pengaruh diferensiasi kualitas audit, kesulitan...

123
PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Meisya Magi Anisa NIM: 109082000080 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: phungxuyen

Post on 05-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN

KEUANGAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP

PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Periode 2008-2011)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Meisya Magi Anisa NIM: 109082000080

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,
Page 3: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,
Page 4: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,
Page 5: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,
Page 6: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Meisya Magi Anisa

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Mei 1991

3. Alamat : Jl. Lebak Bulus Raya 1 No. 45E Kel.

Lebak Bulus Kec. Cilandak, Jakarta Selatan

4. Telepon : 08568094485

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. MI Al-Hidayah Jakarta Tahun 1997-2003

2. SMP Negeri 86 Jakarta Tahun 2003-2006

3. SMK Negeri 20 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Bimbingan Belajar Gamma 88, 2008-2009

2. PT Astra Internasional Tbk, Magang (Juli 2009)

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. BEM Jurusan Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

2. Anggota Karang Taruna RW 01 Kel. Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Page 7: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

vi

V. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Talkshow Pemberantasan Korupsi Bersama KPK yang diselenggarakan

BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.

2. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif

Hidayatullah, “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.

3. Company Visit oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ke Bursa Efek Indonesia Dan Museum Bank Indonesia, 28 Desember

2010.

4. KEPANITIAAN

1. Accounting Sportakuler oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sebagai divisi secretariat, 2011.

2. Accounting Fair 2011 oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sebagai divisi konsumsi, 4-8 April 2011.

3. Santunan Yatim Piatu oleh Karang Taruna RW 01 Kel. Lebak Bulus

Jakarta Selatan, sebagai divisi acara, Agustus 2012.

4. Pentas Seni Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 68 oleh Karang

Taruna RW 01 Kel. Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebagai divisi acara,

Agustus 2013.

5. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Yosep M. Eddy

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Juli 1960

Page 8: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

vii

3. Ibu : Baryati

4. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Agustus 1963

5. Alamat : Jl. Lebak bulus Raya 1 No. 45E Kel. Lebak

Bulus, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan

6. Telepon : 081381626027

7. Anak Ke dari : 4 dari 4 bersaudara

Page 9: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

viii

ABSTRACT

THE EFFECTS OF THE DIFFERENTIATION OF AUDIT QUALITY, FINANCIAL DISTRESS AND AUDIT OPINION TO AUDIT SWITCHING

(Empirical Study on Manufacturing Companies that Listed at Indonesian Stock Exchange Period 2008-2011)

By

Meisya Magi Anisa

This research aimed to obtain empirical evidence of the differentiation of audit quality, financial distress and audit opinion to audit switching. This research was using samples of manufacturing industry. The company were listed on The Indonesian Stock Exchange in 2008-2011. Based on method purposive sampling, research samples total are 220 financial statements. Hypothesis in this research used logistic regression.

This research indicated that financial distress had significant influencing on the audit switching. Financial distress had significant value 0,002 below 0,05. The differentiation of audit quality did not have significant a value is 0,991 larger than 0,05 and audit opinion did not have significant a value is 0,996 larger than 0,05. The result is the differentiation of audit quality and audit opinion did not have significant influencing on the audit switching.

Keywords: the differentiation of audit quality, financial distress, audit opinion,

and audit switching.

Page 10: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

ix

ABSTRAK

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

Oleh

Meisya Magi Anisa

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris dari diferensiasi kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan dan opini audit terhadap pergantian kantor akuntan publik. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 220 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi logistik.

Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik. Kesulitan keuangan perusahaan memiliki nilai signifikan 0,002 berada di bawah 0,05. Sedangkan diferensiasi kualitas audit tidak berpengaruh signifikan dengan nilai sebesar 0,991 lebih besar dari 0,05 dan opini audit tidak berpengaruh signifikan dengan nilai sebesar 0,996 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diferensiasi kualitas audit dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik. Kata kunci: diferensiasi kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan, opini

audit, pergantian kantor akuntan publik.

Page 11: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang telah memberikan karunia serta rahmatNya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa penulis

haturkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang menjadi

pembimbing bagi umat untuk menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun guna

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan, doa dan semanangat

yang telah dicurahkan bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam proses penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Ayahanda Yosep dan Ibunda Baryati, terimakasih atas segala doa, semangat,

kasih sayang dan cintanya yang tak pernah lelah diberikan kepada penulis,

semoga ananda semakin mampu menjadi anak yang membanggakan buat

ayahanda dan ibunda.

2. Kakak-kakak tercinta, Riyadi Yuliarto Dyat, Dikhir Marsali Dyat dan Dilla

Magi Isa Dyat, walaupun suka dibuat jengkel, tapi kalian adalah anugerah

yang telah diberikan Allah SWT.

3. Keluarga besar dari pihak ayah maupun ibu yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terimakasih atas segala doa dan dukungannya.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 12: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xi

7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I.

Terimakasih telah bersedia untuk meluangkan waktu, berbagi ilmu dan

pengalaman, membimbing dan mengarahkan selama proses penyusunan

skripsi ini, terimakasih banyak Pak. Semoga keberkahan selalu menyertai

Bapak sekeluarga

8. Ibu Wilda Farah, SE., MSi., Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi II.

Terimakasih atas kerendahan hatinya dalam membimbing penulis untuk

menyusun skripsi ini, terimakasih telah meluangkan waktu, berbagi ilmu,

pengalaman dan pengarahan. Terimakasih banyak Kak, semoga kakak

semakin sukses

9. Seluruh Dosen yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan

karyawan UIN syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

10. Lizarudin Arbi, teman baik yang selalu memberikan semangat dan doanya.

Terimakasih ya, semoga kita sama-sama menjadi orang yang sukses.

11. Wahyuni (teteh), teman terbaikku semasa kuliah dari awal masuk UIN.

Yang sabar dan baik hati. Semoga silaturahmi kita selalu terjalin dengan

baik walaupun kita sudah tidak satu kampus lagi.

12. Karina Aningdita Pratiwi, terimakasih ya sudah mau meluangkan waktunya,

berbagi pengalamannya, sabar dalam membantu proses menyusun skripsi

ini.

13. Dwi Rahmawati Putri, Nabila Meidianti Tatyana, Anistya Hardini, Syauffa

Pratiwi, Dini Utami, Desyani Safitri, terimakasih ya untuk doa dan

dukungannya bagi penulis, semoga silaturahmi kita tidak terputus.

14. Teman seperjuangan Reni Anggraini, Melina Ernomo, Dellia Eka

Rizkiyana, terimakasih ya buat doa dan semangatnya, semangat terus ya

buat kita.

15. Teman-teman akuntansi kelas B angkatan 2009, terimakasih semuanya.

16. Teman-teman Fakultas Ekonomi angkatan 2009, khususnya jurusan

akuntansi semoga apa yang sudah kita dapat di bangku kuliah dapat berguna

dan bermanfaat bagi orang banyak di luar sana.

Page 13: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xii

17. Teman-teman sepermainan yang baik hati, Jenny, Tiena, Nunung,

Maryanah, Azis, terimakasih ya untuk doa dan dukungan yang tertuju untuk

penulis

18. Seniorku Fakhdian Pamungkas, Nadiyya Hayatunnufus, Mochammad Idris

dan yang lain, terimakasih untuk berbagi pengalamannya

19. Juniorku Nindy, Dwi dan yang lainnya, terimakasih ya untuk doa-doanya

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Agustus 2013

Meisya Magi Anisa

Page 14: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................. i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................. iv

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................... v

Abstract ............................................................................................. viii

Abstrak ............................................................................................. ix

Kata Pengantar ................................................................................ x

Daftar Isi .......................................................................................... xiii

Daftar Tabel ..................................................................................... xvii

Daftar Gambar ................................................................................ xviii

Daftar Lampiran .............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................. 13

C. Tujuan Penelitian ................................................. 13

D. Manfaat Penelitian ............................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………. 16

A. Tinjauan Literatur ................................................. 16

1. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing) ..... 16

2. Jenis-jenis Audit .............................................. 20

a. Audit Laporan Keuangan .......................... 20

b. Audit Kepatuhan....................................... 20

c. Audit Operasional ..................................... 21

3. Standar Auditing .............................................. 21

a. Standar Umum .......................................... 21

b. Standar Pekerjaan Lapangan ...................... 22

c. Standar Pelaporan ...................................... 22

Page 15: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xiv

4. Diferensiasi Kualitas Audit.............................. 23

5. Kesulitan Keuangan Perusahaan ...................... 28

a. Pengertian Kesulitan Keuangan ................. 28

b. Faktor-faktor Penyebab Financial Distress 29

c. Akibat Financial Distress .......................... 31

d. Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi

Financial Distress ..................................... 32

6. Opini Audit ..................................................... 34

a. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian ........... 36

b. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan

Bahasa Penjelas ......................................... 37

c. Pendapat Wajar dengan Pengecualian ........ 38

d. Pendapat Tidak Wajar ............................... 39

e. Pendapat Tidak Memberikan Pendapat ...... 40

7. Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) ....... 41

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis 45

1. Diferensiasi Kualitas Audit dengan Pergantian

Kantor Akuntan Publik (KAP)......................... 45

2. Kesulitan Keuangan Peusahaan dengan Pergantian

Kantor Akuntan Publik .................................... 47

3. Opini Audit dengan Pergantian Kantor Akuntan

Publik.............................................................. 48

C. Hasil Penelitian Terdahulu .................................... 49

D. Kerangka Pemikiran .............................................. 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………… 54

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 54

B. Metode Penentuan Sampel .................................... 54

C. Metode Pengumpulan Data ................................... 56

D. Metode Analisis Data ............................................ 57

1. Pengertian Regresi Logistik ............................. 57

2. Tahapan Regresi Logistik ................................ 57

Page 16: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xv

a. Menilai Kelayakan Model Regresi ............. 57

1) Uji Statistik -2 Log Likelihood ............. 58

2) Uji Statistik Cox and Snell’s

R Square .............................................. 59

3) Uji Statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test ............................ 59

4) Matriks Klasifikasi .............................. 60

b. Pengujian Hipotesis……………………… 60

E. Operasional Variabel Penelitian ............................ 61

1. Pergantian Kantor Akuntan Publik .................. 62

2. Diferensiasi Kualitas Audit.............................. 62

3. Kesulitan Keuangan Perusahaan ...................... 62

4. Opini Audit ..................................................... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........... 64

1. Deskripsi Objek Penelitian .............................. 64

2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................ 67

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ......................... 69

1. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .......................... 69

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan

Model ........................................................ 70

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................ 73

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ........... 74

d. Hasil Matriks Klasifikasi ........................... 75

e. Hasil Uji Regresi Logistik ......................... 76

1) Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit

terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik 77

2) Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan

terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik 79

3) Pengaruh Opini Audit terhadap

Pergantian Kantor Akuntan Publik ....... 81

Page 17: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xvi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................... 84

B. Implikasi ............................................................... 85

C. Keterbatasan ......................................................... 87

D. Saran ..................................................................... 88

Daftar Pustaka ................................................................................. 89

Lampiran-lampiran ......................................................................... 93

Page 18: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.......................................................... 49

3.1 Operasionalisasi Variabel Dan Pengukuran................................ 63

4.1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria………………... 66

4.2 Sampel Penelitian……………………………………………… 67

4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha………………….. 69

4.4 Menilai Keseluruhan Model………………………………….. 71

4.5 Iteration History 1……………………………………………. 72

4.6 Koefisiensi Determinasi……………………………………… 73

4.7 Menguji Kelayakan Model Regresi………………………….. 74

4.8 Matriks Klasifikasi…………………………………………… 75

4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi logistik......................................... 76

4.10 Ringkasan Hasil Penelitian....................................................... 83

Page 19: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran...................................................... 53

Page 20: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Sampel.................................................................................. 93

2 Hasil Output SPSS........................................................................ 100

Page 21: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai pihak ketiga yang

independen. Hal ini penting karena jika tidak diaudit, ada kemungkinan

bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang

disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang

belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut (Agoes, 2008:8).

Untuk menjaga kepercayaan publik dalam fungsi audit dan untuk

melindungi objektivitas auditor, melalui serangkaian ketentuan, profesi

auditor dilarang memiliki hubungan pribadi dengan klien mereka yang

dapat menimbulkan konflik kepentingan potensial (Divianto 2011:155).

Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor

independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik.

Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa

independensi sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan

masyarakat dapat juga menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh

mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi

sikap independen tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus

secara intelektual jujur. Untuk diakui pihak lain sebagai orang yang

Page 22: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

2

independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan

tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya, apakah itu

manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. (IAPI,2011:220.1)

Profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode Etik Profesi

Akuntan Publik, agar anggota profesi menjaga dirinya dari kehilangan

persepsi independensi dari masyarakat. Anggapan masyarakat terhadap

independensi auditor ditekankan disini karena independensi secara intrisik

merupakan masalah mutu pribadi, bukan merupakan suatu aturan yang

dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif. Sepanjang persepsi

independensi ini dimasukkan ke dalam kode etik. Hal ini akan mengikat

auditor independen menurut ketentuan profesi. (IAPI, 2011:220.2)

Perkembangan profesi akuntan publik semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya kebutuhan akan jasa audit. Bertambahnya jumlah

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi dapat menimbulkan

persaingan antara KAP yang satu dengan lainnya, sehingga

memungkinkan perusahaan untuk berpindah dari satu KAP ke KAP lain.

Pergantian auditor bisa bersifat mandatory (wajib) dan bisa juga bersifat

voluntary (sukarela). Pergantian mandatory (wajib) dilakukan karena ada

peraturan pemerintah yang mengatur tentang kewajiban rotasi auditor. Jika

pergantian secara voluntary (sukarela), maka faktor-faktor penyebab dapat

berasal dari sisi klien (misalnya kesulitan keuangan, manajemen yang

gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering, dan sebagainya) dan

dari sisi auditor (misalnya fee audit, kualitas audit, dan sebagainya).

Page 23: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

3

Seiring dengan banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang

dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan

lain-lain yang pada akhirnya bangkrut, menyebabkan profesi akuntan

publik banyak mendapat kritikan. Kasus bangkrutnya perusahaan energi

Enron merupakan salah satu contoh terjadinya kegagalan auditor untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

usahanya. Kebangkrutan perusahaan Enron terjadi karena adanya skandal

akuntansi yang melibatkan pihak manajemen dan auditor eksternal

perusahaan. Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen dipersalahkan

sebagai penyebab terjadinya kebangkrutan Enron dan divonis pihak

pengadilan karena melakukan mark up pendapatan dan menyembunyikan

hutang lewat business partnership (Ayu, 2011:4).

Kasus Enron mulai terungkap pada Desember 2001 dan terus

berkembang sampai tahun 2002. Enron dicurigai telah menggelembungkan

(mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya

sejumlah US$ 1,2 miliar. Menggelembungkan nilai pendapatan dan

menyembunyikan utang senilai itu tentulah tidak bisa dilakukan oleh

sembarang orang, diperlukan keahlian yang tinggi dari para profesional

yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka,

sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak

tetap mencorong. Dengan kata lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat

tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum,

dan auditornya, dimana KAP Arthur Andersen yang menjadi auditor dari

Page 24: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

4

Enron. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar

saham tetap diminati oleh para investor (Said, 2002).

