pengaruh corporate social responsibility...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PEMBIAYAAN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
Dwi Purwati
1112046100065
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dwi Purwati
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 30 September 1993
3. Alamat : Jl. Amasandi Taman Muara RT.01/15
Pasirjaya, Bogor.
4. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Cikaret 01 Bogor Tahun 2000-2006
2. MTSN Bogor Tahun 2006-2009
3. MAN 2 Bogor Tahun 2009-2012
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2017
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Kursus Bahasa Inggris LIA 2012
IV. PENGALAMAN BERORGANISASI
1. Anggota PMR MAN 2 Bogor Tahun 2011
2. Anggota IRMAS Kampung Muara Bogor Tahun 2015
V. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Company visit to Indonesia Stock Exchange, 21 Oktober 2015
2. Company visit to Otoritas Jasa Keuangan, 23 September 2015
vi
3. Company visit to Bank Indonesia, “Moneter and Banking System
Improvment in Indonesia”, 10 Oktober 2013
4. Stadium General oleh Insurance goes to campus
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Mujiyo
2. Ibu : Sarinah
3. Kakak : Endri Sulistyo
4. Alamat : Jl. Amasandi Taman Muara RT.01/15 kelurahan pasirjaya
Bogor
5. Anak : Anak ke-2 dari 2 bersaudara
vii
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of Corporate
Social Responsibility (CSR) disclosure and third party funds (DPK) of the
financing and its implications for the profitability of Islamic banks.
The research uses secondary data on financial statement or annual
reports that have been published by research sample during the period 2011 to
2015. The sampling technique used was purposive sampling. This research is
quantitative research using panel data regression and path analysis with software
program eviews 10.0.
The results of this research show that the substructure I CSR variable has
no significant effect on the financing while third party funds(DPK) has a positive
and significant impact on financing. Then the substructure II CSR variable has no
effect on ROA, while third party funds (DPK) and financing have positive and
significant impact on ROA.
Keyword: Corporate Social Responsibility (CSR), Third Party Funds (DPK),
Financing, Return On Asset (ROA)
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dana Pihak Ketiga
(DPK) terhadap Pembiayaan dan Implikasinya terhadap profitabilitas Bank
Syariah.
Penelitian ini menggunakan data sekunder pada laporan keuangan atau
laporan tahunan yang telah dipublikasikan oleh sampel penelitian selama periode
2011-2015. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive
sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
regresi data panel dan path analysis (analisis jalur) dengan software program
eviews 10.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada Substruktur I variabel
CSR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan, sedangkan
variabel DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan
Bank Syariah. Sedangkan pada Substruktur II menunjukkan bahwa variabel CSR
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel DPK
dan Pembiayaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Dana Pihak Ketiga (DPK),
Pembiayaan, Financing, Return On Asset (ROA)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
nikmat, rahmat dan kekuatan yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “PENGARUH CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP
PEMBIAYAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH”. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah, suri tauladan kita dalam setiap
aktivitas kehidupan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak selama penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Arief Mufraeni, Lc,. M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Adhitya Ginanjar, SE,. M.Si dan Fitri Damayanti, M.Si Ketua
Program Studi Perbankan Syariah dan Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
iv
4. Bapak AM. Hasan Ali M.A, dan Dr. Abdurrauf, Lc, MA, Ketua Program
Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Ir. Rr. Tini Anggraini Dosen Pembimbing yang telah menyediakan
waktu luang untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
selama penyusunan skripsi.
6. Seluruh Dosen serta karyawan akademik Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
7. Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Perpustakaan FSH UIN Jakarta,
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, tempat penulis memperoleh
berbagai bahan dan sumber referensi serta tempat penulis menjalankan proses
penulisan skripsi.
8. Kedua Orangtua penulis, yaitu Bapak Mujiyo dan Ibu Sarinah serta Kakak Endri
Sulistyo, yang telah memberikan do’a, dukungan, dan semangat baik moril
maupun materiil dalam setiap aktivitas.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang hebat Ade Fitri Khoerunnisa, Dhini
Fadhillah, Lupita Parameswari dan Nurul Khasanah, Widya Eka Larasati, Siti
Nurasiyah, Nursetyowati Rahayu, Virna Virniadinata Terimakasih atas
kebersamaannya dan saling mensupport satu sama lain dan selalu menemani
penulis dikala suka maupun duka selama perkuliahan sehingga hari-hari yang
sangat berwarna berkat canda dan tawa bersama kalian.
10. Kawan-kawan Perbankan Syariah Tahun 2012, khususnya Kelas PS B 2012
yang telah berjuang bersama selama perkuliahan. Suatu keberuntungan dapat
v
mengenal kalian, semoga kita dapat mencapai sukses dengan silahturahmi yang
tetap terjaga.
11. Tim KKN Desa Cibungbulang Bogor (Keluarga KKN RISE) Terima kasih atas
suka duka di kala KKN, kerja sama dan pengalaman bersama kalian yang tak
terlupakan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu, memberikan dukungan, serta doa sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi karya yang lebih baik di masa depan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai perkembangan Ekonomi Islam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 30 Maret 2017
DWI PURWATI
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ........................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... v
ABSTRACT .....................................................................................................vii
ABSTRAK .......................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9
D. Perumusan Masalah ............................................................................. .10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 10
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................... 13
1. Teori Stakeholder ........................................................................... 13
2. Corporate Social Responsibility .................................................... 14
xii
vii
a. Pengertian Corporate Social Responsibility ............................ 14
b. Aspek Tiga Dimensi CSR ........................................................ 16
c. Konsep CSR dalam Islam ........................................................ 18
3. Islamic Social Reporting ............................................................... 20
a. Pendanaan dan Investasi ......................................................... 21
b. Produk dan Jasa ....................................................................... 23
c. Karyawan ................................................................................. 23
d. Masyarakat .............................................................................. 24
e. Lingkungan ............................................................................. 25
f. Tata Kelola Perusahaan ........................................................... 26
4. Dana Pihak Ketiga ......................................................................... 27
a. Pengertian Dana Pihak Ketiga ................................................. 27
b. Macam-macam Dana Pihak Ketiga ......................................... 28
5. Pembiayaan Bank Syariah ............................................................. 30
a. Pengertian Pembiayaan ........................................................... 30
b. Tujuan Pembiayaan ................................................................. 32
6. Return On Asset ............................................................................. 33
7. Review Studi Terdahulu ................................................................ 35
8. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 39
9. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 44
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 44
C. Sumber Data ....................................................................................... 46
D. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 48
viii
1. Variabel Eksogen .......................................................................... 48
2. Variabel Endogen .......................................................................... 52
E. Metode Analisis Data ......................................................................... 53
1. Uji Stasioneritas Data ................................................................... 53
2. Penentuan Model Regresi ............................................................. 54
a. Common Effect Model ............................................................. 54
b. Fixed Effect Model .................................................................. 55
c. Random Effect Model .............................................................. 55
3. Metode Analisis Jalur (Path Analysis) .......................................... 57
4. Koefisien Determinasi dan Koefisien Residu ............................... 59
5. Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan dan Parsial ................ 60
6. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ..................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Content Analysis ........................................................................ 63
B. Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 64
1. Hasil Uji Stasioneritas Data .......................................................... 64
2. Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur I ............ 65
3. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I ........................................ 72
a. Analisis Sub-Struktur I ............................................................ 72
b. Koefisien Jalur Sub-Struktur I ................................................. 73
c. Adjusted R Square (R2
adj) ..................................................... 73
d. Uji T ......................................................................................... 74
e. Uji F ......................................................................................... 74
4. Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur II ............ 75
5. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I ........................................ 82
ix
f. Analisis Sub-Struktur II ........................................................... 83
g. Koefisien Jalur Sub-Struktur II ................................................ 84
h. Adjusted R Square (R2
adj) ..................................................... 84
i. Uji T ......................................................................................... 85
j. Uji F ......................................................................................... 85
6. Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ................. 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ................................................................................90
B. SARAN.................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. 96
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI ................................. 34
Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu ..................................................... 35
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian .................................................. 46
Tabel 3.2 Tahap Pengambilan Sampel ............................................... 46
Tabel 3.3 Daftar Sampel Bank UmumSyariah ................................... 47
Tabel 3.4 Indeks Islamic Social Reporting ......................................... 49
Tabel 4.1 Pengungkapan ISR pada Bank Umum Syariah .................. 63
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas Data ADF ..................................... 64
Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Sub-Struktur I .......................................... 65
Tabel 4.4 Hasil Uji Haussman Sub-Struktur I .................................... 66
Tabel 4.5 Hasil Random Effect Sub-Struktur I ................................... 66
Tabel 4.6 Coefficient BUS Sub-Struktur I .......................................... 68
Tabel 4.7 Koefisien Jalur Persamaan Sub-Struktur I .......................... 73
Tabel 4.8 Hasil Uji Chow Sub-Struktur I I ......................................... 76
Tabel 4.9 Hasil Uji Haussman Sub-Struktur I I .................................. 76
Tabel 4.10 Hasil Random Effect Sub-Struktur I I ............................... 77
Tabel 4.11 Coefficient BUS Sub-Struktur I I ...................................... 79
Tabel 4.12 Koefisien Jalur Persamaan Sub-Struktur I I ...................... 83
Tabel 4.13 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh Total, dan Pengaruh Simultan ......................... 87
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Pembiayaan Bank Syariah ........................ 2
Gambar 1.2 Perkembangan DPK Bank Syariah .................................... 3
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................ 40
Gambar 3.1 Model Path Analysis ....................................................... 59
Gambar 4.1 Sub-Struktur I .................................................................. 72
Gambar 4.2 Model Jalur Path Stuktur I ............................................... 75
Gambar 4.3 Sub-Struktur II ................................................................ 83
Gambar 4.4 Model Jalur Path Struktur II ............................................ 86
Gambar 4.5 Diagram Jalur Persamaan Sub-Struktur I
dan Sub-Struktur II ......................................................... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar
dapat beroperasi secara optimal, terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan
bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di indonesia.
Persaingan yang semakin tajam ini harus diimbangi dengan manajemen yang baik
agar bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan
oleh bank untuk bisa terus bertahan hidup adalah kinerja yang baik. Kinerja bank
syariah dapat dilihat dari profitabilitas, profitabilitas dikatakan sebagai salah satu
indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan karena
memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi
perusahaan dan dapat diketahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya
secara efisien.
Sebagimana halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga mempunyai
peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan-satuan kelompok
masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit)
dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank,
kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan
memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.1
Sebagai lembaga perantara
(intermediary), bank syariah harus mengelola dananya secara optimal dengan
mengalokasikan dana ke beberapa jenis aktiva produktif, salah satunya adalah
pembiayaan. Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting bagi Bank
1 Zainul Arifin, Drs, MBA, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, ED. Rev. Cet. 4 (Jakarta:
PustakaAlvabet,2006, h.46
2
Syariah, karena dengan pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama
dan penunjang kelangsungan usaha bank.
Gambar 1.1
*Sampai bulan September 2016
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016
Dari grafik 1.1 terlihat bahwa penyaluran pembiayaan Bank Syariah
mengalami penurunan pada tahun 2016, hal ini disebabkan oleh perlambatan
ekonomi karena menurunnya Produk domestik bruto (PDB).2
Kemampuan
menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan akan mempengaruhi performance
bank syariah. Bank syariah akan mengalami kerugian besar jika ternyata kualitas
pembiayaan yang disalurkan kurang baik.3
Kegiatan usaha yang paling utama dari suatu perbankan adalah
penghimpunan dan penyaluran dana. Kegiatan penghimpunan dana berasal dari
2 https://m.tempo.co/read/news/2016/09/27/087807809/juli-2016-kredit-bermasalah-bank-syariah-
jadi-4-7-persen 3 Muhammad Ridwan, Konstruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta: Pustaka SM,2007, h.92
102,66
147,50
184,12 199,33
201,53
172,5
0
50
100
150
200
250
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkembangan Pembiayaan Bank Syariah
pembiayaan
3
bank itu sendiri dari deposan atau nasabah, pinjaman dari bank lain maupun
Bank Indonesia (BI) dan dari sumber lainnya. Kegiatan penghimpunan dana
bank sebagian besar bersumber dari simpanan nasabah dalam bentuk simpanan
giro, tabungan dan deposito, simpanan nasabah ini disebut sebgai Dana Pihak
Ketiga (DPK). Tingginya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
mengindikasikan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat. Secara
operasional perbankan, DPK merupakan sumber likuiditas untuk penyaluran
pembiayaan, sehingga pembiayaan juga mengalami peningkatan.
Gambar 1.2
*Sampai bulan September 2016
Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2016
Dari grafik 1.2 terlihat bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami
penurunan pada tahun 2016 dengan total 171,4 triliun rupiah. Tingkat kompetisi
bisnis jasa keuangan yang semakin ketat, karena mulai berlakunya masyarakat
ekonomi ASEAN (MEA) dimana untuk industri perbankan hal ini tertuang
dalam ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Semakin sengitnya
persaingan di industri jasa keuangan maka Bank Syariah harus memiliki strategi
110,9 140,5
171,9 204
217
171,4
0
50
100
150
200
250
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkembangan DPK Bank Syariah
total dpk
4
untuk meningkatkan kinerjanya dan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat
agar mau menginvestasikan dananya di Bank Syariah, banyak cara untuk
meningkatkan besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah
diantaranya adalah dengan meningkatkan kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) dan meningkatkan perolehan DPK.
Industri perbankan syariah yang merupakan bagian dari penopang sektor
rill, memiliki kewajiban pula dalam menerapkan good corporate governnance
(GCG). Salah satu ukurannya adalah sejauh mana industri perbankan syariah
memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan menerapkan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam aktivitas operasional perusahaannya. Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan sebenarnya telah mulai dikenal sejak awal
1970an yang secara umum dikenal dengan Stakeholder Theory. Teori ini
mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk
kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder
(pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis
dan pihak lain). 4
Penyelarasan antar Stakeholder dapat dilakukan perusahaan dengan
mengembangkan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR). CSR merupakan klaim agar perusahaan tidak hanya
beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (Shareholder), tetapi juga
4 Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip,h.11
5
untuk kemaslahatan pihak stakeholder dalam praktik bisnis yaitu para pekerja,
komunitas lokal, pemerintah, LSM, konsumen dan lingkungan.5
Dalam gagasan CSR, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung
jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang
direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tetapi, tanggung jawab
perusahaan harus berpijak pada Triple Bottom Lines yaitu selain memperhatikan
kondisi keuangan juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan. Karena
kondisi keuangan saja tidak akan menjamin bagi perusahaan untuk tumbuh
secara berkelanjutan.6 Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila
perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.
