pengaruh cara pemberian terhadap absorbsi obat

24
PERCOBAAN I PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT Nama kelompok : IQBAL N. M ( 1040911072 ) MILAM CAHYANTI ( 1040911096 ) MUALIFAH RIFIANI ( 1040911098 )

Upload: iqbal-nm

Post on 03-Jul-2015

381 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

http://xbaliqmekey.blogspot.com/

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

PERCOBAAN IPENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT

Nama kelompok :

IQBAL N. M ( 1040911072 )MILAM CAHYANTI ( 1040911096 )MUALIFAH RIFIANI ( 1040911098 )MUTMAINAH. H ( 1040911100 )NUR ROCHMAWATI ( 1040911112 ) 

Page 2: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

TUJUAN

Mengenal, mempraktekkan, dan membandingkan cara-cara pemberian obat terhadap kecepatan absorbsinya, menggunakan data farmakologi sebagai tolok ukur.

Page 3: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

ABSORPSI

Absorbsi obat adalah transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah. Kecepatan dan efisiensi obat tergantung pada cara pemberian. Absorpsi juga didefinisikan sebagai masuknya obat dari tempat pemberiannya ke dalam plasma.

Kecuali pemberian I.V. dan inhalasi, hampir semua obat harus masuk ke dalam plasma sebelum mencapai tempat kerjanya, oleh karena itu obat harus mengalami absorpsi lebih dahulu.

Page 4: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

CARA PEMBERIAN OBATCara pemberian obat turut menentukan cepat lambatnya dan lengkap atau tidaknya absorpsi obat oleh tubuh. Tergantung dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat), keadaan pasien, dan sifat-sifat kimia obat.

Efek sistemik Oral Oromukosal Injeksi Implantasi Rektal Transdermal

Page 5: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Efek lokal kulit Inhalasi Mukosa mata dan telinga Intra vaginal Intra nasal

Untuk intra vena, absorbsi sempurna yaitu dosis total seluruhnya mencapai sirkulasi sistemik. Pemberian obat dengan rute lain hanya bisa menghasilkan absorbsi yang parsial dan karena itu merendahkan ketersediaan hayati.

Page 6: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

DATA PENGAMATAN

Nomor mencit

Cara pemberi

an

waktu

onset durasipemberia

n

Reflek balik badan

hilang kembali

1

Oral I

12.04 16.46 19.38 282 172

2 12.15 17.01 19.57 286 176

3 12.26 17.58 20.35 332 157

4 12.19 17.38 20.50 319 192

5 12.23 17.25 21.01 302 216

1

Intra peritonial

12.15 13.30 15.50 75 140

2 12.16 13.29 16.40 73 191

3 12.19 16.49 18.33 270 104

4 12.22 13.24 14.20 62 56

5 12.23 13.30 18.13 67 283

Page 7: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Nomor mencit

Cara pembe

rian

waktu

onset durasipemberian

Reflek balik badan

hilang kembali

1

Intra muscula

r

12.06 12.31 22.04 25 573

2 12.14 15.39 01.35 205 596

3 12.16 14.05 23.09 109 544

4 12.19 14.41 23.27 142 526

5 12.23 14.10 23.55 107 585

1

Sub cutan

12.08 16.30 19.20 262 170

2 12.16 14.07 18.50 111 283

3 12.20 16.37 19.35 257 178

4 12.23 12.49 14.18 26 89

5 12.25 13.57 15.09 92 72

Page 8: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Perhitungan rentang

Cara

pemberi

an

onset durasi

Rata2 SD range Rata2 SD range

i.p 109,4 89,923819,4762-

199,3238154,8 87,0442

67,7558-

241,8442

i.m 149,6 105,182249,4178-

254,7822564,8 29,0981

535,701-

593,8981

s.c 117,6 65,182852,4172-

182,7828158,4 84,1505

74,2495-

242,5505

p.o 304,2 21,3354282,8646-

325,5354182,6 22,4455

160,1545-

205,0455

Page 9: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Uji anava 1 terhadap onset

p.o i.p i.m s.c

282 75 109 111

286 73 142 257

319 62 107 92

Rata = 295,67 Rata = 70 Rata = 119,33 Rata=153,33

∑x = 887 ∑x = 210 ∑x = 358 ∑x = 460 ∑xT = 1915

∑x2 = 263081 ∑x2 = 14798 ∑x2 = 43494 ∑x2 = 86834 ∑x2T = 408207

n=3 n=3 n=3 n=3 ∑n = 12

Page 10: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat
Page 11: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Sumber variasi JK dK RJK

