pengaruh corporate governance dan kualitas...

107
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh SHALAHUDDIN AL QADR NIM: 1113082000042 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: builiem

Post on 16-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

SHALAHUDDIN AL QADR

NIM: 1113082000042

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ii

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

SHALAHUDDIN AL QADR

NIM: 1113082000042

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

iii

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Shalahuddin Al Qadr

NIM: 1113082000042

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Yulianti,SE.,M.Si

NIP.19820318 201101 2 011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 10 April 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

masahasiswa:

1 Nama : Shalahuddin Al Qadr

2 NIM : 1113082000042

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas

Audit terhadap Peringkat Obligasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2017

1. Wilda Farah,SE.,M.Si.,Ak.,CPA.,CA. ( )

NIP.19830326 200912 2 005 Penguji 1

2. Masrul Huda,SE.,M.Si. ( )

NIP.19630506 201411 1 001 Penguji 2

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 25 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1 Nama : Shalahuddin Al Qadr

2 NIM : 1113082000042

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas

Audit terhadap Peringkat Obligasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juli 2017

1. Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM ( )

NIP.19720516 200901 1 006 Ketua Penguji

2. Reskino, SE, M.Si, Ak, CA ( )

NIP.19740928 200801 2 004 Penguji Ahli

3. Yulianti, SE., M.Si ( )

NIP.19820318 201101 2 011 Pembimbing

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Shalahuddin Al Qadr

NIM : 1113082000042

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 25 Juli 2017

Yang menyatakan

(Shalahuddin Al Qadr)

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Shalahuddin Al Qadr

2. Tempat, Tanggal Lahir : Pacitan, 21 Februari 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Anak ke- dari : 2 dari 5 bersaudara

6. Alamat : Depok Maharaja Blok I-3 no 1 RT

01 RW 014 Kel. Rangkapan Jaya,

Kec. Pancoranmas Kota Depok

7. Telepon : 085695456921

8. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD (2001-2007) : SD Negeri Mentoro Pacitan

2. SMP (2007-2010) : SMP Negeri Pacitan

3. SMA (2010-2013) : MA Negeri Pacitan

4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Anggota Divisi Catur Forum Olahraga Mahasiswa (FORSA) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Anggota Pengusaha Kampus Chapter Depok

5. Anggota UINPRENEURS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Anggota Komunitas Mahasiswa untuk Mushalla (KOMUS) FEB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Anggota Tax Center FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Anggota Fatahillah Research

9. Anggota Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI)

Klaster Mahasiswa

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

viii

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Drs. Endro Sukmono

2. Tempat, Tanggal Lahir : Pacitan, 29 Agustus 1963

3. Pekerjaan : PNS (Guru)

4. Ibu : Sapta Mustika Dewi

5. Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 1 November 1975

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

7. Alamat : Rt 01 R 02 Krajan Desa Purworejo

Kec. Pacitan Kab. Pacitan

8. Telepon : 081335864537

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ix

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE AND AUDIT

QUALITY ON RATING OBLIGATION

ABSTRACT

The purpose of this research was find an evidences regarding the

influence of corporate governance and quality audit on rating of obligation. This

research used purposive sampling method. The population of this research used

non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) of 25

companies. Through the definied criteria, selected a sample of 22 with 5 years

observation from 2012-2016. This research used ordinal logistic regression

(PLUM) to test the hypothesis. The results of this research indicated that

institutional investors and quality audit influenced on rating of obligation. While

board independent, and audit committees did not influence on sukuk rating.

Keywords: Rating of Obligation, Institutional Investors, Board Independent, Audit

Committee, Quality Audit

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

x

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh

corporate governance, dan kualitas audit terhadap peringkat obligasi. Penelitian

ini menggunakan metode purposive sampling sebagai metode pemilihan sampel.

Populasi penelitian adalah perusahaan non-keuangan sebanyak 25 perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan kriteria, terpilih

sampel berjumlah 22 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun dari 2012-

2016. Penelitian ini menggunakan regresi logistik ordinal (PLUM) untuk menguji

hipotesis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan institusional dan

kualitas audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Sedangkan dewan

komisaris independen, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi.

Kata Kunci: Peringkat Obligasi, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris

Independen, Komite Audit, Kualitas Audit

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan

nikmat iman dan islam serta telah mencurahkan segala rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang telah memberikan suri

tauladan yang baik kepada seluruh umat manusia agar selalu berusaha

sebaik-baiknya dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya.

2. Orang tua saya, Drs. Endro Sukmono dan Almh. Sofia Ningsih serta

Sapta Mustika Dewi yang telah memberikan semangat, motivasi dan

segala sumber daya mereka serta doa dalam mendukung saya dalam

menyelesaikan perkuliahan hingga akhir.

3. Keluarga Edi Purnomo S.S dan Sutini yang telah memberikan saya

tempat yang nyaman dan menyenangkan selama berkuliah serta selalu

memberikan dukungan baik materi maupun non-materi.

4. Keluarga besar Trah H. P. Soedjono yang mendukung saya selama ini.

5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, MA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA.,Ak.,CPA selaku Dosen

Pembimbing Akademik penulis selama menimba ilmu di Jurusan

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xii

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

8. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

9. Ibu Yulianti, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

10. Semua pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta nasihat-nasihat

kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi baik dalam

pendidikan formal maupun informal.

11. Sahabat-sahabat saya dari mulai sekolah hingga di perkuliahan,

terimakasih atas cerita suka duka yang telah kita lalui selama ini

terkhusus Buyung, Amir, Dinu, Aswin, Badrus dan Ihsan.

12. Keluarga besar Akuntansi 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, LDK

Syahid Al-Anfaal, Forsa Chess Club, Kopma UIN Jakarta, KOMUS FEB,

Tax Center FEB, dan FRESH UIN Jakarta terima kasih karena telah

memberikan saya berbagai ilmu dan pengalaman dalam berorganisasi

dan berkarya.

13. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuannya selama

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan

serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 25 Juni 2017

Shalahuddin Al Qadr

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xiii

DAFTAR ISI

COVER COVER DALAM .................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 18

A. Latar Belakang ........................................................................................... 18

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 25

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 28

A. Tinjauan Literatur....................................................................................... 28

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................................... 28

2. Signalling Theory ................................................................................... 31

3. Obligasi .................................................................................................. 33

4. Corporate Governance ........................................................................... 38

5. Kualitas Audit ......................................................................................... 45

6. Peringkat Obligasi .................................................................................. 45

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 48

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 53

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Peringkat Obligasi ......... 53

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Peringkat Obligasi .. 54

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xiv

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Peringkat Obligasi ............................ 55

4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Peringkat Obligasi ........................... 56

D. Hipotesis ..................................................................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 59

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 59

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 59

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 60

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 60

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 61

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................... 61

E. Operasionalisasi Variabel........................................................................... 65

1. Variabel Independen (X). ....................................................................... 65

2. Variabel Dependen (Y). ......................................................................... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 69

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian.............................................................. 70

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................. 70

2. Hasil Uji Model Estimasi ....................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 88

A. Kesimpulan ................................................................................................ 88

B. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 95

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Standar Peringkat Obligasi Menurut Pefindo ..................................... 47

Tabel. 2.2. Tabel Daftar Penelitian Terdahulu ...................................................... 49

Tabel. 3.1. Tabel Operasional Variabel ................................................................ 68

Tabel. 4.1. Data Sampel Penelitian ....................................................................... 69

Tabel. 4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 71

Tabel. 4.3. Hasil Uji Parallel Lines ...................................................................... 72

Tabel. 4.4. Hasil Uji Pseudo R2............................................................................. 73

Tabel. 4.5. Hasil Uji Goodness of Fit ................................................................... 74

Tabel. 4.6. Hasil Uji Signifikan ............................................................................ 75

Tabel. 4.7. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual ....................................... 76

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Model Penelitian ............................................................................. 58

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1. Daftar Perusahaan .......................................................................... 95

Lampiran 1.2. Data Perusahaan ............................................................................ 95

Lampiran 1.3. Hasil Perhitungan ........................................................................ 101

Lampiran 1.4. Hasil Output SPSS ....................................................................... 105

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001), pengertian obligasi adalah

surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (dalam

hal ini investor) dengan yang diberi pinjaman (issuer). Sedangkan menurut Bursa

Efek Indonesia, Obligasi merupakan sertifikat bukti utang dan dikeluarkan oleh

suatu perseroan terbatas atau institusi tertentu baik pemerintah maupun lembaga

lainnya dengan tujuan mendapatkan modal. Perusahaan membayar bunga atas

obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan

pada akhirnya menebus nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan

mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang terutang.

Dalam pasar obligasi, terdapat berbagai risiko yang dapat mempengaruhi

tingkat kepercayaan investor dalam membeli suatu obligasi. Menurut Hariyani

dan Serfianto (2010), Risiko tersebut antara lain risiko likuiditas, maturitas dan

default. Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul akibat kemungkinan tidak

mudahnya suatu obligasi diperdagangkan pada pasar sekunder. Risiko ini melekat

dalam semua bentuk instrumen investasi. Selanjutnya, risiko maturitas adalah

risiko yang timbul berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi tersebut. Semakin

lama jatuh tempo obligasi maka semakin besar ketidakpastiannya sehingga risiko

ini juga semakin besar. Terakhir, risiko default adalah suatu risiko yang timbul

akibat adanya kemungkinan gagal bayar. Risiko ini akan berkurang apabila

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

19

adanya jaminan atas obligasi yang diterbitkan terhadap aset perusahaan untuk

memastikan bahwa perusahaan penerbit dapat melunasi hutangnya.

Risiko yang paling dominan dalam mempengaruhi peringkat suatu

obligasi adalah risiko default. Berdasarkan informasi dari portal berita Kontan

yang dirilis pada 12 Maret 2012, terdapat sejumlah kasus obligasi yang

mengalami gagal bayar (default) yaitu obligasi PT Berlian Laju Tanker Tbk

(BLTA) dan PT Davomas Abadi Tbk (DAVO). BLTA menyatakan tidak mampu

membayar kupon enam seri obligasinya. Ketidakmampuan BLTA dalam

membayarkan kupon obligasi menyebabkan diturunkannya peringkat obligasi dan

sukuknya oleh PT Pefindo dari idCCC dan idCCC(sy) menjadi idD dan idD(sy)

Selain kasus gagal bayarnya obligasi PT Berlian Laju Tanker, terdapat

pula kasus lain seperti kasus peringkat obligasi Bank Global pada tahun 2004

yang diberikan oleh PT. Kasnic Credit Rating Agency (hukumonline.com, 2004).

Peringkat obligasi dinilai oleh agen pemeringkat Kasnic dengan A- yang berarti

efek hutang jangka panjang dengan kualitas tinggi. Padahal saat itu peringkat rata-

rata perbankan adalah BBB. Hasil pemeringkatan ini ternyata tidak sama dengan

penilaian oleh Bank Indonesia sebagai pengawas seluruh bank di Indonesia. Bank

Indonesia mengeluarkan status Dalam Pengawasan Khusus (DPK) kepada Bank

Global pada 27 Oktober 2004 sebelum akhirnya dinyatakan gagal bayar (default).

Walaupun dengan adanya beberapa kasus tersebut, minat masyarakat

dalam menginvestasikan dananya dalam bentuk surat utang obligasi masih cukup

tinggi. Menurut berita Indonesia Bond Pricing Agency yang bersumber dari

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

20

www.indonesiafinancetoday.com, obligasi Indonesia tumbuh pesat dalam tahun

2013. Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan pertumbuhan pasar

obligasi berdenominasi mata uang lokal paling pesat di negara berkembang di

Asia Timur. Secara kuartalan, lima besar negara dengan pertumbuhan paling pesat

secara berturut-turut adalah Vietnam, Thailand, Indonesia, Singapura dan Filipina.

Berdasarkan Asia Bond Monitor terbitan Asia Development Bank (ADB),

Senin, laju pertumbuhan pasar obligasi di Vietnam 10,5% dan Thailand 4,1%.

Indonesia memiliki pertumbuhan 3,6%, lebih cepat dari Singapura dan Filipina

yang masing-masing tumbuh 3,2% dan 2,9%. Namun, laju pertumbuhan pasar ini

secara year-on-year melemah menjadi 8,6% pada kuartal II 2012 dibanding 9,3%

di kuartal I. Pasar obligasi pemerintah tumbuh 5,5% pada kuartal II 2012 secara

year-on-year, turun dibanding 5,8% pada kuartal I. Pertumbuhan pasar obligasi

korporasi juga turun menjadi 15,2% pada kuartal II dibanding 16,7% pada kuartal

I. Sedangkan menurut Kepala Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia,

mengatakan masuknya Indonesia dalam lima besar negara yang menerbitkan

obligasi di Asia dikarenakan beberapa hal. Pertama, kebutuhan dana korporasi

maupun pemerintah besar karena pertumbuhan ekonomi tinggi, sehingga

kapasitas produksi naik tajam. Kedua, kondisi pasar Indonesia sedang baik karena

investment grade yang didapat tahun lalu. Ketiga, suku bunga kredit perbankan

sangat tinggi. Penerbitan obligasi Indonesia baik korporasi maupun pemerintah

diperkirakan masih akan tetap tinggi dan diminati pasar di tengah ketidak pastian

ekonomi global (IBPA, 2012).

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

21

Dengan masih meningkatnya minat masyarakat berinvestasi dalam

obligasi maka perusahaan akan memilih menjadikan obligasi sebagai salah satu

instrumen dalam memperoleh dana tambahan. Sehingga muncullah bermacam-

macam obligasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya baik dalam segi

harga pokok obligasi dan jangka waktu obligasi hingga bunga obligasi yang akan

diberikan kepada pemegang yang akan menarik pemilik dana untuk berinvestasi

dalam obligasi. Ketika akan memilih suatu investasi, pihak investor memiliki

pengetahuan yang terbatas dibandingkan dengan pihak manajemen di dalam

perusahaan yang disebut dengan asymmetric theory atau ketidak seimbangan porsi

informasi (Jensen dan Meckling, 1976). Maka untuk pengambilan keputusan

investor biasanya menggunakan sinyal yang diberikan perusahaan antara lain

pengumuman penerbitan obligasi. Penerbitan tersebut dianggap oleh para investor

dengan persepsi bahwa perusahaan akan berprospek baik dan menguntungkan di

masa yang akan datang. Selain adanya penilaian dari investor, instrumen

keuangan berupa obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan juga dinilai oleh

perusahaan independen yaitu lembaga pemeringkat. Salah satu lembaga

pemeringkat yang diakui di Indonesia berkerja sama dengan Bursa Efek Indonesia

adalah PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo). Penelitian ini menggunakan

PT Pefindo sebagai acuan dalam menentukan peringkat obligasi. Melis (2015)

mengatakan bahwa PEFINDO merupakan rating agency tertua di Indonesia.

Hingga saat ini PEFINDO telah memberi peringkat kepada lebih dari 500

perusahaan dan pemerintah daerah. Selain itu, instrumen pasar modal seperti

obligasi, sukuk, medium-term notes telah diperingkat oleh PEFINDO. PEFINDO

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

22

juga merupakan market leader rating agency di Indonesia. Dengan menggunakan

peringkat yang diberikan oleh PEFINDO diharapkan penelitian ini dapat

mencakup sebagian besar obligasi yang telah diterbitkan di Indonesia.

Peringkat obligasi yang diberikan oleh agen pemeringkat dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu investment grade dan non-investment grade.

Obligasi kategori investment grade memiliki peringkat AAA, AA, A dan BBB.

Sedangkan untuk non-investment grade dengan peringkat BB, B, CCC dan D.

Investment grade merupakan obligasi dengan risiko kredit yang rendah sehingga

berperingkat tinggi. Non investment grade merupakan obligasi yang memiliki

risiko tinggi sehingga berperingkat rendah (Pefindo, 2015).

