pengaruh diferensiasi produk terhadap …lib.unnes.ac.id/2093/1/4221.pdf · analisis data yang...
TRANSCRIPT
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang)
Skripsi
Disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Anwar Ashari
3352404006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 12 Maret 2009
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ketut Sudarma, MM Dorojatun Prihandono, SE, MM
NIP.130686736 NIP.132307554
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si
NIP. 131286682
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 Maret 2009
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M. Si
NIP. 130812917
Anggota I Anggota II Drs. Ketut Sudarma, MM. Dorojatun Prihandono, SE, MM
NIP. 130686736 NIP. 132307554
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si.
NIP.131658236
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Maret 2009
Anwar Ashari NIM. 3352404006
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Hidup adalah sederet situasi pemecahan masalah. Sukses atau gagalnya
kehidupan kita tergantung dari seberapa efektif kita menentukan dan
memecahkan masalah didepan kita”. (Scott Peck)
“Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia maka hendaklah dengan
ilmu. Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat maka hendaklah
dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah
dengan ilmu”. (HR. Thabrani)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu
mendidikku, memberikan perhatian, kasih
sayang, doa dan kepercayaan demi
keberhasilanku.
vi
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya dari Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda (studi kasus pada mahasiswa Universitas
Negeri Semarang)” yang disusun untuk melengkapi syarat-syarat penyelesaian
Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
Selama menyusun skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber baik berupa moral maupun materi, karena itu dengan tanpa
mengurangi rasa hormat serta rasa syukur atas semuanya itu dalam kesempatan ini
tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan
studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen atas pengarahannya.
4. Drs. Ketut Sudarma, M.M., Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk dan saran yang sangat berharga
dalam penyusunan Skripsi ini.
vii
5. Dorojatun Prihandono, SE, MM, Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk dan saran yang sangat berharga
dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Dra. Palupiningdyah, M. Si, Dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan, petunjuk-petunjuk dan saran yang sangat berharga dalam
penyusunan Skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku, adikku, dan seluruh keluarga besarku atas doa dan
nasihatnya.
8. Rose, yang begitu banyak memberikan motivasi dan dukungan yang selalu
menyertaiku.
9. Teman-teman kos APN dan sahabatku Dwi Prast yang banyak memberikan
bantuannya.
10. Rekan-rekan manajemen angkatan 2004 yang telah memberikan motivasi dan
dukungannya kepada penulis untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun
materiil.
Akhirnya dengan terselesainya penyusunan skripsi ini, penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Semarang, Maret 2009 Penulis
viii
SARI
Anwar Ashari, 2009. Pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda (studi kasus pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang). Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. 74 hal. Kata Kunci : Diferensiasi Produk dan Kepuasan.
Dalam kondisi yang penuh persaingan seperti saat ini, setiap perusahaan harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan keunggulan bersaing mereka. Salah satu strategi yang diterapkan untuk mempertahankannya adalah strategi diferensiasi produk. Diferensiasi mempunyai hubungan dan dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Strategi diferensiasi yang digunakan oleh motor Honda umtuk memenuhi kepuasan konsumen diantaranya melalui diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang menggunakan produk motor Honda, dengan sampel sebanyak 96 responden dan teknik pengambilannya dengan accidental sampling. Metode pengumpulan data dengan angket (kuesioner) yang dibagikan kepada mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang menggunakan motor Honda disamping metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda.
Hasil penelitian dengan analisis deskriptif pesentase menunjukkan diferensiasi berbasis fungsi produk, bentuk produk dan berbasis atribut subjektif motor Honda termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis regresi berganda diperoleh Y = 0,488 + 0,409X1 + 0,534X2 + 0,344X3. Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 26,026 dengan p value 0,000 < 0,05. berdasarkan hasil uji parsial diperoleh pengaruh terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda untuk variabel diferensiasi berbasis fungsi produk 10,37%, variabel diferensiasi berbasis bentuk produk 9,18% dan variabel diferensiasi berbasis atribut subjektif 6,81%. Hasil koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,459, artinya 45,9% kepuasan konsumen pengguna motor Honda dipengaruhi oleh diferensiasi berbasis fungsi produk, bentuk produk dan berbasis atribut subjektif serta sisanya 54,1% dipengaruhi variabel lain diluar variabel yang diteliti.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan diferensiasi berbasis fungsi produk, bentuk produk dan atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda parsial maupun simultan. Variabel diferensiasi berbasis fungsi produk berpengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda, disusul diferensiasi berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif. Saran yang penulis sampaikan, pihak perusahaan motor Honda sebaiknya melakukan pengembangan untuk penggunaan mesin yang ramah lingkungan, irit bahan bakar, penambahan bagasi yang lebih luas, membuat desain body motor lebih ramping dan aerodinamis, meningkatkan periklanan dimedia cetak ataupun elektronik, serta ikut menjadi sponsor pada suatu kegiatan.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
PENGESAHAN............................................................................................ ... iii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .......................................... 8
2.1 Strategi Perusahaan ..................................................................... 8
2.1.1 Strategi Level Korporasi ................................................. 8
2.1.2 Strategi Level Unit Bisnis ............................................... 9
2.1.3 Strategi Level Unit Fungsional ....................................... 9
x
2.2 Strategi Pemasaran ...................................................................... 10
2.3 Strategi Bersaing Generik ........................................................... 11
2.3.1 Low Cost Strategy ........................................................... 12
2.3.2 Differentiation Strategy................................................... 12
2.3.3 Focus Strategy................................................................. 12
2.4 Strategi Diferensiasi .................................................................... 13
2.4.1 Daya Tahan Diferensiasi ................................................. 17
2.4.2 Jebakan Dalam Diferensiasi............................................ 19
2.4.3 Langkah-Langkah Dalam Diferensiasi ........................... 21
2.5 Kepuasan Konsumen................................................................... 22
2.5.1 Pengertian Kepuasan....................................................... 22
2.5.2 Atribut-Atribut Pembentuk Kepuasan............................. 25
2.5.3 Konsep Inti Objek Pengukuran Kepuasan Konsumen.... 26
2.5.4 Metode Pengukur Kepuasan ........................................... 27
2.5.5 Komplain dan Penanganan Keluhan ............................... 29
2.6 Kerangka Berpikir....................................................................... 31
2.7 Hipotesis...................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 34
3.1 Populasi Penelitian...................................................................... 34
3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel................................... 34
3.3 Variabel Penelitian ...................................................................... 3.5
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 37
3.5 Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 37
xi
3.5.1 Validitas .......................................................................... 37
3.5.2 Reliabilitas ...................................................................... 40
3.6 Metode Analisis Data.................................................................. 41
3.6.1 Uji Parsial (Uji T)............................................................ 42
3.6.2 Uji Simultan (Uji F) ........................................................ 42
3.6.3 Uji Asumsi Klasik........................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 45
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Umum Responden ......................................... 45
4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian......................................... 47
4.2 Pengujian Hipotesis..................................................................... 58
4.2.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F) ................................. 59
4.2.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ...................................... 60
4.3 Uji Asumsi Klasik....................................................................... 62
4.3.1 Uji Normalitas................................................................. 62
4.3.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 63
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ..................................................... 63
4.4 Pembahasan................................................................................. 64
BAB V PENUTUP........................................................................................... 70
5.1 Simpulan .................................................................................... 70
5.2 Saran............................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN................................................................................................. .... 75
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Kepuasan Konsumen Motor Honda ..................................... 4
Tabel 1.2 Data Survei Pendahuluan (Harapan Mahasiswa Pengguna Motor
Honda)........................................................................................... 5
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk 38
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk 38
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Atribut
Subjektif ........................................................................................ 39
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Angket ........................................................ 39
Tabel 4.1 Distribusi Fakultas Responden...................................................... 45
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 46
Tabel 4.3 Kategori Variabel Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk .............. 47
Tabel 4.4 Kategori Indikator Kecanggihan Produk ...................................... 48
Tabel 4.5 Kategori Indikator Kemudahan Dalam Pemakaian ....................... 49
Tabel 4.6 Kategori Indikator Fitur Tambahan ............................................... 49
Tabel 4.7 Kategori Variabel Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk............... 50
Tabel 4.8 Kategori Indikator Desain Produk ................................................. 51
Tabel 4.9 Kategori Indikator Tampilan Produk ............................................. 52
Tabel 4.10 Kategori Variable Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif............ 52
Tabel 4.11 Kategori Indikator Periklanan........................................................ 53
Tabel 4.12 Kategori Indikator Variable Promosi Penjualan ............................ 54
Tabel 4.13 Kategori Indikator Publisitas ......................................................... 54
xiii
Tabel 4.14 Kategori Kepuasan Konsumen....................................................... 55
Tabel 4.15 Kategori Indikator Konfirmasi Harapan ........................................ 56
Tabel 4.16 Kategori Indikator Minat Beli Ulang ............................................. 57
Tabel 4.17 Kategori Indikator Publisitas ......................................................... 57
Tabel 4.18 Kategori Indikator Ketidakpuasan ................................................. 58
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Regresi Berganda ............................................. 58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Strategi Diferensiasi ....................................................................... 14
Gambar 2 Konsep Kepuasan Konsumen......................................................... 23
Gambar 3 Alur Kerangka Pemikiran............................................................... 32
Gambar 4 Sebaran Plot Pada Uji Normalitas Data ........................................ 62
Gambar 5 Scatter Plot Pada Uji Heterokedastisitas ........................................ 63
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ........................................................................ 75
Lampiran 2 Tabulasi Uji Coba Angket ........................................................... 81
Lampiran 3 Tabel Validitas dan Reliabilitas................................................... 82
Lampiran 4 Tabulasi Angket Penelitian.......................................................... 86
Lampiran 5 Tabel Distribusi Frekuensi........................................................... 89
Lampiran 6 Tabel Regresi............................................................................... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, khususnya
persaingan perusahaan yang sejenis, baik dalam hal persaingan produk, harga,
ataupun promosi. Hal tersebut harus dilihat secara jeli baik sebagai ancaman
sekaligus sebagai peluang oleh perusahaan agar dapat mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan ataupun memenangkan persaingan dalam bisnis.
Dalam kondisi yang penuh persaingan seperti saat ini, setiap perusahaaan
harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat ataupun
mempertahankan keunggulan bersaing mereka. Salah satu strategi yang
diterapkan untuk memperoleh posisi di pasar sekaligus untuk mempertahankannya
adalah strategi diferensiasi produk. Menurut Porter dalam Raharjo (2007:124)
hal-hal yang dapat mengindikasikan variabel keunggulan bersaing adalah
immitabilitas, durabilitas dan kemudahan menyamai. Perusahaan akan melakukan
diferensiasi dengan sendirinya jika perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan
dibandingkan para pesaingnya dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli
(Porter, 1993:109). Pihak manajemen memiliki banyak pilihan pendekatan (dan
teknik) dalam menerapkan strategi diferensiasi antara lain melalui : rasa, desain,
citra dan prestis, reputasi, teknologi, pelayanan konsumen, jaringan distribusi,
ketersediaaan suku cadang, kualitas dan keseragaman jenis barang (Suwarsono,
2002:259).
2
Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan
harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan tidak puas,
sedangakan jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan merasa puas.
Kepuasan tinggi atau kesenangan yang tinggi akan menciptakan kelekatan
emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya kesukaan atau preferensi rasional
(Kotler, 2002:42). Tingkat kepuasan yang tinggi juga dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitifitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya pemasaran, mengurangi biaya
operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan
efektivitas iklan dan meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, dalam Lupiyoadi
2006:192). Apabila konsumen merasa puas dalam mengkonsumsi suatu merek
produk tertentu, maka konsumen tersebut akan loyal terhadap produk tersebut dan
akan merekomendasikan atau menginformasikan kepada orang lain. Jadi
kepuasan konsumen berperan sangat penting dalam mengukur loyalitas
konsumen.
Strategi diferensiasi produk yang diterapkan oleh perusahaan akan mampu
untuk menarik perhatian konsumen. Diferensiasi mempunyai hubungan dan dapat
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penciptaan produk yang mempunyai
keunikan tersendiri dari produk pesaing dan sesuai dengan keinginan atau selera
konsumen maka akan tercipta suatu kepuasan konsumen (Porter, 1993:120).
Tingkat diferensiasi menyeluruh sebuah perusahaan merupakan nilai kumulatif
keunikan yang diciptakan perusahaan bagi konsumen diseluruh nilai rantainya
dalam memenuhi semua kriteria pembeli sehingga tercipta kepuasan konsumen.
3
Diferensiasi tidak hanya menyangkut ciri fisik dari produk dan jasa tetapi
juga mencakup segala sesuatu tentang produk atau jasa yang mempengaruhi nilai
produk dimata konsumen (Robert Grant, 1997:202). Hasil dari sebuah
diferensiasi dapat memberikan nilai dimata konsumen dan nilai yang diharapkan
dapat mempengaruhi pilihan dan kepentingan konsumen yang paling diharapkan.
Porter (1993:120) mengemukakan bahwa perusahaan mempraktekkan strategi
diferensiasi dengan membuat produk yang berbeda atau unik yang dapat
menciptakan nilai bagi konsumen.
Persaingan pasar otomotif nasional dewasa ini semakin ramai khususnya
setelah masuknya produk motor merek baru dari luar negeri seperti dari Cina,
Korea dan India. Walaupun demikian konsumen Indonesia masih mempercayai
pilihan pada produk motor Jepang. Di Indonesia sekarang ini tercatat ada empat
besar perusahaan industri perakitan motor, yaitu PT. Astra Honda Motor (AHM),
PT. Indomotor Manufacturing (Yamaha), PT. Indomobil Suzuki (Suzuki) dan PT.
Kawasaki Motor Indonesia (Kawasaki).
Honda telah menerapkan diferensiasi untuk produk motornya dalam
menghadapi persaingan bisnis sepeda motor yang terlihat dari peluncuran produk-
produk baru dalam jangka waktu yang relatif singkat yang disertai penambahan
fitur-fitur tambahan yang tidak terdapat pada produk motor merek lain, namun
berdasarkan survei yang dilakukan oleh ICSI (Indonesian Customer Satisfaction
Index) di enam kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan dan Makassar menunjukkan tingkat kepuasan konsumen motor
Honda cenderung mengalami penurunan. Penurunan tingkat kepuasan disebabkan
4
karena keunikan produk yang diciptakan belum dapat memberikan nilai kepada
konsumen. Kepuasan konsumen pengguna motor Honda yang menurun tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1. Data kepuasan konsumen motor Honda
No Tahun
Tingkat Kepuasan Konsumen
Motor Honda / TSS
(Total Satisfaction Score)
1
2
3
4
5
2004
2005
2006
2007
2008
4,216
4,184
4,177
4,192
3,970
Sumber : Majalah SWA tahun 2004-2008
Dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat kepuasan konsumen motor Honda
pada tahun 2004 memiliki skor 4,216 sedangkan pada tahun 2005 mengalami
penurunan menjadi 4,184. Pada tahun 2006 tingkat kepuasan juga masih
mengalami penurunan 4,177 tetapi pada tahun 2007 sedikit mengalami kenaikan
4,192 namun pada tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup spesifik menjadi
3,970.