Dengan perkembangannya yang terus meningkat dan persaingan yang
cukup ketat maka bank syariah harus terus memperbaiki kinerjanya. Tantangan
utama bagi bank syariah saat ini adalah mewujudkan kepercayaan stakeholders,
karena kepercayaan stakeholders akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan bank itu sendiri. Ekspektasi stakeholders terhadap bank syariah
tentunya berbeda dengan bank konvensional. Hal ini dikarenakan bank syariah
dikembangkan sebagai lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha
dengan prinsip syariah, yaitu tidak hanya bertujuan komersil tetapi juga
mempertimbangkan perannya dalam memberikan kesejahteraan secara luas bagi
5 Dahlia, D. dan Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi Universitas Diponegoro, h.56 6 Eklington, J. 2004. “Enter The Triple Bottom Line”. http://www.johnelkington.com/.
6
masyarakat. Dengan demikian, tantangan utama bank syariah saat ini
diantaranya adalah bagaimana mewujudkan kepercayaan para stakeholder.
Dengan membangkitkan kepercayaan stakeholder diharapkan bank
syariah mampu memobilisasi simpanan, menarik investasi, menyalurkan
pembiayaan, menanamkan investasi, sekaligus memperluas kesempatan kerja,
membantu pemerintah membiayai defisit anggaran untuk pembangunan, dan
mengakselerasi pembangunan ekonomi dengan baik.7
Bagi bank syariah,
aktivitas-aktivitas sosial merupakan nilai tambah yang dapat berimplikasi pada
meningkatnya profitabilitas jangka panjang dan goodwill yang diperoleh dari
citra positif dari bisnis yang dijalankan serta meningkatnya kepercayaan
stakeholder terhadap kinerja bank syariah dan akan berpengaruh terhadap laba
bank syariah.8 Kunci keberhasilan manajemen bank syariah sangat ditentukan
oleh bagaimana bank tersebut dapat merebut hati masyarakat, sehingga peranan
bank syariah sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik.
Walaupun untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan
mengeluarkan sejumlah biaya yang akan menjadi beban dan mengurangi
pendapatan. Namun disisi lain dengan pengungkapan pelaporan kegiatan CSR
akan menunjukkan akuntabilitas, peningkatan kinerja, membangun hubungan
dengan pemangku kepentingan, menunjukkan manajemen keberlanjutan serta
menunjukkan kondisi kinerja. Sehingga pengungkapan CSR diharapkan dapat
memberikan sinyal kepada pihak eksternal untuk meningkatkan citra perusahaan
7 Azis Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan kinerja Sosial Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Tesis Magister Bisnis Keuangan Islam. Universitas Paramadina, (2009). 8 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Islam (Yogyakarta: UII Press, 2000), h.5
7
yang tercermin dengan peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini didasarkan atas
konsep signaling theory dimana manajemen berusaha memberikan petunjuk
kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Jadi makin baik perusahaan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial,
maka akan terbangun image perusahaan yang baik dimata konsumen.
Konsumen akan mempunyai pandangan yang bagus karena perusahaan
telah memperlihatkan kepentingan umum, dengan demikian konsumen tidak
keberatan menggunakan produk tersebut. Semakin banyak konsumen
menggunakan produk, maka akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Kemampuan dalam menghasilkan profitabilitas bagi bank syariah sangat
berdamak dalam meningkatkan pertumbuhan Bank Syariah itu sendiri. Karena
didalam meningkatkan pertumbuhan bank, diperlukan adanya sebuah komponen
yang dapat mendukung tingkat keberhasilan dalam pencapaiannya, yaitu
banyaknya laba yang diperoleh. Tingginya profitabilitas menunjukkan bahwa
bahwa bank syariah memiliki kinerja yang baik, terutama dalam hal
menghasilkan laba. Rendahnya profitabilitas mengindikasikan bank syariah
tidak berkinerja baik. Perlu usaha dalam menjaga pertumbuhan profitabilitas
bank syariah dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga
dimungkinkan adanya usaha dalam mendorong pertumbuhan profitabilitas ke
arah yang lebih baik.
Apakah dengan tingginya prolehan DPK maka Pembiayaan yang
disalurkan bank syariah juga ikut meningkat? Dan apakah dengan melakukan
8
CSR bank syariah juga memiliki kinerja yang baik? Tentunya perusahaan tidak
akan melakukan aktifitas yang berdampak negatif terhadap arus kas perusahaan.
Dengan demikian perlu diketahui seberapa besar pengaruh CSR, DPK terhadap
Pembiayaan serta implikasinya terhadap profitabilitas bank syariah.
Maka berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul ”Pengaruh
Corporate Social Responsibility dan Dana Pihak Ketiga terhadap
Pembiayaan dan Implikasinya terhadap Profitabilitas Bank Syariah.”
B. Identifikasi Masalah
1. Pengungkapan CSR syariah telah dikeluarkan oleh AAOIFI dan
dikembangkan oleh beberapa peneliti yaitu Islamic Social Reporting, namun
belum banyak diungkapkan dalam laporan tahunan bank syariah.
2. Standar pelaporan CSR syariah yang belum baku menjadikan pelaporan CSR
perbankan syariah menjadi tidak seragam. Pengungkapan CSR berdasarkan
perspektif islam seharusnya berbeda dengan perspektif konvensional karena
jenis yang perlu disajikan pun berbeda.
3. Pengembalian aktiva dalam aktivitas operasi perusahaan atau return on asset
(ROA) yang rendah dapat menurunkan citra perusahaan oleh investor karena
menunjukkan perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi.
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti membatasi
permasalahan yang diteliti pada aspek yang dianalisis agar tidak keluar dari
pembahasan. Data yang digunakan merupakan data yang diambil dari Laporan
9
Keuangan Bank Syariah pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Indikator yang
mewakilinya adalah Corporate Social Responsibility (CSR), Dana Pihak Ketiga
(DPK), Pembiayaan dan Profitabilitas yang digambarkan oleh Return On Asset
(ROA).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Corporate Social Responsibilty (CSR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap Pembiayaan yang
disalurkan Bank Syariah?
2. Apakah Corporate Social Responsibilty (CSR), Dana Pihak Ketiga (DPK)
dan Pembiayaan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap
Return On Asset (ROA) bank syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan
bank syariah.
b. Mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR), Dana Pihak Ketiga dan pembiayaan terhadap
Return On Asset (ROA) bank syariah.
10
b. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dan
memberikan kontribusi empiris dalam penelitian tentang penerapan
tanggung jawab sosial bank umum syariah dan pengaruhnya terhadap
kinerja keuangan
b. Manfaat Praktis:
1) Bagi perusahaan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen
perusahaan mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial
perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan.
2) Bagi investor: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan
untuk pembuatan keputusan investasi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, yang menguraikan tentang landasan teori
Corporate Social Responsibility, Islamic Social Reporting, Dana
Pihak Ketiga, Pembiayaan, Profitabilitas, review studi terdahulu,
kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN, yang menguraikan tentang ruang
lingkup penelitian. Metode pegumpulan data, variabel penelitian,
dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, serta metode
analisis.
BAB IV HASIL PENELITIAN, menjelaskan tentang analisis data dan hasil
pembahasan yang dilakukan sesuai dengan alat analisis yang
digunakan.
BAB V PENUTUP, memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, keterbatasan
dan saran.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Stakeholder
Teori Stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain).
Dengan demikian keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.9
Perusahaan tidak hanya bertanggungjawab terhadap para pemilik
dengan sebatas pada indikator ekonomi namun bergeser menjadi lebih luas
yaitu sampai pada ranah sosial kemasyarakatan dengan memperhitungkan
faktor-faktor sosial, sehingga muncul istilah tanggung jawab sosial,
fenomena seperti itu terjadi karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat
negatif externalities yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi.10
2. Corporate Social Responsibility (CSR)
a. Pengertian Corporate Social Responsibility
Menurut lingkar studi CSR Indonesia, CSR adalah upaya
sungguh-sungguh dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampak
9 Ghozali dan Choriri, Teori Akuntansi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007, h.30
10 Rizkia Anggita Sari, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal
nominal, Vol.1, No.1, (2012). h.127
13
negatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh
pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial, dan lingkungan
agar mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.11
Menurut The world Business Council for Sustainable
Development (WBCSD), tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Responsibility didefinisikan sebagai komitmen bisnis
untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta
perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun
masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara
yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.
Menurut Philip Kotler, CSR adalah A commitment to improve
community well-being through discretionary business practices and
contributions of corporate resource.12
Berdasarkan apa yang
diungkapkan Philip Kotler tersebut, CSR merupakan sesuatu yang perlu
dilakukan, seandainya tidak akan berakibat tidak baik pada perusahaan
itu sendiri. Di sini terlihat bahwa CSR dilaksanakan masih sebagai hal
yang perlu bukan suatu kewajiban atau suatu peraturan yang diharuskan.
Sedangkan di Indonesia saat ini, pelaksanaan CSR merupakan suatu hal
yang wajib dilaksanakan. Hal tersebut diatur dalam UU Perseroan
11
Nurdizal, Panduan Lengkap Pelaksanaan CSR, Penebar Swadaya, Jakarta, 2011, h.15 12
Nurdizal, Panduan Lengkap Pelaksanaan CSR, Penebar Swadaya, Jakarta, 2011, , h.16
14
No.40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas dalam pasal 1 butir 3
menyebutkan bahwa:
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen
perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.”
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya perlu memiliki
prioritas dan strategi. Eksistensi perusahaan dan pencapaian laba jangka
panjang merupakan prioritas perusahaan. Perusahaan dalam mencapai
prioritas tersebut memerlukan strategi. Kemampuan menghasilkan laba
jangka panjang hanya akan terealisasi apabila keberadaan perusahaan
dapat berguna dan didukung oleh stakeholder. Dukungan stakeholder
akan terwujud jika dampak negatif pada ranah sosial, ekonomi, dan
lingkungan bukan hanya dapat diminimalisir, tetapi justru dapat
memberikan dampak positif yang besar bagi stakeholder.13
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan
atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi
yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
13
Nurdizal, Panduan Lengkap Pelaksanaan CSR, Penebar Swadaya, Jakarta, 2011, h.15-16
15
b. Aspek Tiga Dimensi CSR
Ellington merumuskan lingkup tanggung jawab perusahaan
dalam model triple bottom line yaitu people, planet, and profit.
Pembangunan yang berkelanjutan yang erat kaitannya dengan CSR
harus mencakup 3 hal kebijakan, yaitu pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menurut
Mohammed Belal Uddin (2008), tujuan dari CSR adalah untuk
menjadikan aktivias bisnis perusahaan dan budaya perusahaan
berkelanjutan dalam tiga aspek yakni :14
1) Aspek ekonomi
Aspek ekonomi dari CSR meliputi pemahaman mengenai
dampak-dampak ekonomi dari kegiatan bisnis perusahaan.
Bagaimanapun, tanggung jawab ekonomi bukan hanya masalah
perusahaan yang bertanggungjawab secara finansial, pencatatan
jumlah tenaga kerja dan hutang dalam laporan akhir tanggung
jawab sosial perusahaan. Dimensi ekonomi dari agenda
sustainability harus lebih memperhatikan dampak langsung dan
tidak langsung yang disebabkan oleh kegiatan operasi perusahaan
terhadap lingkungan tempat perusahaan beroperasi dan para
stakeholder.
2) Aspek sosial
14
Uddin Bellal Muhammad, “Three Dimensional Aspects Of Corporate Social Responsibility”,
Vol.3 No.1, Januari 2008, Daffodil International University Journal of Business and Economics. h.204-
209
16
Dewasa ini telah banyak perusahaan yang meningkatkan
perhatiannya secara aktif terhadap aspek sosial. Memberikan 22
perhatian terhadap aspek sosial berarti bertanggung jawab
terhadap dampak sosial akibat dari kegiatan operasi perusahaan
secara langsung mau pun tidak langsung. Aspek ini mencakup
karyawan yang bekerja pada perusahaan, komunitas dimana
tempat perusahaan atau kegiatan opearsi perusahaan berada,
konsumen dan keseluruhan pihak yang termasuk dalam
stakeholder.
3) Aspek lingkungan dan ekologi
Terdapat berbagai macam dampak yang terjadi pada
lingkungan akibat dari aktivitas operasional perusahaan. Pada
umumnya, dampak yang terjadi terhadap lingkungan cenderung
dampak yang negatif seperti eksploitasi sumber daya alam yang
terlalu berlebihan atas sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, polusi, degenarasi biodeversitas, perubahan iklim,
rusaknya kawasan perhutanan, dsb.
Komitmen yang sungguh–sungguh dari perusahaan dapat
ditunjukkan dengan mengubah kegiatan operasional perusahaan
menjadi lebih ramah lingkungan.
Sebagai contoh kegiatan tersebut seperti penekanan pada
peningkatan produktivitas sumber daya, kegiatan produksi yang
17
lebih bersih, dan dialog secara aktif dengan
stakeholder yang berkaitan dengan perusahaan dan lingkungan.
Peningkatan environmental performance juga berdampak baik
terhadap perusahaan itu sendiri. Penggunaan material yang tidak
terlalu berlebihan dan perampingan dalam proses produksi untuk
23 menghindari pencemaran yang berlebihan memungkinkan
terciptanya biaya produksi dan operasional yang lebih rendah
secara signifikan. Selain itu perusahaan yang peduli terhadap
lingkungan lebih disukai oleh konsumen.
c. Konsep Corporate Social Responsibility dalam Islam
CSR dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi inhern
dari ajaran islam itu sendiri. Tujuan dari syariat Islam (Maqashid
al syariah) adalah maslahah sehingga bisnis adalah upaya untuk
menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan.