Di Indonesia, Kimia Farma sempat tidak mendapatkan kepercayaan

dari pemiliksaham terbesarnya sendiri. Setelah dilakukan audit ulang,

ternyata laporan keuangan yang telah diaudit menyajikan jumlah total

penjualan yang overstated. Selain Kimia Farma, terdapat pula kasus

Telkom tentang tidak diakuinya KAP Eddy Pianto oleh SEC (Securities

Exchange Comission), dimana SEC sebagai pemegang otoritas pasar

modal di Amerika Serikat tentu memiliki alasan khusus mengapa mereka

tidak mengakui keberadaan KAP Eddy Pianto. Hal tersebut bisa saja

terkait dengan kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor

masih diragukan oleh SEC, dimana kompetensi dan independensi

merupakan dua karakteristik sekaligus yang harus dimiliki oleh auditor.

Selanjutnya kasus yang terjadi pada sejumlah perusahaan terbuka Grup

Bakrie mengenai kisruh laporan keuangan. Dimana tujuh perusahaan yang

termasuk dalam perusahaan terbuka Grup Bakrie diantaranya adalah

Bakrie Sumatra Plantation, Energi Mega Persada, Bumi Resources, Bakrie

Telecom, Bakrieland Development, Darma Henwa dan Benakat Petroleum

Energy. Keributan bermula dari adanya dana triliunan rupiah di ketujuh

perusahaan itu yang pencatatannya diduga bermasalah. Dalam laporan

keuangan kuartal pertama mereka menyebutkan mempunyai dana deposito

sekitar Rp 6,8 triliun di Bank Capital Indonesia. Padahal, seluruh dana

nasabah di bank swasta tersebut hanya sebesar Rp 2,7 triliun. Itulah yang

Page 25: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

5

memunculkan berbagai spekulasi tidak sedap. Sorotan terutama

ditunjukkan kepada dua perusahaan Grup Bakrie yaitu Bakrie Sumatra

Plantation Dan Energi Mega Persada dengan kepemilikan deposito Rp 4,6

triliun.

Skandal akuntansi yang terjadi menyebabkan lahirnya The Sarbanes-

Oxley Act (SOX) tahun 2002. Pesan ini digunakan oleh banyak negara

untuk memperbaiki struktur pengawasan terhadap KAP dengan

menerapkan rotasi KAP maupun auditor (Suparlan dan Andayani, 2010:2).

Berikut ini adalah beberapa provisi dari The Sarbanes-Oxley Act (SOX):

1. Perusahaan publik harus menerbitkan laporan pengendalian internal,

dan auditor luar harus mengevaluasi pengendalian internal klien.

2. Sebuah badan baru, Public Company Accounting Oversight Board,

mengawasi pekerjaan auditor perusahaan publik.

3. Kantor akuntan tidak boleh mengaudit klien publik sekaligus

menyediakan jasa konsultasi tertentu kepada klien yang sama.

4. Hukuman yang berat menunggu para pelanggar 25 tahun penjara untuk

penipuan sekuritas; 20 tahun bagi eksekutif yang melakukan sumpah

palsu.

Selain itu, peraturan mengenai jasa audit juga terdapat dalam

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

359/KMK.06/2003 Pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik” (perubahan atas

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002). Peraturan ini

menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari

Page 26: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

6

suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya

disebut KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan

oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku

berturut-turut. Jika perusahaan mengganti KAP-nya yang telah mengaudit

selama lima tahun, hal itu tidak akan menimbulkan pertanyaan karena

bersifat wajib (mandatory). Jadi, yang biasanya menjadi masalah apabila

pergantian KAP bersifat voluntary, yaitu atas keinginan perusahaan sendiri

di luar aturan dari Menteri Keuangan.

Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008

tentang “Jasa Akuntan Publik”. Perubahan yang dilakukan diantaranya

adalah, pertama, pemberian jasa audit umum menjadi enam tahun berturut-

turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh akuntan publik

kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan

kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun

buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3 ayat 2

dan 3).

Dan pada tahun 2011, pemerintah memperbaharui peraturan tersebut

dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang akuntan

publik. Dijelaskan dalam pemberian jasa audit oleh akuntan publik dan/

atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku

yang berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu (pasal 4

ayat1). Ketentuan mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas

Page 27: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

7

informasi keuangan historis diatur dalam peraturan pemerintah (pasal 4

ayat 2) yang menjelaskan mengenai jumlah tahun buku berturut-turut,

jenis industri, perusahaan publik atau privat, dan sanksi administrasi untuk

menjaga independensi akuntan publik dan/ atau KAP. Dengan adanya

peraturan tersebut diharapkan dapat memberikan independensi auditor

sehingga kualitas audit menjadi lebih tinggi.

Ketika KAP hanya memiliki beberapa personel yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang relevan sebagai rekan perikatan atau

personel KAP yang bertanggung jawab atas pengendalian mutu perikatan

dalam audit laporan keuangan emiten, rotasi mungkin bukan merupakan

pencegahan yang tepat. Dalam hal ini, KAP harus menerapkan

pencegahan yang lain umtuk mengurangi ancaman tersebut ke tingkat

yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain

melibatkan Praktisi lainnya yang bukan merupakan anggota tim assurance

untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau untuk

memberikan saran yang diperlukan. Praktisi lainnya tersebut dapat

merupakan seorang individu dalam KAP yang tidak terkait dengan tim

assurance maupun seorang individu dari luar KAP. (IAPI,2011:75)

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi

oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Semakin banyak

perusahaan publik, semakin banyak pula jasa Akuntan Publik yang

dibutuhkan. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik (KAP) saling

bersaing untuk mendapatkan klien (perusahaan) dengan berusaha

Page 28: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

8

memberikan jasa audit sebaik mungkin. Dengan banyaknya KAP yang ada

saat ini, perusahaan pun mempunyai pilihan untuk tetap menggunakan

KAP yang sama atau melakukan pergantian KAP (auditor switch).

(Divianto 2011:153).

Menurut Kawijaya dan Juniarti (2002:94) keinginan KAP agar tetap

dapat eksis dalam persaingan, berpeluang untuk menghalangi obyektifitas

KAP yang selanjutnya akan mempengaruhi pula independensinya dalam

melaksanakan tugas auditnya.

Kualitas auditor yang dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan

audit akan menentukan kredibilitas laporan keuangan auditan. Tiap-tiap

KAP memiliki perbedaan kualitas dalam memberikan jasa audit berkaitan

dengan tingkat kompetensi dan kredibilitas, dalam hal ini disebut

diferensiasi kualitas audit yang bisa diamati melalui investasi KAP dalam

reputasi brand-name (the Big dan Non Big). Fenomena pergantian KAP

telah ditemukan memiliki implikasi terhadap kredibilitas nilai laporan

keuangan dan biaya monitoring aktivitas manajemen (Sinarwati, 2010:1).

Selain itu, masalah opini audit dapat menjadi pemicu pergantian KAP.

Kondisi ini muncul saat perusahaan klien atau akuntan publik tidak setuju

dengan opini audit sebelumnya atau yang akan datang. Permasalahan ini

dapat memicu salah satu pihak untuk memisahkan diri. Secara umum,

auditee tentunya menginginkan laporan keuangannya mendapat opini

wajar tanpa pengecualian dari KAP yang disewanya. Karena pendapat

wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan akan berpengaruh besar

Page 29: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

9

terhadap kelangsungan hidup (going concern) perusahaan serta penyedia

dana, terlebih bagi perusahaan yang go public. Di sisi lain, akuntan publik

ingin berlaku profesional sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum dan standar profesional akuntan publik, sehingga apabila ada

kondisi yang tidak sesuai dengan standar dalam pengauditan dapat

menimbulkan konflik.

Dan salah satu alasan kuat perpindahan auditor adalah adanya

dorongan yang pada perusahaan yang terancam bangkrut untuk mengganti

auditornya (Damayanti dan Sudarma, 2008:6). Ketidakpastian bisnis pada

perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut (mempunyai kesulitan

keuangan) menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan berpindah

KAP. Pergantian KAP juga dapat disebabkan karena perusahaan tidak

dapat memenuhi biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang

mengauditnya karena sedang menurunnya kondisi keuangan perusahaan

(Sulistiarini dan Sudarno, 2012:3).

Hudaib dan Cooke (2005) juga menyatakan bahwa perusahaan dengan

tekanan finansial cenderung untuk mengganti KAP dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih sehat.

Pengujian atas pengaruh kualitas audit terhadap pergantian KAP telah

dilakukan oleh Nagy (2005) menyebutkan perusahaan akan mencari KAP

yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan keuangan perusahaan.

Bewley et. al (2008) mendapatkan perusahaan tidak membuat keputusan

cepat untuk mengganti auditor, karena perusahaan melihat waktu yang

Page 30: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

10

tepat untuk mendapatkan sinyal yang baik, terkait dengan kualitas

pelaporan keuangan yang tinggi. Lin et al. (2009) dan Romanus et al.

(2008) menyebutkan perusahaan yang berganti auditor ke auditor yang

memiliki KAP lebih besar bisa memberikan sinyal yang lebih tinggi atas

laba.

Pengujian atas kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian

KAP telah dilakukan oleh Scwartz dan Soo dalam Sinarwati (2009)

menyatakan bahwa perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah

auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut. Hal ini konsisten dengan

hasil penelitian Sinarwati (2009) yang menemukan bahwa kesulitan

keuangan secara signifikan mempengaruhi perusahaan yang terancam

bangkrut untuk berpindah KAP. Mardiyah (2002) dalam Damayanti dan

Sudarma (2008) menyatakan bahwa kesulitan keuangan merupakan faktor

yang mempengaruhi perusahaan berpindah KAP.

Pengujian atas pengaruh opini audit terhadap pergantian KAP telah

dilakukan oleh Calderon dan Ofobike (2008), hasilnya adalah opini audit

berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP. Akan tetapi penelitian

yang sudah dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008), Wijayanti

(2010) serta Wijayani dan Januarti (2011) di Indonesia menunjukkan hasil

yang berlawanan, opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

pergantian KAP.

Page 31: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

11

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Arezoo et al (2011), namun terdapat perbedaan yang diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih

membahas mengenai pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) secara

voluntary (sukarela) yang penyebabnya berasal dari sisi klien yaitu

kesulitan keuangan perusahaan maupun dari sisi auditor yaitu kualitas

audit dan opini audit yang diperoleh dari penelitian Nasser et. al.,

(2006), Nagy (2005), Maharani dan Bambang (2008), Sinarwati

(2010), Calderon dan Ofobike (2008). Penelitian sebelumnya

membahas pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan

klien, ukuran KAP, financial distress dan audit fee terhadap auditor

switching. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti menghilangkan

variabel pergantian manajemen ukuran perusahaan klien dan audit fee

karena hasil penelitian terdahulu masih beragam.

2. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011.

Sedangkan, populasi dari penelitian sebelumnya adalah perusahaan

yang terdaftar di Tehran Stock Exchange (TSE) di Iran tahun 2003-

2007.

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan

manufaktur go public, merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia yang

terdaftar selama periode tahun 2008-2011. Alasan penggunaan data empat

Page 32: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

12

tahun mulai tahun 2008-2011 adalah karena tahun 2008-2011 merupakan

data perusahaan yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi

keuangan perusahaan sebelum rotasi audit dilakukan sesuai dengan

Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang akuntan publik. Dijelaskan

dalam pemberian jasa audit oleh akuntan publik dan/ atau KAP atas

informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku yang berturut-

turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu (pasal 4 ayat1). Ketentuan

mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan

historis diatur dalam peraturan pemerintah (pasal 4 ayat 2) yang

menjelaskan mengenai jumlah tahun buku berturut-turut, jenis industri,

perusahaan publik atau privat, dan sanksi administrasi untuk menjaga

independensi akuntan publik dan/ atau KAP. Pemilihan satu jenis industri

bertujuan untuk menghindari adanya resiko bisnis yang mungkin terjadi

antara jenis industri yang berbeda. Peneliti memilih industri manufaktur

karena industri manufaktur bersifat heterogen dan terdapat berbagai jenis

perusahaan dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Selain itu

industri manufaktur juga memiliki populasi terbesar.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian karena diferensiasi kualitas audit, kesulitan

keuangan perusahaan dan opini audit sering kali mempengaruhi keinginan

klien untuk tetap atau berpindah KAP. Berdasarkan hal tersebut, maka

peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Diferensiasi

Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaandan Opini Audit

Page 33: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

13

Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011).”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini difokuskan pada

permasalahan mengenai:

1. Apakah diferensiasi kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap

pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur?

2. Apakah kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan

manufaktur?

3. Apakah opini audit berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor

akuntan publik pada perusahaan manufaktur?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh signifikan atas

faktor diferensiasi kualitas audit terhadap pergantian kantor akuntan

publik pada perusahaan manufaktur.

2. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh signifikan atas

faktor kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian kantor

akuntan publik pada perusahaan manufaktur.

Page 34: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

14

3. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh signifikan atas

faktor opini audit terhadap pergantian kantor akuntan publik pada

perusahaan manufaktur.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai

berikut:

1. Manfaat Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan referensi penelitian mengenai pandangan dan

wawasan terhadap pengembangan pengauditan khususnya mengenai

pergantian kantor akuntan publik perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil penelitian ini nantinya

dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya. Selain itu,

hasil penelitian ini diharapkan dapat mengonfirmasi hasil-hasil

penelitian sebelumnya mengenai opini pergantian kantor akuntan

publik yang masih belum konsisten.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Auditor Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

alasan-alasan dibalik pergantian kantor akuntan publik yang

dilakukan oleh perusahaan.

Page 35: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

15

b. Bagi Investor dan Calon investor

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi pada suatu perusahaan yang

mempunyai kinerja tertentu berdasarkan laporan audit.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi

dan informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya

mengenai pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP).

Page 36: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing)

Auditing menurut Arenset. al (2010:15) adalah sebagai berikut:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.

Auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai

informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara

informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus

dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Sedangkan definisi auditing menurut Boynton dan Johnson

(2006:6) yang berasal dari The Report of the Committee on Basic

Auditing Concepts of the American Accounting Association

(Accounting Review, Vol 47) adalah sebagai berikut:

“A Systematic process of objectively obtaining and evaluating regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested users”

Dikutip dari Halim (2008:1), Auditing Practices Commite (APC)

mengemukakan definisi auditing sebagai berikut:

“An audit is the independent examination of,and expression of opinion on, the financial statement of enterprise by an appointed in pursuance of that appointment and in compliance with any relevant statuory obligation”.

Page 37: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

17

Auditing adalah pemeriksaan independen dan ekspresi pendapat

laporan keuangan perusahan oleh pengerjaan yang ditunjuk dan sesuai

dengan kewajiban peraturan perundang-undangan yang relevan.

Sedangkan menurut Miller and Bailley dalam Halim (2008:1):

“An audit is a method review and objective examination of an item. Including the verification of specific information as determined by the auditor or as established by general practice. Generally, the purpose of an audit is to express an opinion on or reach a conclusion about what was audited”.

Auditing adalah tinjauan metode dan pemeriksaan objektif dari

item termasuk verifikasi informasi spesifik yang ditentukan oleh

auditor yang ditetapkan oleh praktek umum, secara umum tujuan audit

adalah untuk meyatakan pendapat atas atau mencapai kesimpulan

tentang apa yang telah diaudit.

Sukrisno Agoes (2004:3) mendefinisikan auditing yaitu sebagai

berikut:

“Pemeriksaan (Auditing) adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan

secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-

catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut”.

ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts dalam Halim,

2008:1) mendefinisikan auditing sebagai suatu proses sistematis untuk

menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai

Page 38: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

18

asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk

menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan

kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para

pemakai yang berkepentingan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan

pengertian auditing adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh

pihak independen untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

secara objektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai kejadian

ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi (informasi) tersebut dengan kriteria

yang sudah ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

Tujuan dari pemeriksaan (audit) atas laporan keuangan adalah

untuk mengetahui bahwa laporan keuangan tersebut benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak, baik pihak yang

berasal dari dalam perusahaan maupun pihak dari luar perusahaan

sehingga mereka dapat mengetahui berbagai informasi tentang

keuangan perusahaan yang telah diperiksa kebenarannya. Pihak yang

mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus merupakan

lembaga resmi yang telah ditetapkan. Pihak yang memeriksa laporan

keuangan bisa berasal dari dalam perusahaan (auditor internal), dan

dari luar perusahaan (auditor eksternal).

Page 39: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

19

Laporan keuangan biasanya pertama kali diperiksa oleh intern

perusahaan, artinya perusahaan telah mempersiapkan auditor internal

untuk memeriksa laporan keuangannya. Dalam hal ini, auditor internal

dapat dengan mudah memperoleh data secara bebas sesuai dengan data

aslinya. Pemeriksaan laporan keuangan harus dilakukan sesuai dengan

fakta-fakta yang sesungguhnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa

dalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat kekurangan, baik itu

yang disengaja atau tidak. Oleh karena itu, adanya auditor internal

dirasa perlu dan penting untuk melakukan pemeriksaan sebelum

dilakukan oleh pihak yang berasal dari luar perusahaan (auditor

eksternal).

Pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak dari luar perusahaan

haruslah dilakukan oleh seorang auditor independen. Persyaratan

profesional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang

memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor

independen. Mereka tidak termasuk orang yang terlatih untuk

berkeahlian dalam profesi atau jabatan lain. Sebagai contoh, dalam hal

pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan, auditor tidak

bertindak sebagai seorang ahli penilai, penaksir atau pengenal barang.

Begitu pula, meskipun auditor mengetahui hukum komersial secara

garis besar, ia tidak dapat bertindak dalam kapasitas sebagai seorang

penasihat hukum dalam semua hal yang berkaitan dengan hukum

(IAPI,2011:110.2)

Page 40: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

20

2. Jenis-jenis Audit

Menurut Kellet. al (2006:8) audit dapat diklasifikasian berdasarkan

tujuan dilaksanakanya audit yang menunjukan karakteristik kunci yang

tercakup dalam definisi audit. Secara umum jenis-jenis audit adalah

sebagai berikut:

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah

laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan

informasi terakut yang akan diverifikasi telah disajikan sesuai

dengan kriteria-kriteria tertentu. Umumnya kriteria itu adalah

prinsip akuntansi yang berlaku umum. Seringkali juga

dilakukan audit laporan keuangan yang diukur berdasarkan

basis kas atau basis akuntansi lainnya yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi yang bersangkutan.

b. Audit Operasional

Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian

manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi

untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya. Umumnya, pada

saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan

sejumlah saran kepada manajemen untuk memperbaiki

jalannya operasi perusahaan.

Page 41: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

21

c. Audit Ketaatan

Audit ketaatan bertujuan untuk mempertimbangkan apakah

auditee (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu

yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih

tinggi.

3. Standar Auditing

Standar auditing berbeda prosedur auditing, yaitu prosedur

berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar

berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut,

dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan

prosedur tersebut. Standar auditing, yang berbeda dengan prosedur

auditing, berkaitan dengan tidak hanya kualitas professional auditor

namun juga berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan dalam

pelaksanaan auditnya dan dalam laporannya. Standar auditing yang

telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

(IAPI, 2011:150.1) adalah sebagai berikut:

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup besar

sebagai auditor.

Page 42: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

22

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat

dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan

lingkup pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan komfirmasi

sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuanganyang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

Page 43: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

23

dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode

sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyatan demikian tidak dapat diberikan. Jika

pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka

alasanya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan

dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat

petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang

dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang

dipikul oleh auditor.

4. Diferensiasi Kualitas Audit

Kualitas auditor yang dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan

audit akan menentukan kredibilitas laporan keuangan auditan. Tiap-

tiap KAP memiliki perbedaan kualitas dalam memberikan jasa audit

berkaitan dengan tingkat kompetensi dan kredibilitas, dalam hal ini

disebut diferensiasi kualitas audit yang bisa diamati melalui investasi

KAP dalam reputasi brand-name (the Big dan Non Big). Fenomena

pergantian KAP telah ditemukan memiliki implikasi terhadap

Page 44: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

24

kredibilitas nilai laporan keuangan dan biaya monitoring aktivitas

manajemen (Sinarwati, 2010:1).

Berikut adalah nama KAP Big four yang berafiliasi dengan KAP

Indonesia (IAPI, 2013):

1. KAP Osman Bing Satrio & Eny berafiliasi dengan Deloitte Touche

Tohmatsu (Deloitte).

2. KAP Purwantono, Suherman & Surja berafiliasi dengan Ernst &

Young (EY)..

3. KAP Siddharta & Widjaja berafiliasi dengan Klynveld Peat

Marwick Goerdeler (KPMG).

4. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan berafiliasi dengan

Pricewaterhouse (PwC).

KAP Non Big Four adalah semua KAP selain Big Four.

Terdapat beberapa argumen yang menjelaskan bahwa teori agensi

mampu menjelaskan fenomena diferensiasi kualitas audit. DeAngelo

(1981) berpendapat bahwa biaya agensi yang terjadi antara satu

perusahaan dengan perusahaan lain maupun biaya agensi yang terjadi

dalam satu perusahaan dari tahun ke tahun bisa bervariasi. Diferensiasi

dari biaya agensi ini mengimplikasikan adanya heterogenitas

permintaan atas jasa audit, yaitu permintaan tingkat kualitas audit yang

diinginkan. Francis (1984) juga mengaitkan antara teori agensi dengan

diferensiasi kualitas audit melalui mekanisme permintaan, yang

berargumen bahwa terdapat dorongan ekonomis pada beberapa

Page 45: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

25

perusahaan untuk meminta audit yang berkualitas dalam rangka

pengawasan terhadap kontrak-kontrak yang terjadi dalam perusahaan.

Berdasarkan kedua argumen tersebut terlihat bahwa biaya agensi

mampu menjelaskan terjadinya diferensiasi kualitas auditor.

Di Indonesia sendiri, isu mengenai diferensiasi kualitas auditor

semakin mengemuka saat pemerintah mengatur jangka waktu

pemberian jasa audit oleh KAP dan partner audit melalui Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002, KMK Nomor

359/KMK.06/2003 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

17/PMK.01/2008. Dengan adanya regulasi ini perusahaan diharuskan

untuk melakukan pergantian auditor dan KAP setelah jangka waktu

tertentu sehingga mendorong perusahaan untuk memikirkan mengenai

kualitas audit yang dibutuhkan.

Menurut Becker et al. (1998) tingkat efektivitas pelaksanaan audit

bervariasi bergantung pada kualitas auditor. Bila dibandingkan dengan

auditor yang berkualitas rendah, auditor yang berkualitas tinggi lebih

mampu mendeteksi penyimpangan dalam penerapan praktik akuntansi

dan saat sudah terdeteksi, auditor ini mampu untuk menolak praktik

tersebut danatau merubah laporan auditnya. Francis (1984) lebih luas

lagi melihat bahwa diferensiasi kualitas audit muncul dari adanya

pandangan bahwa jasa audit itu sendiri bersifat heterogen.

Heterogenitas itu terjadi karena adanya persaingan pasar, diferensiasi

jasa audit, dan skala ekonomi dari KAP besar.

Page 46: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

26

Beberapa penelitian empiris membuktikan adanya diferensiasi

kualitas audit, yang dalam hal ini diamati melalui investasi KAP dalam

reputasi brand-name (the Big dan Non Big). Becker et al. (1998)

berhasil membuktikan bahwa KAP Big Six memiliki kualitas audit

yang lebih tinggi daripada KAP Non Big Six, berdasarkan pada bukti

bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Six melaporkan

discretionary accrual yang lebih besar daripada discretionary accrual

yang dilaporkan perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Six. Hal yang

serupa juga terjadi dalam penelitian Francis et al. (1999) yang

membuktikan adanya audit fee KAP Big Eight lebih tinggi daripada

KAP Non Big Eight baik pada perusahaan besar maupun kecil. Hal ini

konsisten dengan pandangan diferensiasi.

Menurut DeAngelo (1981) kualitas audit adalah sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan

tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan

berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar

dibandingkan dengan KAP yang kecil. Deis dan Giroux (1992)

melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai

hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah

melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin

lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama

maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah

Page 47: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

27

klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin

baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha

menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat

kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut

untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review

oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika auditor tersebut

mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.

Penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) menguji

pengaruh independensi dan kualitas audit terhadap integritas laporan

keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa spesialisasi

auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan, serta

independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan

keuangan. Selain itu, mekanisme corporate governance berpengaruh

secara statistis signifikan terhadap integritas laporan keuangan

meskipun tidak sesuai dengan tanda yang diajukan dalam hipotesa.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah diferensiasi kualitas audit

merupakan perbedaan kualitas audit yang dapat diukur dengan

berbagai cara salah satunya dengan reputasi brand-name dari KAP

tersebut. Beberapa penelitian empiris membuktikan perusahaan yang

diauidt oleh KAP brand-name atau the big-four melaporkan

discretionary accrual yang lebih besar daripada discretionary accrual

yang dilaporkan perusahaan yang diaudit oleh KAP non big-four.

Page 48: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

28

5. Kesulitan Keuangan Perusahaan

a. Pengertian Kesulitan Keuangan (financial distress)

Kesulitan keuangan (financial distress) adalah kondisi dimana

perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut.

Jika perusahaan mengalami kebangkrutan maka akan muncul biaya

kebangkrutan yang disebabkan oleh keterpaksaan menjual aset di

bawah harga pasar, biaya likuidasi, dan sebagainya (Ambarwati,

2010:31). Financial distress menurut Karen Wruck (1990) dalam

Rodoni dan Ali (2010:172) adalah situasi dimana arus kas operasi

perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan

(seperti kredit perdagangan atau biaya bunga) dan perusahaan ditekan

untuk melakukan kegiatan perbaikan. Kondisi keuangan perusahaan

menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya.

Setyorini dan Ardiati (2006) menyatakan bahwa kesulitan

keuangan yang terdiri dari kesulitan likuiditas sampai dengan kondisi

perusahaan berpotensi bangkrut disebabkan oleh banyak hal, baik dari

luar maupun dari dalam perusahaan. Meskipun sebab-sebab terjadinya

kesulitan keuangan sangat bervariasi, tetapi kebanyakan penyebabnya

adalah karena serangkaian keputusan manajemen yang salah sehingga

kondisi perusahaan memburuk. Perusahaan berpotensi bangkrut

memiliki kecenderungan mengganti auditornya karena dalam

perusahaan berpotensi bangkrut, terdapat pengaruh yang besar

Page 49: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

29

terhadap putusnya kerja antara manajemen dan auditor, yang dapat

memicu perusahaan untuk melakukan pergantian KAP.

Perusahaan yang bangkrut (yang mempunyai rasio hutang yang

tinggi) dan sedang mengalami posisi keuangan yang tidak sehat

cenderung akan menggunakan KAP yang mempunyai indepedensi

yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan diri perusahaan di mata

pemegang saham dan kreditur untuk mengurangi resiko litigasi

(Prastiwi dan Wilsya, 2009)

b. Faktor-faktor Penyebab Financial Distress

Jika ditinjau dari segi aspek keuangan perusahaan, maka

terdapat tiga keadaan yang menyebabkan financial distress

(Rodoni dan Ali, 2010: 176-177), yaitu:

1) Faktor ketidakcukupan modal atau kekurangan modal

Terjadinya ketidakseimbangan aliran penerimaan uang yang

bersumber pada penjualan atau penagihan piutang dengan

pengeluaran uang untuk membiayai operasi perusahaan tidak

mampu menarik dana untuk memenuhi kekurangan dana

tersebut, maka perusahaan akan berada pada kondisi tidak

likuid.

2) Besarnya beban hutang dan bunga

Apabila perusahaan mampu menarik dana dari luar, misalnya

mendapatkan kredit dari bank untuk menutup kekurangan dana,

maka masalah likuiditas perusahaan dapat teratasi untuk

Page 50: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

30

sementara waktu. Tetapi kemudian timbul persoalan baru yaitu

adanya keterkaitan kewajiban untuk membayar kembali pokok

pinjaman dan bunga kredit. Walaupun demikian, hal ini tidak

membahayakan perusahaan dan masih memberikan keuntungan

bagi perusahaan apabila tingkat bunga lebih rendah dari tingkat

investasi harta atas hutang yang diterima. Ketidakmampuan

perusahaan melakukan manajemen risiko atas hutangnya dapat

mengakibatkan perusahaan harus mendapatkan risiko

menderita kerugian yang seharusnya tidak perlu terjadi.

3) Menderita kerugian

Pendapatan yang diperoleh perusahaan harus mampu menutup

seluruh biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan laba bersih.

Besarnya laba bersih sangat penting bagi perusahaan untuk

melakukan reinvestasi, sehingga akan menambah kekayaan

bersih perusahaan dan meningkatkan ROE (Return On Equity)

untuk menjamin kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu

perusahaan harus selalu berupaya meningkatkan pendapatan

dan mengendalikan tingkat biaya. Ketidakmampuan

perusahaan untuk mempertahankan keseimbangan pendapatan

dengan biaya, niscaya perusahaan akan mengalami financial

distress

Page 51: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

31

c. Akibat Financial Distress

Kerugian utama perusahaan yang mempunyai tingkat hutang

yang lebih tinggi adalah peningkatan risiko kesulitan keuangan,

dan akhirnya likuidasi. Hal ini mungkin mempunyai pengaruh

merugikan bagi pemilik ekuitas dan hutang (Fachrudin, 2008).

Adapun akibat kesulitan keuangan adalah sebagai berikut:

1) Risiko biaya kesulitan keuangan mempunyai dampak negatif

terhadap nilai perusahaan yang mengoffset nilai pembebasan

pajak (tax relief) atas peningkatan level hutang.

2) Jika pun manajer perusahaan menghindarkan likuidasi ketika

kesulitan, hubungannya dengan pemasok, pelanggan, pekerja,

dan kreditor menjadi rusak parah.

3) Pemasok penyedia barang dan jasa secara kredit mungkin lebih

berhati-hati, atau bahkan menghentikan pemasokan sama

sekali, jika mereka yakin tidak ada kesempatan peningkatan

perusahaan dalam beberapa bulan.

4) Pelanggan mungkin mengembangkan hubungan dengan

pemasok mereka, dan merencanakan sendiri produksi mereka

dengan andaian ada keberlanjutan dari hubungan tersebut.

Adanya keraguan tentang longetivy perusahaan tidak menjamin

kontrak yang baik. Pelanggan umumnya menginginkan

jaminan bahwa perusahaan cukup stabil untuk menepati janji.

Page 52: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

32

d. Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Financial Distress

Menurut Almilia dan Kristiadji (2003), prediksi financial

distress (kesulitan keuangan) perusahaan menjadi perhatian dari

banyak pihak. Pihak-pihak yang menggunakan model tersebut

meliputi:

1) Pemberi pinjaman

Informasi mengenai financial distress mempunyai relevansi

terhadap institusi pemberi pinjaman, baik dalam memutuskan

apakah akan memberikan suatu pinjaman dan menentukan

kebijakan untuk mengawasi pinjaman yang telah diberikan.