Sebagai contoh, pada kasus BLTA, PT Pemeringkat Efek Indonesia

(Pefindo) menurunkan peringkat Obligasi IV/2009 yang dikeluarkan oleh PT

Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menjadi idD dari idCCC dan peringkat Sukuk

Ijarah II/2009 menjadi idD(sy) dari idCCC(sy), karena Perusahaan gagal

memenuhi pembayaran bunga dan cicilan imbalan ijarah yang jatuh tempo pada

28 Februari 2012. Pada saat yang sama, Pefindo menurunkan peringkat Obligasi

III/2007 dan Sukuk Ijarah I/2007 menjadi idD dan idD(sy) dari idCCC dan

idCCC(sy), serta menurunkan peringkat Perusahaan menjadi idD dari idSD karena

Pefindo melihat kemungkinan besar BLTA tidak akan dapat memenuhi

pembayaran pokok hutang maupun bunga pada saat jatuh tempo (Beritasatu,

2012).

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

23

Selain adanya pemeringkatan, kinerja suatu perusahaan juga harus dinilai

untuk melihat apakah perusahaan tersebut mampu melunasi segala kewajibannya.

Untuk menilai kinerja perusahaan dari dalam, dibutuhkan suatu instrumen

pengendalian yang lebih dikenal dengan Corporate Governance. Menurut Hastuti

(2005) GCG (Good Corporate Governance) merupakan sistem yang mampu

memberikan perlindungan dan jaminan hak kepada stakeholders, termasuk di

dalamnya adalah shareholders, lenders, employees, executives, government,

customers dan stakeholders yang lain. Sistem ini memberikan perlindungan

efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan

memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga

membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang

efisien dan sustainable di sektor korporat (Nasution dan Setiawan, 2007).

Forum for Corporate Governance in Indonesia (2012) mendefinisikan

corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan

antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditor, pemerintah, karyawan dan para

pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak

dan kewajiban mereka. Praktik dari corporate governance (CG) juga dapat

membantu menjelaskan perbedaan peringkat utang antar perusahaan yang tidak

tertangkap di kondisi keuangan masing- masing perusahaan (Bradley et al, 2008).

Studi Bhojraj dan Sengupta (2003) menemukan adanya hubungan antara

mekanisme CG dengan peringkat surat utang. Menurutnya mekanisme CG dapat

mengurangi risiko gagal bayar (default risk) dengan cara mengurangi biaya agensi

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

24

(agency cost) yaitu dengan memonitor kinerja manajemen dan mengurangi

asimetri informasi antara perusahaan dengan kreditur.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai peringkat obligasi sebagai

variabel dependen dan peran CG juga telah banyak dilakukan diantaranya

penelitian yang dilakukan Bhojraj dan Sengupta (2003), Setyaningrum (2005),

Rinaningsih (2008), Setyapurnama dan Norpratiwi (2007), Irfandi dan Wasilah

(2013), dan Elhaj et al (2015). Penelitian ini menggunakan empat variabel

independen, yaitu kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan

komite audit sebagai bagian dari sistem GCG serta kualitas audit.

Variabel kepemilikan institusional telah diteliti oleh Bhojraj dan

Sengupta (2003) dan menunjukkan hubungan yang positif terhadap peringkat

obligasi. Hal serupa juga ditunjukkan oleh penelitian Andry (2005), dan

Setyaningrum (2005). Sedangkan penelitian Setyapurnama dan Norpratiwi

(2007); Rinaningsih (2008) menunjukkan hasil yang sebaliknya.

Variabel dewan komisaris independen telah diteliti oleh Elhaj et al

(2015) menemukan bahwa peringkat sukuk (surat utang berdasarkan konsep

islam) memiliki hubungan positif dengan dewan komisaris independen. Hasil

serupa juga ditunjukkan oleh penelitian Setyapurnama dan Norpratiwi (2007)

yang meneliti peringkat obligasi. Namun hasil yang berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Setyaningrum (2005), Irfandi dan Wasilah (2013) persentase

komisaris independen tidak terbukti memiliki pengaruh pada peringkat sukuk

perusahaan.

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

25

Variabel komite audit dan kualitas audit juga telah diteliti oleh Andry

(2005), Setyaningrum (2005) dan Rinaningsih (2008) menunjukkan hubungan

yang positif signifikan. Sedangkan menurut penelitian Setyapurnama dan

Norpratiwi (2007), komite audit berpengaruh negatif terhadap peringkat dan

kualitas audit berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil dari penelitian

sebelumnya yang masih menunjukkan hasil yang berbeda sehingga menarik untuk

dilakukan penelitian yang serupa, penelitian ini merupakan gabungan dari

penelitian yang dilakukan Setyaningrum (2005), Rinaningsih (2008),

Setyapurnama dan Norpratiwi (2007) dengan perbedaan yaitu penelitian ini

menggunakan pengukuran kualitas audit dengan total akrual dan sampel obligasi

perusahaan non-keuangan tahun 2012 sampai 2016 yang diperingkat oleh PT

Pefindo dan yang beredar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan untuk

menguji faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi, dengan mengambil

judul “Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas Audit terhadap Peringkat

Obligasi“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang

akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar kepemilikan institusional berpengaruh terhadap peringkat

obligasi?

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

26

2. Seberapa besar dewan komisaris independen berpengaruh terhadap

peringkat obligasi?

3. Seberapa besar komite audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

4. Seberapa besar kualitas audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris sebagai berikut:

a. Menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap

peringkat obligasi.

b. Menguji dan menganalisis pengaruh dewan komisaris independen

terhadap peringkat obligasi.

c. Menguji dan menganalisis pengaruh komite audit terhadap peringkat

obligasi.

d. Menguji dan menganalisis pengaruh kualitas audit terhadap peringkat

obligasi.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian

selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan.

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

27

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang pengaruh kepemilikan

institusional, dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas

audit terhadap peringkat obligasi.

b. Kontribusi Praktis

1) Perusahaan, dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan

pemilihan investasi.

2) Pemerintah, dapat digunakan sebagai penetapan kebijakan pemeritah

terhadap obligasi.

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Agency theory menjelaskan bahwa individu yang menjalankan suatu

entitas memiliki motivasi yang disebabkan oleh kepentingan dirinya sendiri

sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal (pemilik) dan agen

(pengelola). Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling

(1976) yang menjelaskan bahwa adanya pemisahan kepemilikan dengan

pengendalian suatu entitas/perusahaan. Pemisahan tersebut memiliki hubungan

kontrak antara satu pihak dengan pihak lainnya, dimana pemilik melakukan

kontrak terikat dengan pengelola (agent) untuk melakukan operasionalisasi

entitas untuk kepentingan pemilik dengan adanya pendelegasian otoritas tertentu

agar pengelola dapat membuat keputusan.

Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara pengelola dengan

pemilik (Jensen dan Meckling, 1976). Jika kedua pihak (pengelola dan pemilik)

tersebut melakukan upaya untuk memaksimalkan kebutuhannya, maka muncul

alasan yang kuat bahwa pengelola bertindak bertentangan dengan kepentingan

pemilik, sehingga memicu adanya biaya keagenan (agency cost). Biaya

keagenan tersebut menurut Jensen dan Meckling (1976) meliputi :

a. Monitoring Cost oleh pemilik : Biaya ini dikeluarkan oleh pemilik untuk

melakukan pengawasan terhadap perilaku pengelola antara lain usaha

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

29

untuk mengendalikan pengelola dengan cara pembatasan anggaran dan

kebijakan kompensasi.

b. Bonding Cost oleh pengelola : Biaya ini dikeluarkan oleh pengelola

untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme kebijakan yang menjamin

bahwa pengelola akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan

kepentingan pemilik.

c. Residual loss : biaya yang terjadi akibat dari perbedaan keputusan antara

pemilik dan pengelola yang menyebabkan penurunan tingkat

kesejahteraan pemilik maupun pengelola.

Sebagai pengelola, pihak manajemen perusahaan akan melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraannya dalam mengelola

perusahaan dengan cara meningkatkan produktivitas maupun menambah modal

perusahaan guna mengembangkan perusahaan. Sebaliknya, pemilik dalam hal

ini investor modal maupun pinjaman/kreditor juga akan berupaya untuk

meningkatkan kesejahteraannya dengan memilih menginvestasikan dananya

terhadap perusahaan-perusahaan yang mampu memberikan keuntungan yang

besar atas pengembalian dana tersebut baik secara langsung berupa bagi hasil,

dividend dan bunga pinjaman maupun tidak langsung berupa kenaikan harga

dalam saham, obligasi maupun sukuk.

Perbedaan kepentingan antara pemberi modal dan manajemen

perusahaan merupakan sebuah hubungan yang dapat menimbulkan

permasalahan keagenan (agency problem) dan informasi yang tidak seimbang

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

30

(asymmetric information). Agency problem timbul akibat konflik antara

manajemen dan pemilik/pemberi modal terkait dengan peningkatan

kesejahteraan masing-masing pihak dan pembagian risiko yang terjadi dalam

kegiatan usaha yang dijalankan. Sedangkan asymmetric information terjadi

disebabkan oleh pembagian informasi yang tidak sama antara pihak manajemen

dan pihak pemilik/pemberi modal. Hal ini sering muncul dalam praktik

pelaporan keuangan sebagai sebuah informasi penting perusahaan yang dibuat-

buat sehingga menimbulkan ketidak transparanan dalam menunjukkan kinerja

manajemen kepada pemilik/pemberi modal.

Dalam teori keagenan, adanya perbedaan tersebut dilandasi oleh tiga

asumsi yang dikemukakan oleh Eisenhardt tahun 1989 yaitu,

a. Asumsi sifat manusia (human assumptions) meliputi self-interest yang

mengutamakan kepentingan diri sendiri, bounded-rationality yang

memiliki keterbatasan rasionalitas, dan risk aversion yang lebih memilih

menjauhi risiko.

b. Asumsi keorganisasian (organizational assumptions) meliputi konflik

antar anggota organisasi, efisiensi produktivitas dan asimetri informasi

antara pengelola dan pemilik.

c. Asumsi informasi (information assumptions) yang mengasumsikan

bahwa informasi adalah komoditas yang dapat diperdagangkan.

Untuk mengurangi asumsi-asumsi tersebut maka perlu adanya pemisahan

fungsi antara eksekutif dan pengawasan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Alijoyo

Page 31: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

31

dan Zaini (2004) yang beranggapan bahwa pemisahan fungsi eksekutif dan

fungsi pengawasan pada teori keagenan dapat menciptakan “check and

balances”, sehingga terjadi independensi yang sehat bagi para manajer sebagai

pengelola dan pemilik/pemberi modal sebagai pemegang kepentingan.

Pemisahan fungsi eksekutif tersebut merupakan suatu mekanisme

pengelolaan yang disebut sebagai corporate governance dan fungsi pengawasan

dilakukan dengan mekanisme audit. Selain itu, pemilik juga dapat menunjuk

pihak ketiga dalam menilai kinerja perusahaan sebagai bentuk monitoring cost

supaya hasil penilaian terhadap kinerja manajemen dapat lebih independen dan

professional.

2. Signalling Theory

Teori signal merupakan pengembangan dari teori keagenan dimana teori

ini berkaitan dengan hubungan antara manajemen dan penerima informasi yang

menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan

dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan dengan informasi yang

dikeluarkan tersebut.

Dasar teori signal adalah ketidak seimbangan perolehan informasi yang

menjadi alasan bagi pihak manajemen untuk mengungkapkan informasi melalui

laporan keuangan. Ketidak seimbangan informasi dapat terjadi diantara dua

kondisi eksterm yaitu perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak

mempengaruhi manajemen, atau perbedaan yang sangat signifikan sehingga

dapat berpengaruh terhadap manajemen (Sartono, 2002).

Page 32: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

32

Asimetri informasi muncul karena adanya salah satu pihak yang

mempunyai informasi lebih baik, dalam hal ini adalah pihak manajer yang

mengetahui informasi mengenai internal perusahaan yang lebih baik

dibandingkan dengan para pemilik/pemberi modal. Kondisi ini memberikan

kesulitan bagi para pemilik/pemberi modal dan kreditur untuk membedakan

antara perusahaan yang berkualitas baik dan buruk.

Teori ini menyatakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan

memberikan sinyal pada pengguna laporan keuangan (stakeholder). Menurut

Restuti (2006) menunjukkan bahwa kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh

pengungkapan kualitas informasi perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas

informasi tersebut digunakan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul

saat manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di

masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan.

Sedangkan Jama’an (2008) mengemukakan bahwa signalling theory

menunjukkan bahwa sinyal berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik dengan

adanya promosi atau informasi lain memberikan pernyataan bahwa perusahaan

tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa

pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi.

Page 33: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

33

Selanjutnya menurut Raharja dan Sari (2008), sinyal informasi tersebut

salah satunya dapat berupa pemberian peringkat obligasi yang dipublikasikan

diharapkan dapat menjadi memberikan kondisi keuangan perusahaan dan

menggambarkan kemungkinan yang terjadi dengan utang yang dimiliki.

Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang

dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan

tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang

yang dimiliki. Kualitas informasi tersebut pada obligasi diharapkan menjadi

sinyal yang menyatakan kondisi keuangan dan sinyal mengenai kinerja

manajemen perusahaan terkait oleh karena manajer turut memberikan informasi

yang berkualitas dalam peringkat obligasi sehingga dapat mengurangi risiko

gagal bayar (default risk) akibat asimetri informasi.

3. Obligasi

Dalam kamus hukum Sudarsono (2004), obligasi mempunyai dua

pengertian, yaitu: pertama, surat pinjaman dengan bunga tertentu dari

pemerintah yang dapat diperdagangkan atau diperjual belikan; kedua, surat

utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga tertentu,

dimana surat tersebut dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari

masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan.

Sedangkan menurut Bursa Efek Indonesia, obligasi adalah surat utang

jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan berisi perjanjian

Page 34: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

34

mengikat dari pihak penerbit berupa bunga selama periode tertentu dan melunasi

utang pokok hingga akhir periode tersebut kepada pihak pembeli obligasi.

Obligasi merupakan instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam

bursa efek yang menunjukkan surat tanda hutang dari emiten yang

menerbitkannya. Obligasi juga dapat diartikan sebagai surat berharga tentang

pernyataan berhutang sejumlah uang tertentu dalam jangka waktu tertentu dari

pihak yang menerbitkan obligasi kepada pihak yang membeli obligasi. hutang

tersebut mengharuskan penerbit obligasi akan membayar cicilan pokok secara

periodik hingga akhir masa jatuh tempo obligasi disertai bunga obligasi bersifat

tetap dan besarnya telah ditentukan di awal.

Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001) obligasi adalah surat berharga

atau sertifikat yang yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor)

dengan yangdiberi pinjaman (issuer). Sehingga surat obligasi dapat diartikan

sebagai selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut

memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi.

Sedangkan menurut Sunariyah (2004), obligasi (bond) adalah sekuritas

berpendapatan tetap (fixed income securities) yang diterbitkan sehubungan

dengan perjanjian hutang. Sebagai sekuritas pendapatan tetap, obligasi

memberikan penghasilan secara rutin.

Sehingga obligasi memiliki karakteristik sebagaimana karakteristik

sekuritas pendapatan tetap (fixed income securities) lainnya, yaitu:

Page 35: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

35

a. Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum.

b. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo.

c. Memberikan pendapatan tetap secara periodik.

d. Ada nilai nominal. Nilai nominal obligasi disebut juga nilai pari, par

value, stated value, dan face value.

Penerbitan obligasi sebagai sekuritas pendapatan tetap, mengharuskan

penerbit melakukan pembayaran sebesar persentase tertentu secara periodik

berupa bunga pinjaman atas nilai nominalnya. Pembayaran ini biasanya disebut

pembayaran kupon. Pembayaran kupon dapat dilakukan setiap tahun (annual)

atau setiap semester (semi-annual), bisa juga setiap triwulan hingga bulanan

tergantung perjanjian.