Bisnis dalam Islam memiliki posisi yang sangat mulia sekaligus
strategis karena bukan sekedar diperbolehkan di dalam Islam,
melainkan justru diperintahkan oleh Allah dalam AlQur‟an.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran :
ما تكونوا يأت بكم ولكل وجهة هو موليها فاستبقوا الخيرات أين
على كل شيء قدير جميعا إنه للاه للاه
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
18
membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah: 148).
Sebenarnya, dalam pandangan Islam sendiri kewajiban
melaksanakan CSR bukan hanya menyangkut pemenuhan
kewajiban secara hukum dan moral, tetapi juga strategi agar
perusahaan dan masyarakat tetap survive dalam jangka panjang.
Jika CSR tidak dilaksanakan maka akan terdapat lebih banyak
biaya yang harus ditanggung perusahaan. Sebaliknya jika
perusahaan melaksanakan CSR dengan baik dan aktif bekerja
keras mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders berdasarkan
kewajaran, martabat, dan keadilan, dan memastikan distribusi
kekayaan yang adil, akan benar-benar bermanfaat bagi
perusahaan dalam jangka panjang.15
Islam memperbolehkan perusahaan untuk mengejar profit
tetapi tidak berlebihan dan tetap menggunakan praktek bisnis
yang baik seperti memperlakukan tenaga kerja dengan baik,
melayani masyarakat lokal, melindungi lingkungan dan menjual
produk yang berkualitas.16
Dasar pandangan islam terhadap
tanggung jawab sosial adalah konsep akuntabilitas, keadilan
15
M.B. Hendrie Anto dan Dwi Retno Astuti , “Persepsi Stakeholder Terhadap Pelaksanaan Corporate
Social Responsibility Kasus Pada Bank Syariah di DIY”, Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol. 10 No.1,
Januari 2008. 16
Paolo dan Mohamamad Ziad, “Accounting Issues in Sukuku Issuance”, Internasional Journal Of
Islamic Economics and Finance Studies (2016), Vol.2 No.3, h.98
19
sosial dan kepemilikan. Dalam hal penggunaan harta, manusia
hanya diberi amanah untuk menggunakan sesuai dengan perintah
Allah dan untuk benefit masyarakat karena Allah lah pemilik
segala hal .
3. Islamic Social Reporting (ISR)
Islamic Social Reporting memiliki dua tujuan utama, yaitu
sebagai bentuk akuntabiitas kepada Allah SWT dan masyarakat serta
untuk meningkatkan transparansi kegiatan bisnis dengan cara
memberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan
spiritual para pembuat keputusan muslim.17
Indeks ISR dianggap sebagai tolak ukur pelaksanaan kinerja
perusahaan yang berisi kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan
oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh
para peneliti mengenai item-item CSR yang seharusnya diungkapkan
oleh entitas islam. Indeks ISR diyakini dapat menjadi pijakan awal dalam
hal standar pengungkapan CSR yang sesuai dengan pijakan islam.18
Pengungkapan kinerja sosial dengan menggunakan ISR sudah diterapkan
oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia. Berikut
ini tema-tema pengungkapan dalam Islamic Social Reporting yang
digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
17
Haniffa, “Social Reporting Disclosure : An Islamic Perspective”, 2002,Vol.1 No.2, h.159 18
Soraya Fitria dan Dwi Hartati, Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global
Reporting Initiative Indeks dan Social Reporting Indeks,Simposium Akuntansi Nasional III, 2010,h.2
20
a. Pendanaan dan Investasi (Finance and Investment)
Dalam elemen pendanaan dan investasi, menyarankan beberapa
item yang sesuai dengan syariah islam untuk diungkapkan dalam ISR
antara lain : kegiatan riba, gharar, zakat, kebijakan pada
keterlambatan pembayaran piutang, current value balance sheet dan
value added statement19
.Perusahaan yang kegiatan bisnisnya sesuai
dengan syariah harus menjauhi larangan transaksi keuangan berbasis
bunga (riba), gharar (ketidakjelasan).
Aspek lain yang harus diungkapkan oleh entitas syariah adalah
praktik pembayaran dan pengelolaan zakat. Entitas syariah
berkewajiban untuk mengeluarkan zakat dari laba yang diperoleh,
dalam fikh kontemporer di kenal dengan istilah zakat perusahaan.
Berdasarkan AAOIFI, perhitungan zakat bagi entitas syariah dapat
menggunakan dua metode. Metode pertama, dasar perhitungan zakat
perusahaan dengan menggunakan metode net worth (kekayaan
bersih). Artinya seluruh kekayaan perusahaan, termasuk modal dan
keuntungan harus dihitung sebagai sumber yang harus dizakatkan.
Metode kedua, dasar perhitungan zakat adalah keuntungan dalam
setahun. Selain itu bagi bank syariah berkewajiban untuk melaporkan
laporan sumber dan penggunaan dana zakat selama periode dalam
19
Ros Haniffa, “Social Reporting Disclosure : An Islamic Perspective”, 2002,Vol.1 No.2, h. 138
21
laporan keuangan. Bahkan jika bank syariah belum melakukan fungsi
zakat secara penuh, bank syariah tetap menyajikan laporan zakat.20
Menurut Haniffa dan Hudaib (2007) aspek lain yang perlu
diungkapkan pada tema ini adalah jenis investasi yang dilakukan oleh
bank syariah dan proyek pembiayaan yang dijalankan. Aspek ini
cukup diungkapkan secara umum dalam laporan keuangan.
b. Produk dan Jasa (Product and Services)
Menurut Othman et al (2009) beberapa aspek yang perlu
diungkapkan pada tema ini adalah status kehalalan produk yang
digunakan dan pelayanan atas keluhan konsumen. Dalam konteks
perbankan syariah, maka status kehalalan produk dan jasa baru yang
digunakan adalah melalui opini yang disampaikan oleh DPS untuk
setiap produk dan jasa baru. Selain itu pelayanan atas keluhan
nasabah harus juga menjadi prioritas bank syariah dalam rangka
menjaga kepercayaan nasabah. Saat ini hampir seluruh bisnis
mengedepankan aspek pelayanan bagi konsumen atau nasabah
mereka. Karena pelayanan yang baik akan berdampak pada tingkat
loyalitas nasabah.
Hal lain yang harus diungkapkan oleh bank syariah menurut
Haniffa dan Hudaib (2007) adalah glossary atau definisi setiap
produk serta akad yang melandasi produk tersebut. Hal ini mengingat
20
PSAK 101, 2011
22
akad-akad di bank syariah menggunakan istilah-istilah yang masih
asing bagi masyarakat, sehingga perlu informasi terkait definisi akad-
akad tersebut agar mudah dipahami oleh pengguna informasi.
c. Karyawan (Employees)
Dalam ISR, segala sesuatu yang berkaitan dengan karyawan
barasal dari konsep etika amanah dan keadilan. Menurut Haniffa
(2002) dan Othman dan Thani (2010) memaparkan bahwa
masyarakat Muslim ingin mengetahui apakah karyawan-karyawan
perusahaan diperlakukan secara adil dan wajar melalui informasi-
informasi yang diungkapkan. Beberapa informasi yang berkaitan
dengan karyawan menurut Haniffa (2002) dan Othman et al (2009)
diantaranya jam kerja, hari libur, tunjangan untuk karyawan, dan
pendidikan dan pelatihan karyawan. Beberapa aspek lainya yang
ditambahkan oleh Othman et al (2009) adalah kebijakan remunerasi
untuk karyawan, kesamaan peluang karir bagi seluruh karyawan baik
pria maupun wanita, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan,
keterlibatan karyawan dalam beberapa kebijakan perusahaan,
karyawan dari kelompok khusus seperti cacat fisik atau korban
narkoba, tempat ibadah yang memadai, serta waktu atau kegiatan
keagamaan untuk karyawan.21
Selain itu, Haniffa dan Hudaib (2007)
21
Ros Haniffa, “Social reporting Disclosure: An Islamic perspective”, 2002,Vol.1 No.2, h.139
23
juga menambahkan beberapa aspek pengungkapan berupa
kesejahteraan karyawan dan jumlah karyawan yang dipekerjakan. 22
d. Masyarakat (Community Involvement)
Konsep dasar yang mendasari tema ini adalah ummah, amanah,
dan ‘adl. Konsep tersebut menekankan pada pentingnya saling
berbagi dan saling meringankan beban masyarakat. Islam
menekankan kepada umatnya untuk saling tolong-menolong antar
sesama. Bentuk saling berbagi dan tolong-menolong bagi bank
syariah dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf, dan qard. 23
Beberapa aspek pengungkapan tema masyarakat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sedekah, wakaf, dan pinjaman kebajikan.
Sedang beberapa aspek lainya yang dikembangkan oleh Othman et al
(2009) diantaranya adalah sukarelawan dari kalangan karyawan,
pemberian beasiswa pendidikan, pemberdayaan kerja para lulusan
sekolah atau mahasiswa berupa magang, pengembangan generasi
muda, peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat miskin,
kepedulian terhadap anak-anak, kegiatan amal atau sosial, dan
dukunga terhadap kegiatan-kegiatan kesehatan, hiburan, olahraga,
budaya, pendidikan dan agama.24
e. Lingkungan (Environtment Theme)
22
Roszaini Haniffa dan Muhammad Hudaib, “Exploring the ethnical Identity of Islamic Banks via
Communication in Annual Reports”, Journal of Business Ethnics, 2007, h.107 23
Ros Haniffa, “Social reporting Disclosure: An Islamic perspective”, 2002,Vol.1 No.2, h.140 24
Rohana Othman dan Azlan Md Thani, “Islamic Social Reporting Of Listed Companies In
Malaysia”,h.20
24
Konsep yang mendasari tema ini adalah mizan, i’tidal, khilafah,
dan akhirah. Konsep-konsep tersebut menekankan pada prinsip
keseimbangan, kesederhanaan, dan tanggung jawab dalam menjaga
lingkungan. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa
menjaga, memelihara, dan melestasikan bumi. Allah menyediakan
bumi dan seluruh isinya termasuk lingkungan adalah untuk manusia
kelola tanpa harus merusaknya. Perbankan tidak mungkin
menyebabkan kerugian langsung bagi lingkungan, namun bank
syariah tidak diharapkan untuk membiayai kegiatan yang mengarah
pada perusakan lingkungan karena proyek-proyek tersebut akan
merugikan masyarakat. Selain itu, bank syariah bisa memberikan
sumbangan untuk membantu kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan. Oleh karena itu, diharapkan bank syariah untuk
melaporkan sifat dan jumlah setiap sumbangan atau kegiatan yang
dulakukan untuk melindungi lingkungan, dan juga mengungkapkan
apakah bank telah membiayai proyek-proyek yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan.25
f. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Theme)
Corporate governance merupakan salah satu elemen penting
dalam perusahaan yang meliputi serangkaian hubungan antara
manajemen perusahaan, dewan komisaris, pemegang saham, dan
25
Bassam Maali dkk., “Social Reporting by Islamic Banks”,Abacus Vol.42 No.2 (2006), h.276
25
stakeholders lainnya. Kousalya et al. (2013: 118), mengungkapkan
bahwa corporate governance mengacu pada sistem, prinsip-prinsip
dan proses di mana sebuah perusahaan diatur. Corporat governance
menyediakan pedoman bagaimana mengendalikan dan mengarahkan
perusahaan sehingga dapat memenuhi tujuan dan sasaran yang dapat
menambah nilai perusahaan dan dapat bermanfaat untuk seluruh
stakeholder dalam jangka panjang. Stakeholder dalam hal ini,
termasuk semua pihak dari dewan direksi, manajemen, pemegang
saham, karyawan dan masyarakat. Informasi yang diungkapkan
dalam tema tata kelola perusahaan adalah status kepatuhan terhadap
syariah, rincian nama dan profil direksi, DPS dan komisaris, struktur
kepemilikan saham, kebijakan anti korupsi dan anti terorisme. Dalam
implementasinya disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang pelaksanakan
Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
4. Dana Pihak Ketika (DPK)
a. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Penghimpunan dana di bank syariah menggunakan instrument
yang sama dengan bank konvensional yaitu Giro, Tabungan dan
Deposito.26
Bedanya, dalam bank syariah terdapat varian akad yang
26
Rizal Yaya, Aji Erlangga M, dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta,
Salemba Empat, 2013), h.104
26
berbeda dalam setiap instrumennya, dengan tujuan kontrak perjanjian
antara nasabah dan bank syariah menjadi transparan dan jelas.
Menurut Arifin (2006:98) Dana Pihak Ketiga adalah dana yang
diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,
perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-
lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada
sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana
terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai
penghimpun dana dari masyarakat.
b. Macam-macam Dana Pihak Ketiga
Sumber dana yang termasuk dalam dana pihak ketiga yaitu giro,
tabungan, dan deposito. Ketiga macam dana pihak ketiga tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:27
1) Giro.
Bank syariah dapat memberikan jasa simpanan giro dalam
bentuk rekening wadi’ah dan giro mudharabah. Dalam bentuk
wadi’ah bank syariah menggunakan prinsip wadi’ah yad
dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagai custodian harus
menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi’ah. Dana
tersebut digunakan oleh bank untuk kegiatan komersial dan bank
berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan harta
27
A. Karim, Adiwaman, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi 3. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010,h.59
27
titipan tersebut dalam kegiatan komersial. Pemilik simpanan
dapat menarik kembali simpanannya sewaktu-waktu, baik
sebagian maupun seluruhya. Bank tidak boleh menyatakan atau
menjanjikan imbalan atas keuntungan apapun pada pemegang
rekening wadi’ah, daan sebaliknya pemegang rekening juga tidak
boleh mengharapkan atau meminta imbalan atau keuntungan atas
rekening wadi’ah. Sedangkan giro mudharabah adalah giro yang
dijalankan berdasarkan akad mudharabah, baik mudharabah
mutlaqah dan mudharabah muqayyadah. Hal ini tergantung
nasabah memilih dengan akad yang disepakati.
2) Tabungan.