2) Investor

Model prediksi financial distress dapat membantu investor

ketika akan menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan

dalam melakukan pembayaran kembali pokok dan bunga.

3) Pembuat peraturan

Lembaga regulator mempunyai tanggung jawab mengawasi

kesanggupan membayar hutang dan menstabilkan perusahaan

individu, hal ini menyebabkan perlunya suatu model yang

aplikatif untuk mengetahui kesanggupan perusahaan membayar

hutang dan menilai stabilitas perusahaan.

4) Pemerintah

Prediksi financial distress juga penting bagi pemerintah dalam

antitrust regulation.

Page 53: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

33

5) Auditor

Informasi financial distress dpat menjadi alat yang berguna

bagi auditor dalam membuat penilaian going concern suatu

perusahaan.

6) Manajemen

Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka perusahaan

akan menanggung biaya langsung (fee akuntan dan pengacara)

dan biaya tidak langsung (kerugian penjualan atau kerugian

paksaan akibat ketetapan pengadilan). Sehingga dengan adanya

model prediksi financial distress diharapkan perusahaan dapat

menghindari kebangkrutan dan otomatis juga dapat

menghindari biaya langsung dan tidak langsung dari

kebangkrutan. Apabila manajemen perusahaan bisa mendeteksi

kebangkrutan ini lebih awal, maka tindakan-tindakan

penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan melakukan

merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya

kebangkrutan bisa dihindari.

Posisi keuangan auditee mungkin memiliki implikasi penting pada

keputusan mempertahankan KAP. Kondisi perusahaan klien yang

terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan

kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan

cenderung melakukan auditor switching. Auditor switching juga bisa

Page 54: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

34

disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan

untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan

penurunan kemampuan keuangan perusahaan.

Ada dorongan yang kuat untuk berpindah auditor pada perusahaan

yang terancam bangkrut. Kesulitan keuangan signifikan mempengaruhi

perusahaan yang terancam bangkrut untuk berpindah KAP (Schwartz dan

Menon, 1985). Selain itu, Schwartz dan Soo (1995) dalam Damayanti dan

Sudarma (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang bangkrut lebih

sering berpindah auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut.

6. Opini Audit

Pernyataan atas suatu asersi yang dikeluarkan oleh auditor disebut

juga pendapat atau opini audit. Opini harus didasarkan atas pemeriksaan

yang dilaksanakan sesuai dengan standar audit dan temuan auditor. Hasil

pemeriksaan akuntan tertuang dalam suatu laporan yang menyatakan

bahwa apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Mulyadi (2002),

opini audit ada lima, yaitu pendapatwajar tanpa pengecualian (unqualified

audit opinion), wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan

(unqualified opinion report with explanatory language), wajar dengan

pengecualian (qualified audit opinion), pendapat tidak wajar (adverse

opinion report), dan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion

report).

Page 55: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

35

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha perubahan ekuitas,

dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan

pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan

tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah

dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI,2011)

Menurut Petronela (2004:47) menyatakan opini audit diberikan oleh

auditor dalam beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberi

kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang

diauditnya. Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa opini audit

adalah suatu pernyataan yang diberikan oleh auditor terhadap laporan

keuangan perusahaan yang didasarkan pada keyakinan profesionalnya.

Opini audit merupakan salah satu hal yang penting dalam pengauditan

laporan keuangan, laporan keuangan suatu entitas di audit diharapkan agar

mendapatkan opini audit, sehingga laporan keuangan yang telah diaudit

tersebut dapat dijadikan dasar sebagai sumber informasi untuk para

pengguna laporan keuangan baik pihak ekstern maupun intern perusahaan.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengharuskan

pembuatan laporan setiap kali kantor akuntan publik dikaitkan dengan

Page 56: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

36

laporan keuangan. Laporan auditan hanya dibuat jika audit benar-benar

dilakukan.

Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi

lainnya karena laporan tersebut dapat menginformasikan kepada pemakai

informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang

diperolehnya. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama

dari laporan audit adalah opini audit. Opini audit diberikan oleh auditor

melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan

kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang

diauditnya.

Menurut Bastian (2007:136), terdapat lima jenis pendapat yang dapat

diberikan oleh auditor, yaitu: Pendapat Wajar tanpa Pengecualian

(Unqualifed Opinion), Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelas (Modified Unqualified Opinion), Pendapat wajar dengan

pengecualian (qualified opinion), Pendapat tidak wajar (adverse opinion),

dan Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer).

a. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (Unqualifed Opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila

audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar

pemeriksaan, penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, dan tidak terdapat kondisi atau keadaan

tertentu yang memerlukan bahasa penjelas.

Page 57: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

37

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan

bahwa keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (Unqualified

Opinion With Explanatory Language)

Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas dapat

ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku. Pendapat ini diberikan

apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar

pemeriksaan, penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi

tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. Kondisi atau keadaan yang

memerlukan bahasa penjelas tambahan antara lain dapat diuraikan sebagai

berikut.

1) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain. Auditor harus menjelaskan hal ini dalam

paragrapf pengantar untuk menegaskan pemisahan tanggungjawab

dalam pelaksanaan audit.

2) Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh

profesi atau pihak yang berwenang. Penyimpangan tersebut adalah

yang terpaksa dilakukan agar pemakai laporan keuangan auditan

tidak tersesatkan. Auditor harus menjelaskan penyimpangan yang

Page 58: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

38

dilakukan berikut taksiran pengaruh maupun alasan penyimpangan

dilakukan dalam satu paragraf khusus.

3) Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material.

4) Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

5) Auditor menemukan penggunaan prinsip dan metode akuntansi.

c. Pendapat Wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Jenis pendapat ini diberikan apabila :

1) Luas pemeriksaan akuntan sangat dibatasi oleh klien.

2) Akuntan publik tidak dapat melakanakan prosedur pemeriksaan

yang penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting

karena kondisi-kondisi yang berada diluar kekuasaan klien maupun

akuntan.

3) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

yang lazim.

4) Prinsip akuntansi yang digunakan didalam laporan keuangan tidak

diterapkan secara konsisten.

5) Akuntan publik tidak dapat menjaga independensinya dalam

hubungan klien.

6) Tidak ada bukti kompeten yang mencukupi atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak mempengaruhi

laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 59: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

39

7) Auditor merasa yakin bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang

berdampak material, tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan

secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa

pengungkapan yang tidak memadai maupun perubahan prinsip

akuntansi.

8) Pendapat ini hanya diberikan jika secara keseluruhan laporan

keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar, tetapi ada

beberapa elemen yang di kecualikan yang pengeculainya tidak

mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Auditor harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu

paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

Pendapat wajar dengan pengecualian tersebut baru dapat

diterbitkan oleh auditor apabila laporan keuangan menyajikan

secara wajar namun, karena dengan kondisi tertentu sehingga

auditor memerlukan pendapat wajar dengan pengecualian seperti

yang telah disebutkan diatas.

d. Pendapat Tidak Wajar ( Adverse Opinion).

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan

secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus menjelaskan alasan

mendukung pendapat tidak wajar, dan dampak utama dari hal yang

menyebabkan pendapat tidak wajar di berikan terhadap laporan keuangan.

Page 60: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

40

Penjelasan tersebuut harus dinyatakan dalam paragraf terpisah sebelum

paragraf pendapat.

Pendapat tidak wajar ini hanya bisa diberikan ketika auditor merasa

yakin bahwa keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah

saji yang material sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi

keuangan. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus

menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam

laporannya (a) semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan

(b) dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar

terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas, jika

secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut tidak dapat

ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu.

e. Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)

Pernyataan tidak memberikan pendapat ini layak diberikan apabila:

1) Ada lingkup audit yang sangat material.

2) Auditor tidak independen terhadap klien.

Pernyataan ini tidak dapat diberikan apabila auditor merasa yakin

bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Auditor tidak diperkenankan mencantumkan paragraf

lingkup audit, apabila menyatakan alasan mengapa auditnya tidak

berdasarkan standar yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam

satu paragraf khusus sebelum paragraf pejelasan.

Page 61: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

41

Suatu pernyataan dengan tidak menyatakan pendapat menyatakan

bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Pernyataan tidak memberikan pendapat adalah layak ketika auditor

tidak melakasanakan audit yang lingkupnya memadai untuk

memberikan pendapat. Suatu pernyataan tidak menyatakan pendapat

juga dilakukan jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya sendiri

bahwa laporan keuangan yang disajikan adalah wajar. Pernyataan tidak

memberikan pendapat timbul karena adanya lingkup audit yang

material dan tidak independenya auditor terhadap klien.

Pernyataan tidak memberikan pendapat harus diberikan dalam

suatu pengauditan laporan keuangan entitas karena auditor yakin, atas

dasar auditnya, bahwa terdapat penyimpangan material dari PABU di

Indonesia.

7. Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP)

Auditor switching merupakan perpindahan auditor (KAP) yang

dilakukan oleh perusahaan klien. Bukti teoritis didasarkan pada teori

agensi dan informasi ekonomi. Dalam kedua kasus, permintaan

layanan audit muncul terutama dari adanya asimetri informasi. Dalam

teori agensi, audit independen berfungsi untuk mengurangi biaya

agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen

(manajer). Tingkat biaya tersebut bervariasi pada organisasi,

tergantung pada variabel seperti ukuran perusahaan, gearing, dan

Page 62: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

42

kepemilikan saham manajemen. Dalam informasi ekonomi, pemilihan

auditor yang dapat dipercaya digunakan sebagai sinyal kejujuran

manajemen (Dopuch dan Simunic, 1980; Dopuch dan Simunic, 1982

dalam Nasser et al., 2006).

Kadir (1994) mengemukakan dua pendekatan yang dapat

digunakan untuk menjelaskan mengapa perusahaan berpindah KAP,

yaitu perspektif auditor dan perspektif perusahaan. Serupa dengan

Kadir (1994), Mardiyah (2002) juga menyatakan dua faktor yang

mempengaruhi perusahaan berpindah KAP adalah faktor klien (Client-

related Factors), yaitu: kesulitan keuangan, manajemen yang gagal,

perubahan ownership, Initial Public Offering (IPO) dan faktor auditor

(Auditor-related Factors), yaitu: fee audit dan kualitas audit.

Pergantian auditor secara wajib dengan secara sukarela bisa

dibedakan atas dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu

tersebut. Jika pergantian auditor terjadi secara sukarela, maka

perhatian utama adalah pada sisi klien. Sebaliknya, jika pergantian

terjadi secara wajib, perhatian utama beralih kepada auditor (Febrianto,

2009).

Ketika klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang

mengharuskan pergantian dilakukan, yang terjadi adalah salah satu

dari dua hal: auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan

oleh klien. Manapun di antara keduanya yang terjadi, perhatian adalah

pada alasan mengapa peristiwa itu terjadi dan kemana klien tersebut

Page 63: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

43

akan berpindah. Jika alasan pergantian tersebut adalah karena

ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka diekspektasi

klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan klien. Jadi,

fokus perhatian peneliti adalah pada klien.

Klien yang di audit oleh KAP baru mungkin lebih puas dengan

beberapa pertimbangan. Pertama perusahaan cenderung untuk

mengganti auditor adalah bahwa mereka tidak puas dengan pelayanan

yang diberikan dari auditor sebelumnya atau mereka mempunyai

beberapa jenis perselisihan dengan auditor sebelumnya. Oleh karena

itu, perusahaan mengganti auditor dalam tiga tahun yang lalu dengan

harapan akan mengalami suatu peningkatan dalam kepuasan klien.

Kedua perikatan audit yang baru, ada ketidakyakinan manajemen

klien terhadap kualitas pelayanan yang disediakan dari KAP.

Akibatnya, ada dorongan yang kuat dari KAP untuk memprioritaskan

pelayanan klien dalam tahun-tahun pertama setelah memperoleh klien

baru (Craswell, 1995). Klien-klien baru mungkin mendapatkan

perhatian khusus, dan mereka mungkin menikmati perspektif dan

pandangan yang berbeda yang diberikan oleh auditor baru.

Behn et al (1997) menunjukkan bahwa pergantian auditor

merupakan variabelyang mempengaruhi kepuasaan klien. Seorang

auditor baru akan cenderung memperlihatkan kinerjanya pada tahun-

tahun pertama saat auditor melakukan audit. Pada awal tahun kontrak

pelakasanaan audit, auditor baru akan berusaha mencari tahu kinerja

Page 64: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

44

auditor lama, dan untuk itu auditor baru akan membandingkan dengan

kinerja yang mungkin dapat dicapainyan. Harapan seorang auditor

baru adalah pelaksanaan audit sebaik-baiknya, tanpa mengurangi sikap

profesionalnya sebagai seorang auditor. Tujuan pergantian auditor

dimaksudkan untuk meningkatkan (memanipulasi) hasil operasi atau

kondisi keuangan perusahaan. Pergantian auditor menyebabkan

dampak negatif.

Pergantian auditor merupakan perilaku yang dilakukan oleh

perusahaan untuk berpindah auditor. Pergantian auditor bisa

disebabkan oleh kewajiban rotasi audit yang diatur oleh pemerintah

(mandatory) atau pergantian secara sukarela (voluntary). Pemerintah

telah mengatur kebijakan rotasi auditor dalam Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2

tentang Jasa Akuntan Publik (perubahan atas Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002). Peraturan

ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama

untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan

publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

Peraturan tersebut kemudian diperbarui dengan dikeluarkannya

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang Jasa Akuntan Publik. Perubahan

yang dilakukan diantaranya adalah (1) pemberian jasa audit umum atas

Page 65: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

45

laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP menjadi

paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut, dan oleh

seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-

turut (Pasal 3 ayat 1); (2) akuntan publik dapat menerima penugasan

kembali setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada

klien yang sama (pasal 3 ayat 2); (3). Jasa audit umum atas laporan

keuangan dapat diberikan kembali kepada klien yang sama melalui

KAP setelah satu tahun buku tidak diberikan melalui KAP tersebut

(Pasal 3 ayat 3).

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Hubungan atau keterkaitan antara variabel independen dan variabel

dependen dalam penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Diferensiasi Kualitas Audit dengan pergantian Kantor Akuntan

Publik (KAP)

KAP Big-Eight memiliki investasi yang lebih besar dalam hal

brand name daripada KAP Non Big-Eight. Healy dan Lys (1986)

berpendapat bahwa hal ini menjelaskan bahwa:

a. Biaya informasi yang dikeluarkan investor dalam menilai kualitas

audit lebih rendah pada KAP Big Eight daripada pada KAP Non

Big-Eight.

b. Pihak-pihak yang terikat perjanjian memperoleh jaminan yang

lebih besar bahwa pihak-pihak tersebut akan memperoleh kualitas

Page 66: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

46

yang telah dijanjikan oleh KAP Big-Eight daripada oleh KAP Non

Big-Eight karena KAP Big Eight memiliki potensi kehilangan

reputasi yang lebih besar akibat kegagalan menyediakan kualitas

yang tinggi.

Eichenseher dan Shields (1983) di lain pihak menemukan

bahwa tingkat kepemilikan saham oleh manajer berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perubahan ke auditor Big-Eight.