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang merupakan pasar potensial untuk
produk sepeda motor dengan berbagai jenis dan merek, salah satunya adalah
produk motor merek Honda. Saat ini banyak produk motor yang beredar
dipasaran dengan berbagai merek, sehingga dalam perkembangannya kepuasan
konsumen motor Honda bisa mengalami penurunan. Berdasarkan survei
pendahuluan yang dilakukan terhadap empat puluh responden di delapan fakultas
menunjukkan bahwa sebagian besar responden juga menyatakan motor Honda
5
tidak sesuai dengan harapan mereka. Data hasil survei pendahuluan terhadap
mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai konsumen atau pengguna motor
Honda selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.2. Data survei pendahuluan (harapan mahasiswa pengguna motor Honda)
Tujuan responden memiliki motor Honda. Kesesuaian motor Honda demgan harapan konsumen. Responden
berdasar Fakultas Transportasi % Gaya
hidup % Sesuai harapan % Tidak sesuai
harapan %
FIP FBS FIS
FMIPA FT FIK FE FH
3 2 1 3 1 2 3 2
7,5% 5%
2,5% 7,5% 2,5% 5%
7,5% 5%
2 3 4 2 4 3 2 3
5% 7,5% 10% 5%
10% 7,5% 5%
7,5%
3 3 2 2 1 2 1 1
7,5% 7,5% 5% 5%
2,5% 5%
2,5% 2,5%
2 2 3 3 4 3 4 4
5% 5%
7,5% 7,5% 10% 7,5% 10% 10%
Jumlah 17 42,5% 23 57,5% 15 37,5% 25 62,5% Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 17 responden atau 42,5%
responden menyatakan tujuan responden memiliki motor Honda adalah sebagai
sarana transportasi, sedangkan sebanyak 23 responden atau 57,5% responden
menyatakan tujuan responden memiliki motor Honda adalah sebagai penunjang
gaya hidup. Dari tabel 1.2. tersebut juga menunjukkan 25 responden atau 62%
responden menyatakan motor Honda tidak sesuai dengan harapan responden,
sedangkan sisanya sebanyak 15 responden atau 37% responden menyatakan motor
Honda sudah sesuai dengan harapan responden.
Perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat untuk mengatasi
penurunan tingkat kepuasan konsumen. Bermunculannya produk pesaing seperti
motor dari Cina, Korea dan India merupakan ancaman tersendiri bagi produsen
motor Honda. Honda menerapkan strategi diferensiasi produk dengan
menciptakan produk yang mempunyai keunikan dimata konsumen dalam hal
6
fungsi produk, bentuk produk dan dalam hal penciptaan atribut subyektif kepada
para konsumen.
Persaingan pasar otomotif khususnya sepeda motor semakin ketat membuat
perusahaan berusaha saling mengungguli dan memperebutkan market leader
dalam penjualan produk sepeda motor. Banyak produsen sepeda motor meniru
keunikan motor Honda sehingga ada kemungkinan tingkat penjualan produk-
produk pesaing akan mengalami peningkatan bahkan mengungguli penjualan
produk Honda, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih judul ”Pengaruh
Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Motor Honda”
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh diferensiasi produk berbasis fungsi produk terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda ?
2. Adakah pengaruh diferensiasi produk berbasis bentuk produk terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda ?
3. Adakah pengaruh diferensiasi produk berbasis atribut subjektif terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda ?
7
4. Adakah pengaruh diferensiasi produk berbasis fungsi produk, bentuk produk
dan berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen pengguna motor
Honda ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh diferensiasi produk berbasis fungsi produk terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda.
2. Mengetahui pengaruh diferensiasi produk berbasis bentuk produk terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda.
3. Mengetahui pengaruh diferensiasi produk berbasis atribut subjektif terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda.
4. Mengetahui pengaruh diferensiasi produk berbasis fungsi produk, bentuk
produk dan berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen pengguna
motor Honda.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, manfat yang
diharapkan adalah:
1. Bersifat Teoritis.
a. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan tentang pemasaran produk
dan masalah yang dihadapinya, terutama tentang diferensiasi produk dan
kepuasan konsumen.
8
b. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
c. Bagi penulis, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk sarana
pengembangan ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu yang berkaitan
dengan pemasaran produk, diferensiasi produk dan hubungannya dengan
kepuasan konsumen.
2. Bersifat Praktis
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan produk trutama dalam hal diferensiasi
produk sehingga kepuasan konsumen dapat terwujud.
1.5 Sistematika Skripsi
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari :
Bab I Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan/manfaat penelitian, sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori dan Hipotesis. Berisi tentang landasan teori,
kerangka berfikir, hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian. Berisi tentang populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode
analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berisi tentang penyajian data,
analisis data, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup. Berisi tentang simpulan dan saran.
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Strategi Perusahaan
Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi dan mengimlementasikan misinya (Tjiptono, 2001:3).
Menurut Kenneth R. Andrews dalam Buchari Alma (2007:199) strategi
perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan
mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan
utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis
yang akan dikejar oleh perusahaan. Dalam konteks bisnis, strategi
menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan
merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu
organisasi. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi.
Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat
subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level
unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Hayes dan Whellwright dalam
Stoner, Freeman dan Gilbert, Jr dalam Tjiptono, 2001:4).
2.1.1 Strategi Level Korporasi
Strategi level korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur
kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit lebih dari satu.
Pertanyaan-pertanyaan pokok yang muncul pada level korporasi adalah (Tjiptono,
2001:4) :
10
a. Bisnis apa yang seharusnya digeluti perusahaan?
b. Apa sasaran dan harapan atas masing-masing bisnis?
c. Bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mencapai
sasaran-sasaran tersebut?
2.1.2 Strategi Level Unit Bisnis
Strategi level unit bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan
operasi suatu bisnis tertentu. Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya
menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap
pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dalam kondisi pasar tertentu. Pertanyaan-
pertanyaan pokok dalam strategi ini anatara lain (Tjiptono, 2001:5) :
a. Bagaimana bisnis perusahaan bersaing dalam pasarnya?
b. Produk atau jasa apa yang harus ditawarkan?
c. Pelanggan sasaran mana yang ingin dilayani?
d. Bagaimana mendistribusikan sumber daya dalam bisnis tersebut?
Menurut Porter dalam Tjiptono (2001:5) ada tiga strategi generik yang
dipilih, yaitu diferensiasi, fokus dan cost leadership.
2.1.3 Strategi Level Fungsional
Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen (secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan,
produksi dan operasi, pemasaran, personalia atau sumber daya manusia) yang
dapat mendukung strategi level unit bisnis. Tujuan pengembangan strategi
fungsional adalah untuk mengkomunikasikan tujuan jangka pendek dan untuk
11
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencapian tujuan tersebut (Tjiptono,
2001:5).
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap
permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu (Gregorius
Chandra, 2002:93). Sementara itu Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2001:6)
mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Menurut Corey dalam Dolan, 1991 dalam Tjiptono (2001:6-8), strategi
pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait, yaitu :
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.
b. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan
lini produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
12
e. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations.
2.3 Strategi Bersaing Generik
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha
berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Strategi
tersebut akan mengawali proses dalam pengambilan keputusan. Suatu strategi
yang dirancang secara tepat akan mampu digunakan sebagai senjata yang efektif
dalam pemasaran. Setrategi yang efektif juga merasionalisasikan tujuan dan misi
perusahaan serta tindakan yang dilakukan dalam mencapainya.
Strategi tingkat bisnis (Strategi Bersaing Generik) adalah serangkaian
komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
menyediakan nilai kepada para pelanggan dan mendapatkan keunggulan
kompetitif dengan mengksploitasi kompetensi-kompetensi inti dari pasar produk
individual dan spesifik (Michael A. Hitt, 2001:152). Dengan kata lain strategi
tingkat bisnis merupakan aktivitas-aktivitas perusahaan yang mampu
mencipatakan keunggulan yang berbeda dari para pesaingnya.
Menurut Porter dalam Raharjo (2007:126), secara umum terdapat tiga
pendekatan generik yang secara potensial berhasil untuk mengungguli perusahaan
dalam suatu industri, yaitu antara lain strategi keunggulan biaya (low cost
strategy), strategi diferensiasi (differentiation strategy) dan strategi fokus (focus
strategy)
13
2.3.1 Low Cost Strategy (Strategi Keunggulan Biaya).
Low Cost strategy adalah perusahaan berusaha menawarkan barang yang
dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan barang yang sejenis yang
berada dalam satu kelompok industri tertentu (Suwarsono, 2002:256). Berarti
perusahaan dengan segala sumber daya yang dimilikinya berusaha menciptakan
produk dengan biaya yang lebih rendah dibanding produk sejenis dari pesaingnya.
2.3.2 Differentiation Strategy (Strategi Diferensiasi).
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan
barang dengan karakteristik tertentu yang khas yang pada akhirnya
mengakibatkan barang tersebut dianggap unik dan bahkan eksklusif oleh
konsumen (Suwarsono, 2002:258).
2.3.3 Focus Strategy (Strategi Fokus).
Berbeda dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi yang
memberikan perhatian pada seluruh pasar (industri), strategi fokus berusaha
memusatkan perhatian perusahaan untuk melayani satu segmen pasar tertentu saja
(Suwarsono, 2002:261). Pilihan segmen pasar tersebut didasarkan pada keunikan
karakteristik wilayah pemasaran atau keunikan atribut produk yang yang
diperlukan oleh segmen pasar tersebut.
Dari ketiga strategi tersebut, strategi diferensiasi merupakan strategi yang
paling menguntungkan (Raharjo, 2007:126). Karena menurut Mac Grath dalam
Raharjo (2007:126) strategi diferensiasi dibuat berdasarkan penawaran kepada
pelanggan sesuatu yang bernilai yang tidak dimiliki oleh para pesaing.
14
2.4 Strategi Diferensiasi
Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti
untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing (Kotler,
2002:328). Menurut Raharjo (2007:126) diferensiasi produk merupakan strategi
yang membuat produk berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga
hasil yang dapat dinilai oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat
mempengaruhi pilihan dan kepentingan konsumen yang paling istimewa.
Perusahaan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana dia
berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh pembeli, selain dari
penawaran harga rendah (Porter, 1993:110).
Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti
untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Menurut
Kotler dalam Raharjo (2007:126) penawaran pasar dapat didiferensiasikan
menurut lima dimensi yaitu, produk, pelanggan, personil, saluran dan citra.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa strategi diferensiasi merupakan bagian
dari strategi bersaing generik. Dalam hal diferensiasi produk, perusahaan dapat
menggunakan berbagai pendekatan seperti : desain, image merek, teknologi,
bentuk atau wujud produk, bentuk atau wujud kemasan, pelayanan pelanggan dan
lain-lain. Perusahaan biasanya mendiferensiasikan dirinya dengan memusatkan
perhatian pada atribut-atribut produk, baik dalam dimensi fungsi produk (product
function), mauapun dimensi bentuk produk yang didasarkan untuk memperoleh
dan meningkatkan porsi pasar serta mematahkan pesaing (Ferdinand, 2000:24).
15
Para penjual dapat mendiferensiasikan produknya dalam empat cara, yaitu :
perusahaan mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan melalui
pemerkayaan fungsi produk (product function), perusahaan melakukan
diferensiasi pada bentuk produk (product feature), perusahaan mendifrensiasikan
produk melalui pengembangan atribut-atrubut subjektif (subjective image) untuk
meluluhkan perasaan pelanggan dan perusahaan mengembangkan diferensiasinya
karena kebaikan alam yaitu yang disebut dengan keunggulan alamiah yang
diberikan oleh suatu lokasi tertentu (Ferdinand, A.T, 1991 ; Scherer, 1970 ;
Sullivan, 1990 ; Varadarajan, 1986 dalam Ferdinand, 2000:26). Strategi
diferensiasi produk dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1. Strategi Diferensiasi
Sumber : Ferdinand, 2000
Dari gambar diatas masing-masing atribut dapat dijelaskan sebagai berikut
(Ferdinand, 2000:26-27) :
Diferensiasi berbasis fungsi produk (product function)
Diferensiasi berbasis bentuk produk (product feature)
Diferensiasi berbasis atribut-atribut subjektif
(subjective image)
Diferensiasi berbasis keunggulan alamiah
(differentiation by location)
Atribut Diferensiasi(point of differentiation)
16
1. Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk
Strategi ini dilakukan dengan cara mendiferensiasikan produk yang
ditawarkan melalui pemerkayaan fungsi produk.
Atribut dari fungsi produk antara lain :
a. Kecanggihan dari produk.
b. Kenyamanan dalam pemakaian produk.
c. Kemudahan dalam pemakaian produk.
d. Fitur tambahan.
2. Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk
Strategi ini dilakukan dengan mendiferensiasikan produk yang
ditawarkan dengan perluasan bentuk produk.
Atribut dari bentuk produk ini adalah :
a. Desain produk.
Desain atau bentuk produk yang unik merupakan pembeda yang
utama dari produk pesaing.
b. Kemasan produk.
Merupakan sarana pembungkus produk yang biasanya bertuliskan
merek produk.
c. Tampilan produk.
d. Komponen.
Merupakan bagian-bagian pembentuk suatu produk.
17
3. Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif
Strategi diferensiasi ini dilakukan dengan cara mengembangkan
atribut subjektif produk yang ditawarkan agar dapat meluluhkan
perasaan konsumen dalam bentuk promosi.
Jenis atau bauran promosi (Tjiptono, 2001:222) meliputi :
a. Personal Selling
Personall Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
b. Mass Selling
Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
c. Promosi Penjualan
Merupakan bentuk persuasi langung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
d. Public Relations
Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut.
18
e. Direct Marketing
Merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan
respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi.
4. Diferensiasi Berbasis Keunggulan alamiah
Diferensiasi ini disebabkan oleh adanya keunggulan alamiah yang
diberikan oleh suatu lokasi tertentu kepada produk yang ditawarkan
kepada konsumen seperti pada sebuah lokasi wisata.
2.4.1 Daya Tahan Diferensiasi
Menurut Porter (1993:147) daya tahan diferensiasi ditentukan oleh dua hal,
yaitu :
a. Langgengnya nilai yang terlihat pembeli.
Selalu ada risiko bahwa kebutuhan atau persepsi pembeli akan berubah
sehingga menghilangkan nilai pada bentuk tertentu diferensiasi.
b. Tiadanya peniru dari pesaing
Pesaing juga bisa meniru strategi perusahaan bersangkutan atau mencari
strategi baru yang lebih maju daripada strategi yang dipilih oleh
perusahaan itu.
Diferensiasi akan memiliki daya tahan lebih lama dalam kondisi berikut
(Porter, 1993:147) :
a. Sumber keunikan perusahaan mempunyai penghalang
Hasil belajar yang telah menjadi hak milik, keterkaitan antar hubungan
dan keuntungan sebagai pengambilan langkah pertama semuanya
19
cenderung menjadi faktor keunikan yang lebih tahan lama dibandingkan
dengan sekedar pilihan kebijakan untuk menjadi unik dalam sebuah
aktivitas.
b. Perusahaan mempunyai keuntungan biaya dalam mendifrensiasikan diri.
Perusahaan yang memproleh keuntungan biaya yang tahan lama
melakukan aktifitas yang mengarah tercapainya diferensiasi akan
menikmati daya tahan yang jauh lebih besar.
c. Sumber diferensiasi banyak jumlahnya.
Daya tahan sebuah diferensiasi paling besar jika diferensiasi berakar
pada sumber yang banyak jumlahnya, bukan hanya sekedar pada satu
faktor tunggal seperti desain produk.
d. Perusahaan menciptakan biaya beralih pada saat dia mendiferensiasikan
diri.
Biaya beralih merupakan biaya tetap yang dikeluarkan pembeli pada saat
berganti pemasok. Hal ini memungkinkan perusahaan menetapkan
premi harga yang tahan lama walaupun produknya setara dengan produk
pesaing.