Tabungan mudharabah adalah tabungan dimana pemilik
dana (shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola
bank (mudharib) dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
disepakati sejak awal. Tabungan dapat diambil sewaktu-waktu
sesuai dengan prinsip yang digunakan, tabungan mudharabah ini
merupakan investasi ang diharapkan akan menghasilkan
keuntungan oleh karena itu, modal yang diserahkan kepada
pengelola dana (bank) tidak boleh ditarik ssebelum akad berakhir.
Hal ini disebabkan karena akan mengganggu kelancaran usaha
yang dilakukan oleh mudharib sehubung dengan pengelolaan
dana tersebut.
28
Selain produk tabungan mudharabah bank syariah juga
memiliki produk tabungan wadi’ah. Tabungan wadi’ah
merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah
yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan
produk tabungan wadi’ah, bank syari’ah menggunakan akad
wadi’ah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini bank memperoleh hak
untuk menggunakan dana tersebut dengan konsekuensi bank
harus dapat menjaga keutuhan dana tersebut dan membagi
keuntungan dari penggunaan dana namun tidak dalam bentuk
perjanjian tapi bersifat sukarela dari pihak bank.
3) Deposito.
Deposito Mudharabah atau lebih tepatnya deposito
investasi mudharabah merupakan investasi nasabah penyimpan
dana (perorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu jatuh tempo, dengan
mendapat imbalan bagi hasil.
5. Pembiayaan Bank Syariah
a. Pengertian
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasrkan prinsip
syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada
29
kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.
Pemilik dana percaya kepada penerima dana, bahwa dana dalam
bentuk pembiayaan yang diberikan pasti terbayar. Penerima
pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga
penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan
yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan.28
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu :29
1. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli
2. Pembiayaan dengan prinsip sewa
3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
4. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki
barang sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk
mendapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja sama
yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.
Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank
ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa
yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk
yang menggunakan prinsip jual beli seperti Murabahah, Salam, dan
28
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h.105 29
A. Karim, Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan) , (Jakarta: Raja Graindo Persada, 2013),
h.97
30
Istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah dan
IMBT. Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank
ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi
hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi
hasil yang disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk
kedalam kelompok ini adalah Musyarakah dan Mudharabah.
Sedangkan pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan untuk
memperlancar pembiayaan dengan menggunakan tiga prinsip diatas.30
b. Tujuan Pembiayaan
Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup dan
luas. Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari
pembiayaan, yaitu:31
1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan
berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil usaha yang dikelola
bersama nasabah. Oleh karena itu, bank akan menyalurkan pembiayaan
kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau
mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya. Dalam faktor
kemampuan dan kemauan ini terdapat unsur kemanan (safety) dan
sekaligus juga keuntungan (profitability) dari suatu pembiayaan sehingga
kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan
merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan.
30
A. Karim, Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan) , (Jakarta: Raja Graindo Persada, 2013),
h.97-98 31
Rivai dan Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008) h.4
31
2. Safety, keamanan dari fasilitas yang diberikan harus benar-benar
terjamin sehingga keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan
keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk
modal, barang dan jasa betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga
keuntungan yang diharapkan dapat tercapai.
6. ROA (Return On Asset)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang
menunjukkan perbanddingan anatara laba (sebelum pajak) dengan total
aset bank, ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam mengelola asset guna memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:32
Klasifikasi ROA menurut Peraturan Bank Indonesi (PBI)
No.14/18/PBI/2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI
Tingkat ROA Predikat
Diatas 1,22% Sehat
0,99% Cukup Sehat
32
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.61
32
0,77% - 0,99% Kurang Sehat
Dibawah 0,77% Tidak Sehat
Sumber : www.bi.go.id
Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat ROA, semakin besar Return On
Asset (ROA) suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset, peningkatan ROA juga menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik.
B. Review Studi Terdahulu
Dalam rangka penentuan fokus penelitian, penulis telah membandingkan
dengan peneliatn terdahulu.
Tabel 2.2
Review Studi Terdahulu
NO Penulis/Tahun/Judul Hasil Penelitian Pembeda
1. Ibnu Dipraja Mahasiswa
Universitas Dian
Nuswantara tahun 2014.
“Pengaruh Corporate
Social Responsibility
Terhadap Kinerja
Keuangan (Studi empiris
Dari penelitian tersebut
diperoleh bahwa :
Lingkungan dan Energi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA
Ketenagakerjaan tidak
berpengaruh signifikan
Dalam penelitian ini,
penulis membahas
tentang pengaruh
Corporate Social
Responsibility, DPK dan
Pembiayaan terhadap
profitabilitas 11 bank
33
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI periode
2010-2012)”
terhadap ROA, Produk
dan konsumen
berpengaruh signifikan
terhadap ROA,
Kemasyarakatan
berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
umum syariah dengan
rasio profitabilitas yang
digambarkan oleh ROA
sedangkan ngkan pada
penelitian sebelumnya
menggunakan
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
2. Imam rifky Saputra,
Mahasiswa UIN Syarif
hidayatullah Jakarta
tahun 2014, “Pengaruh
DPK dan NPF terhadap
pembiayaan yang
disalurkan dan
Implikasinya terhadap
ROA” studi empiris pada
3 bank umum syariah di
Indonesia
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pada
Substruktur I variabel
DPK memiliki pengaruh
yang positif dan
signifikan terhadap
Pembiayaan Yang
Disalurkan (PYD),
sedangkan variabel NPF
memiliki pengaruh yang
positif dan tidak
signifikan terhadap
Pembiayaan Yang
Disalurkan (PYD).
Dalam penelitian ini,
penulis membahas
tentang pengaruh
Corporate Social
Responsibility, DPK dan
Pembiayaan terhadap
profitabilitas 11 bank
umum syariah dengan
rasio profitabilitas yang
digambarkan oleh ROA
sedangkan ngkan pada
penelitian sebelumnya
hanya menggunakan 3
bank umum syariah.
34
Kemudian pada
Substruktur II variabel
DPK memiliki pengaruh
yang positif dan
signifikan terhadap ROA.
Sedangkan variabel NPF
dan Pembiayaan Yang
Disalurkan (PYD)
memiliki pengaruh yang
negatif dan signifikan
terhadap ROA.
3. Kamaludin Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,2010“Pengaruh
Pengungkapan Corporate
Social Responsibility
Terhadap Profitabilitas
dan Reputasi
Perusahaan)” studi
empiris pada perusahaan
yang terdaftar di BEI
dari penelitian ini
diperoleh bahwa CSR
berpengaruh positif
terhadap ROA , CSR
berpengaruh secara
signifikan terhadap ROE,
dan penelitian ini juga
menunjukkan CSR
berpengaruh secara
signifikan terhadap
reputasi (harga saham).
Penelitian ini
menggunakan ROA
sebagai rasio
profitabilitas dan objek
yang diteliti adalah 11
bank umum syariah di
Indonesia sedangkan
penelitian sebelumnya
menggunakan
perusahaan yang terdaftar
di BEI. Penelitian ini
35
menggunakan indeks
Islamic Social Reporting
sebagai pedoman
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
sedangkan penelitian
sebelumnya
menggunakan indeks
Global Reporting
Initiative sebagai
pedoman pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
4. Felyna Priyanka
(Mahasiswa Universitas
Negeri Yogyakarta)
dalam skripsinya yang
berjudul “Pengaruh
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
(CSR) Terhadap
Dari penelitian ini
diperoleh bahwa CSR
tidak memiliki pengaruh
yang positif terhadap
pengembalian ekuitas
(ROE) yang diperoleh
perusahaan High profile
yang terdaftar di BEI
Penelitian ini
menggunaka sampel 11
bank umum syariah di
Indonesia sedangkan
penelitian sebelumnya
menggunakan
perusahaan High profile
yang terdaftar di BEI.
36
C. Kerangka Pemikiran
Profitabilitas merupakan hal yang penting bagi bank syariah, untuk
meningkatkan profitabilitas, bank syariah harus mendapat kepercayaan dari
masyarakat agar masyarakat mau menempatkan dananya di bank syariah, salah
satu cara untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank syariah adalah
dengan kegiatan CSR dengan merujuk kepada stakeholder theory.
profitabilitas Pada
Perusahaan High Profile
Yang terdaftar di BEI
Periode 2009-2011
tahun 2009-2011, CSR
memiliki pengaruh yang
positif terhadap
pengembalian aktiva
(ROA) yang diperoleh
perusahaan high profile,
pengungkapan CSR
memiliki pengaruh yang
positif terhadap laba per
lembar saham (EPS) yang
diperoleh perusahaan high
profile, pengungkapan
CSR memiliki pengaruh
yang positif terhadap Net
Profit Margin (NPM)
Penelitian ini
menggunakan indeks
Islamic Social Reporting
sebagai pedoman
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
sedangkan penelitian
sebelumnya
menggunakan indeks
Global Reporting
Initiative sebagai
pedoman pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
37
Sebagai bentuk terdapatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
yaitu terlihat dari ikut berpartisipasinya masyarakat dalam industri perbankan.
Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap
Bank Syariah ialah masyarakat mau menempatkan dananya di bank dalam
bentuk tabungan, giro, dan deposito yang lebih dikenal dengan sebutan Dana
Pihak Ketiga (DPK) dan melakukan Pembiayaan di Bank Syariah. Dengan
mengoptimalkan kegiatan CSR dan Perolehan DPK maka akan berpengaruh
terhadap pembiayaan yang disalurakan sehingga dapat berimplikasi pada
profitabilitas bank syariah. Maka dapat dibentuk kerangka pemikiran sebagai
berikut :
38
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
CSR DPK ROA PEMBIAYAAN
Random Effect
Uji F
Pengaruh Tidak Langsung
Hasil dan Pembahasan
Uji Stasioneritas
Sub Struktur I Sub Struktur II
Pemilihan Model Estimasi Data Panel
Common Effect Fixed Effect
Estimasi Model Terpilih
Uji Koef. Determinasi Uji T
Analisis Jalur
Pengaruh Langsung
Corporate
Social
Responsibility
(X1)
Dana Pihak
Ketiga (X2)
Pembiayaan
(Y)
Return On
Asset (Z)
39
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang digambarkan, maka dapat
diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis Penelitian Model I
a. Pengujian Hipotesis Model I Secara Simultan dan Parsial
Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan dan parsial seberapa besar
pengaruh variabel Corporate Social Responsibility ( dan Dana Pihak
Ketiga ( ) terhadap Pembiayaan (Y) sehinnga menghasilkan rumusan
sebagai berikut :
1) : Corporate Social Responsibility ( tidak berpengaruh
signifikan terhadap Pembiayaan (Y)
: Corporate Social Responsibility ( berpengaruh signifikan
terhadap Pembiayaan (Y)
2) : Dana Pihak Ketiga ( tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan (Y)
: Dana Pihak Ketiga ( berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan (Y)
3) : Corporate Social Responsibility ( dan Dana Pihak Ketiga
( tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan (Y).
: Corporate Social Responsibility ( dan Dana Pihak Ketiga
( berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan (Y)
40
Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan
struktural model 1 nilai pengaruh ρ dari variabel eksogen terhadap
variabel endogen diperoleh nilai (β) pada analisis yang dilakukan
sehingga membentuk struktur persamaan model I seperti dibawah ini :
Y = ρ y X1 + ρ y X2 + ρyɛ1
2. Uji Hipotesis Penelitian Model II
a. Pengujian Hipotesis Model II Secara Simultan dan Parsial
Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan dan parsial seberapa
besar pengaruh variabel Corporate Social Responsibility ( , Dana
Pihak Ketiga ( ) dan Pembiayaan (Y) terhadap Return On Asset (Z)
sehingga menghasilkan rumusan sebagai berikut :
1) : Corporate Social Responsibility ( ) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (Z)
: Corporate Social Responsibility (X1) berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset (Z)
2) : Dana Pihak Ketiga ( tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset (Z)
: Dana Pihak Ketiga ( ) berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (Z)
3) : Pembiayaan (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (Z)
41
: Pembiayaan (Y) berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset (Z)
4) : Corporate Social Responsibility ( , Dana Pihak Ketiga
( ) dan Pembiayaan (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (Z)
: Corporate Social Responsibility ( , Dana Pihak Ketiga
( ) dan Pembiayaan (Y) berpengaruh signifikan terhadap Return
On Asset (Z)
Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan
struktural model II nilai pengaruh ρ dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen diperoleh nilai (β) pada analisis yang
dilakukan sehingga membentuk struktur persamaan model II
seperti dibawah ini :
Y = ρ X1 + ρ zX2 + ρyzY + ρzɛ2
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris
pengaruh dari variabel independen yaitu pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Pembiayaan serta implikasinya terhadap Return On Asset (ROA) pada
Bank Umum Syariah selama periode 2011-2015.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian
kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-
variabel penelitian dalam angka-angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistika dan permodalan matematis.33
Penelitian
kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,
meringkaskaan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel
yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan
apa yang terjadi.34
B. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, yakni data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
33
Efferin Sujoko dkk., Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu Pendekatan Praktis, (Malang ;
Bayu Media Publishing,2004), h. 18 34
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta : Kencana, 2005), h.36.
43
perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder yang
diambil umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip data documenter yang dipublikasikan.35
Data
sekunder dapat digali melalui monografi yang diterbitkan oleh masing-
masing lembaga tersebut, laporan-laporan baik mingguan, bulanan,
triwulan atau tahunan.36
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Library research
Landasan teori dan pengembangan hipotesis yang dibentuk
merupakan hasil pencarian dan pengumpulan data dari beberapa
literatur, seperti buku, jurnal ilmiah, dan tulisan-tulisan lain yang
terkait dengan penelitian.
2. Internet Research
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari laporan keuangan dan
laporan tahunan bank umum syariah di Indonesia periode 2012-2015.
Data-data bank syariah yang dibutuhkan untuk dasar pengisian
indeks ISR dapat diperoleh dari situs web www.ojk.go.id dan pada
situs web masing-masing bank syariah terkait.
35
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 2002),
h.147 36
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Aplikasi. (Jakarta: PT RajaGraindo
Persada, 2005) h.121
44
C. Sumber Data
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di
Indonesia sampai dengan tahun 2015, yaitu sebanyak 12 Bank Umum
Syariah.