Pembuktian ini sesuai dengan pandangan “entrenchment”

manajemen yang dikemukan oleh Demsetz (1983) dan Fama dan

Jensen (1983). Saat kepemilikan saham oleh manajemen dalam

suatu perusahaan semakin meningkat sampai pada suatu titik

tertentu yang mampu membuat manajemen terbebas dari tekanan

pasar dan bebas mencapai tujuannya sendiri, kinerja manajemen

untuk meningkatkan nilai perusahaan justru mengalami penurunan.

Mayangsari (2002) menyatakan bahwa penelitian tentang KAP

di Indonesia sering menggunakan istilah afiliasi dan nonafiliasi

dengan kantor akuntan asing dan dikatakan pula bahwa investor

mempersiapkan auditor yang berafiliasi dengan kantor akuntan

asing memiliki kuailtas yang lebih tinggi karena auditor tersebut

memiliki karakteristik yang bisa dikaitkan dengan kualitas, Berikut

adalah nama KAP Big four yang berafiliasi dengan KAP Indonesia

(IAPI, 2013):

Page 67: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

47

1. KAP Osman Bing Satrio & Eny berafiliasi dengan Deloitte

Touche Tohmatsu (Deloitte).

2. KAP Purwantono, Suherman & Surja berafiliasi dengan Ernst

& Young (EY)..

3. KAP Siddharta & Widjaja berafiliasi dengan Klynveld Peat

Marwick Goerdeler (KPMG).

4. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan berafiliasi dengan

Pricewaterhouse (PwC).

KAP Non Big Four adalah semua KAP selain Big Four.

Berdasarkan uraian tersebut serta mengacu pada penelitian

sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Diferensiasi Kualitas Audit berpengaruh positif terhadap

pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP)

2. Kesulitan Keuangan Perusahaan dengan pergantian Kantor

Akuntan Publik (KAP)

Schwartz dan Soo (1995) berpendapat bahwa perusahaan yang

terancam bangkrut lebihsering berpindah KAP daripada perusahaan

yang tidak terancam bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada

perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut (mempunyai kesulitan

keuangan) menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan

berpindah KAP. Selain itu, Hudaib dan Cooke (2005) juga menyatakan

Page 68: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

48

bahwa perusahaan dengan tekanan finansial cenderung untuk

mengganti KAP dibandingkan dengan perusahaan yang lebih sehat.

Pergantian KAP dapat disebabkan karena perusahaan tidak dapat

memenuhi biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang mengauditnya

karena sedang menurunnya kondisi keuangan perusahaan. Dengan

demikian, perusahaan yang sedang mengalami financial distress akan

cenderung berganti KAP dibandingkan perusahaan yang sehat.

Berdasarkan uraian tersebut serta mengacu pada penelitian

sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai beriukut:

H2: Kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik (KAP).

3. Opini Audit dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP)

Ketidakpuasan atas pendapat auditor menyebabkan timbulnya

ketegangan hubungan antara manajemen dan KAP sehingga

perusahaan akan mengganti KAP-nya. Lennox (2000) berpendapat

bahwa perusahaan yang mengganti KAP menurunkan kemungkinan

mendapatkan opini audit yang tidak diinginkan dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP. Hudaib dan Cooke

(2005) melakukan penelitian di Inggris menemukan bahwa klien

memiliki kecenderungan untuk mengganti KAP-nya setelah menerima

opini audit qualified. Temuan ini konsisten dengan temuan Chow dan

Rice (1982), Craswell (1998), dan Gull et al (1992).

Page 69: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

49

Opini audit selain wajar tanpa pengecualian cenderung

mempengaruhi klien untuk melakukan auditor switch. Hal ini

disebabkan oleh pemberian opini audit selain wajar tanpa pengecualian

mengindikasikan terdapat masalah dalam laporan keuangan sehingga

pandangan investor dan kreditor cenderung negatif. Schwartz dan

Menon (1985) menyatakan bahwa opini audit selain wajar tanpa

penegecualian akan membuat perusahaan kecewa dan meninggalkan

KAP tersebut sehingga terjadilah auditor switch.

Manajemen perusahaan akan memberhentikan auditornya karena

memberikan opini audit yang tidak diharapkan perusahaan atas laporan

keuangannya. Damayanti dan Sudarma (2008), Calderon dan Ofobike

(2008), Wijayani dan Januarti (2011), dan Widiawan (2011) telah

meneliti tentang hubungan opini audit dengan keinginan perusahaan

mengganti KAP. Hasil penelitian Calderon dan Ofobike (2008),

memberikan hasil yang signifikan mengenai pengaruh opini audit

terhadap keinginan perusahaan mengganti KAP. Berdasarkan uraian

tersebut serta mengacu pada penelitian sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Opini audit berpengaruh negatif terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik (KAP).

C. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan

dengan penelitian dapat dilihat dalam tabel 2.1 di halaman berikutnya:

Page 70: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

50

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Peneliti Judul Persamaan Perbedan Hasil Penelitian

1 Nelly Kawijaya dan Juniarti (2002)

Faktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switching) pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo

Auditor Switching

Qualified Opinion, Merger, Management Changes dan Ekspansi

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa Qualified Opinion,Merger, Management Changes dan Ekspansi merupakan factor yang signifikan dalam memprediksi Auditor Switch

2 Hudaib & Cooke (2005)

Qualified Audit Opinion and Auditor Switching

Opini Audit, Financial Distress

Pergantian Manajemen, Ukuran Perusahaan Klien, Audit Fee, Ukuran KAP, dan Waktu

Variabel opini audit, pergantian manajemen, financial distress, ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, dan waktu berpengaruh signifikan terhadap auditor switching

3 Nasser, et.al., (2006)

Auditor-Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia

Distress Ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan klien, lamanya audit tenure

Ukuran KAP, ukuran klien, distress, dan lamanya audit tenure berpengaruh terhadap pergantian KAP

Page 71: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

51

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian 4 Calderon

dan Ofobike (2008)

Determinants of Client Initiated and Auditor Initiated Auditor Changes

Audit Opinion

Audit Fee, Ukuran KAP, ukuran klien, Going Concern Control Environment, accounting disagreement, financial estatement

Audit opinion berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP

5 Damayanti dan Sudarma (2008)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah KAP

Financial Distress, Opini Akuntan

Fee Audit, Pergantian Manajemen Perusahaan, Ukuran KAP, dan Persentase Perubahan ROA

Fee Audit dan Ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian KAP, sedangkan variabel lain tidak berpengaruh

6 Sinarwati (2010)

Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian KAP

Financial Distress

Reputasi Auditor, Going Concern Opinion, Management Changes

Financial distress berpengaruh positif terhadap pergantian KAP, Reputasi auditor tidak berpengaruh negatif Dan opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 72: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

52

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian 7 Evi Dwi

Wijayani dan Indira Januarti (2011)

Analisis Faktor-faktor Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia melakukan Auditor Switching

Opini Audit, Financial Distress

Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Penurunan Persentase Perubahan ROA dan Ukuran Klien

Pergantian Manajemen dan ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian KAP, sedangkan variabel yang lain tidak

8 Divianto (2011)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switch

Opini Auditor

Ukuran KAP Ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan sedangkan opini auditor berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP

9 Endina Sulistriarini Dan Sudarno (2012)

Analisis Faktor-faktor Pergantian KAP

Kesulitan Keuangan

Kepemilikan Publik, Pergantian Manajemen, Pergantian Komite Audit, Ukuran KAP

Ukuran KAP dan pergantian manajemen memiliki pengaruh terhadap pergantian KAP

10 Chadegani, Mohammed, dan Jari (2011)

The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange

Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress idan dan Audit Fee

Ukuran KAP Variabel kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap auditor switching

Sumber: data diolah

Page 73: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

53

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.

Basis Teori

Adanya Skandal Akuntansi dan Pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik.

(sampel data menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-

2011

Dikeluarkannya The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

17/PMK.01/2008 tentang jasa Akuntan Publik

Diferensiasi Kualitas Audit (X1)

(Nasser et. al., 2006)

Kesulitan Keuangan Perusahaan (X2)

(Damayanti dan Sudarma, 2007)

Opini Audit (X3) (Wijayanti,2010)

Pergantian Kantor Akuntan Publik

(Y) (Nasseer et. al.,

2006)

Metode Analisis: Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

Page 74: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penlitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan serta pengaruh dari variabel independen, yaitu

kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan, dan opini audit terhadap

variabel dependen, yaitu pergantian KAP. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan dalam industri manufaktur go public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011.

Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan

data laporan keuangan auditan dengan mengakses dan mengunduh situs

resmi Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id. Objek

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2008-2011.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan dalam

industri manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode tahun 2008 sampai dengan 2011. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling, dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan metode

Page 75: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

55

judgment sampling. Judgment sampling merupakan tipe pemilihan sampel

secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan

pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau

masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI periode

2008-2011.

2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama

periode 2008-2011 secara berturut-turut.

3. Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan laporan

auditor independen bersama dengan laporan keuangan yang telah

diaudit pada periode 2008-2011.

4. Perusahaan dalam industri manufaktur yang pernah melakukan

perpindahan KAP selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun

2011.

Perusahaan dalam industri manufaktur yang digunakan dalam

penelitian ini mencakup beberapa kelompok industri berdasarkan

klasifikasi industri dari BEI. Beberapa kelompok industri yang termasuk

dalam jenis industri manufaktur antara lain: cement; ceramics, glass,

porcelain; metal and allied products; chemical; plastics and packaging;

animal feed; wood industries; pulp and paper; automotive and

components; textile, garment; footwear; cable; electronics; food and

Page 76: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

56

beverages; tobacco manufacturers; pharmaceutical; cosmetics and

household; dan houseware.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder adalah

data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang

umumya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Data

sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena sudah tersedia dan peneliti

tinggal mengolah data tersebut. Dalam menggunakan data sekunder

peneliti harus lebih hati-hati karena suatu data yang dilaporkan sumber

yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda (Indriantoro dan

Supomo, 2002:146).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini

dilakukan dengan carapenelitian pustaka (Library Research), peneliti

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti

melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet yaitu situs resmi BEI

www.idx.co.id dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

Page 77: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

57

D. Metode Analisis Data

1. Pengertian Regresi Logistik

Pengujian hipotesis dilakukan secara multivariate dengan

mengunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan apabila variabel

dependennya adalah satu non-metrik dengan dua kategori dan variabel

independen adalah satu atau lebih metrik dan non-metrik

(Ghozali,2011:268)

Regresi logistik adalah bentuk khusus dimana variabel dependennya

terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner). Walaupun formulanya

dapat saja lebih dari dua kelompok. Regresi logistik adalah regresi yang

digunakan untuk mencari persamaan regresi jika variabel dependennya

merupakan variabel yang berbentuk skala. Regresi logistik binari

digunakan untuk menemukan persamaan regresi dimana variabel

dependennya bertipe kategorial dua pilihan seperti: ya atau tidak, atau

lebih dari dua pilihan seperti: tidak setuju, setuju, sangat setuju. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah pergantian KAP yang dinyatakan

dengan variabel dummy, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang

melakukan pergantian KAP dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak

melakukan pergantian KAP.

Page 78: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

58

2. Tahapan Regresi Logistik

a. Menilai Kelayakan Model Regresi (Overall Fit Model)

Ada beberapa ukuran untuk menilai keseluruhan model, yaitu

melalui nilai -2 Log Likelihood, Cox and Snell’s R Square dan

Nagelkerke’s RSquare, dan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Test, Classificationtable.

1) Uji Statistik -2 Log Likelihood

Langkah pertama adalah menilai overall model fit

terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai

hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan

data

Dalam menilai keseluruhan model dapat dilakukan

dengan memperhatikan nilai -2LL (-2 log Likelihood).

Statistik -2LL dapat digunakan untuk menentukan jika

variabel independen ditambah ke dalam model apakah secara

signifikan memperbaiki model fit (Ghozali, 2011:269).

Apabila nilai -2LL pada kondisi awal (Blok 0) terjadi

penurunan pada kondisi selanjutnya (Blok 1) menunjukkan

bahwa model regresi yang lebih baik dibandingkan sebelum

variabel independen dimasukkan dalam model.

Page 79: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

59

2) Uji Statistik Cox and Snell’s R Square

Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang

mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression yang

didasarkan pada teknik estimasi likelihood. Nilai

Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada

multiple regression. Berdasarkan nilai Nagelkerke’s R2

dapat diketahui seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independen.

3) Uji Statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Test

Menilai kelayakan dari model regresi dapat

dilakukan dengan memperhatikan goodness of fit model

yang diukur dengan Chi-Square pada kolom Hosmer and

Lemeshow’s (Ghozali, 2009: 269). Jika nilai Hosmer and

Lemeshow Goodness-of-fit-test statistics sama dengan atau

kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti

ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Goodness fit model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and

Lemeshow Goodness-of-fit-test statistics lebih besar dari

0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti

model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

Page 80: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

60

observasinya. Hal ini berarti model regresi layak dipakai

untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang

nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi

yang diamati.

4) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari

model regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian

KAP yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

multivariate dengan menggunakan regresi logistik (logistic

regresion), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara

metrik dan non metrik (nominal). Regresi logistik adalah regresi

yang digunakan untuk menguji sejauh mana probibalitas terjadinya

variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen.

Pada teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji

normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali,

2009:331). Regresi logistik juga mengabaikan heteroscedacity,

artinya variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk

masing-masing variabel independennya. Model regresi logistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

CHANGES=β0+β1(BNM)+β2(DEBT)+β3(OPINI)+ ε……(1)

Page 81: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

61

dimana:

CHANGES = Pergantian KAP

β0 = Konstanta

BNM = Pergantian auditor ke KAP yang

berkualitas lebih tinggi (KAP brand-name)

DEBT = Kesulitan Keuangan Perusahaan

OPINI = Jenis opini audit (1 untuk perusahaan

yang menerima opini selain wajar tanpa

pengecualian dan 0 untuk perusahaan yang

menerima opini wajar tanpa pengecualian)

β1, β2, β3 = Koefisien variebel independen

ε = Koefisien error

E. Operasional Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan

menjadi dua kelompok variabel, yaitu variabel bergantung (dependent

variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel bergantung pada

penelitian ini adalah pergantian kantor akuntan publik, dan yang menjadi

variabel bebas adalah diferensiasi kualitas audit, kesulitan keuangan

perusahaan dam opini audit. Beberapa variabel yang digunakan dan

pengukurannya adalah sebagai berikut:

Page 82: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

62

1. Pergantian Kantor Akuntan Publik

Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) dilakukan oleh

perusahaan klien.Variabel pergantian KAP menggunakan variabel dummy.

Jika perusahaan melakukan pergantian kantor akuntan publiknya, maka

diberi nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak melakukan

pergantian kantor akuntan publik, maka diberi nilai 0. (Nasser, et.al.,

2006).

2. Diferensiasi Kualitas Audit

Dalam penelitian ini diferensiasi kualitas audit diukur dengan

menggunakan dummy, dimana perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4

diberi nilai 1 dan perusahaan yang diaudit oleh KAP selain dari KAP Big 4

diberi nilai 0 (Nasser et.al. 2006).

3. Kesulitan Keuangan Perusahaan

Dalam penelitian ini, kesulitan keuangan diukur dengan

menggunakan rasio keuangan, yaitu salah satu dari rasio leverage. Rasio

leverage ini berusaha mengukur penjaminan utang, baik dengan

menggunakan total aktiva maupun modal sendiri (Moeljadi, 2006: 51).