2.4.2 Jebakan Dalam Diferensiasi
Dalam strategi diferensiasi ada sejumlah jebakan yang lazim mengenai
perusahaan yang mengusahakan strategi diferensiasi. Menurut Porter (1993:149)
sebagian besar jebakan ini merupakan akibat tidak lengkapnya pemahaman
tentang landasan yang mendasari diferensiasi atau biayanya. Jebakan-jebakan
tersebut antara lain :
20
1. Keunikan yang tidak ternilai.
Keunikan tidak mengarah ketercapainya diferensiasi kecuali jika keunikan ini
menurunkan biaya pembeli atau meningkatkan kinerja pembeli sebagaimana
terlihat oleh pembeli itu sendiri. Diferensiasi yang paling persuasif
merupakan hal yang berakar pada sumber nilai yang dapat dilihat dan diukur
oleh pembeli atau pada sumber nilai yang sulit diukur dan diisyaratkan secara
ekstensif.
2. Diferensiasi yang terlalu banyak.
Jika perusahaan tidak memahami mekanisme dimana aktivitas mempengaruhi
nilai pembeli atau persepsi pembeli tentang nilai, maka ada kemungkinan
perusahaan ini mencapai diferensiasi yang terlalu berlebihan. Diferensiasi
yang tidak perlu merupakan akibat dari gagalnya perusahaan mendiagnosis
ambang kemampuan kerja atau titik batas manfaat dalam kriteria pembelian
pembeli. Hal ini pada gilirannya berakar pada tiadanya pemahaman mengenai
hubungan antara aktifitas perusahaan dan rantai nilai pembeli.
3. Premi harga yang terlalu tinggi.
Premi harga sebagai hasil diferensiasi merupakan hal yang ditentukan oleh
nilai dan daya tahan diferensiasi itu. Pesaing yang mendiferensiasikan diri
akan ditinggalkan oleh pembeli kalau premi harganya menjadi terlalu tinggi.
Jika perusahaan tidak menjaga biayanya agar tidak terlamapau jauh diatas
biaya para pesaingnya, maka premi harganya bisa melambung diatas tingkat
yang bisa dipertahankan, walaupun diferensiasi perusahaan itu tetap
terpelihara.
21
4. Mengabaikan perlunya mengisyaratkan nilai.
Perusahaan kadang-kadang mengabaikan perlunya mengisyaratkan nilai.
Prusahaan semacam ini mendasarkan strategi diferensiasinya pada kriteria
pemakaian yang terlihat sebagai landasan ‘nyata’ bagi diferensiasi. Namun,
adanya isyarat nilai karena pembeli tidak bersedia atau tidak mampu
sepenuhnya memahami perbedaan diantara para pemasok.
5. Tidak mengetahui biaya diferensiasai.
Diferensiasi tidak akan menciptakan kinerja unggul kecuali jika nilai yang
terlihat pembeli lebih besar dari biayanya. Perusahaan seringkali berasumsi
bahwa diferensiasi mempunyai arti ekonomi. Jadi, perusahaan mengeluarkan
uang lebih banyak bagi diferensiasi daripada yang bisa mereka peroleh
kembali lewat premi harga atau gagal mengeksploitasi cara-cara untuk
menurunkan biaya diferensiasi lewat pemahaman tentang faktor penentu
biaya.
6. Berfokus pada produk, bukan pada seluruh rantai nilai.
Sebagian perusahaan hanya melihat diferensiasi hanya dari segi produk fisik
dan tidak mengeksploitasi peluang untuk mendiferensiasikan diri dalam
segmen lain yang ada pada rantai nilai.
7. Gagal mengenali segmen pembeli.
Kriteria pembelian pembeli dan susunan peringkatnya biasanya berbeda-beda
antara pembeli yang satu dengan pembeli yang lain, sehingga hal ini
menciptkan segmen pembeli. Jika perusahaan tidak mengenali adanya
segmen ini, maka strateginya barangkali tidak akan memenuhi dengan baik
22
kebutuhan pembeli sehingga hal ini membuat perusahaan bersangkutan rawan
terhadap strategi fokus.
2.4.3 Langkah-Langkah Dalam Diferensiasi
Menurut Porter (1993:151), secara garis besar langkah-langkah analisis yang
diperlukan untuk menentukan landasan bagi diferensiasi dan menyeleksi strategi
diferensiasi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan pembeli sesungguhnya.
2. Mengidentifikasi rantai nilai pembeli dan dampak perusahaan atas rantai nilai
ini.
3. Menentukan susunan peringkat kriteria pembelian pembeli.
4. Menilai sumber keunikan yang sudah ada atau yang mungkin ada dalam rantai
nilai perusahaan.
5. Mengidentifikasi biaya sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang potensial
6. Memilih konfigurasi aktivitas nilai yang menciptakan diferensiasi paling
bernilai bagi pembeli relatif terhadap biaya diferensiasi.
7. Menguji daya tahan strategi diferensiasi yang telah dipilih.
8. Menurunkan biaya dalam aktifitas yang tidak mempengaruhi bentuk
diferensiasi yang telah dipilih.
2.5 Kepuasan Konsumen
2.5.1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkan
(Kotler dalam Freddy Rangkuti, 2006:23). Menurut Wilkie dalam Tjiptono
23
(2001:24) kepuasan adalah merupakan suatu tanggapan emosional pada evaluasi
terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut
Engel, et.al dalam Tjiptono (2001:24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul
apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
Dari beberapa definisi kepuasan tersebut menunjukkan bahwa seorang
pelanggan mungkin mengalami berbagai tingkat kepuasan yaitu bilamana kinerja
produk tidak sesuai dengan harapannya setelah dikonsumsi maka konsumen
tersebut merasa tidak puas dan akan merasa kecewa, namun sebaliknya bila
kinerja produk sesuai dengan harapannya maka pelanggan akan merasa amat puas
sehingga diwaktu mendatang akan bergairah untuk mengkonsumsi produk itu
kembali. Secara konseptual kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2. Konsep Kepuasan Pelanggan
Sumber : Fredy Rangkuti, 2006 : 24, Measuring Customer Satisfaction.
Tujuan perusahaan
Nilai produk bagi Pelanggan
Produk
Tingkat kepuasan pelanggan
Harapan pelanggan terhadap produk
Kebutuhan dan keinginan pelanggan
24
Adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah
(Tjiptono, 2003:102) :
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang.
3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut kemulut yang
menguntungkan bagi perusahaan.
5. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Kepuasan pelanggan tidak akan terbentuk apabila harapan pelanggan tidak
terpenuhi. Harapan pelanggan akan mewarnai setiap tindakan keputusan
pembelian yang diambil. Harapan pelanggan akan menjadi dasar keputusannya
ketika dihadapkan pada berbagai alternatif produk yang ditawarkan. Harapan itu
sendiri merupakan manifestasi dari pengalaman masa lalu konsumen, pendapat
teman, informasi dari saudara, informasi dari pemasar dan lain-lain. Oleh karena
itu produsen perlu untuk lebih memposisikan kepuasan konsumen sebagai fokus
utama dengan implementasi tindakan yang memiliki akses pada terciptanya alat
pemuas dengan prestasi yang sesuai. Hal ini disebabkan kesesuaian kinerja
produk yang ditawarkan dengan harapan konsumen akan merasa puas atas
manfaat yang diberikan oleh suatu produk atau jasa akan berimplikasi terhadap
respon konsumen yang berkonotasi pada tindakan pembelian rasional dalam
jangka panjang. Keadaan ini akan sangat menguntungkan perusahaan sebab
25
perusahaan akan sangat bergairah dalam membeli produk tersebut dan pada sisi
lain dia sangat sulit dipengaruhi oleh pesaing lewat stimuli-stimuli pemasarannya.
2.5.2 Atribut-Atribut Pembentuk Kepuasan
Menurut Hawkins dan Lonney dalam Maylina (2003:102), atribut-atribut
pembentuk kepuasan pelanggan dikenal dengan “The Big Eight” yang terdiri dari
1. Value to Price Relationship
Yaitu hubungan antara harga dan nilai produk ditentukan oleh perbedaan
antara nilai yang diterima pelanggan terhadap suatu poduk yang dihasilkan
oleh badan usaha.
2. Product Quality
Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk
produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah yaitu berupa
manfaat kepada pelanggan.
3. Product Feature
Yaitu merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang
menghasilkan manfaat.
4. Reliability
Yaitu merupakan gambaran dari kemampuan suatu produk dari badan usaha
yang dapat diandalkan, sehingga suatu produk yang dihasilkan dapat sesuai
dengan apa yang dijanjikan oleh badan usaha.
26
5. Warranty
Yaitu penawaran untuk pengembalian harga pembelian atau mengadaka
perbaikan terhadap produk yang rusak dalam suatu kondisi dimana suatu
produk mengalami kerusakan setelah pembelian.
6. Respone to and Remedy of Problems
Yaitu merupakan sikap dari karyawan di dalam memberikan tanggapan
tehadap keluhan atau membantu pelanggan di dalam mengatasi masalah yang
terjadi.
7. Sales Experience
Yaitu merupakan hubungan semua antar pribadi antara karyawan dengan
pelanggan khususnya dimana hal komunikasi yang berhubungan dengan
pembelian.
8. Convenience of Acquisition
Yaitu merupakan kemudahan yang diberikan oleh badan usaha kepada
pelanggan terhadap produk yang dihasilkan.
2.5.3 Konsep Inti Objek Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut Tjiptono (2006:366) ada enam konsep inti mengenai objek
pengukuran kepuasan konsumen, yaitu :
1. Kepuasan konsumen keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)
Cara untuk mengukur kepuasan konsumen adalah pertama, langsung
menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan produk atau jasa
dari perusahaan yang bersangkutan. Kedua, menilai dan membandingkan
dengan produk atau jasa dari pesaing.
27
2. Dimensi kepuasan konsumen
Meminta kepada knsumen untuk menilai produk atau jasa berdasarkan item-
item spesifik seperti kecepatan layanan, fasilitas, keramahan pegawai dan
menentukan dimensi-dimensi yang paling penting dalam kepuasan konsumen.
3. Konfirmasi harapan (Confirmation of Expectation)
Kepuasan tidak diukur langsung namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian
antara harapan konsumen dengan kinerja produk perusahaan.
4. Minat pembelian ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan diukur secara behavioral dan menanyakan kepada konsumen apakah
akan membeli ulang produk.
5. Kesediaan merekomendasi (Willingness to Recommend)
Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk kepada teman atau
keluarga.
6. Ketidakpuasan konsumen (Customer Dissatisfaction)
Aspek ketidakpuasan konsumen meliputi : komplain, retur (pengembalian
produk), biaya garansi, produk recall (penarikan produk dari pasar), getok
tular negatif, dan defection (konsumen yang beralih ke pesaing).
2.5.4 Metode Pengukur Kepuasan
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2001:34) mengidentifikasi empat metode
untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu sebagai berikut :
1. Sistem keluhan dan saran
Setiap perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented)
perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk
28
menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang digunakan
bisa meliputi kotak saran yang ditempatkan pada tempat-tempat yang
strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus
(customer hot lines) dan lain-lain.
2. Survai kepuasan pelanggan
Perusahaan yang responsif dalam mengukur kepuasan pelanggan dengan
mengadakan survai berkala. Perusahaan mengirimkan daftar pertanyaan
(kuesioner) atau menelepon suatu kelompok acak dari pembeli untuk
mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja perusahaan.
Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja pesaingnya.
Sehingga diharapkan melalui metode ini, perusahaan akan memperoleh
tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan
juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian
kepada konsumen.
3. Ghost shopping
Metode ini dilakukan dengan memperkerjakan beberapa orang (ghost
shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli dari
produk perusahaan dan pesaing, kemudian melaporkan mengenai kekuatan
dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman
mereka dalam membeli produk tersebut. Gost shopper juga mengamati cara
perusahaan dan pesaing melayani permintaan, menjawab pertanyaan dan
menanggapi keluhan pelanggan.
29
4. Lost customer analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau telah berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
terjadi dan dapat mengambil atau menyempurnakan kebijakan selanjutnya.
2.5.5 Komplain dan Penanganan Keluhan
Menurut Tjiptono (2002:155) komplain yang disampaikan berkenaan
dengan adanya ketidakpuasan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Voice response
Kategori ini meiputi usaha menyampaikan keluhan secara langsung dan atau
meminta ganti rugi kepada prusahaan yang bersangkutan. Bila pelanggan
melakukan hal ini, maka perusahaan masih mungkin memperoleh beberapa
manfaat. Pertama, pelanggan memberikan kesempatan sekali lagi kepada
perusahaan untuk memuaskan mereka. Kedua, risiko publisitas buruk dapat
ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut,
maupun melalui koran atau media massa. Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah yang ketiga, memberikan masukkan mengenai kekurangan pelayanan
yang perlu diperbaiki perusahaan.
2. Private response
Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau memberitahu
kolega, teman atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan perusahaan
yang bersangkutan.
30
3. Third-party response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum,
mengadu lewat media massa surat, atau secara langsung mendatangi lembaga
konsumen, instansi hukum dan sebagainya.
Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah
seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Menurut
Schnaars dalam Tjiptono (2002:166) ada empat aspek penting dalam penanganan
keluhan, yaitu :
1. Empati terhadap pelanggan yang marah.
Dalam menghadapi pelanggan yang emosi atau marah, perusahaan perlu
bersikap empati, karena bila tidak maka situasi akan bertambah runyam.
Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan dan berusaha
memahami situasi yang dirasakan oleh pelanggan tersebut. Dengan demikian
permasalahan yang dihadapi dapat menjadi jelas sehingga pemecahan yang
optimal dapat diupayakan bersama.
2. Kecepatan dalam penanganan keluhan.
Kecepatan merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan keluhan.
Apabila keluhan pelanggan tidak segera ditanggapi, maka rasa tidak puas
terhadap perusahaan akan menjadi permanen dan tidak dapat diubah lagi.
Sedangkan apabila keluhan dapat ditangani dengan cepat, maka kemungkinan
pelanggan tersebut menjadi puas. Apabila pelanggan puas dengan cara
penanganan keluhannya, maka besar kemungkinan ia akan menjadi pelanggan
perusahaan kembali.
31
3. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan.
Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan
kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi win-
win (realistis, fair dan proporsional), dimana pelanggan dan perushaan sama-
sama diuntungkan.
4. Kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan.
Hal ini sangat penting bagi pelanggan untuk menyampaikan komentar, saran,
kritik, pertanyaan dan keluhannya. Bila perlu perusahaan menyediakan jalur
atau saluran telepon khusus (hot line service) untuk menampung keluhan
pelanggan atau memanfaatkan E-mail di jaringan internet.
2.6 Kerangka Berpikir
Harapan setiap perusahaan pastinya ingin meraih pangsa pasar yang tinggi
untuk setiap produknya yang dilempar kepasaran. Berbagai strategi diciptakan dan
diaplikasikan untuk dapat merebut market share. Strategi diferensiasi produk
diwujudkan untuk menciptakn produk yang berbeda dari para pesaing dan untuk
menciptakan kepuasan kepada para pesaingnya.
Pada dasarnya strategi diferensiasi menurut Ferdinand (2000:26) dibedakan
menjadi empat, yaitu : pertama, diferensiasi berbasis fungsi produk. Kedua,
diferensiasi berbasis bentuk produk. Ketiga, diferensiasi berbasis atribut-atribut
subyektif dan yang ke empat, diferensiasi berbasis keunggulan alamiah. Dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan diferensiasi berbasis fungsi produk,
diferensiasi berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif yang
32
digunakan sebagai variabel penelitian. Diferensiasi berbasis keunggulan alamiah
tidak digunakan sebagai variabel penelitian karena diferensiasi jenis ini biasanya
disebabkan oleh adanya keunggulan alamiah oleh suatu lokasi tertentu, misalnya
pada sebuah objek wisata yang memiliki keindahan pemandangan pada objeknya.