Lebih lanjut lagi, menurut Sari (2007) obligasi sebagai surat utang jangka

panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang

menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan

melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli

obligasi. Jangka waktu jatuh tempo (term to maturity) dari suatu obligasi adalah

jumlah tahun perjanjian untuk penerbit dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya. Jatuh tempo (maturity) dari obligasi didasarkan pada tanggal

berakhirnya keberadaan utang tersebut dan hari di mana penerbit akan menebus

obligasi dengan membayar jumlah yang terutang.

Page 36: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

36

Selain itu, penentuan tingkat kupon (coupon rate) obligasi selalu

didasarkan pada tingkat suku bunga komersial yang sedang berlaku. Setelah

obligasi memasuki masa jatuh tempo (maturity date), pembeli obligasi akan

menerima pokok pinjaman dan satu kali pembayaran kupon. Pelunasan obligasi

oleh penerbit saat jatuh tempo akan ekuivalen dengan harganya (total

pembayaran yang dikeluarkan oleh investor). Nilai nominal, tingkat kupon

(coupon rate), waktu jatuh tempo (maturity date) serta ada tidaknya jaminan atas

obligasi merupakan komponen utama penerbitan obligasi yang harus ditetapkan

pada perjanjian antara penerbit dengan investor.

Perkembangan pasar obligasi di Indonesia menunjukkan bahwa obligasi

diterbitkan oleh berbagai entitas baik swasta maupun pemerintah/BUMN yang

melihat bahwa instrument obligasi masih memiliki daya tarik tersendiri terhadap

pasar keuangan. Menurut PT BEI tahun 2005 terdapat empat penilaian yang

menjadi daya tarik obligasi :

a. Emiten membayar bunga dalam jumlah tertentu yang dibayar secara

regular.

b. Emiten akan membayar kembali pinjaman tersebut dengan tepat waktu.

c. Obligasi mempunyai jatuh tempo yang telah ditentukan ketika obligasi

habis masanya dan pinjaman harus dibayar penuh pada nilai nominal.

d. Tingkat bunga kompetitif, dapat dibandingkan dengan keuntungan yang

didapat investor dari tempat lain.

Page 37: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

37

Dalam pasar obligasi, terdapat berbagai jenis obligasi yang beredar dan

didefinisikan oleh Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :

a. Dilihat dari sisi penerbitnya :

1) Corporate Bonds: penerbit adalah perusahaan berbentuk badan usaha

baik milik negara maupun milik swasta.

2) Government Bonds: penerbit adalah pemerintah pusat dalam hal ini

Kementrian Keuangan.

3) Municipal Bonds: penerbit adalah pemerintah daerah. Biasanya

digunakan untuk pendanaan proyek daerah terkait kepentingan publik.

b. Dilihat dari hak opsi

1) Convertible Bonds: dapat dikonversikan dengan saham penerbitnya.

2) Exchangeable Bonds: dapat dilakukan penukaran saham penerbit dengan

saham perusahaan afiliasi milik penerbit.

3) Callable Bonds: dapat membeli kembali obligasi pada harga tertentu

selama masa sebelum jatuh tempo.

4) Putable Bonds: mengharuskan penerbit untuk membeli kembali pada

harga tertentu selama masa sebelum jatuh tempo.

c. Dilihat dari sistem pembayaran

1) Zero Coupon Bonds: pembayaran bunga sekaligus saat jatuh tempo.

2) Coupon Bonds: pembayaran bunga dilakukan secara berkala.

3) Fixed Coupon Bonds: tingkat bunga ditetapkan sebelum masa penawaran

dan dibayar secara berkala.

Page 38: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

38

4) Floating Coupon Bonds: tingkat bunga berdasarkan aturan tertentu

seperti menggunakan rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito

dari bank (average time deposit).

d. Dilihat dari segi nominal

1) Konvensional Bonds: diperjual belikan dalam satu nominal misalnya Rp

1 M per satu lot.

2) Retail Bonds: diperjual belikan dalam satuan nominal yang lebih kecil

misalnya Rp 1 M tetapi dibagi menjadi beberapa satuan dalam jutaan

rupiah.

e. Dilihat dari segi jaminan

1) Secured Bonds : dijamin dengan kekayaan tertentu oleh penerbit meliputi

guaranteed bonds (dijamin pihak ketiga), mortgage bonds (dijamin

agunan aset), dan collateral trust bonds (dijamin oleh saham anak

perusahaan).

2) Unsecured Bonds : tidak ada jaminan dengan kekayaan tertentu.

4. Corporate Governance

Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan

hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya

sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem

yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan (FCGI, 2002). Sedangkan

Corporate Governance diartikan sebagai sistem yang digunakan untuk

mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan (OECD, 2004).

Page 39: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

39

Corporate governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban

mereka yang berperan terhadap kehidupan perusahaan termasuk para pemegang

saham, dewan pengurus, para manajer dan semua anggota, stakeholder non-

pemegang saham.

Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia yang diterbitkan

oleh KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) pada tahun 2006,

memaparkan azas-azas GCG sebagai berikut:

a. Transparansi

Perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan

dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Perusahaan harus mengungkapkan masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan dan hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh

pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

b. Akuntabilitas

Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan

untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

c. Responsibilitas

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.

Page 40: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

40

d. Independensi

Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing

organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh

pihak lain.

e. Kewajaran dan Kesetaraan

Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan

kesetaraan.

Dalam penelitian ini, pengukuran tata kelola perusahaan (Corporate

Governance) yang digunakan adalah kepemilikan institusional, dewan

komisaris independen, dan komite audit.

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham oleh

institusi dalam hal ini institusi pendiri perusahaan, bukan institusi pemegang

saham publik yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh

investor institusi internal Setyapurnama dan Norpratiwi (2007). Kepemilikan

saham institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitor

perusahaan.

Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar (lebih dari 50%)

mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar

kepemilikan saham institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva

perusahaan. Dengan demikian proporsi kepemilikan institusional bertindak

sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan manajemen. Lebih

Page 41: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

41

jauh lagi, pemantauan oleh pihak investor institusi dapat menurunkan

kepentingan pribadi manajer dan membawa keuntungan bagi pemegang

obligasi (Ashbaugh et al, 2004).

Bhojraj dan Sengupta (2003) mengatakan bahwa perusahaan dengan

kepemilikan institusional yang besar dapat meningkatkan peringkat obligasi

dan menurunkan risiko gagal bayar (default risk). Hal ini disebabkan karena

investor institusi mempunyai daya pengendali yang lebih baik dibandingkan

investor individu dan aktivitas pengawasannya dapat mengurangi agency risk.

b. Dewan Komisaris Independen

Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dewan

komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara

umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat

kepada direksi.

Menurut Alijoyo dan Zaini (2004:54), Komisaris independen adalah

anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki hubungan

afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih secara transparan dan independen,

memiliki integritas dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh yang

berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak lain, serta dapat bertindak

secara objektif dan independen dengan berpedoman pada prinsip-prinsip good

corporate governance (transparency, accountability, responsibility,

independence dan fairness).

Page 42: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

42

Keberadaan komisaris independen dimaksudkan untuk menciptakan

iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga menjaga “fairness” serta

mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham

mayoritas dan perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas,

bahkan kepentingan para stakeholders lainnya (Alijoyo dan Zaini, 2004:50).

Sedangkan menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau

Perusahaan Publik, komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik.

Lebih lanjut terdapat persyaratan wajib sebagai komisaris indepeden

yaitu bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan

tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau

mengawasi kegiatan emiten atau perusahaan publik tersebut dalam waktu 6

(enam) bulan terakhir, tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak

langsung pada perusahaan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

perusahaan, anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pemegang saham

utama perusahaan tersebut, serta tidak mempunyai hubungan usaha baik

langsung maupun tidak langsung.

Setiap perusahaan tercatat wajib memiliki dewan komisaris paling

kurang terdiri dari 2 (dua) orang anggota dewan komisaris dengan salah satu

diantaranya adalah komisaris independen. Dalam hal dewan komisaris terdiri

lebih dari 2 (dua) orang anggota dewan komisaris, jumlah komisaris

Page 43: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

43

independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh

anggota dewan komisaris.

Jumlah Komisaris Independen harus dapat menjamin agar mekanisme

pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Salah satu dari komisaris independen harus mempunyai latar

belakang akuntansi atau keuangan (KNKG, 2006).

c. Komite Audit

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

menyatakan bahwa Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan

tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Pembentukan komite audit dalam suatu

entitas atau perusahaan publik wajib untuk dilakukan. Anggota Komite Audit

diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan Komite Audit paling

sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris

Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik dan diketuai

oleh Komisaris Independen.

Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya meliputi:

1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas

antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait

dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 44: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

44

2) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan

Publik.

3) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat

antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.

4) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai

penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup

penugasan, dan imbalan jasa.

5) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas

temuan auditor internal.

6) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko

yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak

memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.

7) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan

pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

8) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait

dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan

Publik.

9) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau

Perusahaan Publik.

Page 45: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

45

5. Kualitas Audit

DeAngelo dan Rice (1983) mendefinisikan kualitas audit sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya

suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Penelitian yang dilakukan

oleh Widagdo et al. (2002) melakukan penelitian tentang atribut-atribut kualitas

audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

klien. Terdapat 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1)

pengalaman melakukan audit, (2) memahami industri klien, (3) responsif atas

kebutuhan klien, (4) taat pada standar umum, (5) independensi, (6) sikap hati-

hati, (7) komitmen terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan KAP, (9)

melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, (10) keterlibatan komite audit, (11)

standar etika yang tinggi, dan (12) tidak mudah percaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut kualitas audit yang

berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman melakukan audit,

memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar

umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite audit.

Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati, melakukan

pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah

percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien.

6. Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi merupakan opini dari lembaga pemeringkat serta

sumber informatif bagi pemodal atas risiko obligasi yang diperdagangkan

(Berdasarkan Keputusan BAPEPAM dan Lembaga keuangan Kep-

Page 46: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

46

151/BL/2009). Informasi peringkat tersebut diharapkan dapat membantu

investor dalam mengambil keputusan investasi. Sedangkan bagi emiten,

peringkat bermanfaat untuk mengetahui struktur obligasi dan mengetahui posisi

kinerjanya dibanding perusahaan lain (Raharjo, 2003).

Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan

Nomor: 135/BL/2006 Tentang “Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang”

menyatakan bahwa emiten yang akan menerbitkan obligasi wajib memperoleh

hasil pemeringkatan obligasi. Hasil pemeringkatan tersebut diterbitkan oleh

lembaga pemeringkat yang telah mendapat izin usaha sebagai lembaga

pemeringkat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Lembaga pemeringkat memberikan peringkat obligasi setiap satu tahun sekali

selama obligasi tersebut belum lunas.

Pemeringkatan antara perusahaan satu dan lainnya tidak dilakukan

serentak seluruh perusahaan melainkan secara terpisah sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati masing-masing perusahaan dengan lembaga rating. Lama

pengumpulan data dan analisis memakan waktu lebih dari 1 bulan (Raharjo,

2003).

PEFINDO selaku lembaga pemeringkat juga melakukan monitoring atas

hasil peringkat yang telah dipublikasikan. Hal ini untuk menjaga agar informasi

atas peringkat yang diberikan relevan dan akurat. Apabila selama pemantauan

berkala ternyata kinerja perusahaan memburuk maka agen pemeringkat dapat

menurunkan rating tersebut. Begitu juga sebaliknya apabila kinerja perusahaan

Page 47: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

47

membaik maka lembaga pemeringkat dapat menaikkan rating perusahaan

(Altman dan Kao, 1991).

Tabel. 2.1. Standar Peringkat Obligasi Menurut Pefindo

Peringkat Keterangan

IdAAA Efek Utang dengan peringkat IdAAA merupakan Efek

Utang yang didukung oleh kemampuan Obligor yang

superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk

memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai

dengan yang diperjanjikan.

IdAA Efek Utang dengan peringkat IdAA memiliki kualitas

kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh

kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan

yang diperjanjikan, relatif dibandingkan ekuitas Indonesia

lainnya.

IdA Efek Utang dengan Peringkat IdA memiliki dukungan

kemampuan Obligor yang kuat dibandingkan entitas

Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial

jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan,

namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang

merugikan

IdBBB Efek Utang dengan peringkat IdBBB didukung oleh

kemampuan obligor yang memadai relatif dibandingkan

entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban

finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang

diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat

diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan

perekonomian yang merugikan.

IdBB Efek Utang dengan peringkat IdBB menunjukkan

dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif

dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan

yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan

perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

IdB Efek utang dengan peringkat IdB menunjukkan parameter

perlindungan yang sangat lemah. Walaupun obligor

masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban

finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan

keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan

memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi

kewajiban finansialnya.

IdCCC Utang dengan peringkat ini rentan terhadap non- payment

dan tergantung pada bisnis yang menguntungkan dan

Page 48: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

48

Peringkat Keterangan

kondisi keuangan bagi obligor untuk memenuhi hutang

jangka panjangnya.

IdD Keamanan hutang pada peringkat ini dalam gagal bayar,

atau gagal memenuhi kewajiban, terjadi secara otomatis

pada kewajiban non-payment yang pertama kali.

Pengecualian dibenarkan bila pembayaran bunga lewat

dari tanggal jatuh tempo yang dilakukan dalam masa

tenggang.

Sumber : PT Pefindo, 2015

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel

2.2 berikut:

Page 49: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

49

Tabel. 2.2. Tabel Daftar Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Sanjeev Bhojraj

dan Partha

Sengupta (2003)

Effect of Corporate

Governance on Bond

Ratings and Yields:

The Role of

Institutional

Investors and

Outside Directors

-Variabel:

peringkat,

kepemilikan

institusional.

-Sampel yang

digunakan

adalah obligasi

yang diterbitkan

oleh

perusahaan.

-Menambah

variabel

independen

yang digunakan

adalah

komite audit, dewan

komisaris

independen, dan

kualitas audit.

-Kepemilikan institusional dan

outside director berhubungan

positif terhadap rating bond dan

negatif terhadap yield bond.

-Blockholder berpengaruh negatif

terhadap rating bond tetapi positif

terhadap yield bond.

-Perusahaan dengan kepemilikian

institusional dan outside director

yang besar memiliki rating bond

yang tinggi dan yield yang rendah.

2. Wydia Andry

(2005)

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Prediksi Peringkat

Obligasi

-Variabel:

peringkat,

kepemilikan

institusional

-Sampel yang

digunakan

adalah obligasi

yang diterbitkan

oleh

perusahaan.

-Mengubah proxy

kualitas audit

menggunakan

pengukuran terhadap

total akrual.

-Menambah

variabel

independen

yang digunakan

adalah

komite audit, dan

dewan komisaris

independen

- Peringkat surat utang memiliki

hubungan yang signifikan negatif

dengan kepemilikan manajerial.

- Peringkat surat utang memiliki

hubungan yang signifikan positif

dengan persentase kepemilikan

institusional.

- Peringkat surat utang memiliki

hubungan yang signifikan positif

dengan auditor big-4 dan komite

audit.

Page 50: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

50

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3 Dyah Setyaningrum

(2005)

Pengaruh Mekanisme

Corporate

Governance terhadap

Peringkat Surat

Utang Perusahaan di

Indonesia.

-Variabel

:peringkat,

kepemilikan

institusional, komite

audit dan dewan

komisaris

independen.

-Sampel yang

digunakan

adalah obligasi

yang diterbitkan

oleh perusahaan.

-Mengubah proxy

kualitas audit

menggunakan

pengukuran terhadap

total akrual.