Menurut Rodoni dan Ali (2010:27) debt ratio atau rasio leverage yaitu

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang

apabila suatu saat perusahaan dilikuidasi.

4. Opini Audit

Dalam penelitian ini, opini audit dikelompokkan menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok opini wajar tanpa pengecualian, dan kelompok

Page 83: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

63

opini selain wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa penjelas, wajar dengan pengecualian, tidak wajar dan disclaimer).

Variabel opini audit diproksikan dengan variabel dummy dimana

perusahaan yang menerima opini selain dari wajar tanpa pengecualian

diberikan nilai 1 dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa

pengecualian diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2008)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

No Variabel Jenis

Variabel Indikator Skala

Pengukuran 1 Pergantian KAP

(Nasser et. al., 2006)

Dependen Variabel dummy, nilai 1 diberikan jika perusahaan mengganti KAP, dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengganti KAP

Nominal

2 Diferensiasi Kualitas Audit (Nasser et.al., 2006)

Independen Variabel dummy, nilai 1 diberikan jika perusahaan mengganti KAP ke big four dan 0 untuk perusahaan yang mengganti KAP ke Non Big Four

Nominal

3 Kesulitan Keuangan Perusahaan (Damayanti dan Sudarma, 2007)

Independen DEBT= ∑ Kewajiban ∑ Modal

Rasio

4 Opini Audit (Wijayanti, 2010)

Independen Variabel dummy, perusahaan yang menerima opini selain dari wajar tanpa pengecualian diberikan nilai 1 dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian diberikan nilai 0

Nominal

Sumber: data diolah

Page 84: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri

manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

mulai tahun 2008-2011. Perusahaan industri manufaktur tersebut telah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 2008 dan

selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek

Indonesia atau mengalami delisting. Pemilihan perusahaan industri

manufaktur karena perusahaan industri memiliki jumlah perusahaan

yang listing paling banyak dibandingkan dengan industri lain. Selain

itu penggunaan perusahaan manufaktur dipilih untuk menghindari

adanya industrial effect, yaitu resiko industri yang berbeda antara

sektor industri yang satu dengan yang lain. Fokus penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh diferensiasi kualitas audit, kesulitan

keuangan perusahaan dan opini audit terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik (KAP) pada perusahaan industri manufaktur.

Periode pengamatan dilakukan selama 4 (empat) tahun mulai tahun

2008-2011 adalah karena tahun 2008-2011 merupakan data perusahaan

yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan

perusahaan yang dapat berubah baik dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal perusahan selama waktu tersebut dan periode empat

Page 85: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

65

tahun merupakan tahun yang berada diantara peraturan pergantian

seorang akuntan publik yaitu selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan

pergantian KAP selama 6 (enam) tahun berturut-turut. Dimana

peraturan-peraturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 5

Tahun 2011 tentang akuntan publik. Dijelaskan dalam pemberian jasa

audit oleh akuntan publik dan/ atau KAP atas informasi keuangan

historis suatu klien untuk tahun buku yang berturut-turut dapat dibatasi

dalam jangka waktu tertentu (pasal 4 ayat1). Ketentuan mengenai

pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis

diatur dalam peraturan pemerintah (pasal 4 ayat 2) yang menjelaskan

mengenai jumlah tahun buku berturut-turut, jenis industri, perusahaan

publik atau privat, dan sanksi administrasi untuk menjaga

independensi akuntan publik dan/ atau KAP.

Adapun tahun penelitian ini terdiri atas 4 (empat) periode, dimana

sampel yang dipilih dari populasi menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu proses pemilihan sample berdasarkan kriteria tertentu.

Tabel 4.1 dibawah ini meyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan

kriteria yang telah di tetapkan antara lain:

1. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2008-2011.

2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI

selamaperiode 2008-2011 secara berturut-turut.

Page 86: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

66

3. Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan laporan

auditor independen bersama dengan laporan keuangan yang telah

diaudit pada periode 2008-2011.

4. Perusahaan dalam industri manufaktur yang pernah melakukan

perpindahan KAP selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun

2011.

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

Sumber: data diolah

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2008-2011 berjumlah 150 perusahaan. Dari 150

perusahaan manufaktur tersebut terdapat 23 perusahaan yang tidak

terdaftar secara berturut-turut selama periode pengamatan, dan 25

No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011

150

2. Perusahaan industri manufaktur yang tidak terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011

23

3. Perusahaan industri manufaktur yang tidak menyertakan laporan auditor independen beserta laporan keuangan yang telah diaudit selama periode pengamatan 2008-2011

25

4. Perusahaan industri manufaktur yang tidak melakukan pergantian KAP selama periode pengamatan 2008-2011

47

Jumlah perusahaan sampel 55

Tahun pengamatan 4 Jumlah sampel total selama periode penelitian 220

Page 87: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

67

perusahaan yang tidak menerbitkan laporan auditor independennya

dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, serta 47 perusahaan

yang tidak melakukan pergantian KAP selama periode penelitian.

Sehingga perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah sebanyak

55 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel

penelitian ini adalah sebanyak 220 pengamatan.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive

sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, seperti nama KAP, total aset dan kewajiban

perusahaan, dan opini audit yang diberikan. Ringkasan sampel penelitian

disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Sampel Penelitian

No Jenis Usaha Jumlah 2008 2009 2010 2011

1 Ceramics, Glass, Porcelain 2 2 2 2 2 Metal 6 6 6 6 3 Chemicals 7 7 7 7 4 Plastics 6 6 6 6 5 Animal feed 1 1 1 1 6 Pulp 3 3 3 3 7 Automotive 7 7 7 7 8 Textile 8 8 8 8 9 Footware 2 2 2 2 10 Cable 1 1 1 1 11 Food 3 3 3 3 12 Tobbaco 2 2 2 2

Page 88: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

68

13 Pharmacetuticals 5 5 5 5 14 Cosmetic 1 1 1 1 15 Houseware 1 1 1 1 JUMLAH 55 55 55 55 Akumulasi 220 220 220 220

Sumber: data diolah

Dalam Tabel 4.2 dapat dilihat perusahaan-perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011.Selama

periode tersebut perusahaan terdaftar secara berturut-turut sesuai dengan

penentuan kriteria sampel yang kedua.

Pada Tabel 4.3 di bawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang

terpilih tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 15 sektor

industri. Perusahaan dari sektor ceramics, glass, porcelain terdapat 2

perusahaan atau sekitar 3,64%, sektor metal terdapat 6 perusahaan atau

sekitar 10,91%, sektor chemicals 7 perusahaan atau sekitar 12,73%, sektor

plastics 6 perusahaan atau sekitar 10,91%, sektor animal feed 1

perusahaan atau sekitar 1,82%, sektor pulp 3 perusahaan atau sekitar

5,45%, sektor automotive 7 perusahaan atau sekitar 12,73%, sektor textile

8 perusahaan atau sekitar 14,54%, sektor footware 2 perusahaan atau

sekitar 3,64%, sektor cable 1 perusahaan atau sekitar 1,82%, sektor food 3

perusahaan atau sekitar 5,45%, sektor tobbaco 2 perusahaan atau sekitar

3,64%, sektor pharmacetuticals 5 perusahaan atau sekitar 9,09%, sektor

cosmetic 1 perusahaan atau sekitar 1,82%, sektor houseware 1 perusahaan

atau sekitar 1,82%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sampel paling

banyak berasal dari sektor textile yaitu sebanyak 8 perusahaan atau sekitar

14,54%.

Page 89: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

69

Tabel 4.3

Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha

Sumber: data diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh

gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen

(diferensiasi kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan, dan opini

audit) terhadap variabel dependen yaitu pergantian KAP.

1. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Karena variabel dependen bersifat dummy (melakukan pergantian

KAP dan tidak melakukan pergantian KAP), maka pengujian terhadap

NO JENIS USAHA FREKUENSI PERESENTASE (%)

1 Ceramics, Glass, Porcelain 2 3,64 2 Metal 6 10,91 3 Chemicals 7 12,73 4 Plastics 6 10,91 5 Animal feed 1 1,82 6 Pulp 3 5,45 7 Automotive 7 12,73 8 Textile 8 14,54 9 Footware 2 3,64 10 Cable 1 1,82 11 Food 3 5,45 12 Tobbaco 2 3,64 13 Pharmacetuticals 5 9,09 14 Cosmetic 1 1,82 15 Houseware 1 1,82

JUMLAH 55 100

Page 90: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

70

hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan

dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat

dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2011):

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian kesesuaian keseluruhan model (overall

modelfit) dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2

Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0)

dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block

Number=1). Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

Ho : Model yang dihoptesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit

dengan data

Berdasarkan hipotesis ini, maka Ho harus dterima dan

Ha harus ditolak agar model fit dengan data. Statistik yang

digunakan berdasarkan fugsi likelihood. Likelihood L dari

model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesiskan menggambarkan data input.

Tabel 4.4 adalah Iteration History 0 yang merupakan -

2Log Likelihood awal. Tabel ini akan dibandingkan dengan

tabel 4.5, tabel Iteration History 1 yang merupakan -2Log

Likelihood akhir. Adanya selisih antara -2 Log Likelihood

awal dengan -2 Log Likelihood akhir menunjukan bahwa

Page 91: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

71

hipotesis nol (H0) tidak dapat di tolak dan model fit dengan

data.

Tabel 4.4 Menilai Keseluruhan Model

S

S

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil pegolahan SPSS 20.0, pada tabel 4.4

menunjukan bahwa nilai -2 Log Likelihood awal (tabel Iteration

History 0) adalah sebesar 288,422. Secara matematis, angka

tersebut signifikan pada alpha 5% dan berarti bahwa hipotesisi nol

(H0) ditolak. Hal ini berarti hanya konstanta saja yang tidak fit

dengan data (sebelum dimasukkan variabel bebas ke dalam model

regresi) (Ghozali, 2011:268).

Iteration Historya,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0 1288.422 -.545 2288.412 -.560 3288.412 -.560

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 288.412 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Page 92: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

72

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant BNM DEBT OPINI Step

1 1 132.141 -2.000 2.477 .000 1.521

2 106.996 -3.136 3.617 .001 2.647

3 98.828 -4.180 4.649 .004 3.689

4 95.895 -5.198 5.628 .014 4.701

5 94.287 -6.233 6.463 .119 5.673

6 76.374 -8.775 3.505 5.563 4.935

7 71.079 -11.197 3.854 9.625 4.905

8 69.339 -13.601 4.270 13.324 5.168

9 69.062 -15.302 5.021 15.085 5.846

10 69.018 -16.372 6.000 15.259 6.814

11 69.003 -17.373 7.001 15.260 7.814

12 68.997 -18.373 8.001 15.260 8.814

13 68.995 -19.373 9.001 15.260 9.814

14 68.994 -20.373 10.001 15.260 10.814

15 68.994 -21.373 11.001 15.260 11.814

16 68.994 -22.373 12.001 15.260 12.814

17 68.994 -23.373 13.001 15.260 13.814

18 68.994 -24.373 14.001 15.260 14.814

19 68.994 -25.373 15.001 15.260 15.814

20 68.994 -26.373 16.001 15.260 16.814

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 288.412

d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.

Sumber: data diolah

Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara nilai -2 Log

Likelihood awal ( tabel Iteration History 0) dengan -2 Log Likelihood

akhir (tabel Iteration History 1), Pada tabel Iteration History 0, nilai -2

Log Likelihood awal menunjukan sebesar 288,422. Setelah variabel bebas

dimasukan pada model regresi, maka nilai -2 Log Likelihood pada tabel

4.5Iteration History1 adalah sebesar 68,994.

Tabel 4.5

Iretation History 1

Page 93: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

73

Berdasarkan output tersebut, terjadi penurunan nilai antara-2 Log

Likelihood awal dan akhir sebesar 219.418. Penurunan nilai-2 Log

Likelihood ini dapat diartikan bahwa penambahan variabel bebas ke dalam

model dapat memperbaiki model fit serta menunjukan model regresi yang

lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Koefisien dtereminasi digunakan untuk menjelaskan seberapa

besar variabilitas variabel-variabel independen mampu menjelaskan

variabilitas variabel independenya (Solikah, 2007). Koefisien

determinasi dalam regresi logistik biner ditunjukan dengan nilai

Nagelkerke R Square. Nagelkerke R Square dapat diiterpretasikan

seperti nilai R Square dalam regresi berganda (Ghozali, 2011).

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi

Sumber: Output

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi

logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai

Nagelkerke RSquare adalah sebesar 0,864 yang berarti variabilitas

Model Summary Step -2 Log

likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 68.994a .631 .864 a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.

Page 94: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

74

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen

adalah sebesar 86,4%, sedangkan sisanya sebesar 13,6% dijelaskan

oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian, seperti fee

audit, pergantian manajemen perusahaan klien, opini going

concern, reputasi auditor, dan merger antara perusahaan yang

memiliki auditor independen yang berbeda.

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menilai

kelayakan model regresi logistik biner. Menilai kelayakan dari

model regresi dapat dilakukan dengan memperhatikan goodness of

fit model yang diukur dengan Chi-Square pada kolom Hosmer and

Lemeshow’s (Ghozali, 2009: 269). Hipotesis yang digunkaan

untuk menilai kelayakan model regresi ini adalah:

Ho : Tidak ada perbedaan antara model dengan data

Ha : Ada perbedaan antara model dengan data

Tabel 4.7 Menguji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig.

1 13.239 8 .104

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.7 menunjukan hasil pengujian Hosmer and

Lemeshow’s Test. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,104. Nilai signifikan

Page 95: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

75

yag diperoleh tersebut diatas 0,05 yang berarti hipotesis 0 (Ho)

tidak dapat ditolak (diterima). Hal ini berarti model mampu

memprediksi niali observasinya atau model dapat diterima

karena cocok dengan data observasinya sehingga model ini

dapat digunakan untuk anlisis selanjutnya.

d. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari

model regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian

KAP yang dilakukan oleh perusahaan.

Tabel 4.8 Matriks Klasifikasi

Sumber: Output SPSS

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan melakukan pergantian KAP adalah

sebesar 91,3%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan

model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 73 perusahaan

(91,3%) yang diprediksi akan melakukan pergantian KAP dari total

Classification Tablea Observed Predicted CHANGES Percentage

Correct 0 1

Step 1

CHANGES 0 138 2 98.6 1 7 73 91.3

Overall Percentage 95.9

a. The cut value is .500

Page 96: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

76

80 perusahaan yang melakukan pergantian KAP. Kekuatan

prediksi model perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP

adalah sebesar 98,6%, yang berarti bahwa dengan model regresi

yang digunakan ada sebanyak 138 perusahaan (98,6%) yang

diprediksi tidak melakukan pergantian KAP dari total 140

perusahaan yang melakukan pergantian KAP. Kekuatan model

prediksi keseluruhan sebesar 95,9%.

e. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi yang terbentuk disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Sumber: Output SPSS

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut

ini:

CHANGES = -26,373 + 16,001 BNM + 15,260 DEBT + 16,814 OPINI

Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Keterangan

Step 1a

BNM 16.001 1446.095 .000 1 .991 Tidak Signifikan

DEBT 15.260 4.925 9.600 1 .002 Signifikan

OPINI 16.814 3515.963 .000 1 .996 Tidak Signifikan

Constant -26.373 3515.963 .000 1 .994 - a. Variable(s) entered on step 1: BNM, DEBT, OPINI.