Diferensiasi produk yang diciptakan prusahaan harus dapat menciptakan
keunikan, keunggulan dan berbeda dengan produk pesaing. Apabila hal ini
terwujud maka akan dapat menciptakan kepuasan konsumen dan pada akhirnya
bermuara pada terciptanya loyalitas konsumen pada satu merek produk tertentu.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Sumber : Ferdinand (2000), Mac Grath (1997), Clarke (1994), Song dan Parry (1997) dalam Nooryana (2005)
Gambar 3. Alur Kerangka Pemikiran
Kepuasan Konsumen (Y) - Konfirmasi harapan - Minat beli ulang - Kesediaan
merekomendasikan - Ketidakpuasan
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3) - Periklanan - Promosi penjualan - Publisitas
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2) - Desain produk - Tampilan produk
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1) - Kecanggihan produk - Kemudahan dalam pemakaian - Fitur tambahan
33
2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya
(Sudjana, 2002:219). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh diferensiasi berbasis fungsi produk terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda
H2 : Ada pengaruh diferensiasi berbasis bentuk produk terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda
H3 : Ada pengaruh diferensiasi berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda.
H4 : Ada pengaruh diferensiasi berbasis fungsi produk, bentuk produk dan
diferensiasi berbasias atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen
pengguna motor Honda.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 1999:115), sedangkan menurut
Sugiyono (2005:55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Universitas
Negeri Semarang yang menggunakan produk motor Honda. Oleh karena itu,
populasi tak terbatas karena tidak diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari
mahasiswa yang menggunakan produk motor Honda.
3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,
2002:109). Teknik pengambilan sampel responden dilakukan dengan teknik
accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2005:60).
Dalam penelitian ini karena jumlah populasi tidak diketahui maka jumlah
sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus Rao Purba (Rini Isrofiyah,
2005:28) :
35
( )2
2
4 moeZn =
dengan :
n = jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel, dalam
penelitian ini ditetapkan 95% (Z=1,96)
Moe = margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa
ditoleransi, dalam penelitian ini ditetapkan 10%
Kesalahan maksimal yang bisa ditoleransi dalam penelitian ini ditetapkan
10% berdasarkan kesalahan maksimal yang bisa ditoleransi untuk pengambilan
sampel antara 5%-15%. Dari perhitungan diperoleh :
( )
04,961,04
96,12
2
==n (dibulatkan menjadi 96)
Pada penelitian ini, peneliti mengambil 96 responden sebagai sampel yang
akan diteliti.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian beserta indikatornya dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Variabel Independent (X)
a. Strategi diferensiasi berbasis fungsi produk (X1)
Adalah strategi diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan cara
memperluas fungsi produk yang ditawarkan.
Variabel ini diukur dari :
36
1) Kecanggihan produk.
2) Kemudahan dalam pemakaian.
3) Fitur tambahan.
b. Strategi diferensiasi berbasis bentuk produk (X2)
Adalah strategi diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan cara
menciptakan bentuk atau desain baru bagi produk yang ditawarkan.
Variabel ini diukur dari :
1) Desain produk.
2) Tampilan produk
c. Strategi diferensiasi berbasis atribut subjektif (X3).
Adalah strategi diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan cara
mengembangkan atribut subjektif pada produk untuk meluluhkan
perasaan pelanggan.
Variabel ini diukur dari :
1) Periklanan.
2) Promosi penjualan.
3) Publisitas.
2. Variabel dependent (Y), yaitu Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja suatu produk dengan apa yang diharapkan.
Variabel ini diukur dari :
a. Konfirmasi harapan.
b. Minat beli ulang.
37
c. Kesediaan merekomendasikan.
d. Ketidakpuasan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Husein
Umar, 2002:130). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik komunikasi
dengan menggunakan angket (kuesioner) yaitu memberikan daftar pertanyaan
yang berkaitan dengan penelitian kepada 100 responden pengguna motor Honda.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan membaca berbagi
literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pilihan ganda dengan 4 (empat)
jawaban, dimana masing-masing jawaban akan diberi skor sebagi berikut :
1. Jawaban A dengan skor 4
2. Jawaban B dengan skor 3
3. Jawaban C dengan skor 2
4. Jawaban D dengan skor 1
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah (Suharsimi, 2002:145). Uji signifikansi dilakukan dengan
38
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2,
dimana n adalah jumlah sampel yang diuji coba. Pada penampilan output SPSS
pada Cronbach Alpha pada kolom corrected item-total corelation, jika rhitung lebih
besar dari rtabel dan nilainya positif maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005:45). Pengukuran validitas instrumen
penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden. Hasil perhitungan validitas dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk
No. rhitung rtabel Keterangan
1 0,466 0,361 Valid
2 0,767 0,361 Valid
3 0,791 0,361 Valid
4 0,553 0,361 Valid
5 0,466 0,361 Valid
6 0,467 0,361 Valid
7 0,747 0,361 Valid
8 0,789 0,361 Valid
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk
No. rhitung rtabel Kerterangan
9 0,498 0,361 Valid
10 0,735 0,361 Valid
11 0,606 0,361 Valid
12 0,809 0,361 Valid
39
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Angket Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif
No. rhitung rtabel Keterangan
13 0,460 0,361 Valid
14 0,712 0,361 Valid
15 0,534 0,361 Valid
16 0,577 0,361 Valid
17 0,561 0,361 Valid
18 0,772 0,361 Valid
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Angket Kepuasan Konsumen
No. rhitung rtabel Keterangan
19 0,724 0,361 Valid
20 0,800 0,361 Valid
21 0,427 0,361 Valid
22 0,787 0,361 Valid
23 0,086 0,361 Tidak Valid
24 0,472 0,361 Valid
25 0,468 0,361 Valid
26 0,764 0,361 Valid
27 0,544 0,361 Valid
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa harga rhitung dari 27 butir
pertanyaan yang terbagi dalan empat variabel penelitian yang diuji cobakan
tersebut hasilnya 26 butir pertanyaan didapat rhitung > rtabel = 0,361 untuk α = 5%
dengan n = 30 dan ada satu butir pertanyaan yaitu pertanyaan butir ke-23
dinyatakan tidak valid karena rhitung = 0,086 < rtabel = 0,361, dengan demikian
40
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian terdiri dari 26
butir pertanyaan.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Suharsimi, 2002:154).
Pada penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha yang didapat dari
hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows relase 12. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >
0,60 (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2005: 42).
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Angket
No. Variabel Cronbach alpha Kriteria Nunally (1967) Keterangan
1 X1 0,870 0,60 reliabel
2 X2 0,824 0,60 reliabel
3 X3 0,825 0,60 reliabel
4 Y 0,864 0,60 reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha diperoleh
koefisien reliabilitas untuk variabel diferensiasi berbasis fungsi produk sebesar
0,870, variabel diferensiasi berbasis bentuk produk sebesar 0,824, variabel
diferensiasi berbasis atribut subjektif sebesar 0,825 dan variabel kepuasan
konsumen sebesar 0,864. Karena koefisien reliabilitas keempat variabel tersebut
41
lebih besar dari 0,60, maka dapat dinyatakan bahwa angket penelitian tersebut
reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah anlisis Regresi
Linier Berganda dengan tiga prediktor, karena terdiri dari tiga variabel independen
(X1, X2 dan X3) dan satu variabel dependen (Y).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antar
variabel yaitu diferensiasi berbasis fungsi produk (X1), diferensiasi berbasis
bentuk produk (X2), diferensiasi berbasis atribut subjektif (X3) terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda (Y).
Menurut Sudjana (2002:347) rumus regresi liner berganda adalah sebagai
berikut :
kk XaxaXaaY ++++= ...22110
Persamaan regresi berganda dengan tiga prediktor dapat ditulis dengan
rumus sebagai berikut :
332211 XaXaXaaY +++=
Dimana :
a = bilangan konstan
a1 = koefisien regresi untuk diferensiasi fungsi produk
a2 = koefisien regresi untuk diferensiasi bentuk produk
a3 = koefisien regresi untuk diferensiasi berbasis atribut subjektif
X1 = diferensiasi berbasis fungsi produk
X2 = diferensiasi berbasis bentuk produk
42
X3 = diferensiasi berbasis atribut subjektif
Y = kepuasan konsumen
3.6.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemampuan koefisien
parsial. Dengan menggunakan alat bantu statistik SPSS for windows relase 12
yaitu dengan membandingkan antara signifikansi hitung masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan cara membandingkan antara nilai p value <
0,05. Apabila perhitungan p value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.6.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen.
Melalui alat bantu statistik SPSS for windows relase 12 dengan membandingkan
antara nilai p value < 0,05, artinya perhitungan p value < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima dan variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Selain melakukan pembuktian dengan uji F dan uji t, dalam uji regresi linier
berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R²) yang digunakan
untuk mengukur kebenaran penggunaan model analisis regresi. Jika nilai R²
mendekati angka 1 maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan
variabel terikat atau dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut bisa
dibenarkan. Dari koefisien determinasi (R²) dapat diperoleh suatu nilai untuk
43
mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik
turunnya variabel Y yang biasanya dapat dinyatakan pula dalam persentase.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang
digunakan untuk analisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak,
dalam evaluasi ekonometri digunakan :
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas didapat dari
grafik normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:110).
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna
(mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Hal ini
merupakan masalah yang sering muncul dalam ekonomi. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflaction
Factor (VIF) dan nilai tolerance-nya lebih dari 0,1 maka regresi bebas dari
multikolinearitas.
44
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada
gejala heterokedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi adanya
heterokedastisitas, dan cara untuk mengetahuinya menggunakan Scatter plot.
Apabila titik-titinya menyebar diatas dan dibawah angka nol dan tidak
membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah
heterokedastisitas.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Responden
Untuk menganalisis pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda, peneliti melakukan survei terhadap 96
mahasiswa Universitas Negeri Semarang diseluruh fakultas. Dalam penelitian ini
akan disajikan gambaran umum responden dengan memperhatikan beberapa data
responden seperti fakultas dan jenis kelamin.
4.1.1.1 Responden Berdasarkan Fakultas
Karakteristik responden penelitian yang ditinjau dari fakultasnya disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Fakultas Responden No. Fakultas Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
6
7
8
Fakultas Ilmu Pendidikan
Fakultas Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Sosial
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ekonomi
Fakultas Hukum
11
21
10
13
8
14
16
3
11,46%
21,88%
10,24%
13,54%
8,33%
14,58%
16,67%
3,12%
Jumlah 96 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009
46
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semua responden yang ada pada
semua fakultas di Universitas Negeri Semarang telah terwakili. Responden paling
banyak berasal dari FBS sebanyak 21 responden, yang kemudian dari FE
sebanyak 16 responden, FIK 14 responden, FMIPA 13 responden, FIP 11
responden, FIS 10 responden, FT 8 responden dan FH sebanyak 3 responden.
4.1.1.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden penelitian yang ditinjau dari jenis kelaminnya
disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Responden Berdasarkan jenis Kelamin
Jenis Kelamin No. Fakultas
Laki-laki Persentase Perempuan Persentase
1
2
3
4
5
6
7
8
FIP
FBS
FIS
FMIPA
FT
FIK
FE
FH
8
13
4
7
5
11
10
2
8,33 %
13,54%
4,17%
7,29%
5,21%
11,46%
10,42%
2,08%
3
8
6
6
3
5
4
1
3,13%
8,33%
6,25%
6,25%
3,13%
5,21%
4,16%
1,04%
Jumlah 60 62,5% 36 37,5%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
penelitian berjenis kelamin laki-laki sebanyak 60 responden dengan persentase
62,5%, dan sisanya 36 responden atau sebanyak 37,5% berjenis kelamin
perempuan.
47
4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian
4.1.2.1 Variabel Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk
Pada variabel diferensiasi berbasis fungsi produk digunakan 8 butir
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 4, sehingga skor
minimal = 1 x 8 x 96 = 768 dan skor maksimal = 4 x 8 x 96 = 3072. Rentang skor
= 3072 – 768 = 2304. Interval kelas = 2304 : 4 = 576. Berdasarkan perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.3 Kategori Variabel Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian tentang diferensiasi berbasis fungsi produk yang dapat
dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 2130 dengan persentase
69,34%. Berdasarkan kategori diatas, diferensiasi berbasis fungsi produk yang
diterapkan pada motor Honda dalam kategori baik.
Variabel diferensiasi berbasis fungsi produk dalam penelitian ini terdiri dari
tiga indikator, yaitu : kecanggihan produk, kemudahan dalam pemakaian dan fitur
tambahan.
1. Kecanggihan Produk
Kecanggihan produk pada motor Honda berupa penggunaan teknologi
injeksi pada mesin, keiiritan bahan bakar, kecepatan motor serta handling motor.
Pada indikator ini digunakan 3 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan
Interval Skor Interval Persentase Kategori
2497 – 3072
1921 – 2496
1345 – 1920
768 - 1344
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
48
4, sehingga skor minimal 1 x 3 x 96 = 288 dan skor maksimal 4 x 3 x 96 = 1152.
Rentang skor 1152 – 288 = 864, interval kelas 864 : 4 = 216. Dari perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Kategori Indikator Kecanggihan Produk
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator kecanggihan produk yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 734 dengan persentase 63,72%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.4 termasuk dalam kategori baik.
2. Kemudahan Dalam Pemakaian
Kemudahan dalam pemakaian pada motor Honda berupa kemudahan
perawatannya dan kemudahan memahami tombol-tombol pada stang kemudi.
Pada indikator ini digunakan 3 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan
4, sehingga skor minimal 1 x 3 x 96 = 288 dan skor maksimal 4 x 3 x 96 = 1152.
Rentang skor 1152 – 288 = 864, interval kelas 864 : 4 = 216. Dari perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Interval Skor Interval Persentase Kategori
937 – 1152
721 – 936
505 – 720
288 - 504
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
49
Tabel 4.5 Kategori Indikator Kemudahan dalam Pemakaian
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator kecanggihan produk yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 845 dengan persentase 73,35%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.5 termasuk dalam kategori baik.
3. Fitur Tambahan
Fitur tambahan pada motor Honda berupa pengunci rem tangan dan
pengaman standard samping pada produk motor matic-nya. Pada indikator ini
digunakan 2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor
minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768
– 192 = 576, interval kelas 576 : 4 = 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat
tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Kategori Indikator Fitur Tambahan
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Interval Skor Interval Persentase Kategori
937 – 1152
721 – 936
505 – 720
288 - 504
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
50
Hasil penelitian pada indikator fitur tambahan yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 551 dengan persentase 71,75%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.6 termasuk dalam kategori baik.
4.1.2.2 Variabel Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk
Pada variabel diferensiasi berbasis bentuk produk digunakan 4 butir
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 4, sehingga skor
minimal = 1 x 4 x 96 = 384 dan skor maksimal = 4 x 4 x 96 = 1536. Rentang skor
= 1536 – 384 = 1152. Interval kelas = 1152 : 4 = 288. Berdasarkan perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.7 Kategori Variabel Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian tentang diferensiasi berbasis fungsi produk yang dapat
dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 1068 dengan persentase
72,92%. Berdasarkan kategori diatas, diferensiasi berbasis bentuk produk yang
diterapkan pada motor Honda dalam kategori baik.
Variabel diferensiasi berbasis bentuk produk dalam penelitian ini terdiri dari
dua indikator, yaitu : desain dan tampilan.
Interval Skor Interval Persentase Kategori
1249 – 1536
961 – 1248
673 – 960
384 - 672
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
51
1. Desain Produk
Desain produk pada motor Honda dilihat dari variasi warna cat dan desain
striping pada body motor. Pada indikator ini digunakan 2 pertanyaan, dimana
nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor
maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768 – 192 = 576, interval kelas 576 : 4
= 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Kategori Indikator Fitur Desain Produk
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator fitur tambahan yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 523 dengan persentase 68,10%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.8 termasuk dalam kategori baik.