Total - - -

Antar kelompok 84608,9167 384608,9167/3 =

28202,9722

Dalam kelompok 17996 8 17996/8 = 2249,5

Page 12: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Uji pasca anava

KONTRAS F hitung F = ( K-1 ). F tabel Keterangan

i.p vs i.m 1,62 12,21 Tdk signifikan

i.m vs s.c 4,63 12,21 Tdk signifikan

i.p vs p.o 33,96 12,21 Signifikan

i.m vs s.c 0,77 12,21 Tdk signifikan

i.m vs p.o 20,73 12,21 Signifikan

s.c vs p.o 13,51 12,21 Signifikan

Page 13: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat
Page 14: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Uji anava 1 terhadap durasi

i.p i.m s.c p.o

140 544 283 172

191 526 178 176

56 585 72 192

Rata = 129 Rata = 551,67 Rata = 177,67 Rata=180

∑x = 387 ∑x = 1655 ∑x = 533 ∑x = 540 ∑xT = 3115

∑x2 = 59217 ∑x2 = 914837 ∑x2 = 116957 ∑x2 = 97424 ∑x2T = 1188435

n=3 n=3 n=3 n=3 ∑n = 12

Page 15: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat
Page 16: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat
Page 17: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat
Page 18: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Uji pasca anava

KONTRAS F hitung F = ( K-1 ). F tabel Keterangan

i.p vs i.m 64,19 12,21 Signifikan

i.p vs s.c 0,8458 12,21 Tdk signifikan

i.p vs p.o 0,9287 12,21 Tdk signifikan

i.m vs s.c 49,94 12,21 Signifikan

i.m vs p.o 49,32 12,21 Signifikan

s.c vs p.o 0,0019 12,21 Tidak signifikan

Page 19: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

PEMBAHASANPada percobaan ini menggunakan luminal atau Phenobarbital yang sifatnya larut dalam lemak. Dalam peraktek kali ini menggunakan dosis 80 mg. obat ini akan mencapai MEC (Minimal Effective Consentration) tertinggi sehingga mencit akan tertidur dan akan bangun lagi karena secara farmakokinetik golongan obat barbiturate yaitu fenobarbital itu larut dalam lemak, saat keadaan plasma meningkat obat di lepaskan jadi mencitnya tidur, tetapi saat keadaan plasma menurun, obat tetap tertimbun dalam lemak jadi mencit bangun begitu seterusnya. Fenobarbital memiliki sifat redistribusi yaitu efek kalau pada mencit, setelah efek anestesi hilang, obat akan di keluarkan dari depot lemak secara perlahan, itu yang membuat mencit bangun tidur kembali.

Page 20: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Lanjutan pembahasan . . .

Di lihat dari rata-rata waktu onset dan durasi percobaan, sangat terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan pada masing-masing cara pemberian. maka memastikannya dilakukan dengan uji stastistik analisa varian satu jalan karena di sini hanya terdapat satu variable yakni cara pemberian. melalui uji anava didapatkan ada perbedaan onset antar kelompok pada pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbs sehingga dilakukan uji anava. Maka Pada onset di dapatkan hasil rata-rata untuk intraperitonial 70 , intramuscular 358, subkutan 153,3 , dan untuk peroral 295,6( urutan sesuai dengan teoritis yang ada). Sedangkan pada durasi didapatkan hasil untuk peroral 180 , intraperitonial 129 ,intramuscular 551,67, subkutan 177,6.

Page 21: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Lanjutan pembahasanDan dari uji pasca anava tersebut didapatkan

hasil bahwa: Pemberian peroral dengan intraperitonial, dan pemberian peroral dengan intramuscular memiliki perbedaan yang signifikan karena peroral akan melalui saluran cerna yang memiliki rute panjang dan banyak factor penghambat sedangkan intraperitonial langsung masuk dalam pembuluh darah dan intramuscular mengandung cukup lemak untuk mengabsorbsi obat.

Cara pemberian obat dapat mempengaruhi onset dan durasi dimana hubungannya dengan kecepatan dan kelengkapan absorbsi obat. Kecepatan absorbs obat di sini berpengaruh terhadap onsetnya sedangkan kelengkapan absorbs obat berpengaruh terhadap durasinya misalnya lengkap atau tidaknya obat yang berikatan dengan reseptor dan apakah ada factor penghambatnya.

Page 22: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

Dengan adanya variasi onset dan durasi dari tiap-tiap cara pemberian dapat disebabkan oleh beberapa hal, meliputi: Kondisi hewan uji dimana masing-masing hewan uji sangat bervariasi yang meliputi produksi enzim, berat badan dan luas dinding usus, serta proses absorbsi pada saluran cerna. Factor teknis yang meliputi ketetapan pada tempat penyuntikan dan banyaknya volume pemberian luminal pada hewan uji.

Page 23: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

Cara pemberian obat yang berbeda-beda dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat sehingga berpengaruh pada onset dan durasi.

Cara pemberianyang memberikan onset dan durasi yang paling baik adalah intraperitonial

Page 24: Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

TERIMAKASIH