Page 97: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

77

Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression) sebagaimana

telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam

tiga bagian. Bagian pertama membahas pengaruh diferensiasi kualitas audit

terhadap pergantian KAP (CHANGES) (H1). Bagian kedua membahas

pengaruh kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian KAP

(CHANGES) (H2). Bagian ketiga membahas pengaruh opini audit terhadap

pergantian KAP (CHANGES) (H3). Adapun pembahasannya adalah sebagai

berikut:

1) Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit (BNM) terhadap Pergantian

Kantor Akuntan Publik

KAP yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas

audit yang tinggi dan menikmati reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis

dan karena itu, akan berusaha untuk mempertahankan independensi

mereka untuk menjaga image mereka (DeAngelo, 1981; Dopuch, 1984;

Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006). Terlebih lagi,

KAP yang lebih besar juga dianggap lebih independen daripada rekan-

rekan mereka yang lebih kecil dalam menahan tekanan manajemen pada

saat terjadi perselisihan ketika mereka biasanya memiliki lebih banyak

klien dan mampu untuk menyerahkan sebagian dari klien mereka yang

lebih sulit (Chow dan Rice, 1982).

Variabel BNM menunjukkan koefisiensi positif sebesar 16,001,

dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0,991, lebih besar dari α= 5%.

Page 98: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

78

Karena tingkat signifikasi (p) lebih besar dari α= 5% maka hipotesis ke-1

tidak berhasil didukung. Artinya dapat disimpulkan bahwa diferensiasi

kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor

akuntan publik. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa

diferensiasi kualitas audit yang diukur berdasarkan KAP Big Four dan

Non Big Four tidak berpengaruh terhadap pergantian kantor akuntan

publik. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya

yang telah dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008), Zadeh dan

Roohi (2010), Widiawan (2011), serta Wijayani dan Januarti (2011).

Namun penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Divianto (2011) yaitu tidak adanya pengaruh ukuran KAP Big Four atau

Non Big Four terhadap pergantian kantor akuntan publik. Dalam Davis et

al. (2007) berpendapat bahwa setiap penggantian auditor akan

menimbulkan biaya baru. Hal itu terjadi karena KAP yang baru tidak

mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai bisnis perusahaan

sehingga proses audit dimulai dari awal lagi. Adanya faktor expertise KAP

akan menentukan perubahan audit sehingga perusahaan akan lebih

memilih KAP Big Four untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di

mata pelaku pasar modal, dalam penelitian ini ternyata tidak ditemukan

karena kemungkinan perusahaan sampel menganggap bahwa tingkat

expertise KAP tidak ditentukan oleh klasifikasi Big Four atau Non Big

Four akan tetapi kualitas audit dan independensi dari auditor KAP

tersebut.

Page 99: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

79

Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal yang

dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama

waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan

(tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien

yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2)

jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan

semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan

berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin

sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut

untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh

pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut

mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan diriview oleh pihak ketiga.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap pengaruh diferensiasi

kualitas audit terhadap pergantian KAP dilakukan dengan cara reputasi

brand-name, yang menunjukkan hasil berpengaruh positif tidak signifikan.

2) Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Pergantian

Kantor Akuntan Publik

Variabel DEBT menunjukkan koefisiensi positif sebesar 15,260,

dengan tingkat signifikan (p) 0,002, lebih kecil dari α= 5% maka hipotesis

ke-2 berhasil didukung. Artinya dapat disimpulkan bahwa kesulitan

keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor

akuntan publik. Ada dorongan yang kuat untuk berpindah auditor pada

Page 100: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

80

perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (Schwartz dan Menon,

1985). Perusahaan dengan tekanan finansial cenderung untuk mengganti

KAP dibandingkan dengan perusahaan yang lebih sehat (Hudaib dan

Cooke, 2005:9). Pergantian KAP juga dapat disebabkan karena perusahaan

tidak dapat memenuhi biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang

mengauditnya karena sedang menurunnya kondisi keuangan perusahaan

(Sulistiarini dan Sudarno, 2012:3). Dengan demikian, perusahaan yang

sedang mengalami financial distress akan cenderung berganti KAP

dibandingkan perusahaan yang sehat.

Posisi keuangan auditee mungkin memiliki implikasi penting pada

keputusan mempertahankan KAP. Kondisi perusahaan klien yang

terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan

kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan

cenderung melakukan auditor switching. Auditor Switching juga bisa

disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan

untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan

penurunan kemampuan keuangan perushaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan keuangan

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pergantian KAP.

Artinya, kesulitan keuangan perusahaan menrima pergantian KAP, maka

kemungkinan besar perusahaan akan mengganti KAP saat mengalami

kesulitan keuangan. Dalam kata lain, kondisi keuangan perusahaan sedang

tidak sehat.

Page 101: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

81

3) Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik

Variabel OPINI menunjukkan koefisiensi positif sebesar 16,814,

dengan tingkat signifikan (p) 0,996, lebih besar dari α= 5% maka hipotesis

ke-3 tidak berhasil didukung. Artinya dapat disimpulkan bahwa opini audit

tidak berpengaruh terhadap pergantian kantor akuntan publik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Damayanti dan Sudarma

(2008), Wijayani dan Januarti (2011), dan Widiawan (2011). Meskipun

demikian hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Calderon dan

Ofobike (2008). Tidak didukungnya hipotesis yang diuji karena

perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big Four dan Non Big Four

cenderung tidak melakukan pergantian KAP ketika mendapat opini selain

wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Pergantian kelas KAP

dari Big Four ke Non Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya

anggapan negatif dari para pengguna laporan keuangan terhadap kualitas

pelaporan keuangan dari perusahaan. Sebaliknya, pergantian kelas KAP

dari Non Big Four ke Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak

adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian

karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik.

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha perubahan ekuitas,

dan arus kas sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan

auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya,

Page 102: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

82

atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan

pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan

berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI, 2011).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh opini

audit terhadap pergantian KAP menunjukkan hasil pengaruh positif tidak

signifikan terhadap pergantian KAP. Dalam penelitian ini, perusahaan

yang mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelas banyak disebabkan karena induk perusahaan dan anak perusahaan

tidak diaudit oleh auditor yang sama, sehingga auditor harus

mengungkapkannya dalam laporan auditor independen.

Page 103: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

83

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Penelitian

Sumber: data diolah

Keterangan:

√= Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen atau hipotesis diterima

х= Variabel dependen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen atau hipotesis ditolak

Variabel Independen Variabel Dependen

Pergantian KAP BNM (+) х DEBT (+) √ OPINI (+) х

Page 104: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

(diferensiasi kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan, dan opini

audit) terhadap variabel dependen yaitu pergantian kantor akuntan publik.

Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik (logistic

regression) dengan program Statistical Package for Sosial Science (SPSS)

Ver. 20. Data sampel perusahaan sebanyak 220 pengamatan perusahaan

manufaktur go public yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2011.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

diringkas sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa diferensiasi kualitas audit yang diukur

berdasarkan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap

pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

Nasser et al. (2006), Hudaib dan Cooke (2005), Damayanti dan

Sudarma (2008), Wijayani dan Januarti (2011), dan Sulistiarini dan

Sudarno (2012). Namun, mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Divianto (2011).

2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh

positif signifikan terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini

Page 105: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

85

mendukung hasil penelitian Nasser et al. (2006), Hudaib dan Cooke

(2005), dan Sinarwati (2010).

3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

Hudaib dan Cooke (2005) dan Divianto (2011).

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pemeriksaan akuntansi yang khususnya membahas

mengenai pergantian KAP. Serta diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

perusahaan melakukan pergantian KAP, dalam penelitian ini faktor yang

mempengaruhi adalah kesulitan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini

juga dapat bermanfaat bagi kantor akuntan publik maupun perusahaan.

1. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) hasil penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan bahan informasi bagi para akuntan publik di KAP

mengenai praktik pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan

oleh perusahaan.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi perusahaan melakukan pergantian kantor akuntan

Page 106: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

86

publik. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah

kesulitan keuangan perusahaan.

Diferensiasi kualitas audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pergantian kantor akuntan publik. Perusahaan industri

manufaktur tidak melakukan pergantian kantor akuntan publik yang

didasari atas kualitas audit antara KAP Big Four dan Non Big Four.

Masing-masing KAP Big Four dan Non Big Four memiliki kredibilitas

dalam menjalankan tugas auditnya untuk menghasilkan kualitas audit

terbaiknya tanpa mengesampingkan independensi dan profesionalitas.

Kesulitan Keuangan Perusahaan memiliki pengaruh positif signfikan

terhadap pergantian kantor akuntan publik, perusahaan akan mengganti

auditor lama dengan auditor baru pada saat perusahaan mengalami

kesulitan keuangan. Perusahaan melakukan pergantian KAP karena

perusahaan merasakan ketidakpuasan terhadap kinerja auditor lama.

Implikasinya perusahaan yang berpotensi bangkrut seharusnya

mengalokasikan sumber daya secara tepat, memperbaiki keputusan

manajemen dan memperbaiki hubungan kerja. Walaupun kesulitan

keuangan mempengaruhi adanya pergantian KAP yang dilakukan

perusahaan, perusahaan harus tetap memperhatikan persepsi pemegang

saham sebagai pemilik dana di perusahaan, jika perusahaan sering berganti

KAP maka akan timbul anggapan yang negatif.

Opini audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pergantian KAP, sehingga perusahaan akan tetap menggunakan KAP yang

Page 107: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

87

sama walaupun opini audit yang diterima bukanlah opini wajar tanpa

pengecualian. Implikasinya adalah pengguna laporan keuangan yang telah

diaudit tidak hanya menilai kualitas pelaporan keuangan hanya

berdasarkan opini audit semata, namun harus mempertimbangkan alasan-

alasan auditor mengeluarkan opini tersebut.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan

hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Populasi penelitian hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI pada tahun 2008-2011 saja.

2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh variabel-variabel diferensiasi

kualitas audit, kesulitan keuangan perusahaan dan opini audit.

Variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap pergantian

kantor akuntan publik tidak diuji dalam penelitian ini.

3. Pengukuran variabel diferensiasi kualitas audit menggunakan proksi

ukuran KAP berdasarkan reputasi Brand Name. terdapat proksi lain

umtuk menggambarkan variabel diferensiasi kualitas audit yang

mungkin jika digunakan dalam penelitian ini akan memberikan hasil

yang berbeda.

Page 108: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

88

D. Saran

Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah

disebutkan sebelumya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan

seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi penelitian.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa

variabel lain seperti pergantian manajemen, audit tenure, audit fee

yang mungkin mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik untuk

dijadikan bahan penelitian selanjutnya.

3. Pengukuran terhadap variabel diferensiai kualitas audit pada penelitian

selanjutnya dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti

menggunakan total klien dari kantor akuntan publik tersebut.

Page 109: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

89

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno, “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor AkuntanPublik”, Edisi Ketiga Cetakan Keempat, Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Aghael Chadegani A, Zakiah Muhammadun M dan Azam Jari, “The Determinant

Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”, IPEDR, Vol.10, 2011.

Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, “Auditing and

AssuranceServices An Integrated Approach”, 13th edition, Pearson Education Inc, UpperSaddle River, New Jersey, 2010.

Ayu Widyantari,. 2011. “Opini Audit Going Concern dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi : Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI” . Tesis S2. Universitas Udayana , Denpasar.

Beasley, M. 1996. An Empirical Analysis of the Relation Between the Board of

Director Composition and Financial Statement Fraud. Accounting Review. Vol. 71 pp. 443-465.

Becker, C. L.; M. L. DeFond; J. Jiambalvo; dan K. R. Subramanyam. 1998. The

Effect of Audit Quality on Earnings Management. Contemporary Accounting Research, Vol. 15, No. 1, p. 1-24.

Bewley, K., Chung, J., and McCracken, S. 2008. An Examination of Auditor Choice Using Evidence from Andersen’s Demise. International Journal of Auditing. Vol. 12. pp. 89-110.

Boynton William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, “Modern

Auditing:Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th edition, John Wiley & Sons Inc, United States of America, 2006.

Bursa Efek Indonesia.n.d.Indonesian Capital Market Directory 2007-2011.

Jakarta: Bursa Efek Indonesia. Calderon Thomas G, Ofobike Emeka, “Determinants of Client-Initiated

andAuditor-Initiated Auditor Changes”, Managerial Auditing Journal, Vol 23No.1, pg 4-25, 2008.

Chow, Chee W. dan Rice, Steven. 1982. Qualified Audit Opinion and Auditor

Changes. The Accounting Review . Volume II (April): 326-335.

Page 110: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

90

Damayanti Shulamite, Sudarma Made, “Faktor-Faktor yang MempengaruhiPerusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”, Simposium NasionalAkuntansi XI, Pontianak, 2008.

Davis, L. R., Soo, B., & Trompeter, G. 2007. Auditor Tenure and Ability to Meet

or Beat Earning Forecast. DeAngelo, L. E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting

and Economics. Vol. 3, p. 183-199. Divianto, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan

Auditor Switch, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Vol. 1 Nomor 2, 2012.

Francis, J. R. 1984. The Effect of Audit Firm Size on Audit Prices: A Study of

Australian Market. Journal of Accounting and Economics, Vol. 6, p. 133-151.

Ghozali Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”,Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,2011.

Francis, J. R.; E. L. Maydew; dan H. C. Sparks. 1999. The Role of Big 6 Auditors

in the Credible Reporting Accruals. Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 18, No. 2, p. 17-34.

Febrianto, R. 2009. “Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”. Hamid Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan

IlmuSosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Houghton K, Christine Jubb dan Christine Tan (Dec 1996), Opportunism and

Ethics: A Note on Audit Qualifications and Auditee Switch Decision,http://www.gu.edu.au/text/school/abf/journal/Vol I.htm.

Hudaib, Mohammad. dan Cooke, T. E.. 2005. The Impact of Managing Director

Changes andFinancial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching. Journal of BusinessFinance and Accounting, November/Desember, Volume XXXII (9&10):1703-1739.

http://www.tempo.co/read/opiniKT/2010/07/23/1340/Kisruh-Laporan-Grup-Bakrie diakses pada tanggal 22 September 2013.

Kadir, M.N. 1994. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah

KAP. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Page 111: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

91

Kawijaya Nelly, Juniarti, “Faktor-Faktor yang Mendorong Perpindahan

Auditorpada Perusahaan-Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo”, Jurnal Akuntansi& Keuangan, Vol. 4 No. 2, 93-105, 2002.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423 Tahun 2002

tentang Jasa Akuntan Publik. Kode Etik Profesi Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Lennox, C. Stephen (2000), Do Companies Succesfully Engage in Opinion Shopping?,Journal of Accounting and Economics, Vol 29, pp 321-337.

Mardiyah, A.A. 2002. “Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap

Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA (Recursive Model Algorithm)”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 3, No. 2, pp. 133-154.

Mayangsari, S. (2003). “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap

Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. (6)1, 1-22.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat. Nagy, A.L. 2005. Mandatory Audit Firm Turnover, Financial Reporting Quality,

and Client Bargaining Power. Accounting Horizons, Vol. 19. No. 2. pp. 51-68.

Nasser Abu Thahir Abdul, Emilin Abdul Wahid, Sharifah Nazatul Faiza

SyedMustapha Nazri, Mohammad Hudaib, “Auditor-Client Relationship:The Caseof Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia”, Managerial AuditingJournal, Vol 21 No.7, pg 724-737, 2006.