2. Tampilan Produk
Tampilan produk pada motor Honda dapat dilihat dari kerampingan dan
keaerodinamisan body motor. Pada indikator ini digunakan 2 pertanyaan, dimana
nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor
maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768 – 192 = 576, interval kelas 576 : 4
= 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
52
Tabel 4.9 Kategori Indikator Tampilan Produk
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator tampilan produk yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 545 dengan persentase 70,96%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.9 termasuk dalam kategori baik.
4.1.2.3 Variabel Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif
Pada variabel diferensiasi berbasis atribut subjektif digunakan 6 butir
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 4, sehingga skor
minimal = 1 x 6 x 96 = 576 dan skor maksimal = 4 x 6 x 96 = 2304. Rentang skor
= 12304 – 576 = 1728. Interval kelas = 1728 : 4 = 432. Berdasarkan perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.10 Kategori Variabel Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian tentang diferensiasi berbasis fungsi produk dapat dilihat
pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 1680 dengan persentase 72,92%.
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Interval Skor Interval Persentase Kategori
1873 – 2304
1441 – 1872
1009 – 1440
576 - 1008
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
53
Berdasarkan kategori diatas, diferensiasi berbasis atribut subjektif yang diterapkan
motor Honda dalam kategori baik.
Variabel diferensiasi berbasis atribut subjektif dalam penelitian ini terdiri
dari tiga indikator, yaitu : periklanan, promosi penjualan dan publisitas.
1. Periklanan
Periklanan yang dilakukan motor Honda berupa intensitas iklan pada media
cetak atau elektronik serta daya tarik iklan tersebut. Pada indikator ini digunakan
2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor minimal 1 x
2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768 – 192 = 576,
interval kelas 576 : 4 = 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut
ini :
Tabel 4.11 Kategori Indikator Periklanan
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator periklanan yang dapat dilihat pada lampiran
tabulasi diperoleh skor total 538 dengan persentase 70,05%. Berdasarkan kategori
indikator pada tabel 4.11 termasuk dalam kategori baik.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan motor Honda berupa pemberian garansi
pembelian dan hadiah langsung pembelian. Pada indikator ini digunakan 2
pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
54
x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768 – 192 = 576,
interval kelas 576 : 4 = 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut
ini :
Tabel 4.12 Kategori Indikator Promosi Penjualan
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator promosi penjualan yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh total skor 576 dengan persentase 75%. Berdasarkan
kategori indikator pada tabel 4.12 termasuk dalam kategori baik.
3. Publisistas
Publisitas motor Honda dapat dilihat dari kemudahan pencarian informasi
tentang motor Honda dan kepopuleran motor Honda. Pada indikator ini
digunakan 2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai dengan 4, sehingga skor
minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 = 768. Rentang skor 768
– 192 = 576, interval kelas 576 : 4 = 144. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat
tabel berikut ini :
Tabel 4.13 Kategori Indikator Publisitas
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
55
Hasil penelitian pada indikator publisitas yang dapat dilihat pada lampiran
tabulasi diperoleh skor total 566 dengan persentase 73,10%. Berdasarkan kategori
indikator pada tabel 4.13 termasuk dalam kategori baik.
4.1.2.4 Variabel Kepuasan Konsumen
Pada variabel kepuasan konsumen digunakan 8 butir pertanyaan, masing-
masing pertanyaan skornya 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 8 x 96 = 768
dan skor maksimal = 4 x 8 x 96 = 3072. Rentang skor = 3072 – 768 = 2304.
Interval kelas = 2304 : 4 = 576. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat
tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.14 Kategori Variabel Kepuasan Konsumen
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian tentang diferensiasi berbasis fungsi produk dapat dilihat
pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 2065 dengan persentase 67,22%.
Berdasarkan kategori di atas, kepuasan konsumen atas motor Honda dalam
kategori puas.
Variabel kepuasan konsumen dalam penelitian ini terdiri dari empat
indikator, yaitu : konfirmasi harapan, minat beli ulang, kesediaan merekomendasi
dan ketidakpuasan.
Interval Skor Interval Persentase Kategori
2497 – 3072
1921 – 2496
1345 – 1920
768 - 1344
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat puas
Puas
Kurang puas
Tidak puas
56
1. Konfirmasi Harapan
Pada indikator ini digunakan 2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai
dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 =
768. Rentang skor 768 – 192 = 576, interval kelas 576 : 4 = 144. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Kategori Indikator Konfirmasi Harapan
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator konfirmasi harapan yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 724 dengan persentase 94,27%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.15 termasuk dalam kategori sangat
baik.
2. Minat Beli Ulang
Pada indikator ini digunakan 1 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai
dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 1 x 96 = 96 dan skor maksimal 4 x 1 x 96 =
384. Rentang skor 384 – 96 = 288, interval kelas 288 : 4 = 72. Dari perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
57
Tabel 4.16 Kategori Indikator Minat Beli Ulang
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator minat beli ulang yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 271 dengan persentase 70,57%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.16 termasuk dalam kategori baik.
3. Kesediaan Merekomendasi
Pada indikator ini digunakan 2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai
dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 =
768. Rentang skor 768 – 192 = 576, interval kelas 576 : 4 = 144. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Tabel 4.17 Kategori Indikator Publisitas
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator kesediaan merekomendasi yang dapat dilihat
pada lampiran tabulasi diperoleh skor total 547 dengan persentase 71,22%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.17 termasuk dalam kategori baik.
Interval Skor Interval Persentase Kategori
313 – 384
241 – 312
169 – 240
96 - 168
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
58
4. Ketidakpuasan
Pada indikator ini digunakan 2 pertanyaan, dimana nilai skornya 1 sampai
dengan 4, sehingga skor minimal 1 x 2 x 96 = 192 dan skor maksimal 4 x 2 x 96 =
768. Rentang skor 768 – 192 = 576, interval kelas 576 : 4 = 144. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel berikut ini :
Tabel 4.18 Kategori Indikator Ketidakpuasan
Sumber : Data primer yang diolah (2009)
Hasil penelitian pada indikator ketiadak puasan yang dapat dilihat pada
lampiran tabulasi diperoleh skor total 523 dengan persentase 68,10%.
Berdasarkan kategori indikator pada tabel 4.18 termasuk dalam kategori puas.
4.2 Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis digunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan
hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan program
komputasi SPSS for windows relase 12 diperoleh hasil pada tabel berikut ini :
Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Regresi Berganda Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,678(a) ,459 ,441 2,81734 1,820a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Interval Skor Interval Persentase Kategori
625 – 768
481 – 624
337 – 480
192 - 336
81,26% - 100,00%
62,51% - 81,25%
43,76% - 62,50%
25,00% - 43,75%
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik
59
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 619,747 3 206,582 26,026 ,000(a) Residual 730,242 92 7,937 Total 1349,990 95
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta
t
Sig.
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) ,488 2,399 ,203 ,839 X1 ,409 ,125 ,335 3,257 ,002 ,603 ,322 ,250 ,557 1,797 X2 ,534 ,175 ,264 3,052 ,003 ,489 ,303 ,234 ,785 1,274 X3 ,344 ,132 ,247 2,597 ,011 ,519 ,261 ,199 ,652 1,534
a Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil perhitungan regresi dengan bantuan SPSS for windows
relase 12 pada tabel tersebut diatas, maka didapat persamaan regresi berganda
sebagai berikut :
321 344,0534,0409,0488,0 XXXY +++=
4.2.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS for windows
relase 12 didapat Fhitung sebesar 26,026 dengan p value 0,000 < dari 0,05
sehingga nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan yang berarti H4 yang
menyatakan “Ada pengaruh diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi
berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda” diterima.
Besarnya kontribusi yang diberikan oleh diferensiasi berbasis fungsi produk,
berbasis bentuk produk dan berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan
60
konsumen pengguna motor Honda secara bersama-sama atau secara simultan (R²)
sebesar 0,459. Hal ini berarti pula diferensiasi berbasis fungsi produk, berbasis
bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif secara bersama-sama
atau simultan mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 45,9%. Sedangkan
sebesar 54,1% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
4.2.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk menguji keberartian
pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu diferensiasi berbasis fungsi
produk (X1), diferensiasi berbasis bentuk produk (X2) dan diferensiasi berbasis
atribut subjektif (X3) terhadap kepuasan konsumen (Y).
a. Pengaruh diferensiasi berbasis fungsi produk terhadap kepuasan konsumen
Berdasarkan perhitungan untuk variabel diferensiasi berbasis fungsi produk
diperoleh koefisien regresi sebesar 0,409. Uji keberartian koefisien regresi
dengan uji t diperoleh thitung = 3,257 dengan nilai p value 0,002 < 0,05, hal ini
berarti bahwa variabel diferensiasi berbasis fungsi produk (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Jadi H1 yang menyatakan
“Ada pengaruh diferensiasi berbasis fungsi produk terhadap kepuasan konsumen
pengguna motor Honda” diterima.
b. Pengaruh diferensiasi berbasis bentuk produk terhadap kepuasan konsumen
Berdasarkan perhitungan untuk variabel diferensiasi berbasis bentuk produk
diperoleh koefisien regresi sebesar 0,534. Uji keberartian koefisien regresi
dengan uji t diperoleh thitung = 3,052 dengan nilai p value 0,003 < 0,05, hal ini
61
berarti bahwa variabel diferensiasi berbasis bentuk produk (X2) berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Jadi H2 yang menyatakan
“Ada pengaruh diferensiasi berbasis bentuk produk terhadap kepuasan konsumen
pengguna motor Honda” diterima.
c. Pengaruh diferensiasi berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen
Berdasarkan perhitungan untuk variabel diferensiasi berbasis atribut
subjektif diperoleh koefisien regresi sebesar 0,344. Uji keberartian koefisien
regresi dengan uji t diperoleh thitung = 2,597 dengan nilai p value 0,011 < 0,05, hal
ini berarti bahwa variabel diferensiasi berbasis atribut subjektif (X3) berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Jadi H3 yang menyatakan
“Ada pengaruh diferensiasi berbasis atribut subjektif terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda” diterima.
Hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS for windows relase 12 diperoleh
koefisien korelasi parsial antara diferensiasi berbasis fungsi produk dengan
kepuasan konsumen sebesar 0,322, koefisien korelasi parsial antara diferensiasi
berbasis bentuk produk dengan kepuasan konsumen sebesar 0,303, koefisien
korelasi parsial antara diferensiasi berbasis atribut subjektif dengan kepuasan
konsumen sebesar 0,261.
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r²) dari masing-
masing variabel tersebut. Dengan demikian besarnya pengaruh diferensiasi
62
berbasis fungsi produk terhadap kepuasan konsumen adalah (0,322)² = 10,37%,
besarnya pengaruh diferensiasi berbasis bentuk produk terhadap kepuasan
konsumen adalah (0,303)² = 9,18%, besarnya pengaruh diferensiasi berbasis
atribut subjektif terhadap kepuasan konsumen adalah (0,261)² = 6,81%. Hal ini
berarti bahwa variabel diferensiasi berbasis fungsi produk memberikan pengaruh
paling besar terhadap kepuasan konsumen dibandingkan variabel diferensiasi
berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Hasil perhitungan normalitas data dengan SPSS for windows relase 12 pada
lampiran menunjukkan bahwa penyebaran plot berada disekitar dan sepanjang
garis 45º. Dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel
penelitian berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4. Sebaran Plot Pada Uji Normalitas Data
63
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil analisis dengan program komputasi SPSS for windows
relase 12 pada lampiran diperoleh harga toleransi untuk variabel diferensiasi
berbasis fungsi produk sebesar 0,557 dengan VIF 1,797, variabel diferensiasi
berbasis bentuk produk sebesar 0,785 dengan VIF 1,274, variabel diferensiasi
berbasis atribut subjektif sebesar 0,652 dengan VIF 1,534. Karena harga toleransi
ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF kurang dari 10, maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak mengandung multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS for windows relase 12 diperoleh
scatter plot yang tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi tidak
memiliki gejala heterokedastisitas. Lebih jelasnya pola scatter plot dari
perhitungan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Regr
essi
on S
tude
ntize
d Re
sidu
al
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Gambar 5. Scatter Plot Pada Uji Heterokedastisitas
64
Dari ketiga pengujian diatas menunjukkan bahwa data penelitian
membentuk distribusi normal dan persamaan regresi yang diperoleh tidak
mengalami penyimpangan asumsi klasik baik normalitas, multikolinearitas
maupun heterokedastisitas, dengan demikian persaman regresi yang diperoleh
efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis bentuk produk dan
diferensiasi berbasis atribut subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda (studi kasus pada mahasiswa
Universitas Negeri Semarang) dengan besarnya pengaruh 45,9%.
Bentuk pengaruh antara diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi
berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif terhadap
kepuasan konsumen adalah pengaruh positif yang ditunjukkan dari harga-harga
koefisien regresi yang bertanda positif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
jika variabel diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis bentuk
produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif ditingkatkan masing-masing 1
unit skor secara bersama-sama maka akan diikuti meningkatnya kepuasan
konsumen pengguna motor Honda sebesar (0,409 + 0,534 + 0,344) pada konstanta
0,488 dan sebaliknya jika variabel diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi
berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif mengalami
penurunan secara bersama-sama masing-masing 1 unit skor maka akan diikuti
65
juga dengan menurunnya kepuasan konsumen pengguna motor Honda sebesar
(0,409 + 0,534 + 0,344) pada konstanta 0,488.
Secara parsial diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis
bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda (studi kasus pada
mahasiswa Universitas Negeri Semarang), dan untuk lebih jelas akan diperinci
sebagai berikut :
4.4.1 Pengaruh Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen.
Diferensiasi berbasis fungsi produk secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda dengan pengaruh yang paling besar
diantara variabel yang lain yaitu diferensiasi berbasis bentuk produk dan
diferensiasi berbasis atribut subjektif, dengan pengaruh yang diberikan sebesar
10,37%. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 69,34% responden menyatakan
diferensiasi berbasis fungsi produk yang diterapkan oleh motor Honda dalam
kategori baik, karena dari semua indikator yang digunakan dalam variabel
diferensiasi berbasis fungsi produk yaitu kecanggihan, kemudahan dan fitur
tambahan ketiganya dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena motor Honda
menerapkan diferensiasi dengan penggunaan teknologi yang belum pernah ada
atau digunakan pada motor merek lain di Indonesia seperti pada penggunaan
teknologi injeksi pada mesinnya yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan
pada mesin motor yang tidak menggunakan teknologi injeksi seperti konsumsi
bahan bakar yang lebih irit dan kemudahan perawatan mesin.
66
Honda juga mendiferensiasikan dirinya dengan penambahan fitur-fitur
tambahan yang juga tidak dimiliki pada motor merek lain seperti pengunci rem
tangan pada produk motor matic-nya sehingga pengemudi tidak perlu khawatir
saat parkir ditempat yang menanjak atau miring serta pengaman standar samping
yang juga terdapat pada produk motor matic-nya yang membuat mesin tidak akan
bisa dioperasikan sebelum standar diangkat, jadi fitur tambahan jenis ini juga
lebih memberikan keamanan bagi pengendara motor. Selain penggunaan
teknologi terbaru serta penambahan fitur tambahan, motor Honda juga
menawarkan berbagai kemudahan bagi pengendaranya seperti kemudahan
penggunaannya, handling motor yang lebih stabil serta kemudahan memahami
berbagai indikator pada motor. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa
masih ada sebagian kecil responden yang menyatakan tidak puas dengan fitur-
fitur tambahan yang diberikan oleh motor Honda karena motor Honda kurang
memberikan keamanan dari tindakan pencurian dengan tidak adanya alaram
kamanan serta desain kunci yang sederhana membuat motor Honda rawan
terhadap tindakan pencurian. Temuan dalam penelitian ini menguatkan pendapat
dari Zenithaml dan Bitner dalam Angelina Yuri (2008:34) kepuasan pelanggan
tehadap produk atau jasa secara signifikan dipengaruhi oleh evaluasi pelanggan
terhadap fitur produk atau jasa. Serta pendapat dari Ferdinand, 1991 dalam
Susetyo (2006:3) perusahaan biasanya mendiferensiasikan dirinya dengan
memusatkan perhatian pada atribut-atribut produk, baik dalam dimensi fungsi
produk maupun bentuk produk yang diarahkan untuk memperoleh konsumen dan
meningkatkan porsi pasar serta mematahkan pesaing.