- Jumlah blockholder berhubungan

negatif dengan peringkat surat

utang perusahaan.

- Kepemilikan institusional, kantor

akuntan publik (KAP) dan komite

audit berhubungan positif dengan

peringkat surat utang.

- Data dalam penelitian ini tidak

mendukung hubungan yang

signifikan antara persentase

kepemilikan manajerial, jumlah

dewan komisaris dan persentase

komisaris independen dengan

peringkat surat utang perusahaan.

4. Setyapurnama dan

Norpratiwi (2007)

Pengaruh Corporate

Governance terhadap

Peringkat Obligasi

dan Yield Obligasi

-Variabel:

peringkat,

kepemilikan

institusional, dewan

komisaris

independen, dan

komite audit

-Sampel yang

digunakan adalah

obligasi yang

diterbitkan oleh

perusahaan.

-Mengubah proxy

kualitas audit

menggunakan

pengukuran terhadap

total akrual.

- Komisaris independen

berpengaruh positif terhadap

peringkat obligasi dan negatif

terhadap yield obligasi.

- Komite audit secara statistik

signifikan berpengaruh negatif

terhadap yield obligasi.

- Kualitas audit, dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap

peringkat dan YTM obligasi,

sedangkan kepemilikan manajerial

dan DER tidak berpengaruh

Page 51: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

51

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

terhadap peringkat dan YTM

obligasi.

5. Rinaningsih (2008) Pengaruh Praktek

Corporate

Governance terhadap

Resiko Kredit, Yield

Surat Hutang

(Obligasi)

-Variabel:

peringkat,

kepemilikan

institusional, dan

komite audit.

-Sampel yang

digunakan

adalah obligasi

yang diterbitkan

oleh perusahaan.

-Mengubah proxy

kualitas audit

menggunakan

pengukuran terhadap

total akrual.

-Menambah

variabel

independen

yang digunakan

adalah

dewan komisaris

independen.

- Kualitas auditor dan komite audit

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peringkat obligasi.

- Kepemilikan manajerial, leverage,

dan size berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap peringkat

obligasi.

- Kepemilikan institusional dan

ROA berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap peringkat

obligasi.

6. Irfandi dan Wasilah

(2013)

Pengaruh Mekanisme

Corporate

Governance terhadap

Peringkat Sukuk

Perusahaan di

Indonesia

-Variabel:

peringkat,

kepemilikan

institusional, dewan

komisaris

independen, dan

komite audit.

-Mengubah proxy

kualitas audit

menggunakan

pengukuran terhadap

total akrual.

-Mengubah sampel

yang

digunakan

yaitu, obligasi

yang diterbitkan

oleh

- Komite audit berpengaruh

signifikan terhadap peringkat

sukuk.

- Blockholders, kepemilikan

institusional, kepemilikan insider,

ukuran KAP, ukuran dewan

komisaris dan persentase komisaris

independen tidak berpengaruh

terhadap peringkat sukuk.

Page 52: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

52

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

perusahaan.

7. Elhaj et al (2015) The Influence of

Corporate

Governance,

Financial Ratio, and

Sukuk Structure on

Sukuk Rating

-Variabel:

peringkat, dewan

komisaris

independen.

-Mengubah sampel

yang

digunakan

yaitu, obligasi

yang diterbitkan

oleh

perusahaan.

-Menambahkan

variabel independen

yaitu kepemilikan

institusional, komite

audit dan kualitas

audit

- Chairman duality, board size,

board independent berpengaruh

positif terhadap rating sukuk.

- Financial leverage berpengaruh

negatif terhadap rating sukuk

- Profitability dan issue size

berpengaruh positif terhadap

rating sukuk.

Sumber: Dirangkum dari Berbagai Sumber

Page 53: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

53

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Peringkat Obligasi

Kepemilikan terkonsentrasi melalui kepemilikan saham besar, pengambil

alihan dan keuangan bank yang merupakan metode kontrol umum yang

membantu investor untuk mendapatkan modal awal mereka ditambah margin

keuntungan (Shleifer dan Vishny, 1986). Banyak peneliti menemukan bahwa

investor institusional merupakan bagian penting yang terlibat dalam

mempengaruhi kinerja obligasi antara lain Bianchi dan Enriques (2001)

menggunakan analisis empiris yang menunjukkan bahwa kepemilikan saham

institusional dan strategi investasi yang kompatibel dimana investor institusional

dapat memainkan peran penting dalam tata kelola perusahaan perusahaan yang

terdaftar Italia.

Selain itu, Bhojraj dan Sengupta (2003) menemukan bahwa kepemilikan

institusional yang lebih besar menghasilkan imbal hasil obligasi yang lebih

rendahdan peringkat lebih tinggi. Sebagian besar emiten atau perusahaan

memastikan bahwa obligasi mereka harus dinilai lebih tinggi karena

memilikikemungkinan kecil mengalami default. Mereka menunjukkan bahwa

risiko default dapat dikurangi dengan mengurangi biaya agensi dan monitoring

kinerja manajerial serta mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan

pemberi pinjaman.

Berikutnya, Qiu dan Yu (2009) menyelidiki pengaruh pasar terhadap

kontrol perusahaan pada biaya utang. Mereka menemukan bahwa biaya utang

(dihitung dengan persebaran kredit antara obligasi korporasi dan obligasi yang

Page 54: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

54

dibeli kembali) naik untuk perusahaan yang dinilai sebagai spekulatif dan tidak

berpengaruh bagi perusahaan dinilai sebagai investasi.

Dengan meninjau studi terbaru, Claessens & Yurtoglu (2013)

menyatakan bahwa investor institusional mengalami peningkatan di seluruh

dunia dan peran aktif mereka dalam tata kelola perusahaan menjadi lebih penting

dengan adanya aksesibilitas pembiayaan, biaya modal yang lebih rendah, kinerja

yang lebih baik dan lebih menguntungkan semua pemangku kepentingan.

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Peringkat Obligasi

Dalam pengambilan keputusan, komisaris independen menjadi

penyeimbang di dalam susunan keanggotaan dewan komisaris serta

menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen dalam pengelolaan melalui fungsi

pengawasannya sehingga diharapkan keberadaan komisaris yang independen

membuat kinerja perusahaan menjadi meningkat. Kinerja perusahaan yang tinggi

akan membuat perusahaan mampu untuk membayar kewajiban jangka

panjangnya atau dalam hal ini risiko gagal bayar perusahaan rendah. Semakin

rendah risiko gagal bayar akan berdampak pada meningkatnya peringkat (Terry,

2011).

FCGI menetapkan bahwa jumlah minimal komisaris independen adalah

30% dari seluruh anggota komisaris independen. Herawaty (2008) menyatakan

bahwa komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam

perselisihan yang terjadi di antara para manajer internal dan mengawasi

kebijakan menajemen serta memberikan nasihat kepada menajemen. Komisaris

independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi pengawasan

Page 55: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

55

agar tercipta perusahaan dengan tata kelola yang baik atau good corporate

governance.

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh dewan komisaris independen

terhadap rating sukuk diantaranya penelitian Irfandi dan Wasilah (2013)

persentase komisaris independen tidak terbukti memiliki pengaruh pada

peringkat rating sukuk perusahaan di Indonesia sejalan dengan penelitian Utami

(2012) yang mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh komisaris

independen terhadap peringkat obligasi sedangkan Elhaj et al (2015)

menemukan bahwa rating sukuk memiliki hubungan positif dengan dewan

komisaris independen dan Endri (2011) berkesimpulan bahwa komisaris

independen sebagai indikator praktik corporate governance berpengaruh positif

tetapi tidak signifikan terhadap peringkat sukuk korporasi.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Peringkat Obligasi

Komite Audit merupakan komite bentukan komisaris yang diwajibkan

dibentuk dalam pedoman corporate governance (Setyapurnama dan Norpratiwi,

2007). Komite audit salah satu tugasnya mengawasi proses pelaporan keuangan

perusahaan dan mengadakan pertemuan secara rutin dengan audit eksternal dan

internal untuk memberikan pendapatnya secara profesional mengenai laporan

keuangan perusahaan, proses audit dan pengawasan internal (Rinaningsih,

2008). Karena itu keberadaannya akan mendorong perusahaan untuk

menerbitkan laporan keuangan yang lebih akurat, maka akan menurunkan

default risk dan meningkatkan peringkat surat utang perusahaan.

Page 56: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

56

Untuk mencegah terjadinya asymmetric information antara perusahaan

dengan pihak ketiga. Keandalan dan transparansi informasi keuangan dapat

dilihat dari adanya komite audit yang berfungsi melakukan pemeriksaan atau

penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam

pengelolaan perusahaan (Irfandi dan Wasilah, 2013). Pengaruh transparansi dan

pengungkapan informasi keuangan bisa mendefinisikan mekanisme corporate

governance dengan adanya komite audit yang sesuai peraturan Otoritas Jasa

Keuangan.

4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Peringkat Obligasi

DeAngelo (1981) mendefinisikan audit quality sebagai penilaian oleh

pasar dimana terdapat kemungkinan auditor akan memberikan a) penemuan

mengenai suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi klien; dan b) adanya

pelanggaran dalam pencatatannya. Kemungkinan bahwa auditor akan

melaporkan adanya laporan yang salah saji telah dideteksi dan didefinisikan

sebagai independensi auditor. Seorang auditor dituntut untuk dapat

menghasilkan kualitas pekerjaan yang tinggi, karena auditor mempunyai

tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan suatu perusahaan termasuk masyarakat. Tidak hanya

bergantung pada klien saja, auditor merupakan pihak yang mempunyai

kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah laporan keuangan telah

disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Selain itu kualitas audit juga menunjukkan keandalan dan transparansi informasi

keuangan perusahaan (Sengupta, 1998).

Page 57: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

57

Sengupta (1998) mengungkapkan bahwa perusahaan yang

mengungkapkan informasi keuangan dengan tepat waktu dan informatif,

mempunyai kecenderungan yang sangat kecil untuk menahan value relevant

unfavorable information sehingga investor menginginkan risk premium yang

lebih rendah. Keandalan dan transparansi informasi keuangan dapat dilihat dari

kualitas dan integritas proses audit, dan adanya komite audit yang berfungsi

melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap

pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan.

Sehingga dalam penelitian Setyaningrum (2005), transparansi dan

pengungkapan informasi keuangan dicoba untuk dijelaskan dengan

menggunakan dua variabel, yaitu: (1) ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang mengaudit perusahaan, dan (2) adanya komite audit sesuai dengan

peraturan PT. Bursa Efek Jakarta. Dari pengukuran tersebut diperoleh hasil

bahwa kualitas audit yang diukur menggunakan ukuran KAP Big 4 dan non Big

4 menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi.

Sejalan dengan hal tersebut, penelitian Setyapurnama dan Norpratiwi

(2007) tentang pengaruh corporate governance terhadap peringkat dan yield

obligasi juga menunjukkan pengaruh yang signifikan antara kualitas audit

dengan peringkat obligasi.

Dari uraian diatas, maka model penelitian yang terbentuk sebagai

berikut:

Page 58: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

58

Kepemilikan Institusional (X1)

Dewan Komisaris Independen

(X2)

Komite Audit (X3)

Kualitas Audit (X4)

Peringkat Obligasi (Y)

Gambar. 2.1. Model Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. H1:Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

2. H2:Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap peringkat

obligasi.

3. H3:Komite audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

4. H4:Kualitas audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Page 59: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh

dari variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional, dewan

komisaris independen, komite audit dan kualitas audit terhadap variabel

dependen, dalam penelitian ini ialah peringkat obligasi.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

non keuangan yang obligasinya tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

keuangan perusahaan yang telah menerbitkan obligasi pada periode 2012– 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

non keuangan yang obligasinya tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI),

penentuan sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling

method dari seluruh perusahaan bergerak di bidang non keuangan yang obligasi

tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Purposive sampling merupakan pengambilan sampel dengan kritera

tertentu. Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan yang bergerak di bidang non keuangan yang telah

menerbitkan obligasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2016.

Page 60: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

60

2. Perusahaan yang terdaftar dalam PT Pefindo dalam tempo waktu

pengamatan.

3. Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk

periode 2012-2016 yang berakhir pada tanggal 31 Desember, dan

memiliki data laporan keuangan yang lengkap dan sudah diaudit sesuai

dengan data yang diperlukan dalam penelitian.

4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang

Rupiah.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

laporan keuangan dan tahunan yang telah diaudit yang terdiri dari uraian praktik

corporate governance selama tahun pengamatan pada periode 2012-2016. Selain

itu diperlukan juga data peringkat dari obligasi perusahaan yang bersangkutan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti mempelajari dan

mengambil data berupa dokumen-dokumen dari beberapa sumber seperti internet,

buku, jurnal, dan sumber lainnya baik dalam format kertas hasil cetakan maupun

dalam format elektronik yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknis

analisis kuantitatif dengan analisis regresi ordinal logistik (ordered logistic

regression). Alat analisis regresi ordinal logistik digunakan sebagai metode

analisis data karena variabel dependen berupa skala ordinal dimana peringkat

Page 61: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

61

idAAA lebih tinggi dibandingkan idAA dan idAA mempunyai peringkat lebih

tinggi dibandingkan idA, maka analistik logistik harus menggunakan ordinal

regression atau sering disebut dengan PLUM (Polytomous Universal Model).

(Ghozali, 2015)

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi ordinal

logistik (ordered logistic regression) adalah statistik deskriptif dan pengujian

hipotesis penelitian (Ghozali, 2015). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai

tahapan-tahapan pengujian dalam penelitian ini:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data

yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan

maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata

populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk

menilai dispersi rata-rata dari sampel.

Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran

keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk

dijadikan sampel penelitian (Ghozali, 2015).

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Model Estimasi

Metode Ordered Logistic Regression secara persamaan matematik dapat

dituliskan sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

62

Logit (p1) = Log (p1/(1-p1)) =𝛼1+𝛽′𝑋 persamaan (1)

Logit (p1+p2) = Log ((p1+p2)/(1-p1-p2)) = 𝛼1+𝛽′𝑋 persamaan (2)

Logit (p1+p2+…+pk) = Log ((p1+p2+p3)/(1-p1-p2-p3)) = 𝛼1+𝛽′𝑋

persamaan (3)

Keterangan:

α1 = konstanta

β’X = koefisien respektif pada prediktor X

X = Kepemilikan Institusional (KI), Dewan Komisaris Independen

(DKI), Komite Audit (KOA), dan Kualitas Audit (KUA).

P = probabilitas peringkat obligasi

Widarjono (2010), dalam melihat seberapa baik model ordered logistic

regression (Goodness of Fit) tersebut dapat menggunakan beberapa cara, yaitu:

1) melihat ukuran pseudo R2, mengukur proporsi variasi data yang dijelaskan

oleh model, 2) melihat nilai person X2, semakin besar nilai person X2

mengindikasikan model kurang baik karena terdapat perbedaan besar antara

observasi yang diamati dengan prediksi kejadian, dan sebaliknya semakin kecil

nilai person X2 mengindikasikan model baik karena perbedaan besar antara

observasi yang diamati dengan yang diprediksi adalah kecil, 3) melihat nilai

deviance X2, dihitung dari perbedaan -2LL antara model dengan saturated

model yaitu dengan memasukkan interaksi antara variabel independen, jika

Page 63: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

63

perbedaan keduanya kecil model adalah baik dan sebaliknya jika perbedaan

keduanya besar maka model kurang baik.