Tabel 3.1
Daftar Populasi Penelitian
No Bank Umum Syariah
1 PT Bank Muamalat Indonesia
2 PT Bank Syariah Mandiri
3 PT Bank BRI Syariah
4 PT Bank BNI Syariah
5 PT Bank Syariah Mega Indonesia
6 PT Bank BCA Syariah
7 PT Bank Syariah Bukopin
8 PT Bank Panin Syariah
9 PT Maybank Syariah Indonesia
10 PT Bank Victoria Syariah
11 PT Bank Jabar Banten Syariah
12 PT BTPN Syariah
Tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, yaitu metode penetapan responden untuk dijadikan sampel
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Berikut tahap-tahap pengambilan
sampel pada tabel 3.2
45
Tabel 3.2
Tahap Pengambilan Sampel
No Kriteria Jumlah BUS
1 Bank Umum Syariah di Indonesia selama
periode 2011-2015 12
2 Bank Umum Syariah yang menggunakan mata
uang Rupiah dalam laporan keuangannya 12
3 Bank Umum Syariah yang tidak menerbitkan
laporan tahunan pada tahun tertentu 10
4
Bank Umum Syariah tersebut memiliki data
lengkap (mengenai rasio-rasio keuangan dan
bagian-bagian yang membentuknya)
10
Sampel Bank Umum Syariah 10
Periode Penelitian 5
Jumlah Sampel Data Penelitian 50
Dengan demikian, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10 Bank Umum Syariah, yaitu :
Tabel 3.3
Daftar Sampel Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah Kode Bank
1 PT Bank Muamalat Indonesia BMI
2 PT Bank Syariah Mandiri BSM
3 PT Bank BRI Syariah BRIS
4 PT Bank BNI Syariah BNIS
5 PT Bank Syariah Mega Indonesia BMS
6 PT Bank BCA Syariah BCAS
7 PT Bank Syariah Bukopin BSB
8 PT Bank Panin Syariah BPS
9 PT Maybank Syariah Indonesia BMSI
46
10 PT Bank Victoria Syariah BVS
Bank Umum Syariah yang tidak dijadikan sampel dalam
penelitian ini adalah PT bank Jabar Banten Syariah karena tidak
mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2011, dan PT
BTPN Syariah karena baru berdiri pada tahun 2014.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Eksogen
a. Corporate Social responsibility
CSR dalam penelitian ini diukur dengan Islamic Social
Reporting (ISR) Indeks. Indeks ISR yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan adaptasi dari indeks ISR yang dibuat
oleh Haniffa (2002) dan Othman dkk. (2009) dengan beberapa
penyesuaian.
Indeks ISR dihitung dengan menggunakan metode
content analysis untuk mengidentifikasi jenis pengungkapan ISR
dengan cara membaca dan menganalisis laporan tahunan
perusahaan. content analysis adalah suatu metode analisa data
melalui tekhnik observasi dan analisa terhadap isi atau pesandari
suatu dokumen.37
37
Nur Indrianto dan Bambang supomo, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta:BPFE, 2002),
h.159
47
langkah menggunakan content analysis yaitu dengan
pemberian nilai (scoring) berdasarkan indeks ISR yang terdiri
dari 6 indikator yang dikembangkan menjadi 48 item pernyataan,
yaitu nilai 0 untuk seiap item yang tidak diungkapkan dan nilai 1
untuk setiap item yang diungkapkan. Setelah pemberian nilai
(scoring) pada indeks ISR selesai dilakukan, maka besarnya
disclosure level dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Berikut ini adalah item Islamic Social Reporting (ISR) :
Tabel 3.4
Indeks Islamic Social Reporting
Item of Disclosure Sumber
A FINANCE AND INVESTMENT THEME
1 Kegiatan yang mengandung riba (contoh:
beban bunga dan pendapatan bunga)
Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
2 Kegiatan yang mengandung ketidakjelasan
(gharar)
Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
3 Zakat (jumlah dan penerima zakatnya) Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
4 Kebijakan atas pembayaran tertunda dan
penghapusan piutang tak tertagih
Othman et.al (2009)
5 Kegiatan investasi (secara umum) Haniffa (2007)
6 Proyek pembiayaan (secara umum) Haniffa (2007)
B PRODUCT AND SERVICE THEME
7 Persetujua Dewan Pengawas Syariah untuk
suatu produk
Haniffa (2007)
8 Glossary/ Definisi setiap produk Haniffa (2007)
48
9 Pelayanan atas keluhan nasabah Haniffa (2007)
C EMPLOYEE THEME
10 Komposisi karyawan Haniffa & Hudaib
(2007)
11 Jam kerja karyawan Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
12 Rasio Gaji/ Tunjangan karyawan Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
13 Remunerisasi karyawan Othman et.al (2009)
14 Pendidikan dan Pelatihan karyawan
(PSDM)
Othman et.al (2009)
15 Kesamaan peluang bagi seluruh
karyawan/keterlibatan karyawan
Othman et.al (2009)
16 Apresiasi terhadap karyawan berprestasi Haniffa (2007)
17 Kesehatan dan keselamatan kerja Othman, dkk (2009)
18 Lingkungan kerja Othman, dkk (2009)
19 Waktu ibadah/kegiatan religius Othman et.al (2009)
20 Tempat beribadah yang memadai bagi
karyawan
Othman et.al (2009)
D SOCIETY (COMMUNITY
INVOLVMENT) THEME
21 Pemberian donasi (sedekah) Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
22 Wakaf Haniffa (2002),
Othman et.al (2009)
23 Pinjaman untuk kebaikan (Qard Hasan) Maali et.al (2003),
Othman et.al (2009)
24 Zakat, sumbangan, atau sukarelawan dari
kalangan karyawan dan nasabah
Othman et.al (2009)
25 Program pendidikan (beasiswa,
pembangunan sekolah, dan fasilitas
pendidikan lainnya)
Othman et.al (2009)
26 Pemberdayaan kerja para lulusan
sekolah/kuliah
Othman et.al (2009)
27 Pengembangan generasi muda Othman et.al (2009)
28 Peningkatan kualitas hidup masyarakat
(pemberdayaan ekonomi)
Othman et.al (2009)
29 Kepedulian terhadap anak-anak (yatim Othman et.al (2009)
49
piatu)
30 Menyokong kegiatan sosial
kemasyarakatan/kesehatan/olahraga
Othman et.al (2009)
E ENVIRONMENT THEME
31 Konservasi lingkungan hidup Othman et.al (2009)
32 Kegiatan mengurangi efek pemanasan
global (meminimalisasi polusi, pengolahan
air limbah, pengelolaan air bersih, dll)
Othman et.al (2009)
33 Pendidikan mengenai lingkungan hidup Othman et.al (2009)
34 Penghargaan/sertifikasi lingkungan hidup Othman et.al (2009)
35 Sistem manajemen lingkungan Othman et.al (2009)
F CORPORATE GOVERNANCE THEME
36 Status kepatuhan terhadap syariah Othman et.al (2009)
37 Rincian nama dan profil dewan komisaris Othman et.al (2009)
38 Kinerja komisaris (pelaksanaan tanggung
jawab dan jumlah rapat)
Othman et.al (2009)
39 Remunerisasi dewan komisaris Othman et.al (2009)
40 Rincian nama dan profil direksi/manajemen Haniffa (2007),
Othman et.al (2009)
41 Kinerja direksi (pelaksanaan tanggung
jawab dan jumlah rapat)
Othman et.al (2009)
42 Remunerisasi dewan direksi Haniffa (2007),
Othman et.al (2009)
43 Rincian nama dan profil dewan pengawas
syariah
Othman et.al (2009)
44 Kinerja DPS (pelaksanaan tanggung jawab
dan jumlah rapat)
Othman et.al (2009)
45 Remunerasi DPS Othman et.al (2009)
46 Struktur kepemilikan saham Othman et.al (2009)
47 Kebijakan anti korupsi Othman et.al (2009)
48 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik
menyimpang lainnya
Othman et.al (2009),
PBI Nomor
14/27/PBI/2012
tentang Penerapan
program Anti
Pencucian Uang Dan
Pencegahan
pendanaan Terorisme
50
Bagi Bank Umum,
Sumber : Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions (AAOIFI)
b. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah seluruh dana yang
berhasil dihimpun oleh bank yang bersumber dari masyarakat luas.38
Dana masyarakat adalah dana dana-dana yang berasal dari
masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh
bank dengan menggunakan berbagai instrument produk simpanan
yang dimiliki oleh bank.39
Dana pihak ketiga terdiri dari giro wadiah,
tabungan, deposito mudharabah dengan satuan tetapan berbentuk
rupiah.
2. Variabel Endogen
a. Pembiayaan Yang Disalurkan
Dalam perbankan syariah biasanya bank menyediakan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang nyata (asset), baik
yang didasarkan pada konsep jual beli, sewa menyewa, ataupun
bagi hasil. Dengan demikian transaksi-transaksi yang terjadi di
perbankan syariah adalah transaksi yang bebas dari riba atau
bunga karena selalu terdapat transaksi pengganti atau
38
Kasmir, Manajemen Perbankan. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h.19 39
Kuncoro, Manajemen Perbankan,Teori dan Aplikasi, 2002, h.71
51
penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau komersial yang
melegitimasi suatu penambahan harta kekayaan secara adil.40
b. Return On Asset (ROA)
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan
dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik
pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
E. Metode Analisis Data
1. Uji Stasioneritas Data
Sebelum menganalisis data, perlu diketahui apakah datanya
bersifat stasioner atau tidak, data yang tidak statsioner bila diregresi
akan mudah menyebabkan regresi lancung. Data dikatakan stasioner
apabila memenuhi syarat, yaitu rata-rata dan variannya konstan
sepanjang waktu, dan kovarian antara dua data runtut waktu
tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut.41
40
Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007), h.99 41
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga) h.115
52
Pengujian stasioner dari suatu data runtun waktu dapat dilakukan
dengan uji Augmented Dickey Fuller (ADF), uji ini merupakan salah
satu uji yang paling sering digunakan dalam pengujian stasioneritas
dari data, yakni dengan melihat apakah terdapat unit root didalam
model (disebut data integrated) atau tidak. Hipotesis nol yang
dibentuk berdasarkan hasil uji Augmented Dickey Fuller (ADF)
sebagai berikut.
= Data tidak stasioner
= Data stasioner
Hipotesis nol ditolak jika nilai statistik uji ADF memiliki nilai
kurang (lebih negatif) dibandingkan nilai daerah critical value (nilai
daerah kritik ini dalam bentuk tabel yang ditampilkan dalam program
Eviews). Jika hipotesis nol ditolak maka data stasioner.42
2. Penentuan Model Regresi
Data silang (Cross Section) adalah data yang terdiri dari satu atau
lebih variabel yang dikumpulkan pada waktu yang samA.43
Sedangkan data time series serangkaian nilai pengamatan dari suatu
variabel dikumpulkan berdasarkan waktu yang berbeda-beda.44
Data
cross section yang dikumpulkan atau diobservasi pada periode waktu
42
Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews : Aplikasi
Untuk Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan, (Yogyakarta : ANDI, 2012), Ed.1, h.41. 43
Gujarati, Damodar, Ekonometri Dasar, Terjemahan: Sumarno Zaiin, (Jakarta: Erlangga, 2003),
h.37 44
Gujarati, Damodar, Ekonometri Dasar, Terjemahan: Sumarno Zaiin, (Jakarta: Erlangga, 2003),
h.25
53
tertentu dikenal dengan nama data panel. Sedangkan model yang
digunakan untuk menganalisis data jenis ini disebut sebagai model
data panel. Secara umum terdapat tiga pendekatan model data panel,
yaitu :
a. Common Effect Model (CEM)
Pendekatan ini adalah yang paling sederhana untuk
mengestimasi data panel. Pendekatan ini hanya menggabungkan
data cross section dan data time series tanpa melihat perbedaan
antar waktu dan individu. Kemudian digunakan metode OLS
untuk mengestimasi model data panel.45
b. Fixed Effect Model (FEM)
Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada
suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut
pada waktu yang lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model
yang dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar objek,
meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Model ini
dikenal dengan model fixed effect (efek tetap). Efek tetap disini
maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang
tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga
45
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013, Ed. Ketiga), h.357
54
dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu
(time invariant).46
c. Random Effect Model (REM)
Selain dengan Efek tetap, kita juga dapat menganalisis
regresi data pool dengan efek random. Efek random digunakan
untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap yang
menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami
ketidakpastian. Tanpa mengguanakan variabel semu, metode efek
random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan
antarwaktu dan antarobjek.47
Selanjutnya, penentuan model data panel terbaik antara
common effect model, fixed effect model, dan random effect
model dilakukan dengan dua teknik estimasi model regresi data
panel, yaitu :
a. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk mengetahui apakah
model yang digunakan adalah common effect atau fixed
effect.48
46
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga) h.915 47
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga) h.917 48
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor: IPB
Press, 2012), h.193
55
Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika
F statistik lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai
chow menunjukkan nilai F statistik dimana bila nilai chow
yang kita dapat lebih besar dari F tabel yang digunakan
berarti kita menggunakan model fixed effect.49
Atau kita dapat
melihat kepada nilai probabilitas cross section F dan Chi
Square, dengan ketentuan:
- Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan
menggunakan H1
- Jika probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima
b. Uji Haussman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah
menggunakan model fixed effect atau model random effect
yang paling tepat.