67
4.4.2 Pengaruh Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen.
Diferensiasi berbasis bentuk produk secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda dengan pengaruh yang diberikan
sebesar 9,18%. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 72,92% responden
menyatakan diferensiasi berbasis produk yang diterapkan oleh motor Honda
dalam kategori baik, karena dari semua indikator yang digunakan dalam variabel
diferensiasi berbasis bentuk produk yaitu desain dan tampilan semua dalam
kategori baik. Hal ini dikarenakan motor Honda mendiferensiasikan dirinya
dengan membuat variasi warna cat yang menarik pada body motor, pembuatan
desain striping atau desain garis pada body yang lebih bervariasi sesuai dengan
selera konsumen serta tampilan body motor yang lebih ramping dan aerodinamis.
Dari hasil penelitian juga diketahui masih ada sebagian kecil responden yang
menyatakan tidak puas dengan variasi cat pada motor Honda serta penggunaan
variasi striping pada body motor karena selama ini penggunaan cat pada motor
Honda cenderung menggunakan warna-warna cat yang sederhana atau kombinasi
warna pada catnya juga masih sederhana serta striping atau desain garis pada body
motor Honda yang terlalu besar serhingga menutup sebagian besar body motor.
Temuan dalam penelitian ini menguatkan pendapat dari Ferdinand, 1991 dalam
Susetyo (2006:3) yang menyatakan perusahaan biasanya mendiferensiasikan
dirinya dengan memusatkan perhatian pada atribut-atribut produk, baik dalam
dimensi fungsi produk maupun bentuk produk yang diarahkan untuk memperoleh
konsumen dan meningkatkan porsi pasar serta mematahkan pesaing.
68
4.4.3 Pengaruh Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif Terhadap Kepuasan
Konsumen.
Diferensiasi berbasis atribut subjektif secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda dengan pengaruh yang diberikan
sebesar 6,81%. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 72,92% responden
menyatakan diferensiasi berbasis atribut subjektif yang diterapkan oleh motor
Honda dalam kategori baik, karena dari semua indikator yang digunakan dalam
variabel diferensiasi berbasis atribut yaitu periklanan, promosi penjualan dan
publisitas semua dam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan iklan motor
Honda di media cetak maupun elektronik dalam intensitas yang cukup tinggi serta
iklan tersebut telah mampu menarik perhatian dan minat konsumen untuk
membeli motor Honda. Promosi penjualan yang dilakukan oleh motor Honda
juga sudah baik dengan memberikan jaminan garansi pembelian seta pemberian
hadiah langsung pembelian yang juga mampu memberikan kepuasan bagi
konsumennya.
Selain melaui periklanan dan promosi penjualan, motor Honda juga
menerapkan publisitas yang sangat baik dengan selebaran-selebaran yang juga
mampu menarik minat konsumen. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui
ada sebagian kecil responden yang menyatakan tidak puas dengan promosi yang
dilakukan oleh motor Honda karena selama ini Honda jarang melakukan promosi
melalui kegiatan sosial ataupun menjadi sponsor pada suatu kegiatan olah raga
untuk menarik minat atau simpati dari konsumen. Temuan dalam penelitian ini
menguatkan pendapat yang dikemukakan oleh Reinhardt dalam Susetyo (2006:16)
69
yang menyatakan bahwa syarat lain keberhasilan diferensiasi adalah penyebaran
informasi. Serta didukung pendapat dari Stanton dalam Susetyo (2006:24) yang
menyatakan diferensiasi produk mencakup kegiatan mempromosikan perbedaan
yang ada antara produk perusahaan dengan prduk pesaingnya.
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa ketiga atribut diferensiasi yang
digunakan oleh Honda yaitu diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi
berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda. Tingkat
diferensiasi menyeluruh sebuah perusahaan merupakan nilai kumulatif keunikan
yang diciptakan perusahaan bagi konsumen diseluruh nilai rantainya dalam
memenuhi semua kriteria pembeli sehingga tercipta kepuasan konsumen. Secara
keseluruhan tujuan diferensiasi adalah untuk meningkatkan pembelian, kepuasan
atau loyalitas pelanggan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Porter (1993:120)
yang menyatakan penciptaan produk yang mempunyai keunikan tersendiri dari
produk pesaing dan sesuai dengan keinginan atau selera konsumen maka akan
tercipta suatu kepuasan konsumen. Serta didukung pendapat dari Adam dalam
Nooryana (2005: 8) yang menyatakan strategi diferensiasi adalah suatu metode
yang digunakan perusahaan-perusahaan yang bersaing untuk meningkatkan
kepuasan konsumen dengan memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih akurat.
Diferensiasi menyebabkan produk menjadi sesuatu yang unik sehingga dapat
memberikan kepuasan dan mampu menimbulkan loyalitas konsumen terhadap
suatu produk (Mac Millan dan Mc Grath, 1997 dalam Nooryana, 2005: 10).
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu
simpulan sebagai berikut :
1. Diferensiasi berbasis fungsi produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda.
2. Diferensiasi berbasis bentuk produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen pengguna motor Honda.
3. Diferensiasi berbasis atribut subjektif berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen pengguna motor Honda.
4. Secara simultan diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis
bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda.
5. Diferensiasi berbasis fungsi produk mempunyai pengaruh yang paling besar
terhadap kepuasan konsumen pengguna motor Honda, yang kemudian diikuti
oleh diferensiasi berbasis bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut
subjektif.
6. Dari semua diferensiasi yang diterapkan motor Honda yaitu diferensiasi
berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis bentuk produk dan diferensiasi
berbasis atribut subjektif menunjukkan bahwa kosumen merasa puas dengan
motor Honda, hal ini dapat dilihat dari semua indikator yang digunakan
dalam penelitian semua dalam kategori baik.
71
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Bagi perusahaan motor Honda.
a. Terkait variabel diferensiasi berbasis fungsi produk yang memberikan
pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen, maka bagi
perusahaan hendaknya tetap mempertahankan atau meningkatkan
penggunaan fitur-fitur tambahan seperti penggunaan pengaman kunci
motor dengan kode tertentu ataupun penambahan alaram keamanan untuk
memberikan keamanan motor dari tindakan pencurian.
b. Terkait variabel diferensiasi berbasis bentuk produk yang juga
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, pihak perusahaan hendaknya
menggunakan warna cat yang lebih bervariasi atau mengkombinasikan
beberapa warna untuk catnya serta penggunaan garis body atau striping
yang tidak terlalu besar sehingga tidak menutup sebagian besar body
motor.
c. Terkait variabel diferensiasi berbasis atribut subjektif meskipun
pengaruhnya paling kecil terhadap kepuasan konsumen dibandingkan
variabel yang lain, namun pihak perusahaan harus tetap mengefektifkan
kegiatan promosi seperti menjadi sponsor pada kegiatan olah raga ataupun
pada kegiatan sosial untuk menarik minat serta simpati dari konsumen.
72
2. Bagi peneliti selanjutnya.
Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh dari variabel independen
lain selain variabel diferensiasi berbasis fungsi produk, diferensiasi berbasis
bentuk produk dan diferensiasi berbasis atribut subjektif yang mempengaruhi
kepuasan konsumen pengguna motor Honda sebesar 54,1%, oleh karenanya
bagi peneliti yang ingin meneliti tentang kepuasan konsumen motor Honda
sekiranya dapat menambahkan variabel independen lain sepert brand image
dan lain-lain.
73
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Ferdinand, Augusty. 2000. Manajemen Pemasaran Sebuah Pendekatan Strategik.
Semarang : Program Magister Manajemen UNDIP Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Grant, Robert. M. 1997. Analisis Strategi Kontemporer. Konsep, Teknik dan
Aplikasi. Jakarta : Erlangga. Hitt, Michael A, R Duane Ireland, Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen
Strategis : Daya Saing dan Globalisasi Jilid I. Jakarta : Salemba Empat Indriantoro & Supomo. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Alfabeta.
Isrofiyah, Rini. 2005. Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Pembeli Rumah Dengan Lingkungan sebagai Variabel Moderating. Tesis UNDIP. Tidak dipublikasikan.
Komputer, Wahana. 2005. Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12.
Jakarta : Salemba Infotek. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Prenhallindo.
Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat
Maylina, Wenny. 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Terhadap Merek Pada Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi : Ventura, Vol.6 No.1, pp. 102
Nooryana, Dewi. 2005. Analisis Dampak Strategi Diferensiasi terhadap
Pembelian Rumah. Tesis UNDIP. Tidak dipublikasikan. Porter, Michael. 1993. Keunggulan Bersaing. Jakarta : Erlangga.
74
Raharjo, Novie. 2007. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Yang Berkaitan Dengan Strategi Diferensiasi Terhadap Kinerja Pasar Dalam Memenangkan Keunggulan Bersaing. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia
Rangkuti, Fredy. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Susetyo, Monica. 2006. Membangun Diferensiasi Produk yang Berhasil. Tesis UNDIP. Tidak dipublikasikan.
Suwarsono, Muhammad. 2002. Manajemen Strategik Konsep dan
Kasus.Yogyakarta : Alfabeta. SWA. 2004-2008. Indeks Customer Satisfaction Indonesia. Jakarta : Yayasan
Sembada Swakarsa. Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
_____________. 2002. Manajemen Jasa. Yogyakarta : ANDI.
_____________. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta : ANDI.
_____________. 2006. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yuri, Angelina. 2007. Segmenting, Targeting, Positioning dan Diferensiasi Hotel
Tugu. Angelina Blog.
75
Lampiran 1 : Angket Penelitian Kepada : Yth. Sdr/Sdri. Konsumen Motor Honda
Dengan hormat,
Dalam rangka pemenuhan tugas akhir kuliah yang berupa penyusunan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Pengguna Motor Honda (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang)”, maka saya mohon bantuan Saudara/Saudari
untuk mengisi angket guna memperoleh data tentang judul tersebut.
Jawaban yang diberikan Saudara/Saudari akan sangat membantu
keberhasilan penelitian yang saya lakukan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kesanggupan dan kejujuran Saudara/Saudari dalam menjawab
pertanyaan yang sudah saya buat. Saya sangat menghargai setiap jawaban yang
Saudara/Saudari berikan dan akan dijaga kerahasiannya, serta tidak akan
berpengaruh terhadap kedudukan dan status, karena hasil dari angket ini semata-
mata hanya untuk kepentingan penelitian.
Besar harapan saya, Saudara/Saudari dapat memberikan jawaban yang
sebenarnya, sehingga jawaban tersebut dapat kami gunakan untuk menganalisis
data yang tepat dan objektif.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kesediaan dan bantuan serta
partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Semarang, Desember 2008
Peneliti
76
Identitas Responden : No. Kuesioner : .......
Fakultas : □ FIP □ FT
□ FBS □ FIK
□ FIS □ FE
□ FMIPA □ FH
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Petunjuk Pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban dengan cara menyilang (X) pilihan jawaban yang
telah tersedia dan sesuai dengan pilihan Anda.
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1)
Kecanggihan
1. Motor Honda memiliki teknologi injeksi yang membuat konsumsi bahan
bakarnya menjadi lebih irit dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Teknologi injeksi membuat motor Honda bisa melaju lebih kencang
dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Motor Honda lebih lincah dalam bermanufer dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Kemudahan
4. Motor Honda memberikan kemudahan dalam pemakaiannya dibandingkan
motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
77
5. Mesin motor Honda lebih mudah dalam perawatannya dibandingkan motor
merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
6. Tombol-tombol pada stang kemudi motor Honda lebih mudah dipahami dan
dioperasikan dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Fitur Tambahan
7. Motor Honda menyediakan fitur tambahan berupa pengunci rem tangan pada
produk motor matic-nya yang tidak terdapat pada motor matic merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
8. Pengaman standard samping (mesin tidak dapat dioperasikan sebelum
standard samping diangkat) pada motor matic Honda membuat motor lebih
aman dikendarai dari pada motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2)
Desain
9. Motor Honda memiliki lebih banyak pilihan warna cat dibandingkan motor
merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
10. Striping atau desain garis pada body motor Honda lebih bervariasi
dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
78
Tampilan
11. Motor Honda memiliki body yang lebih ramping dibandingkan motor merek
lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
12. Motor Honda memiliki body yang lebih aerodinamis dibandingkan motor
merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3)
Periklanan
13. Iklan motor Honda lebih sering muncul di televisi ataupun pada media cetak
(surat kabar atau majalah) dibandingkan iklan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
14. Iklan motor Honda lebih menarik minat saya untuk membeli dibandingkan
iklan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Promosi Penjualan
15. Garansi pembelian yang diberikan pada setiap pembelian motor Honda
membuat konsumen tidak perlu khawatir membeli motor Honda dibandingkan
membeli motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
16. Hadiah langsung yang diberikan pada setiap pembelian motor Honda lebih
menarik dibandingkan hadiah langsung yang diberikan oleh motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
79
Publisitas
17. Dengan publisitas (melalui surat kabar dan majalah), saya menjadi lebih
mudah mendapatkan informasi tentang motor Honda dibandingkan motor
merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
18. Motor Honda lebih populer dibandingkan dengan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Kepuasan Konsumen (Y)
Konfirmasi Harapan
19. Saya merasa puas dengan produk motor Honda dibandingkan motor merek
lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
20. Desain motor Honda sesuai dengan keinginan saya dibandingkan motor merek
lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
21. Saya merasa puas dengan pilihan warna pada motor Honda dibandingkan
motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Minat Beli Ulang
22. Setelah memakai motor Honda, saya akan melakukan pembelian ulang produk
motor Honda (baru atapun bekas), bukan motor merek yang lain
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
80
Kesediaan Merekomendasi
23. Setelah puas memakai motor Honda, saya akan merekomendasikan kepada
orang lain untuk membeli motor Honda , bukan motor merek yang lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
24. Setelah puas memakai motor Honda, saya akan merekomendasikan kepada
keluarga saya untuk membeli motor Honda , bukan motor merek yang lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
Ketidakpuasan
25. Saya tidak pernah melayangkan keluhan selama menggunakan motor Honda
dibandingkan motor merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
26. Setelah puas memakai motor Honda, saya tidak akan beralih ke produk motor
merek lain.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
81
DATA PENSKORAN HASIL UJI COBA ANGKET PENELITIAN
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1) Jawaban Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2) Jawaban Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3) Jawaban Pertanyaan
Kepuasan Konsumen (Y) Jawaban Pertanyaan No.