Untuk melihat model yang tepat dalam ordered logistic regression dapat

melihat nilai dari Cox and Snell, Nagelkerke, McFadden. Nilai tersebut

menunjukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen. Selain itu dalam ordered logistic regression dilakukan uji parallel

lines untuk menilai apakah asumsi bahwa semua kategori memiliki parameter

yang sama atau tidak. Dengan menyesuaikan link function untuk menghasilkan

model yang terbaik, yaitu dapat mengganti link fuction : logit, cauchit, negative

log log, complemantary log log, dan probit. Menurut Ghozali (2015), link

function yang baik dapat dilihat dari uji parallel lines yaitu jika nilai p > 0,05

maka model cocok.

b. Uji Signifikan

1) Uji Parsial

Uji signifikan parsial dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan probablitas variasi variabel dependen. Untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap dependen secara individu dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut:

Ho: variabel independen (KI, DKI, KOA, KUA) secara individu tidak

berpengaruh terhadap memprediksi peringkat obligasi

Ha: variabel independen (KI, DKI, KOA, KUA) secara individu

berpengaruh terhadap memprediksi peringkat obligasi.

Page 64: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

64

Widarjono (2010), melakukan uji Wald dengan melihat nilai probabilitas

Chi Squares (X2). Jika nilai probabilitas Chi Squares (X2) lebih kecil dari

tingkat signifikansi (α =5%) maka signifikan dan menolak H0, dan sebaliknya

jika nilai probabilitas Chi Squares (X2) lebih besar dari tingkat signifikansi (α

= 5%) maka tidak signifikan dan menerima H0. Selain itu dapat dilakukan

pengujian: jika nilai signifikan dari masing-masing variabel independen (KI,

DKI, KOA, KUA) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α = 5%) maka

menolak Ho sehingga variabel independen (KI, DKI, KOA, KUA) secara

individu berpengaruh terhadap memprediksi peringkat obligasi. Sebaliknya

apabila lebih besar dari tingkat signifikansi maka menerima Ho, sehingga

variabel independen (KI, DKI, KOA, KUA) secara individu tidak

berpengaruh terhadap memprediksi peringkat obligasi.

2) Uji Koefisien Determinan

Uji signifikan determinan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama mempengaruhi

peringkat obligasi (memberikan akurasi yang lebih baik). Dalam model

ordered logistic regression digunakan uji likelihood, berdasarkan pada

perbedaan -2LL antara model yang hanya mempunyai intersep dan model

yang diestimasi. Atau diuji melalui uji Chi Squares (X2) dalam model fitting

informasi yang sudah tersedia pada software analisis. Informasi terdiri dari

dua yaitu model hanya dengan intersep saja (intercept only) atau dengan kata

lain koefisien regresi variabel independen semua nol dan model yang diamati

(final). Seperti hipotesis berikut:

Page 65: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

65

Ho: variabel independen tidak memberikan akurasi yang lebih baik untuk

memprediksi peringkat obligasi.

Ha: variabel independen memberikan akurasi yang lebih baik untuk

memprediksi peringkat obligasi.

Pengujian pada tingkat signifikasi (α = 5%) dengan kriteria pengujian:

jika uji final lebih kecil dari tingkat signifikansi maka menolak Ho sehingga

variabel independen memberikan akurasi yang lebih baik untuk memprediksi

peringkat obligasi. Sebaliknya apabila lebih besar dari tingkat signifikansi

maka menerima Ho, sehingga variabel independen tidak memberikan akurasi

yang lebih baik untuk memprediksi peringkat obligasi (Widarjono, 2010).

E. Operasionalisasi Variabel

Bagian ini akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan dan pengukuran dari variabel yang digunakan penelitian. Terdiri dari

empat variabel independen dan dua variabel dependen.

1. Variabel Independen (X). Variabel independen yang digunakan pada

penelitian ini adalah:

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur dengan persentase saham perusahaan

yang dimiliki oleh institusi. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Bhojraj

dan Sengupta (2003), Setyaningrum (2005), Ashbaugh et al (2004), dan

Bradley et al (2008).

Page 66: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

66

b. Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen merupakan dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan yang tidak terafiliasi dengan perusahaan pengaruh struktur

dewan komisaris. Hal tersebut bisa mendefinisikan mekanisme corporate

governance melalui ukuran dewan komisaris dan persentase dewan komisaris

independen (Asbaught et al, 2004)

Dalam penelitian ini dewan komisaris independen diukur dengan

persentase jumlah anggota dewan komisaris independen dari seluruh anggota

dewan komisaris.

c. Komite Audit

Berdasarkan peraturan Bapepam No IX/I/5 dijelaskan bahwa keberadaan

komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang dimana komisaris

independen perusahaan menjadi ketua komite, sedangkan yang lain adalah

pihak ekstern yang independen dan minimal salah seorang di antaranya

memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.

Pengukuran komite audit pada penelitian ini menggunakan pengukuran

Agustia (2013) yaitu menggunakan variabel dummy dengan kriteria 1 untuk

jumlah komite audit sama dengan 3 atau lebih, dan 0 untuk jumlah komite

audit kurang dari 3.

d. Kualitas Audit

Pada penelitian ini kualitas audit diukur dari output audit yaitu laporan

keuangan yang diauditnya. Semakin baik kualitas laba pada laporan keuangan,

dapat dikatakan bahwa kualitas audit semakin baik. Kualitas laba dapat diukur

Page 67: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

67

dari besarnya akrual diskresioner. Semakin besar akrual diskresioner, berarti

kualitas audit semakin buruk karena hal ini menunjukkan bahwa auditor tidak

mampu menekan manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen

perusahaan, begitu pula sebaliknya (Setiawan W dan Fitriany, 2011). Pada

penelitian (Setiawan W dan Fitriany, 2011) kualitas audit diukur dengan

model Kaznik (1999) sedangkan pada penelitian ini menggunakan model dari

Hartadi (2009) berdasarkan penelitian Hoitash et. al (2007) dengan mengukur

LN dari total akrual sebagai pengukurannya. Model ini dinilai lebih baik dan

lebih spesifik.

2. Variabel Dependen (Y). Variabel dependen yang digunakan pada

penelitian ini adalah peringkat obligasi.

Peringkat obligasi merupakan sebuah standarisasi yang diberikan oleh

lembaga pemeringkat sekuritas yang terkenal dan terpercaya yaitu PT Pefindo

(Pemeringkat Efek Indonesia) yang telah bekerja sama dengan BEI (Bursa Efek

Indonesia) kepada para penerbit obligasi dan yang dapat memberikan

kemampuan tingkat kepercayaan untuk para investor dalam pembayaran bunga

dan pokoknya sesuai dengan jadwal yang mereka sepakati.

Pengukuran peringkat pada penelitian ini didasarkan pada standar

peringkat yang dikeluarkan Pefindo dengan menggunakan pengukuran

Purwaningsih (2013) dan Afiani (2012) yang mengkonversi peringkat kedalam

bentuk nilai sebagai berikut: idAAA bernilai 4, idAA- hingga idAA+ bernilai 3,

idA- hingga idA+ bernilai 2, dan idBBB- hingga idBBB+ bernilai 1.

Page 68: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

68

Tabel. 3.1. Tabel Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala

1

Kepemilikan

Institutional

(Bhojraj dan

Sengupta,

2003;Setyaningrum,

2005; Ashbaugh, et

al 2004; Bradley et

al, 2008)

KI = Jumlah saham investor institusi

Jumlah saham keseluruhan

X 100%

Rasio

2

Dewan Komisaris

Independen

(Asbaught et al,

2004)

DKI = Jumlah Komisaris Independen

Jumlah Anggota Dewan Komisaris

X 100%

Rasio

3 Komite Audit

(Agustia, 2013)

KOA = 0 jika jumlah komite audit kurang

dari 3 dan 1 jika jumlah komite audit sama

dengan atau lebih dari 3

Nominal

4 Kualitas Audit

(Hartadi, 2009)

KUA = ln (ΔCAt-ΔCasht-ΔCLt+ΔDCLt-

DEPt) Rasio

5

Peringkat Obligasi

(Purwaningsih,

2013; Afiani, 2012)

idAAA bernilai 4, idAA- hingga idAA+

bernilai 3, idA- hingga idA+ bernilai 2, dan

idBBB- hingga idBBB+ bernilai 1.

Ordinal

Sumber: Dirangkum dari Berbagai Sumber

Page 69: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan pada sector non

keuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode penentuan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berdasarkan

kriteria, diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan per tahun, periode pengamatan

yang digunakan adalah 5 periode yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

Sehingga total keseluruhan sampel awal yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 110 sampel. Berikut sampel perusahaan yang memenuhi kriteria

penelitian:

Tabel. 4.1. Data Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang menerbitkan obligasi selama 2012-2016 23

2 (-) Perusahaan yang tidak terdaftar pada PT Pefindo (0)

3

(-) Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan

keuangannya secara berturut-turut dari tahun 2012-2016 dan

tidak memiliki kelengkapan data yang diperlukan dalam

penelitian

(0)

4 (-) Perusahaan yang obligasinya default (gagal bayar) pada

tahun 2012-2016 (0)

5 (-) Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan mata

uang selain Rupiah (1)

Jumlah total sampel (22 perusahaan selama 5 tahun) 110

Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Dalam penelitian ini sampel yang diambil setelah melalui tahap

purposive dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya didapat peringkat

obligasi dari 110 obligasi dari 22 perusahaan yang menjadi sampel berupa data

Page 70: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

70

kualitatif yaitu: AAA, AA+, AA, AA-, A+, A, A-, BBB+, BBB, BBB- sehingga

dikuantitatifkan dengan melihat peringkat sebagai berikut : AAA = 4, (AA+, AA,

AA-) = 3, (A+, A, A-) = 2, dan (BBB+, BBB, BBB-) = 1.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2015).

Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah peringkat obligasi. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini

terdiri dari kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit,

dan kualitas audit.Variabel pada penelitian ini juga menggunakan tiga skala,

yaitu skala rasio, skala nominal dan ordinal. Variabel yang menggunakan skala

rasio adalah kepemilikan institusional (KI), dewan komisaris independen (DKI),

dan kualitas audit (KUA). Sedangkan variabel yang menggunakan ordinal

adalah peringkat obligasi dan nominal adalah komite audit (KOA). Skala

nominal merupakan kelompok dari suatu subyek dan skala ordinal merupakan

pengukuran tingkatan peringkat dari tinggi sampai terendah. Skala ordinal dan

nominal tidak dimasukan dalam perhitungan statistik deskriptif karena angka

dan tingkatan peringkat tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori dan

tingkatan.

Page 71: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

71

Hasil dari uji statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan pada tabel

4.2.

Tabel. 4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Peringkat Obligasi 110 1.0000 4.0000 2.645455 .6851821

Kepemilikan

Institusional

110 .2900 1.0000 .658545 .2032300

Dewan Komisaris

Independen

110 .0000 .6000 .364091 .0866004

Komite Audit 110 .0000 1.0000 .990909 .0953463

Kualitas Audit 110 24.0000 34.0000 28.154545 1.9308522

Valid N (listwise) 110

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.2, menunjukkan bahwa jumlah data (Valid N) yang

ada didalam penelitian ini adalah sebanyak 110 sampel yang berasal dari 22

perusahaan-perusahaan non keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama 5 periode, yaitu tahun 2012-2016.

Selanjutnya, hasil statistik deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel kepemilikan institusional (KI) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,658545

dengan standar deviasi sebesar 0,2032300. Nilai maksimum sebesar 1.0000

terletak pada perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun 2012-

2016 dan PT Sumberdaya Sewata tahun 2012-2016. Nilai minimum sebesar

0,2900 terletak pada perusahaan PT Modernland Realty Tbk. tahun 2016.

Variabel dewan komisaris independen (DKI) memiliki nilai rata-rata

sebesar 0,364091 dengan standar deviasi sebesar 0,0866004. Nilai maksimum

sebesar 34,0000 terletak pada perusahaan PT Global Mediacom Tbk tahun 2015

Page 72: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

72

dan 2016 sedangkan nilai minimum sebesar 0,0000 terletak pada perusahaan PT

Sumberdaya Sewata tahun 2012.

Variabel kualitas audit (KUA) memiliki nilai rata-rata sebesar 28,154545

dengan standar deviasi sebesar 1,9308522. Nilai maksimum sebesar 34,000

terletak pada perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun 2016

dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. tahun 2014 sedangkan nilai minimum

sebesar 24,0000 terletak pada perusahaan PT Fast Food Indonesia Tbk tahun

2012 dan 2014; PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. tahun 2013-2014.

2. Hasil Uji Model Estimasi

a. Uji Parallel Lines

Uji parallel lines menilai apakah asumsi bahwa semua kategori memiliki

parameter yang sama atau tidak. Nilai yang diinginkan dalam uji ini adalah

tidak signifikan yaitu p>0,05 (Ghozali, 2015).

Dalam penelitian ini, pengujian parallel lines menggunakan link function

complementary log-log karena memenuhi nilai yang diinginkan yaitu

probabilitas yang lebih besar dari signifikansi 0,05. Hasil dari uji parallel lines

dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel. 4.3. Hasil Uji Parallel Lines

Test of Parallel Linesa

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 187.282

General 175.369 11.913 8 .155

The null hypothesis states that the location parameters (slope coefficients) are

the same across response categories.

a. Link function: Complementary Log-log.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Page 73: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

73

Berdasarkan tabel 4.3 nilai signifikansi model penelitian menggunakan

link function complementary log-log sebesar 0,155 yang bernilai lebih besar

dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa model memiliki parameter yang

sama, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat ketidak cocokan pada model

ordered logistic yang digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Goodness of Fit

Uji goodness of fit dalam regresi logistik adalah untuk mengetahui

kebaikan model dengan menggunakan ukuran Pseudo R2 Cox and Sneell,

Nagelkerke dan McFadden. Statistika Cox dan Snell R2 mengandung

kelemahan yaitu nilainya tidak pernah mendekati satu sehingga Nagelkerke

membuat modifikasi model Cox dan Snell R2 agar bias menghasilkan nilai

antara 0 dan 1 (Widarjono, 2015).

Dalam penelitian ini, hasil pengujian goodness of fit mengacu kepada

Nagelkerke seperti disajikan dalam tabel 4.4.

Tabel. 4.4. Hasil Uji Pseudo R2

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.4 Nilai dari Nagelkerke sebesar 0,251. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen sebesar 25,1%. Sedangkan sisanya sebesar 74,9%

dipengaruhi oleh varian lain di luar model seperti blockholder (Bhojraj dan

Sengupta, 2003), kepemilikan manajerial (Andry, 2005), dan kantor akuntan

Pseudo R-Square

Cox and Snell .218

Nagelkerke .251

McFadden .122

Link function: Complementary Log-log.

Page 74: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

74

publik (Setyaningrum, 2005) yang sudah diteliti dapat mempengaruhi

peringkat obligasi.

Selain menggunakan Pseudo R2, pengukuran goodness of fit juga dapat

menggunakan dua pengukuran lain yaitu, Pearson χ2 dan Deviance χ2. Nilai

yang diinginkan dalam ukuran Pearson χ2 dan Deviance χ2 adalah tidak

signifikan atau p>0,05 (Widarjono, 2015).

Dalam penelitian ini, hasil pengujian goodness of fit dengan ukuran

Pearson χ2 dan Deviance χ2 disajikan dalam tabel 4.5.

Tabel. 4.5. Hasil Uji Goodness of Fit

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 207.945 260 .992

Deviance 181.266 260 1.000

Link function: Complementary Log-log.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.5 Nilai dari Pearson χ2 sebesar 0,992 dan Deviance

χ2 sebesar 1,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi Pearson

χ2 maupun Deviance χ2 lebih dari signifikansi 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model mampu menjelaskan data dengan baik.

c. Uji Signifikan

Uji signifikan menunjukkan apakah dengan memasukkan variabel

independen ke dalam model hasilnya lebih baik dibandingkan dengan model

yang hanya memasukkan intersep saja (Ghozali, 2015). Jika uji final lebih kecil

dari tingkat signifikansi maka menolak Ho sehingga variabel independen

memberikan akurasi yang lebih baik untuk memprediksi variabel dependen.