Statistik Uji Haussman ini mengikuti distribusi Chi
Square dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k
adalah jumlah variabel independen. Jika nilai statistik
Haussman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang
tepat adalah model random effect. Atau dapat melihat kepada
nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan:50
49
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor: IPB
Press, 2012), h.195 50
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor: IPB
Press, 2012), h.197
56
- Jika probabilitas < 0,05 maka tolak H0 dan terima H1
- Jika probabilitas > 0,05 maka terima H0 dan tolak H1
3. Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).51
Sebuah diagram jalur, tanda panah berujung ganda menunjukkan
hubungan korelasional dan tanda panah satu arah menunjukkan
hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X)
terhadap variabel endogen (Y). Jadi secara sistematik path analysis
megikuti model struktural, sehingga langkah awal untuk mengerjakan
atau penerapan model path analysis yaitu dengan merumuskan
persamaan struktural dan diagram jalur yang berdasarkan kajian teori
tertentu.52
Menurut, Al-Rasyid dalam Suliyanto (2011) ada beberapa asumsi
yang digunakan pada analisis jalur, yaitu : (1) Hubungan antar
variabel harus linier dan aditif, (2) Semua variabel residu tidak punya
kolerasi satu sama lain, (3) Pola hubungan antar variabel adalah
rekursif atau hubungan yang tidak melibatkan arah pengaruh yang
timbal balik, dan (4) tingkat pengukuran semua variabel sekurang-
51
Nur Mawaddah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis XIIII, no. 2 (Oktober 2014), h. 247. 52
Riduan, Sunarto, “Pengantar Statistika”, (Bandung : Alfabeta, 2015), h.143
57
kurangnya adalah interval.53
Adapun jenis umum model path
analysis adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Model Path Analysis
4. Koefisien Determinasi dan Koefisien Residu
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.54
Menurut Widarjono nilai R2
berada antara 0 sampai 1 dengan
penjelasan sebagai berikut :55
1) Jika nilai adjusted R2 sama dengan 0, berarti tidak ada pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
2) Jika nilai adjusted R2 sama dengan 1, berarti naik atau turunnya
variabel terikat (Y) 100% dipengaruhi oleh variabel bebas (X)
53
Suliyanto, Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta : ANDI,
2011), h. 129. 54
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 (Jakarta:
Erlangga,2009)h.240 55
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. (Yogyakarta: Ekonisia, 2009), h.38
P31 1
2
3
e
P31
P32
r12
e2
P32
P21
1
2
3
e1
e
1
2
3
P31
P32
(a) Correlated Path Model (b) Mediated Path Model (c) Independent Path Model
58
3) Jika nilai adjusted R2
berada diantara 0 dan 1 ( 0< R2 <1), maka
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap naik turunnya
variabel terikat adalah sesuai dengan R2 itu sendiri dan
sebaliknya berasal dari factor-faktor lain.
5. Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan dan Parsial
a. Uji t
Uji statistik t pada adasrnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat.56
Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan ttabel
- Jika thiung > ttabel, maka Ha diterima, artinya secara parsial
variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
- Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak, artinya secara parsial
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2) Berdasarkan probabilitas
- Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima
- Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak
b. Uji F
56
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 (Jakarta:
Erlangga,2009)h.238
59
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua
variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat.57
Hipotesis nol
yang dibentuk dalam uji F ini adalah:
= Semua variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel endogen.
= Semua variabel dependen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel endogen.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel
- Jika Fhitung > Ftabel, maka diterima artinya seluruh
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen.
- Jika Fhitung < Ftabel, maka ditolak, artinya seluruh
variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Berdasarkan probabilitas
- Jika probabilitas < 0,05, maka diterima.
- Jika probabilitas > 0,05, maka ditolak.
6. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
57
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 (Jakarta:
Erlangga,2009)h.239
60
Pengaruh langsung adalah pengaruh suatu variabel
eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi tanpa melalui
variabel endogen yang lain. Besarnya pengaruh langsung suatu
variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah perkalian nilai
koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan
nilai koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen
dengan variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lain
yang terdapat dalam satu model kausal yang sedang dianalisis.
Besarnya pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen
terhadap variabel endogen yaitu perkalian nilai koefisien jalur
variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien
jalur variabel endogen terhadap variabel endogen yang dilaluinya.
Pengaruh total adalah jumlah dari pengaruh langsung dan pengaruh
tidak langsung.
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Content Analysis Islamic Social Reporting
Hasil pengukuran indeks ISR yan diperoleh dengan menggunakan
metode content analysis terhadap laporan tahunan 10 Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2011-2015. Hasil content analysis disajikan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.1
Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum Syariah
periode 2011-2015
No Bank Umum Syariah 2011 2012 2013 2014 2015
1 Bank Syariah Mandiri 0,812 0,813 0,854 0,875 0,875
2 Bank Muamalat Indonesia 0,770 0,770 0,813 0,833 0,854
3 BNI Syariah 0,666 0,708 0,792 0,813 0,833
4 BRI Syariah 0,604 0,708 0,729 0,750 0,750
5 Bank Mega Syariah 0,604 0,604 0,646 0,646 0,646
6 Bank Panin Syariah 0,479 0,479 0,688 0,729 0,708
7 Bank Syariah Bukopin 0,520 0,667 0,667 0,688 0,688
8 Bank Victoria Syariah 0,437 0,458 0,542 0,563 0,563
9 BCA Syariah 0,562 0,583 0,646 0,708 0,708
10 Maybank Syariah
Indonesia 0,479 0,542 0,583 0,625 0,625
Sumber : Data diolah oleh penulis
Tabel 4.1 diatas menunjukkan hasil statistik deskriptif terhadap
pelaksanaan dan pengungkapan Indeks Islamic Social Reporting (ISR) pada
bank syariah di Indonesia. Nilai maksimum pengungkapan indeks Islamic Social
Reporting (ISR) dari tahun 2011-2015 yaitu sebesar 87,5%, yaitu diungkapkan
62
oleh Bank Syariah Mandiri sedangkan nilai minimum sebesar 43,7%
diungapkan oleh Bank Victoria Syariah.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Uji Stasioneritas Data
Sebelum menganalisis data panel yang digunakan, perlu diketahui
apakah datanya bersifat stasioner atau tidak, untuk mendeteksi stasioneritas
data Corporate Social Responsibility (CSR), Dana Pihak Ketiga (DPK),
Pembiayaan dan Return On Asset (ROA. dilakukan dengan uji Augmented
Dickey Fuller (ADF) . Uji ADF yang dilakukan pada tingkat level maupun
tingkat first difference dengan series data tahunan dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015.
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioneritas Augmented Dickey Fuller (ADF)
No Variabel
ADF
t-statistic
t-statistic
(α = 5%) Keterangan
1 CSR -7.426624 -2.928142 Stasioner
(First difference)
2 DPK -6.285402 -2.936942 Stasioner
(First difference)
3 PEMBIAYAAN -10.45419 -2.923780 Stasioner
(First difference)
4 ROA -4.753953 -2.922449 Stasioner
(Level)
Hasil ADF test terhadap variabel pada tingkat level menunjukkan
bahwa dari 5 variabel, ada tiga variabel yang tidak stasioner yaitu
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan
63
Pembiayaan, karena tidak stasioner maka dilakukan first difference dan
dilakukan uji ADF terhadap data tersebut. Dari hasil test menunjukkan
bahwa tiga variabel pada tingkat first diference bersifat stasioner, dengan
demikian maka data yang telah stasioner tersebut dapat digunakan untuk
melakukan analisis dengan menggunakan model regresi berganda data
panel.
2. Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur I
Uji Chow digunakan untuk memilih salah satu model pada regresi
data panel, yaitu antara model common effect dengan model fixed effect.
Dengan ketentuan jika probabilitas > 0,05 maka menerima , berarti
menggunakan pendekatan common effect tetapi jika probabilitasnya < 0,05,
maka ditolak, dan menerima , berarti menggunakan pendekatan fixed
effect.
Tabel 4.3
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: FIXED
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.780132 (9,38) 0.1045
Cross-section Chi-square 17.589511 9 0.0402
64
Hasil output diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas cross
section F adalah 0,0402 < 0,05, maka ditolak, dan menerima yang
berarti model fixed effect lebih tepat digunakan daripada model common
effect. Dilanjutkan dengan Uji Haussman dengan membandingkan model
fixed effect dan random effect, Hipotesis nol yang dibentuk berdasarkan
hasil uji Haussman sebagai berikut :
= model random effect sedangkan = model fixed effect.
Tabel 4.4
Hasil Uji Haussman Sub-Struktur 1
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: RANDOM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.282124 2 0.3195
Diketahui hasil probabilitas cross-section random effect sebesar
0,3195 lebih besar dari nilai α yaitu 0,05, maka diterima dan menolak
, sehingga model random effect lebih tepat untuk dipilih.
Tabel 4.5
Hasil Random Effect Sub-Struktur 1
Dependent Variable: PEMBIAYAAN?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/31/16 Time: 07:50
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
65
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 50
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.321668 5.201728 1.407545 0.1658
CSR? 1.312391 1.241001 1.057527 0.2957
DPK? 0.762393 0.162578 4.689414 0.0000
Random Effects (Cross)
_BSM--C 0.120284
_BMI--C 0.095813
_BNIS--C 0.032734
_BRIS--C -0.296053
_BSMI--C 0.077354
_BPS--C 0.087176
_BSB--C 0.013933
_BVS--C -0.349690
_BCAS--C -0.076535
_BMSI--C 0.294983 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.298720 0.1403
Idiosyncratic random 0.739398 0.8597 Weighted Statistics R-squared 0.679547 Mean dependent var 21.60823
Adjusted R-squared 0.665910 S.D. dependent var 1.283059
S.E. of regression 0.741614 Sum squared resid 25.84961
F-statistic 49.83359 Durbin-Watson stat 2.256053
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.764118 Mean dependent var 29.11981
Sum squared resid 29.64717 Durbin-Watson stat 1.967071
Dari hasil output pada tabel 4.5 didapatkan model regressi
sebagai berikut:
= 7.321668 + 1.312391 + 0.762393 +
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa :
66
a. Konstanta sebesar 7.321668 menunjukkan bahwa jika variabel
independen (CSR dan DPK) pada observasi ke i dan period ke t adalah
nol, maka nilai Pembiayaan adalah sebesar 7.321668.
b. Koefisien regresi CSR sebesar 1.312391 menyatakan bahwa jika nilai
CSR pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1, maka nilai
Pembiayaan akan naik sebesar 1.312391 pada observasi ke i dan period
ke t.
c. Koefisien regresi DPK sebesar 0.762393 menyatakan bahwa jika nilai
DPK pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1, maka nilai
Pembiayaan akan naik sebesar 0.762393 pada observasi ke i dan period
ke t.
Tabel 4.6
Coefficient BUS Sub-Struktur 1
No Kode Bank Coefficient
1 BSM 0.120284
2 BMI 0.095813
3 BNIS 0.032734
4 BRIS -0.296053
5 BSMI 0.077354
6 BPS 0.087176
7 BSB 0.013933
8 BVS -0.349690
9 BCAS -0.076535
10 BMSI 0.294983
67
Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan model persamaan regresi tiap
bank sebagai berikut :
a. Persamaan model Bank Syariah Mandiri (BSM)
= 0.120284 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.120284 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Syariah Mandiri observasi ke i dan period ke
t bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank Syariah Mandiri
adalah sebesar 0.120284.
b. Persamaan model Bank Muamalat Indonesia (BMI)
= 0.095813 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.200080 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Muamalat Indonesia observasi ke i dan
period ke t bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank Muamalat
Indonesia adalah sebesar 0.095813.
c. Persamaan model BNI Syariah
= 0.032734 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.032734 artinya ketika variabel-variabel
independen pada BNI Syariah observasi ke i dan period ke t bernilai
konstan, maka nilai Pembiayaan BNI Syariah adalah sebesar
0.032734
68
d. Persamaan model BRI Syariah
= -0.296053 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar -0.296053 artinya ketika variabel-variabel
independen pada BRI Syariah observasi ke i dan period ke t bernilai
konstan, maka nilai Pembiayaan BRI Syariah adalah sebesar -
0.296053.
e. Persamaan model Bank Mega Syariah
= 0.077354 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.077354 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Mega Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Mega Syariah adalah
sebesar 0.77354.
f. Persamaan model Bank Panin Syariah
= 0.087176 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.08716 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Panin Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank Panin Syariah adalah
sebesar 0.087176.
g. Persamaan model Bank Syariah Bukopin
69
= 0.013933 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.013933 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Syariah Bukopin observasi ke i dan period ke
t bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank Syariah Bukopin
adalah sebesar 0.013933.
h. Persamaan model Bank Victoria Syariah
= -0.349690 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar -0.349690 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Victoria Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank Victoria Syariah
adalah sebesar -0.349690.
i. Persamaan model Bank BCA Syariah
= -0.076535 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar -0.076535 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank BCA Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan Bank BCA Syariah adalah
sebesar -0.076535.
j. Persamaan model Maybank Syariah Indonesia
70
= 0.294983 + 1.312391 + 0.762393 +
Konstanta sebesar 0.294983 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Maybank Syariah Indonesia observasi ke i dan
period ke t bernilai konstan, maka nilai Pembiayaan pada Maybank
Syariah Indonesia adalah sebesar 0.294983.
3. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur 1
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
(path analysis) dengan regresi berganda (multiple regression) model
random effect sebagaimana telah dilakukan pemilihan model terbaik
sebelumnya, yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji T, uji F,
dan analisis jalur.
a. Analisis Sub-Struktur I
Persamaan Sub-Struktur I adalah Y = ρ y X1 + ρ y X2 + ρyɛ1
Gambar 4.1
Persamaan sub-struktur I menggambarkan pengaruh dan terhadap
Y. Berikut nilai koefisien jalur yang diperoleh :
Corporate Social
Responsibility (X1)
Dana Pihak Ketiga (X2)
Pembiayaan (Y)
71
Tabel 4.7
Koefisien Jalur Untuk Persamaan Sub-Struktur I
Hubungan Koef.
jalur Sig Sig R
2 R
2adj
Dari Ke
CSR Pembiayaan
(Y)
1.3123 1.0575 0.2957 49.833 0.000 0.679 0.665
DPK ( ) 0.7623 4.6894 0.0000
Sumber : Data diolah (output Eviews 10)
b. Koefisien Jalur Persamaan Sub-Struktur I
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui nilai koefisien jalur
variabel corporate social responsibility dan dana pihak ketiga terhadap
nisbah Pembiayaan.
ρ y X1 = 1.312391
ρ y X2 = 0.762393
Jadi persamaan jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Y = - ρ y X1- ρ y X2 + ρyε1
Y = 1.312391X1 + 0.762393 + 0.5660ε1
Angka koefisien residu sebesar 0.5660 didapat dari =
= 0.5660
c. Adjusted R Square (R2adj)
Adjusted R Square (R2adj) atau disebut koefisien determinasi
yang telah disesuaikan merupakan besarnya kontribusi variabel bebas
terhaap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi,
72
semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
perubahan pada variabel tergantungnya. Nilai Adjusted R Square (R2adj)
sebesar 0,665. Artinya pengaruh corporate social ressponsibility dan
dana pihak ketiga terhadap nisbah Pembiayaan adalah sebesar 66,5%
sedangkan sisanya sebesar 33,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
d. Uji T
Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel variabel tergantung
atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai
t hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan t tabel.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel CSR
mempunyai nilai t hitung < t tabel (1.0575 < 2,0117) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,2957 > taraf signifikansi 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan.
Variabel DPK mempunyai nilai t hitung > t tabel (4,6894 > 2,0117)
dengan nilai signifikansi sebesar 0.0000 < 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pembiayaan.
e. Uji F
73
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.7
diperoleh nilai F hitung 49,833, sementara F tabel dengan tingkat α =
5%, df1 (k-1) = 2 dan df2 (n-k) = 48 didapat F tabel sebesar 3,19.
Dengan demikian F hitung > F tabel (49,833 > 3,19) dan nilai
probabilitas 0.0000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima,
hal ini berarti variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu
CSR dan DPK secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Pembiayaan.
Gambar 4.2
Model Jalur Path Struktur I
4. Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur II
0,5660ε1 1,312391
0,762393
Corporate Social
Responsibility (X1)
Dana Pihak Ketiga (X2)
Pembiayaan (Y)
74
Uji Chow digunakan untuk memilih salah satu model pada regresi
data panel, yaitu anatara model common effect dengan fixed effect.
Hipotesis nol yang dibentuk berdasarkan hasil uji Chow sebagai berikut.
Ho = model common effect sedangkan H1 = model fixed effec. Ho ditolak
jika p-value lebih kecil dari nilai α.
Tabel 4.8
Hasil Uji Chow Sub-Struktur II
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: FIXED
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.416147 (9,37) 0.0038
Cross-section Chi-square 30.241879 9 0.0004
Hasil output diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas cross
section F adalah 0,0004 < 0,05, maka ditolak, yang berarti model fixed
effect lebih tepat digunakan daripada model common effect. Dilanjutkan
dengan Uji Haussman dengan membandingkan model fixed effect dan
random effect, Hipotesis nol yang dibentuk berdasarkan hasil uji Haussman
sebagai berikut :
= model random effect sedangkan = model fixed effect.
75
Tabel 4.9
Hasil Uji Haussman Sub-Struktur II
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: RANDOM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 7.508030 3 0.0574
Diketahui hasil probabilitas cross-section random effect sebesar 0,0574
lebih besar dari nilai α yaitu 0,05, maka diterima sehingga model
random effect lebih tepat untuk dipilih.
Tabel 4.10
Hasil Random Effect Sub-Struktur II
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/30/16 Time: 23:44
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 50
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.293826 8.963425 0.813732 0.4200
CSR? 0.875488 1.952823 0.448319 0.6560
DPK? -0.981548 0.329825 -2.975962 0.0046
PEMBIAYAAN? 0.595493 0.223536 2.663969 0.0106
Random Effects (Cross)
_BSM—C 0.001679
_BMI—C -0.493897
_BNIS—C 0.235191
_BRIS—C -0.102740
_BSMI—C -0.029991
76
_BPS—C 0.198596
_BSB—C -0.667218
_BVS—C 1.351927
_BCAS—C -0.759938
_BMSI—C 0.266392 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.737666 0.3147
Idiosyncratic random 1.088483 0.6853 Weighted Statistics R-squared 0.189217 Mean dependent var -2.475659
Adjusted R-squared 0.136340 S.D. dependent var 1.227302
S.E. of regression 1.140573 Sum squared resid 59.84167
F-statistic 3.578429 Durbin-Watson stat 1.414797
Prob(F-statistic) 0.020807 Unweighted Statistics R-squared 0.262608 Mean dependent var -4.494799
Sum squared resid 83.32234 Durbin-Watson stat 1.016100
Dari hasil output pada tabel 4.10 didapatkan model regressi
sebagai berikut:
= 7,293826 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa :
a. Konstanta sebesar 7,293826 menunjukkan bahwa jika variabel
independen (CSR, DPK dan Pembiayaan) pada observasi ke i dan
period ke t adalah nol, maka nilai ROA adalah sebesar 7,293826.
b. Koefisien regresi CSR sebesar 0,875488 menyatakan bahwa jika nilai
CSR pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1, maka nilai
ROA akan naik sebesar 0,875488 pada observasi ke i dan period ke t.
77
c. Koefisien regresi DPK sebesar -0.981548 menyatakan bahwa jika nilai
DPK pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1, maka nilai
ROA akan turun sebesar -0.981548 pada observasi ke i dan period ke t.
d. Koefisien regresi Pembiayaan sebesar 0,595493 menyatakan bahwa jika
nilai Pembiayaan pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1,
maka nilai ROA akan naik sebesar 0,595493 pada observasi ke i dan
period ke t.
Tabel 4.11
Coefficient BUS Sub-Struktur II
No Kode Bank Coefficient
1 BSM 0,001679
2 BMI -0,493897
3 BNIS 0,235191
4 BRIS -0,102740
5 BSMI -0,029991
6 BPS 0,198596
7 BSB -0,667218
8 BVS 1,351927
9 BCAS -0,759938
10 BMSI 0,266392
Berdasarkan tabel 4.11 didapatkan model persamaan regresi tiap
bank sebagai berikut :
78
a. Persamaan model Bank Syariah Mandiri (BSM)
= 0,001679 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar 0,001679 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Syariah Mandiri observasi ke i dan period ke
t bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Syariah Mandiri adalah
sebesar 0,001679.
b. Persamaan model Bank Muamalat Indonesia (BMI)
= -0,493897 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar -0,493897 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Muamalat Indonesia observasi ke i dan
period ke t bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Muamalat
Indonesia adalah sebesar -0,493897.
c. Persamaan model BNI Syariah
= 0,235191 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar 0,235191 artinya ketika variabel-variabel
independen pada BNI Syariah observasi ke i dan period ke t bernilai
konstan, maka nilai ROA BNI Syariah adalah sebesar 0,235191.
d. Persamaan model BRI Syariah
79
= -0,102740 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar -0,102740 artinya ketika variabel-variabel
independen pada BRI Syariah observasi ke i dan period ke t bernilai
konstan, maka nilai ROA BRI Syariah adalah sebesar -0,102740.
e. Persamaan model Bank Mega Syariah
= -0,029991 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar -0.029991 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Mega Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Mega Syariah adalah
sebesar -0,029991.
f. Persamaan model Bank Panin Syariah
= 0,198596 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar 0.198596 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Panin Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Panin Syariah adalah
sebesar 0.198596.
g. Persamaan model Bank Syariah Bukopin
= -0,667218 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
80
Konstanta sebesar -0,667218 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank Syariah Bukopin observasi ke i dan period ke
t bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Syariah Bukopin adalah
sebesar -0,667218.
h. Persamaan model Bank Victoria Syariah
= 1,351927 + 0,875488 – 0,981548 -
0,595493 +
Konstanta sebesar 1,351927 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Victoria Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai ROA Bank Victoria Syariah adalah
sebesar 1,351927
i. Persamaan model Bank BCA Syariah
= -0,759938 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
Konstanta sebesar -0,759938 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Bank BCA Syariah observasi ke i dan period ke t
bernilai konstan, maka nilai ROA Bank BCA Syariah adalah sebesar
-0,759938.
j. Persamaan model Maybank Syariah Indonesia
= 0,266392 + 0,875488 – 0,981548 +
0,595493 +
81
Konstanta sebesar 0,266392 artinya ketika variabel-variabel
independen pada Maybank Syariah Indonesia observasi ke i dan
period ke t bernilai konstan, maka nilai ROA pada Maybank Syariah
Indonesia adalah sebesar 0.266392.
5. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur II
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
(path analysis) dengan regresi berganda (multiple regression) model
random effect sebagaimana telah dilakukan dalam pemilihan model terbaik
sebelumnya, yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji t, uji F,
dan analisis jalur.
a. Analisis Sub-Struktur II
Persamaan Sub-Struktur II adalah Y = ρ zX1 - ρ zX2 + pyzY + ρzε2
Gambar 4.3
Sub-Struktur II
Corporate Social
Responsibility (X1)
Dana Pihak Ketiga (X2) Return On Asset
(Z)
Pembiayaan (Y)
82
Persamaan sub-struktur II menggambarkan pengaruh , dan
Y terhadap Z . Berikut nilai koefisien jalur yang diperoleh :
Tabel 4.12
Koefisien Jalur Untuk Persamaan Sub-Struktur II
Hubungan Koef.
jalur Sig Sig R
2 R
2adj
Dari Ke
CSR ( )
ROA
(Z)
0,8575 0,4483 0,656
3,5784 0,020 0,1892 0,1363 DPK ( -0,9815 -2,9759 0,004
Pembiayaan
(Y) 0,5954 2,6639 0,010
Sumber : Data diolah (output Eviews 10)
a. Koefisien Jalur Persamaan Sub-Struktur II
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui nilai koefisien jalur
variabel corporate social responsibility, dana pihak ketiga dan
Pembiayaan terhadap return on asset.
ρ X1 = 0,8575
ρ X2 = -0,9815
pyzZ = 0,5954
Jadi persamaan jalur yang terbentuk adalah sebaagai berikut :
Y = ρ z X1 - ρ zX2 + pyzY + ρzε2
Y = 0,0875X1 – 0,9815X2 - 3.0519Y + 0.9004ε2
Angka koefisien residu sebesar 0.9004 didapat dari =
= 0.9004
b. Adjusted R Square (R2adj)
83
Adjusted R Square (R2adj) atau disebut koefisien determinasi
yang telah disesuaikan merupakan besarnya kontribusi variabel bebas
terhaap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi,
semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
perubahan pada variabel tergantungnya. Nilai Adjusted R Square (R2adj)
sebesar 0,1363. Artinya pengaruh corporate social ressponsibility, dana
pihak ketiga dan nisbah bagi hasil terhadap ROA adalah sebesar 13,63%
sedangkan sisanya sebesar 86,37% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
c. Uji T
Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel variabel tergantung
atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai
t hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan t tabel.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel CSR
mempunyai nilai t hitung < t tabel (0,4483 < 2,0106) dengan nilai
signifikansi sebesar 0.6560 > taraf signifikansi 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap ROA.
Variabel DPK mempunyai nilai t hitung < t tabel (-2.9759 < 2,0261)
dengan nilai signifikansi sebesar 0.004 > 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa DPK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA.
84
Variabel Pembiayaan mempunyai nilai t hitung > t tabel
(2,6639 > 2,0261) dengan nilai signifikansi sebesar 0.010 < 0,05. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa Pembiayaan berpengaruh secara
signifikan terhadap ROA.
d. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.12
diperoleh nilai F hitung 3,5784, sementara F tabel dengan tingkat α =
5%, df1 (k-1) = 3 dan df2 (n-k) = 47 didapat F tabel sebesar 3,20.
Dengan demikian F hitung > F tabel (3,5784 > 3,20) dan nilai
probabilitas 0.020 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal
ini berarti variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu CSR,
DPK dan Pembiayaan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA.
Gambar 4.4
Model Jalur Path Struktur II
0,8754
-0.9815
0,5954
0,9004ε2
Corporate Social
Responsibility (X1)
Dana Pihak Ketiga (X2) Return On Asset
(Z)
Pembiayaan (Y)
85
6. Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Berdasarkan hasil dari sub-struktur 1, sub-struktur 2 dan sub-
struktur 3, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan antar variabel X1, X2, Y terhadap Z sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Diagram Jalur Persamaan Sub-Struktur I dan Sub-Struktur II
0,9004ε2
0,5660ε1
0,8754
-0,9815
0,5954
Corporate Social
Responsibility
(X1)
Dana Pihak Ketiga
(X2)
Pembiayaan
(Y)
Return On
Asset (Z)
1,3123
0,7623
86
Tabel 4.13
Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh total dan
pengaruh simultan X1, X2, terhadap Y dan Z
Pengaruh
Variabel
pengaruh
Koef.
Jalur Langsung
Tidak
langsung Total
Y 1,3123 - - -
Y 0,7623 0,7623 - 0,7623
Z 0,8754 - - -
Z -0,9815 -0,9815 0,4538 -0,5277
Y Z 0,5954 0,5954 - 0,5954
A. Pengaruh Langsung
Untuk menghitung pengaruh langsung digunakan formula sebagai
berikut :
a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan
Y = 0,7623 = 76,23%
Pengaruh langsung DPK terhadap Pembiayaan tanpa melalui
variabel perantara adalah sebesar 76,23%.
Dengan demikian tinggi rendahnya pembiayaan dipengaruhi oleh DPK
sebesar 76,23% dan sisanya sebesar 23,77% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar model.
b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset
Z = -0,9815 = -98,15%
87
Dana Pihak Ketiga seharusnya memiliki pengaruh yang positif terhadap
ROA. Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana
masyarakat justru berpengaruh negatif terhadap ROA. Rahadian (2004,
dalam Bambang Agus Pramuka, 2010:64) menyatakan kecenderungan
semakin menumpuknya dana masyarakat di perbankan syariah dari periode
ke periode membuat sektor jasa keuangan ini memiliki likuiditas yang
menumpuk (overlikuidity) seperti yang terkadi pada bank konvensional.
Berdasarkan pernyataan tersebut, kemungkinan penjelasan yang bisa
diberikan untuk menjelaskan mengapa DPK yang dihasilkan dalam
penelitian ini justru menunjukkan pengaruh yang negatif signifikan adalah
karena banyaknya DPK yang dihimpun membuat bank syariah kurang
maksimal didalam penyaluran dana tersebut sehingga DPK yang
seharusnya bisa menjadi salah satu sumber yang bisa meningkatkan profit
justru malah membuat laba yang dihasilkan menurun, kurang optimalnya
bank syariah dalam mengelola penyaluran dana dari masyarakat yang
begitu besar berdampak pada menurunnya laba atau profit yang dihasilkan
oleh bank syariah.
b. Pengaruh Pembiayaan terhadap Return On Asset (ROA)
Y Z = 0,5954 = 59,54%
Pengaruh langsung Pembiayaan terhadap ROA tanpa melalui
variabel perantara adalah sebesar 59,54%. Dengan demikian tinggi
88
rendahnya ROA dipengaruhi oleh Pembiayaan sebesar 59,54% dan
sisanya sebesar 40,46% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
B. Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset melalui
Pembiayaan
Y Z = 0,7623 x 0,5954 = 0,4538 = 45,38%
Pengaruh tidak langsung DPK terhadap ROA melalui
Pembiayaan adalah sebesar 45,38%.