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ 9 10 11 12 ∑ 13 14 15 16 17 18 ∑ 19 20 21 22 23 24 25 26 ∑ 1 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 2 3 3 3 22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 2 1 2 2 2 1 2 14 2 2 2 1 7 2 2 2 2 2 1 11 1 1 2 2 2 2 2 2 14 4 3 2 2 3 3 3 2 2 20 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 2 16 2 2 3 2 3 3 2 3 20 5 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 24 6 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 2 3 2 10 3 3 3 3 3 3 18 2 2 3 2 3 3 2 3 20 7 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 2 3 3 3 22 8 3 2 2 3 3 3 2 2 20 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 2 16 2 2 3 2 3 3 2 3 20 9 4 3 3 3 3 4 3 4 27 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 3 4 3 4 3 27 10 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 2 3 3 3 22 11 3 2 2 3 3 3 2 2 20 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 2 16 2 2 3 2 3 3 2 3 20 12 2 3 3 3 4 2 3 3 23 4 3 4 3 14 2 3 4 3 4 3 19 3 3 2 3 2 4 3 3 23 13 2 2 1 2 3 1 2 1 14 3 3 3 3 12 2 2 3 2 3 2 14 2 1 1 2 2 3 2 2 15 14 2 3 3 2 3 2 3 3 21 3 3 3 3 12 2 3 3 2 3 3 16 3 3 2 3 2 3 3 2 21 15 3 2 2 4 4 3 2 2 22 4 2 4 2 12 3 2 4 4 4 2 19 2 2 3 2 3 4 2 4 22 16 3 3 3 3 3 2 2 2 21 3 4 3 4 14 4 4 3 3 3 4 21 2 3 2 3 4 3 4 3 24 17 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 2 3 3 3 22 18 2 2 2 3 3 2 2 2 18 3 3 3 3 12 2 2 3 3 3 2 15 2 2 2 2 2 3 2 3 18 19 3 3 3 4 3 3 3 3 25 3 3 3 3 12 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 3 3 4 25 20 3 2 2 3 3 3 2 2 20 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 2 16 3 3 2 3 2 3 3 3 22 21 3 4 3 4 4 3 3 4 28 2 4 4 3 13 3 3 2 3 4 3 18 3 3 3 4 3 4 4 4 28 22 4 3 3 3 3 2 2 4 24 3 4 3 4 14 4 4 3 3 3 4 21 2 3 2 3 4 3 4 3 24 23 2 2 2 3 3 2 2 2 18 3 2 3 2 10 2 2 3 3 3 2 15 2 2 2 2 2 3 2 3 18 24 1 2 2 2 3 1 1 2 14 3 2 3 2 10 1 2 3 2 3 2 13 1 2 1 2 1 3 2 2 14 25 2 2 2 2 3 2 2 2 17 3 2 3 2 10 2 2 3 2 3 2 14 2 2 2 2 2 3 2 2 17 26 3 2 2 2 2 3 2 2 18 2 2 1 2 7 3 2 2 2 1 2 12 2 2 3 2 3 2 2 2 18 27 4 3 3 3 3 4 3 3 26 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 19 3 3 4 3 4 3 3 3 26 28 2 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 2 3 3 3 22 29 2 1 1 3 2 2 1 1 13 2 1 2 1 6 2 1 2 3 2 1 11 1 1 2 1 2 2 1 3 13 30 3 2 2 3 3 3 2 2 20 3 2 3 2 10 3 2 3 3 3 2 16 2 2 3 2 3 3 2 3 20
Lampiran 2 : Tabulasi Uji Coba Angket Penelitian
82
Lampiran 3 : Tabel Validitas dan Reliabilitas
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,870 ,871 8
Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00001 2,5667 ,72793 30VAR00002 2,5333 ,62881 30VAR00003 2,4333 ,67891 30VAR00004 2,9000 ,54772 30VAR00005 3,0000 ,45486 30VAR00006 2,4333 ,72793 30VAR00007 2,3667 ,66868 30VAR00008 2,5333 ,77608 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 18,2000 11,683 ,466 ,744 ,873VAR00002 18,2333 10,944 ,767 ,892 ,839VAR00003 18,3333 10,575 ,791 ,860 ,834VAR00004 17,8667 12,120 ,553 ,480 ,861VAR00005 17,7667 12,806 ,466 ,436 ,869VAR00006 18,3333 11,678 ,467 ,780 ,873VAR00007 18,4000 10,800 ,747 ,817 ,840VAR00008 18,2333 10,047 ,789 ,832 ,833
83
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,824 ,824 4
Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00009 2,9667 ,49013 30VAR00010 2,6333 ,76489 30VAR00011 3,0000 ,58722 30VAR00012 2,5667 ,77385 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00009 8,2000 3,476 ,498 ,805 ,840VAR00010 8,5333 2,326 ,735 ,957 ,737VAR00011 8,1667 3,040 ,606 ,750 ,797VAR00012 8,6000 2,179 ,809 ,957 ,695
84
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Variabel X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,825 ,830 6
Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00013 2,6333 ,76489 30VAR00014 2,5667 ,72793 30VAR00015 2,9667 ,49013 30VAR00016 2,9000 ,54772 30VAR00017 3,0000 ,58722 30VAR00018 2,5667 ,77385 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00013 14,0000 6,000 ,460 ,402 ,830VAR00014 14,0667 5,375 ,712 ,888 ,769VAR00015 13,6667 6,713 ,534 ,551 ,811VAR00016 13,7333 6,409 ,577 ,481 ,802VAR00017 13,6333 6,309 ,561 ,591 ,803VAR00018 14,0667 5,030 ,772 ,899 ,753
85
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Variabel Y Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,864 ,868 8
Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00019 2,3667 ,66868 30VAR00020 2,4333 ,67891 30VAR00021 2,4333 ,72793 30VAR00022 2,5333 ,62881 30VAR00023 2,6000 ,77013 30VAR00024 3,0000 ,45486 30VAR00025 2,6333 ,76489 30VAR00026 2,9000 ,54772 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00019 18,5333 10,809 ,724 ,844 ,835VAR00020 18,4667 10,464 ,800 ,869 ,826VAR00021 18,4667 11,775 ,427 ,804 ,871VAR00022 18,3667 10,792 ,787 ,955 ,829VAR00023 18,3000 11,390 ,472 ,865 ,867VAR00024 17,9000 12,714 ,468 ,437 ,863VAR00025 18,2667 10,133 ,764 ,957 ,829VAR00026 18,0000 12,069 ,544 ,489 ,856
86
DATA PENSKORAN ANGKET PENELITIAN
No. .
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1) Jawaban Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2) Jawaban
Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3) Jawaban Pertanyaan Kepuasan Konsumen (Y) Jawaban Pertanyaan
Res 1 2 3 ∑ 4 5 6 ∑ 7 8 ∑ ∑ 9 10 ∑ 11 12 ∑ ∑ 13 14 ∑ 15 16 ∑ 17 18 ∑ ∑ 19 20 21 ∑ 22 ∑ 23 24 ∑ 25 26 ∑ ∑ 1 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 6 22 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 2 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 24 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 3 9 3 3 3 3 6 3 3 6 24 3 2 2 1 5 2 2 2 6 1 2 3 14 2 2 4 2 1 3 7 2 2 4 2 2 4 2 1 3 11 1 1 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 14 4 3 2 2 7 3 3 3 9 2 2 4 20 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 2 2 3 7 2 2 3 3 6 2 3 5 20 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 24 3 3 6 3 3 6 12 3 3 6 3 3 6 3 3 6 18 3 3 3 9 3 3 3 3 6 3 3 6 24 6 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 6 22 3 2 5 3 2 5 10 3 3 6 3 3 6 3 3 6 18 2 2 3 7 2 2 3 3 6 2 3 5 20 7 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 6 22 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 8 3 2 2 7 3 3 3 9 2 2 4 20 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 2 2 3 7 2 2 3 3 6 2 3 5 20 9 4 3 3 10 3 3 4 10 3 4 7 27 4 4 8 4 4 8 16 4 4 8 4 4 8 4 4 8 24 3 3 4 10 3 3 4 3 7 4 3 7 27
10 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 6 22 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 11 3 2 2 7 3 3 3 9 2 2 4 20 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 2 2 3 7 2 2 3 3 6 2 3 5 20 12 2 3 3 8 3 4 2 9 3 3 6 23 4 3 7 4 3 7 14 2 3 5 4 3 7 4 3 7 19 3 3 2 8 3 3 2 4 6 3 3 6 23 13 2 2 1 5 2 3 1 6 2 1 3 14 3 3 6 3 3 6 12 2 2 4 3 2 5 3 2 5 14 2 1 1 4 2 2 2 3 5 2 2 4 15 14 2 3 3 8 2 3 2 7 3 3 6 21 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 2 5 3 3 6 16 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 2 5 21 15 3 2 2 7 4 4 3 11 2 2 4 22 4 2 6 4 2 6 12 3 2 5 4 4 8 4 2 6 19 2 2 3 7 2 2 3 4 7 2 4 6 22 16 3 3 3 9 3 3 2 8 2 2 4 21 3 4 7 3 4 7 14 4 4 8 3 3 6 3 4 7 21 2 3 2 7 3 3 4 3 7 4 3 7 24 17 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 6 22 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 18 2 2 2 6 3 3 2 8 2 2 4 18 3 3 6 3 3 6 12 2 2 4 3 3 6 3 2 5 15 2 2 2 6 2 2 2 3 5 2 3 5 18 19 3 3 3 9 4 3 3 10 3 3 6 25 3 3 6 3 3 6 12 3 3 6 3 4 7 3 3 6 19 3 3 3 9 3 3 3 3 6 3 4 7 25 20 3 2 2 7 3 3 3 9 2 2 4 20 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 21 3 4 3 10 4 4 3 11 3 4 7 28 2 4 6 4 3 7 13 3 3 6 2 3 5 4 3 7 18 3 3 3 9 4 4 3 4 7 4 4 8 28 22 4 3 3 10 3 3 2 8 2 4 6 24 3 4 7 3 4 7 14 4 4 8 3 3 6 3 4 7 21 2 3 2 7 3 3 4 3 7 4 3 7 24 23 2 2 2 6 3 3 2 8 2 2 4 18 3 2 5 3 2 5 10 2 2 4 3 3 6 3 2 5 15 2 2 2 6 2 2 2 3 5 2 3 5 18 24 1 2 2 5 2 3 1 6 1 2 3 14 3 2 5 3 2 5 10 1 2 3 3 2 5 3 2 5 13 1 2 1 4 2 2 1 3 4 2 2 4 14 25 2 2 2 6 2 3 2 7 2 2 4 17 3 2 5 3 2 5 10 2 2 4 3 2 5 3 2 5 14 2 2 2 6 2 2 2 3 5 2 2 4 17 26 3 2 2 7 2 2 3 7 2 2 4 18 2 2 4 1 2 3 7 3 2 5 2 2 4 1 2 3 12 2 2 3 7 2 2 3 2 5 2 2 4 18 27 4 3 3 10 3 3 4 10 3 3 6 26 3 3 6 3 3 6 12 4 3 7 3 3 6 3 3 6 19 3 3 4 10 3 3 4 3 7 3 3 6 26 28 2 3 3 8 2 3 2 7 3 3 6 21 3 3 6 3 3 6 12 2 3 5 3 3 6 3 3 6 17 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 29 2 1 1 4 3 2 3 8 1 1 2 14 2 1 3 2 1 3 6 2 1 3 2 3 5 2 1 3 11 1 1 2 4 1 1 2 2 4 1 3 4 13 30 3 2 2 7 3 3 2 8 2 2 4 19 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 2 2 3 7 2 2 3 3 6 2 3 5 20 31 3 2 2 7 2 3 4 9 3 4 7 23 2 3 5 2 3 5 10 4 3 7 4 3 7 2 3 5 19 3 4 3 10 4 4 3 4 7 3 4 7 28 32 2 3 3 8 4 2 3 9 3 3 6 23 2 3 5 3 3 6 11 3 3 6 3 4 7 3 4 7 20 3 3 2 8 3 3 2 3 5 3 3 6 22 33 2 2 2 6 2 2 3 7 2 2 4 17 2 2 4 2 2 4 8 3 2 5 2 3 5 3 3 6 16 1 2 3 6 3 3 2 3 5 2 2 4 18 34 2 3 3 8 4 3 4 11 3 3 6 25 3 2 5 3 3 6 11 4 3 7 3 3 6 2 2 4 17 2 2 4 8 3 3 3 4 7 3 3 6 24 35 3 4 2 9 4 3 4 11 3 3 6 26 3 3 6 2 4 6 12 4 3 7 3 4 7 3 3 6 20 3 3 3 9 4 4 3 4 7 3 3 6 26
Lampiran 4 : Tabulasi Hasil Penelitian
87
No. .