Page 75: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

75

Sebaliknya apabila lebih besar dari tingkat signifikansi maka menerima Ho,

sehingga variabel independen tidak memberikan akurasi yang lebih baik untuk

memprediksi variabel dependen (Widarjono, 2015).

Dalam penelitian ini, hasil pengujian signifikan disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel. 4.6. Hasil Uji Signifikan

Model Fitting Information

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 214.267

Final 187.282 26.985 4 .000

Link function: Complementary Log-log.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.6 nilai intersep sebesar 214,267 sedangkan jika

variabel independen dimasukkan kedalam model, maka nilai -2 log likelihood

turun menjadi 187,282 dan penurunan ini signifikan pada 0,00. Hal ini

menunjukkan bahwa model dengan variabel independen memberikan akurasi

yang lebih baik untuk memprediksi variabel dependen, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model sesuai dengan hipotesis.

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk memberikan gambaran antara hubungan

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini,

uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parameter

individual (significance test).

Uji signifikansi model logit ini menggunakan uji statistika Wald. Uji

statistika Wald menunjukkan apakah variabel independen mempengaruhi

variabel dependen dalam model (Widarjono, 2015).

Page 76: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

76

Dalam penelitian ini, hasil pengujian signifikansi parameter individual

disajikan dalam tabel 4.7.

Tabel. 4.7. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

Parameter Estimates

Estimate

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [Y1 =

1.0000]

2.849 2.206 1.667 1 .197 -1.475 7.173

[Y1 =

2.0000]

7.156 1.988 12.950 1 .000 3.259 11.053

[Y1 =

3.0000]

8.777 2.055 18.247 1 .000 4.750 12.804

Location X1 2.081 .607 11.769 1 .001 .892 3.270

X2 1.494 1.347 1.230 1 .267 -1.146 4.134

X4 .207 .064 10.399 1 .001 .081 .334

[X3=.0000] -1.622 1.856 .764 1 .382 -5.260 2.016

[X3=1.0000] 0a . . 0 . . .

Link function: Complementary Log-log.

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017

Berdasarkan pada hasil uji signifikansi individual yang disajikan pada

tabel 4.7 di atas, maka didapat persamaan regresi seperti berikut:

Logit (p1) = 2,849 + 2,081X1 + 1,494X2 - 1,622X3 + 0,207X4

Logit (p1 + p2) = 7,156 + 2,081X1 + 1,494X2 - 1,622X3 + 0,207X4

Logit (p1 + p2 + p3) = 8,777 + 2,081X1 + 1,494X2 - 1,622X3 + 0,207X4

Dimana p1 = probabilitas peringkat BBB-, BBB, BBB+; p2 =

probabilitas peringkat A-, A, A+; dan p3 = probabilitas peringkat AA-, AA,

AA+.

Page 77: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

77

1) Pengaruh variabel X1 (KI) terhadap peringkat obligasi dapat

diinterpretasikan sebagai berikut: jika X1 = 1 dan variabel independen

lainnya = 0 maka,

exp = exponensial (e) = 2,71828

p1= exp (2,849 + 2,081) / 1 - exp (2,849 + 2,081) = -1,080637875

p1 + p2 = exp (7,156 + 2,081) / 1 - exp (7,156 + 2,081) = -1,041478712

p2 = -1,041478712 + 1,080637875 = 0,039159163

p1 + p2 + p3 = exp (8,777 + 2,081) / 1 - exp (8,777 + 2,081) = -

1,035069158

p3 = -1,035069158 + 1,041478712 = 0,006409554

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 unit x1 akan menaikkan Odd

rasio (exp 2,081) sebesar -1,080637875 pada probabilitas peringkat BBB-,

BBB, BBB+; menaikkan Odd rasio (exp 2,081) sebesar 0,039159163 pada

probabilitas peringkat A-, A, A+; dan menaikkan Odd rasio (exp 2,081)

sebesar 0,006409554 pada probabilitas peringkat AA-, AA, AA+

2) Pengaruh variabel X2 (DKI) terhadap peringkat obligasi dapat

diinterpretasikan sebagai berikut: jika X1 = 1 dan variabel independen

lainnya = 0 maka,

exp = exponensial (e) = 2,71828

p1= exp (2,849 + 1,494) / 1 - exp (2,849 + 1,494) = -1,092545548

p1 + p2 = exp (7,156 + 1,494) / 1 - exp (7,156 + 1,494) = -1,04441854

p2 = -1,04441854+ 1,092545548= 0,048127009

Page 78: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

78

p1 + p2 + p3 = exp (8,777 + 1,494) / 1 - exp (8,777 + 1,494) = -

1,037147856

p3 = -1,037147856 + 1,04441854 = 0,007270683

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 unit x2 akan menaikkan Odd

rasio (exp 2,081) sebesar -1,092545548 pada probabilitas peringkat BBB-,

BBB, BBB+; menaikkan Odd rasio (exp 2,081) sebesar 0,048127009 pada

probabilitas peringkat A-, A, A+; dan menaikkan Odd rasio (exp 2,081)

sebesar 0,007270683 pada probabilitas peringkat AA-, AA, AA+

3) Pengaruh variabel X3 (KOA) terhadap peringkat obligasi dapat

diinterpretasikan sebagai berikut: jika X1 = 1 dan variabel independen

lainnya = 0 maka,

exp = exponensial (e) = 2,71828

p1= exp (2,849 – 1,622) / 1 - exp (2,849 – 1,622) = -1,071210051

p1 + p2 = exp (7,156 – 1,622) / 1 - exp (7,156 – 1,622) = -1,054202618

p2 = -1,054202618+ 1,071210051 = 0,356995038

p1 + p2 + p3 = exp (8,777 – 1,622) / 1 - exp (8,777 – 1,622) = -

1,136853878

p3 = -1,136853878 + 1,054202618 = 0,017007433

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 unit x3 akan menurunkan Odd

rasio (exp 1,622) sebesar -1,071210051 pada probabilitas peringkat BBB-,

BBB, BBB+; menurunkan Odd rasio (exp 1,622) sebesar 0,356995038 pada

probabilitas peringkat A-,A,A+; dan menurunkan Odd rasio (exp 1,622)

sebesar 0,017007433 pada probabilitas peringkat AA-,AA,AA+

Page 79: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

79

4) Pengaruh variabel X4 (KUA) terhadap peringkat obligasi dapat

diinterpretasikan sebagai berikut: jika X1 = 1 dan variabel independen

lainnya = 0 maka,

exp = exponensial (e) = 2,71828

p1= exp (2,849 + 0,207) / 1 - exp (2,849 + 0,207) = -1,136853878

p1 + p2 = exp (7,156 + 0,207) / 1 - exp (7,156 + 0,207) = -1,052590902

p2 = -1,052590902 + 1,136853878 = 0,084262976

p1 + p2 + p3 = exp (8,777 + 0,207) / 1 - exp (8,777 + 0,207) = -

1,042696675

p3 = -1,042696675 + 1,052590902 = 0,009894227

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 unit x4 akan menaikkan Odd

rasio (exp 0,207) sebesar -1,136853878 pada probabilitas peringkat BBB-,

BBB, BBB+; menaikkan Odd rasio (exp 0,207) sebesar 0,084262976 pada

probabilitas peringkat A-, A, A+; dan menaikkan Odd rasio (exp 0,207)

sebesar 0,009894227 pada probabilitas peringkat AA-, AA, AA+

Berikut hasil uji signifikansi parameter individual dari variabel

independen yang terdiri dari kepemilikan institusional (KI), dewan komisaris

independen (DKI), komite audit (KOA), dan kualitas audit (KUA), terhadap

variabel dependen yaitu peringkat obligasi. Penjelasan dari masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

1) Kepemilikan Institusional

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh kepemilikan institusional (KI)

terhadap peringkat obligasi yang telah dilakukan menghasilkan nilai koefisien

Page 80: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

80

regresi positif sebesar +2,081 yang menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

institusional (KI) meningkat maka variabel dependen yaitu peringkat obligasi

akan meningkat sebesar 2,081 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai

signifikansi yang ditunjukkan variabel kepemilikan institusional lebih kecil

daripada 0,05 (0,001< 0,05). Artinya kepemilikan institusional memiliki

pengaruh terhadap peringkat obligasi. Dengan demikian maka Ha1 yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap peringkat

obligasi diterima. Koefisien regresi yang bernilai positif menunjukkan bahwa

semakin tinggi nilai kepemilikan institusional maka semakin tinggi juga nilai

dari peringkat obligasi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Setyaningrum

(2005) dimana variabel kepemilikan institusional berpengaruh signifikan

terhadap peringkat obligasi. Setyaningrum (2005) menggunakan sampel

sejumlah 213 sampel obligasi yang mencakup perusahaan keuangan dan non

keuangan selama 2002-2003. Dalam penelitian tersebut rata-rata jumlah

variabel kepemilikan institusi sebesar 12,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

saham perusahaan yang didominasi oleh kepemilikan institusi sebesar 12,9%

dan menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi.

Menurut Ashbaugh et al (2004), Semakin besar kepemilikan saham

institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan. Dengan

demikian proporsi kepemilikan institusional bertindak sebagai pencegahan

terhadap pemborosan yang dilakukan manajemen. Lebih jauh lagi, pemantauan

oleh pihak investor institusi dapat menurunkan kepentingan pribadi manajer dan

membawa keuntungan bagi pemegang obligasi.

Page 81: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

81

Dalam penelitian ini, rata-rata kepemilikan institusional sebesar 65,85%

sehingga menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi

sesuai dengan teori menurut Ashbaugh et al (2004).

2) Dewan Komisaris Independen

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh dewan komisaris independen

(DKI) terhadap peringkat obligasi yang telah dilakukan menghasilkan nilai

koefisien regresi positif sebesar +1,494 yang menunjukkan bahwa variabel

dewan komisaris independen (DKI) meningkat maka variabel dependen yaitu

peringkat obligasi akan meningkat sebesar 1,494 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,267. Nilai signifikansi yang ditunjukkan variabel dewan komisaris

independen lebih besar daripada 0,05 (0,267> 0,05). Artinya dewan komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dengan demikian

maka Ha1 yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh terhadap peringkat obligasi ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Setyaningrum

(2005) yang menghasilkan rata-rata jumlah variabel persentase dewan

komisaris independen sebesar 37,99% dan telah sesuai dengan peraturan

Bursa Efek yang mensyaratkan bahwa persentase komisaris independen

sebesar 30%. Walaupun telah sesuai dengan peraturan Bursa Efek, akan tetapi

penelitian tersebut juga tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan antara

dewan komisaris independen dengan peringkat obligasi.

Siregar (2005) dalam (Setyaningrum, 2005) mengatakan bahwa

ketentuan minimum sebesar 30% mungkin belum cukup tinggi untuk

Page 82: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

82

menyebabkan para komisaris independen tersebut untuk dapat mendominasi

kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris. Jika dewan komisaris

independen memiliki suara mayoritas (>50%) maka dewan akan dapat lebih

efektif dalam menjalankan peran monitoring dalam perusahaan.

Tetapi suara mayoritas juga tidak menjamin pengawasan oleh dewan

komisaris akan lebih efektif jika pengangkatan dewan tersebut belum

dilandasi oleh kebutuhan, bukan semata pemenuhan regulasi. Selain itu,

pengaruh yang tidak signifikan ini juga bisa disebabkan karena peraturan

tentang pengangkatan dewan komisaris independen ini baru berlaku tahun

2001 dan perusahaan masih mencoba beradaptasi dengan peraturan tersebut,

sehingga tugas dewan komisaris independen belum dapat dilaksanakan

dengan baik (Setyaningrum, 2005).

Sejalan dengan penelitian Setyaningrum (2005) yang tidak memberikan

pengaruh signifikan antara dewan komisaris independen terhadap peringkat

obligasi, penelitian yang dilakukan oleh Irfandi dan Wasilah (2013) dengan

mengambil sampel berbeda yaitu menggunakan peringkat sukuk (surat hutang

berprinsip islam) dengan jumlah sampel sebesar 46 sampel. Irfandi dan

Wasilah (2013) berkesimpulan bahwa meskipun perusahaan memiliki tata

kelola korporasi seperti komisaris independen dan kinerja GCG yang baik,

tidak menjamin perusahaan akan memiliki peringkat sukuk yang tinggi.

Oleh karena itu, penelitian ini tidak dapat menunjukkan pengaruh yang

signifikan antara dewan komisaris independen dengan peringkat obligasi

dikarenakan rata-rata variabel dewan komisaris independen dalam penelitian

Page 83: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

83

ini hanya sebesar 36,40% yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen belum mampu secara optimal mempengaruhi kebijakan dewan

komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen.

3) Komite Audit

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh komite audit (KOA) terhadap

peringkat obligasi yang telah dilakukan menghasilkan nilai koefisien regresi

negatif sebesar -1,622 yang menunjukkan bahwa variabel komite audit

(KOA) meningkat maka variabel dependen yaitu peringkat obligasi akan

menurun sebesar 1,622 dengan nilai signifikansi sebesar 0,382. Nilai

signifikansi yang ditunjukkan variabel komite audit lebih besar daripada 0,05

(0,382> 0,05). Artinya komite audit tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Dengan demikian maka Ha1 yang menyatakan bahwa komite audit

berpengaruh terhadap peringkat obligasi ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Terry (2011). Dalam

penelitian tersebut, pengukuran variabel komite audit diukur menggunakan

variabel dummy yaitu ada tidaknya komite audit dalam perusahaan yang

diteliti. Sehingga menghasilkan pengujian yang tidak berpengaruh signifikan

dikarenakan anggota komite audit diangkat oleh dewan komisaris yang lebih

didominasi dari dalam perusahaan sehingga hasil pengawasan dinilai kurang

independen.

Hal tersebut juga dapat mengakibatkan pada benturan kepentingan

karena menurut ketetapan BEJ untuk mengangkat komite audit sekurang-

kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, dimana seorang diantaranya

Page 84: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

84

merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus merangkap

sebagi ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya merupakan pihak

ekstern yang independen, dimana sekurang-kurangnya satu diantaranya

memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.

Hasil sebaliknya ditunjukkan oleh penelitian Setyaningrum (2005)

dimana variabel komite audit dengan pengukuran ada tidaknya komite audit

dalam perusahaan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peringkat

obligasi karena sesuai dengan tugas komite audit yang memberikan pendapat

profesional kepada dewan komisaris, khususnya yang berkaitan dengan

transparansi laporan keuangan, maka adanya komite audit dapat

meningkatkan peringkat.

Sedangkan dalam penelitian Endri (2011) yang menggunakan variabel

rasio dimana variabel komite audit diukur menggunakan jumlah anggota

komite audit pada perusahaan emiten. Endri (2011) mengungkapkan bahwa

pengukuran berdasarkan keberadaan komite audit tidak dapat digunakan

karena sudah ada peraturan yang menyatakan bahwa suatu perusahaan yang

telah go public harus memiliki komite audit. Sehingga pengukuran ada

tidaknya komite audit dianggap kurang relevan diterapkan pada penelitian

terhadap perusahaan go public. Dengan demikian, penggunaan pengukuran

ada tidaknya komite audit tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap

peringkat obligasi.

Dengan demikian, penggunaan pengukuran komite audit untuk

perusahaan go public sebaiknya menggunakan pengukuran jumlah anggota

Page 85: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

85

komite audit yang dilakukan Endri (2011) dengan tujuan untuk melihat

pengaruh jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan dimana

semakin banyak jumlah anggota komite audit diharapkan semakin banyak

pengawasan yang dilakukan sehingga kinerja perusahaan dan integritas

laporan keuangan diharapkan menjadi lebih baik.

Dari penelitian Endri (2011) diperoleh pengaruh yang signifikan antara

komite audit terhadap peringkat sukuk (surat hutang berprinsip islam). Hal ini

mengindikasikan bahwa kehadiran komite audit dapat memberikan laporan

keuangan yang lebih berkualitas dan pada akhirnya akan meningkatkan

peringkat obligasi perusahaan. Oleh sebab itu, tugas komite audit dalam

memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan,

mengoptimalkan fungsi pengawasan, mengawasi audit eksternal dan menjadi

sistem pengendalian internal perusahaan harusnya dapat mempengaruhi

peringkat obligasi perusahaan yang menerbitkannya.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini menunjukkan tidak adanya

pengaruh yang signifikan antara komite audit dengan peringkat obligasi

karena beberapa kemungkinan antara lain, berbedanya perumusan proksi

pengukuran komite audit dan kurang efektifnya fungsi pengawasan dari

komite audit. Kemungkinan berbedanya perumusan proksi pengukuran

ditunjukkan dengan adanya perbedaan hasil penelitian antara penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya.

Page 86: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

86

4) Kualitas Audit

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh kualitas audit (KUA) terhadap

peringkat obligasi yang telah dilakukan menghasilkan nilai koefisien regresi

positif sebesar +0,207 yang menunjukkan bahwa variabel kualitas audit

(KUA) meningkat maka variabel dependen yaitu peringkat obligasi akan

meningkat sebesar 0,207 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai

signifikansi yang ditunjukkan variabel kualitas audit lebih kecil daripada 0,05

(0,001 < 0,05). Artinya kualitas audit memiliki pengaruh terhadap peringkat

obligasi. Dengan demikian maka Ha1 yang menyatakan bahwa kualitas audit

berpengaruh terhadap peringkat obligasi diterima. Koefisien regresi yang

bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kualitas audit maka

semakin tinggi juga nilai dari peringkat obligasi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Setyapurnama dan

Norpratiwi (2007) dimana dalam penelitian tersebut variabel kualitas audit

diukur dengan variabel dummy yaitu perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 atau

non Big 4. Hasil penelitian Setyapurnama dan Norpratiwi (2007)

menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap peringkat

obligasi.

Hal yang sama juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Setyaningrum

(2005). Setyaningrum (2005) meneliti bahwa kualitas audit yang diukur

menggunakan KAP Big 4 atau non Big 4 merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem corporate governance sebagai bentuk transparasi dan

pengungkapan informasi keuangan. Sehingga perusahaan yang diaudit oleh

Page 87: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

87

KAP Big 4, diharapkan memiliki peringkat yang lebih tinggi dibandingkan

perusahaan yang diaudit oleh KAP non Big 4 karena KAP Big 4 memiliki

reputasi internasional dan prosedur audit baku yang diharapkan mampu

memberikan opini independen sehingga dapat mengurangi agency risk,

menurunkan default risk dan menaikkan peringkat surat utang perusahaan.

Hasil dari penelitian Setyaningrum (2005) menunjukkan bahwa kualitas audit

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi.

Walaupun pengukuran variabel kualitas audit pada penelitian ini berbeda

dari penelitian sebelumnya, namun hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa kualitas audit memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi.

Page 88: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang kepemilikan institusional, dewan

komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan pada

bab pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Setyaningrum (2005) dan Ashbaugh et al (2004).

2. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Setyaningrum (2005); Irfandi dan Wasilah (2013).

3. Komite audit tidak berpengaruh terhadap perringkat obligasi. Kesimpulan

penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Setyapurnama dan Norpratiwi (2007); Terry (2011).

4. Kualitas audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Kesimpulan

penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Setyaningrum (2005); Setyapurnama dan Norpratiwi (2007).

Page 89: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

89

B. Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini,

maka beberapa saran untuk perkembangan penelitian selanjutnya terkait

dengan peringkat obligasi perusahaan sehingga diharapkan penelitian

selanjutnya dapat memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal dengan

mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya untuk menambahkan

atau mengganti variabel-variabel lain selain variabel yang telah dimasukkan

di dalam penelitian ini seperti blockholder dan ukuran dewan komisaris

yang diperkirakan dapat mempengaruhi peringkat obligasi.

2. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya untuk mengganti

atau menambahkan sampel yaitu sukuk (surat utang syariah).

3. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan

lembaga pemeringkat lain selain dari PT Pefindo seperti IBPA (Indonesia

Bond Pricing Agency), Moody’s Investor Service, dan PT Fitch Rating

Indonesia.

Page 90: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

90

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow,

dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15 No. 1: 27-42.

Alijoyo, Antonius dan Subarto Zaini. 2004. Komisaris Independen: Penggerak

Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta: Indeks.

Altman, E. I., dan Kao, D. L. 1991. Examining and Modeling Corporate Bond

Rating Drift. New York University: Salomon Center.

Andry, Wydia. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol. 8 No.

2.

Ashbaugh, Hollis, D. Collins, and R. Lafond. 2006. The Effects of Corporate

Governance on Firms’ Credit Ratings. Journal of Accounting and

Economics, Vol. 42: 203-243.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2006. Nomor:

135/BL/2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.

Bhojraj, Sanjeev dan Partha Sengupta. 2003. Effect of Corporate Governace on

Bond Rating and Yields : The Role of Institusional Investors and Outside

Directors. The Journal of Bussiness. Vol. 76. No.3: 455-457.

Bianchi, Marcello dan Luca Enriques. 2001. Corporate Governance in Italy After

the 1998 Reform: What Role for Institutional Investors?. Working Paper

No. 43.

Bradley, M., Dong Chen, George Dallas and Elizabeth Snyderwine. 2007. The

Relation between Corporate Governance and Credit Risk, Bond Yields

and Firm Valuation. Accepted Working Paper.

Bursa Efek Indonesia. 2016. diakses pada tanggal 15 Januari 2017 dari

http://www.idx.co.id/.

Claessens, S., Yurtoglu, B.B. 2013. Corporate Governance in Emerging Markets:

A Survey. Emerging Markets Review Vol.15:1-33.

DeAngelo, H., dan Rice, E. 1983. Anti-Takeover Charter Amendments and

Shareholder Wealth. Journal of Financial Economics 11, 329-359.

Decilya, Sutji ”Rating Berlian Laju Tanker Anjlok”, diakses dari

https://m.tempo.co/read/news/2012/02/15/088384115/rating-berlian-laju-

tanker-anjlok pada tanggal 29 April 2017.

Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The

Academy of Management Review, 57-74.

Page 91: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

91

Elhaj, Mohamed Abulgasem A, Nurul Aini Muhamed dan Nathasa Mazna Ramli.

2015. The Influence of Corporate Governance, Financial Ratios, and

Sukuk Structure on Sukuk Rating. International Accounting and

Bussines Conference Vol. 31: 62-74.

Endri. 2011. Corporate Governance Terhadap Peringkat Sukuk Korporasi di

Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 15.

Fakhruddin dan Sopian Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi

di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2006. What is Corporate

Governance, artikel diakses pada tanggal 15 Januari 2017 dari

http://www.fcgi.or.id/corporate-governance/about-good-corporate-

governance.html

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

23. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hariyani, Iswi., Serfianto D.P. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal:

Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi,

Reksadana, & Produk Pasar Modal Syariah. Jakarta: Visimedia.

Hartadi, Bambang. 2009. Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, Dan Reputasi Auditor

Terhadap Kualitas Audit Di Bursa Efek Indonesia. Ekuitas: Jurnal

Ekonomi dan Keuangan.

Hastuti, Theresia Dwi. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governance dan

Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada

Perusahaan Listing di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional

Akuntansi VIII. Solo: IAI.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktik Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable dan Pengaruh Earnings Management Terhadap

NilaiPerusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10.

Hoitash, R., A. Markelevich, dan C. A. Barragato. 2007. Auditor Fees and Audit

Quality. Managerial Auditing Journal Vol. 22 No. 8: 761 - 786.

Pemeringkat Efek Indonesia. 2016. diakses pada tanggal 15 Januari 2017 dari

http://www.pefindo.com/

Irfandi, Muhammad Edo dan Wasilah. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Peringkat Rating Sukuk Perusahaan di Indonesia.

Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia.

Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Kantor

Akuntan Publik terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi

Pada Perusahaan Publik Di BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 43-

52.

Page 92: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

92

Jensen, M. C. and Meckling, W. H. 1976. Theory of Firm : Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

3, 305-560.

Kaznik, R. 1999. On The Association Between Voluntary Disclosure and

Earnings Management. Journal of Accounting Research, Vol. 37, 57 –

81.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia.

Melis, Kalia. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 3 No. 2.

Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. Pengaruh Corporate Governance

terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan. Simposium Nasional

Akuntansi X. Makasar: IAI.

Fitriani, Nurul dan Tri Subhki R,”Obligasi Indonesia Tumbuh Pesat” diakses dari

http://www.ibpa.co.id/News/ArsipBerita/tabid/126/EntryId/4428/Obligas

i-Indonesia-Tumbuh-Pesat.aspx pada tanggal 29 April 2017.

Organization for Economic Co-Operation and Development. 2004. OECD

Principles of Corporate Governance.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan

Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

Purwaningsih, Septi. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Rating Sukuk yang

Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non-Akuntansi. Accounting Analysis

Journal, Vol. 2.

Qiu, J. dan Yu, F., 2009. The Market for Corporate Control and the Cost of Debt.

Journal of Financial Economics Vol. 93, 505–524.

Raharja dan M. Sari. 2008. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi (PT.Kasnic Credit Rating). Jurnal MAKSI, Vol. 8,

212-232.

Raharjo, Sapto. 2003. Panduan Investasi Obligasi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Restuti, Maria Immaculata Mitha. 2006. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan

Terhadap Peringkat Obligasi Dan Yield Obligasi. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 1.

Rinaningsih. 2008. Pengaruh Praktik Corporate Governance terhadap Risiko

Kredit, Yield Surat Hutang (Obligasi). Simposium Nasional Akuntansi

XI. Pontianak.

Page 93: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

93

Sari, Melia Pramono. 2007. Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk

Memprediksi Peringkat Obligasi PT Pefindo. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi,Vol. 14.

Sartono, Agus. 2002. Manajemen Keuangan. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE UGM.

Sengupta, P., 1998. Corporate Disclosure Quality and the Cost of Debt. The

Accounting Review Vol. 73, 459-474.

Setiawan W, Liswan dan Fitriany. 2011. Pengaruh Workload Dan Spesialisasi

Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Kualitas Komite Audit Sebagai

Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 8

No. 1.

Setyapurnama, Y. S., & Norpratiwi, A. V. 2007. Pengaruh Corporate Governance

terhadap Peringkat Obligasi dan Yield Obligasi. Jurnal Akuntansi dan

Bisnis, Vol. 7 No. 2.

Shleifer, A., Vishny, R. 1986. Large Shareholders and Corporate Control. Journal

of Political Economy Vol. 94, 461-488.

Siregar, S., Y. S. Bachtiar. 2005. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

terhadap Peringkat Utang Perusahaan. Usulan Proposal Project Grant

Departemen Akuntansi.

Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonosia FE UII.

Sukirno, ”Bunga Obligasi: Dua Perusahaan Group Bakrie Terancam Gagal

Bayar”, diakses dari

http://market.bisnis.com/read/20140924/192/259736/-bunga-obligasi-

dua-perusahaan-group-bakrie-terancam-gagal-bayar pada tanggal 29

April 2017.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Sut, ”Bank Global Digugat Ratusan Miliar Rupiah”, diakses dari

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol17075/bank-global-digugat-

ratusan-miliar-rupiah pada tanggal 29 April 2017.

Terry, Sihotang Dikson. 2011. Pengaruh Corporate Governance terhadap

Peringkat dan Yield Obligasi di BEI. Jurnal Riset Manajemen dan

Bisnis, Vol. 6. No 1.

Tim Berita Satu.com, “Pefindo Turunkan Peringkat Berlian Laju Tanker” diakses

dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/34235-pefindo-turunkan-

peringkat-berlian-laju-tanker.html pada tanggal 29 April 2017.

Utami, Ayu Gandar. 2012. Mekanisme Corporate Governance Terhadap Peringkat

Obligasi. Accounting Analysis Journal, Vol. 1 No. 2.

Page 94: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

94

Wahyu S, Rusia K, ”Waspadai Gagal Bayar Obligasi”, diakses dari

http://investasi.kontan.co.id/news/waspadai-gagal-bayar-obligasi pada

tanggal 29 April 2017.

Widagdo, Ridwan, Soni Agus Irwandi, dan Sukma Lesmana. 2002. Analisis

Pengaruh atribut-atribut kualitas Audit terhadap kepuasan Klien.

Simposium Nasional Akuntansi V.

Page 95: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.1. Daftar Perusahaan

Perusahaan Non Keuangan yang Menjadi Sampel

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 PT MAYORA INDAH Tbk MYOR

2 PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) PPLN

3 PT SUMBERDAYA SEWATA SSMM

4 PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk. ADHI

5 PT INDOSAT Tbk. ISAT

6 PT AKR CORPORINDO Tbk. AKRA

7 PT FAST FOOD INDONESIA Tbk FAST

8 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk INDF

9 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk JSMR

10 PT GLOBAL MEDIACOM Tbk BMTR

11 PT ANTAM (PERSERO) Tbk ANTM

12 PT JAPFA COMFEED IDONESIA Tbk. JPFA

13 PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk APLN

14 PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk BSDE

15 PT MODERNLAND REALTY Tbk. MDLN

16 PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk SSIA

17 PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk WSKT

18 PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk. PJAA

19 PT MITRA ADIPERKASA Tbk MAPI

20 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. TLKM

21 PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND

TECHNOLOGY (SMART) Tbk. SMAR

22 PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TBLA

Lampiran 1.2. Data Perusahaan

No Kode Perusahaan Kepemilikan Institusional

2012 2013 2014 2015 2015

1 MYOR 33% 33% 33% 33% 59%

2 PPLN 100% 100% 100% 100% 100%

3 SSMM 100% 100% 100% 100% 100%

4 ADHI 56% 51% 51% 51% 51%

5 ISAT 85% 85% 85% 79% 79%

6 AKRA 59% 59% 59% 59% 59%

Page 96: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

96

7 FAST 90% 90% 90% 90% 90%

8 INDF 50% 50% 50% 50% 50%

9 JSMR 72% 72% 70% 73% 73%

10 BMTR 60% 56% 50% 54% 54%

11 ANTM 65% 65% 65% 65% 65%

12 JPFA 46% 46% 46% 46% 53%

13 APLN 67% 67% 67% 82% 82%

14 BSDE 63% 63% 65% 65% 61%

15 MDLN 35% 32% 32% 30% 29%

16 SSIA 33% 37% 41% 42% 38%

17 WSKT 74% 68% 80% 66% 66%

18 PJAA 90% 90% 90% 90% 90%

19 MAPI 56% 56% 56% 56% 56%

20 TLKM 68% 63% 62% 61% 58%

21 SMAR 97% 97% 97% 97% 97%

22 TBLA 59% 59% 54% 54% 51%

No Kode Perusahaan Dewan Komisaris Independen

2012 2013 2014 2015 2016

1 MYOR 40% 40% 40% 40% 40%

2 PPLN 29% 22% 22% 22% 25%

3 SSMM 0% 33% 33% 33% 33%

4 ADHI 33% 29% 29% 29% 29%

5 ISAT 50% 50% 43% 30% 30%

6 AKRA 33% 33% 33% 33% 33%

7 FAST 33% 33% 33% 33% 33%

8 INDF 38% 38% 38% 38% 38%

9 JSMR 40% 33% 33% 17% 17%

10 BMTR 40% 33% 33% 60% 60%

11 ANTM 33% 33% 33% 33% 33%

12 JPFA 33% 33% 33% 50% 40%

13 APLN 33% 33% 33% 33% 33%

14 BSDE 38% 38% 38% 40% 40%

15 MDLN 50% 40% 40% 40% 40%

16 SSIA 40% 40% 33% 20% 33%

17 WSKT 33% 33% 33% 33% 33%

18 PJAA 50% 50% 50% 50% 50%

19 MAPI 40% 40% 40% 40% 40%

20 TLKM 40% 33% 43% 43% 43%

Page 97: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

97

21 SMAR 38% 56% 50% 50% 50%

22 TBLA 33% 33% 33% 33% 33%

No Kode Perusahaan Komite Audit

2012 2013 2014 2015 2016

1 MYOR 3 3 3 3 3

2 PPLN 4 6 6 6 4

3 SSMM 0 3 3 3 3

4 ADHI 3 3 2 3 3

5 ISAT 5 5 4 4 3

6 AKRA 3 3 3 3 3

7 FAST 3 3 3 3 3

8 INDF 4 3 3 3 3

9 JSMR 3 3 3 3 3

10 BMTR 3 3 3 4 4

11 ANTM 6 6 4 4 4

12 JPFA 3 3 3 3 3

13 APLN 3 3 3 3 3

14 BSDE 3 3 3 3 3

15 MDLN 3 3 3 3 3

16 SSIA 3 3 3 2 2

17 WSKT 4 4 4 4 4

18 PJAA 3 3 3 3 4

19 MAPI 3 3 3 3 3

20 TLKM 6 5 5 4 6

21 SMAR 3 3 3 3 3

22 TBLA 3 3 3 3 3

No

Kode

Perusah

aan

Kualitas Audit

2012 2013 2014 2015 2016

1 MYOR 912.543.6

98.196

64.281.755

.265

777.845.73

1.275

(602.300.8

81.432)

686.056.32

8.418

2 PPLN 55.669.55

5.000.000

(71.669.73

8.000.000)

(16.599.67

0.000.000)

93.932.934

.000.000

(391.886.07

1.000.000)

3 SSMM 162.218.0

00.000

(144.307.0

00.000)

(645.576.0

00.000)

(1.202.766.

000.000)

(1.240.548.

000.000)

4 ADHI 1.985.916 1.274.868. 1.643.590. 2.394.302. 2.578.172.2

Page 98: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

98

.433.118 498.471 731.673 544.697 16.244

5 ISAT

(4.906.52

8.000.000

)

(8.927.641.

000.000)

(14.528.02

2.000.000)

(3.336.033.

000.000)

(13.541.928

.000.000)

6 AKRA 8.175.616

.925.825

1.350.330.

514.000

(1.433.116.

413.000)

243.494.84

3.000

(1.421.900.

097.000)

7 FAST (39.007.0

91.000)

68.076.719

.000

(30.484.74

5.000)

(335.729.7

32.000)

1.349.924.6

13.960

8 INDF 3.201.649

.000.000

13.649.792

.000.000

7.504.213.

000.000

1.475.022.

000.000

(20.811.886

.000.000)

9 JSMR (747.119.

262.000)

4.063.335.

107.000

2.671.412.

101.000

(513.063.6

15.000)

9.278.119.5

97.000

10 BMTR 4.298.193

.000.000

(1.771.200.

000.000)

2.687.591.

000.000

(3.478.733.

000.000)

(4.245.477.

000.000)

11 ANTM (81.181.8

41.000)

1.763.791.

548.000

(1.151.289.

808.000)

292.648.98

2.000

(1.307.435.

908.000)

12 JPFA 2.673.408

.000.000

4.339.131.

000.000

847.245.00

0.000

682.222.00

0.000

(1.475.222.

000.000)

13 APLN 2.754.902

.179.000

3.566.964.

057.000

2.687.167.

719.000

(918.161.5

17.000)

(617.045.31

7.000)

14 BSDE

(61.649.7

18.298.56

8)

4.064.711.

736.524

599.655.35

8.052

(94.936.78

9.055.052)

2.453.077.5

88.928

15 MDLN 619.762.2

22.623

2.225.759.

125.706

795.069.50

9.719

1.410.722.

228.446

2.243.703.5

37.999

16 SSIA 788.725.2

80.568

669.826.52

3.985

(553.040.8

23.701)

106.914.39

4.844

397.799.68

8.548

17 WSKT 2.540.977

.007.791

888.844.90

3.236

2.826.359.

283.032

6.613.204.

204.414

21.986.652.

405.062

18 PJAA 343.923.3

57.372

39.279.118

.153

19.275.512

.019

(126.763.4

22.088)

(82.929.383

.434)

19 MAPI 1.095.086

.472.000

1.189.238.

533.000

888.479.25

2.000

837.052.26

5.000

(664.530.09

4.000)

20 TLKM

(10.825.0

00.000.00

0)

(9.143.000.

000.000)

483.697.00

0.000.000

(1.541.000.

000.000)

(23.420.000

.000.000)

21 SMAR (994.475.

000.000)

1.442.085.

000.000

(336.759.0

00.000)

2.502.959.

000.000

2.204.496.0

00.000

22 TBLA (299.787.

000.002)

112.475.00

0.000

359.195.00

0.000

1.623.731.

000.000

2.655.949.0

00.000

No Kode

Perusahaan Obligasi

Peringkat Obligasi

2012 2013 2014 2015 2016

Page 99: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

99

1 MYOR

Obligasi IV

Mayora Indah

Tahun 2012

AA- AA- AA- AA- AA-

2 PPLN

Obligasi PLN

XII Tahun

2010 Seri B

AA+ AAA AAA AAA AAA

3 SSMM

Obligasi

Sumberdaya

Sewatama I

Tahun 2012

Seri B

A A A A A

4 ADHI

Obligasi

Bekelanjutan I

ADHI Tahap I

Tahun 2012

Seri B

A A A A A-

5 ISAT

Obligasi

Indosat VIII

Tahun 2012

Seri B

AA+ AA+ AAA AAA AAA

6 AKRA

Obligasi I AKR

Corpindo

Tahun 2012

Seri B

AA- AA- AA- AA- AA-

7 FAST

Obligasi Fast

Food Indonesia

I Tahun 2011

AA AA AA AA AA

8 INDF

Obligasi

Indofood

Sukses

Makmur VI

Tahun 2012

AA+ AA+ AA+ AA+ AA+

9 JSMR

Obligasi Jasa

Marga XIV

Seri JM-10

Dengan

Tingkat Bunga

Tetap

AA AA AA AA AA

10 BMTR

Obligasi Global

Mediacom I

Tahun 2012

Seri B

A+ A+ A A+ A+

11 ANTM

Obligasi

Berkelanjutan I

Antam Tahap I

Tahun 2011

AA AA- A A- BBB+

Page 100: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

100

Seri B

12 JPFA

Obligasi

Berkelanjutan I

JAPFA Tahap

II Tahun 2012

A A+ A+ A A

13 APLN

Obligasi II

Agung

Podomoro

Land Tahun

2012

A A A A A-

14 BSDE

Obligasi

Berkelanjutan I

Bumi Serpong

Damai Tahap I

Tahun 2012

Seri C

A+ AA- AA- AA- AA-

15 MDLN

Obligasi II

Modernland

Realty Tahun

2012 Seri B

A- A- A A A

16 SSIA

Obligasi Surya

Semesta

Internusa I

Tahun 2012

Seri B

A A A A A

17 WSKT

Obligasi II

Waskita Karya

Tahun 2012

Seri B

A- A A A A-

18 PJAA

Obligasi II Jaya

Ancol Tahun

2012 Seri B

AA- AA- AA- AA- AA-

19 MAPI

Obligasi

Bekelanjutan

Mitra

Adiperkasa

Tahap I Tahun

2012 Seri B

AA- AA- AA- AA- AA-

20 TLKM

Obligasi II

Telkom Tahun

2010 Seri B

AAA AAA AAA AAA AAA

21 SMAR

Obligasi

Berkelanjutan I

SMART Tahap

I Tahun 2012

Seri B

AA- AA AA- AA- A+

Page 101: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

101

22 TBLA

Obligasi II

Tunas Baru

Lampung

Tahun 2012

A A A A A-

Lampiran 1.3. Hasil Perhitungan

Tah

un

No Kode Perusahaan

Variabel

Peringkat (Y) KI

(X1)

DKI

(X2)

KOA

(X3)

KUA

(X4)

2012

1 MYOR 3 0,33 0,40 1 28

2 PPLN 3 1,00 0,29 1 32

3 SSMM 2 1,00 0 0 26

4 ADHI 2 0,56 0,33 1 28

5 ISAT 3 0,85 0,50 1 29

6 AKRA 3 0,59 0,33 1 30

7 FAST 3 0,90 0,33 1 24

8 INDF 3 0,50 0,38 1 29

9 JSMR 3 0,72 0,40 1 27

10 BMTR 2 0,60 0,40 1 29

11 ANTM 3 0,65 0,33 1 25

12 JPFA 2 0,46 0,33 1 29

13 APLN 2 0,67 0,33 1 29

14 BSDE 2 0,63 0,38 1 32

15 MDLN 2 0,35 0,50 1 27

16 SSIA 2 0,33 0,40 1 27

17 WSKT 2 0,74 0,33 1 29

18 PJAA 3 0,90 0,50 1 27

19 MAPI 3 0,56 0,40 1 28

20 TLKM 4 0,68 0,40 1 30

21 SMAR 3 0,97 0,38 1 28

22 TBLA 2 0,59 0,33 1 26

2 0 1 3

1 MYOR 3 0,33 0,40 1 25

Page 102: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

102

2 PPLN 4 1,00 0,22 1 32

3 SSMM 2 1,00 0,33 1 26

4 ADHI 2 0,51 0,29 1 28

5 ISAT 3 0,85 0,50 1 30

6 AKRA 3 0,59 0,33 1 28

7 FAST 3 0,90 0,33 1 25

8 INDF 3 0,50 0,38 1 30

9 JSMR 3 0,72 0,33 1 29

10 BMTR 2 0,56 0,33 1 28

11 ANTM 3 0,65 0,33 1 28

12 JPFA 2 0,46 0,33 1 29

13 APLN 2 0,67 0,33 1 29

14 BSDE 3 0,63 0,38 1 29

15 MDLN 2 0,32 0,40 1 28

16 SSIA 2 0,37 0,40 1 27

17 WSKT 2 0,68 0,33 1 28

18 PJAA 3 0,90 0,50 1 24

19 MAPI 3 0,56 0,40 1 28

20 TLKM 4 0,63 0,33 1 30

21 SMAR 3 0,97 0,56 1 28

22 TBLA 2 0,59 0,33 1 25

2014

1 MYOR 3 0,33 0,40 1 27

2 PPLN 4 1,00 0,22 1 30

3 SSMM 2 1,00 0,33 1 27

4 ADHI 2 0,51 0,29 1 28

5 ISAT 4 0,85 0,43 1 30

6 AKRA 3 0,59 0,33 1 28

7 FAST 3 0,90 0,33 1 24

8 INDF 3 0,50 0,38 1 30

Page 103: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

103

9 JSMR 3 0,70 0,33 1 29

10 BMTR 2 0,50 0,33 1 29

11 ANTM 2 0,65 0,33 1 28

12 JPFA 2 0,46 0,33 1 27

13 APLN 2 0,67 0,33 1 29

14 BSDE 3 0,65 0,38 1 27

15 MDLN 2 0,32 0,40 1 27

16 SSIA 2 0,41 0,33 1 27

17 WSKT 2 0,80 0,33 1 29

18 PJAA 3 0,90 0,50 1 24

19 MAPI 3 0,56 0,40 1 28

20 TLKM 4 0,62 0,43 1 34

21 SMAR 3 0,97 0,50 1 27

22 TBLA 2 0,54 0,33 1 27

2015

1 MYOR 3 0,33 0,40 1 27

2 PPLN 4 1,00 0,22 1 32

3 SSMM 2 1,00 0,33 1 28

4 ADHI 2 0,51 0,29 1 29

5 ISAT 4 0,79 0,30 1 29

6 AKRA 3 0,59 0,33 1 26

7 FAST 3 0,90 0,33 1 27

8 INDF 3 0,50 0,38 1 28

9 JSMR 3 0,73 0,17 1 27

10 BMTR 2 0,54 0,60 1 29

11 ANTM 2 0,65 0,33 1 26

12 JPFA 2 0,46 0,50 1 27

13 APLN 2 0,82 0,33 1 28

14 BSDE 3 0,65 0,40 1 32

15 MDLN 2 0,30 0,40 1 28

Page 104: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

104

16 SSIA 2 0,42 0,20 0 25

17 WSKT 2 0,66 0,33 1 30

18 PJAA 3 0,90 0,50 1 26

19 MAPI 3 0,56 0,40 1 27

20 TLKM 4 0,61 0,43 1 28

21 SMAR 3 0,97 0,50 1 29

22 TBLA 2 0,54 0,33 1 28

2016

1 MYOR 3 0,59 0,40 1 27

2 PPLN 4 1,00 0,25 1 34

3 SSMM 2 1,00 0,33 1 28

4 ADHI 2 0,51 0,29 1 29

5 ISAT 4 0,79 0,30 1 30

6 AKRA 3 0,59 0,33 1 28

7 FAST 3 0,90 0,33 1 28

8 INDF 3 0,50 0,38 1 31

9 JSMR 3 0,73 0,17 1 30

10 BMTR 2 0,54 0,60 1 29

11 ANTM 1 0,65 0,33 1 28

12 JPFA 2 0,53 0,40 1 28

13 APLN 2 0,82 0,33 1 27

14 BSDE 3 0,61 0,40 1 29

15 MDLN 2 0,29 0,40 1 28

16 SSIA 2 0,38 0,33 0 27

17 WSKT 2 0,66 0,33 1 31

18 PJAA 3 0,90 0,50 1 25

19 MAPI 3 0,56 0,40 1 27

20 TLKM 4 0,58 0,43 1 31

21 SMAR 2 0,97 0,50 1 28

22 TBLA 2 0,51 0,33 1 29

Page 105: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

105

Lampiran 1.4. Hasil Output SPSS

1. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Peringkat Obligasi 110 1.0000 4.0000 2.645455 .6851821

Kepemilikan

Institusional

110 .2900 1.0000 .658545 .2032300

Dewan Komisaris

Independen

110 .0000 .6000 .364091 .0866004

Komite Audit 110 .0000 1.0000 .990909 .0953463

Kualitas Audit 110 24.0000 34.0000 28.154545 1.9308522

Valid N (listwise) 110

2. Uji Parallel Lines

Test of Parallel Linesa

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 187.282

General 175.369 11.913 8 .155

The null hypothesis states that the location parameters (slope coefficients) are

the same across response categories.

a. Link function: Complementary Log-log.

3. Uji Pseudo R2

Pseudo R-Square

Cox and Snell .218

Nagelkerke .251

McFadden .122

Page 106: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

106

Link function: Complementary

Log-log.

4. Uji Goodness of Fit

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 207.945 260 .992

Deviance 181.266 260 1.000

Link function: Complementary Log-log.

5. Uji Signifikan

Model Fitting Information

Model

-2 Log

Likelihood

Chi-

Square df Sig.

Intercept

Only

214.267

Final 187.282 26.985 4 .000

Link function: Complementary Log-log.

6. Uji Signifikansi Parameter Individual

Parameter Estimates

Estimate

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [Y1 =

1.0000]

2.849 2.206 1.667 1 .197 -1.475 7.173

[Y1 =

2.0000]

7.156 1.988 12.950 1 .000 3.259 11.053

[Y1 =

3.0000]

8.777 2.055 18.247 1 .000 4.750 12.804

Location X1 2.081 .607 11.769 1 .001 .892 3.270

X2 1.494 1.347 1.230 1 .267 -1.146 4.134

X4 .207 .064 10.399 1 .001 .081 .334

[X3=.0000] -1.622 1.856 .764 1 .382 -5.260 2.016

[X3=1.0000] 0a . . 0 . . .

Link function: Complementary Log-log.

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

Page 107: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35839/1... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

107