C. Pengaruh Total
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung
-0,9815 + 0,4538= -0,5277 = - 52,77%
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Social
Responsibility dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan dan implikasinya
terhadap Return On Asset (ROA). Sampel yang digunakan adalah 10 Bank Umum
Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa
hal, yaitu :
1. Secara simultan (uji f) dalam Sub-struktur I , menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara CSR dan DPK terhadap pembiayaan. Nilai koefisien determinasi
0,679 yang menunjukkan kemampuan variabel CSR dan DPK dalam menjelaskan
variabel Pembiayaan adalah sebesar 67,9% sedangkan sisanya 32,1 dijelaskan
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, sedangkan secara simultan
(uji f) pada Sub-struktur II, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara CSR,
DPK dan Pembiayaan terhadap ROA Bank Umum Syariah, nilai koefisien
determinasi 0,1892 yang menunjukkan kemampuan variabel CSR, DPK dan
Pembiayaan dalam menjelaskan variabel ROA adalah sebesar 18,92 dan sisanya
sebesar 81,08% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
2. Berdasarkan hasil uji t (parsial) dapat disimpulkan bahwa:
90
a. CSR yang dihitung dengan indeks ISR tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
b. Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan
pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
c. CSR yang dihitung dengan indeks ISR tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ROA pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
d. Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
e. Pembiayaan sebagai variabel intervening berpengaruh secara signifikan
terhadap ROA pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
f. Dari hasil perhitungan Path analysis diperoleh hasil pengaruh langsung DPK
terhadap Pembiayaan sebesar 76,23%, pengaruh langsung DPK terhadap ROA
sebesar -98,18%. Sedangkan pengaruh tidak langsung DPK terhadap ROA
melalui Pembiayaan adalah sebesar 45,38% dan pengaruh total sebesar -
52,77%.
B. SARAN
1. Bank Syariah
Untuk meningkatkan pembiayaan di Bank Syariah, maka Bank
Syariah harus memperhatikan Dana Pihak Ketiga. Agar dapat
mengumpulkan Dana Pihak Ketiga maka harus dilakukan pengkajian lebih
lanjut mengenai optimalisasi sumber-sumber Dana Pihak Ketiga tersebut,
diantaranya dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
91
kinerja, kapabilitas, integritas dan kredibilitas perbankan syariah.
Menjamin keamanan dana nasabah, pelayanan dan pengelolaan serta
ekspetasi perkiraan pendapatan yang diperoleh dari penyimpanan dana
tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji pengaruh CSR
dengan menggunakan indeks ISR hendaknya terus mengembangkan indeks
ISR sehingga benar-benar relevan untuk diterapkan pada bank syariah.
Menambahkan sampel dan periode penelitian yang digunakan agar hasil
penelitian dapat digeneralisir dengan tepat, menambahkan variabel
independen seperti CAR dan NPF dan menambahkan rasio profitabilitas
seperti ROE.
Metode content analysis dalam penelitian ini sarat akan subjektifitas
dalam melakukan interpretasi terhadap pokok pengungkapan. Dengan
demikian, penelitian selanjutnya mungkin dapat menggunakan metode
content analysis lain yang dapat mengurangi tingkat tingkat subjektifitas
terhadap informasi yang disajikan oleh perusahaan dalam laporan-
laporannya.
92
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adiwaman, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi 3. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2010.
Anggita Sari, Rizkia. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal nominal, Vol.1, No.1, 2012.
Anshari, Abdul Ghafur. Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2007.
Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Pustaka Alvabet,
2006.
Bambang Juanda dan Junaidi. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, Bogor:
IPB Press, 2012.
Bassam, Maali dkk. 2006. Social Reporting by Islamic Banks,Abacus Vol.42 No.2
Budi Setiawan, Azis. “Kesehatan Finansial dan kinerja Sosial Bank Umum
Syariah di Indonesia”, Tesis Magister Bisnis Keuangan Islam. Universitas
Paramadina, 2009
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, Jakarta : Kencana, 2005
Dahlia, D. dan Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating
93
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia),
Skripsi Universitas Diponegoro
Eklington, J. 2004, Enter The Triple Bottom Line”, http://www.johnelkington.com
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, Jakarta: Grasindo, 2007.
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip
Gujarati, Damodar. Ekonometri Dasar, Terjemahan: Sumarno Zaiin, Jakarta: Erlangga,
2003.
Haniffa, 2002. Social Reporting Disclosure : An Islamic Perspective, Vol.1 No.2
Florentin,Vindry. 2016, https://m.tempo.co/read/news/2016/09/27/087807809/juli-
2016-kredit-bermasalah-bank-syariah-jadi-4-7-persen
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
Kuncoro, Manajemen Perbankan,Teori dan Aplikasi, 2002.
M.B. Hendrie Anto dan Dwi Retno Astuti , 2008. Persepsi Stakeholder Terhadap
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Kasus Pada Bank Syariah di
DIY, Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol. 10 No.1.
Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Islam, Yogyakarta: UII Press,
2000.
Muhammad, Uddin Bellal, 2008. Three Dimensional Aspects Of Corporate Social
Responsibility, Vol.3 No.1, Daffodil International University Journal of
Business and Economics.
94
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE,
2002.
Nurdizal. Panduan Lengkap Pelaksanaan CSR, Penebar Swadaya, Jakarta, 2011
Paolo dan Mohamamad Ziad, 2016. Accounting Issues in Sukuku Issuance,
Internasional Journal Of Islamic Economics and Finance Studies, Vol.2 No.3.
PSAK 101, 2011
Ridwan, Muhammad. Konstruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta: Pustaka
SM,2007.
Rivai dan Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008.
Rizal Yaya, Aji Erlangga M, dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah,
Jakarta : Salemba Empat, 2013.
Rohana Othman dan Azlan Md Thani, 2010. Islamic Social Reporting Of Listed
Companies In Malaysia, Vol.9 No.4, Internasional Business & Economics
Research Journal.
Rosadi, Dedi. Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews :
Aplikasi Untuk Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan, Yogyakarta : ANDI,
2012.
Roszaini Haniffa dan Muhammad Hudaib, 2007. Exploring the ethnical Identity of
Islamic Banks via Communication in Annual Reports, Journal of Business
Ethnics.
95
Soraya Fitria dan Dwi Hartati, Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan
Global Reporting Initiative Indeks dan Social Reporting Indeks,Simposium
Akuntansi Nasional III, 2010.
Sujoko, Efferin, dkk “Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu Pendekatan Praktis”,
Malang ; Bayu Media Publishing, 2004.
Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Aplikasi.Jakarta: PT
RajaGraindo Persada, 2005.
Widarjono, Agus Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013.
Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011.
Nur Mawaddah, 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis XIIII, no. 2 .
Sunarto, Riduan. Pengantar Statistika, Bandung : Alfabeta, 2015.
Suliyanto. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta :
ANDI, 2011.
Kuncoro, Mudrajat. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 , Jakarta:
Erlangga,2009.
96
Lampiran 1
Hasil Content Analysis
BSM BMI BNIS BRIS BMS
11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
C
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E
31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
33 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
F
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
97
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 39 41 42 42 37 39 40 41 42 32 34 38 39 40 29 34 35 36 36 29 29 31 31 31
BPS BSB BVS BCAS BMSI
11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15 11 12 13 14 15
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
C
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D
21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
22 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
25 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
28 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
29 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
30 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E
98
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
F
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 23 33 35 34 25 32 32 33 33 21 22 26 27 27 27 28 31 34 34 23 26 28 30 30
99
LAMPIRAN 2
Data Sampel Penelitian
Bank Tahun CSR DPK Pembiayaan ROA
BSM
2011 0,812 42.168.000.000.000 36.727.000.000.000 1,95
2012 0,813 47.405.805.256.506 44.755.000.000.000 2,25
2013 0,854 56.446.479.000.950 50.460.000.000.000 1,53
2014 0,875 59.810.009.733.720 49.133.000.000.000 0,17
2015 0,875 62.102.378.284.722 51.090.000.000.000 0,56
BMI
2011 0,770 26.658.090.000.000 22.469.190.000.000 1,52
2012 0,770 41.791.039.419.000 32.861.000.000.000 0,20
2013 0,813 41.789.659.419.000 41.786.000.000.000 0,27
2014 0,833 51.206.272.602.000 43.115.000.000.000 0,17
2015 0,854 51.206.272.602.000 40.734.000.000.000 0,20
BNIS
2011 0,666 6.756.262.000.000 5.310.292.000.000 1,29
2012 0,708 8.947.729.000.000 7.631.994.000.000 1,48
2013 0,792 11.422.190.000.000 11.242.241.000.000 1,37
2014 0,813 16.246.405.000.000 15.044.158.000.000 1,27
2015 0,833 19.322.756.000.000 17.765.097.000.000 1,43
BRIS
2011 0,604 9.906.410.000.000 9.170.300.000.000 0,02
2012 0,708 11.948.889.000.000 11.403.000.000.000 1,15
2013 0,729 13.794.869.000.000 14.167.362.000.000 1,15
2014 0,750 16.711.516.000.000 15.691.430.000.000 0,08
2015 0,750 19.648.782.000.000 16.660.267.000.000 0,76
BSMI
2011 0,604 4.933.556.000.000 4.094.797.000.000 1,58
2012 0,604 7.108.754.000.000 6.213.570.000.000 3,81
2013 0,646 7.736.248.000.000 7.185.390.000.000 2,33
2014 0,646 5.881.057.000.000 5.455.672.000.000 0,29
2015 0,646 4.354.546.000.000 4.211.473.000.000 0,30
BPS 2011 0,479 4.197.700.000.000 3.018.100.000.000 1,75
2012 0,479 1.223.290.000.000 1.514.448.000.000 3,29
100
2013 0,688 2.870.310.000.000 2.594.825.000.000 1,03
2014 0,729 5.076.082.000.000 4.736.343.000.000 1,99
2015 0,541 5.928.345.000.000 5.620.680.000.000 0,52
BSB
2011 0,520 2.291.737.724.902 1.917.219.649.518 1,14
2012 0,667 2.850.783.990.658 2.622.023.000.000 0,55
2013 0,667 3.272.263.000.000 3.281.655.000.000 0,69
2014 0,688 3.994.957.000.000 3.710.720.000.000 0,27
2015 0,688 4.756.303.000.000 4.307.132.000.000 0,79
BVS
2011 0,437 465.000.000.000 214.000.000.000 6,93
2012 0,458 646.324.000.000 79.862.000.000 1,43
2013 0,542 1.015.792.000.000 277.662.000.000 0,50
2014 0,563 1.132.087.000.000 1.075.681.000.000 -1,87
2015 0,583 1.128.907.000.000 1.076.761.000.000 -2,36
BCAS
2011 0,562 864.100.000.000 680.900.000.000 0,09
2012 0,583 1.261.824.000.000 1.007.700.000.000 0,80
2013 0,646 1.703.049.000.000 1.421.600.000.000 1,00
2014 0,708 2.307.154.000.000 2.132.200.000.000 0,80
2015 0,625 3.210.481.000.000 2.975.500.000.000 1,00
BMSI
2011 0,479 180.822.000.000 627.310.000.000 3,57
2012 0,542 349.848.000.000 1.372.076.000.000 2,88
2013 0,583 976.618.000.000 1.435.906.000.000 2,87
2014 0,625 1.043.042.000.000 1.617.383.000.000 3,61
2015 0,625 938.978.000.000 1.552.230.000.000 -20,13
101
Logaritma Natural
BANK TAHUN DPK PEMBIAYAAN
BSM 2011 31,3727 31,2345
2012 31,4897 31,4322
2013 31,6643 31,5522
2014 31,7221 31,5256
2015 31,7598 31,5646
BMI 2011 30,9141 30,7432
2012 31,3637 31,1233
2013 31,3636 31,3636
2014 31,5668 31,3949
2015 31,5668 31,3381
BNIS 2011 29,5415 29,3007
2012 29,8224 29,6634
2013 30,0665 30,0507
2014 30,4188 30,3420
2015 30,5923 30,5083
BRIS 2011 29,9242 29,8470
2012 30,1116 30,0649
2013 30,2553 30,2820
2014 30,4471 25,7790
2015 30,6090 30,4440
BSMI 2011 29,2271 29,0407
2012 29,5923 29,4578
2013 29,6769 29,6031
2014 29,4027 29,3277
2015 29,1022 29,0688
BPS 2011 29,0656 28,7356
2012 27,8325 28,0461
2013 28,6854 28,5845
2014 29,2555 29,1863
2015 29,4107 29,3575
BSB 2011 28,4603 28,2819
2012 28,6786 28,5950
2013 28,8165 28,8194
2014 29,0160 28,9422
2015 29,1904 29,0913
102
BVS 2011 26,8653 26,0892
2012 27,1945 25,1036
2013 27,6466 26,3497
2014 27,7550 27,7040
2015 27,7522 27,7050
BCAS 2011 27,4850 27,2467
2012 27,8635 27,6387
2013 28,1634 27,9828
2014 28,4670 28,3882
2015 28,7974 28,7214
BMSI 2011 25,9208 27,2467
2012 26,5807 27,9473
2013 27,6073 27,9928
2014 27,6731 28,1118
2015 27,5680 28,0707
103
LAMPIRAN 3
Uji Stasioneritas
Null Hypothesis: D(CSR) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.426624 0.0000
Test critical values: 1% level -3.584743
5% level -2.928142
10% level -2.602225
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(DPK) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.285402 0.0000
Test critical values: 1% level -3.605593
5% level -2.936942
10% level -2.606857
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(PEMBIAYAAN) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.45419 0.0000
Test critical values: 1% level -3.574446
5% level -2.923780
10% level -2.599925
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: ROA has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.753953 0.0003