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1) Jawaban Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2) Jawaban
Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3) Jawaban Pertanyaan Kepuasan Konsumen (Y) Jawaban Pertanyaan
Res 1 2 3 ∑ 4 5 6 ∑ 7 8 ∑ ∑ 9 10 ∑ 11 12 ∑ ∑ 13 14 ∑ 15 16 ∑ 17 18 ∑ ∑ 19 20 21 ∑ 22 ∑ 23 24 ∑ 25 26 ∑ ∑ 36 3 4 3 10 4 3 4 11 3 4 7 28 3 3 6 3 2 5 11 4 3 7 4 4 8 3 3 6 21 3 3 2 8 2 2 3 4 7 3 4 7 24 37 2 3 2 7 3 2 4 9 4 3 7 23 3 3 6 2 2 4 10 4 4 8 3 4 7 3 4 7 22 3 3 3 9 3 3 2 4 6 4 3 7 25 38 2 3 2 7 4 2 3 9 2 3 5 21 3 2 5 2 3 5 10 3 2 5 3 4 7 4 3 7 19 2 2 3 7 2 2 2 3 5 2 3 5 19 39 3 2 3 8 4 4 4 12 4 4 8 28 4 2 6 3 4 7 13 4 4 8 4 3 7 3 3 6 21 3 3 4 10 3 3 4 4 8 4 4 8 29 40 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 6 22 2 3 5 2 3 5 10 3 3 6 3 4 7 4 4 8 21 3 3 2 8 3 3 3 3 6 3 3 6 23 41 2 3 2 7 3 3 4 10 4 4 8 25 2 4 6 3 4 7 13 3 2 5 2 4 6 3 4 7 18 3 4 3 10 4 4 4 3 7 3 4 7 28 42 2 3 3 8 3 2 4 9 2 4 6 23 4 3 7 3 2 5 12 4 2 6 4 3 7 4 3 7 20 4 3 3 10 3 3 3 2 5 2 4 6 24 43 2 2 2 6 2 2 4 8 2 3 5 19 2 2 4 2 3 5 9 3 2 5 3 2 5 2 2 4 14 2 2 2 6 3 3 3 2 5 2 2 4 18 44 3 2 3 8 3 1 3 7 4 2 6 21 2 2 4 3 2 5 9 2 3 5 2 2 4 4 2 6 15 1 2 2 5 2 2 3 1 4 1 2 3 14 45 3 3 2 8 4 3 3 10 3 2 5 23 2 2 4 3 2 5 9 4 4 8 3 3 6 4 4 8 22 2 2 2 6 2 2 3 2 5 2 2 4 17 46 3 3 3 9 2 3 3 8 3 2 5 22 3 2 5 2 3 5 10 3 4 7 3 2 5 3 3 6 18 3 2 2 7 2 2 2 3 5 2 2 4 18 47 3 3 2 8 2 4 3 9 3 3 6 23 4 3 7 2 3 5 12 3 2 5 4 3 7 4 3 7 19 4 3 3 10 3 3 3 4 7 3 3 6 26 48 3 2 2 7 3 3 4 10 3 3 6 23 2 3 5 2 4 6 11 2 3 5 3 2 5 2 3 5 15 2 3 3 8 2 2 3 2 5 3 3 6 21 49 4 2 3 9 4 3 2 9 3 3 6 24 2 2 4 1 3 4 8 3 4 7 3 4 7 3 4 7 21 2 1 1 4 3 3 2 3 5 1 1 2 14 50 2 3 2 7 3 2 3 8 2 3 5 20 3 2 5 2 3 5 10 3 2 5 4 4 8 3 3 6 19 3 2 2 7 3 3 3 2 5 2 2 4 19 51 2 4 3 9 4 2 4 10 3 4 7 26 2 3 5 2 2 4 9 3 4 7 3 4 7 4 4 8 22 3 2 2 7 2 2 3 4 7 3 4 7 23 52 4 3 3 10 2 4 3 9 4 3 7 26 2 3 5 3 3 6 11 3 3 6 2 3 5 2 3 5 16 2 3 3 8 4 4 2 3 5 3 3 6 23 53 2 2 2 6 3 3 2 8 2 2 4 18 2 2 4 2 3 5 9 2 3 5 3 2 5 3 3 6 16 2 2 2 6 2 2 2 3 5 2 2 4 17 54 2 2 3 7 2 2 2 6 4 2 6 19 3 2 5 3 3 6 11 1 2 3 2 3 5 3 3 6 14 2 3 3 8 4 4 3 4 7 3 3 6 25 55 2 2 3 7 2 3 3 8 4 4 8 23 3 2 5 4 2 6 11 3 3 6 2 3 5 2 3 5 16 3 4 2 9 4 4 3 4 7 3 3 6 26 56 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 6 21 3 4 7 3 4 7 14 3 2 5 4 2 6 4 3 7 18 3 4 3 10 4 4 3 4 7 3 4 7 28 57 4 3 2 9 3 4 3 10 4 3 7 26 2 3 5 3 3 6 11 3 4 7 4 3 7 3 3 6 20 2 3 2 7 3 3 2 4 6 4 3 7 23 58 2 3 2 7 4 3 2 9 2 3 5 21 3 2 5 3 4 7 12 3 3 6 4 4 8 3 4 7 21 2 3 2 7 4 4 2 3 5 2 3 5 21 59 2 2 1 5 3 3 4 10 3 4 7 22 4 3 7 2 3 5 12 2 1 3 3 2 5 3 4 7 15 3 2 3 8 4 4 4 4 8 4 4 8 28 60 3 2 2 7 3 4 4 11 3 3 6 24 2 3 5 3 2 5 10 3 3 6 3 4 7 2 4 6 19 3 2 2 7 3 3 3 3 6 3 3 6 22 61 2 3 2 7 2 3 4 9 4 4 8 24 2 4 6 4 3 7 13 2 4 6 3 3 6 4 3 7 19 2 3 2 7 3 3 3 4 7 4 4 8 25 62 2 3 3 8 3 2 3 8 2 3 5 21 3 4 7 3 4 7 14 3 3 6 4 3 7 3 4 7 20 2 3 3 8 3 3 2 4 6 2 4 6 23 63 2 2 2 6 3 3 2 8 3 3 6 20 3 2 5 3 2 5 10 2 3 5 3 3 6 2 3 5 16 2 2 2 6 2 2 2 4 6 2 3 5 19 64 3 2 3 8 3 2 3 8 3 3 6 22 3 4 7 3 4 7 14 3 3 6 3 2 5 3 3 6 17 3 2 3 8 3 3 1 3 4 4 2 6 21 65 3 2 4 9 2 2 3 7 2 3 5 21 3 2 5 3 2 5 10 4 4 8 3 4 7 4 3 7 22 3 3 2 8 4 4 3 3 6 3 2 5 23 66 3 4 3 10 4 4 2 10 4 3 7 27 2 2 4 2 1 3 7 3 4 7 3 4 7 4 3 7 21 3 3 3 9 2 2 3 3 6 3 2 5 22 67 2 3 3 8 3 4 3 10 3 3 6 24 3 4 7 3 3 6 13 3 3 6 2 4 6 3 3 6 18 3 3 2 8 2 2 4 3 7 3 3 6 23 68 3 2 3 8 4 4 4 12 3 4 7 27 3 4 7 3 3 6 13 3 3 6 3 3 6 4 4 8 20 3 2 2 7 3 3 3 4 7 3 3 6 23 69 4 3 2 9 3 3 2 8 3 4 7 24 2 2 4 2 1 3 7 4 4 8 2 3 5 4 3 7 20 4 2 3 9 4 4 3 2 5 3 3 6 24 70 2 3 3 8 2 3 4 9 2 4 6 23 3 2 5 4 3 7 12 2 3 5 3 4 7 3 3 6 18 2 3 2 7 3 3 2 3 5 2 3 5 20 71 3 2 4 9 3 3 3 9 4 3 7 25 4 3 7 3 3 6 13 3 3 6 3 3 6 2 2 4 16 2 3 3 8 3 3 3 2 5 3 3 6 22 72 2 3 2 7 3 4 3 10 3 4 7 24 2 3 5 4 3 7 12 3 4 7 4 3 7 3 3 6 20 3 3 3 9 3 3 3 3 6 3 3 6 24 73 2 2 2 6 2 3 3 8 2 3 5 19 2 2 4 3 3 6 10 2 2 4 3 1 4 2 1 3 11 2 2 1 5 2 2 2 2 4 1 2 3 14
88
No. .
Diferensiasi Berbasis Fungsi Produk (X1) Jawaban Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Bentuk Produk (X2) Jawaban
Pertanyaan
Diferensiasi Berbasis Atribut Subjektif (X3) Jawaban Pertanyaan Kepuasan Konsumen (Y) Jawaban Pertanyaan
Res 1 2 3 ∑ 4 5 6 ∑ 7 8 ∑ ∑ 9 10 ∑ 11 12 ∑ ∑ 13 14 ∑ 15 16 ∑ 17 18 ∑ ∑ 19 20 21 ∑ 22 ∑ 23 24 ∑ 25 26 ∑ ∑ 74 2 4 3 9 2 3 2 7 3 3 6 22 3 2 5 3 2 5 10 3 2 5 4 3 7 3 4 7 19 3 2 2 7 3 3 3 3 6 2 2 4 20 75 3 2 2 7 4 3 4 11 4 3 7 25 2 4 6 3 4 7 13 2 2 4 2 3 5 2 2 4 13 3 3 3 9 3 3 3 3 6 3 3 6 24 76 2 3 3 8 3 3 4 10 4 3 7 25 3 3 6 3 4 7 13 4 4 8 3 4 7 2 2 4 19 2 3 3 8 3 3 3 2 5 3 3 6 22 77 3 3 2 8 3 2 4 9 3 3 6 23 2 3 5 2 4 6 11 3 4 7 3 2 5 3 3 6 18 2 3 3 8 3 3 3 2 5 3 3 6 22 78 3 2 2 7 3 3 3 9 4 4 8 24 2 3 5 3 3 6 11 2 1 3 2 3 5 2 2 4 12 3 2 2 7 3 3 3 3 6 2 2 4 20 79 3 2 3 8 4 2 3 9 4 3 7 24 3 4 7 2 3 5 12 3 4 7 3 2 5 3 3 6 18 4 3 3 10 3 3 3 4 7 3 4 7 27 80 3 2 2 7 3 3 4 10 3 3 6 23 2 3 5 3 4 7 12 2 3 5 3 4 7 3 2 5 17 2 3 3 8 3 3 3 2 5 3 3 6 22 81 3 4 3 10 4 3 2 9 3 2 5 24 3 4 7 3 2 5 12 2 3 5 3 4 7 4 4 8 20 3 2 2 7 3 3 3 3 6 2 2 4 20 82 4 3 3 10 3 3 2 8 3 3 6 24 3 3 6 3 2 5 11 3 3 6 2 4 6 2 4 6 18 2 3 3 8 3 3 4 2 6 3 3 6 23 83 2 3 2 7 3 4 4 11 3 3 6 24 2 3 5 4 4 8 13 2 2 4 2 4 6 2 3 5 15 2 2 1 5 2 2 3 1 4 2 1 3 14 84 1 2 2 5 2 3 4 9 3 2 5 19 2 2 4 3 4 7 11 3 3 6 1 3 4 4 2 6 16 2 3 3 8 2 2 3 2 5 3 3 6 21 85 2 2 3 7 2 3 3 8 3 4 7 22 3 2 5 3 3 6 11 2 4 6 3 3 6 3 2 5 17 3 2 2 7 4 4 4 3 7 2 2 4 22 86 3 2 3 8 2 3 4 9 4 3 7 24 3 2 5 3 4 7 12 3 2 5 3 3 6 3 2 5 16 3 3 3 9 3 3 3 2 5 2 2 4 21 87 4 3 3 10 2 3 2 7 3 3 6 23 3 2 5 3 2 5 10 2 2 4 4 3 7 3 3 6 17 2 3 3 8 3 3 3 2 5 3 3 6 22 88 2 3 3 8 3 2 3 8 4 3 7 23 3 3 6 2 3 5 11 2 3 5 3 4 7 3 3 6 18 2 2 2 6 3 3 3 2 5 2 2 4 18 89 2 1 2 5 3 3 4 10 4 4 8 23 2 3 5 3 4 7 12 3 4 7 3 2 5 3 3 6 18 3 3 3 9 4 4 3 3 6 3 3 6 25 90 2 2 2 6 2 4 3 9 4 3 7 22 2 2 4 4 3 7 11 2 3 5 2 3 5 2 3 5 15 3 2 2 7 3 3 3 3 6 2 2 4 20 91 3 2 3 8 3 3 3 9 2 2 4 21 3 3 6 3 3 6 12 3 4 7 2 4 6 3 4 7 20 3 4 3 10 4 4 4 3 7 3 4 7 28 92 2 2 3 7 4 4 3 11 3 3 6 24 3 4 7 4 3 7 14 3 2 5 4 3 7 4 3 7 19 4 3 3 10 3 3 3 2 5 2 4 6 24 93 2 3 2 7 2 3 1 6 2 1 3 16 2 2 4 3 1 4 8 2 3 5 3 2 5 2 2 4 14 2 2 2 6 3 3 3 2 5 2 2 4 18 94 2 3 3 8 2 4 3 9 3 4 7 24 3 2 5 4 3 7 12 3 2 5 2 2 4 4 2 6 15 1 2 2 5 2 2 3 1 4 1 2 3 14 95 3 2 2 7 2 2 3 7 2 2 4 18 2 2 4 2 3 5 9 3 2 5 3 3 6 4 4 8 19 2 2 2 6 2 2 3 2 5 2 2 4 17 96 3 3 4 10 4 3 4 11 2 2 4 25 4 4 8 3 4 7 15 2 3 5 3 2 5 3 3 6 16 3 2 2 7 2 2 2 3 5 2 2 4 18 ∑ ## ## 551 2130 523 545 1068 538 576 566 1680 724 271 547 523 2065
89
Lampiran 5 : Tabel Distribusi Frekuensi
VAR00001
2 2,0 2,0 2,048 48,0 48,0 50,041 41,0 41,0 91,0
9 9,0 9,0 100,0100 100,0 100,0
1,002,003,004,00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 2 2,0 2,0 2,0 2,00
46 46,0 46,0 48,0
3,00
45 45,0 45,0 93,0
4,00
7 7,0 7,0 100,0
Valid
Total 100 100,0 100,0
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 4 4,0 4,0 4,0
2,00
45 45,0 45,0 49,0
3,00
48 48,0 48,0 97,0
4,00
3 3,0 3,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
90
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
28 28,0 28,0 29,0
3,00
49 49,0 49,0 78,0
4,00
22 22,0 22,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
20 20,0 20,0 21,0
3,00
63 63,0 63,0 84,0
4,00
16 16,0 16,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
29 29,0 29,0 32,0
3,00
40 40,0 40,0 72,0
4,00
28 28,0 28,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
91
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
29 29,0 29,0 32,0
3,00
49 49,0 49,0 81,0
4,00
19 19,0 19,0 100,0
Valid
Total
100 10,0 100,0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
26 26,0 26,0 29,0
3,00
51 51,0 51,0 80,0
4,00
20 20,0 20,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 2,00 36 36,0 36,0 36,0
3,00
55 55,0 55,0 91,0
4,00
9 9,0 9,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
92
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 2 2,0 2,0 2,0
2,00
42 42,0 42,0 44,0
3,00
38 38,0 38,0 82,0
4,00
18 18,0 18,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 2 2,0 2,0 2,0
2,00
23 23,0 23,0 25,0
3,00
63 63,0 63,0 88,0
4,00
12 12,0 12,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 5 5,0 5,0 5,0
2,00
29 29,0 29,0 34,0
3,00
45 45,0 45,0 79,0
4,00
21 21,0 21,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
93
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
35 35,0 35,0 38,0
3,00
47 47,0 47,0 85,0
4,00
15 15,0 15,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
32 32,0 32,0 35,0
3,00
43 43,0 43,0 78,0
4,00
22 22,0 22,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00015
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
19 19,0 19,0 20,0
3,00
61 61,0 61,0 81,0
4,00
19 19,0 19,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
94
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
21 21,0 21,0 22,0
3,00
50 50,0 50,0 72,0
4,00
28 28,0 28,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00017
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
20 20,0 20,0 21,0
3,00
56 56,0 56,0 77,0
4,00
23 23,0 23,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00018
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
25 25,0 25,0 28,0
3,00
51 51,0 51,0 79,0
4,00
21 21,0 21,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
95
VAR00019
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 6 6,0 6,0 6,0
2,00
42 42,0 42,0 48,0
3,00
46 46,0 46,0 94,0
4,00
6 6,0 6,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 5 5,0 5,0 5,0
2,00
40 40,0 40,0 45,0
3,00
50 50,0 50,0 95,0
4,00
5 5,0 5,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00021
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 6 6,0 6,0 6,0
2,00
46 46,0 46,0 52,0
3,00
44 44,0 44,0 96,0
4,00
4 4,0 4,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
96
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 1 1,0 1,0 1,0
2,00
31 31,0 31,0 32,0
3,00
53 53,0 53,0 85,0
4,00
15 15,0 15,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00023
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 2 2,0 2,0 2,0
2,00
30 30,0 30,0 32,0
3,00
57 57,0 57,0 89,0
4,00
11 11,0 11,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
24 24,0 24,0 27,0
3,00
51 51,0 51,0 78,0
4,00
22 22,0 22,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
97
VAR00025
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 6 6,0 6,0 6,0
2,00
38 38,0 38,0 44,0
3,00
46 46,0 46,0 90,0
4,00
10 10,0 10,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
VAR00026
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1,00 3 3,0 3,0 3,0
2,00
29 29,0 29,0 32,0
3,00
52 52,0 52,0 84,0
4,00
16 16,0 16,0 100,0
Valid
Total
100 100,0 100,0
98
Lampiran 6 : Tabel Regresi
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X3, X2, X1(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,678(a) ,459 ,441 2,81734 ,459 26,026 3 92 ,000 1,820a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 619,747 3 206,582 26,026 ,000(a) Residual 730,242 92 7,937 Total 1349,990 95
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) ,488 2,399 ,203 ,839 X1 ,409 ,125 ,335 3,257 ,002 ,603 ,322 ,250 ,557 1,797 X2 ,534 ,175 ,264 3,052 ,003 ,489 ,303 ,234 ,785 1,274 X3 ,344 ,132 ,247 2,597 ,011 ,519 ,261 ,199 ,652 1,534
a Dependent Variable: Y
99
Collinearity Diagnostics(a)
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index Variance Proportions
(Constant) X1 X2 X3 1 1 3,963 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 2 ,018 14,643 ,00 ,01 ,73 ,28 3 ,011 19,133 ,98 ,04 ,13 ,22 4 ,008 22,864 ,02 ,95 ,14 ,51
a Dependent Variable: Y Charts
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
25
Freq
uenc
y
Mean = -2.29E-16Std. Dev. = 0.984N = 96
Dependent Variable: Y
Histogram
100
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0Ex
pect
ed C
um P
rob
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot