingkungan dan organisme di indonesia

28
PENGARUH DIOKSIN TERHADAP LINGKUNGAN DAN ORGANISME DI INDONESIA Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti Seleksi Provinsi OSN Pertamina 2012 tahap 2 Oleh: ANDY SANTOSO HIOE 102011314 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Upload: andy-santoso-hioe

Post on 07-Aug-2015

197 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Dioxin as a toxin cause cancer and severe disease

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

PENGARUH DIOKSIN TERHADAP

LINGKUNGAN DAN ORGANISME DI INDONESIA

Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti

Seleksi Provinsi OSN Pertamina 2012 tahap 2

Oleh:

ANDY SANTOSO HIOE

102011314

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Jalan Arjuna Utara No. 6

Jakarta Barat

2012

Page 2: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.

Karya tulis ini dibuat dan diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Seleksi Provinsi

OSN Pertamina tahun 2012 tahap 2 yang diselenggarakan oleh Pertamina bekerja-sama

dengan Universitas Indonesia.

Karya tulis berjudul “Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di

Indonesia” ini membahas bagaimana dioksin mempengaruhi aktivitas organisme dan akibat

bila dioksin terpapar ke lingkungan. Secara umum, manfaat penulisan karya tulis ini diajukan

untuk semua kalangan terutama untuk mahasiswa dan lembaga pemerintah maupun swasta

yang secara sengaja maupun tidak sengaja mencemari lingkungan dengan limbah mereka.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

penulis dalam mewujudkan karya tulis ini dalam bentuk moral maupun material. Penulis

berharap semoga karya tulis ini bermanfaat dalam mengurangi dampak negatif dan produksi

dari dioksin terhadap lingkungan dan masyarakat di Indonesia. Saran dan kritik sangat

diharapkan untuk membangun karya tulis yang lebih baik di masa mendatang.

Jakarta, 8 Oktober 2012

Penulis

Page 3: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii

RINGKASAN…………………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 01

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………… 011.2 Gagasan Kreatif………………………………………………………. 011.3 Identifikasi Masalah…………………………………………………. 021.4 Pembatasan Masalah………………………………………………… 021.5 Perumusan Masalah………………………………………………… 021.6 Tujuan Penulisan……………………………………………………. 021.7 Manfaat Penulisan…………………………………………………... 02

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 04

2.1 Landasan Teori……………………………………………………… 04

BAB III METODE PENULISAN………………………………………………… 07

3.1 Penentuan Masalah…………………………………………………. 073.2 Perumusan Masalah dan Penetuan Tujuan………………………… 073.3 Pengumpulan Sumber Teori……………………………………….. 073.4 Studi Komparatif…………………………………………………… 073.5 Penarikan Kesimpulan……………………………………………... 08

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………. 09

4.1 Potensi Polusi dan Analisis Risiko Dioksin di Indonesia………… 094.2 Efek Dioksin terhadap Kesehatan Manusia………………………. 10

BAB V PENUTUP……………………………………………………………… 12

5.1 Kesimpulan………………………………………………………… 125.2 Saran………………………………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 14

Page 4: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

RINGKASAN

Polusi bukan merupakan hal asing bagi masyarakat Indonesia. Semua dampak buruk dari polusi juga sudah diketahui oleh masyarakat. Tetapi, beberapa bahan polutan belum diketahui masyarakat secara luas, sehingga masyarakat tidak mengetahui aktivitas-aktivitas rumah-tangga pun dapat menghasilkan polutan tak kasat mata yang dapat mengancam jiwa. Salah satu polutan tersebut adalah dioksin.

Dioksin umumnya tidak terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Padahal, dioksin dapat ditemukan di mana saja, seperti kota besar, industry-industri, bahkan di lingkungan terpencil sekalipun. Dioksin merupakan polutan lingkungan hasil pembakaran zat organic dengan bahan klorin organic ataupun klorin anorganik. Masyarakat Indonesia mungkin belum mengetahui aktivitas-aktivitas yang dapat memaparkan dioksin ke dalam lingkungan.

Efek yang dihasilkan dioksin sangat merugikan. Terakumulasi di dalam tubuh karena kestabilan strukturnya, dioksin dapat berpindah melalui rantai makanan. Manusia yang terpapar dioksin dalam jumlah kecil saja dapat mengalami penyakit berkaitan dengan menurunnya system kekebalan tubuh. Dan dioksin dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.

Indonesia dengan potensi sumber daya alam dan keanekaragaman bentang alam menjadikannya negara yang dilirik oleh perusahaan asing dunia. Meskipun sumber daya tersebut besar, bila tidak diolah dengan akan menghasilkan sesuatu yang berbahaya. Dioksin dapat dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan kebakaran hutan, serta aktivitas manusia yang menggunakan klorin, seperti pemutihan kertas dan pembakaran sampah yang mengandung klorin. Karena Indonesia merupakan daerah Pacific Ring of Fire, maka organisme di Indonesia mempunyai kemungkinan besar terpapar dioksin. Di Indonesia juga banyak terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan terpaparnya dioksin ke dalam lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari dioksin masyarakat dapat mengurangi pembakaran sampah organic secara sembarangan, mengurangi pemakaian kertas, menentang keras pembakaran hutan yang disengaja, tidak menggunakan pestisida pada tanaman dan lain sebagainya. Masyarakat perlu diedukasi akan bahaya dioksin sehingga prevensi dari pemaparan dioksin ke dalam lingkungan akan berkurang dan mengurangi jumlah dioksin yang sudah terpapar. Dengan beberapa tindakan pencegahan ini, diharapkan masyarakat Indonesia tidak terpapar oleh dioksin.

Page 5: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kita dapat menemukan banyak polutan pencemar lingkungan di mana saja,

terutama di kota-kota besar dan kota-kota industri. Tidak sedikit dari polutan-polutan

yang dihasilkan berbahaya. Salah satu polutan yang sangat berbahaya adalah dioksin.

Dioksin merupakan polutan dengan efek toksik yang merugikan. Senyawa ini

dihasilkan dari kegiatan rumah-tangga maupun kegiatan industry, serta pembakaran

tidak sempurna. Senyawa ini sulit didegradasi sehingga akan menetap di tanah. Jika

mahkluk hidup terpapar oleh dioksin, senyawa ini akan mengendap di dalam tubuh

dan dapaat diturunkan pada generasi selanjutnya. Efek dari terpaparnya mahkluk

hidup oleh dioksin antara lain menurunnya system kekebalan tubuh, kanker, absisi

daun, dan lain sebagainya, sehingga pengaruh dioksin terhadap lingkungan,

biodiversitas dan kesehatan sangat merugikan.

Pengetahuan tentang dioksin dan bahayanya perlu diedukasikan kepada

masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui apa itu dioksin

dan seberapa besar bahaya yang dapat ditimbulkan oleh dioksin itu sendiri. Aktivitas

rumah-tangga seperti pembakaran sampah, pemakaian pemutih berlebihan, ataupun

makan makanan yang sudah tercemar dioksin akan menimbulkan gangguan pada

sistem homeostasis makhluk hidup.

1.2 Gagasan Kreatif

Dengan adanya bahaya dioksin di Indonesia, masyarakat seharusnya sudah

mulai melakukan upaya untuk menghindari kontaminasi dioksin dan mengurangi atau

menghentikan aktivitas yang mempunyai produk samping dioksin. Sudah banyak

gagasan yang mengilhami kegiatan pengurangan ini.

Salah satu contoh pengurangan dioksin adalah pada perusahaan pulp dan

kertas adalah penggunaan enzim organic pengganti klorin dalam proses pemutihan

kertas. Edukasi terhadap masyarakat merupakan hal penting karena dengan adanya

kemauan dari masyarakat untuk menghindari aktivitas yang menghasilkan dioksin

dengan sendirinya akan mengurangi paparan dioksin tersebut.

Page 6: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

1.3 Identifikasi Masalah

Dari masalah yang telah dikemukakan, dapat diambil beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Apakah dioksin itu?

2. Apakah pengaruh dioksin terhadap lingkungan?

3. Bagaimana potensi dioksin di Indonesia?

4. Seberapa berisiko dioksin terhadap lingkungan di Indonesia?

1.4 Pembatasan Masalah

Karena masalah dalam pengaruh dioksin di Indonesia cukup luas, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Subjek penulisan ini adalah pengaruh dioksin pada kesehatan manusia.

2. Objek penulisan ini adalah cara untuk mencegah dan mengurangi pengaruh

dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

1.5 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di

atas, dapat ditentukan rumusan masalah, yaitu “apa saja pengaruh dioksin terhadap

produktivitas manusia dan bagaimana cara mengurangi dampak negatif dioksin yang

sudah terpapar?”.

1.6 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh dioksin terhadap lingkungan, biodiversitas, dan kesehatan

manusia.

2. Mengidentifikasi potensi polusi dioksin di Indonesia.

3. Menjelaskan cara-cara pencegahan dan penanggulangan efek dioksin.

1.7 Manfaat

Penulisan karya tulis berjudul “Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan

Organisme di Indonesia” ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh

elemen masyarakat sebagai berikut:

Page 7: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

1. Untuk mahasiswa Indonesia

a. Mengedukasikan kepada mahasiswa dan pelajar apa itu dioksin dan seberapa

berbahaya dioksin bagi lingkungan.

b. Mendorong para mahasiswa dan pelajar untuk ikut mempelajari efek-efek dari

dioksin dan mencari cara untuk mengurangi potensi dioksin di Indonesia.

2. Untuk masyarakat Indonesia

a. Memperkenalkan masyarakat akan bahaya dioksin dan kegiatan-kegiatan yang

dapat menghasilkan dioksin.

b. Memberi tahu masyarakat untuk menghindari kegiatan yang dapat

menghasilkan dioksin.

3. Untuk instansi pemerintah dan swasta

a. Mengingatkan perusahaan untuk memproduksi bahan ramah lingkungan

sehingga tidak mencemari lingkungan.

b. Mengingatkan agar perusahaan dapat mendaur ulang polutan dan limbah yang

dihasilkan oleh proses produksi tersebut.

Page 8: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin

Dioksin merupakan senyawa organic yang terdiri dari dua gugus

benzene yang dihubungkan oleh atom oksigen yang membentuk cincin dan

mempunyai atom klorida berikatan dengan gugus benzenanya (WHO,). Dioksin

merupakan anggota dari hidrokarbon aromatik yang terhalogenasi (halogenated

aromatic hydrocarbon, HAH) dan merupakan senyawa aromatic trisiklik.

Anggota dari dioksin adalah polychlorinated dibenzodioxin (PCDD),

polychlorinated dibenzofuran (PCDF), dan polychlorinated biphenyls mirip-

dioksin, dengan senyawa yang paling poten adalah 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-

dioxin (TCDD). Ketiga jenis senyawa tersebut mempunyai kesamaan fungsi dan

struktur.

Dioksin berbentuk padat pada suhu ruang dan susah menguap. Senyawa

ini berdispersi di dalam atmosfer sebagai aerosol partikulat. Senyawa ini tidak

berbau dan dalam bentuk padatan berupa kristal tak berwarna yang terakumulasi

dalam tanah dan sedimen. Bersifat stabil dan lipofilik, sehingga dengan mudah

terakumulasi pada hewan-hewan yang mempunyai lapisan lemak pada tubuhnya

dan sukar untuk dimusnahkan. Sedikit dioksin saja yang masuk ke dalam tubuh

(part per trillion) sudah dapat menimbulkan efek toksiksitas yang berbahaya.

Menurut WHO, kadar normal dioksin yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia

adalah 10 pg/kg berat tubuh.

2.1.2 Sumber dan Proses Industri yang Menghasilkan Dioksin

Dioksin dapat dihasilkan dari alam ataupun proses-proses yang

berkaitan dengan kehidupan manusia. Di alam, dioksin dihasilkan dari letusan

gunung berapi dan kebakaran hutan alami. TCDD terbentuk dari hasil proses

pabrik yang menggunakan fenol terklorinasi atau saat pembakaran material

terklorinasi. Dioksin juga dihasilkan oleh produk produk dari berbagai macam

proses industri termasuk peleburan; pemutihan dengan klorin (chlorine

bleaching) pada pabrik pulp dan kertas; dan produksi herbisida dan pestisida.

Page 9: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

Yang paling buruk adalah pembakar sampah (waste incinerator) yang tidak

terkontrol, berhubungan dengan pembakaran tak sempurna.

Pada pabrik pulp dan kertas, teknik yang paling sering digunakan untuk

memutihkan pulp dan kertas adalah teknik chlorine bleaching. Hasil dari proses

ini menyumbangkan klorin yang menjadi bahan baku pembentukan dioksin. Dan

setiap tahun, kertas yang dihasilkan oleh pabrik tersebut mencapai jutaan ton,

mengindikasikan banyaknya proses pemutihan yang terjadi dan banyaknya

terbentuk dioksin.

Pada produksi herbisida terbentuk juga beberapa jenis dioksin seperti

asam 2,4,5-triklorofenoasetat, dan Agent Orange (campuran dari asam 2,4-

diklorofenoasetat dan asam 2,4,5-triklorofenoasetat) yang digunakan oleh

militer AS untuk melawan tentara VietKong pada perang Vietnam antara tahun

1962-1971. Pestisida ini bersifat umum dan banyak dipakai para petani sebagai

pembasmi hama yang merugikan.

Pada pembakaran sampah yang tak terkontrol, dioksin dapat terbentuk

jika pembakaran tidak mencapai suhu 850°C. Beberapa rumah sakit dianggap

sebagai penyumbang dioksin terbesar karena tidak mempunyai insinerator yang

memadai. Banyak limbah rumah sakit merupakan senyawa organic dan jika

dibakar bersama klorin maka dapat terbentuk dioksin.

Pencemaran tak langsung dapat terjadi pada mahkluk hidup. Dioksin

yang masuk ke dalam tubuh hewan tidak dapat dihancurkan oleh sel-sel imun,

sehingga menetap dalam tubuh. Dioksin akan berpindah dari hewan satu ke

hewan lain melalui rantai makanan. Manusia sebagai konsumen tertinggi dalam

rantai makanan menimbun semua dioksin yang didapat dari hewan yang

menjadi makanannya. Karena bersifat lipofilik, dioksin diduga terakumulasi di

jaringan lemak hewan. Studi menunjukkan di Vietnam, setelah daerah tersebut

terpapar oleh Agent Orange, lemak susu yang dihasilkan mengandung dioksin

dengan konsentrasi tinggi.

2.1.3 Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan, Biodiversitas, dan Kesehatan Manusia

Dioksin dalam bentuk padat dan terakumulasi di tanah dan sedimen akan

menyebabkan vegetasi di tanah tersebut hancur. Sedikit konsentrasi dari dioksin

Page 10: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

sudah dapat mengacaukan system kehidupan. Di dalam air dioksin membentuk

sedimen dan masuk kembali ke perairan ketika sedimen diganggu. Dioksin

dalam bentuk aerosol dapat pula terhirup oleh mahkluk hidup yang berada di

sekitarnya. Saat mencapai darat, dioksin juga dapat masuk ke dalam tubuh

hewan ternak yang memakan tumbuhan yang terpapar oleh dioksin tersebut.

Beberapa penelitian telah dilakukan para ahli untuk mengetahui efek dari

pencemaran dioksin. Pada penelitian dengan sampel lemak susu dari Vietnam

selatan tahun 1970 menyatakan tingginya kadar dioksin pada sampel tersebut,

berkaitan dengan pemaparan Agent Orange saat Perang Vietnam. Pada tahun

2001, penelitian di Amerika Serikat menyatakan pada ikan segar dan daging

olahan terdapat kadar dioksin yang cukup tinggi. Pada tahun 2005, saat terjadi

pencemaran dioksin pada rice oil di Cina, kadar dioksin pada manusia cukup

tinggi.

Kasus terpaparnya dioksin sudah banyak sekali. Menurut Wikipedia,

sudah terjadi 18 kasus besar tetang pencemaran dioksin di duniadari tahun 1949-

2011. Pada tahun 2004, politisi Ukraina Viktor Yuschenko terpapar dioksin

dengan dosis tinggi, menurut laporan dokter yang memeriksanya. Insiden

keracunan dioksin dosis tinggi ini menyebabkan ia menderita chloracne.

Pada kesehatan manusia, dioksin akan menurunkan imunitas karena

dioksin akan berikatan dengan aryl hydrocarbon receptor (AHR) yang berada

dalam sitosol timus. Pengikatan ini menginduksi perubahan konformasi pada

AHR, memungkinkan kompleks ligan-reseptor untuk bertranslokasi ke dalam

nucleus dan berubah menjadi DNA-binding protein. Perubahan ini melibatkan

dimerisasi dari kompleks ligan-reseptor yaitu aryl hydrocarbon receptor nuclear

translocator (ARNT). Kompleks Ligan-ARH/ ARNT berperan sebagai faktor

transkripsi dengan berikatan dengan DNA di dioxin-responsive element (DRE)

pada promoter dan daerah enchancer gen sensitif seperti sitokrom P-4501A1,

ALDH-3, glutation S-transferase, dan menadion oxidoreduktase.

Page 11: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

BAB III

METODE PENULISAN

Penulisan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan

Organisme di Indonesia” dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

3.1 Penentuan Masalah

Penentuan masalah dilakukan berdasarkan soal open-ended yang diberikan oleh

panitia OSN Pertamina. Penulis memilih tema “Bahaya Dioxin terhadap Lingkungan,

Biodiversitas, dan Kesehatan” karena masalah ini merupakan hal yang sangat jarang

terdengar tetapi sering sekali ditemukan di dalam kehidupan, sehingga penulis merasa

harus memberi-tahu masyarakat akan bahaya dioksin tersebut. Aktivitas masyarakat yang

dianggap tidak berbahaya justru memberi dampak yang merugikan bagi kehidupan

mereka.

3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan

Dalam penentuan masalah, penulis menemukan banyaknya dampak negative dari

dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penulis berfokus

pada efek dari dioksin tersebut. Cara-cara dalam mengurangi dampak negatif dari dioksin

juga belum banyak diketahui sehingga penulis menjadikan topic tersebut sebagai rumusan

masalah. Setelah merumuskan masalah, penulis menentukan tujuan pembuatan karya tulis

ini.

3.3 Pengumpulan Sumber Teori

Penulis mengutip beberapa artikel, konsep, dan teori dari berbagai sumber dan

dilakukan dengan browsing internet dan membaca buku serta jurnal. Sumber-sumber

yang dipilih adalah sumber yang cukup terpercaya di bidangnya. Sumber yang dimaksud

adalah para ilmuwan yang melakukan penelitian di bidang toksikologi dan analisis

lingkungan.

3.4 Studi Komparatif

Setelah pengumpulan teori dari berbagai sumber, selanjutnya dilakukan studi

komparatif. Penulis membandingkan sumber-sumber yang diperoleh dan melakukan

pengolahan informasi. Selanjutnya dilakukan analisis pengaruh dioksin yang sudah

Page 12: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

dibuktikan melalui percobaan dan penelitian bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

setelah analisis, selanjutnya dilakukan pembahasan yakni cara terbaik pengurangan efek

dioksin yang dapat diterapkan di Indonesia.

3.5 Penarikan Kesimpulan

Setelah melakukan studi komparatif, dari hasil yang diperoleh penulis menarik

kesimpulan yang sekaligus menjadi jawaban atas tujuan penulisan karya tulis yang telah

dipaparkan sebelumnya. Penarikan kesimpulan ini dilakukan berdasarkan telaah pustaka,

analisis dan sintesis tentang pengaruh dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan

manusia.

Page 13: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Begitu besar dampak dioksin bagi lingkungan dan organisme yang merugikan,

sehingga perlu bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama mengurangi produksi

dioksin dan dampak negatifnya.

4.1 Potensi dan Analisis Risiko Dioksin di Indonesia

Kebanyakan masyarakat Indonesia belum mengetahui apa itu dioksin dan seberapa

berbahaya zat tersebut. Sebenarnya beberapa aktivitas alam di Indonesia dan kegiatan

manusia menambah pencemaran dioksin ke lingkungan. Sebagai contoh adanya letusan

gunung Merapi tahun 2010 mungkin menambah pencemaran dioksin ke lingkungan sekitar.

Kasus kebakaran hutan juga sering terjadi di Indonesia sebagai akibat dari musim

kemarau dan kesengajaan perusahaan tertentu yang mencari lahan untuk ditanami tanaman

homogen, seperti kelapa sawit. Potensi kebakaran hutan yang besar di Indonesia dapat

menyumbangkan dioksin dalam jumlah besar, sehingga mahkluk hidup sekitar terpapar oleh

dioksin. Selain kebakaran hutan, pembakaran hasil panen yang gagal dapat menjadi

penyumbang dioksin karena petani di Indonesia menggunakan pestisida yang mengandung

dioksin dan membakarnya dengan zat organik, yaitu hasil panen gagal tersebut, pada suhu

dimana dioksin tidak dapat dipecah.

Perusahaan pulp dan kertas di Indonesia juga dapat menjadi pemasok dioksin di

lingkungan. Berdasarkan sumber data dari APKI.net terdapat 84 perusahaan pulp dan kertas

di Indonesia dengan produksi ribuan hingga jutaan ton pulp dan kertas per tahun. Ini

mengindikasikan bahwa terjadi banyak sekali proses pemutihan kertas. Proses pemutihan

kertas dengan teknik chlorine bleaching akan menimbulkan hasil sampingan berupa dioksin,

sehingga perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya memperhatikan limbah tersebut. Pada

beberapa studi menyebutkan bahwa para pekerja pabrik yang menggunakan klorin dapat

terpapar dioksin dan dapat menyebabkan chloracne.

Di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, beberapa rumah sakit yang

mempunyai pembakar sampah dapat menjadi penyebab utama. Bila pembakar sampah ini

tidak terkontrol maka pada pembakaran yang tidak melebihi 1000°C berpotensi menyebarkan

dioksin ke udara. Bukan hanya dioksin saja, tetapi beberapa bahan-bahan berbahaya lainnya

Page 14: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

karena limbah rumah sakit sangat berbahaya. Beberapa studi memperlihatkan bahwa

beberapa rumah sakit di Indonesia belum mempunyai insinerator, memungkinkan sampah

tersebut dibuang ke tempat Pembuangan Akhir sampah biasa.

Peternakan di Indonesia juga harus diwaspadai, karena hewan-hewan ternak yang

berada di lingkungan yang terccemar oleh dioksin dapat juga menyebabkan terpaparnya

manusia oleh dioksin. Dioksin terakumulasi melalui rantai makanan sehingga dapat

menyebabkan hewan yang menjadi sumber makanan masyarakat tercemar dioksin. Karena

masyarakat tidak dapat menghindari keperluan akan protein yang banyak terdapat pada

hewan, pengurangan risiko dari jalur ini sukar dilakukan.

4.2 Efek Dioksin terhadap Kesehatan Manusia

Pada orang yang terpapar oleh TCDD biasanya akan mengalami atrofi limfoid berat.

Karena sel turunan timus berperan dalam pengawasan tumor dan resistensi inang, orang yang

terpapar dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh dan kanker. Konsisten dengan

observasi pada mencit muda yang terpapar lebih sensitif terhadap efek dari TCDD, telah

diputuskan bahwa kerusakan timus adalah hasil dari diferensiasi terminal terinduksi TCDD

pada epitel timus, dan hasilnya sel T tidak mempunyai lingkungan mikro yang sesuai untuk

pematangan sel T. Hasil ini berhubungan dengan observasi bahwa TCDD secara signifikan

mengurangi jumlah sel T imatur di dalam timus. Pada penelitian baru-baru ini, dilaporkan

bahwa penyebaran TCDD pada mencit menginduksi apoptosis pada timosit, dan mekanisme

tersebut melibatkan TCDD-terinduksi meningkat pada stroma timus tetapi bukan pada sel T.

Studi yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa pemaparan TCDD kepada

primata dan rodensia hamil menyebabkan keguguran. Terpapar TCDD pada saat kehamilan

menyebabkan edema subkutaneus, pendarahan gastrointestinal, dan menurunkan

pertumbuhan janin. Dioksin dapat menyebabkan gangguan pada janin pada studi

eksperimental secara in utero dan paparan pada laktasi, dan efeknya, yang terus ada sampai

dewasa, meliputi efek neurobehaviour, gangguan perkembangan reproduksi, gangguan

neurochemical.

Penelitian juga menyebutkan bahwa dioksin menurunkan kepekaan insulin terhadap

glukosa dalam darah sehingga menyebabkan potensi diabetes mellitus tipe II pada manusia

terpapar tersebut. Penelitian yang dilakukan Pesatori tahun 1998 lima belas tahun setelah

ledakan pabrik kimia di Seveso, Italia menunjukkan tingginya angka kematian akibat diabetes

Page 15: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

mellitus pada wanita di semua zona yang diteliti, sedangkan kasus pada laki-laki juga terjadi

pada hampir semua zona. Steenland pada tahun 2001 menemukan pengaruh TCDD terhadap

transpor glukosa dan meningkatnya kasus kematian akibat glukosa serum pada manusia yang

terpapar dioksin. Tingginya kadar insulin pada glukosa yang normal ini dapat mengakibatkan

melemahnya toleransi glukosa dan berisiko terhadap timbulnya diabetes.

Beberapa kelainan lain yang disebabkan oleh TCDD yaitu, gangguan jantung,

chloracne, aberasi gigi, penurunan produksi hormon testosteron serta endometriosis.

Page 16: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan karya tulis ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Dioksin merupakan polutan berbahaya yang dihasilkan dari sintesis bahan organic

dengan klorin. Pengaruh dioksin terhadap lingkungan adalah menurunkan vegetasi

tanah dan dapat menggangu sistem imun hewan, sehingga menyebabkan penurunan

populasi yang berakibat pada keanekaragaman hayati.

2. Efek dioksin terhadap kesehatan manusia banyak sekali, dimulai dari supresi sitem

imun, berbagai macam kanker, keguguran, diabetes mellitus, dan lain sebagainya

sehingga merugikan manusia.

3. Potensi polusi dioksin di Indonesia sangat tinggi. Ini disebabkan karena berbagai hal,

yaitu kesengajaan dalam pembakaran hutan, penggunaan teknik chlorine bleaching

pada pabrik pulp dan kertas, penggunaan pestisida, pembakaran limbah rumah sakit

yang tidak sesuai, dan kemungkinan memakan makanan hewani yang telah terpapar

dioksin.

4. Pencegahan dan penanggulangan efek dioksin dapat dilakukan dengan cara

menggunakan teknik pemutihan selain chlorine bleaching, mengampanyekan anti

pembakaran hutan, tidak menggunakan pestisida, pembakaran limbah rumah sakit

yang sesuai dan bertanggung jawab, serta memakan makanan hewani yang rendah

lemak, sehingga nutrisi yang dibutuhkan dapat diserap.

5.2 Saran

Dalam proses pengerjaan karya tulis ini penulis menemukan berbagai

pendapat mengenai cara mengurangi efek buruk dari polusi dioksin di Indonesia. Karena itu,

dapat diberikan beberapa saran, sebagai berikut.

5.2.1 Saran yang ditujukan untuk mahasiswa

Mahasiswa sebagai tunas muda bangsa dapat berperan dalam

mengurangi dampak yang ditimbulkan dioksin. Dibutuhkan ide-ide dan

kreativitas mahasiswa dalam mencari cara mengurangi polutan ini sehingga

Page 17: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

Indonesia menjadi bersih dari dioksin. Pendalaman akan materi tentang

dioksin dapat membantu mengurangi bahayanya. Mahasiswa dapat berperan

dalam mengedukasi masyarakat akan bahaya dioksin bagi manusia.

5.2.2 Saran yang ditujukan untuk pemerintah dan perusahaan swasta

Pemerintah sebagai lembaga eksekusi dapat memberikan peringatan

kepada instansi-instansinya yang berpotensi menimbulkan pencemaran

dioksin. Pemerintah dapat melakukan penelitian dan mencari cara agar

Indonesia tidak terkontaminasi oleh dioksin. Edukasi terhadap masyarakat

juga diperlukan agar masyarakat tergerak untuk tidak melakukan aktivitas

yang dapat meningkatkan pencemaran dioksin ke dalam lingkungan. Demi

mewujudkan Indonesia yang sehat diperlukan perhatian untuk kasus ini.

5.2.3 Saran yang ditujukan untuk masyarakat

Masyarakat dapat mengurangi aktivitas-aktivitas berkaitan dengan

produksi dioksin, seperti tidak membakar sampah sembarangan,

memanfaatkan hewan-hewan pemakan hama sehingga tidak perlu

menggunakan pestisida, dan tidak membakar hutan secara sengaja maupun

tidak sengaja. Masyarakat perlu menjaga lingkungan Indonesia untuk generasi

selanjutnya.

Page 18: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (May, 2010). Dioxins and their effects on human health. WHO. Diambil dari

http:// http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs225/en/

Anonim. (2000). Poychlorinated dibenzodioxins and dibenzofurans. WHO. Diambil

dari http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&ur

l=http%3A%2F%2Fwww.euro.who.int%2F__data%2Fassets%2Fpdf_file

%2F0017%2F123065%2FAQG2ndEd_5_11PCDDPCDF.pdf&ei=fCRxUI3h

OsL3rQeO-4CQDg&usg=AFQjCNHcbEsYuDYEh-

fKvkmJWWohjLUV6g&sig2=jRhjpVSWhObI7nX_MuH08Q.pdf

Bajanowski, T., Fürst, P., Wilmers, K., Beike, J., Köhler, H., & Brinkmann, B.

(2002). Dioxin in infants - anenvironmental hazard? International Journal of

Legal Medicine, 116(1), 27-32. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s004140100257

Çok, I., Donmez, M. K., Satirolu, M. H., Aydinuraz, B., Henkelmann, B., Shen, H., . .

. Schramm, K. (2008). Concentrations of polychlorinated dibenzo-p-dioxins

(PCDDs), polychlorinated dibenzofurans (PCDFs), and dioxin-like PCBs in

adipose tissue of infertile men. Archives of Environmental Contamination and

Toxicology, 55(1), 143-52. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s00244-007-9094-1.

Fujiyoshi, P. T., Michalek, J. E., & Matsumura, F. (2006). Molecular epidemiologic

evidence for diabetogenic effects of dioxin exposure in U.S. air force veterans

of the vietnam war. Environmental Health Perspectives, 114(11), 1677-83.

Retrieved from http://search.proquest.com/docview/222639448?

accountid=50673

IOM (Institute of Medicine). (2012). Veterans and Agent Orange: Update 2010.

Washington, DC: The National Academies Press.

Juniarti. (2005). Pengaruh Dioksin terhadap Kesehatan. Jurnal Kedokteran Yarsi, 13

(2), h. 244-252.

Kaisarevic, S., Hilscherova, K., Weber, R., Sundqvist, K. L., Tysklind, M., Voncina,

E., . . . Kovacevic, R. (2011). Characterization of dioxin-like contamination in

soil and sediments from the "hot spot" area of petrochemical plant in pancevo

(serbia). Environmental Science and Pollution Research International, 18(4),

677-86. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s11356-010-0418-8.

Page 19: Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia

Klaasen, C.D. (2008). Casarett and doull’s toxicology: The basic science of poisons

(7th ed.). USA: The Mcgraw-Hill Companies, Inc.

Pesatori, A. C., Zocchetti, C., Guercilena, S., Consonni, D., Turrini, D., Bertazzi,

P.A.. (1998). Dioxin Exposure and non-Malignant Health Effect: A Mortality

Study. Occupational and Environmental Medicine. 55, h.126-131.

Rismijana, J., Indriani, I.N., Pitriyani, T. (2003). Penggunaan Enzim Selulase-

Hemiselulase pada Proses Deinking Kertas Koran Bekas. Jurnal Matematika

dan Sains, 2 (8), h. 67-71.

Saito, K., Ohmura, A., & Takekuma, M. (2008). Assessment of dioxin intake from

commercial baby food in infant. Bulletin of Environmental Contamination and

Toxicology, 80(3), 185-7. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s00128-007-9337-x

Steenland, et al. (2004). Dioxins Resivited: Developments since the 1997 IARC

Classification of Dioxin as a Human Carcinogen. Enviromental Health

Perspectives. 112 (13), p. 1265.