Nuryanti Lely, “Pengaruh Opini Audit dan Timgkat Pertumbuhan Perusahaan

terhadap Pergatian Auditor”, Universitas Negeri Surabaya. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Jasa AkuntanPublik. Schwartz, K.B., and Menon, K. 1985. Auditor Switches by Failing Firms. The

Accounting Review. Vol. LX. No. 2. pp. 248-261. Schwartz, K.B., dan Soo, B.S. 1995. An Analysis of Form 8-K Disclosures of

Auditor Changes by Firms Approaching Bankruptcy. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 14. No. 1. pp. 125-135.

Page 112: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

92

Setyorini, T. N. dan A. Y. Ardiati. 2006. Pengaruh Potensi Kebangkrutan Perusahaan Publik terhadap Pergantian Auditor. Kinerja, Vol. 10, No. 1, p. 76-87

Sinarwati, N. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto.

Suparlan, Andayani Wuryan, “Analisis Empiris Pergantian Kantor AkuntanPublik

Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”, Simposium Nasional AkuntansiXIII, Purwokerto, 2010.

Susan, Estralita Trisnawati, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan

Melakukan Auditor Switch Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.13, No.2, 2011.

Standar Profesional Akuntan Publik, 2011.

Widiawan Wisnu, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian KantorAkuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2008)”, Skripsi, Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Wijayani Evi Dwi, Indira Januarti, “Analisis Faktor-Faktor yang

MempengaruhiPerusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”, SimposiumNasional Akuntansi XIV, Aceh, 2011.

Wijayanti Martina Putri, “Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor

yangMempengaruhi Auditor Switching di Indonesia”, Skripsi, Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro, Semarang, 2010. Willingham, John J. dan Carmichael. 1997. Perspectives in Auditing. New York:

McGraw-Hill.

Zadeh Peyman Iman and Ali Roohi, “Studying the Reasons of Auditor Change inAccepted Companies in Tehran Stock Exchange”, World Applied SciencesJournal 9, pg 734-739, 2010.

Page 113: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

93

Tabel Penentuan Sampel dengan Kriteria Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Periode 2008-2011.

Sector perusahaan yang terdaftar dr

2008-2011 KODE 2008 2009 2010 2011 Cement Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP X X X X

Holcim Indonesia Tbk SMCB X X X X Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR X X X X

Ceramics Arwana Citramulia Tbk ARNA X X X X Asahimas Flat Glass Tbk AMFG X X X X Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI X X X X keramika indonesia KIAS X X X X Mulia Industrindo Tbk MLIA X X X X Surya Toto Indonesia Tbk TOTO X X X X

Metal Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI X X X X Alakasa Industrindo Tbk DL DL X X Betonjaya Manunggal Tbk BTON X X X X Citra Tubindo Tbk CTBN X X X X GUNAWAN DIANJAYA STEEL TBK DL DL X X Indal Aluminium Industry Tbk INAI X X X X Itamaraya gold industry ITMA X X X X Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk JKSW X X X X Krakatau Steel Tbk DL DL X X Jaya Pari Steel Corp. Tbk JPRS X X X X Lion Metal Works Tbk LION X X X X Lionmesh Prima Tbk LMSH X X X X Pelangi Indah Canindo Tbk PICO X X X X SARANCENTRAL BAJATAMA TBK DL DL DL X Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS X X X X Pelat Timah Nusantara Tbk DL X X X

Chemicals Budi Acid Jaya Tbk BUDI X X X X Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS X X X X Ekadharma Tape Ind. Tbk EKAD X X X X Eterindo Wahanatama Tbk ETWA X X X X Indo Acidatama SRSN X X X X Intanwijaya Internasional Tbk INCI X X X X Tri Polyta Indonesia Tbk X X X X Sorini Corporation Tbk SOBI X X X X Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC X X X X

Plastics Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU X X X X Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI X X X X

Page 114: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

94

Asiaplast Industries Tbk APLI X X X X Berlina Tbk BRNA X X X X Dynaplast Tbk DYNA X X X X Fatrapolindo Nusa Industri Tbk FPNI X X X X Kageo Igar Jaya Tbk IGAR X X X X Lapindo International Tbk LAPD X DL DL DL Sekawan Intipratama Tbk X X X X Yanaprima Hatstapersada Tbk X X X X Siwani Makmur Tbk SIMA X X X X Trias Sentosa Tbk TRST X X X X tunas alfin a TALFA X X DL DL tunas alfin b TALF X X DL DL

animal feed Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN X X X X JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA X X X X Malindo Feedmill Tbk MAIN X X X X Sierad Produce Tbk SIPD X X X X

wood Barito Pacific Timber Tbk BRPT X X X X Daya Sakti Unggul Corporation Tbk DSUC X X DL DL Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI X X X X Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT X X X X

Pulp Fajar Surya Wisesa Tbk FASW X X X X Alakindo Naratma Tbk DL DL DL X Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk INKP X X X X Kertas Basuki Rachmat Tbk X X X X Surabaya Agung Industry Pulp SAIP X X X X Suparma Tbk SPMA X X X X toba pulp lestari INRU X X X X Tjiwi Kimia Tbk TKIM X X X X

Automotive Astra Int’l Tbk ASII X X X X Astra Otoparts Tbk AUTO X X X X Branta Mulia Tbk BRAM X X X X Goodyear Indonesia Tbk GDYR X X X X Gajah Tunggal Tbk GJTL X X X X Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS X X X X Indospring Tbk INDS X X X X Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN X X X X Multistrada Arah Sarana Tbk MASA X X X X Nipress Tbk NIPS X X X X Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS X X X X Sanex Qianjiang Motor International Tbk SQIM X X DL DL

Page 115: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

95

Selamat Sempurna Tbk SMSM X X X X Textile Apac Citra Centertex Tbk MYTX X X X X

Argo Pantes Tbk ARGO X X X X Centex (Preferred Stock) Tbk CNTX X X X X Centex Saham Seri B Tbk CNTB X X X X Delta Dunia Petroindo Tbk DOID X X DL DL Eratex Djaja Tbk ERTX X X X X Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI X X X X Hanson International Seri B Tbk MYRXP X X X X Hanson International Tbk MYRX X X X X Indorama Synthetics Tbk INDR X X X X Nusantara Inti Corpora X X X X Karwell Indonesia Tbk KARW X X X X Pan Brothers Tex Tbk PBRX X X X X Panasia Filament Inti Tbk PAFI X X X X Panasia Indosyntec Tbk HDTX X X X X Polychem Indonesia Tbk ADMG X X X X Polysindo Eka Perkasa Tbk POLY X X X X STAR PETROCHEM DL DL DL X Ricky Putra Globalindo Tbk RICY X X X X Roda Vivatex Tbk RDTX X X DL DL Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM X X X X unitex tbk UNTX X X X X Tifico Tbk TFCO X X X X

Footware Primarindo Asia Infrastructur Tbk BIMA X X X X Sepatu Bata Tbk BATA X X X X Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM X X X X

Cable GT Kabel Indonesia Tbk KBLI X X X X Jembo Cable Company Tbk JECC X X X X Kabelindo Murni Tbk KBLM X X X X Sucaco Tbk SCCO X X X DL SUPREME CABLE MANUFACTURING DL DL DL X Sumi Indo Kabel Tbk IKBI X X X X Voksel Electric Tbk VOKS X X X X

Electronics sat nusapersada PTSN X X X X Others Arona Binasejati Tbk ARTI X DL DL DL Food Ades Waters Indonesia Tbk ADES X X X X

Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA X X X X Cahaya Kalbar Tbk CEKA X X X X Davomas Abadi Tbk DAVO X X X X Delta Djakarta Tbk DLTA X X X X

Page 116: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

96

Indofood cbp sukses makmur Tbk DL DL X X Indofood Sukses Makmur Tbk INDF X X X X Mayora Indah Tbk MYOR X X X X Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI X X X X NIPPON INDOSARI CORPORINDO TBK DL DL X X sekar bumi SKBM X X DL DL Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN X X X X Sekar Laut Tbk SKLT X X X X Siantar Top Tbk STTP X X X X Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA X X X X Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ X X X X

Tobacco BAT Indonesia Tbk BATI X X DL DL Bentoel International Investama Tbk RMBA X X X X Gudang Garam Tbk GGRM X X X X HM Sampoerna Tbk HMSP X X X X

Pharmacetuticals Bristol-Myers Squibb Indonesia (PS) Tbk SQBI X X X X Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk SQBB X X X X Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA X X X X Indofarma Tbk INAF X X X X Kalbe Farma Tbk KLBF X X X X Kimia Farma Tbk KAEF X X X X Merck Indonesia Tbk MERK X X X X Pyridam Farma Tbk PYFA X X X X Schering Plough Indonesia Tbk SCPI X X X X Tempo Scan Pacific Tbk TSPC X X X X

Cosmetic Mandom Indonesia Tbk TCID X X X X Mustika Ratu Tbk MRAT X X X X Unilever Indonesia Tbk UNVR X X X X MARTINA BERTO DL DL DL X sare lee body care indonesia PROD X X DL DL

Houseware Kedaung Indah Can Tbk KICI X X X X Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI X X X X Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI X X X X

Page 117: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

97

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Tereliminasi

Daftar Nama Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode 1 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 2 keramika indonesia KIAS 3 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 4 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 5 Indal Aluminium Industry Tbk INAI 6 Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk JKSW 7 Jaya Pari Steel Corp. Tbk JPRS

No Nama Perusahaan KODE 1 Alakasa Industrindo Tbk ALKA 2 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST 3 Krakatau Steel Tbk KRAS 4 Sarancentral Bajatama Tbk SRBJ 5 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL 6 Lapindo International Tbk LAPD 7 tunas alfin a TALFA 8 tunas alfin b TALF 9 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk DSUC 10 Alakindo Naratma Tbk ALDO 11 Sanex Qianjiang Motor International Tbk SQIM 12 Delta Dunia Petroindo Tbk DOID 13 Star Petrochem STAR 14 Roda Vivatex Tbk RDTX 15 Sucaco Tbk SCCO 16 Supreme Cable Manufacturing SCCO 17 Arona Binasejati Tbk ARTI 18 Indofood cbp sukses makmur Tbk ICBP 19 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 20 sekar bumi SKBM 21 BAT Indonesia Tbk BATI 22 Martina Berto MBTO 23 Sare Lee Body Care Indonesia PROD

Page 118: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

98

8 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 9 Budi Acid Jaya Tbk BUDI

10 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 11 Ekadharma Tape Ind. Tbk EKAD 12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 13 Indo Acidatama SRSN 14 Tri Polyta Indonesia Tbk TPIA 15 Sorini Corporation Tbk SOBI 16 Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU 17 Asiaplast Industries Tbk APLI 18 Berlina Tbk BRNA 19 Fatrapolindo Nusa Industri Tbk FPNI 20 Sekawan Intipratama Tbk SIAP 21 Yanaprima Hatstapersada Tbk YPAS 22 Sierad Produce Tbk SIPD 23 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk INKP 24 Surabaya Agung Industry Pulp SAIP 25 Suparma Tbk SPMA 26 Astra Int’l Tbk ASII 27 Astra Otoparts Tbk AUTO 28 Branta Mulia Tbk BRAM 29 Goodyear Indonesia Tbk GDYR 30 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 31 Nipress Tbk NIPS 32 Selamat Sempurna Tbk SMSM 33 Argo Pantes Tbk ARGO 34 Hanson International Tbk MYRX 35 Karwell Indonesia Tbk KARW 36 Pan Brothers Tex Tbk PBRX 37 Panasia Indosyntec Tbk HDTX 38 Polysindo Eka Perkasa Tbk POLY 39 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 40 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM 41 Primarindo Asia Infrastructur Tbk BIMA 42 Sepatu Bata Tbk BATA 43 Voksel Electric Tbk VOKS 44 Ades Waters Indonesia Tbk ADES 45 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 46 Siantar Top Tbk STTP

Page 119: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

99

47 Bentoel International Investama Tbk RMBA 48 HM Sampoerna Tbk HMSP 49 Bristol-Myers Squibb Indonesia (PS) Tbk SQBI 50 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 51 Indofarma Tbk INAF 52 Kimia Farma Tbk KAEF 53 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 54 Unilever Indonesia Tbk UNVR 55 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011

150

2. Perusahaan industri manufaktur yang tidak terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011

23

3. Perusahaan industri manufaktur yang tidak menyertakan laporan auditor independen beserta laporan keuangan yang telah diaudit selama periode pengamatan 2008-2011

25

4. Perusahaan industri manufaktur yang tidak melakukan pergantian KAP selama periode pengamatan 2008-2011

47

Jumlah perusahaan sampel 55

Tahun pengamatan 4 Jumlah sampel total selama periode penelitian 220

Page 120: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

100

Tabel Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CHANGES 220 0 1 .36 .482

BNM 220 0 1 .24 .429

DEBT 220 .0000 163.2298 1.716202 11.9856159

OPINI 220 0 1 .56 .497

Valid N (listwise) 220

Tabel Ringkasan Sampel

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 220 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 220 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 220 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Tabel Menilai Keseluruhan Model

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0

1 288.422 -.545

2 288.412 -.560

3 288.412 -.560

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 288.412

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

Page 121: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

101

Tabel Matriks Klasifikasi

Classification Tablea,b

Observed Predicted

CHANGES Percentage

Correct 0 1

Step 0 CHANGES

0 140 0 100.0

1 80 0 .0

Overall Percentage 63.6

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Tabel Iteration History 1

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant BNM DEBT OPINI

Step 1

1 132.141 -2.000 2.477 .000 1.521

2 106.996 -3.136 3.617 .001 2.647

3 98.828 -4.180 4.649 .004 3.689

4 95.895 -5.198 5.628 .014 4.701

5 94.287 -6.233 6.463 .119 5.673

6 76.374 -8.775 3.505 5.563 4.935

7 71.079 -11.197 3.854 9.625 4.905

8 69.339 -13.601 4.270 13.324 5.168

9 69.062 -15.302 5.021 15.085 5.846

10 69.018 -16.372 6.000 15.259 6.814

11 69.003 -17.373 7.001 15.260 7.814

12 68.997 -18.373 8.001 15.260 8.814

13 68.995 -19.373 9.001 15.260 9.814

14 68.994 -20.373 10.001 15.260 10.814

15 68.994 -21.373 11.001 15.260 11.814

16 68.994 -22.373 12.001 15.260 12.814

17 68.994 -23.373 13.001 15.260 13.814

18 68.994 -24.373 14.001 15.260 14.814

Page 122: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

102

19 68.994 -25.373 15.001 15.260 15.814

20 68.994 -26.373 16.001 15.260 16.814

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 288.412

d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been

reached. Final solution cannot be found.

Tabel Koefisien Determinasi

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 68.994a .631 .864

a. Estimation terminated at iteration number 20 because

maximum iterations has been reached. Final solution cannot

be found.

Tabel Menguji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 13.239 8 .104

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

BNM 16.001 1446.095 .000 1 .991 8896753.186

DEBT 15.260 4.925 9.600 1 .002 4240057.523

OPINI 16.814 3515.963 .000 1 .996 20054685.913

Constant -26.373 3515.963 .000 1 .994 .000

a. Variable(s) entered on step 1: BNM, DEBT, OPINI.

Page 123: PENGARUH DIFERENSIASI KUALITAS AUDIT, KESULITAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23963/1/Meisya... · PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Bimbingan Belajar Gamma 88,

103

Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 160 + + I I I I F I I R 120 + + E I I Q I0 I U I0 I E 80 +0 + N I0 I C I0 1I Y I0 1I 40 +0 1+ I0 1I I0 1I I0 0 1I Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------- Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111 Predicted Probability is of Membership for 1 The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1 Each Symbol Represents 10 Cases.